laporan kinerja - bumn.go.id · jasa yang bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup...
TRANSCRIPT
LAPORAN KINERJAKEDEPUTIAN BIDANG RESTRUKTURISASI
DAN PENGEMBANGAN USAHA
2019
DAFTAR ISI
01PENDAHULUAN
03EVALUASI KINERJA
05PENUTUP
02PERENCANAAN KINERJA
04PROGRAM STRATEGIS UNIT KERJA
1Kata Pengantar
5LATAR BELAKANG
31EVALUASI CAPAIAN KINERJA
58KESIMPULAN
59SARAN
LAMPIRAN
44PEMANFAATAN ANGGARAN
20RENCANA STRATEGIS 2015-2019
47RESTRUKTURISASI BUMN
54PEMBENTUKAN HOLDINGBUMN FARMASI
22PK DAN RKT 2019
7TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTURORGANISASI
10PROFIL PEJABAT DAN PEGAWAI
11MANDAT DAN PERAN STRATEGIS
2Daftar Isi
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kemudahan dalam rangka proses penyusunan Laporan Kinerja (LK) Kedepu-tian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Tahun 2019.
Laporan ini merupakan bagian dari pertanggung-jawaban pelaksanaan kegiatan Tahun 2019 di lingkungan Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha, yang telah ditetapkan sesuai dengan dokumen Penetapan Kinerja (PK) tahun 2019 Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengem-bangan Usaha, dan telah diselaraskan dengan Rencana Strategis Kementerian BUMN Tahun 2015-2019.
Hasil pengukuran kinerja Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengemban-gan Usaha sampai dengan akhir tahun 2019 yang dilakukan terhadap Indikator Kinerja Utama (IKU) diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi unit kerja Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha untuk memperbaiki kualitas kinerjanya. Selanjutnya, perbaikan pada kualitas kinerja tersebut diharapkan dapat meningkat-kan kualitas pembinaan dan pengembangan BUMN di lingkungan Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha, sehingga dapat meningkatkan kontribusi BUMN terhadap negara yang tentunya akan memberikan dampak pada pertumbuhan perekonomian nasional.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah men-dukung dan membantu pelaksanaan program kerja di lingkungan Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha. Semoga hasil capaian atas target selama Tahun 2019 ini dapat menjadi faktor pemicu untuk melakukan perbaikan kinerja di unit kerja Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha dimasa yang akan datang.
Jakarta, Februari 2020 Plt. Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha
Aditya Dhanwantara NIP 19700930 199803 1 003
PENDAHULUAN PERENCANAAN KINERJA
EVALUASIKINERJA
PROGRAM STRATEGIS UNIT KERJA
LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019 | 2 1 | LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019
BAB 01PENDAHULUAN
5LATAR BELAKANG
7TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI
10PROFIL PEJABAT DAN PEGAWAI
11MANDAT DAN PERAN STRATEGIS
LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019 | 4 3 | LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019
PENDAHULUAN PERENCANAAN KINERJA
EVALUASIKINERJA
PROGRAM STRATEGIS UNIT KERJA
BUMN merupakan Badan Usaha yang memi-liki posisi sangat strategis dalam perekono-mian nasional. Sebagaimana disebutkan da-lam Pasal 2 UU No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN, maksud dan tujuan pendirian BUMN adalah untuk: (i) memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasion-al pada umumnya dan penerimaan negara pada khususnya; (ii) mengejar keuntun-gan; (iii) menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak; (iv) menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi; (v) turut aktif memberi-kan bimbingan dan bantuan kepada pengu-saha golongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat.
Agar setiap kebijakan yang ditetapkan be-nar-benar diarahkan untuk mencapai mak-sud dan tujuan pendirian BUMN tersebut, diperlukan adanya suatu mekanisme dan instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur sejauh mana kebijakan-kebijakan Kementerian BUMN telah berada pada jalur yang tepat.
Sesuai dengan pasal 3 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyeleng-garaan Negara yang bersih dan bebas dari KKN, dari 7 azas-azas umum penyelengga-raan negara terdapat satu azas yang mem-bahas tentang akuntabilitas, yaitu azas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan has-il akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepa-da rakyat/masyarakat sebagai pemegang kedaula-
-tan tertinggi negara sesuai dengan peratur-an perundang-undangan yang berlaku.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No-mor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Ke-uangan dan Kinerja Instansi Pemerintah ser-ta Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang diperbarui dengan Peraturan Presi-den Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), setiap instansi/unit pemerintahan diwajibkan untuk menyusun Laporan Kiner-ja (LK) sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan dalam mencapai misi dan tujuan organisasi.
SAKIP adalah rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan pen-gukuran, pengumpulan data, pengklasifika-sian, pengikhtisaran dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban dan peningkatan kin-erja instansi pemerintah.
Penyelenggaraan SAKIP meliputi: Rencana Strategis, Perjanjian Kinerja, Pengukuran Kinerja, Pengelolaan Data Kinerja, Pelapo-ran Kinerja, Reviu dan Evaluasi Kinerja.
Prinsip dasar dari SAKIP dijabarkan melalui Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Per-janjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja.
LATAR BELAKANG
LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019 | 6 5 | LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019
PENDAHULUAN PERENCANAAN KINERJA
EVALUASIKINERJA
PROGRAM STRATEGIS UNIT KERJA
Berdasarkan Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-10/MBU/07/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian BUMN, struktur organisasi Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengem-bangan Usaha terdiri atas:
Berdasarkan Surat KeputusanMenteri BUMN Nomor SK-280/MBU/12/2017 tanggal 11 Desember 2017 tentang Pembagian Badan Us-aha Milik Negara yang Menjadi Tugas Pembinaan Deputi, maka Asisten Depu-ti Restrukturisasi BUMN dan PPKNM diberikan tugas pembinaan sebanyak 12 BUMN dan 4 perusahaan minoritas, dengan rincian sebagai berikut:
g.
a.
b.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
Penyiapan analisis dan kebijakan koordinasi penyelarasan RJPP BUMN dengan roadmap BUMN dan entitas anak yang dikendali-kan secara langsung maupun tidak langsung oleh BUMN;
Asisten Deputi Restrukturisasi BUMN dan Pendayagunaan Porto-folio Kepemilikan Negara Minoritas (PPKNM); danAsisten Deputi Pengembangan Usaha dan Privatisasi BUMN.
PERUSAHAAN MINORITAS
Penyiapan koordinasi penugasan BUMN oleh Kementerian teknis/ lembaga;
Penyiapan koordinasi dan peny-usunan analisis, evaluasi, serta ke-bijakan Aspirasi Pemegang Saham/ pemilik modal (APS) BUMN;
Penyiapan koordinasi dan peny-usunan analisis, evaluasi, serta ke-bijakan dividen BUMN;
Penyiapan koordinasi dan peny-usunan analisis, evaluasi, kebija-kan, dan identifikasi potensi strat-egis dan pelaksanaan sinergi antar BUMN dan entitas yang dimiliki oleh BUMN baik secara langsung maupun tidak langsung;
Penyusunan bahan analisis, eval-uasi, penyiapan, pelaksanaan dan pelaporan privatisasi serta right is-sue BUMN dengan stakeholders terkait Pengembangan Usaha dan privatisasi BUMN;
1. PT Socfin Indonesia, kepemilikan RI xxsebesar 10,00%2. PT Indosat, Tbk, kepemilikan RIxxsebesar 14,29%.3. PT Bank Bukopin, Tbk, kepemilikan xxRI sebesar 8,92%.4. PT Prasadha Pamunah LimbahxxIndustri, kepemilikan RI sebesar 5,00%.Penyiapan koordinasi pengusulan,
alokasi, penyelesaian proses dan pelaporan Penyertaan Modal Ne-gara (PMN) BUMN.
Pelaksanaan fungsi lain yang diberi-kan oleh Menteri.
Laporan Kinerja (LK) Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usa-ha Tahun 2019 ini disusun sebagai bentuk pelaksanaan komponen dari SAKIP, yaitu Pelaporan Kinerja.
Dalam rangka pelaksanaan SAKIP terse-but, Menteri BUMN telah menerbitkan Peraturan Menteri Nomor PER-04/MBU/2008 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Kementerian BUMN dan Peraturan Menteri BUMN No-mor PER-03/MBU/2011 tanggal 8 Agus-tus 2011 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Kinerja di Lingkungan Kemente-rian BUMN.
Indikator Kinerja Utama merupakan ac-uan ukuran kinerja yang digunakan oleh masing-masing unit kerja di lingkungan Kementerian BUMN untuk menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Renca-na Kerja dan Anggaran (RKA), Dokumen Penetapan Kinerja, Laporan Kinerja (LK).
Dalam melaksanakan tugas sebagaima-na dimaksud, Deputi Bidang Restruktur-isasi dan Pengembangan Usaha menye-lenggarakan fungsi:
a.a.
b.
c.
d.
e.
f.
TUGAS, FUNGSI DANSTRUKTUR ORGANISASI Sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-10/MBU/07/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usa-ha mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan kebijakan serta koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang restrukturisasi, pendayagunaan portofolio perusahaan kepemilikan minori-tas, pengembangan usaha, dan kebijakan peta jalan (road map).
Penyiapan perumusan kebijakan restrukturisasi, analisis, dan iden-tifikasi BUMN yang memerlukan penanganan restrukturisasi;
Penyiapan bahan pembinaan BUMN dalam restrukturisasi dan monitoring entitas yang dikendali-kan secara langsung maupun tidak langsung oleh BUMN dalam re-strukturisasi;
Penyampaian perumusan lang-kah-langkah strategis dan evaluasi pelaksanaan restrukturisasi BUMN;
Penyiapan bahan pembinaan peru-sahaan dengan kepemilikan nega-ra minoritas dan monitoring entitas yang dikendalikan secara langsung maupun tidak langsung oleh peru-sahaan dengan kepemilikan negara minoritas; dan
Penyiapan bahan aspirasi kepentin-gan pemerintah sebagai pemegang saham pada perusahaan dengan kepemilikan negara minoritas;
Penyiapan koordinasi dan penyusu-nan analisis, evaluasi serta kebija-kan peta jalan (roadmap) pengem-bangan BUMN dan penyelarasan antara visi pemerintah dengan per-encanaan strategis BUMN;
LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019 | 8 7 | LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019
PENDAHULUAN PERENCANAAN KINERJA
EVALUASIKINERJA
PROGRAM STRATEGIS UNIT KERJA
Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) pada Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha adalah sebanyak 32 orang, dengan rincian sebagai berikut:
PROFIL PEJABAT DAN PEGAWAI
No. Nama Jabatan
1 Aditya Dhanwantara - Plt Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha- Asdep Restrukturisasi BUMN dan PPKNM
2 Kindy Rinaldy Syahrir Asdep Pengembangan Usaha dan Privatisasi
3 Ruspen Saragih - Plt Kabid Restrukturisasi BUMN- Kabid PPKNM
4 Sitta Izza Rosdaniah Kabid Pengembangan Bisnis BUMN
5 Sri Mariastati Kabid Privatisasi dan Sinergi BUMN
6 Romy Marcandi Kabid PMN, Penerusan Pinjaman dan PSO BUMN
7 Yulizar - Kasubbid Restrukturisasi BUMN I- Plt Kasubbid Restrukturisasi BUMN II
8 Wilma Darwin Kasubbid PPKNM I
9 Joko Untoro Slamet Kasubbid PPKNM II
10 Galuh Nuraddinda. H Kasubbid Perencanaan Strategis Bisnis BUMN
11 Muhammad Yusuf Kasubbid Pengembangan Bisnis BUMN
12 Syaiful Yulni Kasubbid Privatisasi BUMN
13 Arie Wijaya Kasubbid Sinergi BUMN
14 Neneng Suryatiningsih Kasubbid PMN BUMN
15 Sri Rahayu Kasubbid Penerusan Pinjaman dan PSO BUMN
16 Cynthia Rahayu S Staf/Pelaksana di Bidang PPKNM I
17 Hasya Amila Staf/Pelaksana di Bidang PPKNM I
18 Aji Aprianto Staf/Pelaksana di Bidang PPKNM II
19 Drajat Staf/Pelaksana di Bidang PPKNM II
20 Ramadhanu Dwi Nugraha Staf/Pelaksana di Bidang Restrukturisasi BUMN I
21 Fatharani Annisa Azka Staf/Pelaksana di Bidang Restrukturisasi BUMN II
22 Galalea Selesta Staf/Pelaksana di Bidang Pengembangan Bisnis BUMN
23 Stephanie D.A. Gabena Staf/Pelaksana di Bidang Pengembangan Bisnis BUMN
24 Abdul Kollid Staf/Pelaksana di Bidang Privatisasi dan Sinergi BUMN
25 Tri Asih Hidayati Staf/Pelaksana di Bidang Privatisasi dan Sinergi BUMN
26 Indi Sobaha Staf/Pelaksana di Bidang Privatisasi dan Sinergi BUMN
1. PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) / PT PPA 2. PT Survai Udara Penas (Persero) / PT Penas 3. PT Industri Gelas (Persero) / PT Iglas 4. PT Industri Sandang Nusantara / PT ISN 5. PT Kertas Leces (Persero) / PT KL 6. PT Kertas Kraft Aceh (Persero) / PT KKA 7. PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) / PT MNA 8. PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) / PT BPUI 9. PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) / PT KBI 10. PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) / PT BKI 11. PT Sucofindo (Persero) / PT Sucofindo12. PT Surveyor Indonesia (Persero) / PT SI
Bagan Struktur Organisasi Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengemban-gan Usaha selengkapnya adalah sebagai berikut:
Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha
BUMN
LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019 | 10 9 | LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019
PENDAHULUAN PERENCANAAN KINERJA
EVALUASIKINERJA
PROGRAM STRATEGIS UNIT KERJA
2. Program Pendayagunaan Portofolio zxKepemilikan Negara Minoritas
4)
1)
2)
3)
4)
5)
7)
8)
6)
5)
6)
7)
8)
Memonitor, mengkoordinasikan dan memberikan arahan terkait pembentukan konsolidasi (holding) perusahaan dalam restrukturisasi dan perusahaan minoritas dengan induk PT PPA.
