laporan kp hana

2
Land Applikasi Land Application atau aplikasi lahan adalah pemanfaatan limbah cair hasil industri kelapa sawit menjadi pupuk tanaman kelapa sawit yang ada dalam areal perkebunan kelapa sawit itu sendiri. Limbah cair pabrik kelapa sawit mengandung unsur-unsur penyubur tanah, yaitu ; nitrogen, phosphor dan kalium. Jumlah Nitrogen dan Kalium dalam limbah cair pabrik kelapa sawit sangat besar, sehingga dapat bertindak sebagai nutrisi untuk tumbuh-tumbuhan (Rahardjo, 2009). Limbah cair pabrik kelapa sawit yang dapat digunakan untuk land application adalah limbah cair yang sudah diolah sedemikian rupa sehingga kadar BOD-nya berkisar antara 3.500 mg/l sampai 5.000 mg/l. Komposisi unsur hara (N, P dan K) yang cukup banyak, menjadikan limbah cair tersebut mempunyai potensi yang baik untuk menggantikan peran pupuk anorganik. Pemanfaatan limbah cair tersebut sebagai pupuk, maka jumlah limbah cair yang masih harus diolah juga akan berkurang. sehingga, land application akan mengurangi beban biaya dan waktu untuk pengolahan limbah. Pemanfaatan limbah cair dengan land application dapat menurunkan biaya pengolahan limbah sekitar 50% – 60% (Rahardjo, 2009). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli perkebunan sawit di Indonesia, limbah cair pabrik kelapa sawit yang sudah diolah (BOD maksimal 5.000 mg/l) merupakan sumber air dan nutrisi bagi tanaman. Disamping itu limbah cair tersebut juga mampu memperbaiki sifat dan struktur fisik tanah, meningkatkan infiltrasi tanah, meningkatkan kelembaban tanah, menambah kandungan senyawa organik, menaikkan pH tanah, meningkatkan aktivitas mikro flora dan fauna tanah dan dapat meningkatkan produksi tanaman kelapa sawit (Rahardjo, 2009). COD (Chemical Oxygent Demand) COD adalah jumlah oksigen (mg O2) yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organis yang ada dalam 1 liter sampel air, dimana pengoksidasi K2,Cr2,O7 digunakan sebagai sumber oksigen (oxidizing agent) (G. Alerts dan SS Santika, 1987). Metode pengukuran COD yang digunakan adalah titrasi di laboratorium dan spektrofotometri. Prinsip analisis pemeriksaan parameter COD dengan cara titrasi menggunakan oksidator potassium dikromat yang berkadar asam tinggi dan dipertahankan pada temperatur tertentu. Penambahan oksidator ini menjadikan proses oksidasi bahan organik menjadi air dan CO2. Setelah pemanasan, maka sisa dikromat diukur. Pengukuran ini dilakukan dengan cara titrasi, oksigen yang

Upload: hana-soraya-assegaf

Post on 10-Dec-2015

221 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

laporan kerja praktek

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Kp Hana

Land ApplikasiLand Application atau aplikasi lahan adalah pemanfaatan limbah cair hasil industri

kelapa sawit menjadi pupuk tanaman kelapa sawit yang ada dalam areal perkebunan kelapa sawit itu sendiri. Limbah cair pabrik kelapa sawit mengandung unsur-unsur penyubur tanah, yaitu ; nitrogen, phosphor dan kalium. Jumlah Nitrogen dan Kalium dalam limbah cair pabrik kelapa sawit sangat besar, sehingga dapat bertindak sebagai nutrisi untuk tumbuh-tumbuhan (Rahardjo, 2009).

