laporan kinerja instansi pemerintah 2019 bbihp
TRANSCRIPT
LAKIP
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN
Jalan Prof Aburrahman Basalamah No. 28
2019
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan evaluasi dan
pertanggung jawaban Balai Besar Industri Hasil Perkebunan (BBIHP) terhadap
pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan penyeienggaraan pembangunan di sektor
industri yang diarahkan untuk menunjang pembangunan industri baik Nasional
maupun Regional, khususnya di Provinsi Sulawesi Selatan. Disamping itu, laporan ini
juga merupakan pertanggung jawaban BBIHP dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya sebagai lembaga penelitian pengembangan dan standardisasi industri dan
sebagai bahan masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan untuk menunjang
pembangunan dan pengembangan industri secara nasional maupun regional.
Laporan Kinerja ini disusun berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun
1999, Peraturan Menteri Perindustrian Nomor: 150/M-IND/PER/12/2011 tentang
Pedoman Penyusunan Dokumen Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di
Lingkungan Kementerian Perindustrian dan Permenperin Nomor 75/M-
IND/PER/9/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah di Lingkungan Kementerian Perindustrian, serta mengacu pada Renstra
BBIHP Makassar 2015 - 2019, Perjanjian Kinerja BBIHP Tahun 2019, dan DIPA
Tahun Anggaran 2019. Laporan ini juga diharapkan dapat memberikan masukan
kepada Pimpinan Kementerian Perindustrian khususnya Badan Penelitian dan
Pengembangan Industri dalam menilai pelaksanaan tupoksi yang telah dilaksanakan
BBIHP Tahun 2019 dan sekaligus dapat menjadi umpan balik untuk perbaikan dan
bahan evaluasi dalam upaya optimalisasi pencapaian program kerja dan kinerja tahun
yang akan datang.
Makassar, Januari 2020
a.n. Kepala Balai Besar /fSUstri Hasil Perkebunansaha
KATA PENGANTAR
1AP0RAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
ii
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BBIHP Tahun 2019 adalah
wujud pertanggungjawaban Perjanjian Kinerja BBIHP pada Tahun Anggaran 2019
yang berisi tentang keberhasilan maupun belum tercapainya sasaran yang telah
ditetapkan, termasuk hambatan yang dihadapi serta rekomendasi perbaikan kinerja.
Cakupan Laporan Kinerja terdiri dari capaian Rencana Strategis serta capaian
Perjanjian Kinerja BBIHP Tahun Anggaran 2018. Walaupun tidak semua sasaran
rencana Strategis termuat dalam Perjanjian Kinerja, namun dalam dokumen Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tetap menyajikan capaian Rencana
Strategis 2015-2019 Tahun kedua.
Adapun sasaran yang termuat dalam dokumen Rencana Strategis 2015-2019
terdiri dari: 1). Meningkatnya Kapabilitas Litbang BBIHP dalam Bidang Industri Hasil
Perkebunan; 2). Meningkatnya Profesionalisme dan Kapasitas Layanan Jasa Teknis;
3). Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik; 4). Meningkatnya Publikasi Ilmiah Hasil
Litbang; 5). Meningkatnya Dukungan Lembaga dalam Penguatan Standardisasi
Industri; 6). Meningkatnya Implementasi Sistem Pengendalian Internal; 7). SDM yang
kompeten; 8). Sistem Informasi yang Handal; 9). Sistem Perencanaan dan
Penganggaran yang Berkualitas; 10). Sistem Pelaporan yang handal; 11). Sistem Tata
Kelola Keuangan dan BMN yang Transparan dan Akuntabel.
Sedangkan pada dokumen Perjanjian Kinerja sasaran Srategisnya terdiri
dari: 1) Meningkatnya efisiensi industri dalam rangka mendorong daya saing industri;
2) Meningkatnya penguasaan teknologi industri; 3) Meningkatnya populasi industri;
4).Meningkatnya Layanan Jasa Teknis Kepada Industri; 5). Meningkatnya penerapan
reformasi birokrasi. Antara sasaran strategis Renstra BBIHP dengan Sasaran
Strategis Perjanjian kinerja telah sesuai. Secara umum capaian Perjanjian kinerja telah
terealisasi sesuai target yang ditetapkan dengan uraian sebagai berikut:
A. Sasaran Strategis I: Meningkatnya Efisiensi Industri dalam rangka mendorong
daya saing Industri
Indikator kinerja dari sasaran strategis I adalah:
Peningkatan efisiensi perusahaan industri yang memanfaatkan produk
inovasi/paten hasil litbangyasa.
Realisasi fisik sebanyak 100 persen yaitu
a. Aplikasi metode penyangraian biji kopi untuk perbaikan cita rasa dan aroma
minuman kopi pada IKM CV. Adifa, Kabupaten Gowa.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
iii
b. Pengembangan formula vegetable chocolate dengan menggunakan biji
kakao fermentasi pada UKM Vegolate, Kota Makassar
c. Pengembangan produk cokelat dengan teknologi rekonstruksi dan sistem
building block pada KUB Sibali Resoe, Kabupaten Luwu Utara
B. Sasaran Strategis II: Meningkatnya Efisiensi Industri dalam rangka mendorong
daya saing Industri
Indikator kinerja dari sasaran strategis I adalah:
1. Indikator Kinerja 1: Perusahaan industri/badan usaha yang memanfaatkan
produk inovasi hasil litbangyasa.
Jumlah perusahaan industri pada tahun berjalan yang memanfaatkan produk
inovasi hasil litbangyasa. Hasil litbangyasa yang dimanfaatkan merupakan hasil
litbangyasa selama rentang waktu 2015-2018. Hasil litbangyasa telah
dibeli/diproduksi oleh perusahaan industri, dan digunakan dalam proses
produksi.
Perusahaan yang memanfaatkan produk inovasi hasil litbangyasa yaitu:
- Aplikasi kopigmentasi dan enkapsulasi zat warna alami antosianin dari biji
kakao non fermentasi pada P4S Cahaya Duta Palili, Kabupaten Polman.
- Implementasi hasil litbang formula cokelat bar pada UD. MY. Cokelat
Perkasa Abadi, Kota Makassar
2. Indikator Kinerja 2: Rasio hasil litbangyasa yang mencapai TRL 6
dibandingkan jumlah litbangyasa yang dilaksanakan pada tahun
berjalan
Berdasarkan hasil kegiatan Teknometer dilakukan pada hasil penelitian yang
dilaksanakan oleh Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Makassar pada tahun
2019 yang berjumlah 7 penelitian terdapat 5 hasil litbangyasa yang memiliki
penilaian teknometer ≥ 6 adapun 2 hasil litbangyasa memilki penilaian
teknometer ≤ 6 sehingga rasio TRL dari litbangyasa yang dilaksanakan oleh
BBIHP adalah sebesar 71.42%.
3. Indikator Kinerja 3: Rasio paket teknologi/konsultasi yang berhasil
memecahkan masalah industri dibandingkan dengan total jumlah
permintaan jasa problem solving dari industri pada tahun berjalan
Berdasarkan hasil kegiatan Problem Solving dilakukan pada hasil penelitian
yang dilaksanakan oleh Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Makassar pada
tahun 2019 yang berjumlah 2 kegiatan, yaitu :
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
iv
- Penyelesaian permasalahan pada CV. Hasil Bumi Nusantara di Kab. Sinjai,
terkait dengan efisiensi proses pengeringan porang dengan metode vakum
- Penyelesaian permasalahan pada Kelompok Usaha Bersama Sanrego di
Kabupaten Bulukumba, terkait dengan perbaikan mutu produk yaitu tingkat
kelarutan produk minuman cokelat berbasis kayu sanrego.
Kegiatan pendampingan dalam rangka penyelesaian permasalahan ini,
mendapat apresiasi dari IKM yang didampingi yang dibuktikan dengan surat
pernyataan.
4. Indikator Kinerja 4: Rasio hasil litbangyasa yang diusulkan untuk
mendapat paten dibandingkan dengan jumlah litbangyasa yang
dihasilkan
Selama kurun waktu 2015-2018, BBIHP telah menghasilkan 7 Paten dan 2
draft paten. Dalam kurun waktu 2015-2018, BBIHP menghasilkan 18 Judul
Penelitian sehingga Rasio hasil litbangyasa yang diusulkan untuk mendapat
paten dibandingkan dengan jumlah litbangyasa yang dihasilkan sebesar 50%.
x100% = 50%
C. Sasaran strategis III: Meningkatnya Populasi Industri
Indikator kinerja dari sasaran strategis III ini adalah rasio wirausaha industri yang
berhasil dibandingkan dengan yang dibina. Pada tahun 2019 BBIHP membina 7
tenant/perusahaan industri berbasis teknologi antara lain:
1. PT. Agro Industri Gowa
2. CV.Hanum Shafira
3. PT. Lacak Komoditas Indonesia
4. CV. Agro Herba
5. CV. Byte Teknika
6. CV. Cahaya Mas Kreasi
7. CV. Melzie Marine Mandiri
Capaian dari kegiatan ini adalah seluruh tenant/perusahaan yang dibina meraih
berbagai keberhasilan yang ditunjukkan dengan peningkatan dalam beberapa
aspek sebelum dan setelah inkubasi antara lain peningkatan produksi, penjualan,
omset, laba bersih, jumlah pegawai, legalitas usaha dan bentuk usaha.
D. Sasaran strategis IV: Meningkatnya Layanan Jasa Teknis Kepada Industri
Indikator kinerja dari sasaran startegis III adalah Tingkat kepuasan masyarakat
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
v
terhadap layanan jasa teknis, ditargetkan Indeks 3.60 terealisasi Indeks 3.77.
Capaian dari kegiatan ini adalah Indeks 3.77 dengan jumlah responden yang di
survey sebanyak 324 Orang. Responden berasal dari semua pelanggan yang
menggunakan jasa layanan BBIHP.
E. Sasaran strategis V: Meningkatnya peranan reformasi birokrasi
Indikator kinerja dari sasaran strategis IV adalah tingkat maturitas SPIP dengan
target indeks 3,7 dan Nilai Akuntabilitas kinerja dengan target nilai “A”. Untuk
tingkat maturitas SPIP Realisasi melebihi sasaran target dengan indeks 3,833,
sedangkan untuk nilai akuntabilas kinerja telah memenuhi target yang telah
ditetapkan yakni nilai “A” . Kegiatan yang dilaksanakan indikator kinerja tingkat
maturitas antara lain:
a. Pembentukan tim dan rencana kerja
b. Rapat penyusunan LKK
c. Pelaksanaan pemantauan kegiatan
d. Tindak lanjut pemantauan kegiatan
e. Penilaian mandiri SPIP
f. Penilaian maturitas SPIP oleh tim audit Inspektorat Jenderal
g. Penyusunan laporan kegiatan
Sedangkan untuk inikator kinerja nilai SAKIP antara lain:
a. Pembentukan Tim
b. Penyusunan Rencana Kerja
c. Penyusunan Dokumen SAKIP
d. Penilaian SAKIP
e. Evaluasi dan Peyusunan Laporan
Realisasi Anggaran TA 2019:
Pagu TA 2019 Rp. 25.590.527.000,,-. Realisasi sebesar Rp. 25.425.653.042,- atau
sebesar 99,36% %. Rincian realisasi sebagai berikut:
1. Pagu Rupiah murni sebesar 18.990.990.000, realisasi Rp. 18.840.627.610-
atau sebesar 99,21%.
2. Pagu Penggunaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp. 6.599.537.000,-
realisasi Rp. 6.585.025.432,- atau sebesar 99.78%.
Realisasi Penerimaan PNBP TA 2018:
Realisasi Penerimaan PNBP dari target sebesar Rp. 5.653.000.000,- melampaui target
sebesar Rp. 8.241.536.524,- atau 145,79%.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ........................................................................................................... i
Ikhtisar Eksekutif ......................................................................................................... ii
Daftar Isi ..................................................................................................................... vi
Daftar Tabel ................................................................................................................ vii
Daftar Lampiran .......................................................................................................... viii
Bab 1 Pendahuluan .................................................................................................... 1
1.1. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi ........................................................ 2
1.2. Peran Strategis Organisasi………………………………… ........................ 2
1.3. Struktur Organisasi ................................................................................... 5
Bab 2 Perencanaan dan Perjanjian Kinerja ................................................................ 9
2.1. Rencana Strategis Organisasi……………………………………………… .. 9
2.2. Rencana Kinerja ....................................................................................... 14
2.3. Rencana Anggaran ................................................................................... 16
2.4. Dokumen Perjanjian Kinerja ...................................................................... 20
Bab 3 Akuntabilitas Kinerja ......................................................................................... 25
3.1. Analisis Capaian Kinerja ........................................................................... 25
3.1.1. Analisis Capaian Berdasarkan Perjanjian Kinerja TA. 2019 ......... 37
3.1.2. Analisis Capaian Kinerja Berdasarkan Renstra 2015-2019 .......... 52
3.2. Capaian Program Prioritas Nasional TA. 2018 ......................................... 62
3.3. Akuntabilitas Keuangan ............................................................................ 64
3.4. Penghargaan dari Luar Instansi Kementerian Perindustrian .................... 77
Bab 4 Penutup ............................................................................................................ 78
4.1. Kesimpulan ............................................................................................... 78
4.2. Permasalahan dan Kendala ...................................................................... 79
4.3. Saran dan Rekomendasi ........................................................................... 80
Lampiran ..................................................................................................................... 82
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
vii
DAFTAR TABEL
2.1 Tujuan dan sasaran strategis organisasi (2015-2019) .................................................... 13
2.2 Indikator kinerja Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Tahun 2019 ............................. 15
2.3 Rincian anggaran tahun 2019 sebelum revisi ................................................................. 16
2.4 Rincian anggaran tahun 2019 sesudah revisi …………..………………………..……..… 18
2.5 Alokasi pagu anggaran Balai Besar Industri Hasil Perkebunan TA 2019 ....................... 20
2.6 Perjanjian kinerja Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Tahun 2019 ........................... 21
2.7 Rencana aksi perjanjian kinerja Balai Besar Industri Hasil Perkebunan ......................... 22
3.1 Capaian Kinerja Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2015-2019 Balai Besar Industri Hasil
Perkebunan .................................................................................................................. 26
3.2 Matriks alur IKU BPPI sampai perjanjian kinerja BBIHP TA 2019 .................................. 33
3.3 Rencana aksi perjanjian kinerja TA 2019 ...................................................................... 35
3.4 Peningkatan efisiensi perusahaan industri yang memanfaatkan produk inovasi/paten hasil
litbangyasa ..................................................................................................................... 38
3.5 Perusahaan industri/badan usaha yang memanfaatkan produk inovasi hasil
litbangyasa ..................................................................................................................... 40
3.6 Kegiatan Rasio hasil litbangyasa yang diusulkan untuk mendapatpaten dibandingkan
dengan jumlah litbangyasa yang dihasilkan TA. 2019 .................................................... 41
3.7 Kegiatan hasil litbangyasa yang mencapai TRL 6 dibandingkan jumlah litbangyasa yang
dilaksanakan pada tahun berjalan TA. 2019 .................................................................. 43
3.8 Kegiatan problem solving TA.2019 ................................................................................. 45
3.9 Capaian Tenant PT. Agro Industri Gowa ........................................................................ 46
3.10 Capaian Tenant CV.Hanum Shafira ............................................................................. 47
3.11 Capaian Tenant PT. Lacak Komoditi Indonesia. ..................................................... 48
3.12 Capaian Tenant CV. Agro Herba ................................................................................... 48
3.13 Capaian Tenant CV. Byte Teknika ................................................................................. 49
3.14 Capaian Tenant CV. Cahaya Mas Kreasi ...................................................................... 50
3.15 Capaian Tenant CV. Melzie Marine Mandiri ................................................................... 51
3.16 Meningkatnya Populasi Industri ..................................................................................... 51
3.17 Target dan realisasi Tingkat kepuasan pelanggan ......................................................... 51
3.18 Realisasi tingkat kepuasan pelanggan dari tahun 2014-2019 ........................................ 52
3.19 Target dan Realisasi Meningkatnya Penerapan Reformasi Birokrasi. ............................ 53
3.20 Target dan realisasi meningkatnya penerapan reformasi birokrasi indikator Nilai
Akuntabilitas Kinerja. ....................................................................................................... 54
3.21 Capaian Kinerja Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2015-2019 Balai Besar Industri Hasil
Perkebunan. .................................................................................................................... 55
3.22 Capaian Program Prioritas Nasional TA. 2019. .............................................................. 62
3.23 Target dan Realisasi Teknologi Program Prioritas Nasional........................................... 64
3.24 Realisasi keuangan berdasarkan Renstra BBIHP TA 2015-2019 .................................. 65
3.25 Realisasi keuangan berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2019 .................................. 67
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
viii
3.26 Realisasi anggaran kegiatan per triwulan Tahun 2019 ................................................... 68
3.27 Realisasi Anggaran Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Perkebunan
Tahun 2019 ..................................................................................................................... 69
3.28 Perkembangan Realisasi Anggaran TA. 2013-2019 ...................................................... 72
3.29 Pagu dan realisasi Penerimaan PNBP tahun 2019………………………...………….... 73
3.30 Pagu dan realisasi Penggunaan PNBP tahun 2019………………………...………….... 73
3.31 Jenis dan Realisasi Penerimaan PNBP TA 2019 ........................................................... 73
3.32 Penerimaaan PNBP berdasarkan jenis layanan Tahun 2010-2019 ................................ 74
3.32 Jumlah Sampel /Alat/Sertifikat/Pelatihan Tahun 2013-2019 ........................................... 74
TAR TABELAR TABEL DA
DAFTAR LAMPIRAN
1. Perjanjian Kinerja TA. 2019
2. Pengukuran Perjanjian Kinerja (PK) TA.2019
3. Realisasi Rencana Aksi Perjanjian Kinerja TA. 2019
4. Realisasi Renstra BBIHP (2015-2019)
5. Realisasi Program Prioritas Nasional TA. 2019
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 TUGAS DAN FUNGSI ORGANISASI
Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor: 119/M-
IND/PER/11/2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Balai Besar dan Baristand
Industri Dalam Masa Peralihan Terkait Perubahan Struktur Organisasi Eselon I
Kementerian Perindustrian menetapkan BBIHP melaksanakan tugas dan fungsinya
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor: 48/M-IND/PER/6/2006
sebagai unit pelaksana teknis di bawah Badan Penelitian dan pengembangan
Industri Kementerian Perindustrian.
Tugas pokok dari BBIHP adalah melaksanakan kegiatan penelitian,
pengembangan, standardisasi, pengujian, sertifikasi, kalibrasi dan pengembangan
kompetensi industri hasil perkebunan sesuai kebijakan teknis yang ditetapkan oleh
Kepala Badan Penelitian dan pengembangan Industri. Sedangkan fungsi BBIHP
adalah:
a. Pelaksanaan penelitian, dan pengembangan dan pelayanan jasa teknis bidang
teknologi bahan baku, bahan pembantu, proses, produk, peralatan, dan
penanggulangan pencemaran industri hasil perkebunan;
b. Pelaksanaan rancang bangun dan perekayasaan peralatan proses;
c. Penelitian, pengembangan, perancangan, penerapan standardisasi;
d. Pelaksanaan layanan teknis pengujian mutu bahan baku, bahan pembantu,
produk akhir, hasil ikutan dan limbah;
e. Pelaksanaan pelayanan teknis kalibrasi peralatan;
f. Pelaksanaan inspeksi teknis;
g. Pelaksanaan alih teknologi penelitian dan pengembangan;
h. Pelaksanaan penyuluhan termasuk pembinaan teknis dan ekonomis, konsultansi,
dan informasi;
i. Pelaksanaan pemasaran dan kerjasama, pengembangan dan pemanfaatan
teknologi informasi;
j. Pelayanan teknis dan administrasi kepada semua unsur di lingkungan BBIHP dan
penyusunan laporan serta evaluasi hasil-hasil kegiatan yang telah dilakukan.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
2
1.2 PERAN STRATEGIS ORGANISASI
Program Trisakti Pemerintah Republik Indonesia yaitu Berdaulat Dibidang
Politik, Berdikari Dibidang Ekonomi, dan Berkepribadian Dalam Kebudayaan. Dimana
khusus penjabaran trisakti kedua, berkaitan langsung dengan Kementerian
Perindustrian yaitu Berdikari dalam ekonomi diwujudkan dalam pembangunan
demokrasi ekonomi yang menempatkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan di
dalam pengelolaan keuangan negara dan pelaku utama dalam pembentukan
produksi dan distribusi Nasional. Negara memiliki karakter kebijakan dan kewibawaan
pemimpin yang kuat dan berdaulat dalam mengambil keputusan-keputusan ekonomi
rakyat melalui penggunaan sumber daya ekonomi nasional dan anggaran untuk
memenuhi hak dasar warganegara. Lanjut pada Sembilan program strategis
Nawacita point 6 dan 7 yaitu Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di
pasar internasional; dan Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan
sektor-sektor strategis ekonomi domestik. Tentunya Program Trisakti dan Nawacita
tersebut yang merupakan bagian dari visi misi Jokowi JK harus kita laksanakan
sesuai dengan lingkup tupoksi BBIHP.
Sesuai dengan amanah UU No. 3 Tentang Perindustrian tahun 2015 yang
dijabarkan dalam peraturan Pemerintah No. Peraturan Pemerintah No. 14 tahun 2015
tentang RIPIN tahun 2015-2035 (Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional).
Dalam rangka Bangun industri nasional berisikan industri andalan masa depan,
industri pendukung, dan industri hulu, dimana ketiga kelompok industri tersebut
memerlukan modal dasar berupa sumber daya alam, sumber daya manusia, serta
teknologi, inovasi, dan kreativitas. Ditetapkan 10 industri prioritas dimana BBIHP
harus mampu memberi peran tupoksi (keLitbangan dan pelayanan jasa teknis)
terhadap 3 dari 10 industri prioritas yang ditetapkan, yaitu: (1) Industri Pangan; (2)
Industri Farmasi, Kosmetik; dan (3) Industri Hulu Agro.
BBIHP ikut menunjang pertumbuhan industri secara nasional dan regional
khususnya di Kawasan Timur Indonesia. Kondisi daerah yang mempunyai beberapa
keunggulan dalam sumber daya alam yang belum dikelola secara optimal, akan
menjadi fokus perhatian pelayanan keLitbangan BBIHP dan akan menjadi penggerak
utama dan ujung tombak dalam pengelolaan dan pengembangan sumber daya alam
khususnya yang meliputi :
1. Mengembangkan industri, khususnya industri kecil dan menengah, dengan
melakukan penelitian dan pengembangan terhadap teknologi, bahan baku, proses,
peralatan dan produk;
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
3
2. Memasyarakatkan hasil-hasil penelitian dan pengembangan kepada masyarakat
industri;
3. Memberikan pelayanan teknis kepada masyarakat industri dalam hal standardisasi
dan pengawasan mutu;
4. Memberikan bantuan teknik tentang teknologi proses dan peralatan;
5. Memberikan bantuan penanggulangan pencemaran akibat aktivitas industri
Dari sebelas Balai Besar di lingkup BPPI, BBIHP merupakan unit Balai Besar
satu-satunya yang berada di luar Pulau Jawa. Hal ini menyebabkan BBIHP memiliki
peran yang cukup strategis dalam menjalankan kebijakan-kebijakan strategis baik
yang ditetapkan oleh BPPI maupun Kementerian Perindustrian. Dalam menjalankan
tupoksinya sebagai lembaga Litbang dan unit pelayanan jasa teknis BBIHP memiliki
potensi pengembangan Litbang dan pelayanan jasa teknis yang besar, keberadaanya
yang berlokasi di kota Makassar Propinsi Sulawesi Selatan sebagai pintu gerbang
pengembangan pembangunan di Kawasan Indonesia Timur menjadikan BBIHP
sebagai ujung tombak pelayanan dan pembinaan industri di Kawasan Timur
Indonesia khususnya. Namun potensi pelayanan jasa yang besar ini belum didukung
oleh kesiapan sumber daya yang dimiliki BBIHP yang terbatas.
Sejak delapan tahun terakhir (2012-201) telah terjadi peningkatan jumlah
pelayanan jasa teknis BBIHP hal ini bisa ditunjukkan dari peningkatan jumlah
perusahaan/industri dan perorangan yang mendapat pelayanan oleh BBIHP dan
diiringi dengan peningkatan jumlah penerimaan PNBP. Hal ini antara lain
menunjukkan bahwa selain tingkat kepercayaan pelanggan yang tinggi kepada
pelayanan BBIHP juga disebabkan semakin besarnya potensi pelayanan jasa teknis
ke industri akibat dari pertumbuhan dan pengembangan industri di Indonesia Timur
yang semakin meningkat. Sehingga secara beriringan dan berkelanjutan BBIHP
harus selalu siap memberi pelayanan yang optimal dan mampu mengimbangi
perkembangan potensi pelayanan jasa teknis kepada industri yang semakin
meningkat. Peningkatan kebutuhan pelayanan tentunya berdampak pada
peningkatan kebutuhan sumber daya pelayanan dalam hal ini SDM, sarana
prasarana laboratorium, fasilitas pelayanan publik dan mekanisme pelayanan yang
profesional.
Tuntutan peningkatan pelayanan berkaitan erat dengan peningkatan
kebutuhan fasilitas dan operasional pelayanan (fasilitas laboratorium uji, operasional
sampling dan pengujian, SDM dan sarana pendukung lainnya). Pelayanan Jasa
Teknis BBIHP yang paling besar masih bersumber dari pengujian dan pengambilan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
4
sampel uji. Potensi kebutuhan pelayanan ini semakin meningkat sedangkan kapasitas
pelayanan pengujian dan pengambilan sampel tidak bertambah bahkan perlu
diperbaharui karena beberapa peralatan laboratorium sudah tua, hal ini menyebabkan
beberapa penawaran kerjasama pengujian dan sampling dari industri (calon
pelanggan baru) untuk sementara ditolak karena ketidakmapuan memberi pelayanan
sesuai target kontrak kerjasama, sehingga hanya mampu mempertahankan
pelayanan pada pelanggan lama. Kondisi ini menjadi kendala yang serius bagi
kementerian perindustrian sebagai pembina industri karena ketidakmampuan
mengantisipasi kebutuhan pelayanan pada industri khususnya dalam rangka
peningkatan daya saing industri dan berwawasan lingkungan di daerah.