Penyiapan bahan aspirasi kepentingan pemerintah sebagai pemegang saham pada perusahaan dengan kepemilikan negara minoritas;
Penyiapan bahan analisis atas laporan tahunan perusahaan dengan kepemili-kan negara minoritas;
Penyiapan bahan analisis atas laporan interim perusahaan dengan kepemilikan negara minoritas;
Penyiapan bahan dan kebijakan kontri-busi dividen perusahaan dengan kepemi-likan negara minoritas;
Penyiapan bahan analisis, monitoring dan evaluasi atas aksi korporasi strategis yang dilaksanakan oleh perusahaan den-gan kepemilikan negara minoritas;
Penyiapan bahan analisis dan menjadi wakil pemerintah dalam public expose perusahaan dengan kepemilikan negara minoritas yang terdaftar di bursa saham;
Pelaksanaan update data kinerja perusa-haan dengan kepemilikan negara minori-tas pada sistem informasi Kementerian BUMN.
Penyiapan bahan analisis, monitoringdan evaluasi isu-isu strategis perusahaan dengan kepemilikan negara minoritas;
Mengupayakan pengoprasian kemba-li pabrik PT KKA dengan membentuk JV Hutan dan JV Pabrik Kertas, serta memoitor kerja sama PJBTL PT KKA dengan PT PLN (Persero).
Memonitor pelaksanaan Program Pen-anganan Karyawan PT MNA, memoni-tor perkembangan anak perusahaan (PT Merpati Maintenance Facility & PT Mer-pati Training Center) serta memberikan usaha terbaik untuk menghindari putu-san pailit atas gugatan kreditur dengan mencarikan investor strategis dan men-gevaluasi proposal Penundaan Kewajib-an Pembayaran Utang (PKPU).
Memonitor pembayaran Hak-Hak Nor-matif (H2N) karyawan perusahaan, men-cari investor strategis dalam rangka opti-malisasi aset PT Iglas, serta memonitor dan mengevaluasi penyelesaian sengke-ta aset Ngagel antara PT Iglas dengan Pemkot Surabaya.
Memonitor dan mengevaluasi bisnis PT Penas termasuk memfasilitasi PT Penas untuk meningkatkan potensi pendapa-tannya dengan mengupayakan terben-tuknya sinergi dengan BUMN lain.
No. Nama Jabatan27 Alviana Aslama Anantia Staf/Pelaksana di Bidang PMN, Penerusan Pinjaman
dan PSO BUMN
28 Ahmad Chaudhuri Staf/Pelaksana di Bidang PMN, Penerusan Pinjaman dan PSO BUMN
Sekretaris & Tata Usaha
29 Abdul Kollid Kasubbag Tata Usaha Deputi
30 AguS Sekretaris dan Tata Usaha Deputi
31 Siti Rahma Kana Taqqiyah Sekretaris dan Tata Usaha Deputiv
32 Dian Vebrianty Sekretaris Asdep
33 Chusnul Mananni Sekretaris Asdep
MANDAT DAN PERAN STRATEGISDalam Lingkup KeasdepanRestrukturisasi BUMN dan PPKNM
1. Program Restrukturisasi BUMN
Beberapa rencana aksi yang dilakukan, antara lain:
a.
1)
2)
3)
b.
c.
d.
e.
f.
Penyiapan bahan analisis dan pe-rumusan kebijakan restrukturisasi BUMN;
Memonitor dan mengevaluasi penggu-naan dana PMN sebesar Rp1 Triliun ke-pada PT PPA, serta mengevaluasi dan memberikan rekomendasi jika terdapat usulan perubahan penggunaan dana PMN baik di PT PPA maupun alokasi dana R/R untuk penyehatan BUMN.
Melanjutkan pelaksanaan program penyehatan perusahaan untuk PT ISN, PT Penas, PT KKA dan PT Iglas seh-ingga diharapkan BUMN tersebut dapat dialihkan pembinaannya kepada Deputi Teknis setelah dinilai sehat.
Memonitor, mengkoordinasikan dan memberikan arahan terkait pembentu-kan konsolidasi (holding) perusahaan Jasa Survei yang beranggotakan PT BKI, PT Sucofindo dan PT SI sehingga bisa diperoleh progress yang signifikan dan dapat menyelesaikan proses holding tepat waktu sesuai timeline yang telah disusun.
Penyiapan bahan identifikasi BUMN yang memerlukan penan-ganan restrukturisasi;
Penyiapan bahan tugas pembinaan BUMN dalam restrukturisasi;
Penyiapan bahan tugas monitoring entitas yang dikendalikan secara langsung maupun tidak langsung oleh BUMN dalam restrukturisasi;
Penyiapan bahan langkah-langkah strategis restrukturisasi BUMN;
Penyiapan bahan monitoring dan evaluasi pelaksanaan restrukturisasi BUMN.
LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019 | 1211 | LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019
PENDAHULUAN PERENCANAAN KINERJA
EVALUASIKINERJA
PROGRAM STRATEGIS UNIT KERJA
Peran Strategis
Mengkoordinasikan penetapan Per-aturan Pemerintah (PP) Nomor 76 Tahun 2019 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Pe-rusahaan Perseroan (Persero) PT Bio Farma dan Keputusan Menteri Keuan-gan (KMK) Nomor 862/KMK.06/2019 tentang Penetapan Nilai Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Pe-rusahaan Perseroan (Persero) PT Bio Farma dalam rangka pembentukan Holding BUMN Farmasi. PP Nomor 76 Tahun 2019 tersebut ditetapkan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 15 Oktober 2019.
PrivatisasiPelaksanaan privatisasi mengacu ke-pada Peraturan Pemerintah nomor 33 tahun 2005 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah nomor 59 tahun 2009 tentang Tata Cara Pri-vatisasi Perusahaan Perseroan (Per-sero), dan Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-01/MBU/2010 tentang Cara Privatisasi, Penyusunan Pro-gram Tahunan Privatisasi, dan Penun-jukan Lembaga dan/atau Profesi Pe-nunjang serta Profesi Lainnya.
b) Monitoring dan Evaluasi peng-gunaan dana tambahan PMN pada BUMN mengacu pada peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-08/MBU/06/2015 tentang pedoman pelaporan realisasi penggunaan tam-bahan dana PMN pada BUMN dan PT, dan Nomor: PER-11/MBU/09/2015 tentang perubahan peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-08/MBU/06/2015 tentang pedoman pelaporan realisa-si penggunaan tambahan dana PMN pada BUMN.
BPYBDSUntuk penyelesaian Aset BPYBDS menjadi PMN pada BUMN berdasar-kan pada Pasal 34 ayat (2) Un-dang-Undang Nomor 12 Tahun 2018 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2019
Penyertaan Modal Negara (PMN)a) Berdasarkan Undang-Undang No-mor 12 Tahun 2018 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Ta-hun Anggaran 2019 mengenai pem-biayaan investasi melalui Penam-bahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Saham saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahan Listrik Nega-ra sebesar Rp6,5 triliun dan Penam-bahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Saham saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Hutama Karya sebesar Rp10,5 triliun.
1)
4)
5)
6)
Dalam Lingkup Keasdepan Pengembangan Usaha dan Privatisasi BUMN
Mandat berkaitan dengan Tupoksi Keasdepan Pengembangan Usaha dan Privatisasi BUMN, yaitu:
DividenSebagaimana Peraturan Menteri Ke-uangan Nomor 190/PMK.02/2017 ten-tang Tata Cara Pembayaran (PNBP) Kekayaan Negara Yang Dipisahkan, Pasal 1 ayat (9) Dividen Bagian Pe-merintah yang selanjutnya disebut Dividen adalah bagian Pemerintah atas laba BUMN dari Perseroan Ter-batas lainnya.
Selanjutnya Roadmap BUMN Tahun 2015-2019 harus menjadi pedoman Kementerian BUMN dalam melakukan pembinaan dan pengawasan terh-adap BUMN serta menjadi acuan bagi manajemen BUMN untuk menetap-kan berbagai kebijakan strategis yang lebih detail dalam bentuk RJPP dan RKAP.
Aspirasi Pemegang Saham.Dalam Peraturan Menteri Badan Us-aha Milik Negara Nomor: PER-21/MBU/2012 tentang Pedoman Pener-apan Akuntabilitas Keuangan Badan Usaha Milik Negara. Lampiran Salinan Bab II huruf C (Aspirasi Pemegang Saham / Shareholders Aspiration)sebagaimana berikut:
- Pemegang Saham/Pemilik Modal menerbitkan surat yang ditujukan ke-pada Direksi BUMN mengenai aspira-si Pemegang Saham/Pemilik Modal sebagai pedoman dalam penyusunan RKAP. Aspirasi Pemegang Saham tersebut berisikan sekurang-kurangnya meliputi :
- Aspirasi Pemegang Saham/Pemi-lik Modal tersebut disampaikan paling lambat pada akhir bulan Agustus tahun buku sebelumnya.
a) asumsi-asumsi yang diperlukanvzdalam penyusunan RKAP; danb) target-target yang hendak dicapai.
