laporan kkn reguler unhas gel.82 kecamatan marioriwawo

43
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara sosiologis interaksi sosial adalah kebutuhan manusia yang paling mendasar dalam menjalankan proses hidupnya. Interaksi sosial ini terbangun sebagai konsekuensi logis dari kesadaran manusia, bahwa kebutuhan pada sisi–sisi tertentu kemanusiannya tidak dapat tercapai tanpa adanya interaksi dengan sesamanya. Artinya, manusiapun harus cerdas untuk menemukan model komunikasi yang mampu menjawab segala kebutuhan-kebutuhan tersebut tanpa ada diskriminasi. Atau dengan kata lain, komunikasi yang terbangun harus mampu mengakomodasi semua kepentingan, menyatukan dan mensinergiskan gerakan segala elemen masyarakat dalam struktur sosial yang sangat kompleks. 1

Upload: ananda-muhammad

Post on 30-Jul-2015

506 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan KKN Reguler Unhas Gel.82  Kecamatan Marioriwawo

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara sosiologis interaksi sosial adalah kebutuhan manusia yang paling

mendasar dalam menjalankan proses hidupnya. Interaksi sosial ini terbangun sebagai

konsekuensi logis dari kesadaran manusia, bahwa kebutuhan pada sisi–sisi tertentu

kemanusiannya tidak dapat tercapai tanpa adanya interaksi dengan sesamanya.

Artinya, manusiapun harus cerdas untuk menemukan model komunikasi yang mampu

menjawab segala kebutuhan-kebutuhan tersebut tanpa ada diskriminasi. Atau dengan

kata lain, komunikasi yang terbangun harus mampu mengakomodasi semua

kepentingan, menyatukan dan mensinergiskan gerakan segala elemen masyarakat

dalam struktur sosial yang sangat kompleks.

Saling tolong-menolong, saling menghargai, adanya pengakuan terhadap hak-

hak individu, munculnya simpati, empati dan kepedulian sosial serta segala bentuk

tindakan sosial yang banyak kita saksikan dalam aktivitas keseharian kita adalah

manifestasi dari cita-cita mulia untuk memenuhi kebutuhan manusia tersebut.

Makanya pranata sosial yang terbangun dalam masyarakat (community) harus dapat

menciptakan keteraturan sosial, menjamin stabilitas sosial, jaminan rasa aman yang di

peroleh setiap anggota masyarakat, menciptakan suasana yang nyaman dan tenteram

serta jaminan keselamatan lain.

1

Page 2: Laporan KKN Reguler Unhas Gel.82  Kecamatan Marioriwawo

Institusi Pendidikan tinggi adalah adalah salah satu elemen bangsa yang turut

bertanggung jawab dalam usaha pencapaian cita-cita ideal negara tersebut.

Pendidikan tinggi merupakan benteng terakhir dalam menghadapi segala goncangan

dan problematika kebangsaan. Pendidikan tinggi harus mampu berperan sebagai

produsen pengetahuan, laboratorium pengujian kebenaran, menjaga aset pengetahuan,

mampu mendiagnosa penyakit dan prolematika kebangsaan serta menformulasi resep

alternatif yang solutif terhadap penyakit dan problematika tersebut, secara aktif dan

kreatif menyusun metodologi yang proporsional dan profesional untuk

mengaplikasikan segala gagasan dalam bentuk tindakan yang riil di masyarakat.

Secara umum konsep operasional itu tertuang dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi

yakni Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah satu bentuk realisasi tri dharma

perguruan tinggi yakni pengabdian kepada masyarakat, karena mahasiswa diberi

kesempatan secara langsung bersentuhan dengan masyarakat untuk mengaplikasikan

segala bentuk pengetahuan yang telah diperoleh di perguruan tinggi. Kuliah Kerja

Nyata juga sekaligus merupakan ruang pembelajaran yang baru bagi mahasiswa

untuk pengembangan dirinya.

B. Maksud dan Tujuan KKN

2

Page 3: Laporan KKN Reguler Unhas Gel.82  Kecamatan Marioriwawo

Adapun maksud dan tujuan dari Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini

adalah sebagai berikut :

1) Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi strata satu

di Universitas Hasanuddin.

2) Sebagai implementasi dari pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi

yaitu pendidikan & pengajaran, Penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat.

3) Memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa tentang pembangunan

masyarakat dan pengalaman kerja nyata pembangunan.

4) Menjadikan lebih dewasanya kepribadian mahasiswa dan bertambah

luasnya wawasan mahasiswa.

5) Memacu pembangunan masyarakat dengan menumbuhkan motivasi

kekuatan sendiri.

6) Mendekatkan perguruan tinggi kepada masyarakat.

C. Dasar Kebijakan KKN

1) Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada hakekatnya adalah pelaksanaan dan

merupakan falsafah pendidikan yang berlandaskan pada UUD 1945 dan

UU No. 22 tahun 1961 dalam rangka pengamalan Tri Dharma perguruan

tinggi.

