laporan kinerja tahun 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. langkah-langkah...

54
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN DEPUTI BIDANG KOORDINASI PENGELOLAAN ENERGI, SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP

Upload: lamdang

Post on 15-Jun-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

DEPUTI BIDANG KOORDINASI PENGELOLAAN ENERGI,

SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP

Page 2: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Page 3: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

ii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Sesuai dengan tugas dan fungsi yang ada pada Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun

2015 tentang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Deputi Bidang Koordinasi

Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup, serta Peraturan Menteri

Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 11 Tahun 2015 Tentang Rencana Strategis

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015-2019 mempunyai aspek

strategis untuk menjamin terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan

berkelanjutan, melalui koordinasi dan sinkronisasi perumusan, penetapan, dan

pelaksanaan serta pengendalian pelaksanaan kebijakan Kementerian/Lembaga yang

terkait dengan isu di bidang pengelolaan energi, sumber daya alam, dan lingkungan

hidup, dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

(RPJMN), Rencana Strategis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, serta

Rencana Strategis Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam, dan

Lingkungan Hidup 2015-2019.

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam danLingkungan

Hidup turut berperan dalam mendukung pencapaian Strategi Pembangunan Nasional

RPJMN 2015-2019 yang dituangkan dalam 2 Sasaran strategis pembangunan RPJMN

2015-2019 yaitu Sasaran Pembangunan sektor unggulan dan Sasaran pembangunan

Dimensi Pemerataan.

Sasaran Sektor unggulan dilakukan peningkatan kedaulatan energi dan peningkatan

kualitas Lingkungan. Sedangkan sasaran Dimensi pemerataan dilakukan dengan

melakukan Pengelolaan Sumber Daya Hutan yang Inklusif melalui Legalisasi dan

Redistribusi Aset yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat

marjinal.

Pelaksanaan perwujudan Sasaran Strategis menjadi isu strategis yang harus di

tangani oleh pemerintah khususnya Deputi Pengelolaan Energi, SDA, dan Lingkungan

hidup. Isu-isu tersebut ditangani melalui koordinasi, sinkronisasi dan pengendalian

kebijakan agar menuju pemenuhan harapan stakeholder di pembangunan sektor

unggulan dan pembangunan dimensi pemerataan.

Page 4: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

iii

Isu strategis pada tahun 2017 antara lain meliputi Ketersediaan tenaga listrik

dalam jumlah yang cukup, kualitas yang baik dan harga yang wajar diseluruh wilayah

Indonesia; penyediaan batubara untuk konsumsi domestik;implementasi BBM satu harga

diseluruh wilayah Indonesia;penurunan harga gas untuk industri; ketersediaan bahan

baku logam hasil smelter untuk industri manufaktur;kebijakan perhutanan sosial yang

berdampak pada pemerataan ekonomi; membuka akses pengelolaan sumber daya alam

hutan bagi masyarakat dan produksi hasil hutan yang diekspor keluar negeri; penurunan

emisi gas rumah kaca dan pengelolaan dampak lingkungan sampah dan limbah.

Perhitungan nilai capaian kinerja dihitung dengan pendekatan 3 (tiga) Misi Utama

dari hasil Penajaman Rencana Strategis (Renstra) dan 3 (tiga) Sasaran Strategis sesuai yang

telah ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Perjanjian Kinerja 2017. Tiga Misi Utama terdiri

dari: 1) Kedaulatan Energi, 2) Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup dan 3) Pemberdayaan

Hutan yang inklusif. Sedangkan 3 (Tiga) Sasaran Strategis yang telah ditetapkan yaitu 1)

terwujudnya sinkronisasi kebijakan bidang pengelolaan energi, SDA dan Lingkungan

Hidup,2) Terwujudnya Pengendalian kebijakan bidang pengelolaan Energi, SDA dan LH, 3)

Meningkatnya pemahaman pemangku kepentingan terhadap kebijakan baru EITI, dengan

uraian sebagai berikut.

Rekomendasi Capaian Kinerja 3 (tiga) misi dan 3 (tiga) SS.

Misi 1 Misi 2 Misi 3

SS 1 Terwujudnya sinkronisasi kebijakan bidang pengelolaan Energi, SDA dan LH (Target 5 Rekomendasi)

UU 11 tahun 2017

PP 46 Tahun 2017

Perpres 97 Tahun 2017

Permenko 4 Tahun 2017

PP 8 Tahun 2017

SS.2 Terwujudnya Pengendalian

kebijakan bidang pengelolaan

Energi, SDA dan LH (Target 3

Rekomendasi)

PP 53 Tahun 2017

PP 27 Tahun 2017

PP 1 Tahun 2017

Perpres 14 Tahun 2017

SS.3 Meningkatnya pemahaman

pemangku kepentingan

terhadap kebijakan baru EITI

Berdasarkan hasil Capaian Output dan Capaian Kinerja Anggaran, pengukuran

seluruh target IKU yang telah ditetapkan dalam dokumen PK Deputi Bidang Koordinasi

Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup tahun 2017, maka

pencapaian target kinerja Output secara keseluruhan adalah sebesar 100,0% dengan

realisasi anggaran sebesar 99,27%. Capaian target kinerja telah dilakukan secara optimal

Page 5: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

iv

dengan menghasilkan regulasi baru maupun yang direvisi di bidang pengelolaan energi,

sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta sosialisasi standar baru EITI.

Berdasarkan Hasil Capaian Outcome,beberapa pencapaian yang dilakukan oleh

Deputi Pengelolaan Energi, SDA dan Lingkungan Hidup diantaranya adalah

a) Penurunan harga gas industri sebesar 7,7% dari tahun 2016

b) Perkembangan pembangunan kilang minyak yang mengalami kemajuan di Tuban

dengan selesainya Feasibilility study, selesainnya ijin lingkungan , dan Diterbitkannya

Surat Persetujuan Kerja Sama dari Kementerian Keuangan.

c) Rasio Elektrifikasi menjadi 95,35% akibat meningkatnya kapasitas terpasang

pembangkit sebesar 7,7 GW,

d) Peningkatan pembangunan smelter terbangun sebanyak 11% dari tahun 2016,

e) Penurunan titik hotspot kebakaran hutan sebesar 33% dari tahun 2016

f) Dilepaskannya kawasan Hutan untuk TORA seluas 750.123 ha atau 18,2% dari target

pelepasan (4,1 juta ha).

Sejumlah capaian kinerja lain di luar kinerja yang telah ditetapkan di bidang

pengelolaan energi, sumber daya alam dan lingkungan hidup telah menghasilkan

rekomendasi penting dari berbagai kebijakan dan penyelesaian permasalahan; serta

program data sharing dan sistem informasi dan database antar keasdepan pada Deputi

Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, dan

dengan Eselon I lainnya serta pengembangan website Deputi Bidang Koordinasi

Pengelolaan Energi Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup dan EITI. Adanya perbaikan

kinerja juga mencerminkan telah tercapainya outcome secara efektif, termasuk yang

berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dan harapan para pemangku kepentingan yang

dilakukan melalui koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian kebijakan.

Langkah-langkah perbaikan yang perlu dilakukan adalah :

a) Penyelesaian rekomendasi yang belum terselesaikan pada tahun 2017 akan

ditindaklanjuti pada tahun 2018. Sedangkan rekomendasi yang sudah

terselesaikan pada tahun 2017 akan dipantau dan dievaluasi implementasinya.

Page 6: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

v

b) Penyerapan anggaran yang telah dilaksanakan secara optimal perlu

dipertahankan untuk dapat terus dicapai terutama optimalisasi realisasi diawal

tahun.

c) Pengumpulan data dan evaluasi capaian kinerja berkala setiap triwulan, agar

dilakukan oleh masing-masing Asisten Deputi, untuk menjamin pelaksanaan

kegiatan sesuai dengan target yang telah direncanakan.

Laporan Kinerja Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam,

dan Lingkungan Hidup ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai tingkat

keselarasan antara perencanaan dan strategi yang dirumuskan oleh pimpinan Kementerian

Koordinator Bidang Perekonomian dengan pelaksanaan sehingga dapat dijadikan alat

pengambilan keputusan maupun penetapan kebijakan, serta dapat memberikan informasi

transparan, baik kepada Pemimpin di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

maupun berbagai pihak yang terkait dengan tugas dan fungsi Kementerian Koordinator

Bidang Perekonomian, sehingga dapat memberikan umpan balik guna peningkatan kinerja

pada tahun-tahun yang mendatang.

Page 7: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar i Ringkasan Eksekutif ii

BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 2

B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi C. Organisasi Dan Sumber Daya Manusia D. Aspek Strategis E. Isu Strategis

3 5 6

BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis 7 B. Penetapan Kinerja 9 C. Penajaman Rencana Strategis 11 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Pendekatan Analisis Capaian Kinerja

B. Analisis Capaian Kinerja C. Perhitungan Capaian Kinerja D. Kinerja Pengelolaan Anggaran E. Kinerja Output

14 15 39 39 41

BAB IV PENUTUP 44

LAMPIRAN: 47

1. Perjanjian Kinerja Deputi III Tahun 2017

2. Manual IKU Deputi III Tahun 2017

Page 8: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

[1]

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan

Lingkungan Hidup Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bertanggungjawab

kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan mempunyai tugas pokok

menyelenggarakan koordinasi, sinkronisasi perumusan, penetapan, dan pelaksanaan

serta pengendalian pelaksanaan kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait dengan

isu di bidang pengelolaan energi, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.

Tahun 2017 merupakan tahun ketiga pelaksanaan Rencana Strategis

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun 2015-2019. Pada tahun ini,

dilakukan upaya untuk mempertegas fungsi koordinasi Kementerian Koordinator

Bidang Perekonomian, yang dikehendaki Bapak Presiden Jokowi melalui Peraturan

Presiden Nomor 17 Tahun 2017 tentang Sinkronisasi Proses Perencanaan Dan

Penganggaran Pembangunan Nasional dan Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2017

tentang Pengambilan, Pengawasan, dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan di

Tingkat Kementerian Negara dan Lembaga Pemerintah diantaranya dengan melakukan

penajaman Rencana Strategis Tahun 2015 - 2019. Hal tersebut berpengaruh kepada

perubahan Rencana Strategi dan Peta Strategi Deputi Pengelolaan Energi, Sumber

Daya Alam dan Lingkungan hidup Tahun 2015 - 2017. Diharapkan perubahan tersebut

dapat memberikan dampak atau outcome yang dapat mencerminkan kinerja dari

Deputi Pengelolaan Energi SDA dan Lingkungan Hidup.

Deputi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan hidup

melakukan koordinasi perumusan rekomendasi kebijakan, penetapan peraturan,

sampai dengan pengendalian atas pelaksanaan kebijakan, untuk mencapai misi

Kedaulatan Energi, Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Sumber Daya

Hutan Yang Inklusif.

Page 9: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

[2]

B. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian merupakan Kementerian

Negara yang dibentuk dengan Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2015, tanggal 21

Januari 2015 tentang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Berdasarkan

Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2015, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan

Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup mempunyai tugas

menyelenggarakan koordinasi dan sinkronisasi perumusan, penetapan, dan

pelaksanaan serta pengendalian pelaksanaan kebijakan Kementerian/Lembaga yang

terkait dengan isu di bidang pengelolaan energi, sumber daya alam dan lingkungan

hidup.

