laporan - dinkes.kalteng.go.id laporan evaluasi kinerja bidang kesehatan masyarakat tahun 2019 dinas...
TRANSCRIPT
LAPORAN EVALUASI KINERJA
BIDANG KESEHATAN MASYARAKATTAHUN 2019
DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2020
KESMAS KALTENG 2019 Page 2
BAB IEVALUASI KINERJA
A. KESEHATAN MASYARAKAT
Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah
sesuai dengan Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 31 tahun 2016
tentang “Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi Dan Tata Kerja
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah” yaitu melaksanakan perumusan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang kesehatan
keluarga dan gizi, promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat,
kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga.
Dalam melaksanakan tugas Bidang Kesehatan Masyarakat menyelenggarakan
fungsi kerja sebagai berikut :
a. Penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang kesehatan keluarga
dan gizi, promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, kesehatan
lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga.
b. Penyiapan pelaksanaan kebija kan operasional di bidang kesehatan keluarga
dan gizi, promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, kesehatan
lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga.
c. Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di bidang kesehatan keluarga dan
gizi, promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, kesehatan
lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga.
d. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan masyarakat,
kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga.
Pada Bidang Kesehatan Masyarakat membawahi :
1) Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi;
2) Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat;
3) Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga.
Sehingga pada Bidang Kesehatan Masyarakat terdiri dari 1 (satu) Eselon III dan
3 (tiga) Eselon IV. Berikut adalah Formulir evaluasi mandiri kinerja Eselon III dan
IV pada Bidang Kesehatan Masyarakat :
KESMAS KALTENG 2019 Page 3
FORMULIR EVALUASI MANDIRI ESSELON IIIBIDANG KESEHATAN MASYARAKAT
DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Sasaran strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisa
si
Capaian
(%)
MeningkatkanDerajat Kesehatan Keluarga
Pelayanan Kesehatan Ibu hamil (K4)
Org 84 % 84 % 100
Meningkatnya presentase persalinan di fasilitas kesehatan
Org 60 % 55 % 91,67
Pelayanan Kesehatan bayi baru lahir (KN1)
Org 80 % 82 % 102,5
Pelayanan Kesehatan balita
Org 80 % 75 % 93,75
Pelayanan Kesehatan pada usia pendidikan dasar
Org 80 % 85 % 106,2
Pelayanan kesehatan pada usia produktif (remaja)
Jml Pusk
40 % 45 % 112,5
Pelayanan Kesehatan pada usia lanjut
Org 50 % 50 % 100
Meningkatkan Pembinaan Gizi Masyarakat
Ibu hamil yang mendapat tablet tambah darah (TTD)
Balita kurus mendapat makanan tambahan
Bayi baru lahir mendapat ASI Inisiasi menyusui dini (IMD)
Bayi kurang dari 6
Org
Org
Org
Org
90 %
90 %
60 %
50 %
85 %
95 %
79 %
55 %
94,4
105,5
131,67
110
KESMAS KALTENG 2019 Page 4
bulan mendapat ASI ekslusif
Remaja putri yang mendapat tablet tambah darah (TTD)
Org 40 % 43 % 107,5
Meningkatkan Akses pada lingkungan sehat
Jumlah desa/kel yang melaksanakan STBM
Desa/kel
1288 1323 102,71
Presentase sarana air minum yang dilaksanakan pengawasan
SAM 50 % 62,62 % 125,24
Terdapatnya kesepakatan akses Sanitasi
Jml Jamban Sehat
64 % 64,89%
101,39
Meningkatkan Promosi kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Kab/Kota yang memiliki kebijakan PHBS
Kab/Kota
70 % 100 % 142,86
Ormas yang mendukung program kesehatan masyarakat
Ormas 12 13 108,33
Desa yang memanfaatkan dana min 10 % untuk UKBM
Desa 40 % 61,5 % 153,75
Palangka Raya 7 Januari 2020Kepala Bidang Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah
dr. Fery Iriawan, MPHNIP. 197501202005011005
KESMAS KALTENG 2019 Page 5
1. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Seksi Kesehatan keluarga dan Gizi mempunyai tugas pembinaan dan pengendalian pelayanan kesehatan keluarga dan gizi, penyusunan pedoman dan perumusan kebijakan upaya perbaikan dan peningkatan kesehatan keluarga dan pemantauan penanggulangan gizi buruk, dengan uraian tugas sebagai berikut : a. Merencanakan kegiatan program kerja per tahun anggaran Seksi
Kesehatan Keluarga dan Gizi berdasarkan prioritas target sasaran yang akan dicapai sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;
b. Membagi tugas kepada para bawahan lingkungan Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi sesuai dengan bidang tugasnya baik secara lisan maupun tertulis agar tugas segera diproses labih lanjut;
c. Memberi petunjuk kepada para bawahan lingkungan Seksi Kesehatan dan Gizi baik secara lisan maupun tertulis untuk menghindari penyimpangan dan kesalahan dalam pelaksanaan tugas;
d. Memeriksa hasil pekerjaan para bawahan lingkungan Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi dengan membandingkan antara hasil kerja dengan petunjuk kerja untuk penyempurnaan hasil kerja;
e. Menilai prestasi kerja para bawahan lingkungan Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi berdasarkan hasil kerja yang dicapai sebagai bahan dalam pembinaan dan peningkatan karier;
f. Menyusun rencana pembinaan dan pengendalian pelayanan kesehatan dan gizi;
g. Menyusun pedoman dan perumusan kebijakan upaya perbaikan dan peningkatan kesehatan keluarga dan gizi;
h. Menyusun rencana pembinaan upaya perbaikan dan peningkatan kesehatan keluarga dan gizi;
i. Melaksanakan upaya pembinaan dan perbaikan serta peningkatan kesehatan dan gizi;
j. Memantau penanggulangan gizi buruk;k. Melakukan pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas;l. Melaporkan pelaksanaan kegiatan Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi
baik secara tertulis maupun lisan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai bahan informasi bagi atasan;
m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang secara berkala dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas Bidang Kesehatan Masyarakat.
2. Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan MasyarakatSeksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan evaluasi dan pelaporan di Bidang
KESMAS KALTENG 2019 Page 6
Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, dengan uraian tugas sebagai berikut :
a. Merencanakan kegiatan program kerja per tahun anggaran Seksi Promosi Kesehatan dan pemberdayaan Masyarakat berdasarkan prioritas target sasaran yang akan dicapai sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;
b. Membagi tugas kepada para bawahan lingkungan Seksi Promosi Kesehatan dan pemberdayaan Masyarakat sesuai dengan tugasnya baik lisan maupun tertulis agar tugas segera diproses lebih lanjut;
c. Memberi petunjuk kepada para bawahan lingkungan Seksi Promosi Kesehatan dan pemberdayaan Masyarakat baik secara lisan maupun tertulis untuk menghindari penyimpanan dan kesalahan dalam pelaksanaan tugas;
d. Memeriksa hasil pekerjaan para bawahan lingkungan Seksi Promosi Kesehatan dan pemberdayaan Masyarakat dengan membandingkan antara hasil kerja dengan petunjuk kerja untuk penyempurnaan hasil kerja;
e. Menilai prestasi kerja para bawahan lingkungan Seksi Promosi Kesehatan dan pemberdayaan Masyarakat berdasarkan hasil kerja yang dicapai sebagai bahan dalam pembinaan dan peningkatan karier;
f. Menyusun dan melaksanakan program promosi kesehatan berskala provinsi;g. Melaksanakan pengembangan dan menyebarluaskan media Komunikasi
Informasi Edukasi (KIE) promosi kesehatan berskala provinsi;h. Melaksanakan pergerakan dan penggalangan komitmen pemberdayaan
masyarakat baik lintas program, lintas sektor, pihak swasta, organisasi masyarakat, organisasi profesi;
i. Melaksanakan pergerakan masyarakat dalam upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM);
j. Melaksanakan pemberdayaan masyarakat melalui penguatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sesuai spesifik lokal;
k. Melaksanakan pemberdayaan masyarakat melalui desa/keluarga siaga aktif;l. Melaksanakan pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas dan fungsi;m. Melaporkan pelaksanaan kegiatan Seksi Promosi Kesehatan dan
pemberdayaan Masyarakat baik secara tertulis maupun lisan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai bahan informasi bagi atasan
n. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang secara berkala dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas Bidang Kesehatan Masyarakat.
3. Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan OlahragaSeksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga mempunyai tugas penyiapan dan pelaksanaan kebijakan operasional, bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga, dengan uraian tugas sebagai berikut :
KESMAS KALTENG 2019 Page 7
a. Merencanakan kegiatan program kerja per tahun anggaran Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga berdasarkan prioritas target sasaran yang akan dicapai sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan;
b. Membagi tugas kepada para bawahan lingkungan Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga sesuai bidang tugasnya baik secara lisan maupun tertulis agar tugas segera diproses lebih lanjut;
c. Memberi petunjuk kepada para bawahan lingkungan Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga baik secara lisan maupun tertulis untuk meghindari penyimpangan dan kesalahan dalam pelaksanaan tugas;
d. Memeriksa hasil pekerjaan para bawahan lingkungan Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga dengan membandingkan antara hasil kerja dengan petunjuk kerja untuk penyempurnaan hasil kerja;
e. Menilai prestasi kerja para bawahan lingkungan Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga berdasarkan hasil kerja yang akan dicapai sebagai bahan dalam pembinaan dan peningkatan karier;
f. Mensosialisasikan kebijakan nasional tentang pencegahan penyakit melalui program pada Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga
g. Mengkoordinasikan upaya pengendalian lingkungan yang menjadi pelantara masuknya penyakit dengan lintas sektor terkait;
h. Menyediakan bantuan teknis untuk melakukan pengendalian lingkungan pada Kejadian Luar Biasa penyakit yang berkaitan dengan lingkungan;
i. Mengkaji pengembangan wilayah/kawasan sehat;j. Melaksanakan penyusunan kebijakan kapasitas kerja, lingkungan kerja dan
kesehatan olahraga;k. Melaksanakan penyusunan kebijakan kapasitas kerja, lingkungan kerja dan
kesehatan olah raga;l. Melaksanakan bimbingan teknis dan supervisi peningkatan kaspasitas kerja,
lingkungan kerja dan kesehatan olahraga;m. Melaporkan pelaksanaan kegiatan Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan
Kerja dan Olahraga baik secara tertulis maupun lisan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai bahan informasi bagi atasan;
n. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang secara berkala dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas Bidang Kesehatan Masyarakat.
KESMAS KALTENG 2019 Page 8
FORMULIR EVALUASI MANDIRI ESSELON IVKEPALA SEKSI KESEHATAN KELUARGA DAN GIZI
DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Sasaran strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisa
si
Capaian
(%)
Meningkatkan Derajat Kesehatan Keluarga
Pelayanan Kesehatan Ibu hamil (K4)
Org 84 % 84 % 100
Meningkatnya presentase persalinan di fasilitas kesehatan
Org 60 % 55 % 91,67
Pelayanan Kesehatan bayi baru lahir (KN1)
Org 80 % 82 % 102,5
Pelayanan Kesehatan balita
Org 80 % 75 % 93,75
Pelayanan Kesehatan pada usia pendidikan dasar
Org 80 % 85 % 106,2
Pelayanan kesehatan pada usia produktif (remaja)
Jml Pusk
40 % 45 % 112,5
Pelayanan Kesehatan padausia lanjut
Org 50 % 50 % 100
Meningkatkan Pembinaan Gizi Masyarakat
Ibu hamil yang mendapat tablet tambah darah (TTD)
Balita kurus mendapat makanan tambahan
Org
Org
90 %
90 %
85 %
95 %
94,4
105,5
KESMAS KALTENG 2019 Page 9
Bayi baru lahir mendapat ASI Inisiasi menyusui dini (IMD)
Bayi kurang dari 6 bulan mendapat ASI ekslusif
Org
Org
60 %
50 %
79 %
55 %
131,67
110
Remaja putri yang mendapat tablet tambah darah (TTD)
Org 40 % 43 % 107,5
Palangka raya 7 Januari 2020Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan GiziDinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah
Hadrianadie, SKMNIP. 196512071989031009
KESMAS KALTENG 2019 Page 10
FORMULIR EVALUASI MANDIRI ESSELON IVKEPALA SEKSI PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Sasaran
strategis
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
Meningkatkan Promosi kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Kab/Kota yang memiliki kebijakan PHBS
Kab/Kota 70 % 100 % 102,71
Ormas yang mendukung program kesehatan masyarakat
Ormas 12 13 125,24
Desa yang memanfaatkan dana min 10 % untuk UKBM
Desa 40 % 61,5 % 101,39
Palangka raya 7 Januari 2020Kepala Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan MasyarakatDinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah
Lilyk Rakhmawaty, SKM., MPHNIP. 19700621199312001
KESMAS KALTENG 2019 Page 11
FORMULIR EVALUASI MANDIRI ESSELON IVKEPALA SEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN,
KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGADINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Sasaran strategis Indikator
Kinerja
Satuan Target Realisa
si
Capaian
(%)
Meningkatkan Akses pada lingkungan sehat
Jumlah desa/kel yang melaksanakan STBM
Desa/kel 1288 1323 142,86
Presentase sarana air minum yang dilaksanakan pengawasan
SAM 50 % 62,62 % 108,33
Terdapatnya kesepakatan akses Sanitasi
Jml Jamban Sehat
64 % 64,89 %
153,75
Palangka Raya, 7 Januari 2020Plt. Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan OlahragaDinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah
Hadriandie, SKMNIP. 196512071989031009
KESMAS KALTENG 2019 Page 12
BAB IITINDAK LANJUT HASIL EVALUASI
Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandalkan bahwa fokus dari
pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/kegiatan yang sudah
direncanakan. Esensi dari manajemen pembangunan berbasis kinerja adalah
orientasi untuk mendorong perubahan, dimana program/kegiatan dan sumber daya
anggaran, baik pada level keluaran hasil maupun dampak.
Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip good govermance dimana salah satu
pilar, yaitu akuntabilitas akan menunjukkan sejauh mana sebuah instansi pemerintah
telah memenuhi tugas dan mandatnya dalam penyediaan layanan publik yang
langsung bisa dirasakan hasilnya oleh masyarakat, karena itulah pengendalian dan
pertanggunggjawaban program/kegiatan menjadi bagian penting dalam memastikan
akuntabiitas kinerja pemerintah daerah kepada publik telah dicapai. Pijakan yang
dipergunakan adalah sistem akuntabilitas kinerja ini adalah berpedoman kepada
peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang sistem akuntabilitas kinerja
Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokras Nomor 53 Tahun 2014 tentang petunjuk Teknis Penyusunan
Perjanjian Kinerja.
Secara umum Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan
Tengah telah melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan.
Laporan hasil evaluasi mandiri kinerja tahun 2019 ini disusun bertujuan memberikan
informasi untuk pihak-pihak yang berkepentingan.
Sebagaimana yang telah ditetapkan pada Perjanjian Kinerja tahun 2019 pada
Bidang Kesehatan Masyarakat dengan sasaran sebagai berikut :
1. Pembinaan Gizi Masyarakat
a. Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik yang mendapat makanan
tambahan Persentase ibu hamil yang mendapat Tablet Tambah Darah
(TTD)
b. Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif
c. Persentase bayi baru lahir mendapat Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
d. Persentase balita kurus yang mendapat makanan tambahan
KESMAS KALTENG 2019 Page 13
e. Persentase remaja puteri yang mendapat Tablet Tambah Darah (TTD)
2. Pembinaan Kesehatan Keluarga
a. Persentase kunjungan neonatal pertama (KN1)
b. Persentase ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal ke
empat (K4)
c. Persentase Puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan
untuk peserta didik kelas 1
d. Persentase Puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan
untuk peserta didik kelas 7 dan 10
e. Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan kesehatan
remaja
f. Persentase Puskesmas yang melaksanakan kelas ibu hamil
g. Persentase Puskesmas yang melakukan Orientasi Program
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
3. Pembinaan Upaya Kesehatan Kerja dan Olahraga
a. Persentase Puskesmas yang menyelenggarakan kesehatan kerja
dasar
b. Jumlah pos UKK yang terbentuk di daerah PPI/TPI
c. Persentase fasiltas pemeriksaan kesehatan TKI yang memenuhi
standar
d. Persentase Puskesmas yang melaksanakan kegiatan kesehatan
olahraga pada kelompok masyarakat di wilayah kerjanya
4. Penyehatan Lingkungan
a. Jumlah desa/kelurahan yang melaksanakan STBM (Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat)
b. Persentase Sarana air minum yang dilakukan pengawasan
c. Persentase Tempat-tempat umum (TTU) yang memenuhi syarat
kesehatan
d. Persentase RS yang melakukan pengelolaan limbah medis sesuai
standar
e. Persentase Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang memenuhi
syarat kesehatan
KESMAS KALTENG 2019 Page 14
f. Jumlah Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan tatanan kawasan
sehat
5. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
a. Persentase Kab/Kota yang memiliki Kebijakan PHBS
b. Persentase desa yang memanfaatkan dana desa 10% untuk UKBM
c. Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSRnya untuk program
kesehatan
d. Jumlah organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber
dayanya untuk mendukung kesehatan
6. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada
Program Pembinaan Kesehatan Masyarakat
a. Persentase realisasi kegiatan administrasi dukungan manajemen dan
pelaksanaan tugas teknis lainnya Program Kesehatan Masyarakat
Capaian kinerja Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi
Kalimantan Tengah tahun 2019 dilakukan dengan cara membandingkan antara
target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran dengan data-data
yang mendukung dengan sasaran. Capaian kinerja untuk setiap sasaran disajikan
sebagaimana yang tertuang dalam dokumen Perjanjian Kinerja (PK) dengan
berdasarkan hasil pengukuran kinerja. Untuk memberikan penilaian tingkat capaian
kinerja setiap sasaran, menggunakan pengukuran sebagaimana berikut :
SKOR RENTANG CAPAIAN KATEGORI CAPAIAN
4 Lebih 100% SANGAT BAIK
3 75% sampai 100% BAIK
2 55 % sampai 75% CUKUP
1 Kurang dari 55 % KURANG
KESMAS KALTENG 2019 Page 15
Capaian kinerja Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi
Kalimantan Tengah tahun 2019 disajikan sebagai berikut :
Sasaran strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisa
si
Capaian
(%)
Meningkatkan Derajat Kesehatan Keluarga
Pelayanan Kesehatan Ibu hamil (K4)
Org 84 % 84 % 100
Meningkatnya presentase persalinan di fasilitas kesehatan
Org 60 % 55 % 91,67
Pelayanan Kesehatan bayi baru lahir (KN1)
Org 80 % 82 % 102,5
Pelayanan Kesehatan balita
Org 80 % 75 % 93,75
Pelayanan Kesehatan pada usia pendidikan dasar
Org 80 % 85 % 106,2
Pelayanan kesehatan pada usia produktif (remaja)
Jml Pusk
40 % 45 % 112,5
Pelayanan Kesehatan pada usia lanjut
Org 50 % 50 % 100
Meningkatkan Pembinaan Gizi Masyarakat
Ibu hamil yang mendapat tablet tambah darah (TTD)
Balita kurus
Org
Org
90 %
90 %
85 %
95 %
94,4
105,5
KESMAS KALTENG 2019 Page 16
mendapat makanan tambahan
Bayi baru lahir mendapat ASI Inisiasi menyusui dini (IMD)
Bayi kurang dari 6 bulan mendapat ASI ekslusif
Org
Org
60 %
50 %
79 %
55 %
131,67
110
Remaja putri yang mendapat tablet tambah darah (TTD)
Org 40 % 43 % 107,5
Meningkatkan Akses pada lingkungan sehat
Jumlah desa/kel yang melaksanakan STBM
Desa/kel
1288 1323 102,71
Presentase sarana air minum yang dilaksanakan pengawasan
SAM 50 % 62,62 % 125,24
Terdapatnya kesepakatan akses Sanitasi
Jml Jamban Sehat
64 % 64,89 %
101,39
Meningkatkan Promosi kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Kab/Kota yang memiliki kebijakan PHBS
Kab/Kota
70 % 100 % 142,86
Ormas yang mendukung program kesehatan masyarakat
Ormas 12 13 108,33
KESMAS KALTENG 2019 Page 17
Desa yang memanfaatkan dana min 10 % untuk UKBM
Desa 40 % 61,5 % 153,75
Secara Keseluruhan Capaian Indikator sasaran adalah :
(100 + 91,67 + 102,5 + 93,75 + 106,2 + 112,5 + 100 + 94,4 + 105,5 + 131,67 + 110
+ 107,5 + 102,71 + 125,24 + 101,39 + 142,86 + 108,33 + 153,75) / 18 = 110,56
(Skor 4 berkategori Sangat Baik).