Roadmap BUMNBUMN didirikan dengan maksud dan tujuan diantaranya memberikan sum-bangan bagi perkembangan pere-konomian Nasional (agen pemban-gunan) dan mengejar keuntungan dalam rangka penciptaan nilai. Untuk mencapai maksud dan tujuan terse-but, BUMN harus memiliki suatu me-kanisme kerja yang jelas dan fleksibel sebagai suatu koorporasi.BUMN juga harus memiliki arah pengembangan sebagai agen pem-bangunan dalam rangka pencapaian visi misi Presiden Republik Indone-sia yang tertuang dalam Nawacita. Pengembangan BUMN harus diru-muskan dalam suatu konsep yang komprehensif meliputi seluruh BUMN pada berbagai sektor dan digunakan sebagai pedoman pengembangan BUMN ke depan, yang diwujudkan da-lam bentuk sebuah Roadmap BUMN Tahun 2015-2019.
1)
2)
3)
LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019 | 1413 | LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019
PENDAHULUAN PERENCANAAN KINERJA
EVALUASIKINERJA
PROGRAM STRATEGIS UNIT KERJA
Mengkoordinasikan monitoring real-isasi penggunaan dana PMN TA 2015 sampai dengan TA 2019.
dengan Direktorat SMI, Kementerian Keuangan karena belum mendapat keputusan/tanggapan dari Menteri Ke-uangan.Pada tahun 2019 telah ditetapkan persetujuan restrukturisasi kepada 5 BUMN (Perum PPD, PT ISN (Per-sero), PT Bahana PUI (Persero), PT PANN (Persero) dan PT PAL (Perse-ro) dalam bentuk rescheduling jang-ka waktu pembayaran, konversi nilai hutang pokok, dan penghapusan non pokok
Mengkoordinasikan penyelesaian aset BPYBDS menjadi PMN pada 6 BUMN, yaitu: (1) PT Pertamina, (2) PT ASDP (Persero), (3) Angkasa Pura II (Persero), (4) Perum LPPNPI, (5) PT PLN (Persero), (6) PT Pelindo I (Per-sero). Pada tahun 2019 telah diter-bitkan 2 Peraturan Pemerintah (PP) tentang Penetapan BPYBDS pada 2 BUMN tersebut dengan nilai sebesar Rp4,5 triliun.
Mengkoordinasikan penyelesaian restrukturisasi Hutang RDI/SLA pada 7 BUMN (PT Pindad, PT PAL Indone-sia, PT Dok & Perkapalan Kodja Ba-hari (Persero), PT Bahana PUI (Per-sero), PT Sang Hyang Seri (Persero), PT PANN (Persero) dan PT Industri Sandang Pangan (Persero)) bersama
Monitoring pelaksanaan penugasan pada tahun 2019 kepada 6 BUMN (PT Pertamina (Persero), PT PLN (Per-sero), PT PIHC (Persero), PT Pelni (Persero), PT KAI (Persero), PT Pos Indonesia (Persero) dan Perum LKBN Antara (Persero)) sebesar Rp194 tri-liun
Berdasarkan Undang-Undang APBN TA 2020 (UU Nomor 20 Tahun 2019) yang disah-kan pada tanggal 18 Oktober 2019, Pemerintah memberikan alokasi penambahan PMN TA 2020 kepada PT Hutama Karya (Persero) sebesar Rp3,5 triliun, pada PT PLN (Persero) sebesar Rp5 triliun, dan pada PT PNM (Persero) sebesar Rp1 triliun, serta PMN Non Tunai kepada PT PANN (Persero) sebesar Rp3,7 triliun dan PT Bahana PUI (Persero) sebesar Rp268 miliar.
8)
9)
10)
11)
Mengkoordinasikan penandatanganan izin prakarsa oleh Presiden RI dalam rangka pembentukan Holding BUMN Jasa Survei dengan Nomor B-862/M.Sesneg/D-1/HK.02.02/08/2019 pada tanggal 13 Agustus 2019.
Mengkoordinasikan penetapan tar-get Dividen untuk APBN Tahun 2020 dengan Keasdepan Teknis Kementeri-an BUMN dan Kementerian Keuangan (Direktorat Penyusun APBN, Direk-torat PNBP, Direktorat Kekayaan Ne-gara Dipisahkan) untuk memastikan target dividen BUMN tahun buku 2019 dapat memenuhi APBN Tahun 2020.
Mengkoordinasikan pembentukan Peraturan Pemerintah terkait penam-bahan Penyertaan Modal Negara (PMN) Tahun Anggaran 2019 pada PT Hutama Karya (Persero) sebesar Rp10,5 triliun dan pada PT PLN (Per-sero) sebesar Rp6,5 triliun.
Mengkoordinasikan rencana penam-bahan PMN TA 2020 pada PT Hutama Karya (Persero) sebesar Rp12,6 Tril-iun, pada PT PLN (Persero) sebesar Rp20 triliun, dan pada PT PNM (Per-sero) sebesar Rp2 triliun untuk masuk dalam Undang-Undang APBN TA 2020. Serta PMN Non Tunai TA 2020 kepada PT PANN (Persero) sebesar Rp3,7 triliun dan PT Bahana PUI (Per-sero) sebesar Rp268 miliar.
Pembuatan Aspirasi Pemegang Sa-ham (APS) untuk RKAP Tahun 2020.Dalam rangka penyusunan Renca-na Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2020 sebagaimana diatur dalam Pasal 22 Undang-Undang No.19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Mi-lik Negara dan Pasal 63 Undang-Un-dang No.40 Tahun 2007 tentang Per-seroan Terbatas, pada bulan Agustus tahun 2019 telah ditetapkan Aspirasi Pemegang Saham/Pemilik Modal yang menjadi panduan dasar dalam penyusu-nan RKAP Tahun 2020.
Mengkoordinasikan pemenuhan tar-get Dividen yang telah ditetapkan da-lam APBN Tahun 2019. Untuk dapat memenuhi target penerimaan Negara dari dividen BUMN tahun buku 2018, Keasdepan Pengembangan Usaha dan Privatisasi BUMN melakukan koordi-nasi dengan Keasdepan Teknis untuk memastikan target dividen BUMN tahun buku 2018 dapat memenuhi APBN Ta-hun 2019.
2) 5)
6)
7)
3)
4)
LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019 | 1615 | LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019
BAB 02PERENCANAAN KINERJA
20RENCANA STRATEGIS 2015-2019
22PK DAN RKT 2019
LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019 | 1817 | LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019
PENDAHULUAN PERENCANAAN KINERJA
EVALUASIKINERJA
PROGRAM STRATEGIS UNIT KERJA
Meningkatkan daya saing BUMN.
Menjaga pelaksanaan tata kelola usaha yang baik (Good Corporate Governance).
Mendorong pelaksanaan praktik-praktik terbaik dalam pengelolaan usaha, termasuk memberi-kan ruang gerak dan iklim persaingan yang se-tara antara BUMN dan usaha swasta.
Menggalakkan gerakan anti penyimpangan/penyelewengan prosedur usaha (Fraud).
Penataan pembagian kewenangan dan tanggu-ng jawab pengelolaan BUMN terkait dengan pemisahan tugas dan tanggung jawab BUMN sebagai operator maupun Pemerintah sebagai regulator.
RENCANA STRATEGIS 2015 – 2019
1
2
3
4
5
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha serta prioritas dalam rangka upaya mewujudkan visi pembangunan nasional, dalam agenda ke-6, yaitu meningkatkan pro-duktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional, BUMN didorong untuk menjadi agen pembangunan nasional dengan arah kebijakan umum pembangunan nasional mempercepat pembangunan infrastruktur untuk pertumbuhan dan pemerataan.
ISUSTRATEGIS
dalampembinaan dan pengembangan
BUMN
Untuk mendukung hal-hal terse-but diatas, maka Sasaran Strate-gis Kementerian BUMN mengacu kepada konsep BSC (Balanced Score Card) dengan menam-bahkan Customer Perspective dan menghilangkan FinancialPerspective.
Pelaksanaan program dan ke-giatan Deputi Bidang Restruktur-isasi dan Pengembangan Usaha mengacu pada Sasaran Strate-gis Kementerian BUMN Tahun 2015-2019.
PERENCANAAN KINERJA
LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019 | 2019 | LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019
PENDAHULUAN PERENCANAAN KINERJA
EVALUASIKINERJA
PROGRAM STRATEGIS UNIT KERJA
Perjanjian Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Tahun 2019 adalah sebagai berikut:
PK DAN RKT 2019
No.
1
2
3
4
5
6
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target
Terwujudnya BUMN
sebagai Agent of Develop-
ment yang besar, kuat dan
lincah.
Terwujudnya Transformasi
BUMN
Kepatuhan BUMN yang tinggi
terhadap peraturan perun-
dang-undangan dan kebija-
kan Kementerian BUMN
Perencanaan dan rumusan
kebijakan yang berkualitas
dan implementatif
Pembinaan BUMN yang
optimal
Pelaksanaan anggaran yang
optimal
Persentase pemanfaatan anggaran % ≥90
a. Jumlah Aset BUMN
b. Jumlah Laba BUMN
c. Jumlah Ekuitas BUMN
d. Jumlah Capex BUMN
e. Kontribusi BUMN terhadap Negara
f. Tercapainya SLA Penugasan Public Service
Obligation (PSO)
a. Persentase Pencapaian Roadmap BUMN
b. Jumlah BUMN Restrukturisasi yang Menurun
Kerugiannya
Persentase kepatuhan proses perencanaan BUMN
Persentase kepatuhan proses operasional BUMN
Persentase kepatuhan proses pelaporan BUMN
Terpenuhinya waktu respon usulan aksi korporasi
BUMN sesuai standar waktu layanan
Penyelenggaraan RUPS tepat waktu
Ketersediaan kontrak kinerja BUMN
Terpenuhinya Batas Waktu Penerbitan Shareholder
Aspiration Letter (SAL) pada bulan Agustus 2017
Bulan Agustus
%
%
%
%
%
%
100
100
100
100
100
100
Rp. Triliun
Rp. Triliun
Rp. Triliun
Rp. Triliun
Rp. Triliun
%
%
BUMN
29,17
1,30
12,27
1,43
2,39
97
75
2
Berdasarkan Peta Strategi Rencana Strategis Kementerian BUMN Tahun 2015-2019 tersebut, maka Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha menetapkan Sasaran Strategis (SS) sebagai berikut:
Sasaran Strategis:Terwujudnya BUMN sebagai Agent of Development yang be-sar, kuat dan lincah.
