laporan kinerja sekretariat jenderal tahun 2020

129
1 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

Upload: others

Post on 26-Oct-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

1

LAPORAN KINERJA

SEKRETARIAT JENDERAL

TAHUN 2020

Page 2: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020
Page 3: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020
Page 4: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

ii

Page 5: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

iii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Semakin meningkatnya peran perdagangan dalam pembangunan nasional

merupakan indikator keberhasilan bagi Kementerian Perdagangan sebagai pembina

sektor. Oleh karena itu, keberlanjutan keberhasilan ini perlu dukungan kelembagaan

dan sumber daya serta sarana yang memadai, dimana peran ini menjadi kapasitas

Sekretariat Jenderal. Sekretariat Jenderal mempunyai peran strategis untuk

keberhasilan pembangunan perdagangan dalam optimalisasi reformasi birokrasi

melalui koordinasi pelaksanaan tugas dan pembinaan administrasi Kementerian.

Sekretariat Jenderal juga berfungsi melakukan koordinasi pelaksanaan tugas dan

fungsi seluruh unit kerja agar mengarah pada pencapaian tujuan dan sasaran

Kementerian secara efektif dan efisien.

Tabel 0-1 Realisasi dan Capaian Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2020

No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian

1 Meningkatnya Birokrasi

Kemendag yang Akuntabel,

Tranparan, dan

Berintegritas

(1) Indeks Reformasi

Birokrasi Nilai 80 76,80* 96%

(2) Nilai Hasil Evaluasi

SAKIP Predikat A

(80-90)

BB*

(73,5) 91,88%

2 Meningkatnya Kapabilitas

Kinerja Organisasi

Kemendag yang Inovatif dan

Responsif

(3) Nilai Capaian Kinerja

Organisasi Nilai 90 94,05 104,50%

3 Meningkatnya Kepuasan

dan Kepercayaan

Stakeholders

(4) Indeks Hasil Monev

Keterbukaan Informasi

Publik

Predikat Informatif

(90-100)

Menuju

Informatif

(89,35)

99,28%

(5) Indeks Kepuasan

Masyarakat Terhadap

Pelayanan Publik

Predikat

A (88,31-

100)

B

(82,59) 93,53%

(6) Opini BPK Terhadap

Laporan Keuangan

Kementerian

Perdagangan

Opini WTP WTP 100%

4 Meningkatnya Efektivitas

Kebijakan Perdagangan

Luar Negeri serta Fasilitasi

Ekspor dan Impor

(7) Persentase

Pemanfaatan Layanan

Advokasi Hukum

Perdagangan

Internasional

Persen 80 87 108,75%

5 Meningkatnya Kapabilitas

SDM Bidang Perdagangan

Dalam Negeri

(8) Persentase SDM Bidang

Perdagangan Dalam

Negeri yang Meningkat

Kompetensinya

Persen 81 87,5% 108,02%

(9) Persentase Peningkatan

Manajemen Usaha SDM

Bidang Perdagangan

Dalam Negeri

Persen 5 13% 260%

Keterangan: (*) Nilai Sementara

Page 6: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

iv

Dari Program Sekretariat Jenderal “Dukungan Manajemen” telah ditetapkan 5 (lima)

Sasaran Program dan 9 (sembilan) Indikator Kinerja Program. Pada tahun 2020,

hampir seluruh Indikator Kinerja Program Sekretariat Jenderal dapat tercapai dengan

baik sesuai dengan Perjanjian Kinerja, dengan rincian terdapat 5 (lima) indikator yang

telah memenuhi atau bahkan melampaui target (on-track) dan hanya 4 (empat)

indikator yang belum mencapai target, yaitu: Indeks Reformasi Birokrasi; Nilai Hasil

Evaluasi SAKIP; Indeks Hasil Monev Keterbukaan Informasi Publik; dan Indeks

Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik. Meskipun keempat indikator

tersebut belum mencapai target, persentase capaiannya sudah mendekati 100

persen. Sehingga target yang telah ditetapkan dalam Renstra 2020-2024 diharapkan

dapat terpenuhi dalam jangka waktu kurang dari 5 tahun dan berperan positif dalam

mendukung pembangunan perdagangan. Penjelasan dan analisa lebih mendalam

untuk setiap capaian indikator kinerja akan dijabarkan pada Bab 3 laporan ini.

Pada tahun 2020 Sekretariat Jenderal Kementerian Perdagangan mendapat alokasi

anggaran setelah refocusing sebesar Rp949.083.007.000,- (Sembilan Ratus Empat

puluh Sembilan Juta Delapan Puluh Tiga Juta Tujuh Ribu Rupiah). Realisasi

penyerapan anggaran Sekretariat Jenderal Kementerian Perdagangan sampai

dengan akhir tahun 20201 mencapai Rp901.458.497.877 atau 94,98%. Sementara itu,

nilai hasil evaluasi kinerja anggaran Sekretariat Jenderal tahun 2020 berdasarkan

PMK 214 Tahun 2017 adalah 90,10 dengan predikat SANGAT BAIK.

1Berdasarkan data Aplikasi Smart Kemenkeu posisi tanggal 8 maret 2021.

Page 7: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................ i

RINGKASAN EKSEKUTIF .......................................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................................................ vii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................................ ix

BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1

A. LATAR BELAKANG .............................................................................................. 1

B. TUJUAN ..................................................................................................... 2

C. PERAN STRATEGIS ORGANISASI ...................................................................... 2

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA .......................................................................................... 5

A. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020 - 2024 ......... 5

B. RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

..................................................................................................... 7

C. PERJANJIAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2020 ................................. 9

BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA ......................................................................................11

A. CAPAIAN KINERJA ............................................................................................ 11

Sasaran Program 1: Meningkatnya Birokrasi Kementerian Perdagangan yang

Akuntabel, Tranparan, dan Berintegritas .............................. 11

Sasaran Program 2: Meningkatnya Kapabilitas Kinerja Organisasi

Kementerian Perdagangan yang Inovatif dan Responsif25

Sasaran Program 3: Meningkatnya Kepuasan dan Kepercayaan Stakeholders

................................................................................................................. 31

Sasaran Program 4: Meningkatnya Efektivitas Kebijakan Perdagangan Luar

Negeri serta Fasilitasi Ekspor dan Impor ............................ 48

Sasaran Program 5: Meningkatnya Kapabilitas SDM Bidang Perdagangan

Dalam Negeri ..................................................................................... 50

B. EVALUASI KINERJA ANGGARAN ..................................................................... 54

BAB 4 PENUTUP .........................................................................................................................63

LAMPIRAN ..................................................................................................................................65

Lampiran 1 Struktur Organisasi Sekretariat Jenderal ........................................... 67

Lampiran 2 Perjanjian Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2020 ......................... 69

Lampiran 3 Matriks Pengukuran Pencapaian Sasaran Program Sekretariat

Jenderal Tahun 2020 ........................................................................... 79

Lampiran 4 Matriks Pengukuran Pencapaian Sasaran Kegiatan di Lingkungan

Sekretariat Jenderal Tahun 2020 ........................................................ 81

Lampiran 5 Perkembangan Indeks Reformasi Birokrasi Kementerian

Perdagangan Tahun 2016 - 2019 ...................................................... 100

Lampiran 6 Perkembangan Nilai Hasil Evaluasi SAKIP Kementerian

Perdagangan Tahun 2016 - 2019 ...................................................... 101

Page 8: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

vi

Lampiran 7 Nilai Kinerja Anggaran Per Eselon I Kementerian Perdagangan

Tahun 2020......................................................................................... 102

Lampiran 8 Daftar Opini Hukum yang Ditangani Sekretariat Jenderal Tahun 2020

............................................................................................................ 103

Lampiran 9 Hasil Rekapitulasi Kuisioner Tindak Lanjut dan Pendampingan

Pasca Pelatihan Non Aparatur .......................................................... 115

Page 9: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 0-1 Realisasi dan Capaian Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2020 .... iii

Tabel 2-1 Pagu Anggaran Sekretariat Jenderal Tahun 2020 ............................. 7

Tabel 2-2 Perubahan Lampiran Perjanjian Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun

2020 ........................................................................................................ 9

Tabel 3-1 Perkembangan Nilai Hasil Evaluasi SAKIP Kementerian

Perdagangan Tahun 2016-2020 .......................................................... 22

Tabel 3-2 Bobot Penilaian IKPA Tahun 2018-2020 ............................................ 29

Tabel 3-3 Capaian Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)

Kementerian Perdagangan Tahun 2020 ............................................ 30

Tabel 3-4 Hasil Monitoring dan Evaluasi Keterbukaan Informasi Publik

Kementerian Perdagangan Periode 2018-2020 ................................. 34

Tabel 3-5 Perhitungan Nilai Akhir Keterbukaan Informasi Badan Publik Tahun

2020 ...................................................................................................... 34

Tabel 3-6 Klasifikasi Nilai Hasil Survey Kepuasan Masyarakat Terhadap

Pelayanan Publik ................................................................................. 39

Tabel 3-7 Aspek-aspek Pembentuk Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat ........ 41

Tabel 3-8 Opini BPK terhadap Laporan Keuangan Kementerian Perdagangan

Tahun 2010 – 2019............................................................................... 43

Tabel 3-9 Realisasi Anggaran Sekretariat Jenderal Tahun 2020 Menurut

Kegiatan (dalam Rupiah) .................................................................... 56

Tabel 3-10 Realisasi Anggaran Sekretariat Jenderal Tahun 2020 Menurut Jenis

Belanja (dalam Rupiah) ....................................................................... 57

Tabel 3-11 Nilai Total Hasil Evaluasi Kinerja Anggaran Sekretariat Jenderal

Tahun 2020 .......................................................................................... 60

Page 10: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

viii

Page 11: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3-1 Perkembangan Indeks Reformasi Birokrasi Kementerian

Perdagangan Tahun 2016 - 2020 ................................................... 12

Gambar 3-2 Delapan Area Perubahan Reformasi Birokrasi ............................. 14

Gambar 3-3 Highlight Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Kementerian

Perdagangan ................................................................................... 15

Gambar 3-4 Nilai Capaian Sasaran Strategis dan Rata-rata Nilai EKA Eselon I

Kementerian Perdagangan Tahun 2020 ........................................ 26

Gambar 3-5 Rata-rata Nilai Evaluasi Kinerja Anggaran Per Unit Eselon I

Kementerian Perdagangan Tahun 2020 ........................................ 27

Gambar 3-6 Bagan Proporsi dan Unsur Nilai Evaluasi Kinerja

Anggaran/SMART............................................................................ 28

Gambar 3-7 Perkembangan Nilai IKPA Kementerian Perdagangan Tahun 2018

– 2020 ............................................................................................... 30

Gambar 3-8 Presentasi Monitoring dan Evaluasi Keterbukaan Informasi

Publik Tahun 2020........................................................................... 33

Gambar 3-9 Piagam Monev Keterbukaan Informasi Publik Kementerian

Perdagangan Tahun 2020 ............................................................... 35

Gambar 3-10 Dokumentasi Sosialisasi Keterbukaan Informasi Publik 2020 .... 36

Gambar 3-11 Dokumentasi Workshop Penyusunan Daftar Informasi Publik

Kementerian Perdagangan Dalam Rangka Antisipasi Sengketa

Informasi Publik .............................................................................. 37

Gambar 3-12 Akun Instagram PPID Kemendag @ppidkemendag yang sudah

terverifikasi ...................................................................................... 37

Gambar 3-13 Kementerian Perdagangan Menerima Laporan Hasil Pemeriksaan

BPK RI .............................................................................................. 44

Gambar 3-14 Kementerian Perdagangan mendapatkan penghargaan WTP 10

kali berturut-turut ............................................................................ 45

Gambar 3-15 Monitoring dan Evaluasi Pelatihan Pengelolaan Pasar di 4

Daerah (Aceh, Bangka Belitung, Lampung, dan Kaltim) ............. 52

Gambar 3-16 Evaluasi Kinerja Anggaran Sekretariat Jenderal Menurut

Konsistensi Perencanaan Tahun 2019-2020 ................................. 57

Gambar 3-17 Evaluasi Kinerja Anggaran Sekretariat Jenderal Menurut Capaian

Keluaran Program Tahun 2019-2020 ............................................. 58

Gambar 3-18 Evaluasi Kinerja Anggaran Sekretariat Jenderal Menurut Efisiensi

Penggunaan Anggaran Tahun 2019-2020 ..................................... 59

Gambar 3-19 Rata-rata Nilai Kinerja Satker di Lingkungan Sekretariat Jenderal

Tahun 2019-2020 ............................................................................. 59

Gambar 3-20 Nilai Kinerja Aspek Manfaat Sekretariat Jenderal Tahun 2019-

2020 .................................................................................................. 60

Page 12: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

x

Page 13: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

1

BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) adalah rangkaian

sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur yang dirancang untuk tujuan

penetapan dan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran,

dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban

dan peningkatan kinerja instansi pemerintah. Penyelenggaraan SAKIP pada

Kementerian Negara/Lembaga merupakan amanat dari Peraturan Pemerintah

Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

Untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8

Tahun 2008, pada bulan April 2014 telah ditetapkan Peraturan Presiden Nomor 29

Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang

merupakan perbaikan dari Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999. Sebagai tindak

lanjut dari penetapan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014, tanggal 18 Agustus

2015 Kementerian Perdagangan telah menetapkan Pedoman Penyusunan Dokumen

SAKIP di lingkungan Kementerian Perdagangan yang tertuang dalam Surat

Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 794/M-DAG/KEP/8/2015 tentang Pedoman

Penyusunan Dokumen Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di

Lingkungan Kementerian Perdagangan (merupakan revisi dari Kepmendag Nomor

1011 Tahun 2012). Keputusan Menteri Perdagangan RI Nomor 794 Tahun 2015 ini

telah diterapkan di tingkat Kementerian, Unit Kerja Eselon I dan Eselon II, serta unit

kerja mandiri di lingkungan Kementerian Perdagangan serta dilaksanakan secara

berkala dan berkelanjutan.

Salah satu tahapan penting dalam implementasi SAKIP adalah pengukuran kinerja.

Pengukuran kinerja adalah tahapan kegiatan SAKIP berupa penghitungan tingkat

kemajuan (progress) dari pencapaian indikator kinerja strategis/program/kegiatan

dibandingkan dengan tujuan/sasaran/target yang telah ditetapkan pada dokumen

perencanaan (Rencana Strategis, Rencana Kerja, dan Perjanjian Kinerja).

Pengukuran kinerja bukan dimaksudkan sebagai mekanisme pemberian reward and

punishment, melainkan sebuah mekanisme pemantauan dan pengendalian

pencapaian kinerja yang berfungsi untuk memberikan informasi bagi pimpinan

tentang program dan kegiatan yang realisasi dan capaian kinerjanya masih dibawah

target sehingga dapat segera ditindaklanjuti. Selanjutnya, hasil pengukuran kinerja

dimanfaatkan sebagai bahan penyusunan Laporan Kinerja.

Page 14: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

2

B. TUJUAN

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman

Evaluasi Atas Implementasi SAKIP, Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 794

Tahun 2015 mengamanatkan penyusunan Laporan Kinerja di lingkungan

Kementerian Perdagangan untuk mempertanggung-jawabkan pelaksanaan program

dan kegiatan, termasuk pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu

perencanaan strategis, dan Keputusan Inspektur Jenderal Kementerian

Perdagangan Nomor 13.2/IJ-DAG/KEP/08/2015 tentang Petunjuk Pelaksanaan

Evaluasi Atas Implementasi SAKIP di lingkungan Kementerian Perdagangan. Selain

itu tujuan dari Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal adalah menindaklanjuti Hasil

Evaluasi atas Implementasi SAKIP oleh Inspektorat Jenderal Kementerian

Perdagangan. Laporan Kinerja adalah ikhtisar yang menjelaskan secara ringkas dan

lengkap tentang pencapaian kinerja yang disusun berdasarkan dokumen

perencanaan kinerja yang ditetapkan dalam rangka pelaksanaan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Laporan Kinerja merupakan bentuk

pertanggungjawaban akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang

dipercayakan kepada kementerian atas penggunaan anggaran. Pelaporan kinerja di

lingkungan Kementerian Perdagangan diterapkan tingkat di Kementerian, Unit Kerja

Eselon I dan Eselon II, serta unit kerja mandiri di lingkungan Kementerian

Perdagangan serta dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan.

C. PERAN STRATEGIS ORGANISASI

Sesuai dengan tugas dan fungsinya, peran Sekretariat Jenderal adalah

melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas serta pembinaan administrasi

kementerian. Berdasarkan tugas ini, Sekretariat Jenderal memerlukan optimalisasi

dukungan kelembagaan maupun sumber daya serta sarana yang memadai, serta

terorganisir di dalam struktur organisasi Sekretariat Jenderal.

Pada bulan Februari 2016, Kementerian Perdagangan telah melakukan

penyempurnaan struktur organisasi untuk mendukung efektivitas dan efisiensi

pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Perdagangan. Struktur organisasi

Kementerian Perdagangan telah dirancang untuk mengantisipasi dinamika

perekonomian nasional dan internasional yang sedemikian cepat, serta mendukung

reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Perdagangan.

Pada bulan Oktober 2020 Kementerian Perdagangan melakukan restrukturisasi

organisasi sebagai tindak lanjut penyetaraan jabatan struktural menjadi fungsional

dengan merevisi Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 08/M-DAG/PER/2/2016

menjadi Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 80 Tahun 2020 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Kementerian Perdagangan. Struktur organisasi Kementerian

Perdagangan telah dirancang untuk mengantisipasi dinamika perekonomian nasional

Page 15: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

3

dan internasional yang sedemikian cepat, serta mendukung reformasi birokrasi di

lingkungan Kementerian Perdagangan

Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 08/M-DAG/PER/2/2016

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perdagangan yang direvisi menjadi

menjadi Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 80 Tahun 2020 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Kementerian Perdagangan, Sekretariat Jenderal mempunyai struktur

organisasi yang terdiri dari:

a) Biro Perencanaan;

b) Biro Organisasi dan Kepegawaian;

c) Biro Keuangan;

d) Biro Hukum;

e) Biro Umum dan Layanan Pengadaan;

f) Biro Hubungan Masyarakat; dan

g) Biro Advokasi Perdagangan;

Selain itu, Sekretariat Jenderal juga dibantu oleh 4 (empat) unsur penunjang

pelaksaanaan tugas kementerian dan 3 (tiga) unsur penunjang yang di luar struktur

organisasi Sekretariat Jenderal, namun penganggarannya berada di bawah dan

bertanggungjawab kepada Menteri Perdagangan melalui Sekretariat Jenderal yaitu:

h) Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perdagangan;

i) Pusat Penanganan Isu Strategis;

j) Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemetrologian;

k) Pusat Data dan Sistem Informasi;

l) Badan Perlidungan Konsumen Nasional;

m) Komite Anti Dumping Indonesia (KADI), dan

n) Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI).

Struktur organisasi Sekretariat Jenderal Kementerian Perdagangan selengkapnya

terdapat pada Lampiran 1.

Page 16: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

4

Page 17: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

5

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN

2020 - 2024

Pemerintah periode 2020-2024 menetapkan Visi Presiden Republik Indonesia dalam

rangka mencapai pembangunan 5 (lima) tahun kedepan ”Terwujudnya Indonesia

maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, berlandaskan gotong

royong”. Dalam pengejawantahannya, visi Presiden dan Wakil Presiden tersebut

diturunkan ke setiap Kementerian/Lembaga sesuai dengan tugas dan fungsinya

masing-masing, termasuk Kementerian Perdagangan. Selanjutnya, Unit Sekretariat

Jenderal Kementerian Perdagangan bertugas menunjang Kementerian

Perdagangan dalam membantu mewujudkan visi Presiden dan Wakil Presiden

Mengacu pada Misi Presiden dan Wakil Presiden di atas, maka dalam Renstra

Kementerian Perdagangan 2020 – 2024, ditetapkan Misi sebagai berikut:

1. Meningkatkan Kinerja Perdagangan Luar Negeri;

2. Meningkatkan Kinerja Perdagangan Dalam Negeri; dan

3. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance) di Sektor

Perdagangan.

Sehingga untuk mendukung hal tersebut Sekretariat Jenderal bertanggungjawab

dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik di sektor

perdagangan.

Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi yang tersebut diatas serta memperhatikan

potensi, permasalahan dan tantangan yang akan dihadapi; maka Tujuan yang ingin

dicapai Kementerian Perdagangan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan,

adalah sebagai berikut:

1. Peningkatan kinerja ekspor non-migas dan jasa;

2. Peningkatan konsumsi nasional yang mendukung pertumbuhan ekonomi; dan

3. Terwujudnya tata kelola pemerintahan di Kementerian Perdagangan yang baik

dan berkualitas

Sehingga untuk mendukung hal tersebut Sekretariat Jenderal bertanggung jawab

dalam rangka Terwujudnya tata kelola pemerintahan di Kementerian

Perdagangan yang baik dan berkualitas.

Sasaran yang ingin dicapai dalam terwujudnya tata kelola pemerintahan di

Kementerian Perdagangan yang baik dan berkualitas adalah:

Page 18: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

6

Sasaran Program 1 Meningkatnya Birokrasi Kementerian Perdagangan yang

Akuntabel, Transparan, dan Berintegritas

Pada tingkat Kementerian, sasaran pertama yang ingin dicapai oleh unit Sekretariat

Jenderal adalah Meningkatnya Birokrasi Kemendag yang Akuntabel, Tranparan, dan

Berintegritas. Keberhasilan dari sasaran ini dapat diukur melalui 2 (dua) indikator

sebagai berikut:

1. Indeks Reformasi Birokrasi

2. Nilai Hasil Evaluasi SAKIP

Sasaran Program 2 Meningkatnya Kapabilitas Kinerja Organisasi Kemendag

yang Inovatif dan Responsif

Sasaran kedua yang ingin dicapai adalah Meningkatnya Kapabilitas Kinerja

Organisasi Kemendag yang Inovatif dan Responsif. Indikator keberhasilan dari

sasaran ini adalah Nilai Capaian Kinerja Organisasi

Sasaran Program 3 Meningkatnya Kepuasan dan Kepercayaan Stakeholders

Indikator keberhasilan dari sasaran Meningkatnya Kepuasan dan Kepercayaan

Stakeholders adalah:

1. Indeks Hasil Monev Keterbukaan Informasi Publik

2. Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik

3. Opini BPK Terhadap Laporan Keuangan Kementerian Perdagangan

Sasaran Program 4 Meningkatnya Efektivitas Kebijakan Perdagangan Luar

Negeri serta Fasilitasi Ekspor dan Impor

Meningkatnya Efektivitas Kebijakan Perdagangan Luar Negeri serta Fasilitasi Ekspor

dan Impor. Indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan dari pencapaian

sasaran ini adalah Persentase Pemanfaatan Layanan Advokasi Hukum

Perdagangan Internasional

Sasaran Program 5 Meningkatnya Kapabilitas SDM Bidang Perdagangan Dalam

Negeri

Sasaran terakhir yang ingin dicapai adalah Meningkatnya Kapabilitas SDM Bidang

Perdagangan Dalam Negeri. Indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan

dari pencapaian sasaran ini adalah:

1. Persentase SDM Bidang Perdagangan Dalam Negeri yang Meningkat

Kompetensinya

2. Persentase Peningkatan Manajemen Usaha SDM Bidang Perdagangan

Dalam Negeri

Page 19: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

7

B. RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SEKRETARIAT

JENDERAL TAHUN 2020

Untuk mendanai pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan Sekretariat Jenderal

Kementerian Perdagangan, disusunlah Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) yang berisi

rincian alokasi anggaran yang diperlukan dalam rangka pencapaian hasil (outcome) dan

keluaran (output) yang terukur selama 1 (satu) periode tahun anggaran. Pada tahun 2020

Sekretariat Jenderal Kementerian Perdagangan menerima pagu anggaran sebesar

Rp1.217.494.110.000. Namun dalam perjalanannya, pagu anggaran Kementerian

Perdagangan mengalami efisiensi (penghematan) sebagai dampak antisipasi

penanganan dampak COVID-19.

Sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2016 tentang Langkah-

Langkah Penghematan Belanja Kementerian/Lembaga (K/L) Dalam Rangka

Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P), pada

tahun 2020 pagu anggaran Sekretariat Jenderal Kementerian Perdagangan direvisi

sebesar Rp268.083.007.000,-. Sehingga total pagu anggaran Sekretariat Jenderal

menjadi Rp949.083.007.000,- (Sembilan Ratus Empat puluh Sembilan Juta

DelapanPuluhTiga Juta Tujuh Ribu Rupiah). Pagu anggaran Sekretariat Jenderal TA

2020 dialokasikan ke dalam 20 kegiatan yang rumusannya mencerminkan tugas dan

fungsi Unit Eselon II/Satker di lingkungan Sekretariat Jenderal dengan rincian sebagai

berikut:

Tabel 2-1 Pagu Anggaran Sekretariat Jenderal Tahun 2020

NO KEGIATAN PAGU AWAL PAGU REVISI

(1) (2) (3) (4)

1 Peningkatan Pengelolaan Perencanaan 29.583.143.000 15.814.027.000

2 Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Organisasi

18.200.000.000 11.730.674.000

3 Peningkatan Pengelolaan Keuangan 95.500.000.000 92.358.933.000

4 Pembinaan Administrasi dan Pelayanan Pelaksanaan Tugas Kementerian Perdagangan

74.000.000.000 77.013.500.000

5 Penyusunan Perangkat dan Pelayanan Hukum Bidang Perdagangan

13.700.000.000 4.763.651.000

6 Pengelolaan Pendidikan dan Pelatihan 48.000.000.000 27.017.200.000

7 Pengelolaan Pengembangan Sumber Daya Kemetrologian

31.800.000.000 22.119.190.000

8 Peningkatan Pelayanan Informasi Publik 20.000.000.000 17.250.023.000

9 Penanganan Isu Strategis Perdagangan Lintas Sektor

6.000.000.000 3.470.085.000

10 Penyelidikan Kasus Dumping Dan Subsidi 10.000.000.000 6.307.240.000

Page 20: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

8

NO KEGIATAN PAGU AWAL PAGU REVISI

(1) (2) (3) (4)

11 Peningkatan Penyelidikan Tindakan Pengamanan (Safeguard)

8.500.000.000 6.194.991.000

12 Penyelenggaraan Kantor Dagang Ekonomi Indonesia di Taipei

84.210.132.000 82.710.132.000

13 Penyelenggaraan Atase Perdagangan 85.000.000.000 63.048.835.000

14 Penyelenggaran Akademi Metrologi 8.800.000.000 6.937.292.000

15 Penguatan Lembaga Perlindungan Konsumen Nasional

25.000.000.000 19.204.129.000

16 Penyelenggaraan Pusat Promosi Perdagangan Indonesia (ITPC)

230.000.000.000 200.743.032.000

17 Pelayanan Advokasi Perdagangan Internasional 14.200.000.000 7.883.664.000

18 Pengembangan Sistem Informasi Perdagangan 67.804.909.000 60.961.292.000

19 Pengelolaan Pendidikan dan Pelatihan Fungsional dan Teknis Penguji Mutu Barang

7.600.000.000 4.459.191.000

20 Peningkatan Pengelolaan Sarana dan Prasarana 339.595.926.000 219,095,926,000

Total 1.217.494.110.000 949.083.007.000

Page 21: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

9

C. PERJANJIAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 2020

Sebagai penjabaran lebih lanjut dari tujuan dan program yang telah ditetapkan dalam

Rencana Strategis, telah disusun Perjanjian Kinerja Sekretariat Jenderal tahun 2020

yang memuat tentang nilai kuantitatif setiap indikator kinerja sasaran dalam satu

tahun. Hal ini dimaksud untuk membantu dalam proses berakuntabilitas dan

merupakan alat untuk mengelola kinerja organisasi serta mendorong para pimpinan

unit lebih terfokus dalam menjalankan strategi organisasi.