BBIHP sebagai lembaga pelayanan beberapa jenis jasa teknis, merupakan
unit pengelola PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak). Besarnya jumlah
pelayanan berdampak pada besarnya jumlah penerimaan PNBP. Penerimaan PNBP
ini dikelola untuk menunjang biaya operasional pelaksanaan jasa teknis, termasuk
penyedia fasilitas pendukung pelayanan. Namun dengan jumlah penerimaan PNBP
yang diperoleh (sesuai dengan standar tarif penerimaan PNBP) masih belum mampu
menjadi sumber pembiayaan seluruh kebutuhan pengeloaan pelayanan jasa
termasuk dalam penyediaan aset-aset atau fasilitas laboratorium. Karena pengadaan
aset-aset tersebut cukup mahal dan terbatas. Sebagai unit pengelola PNBP, BBIHP
harus melakukan usulan target penerimaan PNBP setiap tahunnya untuk dialokasi
dalam pagu anggaran tahun berikutnya. Tentunya dengan asumsi penerimaan PNBP
tersebut akan dikelola sesuai dengan kebutuhan operasional pelaksanaan layanan
jasa teknis. Namun pada kenyataannya struktur anggaran yang disediakan
mengharuskan sumber dana PNBP menanggung pembiayaan operasional
perkantoran yang semestinya masih bersumber pada Rupiah Murni (RM).
Struktur penganggaran yang tersedia selama ini masih belum berimbang
antara jumlah lokasi anggaran bersumber RM dengan PNBP. Kenaikan pagu akibat
penerimaan PNBP tidak diimbangi dengan kenaikan RM. Yang terjadi malah
sebaliknya, sehingga anggaran yang sedianya diperuntukkan untuk pengelolaan
PNBP masih harus dibagi pada kegiataan yang semestinya bersumber dari RM.
Sehingga akan sangat mempengaruhi pemberian pelayanan yang profesional kepada
industri dan akan mempengaruhi kemampuan pencapaian target penerimaan PNBP
yang telah ditetapkan. Seperti diketahui jika pelayanan ditargetkan berkelanjutan
harus pula dibuatkan perencanaan anggaran yang terstruktur dan terencana. Jika
sejak perencanaan anggaran sudah tidak sesuai dengan kebutuhan pencapaian
target sejak awal, tentunya akan sangat mempengaruhi realisasi kegiatan dan akan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
5
berdampak pada perkembangan organisasi pada tahun-tahun berikutnya. Untuk itu
perlu kiranya dilakukan penyamaan persepsi terhadap pengalokasian pagu anggaran
yang berimbang terhadap kebutuhan masing-masing satker dalam lingkup BPPI
khususnya dan lingkup Kemenperin umumnya.
1.3 STRUKTUR ORGANISASI
Gambar 1. Struktur Organisasi BBIHP Makassar
1. Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program dan
pelaporan, keuangan, umum dan kepegawaian di lingkungan BBIHP.
Dalam melaksanakan tugas, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan program, evaluasi dan laporan;
b. Pelaksanaan urusan keuangan dan inventarisasi barang milik negara; dan
BBIHP
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
6
c. Pelaksanaan urusan surat menyurat, kearsipan, perjalanan dinas, rumah
tangga, keamanan, urusan perlengkapan, pemeliharaan dan perawatan serta
urusan kepegawaian.
Bagian Tata Usaha terdiri dari :
(1) Subbagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan penyusunan program, monitoring, evaluasi, dan pelaporan.
(2) Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan keuangan dan
inventarisasi barang milik negara.
(3) Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan
surat menyurat, kearsipan, perjalanan dinas, rumah tangga, keamanan,
perlengkapan, pemeliharaan dan perawatan gedung, peralatan kantor dan
laboratorium serta urusan kepegawaian.
2. Bidang Pengembangan Jasa Teknik mempunyai tugas melaksanakan
pemasaran, kerjasama, pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi.
Dalam melaksanakan tugas Bidang Pengembangan Jasa Teknik
menyelenggarakan fungsi:
a. Perencanaan dan pelaksanaan pemasaran, pelayanan pelanggan,
kerjasama, negosiasi, dan kontrak kerjasama usaha; dan
b. Perencanaan dan pelaksanaan pemanfaatan teknologi informasi bagi
peningkatan pelayanan jasa teknologi pada industri, serta pengelolaan
perpustakaan.
Bidang Pengembangan Jasa Teknik terdiri dari:
(1) Seksi Pemasaran dan Kerjasama mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan perencanaan dan pelaksanaan pemasaran, pelayanan pelanggan,
kerjasama, negosiasi, dan kontrak kerjasama usaha.
(2) Seksi Informasi mempunyai tugas melakukan persiapan bahan pengelolaan,
pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi dan perpustakaan.
3. Bidang Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas melaksanakan
perencanaan, pelaksanaan, penelitian dan pengembangan bahan baku, bahan
pembantu, produk akhir, teknologi proses, rancang bangun dan perekayasaan
industri, hasil ikutan serta limbah industri hasil perkebunan.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
7
Dalam melaksanakan tugas, Bidang Penelitian dan Pengembangan
menyelenggarakan fungsi :
a. Perencanaan dan pelaksanaan teknologi pengolahan hasil perkebunan
pasca panen; dan
b. Perencanaan dan pelaksanaan teknologi diversifikasi produk hilir.
Bidang Penelitian dan Pengembangan terdiri dari :
(1) Seksi Teknologi Pengolahan Pasca Panen mempunyai tugas melakukan
persiapan bahan penelitian dan pengembangan, alih teknologi dan
konsultansi di bidang industri hasil perkebunan pasca panen dan hasil ikutan
serta limbah industri hasil perkebunan.
(2) Seksi Teknologi Diversifikasi Produk Hilir mempunyai tugas melakukan
persiapan bahan penelitian dan pengembangan alih teknologi dan
konsultansi di bidang diversifikasi produk hilir industri hasil perkebunan.
4. Bidang Penilaian Kesesuaian mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
pengujian dan sertifikasi bahan baku, bahan pembantu, produk industri serta
kegiatan kalibrasi mesin dan peralatan.
Dalam melaksanakan tugas, Bidang Penilaian Kesesuaian menyelenggarakan
fungsi:
a. Perencanaan dan pelaksanaan pengujian bahan baku, bahan pembantu dan
produk industri, serta pelaporan dan evaluasi hasil pengujian;
b. Perencanaan dan pelaksanaan kalibrasi peralatan, evaluasi hasil kalibrasi,
penyiapan penerbitan sertifikat kalibrasi dan melaksanakan sertifikasi ulang;
dan
c. Perencanaan dan pelaksanaan sertifikasi sistem mutu produk, keamanan,
pengambilan contoh, jasa pelayanan sertifikasi, dan memelihara sistem
sertifikasi.
Bidang Penilaian Kesesuaian terdiri dari:
(1) Seksi Pengujian dan Kalibrasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perencanaan dan pelaksanaan pengujian bahan baku, bahan pembantu dan
produk industri, pelaporan dan evaluasi hasil pengujian, pelaksanaan
kalibrasi peralatan, dan evaluasi hasil kalibrasi, serta persiapan penerbitan
sertifikat kalibrasi dan melaksanakan sertifikasi ulang.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
8
(2) Seksi Sertifikasi mempunyai tugas melakukan persiapan bahan sertifikasi
sistem mutu produk, keamanan, keselamatan, pengambilan contoh, jasa
pelayanan sertifikasi, dan memelihara sistem sertifikasi.
5. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai
dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(1) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 terdiri
dan sejumlah jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok
jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya.
(2) Masing-masing kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional yang dipilih oleh
kelompok pejabat fungsional yang bersangkutan dan ditetapkan oleh Kepala
BBIHP.
(3) Jumlah dan jenis tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
9
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN
KINERJA
2.1. RENCANA STRATEGIS ORGANISASI
Visi pembangunan industri nasional dalam jangka panjang adalah
membawa Indonesia untuk menjadi “ Sebuah negara industri tangguh di dunia “,
dengan visi yaitu “ Pada tahun 2020 Indonesia menjadi Negara Industri Maju Baru”.
Hal ini terwujud dalam kondisi bahwa pada tahun tersebut kemampuan industri
nasional telah diakui di dunia internasional, yang mampu menjadi basis kekuatan
ekonomi modern secara struktural pada masa depan, sekaligus mampu menjadi
wahana tumbuh-suburnya ekonomi, maka sebagai visi Kementerian Perindustrian
Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang
Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan”
Misi Pembangunan Industri:
Memperkuat dan memperdalam struktur Industri nasional untuk
mewujudkan industri Nasional yang mandiri, berdaya saing, maju, dan
berwawasan lingkungan;
Meningkatkan nilai tambah di dalam negeri melalui pengelolaan sumber
daya industri yang berkelanjutan dengan meningkatkan penguasaan
teknologi dan inovasi;
Membuka kesempatan berusaha dan perluasan kesempatan kerja;
Pemerataan pembangunan Industri ke seluruh wilayah Indonesia guna
memperkuat dan memperkukuh ketahanan nasional.
Penjabaran UU No. 3 tahun 2014 tentang Perindustrian yang tertuang dalam
Peraturan Pemerintah No. 14 tahun 2015 tentang RIPIN tahun 2015-2035 (Rencana
Induk Pembangunan Industri Nasional) menjadikan BBIHP harus mampu memberi
peran tupoksi (keLitbangan dan pelayanan jasa teknis) terhadap 3 dari 10 industri
prioritas yang ditetapkan, yaitu: (1) Industri Pangan; (2) Industri Farmasi, Kosmetik;
dan (3) Industri Hulu Agro.
Penetapan arah pembangunan indusri yang diselaraskan dengan tupoksi
BBIHP diatas akan menjadi fokus sasaran strategi pada setiap kegiatan tahunan
BBIHP sesuai dengan kompetensi dan sumber daya BBIHP sendiri
Sedangkan visi Badan Penelitian Pengembangan Industri adalah Menjadi
lembaga penyedia rumusan kebijakan yang visioner dan pelayanan teknis teknologis
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
10
terkini yang mampu menjadi katalis peningkatan produktivitas dan daya saing sektor
industri di tingkat nasional maupun global
Sebagai implementasi dari visi Kementerian Perindustrian dan visi Badan
Penelitian dan pengembangan Industri maka BBIHP telah menetapkan visinya untuk
memberikan suatu pedoman dan pendorong untuk mencapai tujuannya.
Visi BBIHP didefinisikan sebagai berikut: “Menjadi Lembaga Penelitian dan
Pengembangan dalam Bidang Industri Hasil Perkebunan dan Penyedia Layanan Jasa
Teknis Yang Unggul dan Terdepan”
Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, BBIHP selanjutnya menetapkan
misi nya yang merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan dan sasaran yang
ingin dicapai yang akan membawa institusi kepada suatu fokus. Misi adalah sesuatu
yang harus diemban atau dilaksanakan oleh organisasi, sesuai visi yang ditetapkan,
agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik.
Misi BBIHP kurun waktu 2015 – 2019 adalah sebagai berikut yaitu:
1. Meningkatkan kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi yang inovatif
dan berorientasi pada kebutuhan industri.
2. Meningkatkan pelayanan jasa teknis yang bertkualitas dan profesional.
TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
1. Tujuan Strategis
Tujuan strategis BBIHP menggambarkan arah prioritas strategis institusi
dan perbaikan-perbaikan yang akan dilakukan sesuai dengan tugas dan fungsi
institusi dan isu-isu strategis. Tujuan ini merupakan penjabaran atau
implementasi dari misi institusi dan merupakan hasil akhir yang ingin dicapai
dalam kurun waktu 5 (lima) tahun.
Tujuan strategis BBIHP adalah sebagai berikut: Meningkatkan peran
Litbang dan layanan jasa teknis dalam mendukung industri yang tangguh
dan berdaya saing”
Indikator tujuan strategis terdiri dari tiga:
1. Jumlah industri yang memanfaatkan hasil Litbang
2. Jumlah industri yang memanfaatkan jasa teknis
3. Indeks kepuasan pelanggan
Untuk mencapai tujuan tersebut ditetapkanlah langkah-langkah strategis
yang tersusun sebagai saran strategis.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
11
2. Sasaran Strategis
Sasaran strategis disini adalah penjabaran dari tujuan secara terukur,
yaitu sesuatu yang akan dicapai/dihasilkan secara nyata oleh organisasi setiap
dalam kurun waktu satu tahun. Penetapan sasaran dirumuskan lebih spesifik,
terukur, berorientasi pada hasil, dapat dicapai, dan memiliki kurun waktu satu
tahun. Dalam sasaran dirancang pula indikator pencapaian sasaran, yaitu ukuran
tingkat keberhasilan pencapaian sasaran yang telah diidentifikasi untuk
diwujudkan pada tahun bersangkutan dan disertai dengan targetnya masing-
masing.
Untuk dapat dicapai dalam kurun waktu perencanaan strategi secara
berkelanjutan (sustainable) dan memiliki dukungan secara nyata terhadap tujuan
yang ditetapkan di dalam rencana strategis.
Penentuan Sasaran Strategis BBIHP mengacu pada Perspektif
Pemangku Kepentingan, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian yaitu
Sasaran Strategis 5 “Meningkatnya Pengembangan Inovasi dan
Penguasaan Teknologi”. Maka ditetapkan untuk kurun waktu 2015 – 2019
adalah sebagai berikut:
Sasaran Strategis I. Meningkatkan Kapabilitas Litbang BBIHP Dalam
Bidang Industri Hasil Perkebunan
Indikator kinerja:
a. Jumlah hasil Litbang dan Perekayasaan yang siap dikembangkan
b. Jumlah hasil Litbang dan Perekayasaan yang telah diimplementasikan
c. Jumlah hasil Litbang dan Perekayasaan yang dapat menyelesaikan
permasalahan industri (problem solving)
d. Jumlah Kerjasama Litbang instansi dengan industri
Untuk sasaran strategi ke-dua mengacu Perspektif Proses Internal
Kepentingan, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian Sasaran Strategis
5: “Meningkatnya Kualitas Pelayanan dan Informasi Publik” maka ditetapkan
Sasaran strategis Ke-2 Rencana Strategis BBIHP yaitu:
Sasaran Strategis II. Meningkatnya Profesionalisme dan Kapasitas
Layanan Jasa Teknis
Indikator kinerja:
a. Jumlah sampel uji
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
12
b. Jumlah peralatan yang dikalibrasi
c. Jumlah sertifikat SNI yang diterbitkan
d. Jumlah perusahaan yang mendapat layanan sampling
e. Jumlah orang/perusahaan yang berkonsultansi
f. Jumlah desain/prototype yang digunakan industri
g. Jumlah SDM industri yang terdidik
Sasaran Strategis ke-3 adalah sebagai pendukung untuk sasaran utama
Renstra BBIHP yaitu:
Sasaran Strategis III. Meningkatnya Layanan Dukungan Manajemen
Indikator kinerja:
a. Jumlah SDM yang kompeten
b. Jumlah infrastruktur, sarana, dan prasarana fasilitas perkantoran
c. Jumlah ruang lingkup pengakuan komoditi LPK yang diakui oleh KAN
d. Jumlah KTI yang dipublikasikan
e. Jumlah hasil Litbang yang didaftarkan untuk mendapat paten
f. Jumlah promosi dan kerjasama
g. Jumlah dokumen perencanaan, penganggaran, keuangan, pelaporan,
monitoring dan evaluasi
Tujuan dan sasaran strategis organisasi tahun 2015 – 2019 telah
dijabarkan secara detail dalam Matriks Kinerja BBIHP. Karena sifatnya yang
spesifik, suatu kegiatan/jasa layanan yang sejenis apalagi yang berbeda jenis,
akan memerlukan sumber daya keahlian, sarana dan waktu penyelesaian
yang berbeda dari yang lainnya. Uraian sasaran strategis RENSTRA BBIHP
disajikan pada tabel 2.1 Tujuan dan sasaran strategis organisasi (2015-2019).
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
13
Tabel 2.1 Tujuan dan Sasaran Strategis Organisasi (2015-2019)
TUJUAN
SASARAN
URAIAN INDIKATOR
1
Meningkatkan peran Litbang dan layanan jasa teknis dalam mendukung indusri yang tangguh dan berdaya saing
Meningkatnya Kapabilitas Litbang BBIHP dalam Bidang Industri Hasil Perkebunan
a. Jumlah hasil Litbang dan perekayasaan yang siap dikembangkan
b. Jumlah hasil Litbang dan perekayasaan yang telah diimplementasikan dipublikasikan
c. Jumlah hasil Litbang dan perekayasaan yang dapat menyelesaikan permasalahan industri (Problem Solving)
d. Jumlah kerjasama litbang instansi dengan industri
Meningkatnya Profesionalisme dan Kapasitas Layanan Jasa Teknis
a. Jumlah sampel uji b. Jumlah peralatan yang
dikalibrasi c. Jumlah sertifikat SNI yang
diterbitkan d. Jumlah perusahaan yang
mendapat layanan sampling e. Jumlah SDM industri yang
terdidik
Meningkatnya kualitas pelayanan publik
a. Indeks kepuasan pelanggan
Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang
a. Jumlah KTI yang dipublikasikan
Meningkatnya dukungan Lembaga dalam penguatan standardisasi industri
a. Jumlah ruang lingkup pengakuan komoditi LPK yang diakui oleh KAN
b. Jumlah SDM yang memperoleh pelatihan dalam rangka penguatan standardisasi industri
c. Jumlah infrastruktur, sarana, dan prasarana fasilitas perkantoran
d. Jumlah promosi
Meningkatnya implementasi sistem pengendalian Internal
a. Tingkat Maturitas BBIHP mencapai level 3
SDM yang kompeten a. Jumlah SDM yang kompeten
Sistem Informasi yang handal
a. Jumlah aplikasi system informasi yang tersedia
Sistem perencanaan dan penganggaran yang Berkualitas
a. Tingkat Persetujuan Rencana Kegiatan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
14
TUJUAN
SASARAN
URAIAN INDIKATOR
Sistem pelaporan yang handal
a. Tingkat ketepatan waktu penyampaian laporan
kinerja dan monev
Sistem tata kelola keuangan dan BMN yang transparan dan akuntabel
a. Tingkat penyerapan anggaran
2.2. RENCANA KINERJA TAHUN 2019
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa Rencana Kinerja BBIHP tahun
2019 ini disusun berdasarkan matriks Rencana Strategis BBIHP 2015-2019.
Sasaran strategis adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu
yang akan dicapai/dihasilkan secara nyata oleh organisasi dalam kurun waktu satu
tahun. Penetapan sasaran dirumuskan lebih spesifik, terukur, berorientasi pada
hasil, dapat dicapai, dan memiliki kurun waktu satu tahun. Dalam sasaran
dirancang pula indikator pencapaian sasaran, yaitu ukuran tingkat keberhasilan
pencapaian sasaran yang telah diidentifikasi untuk diwujudkan pada tahun
bersangkutan dan disertai dengan targetnya masing-masing.
Sasaran diupayakan dapat dicapai dalam kurun waktu perencanaan
strategi secara berkelanjutan (sustainable) dan memiliki dukungan secara nyata
terhadap tujuan yang ditetapkan di dalam rencana strategis.
Sasaran yang ingin dicapai BBIHP pada tahun 2019 adalah sebagai
berikut:
1. Meningkatnya Kapabilitas Litbang BBIHP dalam Bidang Industri Hasil
Perkebunan;
2. Meningkatnya Profesionalisme dan Kapasitas Layanan Jasa Teknis;
3. Meningkatnya kualitas pelayanan publik;
4. Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang;
5. Meningkatnya dukungan Lembaga dalam penguatan standardisasi industri;
6. Meningkatnya implementasi sistem pengendalian internal;
7. SDM yang kompeten;
8. Sistem Informasi yang handal;
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
15
9. Sistem perencanaan dan penganggaran yang Berkualitas;
10. Sistem pelaporan yang handal;
11. Sistem tata kelola keuangan dan BMN yang transparan dan akuntabel
Untuk mewujudkan sasaran strategis tersebut maka perlu disusun rencana
kinerja BBIHP dengan mempertimbangkan kapasitas sumber daya termasuk
alokasi anggaran yang dibutuhkan. Format rencana kinerja BBIHP disajikan pada
tabel 2.2. Indikator kinerja BBIHP Tahun Anggaran 2019.
Tabel 2.2 Indikator Kinerja BBIHP Tahun Anggaran 2019
NO PROGRAM/KEGIATAN
PRIORITAS INDIKATOR KINERJA
TARGET KINERJA
BBIHP
SATUAN
1 Meningkatnya Kapabilitas Litbang BBIHP dalam Bidang Industri Hasil Perkebunan
Jumlah hasil Litbang dan Perekayasaan yang siap dikembangkan
2 Penelitian
Jumlah hasil Litbang dan Perekayasaan yang telah diimplementasikan.
2 Penelitian
Jumlah hasil Litbang dan Perekayasaan yang dapat menyelesaikan permasalahan industri (problem solving)
2 Paket Teknologi
Jumlah Kerjasama litbang instansi dengan industri
2 Kerjasama
2 Meningkatnya Profesionalisme dan Kapasitas Layanan Jasa Teknis
Jumlah sampel uji 4235 Sampel Jumlah peralatan yang dikalibrasi 200 Alat Jumlah sertifikat SNI yang diterbitkan 16 Sertifikat Jumlah perusahaan yang mendapat layanan sampling
25 Perusahaan
Jumlah SDM industri yang terdidik 20 Orang 3 Meningkatnya kualitas
pelayanan publik Indeks kepuasan pelanggan 3.6 Indeks
4 Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang
Jumlah KTI yang dipublikasikan 5 KTI
5 Meningkatnya dukungan Lembaga dalam penguatan standarisasi industri
Jumlah ruang lingkup pengakuan komoditi LPK yang diakui oleh KAN
26 Komoditi
Jumlah SDM yang memperoleh pelatihan dalam rangka penguatan standardisasi industri
5 Orang
Jumlah infrastruktur, sarana, dan prasarana fasilitas perkantoran
100 Unit/m3
Jumlah promosi 8 Promosi 6 Meningkatnya
implementasi sistem pengendalian Internal
Tingkat Maturitas BBIHP mencapai level 3
3 Indeks
7 SDM yang kompeten Jumlah SDM yang kompeten. 20 Orang 8 Sistem informasi yang
handal Jumlah aplikasi sistem informasi yang tersedia
2 Aplikasi
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
16
NO PROGRAM/KEGIATAN
PRIORITAS INDIKATOR KINERJA
TARGET KINERJA
BBIHP
SATUAN
9 Sistem perencanaan dan penganggaran yang Berkualitas
Tingkat Persetujuan Rencana Kegiatan 99 Persen
10 Sistem pelaporan yang handal
Tingkat ketepatan waktu penyampaian laporan kinerja dan monev Persen
99 Persen
11 Sistem tata kelola keuangan dan BMN yang transparan dan akuntabel
Tingkat penyerapan anggaran 96 Persen
2.3. RENCANA ANGGARAN
Pada awal tahun anggaran 2019, BBIHP mendapat pagu anggaran dari
APBN melalui DIPA No. SP DIPA-019.07.2.247403/2019 tanggal 5 Desember 2018
sebesar Rp.22.996.714.000,- dengan rincian pagu berdasarkan per jenis belanja
yaitu: Belanja Pegawai sebesar Rp. 11.074.646.000, Belanja Barang sebesar Rp.
9.241.057.000,-, Belanja Modal sebesar Rp. 2.681.011.000,-. Pagu Anggaran (DIPA)
awal BBIHP disajikan pada tabel 2.3.
