laporan kkn kln

Upload: ida-ayu-sutarini

Post on 17-Jul-2015

204 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu program yang saat ini masih dilaksanakan di lingkungan kampus ISI Denpasar dan merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu: pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat. Serta sebagai bagian dari kegiatan akademik dimana peserta KKN adalah mahasiswa yang telah menempuh minimal 110 SKS, dengan pertimbangan mahasiswa peserta KKN telah mempunyai bekal yang cukup untuk diterjunkan mengabdikan diri di tengah-tengah masyarakat dan mempraktekkan ilmu yang telah diperoleh sebelumnya di bangku kuliah. KKN juga diarahkan untuk pengembangan potensi desa melalui program-program pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat yang disinergikan dengan program-program pemerintah dan masyarakat. KKN tahun ini dilaksanakan dan dipusatkan di Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung dan sebagian kecil berlangsung di Kecamatan Baturiti dan Kecamatan Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan. Diharapkan dengan dilaksanakannya KKN di daerah tersebut diatas, mahasiswa dapat menggali potensi masyarakat desa khususnya potensi di bidang seni dan budaya. Salah satu desa lokasi KKN di Kecamatan Banjarangkan adalah desa Nyanglan, desa ter-utara di kabupaten Klungkung ini menerima 32 orang mahasiswa peserta KKN dari mahasiswa seluruh jurusan di ISI Denpasar. KKN berlangsung selama satu bulan. Selanjutnya mahasiswa peserta KKN ditugaskan mengabdikan diri ke masyarakat, mengaplikasikan ilmu yang didapatkan sebelumnya dan diharapkan mampu meningkatkan potensi yang dimiliki desa tempat KKN.

1

B. Tujuan Tujuan umum pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah sebagai berikut:1. Menerapkan ilmu pengetehuan dan keterampilan yang diperoleh di bangku kuliah

untuk melakukan pembelajaran dan pemberdayaan di tengah-tengah masyarakat . 2. Sebagai wahana bersosialisasi dengan masyarakat 3. Menginventarisasi berbagai potensi seni dan budaya di masyarakat untuk kepentingan proses pembelajaran di kampus4. Para

mahasiswa

memperoleh

pengalaman

belajar

dengan

keterlibatannya ditengah kehidupan masyarakat dan secara langsung dapat menemukan, merumuskan, menanggulangi serta memecahkan permasalahan yang ditemukannya di masyarakat.

2

BAB IIKEADAAN DESA LOKASI KKN

2.1 Sejarah Desa

Berdasarkan saduran Prasasti Purana Tatwa Raja Pering yang tersimpan di Puri Dencarik Bangli dan arca yang tersimpan di Puri Batur disebutkan bahwa desa Nyanglan pada zaman dahulu masih berupa pondokan-pondokan termasuk wilayah Bangli, belum berupa desa dan memiliki data dan tata pemerintahan seperti sekarang. Alkisah disebutkan sekitar tahun 1080 M datanglah seorang Raja dari Kerajaan Nyalian yang bernama Ida I Dewa Gede Pering. Kedatangan beliau diikuti oleh para Bagawanta (pemuka agama), Para Juru (ahli pemerintahan), dan kurang lebih 40 orang Baudanda (rakyat). Disamping itu kedatangan beliau juga dilengkapi dengan sebilah keris pusaka bernama I Baru Kama dan sebuah pajenengan Pasururan (kentongan) yang bernama I Dongkang Makeem, sebagai pertanda berdirinya Kerajaan di wilayah desa ini. Pajenengan tersebut hingga kini masih Nyejer (berdiri tegak) di pura Puseh desa Nyanglan, sedangkan keris pusakanya konon dipindahkan ke Bangli oleh keturunan Raja Pering. Setelah beberapa lama berada di desa ini, oleh para pengiringnya ditemukanlah lokasi tanah legit (Nyanglan) di sebelah timur desa. Sejak saat itulah wilayah desa ini dinamakan desa Nyanglan. Menurut Prasasti Purana Tatwa juga dijelaskan Raja Pering memerintah secara turun temurun di desa ini selama kurang lebih 5 abad. Tercatat bahwa desa-desa yang termasuk wilayah kekuasaan beliau meliputi: desa Bangbang, Nongan, Rendang, bahkan hingga desa Tianyar. Menjelang akhir pemerintahan Raja Pering terjadi peperangan dengan Raja Karangasem, sehingga desa Bangbang, Nongan, dan Tianyar jatuh ketangan Raja Karangasem. Karena sendi pemerintahan Raja Pering di desa Nyanglan mulai goyah, maka Raja Pering dipanggil oleh Raja Bangli dan diajak serta tinggal di Bangli. Hal ini disebabkan karena Raja Bangli juga keturunan dari Raja Pering. Sehubungan dengan hal3