Penyusunan Perjanjian Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2020 mengalami revisi

pada bulan Oktober 2020. Hal ini berdasarkan hasil evaluasi SAKIP oleh

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan

Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan. Sehingga sasaran dan indikator

kinerja pada Lampiran Perjanjian Kinerja Sekretariat JenderalTahun 2020 mengalami

perubahan sebagai berikut:

Tabel 2-2 Perubahan Lampiran Perjanjian Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2020

No

Sebelum Sesudah

Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Indikator Kinerja

1 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Informasi Publik

Persentase Kepuasan Pengguna Layanan Informasi Publik Kementerian Perdagangan

Meningkatnya Kepuasan dan Kepercayaan Stakeholders

Indeks Hasil Monev Keterbukaan Informasi Publik

Persentase Pelayanan Informasi yang Ditindaklanjuti

Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik

Persentase Penyelesaiaan Peraturan Perundang-Undangan

Opini BPK Terhadap Laporan Keuangan Kementerian Perdagangan

2 Meningkatnya Birokrasi yang Tranparan, Akuntabel, dan Bersih

Indeks Reformasi Birokrasi

Meningkatnya Birokrasi Kemendag yang Akuntabel, Tranparan, dan Berintegritas

Indeks Reformasi Birokrasi

Nilai Hasil Evaluasi AKIP Nilai Hasil Evaluasi SAKIP

Opini BPK Terhadap Laporan Keuangan

Tingkat Kematangan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik

Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA)

3 Penguatan Pelaksanaan Manajemen Kinerja

Skor Capaian Area Perubahan Penataan dan Penguatan Organisasi

Meningkatnya Kapabilitas Kinerja Organisasi Kemendag yang Inovatif dan Responsif

Nilai Capaian Kinerja Organisasi

Indeks Penerapan Merit System

Persentase Standar Operasional Prosedur yang sesuai dengan Tugas dan Fungsi

Indeks Pelayanan Kepegawaian

4 Meningkatnya Profesionalisme dan Kemampuan Manajemen

Indeks Profesionalisme ASN Kementerian Perdagangan

Meningkatnya Kapabilitas SDM Bidang Perdagangan Dalam Negeri

Persentase SDM Bidang Perdagangan Dalam Negeri yang Meningkat Kompetensinya

Persentase ASN Perdagangan Daerah yang Kompeten

Persentase Peningkatan Manajemen Usaha SDM Bidang Perdagangan Dalam Negeri

Page 22: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

10

No

Sebelum Sesudah

Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Indikator Kinerja

Usaha SDM Perdagangan

Peningkatan Perbaikan Manajemen Usaha Perdagangan Peserta Pelatihan

Persentase Lulusan yang Bekerja di Bidang Kemetrologian, Instrumentasi dan Perdagangan

5 - - Meningkatnya Efektivitas Kebijakan Perdagangan Luar Negeri serta Fasilitasi Ekspor dan Impor

Persentase Pemanfaatan Layanan Advokasi Hukum Perdagangan Internasional

Page 23: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

11

BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA

Sesuai dengan Perjanjian Kinerja Sekretariat Jenderal, Sasaran Program dan

Indikator Kinerja Program Sekretariat Jenderal Kementerian Perdagangan Tahun

2020 terdiri dari 5 (lima) Sasaran Program dan 9 (sembilan) Indikator Kinerja

Program. Pengukuran kinerja dalam Laporan Kinerja Tahun 2020 dilakukan dengan

membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja

secara kumulatif selama periode Januari – Desember 2020. Perbandingan antara

target dengan realisasi indikator kinerja menunjukkan persentase capaian kinerja.

Pada akhir tahun 2020, diharapkan seluruh target indikator kinerja dapat terpenuhi,

dengan kata lain persentase capaian mencapai seratus persen.

Sasaran Program 1: Meningkatnya Birokrasi Kementerian Perdagangan

yang Akuntabel, Tranparan, dan Berintegritas

NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

(1) (2) (3) (3) (4)

1 Indeks Reformasi Birokrasi Nilai 80 76,80* 96%

2 Nilai Hasil Evaluasi SAKIP Predikat A

(Skor 80 – 90)

BB*

(Skor 73,5) 91,88%

IK 1: Indeks Reformasi Birokrasi (RB)

Sesuai dengan Peraturan Presiden No. 81 Tahun 2010 tentang Grand Design

Reformasi Birokrasi 2010 – 2025 dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi No. 25 Tahun 2020 tentang Road Map Reformasi

Birokrasi 2020 – 2024, menegaskan akan pentingnya penerapan clean government

dan good governance secara universal yang menjadi prinsip untuk memberikan

pelayanan prima kepada masyarakat.

Terkait pelaksanaan reformasi birokrasi pada Kementerian Perdagangan telah

dilakukan evaluasi oleh Kementerian PAN dan RB. Tujuan evaluasi adalah untuk

menilai Indeks Reformasi Birokrasi terkait kemajuan pelaksanaan program reformasi

birokrasi dalam rangka mencapai sasaran yaitu mewujudkan birokrasi yang bersih

dan akuntabel, birokrasi yang efektif dan efisien, serta birokrasi yang mampu

memberikan pelayanan publik yang lebih baik. Selain itu evaluasi yang dilakukan juga

bertujuan untuk memberikan saran perbaikan dalam rangka meningkatkan kualitas

reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Perdagangan.

Page 24: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

12

Pada tahun 2020, periode penilaian pelaksanaan Reformasi Birokrasi oleh

Kementerian PAN dan RB dilaksanakan mulai bulan September 2020 sampai dengan

bulan Februari 2021. Indeks Reformasi Birokrasi Kementerian Perdagangan

mendapat nilai sementara dari Kementerian PAN dan RB sebesar 76,80 dengan

kategori BB. Nilai tersebut telah mencapai 96% dari target yang ditetapkan di

Perjanjian Kinerja Tahun 2020, yaitu 80.

Nilai sementara Indeks RB Kemendag Tahun 2020 menunjukkan peningkatan

dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2018 dan 2019 Indeks

RB Kemendag masing-masing adalah 74,48 dan 76,40. Perkembangan hasil

evaluasi pelaksanaan reformasi birokrasi di Kementerian Perdagangan selama tiga

tahun terakhir menunjukkan tren positif.

Gambar 3-1 Perkembangan Indeks Reformasi Birokrasi Kementerian Perdagangan Tahun 2016 - 2020

Sumber: Hasil Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi oleh Kementerian PAN dan RB

Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi oleh Kementerian PAN

dan RB, diperoleh beberapa catatan sementara yang menjadi penyebab belum

tercapainya target kinerja di tahun 2020, diantaranya adalah:

1. Peran agen perubahan untuk mempercepat reformasi pada organisasi perlu

didukung oleh jajaran pimpinan agar program perubahan dapat

diimplementasikan dan kedepan perlu ada monev berkala atas program yang

dicanangkan agen perubahan untuk memastikan bahwa hasil dari programnya

memang untuk kebaikan organisasinya.

2. Segera menetapkan Roadmap RB Kemendag lengkap dengan rencana aksi

kegiatan RB yang juga teah diselaraskan dengan Renstra Kemendag. Kemudian

perlu disusun pula rencana aksi kegiatan pada masing-masing unit teknis. Lebih

lanjut, perlu juga ditetapkan Quickwins Kemendag 2020-2021 selain daripada

Quickwins Mandatory/Nasional.

74,7

75,07

74,48

76,4

76,8

2016 2017 2018 2019 2020*

Page 25: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

13

3. Terkait dengan penyederhanaan organisasi yang diperintahkan oleh Presiden

Jokowi, langkah lanjutan yang perlu segera dilakukan oleh Sekretariat Jenderal

adalah memastikan bahwa bentuk struktur organisasi pada masing-masing unit

teknis sesuai dengan kebutuhan organisasi di masa mendatang.

4. Selain itu, Setjen perlu melakukan inisiatif atas penyebarluasan

informasi/edukasi massif kepada seluruh unit teknis tentang keperluan survey

kelembagaan termasuk mekanisme/prosedur survey dan perubahan bentuk

organisasi.

5. Perlu didorong adanya One Big Data Kementerian Perdagangan, agar seluruh

output dari unit teknis dapat dengan mudah dimanfaatkan satu sama lain.

6. Perlu dilakukan pemetaan dan identifikasi serta analisa bahwa imbas

perpindahan Jabatan Struktural ke Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) telah

mempertimbangkan bahwa nomenklatur JFT telah sesuai dengan tugas-

fungsi/jabatan/beban kerja pegawai saat ini.

7. Perlu segera dilakukan upaya percepatan pembentukan manajemen talenta

pada Kemendag.

8. Kebijakan yang dikeluarkan oleh Kemendag belum sepenuhnya dipetakan

keterkaitannya dengan kebijakan yang lain, sehingga belum dapat dipastikan

efektivitas dari kebijakan yang dikeluarkan.

9. Mendorong peran Inspektorat Jenderal (Itjen) untuk lebih mengedepankan fungsi

pengawasan, khususnya sebagai katalisator pada penerapan kinerja dan

pengimplementasian zona integritas di unit kerja.

10. Penyusunan atas peta risiko pada Kemendag perlu dipertajam lagi dan diarahkan

untuk mengawal pencapaian tujuan/sasaran organisasi Kemendag.

11. Pengendalian dan pengawasan internal perlu didorong lagi melalui keterlibatan

pimpinan dari tiap Unit Eselon I.

12. Budaya anti gratifikasi perlu ditanamkan dengan massif pada seluruh Unit Eselon

I Kemendag.

13. Perlu mendorong pembangunan Zona Integritas pada unit-unit layanan

Kemendag utamanya yang memliki risiko tinggi.

14. Penggunaan teknologi informasi pada pelayanan publik belum sepenuhnya

terintegrasi antara aplikasi satu dengan yang lain.

15. Menetapkan standar/aturan tyentang kompensasip-ada seluruh jenis layanan

Kemendag sekaligus menginformaikan apabila pelayanan yang diberikan tidak

sesuai dengan standar pelayanan.

Menindaklanjuti hasil temuan sementara tersebut, Sekretariat Jenderal telah

berupaya untuk meningkatkan Indeks Reformasi Birokrasi sehingga nilai akhir yang

diperoleh akan dapat memenuhi target kinerja. Salah satu upaya yang telah

dilakukan adalah menetapkan Quick Wins pada 8 area perubahan, yaitu: Area

Page 26: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

14

Manajemen Perubahan (Bidang Pola Pikir dan Budaya Kerja), Area Penataan

Peraturan Perundang- Undangan, Area Penataan dan Penguatan Organisasi, Area

Penataan Ketatalaksanaan, Area Penataan Sistem Manajemen Sumber Daya

Manusia (SDM) Aparatur, Area Penguatan Area Penguatan Pengawasan, Area

Penguatan Akuntabilitas Kinerja, Area Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, dan

Program Quick Wins).

Gambar 3-2 Delapan Area Perubahan Reformasi Birokrasi

Selain itu, upaya peningkatan kualitas pelaksanaan reformasi birokrasi di

Kementerian Perdagangan didukung dengan proses monitoring dan evaluasi

(monev) secara internal dan eksternal. Monev secara internal dilakukan melalui

pemantauan terhadap rencana kerja (working plan) yang ditindaklanjuti melalui

kegiatan-kegiatan perbaikan reformasi birokrasi di setiap area perubahan dan

program quick wins serta Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi

(PMPRB) yang didasarkan pada PermenPANRB Nomor 26 Tahun 2020 tentang

Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah. Monev yang dilakukan

secara eksternal diawasi oleh KemenPANRB sebagai evaluator eksternal.

Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dimaksud, digunakan sebagai instrumen untuk

mengukur tingkat kemajuan pelaksanaan RB instansi. Evaluasi dilakukan

berdasarkan hasil penilaian mandiri pelaksanaan reformasi birokrasi (PMPRB) yang

terdiri dari dua (2) komponen yaitu pengungkit dan hasil. Dalam hal ini Sekretariat

Jenderal melaksanakan fungsinya sebagai penghubung antara Kementerian PAN

dan RB sebagai evaluator dengan seluruh unit di Kementerian Perdagangan.

Rangkaian kegiatan pendukung yang dilakukan dalam mencapai target kinerja

Indeks Reformasi Birokrasi Kementerian Perdagangan Tahun 2020 oleh Sekretariat

Jenderal, antara lain:

Page 27: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

15

1. Pembentukan Tim Pelaksana Reformasi Birokrasi Kementerian Perdagangan,

yang terbagi dalam 8 (delapan) Kelompok Kerja (Pokja) sesuai dengan 8

(delapan) area perubahan Reformasi Birokrasi.

2. Penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Perdagangan Tahun

2020.

3. Koordinasi pelaksanaan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi

(PMPRB).

4. Diadakannya serangkaian rapat koordinasi dengan Pokja dan unit di lingkungan

Kementerian Perdagangan, dengan tujuan untuk memastikan pelaksanaan

reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Perdagangan berjalan sesuai

dengan rencana kerja reformasi birokrasi Kementerian Perdagangan, serta

diharapkan unit dapat menyiapkan bahan evaluasi verifikasi lapangan dan

disertai dengan bukti dukung pelaksanaan Reformasi Birokrasi di masing-

masing unit Eselon I Kementerian Perdagangan.

5. Koordinasi dengan Kementerian PAN dan RB terkait persiapan pelaksanaan

evaluasi penyelenggaraan Reformasi Birokrasi di lingkungan Kementerian

Perdagangan.

Gambar 3-3 Highlight Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Kementerian Perdagangan

Page 28: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

16

Berikut capaian pelaksanaan Reformasi di lingkungan Kementerian Perdagangan

Tahun 2020 yang menjadi dasar pelaporan evaluasi Pelaksanaan Reformasi

Birokrasi:

1. Pokja Manajemen Perubahan

a. Matrik Database Inovasi Kementerian Perdagangan

b. Quick Wins Kementerian Perdagangan

c. Internalisasi Nilai Budaya Kerja ke unit-unit maupun keperwakilan

perdagangan

d. Pembentukan Agen Perubahan dan inovasi-inovasi yang dihasilkan

2. Pokja Deregulasi Kebijakan

a. Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum

b. Aplikasi jdih Kemendag di App Store/mobile application yang dapat diunduh

di App Store

c. Aplikasi “SARAH” (Sistem Administrasi Hukum)

• Merupakan dukungan terhadap pelaksanaan Sistem Pemerintahan

Berbasis Elektronik dan untuk melaksanakan layanan adminstrasi

pemerintahan berbasis elektronik.

• Sarana untuk menyampaikan rancangan peraturan perundang-

undangan dalam rangka pembentukan peraturan perundang-undangan.

• Mengurangi rancangan peraturan perundang-undangan dalam bentuk

hardcopy.

• Mengurangi kontak fisik dalam kondisi pandemi covid-19

d. Deregulasi Kebijakan Perizinan

e. Untuk pelaksanaan simplifikasi regulasi, dalam laman jdih.kemendag.go.id

sudah dapat dilihat secara langsung grafik pelaksanaan simplifikasi

peraturan perundang-undangan di Kementerian Perdagangan.

3. Pokja Penataan dan Penguatan Organisasi

a. Peta jabatan dengan organisasi yang sederhana dan sudah dihitung JF

bidang perdagangan untuk mendukung pencapaian target-target organisasi

b. Penyederhanaan organisasi sudah dilakukan dan dijadikan sebagai Quick

Wins Mandatory

c. Telah disusun desain organisasi yang sesuai dengan rencana strategis

d. Telah dilakukan penyederhanaan tingkat struktur organisasi.

Penyederhanaan birokrasi menjadi 2 level sesuai arahan Presiden baik

dalam STO organik maupun UPT

e. Telah dilakukan pengalihan jabatan structural ke jabatan fungsional sesuai

kriteria unit organisasi yang berpotensi dialihkan

f. Melakukanpengalihanjabatan Administrasi ke JF secara bertahap

g. Membuat mekanisme hubungan dan koordinasi antara JPT dan JFT pada

STO yang baru

Page 29: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

17

h. Telah ditetapkan peta jabatan dan beban kerja sesuai dengan struktur

organisasi baru yang lebih lincah dan fleksibel

i. Membuat 5 JF baru dibidang perdagangan agar amanat Presiden dapat

dilaksanakan dengan baik di Kemendag sesuai Visi dan Misi Pemerintah

j. Telah dilakukan evaluasi yang bertujuan untuk menilai ketepatan fungsi dan

ketepatan ukuran organisasi

• Melakukan evaluasi terhadap tugas dan fungsi agar selaras dengan visi

dan misi organisasi setiap unit Eselon I yang ada

• Melakukan Evaluasi terhadap UPT yang ada di Kementerian

Pedagangan

4. Pokja Penataan Tatalaksana

a. Telah ditetapkan proses Bisnis Kementerian Perdagangan sesuai dengan

Rencana Strategis dan tugas dan fungsi unit kerja

b. Telah dilakukan evaluasi SOP makro sesuai dengan kebijakan dan tugas dan

fungsi unit

c. Indeks SPBE Kementerian Perdagangan 3,25 dengan kategori Baik

d. Implementasi E-Government/SPBE

• Keputusan Menteri Perdagangan RI Nomor 577 tahun 2020 tentang

Pembentukan Komite Pengarah TIK Kemendag tahun 2020

• Keputusan Sekjen Kemendag Nomor 277 tahun 2020 tentang

Pembentukan Tim Evaluator Internal SPBE di Lingkungan

Kemendagtahun 2020

• Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 46/M-

Dag/Per/7/2017 tentang Penyelenggaraan Teknologi Informasi Dan

Komunikasi di Lingkungan Kementerian Perdagangan

• Master Plan TIK Kemendag tahun 2020-2024, yang selaras dengan

pedoman SPBE.

• Pedoman Teknis Standar Spesifikasi Perangkat Keras TIK 2020

e. Implementasi SPBE dalam layanan internal, seperti:

• Aplikasi TNDE yang dibuat secara mobile agar mudah diakses dimana

pun berada. Bedanya dengan TNDE berbasis Webisite. TNDE mobile

hanya untuk membaca disposisi surat serta melaporkan progress dari

disposisi surat tersebut.

• Aplikasi SARAH

• Intranet Kementerian Perdagangan yang merupakan aplikasi layanan

internal yang dapat diakses pegawai meliputi Pelayanan Data, TIK,

Kepegawaian dan Keuangan, dll

• SIASN Mobile, Presensi Kehadiran Secara Online dan Real-Time

dengan Teknologi Geo Tag Location

• Aplikasi “E-Office” (Tata Naskah Dinas Elektronik), mendukung

penggunaan Tanda TanganElektronik

• E-SPPD, Sistem PerjalananDinas di internal Kementerian Perdagangan

Page 30: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

18

• Kudagang, untuk media pendidikan dan pelatihan daring dan uji

kompetensi teknis JF (sistem CAT)

• E-SIMPPEL, Pelaporan kinerja Perwakilan Perdagangan di LN.

f. Keterbukaan Informasi Publik

• Saluran Pelayanan InfomasiPublik Kementerian Perdagangan by mobile

sistem, bisa melalui:

• Telepon dan Whatsapp

• Email

• Media Sosial

• Meja Informasi PPID Kemendag

• Aplikasi SP4N LAPOR! Website: https://www.lapor.go.id/

• Portal PPID Kemendag melalui http://ppid.kemendag.go.id

• Content Management System (CMS), melalui Menu “KONTAK

KAMI” pada https://kemendag.go.id

• Aplikasi PPID Kemendag Mobile

• Inovasi PPID Kemendag: PPID Kemendag Mobile

Aplikasi PPID mobile berbasis aplikasi android memuat layanan

informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala,

informasi yang wajib diumumkan secara serta merta, dan informasi yang

wajib tersedia setiap saat. Selain itu aplikas iini memungkinkan

masyarakat melakukan permohonan informasi dan mengakses berita

seputar PPID Kementerian Perdagangan.

• Mekanisme keterbukaan informasi publik, Setiap pelayanan informasi

yang masuk ke Kementerian Perdagangan akan dilayani secara

langsung maupun dengan mekanisme PPID

• Pada Tahun 2020 Kementerian Perdagangan menerima peringkat kedua

dalam Anugerah Keterbukaan Informasi dengankategori Badan Publik

“Menuju Informatif” di Istana Wakil Presiden RI,

• Pada tahun 2020, Komisi Informasi Pusat melakukan Monitoring dan

Evaluasi Keterbukaan Informasi Publik.

5. Pokja Penataan Sistem Sumber Daya Aparatur

a. Pengembangan Pegawai Berbasis Kompetensi

• Telah dilakukan asesmen pegawai untuk seleksi calon JPT, Perwadag

dan pemetaan yang dilakukansecara bertahap mulai dari administrator

• Telah dilakukan pengembangan pegawai berbasis kompetensi sesuai

dengan rencana dan kebutuhan pengembangan kompetensi

• Telah dilakukan monitoring dan evaluasi pengembangan pegawai

berbasis kompetensi secara berkala

• Telah dilakukan uji kompetensi bagi calon JF bidang perdagangan guna

pemetaan kompetensi teknis atau manajerial

Page 31: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

19

• Telah dilakukan ases menuntuk proses penataan SDM:

- Asesmen bagi pegawai mutasi ke kelas yang lebih tinggi

- Asesmen bagi pegawai dari K/L lain yang pindah ke kementerian

Perdagangan

• Telah disiapkan kebijakan internal untuk pelaksanaan manajemen

talenta berupa SE Nomor 16.1 Tahun 2020 tetang pelaksanaan

manajemen talenta PNS di lingkungan Kementerian Perdagangan

b. Perencanaan Kebutuhan Pegawai sesuai dengan Kebutuhan Organisasi

• Telah disusun peta jabatan berdasarakan Permendag Ortaker yang telah

disederhanakan

• Telah disusunnya kebutuhan pegawai berdasarkan peta jabatan struktur

organisasi yang simple dengan JF bidang Perdagangan

• Telah dilakukan Perhitungan formasi jabatan yang menunjang kinerja

utama organisasi

• Telah dilakukan Perhitungan kebutuhan pegawai sesuai kebutuhan

organisasi

c. Proses Penerimaan Pegawai Transparan, Objektif, Akuntabel, Dan Bebas

KKN

• Pengumuman Penerimaan, persyaratan, dan hasil seleksi

diinformasikan kepada masyarakat secara luas

d. Indeks Profesionalisme ASN

• Indeks Profesionalisme ASN Kementerian Perdagangan untuk tahun

2020 telah diperbaharui data pegawainya dan dilakukan rekon data

SIPEG dengan data SAPK BKN

• Penetapan Kinerja Individu tertelusur sesuai dengan target organisasi

• Telah disusun SKP Tahunan, Bulanan, dan Harian dalam sistem online

SKP

• Telah dilakukan monitoring dan evaluasi

• Telah dilakukan pengukuran kinerja individu secara berkala

e. Pemanfaatan Laporan Kinerja Harian selama Work From Home (WFH)

• Laporan hasil kinerja harian akan mempengaruhi nilai capaian bulanan

pegawai

f. Penegakan Aturan Disiplin/Kode Etik/Kode Perilaku Pegawai

• PemberianPenghargaan Satya Lencana

• Penegakan PP 53/2010

g. Sistem Informasi Kepegawaian

• Pemutakhiran E-SIASN

• Absensi online bagi pegawai WFH

• Aplikasi Beasiswa

Page 32: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

20

6. Pokja Penataan Akuntabilitas

a. Pemetaan Tujuan dan Sasaran Strategis

b. Review Indikator Kinerja Unit Kerja

• Pada bulan September 2020, Tim Inspektorat Jenderal melakukan

pendampingan dan reviu atas Perjanjian Kinerja Unit Kerja di lingkungan

Kementerian Perdagangan.

• Hasil reviu tersebut adalah rekomendasi perubahan/revisi Indikator

Kinerja yang digunakan pada Perkin di lingkungan Kemendag, sehingga

menjadi lebih relevan dan cukup untuk merepresentasikan keberhasilan

unit kerja di lingkungan Kemendag.

• Perbaikan indikator kinerja hasil reviu diadopsi dalam penyusunan

Renstra Unit Kerja Eselon I Tahun 2020-2024 dan Perjanjian Kinerja

Tahun 2021.

• Progress dan bukti dukung perbaikan indikator kinerja yang telah

dilakukan (matriks semula-menjadi) dapat dilihat pada tautan dokumen

SAKIP masing-masing Eselon I yang ada di Slide sebelumnya (sebagai

contoh Matriks Perbaikan Indikator Kinerja Setjen).

c. Mekanisme Monitoring Dan Evaluasi Kinerja

Aplikasi e-Monitoring Online Kementerian Perdagangan dirancang untuk

mengakomodir kebutuhan pengumpulan data dan pemantauan kinerja

sasaran strategis, program, kegiatan dan output, serta mensinkronisasi data

tersebut dengan capaian kinerja anggaran. (http://emon.kemendag.go.id/)

• Dashboard RealisasiAnggaran

• Dashboard Evaluasi Kinerja Anggaran

• Sinkronisasi Data IKU & RKA-K/L

• Entri Data Capaian Kinerja Eselon II Per Triwulan

• Monitoring Capaian IKU Eselon II Per Triwulan

7. Pokja Penguatan Pengawasan

a. Penetapan Peta Resiko dalam SPIP

b. Implementasi bentuk pengawasan d Kementerian Perdagangan

c. Penanganan Benturan Kepentingan di Kementerian Perdagangan

d. Pengusulan 4 unit dalam Zona Integritas, yaitu:

• BBPPEI

• Direktorat Metrologi

• Pusdiklat Perdagangan

• Dit. Standardisasi dan Perlindungan Mutu

e. SOP Makro Pengaduan Masyarakat

f. Sistem Penanganan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N) LAPOR!

adalah sistem yang terintegrasi dalam pengelolaan pengaduan secara

berjenjang pada setiap penyelenggara dalam kerangka system informasi

pelayanan publik. Sistem ini dikelola oleh Kementerian Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, serta diawasi oleh Kantor Staf

Page 33: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

21

Presiden dan Ombudsman Republik Indonesia, dan dapat diakses melalui

tautan: https://www.lapor.go.id

8. Pokja Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

a. Perbaikan sarana pelayanan seperti ruang tunggu, system antrian, ruang

konsultasi, dan sarana pengaduan.

b. Pelayanan publik di Ditjen Perdagangan Luar Negeri telah beralih ke e-

goverment (website ditjendaglu, e-ska, inatrade, system manajemen blanko

on-line)

c. Pelayanan perizinan sudah terintegrasi dengan OSS

d. Pelayanan publik dalam menghadapi masa pandemic

• UPTP I – perdagangan luar negeri melayani konsultasi daring terkait

pelayanan perizinan melalui media whatsapp atau website inatrade

• Kegiatan/ program penyebaran informasi (forum group discussion, public

hearing, oral hearing, sosialisasi, seminar, dll) dilakukan melalui media

elektronik seperti youtube live, zoom, dll;

• Koordinasi internal/eksternal selama dalam masa pandemic dilakukan

melalui media elektronik (via zoom) atau mix antarafisik dan media

elektronik

• Penugasan personel disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku dan

mengutamakan protokol kesehatan.