Tabel 2.3 Rincian Anggaran Tahun 2019 sebelum Revisi
Komponen/ Subkomponen Pagu
1 2 1869 Kegiatan Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Hasil
Perkebunan 20.660.108
001 Hasil Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri Hasil Perkebunan
1.500.000.000
051 Penelitian Bidang Hasil Perkebunan 1.500.000.000 A Identifikasi Kopi Manipi dan Kopi Seko sebagai Kopi Spesialti dari
Sulawesi 430.218.000
B Bioplastik Berbasis Pati Sagu Dengan Penambahan Polifenol Kulit Biji Kegiatan TA, 2019
356.998.000
C Smart Monitoring Of Water Quality 279.560.000 D Aplikasi Nanoselulosa Dari Kulit Buah Kakao Sebagai Adsorben
Buangan Limbah Logam Aas433.224.000
004 Kelembagaan Balai Besar 997.810.000
051 Peningkatan Kemampuan Sistem Mutu dan Laboratorium 226.704.000 A Workshop Dan Sosialisasi 52.080.000 B Penerapan Dan Penyesuaian Iso 9001:2015 dan SOP-AP 31.030.000 C Pembangunan Zona Integritas 64.830.000 D Penerapan SPIP 50.830.000 E Akreditasi Lembaga Litbangyasa Oleh Knapp Dan Pengusulan Pui 27.934.000 052 Publikasi, Promosi, dan Pengelolaan Sistem Informasi 771.106.000
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
17
Komponen/ Subkomponen Pagu
1 2 A Pengelolaan Website Bbihp 14.100.000 B Pengelolaan Indeks Kepuasan Pelanggan 37.292.000 C Pengembangan Sistem Layanan Publik Bbihp 16.830.000 D Inkubator Bisnis 155.898.000 E Pengembangan Pasar 137.500.000 F Penerbitan Jurnal Industri Hasil Perkebunan Versi Elektronik 63.165.000 G Penerbitan Jurnal Rekayasa Dan Teknologi Industri 17.800.000 H Pameran 72.468.000 I Kerjasama Riset 198.298.000 J Pembinaan Dan Penerapan HKI 20.463.000 K Pengelolaan Arsip BBIHP 37.292.000
005 Teknologi Industri yang dikembangkan dan diterapkan untuk Meningkatkan Daya Saing Industri Nasional
1.218.274.000
051 Litbangyasa Teknologi Industri Prioritas 1.218.274.000 A Pengembangan produk coklat rekonstruksi Cokelat Dengan Sistem
Buillding Block 258.342.000
B Kopigmentasi Dan Enkapsulasi Zat Warna Alami Antosianin Dari Biji Kakao Non Fermentasi Dan Aplikasinya Pada Produk Kosmetik Dan Pangan
264.336.000
C Desain Digital Impinger Berbasis Iot 695.596.000
010 Layanan Manajemen Satker 615.932.000
051 Penyusunan Program dan Evalap 332.586.000 A Penyusunan Program Dan Rencana Kerja Ta. 2019 219.496.000 B Monitoring Dan Evaluasi 68.936.000 C Penyusunan Renstra 2020-2024 44.154.000 052 Pengembangan SDM 115.370.000 A Diklat Teknis/manajemen 36.840.000 B Pendidikan Dan Pelatihan Fungsional 36.740.000 C TP2U Penilai Angka Kredit 7.500.000 D Diklat Struktural 33.290.000 E Pengkajian Teknometer Penelitian 4.000.000 053 Pengelolaan Keuangan dan Perbendaharaan 85.106.000 A Pengelolaan Sistem Akuntansi Instansi dan BMN 85.106.000
951 Layanan Internal (overhead) 2.122.688.000
051 Pengadaan Perangkat Pengolah Data Dan Komunikasi 58.056.000 A Perangkat Pengolah Data Dan Komunikasi 58.056.000 052 Pengadaan Peralatan fasilitas Perkantoran 703.822.000 A Pengadaan Peralatan Dan Fasilitas Perkantoran 108.322.000
b Pengadaan Peralatan Laboratorium 595.500.000
054 Gedung dan Bangunan 1.000.000.000 A Gedung dan Bangunan 1.000.000.000
994 Layanan Perkantoran 14.649.084.000
051 Gaji Dan Tunjangan 11.074.646.000 A Pembayaran Gaji Dan Tunjangan 11.074.646.000 052 Operasional Dan Pemeliharaan Kantor 3.574.438.000 A Kesehatan Pegawai 169.625.000 B Keperluan Perkantoran 1.208.151.000 C Belanja Langganan 568.130.000
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
18
Komponen/ Subkomponen Pagu
1 2 D Pemeliharaan Bangunan, Sarana, Dan Prasarana 879.792.000 E Operasional Perkantoran Lainnya 748.740.000 4927 Pengembangan Kompetensi Sdm Litbang Teknologi Hasil
Perkebunan 2.336.606.000
001 Layanan Jasa Teknis dan Pelatihan SDM Industri 2.336.606.000
052 Layanan Sertifikasi 288.098.000 A Layanan Sertifikasi 288.098.000 054 Layanan Pelatihan 4.500.000 A Layanan Pelatihan Industri/siswa/ mahasiswa 4.500.000 056 Layanan Kalibrasi 85.236.000 A Layanan Kalibrasi 85.236.000 057 Layanan Pengujian Dan Pemantauan Lingkungan 1.958.772.000 A Layanan Pengujian Dan Pemantauan Lingkungan 1.958.772.000
TOTAL 22.996.714.000
Pagu Anggaran (DIPA) BBIHP telah mengalami perubahan yang disebabkan
oleh revisi anggaran karena adanya penambahan pagu tunjangan kinerja dan
pergeseran pada belanja barang. Tabel 2.4 menunjukan Rincian Anggaran BBIHP
pasca revisi per 31 Desember 2019.
Tabel 2.4 Rincian Anggaran Tahun 2019 sesudah Revisi
Komponen/ Subkomponen Pagu
1 2 1869 Kegiatan Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Hasil
Perkebunan 22.484.164.000
001 Hasil Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri Hasil Perkebunan
1.500.000.000
051 Penelitian Bidang Hasil Perkebunan 1.500.000.000 A Identifikasi Kopi Manipi dan Kopi Seko sebagai Kopi Spesialti dari
Sulawesi 430.218.000
B Bioplastik Berbasis Pati Sagu Dengan Penambahan Polifenol Kulit Biji Kegiatan TA, 2019
356.998.000
C Smart Monitoring Of Water Quality 279.560.000 D Aplikasi Nanoselulosa Dari Kulit Buah Kakao Sebagai Adsorben
Buangan Limbah Logam Aas 433.224.000
004 Kelembagaan Balai Besar 997.810.000
051 Peningkatan Kemampuan Sistem Mutu dan Laboratorium 997.810.000 A Workshop Dan Sosialisasi 62.580.000 B Penerapan Dan Penyesuaian Iso 9001:2015 dan SOP-AP 47.130.000 C Pembangunan Zona Integritas 75.380.000 D Penerapan SPIP 45.780.000
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
19
Komponen/ Subkomponen Pagu
1 2 E Akreditasi Lembaga Litbangyasa Oleh Knapp Dan Pengusulan Pui 27.934.000 052 Publikasi, Promosi, dan Pengelolaan Sistem Informasi 739.006.000 A Pengelolaan Website Bbihp 14.100.000 B Pengelolaan Indeks Kepuasan Pelanggan 37.292.000 C Pengembangan Sistem Layanan Publik Bbihp 16.830.000 D Inkubator Bisnis 142.756.000 E Pengembangan Pasar 122.945.000 F Penerbitan Jurnal Industri Hasil Perkebunan Versi Elektronik 63.165.000 G Penerbitan Jurnal Rekayasa Dan Teknologi Industri 16.840.000 H Pameran 72.468.000 I Kerjasama Riset 200.458.000 J Pembinaan Dan Penerapan HKI 12.060.000 K Pengelolaan Arsip BBIHP 40.092.000
005 Teknologi Industri yang dikembangkan dan diterapkan untuk Meningkatkan Daya Saing Industri Nasional
1.218.274.000
051 Litbangyasa Teknologi Industri Prioritas 1.218.274.000 A Pengembangan produk coklat rekonstruksi Cokelat Dengan Sistem
Buillding Block 258.342.000
B Kopigmentasi Dan Enkapsulasi Zat Warna Alami Antosianin Dari Biji Kakao Non Fermentasi Dan Aplikasinya Pada Produk Kosmetik Dan Pangan
330.336.000
C Desain Digital Impinger Berbasis Iot 629.596.000
010 Layanan Manajemen Satker 615.932.000
051 Penyusunan Program dan Evalap 332.586.000 A Penyusunan Program Dan Rencana Kerja Ta. 2019 219.496.000 B Monitoring Dan Evaluasi 70.696.000 C Penyusunan Renstra 2020-2024 42.394.000 052 Pengembangan SDM 196.740.000 A Diklat Teknis/manajemen 103.760.000 B Pendidikan Dan Pelatihan Fungsional 33.010.000 C TP2U Penilai Angka Kredit 7.000.000 D Diklat Struktural 49.470.000 E Pengkajian Teknometer Penelitian 3.500.000 053 Pengelolaan Keuangan dan Perbendaharaan 86.600.000 A Pengelolaan Sistem Akuntansi Instansi dan BMN 86.606.000
951 Layanan Internal (overhead) 2.122.688.000
051 Pengadaan Perangkat Pengolah Data Dan Komunikasi 58.056.000 A Perangkat Pengolah Data Dan Komunikasi 58.056.000 052 Pengadaan Peralatan fasilitas Perkantoran 851.132.000 A Pengadaan Peralatan Dan Fasilitas Perkantoran 305.632.000
b Pengadaan Peralatan Laboratorium 545.500.000
054 Gedung dan Bangunan 1.213.500.000 A Gedung dan Bangunan 1.213.500.000
994 Layanan Perkantoran 16.029.460.000
051 Gaji Dan Tunjangan 12.455.022.000 A Pembayaran Gaji Dan Tunjangan 12.455.022.000 052 Operasional Dan Pemeliharaan Kantor 3.574.438.000 A Kesehatan Pegawai 78.625.000
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
20
Komponen/ Subkomponen Pagu
1 2 B Keperluan Perkantoran 1.211.751.000 C Belanja Langganan 641.130.000 D Pemeliharaan Bangunan, Sarana, Dan Prasarana 894.792.000 E Operasional Perkantoran Lainnya 748.140.000 4927 Pengembangan Kompetensi Sdm Litbang Teknologi Hasil
Perkebunan 3.106.363.000
001 Layanan Jasa Teknis dan Pelatihan SDM Industri 3.106.363.000
052 Layanan Sertifikasi 374.098.000 A Layanan Sertifikasi 374.098.000 054 Layanan Pelatihan 8.500.000 A Layanan Pelatihan Industri/siswa/ mahasiswa 8.500.000 056 Layanan Kalibrasi 78.704.000 A Layanan Kalibrasi 78.704.000 057 Layanan Pengujian Dan Pemantauan Lingkungan 2.645.061.000 A Layanan Pengujian Dan Pemantauan Lingkungan 2.645.061.000
TOTAL 25.590.527.000
Pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi hasil
perkebunan selain bersumber dari rupiah murni juga dari Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBP). Pagu berdasarkan sumber Pendanaan yaitu: Rupiah Murni (RM)
sebesar Rp. 18.990.990.000,- dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar
Rp. 6.599.537.000. Jenis belanja berdasarkan sumber dana disajikan pada tabel 2.5.
Tabel 2.5. Alokasi pagu anggaran BBIHP TA 2019
Sumber
Dana
Jenis Belanja (dalam ribuan rupiah) Jumlah (Rp)
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
RM 12.455.022.000 5.413.280.000 1.122.688.000 18.990.990.000
PNBP - 4.680.404.000 1.919.313.000 6.599.53.000
Total 12.455.022.000 10.093.684.000 3.041.821.000 25.590.527.000
2.4. DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA
Berdasarkan rencana kinerja yang telah disusun, dengan dukungan
pembiayaan yang telah disetujui dalam bentuk DIPA, maka ditetapkanlah kinerja
yang akan dicapai. Dengan telah diterbitkannya Inpres Nomor 5/2004 tentang
Percepatan Pemberantasan Korupsi dan Permenpan dan RB No. 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk trknis, Kementerian Perindustrian telah membuat Perjanjian Kinerja
tahun 2019 secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsi yang
ada.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
21
Perjanjian Kinerja ini merupakan tolok ukur dalam rangka mewujudkan
manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi
pada hasil. Perjanjian kinerja terdiri dari lembar naskah perjanjian dan lembar
lampiran yang memuat 5 (lima) sasaran strategis yang terdiri dari 9 (sembilan)
indikator kinerja yang disertai target masing-masing. Perjanjian Kinerja yang telah
disepakati antara Kepala BBIHP dengan Kepala Badan Penelitian dan
Pengembangan Industri adalah pernyataan komitmen Kepala BBIHP dalam
mewujudkan target kinerja tahunan sesuai dengan Tupoksi BBIHP. Sasaran
strategis, indikator kinerja serta target dimuat dalam Perjanjian Kinerja BBIHP TA.
2019 seperti tabel 2.6 Perjanjian kinerja BBIHP Tahun 2019.
Tabel 2.6. Perjanjian Kinerja BBIHP Tahun 2019
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1. Meningkatnya efisiensi industri dalam rangka mendorong daya saing industri
Peningkatan efisiensi perusahaan industri yang memanfaatkan produk inovasi/paten hasil litbangyasa
50 Persen
2. Meningkatnya penguasaan teknologi industri
Perusahaan industri/badan usaha yang memanfaatkan produk inovasi hasil litbangyasa
2 Perusahaan Industri
Rasio hasil litbangyasa yang diusulkan untuk mendapatpaten dibandingkan dengan jumlah litbangyasa yang dihasilkan
20 Persen
Rasio hasil litbangyasa yang mencapai TRL 6 dibandingkan jumlah litbangyasa yang dilaksanakan pada tahun berjalan
65 Persen
Rasio paket teknologi/konsultasi yang berhasil memecahkan masalah industri dibandingkan dengan total jumlah permintaan jasa problem solving dari industri pada tahun berjalan
50 Persen
3. Meningkatnya populasi industri
Rasio Wirausaha Industri yang berhasil dibandingkan dengan yang dibina
100 Persen
4. Meningkatnya Layanan Jasa Teknis Kepada Industri
Tingkat kepuasanmasyarakat terhadap layanan jasa teknis
Indeks 3,6
5. Meningkatnya penerapan reformasi birokrasi
Tingkat maturitas pengendalian internal (SPIP)
Nilai 3,7
Nilai Akuntabilitas kinerja Nilai A
Dari matrik tersebut, untuk pedoman pelaksanaan dalam mencapai target
kinerja telah disusun Rencana Aksi perjanjian kinerja seperti diuraikan pada tabel 2.7.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
22
Tabel 2.7. Rencana Aksi Perjanjian Kinerja BBIHP Tahun 2019
No. Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Target
Rencana Aksi
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
Target Rencana Kegiatan Target Rencana Kegiatan
Target Rencana Kegiatan
Target Rencana Kegiatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1. Meningkatnya efisiensi industri dalam rangka mendorong daya saing industri
Peningkatan efisiensi perusahaan industri yang memanfaatkan produk inovasi/paten hasil litbangyasa
50 Persen 15%
- Penyusunan Rencana Kegiatan dan Pembentukan Tim
- Pendidikan dan Pelatihan
- Persiapan bahan baku dan bahan penolong
48%
- Pendampingan Pembuatan Produk dan Pengujian Produk 85%
- Monitoring dan Evaluasi
100%
- Tindak lanjut hasil monitoring dan evaluasi
- Pelaporan
2 Meningkatnya penguasaan teknologi industri
Perusahaan industri/badan usaha yang memanfaatkan produk inovasi hasil litbangyasa
2 Perusahaan
industri 15%
- Penyusunan Rencana Kegiatan dan Pembentukan Tim
- Pendidikan dan Pelatihan
- Persiapan bahan baku dan bahan penolong
48%
- Pendampingan Pembuatan Produk dan Pengujian Produk 85%
- Monitoring dan Evaluasi
100%
- Tindak lanjut hasil monitoring dan evaluasi
- Pelaporan
Rasio hasil litbangyasa yang mencapai TRL 6 dibandingkan jumlah litbangyasa yang dilaksanakan pada tahun berjalan
65 Persen 25%
- Penerimaan usulan/proposal litbangyasa atau hasil litbangyasa - Pemeriksaan kelengkapan dokumen usulan (proposal dan data dukung)
55%
- Penyiapan format /dokumen penilaian dan pendistribusian ke tim penilai 85%
- Penilaian dan evaluasi tingkat kesiapterapan teknologi (TKT)
- Pengusulan ke Penanggung jawab (Ka. BBIHP) dan Penetapan hasil penilaian
100%
- Pengesahan dokumen hasil penilaian
- Penyampaian ke Sub. Bagian program untuk diusulkan Ke BPPI
- Pembuatan laporan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
23
No. Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Target
Rencana Aksi
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
Target Rencana Kegiatan Target Rencana Kegiatan
Target Rencana Kegiatan
Target Rencana Kegiatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Rasio paket teknologi/ konsultasi yang berhasil memecahkan masalah industri dibandingkan dengan total jumlah permintaan jasa problem solving dari industri pada tahun berjalan
50 Persen 10%
- Permohonan permasalahan dari Industri
25%
- Identifikasi permaslahan industri
- Penyusunan Rencana Kegiatan dan Pembentukan Tim
55%
- Tindak lanjut hasil identifikasi permasalahan industri
- Monitoring Evaluasi Evaluasi
100%
- Tindak lanjut hasil monitoring dan evaluasi
- Pelaporan
Rasio hasil litbangyasa yang diusulkan untuk mendapat paten dibandingkan dengan jumlah litbangyasa yang dihasilkan
20 Persen 20%
- Penerimaan draft paten litbangyasa atau hasil litbangyasa
50%
- Pemeriksaan kelengkapan draft paten oleh tim HKI
80%
- Penelerusuran draft paten terhadap paten yang telah ada
100%
- Pengusulan draft paten ke Kemenkumham
3. Meningkatnya populasi industri
Rasio Wirausaha Industri yang berhasil dibandingkan dengan yang dibina
100 Persen 25%
- Rapat tim dan penyusunan rencana kerja
- Evaluasi dan rekruitmen tenant potensial
-
55%
- Penetapan tenant
- Pendampingan tenant
80%
- Pendampingan tenant
100%
- Pendampingan tenant
- Monev hasil pendampingan
- Pelaporan
4. Meningkatnya Layanan Jasa Teknis kepada Industri
Tingkat kepuasan masyarakat terhadap layanan jasa teknis
Indeks 3,6
25%
- Menyusun Tim Kegiatan
- Mempersiapkan bahan dan dokumen
50%
- Evaluasi dan tindak lanjut hasil kuesioner TW I
75%
- Evaluasi dan tindak lanjut hasil kuesioner TW II
100%
- Evaluasi dan tindak lanut hasil kuesioner TW III
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
24
No. Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Target
Rencana Aksi
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
Target Rencana Kegiatan Target Rencana Kegiatan
Target Rencana Kegiatan
Target Rencana Kegiatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
kegiatan (Kuesioner) - Pelaksanaan survei kepuasan masyarakat TW I
- Mengumpulkan dan merekapitulasi kuesioner TW I
- Pelaksanaan survei kepuasan masyarakat TW II
- Mengumpulkan dan merekapitulasi kuesioner TW III
- Pelaksanaan survei kepuasan masyarakat TW III
- Mengumpulkan dan merekapitulasi kuesioner TW IV
- Pelaksanaan survei kepuasan masyarakat TW IV
- Mengumpulkan dan merekapitulasi kuesioner TW IV
- Penyusunan laporan kegiatan
5.
Meningkatnya Penerapan Reformasi Birokrasi
Tingkat Maturitas SPIP
Indeks 3,7 20%
- Pembentukan tim dan rencana kerja
- Rapat penyusunan LKK
60%
- Pelaksanaan pemantauan kegiatan
- Tindak lanjut pemantauan kegiatan
- Studi banding
85%
- Pelaksanaan pemantauan kegiatan
- Tindak lanjut pemantauan kegiatan
- Penilaian mandiri SPIP
100%
- Pelaksanaan pemantauan kegiatan
- Tindak lanjut pemantauan kegiatan
- Penyusunan laporan kegiatan
Nilai akuntabilitas kinerja
Nilai A 40%
- Pembentukan Tim - Penyusunan
Rencana Kerja -Penyusunan Dokumen SAKIP
100%
- Penilaian SAKIP
- Evaluasi dan Peyusunan Laporan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
25
3.1. ANALISIS CAPAIAN KINERJA
Dalam mencapai visi dan misinya, BBIHP melaksanakan kegiatan yang
mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) BBIHP 2015-2019 yang kemudian
dijabarkan dalam recana kinerja tahunan yaitu Renkin TA. 2019. Dan kemudian
setiap awal Tahun Anggaran ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja (Perjakin).
Pada TA. 2019 sebagian perjanjian kinerja pada Renkin 2019 ditetapkan
sebagai perjanjian kinerja Kepala BBIHP dalam bentuk Perjanjian Kinerja TA. 2019.
Perjanjian kinerja BBIHP meliputi 5 (lima) Sasaran Strategis yaitu:
1. Sasaran Strategis I : Meningkatnya Efisiensi Industri Dalam Rangka Mendorong
Daya Saing Industri.
2. Sasaran Strategis II : Meningkatnya Penguasaan Teknologi Industri
3. Sasaran Strategis III : Meningkatnya Populasi Industri
4. Sasaran Strategis IV : Meningkatnya Layanan Jasa Teknis Kepada Industri
5. Sasaran Strategis V : Meningkatnya Penerapan Reformasi Birokrasi
Berdasarkan Rencana Strategis (RENSTRA) BBIHP TA. 2015-2019,
realisasi capaian kinerja disajikan pada tabel 3.1
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
26
Table 3.1 Capaian Kinerja Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 BBIHP
Sasaran Kegiatan (output)/Indikator
2015 2016 2017 2018
2019
Target Renstra
Target Realisasi % Target
Renstra Target Realisasi %
Target Renstra
Target
Realisasi % Target
Renstra Targ
et Realisasi % Target
Renstra Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI HASIL PERKEBUNAN
Meningkatnya Kapabilitas litbang BBIHP dalam bidang industri hasil perkebunan
- Jumlah hasil litbang dan perekayasaan yang siap dikembangkan (penelitian) 1 1 1 100 1 1 1 100 1 1 1 100 1 2 2 100 1 2 7 350
- jumlah hasil litbang dan perekayasaan yang telah dimplementasikan (penelitian) 1 1 1 100 1 1 1 100 1 1 1 100 1 2 2 100 1 2 2 100
- jumlah hasil litbang dan perekayasaan yang dapat menyelesaikan permasalahan industri (problem solving) (penelitian) 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 100 1 2 2 100 1 2 2 100
- jumlah kerjasama litbang instansi dengan industri (penelitian) 2 1 1 100 2 2 2 100 2 2 2 100 2 2 2 100 2 2 3 150
- Hasil litbang yang diusulkan untuk mendapatkan paten 2 2 3 150
Meningkatnya Profesionalisme dan Kapasitas Layanan Jasa Teknis
- Jumlah Sampel Uji (sampel) 2000 2000 4154 207.7 3500 3500 5244 149.8 3850 3850 8579 222.8 4235 4235 8586 202.7 4659 4659 10969 235.4
- Jumlah Peralatan yang Dikalibrasi (peralatan)
100 100 175 175 150 150 248 165.3 175 175 248 121.7 200 200 456 228 225 225 417 185.3
- Jumlah Sertifikat SNI yang diterbitkan (sertifikat) 10 10 48 480 12 12 47 391.7 14 14 59 421.4 16 16 42 262,5 18 18 71 394.4
- Jumlah perusahaan yang mendapat layanan sampling (perusahaan) 16 16 305 1,906.25 20 20 409 2,045 23 23 517 2,247.8 25 25 1.141 4,564 27 27 1624 6015
- Jumlah SDM industri yang terdidik (orang) 9 9 84 933.33 10 10 37 370 15 15 70 466.7 20 20 81 405 25 25 112 448
Meningkatnya kualitas pelayanan publik
- Indeks Kepuasan Pelanggan (indeks)
4.4 4.4 4.4 100 3.6 3.6 3.6 100 3.6 3.6 3,6 100 3.6 3.6 3.6 100 3.6 3.7 3.72 103.6
Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang
- Jumlah KTI yang dipublikasikan (KTI) 5 5 15 300 5 5 22 440 5 5 21 420 5 5 24 480 5 5 25 500
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
27
Sasaran Kegiatan (output)/Indikator
2015 2016 2017 2018
2019
Target Renstra
Target Realisasi % Target
Renstra Target Realisasi %
Target Renstra
Target
Realisasi % Target
Renstra Targ
et Realisasi % Target
Renstra Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Meningkatnya dukungan Lembaga dalam penguatan standarisasi industri
- Jumlah ruang lingkup pengakuan komoditi LPK yang diakui oleh KAN (komoditi)
26 26 24 92.3 26 26 34 130.7 26 26 34 130.77 26 26 34 130.7 26 26 34 130.7
- Jumlah SDM yang memperoleh pelatihan dalam rangka penguatan standarisasi industri (orang)
5 5 2 40 5 5 0 0 5 5 4 80 5 5 10 200 5 5 6 120
- Jumlah infratruktur, sarana, dan prasarana fasilitas perkantoran (unit/m3)
100 100 96 96 100 100 134 134 100 100 107 107 100 100 113 113 100 100 147 147
- Jumlah promosi (promosi) 8 8 8 100 8 8 8 100 8 8 8 100 8 8 8 100 8 8 8 100
Meningkatnya implementasi sistem pengendalian internal
- Tingkat maturitas BBIHP mencapai level 3 (level) - - - - 3 3 3.106 103.5 3 3 3.405 113.5 3 3 3.739
124.6 3 3 3.833 127.8
SDM yang kompeten
- Jumlah SDM yang kompeten (orang) 20 20 37 185 20 20 11 55 20 20 28 140 20 20 35 175 20 20 89 445
Sistem informasi yang handal
- Jumlah aplikasi sistem informasi yang tersedia (aplikasi) 2 2 1 50 2 2 2 100 2 2 6 300 2 2 11 550 2 2 21 1.050
Sistem perencanaan dan penganggaran yang berkualitas
- Tingkat persetujuan rencana kegiatan (persen)
99 99 100 101 99 99 100 101 99 99 99.8 100.8 99 99 99,77 100,7 99 99 100 101
Sistem pelaporan yang handal
- Tingkat ketepatan waktu penyampaian laporan kinerja dan monev (persen)
99 99 100 101 99 99 100 101 99 99 100 101 99 99 100 101 99 100 101 99
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
28
Sasaran Kegiatan (output)/Indikator
2015 2016 2017 2018
2019
Target Renstra
Target Realisasi % Target
Renstra Target Realisasi %
Target Renstra
Target
Realisasi % Target
Renstra Targ
et Realisasi % Target
Renstra Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Sistem tata kelola keuangan dan BMN yang transparan dan akuntabel
- Tingkat penyerapan anggaran (persen)
95 95 96.42 101.5 95 95 99.36 104.6 96 96 97.36 101.4 96 96 99.34 103.4
8 97 97 99,35 102,4
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
29
Pada umumnya Target tahun berjalan (2015-2019) sesuai dengan target yang
ditetapkan pada Renstra BBIHP TA. 2015-2019. Selama kurun waktu lima tahun (2015-2018)
ini bila dibandingkan dengan target jangka menengah, terdapat beberapa indikator yang telah
mencapai/ melampaui target yaitu:
a. Jumlah hasil litbang dan perekayasaan yang siap dikembangkan
Jumlah hasil litbang dan perekayasaan yang siap dikembangkan pada tahun 2019 telah
melampaui target sebanyak 7 penelitian. Bila dibandingkan dengan tahun 2018, terdapat
peningkatan realisasi dimana realisasi litbang dan perekayasaan yang siap
dikembangkan pada tahun 2018 sebanyak 2 penelitian. Sedangkan realisasi Renstra
BBIHP tahun 2015-2019 sebanyak 12 penelitian dengan presentase 100% dibandingkan
dengan target renstra 2015-2019 sebanyak 5 penelitian atau target renstra telah
melampaui target yg ditetapkan.
b. Jumlah hasil litbang dan perekayasaan yang telah diimplementasikan.