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan

Hidup menyelenggarakan fungsi:

a. koordinasi dan sinkronisasi perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan

Kementerian/Lembaga yang terkait dengan isu dibidang pengelolaan energi,

sumber daya alam dan lingkungan hidup;

b. pengendalian pelaksanaan kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait

dengan isu di bidang pengelolaan energi, sumber daya alam dan lingkungan

hidup;

c. koordinasi dan sinkronisasi perumusan kebijakan di bidang percepatan

peningkatan produktivitas energi;

d. pengendalian pelaksanaan kebijakan di bidang percepatan produktivitas energi;

e. koordinasi dan sinkronisasi perumusan kebijakan di bidang peningkatan tata

kelola industri ekstraktif;

f. koordinasi dan sinkronisasi perumusan kebijakan di bidang pengelolaan sumber

daya alam pengendalian kerusakan dan pemulihan lingkungan hidup;

g. pengendalian pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan sumber daya alam,

pengendalian kerusakan dan pemulihan lingkungan hidup;

h. pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan di bidang pengelolaan energi,

sumber daya alam dan lingkungan hidup; dan

i. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri Koordinator Bidang

Perekonomian.

Page 10: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

[3]

C. Organisasi dan Sumber Daya Manusia

a) Organisasi

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Deputi Bidang Pengelolaan

Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup dibantu oleh 5 (lima) Asisten

Deputi, yaitu:

1) Asisten Deputi Produktivitas Energi;

2) Asisten Deputi Infrastruktur Energi;

3) Asisten Deputi Industri Ekstraktif;

4) Asisten Deputi Tata Kelola Kehutanan;

5) Asisten Deputi Pelestarian Lingkungan Hidup.

Asisten Deputi (Asdep) mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan

koordinasi dan sinkronisasi perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan

dan pengendalian pelaksanaan kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait isu

di bidang masing-masing terkait Pengelolaan Energi, SDA dan Lingkungan Hidup.

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, masing-masing Asdep dibantu

oleh 2 (dua) Kepala Bidang dan Kelompok Jabatan Fungsional. Tugas pokok Kepala

Bidang adalah melaksanakan penyiapan bahan sinkronisasi dan koordinasi

perencanaan, penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis,

evaluasi dan pelaporan tentang masalah dan kegiatan di bidang yang menjadi

tugasnya. Selanjutnya masing - masing Kepala Bidang didukung oleh 2 (dua)

Kepala Sub Bidang dan beberapa staf/kelompok jabatan fungsional.

Rapat Kerja Deputi III, Bogor, 2017

Page 11: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

[4]

Secara rinci struktur organisasi Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi,

Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup dijelaskan pada gambar 1.1 (Struktur

Organisasi Deputi Bidang Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan

Hidup).

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya

Alam, dan Lingkungan Hidup

Sumber: Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian No. 5/2015

b) Manusia

Jumlah Pegawai Deputi Bidang Pengelolaan Energi, SDA dan Lingkugan Hidup

Tahun 2017 sebanyak 75 orang, 71% nya laki-laki dan 29% Perempuan, terdiri dari

46 PNS dan 29 Pegawai Tidak Tetap (PTT). Pegawai didominasi usia 20 – 40 tahun

(64%) dan 40 tahun keatas (36%). Berdasarkan pendidikan, pegawai pada umumnya

lulusan Diploma/S1 (63%) dan S2/S3 (37%), sebagaimana terlihat pada tabel

berikut:

Asisten Deputi

Produktivitas

Energi

Asisten Deputi

Infrastruktur

Energi

Asisten Deputi

Industri

Ekstraktif

Asisten Deputi

Tata Kelola

Kehutanan

Asisten Deputi

Pelestarian

Lingkungan

Hidup

Page 12: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

[5]

Tabel 1.1 Data Jumlah Pegawai Kedeputian Bidang Pengelolaan Energi, Sumber Daya

Alam dan Lingkungan Hidup Pegawai

Deputi 3

Jumlah Pegawai Usia Pegawai Pendidikan Pegawai

L P 20-40 th > 40 th Dipl/S1 S2/S3

PNS 34 12 24 22 22 24

PTT 19 10 24 5 25 4

Jumlah 53 22 48 27 47 28

Persentase 71% 29% 64% 36% 63% 37%

Grafik 1.1 Sumber Daya Manusia pada Deputi Pengelolaan Energi, SDA dan Lingkungan Hidup

D. Aspek Strategis

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan

Lingkungan Hidup mempunyai aspek strategis berupa kewenangan dalam

menjalankan fungsi koordinasi dan sinkronisasi perumusan, penetapan, dan

pelaksanaan serta pengendalian pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan

energi, SDA dan Lingkungan hidup dengan melibatkan Kementerian/Lembaga

terkait dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional (RPJMN), Rencana Strategis Kementerian Koordinator Bidang

Perekonomian, serta Rencana Strategis Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan

Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup 2015 - 2019.

34

12

24

22

22

24

19

10

24

5

25

4

L P 2 0 - 4 0 T H > 4 0 T H D I P L / S 1 S 2 / S 3

J U M L A H P E G A W A I U S I A P E G A W A I P E N D I D I K A N P E G A W A I

PEGAWAI DEPUTI 3

PNS PTT

Page 13: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

[6]

E. Isu Strategis

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam

danLingkungan Hidup turut berperan dalam mendukung pencapaian Strategi

Pembangunan Nasional RPJMN 2015-2019 yang dituangkan dalam 2 Sasaran

strategis pembangunan RPJMN 2015-2019 yaitu Sasaran Pembangunan sektor

unggulan dan Sasaran pembangunan Dimensi Pemerataan.

Sasaran Sektor unggulan dilakukan peningkatan kedaulatan energi dan

peningkatan kualitas Lingkungan. Sedangkan sasaran Dimensi pemerataan

dilakukan dengan melakukan Pengelolaan Sumber Daya Hutan yang Inklusif

melalui Legalisasi dan Redistribusi Aset yang diharapkan dapat meningkatkan

kesejahteraan masyarakat marjinal.

Pelaksanaan perwujudan Sasaran Strategis menjadi isu strategis yang harus

di tangani oleh pemerintah khususnya Deputi Pengelolaan Energi, SDA, dan

Lingkungan hidup. Isu-isu tersebut ditangani melalui koordinasi, sinkronisasi dan

pengendalian kebijakan agar menuju pemenuhan harapan stakeholder di

pembangunan sektor unggulan dan pembangunan dimensi pemerataan.

Isu strategis pada tahun 2017 antara lain meliputi Ketersediaan tenaga

listrik dalam jumlah yang cukup, kualitas yang baik dan harga yang wajar

diseluruh wilayah Indonesia; penyediaan batubara untuk konsumsi

domestik;implementasi BBM satu harga diseluruh wilayah Indonesia;penurunan

harga gas untuk industri; ketersediaan bahan baku logam hasil smelter untuk

industri manufaktur;kebijakan perhutanan sosial yang berdampak pada

pemerataan ekonomi; membuka akses pengelolaan sumber daya alam hutan bagi

masyarakat dan produksi hasil hutan yang diekspor keluar negeri; penurunan

emisi gas rumah kaca dan pengelolaan dampak lingkungan sampah dan limbah.

Page 14: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

[7]

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. Rencana Strategis

Berdasarkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 11

Tahun 2015 Tentang Rencana Strategis Kementerian Koordinator Bidang

Perekonomian Tahun 2015 - 2019, Rencana Strategis (Renstra) Kementerian

Koordinator Bidang Perekonomian berfungsi sebagai: (a). pedoman dalam

penyusunan Renstra Unit Eselon I di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang

Perekonomian; dan (b). pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Sebagai penjabaran Dokumen Renstra Kementerian Koordinator Bidang

Perekonomian, maka telah disusun pula Dokumen Renstra Deputi Bidang Koordinasi

Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Tahun 2015 - 2019.

Sesuai dengan Dokumen Renstra tersebut, maka Deputi Bidang Koordinasi

Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup mempunyai Sasaran

Strategis yang juga dituangkan dalam Perjanjian Kerja 2017 adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Sasaran Strategis Deputi Pengelolaan Energi, SDA dan LH

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 2017 Keterangan

Terwujudnya Koordinasi dan Sinkronisasi Kebijakan Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup

Persentase rancangan peraturan perundang-undangan di bidang pengelolaan energi, sumber daya alam, dan lingkungan hidup yang diselesaikan

100 % Hasil koordinasi perumusan rekomendasi dan penetapan kebijakan yang menghasilkan Rancangan Peraturan Perundang-undangan (RPPU) baru atau kebijakan strategis nasional baru.

Terwujudnya Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup

Persentase kebijakan bidang pengelolaan energi, sumber daya alam, dan lingkungan hidup yang terimplementasikan

100 % Hasil pengendalian kebijakan yang menghasilkan Rancangan Peraturan Perundang-undangan (RPPU) atau kebijakan strategis nasional, yang merupakan revisi dari kebijakan yang ditetapkan sebelumnya.

Meningkatnya pemahaman pemangku kepentingan terhadap kebijakan baru Extractive Industries Transparency Initiative (EITI)

Persentase pemahaman pemangku kepentingan terhadap kebijakan baru EITI

90% Hasil dari Sosialisasi, FGD, dan Workshop yang dapat meningkatkan pemahaman pemangku kepentingan terhadap kebijakan Baru EITI

Page 15: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

[8]

Peta Strategi Deputi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

Pemetaan Rencana Strategis Deputi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan

Lingkungan Hidup, secara ringkas tertuang dalam peta strategi organisasi. Peta

Strategi dimaksud adalah sebagai berikut.

Gambar 2.1 Peta Strategi Tahun 2015-2019 Deputi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan

Lingkungan Hidup

Dalam peta Strategi di atas, Misi dari Deputi Pengelolaan Energi, SDA dan

Lingkungan hidup adalah peningkatan Pengelolaan Energi, SDA dan Lingkungan hidup

yang dicapai melalui tiga sasaran strategis seperti yang telah dijelaskan pada

pembahasan sebelumnya. Yang menentukan tercapai atau tidaknya kinerja deputi

dilihat dari 4 ukuran meningkatnya efektivitas telaahan dan kajian yang mendukung

perumusan pengendalian dan kebijakan, meningkatnya efektivitas monitoring dan

evaluasi untuk mendukung pengendalian pelaksanaan kebijakan pengelolaan Energi,

SDA dan Lingkungan Hidup, meningkatnya efektivitas koordinasi dan sinkronisasi

Page 16: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

[9]

perumusan dan penetapan kebijakan pengelolaan energi, Sumber Daya Alam dan

Lingkungan Hidup, serta meningkatnya pengendalian pelaksanaan kebijakan

Kementerian/Lembaga.