Sasaran Strategis:1. Perencanaan dan rumusan kebijakan yang berkualitas dan implementatif.2. Pembinaan BUMN yang optimal
Sasaran Strategis:Kepatuhan BUMN yang tinggi terhadap peraturan perundang-undangan dan kebijakan Kementerian BUMN
Sasaran Strategis:Pelaksanaan Anggaran yang Optimal
A. Perspektif Stakeholder C. Perspektif Bisnis Internal
B. Perspektif Customer D. Perspektif Pembelajaran xxdan Pertumbuhan
Visi dan Misi Presiden
StakeholderPerspective
CustomerPerspective
InternalProcessPerspective
Learningand GrownPerspective
Perumusan Kebijakan
Human Capital Organization Capital Information Capital Financial Capital
Pelaksanaan Kebijakan Pengawasan Kebijakan
SS1Terwujudnya BUMN sebagai Agent of Development yang besar, kuat dan lincah
SS2Kepuasan pengguna layanan yang tinggi atas
pelayanan Kementerian BUMN
SS3Kepatuhan BUMN yang tinggi terhadap
kebijakan Kementerian BUMN
SS4Perencanaan dan rumusan kebijakan
yang berkualitas dan implementatif
SS7Terwujudnya SDM
yang kompeten dan profesional
SS8TerwujudnyaOrganisasi
Pengelola Korporasiyang Modern
SS9Terwujudnya tatakelola organisasi
yang baikdan bersih
SS10Tersedianya
Informasi yang valid,handal dan mudah
diakses
SS11Pelaksanaan
anggaran yang optimal
SS5Pembinaan BUMN
yang optimal
Gambar 2. Peta Strategi Renstra KBUMN 2015-2019
SS6Terselenggaranya pengendalian dan
pengawasan secara efektif
Peta StrategiRenStra KBUMN2015-2019
LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019 | 2221 | LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019
PENDAHULUAN PERENCANAAN KINERJA
EVALUASIKINERJA
PROGRAM STRATEGIS UNIT KERJA
Sebagai implementasi pelaksanaan fungsi pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan pembinaan BUMN dan kepemilikan mi-noritas, salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh Asdep Restrukturisasi BUMN dan PPKNM adalah melakukan evaluasi terhadap kinerja Triwulanan BUMN dan kepemilikan minoritas, yakni pada Triwulan I, Triwulan II/ semester I, dan Triwulan III. Kegiatan monitoring dilakukan dengan cara melakukan penelaahan terhadap Laporan Triwulanan yang disampaikan oleh manajemen maupun tinjauan ke lap-angan (on the spot) ke daerah tempat operasional BUMN dan kepemilikan minori-tas. Penelaahan terhadap Laporan Keuangan Triwulanan merupakan evaluasi atas kinerja manajemen periode triwulan tahun berjalan yang dilakukan based on paper maupun pembahasan bersama jajaran manajemen. Pembahasan bersama ditujukan untuk mendapatkan informasi-informasi penting yang tidak terangkum dalam Laporan Manajemen Triwulanan.
Sebagai implementasi pelaksanaan fungsi koordinasi dengan stakeholders ter-kait pelaksanaan kegiatan Restrukturisasi BUMN dan Pendayagunaan Portofolio Kepemilikan Negara Minoritas, salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh As-dep Restrukturisasi BUMN dan PPKNM adalah melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam rangka akuntabilitas kinerja Asdep Restrukturisasi BUMN dan PPKNM. Ke-giatan pelaksanaan akuntabilitas kinerja terdiri dari:
1) Laporan Realisasi Tahun xx2019, meliputi:a. Laporan Realisasi Kegiatan xxTriwulanan Tahun 2019;b. LK Tahunan 2019;c. LK 2019 Triwulan I sampai xxdengan Triwulan III.
2) Perencanaan untuk Tahun xx2020, meliputi:a. Rencana Kerja dan Anggaran xx(RKA) Tahun 2020;b. Rencana Kerja Tahunan (RKT) xxTahun 2020;
Uraian kegiatan tersebut dituangkan dalam forum Rapat persiapan RUPS. Da-lam melaksanakan evaluasi dalam rangka RUPS pengesahan laporan tahunan, Kementerian BUMN juga memperhatikan hasil usaha selama Triwulan I, II, dan III selama tahun berjalan dan hasil monitoring atau kunjungan ke perusahaan da-lam rangka memantau dan memahami operasional perusahaan yang dilakukan di kantor pusat kantor-kantor cabang.
3. Evaluasi Kinerja BUMN dan Kepemilikan Minoritas
4. Pelaksanaan Akuntabilitas Kinerja Asdep Restrukturisasi BUMN
No.
1
2
3
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target
Meningkatnya kinerja BUMN dan kontribusi untuk negara
Meningkatnya peran BUMN dalam pembangu-nan ekonomi nasional
Pemenuhan pendanaan BUMN yang efisien
Net Income BUMN (Group Consolidated)
Total Assets BUMN (Group Consolidated)
Dividen Pay Out Ratio
Nilai investasi/ capex BUMN (consolidated)
Capaian Roadmap pengembangan BUMN consolidated
Nilai pendanaan yang berhasil diperoleh (IPO,
Right Issue, PMN & Bond)
Rp. Triliun 27,5
Rp. Triliun
Rp. Triliun
%
Rp. Triliun
%
15,73
29,17
35,3
764
100
Perjanjian Kinerja Deputi Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha direvisi pada tanggal 12 Agustus 2019 menjadi sebagai berikut:
Pada tahun 2019, besaran anggaran yang dialokasikan untuk Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha adalah sebesar Rp5.189.810.000 yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai sasaran strategis dan target kinerja tahun 2019, yang dimuat dalam dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2019. Kegiatan-kegiatan yang dimuat da-lam RKT Tahun 2019 adalah sebagai berikut:
Sebelum pelaksanaan RUPS tentang Pengesahan RKAP, Kementerian BUMN selaku Kuasa Pemegang Saham perlu menyusun dan menyampaikan owner as-piration kepada BUMN, kemudian perlu melakukan pembahasan dan evaluasi ter-hadap usulan RKAP yang diajukan oleh BUMN sekaligus mempersiapkan beber-apa hal yang akan diputuskan dalam RUPS. Uraian kegiatan tersebut dituangkan dalam forum rapat persiapan RUPS. Dalam rapat persiapan tersebut dibahas dan dievaluasi hal-hal yang bersifat teknis dan usulan-usulan yang akan diajukan ke-pada Pemegang Saham tentang pengesahan RKAP.
Sebelum pelaksanaan RUPS tentang Pengesahan Laporan Tahunan, maka Ke-menterian BUMN perlu melakukan evaluasi terhadap Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan yang disampaikan oleh masing-masing BUMN sekaligus mem-persiapkan beberapa hal yang akan diputuskan dalam RUPS.
1. Penyelenggaraan RUPS Pengesahan RKAP BUMN
2. Penyelenggaraan RUPS Persetujuan Laporan Tahunan BUMN xxdan Minoritas
LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019 | 2423 | LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019
PENDAHULUAN PERENCANAAN KINERJA
EVALUASIKINERJA
PROGRAM STRATEGIS UNIT KERJA
8. Koordinasi Penyusunan Penyertaan Modal Negara BUMN
Kementerian BUMN menetapkan suatu panduan dasar untuk penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) BUMN yang dikenal dengan istilah Aspirasi Pemegang Saham (APS). Hal-hal mendasar yang menjadi APS tersebut meliputi: Asum-si Dasar Makro Ekonomi dalam penyusunan RKAP; Sasaran Kinerja Perusahaan; Key Performance Indi-cators (KPI); dan Arahan Umum, berupa narasi men-genai penekanan pada hal-hal tertentu yang perlu menjadi perhatian manajemen dalam satu siklus kin-erja perusahaan, berdasarkan prinsip Good Corporate Governance (GCG) dengan memperhatikan ketentu-an dan perundang-undangan yang berlaku.
Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya (BPYBDS) berasal dari eks proyek Pemerintah, dalam hal ini Kementerian/Lembaga (K/L). Pemenuhan dana dalam pembangu-nan/pengadaan proyek bersumber dari anggaran Kementerian Teknis.
Pengadaan proyek oleh Pemerintah melalui Kementerian Teknis pada umumnya untuk pem-bangunan fasilitas dan sarana/prasarana. Proyek yang telah selesai dicatat sebagai aset negara, namun dalam pemanfaatan, pengoperasian dan perawatannya diserahkan kepada BUMN sebagai badan usaha yang kompeten melakukannya.
Penyerahan aset eks proyek tersebut melalui dokumen Berita Acara Serah Terima Operasion-al (BASTO)/Berita Acara Serah Terima (BAST). Serah terima aset eks proyek tersebut dicatat dalam pembukuan BUMN sebagai BPYBDS, karena belum secara definitif ditetapkan menjadi modal melalui Peraturan Pemerintah.
Dalam usulan penambahan PMN dari BPYBDS yang akan diusulkan oleh Kementerian Ke-uangan kepada Presiden melalui Sekretariat Negara, Kementerian Teknis dan Kementerian BUMN diminta untuk menyampaikan rekomendasi kepada Menteri Keuangan atas usulan PMN tersebut.
5. Usulan Dividen Tahun Anggaran 2019
Maksud dan tujuan BUMN sebagaimana diamanat-kan dalam Undang–Undang BUMN disebutkan an-tara lain “untuk memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya dan penerimaan negara pada khusus-nya”, sumbangan untuk penerimaan Negara yang dimaksud adalah dalam bentuk bagi hasil laba atau Dividen. Disamping tujuan tersebut BUMN juga dibentuk untuk menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak. Terkait dengan hal terse-but, maka perlu menetapkan kebijakan Dividen yang dapat mengakomodasi tujuan yang telah diamanat-kan tersebut. Disatu sisi mampu memberikan Dividen kepada Negara, disisi lain BUMN mam-pu menjaga sustainable agar mampu menyelenggarakan kemanfaatan umum.
6. Koordinasi Penyusunan Penyertaan Modal Negara BUMN
7. Penyusunan Aspirasi Pemegang Saham TA 2019
Sebagai bagian dari restrukturisasi keuangan perusahaan, penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) dapat berupa salah satu dari tiga bentuk yaitu:
Secara umum Kebijakan Kementerian BUMN dalam hal pemberian PMN ke-pada BUMN adalah Kebijakan penam-bahan PMN pada BUMN pada tahun 2011 – 2014 pada dasarnya adalah un-tuk memperbaiki struktur permodalan dan mingkatkan kapasitas usaha usaha BUMN, khususnya BUMN yang kegiatan usahanya berkaitan dengan pertahanan dan keamanan, kegiatan keperintisan dan restrukturisasi BUMN dalam rangka penyelamatan.
Dalam rangka memberikan arahan bagi BUMN dalam mencapai tujuan perusahaan yang mer-upakan bagian yang tidak terpisahkan dari rencana pembangunan nasional baik yang tertuang dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun dalam Rencana Jangka Menengah Pembangunan Nasional (RJPMN),
1) yang berasal dari dana segar APBN,
2) yang berasal dari konversi Piutang Negara
xxdalam rekening RDI/SLA atau dividen, dan
3) yang berasal dari penetapan Bantuan
xxPemerintah yang Belum ditetapkan
xxStatusnya (BPYBDS).
LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019 | 2625 | LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019
PENDAHULUAN PERENCANAAN KINERJA
EVALUASIKINERJA
PROGRAM STRATEGIS UNIT KERJA
12. Pelaksanaan Akuntabilitas Kinerja
Pelaksanaan PSO tersebut berpedoman Pasal 66 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN yang menyatakan:
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu dilakukan updating tentang PSO yang meliputi :
Sebagai implementasi pelaksanaan fungsi koordinasi dengan stakeholders terkait pelaksanaan tu-gas pokok dan fungsinya, salah satu kegiatan yang dilaksanakan Kedeputian Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha adalah melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam rangka akuntabilitas kerja.Kegiatan pelaksanaan akuntabilitas kinerja tersebut meliputi anggaran untuk penyusunan Renca-na Kerja dan Anggaran (RKA) tahun 2019 beserta revisinya, Rencana Kerja Tahunan (RKT) tahun 2019, Perjanjian Kinerja (PK) Asdep & Deputi tahun 2019, dan Laporan Realisasi Kegiatan Triwula-nan Tahun 2019.
Pemerintah dapat memberikan penugasan khusus kepada BUMN untuk menyelenggara-kan fungsi kemanfaatan umum dengan tetap memperhatikan maksud dan tujuan kegiatan BUMN.
a) b) Setiap penugasan sebagaimana dimak-sud dalam ayat (1) harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan RUPS/Menteri.
