laporan kinerja instansi pemerintah - cianjurkab.go.id filemenengah kabupaten cianjur tahun...

123
LKJIP LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Jalan Siti Jenab Nomor 31 Cianjur - Jawa Barat Telp. (0263) 261892 Fax. (0263) 263686 PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2017

Upload: trannhi

Post on 18-Mar-2019

235 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

LKJIP LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

Jalan Siti Jenab Nomor 31 Cianjur - Jawa Barat Telp. (0263) 261892 Fax. (0263) 263686

PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR TAHUN 2017

DAFTAR ISI

HAL

1. KATA PENGANTAR ................................................................... i

2. DAFTAR ISI……………………………………………………. ii

3. DAFTAR TABEL ........................................................................ iv

4 DAFTAR GRAFIK…………………………………………….. vii

5 DAFTAR GAMBAR …………………………………………… viii

6 IKHTISAR EKSEKUTIF ............................................................ ix

7 BAB I PENDAHULUAN............................................................ 1

I.1 Latar Belakang ....................................................................... 1

I.2 Maksud dan Tujuan ............................................................... 2

I.3 Gambaran Umum Kabupaten Cianjur ................................... 2

I.4 Struktur Organisasi ................................................................ 3

8 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ...... 7

II.1 Rencana Strategis Pemerintah Kabupaten Cianjur ............. 7

II.2 Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2017 .................................. 16

II.3 Rencana Anggaran Tahun 2017 .......................................... 18

II.4 Indikator Kinerja Utama ..................................................... 21

9 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA...................................... 23

III.1 Capaian Kinerja................................................................... 24

III.1.1 Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2017 ............... 24

III.1.2 Pengukuran dan Analisis Kineja .................................... 28

III.1.3 Capaian Kinerja Lainnya................................................ 71

III.2. Realisasi Anggaran........................................................... 73

III.2.1 Realisasi Anggaran Per Sasaran………………………. 73

III.2.2 Analisis Penggunaan Sumber Daya............................... 81

!ii

10 BAB IV PENUTUP………………………………………..… 83

11 LAMPIRAN

Pengukuran Pencapaian Sasaran

Perjanjian Kinerja Tahun 2017

Mekanisme Pengumpulan Data Kinerja

Pernyataan Reviu Atas LaporanAkuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Cianjur Tahun Anggaran 2017

!iii

DAFTAR TABEL

HAL

2.1 Misi dan Tujuan 9

2.2 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Sasaran Misi 1 10

2.3 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Sasaran Misi 2 10

2.4 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Sasaran Misi 3 11

2.5 Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Cianjur Tahun 2016-2021

12

2.6 Program Untuk Pencapaian Sasaran Tahun 2017 16

2.7 Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Cianjur 2017 17

2.8 Ringkasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Cianjur Tahun 2017

19

2.9 Rencana Belanja Daerah Kabupaten Cianjur Tahun Anggaran 2017

19

2.10 Alokasi Anggaran Belanja Langsung Per Sasaran Pembangunan Tahun Anggaran 2017

20

2.11 Indikator Kinerja Utama (IKU) 21

3.1 Skala Ketercapaian Kinerja 24

3.2 Capaian IKU Tahun 2017 25

3.3 Indikator 1 Sasaran 1 Misi 1 Persentase Kondisi Mantap Jalan Kabupaten

29

3.4 Indikator 2 Sasaran 1 Misi 1 Persentase Tersedianya Air Baku Untuk Memenuhi Kebutuhan Minimal Pokok Sehari-hari

30

3.5 Indikator 3 dan 4 Sasaran 1 Persentase Rumah Tangga Yang Mendapat Akses Air Minum dan Persentase Rumah Tangga Berakses Sanitasi

33

3.6 Persentase Rumah Tangga Menurut Karakteristik dan Sumber Air Utama Yang Digunakan Rumah Tangga Untuk Minum, 2017

33

3.7 Lokasi Kawasan Kumuh di Wilayah Perkotaan 36

!iv

3.8 Indikator 5 Sasaran 1 Misi 1 Persentase Penanganan Luasan Permukiman Kumuh di Kawasan Perkotaan

36

3.9 Indikator 1 Sasaran 2 Misi 1 Tingkat Pencemaran Air 38

3.10 Indikator 2 Sasaran 2 Misi 1 Tingkat Pencemaran Udara 39

3.11 Indikator 3 Sasaran 2 Misi 1 Persentase Penangannan Sampah

40

3.12 Indikator 1 Sasaran 2 Misi 2 Persentase Capaian Zakat Infak Sodakoh

42

3.13 Indikator 1 Sasaran 2 Misi 2 Persentase Penurunan PMKS 45

3.14 Indikator 1 Sasaran 1 Misi 3 Indeks Pendidikan 45

3.15 Indikator 1 Sasaran 2 Misi 3 Indeks Kesehatan 47

3.16 Indikator 1 Sasaran 3 Misi 3 Laju Pertumbuhan Ekonomi 51

3.17 Indikator 2 Sasaran 2 Misi 3 Nilai Investasi PMA/PMDN 52

3.18 Indikator 3 Sasaran 3 Misi 3 Indeks Daya Beli Masyarakat 53

3.19 Indikator 4 Sasaran 3 Misi 3 Tingkat Pengangguran Terbuka

54

3.20 Penempatan Pencari Kerja di Kabupaten Cianjur 18 Mei 2016 s/d 31 Desember 2017

55

3.21 Indikator Sasaran 4 Misi 3 Persentase Penduduk Miskin 57

3.22 Indikator 1 Sasaran 5 Misi 3 Nilai PDRB Sektor Perdagangan

61

3.23 Indikator 2 Sasaran 5 Misi 3 Nilai PDRB Sektor Pariwisata 62

3.24 Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara dan Wisatawan Nusantara 2017

62

3.25 Indikator 3 Sasaran 5 Misi 3 Nilai PDRB Sektor Pertanian 63

3.26 Luas Tanam, Panen, Produktivitas Padi Tahun 2017 64

3.27 Sektor Pola Pangan Harapan Kabupaten Cianjur Tahun 2017

66

3.28 Indikator 1 Sasaran 6 Misi 3 Sektor Pola Pangan Harapan 66

3.29 Indikator 1 Sasaran 7 Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Layanan Public

69

!v

3.30 Indikator 1 Sasaran 8 Misi 3 Opini BPK 70

3.31 Indikator Makro Kabupaten Cianjur Tahun 2011-2017 71

3.32 Realisasi Anggaran Per Sasaran Tahun 2017 73

3.33 Realisasi Anggaran Belanja Langsung Non Urusan Tahun 2017

81

3.34 Analisis Efisiensi Anggaran Tahun 2017 82

!vi

DAFTAR GRAFIK

HAL

3.1 Perkembangan Realisasi Persensate Kondisi Mantap Jalan Kabupaten Tahun 2012-2017

29

3.2 Perkembangan Realisasi Persentase Ketersediaan Air Baku Untuk Memenuhi Kebutuhan Pokok Minuman Sehari-hari Tahun 2015-2017

31

3.3 Capaian Persentase Rumah Tangga Yang Mendapatkan Akses Air Minum dan Persentase Rumah Tangga Berakses Sanitasi 2015-2017

34

3.4 Capaian Persentase Penangannan Luasan Pemukiman Kumuh di Kawasan Perkotaan Tahun 2015-2017

37

3.5 Penerimaan Zakat Infaq Shodaqoh Tahun 2015-2017 43

3.6 Rata-rata Lama Sekolah dan Tahun 2012-2017 46

3.7 Angka Harapan Hidup Kabupaten Cianjur Tahun 2014-2017

48

3.8 Perkembangan Jumlah Kematian Ibu dan Bayi Tahun 2013-2017

48

3.9 Prevalensi Gizi Buruk dan Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Tahun 2015-2017

49

3.10 Laju Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2011-2017 52

3.11 Nilai Investasi PMA/PMDN (Milyar) Tahun 2015-2017 53

3.12 Angka Kemiskinan Kabupaten Cianjur Tahun 2011-2017 56

3.13 Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Cianjur dan Provinsi Jawa Barat Tahun 2016-2017

58

3.14 Garis Kemiskinan Kabupaten Cianjur dan Provinsi Jawa Barat Tahun 2016-2017

58

3.15 PDRB Kabupaten Cianjur (Triliyun Rupiah) Tahun 2011-2017

61

3.16 Jumlah Kunjungan Wisatawan Tahun 2016-2017 63

3.17 Produksi Perikanan dan Peternakan Tahun 2016-2017 64

3.18 Produksi Tanaman Perkebunan Tahun 2016-2017 65

3.19 Skor Pola Pangan Harapan Tahun 2015-2017 67

!vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

3.1 Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Cianjur 23

3.2 Tingkat Capaian IKU Kabupaten Cianjur Tahun 2017 25

3.3 Peningkatan Jalan Banyuning-Cimaragang Kecamatan Cidaun

30

3.4 Pembangunan MCK 34

3.5 Peta Kawasan Kumuh 35

3.6 Aktivitas Penanganan Sampah 40

3.7 Ilustrasi Imunisasi 50

3.8 Job Fair PT. Pou Yoen 54

3.9 Unit Usaha BUMDES Sukanagalih Kecamatan Cipanas 50

!viii

Ikhtisar Eksekutif

Pelaporan kinerja pemerintah melalui penyusunan Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah (LKjIP) menjadi salah satu upaya yang dilakukan pemerintah

untuk mendorong tata kelola pemerintahan yang baik. Proses penilaian yang

terukur ini menjadi bagian dari skema pembelajaran bagi organisasi pemerintah

untuk terus meningkatkan kapasitas kelembagaan sehingga kinerjanya dapat terus

ditingkatkan.

LKjIP Kabupaten Cianjur merupakan amanat Peraturan Presiden Nomor

29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah sebagai

bentuk pertanggungjawaban atas kinerja Pemerintah Kabupaten Cianjur yang

transparan dan akuntabel.

Dari 23 (dua puluh tiga) Indikator Kinerja Utama (IKU) Kabupaten

Cianjur Tahun 2017, capaian kinerja pada 13 (dua belas) IKU telah mencapai/

melebihi target yang telah ditetapkan, yaitu :

1. Persentase penanganan luasan pemukiman kumuh di kawasan perkotaan

2. Tingkat pencemaran air (baku mutu)

3. Tingkat pencemaran udara (baku mutu)

4. Persentase Penanganan Sampah

5. Persentase capaian zakat infak dan sodakoh

6. Persentase Penurunan PMKS

7. Laju pertumbuhan ekonomi

8. Indeks Daya beli masyarakat

9. Nilai PDRB sektor Perdagangan

10. Nilai PDRB sektor Pariwisata

11. Nilai PDRB sektor Pertanian

12. Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan public

13. Opini BPK

Evaluasi atau capaian kinerja dan permasalahan pada setiap sasaran dalam

RPJMD tersebut menunjukkan beberapa tantangan yang perlu menjadi perhatian

Pemerintah Kabupaten Cianjur. Walaupun 56,52% IKU telah mencapai/melebihi

target, masih terdapat permasalahan-permasalahan di masyarakat yang belum

sepenuhnya dapat diselesaikan dengan baik. Hal tersebut terlihat dengan masih

rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Cianjur, struktur

APBD Kabupaten Cianjur masih lebih banyak untuk belanja tidak langsung yang

didominasi oleh pembiayaan aparatur, masih terdapat jalan rusak dan masih

adanya temuan penyalahgunaan APBD. Peran pemerintah Kabupaten Cianjur

sangat diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut dengan arah

kebijakan dan strategi yang mendukung peningkatan kinerja.

Pentingnya koordinasi dan sinergitas perangkat daerah dalam menjabarkan

visi dan misi Kabupaten Cianjur terutama dalam pengalokasian anggaran yang

tepat sasaran agar terwujudnya efektivitas dan efisiensi anggaran. Selain itu,

koordinasi dan sinergitas dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan kabupaten/

kota perbatasan juga diperlukan dalam rangka peningkatan pelayanan public

sehingga dapat meningkatkan capaian IPM serta meningkatkan akses jalan dengan

kualitas baik. Peran Pemerintah Kabupaten Cianjur sangat diperlukan untuk dapat

mensinergikan program dan kegiatan yang mendukung ketercapaian peningkatan

pelayanan public tersebut.

Hasil evaluasi capaian kinerja ini juga penting digunakan sebagai pijakan

bagi instansi di lingkungan pemerintah dalam perbaikan pelayanan public di tahun

yang akan datang.

I.1 Latar Belakang

Dalam rangka upaya mendorong terwujudnya tata kelola pemerintahan

yang baik dan bersih (good governance dan clean government), diperlukan

penerapan sistem manajemen pemerintahan yang berfokus pada peningkatan

akuntabilitas kinerja yang diimplementasikan melalui penerapan sistem

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

A k u n t a b i l i t a s m e r u p a k a n u p a y a p e m e r i n t a h d a l a m

mempertanggungjawabkan kinerja sesuai dengan yang telah diperjanjikan.

Penyusunan akuntabilitas kinerja dituangkan dalam LKjIP (Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah) mengacu pada Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999

tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan

Nepotisme, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006

tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; Instruksi Presiden

Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah; Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004 tentang

Percepatan Pemberantasan Korupsi; Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014

Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014

Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara

Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Menindaklanjuti Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tersebut, Pemerintah Kabupaten

Cianjur perlu melaporkan dan mempertanggungjawabkan kinerjanya. Kinerja

!1

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab 1 berisi : 1. Latar Belakang 2. Maksud dan Tujuan 3. Gambaran Umum

Kabupaten Cianjur 4. Struktur Organisasi

Pemerintah Kabupaten Cianjur harus dapat diukur dan dipertanggungjawabkan

dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja pada setiap instansi

pemerintah. LKjIP Pemerintah Kabupaten Cianjur disampaikan kepada Gubernur,

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi, dan Menteri Dalam Negeri paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun

anggaran berakhir.

I.2 Maksud dan Tujuan

Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas

dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan

anggaran. Hal terpenting dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran

kinerja dan evaluasi serta pengungkapan secara memadai hasil analisis terhadap

pengukuran kinerja. Laporan kinerja disusun untuk memberikan informasi kinerja

yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya

dicapai. Selain itu penyusunan laporan kinerja juga dilakukan sebagai upaya

perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan

kinerjanya.

Melalui LKjIP pemerintah bisa mengetahui berbagai tahapan dalam

penyelenggaraan pemerintah terutama penyelenggaraan SAKIP di Kabupaten

Cianjur dari mulai perencanaan kinerja, pelaksanaan, pengukuran, pelaporan, dan

evaluasi termasuk berbagai indikator keberhasilan, faktor penghambat tidak

tercapainya target kinerja serta solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Keseluruhan komponen sistem tersebut sangat mempengaruhi satu sama lain dan

tidak dapat dipisahkan. LKjIP dapat dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan dan

kegagalan instansi dalam mencapai target kinerja yang kemudian bisa dijadikan

sebagai perbaikan kinerja dan meningkatkan kinerja.

I.3 Gambaran Umum Kabupaten Cianjur

Kabupaten Cianjur terletak di tengah Provinsi Jawa Barat, berjarak sekitar

!2

65 km dari ibukota Provinsi Jawa Barat (Bandung) dan 120 km dari ibukota

Negara (Jakarta). Secara geografis Kabupaten Cianjur terletak di antara 60 21” –

7025” Lintang Selatan dan 106042” - 107025” Bujur Timur, dengan batas wilayah

yaitu sebelah utara berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bogor dan Kabupaten

Purwakarta, sebelah barat berbatasan dengan wilayah Kabupaten Sukabumi,

sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia dan sebelah timur

berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung dan

Kabupaten Garut. Wilayah Kabupaten Cianjur meliputi areal seluas 350.148 ha

terdiri dari 32 Kecamatan, 6 Kelurahan dan 354 Desa serta 2.754 Rukun Warga

(RW) dan 10.402 Rukun Tetangga (RT) dengan penduduk berjumlah 2,256 juta*

jiwa. *)Sumber : BPS Kabupaten Cianjur

Secara geografis wilayah Kabupaten Cianjur terbagi ke dalam 3 (tiga)

bagian, yaitu Cianjur Bagian Utara, Tengah dan Selatan.

Cianjur Bagian Utara merupakan di kaki Gunung Gede dengan ketinggian

2.962 m di atas permukaan laut, sebagian besar merupakan daerah dataran tinggi

pegunungan dan sebagian lagi merupakan dataran yang dipergunakan untuk areal

perkebunan dan persawahan. Cianjur Bagian Tengah merupakan daerah yang

berbukit-bukit dengan struktur tanah yang labil sering terjadi tanah longsor dan

merupakan daerah yang rawan terjadi gempa bumi. Sedangkan dataran lainnya

merupakan areal perkebunan dan persawahan. Cianjur Bagian Selatan merupakan

daerah dataran rendah, serta terdapat banyak bukit-bukit yang diselingi oleh

pegunungan yang melebar sampai ke daerah pantai Samudera Indonesia. Seperti

halnya daerah Cianjur bagian tengah, bagian selatan pun tanahnya labil dan sering

terjadi longsor serta gempa bumi. Meskipun tidak terlalu luas, di Cianjur bagian

selatan terdapat areal perkebunan dan persawahan.