B. Penetapan Kinerja

Penetapan Kinerja tahun 2017 adalah mengacu pada dokumen Rencana

Strategis Kemenko Perekonomian Tahun 2015-2019, Rencana Kerja dan Perjanjian

Kerja Deputi Pengelolaan Energi, SDA dan Lingkungan Hidup sebagaimana diuraikan

sebelumnya yang terdiri dari 3 (tiga) Sasaran Strategis dan 3 (tiga) Indikator Kinerja

Utama, sebagai berikut:

Tabel 2.2 Sasaran Strategis Deputi Pengelolaan Energi, SDA dan LH

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 2017

Keterangan

Terwujudnya Koordinasi dan Sinkronisasi Kebijakan Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup

Persentase rancangan peraturan perundang-undangan di bidang pengelolaan energi, sumber daya alam, dan lingkungan hidup yang diselesaikan

100 % Hasil koordinasi perumusan rekomendasi dan penetapan kebijakan yang menghasilkan Rancangan Peraturan Perundang-undangan (RPPU) baru atau kebijakan strategis nasional baru.

Terwujudnya Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup

Persentase kebijakan bidang pengelolaan energi, sumber daya alam, dan lingkungan hidup yang terimplementasikan

100 % Hasil pengendalian kebijakan yang menghasilkan Rancangan Peraturan Perundang-undangan (RPPU) atau kebijakan strategis nasional, yang merupakan revisi dari kebijakan yang ditetapkan sebelumnya.

Meningkatnya pemahaman pemangku kepentingan terhadap kebijakan baru Extractive Industries Transparency Initiative (EITI)

Persentase pemahaman pemangku kepentingan terhadap kebijakan baru EITI

90% Hasil dari Sosialisasi, FGD, dan Workshop yang dapat meningkatkan pemahaman pemangku kepentingan terhadap kebijakan Baru EITI

Adapun pengukuran kinerja dihitung dengan Formula untuk masing-masing Sasaran

Strategis sebagai berikut:

SS1. Terwujudnya Koordinasi dan Sinkronisasi Kebijakan Pengelolaan Energi, Sumber

Daya Alam, dan Lingkungan Hidup

Indikator kinerja dari Sasaran Strategis 1 yaitu Persentase rancangan peraturan

perundang-undangan di bidang pengelolaan energi, sumber daya alam, dan

lingkungan hidup yang diselesaikan dihitung sesuai jumlah peraturan perundang-

undangan baru dengan target 5 (lima) buah yang diselesaikan selama 1 (satu) tahun di

Page 17: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

[10]

tingkat Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan

Lingkungan Hidup. Kategori peraturan perundang-undangan mencakup: (1). Undang -

Undang; (2). Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang; (3). Peraturan

Pemerintah; (4). Peraturan Presiden; (5). Instruksi Presiden; dan (6). Peraturan

Menteri yang dikoordinasikan di tingkat Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi,

Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup. Adapun cara perhitungan dan pemberian

warna NKO kebijakan bidang pengelolaan energi, sumber daya alam dan lingkungan

hidup yang terimplementasi adalah sebagai berikut:

Indeks Capaian = Realisasi x 100% (maksimum 100%)

Target

SS2. Terwujudnya Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Pengelolaan Energi, Sumber

Daya Alam, dan Lingkungan Hidup

Indikator kinerja dari Sasaran Strategis 2 yaitu Persentase kebijakan bidang

pengelolaan energi, sumber daya alam, dan lingkungan hidup yang terimplementasi

dihitung sesuai jumlah peraturan perundang-undangan yang direvisi dengan target 3

(tiga) buah yang diselesaikan selama 1 (satu) tahun di tingkat Deputi Bidang Koordinasi

Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup. Kategori peraturan

perundang - undangan mencakup: (1). Undang - Undang; (2). Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang - Undang; (3). Peraturan Pemerintah; (4). Peraturan Presiden; (5).

Instruksi Presiden; dan (6). Peraturan Menteri yang dikoordinasikan di tingkat Deputi

Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.

Adapun cara perhitungan dan pemberian warna NKO untuk indikator kinerja ini adalah

sebagai berikut:

Indeks Capaian = Realisasi x 100% (maksimum 100%)

Target

Hijau Kuning Merah

X = 100% 60% ≤ X <100% X <60%

memenuhi ekspektasi belum memenuhi ekspektasi tidak memenuhi ekspektasi

Hijau Kuning Merah

X= 100% 67% ≤ X <100% X < 67%

memenuhi ekspektasi belum memenuhi ekspektasi tidak memenuhi ekspektasi

Page 18: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

[11]

SS3. Meningkatnya pemahaman pemangku kepentingan terhadap kebijakan baru

Extractive Industries Transparency Initiative (EITI)

Indikator kinerja dari Sasaran Strategis 3, yaitu persentase

pemahamanpemangku kepentingan terhadap kebijakan baru EITI dihitung

berdasarkan nilai skor yang dilakukan secara rata-rata pada saat dilakukannya

sosialisasi pelaksanaan EITI kepada para pemangku kepentingan dibidang industri

ekstraktif (minyak dan gas bumi, mineral dan batubara) yang terdiri atas pemerintah

pusat, pemerintah daerah, industri (badan usaha di bidang industri ekstraktif migas

dan minerba), dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) selama 1 (satu) tahun oleh

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan

Hidup. Target tingkat pemahaman para pemangku kepentingan adalah 90%. Penilaian

tingkat pemahaman dari para peserta dihitung dari pengisian kuesioner setelah

dilakukan sosialisasi EITI, dengan pemberian nilai:

Sangat Paham : 90%-100%

Paham : 80%-89%

Cukup Paham : 70%-79%

Tidak Paham : 60%-69%

Sangat Tidak Paham : <60%

Adapun cara perhitungan dan pemberian warna NKO untuk indikator kinerja ini

adalah sebagai berikut:

Indeks Capaian = Realisasi x 100% (maksimum 100%)

Target

Hijau Kuning Merah

X ≥90% 70%≤X<90% X <70%

Memenuhi ekspektasi Belum memenuhi ekspektasi Tidak memenuhi ekspektasi

C. Penajaman Rencana Strategis Deputi Pengelolaan Energi Sumber daya Alam dan

Lingkungan Hidup

Pada tahun 2017, telah dilakukan penajaman atas Rencana Strategis Kemenko

Perekonomian Tahun 2015 - 2019, yang sebelumnya ditetapkan berdasarkan

Page 19: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

[12]

Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 11 tahun 2015 tentang

Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun

2015 - 2019.

Dalam melakukan penajaman atas Renstra Kemenko Perekonomian Tahun 2015

- 2019, seluruh dokumen perencanaan pembangunan nasional, meliputi RPJP 2005 -

2025, Ideologis Bangsa, Nawacita, dan Misi Presiden, dijadikan rujukan dalam

penetapan visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis dalam dokumen penajaman Renstra

Tahun 2015 - 2019 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Penajaman atas

renstra Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menghasilkan 4 (empat) misi

utama, yaitu;

a) Pertumbuhan (growth), yakni meningkatkan pertumbuhan dan menciptakan

stabilitas perekonomian;

b) Pemerataan (equity), yakni memastikan pemerataan hasil - hasil pertumbuhan

ekonomi, menurunkan tingkat kesenjangan antar wilayah dan antar kelompok

masyarakat.

c) Keberlanjutan (sustainability), yakni meningkatkan nilai tambah dan manfaat

ekonomi dari sumber daya alam, dengan senantiasa memperhatikan pelestarian

lingkungan hidup.

d) Daya Saing (competitiveness), yakni meningkatkan daya saing dan kemandirian

perekonomian nasional.

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan

Lingkungan Hidup, turut terlibat dalam penyusunan penajaman Rencana Strategis

lingkup Eselon I. Diharapkan dengan penajaman Rencana Strategis tersebut ukuran

kinerja menjadi lebih relevan dan memiliki dampak terhadap perekonomian. Proses

penajaman Rencana Strategis telah berhasil menghasilkan draft revisi Rencana

Strategis berupa peta strategi dan Indikator Kinerja Utama pada Deputi Pengelolaan

Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Tahun 2015 - 2019. Dalam

Penajaman Rencana Strategis tahun 2017, Deputi Pengelolaan Energi, Sumber Daya

Alam dan Lingkungan Hidup memiliki 3 Sasaran Strategis utama yaitu: Kedaulatan

Energi, Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Sumber Daya Hutan

yang Inklusif. Misi kedaulatan Energi dan Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup

Page 20: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

[13]

mendukung Salah satu Misi Kementerian yaitu Keberlanjutan (Sustainability).

Sedangkan Pengelolaan Sumber daya Hutan yang inklusif mendukung misi

kementerian yang berkaitan dengan Pemerataan (Equity).

Adapun Peta Strategi dan Indikator Kinerja Utama hasil penajaman Rencana

Strategis pada Deputi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup di

tuangkan dalam bagan sebagai berikut:

Gambar 2.2

Peta Strategi hasil penajaman Rencana Strategis

Dalam bagan di atas, Misi dari Deputi Pengelolaan Energi, SDA dan Lingkungan

hidup memiliki dampak terhadap Kedaulatan Energi, Pelestarian Fungsi Lingkungan

Hidup, dan Pengelolaan Sumber Daya Hutan yang Inklusif. Sasaran Strategis dari

perspektif stakeholder berupa Penguatan Ketahanan Energi, Penurunan Emisi Gas

Rumah Kaca dan Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan, serta pengelolaan hutan

yang mendukung pemerataan ekonomi. Sasaran Strategis tersebut dapat tercapai

tergantung dari tingkat efektifitas koordinasi, sinkronisasi dan pengendalian kebijakan

yang mampu merumuskan rekomendasi kebijakan yang berkualitas.

Page 21: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

[14]

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Pendekatan Analisis Capaian Kinerja

Selama tahun 2017, pelaksanaan fungsi koordinasi, sinkronisasi, dan

pengendalian kebijakan di bidang Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam Dan

Lingkungan Hidup telah menghasilkan berbagai rekomendasi kebijakan, baik berupa

rancangan Peraturan / Keputusan / Surat Edaran Menko Perekonomian / Menteri

Teknis / Instansi Teknis yang terkait dengan Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam,

dan Lingkungan Hidup. Target berupa hasil koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian

kebijakan di bidang Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup ini

pada tahun 2017 ditetapkan sebagai Sasaran Strategis yang akan dicapai oleh Deputi

Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup, dengan target-target

yang telah diuraikan pada pembahasan sebelumnya.

Tabel 3.1 Sasaran Strategis, Indikator Kinerja yang bersumber dari Perjanjian Kinerja

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 2017 Keterangan

Terwujudnya Koordinasi dan Sinkronisasi Kebijakan Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup

Persentase rancangan peraturan perundang-undangan di bidang pengelolaan energi, sumber daya alam, dan lingkungan hidup yang diselesaikan

100 % Hasil koordinasi perumusan rekomendasi dan penetapan kebijakan yang menghasilkan Rancangan Peraturan Perundang-undangan (RPPU) baru atau kebijakan strategis nasional baru.

Terwujudnya Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup

Persentase kebijakan bidang pengelolaan energi, sumber daya alam, dan lingkungan hidup yang terimplementasikan

100 % Hasil pengendalian kebijakan yang menghasilkan Rancangan Peraturan Perundang-undangan (RPPU) atau kebijakan strategis nasional, yang merupakan revisi dari kebijakan yang ditetapkan sebelumnya.