Senada dengan realisasi penelitian yang siap dikembangkan, hasil litbang dan
perekayasaan yang telah di implementasikan pada tahun 2019 sesuai dengan target
yang telah ditetapkan yakni 2 penelitian dan tidak juga mengalami peningkatan di
bandingkan tahun 2018. Target renstra BBIHP selama 2015-2019 sebanyak 5 penelitian
telah terealisasi hingga 140% pada tahun 2019.
c. Jumlah hasil litbang dan perekayasaan yang dapat menyelesaikan permasalahan industri
(problem solving).
Hasil penelitian dan perekayasaan yang dapat menyelesaikan permasalahan industri
yang terealisasi pada tahun 2019 sebanyak 2 penelitian. Realisasi renstra BBIHP 2015-
2019 sebanyak 5 penelitian dengan persentase sebesar 167% dari target sebanyak 3
penelitian selama 2015-2019.
d. Jumlah kerjasama litbang instansi dengan industri.
Kedua penelitian hasil kerjasama instansi dengan industri yang terealisasi pada tahun
2019 menunjukkan tercapainya target 3 penelitian yang telah ditetapkan. Selama tahun
2015 hingga 2019 target renstra BBIHP telah terealisasi hingga 100% atau telah
terealisasi 10 dari 10 penelitian yang di targetkan.
e. Jumlah sampel uji
Presentasi realisasi yang baik kembali diperlihatkan pada tahun 2019 ini yaitu mencapai
hingga 235,4% atau mengalami peningkatan menjadi 10.969 sampel dari target yang
telah direncanakan yaitu hanya 4659 sampel. Dalam renstra BBIHP 2015-2019 jumlah
sampel uji di targetkan sebanyak 18.235, hingga tahun 2018 telah mencapai 37.532
sampel atau telah melampai target yakni mencapai 205,82 %.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
30
f. Jumlah peralatan yang dikalibrasi
Target peralatan yang di kalibrasi pada tahun 2019 yaitu 225 peralatan, dan realisasinya
dapat melewati target tersebut yakni mencapai 417 peralatan atau mengalami
peningkatan sebesar 185.3%. Sedangkan untuk realisasi renstra BBIHP tahun 2015-2019
telah melampaui target dengan capaian 181,65% atau 1.544 peralatan dari 850 peralatan
yang ditargetkan.
g. Jumlah sertifikat SNI yang diterbitkan
Sertifikat SNI yang dapat diterbitkan pada tahun 2019 yaitu 71, jumlah ini melampaui
target yang telah di tetapkan pada tahun ini yaitu 18, atau mengalami peningkatan yang
sebesar 394,4%. Sedangkan untuk realisasi renstra BBIHP tahun 2015-2019 yang
menargetkan jumlah sertfikat SNI yang diterbitkan harus mencapai angka 70, hingga
pada tahun 2019 telah terealisasi hingga 267 SNI atau telah melebihi target sebesar
381,43%.
h. Jumlah perusahaan yang mendapat layanan sampling
Pada Tahun 2019, jumlah perusahaan yang mendapat layanan sampling mencapai 1.624
perusahaan, Jumlah tersebut melebihi target sebesar 6.015% dari yang ditetapkan yaitu
27 perusahaan. Untuk renstra BBIHP tahun 2015-2019 yang menargetkan jumlah
perusahaan yang mendapat layanan sampling harus mencapai 111 perusahaan, realisasi
juga melebihi target sebesar 3.600% atau mencapai 3.996 perusahaan yang telah
dilayani.
i. Jumlah SDM industri yang terdidik.
SDM industri yang terdidik pada tahun 2019 mencapai 112 orang, jumlah ini melebihi
target yang ditetapkan yaitu 25 orang atau sebesar 448%. Pencapaian ini lebih baik bila
dibandingkan dengan pencapaian pada tahun 2018 yang mampu melampaui target
sebesar 405 %. Sedangkan untuk realisasi renstra 2015-2019 dengan target 79 SDM
industri yang terdidik, hingga pada tahun 2019 telah tercapai 384 orang atau melebihi
target sebesar 486 %.
j. Indeks Kepuasan Pelanggan (indeks)
Indeks Kepuasan pelanggan pada tahun 2019 yang ditargetkan mencapai indeks 3,70
dapat terealisasi 100,54% atau melebihi target dengan nilai indeks mencapai 3,72
pencapaian ini sama baiknya dengan pencapaian pada tahun-tahun sebelumnya. Senada
dengan hal tersebut, target yang ditetapkan dalam renstra juga dapat tercapai dengan
baik.
k. Jumlah KTI yang dipublikasikan
Karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan pada tahun 2019 berjumlah 25, jumlah
tersebut telah melampaui target sebesar 500%. Sedangkan untuk renstra BBIHP tahun
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
31
2015-2019 yang menargetkan jumlah KTI yang dipublikasikan sebanyak 5 untuk setiap
tahunnya atau 25 KTI selama kurun waktu 5 tahun, telah terealisasi sebanyak 107 atau
melebihi target mencapai 428%.
l. Jumlah ruang lingkup pengakuan komoditi LPK yang diakui oleh KAN
Pada tahun 2019 jumlah ruang lingkup pengakuan komoditi LPK yang diakui oleh KAN di
targetkan mencapai angka 26 dan telah terealisasi sebanyak 34 komoditi atau dapat
melampaui target sebesar 130.77%. Pencapaian ini seperti pada pencapaian pada tahun
2017 dan 2016 dikarenakan sertifikat yang diberikan oleh KAN mulai berlaku sejak 23
November 2016 hingga 20 September 2020 (terlampir sertfikat).
m. Jumlah SDM yang memperoleh pelatihan dalam rangka penguatan standarisasi industri.
Terjadi peningkatan di setiap tahunnya pada jumlah sdm yang memperoleh pelatihan
dalam rangka penguatan standarisasi industri, tahun 2019 realisasinya mencapai 120%
atau 6 orang dari 5 yang ditargetkan, capaiannya tidak lebih baik dibandingkan dengan
tahun 2018. Resntra 2015-2019 menargetkan total 25 sdm hingga tahun 2019, dan pada
tahun 2019 telah terealisasi 22 sdm (88%).
n. Jumlah infratruktur, sarana, dan prasarana fasilitas perkantoran
Target jumlah infrastruktur, sarana, dan prasarana fasilitas perkantoran pada tahun 2019
sebanyak 100 unit dan yang dapat terealisasi telah melampaui target sebesar 147 % atau
telah terealisasi sebanyak 147 unit. Sedangkan untuk renstra BBIHP 2015-2019, jumlah
infratruktur, sarana, dan prasarana fasilitas perkantoran ditargetkan 100 unit setiap
tahunnya atau total 500 unit, hingga tahun 2019 realisasi telah mencapai 119 % atau 597
unit.
o. Jumlah promosi dan publikasi balai (event)
Kegiatan promosi dan publikasi balai (event) yang dapat terealisasi pada tahu 2019
adalah 8 event dan nilai tersebut telah sesuai dengat target yang telah ditetapkan
sebelumnya. Sedangkan untuk renstra BBIHP tahun 2015-2019 yang menargetkan
jumlah promosi dan publikasi balai (event) sebanyak 40 event selama 5 tahun, telah
terealisasi sebesar 100%.
p. Tingkat maturitas SPIP BBIHP mencapai level 3 (level)
Sejak tahun 2016 hingga tahun 2018 ini, nilai maturitas SPIP BBIHP telah mencapai
target level 3 dan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada Tahun 2019 Nilai
maturitas SPIP mencapai level 3,833 atau mencapai realisasi 127,8%.
q. Jumlah SDM yang kompeten
Sumber daya manusia yang kompeten pada tahun 2019 yang dapat terealisasi berjumlah
89 orang, nilai ini melampaui target sebesar 445% dari 20 orang yang di targetkan pada
tahun tersebut. Sedangkan untuk realisasi renstra BBIHP tahun 2015-2019 yang
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
32
menargetkan jumlah SDM yang kompeten yang harus dicapai sebanyak 100 orang,
hingga tahun 2019 telah tercapai sebesar 200% atau 200 orang.
r. Jumlah aplikasi sistem informasi yang tersedia (aplikasi)
BBIHP terus mengambangkan sistem informasi yang tersedia, pada tahun 2019 ini telah
tersedia 10 aplikasi baru sehingga membuat aplikasi yang tersedia menjadi 21 aplikasi
atau teralisasi 1.050% dari target yang ditetapkan.
s. Tingkat persetujuan rencana kegiatan
Realisasi tingkat persetujuan rencana kegiatan pada tahun 2019 mencapai 100% dan
angka ini telah mencapai target yang ditetapkan sebelumnya yaitu 99% atau terealisasi
101%. Nilai ini menunjukkan capaian baik karena tetap mempertahankan trend positif dari
realisasi yang tetap lebih tinggi dibandingkan target pada 5 tahun terakhir dan memenuhi
target renstra 2015-2019 untuk menuwujudkan sistem perencanaan dan penganggaran
yang berkualitas.
t. Tingkat ketepatan waktu penyampaian laporan kinerja dan monev
Pencapaian yang baik juga ditunjukan oleh realisasi Tingkat ketepatan waktu
penyampaian laporan kinerja dan monev, pada tahun ini realisasinya mencapai 100%.
Hal Ini menunjukkan tingkat realisasi yang baik dan telah sesuai dengan target renstra
yang menetapkan setiap tahun realisasi harus mencapai angka 100%.
u. Tingkat Penyerapan Anggaran
Sistem tata kelola keuangan dan BMN yang transparan dan akuntabel di BBIHP tetap
dalam kondisi yang baik, hal tersebut ditunjukkan dengan persentase tingkat penyerapan
anggaran yang tetap berada diatas target renstra 2015-2019 yang ditetapkan selama 5
tahun terakhir. Pada tahun 2019, realisasinya mencapai 99,35% atau 102.42% melebihi
target yang telah ditetapkan yaitu 97%.
Untuk capaian kinerja Kegiatan BBIHP selama kurun waktu 2019 dengan alur
berdasarkan IKU Renstra Kementerian Perindustrian disajikan pada Tabel 3.2.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
33
Tabel 3.2. Matriks Alur IKU BPPI Sampai Perjanjian Kinerja BBIHP TA.2019
IKU dalam Renstra Kementerian Perjanjian Kinerja Eselon I IKK RENSTRA SATKER PERJANJIAN KINERJA
Sasaran Strategis (SS)
Indikator Kinerja Sasaran Strategis
(IKKS)
Sasaran Program/Indikator
Indikator Kinerja
Sasaran Program/Kegiatan
Indikator Kinerja
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja
Target Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 9 10
Meningkatnya Daya Saing dan Produktivitas Sektor Industri
Penguasaan teknologi industri
Meningkatnya penguasaan teknologi industri
Produk industri yang dikuasai teknologinya
Meningkatnya penguasaan teknologi industri
Produk industri yang dikuasai teknologinya
Meningkatnya Kapabilitas Litbang BBIHP dalam Bidang Industri Hasil Perkebunan
Jumlah hasil Litbang dan Perekayasaan yang siap dikembangkan
Meningkatnya efisiensi industri dalam rangka mendorong daya saing industri
Peningkatan efisiensi perusahaan industri yang memanfaatkan produk inovasi/paten hasil litbangyasa
50 Persen 50 Persen
Tingkat kesiapterapan teknologi (TRL) yang dikuasai (Persen)
Tingkat kesiapterapan teknologi (TRL) yang dikuasai
Jumlah hasil Litbang dan Perekayasaan yang telah diimplementasikan
Meningkatnya penguasaan teknologi industri
Perusahaan industri/badan usaha yang memanfaatkan produk inovasi hasil litbangyasa
2 Perusahaan industri
2 Perusahaan industri
Jumlah hasil Litbang dan Perekayasaan yang dapat menyelesaikan permasalahan industri (problem solving)
Rasio hasil litbangyasa yang mencapai TRL 6 dibandingkan jumlah litbangyasa yang dilaksanakan pada tahun berjalan
65 Persen 71,42 Persen
Rasio paket teknologi/ konsultasi yang berhasil memecahkan masalah industri dibandingkan dengan total jumlah permintaan jasa problem solving dari industri pada tahun berjalan
50 Persen 100 Persen
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
34
Jumlah Kerjasama Litbang instansi dengan industri
Rasio hasil litbangyasa yang diusulkan untuk mendapat paten dibandingkan dengan jumlah litbangyasa yang dihasilkan
20 Persen 2 Kerja sama
Meningkatnya populasi industri
Rasio Wirausaha Industri yang berhasil dibandingkan dengan yang dibina
100 Persen 100 Persen
Terwujudnya birokrasi yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima
Tingkat Kematangan SPIP Satker Mencapai Tingkat 3
Tingkat Maturitas Satker di lingkungan BPPI mencapai level 3 (Persen)
Meningkatnya penerapan reformasi birokrasi
Tingkat maturitas satker di lingkungan BPPI mencapai level 3,2
Meningkatnya implementasi sistem pengendalian Internal
Tingkat Maturitas BBIHP mencapai level 3,2
Meningkatnya pernerapan reformasi birokrasi
Tingkat maturitas SPIP
3.7 3.83
Nilai akuntabilitas kinerja
Nilai A
Nilai A
Meningkatnya kualitas pelayanan dan informasi publik
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Kepuasan pelanggan (Indeks)
Meningkatnya layanan jasa teknis kepada industri
Tingkat kepuasan pelanggan
Meningkatnya kualitas pelayanan publik
Indeks Kepuasan Pelanggan
Meningkatnya kualitas pelayanan publik
Tingkat kepuasan pelanggan
3.6 3.77
Seperti yang telah diungkapkan dalam BAB II, Rencana Aksi Perjanjian Kinerja disusun sebagai pedoman pelaksaan dalam
mencapai target kinerja. Dalam pelaksanaanya, setiap triwulan dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap realisasi capaian tersebut melalui
Laporan Triwulan, e-monitoring, dan Aplikasi ALKI. Adapun realisasi fisik per triwulan dari rencana Aksi yang dimaksud adalah:
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
35
Tabel 3.3. Rencana Aksi Perjanjian Kinerja TA. 2019
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Capaian
Triwulan I (%) Triwulan II (%) Triwulan III (%) Triwulan IV (%)
Fisik Fisik Fisik Fisik
S R S R S R S R
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
1 Meningkatnya efisiensi industri dalam rangka mendorong daya saing industri
Peningkatan efisiensi perusahaan industri yang memanfaatkan produk inovasi/paten hasil litbangyasa
50 Persen 50 Persen 15% 15% 48% 48% 85% 85% 100% 100%
2 Meningkatnya penguasaan teknologi industri
Perusahaan industri/badan usaha yang memanfaatkan produk inovasi hasil litbangyasa
2 Perusahaan
Industri
2 Perusahaan Industri
15% 15% 48% 48% 85% 85% 100% 100%
Rasio hasil litbangyasa yang mencapai TRL 6 dibandingkan jumlah litbangyasa yang dilaksanakan pada tahun berjalan
65 Persen 65 Persen 25% 25% 50% 50% 85% 85% 100% 100%
Rasio paket teknologi/ konsultasi yang berhasil memecahkan masalah industri dibandingkan dengan total jumlah permintaan jasa problem solving dari industri pada tahun berjalan
50 Persen 50 Persen 10% 10% 25% 25% 55% 55% 100% 100%
Rasio hasil litbangyasa yang diusulkan untuk mendapat paten dibandingkan dengan jumlah litbangyasa yang dihasilkan
20 Persen 20 Persen 20% 20% 50% 50% 80% 80% 100% 100%
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
36
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Capaian
Triwulan I (%) Triwulan II (%) Triwulan III (%) Triwulan IV (%)
Fisik Fisik Fisik Fisik
S R S R S R S R
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
3 Meningkatnya populasi industri
Rasio Wirausaha Industri yang berhasil dibandingkan dengan yang dibina
100 Persen 100 Persen 25% 25% 55% 55% 75% 75% 100% 100%
4 Meningkatnya Layanan Jasa Teknis kepada Industri
Tingkat kepuasan masyarakat terhadap layanan jasa teknis
Indeks 3,7 Indeks 3,833 25% 25% 55% 55% 75% 75% 100% 100%
5 Meningkatnya Penerapan Reformasi Birokrasi
Tingkat Maturitas SPIP Indeks 3,7 Indeks 3,72 20% 20% 60% 60% 85% 85% 100% 100%
Nilai akuntabilitas kinerja
Nilai A Nilai A 40% 40% 100% 100%
Pada umumnya rencana kinerja telah mencapai target yang ditetapkan, pada tahun selanjutnya capaian kinerja tersebut dapat
dipertahankan atau ditingkatkan dan juga sebagai bahan untuk tindak lanjut, evaluasi dan perbaikan dalam pelaksanaan
program/kegiatan pada tahun yang akan datang.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
37
3.1.1. Analisis Capaian Kinerja Berdasarkan Perjanjian Kinerja TA. 2019
Adapun hasil capaian kinerja yang dilaksanakan dari masing-masing sasaran
strategis adalah sebagai berikut:
1. Sasaran Strategis I: Meningkatnya hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan
oleh industri
Sasaran strategis ini memiliki indikator kinerja sebagai berikut:
Indikator Kinerja 1: Peningkatan efisiensi perusahaan industri yang
memanfaatkan produk inovasi/paten hasil litbangyasa
Merupakan hasil penelitian dan pengembangan baik dalam bentuk produk,
proses atau teknologi yang diterapkan pada perusahaan/ikm dengan tujuan
meningkatkan efisensi pada Quality/Cost/ Delivery perusahaan tersebut. Pada
tahun anggaran 2019, terdapat 4 perusahaan yang menerapkan hasil
litbangyasa dari BBIHP, antara lain:
1. CV. Adifa, Aplikasi metode penyangraian biji kopi untuk perbaian cita
rasa dan aroma minuman kopi.
Kegiatan ini memanfaatkan hasil litbangyasa Rekayasa alat roasting
tipe TC-20 dengan pengembangan pada metode penyangraian (suhu
dan waktu) dan penambahan serei dan jahe sebagai precursor aroma
dan citarasa.
Dari kegiatan ini CV. Adifa dapat menghasilkan varian produk
minuman kopi baru yang langsung dapat dikonsumsi. Produk yang
dihasilkan memiliki fragrance, flavor, acidity dengan body yang lebih
soft hingga hingga lebih nikmat meskipun tanpa pemanis. Dengan
pengembangan metode penyangraian ini, proses penyangraian yang
dilakukan efektif dalam menghasilkan dan menjaga kestabilan mutu
produk.
2. UKM. Vegolate, Pengembangan formula vegetable chocolate dengan
menggunakan biji kakao fermentasi.
Kegiatan ini merupakan pengembangan dari hasil litbang perbaikan
stabilitas cokelat batangan melalui substitusi caragenan dari rumput
laut cottoni dan bungkil kacang tanah, yang dimaksudkan untuk
menambah jenis/varian dan meningkatkan mutu produk yang
dihasilkan.
Terdapat dua varian produk yang dihasilkan yaitu “vegetable
chocolate sawi” dan “vegetable chocholate jagung”. Dari hasil
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
38
pengujian yang dilakukan kedua produk tersebut memiliki tingkat
penerimaan yang cukup tinggi dari panelis.
3. KUB Sibali Resoe, Pengembangan produk cokelat dengan teknologi
rekonstruksi dan sistem building block.
Kegiatan ini merupakan aplikasi litbang Pengembanganproduk
cokelat dengan rekonstruksi dan sistem building block.
Pengembangan produk ini menggunakan lemak sawit yaitu Cocoa
butter substitution (CBS) dan Crude stearin sebagai pengganti lemak
kakao. Penggantian lemak kakao ini diharapkan dapat memperbaiki
mutu produk sehingga diharapkan dapat menurunkan biaya produksi.
Dari hasil aplikasi penelitian di KUB Sibali Resoe menunjukkan bahwa
penggunaan CBS dan Penggunaan CBS dan crude stearin dalam
formulasi milk cokelat analog dapat meningkatkan nilai organoleptik
(aroma, rasa, tekstur, dan kenapakan), penambahan crude stearin
2,5 %, 5,0 %, dan 10 % dalam produk cokelat analog pada umumnya
cukup disukai panelis, penambahan crude stearin sebanyak 10 %
dapat meningkatkan titik leleh dan kestabilan produk.
Tabel 3.4 Peningkatan efisiensi perusahaan industri yang memanfaatkan produk inovasi/paten hasil litbangyasa
Indikator Kinerja Rencana Realisasi % Capaian
Peningkatan efisiensi perusahaan industri yang memanfaatkan produk inovasi/paten hasil litbangyasa
50 Persen 50 Persen 100 %
Realisasi fisik dari indikator ini 100%, yang terdiri dari kegiatan:
Penyusunan Rencana Kegiatan dan Pembentukan Tim
Pendidikan dan Pelatihan
Persiapan bahan baku dan bahan penolong
Pendampingan Pembuatan Produk dan Pengujian Produk
Monitoring dan Evaluasi
Tindak lanjut hasil monitoring dan evaluasi
Pelaporan
Kinerja indikator peningkatan efisiensi perusahaan industri yang
memanfaatkan produk inovasi/paten hasil litbangyasa tahun ini tercapai 100%.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
39
2. Sasaran Strategis II: Meningkatnya hasil-hasil Litbang yang
dimanfaatkan oleh industri.
Sasaran strategis ini memiliki 4 indikator kinerja yaitu antara lain:
a. Indikator Kinerja 1: Perusahaan industri/badan usaha yang
memanfaatkan produk inovasi hasil litbangyasa.
Jumlah perusahaan industri pada tahun berjalan yang memanfaatkan
produk inovasi hasil litbangyasa. Hasil litbangyasa yang dimanfaatkan
merupakan hasil litbangyasa selama rentang waktu 2015-2018. Hasil
litbangyasa telah dibeli/diproduksi oleh perusahaan industri, dan digunakan
dalam proses produksi.
Perusahaan yang memanfaatkan produk inovasi hasil litbangyasa yaitu:
1. Pemanfaatan hasil litbang Pengembangan sediaan zat warna alami dari
kakao sebagai bahan pewarna (2017), pada P4S Cahaya Duta Palili.
Pada penelitian ini memanfaatkan zat antosianin dari biji kakao non
fermentasi sebagai pewarna pada produk pangan (kerupuk macaroni dari
sagu dan kerupuk singkong) yang dihasilkan oleh P4S Cahaya Duta Palili.
Intensitas warna kerupuk macaroni dan kerupuk singkong yang dihasilkan
tetap stabil sampai pada minggu Ke-6
2. Pemanfaatan hasil litbang Perbaikan stabilitas cokelat batangan melalui
substitusi tepung caragenen dari rumput laut cottoni dan bungkil kacang
tanah (2016), pada UD. MY Cokelat Perkasa Abadi.
Pada kegiatan ini dilakukan pengembangan formula cokelat praline
melalui penambahan buah basah dan buah kering sebagai bahan isian.
Hasil menunjukkan bahwa penambahan bahan isian baik buah kering
maupun buah basah tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
kadar protein, lemak dan kadar abu, tetapi sangat signifikan terhadap
peningkatan kadar air dan serat. Berdasarkan masa simpan produk,
perusahaan direkomendasikan menggunakan buah kering sebagai bahan
isian.
Realisasi fisik kegiatan ini mencapai 100% dengan tahapan kegiatan
sebagai berikut:
1. Penyusunan Rencana Kegiatan dan Pembentukan Tim
2. Pendidikan dan Pelatihan
3. Persiapan bahan baku dan bahan penolong
4. Pendampingan Pembuatan Produk dan Pengujian Produk
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
40
5. Monitoring dan Evaluasi
6. Tindak lanjut hasil monitoring dan evaluasi
7. Pelaporan
Tabel 3.5 Perusahaan industri/badan usaha yang memanfaatkan produk inovasi hasil litbangyasa
Indikator kinerja II.1 Target Capaian % Capaian
Perusahaan industri/badan usaha yang memanfaatkan produk inovasi hasil litbangyasa
2 Perusahaan/Industri
2 Perusahaan 100
Realisasi kinerja Perusahaan industri/badan usaha yang
memanfaatkan
produk inovasi hasil litbangyasapada tahun 2019 sudah sesuai target.
Pencapaian tersebut menunjukkan bahwa hasil litbang dan perekayasaan
dapat terimplementasikan dengan baik.
b. Indikator Kinerja 2: Rasio hasil litbangyasa yang diusulkan untuk
mendapatpaten dibandingkan dengan jumlah litbangyasa yang dihasilkan
Selama kurun waktu 2015-2019, BBIHP telah menghasilkan 7 Paten dan 2
draft paten yaitu:
1. Makanan Kesehatan dari Pasta Cokelat
2. Sistem Meja Getar pada Meja Getar untuk Pencetakan Permen Cokelat
3. Makanan Kesehatan Cokelat dari Biji Kakao Non Fermentasi dan Non
Alkalisasi untuk Memperbaiki Profil Lipid Darah
4. Komposisi Krim Wajah dengan Kandungan Ekstrak Polifenol Kakao
yang Memiliki Efek Anti Penuaan
5. Komposisi Hand and Body Lotion Mengandung Polifenol Biji Kakao
Tidak Difermentasi
6. Alat Penyangrai Biji Kakao Dengan Alkalisasi
7. Pengaduk dan Sistim Kontrol Suhu Pemanasan Alat Ko-Kristalisasi
Pembuatan Minuman Serbuk
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
41
Draft Paten 2018
1. Pembuatan Bubuk Kakao Kaya Flavonoid Sebagai Bahan Baku
Minuman Serbuk
2. Pembuatan Oleogel Dari Minyak Nabati Dengan Menggunakan Lemak
Kakao Sebagai Oleogator
Dalam kurun waktu 2015-2019, BBIHP menghasilkan 18 Judul Penelitian
sehingga Rasio hasil litbangyasa yang diusulkan untuk mendapat paten
dibandingkan dengan jumlah litbangyasa yang dihasilkan sebesar 50%.
x100% = 50%
Tabel 3.6. Kegiatan Rasio hasil litbangyasa yang diusulkan untuk mendapatpaten
dibandingkan dengan jumlah litbangyasa yang dihasilkan TA. 2019
Indikator kinerja II.2 Target Capaian % Capaian
Rasio hasil litbangyasa yang
diusulkan untuk mendapatpaten
dibandingkan dengan jumlah
litbangyasa yang dihasilkan
50 Persen 50 Persen 100
c. Indikator Kinerja 3: Rasio hasil litbangyasa yang mencapai TRL 6 dibandingkan jumlah litbangyasa yang dilaksanakan pada tahun berjalan
Agar penyelenggaraan litbang dapat terlaksana secara efektif, efisien,
terukur dan tepat sasaran maka perlu dilakukan penilaian secara teknometer.