I.4 Struktur Organisasi

Perangkat Daerah Kabupaten Cianjur meliputi organisasi/lembaga pada

Pemerintah Kabupaten Cianjur yang bertanggungjawab kepada Bupati dan

membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan, terdiri dari Sekretariat

!3

Daerah, Sekretariat DPRD, Inspektorat, Dinas Daerah, Badan Daerah dan

Kecamatan. Pemerintah Kabupaten Cianjur telah menetapkan Peraturan Daerah

Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah

Kabupaten Cianjur dengan rincian sebagai berikut :

a. Sekretariat Daerah

b. Sekretariat DPRD

c. Inspektorat

d. Dinas Daerah, terdiri dari :

1) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

2) Dinas Kesehatan

3) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

4) Satuan Polisi Pamong Praja

5) Dinas Sosial

6) Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olah Raga

7) Dinas Pertanian, Perkebunan, Pangan dan Hortikultura

8) Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan

9) Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana,

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak

10) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

11) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

12) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

13) Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, Perdagangan dan

Perindustrian

14) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

15) Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik

16) Dinas Perhubungan

17) Dinas Lingkungan Hidup

18) Dinas Kearsipan dan Perpustakaan

19) Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan

!4

e. Badan Daerah, terdiri dari :

1) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

2) Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah

3) Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

4) Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah

f. Kecamatan, terdiri dari

1) Kecamatan Agrabinta

2) Kecamatan Bojongpicung

3) Kecamatan Cianjur

4) Kecamatan Cibeber

5) Kecamatan Cilaku

6) Kecamatan Ciranjang

7) Kecamatan Cugenang

8) Kecamatan Cikalongkulon

9) Kecamatan Campaka

10) Kecamatan Cibinong

11) Kecamatan Cidaun

12) Kecamatan Campakamulya

13) Kecamatan Cikadu

14) Kecamatan Cijati

15) Kecamatan Cipanas

16) Kecamatan Gekbrong

17) Kecamatan Haurwangi

18) Kecamatan Karangtengah

19) Kecamatan Kadupandak

20) Kecamatan Leles

21) Kecamatan Mande

22) Kecamatan Naringgul

23) Kecamatan Pacet

24) Kecamatan Pagelaran

!5

25) Kecamatan Pasirkuda

26) Kecamatan Sukaluyu

27) Kecamatan Sukaresmi

28) Kecamatan Sukanagara

29) Kecamatan Sindangbarang

30) Kecamatan Takokak

31) Kecamatan Tanggeung

32) Kecamatan Warungkondang

Ditambah dengan beberapa Perangkat Daerah yang masih berstatus quo, yaitu :

1) Badan Penanggulangan Bencana Daerah

2) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

3) Rumah Sakit Umum Daerah Sayang

4) Rumah Sakit Umum Cimacan

5) Rumah Sakit Umum Pagelaran.

!6

II.1 Rencana Strategis Pemerintah Kabupaten Cianjur

II.1.1 Visi

Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan

wakil kepala daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan kepala

daerah. Visi Kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih seharusnya

menggambarkan arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin

dicapai dalam masa jabatan selama 5 (lima) tahun sesuai misi yang diemban.

Berdasarkan pengetian diatas, maka Visi Kabupaten Cianjur 2016-2021

adalah:

“CIANJUR LEBIH MAJU DAN AGAMIS”

Secara fisolosofis visi tersebut dapat dimaknai sebagai berikut:

Lebih maju: pembangunan akan terus ditingkatkan dengan semangat

kemandirian, penuh inovasi dan profesionalitas birokrasi dalam penyelengaraan

pembangunan di semua bidang baik dalam bidang pemerintahan, maupun bidang

infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan ekonomi sebagai upaya mensejahterakan

masyarakat secara berkelanjutan.

Agamis: pembangunan manusia yang diselenggarakan berlandaskan nilai-

nilai akhlakul karimah sebagai penunjang utama bagi keberhasilan pembangunan

di berbagai bidang.

!7

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Bab II berisi : 1. Rencana Strategis Pemkab

Cianjur 2. Perjanjian Kinerja Tahun 2017 3. Rencana Anggaran Tahun 2017 4. Indikator Kinerja Utama (IKU)

Pemkab Cianjur

II.1.2 Misi

Misi Pembangunan jangka menengah Kabupaten Cianjur 2016-2021

selama lima tahun kedepan sebagai komitmen untuk mencapai visi, sebagai

berikut:

1. Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang terintegrasi dan berwawasan

lingkungan.

2. Meningkatkan pembangunan keagamaan.

Meningkatkan pembangunan manusia melalui akselerasi di bidang pendidikan,

kesehatan dan ekonomi.

II.1.3 Tujuan

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan visi yang

lebih spesifik dan terukur akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1

(satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Tujuan organisasi harus konsisten dengan

tugas dan fungsinya, secara kolektif, tujuan organisasi menggambarkan arah

stratejik organisasi dan perbaikan-perbaikan yang ingin diciptakan sesuai dengan

tugas dan fungsi organisasi. Tujuan organisasi mempertajam fokus pelaksanaan

misi lembaga, meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah semua

program dan aktivitas lembaga dalam melaksanakan misinya.

Mengacu pada visi dan misi Kabupate Cianjur serta didasarkan pada isu-

isu stratejik dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten

Cianjur Tahun 2016-2021, ditetapkan tujuan yang menunjukkan suatu kondisi

yang ingin dicapai Pemerintah Kabupaten Cianjur. Tujuan Pemerintah Kabupaten

Cianjur mengacu pada misi, sebagai berikut :

!8

Tabel 2.1 Misi dan Tujuan

Sumber : Bappeda Kabupaten Cianjur

II.1.4 Sasaran

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, yaitu kondisi yang ingin

dicapai atau dihasilkan oleh instansi pemerintah melalui tindakan-tindakan yang

akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Sasaran adalah hasil yang akan dicapai

secara nyata dalam urusan yang lebih spesifik, terinci, dapat diukur dan dapat

dicapai dalam kurun waktu lebih pendek dari tujuan.

Sasaran strategis yang akan dicapai Pemerintah Kabupaten Cianjur adalah

sebagai berikut :

Misi Tujuan

Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang terintegrasi dan berwawasan lingkungan

Meningkatkan kualitas dan cakupan pelayanan infrastruktur wilayah dengan menerapkan pembangunan berwawasan lingkungan

Meningkatkan pembangunan keagamaan

Meningkatkan kualitas kehidupan spiritual dan social masyarakat

Meningkatkan pembangunan manusia melalui akselerasi di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi

Percepatan pembangunan pendidikan bagi masyarakat

Percepatan pembangunan kesehatan bagi masyarakat

Mewujudkan kemandirian ekonomi daerah berbasis kerakyatan

Mengembangkan sektor unggulan secara terintegrasi

Mewujudkan kualitas birokrasi yang profesional

!9

Tabel 2.2 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Sasaran Misi 1

Sumber : Bappeda Kabupaten Cianjur

Tabel 2.3 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Sasaran Misi 2

Sumber : Bappeda Kabupaten Cianjur

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Kondisi Awal Tahun 2016

Target 2021

1. M e n i n g k a t n y a p e m b a n g u n a n infrastruktur daerah

Persentase kondisi mantap jalan kabupaten

% 44,00 70,00

Persentase tersedianya air baku untuk memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari-hari

% 58,87 68,87

Persentase rumah tangga yang mendapatkan akses air minum

% 67,00 90,00

Persentase rumah tangga berakses sanitasi

% 60,00 83,77

Persentase penanganan luasan pemukiman kumuh di kawasan perkotaan

% 22,10 100

2. M e n i n g k a t k a n kelestarian lingkungan hidup

Tingkat pencemaran air (baku mutu)

% 85,68 80,68

Tingkat pencemaran udara (baku mutu)

% 9,15 6,65

Persentase penanganan sampah

% 6,17 25,00

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Kondisi Awal

Tahun 2016

Target 2021

1. Meningkatnya sikap dan perilaku masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai akhlak mulia

Persentase capaian zakat infak dan sodakoh

% 59,71 100,00

2. Menurunnya penyandang masalah kesejahteraan sosial

Persentase penurunan PMKS % 20,87

!10

Tabel 2.4 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Sasaran Misi 3

Sumber : Bappeda Kabupaten Cianjur

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Kondisi Awal Tahun 2016

Target 2021

1. Meningkatnya aksesibilitas dan pelayanan pendidikan yang bermutu dan merata

Indeks pendidikan Indeks 0,5503 0,6545

2. Meningkatnya akses dan pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata

Indeks kesehatan Indeks 0,7598 0,7663

3. Menguatnya ekonomi daerah

Laju pertumbuhan ekonomi % 6,39 7,02

Nilai investasi PMA/PMDN Rp. Trilyun

1,43 1,57

Indeks daya beli masyarakat Indeks 0,5956 0,6102

Tingkat pengangguran terbuka

% 9,93

4. Berkurangnya kemiskinan

Persentase penduduk miskin % 11,62 7,07

5. Meningkatnya ekonomi sektor agribisnis dan pariwisata

Nilai PDRB sektor perdagangan

Rp. Milyar

6,357 7,682

Nilai PDRB sektor pariwisata

Rp. Milyar

3,056 3,804

Nilai PDRB sektor pertanian Rp. Milyar

11,948 14,186

6. Mantapnya ketahanan pangan masyarakat

Skor Pola Pangan Harapan % 67,2 73,00

7. Meningkatnya pelayanan publik yang transparan dan akuntabel

Nilai indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik

% 95,07

8. Meningkatnya penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik

Opini BPK Opini WTP ke 2

WTP ke 7

!11

II.1.5 Strategi dan Arah Kebijakan

Strategi merupakan pernyataan-pernyataan yang menjelaskan bagaimana

tujuan dan sasaran akan dicapai serta selanjutnya dijabarkan dalam serangkaian

kebijakan. Kebijakan merupakan arah/tindakan pedoman untuk menentukan

bentuk konfigurasi program dan kegiatan dalam mencapai tujuan. Kebijakan

merupakan kumpulan keputusan-keputusan pimpinan yang menentukan secara

teliti tentang bagaimana strategi akan dilaksanakan atau dengan kata lin kebijakan

merupakan pedoman pelaksanaan. Strategi dan arah kebijakan pembangunan

jangka menengah Kabupaten Cianjur adalah sebagai berikut :

Tabel 2.5 Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten

Cianjur Tahun 2016-2021

No Sasaran Strategis Strategi Arah Kebijakan

1. M e n i n g k a t n y a p e m b a n g u n a n infrastruktur daerah

Meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan infrastruktur wilayah

Pengembangan prasarana transportasi serta jaringan jalan strategis

Pengembangan sarana dan prasarana pendukung pemerintahan

Peningkatan kualitas dan cakupan pelayanan sarana dan prasarana irigasi melalui pengembangan pengelolaan system irigasi partisipatif

Peningkatan ketersediaan jaringan air bersih/air minum

Peningkatan sarana dan prasarana sanitasi lingkungan

Peningkatan kualitas perumahan dan pemukiman

2. M e n i n g k a t n y a k e l e s t a r i a n lingkungan hidup

Menerapkan pembangunan berkelanjutan berdasarkan daya tamping dan daya dukung lingkungan

Peningkatan kualitas air dan udara serta pengurangan pencemaran

Pemanfaatan sumber daya alam dan energi berwawasan lingkungan

Penataan ruang dan infrastruktur wilayah

Mitigasi dan pengendalian bencana secara terpadu

!12

3. Meningkatnya sikap dan perilaku masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai akhlak mulia

Mempertahankan nilai-nilai akhlak mulia dan toleransi sesama umat manusia

Pemantapan kerukunan hidup beragama, rasa saling percaya, toleransi dan tenggang rasa

Peningkatan sarana dan prasarana peribadatan

Pengembangan gerakan magrib mengaji, shalat subuh dan ashar berjamaah, penghapalan dan pengkajian al-quran serta pendidikan diniyah takmiliyah dan pendidikan al – quran

4. Menurunnya PMKS Peningkatan pemberdayaan dan pembinaan PMKS serta penanganan gangguan trantibummas

5. Meningkatnya aksesibilitas dan pelayanan pendidikan yang bermutu dan merata

Mewujudkan pelayanan pendidikan yang bermutu dan merata serta kepemudaan, olah raga dan kebudayaan

Peningkatan pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan

Peningkatan manajemen pendidikan melalui standarisasi dan penjaminan mutu

Peningkatan mutu tenaga pendidik dan kependidikan serta akselerasi peningkatan kualifikasi guru

Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan seni dan budaya

Pembinaan kepemudaan dan olahraga

6. Meningkatnya akses dan pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata

Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata

Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan

Peningkatan sikap, perilaku dan kesadaran masyarakat dalam pelaksanaan pola hidup bersih dan sehat

Peningkatan mutu Pelayanan kesehatan masyarakat

Pembangunan kependudukan dan keluarga berencana

Meningkatkan kesetaraan gender dalam pembangunan

Pengarusutamaan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak

7. Menguatnya ekonomi daerah

Meningkatkan daya saing investasi, tenaga kerja dan produk local

Pengembangan potensi pertanian, Perikanan kelautan dan pesisir

No Sasaran Strategis Strategi Arah Kebijakan

!13

Pengembangan ekonomi syariah dan pengembangan ekonomi perdesaan

Pembangunan kelembagaan usaha dan pasar berbasis potensi dan keunggulan lokal

Penciptaan iklim usaha yang kondusif

Pengembangan koperasi usaha mikro, kecil dan menengah (KUMKM)

Pengembangan kebijakan keuangan daerah yang mendukung perekonomian daerah dan KUMKM

Peningkatan keterampilan dan keahlian serta perlindungan tenaga kerja

Peningkatan kesempatan kerja

8. Berkurangnya kemiskinan

Mempercepat penanggulangan kemiskinan

Pengentasan kemiskinan melalui “insentif rakyat miskin”

Peningkatan keberdayaan dan kualitas hidup masyarakat perdesaan

9. Meningkatnya ekonomi sektor agribisnis dan pariwisata

Meningkatkan pengelolaan agribisnis dan pariwisata secara terpadu dan professional

Penguatan kapasitas pelaku agribisnis, kemitraan usahadan jaringan pemasaran

Peningkatan daya saing produk dan pengembangan diversifikasi produk olahan

Peningkatan standardisasi dan sertifikasi produk daerah, serta perlindungan konsumen

Pengembangan industri dan perdagangan kecil dan menengah

Percepatan pembangunan industri pariwisata daerah serta peningkatan pemasaran pariwisata

10. Mantapnya ketahanan pangan masyarakat

Meningkatkan ketahanan pangan daerah yang berkelanjutan

Peningkatan produksi, keanekaragaman dan keamanan pangan daerah

No Sasaran Strategis Strategi Arah Kebijakan

!14

Sumber : Bappeda Kabupaten Cianjur

II.1.6 Program

Program merupakan bentuk dari instrument kebijakan yang berisi satu atau

lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah atau masyarakat yang

dikoordinasikan oleh Pemerintah Daerah untuk mencapai sasaran dan tujuanpem

bangunan daerah. Pemerintah Kabupaten Cianjur telah menetapkan 77 program

yang mencakup urusan wajib dan urusan pilihan dalam Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Cianjur Tahun 2016-2021. Pada

tahun 2017, Pemerintah Kabupaten Cianjur melaksanakan 76 program dari 77

program yang telah ditetapkan.

11. Meningkatnya pelayanan publik yang transparan dan akuntabel

Menerapkan reformasi birokrasi

Peningkatan kualitas pelayanan publik yang transparan, akuntabel dan terjangkau

12. Meningkatnya penyelenggaraan tatakelola pemerintahan yang baik

Peningkatan kapasitas kelembagaan dan profesionalisme aparatur pemerintah daerah dan desa

Peningkatan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan

Peningkatan demokratisasi dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan

No Sasaran Strategis Strategi Arah Kebijakan

!15

Tabel 2.6 Program untuk Pencapaian Sasaran Tahun 2017

Sumber : Hasil Pengolahan Data

II.2 Perjanjian Kinerja

Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari

pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah

untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indicator kinerja.

Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan

kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu

berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja

yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun

bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat

kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang

diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun

sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.