3

Page 4: Laporan KKN Reguler Unhas Gel.82  Kecamatan Marioriwawo

2) Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bagian integrasi dari kurikulum

pendidikan tinggi yang penerapannya berdasarkan amanat Presiden

Republik Indonesia yang menganjurkan dan mendorong setiap mahasiswa

untuk bekerja membentuk mayarakat serta memecahkan persoalan

pembangunan sebagai bagian dari kurikulumnya.

3) Ketetapan MPR No. 11/MPR/1973 tanggal 22 maret 1973 yaitu tentang

garis-garis besar haluan negara (GBHN) yang memuat persoalan ilmu

pengetahuan dan teknologi serta pembinaan generasi muda.

4) Ketetapan MPR No. 11/MPR/1983 bahwa pendidikan dikembangkan

peranannya yang antara lain diarahkan untuk mendidik mahasiswa agar

menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi berjiwa penuh pengabdian

serta memiliki rasa tanggung jawab terhadap masa depan bangsa dan

negara.

5) Amanat Presiden Republik Indonesia tanggal 15 Februari 1975 .

6) Pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan didalam kebijaksanaan

dasar pengembangan pendidikan tinggi tanggal 17 Februari 1975 yang

isinya antara lain pendidikan tinggi harus menjadi penghubung antara lain

pengetahuan, teknologi dan kebudayaan dengan masyarakat.

BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI KECAMATAN

4

Page 5: Laporan KKN Reguler Unhas Gel.82  Kecamatan Marioriwawo

A. Kondisi Geografis

Kecamatan Marioriwawo dengan luas wilayah 300 km2, berada di bagian

selatan Kabupaten Soppeng. Kecamatan ini berbatasan dengan Kecamatan Liliriaja di

sebelah utara, Kabupaten Bone di sebelah timur, Kabupaten Bone dan Kabupaten

Barru di sebelah selatan, Kecamatan Liliriaja dan Kecamatan Lalabata di Barat.

Pemerintahan Kecamatan Marioriwawo membawahi 2 kelurahan dan 11 desa.

Kecamatan ini berada pada wilayah dengan topografi yang beragam. Sebagian desa

berada pada wilayah yang datar dan lainnya berada pada wilayah dengan topografi

berbukit-bukit. Secara keseluruhan wilayah Kecamatan Marioriwawo berada pada

ketinggian antara 25 – 1.400 meter di atas permukaan laut.

B. Jumlah Penduduk

Berdasarkan Sensus Penduduk 2010, pada tahun 2010 penduduk Kecamatan

Marioriwawo sebanyak 44.310 jiwa, dengan penduduk laki-laki sebanyak 20.701

jiwa, sedangkan sisanya sebanyak 23.609 perempuan. Secara rata-rata, setiap

kilometer persegi wilayah di kecamatan ini didiami oleh 147 penduduk. Kelurahan

Tettikenrarae merupakan kelurahan dengan kepadatan penduduk terbesar yaitu 401

jiwa per kilometer persegi. Sedangkan yang terendah adalah Desa Soga dengan

kepadatan 70 jiwa per kilometer persegi. Rasio jenis kelamin sebesar 87 yang berarti

setiap 100 penduduk perempuan terdapat 87 penduduk laki-laki.

5

Page 6: Laporan KKN Reguler Unhas Gel.82  Kecamatan Marioriwawo

Berikut adalah rincian jumlah penduduk desa/kelurahan menurut jenis

kelamin di Kecamatan Marioriwawo.

TABEL/Table: 1.1PENDUDUK MENURUT DESA/KELURAHAN DAN JENIS KELAMIN

DI KECAMATAN MARIORIWAWO TAHUN 2010Population by Villages and Sex in MARIORIWAWO Subdistrict 2010

DESA/KELURAHANVillages

JENIS KELAMINSex RASIO

JENIS KELAMINSex Ratio

LAKI-LAKIMale

PEREM-PUANFemale

JUMLAHTotal

(1) (2) (3) (4) (5)001. GATTARENG

002. MARIO RIAJA

003. WATU

004. MARIORITENGNGA

005. GOARIE

006. BARAE

007. MARIORILAU

008. TETTIKENRARAE

009. LABESSI

010. CONGKO

011. WATU TOA

012. GATTARENG TOA

013. SOGA

1 088

1 912

1 585

1 746

2 315

1 234

1 784

3 246

1 409

1 060

1 726

905

691

1 354

2 077

1 849

1 971

2 603

1 461

2 132

3 572

1 608

1 210

1 934

983

855

2 442

3 989

3 434

3 717

4 918

2 695

3 916

6 818

3 017

2 270

3 660

1 888

1 546

80

92

85

88

88

84

83

90

87

87

89

92

80

2010JUMLAH/Total

2009

20 701

21 387

23 609

24 259

44 310

45 646

87

88

Sumber: Sensus Penduduk 2010 Kabupaten Soppeng

6

Page 7: Laporan KKN Reguler Unhas Gel.82  Kecamatan Marioriwawo

C. Agama

Mayoritas penduduk Kecamatan Marioriwawo beragama Islam dan ada

sebagian kecil yang beragaama Kristen. Untuk melakukan kegiatan keagamaan, di

kecamatan ini terdapat 79 buah masjid, 2 mushallah dan 1 buah gereja.