IK 2: Nilai Hasil Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah berpedoman pada Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 12 tahun

2015 tentang pedoman Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (SAKIP). Tujuan dari pelaksanaan evaluasi SAKIP untuk menilai

tingkat akuntabilitas kinerja atau pertanggungjawaban atas hasil (outcome) terhadap

penggunaan anggaran dalam rangka mewujudkan pemerintah yang berorientasi

kepada hasil (result oriented goverment) serta memberikan saran perbaikan.

Terdapat 4 komponen penilaian dalam evaluasi SAKIP dengan bobot yag berbeda,

yaitu:

1. Perencanaan Kinerja (Bobot 30%);

2. Pengukuran Kinerja (Bobot 25%);

3. Pelaporan Kinerja (Bobot 15%);

4. Evaluasi Internal (Bobot 10%);

5. Capaian Kinerja (Bobot 20%).

Meski di masa pandemi COVID-19 yang membatasi kegiatan perkantoran, kegiatan

evaluasi SAKIP Kementerian Perdagangan masih tetap dijalankan dengan metode

virtual. Pada tahun 2020, periode pelaksanaan Evaluasi SAKIP oleh Tim Evaluator

Kementerian PAN dan RB dilaksanakan selama 30 (tiga puluh) hari kerja mulai

tanggal 12 Oktober 2020. Hingga saat laporan ini disusun nilai akhir evaluasi SAKIP

Page 34: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

22

Kemendag belum ditetapkan oleh Kementerian PAN-RB, namun berdasarkan hasil

sementara Kementerian Perdagangan diprediksi memperoleh nilai 73,50 atau

predikat BB. Apabila dibandingan dengan tahun sebelumnya ini merupakan

penurunan, meskipun hanya kurang dari 1 poin (menurun 0,84 nilai). Nilai 73,50

masih dikategorikan Predikat BB, sehingga jika dibandingkan dengan target

Perjanjian Kinerja Setjen Tahun 2020, yaitu Predikat A dengan nilai minimal 80, maka

persentase capaian kinerja Nilai Evaluasi SAKIP Kemendag adalah 91,88%. Nilai

Hasil Evaluasi SAKIP tersebut juga masih bersifat sementara dikarenakan baru

disampaikan oleh Tim Evaluator Kementerian PAN-RB secara lisan pada sela-sela

pertemuan rapat koordinasi. Sehingga, Sekretariat Jenderal masih berkesempatan

untuk melakukan upaya-upaya perbaikan untuk meningkatkan nilai akhir hasil

Evalausi SAKIP Kementerian Perdagangan.

Meskipun nilai sementara Evaluasi SAKIP Kemendag Tahun 2020 mengalami sedikit

penurunan, secara umum hasil Evaluasi SAKIP Kemendag dari tahun ke tahun

cenderung stabil. Rincian perkembangan nilai SAKIP Kemendag selama 5 tahun

terakhir adalah sebagai berikut:

Tabel 3-1 Perkembangan Nilai Hasil Evaluasi SAKIP Kementerian Perdagangan

Tahun 2016-2020

Sumber: Hasil Evaluasi SAKIP oleh Kementerian PAN-RB

Dalam rangka menjamin kualitas penyelenggaraan SAKIP di lingkungan

Kementerian Perdagangan, pada tahun 2020 Sekretariat Jenderal telah

melaksanakan rangkaian kegiatan pendukung, diantaranya adalah:

1. Penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2019 (pada tingkat Kementerian, Eselon I,

dan Eselon II).

2. Penyusunan Rencana Strategis Tahun 2020-2024 pada tingkat Kementerian dan

seluruh unit Eselon I.

73,38

73,04

74,04

74,34

73,5

2016 2017 2018 2019 2020*

Page 35: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

23

3. Penyusunan Perjanjian Kinerja Tahun 2020 (pada tingkat Kementerian, Eselon I,

dan Eselon II).

4. Penyusunan Laporan Triwulanan Tahun 2020 dan Pengukuran Pencapaian

Kinerja pada tingkat Kementerian dan Eselon I.

5. Pemantauan Kinerja Secara Elektronik, baik melalui aplikasi E-Monitoring Online

Kemendag maupun website SMART Kemenkeu.

6. Evaluasi SAKIP Internal yang dilakukan APIP Kementerian Perdagangan.

7. Pada TA 2020, Pemerintah melakukan pemotongan anggaran K/L dalam rangka

penanganan pandemi COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Dengan

adanya kebijakan tersebut, Sekretariat Jenderal mengkoordinasikan refocusing

dan realokasi anggaran di Kementerian Perdagangan dengan meningkatkan

efisiensi anggaran dan efektivitas program/kegiatan, sehingga target indikator

kinerja tetap dapat terpenuhi.

Berdasarkan hasil evaluasi Tim Evaluator Kementerian PAN-RB masih ditemukan

sejumlah catatan atas pelaksanaan SAKIP di Kementerian Perdagangan yang

menyebabkan target kinerja tahun 2020 untuk sementara ini belum tercapai,

diantaranya adalah:

1. Penggambaran kinerja dan indikator kinerja pada tingkat unit kerja yang

ditetapkan belum sepenuhnya memenuhi kriteria terukur, relevan, dan cukup.

2. Perjanjian kinerja belum sepenuhnya menjanjikan kinerja atau kondisi terukur

yang seharusnya terjadi pada satu periode. Hal ini dikarenakan sebagian unit

kerja belum menyajikan target kinerja pada periode tertentu.

3. Penjenjangan kinerja antar level jabatan belum sepenuhnya sesuai dengan

levelnya, sehingga belum tampak hubungan kausalitas antar level jabatan untuk

mencapai kinerja utama instansi.

4. Aplikasi monitoring dan evaluasi yang ada di Kemendag sudah berjalan, namun

monev yang dilakukan lebih banyak terkait dengan realisasi penganggaran

belum sepenuhnya memberikan informasi sejauh mana progress kinerja yang

ada di unit teknis.

5. Evaluasi akuntabilitas kinerja yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal belum

mampu mendorong adanya perbaikan penerapan kinerja di unit kerja.

6. Evaluasi progam yang dilakukan sebatas menilai capaian pelaksanaan dan

penyerapan anggaran belum berprinsip pada efektivitas dan efisiensi dari

program yang dimiliki.

Menindaklanjuti hasil temuan sementara Tim Evaluator Kementerian PAN-RB,

Sekretariat Jenderal telah berkoordinasi dengan Inspektorat Jenderal dan seluruh

Unit Eselon I untuk memperbaiki dokumen-dokumen SAKIP di lingkungan

Kementerian Perdagangan, diantaranya adalah:

1. Seluruh IK (indikator kinerja) pada dokumen-dokumen SAKIP (Renstra, Formulir

IKU, dan Perjanjian Kinerja) sudah diperbaiki dan diselaraskan dengan mengacu

Page 36: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

24

pada hasil evaluasi SAKIP dan prinsip-prinsip dalam RSPP (Redesain Sistem

Perencanaan dan Penganggaran).

2. Revisi Perjanjian Kinerja Tahun 2020 di lingkungan Kementerian Perdagangan

sesuai dengan hasil evaluasi SAKIP pada bulan Oktober 2020. Hal ini

mengakibatkan perubahan (revisi) Perjanjian Kinerja pada tahun 2020 telah

dilakukan sebanyak 2 (dua) kali dalam satu periode tahun anggaran. Dimana

sebelumya revisi juga dilakukan pada bulan Juni 2020 untuk mengadopsi target-

target kinerja pada Rencana Strategis Kementerian Perdagangan Tahun 2020-

2024 dan mengantisipasi realokasi/refocussing anggaran sebagai dampak

penanganan COVID-19.

3. Seluruh Unit Eselon I Kemendag menyusun Rencana Strategis Tahun 2020-2024

Tingkat Unit Eselon I.

4. Menyusun Perjanjian Kinerja Tahun 2021 dan Laporan Kinerja Tahun 2020 di

lingkungan Kementerian Perdagangan (tingkat K/L, Unit Eselon I dan II) dengan

memperhatikan performance cascade untuk setiap tingkatan unit kerja.

5. Menyusun Rencana Aksi dalam rangka Revisi Permendag Nomor 46 Tahun 2020

tentang Rencana Strategis Kementerian Perdagangan Tahun 2020-2024

terutama berkaitan dengan indicator kinerja dan kesesuaian target-target kinerja

dengan perkembangan/kondisi terkini.

6. Menyusun Rencana Aksi dalam rangka Revisi Kepmendag Nomor 794 Tahun

2015 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen SAKIP di Lingkungan

Kementerian Perdagangan dengan memperhatikan kebijakan-kebijakan terkini

terkait SAKIP.

7. Menyusun Rencana Aksi dalam rangka penyempurnaan aplikasi monitoring dan

evaluasi kinerja. Rencana pengembangan aplikasi e-Monitoring Kemendag ke

depan akan lebih difokuskan pada pemantauan dan pengukuran kinerja sesuai

dengan target di dokumen SAKIP. Sedangkan monev anggaran akan dikerjakan

dengan aplikasi lain dari Kementerian Keuangan (Sistem Monitoring Anggaran

Terpadu/SMART). Selain itu, akan diupayakan proses integrasi antara

pengukuran kinerja pada dokumen SAKIP dengan Sasaran Kerja Pegawai.

8. Dokumen-dokumen SAKIP yang telah disusun atau diperbaiki diunggah pada

website resmi Kemendag atau Eselon I agar dapat diakses oleh publik.

Melalui perbaikan-perbaikan yang telah dan sedang dilakasanakan oleh Sekretariat

Jenderal, nilai akhir hasil evaluasi SAKIP Kementerian Perdagangan diharapkan dapat

meningkat lebih baik daripada tahun sebelumnya atau bahkan dapat mencapai target

nilai 80 atau predikat A sesuai dengan target pada Perjanjian Kinerja Tahun 2020.

Page 37: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

25

Sasaran Program 2: Meningkatnya Kapabilitas Kinerja Organisasi Kementerian Perdagangan

yang Inovatif dan Responsif

NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

(1) (2) (3) (3) (4)

3 Nilai Capaian Kinerja Organisasi Nilai 90 94,05 104,5 %

IK 3: Nilai Capaian Kinerja Organisasi

Nilai Capaian Kinerja Organisasi Kementerian Perdagangan Tahun 2020 ditentukan

oleh Nilai Kinerja Anggaran sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Menteri

Keuangan Nomor 118/KMK.02/2021 tentang Penetapan Kementerian

Negara/Lembaga yang diberikan Penghargaan Atas Kinerja Anggaran Kementerian

Negara/Lembaga Tahun Anggaran 2020. Pengukuran Nilai Kinerja Anggaran itu

sendiri merupakan gabungan dari 2 (dua) komponen penilaian, yaitu: nilai SMART

(Sistem Monitoring Anggaran Terpadu) dengan bobot 60 persen dan nilai IKPA

(Indikator Kinerja Pelaksanaan Angggaran) dengan bobot 40 persen. Berdasarkan

KMK Nomor 118 Tahun 2021, Kementerian Perdagangan memperoleh Nilai Kinerja

Anggaran TA 2020 sebesar 94,05 dengan kategori “SANGAT BAIK” serta berhasil

menduduki peringkat 9 dari 16 Kementerian Negara/Lembaga (K/L) dengan kategori

pagu anggaran sedang. Dengan nilai kinerja tersebut, Sekretariat Jenderal telah

berhasil melampaui target nilai 90 dalam Perjanjian Kinerja TA 2020 dengan

persentase capaian 104,5 persen.

Meskipun pengukuran nilai SMART dan IKPA masing-masing sudah dilakukan dari

tahun 2017 dan 2018, penetapan Nilai Kinerja Anggaran (NKA) sebagai Nilai Capaian

Kinerja Organisasi yang merupakan Indikator Kinerja Program Sekretariat Jenderal

baru dilakukan pada tahun 2020 sehingga tidak terdapat pembandingan dengan data

kinerja tahun sebelumnya.

Pertimbangan menggunakan NKA sebagai Nilai Kinerja Organisasi Kementerian

Perdagangan disebabkan oleh karaker NKA itu sendiri yang cukup representatif dan

komprehensif dalam melakukan penilaian kinerja meliputi berbagai aspek, mulai dari

pengelolaan keuangan, penyerapan anggaran, konsistensi, efisiensi, hingga

efektivitas capaian output dan Indikator Kinerja Utama (IKU). NKA juga merupakan

salah satu komponen dalam penetapan besaran tunjangan kinerja bagi pegawai

Kementerian Perdagangan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri

Perdagangan Nomor 108 Tahun 2017 tentang Penerapan Jam Kerja dan Pedoman

Pembayaran Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Perdagangan.

Page 38: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

26

Nilai SMART

Pengukuran nilai SMART dilakukan berdasarkan hasil Evaluasi Kinerja Anggaran

(EKA) sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214 Tahun

2017 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja

dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga. Penilaian EKA/SMART dilakukan

secara berjenjang pada 3 (tiga) tingkatan, yaitu: Satker; Eselon I; dan K/L. Nilai akhir

EKA Kementerian Perdagangan sebagaimana dipantau melalui website aplikasi

SMART adalah 97,01 dengan predikat “SANGAT BAIK”.

Gambar 3-4 Nilai Capaian Sasaran Strategis dan Rata-rata Nilai EKA Eselon I Kementerian Perdagangan Tahun 2020

Sumber: Diolah dari SMART Kementerian Keuangan (http://monev.anggaran.kemenkeu.go.id/smart)

Nilai SMART Kementerian Perdagangan tahun 2020 sebesar 97,01 menunjukkan

peningkatan 3,30 persen dibandingkan nilai SMART tahun lalu, yaitu 93,91.

Perkembangan nilai SMART Kementerian Perdagangan selama 5 tahun terakhir

menunjukkan tren positif. Peningkatan nilai SMART secara drastis terjadi pada tahun

2017 dan 2018, dimana masing-masing mencatatkan peningkatan 16,28% dan

11,67%. Hal ini dikarenakan pada periode tersebut Sekretariat Jenderal melakukan

sosialisasi dan pendampingan pengisian aplikasi SMART secara gencar sehingga

terjadi peningkatan kepatuhan dan kesadaran dari unit-unit kerja untuk melaporkan

capaian kinerja output, indikator kinerja dan anggaran melalui aplikasi SMART.

Pengukuran Nilai Evaluasi Kinerja Anggaran (EKA) Kementerian Perdagangan

diatas merupakan gabungan dari dua komponen penilaian, yaitu: Capaian Sasaran

Strategis (Aspek Manfaat) dan Rata-rata Nilai Evaluasi Kinerja Anggaran Eselon I

dengan bobot sama besar masing-masing 50%. Nilai komponen-komponen tersebut

pada tahun 2020 adalah sebagai berikut:

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

CSS Rata2 NKA Eselon I

100

94,02

Page 39: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

27

a. Aspek Manfaat/Capaian Sasaran Strategis (CSS) dengan nilai 100 yang

diperoleh dari rata-rata persentase capaian seluruh Indikator Kinerja Utama di

tingkat Kementerian.

b. Rata-rata Nilai Evaluasi Kinerja Anggaran Eselon I dengan nilai 94,02.

Komponen Nilai EKA Eselon I terdiri dari 2 (dua) unsur, yaitu: (1) Nilai Kinerja

Manfaat dan Implementasi; serta (2) Rata-rata nilai kinerja satker, dengan bobot

masing-masing 50 persen. Nilai Kinerja Manfaat dan Implementasi terbagi lagi

ke dalam 2 (dua) aspek penilaian, yaitu: Aspek Manfaat Sasaran Program dan

Aspek Implementasi dengan bobot masing-masing 66,7 persen dan 33,3 persen.

Gambar 3-5 Rata-rata Nilai Evaluasi Kinerja Anggaran Per Unit Eselon I Kementerian Perdagangan Tahun 2020

Sumber: Diolah dari SMART Kementerian Keuangan (http://monev.anggaran.kemenkeu.go.id/smart)

Nilai Kinerja Aspek Manfaat Capaian Sasaran Program merupakan rata-rata

persentase capaian seluruh Indikator Kinerja Program di tingkat Eselon I.

Sementara Nilai Aspek Implementasi dan Rata-rata Nilai Kinerja Satker

merupakan gabungan dari 4 (empat) aspek implementasi anggaran, yaitu:

Capaian Keluaran dengan bobot 43,5%; Efisiensi dengan bobot 28,6%;

Konsistensi Penyerapan Anggaran terhadap Perencanaan dengan bobot 18,2%,

serta Penyerapan Anggaran dengan bobot 9,7%.

86

88

90

92

94

96

98

Bappeti ditjenPpi

Bp3 DitjenPKTN

Itjen Ditjenpen

ditjendaglu

ditjenpdn

setjen

Series1 97,94 97,25 96,16 94,99 94,56 94,47 90,56 90,19 90,1

Page 40: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

28

Gambar 3-6 Bagan Proporsi dan Unsur Nilai Evaluasi Kinerja Anggaran/SMART

Sumber: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214 Tahun 2017

Dalam rangka menjamin kualitas kinerja anggaran di Kementerian Perdagangan,

Sekretariat Jenderal secara berkala (triwulanan) melakukan rapat koordinasi secara

virtual untuk melakukan pendampingan teknis pengisian aplikasi SMART dengan

mengundang seluruh satker Kementerian Perdagangan, termasuk Satker Perangkat

Daerah (SKPD) penerima Dana Dekonsentrasi (SKPD Provinsi) dan Tugas

Pembantuan (SKPD Kabupaten/Kota).

Nilai IKPA

Selain nilai evaluasi kinerja anggaran, Sekretariat Jenderal juga memantau

perkembangan nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA). IKPA adalah

indikator yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan selaku Bendahara Umum

Nasional (BUN) untuk mengukur kualitas pelaksanaan anggaran belanja

Kementerian Negara/Lembaga dari sisi kesesuaian terhadap perencanaan,

efektivitas pelaksanaan anggaran, efisiensi pelaksanaan anggaran, dan kepatuhan

terhadap regulasi.

Tujuan Pengukuran Kinerja dengan IKPA antara lain:

a. Kelancaran Pelaksanaan Anggaran (Pembayaran / Realisasi Anggaran,

Penyampaian Data Kontrak, Penyelesaian Tagihan, SPM yang Akurat, Kebijakan

Dispensasi SPM).

b. Mendukung Manajemen Kas (Pengelolaan UP/TUP, Revisi DIPA, Renkas/RPD,

Deviasi Halaman III DIPA, Retur SP2D).

c. Meningkatkan Kualitas Laporan Keuangan (LKKL/LKPP) Penyampaian LPJ

Bendahara dan Penyelesaian Pagu Minus Belanja.

Page 41: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

29

d. Panduan penilaian berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 195 Tahun

2018 tentang Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Belanja

Kementerian Negara/Lembaga.

Komponen penilaian IKPA terdiri dari 13 unsur dengan bobot yang berbeda-beda.

Ke-13 unsur penilaian IKPA tersebut adalah:

Tabel 3-2 Bobot Penilaian IKPA

Sumber: Peraturan Menteri Keuangan Nomor 195 Tahun 2018

Berbagai dukungan dan hambatan dihadapi oleh Sekretariat Jenderal dalam rangka

peningkatan kualitas pelaksanaan anggaran, diantaranya adalah:

Faktor Pendukung:

- Dengan adanya pengukuran kinerja melalui IKPA maka akan terjamin tercapainya

keluaran/output (output delivery).

- Membantu para pimpinan ataupun KPA dalam mengambil keputusan manajerial

untuk mempercepat kinerja pengelolaan keuangan yang menjadi salah satu factor

pendukung tercapainya kinerja teknis.

Faktor Penghambat:

- Penyampaian Data Kontrak yang masih belum tepat waktu.

- Pengelolaan UP yang masih belum sesuai.

- Masih kurang cermatnya SPM yang disampaikan sehingga masih banyak terdapat

kesalahan.

- Kurangnya pemahaman pengelola terhadap mekanisme pencairan,

NO INDIKATOR BOBOT 2018 BOBOT 2019 BOBOT 2020

1 Penyerapan Anggaran 20% 20% 15%

2 Data Kontrak 15% 15% 15%

3 Penyelesaian Tagihan 15% 15% 12%

4 Konfirmasi Capaian Output - - 10%

5 Pengelolaan UP dan TUP 10% 10% 8%

6 Revisi DIPA 5% 5% 5%

7 Deviasi Halaman III DIPA 5% 5% 5%

8 LPJ Bendahara 5% 5% 5%

9 Renkas 5% 5% 5%

10 Kesalahan SPM 6% 6% 5%

11 Retur SP2D 6% 6% 5%

12 Pagu Minus 5% 5% 5%

13 Dispensasi SPM 5% 5% 5%

Page 42: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

30

- Masih terdapat perencanaan kegiatan yang kurang memadai yang ditandai

dengan masih banyaknya pengajuan usulan revisi anggaran.

- Adanya pandemi COVID-19 sejak Maret 2020.

Untuk peningkatan kualitas pelaksanaan anggaran yang diukur melalui nilai IKPA,

Sekretariat Jenderal melakukan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran

melalui rapat koordinasi setiap bulan dengan Sekretaris Unit Eselon I dan Eselon II

di lingkungan Sekretariat Jenderal.

Tabel 3-3 Capaian Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) Kementerian Perdagangan Tahun 2020

Sumber: Hasil Evaluasi Pelaksanaan Anggaran (EPA) oleh Kementerian Keuangan

Nilai IKPA Kementerian Perdagangan pada tahun 2020 adalah 91,27. Nilai tersebut

menunjukkan peningkatan dibandingkan nilai IKPA pada tahun 2018 dan 2019,

masing-masing sebesar 90,25 dan 90,46.

Gambar 3-7 Perkembangan Nilai IKPA Kementerian Perdagangan Tahun 2018 – 2020

Sumber: Hasil Evaluasi Pelaksanaan Anggaran (EPA) oleh Kementerian Keuangan

90,25

90,46

91,27

2018 2019 2020

Page 43: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

31

Sasaran Program 3: Meningkatnya Kepuasan dan Kepercayaan Stakeholders

NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

(1) (2) (3) (4) (5)

4 Indeks Hasil Monev Keterbukaan Informasi Publik Informatif (90-100)

Menuju

Informatif

(89,35)

99,28%

5 Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan

Publik

A (88,31-100)

B

(82,59) 93,53%

6 Opini BPK Terhadap Laporan Keuangan Kementerian

Perdagangan Opini WTP WTP 100%

IK 4: Indeks Hasil Monev Keterbukaan Informasi Publik

Monitoring dan Evaluasi (monev) Keterbukaan Informasi Badan Publik

diselenggarakan setiap tahun oleh Komisi Informasi Pusat (KI Pusat) untuk

mengetahui pelaksanaan keterbukaan informasi publik sebagaimana amanat

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

Monev dilakukan terhadap 7 (tujuh) kategori badan publik, yaitu kementerian,

pemerintah provinsi, lembaga negara, dan lembaga pemerintah non-kementerian

(LN/LPNK), lembaga non-struktural, badan usaha milik negara (BUMN), perguruan

tinggi negeri, dan partai politik.

Monev keterbukaan informasi public dilakukan untuk mengukur kualitas tata kelola

pemerintahan yang baik (good governance) yang selama ini dilakukan oleh badan

publik. Pengukuran tersebut dilakukan melalui serangkaian perumusan parameter

dan metodologi yang berpedoman pada Undang-UndangNomor 14 tahun 2008

tentang Keterbukaan Informasi Publik.

Monev keterbukaan informasi publik bertujuan untuk memantau dan mengevaluasi

keterbukaan informasi publik pada badan publik yang dilaksanakan dalam kurun

waktu satu tahun terakhir. Selain itu, monitoring dan evaluasi ini dimaksudkan untuk

mengidentikasi permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan keterbukaan

informasi publik dan kemudian memberikan umpan balik atas permasalahan

tersebut.

Tahapan Monev Keterbukaan Informasi Publik tahun 2020 terdiri dari 5 (lima)

tahapan:

1. Sosialisasi. Pada sosialisasi ini tim KI Pusat menjelaskan tahapan dan ketentuan

umum pada pelaksanaan monitoring dan evaluasi keterbukaan informasi public

tahun 2020.

2. Pengisian aplikasi. Pengisian dilakukan secara online melalui tautan https://e-

monev.komisiinformasi.go.id/ Badan publik diharuskan melakukan registrasi

terlebih dahulu, setelah itu badan public dapat login dan mengisi kuesioner yang

Page 44: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

32

terdapat pada aplikasi tersebut. Kuesioner terdiri dari 4 (empat) indikator yang

diturunkan menjadi 43 pertanyaan. Indikator tersebut antara lain:

➢ indikator pengembangan website;

➢ pengumuman informasi publik;

➢ pelayanan informasi publik, dan

➢ penyediaan informasi publik. Badan publik menjawab pertanyaan tertutup

berupa “Ya” atau “Tidak” kemudian menyertakan tautan dan atau dokumen

pendukung maksimal 2 MB pada kolom yang tersedia.

3. Verifikasi kuesioner; verifikasi ini dilakukan oleh tim dari KI Pusat setelah badan

public melengkapi dan mengirimkan kuesioner kepada panitia penyelenggara.

4. Presentasi; setelah dilakukan verifikasi oleh Tim Monev KI Pusat, tahapan

selanjutnya adalah presentasi yang dilakukan oleh Atasan PPID Badan Publik

(Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan).

➢ Berbeda dengan tahun sebelumnya, sesi presentasi pada monitoring dan

evaluasi keterbukaan informasi publik tahun ini akan dilakukan secara virtual.