No Sasaran Didukung Jumlah Program

1. Meningkatnya pembangunan infrastruktur daerah 12

2. Meningkatnya kelestarian lingkungan hidup 8

3. Meningkatnya sikap dan perilaku masyarakat yang menjungjung tinggi nilai-nilai akhlak mulia

3

4. Menurunnya PMKS 4

5. Meningkatnya aksesibilitas dan pelayanan pendidikan yang bermutu dan merata

6

6. Meningkatnya akses dan pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata

8

7. Menguatnya ekonomi daerah 7

8. Berkurangnya kemiskinan 1

9. Meningkatnya ekonomi sector agribisnis dan pariwisata 6

10. Mantapnya ketahanan pangan masyarakat 2

11. Meningkatnya pelayanan public yang transparan dan akuntabel 2

12. Meningkatnya tata kelola pemerintahan yang baik 19

!16

Tabel 2.7 Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Cianjur

Tahun 2017

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Tahun 2017

Misi 1 : Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang terintegrasi dan berwawasan lingkungan

Meningkatnya pembangunan infrastruktur daerah

Persentase kondisi mantap jalan kabupaten

% 44,00

Persentase tersedianya air baku untuk memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari-hari

% 60,87

Persentase Rumah Tangga yang mendapatkan akses air minum

% 71,50

Persentase RT berakses sanitasi

% 63,58

Persentase penanganan luasan pemukiman kumuh di kawasan perkotaan

% 37,68

Meningkatnya kelestarian lingkungan hidup

Tingkat pencemaran air (baku mutu)

% 84,68

Tingkat pencemaran udara (baku mutu)

% 8,65

Persentase Penanganan Sampah

% 10,00

Misi 2 : Meningkatkan pembangunan keagamaan

Meningkatnya sikap dan perilaku masyarakat yang menjungjung tinggi nilai-nilai akhlak mulia

Persentase capaian zakat infak dan sodakoh

% 61,73

Menurunnya PMKS Persentase Penurunan PMKS

% 24,87

Misi 3 : Meningkatkan pembangunan manusia melalui akselerasi di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi

Meningkatnya aksesibilitas dan pelayanan pendidikan yang bermutu dan merata

Indeks pendidikan Indeks 0,5896

Meningkatnya akses dan pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata

Indeks kesehatan Indeks 0,7604

!17

Sumber : Bappeda Kabupaten Cianjur

II.3 Rencana Anggaran Tahun 2017

Struktur APBD Kabupaten Cianjur Tahun 2017 terdiri Pendapatan, Belanja

dan Pembiayaan Daerah, dengan rincian sebagai berikut :

Menguatnya ekonomi daerah

Laju pertumbuhan ekonomi

% 5,98

Nilai investasi PMA/PMDN

Rp. Trilyun 1,34

Indeks Daya beli masyarakat

Indeks 0,594

Tingkat pengangguran terbuka

% 10,02

Berkurangnya kemiskinan Persentase penduduk miskin

% 10,41

Meningkatnya ekonomi sector agribisnis dan pariwisata

Nilai PDRB sektor Perdagangan

Rp. Milyar 6,546

Nilai PDRB sektor Pariwisata

Rp. Milyar 3,241

Nilai PDRB sektor Pertanian

Rp. Milyar 12,084

Mantapnya ketahanan pangan masyarakat

Skor pola pangan harapan % 69,00

Meningkatnya pelayanan public yang transparan dan akuntabel

Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan public

% 70,05

Meningkatnya tata kelola pemerintahan yang baik

Opini BPK WTP ke 3

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Tahun 2017

!18

Tabel 2.8 Ringkasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Kabupaten Cianjur Tahun 2017

Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Cianjur

Perbandingan rencana anggaran belanja tidak langsung dengan belanja langsung

dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.9 Rencana Belanja Daerah Kabupaten Cianjur

Tahun Anggaran 2017

Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Cianjur

Alokasi anggaran belanja langsung direncanakan untuk membiayai pelaksanaan

program dan kegiatan dalam rangka mendukung pencapaian sasaran

pembangunan sebagaimana telah ditetapkan targetnya didalam dokumen

perencanaan dengan rincian sebagai berikut :

No Uraian Jumlah (Rp)

1. Pendapatan 3.803.680.476.293,55

Pendapatan Asli Daerah (PAD) 555.395.428.904,55

Dana Perimbangan 2.213.788.681.000,00

Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah 1.034.496.366,389,00

2. Belanja 3.902.881.614.500,42

Belanja Tidak Langsung 2.051.576.271.009,53

Belanja Langsung 1.851.305.343.490,89

3. Pembiayaan Daerah 99,201,138,206.87

Penerimaan Pembiayaan Daerah 100.201.138.206,87

Pengeluaran Pembiayaan Daerah 1.000.000.000,00

No Uraian Anggaran %

1. Belanja Tidak Langsung 2.051.576.271.009,53 52,57

2. Belanja Langsung 1.851.305.343.490,89 47,43

Jumlah 3.902.881.614.500,42 100,00

!19

Tabel 2.10 Alokasi Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Pembangunan

Tahun Anggaran 2017

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Alokasi anggaran belanja langsung per sasaran pembangunan tersebut ditambah

dengan anggaran belanja langsung non urusan sebesar Rp.98,730,480,385.00.

No Sasaran Anggaran (Rp) % Anggaran dari Belanja Langsung

1. Meningkatnya pembangunan infrastruktur daerah

650,676,556,980.00 35,15

2. Meningkatnya kelestarian lingkungan hidup

30,128,234,750.00 1,63

3. Meningkatnya sikap dan perilaku masyarakat yang menjungjung tinggi nilai-nilai akhlak mulia

1,937,516.000.00 0,10

4. Menurunnya PMKS 2,092,764,000.00 0,11

5. Meningkatnya aksesibilitas dan pelayanan pendidikan yang bermutu dan merata

364,602,368,003.00 19,69

6. Meningkatnya akses dan pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata

575,267,246,651.55 31,07

7. Menguatnya ekonomi daerah 5,013,400,800.00 0,27

8. Berkurangnya kemiskinan 72,778,000.00 0,0039

9. Meningkatnya ekonomi sector agribisnis dan pariwisata

22,127,058,800.00 1,20

10. Mantapnya ketahanan pangan masyarakat

15,276,281,000.00 0,83

11. Meningkatnya pelayanan public yang transparan dan akuntabel

8,723,335,550.00 0,47

12. Meningkatnya tata kelola pemerintahan yang baik

68,204,033,577.00 3,68

!20

II.4 Indikator Kinerja Utama

Tabel 2.11 Indikator Kinerja Utama (IKU)

No Kinerja Utama IKU Satuan Target Tahun 2017

1. Meningkatnya pembangunan infrastruktur daerah

Persentase kondisi mantap jalan kabupaten

% 44,00

Persentase tersedianya air baku untuk memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari-hari

% 60,87

Persentase rumah tangga yang mendapatkan akses air minum

% 71,50

Persentase rumah tangga berakses sanitasi

% 63,58

Persentase penanganan luasan pemukiman kumuh di kawasan perkotaan

% 37,68

2. Meningkatkan kelestarian lingkungan hidup

Tingkat pencemaran air (baku mutu)

% 84,68

Tingkat pencemaran udara (baku mutu)

% 8,65

Persentase penanganan sampah

% 10,00

3. Meningkatnya sikap dan perilaku masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai akhlak mulia

Persentase capaian zakat infak dan sodakoh

% 61,73

4. Menurunnya penyandang masalah kesejahteraan sosial

Persentase penurunan PMKS

% 24,87

5. Meningkatnya aksesibilitas dan pelayanan pendidikan yang bermutu dan merata

Indeks pendidikan Indeks 0,5896

6. Meningkatnya akses dan pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata

Indeks kesehatan Indeks 0,7604

7. Menguatnya ekonomi daerah Laju pertumbuhan ekonomi % 5,98

Nilai investasi PMA/PMDN

R p . Trilyun

1,34

Indeks daya beli masyarakat

Indeks 0,594

!21

Sumber : Bappeda Kabupaten Cianjur

Tingkat pengangguran terbuka

% 10,02

8. Berkurangnya kemiskinan Persentase penduduk miskin

% 10,41

9. Meningkatnya ekonomi sektor agribisnis dan pariwisata

Nilai PDRB sektor perdagangan

R p . Milyar

6,546

Nilai PDRB sektor pariwisata

R p . Milyar

3,241

Nilai PDRB sektor pertanian

R p . Milyar

12,084

10. Mantapnya ketahanan pangan masyarakat

Skor Pola Pangan Harapan % 69,00

11. Meningkatnya pelayanan publik yang transparan dan akuntabel

Nilai indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik

% 70,05

12. Meningkatnya penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik

Opini BPK Opini WTP ke 3

No Kinerja Utama IKU Satuan Target Tahun 2017

!22

P e n d e k a t a n m a n a j e m e n

pembangunan berbasis kinerja, yang

utama adalah bahwa pembangunan

diorientasikan pada pencapaian

menuju perubahan yang lebih baik.

Hal ini menggambarkan bahwa

fokus dari pembangunan bukan

hanya sekedar me laksanakan

program/kegiatan yang sudah direncanakan. Esensi dari manajemen pembangunan

berbasis kinerja adalah orientasi untuk mendorong perbaikan, di mana program/

kegiatan dan sumber daya anggaran adalah alat yang dipakai untuk mencapai

rumusan perubahan, baik pada level keluaran, hasil maupun dampak. Pendekatan

ini juga sejalan dengan prinsip good governance di mana salah satu pilarnya, yaitu

akuntabilitas, akan menunjukkan sejauh mana sebuah instansi pemerintahan telah

memenuhi tugas dan mandatnya dalam penyediaan layanan publik yang langsung

bisa dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Sehingga, pengendalian dan

pertanggungjawaban program/kegiatan menjadi bagian penting dalam memastikan

akuntabilitas kinerja pemerintah daerah kepada publik telah dicapai.

Sebagai bagian dari komitmen Pemerintah Kabupaten Cianjur untuk

membangun akuntabilitas kinerja ini, pengembangan web-monev adalah bagian

kunci untuk mendorong pelembagaan pengendalian, evaluasi yang transparan dan

berorientasi pada perbaikan pelayanan publik. Dalam hal ini, laporan akuntabilitas

kinerja pemerintah merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan

!23

Gambar 3.1 : Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Cianjur

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR

Bab III berisi : 1. Capaian Kinerja

Pemerintah Kabupaten Cianjur

2. Realisasi Anggaran

fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan

anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja

adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara

memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja (Permenpan No. 53 tahun

2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara

Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah). Untuk mengukur ketercapaian

kinerja dan kriteria penilaian menggunakan skala sebagai berikut:

Tabel 3.1 Skala Ketercapaian Kinerja

III.1 Capaian Kinerja

III.1.1 Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2017

Pengukuran target kinerja dari kinerja utama yang telah ditetapkan

dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja.

Kriteria penilaian yang diuraikan dalam tabel 3.1 selanjutnya akan dipergunakan

untuk mengukur kinerja Pemerintah Kabupaten Cianjur selama tahun 2017.

Pemerintah Kabupaten Cianjur telah menetapkan 23 (dua puluh tiga) indikator

sebagai Indikator Kinerja Utama (IKU). Pencapaian IKU Kabupaten Cianjur

Tahun 2017 secara singkat ditunjukkan pada gambar di bawah ini :

No Ketercapaian Kinerja Kode

1. Tercapai

2. Tidak Tercapai

!24

Gambar 3.2 Tingkat Capaian IKU Kabupaten Cianjur

Tahun 2017

!

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan gambar datas dapat dilihat bahwa 56,52% target kinerja IKU

Kabupaten Cianjur sudah mencapai/melebihi target kinerja yang telah ditetapkan

dalam Perjanjian Kinerja, rincian capaian IKU dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.2 Capaian IKU Tahun 2017

Tercapai Tidak tercapai

No Kinerja Utama IKU Satuan Kondisi Tahun 2016

Target Tahun 2017

Realisasi Tahun 2017

Capaian (%)

1. Meningkatnya pembangunan infrastruktur daerah

Persentase kondisi mantap jalan kabupaten

% 37,87 44,00 43,17 98,11

!25

Persentase tersedianya air baku untuk memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari-hari

% 58,87 60,87 60,38 99,20

Persentase Rumah Tangga yang mendapatkan akses air minum

% 67,00 71,50 67,83 94,87

Persentase RT berakses sanitasi

% 60,00 63,58 61,37 96,52

Persentase penanganan luasan pemukiman kumuh di kawasan perkotaan

% 22,10 37,68 44,30 117,57

2. Meningkatnya kelestarian lingkungan hidup

Tingkat pencemaran air (baku mutu)

% 85,68 84,68 84,68 100,00

Tingkat pencemaran udara (baku mutu)

% 9,15 8,65 8,65 100,00

Persentase Penanganan Sampah

% 6,16 10,00 26,97 269,70

3. Meningkatnya sikap dan perilaku masyarakat yang menjungjung tinggi nilai-nilai akhlak mulia

Persentase capaian zakat infak dan sodakoh

% 59,71 61,73 76,82 125,45

4. Menurunnya PMKS

Persentase Penurunan PMKS

% 25 24,87 24,70 100,68

No Kinerja Utama IKU Satuan Kondisi Tahun 2016

Target Tahun 2017

Realisasi Tahun 2017

Capaian (%)

!26

5. Meningkatnya aksesibilitas dan pelayanan pendidikan yang bermutu dan merata

Indeks pendidikan

Indeks 0,5503 0,5896 0,5548 94,10

6. Meningkatnya akses dan pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata

Indeks kesehatan

Indeks 0,7598 0,7604 0,7603 99,99

7. Menguatnya ekonomi daerah

Laju pertumbuhan ekonomi

% 6,39 5,98 6,03 100,84

Nilai investasi PMA/PMDN

Rp. Trilyun

1,43 1,34 0,72 52,17

Indeks Daya beli masyarakat

Indeks 0,5956 0,5940 0,6054 101,92

Tingkat pengangguran terbuka

% - 10,02 10,10 99,20

8. Berkurangnya kemiskinan

Persentase penduduk miskin

% 11,62 10,41 10,58 98,37

9. Meningkatnya ekonomi sector agribisnis dan pariwisata

Nilai PDRB sektor Perdagangan

Rp. Milyar

6,357 6,546 7,227 110,40

Nilai PDRB sektor Pariwisata

Rp. Milyar

2,056 3,241 3,695 117,92

Nilai PDRB sektor Pertanian

Rp. Milyar

11,948 12,084 12,777 105,73

10. Mantapnya ketahanan pangan masyarakat

Skor pola pangan harapan

% 67,20 69,00 68,7 99,57

11. Meningkatnya pelayanan public yang transparan dan akuntabel

Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan public

% - 70,05 79,94 113,39

No Kinerja Utama IKU Satuan Kondisi Tahun 2016

Target Tahun 2017

Realisasi Tahun 2017

Capaian (%)

!27

Sumber : Bappeda Kabupaten Cianjur

III.1.2 Pengukuran dan Analisis Kinerja

Capaian kinerja yang disajikan dalam Laporan Kinerja ini merupakan

capaian kinerja tahun pertama mengacu pada Perjanjian Kinerja Tahun 2017 dan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Cianjur Tahun

2016-2017.

Sasaran 1 Misi 1 terdiri dari 5 indikator, dengan focus pembangunan

infrastruktur. Berdasarkan RPJMD Kabupaten Cianjur Tahun 2016-2021, tema

pembangunan Kabupaten Cianjur pada tahun 2017 adalah pembangunan

infrastruktur untuk mendukung pembangunan ekonomi, pendidikan, kesehatan,

pemerintahan dan keagamaan. Tahun 2017 merupakan tahun pertama dalam

tahapan pembangunan dalam periode 2016-2021 yang difokuskan pada program

infrastruktur, terutama untuk pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan.

12. Meningkatnya tata kelola pemerintahan yang baik

Opini BPK Opini WTP ke 2

WTP ke 3

WTP 100,00

No Kinerja Utama IKU Satuan Kondisi Tahun 2016

Target Tahun 2017

Realisasi Tahun 2017

Capaian (%)

!28

Misi 1

SASARAN 1

Meningkatnya Pembangunan Infrastruktur

Tabel 3.3 Indikator 1 Sasaran 1 Misi 1

Persentase Kondisi Mantap Jalan Kabupaten

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab.Cianjur

Capaian kinerja Persentase kondisi mantap jalan kabupaten tahun 2017

mencapai 43,17% atau 98,11% dari target 44,00%. Realisasi persentase kondisi

jalan mantap mengalami peningkatan yang sangat signifikan dari tahun

sebelumnya yaitu 5,3%. Peningkatan tersebut didukung alokasi anggaran sebesar

Rp. 528.512.279.395,00 atau 28,70% dari total jumlah belanja langsung dalam

APBD untuk penataan infrastruktur.

