laporan kompleksometri.docx

12
LAPORAN KOMPLEKSOMETRI Tujuan Untuk menentukan pemakaian titrasi Na-EDTA untuk contoh Untuk menetukan kadar Ca 2+ dalam contoh Prinsip Larutan contoh yang mengandung Ca + dititrasi oleh Na- EDTA ditambah indikator EBT, dengan titik akhir titrasi ditandai perubahan warna dari warna merah anggur menjadi warna biru laut (setelah titrasi). A. Landasan Teori Titrasi kompleksometri yaitu titrasi berdasarkan pembentukan persenyawaan kompleks (ion kompleks atau garam yang sukar mengion). Kompleksometri merupakan jenis titrasi dimana titran dan titrat saling mengkompleks, membentuk hasil berupa kompleks. Reaksi–reaksi pembentukan kompleks atau yang menyangkut kompleks banyak sekali dan penerapannya juga banyak, tidak hanya dalam titrasi. Karena itu perlu pengertian yang cukup luas tentang kompleks, sekalipun disini pertama-tama akan diterapkan pada titrasi. Contoh reaksi titrasi kompleksometri : Ag + + 2 CN - Ag(CN) 2 Hg 2+ + 2Cl - HgCl 2 (Khopkar, 2002).

Upload: windi-sry-wulandari

Post on 11-Sep-2015

16 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

LAPORAN KOMPLEKSOMETRI

Tujuan Untuk menentukanpemakaian titrasi Na-EDTA untuk contoh Untuk menetukan kadar Ca2+dalam contoh

Prinsip Larutan contoh yang mengandung Ca+dititrasi oleh Na-EDTA ditambah indikator EBT, dengan titik akhir titrasi ditandai perubahan warna dari warna merah anggur menjadi warna biru laut (setelah titrasi).

A. Landasan Teori

Titrasi kompleksometri yaitu titrasi berdasarkan pembentukan persenyawaan kompleks (ion kompleks atau garam yang sukar mengion). Kompleksometri merupakan jenis titrasi dimana titran dan titrat saling mengkompleks, membentuk hasil berupa kompleks.Reaksireaksi pembentukan kompleks atau yang menyangkut kompleks banyak sekali dan penerapannya juga banyak, tidak hanya dalam titrasi.Karena itu perlu pengertian yang cukup luas tentang kompleks, sekalipun disini pertama-tama akan diterapkan pada titrasi. Contoh reaksi titrasi kompleksometri :Ag++ 2 CN-Ag(CN)2Hg2++ 2Cl-HgCl2(Khopkar, 2002).Titrasi kompleksometri juga dikenal sebagai reaksi pembentukan molekul netral yang terdisosiasi dalam larutan. Persyaratan mendasar terbentuknya kompleks demikian adalah tingkat kelarutan tinggi.Selain titrasi kompleks biasa seperti di atas, dikenal pula kompleksometri yang dikenal sebagai titrasi kelatometri, seperti yang menyangkut penggunaan EDTA.Gugus-yang terikat pada ion pusat, disebut ligan, dan dalam larutan air, reaksi dapat dinyatakan oleh persamaan :M(H2O)n+ L = M(H2O)(n-1)L + H2O(Khopkar, 2002).Kompleksometri merupakan metoda titrasi yang pada reaksinya terjadi pembentukan larutan atau senyawa kompleks dengan kata lain membentuk hash berupa kompleks. Untuk dapat dipakai sebagai dasar suatu titrasi, reaksi pembentukan kompleks disamping harus memenuhi persyaratan umum amok titrasi, make kompleks yang terjadi hams stabil. Titrasi ini biasanya digunakan untuk penetapan kadar logam polivalen atau senyawanya dengan menggunakan NaaEDTA sebagai titran pembentuk kompleks (Tim Penyusun, 1983).Tabel KompleksometriLogamLiganKompleksBilangan koordinasiLogamGeometriReaktivitas