Penyerapan PSO oleh BUMN yang mendapatkan penugasan dari Pemerintah setiap tahun.Kebijakan dari Pemerintah mengenai kegiatan PSO dan pemberian subsidi, karena terdapat beberapa jenis, pola dan mekanisme pelaksanaan subsidi yang dilaksanakan oleh pemerintah.Besarnya kebutuhan subsidi untuk kegiatan PSO dengan kemampuan keuangan Pemerintah.Memonitor pembagian tugas, kewenangan dan tanggung jawab atas pelaksanaan subsidi dan PSO.Koordinasi dengan instansi Pemerintah dan BUMN dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan serta evaluasi pelaksanaannya.
9. Monitoring Penyelesaian RDI – SLA
10. Program Tahunan Privatisasi
11. Pelaksanaan Koordinasi Pelaksanaan PSO
Pinjaman yang digunakan untuk menutup defisit anggaran nasional, dalam hal ini pinja-man digunakan untuk menutup kekurangan belanja Negara.
Pinjaman yang diterus-pin-jamkan kepada Pemerintah Daerah untuk dipergunakan dalam rangka menambah kemampuan Pemda dalam melayani masyarakat.
Pinjaman yang diterus-pinjam-kan kepada BUMN dan BUMD yang dipergunakan untuk ekspansi atau memperluas ke-mampuan BUMN dan BUMD.
Sejak tahun 1970 Pemerintah menempuh kebijakan membuka pinjaman dari negara asing dan dari lembaga keuangan internasional. Kebijakan ini bertujuan untuk mempercepat pembangunan di In-donesia sehingga pertumbuhan ekonomi dapat meningkat. Pinjaman dari luar negeri tersebut dapat dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu:
Tujuan pelaksanaan privatisasi sebagaimana tercantum dalam Pasal 74 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 Tentang BUMN adalah meningkatkan kinerja dan nilai tambah perusahaan serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam pemilikan saham Persero, merupakan. Kementerian BUMN melalui Kedeputian Rekstrukturisasi dan Privatisasi BUMN mempunyai tugas untuk meny-iapkan perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan dibidang privatisasi yang selan-jutnya usulan tersebut diteruskan oleh Menteri BUMN kepada Komite Privatisasi untuk memperoleh arahan dan Menteri Keuangan untuk mendapatkan rekomendasi.
Sebagaimana diketahui beberapa BUMN mendapat penugasan dari Pemerintah untuk melakukan kegiatan PSO, yaitu melayani kebutuhan publik agar penyediaan barang, jasa untuk publik tersedia dalam jumlah yang cukup.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan modal kerja, kredit investasi dalam pengembangan usaha dan melaksanakan Penugasan Pemerintah kepada BUMN, maka Pemerintah berinisiatif untuk memberi-kan pinjaman dalam bentuk kerangka Rekening Dana Investasi (RDI) dan Subsidiary Loan Agree-ment (SLA) yang pada awalnya dikelola Bank Indonesia (1971 – 1981) dan terhitung mulai tahun 1981, RDI dan SLA dimaksud dikelola oleh Kementerian Keuangan.
LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019 | 2827 | LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019
BAB 03EVALUASI KINERJA
31EVALUASI CAPAIAN KINERJA
44PEMANFAATAN ANGGARAN
LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019 | 3029 | LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019
PENDAHULUAN PERENCANAAN KINERJA
EVALUASIKINERJA
PROGRAM STRATEGIS UNIT KERJA
Dalam kurun waktu 2015-2019, sasaran strategis Asisten Deputi Pengembangan Usaha dan Privatisasi BUMN telah mengalami perubahan sebagaimana berikut:
Pengukuran kinerja Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha dilakukan dengan membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan da-lam Perjanjian Kinerja dengan realisasinya. Capaian kinerja yang dapat dilaporkan cenderung lebih dititikberatkan pada sejauh mana program dan kegiatan pembangunan telah membawa manfaat bagi masyarakat, Pemerintah maupun stakeholder lainnya, dengan indikator kinerja yang ditetapkan.
EVALUASI KINERJA
TerwujudnyaBUMN sebagaiAgent ofDevelopment yangbesar, kuat danlincah.
Perencanaan danrumusan kebijakanyang berkualitas danimplementatif
Perencanaan danrumusan kebijakanyang berkualitas danimplementatif
Perencanaan danrumusan kebijakanyang berkualitas danimplementatif
Perencanaan danrumusan kebijakanyang berkualitas danimplementatif
Pembinaan BUMNyang optimal
Terselenggaranyapengendalian danpengawasan secaraselektif
Pembinaan BUMNyang optimal
Pembinaan BUMNyang optimal
Pembinaan BUMNyang optimal
Pelaksanaananggaran yangoptimal
Pelaksanaananggaran yangoptimal
Pelaksanaananggaran yangoptimal
Pelaksanaananggaran yangoptimal
Kepatuhan BUMNyang tinggi terhadapperaturanperundangundangandan kebijakanKementerian BUMN
Kepatuhan BUMNyang tinggi terhadapperaturanperundangundangandan kebijakanKementerian BUMN
Kepatuhan BUMNyang tinggi terhadapperaturanperundangundangandan kebijakanKementerian BUMN
Kepatuhan BUMNyang tinggi terhadapperaturanperundangundangandan kebijakanKementerian BUMN
Terwujudnya Trsnformasi BUMN
Terwujudnya Trsnformasi BUMN
TerwujudnyaBUMN sebagaiAgent ofDevelopment yangbesar, kuat danlincah.
TerwujudnyaBUMN sebagaiAgent ofDevelopment yangbesar, kuat danlincah.
TerwujudnyaBUMN sebagaiAgent ofDevelopment yangbesar, kuat danlincah.
2015 2016 2017 2018 2019
EVALUASI KINERJA
LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019 | 3231 | LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019
PENDAHULUAN PERENCANAAN KINERJA
EVALUASIKINERJA
PROGRAM STRATEGIS UNIT KERJA
Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Tahun 2019 secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:
Indikator kinerja, target dan realisasi atas capaian sasaran tersebut dapat digambarkan se-bagai berikut:
1. Indikator Kinerja Jumlah Aset BUMNDasar perhitungan capaian indikator ini adalah realisasi jumlah asset PT PPA, PT BKI, PT KBI, PT Sucofindo, PT SI, PT BPUI dibandingkan dengan target RKAP Tahun 2019. Realisasi jumlah aset sampai dengan akhir Tahun 2019 adalah sebesar Rp 29,62 Triliun atau sebesar 101,54% dari target RKAP Tahun 2019 sebesar Rp 29,17 Triliun. Jika dibandingkan dengan realisasi periode yang sama tahun 2018 sebesar Rp24,61 Triliun, maka realisasi jumlah aset meningkat sebesar 20,35%. Hal ini sejalan dengan peningkatan investasi BUMN eksisting.
2. Indikator Kinerja Jumlah Laba BUMNDasar perhitungan capaian indikator ini adalah realisasi jumlah laba bersih PT PPA,PT BKI, PT KBI, PT Sucofindo, PT SI, dan PT BPUI dibandingkan dengan target RKAP Tahun 2019. Realisasi jumlah laba sampai dengan akhir Tahun 2019 adalah sebesar Rp1,08 Triliun atau sebesar 83,08% dari target RKAP Tahun 2019 sebesar Rp1,30 Triliun. Jika dibandingkan dengan realisasi periode yang sama tahun 2018 sebesar Rp1,07 Triliun, maka realisasi jumlah laba meningkat sebesar 15,56%.
Sasaran Strategis 1
Terwujudnya BUMN sebagai Agent of Development yang besar, kuat, dan lincah
*) Data realisasi 2019 menggunakan angka prognosa
Indikator Kinerja Satuan 2015 2016 2017 2018 Target Realisasi
Tahun2019 %PencapaianNo
12
345
Jumlah Aset BUMN Rp. Triliun - 14,74 8,78 24,61 29,17 29,62 101,54
- 0,25 0,31 1,07 1,30 1,08 83,08
- 4,89 4,52 11,09 12,27 11,96 97,47
- 0,32 0,08 0,65 1,43 0,749 52,38
- 0,2 0,22 2,00 2,39 2,22 92,89
- 114 109 103 97 83 86,00
Rp. Triliun
Rp. Triliun
Rp. Triliun
Rp. Triliun
%
Jumlah Ekuitas BUMN
Kontribusi BUMN terhadap Negara
Tercapainya SLA Penugasan PSO
Jumlah Laba BUMN
Jumlah Capex BUMN
Tabel pencapaian kinerja Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Tahun 2019
No.
1
2
3
4
5
6
SS/IKU
IKU3 : Ketersediaan kontrak kinerja BUMN
Persentase Pemanfaatan Anggaran
IKU1 : Jumlah Aset BUMN Rp Triliun 29,17 120,0029,62 101,54
1,30 83,061,08 83,08
12,27 97,4711,96 97,47
1,43 52,380,749 52,38
2,39 92,892,22 92,89
97
100
100
100
100
100
>90,00
Agustus 2019 Agustus 2019
100
86,00
120,00
110,00
110,00
105,00
105,00
100,00
100,00
110,00
83
100
100
100
100
100
89,00
102,76
86
100
100
100
100
100
99,00
100
102,76
Rp Triliun
Rp Triliun
Rp Triliun
Rp Triliun
%
%
%
%
%
%
%
%
%
IKU2 : Jumlah Laba BUMN
IKU3 : Jumlah Ekuitas BUMN
IKU4 : Jumlah Capex BUMN
IKU5 : Kontribusi BUMN terhadap Negara
IKU6 : Tercapainya SLA Penugasan Public Service Obligation (PSO)
IKU1 : Koordinasi pencapaian Roadmap BUMN dalam hal terlaksananya Holding BUMN
IKU1 : Persentase Kepatuhan proses perenca-naan BUMN
IKU1 : Terpenuhinya batas waktu penerbitan SAL
IKU2 : Persentase Kepatuhan proses opera-sional BUMN
IKU1 : Terpenuhinya waktu respon usulan aksi BUMN sesuai standar waktu layanan
IKU3 : Persentase Kepatuhan proses pelapo-ran BUMN
SatuanTahun 2019 Nilai Akhir
%Target Realisasi %
Nilai Perspektif Learning and Growth
NILAI KERJA ORGANISASI
20,00
101,94
SS 1 : Terwujudnya BUMN sebagai Agent of Development yang besar, kuat, dan lincah
SS 2 : Terwujudnya Transformasi BUMN
SS 3 : Kepatuhan BUMN yang tinggi terh-adap peraturan perundang-undangan dan kebijakan Kementerian BUMN
SS 4 : Perencanaan dan rumusan kebijakan yang berkualitas dan implementatif
SS 5 : Pembinaan BUMN yang optimal
SS 6 :Pelaksanaan anggaran yang optimal
Nilai Perspektif Stakeholder
Nilai Perspektif Customer
Nilai Perspektif Internal Process
27,94
33,00
21,00
LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019 | 34
PENDAHULUAN PERENCANAAN KINERJA
EVALUASIKINERJA
PROGRAM STRATEGIS UNIT KERJA
Selama periode 2015 sd. 2017 terdapat 12 BUMN yang menjalankan kegiatan PSO/subsidi yaitu PT PLN, PT Pertamina, PT Pupuk Indonesia, Perum Bulog, PT Pelni, PT KAI, PT Sang Hyang Seri, PT Per-tani, PT ASDP, PT Pos Indonesia, Perum LKBN Antara, dan Perum Damri. Dalam perjalanannya, telah menjadi kebijakan pemerintah untuk semakin mengurangi penugasan kepada BUMN melalui skema PSO/subsidi. Pada tahun 2018, hanya 8 BUMN yang mendapatkan dana PSO/subsidi yakni, PT Pertam-ina, PT PLN, PT Pupuk Indonesia, PT Pelni, PT KAI, Perum LKBN Antara, PT ASDP, PT Pos Indonesia. Selanjutnya pada tahun 2019 menjadi hanya 7 BUMN yang mendapatkan dana PSO/subsidi yakni PT Pertamina, PT PLN, PT Pupuk Indonesia, PT Pelni, PT KAI, Perum LKBN Antara, dan PT Pos Indonesia. Adapun nilai plafon dan realisasi penugasan PSO/subsidi selama 5 tahun terakhir sebagaimana tabel berikut :
Belum tercapainya Pagu Anggaran pada Tahun 2019 terutama disebabkan kendala dalam kegiatan dis-tribusi Subsidi LPG 3 Kg yang dilaksanakan oleh PT Pertamina. Dimana beberapa daerah berada di wilayah terpencil, serta adanya pembatasan penyaluran melalui penjualan langsung ke pengecer maksi-mal 50% berdasarkan SE Menteri ESDM No.8574/04/MEM.M/2015.
