laporan kkl pt. sido muncul di semarang.docx

16
LAPORAN KKL PT. SIDO MUNCUL DI SEMARANG LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN SISTEM PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. SIDO MUNCUL SEMARANG Disusun Oleh : JULIANSYAH 20100410046 PRODI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Upload: lala-florizta

Post on 19-Nov-2015

626 views

Category:

Documents


86 download

TRANSCRIPT

LAPORAN KKL PT. SIDO MUNCUL DI SEMARANG

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGANSISTEM PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. SIDO MUNCULSEMARANGDisusun Oleh :JULIANSYAH20100410046PRODI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTADESEMBER 2012LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGANSISTEM PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. SIDO MUNCULSEMARANG

Disusun Oleh :JULIANSYAH20100410046Telah disetujui Dosen Pembimbing LapanganPembimbingLela Hindasah, S.E., M.Si Tanggal, 10 Desember 2012NIP:

KATA PENGANTARAlhamdulillaahirabbil Alamiin. Segala puji bagi Allah SWT, atas segala Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya yang selalu tercurah, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan KL (Kuliah Lapangan) dengan judul Sistem Pengawasan Kualitas Bahan baku dalam Proses Produksi PT. Sido Muncul di Semarang .Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam mata kuliah KL (Kuliah Lapangan). Penulis mengambil topik ini dengan harapan dapat memberikan masukan pada perusahaan dalam melakukan pengawasan kualitas bahan baku dan proses produksi.Penulis menyadari bahwa laporan ini tidak mungkin terselesaikan dengan baik tanpa adanya dukungan, bimbingan, bantuan, serta doa dari berbagai pihak selama penyusunan laporan KL (Kuliah Lapangan) ini. Pada kesempatan ini penulis hendak menyampaikan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada :1. Bapak Dr. Nano Prawoto, S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan kemudahan selama proses penulisan laporan.2. Ibu Dra. Retno Widowati PA, P.hd., M.Si selaku Ketua Jurusan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan petunjuk bimbingan dan kemudahan selama penulisan laporan.3. Ibu Lela Hindasah, S.E., M.Si selaku Dosen Pembimbing KL (Kuliah Lapangan) yang telah memberikan waktu dan segenap tenaga serta saran, kesabaran dan dukungannya sehingga laporan ini bisa terselesaikan.4. Ayah (Alm) dan Ibu serta saudaraku yang senantiasa memberikan semangat, dan doa kepada penulis.Penulis menyadari bahwa sepenuhnya laporan KL (Kuliah Lapangan) ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak.Yogyakarta, 10 Desember 2012PenulisJuliansyahBAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangDalam era globalisasi, persaingan global yang tajam banyak dihadapi oleh perusahaa-perusahaan. Hal ini merupakan tanda bahwa semakin pesatnya pertumbuhan usaha yang mendorong masing-masing perusahaan untuk selalu memberikan sesuatu terbaik dari apa yang mereka produksi. Semakin lama masalah yang dihadapi oleh suatu perusahaan semakin luas dan kompleks. Masalah-masalah tersebut bermula dari suatu problem ekonomi dasar, yaitu mengenai alokasi sumber yang terbatas, sedangkan disisi lain perusahaan akan semakin tumbuh dan berkembang.Setiap perusahaan selalu mengadakan persediaan. Persediaan itu merupakan mata rantai yang sangat penting dalam produksi dan penjualan suatu produk. Kelangsungan pelaksanaan proses produksi suatu perusahaan tidak akan terganggu apabila perusahaan mampu mengendalikan persediaan bahan baku. Pengendalian pada persediaan bahan baku akan berpengaruh pada biaya persediaan dan akan berpengaruh pada keuntungan yang akan diterima oleh perusahaan. Penetapan jumlah persediaan yang terlalu banyak akan mengakibatkan pemborosan dalam penyimpanan / pergudangan.Dengan keadaan tersebut maka perusahaan harus mempunyai kemampuan untuk mempertahankan atau menjaga kelangsunagan proses produksi agar pelaksanaan proses produksi tidak mengalami hambatan. Jika pelaksanaan proses produksi