ini maka seluruh wilayah yang masih dikuasasi oleh Raja Pering dipersatukan dalam wilayah kekuasaan Kerajaan Bangli Sekitar tahun 1600 M, Raja Klungkung mengambil istri dari Kerajaan Bangli yaitu putri dari Raja Bangli. Berhubung sang Raja sangant menyayangi putrinya, maka dihadiahkanlah dua pertiga wilayah desa Nyanglan pada Kerajaan Klungkung. Semenjak itu dua pertiga wilayah desa Nyanglan masuk dalam wilayah Kerajaan Klungkung hingga sekarang, sedangkan sepertiga lainnya masih dalam wilayah Kerajaan Bangli. Disebutkan pula dalam Prasasti Purana Tatwa bahwa selama dan sesudah pemerintahan Raja Pering yang bertindak sebagai pelaksana pemerintahan dan adat istiadat di desa Nyanglan ialah Para Juru dan keturunannya yang berasal dari warga Pulasari dan warga Pasek. Para Juru tersebut memegang kendali pemerintahan sampai tahun 1925 M, dengan Prebekel terakhir I Wayan Teher, dari warga Pulasari. Kemudian pemerintahan diambil alih oleh keturunan I Dewa Made Kepung yang berasal dari desa Timuhun. Sejak tahun 1977 M Prebekel desa Nyanglan kembali dipegang oleh keturunan Para Juru dari warga Pasek yaitu I Ketut Subadri dan I Nengah Suanda. Saat ini Prebekel desa Nyanglan dijabat oleh I Nyoman Setemer. 2.2 Lambang Desa

4

Gambar 2.1

Penjelasan arti Lambang Desa 1. Bintang berwarna kuning emas : Berarti semua anggota masyarakat percaya akan kebesaran dan kemahakuasaan Tuhan Yang Maha Esa. 2. Tali Pengikat bermata rantai Berarti bahwa semua anggota masyarakat diikat dalam persatuan masyarakat dan dharma 3. Kayu atau kayun :berarti semua anggota masyarakat diharapkan berpikir yang sehat untuk mencapai tujuan. 4. Padi dan Kapas Melambangkan kesuburan wilayah dan kemakmuran masyarakat. 5. Anak tangga tumpang empat Berarti jalan menuju tujuan berdasarkan musyawarah dan dharma 6. Rumah beratap ijuk Berarti melambangkan pengayoman terhadap seluruh anggota musyawarah.

5

Secara keseluruhan lambang tersebut berarti bahwa untuk mencapai tujuan (kemakmuran masyarakat) didasarkan atas musyawarah dengan pikiran yang sehat serta semua kegiatan bersumber pada dharma. Sedangkan semboyan EKA CITA PREHISTA SWARA MURTI berarti: EKA CITA PREHISTA SWARA MURTI : tunggal : tujuan, cita-cita : langgeng, pageh : musyawarah, suara : perkembangan, pembaharuan

Dan kesimpulan arti tersebut adalah bahwa untuk mengembangkan masyarakat untuk mencapai tujuan selalu didasarkan atas musyawarah serta dengan ketekunan usaha.

2.3 Potensi Desa

6

Gambar 2.2

1. Letak Desa: Desa Nyanglan terletak pada ketinggian 500 mdpl, desa ini termasuk dalam salah satu desa di kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung dengan batas-batas sebagai berikut: Utara Timur Selatan Barat : Desa Bangbang, Kab. Bangli : Sungai Jinah : Desa Timuhun : Sungai Bubuh

2. Keadaan Tanah:7

Keadaan tanah di wilayah desa Nyanglan baik perumahaan, persawahan, maupun tegalan dan tempat ibadah umumnya datar. Dan jenis tanahnya termasuk dalam jenis tanah berlumpur. Keadaan tanah dapat memberikan gambaran tentang penggunaan tanah desa Nyanglan dimana pertanian menjadi tulang punggung utama penduduknya dalam sektor ekonomi.

3. Mineral dan Bahan Galian: Hingga saat ini di desa Nyanglan belum ditemukan bahan galian berupa bahan tambang.

4. Penduduk: Menurut data tahun 1996 desa Nyanglan memiliki jumlah penduduk sebanyak 1110 jiwa. Dengan rincian laki-laki sebanyak 553 jiwa dan permpuan sebanyak 557 jiwa, dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 318 KK. Dari segi Agama, seluruh penduduk desa Nyanglan memeluki Agama Hindu.