Berikut adalah rincian jumlah tempat ibadah berdasarkan jenisnya di

Kecamatan Marioriwawo.

TABEL/Table: 2.1JUMLAH TEMPAT IBADAH MENURUT JENISNYA

DI KECAMATAN MARIORIWAWO TAHUN 2010Population by Villages and Sex in MARIORIWAWO Subdistrict 2010

DESA/KELURAHANVillages

JENIS TEMPAT IBADAHType of Worship

MASJIDMosque

MUSHALAH/LANGGAR

Prayer House

GEREJAChurch

PURATemple

LAIN-NYA

Others(1) (2) (3) (4) (5) (6)

001. GATTARENG

002. MARIO RIAJA

003. WATU

004. MARIORITENGNGA

005. GOARIE

006. BARAE

007. MARIORILAU

008. TETTIKENRARAE

009. LABESSI

010. CONGKO

011. WATU TOA

6

5

5

6

9

2

6

13

3

6

8

-

-

-

-

-

-

-

2

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

7

Page 8: Laporan KKN Reguler Unhas Gel.82  Kecamatan Marioriwawo

012. GATTARENG TOA

013. SOGA

4

6

-

-

-

-

-

-

-

-

JUMLAH/Total 79 2 1 - -

Sumber: Kantor Urusan Agama Kec. Marioriwawo

D. Pendidikan

Dalam hal pendidikan, Kecamatan Marioriwawo memiliki fasilitas pendidikan

mulai dari tingkat Taman Kanak-Kanak (TK) sampai dengan Sekolah Menengah Atas

(SMA).

Sampai dengan tahun 2010, di Kecamatan Marioriwawo terdapat 19 buah

sekolah TK, 51 Sekolah Dasar, 13 SMP, dan 2 SMA.

Berikut rinciannya dalam tabel.

TABEL/Table: 3.1BANYAKNYA SEKOLAH MENURUT DESA/KELURAHAN DAN

TINGKAT PENDIDIKAN DI KECAMATAN MARIORIWAWOTAHUN 2010/2011

Number of Schools by Village and Educational Levels in Subdistrict of MARIORIWAWO of year 2010/2011

8

Page 9: Laporan KKN Reguler Unhas Gel.82  Kecamatan Marioriwawo

DESA/KELURAHANVillages

TKKindergarten

SEKOLAH DASARPrimary Schools

NEGERIPublic

SWASTAPrivate

NEGERIPublic

SWASTAPrivate

(1) (2) (3) (4) (5)001. GATTARENG

002. MARIO RIAJA

003. WATU

004. MARIORITENGNGA

005. GOARIE

006. BARAE

007. MARIORILAU

008. TETTIKENRARAE

009. LABESSI

010. CONGKO

011. WATU TOA

012. GATTARENG TOA

013. SOGA

-

-

-

-

1

-

-

1

-

-

-

-

-

1

2

3

1

-

2

2

1

1

1

-

2

2

3

5

4

4

5

3

7

7

3

3

4

2

1

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

2010JUMLAH/Total

2009

2

-

17

13

51

51

-

-

TABEL LANJUTAN/Continued Table: 3.1

DESA/KELURAHANVillages

SMPJunior High Schools

SMASenior High Schools

NEGERIPublic

SWASTAPrivate

NEGERIPublic

SWASTAPrivate

(1) (6) (7) (8) (9)

9

Page 10: Laporan KKN Reguler Unhas Gel.82  Kecamatan Marioriwawo

001. GATTARENG

002. MARIO RIAJA

003. WATU

004. MARIORITENGNGA

005. GOARIE

006. BARAE

007. MARIORILAU

008. TETTIKENRARAE

009. LABESSI

010. CONGKO

011. WATU TOA

012. GATTARENG TOA

013. SOGA

-

1

-

1

-

-

1

2

-

-

-

-

1

1

-

2

-

-

1

1

-

-

-

1

1

-

-

1

-

-

-

-

-

1

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

2010JUMLAH/Total

2009

6

5

7

1

2

2

-

-

Sumber: Kantor UPTD DIKMUDORA Kec. Marioriwawo

E. Pemerintahan

Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, Kecamatan Marioriwawo tidak

mengalami pemekaran desa/kelurahan maupun dusun/lingkungan. Selama periode

tahun 2008-2010, wilayah administrasi Kecamatan Marioriwawo terdiri dari 2

kelurahan, 11 desa, 4 lingkungan, 26 dusun, 55 RW dan 196 RT.

Pada tahun 2010, jumlah pegawai pada instansi pemerintah (tidak termasuk

guru) mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada

tahun 2009, jumlah pegawai 121 orang sedangkan pada tahun 2010 jumlah pegawai

10

Page 11: Laporan KKN Reguler Unhas Gel.82  Kecamatan Marioriwawo

bertambah sebanyak 29 orang menjadi 150 orang. Instansi yang mengalami

pertambahan jumlah pegawai antara lain kantor kecamatan dan kelurahan, BKKBN,

Dikbudcam (tidak termasuk guru), dan kantor urusan agama (KUA).