Meningkatnya pemahaman pemangku kepentingan terhadap kebijakan baru Extractive Industries Transparency Initiative (EITI)

Persentase pemahaman pemangku kepentingan terhadap kebijakan baru EITI

90% Hasil dari Sosialisasi, FGD, dan Workshop yang dapat meningkatkan pemahaman pemangku kepentingan terhadap kebijakan Baru EITI

Sumber : Sasaran Strategis (Perjanjian Kinerja Tahun 2017)

Dalam penyajian analisis capaian kinerja dalam Laporan Kinerja tahun 2017 ini,

hasil koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian kebijakan di bidang Pengelolaan

Page 22: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

[15]

Energi, Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup tersebut, berupa rekomendasi

kebijakan, diklasifikasikan untuk mendukung outcome/impact yang diharapkan sesuai

dengan 3 (tiga) misi utama Deputi yang dirumuskan dalam penajaman rencana

strategis Deputi Pengelolaan Energi, SDA dan Lingkungan Hidup yang meliputi

Kedaulatan Energi, Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Sumber Daya

Hutan yang Inklusif. Misi tersebut merupakan cerminan dari peranan yang diharapkan

oleh para stakeholders (pemangku kepentingan) untuk dijalankan oleh Deputi

Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup yang mendukung Misi

Kementerian dilihat dari sisi Keberlanjutan (Sustainability) dan Pemerataan (Equity).

B. Analisis Capaian Kinerja

a) Misi Kedaulatan Energi

Indonesia memiliki Sumber Daya Energi yang cukup besar, namun akses

masyarakat terhadap energi masih terbatas. Kedaulatan Energi menjadi salah satu

Sasaran Strategis sektor unggulan dalam RPJMN 2015-2019. Upaya pengelolaan energi

terus dilakukan terutama dari sektor minyak dan gas bumi, mineral, dan listrik.

Kedaulatan energi adalah kemampuan bangsa menetapkan kebijakan,

mengawasi pelaksanaan, dan memastikan jaminan ketersediaan energi dengan harga

yang terjangkau dan mudah diakses oleh pengguna, baik rumah tangga, industri,

maupun kementerian/lembaga/pemda.

Dalam rangka menjamin ketersediaan Minyak dan Gas Bumi nasional perlu

adanya sinergi kebijakan antara pemerintah dan industri seperti Pertamina, LNG, PGN

dalam hal pemenuhan kebutuhan BBM dan LPG melalui pembangunan dan

peningkatan kapasitas BBM dan LPG serta mendukung pembentukan BBM Satu Harga

dan penurunan Harga Gas diseluruh Indonesia secara bertahap.

Dalam Rangka menjamin ketersediaan mineral, pemerintah melakukan hilirisasi

dari komoditas tambang Indonesia, salah satunya dengan kebijakan pembangunan

smelter. Dalam hal menjamin ketersediaan tenaga listrik dan untuk memenuhi

kebutuhan pembangunan ekonomi Indonesia, maka pemerintah menginisiasi program

pembangunan pembangkit listrik 35 GW dan 46.000KM jaringan transmisi dan

Page 23: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

[16]

distribusi. Selain itu, Pemerintah juga mendorong peningkatan investasi di subsektor

EBT.

Capaian Kinerja Indikator Utama

Terdapat 4 (empat) buah peraturan perundangan perubahan yang dituangkan

dalam SS2, dan Capaian Kinerja EITI terkait dengan pengamanan pasokan energi dalam

menunjang kedaulatan energi yang dituangkan dalam SS3. yang terdiri atas:

SS1. Terwujudnya sinkronisasi kebijakan bidang pengelolaan Energi, SDA dan LH

Tidak dihasilkan regulasi baru dalam bentuk Rancangan Peraturan Perundang-

undangan (RPPU) baru atau kebijakan strategis nasional baru.

SS2.Terwujudnya Pengendalian kebijakan bidang pengelolaan Energi, SDA dan LH

Telah dihasilkan 4 rekomendasi kebijakan dalam bentuk Rancangan

Peraturan Perundang - undangan (RPPU) yang merevisi peraturan perundangan

sebelumnya, antara lain: Adapun perundang - undangan yang telah diselesaikan

tersebut adalah sebagai berikut:

1. PP No. 53 Tahun 2017 tentang Perlakuan Perpajakan pada kegiatan Usaha

Hulu Migas dengan kontrak bagi hasil gross split

Pemerintah telah menerbitkan aturan perpajakan gross split yang

dituangkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 53 Tahun 2017 tentang

Perlakuan Perpajakan pada Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi dengan

Kontrak Bagi Hasil Gross Split. PP ini mengatur mengenai insentif kepada

kontraktor yang menjalankan operasi migas. Kontraktor akan mendapat 4

(empat) fasilitas perpajakan mulai tahap eksplorasi dan eksploitasi hingga

produksi migas komersial antara lain :

a. Pembebasan pungutan bea masuk atas impor barang yang digunakan

dalam rangka operasi perminyakan;

b. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah

yang terutang. Kontraktor tidak akan dipungut atas; perolehan barang

kena pajak atau jasa kena pajak, impor barang kena pajak, pemanfaatan

Page 24: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

[17]

barang kena pajak tidak berwujud dari luar daerah pabean di dalam daerah

pabean, atau pemanfaatan jasa kena pajak dari luar daerah pabean di

dalam daerah pabean yang digunakan dalam rangka operasi perminyakan;

c. Kontraktor tidak dipungut Pajak Penghasilan (PPh) pasal 22 atas impor

barang yang telah memperoleh fasilitas pembebasan dari pungutan bea

masuk;

d. Kontraktor mendapat pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

sebesar 100% dari PBB migas terutang yang tercantum dalam surat

pemberitahuan pajak terutang.

Penerbitan aturan pajak gross split ini diharapkan dapat menarik minat

investor untuk mengembangkan lapangan migas di Indonesia sehingga

meningkatkan penerimaan negara di sektor minyak dan gas bumi.

2. PP 27 Tahun 2017 tentang perubahan atas PP Nomor 79/2010 tentang

biaya operasi yang dapat dikembalikan dan perlakuan pajak penghasilan di

bidang usaha hulu minyak dan gas bumi

Pengendalian kebijakan di bidang hulu migas melalui PP No. 27/2017

yang merupakan perubahan PP No. 79/2010 tentang Biaya Operasional yang

Dapat Dikembalikan dan Perlakuan Pajak Penghasilan di Bidang Usaha Hulu

Minyak dan Gas Bumi.

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2010 tentang

Biaya Operasi Yang Dapat Dikembalikan dan Perlakuan Pajak Penghasilan di

Bidang Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi dipandang belum maksimal untuk

mendorong percepatan investasi di bidang minyak dan gas bumi. Hal ini

disebabkan adanya beberapa permasalahan yang menyangkut insentif

assume and discharge yang berubah menjadi cost recovery, beban pajak

pada masa kegiatan eksplorasi, dan semakin menurunnya keekonomian

proyek. Pengembangan insentif fiskal dan non fiskal yang lebih menarik

serta mengenalkan konsep sliding scale membuat Pemerintah turut serta

menikmati keuntungan melalui kenaikan bagi hasil apabila harga migas

meningkat.

Page 25: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

[18]

lnsentif fiskal yang dikembangkan mencakup:

Pemberian fasilitas perpajakan (Bea Masuk, Pajak Penghasilan (PPh),

Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB))

pada masa eksplorasi dan pada masa eksploitasi (berdasarkan

keekonomian proyek).

Pembebasan PPh dan PPN atas cost sharing atas pemanfaatan barang

milik negara dan pengeluaran alokasi biaya tidak langsung kantor pusat;

Pengenaan PPh final atas uplift dan pengalihan participating interest

dengan tanpa dikenai PPh Branch Profit Tax (BPT).

Adapun insentif non fiskal, mencakup:

Konsep bagi hasil sliding scale;

Adanya kejelasan menyangkut investment credit, depresiasi dipercepat,

Domestik Market Obligation (DMO) holiday;

Penyusunan standar dan norma pemeriksaan yang sama dalam bentuk

pedoman pemeriksaan yang digunakan oleh Satuan Kerja Khusus

Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Badan

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan Direktorat

Jenderal Pajak Kementerian Keuangan; Penegasan prinsip block basis

3. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2017 tentang Perubahan Keempat

Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara

Pengaturan mengenai pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan

mineral dan batubara yang terdapat dalam PP 23/2010, terdapat beberapa

hal yang dinilai sudah tidak relevan, diantaranya: 1). kewajiban divestasi

maksimum 30% untuk PMA, 2). batasan ekspor konsentrat sampai dengan

11 Januari 2017, 3). batas waktu pengajuan perpanjangan izin minimal 2

tahun dan maksimal 6 bulan sebelum habis, serta 4). kewenangan Bupati

untuk menerbitkan izin, sehingga diperlukan adanya perubahan. Walaupun

Page 26: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

[19]

PP 23/2010 ini telah mengalami tiga kali perubahan, tetapi perubahan

keempat tetap dibutuhkan untuk menjamin kelangsungan usaha bagi pelaku

usaha di bidang pertambangan mineral dan batubara.

Diterbitkannya PP 1/2017 diharapkan dapat memberikan dampak

positif bagi pelaku usaha maupun pemerintah sebagai berikut:

a) Bagi pelaku usaha diberikan kesempatan untuk tetap mengekspor

konsentrat dalam jangka waktu 5 tahun dengan konsekuensi harus

mengubah jenis izin usaha menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus

(bagi pemegang Kontrak Karya dan Perjanjian Karya Pengusahaan

Pertambangan Batubara) dan rekomendasi ekspor hanya diberikan sesuai

dengan progres pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian

(smelter).

b) Permohonan perpanjangan izin dapat diajukan paling cepat 5 tahun dan

paling lambat 1 tahun sebelum kontrak berakhir (sebelumnya adalah

paling cepat 2 tahun dan paling lambat 6 bulan sebelum kontrak

berakhir) diharapkan akan memberikan kepastian usaha bagi

perusahaan.

c) Bagi pemerintah, kewajiban pelaku usaha untuk melakukan divestasi

saham sampai dengan 51%, diharapkan akan meningkatkan kedaulatan

negara terhadap kekayaan sumberdaya alam.

Kunjungan Ke PT.Antam di Tayan,Kalbar Kunjungan Asdep 3 ke PT.Bukit Asam(Persiapan Industri Petrokimia)

Page 27: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

[20]

4. Perpres No. 14/2017 tentang Perubahan atas Perpres No. 4/2016 tentang

Percepatan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan

Dengan diterbitkannya Perpres sini berarti Pemerintah telah

berkomitmen dalam program pembangunan pembangkit listrik 35GW dan

46.000 Km jaringan transmisi dan distribusi. Masih banyaknya proyek yang

belum konstruksi tetapi sudah melalukan Power Purcase Agreement (PPA)

karena adanya permasalahan lahan dan tata ruang, dapat menghambat

target penyelesaian PIK di tahun 2019. Dampak yang diharapakan dari

program ini adalah terjaminnya penyelesaian hambatan terkait

permasalahan tersebut dalam percepatan pembangunan infrastruktur

ketagalistrikan program 35GW diharapkan rasio elestrifikasi sesuai target

96.6% ditahun 2019 dan terjaminnya kebutuhan tenaga listrik untuk

memenuhi kebutuhan bagi rakyat secara adil dan merata.