Grafik 3.1 Perkembangan Realisasi Persentase Kondisi Mantap Jalan Kabupaten

Tahun 2012-2017

! Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab.Cianjur

No Indikator Kinerja Satuan

Kondisi Tahun 2016

Target Tahun 2017

Realisasi Tahun 2017

Capaian (%)

Target Akhir

RPJMD

Capaian Tahun 2017

Terhadap Target Akhir

RPJMD

Keterangan

1. Persentase kondisi mantap jalan kabupaten

% 37,87 44,00 43,17 98,11 70,00 61,67 Tidak tercapai

persentase km

!29

Perkembangan panjang jalan dalam kondisi mantap dari tahun 2012

sampai dengan tahun 2017 mengalami peningkatan 63.740 km. Pada tahun 2017

ini panjang jalan kabupaten dalam kondisi mantap yaitu 561.943 km dari target

572.747 km.

Kondisi sebagian besar jalan kabupaten di Cianjur masih sangat

memprihatinkan, sehingga Pemerintah Kabupaten Cianjur mengalokasikan

anggaran yang sangat besar untuk penataan infrastruktur jalan dan jembatan

tersebut. Kondisi ini memang masih sangat jauh dibandingkan dengan capaian

Provinsi Jawa Barat pada tahun 2015 sudah mencapai 97,80%. Capaian

persentase kondisi jalan mantap kabupaten tahun 2017 dibandingkan dengan

target akhir RPJMD baru mencapai 61,04%.

Indikator selanjutnya yaitu persentase tersedianya air baku untuk

memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari-hari dengan capaian 99,20%.

Tabel 3.4 Indikator 2 Sasaran 1 Misi 1

Persentase Tersedianya Air Baku Untuk Memenuhi Kebutuhan Minimal Pokok Sehari-hari

Sumber : Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kab. Cianjur

No Indikator Kinerja Satuan

Kondisi Tahun 2016

Target Tahun 2017

Realisasi Tahun 2017

Capaian (%)

Target Akhir

RPJMD

Capaian Tahun 2017

Terhadap Target Akhir

RPJMD

Keterangan

2. Persentase tersedianya air baku untuk memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari-hari

% 58,87 60,87 60,38 99,20 68,87 87,67 Tidak tercapai

!30

Gambar 3.3 : Peningkatan Jalan Banyuning-Cimaragang Kec. Cidaun

Air baku adalah air yang akan digunakan untuk input pengolahan air

minum yang memenuhi mutu air baku. Air baku yang diolah menjadi air minum

dapat berasal dari sumber air bawah tanah, sumber air permukaan dan air laut.

Untuk memenuhi kebutuhan air baku bagi masyarakat Kabupaten Cianjur telah

menetapkan ukuran kinerja melalui persentase tersedianya air baku untuk

memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari-hari dengan realisasi pada tahun 2017

mencapai 60,38% atau 99,20% dari target 60,87%. Realisasi persentase

tersedianya air baku untuk memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari-hari pada

tahun 2017 tersebut mengalami peningkatan 1,51% dari tahun sebelumnya.

Grafik 3.2 Perkembangan Realisasi Persentase Tersedianya Air Baku Untuk Memenuhi

Kebutuhan Pokok Minimal Sehari-hari Tahun 2015-2017

! Sumber : Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kab. Cianjur

Realisasi persentase tersedianya air baku untuk memenuhi kebutuhan

pokok minimal sehari-hari selama 3 (tiga) tahun terakhir terus mengalami

peningkatan. Adapun capaian kinerja tahun 2017 terhadap target akhir RPJMD

mencapai 90,58%. Target pencapaian Standar Pelayanan Minimal ketersediaan air

baku untuk memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari-hari secara nasional

adalah 68,87% dan harus diselesaikan pada tahun 2014. Sampai dengan tahun

2017, Pemerintah Kabupaten Cianjur baru menyelesaikan 90,58% dari target

kinerja tersebut.

57

58

59

60

61

2015 2016 2017

57.87

58.87

60.38

!31

Persentase rumah tangga yang mendapatkan akses air minum dan

persentase rumah tangga berakses sanitasi merupakan dua indicator yang saling

berkaitan. Kedua indicator tersebut sangat berperan dalam meningkatkan kualitas

lingkungan masyarakat. Akses air minum bagi masyarakat merupakan kebutuhan

dasar bagi lingkungan sehat. Sedangkan sanitasi adalah usaha kesehatan

masyarakat yang menitikberatkan pada pengawasan terhadap berbagai faktor

lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia. Selanjutnya sanitasi

dasar adalah sanitasi minimum yang diperlukan untuk menyediakan lingkungan

sehat yang memenuhi syarat kesehatan yang menitikberatkan pada pengawasan

berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia.

Upaya sanitasi dasar meliputi penyediaan air bersih, pembuangan kotoran

manusia (jamban).

Menurut Permenkes RI Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang

Persyaratan Kualitas Air Minum, air minum adalah air yang melalui proses

pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan

dapat langsung diminum. Secara nasional, 28,86% rumah tangga di Indonesia

tidak memiliki akses terhadap air minum yang bersih pada tahun 2016. Sedangkan

di Kabupaten Cianjur sampai dengan tahun 2016, persentase rumah tangga yang

mendapatkan akses air minum mencapai 67%, sedangkan pada tahun 2017

mencapai 67,83% atau 94,87% dari target 71,5%. Realisasi tahun 2017 tersebut

mengalami peningkatan 0,83% dari tahun sebelumnya. Kurangnya akses air

minum bersih ini menghabat penyerapan makanan dan zat gizi secara aman dan

berkontribusi terhadap tingginya masalah gizi.

!32

Tabel 3.5 Indikator 3 dan 4 Sasaran 1

Persentase Rumah Tangga Yang Mendapat Akses Air Minum Dan Persentase Rumah Tangga Berakses Sanitasi

Sumber : Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kab. Cianjur

Sumber air utama yang digunakan oleh masyarakat Kabupaten Cianjur

adalah sumur/mata air terlindung yaitu sebanyak 38,82%. Rincian sumber air

utama yang digunakan ruman tangga untuk minum dapat dilihat pada tabel berikut

ini :

Tabel 3.6 Persentase Rumah Tangga Menurut Karakteristik dan Sumber Air Utama

Yang Digunakan Rumah Tangga Untuk Minum, 2017

Sumber : BPS Kabupaten Cianjur

No Indikator Kinerja Satuan

Kondisi Tahun 2016

Target Tahun 2017

Realisasi Tahun 2017

Capaian (%)

Target Akhir

RPJMD

Capaian Tahun 2017

Terhadap Target Akhir

RPJMD

Keterangan

3. Persentase Rumah Tangga yang mendapatkan akses air minum

% 67,00 71,50 67,83 94,87 90,00 75,37 Tidak tercapai

4. Persentase RT berakses sanitasi

% 60,00 63,58 61,37 96,52 83,77 73,26 Tidak tercapai

!33

Grafik 3.3 Capaian Persentase Rumah Tangga Yang Mendapatkan Akses Air Minum

dan Persentase Rumah Tangga Berakses Sanitasi Tahun 2015-2017

!Sumber : Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kab. Cianjur

Seiring dengan capaian kinerja persentase rumah tangga yang mendapatkan akses

air minum, persentase rumah tanga berakses sanitasi juga mengalami peningkatan.

Persentase rumah tangga berakses sanitasi

pada tahun 2017 mencapai 61,37% atau

96,52% dari target 63,58%. Capaian tahun

2017 tersebut mengalami peningkatan

1,37% dari tahun sebelumnya. Selain

akses air minum dan sanitasi, penanganan

masalah pemukiman kumuh menjadi

priori tas pembangunan di bidang

infrastruktur.

58

59.75

61.5

63.25

65

2015 2016 2017

58.58 58.76

60.55

64.51

59.46

60.29

Air Minum Sanitasi

!34

Gambar 3.2 : Pembangunan MCK

Munculnya permukiman kumuh di Kabupaten Cianjur, disebabkan oleh

dua faktor yaitu faktor fisik dan faktor nonfisik. Faktor fisik lebih cenderung pada

tersedianya lahan di perkotaan yang semakin berkurang menyebabkan para

penduduk membuat permukiman di lahan-lahan yang tidak diperuntukkan,

contohnya bantaran sungai, sawah, rawa dan lahan terbuka lainnya. Sedang faktor

nonfisik disebabkan karena tingginya harga lahan untuk membuat perumahan

menjadikan para penduduk, khusunya penduduk dengan tingkat ekonomi

menengah kebawah bermukim di daerah-daerah yang ilegal karena

ketidakmampuan untuk membeli lahan-lahan tersebut. Berikut ini Gambaran

Kawasan Kumuh di Wilayah Perkotaan Kabupaten Cianjur.

Gambar 3.5 Peta Kawasan Kumuh

! Sumber : Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kab. Cianjur

!35

Sesuai dengan SK Bupati Nomor 648/Kep.196-Tarkim/2014 tentang penetapan

lokasi kawasan permukiman kumuh di Kabupaten Cianjur Daftar Lokasi Kawasan

Permukiman Kumuh di Kabupaten Cianjur yaitu :

Tabel 3.7 Lokasi Kawasan Kumuh di Wilayah Perkotaan

Sumber : Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kab. Cianjur

Persentase penanganan luasan pemukiman kumuh di kawasan perkotaan pada

tahun 2017 mencapai 44,30% atau 117,57% dari target 37,68%, mengalami

peningkatan 15,58% dari capaian tahun sebelumnya.

Tabel 3.8 Indikator 5 Sasaran 1 Misi 1

Persentase Penanganan Luasan Pemukiman Kumuh di Kawasan Perkotaan

Sumber : Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kab. Cianjur

No Desa/Kelurahan/Kecamatan Nama Kawasan Rukun Warga Luas (Ha)

1. Kelurahan Muka Kecamatan Cianjur

Cimenteng 10,13,19,20,21 3,2

2. Kelurahan Sayang Kecamatan Cianjur

Pabuaran, Pasarbeas, Pataruman,

Gang Rinjani

05,06,07,18,20 11 14

8,0 4,0 4,3

3. Kelurahan Pamoyanan Kecamatan Cianjur

Bantaran sungai, Loji

07,09 18

5,0 3,0

4. Desa Babakankaret Kecamatan Cianjur

Kareo 02,11 4,4

5. Desa Sindangjaya Kecamatan Cipanas

Dusun I 01 2,5

Jumlah 34,4

No Indikator Kinerja Satuan

Kondisi Tahun 2016

Target Tahun 2017

Realisasi Tahun 2017

Capaian (%)

Target Akhir

RPJMD

Capaian Tahun 2017

Terhadap Target Akhir

RPJMD

Keterangan

5. Persentase penanganan luasan pemukiman kumuh di kawasan perkotaan

% 22,10 37,68 44,30 117,57 100,00 44,30 Tercapai

!36

Capaian persentase penanganan luasan pemukiman kumuh di kawasan

perkotaan merupakan satu-satunya indikator kinerja yang mencapai/melebihi

target kinerja yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja tahun 2017.

Grafik 3.4 Capaian Persentase Penanganan Luasan Pemukiman Kumuh Di Kawasan

Perkotaan Tahun 2015-2017

! Sumber : Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kab. Cianjur

Secara umum permasalahan yang ditemui pada sasaran 1 misi 1 antara

lain :

• Permasalahan administrasi dalam proses lelang untuk bidang infrastruktur.

• kesadaran masyarakat dalam partisipasi penyediaan infrastruktur masih kurang.

• masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam memenuhi standar pola hidup

sehat di lingkungannya.

Solusi yang telah dilakukan :

• melaksanakan proses lelang lebih awal agar tidak terjadi keterlambatan

administrasi dalam pembangunan infrastruktur.

• meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan infrastruktur melalui

swadaya (kegiatan “GOROL (Gotong Royong Lobaan)”.

• melaksanakan sosialisasi pola hidup sehat dan meningkatkan pebangunan

sarana dan prasarana lingkungan sehat.

0.00

4.50

9.00

13.50

18.00

2015 2016 2017

9.30

17.14 17.15

!37

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa

ditunda lagi dan menjadi tanggung jawab seluruh insan di muka bumi. Upaya

pemerintah utuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya tanpa

harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun

program pembangunan berkelanjutan yang disebut dengan pembangunan

berwawasan lingkungan. Sesuai dengan misi I RPJMD Kabupaten Cianjur, bahwa

Pemerintah Kabupaten Cianjur akan meningkatkan pembangunan infrastruktur

yang terintegrasi dan berwawasan lingkungan.

Tabel 3.9 Indikator 1 Sasaran 2 Misi 1

Tingkat Pencemaran Air

Sumber : Dinas Lingkungan Hidup Kab. Cianjur

Pemeriksaan mutu/kualitas air dilakukan untuk 20 sungai yaitu sungai

Cisokan, sungai Cianjur, sungai Cisarua Gede, sungai Cibinong, sungai

Cikondang, sungai Cikondang (Cibeber), sungai Cijedil, sungai Cikundul Hulu,

No Indikator Kinerja Satuan

Kondisi Tahun 2016

Target Tahun 2017

Realisasi Tahun 2017

Capaian (%)

Target Akhir

RPJMD

Capaian Tahun 2017

Terhadap Target Akhir

RPJMD

Keterangan

1. Tingkat pencemaran air (baku mutu)

% 85,68 84,68 84,68 100,00 80,68 80,63 Tercapai

!38

Misi 1

SASARAN 2

Meningkatnya Kelestarian Lingkungan Hidup

sungai Cikundul Hilir, sungai Muara Cirata, sungai Cibalapulang, sungai

Cijampang, sungai Cilumut, sungai Cibuni Hulu, sungai Cibuni Hilir, sungai

Cisokan, sungai Cikadu, sungai Cisadea, sungai Cidamar dan sungai Cipandak

dengan kondisi :

• Kelas A (baik sekali) : 3 sungai

• Kelas B (baik) : 10 sungai

• Kelas C (sedang) : 7 sungai

Berdasarkan hasil skorsing penentuan mutu air sungai, secara umum masih dalam

kondisi cemar sedang (C) dengan tidak terukurnya pencemaran limbah domestic

rumah tangga melalui saluran atau ke semai. Tingkat pencemaran air tahun 2017

mencapai 100% dari target 84,68% dan mengalami penurunan dari tahun

sebelumnya yang mencapai 85,68%.

Tabel 3.10 Indikator 2 Sasaran 2 Misi 1 Tingkat Pencemaran Udara

Sumber : Dinas Lingkungan Hidup Kab. Cianjur

Tingkat pencemaran udara pada tahun 2017 telah memenuhi target kinerja

yang ditetapkan yaitu 8,65% dan mengalami penurunan dari tahun sebelumnya

yang mencapai 9,15%. Output dari upaya yang dilakukan dalam rangka

menurunkan tingkat pencemaran udara ini antara lain ketersediaan biodegester,

penanaman pohon dan pemeliharaan taman kota serta mewajibkan adanya

cerobong asap pada setiap kegiatan usaha yang dapat meminimalisir pencemaran

udara.

No Indikator Kinerja Satuan

Kondisi Tahun 2016

Target Tahun 2017

Realisasi Tahun 2017

Capaian (%)

Target Akhir

RPJMD

Capaian Tahun 2017

Terhadap Target Akhir

RPJMD

Keterangan

2. Tingkat pencemaran udara (baku mutu)

% 9,15 8,65 8,65 100,00 6,65 69,92 Tercapai

!39

Tabel 3.11 Indikator 3 Sasaran 2 Misi 1

Persentase Penanganan Sampah

Sumber : Dinas Lingkungan Hidup Kab. Cianjur

Persentase penanganan sampah tahun 2017 mencapai 23,41% ini meliputi

cakupan wilayah pelayanan sebanyak 11 (sebelas) kecamatan, yaitu : 1. Kecamatan Cianjur

2. Kecamatan Cipanas

3. Kecamatan Cilaku

4. Kecamatan Karangtengah

5. Kecamatan Ciranjang

6. Kecamatan Sukaluyu

7. Kecamatan Pacet

8. Kecamatan Cugenang

9. Kecamatan Warungkondang

10. Kecamatan Haurwangi

11. Kecamatan Cibeber

dengan rata-rata volume sampah yang terangkut ke TPA sebanyak 152.040 kg/

hari.