F. Kesehatan

Sarana kesehatan yang terdapat di Kecamatan Marioriwawo sudah cukup

memadai, terlihat dari keberadaan Puskesmas dan Pustu yang menyebar dan terletak

pada daerah-daerah yang dapat diakses dengan mudah. Puskesmas berjumlah 3 unit,

sedangkan Pustu sebanyak 8 unit. Disamping itu terdapat pula fasilitas kesehatan

lainnya seperti 1 praktek dokter, 1 praktek bidan, 11 poskesdes dan 64 posyandu.

Berikut rincian jumlah fasilitas kesehatan di Kecamatan Marioriwawo.

TABEL/Table: 4.1JUMLAH FASILITAS KESEHATAN

DI KECAMATAN MARIORIWAWO TAHUN 2010Number of Health Facilities in Subdistrict of MARIORIWAWO of year 2010

DESA/KELURAHANVillage

PUS-KES-MAS

PUSKES-MAS

PEMBA-

PRAK-TEK

DOK-

PRAK-TEK

BIDAN

11

Page 12: Laporan KKN Reguler Unhas Gel.82  Kecamatan Marioriwawo

PublicHealth Center

NTUSubsidiaryof Public Health

TERPhysi-cian

Midwife

(1) (2) (3) (4) (5)001. GATTARENG

002. MARIO RIAJA

003. WATU

004. MARIORITENGNGA

005. GOARIE

006. BARAE

007. MARIORILAU

008. TETTIKENRARAE

009. LABESSI

010. CONGKO

011. WATU TOA

012. GATTARENG TOA

013. SOGA

-

1

-

1

-

-

-

1

-

-

-

-

-

1

-

1

-

1

1

1

-

-

1

1

-

1

-

-

-

-

-

-

-

1

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

-

-

-

-

-

JUMLAH/Total 3 8 1 1

TABEL LANJUTAN/Continued Table: 1.1

DESA/KELURAHANVillage

POLINDESPoliclinic

POSKESDES POSYANDU

(1) (6) (7) (8)001. GATTARENG

002. MARIO RIAJA

-

-

1

1

4

5

12

Page 13: Laporan KKN Reguler Unhas Gel.82  Kecamatan Marioriwawo

003. WATU

004. MARIORITENGNGA

005. GOARIE

006. BARAE

007. MARIORILAU

008. TETTIKENRARAE

009. LABESSI

010. CONGKO

011. WATU TOA

012. GATTARENG TOA

013. SOGA

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

-

1

1

1

-

1

-

1

2

1

5

6

5

2

11

7

4

3

6

3

3

JUMLAH/Total - 11 64

Sumber: Kantor Desa se-Kecamatan Marioriwawo\

G. Perumahan dan Lingkungan

Kondisi perumahan dan lingkungan di Kecamatan Marioriwawo relatif cukup

baik. Namun demikian masih banyak penduduk yang belum memiliki jamban. Semua

wilayah desa telah dijangkau aliran listrik PLN.

H. Transportasi dan Komunikasi

Sarana komunikasi di Kecamatan Marioriwawo cukup memadai dengan

ketersediaan jaringan telepon baik jenis telepon kabel maupun yang nirkabel (selular).

Pada tahun 2010, terdapat 266 pelanggan telepon kabel di wilayah Tettikenrarae dan

13

Page 14: Laporan KKN Reguler Unhas Gel.82  Kecamatan Marioriwawo

Labessi. Selain itu, juga terdapat fasilitas telepon selular yang semakin meningkat

dengan terbukanya akses jaringan selular di sebagian besar wilayah kecamatan.

Untuk transportasi, semua desa dan kelurahan di Kecamatan Marioriwawo

sudah terjangkau oleh kendaraan.

BAB III

PELAKSANAAN PROGRAM KERJA KECAMATAN

Pelaksanaan program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler UNHAS

Gelombang 82 Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng dilaksanakan oleh 104

14

Page 15: Laporan KKN Reguler Unhas Gel.82  Kecamatan Marioriwawo

orang mahasiswa yang berasal dari berbagai disiplin ilmu, yakni Fakultas Pertanian,

Fakultas Peternakan, Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas

Kesehatan Masyarakat, Fakultas Farmasi, Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Hukum,

Fakultas Teknik, Fakultas MIPA, Fakultas Ekonomi serta Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik. Program kerja tersebut dilaksanakan mencakup seluruh desa/kelurahan

se-Kecamatan Marioriwawo antara lain yaitu Kelurahan Tettikenrarae, Kelurahan

Labessi, Desa Marioritengnga, Desa Mariorilau, Desa Marioriaja, Desa Watu, Desa

Watu Toa, Desa Gattareng, Desa Gattareng Toa, Desa Congko, Desa Goarie, Desa

Barae, dan Desa Soga. Program kerja yang dirancang telah terlaksana sejak bulan Juli

hingga Agustus 2012 yang berupa program kerja fisik dan non fisik.