Kunjungan Deputi 3 dan Asdep 2 ke Proyek PLTU Batang, Jawa tengah, Mei 2017

SS3. Meningkatnya pemahaman pemangku kepentingan terhadap kebijakan baru

Extractive Industries Transparency Initiative (EITI)

Perwujudan kedaulatan energi yang dapat dicapai melalui pengamanan

pasokan energi. Aspek Non Teknis dari Pengamanan pasokan energi yaitu

tentang peranan tata kelola yang baik (good governance) dalam mendukung

iklim investasi. Salah satu implementasi dari tata kelola yang baik adalah standar

Extractive Industries Transparency Initiative (EITI), yang merupakan standar

kualitas internasional untuk tata kelola penerimaan dari industri ekstraktif

(international quality assurance standard for the governance of extractive

industries revenue).

Page 28: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

[21]

Pemerintah sangat berharap bahwa EITI dapat membantu negara - negara

anggota ASEAN memperbaiki iklim investasi, dan menarik investasi di sektor

migas dan mineral. EITI dapat membantu mengatasi sebagian dari permasalahan

mendasar dalam investasi yaitu ketidak amanan yang disebabkan oleh faktor

politik (political insecurity) melalui proses partisipasi dan dialog dari berbagai

pihak yang berkepentingan (pemerintah, perusahaan/bisnis dan masyarakat).

Pemerintah Indonesia telah mulai mengimplementasikan EITI. Pada 23

April 2010, Presiden Republik Indonesia telah mengeluarkan Peraturan Presiden

No. 26/2010 tentang Transparansi Pendapatan Negara dan Pendapatan Daerah

yang diterima dari Industri Ekstraktif. Indonesia adalah satu satunya negara

anggota ASEAN yang memiliki aturan untuk mengimplementasikan EITI,

sekaligus satu-satunya negara kandidat EITI dari kawasan ini.

Setiap tahun Indonesia harus mempublikasikan laporan EITI tentang

penerimaan negara yang telah direkonsiliasi dengan pembayaran yang dilakukan

oleh perusahaan-perusahaan industri ekstraktif. Sejak tahun 2010 Indonesia

sudah mempublikasikan 5 laporan pelaksanaan EITI yang mencakup informasi

penerimaan negara tahun 2009 – 2015.

Untuk meningkatkan pemahaman pemangku kepentingan terhadap

kebijakan baru EITI, maka dilaksanakan sejumlah kegiatan sosialisasi. Dari acara

tersebut didapatkan Pengukuran Indikator Kinerja yang dilakukan melalui4 acara

sosialisasi di tahun 2017. Metode yang dilakukan adalah dengan pengisian

kuesioner untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta terhadap pelaksanaan

EITI, serta membandingkannya dengan sebelum dilakukannya sosialisasi.

Adapun hasil yang diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 29: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

[22]

Tabel 3.2 Pengukuran Indikator Kinerja EITI

Kegiatan TingkatPemahaman

Peningkatan Pemahaman

Sebelum Sosialisasi (%)

Setelah Sosialisasi (%)

(%)

Sosialisasi 1 59,5 88,4 28,9

(Balikpapan, 12 April 2017)

Sosialisasi 2 58,6 90,8 32,2

(Banjarmasin, 27 Juli 2017)

Sosialisasi 3 66,8 93,6 26,8

(Yogyakarta, 7 Agustus 2017)

Sosialisasi 4 65,3 90,0a 24,7

(Jambi, 19 September 2017)

Rata-Rata 62,6 90,7 28,2

Sumber: Hasil Pengolahan Data Sosialisasi

Tingkat Pemahaman pemangku kepentingan yang semakin baik,

mempermudah proses pembuatan laporan EITI 2015. Laporan tersebut terdiri

dari 2 bagian yaitu laporan rekonsiliasi dan laporan kontekstual.

Peluncuran laporan EITI, Graha Sawala, Maret 2017

Laporan Rekonsiliasi, berisi informasi tentang perbandingan penerimaan

negara yang dibayarkan industri ekstraktif dan yang diterima pemerintah di

tahun 2015. Perusahaan yang memberikan laporan yaitu 153 perusahaan migas

operator dan partner (berkontribusi 99,37% dari Total Government Lifting dan

Over/Under Lifting Migas Nasional) dan 85 perusahaan dari sektor minerba

(berkontribusi 85,81% dari Total PNBP Pertambangan Nasional). Data yang

direkonsiliasi adalah data pembayaran perusahaan-perusahaan di sektor migas

dan pertambangan dengan data penerimaan negara dari pemerintah (Ditjen

Pajak, Ditjen Anggaran Ditjen Migas, dan SKK Migas).

Page 30: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

[23]

Tabel 3.3 Laporan Rekonsiliasi EITI 2015

Jumlah Perusahaan

Yang diwajibkan Melapor untuk

Laporan EITI 2015

Jumlah Perusahaan dan Kontribusi bagi Penerimaan Negara untuk Perusahaan yang diwajibkan Melapor

Jumlah Perusahaan dan Kontribusi bagi Penerimaan Negara

Perusahaan yang Tidak Melapor

Jumlah Perusahaan dan Kontribusi bagi

Penerimaan Negara untuk

Perusahaan yang Melapor untuk

Laporan EITI 2015

Sektor Migas - 167 Perusahaan (Operator dan Partner)

- Kontribusi 100% dari Total

Government Lifting dan Over / (Under) Lifting Migas Nasional

- 14 Perusahaan (2 operator dan 9 partner)

- Kontribusi 0,63% dari

Total Government Lifting dan Over / (Under) Lifting Migas Nasional

- 153 Perusahaan (Operator dan Partner)

- Kontribusi 99,37% dari

Total Government Lifting dan Over / (Under) Lifting Migas Nasional

Sektor Minerba - 123 Perusahaan - Kontribusi 93,61% dari Total

PNBP Pertambangan Nasional

- 38 Perusahaan - Kontribusi 7,8% dari

Total PNBP Pertambangan Nasional

- 85 Perusahaan

- Kontribusi 85,81% dari Total PNBP Pertambangan Nasional

Sumber: Laporan EITI 2015

Laporan Kontekstual, berisi informasi terbaru tentang tata kelola

perizinan dan kontrak, manajemen penerimaan, kontribusi industri ekstraktif,

peran serta BUMN, tanggung jawab sosial dan lingkungan dan pengelolaan

penerimaan negara dari industri ekstraktif. Terobosan baru yang terdapat

dalam laporan EITI yaitu tersedianya informasi kadaster untuk sektor migas dan

minerba, dan penyusunan Peraturan Presiden tentang transparansi Beneficial

Ownership (BO) yang dilaksanakan oleh sejumlah Kementerian dan Lembaga.

Pelaksanaan transparansi BO di Indonesia dianggap sudah maju oleh EITI

Internasional karena telah melibatkan banyak Kementerian dan Lembaga. Hal

ini mendorong EITI Internasional untuk menunjuk Indonesia menjadi tuan

rumah Konferensi Global BO yang mengundang 51 negara anggota EITI pada

bulan Oktober 2017.

Page 31: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

[24]

Rapat Dewan EITI, Bogota-Columbia, 2017

Capaian Kinerja lainnya

Road map pembangunan kilang baru di Tuban dan Bontang dan Roadmap

Pengembangan kilang di Cilacap, Balikpapan dan Balongan.

Perpres Nomor 146/2015 tentang Pelaksanaan Pembangunan dan

Pengembangan Kilang Minyak merupakan kebijakan untuk mewujudkan

kedaulatan energi nasional dengan menjamin ketersediaan bahan bakar minyak

(BBM), serta mengurangi ketergantungan pada impor. Berdasarkan Perpres ini

telah dibuat peta rencana pembangunan baru kilang minyak (GRR) di 2 lokasi,

yaitu di Tuban (JawaTimur) dan di Bontang (Kalimantan Timur). Diharapkan

dengan adanya Roadmap Pembangunan kilang baru. Melalui Perpres ini juga

telah disusun rencana pengembangan kilang minyak yang telah ada (RDMP) di 4

lokasi, yaitu di Balikpapan, Cilacap, Balongan, dan Dumai.

Hasil Koordinasi, Sinkronisasi dan Pengendalian Kebijakan terkait kilang ini

adalah Tersusunnya rencana pembangunan kilang minyak nasional di Tuban dan

Bontang, serta pengembangan kilang minyak yang telah ada (RDMP) di 4 (empat)

lokasi, yaitu di Balikpapan, Cilacap, Balongan, dan Dumai termasuk pengadaan

lahan, tata ruang, kerjasama dengan investor, serta pembiayaannya.

Kebijakan pembangunan kilang minyak baru (GRR) di Tuban dan di

Bontang diharapkan akan meningkatkan ketahanan energi dan mengurangi

impor BBM masing-masing dengan kapasitas 300 ribu BPD dengan standar EURO

5, sehingga akan memberikan tambahan sebesar 600 ribu BPD dalam

ketersediaan BBM nasional. Pada Kilang Tuban PT. Pertamina telah mendapat

penugasan, dan akan bekerjasama dengan Rostnef (Rusia) dengan mayoritas PT.

Page 32: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

[25]

Pertamina. Sementara Kilang Bontang skema yang dilakukan telah berubah dari

KPBU menjadi penugasan, dan telah dilakukan market sounding untuk

mendapatkan investor, dan PT. Pertamina akan menjadi minoritas.

Kebijakan pengembangan kilang minyak nasional akan meningkatkan

ketahanan energi dan mengurangi impor BBM. Sesuai dengan rencana kebijakan

tersebut pada 2018 akan dimulai proses EPC pengembangan kilang minyak

Balikpapan melalui skema penugasan ke PT. Pertamina. Diharapkan akan

meningkatkan produksi kilang minyak Balikpapan sebesar 100 ribu BPD, sehingga

menjadi 360 ribu BPD dengan standar EURO 5. Pengembangan kilang minyak

Cilacap akan dilakukan kerjasama antara PT. Pertamina dengan Saudi Aramco

untuk peningkatan kapasitas dari 348 ribu BPD menjadi 400 ribu BPD dengan

standar EURO5. Sementara itu kilang Balongan dan kilang Dumai masih dalam

tahap evaluasi oleh PT. Pertamina untuk peningkatan kapasitasnya dengan

standar EURO5.

Status Terakhir Roadmap Kilang

Status Terakhir Roadmap Kilang dapat dilihat pada pencapaian sebagai berikut:

a) GRR Tuban, Jawa Timur: Nilai Investasi Rp 199 Triliun, Tahun Konstruksi 2020,

Tahun Operasi 2024, Status terakhir:

i. Basic Feasibility Study telah selesai Januari 2017.

ii. Izin Lingkungan diterbitkan pada September 2017.

iii. PTPertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia didirikan pada tanggal 28

November 2017.

iv. Menkeu telah menerbitkan Surat Persetujuan KSP 14 Maret 2017, dan

akan berakhir pada 14 Maret 2018. Pertamina meminta perubahan skema

KSP menjadi Tukar Menukar.

v. Progres pengadaan lahan KLHK dan Tanah masyarakat.