➢ Butir pembahasan presentasi harus menitikberatkan pada inovasi dan

kolaborasi. Komponen Inovasi memperoleh bobot yang tinggi dalam

keseluruhan penilaian aspek presentasi yaitu sebesar 70%, inovasi

mencakup pembahasan inovasi pelayanan informasi public tahun 2020

(dengan bobot 30), inovasi pelayanan informasi publik dalam masa pandemi

COVID-19 (dengan bobot 20), manfaat inovasi bagi masyarakat (dengan

bobot 20), dan strategi inovasi agar efektif dan berkelanjutan (dengan bobot

30).

➢ Sedangkan kolaborasi dengan badan public lainnya atau masyarakat dalam

rangka keterbukaan informasi publik memperoleh bobot 30% dalam

keseluruhan penilaian aspek presentasi. Kolaborasi ini mencakup proses

penyediaan informasi publik, proses pelayanan informasi publik, dan proses

penyebarluasan informasi publik yang masing-masing memperoleh bobot 10.

➢ Sebelum memasuki tahapan presentasi badan publik harus mengirimkan

video terkait pelayanan informasi publik berdurasi 7 menit. Video tersebut

dikirimkan kepada tim penilai presentasi sebelum tahap presentasi. Pada

saat presentasi akan dilakukan pendalaman terhadap video yang telah

dikirimkan.

5. Seminar dan penganugerahan keterbukaan informasi publik; ini merupakan

tahap akhir setelah seluruh rangkaian penilaian dilakukan oleh Tim Monev KI

Pusat.

Page 45: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

33

Penilaian kuesioner pada monitoring dan evaluasi Keterbukaan Informasi Badan

Publik Tahun 2020 yang dilakukan oleh Tim Monev KI Pusat kepada seluruh badan

publik memiliki persentase penilaian sebagai berikut:

a. Indikator Pengembangan Website memperoleh bobot 60 sedangkan Indikator

Pengumuman Informasi Publik memperoleh bobot 40. Untuk dua indikator ini,

persentase keseluruhan penilaiannya adalah 40%.

b. Indikator Pelayanan Informasi Publik memperoleh bobot 40 sedangkan Indikator

Penyediaan Informasi Publik memperoleh bobot 60. Untuk dua indicator ini,

persentase keseluruhan penilaiannya adalah 40%.

c. Setelah proses verifikasi kuesioner oleh Tim Monev Komisi Informasi Pusat. Tim

akan mengundang badan public untuk melakukan presentasi sebagai tahapan

akhir penilaian. Penilaian presentasi ini memiliki persentase 20% dari total

keseluruhan penilaian.

Kualifikasi penilaian terdiri dari:

a. Kategori “Informatif” dengan nilai keseluruhan 90-100

b. Kategori “Menuju informatif” dengan nilai 80-89,9

c. Kategori “Cukup Informatif” dengan nilai 60-79,9

d. Kategori “Kurang Informatif” dengan nilai 40-59,9

e. Kategori “Tidak Informatif” dengan nilai<39,9.

Pada tahap presentasi Monev Keterbukaan Informasi Publik tahun 2020,

Kementerian Perdagangan diwakili oleh Kepala Biro Hubungan Masyarakat selaku

Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID). Presentasi badan publik

dilakukan secara virtual melalui zoom dan terbagi dalam empat sesi yang

berlangsung pada 5 Oktober 2020.

Gambar 3-8 Presentasi Monitoring dan Evaluasi Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020

Berdasarkan monitoring dan evaluasi keterbukaan informasi publik tahun 2020,

Kementerian Perdagangan memperoleh nilai akhir 89,35 atau kategori ‘Menuju

Informatif’. Nilai ini meningkat dari hasil penilaian monev keterbukaan informasi pada

Page 46: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

34

tahun 2019 sebesar 81,88 dan nilai pada tahun 2018 sebesar 32,19 atau kategori

‘Tidak Informatif’.

Tabel 3-4 Hasil Monitoring dan Evaluasi Keterbukaan Informasi Publik Kementerian Perdagangan Periode 2018-2020

Tahun Nilai Kategori

2018 32,19 Tidak Informatif

2019 81,88 Menuju Informatif

2020 89,35 Menuju Informatif

Sumber: Komisi Informasi Pusat

Rincian hasil monitoring dan evaluasi Keterbukaan Informasi Badan Publik Tahun

2020 untuk Kementerian Perdagangan, sebagai berikut:

Tabel 3-5 Perhitungan Nilai Akhir Keterbukaan Informasi Badan Publik Tahun 2020

Nilai Indikator 1 & 2 (40%)

Nilai Indikator 3 & 4 (40%)

Nilai Presentasi (30%)

Nilai Akhir

Kualifikasi

97,50 = 39 1. Pengembangan

website: 60 2. Pengumuman

Informasi: 37,50

87,50 = 35 1. Pelayanan Informasi:

40 2. Penyediaan Informasi:

47,50

76,77 = 15,35 89,35 Menuju Informatif

Pada Monitoring dan Evaluasi (Monev) Keterbukaan Informasi Badan Publik Tahun

2020, hasil penilaian Kementerian Perdagangan untuk indikator “pengembangan

website” dan “pengumuman informasi” naik 31,67 poin menjadi 97,50 dibandingkan

tahun sebelumnya. Kedua indikator tersebut memiliki proporsi 40% dari keseluruhan

penilaian akhir monev keterbukaan informasi.

Kenaikan nilai tersebut dikarenakan Kementerian Perdagangan terus berupaya

mengembangkan website dan aplikasi seluler yang dapat memberikan kemudahan

akses bagi masyarakat untuk mencari informasi dan menyampaikan permohonan

informasi. Selain itu, Kementerian Perdagangan juga konsisten mengumumkan

informasi-informasi publik yang wajib disampaikan setiap saat, secara berkala dan

serta merta sesuai dengan aturan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang

Keterbukaan Informasi Publik.

Penganugerahan Piagam Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2020

Acara seminar dan penganugerahan dilaksanakan pada Rabu, 25 November 2020.

Acara tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya karena dilaksanakan secara virtual

melalui aplikasizoom meeting dan disiarkan secara langsung melalui akun resmi

Youtube Komisi Informasi Pusat. Acara Penganugerahan Keterbukaan Informasi

Publik tahun 2020 dibuka oleh Ketua KI Pusat, I Gede Narayana. Pada kesempatan

tersebut, Wakil Presiden RI, K.H Ma’ruf Amin juga hadir dan menyampaikan

sambutannya. Berdasarkan hasil monev KIP tahun 2020, Kementerian Perdagangan

memperoleh kategori “Menuju Informatif” dengan nilai akhir 89,35.

Page 47: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

35

Gambar 3-9 Piagam Monev Keterbukaan Informasi Publik Kementerian Perdagangan Tahun 2020

Kebijakan dan Kegiatan Pendukung Capaian Indeks Hasil Monev Keterbukaan

Informasi Publik

1. Optimalisasi Layanan Publik Secara Daring

Sekretariat Jenderal selalu mencoba memberikan pelayanan informasi yang

cepat, tepat, dan efektif. Di masa pandemi Covid-19 ini, layanan informasi publik,

khususnya meja informasi secara tatap muka dialihkan menjadi daring. Adapun

kanal pelayanan informasi publik yang dapat dilakukan secara daring adalah

email [email protected], Menu Kontak Kami pada situs web

www.kemendag.go.id, Aplikasi SP4N!-LAPOR, portal PPID Kemendag

(www.ppid.kemendag.go.id), dan direct message (pesan langsung) melalui akun

Instagram @ppidkemendag. Selain saluran tersebut, Sekretariat Jenderal juga

berkoordinasi dengan Ditjen Perdagangan Dalam Negeri dan Ditjen

Perdagangan Luar Negeri yang mengelola layanan Whatsapp Hotline.

2. Sosialisasi Monev Keterbukaan Informasi Publik di Lingkungan Kementerian

Perdagangan

Pada 17 Juli 2020, diadakan rapat sosialisasi Monev Keterbukaan Informasi

Publik secara daring melalui aplikasi zoom meeting yang diikuti oleh perwakilan

Unit Eselon I Kementerian Perdagangan, serta perwakilan Biro dan Pusat di

Lingkungan Sekretariat Jenderal. Rapat dilaksanakan untuk menjawab kuesioner

monev keterbukaan informasi publik, serta meminta data pendukung yang dimiliki

oleh unit untuk melengkapi pengisian kuesioner Monev tahun 2020.

Page 48: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

36

Gambar 3-10 Dokumentasi Sosialisasi Keterbukaan Informasi Publik 2020

3. Bimbingan Teknis Pengelolaan Pengaduan melalui Aplikasi LAPOR SP4N

Pada 26 Agustus 2020, Sekretariat Jenderal menyelenggarakan Bimbingan

Teknis Pengelolaan Pengaduan dengan mengundang Analis Pengaduan dari

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sebagai

narasumber. Bimbingan teknis dilaksanakan secara daring dan diikuti oleh 75

peserta yang merupakan perwakilan dari unit-unit di Kementerian Perdagangan.

4. Pembentukan Tim LAPOR Kementerian Perdagangan

Untuk mendukung pelaksanaan Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan

Publik Nasional – Layanan Aspirasi Dan Pengaduan Online Rakyat (SP4N-

LAPOR!) yang dikelola oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi (Kementerian PANRB), serta diawasi oleh Kantor Staf

Presiden (KSP) dan Ombudsman Republik Indonesia, maka Kementerian

Perdagangan membentuk Tim SP4N-LAPOR! Kementerian Perdagangan yang

tertuang pada Keputusan Menteri Perdagangan (KEPMENDAG) Nomor 665

Tahun 2020 tanggal 7 September 2020 tentang Pembentukan Tim Kooordinasi

Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional – Layanan Aspirasi

dan Pengaduan Online Rakyat di Lingkungan Kementerian Perdagangan.

Kepmendag tersebut menjadi dasar hukum dalam pelaksanaan pengelolaan

pengaduan, khususnya melalui Aplikasi SP4N LAPOR!

5. Workshop Penyusunan Daftar Informasi Publik Kementerian Perdagangan

dalam Rangka Antisipasi Sengketa Informasi Publik

Page 49: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

37

Pada 22 Desember 2020, Sekretariat Jenderal menyelenggarakan Workshop

Penyusunan Daftar Informasi Publik dengan mengundang Tenaga Ahli Komisi

Informasi Pusat. Acara workshop dilaksanakan secara hybrid dengan total

peserta 80 orang. Penyusunan Daftar Informasi Publik Kementerian

Perdagangan merupakan salah satu indikator keterbukaan informasi publik yang

merupakan penilaian Monitoring dan Evaluasi Keterbukaan Informasi Badan

Publik.

Gambar 3-11 Dokumentasi Workshop Penyusunan Daftar Informasi Publik Kementerian Perdagangan Dalam Rangka Antisipasi Sengketa Informasi Publik

6. Verifikasi (Centang Biru) Akun Media Sosial Instagram PPID @ppidkemendag

Pada tanggal 11 November 2020, akun media sosial Instagram PPID

Kementerian Perdagangan (@PPIDKemendag) mendapatkan verifikasi (centang

biru). Terverifikasi berarti profil pemilik telah dikonfirmasi oleh platform media

sosial bahwa itu adalah profil resmi yang dimiliki oleh PPID Kementerian

Perdagangan. Ini sangat berguna untuk memastikan bahwa informasi-informasi

yang disampaikan melalui akun @PPIDKemendag merupakan informasi resmi

dari Kementerian Perdagangan sehingga diharapkan dapat meningkatkan

kepercayaan publik terhadap informasi yang disampaikan melalui saluran ini.

Diharapkan dengan adanyanya verifikasi akun @ppidkemendag, PPID

Kementerian Perdagangan akan semakin konsisten dan efektif dalam

menyampaikan informasi publik ke masyarakat.

Gambar 3-12 Akun Instagram PPID Kemendag @ppidkemendag yang sudah terverifikasi

Page 50: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

38

Dalam pelaksanaan pelayanan informasi publik terdapat beberapa kendala, baik

eksternal maupun internal, antara lain:

1. Rawannya penyebaran COVID-19 secara meluas menyebabkan pelayanan

informasi secara tatap muka dan telepon ditiadakan secara sementara, selain itu

ada beberapa anggaran kegiatan pelayanan informasi dan peningkatan

kompetensi petugas pelayanan yang harus dihapus untuk dialokasikan ke

anggaran penanganan COVID-19;

2. Terbatasnya kemampuan petugas dan ketersediaan peralatan dalam mengolah

informasi publik menjadi konten kreatif.

Adapun beberapa rekomendasi yang dapat dilakukan dalam pelaksanaan pelayanan

informasi publik untuk mendukung Indeks Keterbukaan Informasi Badan Publik di

Kementerian Perdagangan, antara lain:

1. Menyelenggarakan kegiatan peningkatan kompetensi dan bimbingan teknisserta

knowledge sharing bagi petugas layanan informasi secara rutin;

2. Mengembangkan website dan aplikasi pelayanan perizinan dan pelayanan

informasi untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat;

3. Mendorong setiap satuan kerja dan unit pelaksana untuk bertanggungjawab

dalam memenuhi dokumen publik di unit kerja terkait;

4. Rutin melakukan pemutakhiran data dan informasi di situs web agar masyarakat

dapatmencari informasi secara mandiri; dan

5. Melakukan Pengembangan portal PPID Kementerian Perdagangan dan Aplikasi

Mobile PPID Kemendag serta pengelolaan media sosial yang sesuai dengan

kebutuhan masyarakat.

IK 5: Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik

Seiring kemajuan teknologi dan tuntutan masyarakat di era keterbukaan informasi ini,

aparatur pemerintah dituntut untuk melakukan perbaikan pelayanan publik agar

dapat memenuhi harapan masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan oleh

Sekretariat Jenderal dalam memperbaiki standar pelayanan publik di lingkungan

Kementerian Perdagangan adalah melakukan Survey Kepuasan Masyarakat kepada

pengguna layanan. Mengingat karakteristik dari tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal

adalah mendukung pelaksanaan administrasi dan tugas teknis di lingkungan

Kementerian Perdagangan, maka pengguna layana Sekretariat Jenderal juga

meliputi para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di Kementerian

Perdagangan.

Jenis layanan publik yang disediakan di lingkungan Kementerian Perdagangan

cukup beragam, namun pengukuran kinerja Indeks Kepuasan Masyarakat

Sekretariat Jenderal tahun ini berfokus pada tiga aspek, yaitu: pelayanan informasi

publik, pemenuhan kebutuhan operasional, dan sarana prasarana di lingkungan

Kementerian Perdagangan. Sekretariat Jenderal mengharapkan pengukuran IKM

pada tahun-tahun selanjutnya dapat dilakukan pada aspek-aspek pelayanan publik

Page 51: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

39

lainnya, sehingga dapat diperoleh nilai hasil Survey Kepuasan Masyarakat yang lebih

komprehensif dan representatif.

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Terhadap Pelayanan Publik di Kementerian

Perdagangan merupakan gabungan dari dua hasil survey, yaitu: 1. Indeks Kepuasan

terhadap Pemenuhan Kebutuhan Operasional dan Layanan Sarana Prasarana di

lingkungan Kementerian Perdagangan yang nilainya 83,70; dan 2. Persentase

Kepuasan Pengguna Layanan Informasi Publik Kementerian Perdagangan yang

nilainya 81,83. Kedua Nilai tersebut ditambahkan lalu dibagi 2 untuk mendapatkan

nilai 82,59 dengan Predikat B (Baik). Realisasi kinerja IKM memang masih belum

dapat memenuhi target Predikat A (dengan bentang nilai antara 88,31 hingga 100),

namun persentase capaiannya sudah mendekati 100%, yaitu 93,53 persen.

Tabel 3-6 Klasifikasi Hasil Survey Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik

Nilai Hasil Survey Nilai Mutu Predikat

88,31 – 100,00 A Sangat Baik

76,61 – 88,30 B Baik

65,00 – 76,60 C Kurang Baik

25,00 – 64,99 D Tidak Baik

Sumber: Permen PAN-RB Nomor 14 Tahun 2017

Metode perhitungan indeks ini berdasarkan hasil survey yang dilakukan dengan

mengambil sampel dari populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat

pengumpul data pokok. Daftar pertanyaan kuesioner dibuat berdasarkan indikator-

indikator yang telah ditetapkan dalam Permenpan-RB Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2017

tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara

Pelayanan Publik.

Penetapan Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik sebagai

Indikator Kinerja Program Sekretariat Jenderal baru dilakukan pada tahun 2020

sehingga tidak terdapat pembandingan dengan data kinerja tahun sebelumnya.

Survey Layanan Operasional dan Sarana Prasarana

Indikator kinerja "Indeks Kepuasan terhadap Pemenuhan Kebutuhan Operasional

dan Layanan Sarana Prasarana di Lingkungan Kementerian Perdagangan" dihitung

dengan metode survey. Pada tahun 2020 dilaksanakan 6 survey layanan dengan

rata-rata skor survey layanan adalah 83,70 (Predikat Baik), dengan rincian hasil

survey sebagai berikut:

1. Survey Layanan Kearsipan, skor 80,70

2. Survey Layanan Keprotokolan, skor 87,16

3. Survey Penyusunan RKBMN, skor 83,97

4. Survey Layanan Kesehatan, skor 84,38

Page 52: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

40

5. Survey Layanan Pengadaan Barjas, skor 90,33

6. Survey LayananSarpras, skor 75,64.

Survey layanan terhadap layanan operasional dan sarana prasarana di lingkungan

Kementerian Perdagangan dilakukan secara darin (online) pada triwulan IV tahun

2020 secara terpisah pada responden penerima layanan. Sebagian besar survey

telah selesai dianalisis pada akhir triwulan IV, namun beberapa menghadapi kendala

dikarenakan target jumlah responden minimal belum tercapai. Beberapa kendala lain

yang ditemui adalah sebagai berikut:

1. Sulitnya koordinasi dikarenakan situasi pandemi;

2. Keterbatasan sarana prasarana yang berdampak pada hasil survey.

Dengan beberapa kendala yang dihadapi baik dalam pelaksanaan maupun analisis

survey, tindak lanjut yang telah dilakukan adalah:

a. Koordinasi dengan unit kerja penerima layanan untuk berpartisipasi dalam

pengisian kuesioner.

b. Hasil survey dan saran yang diterima terkait penyediaan sarpras layanan menjadi

dasar perbaikan layanan dan perencanaan anggaran untuk pengadaan sarpras

layanan di masa mendatang.

Survey Layanan Informasi Publik

Kepuasan masyarakat dalam pelayanan informasi publik merupakan sesuatu yang

penting yang harus diberikan oleh petugas pelayanan informasi. Untuk mengukur

tingkat kepuasan masyarakat, setiap tahun Sekretariat Jenderal melakukan 2 (dua)

kali Survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas Pelayanan Informasi Publik.

Pelaksanaan survey IKM merupakan wujud kepatuhan Unit Pelayanan Informasi

Publik Kemendag atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan

Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2017 Tentang Pedoman Penyusunan Survei

Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik.

Kegiatan survei dilaksanakan secara daring dengan tujuan mengukur tingkat

kepuasaan masyarakat atas pelayanan informasi yang diberikan oleh Tim Layanan

Informasi Publik Kementerian Perdagangan. Responden survei adalah Pemohon

melalui saluran Kontak Kami (CMS), e-mail [email protected] dan aplikasi

SP4N LAPOR yang telah tercatat di dalam database Pemohon informasi. Tim

Pelayanan Informasi Publik menggunakan database tersebut untuk menyebarkan

kuesioner survei melalui e-mail.

Saat menjawab kuesioner survei, responden akan melengkapi data pribadi yang

terdiri dari pendidikan, pekerjaan, usia, jenis kelamin, lokasi atau domisili, nomor

handphone dan alamat email. Responden kemudian menilai berbagai indikator terkait

kepuasan pelayanan sesuai dengan PermenPANRB Nomor 14 Tahun 2017, yaitu:

1. Kesesuaian Persyaratan Pelayanan Informasi dengan Jenis Pelayanannya;

Page 53: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

41

2. Kemudahan Persyaratan Permohonan Informasi Publik;

3. Ketepatan Pelaksanaan Terhadap Jadwal Pelayanan;

4. Ketepatan Jangka Waktu Penyelesaian Pelayanan;

5. Waktu yang dibutuhkan Untuk Mendapatkan Informasi;

6. Kejelasan Informasi yang diberikan Petugas Pelayanan;

7. Kesopanan dan Keramahan Petugas Pelayanan;

8. Keadilan untuk Mendapatkan Pelayanan Informasi;

9. Kenyamanan Fasilitas Ruang Tunggu;

10. Tampilan Website Kementerian Perdagangan;

11. Kecepatan Akses Website Kemendag.

12. Kesesuaian maklumat pelayanan informasi;

13. Kepuasan Layanan Penanganan Pengaduan, Saran, dan Masukan.

Survei IKM Periode 1 Tahun 2020 dilaksanakan pada Januari-Juni 2020 dan diikuti

oleh 154 responden secara daring. Hasil Survei IKM Periode 1 Tahun 2020 sebesar

81,13 menunjukkan hasil yang positif dibandingkan dengan survei pada Periode II

Tahun 2019, yaitu peningkatan sebesar 0,41. Sedangkan Survei IKM Periode 2

Tahun 2020 dilaksanakan pada Juli hingga 18 Desember 2020 dan diikuti oleh

sejumlah 173 responden secara daring. Hasil survei Periode 2 Tahun 2020 sebesar

81,83 atau menunjukkan hasil yang positif dibandingkan dengan survei pada periode

1 tahun yang sama, yaitu peningkatan sebesar 0,7. Dengan demikian, mutu Layanan

Informasi Publik Kementerian Perdagangan mendapatkan nilai B (Baik) dan indikator

kinerja Sekretariat Jenderal telah tercapai pada pelaksanaan survei periode 1 Tahun

2020.

Pada survei periode 2 Tahun 2020, terdapat 4 (empat) unsur dengan hasil nilai IKM

tertinggi, yaitu pada unsur “Waktu yang Dibutuhkan Dalam Menjawab Pertanyaan"

(11,33), “Kesopanan & Keramahan Petugas" (10,49), "Kenyamanan Fasilitas Ruang

Runggu" (10,08) dan "Tampilan Website Kementerian Perdagangan" (10,15).

Aspek-aspek atau indikator yang membentuk keseluruhan nilai Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM) Tahun 2020 adalah sebagai berikut:

Tabel 3-7 Aspek-aspek Pembentuk Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat

NO ASPEK Nilai IKM Tahun 2020

Periode 1 Periode 2

1 Kemudahan Prosedur Pelayanan 5.78 5.97

2 Kemudahan Persyaratan Permohonan Informasi Publik 3.06 3.21

3 Kesesuaian Pelaksanaan Waktu Pelayanan 3.1 3.13

4 Kesesuaian Jangka Waktu Penyelesaian Pelayanan 3.01 3.03

5 Waktu memperoleh Informasi yang Dibutuhkan 11.61 11.33

6 Kejelasan Informasi yang Diberikan Petugas Pelayanan 5.92 5.98

7 Kesopanan dan Keramahan Petugas Pelayanan 10.33 10.49

8 Keadilan untuk Mendapatkan Informasi 6.04 6.10

9 Kenyamanan Fasilitas Ruang Tunggu 10.11 10.08

Page 54: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

42

NO ASPEK Nilai IKM Tahun 2020

Periode 1 Periode 2

10 Tampilan Website Kementerian Perdagangan 10.13 10.15

11 Kecepatan Akses Website Kementerian Perdagangan 2.99 3.21

12 Kesesuaian maklumat pelayanan informasi 5.98 5.96

13 Penanganan Pengaduan pada Unit Pelayanan Informasi 3.07 3.18

Indeks Kepuasan Masyarakat 81.13 81.83

Rata-Rata Indeks Kepuasan Masyarakat Tahun 2020 81,48

Sumber: Hasil Survey IKM atas Pelayanan Informasi Publik di Kementerian Perdagangan

Faktor Penghambat

1. Rawannya penyebaran COVID-19 secara meluas menyebabkan pelayanan

informasi secara tatap muka dan telepon ditiadakan secara sementara.

2. Belum tersedianya sarana pengaduan terintegrasi.

3. Belum optimalnya fungsi jejaring kehumasan dalam membantu pertukaran data

dan informasi.

4. Keterbatasan SDM petugas layanan informasi untuk menjawab permohonan

informasi teknis karena belum tersedianya sistem database pengetahuan yang

memudahkan petugas dalam menjawab permohonan informasi masyarakat,

khususnya terkait perizinan di bidang perdagangan dalam negeri dan

perdagangan luar negeri yang relatif banyak ditanyakan oleh masyarakat.

5. Persepsi masyarakat mengenai pelayanan informasi publik sering kali

disamakan dengan pelayanan perizinan, sehingga kendala keterlambatan

proses perizinan dapat menyebabkan penilaian yang kurang baik terhadap

pelayanan informasi publik.

Rekomendasi

1. Memberikan kemudahan akses bagi masyarakat melalui penambahan saluran

informasi seperti Whatsapp, messenger, live chat atau video chat untuk

memudahkan konsultasi dan penyampaian keluhan.

2. Meningkatkan peran serta jejaringkehumasan di seluruh unit di lingkungan

Kementerian Perdagangan melalui koordinasi secara rutin dan pengembangan

sistem saluran pelayanan informasi yang terintegrasi.

3. Mengembangkan layanan call center Kementerian Perdagangan terpadu, tidak

hanya untuk informasi-informasi terkait perizinan di bidang perdagangan dalam

negeri dan luar negeri, namun juga seluruh informasi terkait Kementerian

Perdagangan.

4. Meningkatkan kapasitas dan keterampilan dalam pengelolaan pelayananin

formasi publik di Kementerian Perdagangan melalui pelatihan/diklat.

Page 55: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

43

IK 6: Opini BPK Terhadap Laporan Keuangan Kementerian Perdagangan

Menurut Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan

dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, PenjelasanPasal 16 ayat (1), opini

merupakan pernyataan professional pemeriksa mengenai kewajaran informasi

keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan yang berdasarkan pada kriteria

(a) kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan, (b) kecukupan

pengungkapan (adequate disclosures), (c) kepatuhan terhadap peraturan

perundang-undangan, dan (d) efektivitas system pengendalian intern (SPI). Terdapat

empat jenis opini yang dapat diberikan oleh pemeriksa, yaitu:

a. Opini Wajar Tanpa Pengecualian– WTP (unqualified opinion); opini wajar tanpa

pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan telah disajikan dan

diungkapkan secara wajar dalam laporan keuangan dan dapat digunakan oleh

para pengguna laporan keuangan.

b. Opini Wajar Dengan Pengecualian– WDP (qualified opinion); opini wajar

dengan pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan telah disajikan dan

diungkapkan secara wajar dalam semua hal yang material, kecuali untuk dampak

hal-hal yang berhubungan dengan dikecualikan, sehingga informasi keuangan

dalam laporan keuangan yang tidak dikecualikan dalam opini pemeriksa dapat

digunakan oleh para pengguna laporan keuangan.

c. Opini Tidak Wajar– TW (adverse opinion); opini tidak wajar menyatakan bahwa

laporan keuangan tidak disajikan dan diungkapkan secara wajar dalam semua

hal yang material, sehingga informasi keuangan dalam laporan keuangan tidak

dapat digunakan oleh para pengguna laporan keuangan.

d. Pernyataan Menolak Memberikan Opini atau Tidak Memberikan Pendapat–

TMP (disclaimer of opinion); pernyataan menolak memberikan opini menyatakan

bahwa laporan keuangan tidak dapat diperiksa sesuai dengan standar

pemeriksaan. Dengan kata lain, pemeriksa tidak dapat memberikan keyakinan

bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material, sehingga informasi

keuangan dalam laporan keuangan tidak dapat digunakan oleh para pengguna

laporan keuangan.