Program kerja dilaksanakan secara terpadu dan terencana yang didasarkan pada

basis kebutuhan masyarakat dengan menggunakan metode Partisipatory Rural

Appraisal (PRA) yakni melibatkan dan mendorong peran aktif seluruh elemen

masyarakat mulai dari Pemerintah Kabupaten, Kecamatan dan desa serta instansi

terkait hingga seluruh tokoh masyarakat dimana mahasiswa berperan sebagai

fasilitator dan juga ikut terjun langsung dalam pelaksanaan kegiatan–kegiatan.

Jenis program kerja KKN Reguler Unhas Gelombang 82 Kecamatan

Marioriwawo Kabupaten Soppeng yang dilaksanakan, didasarkan pada hasil rumusan

Seminar Program Kerja Kecamatan (terlampir) yang dilaksanakan di Ruang Data

Kantor Kecamatan Maririwawo Kabupaten Soppeng pada hari Jum’at tanggal 29 Juni

2012 dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat yakni pemerintah Kecamatan

Marioriwawo, Kepala Desa/Lurah se-Kecamatan Marioriwawo, tokoh masyarakat se-

15

Page 16: Laporan KKN Reguler Unhas Gel.82  Kecamatan Marioriwawo

Kecamatan Marioriwawo serta mahasiswa KKN Reguler Unhas Gelombang 82

Kecamatan Marioriwawo.

Adapun jenis program kerja KKN Reguler Unhas Gelombang 82 Kecamatan

Marioriwawo Kabupaten Soppeng yang telah terealisasi adalah sebagai berikut:

1) Bidang Sarana dan Prasarana

Pembuatan Peta Desa/Kelurahan dan Kecamatan

Pembuatan peta desa/kelurahan dan kecamatan ini sangat diperlukan oleh

Kecamatan Marioriwawo. Walaupun masing-masing desa/kelurahan serta

kecamatan sendiri telah memiliki peta, namun oleh kecamatan sudah dianggap

tidak memadai dan membutuhkan pembaharuan sesuai dengan teknologi

pembuatan peta yang terbaru.

Pembuatan peta desa/kelurahan dikoordinir oleh masing-masing

kordes/korkel, sedangkan peta kecamatan dikoordinir oleh korcam yang

penyelesaiannya dibantu oleh anggota KKN di Kecamatan Marioriwawo yang

memiliki keahlian membuat peta.

Proses pembuatan peta ini dimulai setelah Seminar Program Kerja

Kecamatan (29 Juni 2012) hingga pelaksanaan KKN di Kecamatan

Marioriwawo berakhir. Lamanya waktu pembuatan peta dikarenakan luasnya

daerah Kecamatan Marioriwawo, serta dilakukannya plotting (menentukan

koordinat tempat dengan GPS) di beberapa tempat.

2) Bidang Pertanian

16

Page 17: Laporan KKN Reguler Unhas Gel.82  Kecamatan Marioriwawo

Penyuluhan Pertanian dan Pelatihan Pembuatan MOL (Mikroorganisme

Lokal)

Penyuluhan ini diprioritaskan bagi kelompok tani se-Kecamatan

Marioriwawo. Tujuan diadakannya penyuluhan ini untuk meningkatkan

pengetahuan kelompok tani di Kecamatan Marioriwawo tentang struktur dan

kelengkapan organisasi kelompok tani, serta mempraktekkan pembuatan MOL

(Mikroorganisme Lokal).

Penyuluhan pertanian yang pada intinya membahas tentang struktur dan

kelengkapan kelompok tani dibawakan oleh Koordinator BPP Kecamatan

Marioriwawo, Bapak Alwi, S.Pi. Sedangkan pelatihan pembuatan MOL terbagi

menjadi dua sesi. Sesi pelatihan pembuatan MOL yang pertama dibawakan oleh

Bapak Rusli Akkas, SP seorang penyuluh pertanian Kabupaten Soppeng dan

membahas mengenai pembuatan MOL dari bonggol pisang. Sesi kedua

dibawakan oleh salah satu mahasiswa KKN di Kecamatan Marioriwawo yakni

saudari Ernawati Djaya yang merupakan mahasiswi Fakultas Pertanian, Jurusan

Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan. Pembuatan MOL yang dipraktekkan oleh

saudari Ernawati Djaya berbahan dasar pepaya. Juga, selain berfungsi sebagai

pupuk cair, dapat pula berfungsi sebagai bahan dasar pestisida nabati.

Kegiatan ‘Penyuluhan Pertanian dan Pelatihan Pembuatan MOL’ ini telah

dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 2 Agustus 2012 bertempat di Ruang Data

Kantor Kecamatan Marioriwawo.

17

Page 18: Laporan KKN Reguler Unhas Gel.82  Kecamatan Marioriwawo

3) Bidang Kebersihan

Kerja Bakti

Kerja bakti tingkat Kecamatan dihadiri oleh segenap masyarakat

Kecamatan Marioriwawo dan diadakan satu kali, yaitu pada hari Jumat tanggal 13

Juli 2012. Titik lokasi kerja bakti yang disepakati antara Pemerintah Kecamatan

Marioriwawo dan mahasiswa KKN Kecamatan Marioriwawo adalah Pasar Sentral

Takalala yang merupakan pasar terbesar di Kabupaten Soppeng. Kerja bakti ini

bertujuan untuk membersihkan lingkungan Pasar Sentral Takalala, agar dapat bersih

kembali untuk digunakan oleh masyarakat pada hari pasar keesokan harinya yaitu

hari Sabtu. Kegiatan ini dikoordinir langsung oleh Koordinator Kecamatan (Korcam)

dengan melibatkan bantuan dari Koramil Kecamatan Marioriwawo.