Gambar 3.6 : Aktivitas Penanganan Sampah

Dalam rangka mewujudkan Cianjur Bersih dan Lestari, Pemerintah

Kabupaten Cianjur meluncurkan Program Zero Waste (ZW) 09 bersih sampah jam

09.00 WIB di wilayah pelayanan pada jalan protocol. Upaya penanganan sampah

No Indikator Kinerja Satuan

Kondisi Tahun 2016

Target Tahun 2017

Realisasi Tahun 2017

Capaian (%)

Target Akhir

RPJMD

Capaian Tahun 2017

Terhadap Target Akhir

RPJMD

Keterangan

3. Persentase Penanganan Sampah

% 6,16 10,00 23,41 234,10 25 93,64 Tercapai

!40

di Kabupaten Cianjur dilayani dengan fasilitas 17 (tujuh belas) unit dumptruck, 4

(empat) unit armroll dengan 30 (tiga puluh) container, 3 (tiga) unit mobil patrol

sampah, 14 (empat belas) unit motor sampah dan 62 (enam puluh dua) orang

penyapu dengan menghasilkan timbulan sampah yang terangkut ke TPA sekitar

135 ton berbanding dengan 279 m3/hari. Selain itu dilakukan juga upaya

kampanye pengelolaan sampah melalui Surat Edaran Bupati Cianjur Nomor !41

602/0523/DLH/2017 tentang jadwal pembuangan sampah mulai jam 18.00 s/d

04.00 WIB pada tempat pembuangan sampah, masyarakat dihimbau untuk

membuang sampah satu kali setiap harinya pada malam hari di tempat sampah

yang telah ditentukan. Peran serta masyarakat juga dilibatkan dalam pengelolaan

persampahan dengan adanya kelompok bank sampah sebanyak 32 (tiga puluh

dua) kelompok dan kelompok pengeola TPS3R sebanyak 4 kelompok. Sampah

tidak seluruhnya dibuang ke TPA, namun ada yang diolah kembali antara lain

dengan menjadikan kompos.

Walaupun secara umum pencapaian sasaran sudah memenuhi target

kinerja yang telah ditetapkan, namun masi terdapat permasalahan antara lain

masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam mentaati jadwal pembuangan

sampah. Adapun solusi yang telah dilakukan adalah melaksanakan sosialisasi dan

terus menggerakan program Zero Waste (ZW) 09 serta gerakan “Jumat Bersih”

dengan cara membersihkan sungai-sungai di wilayah perkotaan.

!41

Upaya pembentukan karakter masyarakat Kabupaten Cianjur yang lebih

maju dan agamis terus dilakukan melalui berbagai program keagamaan.

Pembentukan karakter masyarakat Kabupaten Cianjur tersebut, dilaksanakan

dalam 7 (tujuh) program keagamaan, yaitu : Gerakan shalat berjamaah, Gerakan

ashar mengaji, Gerakan mencintai anak yatim, Gerakan aku suka shodaqoh,

Gerakan peduli fakir miskin, Gerakan cianjur anti maksiat, Gerakan mewujudkan

kampung peradaban keluarga berakhlakul karimah.

Dari ketujuh program keagamaan tersebut terdapat 3 (tiga) program yang

dapat diukur pencapaiannya melalui capaian zakat infak shodaqoh sebagaimana

dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 3.12 Indikator 1 Sasaran 2 Misi 2

Persentase capaian zakat infak sodakoh

Sumber : Sekretariat Daerah Kab. Cianjur

No Indikator Kinerja Satuan

Kondisi Tahun 2016

Target Tahun 2017

Realisasi Tahun 2017

Capaian (%)

Target Akhir

RPJMD

Capaian Tahun 2017

Terhadap Target Akhir

RPJMD

Keterangan

1. Persentase capaian zakat infak dan sodakoh

% 59,71 61,73 76,82 125,45 100,00 76,82 Tercapai

!42

Misi 2

SASARAN 1

Meningkatnya Sikap dan Perilaku Masyarakat yang Menjunjung Tinggi Nilai-Nilai Akhlak

Mulia

Capaian zakat infak sodakoh pada tahun 2017 mencapai 76,82% atau

125% dari target 61,73%.

Grafik 3.5 Penerimaan Zakat Infaq Shodaqoh

Tahun 2015-2017

!

Sumber : BAZNAS Kabupaten Cianjur

Capaian zakat infak shodaqoh tersebut didukung oleh program keagamaan

yang selama ini dilaksanakan oleh para pejabat dan PNS di lingkungan

Pemerintah Kabupaten Cianjur dan seluruh komponen masyarakat Kabupaten

Cianjur lainnya. Para pejabat dan PNS di Kabupaten Cianjur dihimbau untuk

menyalurkan zakat penghasilan sebesar 2,5% melalui BAZNAS Kabupaten

Cianjur dan khusus bagi para pejabat dihimbau memberikan infak (santunan) bagi

anak-anak yatim secara rutin setiap bulan.

zakat mal langsung zakat mal via UPZzakat fitrah langsung zakat fitrah via UPZinfak/sedekah DSKL langsung infak/sedekah DSKL via UPZ

!43

Permasalahan social saat ini dirasakan semakin kompleks yang disebabkan

oleh berbagai factor, baik social, ekonomi, politik maupun budaya. Kemajuan

teknologi dan informasi yang semakin pesat juga memberikan dampak pada

perubahan gaya hidup masyarakat yang mengakibatkan perkembangan suatu

wilayah berjalan lebih cepat. Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat

sehingga kebutuhan hidup pun semakin meningkat, namun hal ini tidak diimbangi

dengan ketersediaan dan kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya.

Menghadapi permasalahan social ini, Pemerintah Kabupaten Cianjur

menjadikan penganangan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

sebagai salah satu program prioritas dengan terus mentargetkan penurunan PMKS

secara bertahap.

Persentase penurunan PMKS pada tahun 2017 mencapai 24,70% atau

100,68% dari target 24,87%, mengalami penurunan 0,17 poin. Jumlah PMKS

pada tahun 2016 mencapai 158.299 jiwa dan yang telah ditangani baru 612 jiwa

dari target 1.583 jiwa.

!44

Misi 2

SASARAN 2

Menurunnya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

Tabel 3.13 Indikator 1 Sasaran 2 Misi 2

Persentase Penurunan PMKS

Sumber : Dinas Sosial Kab. Cianjur

Dalam Indeks Pembangunan Manusia IPM, Indeks Pendidikan memiliki

kontribusi yang cukup besar melalui peningkatan aksesibilitas dan pelayanan

pendidikan yang bermutu dan merata.

Tabel 3.14 Indikator 1 Sasaran 1 Misi 3

Indeks Pendidikan

Sumber : BPS Kabupaten Cianjur

No Indikator Kinerja Satuan

Kondisi Tahun 2016

Target Tahun 2017

Realisasi Tahun 2017

Capaian (%)

Target Akhir

RPJMD

Capaian Tahun 2017

Terhadap Target Akhir

RPJMD

Keterangan

1.Persentase Penurunan

PMKS% 25 24,87 24,70 100,68 20,87 81,65 Tercapai

No Indikator Kinerja Satuan

Kondisi Tahun 2016

Target Tahun 2017

Realisasi Tahun 2017

Capaian (%)

Target Akhir

RPJMD

Capaian Tahun 2017

Terhadap Target Akhir

RPJMD

Keterangan

1. Indeks pendidikan Indeks 0,5503 0,5896 0,5548 94,10 0,6058 91,58 Tidak

Tercapai

!45

Misi 3

SASARAN 1

Meningkatnya Aksesibilitas dan Pelayanan Pendidikan yang Bermutu dan Merata

Komponen pendukung ketercapaian indeks pendidikan ini adalah rata-rata lama

sekolah dan harapan lama sekolah.

Grafik 3.6 Rata-Rata Lama Sekolah dan Harapan Lama Sekolah

Tahun 2012-2017

! Sumber : BPS Kabupaten Cianjur

Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa rata-rata lama sekolah di

Kabupaten Cianjur baru mencapai 6,71, artinya lulus SD namun belum lulus SMP.

Upaya Pemerintah Kabupaten Cianjur dalam meningkatkan indeks pendidikan

dilakukan dengan meningkatkan layanan pendidikan pada seluruh jenjang

pendidikan, terutama pendidikan dasar.

Secara umum permasalahan pada sasaran 1 misi 3 adalah masih rendahnya

rata-rata lama sekolah dan belum optimalnya upaya peningkatan harapan lama

sekolah. Adapun solusi yang dilakukan antara lain memfokuskan program/

kegiatan pada pendidikan non formal dan meningkatkan jumlah sekolah-sekolah

pada jenjang lanjutan dengan kelas jauh (SMP/SMA/SMK).

Rata-rata lama sekolah Harapan lama sekolah

!46

Tabel 3.15 Indikator 1 Sararan 2 Misi 3

Indeks Kesehatan

Sumber : Bappeda Kabupaten Cianjur

Salah satu agenda MDGs yang belum tercapai sampai dengan tahun 2015

adalah masalah kesehatan, selanjutnya dilanjutkan dengan SDGs. Capaian indeks

kesehatan pada tahun 2017 mencapai 0,7603 atau 99,99% dari target 0,7604

mengalami peningkatan 0,0005 poin. Adapun capaian tahun 2017 terhadap target

akhir RPJMD mencapai 99,80%. Salah satu komponen pendukung peningkatan

indeks kesehatan adalah Angka Harapan Hidup, data terakhir angka harapan hidup

di Kabupaten Cianjur yaitu 69,39. Dibandingkan dengan capaian pada tingkat

Provinsi Jawa Barat yang sudah mencapai 74,44, Angka Harapan Hidup

Kabupaten Cianjur mencapai 95,79%. Perkembangan Angka Harapan Hidup

Kabupaten Cianjur dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

No Indikator Kinerja Satuan

Kondisi Tahun 2016

Target Tahun 2017

Realisasi Tahun 2017

Capaian (%)

Target Akhir

RPJMD

Capaian Tahun 2017

Terhadap Target Akhir

RPJMD

Keterangan

1. Indeks kesehatan Indeks 0,7598 0,7604 0,7603 99,99 0,7619 99,80 Tidak

Tercapai

!47

Misi 3

SASARAN 2

Meningkatnya Akses dan Pelayanan Kesehatan yang Bermutu dan Merata

Grafik 3.7 Angka Harapan Hidup Kabupaten Cianjur

Tahun 2014-2017

Sumber : BPS Kabupaten Cianjur,

Situasi derajat kesehatan Kabupaten Cianjur dapat dilihat dari angkat kematian

dan angka kesakitan.

A. Angka Kematian

Grafik 3.8 Perkembangan Jumlah Kematian Ibu dan Bayi

Tahun 2013-2017

Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Cianjur

!48

0

75

150

225

300

2013 2014 2015 2016 2017

45 49 4934 26

234

172185

170160

Jumlah Kematian Ibu Jumlah Kematian Bayi

68.9

69.05

69.2

69.35

69.5

2014 2015 2016 2017

69.08

69.28

69.3969.42

Jumlah kematian ibu pada tahun 2017 sebanyak 26 orang

mengalami penurunan 30,76% dari tahun sebelumnya. Kematian ibu ini

disebabkan berbagai faktor antara lain ibu mengalami pendarahan, ibu

mengalami PEB atau eklamsi dan ibu yang terkena infeksi. Untuk jumlah

kematian bayi pada tahun 2017 juga masih tinggi yaitu 160 bayi, namun

jumlah tersebut mengalami penurunan 6,25% dari tahun sebelumnya.

Rata-rata penyebab kematian bayi disebabkan karena sebab asfiksia, sebab

BBLR, sebab sespsis, sebab kelainan kongenital dan tetanus neonatorum.

Grafik 3.9 Prevalensi Gizi Buruk dan Cakupan Persalinan oleh Tenaga

Kesehatan Tahun 2015-2017

!

Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Cianjur

Upaya untuk menekan angka kematian ibu dan bayi terus dilakukan

dengan menurunkan prevalensi gizi buruk dan meningkatkan cakupan

persalinan oleh tenaga kesehatan. Kasus gizi buruk yang mendapat

perawatan di RSUD Cianjur sebanyak 20 orang dan meninggal sebanyak 7

orang karena gizi buruk dan penyakit penyerta dan 149 anak mendapat

perawatan rawat jalan di puskesmas. Sementara untuk cakupan persalinan

oleh tenaga kesehatan pada tahun 2017 mencapai 89,50%. Upaya

Prevalensi Gizi Buruk Cakupan Persalinan oleh nakes

!49

meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan dilakukan dengan

meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan untuk kegawatdaruratan

sesuai dengan kewenangan di masing-masing fasilitas pelayanan kesehatan

seta optimalisasi pemanfaatan system rujukan (SIJAGOAN) dalam

pelayanan rujukan yang efektif.

B. Angka Kesakitan

Untuk meningkatkan angka

harapan hidup, dilakukan upaya

untuk menekan angka kesakitan

d e n g a n p e n c e g a h a n ,

pemberantasan, pengendalian

penyakit menular dan tidak

menular. Beberapa program

dilakukan antara lain dengan

meningkatkan cakupan desa UCI

dan penanganan pasien baru TB BTA+ dan meningkatkan jumlah

puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan jiwa.

Permasalahan yang ditemui pada sasaran 2 misi 3 antara lain

belum optimalnya kegiatan untuk meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat dan perilaku hidup sehat masyarakat yang masih rendah.

Adapun solusi yang dilakukan yaitu penambahan tenaga kesehatan di

masyarakat dan peningkatkan sanitasi serta jamban keluarga.

!50

Gambar 3.7 : Ilustrasi Imunisasi Sumber : beritasatu.com (Rabu, 11 Oktober 2017 | 19:06 WIB)

Pendapatan regional perkapita merupakan salah satu indicator untuk

mengukur tingkat kesejaheraan/kemakmuran masyarakat dari aspek pendapatan.

Pendapatan regional perkapita meningkat secara bertahap dari tahun ke tahun

dapat digunakan sebagai ukuran untuk melihat perkembangan pendapatan

penduduk. Laju pertumbuhan PDRB perkapita dipengaruhi oleh dua factor, yaitu

pertumbuhan ekonomi dan pertumbunan penduduk. Apabila pertumbuhan

ekonomi lebih besar dari pertumbuhan penduduk maka perumbuhan PDRB

perkapita akan tinggi, demikian pula sebaliknya.

Tabel 3.16 Indikator 1 Sararan 3 Misi 3 Laju Pertumbuhan Ekonomi

Sumber : BPS dan Bappeda Kab. Cianjur

Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Cianjur pada tahun 2017 mencapai

6,03 atau 100,84% dari target 5,98. Walaupun capaian kinerja tahun 2017 ini telah

melebihi target yang telah ditetapkan, namun capaian ini melambat dibandingkan

No Indikator Kinerja Satuan

Kondisi Tahun 2016

Target Tahun 2017

Realisasi Tahun 2017

Capaian (%)

Target Akhir

RPJMD

Capaian Tahun 2017

Terhadap Target Akhir

RPJMD

Keterangan

1. Laju pertumbuhan ekonomi

% 6,39 5,98 6,03 100,84 6,24 96,63 Tercapai

!51

Misi 3

SASARAN 3

Menguatnya Ekonomi Daerah

pada tahun sebelumnya yang mencapai 6,39. Adapun capaian tahun 2017 terhadap

target akhir kinerja yaitu 99,63%.

Grafik 3.10 Laju Pertumbuhan Ekonomi

Tahun 2011-2017

!

Sumber : BPS dan Bappeda Kab. Cianjur

Tabel 3.17 Indikator 2 Sasaran 3 Misi 3 Nilai investasi PMA/PMDN

Sumber : Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Investasi merupakan bentuk kepercayaan para investor terhadap

Kabupaten Cianjur dan dengan hadirnya investor tersebut dapat membantu sisi

perekonomian masyarakat Kabupaten Cianjur. Nilai investasi PMA/PMDN

Kabupaten Cianjur pada tahun 2017 mencapai Rp. 0,72 Triliyun atau 52,17% dari

target Rp. 1,34 Triliyun. Capaian kinerja tahun 2017 dibandingkan dengan target

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

4.89

5.80

4.89 5.065.47

6.396.03

6.50 6.50 6.33

5.09 5.045.67 5.90

6.17 6.035.56

5.01 4.88 5.02

7.10

Nasional Jawa Barat Cianjur

No Indikator Kinerja Satuan

Kondisi Tahun 2016

Target Tahun 2017

Realisasi Tahun 2017

Capaian (%)

Target Akhir

RPJMD

Capaian Tahun 2017

Terhadap Target Akhir

RPJMD

Keterangan

2 Nilai investasi PMA/PMDN

Rp. Trilyun

1,43 1,34 0,72 52,17 1,42 50,70 Tidak Tercapai

!52

akhir RPJMD mencapai 50,70% dan apabila dibandingkan dengan target Provinsi

Jawa Barat, capaian kinerjanya mencapai 0,59% (target Provinsi Jawa Barat :

121,80-138,85).