No Tahun JumlahBUMN
Pagu Anggaran(Rp. Triliun)
Realisasi(Rp. Triliun)
1 2015 12 160,24 158,02
2 2016 12 235,01 152,26
3 2017 12 155,22 161,07
4 2018 8 185,96 181,38
5 2019 7 194,66 161,55*
*)Catatan : Merupakan nilai Prognosa Desember 2019
3. Indikator Kinerja Jumlah Ekuitas BUMNDasar perhitungan capaian indikator ini adalah realisasi jumlah ekuitas PT PPA, PT BKI, PT KBI, PT Sucofindo, PT SI, dan PT BPUI dibandingkan dengan target RKAP Tahun 2019. Real-isasi jumlah ekuitas akhir Tahun 2019 adalah sebesar Rp 11,96 Triliun atau 97,47% dari target RKAP Tahun 2019 sebesar Rp 12,27 Triliun. Jika dibandingkan dengan realisasi periode yang sama tahun 2018 sebesar Rp11,09 Triliun, maka realisasi jumlah ekuitas meningkat sebesar 7,84%.
4. Indikator Kinerja Jumlah Capex BUMNDasar perhitungan capaian indikator ini adalah realisasi jumlah Capex (Capital Expenditure) PT PPA, PT BKI, PT KBI, PT Sucofindo, PT SI, dan PT BPUI dibandingkan dengan target RKAP Tahun 2019. Realisasi jumlah Capex sampai dengan akhir Tahun 2019 adalah sebesar Rp0,75 Triliun atau hanya tercapai sebesar 52,38% dari target RKAP Tahun 2019 sebesar Rp1,43 Triliun. Hal tersebut dikarenakan banyak rencana investasi yang tidak terealisasi dika-renakan masalah perizinan dan lain-lain. Jika dibandingkan dengan realisasi periode yang sama tahun 2018 sebesar Rp0,65 Triliun, maka realisasi jumlah Capex meningkat sebesar 15,38%.
5. Indikator Kinerja Kontribusi BUMN terhadap Negara Dasar perhitungan capaian indikator ini adalah realisasi jumlah kontribusi PT PPA, PT BKI, PT KBI, PT Sucofindo, PT SI, dan PT BPUI (Dividen dan Pajak) terhadap negara dibandingkan dengan target RKAP Tahun 2019. Realisasi jumlah kontribusi BUMN terhadap negara sam-pai dengan akhir Tahun 2019 adalah sebesar Rp2,22 Triliun atau sebesar 92,89% dari target RKAP Tahun 2019 sebesar Rp2,39 Triliun. Jika dibandingkan dengan realisasi periode yang sama tahun 2018 sebesar Rp2,00 Triliun, maka realisasi jumlah kontribusi BUMN terhadap negara meningkat sebesar 11%.
6. Indikator Kinerja Tercapainya SLA Penugasan PSODalam rangka menjalankan amanat pasal 66 UU 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Mi-lik Negara (BUMN) dimana Pemerintah dapat memberikan penugasan kepada BUMN un-tuk menyelenggarakan fungsi kemanfaatan umum dengan tetap memperhatikan maksud dan tujuan kegiatan BUMN, maka hingga saat ini BUMN menjalankan kegiatan Public Service Obligation (PSO) / subsidi. Pelaksanaan PSO/subsidi tersebut merupakan program pemerin-tah dalam hal menjamin ketersediaan barang dan/atau jasa untuk masyarakat dapat terjamin dengan harga yang terjangkau.
LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019 | 3635 | LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019
PENDAHULUAN PERENCANAAN KINERJA
EVALUASIKINERJA
PROGRAM STRATEGIS UNIT KERJA
sedangkan Holding BUMN Farmasi dibentuk dengan PT Bio Farma sebagai induk dan PT Indo Farma dan PT Kimia Farma sebagai anggota holding. Berbeda dengan Holding BUMN Jasa Survei, Holding BUMN Farmasi telah mendapatkan penetapan melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor: 76 Tahun 2019 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bio Farma dan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 862/KMK.06/2019 tentang Penetapan Nilai Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bio Farma.
Dalam hal kekayaan negara berupa saham milik negara pada BUMN sebagaima-na dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf d (PP nomor 72 tahun 2016) dijadikan penyertaan modal negara pada BUMN lain sehingga sebagian besar saham dimiliki oleh BUMN lain, maka BUMN tersebut menjadi anak perusahaan BUMN dengan ketentuan negara wajib memiliki saham dengan hak istimewa yang diatur dalam an-ggaran dasar.
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor: 72 Tahun 2016 tentang tata cara penyertaan dan penatausahaan modal negara pada Badan Usaha Milik Negara dan Perseroan Ter-batas merupakan payung hukum untuk pembentukan Holding Sektoral.
Sesuai ketentuan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor: 72 Tahun 2016 penjela-san atas pasal 2A ayat (1) dan ayat (2), yang dimaksud dengan hak istimewa yang diatur dalam anggaran dasar antara lain hak untuk menyetujui:1. pengangkatan anggota Direksi dan anggota Komisaris;2. perubahan anggaran dasar;3. perubahan struktur kepemilikan saham;4. penggabungan, peleburan, pemisahan, dan pembubaran, serta pengambilalihan perusahaan oleh perusahaan lain.
Saham milik negara pada BUMN atau Perseroan Terbatas pada hakekatnya mer-upakan kekayaan negara yang sudah dipisahkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, sehingga pengalihan saham dimaksud untuk dijadikan penyertaan pada BUMN atau Perseroan Terbatas tidak dilakukan melalui mekanisme Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Sasaran Strategis 2 Terwujudnya Transformasi BUMN
Indikator Kinerja Satuan 2015 2016 2017 2018 Target Realisasi
Tahun2019 %PencapaianNo
1 Koordinasi pencapaian Roadmap
BUMN dalam hal terlaksananya
Holding BUMN
% - 40 100 75 100 100 100
Indikator kinerja, target dan realisasi atas capaian sasaran tersebut dapat digambarkan se-bagai berikut:
1. Indikator Kinerja Koordinasi pencapaian Roadmap BUMN dalam hal xxterlaksananya Holding BUMN
Roadmap BUMN tahun 2015 – 2019 merupakan pedoman Kementerian BUMN dalam mel-akukan pembinaan dan pengawasan terhadap BUMN serta menjadi acuan bagi manajemen BUMN untuk menetapkan berbagai kebijakan strategis yang lebih detail dalam bentuk Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) pada masing-masing perusahaan.
Dalam Rencana Strategis Kementerian BUMN 2015-2019, sasaran program (outcome)/sasa-ran kegiatan (output) berupa persentase pencapaian roadmap ditargetkan mencapai 100% di akhir tahun 2019 dengan pendistribusian sebanyak 25% tiap tahun dimulai dari tahun 2016. Pada akhir tahun 2019 ditargetkan terdapat 15 (lima belas) holding sektoral BUMN yang dapat terwujud, dengan asumsi bahwa setiap tahun akan terbentuk 4 (empat) holding sektoral BUMN, khusus di tahun 2019 rencananya ada tiga Holding Sektor.
Hingga akhir tahun 2019, terdapat 2 (dua) holding BUMN yang telah mendapatkan izin prakarsa, yaitu Holding BUMN Jasa Survei dengan Nomor B-862/M.Sesneg/D-1/HK.02.02/08/2019 pada tanggal 13 Agustus 2019, serta Holding BUMN Farmasi dengan Nomor B-655/M.Sesneg/D-1/HK.02.02/06/2019 pada tanggal 14 Juni 2019. Holding BUMN Jasa Survei dibentuk dengan PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) sebagai induk dan PT Sucofindo (Persero) dan PT Survey-or Indonesia sebagai anggota holding,
LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019 | 3837 | LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019
PENDAHULUAN PERENCANAAN KINERJA
EVALUASIKINERJA
PROGRAM STRATEGIS UNIT KERJA
Sasaran Strategis 4 Perencanaan dan Rumusan Kebijakan yang Berkualitas dan Implementatif
Tahun2019Indikator Kinerja Satuan 2015 2016 2017 2018 Target Realisasi
%PencapaianNo
1 Terpenuhinya batas waktu pener-bitan SAL pada bulan Agustus 2019
% 100100100 100 100 100 100
paikan kepada Direksi BUMN mengenai hal-hal yang menjadi perhatian, aspirasi, dan tar-get yang ditetapkan pemegang saham sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun yang akan datang pada BUMN. Berdasarkan Peraturan Menteri BUMN terse-but, Kementerian BUMN harus sudah mener-bitkan APS maksimal pada akhir bulan Agus-tus setiap tahunnya. Pada tahun 2019, melalui surat nomor S-574/MBU/08/2019 tanggal 30 Agustus 2019, Menteri BUMN telah menyam-paikan APS untuk penyusunan RKAP tahun 2020. Oleh karena itu, pencapaian indikator ini tercapai 100% pada Triwulan III Tahun 2019.
BUMN sebagai badan usaha yang dimiliki oleh Negara harus dikelola dengan baik. Pengelo-laan BUMN diatur oleh berbagai peraturan, salah satunya adalah mengenai akuntabilitas keuangan. Pengaturan mengenai akuntabilitas keuangan BUMN diatur dalam Peraturan Men-teri BUMN Nomor: PER-21/MBU/2012 tentang Pedoman Penerapan Akuntabilitas Keuangan Badan Usaha Milik Negara yang memiliki tu-juan utama untuk meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan BUMN yang juga dapat meningkatkan kinerja dan tingkat kepercayaan masyarakat pada BUMN.Salah satu hal yang diatur dalam Peraturan Menteri tersebut adalah Aspirasi Pemegang Saham (APS), yaitu sebuah dokumen yang di-terbitkan oleh Menteri BUMN yang disam-
Indikator Kinerja Satuan 2015 2016 2017 2018 Target Realisasi
Tahun2019 %PencapaianNo
1
2
3
Persentase kepatuhan proses perencanaan BUMN
Persentase kepatuhan proses operasional BUMN
Persentase kepatuhan proses pelaporan BUMN
%
%
%
-
-
-
75
72,26
56,25
100
100
63,64
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
1. Indikator Kinerja Persentase kepatuhan proses perencanaan BUMN Dasar perhitungan capaian indikator ini adalah penyampaian Buku RKAP BUMN Tahun 2019, yaitu sebanyak 6 BUMN sehat di bawah binaan Keasdepan Restrukturisasi BUMN dan PPKNM yaitu PT PPA, PT BKI, PT KBI, PT Sucofindo, PT SI, dan PT BPUI. Indikator ini telah tercapai sebesar 100% dikarenakan ke-6 BUMN di bawah binaan Keasdepan Restrukturisasi BUMN dan PPKNM telah menyampaikan Buku RKAP BUMN Tahun 2019.