BAB IV

EVALUASI UMUM PELAKSANAAN KEGIATAN DESA/KELURAHAN

SE-KECAMATAN MARIORIWAWO

Program Kerja Desa/Kelurahan se-Kecamatan Marioriwawo Kabupaten

Soppeng dilaksanakan di dua kelurahan dan duabelas desa. Kegiatan desa/kelurahan

dilakukan dalam bentuk fisik dan non fisik sesuai dengan kondisi dan kebutuhan

masyarakat setempat. Adapun evaluasi umum pelaksanaan kegiatan desa/kelurahan

se-Kecamatan Marioriwawo yaitu sebagai berikut:

18

Page 19: Laporan KKN Reguler Unhas Gel.82  Kecamatan Marioriwawo

A. Kelurahan Tettikenrarae

Kelurahan Tettikenrarae merupakan salah satu tempat Posko KKN Reguler

Unhas Gel. 82 yang terletak di Ibukota Kecamatan Marioriwawo. Posko tersebut

dikoordinir oleh saudara Wahyu Rizaldin, mahasiswa Fakultas Ekonomi sebagai

Koordinator Kelurahan dengan jumlah mahasiswa sebanyak 8 orang. Kegiatan Desa

yang dilakukan mencakup 7 Bidang Kegiatan (terlampir). Dari semua program kerja

yang telah direncanakan, hampir semua telah terealisasi kecuali pada kegiatan

membantu pelaksanaan perayaan hari kemerdekaan RI di tingkat kelurahan. Kegiatan

ini tidak terealisasi karena pada akhirnya pemerintah setempat meniadakan perayaan

hari kemerdekaan RI untuk tahun 2012. Total anggaran yang digunakan untuk

kegiatan kelurahan yaitu sebesar Rp 2.305.800,-.

B. Kelurahan Labessi

Kegiatan kelurahan di Kelurahan Labessi dikoordinir oleh saudara Agus Salim

mahasiswa Fakultas Teknik selaku Koordinator Kelurahan. Jumlah mahasiswa KKN

di kelurahan tersebut sebanyak 8 orang. Kegiatan kelurahan yang diprogramkan

sebanyak 4 Bidang kegiatan (terlampir). Kegiatan kelurahan yang diprogramkan telah

terealisasi secara keseluruhan. Total anggaran yang digunakan untuk kegiatan

Kelurahan Labessi yaitu sebesar Rp 858.000,-.

C. Desa Mariorilau

19

Page 20: Laporan KKN Reguler Unhas Gel.82  Kecamatan Marioriwawo

Kegiatan desa di Desa Mariorilau dikoordinir oleh saudara Rikhzan Ainun Nur,

mahasiswa Fakultas Kehutanan selaku Koordinator Desa. Jumlah mahasiswa KKN di

desa tersebut sebanyak 8 orang. Kegiatan desa yang diprogramkan sebanyak 6

Bidang kegiatan (terlampir). Kegiatan desa yang diprogramkan telah terealisasi

secara keseluruhan. Total anggaran yang digunakan untuk kegiatan Desa Mariorilau

yaitu sebesar Rp 1.285.000,-.

D. Desa Marioritengnga

Kegiatan desa di Desa Marioritengnga dikoordinir oleh saudara Aditya

Achmad, mahasiswa Fakultas Teknik selaku Koordinator Desa. Jumlah mahasiswa

KKN di desa tersebut sebanyak 8 orang. Kegiatan desa yang diprogramkan sebanyak

7 Bidang kegiatan (terlampir). Kegiatan desa yang diprogramkan telah terealisasi

secara keseluruhan. Total anggaran yang digunakan untuk kegiatan Desa

Marioritengnga yaitu sebesar Rp 1.200.000,-.

E. Desa Marioriaja

Kegiatan desa di Desa Marioriaja dikoordinir oleh saudara Afner Rerung,

mahasiswa Fakultas Ekonomi selaku Koordinator Desa. Jumlah mahasiswa KKN di

desa tersebut sebanyak 8 orang. Kegiatan desa yang diprogramkan sebanyak 2

Bidang kegiatan (terlampir). Dari beberapa kegiatan desa yang diprogramkan, hampir

semua telah terealisasi kecuali pembuatan stan dan tempat saluran air (pipa) dari

Paccorae ke Tanjonge. Hal ini disebabkan karena hingga waktu penarikan,

20

Page 21: Laporan KKN Reguler Unhas Gel.82  Kecamatan Marioriwawo

pembuatan stan dan saluran air ini masih dikerjakan. Oleh karena masih terealisasi

80%, maka wargalah yang akan melaksanakan penyelesaiannya. Total anggaran yang

digunakan untuk kegiatan Desa Marioriaja yaitu sebesar Rp 6.441.000,-.