5. Pendidikan Pendidikan di desa Nyanglan telah cukup baik, dibuktikan dengan seluruh penduduknya telah menamatkan pendidikan minimal SD, dan generasi mudanya telah banyak yang mengenyam pendidikan SMP, dan SMA. Bahkan beberapa diantaranya telah mengenyam pendidikan di bangku perguruan tinggi. Sedangkan sarana pendidikan di desa Nyanglan didukung oleh sebuah gedung SD negeri dan gedung TK sebanyak masing-masing sebanyak 1 buah yang berdiri di Banjar Tengah, desa Nyanglan.

6. Seni dan Kebudayaan8

Kondisi kebudayaan dan kesenian di desa Nyanglan berlangsung cukup baik, hal ini dibuktikan dan didukung dengan seperangkat gamelan dan alat-alat kesenian yang dimiliki tiap-tiap banjar di desa Nyanglan, yang dapat digunakan untuk berlatih kesenian setiap waktu. Serta terbukti selama kegiatan KKN ini antusiasme luar biasa dari generasi muda desa Nyanglan dalam mengikuti program kesenian yang disusun oleh mahasiswa peserta KKN di desa Nyanglan.

BAB III PROGRAM DAN PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Rencana Program Yang Telah Disusun Kegiatan KKN berlangsung efektif mulai tanggal 5 Agustus 3 September 2011. Dalam kurun waktu yang cukup singkat ini tentunya dibutuhkan kejelian dalam memilih program-program apa saja yang akan dijalankan selama KKN. Agar dengan waktu yang sudah diberikan seluruh program yang disusun dapat terlaksana seluruhnya dengan baik. Setelah mengadakan diskusi dengan Kepala Desa Nyanglan seusai acara pembukaan KKN dan Kepala Sekolah Dasar Nyanglan tentang program apa saja yang dapat mahasiswa KKN jalankan di desa Nyanglan, maka didapatkan rancangan programprogram sebagai berikut: 1. Pengajaran bidang kesenian pada siswa SD (untuk mahasiswa FSRD dan FSP)2. Pembinaan kelompok kesenian (untuk mahasiswa FSP)

3. Menggambar mural di dinding SD (untuk mahasiswa FSRD) 4. Mengadakan lomba-lomba dan jalan santai terkait hari kemerdekaan RI (untuk mahasiswa FSRD dan FSP) 5. Berkontribusi membuat spanduk menyambut hari Kemerdekaan RI (untuk mahasiswa FSRD Jur.DKV)

9

6. Mengajarkan komputer kepada pegawai kantor desa (untuk mahasiswa FSRD Jur.DKV) 7. Pembuatan plang lambang desa (untuk mahasiswa FSRD Jur.lukis) 8. Kerja bakti (untuk mahasiswa FSRD dan FSP) Rancangan program yang telah disebutkan diatas disusun menyesuaikan dengan kebutuhan di desa Nyanglan. Serta memperhatikan aspek waktu, tenaga, dan sumber daya yang tersedia di desa, agar rancangan program yang telah disusun dapat dijalankan secara efektif dan efisien dalam jangka waktu pelaksanaan KKN yang relatif singkat.

B. Pelaksanaan Program dan Kegiatan

1. Hari pertama KKN diisi dengan persembahyangan bersama di pura setempat, memohon keselamatan dan kelancaran proses KKN di desa Nyanglan. Persembahyangan ini diikuti oleh sebagian besar peserta KKN desa Nyanglan beserta aparatur desa Nyanglan. 2. Pembinaan kelompok kesenian hanya dilakukan oleh mahasiswa KKN dari Fakultas Seni Pertunjukan, dikarenakan situasi dan kondisi di desa Nyanglan tidak terdapat kelompok kesenian yang mengacu pada jalur seni rupa dan desain. Mahasiswa FSP jurusan Tari mengajar menari untuk anak SD, mahasiswa jurusan Karawitan mengajar gong kebyar pada kelompok kesenian desa setempat, sedangkan mahasiswa jurusan Pedalangan mengajar pesantian. 3. Pengajaran bidang kesenian di Sekolah Dasar Nyanglan dilakukan setiap hari sekolah dengan bergantian antar masing-masing jurusan. Hal ini telah didiskusikan sebelumnya dengan kepala SD Nyanglan sebelumnya. Pembagian jam mengajar, jurusan, dan kelas telah diputuskan oleh pihak sekolah. 4. Menggambar mural di tembok depan SD Nyanglan dilaksanakan di akhir masa KKN, dan digambar oleh mahasiswa KKN jurusan DKV dan DI. Program ini dilaksanakan10

dalam waktu 3 hari, di area tembok berukuran 2 x 5 meter sebanyak dua bagian. Visual dari mural yang dikerjakan adalah tulisan Selamat Datang di SD Negeri Nyanglan yang dikelilingi karakter kartun yang mewakili masing-masing jurusan/program studi yang mengikuti KKN di desa Nyanglan. Biaya pembuatan mural ini didapat dari swadaya mahasiswa peserta KKN desa Nyanglan.5. Dalam rangka memeriahkan HUT RI ke 66, mahasiswa KKN desa Nyanglan dan pihak

