laporan kinerja instansi pemerintah 2019 bbihp

99
LAKIP BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN Jalan Prof Aburrahman Basalamah No. 28 2019

Upload: others

Post on 17-Feb-2022

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAKIP

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI

BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN

Jalan Prof Aburrahman Basalamah No. 28

2019

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan evaluasi dan

pertanggung jawaban Balai Besar Industri Hasil Perkebunan (BBIHP) terhadap

pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan penyeienggaraan pembangunan di sektor

industri yang diarahkan untuk menunjang pembangunan industri baik Nasional

maupun Regional, khususnya di Provinsi Sulawesi Selatan. Disamping itu, laporan ini

juga merupakan pertanggung jawaban BBIHP dalam melaksanakan tugas pokok dan

fungsinya sebagai lembaga penelitian pengembangan dan standardisasi industri dan

sebagai bahan masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan untuk menunjang

pembangunan dan pengembangan industri secara nasional maupun regional.

Laporan Kinerja ini disusun berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun

1999, Peraturan Menteri Perindustrian Nomor: 150/M-IND/PER/12/2011 tentang

Pedoman Penyusunan Dokumen Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di

Lingkungan Kementerian Perindustrian dan Permenperin Nomor 75/M-

IND/PER/9/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah di Lingkungan Kementerian Perindustrian, serta mengacu pada Renstra

BBIHP Makassar 2015 - 2019, Perjanjian Kinerja BBIHP Tahun 2019, dan DIPA

Tahun Anggaran 2019. Laporan ini juga diharapkan dapat memberikan masukan

kepada Pimpinan Kementerian Perindustrian khususnya Badan Penelitian dan

Pengembangan Industri dalam menilai pelaksanaan tupoksi yang telah dilaksanakan

BBIHP Tahun 2019 dan sekaligus dapat menjadi umpan balik untuk perbaikan dan

bahan evaluasi dalam upaya optimalisasi pencapaian program kerja dan kinerja tahun

yang akan datang.

Makassar, Januari 2020

a.n. Kepala Balai Besar /fSUstri Hasil Perkebunansaha

KATA PENGANTAR

1AP0RAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

ii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BBIHP Tahun 2019 adalah

wujud pertanggungjawaban Perjanjian Kinerja BBIHP pada Tahun Anggaran 2019

yang berisi tentang keberhasilan maupun belum tercapainya sasaran yang telah

ditetapkan, termasuk hambatan yang dihadapi serta rekomendasi perbaikan kinerja.

Cakupan Laporan Kinerja terdiri dari capaian Rencana Strategis serta capaian

Perjanjian Kinerja BBIHP Tahun Anggaran 2018. Walaupun tidak semua sasaran

rencana Strategis termuat dalam Perjanjian Kinerja, namun dalam dokumen Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tetap menyajikan capaian Rencana

Strategis 2015-2019 Tahun kedua.

Adapun sasaran yang termuat dalam dokumen Rencana Strategis 2015-2019

terdiri dari: 1). Meningkatnya Kapabilitas Litbang BBIHP dalam Bidang Industri Hasil

Perkebunan; 2). Meningkatnya Profesionalisme dan Kapasitas Layanan Jasa Teknis;

3). Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik; 4). Meningkatnya Publikasi Ilmiah Hasil

Litbang; 5). Meningkatnya Dukungan Lembaga dalam Penguatan Standardisasi

Industri; 6). Meningkatnya Implementasi Sistem Pengendalian Internal; 7). SDM yang

kompeten; 8). Sistem Informasi yang Handal; 9). Sistem Perencanaan dan

Penganggaran yang Berkualitas; 10). Sistem Pelaporan yang handal; 11). Sistem Tata

Kelola Keuangan dan BMN yang Transparan dan Akuntabel.

Sedangkan pada dokumen Perjanjian Kinerja sasaran Srategisnya terdiri

dari: 1) Meningkatnya efisiensi industri dalam rangka mendorong daya saing industri;

2) Meningkatnya penguasaan teknologi industri; 3) Meningkatnya populasi industri;

4).Meningkatnya Layanan Jasa Teknis Kepada Industri; 5). Meningkatnya penerapan

reformasi birokrasi. Antara sasaran strategis Renstra BBIHP dengan Sasaran

Strategis Perjanjian kinerja telah sesuai. Secara umum capaian Perjanjian kinerja telah

terealisasi sesuai target yang ditetapkan dengan uraian sebagai berikut:

A. Sasaran Strategis I: Meningkatnya Efisiensi Industri dalam rangka mendorong

daya saing Industri

Indikator kinerja dari sasaran strategis I adalah:

Peningkatan efisiensi perusahaan industri yang memanfaatkan produk

inovasi/paten hasil litbangyasa.

Realisasi fisik sebanyak 100 persen yaitu

a. Aplikasi metode penyangraian biji kopi untuk perbaikan cita rasa dan aroma

minuman kopi pada IKM CV. Adifa, Kabupaten Gowa.

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

iii

b. Pengembangan formula vegetable chocolate dengan menggunakan biji

kakao fermentasi pada UKM Vegolate, Kota Makassar

c. Pengembangan produk cokelat dengan teknologi rekonstruksi dan sistem

building block pada KUB Sibali Resoe, Kabupaten Luwu Utara

B. Sasaran Strategis II: Meningkatnya Efisiensi Industri dalam rangka mendorong

daya saing Industri

Indikator kinerja dari sasaran strategis I adalah:

1. Indikator Kinerja 1: Perusahaan industri/badan usaha yang memanfaatkan

produk inovasi hasil litbangyasa.

Jumlah perusahaan industri pada tahun berjalan yang memanfaatkan produk

inovasi hasil litbangyasa. Hasil litbangyasa yang dimanfaatkan merupakan hasil

litbangyasa selama rentang waktu 2015-2018. Hasil litbangyasa telah

dibeli/diproduksi oleh perusahaan industri, dan digunakan dalam proses

produksi.

Perusahaan yang memanfaatkan produk inovasi hasil litbangyasa yaitu:

- Aplikasi kopigmentasi dan enkapsulasi zat warna alami antosianin dari biji

kakao non fermentasi pada P4S Cahaya Duta Palili, Kabupaten Polman.

- Implementasi hasil litbang formula cokelat bar pada UD. MY. Cokelat

Perkasa Abadi, Kota Makassar

2. Indikator Kinerja 2: Rasio hasil litbangyasa yang mencapai TRL 6

dibandingkan jumlah litbangyasa yang dilaksanakan pada tahun

berjalan

Berdasarkan hasil kegiatan Teknometer dilakukan pada hasil penelitian yang

dilaksanakan oleh Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Makassar pada tahun

2019 yang berjumlah 7 penelitian terdapat 5 hasil litbangyasa yang memiliki

penilaian teknometer ≥ 6 adapun 2 hasil litbangyasa memilki penilaian

teknometer ≤ 6 sehingga rasio TRL dari litbangyasa yang dilaksanakan oleh

BBIHP adalah sebesar 71.42%.

3. Indikator Kinerja 3: Rasio paket teknologi/konsultasi yang berhasil

memecahkan masalah industri dibandingkan dengan total jumlah

permintaan jasa problem solving dari industri pada tahun berjalan

Berdasarkan hasil kegiatan Problem Solving dilakukan pada hasil penelitian

yang dilaksanakan oleh Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Makassar pada

tahun 2019 yang berjumlah 2 kegiatan, yaitu :

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

iv

- Penyelesaian permasalahan pada CV. Hasil Bumi Nusantara di Kab. Sinjai,

terkait dengan efisiensi proses pengeringan porang dengan metode vakum

- Penyelesaian permasalahan pada Kelompok Usaha Bersama Sanrego di

Kabupaten Bulukumba, terkait dengan perbaikan mutu produk yaitu tingkat

kelarutan produk minuman cokelat berbasis kayu sanrego.

Kegiatan pendampingan dalam rangka penyelesaian permasalahan ini,

mendapat apresiasi dari IKM yang didampingi yang dibuktikan dengan surat

pernyataan.

4. Indikator Kinerja 4: Rasio hasil litbangyasa yang diusulkan untuk

mendapat paten dibandingkan dengan jumlah litbangyasa yang

dihasilkan

Selama kurun waktu 2015-2018, BBIHP telah menghasilkan 7 Paten dan 2

draft paten. Dalam kurun waktu 2015-2018, BBIHP menghasilkan 18 Judul

Penelitian sehingga Rasio hasil litbangyasa yang diusulkan untuk mendapat

paten dibandingkan dengan jumlah litbangyasa yang dihasilkan sebesar 50%.

x100% = 50%

C. Sasaran strategis III: Meningkatnya Populasi Industri

Indikator kinerja dari sasaran strategis III ini adalah rasio wirausaha industri yang

berhasil dibandingkan dengan yang dibina. Pada tahun 2019 BBIHP membina 7

tenant/perusahaan industri berbasis teknologi antara lain:

1. PT. Agro Industri Gowa

2. CV.Hanum Shafira

3. PT. Lacak Komoditas Indonesia

4. CV. Agro Herba

5. CV. Byte Teknika

6. CV. Cahaya Mas Kreasi

7. CV. Melzie Marine Mandiri

Capaian dari kegiatan ini adalah seluruh tenant/perusahaan yang dibina meraih

berbagai keberhasilan yang ditunjukkan dengan peningkatan dalam beberapa

aspek sebelum dan setelah inkubasi antara lain peningkatan produksi, penjualan,

omset, laba bersih, jumlah pegawai, legalitas usaha dan bentuk usaha.

D. Sasaran strategis IV: Meningkatnya Layanan Jasa Teknis Kepada Industri

Indikator kinerja dari sasaran startegis III adalah Tingkat kepuasan masyarakat

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

v

terhadap layanan jasa teknis, ditargetkan Indeks 3.60 terealisasi Indeks 3.77.

Capaian dari kegiatan ini adalah Indeks 3.77 dengan jumlah responden yang di

survey sebanyak 324 Orang. Responden berasal dari semua pelanggan yang

menggunakan jasa layanan BBIHP.

E. Sasaran strategis V: Meningkatnya peranan reformasi birokrasi

Indikator kinerja dari sasaran strategis IV adalah tingkat maturitas SPIP dengan

target indeks 3,7 dan Nilai Akuntabilitas kinerja dengan target nilai “A”. Untuk

tingkat maturitas SPIP Realisasi melebihi sasaran target dengan indeks 3,833,

sedangkan untuk nilai akuntabilas kinerja telah memenuhi target yang telah

ditetapkan yakni nilai “A” . Kegiatan yang dilaksanakan indikator kinerja tingkat

maturitas antara lain:

a. Pembentukan tim dan rencana kerja

b. Rapat penyusunan LKK

c. Pelaksanaan pemantauan kegiatan

d. Tindak lanjut pemantauan kegiatan

e. Penilaian mandiri SPIP

f. Penilaian maturitas SPIP oleh tim audit Inspektorat Jenderal

g. Penyusunan laporan kegiatan

Sedangkan untuk inikator kinerja nilai SAKIP antara lain:

a. Pembentukan Tim

b. Penyusunan Rencana Kerja

c. Penyusunan Dokumen SAKIP

d. Penilaian SAKIP

e. Evaluasi dan Peyusunan Laporan

Realisasi Anggaran TA 2019:

Pagu TA 2019 Rp. 25.590.527.000,,-. Realisasi sebesar Rp. 25.425.653.042,- atau

sebesar 99,36% %. Rincian realisasi sebagai berikut:

1. Pagu Rupiah murni sebesar 18.990.990.000, realisasi Rp. 18.840.627.610-

atau sebesar 99,21%.

2. Pagu Penggunaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp. 6.599.537.000,-

realisasi Rp. 6.585.025.432,- atau sebesar 99.78%.

Realisasi Penerimaan PNBP TA 2018:

Realisasi Penerimaan PNBP dari target sebesar Rp. 5.653.000.000,- melampaui target

sebesar Rp. 8.241.536.524,- atau 145,79%.

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ........................................................................................................... i

Ikhtisar Eksekutif ......................................................................................................... ii

Daftar Isi ..................................................................................................................... vi

Daftar Tabel ................................................................................................................ vii

Daftar Lampiran .......................................................................................................... viii

Bab 1 Pendahuluan .................................................................................................... 1

1.1. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi ........................................................ 2

1.2. Peran Strategis Organisasi………………………………… ........................ 2

1.3. Struktur Organisasi ................................................................................... 5

Bab 2 Perencanaan dan Perjanjian Kinerja ................................................................ 9

2.1. Rencana Strategis Organisasi……………………………………………… .. 9

2.2. Rencana Kinerja ....................................................................................... 14

2.3. Rencana Anggaran ................................................................................... 16

2.4. Dokumen Perjanjian Kinerja ...................................................................... 20

Bab 3 Akuntabilitas Kinerja ......................................................................................... 25

3.1. Analisis Capaian Kinerja ........................................................................... 25

3.1.1. Analisis Capaian Berdasarkan Perjanjian Kinerja TA. 2019 ......... 37

3.1.2. Analisis Capaian Kinerja Berdasarkan Renstra 2015-2019 .......... 52

3.2. Capaian Program Prioritas Nasional TA. 2018 ......................................... 62

3.3. Akuntabilitas Keuangan ............................................................................ 64

3.4. Penghargaan dari Luar Instansi Kementerian Perindustrian .................... 77

Bab 4 Penutup ............................................................................................................ 78

4.1. Kesimpulan ............................................................................................... 78

4.2. Permasalahan dan Kendala ...................................................................... 79

4.3. Saran dan Rekomendasi ........................................................................... 80

Lampiran ..................................................................................................................... 82

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

vii

DAFTAR TABEL

2.1 Tujuan dan sasaran strategis organisasi (2015-2019) .................................................... 13

2.2 Indikator kinerja Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Tahun 2019 ............................. 15

2.3 Rincian anggaran tahun 2019 sebelum revisi ................................................................. 16

2.4 Rincian anggaran tahun 2019 sesudah revisi …………..………………………..……..… 18

2.5 Alokasi pagu anggaran Balai Besar Industri Hasil Perkebunan TA 2019 ....................... 20

2.6 Perjanjian kinerja Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Tahun 2019 ........................... 21

2.7 Rencana aksi perjanjian kinerja Balai Besar Industri Hasil Perkebunan ......................... 22

3.1 Capaian Kinerja Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2015-2019 Balai Besar Industri Hasil

Perkebunan .................................................................................................................. 26

3.2 Matriks alur IKU BPPI sampai perjanjian kinerja BBIHP TA 2019 .................................. 33

3.3 Rencana aksi perjanjian kinerja TA 2019 ...................................................................... 35

3.4 Peningkatan efisiensi perusahaan industri yang memanfaatkan produk inovasi/paten hasil

litbangyasa ..................................................................................................................... 38

3.5 Perusahaan industri/badan usaha yang memanfaatkan produk inovasi hasil

litbangyasa ..................................................................................................................... 40

3.6 Kegiatan Rasio hasil litbangyasa yang diusulkan untuk mendapatpaten dibandingkan

dengan jumlah litbangyasa yang dihasilkan TA. 2019 .................................................... 41

3.7 Kegiatan hasil litbangyasa yang mencapai TRL 6 dibandingkan jumlah litbangyasa yang

dilaksanakan pada tahun berjalan TA. 2019 .................................................................. 43

3.8 Kegiatan problem solving TA.2019 ................................................................................. 45

3.9 Capaian Tenant PT. Agro Industri Gowa ........................................................................ 46

3.10 Capaian Tenant CV.Hanum Shafira ............................................................................. 47

3.11 Capaian Tenant PT. Lacak Komoditi Indonesia. ..................................................... 48

3.12 Capaian Tenant CV. Agro Herba ................................................................................... 48

3.13 Capaian Tenant CV. Byte Teknika ................................................................................. 49

3.14 Capaian Tenant CV. Cahaya Mas Kreasi ...................................................................... 50

3.15 Capaian Tenant CV. Melzie Marine Mandiri ................................................................... 51

3.16 Meningkatnya Populasi Industri ..................................................................................... 51

3.17 Target dan realisasi Tingkat kepuasan pelanggan ......................................................... 51

3.18 Realisasi tingkat kepuasan pelanggan dari tahun 2014-2019 ........................................ 52

3.19 Target dan Realisasi Meningkatnya Penerapan Reformasi Birokrasi. ............................ 53

3.20 Target dan realisasi meningkatnya penerapan reformasi birokrasi indikator Nilai

Akuntabilitas Kinerja. ....................................................................................................... 54

3.21 Capaian Kinerja Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2015-2019 Balai Besar Industri Hasil

Perkebunan. .................................................................................................................... 55

3.22 Capaian Program Prioritas Nasional TA. 2019. .............................................................. 62

3.23 Target dan Realisasi Teknologi Program Prioritas Nasional........................................... 64

3.24 Realisasi keuangan berdasarkan Renstra BBIHP TA 2015-2019 .................................. 65

3.25 Realisasi keuangan berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2019 .................................. 67

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

viii

3.26 Realisasi anggaran kegiatan per triwulan Tahun 2019 ................................................... 68

3.27 Realisasi Anggaran Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Perkebunan

Tahun 2019 ..................................................................................................................... 69

3.28 Perkembangan Realisasi Anggaran TA. 2013-2019 ...................................................... 72

3.29 Pagu dan realisasi Penerimaan PNBP tahun 2019………………………...………….... 73

3.30 Pagu dan realisasi Penggunaan PNBP tahun 2019………………………...………….... 73

3.31 Jenis dan Realisasi Penerimaan PNBP TA 2019 ........................................................... 73

3.32 Penerimaaan PNBP berdasarkan jenis layanan Tahun 2010-2019 ................................ 74

3.32 Jumlah Sampel /Alat/Sertifikat/Pelatihan Tahun 2013-2019 ........................................... 74

TAR TABELAR TABEL DA

DAFTAR LAMPIRAN

1. Perjanjian Kinerja TA. 2019

2. Pengukuran Perjanjian Kinerja (PK) TA.2019

3. Realisasi Rencana Aksi Perjanjian Kinerja TA. 2019

4. Realisasi Renstra BBIHP (2015-2019)

5. Realisasi Program Prioritas Nasional TA. 2019

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 TUGAS DAN FUNGSI ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor: 119/M-

IND/PER/11/2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Balai Besar dan Baristand

Industri Dalam Masa Peralihan Terkait Perubahan Struktur Organisasi Eselon I

Kementerian Perindustrian menetapkan BBIHP melaksanakan tugas dan fungsinya

berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor: 48/M-IND/PER/6/2006

sebagai unit pelaksana teknis di bawah Badan Penelitian dan pengembangan

Industri Kementerian Perindustrian.

Tugas pokok dari BBIHP adalah melaksanakan kegiatan penelitian,

pengembangan, standardisasi, pengujian, sertifikasi, kalibrasi dan pengembangan

kompetensi industri hasil perkebunan sesuai kebijakan teknis yang ditetapkan oleh

Kepala Badan Penelitian dan pengembangan Industri. Sedangkan fungsi BBIHP

adalah:

a. Pelaksanaan penelitian, dan pengembangan dan pelayanan jasa teknis bidang

teknologi bahan baku, bahan pembantu, proses, produk, peralatan, dan

penanggulangan pencemaran industri hasil perkebunan;

b. Pelaksanaan rancang bangun dan perekayasaan peralatan proses;

c. Penelitian, pengembangan, perancangan, penerapan standardisasi;

d. Pelaksanaan layanan teknis pengujian mutu bahan baku, bahan pembantu,

produk akhir, hasil ikutan dan limbah;

e. Pelaksanaan pelayanan teknis kalibrasi peralatan;

f. Pelaksanaan inspeksi teknis;

g. Pelaksanaan alih teknologi penelitian dan pengembangan;

h. Pelaksanaan penyuluhan termasuk pembinaan teknis dan ekonomis, konsultansi,

dan informasi;

i. Pelaksanaan pemasaran dan kerjasama, pengembangan dan pemanfaatan

teknologi informasi;

j. Pelayanan teknis dan administrasi kepada semua unsur di lingkungan BBIHP dan

penyusunan laporan serta evaluasi hasil-hasil kegiatan yang telah dilakukan.

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

2

1.2 PERAN STRATEGIS ORGANISASI

Program Trisakti Pemerintah Republik Indonesia yaitu Berdaulat Dibidang

Politik, Berdikari Dibidang Ekonomi, dan Berkepribadian Dalam Kebudayaan. Dimana

khusus penjabaran trisakti kedua, berkaitan langsung dengan Kementerian

Perindustrian yaitu Berdikari dalam ekonomi diwujudkan dalam pembangunan

demokrasi ekonomi yang menempatkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan di

dalam pengelolaan keuangan negara dan pelaku utama dalam pembentukan

produksi dan distribusi Nasional. Negara memiliki karakter kebijakan dan kewibawaan

pemimpin yang kuat dan berdaulat dalam mengambil keputusan-keputusan ekonomi

rakyat melalui penggunaan sumber daya ekonomi nasional dan anggaran untuk

memenuhi hak dasar warganegara. Lanjut pada Sembilan program strategis

Nawacita point 6 dan 7 yaitu Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di

pasar internasional; dan Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan

sektor-sektor strategis ekonomi domestik. Tentunya Program Trisakti dan Nawacita

tersebut yang merupakan bagian dari visi misi Jokowi JK harus kita laksanakan

sesuai dengan lingkup tupoksi BBIHP.

Sesuai dengan amanah UU No. 3 Tentang Perindustrian tahun 2015 yang

dijabarkan dalam peraturan Pemerintah No. Peraturan Pemerintah No. 14 tahun 2015

tentang RIPIN tahun 2015-2035 (Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional).

Dalam rangka Bangun industri nasional berisikan industri andalan masa depan,

industri pendukung, dan industri hulu, dimana ketiga kelompok industri tersebut

memerlukan modal dasar berupa sumber daya alam, sumber daya manusia, serta

teknologi, inovasi, dan kreativitas. Ditetapkan 10 industri prioritas dimana BBIHP

harus mampu memberi peran tupoksi (keLitbangan dan pelayanan jasa teknis)

terhadap 3 dari 10 industri prioritas yang ditetapkan, yaitu: (1) Industri Pangan; (2)

Industri Farmasi, Kosmetik; dan (3) Industri Hulu Agro.

BBIHP ikut menunjang pertumbuhan industri secara nasional dan regional

khususnya di Kawasan Timur Indonesia. Kondisi daerah yang mempunyai beberapa

keunggulan dalam sumber daya alam yang belum dikelola secara optimal, akan

menjadi fokus perhatian pelayanan keLitbangan BBIHP dan akan menjadi penggerak

utama dan ujung tombak dalam pengelolaan dan pengembangan sumber daya alam

khususnya yang meliputi :

1. Mengembangkan industri, khususnya industri kecil dan menengah, dengan

melakukan penelitian dan pengembangan terhadap teknologi, bahan baku, proses,

peralatan dan produk;

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

3

2. Memasyarakatkan hasil-hasil penelitian dan pengembangan kepada masyarakat

industri;

3. Memberikan pelayanan teknis kepada masyarakat industri dalam hal standardisasi

dan pengawasan mutu;

4. Memberikan bantuan teknik tentang teknologi proses dan peralatan;

5. Memberikan bantuan penanggulangan pencemaran akibat aktivitas industri

Dari sebelas Balai Besar di lingkup BPPI, BBIHP merupakan unit Balai Besar

satu-satunya yang berada di luar Pulau Jawa. Hal ini menyebabkan BBIHP memiliki

peran yang cukup strategis dalam menjalankan kebijakan-kebijakan strategis baik

yang ditetapkan oleh BPPI maupun Kementerian Perindustrian. Dalam menjalankan

tupoksinya sebagai lembaga Litbang dan unit pelayanan jasa teknis BBIHP memiliki

potensi pengembangan Litbang dan pelayanan jasa teknis yang besar, keberadaanya

yang berlokasi di kota Makassar Propinsi Sulawesi Selatan sebagai pintu gerbang

pengembangan pembangunan di Kawasan Indonesia Timur menjadikan BBIHP

sebagai ujung tombak pelayanan dan pembinaan industri di Kawasan Timur

Indonesia khususnya. Namun potensi pelayanan jasa yang besar ini belum didukung

oleh kesiapan sumber daya yang dimiliki BBIHP yang terbatas.

Sejak delapan tahun terakhir (2012-201) telah terjadi peningkatan jumlah

pelayanan jasa teknis BBIHP hal ini bisa ditunjukkan dari peningkatan jumlah

perusahaan/industri dan perorangan yang mendapat pelayanan oleh BBIHP dan

diiringi dengan peningkatan jumlah penerimaan PNBP. Hal ini antara lain

menunjukkan bahwa selain tingkat kepercayaan pelanggan yang tinggi kepada

pelayanan BBIHP juga disebabkan semakin besarnya potensi pelayanan jasa teknis

ke industri akibat dari pertumbuhan dan pengembangan industri di Indonesia Timur

yang semakin meningkat. Sehingga secara beriringan dan berkelanjutan BBIHP

harus selalu siap memberi pelayanan yang optimal dan mampu mengimbangi

perkembangan potensi pelayanan jasa teknis kepada industri yang semakin

meningkat. Peningkatan kebutuhan pelayanan tentunya berdampak pada

peningkatan kebutuhan sumber daya pelayanan dalam hal ini SDM, sarana

prasarana laboratorium, fasilitas pelayanan publik dan mekanisme pelayanan yang

profesional.

Tuntutan peningkatan pelayanan berkaitan erat dengan peningkatan

kebutuhan fasilitas dan operasional pelayanan (fasilitas laboratorium uji, operasional

sampling dan pengujian, SDM dan sarana pendukung lainnya). Pelayanan Jasa

Teknis BBIHP yang paling besar masih bersumber dari pengujian dan pengambilan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

4

sampel uji. Potensi kebutuhan pelayanan ini semakin meningkat sedangkan kapasitas

pelayanan pengujian dan pengambilan sampel tidak bertambah bahkan perlu

diperbaharui karena beberapa peralatan laboratorium sudah tua, hal ini menyebabkan

beberapa penawaran kerjasama pengujian dan sampling dari industri (calon

pelanggan baru) untuk sementara ditolak karena ketidakmapuan memberi pelayanan

sesuai target kontrak kerjasama, sehingga hanya mampu mempertahankan

pelayanan pada pelanggan lama. Kondisi ini menjadi kendala yang serius bagi

kementerian perindustrian sebagai pembina industri karena ketidakmampuan

mengantisipasi kebutuhan pelayanan pada industri khususnya dalam rangka

peningkatan daya saing industri dan berwawasan lingkungan di daerah.