Alokasi Anggaran Belanja Bidang Kesehatan MasyarakatDinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2019
No Sumber Dana Anggaran (Rp) Terealisasi (Rp) Capaian (%)
1 ABPD 5.559.598.200 5.106.598.507 91,85
2 APBN 7.523.471.000 7.047.554.600 93,67
Berdasarkan perhitungan total akumulasi pencapaian kinerja di atas maka dapat
disimpulkan bahwa capaian kinerja Bidang Kesehatan Masyarakat sebesar
91,85%.(APBD) dan 93,67 % (APBN). Hal ini menunjukkan bahwa perlu adanya
evaluasi peningkatan capaian kinerja terhadap koordinasi antar indikator kinerja
pada setiap seksi (Eselon IV). Sehingga diharapkan kedepan dapat lebih
diselaraskan dan ditingkatkan koordinasi di lingkungan Bidang Kesehatan
Masyarakat.
Berdasarkan hasil evaluasi kinerja menunjukkan bahwa realisasi target
sasaran dalam kategori “Sangat Baik” namun ada beberapa hal yang menjadi
perhatian untuk lebih disempurnakan dan ditingkatkan, antara lain yaitu :
1. Pencapaian target indikator belum semua terealisasi dengan optimal di masing-
masing program.
2. Pelaksanaan tugas/kegiatan di masing-masing program yang berdampak program
belum optimalnya penyerapan anggaran APBD maupun APBN perlu ditingkatkan.
Faktor internal mencakup kekuatan dan kelemahan di dalam internal Bidang
Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah sendiri.
KESMAS KALTENG 2019 Page 18
Penyusunan strategi yang tepat harus memperhatikan betul-betul apa kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki selain memperhatikan faktor eksternal.
Analisis lingkungan internal merupakan analisis yang berguna dalam
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan atas dasar sumber daya dan kapabilitas
yang dimiliki. Lingkungan Internal memiliki dua variabel yakni kekuatan (strength)
dan kelemahan (weakness).Mencakup semua unsur yang ada di dalam seperti
struktur organisasi, budaya kerja dan sumber daya.
Rencana tindak lanjut dan upaya penyelesaian permasalahan yang dihadapi telah
dirancang dan dilaksanakan dalam rangka mempercepat pelaksanaan pencapaian
sasaran kinerja. Rencana tindak lanjut tersebut meliputi :
1. Peningkatan peran Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi
Kalimantan Tengah dalam monitoring pelaksanaan program dan kegiatan
yang menjadi tanggungjawab Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas
Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah.
2. Melakukan pengawasan melekat pada staf agar dapat melakukan tugas yang
diberikan secara efektif dan efisien.
3. Peningkatan pelaksanaan kualitas capaian kinerja di bidang Kesehatan
Masyarakat difokuskan melalui : Peningkatan akses pelayanan kesehatan
tingkat dasar, memperkuat tata kelola sampai dengan tingkat kabupaten/kota,
menjaga kualitas manajemen program Gizi dan Kesehatan Keluarga, program
Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga serta program
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
4. Upaya peningkatan perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat
dengan gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS) dan pelaksanaan
kemitraan lintas sektor dan swasta.
KESMAS KALTENG 2019 Page 19
BAB IIIPENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Secara Keseluruhan Capaian Indikator sasaran sebesar 110,56 dengan
Kategori SANGAT BAIK.
2. Penyelenggarakan pemerintahan yang baik, pada hakikatnya adalah proses
pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik berdasarkan prinsip-prinsip
transparansi, akuntabilitas, partisipatif, adanya kepastian hukum, kesetaraan,
efektif dan efesien.
3. Kegiatan program dibidang kesehatan masyarakat dapat terlaksana dengan
dukungan sumber daya tenaga, anggaran yang terencana dan tata kelola
manajemen yang baik.
B. SARAN
Perlu adanya evaluasi untuk peningkatan capaian kinerja dari target yang
disepakati dan indikator-indikator kinerja pada program Kesehatan Keluarga dan
Gizi, Kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga serta promosi
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, promkes, sehingga diharapkan
kedepan dapat lebih diselaraskan dan terjalin koordinasi yang baik di lingkungan
Bidang Kesehatan Masyarakat.
LAPORAN HASIL EVALUASI MANDIRI KINERJA TAHUN 2019
BAB I
EVALUASI KINERJA
BIDANG SDK
Tugas Tugas Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah sesuai dengan Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 31 tahun 2016 tentang “Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi Dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah” adalah Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang sumber daya manusia Kesehatan, farmasi, alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT), serta produksi, distribusi dan pelayanan kefarmasian. Untuk melaksanakan tugas Bidang Sumber Daya Kesehatan, menyelenggarakan fungsi:
1. Penyiapan perumusan kebijakan operasional di Bidang Sumber Daya Manusia Kesehatan, Farmasi, Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT), serta produksi, distribusi dan pelayanan kefarmasian
2. Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di Bidang Sumber Daya Manusia Kesehatan, Farmasi, Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT), serta Produksi, Distribusi dan Pelayanan Kefarmasian
3. Penyiapan bimbingan teknis dan supervisi di Bidang Sumber Daya Manusia Kesehatan, Farmasi, Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT), serta Produksi, Distribusi dan Pelayanan Kefarmasian
4. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di Bidang Sumber Daya Manusia Kesehatan, Farmasi, Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT), serta Produksi, Distribusi dan Pelayanan Kefarmasian
Bidang Sumber Daya Kesehatan, terdiri atas:1. Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan2. Seksi Farmasi, Alat Kesehatan dan PKRT3. Seksi Produksi, Distribusi dan Pelayanan Kefarmasian
Sehingga pada terdapat 1 eselon III dan 3 Eselon IV. Formulir berikut adalah evaluasi
mandiri kinerja Eselon III dan IV pada bidang SDK:,
FORMULIR EVALUASI MANDIRI ESSELON III
BIDANG SUMBER DAYA KESEHATAN DINAS KESEHATAN PROVINSI
KALIMANTAN TENGAH
Sasaran strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
1.Meningkatkan Mutu sediaan farmasi, makanan dan minuman, alatkesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT)
1. Meningkatnya Persentase obat dan vaksin esensial di Puskesmas
2. Instalasi farmasi provinsi dan kab/kota yang menerapkan sistem informasi logistik obat dan bahan medis habis pakai(BMHP)