Grafik 3.11 Nilai Investasi PMA/PMDN (milyar)

Tahun 2015-2017

! Sumber : Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Pertumbuhan nilai investasi tahun 2017 mengalami penurunan

dibandingkan capaian pada tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan ada masalah

regulasi yang harus disesuaikan kembali. Selain itu rata-rata lama proses perijinan

yang baru mencapai 7 hari pun menjadi hambatan dalam proses investasi di

Kabupaten Cianjur.

Tabel 3.18 Indikator 3 Sasaran 3 Misi 3 Indeks Daya Beli Masyarakat

Sumber : Bappeda Kabupaten Cianjur

PMA PMDN

No Indikator Kinerja Satuan

Kondisi Tahun 2016

Target Tahun 2017

Realisasi Tahun 2017

Capaian (%)

Target Akhir

RPJMD

Capaian Tahun 2017

Terhadap Target Akhir

RPJMD

Keterangan

3 Indeks Daya beli masyarakat

Indeks 0,5956 0,5940 0,6054 101,92 0,598 101,23 Tercapai

!53

Parameter terpenting dalam mengukur pembangunan daerah adalah

meningkatnya pendapatan masyarakat. Daya beli masyarakat adalah salah satu

alah ukur yang dapat mengestimasi pendapatan masyarakat secara riil. Capaian

indeks daya beli masyarakat Kabupaten Cianjur pada tahun 2017 yaitu 0,6054

atau 101,92% dari target 0,5940. Capaian tersebut selain mengalami peningkatan

dari tahun sebelumnya, juga telah melebihi target akhir RPJMD dengan capaian

101,23% dari target 0,5980.

Tabel 3.19 Indikator 4 Sasaran 3 Misi 3

Tingkat Pengangguran Terbuka

Sumber : BPS Kabupaten Cianjur

Tingkat pengangguran terbuka merupakan salah satu acuan bagi

Kabupaten Cianjur untuk membuka lapangan kerja baru. Pada tahun 2017, dari

2,256 juta penduduk Kabupaten Cianjur, tingkat pengangguran terbuka mencapai

10,10% atau 99,20% dari target 10,02% dan mencapai 98,90% dari target akhir

RPJMD. Berdasarkan data BPS Kabupaten Cianjur, tahun 2016 tidak

dilaksanakan penghitungan tingkat

pengangguran terbuka.

P a d a t a h u n 2 0 1 5 , t i n g k a t

pengangguran terbuka mencapai 10,06%,

dengan demikian mengalami penurunan

0,04%. Upaya untuk menekan tingkat

pengangguran terbuka ini dilakukan

melalui peningkatan penyerapan tenaga

kerja dalam dunia kerja dan penempatan

No Indikator Kinerja Satuan

Kondisi Tahun 2016

Target Tahun 2017

Realisasi Tahun 2017

Capaian (%)

Target Akhir

RPJMD

Capaian Tahun 2017

Terhadap Target Akhir

RPJMD

Keterangan

4 Tingkat pengangguran terbuka

% 10,06 (data 2015)

10,02 10,10 99,20 9,99 98,90 Tidak Tercapai

!54

Gambar 3.8 : Job Fair PT. Pou Yuen, 19-20 Sept 2017 di Gedung Assakinah

transmigran di wilayah transmigrasi.

Penempatan tenaga kerja formal (melalui perusahaan, BKK dan PPTKIS)

pada tahun 2017 sebanyak 10.203 orang dari jumlah pencari kerja yan terdaftar

sebanyak 29.955 orang.

Membuka lapangan kerja baru merupakan salah satu janji Bupati yaitu

membuka 100.000 lapangan pekerjaan baru. Selama periode kepemimpinan

Bupati/Wakil Bupati Cianjur sejak dilantik tanggal 18 Mei 2016 sampai dengan

akhir 2017, pencari kerja yang telah ditempatkan (baik secara formal dan

informal) sebanyak 27.020 orang dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 3.20 Penempatan Percari Kerja di Kabupaten Cianjur

18 Mei 2016 s/d 31 Desember 2017

Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Cianjur

Secara umum permasalahan yang ditemui pada sasaran 3 misi 3 antara lain

adanya moratorium alih fungsi lahan menunggu revisi Perda tentang RTRW

Kabupaten Cianjur yang mengakibatkan investor belum bisa menanamkan

investasi pada beberapa wilayah di Kabupaten Cianjur. Selanjutnya masih

rendahnya minat masyarakat untuk berwirausaha mengakibatkan masih

banyaknya pengangguran. Solusi yang telah dilakukan antara lain

menyempurnakan regulasi terkait dengan alih fungsi lahan seperti pencetakan

sawah baru untuk mengganti lahan sawah yang dikonversi menjadi fungsi lain.

No Uraian Jumlah pencari kerja yang ditempatkan

1. Penempatan tenaga kerja berdasarkan laporan dari perusahaan (WLP) dan BKK selama tahun 2017

6.562

2. Rekuitmen CTKI luar negeri melalui PPTKIS selama tahun 2017

941

3. Penyerapan tenaga kerja dalam program/kegiatan fisik dan non fisik yang diselenggaran Pemkab Cianjur pada tahun 2017

13.936

4. Penempatan tenaga kerja formal dan informal sejak tanggal 18 Mei 2016 s/d 31 Desember 2016

5.581

Jumlah 27.020

!55

Selanjutnya Pemerintah Kabupaten Cianjur merencanakan akan membangun

pusat pelatihan kerja untuk mengurangi angka pengangguran.

Masalah kemiskinan merupakan salah satu persoalan mendasar yang

menjadi pusat perhatian pemerintah di negara manapun. Salah satu aspek penting

untuk mendukung strategi penanggulangan kemiskinan adalah tersedianya data

yang akurat dan dapat dipercaua dapat menjadi instrumen tangguh bagi

pengambilan kebijakan dalam memfokuskan perhatian pada kondisi hidup orang

miskin. Angka kemiskinan di Kabupaten Cianjur dapat dilihat pada grafik berikut

ini.

Grafik 3.12 Angka Kemiskinan Kabupaten Cianjur

Tahun 2011-2017

! Sumber : BPS Kabupaten Cianjur

0

3.5

7

10.5

14

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

13.8213.18

12.0211.47

12.2111.62

10.58

!56

Misi 3

SASARAN 4

Berkurangnya Kemiskinan

Menurut Bappenas, miskin adalah kondisi dimana seseorang atau

sekelompok orang yang tidak mampu memenuhi hak-hak dasarnya untuk

mempertahankan dan mengembangkan kehidupan bermartabat. Hak-hak dasar

tersebut antara lain terpenuhinya kebutuhan pangan, kesehatan, pendidikan,

pekerjaan, perumahan, air bersih, pertanahan, sumber daya alam dan lingkungan

hidup, rasa aman dari perlakuan atau ancaman tindak kekerasan, hak untuk

berpartisipasi dalam kehidupan social politik.

Berdasarkan grafik di atas, persentase penduduk miskin di Kabupaten

Cianjur mengalami penurunan yang signifikan dari 11,62% pada tahun 2016

menjadi 10,58% pada tahun 2017.

Tabel 3.21 Indikator 1 Sasaran 4 Misi 3 Persentase Penduduk Miskin

Sumber : BPS Kabupaten Cianjur Capaian tahun 2017 tersebut mencapai 98,37% dari target 10,41% atau

86,11% dari target akhir RPJMD sebesar 9,29%. Penurunan persentase penduduk

miskin di Kabupaten Cianjur tersebut memang masih berada di atas rata-rata

penduduk miskin di Provinsi Jawa Barat. Perbandingan persentase penduduk

miskin Kabupaten Cianjur dengan Provinsi Jawa Barat dapat dilihat pada grafik di

bawah ini :

No Indikator Kinerja Satuan

Kondisi Tahun 2016

Target Tahun 2017

Realisasi Tahun 2017

Capaian (%)

Target Akhir

RPJMD

Capaian Tahun 2017

Terhadap Target Akhir

RPJMD

Keterangan

1. Persentase penduduk miskin

% 11,62 10,41 10,58 98,37 9,29 86.11 Tidak Tercapai

!57

Grafik 3.13 Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Cianjur dan Provinsi Jawa Barat

Tahun 2016-2017

!

Sumber : BPS Kabupaten Cianjur

Grafik 3.14 Garis Kemiskinan Kabupaten Cianjur dan Provinsi Jawa Barat

Tahun 2016-2017

!

Sumber : BPS Kabupaten Cianjur

Upaya untuk menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten terus dilakukan

melalui Tim koordinasi penanggulangan kemiskinan daerah (TKPKD).

Pemerintah Kabupaten Cianjur juga telah menetapkan arah kebijakan pengentasan

kemiskinan melalui “insentif rakyat miskin” dan peningkatan keberdayaan dan

kualitas hidup masyarakat perdesaan di dalam Peraturan Daerah Kabupaten

cianjur jawa barat

cianjur jawa barat

!58

Cianjur Nomor 9 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah Kabupaten Cianjur Tahun 2016-2021.

Pemerintah Kabupaten Cianjur mendorong pemerintah desa dan lembaga/

kelompok masyarakat untuk berperan aktif dalam pengelolaan sumber daya alam,

teknologi tepat guna dan ekonomi perdesaan, salah satunya melalui Badan Usaha

Milik Desa (BUMDES).

Permasalahan :

Belum optimalnya koordinasi penanganan kemiskinan dan adanya program

penanggulangan kemiskinan yang tidak tepat sasaran

Solusi :

Peningkatan koordinasi penanganan kemiskinan dan updating data kemiskinan

yang lebih akurat

!59

Gambar 3.9 : Unit Usaha BUMDES Sukanagalih Kecamatan Cipanas

Pembangunan ekonomi regional pada prinsipnya bertujuan untuk

meningkatkan kesejahteraan yang salah satunya diukur dalam kenaikan PDRB

atau kenaikan pendapatan regional perkapita. Bila pendapatan riil perkapita

masyarakat meningkat maka akan terdapat peningkatan kesejahteraan ekonomi

masyarakat. Pemerintah Kabupaten Cianjur telah menyusun perencanaan yang

baik dengan memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada untuk mencapai

peningkatan ekonomi.

Kemajuan ekonomi Kabupaten Cianjur dapat dilihat dari besarnya

pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan dari tahun ke tahunnya. Dengan melihat

angka pertumbuhan ekonomi yang merupakan salah satu dari sekian perangkat

indicator yang menunjukkan peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan penduduk

sebagai hasil pembangunan di Kabupaten Cianjur.

!60

Misi 3

SASARAN 5

Meningkatnya Ekonomi Sektor Agribisnis dan Pariwisata

Grafik 3.15 PDRB Kabupaten Cianjur (Triliyun Rupiah)

Tahun 2011-2017

! Sumber : BPS Kabupaten Cianjur

Untuk mengukur sasaran meningkatnya ekonomi sector agribisnis dan

pariwisata ditetapkan 3 (tiga) indicator sebagaimana dijelaskan di bawah ini :

Tabel 3.22 Indikator 1 Sasaran 5 Misi 3

Nilai PDRB Sektor Perdagangan

Sumber : Bappeda Kabupaten Cianjur

Kontribusi sector perdagangan terhadap PDRB Kabupaten Cianjur Tahun

2017 mencapai Rp. 7,227 Milyar atau 110,40% dari target Rp. 6,546 Milyar dan

mencapai 105,84% dari target akhir RPJMD.

PDRB atas Harga Berlaku PDRB atas Harga Konstan

No Indikator Kinerja Satuan

Kondisi Tahun 2016

Target Tahun 2017

Realisasi Tahun 2017

Capaian (%)

Target Akhir

RPJMD

Capaian Tahun 2017

Terhadap Target Akhir

RPJMD

Keterangan

1. Nilai PDRB sektor Perdagangan

Rp. Milyar

6,357 6,546 7,227 110,40 6,828 105,84 Tercapai

!61

Tabel 3.23 Indikator 2 Sasaran 5 Misi 3

Nilai PDRB Sektor Pariwisata

Sumber : Bappeda Kabupaten Cianjur

Kontribusi sector pariwisata terhadap PDRB Kabupaten Cianjur mencapai

Rp. 3,695 Milyar atau 114,01% dari target Rp. 3,241 Milyar dan 109,29% dari

target akhir RPJMD. Sektor pariwisata merupakan salah satu core business

pembangunan Kabupaten Cianjur. Pemerintah Kabupaten Cianjur terus berupaya

meningkatkan nilai PDRB sector pariwisata ini dengan berbagai cara salah

satunya upaya peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten

Cianjur.

Tabel 3.24 Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara dan Wisatawan Nusantara

Tahun 2017

Sumber : Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Cianjur

Kunjungan wisatawan ke Kabupaten Cianjur pada tahun 2017 ini

mengalami peningkatan 5,44% dari tahun sebelumnya.

No Indikator Kinerja Satuan

Kondisi Tahun 2016

Target Tahun 2017

Realisasi Tahun 2017

Capaian (%)

Target Akhir

RPJMD

Capaian Tahun 2017

Terhadap Target Akhir

RPJMD

Keterangan

2 Nilai PDRB sektor Pariwisata

Rp. Milyar

2,056 3,241 3,695 114,01 3,381 109,29 Tercapai

Kunjungan ODTW Hotel Kuliner Jumlah

Wisnus 2.109.265 453.803 2.341.210 4.904.278

Wisman 219.956 83.973 - 302.929

Jumlah 2.239.221 536.776 2.341.210 5.207.207

!62

Grafik 3.16 Jumlah Kunjungan Wisatawan

Tahun 2016-2017

! Sumber : Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Cianjur, 2017

Tabel 3.25 Indikator 3 Sasaran 5 Misi 3 Nilai PDRB Sektor Pertanian

Sumber : Bappeda Kabupaten Cianjur, 2017

Sektor pertanian merupakan salah satu sector penting dalam perekonomian

Kabupaten Cianjur. Sektor ini memberikan kontribusi terbesar bagi perekonomian

Kabupaten Cianjur dibandingkan dengan sector-sektor lainnya. Produksi pertanian

yang diwakili oleh produksi padi sangat dipengaruhi oleh factor alam, sehingga

mengalami fluktuasi produksi. Nilai PDRB sector pertanian pada tahun 2017

mencapai Rp. 12,777 Milyar atau 105,73% dari target Rp. 12,084 Milyar dan

101,32% dari target akhir RPJMD.

Pencapaian nilai PDRB sector pertanian tersebut didukung oleh beberapa

factor, antara lain peningkatan produksi pertanian, peternakan, dan perkebunan.

No Indikator Kinerja Satuan

Kondisi Tahun 2016

Target Tahun 2017

Realisasi Tahun 2017

Capaian (%)

Target Akhir

RPJMD

Capaian Tahun 2017

Terhadap Target Akhir

RPJMD

Keterangan

3 Nilai PDRB sektor Pertanian

Rp. Milyar

11,948 12,084 12,777 105,73 12,610 101,32 Tercapai

!63

Tabel 3.26 Luas Tanam, Panen dan Produktivitas Padi

Tahun 2017

Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan, Pangan dan Hortikultura Kab. Cianjur

Produksi perikanan dan peternakan yang menunjang ketercapaian nilai PDRB

sector pertanian antara lain :

Grafik 3.17 Produksi Perikanan dan Peternakan

Tahun 2016-2017

! Sumber : Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan

No Uraian Padi Sawah Padi Gogo Jumlah

1. Luas Tanam (ha) 154.564 11.210 165.744

2. Luas Panen (ha) 143.105 18.159 150.784

3. Produktivitas (ton/ha) 6,13 3,22 5,8

4. Produksi Gabah Kering (ton) 876.765 58.512 935.277

Hasil Tangkapan Ikan dalam Setiap Upaya PenangkapanProduksi Perikanan BudidayaProduksi DagingProduksi TelurProduksi Susu

!64

Grafik 3.18 Produksi Tanaman Perkebunan

Tahun 2016-2017

! Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan, Pangan dan Hortikultura Kab. Cianjur

Pangan merupakan komoditas strategis dan menjadi salah satu kebutuhan

dasar manusia. Pangan juga merupakan pilar bagi eksistensi dan kedaulatan

bangsa dan menjadi bagian hak individu dan sebagai komponen dasar untuk

mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, pemerintah

dan masyarakat bersama-sama mempunyai kewajiban untuk membangun ketahan

pangan. Ketersediaan pangan secara kualitatif yang tercermin dari tingkat

keanekaragaman (diversifikasi) pangan dapat dilihat dari Skor Pola Pangan

Harapan (PPH).