BBIHP sebagai lembaga pelayanan beberapa jenis jasa teknis, merupakan

unit pengelola PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak). Besarnya jumlah

pelayanan berdampak pada besarnya jumlah penerimaan PNBP. Penerimaan PNBP

ini dikelola untuk menunjang biaya operasional pelaksanaan jasa teknis, termasuk

penyedia fasilitas pendukung pelayanan. Namun dengan jumlah penerimaan PNBP

yang diperoleh (sesuai dengan standar tarif penerimaan PNBP) masih belum mampu

menjadi sumber pembiayaan seluruh kebutuhan pengeloaan pelayanan jasa

termasuk dalam penyediaan aset-aset atau fasilitas laboratorium. Karena pengadaan

aset-aset tersebut cukup mahal dan terbatas. Sebagai unit pengelola PNBP, BBIHP

harus melakukan usulan target penerimaan PNBP setiap tahunnya untuk dialokasi

dalam pagu anggaran tahun berikutnya. Tentunya dengan asumsi penerimaan PNBP

tersebut akan dikelola sesuai dengan kebutuhan operasional pelaksanaan layanan

jasa teknis. Namun pada kenyataannya struktur anggaran yang disediakan

mengharuskan sumber dana PNBP menanggung pembiayaan operasional

perkantoran yang semestinya masih bersumber pada Rupiah Murni (RM).

Struktur penganggaran yang tersedia selama ini masih belum berimbang

antara jumlah lokasi anggaran bersumber RM dengan PNBP. Kenaikan pagu akibat

penerimaan PNBP tidak diimbangi dengan kenaikan RM. Yang terjadi malah

sebaliknya, sehingga anggaran yang sedianya diperuntukkan untuk pengelolaan

PNBP masih harus dibagi pada kegiataan yang semestinya bersumber dari RM.

Sehingga akan sangat mempengaruhi pemberian pelayanan yang profesional kepada

industri dan akan mempengaruhi kemampuan pencapaian target penerimaan PNBP

yang telah ditetapkan. Seperti diketahui jika pelayanan ditargetkan berkelanjutan

harus pula dibuatkan perencanaan anggaran yang terstruktur dan terencana. Jika

sejak perencanaan anggaran sudah tidak sesuai dengan kebutuhan pencapaian

target sejak awal, tentunya akan sangat mempengaruhi realisasi kegiatan dan akan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

5

berdampak pada perkembangan organisasi pada tahun-tahun berikutnya. Untuk itu

perlu kiranya dilakukan penyamaan persepsi terhadap pengalokasian pagu anggaran

yang berimbang terhadap kebutuhan masing-masing satker dalam lingkup BPPI

khususnya dan lingkup Kemenperin umumnya.

1.3 STRUKTUR ORGANISASI

Gambar 1. Struktur Organisasi BBIHP Makassar

1. Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program dan

pelaporan, keuangan, umum dan kepegawaian di lingkungan BBIHP.

Dalam melaksanakan tugas, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan program, evaluasi dan laporan;

b. Pelaksanaan urusan keuangan dan inventarisasi barang milik negara; dan

BBIHP

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

6

c. Pelaksanaan urusan surat menyurat, kearsipan, perjalanan dinas, rumah

tangga, keamanan, urusan perlengkapan, pemeliharaan dan perawatan serta

urusan kepegawaian.

Bagian Tata Usaha terdiri dari :

(1) Subbagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan penyusunan program, monitoring, evaluasi, dan pelaporan.

(2) Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan keuangan dan

inventarisasi barang milik negara.

(3) Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan

surat menyurat, kearsipan, perjalanan dinas, rumah tangga, keamanan,

perlengkapan, pemeliharaan dan perawatan gedung, peralatan kantor dan

laboratorium serta urusan kepegawaian.

2. Bidang Pengembangan Jasa Teknik mempunyai tugas melaksanakan

pemasaran, kerjasama, pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi.

Dalam melaksanakan tugas Bidang Pengembangan Jasa Teknik

menyelenggarakan fungsi:

a. Perencanaan dan pelaksanaan pemasaran, pelayanan pelanggan,

kerjasama, negosiasi, dan kontrak kerjasama usaha; dan

b. Perencanaan dan pelaksanaan pemanfaatan teknologi informasi bagi

peningkatan pelayanan jasa teknologi pada industri, serta pengelolaan

perpustakaan.

Bidang Pengembangan Jasa Teknik terdiri dari:

(1) Seksi Pemasaran dan Kerjasama mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan perencanaan dan pelaksanaan pemasaran, pelayanan pelanggan,

kerjasama, negosiasi, dan kontrak kerjasama usaha.

(2) Seksi Informasi mempunyai tugas melakukan persiapan bahan pengelolaan,

pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi dan perpustakaan.

3. Bidang Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas melaksanakan

perencanaan, pelaksanaan, penelitian dan pengembangan bahan baku, bahan

pembantu, produk akhir, teknologi proses, rancang bangun dan perekayasaan

industri, hasil ikutan serta limbah industri hasil perkebunan.

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

7

Dalam melaksanakan tugas, Bidang Penelitian dan Pengembangan

menyelenggarakan fungsi :

a. Perencanaan dan pelaksanaan teknologi pengolahan hasil perkebunan

pasca panen; dan

b. Perencanaan dan pelaksanaan teknologi diversifikasi produk hilir.

Bidang Penelitian dan Pengembangan terdiri dari :

(1) Seksi Teknologi Pengolahan Pasca Panen mempunyai tugas melakukan

persiapan bahan penelitian dan pengembangan, alih teknologi dan

konsultansi di bidang industri hasil perkebunan pasca panen dan hasil ikutan

serta limbah industri hasil perkebunan.

(2) Seksi Teknologi Diversifikasi Produk Hilir mempunyai tugas melakukan

persiapan bahan penelitian dan pengembangan alih teknologi dan

konsultansi di bidang diversifikasi produk hilir industri hasil perkebunan.

4. Bidang Penilaian Kesesuaian mempunyai tugas melaksanakan kegiatan

pengujian dan sertifikasi bahan baku, bahan pembantu, produk industri serta

kegiatan kalibrasi mesin dan peralatan.

Dalam melaksanakan tugas, Bidang Penilaian Kesesuaian menyelenggarakan

fungsi:

a. Perencanaan dan pelaksanaan pengujian bahan baku, bahan pembantu dan

produk industri, serta pelaporan dan evaluasi hasil pengujian;

b. Perencanaan dan pelaksanaan kalibrasi peralatan, evaluasi hasil kalibrasi,

penyiapan penerbitan sertifikat kalibrasi dan melaksanakan sertifikasi ulang;

dan

c. Perencanaan dan pelaksanaan sertifikasi sistem mutu produk, keamanan,

pengambilan contoh, jasa pelayanan sertifikasi, dan memelihara sistem

sertifikasi.

Bidang Penilaian Kesesuaian terdiri dari:

(1) Seksi Pengujian dan Kalibrasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

perencanaan dan pelaksanaan pengujian bahan baku, bahan pembantu dan

produk industri, pelaporan dan evaluasi hasil pengujian, pelaksanaan

kalibrasi peralatan, dan evaluasi hasil kalibrasi, serta persiapan penerbitan

sertifikat kalibrasi dan melaksanakan sertifikasi ulang.

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

8

(2) Seksi Sertifikasi mempunyai tugas melakukan persiapan bahan sertifikasi

sistem mutu produk, keamanan, keselamatan, pengambilan contoh, jasa

pelayanan sertifikasi, dan memelihara sistem sertifikasi.

5. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai

dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

(1) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 terdiri

dan sejumlah jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok

jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya.

(2) Masing-masing kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional yang dipilih oleh

kelompok pejabat fungsional yang bersangkutan dan ditetapkan oleh Kepala

BBIHP.

(3) Jumlah dan jenis tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

9

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN

KINERJA

2.1. RENCANA STRATEGIS ORGANISASI

Visi pembangunan industri nasional dalam jangka panjang adalah

membawa Indonesia untuk menjadi “ Sebuah negara industri tangguh di dunia “,

dengan visi yaitu “ Pada tahun 2020 Indonesia menjadi Negara Industri Maju Baru”.

Hal ini terwujud dalam kondisi bahwa pada tahun tersebut kemampuan industri

nasional telah diakui di dunia internasional, yang mampu menjadi basis kekuatan

ekonomi modern secara struktural pada masa depan, sekaligus mampu menjadi

wahana tumbuh-suburnya ekonomi, maka sebagai visi Kementerian Perindustrian

Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang

Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan”

Misi Pembangunan Industri:

Memperkuat dan memperdalam struktur Industri nasional untuk

mewujudkan industri Nasional yang mandiri, berdaya saing, maju, dan

berwawasan lingkungan;

Meningkatkan nilai tambah di dalam negeri melalui pengelolaan sumber

daya industri yang berkelanjutan dengan meningkatkan penguasaan

teknologi dan inovasi;

Membuka kesempatan berusaha dan perluasan kesempatan kerja;

Pemerataan pembangunan Industri ke seluruh wilayah Indonesia guna

memperkuat dan memperkukuh ketahanan nasional.

Penjabaran UU No. 3 tahun 2014 tentang Perindustrian yang tertuang dalam

Peraturan Pemerintah No. 14 tahun 2015 tentang RIPIN tahun 2015-2035 (Rencana

Induk Pembangunan Industri Nasional) menjadikan BBIHP harus mampu memberi

peran tupoksi (keLitbangan dan pelayanan jasa teknis) terhadap 3 dari 10 industri

prioritas yang ditetapkan, yaitu: (1) Industri Pangan; (2) Industri Farmasi, Kosmetik;

dan (3) Industri Hulu Agro.

Penetapan arah pembangunan indusri yang diselaraskan dengan tupoksi

BBIHP diatas akan menjadi fokus sasaran strategi pada setiap kegiatan tahunan

BBIHP sesuai dengan kompetensi dan sumber daya BBIHP sendiri

Sedangkan visi Badan Penelitian Pengembangan Industri adalah Menjadi

lembaga penyedia rumusan kebijakan yang visioner dan pelayanan teknis teknologis

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

10

terkini yang mampu menjadi katalis peningkatan produktivitas dan daya saing sektor

industri di tingkat nasional maupun global

Sebagai implementasi dari visi Kementerian Perindustrian dan visi Badan

Penelitian dan pengembangan Industri maka BBIHP telah menetapkan visinya untuk

memberikan suatu pedoman dan pendorong untuk mencapai tujuannya.

Visi BBIHP didefinisikan sebagai berikut: “Menjadi Lembaga Penelitian dan

Pengembangan dalam Bidang Industri Hasil Perkebunan dan Penyedia Layanan Jasa

Teknis Yang Unggul dan Terdepan”

Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, BBIHP selanjutnya menetapkan

misi nya yang merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan dan sasaran yang

ingin dicapai yang akan membawa institusi kepada suatu fokus. Misi adalah sesuatu

yang harus diemban atau dilaksanakan oleh organisasi, sesuai visi yang ditetapkan,

agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik.

Misi BBIHP kurun waktu 2015 – 2019 adalah sebagai berikut yaitu:

1. Meningkatkan kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi yang inovatif

dan berorientasi pada kebutuhan industri.

2. Meningkatkan pelayanan jasa teknis yang bertkualitas dan profesional.

TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

1. Tujuan Strategis

Tujuan strategis BBIHP menggambarkan arah prioritas strategis institusi

dan perbaikan-perbaikan yang akan dilakukan sesuai dengan tugas dan fungsi

institusi dan isu-isu strategis. Tujuan ini merupakan penjabaran atau

implementasi dari misi institusi dan merupakan hasil akhir yang ingin dicapai

dalam kurun waktu 5 (lima) tahun.

Tujuan strategis BBIHP adalah sebagai berikut: Meningkatkan peran

Litbang dan layanan jasa teknis dalam mendukung industri yang tangguh

dan berdaya saing”

Indikator tujuan strategis terdiri dari tiga:

1. Jumlah industri yang memanfaatkan hasil Litbang

2. Jumlah industri yang memanfaatkan jasa teknis

3. Indeks kepuasan pelanggan

Untuk mencapai tujuan tersebut ditetapkanlah langkah-langkah strategis

yang tersusun sebagai saran strategis.

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

11

2. Sasaran Strategis

Sasaran strategis disini adalah penjabaran dari tujuan secara terukur,

yaitu sesuatu yang akan dicapai/dihasilkan secara nyata oleh organisasi setiap

dalam kurun waktu satu tahun. Penetapan sasaran dirumuskan lebih spesifik,

terukur, berorientasi pada hasil, dapat dicapai, dan memiliki kurun waktu satu

tahun. Dalam sasaran dirancang pula indikator pencapaian sasaran, yaitu ukuran

tingkat keberhasilan pencapaian sasaran yang telah diidentifikasi untuk

diwujudkan pada tahun bersangkutan dan disertai dengan targetnya masing-

masing.

Untuk dapat dicapai dalam kurun waktu perencanaan strategi secara

berkelanjutan (sustainable) dan memiliki dukungan secara nyata terhadap tujuan

yang ditetapkan di dalam rencana strategis.

Penentuan Sasaran Strategis BBIHP mengacu pada Perspektif

Pemangku Kepentingan, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian yaitu

Sasaran Strategis 5 “Meningkatnya Pengembangan Inovasi dan

Penguasaan Teknologi”. Maka ditetapkan untuk kurun waktu 2015 – 2019

adalah sebagai berikut:

Sasaran Strategis I. Meningkatkan Kapabilitas Litbang BBIHP Dalam

Bidang Industri Hasil Perkebunan

Indikator kinerja:

a. Jumlah hasil Litbang dan Perekayasaan yang siap dikembangkan

b. Jumlah hasil Litbang dan Perekayasaan yang telah diimplementasikan

c. Jumlah hasil Litbang dan Perekayasaan yang dapat menyelesaikan

permasalahan industri (problem solving)

d. Jumlah Kerjasama Litbang instansi dengan industri

Untuk sasaran strategi ke-dua mengacu Perspektif Proses Internal

Kepentingan, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian Sasaran Strategis

5: “Meningkatnya Kualitas Pelayanan dan Informasi Publik” maka ditetapkan

Sasaran strategis Ke-2 Rencana Strategis BBIHP yaitu:

Sasaran Strategis II. Meningkatnya Profesionalisme dan Kapasitas

Layanan Jasa Teknis

Indikator kinerja:

a. Jumlah sampel uji

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

12

b. Jumlah peralatan yang dikalibrasi

c. Jumlah sertifikat SNI yang diterbitkan

d. Jumlah perusahaan yang mendapat layanan sampling

e. Jumlah orang/perusahaan yang berkonsultansi

f. Jumlah desain/prototype yang digunakan industri

g. Jumlah SDM industri yang terdidik

Sasaran Strategis ke-3 adalah sebagai pendukung untuk sasaran utama

Renstra BBIHP yaitu:

Sasaran Strategis III. Meningkatnya Layanan Dukungan Manajemen

Indikator kinerja:

a. Jumlah SDM yang kompeten

b. Jumlah infrastruktur, sarana, dan prasarana fasilitas perkantoran

c. Jumlah ruang lingkup pengakuan komoditi LPK yang diakui oleh KAN

d. Jumlah KTI yang dipublikasikan

e. Jumlah hasil Litbang yang didaftarkan untuk mendapat paten

f. Jumlah promosi dan kerjasama

g. Jumlah dokumen perencanaan, penganggaran, keuangan, pelaporan,

monitoring dan evaluasi

Tujuan dan sasaran strategis organisasi tahun 2015 – 2019 telah

dijabarkan secara detail dalam Matriks Kinerja BBIHP. Karena sifatnya yang

spesifik, suatu kegiatan/jasa layanan yang sejenis apalagi yang berbeda jenis,

akan memerlukan sumber daya keahlian, sarana dan waktu penyelesaian

yang berbeda dari yang lainnya. Uraian sasaran strategis RENSTRA BBIHP

disajikan pada tabel 2.1 Tujuan dan sasaran strategis organisasi (2015-2019).

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

13

Tabel 2.1 Tujuan dan Sasaran Strategis Organisasi (2015-2019)

TUJUAN

SASARAN

URAIAN INDIKATOR

1

Meningkatkan peran Litbang dan layanan jasa teknis dalam mendukung indusri yang tangguh dan berdaya saing

Meningkatnya Kapabilitas Litbang BBIHP dalam Bidang Industri Hasil Perkebunan

a. Jumlah hasil Litbang dan perekayasaan yang siap dikembangkan

b. Jumlah hasil Litbang dan perekayasaan yang telah diimplementasikan dipublikasikan

c. Jumlah hasil Litbang dan perekayasaan yang dapat menyelesaikan permasalahan industri (Problem Solving)

d. Jumlah kerjasama litbang instansi dengan industri

Meningkatnya Profesionalisme dan Kapasitas Layanan Jasa Teknis

a. Jumlah sampel uji b. Jumlah peralatan yang

dikalibrasi c. Jumlah sertifikat SNI yang

diterbitkan d. Jumlah perusahaan yang

mendapat layanan sampling e. Jumlah SDM industri yang

terdidik

Meningkatnya kualitas pelayanan publik

a. Indeks kepuasan pelanggan

Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang

a. Jumlah KTI yang dipublikasikan

Meningkatnya dukungan Lembaga dalam penguatan standardisasi industri

a. Jumlah ruang lingkup pengakuan komoditi LPK yang diakui oleh KAN

b. Jumlah SDM yang memperoleh pelatihan dalam rangka penguatan standardisasi industri

c. Jumlah infrastruktur, sarana, dan prasarana fasilitas perkantoran

d. Jumlah promosi

Meningkatnya implementasi sistem pengendalian Internal

a. Tingkat Maturitas BBIHP mencapai level 3

SDM yang kompeten a. Jumlah SDM yang kompeten

Sistem Informasi yang handal

a. Jumlah aplikasi system informasi yang tersedia

Sistem perencanaan dan penganggaran yang Berkualitas

a. Tingkat Persetujuan Rencana Kegiatan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

14

TUJUAN

SASARAN

URAIAN INDIKATOR

Sistem pelaporan yang handal

a. Tingkat ketepatan waktu penyampaian laporan

kinerja dan monev

Sistem tata kelola keuangan dan BMN yang transparan dan akuntabel

a. Tingkat penyerapan anggaran

2.2. RENCANA KINERJA TAHUN 2019

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa Rencana Kinerja BBIHP tahun

2019 ini disusun berdasarkan matriks Rencana Strategis BBIHP 2015-2019.

Sasaran strategis adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu

yang akan dicapai/dihasilkan secara nyata oleh organisasi dalam kurun waktu satu

tahun. Penetapan sasaran dirumuskan lebih spesifik, terukur, berorientasi pada

hasil, dapat dicapai, dan memiliki kurun waktu satu tahun. Dalam sasaran

dirancang pula indikator pencapaian sasaran, yaitu ukuran tingkat keberhasilan

pencapaian sasaran yang telah diidentifikasi untuk diwujudkan pada tahun

bersangkutan dan disertai dengan targetnya masing-masing.

Sasaran diupayakan dapat dicapai dalam kurun waktu perencanaan

strategi secara berkelanjutan (sustainable) dan memiliki dukungan secara nyata

terhadap tujuan yang ditetapkan di dalam rencana strategis.

Sasaran yang ingin dicapai BBIHP pada tahun 2019 adalah sebagai

berikut:

1. Meningkatnya Kapabilitas Litbang BBIHP dalam Bidang Industri Hasil

Perkebunan;

2. Meningkatnya Profesionalisme dan Kapasitas Layanan Jasa Teknis;

3. Meningkatnya kualitas pelayanan publik;

4. Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang;

5. Meningkatnya dukungan Lembaga dalam penguatan standardisasi industri;

6. Meningkatnya implementasi sistem pengendalian internal;

7. SDM yang kompeten;

8. Sistem Informasi yang handal;

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

15

9. Sistem perencanaan dan penganggaran yang Berkualitas;

10. Sistem pelaporan yang handal;

11. Sistem tata kelola keuangan dan BMN yang transparan dan akuntabel

Untuk mewujudkan sasaran strategis tersebut maka perlu disusun rencana

kinerja BBIHP dengan mempertimbangkan kapasitas sumber daya termasuk

alokasi anggaran yang dibutuhkan. Format rencana kinerja BBIHP disajikan pada

tabel 2.2. Indikator kinerja BBIHP Tahun Anggaran 2019.

Tabel 2.2 Indikator Kinerja BBIHP Tahun Anggaran 2019

NO PROGRAM/KEGIATAN

PRIORITAS INDIKATOR KINERJA

TARGET KINERJA

BBIHP

SATUAN

1 Meningkatnya Kapabilitas Litbang BBIHP dalam Bidang Industri Hasil Perkebunan

Jumlah hasil Litbang dan Perekayasaan yang siap dikembangkan

2 Penelitian

Jumlah hasil Litbang dan Perekayasaan yang telah diimplementasikan.

2 Penelitian

Jumlah hasil Litbang dan Perekayasaan yang dapat menyelesaikan permasalahan industri (problem solving)

2 Paket Teknologi

Jumlah Kerjasama litbang instansi dengan industri

2 Kerjasama

2 Meningkatnya Profesionalisme dan Kapasitas Layanan Jasa Teknis

Jumlah sampel uji 4235 Sampel Jumlah peralatan yang dikalibrasi 200 Alat Jumlah sertifikat SNI yang diterbitkan 16 Sertifikat Jumlah perusahaan yang mendapat layanan sampling

25 Perusahaan

Jumlah SDM industri yang terdidik 20 Orang 3 Meningkatnya kualitas

pelayanan publik Indeks kepuasan pelanggan 3.6 Indeks

4 Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang

Jumlah KTI yang dipublikasikan 5 KTI

5 Meningkatnya dukungan Lembaga dalam penguatan standarisasi industri

Jumlah ruang lingkup pengakuan komoditi LPK yang diakui oleh KAN

26 Komoditi

Jumlah SDM yang memperoleh pelatihan dalam rangka penguatan standardisasi industri

5 Orang

Jumlah infrastruktur, sarana, dan prasarana fasilitas perkantoran

100 Unit/m3

Jumlah promosi 8 Promosi 6 Meningkatnya

implementasi sistem pengendalian Internal

Tingkat Maturitas BBIHP mencapai level 3

3 Indeks

7 SDM yang kompeten Jumlah SDM yang kompeten. 20 Orang 8 Sistem informasi yang

handal Jumlah aplikasi sistem informasi yang tersedia

2 Aplikasi

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

16

NO PROGRAM/KEGIATAN

PRIORITAS INDIKATOR KINERJA

TARGET KINERJA

BBIHP

SATUAN

9 Sistem perencanaan dan penganggaran yang Berkualitas

Tingkat Persetujuan Rencana Kegiatan 99 Persen

10 Sistem pelaporan yang handal

Tingkat ketepatan waktu penyampaian laporan kinerja dan monev Persen

99 Persen

11 Sistem tata kelola keuangan dan BMN yang transparan dan akuntabel

Tingkat penyerapan anggaran 96 Persen

2.3. RENCANA ANGGARAN

Pada awal tahun anggaran 2019, BBIHP mendapat pagu anggaran dari

APBN melalui DIPA No. SP DIPA-019.07.2.247403/2019 tanggal 5 Desember 2018

sebesar Rp.22.996.714.000,- dengan rincian pagu berdasarkan per jenis belanja

yaitu: Belanja Pegawai sebesar Rp. 11.074.646.000, Belanja Barang sebesar Rp.

9.241.057.000,-, Belanja Modal sebesar Rp. 2.681.011.000,-. Pagu Anggaran (DIPA)

awal BBIHP disajikan pada tabel 2.3.