Penilaian secara teknometer akan memudahkan pengambil kebijakan untuk
menentukan layak tidaknya suatu kegiatan litbang dapat dilaksanakan atau
diterapkan.
Penelitian yang dilakukan pada tahun 2019 sebanyak 7 Judul penelitian
dengan rincian sebagai :
1. Pengembangan Produk Cokelat Dengan Teknologi Rekonstruksi Dan
Sistem Building Block.
2. Kopigmentasi Dan Enkapsulasi Zat Warna Antosianin Dari Biji Kakao
Non Fermentasi Dan Aplikasinya Pada Kosmetik Dan Pangan
3. Bioplastik Berbasis Pati Sagu Dengan Penambahan Polifenol Kulit
Biji Kakao
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
42
4. Identifikasi Kopi Manipi Dan Kopi Seko Sebagai Kopi Spesialti Dari
Sulawesi Selatan Berdasarkan Mutu Fisik Kimia Dan Citarasa
5. Smart Monitoring of Water Quality
6. Desain Digital Impinger Berbasis IoT
7. Nano Sellulosa Granulasi Dari Kulit Buah Kakao Sebagai Adsorben
Pada Limbah Hasil Pengujian AAS.
Hasil penilian Teknometer terhadap hasil penelitian dan perekayasaan
tahun 2019 diperoleh 2 (dua) judul hasil penilaian teknometer mencapai
TKT/TRL 7 yaitu :
1. Digital Impinger berbasis IoT
2. Smart Monitoring of Water Quality
Hasil Penelitian dengan TKT/TRL 6 sebanyak 3 (tiga ) judul , yaitu :
1. Pengembangan Produk Cokelat Dengan Teknologi Rekonstruksi Dan
Sistem Building Block.
2. Kopigmentasi Dan Enkapsulasi Zat Warna Antosianin Dari Biji Kakao
Non Fermentasi Dan Aplikasinya Pada Kosmetik Dan Pangan
3. Identifikasi Kopi Manipi Dan Kopi Seko Sebagai Kopi Spesialti Dari
Sulawesi Selatan Berdasarkan Mutu Fisik Kimia Dan Citarasa
Hasil Litbang yang dengan nilai TKT/TRL 5 sebanyak 2 judul, yaitu :
1. Bioplastik Berbasis Pati Sagu Dengan Penambahan Polifenol Kulit
Biji Kakao
2. Nano Sellulosa Granulasi Dari Kulit Buah Kakao Sebagai Adsorben
Pada Limbah Hasil Pengujian AAS.
Berdasarkan hasil kegiatan Teknometer dilakukan pada hasil penelitian
yang dilaksanakan oleh Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Makassar pada
tahun 2019 yang berjumlah 7 penelitian terdapat 5 hasil litbangyasa yang
memiliki penilaian teknometer ≥ 6 adapun 2 hasil litbangyasa memilki
penilaian teknometer ≤ 6 sehingga rasio TRL dari litbangyasa yang
dilaksanakan oleh BBIHP adalah sebesar 71.42% melampaui target yang
ditetapkan yaitu 65%.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
43
Realisasi fisik untuk indikator ini adalah 100% tahapan pelaksanaan
kegiatan Rasio hasil litbangyasa yang mencapai TRL 6 dibandingkan jumlah
litbangyasa yang dilaksanakan pada tahun berjalan adalah sebagai berikut:
‐ Penerimaan usulan/proposal litbangyasa atau hasil litbangyasa
‐ Pemeriksaan kelengkapan dokumen usulan (proposal dan data
dukung)
‐ Penyiapan format /dokumen penilaian dan pendistribusian ke tim
penilai.
‐ Penilaian dan evaluasi tingkat kesiapterapan teknologi (TKT)
‐ Pengusulan ke Penanggung jawab (Ka. BBIHP) dan Penetapan hasil
penilaian
‐ Pengesahan dokumen hasil penilaian
‐ Penyampaian ke Sub. Bagian program untuk diusulkan Ke BPPI
‐ Pembuatan laporan
Tabel 3.7. Kegiatan hasil litbangyasa yang mencapai TRL 6 dibandingkan jumlah
litbangyasa yang dilaksanakan pada tahun berjalan TA. 2019
Indikator kinerja II.3 Target Capaian % Capaian
hasil litbangyasa yang mencapai
TRL 6 dibandingkan jumlah
litbangyasa yang dilaksanakan
pada tahun berjalan
65 Persen 71,42 Persen 109.88
d. Indikator Kinerja 3: Rasio paket teknologi/ konsultasi yang berhasil
memecahkan masalah industri dibandingkan dengan total jumlah permintaan jasa problem solving dari industri pada tahun berjalan.
Berdasarkan hasil kegiatan Problem Solving dilakukan pada hasil penelitian
yang dilaksanakan oleh Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Makassar pada
tahun 2019 yang berjumlah 2 kegiatan, yaitu :
- Penyelesaian permasalahan pada CV. Hasil Bumi Nusantara di Kab.
Sinjai, terkait dengan efisiensi proses pengeringan porang dengan metode
vakum.
Pengolahan porang yang dilakukan CV. Hasil Bumi Nusantara terkendala
pada sistem pengering yaitu adanya inefisiensi pada proses pengeringan
porang yang dilakukan yang berdampak pada pemborosan waktu, bahan
bakar dan kualitas produk. Proses pembakaran pada sistem pengeringan
porang tidak dilakukan dalam keadaan vacum sehingga terjadi proses
penyalaan mendominasi pembaraan yang menyebabkan terbentuknya
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
44
sejumlah besar abu atau jelaga yang terikut bersama panas. Solusi untuk
mengatasi masalah ini telah dilakukan Balai Besar Industri Hasil
Perkebunan melalui penerapan metode pengeringan dengan sistem
vakum pada tungku pembakaran yang dilengkapi dengan cabinet pada
ruang pengering. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa penerapan
metode vakum pada proses pengering dapat mempercepat proses
pengering porang. Selain itu, ruang pengering yang dilengkapi dengan
cabinet bertingkat dapat mengatasi pembuangan panas secara
berlebihan. Porang yang dihasilkan berwarna putih kekuningan dan
memiliki karakteristik lebih bersih, cerah dengan kadar air 12%.
- Penyelesaian permasalahan pada KUB Sanrego di Kabupaten
Bulukumba, terkait dengan perbaikan mutu produk yaitu tingkat kelarutan
produk minuman cokelat berbasis kayu sanrego.
KUB Sanrego telah memproduksi minuman berbasis kayu sanrego
dengan memanfaatkan cokelat sebagai media ikat kayu sanrego. Namun
produk yang dihasilkan memiliki tingkat kelarutan yang tidak sempurna
sehingga secara visual maupun secara penerimaan, produk yang
dihasilkan kurang disukai oleh konsumen. Oleh karena itu dilakukan
kegiatan ini untuk menyelasaikan permasalahan tersebut, yaitu bagaimana
menghasilkan minuman cokelat berbasis kayu sanrego yang memiliki
tingkat kelarutran yang sempurna.
Setelah dilakukan pendampingan, produk minuman yang dihasilkan
memiliki tingkat kelarutan yang baik dan secara visual dapat diterima oleh
konsumen.
Kegiatan Problem Solving 2 kegiatan yang dilaksanakan oleh BBIHP
mendapat apresiasi dari Kelompok Usaha Sanrego yang dibuktikan dengan
surat pernyataan. Perbandingan jumlah paket teknologi/konsultasi yang
berhasil memecahkan masalah pada industri telah dilaksanakan oleh BBIHP
tahun 2019 sebesar 100%. Tahapan pelaksanaan kegiatan kerjasama
Litbang dengan industri adalah sebagai berikut:
- Permohonan permasalahan dari Industri - Identifikasi permasalahan industri
- Penyusunan Rencana Kegiatan dan Pembentukan Tim - Tindak lanjut hasil identifikasi permasalahan industri
- Monitoring Evaluasi - Tindak lanjut hasil monitoring dan evaluasi
- Pelaporan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
45
Tabel 3.8. Kegiatan Problem Solving TA. 2019
Indikator kinerja II.4 Target Capaian % Capaian
Rasio paket teknologi/ konsultasi yang berhasil memecahkan masalah industri dibandingkan dengan total jumlah permintaan jasa problem solving dari industri pada tahun berjalan
65 Persen 100 % 153.84
Realisasi kinerja problem solving tahun 2019 sudah sesuai target.
Pencapaian tersebut menunjukkan bahwa hasil litbang dan perekayasaan
dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh perusahaan dengan baik.
Gambar 5. Perjanjian Kerjasama antara BBIHP dan KUB Sanrego
3. Sasaran Strategis III: Meningkatnya Populasi Industri
Sasaran strategis ini memiliki 1 (satu) indikator kinerja sebagai berikut:
Indikator Kinerja rasio Wirausaha Industri yang berhasil dibandingkan
dengan yang dibina.
Peningkatan jumlah populasi industri merupakan tugas utama dari
Inkubator Bisnis Teknologi BBIHP. Inkubator Bisnis Teknologi (IBT) BBIHP adalah
salah satu inkubator bisnis yang berada dibawah Balai Besar Industri Hasil
Perkebunan, Badan Penelitian dan Pengembangan Industri, Kementerian
Perindustrian yang didirikan pada tahun 2014 dengan SK Kepala BBIHP No.
1801/BPKIMI/BBIHP/Kep/VIII/2014 tanggal 19 Agustus 2014 tentang Pendirian
Inkubator Bisnis Teknologi pada Balai Besar Industri Hasil Perkebunan.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
46
Upaya penumbuhan dan pengembangan teknopreneur dapat dilakukan
melalui Inkubator Bisnis yang diharapkan menjadi sarana dan prasarana untuk
mendorong lahirnya wirausaha baru. Kegiatan ini dapat dilakukan oleh berbagai
institusi, terutama perguruan tinggi dan lembaga penelitian yang bergerak dalam
bidang penelitian dan pengembangan. Selain itu terdapat institusi lain (Non
Perguruan Tinggi) yang potensial dalam menjalankan fungsi bisnis, antara lain
yayasan atau perusahaan swasta/industri yang memiliki fungsi atau program
inkubasi.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh IBT BBIHP pada tahun 2019 adalah
dalam rangka mendukung Perjanjian Kinerja Kepala BBIHP yaitu Peningkatan
Peranan Inkubator Bisnis Teknologi Balai Besar Industri Hasil Perkebunan di
masyarakat industri perkebunan yang terbagi menjadi dua peran, yaitu
Pertumbuhan Wirausaha Baru dan Peningkatan Daya Saing Produk IKM. Pada
Tahun Anggaran 2019 BBIHP mendampingi 7 Tenant hingga mendapatkan
berbagai keberhasilan.
Target dari indikator meningkatnya populasi industri adalah Persentase
100, capaian dari kegiatan ini adalah Indeks 3.6 dengan jumlah responden yang
di survey sebanyak 271 Orang. Secara garis besar target dan realisasi indikator
tingkat kepuasan pelanggan disajikan pada tabel 3.12.
Profil ketujuh tenant dan keberhasilannya antara lain:
1. PT. AGRO INDUSTRI GOWA, Green Coffe
PT Agro Industri Gowa merupakan Industri dan Perdagangan Kopi
dengan Brand Produk Kopi Puncak Malino yang saat ini salah satu produk
produksi kami GREEN COFFEE. Green Kopi merupakan produk kopi
yang diproduksi tanpa proses pemanggangan atau Sangrai kopi atau
merupakan kopi yang masih mentah. Kenapa Mentah ? karena dalam
keadaan mentahlah kopi memiliki segudang manfaat untuk kesehatan dan
sangat baik untuk menemani program diet, dimana disaat mentah kopi
memiliki kandungan yang bermanfaat mempercepat proses pembakaran
lemak.
Tabel 3.9. Capaian Tenant PT. Agro Industri Gowa.
No Parameter Sebelum Inkubasi
2018 2019
1 Produksi (Unit) - 2750 8500
2 Penjualan (Rp) - 2750 8500
3 Omset (Rp) 111,535,000 335,713,000 378,000,000
4 Laba Bersih (Rp) 33,460,000 67,142,000 75,600,000
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
47
No Parameter Sebelum Inkubasi
2018 2019
5 Jumlah Pegawai (Org) 4 7 7
6 Legalitas - PIRT -
7 Bentuk Usaha - CV PT
2. CV.HANUM SHAFIRA, Lada Kita
Lada kita adalah tenant yang bergerak pada bidang usaha diversifikasi
produk turunan lada. Lada kita lahir sebagai bentuk terobosan untuk
meningkatkan nilai ekonomi hasil perkebunan lada yang ada di Sulawesi
Tenggara (Sultra). Pada tahun ke dua PPBT focus pada produksi lada
kemasan saset renteng menggunakan mesin pengemas otomatis. Produk
dikemas dalam bentuk saset renteng dengan dimensi 6,5 cm x 8 cm yang
berisi 4 gram lada putih atau lada hitam. Meskpiun kemasan botol PET 60
g tetap diproduksi untuk keperluan supermarket dan berbagai swalayan.
Tabel 3.10. Capaian Tenant CV.Hanum Shafira.
No Parameter Sebelum Inkubasi
2018 2019
1 Produksi (Unit) - 9000 pcs 7230 lusin
2 Penjualan (Rp) - 6000pcs 7231 lusin
3 Omset (Rp) - 135,000,000 160,000,000
4 Laba Bersih (Rp) - 65,000,000 80,000,000
5 Jumlah Pegawai (Org) 2 7 7
6 Legalitas - Halal MUI, PIRT Merk (proses)
7 Bentuk Usaha - CV CV
3. PT. LACAK KOMODITI INDONESIA, Platform Tracefarm
PT. Lacak Komoditas Indonesia (TFI) termotivasi untuk menyelesaikan
masalah dalam industri pertanian dimana perusahaan besar perlu
melacak rantai pasokan komoditas (traceability), memperkirakan,
memastikan keamanan pangan dan ketersediaan inventori. dan menjadi
mediator dalam ekosistem agribisnis dengan memanfaatkan platform
offline dan online buatan kami yang bernama TraceFarm.
Platform online ini berlaku untuk sistem produksi tanaman di seluruh
dunia, tapi saat ini kami fokuskan produksi kakao, kopi, dan rumput laut di
wilayah Sulawesi karena merupakan penghasil utama ketiga komoditas ini
di Asia. Melalui platform ini TFI memberikan alat penelusuran
(traceability), penginderaan jauh, survei data dasar, analisis data, audit,
sertifikasi, inovasi hijau, agrofinansial inklusif digital dan e-dagang secara
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
48
transparan dengan membudayakan pelibatan warga melalui kolaborasi
berkelanjutan, keunggulan sistem, dan pengembangan sosial.
Tabel 3.11. Capaian Tenant PT. Lacak Komoditi Indonesia.
No Parameter Sebelum Inkubasi
2019
1 Produksi - 1500 membership fee
2 Penjualan - 1500 membership fee
3 Omset (Rp) - 435,000,000
4 Laba Bersih (Rp) - 335,000,000
5 Jumlah Pegawai (Org)
5 15
6 Legalitas - HAKI, legal perusahaan
4. CV. AGRO HERBA, Herbal Mixx Daun Tahongai.
Aspek Produk (Teknologi) Dan Produksi Herbal mixx yaitu aditif pakan
unggas mengandung bioaktif tanaman lokal daun tahongai yang
berfungsi sebagai antibakteri dan antioksidan. Produk yang sejenis ada
beberapa yang sudah beredar berasal dari bahan herbal lain tapi hanya
sebagai growth promoter dan bukan untuk menurunkan kandungan lemak
dan kolesterol. Sedangkan aditif pakan daun tahongai ini sudah teruji
melalui hasil penelitian sejak tahun 2014-2017 menurunkan kandungan
lemak dan kolesterol daging serta sebagai antibakteri alami menekan
mortalitas unggas serta mengurangi ketergantungan terhadap antibiotic
(AGP) yang tidak aman buat konsumen.
Produk inovasi Herbal Mixx merupakan produk inovasi hasil penelitian
yang dapat menjadi solusi untuk mengatasi problem peternak unggas.
Produk ini merupakan hasil penelitian sejak tahun 2014 dan sudah
terdaftar Paten di DJKI serta sudah terdaftar Merk Dagang. Produk ini
sudah terbukti dapat sebagai antibakteri alami, meningkatkan bobot
badan unggas serta menurunkan perlemakan unggas.
Tabel 3.12 . Capaian Tenant CV. Agro Herba.
No Parameter Sebelum Inkubasi
2019
1 Produksi - 1000 pcs
2 Penjualan - 1000 pcs
3 Omset (Rp) - 158,000,000
4 Laba Bersih (Rp) - 60,000,000
5 Jumlah Pegawai (Org) 3 5
6 Legalitas - Paten, Legalitas Usaha
7 Bentuk Usaha - CV
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
49
5. CV. BYTE TEKNIKA. Tetasco /Penetas Telur System Backup Energi
Produksi alat penetas telur dengan sistem back-up energi bertujuan untuk
menjamin terpenuhinya kebutuhan akan ketersediaan ternak unggas
secara berkelanjutan. Objective lainnya adalah untuk mengembangkan
pulau Sulawesi sebagai salah satu sentra produksi ayam ras pedaging
yang selama ini masih didominasi oleh sentra industry unggas yang
berada di luar pulau Sulawesi. Dengan mempertimbangkan trend global
dari kebutuhan masyarakat Indonesia akan konsumsi produk unggas,
produksi alat ini ditargetkan untuk cluster industry peternakan dalam skala
besar. Oleh karena itu, alat penetas dibuat untuk kapasitas besar (60,
1000, 2000) dan dapat juga dibuat dalam custom size sesuai permintaan
industry.
Tabel 3.13. Capaian Tenant CV. Byte Teknika.
No Parameter Sebelum Inkubasi
2019
1 Produksi - 9 unit
2 Penjualan - 9 unit
3 Omset (Rp) - 305,000,000
4 Laba Bersih (Rp) - 115,500,000
5 Jumlah Pegawai - 4
6 Legalitas - Akta notaris, SITU, SIUP, TDP, Merk (proses)
7 Bentuk Usaha - CV
6. CV. CAHAYA MAS KREASI, Copasme
Meskipun sebelumnya sudah ada produk kopi daerah yang namanya
COPANG, namun kopi yang mempunyai merek “COPASME” ini sangat
berbeda dengan produk yang ada. Produk ini lebih berkualitas dan terbuat
dari kopi lokal dengan varian rasa yang merupakan kearifan lokal. Ada
beberapa keunggulan dari produk COPASME ini tidak menggunakan
bahan pengawet, dan COPASME dapat dijadikan minuman fungsional.
Permasalahan yang akan diselesaaikan 1) Pemasaran produk petani kopi
local di Kalimantan Tengah berdasarkan kearifan local. 2) Memberikan
pilihan bagi konsumen dengan berbagai rasa yang berbahan alami. Solusi
yang ditawarkan dalam produk ini : 1). Diferensiasi produk dengan
penambahan cita rasa , 2). Pencampuran bahan baku kopi dengan
beberapa varian rasa dalam bentuk cairan, 3) Memproduksi COPASME
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
50
Tabel 3.14. Capaian Tenant CV. Cahaya Mas Kreasi.
No Parameter Sebelum Inkubasi 2019 1 Produksi - 18000 pcs
2 Penjualan - 16200 pcs
3 Omset (Rp) - 150,120,000
4 Laba Bersih (Rp) - 56,414,000
5 Jumlah Pegawai 3 5
6 Legalitas - Halal MUI, BPOM
7 Bentuk Usaha - CV
7. CV. MELZIE MARINE MANDIRI /Pengusir hama rumput laut.
Untuk dapat melindungi rumput laut masyarakat dalam skala sangat luas
saat ini sangat diperlukan adanya inovasi tepat yang dapat mengusir
berbagai hama ikan dan penyu. Dan solusi terbaik ini adalah pembuatan
alat pengusir hama ikan yang merupakan solusi paling tepat untuk
mengatasi persoalan hama dalam skala yang sangat luas. Alat pengusir
hama ini mempunyai kekuatan yang cukup baik sehingga sangat efektif
mengusir berbagai hama pemakan dan perusak rumput laut. Alat ini telah
di uji coba dan menghasilkan hasil yang sangat baik. Hama ikan
penggangu berkurang sangat drastis dan bahkan beberapa menghindar
cukup jauh dari areal budidaya rumput laut
Alat pengusir hama ini didisain dengan melihat pada begitu seriusnya
serangan hama ikan yang terjadi dimasyakat. Alat ini telah di kembangkan
dengan sangat baik dalam program PPBT 2019. Jumlah produksi yang
dilakukan dan diharapkan akan segera berdampak pada peningkatan
produksi rumput laut masyarakat. Pengembangan dan produksi yang
dilakukan telah memberikan satu disan dengan jangkauan yang cukup
luas. Jangkauan hingga 100 m memberikan harapan baru yang cukup
baik. Saat ini penggunaan untuk 1 Ha hanya kan menggunakan 1-3 unit
alat secara bersamaan. Kerjsama pengadaan alat dengan DKP
merupakan solusi yang sangat baik guna mendorong aspek manfaat alat
sampai ke masyarakat. Hal ini karena Masyarakat masih harus mendapat
arahan dan bantuan guna peningkatan produksi rumput laut mereka.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
51
Tabel 3.15. Capaian Tenant CV. Melzie Marine Mandiri.
No Parameter Sebelum Inkubasi
2019
1 Produksi - 80 unit
2 Penjualan - 70 unit
3 Omset (Rp) - 105,000,000
4 Laba Bersih (Rp) - 26,250,000
5 Jumlah Pegawai (org) 3 6
6 Legalitas - Legalitas Perusahaan, Paten, Merk
7 Bentuk Usaha - CV
Tabel 3.16 Meningkatnya Populasi Industri
Indikator kinerja Target Capaian % Capaian
rasio Wirausaha Industri yang berhasil dibandingkan dengan yang dibina
100 % 100 % 100 %
4. Sasaran Strategis IV: Meningkatnya Layanan Jasa Teknis Kepada
Industri
Sasaran strategis ini memiliki 1 (satu) indikator kinerja sebagai berikut:
Indikator Kinerja Tingkat kepuasan masyarakat terhadap layanan jasa
teknis. Target dari indikator tingkat kepuasan pelanggan adalah Indeks 3.6,
capaian dari kegiatan ini adalah Indeks 3.72 dengan jumlah responden yang di
survey sebanyak 324 Orang. Secara garis besar target dan realisasi indikator
tingkat kepuasan pelanggan disajikan pada tabel 3.12.
Tabel 3.17 Target dan realisasi Tingkat kepuasan pelanggan
Indikator kinerja Target Capaian % Capaian
Tingkat kepuasan pelanggan
Indeks 3.6 Indeks 3.72 103,34%
Adapun rincian realisasi dari indikator kinerja Tingkat kepuasan pelanggan
disajikan pada lampiran Tabel Indeks kepuasan pelanggan. Pelaksanaan
kegiatan tingkat kepuasan pelanggan diperoleh dari survey kepada pelanggan
tetap maupun pelanggan baru, dengan cara membagikan kuesioner. Hasil
kuesioner yang sudah diisi dianalisis menurut skala Likert 1-4. Pada tahun ini
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
52
indeks kepuasan pelanggan mencapai target sasaran, indeks 3.72 dengan jumlah
responden sebanyak 324 orang/perusahaan. Perbandingan realisasi untuk
indikator kinerja tingkat kepuasan pelanggan dari tahun 2013 sampai 2019
disajikan seperti pada tabel 3.13.
Tabel 3.18 Realisasi tingkat kepuasan pelanggan dari tahun 2014-2019
Indikator Kinerja
Realisasi TA. 2014
Realisasi TA. 2015
Realisasi TA. 2016
Realisasi TA. 2017
Realisasi TA. 2018
Realisasi TA. 2019
Tingkat
kepuasan
pelanggan
Indeks 5 Indeks
4.4
Indeks
3.6
Indeks
3.6
Indeks
3.6 Indeks 3.7
Pada tahun 2014 sampai dengan 2015, hasil kuesioner yang sudah diisi
dianalisis menurut skala Likert 1-5. Realisasi indeks kepuasan pelanggan terjadi
penurunan indeks. Di tahun 2018 responden BBIHP mencapai 271 orang. Hal ini
menunjukkan bahwa respon pelanggan BBIHP terhadap pelayanan yang
diberikan semakin baik dan memuaskan. Jumlah responden pada tahun 2019
kembali mengalami peningkatan menjadi 324 responden, trend positif tersebut
juga ditunjukan dari hasil penilaian yang memperoleh indeks 3.72.