3. Instalasi farmasi kab/kota yang melakukan manajemen pengelolaan obat dan vaksin sesuai standar
4. Persentase puskesmas yang melaksanakan pelayanan kefarmasian yang sesuai standar
5. Persentase penggunaan obat rasional di puskesmas.
Persen (%)
95%
90 %
75%
45%
30%
91,8
80%
86%
27,5 %
51,25%
96,63%
89,00%
114,0%
61,00%
170,83%
2. Meningkatkan Kualitas dan Pemerataan Tenaga Kesehatan
6. Jumlah Puskesmas Yang Memiliki 5 Jenis tenaga Kesehatan
7. Jumlah SDM kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya
PKM
Nakes
84 PKM
1000
183
1101
217,85%
110,1%
Palangka raya 31 Desember 2019Kabid SDK Dinas KesehatanProvinsi Kalimantan Tengah
Drs. Ayonni Rizal, Apt.,M.KesNIP. 19630209 199403 1 004
FORMULIR EVALUASI MANDIRI ESSELON IV
KEPALA SEKSI FARMASI, ALAT KESEHATAN DAN PKRT
DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Sasaran
strategis
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
Meningkatkan Mutu sediaan farmasi, makanan dan minuman, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT)
1. Meningkatnya Persentase obat dan vaksin esensial di Puskesmas
2. Instalasi farmasi provinsi dan kab/kota yang menerapkan sistem informasi logistik obat dan bahan medis habis pakai(BMHP)
3. Instalasi farmasi kab/kota yang melakukan manajemen pengelolaan obat dan vaksin sesuai standar
Persen (%)
95%
90 %
75%
91,8
80%
86%
96,63%
89,00%
114%
Palangka raya 31 Desember 2019Kepala Seksi Farmasi, Alat
Kesehatan dan PKRTDinas Kesehatan Provinsi
Kalimantan Tengah
Eka Marethi Arselyani S.Si., AptNIP : 19790322 2005012 009
FORMULIR EVALUASI MANDIRI ESSELON IV
KEPALA SEKSI PRODUKSI, DISTRIBUSI DAN PELAYANAN KEFARMASIAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Sasaran
strategis
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
Meningkatkan Mutu sediaan farmasi, makanan dan minuman, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT)
1. Persentase puskesmas yang melaksanakan pelayanan kefarmasian yang sesuai standar
2. Persentase penggunaan obat rasional di puskesmas.
Persen (%)
45%
30%
27,5 %
51,25%
61,00%
170,83%
Kepala Seksi Produksi, Distribusi dan Pelayanan Kefarmasian
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah
Marlina SSi., Apt.,NIP. 19750325 200012 2 002
FORMULIR EVALUASI MANDIRI ESSELON IV
KEPALA SEKSI SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Sasaran
strategis
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
Meningkatkan Kualitas dan Pemerataan Tenaga Kesehatan
1. Jumlah Puskesmas Yang Memiliki 5 Jenis tenaga Kesehatan
2. Jumlah SDM kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya
PKM
Nakes
84 PKM
1000
183
1101
217,85%
110,10%
Palangka raya 31 Desember 2019Kepala Seksi Sumber Daya Manusia
KesehatanDinas Kesehatan Provinsi
Kalimantan Tengah
Sahman Rasyid S.Pd., MMNIP. 196905081991031010
BAB II
TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI
Laporan hasil evaluasi mandiri kinerja tahun 2019 ini disusun dengan maksud
memberikan informasi untuk pihak-pihak yang berkepentingan. Penyusunan laporan ini
merujuk pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Noor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah, serta Surat Edaran nomor 03 tahun 2019 tentang reviu Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah dan Tata Cara Penyampaian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Sebagaimana yang telah ditetapkan pada Perjanjian Kinerja tahun 2019 Januari 2019
bidang SDK ditetapkan dengan sasaran sebagai berikut :
1. Meningkatnya mutu sediaan farmasi, makanan dan minuman, alat kesehatan
dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT)
2. Meningkatkan Kualitas dan Pemerataan Dokter dan Paramedis
Capaian kinerja bidang SDK Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah
tahun 2019 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi
masing-masing indikator kinerja sasaran dengan data-data yang mendukung dengan
sasaran. Capaian kinerja untuk setiap sasaran disajikan sebagaimana yang tertuang
dalam dokumen Perjanjian Kinerja (PK) dengan berdasarkan hasil pengukuran kinerja.
Untuk memberikan penilaian tingkat capaian kinerja setiap sasaran, menggunakan
pengukuran sebagaimana berikut :
SKOR RENTANG CAPAIAN KATEGORI CAPAIAN
4 Lebih 100% SANGAT BAIK
3 75% sampai 100% BAIK
2 55 % sampai 75% CUKUP
1 Kurang dari 55 % KURANG
Capaian kinerja bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan
Tengah tahun 2019 disajikan sebagai berikut :
Sasaran
strategis
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
Meningkatkan Mutu sediaan farmasi, makanan dan minuman, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT)
1. Meningkatnya Persentase obat dan vaksin esensial di Puskesmas
2. Instalasi farmasi provinsi dan kab/kota yang menerapkan sistem informasi logistik obat dan bahan medis habis pakai(BMHP)
Persen (%)
95%
90 %
91,8
80%
96,63%
89,00%
3. Instalasi farmasi kab/kota yang melakukan manajemen pengelolaan obat dan vaksin sesuai standar
4. Persentase puskesmas yang melaksanakan pelayanan kefarmasian yang sesuai standar
5. Persentase penggunaan obat rasional di puskesmas.
75%
45%
30%
86%
27,5 %
51,25%
114,0%
61,00%
170,83%
Meningkatkan
Kualitas dan
Pemerataan
Tenaga
Kesehatan
6. Jumlah Puskesmas Yang Memiliki 5 Jenis tenaga Kesehatan
7. Jumlah SDM kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya
PKM
Nakes
84 PKM
1000
183
1101
217,85%
110,1%
Secara Keseluruhan Capaian Indikator sasaran adalah :
(96,63+89+114+61+170,83+217,85+110,1)/7 = 122,77 dengan Kategori SANGAT
BAIK
Berdasarkan perhitungan total akumulasi pencapaian kinerja di atas maka dapat
disimpulkan bahwa capaian kinerja Bidang SDK sebesar 122,77%. Hal ini menunjukkan
bahwa kinerja bidang Sumber Daya Kesehatan secara akumulasi Sangat Baik. Namun
masih ada diantara item penilaian yang dibawah target seperti ;
1. Meningkatnya Persentase obat dan vaksin esensial di Puskesmas
2. Instalasi farmasi provinsi dan kab/kota yang menerapkan sistem informasi logistik
obat dan bahan medis habis pakai(BMHP) dan
3. Persentase puskesmas yang melaksanakan pelayanan kefarmasian yang sesuai
standar
1. Indikator Persentase Puskesmas dengan Ketersediaan Obat dan Vaksin Esensial.
a. Kondisi yang dicapai.
Realisasi indikator kinerja Puskesmas dengan Ketersediaan Obat dan Vaksin
Esensial di tahun 2019 sebesar 91.80%, melebihi target yang telah ditetapkan dalam
Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 (Revisi) yaitu sebesar 85% dengan
capaian sebesar 102%. Sementara itu realisasi indikator kinerja Persentase
Ketersediaan Obat dan Vaksin di Puskesmas di tahun 2018 sebesar 86%, artinya
realisasi tahun 2019 sudah diatas tahun 2018 walaupun masih kurang dari target yg
diestiminasi pada tahun 2019. Hasil tersebut diperoleh dari periode pelaporan bulan
November dimana jumlah Puskesmas yang melapor sebanyak 183 Puskesmas dari 202
Puskesmas di Kalimantan Tengah (90,5%), dengan jumlah Puskesmas yang memiliki
90% obat dan vaksin essensial sebanyak 168 Puskesmas artinya jumlah Puskesmas
yang memenuhi standar sekitar 91,8 %.
Tahun 2019, ada dua Kabupaten dengan persentase Puskesmas dengan
ketersediaan obat dan vaksin esensial tertinggi mencapai 100% yaitu Kotawaringin Barat
dan Barito Selatan. Artinya di dua Kabupaten tersebut, seluruh Puskesmasnya memiliki
90% obat dan vaksin esensial. Sementara Kabupaten dengan persentase terendah
adalah Kota Palangka Raya (belum mengirim laporan) dan Pulang Pisau (81.82%),
dimana dari 11 Puskesmas yang ada, hanya 9 Puskesmas yang melapor.
b. Permasalahan.
Pelaksanaan kegiatan pengumpulan data indikator Persentase Ketersediaan Obat
dan Vaksin di Puskesmas maupun indikator Persentase Puskesmas dengan
Ketersediaan Obat dan Vaksin Esensial di tahun 2019 masih ada beberapa kendala yang
dihadapi sebagai berikut:
1) Puskesmas melaporkan ketersediaan beberapa item obat yang sebenarnya tidak
dibutuhkan sehingga tidak pernah disediakan dengan nilai nol (0). Contohnya adalah item
obat Oksitosin Injeksi dan Magnesium Sulfat 20% Injeksi, Puskesmas juga melaporkan
ketersediaan beberapa item obat yang digunakan, yang jenisnya berbeda namun
memiliki khasiat yang sama dengan item obat indikator yang dipantau, dengan nilai nol
(0). Contohnya adalah item obat indikator Furosemid Tablet dimana di Puskesmas
menggunakan Hidroklorotiazid Tablet. Ataupun item obat indikator Glibenklamid Tablet
dimana di Puskesmas menggunakan Metformin Tablet. Hal tersebut mempengaruhi hasil
perhitungan data indikator.
2) Masih ada keterlambatan pelaporan data ketersediaan item obat indikator baik dari
Kabupaten/Kota maupun Puskesmas. Laporan yang dikirimkan melewati tanggal yang
telah ditetapkan tidak dimasukkan ke dalam perhitungan sehingga mempengaruhi hasil
capaian kinerja.