Ag+NH3Ag(NH3)2+2LinierLabil

Hg2+Cl-HgC122LinierLabil

Cu2+NH3Cu(NH3)42+4TetrahedralLabil

Ni2+CN-Ni(CN)42-4PersegiplanarLabil

Co2+H2OCO(H2O)62+6OktahedralLabil

Co3+NH3Co(NH3)63+6OktahedralInert

Cr3+CN-Cr(CN)63-6OktahedralInert

Fe3+CN-Fe(CN)63-6OktahedralInert

Selaktivitas kompleks dapat diatur dengan pengendalian pH, missal Mg, Ca, Cr, dan Ba dapat dititrasi pada pH = 11 EDTA. Sebagian besar titrasi kompleksometri mempergunakan indikator yang juga bertindak sebagai pengompleks dan tentu saja kompleks logamnya mempunyai warna yang berbeda dengan pengompleksnya sendiri. Indikator demikian disebut indikator metalokromat, contohnya : Eriochrome black T dan Asam salisilat.Penentuan Ca dn Mg dapat dilakukan dengan titrasi EDTA, pH untuk titrasi adalah 10 dengan indikator Eriochrome black T. pada pH tinggi, 12, Mg(OH)2akan mengendap, sehingga EDTA dapat dikonsumsi hanya oleh Ca2+dengan indicator murexide (Basset, 1994). Keunggulan EDTA adalah mudah larut dalam air, dapat diperoleh dalam keadaan murni, sehingga EDTA banyak dipakai pada percobaan kompleksometri.

B. Alat dan Bahan*Alat :- Neraca Analitik- Gelas Kimia- Labu ukur- Labu Erlenmeyer- Buret- Pipet Gondok- Balm Pip- Botol Reagen- Etiket*Bahan :- Na-EDTA- CaCl22H2O- Buffer pH 10- Indikator EBT 0,5 %- Aqua DM

C. Cara KerjaA. Menstandarkan Larutan Na-EDTA 0,1 M terhadap CaCl22H2O1.Ditimbang secara analitik 0,3576 gram CaCl22H2O dan dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer 250 ml.2.Ditambahkan 75 ml Aqua DM, 5 ml buffer pH 10, dan 3-5 tetes indicator EBT 0,5%ke dalam labu Erlenmeyer.3.Dititrasi dengan Na-EDTA 0,1 M sampai warna larutan tepat berubah dari merah anggur menjadi biru laut.4.Dihitung Moralitas Na-EDTA 0,1 M yang sebenarnya

M Na-EDTA = gr CaCl2 x 1000 = 0,3836 gr x 1000

= Mr CaCl2 X ml titran = 147,02 X 23,90 = 0,1092 M Menentukan Kadar Ca+dalam CaCl22H2O1.Ditimbang dengan teliti 3,7 gram sampel, dimasukkan ke dalam labu ukur 250 ml kemudian dilarutkan sampai tanda batas volume dan dihomogenkan dengan cara membolak-balikkan labu ukur.2.Dipipet 25 ml larutan contoh, dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer 250 ml, ditambahkan 75 ml aqua DM, 5 ml buffer pH 10, dan 3-5 tetes indikator EBT 0,5%.3.Dititrasi dengan Na-EDTA 0,1 N sampai terjadi perubahan warna dari merah anggur menjadi biru laut. Dicatat pemakaian Na-EDTA.4.Dihitung kadar Ca2+dalam sampel tersebut :=1000/250 x 250/25 x ml EDTA x N EDTA x Ar Ca1000= 1000/250 x 250/25 x 9,30 ml Na-EDTA x 40 1000=1,5758 gram/liter

D. Data PengamatanBerat CaCl2= 0,3836 gramStandarisasi Na-EDTA oleh CaCl2= 23,90 mlMoralitas Na-EDTA = 0,3836 gr x 1000= 383,6 MData Moralitas :M1 = 0,0993 MM2 = 0,0979 MM3 = 0,1075 MM4 = 0,1043 MM5 = 0,1078 MM6 = 0,1004 MM7 = 0,1062 MM8 = 0,1101 MM9 = 0,1092 MM10 = 0,1160 M

Rata-rata M = M1+M2+M3+M4+M5+M6+M7+M8+M9+M10 10 =1,0587 10=0,1059 M

Pemakaian Titrasi Na-EDTA 0,1059 M untuk contoh123

( ml )( ml )( ml )

Titik akhir:9,209,309,40

Titik awal:0,000,000,00

Pemakaian:9,209,309,40

Rata-rata Pemakaian: 9,20 + 9,30 + 9,40=9,30 ml

E. Hasil Pengamatan

Pemakaian Titrasi Na-EDTA : Rata-rata M =0,1059 MKadar Ca2+dalam contoh :=1000/250 x 250/25x9,30 ml Na-EDTAx0,1059 Mx40 1000= 1,5758 gram/liter