Tabel 2.3 Rincian Anggaran Tahun 2019 sebelum Revisi

Komponen/ Subkomponen Pagu

1 2 1869 Kegiatan Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Hasil

Perkebunan 20.660.108

001 Hasil Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri Hasil Perkebunan

1.500.000.000

051 Penelitian Bidang Hasil Perkebunan 1.500.000.000 A Identifikasi Kopi Manipi dan Kopi Seko sebagai Kopi Spesialti dari

Sulawesi 430.218.000

B Bioplastik Berbasis Pati Sagu Dengan Penambahan Polifenol Kulit Biji Kegiatan TA, 2019

356.998.000

C Smart Monitoring Of Water Quality 279.560.000 D Aplikasi Nanoselulosa Dari Kulit Buah Kakao Sebagai Adsorben

Buangan Limbah Logam Aas433.224.000

004 Kelembagaan Balai Besar 997.810.000

051 Peningkatan Kemampuan Sistem Mutu dan Laboratorium 226.704.000 A Workshop Dan Sosialisasi 52.080.000 B Penerapan Dan Penyesuaian Iso 9001:2015 dan SOP-AP 31.030.000 C Pembangunan Zona Integritas 64.830.000 D Penerapan SPIP 50.830.000 E Akreditasi Lembaga Litbangyasa Oleh Knapp Dan Pengusulan Pui 27.934.000 052 Publikasi, Promosi, dan Pengelolaan Sistem Informasi 771.106.000

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

17

Komponen/ Subkomponen Pagu

1 2 A Pengelolaan Website Bbihp 14.100.000 B Pengelolaan Indeks Kepuasan Pelanggan 37.292.000 C Pengembangan Sistem Layanan Publik Bbihp 16.830.000 D Inkubator Bisnis 155.898.000 E Pengembangan Pasar 137.500.000 F Penerbitan Jurnal Industri Hasil Perkebunan Versi Elektronik 63.165.000 G Penerbitan Jurnal Rekayasa Dan Teknologi Industri 17.800.000 H Pameran 72.468.000 I Kerjasama Riset 198.298.000 J Pembinaan Dan Penerapan HKI 20.463.000 K Pengelolaan Arsip BBIHP 37.292.000

005 Teknologi Industri yang dikembangkan dan diterapkan untuk Meningkatkan Daya Saing Industri Nasional

1.218.274.000

051 Litbangyasa Teknologi Industri Prioritas 1.218.274.000 A Pengembangan produk coklat rekonstruksi Cokelat Dengan Sistem

Buillding Block 258.342.000

B Kopigmentasi Dan Enkapsulasi Zat Warna Alami Antosianin Dari Biji Kakao Non Fermentasi Dan Aplikasinya Pada Produk Kosmetik Dan Pangan

264.336.000

C Desain Digital Impinger Berbasis Iot 695.596.000

010 Layanan Manajemen Satker 615.932.000

051 Penyusunan Program dan Evalap 332.586.000 A Penyusunan Program Dan Rencana Kerja Ta. 2019 219.496.000 B Monitoring Dan Evaluasi 68.936.000 C Penyusunan Renstra 2020-2024 44.154.000 052 Pengembangan SDM 115.370.000 A Diklat Teknis/manajemen 36.840.000 B Pendidikan Dan Pelatihan Fungsional 36.740.000 C TP2U Penilai Angka Kredit 7.500.000 D Diklat Struktural 33.290.000 E Pengkajian Teknometer Penelitian 4.000.000 053 Pengelolaan Keuangan dan Perbendaharaan 85.106.000 A Pengelolaan Sistem Akuntansi Instansi dan BMN 85.106.000

951 Layanan Internal (overhead) 2.122.688.000

051 Pengadaan Perangkat Pengolah Data Dan Komunikasi 58.056.000 A Perangkat Pengolah Data Dan Komunikasi 58.056.000 052 Pengadaan Peralatan fasilitas Perkantoran 703.822.000 A Pengadaan Peralatan Dan Fasilitas Perkantoran 108.322.000

b Pengadaan Peralatan Laboratorium 595.500.000

054 Gedung dan Bangunan 1.000.000.000 A Gedung dan Bangunan 1.000.000.000

994 Layanan Perkantoran 14.649.084.000

051 Gaji Dan Tunjangan 11.074.646.000 A Pembayaran Gaji Dan Tunjangan 11.074.646.000 052 Operasional Dan Pemeliharaan Kantor 3.574.438.000 A Kesehatan Pegawai 169.625.000 B Keperluan Perkantoran 1.208.151.000 C Belanja Langganan 568.130.000

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

18

Komponen/ Subkomponen Pagu

1 2 D Pemeliharaan Bangunan, Sarana, Dan Prasarana 879.792.000 E Operasional Perkantoran Lainnya 748.740.000 4927 Pengembangan Kompetensi Sdm Litbang Teknologi Hasil

Perkebunan 2.336.606.000

001 Layanan Jasa Teknis dan Pelatihan SDM Industri 2.336.606.000

052 Layanan Sertifikasi 288.098.000 A Layanan Sertifikasi 288.098.000 054 Layanan Pelatihan 4.500.000 A Layanan Pelatihan Industri/siswa/ mahasiswa 4.500.000 056 Layanan Kalibrasi 85.236.000 A Layanan Kalibrasi 85.236.000 057 Layanan Pengujian Dan Pemantauan Lingkungan 1.958.772.000 A Layanan Pengujian Dan Pemantauan Lingkungan 1.958.772.000

TOTAL 22.996.714.000

Pagu Anggaran (DIPA) BBIHP telah mengalami perubahan yang disebabkan

oleh revisi anggaran karena adanya penambahan pagu tunjangan kinerja dan

pergeseran pada belanja barang. Tabel 2.4 menunjukan Rincian Anggaran BBIHP

pasca revisi per 31 Desember 2019.

Tabel 2.4 Rincian Anggaran Tahun 2019 sesudah Revisi

Komponen/ Subkomponen Pagu

1 2 1869 Kegiatan Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Hasil

Perkebunan 22.484.164.000

001 Hasil Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri Hasil Perkebunan

1.500.000.000

051 Penelitian Bidang Hasil Perkebunan 1.500.000.000 A Identifikasi Kopi Manipi dan Kopi Seko sebagai Kopi Spesialti dari

Sulawesi 430.218.000

B Bioplastik Berbasis Pati Sagu Dengan Penambahan Polifenol Kulit Biji Kegiatan TA, 2019

356.998.000

C Smart Monitoring Of Water Quality 279.560.000 D Aplikasi Nanoselulosa Dari Kulit Buah Kakao Sebagai Adsorben

Buangan Limbah Logam Aas 433.224.000

004 Kelembagaan Balai Besar 997.810.000

051 Peningkatan Kemampuan Sistem Mutu dan Laboratorium 997.810.000 A Workshop Dan Sosialisasi 62.580.000 B Penerapan Dan Penyesuaian Iso 9001:2015 dan SOP-AP 47.130.000 C Pembangunan Zona Integritas 75.380.000 D Penerapan SPIP 45.780.000

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

19

Komponen/ Subkomponen Pagu

1 2 E Akreditasi Lembaga Litbangyasa Oleh Knapp Dan Pengusulan Pui 27.934.000 052 Publikasi, Promosi, dan Pengelolaan Sistem Informasi 739.006.000 A Pengelolaan Website Bbihp 14.100.000 B Pengelolaan Indeks Kepuasan Pelanggan 37.292.000 C Pengembangan Sistem Layanan Publik Bbihp 16.830.000 D Inkubator Bisnis 142.756.000 E Pengembangan Pasar 122.945.000 F Penerbitan Jurnal Industri Hasil Perkebunan Versi Elektronik 63.165.000 G Penerbitan Jurnal Rekayasa Dan Teknologi Industri 16.840.000 H Pameran 72.468.000 I Kerjasama Riset 200.458.000 J Pembinaan Dan Penerapan HKI 12.060.000 K Pengelolaan Arsip BBIHP 40.092.000

005 Teknologi Industri yang dikembangkan dan diterapkan untuk Meningkatkan Daya Saing Industri Nasional

1.218.274.000

051 Litbangyasa Teknologi Industri Prioritas 1.218.274.000 A Pengembangan produk coklat rekonstruksi Cokelat Dengan Sistem

Buillding Block 258.342.000

B Kopigmentasi Dan Enkapsulasi Zat Warna Alami Antosianin Dari Biji Kakao Non Fermentasi Dan Aplikasinya Pada Produk Kosmetik Dan Pangan

330.336.000

C Desain Digital Impinger Berbasis Iot 629.596.000

010 Layanan Manajemen Satker 615.932.000

051 Penyusunan Program dan Evalap 332.586.000 A Penyusunan Program Dan Rencana Kerja Ta. 2019 219.496.000 B Monitoring Dan Evaluasi 70.696.000 C Penyusunan Renstra 2020-2024 42.394.000 052 Pengembangan SDM 196.740.000 A Diklat Teknis/manajemen 103.760.000 B Pendidikan Dan Pelatihan Fungsional 33.010.000 C TP2U Penilai Angka Kredit 7.000.000 D Diklat Struktural 49.470.000 E Pengkajian Teknometer Penelitian 3.500.000 053 Pengelolaan Keuangan dan Perbendaharaan 86.600.000 A Pengelolaan Sistem Akuntansi Instansi dan BMN 86.606.000

951 Layanan Internal (overhead) 2.122.688.000

051 Pengadaan Perangkat Pengolah Data Dan Komunikasi 58.056.000 A Perangkat Pengolah Data Dan Komunikasi 58.056.000 052 Pengadaan Peralatan fasilitas Perkantoran 851.132.000 A Pengadaan Peralatan Dan Fasilitas Perkantoran 305.632.000

b Pengadaan Peralatan Laboratorium 545.500.000

054 Gedung dan Bangunan 1.213.500.000 A Gedung dan Bangunan 1.213.500.000

994 Layanan Perkantoran 16.029.460.000

051 Gaji Dan Tunjangan 12.455.022.000 A Pembayaran Gaji Dan Tunjangan 12.455.022.000 052 Operasional Dan Pemeliharaan Kantor 3.574.438.000 A Kesehatan Pegawai 78.625.000

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

20

Komponen/ Subkomponen Pagu

1 2 B Keperluan Perkantoran 1.211.751.000 C Belanja Langganan 641.130.000 D Pemeliharaan Bangunan, Sarana, Dan Prasarana 894.792.000 E Operasional Perkantoran Lainnya 748.140.000 4927 Pengembangan Kompetensi Sdm Litbang Teknologi Hasil

Perkebunan 3.106.363.000

001 Layanan Jasa Teknis dan Pelatihan SDM Industri 3.106.363.000

052 Layanan Sertifikasi 374.098.000 A Layanan Sertifikasi 374.098.000 054 Layanan Pelatihan 8.500.000 A Layanan Pelatihan Industri/siswa/ mahasiswa 8.500.000 056 Layanan Kalibrasi 78.704.000 A Layanan Kalibrasi 78.704.000 057 Layanan Pengujian Dan Pemantauan Lingkungan 2.645.061.000 A Layanan Pengujian Dan Pemantauan Lingkungan 2.645.061.000

TOTAL 25.590.527.000

Pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi hasil

perkebunan selain bersumber dari rupiah murni juga dari Penerimaan Negara Bukan

Pajak (PNBP). Pagu berdasarkan sumber Pendanaan yaitu: Rupiah Murni (RM)

sebesar Rp. 18.990.990.000,- dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar

Rp. 6.599.537.000. Jenis belanja berdasarkan sumber dana disajikan pada tabel 2.5.

Tabel 2.5. Alokasi pagu anggaran BBIHP TA 2019

Sumber

Dana

Jenis Belanja (dalam ribuan rupiah) Jumlah (Rp)

Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal

RM 12.455.022.000 5.413.280.000 1.122.688.000 18.990.990.000

PNBP - 4.680.404.000 1.919.313.000 6.599.53.000

Total 12.455.022.000 10.093.684.000 3.041.821.000 25.590.527.000

2.4. DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA

Berdasarkan rencana kinerja yang telah disusun, dengan dukungan

pembiayaan yang telah disetujui dalam bentuk DIPA, maka ditetapkanlah kinerja

yang akan dicapai. Dengan telah diterbitkannya Inpres Nomor 5/2004 tentang

Percepatan Pemberantasan Korupsi dan Permenpan dan RB No. 53 Tahun 2014

tentang Petunjuk trknis, Kementerian Perindustrian telah membuat Perjanjian Kinerja

tahun 2019 secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsi yang

ada.

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

21

Perjanjian Kinerja ini merupakan tolok ukur dalam rangka mewujudkan

manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi

pada hasil. Perjanjian kinerja terdiri dari lembar naskah perjanjian dan lembar

lampiran yang memuat 5 (lima) sasaran strategis yang terdiri dari 9 (sembilan)

indikator kinerja yang disertai target masing-masing. Perjanjian Kinerja yang telah

disepakati antara Kepala BBIHP dengan Kepala Badan Penelitian dan

Pengembangan Industri adalah pernyataan komitmen Kepala BBIHP dalam

mewujudkan target kinerja tahunan sesuai dengan Tupoksi BBIHP. Sasaran

strategis, indikator kinerja serta target dimuat dalam Perjanjian Kinerja BBIHP TA.

2019 seperti tabel 2.6 Perjanjian kinerja BBIHP Tahun 2019.

Tabel 2.6. Perjanjian Kinerja BBIHP Tahun 2019

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1. Meningkatnya efisiensi industri dalam rangka mendorong daya saing industri

Peningkatan efisiensi perusahaan industri yang memanfaatkan produk inovasi/paten hasil litbangyasa

50 Persen

2. Meningkatnya penguasaan teknologi industri

Perusahaan industri/badan usaha yang memanfaatkan produk inovasi hasil litbangyasa

2 Perusahaan Industri

Rasio hasil litbangyasa yang diusulkan untuk mendapatpaten dibandingkan dengan jumlah litbangyasa yang dihasilkan

20 Persen

Rasio hasil litbangyasa yang mencapai TRL 6 dibandingkan jumlah litbangyasa yang dilaksanakan pada tahun berjalan

65 Persen

Rasio paket teknologi/konsultasi yang berhasil memecahkan masalah industri dibandingkan dengan total jumlah permintaan jasa problem solving dari industri pada tahun berjalan

50 Persen

3. Meningkatnya populasi industri

Rasio Wirausaha Industri yang berhasil dibandingkan dengan yang dibina

100 Persen

4. Meningkatnya Layanan Jasa Teknis Kepada Industri

Tingkat kepuasanmasyarakat terhadap layanan jasa teknis

Indeks 3,6

5. Meningkatnya penerapan reformasi birokrasi

Tingkat maturitas pengendalian internal (SPIP)

Nilai 3,7

Nilai Akuntabilitas kinerja Nilai A

Dari matrik tersebut, untuk pedoman pelaksanaan dalam mencapai target

kinerja telah disusun Rencana Aksi perjanjian kinerja seperti diuraikan pada tabel 2.7.

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

22

Tabel 2.7. Rencana Aksi Perjanjian Kinerja BBIHP Tahun 2019

No. Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Target

Rencana Aksi

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Target Rencana Kegiatan Target Rencana Kegiatan

Target Rencana Kegiatan

Target Rencana Kegiatan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

1. Meningkatnya efisiensi industri dalam rangka mendorong daya saing industri

Peningkatan efisiensi perusahaan industri yang memanfaatkan produk inovasi/paten hasil litbangyasa

50 Persen 15%

- Penyusunan Rencana Kegiatan dan Pembentukan Tim

- Pendidikan dan Pelatihan

- Persiapan bahan baku dan bahan penolong

48%

- Pendampingan Pembuatan Produk dan Pengujian Produk 85%

- Monitoring dan Evaluasi

100%

- Tindak lanjut hasil monitoring dan evaluasi

- Pelaporan

2 Meningkatnya penguasaan teknologi industri

Perusahaan industri/badan usaha yang memanfaatkan produk inovasi hasil litbangyasa

2 Perusahaan

industri 15%

- Penyusunan Rencana Kegiatan dan Pembentukan Tim

- Pendidikan dan Pelatihan

- Persiapan bahan baku dan bahan penolong

48%

- Pendampingan Pembuatan Produk dan Pengujian Produk 85%

- Monitoring dan Evaluasi

100%

- Tindak lanjut hasil monitoring dan evaluasi

- Pelaporan

Rasio hasil litbangyasa yang mencapai TRL 6 dibandingkan jumlah litbangyasa yang dilaksanakan pada tahun berjalan

65 Persen 25%

- Penerimaan usulan/proposal litbangyasa atau hasil litbangyasa - Pemeriksaan kelengkapan dokumen usulan (proposal dan data dukung)

55%

- Penyiapan format /dokumen penilaian dan pendistribusian ke tim penilai 85%

- Penilaian dan evaluasi tingkat kesiapterapan teknologi (TKT)

- Pengusulan ke Penanggung jawab (Ka. BBIHP) dan Penetapan hasil penilaian

100%

- Pengesahan dokumen hasil penilaian

- Penyampaian ke Sub. Bagian program untuk diusulkan Ke BPPI

- Pembuatan laporan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

23

No. Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Target

Rencana Aksi

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Target Rencana Kegiatan Target Rencana Kegiatan

Target Rencana Kegiatan

Target Rencana Kegiatan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Rasio paket teknologi/ konsultasi yang berhasil memecahkan masalah industri dibandingkan dengan total jumlah permintaan jasa problem solving dari industri pada tahun berjalan

50 Persen 10%

- Permohonan permasalahan dari Industri

25%

- Identifikasi permaslahan industri

- Penyusunan Rencana Kegiatan dan Pembentukan Tim

55%

- Tindak lanjut hasil identifikasi permasalahan industri

- Monitoring Evaluasi Evaluasi

100%

- Tindak lanjut hasil monitoring dan evaluasi

- Pelaporan

Rasio hasil litbangyasa yang diusulkan untuk mendapat paten dibandingkan dengan jumlah litbangyasa yang dihasilkan

20 Persen 20%

- Penerimaan draft paten litbangyasa atau hasil litbangyasa

50%

- Pemeriksaan kelengkapan draft paten oleh tim HKI

80%

- Penelerusuran draft paten terhadap paten yang telah ada

100%

- Pengusulan draft paten ke Kemenkumham

3. Meningkatnya populasi industri

Rasio Wirausaha Industri yang berhasil dibandingkan dengan yang dibina

100 Persen 25%

- Rapat tim dan penyusunan rencana kerja

- Evaluasi dan rekruitmen tenant potensial

-

55%

- Penetapan tenant

- Pendampingan tenant

80%

- Pendampingan tenant

100%

- Pendampingan tenant

- Monev hasil pendampingan

- Pelaporan

4. Meningkatnya Layanan Jasa Teknis kepada Industri

Tingkat kepuasan masyarakat terhadap layanan jasa teknis

Indeks 3,6

25%

- Menyusun Tim Kegiatan

- Mempersiapkan bahan dan dokumen

50%

- Evaluasi dan tindak lanjut hasil kuesioner TW I

75%

- Evaluasi dan tindak lanjut hasil kuesioner TW II

100%

- Evaluasi dan tindak lanut hasil kuesioner TW III

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

24

No. Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Target

Rencana Aksi

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Target Rencana Kegiatan Target Rencana Kegiatan

Target Rencana Kegiatan

Target Rencana Kegiatan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

kegiatan (Kuesioner) - Pelaksanaan survei kepuasan masyarakat TW I

- Mengumpulkan dan merekapitulasi kuesioner TW I

- Pelaksanaan survei kepuasan masyarakat TW II

- Mengumpulkan dan merekapitulasi kuesioner TW III

- Pelaksanaan survei kepuasan masyarakat TW III

- Mengumpulkan dan merekapitulasi kuesioner TW IV

- Pelaksanaan survei kepuasan masyarakat TW IV

- Mengumpulkan dan merekapitulasi kuesioner TW IV

- Penyusunan laporan kegiatan

5.

Meningkatnya Penerapan Reformasi Birokrasi

Tingkat Maturitas SPIP

Indeks 3,7 20%

- Pembentukan tim dan rencana kerja

- Rapat penyusunan LKK

60%

- Pelaksanaan pemantauan kegiatan

- Tindak lanjut pemantauan kegiatan

- Studi banding

85%

- Pelaksanaan pemantauan kegiatan

- Tindak lanjut pemantauan kegiatan

- Penilaian mandiri SPIP

100%

- Pelaksanaan pemantauan kegiatan

- Tindak lanjut pemantauan kegiatan

- Penyusunan laporan kegiatan

Nilai akuntabilitas kinerja

Nilai A 40%

- Pembentukan Tim - Penyusunan

Rencana Kerja -Penyusunan Dokumen SAKIP

100%

- Penilaian SAKIP

- Evaluasi dan Peyusunan Laporan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

25

3.1. ANALISIS CAPAIAN KINERJA

Dalam mencapai visi dan misinya, BBIHP melaksanakan kegiatan yang

mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) BBIHP 2015-2019 yang kemudian

dijabarkan dalam recana kinerja tahunan yaitu Renkin TA. 2019. Dan kemudian

setiap awal Tahun Anggaran ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja (Perjakin).

Pada TA. 2019 sebagian perjanjian kinerja pada Renkin 2019 ditetapkan

sebagai perjanjian kinerja Kepala BBIHP dalam bentuk Perjanjian Kinerja TA. 2019.

Perjanjian kinerja BBIHP meliputi 5 (lima) Sasaran Strategis yaitu:

1. Sasaran Strategis I : Meningkatnya Efisiensi Industri Dalam Rangka Mendorong

Daya Saing Industri.

2. Sasaran Strategis II : Meningkatnya Penguasaan Teknologi Industri

3. Sasaran Strategis III : Meningkatnya Populasi Industri

4. Sasaran Strategis IV : Meningkatnya Layanan Jasa Teknis Kepada Industri

5. Sasaran Strategis V : Meningkatnya Penerapan Reformasi Birokrasi

Berdasarkan Rencana Strategis (RENSTRA) BBIHP TA. 2015-2019,

realisasi capaian kinerja disajikan pada tabel 3.1

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

26

Table 3.1 Capaian Kinerja Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 BBIHP

Sasaran Kegiatan (output)/Indikator

2015 2016 2017 2018

2019

Target Renstra

Target Realisasi % Target

Renstra Target Realisasi %

Target Renstra

Target

Realisasi % Target

Renstra Targ

et Realisasi % Target

Renstra Target Realisasi %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI HASIL PERKEBUNAN

Meningkatnya Kapabilitas litbang BBIHP dalam bidang industri hasil perkebunan

- Jumlah hasil litbang dan perekayasaan yang siap dikembangkan (penelitian) 1 1 1 100 1 1 1 100 1 1 1 100 1 2 2 100 1 2 7 350

- jumlah hasil litbang dan perekayasaan yang telah dimplementasikan (penelitian) 1 1 1 100 1 1 1 100 1 1 1 100 1 2 2 100 1 2 2 100

- jumlah hasil litbang dan perekayasaan yang dapat menyelesaikan permasalahan industri (problem solving) (penelitian) 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 100 1 2 2 100 1 2 2 100

- jumlah kerjasama litbang instansi dengan industri (penelitian) 2 1 1 100 2 2 2 100 2 2 2 100 2 2 2 100 2 2 3 150

- Hasil litbang yang diusulkan untuk mendapatkan paten 2 2 3 150

Meningkatnya Profesionalisme dan Kapasitas Layanan Jasa Teknis

- Jumlah Sampel Uji (sampel) 2000 2000 4154 207.7 3500 3500 5244 149.8 3850 3850 8579 222.8 4235 4235 8586 202.7 4659 4659 10969 235.4

- Jumlah Peralatan yang Dikalibrasi (peralatan)

100 100 175 175 150 150 248 165.3 175 175 248 121.7 200 200 456 228 225 225 417 185.3

- Jumlah Sertifikat SNI yang diterbitkan (sertifikat) 10 10 48 480 12 12 47 391.7 14 14 59 421.4 16 16 42 262,5 18 18 71 394.4

- Jumlah perusahaan yang mendapat layanan sampling (perusahaan) 16 16 305 1,906.25 20 20 409 2,045 23 23 517 2,247.8 25 25 1.141 4,564 27 27 1624 6015

- Jumlah SDM industri yang terdidik (orang) 9 9 84 933.33 10 10 37 370 15 15 70 466.7 20 20 81 405 25 25 112 448

Meningkatnya kualitas pelayanan publik

- Indeks Kepuasan Pelanggan (indeks)

4.4 4.4 4.4 100 3.6 3.6 3.6 100 3.6 3.6 3,6 100 3.6 3.6 3.6 100 3.6 3.7 3.72 103.6

Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang

- Jumlah KTI yang dipublikasikan (KTI) 5 5 15 300 5 5 22 440 5 5 21 420 5 5 24 480 5 5 25 500

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

27

Sasaran Kegiatan (output)/Indikator

2015 2016 2017 2018

2019

Target Renstra

Target Realisasi % Target

Renstra Target Realisasi %

Target Renstra

Target

Realisasi % Target

Renstra Targ

et Realisasi % Target

Renstra Target Realisasi %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Meningkatnya dukungan Lembaga dalam penguatan standarisasi industri

- Jumlah ruang lingkup pengakuan komoditi LPK yang diakui oleh KAN (komoditi)

26 26 24 92.3 26 26 34 130.7 26 26 34 130.77 26 26 34 130.7 26 26 34 130.7

- Jumlah SDM yang memperoleh pelatihan dalam rangka penguatan standarisasi industri (orang)

5 5 2 40 5 5 0 0 5 5 4 80 5 5 10 200 5 5 6 120

- Jumlah infratruktur, sarana, dan prasarana fasilitas perkantoran (unit/m3)

100 100 96 96 100 100 134 134 100 100 107 107 100 100 113 113 100 100 147 147

- Jumlah promosi (promosi) 8 8 8 100 8 8 8 100 8 8 8 100 8 8 8 100 8 8 8 100

Meningkatnya implementasi sistem pengendalian internal

- Tingkat maturitas BBIHP mencapai level 3 (level) - - - - 3 3 3.106 103.5 3 3 3.405 113.5 3 3 3.739

124.6 3 3 3.833 127.8

SDM yang kompeten

- Jumlah SDM yang kompeten (orang) 20 20 37 185 20 20 11 55 20 20 28 140 20 20 35 175 20 20 89 445

Sistem informasi yang handal

- Jumlah aplikasi sistem informasi yang tersedia (aplikasi) 2 2 1 50 2 2 2 100 2 2 6 300 2 2 11 550 2 2 21 1.050

Sistem perencanaan dan penganggaran yang berkualitas

- Tingkat persetujuan rencana kegiatan (persen)

99 99 100 101 99 99 100 101 99 99 99.8 100.8 99 99 99,77 100,7 99 99 100 101

Sistem pelaporan yang handal

- Tingkat ketepatan waktu penyampaian laporan kinerja dan monev (persen)

99 99 100 101 99 99 100 101 99 99 100 101 99 99 100 101 99 100 101 99

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

28

Sasaran Kegiatan (output)/Indikator

2015 2016 2017 2018

2019

Target Renstra

Target Realisasi % Target

Renstra Target Realisasi %

Target Renstra

Target

Realisasi % Target

Renstra Targ

et Realisasi % Target

Renstra Target Realisasi %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Sistem tata kelola keuangan dan BMN yang transparan dan akuntabel

- Tingkat penyerapan anggaran (persen)

95 95 96.42 101.5 95 95 99.36 104.6 96 96 97.36 101.4 96 96 99.34 103.4

8 97 97 99,35 102,4

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

29

Pada umumnya Target tahun berjalan (2015-2019) sesuai dengan target yang

ditetapkan pada Renstra BBIHP TA. 2015-2019. Selama kurun waktu lima tahun (2015-2018)

ini bila dibandingkan dengan target jangka menengah, terdapat beberapa indikator yang telah

mencapai/ melampaui target yaitu:

a. Jumlah hasil litbang dan perekayasaan yang siap dikembangkan

Jumlah hasil litbang dan perekayasaan yang siap dikembangkan pada tahun 2019 telah

melampaui target sebanyak 7 penelitian. Bila dibandingkan dengan tahun 2018, terdapat

peningkatan realisasi dimana realisasi litbang dan perekayasaan yang siap

dikembangkan pada tahun 2018 sebanyak 2 penelitian. Sedangkan realisasi Renstra

BBIHP tahun 2015-2019 sebanyak 12 penelitian dengan presentase 100% dibandingkan

dengan target renstra 2015-2019 sebanyak 5 penelitian atau target renstra telah

melampaui target yg ditetapkan.

b. Jumlah hasil litbang dan perekayasaan yang telah diimplementasikan.