terganggu maka proses pencapaian tujuan perusahaan akan terhambat dan akan merugikan pihak perusahaan.Dalam hal proses produksi, bahan baku didalam perusahaan memegang peranan yang penting dalam menunjang kelangsungan proses produksi. Selain itu suatu perusahaan juga tidak bisa dilepaskan dari konsumen serta produk yang dihasilkannya. Konsumen tentunya berharap bahwa barang yang dibelinya akan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya sehingga konsumen berharap bahwa produk tersebut memiliki kondisi yang baik serta terjamin. Sehingga dalam hal ini pengelolaan persediaan bahan baku sangat diperlukan untuk meningkatkan efisiensi biaya.Berdasarkan pemaparan diatas, maka penulis tertarik untuk mengangkat laporan KL (Kuliah Lapangan) dengan judul, SISTEM PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. SIDO MUNCUL DI SEMARANG.B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas maka untuk memudahkan arah dan proses pembahasan, penulis mengidentifikasikan masalah yaitu : Bagaimana sistem pengawasan kualitas bahan baku dalam proses produksi PT. Sido Muncul?.C. Tujuan LaporanAdapun tujuan yang ingin penulis capai dalam laporan KL (Kuliah Lapangan) ini yaitu untuk mengetahui sistem pengelolaan persediaan bahan baku pada PT. Sido Muncul di Semarang.D. Manfaat LaporanHasil laporan (KL) Kuliah Lapangan memiliki kegunaan yang bersifat teoritis dan praktis. Adapun kegunaan laporan ini adalah :1. Kegunaan bagi penulis, dari hasil laporan KL (Kuliah Lapangan) ini diharapkan bermanfaat bagi penulis untuk menambah wawasan serta ilmu pengetahuan di bidang prosuksi khususnya dalam hal pengawasan kualitas bahan baku dan proses produksi perusahaan pada PT. Sido Muncul.2. Kegunaan teoritis, dari hasil laporan KL (Kuliah Lapangan) ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran di bidang manajemen khususnya manajemen produksi, serta dapat dijadikan bahan acuan untuk masa yang akan datang bagi penyusun laporan KL (Kuliah lapangan) mengenai pengawasan kualitas bahan baku dalam proses produksi suatu perusahaan.3. Kegunaan praktik, berdasarkan hasil laporan KL (Kuliah Lapangan) ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai sarana membandingkan antara teori yang didapat saat perkuliahan dengan praktek, dan juga dapat memberikan manfaat yaitu sebagai bahan masukan/pertimbangan dalam hal pengelolaan persediaan bahan baku serta proses produksi suatu perusahaan.BAB IITINJAUAN PUSTAKA DAN METODA OBSERVASIA. Landasan Teori1. Pengertian PersediaanHeizer, Jay dan Render, Barry (2008), Persediaan merupakan simpanan material yang berupa bahan mentah, barang dalam proses dan barang jadi.Menurut Drs. Martono, SU dan Dr. D. Agus Harjito (2010), Pengelolaan persediaan yang baik merupakan kunci keberhasilan setiap perusahaan, baik perusahaan manufaktur maupun perusahaan dagang. Perusahaan manufaktur mempertahankan persediaan, baik persediaan bahan baku maupun persediaan bahan dagang setengah jadi dalam jumlah tertentu selama masa produksi.Pengelolaan persediaan secara baik memungkinkan penggunaan sumber daya dan penjadwalan produksi secara efisien.2. Manfaat PersediaanMenurut Jay Heizer dan Barry Render (2008), ada banyak alasan mengapa perusahaan memiliki persediaan, antara lain: Untuk men-decouple atau memisahkan beragam bagian proses produksi. Untuk men-decouple perusahaan dari fluktuasi permintaan dan menyediakan persediaan barang-barang yang akan memberikan pilihan bagi pelanggan. Persediaan semacam ini umumnya terjadi pada perdagangan eceran. Untuk mengambil keuntungan diskon kuantitas, sebab pembelian dalam jumlah besar dapat mengurangi biaya produksi atau pengiriman barang. Untuk menjaga pengaruh inflasi dan naiknya harga. Jenis-Jenis PersediaanPersediaan menurut Haizer dan Render (2008), perusahaan memiliki empat jenis persediaan memiliki empat jenis persediaan : Persediaan bahan baku (raw material inventory) dibeli tetapi tidak diproses . Persediaan ini dapat digunakan untuk men-decouple (yaitu, memisahkan) para pemasok dari proses produksi. Persediaan