!65

Misi 3

SASARAN 6

Mantapnya Ketahanan Pangan Masyarakat

Tabel 3.27 Skor Pola Pangan Harapan Kabupaten Cianjur

Tahun 2017

Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan, Pangan dan Hortikultura Kab. Cianjur

Tabel 3.28 Indikator 1 Sasaran 6 Misi 3 Skor Pola Pangan Harapan

Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan, Pangan dan Hortikultura Kab. Cianjur

Pola Pangan Harapan adalah susunan beragam pangan berdasarkan

proporsi keseimbangan energy dan 9 kelompok pangan dengan

mempertimbangkan segi daya terima, budaya dan agama. Di Kabupaten Cianjur

No Kelompok Pangan

Berat Pangan Gr/kapita/hari

Perhitungan Skor Pola Pangan Harapan

kkal % %AKE*) bobot skor aktual

skor AKE

skor maks

Skor PPH

1. Padi-padian

359,0 1526 69,3 71,0 0,5 34,7 35,5 25 25

2. Umbi-umbian

33 37 2 2 1 1 1 3 0,85

3. Pangan hewani

86 168 8 8 2 15 16 34 15,66

4. Minyak dan lemak

27 242 11 11 1 5 6 5 5,00

5. Buah/biji berminyak

3 118 1 1 1 0 0 1 0,42

6. Kacang-kacangan

18 40 2 2 2 4 4 10 3,74

7. Gula 17 62 3 3 1 1 1 3 1,44

8. Sayur dan buah

189 71 3 3 5 16 17 30 16,62

9. Lain-lain 53 37 2 2 - - - - 0,00

Total 2201 100 102 78 80 100 68,7

No Indikator Kinerja Satuan

Kondisi Tahun 2016

Target Tahun 2017

Realisasi Tahun 2017

Capaian (%)

Target Akhir

RPJMD

Capaian Tahun 2017

Terhadap Target Akhir

RPJMD

Keterangan

1. Skor pola pangan harapan

% 67,20 69,00 68,70 99,57 70,00 98,14 Tidak Tercapai

!66

Skor Pola Pangan Harapan yang paling tinggi adalah padi-padian dengan skor 25.

Capaian kinerja Skor Pola Pangan Harapan tahun 2017 mencapai 68,70% atau

99,57% dari target 69,00%. Capain tersebut memang belum memenuhi target

kinerja yang telah ditetapkan, namun perkembangannya terus mengamai

peningkatan dalam 3 tahun terakhir. Capaian kinerja tahun 2017 terhadap target

akhir RPJMD mencapai 98,14% dan capaian kinerja tahun 2017 terhadap target

provinsi Jawa Barat mencapai 85,87% (target provinsi Jawa Barat 80%)

Grafik 3.19 Skor Pola Pangan Harapan

Tahun 2015-2017

! Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan, Pangan dan Hortikultura Kab. Cianjur

Pola pangan harapan digunakan untuk menilai tingkat keragaman

konsumsi pangan dengan skor 100 sebagai pola yang ideal. Semakin tinggi skor

pola pangan harapan maka semakin beragam kelompok pangan yang dikonsumsi

dan semakin baik konsumsinya. Kualitas pola konsumsi yang ditunjukkan dengan

skor PPH menunjukkan anngka 68,7 ini masih dibawah rata-rata skor PPH Jawa

Barat dan Nasional. Kondisi ini menggambarkan adanya ketidakseimbangan

asupan antar zat gizi, konsumsi karbohidrat masih melebihi porsi yang dianjurkan.

Kebijakan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Cianjur dalam

!67

mengatasi permasalahan ketahanan pangan yaitu dilakukan koordinasi dan

sinergitas lintas sector melalui Dewan Ketahanan Pangan.

Permasalahan :

masih rendahnya kesadaran masyarakat atas keseimbangan pola pangan sebagai

akibat dari budaya yang telah mengakar terakit dengan sumber pangan nasi

(karbohidrat).

Solusi :

Meningkatkan konsumsi sumber pangan lainnya (sayuran, buah-buahan dan

sumber gizi lainnya) melalui sosialisasi dan kampanye sumber pangan yang dapat

dikonsumsi.

Pelayanan public (public service) oleh birokrasi merupakan salah satu

perwujudan dari fungsi aparatur Negara sebagai abdi masyarakat disamping

sebagai abdi Negara. Pelayanan public oleh birokrasi dimaksudkan untuk

kesejahteraan masyarakat dari satu Negara kesejahteraan (welfare state). Dengan

demikian pelayanan public diartikan sebagai pemberian layanan (melayani) orang

atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan

aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan.

Berbagai cara telah ditempuh atau dilakukan guna memperbaiki pelayanan

public oleh setiap instansi pemerintah, namun penyelenggaraan pelayanan public

masih tetap menjadi keluhan masyarakat karena tidak sesuai dengan keinginan

masyarakat. Seluruh pendekatan yang dilakukan selama ini dalam upaya

perbaikan pelayanan hanya berdasarkan kepada pemerintah sebagai penyedia

!68

Misi 3

SASARAN 7

Meningkatnya Pelayanan Publik yang Transparan dan Akuntabel

layanan semata-mata, tidak dipadukan dengan keinginan masyarakat sebagai

pengguna layanan.

Atas pemikiran tersebut, Pemerintah Kabupaten Cianjur selaku

penyelenggaran pelayanan public melakukan Survei Kepuasan Masyarakat

(SKM) dengan harapan bahwa keinginan masyarakat dapat terpenuhi secara

bertahap. Pada tahun 2017 telah dilaksanakan survey kepuasan masyarakat pada

seluruh Perangkat Daerah yang menyelenggarakan pelayanan public dengan

capaian 79,94% atau 113,39% dari target 70,00%. Walaupun mendapatkan

persepsi BAIK dari masyarakat, masih terdapat beberapa hal yang perlu

mendapatkan perhatian. Pemerintah Kabupaten Cianjur masih akan terus

melaksanakan survey kepuasan masyarakat ini secara berkala sebagai bahan

evaluasi dalam penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik lagi.

Tabel 3.29 Indikator 1 Sasaran 7

Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan public

Sumber : Sekretariat Daerah Kab. Cianjur, 2017

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa target akhir RPJMD sudah

terlampaui pada capaian tahun pertama, dengan demikian dipandang perlu untuk

menreviu target kinerja pada tahun selanjutnya sampai dengan akhir RPJMD.

No Indikator Kinerja Satuan

Kondisi Tahun 2016

Target Tahun 2017

Realisasi Tahun 2017

Capaian (%)

Target Akhir

RPJMD

Capaian Tahun 2017

Terhadap Target Akhir

RPJMD

Keterangan

1. Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan public

% - 70,05 79,94 113,39 75,00 106,59 Tercapai

!69

Kecenderungan praktik pemerintahan dewasa ini menunjukkan kuatnya

semangat untuk menjalankan pemerintahan yang baik (good governance).

Kecenderungan ini didorong oleh semakin derasnya tuntutan demokrasi,

transparansi dan penghormatan terhadap hak azasi manusia (termasuk hak

memperoleh informasi yang benar). Praktik pemerintahan yang baik

mensyaratkan bahwa pengelolaan dan keputusan manajemen public harus

dilakukan secara terbuka dengan ruang partisipasi sebesar-besarnya bagi

masyarakat. Opini audit tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa

Keuangan dijadikan salah satu tolok ukur keberhasilan tata kelola pemerintahan

yang baik.

Tabel 3.30 Indikator 1 Sasaran 8 Misi 3

Opini BPK

Sumber : Inspektorat Kabupaten Cianjur, 2017

Capaian predikat WTP pada tahun 2017 ini merupakan capaian predikat WTP

ketiga bagi Pemerintah Kabupaten Cianjur. Salah satu komponen dalam

menentukan opini BPK antara lain tingkat kematangan SPIP. Di dalam RPJMN

No Indikator Kinerja Satuan

Kondisi Tahun 2016

Target Tahun 2017

Realisasi Tahun 2017

Capaian (%)

Target Akhir

RPJMD

Capaian Tahun 2017

Terhadap Target Akhir

RPJMD

Keterangan

1. Opini BPK Opini WTP ke 2

WTP ke 3

WTP 100,00 WTP ke 7

- Tercapai

!70

Misi 3

SASARAN 8

Meningkatnya Meningkatnya Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik

2015-2019, Presiden Joko Widodo menetapkan target Tingkat Kematangan SPIP

level 3 pada tahun 2019. Tingkat kematangan SPIP atau maturitas sitem

pengendalian internal ini menunjukkan ukuran kualitas dari system pengendalian

intern pada suatu organisasi. Semakin tinggi maturitasnya semakin baik pula

kualitas system pengendalian intern organisasi itu. Tingkat kematangan SPIP atau

maturitas SPIP pada tahun 2017 mencapai 1,77 poin, mengalami peningkatan 0,46

poin dari kondisi awal 1,31 poin.

III.1.3 Capaian Kinerja Lainnya

Tabel 3.31 Indikator Makro Kabupaten Cianjur

Tahun 2011-2017

No Indikator Makro 2015 2016 2017

Pertumbuhan Ekonomi

1 Nasional 4,88 5,02 7,1

2 Provinsi Jawa Barat 5,04 5,67 5,5 – 5,9

3 Cianjur 5,47 6,39 6,03

Laju Inflalsi

1 Nasional 3,35 3,02 3,61

2 Provinsi Jawa Barat 2,73 2,75 3,36

3 Cianjur **) 2,20 2,57 4,10

PDRB Kabupaten Cianjur Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha (juta rupiah)

1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

8.070.824,2 8.442.201 8.741.160,44

2 Pertambangan dan Penggalian 77.573,5 77.465,4 77.424,89

3 Industri pengolahan 1.444.296,8 1.546.955,0 1.668.581,44

4 Pengadaan listrik dan gas 22.642,7 24.033,1 25.286,19

5 Pengadaan air,pengelolaan sampah,limbah dan Daur Ulang

8.106,3 8.622,6 8.998,36

6 Konstruksi 2.166.491,9 2.328.203,9 2.481.367,39

7 Perdagangan besar dan eceran;reparasi mobil

4.741.071,4 4.956.812,1 5.265.847,52

!71

Sumber : BPS Kabupaten Cianjur *) Tingkat Pengangguran Terbuka tahun 2016 tidak dihitung **) Inflasi Kota Sukabumi, Kabupaten Cianjur tidak dihitung inflasi

8 Transportasi dan pergudangan 2.144.803,2 2.329.594,2 2.498.572,25

9 Penyedian akomodasi dan makan minum

1.491.615,3 1.636.881,4 1.776.613,45

10 Informasi dan komunikasi 919.583,5 1.036.572,4 1.163.201,52

11 Jasa keuangan dan ansuransi 575.016,3 643.987,8 709.983,67

12 Real Estate 540.014,2 568.262,8 604.202,58

13 Jasa perusahaan 170.385,3 184.470,7 200.418,19

14 Administrasi pemerintahan,pertahanan

694.345,0 719.014,4 745.009,65

15 Jasa pendidikan 1.116.691,4 1.196.366,4 1.273.630,13

16 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 202.013,5 221.633,3 239.642,34

17 Jasa lainnya 971.656,5 1.056.291,1 1.122.264,72

PDRB 25.357.130,2 26.979.367,7 28.602.234,73

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (triliun rupiah)

32,36 35,38 38,79

PDRB Atas Dasar Harga Konstan (triliun rupiah)

25,36 26,98 28,60

PDRB Perkapita (juta rupiah) 14,42 15,72 17,19

LPE (%) 5,47 6,39 5,89-6,03

IPM 62,42 62,92 63,44

1 Indeks pendidikan 54,66 55,03 55,48

2 Indeks kesehatan 75,82 75,98 76,03

3 Indeks daya beli 58,70 59,56 60,54

Gini Ratio 0,28 0,36 0,35

Tingkat Pengangguran Terbuka 10,06 *)1 10,10

Angka Kemiskinan (%) 12,21 11,62 10,58

Harapan Lama Sekolah (tahun) 11,83 11,88 11,92

Angka rata-rata lama sekolah (tahun) 6,54 6,61 6,71

Angka Usia Harapan Hidup (tahun) 69,28 69,39 69,42

No Indikator Makro 2015 2016 2017

!72

Capaian kinerja lainnya yang diperoleh oleh Kabupaten Cianjur adalah beberapa

penghargaan pada tingkat provinsi maupun tingkat nasional, sebagai berikut :

1. Piagam Penghargaan Anubhawa Sasana Desa.

2. Penghargaan sebagai Peduli Hak Azasi Manusia.

3. Penghargaan Unit Kerja Pelayanan Berprestasi Utama Atas Upaya

Meningkatkan Mutu Pelayanan Kepada Masyarakat Dengan Baik.

4. Penghargaan Kota Layak Anak Tahun 2017.

5. Penghargaan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM).

6. Penghargaan Apresiasi Periwisata Terpopuler Indonesia Tahun 2017.

7. Penghargaan sebagat Perangkat Daerah Penerima Gelar Capaian Serapan Dua

Juta Kesempatan Kerja di Provinsi Jawa Barat.

8. Penghargaan Penganugerahan Paramakarya dari Pemerintah Pusat.

9. Penghargaan Inovasi Pelayanan Publik Provinsi Jawa Barat kriteria Baik, judul

inovasi : “SIKANCIL SABA DESA”.

10. Penghargaan Inovasi Pelayanan Publik Provinsi Jawa Barat kriteria Baik,

judul inovasi : “DENGAN ITSBAT NIKAH MENDAPATKAN DOKUMEN

KEPENDUDUKAN”.

11.Penghargaan Inovasi Pelayanan Publik Provinsi Jawa Barat kriteria Cukup,

judul inovasi : “OPTIMALISASI PENYAMPAIAN DATA DAN INFORMASI

PUBLIK SECARA BERKALA MELALUI WEBSITE CIANJUR”.

III.2 Realisasi Anggaran

III.2.1 Realisasi Anggaran Per Sasaran

Tabel 3.32 Realisasi Anggaran Per Sasaran

Tahun 2017

No. SasaranProgram

Pembangunan Daerah

Anggaran Realisasi %

1 Meningkatnya pembangunan infrastruktur daerah

Program Pembangunan Jalan, Jembatan dan Trotoar

313,066,058,835.00 287,917,614,701.00 91.97

!73

Program Lingkungan Sehat dan Perumahan

33,251,478,100.00 31,633,571,540.00 95.13

Program rehabilitasi/ pemeliharaan jalan, jembatan, trotoar, saluran drainase/gorong-gorong

61,664,029,360.00 56,928,734,472.00 92.32

Program Pembinaan Jasa Konstruksi, Bina Teknik dan Penataan Ruang

412,195,000.00 407,656,000.00 98.90

Program Peningkatan Pelayanan Angkutan dan Pengamanan Lalu Lintas

2,016,578,000.00 2,006,409,000.00 99.50

Program Pembangunan dan Rehabilitasi Sarana, Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

4,411,466,850.00 3,374,649,500.00 76.50

Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor

1,002,578,000.00 993,369,000.00 99.08

Program Pembangunan dan Rehabilitasi Gedung

72,549,288,950.00 43,254,901,900.00 59.62

Program Administrasi Pertanahan

68,141,389,100.00 56,304,310,205.00 82.63

Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, rawa, dan jaringan pengairan, Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya

77,505,358,250.00 69,561,214,033.00 89.75

Program penyediaan dan pengelolaan air baku

5,077,480,835.00 4,813,330,810.00 94.80

No. SasaranProgram

Pembangunan Daerah

Anggaran Realisasi %

!74

Program Pengembangan Kinerja Air Minum, Sanitasi dan Air Limbah

11,578,655,700.00 10,982,883,514.00 94.85

Total Anggaran Sasaran 1 650,676,556,980,00 568,178,644,675.00 87.32

2 Meningkatnya kelestarian lingkungan hidup

Program Pengendalian Pencemaran, Perusakan Lingkungan Hidup dan Konservasi SDA

1,624,501,000.00 1,613,604,640.00 99.33

Program Pengembangan, Energi dan Sumber Daya Mineral

0.00 0.00 0.00

Program Perencanaan, Pemanfaatan dan Pengendalian Tata Ruang

1,298,739,000.00 1,298,719,000.00 100.00

Program Pengelolaan Persampahan dan Limbah

3,148,760,000.00 2,888,390,000.00 91.73

Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau

21,568,412,500.00 20,495,051,012.00 95.02

Program Pengelolaan Areal Pemakaman

389,745,600.00 375,335,600.00 96.30

Program Pencegahan dan Penanggulangan Bencana

905,587,650.00 855,876,500.00 94.51

Program Penanggulangan Kebakaran

1,192,489,000.00 1,188,870,350.00 99.70

Total Anggaran Sasaran 2 30,128,234,750.00 28,715,847,102.00 95.31

3 Meningkatnya sikap dan perilaku masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai akhlak mulia

Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan dan Pendidikan Politik Masyarakat