Opini BPK untuk 10 (sepuluh) tahun terakhir dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3-8 Opini BPK terhadap Laporan Keuangan Kementerian Perdagangan Tahun 2010 – 2019

No. Tahun Anggaran Target Realisasi Capaian (%)

1. 2010 WTP WTP 100

2. 2011 WTP WTP 100

3. 2012 WTP WTP 100

4. 2013 WTP WTP 100

5. 2014 WTP WTP 100

Page 56: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

44

No. Tahun Anggaran Target Realisasi Capaian (%)

6. 2015 WTP WTP 100

7. 2016 WTP WTP 100

8. 2017 WTP WTP 100

9. 2018 WTP WTP 100

10. 2019 WTP WTP 100

Untuk tahun 2010 sampai dengan 2019, Kementerian Perdagangan memberikan

target opini WTP atas Laporan Keuangan Kementerian dan selanjutnya Opini yang

diberikan oleh BPK RI adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) sehingga capaian

Kementerian Perdagangan sebesar 100%. Sedangkan untuk Laporan Keuangan

Kementerian Perdagangan Tahun 2020 masih dalam tahap pemeriksaan. Mencapai

penilaian WTP mengindikasikan informasi keuangan suatu institusi pemerintah telah

wajar disajikan sesuai Standard Akuntansi Pemerintahan dan transparan dalam

pengelolaan keuangan. Target opini BPK terhadap laporan keuangan Kementerian

Perdagangan terdapat pada Rencana Strategis 2015-2019 dan Rencana Stategis

2020-2024.

Gambar 3-13 Kementerian Perdagangan Menerima Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI

Kementerian Keuangan menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas)

Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Tahun 2020 di mana pada Rakernas

tahun ini diadakan secara video conference di mana terdapat beberapa rangkaian

kegiatan termasuk salah satunya adalah pemberian penghargaan kepada entitas

pelaporan peraih Opini WTP 10 kali berturut-turut atas pelaporan keuangan tahun

2010 – 2019 sekaligus penerima BMN Award, acara ini diadakan pada hari Selasa

tanggal 22 September 2020.

Page 57: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

45

Gambar 3-14 Kementerian Perdagangan mendapatkan penghargaan WTP 10 kali berturut-turut

a. Faktor yang mendukung:

• Dukungan Manajemen Strategis, di mana seluruh jajaran Pimpinan

Kementerian Perdagangan peduli dan berperan aktif untuk mendukung penuh

upaya penyelenggaraan pengelolaan dan pelaporan keuangan dan BMN yang

transparan dan akuntabel melalui jalur koordinasi rapat pimpinan maupun

koordinasi antara Pengelola dan Pejabat Pembina secara intens.

• SDM Pengelolaan dan Pelaporan Keuangan dan BMN Pusat yang terlatih,

berpengalaman, dan proaktif, di mana pejabat atau pengelola keuangan telah

mendapatkan pelatihan/sosialisasi, telah bertugas lebih dari 1 tahun,

menerima dan mengkomunikasikan setiap aturan teknis baru berikut potensi

permasalahan yang dihadapi baik pada rapat pimpinan maupun dalam

sosialisasi atau forum konsultasi teknis yang diselenggarakan Biro Keuangan.

• Pendampingan Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) dalam hal ini

Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan yang selain melaksanakan

audit rutin, juga melaksanakan program Reviu Laporan Keuangan tiap periode

pelaporan keuangan dimana dilakukan koreksi/penyempurnaan pelaporan

baik dari sisi nilai/angka maupun penjelasan dalam Catatan atas Laporan

Keuangan.

b. Faktor yang menghambat:

• Koordinasi dengan Satuan Kerja Daerah, dimana Kementerian Perdagangan

turut mengalokasikan anggaran Dekonsentrasi (DK) bagi pemerintah tingkat

propinsi serta Tugas Pembantuan (TP) bagi pemerintah tingkat

kabupaten/kota dengan metode pelaksanaan anggaran DK/TP bersifat

independen dilaksanakan oleh pemda sendiri namun wajib dilaporkan dalam

Laporan Keuangan Kementerian Perdagangan. Hingga saat ini turnover SDM

pada lingkungan pemerintah daerah terus terjadi di mana staf/pejabat

Page 58: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

46

pengelola anggaran DK/TP alokasi Kemendag yang telah dilatih dan

berpengalaman mendapat penugasan di dinas/bidang lain sehingga perlu

dilakukan pelatihan/sosialisasi/monev secara berkala.

• Pandemi Covid 19, dimana adanya pembatasan pergerakan sosial yang turut

mempengaruhi upaya-upaya pelatihan/sosialisasi, monitoring dan evaluasi

serta koordinasi penyampaian data terkait dengan pelaporan ataupun

pemeriksaan.

• Adanya kondisi pandemic COVID-19 yang dimulai pada Maret s.d Desember

2020 mempengaruhi realisasi penerimaan PNBP pada satker PNBP di

lingkungan Kementerian Perdagangan.

• Adanya relaksasi tarif PNBP terhadap Jasa Surat Keterangan Asal, dimana

adanyatarif nol terhadap penerbitan SKA.

c. Upaya yang telah dilakukan dan perlu dilanjutkan

• Penyediaan aturan/petunjuk teknis bidang pengelolaan dan pelaporan

keuangan dan BMN yang dipandang perlu untuk lingkup Kementerian

Perdagangan.

• Pelaksanaan Sosialisasi/Forum Konsultasi Teknis bidang pengelolaan dan

pelaporan keuangan dan BMN dalam rangka penyebaraluasan

peraturan/informasi baru, menjaring permasalahan serta penyamaan

persepsi.

• Pelaksanaan monitoring dan evaluasi bidang pengelolaan dan pelaporan

keuangan dan BMN secara berkala untuk memantau implementasi

pelaksanaan di lapanganserta menjaring informasi.

• Pembentukan tim Ad-Hoc untuk menangani permasalahan terkait bidang

pengelolaan dan pelaporan keuangan dan BMN yang membutuhkan

koordinasi lintas unit Pembina baik internal Kementerian Perdagangan

maupun lintas Kementerian/Lembaga.

• Satker PNBP di lingkungan Kementerian Perdagangan akan membuat

kegiatan yang kreatif, misalnya menggunakan teknologi informasi (Aplikasi

Zoom), untuk kegiatan fisik tetap akan dilakukan dengan protokol kesehatan.

• Berkoordinasi dengan unit terkait dalam hal Pengenaan tariff nol pada

penerbitan SKA dihapuskan.

Dalam kaitan dengan Pandemi Covid 19, dilakukan optimalisasi koordinasi melalui

media daring baik dengan menggunakan Zoom, Whatsapp, Google Meet, ataupun

media daring lainnya.

Kegiatan yang mendukung Penyusunan Laporan Keuangan, antara lain Koordinasi

Penyusunan Laporan Keuangan Tingkat Kementerian Semester I, Penyusunan

Laporan Keuangan Tingkat Kementerian Tahunan, Penyusunan Laporan Keuangan

Page 59: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

47

Tingkat Kementerian (Audited), Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian

PerdaganganTriwulan III, Penyusunan Laporan Keuangan Perwakilan Kementerian

Perdagangan di Luar Negeri, Penyusunan DokumenPenunjang Penyusunan

Laporan Keuangan Kementerian Perdagangan, Rencana Aksi (Action Plan)

Kementerian Perdaganganatas Audit BPK RI (LK, Kinerja, PDTT), Koordinasi dan

Pendampingan Pelaksanaan Pemeriksaan BPK RI atas Laporan Keuangan dan

Kinerja Kementerian Perdagangan, Pemantauan dan Evaluasi Hasil Pemeriksaan

BPK RI atas Laporan Keuangan.

Rencana Aksi dalam mewujudkan Opini WTP antara lain adalah

1) Melakukan pembinaan dalam penyusunan Laporan Keuangan serta melakukan

monitoring penyelesaiannya;

2) Memastikan bahwa Laporan Keuangan Neraca, LRA dan CaLK) selesai tepat

waktu dan akuntabel;

3) Menghilangkan atau meminimalkan permasalahan yang biasanya ada pada tiap

Akun Laporan Keuangan;

4) Menindaklanjuti Temuan BPK-RI pada tahun-tahun sebelumnya;

5) Komitmen Bersama untuk mewujudkan Laporan Keuangan dengan Opini WTP

Page 60: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

48

Sasaran Program 4: Meningkatnya Efektivitas Kebijakan Perdagangan Luar Negeri

serta Fasilitasi Ekspor dan Impor

NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

(1) (2) (3) (4) (5)

7 Persentase Pemanfaatan Layanan Advokasi

Hukum Perdagangan Internasional 80% 87% 108,75%

IK 7: Persentase Pemanfaatan Layanan Advokasi Hukum Perdagangan

Internasional

Sekretariat Jenderal melakukan pendampingan dalam rangka pertemuan di ASEAN

yang membahas salah satu isu penting yang harus diselesaikan oleh Anggota

ASEAN yang terdapat dalam paper long standing issues under ATIGA yang telah

disusun dan disampaikan oleh Legal Services and Agreements Directorate ASEAN

Secretariat (LSAD ASEC).

Salah satu isu yang muncul adalah adanya produk minuman beralkohol (minol)

Indonesia dalam schedule H (general exception list) dimana Indonesia masih

memiliki produksi dan ekspor produk minol tersebut. Sekretariat Jenderal

berpandangan paper LSAD sebagai salah satu bahan bagi Anggota ASEAN dalam

menyikapi berbagai isu implementasi ATIGA yang telah lama dihadapi. Atas isu minol

tersebut, perlu kesepakatan bersama antar K/L untuk menentukan posisi Indonesia

mengenai GEL produk minol dalam ATIGA, apakah perlu tetap dipertahankan

dengan risiko akan menghadapi penyelesaian sengketa atau bias

mempertimbangkan penggunaan Article 23 ATIGA terhadap produk minol sebagai

alternatif atas perubahan atau penundaan konsesi secara sementara.

Selama tahun 2020, Sekretariat Jenderal telah menyelesaikan sebanyak 73

(Tujuh Puluh Tiga) opini/analisa hukum. Dari seluruh permintaan opini hukum yang

masuk, sebanyak 64 (enam puluh empat) opini hukum dapat diselesaikan tepat

waktu dan dimanfaatkan oleh stakeholders, sehingga penghitungan realisasi

terhadap indeks ketepatan waktu penyampaian opini hukum mencapai realisasi

sebesar 87% dari target yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu 80%. Sehingga

persentase capaian untuk indikator kinerja ini pada tahun 2020 adalah 108,75%.

Penetapan Persentase Pemanfaatan Layanan Advokasi Hukum Perdagangan

Internasional sebagai Indikator Kinerja Program Sekretariat Jenderal baru dilakukan

pada tahun 2020 sehingga tidak terdapat pembandingan dengan data kinerja tahun

sebelumnya.

Terkait layanan advokasi hukum perdagangan internasional yang diberikan selama

tahun 2020, Sekretariat Jenderal telah menangani 1 (satu) kasus sengketa

perdagangan internasional yang terkait dengan hambatan teknis perdagangan, yaitu

Page 61: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

49

Kasus Sengketa DS 484 (Indonesia – Measures Concerning the Importation of

Chicken Meat and Chicken Products).

Kasus sengketa ini merupakan lanjutan dari kasus sebelumnya yang telah diputus

oleh Dispute Settlement Body – World Trade Organization (DSB-WTO) pada tahun

2017. Dari 10 gugatan Brasil, terdapat 4 gugatan yang dikabulkan oleh Panel dan

DSB WTO, yaitu terkait dengan undue delayed, positive list, fixed license term, dan

intended use, yang dimana keempat gugatan tersebut mewajibkan Indonesia untuk

menyesuaikan kebijakan impor daging ayam dan produk olahan ayam dengan

putusan dan rekomendasi dari DSB-WTO.

Selanjutnya, pada tahap implementasi putusan DSB-WTO sampai dengan masa

reasonable period of time (RPT) berakhir pada tanggal 19 Juni 2019, Brasil menilai

Indonesia belum sepenuhnya tunduk kepada putusan dan rekomendasi DSB, oleh

karenabitu pada tanggal 24 Juni 2019 Brasil mengajukan pembentukan compliance

panel untuk menilai kembali kesesuaian kebijakan Indonesia dengan putusan dan

rekomendasi DSB.

Dalam kasus sengketa ini sampai dengan akhir tahun 2020 Sekretariat Jenderal

Kementerian Perdagangan telah memberikan pendampingan dan layanan advokasi

sampai dengan tahap dikeluarkannya putusan oleh Compliance Panel.

Page 62: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

50

Sasaran Program 5: Meningkatnya Kapabilitas SDM Bidang Perdagangan Dalam Negeri

NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

(1) (2) (3) (4) (5)

8 Persentase SDM Bidang Perdagangan Dalam

Negeri yang Meningkat Kompetensinya 81% 87,5% 108,02%

9 Persentase Peningkatan Manajemen Usaha SDM

Bidang Perdagangan Dalam Negeri 5% 13% 260%

IK 8: Persentase SDM Bidang Perdagangan Dalam Negeri yang Meningkat

Kompetensinya

Kegiatan pelatihan bidang diklat aparatur terkait dengan peningkatan kompetensi

ASN perdagangan daerah TA 2020 difokuskan kepada para Pengelola Pasar di

tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota yang sudah dilaksanakan sebanyak 4 Angkatan

(Provinsi Bangka Belitung, Lampung, Aceh, dan Kalimantan Timur) sebanyak 120

orang alumni. Adapun tujuan pelatihan tersebut adalah memiliki pengetahuan

mengenai pengelolaan pasar rakyat (pelayanan prima, tertib ukur dalam transaksi

dagang, perlindungan konsumen di bidang keamanan pangan) dan kemampuan

menyusun SOP pengelolaan pasar rakyat serta action plan revitalisasi pasar. Untuk

memperoleh informasi terkait peningkatan kompetensi setelah mengikuti pelatihan

dimaksud, maka Sekretariat Jenderal melaksanakan kegiatan tindak lanjut dan

pendampingan pasca pelatihan aparatur kepada 120 orang alumni (4 daerah)

tersebut melalui kegiatan pengisian kuesioner, seminar alumni pembahasan

implementasi kompetensi dan kunjungan lapangan berupa konfirmasi melalui

kuesioner kepada pedagang.

Dari 120 alumni diperoleh data, bahwa terdapat 87,50% (105 alumni) yang

menerapkan pengetahuan yang diperoleh mengenai pengelolaan pasar di unit

kerjanya masing-masing, sedangkan 12,50% (15 alumni) tidak menerapkan

pengetahuan dikarenakan berbagai alasan dan kebijakan yang diterapkan. Hasil dari

kegiatan ini selain untuk mengukur implementasi kompetensi alumni, dapat

digunakan sebagai pengembangan program pelatihan kedepannya.

Penetapan Persentase SDM Bidang Perdagangan Dalam Negeri yang Meningkat

Kompetensinya sebagai Indikator Kinerja Program Sekretariat Jenderal baru

dilakukan pada tahun 2020 sehingga tidak terdapat pembandingan dengan data

kinerja tahun sebelumnya.

Adapun faktor pendukung untuk pencapaian target indikator tersebut adalah:

1. Adanya anggaran yang tersedia untuk melaksanakan kegiatan Tindak Lanjut dan

Pendampingan Pelatihan Aparatur TA 2020

Page 63: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

51

2. Dukungan dan Komitmen dari Pimpinan untuk melaksanakan kegiatan tersebut

guna mencapai target yang diinginkan dari Pelatihan Teknis Pengelolaan Pasar

bagi Aparatur Daerah

3. Dukungan Kementerian Perdagangan dalam menjalankan kebijakan revitalisasi

pasar di Indonesia dan pengembangan kapasitas SDM aparatur daerah bidang

perdagangan

4. Komitmen Bidang Diklat Aparatur untuk melaksanakan rangkain pengukuran

evaluasi sampai dengan pasca pelatihan, sebagai masukan pengembangan

pelatihan ke depan

5. Antusias dari peserta/alumni dalam mengembangkan kompetensi dan

menerapkan kompetensi yang diperoleh selama pelatihan, sehingga mendukung

pencapaian target.

Sedangkan faktor penghambat dalam pencapaian target indikator tersebut adalah:

a. Letak geografis di Indonesia yang membatasi sebagian alumni untuk dating

dalam pembahasan implementasi kompetensi pelatihan teknis pengelolaan pasar

b. Kesibukan alumni yang dikunjungi dikarenakan adanya pekerjaan yang tidak bisa

ditinggalkan di unit kerjanya sehingga perlu strategi lain dalam pengumpulan data

c. Terdapatnya pelatihan sejenis yang diselenggarakan unit kerja lain di Kemendag,

sehingga Pusdiklat Perdagangan perlu melakukan pemetaan provinsi yang akan

diselenggarakan pelatihan, sehingga peserta yang terlibat merupakan sasaran

dari pelatihan ini

d. Mutasi dari alumni aparatur daerah yang dinamis, sehingga pada saat

pembahasan implementasi kompetensi di daerah, sebagian alumni digantikan

dengan pegawai lain.

Rekomendasi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan nilai capaian kinerja pada

tahun berikutnya adalah :

1. Mengembangkan metode evaluasi pasca pelatihan sehingga dapat

mengukur/menilai/mengevaluasi yang lebih tinggi lagi.

2. Tersedianya anggaran yang cukup dalam menerapkan metode evaluasi pasca

pelatihan tersebut.

3. Komitmen alumni dalam mengimplementasikan kompetensi pelatihan teknis

pengelolaan pasar di daerah masing-masing.

4. Komitmen pimpinan di unit kerja asal alumni dalam mendukung implementasi

kompetensi alumni tersebut.

5. Komitmen dan dukungan pimpinan di Pusdiklat Perdagangan dalam menerapkan

metode evaluasi pasca pelatihan yang lebih tinggi lagi, agar lebih tepat sasaran.

Page 64: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

52

6. Pengembangan program pelatihan teknis bagi aparatur daerah tidak terbatas

pada pelatihan pengelolaan pasar.

Gambar 3-15 Monitoring dan Evaluasi Pelatihan Pengelolaan Pasar di 4 Daerah (Aceh, Bangka Belitung, Lampung, dan Kaltim)

IK 9: Persentase Peningkatan Manajemen Usaha SDM Bidang Perdagangan

Dalam Negeri

Kegiatan Sekretariat Jenderal yang mendukung perbaikan manajemen usaha

perdagangan TA 2020 difokuskan kepada pegawai honorer Kementerian

Perdagangan dalam bentuk pelatihan kewirausahaan yang sudah dilaksanakan

sebanyak 4 Angkatan (100 orang alumni). Tujuan pelatihan tersebut adalah

membekali peserta untuk memiliki motivasi yang kuat dalam berwirausaha dengan

skill dan kemampuan yang merekamiliki. Untuk memperoleh informasi apakah

ditemukan perbaikan manajemen usaha setelah mengikuti pelatihan dimaksud,

maka Sekretariat Jenderal melaksanakan kegiatan tindak lanjut dan pendampingan

pasca pelatihan non-aparatur kepada 60 orang alumni (Angkatan I dan II) tersebut

dengan menyebarkan angket. Alasan pemilihan 60 orang peserta adalah

pertimbangan target waktu minimal 6 bulan setelah diadakannya pelatihan

kewirausahaan, sehingga diharapkan data dan informasi yang didapatkan akan lebih

Page 65: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

53

akurat dan capaian keberhasilan usahanya dapat lebih terlihat. Selebihnya untuk 40

alumni (angkatan III dan IV) direncanakanakan di monitoring dan evaluasi (Monev)

pada TA 2021.

Dari 60 set data yang didapatkan, terdapat 13 orang yang usahanya masih berjalan

dan menerapkan prinsip-prinsip kewirausahaan yang mereka dapatkan di Pelatihan

Kewirausahaan dengan mempertimbangkan dari sisi peningkatan penjualan dan

produksi (untuk produk) serta layanan (untuk jasa) di masa pandemi serta

pengembangan usahanya melalui penerapan Business Model Canvas (BMC). Oleh

karena itu, kegiatan monev dilakukan dengan mengunjungi tempat usaha 13 orang

alumni tersebut dan mendokumentasikannya dalam bentuk hasil angket (interview)

dan foto-foto.

Untuk mengukur indikator ini adalah membandingkan jumlah alumni pelatihan yang

dapat menunjukkan perbaikan manajemen usaha dibandingkan dengan jumlah

peserta pelatihan.

Persentase Realisasi Peningkatan Perbaikan Manajemen Usaha Perdagangan Peserta Pelatihan

= (Y)/(N) x 100

= 13/100 x 100

= 13 %

Persentase Peningkatan Perbaikan Manajemen Usaha Perdagangan Peserta Pelatihan

= Realisasi /

Target x 100

= 13% / 5% x 100

= 260 %

Penetapan Persentase Peningkatan Manajemen Usaha SDM Bidang Perdagangan

Dalam Negeri sebagai Indikator Kinerja Program Sekretariat Jenderal baru dilakukan

pada tahun 2020 sehingga tidak terdapat pembandingan dengan data kinerja tahun

sebelumnya.

Faktor pendukung untuk pencapaian target indikator kinerja tersebut pada tahun

2020 adalah:

1. Adanya anggaran yang tersedia untuk melaksanakan kegiatanTindakLanjut dan

Pendampingan Pelatihan Non-Aparatur TA 2020.

2. Dukungan dan Komitmen dari Pimpinan untuk melaksanakan kegiatan tersebut

guna mencapai target yang diinginkan dari Pelatihan Kewirausahaan bagi

Pegawai Honorer Kementerian Perdagangan.

3. Komitmen dan antusias dari penyelenggara kegiatan untuk melaksanakan

kegiatan Monev.

4. Komitmen dan antusias dari peserta/alumni yang dikunjungi serta kerjasama

yang baik dalam menjawab setiap pertanyaan sehingga bisa didapatkan data dan

informasi yang akurat.

Page 66: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

54

Sedangkan faktor penghambat dalam pencapaian target indikator tersebut adalah:

1. Kondisi pandemi yang cukup membatasi ruang gerak kegiatan Monev ini untuk

dilaksanakan dan menjadi hambatan utama alumni dalam menjalankan

usahanya.

2. Kesibukan alumni yang dikunjungi dikarenakan adanya pekerjaan yang tidak bisa

ditinggalkan di unit masing-masing sehingga cukup sulit untuk menentukan

jadwal kunjungan.

Rekomendasi sebagai upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan nilai

capaian kinerja pada tahun berikutnya adalah :

1. Ketersediaan anggaran penyelenggaraan monev yang lebih besar.

2. Komitmen peserta untuk lebih sungguh-sungguh dalam menerapkan ilmu dan

pengetahuan yang sudah didapatkan dari Pelatihan Kewirausahaan ini.

3. Komitmen dan dukungan pimpinan untuk terlaksananya kegiatan.

4. Program pelatihan teknis yang lebih dibutuhkan dan tepat sasaran bagi pegawai

honorer.

B. EVALUASI KINERJA ANGGARAN

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214 Tahun 2017 tentang pengukuran dan evaluasi

kinerja atas pelaksanaan rencana kerja dan anggaran kementerian/lembaga (RKA-K/L)

merupakan bentuk evaluasi kinerja dalam rangka pelaksanaan fungsi akuntabilitas dan

fungsi peningkatan kualitas. Fungsi akuntabilitas bertujuan untuk membuktikan dan

mempertanggungjawabkan secara profesional kepada masyarakat atas penggunaan

anggaran yang dikelola Kementerian/Lembaga bagi kepentingan masyarakat.

Sedangkan fungsi peningkatan kualitas bertujuan untuk mempelajari faktor-faktor yang

menjadi pendukung atau kendala atas pelaksanaan RKA-K/L sebelumnya, sebagai

bahan penyusunan dan pelaksanaan, serta upaya peningkatan kinerja di tahun

berikutnya.

Evaluasi kinerja anggaran diharapkan dapat menghasilkan analisis mengenai hubungan

sebab akibat atas hasil pengukuran dan penilaian untuk setiap indikator yang dilakukan

evaluasi, analisis mengenai keterbatasan yang dihadapi dalam menjalankan setiap

proses evaluasi kinerja, analisis perubahan hasil pengukuran dan penilaian dibandingkan

dengan hasil evaluasi kinerja pada dan tahun sebelumnya, serta mengidentifikasi faktor

pendukung dan kendala dalam pelaksanaan kegiatan, pencapaian keluaran dan hasil.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214 Tahun 2017, komponen evaluasi

kinerja anggaran tingkat Eselon I terdiri dari 2 (dua) unsur, yaitu: (1) Nilai Kinerja Manfaat

dan Implementasi; serta (2) Rata-rata nilai kinerja satker, dengan bobot masing-masing

50 persen. Nilai Kinerja Manfaat dan Implementasi terbagi lagi ke dalam 2 (dua) aspek

Page 67: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

55

penilaian, yaitu: Aspek Implementasi dan Aspek Manfaat, dengan bobot masing-masing

33,3 persen dan 66,7 persen.

Evaluasi atas aspek implementasi dilakukan dalam rangka menghasilkan informasi

kinerja mengenai pelaksanaan kegiatan dan capaian keluaran indikator. Dalam

mengevaluasi aspek implementasi, terdapat 4 (empat) indikator yang diukur yaitu:

penyerapan anggaran; konsistensi antara perencanaan dan Implementasi; pencapaian

keluaran; dan efisiensi dalam penggunaan anggaran. Masing-masing indikator penilaian

aspek implementasi memiliki bobot sebagai berikut:

1. Bobot Penyerapan Anggaran (WP) = 9,7%

2. Bobot Konsistensi antara Perencanaan dan Implementasi (WK) = 18,2%

3. Bobot Capaian Keluaran (WPK) = 43,5%

4. Bobot Efisiensi (WE) = 28,6%

Nilai kinerja aspek implementasi diperoleh dengan menjumlahkan seluruh hasil perkalian

antara nilai hasil pengukuran capaian kinerja masing-masing indikator aspek

implementasi dengan masing-masing bobot dari indikator kinerja yang diukur tersebut.

Evaluasi atas aspek manfaat dilakukan dalam rangka menghasilkan informasi seberapa

jauh penggunaan anggaran digunakan dan manfaatnya terhadap perubahan yang terjadi

dalam masyarakat dan/atau pemangku kepentingan sebagai penerima manfaat atas

hasil (outcome) yang telah dicapai. Indikator yang diukur dalam aspek manfaat adalah

capaian terhadap indikator kinerja yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja.