Senada dengan realisasi penelitian yang siap dikembangkan, hasil litbang dan

perekayasaan yang telah di implementasikan pada tahun 2019 sesuai dengan target

yang telah ditetapkan yakni 2 penelitian dan tidak juga mengalami peningkatan di

bandingkan tahun 2018. Target renstra BBIHP selama 2015-2019 sebanyak 5 penelitian

telah terealisasi hingga 140% pada tahun 2019.

c. Jumlah hasil litbang dan perekayasaan yang dapat menyelesaikan permasalahan industri

(problem solving).

Hasil penelitian dan perekayasaan yang dapat menyelesaikan permasalahan industri

yang terealisasi pada tahun 2019 sebanyak 2 penelitian. Realisasi renstra BBIHP 2015-

2019 sebanyak 5 penelitian dengan persentase sebesar 167% dari target sebanyak 3

penelitian selama 2015-2019.

d. Jumlah kerjasama litbang instansi dengan industri.

Kedua penelitian hasil kerjasama instansi dengan industri yang terealisasi pada tahun

2019 menunjukkan tercapainya target 3 penelitian yang telah ditetapkan. Selama tahun

2015 hingga 2019 target renstra BBIHP telah terealisasi hingga 100% atau telah

terealisasi 10 dari 10 penelitian yang di targetkan.

e. Jumlah sampel uji

Presentasi realisasi yang baik kembali diperlihatkan pada tahun 2019 ini yaitu mencapai

hingga 235,4% atau mengalami peningkatan menjadi 10.969 sampel dari target yang

telah direncanakan yaitu hanya 4659 sampel. Dalam renstra BBIHP 2015-2019 jumlah

sampel uji di targetkan sebanyak 18.235, hingga tahun 2018 telah mencapai 37.532

sampel atau telah melampai target yakni mencapai 205,82 %.

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

30

f. Jumlah peralatan yang dikalibrasi

Target peralatan yang di kalibrasi pada tahun 2019 yaitu 225 peralatan, dan realisasinya

dapat melewati target tersebut yakni mencapai 417 peralatan atau mengalami

peningkatan sebesar 185.3%. Sedangkan untuk realisasi renstra BBIHP tahun 2015-2019

telah melampaui target dengan capaian 181,65% atau 1.544 peralatan dari 850 peralatan

yang ditargetkan.

g. Jumlah sertifikat SNI yang diterbitkan

Sertifikat SNI yang dapat diterbitkan pada tahun 2019 yaitu 71, jumlah ini melampaui

target yang telah di tetapkan pada tahun ini yaitu 18, atau mengalami peningkatan yang

sebesar 394,4%. Sedangkan untuk realisasi renstra BBIHP tahun 2015-2019 yang

menargetkan jumlah sertfikat SNI yang diterbitkan harus mencapai angka 70, hingga

pada tahun 2019 telah terealisasi hingga 267 SNI atau telah melebihi target sebesar

381,43%.

h. Jumlah perusahaan yang mendapat layanan sampling

Pada Tahun 2019, jumlah perusahaan yang mendapat layanan sampling mencapai 1.624

perusahaan, Jumlah tersebut melebihi target sebesar 6.015% dari yang ditetapkan yaitu

27 perusahaan. Untuk renstra BBIHP tahun 2015-2019 yang menargetkan jumlah

perusahaan yang mendapat layanan sampling harus mencapai 111 perusahaan, realisasi

juga melebihi target sebesar 3.600% atau mencapai 3.996 perusahaan yang telah

dilayani.

i. Jumlah SDM industri yang terdidik.

SDM industri yang terdidik pada tahun 2019 mencapai 112 orang, jumlah ini melebihi

target yang ditetapkan yaitu 25 orang atau sebesar 448%. Pencapaian ini lebih baik bila

dibandingkan dengan pencapaian pada tahun 2018 yang mampu melampaui target

sebesar 405 %. Sedangkan untuk realisasi renstra 2015-2019 dengan target 79 SDM

industri yang terdidik, hingga pada tahun 2019 telah tercapai 384 orang atau melebihi

target sebesar 486 %.

j. Indeks Kepuasan Pelanggan (indeks)

Indeks Kepuasan pelanggan pada tahun 2019 yang ditargetkan mencapai indeks 3,70

dapat terealisasi 100,54% atau melebihi target dengan nilai indeks mencapai 3,72

pencapaian ini sama baiknya dengan pencapaian pada tahun-tahun sebelumnya. Senada

dengan hal tersebut, target yang ditetapkan dalam renstra juga dapat tercapai dengan

baik.

k. Jumlah KTI yang dipublikasikan

Karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan pada tahun 2019 berjumlah 25, jumlah

tersebut telah melampaui target sebesar 500%. Sedangkan untuk renstra BBIHP tahun

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

31

2015-2019 yang menargetkan jumlah KTI yang dipublikasikan sebanyak 5 untuk setiap

tahunnya atau 25 KTI selama kurun waktu 5 tahun, telah terealisasi sebanyak 107 atau

melebihi target mencapai 428%.

l. Jumlah ruang lingkup pengakuan komoditi LPK yang diakui oleh KAN

Pada tahun 2019 jumlah ruang lingkup pengakuan komoditi LPK yang diakui oleh KAN di

targetkan mencapai angka 26 dan telah terealisasi sebanyak 34 komoditi atau dapat

melampaui target sebesar 130.77%. Pencapaian ini seperti pada pencapaian pada tahun

2017 dan 2016 dikarenakan sertifikat yang diberikan oleh KAN mulai berlaku sejak 23

November 2016 hingga 20 September 2020 (terlampir sertfikat).

m. Jumlah SDM yang memperoleh pelatihan dalam rangka penguatan standarisasi industri.

Terjadi peningkatan di setiap tahunnya pada jumlah sdm yang memperoleh pelatihan

dalam rangka penguatan standarisasi industri, tahun 2019 realisasinya mencapai 120%

atau 6 orang dari 5 yang ditargetkan, capaiannya tidak lebih baik dibandingkan dengan

tahun 2018. Resntra 2015-2019 menargetkan total 25 sdm hingga tahun 2019, dan pada

tahun 2019 telah terealisasi 22 sdm (88%).

n. Jumlah infratruktur, sarana, dan prasarana fasilitas perkantoran

Target jumlah infrastruktur, sarana, dan prasarana fasilitas perkantoran pada tahun 2019

sebanyak 100 unit dan yang dapat terealisasi telah melampaui target sebesar 147 % atau

telah terealisasi sebanyak 147 unit. Sedangkan untuk renstra BBIHP 2015-2019, jumlah

infratruktur, sarana, dan prasarana fasilitas perkantoran ditargetkan 100 unit setiap

tahunnya atau total 500 unit, hingga tahun 2019 realisasi telah mencapai 119 % atau 597

unit.

o. Jumlah promosi dan publikasi balai (event)

Kegiatan promosi dan publikasi balai (event) yang dapat terealisasi pada tahu 2019

adalah 8 event dan nilai tersebut telah sesuai dengat target yang telah ditetapkan

sebelumnya. Sedangkan untuk renstra BBIHP tahun 2015-2019 yang menargetkan

jumlah promosi dan publikasi balai (event) sebanyak 40 event selama 5 tahun, telah

terealisasi sebesar 100%.

p. Tingkat maturitas SPIP BBIHP mencapai level 3 (level)

Sejak tahun 2016 hingga tahun 2018 ini, nilai maturitas SPIP BBIHP telah mencapai

target level 3 dan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada Tahun 2019 Nilai

maturitas SPIP mencapai level 3,833 atau mencapai realisasi 127,8%.

q. Jumlah SDM yang kompeten

Sumber daya manusia yang kompeten pada tahun 2019 yang dapat terealisasi berjumlah

89 orang, nilai ini melampaui target sebesar 445% dari 20 orang yang di targetkan pada

tahun tersebut. Sedangkan untuk realisasi renstra BBIHP tahun 2015-2019 yang

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

32

menargetkan jumlah SDM yang kompeten yang harus dicapai sebanyak 100 orang,

hingga tahun 2019 telah tercapai sebesar 200% atau 200 orang.

r. Jumlah aplikasi sistem informasi yang tersedia (aplikasi)

BBIHP terus mengambangkan sistem informasi yang tersedia, pada tahun 2019 ini telah

tersedia 10 aplikasi baru sehingga membuat aplikasi yang tersedia menjadi 21 aplikasi

atau teralisasi 1.050% dari target yang ditetapkan.

s. Tingkat persetujuan rencana kegiatan

Realisasi tingkat persetujuan rencana kegiatan pada tahun 2019 mencapai 100% dan

angka ini telah mencapai target yang ditetapkan sebelumnya yaitu 99% atau terealisasi

101%. Nilai ini menunjukkan capaian baik karena tetap mempertahankan trend positif dari

realisasi yang tetap lebih tinggi dibandingkan target pada 5 tahun terakhir dan memenuhi

target renstra 2015-2019 untuk menuwujudkan sistem perencanaan dan penganggaran

yang berkualitas.

t. Tingkat ketepatan waktu penyampaian laporan kinerja dan monev

Pencapaian yang baik juga ditunjukan oleh realisasi Tingkat ketepatan waktu

penyampaian laporan kinerja dan monev, pada tahun ini realisasinya mencapai 100%.

Hal Ini menunjukkan tingkat realisasi yang baik dan telah sesuai dengan target renstra

yang menetapkan setiap tahun realisasi harus mencapai angka 100%.

u. Tingkat Penyerapan Anggaran

Sistem tata kelola keuangan dan BMN yang transparan dan akuntabel di BBIHP tetap

dalam kondisi yang baik, hal tersebut ditunjukkan dengan persentase tingkat penyerapan

anggaran yang tetap berada diatas target renstra 2015-2019 yang ditetapkan selama 5

tahun terakhir. Pada tahun 2019, realisasinya mencapai 99,35% atau 102.42% melebihi

target yang telah ditetapkan yaitu 97%.

Untuk capaian kinerja Kegiatan BBIHP selama kurun waktu 2019 dengan alur

berdasarkan IKU Renstra Kementerian Perindustrian disajikan pada Tabel 3.2.

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

33

Tabel 3.2. Matriks Alur IKU BPPI Sampai Perjanjian Kinerja BBIHP TA.2019

IKU dalam Renstra Kementerian Perjanjian Kinerja Eselon I IKK RENSTRA SATKER PERJANJIAN KINERJA

Sasaran Strategis (SS)

Indikator Kinerja Sasaran Strategis

(IKKS)

Sasaran Program/Indikator

Indikator Kinerja

Sasaran Program/Kegiatan

Indikator Kinerja

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Sasaran Kegiatan

Indikator Kinerja

Target Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 9 10

Meningkatnya Daya Saing dan Produktivitas Sektor Industri

Penguasaan teknologi industri

Meningkatnya penguasaan teknologi industri

Produk industri yang dikuasai teknologinya

Meningkatnya penguasaan teknologi industri

Produk industri yang dikuasai teknologinya

Meningkatnya Kapabilitas Litbang BBIHP dalam Bidang Industri Hasil Perkebunan

Jumlah hasil Litbang dan Perekayasaan yang siap dikembangkan

Meningkatnya efisiensi industri dalam rangka mendorong daya saing industri

Peningkatan efisiensi perusahaan industri yang memanfaatkan produk inovasi/paten hasil litbangyasa

50 Persen 50 Persen

Tingkat kesiapterapan teknologi (TRL) yang dikuasai (Persen)

Tingkat kesiapterapan teknologi (TRL) yang dikuasai

Jumlah hasil Litbang dan Perekayasaan yang telah diimplementasikan

Meningkatnya penguasaan teknologi industri

Perusahaan industri/badan usaha yang memanfaatkan produk inovasi hasil litbangyasa

2 Perusahaan industri

2 Perusahaan industri

Jumlah hasil Litbang dan Perekayasaan yang dapat menyelesaikan permasalahan industri (problem solving)

Rasio hasil litbangyasa yang mencapai TRL 6 dibandingkan jumlah litbangyasa yang dilaksanakan pada tahun berjalan

65 Persen 71,42 Persen

Rasio paket teknologi/ konsultasi yang berhasil memecahkan masalah industri dibandingkan dengan total jumlah permintaan jasa problem solving dari industri pada tahun berjalan

50 Persen 100 Persen

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

34

Jumlah Kerjasama Litbang instansi dengan industri

Rasio hasil litbangyasa yang diusulkan untuk mendapat paten dibandingkan dengan jumlah litbangyasa yang dihasilkan

20 Persen 2 Kerja sama

Meningkatnya populasi industri

Rasio Wirausaha Industri yang berhasil dibandingkan dengan yang dibina

100 Persen 100 Persen

Terwujudnya birokrasi yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima

Tingkat Kematangan SPIP Satker Mencapai Tingkat 3

Tingkat Maturitas Satker di lingkungan BPPI mencapai level 3 (Persen)

Meningkatnya penerapan reformasi birokrasi

Tingkat maturitas satker di lingkungan BPPI mencapai level 3,2

Meningkatnya implementasi sistem pengendalian Internal

Tingkat Maturitas BBIHP mencapai level 3,2

Meningkatnya pernerapan reformasi birokrasi

Tingkat maturitas SPIP

3.7 3.83

Nilai akuntabilitas kinerja

Nilai A

Nilai A

Meningkatnya kualitas pelayanan dan informasi publik

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

Kepuasan pelanggan (Indeks)

Meningkatnya layanan jasa teknis kepada industri

Tingkat kepuasan pelanggan

Meningkatnya kualitas pelayanan publik

Indeks Kepuasan Pelanggan

Meningkatnya kualitas pelayanan publik

Tingkat kepuasan pelanggan

3.6 3.77

Seperti yang telah diungkapkan dalam BAB II, Rencana Aksi Perjanjian Kinerja disusun sebagai pedoman pelaksaan dalam

mencapai target kinerja. Dalam pelaksanaanya, setiap triwulan dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap realisasi capaian tersebut melalui

Laporan Triwulan, e-monitoring, dan Aplikasi ALKI. Adapun realisasi fisik per triwulan dari rencana Aksi yang dimaksud adalah:

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

35

Tabel 3.3. Rencana Aksi Perjanjian Kinerja TA. 2019

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Capaian

Triwulan I (%) Triwulan II (%) Triwulan III (%) Triwulan IV (%)

Fisik Fisik Fisik Fisik

S R S R S R S R

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

1 Meningkatnya efisiensi industri dalam rangka mendorong daya saing industri

Peningkatan efisiensi perusahaan industri yang memanfaatkan produk inovasi/paten hasil litbangyasa

50 Persen 50 Persen 15% 15% 48% 48% 85% 85% 100% 100%

2 Meningkatnya penguasaan teknologi industri

Perusahaan industri/badan usaha yang memanfaatkan produk inovasi hasil litbangyasa

2 Perusahaan

Industri

2 Perusahaan Industri

15% 15% 48% 48% 85% 85% 100% 100%

Rasio hasil litbangyasa yang mencapai TRL 6 dibandingkan jumlah litbangyasa yang dilaksanakan pada tahun berjalan

65 Persen 65 Persen 25% 25% 50% 50% 85% 85% 100% 100%

Rasio paket teknologi/ konsultasi yang berhasil memecahkan masalah industri dibandingkan dengan total jumlah permintaan jasa problem solving dari industri pada tahun berjalan

50 Persen 50 Persen 10% 10% 25% 25% 55% 55% 100% 100%

Rasio hasil litbangyasa yang diusulkan untuk mendapat paten dibandingkan dengan jumlah litbangyasa yang dihasilkan

20 Persen 20 Persen 20% 20% 50% 50% 80% 80% 100% 100%

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

36

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Capaian

Triwulan I (%) Triwulan II (%) Triwulan III (%) Triwulan IV (%)

Fisik Fisik Fisik Fisik

S R S R S R S R

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

3 Meningkatnya populasi industri

Rasio Wirausaha Industri yang berhasil dibandingkan dengan yang dibina

100 Persen 100 Persen 25% 25% 55% 55% 75% 75% 100% 100%

4 Meningkatnya Layanan Jasa Teknis kepada Industri

Tingkat kepuasan masyarakat terhadap layanan jasa teknis

Indeks 3,7 Indeks 3,833 25% 25% 55% 55% 75% 75% 100% 100%

5 Meningkatnya Penerapan Reformasi Birokrasi

Tingkat Maturitas SPIP Indeks 3,7 Indeks 3,72 20% 20% 60% 60% 85% 85% 100% 100%

Nilai akuntabilitas kinerja

Nilai A Nilai A 40% 40% 100% 100%

Pada umumnya rencana kinerja telah mencapai target yang ditetapkan, pada tahun selanjutnya capaian kinerja tersebut dapat

dipertahankan atau ditingkatkan dan juga sebagai bahan untuk tindak lanjut, evaluasi dan perbaikan dalam pelaksanaan

program/kegiatan pada tahun yang akan datang.

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

37

3.1.1. Analisis Capaian Kinerja Berdasarkan Perjanjian Kinerja TA. 2019

Adapun hasil capaian kinerja yang dilaksanakan dari masing-masing sasaran

strategis adalah sebagai berikut:

1. Sasaran Strategis I: Meningkatnya hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan

oleh industri

Sasaran strategis ini memiliki indikator kinerja sebagai berikut:

Indikator Kinerja 1: Peningkatan efisiensi perusahaan industri yang

memanfaatkan produk inovasi/paten hasil litbangyasa

Merupakan hasil penelitian dan pengembangan baik dalam bentuk produk,

proses atau teknologi yang diterapkan pada perusahaan/ikm dengan tujuan

meningkatkan efisensi pada Quality/Cost/ Delivery perusahaan tersebut. Pada

tahun anggaran 2019, terdapat 4 perusahaan yang menerapkan hasil

litbangyasa dari BBIHP, antara lain:

1. CV. Adifa, Aplikasi metode penyangraian biji kopi untuk perbaian cita

rasa dan aroma minuman kopi.

Kegiatan ini memanfaatkan hasil litbangyasa Rekayasa alat roasting

tipe TC-20 dengan pengembangan pada metode penyangraian (suhu

dan waktu) dan penambahan serei dan jahe sebagai precursor aroma

dan citarasa.

Dari kegiatan ini CV. Adifa dapat menghasilkan varian produk

minuman kopi baru yang langsung dapat dikonsumsi. Produk yang

dihasilkan memiliki fragrance, flavor, acidity dengan body yang lebih

soft hingga hingga lebih nikmat meskipun tanpa pemanis. Dengan

pengembangan metode penyangraian ini, proses penyangraian yang

dilakukan efektif dalam menghasilkan dan menjaga kestabilan mutu

produk.

2. UKM. Vegolate, Pengembangan formula vegetable chocolate dengan

menggunakan biji kakao fermentasi.

Kegiatan ini merupakan pengembangan dari hasil litbang perbaikan

stabilitas cokelat batangan melalui substitusi caragenan dari rumput

laut cottoni dan bungkil kacang tanah, yang dimaksudkan untuk

menambah jenis/varian dan meningkatkan mutu produk yang

dihasilkan.

Terdapat dua varian produk yang dihasilkan yaitu “vegetable

chocolate sawi” dan “vegetable chocholate jagung”. Dari hasil

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

38

pengujian yang dilakukan kedua produk tersebut memiliki tingkat

penerimaan yang cukup tinggi dari panelis.

3. KUB Sibali Resoe, Pengembangan produk cokelat dengan teknologi

rekonstruksi dan sistem building block.

Kegiatan ini merupakan aplikasi litbang Pengembanganproduk

cokelat dengan rekonstruksi dan sistem building block.

Pengembangan produk ini menggunakan lemak sawit yaitu Cocoa

butter substitution (CBS) dan Crude stearin sebagai pengganti lemak

kakao. Penggantian lemak kakao ini diharapkan dapat memperbaiki

mutu produk sehingga diharapkan dapat menurunkan biaya produksi.

Dari hasil aplikasi penelitian di KUB Sibali Resoe menunjukkan bahwa

penggunaan CBS dan Penggunaan CBS dan crude stearin dalam

formulasi milk cokelat analog dapat meningkatkan nilai organoleptik

(aroma, rasa, tekstur, dan kenapakan), penambahan crude stearin

2,5 %, 5,0 %, dan 10 % dalam produk cokelat analog pada umumnya

cukup disukai panelis, penambahan crude stearin sebanyak 10 %

dapat meningkatkan titik leleh dan kestabilan produk.

Tabel 3.4 Peningkatan efisiensi perusahaan industri yang memanfaatkan produk inovasi/paten hasil litbangyasa

Indikator Kinerja Rencana Realisasi % Capaian

Peningkatan efisiensi perusahaan industri yang memanfaatkan produk inovasi/paten hasil litbangyasa

50 Persen 50 Persen 100 %

Realisasi fisik dari indikator ini 100%, yang terdiri dari kegiatan:

Penyusunan Rencana Kegiatan dan Pembentukan Tim

Pendidikan dan Pelatihan

Persiapan bahan baku dan bahan penolong

Pendampingan Pembuatan Produk dan Pengujian Produk

Monitoring dan Evaluasi

Tindak lanjut hasil monitoring dan evaluasi

Pelaporan

Kinerja indikator peningkatan efisiensi perusahaan industri yang

memanfaatkan produk inovasi/paten hasil litbangyasa tahun ini tercapai 100%.

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

39

2. Sasaran Strategis II: Meningkatnya hasil-hasil Litbang yang

dimanfaatkan oleh industri.

Sasaran strategis ini memiliki 4 indikator kinerja yaitu antara lain:

a. Indikator Kinerja 1: Perusahaan industri/badan usaha yang

memanfaatkan produk inovasi hasil litbangyasa.

Jumlah perusahaan industri pada tahun berjalan yang memanfaatkan

produk inovasi hasil litbangyasa. Hasil litbangyasa yang dimanfaatkan

merupakan hasil litbangyasa selama rentang waktu 2015-2018. Hasil

litbangyasa telah dibeli/diproduksi oleh perusahaan industri, dan digunakan

dalam proses produksi.

Perusahaan yang memanfaatkan produk inovasi hasil litbangyasa yaitu:

1. Pemanfaatan hasil litbang Pengembangan sediaan zat warna alami dari

kakao sebagai bahan pewarna (2017), pada P4S Cahaya Duta Palili.

Pada penelitian ini memanfaatkan zat antosianin dari biji kakao non

fermentasi sebagai pewarna pada produk pangan (kerupuk macaroni dari

sagu dan kerupuk singkong) yang dihasilkan oleh P4S Cahaya Duta Palili.

Intensitas warna kerupuk macaroni dan kerupuk singkong yang dihasilkan

tetap stabil sampai pada minggu Ke-6

2. Pemanfaatan hasil litbang Perbaikan stabilitas cokelat batangan melalui

substitusi tepung caragenen dari rumput laut cottoni dan bungkil kacang

tanah (2016), pada UD. MY Cokelat Perkasa Abadi.

Pada kegiatan ini dilakukan pengembangan formula cokelat praline

melalui penambahan buah basah dan buah kering sebagai bahan isian.

Hasil menunjukkan bahwa penambahan bahan isian baik buah kering

maupun buah basah tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

kadar protein, lemak dan kadar abu, tetapi sangat signifikan terhadap

peningkatan kadar air dan serat. Berdasarkan masa simpan produk,

perusahaan direkomendasikan menggunakan buah kering sebagai bahan

isian.

Realisasi fisik kegiatan ini mencapai 100% dengan tahapan kegiatan

sebagai berikut:

1. Penyusunan Rencana Kegiatan dan Pembentukan Tim

2. Pendidikan dan Pelatihan

3. Persiapan bahan baku dan bahan penolong

4. Pendampingan Pembuatan Produk dan Pengujian Produk

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

40

5. Monitoring dan Evaluasi

6. Tindak lanjut hasil monitoring dan evaluasi

7. Pelaporan

Tabel 3.5 Perusahaan industri/badan usaha yang memanfaatkan produk inovasi hasil litbangyasa

Indikator kinerja II.1 Target Capaian % Capaian

Perusahaan industri/badan usaha yang memanfaatkan produk inovasi hasil litbangyasa

2 Perusahaan/Industri

2 Perusahaan 100

Realisasi kinerja Perusahaan industri/badan usaha yang

memanfaatkan

produk inovasi hasil litbangyasapada tahun 2019 sudah sesuai target.

Pencapaian tersebut menunjukkan bahwa hasil litbang dan perekayasaan

dapat terimplementasikan dengan baik.

b. Indikator Kinerja 2: Rasio hasil litbangyasa yang diusulkan untuk

mendapatpaten dibandingkan dengan jumlah litbangyasa yang dihasilkan

Selama kurun waktu 2015-2019, BBIHP telah menghasilkan 7 Paten dan 2

draft paten yaitu:

1. Makanan Kesehatan dari Pasta Cokelat

2. Sistem Meja Getar pada Meja Getar untuk Pencetakan Permen Cokelat

3. Makanan Kesehatan Cokelat dari Biji Kakao Non Fermentasi dan Non

Alkalisasi untuk Memperbaiki Profil Lipid Darah

4. Komposisi Krim Wajah dengan Kandungan Ekstrak Polifenol Kakao

yang Memiliki Efek Anti Penuaan

5. Komposisi Hand and Body Lotion Mengandung Polifenol Biji Kakao

Tidak Difermentasi

6. Alat Penyangrai Biji Kakao Dengan Alkalisasi

7. Pengaduk dan Sistim Kontrol Suhu Pemanasan Alat Ko-Kristalisasi

Pembuatan Minuman Serbuk

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

41

Draft Paten 2018

1. Pembuatan Bubuk Kakao Kaya Flavonoid Sebagai Bahan Baku

Minuman Serbuk

2. Pembuatan Oleogel Dari Minyak Nabati Dengan Menggunakan Lemak

Kakao Sebagai Oleogator

Dalam kurun waktu 2015-2019, BBIHP menghasilkan 18 Judul Penelitian

sehingga Rasio hasil litbangyasa yang diusulkan untuk mendapat paten

dibandingkan dengan jumlah litbangyasa yang dihasilkan sebesar 50%.

x100% = 50%

Tabel 3.6. Kegiatan Rasio hasil litbangyasa yang diusulkan untuk mendapatpaten

dibandingkan dengan jumlah litbangyasa yang dihasilkan TA. 2019

Indikator kinerja II.2 Target Capaian % Capaian

Rasio hasil litbangyasa yang

diusulkan untuk mendapatpaten

dibandingkan dengan jumlah

litbangyasa yang dihasilkan

50 Persen 50 Persen 100

c. Indikator Kinerja 3: Rasio hasil litbangyasa yang mencapai TRL 6 dibandingkan jumlah litbangyasa yang dilaksanakan pada tahun berjalan

Agar penyelenggaraan litbang dapat terlaksana secara efektif, efisien,

terukur dan tepat sasaran maka perlu dilakukan penilaian secara teknometer.