953,945,000.00 953,402,750.00 99.94

Program Penunjang Kegiatan Keagamaan

983,571,000.00 953,523,863.00 96.95

No. SasaranProgram

Pembangunan Daerah

Anggaran Realisasi %

!75

Total Anggaran Sasaran 3 1,937,516,000.00 1,906,926,613.00 98,42

4 Menurunnya PMKS Program Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

767,760,000.00 767,175,000.00 99.92

Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

192,980,000.00 192,980,000.00 100.00

Program Pemeliharaan Trantibum dan Penegakan Peraturan Daerah

1,036,223,000.00 1,036,173,150.00 100.00

Program Pemberdayaan Potensi Keamanan

95,801,000.00 95,801,000.00 100.00

Total Sasaran 4 2,092,764,000.00 2,092,129,150.00 99,97

5 Meningkatnya aksesibilitas dan pelayanan pendidikan yang bermutu dan merata

Program Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal

3,183,352,000.00 2,819,402,000.00 88.57

Program Pendidikan Anak Usia Dini

49,759,000.00 43,500,000.00 87.42

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

356,845,661,850.00 162,812,282,106.00 45.63

Program Manajemen Pelayanan Pendidikan dan Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

3,026,978,278.00 2,954,705,717.00 97.61

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan

8,403,529,994.34 6,641,493,621.00 79.03

Program Pengelolaan Kekayaan Budaya

300,000,000.00 295,828,000.00 98.61

Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan

223,000,000.00 220,980,000.00 99.09

No. SasaranProgram

Pembangunan Daerah

Anggaran Realisasi %

!76

Program Pengembangan Kepemudaan dan Olahraga

1,023,375,875.00 1,015,127,875.00 99.19

Total Sasaran 5 364,602,368,003.00 170,118,325,698.00 46.66

6 Meningkatnya akses dan pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata

Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

13,451,750,716.00 11,262,209,848.00 83.72

Program Upaya Kesehatan Perorangan dan Kesehatan Masyarakat

375,525,109,049.55 334,061,703,025.00 88.96

Program Pengadaan Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Kesehatan Dasar dan Rujukan

164,944,167,886.00 160,859,446,002.00 97.52

Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan

3,704,888,000.00 3,579,164,000.00 96.61

Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

0.00 0.00 0.00

Program Pencegahan, Pemberantasan Penyakit dan Kesehatan Lingkungan

1,492,227,500.00 1,492,227,500.00 100.00

Program Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana serta Ketahanan Keluarga

15,679,103,500.00 15,444,246,207.00 98.50

Program Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak

470,000,000.00 452,299,500.00 96.23

Total Sasaran 6 575,267,246,651.55 527,151,296,082.00 91.64

7 Menguatnya ekonomi daerah

Program Pengembangan, Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Masyarakat Pesisir

1,146,155,000.00 1,017,809,262.00 88.80

No. SasaranProgram

Pembangunan Daerah

Anggaran Realisasi %

!77

Program peningkatan keberdayaan masyarakat perdesaan

513,075,000.00 512,538,900.00 99.90

Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan

2,030,153,700.00 1,998,900,825.00 98.46

Program Peningkatan Iklim Investasi, Realisasi Investasi dan Pelayanan Perizinan

550,067,000.00 518,830,142.00 94.32

Program Pemberdayaan Pengembangan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah

565,102,600.00 471,851,275.00 83.50

Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan

134,652,500.00 134,442,500.00 99.84

Program Peningkatan Kualitas, Produktifitas dan Kesempatan kerja

74,195,000.00 74,195,000.00 100.00

Total Anggaran Sasaran 7 5,013,400,800.00 4,728,567,904.00 94.32

8 Berkurangnya kemiskinan

Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi

72,778,000.00 72,778,000.00 100.00

Total Anggaran Sasaran 8 72,778,000.00 72,778,000.00 100.00

9 Meningkatnya ekonomi sektor agribisnis dan pariwisata

Program Pengembangan Agribisnis

1,544,578,000.00 1,379,552,670.00 89.32

Program Pemberdayaan Penyuluh Lapangan

0.00 0.00 0.00

Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan dan Pencegahan Penanggulangan Penyakit Ternak

2,866,370,700.00 2,832,210,700.00 98.81

No. SasaranProgram

Pembangunan Daerah

Anggaran Realisasi %

!78

Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

150,000,000.00 147,578,555.00 98.39

Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan dalam negeri, perlindungan konsumen, pengamanan perdagangan dan pembinaan PKL

4,426,813,000.00 4,160,508,186.00 93.98

Program Pengembangan Destinasi dan Promosi Wisata serta Kemitraan

13,139,297,100.00 11,889,874,100.00 90.49

Total Anggaran Sasaran 9 22,127,058,800.00 20,409,724,211.00 92.24

10 Mantapnya ketahanan pangan masyarakat

Program Peningkatan Ketahanan Pangan

8,801,800,000.00 8,576,522,168.00 97.44

Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan

6,474,481,000.00 6,123,816,437.00 94.58

Total Anggaran Sasaran 10 15,276,281,000.00 14.700.338.605,00 96.23

11 Meningkatnya pelayanan publik yang transparan dan akuntabel

Program Penataan Administrasi Kependudukan

6,961,623,150.00 6,842,750,192.00 98.29

Program Penerapan Kepemerintahan yang Baik

1,761,712,400.00 1,612,410,385.00 91.53

Total Anggaran Sasaran 11 8,723,335,550.00 8,455,160,577.00 96.93

12 Meningkatnya penyelenggaraan tatakelola pemerintahan yang baik

Program pembinaan dan penyelenggaraan pemerintahan desa

12,753,239,450.00 12,665,008,500.00 99.31

Program Penyediaan Data dan Statistik

533,136,000.00 503,168,500.00 94.38

Program Peningkatan, Pengembangan Pengelolaan Keuangan dan aset Daerah

5,185,451,400.00 4,854,940,438.00 93.63

No. SasaranProgram

Pembangunan Daerah

Anggaran Realisasi %

!79

Program Peningkatan Pendapatan Daerah

4,768,856,600.00 4,442,761,465.00 93.16

Program Pembinaan, Pengembangan Aparatur dan KORPRI

2,150,627,850.00 1,848,823,736.00 85.97

Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH

2,806,860,000.00 2,654,738,352.00 94.58

Program Perumusan Kebijakan Daerah dan Peraturan Perundang-undangan

2,116,859,500.00 1,940,683,756.00 91.68

Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah

17,175,212,847.00 16,463,257,496.00 95.85

Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen / Arsip Daerah

267,728,000.00 266,244,000.00 99.45

Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa

1,466,003,400.00 1,312,205,613.00 89.51

Program Penelitian dan Pengembangan

1,248,394,000.00 1,243,739,000.00 99.63

program peningkatan Fungsi Kecamatan dan kapasitas penyelenggaraan pemerintah daerah di wilayah kecamatan

7,187,608,730.00 7,120,398,491.00 99.06

Program Perencanaan Pembangunan Daerah

4,238,579,700.00 3,873,278,894.00 91.38

Program Pengembangan Pelayanan Bantuan Hukum

270,450,000.00 250,220,000.00 92.52

No. SasaranProgram

Pembangunan Daerah

Anggaran Realisasi %

!80

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Tabel 3.33 Realisasi Anggaran Belanja Langsung Non Urusan

Tahun 2017

Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kab. Cianjur

III.2.2 Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Dari 12 (dua belas) sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten

Cianjur, terdapat 7 (enam) sasaran yang indicator sasarannya tercapai ≥100%

dengan penyerapan anggaran <100%, yaitu :

Program Kerjasama Daerah

67,347,200.00 67,309,200.00 99.94

Program Peningkatan Kapasitas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

4,509,330,900.00 4,238,820,700.00 94.00

Program Kehumasan dan Keprotokolan

850,502,000.00 844,977,100.00 99.35

Program Layanan Pengadaan Barang/jasa

469,291,000.00 460,703,649.00 98.17

Program Persandian

138,555,000.00 137,127,023.00 98.97

Total Anggaran Sasaran 12 68,204,033,577.00 65,188,405,913.00 95.58

No. SasaranProgram

Pembangunan Daerah

Anggaran Realisasi %

No Program Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

%

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

68,901,440,535.00 65,207,384,994.00 94.64

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

26,109,064,500.00 25,421,131,510.00 97.37

3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur

755,726,000.00 753,873,500.00 99.75

4 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

1,072,688,000.00 982,959,980.00 91.64

5 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

827,304,300.00 809,346,550.00 97.83

!81

Tabel 3.34 Analisis Efisiensi Anggaran

Tahun 2017

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan tabel diatas, Pemerintah Kabupaten Cianjur telah melakukan

efisiensi anggaran 21,55% dari total belanja langsung atau sebesar Rp.

398.956.301.522,29.

No. Sasaran Capaian Kinerja

(%)

% Penyerapan Anggaran

Tingkat Efisiensi

(%)

1 Meningkatnya kelestarian lingkungan hidup

100 95,31 4,69

2 Meningkatnya sikap dan perilaku masyarakat yang menjungjung tinggi nilai-nilai akhlak mulia

100 98,42 1,58

3 Menurunnya PMKS 100 99,97 0,03

4 Meningkatnya ekonomi sector agribisnis dan pariwisata

100 92,24 7,76

5 Meningkatnya pelayanan public yang transparan dan akuntabel

100 96,93 3,07

6 Meningkatnya tata kelola pemerintahan yang baik

100 95,58 4,42

Jumlah 21,55

!82

Pelaporan kinerja merupakan salah satu komponen manajemen kinerja yang

didalamnya menyajikan informasi mengenai keselarasan antara perencanaan dan

pelaksanaan kinerja. Dalam konsep manajemen pembangunan berbasis kinerja

dan perbaikan pelayanan publik, setiap organisasi pemerintah melakukan

pengukuran dan pelaporan atas kinerja institusi menggunakan indikator yang jelas

dan terukur. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pemerintah Kabupaten

Cianjur Tahun 2017 ini merupakan salah satu bagian dari upaya

pertanggungjawaban dan mendorong akuntabilitas publik.

Di dalam LKjIP ini dilakukan pengukuran kinerja yang didukung dengan

data pendukung terkait pencapaian kinerja pada tahun 2017 dan dilengkapi

dengan tren pencapaian dari tahun ke tahun serta kontribusinya dalam pencapaian

target akhir RPJMD. Dari 23 (dua puluh tiga) IKU Kabupaten Cianjur, terdapat

13 indikator atau 56,42% indikator yang telah memenuhi/melebihi target kinerja

yang telah ditetapkan.

Dari evaluasi dan analisis atas pencapaian sasaran dan IKU sebagaimana

diuraikan pada Bab III, dapat dilihat upaya keras Pemerintah Kabupaten Cianjur

dalam pencapaian prioritas pembangunan yang telah ditetapkan dalam RPJMD.

Namun, perencanaan yang belum terintergrasi secara elektronik menjadi

hambatan dalam sinkronisasi penetapan program dan kegiatan serta pelaksanaan

monitoring dan evaluasi.

Beberapa tantangan yang menjadi fokus perbaikan kinerja di masa yang

akan datang, antara lain 43,45% sasaran yang belum memenuhi target kinerja

paling banyak ada di sasaran 1 misi 1 terkait dengan bidang infrastruktur.

!83

BAB IV PENUTUP

Bab IV berisi : Kesimpulan dari hasil Penyusunan LKjIP Kabupaten Cianjur Tahun 2017

Penyelenggaraan manajemen kinerja dalam rangka pencapaian tujuan

dan sasaran pada tahun 2017 masih menemui beberapa hambatan, antara lain :

1. Tahun 2017 difokuskan pada pembangunan dan perbaikan infrastruktur di

seluruh wilayah Kabupaten Cianjur masih menemui hambatan dalam

masalah administrasi terkait dengan proses pelelangan, luas wilayah yang

cukup luas dengan kondisi geografis yang sulit ditambah dengan cuaca yang

tidak dapat diprediksi juga menjadi hambatan dalam pelaksanaannya.

2. Penetapan target kinerja yang kurang tepat mengakibatkan masih rendahnya

capaian kinerja pada tahun 2017.

3. Mekanisme pengumpulan data yang belum terintegrasi menyebabkan adanya

inkonsistensi dalam penyajian data kinerja.

Alternatif solusi dalam rangka mengatasi permasalahan hambatan yang

ada dilakukan beberapa hal sebagai berikut :

1. Penyempurnaan administrasi dengan menjadwalkan proses lelang segera

setelah anggaran ditetapkan sehingga tidak ada lagi keterlambatan dalam

pelaksanaan pembangunan dan perbaikan infrastruktur.

2. Mereviu kembali dokumen perencanaan jangka pendek dan jangka menengah

untuk menetapkan target kinerja berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi

yang dilaksanakan sebelumnya.

3. Pada tahun 2018, Pemerintah Kabupaten Cianjur telah membangun sistem

perencanaan, penganggaran, monev dan pelaporan yang terintegrasi sebagai

bagian dari web cianjurkab.go.id.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa LKjIP Kabupaten Cianjur Tahun

2017 ini masih belum sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan masukan,

saran, kritik yang membangun guna kesempurnaan penyusunan laporan ini pada

masa yang akan datang. Semoga LKjIP Kabupaten Cianjur tahun 2017 ini dapat

bermanfaat dan menjadi bahan evaluasi dan pedoman dalam meningkatkan

kinerja di masa-masa mendatang.

!84

Lampiran PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR

TAHUN 2017

No Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Satuan Kondisi Tahun 2016

Target Tahun 2017

Realisasi Tahun 2017

Capaian (%)

1. Meningkatnya pembangunan infrastruktur daerah

Persentase kondisi mantap jalan kabupaten

% 37,87 44,00 43,17 98,11

Persentase tersedianya air baku untuk memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari-hari

% 58,87 60,87 60,38 99,20

Persentase Rumah Tangga yang mendapatkan akses air minum

% 67,00 71,50 67,83 94,87

Persentase RT berakses sanitasi

% 60,00 63,58 61,37 96,52

Persentase penanganan luasan pemukiman kumuh di kawasan perkotaan

% 22,10 37,68 44,30 117,57

2. Meningkatnya kelestarian lingkungan hidup

Tingkat pencemaran air (baku mutu)

% 85,68 84,68 84,68 100,00

Tingkat pencemaran udara (baku mutu)

% 9,15 8,65 8,65 100,00

Persentase Penanganan Sampah

% 6,16 10,00 26,97 269,70

3. Meningkatnya sikap dan perilaku masyarakat yang menjungjung tinggi nilai-nilai akhlak mulia

Persentase capaian zakat infak dan sodakoh

% 59,71 61,73 76,82 125,45

4. Menurunnya PMKS

Persentase Penurunan PMKS

% 25 24,87 24,70 100,68

5. Meningkatnya aksesibilitas dan pelayanan pendidikan yang bermutu dan merata

Indeks pendidikan

Indeks 0,5503 0,5896 0,5548 94,10

6. Meningkatnya akses dan pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata

Indeks kesehatan

Indeks 0,7598 0,7604 0,7603 99,99

7. Menguatnya ekonomi daerah

Laju pertumbuhan ekonomi

% 6,39 5,98 6,03 100,84

Nilai investasi PMA/PMDN

Rp. Trilyun

1,43 1,34 0,72 52,17

Indeks Daya beli masyarakat

Indeks 0,5956 0,5940 0,6054 101,92

Tingkat pengangguran terbuka

% - 10,02 10,10 99,20

8. Berkurangnya kemiskinan

Persentase penduduk miskin

% 11,62 10,41 10,58 98,37

9. Meningkatnya ekonomi sector agribisnis dan pariwisata

Nilai PDRB sektor Perdagangan

Rp. Milyar

6,357 6,546 7,227 110,40

Nilai PDRB sektor Pariwisata

Rp. Milyar

2,056 3,241 3,695 117,92

No Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Satuan Kondisi Tahun 2016

Target Tahun 2017

Realisasi Tahun 2017

Capaian (%)

Sumber : Bappeda Kabupaten Cianjur

Nilai PDRB sektor Pertanian

Rp. Milyar

11,948 12,084 12,777 105,73

10. Mantapnya ketahanan pangan masyarakat

Skor pola pangan harapan

% 67,20 69,00 68,7 99,57

11. Meningkatnya pelayanan public yang transparan dan akuntabel

Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan public

% - 70,05 79,94 113,39

12. Meningkatnya tata kelola pemerintahan yang baik

Opini BPK Opini WTP ke 2

WTP ke 3

WTP 100,00

No Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Satuan Kondisi Tahun 2016

Target Tahun 2017

Realisasi Tahun 2017

Capaian (%)