barang setengah jadi (working-in-process-WIP inventory) adalah bahan baku atau komponen yang sudah mengalami beberapa perubahan tetapi belum selesai. Adanya WIP disebabkan oleh waktu yang dibutuhkan untuk membuat sebuah produk (disebut siklus waktu-cycle time). MRO (maintenance/repair/operating) yang diperlukan untuk menjaga agar permesinan dan proses produksi tetap produktif. MRO tetap ada karena kebutuhan dan waktu pemeliharaan dan perbaikan beberapa peralatan tidak diketahui. Persediaan barang jadi (finished goods inventory) adalah produk yang sudah selesai dan menunggu pengiriman. Barang jadi bisa saja disimpan karena permintaan pelanggan di masa-masa depan tidak diketahui.3. Metode Penilaian Persediaan Metode FIFO (First in First Out)Barang (bahan baku) yang pertama kali masuk merupakan barang (bahan baku) yang pertama kali diproses. Metode LIFO (Last in First Out)Barang (bahan baku) yang masuk terakhir merupakan barang (bahan baku) yang pertama kali diproses.4. Siklus Manajemen Persediaan Bahan baku Input Menunggu untuk inspeksi Menunggu untuk dipindahkan. Waktu perpindahan Menunggu pada antrian Menunggu antrian untuk operator Waktu setup Waktu run Output5. Model Persediaana. Permintaan Bebas vs TerikatModel pengendalian persedian yang menganggap bahwa permintaan untuk sebuah barang mungkin bebas (independent) atau terikat (dependent) dengan permintaan barang lain.b. Biaya Penyimpanan, Pemesanan, dan Setup Biaya penyimpanan (holding cost) adalah biaya yang berhubungan dengan penyimpanan atau membawa persediaan dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, biaya penyimpanan juga meliputi biaya barang yang menjadi usang dan biaya yang berkaitan dengan gudang, seperti asuransi, karyawan tambahan, dan pembayaran bunga. Biaya pemesanan (odering cost) meliputi biaya persediaaan, biaya formulir, biaya proses pemesanan, pekerjaan administrasi, biaya pendukung dan sebagainya. Biaya setup (setup cost) adalah biaya untuk menyiapkan mesin atau proses untuk memproduksi sebuah pesanan. Proses ini meliputi waktu dan tenga kerja untuk membersihkan dan mengganti pekakas atau alat bantu.B. Metode Observasi1. ObyekLokasi observasi KKL yaitu pada PT. Sido Muncul Jl. Soekarno Hatta Km. 28, Kec. Bergas Klepu, Unggaran, Semarang INDONESIA.2. Jenis DataJenis data yang digunakan dalam laporan KL (Kuliah Lapangan) ini adalah data kualitatif (deskriptif), yaitu jenis data yang dihimpun berdasarkan cara-cara yang melihat proses suatu objek penelitian. Data semacam ini lebih melihat kepada proses daripada hasil (didasarkan deskripsi proses dan bukan pada perhitungan sistematis).3. Teknik Pengumpulan DataTeknik Pengumpulan data dalam laporan KL (Kuliah Lapangan) ini menggunakan beberapa metode sebagai berikut : Teknik Literatur/Arsip, yaitu dengan membaca dan mencari referensi melalui buku dan internet terkait dengan pelaporan KL (Kuliah Lapangan) yaitu sistem pengawasan kualitas bahan baku. Teknik literatur/arsip dilakukan untuk memperoleh data sekunder sebagai kepustakaan yang dimaksudkan sebagai landasan bagi analisis dan merumuskan teori atau informasi yang berkaiatan erat dengan penelitian. Teknik Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan penelitian secara langsung ke lapangan untuk mengetahui tentang Sistem pengawasan kualitas bahan baku pada PT. Sido Muncul di semarang.4. Definisi Operasional Variabel Persediaan Bahan BakuHeizer dan Barry (2010), persediaan mempresentasikan investasi utama dalam banyak perusahaan. Investasi ini sering lebih besar daripada yang seharusnya, karena perusahaan merasa mudah untuk memiliki persediaan just-in-case dibandingkan persediaan just-in-time. Persediaan menurut Heizer dan Barry adalah aktiva yang tersedia untuk digunakan dalam proses produksi atau dalam perjalanan dan digunakan dalam bentuk bahan/perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi.Terdapat beberapa aktor-faktor yang menentukan besarnya persediaan bahan baku adalah (Drs. Martono, SU dan Dr. D. Agus Harjito (2010) :a. Lead