Limbah cair pabrik kelapa sawit yang dapat digunakan untuk land application adalah limbah cair yang sudah diolah sedemikian rupa sehingga kadar BOD-nya berkisar antara 3.500 mg/l sampai 5.000 mg/l. Komposisi unsur hara (N, P dan K) yang cukup banyak, menjadikan limbah cair tersebut mempunyai potensi yang baik untuk menggantikan peran pupuk anorganik. Pemanfaatan limbah cair tersebut sebagai pupuk, maka jumlah limbah cair yang masih harus diolah juga akan berkurang. sehingga, land application akan mengurangi beban biaya dan waktu untuk pengolahan limbah. Pemanfaatan limbah cair dengan land application dapat menurunkan biaya pengolahan limbah sekitar 50% – 60% (Rahardjo, 2009).

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli perkebunan sawit di Indonesia, limbah cair pabrik kelapa sawit yang sudah diolah (BOD maksimal 5.000 mg/l) merupakan sumber air dan nutrisi bagi tanaman. Disamping itu limbah cair tersebut juga mampu memperbaiki sifat dan struktur fisik tanah, meningkatkan infiltrasi tanah, meningkatkan kelembaban tanah, menambah kandungan senyawa organik, menaikkan pH tanah, meningkatkan aktivitas mikro flora dan fauna tanah dan dapat meningkatkan produksi tanaman kelapa sawit (Rahardjo, 2009).

COD (Chemical Oxygent Demand)COD adalah jumlah oksigen (mg O2) yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat

organis yang ada dalam 1 liter sampel air, dimana pengoksidasi K2,Cr2,O7 digunakan sebagai sumber oksigen (oxidizing agent) (G. Alerts dan SS Santika, 1987).

Metode pengukuran COD yang digunakan adalah titrasi di laboratorium dan spektrofotometri. Prinsip analisis pemeriksaan parameter COD dengan cara titrasi menggunakan oksidator potassium dikromat yang berkadar asam tinggi dan dipertahankan pada temperatur tertentu. Penambahan oksidator ini menjadikan proses oksidasi bahan organik menjadi air dan CO2. Setelah pemanasan, maka sisa dikromat diukur. Pengukuran ini dilakukan dengan cara titrasi, oksigen yang ekifalen dengan dikromat inilah yang menyatakan COD dalam satuan ppm (Rahmawati dan Azizah, 2005).

TSS (Total Suspended Solid)TSS adalah jumlah berat dalam mg/liter kering lumpur yang ada dalam limbah

setelah mengalami penyaringan dengan membrane berukuran 0,45 mikron (Sugiharto, 1987). Penentuan zat padat tersuspensi (TSS) berguna untuk mengetahui ke kuatan pencemaran air limbah domestik, dan juga berguna untuk penentuan efisiensi unit pengolahan air (BAPPEDA, 1995).

Metode yang dilakukan untuk pengukuran TSS adalah Gravimetri. Prinsip analisisnya adalah semua zat terlarut dalam air yang tertahan membran saring yang berukuran 0,45 mikron. Kemudian dikeringkan dalam oven pada temperatur 103°C–105°C, hingga diperoleh berat tetap. Partikel yang sama besar, partikel yang mengapung dan zat-zat yang menggumpal yang tidak tercampur dalam air, terlebih dahulu dipisahkan sebelum pengujian (Rahmawati dan Azizah, 2005).

Daftar Pustaka

Page 2: Laporan Kp Hana

BAPPEDA TK. I Jawa Timur. (1995). Panduan Pelatihan Manajemen Laboratorium. Surabaya.

G, Alaerts dan S.S. Santika. (1987). Metoda Penelitian Air. Surabaya: Usaha Nasional.

Rahardjo, P.N. 2009. STUDI BANDING TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Jakarta. ISSN 1441-318X

Rahmawati, A.A., R. Azizah. 2005. PERBEDAAN KADAR BOD, COD, TSS, DAN MPN COLIFORM PADA AIR LIMBAH, SEBELUM DAN SESUDAH PENGOLAHAN DI RSUD NGANJUK. JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN. Universitas Airlangga. VOL. 2, NO.1.