Page 33: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

[26]

b. GRR Bontang: Tahun Konstruksi 2020, Tahun Operasi 2025, Status terakhir

i. Desember 2016: Atas permintaan Pertamina dan KESDM untuk percepatan,

skema diubah menjadi Penugasan. Dengan skema KPBU, proyek Kilang

Bontang diperkirakan selesai tahun 2023. Pertamina mengusulkan skema

penugasan agar bisa selesai 2022.

ii. Pertamina dalam proses pembahasan skema kerjasama dengan

Kementerian Keuangan (LMAN) untuk pemanfaatan lahan.

iii. Pertamina mengupayakan Skema Sewa dengan Salvage Value

iv. Telah menunjuk Oman’s Overseas Oil and Gas (OOG) dan Cosmo sebagai

partner.

c. RDMP Balikpapan: Nilai investasi ~$5 Bn (Rp ~68 Trilyun) dan Durasi proyek 42

Bulan,

i. Pekerjaan early work (persiapan EPC) telah selesai dilaksanakan pada bulan

januari 2018

ii. Pekerjaan EPC akan dilaksanakan pada kuartal III 2018. Sedangkan untuk

ground breaking dapat dilaksanakan pada bulan februari 2018.

iii. Kilang Balikpapan akan menyerap sekitar 15.000 pekerja, dimana 5.000

pekerja akan dididik melalui program vokasi hasil kerjasama antara

Pertamina, Kemnaker, Dinas Tenaga Kerja Provinsi Kaltim dan BLK di

wilayah Kaltim.

d. RDMP Cilacap: RDMP Cilacap dilaksanakan melalui Joint venture antara

Pertamina (55%) dengan Saudi Aramco (45%). Total investasi adalah USD 10.4

Milyar, dimana sebesar USD 2.9 Milyar digunakan untuk mengakuisisi aset kilang

Cilacap yang saat ini sedang beroperasi (milik Pertamina), sedangkan sisanya

sebesar USD 7.5 Milyar digunakan untuk membangun fasilitas baru. Status:

i. Sedang diupayakan mendapat tax holiday maksimal 100% selama 20 tahun

ii. Proses pengalihan trase jalan

iii. Proses pengadaan lahan

Page 34: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

[27]

e. RDMP Balongan: Investasi sebesar USD 3 bn, rencana pembangunan 2020,

rencana operasi 2023. Status terakhir : Menunggu penyelesaian BFS yang sedang

dikerjakan oleh Pertamina

Mega Project Timeline for 4 RDMP + 2 GRR

Kunjungan Asdep 1 ke Kilang Minyak Balikpapan, Kilang Minyak Cilacap, Februari 2017

Capaian Kinerja Outcome dari Misi Kedaulatan Energi

Dampak/outcome rekomendasi kebijakan tersebut diharapkan tercermin pada

perbaikan indikator-indikator diantaranya berupa Progress Perkembangan kilang,

Penurunan Harga Gas, kenaikan kapasitas pembangkit listrik terpasang, rasio

elektrifikasi, peningkatan pembangunan smelter dan jumlah investasi di sektor energi

terbarukan.

Page 35: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

[28]

1. Pencapaian Penurunan Harga Gas Industri

Secara rata-rata, Penurunan Harga gas Industri adalah sebesar 7,7% atau sebesar

US$ 0,43 dari tahun 2016 yaitu US$ 5,50.

Tabel 3.4 Perbandingan Harga Gas Industri (2016-2017)

Industri Pupuk KKS

2016 2017 %

PIM 1 7.84 6.00 23.5%

PSP

1 6.79 6.00 11.6%

2 6.79 6.48 4.6%

PKC

1 5.11 4.43 13.3%

2 5.79 5.73 1.0%

3 6.84 6.00 12.3%

PKG 1 6.42 6.00 6.5%

PKT

1 4.19 3.14 25.1%

2 2.91 2.95 -1.4%

3 3.49 4.43 -26.9%

4 3.44 3.53 -2.6%

5 6.93 6.78 2.2%

Rata-Rata 5.55 5.12 7.7%

2. Jumlah Kapasitas pembangkit listrik terpasang

Kapasitas terpasang pembangkit sebesar 60.790 MW hingga akhir 2017 atau

meningkat 7,7 GW dalam kurun waktu 3 tahun terakhir sehingga Rasio Elektrifikasi

menjadi 95,35%, di atas target yang ditetapkan sebesar 92,75%. Adapun

penambahan jaringan transmisi menjadi 47.310 kms, jaringan distribusi menjadi

888.459 kms, dan kapasitas gardu induk menjadi 109.919 MVA. Sementara

konsumsi listrik mencapai 1.021 kWh/kapita dengan bauran energi primer

pembangkit untuk BBM menurun menjadi 5,81% seiring dengan peningkatan

penggunaan EBT menjadi 12,15%.

Page 36: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

[29]

Grafik 3.1 Kapasitas Pembangkit

3. Peningkatan Pembangunan Smelter

Pada tahun 2017 terdapat penambahan pembangunan pada smelter nikel

sebanyak 3 unit, pasir besi 1 unit dan smelter timbal 1 unit. Sehingga total smelter

mineral yang telah terbangun sebanyak 47 unit (terdapat kenaikan sebesar 11%

dari tahun 2016). Kendala yang dialami oleh pelaku usaha adalah masih rendahnya

harga komoditas. Untuk smelter nikel sendiri, terdapat smelter yang telah selesai

dibangun namun belum beroperasi karena terkendala rendahnya harga nikel yang

tidak dapat mencapai keekonomian perusahaan. Selain itu terdapat juga 4 smelter

nikel yang terpaksa harus stop operasi karena masalah keekonomian. Namun

demikian pada akhir 2017 harga komoditas kembali menunjukkan tren positif yang

diharapkan dapat mendorong perkembangan industri pengolahan dan pemurnian

mineral di dalam negeri. Pemerintah terus berupaya memberikan insentif untuk

mendorong pembangunan smelter di dalam negeri, diantaranya pemberian izin

ekspor terbatas untuk nikel dan bauksit.

53.066 55.528 59.656 60.790

68.097

2014 2015 2016 2017 2018

Kapasitas Pembangkit (MW)

Page 37: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

[30]

Grafik 3.2 Perkembangan pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian di dalam negeri

Sumber: KESDM, 2018 (diolah)

b) Misi Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup

Dalam mewujudkan misi Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup, maka pada tahun

2017 dilakukan berbagai kegiatan koordinasi, sinkronisasi dan pengendalian kebijakan

pembangunan ekonomi berkelanjutan dengan pendekatan ekonomi hijau (green

ekonomi) yang ramah lingkungan. Program kegiatan dalam pembangunan ekonomi

ramah lingkungan dibagi kedalam beberapa sektor, yaitu sektor energi dan

transportasi, sektor industri, sektor limbah, sektor pertanian, dan sektor hutan dan

lahan.

Berbagai koordinasi, sinkronisasi dan pengendalian kebijakan telah dilakukan

pada tahun 2017 untuk menghasilkan rekomendasi kebijakan untuk mencapai target

Peningkatan Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup. Terdapat 4 Rekomendasi kebijakan,

yang terdiri atas:

38 4247

-

20

40

60

< 2015 2016 2017

bauksit besi

kaolin mangan

nikel pasir besi

silika tembaga

timah timbal

zeolit zircon

Total smelter terbangun

Page 38: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

[31]

Asdep 5, Kunjungan lapangan Penyelamatan Danau, 2017

Deputi3, Asdep 5, berseta K/L terkait, Rapat Penyelamatan Danau, 2017

Capaian Kinerja Indikator Utama

SS1. Terwujudnya sinkronisasi kebijakan bidang pengelolaan Energi, SDA dan LH

Telah dihasilkan 4 rekomendasi kebijakan dalam bentuk Rancangan

Peraturan Perundang-undangan (RPPU) baru atau kebijakan strategis nasional

baru, antara lain:

1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Ratifikasi Konvensi

Minamata terkait Merkuri

Pada sidang kabinet tanggal 9 Maret 2017, Presiden memberikan

arahan untuk melakukan evaluasi tata niaga pengadaan dan distribusi

Page 39: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

[32]

merkuri, dan penghapusan merkuri pada pertambangan emas rakyat.

Menindaklanjuti arahan Presiden tersebut disusunlah rancangan peraturan

terkait merkuri dan selanjutnya pada tanggal 13 September 2017 rancangan

tersebut diundangkan menjadi Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2017

Tentang Ratifikasi Konvensi Minamata.Dengan diundangkannya Undang-

Undang No 11 tahun 2017 tersebut menjadi dasar kebijakan menuju

Indonesia Zero Merkuri pada tahun 2020.

2. PP No. 46 Tahun 2017 tentang Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup

Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2017 tentang Instrumen

Ekonomi Lingkungan diundangkan pada tanggal 10 November 2017.

Peraturan Pemerintah ini berupa seperangkat kebijakan ekonomi untuk

mendorong Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, atau setiap orang ke arah

pelestarian fungsi lingkungan hidup.

Aspek lingkungan hidup harus diinternalisasikan kedalam seluruh aspek

kegiatan perekonomian, mulai dari penyusunan Pendapatan Domestik

Regional Bruto (PDRB) dengan memperhitungkan aspek sumber daya alam

dan kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan, pengaturan kompensasi

jasa lingkungan hidup antara pemanfaat dan penyedia jasa lingkungan hidup,

memasukkan biaya pencemaran kedalam biaya produksi usaha/kegiatan,

pengembangan badan pengelolaan dana jaminan pemulihan lingkungan

hidup, dan pengembangan skema insentif dan/atau disinsentif.

3. Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi

Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sejenis Rumah Tangga

Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun

2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah

Tangga dan Sejenis Rumah Tangga (Jaktranas), pada tanggal 23 Oktober 2017.

Jakstranas ini bertujuan untuk pengelolaan persampahan menjadi lebih

terpadu, efektif dan efisien. Keberadaannya Jakstranas dimaksudkan sebagai

pedoman dalam penyusunan kebijakan teknis, perencanaan, pemrograman

dan kegiatan lain yang terkait dengan pengelolaan persampahan.

Page 40: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

[33]

Dalam arah Jakstranas pengelolaan persampahan periode 2017-2025 ini

ditetapkan 2 (dua) target peningkatan kinerja pengelolaan persampahan yaitu

pengurangan sampah (pembatas, pendauran dan pemanfaatan kembali)

dengan target 30% dan penanganan sampah (pemilahan, pengumpulan,

pengangkutan, pengolahan dan pemrosesan akhir) dengan target 75% pada

tahun 2025 (lihat grafik 3.3).

Grafik 3.3

Target Pengurangan dan Penanganan Sampah 2017-2025

4. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 4 Tahun 2017

Tentang Kebijakan, Strategi, Program, dan Indikator Kinerja Pengelolaan

Ekosistem Mangrove Nasional

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian telah menerbitkan

Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 4 Tahun 2017

tanggal 15 Agustus 2017 Tentang Kebijakan, Strategi, Program, dan Indikator

Kinerja Pengelolaan Ekosistem Mangrove Nasional. Permenko ini sebagai

pedoman dan acuan bagi Pemerintah, Pemerintah Daerah (Propinsi dan

Kabupaten/Kota), dan para pihak lainnya dalam pengelolaan ekosistem

mangrove sesuai dengan karakteristik daerah masing-masing.