2. Indikator Kinerja Persentase kepatuhan proses operasional BUMN Dasar perhitungan capaian indikator ini adalah adalah skor rata-rata KPI 6 BUMN sehat di bawah binaan Keasdepan Restrukturisasi BUMN dan PPKNM yaitu PT PPA, PT BKI, PT KBI, PT Sucofindo, PT SI, dan PT BPUI pada buku Laporan Manajemen Tahun 2019. Pada akhir tahun 2019 skor KPI diprognosakan sebesar 102,76 sehingga persentase capaian 102,76% dari target.
3. Indikator Kinerja Persentase kepatuhan proses pelaporan BUMN Dasar perhitungan capaian indikator ini adalah penyampaian Laporan Manajemen Perusahaan selama Tahun 2019, yaitu sebanyak 6 BUMN sehat di bawah binaan Keasdepan Restruktur-isasi BUMN dan PPKNM yaitu PT PPA, PT BKI, PT KBI, PT Sucofindo, PT SI, dan PT BPUI. Berdasarkan hasil pemantauan penyampaian Laporan Manajemen Tahunan 2018, Laporan Manajemen Triwulan I 2019, Laporan Manajemen Triwulan II 2019, dan Laporan Manajemen Triwulan III 2019, maka realisasi tingkat kepatuhan penyampaian laporan manajemen BUMN di bawah lingkup keasdepan RPPKNM adalah sebesar 100%.
Sasaran Strategis 3 Kepatuhan BUMN yang tinggi terhadap peraturan perun-dang-undangan dan kebijakan Kementerian BUMN
Indikator kinerja, target dan realisasi atas capaian sasaran tersebut dapat digambarkan se-bagai berikut:
2019
LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019 | 4039 | LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019
PENDAHULUAN PERENCANAAN KINERJA
EVALUASIKINERJA
PROGRAM STRATEGIS UNIT KERJA
Indikator Kinerja Satuan 2015 2016 2017 2018 Target Realisasi
Tahun2019 %PencapaianNo
1
2
3
Terpenuhinya waktu respon usulan aksi korporasi BUMN sesuai standar waktu layanan
Penyelenggaraan RUPS tepat waktu
Ketersediaan kontrak kinerja BUMN
%
%
%
-
-
-
91,67
75,00
75,00
100
66,67
91,67
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
Sasaran Strategis 5 Pembinaan BUMN yang Optimal
Indikator kinerja, target dan realisasi atas capaian sasaran tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Indikator Kinerja Terpenuhinya waktu respon usulan aksi kor-porasi BUMN sesuai standar waktu layanan Indikator Kinerja terpenuhinya waktu respon usulan aksi korporasi BUMN sesuai standar waktu layanan Tahun 2019 terealisasi sebesar 100,00% atau sebesar 100,00% dari target sebesar 100,00%. Indikator ini diukur berdasar-kan realisasi penyampaian tanggapan atau laporan atas evaluasi kinerja BUMN dan Kepemilikan Negara Minoritas yang disampaikan selama tahun 2019. Sampai dengan akhir Tahun 2019 telah disampaikan surat tanggapan atas kinerja BUMN dan Nota Dinas laporan kepada Menteri BUMN terkait kinerja perusahaan minoritas.dan PPKNM telah menyampaikan Buku RKAP BUMN Tahun 2019.
LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019 | 4241 | LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019
No Tahun Nomor Surat Tanggal Hal
1 2015 S-485/MBU/08/2015 27 Agustus 2015
Penyampaian Aspirasi Pemegang Saham/Pemilik Modal untuk Peny-usunan Rencana Kerja dan Angga-ran Perusahaan Tahun 2016
2 2016 S-513/MBU/08/2015 30 Agustus 2016
Penyampaian Aspirasi Pemegang Saham/Pemilik Modal untuk Peny-usunan Rencana Kerja dan Angga-ran Perusahaan Tahun 2017
3 2017 S-487/MBU/08/2017 31 Agustus 2017
Penyampaian Aspirasi Pemegang Saham/Pemilik Modal untuk Peny-usunan Rencana Kerja dan Angga-ran Perusahaan Tahun 2018
4 2018 S-564/MBU/08/2018 31 Agustus 2018
Penyampaian Aspirasi Pemegang Saham/Pemilik Modal untuk Peny-usunan Rencana Kerja dan Angga-ran Perusahaan Tahun 2019
5 2019 S-574/MBU/08/2019 30 Agustus 2019
Penyampaian Aspirasi Pemegang Saham/Pemilik Modal untuk Peny-usunan Rencana Kerja dan Angga-ran Perusahaan Tahun 2020
PENDAHULUAN PERENCANAAN KINERJA
EVALUASIKINERJA
PROGRAM STRATEGIS UNIT KERJA
Sasaran Strategis 6 Pelaksanaan Anggaran yang Optimal dan Akuntabel
Tahun2019Indikator Kinerja Satuan 2015 2016 2017 2018 Target Realisasi%
PencapaianNo
1 Persentase Pemanfaatan Anggaran
% --- - >90,00 89,36 99
Indikator Kinerja Persentase Pemanfaatan Anggaran sampai dengan tahun 2019 ditargetkan sebesar >90,00% dan hanya mampu terserap sebanyak 89,36% sehingga pencapaiannya adalah sebesar 99%.
No Unit Kerja Anggaran Realisasi %
1 Asdep RPPKNM 2.242.920.000 2.105.269.000 93,86
2 Asdep PUPB 2.946.890.000 2.532.589.229 87,64
Total Deputi 5.189.810.000 4.637.858.229 89,36
PEMANFAATAN ANGGARAN
Total pagu anggaran kegiatan tahun 2019 yang berada dalam koordina-si Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha adalah sebesar Rp5.189.810.000. Dari pagu tersebut, realisasi anggaran sampai dengan akhir tahun 2019 adalah sebesar Rp4.637.858.229 atau tercapai 89,36% dari total anggaran.
2. Indikator Kinerja Penyelenggaraan RUPS tepat waktu Dasar perhitungan capaian indikator ini adalah penyelenggaraan RUPS Audit 2017, ditargetkan sebanyak 6 BUMN sehat di bawah binaan Keasdepan Re-strukturisasi BUMN dan PPKNM yaitu PT PPA, PT BKI, PT KBI, PT Sucofindo, PT SI, dan PT BPUI. Sementara, 6 BUMN dengan kinerja kurang baik ( PT Iglas, PT ISN, PT Penas, PT KL, PT KKA dan PT MNA) tidak masuk kedalam perhitun-gan terutama disebabkan karena kondisi BUMN yang masih dalam PKPU, pailit dan dalam proses penyehatan/restrukturisasi.
3. Indikator Kinerja Ketersediaan kontrak kinerja BUMN Dasar perhitungan capaian indikator ini adalah penyelenggaraan RUPS RKAP 2019, ditargetkan sebanyak 6 BUMN sehat di bawah binaan Keasdepan Re-strukturisasi BUMN dan PPKNM yaitu PT PPA, PT BKI, PT KBI, PT Sucofindo, PT SI, dan PT BPUI.
2019
LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019 | 4443 | LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019
BAB 04PROGRAM STRATEGISUNIT KERJA
47RESTRUKTURISASI BUMN
54PEMBENTUKAN HOLDING BUMN FARMASI
LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019 | 4645 | LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019
PENDAHULUAN PERENCANAAN KINERJA
EVALUASIKINERJA
PROGRAM STRATEGIS UNIT KERJA
PROGRAM RESTRUKTURISASI BUMN
Keasdepan Restrukturisasi BUMN dan PPKNM telah melaksanakan Program Restrukturisasi BUMN pada tahun 2019 dengan perkembangan sebagai berikut:
Melakukan banyak program sinergi dengan BUMN-BUMN, antara lain mem-peroleh order penyediaan seragam kantor.
Dikarenakan kondisi perusahaan mulai membaik, sehingga saat ini keper-cayaan kreditur sudah mulai muncul. PT ISN berhasil melanjutkan mendap-atkan pendanaan dari PT KBI, PT JIEP, PT SIER dan PT KIM serta mem-peroleh fasilitas pinjaman Non Cash Loan dari Bank Mandiri dalam rangka mendukung pengembangan trading produk sarung dan industri tekstil.
Program Restrukturisasi dan/atau Revitalisasi lanjutan yang sedang/akan dilaksanakan: Transformasi kegiatan usaha PT ISN, optimalisasi aset-aset yang dimiliki, mengembangkan kegiatan-kegiatan usaha hilir sektor TPT, dan mengembangkan kegiatan usaha melalui sinergi BUMN.
Penyelesaian permasalahan sengketa lahan milik PT ABP (anak perusa-haan PT ISN dan PT PPA)
Persetujuan pelepasan aset berupa scrap terutama mesin dan persediaan yang tidak digunakan sehingga hasil penjualan dapat digunakan sebagai modal operasional perusahaan dan lahan yang digunakan untuk menyim-pan scrap tersebut dapat dioptimalisasikan untuk kegiatan bisnis lainnya.
Melakukan beberapa transformasi bisnis seperti:
• ABP dikembangkan dengan sinergi antara PT PPA, PT Waskita Realty dan PT ISN.• Aset Cilacap, Lawang, Grati, Makatex, Tegal akan dikonversi menjadi bisnis property.• Aset Banjaran, Secang, dikembangkan industri tekstil integrasi bisnis dengan PT Primissima.
1. Penyelesaian Restrukturisasi PT Industri Sandang Nusantara (Persero) / PT ISN
PROGRAM STRATEGISUNIT KERJA
LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019 | 4847 | LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019
PENDAHULUAN PERENCANAAN KINERJA
EVALUASIKINERJA
PROGRAM STRATEGIS UNIT KERJA
4. Restrukturisasi PT Industri Gelas (Persero) / PT Iglas
5. Restrukturisasi PT Kertas Leces (Persero) / PT KL
Pelaksanaan program Stop Bleeding dan upaya-upaya restrukturisasi seperti opti-malisasi aset melalui penyewaan lahan dan bangunan, dapat menyebabkan keru-gian PT Iglas menurun dari semula Rp4,9M (tahun 2018) menjadi Rp3,1M (tahun 2019P). Stop operasi menghentikan beban biaya operasional sebesar Rp5 M per bulan.
Proses rightsizing karyawan melalui lay-off 571 orang telah diselesaikan dengan membayar H2N dan kewajiban pensiun serta biaya pemeliharaan dan pengamanan aset dengan sumber pendanaan dari talangan PT PPA sebesar Rp50 M.
Melakukan upaya-upaya hukum untuk mempertahankan aset lahan di Ngagel dari sengketa dengan Pemerintah Kota Surabaya.
Program Restrukturisasi dan/atau Revitalisasi lanjutan yang sedang/akan dilaksan-akan:
Dengan pelaksanaan program Stop Bleeding, kerugian PT KL menurun dari semula Rp232 M (tahun 2016) menjadi Rp89 M (tahun 2018P).
2) Proses restrukturisasi tahap awal yaitu dilakukan PHK terhadap 934 kar-yawan pada tahun 2009 untuk menghentikan bleeding perusahaan dan menjaga stabilitas perusahaan.3) Untuk memenuhi kebutuhan dana dalam rangka pengamanan dan peme-liharaan asset negara, PT KKA dengan bantuan pendanaan dari PT PPA mel-akukan optimalisasi fasilitas pembangkit listrik melalui skema sinergi dengan PT PLN
1) Stop operasi menghentikan beban biaya operasional sebesar Rp5 M per bulan.
2) Optimalisasi aset PT Iglas dengan melakukan penyewaan bangunan serta melakukan
penjajakan dengan BUMN maupun anak perusahaan BUMN dalam rangka penjualan se-
bagian aset PT Iglas.