Penyerapan Anggaran

Sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2016 tentang Langkah-

Langkah Penghematan Belanja Kementerian/Lembaga (K/L) Dalam Rangka

Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P), pada

tahun 2020 pagu anggaran Sekretariat Jenderal Kementerian Perdagangan direvisi

sebesar Rp268.083.007.000,-. Sehingga total pagu anggaran Sekretariat Jenderal

menjadi Rp949.083.007.000,- (Sembilan Ratus Empat puluh Sembilan Juta Delapan

Puluh Tiga Juta Tujuh Ribu Rupiah). Pagu anggaran Sekretariat Jenderal TA 2020

dialokasikan ke dalam 20 kegiatan yang rumusannya mencerminkan tugas dan fungsi

Unit Eselon II/Satker di lingkungan Sekretariat Jenderal. Realisasi penyerapan anggaran

Sekretariat Jenderal Kementerian Perdagangan sampai dengan akhir tahun 20202

mencapai Rp901.458.497.877 atau 94,98%, dengan rincian realisasi anggaran menurut

Kegiatan sebagai berikut:

2Berdasarkan data Aplikasi Smart Kemenkeu posisi tanggal 8 maret 2021.

Page 68: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

56

Tabel 3-9 Realisasi Anggaran Sekretariat Jenderal Tahun 2020

Menurut Kegiatan (dalam Rupiah)

NO KEGIATAN PAGU REVISI REALISASI % CAPAIAN

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Peningkatan Pengelolaan Perencanaan

15.814.027.000 15.680.703.416 99,16

2 Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Organisasi

11.730.674.000 11.538.278.962 98,36

3 Peningkatan Pengelolaan Keuangan 92.358.933.000 82.628.624.724 89,46

4 Pembinaan Administrasi dan Pelayanan Pelaksanaan Tugas Kementerian Perdagangan

77.013.500.000 75.267.612.944 97,73

5 Penyusunan Perangkat dan Pelayanan Hukum Bidang Perdagangan

4.763.651.000 4.523.621.005 94,96

6 Pengelolaan Pendidikan dan Pelatihan

27.017.200.000 26.334.256.321 97,47

7 Pengelolaan Pengembangan Sumber Daya Kemetrologian

22.119.190.000 20.669.504.501 93,45

8 Peningkatan Pelayanan Informasi Publik

17.250.023.000 16.685.840.024 96,73

9 Penanganan Isu Strategis Perdagangan Lintas Sektor

3.470.085.000 3.262.809.419 94,03

10 Penyelidikan Kasus Dumping Dan Subsidi

6.307.240.000 5.407.353.530 85,73

11 Peningkatan Penyelidikan Tindakan Pengamanan (Safeguard)

6.194.991.000 5.749.234.560 92,80

12 Penyelenggaraan Kantor Dagang Ekonomi Indonesia di Taipei

82.710.132.000 74.564.112.371 90,15

13 Penyelenggaraan Atase Perdagangan

63.048.835.000 54.522.544.651 86,48

14 Penyelenggaran Akademi Metrologi 6.937.292.000 5.823.634.773 83,95

15 Penguatan Lembaga PerlindunganKonsumen Nasional

19.204.129.000 18.065.703.249 94,07

16 Penyelenggaraan Pusat Promosi Perdagangan Indonesia (ITPC)

200.743.032.000 189.923.486.093 94,61

17 Pelayanan Advokasi Perdagangan Internasional

7.883.664.000 7.525.956.676 95,46

18 Pengembangan Sistem Informasi Perdagangan

60.961.292.000 60.703.029.183 99,58

19 Pengelolaan Pendidikan dan Pelatihan Fungsional dan Teknis Penguji Mutu Barang

4.459.191.000 4.402.993.125 98,74

20 Peningkatan Pengelolaan Sarana dan Prasarana

219,095,926,000 218,179,198,350 99,56

Total 949.083.007.000 901.458.497.877 94,98

Sumber: Aplikasi SMART Kemenkeu (http://monev.anggaran.go.id)

Sedangkan, kinerja realisasi anggaran menurut jenis belanja dapat dirinci sebagai berikut:

Page 69: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

57

Tabel 3-10 Realisasi Anggaran Sekretariat Jenderal Tahun 2020 Menurut Jenis Belanja (dalam Rupiah)

JENIS BELANJA PAGU REALISASI % CAPAIAN

Belanja Pegawai 223.601.707.000 208.414.751.101 93,21%

Belanja Barang 456.164.902.000 424.913.174.992 93,15%

Belanja Modal 269.316.398.000 268.130.571.784 99,56%

TOTAL 949.083.007.000 901.458.497.877 94,98% Sumber: Aplikasi SMART Kemenkeu (http://monev.anggaran.go.id)

Konsistensi Perencanaan dan Implementasi

Pengukuran konsistensi dimaksudkan untuk mengukur ketepatan waktu penyerapan

anggaran dengan rencana penarikan dana setiap bulannya yang telah dibuat pada

Lampiran III DIPA. Hasil pengukuran nilai konsistensi antara perencanaan dan

implementasi anggaran pada Sekretariat Jenderal adalah sebesar 92,73% lebih besar

8,86% dari tahun 2019. Berikut disajikan perbandingan nilai konsistensi Sekretariat

Jenderal tahun 2019 dan 2020:

Gambar 3-16 Evaluasi Kinerja Anggaran Sekretariat Jenderal Menurut Konsistensi Perencanaan Tahun 2019-2020

Sumber: Aplikasi SMART Kemenkeu (http://monev.anggaran.go.id)

Capaian Keluaran Program

Pengukuran kinerja capaian keluaran program mengukur tingkat kesesuaian produk

(barang/jasa) yang dihasilkan dari suatu kegiatan (output) dengan target yang telah

ditetapkan dalam dokumen perencanaan (Renja) dan penganggaran (RKA). Pada tahun

2020 kinerja capaian keluaran pada Sekretariat Jenderal adalah sebesar 100% yang

berarti telah memenuhi target output yang ditetapkan dalam RKA-K/L TA 2020. Nilai

78

80

82

84

86

88

90

92

94

Tahun 2019 Tahun 2020

Konsistensi 83,87 92,73

Page 70: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

58

capaian keluaran program tahun 2020 sama dengan capaian tahun sebelumnya. Berikut

disajikan perbandingan nilai capaian keluaran Sekretariat Jenderal tahun 2019 dan 2020:

Gambar 3-17 Evaluasi Kinerja Anggaran Sekretariat Jenderal Menurut Capaian Keluaran Program Tahun 2019-2020

Sumber: Aplikasi SMART Kemenkeu (http://monev.anggaran.go.id)

Efisiensi Penggunaan Anggaran

Penilaian efisiensi anggaran bertujuan mengukur efisiensi pemanfaatan sumber dana

(anggaran) dalam menghasilkan output. Nilai efisiensi anggaran dibatasi antara -20%

hingga 20%. Nilai efisiensi anggaran Sekretariat Jenderal pada tahun 2020 adalah

sebesar 5,05% atau lebih rendah 2,12% dari nilai tahun sebelumnya. Berikut disajikan

perbandingan nilai efisiensi Sekretariat Jenderal tahun 2019 dan 2020:

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Tahun 2019 Tahun 2020

CKP 100 100

Page 71: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

59

Gambar 3-18 Evaluasi Kinerja Anggaran Sekretariat Jenderal Menurut Efisiensi Penggunaan Anggaran Tahun 2019-2020

Sumber: Aplikasi SMART Kemenkeu (http://monev.anggaran.go.id)

Rata- rata Nilai Kinerja Satker

Rata-rata nilai kinerja satker diperoleh dari perhitungan rata-rata nilai aspek

implementasi pada satker-satker di lingkungan Sekretariat Jenderal. Pada saat ini

terdapat 39 satker di lingkungan Sekretariat Jenderal, baik yang merupakan satker

pusat maupun satker perwakilan perdagangan di luar negeri. Sampai dengan akhir

Desember 2020 rata-rata nilai kinerja satker di lingkungan Sekretariat Jenderal

mencapai 85,83 persen, atau mengalami peningkatan 1,9 persen dari tahun 2019.

Gambar 3-19 Rata-rata Nilai Kinerja Satker di Lingkungan Sekretariat Jenderal Tahun 2019-2020

Sumber: Aplikasi SMART Kemenkeu (http://monev.anggaran.go.id)

0

1

2

3

4

5

6

7

8

Tahun 2019 Tahun 2020

Efesiensi 7,14 5,02

82,5

83

83,5

84

84,5

85

85,5

86

Tahun 2019 Tahun 2020

Rata2 NKA Satker 83,93 85,83

Page 72: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

60

Aspek Manfaat (Capaian Sasaran Program)

Pengukuran nilai aspek manfaat diperoleh dari rata-rata persentase capaian indikator

kinerja di tingkat Eselon I yang didasarkan pada dokumen Perjanjian Kinerja. Hasil

pengukuran capaian sasaran program Sekretariat Jenderal Kementerian Perdagangan

tahun 2020 adalah 97,83 persen atau mengalami penurunan 1,48 persen dari tahun

2019. Hal ini disebabkan karena ada beberapa Indikator Kinerja Sasaran Program yang

tidak dapat diukur capaiannya karena mengalami realokasi/refocusing anggaran.

Gambar 3-20 Nilai Kinerja Aspek Manfaat Sekretariat Jenderal Tahun 2019-2020

Sumber: Aplikasi SMART Kemenkeu (http://monev.anggaran.go.id)

Nilai Total Hasil Evaluasi Kinerja Anggaran

Berdasarkan nilai capaian sasaran program (aspek manfaat) dan aspek implementasi

anggaran, serta rata-rata nilai kinerja satker di lingkungan Sekretariat Jenderal, maka

nilai total hasil evaluasi kinerja anggaran Sekretariat Jenderal Tahun 2020 adalah 90,10

dengan predikat SANGAT BAIK. NKA Sekretariat Jenderal tahun 2020 meningkat 0,5

poin dibandingkan tahun sebelumnya, namun jika dibandingkan dengan Unit Eselon I

lainnya Sekretariat Jenderal menempati peringkat terakhir dari 9 Unit Eselon I di

lingkungan Kementerian Perdagangan.

Tabel 3-11 Nilai Total Hasil Evaluasi Kinerja Anggaran Sekretariat Jenderal Tahun 2020

Aspek Implementasi Aspek Manfaat

(Capaian

Sasaran)

Rata-Rata

NKA

Satker

Nilai

Total

Kinerja

Ketarangan Penyerapan Konsistensi

Capaian

Keluaran Efisiensi

94,98 92,73 100 5,02 97,82 85,83 90,10 Sangat

Baik

Sumber: Aplikasi SMART Kemenkeu (http://monev.anggaran.go.id)

97

97,5

98

98,5

99

99,5

Tahun 2019 Tahun 2020

CSP 99,3 97,82

Page 73: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

61

Permasalahan yang dihadapi Skeretariat Jenderal dalam meningkatkan kualitas kinerja

anggaran disebabkan oleh:

1. Terdapat duapuluh lima satker yang nilai konsistensi anggarannya masih dibawah 70

persen.

2. Terdapat tiga satker yang nilai realisasi anggarannya dibawah 70 persen, yaitu: Atase

Perdagangan di Hanoi; Atase Perdagangan di Den Haag; dan Duta Besar WTO di

Jenewa.

3. Terdapat dua satker Setjen yang informasi kinerjanya tidak bisa dihapus pada

aplikasi SMART namun mengalami refocusing anggaran, yaitu Biro Umum dan

Akademi Metrologi.

4. Terdapat satu satker yang belum melakukan updating data capaian keluaran pada

aplikasi SMART, yaitu Atase Perdagangan di London, Inggris.

Menindaklanjuti permasalahan yang terjadi dalam evaluasi kinerja anggaran, Sekretariat

Jenderal melalui Brio Perencanaan akan meningkatkan koordinasi internasi internal agar

hal serupa tidak terulang lagi di kemudian hari, khususnya dengan satker-satker

perwakilan perdagangan di luar negeri yang rata-rata nilai kinerja anggarannya masih

dibawah 70. Pendampingan teknis pengisian aplikasi SMART secara berkala (triwulanan)

juga terus dilakukan terhadap satker-satker di lingkungan Sekretariat Jenderal, baik

secara langsung maupun virtual.

Page 74: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

62

Page 75: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

63

BAB 4 PENUTUP

Laporan Kinerja (LAPKIN) Sekretariat Jenderal merupakan media

pertanggungjawaban yang berfungsi sebagai wujud transparasi dan akuntabilitas

kinerja Sekretariat Jenderal Kementerian Perdagangan dalam melaksanakan

berbagai kegiatan yang mencakup program pendukung ataupun berkaitan dengan

teknis pembangunan di bidang perdagangan.

Penyusunan LAPKIN Sekretariat Jenderal Tahun 2020 ini adalah bentuk

pertanggungjawaban kepada publik sebagaimana amanat Peraturan Presiden RI

Nomor 29 Tahun 2014 dan mengacu Keputusan Menteri Perdagangan RI Nomor

794/M-DAG/KEP/8/2015. Sebagai bahan pertanggungjawaban, LAPKIN Sekretariat

Jenderal merupakan sarana evaluasi kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan

Sekretariat Jenderal dan Kementerian Perdagangan secara umum, dan diharapkan

dapat memberikan umpan balik (feedback) yang sangat diperlukan dalam penilaian

kualitas kinerja dan pengambilan keputusan, serta berguna dalam proses

perencanaand dan penganggaran di masa mendatang.

Penyelenggaraan kegiatan-kegiatan di Sekretariat Jenderal sesuai dengan

Perjanjian Kinerja, secara umum dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar.

Berdasarkan Perjanjian Kinerja Sekretariat Jenderal Kementerian Perdagangan,

telah ditetapkan 5 (lima) Sasaran Program yang keberhasilan pencapaiannya

ditentukan oleh 9 Indikator Kinerja Program.

Dari hasil pengukuran dan analisis capaian kinerja yang diulas pada Bab III,

Sekretariat Jenderal telah berhasil memenuhi target dan sasaran yang ditetapkan

dalam Perjanjian Kinerja berdasarkan tugas, fungsi dan misi mewujudkan tata kelola

pemerintahan yang baik. Pada tahun 2020, hampir seluruh Indikator Kinerja Program

Sekretariat Jenderal dapat tercapai dengan baik sesuai dengan Perjanjian Kinerja,

dengan rincian terdapat 5 (lima) indikator yang telah memenuhi atau bahkan

melampaui target (on-track) dan hanya 4 (empat) indikator yang belum mencapai

target, yaitu: Indeks Reformasi Birokrasi; Nilai Hasil Evaluasi SAKIP; Indeks Hasil

Monev Keterbukaan Informasi Publik; dan Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap

Pelayanan Publik. Meskipun keempat indikator tersebut belum mencapai target,

persentase capaiannya sudah mendekati 100 persen. Sehingga target yang telah

ditetapkan dalam Renstra 2020-2024 diharapkan dapat terpenuhi dalam jangka

waktu kurang dari 5 tahun dan berperan positif dalam mendukung pembangunan

perdagangan.

Selama tahun 2020, nilai hasil evaluasi kinerja anggaran Sekretariat Jenderal tahun

2020 berdasarkan PMK 214 Tahun 2017 adalah 90,10 dengan predikat SANGAT

BAIK. Realisasi penyerapan anggaran Sekretariat Jenderal Kementerian

Perdagangan sampai dengan akhir tahun 20203 mencapai Rp901.458.497.877 atau

3Berdasarkan data Aplikasi Smart Kemenkeu posisi tanggal 8 maret 2021.

Page 76: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

64

94,98 persen. Nilai hasil evaluasi kinerja dan realisasi anggaran tersebut memberikan

gambaran bahwa capaian kinerja dan pelaksanaan kegiatan secara rata-rata telah

berhasil memenuhi target dan sasaran program dengan pemanfaatan anggaran yang

konsisten, efisien, dan tepat sasaran.

Beberapa rekomendasi yang dapat ditindaklanjuti berdasarkan hasil pengukuran dan

analisis capaian kinerja agar di masa mendatang kualitas kinerja dapat

dipertahankan adalah:

1. Meningkatkan manajemen kinerja melalui penyusunan perencanaan kinerja yang

berorientasi hasil, kemudian melakukan pengukuran atas apa yang direncanakan,

melaporkan realisasi kinerja dan melakukan evaluasi atas akuntabilitas kinerja

serta memanfaatkan seluruh proses tersebut dalam pengambilan keputusan.

2. Menyempurnakan evaluasi kinerja internal sehingga dapat secara optimal

digunakan untuk memperbaiki perencanaan, memperbaiki pelaksanaan program

dan kegiatan, serta meningkatkan kinerja Kementerian Perdagangan.

3. Meningkatkan kapasitas SDM dalam bidang akuntabilitas dan manajemen kinerja

di seluruh jajaran Kemendag untuk mempercepat terwujudnya pemerintahan yang

berkinerja dan akuntabel.

Penyelesaian dokumen LAPKIN ini merupakan hasil dukungan seluruh Unit Eselon

II di lingkungan Sekretariat Jenderal Kementerian Perdagangan yang telah

mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Namun

demikian, dalam penyelenggaraan SAKIP di lingkungan Sekretariat Jenderal masih

banyak dijumpai kendala-kendala dalam pencapaian sasaran, misalnya: revisi

anggaran yang mengakibatkan berkurangnya target output. Selain itu, juga

ditemukan beberapa kendala teknis seperti:

1. Dokumen Renstra belum direviu secara berkala.

2. Dokumen Perjanjian Kinerja menjadi kurang selaras dengan Renstra Kemendag

sebagai akibat dari hasil evaluasi SAKIP.

3. Perjanjian Kinerja belum sepenuhnya dimanfaatkan untuk penyusunan dan

identifikasi kinerja.

4. Indikator Kinerja Utama belum sepenuhnya dimanfaatkan untuk penilaian kinerja.

5. Target kinerja dan target penyerapan anggaran sudah tercapai namun belum

mencapai lebih dari 99%.

Kendala-kendala tersebut perlu ditindaklanjuti agar pada masa mendatang

akuntabilitas dan kualitas pencapaian kinerja menjadi semakin baik.

Demikian LAPKIN Sekretariat Jenderal ini disusun, dengan harapan dapat

bermanfaat bagi seluruh pihak yang berkepentingan khususnya dalam proses

perencanaan program, pengambilan keputusan, dan penetapan kebijakan oleh

pimpinan Kementerian Perdagangan, khususnya yang terkait dengan misi

mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.

Page 77: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

65

LAMPIRAN

Page 78: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

66

Page 79: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

67

Lampiran 1 Struktur Organisasi Sekretariat Jenderal

SEKRETARIAT JENDERAL

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERDAGANGAN

PUSAT PENANGANAN ISU

STRATEGIS

PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI

PUSAT PENGEMBANGAN

SUMBER DAYA KEMETROLOGIAN

BIRO PERENCANAANBIRO ORGANISASI

DAN KEPEGAWAIAN

BIRO KEUANGAN BIRO HUKUM

BIRO UMUMBIRO HUBUNGAN

MASYARAKAT

BIRO ADVOKASI PERDAGANGAN

Page 80: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

68

Page 81: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

69

Lampiran 2 Perjanjian Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2020

Versi Juni 2020

Page 82: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

70

Page 83: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

71

Page 84: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

72

Page 85: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

73

Versi Oktober 2020

Page 86: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

74

Page 87: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

75

Page 88: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

76

Page 89: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

77

Page 90: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

78

Page 91: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

79

Lampiran 3 Matriks Pengukuran Pencapaian Sasaran Program

Sekretariat Jenderal Tahun 2020

Program Dukungan Manajemen

Unit Eselon I : Sekretariat Jenderal

Periode : Jan - Des 2020

Hal. 1

No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian

1 Meningkatnya Birokrasi

Kemendag yang Akuntabel,

Tranparan, dan

Berintegritas

(1) Indeks Reformasi

Birokrasi Nilai 80 76,80* 96%

(2) Nilai Hasil Evaluasi

SAKIP Predikat A

(80-90)

BB*

(73,5) 91,88%

2 Meningkatnya Kapabilitas

Kinerja Organisasi

Kemendag yang Inovatif dan

Responsif

(3) Nilai Capaian Kinerja

Organisasi Nilai 90 94,05 104,50%

3 Meningkatnya Kepuasan

dan Kepercayaan

Stakeholders

(4) Indeks Hasil Monev

Keterbukaan Informasi

Publik

Predikat Informatif

(90-100)

Menuju

Informatif

(89,35)

99,28%

(5) Indeks Kepuasan

Masyarakat Terhadap

Pelayanan Publik

Predikat

A (88,31-

100)

B

(82,59) 93,53%

(6) Opini BPK Terhadap

Laporan Keuangan

Kementerian

Perdagangan

Opini WTP WTP 100%

4 Meningkatnya Efektivitas

Kebijakan Perdagangan

Luar Negeri serta Fasilitasi

Ekspor dan Impor

(7) Persentase

Pemanfaatan Layanan

Advokasi Hukum

Perdagangan

Internasional

Persen 80 87 108.75%

5 Meningkatnya Kapabilitas

SDM Bidang Perdagangan

Dalam Negeri

(8) Persentase SDM Bidang

Perdagangan Dalam

Negeri yang Meningkat

Kompetensinya

Persen 81 87,5% 108,02%

(9) Persentase Peningkatan

Manajemen Usaha SDM

Bidang Perdagangan

Dalam Negeri

Persen 5 13% 260%

Keterangan: (*) Nilai Sementara

Page 92: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

80

Hal. 2

NO KEGIATAN PAGU REVISI REALISASI % CAPAIAN

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Peningkatan Pengelolaan Perencanaan

15.814.027.000 15.680.703.416 99,16

2 Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Organisasi

11.730.674.000 11.538.278.962 98,36

3 Peningkatan Pengelolaan Keuangan

92.358.933.000 82.628.624.724 89,46

4 Pembinaan Administrasi dan Pelayanan Pelaksanaan Tugas Kementerian Perdagangan

77.013.500.000 75.267.612.944 97,73

5 Penyusunan Perangkat dan Pelayanan Hukum Bidang Perdagangan

4.763.651.000 4.523.621.005 94,96

6 Pengelolaan Pendidikan dan Pelatihan

27.017.200.000 26.334.256.321 97,47

7 Pengelolaan Pengembangan Sumber Daya Kemetrologian

22.119.190.000 20.669.504.501 93,45

8 Peningkatan Pelayanan Informasi Publik

17.250.023.000 16.685.840.024 96,73

9 Penanganan Isu Strategis Perdagangan Lintas Sektor

3.470.085.000 3.262.809.419 94,03

10 Penyelidikan Kasus Dumping Dan Subsidi

6.307.240.000 5.407.353.530 85,73

11 Peningkatan Penyelidikan Tindakan Pengamanan (Safeguard)

6.194.991.000 5.749.234.560 92,80

12 Penyelenggaraan Kantor Dagang Ekonomi Indonesia di Taipei

82.710.132.000 74.564.112.371 90,15

13 Penyelenggaraan Atase Perdagangan

63.048.835.000 54.522.544.651 86,48

14 Penyelenggaran Akademi Metrologi 6.937.292.000 5.823.634.773 83,95

15 Penguatan Lembaga PerlindunganKonsumen Nasional

19.204.129.000 18.065.703.249 94,07

16 Penyelenggaraan Pusat Promosi Perdagangan Indonesia (ITPC)

200.743.032.000 189.923.486.093 94,61

17 Pelayanan Advokasi Perdagangan Internasional

7.883.664.000 7.525.956.676 95,46

18 Pengembangan Sistem Informasi Perdagangan

60.961.292.000 60.703.029.183 99,58

19 Pengelolaan Pendidikan dan Pelatihan Fungsional dan Teknis Penguji Mutu Barang

4.459.191.000 4.402.993.125 98,74

20 Peningkatan Pengelolaan Sarana dan Prasarana

219,095,926,000 218,179,198,350 99,56

Total 949.083.007.000 901.458.497.877 94,98

Page 93: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

81

Lampiran 4 Matriks Pengukuran Pencapaian Sasaran Kegiatan

di Lingkungan Sekretariat Jenderal Tahun 2020

1. Peningkatan Pengelolaan Perencanaan

Unit Kerja Eselon II / Satuan Kerja : Biro Perencanaan

Tahun Anggaran : 2020

SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI % CAPAIAN

(1) (2) (3) (4) (5)

Meningkatnya Efektivitas Penyusunan Kinerja dan Anggaran yang Berkualitas

Persentase RKA Berpedoman SOP 20% 73,70% 368,50

Persentase Penerapan Kualitas Output 20% 73,70% 368,50

Meningkatnya Ketersediaan Data, Informasi Kinerja yang Strategis dan Relevan

Jumlah data informasi perdagangan DN dan LN yang relevan dan terintegrasi serta bermanfaat bagi masyarakat

2 Data/

Informasi - -

Meningkatnya Kualitas Realisasi Kinerja dan Realisasi Anggaran

Persentase data kinerja output yang dilaporkan tepat waktu 80% 100% 100

Jumlah rata-rata tingkat revisi output < 8 kali 5,08 kali 100

Terselenggaranya Perbaikan Kualitas Kinerja Persentase hasil evaluasi kinerja yang ditindaklanjuti 60% 85,25% 142,08

Meningkatnya Kualitas Kerjasama Bersama Pemagku Kepentingan

Persentase Unit yang Memanfaatkan Kerjasama 65% 61,1% 94

Nilai Akuntabilitas Implementasi Kerja Sama Nilai 60 Nilai 61 101,66

Meningkatnya Peluang Akses Kerjasama Tersusunnya Informasi Area Kerjasama dan Stakeholders yang Relevan

100% 100% 100

Jumlah Area Kerjasama yang Relevan 3 Area 3 Area 100

Page 94: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

82

Output Target Kinerja Fisik

Anggaran Kinerja Keuangan

Realisasi % Capaian Realisasi % Capaian

(6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Layanan Sarana dan Prasarana Internal 1 Layanan 1 Layanan 100 376.029.000 372.678.500 99,11

Layanan Perencanaan 1 Layanan 1 Layanan 100 8.337.810.000 8.317.823.394 99,76

Layanan Pemantauan dan Evaluasi 1 Layanan 1 Layanan 100 2.321.326.000 2.312.550.300 99,62

Layanan Dukungan Manajemen Satker 1 Layanan 1 Layanan 100 1.199.085.000 1.193.427.341 99,53

Layanan Perkantoran 1 Layanan 1 Layanan 100 3.579.777.000 3.484.223.881 97,33

Jumlah 15.814.027.000 15.680.703.416 99,15

Page 95: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

83

2. Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Organisasi

Unit Kerja Eselon II / Satuan Kerja : Biro Organisasi dan Kepegawaian

TahunAnggaran : 2020

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Target Realisasi % Capaian

(1) (2) (3) (4) (5)