5. Sasaran Strategis V: Meningkatnya penerapan reformasi birokrasi
Terdapat 2 Indikator kinerja dari Sasaran strategis ini antara lain:
Indikator Kinerja tingkat maturitas SPIP
Tingkat maturitas SPIP pada tahun 2019 ditargetkan pada indeks 3,7 dan
setelah dilaksanakannya reviu pelaksanaan SPIP oleh Inspektorat Jenderal
pada tanggal 20-22 November di Hotel The Sahira Bogor, BBIHP memperoleh
nilai maturitas 3.833 nilai ini melampaui target yang telah ditetapkan nilai ini
berada pada level ‘terdefinisi’ yang berarti BBIHP telah melaksanakan praktik
pengendalian intern dan terdokumentasi dengan baik. Karakteristik
penyelenggaraan SIPI secara umum menunjukkan bahwa BBIHP Makassar:
1. Telah menetapkan kebijakan dan prosedur pengendalian untuk sebagian
kegiatan pokokunit organisasi sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008;
2. Telah mengkomunikasikan kebijakan dan prosedur atas sebagian kegiatan
pokok unit organisasi;
3. Telah melaksanakan kebijakan dan prosedur atas semua kegiatan pokok unit
organisasi dan mendokumentasikannya secara konsisten.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
53
4. Belum sepenuhnya melakukan evaluasi atas efektifitas penerapan kebijakan
dan prosedur pengendalian atas kegiatan pokok unit organisasi dilakukan
serta didokumentasikan secara memadai;
5. Belum sepenuhnya melakukan pemantauan yang berkelanjutan, terintegrasi
dalam pelaksanaan kegiatan yang didukung oleh pemantauan otomatis
menggunakan aplikasi komputer.
Tabel 3.19 Target dan realisasi meningkatnya penerapan reformasi birokrasi
Indikator kinerja IV Target Capaian % Capaian
Tingkat maturitas
SPIP
3.7
3.833
103.59%
Indikator Kinerja Nilai Akuntabilitas Kinerja
Dalam rangka pelaksanaan peraturan pemerintah nomor 8 Tahun 2006
tentang pelaporan keuangan dan kinerja Instansi pemerintah, peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi Nomor 52
Tahun 2018 tentang tata kelola Pengawasan Intern di Lingkungan Kementerian
Perindustrian, Inspektorat Jenderal kementerian perindustrian telah
melaksanakan evaluasi.
Implementasi sistem akuntabilitas kinerja BBIHP secara keseluruhan
mendapatkan nilai 80,59 atau memuaskan (A). Nilai tersebut telah mencapai
target yang ditentukan. Nilai sebagaimana tersebut, merupakan akumulasi
penilaian terhadap seluruh komponen manajemen kinerja yang dievaluasi di
unit kerja BBIHP dengan rincian sebagai berikut:
1. Perencanaan Kinerja : 23,27
2. Pengukuran Kinerja : 20,31
3. Pelaporan Kinerja : 12,28
4. Pencapaian Kinerja : 16,29
Dari hasil evaluasi tersebut dapat disimpulkan beberapa hal yaitu Indikator
Kinerja Sasaran Renstra dan PK BBIHP belum seluruhnya dapat diukur
dengan baik, berorientasi hasil, relevan dan cukup namun, pencapaian
sasaran/kinerja BBIHP seluruhnya telah memenuhi atau bahkan lebih baik
dari target yang ditetapkan pada tahun sebelumny dan BBIHP telah
melakukan pembahasan secara cermat terkait penyusunan target kinerja yang
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
54
dapat dicapai dan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang ada
dalam rangka mencapai kinerja yang lebih baik secara berkelanjutan.
Tabel 3.20 Target dan realisasi meningkatnya penerapan reformasi birokrasi indikator Nilai Akuntabilitas Kinerja
Indikator kinerja IV Target Capaian % Capaian
Nilai Akuntabilitas kinerja
Nilai A 100% 100%
3.1.2. Analisis Capaian Kinerja Berdasarkan Renstra (2015-2019).
Berdasarkan Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan
Makassar TA. 2015-2019. Capaian kinerja yang dapat terealisasi disajikan
pada tabel 3.16 berikut:
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
55
Table 3.21 Capaian Kinerja Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 Balai Besar Industri Hasil Perkebunan
Sasaran Kegiatan (output)/Indikator
2015 2016 2017 2018
2019
Target Renstra
Target Realisasi % Target
Renstra Target Realisasi %
Target Renstra
Target
Realisasi % Target
Renstra Targ
et Realisasi % Target
Renstra Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI HASIL PERKEBUNAN
Meningkatnya Kapabilitas litbang BBIHP dalam bidang industri hasil perkebunan
- Jumlah hasil litbang dan perekayasaan yang siap dikembangkan (penelitian) 1 1 1 100 1 1 1 100 1 1 1 100 1 2 2 100 1 2 7 350
- jumlah hasil litbang dan perekayasaan yang telah dimplementasikan (penelitian) 1 1 1 100 1 1 1 100 1 1 1 100 1 2 2 100 1 2 2 100
- jumlah hasil litbang dan perekayasaan yang dapat menyelesaikan permasalahan industri (problem solving) (penelitian) 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 100 1 2 2 100 1 2 2 100
- jumlah kerjasama litbang instansi dengan industri (penelitian) 2 1 1 100 2 2 2 100 2 2 2 100 2 2 2 100 2 2 3 150
- Hasil litbang yang diusulkan untuk mendapatkan paten 2 2 3 150
Meningkatnya Profesionalisme dan Kapasitas Layanan Jasa Teknis
- Jumlah Sampel Uji (sampel) 2000 2000 4154 207.7 3500 3500 5244 149.8 3850 3850 8579 222.8 4235 4235 8586 202.7 4659 4659 10969 235.4
- Jumlah Peralatan yang Dikalibrasi (peralatan)
100 100 175 175 150 150 248 165.3 175 175 248 121.7 200 200 456 228 225 225 417 185.3
- Jumlah Sertifikat SNI yang diterbitkan (sertifikat) 10 10 48 480 12 12 47 391.7 14 14 59 421.4 16 16 42 262,5 18 18 71 394.4
- Jumlah perusahaan yang mendapat layanan sampling (perusahaan) 16 16 305 1,906.25 20 20 409 2,045 23 23 517 2,247.8 25 25 1.141 4,564 27 27 1624 6015
- Jumlah SDM industri yang terdidik (orang) 9 9 84 933.33 10 10 37 370 15 15 70 466.7 20 20 81 405 25 25 112 448
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
56
Sasaran Kegiatan (output)/Indikator
2015 2016 2017 2018
2019
Target Renstra
Target Realisasi % Target
Renstra Target Realisasi %
Target Renstra
Target
Realisasi % Target
Renstra Targ
et Realisasi % Target
Renstra Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Meningkatnya kualitas pelayanan publik
- Indeks Kepuasan Pelanggan (indeks)
4.4 4.4 4.4 100 3.6 3.6 3.6 100 3.6 3.6 3,6 100 3.6 3.6 3.6 100 3.6 3.7 3.72 100.5
Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang
- Jumlah KTI yang dipublikasikan (KTI) 5 5 15 300 5 5 22 440 5 5 21 420 5 5 24 480 5 5 25 500
Meningkatnya dukungan Lembaga dalam penguatan standarisasi industri
- Jumlah ruang lingkup pengakuan komoditi LPK yang diakui oleh KAN (komoditi)
26 26 24 92.3 26 26 34 130.7
7 26 26 34 130.77 26 26 34 130.7 26 26 34 130.7
- Jumlah SDM yang memperoleh pelatihan dalam rangka penguatan standarisasi industri (orang)
5 5 2 40 5 5 0 0 5 5 4 80 5 5 10 200 5 5 6 120
- Jumlah infratruktur, sarana, dan prasarana fasilitas perkantoran (unit/m3)
100 100 96 96 100 100 134 134 100 100 107 107 100 100 113 113 100 100 147 147
- Jumlah promosi (promosi) 8 8 8 100 8 8 8 100 8 8 8 100 8 8 8 100 8 8 8 100
Meningkatnya implementasi sistem pengendalian internal
- Tingkat maturitas BBIHP mencapai level 3 (level) - - - - 3 3 3.106 103.5 3 3 3.405 113.5 3 3 3.739
124.6 3 3 3.833 127.8
SDM yang kompeten
- Jumlah SDM yang kompeten (orang) 20 20 37 185 20 20 11 55 20 20 28 140 20 20 35 175 20 20 89 445
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
57
Sasaran Kegiatan (output)/Indikator
2015 2016 2017 2018
2019
Target Renstra
Target Realisasi % Target
Renstra Target Realisasi %
Target Renstra
Target
Realisasi % Target
Renstra Targ
et Realisasi % Target
Renstra Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Sistem informasi yang handal
- Jumlah aplikasi sistem informasi yang tersedia (aplikasi) 2 2 1 50 2 2 2 100 2 2 6 300 2 2 11 550 2 2 21 1.050
Sistem perencanaan dan penganggaran yang berkualitas
- Tingkat persetujuan rencana kegiatan (persen)
99 99 100 101 99 99 100 101 99 99 99.8 100.8 99 99 99,77 100,7
8 99 99 100 101
Sistem pelaporan yang handal
- Tingkat ketepatan waktu penyampaian laporan kinerja dan monev (persen)
99 99 100 101 99 99 100 101 99 99 100 101 99 99 100 101 99 100 101 99
Sistem tata kelola keuangan dan BMN yang transparan dan akuntabel
- Tingkat penyerapan anggaran (persen)
95 95 96.42 101.5 95 95 99.36 104.6 96 96 97.36 101.4 96 96 99.34 103.4
8 97 97 99,35
102,42
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
58
Pada umumnya Target tahun berjalan (2015-2019) sesuai dengan target
yang ada pada Renstra Balai Besar Industri Hasil Perkebunan TA. 2015-2019.
Selama kurun waktu empat tahun (2015-2019) ini bila dibandingkan dengan target
jangka menengah, seluruh indikator telah mencapai/ melampaui target antara lain
yaitu:
a. Jumlah hasil litbang dan perekayasaan yang siap dikembangkan
Jumlah hasil litbang dan perekayasaan yang siap dikembangkan pada tahun
2019 telah melampaui target sebanyak 7 penelitian. Bila dibandingkan dengan
tahun 2018, terdapat peningkatan realisasi dimana realisasi litbang dan
perekayasaan yang siap dikembangkan pada tahun 2018 sebanyak 2 penelitian.
Sedangkan realisasi Renstra BBIHP tahun 2015-2019 sebanyak 12 penelitian
dengan presentase 100% dibandingkan dengan target renstra 2015-2019
sebanyak 5 penelitian atau target renstra telah melampaui target yg ditetapkan.
b. Jumlah hasil litbang dan perekayasaan yang telah diimplementasikan.
Senada dengan realisasi penelitian yang siap dikembangkan, hasil litbang dan
perekayasaan yang telah di implementasikan pada tahun 2019 sesuai dengan
target yang telah ditetapkan yakni 2 penelitian dan tidak juga mengalami
peningkatan di bandingkan tahun 2018. Target renstra BBIHP selama 2015-2019
sebanyak 5 penelitian telah terealisasi hingga 140% pada tahun 2019.
c. Jumlah hasil litbang dan perekayasaan yang dapat menyelesaikan permasalahan
industri (problem solving).
Hasil penelitian dan perekayasaan yang dapat menyelesaikan permasalahan
industri yang terealisasi pada tahun 2019 sebanyak 2 penelitian. Realisasi
renstra BBIHP 2015-2019 sebanyak 5 penelitian dengan persentase sebesar
167% dari target sebanyak 3 penelitian selama 2015-2019.
d. Jumlah kerjasama litbang instansi dengan industri.
Kedua penelitian hasil kerjasama instansi dengan industri yang terealisasi pada
tahun 2019 menunjukkan tercapainya target 3 penelitian yang telah ditetapkan.
Selama tahun 2015 hingga 2019 target renstra BBIHP telah terealisasi hingga
100% atau telah terealisasi 10 dari 10 penelitian yang di targetkan.
e. Jumlah sampel uji
Presentasi realisasi yang baik kembali diperlihatkan pada tahun 2019 ini yaitu
mencapai hingga 235,4% atau mengalami peningkatan menjadi 10.969 sampel
dari target yang telah direncanakan yaitu hanya 4659 sampel. Dalam renstra
BBIHP 2015-2019 jumlah sampel uji di targetkan sebanyak 18.235, hingga tahun
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
59
2018 telah mencapai 37.532 sampel atau telah melampai target yakni mencapai
205,82 %.
f. Jumlah peralatan yang dikalibrasi
Target peralatan yang di kalibrasi pada tahun 2018 yaitu 225 peralatan, dan
realisasinya dapat melewati target tersebut yakni mencapai 417 peralatan atau
mengalami peningkatan sebesar 185.3%. Sedangkan untuk realisasi renstra
BBIHP tahun 2015-2019 telah melampaui target dengan capaian 181,65% atau
1.544 peralatan dari 850 peralatan yang ditargetkan.
g. Jumlah sertifikat SNI yang diterbitkan
Sertifikat SNI yang dapat diterbitkan pada tahun 2019 yaitu 71, jumlah ini
melampaui target yang telah di tetapkan pada tahun ini yaitu 18, atau mengalami
peningkatan yang sebesar 394,4%. Sedangkan untuk realisasi renstra BBIHP
tahun 2015-2019 yang menargetkan jumlah sertfikat SNI yang diterbitkan harus
mencapai angka 70, hingga pada tahun 2019 telah terealisasi hingga 267 SNI
atau telah melebihi target sebesar 381,43%.
h. Jumlah perusahaan yang mendapat layanan sampling
Pada Tahun 2019, jumlah perusahaan yang mendapat layanan sampling
mencapai 1.624 perusahaan, Jumlah tersebut melebihi target sebesar 6.015%
dari yang ditetapkan yaitu 27 perusahaan. Untuk renstra BBIHP tahun 2015-2019
yang menargetkan jumlah perusahaan yang mendapat layanan sampling harus
mencapai 111 perusahaan, realisasi juga melebihi target sebesar 3.600% atau
mencapai 3.996 perusahaan yang telah dilayani.
i. Jumlah SDM industri yang terdidik.
SDM industri yang terdidik pada tahun 2019 mencapai 112 orang, jumlah ini
melebihi target yang ditetapkan yaitu 25 orang atau sebesar 448%. Pencapaian
ini lebih baik bila dibandingkan dengan pencapaian pada tahun 2018 yang
mampu melampaui target sebesar 405 %. Sedangkan untuk realisasi renstra
2015-2019 dengan target 79 SDM industri yang terdidik, hingga pada tahun 2019
telah tercapai 384 orang atau melebihi target sebesar 486 %.
j. Indeks Kepuasan Pelanggan (indeks)
Indeks Kepuasan pelanggan pada tahun 2019 yang ditargetkan mencapai indeks
3,70 dapat terealisasi 100.5% atau melebihi target dengan nilai indeks mencapai
3,72 pencapaian ini sama baiknya dengan pencapaian pada tahun-tahun
sebelumnya. Senada dengan hal tersebut, target yang ditetapkan dalam renstra
juga dapat tercapai dengan baik.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
60
k. Jumlah KTI yang dipublikasikan
Karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan pada tahun 2019 berjumlah 25,
jumlah tersebut telah melampaui target sebesar 500%. Sedangkan untuk renstra
BBIHP tahun 2015-2019 yang menargetkan jumlah KTI yang dipublikasikan
sebanyak 5 untuk setiap tahunnya atau 25 KTI selama kurun waktu 5 tahun,
telah terealisasi sebanyak 107 atau melebihi target mencapai 428%.
l. Jumlah ruang lingkup pengakuan komoditi LPK yang diakui oleh KAN
Pada tahun 2019 jumlah ruang lingkup pengakuan komoditi LPK yang diakui oleh
KAN di targetkan mencapai angka 26 dan telah terealisasi sebanyak 34 komoditi
atau dapat melampaui target sebesar 130.77%. Pencapaian ini seperti pada
pencapaian pada tahun 2017 dan 2016 dikarenakan sertifikat yang diberikan
oleh KAN mulai berlaku sejak 23 November 2016 hingga 20 September 2020
(terlampir sertfikat).
m. Jumlah SDM yang memperoleh pelatihan dalam rangka penguatan standarisasi
industri.
Terjadi peningkatan di setiap tahunnya pada jumlah sdm yang memperoleh
pelatihan dalam rangka penguatan standarisasi industri, tahun 2019 realisasinya
mencapai 120% atau 6 orang dari 5 yang ditargetkan, capaiannya tidak lebih
baik dibandingkan dengan tahun 2018. Resntra 2015-2019 menargetkan total 25
sdm hingga tahun 2019, dan pada tahun 2019 telah terealisasi 22 sdm (88%).
n. Jumlah infratruktur, sarana, dan prasarana fasilitas perkantoran
Target jumlah infrastruktur, sarana, dan prasarana fasilitas perkantoran pada
tahun 2019 sebanyak 100 unit dan yang dapat terealisasi telah melampaui target
sebesar 147 % atau telah terealisasi sebanyak 147 unit. Sedangkan untuk
renstra BBIHP 2015-2019, jumlah infratruktur, sarana, dan prasarana fasilitas
perkantoran ditargetkan 100 unit setiap tahunnya atau total 500 unit, hingga
tahun 2019 realisasi telah mencapai 119 % atau 597 unit.
o. Jumlah promosi dan publikasi balai (event)
Kegiatan promosi dan publikasi balai (event) yang dapat terealisasi pada tahu
2019 adalah 8 event dan nilai tersebut telah sesuai dengat target yang telah
ditetapkan sebelumnya. Sedangkan untuk renstra BBIHP tahun 2015-2019 yang
menargetkan jumlah promosi dan publikasi balai (event) sebanyak 40 event
selama 5 tahun, telah terealisasi sebesar 100%.
p. Tingkat maturitas SPIP BBIHP mencapai level 3 (level)
Sejak tahun 2016 hingga tahun 2018 ini, nilai maturitas SPIP BBIHP telah
mencapai target level 3 dan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
61
Tahun 2019 Nilai maturitas SPIP mencapai level 3,833 atau mencapai realisasi
127,8%.
q. Jumlah SDM yang kompeten
Sumber daya manusia yang kompeten pada tahun 2019 yang dapat terealisasi
berjumlah 89 orang, nilai ini melampaui target sebesar 445% dari 20 orang yang
di targetkan pada tahun tersebut. Sedangkan untuk realisasi renstra BBIHP
tahun 2015-2019 yang menargetkan jumlah SDM yang kompeten yang harus
dicapai sebanyak 100 orang, hingga tahun 2019 telah tercapai sebesar 200%
atau 200 orang.
r. Jumlah aplikasi sistem informasi yang tersedia (aplikasi)
BBIHP terus mengambangkan sistem informasi yang tersedia, pada tahun 2019
ini telah tersedia 10 aplikasi baru sehingga membuat aplikasi yang tersedia
menjadi 21 aplikasi atau teralisasi 1.050% dari target yang ditetapkan.
s. Tingkat persetujuan rencana kegiatan
Realisasi tingkat persetujuan rencana kegiatan pada tahun 2019 mencapai 100%
dan angka ini telah mencapai target yang ditetapkan sebelumnya yaitu 99% atau
terealisasi 101%. Nilai ini menunjukkan capaian baik karena tetap
mempertahankan trend positif dari realisasi yang tetap lebih tinggi dibandingkan
target pada 5 tahun terakhir dan memenuhi target renstra 2015-2019 untuk
menuwujudkan sistem perencanaan dan penganggaran yang berkualitas.
t. Tingkat ketepatan waktu penyampaian laporan kinerja dan monev
Pencapaian yang baik juga ditunjukan oleh realisasi Tingkat ketepatan waktu
penyampaian laporan kinerja dan monev, pada tahun ini realisasinya mencapai
100%. Hal Ini menunjukkan tingkat realisasi yang baik dan telah sesuai dengan
target renstra yang menetapkan setiap tahun realisasi harus mencapai angka
100%.
u. Tingkat Penyerapan Anggaran
Sistem tata kelola keuangan dan BMN yang transparan dan akuntabel di BBIHP
tetap dalam kondisi yang baik, hal tersebut ditunjukkan dengan persentase
tingkat penyerapan anggaran yang tetap berada diatas target renstra 2015-2019
yang ditetapkan selama 5 tahun terakhir. Pada tahun 2019, realisasinya
mencapai 99,35% atau 102.42% melebihi target yang telah ditetapkan yaitu
97%.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
62
3.2. CAPAIAN PROGRAM PRIORITAS
Tabel 3.22. Capaian Program Prioritas Nasional TA. 2019.
KODE PROGRAM KODE KEGIATAN KODE OUTPUT Target Pagu
(Rp. 000) Realisasi
output
Realisasi Kinerja
(%)
Realisasi Anggaran(Rp.000)
(1) (2) (3) (1) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
12 Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri
1869 Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Perkebunan
005 Teknologi Industri yang dikembangkan dan diterapkan untuk Meningkatkan Daya Saing Industri Nasional
3 Paket
Teknologi
1.218.274 3 Paket
Teknologi
100% 1.209.625
Adapun, penjelasan hasil capaian program prioritas TA.2019 yang telah dilaksanakan
dari masing-masing Output Tersebut pada TA. 2019 adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan : Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri Agro
a. Output 1 : Teknologi Industri yang dikembangkan dan diterapkan untuk
meningkatkan daya saing industri nasional.
Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja
Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Perkebunan
di BBIHP di pada tahun 2019 ditargetkan 3 paket teknologi dan pada bulan
Desember telah terealisasi 100% dengan realisasi keuangan mencapai
99,29%
Kegiatan telah dilaksanakan dengan realisasi fisik sebanyak 3 (tiga) kegiatan.
Kegiatan tersebut antara lain:
1. Pengembangan Produk Cokelat Dengan Teknologi Rekonstruksi Dan
Sistem Building Block (Kordinator Tim : Rosniati).
Penelitian pengembangan produk cokelat dengan teknologi rekonstruksi
dan sistem building block telah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah
mengetahui konsentrasi lemak CBS dan crude stearin yang digunakan di
dalam pembuatan cokelat analog untuk mendapatkan produk cokelat yang
mempunyai titik leleh tinggi, tekstur padat, dan tidak cepat meleleh pada
suhu ruang, mengetahui porsi perbandingan optimum antara cokelat
analog dan kovertur, serta untuk mendapatkan polifenol hasil ekstraksi
dari bungkil kakao yang diolah dari biji kakao tanpa fermentasi. Penelitian
ini terdiri dari 3 perlakuan yaitu :
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
63
- Formula cokelat kovertur dan cokelat analog tanpa penambahan
polifenol,
- Formula cokelat kovertur dan cokelat analog dengan penambahan
polifenol,
- Pencampuran cokelat kovertur dan cokelat analog dengan
perbandingan tertentu
Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknologi rekonstruksi dan system
building block pada pembuatan produk cokelat tidak dapat menstabilkan
dan meningkatkan titik leleh cokelat, tetapi dapat meningkatkan nilai
organoleptik (aroma, rasa, tekstur, dan kenapakan), penambahan crude
stearin 2,5 %, 5,0 %, dan 10 % dalam produk cokelat analog pada
umumnya cukup disukai panelis, penambahan crude stearin sebanyak 10
% dapat meningkatkan titik leleh dan kestabilan produk, dan penambahan
polifenol 0,3 % dalam produk cokelat meningkatkan viskositas dan nilai
rasa khas produk cokelat.
2. Kopigmentasi Dan Enkapsulasi Zat Warna Alami Antosianin Dari Biji
Kakao Non Fermentasi Dan Aplikasinya Pada Produk Kosmetik Dan
Pangan (Kordinator Tim : Alfrida Lulung Sampe B.).
Antosianin merupakan golongan zat warna alam yang sangat tidak stabil
terhadap perubahan pH, suhu, dan cahaya. kopigmentasi dan enkapsulasi
adalah salah satu metode untuk meningkatkan intensitas dan kestabilan
zat warna antosianin. Pada penelitian ini dilakukan kopigmentasi zat
warna antosianin dari biji kakao non fermentasi dengan asam gallat. rasio
perbandingan antosianin: asam galat : adalah 1:0; 1:2; 1:3 hasil
penelitian menunjukkan bahwa proses kopigmentasi optimal pada
perbandingan antosianin biji kakao nonfermentasi - asam gallat sebesar 1
: 2 yang memberikan efek hiperkromik (kenaikan intensitas) sebesar 0,365
dan hasil pengukuran kromameter warna menunjukkan peningkatan jika
dibandingkan dengan antosianin tunggal (kontrol). pada perbandingan 1:
2 dengan nilai L, a dan b sebesar L 21,41, a 12,37 dab b 8,60 dan pada
pemansan suhu 60 °C, 70 °C, 80 °C, dan 90 °C. hasil uji stabilitas
antosianin menunjukkan bahwa antosianin stabil hingga pemanasan 90 °C
Dan pada enkapsulasi hasil maksimal ditunjukkan pada enkapsulasi
maltodekstrin 8 % dengan kadar air 1,08 %, antosianin 50,17 ppm
polipenol 816, 65 ppm, kelarutan 94,58 dan aktivitas antioksidan 95,58
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
64
%. Dan apilikasi zat warna antosianin pada lipstick dan minuman
warna merah lebih efektif di tunjukkan pada kondidi asam.
3. Desain Digital Impinger Berbasis Iot (Kordinator Tim : Ransi Pasae).
Perekayasaan digital impinger dengan melakukan otomasi sistem kerja
impinger analog. Otomasi dilakukan pada sistem kerja pompa sampai
impinger dapat dioperasikan dengan smartphone. Pembuatan Alat digital
impinger berbasis Internet of Things (IoT) menghasilkan data yang lebih
cepat, akurat, mudah dikonfigurasi dan data hasil pengukuran yang
tersimpan pada sebuah server. Alat digital impinger berbasis IoT
memungkinkan pengambilan sampel dari jarak jauh dan diperolehnya data
dengan cepat sehingga memudahkan pengguna dalam memonitor
perubahan lingkungan sampling secara cepat.
Tabel 3.23. Target dan Realisasi Teknologi Program Prioritas Nasional
Indikator Kinerja Rencana Realisasi % Capaian
Teknologi Industri yang dikembangkan dan diterapkan untuk Meningkatkan Daya Saing Industri Nasional
3 Paket 3 Paket 100
Kendala
Tidak terdapat masalah dalam pelaksanaan kegiatan ini.