3) Masih ada Puskesmas yang tidak melaporkan data ketersediaan item obat indikator.
c. Kegiatan yang Mendukung Pencapaian Indikator.
Adapun kegiatan yang mendukung pencapaian indikator Persentase Ketersediaan
Obat dan Vaksin di Puskesmas yang dilaksanakan sepanjang tahun 2019 adalah sebagai
berikut:
1) Melakukan Koordinasi Penyusunan Perencanaan Kebutuhan Obat.
2) Monitoring dan Evaluasi Obat, Vaksin dan BMHP.
3) Mengadakan dan Mendistribusikan Obat, Vaksin dan Perbekalan Kesehatan.
2. Instalasi Farmasi Provinsi dan Kab/Kotayang menerapkan sistem informasi logistik
obat dan bahan medis habis pakai (BMHP)
a. Kondisi yang dicapai.
Instalasi Farmasi Provinsi dan Kabupaten/Kota dimaknai sebagai Instalasi Farmasi yang
menerapkan aplikasi logistik obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) jika Instalasi
Farmasi Kabupaten/Kota/Provinsi menggunakan sistem informasi obat dan BMHP
elektronik (aplikasi e-logistik) mulai dari proses penerimaan, LPLPO, distribusi, dan
integrasi ke bank data pusat. Realisasi indikator Persentase Instalasi Farmasi Provinsi
dan Kabupaten/Kota yang Menerapkan Aplikasi Logistik Obat dan BMHP di tahun 2019
sebesar 80%, masih belum mencapai target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 90%
dengan capaian sebesar 89%.
b. Permasalahan.
1) Belum semua Instalasi Farmasi Provinsi dan Kabupaten/Kota yang menggunakan
aplikasi e-logistik mencapai proses integrasi ke Bank Data Pusat yaitu kabupaten
Seruyan, Barito Timur, dan Pulang Pisau.
2) Tingginya mutasi pegawai/SDM yang bertindak sebagai pengelola aplikasi logistik obat
dan BMHP.
c. Kegiatan yang Mendukung Pencapaian Indikator.
Adapun kegiatan yang mendukung pencapaian indikator Persentase Instalasi
Farmasi Provinsi dan Kabupaten/Kota yang Menerapkan Aplikasi Logistik Obat dan
Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) yang dilaksanakan sepanjang tahun 2019 adalah
sebagai berikut:
1) Melakukan Pemantapan Aplikasi e-Logistik serta e-Monev Katalog Obat dan BMHP.
2) Melakukan Pendampingan Penerapan Aplikasi e-Logistik di Kabupaten/Kota.
3. Persentase puskesmas yang melaksanakan pelayanan kefarmasian yang sesuai standar
1. Kondisi yang dicapai
Puskesmas yang melaksanakan pelayanan kefarmasian masih dibawah target
dengan capaian 61 % jauh dari target yang diharapkan.
2. Permasalahan
Permasalahan ini disebabkan belum terpenuhinya sumber daya manusia
kefarmasian yang ada di sebagian besar Puskesmas di Kalteng. Saat ini baru
sekitar 77 % Puskesmas yang ada tenaga Farmasinya dan itupun sebagian
besar diisi oleh tenaga teknisi kefarmasian bukan dari Apoteker. Untuk
Apoteker di Puskesmas baru ada sekitar 40 %. Hal ini menyebabkan
pelayanan kefarmasian yang mestinya sesuai dengan Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas belum berjalan dengan baik di Puskesmas.
Sementara di Rumah Sakit walaupun sudah ada Apoteker disetiap Rumah
Sakit namun kebutuhannya belum terpenuhi sehingga pelayan kefarmasian
tidak optimal.
3. Kegiatan yang mendukung Pencapaian Indikator
Kegiatan yang dilakukan selama tahun 2019 terkait dengan pencapaian
indicator pelayanan kefarmasian adalah dengan melakukan bimbingan teknis
ke Dinas Kesehatan Kabupaten Kota dengan mengumpulkan tenaga
kefarmasian Puskesmas dang Rumah Sakit.
4. Seksi Sumber Daya Manusia.
Terkait dengan sasaran indicator kinerja yang terdapat di seksi SDM boleh
dikatakan sangat baik. Indikator kinerja Jumlah Puskesmas dengan 5 jenis tenaga
kesehatan dan Jumlah SDM kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya capaian
kinerjanya diatas 100%. Terutama skali terkait Puskesmas dengan 5 jenis tenaga
kesehat meningkat dengan sangat signifikan dengan capaian 217,85% dengan
jumlah Puskesmas sebanyak 183 Puskesmas, padahal ditargetkan hanya untuk
84 Puskesmas karena pada tahun 2018 Puskesmas yang memenuhi standar baru
48 Puskesmas. Namun peningkatan kondisi tersebut belum mencerminkan SDM
Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah sudah lebih baik karena kalau dinilai dari
Puskesmas yang memenuhi 9 jenis tenaga kesehatan seperti diamatkan
Permenkes no 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat ( Puskesmas
) baru 48 Puskesmas yang memenuhi syarat 9 jenis tenaga Kesehatan dari 202
Puskesmas di provinsi Kalimantan Tengah. Permasalahan yang paling banyak
terkait belum terpenuhinya 9 jenis tenaga kesehatan di Puskesmas adalah
kekosongan dokter gigi untuk 127 Puskesmas, dokter 21 Puskesmas, Kesling 61,
Analis sebanyak 67 Puskesmas,tenaga Kefarmasian sebanyak 45 Puskesmas,
tenaga gizi 19 Puskesmas, Tenaga Kesmas 55 Puskesmas .
Sumber Daya Manusia yang masih terbatas terutama didaerah terpencil
dan sangat terpencil perlu diupayakan terobosan melalui berbagai alternative
seperti rekrutmen melalui CPNS, P3K dan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan
serta redistribusi tenaga kesehatan dari tempat yang sebaran tinggi ke daerah
yang sebaran nya rendah. Hal itu sudah diamanatkan pada undang-undang no 36
tahun 2009 tentang Kesehatan, undang-undang no 36 tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan dan undang-undang no 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Menyikapi hal tersebut Provinsi Kalimantan Tengah telah menerbitkan Peraturan
Gubernur nomor 33 tahun 2019 tentang Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan
yang ditetapkan tanggal 1 November tahun 2019. Diharapkan dengan adanya
Pergub Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan ini bisa sebagai pendorong untuk
pemenuhan tenaga kesehatan di pelosok Kalimantan Tengah, namun tentunya
diiringi dengan kecukupan anggaran dan dukungan Kabupaten/ Kota
Untuk capaian kinerja yang lebih baik kedepan perlu dilakukan koordinasi bukan
hanya internal dalam lingkup kesehatan tetapi juga dengan lingkup external diluar sector
kesehatan. Koordinasi lingkup internal dalam lingkup kesehatan untuk pencapaian
kinerja yang baik dimulai dari staf bidang kesehatan untuk bisa mengakselerasi kinerja
yang lebih optimal dengan melakukan upaya2 yang efektif, efisien dan sinergis. Demikian
juga dengan relasi keja di Dinas kesehatan Kabupaten serta Balai POM perlu diperkuat
dan dan mempunyai pengertian yang sama untuk menselaraskan kegiatan-kegiatan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Secara Keseluruhan Capaian Indikator sasaran adalah :
(96,63+89+114+61+170,83+217,85+110,1)/7 = 122,77 dengan Kategori
SANGAT BAIK.
2. Terwujudnya pelayanan publik yang prima di bidang Sumber Daya Kesehatan
kepegawaian dengan sasaran meningkatnya mutu pelayanan Kefarmasian dan
Sumber Daya Manusia, pengukuran ini merupakan upaya untuk :
- Untuk melihat capaian program sekaligus untuk menilai tingkat kepuasan
internal terhadap kinerja pelayanan Bidang SDK Dinas Kesehatan Provinsi
Kalimantan Tengah.
- Mengukur persentase penyusunan dokumen perencanaan dan laporan hasil
program dan kegiatan tepat waktu serta sesuai dengan pedoman.
3. Perbaikan dari lingkungan internal adalah diterapkannya beberapa aplikasi
komputer secara berkesinambungan dan terintegrasi seperti SIMK, e- Renbut,
Bursa Tenaga Kerja, E- Katalog, E-Monev dan lain lain, tentu saja akan
meningkatkan akuntabilitas dan kemudahan dalam pelaksanaan tugas.
4. Sumber Daya Manusia yang masih terbatas terutama didaerah terpencil dan
sangat terpencil perlu diupayakan terobosan melalui berbagai alternative seperti
rekrutmen melalui CPNS, P3K dan Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan serta
redistribusi tenaga kesehatan dari tempat yang sebaran tinggi ke daerah yang
sebaran nya rendah.
5. Provinsi Kalimantan Tengah telah mempunyai Peraturan Gubernur tentang
Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan yang diterbitkan tahun 2019
6. Secara Umum Kinerja dilingkungan Bidang SDK (Eselon III dan IV) memberikan
kontribusi yang sangat besar terhadap terwujudnya Janji kinerja Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah.