F. Desa Watu

Kegiatan desa di Desa Watu dikoordinir oleh saudara Achmad Satria Idaman,

mahasiswa Fakultas Ekonomi selaku Koordinator Desa. Jumlah mahasiswa KKN di

desa tersebut sebanyak 7 orang. Kegiatan desa yang diprogramkan sebanyak 4

Bidang kegiatan (terlampir). Kegiatan desa yang diprogramkan telah terealisasi

secara keseluruhan. Total anggaran yang digunakan untuk kegiatan Desa Watu yaitu

sebesar Rp 3.129.500,-.

G. Desa Watu Toa

Kegiatan desa di Desa Watu Toa dikoordinir oleh saudara M. Fadli Gumanti,

mahasiswa Fakultas Hukum selaku Koordinator Desa. Jumlah mahasiswa KKN di

desa tersebut sebanyak 8 orang. Kegiatan desa yang diprogramkan sebanyak 4

Bidang kegiatan (terlampir). Kegiatan desa yang diprogramkan telah terealisasi

secara keseluruhan. Total anggaran yang digunakan untuk kegiatan Desa Watu Toa

yaitu sebesar Rp 1.353.000,-.

H. Desa Gattareng

Kegiatan desa di Desa Gattareng dikoordinir oleh saudara Amril, mahasiswa

Fakultas Peternakan selaku Koordinator Desa. Jumlah mahasiswa KKN di desa

21

Page 22: Laporan KKN Reguler Unhas Gel.82  Kecamatan Marioriwawo

tersebut sebanyak 8 orang. Kegiatan desa yang diprogramkan sebanyak 6 Bidang

kegiatan (terlampir). Kegiatan desa yang diprogramkan telah terealisasi secara

keseluruhan. Total anggaran yang digunakan untuk kegiatan Desa Gattareng yaitu

sebesar Rp 1.028.500,-.

I. Desa Gattareng Toa

Kegiatan desa di Desa Gattareng Toa dikoordinir oleh saudara Zulhidayat,

mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik selaku Koordinator Desa. Jumlah

mahasiswa KKN di desa tersebut sebanyak 8 orang. Kegiatan desa yang

diprogramkan sebanyak 7 Bidang kegiatan (terlampir). Kegiatan desa yang

diprogramkan telah terealisasi secara keseluruhan. Total anggaran yang digunakan

untuk kegiatan Desa Gattareng Toa yaitu sebesar Rp 2.935.800,-.

J. Desa Congko

Kegiatan desa di Desa Congko dikoordinir oleh saudara A. Muh. Fikrin Gazali,

mahasiswa Fakultas Teknik selaku Koordinator Desa. Jumlah mahasiswa KKN di

desa tersebut sebanyak 7 orang. Kegiatan desa yang diprogramkan sebanyak 4

Bidang kegiatan (terlampir). Kegiatan desa yang diprogramkan telah terealisasi

secara keseluruhan. Total anggaran yang digunakan untuk kegiatan Desa Congko

yaitu sebesar Rp 3.540.000,-.

K. Desa Soga

22

Page 23: Laporan KKN Reguler Unhas Gel.82  Kecamatan Marioriwawo

Kegiatan desa di Desa Soga dikoordinir oleh saudara Haryanto, mahasiswa

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik selaku Koordinator Desa. Jumlah mahasiswa KKN

di desa tersebut sebanyak 8 orang. Kegiatan desa yang diprogramkan sebanyak 6

Bidang kegiatan (terlampir). Kegiatan desa yang diprogramkan telah terealisasi

secara keseluruhan. Total anggaran yang digunakan untuk kegiatan Desa Soga yaitu

sebesar Rp 1.347.000,-.

L. Desa Goarie

Kegiatan desa di Desa Goarie dikoordinir oleh saudara Aswar Sandi,

mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi selaku Koordinator Desa. Jumlah mahasiswa

KKN di desa tersebut sebanyak 8 orang. Kegiatan desa yang diprogramkan sebanyak

4 Bidang kegiatan (terlampir). Dari beberapa kegiatan desa yang telah diprogramkan,

hampir semua terealisasi kecuali kegiatan-kegiatan: gemar menabung, mengajar

mengaji, skrining katarak, dan tune up. Kegiatan gemar menabung hanya tercapai

80% karena tidak dilakukan perhitungan hasil tabungan disebabkan libur sekolah

untuk Ramadhan. Kegiatan mengajar mengaji hanya tercapai 70% karena rencana

untuk mengadakan Al-Qur’an untuk masjid tidak dapat dilakukan. Kegiatan skrining

katarak hanya tercapai 20% karena kurangnya warga desa Goarie yang ditemukan

memiliki katarak. Serta kegiatan tune up hanya tercapai 90% karena tidak semua

23

Page 24: Laporan KKN Reguler Unhas Gel.82  Kecamatan Marioriwawo

pemilik motor yang perlu diservis datang ke posko KKN Desa Goarie. Total anggaran

yang digunakan untuk kegiatan Desa Goarie yaitu sebesar Rp 1.277.000,-.