Rekomendasi
-
3.3. AKUNTABILITAS KEUANGAN
1. Realisasi Anggaran Keuangan (RM)
a. Hasil yang telah dicapai
Pada akhir tahun anggaran 2019, Pagu Anggaran (DIPA) BBIHP sebesar
Rp. 25.590.527.000,- terdiri dari Belanja Pegawai sebesar Rp. 12.455.022.000,-.
Belanja Barang sebesar Rp. 10.093.684.000,- dan Belanja Modal sebesar Rp.
3.041.821.000,-. Realisasi Keuangan berdasarkan Renstra BBIHP TA. 2016-2019
disajikan pada tabel 3.19.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
65
Tabel 3.24 Realisasi Keuangan berdasarkan Renstra BBIHP TA. 2015-2019
Sasaran Kegiatan (output)/Indikator
2016 2017 2018 2019
Target (RP.000)
Realisasi (RP.000) % Target
(RP.000) Realisasi (RP.000) % Target Realisasi
(RP.000) % Target Realisasi (RP.000) %
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI HASIL PERKEBUNAN
18,754,722 18,634,167 99.36 20,217,260 19,683,171 97.36 22,073,289 21,940,298 99.40 25.590.527 25.425.653 99,35
Meningkatnya litbang dan rekayasa teknologi industri 374,760 369,103.00 98.49 290,556 277,239 95.42 584,929 581,449 99.41 2,718,274 2.690.628 98,98
‐ Jumlah hasil litbang yang siap diterapkan 1 1 1 1 100 1 1 1 100 1 7 700
‐ Jumlah hasil litbang yang telah diimplementasikan 1 1 1 1 100 1 1 1 100 1 2 200
‐ Inkubasi teknologi (mendukung terwujudnya science park)
‐ ‐ 1 1 100 1 1 1 100 1 1 100
Rekayasa Teknologi Industri 113,422 110,044 97.02 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
‐ Jumlah hasil riset yang menyelesaikan masalah industri (jumlah riset)
1 1 100 ‐ ‐ ‐
‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
Pelayanan Jasa Teknis 2,060,394 2,050,516 99.5 2,971,517 2,968,549 99.9 2,272,284 2,264,872 99.67 3.106.363 3.103.472 99,91 ‐ Meningkatnya permintaan
jasa (Rp. 000) 2.909.885 4.087.773 144.8 4.308.126 6.691.077 155 6.168.750 6.475.302 104.97 5,653,000 8.241.563 145,79
‐ Meningkatnya kepuasan pelanggan (indeks)
indeks 3,6 dari 3,6
indeks 3,6 dari 3,6
100 indeks 3,6 dari 3,6
indeks 3,6 dari 3,6
100 indeks 3,6 dari 3,6
indeks 3,6 dari 3,6
100 3.6 3,77 104,72
Penguatan Infrastruktur Litbang dan JPT 392,310 384,440 98.0 920,930 918,825 99.8 1,313,010 1,306,470 99.50 1.759.000 1.758.310 99,96
‐ Jumlah alat penelitian dan pengujian (unit) 24 24 100 10 10 100 18 35 194 10 31 310
‐ Tersedianya Gedung Laboratorium Litbang dan Pengujian yang layak (unit)
‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 714 714 100 200 200 100
Penguatan Kelembagaan 1,177,283 1,164,018 98.87 1,367,800 1,340,209 97.98 1,683,896 1,662,709 98.74 1.613.742 1.604.408 99,42
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
66
Sasaran Kegiatan (output)/Indikator
2016 2017 2018 2019
Target (RP.000)
Realisasi (RP.000) % Target
(RP.000) Realisasi (RP.000) % Target Realisasi
(RP.000) % Target Realisasi (RP.000) %
‐ Peningkatan Kompetensi SDM (orang) 26 15 57.69 21 44 209.52 20 35 175 20 89 445
‐ Terakreditasi lembaga sertifikasi dan penilaian kesesuaian
3 3 100 3 3 100 3 3 100 3 3 100
‐ Jumlah promosi dan publikasi balai (event) 8 8 100 8 8 100 8 8 100 8 8 100
‐ Peningkatan Kamampuan Sistem Informasi Publik 2 2 100 2 2 100 2 2 100 2 2 100
‐ Tersusunnya program dan pelaporan (dokumen) 5 5 100 5 5 100 5 5 100 5 5 100
‐ Kegiatan kelitbangan 6 6 100 2 2 100 1 2 100 2 2 100
‐ Reformasi Birokrasi 2 2 100 2 2 100 2 2 100 2 2 100
Layanan Perkantoran 13,681,990 13,607,796 99.46 14,282,607 3,840,513 96.90 15,849,649 15,807,265 99,42 16.029.460 15.908.338 99,24 ‐ Terbayarnya gaji dan
tunjangan pegawai sesuai dengan peraturan berlaku
12 12 100 12 12 100 12 12 100 12 12 100
‐ terlaksananya pelayanan operasional rutin dan perkantoran yang optimal
12 12 100 12 12 100 12 12 100 12 12 100
Sarana dan Prasarana Perkantoran 954,563 948250 99.34 383,850 381,835 99.48 320,200 317,532 99,16 363.688 361.804 99,48
‐ Tersedianya kebutuhan Kendaraan Operasional yang dapat diandalkan dan menunjang tupoksi (unit)
1 1 100 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
‐ Tersedianya kebutuhan alat pengolah data dan komunikasi
20 20 100 5 14 280 8 19 237 10 20 200
‐ Tersedianya peralatan perkantoran (unit)
103 103 100 93 93 100 57 61 107 50 96 192
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
67
Sedangkan realisasi keuangan berdasarkan Perjanjian Kinerja TA.2019 sebagai berikut:
Tabel 3.25 Realisasi Keuangan berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2019
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Target Realisasi Kegiatan/Komponen
/ Subkomponen/
Anggaran
Pagu Realisasi % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Meningkatnya efisiensi industri dalam rangka mendorong daya saing industri
Peningkatan efisiensi perusahaan industri yang memanfaatkan produk inovasi/paten hasil litbangyasa
50 persen
50 persen - Kerjasama Riset - Inkubator Bisnis
343.214.00 341.861.107 99,61
Meningkatnya penguasaan teknologi industri
Perusahaan industri/badan usaha yang memanfaatkan produk inovasi hasil litbangyasa
2 Perusahaan
industri
2 Perusahaan industri
- Kerjasama Riset - Inkubator Bisnis
343.214.00 341.861.107 99,61
Rasio hasil litbangyasa yang diusulkan untuk mendapatpaten dibandingkan dengan jumlah litbangyasa yang dihasilkan
65 Persen
65 Persen - Pembinaan dan
Penerapan HKI 12.060.000 11.829.600 98,09
Rasio hasil litbangyasa yang mencapai TRL 6 dibandingkan jumlah litbangyasa yang dilaksanakan pada tahun berjalan
50 Persen
50 Persen
- Litbangyasa teknologi industry hasil perkebunan
- Teknologi industry yang dikembangkan dan diterapkan untuk meningkatkan daya saing
- Pengkajian tenometer penelitian
2.721.744.000 2.694.128.767 98,99
Rasio paket teknologi/konsultasi yang berhasil memecahkan masalah industri dibandingkan dengan total jumlah permintaan jasa problem solving dari industri pada tahun berjalan
20 Persen
20 Persen - Kerjasama Riset - Inkubator Bisnis
343.214.00 341.861.107 99,61
Meningkatnya populasi industri
Rasio Wirausaha Industri yang berhasil dibandingkan dengan yang dibina
100 Persen
100 Persen
- Inkubator Bisnis 142.756.000 142.622.000 99,91
Meningkatnya Layanan Jasa Teknis Kepada Industri
Tingkat kepuasan masyarakat terhadap layanan jasa teknis
Indeks 3,6
Indeks 3,77
- Pengelolaan Indeks Kepuasan Pelanggan 37.292.000 37.002.000 99,22
Meningkatnya Penerapan Reformasi Birokrasi
Tingkat maturitas SPIP
Indeks 3,7
Indeks 3,83
- Pembangunan Zona Integritas
- Penerapan SPIP
121.160.000 120.975.402 99,85
Nilai Akuntabilitas kinerja
Nilai A Nilai A - Layanan
Manajemen Satker 615.932.000 614.622.550 99,79
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
68
Realisasi keuangan Perjanjian Kinerja sangat baik, rata-rata mencapai diatas 99%.
Realisasi keuangan dari tiap Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Sebagai Berikut:
1. Meningkatnya efisiensi industri dalam rangka mendorong daya saing industri
‐ Peningkatan efisiensi perusahaan industri yang memanfaatkan produk inovasi/paten
hasil litbangyasa 99,61%
2. Meningkatnya penguasaan teknologi industri
‐ Perusahaan industri/badan usaha yang memanfaatkan produk inovasi hasil
litbangyasa 99,61%
‐ Rasio hasil litbangyasa yang diusulkan untuk mendapatpaten dibandingkan dengan
jumlah litbangyasa yang dihasilkan 98,09%
‐ Rasio hasil litbangyasa yang mencapai TRL 6 dibandingkan jumlah litbangyasa
yang dilaksanakan pada tahun berjalan 98,99%
‐ Rasio paket teknologi/konsultasi yang berhasil memecahkan masalah industri
dibandingkan dengan total jumlah permintaan jasa problem solving dari industri
pada tahun berjalan 99,61%
3. Meningkatnya populasi industri
‐ Rasio Wirausaha Industri yang berhasil dibandingkan dengan yang dibina
Meningkatnya Peranan Inkubator Industri BBIHP 99,91%
4. Meningkatnya Layanan Jasa Teknis Kepada Industri
‐ Tingkat kepuasan masyarakat terhadap layanan jasa teknis 99,22%
5. Meningkatnya Penerapan Reformasi Birokrasi
‐ Tingkat maturitas SPIP 99,85%
‐ Nilai Akuntabilitas kinerja 99,79%
Tabel 3.26 Realisasi anggaran kegiatan per triwulan Tahun 2019
Kegiatan/Output Anggaran Rp. (000)
Triwulan I (%)
Triwulan II (%)
Triwulan III (%)
Triwulan IV (%)
Total RealisasiKeuangan Keuangan Keuangan Keuangan
T R T R T R T R
1869
Kegiatan Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Hasil Perkebunan
22.484.164 15,08 15,73 19,88 20,01 23,88 25,42 29,03 26,07 87,23
001
Hasil penelitian dan pengembangan teknologi hasil perkebunan
1.500.000 16,90 17,44 23,17 29,18 26,86 26,91 33,08 25,20 98,73
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
69
Kegiatan/Output Anggaran Rp. (000)
Triwulan I (%)
Triwulan II (%)
Triwulan III (%)
Triwulan IV (%)
Total RealisasiKeuangan Keuangan Keuangan Keuangan
T R T R T R T R
004 Kelembagaan Balai Besar
997.810 12,47 13,15 20,87 23,26 34,95 38,31 31,72 24,34 99,07
005
Teknologi Industri yang dikembangkan dan diterapkan untuk Meningkatkan Daya Saing Industri Nasional
1.218.274 7,54 7,76 10,12 14,18 14,16 17,19 68,18 60,16 99,29
010 Layanan Manajemen Satker
615.932 4,82 7,81 6,46 4,62 45,78 51,34 42,94 36,02 99,79
951 Layanan Sarana dan Prasarana Internal
2.122.688 6,24 6,49 26,11 24,61 13,05 22,11 54,61 46,67 99.88
994 Layanan Perkantoran
16.029.460 19,54 20,31 25,31 24,74 27,94 28,58 27,21 25,61 99.24
4927
Pengembangan Kompetensi SDM Litbang Teknologi Hasil Perkebunan
3.106.363 2,93 3,09 0,96 1,17 3,20 3,58 5,05 4,29 12,13
001 Layanan Jasa Teknis dan Pelatihan SDM Industri
3.106.363 28,88 30,40 0,49 2,15 29 32 35,36 25,49 99,91
Tabel diatas menunjukan capaian target dan realisasi keuangan BBIHP per triwulan.
Pencapaian realisasi keuangan BBIHP TA. 2019 sebesar 99,35%. Semua Output pada
kegiatan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Perkebunan mencapai realisasi diatas
98%. Secara umum realisasi keuangan BBIHP TA. 2019 sangat baik.
Tabel 3.27 Realisasi Anggaran Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Perkebunan Tahun 2019
Komponen/ Subkomponen Anggaran
Pagu Realisasi %1 2 3 4
1869 Kegiatan Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Hasil Perkebunan
22.484.164.000 22.322.180.520 99,28
001 Hasil Penelitian dan Pengembangan Teknologi Industri Hasil Perkebunan
1.500.000.000 1.481.003.305 99,73
051 Penelitian Bidang Hasil Perkebunan 1.500.000.000 1.481.003.305 98,73 A Identifikasi Kopi Manipi dan Kopi Seko
sebagai Kopi Spesialti dari Sulawesi430.218.000 426.973.630
99,25
B Bioplastik Berbasis Pati Sagu Dengan Penambahan Polifenol Kulit Biji Kegiatan TA, 2019
356.998.000 354.846.675 99,40
C Smart Monitoring Of Water Quality 279.560.000 269.144.150 96,27 D Aplikasi Nanoselulosa Dari Kulit Buah 433.224.000 430.038.850 99,26
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
70
Komponen/ Subkomponen Anggaran
Pagu Realisasi % 1 2 3 4
Kakao Sebagai Adsorben Buangan Limbah Logam Aas
004 Kelembagaan Balai Besar 997.810.000 988.476.421 99,06
051 Peningkatan Kemampuan Sistem Mutu dan Laboratorium
997.810.000 988.476.421 99,06
A Workshop Dan Sosialisasi 62.580.000 60.433.534 96,57 B Penerapan Dan Penyesuaian Iso
9001:2015 dan SOP-AP 47.130.000 46.570.000
98,81 C Pembangunan Zona Integritas 75.380.000 75.226.892 99,80 D Penerapan SPIP 45.780.000 45.748.510 99,93 E Akreditasi Lembaga Litbangyasa Oleh
Knapp Dan Pengusulan Pui 27.934.000 27.735.600
99,29 052 Publikasi, Promosi, dan Pengelolaan
Sistem Informasi 739.006.000 732.761.885 99,16
A Pengelolaan Website Bbihp 14.100.000 14.100.000 100,00 B Pengelolaan Indeks Kepuasan
Pelanggan 37.292.000 37.002.000
99,22 C Pengembangan Sistem Layanan Publik
Bbihp 16.830.000 16.800.000
99,82 D Inkubator Bisnis 142.756.000 142.622.000 99,91 E Pengembangan Pasar 122.945.000 122.610.946 99,73 F Penerbitan Jurnal Industri Hasil
Perkebunan Versi Elektronik 63.165.000 61.877.976 97,96
G Penerbitan Jurnal Rekayasa Dan Teknologi Industri
16.840.000 16.600.000 98,57
H Pameran 72.468.000 72.215.556 99,65 I Kerjasama Riset 200.458.000 199.239.107 99,39 J Pembinaan Dan Penerapan HKI 12.060.000 11.829.600 98,09 K Pengelolaan Arsip BBIHP 40.092.000 37.864.700 94,44
005
Teknologi Industri yang dikembangkan dan diterapkan untuk Meningkatkan Daya Saing Industri Nasional
1.218.274.000 1.209.625.462 99,29
051 Litbangyasa Teknologi Industri Prioritas
1.218.274.000 1.209.625.462 99,29
A Pengembangan produk coklat rekonstruksi Cokelat Dengan Sistem Buillding Block
258.342.000 255.176.853 98,77
B Kopigmentasi Dan Enkapsulasi Zat Warna Alami Antosianin Dari Biji Kakao Non Fermentasi Dan Aplikasinya Pada Produk Kosmetik Dan Pangan
330.336.000 326.806.909 98,93
C Desain Digital Impinger Berbasis Iot 629.596.000 627.641.700 99,69
010 Layanan Manajemen Satker 615.932.000 614.622.550 99,79
051 Penyusunan Program dan Evalap 332.586.000 331.984.500 99,82 A Penyusunan Program Dan Rencana
Kerja Ta. 2019 219.496.000 219.144.500 99,84
B Monitoring Dan Evaluasi 70.696.000 70.696.000 100,00 C Penyusunan Renstra 2020-2024 42.394.000 42.144.000 99,41 052 Pengembangan SDM 196.740.000 196.172.550 99,71 A Diklat Teknis/manajemen 103.760.000 103.411.450 99,66 B Pendidikan Dan Pelatihan Fungsional 33.010.000 32.857.900 99,54 C TP2U Penilai Angka Kredit 7.000.000 7.000.000 100,00 D Diklat Struktural 49.470.000 49.403.200 99,86
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
71
Komponen/ Subkomponen Anggaran
Pagu Realisasi % 1 2 3 4
E Pengkajian Teknometer Penelitian 3.500.000 3.500.000 100,00 053 Pengelolaan Keuangan dan
Perbendaharaan 86.600.000 86.465.500 99,84
A Pengelolaan Sistem Akuntansi Instansi dan BMN 86.606.000 86.465.500 99.84
951 Layanan Internal (overhead) 2.122.688.000 2.120.114.283 99,88
051 Pengadaan Perangkat Pengolah Data Dan Komunikasi
58.056.000 57.268.600 98,64
A Perangkat Pengolah Data Dan Komunikasi
58.056.000 57.268.600 98,64
052 Pengadaan Peralatan fasilitas Perkantoran
851.132.000 850.036.000 99,87
A Pengadaan Peralatan Dan Fasilitas Perkantoran
305.632.000 304.536.000 99.64
b Pengadaan Peralatan Laboratorium 545.500.000 545.500.000 100,00
054 Gedung dan Bangunan 1.213.500.000 1.212.809.683 99,94 A Gedung dan Bangunan 1.213.500.000 1.212.809.683 99.94
994 Layanan Perkantoran 16.029.460.000 15.908.338.499 99,24
051 Gaji Dan Tunjangan 12.455.022.000 12.338.700.901 99,07 A Pembayaran Gaji Dan Tunjangan 12.455.022.000 12.338.700.901 99,07 052 Operasional Dan Pemeliharaan
Kantor3.574.438.000 3.569.637.598 99,87
A Kesehatan Pegawai 78.625.000 78.590.600 99,96 B Keperluan Perkantoran 1.211.751.000 1.209.187.965 99,79 C Belanja Langganan 641.130.000 641.087.619 99,99 D Pemeliharaan Bangunan, Sarana, Dan
Prasarana 894.792.000 894.374.472 99,95
E Operasional Perkantoran Lainnya 748.140.000 746.396.942 99,77 4927 Pengembangan Kompetensi Sdm
Litbang Teknologi Hasil Perkebunan3.106.363.000 3.103.472.522 99,91
001 Layanan Jasa Teknis dan Pelatihan SDM Industri
3.106.363.000 3.103.472.522 99,91
052 Layanan Sertifikasi 374.098.000 373.008.440 99,71 A Layanan Sertifikasi 374.098.000 373.008.440 99,71 054 Layanan Pelatihan 8.500.000 8.492.000 99,91 A Layanan Pelatihan Industri/siswa/
mahasiswa 8.500.000 8.492.000
99.91
056 Layanan Kalibrasi 78.704.000 77.977.172 99,08 A Layanan Kalibrasi 78.704.000 77.977.172 99,08 057 Layanan Pengujian Dan Pemantauan
Lingkungan 2.645.061.000 2.643.994.910 99,96
A Layanan Pengujian Dan Pemantauan Lingkungan
2.645.061.000 2.643.994.910 99.96
TOTAL 25.590.527.000 25.425.653.042 99,35
Dalam kurun waktu lima tahunan (2014-2019) perkembangan realisasi anggaran
belanja BBIHP menunjukan trend yang positif. Pada tahun 2019 realisasi anggaran BBIHP
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
72
mengalami penurunan sebesar 0,05% disebabkan karena terdapat anggara pada pagu gaji
yang tidak dapat direalisasikan. Perkembangan realisasi anggaran tahun 2014-2019 dapat
dilihat pada tabel 3.23
Tabel 3.27 Perkembangan Realisasi Anggaran TA. 2014-2019
TA. 2014 TA. 2015 TA. 2016 TA. 2017 TA. 2018 TA. 2019
PAGU 15.795.282 17.429.949 18.754.722 20.217.260 22.073.298 25.590.527
Realisasi 14.919.345 16.806.408 18.634.167 19.683.171 21.940.298 25.425.653
% Realisasi
94,45 96,42 99,36 97,36 99,40 99,35
Grafik 3.1. Perkembangan Realisasi Anggaran TA. 2014-2019
b. Analisis hasil yang telah dicapai
Pada tahun anggaran 2019, capaian realisasi Keuangan BBIHP sebesar 99,35%.
Realisasi BBIHP tidak mencapai 100% dikarenakan terdapat sisa belanja bahan dan
pagu belanja Gaji yang tidak dapat direalisasikan
Kendala yang dihadapi dalam realisasi keuangan TA. 2019
Kendala yang dihadapi dalam realisasi TA. 2019 adalah Pembayaran kekurangan
tunjangan kinerja pegawai baru bisa dilakukan pada bulan Desember karena menunggu
revisi anggaran.
94.45
96.42
99.36
97.36
99.4 99.35
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
TA. 2014 TA. 2015 TA. 2016 TA. 2017 TA. 2018 TA. 2019
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
73
2. Realisasi anggaran keuangan (PNBP)
a. Hasil yang telah dicapai
Target awal penerimaan PNBP BBIHP TA. 2019 sebesar Rp 5.653.000.000,- di
akhir Desember 2019 penerimaan PNBP BBIHP mencapai angka Rp. 8.241.536.524,-.
Realisasi penerimaan PNBP BBIHP mencapai 145.79%. Sedangkan target
penggunaan PNBP BBIHP TA. 2019 sebesar Rp. 6.599.537.000,- dengan realisasi
penggunaan sebesar Rp. 6.585.025.432,- atau sebesar 99,78% dari target. Pagu dan
realisasi penerimaan PNBP Tahun Anggaran 2019 disajikan pada tabel 3.24.
Tabel 3.29 Pagu dan Realisasi Penerimaan PNBP tahun 2019
PENERIMAAN
PAGU TARGET REALISASI %
5.653.000.000 5.653.000.000 8.241.536.524 145.79
Tabel 3.30 Pagu dan Realisasi Penggunaan PNBP tahun 2018
PENGGUNAAN
PAGU TARGET REALISASI %
6.599.537.000 6.599.537.000 6.585.025.432 99.78
Secara umum realisasi penggunaan sumber PNBP sudah sesuai target dengan
capaian sebesar 99,78% meskipun sebagian besar direalisasikan pada akhir tahun
anggaran sesuai dengan realisasi penerimaan yang baru dibayarkan rata-rata diakhir
tahun.
Secara garis besar, BBIHP Memiliki 7 (tujuh) Layanan Jasa Teknis yang terdiri
dari Layanan penelitian dan pengembangan dan RBPI, Layanan pengujian, Layanan
kalibrasi, Layanan sertifikasi produk, Pelatihan teknis, Konsultansi, dan Layanan
sampling lingkungan dan air limbah. Rincian realisasi penerimaan setiap layanan jasa
teknis BBIHP dapat dilihat pada tabel 3.22.
Tabel 3.31 Jenis dan Realisasi Penerimaan PNBP TA 2019 No. Uraian Target Realisasi Keterangan
1 Pengujian 4.694.000.000 7.292.231.524 Termasuk layanan pemantauan lingkungan
2 Kalibrasi 75.325.000 96.405.000
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
74
No. Uraian Target Realisasi Keterangan
3 Pelatihan teknis 40.000.000 55.900.000
4 Sertifikasi 490.000.000 797.000.000 Kegiatan mencakup SPPT SNI dan Survailen.
Total 5.653.000.000 8.241.536.524
Penerimaan PNBP BBIHP dari Tahun 2014 sampai 2019 mengalami peningkatan
yang besar. Peningkatan terbesar terjadi pada tahun anggaran 2017 sebesar Rp.
2.478.576.516 dari angka Rp. 4.212.501.300 pada tahun 2016 ke Rp. 6.691.077.816 pada
tahun 2017. Penerimaan PNBP berdasarkan jenis layanan Tahun 2014-2019 disajikan
pada tabel 3.22.
Tabel 3.32 Penerimaaan PNBP berdasarkan jenis layanan Tahun 2014-2019
No Jenis JPT PNBP (Rp. 000)
2014 2015 2016 2017 2018 2019
1 Pelatihan 42.000 39.216 22.000 46.780 28.000 55.900
2 Pengujian 1.817.672 2.440.827,5 3.787.792 6.125.424,3 5.692.443,7 7.292.231
3 Konsultansi 24.380 7.000 - - - -
4 Kalibrasi 25.210 5.000 70.830 75.310 97.505 96.405
5 Sertifikasi 226.200 269.200 324.200 443.100 470.000 797.000
6 Jasa Lainnya
19.000 10.400 7.400 463,5 187.353 -
Total 2.154.463 2.771.643,5 4.212.222,2 6.691.077,8 6.475.301,7 8.241.536
Tabel 3.33 Jumlah Sampel/Alat/Sertifikat/Pelatihan Tahun 2014-2019
No Jenis JPT JUMLAH SAMPEL/ALAT/SERTIFIKASI/PELATIHAN
2014 2015 2016 2017 2018 2019
1 Jumlah Peserta yang mengikuti pelatihan 10 84 37 70 81 112
2 Pengujian (Jumlah Perusahaan) 102 305 409 517 1141 1624
3 Jumlah Sampel Uji 2949 4154 5244 8579 8586 10969
4 Kalibrasi (Jumlah Perusahaan) 46 51 60 67 97 103
5 Jumlah alat yang dikalibrasi 104 175 248 248 456 417
6 Sertifikasi
a. SPT SNI 18 24 26 40 42 71
b. Surveilen 26 24 21 19 33 51
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
75
Grafik 3.29 Perkembangan Penerimaan PNBP TA. 2014-2019 (Rp. 000)
Setiap tahun kegiatan layanan pengujian memberikan kontribusi terbesar dalam
penerimaan PNBP BBIHP seperti yang ditunjukan pada Diagram 3.1. Paket pekerjaan kontrak
dari beberapa perusahaan dalam hal pemantauan lingkungan memberi kontribusi yang besar
pada layanan pengujian. Salah satu layanan jasa teknis yang belum bisa direalisasikan BBIHP
yaitu layanan Litbang, dimana kegiatan layanan Litbang dalam bentuk kerjasama riset yang
menggunakan skema cost sharing.
