laporan kunjungan industri ke pt dok (repaired)
TRANSCRIPT
LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI KE PT DOK & PERKAPALAN
SURABAYA JAWA TIMUR
Disusun Oleh :
1. Danang Tri Sugiono (14)
2. Dani Ade Saputra (15)
3. Dewa Yusprianda (16)
4. Enggar Ibnu Firmansyah (17)
Kelas X TP 1
SMK BOEDI OETOMO CILACAP
2011-2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kunjungan Industri
Telah menjadi salah satu tujuan dari sekolah SMK Boedi Oetomo Cilacap untuk
mengadakan suatu kegiatan Kunjungan Industri (KI) di PT. DOK & Perkapalan,
Surabaya, Indonesia.
Guna untuk menambah wawasan siswa-siswi mengenai sejarah berdirinya “PT.
DOK Perkapalan Surabaya, Indonesia” untuk menambah wawasan tentang “PT.
DOK & Perkapalan Surabaya, Indonesia”.
1.2 Tujuan Kunjungan Industri
Adapun tujuan dari Kunjungan Industri antara lain :
1.2.1 Untuk menjalankan tugas yang diberikan dari sekolah.
1.2.2 Untuk mendapatkan wawasan yang lebih luas mengenai objek yang dituju.
1.2.3 Menambah pengetahuan dan pengalaman.
1.3 Bentuk Kegiatan
1.3.1 Observasi
1.3.2 Wawancara
1.4 Waktu / Lamanya Kunjungan
1.4.1 Waktu
Start Pukul 13.00 s/d 14.30
1.4.2 Lamanya Kunjungan
Lama Kunjungan 1 ½ jam.
BAB II
ISI
SEJARAH PT. DOK SURABAYA (PERSERO)
PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) merupakan perusahaan BUMN
produksi kapal terbesar kedua setelah PT. PAL Surabaya (Persero), didirikan pada
tanggal 22 September 1910 oleh Pemerintah kolonial Belanda di Amsterdam.
Perusahaan ini awalnya bernama N.V. DROOGDOK MATSCHAPPIJ SOERABAIA
dimana pemegang saham saat itu antara lain N.V. Konjnlijke paket vaart
maatschappij, N.V. Stomivart Maatschappij Nederland, N.V.Roter Sdancsh LCYD.
Pendirian perusahaan tersebut dilaksanakan di depan notaris J.P Smith.
Pada masa pendudukan Jepang yaitu tahun 1942 – 1945, Perusahaan ini
berganti nama menjadi HARIMA ZOZEN. Namun setelah Jepang mengalami
kekalahan dalam Perang Dunia II,tepatnya tanggal 17 Agustus 1945,perusahaan ini
menjadi milik Pemerintah Republik Indonesia. Namun pada tahun 1945 sampai
dengan tahun 1957, perusahaan tersebut kembali ke tangan Belanda yang namanya
diubah kembali menjadi nama awal pada waktu didirikan, yaitu N.V. DROOGDOK
MATSCHAPPIJ SOERABAIA.
Pada waktu terjadi konfrontasi antara pemerintah Indonesia dengan Belanda
yang terjadi pada tahun 1958 telah menyebabkan perusahaan ini berpindah tangan ke
pemerintah Indonesia dengan landasan hukum Peraturan Pemerintah No 23, tahun
1958 di bawah pengelolaan B.P.U MARITIM. Kemudian Pemerintah mengeluarkan
Peraturan Pemerintah lagi yang menyusul Peraturan Pemerintah sebelumnya yaitu
Peraturan Pemerintah No. 109 Th. 1961, tanggal 17 April 1961 dan Perusahaan ini
menjadi Perusahaan Negara (PN) dengan nama PN. DOK DAN PERKAPALAN
SURABAJA.
Kemudian pada tahun 1963 Galangan yang ada di sebelah PN. Dok &
Perkapalan Surabaya yang bernama GALANGAN KAPAL SUMBER BHAITA
digabung dengan PN Dok & Perkapalan Surabaya berdasarkan atas keputusan
Menteri Perhubungan Laut. Berdasarkan keputusan ini juga, nama perusahaan diubah
menjadi PN. DOK SURABAJA.
Perubahan nama PT Dok & Perkapalan Surabaya tidak terhenti hanya sampai di
situ, dengan munculnya kembali Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1975 PN. Dok
Surabaja berganti nama lagi menjadi PT. DOK DAN PERKAPALAN SURABAYA
(Persero). Peresmian perusahaan ini dilakukan oleh Menteri Perhubungan R.I yaitu
Prof. DR H Emil Salim, pada tanggal 8 Januari 1976 berkedudukan di Jl. Tanjung
Perak Barat No. 433–435 Surabaya.
Berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI No. 10 tahun 1984, tanggal 28
Nopember 1984, PT Dok dan Perkapalan Surabaya yang semula berada dalam
pengawasan/pembinaan Departemen Perhubungan, dialihkan dalam
pengawasan/pembinaan Departemen Perindustrian, sekarang Departemen
Perindustrian dan Perdagangan (Deperindag).
Sejak 1961 saja dari database yang tersedia DPS telah memperbaiki dan
membangun lebih dari 600 berbagai jenis kapal, dipesan oleh pelanggan lokal dan
asing.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
2.1 Kesimpulan
1. Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan factor yang harus diperhatikan
dalam industry agar tidak terjadi kecelakaan kerja.
2. Mengembangakan ilmu yang dapat dibangku sekolah sesuai dengan jurusan
masing-masing.
3. SMK siap menjadikan generasi-generasi masa depan yang siap pakai dalam
industry sesuai dengan bidangnya.
2.2 Saran
Sebelum melaksanakan KI hendaknya siswa mengetahui beberapa hal penting
tentang obyek yang akan dikunjungi. Misal mempersiapkan pertanyaan-
pertanyaan yang akan ditanyakan didalam sebuah perusahaan yang akan
dikunjungi. Selanjutnya untuk menjadlin hubungan / kemitraan yang baik antara
perusahaan dengan jurusan teknik di sekolah perlu komunikasi yang baik antara
sekolah dengan perusahaan yang akan dituju, sehingga akan memudahkan siswa-
siswinya setelah lulus nanti.