Time, yaitu lamanya masa tunggu bahan yang dipesan datang.b. Frekuensi penggunaan bahan selama satu periode.c. Jumlah dana yang tersedia.d. Daya tahan benda.BAB IIIPEMBAHASANA. Gambaran Umum Obyek Observasi1. Sejarah PT Sido MunculPT. Sido Muncul bermula dari sebuah industri rumah tangga pada tahun 1940, dikelola oleh Ibu Rahkmat Sulistio di Yogyakarta, dan dibantu oleh tiga orang karyawan. Banyaknya permintaan terhadap kemasan jamu yang lebih praktis, mendorong beliau memproduksi jamu dalam bentuk yang praktis (serbuk), seiring dengan kepindahan beliau ke Semarang , maka pada tahun 1951 didirikan perusahan sederhana dengan nama Sido Muncul yang berarti Impian yang terwujud dengan lokasi di Jl. Mlaten Trenggulun. Dengan produk pertama dan andalan adalah Jamu Tolak Angin. Sehingga produk jamu buatan Ibu Rakhmat mulai mendapat tempat di hati masyarakat sekitar dan permintaah terhadap produk semakin meningkat.Dalam perkembangannya, pabrik yang terletak di Jl. Mlaten Trenggulun ternyata tidak mampu lagi memenuhi kapasitas produksi yang besar akibat permintaan pasar yang terus meningkat, dan di tahun 1984 pabrik dipindahkan ke Lingkungan Industri Kecil di Jl. Kaligawe, Semarang. Untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus bertambah, maka pabrik mulai dilengkapi dengan mesin-mesin modern. PT. Sido Muncul juga menambah jumlah karyawan sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan ( kini jumlahnya mencapai lebih dari 2000 orang ). Untuk mengantisipasi kemajuan dimasa datang, PT. Sido Muncul membangun unit pabrik yang lebih besar dan modern. Maka dari itu pada tahun 1997 diadakan peletakan batu pertama pembangunan pabrik baru di Klepu, Ungaran oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X dan disaksikan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan saat itu, Drs. Wisnu Kaltim.Pabrik baru yang berlokasi di Klepu, Kec. Bergas, Ungaran, dengan luas 29 ha tersebut diresmikan oleh Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia, dr. Achmad Sujudi pada tanggal 11 November 2000. Saat peresmian pabrik, PT. Sido Muncul sekaligus menerima dua sertifikat yaitu Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) setara dengan farmasi, dan sertifikat inilah yang menjadikan PT Sido Muncul sebagai satu-satunya pabrik jamu berstandar farmasi. Lokasi pabrik sendiri terdiri dari bangunan pabrik seluas 7 hektar, lahan Agrowisata ,1,5 hektar, dan sisanya menjadi kawasan pendukung lingkungan pabrik.2.Profil PT. Sido MunculAlamat Pabrik Jamu PT. Sido Muncul :Jl Soekarno Hatta Km 28 Kec Bergas Klepu, Semarang-Indonesia.Nomor Telepon 024 6580-559, 0298 523-515Fax 024 6580-332, 0298 [email protected] Pemasaran PT. Sido Muncul :Jl Cipete Raya No 81 Jakarta 12410,Indonesia.Nomor Telepon 021 765 3535 Fax 765 [email protected] / PR PT. Sido Muncul :Jln Cipete Raya No 81 Jakarta Selatan,Indonesia 12410.Website www.sidomuncul.com3. Visi dan Misi PT. Sido Muncul Visi :Menjadi industri jamu yang dapat memberikan manfaat pada masyarakat dan lingkungan. Misi :a) Meningkatkan mutu pelayanan di bidang herbal tradisional.b) Mengembangkan research/penelitian yang berhubungan dengan pengembangan pengobatan dengan bahan-bahan alami.c) Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membina kesehatan melalui pola hidup sehat, pemakaian bahan-bahan alami dan pengobatan secara tradisional.d) Ikut mendorong pemerintah/instansi resmi agar lebih berperan dalam pengembangan pengobatan tradisional.4. Pembahasan (Interpretasi)Produksi merupakan kegiatan mengolah bahan baku menjadi produk jadi. Proses produksi akan menambah nilai guna suatu produk. Dalam kegiatan produksi, hal terpenting yang harus diperhatikan oleh PT. Sido Muncul adalah mengenai persediaan bahan baku. Persediaan bahan baku akan menunjang kelancaran kegiatan produksi di PT. Sido Muncul.Sebelum melakukan proses pengolahan, persediaan bahan baku disimpan di gudang bahan baku. Di gudang bahan baku terdapat berbagai macam bahan yang akan digunakan, diantaranya yaitu: laos, jahe, kunyit, lempuyang, kayu