Dalam Permenko ini ditargetkan perbaikan ekosistem mangrove seluas

60.000 ha sampai tahun 2019 dan secara bertahap diproyeksikan ekosistem

Page 41: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

[34]

mangrove berkategori baik seluas 3,49 juta hektar dapat dicapai pada tahun

2045 (lihat Grafik 3.4.).

Grafik 3.4. Target Rehabilitasi Mangrove

SS2. Terwujudnya Pengendalian kebijakan bidang pengelolaan Energi, SDA dan LH

Tidak dihasilkan rekomendasi kebijakan dalam bentuk Rancangan Peraturan

Perundang-undangan (RPPU) yang merevisi peraturan perundangan sebelumnya.

Capaian Outcome Kebijakan Misi Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup

1. Capaian penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Nasional

Pada tahun 2017, Pemerintah melakukan kegiatan inventarisasi dan

perhitungan status emisi gas rumah kaca untuk tahun 2016. Perhitungan emisi

dilakukan -1 (minus satu) tahun, hal itu dilakukan karena inventarisasi data dari

masing-masing sektor dilakukan mulai bulan Januari - September 2017, dan

bulan Oktober – Desember 2017 dilakukan proses perhitungan dan verifikasi

oleh KLHK.

Page 42: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

[35]

Asdep 5, Rapat Penyusunan Laporan Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas

Rumah Kaca, 2017

Dari hasil perhitungan emisi GRK tahun 2016, didapat status emisi GRK

nasional sebesar 1.515 juta ton CO2e. Apabila dikurangi dengan nilai baseline

BaU 2016 sebesar 1.764 juta ton CO2e, maka didapat penurunan emisi GRK

sebesar 249 juta ton CO2e atau sebesar 14,12%. Apabila dibandingkan dengan

baseline BaU sesuai target NDC tahun 2030 (2.869 juta ton CO2e), maka

capaian penurunannya adalah 8,7% (dari 29%).Total penurunan emisi sebesar

249 juta ton CO2e tersebut dicapai melalui kegiatan lima sektor, yaitu energi,

limbah, industri (IPPU), pertanian, dan kehutanan. Penurunan emisi dari

masing-masing sektor diuraikan dalam Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Capaian penurunan emisi GRK tahun 2016 per sektor (dalam juta ton CO2e)

Sektor Emisi CO2 BAU 2016

Status Emisi CO2 2016

Penurunan dari BaU 2016

Target Penurunan dari BAU 2030

Energi 712,26 618,58 93,68 314,00

Limbah 114,39 97,92 16,47 11,00

IPPU 55,99 49,63 6,36 2,75

Pertanian 114,28 117,02 (2,74) 9,00

Kehutanan 767,70 631,72 135,98 497,00

Total 1764 1515 249 834 Sumber: KLHK, 2018

Berdasarkan Tabel diatas, jika melihat data masing-masing sektor

terhadap target penurunan emisi pada tahun 2030, maka sektor limbah dan

Page 43: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

[36]

proses industri telah melampaui target (masing-masing sebesar 150% dan

231%). Sementara itu, sektor kehutanan baru mencapai 27% dan sektor energi

mencapai 30% dari target.

2. Capaian Penurunan titik Hotspot kebakaran Hutan

Pada periode 1 Januari – 18 Desember 2017, berdasarkan deteksi satelit

NOAA terdapat hotspot sebanyak 2.572 titik, atau mengalami penurunan

sebesar 1.267 titik (menurun 33%) pada periode yang sama di tahun 2016.

Kejadian kebakaran hutan, kebun dan lahan pada tahun 2017 seluas 150.457

ha, sedangkan pada tahun 2015 seluas 2,61 juta ha.

Rekomendasi kebijakan pencegahan kebakaran telah dihasilkan melalui

penerbitan buku Grand Design Pencegahan Kebakaran Hutan, Kebun dan Lahan

2017 - 2019, serta penyusunan Rancangan Peraturan Presiden tentang

Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Hutan, Kebun dan Lahan Berbasis

Klaster.

Dalam jangka pendek, untuk kepentingan pembiayaan pencegahan

karhutla, Kemenko Perekonomian beserta Bappenas, KLHK, dan Kementerian

terkait membentuk Sustainable Landscape Management - bekerjasama dengan

Bank Dunia dan Negara - Negara donor (Norwegia dan Australia).

Menurunnya intensitas kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia tidak

lepas dari langkah pemerintah atau lembaga terkait yang terus berupaya dalam

melakukan penanganan permasalahan kebakaran hutan yang mencakup

penanggulangan, pencegahan, dan pemulihan karhutla.

c) Misi Pengelolaan Sumber Daya Hutan Yang Inklusif

Kesenjangan di bidang perekonomian memunculkan gap kesejahteraan pada

masyarakat Indonesia sehingga membuka akses pengelolaan sumber daya alam bagi

masyarakat dalam mengatasi ketimpangan pendapatan. Dalam rangka mendukung

Pengelolaan Sumber Daya hutan yang inklusif melalui Legalisasi dan redistribusi aset,

maka di disusun 3 ( tiga) rekomendasi kebijakan, sebagai berikut:

Page 44: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

[37]

Capaian Kinerja Utama

SS1. Terwujudnya sinkronisasi kebijakan bidang pengelolaan Energi, SDA dan LH

Dihasilkan 1 rekomendasi kebijakan dalam bentuk Rancangan Peraturan

Perundang-undangan (RPPU) baru atau kebijakan strategis nasional baru.

1. PP Nomor 88 tahun 2017 tentang Penyelesaian Penguasaan Tanah dalam

Kawasan Hutan (PPTKH)

Di dalam Kawasan hutan Negara banyak terdapat tanah milik masyarakat

yang dikelola sebelum penetapan kawasan hutan. Untuk menyelesaikan konflik

penguasaan tanah, memberikan jaminan kepastian lahan, kesempatan dan

kepastian berusaha, maka tanah yang telah dikuasai oleh masyarakat secara

berturut – turut selama 20 tahun dapat dikeluarkan dari kawasan hutan dan

diakui kepemilikannya untuk masyarakat.

Penyusunan PP Nomor 88 Tahun 2017 melibatkan Kementerian LHK,

Kementerian ATR/BPN, Kementerian Desa, Setkab dan KSP. Setelah PP Nomor

88 Tahun 2017 ditetapkan, dilakukan sosialisasi pada 3 (tiga) kota yaitu

Balikpapan (regional Kalimantan), Batam (regional Sumatera) dan Makassar

(regional Sulawesi), dengan narasumber dar Kementerian LHK, Kementerian

ATR dan Kemenko Perekonomian.

Asdep 4, Sosialisasi Perpres 88 Tahun 2017. Jakarta, 2017

Page 45: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

[38]

SS2. Terwujudnya pengendalian kebijakan bidang pengelolaan Energi, SDA dan LH

Tidak dihasilkan rekomendasi kebijakan dalam bentuk Rancangan Peraturan

Perundang-undangan (RPPU) baru atau kebijakan strategis nasional perubahan.

Capaian Outcome Kebijakan Misi Pengelolaan Sumber Daya Hutan Yang Inklusif

Peningkatan Luas Lahan hasil Legalisasi dan Distribusi Aset

Hingga 31 Desember 2017, telah dikeluarkan sertifikat untuk 6.376.460 bidang

lahan dengan luas 1.958.928 ha atau sekitar 50,23 % dari target RPJMN 3,9 juta ha,

dan 54.598 ha atau 9,09 % dari target legalisasi lahan transmigrasi (0.6 juta ha). Untuk

redistribusi aset, telah disertifikatkan lahan eks-HGU dan tanah terlantar seluas

199.726 ha atau 49.9% dari target redistribusi lahan eks-HGU (400.000 ha), dan telah

dilepaskan dari kawasan hutan seluas 750.123 ha sebagai TORA atau 18.2% dari target

pelepasan (4.1 juta ha). Telah diberikan izin perhutanan sosial untuk 1.053.477 ha

dikawasan hutan dan 4.755 ha di kawasan hutan yang dikelola oleh Perhutani.

Tabel 3.6 Progress Report Reforma Agraria

Page 46: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

[39]

C. Perhitungan Capaian Kinerja

Perhitungan nilai capaian kinerja dihitung dengan pendekatan 3 (tiga) Misi

Utama dan 3 (Tiga) IKU yang telah ditetapkan, dengan uraian sebagai berikut.

Tabel 3.7 Perhitungan Capaian Kinerja 3 (tiga) misi dan 3 (tiga) IKU

Misi 1 Misi 2 Misi 3 SS 1 Terwujudnya sinkronisasi

kebijakan bidang pengelolaan Energi, SDA dan LH (Target 5 rekomendasi)

UU 11 tahun 2017

PP 46 Tahun 2017

Perpres 97 Tahun 2017

Permenko 4 Tahun 2017

PP 8 Tahun 2017

SS.2 Terwujudnya Pengendalian kebijakan bidang pengelolaan Energi, SDA dan LH (Target 3 rekomendasi)

PP 53 Tahun 2017

PP 27 Tahun 2017

PP 1 Tahun 2017

Perpres 14 Tahun 2017

SS.3 Meningkatnya pemahaman pemangku kepentingan terhadap kebijakan baru EITI

Dari tabel di atas, capaian kinerja pada SS. 1 dan SS. 2 terpenuhi sesuai target

yang ditetapkan. Adapun capaian pada SS. 3 berupa Presentase kebijakan bidang

perekonomian yang terimplementasi juga mencapai target yang ditetapkan.

Pelaksanaan transparansi di negara-negara pelaksana EITI, termasuk di Indonesia

mengikuti Standar EITI. Standar EITI yang digunakan saat ini adalah Standar Tahun

2016. Standar tersebut mensyaratkan negara-negara anggota EITI untuk membuka

data tentang penerimaan negara dan pembayaran perusahaan-perusahaan industri

ekstraktif yaitu perusahaan-perusahaan di sektor migas dan minerba. Sektor industri

ekstraktif tersebut tidak mencakup transparansi untuk perusahaan-perusahaan di

sektor kehutanan dan lingkungan hidup., walaupun tidak menutup kemungkinan ke

depannya transparansi di sektor kehutanan dan lingkungan hidup juga akan masuk di

persyaratan Standar EITI. Hal tersebut tergantung pada keputusan anggota Dewan

EITI Internasional yang mewakili 51 negara anggota EITI.

D. Kinerja Pengelolaan Anggaran

a) Perkembangan Pagu Anggaran

Pagu anggaran Deputi Pengelolaan Energi, SDA dan Lingkungan Hidup mengalami

peningkatan dalam setiap tahunnya. Pada Tahun 2017, total pagu yang dikelola oleh

Deputi pengelolaan Energi, SDA dan Lingkungan hidup adalah Rp.18.899.316.000,00 atau

meningkat sebesar 9% dari tahun 2016. Perkembangan pagu anggaran Kementerian

Page 47: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

[40]

Koordinator Bidang Perekonomian dari tahun 2013-2017 sebagaimana data dalam grafik

berikut.