M. Desa Barae

Kegiatan desa di Desa Barae dikoordinir oleh saudara Al Fuadh Ansar,

mahasiswa Fakultas Teknik selaku Koordinator Desa. Jumlah mahasiswa KKN di

desa tersebut sebanyak 8 orang. Kegiatan desa yang diprogramkan sebanyak 7

Bidang kegiatan (terlampir). Kegiatan desa yang diprogramkan telah terealisasi

secara keseluruhan. Total anggaran yang digunakan untuk kegiatan Desa Barae yaitu

sebesar Rp 7.590.000,-.

24

Page 25: Laporan KKN Reguler Unhas Gel.82  Kecamatan Marioriwawo

BAB V

HAMBATAN DAN MASALAH YANG DIHADAPI

Pelaksanaan Program Kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Unhas

Gelombang 82 di Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng untuk kegiatan

Kecamatan maupun Desa/Kelurahan tidak terlepas dari beberapa hambatan dan

masalah yang berdampak pada maksimalisasi program kerja. Adapun hambatan dan

masalah yang dihadapi yaitu sebagai berikut:

a. Dana

Dalam pelaksanaan beberapa program kerja yang dilaksanakan, banyak

memakai dana swadaya/pribadi dari mahasiswa sementara mahasiswa sendiri tidak

memiliki dana yang diharapkan untuk mensukseskan apa yang akan direncanakan.

b. Kurangnya Partisipasi Masyarakat

Kurangnya partisipasi masyarakat setempat dalam pelaksanaan beberapa

program kerja, baik pada tingkat kelurahan/desa maupun kecamatan. Hal ini

25

Page 26: Laporan KKN Reguler Unhas Gel.82  Kecamatan Marioriwawo

disebabkan karena masyarakat mengutamakan pekerjaannya yang rata-rata

merupakan petani.

c. Terbatasnya Kemampuan Teknis

Kemampuan teknis mahasiswa peserta KKN yang terbatas untuk memenuhi

seluruh kebutuhan masyarakat setempat. Apalagi banyaknya usulan dari masyarakat

untuk kegiatan fisik yang tidak bisa terpenuhi semuanya.

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari pelaksanaan kegiatan KKN di

Kecamatan Marioriwawo selama kurang lebih 2 bulan, dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1) Pelaksanaan program kerja yang telah direncanakan pada tingkat Kecamatan

pada umumnya berjalan dengan baik dan selesai sesuai dengan waktu yang

direncanakan.

2) Keberhasilan yang dicapai dari pelaksanaan program kerja merupakan

kerjasama dari berbagai pihak, yaitu Pemerintah Daerah, Instansi terkait,

masyarakat setempat dan mahasiswa KKN sebagai pelaksananya.

3) Dengan adanya bantuan dari pihak Kodam VII Wirabuana, terutama Babinsa di

desa/kelurahan masing-masing, program kerja yang dilaksanakan dapat

terlaksana dengan lebih lancar.

26

Page 27: Laporan KKN Reguler Unhas Gel.82  Kecamatan Marioriwawo

4) Hasil yang dicapai dari pelaksanaan program kerja mahasiswa KKN Reguler

Unhas Gelombang 82 di Kecamatan Marioriwawo dapat dinikmati atau

dirasakan manfaaatnya oleh masyarakat setempat.

B. Saran

Dengan melihat kondisi masyarakat dan pihak pemerintah yang menjadi bagian

dari pelaksanaan KKN Reguler Unhas Gelombang 82, maka kami memberikan

beberapa saran demi kemajuan dan peningkatan fungsi dan manfaat KKN tersebut,

baik bagi mahasiswa yang melaksanakan kegiatan KKN maupun masyarakat sebagai

sasaran pelaksanaan KKN dan pemerintah yang membantu pelaksanaan KKN.

Setelah melakukan berbagai kegiatan dan melihat secara langsung kondisi

wilayah Kecamatan Marioriwawo, maka kami menyarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Sebaiknya mahasiswa yang akan diterjunkan langsung ke masyarakat untuk

melaksanakan KKN diberikan pembekalan per jurusan dimana pembekalan

menyentuh topik yang lebih spesifik, sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

2. Penempatan mahasiswa KKN harus diprioritaskan pada wilayah atau desa

yang betul-betul membutuhkan.

3. Pelaksanaan program KKN perlu mendapatkan perhatian yang lebih serius

dari pihak pemerintah setempat agar program kerja mahasiswa KKN sejalan

dengan program kerja pemerintah.

27

Page 28: Laporan KKN Reguler Unhas Gel.82  Kecamatan Marioriwawo

4. Perlunya perhatian lebih dari Pemerintah dalam upaya peningkatan sarana dan

prasarana di Kecamatan Marioriwawo, serta pada bidang-bidang yang kiranya

dapat membantu peningkatan taraf hidup masyarakat Kecamatan Marioriwawo.

5. Untuk mahasiswa KKN kedepan, diharapkan untuk memprioritaskan program

kerja yang berbentuk nonfisik, yang dititikberatkan pada usaha untuk merubah

pola fikir masyarakat.

28

Page 29: Laporan KKN Reguler Unhas Gel.82  Kecamatan Marioriwawo

29