Penilaian secara teknometer akan memudahkan pengambil kebijakan untuk

menentukan layak tidaknya suatu kegiatan litbang dapat dilaksanakan atau

diterapkan.

Penelitian yang dilakukan pada tahun 2019 sebanyak 7 Judul penelitian

dengan rincian sebagai :

1. Pengembangan Produk Cokelat Dengan Teknologi Rekonstruksi Dan

Sistem Building Block.

2. Kopigmentasi Dan Enkapsulasi Zat Warna Antosianin Dari Biji Kakao

Non Fermentasi Dan Aplikasinya Pada Kosmetik Dan Pangan

3. Bioplastik Berbasis Pati Sagu Dengan Penambahan Polifenol Kulit

Biji Kakao

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

42

4. Identifikasi Kopi Manipi Dan Kopi Seko Sebagai Kopi Spesialti Dari

Sulawesi Selatan Berdasarkan Mutu Fisik Kimia Dan Citarasa

5. Smart Monitoring of Water Quality

6. Desain Digital Impinger Berbasis IoT

7. Nano Sellulosa Granulasi Dari Kulit Buah Kakao Sebagai Adsorben

Pada Limbah Hasil Pengujian AAS.

Hasil penilian Teknometer terhadap hasil penelitian dan perekayasaan

tahun 2019 diperoleh 2 (dua) judul hasil penilaian teknometer mencapai

TKT/TRL 7 yaitu :

1. Digital Impinger berbasis IoT

2. Smart Monitoring of Water Quality

Hasil Penelitian dengan TKT/TRL 6 sebanyak 3 (tiga ) judul , yaitu :

1. Pengembangan Produk Cokelat Dengan Teknologi Rekonstruksi Dan

Sistem Building Block.

2. Kopigmentasi Dan Enkapsulasi Zat Warna Antosianin Dari Biji Kakao

Non Fermentasi Dan Aplikasinya Pada Kosmetik Dan Pangan

3. Identifikasi Kopi Manipi Dan Kopi Seko Sebagai Kopi Spesialti Dari

Sulawesi Selatan Berdasarkan Mutu Fisik Kimia Dan Citarasa

Hasil Litbang yang dengan nilai TKT/TRL 5 sebanyak 2 judul, yaitu :

1. Bioplastik Berbasis Pati Sagu Dengan Penambahan Polifenol Kulit

Biji Kakao

2. Nano Sellulosa Granulasi Dari Kulit Buah Kakao Sebagai Adsorben

Pada Limbah Hasil Pengujian AAS.

Berdasarkan hasil kegiatan Teknometer dilakukan pada hasil penelitian

yang dilaksanakan oleh Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Makassar pada

tahun 2019 yang berjumlah 7 penelitian terdapat 5 hasil litbangyasa yang

memiliki penilaian teknometer ≥ 6 adapun 2 hasil litbangyasa memilki

penilaian teknometer ≤ 6 sehingga rasio TRL dari litbangyasa yang

dilaksanakan oleh BBIHP adalah sebesar 71.42% melampaui target yang

ditetapkan yaitu 65%.

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

43

Realisasi fisik untuk indikator ini adalah 100% tahapan pelaksanaan

kegiatan Rasio hasil litbangyasa yang mencapai TRL 6 dibandingkan jumlah

litbangyasa yang dilaksanakan pada tahun berjalan adalah sebagai berikut:

‐ Penerimaan usulan/proposal litbangyasa atau hasil litbangyasa

‐ Pemeriksaan kelengkapan dokumen usulan (proposal dan data

dukung)

‐ Penyiapan format /dokumen penilaian dan pendistribusian ke tim

penilai.

‐ Penilaian dan evaluasi tingkat kesiapterapan teknologi (TKT)

‐ Pengusulan ke Penanggung jawab (Ka. BBIHP) dan Penetapan hasil

penilaian

‐ Pengesahan dokumen hasil penilaian

‐ Penyampaian ke Sub. Bagian program untuk diusulkan Ke BPPI

‐ Pembuatan laporan

Tabel 3.7. Kegiatan hasil litbangyasa yang mencapai TRL 6 dibandingkan jumlah

litbangyasa yang dilaksanakan pada tahun berjalan TA. 2019

Indikator kinerja II.3 Target Capaian % Capaian

hasil litbangyasa yang mencapai

TRL 6 dibandingkan jumlah

litbangyasa yang dilaksanakan

pada tahun berjalan

65 Persen 71,42 Persen 109.88

d. Indikator Kinerja 3: Rasio paket teknologi/ konsultasi yang berhasil

memecahkan masalah industri dibandingkan dengan total jumlah permintaan jasa problem solving dari industri pada tahun berjalan.

Berdasarkan hasil kegiatan Problem Solving dilakukan pada hasil penelitian

yang dilaksanakan oleh Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Makassar pada

tahun 2019 yang berjumlah 2 kegiatan, yaitu :

- Penyelesaian permasalahan pada CV. Hasil Bumi Nusantara di Kab.

Sinjai, terkait dengan efisiensi proses pengeringan porang dengan metode

vakum.

Pengolahan porang yang dilakukan CV. Hasil Bumi Nusantara terkendala

pada sistem pengering yaitu adanya inefisiensi pada proses pengeringan

porang yang dilakukan yang berdampak pada pemborosan waktu, bahan

bakar dan kualitas produk. Proses pembakaran pada sistem pengeringan

porang tidak dilakukan dalam keadaan vacum sehingga terjadi proses

penyalaan mendominasi pembaraan yang menyebabkan terbentuknya

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

44

sejumlah besar abu atau jelaga yang terikut bersama panas. Solusi untuk

mengatasi masalah ini telah dilakukan Balai Besar Industri Hasil

Perkebunan melalui penerapan metode pengeringan dengan sistem

vakum pada tungku pembakaran yang dilengkapi dengan cabinet pada

ruang pengering. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa penerapan

metode vakum pada proses pengering dapat mempercepat proses

pengering porang. Selain itu, ruang pengering yang dilengkapi dengan

cabinet bertingkat dapat mengatasi pembuangan panas secara

berlebihan. Porang yang dihasilkan berwarna putih kekuningan dan

memiliki karakteristik lebih bersih, cerah dengan kadar air 12%.

- Penyelesaian permasalahan pada KUB Sanrego di Kabupaten

Bulukumba, terkait dengan perbaikan mutu produk yaitu tingkat kelarutan

produk minuman cokelat berbasis kayu sanrego.

KUB Sanrego telah memproduksi minuman berbasis kayu sanrego

dengan memanfaatkan cokelat sebagai media ikat kayu sanrego. Namun

produk yang dihasilkan memiliki tingkat kelarutan yang tidak sempurna

sehingga secara visual maupun secara penerimaan, produk yang

dihasilkan kurang disukai oleh konsumen. Oleh karena itu dilakukan

kegiatan ini untuk menyelasaikan permasalahan tersebut, yaitu bagaimana

menghasilkan minuman cokelat berbasis kayu sanrego yang memiliki

tingkat kelarutran yang sempurna.

Setelah dilakukan pendampingan, produk minuman yang dihasilkan

memiliki tingkat kelarutan yang baik dan secara visual dapat diterima oleh

konsumen.

Kegiatan Problem Solving 2 kegiatan yang dilaksanakan oleh BBIHP

mendapat apresiasi dari Kelompok Usaha Sanrego yang dibuktikan dengan

surat pernyataan. Perbandingan jumlah paket teknologi/konsultasi yang

berhasil memecahkan masalah pada industri telah dilaksanakan oleh BBIHP

tahun 2019 sebesar 100%. Tahapan pelaksanaan kegiatan kerjasama

Litbang dengan industri adalah sebagai berikut:

- Permohonan permasalahan dari Industri - Identifikasi permasalahan industri

- Penyusunan Rencana Kegiatan dan Pembentukan Tim - Tindak lanjut hasil identifikasi permasalahan industri

- Monitoring Evaluasi - Tindak lanjut hasil monitoring dan evaluasi

- Pelaporan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

45

Tabel 3.8. Kegiatan Problem Solving TA. 2019

Indikator kinerja II.4 Target Capaian % Capaian

Rasio paket teknologi/ konsultasi yang berhasil memecahkan masalah industri dibandingkan dengan total jumlah permintaan jasa problem solving dari industri pada tahun berjalan

65 Persen 100 % 153.84

Realisasi kinerja problem solving tahun 2019 sudah sesuai target.

Pencapaian tersebut menunjukkan bahwa hasil litbang dan perekayasaan

dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh perusahaan dengan baik.

Gambar 5. Perjanjian Kerjasama antara BBIHP dan KUB Sanrego

3. Sasaran Strategis III: Meningkatnya Populasi Industri

Sasaran strategis ini memiliki 1 (satu) indikator kinerja sebagai berikut:

Indikator Kinerja rasio Wirausaha Industri yang berhasil dibandingkan

dengan yang dibina.

Peningkatan jumlah populasi industri merupakan tugas utama dari

Inkubator Bisnis Teknologi BBIHP. Inkubator Bisnis Teknologi (IBT) BBIHP adalah

salah satu inkubator bisnis yang berada dibawah Balai Besar Industri Hasil

Perkebunan, Badan Penelitian dan Pengembangan Industri, Kementerian

Perindustrian yang didirikan pada tahun 2014 dengan SK Kepala BBIHP No.

1801/BPKIMI/BBIHP/Kep/VIII/2014 tanggal 19 Agustus 2014 tentang Pendirian

Inkubator Bisnis Teknologi pada Balai Besar Industri Hasil Perkebunan.

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

46

Upaya penumbuhan dan pengembangan teknopreneur dapat dilakukan

melalui Inkubator Bisnis yang diharapkan menjadi sarana dan prasarana untuk

mendorong lahirnya wirausaha baru. Kegiatan ini dapat dilakukan oleh berbagai

institusi, terutama perguruan tinggi dan lembaga penelitian yang bergerak dalam

bidang penelitian dan pengembangan. Selain itu terdapat institusi lain (Non

Perguruan Tinggi) yang potensial dalam menjalankan fungsi bisnis, antara lain

yayasan atau perusahaan swasta/industri yang memiliki fungsi atau program

inkubasi.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh IBT BBIHP pada tahun 2019 adalah

dalam rangka mendukung Perjanjian Kinerja Kepala BBIHP yaitu Peningkatan

Peranan Inkubator Bisnis Teknologi Balai Besar Industri Hasil Perkebunan di

masyarakat industri perkebunan yang terbagi menjadi dua peran, yaitu

Pertumbuhan Wirausaha Baru dan Peningkatan Daya Saing Produk IKM. Pada

Tahun Anggaran 2019 BBIHP mendampingi 7 Tenant hingga mendapatkan

berbagai keberhasilan.

Target dari indikator meningkatnya populasi industri adalah Persentase

100, capaian dari kegiatan ini adalah Indeks 3.6 dengan jumlah responden yang

di survey sebanyak 271 Orang. Secara garis besar target dan realisasi indikator

tingkat kepuasan pelanggan disajikan pada tabel 3.12.

Profil ketujuh tenant dan keberhasilannya antara lain:

1. PT. AGRO INDUSTRI GOWA, Green Coffe

PT Agro Industri Gowa merupakan Industri dan Perdagangan Kopi

dengan Brand Produk Kopi Puncak Malino yang saat ini salah satu produk

produksi kami GREEN COFFEE. Green Kopi merupakan produk kopi

yang diproduksi tanpa proses pemanggangan atau Sangrai kopi atau

merupakan kopi yang masih mentah. Kenapa Mentah ? karena dalam

keadaan mentahlah kopi memiliki segudang manfaat untuk kesehatan dan

sangat baik untuk menemani program diet, dimana disaat mentah kopi

memiliki kandungan yang bermanfaat mempercepat proses pembakaran

lemak.

Tabel 3.9. Capaian Tenant PT. Agro Industri Gowa.

No Parameter Sebelum Inkubasi

2018 2019

1 Produksi (Unit) - 2750 8500

2 Penjualan (Rp) - 2750 8500

3 Omset (Rp) 111,535,000 335,713,000 378,000,000

4 Laba Bersih (Rp) 33,460,000 67,142,000 75,600,000

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

47

No Parameter Sebelum Inkubasi

2018 2019

5 Jumlah Pegawai (Org) 4 7 7

6 Legalitas - PIRT -

7 Bentuk Usaha - CV PT

2. CV.HANUM SHAFIRA, Lada Kita

Lada kita adalah tenant yang bergerak pada bidang usaha diversifikasi

produk turunan lada. Lada kita lahir sebagai bentuk terobosan untuk

meningkatkan nilai ekonomi hasil perkebunan lada yang ada di Sulawesi

Tenggara (Sultra). Pada tahun ke dua PPBT focus pada produksi lada

kemasan saset renteng menggunakan mesin pengemas otomatis. Produk

dikemas dalam bentuk saset renteng dengan dimensi 6,5 cm x 8 cm yang

berisi 4 gram lada putih atau lada hitam. Meskpiun kemasan botol PET 60

g tetap diproduksi untuk keperluan supermarket dan berbagai swalayan.

Tabel 3.10. Capaian Tenant CV.Hanum Shafira.

No Parameter Sebelum Inkubasi

2018 2019

1 Produksi (Unit) - 9000 pcs 7230 lusin

2 Penjualan (Rp) - 6000pcs 7231 lusin

3 Omset (Rp) - 135,000,000 160,000,000

4 Laba Bersih (Rp) - 65,000,000 80,000,000

5 Jumlah Pegawai (Org) 2 7 7

6 Legalitas - Halal MUI, PIRT Merk (proses)

7 Bentuk Usaha - CV CV

3. PT. LACAK KOMODITI INDONESIA, Platform Tracefarm

PT. Lacak Komoditas Indonesia (TFI) termotivasi untuk menyelesaikan

masalah dalam industri pertanian dimana perusahaan besar perlu

melacak rantai pasokan komoditas (traceability), memperkirakan,

memastikan keamanan pangan dan ketersediaan inventori. dan menjadi

mediator dalam ekosistem agribisnis dengan memanfaatkan platform

offline dan online buatan kami yang bernama TraceFarm.

Platform online ini berlaku untuk sistem produksi tanaman di seluruh

dunia, tapi saat ini kami fokuskan produksi kakao, kopi, dan rumput laut di

wilayah Sulawesi karena merupakan penghasil utama ketiga komoditas ini

di Asia. Melalui platform ini TFI memberikan alat penelusuran

(traceability), penginderaan jauh, survei data dasar, analisis data, audit,

sertifikasi, inovasi hijau, agrofinansial inklusif digital dan e-dagang secara

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

48

transparan dengan membudayakan pelibatan warga melalui kolaborasi

berkelanjutan, keunggulan sistem, dan pengembangan sosial.

Tabel 3.11. Capaian Tenant PT. Lacak Komoditi Indonesia.

No Parameter Sebelum Inkubasi

2019

1 Produksi - 1500 membership fee

2 Penjualan - 1500 membership fee

3 Omset (Rp) - 435,000,000

4 Laba Bersih (Rp) - 335,000,000

5 Jumlah Pegawai (Org)

5 15

6 Legalitas - HAKI, legal perusahaan

4. CV. AGRO HERBA, Herbal Mixx Daun Tahongai.

Aspek Produk (Teknologi) Dan Produksi Herbal mixx yaitu aditif pakan

unggas mengandung bioaktif tanaman lokal daun tahongai yang

berfungsi sebagai antibakteri dan antioksidan. Produk yang sejenis ada

beberapa yang sudah beredar berasal dari bahan herbal lain tapi hanya

sebagai growth promoter dan bukan untuk menurunkan kandungan lemak

dan kolesterol. Sedangkan aditif pakan daun tahongai ini sudah teruji

melalui hasil penelitian sejak tahun 2014-2017 menurunkan kandungan

lemak dan kolesterol daging serta sebagai antibakteri alami menekan

mortalitas unggas serta mengurangi ketergantungan terhadap antibiotic

(AGP) yang tidak aman buat konsumen.

Produk inovasi Herbal Mixx merupakan produk inovasi hasil penelitian

yang dapat menjadi solusi untuk mengatasi problem peternak unggas.

Produk ini merupakan hasil penelitian sejak tahun 2014 dan sudah

terdaftar Paten di DJKI serta sudah terdaftar Merk Dagang. Produk ini

sudah terbukti dapat sebagai antibakteri alami, meningkatkan bobot

badan unggas serta menurunkan perlemakan unggas.

Tabel 3.12 . Capaian Tenant CV. Agro Herba.

No Parameter Sebelum Inkubasi

2019

1 Produksi - 1000 pcs

2 Penjualan - 1000 pcs

3 Omset (Rp) - 158,000,000

4 Laba Bersih (Rp) - 60,000,000

5 Jumlah Pegawai (Org) 3 5

6 Legalitas - Paten, Legalitas Usaha

7 Bentuk Usaha - CV

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

49

5. CV. BYTE TEKNIKA. Tetasco /Penetas Telur System Backup Energi

Produksi alat penetas telur dengan sistem back-up energi bertujuan untuk

menjamin terpenuhinya kebutuhan akan ketersediaan ternak unggas

secara berkelanjutan. Objective lainnya adalah untuk mengembangkan

pulau Sulawesi sebagai salah satu sentra produksi ayam ras pedaging

yang selama ini masih didominasi oleh sentra industry unggas yang

berada di luar pulau Sulawesi. Dengan mempertimbangkan trend global

dari kebutuhan masyarakat Indonesia akan konsumsi produk unggas,

produksi alat ini ditargetkan untuk cluster industry peternakan dalam skala

besar. Oleh karena itu, alat penetas dibuat untuk kapasitas besar (60,

1000, 2000) dan dapat juga dibuat dalam custom size sesuai permintaan

industry.

Tabel 3.13. Capaian Tenant CV. Byte Teknika.

No Parameter Sebelum Inkubasi

2019

1 Produksi - 9 unit

2 Penjualan - 9 unit

3 Omset (Rp) - 305,000,000

4 Laba Bersih (Rp) - 115,500,000

5 Jumlah Pegawai - 4

6 Legalitas - Akta notaris, SITU, SIUP, TDP, Merk (proses)

7 Bentuk Usaha - CV

6. CV. CAHAYA MAS KREASI, Copasme

Meskipun sebelumnya sudah ada produk kopi daerah yang namanya

COPANG, namun kopi yang mempunyai merek “COPASME” ini sangat

berbeda dengan produk yang ada. Produk ini lebih berkualitas dan terbuat

dari kopi lokal dengan varian rasa yang merupakan kearifan lokal. Ada

beberapa keunggulan dari produk COPASME ini tidak menggunakan

bahan pengawet, dan COPASME dapat dijadikan minuman fungsional.

Permasalahan yang akan diselesaaikan 1) Pemasaran produk petani kopi

local di Kalimantan Tengah berdasarkan kearifan local. 2) Memberikan

pilihan bagi konsumen dengan berbagai rasa yang berbahan alami. Solusi

yang ditawarkan dalam produk ini : 1). Diferensiasi produk dengan

penambahan cita rasa , 2). Pencampuran bahan baku kopi dengan

beberapa varian rasa dalam bentuk cairan, 3) Memproduksi COPASME

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

50

Tabel 3.14. Capaian Tenant CV. Cahaya Mas Kreasi.

No Parameter Sebelum Inkubasi 2019 1 Produksi - 18000 pcs

2 Penjualan - 16200 pcs

3 Omset (Rp) - 150,120,000

4 Laba Bersih (Rp) - 56,414,000

5 Jumlah Pegawai 3 5

6 Legalitas - Halal MUI, BPOM

7 Bentuk Usaha - CV

7. CV. MELZIE MARINE MANDIRI /Pengusir hama rumput laut.

Untuk dapat melindungi rumput laut masyarakat dalam skala sangat luas

saat ini sangat diperlukan adanya inovasi tepat yang dapat mengusir

berbagai hama ikan dan penyu. Dan solusi terbaik ini adalah pembuatan

alat pengusir hama ikan yang merupakan solusi paling tepat untuk

mengatasi persoalan hama dalam skala yang sangat luas. Alat pengusir

hama ini mempunyai kekuatan yang cukup baik sehingga sangat efektif

mengusir berbagai hama pemakan dan perusak rumput laut. Alat ini telah

di uji coba dan menghasilkan hasil yang sangat baik. Hama ikan

penggangu berkurang sangat drastis dan bahkan beberapa menghindar

cukup jauh dari areal budidaya rumput laut

Alat pengusir hama ini didisain dengan melihat pada begitu seriusnya

serangan hama ikan yang terjadi dimasyakat. Alat ini telah di kembangkan

dengan sangat baik dalam program PPBT 2019. Jumlah produksi yang

dilakukan dan diharapkan akan segera berdampak pada peningkatan

produksi rumput laut masyarakat. Pengembangan dan produksi yang

dilakukan telah memberikan satu disan dengan jangkauan yang cukup

luas. Jangkauan hingga 100 m memberikan harapan baru yang cukup

baik. Saat ini penggunaan untuk 1 Ha hanya kan menggunakan 1-3 unit

alat secara bersamaan. Kerjsama pengadaan alat dengan DKP

merupakan solusi yang sangat baik guna mendorong aspek manfaat alat

sampai ke masyarakat. Hal ini karena Masyarakat masih harus mendapat

arahan dan bantuan guna peningkatan produksi rumput laut mereka.

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

51

Tabel 3.15. Capaian Tenant CV. Melzie Marine Mandiri.

No Parameter Sebelum Inkubasi

2019

1 Produksi - 80 unit

2 Penjualan - 70 unit

3 Omset (Rp) - 105,000,000

4 Laba Bersih (Rp) - 26,250,000

5 Jumlah Pegawai (org) 3 6

6 Legalitas - Legalitas Perusahaan, Paten, Merk

7 Bentuk Usaha - CV

Tabel 3.16 Meningkatnya Populasi Industri

Indikator kinerja Target Capaian % Capaian

rasio Wirausaha Industri yang berhasil dibandingkan dengan yang dibina

100 % 100 % 100 %

4. Sasaran Strategis IV: Meningkatnya Layanan Jasa Teknis Kepada

Industri

Sasaran strategis ini memiliki 1 (satu) indikator kinerja sebagai berikut:

Indikator Kinerja Tingkat kepuasan masyarakat terhadap layanan jasa

teknis. Target dari indikator tingkat kepuasan pelanggan adalah Indeks 3.6,

capaian dari kegiatan ini adalah Indeks 3.72 dengan jumlah responden yang di

survey sebanyak 324 Orang. Secara garis besar target dan realisasi indikator

tingkat kepuasan pelanggan disajikan pada tabel 3.12.

Tabel 3.17 Target dan realisasi Tingkat kepuasan pelanggan

Indikator kinerja Target Capaian % Capaian

Tingkat kepuasan pelanggan

Indeks 3.6 Indeks 3.72 103,34%

Adapun rincian realisasi dari indikator kinerja Tingkat kepuasan pelanggan

disajikan pada lampiran Tabel Indeks kepuasan pelanggan. Pelaksanaan

kegiatan tingkat kepuasan pelanggan diperoleh dari survey kepada pelanggan

tetap maupun pelanggan baru, dengan cara membagikan kuesioner. Hasil

kuesioner yang sudah diisi dianalisis menurut skala Likert 1-4. Pada tahun ini

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

52

indeks kepuasan pelanggan mencapai target sasaran, indeks 3.72 dengan jumlah

responden sebanyak 324 orang/perusahaan. Perbandingan realisasi untuk

indikator kinerja tingkat kepuasan pelanggan dari tahun 2013 sampai 2019

disajikan seperti pada tabel 3.13.

Tabel 3.18 Realisasi tingkat kepuasan pelanggan dari tahun 2014-2019

Indikator Kinerja

Realisasi TA. 2014

Realisasi TA. 2015

Realisasi TA. 2016

Realisasi TA. 2017

Realisasi TA. 2018

Realisasi TA. 2019

Tingkat

kepuasan

pelanggan

Indeks 5 Indeks

4.4

Indeks

3.6

Indeks

3.6

Indeks

3.6 Indeks 3.7

Pada tahun 2014 sampai dengan 2015, hasil kuesioner yang sudah diisi

dianalisis menurut skala Likert 1-5. Realisasi indeks kepuasan pelanggan terjadi

penurunan indeks. Di tahun 2018 responden BBIHP mencapai 271 orang. Hal ini

menunjukkan bahwa respon pelanggan BBIHP terhadap pelayanan yang

diberikan semakin baik dan memuaskan. Jumlah responden pada tahun 2019

kembali mengalami peningkatan menjadi 324 responden, trend positif tersebut

juga ditunjukan dari hasil penilaian yang memperoleh indeks 3.72.

5. Sasaran Strategis V: Meningkatnya penerapan reformasi birokrasi

Terdapat 2 Indikator kinerja dari Sasaran strategis ini antara lain:

Indikator Kinerja tingkat maturitas SPIP

Tingkat maturitas SPIP pada tahun 2019 ditargetkan pada indeks 3,7 dan

setelah dilaksanakannya reviu pelaksanaan SPIP oleh Inspektorat Jenderal

pada tanggal 20-22 November di Hotel The Sahira Bogor, BBIHP memperoleh

nilai maturitas 3.833 nilai ini melampaui target yang telah ditetapkan nilai ini

berada pada level ‘terdefinisi’ yang berarti BBIHP telah melaksanakan praktik

pengendalian intern dan terdokumentasi dengan baik. Karakteristik

penyelenggaraan SIPI secara umum menunjukkan bahwa BBIHP Makassar:

1. Telah menetapkan kebijakan dan prosedur pengendalian untuk sebagian

kegiatan pokokunit organisasi sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008;

2. Telah mengkomunikasikan kebijakan dan prosedur atas sebagian kegiatan

pokok unit organisasi;

3. Telah melaksanakan kebijakan dan prosedur atas semua kegiatan pokok unit

organisasi dan mendokumentasikannya secara konsisten.