F. Pembahasan

Pada percobaan kompleksometri ini didapatkan kadar Ca2+1,5758 gram/liter dengan pemakaian titrasi Na-EDTA 0,1059 M. Titik akhir titrasi ditandai oleh perubahan warna dari merah anggur menjadi biru laut. Perubahan warna tersebut disebabkan karena adanya kandungan Ca2+dalam larutan contoh dan titrasi dapat berlangsung lebih cepat karena pada titrasi ini dilakukan penambahan indikator EBT 0,5 %. Selain untuk mempercepat titrasi, indikator juga digunakan untuk menunjukkan perubahan warna pada titik akhir titrasi. Perubahan warna tidak hanya karena ionisasi tetapi juga karena perubahan struktur molekul suatu indikator.Titrasi kompleksometri sangat dipengaruhi oleh pH. Hanya pada harga-harga pH lebih besar kira-kira 12, kebanyakan EDTA ada dalam bentuk tetraanion Y'-.Pada harga-harga pH yang lebih rendah, zat yang berproton HY3-,dan seterusnya,ada dalam jumlah berlebihan. Jelaslah bahwa kecenderungan yang sebenarnya untuk membentuk khelonat logam pada sembarang pH tidak dapat diperbedakanlangsung, dari Kabs.Oleh sebab itu, pada titrasi kompleksometri ini juga dilakukan penambahan buffer pH 10.Prinsip perubahan warna indikator logam, dalam larutan yang suasananya sederhana dalam mentitrasi logam, M+moleh EDTA dengan memakai indikator Ind-akan tersangkut 3 jenis reaksi dalam hubungannya dengan perubahan warna indikatornya.

(i)M+m+ Z-zMZm-z(ii)M+m+ Ind-iMIm-i(iii)M+m+ Y-4MYm-4Sebelum penambahan EDTA akan berlangsung reaksi (i) dan (ii)Pada percobaan ini juga dilakukan penambahan Na-EDTA, dengan penambahan EDTA maka reaksi (ii) dan (i) begeser ke kiri dan perubahan warna MIndke warna Ind-i. Sehingga hasil reaksi pada titrasi kompleksometri dalam percobaan ini adalah :Ca-EBT (merah anggur)+ Na-EDTACa-EDTA + EBT (biru laut)

PENUTUPG. KesimpulanTitrasi kompleksometri yaitu titrasi berdasarkan pembentukan persenyawaan kompleks (ion kompleks atau garam yang sukar mengion), Kompleksometri merupakan jenis titrasi dimana titran dan titrat saling mengkompleks, membentuk hasil berupa kompleks. Reaksireaksi pembentukan kompleks atau yang menyangkut kompleks banyak sekali dan penerapannya juga banyak, tidak hanya dalam titrasi.Titrasi kompleksometri sangat dipengaruhi oleh pH. Hanya pada harga-harga pH lebih besar kira-kira 12, kebanyakan EDTA ada dalam bentuk tetraanion Y'-.Pada harga-harga pH yang lebih rendah, zat yang berproton HY3-,dan seterusnya,ada dalam jumlah berlebihan. Jelaslah bahwa kecenderungan yang sebenarnya untuk membentuk khelonat logam pada sembarang pH tidak dapat diperbedakanlangsung, dari Kabs (Underwood,1994).Dalam praktikum inimenimbulkan perubahan warna dari merahanggurmenjadi birulaut. Reaksi padatitrasi kompleksometri iniadalah :Ca-EBT (merah anggur)+ Na-EDTACa-EDTA + EBT (biru laut)Adanya perubahan warna dari merahanggurmenjadi birulautpada percobaan ini mungkin disebabkan oleh di dalam sampel tersebut memilikiataumengandung ion Ca2+dan titrasi perubahan warna dapat berlangsung dengan cepat karena penambahan indikator seperti indikator yang digunakan pada percobaan ini adalah indikator EBT 0,5%.

H. SaranPada saat praktikum, diharapkan para praktikan supaya teliti, karena dalam pencampuran larutan apabila terdapat kesalahan maka akan mempengaruhi pada hasil akhir percobaan yang dilakukan. Perubahan warna dalam titrasi ini dari merah anggur ke biru laut menjadi factor penting. Lakukanlah praktikum dengan teliti dan hati-hati.

DAFTAR PUSTAKA

Rahmat, Mamat. 2010.Modul Teori Kimia Analitik.Cimahi : Poltekkes Bandung.http://annisanfushisweblog/kompleksometri/http://laporankompleksometri/X3Prima//

RANGKUMAN KOMPLEKSOMETRIKIMIA ANALITIK 1SP2014

Disusun Oleh:Windi Sri Wulandari (1211E1035)Nurul Ulfah Rahmawati (1211E1046)Tuti Alawiyah (1211E1055)Rosmawati (1211E1069)

SEKOLAH TINGGI ANALIS KESEHATAN BAKTI ASIH BANDUNGJl. Padasuka Atas No.233 Bandung 40192