Diagram 3.1. Realisasi Penerimaan Layanan Jasa Teknis BBIHP Tahun 2019 (Rp. 000)
0
2,000,000
4,000,000
6,000,000
8,000,000
10,000,000
2014 2015 20162017
20182019
55,900
7,292,231
96,405
797,000
Pelatihan
Pengujian
Kalibrasi
Sertifikasi
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
76
b. Analisis hasil yang telah dicapai
Sebagai satker pengelola Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), BBIHP
telah melakukan tugas dan fungsi untuk menyelenggarakan pelayanan jasa teknis.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat telah dilakukan
berbagai strategi kebijakan antara lain
1. Peningkatan sarana dan prasarana laboratorium
2. Pengembangan SDM melalui diklat dan magang secara berkala
3. Peningkatan promosi dan pemasaran layanan jasa teknis BBIHP baik melalui
media elektronika, profil, brosur, pameran maupun dengan hunting client
langsung dilokasi perusahaan.
4. Peningkatan sinsten informasi layanan(SIL)
Peningkatan pelayanan jasa teknis BBIHP terlihat dengan meningkatnya jumlah
pelanggan yang memanfaatkan layanan jasa yang tersedia sehingga berdampak pada
peningkatan penerimaan PNBP pada tahun ini.
Kendala yang dihadapi dalam realisasi PNBP TA. 2019
Kendala dalam pelaksanaan kegiatan layanan jasa teknis adalah dalam tahap
perencanaan, dimana dalam penentuan jenis dan besaran rupiah sulit diprediksi, ini
disebabkan oleh bervariasinya jenis contoh masuk setiap tahunnya, tetapi secara
keseluruhan pelaksanaan kegiatan penerimaan PNBP sudah sangat memuaskan.
Kendala lainnya dalam pelaksanaan PNBP adalah terbatasnya waktu revisi
penambahan pagu, hal ini akan menyebabkan adanya kelebihan setoran PNBP yang
tidak bisa digunakan.
Selain itu juga terdapat kendala yang dihadapi pada sistem pelayanan jasa
teknis dengan metode kontrak kerja, dimana beberapa kontrak kerja menggunakan
sistem pembayaran pasca SHU, artinya pembayaran baru dilunasi pada saat hasil uji
(SHU) telah selesai, padahal untuk menghasilkan hasil uji (SHU) membutuhkan biaya
operasional pengujian dan pengambilan sampel, sehingga terjadi kendala ketersediaan
biaya operasional bersumber PNBP. Oleh sebab itu kegiatan layanan jasa teknis masih
belum bisa mandiri untuk bersumber dana PNBP karena masih tetap harus mendapat
subsidi biaya dari RM.
Peralatan yang dimiliki BBIHP belum memadai dan kondisi sebagian peralatan
yang ada tidak bisa dipakai (rusak). Hal ini menyebabkan sebagian sampel yang
masuk mengalami keterlambatan proses pengujiannya.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
77
c. Rekomendasi
Saran atau rekomendasi perbaikan untuk tahun anggaran TA.2020 antara lain:
1. Penyusunan perencanaan penentuan jenis dan besaran rupiah penerimaan PNBP
sebaiknya berkonsultasi dengan bidang/bagian terkait dan melihat capaian realisasi
penerimaan 3 (tiga) tahun sebelumnya.
2. Semua biaya operasional yang terkait dengan penerimaan PNBP dengan metode
kontrak kerjasama harus dibebankan pada pelanggan/perusahaan penerima
layanan jasa teknis.
3. Pengadaan dan pemeliharaan peralatan pengujian/sampling sebaiknya dilakukan
secara berkala.
4. Diperlukan proses evaluasi secara periodik untuk peningkatan kinerja tahun
berikutnya.
3.4. PENGHARGAAN DARI LUAR INSTANSI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
Pada tahun 2019, BBIHP mendapatkan
Sertifikat akreditasi KNAPP, Akreditasi
KNAPPP merupakan pengakuan formal
kepada pranata litbang atas kemampuannya
melaksanakan litbang sesuai dengan
pedoman mutu yang dikeluarkan KNAPPP.
Kegiatan KNAPPP memberikan
akreditasi kepada pranata litbang
yang mengajukan permohonan
akreditasi sesuai dengan ruang
lingkup kompetensinya. KNAPPP juga melakukan pemantauan berkala
terhadap kinerja semua pranata litbang yang sudah di akreditasi. Akreditasi
KNAPPP juga termasuk prasyarat dalam menetapkan suatu pranata litbang
menjadi Pusat Unggulan Iptek.
Pada tahun ini pula BBIHP meraih Juara 1 untuk stand terbaik pada acara
pameran inovasi daerah sulawesi selatan. Pekan Inovasi yang kali pertama di
laksanakan tingkat Sulawesi Selatan itu diikuti sebanyak 30 Stand mulai dari
Pemda, Pemkot, Perguruan Tinggi hingga Lembaga Kementerian dengan
menampilkan inovasi terbaiknya.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
78
BAB IV PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) disusun sebagai bentuk
pertangggungjawaban tertulis Unit Esselon II BBIHP tahun 2019 atas tingkat capaian
pelaksanaan kegiatan dan program kerja dalam rangka mewujudkan visi, misi, tujuan
dan sasaran BBIHP dan sebagai langkah upaya perbaikan berkesinambungan bagi
peningkatan kinerja BBIHP mendatang.
Secara umum organisasi telah berhasil mewujudkan pencapaian sasaran
strategis pada Perjanjian Kinerja Kepala BBIHP TA. 2019 kepada Kepala Badan
Penelitian dan Pengembangan Industri. Dari empat sasaran strategis yang ditetapkan
pada Perjanjian Kinerja (PERJAKIN) tahun 2019, pencapaian realisasi secara umum
dapat diwujudkan, meskipun ada kegiatan yang terkait langsung dengan sasaran
tersebut belum dianggarkan namun beberapa pencapaian sasaran diperoleh dari
kegiatan-kegiatan pendukung lainnya yang mendukung pencapaian sasaran tersebut.
Secara singkat, capaian kinerja masing-masing sasaran organisasi dapat digambarkan
sebagai berikut ini:
1. Capaian realisasi untuk sasaran Meningkatnya efisiensi industri dalam rangka
mendorong daya saing industri yang terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja yaitu
Peningkatan efisiensi perusahaan industri yang memanfaatkan produk
inovasi/paten hasil litbangyasa sesuai target yang ditetapkan sebesar 50%
2. Capaian realisasi untuk sasaran strategis Meningkatnya penguasaan teknologi
industri yang terdiri dari 4 (empat) indikator kinerja telah tercapai sesuai target
yaitu:
1. Perusahaan industri/badan usaha yang memanfaatkan produk inovasi hasil
litbangyasa (2 Perusahaan)
2. Rasio hasil litbangyasa yang diusulkan untuk mendapatpaten dibandingkan
dengan jumlah litbangyasa yang dihasilkan (65%)
3. Rasio hasil litbangyasa yang mencapai TRL 6 dibandingkan jumlah
litbangyasa yang dilaksanakan pada tahun berjalan (50%)
4. Rasio paket teknologi/konsultasi yang berhasil memecahkan masalah industri
dibandingkan dengan total jumlah permintaan jasa problem solving dari
industri pada tahun berjalan (20%)
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
79
3. Capaian realisasi untuk sasaran strategis Meningkatnya populasi industri dengan 1
(satu) indikator sesuai target yaitu Rasio Wirausaha Industri yang berhasil
dibandingkan dengan yang dibina (100%).
4. Capaian realisasi untuk sasaran strategis Meningkatnya Layanan Jasa Teknis
kepada Industri dengan 1 (satu) indikator sesuai target yaitu Tingkat kepuasan
masyarakat terhadap layanan jasa teknis (Indeks 3,77).
5. Capaian realisasi untuk sasaran strategis Meningkatnya penerapan reformasi
birokrasi dengan 2 (dua) indikator sesuai target yaitu:
1. Tingkat maturitas pengendalian internal (SPIP) (Nilai 3,83)
2. Nilai akuntabilitas kinerja (Nilai A)
6. Telah terjadi peningkatan penerimaan Realisasi PNBP dari target sebesar Rp.
5.653.000.000,- meningkat menjadi Rp. 8.241.536.524,- atau 145,79%.
7. Capaian realisasi keuangan dan fisik output kegiatan TA. 2019 secara umum
sangat memuaskan sebesar 99,35%.
8. Secara keseluruhan pencapaian realisasi kinerja telah tercapai.
4.2. PERMASALAHAN DAN KENDALA
Dalam pencapaian target dan sasaran, semua kegiatan yang dilakukan selama
kurun waktu 1 (satu) tahun berjalan dengan baik. Namun dalam pelaksanaannnya
masih terdapat beberapa kendala seperti:
a. Ditinjau dari realisasi pencapaian target sasaran strategis pada perjanjian kinerja
umumnya sudah mencapai target yang ditetapkan. Namun penetapan indikator
sasaran kinerja belum sepenuhnya in line dengan dukungan penganggaran. Hal ini
disebabkan masih kurang sinkronnya antara proses penyusunan anggaran yang
disusun lebih awal dibandingkan dengan Perjanjian Kinerja yang disusun kemudian,
sehingga terkesan beberapa pencapaian indikator ada yang tidak mendapat
dukungan penganggaran.
b. Kapasitas Litbang BBIHP jika dibandingkan dengan peningkatan tuntutan dan
kebutuhan aplikasi Litbang terapan masih sangat kurang disebabkan belum
maksimalnya strategi kebijakan Litbang. Hal ini terkait dengan keterbatasan
penyediaan anggaran Litbang yang memadai guna memenuhi kebutuhan baik
peralatan proses dan pengujian Litbang, maupun biaya operasionalnya. Sehingga
Tim Litbang BBIHP masih kesulitan menciptakan penelitian-penelitian yang menjadi
problem solving industri hasil perkebunan.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
80
c. Untuk kegiatan kerjasama Litbang masih menemukan kendala dari sharing cost
dengan industri, disebabkan IKM yang ditawarkan untuk kerjasama Litbang masih
mengharap sepenuhnya sumber anggaran berasal dari pemerintah (BBIHP).
d. Evaluasi kinerja terhadap pencapaian indikator masih melakukan sistem evaluasi
secara internal dan masih dalam pencapaian kinerja tingkat output, perbandingan
realiasi dengan target, realiasi tahun ini dengan tahun sebelumnya dan
perbandingan realiasi tahun ini dengan target renstra 2015-2019. Hal ini disebabkan
masih terbatasnya tingkat kemampuan melakukan evaluasi dan keterbatasan data
informasi pembanding pencapaian kinerja.
e. Kegiatan yang bersumber dana pada PNBP masih tetap mengalami hambatan
realisasi sesuai target akibat realisasi penerimaan PNBP sangat fluktuatif tergantung
dari pembayaran pelanggan, dan juga terjadi tren penerimaan PNBP yang lebih
besar pada akhir tahun, akibatnya terjadi perlambatan realisasi pada akhir tahun
anggaran.
f. Pada tahun ini terjadi kelebihan realisasi penerimaan PNBP dari target yang
ditetapkan dan tidak dilakukan revisi karena sebagian besar penerimaan baru
terkumpul di akhir tahun 2019.
4.3. SARAN DAN REKOMENDASI
a. Perjanjian Kinerja sebagai bentuk komitmen pencapaian kinerja Kepala BBIHP
kepada Kepala Badan Penelitian dan pengembangan Industri yang dilakukan setiap
awal tahun anggaran sebaiknya disinkronkan dengan Rencana Kinerja atau Sasaran
Strategis yang telah dituangkan pada Renstra BBIHP yang merupakan penjabaran
dari Renstra Badan Penelitian dan pengembangan Industri sehingga keterkaitan
sasaran strategis bisa sejalan dengan rencana kegiatan tahunan BBIHP.
b. Peningkatan kinerja organisasi sangat tergantung dari kebijakan alokasi anggaran
yang proporsional diberikan kepada organisasi, dilihat dari kapasitas sumber daya
yang tersedia (aset modal dan SDM), lokasi satker dan cakupan industri yang
dilayani, sehingga kebutuhan anggaran terkait peningkatan hasil Litbang dan
peningkatan layanan publik bisa terpenuhi pada organisasi dengan baik.
c. Diperlukan perubahan metode pelaksanaan Litbang yang lebih aktif berkoordinasi
dengan industri, seperti pola konsorsium Litbang industri, diawali dengan
pelaksanaan forum perencanaan Litbang industri dengan para stakeholder untuk
mengetahui permasalahan dan solusi yang bisa diselesaikan bersama melalui
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2019 BBIHP
81
Litbang konsorsium maupun Litbang mandiri. Meskipun pola ini memerlukan
dukungan dana yang lebih besar dibanding dengan pola Litbang yang selama ini
diterapkan namun lebih efektif untuk penerapan Litbang ke industri.
d. Diperlukan proses evaluasi kinerja yang lebih mendalam dengan melakukan
penilaian sampai tingkat efektivitas pencapaian kinerja dan melakukan
perbandingan kinerja dengan satker lain yang pencapaian kinerjanya lebih baik dari
BBIHP.
Perjanjian Kinerja TA. 2019
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1. Meningkatnya efisiensi
industri dalam rangka
mendorong daya saing
industri
Peningkatan efisiensi perusahaan industri yang
memanfaatkan produk inovasi/paten hasil litbangyasa 50 Persen
2. Meningkatnya penguasaan
teknologi industri Perusahaan industri/badan usaha yang memanfaatkan
produk inovasi hasil litbangyasa 2 Perusahaan Industri
Rasio hasil litbangyasa yang diusulkan untuk
mendapatpaten dibandingkan dengan jumlah litbangyasa
yang dihasilkan
20 Persen
Rasio hasil litbangyasa yang mencapai TRL 6 dibandingkan
jumlah litbangyasa yang dilaksanakan pada tahun berjalan 65 Persen
Rasio paket teknologi/konsultasi yang berhasil memecahkan
masalah industri dibandingkan dengan total jumlah
permintaan jasa problem solving dari industri pada tahun
berjalan
50 Persen
3. Meningkatnya populasi industri Rasio Wirausaha Industri yang berhasil dibandingkan
dengan yang dibina 100 Persen
4. Meningkatnya Layanan Jasa Teknis
Kepada Industri Tingkat kepuasanmasyarakat terhadap layanan jasa teknis Indeks 3,6
5. Meningkatnya penerapan reformasi
birokrasi
Tingkat maturitas pengendalian internal (SPIP) Nilai 3,7
Nilai Akuntabilitas kinerja Nilai A
Pengukuran Perjanjian Kinerja (PK) TA.2019
NO PROGRAM/KEGIATAN PRIORITAS INDIKATOR KINERJA TARGET
KINERJA BBIHP
SATUAN
1 Meningkatnya Kapabilitas Litbang BBIHP dalam Bidang Industri Hasil Perkebunan
Jumlah hasil Litbang dan Perekayasaan yang siap dikembangkan 2 Penelitian
Jumlah hasil Litbang dan Perekayasaan yang telah diimplementasikan.
2 Penelitian
Jumlah hasil Litbang dan Perekayasaan yang dapat menyelesaikan permasalahan industri (problem solving)
2 Paket Teknologi
Jumlah Kerjasama litbang instansi dengan industri 2 Kerjasama
2 Meningkatnya Profesionalisme dan Kapasitas Layanan Jasa Teknis
Jumlah sampel uji 4235 Sampel
Jumlah peralatan yang dikalibrasi 200 Alat
Jumlah sertifikat SNI yang diterbitkan 16 Sertifikat
Jumlah perusahaan yang mendapat layanan sampling 25 Perusahaan
Jumlah SDM industri yang terdidik 20 Orang
3 Meningkatnya kualitas pelayanan publik Indeks kepuasan pelanggan 3.6 Indeks
4 Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang Jumlah KTI yang dipublikasikan 5 KTI
5 Meningkatnya dukungan Lembaga dalam penguatan standarisasi industri
Jumlah ruang lingkup pengakuan komoditi LPK yang diakui oleh KAN
26 Komoditi
Jumlah SDM yang memperoleh pelatihan dalam rangka penguatan standardisasi industri
5 Orang
Jumlah infrastruktur, sarana, dan prasarana fasilitas perkantoran 100 Unit/m3
Jumlah promosi 8 Promosi
6 Meningkatnya implementasi sistem pengendalian Internal
Tingkat Maturitas BBIHP mencapai level 3 3 Indeks
7 SDM yang kompeten Jumlah SDM yang kompeten. 20 Orang
8 Sistem informasi yang handal Jumlah aplikasi sistem informasi yang tersedia 2 Aplikasi
9 Sistem perencanaan dan penganggaran yang Berkualitas
Tingkat Persetujuan Rencana Kegiatan 99 Persen
10 Sistem pelaporan yang handal Tingkat ketepatan waktu penyampaian laporan kinerja dan monev Persen
99 Persen
11 Sistem tata kelola keuangan dan BMN yang transparan dan akuntabel
Tingkat penyerapan anggaran 96 Persen
Realisasi Rencana Aksi Perjanjian Kinerja TA. 2019
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Capaian
Triwulan I (%) Triwulan II (%) Triwulan III (%) Triwulan IV (%)
Fisik Fisik Fisik Fisik
S R S R S R S R
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
1
Meningkatnya
efisiensi industri
dalam rangka
mendorong daya
saing industri
Peningkatan efisiensi
perusahaan industri
yang memanfaatkan
produk inovasi/paten
hasil litbangyasa
50 Persen 50 Persen 15% 15% 48% 48% 85% 85% 100% 100%
2
Meningkatnya
penguasaan
teknologi industri
Perusahaan
industri/badan usaha
yang memanfaatkan
produk inovasi hasil
litbangyasa
2
Perusahaan
Industri
2 Perusahaan
Industri 15% 15% 48% 48% 85% 85% 100% 100%
Rasio hasil litbangyasa
yang mencapai TRL 6
dibandingkan jumlah
litbangyasa yang
dilaksanakan pada
tahun berjalan
65 Persen 65 Persen 25% 25% 50% 50% 85% 85% 100% 100%
Rasio paket teknologi/
konsultasi yang berhasil
memecahkan masalah
industri dibandingkan
dengan total jumlah
permintaan jasa problem
50 Persen 50 Persen 10% 10% 25% 25% 55% 55% 100% 100%
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Capaian
Triwulan I (%) Triwulan II (%) Triwulan III (%) Triwulan IV (%)
Fisik Fisik Fisik Fisik
S R S R S R S R
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
solving dari industri
pada tahun berjalan
Rasio hasil litbangyasa
yang diusulkan untuk
mendapat paten
dibandingkan dengan
jumlah litbangyasa yang
dihasilkan
20 Persen 20 Persen 20% 20% 50% 50% 80% 80% 100% 100%
3 Meningkatnya
populasi industri
Rasio Wirausaha
Industri yang berhasil
dibandingkan dengan
yang dibina
100 Persen 100 Persen 25% 25% 55% 55% 75% 75% 100% 100%
4 Meningkatnya
Layanan Jasa
Teknis kepada
Industri
Tingkat kepuasan
masyarakat terhadap
layanan jasa teknis
Indeks 3,7 Indeks 3,833 25% 25% 55% 55% 75% 75% 100% 100%
5 Meningkatnya
Penerapan
Reformasi Birokrasi
Tingkat Maturitas SPIP Indeks 3,7 Indeks 3,7 20% 20% 60% 60% 85% 85% 100% 100%
Nilai akuntabilitas kinerja
Nilai A Nilai A 40% 40% 100% 100%
Realisasi Renstra BBIHP (2015-2019)
Sasaran Kegiatan (output)/Indikator
2015 2016 2017 2018 2019
Target
Renstra Target Realisasi %
Target
Renstra Target Realisasi %
Target
Renstra
Targ
et Realisasi %
Target
Renstra
Targ
et Realisasi %
Target
Renstra Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI HASIL PERKEBUNAN
Meningkatnya Kapabilitas litbang BBIHP dalam bidang industri hasil perkebunan
- Jumlah hasil litbang dan perekayasaan yang
siap dikembangkan (penelitian)
1 1 1 100 1 1 1 100 1 1 1 100 1 2 2 100 1 2 7 350
- jumlah hasil litbang dan perekayasaan yang
telah dimplementasikan (penelitian)
1 1 1 100 1 1 1 100 1 1 1 100 1 2 2 100 1 2 2 100
- jumlah hasil litbang dan perekayasaan yang
dapat menyelesaikan permasalahan industri
(problem solving) (penelitian)
0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 100 1 2 2 100 1 2 2 100
- jumlah kerjasama litbang instansi dengan
industri (penelitian)
2 1 1 100 2 2 2 100 2 2 2 100 2 2 2 100 2 2 3 150
- Hasil litbang yang diusulkan untuk mendapatkan paten
2 2 3 150
Meningkatnya Profesionalisme dan Kapasitas Layanan Jasa Teknis
- Jumlah Sampel Uji (sampel) 2000 2000 4154 207.7 3500 3500 5244 149.8 3850 3850 8579 222.8 4235 4235 8586 202.7 4659 4659 10969 235.4
- Jumlah Peralatan yang Dikalibrasi
(peralatan) 100 100 175 175 150 150 248 165.3 175 175 248 121.7 200 200 456 228 225 225 417 185.3
- Jumlah Sertifikat SNI yang diterbitkan
(sertifikat) 10 10 48 480 12 12 47 391.7 14 14 59 421.4 16 16 42 262,5 18 18 71 394.4
- Jumlah perusahaan yang mendapat layanan
sampling (perusahaan) 16 16 305 1,906.25 20 20 409 2,045 23 23 517 2,247.8 25 25 1.141 4,564 27 27 1624 6015
- Jumlah SDM industri yang terdidik (orang) 9 9 84 933.33 10 10 37 370 15 15 70 466.7 20 20 81 405 25 25 112 448
Sasaran Kegiatan (output)/Indikator
2015 2016 2017 2018 2019
Target
Renstra Target Realisasi %
Target
Renstra Target Realisasi %
Target
Renstra
Targ
et Realisasi %
Target
Renstra
Targ
et Realisasi %
Target
Renstra Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Meningkatnya kualitas pelayanan publik
- Indeks Kepuasan Pelanggan (indeks) 4.4 4.4 4.4 100 3.6 3.6 3.6 100 3.6 3.6 3,6 100 3.6 3.6 3.6 100 3.6 3.7 3.833 103.6
Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang
- Jumlah KTI yang dipublikasikan (KTI)
5 5 15 300 5 5 22 440 5 5 21 420 5 5 24 480 5 5 25 500
Meningkatnya dukungan Lembaga dalam penguatan standarisasi industri
- Jumlah ruang lingkup pengakuan komoditi
LPK yang diakui oleh KAN (komoditi)
26 26 24 92.3 26 26 34 130.7
7 26 26 34 130.77 26 26 34 130.7 26 26 34 130.7
- Jumlah SDM yang memperoleh pelatihan
dalam rangka penguatan standarisasi
industri (orang)
5 5 2 40 5 5 0 0 5 5 4 80 5 5 10 200 5 5 6 120
- Jumlah infratruktur, sarana, dan prasarana
fasilitas perkantoran (unit/m3)
100 100 96 96 100 100 134 134 100 100 107 107 100 100 113 113 100 100 147 147
- Jumlah promosi (promosi) 8 8 8 100 8 8 8 100 8 8 8 100 8 8 8 100 8 8 8 100
Meningkatnya implementasi sistem pengendalian internal
- Tingkat maturitas BBIHP mencapai level 3
(level) - - - - 3 3 3.106 103.5 3 3 3.405 113.5 3 3 3.739
124.6
3 3 3.833 127.8
Sasaran Kegiatan (output)/Indikator
2015 2016 2017 2018 2019
Target
Renstra Target Realisasi %
Target
Renstra Target Realisasi %
Target
Renstra
Targ
et Realisasi %
Target
Renstra
Targ
et Realisasi %
Target
Renstra Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
SDM yang kompeten
- Jumlah SDM yang kompeten (orang)
20 20 37 185 20 20 11 55 20 20 28 140 20 20 35 175 20 20 89 445
Sistem informasi yang handal
- Jumlah aplikasi sistem informasi yang
tersedia (aplikasi)
2 2 1 50 2 2 2 100 2 2 6 300 2 2 11 550 2 2 21 1.050
Sistem perencanaan dan penganggaran yang berkualitas
- Tingkat persetujuan rencana kegiatan
(persen)
99 99 100 101 99 99 100 101 99 99 99.8 100.8 99 99 99,77 100,7
8 99 99 100 101
Sistem pelaporan yang handal
- Tingkat ketepatan waktu penyampaian
laporan kinerja dan monev (persen)
99 99 100 101 99 99 100 101 99 99 100 101 99 99 100 101 99 100 101 99
Sistem tata kelola keuangan dan BMN yang transparan dan akuntabel
- Tingkat penyerapan anggaran (persen)
95 95 96.42 101.5 95 95 99.36 104.6 96 96 97.36 101.4 96 96 99.34 103.4
8 97 97 99,35
102,4
2
Realisasi Program Prioritas Nasional TA. 2019
KODE PROGRAM KODE KEGIATAN KODE OUTPUT Target Pagu
(Rp. 000)
Realisasi
output
Realisasi
Kinerja
(%)
Realisasi
Anggaran
(Rp.000)
(1) (2) (3) (1) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
12 Program
Pengembangan
Teknologi dan
Kebijakan Industri
1869 Penelitian dan
Pengembangan
Teknologi Hasil
Perkebunan
005 Teknologi Industri
yang dikembangkan
dan diterapkan untuk
Meningkatkan Daya
Saing Industri
Nasional
3
Paket
Teknologi
1.218.274 3
Paket
Teknologi
100% 1.209.625