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

53

4. Belum sepenuhnya melakukan evaluasi atas efektifitas penerapan kebijakan

dan prosedur pengendalian atas kegiatan pokok unit organisasi dilakukan

serta didokumentasikan secara memadai;

5. Belum sepenuhnya melakukan pemantauan yang berkelanjutan, terintegrasi

dalam pelaksanaan kegiatan yang didukung oleh pemantauan otomatis

menggunakan aplikasi komputer.

Tabel 3.19 Target dan realisasi meningkatnya penerapan reformasi birokrasi

Indikator kinerja IV Target Capaian % Capaian

Tingkat maturitas

SPIP

3.7

3.833

103.59%

Indikator Kinerja Nilai Akuntabilitas Kinerja

Dalam rangka pelaksanaan peraturan pemerintah nomor 8 Tahun 2006

tentang pelaporan keuangan dan kinerja Instansi pemerintah, peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi Nomor 52

Tahun 2018 tentang tata kelola Pengawasan Intern di Lingkungan Kementerian

Perindustrian, Inspektorat Jenderal kementerian perindustrian telah

melaksanakan evaluasi.

Implementasi sistem akuntabilitas kinerja BBIHP secara keseluruhan

mendapatkan nilai 80,59 atau memuaskan (A). Nilai tersebut telah mencapai

target yang ditentukan. Nilai sebagaimana tersebut, merupakan akumulasi

penilaian terhadap seluruh komponen manajemen kinerja yang dievaluasi di

unit kerja BBIHP dengan rincian sebagai berikut:

1. Perencanaan Kinerja : 23,27

2. Pengukuran Kinerja : 20,31

3. Pelaporan Kinerja : 12,28

4. Pencapaian Kinerja : 16,29

Dari hasil evaluasi tersebut dapat disimpulkan beberapa hal yaitu Indikator

Kinerja Sasaran Renstra dan PK BBIHP belum seluruhnya dapat diukur

dengan baik, berorientasi hasil, relevan dan cukup namun, pencapaian

sasaran/kinerja BBIHP seluruhnya telah memenuhi atau bahkan lebih baik

dari target yang ditetapkan pada tahun sebelumny dan BBIHP telah

melakukan pembahasan secara cermat terkait penyusunan target kinerja yang

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

54

dapat dicapai dan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang ada

dalam rangka mencapai kinerja yang lebih baik secara berkelanjutan.

Tabel 3.20 Target dan realisasi meningkatnya penerapan reformasi birokrasi indikator Nilai Akuntabilitas Kinerja

Indikator kinerja IV Target Capaian % Capaian

Nilai Akuntabilitas kinerja

Nilai A 100% 100%

3.1.2. Analisis Capaian Kinerja Berdasarkan Renstra (2015-2019).

Berdasarkan Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan

Makassar TA. 2015-2019. Capaian kinerja yang dapat terealisasi disajikan

pada tabel 3.16 berikut:

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

55

Table 3.21 Capaian Kinerja Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 Balai Besar Industri Hasil Perkebunan

Sasaran Kegiatan (output)/Indikator

2015 2016 2017 2018

2019

Target Renstra

Target Realisasi % Target

Renstra Target Realisasi %

Target Renstra

Target

Realisasi % Target

Renstra Targ

et Realisasi % Target

Renstra Target Realisasi %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI HASIL PERKEBUNAN

Meningkatnya Kapabilitas litbang BBIHP dalam bidang industri hasil perkebunan

- Jumlah hasil litbang dan perekayasaan yang siap dikembangkan (penelitian) 1 1 1 100 1 1 1 100 1 1 1 100 1 2 2 100 1 2 7 350

- jumlah hasil litbang dan perekayasaan yang telah dimplementasikan (penelitian) 1 1 1 100 1 1 1 100 1 1 1 100 1 2 2 100 1 2 2 100

- jumlah hasil litbang dan perekayasaan yang dapat menyelesaikan permasalahan industri (problem solving) (penelitian) 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 100 1 2 2 100 1 2 2 100

- jumlah kerjasama litbang instansi dengan industri (penelitian) 2 1 1 100 2 2 2 100 2 2 2 100 2 2 2 100 2 2 3 150

- Hasil litbang yang diusulkan untuk mendapatkan paten 2 2 3 150

Meningkatnya Profesionalisme dan Kapasitas Layanan Jasa Teknis

- Jumlah Sampel Uji (sampel) 2000 2000 4154 207.7 3500 3500 5244 149.8 3850 3850 8579 222.8 4235 4235 8586 202.7 4659 4659 10969 235.4

- Jumlah Peralatan yang Dikalibrasi (peralatan)

100 100 175 175 150 150 248 165.3 175 175 248 121.7 200 200 456 228 225 225 417 185.3

- Jumlah Sertifikat SNI yang diterbitkan (sertifikat) 10 10 48 480 12 12 47 391.7 14 14 59 421.4 16 16 42 262,5 18 18 71 394.4

- Jumlah perusahaan yang mendapat layanan sampling (perusahaan) 16 16 305 1,906.25 20 20 409 2,045 23 23 517 2,247.8 25 25 1.141 4,564 27 27 1624 6015

- Jumlah SDM industri yang terdidik (orang) 9 9 84 933.33 10 10 37 370 15 15 70 466.7 20 20 81 405 25 25 112 448

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

56

Sasaran Kegiatan (output)/Indikator

2015 2016 2017 2018

2019

Target Renstra

Target Realisasi % Target

Renstra Target Realisasi %

Target Renstra

Target

Realisasi % Target

Renstra Targ

et Realisasi % Target

Renstra Target Realisasi %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Meningkatnya kualitas pelayanan publik

- Indeks Kepuasan Pelanggan (indeks)

4.4 4.4 4.4 100 3.6 3.6 3.6 100 3.6 3.6 3,6 100 3.6 3.6 3.6 100 3.6 3.7 3.72 100.5

Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang

- Jumlah KTI yang dipublikasikan (KTI) 5 5 15 300 5 5 22 440 5 5 21 420 5 5 24 480 5 5 25 500

Meningkatnya dukungan Lembaga dalam penguatan standarisasi industri

- Jumlah ruang lingkup pengakuan komoditi LPK yang diakui oleh KAN (komoditi)

26 26 24 92.3 26 26 34 130.7

7 26 26 34 130.77 26 26 34 130.7 26 26 34 130.7

- Jumlah SDM yang memperoleh pelatihan dalam rangka penguatan standarisasi industri (orang)

5 5 2 40 5 5 0 0 5 5 4 80 5 5 10 200 5 5 6 120

- Jumlah infratruktur, sarana, dan prasarana fasilitas perkantoran (unit/m3)

100 100 96 96 100 100 134 134 100 100 107 107 100 100 113 113 100 100 147 147

- Jumlah promosi (promosi) 8 8 8 100 8 8 8 100 8 8 8 100 8 8 8 100 8 8 8 100

Meningkatnya implementasi sistem pengendalian internal

- Tingkat maturitas BBIHP mencapai level 3 (level) - - - - 3 3 3.106 103.5 3 3 3.405 113.5 3 3 3.739

124.6 3 3 3.833 127.8

SDM yang kompeten

- Jumlah SDM yang kompeten (orang) 20 20 37 185 20 20 11 55 20 20 28 140 20 20 35 175 20 20 89 445

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

57

Sasaran Kegiatan (output)/Indikator

2015 2016 2017 2018

2019

Target Renstra

Target Realisasi % Target

Renstra Target Realisasi %

Target Renstra

Target

Realisasi % Target

Renstra Targ

et Realisasi % Target

Renstra Target Realisasi %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Sistem informasi yang handal

- Jumlah aplikasi sistem informasi yang tersedia (aplikasi) 2 2 1 50 2 2 2 100 2 2 6 300 2 2 11 550 2 2 21 1.050

Sistem perencanaan dan penganggaran yang berkualitas

- Tingkat persetujuan rencana kegiatan (persen)

99 99 100 101 99 99 100 101 99 99 99.8 100.8 99 99 99,77 100,7

8 99 99 100 101

Sistem pelaporan yang handal

- Tingkat ketepatan waktu penyampaian laporan kinerja dan monev (persen)

99 99 100 101 99 99 100 101 99 99 100 101 99 99 100 101 99 100 101 99

Sistem tata kelola keuangan dan BMN yang transparan dan akuntabel

- Tingkat penyerapan anggaran (persen)

95 95 96.42 101.5 95 95 99.36 104.6 96 96 97.36 101.4 96 96 99.34 103.4

8 97 97 99,35

102,42

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

58

Pada umumnya Target tahun berjalan (2015-2019) sesuai dengan target

yang ada pada Renstra Balai Besar Industri Hasil Perkebunan TA. 2015-2019.

Selama kurun waktu empat tahun (2015-2019) ini bila dibandingkan dengan target

jangka menengah, seluruh indikator telah mencapai/ melampaui target antara lain

yaitu:

a. Jumlah hasil litbang dan perekayasaan yang siap dikembangkan

Jumlah hasil litbang dan perekayasaan yang siap dikembangkan pada tahun

2019 telah melampaui target sebanyak 7 penelitian. Bila dibandingkan dengan

tahun 2018, terdapat peningkatan realisasi dimana realisasi litbang dan

perekayasaan yang siap dikembangkan pada tahun 2018 sebanyak 2 penelitian.

Sedangkan realisasi Renstra BBIHP tahun 2015-2019 sebanyak 12 penelitian

dengan presentase 100% dibandingkan dengan target renstra 2015-2019

sebanyak 5 penelitian atau target renstra telah melampaui target yg ditetapkan.

b. Jumlah hasil litbang dan perekayasaan yang telah diimplementasikan.

Senada dengan realisasi penelitian yang siap dikembangkan, hasil litbang dan

perekayasaan yang telah di implementasikan pada tahun 2019 sesuai dengan

target yang telah ditetapkan yakni 2 penelitian dan tidak juga mengalami

peningkatan di bandingkan tahun 2018. Target renstra BBIHP selama 2015-2019

sebanyak 5 penelitian telah terealisasi hingga 140% pada tahun 2019.

c. Jumlah hasil litbang dan perekayasaan yang dapat menyelesaikan permasalahan

industri (problem solving).

Hasil penelitian dan perekayasaan yang dapat menyelesaikan permasalahan

industri yang terealisasi pada tahun 2019 sebanyak 2 penelitian. Realisasi

renstra BBIHP 2015-2019 sebanyak 5 penelitian dengan persentase sebesar

167% dari target sebanyak 3 penelitian selama 2015-2019.

d. Jumlah kerjasama litbang instansi dengan industri.

Kedua penelitian hasil kerjasama instansi dengan industri yang terealisasi pada

tahun 2019 menunjukkan tercapainya target 3 penelitian yang telah ditetapkan.

Selama tahun 2015 hingga 2019 target renstra BBIHP telah terealisasi hingga

100% atau telah terealisasi 10 dari 10 penelitian yang di targetkan.

e. Jumlah sampel uji

Presentasi realisasi yang baik kembali diperlihatkan pada tahun 2019 ini yaitu

mencapai hingga 235,4% atau mengalami peningkatan menjadi 10.969 sampel

dari target yang telah direncanakan yaitu hanya 4659 sampel. Dalam renstra

BBIHP 2015-2019 jumlah sampel uji di targetkan sebanyak 18.235, hingga tahun

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

59

2018 telah mencapai 37.532 sampel atau telah melampai target yakni mencapai

205,82 %.

f. Jumlah peralatan yang dikalibrasi

Target peralatan yang di kalibrasi pada tahun 2018 yaitu 225 peralatan, dan

realisasinya dapat melewati target tersebut yakni mencapai 417 peralatan atau

mengalami peningkatan sebesar 185.3%. Sedangkan untuk realisasi renstra

BBIHP tahun 2015-2019 telah melampaui target dengan capaian 181,65% atau

1.544 peralatan dari 850 peralatan yang ditargetkan.

g. Jumlah sertifikat SNI yang diterbitkan

Sertifikat SNI yang dapat diterbitkan pada tahun 2019 yaitu 71, jumlah ini

melampaui target yang telah di tetapkan pada tahun ini yaitu 18, atau mengalami

peningkatan yang sebesar 394,4%. Sedangkan untuk realisasi renstra BBIHP

tahun 2015-2019 yang menargetkan jumlah sertfikat SNI yang diterbitkan harus

mencapai angka 70, hingga pada tahun 2019 telah terealisasi hingga 267 SNI

atau telah melebihi target sebesar 381,43%.

h. Jumlah perusahaan yang mendapat layanan sampling

Pada Tahun 2019, jumlah perusahaan yang mendapat layanan sampling

mencapai 1.624 perusahaan, Jumlah tersebut melebihi target sebesar 6.015%

dari yang ditetapkan yaitu 27 perusahaan. Untuk renstra BBIHP tahun 2015-2019

yang menargetkan jumlah perusahaan yang mendapat layanan sampling harus

mencapai 111 perusahaan, realisasi juga melebihi target sebesar 3.600% atau

mencapai 3.996 perusahaan yang telah dilayani.

i. Jumlah SDM industri yang terdidik.

SDM industri yang terdidik pada tahun 2019 mencapai 112 orang, jumlah ini

melebihi target yang ditetapkan yaitu 25 orang atau sebesar 448%. Pencapaian

ini lebih baik bila dibandingkan dengan pencapaian pada tahun 2018 yang

mampu melampaui target sebesar 405 %. Sedangkan untuk realisasi renstra

2015-2019 dengan target 79 SDM industri yang terdidik, hingga pada tahun 2019

telah tercapai 384 orang atau melebihi target sebesar 486 %.

j. Indeks Kepuasan Pelanggan (indeks)

Indeks Kepuasan pelanggan pada tahun 2019 yang ditargetkan mencapai indeks

3,70 dapat terealisasi 100.5% atau melebihi target dengan nilai indeks mencapai

3,72 pencapaian ini sama baiknya dengan pencapaian pada tahun-tahun

sebelumnya. Senada dengan hal tersebut, target yang ditetapkan dalam renstra

juga dapat tercapai dengan baik.

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

60

k. Jumlah KTI yang dipublikasikan

Karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan pada tahun 2019 berjumlah 25,

jumlah tersebut telah melampaui target sebesar 500%. Sedangkan untuk renstra

BBIHP tahun 2015-2019 yang menargetkan jumlah KTI yang dipublikasikan

sebanyak 5 untuk setiap tahunnya atau 25 KTI selama kurun waktu 5 tahun,

telah terealisasi sebanyak 107 atau melebihi target mencapai 428%.

l. Jumlah ruang lingkup pengakuan komoditi LPK yang diakui oleh KAN

Pada tahun 2019 jumlah ruang lingkup pengakuan komoditi LPK yang diakui oleh

KAN di targetkan mencapai angka 26 dan telah terealisasi sebanyak 34 komoditi

atau dapat melampaui target sebesar 130.77%. Pencapaian ini seperti pada

pencapaian pada tahun 2017 dan 2016 dikarenakan sertifikat yang diberikan

oleh KAN mulai berlaku sejak 23 November 2016 hingga 20 September 2020

(terlampir sertfikat).

m. Jumlah SDM yang memperoleh pelatihan dalam rangka penguatan standarisasi

industri.

Terjadi peningkatan di setiap tahunnya pada jumlah sdm yang memperoleh

pelatihan dalam rangka penguatan standarisasi industri, tahun 2019 realisasinya

mencapai 120% atau 6 orang dari 5 yang ditargetkan, capaiannya tidak lebih

baik dibandingkan dengan tahun 2018. Resntra 2015-2019 menargetkan total 25

sdm hingga tahun 2019, dan pada tahun 2019 telah terealisasi 22 sdm (88%).

n. Jumlah infratruktur, sarana, dan prasarana fasilitas perkantoran

Target jumlah infrastruktur, sarana, dan prasarana fasilitas perkantoran pada

tahun 2019 sebanyak 100 unit dan yang dapat terealisasi telah melampaui target

sebesar 147 % atau telah terealisasi sebanyak 147 unit. Sedangkan untuk

renstra BBIHP 2015-2019, jumlah infratruktur, sarana, dan prasarana fasilitas

perkantoran ditargetkan 100 unit setiap tahunnya atau total 500 unit, hingga

tahun 2019 realisasi telah mencapai 119 % atau 597 unit.

o. Jumlah promosi dan publikasi balai (event)

Kegiatan promosi dan publikasi balai (event) yang dapat terealisasi pada tahu

2019 adalah 8 event dan nilai tersebut telah sesuai dengat target yang telah

ditetapkan sebelumnya. Sedangkan untuk renstra BBIHP tahun 2015-2019 yang

menargetkan jumlah promosi dan publikasi balai (event) sebanyak 40 event

selama 5 tahun, telah terealisasi sebesar 100%.

p. Tingkat maturitas SPIP BBIHP mencapai level 3 (level)

Sejak tahun 2016 hingga tahun 2018 ini, nilai maturitas SPIP BBIHP telah

mencapai target level 3 dan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

61

Tahun 2019 Nilai maturitas SPIP mencapai level 3,833 atau mencapai realisasi

127,8%.

q. Jumlah SDM yang kompeten

Sumber daya manusia yang kompeten pada tahun 2019 yang dapat terealisasi

berjumlah 89 orang, nilai ini melampaui target sebesar 445% dari 20 orang yang

di targetkan pada tahun tersebut. Sedangkan untuk realisasi renstra BBIHP

tahun 2015-2019 yang menargetkan jumlah SDM yang kompeten yang harus

dicapai sebanyak 100 orang, hingga tahun 2019 telah tercapai sebesar 200%

atau 200 orang.

r. Jumlah aplikasi sistem informasi yang tersedia (aplikasi)

BBIHP terus mengambangkan sistem informasi yang tersedia, pada tahun 2019

ini telah tersedia 10 aplikasi baru sehingga membuat aplikasi yang tersedia

menjadi 21 aplikasi atau teralisasi 1.050% dari target yang ditetapkan.

s. Tingkat persetujuan rencana kegiatan

Realisasi tingkat persetujuan rencana kegiatan pada tahun 2019 mencapai 100%

dan angka ini telah mencapai target yang ditetapkan sebelumnya yaitu 99% atau

terealisasi 101%. Nilai ini menunjukkan capaian baik karena tetap

mempertahankan trend positif dari realisasi yang tetap lebih tinggi dibandingkan

target pada 5 tahun terakhir dan memenuhi target renstra 2015-2019 untuk

menuwujudkan sistem perencanaan dan penganggaran yang berkualitas.

t. Tingkat ketepatan waktu penyampaian laporan kinerja dan monev

Pencapaian yang baik juga ditunjukan oleh realisasi Tingkat ketepatan waktu

penyampaian laporan kinerja dan monev, pada tahun ini realisasinya mencapai

100%. Hal Ini menunjukkan tingkat realisasi yang baik dan telah sesuai dengan

target renstra yang menetapkan setiap tahun realisasi harus mencapai angka

100%.

u. Tingkat Penyerapan Anggaran

Sistem tata kelola keuangan dan BMN yang transparan dan akuntabel di BBIHP

tetap dalam kondisi yang baik, hal tersebut ditunjukkan dengan persentase

tingkat penyerapan anggaran yang tetap berada diatas target renstra 2015-2019

yang ditetapkan selama 5 tahun terakhir. Pada tahun 2019, realisasinya

mencapai 99,35% atau 102.42% melebihi target yang telah ditetapkan yaitu

97%.

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

62

3.2. CAPAIAN PROGRAM PRIORITAS

Tabel 3.22. Capaian Program Prioritas Nasional TA. 2019.

KODE PROGRAM KODE KEGIATAN KODE OUTPUT Target Pagu

(Rp. 000) Realisasi

output

Realisasi Kinerja

(%)

Realisasi Anggaran(Rp.000)

(1) (2) (3) (1) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

12 Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri

1869 Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Perkebunan

005 Teknologi Industri yang dikembangkan dan diterapkan untuk Meningkatkan Daya Saing Industri Nasional

3 Paket

Teknologi

1.218.274 3 Paket

Teknologi

100% 1.209.625

Adapun, penjelasan hasil capaian program prioritas TA.2019 yang telah dilaksanakan

dari masing-masing Output Tersebut pada TA. 2019 adalah sebagai berikut:

1. Kegiatan : Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri Agro

a. Output 1 : Teknologi Industri yang dikembangkan dan diterapkan untuk

meningkatkan daya saing industri nasional.

Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja

Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Perkebunan

di BBIHP di pada tahun 2019 ditargetkan 3 paket teknologi dan pada bulan

Desember telah terealisasi 100% dengan realisasi keuangan mencapai

99,29%

Kegiatan telah dilaksanakan dengan realisasi fisik sebanyak 3 (tiga) kegiatan.

Kegiatan tersebut antara lain:

1. Pengembangan Produk Cokelat Dengan Teknologi Rekonstruksi Dan

Sistem Building Block (Kordinator Tim : Rosniati).

Penelitian pengembangan produk cokelat dengan teknologi rekonstruksi

dan sistem building block telah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah

mengetahui konsentrasi lemak CBS dan crude stearin yang digunakan di

dalam pembuatan cokelat analog untuk mendapatkan produk cokelat yang

mempunyai titik leleh tinggi, tekstur padat, dan tidak cepat meleleh pada

suhu ruang, mengetahui porsi perbandingan optimum antara cokelat

analog dan kovertur, serta untuk mendapatkan polifenol hasil ekstraksi

dari bungkil kakao yang diolah dari biji kakao tanpa fermentasi. Penelitian

ini terdiri dari 3 perlakuan yaitu :

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

63

- Formula cokelat kovertur dan cokelat analog tanpa penambahan

polifenol,

- Formula cokelat kovertur dan cokelat analog dengan penambahan

polifenol,

- Pencampuran cokelat kovertur dan cokelat analog dengan

perbandingan tertentu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknologi rekonstruksi dan system

building block pada pembuatan produk cokelat tidak dapat menstabilkan

dan meningkatkan titik leleh cokelat, tetapi dapat meningkatkan nilai

organoleptik (aroma, rasa, tekstur, dan kenapakan), penambahan crude

stearin 2,5 %, 5,0 %, dan 10 % dalam produk cokelat analog pada

umumnya cukup disukai panelis, penambahan crude stearin sebanyak 10

% dapat meningkatkan titik leleh dan kestabilan produk, dan penambahan

polifenol 0,3 % dalam produk cokelat meningkatkan viskositas dan nilai

rasa khas produk cokelat.

2. Kopigmentasi Dan Enkapsulasi Zat Warna Alami Antosianin Dari Biji

Kakao Non Fermentasi Dan Aplikasinya Pada Produk Kosmetik Dan

Pangan (Kordinator Tim : Alfrida Lulung Sampe B.).

Antosianin merupakan golongan zat warna alam yang sangat tidak stabil

terhadap perubahan pH, suhu, dan cahaya. kopigmentasi dan enkapsulasi

adalah salah satu metode untuk meningkatkan intensitas dan kestabilan

zat warna antosianin. Pada penelitian ini dilakukan kopigmentasi zat

warna antosianin dari biji kakao non fermentasi dengan asam gallat. rasio

perbandingan antosianin: asam galat : adalah 1:0; 1:2; 1:3 hasil

penelitian menunjukkan bahwa proses kopigmentasi optimal pada

perbandingan antosianin biji kakao nonfermentasi - asam gallat sebesar 1

: 2 yang memberikan efek hiperkromik (kenaikan intensitas) sebesar 0,365

dan hasil pengukuran kromameter warna menunjukkan peningkatan jika

dibandingkan dengan antosianin tunggal (kontrol). pada perbandingan 1:

2 dengan nilai L, a dan b sebesar L 21,41, a 12,37 dab b 8,60 dan pada

pemansan suhu 60 °C, 70 °C, 80 °C, dan 90 °C. hasil uji stabilitas

antosianin menunjukkan bahwa antosianin stabil hingga pemanasan 90 °C

Dan pada enkapsulasi hasil maksimal ditunjukkan pada enkapsulasi

maltodekstrin 8 % dengan kadar air 1,08 %, antosianin 50,17 ppm

polipenol 816, 65 ppm, kelarutan 94,58 dan aktivitas antioksidan 95,58

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

64

%. Dan apilikasi zat warna antosianin pada lipstick dan minuman

warna merah lebih efektif di tunjukkan pada kondidi asam.

3. Desain Digital Impinger Berbasis Iot (Kordinator Tim : Ransi Pasae).

Perekayasaan digital impinger dengan melakukan otomasi sistem kerja

impinger analog. Otomasi dilakukan pada sistem kerja pompa sampai

impinger dapat dioperasikan dengan smartphone. Pembuatan Alat digital

impinger berbasis Internet of Things (IoT) menghasilkan data yang lebih

cepat, akurat, mudah dikonfigurasi dan data hasil pengukuran yang

tersimpan pada sebuah server. Alat digital impinger berbasis IoT

memungkinkan pengambilan sampel dari jarak jauh dan diperolehnya data

dengan cepat sehingga memudahkan pengguna dalam memonitor

perubahan lingkungan sampling secara cepat.

Tabel 3.23. Target dan Realisasi Teknologi Program Prioritas Nasional

Indikator Kinerja Rencana Realisasi % Capaian

Teknologi Industri yang dikembangkan dan diterapkan untuk Meningkatkan Daya Saing Industri Nasional

3 Paket 3 Paket 100

Kendala

Tidak terdapat masalah dalam pelaksanaan kegiatan ini.

Rekomendasi

-

3.3. AKUNTABILITAS KEUANGAN

1. Realisasi Anggaran Keuangan (RM)

a. Hasil yang telah dicapai

Pada akhir tahun anggaran 2019, Pagu Anggaran (DIPA) BBIHP sebesar

Rp. 25.590.527.000,- terdiri dari Belanja Pegawai sebesar Rp. 12.455.022.000,-.