SD Nyanglan mengadakan acara jalan santai yang diikuti oleh seluruh siswa dan guru SD Nyanglan serta mahasiswa KKN yang dilanjutkan dengan pembagian doorprize. Mahasiswa KKN juga mengadakan lomba-lomba, diantaranya adalah lomba menggambar bagi siswa kelas 4,5, dan 6. Biaya dari kegiatan ini didapat dari swadaya mahasiswa KKN desa Nyanglan.6. Mahasiswa KKN desa Nyanglan, khususnya jurusan DKV turut berkontribusi membuat

spanduk dalam rangka menyambut HUT kemerdekaan RI ke 66. Spanduk sepanjang 4 x 1 m ini dibuat dengan bahan vynil outdoor dan ditempatkan di depan Kantor Kepala Desa Nyanglan.7. Mengajarkan komputer yang dimaksud disini adalah sebatas mengajarkan Microsoft

Word dan Microsoft PowerPoint kepada pegawai kantor desa Nyanglan. Karena tidak memungkinkan dan kurang efektif apabila mengajarkan software grafis seperti Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, atau CorelDraw pada pegawai kantor desa, karena dalam keseharian pekerjaan mereka tidak membutuhkan software tersebut. 8. Membuat plang desa dikerjakan oleh mahasiswa KKN dari jurusan Lukis, dibuat secara manual di atas papan tripleks segi lima berukuran sisi 40cm. nantinya Plang desa ini akan ditempatkan di Kantor Kepala Desa Nyanglan. 9. Kebersihan sudah menjadi kewajiban dan tanggung jawab bersama. Selama kegiatan KKN berlangsung telah beberapa kali diadakan acara kerja bakti menjaga kebersihan lingkungan. Baik yang dilaksanakan bersama perangkat desa Nyanglan yaitu membersihkan areal balai Banjar Tengah desa Nyanglan, maupun yang dilaksanakan oleh interen mahasiswa KKN desa nyanglan yaitu membersihkan Poskesdes dan balai Banjar Kelod desa Nyanglan, selaku posko KKN di desa Nyanglan.11

C. Program Yang Tidak Dapat Dilaksanakan

Secara umum seluruh program yang telah disusun sedari awal proses KKN telah dapat dilaksanakan dengan lancar hingga usai KKN. Hal ini tidak lepas dari dukungan dan koordinasi yang cukup baik antara pejabat dan masyarakat desa Nyanglan selaku tempat lokasi KKN dengan mahasiswa peserta KKN maupun antar interen mahasiswa peserta KKN desa Nyanglan.

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa, kegiatan KKN adalah kegiatan yang dapat mendekatkan antara akademisi dengan masyarakat. Dimana mahasiswa yang terlibat langsung mengabdi ke tengah masyarakat dan menjadi ajang mangaplikasikan ilmu yang dimiliki mahasiswa untuk ditularkan pada masyarakat. Mahasiswa juga mendapat kesempatan belajar langsung dalam masyarakat sehingga nantinya setelah lulus dan berhadapan dengan dunia kerja tidak akan merasa canggung untuk terjun dalam dunia kerja yang sebenarnya.

12

B. Saran

Adapun saran-saran yang penyusun ingin sampaikan adalah sebagai berikut:

1. Bagi

mahasiswa dan penyusun agar meningkatkan keahlian, baik itu yang didapat

dalam bangku kuliah maupun diluar bangku kuliah. Dan dengan adanya kegiatan KKN ini mahasiswa dan penyusun dapat ruang pembelajaran baru dengan berdiskusi dan berbaur dalam masyarakat. Dan dalam pelaksanaan KKN agar tetap menjaga nama baik almamater dan menjalankan kegiatan KKN dengan pengabdian yang sungguh-sungguh, agar dapat tercipta kesan yang baik di masyarakat.

2. Bagi lembaga ISI Denpasar, diharapkan lebih meningkatkan mutu pendidikan sehingga dalam kegiatan KKN berikutnya mahasiswa peserta KKN dapat terjun ke masyarakat dengan lebih mantap karena pembekalan ilmu yang mereka peroleh di kampus telah mencukupi.

LAMPIRAN

A. Foto-foto kegiatan B.

13