B. SARAN
1. Perlu adanya evaluasi peningkatan capaian kinerja terhadap koordinasi antar
indikator kinerja pada setiap Seksi (Eselon IV). Sehingga diharapkan kedepan
dapat lebih diselaraskan dan ditingkatkan koordinasi di lingkungan Bidang SDK.
2. Perlu diberikan reward terhadap pejabat yang memilki kinerja baik dan sebaiknya
punnishment untuk pejabat yang kinerjanya kurang baik dan tidak memiliki
komitmen terhadap perjanjian kinerja.
3. Perlu diupaya peningkatan anggaran untuk penempatan Tenaga Kesehatan di
Pelosok Provinsi Kalimantan Tengah.
LAPORAN HASIL EVALUASI MANDIRI KINERJA TAHUN 2019
BAB I
EVALUASI KINERJA
A. SEKRETARIAT
Tugas Sekretariat Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah sesuai dengan
Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 31 tahun 2016 tentang “Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi Dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan
Tengah” adalah mengkoordinasikan penyusunan program dan penyelenggaraan tugas-
tugas bidang secara terpadu dan tugas pelayanan administratif serta keuangan dan
aset, kepegawaian, ketatausahaan, protokol, hubungan masyarakat dan rumah tangga,
organisasi, tatalaksana serta dokumentasi peraturan perundang-undangan pada Dinas
Kesehatan, dengan fungsi :
a. Penghimpunan bahan/data perencanaan dan penyusunan program Dinas Kesehatan
serta perencanaan anggaran.
b. Penghimpunan bahan/data penyusunan pelaporan Dinas Kesehatan.
c. Pelaksanaan perumusan administrasi kepegawaian.
d. Pelaksanaan urusan ketatausahaan, rumah tangga dan perlengkapan dan aset.
e. Pelaksanaan urusan perpustakaan, humas, organisasi, tatalaksana dan analisis
jabatan serta dokumentasi peraturan perundang-undangan.
f. Pelaksanaan urusan pengelolaan/administrasi keuangan, dan kepegawaian dan
g. Pemantauan, pengevaluasian dan pelaporan pelaksanaan tugas.
Pada Sekretariat membawahi :
1) Sub Bagian Penyusunan Program, Informasi dan Humas
2) Sub Bagian Keuangan dan Aset.
3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
Sehingga pada Sekretariat terdapat 1 eselon III dan 3 Eselon IV. Formulir berikut
adalah evaluasi mandiri kinerja Eselon III dan IV pada sekretariat :
FORMULIR EVALUASI MANDIRI ESSELON III
SEKRETARIS DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Sasaran strategis Indikator
Kinerja
Satuan Target Realisasi Capaian
Meningkatnya kegiatan pelayanan administrasi perkantoran.
Persentase kegiatan pelayanan administrasi perkantoran yang terpenuhi
Persen (%)
100 95 95
Ketersediaan peralatan dan kelengkapan aparatur
Persentase kendaraan dinas yang tertib administrasi
Persentase ketersediaan peralatan dan perlengkapan aparatur
Persentase gedung kantor yang terpelihara dengan baik
Persentase sarana dan prasarana aparatur yang berfungsi dengan baik
Persen (%)
100
100
100
100
100
95
100
95
100
95
100
95
Persentase ASN yang mengikuti peningkatan kapasitas Aparatur/Diklat/Bimtek
Persentase aparatur yang memiliki kinerja baik
Persen (%)
100 85 85
Peningkatan Pembinaan Jabatan fungsional Kesehatan.
Persentase peningkatan pembinaan jabatan fungsional kesehatan dan uji kopetensi
Persen (%)
100 95 95
Terbentuknya laporan pencapaian realisasi dan pelaporan keuangan
Persentase laporan kinerja dan keuangan yang tersusun sesuai jadwal
Persen (%)
100 100 100
Persentase Inventarisasi /pendataan Barang Milik Daerah (BMD
Persen (%)
100 95 95
Meningkatkan Sistem Informasi Kesehatan yang terintegritas
Meningkatnya Jumlah Dokumen Perencanaan yang termanfaatkan
Persentase kab/kota yang melaporkan data kesehatan prioritas tepat waktu
Presentase ketersediaan dokumen perencanaan
Persen (%)
100
100
100
100
100
100
Persentase kab/kota yang melaporkan SPM tepat waktu
100 95 95
Palangka raya 27 Desember 2019Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah
ZAINURI, SH.,M.KESNIP. 19690710 199103 1 007
FORMULIR EVALUASI MANDIRI ESSELON IV
KEPALA SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Sasaran strategis Indikator
Kinerja
Satuan Target Realisasi Capaian
Persentase ASN yang mengikuti peningkatan kapasitas Aparatur/Diklat/Bimtek
Persentase aparatur yang memiliki kinerja baik
Persen (%)
100 85 85
Peningkatan Pembinaan Jabatan fungsional Kesehatan.
Persentase peningkatan pembinaan jabatan fungsional kesehatan, Rapat koordinasi jabatan fungsional kesehatan dan uji kopetensi jabatan fungsional kesehatan
Persen (%)
100 95 95
Palangka raya 27 Desember 2019Sub Bagian Umum dan KepegawaianDinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah
SITI RAHMAH, AMKGNIP. 19701005 199002 2 001
FORMULIR EVALUASI MANDIRI ESSELON IV
KEPALA SUB BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET
DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Sasaran
strategis
Indikator
Kinerja
Satuan Target Realisasi Capaian
Terbentuknya laporan pencapaian realisasi dan pelaporan keuangan
Persentase laporan kinerja dan keuangan yang tersusun sesuai jadwalPersentase Inventarisasi /pendataan Barang Milik Daerah (BMD)
Persen (%)
Persen (%)
100
100
100
95
100
95
Palangka raya 27 Desember 2019Kepala Sub Bagian Keuangan dan AsetDinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah
EVI MAHLINA, SSTNIP. 19771127 200012 2 001
FORMULIR EVALUASI MANDIRI ESSELON IV
KEPALA SUB BAGIAN PENYUSUNAN PROGRAM
DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Sasaran
strategis
Indikator
Kinerja
Satuan Target Realisasi Capaian
Meningkatkan Sistem Informasi Kesehatan yang terintegritas
Meningkatnya jumlah dokumen perencanaan yang termanfaat
Persentase kab/kota yang melaporkan data kesehatan prioritas tepat waktu
Presentase ketersediaan dokumen perencanaan
Persentase kab/kota yang melaporkan SPM tepat waktu
Persen (%)
100
100
100
100
100
95
100
100
95
Palangka raya 27 Desember 2019Kepala Sub Bagian Penyusunan ProgramDinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah
ISRANOR, S.SOS., MM NIP. 19760108 200003 1 001
BAB II
TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI
Laporan hasil evaluasi mandiri kinerja tahun 2019 ini disusun dengan maksud
memberikan informasi untuk pihak-pihak yang berkepentingan. Penyusunan laporan ini
merujuk pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Noor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah, serta Surat Sekretaris Daerah Nomor 060/578/BAG.III/ORG Tanggal 29
November 2019 Hal Evaluasi Kinerja Eselon III dan Eselon IV Tahun Anggaran 2019
Sebagaimana yang telah ditetapkan pada Perjanjian Kinerja tahun 2019 tanggal 10
Januari 2019 Sekretariat dengan sasaran sebagai berikut :
1. Meningkatnya pelayanan administrasi perkantoran.
2. Ketersediaan peralatan dan kelengkapan aparatur
3. Persentase ASN yang mengikuti peningkatan kapasitas Aparatur/Diklat/Bimtek
4. Peningkatan Pembinaan Jabatan fungsional Kesehatan.
5. Terbentuknya laporan pencapaian realisasi dan pelaporan keuangan
6. Meningkatkan Sistem Informasi Kesehatan yang terintegritas
Capaian kinerja sekretariat Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2019
dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing
indikator kinerja sasaran dengan data-data yang mendukung dengan sasaran. Capaian
kinerja untuk setiap sasaran disajikan sebagaimana yang tertuang dalam dokumen
Perjanjian Kinerja (PK) dengan berdasarkan hasil pengukuran kinerja. Untuk
memberikan penilaian tingkat capaian kinerja setiap sasaran, menggunakan
pengukuran sebagaimana berikut :
URUTAN RENTANG CAPAIAN KATEGORI CAPAIAN
I Lebih 90% SANGAT TINGGI (SANGAT BERHASIL
II 75% sampai 90% TINGGI (BERHASIL)
III 65 % sampai 75% SEDANG (CUKUP BERHASIL)
IV 50% sampai 65% RENDAH (KURANG BERHASIL)
V Kurang dari 50% SANGAT RENDAH(TIDAK BERHASIL)
Capaian kinerja Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2019
disajikan sebagai berikut :
Sasaran
strategis
Indikator
Kinerja
Satuan Target Realisasi Capaian Kategori Capaian
Meningkatnya kegiatan pelayananadministrasi perkantoran.