Meningkatnya Efektivitas Organisasi dan

Kinerja ASN Kementerian Perdagangan

Indeks pelayanan kepegawaian 90 77% 86%

Persentase jumlah penempatan pegawai

yang sesuai dengan kebutuhan organisasi 90 90% 100%

Persentase kesesuaian tugas dan fungsi unit

kerja dengan prosedur 50 50% 100%

Persentase pegawai dengan bobot nilai 5

pada dimensi disiplin untuk Indeks

Profesional PNS

80 94% 118%

Persentase pegawai dengan bobotnilai

minimal 25 pada dimensi kinerja untuk Indeks

Profesional PNS

75 89% 119%

Persentase pejabat Kemendag yang

memenuhi kompetensi 60 70% 117%

Persentase tindak lanjut kebijakan organisasi

dan kepegawaian yang ditetapkan 75 75% 100%

Page 96: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

84

Output Target

Kinerja Fisik

Anggaran

Kinerja Keuangan

Realisasi %

Capaian Realisasi % Capaian

(6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Layanan Manajemen SDM 540 Orang 335 orang 62,04% 1.791.801.000 1.682.244.350 93,89%

Seleksi JPT pratama, madya,

dan perwakilan luar negeri 66 Orang 66 Orang 100% 1.234.750.000 1.233.511.300 99.89%

Restrukturisasi Organisasi 54 Unit 54 Unit 100% 556.984.000 528.608.613 94,91%

Penjatuhan hukuman disiplin

dan pemberian pengahargaan

pegawai berprestasi

195 Orang 195 Orang 100% 382.161.000 378.711.800 99,09%

Jumlah pegawai dengan

Penilaian Prestasi Kerja

minimal baik

2468 Orang 2468 Orang 100% 114.395.000 107.085.000 93,61%

Rekrutmen pegawai, mutasi

dan promosi 660 Orang 660 Orang 100% 2.605.929.000 2.596.680.122 99,65%

Penyetaraan jabatan

administrator ke jabatan

fungsional

625 Orang 625 Orang 100% 380.113.000 373.676.568 98,31%

Page 97: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

85

3. Peningkatan Pengelolaan Keuangan

Unit Kerja Eselon II / Satuan Kerja : Biro Keuangan

Tahun Anggaran : 2020

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Target Realisasi % Capaian

(1) (2) (3) (4) (5)

Meningkatnya Akuntabilitas Keuangan Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) 91 91,27 100,29

Peningkatan Pengelolaan

Akuntabilitas Keuangan

Persentase Laporan Keuangan yang disampaikan secara

lengkap dan tepat waktu

97% 100% 103.09

Tingkat Optimalisasi Penggunaan PNBP 100% 100% 100

Meningkatnya Kualitas Laporan

Penatausahaan dan Pengelolaan

BMN yang Tertib dan akuntabel

Persentase Pengelolaan BMN yang tertib fisik dan

administrasi

85% 98,22% 115,55

Page 98: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

86

Output Target Kinerja Fisik (%)

Anggaran Kinerja Keuangan (%)

Rencana Realisasi Rencana Realisasi

(6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Layanan Manajemen Keuangan 1 Layanan 100 100 3.669.918.000 100 96,70

Layanan Manajemen BMN 1 Layanan 100 100 1.705.531.000 100 96,69

Layanan Sarana dan Prasarana Internal 1 Layanan 100 100 1.177.425.000 100 99,57

Layanan Dukungan Manajemen Satker 1 Layanan 100 100 2.066.365.000 100 85,35

Layanan Perkantoran 1 Layanan 100 100 83.739.694.000 100 88,51

TOTAL 92.358.933.000 100 89,06

Page 99: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

87

4. Pembinaan Administrasi dan Pelayanan Pelaksanaan Tugas Kementerian

Unit Kerja Eselon II / Satuan Kerja : Biro Umum dan Layanan Pengadaan

Tahun Anggaran : 2020

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Target Realisasi % Capaian

(1) (2) (3) (4) (5)

Meningkatnya Pemanfaatan Sarana

dan Prasarana Perkantoran yang

Sesuai Aturan

Indeks Fungsionalitas Sarana Prasarana

Pendukung

60% 60,20% 100,33

Meningkatnya Nilai Tambah Fungsi

Pengadaan

Nilai Penyelenggaraan Pengadaan Barang/Jasa Skor 82 Skor 90,33 110,16

Terwujudnya Ketertiban Arsip Negara Nilai Pengawasan Arsip Peringkat Baik

(Memuaskan)

Predikat

Memuaskan

100

Meningkatnya Kenyamanan dalam

Penyelenggaraan Pelayanan Publik

Nilai Kenyamanan Sarana Prasarana

Pendukung Pelayanan Publik

Skor 65 Skor 82,42 126,80

Indeks Kepuasan terhadap Pemenuhan

Kebutuhan Operasional dan Layanan Sarana

Prasarana di lingkungan Kementerian

Perdagangan

Skor 65 Skor 83,71 128,78

Page 100: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

88

Output Target Kinerja Fisik (%)

Anggaran Kinerja Keuangan (%)

Rencana Realisasi Rencana Realisasi

(6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Layanan Umum 1 Layanan 100 100 185,800,000 100 81,47

Layanan Sarana dan Prasarana

Internal

1 Layanan 100 100 217,186,424,000 100 99,59

Layanan Manajemen Barang Milik

Negara

1 Layanan 100 100 1,181,202,000 100 97,35

Layanan Sarana dan Prasarana

Internal

1 Layanan 100 100 2,225,598,000 100 95,65

Layanan Umum 1 Layanan 100 100 607,970,000 100 98,65

Layanan Umum 1 Layanan 100 100 83,660,000 100 99,57

Layanan Umum 1 Layanan 100 100 2,703,637,000 100 98,88

Layanan Perkantoran 1 Layanan 100 100 33,060,282,000 100 97,45

Layanan Sarana dan Prasarana

Internal

1 Layanan 100 100 1,802,970,000 100 99,95

Layanan Dukungan Manajemen

Satker

1 Layanan 100 100 696,370,000 100 97,91

Layanan Perkantoran 1 Layanan 100 100 35,647,213,000 100 97,45

Layanan Sarana dan Prasarana

Internal

1 Layanan 100 100 728,300,000 100 99,59

Page 101: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

89

5. Penyusunan Perangkat dan Pelayanan Hukum Bidang Perdagangan

Unit Kerja Eselon II / Satuan Kerja : Biro Hukum

Tahun Anggaran : 2020

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Target Realisasi % Capaian

(1) (2) (3) (4) (5)

Tersusunnya regulasi yang harmonis dan tepat waktu

Persentase penyelesaian peraturan perundang-undangan yang tepat waktu dan sesuai program legislasi

95% 100% 105,26%

Terwujudnya Kementerian Perdagangan yang bebas sengketa

Persentase penyelesaian sengketa yang diselesaikan 100% 100% 100%

Output Kinerja Fisik Kinerja Keuangan

Target Realisasi % Capaian Anggaran Realisasi % Capaian

(6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Layanan Hukum 1 Layanan 1 Layanan 100 3.218.651.000 3.033.862.605 94,25

Layanan Perkantoran 12 Bulan 12 Bulan 100 1.545.000.000 1.517.474.140 98,21

Page 102: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

90

6. Pelayanan Informasi Publik

Unit Kerja Eselon II / Satuan Kerja : Biro Humas

Tahun Anggaran : 2020

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Target Realisasi % Capaian

(1) (2) (3) (4) (5)

Meningkatnya Persepsi Positif

Kementerian Perdagangan di Mata

Publik

Persentase kepuasan pengguna layanan informasi

publik Kementerian Perdagangan 70% 81,83% 116,90

Persentase opini positif pemberitaan Kementerian

Perdagangan di Media 70% 80% 114,29

Persentase pelayanan informasi yang ditindaklanjuti 100% 100% 100

Persentase SDM jabatan fungsional Pustakawan dan

Pranata Humas yang terpenuhi angka kreditnya sesuai

dengan kebutuhan

70% 7,14 10,20

Output Target Kinerja Fisik (%)

Anggaran Kinerja Keuangan (%)

Rencana Realisasi Rencana Realisasi

(6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Layanan hubungan masyarakat dan Informasi 2 laporan 100 100 9.569.351.000 100 97

Layanan dukungan manajemen Satker 1 laporan 100 100 429.089.000 100 94

Layanan sarana dan prasarana internal 1 Laporan 100 100 750.000.000 100 100

Layanan perkantoran 1 Laporan 100 100 6.501.583.000 100 96

JUMLAH 17.250.023.000

Page 103: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

91

7. Layanan Advokasi Perdagangan

Unit Kerja Eselon II / Satuan Kerja : Biro Advokasi Perdagangan

Tahun Anggaran : 2020

SasaranKegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Target Realisasi % Capaian

(1) (2) (3) (4) (5)

Terwujudnya layanan advokasi perdagangan internasional yang bermanfaat

Persentase pemanfaatan dokumen non litigasi 75% 87% 116

Persentase Pemanfaatan dokumen litigasi dalam rangka sengketa perdagangan internasional 100% 100% 100

Output Target Kinerja Fisik (%)

Anggaran Kinerja Keuangan (%)

Rencana Realisasi Rencana Realisasi

(6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Layanan Advokasi Non Litigasi Dalam Rangka Negosiasi Perjanjian Perdagangan Internasional 7 Laporan

95

95

2.159.950.000

95

95,39 Layanan Advokasi Non Litigasi dalam

rangka Implementasi dan Dokumentasi Hukum Perdagangan Internasional

Layanan Advokasi Non Litigasi dalam rangka Penanganan Sengketa Perdagangan Internasional

3 Laporan 95 96 3.272.155.000 95 96,12

Layanan Pemuktahiran Basis Data terkait Perjanjian Perdagangan Internasional 1 Laporan 95 92 577.860.000 95 92,97

Layanan Perkantoran 1 Laporan 95 96 1.873.699.000 95 96,98

Page 104: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

92

8. Pengelolaan Pendidikan dan Pelatihan

Unit Kerja Eselon II / Satuan Kerja : Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perdagangan

Tahun Anggaran : 2020

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Target Realisasi % Capaian

(1) (2) (3) (4) (5)

Meningkatnya Kompetensi SDM

Perdagangan

Persentase SDM yang meningkat kompetensinya

setelah mengikuti pelatihan

81 Persen 88 Persen

(88 Peserta)

108,64

Output Target Kinerja Fisik

Anggaran Kinerja Keuangan

Realisasi % Capaian Realisasi % Capaian

(6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Pelaksanaan Pelatihan Aparatur

116 Peserta 116 Peserta 100

491.499.000 476.799.000 97

Pelaksanaan Pelatihan Non Aparatur

100 Peserta 100 Peserta 100

411.456.000 407.894.000 99,13

Tindaklanjut dan Pendampingan

Pasca Pelatihan Aparatur

1 Kegiatan 1 Kegiatan 100

5.776.000 5.479.880 94,87

Tindaklanjut dan Pendampingan

Pasca Pelatihan Non Aparatur

1 Kegiatan 1 Kegiatan 100 49.950.000 49.950.000 100

Total Anggaran 958.681.000 940.122.880 98,06

Page 105: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

93

9. Pengelolaan Pengembangan Sumber Daya Kemetrologian

Unit Kerja Eselon II / Satuan Kerja : Pusat Pengembangan SDM Kemetrologian

Tahun Anggaran : 2020

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Target Realisasi % Capaian

(1) (2) (3) (4) (5)

Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas

Pengembangan Sumbe rDaya di Bidang

Kemetrologian

Persentase SDM Kemetrologian yang meningkat

kompetensinya

70% 98% 140

Persentase nota kesepahaman yang ditindaklanjuti 70% 100% 142,86

Persentase hasil pengembangan teknologi di bidang

kemetrologian yang sesuai target capaian

75% 100% 133,33

Tingkat pelayanan pengembangan sumber daya

kemetrologian

Skor 4,00 Skor 4,00 100

Output Target Kinerja Fisik (%)

Anggaran Kinerja Keuangan (%)

Rencana Realisasi Rencana Capaian

(6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Layanan pengembangan teknologi kemetrologian 4 laporan 100 100 235.806.000 100 93,59

Layanan kerjasama sumber daya kemetrologian 6 laporan 100 117 1.377.488.000 100 84,61

Layanan pengembangan SDM kemetrologian 550 orang 100 77 2.021.596.000 100 74,21

Layanan internal 4 laporan 100 100 18.484.300.000 100 95,36

Page 106: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

94

10. Pengembangan Sistem Informasi Perdagangan

Unit Kerja Eselon II / Satuan Kerja : Pusat Data dan Sistem Informasi

Tahun : 2020

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Target Realisasi % Capaian

(1) (2) (3) (4) (5)

Meningkatnya Efektivitas Transformasi Digital Indeks Implementasi TIK dalam Layanan Baik Baik 100

Meningkatnya Integrasi Sistem Penunjang

Kinerja Teknis Pedagangan

Jumlah Implementasi Integrasi Sistem

Informasi Perdagangan 10 10 100

Output Target Kinerja Fisik (%)

Anggaran Kinerja Keuangan (%)

Rencana Realisasi Rencana Realisasi

(7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

Layanan LPSE 1 Layanan 100 100 252.168.000 100 98,17

Layanan SDM TIK dan Statistik 1 Layanan 100 100 12.519.000 100 81,51

Layanan Sarana dan Prasarana Internal 1 Layanan 100 100 714.700.000 100 98,90

Layanan Data dan Informasi 1 Layanan 100 100 57.608.825.000 100 99,75

Layanan Dukungan Manajemen Satker 1 Layanan 100 100 219.528.000 100 91,41

Layanan Perkantoran 1 Layanan 100 100 2.153.552.000 100 96,30

JUMLAH 60.961.292.000 99,58

Page 107: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

95

11. Penanganan Isu Strategis Perdagangan Lintas Sektor

Unit Kerja Eselon II / Satuan Kerja : Pusat Penanganan Isu Strategis

Tahun Anggaran : 2020

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Target Realisasi % Capaian

(1) (2) (3) (4) (5)

Tersedianya rekomendasi penanganan isu-

isu strategis lintas sektor yang berdampak

terhadap perdagangan

Jumlah rekomendasi penanganan isu-isu strategis

lintas sektor yang berdampak terhadap

perdagangan

6 Dokumen 6 Dokumen 100

Mewujudkan kolaborasi penanganan isu-isu

strategis lintas sektor yang berdampak

terhadap perdagangan

Persentase rekomendasi penanganan isu strategis

lintas sektor yang ditindaklanjuti oleh Stakeholder

70 Persen 70 Persen 100

Persentase monitoring capaian kegiatan yang

mendukung sasaran Kementerian Perdagangan

2 Laporan 2 Laporan 100

Persentase pemantauan terkai tcapaian Program

Prioritas Nasional Kementerian Perdagangan yang

dipantau oleh Kantor Staf Presiden (KSP)

2 Laporan 2 Laporan 100

Persentase pemantauan terkait monitoring laporan

Perwakilan Perdagangan di Luar Negeri yang tepat

waktu

2 Laporan 2 Laporan 100

Terlaksananya penyelenggaraan operasional

perkantoran dan layanan kepegawaian

Tingkat kepuasan pegawai Pusat Penanganan Isu

Strategis dalam operasional perkantoran dan

layanan kepegawaian

80 Nilai 82 Nilai 102,50

Page 108: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

96

Output Target Kinerja Fisik (%)

Anggaran Kinerja Keuangan (%)

Rencana Realisasi Rencana Realisasi

(6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Rekomendasi Penanganan Isu Strategis Lintas

Sektor yang Berdampak terhadap Perdagangan

6

Rekomendasi

100 100 947.775.000 100 98,93

LaporanTindak Lanjut Rekomendasi Penanganan

Isu Strategis Lintas Sektor yang Berdampak pada

Bidang Perdagangan

70 Persen 100 100 94.693.000 100 98,31

Laporan monitoring capaian kegiatan yang

mendukung sasaran Kementerian Perdagangan

2 Laporan 100 100 171,210.000 100 89,40

Laporan pemantauan terkait capaian Program

Prioritas Nasional Kementerian Perdagangan yang

dipantau oleh Kantor Staf Presiden (KSP)

2 Laporan 100 100 377.348.000 100 98,07

Laporan Persentase pemantauan terkait monitoring

laporan Perwakilan Perdagangan di Luar Negeri

yang tepat waktu

2 Laporan 100 100 240.482.000 100 87,96

Laporan kepuasan pegawai Pusat Penanganan Isu

Strategis dalam operasional perkantoran dan

layanan kepegawaian

80 Nilai 100 100 1.638.577.000 100 98,93

Page 109: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

97

12. Penyelidikan Kasus Dumping dan Subsidi

Unit Kerja Eselon II / Satuan Kerja : Komite Anti Dumping Indonesia

Tahun Anggaran : 2020

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Target Realisasi % Capaian

(1) (2) (3) (4) (5)

Melakukan Penanganan Anti Dumping /Tindakan Sesuai dengan Kententuan Anti Dumping/Tindakan Imbalan Yang Berlaku

Melakukan penyelidikan Kasus Anti Dumping dan Tindakan Imbalan (analisa data impor, asistensi, pra-penyelidikan, penyelidikan, rekomendasi penyelidikan)

8 Kasus

8

100

Melakukan Analisa Dampak Pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) 1 laporan 1 100

Rancangan Kebijakan Ketentuan Anti Dumping

1 laporan 1 100

Output Target Kinerja Fisik (%)

Anggaran Kinerja Keuangan (%)

Rencana Realisasi Rencana Realisasi

(6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Layanan Perkantoran 12

Bulan 100 100 6.307.240.000 100 85,73

Page 110: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

98

13. Peningkatan Penyelidikan Tindak Pengamanan (Safeguards)

Unit Kerja Eselon II / Satuan Kerja : Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia

Tahun Anggaran : 2020

Page 111: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

99

14. Penguatan Lembaga Perlindungan Konsumen Nasional

Unit Kerja Eselon II / Satuan Kerja : Badan Perlindungan Konsumen Nasional

Tahun Anggaran : 2020

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Target Realisasi % Capaian

(1) (2) (3) (4) (5)

Meningkatnya Transaksi dan Efektivitas Perlindungan Konsumen

Persentase Saran dan Pertimbangan Kepada Pemerintah yang Dimanfaatkan

20 % 20 % 100

Persentase Informasi Perlindungan Konsumen yang Disebarluaskan

100% 100 % 100

Persentase Pengaduan Konsumen yang

Diselesaikan

35 % 35 % 100

Persentase Keberdayaan Lembaga

Perlindungan Konsumen yang Aktif

25 % 25 % 100

Output Target Kinerja Fisik (%)

Anggaran Kinerja Keuangan (%)

Rencana Realisasi Rencana Realisasi

(7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

Saran dan Pertimbangan Kepada Pemerintah Dalam Rangka Perlindungan Konsumen

6 Rekomendasi 100 317 1.212.404.000 100 99,84

Informasi Dibidang Perlindungan Konsumen 60 Informasi 100 260 1.127.342.000 100 99,42

Akses Pemulihan Konsumen 250 Pengaduan 100 135 1.147.567.000 100 96,21

Lembaga Perlindungan Konsumen yang Diberdayakan

40 Lembaga 100 100 927.060.000 100 99,19

Layanan Sarana dan Prasarana Internal 1 Layanan 100 100 843.035.000 100 98,98

Layanan Dukungan Manajemen Satker 1 Layanan 100 100 3.343.855.000 100 99,83

Layanan Perkantoran 12 Layanan 100 100 10.602.866.000 100 90,27

Page 112: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

100

Lampiran 5 Perkembangan Indeks Reformasi Birokrasi Kementerian Perdagangan

Tahun 2016 - 2019

NO KOMPONEN PENILAIAN BOBOT NILAI

2016 2017 2018 2019

I KOMPONEN PENGUNGKIT

1 Manajemen Perubahan 5,00 3,79 3,99 3,50 3,54

2 Penataan Peraturan Perundang-undangan 5,00 3,13 3,13 3,18 3,26

3 Penataan dan Penguatan Organisasi 6,00 4,18 4,18 4,18 4,22

4 Penataan Tatalaksana 5,00 3,72 3,88 3,51 3,60

5 Penataan Sistem Manajemen SDM 15,00 13,12 13,19 13,05 13,08

6 Penguatan Akuntabilitas 6,00 4,08 3,85 3,92 3,96

7 Penguatan Pengawasan 12,00 7,31 7,40 7,77 7,80

8 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 6,00 4,36 4,31 4,27 4,29

Total Komponen Pengungkit (A) 60,00 43,69 43,93 43,38 43,74

II KOMPONEN HASIL

1 Nilai Akuntabilitas Kinerja 14,00 10,26 10,27 10,23 10,38

2 Survey Internal Integritas Organisasi 6,00 4,89 4,94 3,84 4,46

3 Survey Eksternal Persepsi Korupsi 7,00 5,18 5,21 5,98 6,27

4 Opini BPK 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00

5 Survey Eksternal Pelayanan Publik 10,00 7,68 7,72 8,05 8,55

Total Komponen Hasil (B) 40,00 31,31 31,14 31,10 32,66

INDEKS REFORMASI BIROKRASI (A+B) 100,00 74,70 75,07 74,48 76,40

Sumber: Surat Menteri PAN dan RB Nomor B/23/M.RB.05/2018, Nomor B/153/M.RB.06/2018 dan Nomor B/232/M.RB.06/2019

Page 113: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

101

Lampiran 6 Perkembangan Nilai Hasil Evaluasi SAKIP

Kementerian Perdagangan Tahun 2016 - 2019

No. Komponen Peinilaian Bobot Nilai

2016 2017 2018 2019

A Perencanaan Kinerja 30 23,21 22,93 23,02 23,05

B Pengukuran Kinerja 25 15,57 15,82 15,96 16,01

C Pelaporan Kinerja 15 12,20 12,21 12,28 12,29

D Evaluasi Internal 10 7,98 7,90 7,95 8,06

E Capaian Kinerja 20 14,42 14,18 14,84 14,93

Nilai Hasil Evaluasi 100 73,38 73,04 74,04 74,34

Tingkat Akuntabilitas Kinerja BB BB BB BB

Sumber: Hasil Evaluasi SAKIP oleh Kementerian PAN-RB

Page 114: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

102

Lampiran 7 Nilai Kinerja Anggaran Per Eselon I

Kementerian Perdagangan Tahun 2020

No Unit Eselon I

Capaian

Sasaran

Program

Penyerapan Konsistensi

Capaian

Keluaran

Program

Efisiensi

Rata2

Nilai

Kinerja

Satker

Nilai

Kinerja

Unit

Es 1

1 SEKRETARIAT

JENDERAL 97,82 94,98 92,73 100 5,02 85,83 90,10

2

DITJEN

PERDAGANGAN

DALAM NEGERI

95,82 94,09 88,30 99,36 5,31 87,67 90,19

3

DITJEN

PERDAGANGAN

LUAR NEGERI

92,93 85,35 82,07 100 20 87,4 90,56

4

DITJEN

PERUNDINGAN

PERDAGANGAN

INTERNASIONAL

100 89,13 90,14 100 12,82 97,15 97,25

5 INSPEKTORAT

JENDERAL 95,11 87,70 82,73 100 12,30 95,66 94,56

6

DITJEN

PENGEMBANGAN

EKSPOR NASIONAL

100 90,99 83,24 100 20 90,25 94,47

7

BADAN PENGAWAS

PERDAGANGAN

BERJANGKA

KOMODITI

100 88,80 89,00 100 20 96,91 97,94

8

BADAN

PENGKAJIAN DAN

PENGEMBANGAN

PERDAGANGAN

100 81,80 78,06 100 20 94,24 96,16

9

DITJEN

PERLINDUNGAN

KONSUMEN DAN

TERTIB NIAGA

100 92,20 97,08 100 13,89 91,86 94,99

Sumber: Diolah dari SMART Kementerian Keuangan (http://monev.anggaran.kemenkeu.go.id/smart)

Page 115: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

103

Lampiran 8 Daftar Opini Hukum yang Ditangani Sekretariat Jenderal

Tahun 2020

No

Tanggal

Surat

Masuk

Dikirim Ke

Tanggal

Surat

Keluar

Opini Hukum

1 8 Januari

2020

Sekretaris Jenderal

8 Januari

2020

Laporan Rapat koordinasi

penanganan kasus sengketa D

S592 antara Uni Eropa dengan

Measures Relating to Raw

Materials.

2 5 Februari

2020

Kepala Biro Hukum

5 Februari

2020

Penyampaian Opini Hukum rencana

pelanggaran Impor Produk dari

China terkait Virus Corona.

3 24 Januari

2020

Direktur

Perundingan

Bilateral

5 Februari

2020

Penyampaian Draft Text atas

konsep memorandum of

Understanding antara Indonesia –

Kuba.

4 4 Februari

2020

Direktur

Perundingan

Mulitilateral

10

Februari

2020

Penyampaian Opini Hukum terkait

permohoanan masukan untuk siding

Trade Policy Review (TPR) Autralia

ke 8 dan TPR Jepang ke 14 di WTO,

Jenewa .

5 7 Februari

2020

Ses Ditjen PKTN

11

Februari

2020

Penyampaian tanggapan hokum

atas Draft MOU antara Pemerintah

Indonesia dengan Jerman

mengenai Global Project of Quality

Infrastructure Develoment

6 29 Januari

2020

Direktur Fasilitasi

Ekspor & Impor

13

Februari

2020

Penyampaian Opini Hukum Terkait

Rencana Pembuatan Instrumen

Perjanjian Internasional antara

Pemerintah Indonesia dengan

Pemerintah Arab Saudi dalam

Pelaksanaan Skema Imbal Dagang.

7 14 Februari

2020

Direktur

Perundingan

Bilateral

24

Februari

2020

Penyampaian Opini Hukum Terkait

perubahan posisi Indonesia dalam

U.S Coutervailling Duty Law

Page 116: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

104

No

Tanggal

Surat

Masuk

Dikirim Ke

Tanggal

Surat

Keluar

Opini Hukum

8 24 Februari

2020

Sekretaris Jenderal

24

Februari

2020

Penyampaian Opini Hukum Terkait

perubahan posisi Indonesia dalam

U.S Coutervailling Duty Law

9 23 Januari

2020

Direktur

Perundingan

Bilateral

25

Februari

2020

Penyampaian Opini Hukum atas

Permintaan Masukan dan

tanggapan terkait surat dari

Ancaman American Iron and Steel

Institute (AISI) kep United trade

Reprensentative (USTR)

10 24 Februari

2020

Direktur Kerjasama

Pengembangan

Ekpor

27

Februari

2020

Telaah Hukum Konsep Naskah

Nota Kesepahaman antara Ditjen

PEN denganTrade Facilitation

Office (TFO) Kanada

11 31 Januari

2020

Sekretaris Jenderal

28

Februari

2020

Penyampaian Opini Hukum terkait

Analisis Potensi Dampak

Implementasi Peraturan Menteri

Perdagangan No 82 Tahun 2017

12 21 Februari

2020

Direktur

Perundingan

Bilateral

28

Februari

2020

Penyampaian Opini Hukum terkait

pembahasan isu kerjasama bidang

ekonomi Indonesia Korea Selatan

13 4 Maret

2020

Sekretaris Jenderal

4 Maret

2020

Laporan Rapat Koordinasi

Tanggapan atas Jawaban Brazil

dan Third Party FSM Compliance

Panel Kasus Sengketa DS484

14 5 Maret

2020

Direktur

Perundingan

Multilateral

5 Maret

2020

Penyampaian Tanggapan atas

Jawaban Para Pihak terhadap

Pertanyaan Lanjutan dari Panel

Tahap Kepatutan (Compliance

Panel) Kasus Sengketa DS484.