Belanja Barang sebesar Rp. 10.093.684.000,- dan Belanja Modal sebesar Rp.

3.041.821.000,-. Realisasi Keuangan berdasarkan Renstra BBIHP TA. 2016-2019

disajikan pada tabel 3.19.

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

65

Tabel 3.24 Realisasi Keuangan berdasarkan Renstra BBIHP TA. 2015-2019

 Sasaran Kegiatan (output)/Indikator 

2016  2017  2018  2019 

Target (RP.000) 

Realisasi (RP.000)  %  Target 

(RP.000) Realisasi (RP.000)  %  Target   Realisasi 

(RP.000)  %  Target   Realisasi (RP.000)  % 

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI HASIL PERKEBUNAN 

18,754,722  18,634,167  99.36  20,217,260  19,683,171  97.36  22,073,289  21,940,298  99.40  25.590.527  25.425.653  99,35 

Meningkatnya litbang dan rekayasa teknologi industri  374,760  369,103.00  98.49  290,556  277,239  95.42  584,929  581,449  99.41  2,718,274  2.690.628  98,98 

‐  Jumlah hasil litbang yang siap diterapkan  1  1  1  1  100  1  1  1  100  1  7  700 

‐  Jumlah hasil litbang yang telah diimplementasikan  1  1  1  1  100  1  1  1  100  1  2  200 

‐  Inkubasi teknologi (mendukung terwujudnya science park) 

‐  ‐  1  1  100  1  1  1  100  1  1  100 

Rekayasa Teknologi Industri  113,422  110,044  97.02  ‐  ‐  ‐  ‐  ‐  ‐  ‐  ‐  ‐ 

‐  Jumlah hasil riset yang menyelesaikan masalah industri (jumlah riset) 

1  1  100  ‐  ‐ ‐ 

‐  ‐  ‐  ‐  ‐  ‐ 

Pelayanan Jasa Teknis  2,060,394  2,050,516  99.5  2,971,517  2,968,549  99.9  2,272,284  2,264,872  99.67  3.106.363  3.103.472  99,91 ‐  Meningkatnya permintaan 

jasa (Rp. 000)  2.909.885  4.087.773  144.8   4.308.126  6.691.077  155  6.168.750  6.475.302  104.97  5,653,000  8.241.563  145,79 

‐  Meningkatnya kepuasan pelanggan (indeks) 

indeks 3,6 dari 3,6 

indeks 3,6 dari 3,6 

100 indeks 3,6 dari 3,6 

indeks 3,6 dari 3,6 

100 indeks 3,6 dari 3,6 

indeks 3,6 dari 3,6 

100  3.6  3,77  104,72 

Penguatan Infrastruktur Litbang dan JPT  392,310  384,440  98.0  920,930  918,825  99.8  1,313,010  1,306,470  99.50  1.759.000  1.758.310  99,96 

‐  Jumlah alat penelitian dan pengujian (unit)  24  24  100  10    10  100  18  35  194  10  31  310 

‐  Tersedianya Gedung Laboratorium Litbang dan Pengujian yang layak (unit) 

‐  ‐  ‐  ‐  ‐  ‐  714  714  100  200  200  100 

Penguatan Kelembagaan   1,177,283     1,164,018   98.87    1,367,800  1,340,209   97.98    1,683,896  1,662,709  98.74  1.613.742  1.604.408  99,42 

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

66

 Sasaran Kegiatan (output)/Indikator 

2016  2017  2018  2019 

Target (RP.000) 

Realisasi (RP.000)  %  Target 

(RP.000) Realisasi (RP.000)  %  Target   Realisasi 

(RP.000)  %  Target   Realisasi (RP.000)  % 

‐  Peningkatan Kompetensi SDM (orang)  26  15   57.69   21   44  209.52   20  35  175  20  89  445 

‐  Terakreditasi lembaga sertifikasi dan penilaian kesesuaian 

3  3  100  3  3  100  3  3  100  3  3  100 

‐  Jumlah promosi dan publikasi balai (event)  8  8  100  8  8  100  8  8  100  8  8  100 

‐  Peningkatan Kamampuan Sistem Informasi Publik  2  2  100  2  2  100  2  2  100  2  2  100 

‐  Tersusunnya program dan pelaporan (dokumen)  5  5  100  5  5  100  5  5  100  5  5  100 

‐  Kegiatan kelitbangan  6  6  100  2  2  100  1  2  100  2  2  100 

‐  Reformasi Birokrasi  2  2  100  2  2  100  2  2  100  2  2  100 

Layanan Perkantoran  13,681,990   13,607,796   99.46   14,282,607    3,840,513   96.90   15,849,649  15,807,265  99,42  16.029.460  15.908.338  99,24 ‐  Terbayarnya gaji dan 

tunjangan pegawai sesuai dengan peraturan berlaku 

12  12  100  12  12  100  12  12  100  12  12  100 

‐  terlaksananya pelayanan operasional rutin dan perkantoran yang optimal 

12  12  100  12  12  100  12  12  100  12  12  100 

Sarana dan Prasarana Perkantoran  954,563   948250  99.34  383,850      381,835   99.48   320,200   317,532  99,16  363.688  361.804  99,48 

‐  Tersedianya kebutuhan Kendaraan Operasional yang dapat diandalkan dan menunjang tupoksi (unit) 

1  1  100  ‐  ‐  ‐  ‐  ‐  ‐  ‐  ‐  ‐ 

‐  Tersedianya kebutuhan alat pengolah data dan komunikasi 

20  20  100  5  14   280   8  19  237  10  20  200 

‐  Tersedianya peralatan perkantoran (unit) 

103  103  100  93   93    100  57   61  107  50  96  192 

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

67

Sedangkan realisasi keuangan berdasarkan Perjanjian Kinerja TA.2019 sebagai berikut:

Tabel 3.25 Realisasi Keuangan berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2019

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Target Realisasi Kegiatan/Komponen

/ Subkomponen/

Anggaran

Pagu Realisasi % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Meningkatnya efisiensi industri dalam rangka mendorong daya saing industri

Peningkatan efisiensi perusahaan industri yang memanfaatkan produk inovasi/paten hasil litbangyasa

50 persen

50 persen - Kerjasama Riset - Inkubator Bisnis

343.214.00 341.861.107 99,61

Meningkatnya penguasaan teknologi industri

Perusahaan industri/badan usaha yang memanfaatkan produk inovasi hasil litbangyasa

2 Perusahaan

industri

2 Perusahaan industri

- Kerjasama Riset - Inkubator Bisnis

343.214.00 341.861.107 99,61

Rasio hasil litbangyasa yang diusulkan untuk mendapatpaten dibandingkan dengan jumlah litbangyasa yang dihasilkan

65 Persen

65 Persen - Pembinaan dan

Penerapan HKI 12.060.000 11.829.600 98,09

Rasio hasil litbangyasa yang mencapai TRL 6 dibandingkan jumlah litbangyasa yang dilaksanakan pada tahun berjalan

50 Persen

50 Persen

- Litbangyasa teknologi industry hasil perkebunan

- Teknologi industry yang dikembangkan dan diterapkan untuk meningkatkan daya saing

- Pengkajian tenometer penelitian

2.721.744.000 2.694.128.767 98,99

Rasio paket teknologi/konsultasi yang berhasil memecahkan masalah industri dibandingkan dengan total jumlah permintaan jasa problem solving dari industri pada tahun berjalan

20 Persen

20 Persen - Kerjasama Riset - Inkubator Bisnis

343.214.00 341.861.107 99,61

Meningkatnya populasi industri

Rasio Wirausaha Industri yang berhasil dibandingkan dengan yang dibina

100 Persen

100 Persen

- Inkubator Bisnis 142.756.000 142.622.000 99,91

Meningkatnya Layanan Jasa Teknis Kepada Industri

Tingkat kepuasan masyarakat terhadap layanan jasa teknis

Indeks 3,6

Indeks 3,77

- Pengelolaan Indeks Kepuasan Pelanggan 37.292.000 37.002.000 99,22

Meningkatnya Penerapan Reformasi Birokrasi

Tingkat maturitas SPIP

Indeks 3,7

Indeks 3,83

- Pembangunan Zona Integritas

- Penerapan SPIP

121.160.000 120.975.402 99,85

Nilai Akuntabilitas kinerja

Nilai A Nilai A - Layanan

Manajemen Satker 615.932.000 614.622.550 99,79

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

68

Realisasi keuangan Perjanjian Kinerja sangat baik, rata-rata mencapai diatas 99%.

Realisasi keuangan dari tiap Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Sebagai Berikut:

1. Meningkatnya efisiensi industri dalam rangka mendorong daya saing industri

‐ Peningkatan efisiensi perusahaan industri yang memanfaatkan produk inovasi/paten

hasil litbangyasa 99,61%

2. Meningkatnya penguasaan teknologi industri

‐ Perusahaan industri/badan usaha yang memanfaatkan produk inovasi hasil

litbangyasa 99,61%

‐ Rasio hasil litbangyasa yang diusulkan untuk mendapatpaten dibandingkan dengan

jumlah litbangyasa yang dihasilkan 98,09%

‐ Rasio hasil litbangyasa yang mencapai TRL 6 dibandingkan jumlah litbangyasa

yang dilaksanakan pada tahun berjalan 98,99%

‐ Rasio paket teknologi/konsultasi yang berhasil memecahkan masalah industri

dibandingkan dengan total jumlah permintaan jasa problem solving dari industri

pada tahun berjalan 99,61%

3. Meningkatnya populasi industri

‐ Rasio Wirausaha Industri yang berhasil dibandingkan dengan yang dibina

Meningkatnya Peranan Inkubator Industri BBIHP 99,91%

4. Meningkatnya Layanan Jasa Teknis Kepada Industri

‐ Tingkat kepuasan masyarakat terhadap layanan jasa teknis 99,22%

5. Meningkatnya Penerapan Reformasi Birokrasi

‐ Tingkat maturitas SPIP 99,85%

‐ Nilai Akuntabilitas kinerja 99,79%

Tabel 3.26 Realisasi anggaran kegiatan per triwulan Tahun 2019

Kegiatan/Output Anggaran Rp. (000)

Triwulan I (%)

Triwulan II (%)

Triwulan III (%)

Triwulan IV (%)

Total RealisasiKeuangan Keuangan Keuangan Keuangan

T R T R T R T R

1869

Kegiatan Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Hasil Perkebunan

22.484.164 15,08 15,73 19,88 20,01 23,88 25,42 29,03 26,07 87,23

001

Hasil penelitian dan pengembangan teknologi hasil perkebunan

1.500.000 16,90 17,44 23,17 29,18 26,86 26,91 33,08 25,20 98,73

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

69

Kegiatan/Output Anggaran Rp. (000)

Triwulan I (%)

Triwulan II (%)

Triwulan III (%)

Triwulan IV (%)

Total RealisasiKeuangan Keuangan Keuangan Keuangan

T R T R T R T R

004 Kelembagaan Balai Besar

997.810 12,47 13,15 20,87 23,26 34,95 38,31 31,72 24,34 99,07

005

Teknologi Industri yang dikembangkan dan diterapkan untuk Meningkatkan Daya Saing Industri Nasional

1.218.274 7,54 7,76 10,12 14,18 14,16 17,19 68,18 60,16 99,29

010 Layanan Manajemen Satker

615.932 4,82 7,81 6,46 4,62 45,78 51,34 42,94 36,02 99,79

951 Layanan Sarana dan Prasarana Internal

2.122.688 6,24 6,49 26,11 24,61 13,05 22,11 54,61 46,67 99.88

994 Layanan Perkantoran

16.029.460 19,54 20,31 25,31 24,74 27,94 28,58 27,21 25,61 99.24

4927

Pengembangan Kompetensi SDM Litbang Teknologi Hasil Perkebunan

3.106.363 2,93 3,09 0,96 1,17 3,20 3,58 5,05 4,29 12,13

001 Layanan Jasa Teknis dan Pelatihan SDM Industri

3.106.363 28,88 30,40 0,49 2,15 29 32 35,36 25,49 99,91

Tabel diatas menunjukan capaian target dan realisasi keuangan BBIHP per triwulan.

Pencapaian realisasi keuangan BBIHP TA. 2019 sebesar 99,35%. Semua Output pada

kegiatan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Perkebunan mencapai realisasi diatas

98%. Secara umum realisasi keuangan BBIHP TA. 2019 sangat baik.

Tabel 3.27 Realisasi Anggaran Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Perkebunan Tahun 2019

Komponen/ Subkomponen Anggaran

Pagu Realisasi %1 2 3 4

1869 Kegiatan Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Hasil Perkebunan

22.484.164.000 22.322.180.520 99,28

001 Hasil Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri Hasil Perkebunan

1.500.000.000 1.481.003.305 99,73

051 Penelitian Bidang Hasil Perkebunan 1.500.000.000 1.481.003.305 98,73 A Identifikasi Kopi Manipi dan Kopi Seko

sebagai Kopi Spesialti dari Sulawesi430.218.000 426.973.630

99,25

B Bioplastik Berbasis Pati Sagu Dengan Penambahan Polifenol Kulit Biji Kegiatan TA, 2019

356.998.000 354.846.675 99,40

C Smart Monitoring Of Water Quality 279.560.000 269.144.150 96,27 D Aplikasi Nanoselulosa Dari Kulit Buah 433.224.000 430.038.850 99,26

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

70

Komponen/ Subkomponen Anggaran

Pagu Realisasi % 1 2 3 4

Kakao Sebagai Adsorben Buangan Limbah Logam Aas

004 Kelembagaan Balai Besar 997.810.000 988.476.421 99,06

051 Peningkatan Kemampuan Sistem Mutu dan Laboratorium

997.810.000 988.476.421 99,06

A Workshop Dan Sosialisasi 62.580.000 60.433.534 96,57 B Penerapan Dan Penyesuaian Iso

9001:2015 dan SOP-AP 47.130.000 46.570.000

98,81 C Pembangunan Zona Integritas 75.380.000 75.226.892 99,80 D Penerapan SPIP 45.780.000 45.748.510 99,93 E Akreditasi Lembaga Litbangyasa Oleh

Knapp Dan Pengusulan Pui 27.934.000 27.735.600

99,29 052 Publikasi, Promosi, dan Pengelolaan

Sistem Informasi 739.006.000 732.761.885 99,16

A Pengelolaan Website Bbihp 14.100.000 14.100.000 100,00 B Pengelolaan Indeks Kepuasan

Pelanggan 37.292.000 37.002.000

99,22 C Pengembangan Sistem Layanan Publik

Bbihp 16.830.000 16.800.000

99,82 D Inkubator Bisnis 142.756.000 142.622.000 99,91 E Pengembangan Pasar 122.945.000 122.610.946 99,73 F Penerbitan Jurnal Industri Hasil

Perkebunan Versi Elektronik 63.165.000 61.877.976 97,96

G Penerbitan Jurnal Rekayasa Dan Teknologi Industri

16.840.000 16.600.000 98,57

H Pameran 72.468.000 72.215.556 99,65 I Kerjasama Riset 200.458.000 199.239.107 99,39 J Pembinaan Dan Penerapan HKI 12.060.000 11.829.600 98,09 K Pengelolaan Arsip BBIHP 40.092.000 37.864.700 94,44

005

Teknologi Industri yang dikembangkan dan diterapkan untuk Meningkatkan Daya Saing Industri Nasional

1.218.274.000 1.209.625.462 99,29

051 Litbangyasa Teknologi Industri Prioritas

1.218.274.000 1.209.625.462 99,29

A Pengembangan produk coklat rekonstruksi Cokelat Dengan Sistem Buillding Block

258.342.000 255.176.853 98,77

B Kopigmentasi Dan Enkapsulasi Zat Warna Alami Antosianin Dari Biji Kakao Non Fermentasi Dan Aplikasinya Pada Produk Kosmetik Dan Pangan

330.336.000 326.806.909 98,93

C Desain Digital Impinger Berbasis Iot 629.596.000 627.641.700 99,69

010 Layanan Manajemen Satker 615.932.000 614.622.550 99,79

051 Penyusunan Program dan Evalap 332.586.000 331.984.500 99,82 A Penyusunan Program Dan Rencana

Kerja Ta. 2019 219.496.000 219.144.500 99,84

B Monitoring Dan Evaluasi 70.696.000 70.696.000 100,00 C Penyusunan Renstra 2020-2024 42.394.000 42.144.000 99,41 052 Pengembangan SDM 196.740.000 196.172.550 99,71 A Diklat Teknis/manajemen 103.760.000 103.411.450 99,66 B Pendidikan Dan Pelatihan Fungsional 33.010.000 32.857.900 99,54 C TP2U Penilai Angka Kredit 7.000.000 7.000.000 100,00 D Diklat Struktural 49.470.000 49.403.200 99,86

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

71

Komponen/ Subkomponen Anggaran

Pagu Realisasi % 1 2 3 4

E Pengkajian Teknometer Penelitian 3.500.000 3.500.000 100,00 053 Pengelolaan Keuangan dan

Perbendaharaan 86.600.000 86.465.500 99,84

A Pengelolaan Sistem Akuntansi Instansi dan BMN 86.606.000 86.465.500 99.84

951 Layanan Internal (overhead) 2.122.688.000 2.120.114.283 99,88

051 Pengadaan Perangkat Pengolah Data Dan Komunikasi

58.056.000 57.268.600 98,64

A Perangkat Pengolah Data Dan Komunikasi

58.056.000 57.268.600 98,64

052 Pengadaan Peralatan fasilitas Perkantoran

851.132.000 850.036.000 99,87

A Pengadaan Peralatan Dan Fasilitas Perkantoran

305.632.000 304.536.000 99.64

b Pengadaan Peralatan Laboratorium 545.500.000 545.500.000 100,00

054 Gedung dan Bangunan 1.213.500.000 1.212.809.683 99,94 A Gedung dan Bangunan 1.213.500.000 1.212.809.683 99.94

994 Layanan Perkantoran 16.029.460.000 15.908.338.499 99,24

051 Gaji Dan Tunjangan 12.455.022.000 12.338.700.901 99,07 A Pembayaran Gaji Dan Tunjangan 12.455.022.000 12.338.700.901 99,07 052 Operasional Dan Pemeliharaan

Kantor3.574.438.000 3.569.637.598 99,87

A Kesehatan Pegawai 78.625.000 78.590.600 99,96 B Keperluan Perkantoran 1.211.751.000 1.209.187.965 99,79 C Belanja Langganan 641.130.000 641.087.619 99,99 D Pemeliharaan Bangunan, Sarana, Dan

Prasarana 894.792.000 894.374.472 99,95

E Operasional Perkantoran Lainnya 748.140.000 746.396.942 99,77 4927 Pengembangan Kompetensi Sdm

Litbang Teknologi Hasil Perkebunan3.106.363.000 3.103.472.522 99,91

001 Layanan Jasa Teknis dan Pelatihan SDM Industri

3.106.363.000 3.103.472.522 99,91

052 Layanan Sertifikasi 374.098.000 373.008.440 99,71 A Layanan Sertifikasi 374.098.000 373.008.440 99,71 054 Layanan Pelatihan 8.500.000 8.492.000 99,91 A Layanan Pelatihan Industri/siswa/

mahasiswa 8.500.000 8.492.000

99.91

056 Layanan Kalibrasi 78.704.000 77.977.172 99,08 A Layanan Kalibrasi 78.704.000 77.977.172 99,08 057 Layanan Pengujian Dan Pemantauan

Lingkungan 2.645.061.000 2.643.994.910 99,96

A Layanan Pengujian Dan Pemantauan Lingkungan

2.645.061.000 2.643.994.910 99.96

TOTAL 25.590.527.000 25.425.653.042 99,35

Dalam kurun waktu lima tahunan (2014-2019) perkembangan realisasi anggaran

belanja BBIHP menunjukan trend yang positif. Pada tahun 2019 realisasi anggaran BBIHP

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

72

mengalami penurunan sebesar 0,05% disebabkan karena terdapat anggara pada pagu gaji

yang tidak dapat direalisasikan. Perkembangan realisasi anggaran tahun 2014-2019 dapat

dilihat pada tabel 3.23

Tabel 3.27 Perkembangan Realisasi Anggaran TA. 2014-2019

TA. 2014 TA. 2015 TA. 2016 TA. 2017 TA. 2018 TA. 2019

PAGU 15.795.282 17.429.949 18.754.722 20.217.260 22.073.298 25.590.527

Realisasi 14.919.345 16.806.408 18.634.167 19.683.171 21.940.298 25.425.653

% Realisasi

94,45 96,42 99,36 97,36 99,40 99,35

Grafik 3.1. Perkembangan Realisasi Anggaran TA. 2014-2019

b. Analisis hasil yang telah dicapai

Pada tahun anggaran 2019, capaian realisasi Keuangan BBIHP sebesar 99,35%.

Realisasi BBIHP tidak mencapai 100% dikarenakan terdapat sisa belanja bahan dan

pagu belanja Gaji yang tidak dapat direalisasikan

Kendala yang dihadapi dalam realisasi keuangan TA. 2019

Kendala yang dihadapi dalam realisasi TA. 2019 adalah Pembayaran kekurangan

tunjangan kinerja pegawai baru bisa dilakukan pada bulan Desember karena menunggu

revisi anggaran.

94.45

96.42

99.36

97.36

99.4 99.35

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

TA. 2014 TA. 2015 TA. 2016 TA. 2017 TA. 2018 TA. 2019

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

73

2. Realisasi anggaran keuangan (PNBP)

a. Hasil yang telah dicapai

Target awal penerimaan PNBP BBIHP TA. 2019 sebesar Rp 5.653.000.000,- di

akhir Desember 2019 penerimaan PNBP BBIHP mencapai angka Rp. 8.241.536.524,-.

Realisasi penerimaan PNBP BBIHP mencapai 145.79%. Sedangkan target

penggunaan PNBP BBIHP TA. 2019 sebesar Rp. 6.599.537.000,- dengan realisasi

penggunaan sebesar Rp. 6.585.025.432,- atau sebesar 99,78% dari target. Pagu dan

realisasi penerimaan PNBP Tahun Anggaran 2019 disajikan pada tabel 3.24.

Tabel 3.29 Pagu dan Realisasi Penerimaan PNBP tahun 2019

PENERIMAAN

PAGU TARGET REALISASI %

5.653.000.000 5.653.000.000 8.241.536.524 145.79

Tabel 3.30 Pagu dan Realisasi Penggunaan PNBP tahun 2018

PENGGUNAAN

PAGU TARGET REALISASI %

6.599.537.000 6.599.537.000 6.585.025.432 99.78

Secara umum realisasi penggunaan sumber PNBP sudah sesuai target dengan

capaian sebesar 99,78% meskipun sebagian besar direalisasikan pada akhir tahun

anggaran sesuai dengan realisasi penerimaan yang baru dibayarkan rata-rata diakhir

tahun.

Secara garis besar, BBIHP Memiliki 7 (tujuh) Layanan Jasa Teknis yang terdiri

dari Layanan penelitian dan pengembangan dan RBPI, Layanan pengujian, Layanan

kalibrasi, Layanan sertifikasi produk, Pelatihan teknis, Konsultansi, dan Layanan

sampling lingkungan dan air limbah. Rincian realisasi penerimaan setiap layanan jasa

teknis BBIHP dapat dilihat pada tabel 3.22.

Tabel 3.31 Jenis dan Realisasi Penerimaan PNBP TA 2019 No. Uraian Target Realisasi Keterangan

1 Pengujian 4.694.000.000 7.292.231.524 Termasuk layanan pemantauan lingkungan

2 Kalibrasi 75.325.000 96.405.000

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

74

No. Uraian Target Realisasi Keterangan

3 Pelatihan teknis 40.000.000 55.900.000

4 Sertifikasi 490.000.000 797.000.000 Kegiatan mencakup SPPT SNI dan Survailen.

Total 5.653.000.000 8.241.536.524

Penerimaan PNBP BBIHP dari Tahun 2014 sampai 2019 mengalami peningkatan

yang besar. Peningkatan terbesar terjadi pada tahun anggaran 2017 sebesar Rp.

2.478.576.516 dari angka Rp. 4.212.501.300 pada tahun 2016 ke Rp. 6.691.077.816 pada

tahun 2017. Penerimaan PNBP berdasarkan jenis layanan Tahun 2014-2019 disajikan

pada tabel 3.22.

Tabel 3.32 Penerimaaan PNBP berdasarkan jenis layanan Tahun 2014-2019

No Jenis JPT PNBP (Rp. 000)

2014 2015 2016 2017 2018 2019

1 Pelatihan 42.000 39.216 22.000 46.780 28.000 55.900

2 Pengujian 1.817.672 2.440.827,5 3.787.792 6.125.424,3 5.692.443,7 7.292.231

3 Konsultansi 24.380 7.000 - - - -

4 Kalibrasi 25.210 5.000 70.830 75.310 97.505 96.405

5 Sertifikasi 226.200 269.200 324.200 443.100 470.000 797.000

6 Jasa Lainnya

19.000 10.400 7.400 463,5 187.353 -

Total 2.154.463 2.771.643,5 4.212.222,2 6.691.077,8 6.475.301,7 8.241.536

Tabel 3.33 Jumlah Sampel/Alat/Sertifikat/Pelatihan Tahun 2014-2019

No Jenis JPT JUMLAH SAMPEL/ALAT/SERTIFIKASI/PELATIHAN

2014 2015 2016 2017 2018 2019

1 Jumlah Peserta yang mengikuti pelatihan 10 84 37 70 81 112

2 Pengujian (Jumlah Perusahaan) 102 305 409 517 1141 1624

3 Jumlah Sampel Uji 2949 4154 5244 8579 8586 10969

4 Kalibrasi (Jumlah Perusahaan) 46 51 60 67 97 103

5 Jumlah alat yang dikalibrasi 104 175 248 248 456 417

6 Sertifikasi

a. SPT SNI 18 24 26 40 42 71

b. Surveilen 26 24 21 19 33 51

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

75

Grafik 3.29 Perkembangan Penerimaan PNBP TA. 2014-2019 (Rp. 000)

Setiap tahun kegiatan layanan pengujian memberikan kontribusi terbesar dalam

penerimaan PNBP BBIHP seperti yang ditunjukan pada Diagram 3.1. Paket pekerjaan kontrak

dari beberapa perusahaan dalam hal pemantauan lingkungan memberi kontribusi yang besar

pada layanan pengujian. Salah satu layanan jasa teknis yang belum bisa direalisasikan BBIHP

yaitu layanan Litbang, dimana kegiatan layanan Litbang dalam bentuk kerjasama riset yang

menggunakan skema cost sharing.