Persentase kegiatanpelayanan administrasi perkantoran yang terpenuhi
Persen (%)
100 95 95 Sangat Berhasil
Ketersediaan peralatan dan kelengkapan aparatur
Persentase kendaraan dinas yang tertibadministrasi
Persentase ketersediaan peralatan dan perlengkapan aparatur
Persentase gedung kantor yang terpelihara dengan baik
Persentase sarana dan prasarana aparatur yang berfungsi dengan baik
Persen (%)
100
100
100
100
100
95
100
95
100
95
100
95
Sangat Berhasil
Sangat Berhasil
Sangat Berhasil
Sangat Berhasil
Persentase ASN yang mengikuti peningkatan kapasitas Aparatur/Diklat/Bimtek
Persentase aparatur yang memiliki kinerja baik
Persen (%)
100 85 85 Berhasil
Peningkatan Pembinaan Jabatan fungsional Kesehatan.
Persentase peningkatan pembinaan jabatan fungsional kesehatan dan uji kopetensi
Persen (%)
100 95 95 Sangat Berhasil
Sangat Berhasil
Sangat Berhasil
Sangat Berhasil
Terbentuknya laporan pencapaian realisasi dan pelaporan keuangan
Persentase laporan kinerja dan keuangan yang tersusun sesuai jadwal
Persen (%)
100 100 100
Meningkatkan Sistem Informasi Kesehatan yang terintegritas
Persentase kab/kota yang melaporkan data kesehatan prioritas tepat waktu
Persentase kab/kota yang melaporkan SPM tepat waktu
Persen (%)
100
100
100
95
100
95
Secara Keseluruhan Capaian Indikator sasaran adalah :
(95+100+95+100+95+85+95+100+100+95+100)/11 = 96.36 dengan Kategori
Sangat Berhasil
Meningkatnya Jumlah Dokumen Perencanaan yang termanfaatkan
Presentase ketersediaan dokumen perencanaan
100 100 100 Sangat Berhasil
Sasaran
strategis
Indikator
Kinerja
Satuan Target Reali
sasi
Fisik
Capaian Pagu RealisasiKeuangan
Capaian
Meningkatnya kegiatan pelayanan administrasi perkantoran.
Persentase kegiatan pelayanan administrasi perkantoran yang terpenuhi
Persen (%)
100 95 95 6.999.297.147.- 6.358.912.870 90.85
Ketersediaan peralatan dan kelengkapan aparatur
Persentase kendaraan dinas yang tertib administrasi
Persentase ketersediaan peralatan dan perlengkapan aparatur
Persentase gedung kantor yang terpelihara dengan baik
Persentase sarana dan prasarana aparatur yang berfungsi dengan baik
Persen (%)
100
100
100
100
100
95
100
95
100
95
100
95
305.960.000,-
1.777.459.000,-
1.333.172.749,-
221.300.000,-
296.428.500
1.482.412.742
1.317.553.000
200.515.000
96.88
83.40
98.83
90.61
Persentase ASN yang mengikuti peningkatan
Persentase aparatur yang memiliki kinerja baik
Persen (%)
100 85 85 441.902.150,- 309.191.876 69.97
kapasitas Aparatur/Diklat/BimtekPeningkatan Pembinaan Jabatan fungsional Kesehatan.
Persentase peningkatan pembinaan jabatan fungsional kesehatan dan uji kopetensi
Persen (%)
100 95 95 823.715.000,- 673.021.684 81.77
Terbentuknya laporan pencapaian realisasi dan pelaporan keuangan
Persentase laporankinerja dan keuangan yang tersusun sesuai jadwal
Persen (%)
100 95 95 181.531.300,- 172.441.300 92.51
Meningkatkan Sistem Informasi Kesehatan yang terintegritas
Meningkatnya Jumlah Dokumen Perencanaan yang termanfaatkan
Persentasekab/kota yang melaporkan data kesehatan prioritas tepat waktu
Persentase kab/kota yang melaporkan SPM tepat waktu
Presentase ketersediaan dokumen perencanaan
Persen (%)
100
100
100
100
95
100
100
95
100
37.500.000,-
161.825.000,-
160.166.000
36.800.000
142.785.000
118.742.611
98.56
88.23
74.14
Berdasarkan perhitungan total akumulasi pencapaian kinerja di atas maka dapat
disimpulkan bahwa capaian kinerja Sekretariat sebesar 96,36%. Hal ini menunjukkan
bahwa perlu adanya evaluasi peningkatan capaian kinerja terhadap koordinasi antar
indikator kinerja pada setiap sub bagian (Eselon IV). Sehingga diharapkan kedepan
dapat lebih diselaraskan dan ditingkatkan koordinasi di lingkungan Sekretariat.
Terwujudnya pelayanan publik yang prima di bidang kepegawaian dengan sasaran
meningkatnya mutu pelayanan administrasi perkantoran, pengukuran ini merupakan
salah satu upaya untuk mengakomodasi harapan mapun persepsi pegawai, sekaligus
untuk menilai tingkat kepuasan internal terhadap kinerja pelayanan Sekretariat Dinas
Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, termasuk sikap dan perilaku petugas
pelayanan, sarana dan prasarana fasilitas pendukung pelayanan dan juga untuk
mengukur persentase penyusunan dokumen perencanaan dan laporan hasil program
dan kegiatan tepat waktu dan sesuai dengan pedoman dan persentase aset kantor
yang layak fungsi. Sarana dan prasarana merupakan segala sesuatu yang digunakan,
dipakai, ditempati dalam hubungan langsung dengan pelayanan kesekretariatan yang
diberikan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah. Dinas Kesehatan Provinsi
Kalimantan Tengah dalam melaksanakan pelayanan publik sangat memerlukan sarana
dan prasarana, baik itu perlengkapan, peralatan, kendaraan operasional pelayanan,
jaringan komunikasi, tempat duduk tamu, TV, dan sarana pendukung pelayanan lainnya
harus memadai dan sesuai standar pelayanan agar dapat meningkatkan kualitas
pelayanan kepada masyarakat.
Berdasarkan hasil evaluasi kinerja menunjukkan bahwa realisasi target sasaran
dalam kategori “Baik” namun ada beberapa hal yang menjadi perhatian untuk lebih
disempurnakan dan ditingkatkan, antara lain yaitu :
1. Penerapan SOP belum semua terealisasi dengan optimal di masing-masing sub
bidang.
2. Pelaksanaan tugas/kegiatan di masing-masing jabatan pegawai masih belum
terlaksana dengan optimal. Masih terdapat pegawai yang mendapat tanggungjawab
diluar tugas/kegiatan jabatan (tumpang tindih).
3. Implementasi UU ASN No. 5 Tahun 2014 tetang Aparatur Sipil Negara belum
sepenuhnya dijalankan.
4. Pemeliharaan sarana dan prasarana dalam menunjang kegiatan pelayanan
administrasi masih belum optimal.
Faktor internal mencakup kekuatan dan kelemahan di dalam internal Dinas Kesehatan
Provinsi Kalimantan Tengah sendiri. Penyusunan strategi yang tepat harus
memperhatikan betul-betul apa kekuatan dan kelemahan yang dimiliki selain
memperhatikan faktor eksternal.
Analisis lingkungan internal merupakan analisis yang berguna dalam mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan atas dasar sumber daya dan kapabilitas yang dimiliki.
Lingkungan Internal memiliki dua variabel yakni kekuatan (strength) dan kelemahan
(weakness). Mencakup semua unsur yang ada di dalam seperti struktur organisasi,
budaya kerja dan sumber daya.
Lingkungan Internal, ialah lingkungan yang perlu diidentifikasi kekuatan dan
kelemahannya, yang meliputi:
1. Hubungan antara sub bagian
2. Manajemen
3. Pemasaran
4. Keuangan dan Akuntansi
5. Produksi dan Operasi
6. Penelitian dan Pengembangan
7. Sistem Informasi Komputer
Hal yang menggembirakan berkaitan dengan perbaikan dari lingkungan internal adalah
diterapkannya beberapa aplikasi komputer secara berkesinambungan dan terintegrasi
seperti LPSE, E-Budgeting, SIMDA, SIRUP, BMD, PPID, SIMPEG, ASIK CAKEP dan lain
lain, tentu saja akan meningkatkan akuntabilitas dan kemudahan dalam pelaksanaan
tugas.
Rencana tindak lanjut dan upaya penyelesaian permasalahan yang dihadapi telah
dirancang dan dilaksanakan dalam rangka mempercepat pelaksanaan pencapaian
sasaran kinerja. Rencana tindak lanjut tersebut meliputi :
1. Peningkatan kapasitas aparatur dengan sistem pengkaderan yaitu dengan
memberi kesempatan untuk pegawai untuk belajar dan berlatih dalam
menghadapi isu-isu strategis terbaru tentang kegiatan pelayanan administrasi
dan pelaksanaan perencanaan program dan anggaran sehingga dapat segera
mengambil langkah-langkah dalam menyelesaikan permasalahan.
2. Peningkatan pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Dinas Kesehatan Provinsi
Kalimantan Tengah difokuskan pada upaya peningkatan kualitas pelayanan
publik dilaksanakan melalui upaya perbaikan tata laksana, optimalisasi sarana
dan prasarana, peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
3. Peningkatan peran Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah
dalam monitoring pelaksanaan program dan kegiatan yang menjadi
tanggungjawab Sekretariat Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah.