15 27 Februari

2020

Direktur

Perundingan

Bilateral

6 Maret

2020

Penyampaian tanggapan Hukum

atas Draft text usulan India untuk

Penjajakan Pembentukan

Preferential Trade Agreement (PTA)

antara Indonesia- India.

16 19 Februari

2020

Sekretaris Jenderal

9 Maret

2020

Penyampian konsep Opini Hukum

terkait Surat dariThe general

Administration of China Custom

(GACC) terkait permintaan

Page 117: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

105

No

Tanggal

Surat

Masuk

Dikirim Ke

Tanggal

Surat

Keluar

Opini Hukum

pemulihan Izin Impor Hewan Hidup

dari Tiongkok.

17 11 Maret

2020

Sekretaris Jenderal

11 Maret

2020

Penyampaian opini hukum terkait

Penggundangan peraturan menteri

perdagangan No 15 tahun 2020

tentang ketentuan Ekspor Produk

Industri kehutanan.

18 13 Maret

2020

Direktur

Perundingan

Bilateral

23 Maret

2020

Penyampaian Opini Hukum Terkait

Perundingan PerubahanKonsesi

TRQ Uni eropa & Inggris di WTO

sebagai Akibat British Exit terhadap

Produk Ekspor Manioc (Cassava)

Indonesia.

19 13 Maret

2020

Direktur

Perundingan

Bilateral

13 Maret

2020

Opini Hukum Indonesia-Malaysia

Border Trade Agreement

20 23 Maret

2020

Direktur

Perundingan

Multilateral

26 Maret

2020

Penyampaian Tanggapan atas

Concerns Taipei terkait Rencana

Penerapan Bea Masuk Tindakan

Pengamanan (BMTP) untuk Impor

Kain (Fabrics).

21 13 Februari

2020

Direktur

Perundingan

Multilateral

26 Maret

2020

Penyampaian Opini Hukum terkait

Surat Ketua Dispute Settlement

Body (DSB) terkait Penundaan

Pertemuan DSB akibat COVID-19.

22 7 April

2020

Direktur

Perundingan

Multilateral

7 April

2020

Penyampaianopini Hukum terkait

Inisiatif Multi Party Interim Appeal

Arbitration.

23 9 April

2020

Direktur

Perundingan

ASEAN

9 April

2020

Penyampaian Jawaban Kuesioner

Terkait General Review ATIGA

24 27 Maret

2020

Direktur

Perundingan

Multilateral

13 April

2020

Penyampaian Opini Hukum terkait

Rencana Uni Eropa (UE) untuk

Menetapkan Level Maksimum

Kadar kontaminan 3

monocchloropropane diol (3-MCP) 3

Page 118: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

106

No

Tanggal

Surat

Masuk

Dikirim Ke

Tanggal

Surat

Keluar

Opini Hukum

MCPD Fatty esters dan Gliycidil

Fatty Acid Ester(GE) yang Baru

pada ProdukMakanan.

25 14 April

2020

Direktur

Perundingan

ASEAN

16 April

2020

Penyampaian Opini Hukum terkait

Permohonan Masukan Lanjutan dan

Persetujuan APEC Fact Sheet

Bogor Goals Indonesia Tahun 2020.

26 27 Maret

2020

Direktur

Perundingan

Multilateral

14 April

2020

Penyampaian Saran Pertimbangan

Indonesia untuk Berpartisipasi Aktif

dalam Diskusi Terstruktur Mengenai

Fasilitasi Investasi untuk

Pembangunan (Structured

Discussion on Investment

Facilitation for Development) yang

berlangsung di WTO

11 31 Januari

2020

Sekretaris Jenderal

28

Februari

2020

Penyampaian Opini Hukum terkait

Analisis Potensi Dampak

Implementasi Peraturan Menteri

Perdagangan No 82 Tahun 2017

12 21 Februari

2020

Direktur

Perundingan

Bilateral

28

Februari

2020

Penyampaian Opini Hukum terkait

pembahasan isu kerjasama bidang

ekonomi Indonesia Korea Selatan

13 4 Maret

2020

Sekretaris Jenderal

4 Maret

2020

Laporan Rapat Koordinasi

Tanggapan atas Jawaban Brazil

dan Third Party FSM Compliance

Panel Kasus Sengketa DS484

14 5 Maret

2020

Direktur

Perundingan

Multilateral

5 Maret

2020

Penyampaian Tanggapan atas

Jawaban Para Pihak terhadap

Pertanyaan Lanjutan dari Panel

Tahap Kepatutan (Compliance

Panel) Kasus Sengketa DS484.

15 27 Februari

2020

Direktur

Perundingan

Bilateral

6 Maret

2020

Penyampaian tanggapan Hukum

atas Draft text usulan India untuk

Penjajakan Pembentukan

Preferential Trade Agreement (PTA)

antara Indonesia- India.

Page 119: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

107

No

Tanggal

Surat

Masuk

Dikirim Ke

Tanggal

Surat

Keluar

Opini Hukum

16 19 Februari

2020

Sekretaris Jenderal

9 Maret

2020

Penyampian konsep Opini Hukum

terkait Surat dari The general

Administration of China Custom

(GACC) terkait permintaan

pemulihan Izin Impor Hewan Hidup

dariTiongkok.

17 11 Maret

2020

Sekretaris Jenderal

11 Maret

2020

Penyampaian opini hukum terkait

Penggundangan peraturan menteri

perdagangan No 15 tahun 2020

tentang ketentuanEkspor Produk

Industrikehutanan.

18 13 Maret

2020

Direktur

Perundingan

Bilateral

23 Maret

2020

Penyampaian Opini Hukum Terkait

Perundingan Perubahan Konsesi

TRQ Uni eropa & Inggris di WTO

sebagai Akibat British Exit terhadap

Produk Ekspor Manioc (Cassava)

Indonesia.

19 13 Maret

2020

Direktur

Perundingan

Bilateral

13 Maret

2020

Opini Hukum Indonesia-Malaysia

Border Trade Agreement

20 23 Maret

2020

Direktur

Perundingan

Multilateral

26 Maret

2020

Penyampaian Tanggapan atas

Concerns Taipei terkait Rencana

Penerapan Bea Masuk Tindakan

Pengamanan (BMTP) untuk Impor

Kain (Fabrics).

21 13 Februari

2020

Direktur

Perundingan

Multilateral

26 Maret

2020

Penyampaian Opini Hukum terkait

Surat Ketua Dispute Settlement

Body (DSB) terkait Penundaan

Pertemuan DSB akibat COVID-19.

22 7 April

2020

Direktur

Perundingan

Multilateral

7 April

2020

Penyampaian opini Hukum terkait

Inisiatif Multi Party Interim Appeal

Arbitration.

23 9 April

2020

Direktur

Perundingan

ASEAN

9 April

2020

Penyampaian Jawaban Kuesioner

Terkait General Review ATIGA

Page 120: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

108

No

Tanggal

Surat

Masuk

Dikirim Ke

Tanggal

Surat

Keluar

Opini Hukum

24 27 Maret

2020

DirekturPerundinga

n Multilateral

13 April

2020

Penyampaian Opini Hukum terkait

Rencana Uni Eropa (UE) untuk

Menetapkan Level Maksimum

Kadar kontaminan 3

monocchloropropane diol (3-MCP) 3

MCPD Fatty esters dan Gliycidil

Fatty Acid Ester(GE) yang Baru

pada Produk Makanan.

25 14 April

2020

Direktur

Perundingan

ASEAN

16 April

2020

Penyampaian Opini Hukum terkait

Permohonan Masukan Lanjutan dan

Persetujuan APEC Fact Sheet

Bogor Goals Indonesia Tahun 2020.

26 27 Maret

2020

Direktur

Perundingan

Multilateral

14 April

2020

Penyampaian Saran Pertimbangan

Indonesia untuk Berpartisipasi Aktif

dalam Diskusi Terstruktur Mengenai

Fasilitasi Investasi untuk

Pembangunan (Structured

Discussion on Investment

Facilitation for Development) yang

berlangsung di WTO

27 20 April

2020

Direktur

Perundingan

Multilateral

20 April

2020

Penyampaian Opini Hukum

terhadap Draft Sequencing

Agreement Kasus DS 529: Australia

Anti-Dumping Measures on A4

Copy Paper (DS 529)

28 23 April

2020

Sekretaris Jenderal

23 April

2020

Penyampaian Opini Hukum terkait

Pengundangan Permendag No.15

Tahun 2020 tentang Ketentuan

Ekspor Produk Industri Kehutanan

29 24 April

2020

Direktur

Perundingan APEC

dan Organisasi

Internasional

24 April

2020

Penyampaian Masukan Proposal

Indonesia pada Review

International Coffee Agreement

2007

30 28 April

2020

Direktur

Perundingan

ASEAN

6 Mei 2020

Penyampaian Masukan Draft “AEM

Declaration on Ensuring the

Security of Essential Goods in

Response to the Covid-19

Pandemic” dan Draft “ASEAN-China

Page 121: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

109

No

Tanggal

Surat

Masuk

Dikirim Ke

Tanggal

Surat

Keluar

Opini Hukum

Economic Ministers’ Joint Statement

on Enhancing Cooperation under

ACFTA and Combating COVID-19”

31 28 April

2020

Sekretaris Jenderal

6 Mei 2020

Penyampaian Laporan Virtual

Meeting antara Indonesia dan

Australia perihalImplementasi Tariff

Rate Quota (TRQ) dan Automatic

Import Licensing & Without

Seasonality (AILWS) dalam

Kerangka Indonesia - Australia

Comprehensive Economic

Partnership Agreement (IA-CEPA)

32 8 Mei 2020

Direktur Fasilitas

iEkspor dan Impor

14 Mei

2020

Penyampaian Opini Hukum atas

Draft Non-Paper Operational

Procedures for Chapter 2 (Trade in

Goods) and Chapter 3 (Non-Tariff

Measures) of the Indonesia-

Australia Comprehensive Economic

Partnership Agreement

33 30 April

2020

Direktur

Perundingan APEC

14 Mei

2020

Penyampaian Masukan Konsep

Pertama atas Final Assessment of

the Bogor Goals

34 13 Mei

2020

Direktur

Perundingan

Bilateral

19 Mei

2020

Masukan atas Counter Draft Terms

of Reference Working Group on

Trade and Investment Indonesia-

India

35 15 Mei

2020

Kepala Pusat

Pengkajian

Perdagangan Luar

Negeri

20 Mei

2020

Penyampaian Opini Hukum terkait

Rencana Pengenaan Bea Masuk

Anti-Dumping (BMAD) Sunset

Review Impor Produk Cold Rolled

Coil/Sheet (CRC/S) dari Jepang,

Korea, RRT, Taiwan dan Vietnam

36 17 Mei

2020

Direktur

Perundingan

ASEAN

20 Mei

2020

Penyampaian Masukan Lebih

Lanjutatas Draft “Hanoi Plan of

Action on Strengthening ASEAN

Economic Cooperation and Supply

Chain Connectivity in Response to

the Covid-19 Pandemic”

Page 122: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

110

No

Tanggal

Surat

Masuk

Dikirim Ke

Tanggal

Surat

Keluar

Opini Hukum

37 12 Juni

2020

Pusat Daglu

12 Juni

2020

Penyampaian Opini Hukum terkait

Rencana Pengenaan Bea Masuk

Tindakan Pengenaan( BMTP )

atasImpor Sirop Fruktosa

38 8 Juni 2020

Direktur ASEAN

16 Juni

2020

Opini Hukum Draft Proposal on the

Exchange of Diplomatic Notes for

the MOU the Gonerment of ASEAN

on the SCPPII

39 8 Juni 2020

DirekturPerundinga

n Multilateral

22 Juni

2020

Penyampaian Tanggapan Report

Putusan Panel Tahap Kepatuhan

(Compliance Panel) Kasus

Sengketa DS 484

40 9 Juni 2020

Direktur

Perundingan

Bilateral

23 Juni

2020

Masukan atas Tanggapan Kuba

terhadap Draft MoU on Trade and

Investment Cooperation Indonesia-

Cuba

41 25 Juni

2020,

Direktur

PerundinganMulitila

teral

2 Juli 2020

Penyampaian tanggapan atas

Komentar Brazil terhadap Interim

Report Putusan Panel Tahap

Kepatuhan (Compliance Panel)

Kasus Sengketa DS 484

42 29 Juni

2020.

Direktur

Perundingan

Mulitilateral

3 Juli 2020

PenyampaianOpini Hukum terkait

Rencana Pemberian Stimulus

melalui Program Penugasan

Khusus Ekspor Covid-19

43 10 Juli

2020.

Direktur Kerjasama

Pengembangan

Ekspor

16 Juli

2020

Tanggapan Hukum Konsep Final

Naskah MOU antara Ditjen PEN dgn

Trade Facilitation Office ( TFO )

Kanada

44 8 Juli 2020

Direktur

Perundingan

Bilateral

20 Juli

2020

Opini Hukum Atas metrics

Perundingan Draft Text dan Tor RI

India PTA

45 16 Juli

2020.

Direktur

Perundingan

Multilater

21 Juli

2020

Penyampaian Masukan terkait

Permintaan Tanggapan atas

Konsep Presentasi Fakstual Aspek

Barang Indonesia-Chile

Page 123: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

111

No

Tanggal

Surat

Masuk

Dikirim Ke

Tanggal

Surat

Keluar

Opini Hukum

Comprehensive Economic

Partnership Agreement (IC-CEPA)

46 16 Juli

2020.

Kepala Pusat

Kepatuhan,

Kerjasama dan

Informasi

Perkarantinaan

Badan Karantina

Pertanian,Kementa

n

21 Juli

2020

Penyampaian Masukan Konsep

Keputusan Menteri Pertanian

tentang Komite Nasional Sanitari

dan Fitosanitari

47 17 Juli

2020.

Direktur

Perundingan

ASEAN

21 Juli

2020

Penyampaian Opini Hukum terkait

Draft Long Standing Issues under

ATIGA

48 1 Juli 2020

Direktur

Perundingan

Perdagangan Jasa

21 Juli

2020

Masukan Atas offer Sektor Jasa

Indonesia Sebagai Tindak Lanjut

Joint committee Meeting dalam

Indonesia Japan Ecomonic

Patrnership Agreement

49 24 Juli

2020

Komite Pengawas

Perdagangan

Indonesia

24 Juli

2020

Penyampaian Masukan Atas hasil

Dengar Pendapat (Public Hearing)

terkait Penyedian Tindakan

Pengamanan Perdagangan (TPP)

atas Impor Produk Karpet dan

Penutup Lantai Tekstil Lainnya

50 24 Juli

2020

Direktur

Perundingan

Multilateral

24 Juli

2020

Penyampaian Opini hukumTerkait

Counter Propsalatas Proposal

Framework Compliance Agreement

oleh Brazil dalam DS 484 Indonesia

Measures Concerning the

importation of Chicken Meat and

Chicken Products

51 17 Juli

2020

Direktur

Perundingan

ASEAN

28 Juli

2020

Penyampaian Masukan terkait

Review Host Country Agreement

(HCA) Internasional Coconut

Community (ICC) dan Indonesia

52 27 Juli

2020

Direktur Fasilitasi

Eks por dan Impor

3 Agustus

2020

Penyampaian Masukan terkait Draft

Term of Reference (TOR)

Page 124: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

112

No

Tanggal

Surat

Masuk

Dikirim Ke

Tanggal

Surat

Keluar

Opini Hukum

Pembentukan Task Force

Implementasi Tariff Rate Quotas

(TRQ) dan Automatically and

Without Seasonality (AILWS) dalam

Kerangka Indonesia-Australia

Comprehensive Economic

Partnership Agreement (IA-CEPA)

53 6 Agustus

2020

Direktur

Perundingan

Mulitilateral

10 Agustus

2020

Penyampaian Rekomendasi Tindak

lanjut Penanganan kasus Sengketa

DS 484 Indo - Measures Concerning

The Importation The importation of

Chicken Meat and Chicken Products

54 11 Agustus

2020

Direktur

Perundingan

Mulitilateral

12 Agustus

2020

Penyampaian Usulan Tindak lanjut

Penanganan Sengketa DS 484

Indonesia Measures Concerning the

Importation of Chicken Meat and

Chicken Products

55 23 Juli

2020

Direktur

Perundingan

Bilateral

13 Agustus

2020

Legal Scubbingatas Dart ToR

Working Group on Trade RI RRT

56 5 Agustus

2020

Direktur

Perundingan

Bilateral

13 Agustus

2020

Opini Hukum atas Terms of

Reference Working Group on Trade

and Investment Indonesia Panama

57 5 Agustus

2020

Direktur

Perundingan

Bilateral

27 Agustus

2020

Opini Hukum atas Counter Draft

Terms of RefernceWorking Group

on Trade and Investment dan

Counter Draft Terms of Reference

Working Group on Trade Facilitation

and Resolution Indonesia India

58 24

Agustus

2020

Direktur

Perundingan

Bilateral

31 Agustus

2020

Opini Hukum atas Draft MoU

Indonesia-Philippines on Facilitating

Bilateral Trade and Investment

59 31 Agustus

2020

Dirjen Ekspor

Produk Pertanian

dan Kehutanan

4

September

2020

Tindak lanjut Permohonan

Tanggapan Kedutaan Besar

Republik Islam Pakistan di Jakarta

Mengenai Dugaan Wanprestasi

Page 125: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

113

No

Tanggal

Surat

Masuk

Dikirim Ke

Tanggal

Surat

Keluar

Opini Hukum

Eksportir Indonesia Terhadap

Pelaku Usaha di Pakistan

60 1

September

2020

Direktur

Perundingan

ASEAN

4

September

2020

Opini Hukum terkait Proposal dan

Konsep Kuesioner terkait “State-

State Dispute Settlement

Mechanisms in New Generation

Trade-Related Agreements” dalam

Committee on Trade Investment -

APEC

61 4

September

2020

Direktur

Perundingan

Bilateral

30

September

2020

Opini Hukum atas Penjajakan PTA

Indonesia-Turki

62 23

September

2020

Direktur

Perundingan

ASEAN

1 Oktober

2020

Penyampaian Masukan Konsep

Kedua atas Final Assessment of the

Bogor Goals

63 1 Oktober

2020

Direktur

Perundingan

Multilateral

6 Oktober

2020

Penyampaian Rekomendasi Posisi

Pemri untuk Penyelesaian Sengketa

DS 484: Indonesia – Measures

Concerning the Importation of

Chicken Meat and Chicken Products

64 13 Oktober

2020

Direktur

Perundingan

Multilateral

13 Oktober

2020

Penyampaian Counter Draft

Indonesia atas Usulan Agreed

Procedures for Arbitration Under

Article 25 Of The DSU dan Further

Agreed Procedures DS 484:

Indonesia – Measures Concerning

the Importation of Chicken Meat and

Chicken Products

65 13 Oktober

2020

Direktur

Perundingan

Perdagangan Jasa

13 Oktober

2020

Tanggapan Hukum atasKonsep

Joint Scoping Paper for Negotiating

Trade in Services in Indonesia –

Chile Comprehensive Economic

Partnership Agreement dalam

kerangka Perundingan IC-CEPA

66 2 Oktober

2020

Direktur

Perundingan

Multilateral

19 Oktober

2020

Penyampaian Masukan terkait

Permintaan Tanggapan dan

Masukan atas PertanyaanTertulis

Page 126: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

114

No

Tanggal

Surat

Masuk

Dikirim Ke

Tanggal

Surat

Keluar

Opini Hukum

Negara Anggota WTO terkait

Factual Presentation Aspek Barang

Indonesia – Chile Comprehensive

Economic Partnership Agreement

(IC-CEPA) Periode Oktober 2020.

67 9

November

2020

Direktur Bina

Usaha dan

PelakuDistribusi

18

November

2020

Tanggapan Hukum atas Rancangan

Peraturan Pemerintah tentang

Peraturan PelaksanaanUndang-

UndangNomor 11 Tahun 2020

tentang Cipta Kerja terkait bidang

Toko Swalayan

68 15

November

2020

Komite

Pengamanan

Perdagangan

Indonesia

23

November

2020

Penyampaian Opini Hukum terkait

Penyelidikan Tindakan

Pengamanan Perdagangan atas

Impor Produk Kertas Sigaret

69 5

November

2020

Ketua Komite

Pengamanan

Perdagangan

Indonesia

25

November

2020

PenyampaianOpini Hukum

terkaitPenyelidikan Tindakan

PengamananPerdaganganatasImp

ortasiBarangPakaian dan

AksesoriPakaian

70 2

Desember

2020

Direktur

Perundingan

Multilateral

7

Desember

2020

Opini Hukum atas Agreement in The

Form of an Exchange of Letters

KesepakatanModifikasiKonsesi

TRQ Manioc EU27 di WTO

71 7

Desember

2020

Direktur

Perundingan

Bilateral

10

Desember

2020

Opini Hukum atas draft scoping

paper Indonesia-MERCOSUR FTA

72 11

Desember

2020

Direktur

Perundingan

Multilateral

14

Desember

2020

Penyampaian Notice of Appeal dan

Appellant Submission

dariPemerintah Indonesia dalam

Rangka Banding Kasus Sengketa di

WTO terkait Importasi Daging Ayam

dan Produk Ayam Brasil (DS 484)

73 7

Desember

2020

Direktur Standar

dan Pengendalian

Mutu

23

Desember

2020

Hasil Legal Scrubbing Draft MoU

antara Ditjen PKTN dengan United

States Consumer Product Safety

Commission (U.S. CPSC)

Sumber: Biro Advokasi Perdagangan Internasional, SekretariatJenderal

Page 127: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

115

Lampiran 9 Hasil Rekapitulasi Kuisioner Tindak Lanjut dan

Pendampingan Pasca Pelatihan Non Aparatur

1. Responden sebanyak 60 Orang Alumni Pelatihan

Sumber: Bidang Diklat Non Aparatur, Pusdiklat Perdagangan, 2020

Rumpun Pertanyaan Penjelasan Hasil Rekapitulasi

Kualitas

Penyelenggaraan

Pelatihan

Kualitas

Materi

(Bahan Ajar)

Pelatihan

Materi pelatihan yang disampaikan sesuai

dengan kebutuhan pengetahuan dan

ketrampilan baru para pelaku usaha, dapat

meningkatkan efektivitas, produktivitas,

kreativitas serta dapat meningkatkan

kepercayaan diri pelaku usaha

44,33 % : sangat

setuju

53 % : setuju

2,66 % : tidak setuju

Kualitas

Instruktur

Instruktur memiliki kompetensi dalam bidangnya,

menguasai substansi materi bahan ajar, memiliki

kemampuan memberikan contoh-contoh yang

relevan dengan permasalahan dan solusi

pemecahannya

37,33 % : sangat

setuju

60 % : setuju

2,33% : tidak setuju

Kualitas

Metode

Pembelajaran

Metode penyampaian materi pelajaran bervariasi

dan menarik minat belajar, menggunakan contoh

pengalaman, menciptakan situasi pembelajaran

interaktif, meningkatkan motivasi peserta dan

memperkaya pengalaman belajar peserta

pelatihan

39,66 % : sangat

setuju

58,66 % : setuju

2,33 % : tidak setuju

Penerapan Hasil Pelatihan

Penerapan hasil pelatihan dapat meningkatkan

motivasi dan kepercayaan diri, daya saing,

pengelolaan modal usaha, efektifitas

pemanfaatan hasil usaha, jumlah pelanggan,

kerjasama, dan jejaring kerja.

30 % : sangat setuju

65 % : setuju

5 % : tidak setuju

Page 128: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

116

2. Responden sebanyak 13 Orang Alumni Pelatihan

Sumber: Bidang Diklat Non Aparatur, Pusdiklat Perdagangan, 2020

Rumpun Pertanyaan Penjelasan Hasil Rekapitulasi

Kualitas

Penyelenggaraan

Pelatihan

Kualitas Materi

(Bahan Ajar)

Pelatihan

Materi pelatihan yang disampaikan sesuai dengan

kebutuhan pengetahuan dan ketrampilan baru para

pelaku usaha, dapat meningkatkan efektivitas,

produktivitas, kreativitas serta dapat meningkatkan

kepercayaan diri pelaku usaha

55,35 % : sangat setuju

43,59 % : setuju

2,56 % : tidak setuju

Kualitas

Instruktur

Instruktur memiliki kompetensi dalam bidangnya,

menguasai substansi materi bahan ajar, memiliki

kemampuan memberikan contoh-contoh yang relevan

dengan permasalahan dan solusi pemecahannya

38, 46 % : sangat setuju

91,54 % : setuju

Kualitas Metode

Pembelajaran

Metode penyampaian materi pelajaran bervariasi dan

menarik minat belajar, menggunakan contoh

pengalaman, menciptakan situasi pembelajaran

interaktif, meningkatkan motivasi peserta dan

memperkaya pengalaman belajar peserta pelatihan

41,02 % : sangat setuju

58.98 % : setuju

Kualitas Media

Pembelajaran

Kualitas Media Pembelajaran yang dipakai dalam

pelatihan dapat menggambarkan isi/materi

pembelajaran, sesuai dengan tujuan pembelajaran dan

cukup jelas, menarik serta mudah dipahami oleh

peserta

30.77 % : sangat setuju

58.98 % : setuju

10.25 % : tidak setuju

Penerapan Hasil Pelatihan

Penerapan hasil pelatihan dapat meningkatkan motivasi

dan kepercayaan diri, daya saing, pengelolaan moda

usaha, efektifitas pemanfaatan hasil usaha, jumlah

pelanggan, kerjasama, dan jejaring kerja.

36,92 % : sangat setuju

58,46 % : setuju

4, 62% : tidak setuju

Penerapan Materi Pembelajaran Dalam

Usaha

Materi Prinsip dan Motivasi Wirausaha, Potensi,

Peluang, dan Manajemen Usaha, Business Plan

(Business Model Canvas/BMC), Pengantar Digital

Marketing Online, Penyusunan Rencana Aksi Usaha

yang disampaikan dalam pelatihan dapat diterapkan

dalam usaha mereka

38,46 % : sangat setuju

58,46 % : setuju

3, 08 % : tidak setuju

Page 129: LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2020

117