Diagram 3.1. Realisasi Penerimaan Layanan Jasa Teknis BBIHP Tahun 2019 (Rp. 000)

0

2,000,000

4,000,000

6,000,000

8,000,000

10,000,000

2014 2015 20162017

20182019

55,900

7,292,231

96,405

797,000

Pelatihan

Pengujian

Kalibrasi

Sertifikasi

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

76

b. Analisis hasil yang telah dicapai

Sebagai satker pengelola Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), BBIHP

telah melakukan tugas dan fungsi untuk menyelenggarakan pelayanan jasa teknis.

Dalam rangka meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat telah dilakukan

berbagai strategi kebijakan antara lain

1. Peningkatan sarana dan prasarana laboratorium

2. Pengembangan SDM melalui diklat dan magang secara berkala

3. Peningkatan promosi dan pemasaran layanan jasa teknis BBIHP baik melalui

media elektronika, profil, brosur, pameran maupun dengan hunting client

langsung dilokasi perusahaan.

4. Peningkatan sinsten informasi layanan(SIL)

Peningkatan pelayanan jasa teknis BBIHP terlihat dengan meningkatnya jumlah

pelanggan yang memanfaatkan layanan jasa yang tersedia sehingga berdampak pada

peningkatan penerimaan PNBP pada tahun ini.

Kendala yang dihadapi dalam realisasi PNBP TA. 2019

Kendala dalam pelaksanaan kegiatan layanan jasa teknis adalah dalam tahap

perencanaan, dimana dalam penentuan jenis dan besaran rupiah sulit diprediksi, ini

disebabkan oleh bervariasinya jenis contoh masuk setiap tahunnya, tetapi secara

keseluruhan pelaksanaan kegiatan penerimaan PNBP sudah sangat memuaskan.

Kendala lainnya dalam pelaksanaan PNBP adalah terbatasnya waktu revisi

penambahan pagu, hal ini akan menyebabkan adanya kelebihan setoran PNBP yang

tidak bisa digunakan.

Selain itu juga terdapat kendala yang dihadapi pada sistem pelayanan jasa

teknis dengan metode kontrak kerja, dimana beberapa kontrak kerja menggunakan

sistem pembayaran pasca SHU, artinya pembayaran baru dilunasi pada saat hasil uji

(SHU) telah selesai, padahal untuk menghasilkan hasil uji (SHU) membutuhkan biaya

operasional pengujian dan pengambilan sampel, sehingga terjadi kendala ketersediaan

biaya operasional bersumber PNBP. Oleh sebab itu kegiatan layanan jasa teknis masih

belum bisa mandiri untuk bersumber dana PNBP karena masih tetap harus mendapat

subsidi biaya dari RM.

Peralatan yang dimiliki BBIHP belum memadai dan kondisi sebagian peralatan

yang ada tidak bisa dipakai (rusak). Hal ini menyebabkan sebagian sampel yang

masuk mengalami keterlambatan proses pengujiannya.

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

77

c. Rekomendasi

Saran atau rekomendasi perbaikan untuk tahun anggaran TA.2020 antara lain:

1. Penyusunan perencanaan penentuan jenis dan besaran rupiah penerimaan PNBP

sebaiknya berkonsultasi dengan bidang/bagian terkait dan melihat capaian realisasi

penerimaan 3 (tiga) tahun sebelumnya.

2. Semua biaya operasional yang terkait dengan penerimaan PNBP dengan metode

kontrak kerjasama harus dibebankan pada pelanggan/perusahaan penerima

layanan jasa teknis.

3. Pengadaan dan pemeliharaan peralatan pengujian/sampling sebaiknya dilakukan

secara berkala.

4. Diperlukan proses evaluasi secara periodik untuk peningkatan kinerja tahun

berikutnya.

3.4. PENGHARGAAN DARI LUAR INSTANSI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

Pada tahun 2019, BBIHP mendapatkan

Sertifikat akreditasi KNAPP, Akreditasi

KNAPPP merupakan pengakuan formal

kepada pranata litbang atas kemampuannya

melaksanakan litbang sesuai dengan

pedoman mutu yang dikeluarkan KNAPPP.

Kegiatan KNAPPP memberikan

akreditasi kepada pranata litbang

yang mengajukan permohonan

akreditasi sesuai dengan ruang

lingkup kompetensinya. KNAPPP juga melakukan pemantauan berkala

terhadap kinerja semua pranata litbang yang sudah di akreditasi. Akreditasi

KNAPPP juga termasuk prasyarat dalam menetapkan suatu pranata litbang

menjadi Pusat Unggulan Iptek.

Pada tahun ini pula BBIHP meraih Juara 1 untuk stand terbaik pada acara

pameran inovasi daerah sulawesi selatan. Pekan Inovasi yang kali pertama di

laksanakan tingkat Sulawesi Selatan itu diikuti sebanyak 30 Stand mulai dari

Pemda, Pemkot, Perguruan Tinggi hingga Lembaga Kementerian dengan

menampilkan inovasi terbaiknya.

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

78

BAB IV PENUTUP

4.1. KESIMPULAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) disusun sebagai bentuk

pertangggungjawaban tertulis Unit Esselon II BBIHP tahun 2019 atas tingkat capaian

pelaksanaan kegiatan dan program kerja dalam rangka mewujudkan visi, misi, tujuan

dan sasaran BBIHP dan sebagai langkah upaya perbaikan berkesinambungan bagi

peningkatan kinerja BBIHP mendatang.

Secara umum organisasi telah berhasil mewujudkan pencapaian sasaran

strategis pada Perjanjian Kinerja Kepala BBIHP TA. 2019 kepada Kepala Badan

Penelitian dan Pengembangan Industri. Dari empat sasaran strategis yang ditetapkan

pada Perjanjian Kinerja (PERJAKIN) tahun 2019, pencapaian realisasi secara umum

dapat diwujudkan, meskipun ada kegiatan yang terkait langsung dengan sasaran

tersebut belum dianggarkan namun beberapa pencapaian sasaran diperoleh dari

kegiatan-kegiatan pendukung lainnya yang mendukung pencapaian sasaran tersebut.

Secara singkat, capaian kinerja masing-masing sasaran organisasi dapat digambarkan

sebagai berikut ini:

1. Capaian realisasi untuk sasaran Meningkatnya efisiensi industri dalam rangka

mendorong daya saing industri yang terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja yaitu

Peningkatan efisiensi perusahaan industri yang memanfaatkan produk

inovasi/paten hasil litbangyasa sesuai target yang ditetapkan sebesar 50%

2. Capaian realisasi untuk sasaran strategis Meningkatnya penguasaan teknologi

industri yang terdiri dari 4 (empat) indikator kinerja telah tercapai sesuai target

yaitu:

1. Perusahaan industri/badan usaha yang memanfaatkan produk inovasi hasil

litbangyasa (2 Perusahaan)

2. Rasio hasil litbangyasa yang diusulkan untuk mendapatpaten dibandingkan

dengan jumlah litbangyasa yang dihasilkan (65%)

3. Rasio hasil litbangyasa yang mencapai TRL 6 dibandingkan jumlah

litbangyasa yang dilaksanakan pada tahun berjalan (50%)

4. Rasio paket teknologi/konsultasi yang berhasil memecahkan masalah industri

dibandingkan dengan total jumlah permintaan jasa problem solving dari

industri pada tahun berjalan (20%)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

79

3. Capaian realisasi untuk sasaran strategis Meningkatnya populasi industri dengan 1

(satu) indikator sesuai target yaitu Rasio Wirausaha Industri yang berhasil

dibandingkan dengan yang dibina (100%).

4. Capaian realisasi untuk sasaran strategis Meningkatnya Layanan Jasa Teknis

kepada Industri dengan 1 (satu) indikator sesuai target yaitu Tingkat kepuasan

masyarakat terhadap layanan jasa teknis (Indeks 3,77).

5. Capaian realisasi untuk sasaran strategis Meningkatnya penerapan reformasi

birokrasi dengan 2 (dua) indikator sesuai target yaitu:

1. Tingkat maturitas pengendalian internal (SPIP) (Nilai 3,83)

2. Nilai akuntabilitas kinerja (Nilai A)

6. Telah terjadi peningkatan penerimaan Realisasi PNBP dari target sebesar Rp.

5.653.000.000,- meningkat menjadi Rp. 8.241.536.524,- atau 145,79%.

7. Capaian realisasi keuangan dan fisik output kegiatan TA. 2019 secara umum

sangat memuaskan sebesar 99,35%.

8. Secara keseluruhan pencapaian realisasi kinerja telah tercapai.

4.2. PERMASALAHAN DAN KENDALA

Dalam pencapaian target dan sasaran, semua kegiatan yang dilakukan selama

kurun waktu 1 (satu) tahun berjalan dengan baik. Namun dalam pelaksanaannnya

masih terdapat beberapa kendala seperti:

a. Ditinjau dari realisasi pencapaian target sasaran strategis pada perjanjian kinerja

umumnya sudah mencapai target yang ditetapkan. Namun penetapan indikator

sasaran kinerja belum sepenuhnya in line dengan dukungan penganggaran. Hal ini

disebabkan masih kurang sinkronnya antara proses penyusunan anggaran yang

disusun lebih awal dibandingkan dengan Perjanjian Kinerja yang disusun kemudian,

sehingga terkesan beberapa pencapaian indikator ada yang tidak mendapat

dukungan penganggaran.

b. Kapasitas Litbang BBIHP jika dibandingkan dengan peningkatan tuntutan dan

kebutuhan aplikasi Litbang terapan masih sangat kurang disebabkan belum

maksimalnya strategi kebijakan Litbang. Hal ini terkait dengan keterbatasan

penyediaan anggaran Litbang yang memadai guna memenuhi kebutuhan baik

peralatan proses dan pengujian Litbang, maupun biaya operasionalnya. Sehingga

Tim Litbang BBIHP masih kesulitan menciptakan penelitian-penelitian yang menjadi

problem solving industri hasil perkebunan.

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

80

c. Untuk kegiatan kerjasama Litbang masih menemukan kendala dari sharing cost

dengan industri, disebabkan IKM yang ditawarkan untuk kerjasama Litbang masih

mengharap sepenuhnya sumber anggaran berasal dari pemerintah (BBIHP).

d. Evaluasi kinerja terhadap pencapaian indikator masih melakukan sistem evaluasi

secara internal dan masih dalam pencapaian kinerja tingkat output, perbandingan

realiasi dengan target, realiasi tahun ini dengan tahun sebelumnya dan

perbandingan realiasi tahun ini dengan target renstra 2015-2019. Hal ini disebabkan

masih terbatasnya tingkat kemampuan melakukan evaluasi dan keterbatasan data

informasi pembanding pencapaian kinerja.

e. Kegiatan yang bersumber dana pada PNBP masih tetap mengalami hambatan

realisasi sesuai target akibat realisasi penerimaan PNBP sangat fluktuatif tergantung

dari pembayaran pelanggan, dan juga terjadi tren penerimaan PNBP yang lebih

besar pada akhir tahun, akibatnya terjadi perlambatan realisasi pada akhir tahun

anggaran.

f. Pada tahun ini terjadi kelebihan realisasi penerimaan PNBP dari target yang

ditetapkan dan tidak dilakukan revisi karena sebagian besar penerimaan baru

terkumpul di akhir tahun 2019.

4.3. SARAN DAN REKOMENDASI

a. Perjanjian Kinerja sebagai bentuk komitmen pencapaian kinerja Kepala BBIHP

kepada Kepala Badan Penelitian dan pengembangan Industri yang dilakukan setiap

awal tahun anggaran sebaiknya disinkronkan dengan Rencana Kinerja atau Sasaran

Strategis yang telah dituangkan pada Renstra BBIHP yang merupakan penjabaran

dari Renstra Badan Penelitian dan pengembangan Industri sehingga keterkaitan

sasaran strategis bisa sejalan dengan rencana kegiatan tahunan BBIHP.

b. Peningkatan kinerja organisasi sangat tergantung dari kebijakan alokasi anggaran

yang proporsional diberikan kepada organisasi, dilihat dari kapasitas sumber daya

yang tersedia (aset modal dan SDM), lokasi satker dan cakupan industri yang

dilayani, sehingga kebutuhan anggaran terkait peningkatan hasil Litbang dan

peningkatan layanan publik bisa terpenuhi pada organisasi dengan baik.

c. Diperlukan perubahan metode pelaksanaan Litbang yang lebih aktif berkoordinasi

dengan industri, seperti pola konsorsium Litbang industri, diawali dengan

pelaksanaan forum perencanaan Litbang industri dengan para stakeholder untuk

mengetahui permasalahan dan solusi yang bisa diselesaikan bersama melalui

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

81

Litbang konsorsium maupun Litbang mandiri. Meskipun pola ini memerlukan

dukungan dana yang lebih besar dibanding dengan pola Litbang yang selama ini

diterapkan namun lebih efektif untuk penerapan Litbang ke industri.

d. Diperlukan proses evaluasi kinerja yang lebih mendalam dengan melakukan

penilaian sampai tingkat efektivitas pencapaian kinerja dan melakukan

perbandingan kinerja dengan satker lain yang pencapaian kinerjanya lebih baik dari

BBIHP.

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP

82

LAMPIRAN

Perjanjian Kinerja TA. 2019

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1. Meningkatnya efisiensi

industri dalam rangka

mendorong daya saing

industri

Peningkatan efisiensi perusahaan industri yang

memanfaatkan produk inovasi/paten hasil litbangyasa 50 Persen

2. Meningkatnya penguasaan

teknologi industri Perusahaan industri/badan usaha yang memanfaatkan

produk inovasi hasil litbangyasa 2 Perusahaan Industri

Rasio hasil litbangyasa yang diusulkan untuk

mendapatpaten dibandingkan dengan jumlah litbangyasa

yang dihasilkan

20 Persen

Rasio hasil litbangyasa yang mencapai TRL 6 dibandingkan

jumlah litbangyasa yang dilaksanakan pada tahun berjalan 65 Persen

Rasio paket teknologi/konsultasi yang berhasil memecahkan

masalah industri dibandingkan dengan total jumlah

permintaan jasa problem solving dari industri pada tahun

berjalan

50 Persen

3. Meningkatnya populasi industri Rasio Wirausaha Industri yang berhasil dibandingkan

dengan yang dibina 100 Persen

4. Meningkatnya Layanan Jasa Teknis

Kepada Industri Tingkat kepuasanmasyarakat terhadap layanan jasa teknis Indeks 3,6

5. Meningkatnya penerapan reformasi

birokrasi

Tingkat maturitas pengendalian internal (SPIP) Nilai 3,7

Nilai Akuntabilitas kinerja Nilai A

Pengukuran Perjanjian Kinerja (PK) TA.2019

NO PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS INDIKATOR KINERJA TARGET

KINERJA BBIHP

SATUAN

1 Meningkatnya Kapabilitas Litbang BBIHP dalam Bidang Industri Hasil Perkebunan

Jumlah hasil Litbang dan Perekayasaan yang siap dikembangkan 2 Penelitian

Jumlah hasil Litbang dan Perekayasaan yang telah diimplementasikan.

2 Penelitian

Jumlah hasil Litbang dan Perekayasaan yang dapat menyelesaikan permasalahan industri (problem solving)

2 Paket Teknologi

Jumlah Kerjasama litbang instansi dengan industri 2 Kerjasama

2 Meningkatnya Profesionalisme dan Kapasitas Layanan Jasa Teknis

Jumlah sampel uji 4235 Sampel

Jumlah peralatan yang dikalibrasi 200 Alat

Jumlah sertifikat SNI yang diterbitkan 16 Sertifikat

Jumlah perusahaan yang mendapat layanan sampling 25 Perusahaan

Jumlah SDM industri yang terdidik 20 Orang

3 Meningkatnya kualitas pelayanan publik Indeks kepuasan pelanggan 3.6 Indeks

4 Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang Jumlah KTI yang dipublikasikan 5 KTI

5 Meningkatnya dukungan Lembaga dalam penguatan standarisasi industri

Jumlah ruang lingkup pengakuan komoditi LPK yang diakui oleh KAN

26 Komoditi

Jumlah SDM yang memperoleh pelatihan dalam rangka penguatan standardisasi industri

5 Orang

Jumlah infrastruktur, sarana, dan prasarana fasilitas perkantoran 100 Unit/m3

Jumlah promosi 8 Promosi

6 Meningkatnya implementasi sistem pengendalian Internal

Tingkat Maturitas BBIHP mencapai level 3 3 Indeks

7 SDM yang kompeten Jumlah SDM yang kompeten. 20 Orang

8 Sistem informasi yang handal Jumlah aplikasi sistem informasi yang tersedia 2 Aplikasi

9 Sistem perencanaan dan penganggaran yang Berkualitas

Tingkat Persetujuan Rencana Kegiatan 99 Persen

10 Sistem pelaporan yang handal Tingkat ketepatan waktu penyampaian laporan kinerja dan monev Persen

99 Persen

11 Sistem tata kelola keuangan dan BMN yang transparan dan akuntabel

Tingkat penyerapan anggaran 96 Persen

Realisasi Rencana Aksi Perjanjian Kinerja TA. 2019

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Capaian

Triwulan I (%) Triwulan II (%) Triwulan III (%) Triwulan IV (%)

Fisik Fisik Fisik Fisik

S R S R S R S R

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

1

Meningkatnya

efisiensi industri

dalam rangka

mendorong daya

saing industri

Peningkatan efisiensi

perusahaan industri

yang memanfaatkan

produk inovasi/paten

hasil litbangyasa

50 Persen 50 Persen 15% 15% 48% 48% 85% 85% 100% 100%

2

Meningkatnya

penguasaan

teknologi industri

Perusahaan

industri/badan usaha

yang memanfaatkan

produk inovasi hasil

litbangyasa

2

Perusahaan

Industri

2 Perusahaan

Industri 15% 15% 48% 48% 85% 85% 100% 100%

Rasio hasil litbangyasa

yang mencapai TRL 6

dibandingkan jumlah

litbangyasa yang

dilaksanakan pada

tahun berjalan

65 Persen 65 Persen 25% 25% 50% 50% 85% 85% 100% 100%

Rasio paket teknologi/

konsultasi yang berhasil

memecahkan masalah

industri dibandingkan

dengan total jumlah

permintaan jasa problem

50 Persen 50 Persen 10% 10% 25% 25% 55% 55% 100% 100%

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Capaian

Triwulan I (%) Triwulan II (%) Triwulan III (%) Triwulan IV (%)

Fisik Fisik Fisik Fisik

S R S R S R S R

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

solving dari industri

pada tahun berjalan

Rasio hasil litbangyasa

yang diusulkan untuk

mendapat paten

dibandingkan dengan

jumlah litbangyasa yang

dihasilkan

20 Persen 20 Persen 20% 20% 50% 50% 80% 80% 100% 100%

3 Meningkatnya

populasi industri

Rasio Wirausaha

Industri yang berhasil

dibandingkan dengan

yang dibina

100 Persen 100 Persen 25% 25% 55% 55% 75% 75% 100% 100%

4 Meningkatnya

Layanan Jasa

Teknis kepada

Industri

Tingkat kepuasan

masyarakat terhadap

layanan jasa teknis

Indeks 3,7 Indeks 3,833 25% 25% 55% 55% 75% 75% 100% 100%

5 Meningkatnya

Penerapan

Reformasi Birokrasi

Tingkat Maturitas SPIP Indeks 3,7 Indeks 3,7 20% 20% 60% 60% 85% 85% 100% 100%

Nilai akuntabilitas kinerja

Nilai A Nilai A 40% 40% 100% 100%

Realisasi Renstra BBIHP (2015-2019)

Sasaran Kegiatan (output)/Indikator

2015 2016 2017 2018 2019

Target

Renstra Target Realisasi %

Target

Renstra Target Realisasi %

Target

Renstra

Targ

et Realisasi %

Target

Renstra

Targ

et Realisasi %

Target

Renstra Target Realisasi %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI HASIL PERKEBUNAN

Meningkatnya Kapabilitas litbang BBIHP dalam bidang industri hasil perkebunan

- Jumlah hasil litbang dan perekayasaan yang

siap dikembangkan (penelitian)

1 1 1 100 1 1 1 100 1 1 1 100 1 2 2 100 1 2 7 350

- jumlah hasil litbang dan perekayasaan yang

telah dimplementasikan (penelitian)

1 1 1 100 1 1 1 100 1 1 1 100 1 2 2 100 1 2 2 100

- jumlah hasil litbang dan perekayasaan yang

dapat menyelesaikan permasalahan industri

(problem solving) (penelitian)

0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 100 1 2 2 100 1 2 2 100

- jumlah kerjasama litbang instansi dengan

industri (penelitian)

2 1 1 100 2 2 2 100 2 2 2 100 2 2 2 100 2 2 3 150

- Hasil litbang yang diusulkan untuk mendapatkan paten

2 2 3 150

Meningkatnya Profesionalisme dan Kapasitas Layanan Jasa Teknis

- Jumlah Sampel Uji (sampel) 2000 2000 4154 207.7 3500 3500 5244 149.8 3850 3850 8579 222.8 4235 4235 8586 202.7 4659 4659 10969 235.4

- Jumlah Peralatan yang Dikalibrasi

(peralatan) 100 100 175 175 150 150 248 165.3 175 175 248 121.7 200 200 456 228 225 225 417 185.3

- Jumlah Sertifikat SNI yang diterbitkan

(sertifikat) 10 10 48 480 12 12 47 391.7 14 14 59 421.4 16 16 42 262,5 18 18 71 394.4

- Jumlah perusahaan yang mendapat layanan

sampling (perusahaan) 16 16 305 1,906.25 20 20 409 2,045 23 23 517 2,247.8 25 25 1.141 4,564 27 27 1624 6015

- Jumlah SDM industri yang terdidik (orang) 9 9 84 933.33 10 10 37 370 15 15 70 466.7 20 20 81 405 25 25 112 448

Sasaran Kegiatan (output)/Indikator

2015 2016 2017 2018 2019

Target

Renstra Target Realisasi %

Target

Renstra Target Realisasi %

Target

Renstra

Targ

et Realisasi %

Target

Renstra

Targ

et Realisasi %

Target

Renstra Target Realisasi %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Meningkatnya kualitas pelayanan publik

- Indeks Kepuasan Pelanggan (indeks) 4.4 4.4 4.4 100 3.6 3.6 3.6 100 3.6 3.6 3,6 100 3.6 3.6 3.6 100 3.6 3.7 3.833 103.6

Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang

- Jumlah KTI yang dipublikasikan (KTI)

5 5 15 300 5 5 22 440 5 5 21 420 5 5 24 480 5 5 25 500

Meningkatnya dukungan Lembaga dalam penguatan standarisasi industri

- Jumlah ruang lingkup pengakuan komoditi

LPK yang diakui oleh KAN (komoditi)

26 26 24 92.3 26 26 34 130.7

7 26 26 34 130.77 26 26 34 130.7 26 26 34 130.7

- Jumlah SDM yang memperoleh pelatihan

dalam rangka penguatan standarisasi

industri (orang)

5 5 2 40 5 5 0 0 5 5 4 80 5 5 10 200 5 5 6 120

- Jumlah infratruktur, sarana, dan prasarana

fasilitas perkantoran (unit/m3)

100 100 96 96 100 100 134 134 100 100 107 107 100 100 113 113 100 100 147 147

- Jumlah promosi (promosi) 8 8 8 100 8 8 8 100 8 8 8 100 8 8 8 100 8 8 8 100

Meningkatnya implementasi sistem pengendalian internal

- Tingkat maturitas BBIHP mencapai level 3

(level) - - - - 3 3 3.106 103.5 3 3 3.405 113.5 3 3 3.739

124.6

3 3 3.833 127.8

Sasaran Kegiatan (output)/Indikator

2015 2016 2017 2018 2019

Target

Renstra Target Realisasi %

Target

Renstra Target Realisasi %

Target

Renstra

Targ

et Realisasi %

Target

Renstra

Targ

et Realisasi %

Target

Renstra Target Realisasi %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

SDM yang kompeten

- Jumlah SDM yang kompeten (orang)

20 20 37 185 20 20 11 55 20 20 28 140 20 20 35 175 20 20 89 445

Sistem informasi yang handal

- Jumlah aplikasi sistem informasi yang

tersedia (aplikasi)

2 2 1 50 2 2 2 100 2 2 6 300 2 2 11 550 2 2 21 1.050

Sistem perencanaan dan penganggaran yang berkualitas

- Tingkat persetujuan rencana kegiatan

(persen)

99 99 100 101 99 99 100 101 99 99 99.8 100.8 99 99 99,77 100,7

8 99 99 100 101

Sistem pelaporan yang handal

- Tingkat ketepatan waktu penyampaian

laporan kinerja dan monev (persen)

99 99 100 101 99 99 100 101 99 99 100 101 99 99 100 101 99 100 101 99

Sistem tata kelola keuangan dan BMN yang transparan dan akuntabel

- Tingkat penyerapan anggaran (persen)

95 95 96.42 101.5 95 95 99.36 104.6 96 96 97.36 101.4 96 96 99.34 103.4

8 97 97 99,35

102,4

2

Realisasi Program Prioritas Nasional TA. 2019

KODE PROGRAM KODE KEGIATAN KODE OUTPUT Target Pagu

(Rp. 000)

Realisasi

output

Realisasi

Kinerja

(%)

Realisasi

Anggaran

(Rp.000)

(1) (2) (3) (1) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

12 Program

Pengembangan

Teknologi dan

Kebijakan Industri

1869 Penelitian dan

Pengembangan

Teknologi Hasil

Perkebunan

005 Teknologi Industri

yang dikembangkan

dan diterapkan untuk

Meningkatkan Daya

Saing Industri

Nasional

3

Paket

Teknologi

1.218.274 3

Paket

Teknologi

100% 1.209.625