4. Melakukan pengawasan melekat pada staf agar dapat melakukan tugas yang
diberikan secara efektif dan efisien.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Secara Keseluruhan Capaian Indikator sasaran adalah :
(95+100+95+100+95+85+95+100+95+100+100)/11 = 96,36 dengan
Kategori Sangat Berhasil
2. Terwujudnya pelayanan publik yang prima di bidang kepegawaian dengan
sasaran meningkatnya mutu pelayanan administrasi perkantoran, pengukuran ini
merupakan upaya untuk :
- Mengakomodasi harapan mapun persepsi pegawai, sekaligus untuk menilai
tingkat kepuasan internal terhadap kinerja pelayanan Sekretariat Dinas
Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, Termasuk sikap dan perilaku petugas
pelayanan, sarana dan prasarana fasilitas pendukung pelayanan.
- Mengukur persentase penyusunan dokumen perencanaan dan laporan hasil
program dan kegiatan tepat waktu serta sesuai dengan pedoman dan
persentase aset kantor yang layak fungsi.
3. Perbaikan dari lingkungan internal adalah diterapkannya beberapa aplikasi
komputer secara berkesinambungan dan terintegrasi seperti LPSE, E-Budgeting,
SIMDA, SIRUP, BMD, PPID, SIMPEG, ASIK CAKEP dan lain lain, tentu saja akan
meningkatkan akuntabilitas dan kemudahan dalam pelaksanaan tugas.
4. Secara Umum Kinerja dilingkungan Sekretariat (Eselon III dan IV) memberikan
kontribusi yang sangat besar terhadap terwujudnya Janji kinerja Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah.
B. SARAN
1. Perlu adanya evaluasi peningkatan capaian kinerja terhadap koordinasi antar
indikator kinerja pada setiap sub bagian (Eselon IV). Sehingga diharapkan
kedepan dapat lebih diselaraskan dan ditingkatkan koordinasi di lingkungan
Sekretariat.
2. Perlu diberikan reward terhadap pejabat yang memilki kinerja baik dan sebaiknya
punnishment untuk pejabat yang kinerjanya kurang baik dan tidak memiliki
komitmen terhadap perjanjian kinerja.
1
BAB I
EVALUASI KINERJA
A. Kepala UPT Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi
Formulir Evaluasi Mandiri Eselon III
Kepala UPT Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Satuan Target Realisasi Capaian (%)
1 Tersedianya peralatan pengolahan pemeriksaan laboratorium kesehatan dan bahan kimia untuk pemeriksaan laboratorium
Persentase Pemenuhan Standar Mutu Laboratorium Kesehatan sesuai tipenya
Buah 2 2 100
Palangka Raya, 31 Desember 2019
Kepala UPT Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi
dr. Damar Pramusinta, MPH
NIP 197603102003121008
2
B. Sub Bagian Tata Usaha
Formulir Evaluasi Mandiri Eselon IV
Kepala Sub Bagian Tata Usaha
No Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja
Satuan Target Realisasi Capaian (%)
1 Tersedianya peralatan pengolahan pemeriksaan laboratorium kesehatan dan bahan kimia untuk pemeriksaan laboratorium
Pengadaan Bahan Kimia di Labkeskal
Paket 1 1 100
Pengadaan peralatan kesehatan di Labkeskal
Paket 1 1 100
2 Meningkatnya pelayanan laboratorium Kesehatan kepada masyarakat
Jasa medis Labkeskal
Bulan 12 12 100
Palangka Raya, 31 Desember 2019
Kepala Sub Bagian Tata Usaha
A T I N, SE
NIP 196405201984021001
3
C. SEKSI PEMELIHARAAN ALAT KESEHATAN DAN KALIBRASI
Formulir Evaluasi Mandiri Eselon IV
Kepala Seksi Pemeliharaan Alat Kesehatan dan Kalibrasi
No Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja
Satuan Target Realisasi Capaian (%)
1 Semua parameter uji sampel yang dilakukan di laboratorium sudah terakreditasi
Jumlah instrumen pengukuran pada UPT Labkeskal yang memiliki ketertelusur-an ke sistem internasional dengan akurasi dan presisi yang tinggi
Alat 244 253 104
Jumlah personil UPT Labkeskal yang mendapat tambahan pengetahu-an tentang implementa-si Good Laboratory Practice (GLP) di berbagai jenis dan tipe Lembaga Pengujian dan Kalibrasi
Orang/ tahun
10 11 110
4
2 Tersedianya sarana dan prasarana kesehatan yang memadai dan sesuai standar
Terkelolanya semua limbah (limbah B3, sampah, limbah cair, limbah gas) yang dihasilkan dari kegiatan UPT Labkeskal
Laporan 2 2 100
Palangka Raya, 31 Desember 2019
Kepala Seksi Pemeliharaan Alat Kesehatan dan Kalibrasi
INA ARLENY
NIP 197108031993032007
5
D. SEKSI LABORATORIUM KESEHATAN MASYARAKAT DAN
KLINIK
Formulir Evaluasi Mandiri Eselon IV
Kepala Seksi Laboratorium Kesehatan Masyarakat dan Klinik
No Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja
Satuan Target Realisasi Capaian (%)
1 Meningkatnya kepatuhan personil laboratorium dalam mengimple-mentasikan sistem akreditasi untuk peningkatan mutu pelayanan labkes
Personil administrasi dan teknis mampu menerapkan dokumen panduan mutu, prosedur kerja, instruksi kerja dan dokumen pendukung dengan baik setiap tahun dalam bentuk hasil laporan audit internal
Orang 52 52 100
2 Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dan peningkatan mutu pelayanan laboratorium kesehatan
Seluruh personil baik administrasi dan teknis mampu menerapkan dokumen panduan mutu, prsoedur kerja, instruksi kerja dan dokumen pendukung dengan baik setiap tahun dalam bentuk
Orang 52 52 100
6
laporan Kaji Ulang Manajemen dan memberikan hasil tindak lanjut audit internal dan rekomendasi rencana program tahun berikutnya
3 Diketahuinya kualitas hasil pengujian sampel dengan penilaian dari laboratorium ekternal
Seluruh personil teknis laboratorium mampu memperta-hankan kinerja laboratorium dengan memperban-dingkan kualitas dan mutu hasil pengujian spesimen pelanggan
Lab 13 6 46,1%
4 Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dan peningkatan mutu pelayanan labkes
52 orang atau seluruh personil baik administrasi dan teknis mampu meningkat-kan, memahami, menerapkan SOP mutu dan kualitas pelayanan laboratorium kepada pelanggan
Orang 52 52 100
7
5 Adanya evaluasi terhadap kemampuan memahami dan penerapannya sistem akreditasi labkes
Seluruh personil dari tingkat manajer, penyelia dan analis mampu meningkat-kan, memahami, menerapkan SOP dan kualitas pelayanan lab kepada pelanggan serta meningkat-kan parameter uji yang terakreditasi dengan komitmen yang sudah disepakati
Tahun 1 1 100
6 Meningkatnya pemahaman personil labkeskal terhadap sistem akreditasi dan kesiapan labkeskal dalam penerapan sistema akreditasi
Terlaksana-nya On the Job Training Labkesda Kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah
Lab 6 6 100
8
7 Peningkatan persipan peralatan baik mirobiologi, patologi klinik dan kesmas dan bahan penunjang laboratorium
Tersedianya peralatan yang digunakan untuk pemeriksaan laboratorium klinik dan kesehatan masyarakat dalam melakukan pemeriksaan labkes
Paket 1 1 100
Palangka Raya, 31 Desember 2019
Kepala Seksi Laboratorium Kesehatan Masyarakat dan Klinik
AGUS, S.Si, M.MKes
NIP 197008011998031009
9
BAB II
TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI
Evaluasi kegiatan yang masih belum tercapai adalah kegiatan
Pemantapan Mutu Eksternal dan Uji Banding Lab. Hal ini setelah
dianalisis terjadi karena Uji Banding Laboratorium hanya dilaksanakan
pada 6 laboratorium saja. Hal ini sebenarnya dilakukan setelah analis
mengetahui bahwa Uji banding tidak harus dilakukan di banyak lab,
namun bisa dilakukan cukup dengan beberapa lab, sehingga cukup
dengan mengirim uji banding ke 6 lab saja. Untuk tahun 2020 anggaran
untuk uji banding akan dikurangi dan dialihkan ke kegiatan Pemantapan
Mutu Ekternal ataupun Uji Profisiensi.
Dari hasil evaluasi Mandiri Pejabat Eselon III dan IV di UPT
Labkeskal Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah sudah ada keselarasan
kinerja antara pejabat eselon III dan eselon IV. Hal ini terlihat dari
pencapaian kinerja dari eselon IV yang rata-rata mencapai 100%
berbanding lurus dengan pencapaian Indikator Kinerja Utama Labkeskal
yaitu 100%.
Tindak lanjut berupa reward pada pencapaian kinerja eselon III dan
eselon IV di UPT Labkeskal Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah sudah
diberikan melalui peningkatan tunjangan daerah untuk pejabat eselon III
dan eselon IV.
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil evaluasi kinerja pejabat eselon III dan eselon IV di UPT
Labkeskal Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah, capaian kinerja
sudah sesuai dengan target yang ditetapkan.
B. SARAN
1. Untuk menunjang pelaksanaan pelayanan UPT Labkeskal yang
lebih mandiri di tahun 2020 akan melakukan kajian untuk
menjadi Badan Layanan Umum Daerah.
2. UPT Labkeskal akan melakukan restruktrurisasi organisasi
untuk memfokuskan pelayanan masyarakat pada pelayanan
laboratorium kesehatan saja.