Grafik 3.5 Perkembangan Pagu Anggaran

b) Realisasi Belanja

Realisasi anggaran Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya

Alam danLingkungan Hidup tahun 2017 Rp. 18.761.030.212,00. Perbandingan realisasi

belanja berdasarkan kegiatan adalah sebagai berikut:

Grafik 3.6 Realisasi Belanja

12.200.000.000

22.385.303.000

17.404.500.00018.899.316.000

0,000

5.000.000.000,000

10.000.000.000,000

15.000.000.000,000

20.000.000.000,000

25.000.000.000,000

2014 2015 2016 2017

100%99,3%

99,5%

97,6% 99,8%

Kegiatan KoordinasiKebijakan

Produktivitas Energi

Kegiatan KoordinasiKebijakan

Infrastruktur Energi

Kegiatan KoordinasiKebijakan Industri

Ekstraktif

Kegiatan KoordinasiKebijakan Tata Kelola

Kehutanan

Kegiatan KoordinasiKebijakan

PelestarianLingkungan Hidup

Pagu Anggaran Realisasi

Page 48: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

[41]

Tabel 3.8 Pencapaian Realisasi Belanja

Kegiatan Pagu Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

% Realisas

i

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup

18.899.316.000 18.761.030.212 99,3%

1 Asdep Produktivitas Energi 2.540.000.000 2.538.908.538 100,0%

2 Asdep Infrastruktur Energi 2.878.854.000 2.859.928.836 99,3%

3 Asdep Industri Ekstraktif 9.770.462.000 9.717.702.802 99,5%

4 Asdep Tata Kelola Kehutanan 1.870.000.000 1.824.250.120 97,6%

5 Asdep Pelestarian Lingkungan Hidup 1.824.000.000 1.820.239.916 99,8% Sumber: Bagian Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

c) Perbandingan Realisasi Belanja dari tahun 2014-2017

Berdasarkan Persentase realisasi belanja 4 tahun terakhir, tahun 2017 memiliki

presentasi realisasi belanja tertinggi yaitu sebesar 99,3%.

Grafik 3.7

Perbandingan Realisasi Belanja 2014-2017

E. KINERJA OUTPUT

Kinerja Deputi Pengelolaan energi, SDA dan Lingkungan hidup menghitung

Kinerja Output berdasarkan tingkat efisiensi. Tingkat Efisiensi dihitung berdasarkan

Target Volume Keluaran/Output (TVK) yang direncanakan dalam Rencana Kerja dan

Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL/DIPA), selanjutnya dibandingkan dengan

Realisasi Volume Kegiatan (RVK), dan capaian realisasi anggaran, sebagaimana dilihat

pada tabel sebagai berikut.

2014 2015 2016 2017

Pagu Realisasi Linear (Realisasi)

Page 49: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

[42]

Tabel 3.9 Kinerja Output perkegiatan

No Kode

Kegiatan

Nama Kegiatan Target

(volume) Realisasi (volume)

Capaian Output

Progres ( % )

% Realisasi Anggaran

Tingkat Efisiensi

1

Kegiatan Koordinasi Bidang Bidang Industri Ekstraktif

2502

2502.001 Rekomendasi Koordinasi Kebijakan

Bidang Industri Ekstraktif

(Rekomendasi)

2 2 100% 100 98.98% 1.02%

2502.002 Rekomendasi Pengendalian

Pelaksanaan Kebijakan Bidang Industri

Ekstraktif (Rekomendasi)

2 2 100% 100 98.50% 1.50%

2502.003 Laporan Sosialisasi kebijakan

Exctractive Industries Transparency Initiaitive

(EITI) (Laporan)

1 1 100% 100 99.58% 0.42%

Total 5 5 100% 100 99.46% 0.54%

2

Kegiatan Koordinasi Bidang Kebijakan Infrastruktur Energi

2504

2504.001 Rekomendasi kebijakan Infrastruktur

BBM dan LPG (Rekomendasi)

2 2 100% 100 99.74% 0.26%

2504.002 Rekomendasi Pengendalian Kebijakan

Infrastruktur Energi (Rekomendasi)

3 3 100% 100 99.12% 0.88%

Total 5 5 100% 100 99.34% 0.66%

3

Kegiatan Koordinasi Bidang Tata Kelola Kehutanan

2508

2508.001 Rekomendasi Kebijakan Bidang Tata

Kelola Kehutanan (Rekomendasi)

2 2 100% 100 96.55% 3.45%

2508.002 Rekomendasi Pengendalian

Pelaksanaan Kebijakan Bidang Tata Kelola

Kehutanan (Rekomendasi)

2 2 100% 100 99.54% 0.46%

Total 4 4 100% 100 97.55% 2.45%

4

Kegiatan Koordinasi Bidang Pelestarian Lingkungan Hidup

2509

2509.001 Rekomendasi Kebijakan Bidang

Pelestarian Lingkungan Hidup (Rekomendasi)

2 2 100% 100 98.58% 1.42%

Page 50: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

[43]

2509.002 Rekomendasi Pengendalian

Pelaksanaan Kebijakan Bidang Pelestarian Lingkungan Hidup

(Rekomendasi)

2 2 100% 100 99.58% 0.42%

Total 4 4 100% 100 98.93% 1.07%

5

Kegiatan Koordinasi Bidang Produktivitas Energi

2515

2515.001 Rekomendasi kebijakan

pembangunan road map kilang minyak

(Rekomendasi)

2 2 100% 100 99.93% 0.07%

2515.002 Rekomendasi Pengendalian

Pelaksanaan Kebijakan Bidang Produktivitas

Energi (Rekomendasi)

2 2 100% 100 100.00% 0.00%

2515.003 Layanan Dukungan Administrasi

Kegiatan dan Tata Kelola pada Kedeputian

Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan

Lingkungan Hidup (Laporan)

1 1 100% 100 99.99% 0.01%

Total 5 5 100% 100 99.96% 0.04%

Total Deputi III 23 23 100% 100% 99.27% 0.73%

Page 51: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

[44]

BAB IV

PENUTUP

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2015 tentang Kementerian

Koordinator Bidang Perekonomian, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber

Daya Alam dan Lingkungan Hidup mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi dan

sinkronisasi perumusan, penetapan, dan pelaksanaan serta pengendalian pelaksanaan

kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait dengan isu di bidang pengelolaan energi,

sumber daya alam, dan lingkungan hidup.

Dalam rangka melaksanakan tugas tersebut, pada tahun 2017 telah disepakati

dokumen Perjanjian Kinerja (PK) yang akan dicapai dalam bentuk Kontrak Kinerja antara

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, dan memiliki kewajiban untuk

menyampaikan pencapaian kinerjanya secara akuntabel, baik keberhasilan ataupun

kegagalan, yang dituangkan dalam Laporan Kinerja Tahun 2017. Laporan ini telah

menyajikan setiap pencapaian kinerja yang dijabarkan dalam Sasaran Strategis dan

Indikator Kinerja Utama (IKU), dan diharapkan dapat memberikan gambaran setiap

kegiatan yang telah dilaksanakan serta menjadi acuan dalam mengidentifikasi hambatan

dan kendala dalam implementasinya.

Berdasarkan hasil Capaian Output dan Capaian Kinerja Anggaran, pengukuran

seluruh target IKU yang telah ditetapkan dalam dokumen PK Deputi Bidang Koordinasi

Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup tahun 2017, maka

pencapaian target kinerja Output secara keseluruhan adalah sebesar 100,0% dengan

realisasi anggaran sebesar 99,27%. Capaian target kinerja telah dilakukan secara optimal

dengan menghasilkan regulasi baru maupun yang direvisi di bidang pengelolaan energi,

sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta sosialisasi standar baru EITI.

Berdasarkan Hasil Capaian Outcome, beberapa pencapaian yang dilakukan oleh

Deputi Pengelolaan Energi, SDA dan Lingkungan Hidup diantaranya adalah

a) Penurunan harga gas industri sebesar 7,7% dari tahun 2016

Page 52: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

[45]

b) Perkembangan pembangunan kilang minyak yang mengalami kemajuan di

Tuban dengan selesainya Feasibilility study, selesainnya ijin lingkungan , dan

Diterbitkannya Surat Persetujuan Kerja Sama dari Kementerian Keuangan.

c) Rasio Elektrifikasi menjadi 95,35% akibat meningkatnya kapasitas terpasang

pembangkit sebesar 7,7 GW,

d) Peningkatan pembangunan smelter terbangun sebanyak 11% dari tahun 2016,

e) Penurunan titik hotspot kebakaran hutan sebesar 33% dari tahun 2016

f) Dilepaskannya kawasan Hutan untuk TORA seluas 750.123 ha atau 18,2% dari

target pelepasan (4,1 juta ha).

Sejumlah capaian kinerja lain di luar kinerja yang telah ditetapkan di bidang

pengelolaan energi, sumber daya alam dan lingkungan hidup telah menghasilkan

rekomendasi penting dari berbagai kebijakan dan penyelesaian permasalahan; serta

program data sharing dan sistem informasi dan database antar keasdepan pada Deputi

Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, dan

dengan Eselon I lainnya serta pengembangan website Deputi Bidang Koordinasi

Pengelolaan Energi Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup dan EITI. Adanya perbaikan

kinerja juga mencerminkan telah tercapainya outcome secara efektif, termasuk yang

berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dan harapan para pemangku kepentingan yang

dilakukan melalui koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian kebijakan.

Langkah-langkah perbaikan yang perlu dilakukan adalah :

a) Penyelesaian rekomendasi yang belum terselesaikan pada tahun 2017 akan

ditindaklanjuti pada tahun 2018. Sedangkan rekomendasi yang sudah

terselesaikan pada tahun 2017 akan dipantau dan dievaluasi implementasinya.

b) Penyerapan anggaran yang telah dilaksanakan secara optimal perlu dipertahankan

untuk dapat terus dicapai terutama optimalisasi realisasi diawal tahun.

c) Pengumpulan data dan evaluasi capaian kinerja berkala setiap triwulan, agar

dilakukan oleh masing-masing Asisten Deputi, untuk menjamin pelaksanaan

kegiatan sesuai dengan target yang telah direncanakan.

Laporan Kinerja Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam

dan Lingkungan Hidup ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai tingkat

keselarasan antara perencanaan dan strategi yang dirumuskan oleh pimpinan

Page 53: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

[46]

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dengan pelaksanaan sehingga dapat

dijadikan alat pengambilan keputusan maupun penetapan kebijakan, serta dapat

memberikan informasi transparan, baik kepada Pemimpin di Kementerian Koordinator

Bidang Perekonomian maupun berbagai pihak yang terkait dengan tugas dan fungsi

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, sehingga dapat memberikan umpan

balik guna peningkatan kinerja pada tahun-tahun mendatang.

Page 54: LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 - ekon.go.id · ... dan pengendalian kebijakan. Langkah-langkah perbaikan yang perlu ... di bidang peningkatan tata kelola ... Sumber Daya Alam dan Lingkungan

LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

[47]

L A M P I R A N