pasak bumi dan lain-lain. Bahan-bahan baku tersebut di datangkan dari berbagai daerah antara lain daerah Jawa Tengah (Boyolali, Tawangmangu, Wonosobo), Kalimantan dan daerah di seluruh wilayah Indonesia.Bahan baku diambil dari daerah atau wilayah sekitar pabrik. Selain itu bahan baku yang diambil adalah bahan baku yang dalam kondisi kering, hal tersebut guna memudahkan proses penyimpan secara baik agar kualitas bahan baku tetap terjaga. Bahan baku pun didapat dalam rantai pasokan yang panjang sehingga harus dalam kondisi kering.Penerimaan bahan baku juga dilakukan dalam gudang bahan baku. Setiap ada bahan baku yang baru datang, harus dicek terlebih dahulu sebelum disimpan dalam gudang bahan baku. Pengecekan bahan baku dilakukan oleh tim QC (TQC/ Team Quality Control).Beberapa tugas TQC adalah sebagai berikut : Mengecek tentang kebenaran bahan baku.Dalam hal ini tim TQC mengecek, apakah bahan baku yang datang sudah sesuai pesanan. Mengecek tentang kebersihan bahan baku.Bersih disini bukan hanya bersih dari kotoran-kotaran yang terlihat oleh mata (tanah, lumpur, kerikil, plastik), tetapi yang terpenting adalah bersih dari bakteri-bakteri yang sifatnya merugikan. Mengecek kadar air bahan baku.Bahan baku tersebut kadar airnya tidak boleh lebih dari 10%. Apabila lebih dari 10%, maka kandungan zat aktif dalam bahan baku akan sedikit. Misalnya kunyit: jika banyak kandungan air, maka warna kuning pada olahan sedikit berkurang. Bahan-bahan baku tersebut akan diatur di rak sesuai dengan jenisnya. Setiap rak diberi tabel bahan baku pada papan. Proses penyimpanan dilakukan di gudang penyimpanan.Persediaan bahan baku dengan sistem FIFO (First In, First Out) Hal ini dilakukan guna tidak adanya bahan baku yang menumpuk atau tersimpan terlalu lama yang berakibat pada rusaknya bahan baku.Dalam Pengawasan kualitas bahan baku harus memenuhi syarat :a) Bahan masuk benarb) Bahan baku harus bersihc) Bahan baku harus disimpan dalam bentuk keringDalam pengawasan kualitas bahan baku yang dilakukan ialah :a) Pemisahan kotoran (penyortiran)b) Pemotongan, guna mempermudah proses penghalusanc) Pencucian kembali untuk memastikan bahan benar-benarBersih.d) Dikeringkan menggunakan oven.e) Penyortiran bahan kering, bahan yang berkualitaslah yangDipilih.f) Masuk dalam pengamatan tim pengendali mutu, gunamemastikan sudahkah bahan baku memenuhi standar.BAB IVSIMPULAN DAN SARAN1. SimpulanBerdasarkan ulasan diatas, dapat disumpulkan bahwa sistem pengelolaan persediaan bahan baku pada PT. Sido Muncul kebanyakan masih bersifat manual/menggunakan jasa sumberdaya manusia karena dalam proses penyortiran akan lebih dapat dijamin kualitasnya jika dilakukan langsung oleh sumberdaya manusia. Selain itu pada proses pemotongan dan pengeringan pun masih menggunakan alat-alat yang masih bersifat tradisional. Hal tersebut dilakukan untuk tetap konsisten dalam menjaga kualitas, digunakannya sumber daya manusia juga bertujuan untuk mendayagunakan warga sekitar dalam hal penyediaan lapangan pekerjaan yang berorientasi padat karya.2. SaranPengelolaan persediaan merupakan proses yang sangat penting dalam sebuah proses produksi suatu barang, sehingga perusahaan dituntut untuk mampu menerapkan sistem pengelolaan persediaan bahan baku secara tepat dan memenuhi standar yang baik. Sistem pengelolaan persediaan bahan baku yang diterapkan oleh PT. Sido Muncul sudah dinilai baik, namun mengingat ketersediaan bahan baku tidak serta merta dapat diperoleh perusahaan setiap saat, maka pihak perusahaan juga harus mampu mengatur dan menetapkan sistem pengawasan bahan baku produk yang bersifat musiman dengan menggunakan berbagai model persediaan yang tepat dan sesuai.DAFTAR PUSTAKAHeizer, Jay dan Render, Barry .2008. Manajemen Operasi, Edisi ketujuh, , buku 2 : Salemba Empat, hal 57-61SU, Martono dan Harjito, Agus .2010. Manajemen Keuangan, Edisi kedelapan, , jilid 1 : EKONISIA, hal 84.http://seputarsemarang.com, Tanggal 25 September 2012http://SumberLink/Campur/sido.htm, Tanggal 25 September 2012Bottom of Form