3) DIversifikasi bisnis botol, Fiberglass, dan Fiber Reinforced Pipe (FRP)
4) Dalam rangka percepatan restrukturisasi, PT Iglas sedang dalam proses inbreng sa-
ham kepada PT PPA, dimana PT PPA disini berperan sebagai agen penyehatan BUMN
yang ditunjuk resmi oleh Pemerintah.
2. Restrukturisasi PT Survai Udara Penas (Persero) / PT Penas
3. Restrukturisasi PT Kertas Kraft Aceh (Persero) / PT KKA
Telah dilaksanakan restrukturisasi operasional dan manajemen dengan skema bad bank good bank dimana PT Penas sebagai bad bank dan anak usaha pemetaan yang sehat sebagai good bank. PT PPA telah membantu pendirian anak usaha pemetaan tersebut melalui PT PPAK, yaitu PT Pratama Persada Airborne (PT Airborne). Sejak Januari 2019, PT Airborne telah dikonsolidasikan ke PT Penas sehingga secara konsolidasian PT Penas diharapkan sudah dapat mencatat keuntungan.
Meningkatkan potensi pendapatan dengan melalukan Sinergi dengan BUMN Jasa Survei seperti PT Sucofindo, PT BKI, dan PT SI.
Inbreng ppa airbone kepada PT Penas.
Program Restrukturisasi dan/atau Revitalisasi lanjutan yang sedang/akan dilaksan-akan: Mengarahkan PT Penas untuk fokus pada bisnis aviasi dan PT Airbone (anak perusahaan) yang akan berfokus pada bisnis pemetaan. Pendanaan transformasi bisnis tersebut akan didukung oleh PT PPA sebagai agen penyehatan BUMN.
Proses rightsizing karyawan melalui lay-off 934 orang telah diselesaikan dengan dukungan pendanaan dari PT PPA.
Melakukan kajian skema operasi dan bisnis sebagai upaya untuk mengoperasikan kembali pabrik kertas kraft baik melalui pencarian investor maupun sinergi BUMN. Selain itu juga bersama PT PPA menyusun kajian penggabungan bisnis dengan rencana bisnis PT Kertas Leces (Persero) menjadi industri manufaktur kertas di Indonesia.
Program Restrukturisasi dan/atau Revitalisasi lanjutan yang sedang/akan dilaksan-akan:
1) Pendirian JV pengelolaan hutan antara PT KKA, PT Inhutani IV, PT PPA dan Perusahaan Daerah Pembangunan Aceh (PDPA). Tujuan pembentukan JV pengelolaan hutan adalah sebagai pemasok utama kebutuhan bahan baku pi-nus untuk Pabrik Kertas PT KKA secara penuh dan berkesinambungan. Pihak Pemda telah memberikan rekomendasi lahan, namun terdapat kendala untuk mengoperasikan JV ini yaitu belum adanya persetujuan dari pemegang saham lain (PT Alas Helau).
LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019 | 5049 | LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019
PENDAHULUAN PERENCANAAN KINERJA
EVALUASIKINERJA
PROGRAM STRATEGIS UNIT KERJA
Optimalisasi pendapatan dari anak perusahaan yaitu PT Merpati Traning Center dan PT Merpati Maintenance Facility.
Persetujuan dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia atas skema re-strukturisasi utang Pajak;
Surat dan/atau dokumen lain terkait keabsahan proses restrukturisasi dan/atau revitalisasi PT MNA yang dikeluarkan oleh Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara.
Konsep Restrukturisasi Utang PT MNA
Jaminan Hak Kebendaan Kreditur Separatis
i. Konversi saham atas utang pokok (debt to equity swap) Perusahaan, baik bersifat
sementara dan/atau tetap;
ii. Penghapusan seluruh utang bunga, denda, provisi, dan biaya-biaya lain, kecuali
utang bunga, denda provisi dan biaya lain-lain Kreditur Pemerintah (SLA);
iii. Pembayaran utang perusahaan secara tunai dengan grace periode tertentu dan
dicicil dengan jangka waktu tertentu;
iv. Pemotongan “haircut” atas sebagian utang pokok.
i. Jaminan atas hak kebendaan yang dimiliki Kreditur Separatis (khusus PT PPA dan
PT Bank Mandiri Persero Tbk.,) wajib dilepaskan dan tidak dapat dihidupkan kembali
sampai dengan dilakukannya penyetoran modal tahap pertama oleh Mitra Strategis;
ii. Jaminan atas hak kebendaan yang dimiliki oleh Kreditur Pemerintah (SLA) akan
tetap hidup sampai dengan dilunaskannya seluruh utang.
2) Garis besar putusan homologasi:
PT KL telah berhenti beroperasi sejak tahun 2015 dikarenakan ketidaktersediaan pasok bahan baku serta tidak memiliki bisnis yang terintegrasi. Alat produksi mesin pulp dan kertas sudah berumur tua mengakibatkan operasional tidak efisien.
PT KL dinyatakan pailit oleh PN Niaga Surabaya, dalam persidangan gugatan pem-batalan proposal perdamaian oleh 15 eks karyawan PT KL yang tergabung dalam Pakar dan salah satu kreditur (CV Alex Supraptono Group) pada tanggal 25 Sep-tember 2019. Terhadap putusan tersebut PT KL telah mengajukan memori Pembat-alan Keputusan (PK) dan telah dijawab dengan kontra PK dari penggugat.
Rencana Penanganan yang sedang/akan dilaksanakan: Proses monitoring pembe-resan harta pailit oleh Tim Kurator PT KL, dan Melakukan kajian potensi pengambi-lan asset PT KL melalui pembelian lelang.
Dengan pelaksanaan program Stop Bleeding dan upaya restrukturisasi, kerugian PT MNA menurun dari semula Rp626 M (tahun 2018) menjadi Rp69,6 M (tahun 2019TW III).
PT MNA telah berhenti operasi sejak Februari 2014/ Air Operator Certificate (AOC) 121 telah dicabut. Seluruh fasilitas produksi (pesawat terbang) berusia > 30 tahun dan dalam kondisi rusak (Beyond Economic Repair). PT MNA terus menerus men-galami kerugian yang mengakibatkan ekuitas negatif Rp8,8 T tahun 2016. Seluruh aset perusahaan telah dijaminkan kepada kreditur.
PT MNA telah melakukan rightsizing karyawan melalui lay-off (PHK) sebanyak 1.491 orang (97,6% dari total 1.532 orang) dengan hak-hak normatif yang telah dibayar-kan adalah sebesar Rp 250,33 Miliar dan sebagian pesangon Rp 96,17 Miliar den-gan alokasi dana PMN PT PPA untuk mendukung R/R PT MNA.
Program Restrukturisasi dan/atau Revitalisasi lanjutan yang sedang/akan dilaksan-akan:
Persetujuan dari Pemerintah Republik Indonesia dan/atau Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia terkait dengan (i) terdilusinya saham Negara dalam PT MNA sebagai konsekuensi atas masuknya modal dari investor dan dikon-versinya piutang menjadi saham; dan (ii) berubahnya status PT MNA dari BUMN menjadi Perusahaan Swasta;
1) Pasca diperoleh Putusan Homologasi sebagai tindaklanjutnya, PT MNA bersa-ma PT PPA pada tahun 2019 akan berupaya memperoleh persyaratan pendahuluan yang harus dipenuhi berdasar Putusan Homologasi, antara lain:
6. Restrukturisasi PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) / PT MNA
LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019 | 5251 | LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019
PENDAHULUAN PERENCANAAN KINERJA
EVALUASIKINERJA
PROGRAM STRATEGIS UNIT KERJA
PEMBENTUKAN HOLDING BUMN FARMASI
Holding BUMN Farmasi memiliki 6 (enam) tujuan utama, yaitu:
1. Memperkuat kemandirian industri farmasi nasional.2. Meningkatkan ketersediaan produk di seluruh pelosok Indonesia.3. Mengedepankan inovasi dan menyediakan produk farmasi berkualitas.4. Mendukung keterjangkauan produk farmasi bagi seluruh lapisan masyarakat.5. Meningkatkan skala bisnis BUMN farmasi.6. Memperkuat sinergi dengan sektor kesehatan nasional.
Pembentukan Holding BUMN Farmasi melalui inisiatif kerja sama pengembangan Angka Pengenal Impor (API), secara kolektif diproyeksikan dapat menurunkan keter-gantungan impor dari 90% menjadi 72% pada tahun 2023.
LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019 | 5453 | LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019
BAB 05PENUTUP
58KESIMPULAN
59SARAN
LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019 | 5655 | LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019
Kesimpulan
Laporan Kinerja ini merupakan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan di
lingkup Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha selama tahun
2019 dalam rangka mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan.
Laporan ini disusun dalam rangka mengukur pencapaian kinerja unit kerja Kedeputian
Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya selama tahun 2019.
Pengukuran Kinerja Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usa-
ha selama tahun 2019 didasarkan pada Perjanjian Kinerja yang ditandatangani oleh
Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha dan Menteri BUMN serta
sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-10/MBU/07/2015 tentang Or-
ganisasi dan Tata Kerja Kementerian BUMN dimana Kedeputian Restrukturisasi dan
Pengembangan Usaha mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan kebijakan
serta koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang restrukturisasi,
pendayagunaan portofolio perusahaan kepemilikan minoritas, pengembangan usaha,
dan kebijakan peta jalan (road map). Berdasarkan Keputusan Sekretaris Kementerian
BUMN Nomor Nomor SK-15/S.MBU/04/2016, Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan
Pengembangan Usaha diberikan tugas pembinaan sebanyak 12 BUMN (1 BUMN da-
lam likuidasi) dan 6 perusahaan minoritas. Selama tahun 2017 terdapat 2 kali peruba-
han pembagian tugas pembinaan BUMN, yaitu melalui Keputusan Menteri BUMN No-
mor SK-140/MBU/07/2017 tanggal 24 Juli 2017 dan Keputusan Menteri BUMN Nomor
SK-280/MBU/12/2017 tanggal 11 Desember 2017.
Program Strategis yang dilaporkan dan perlu mendapat perhatian di lingkup Kedepu-
tian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha selama tahun 2019 antara lain:
Restrukturisasi BUMN, Penyusunan Informasi Keuangan BUMN, dan Pembentukan
Holding BUMN Farmasi.
1
2
3
PENUTUP
LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019 | 5857 | LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019
Monitoring dan Evaluasi Kantor Cabang PT Surveyor Indonesia (Persero) Surabaya (17 Juli 2019)
Lampiran
Total pagu anggaran kegiatan tahun 2019 yang berada dalam koordinasi Kedeputian
Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha adalah sebesar Rp5.189.810.000.
Dari pagu tersebut, realisasi anggaran sampai dengan akhir tahun 2019 adalah sebe-
sar Rp4.637.858.229 atau tercapai 89,36% dari total anggaran. Persentase peman-
faatan anggaran tersebut sedikit lebih rendah dibandingkan target yang tetapkan, yaitu
sebesar 90%.
Dengan disusunnya LK ini diharapkan dapat memberikan informasi secara transpar-
an baik kepada Pimpinan maupun seluruh pihak yang terkait dengan tugas dan fung-
si Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha, sehingga dapat
memberikan umpan balik guna peningkatan kinerja pada periode berikutnya agar leb-
ih mampu memberikan manfaat kepada masyarakat maupun kepada berbagai pihak
yang berkepentingan.
Dalam rangka lebih mendorong peningkatan kinerja unit kerja di masa mendatang,
maka perlu dilakukan pemantauan dan evaluasi capaian kinerja secara berkala dan
berjenjang dari kinerja individu dan organisasi yang didukung oleh aplikasi manajemen
kinerja organisasi.
Meskipun tidak lagi dilaksanakan oleh Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengem-
bangan Usaha, Program Penyusunan Informasi Keuangan BUMN perlu dipertimbang-
kan kesinambungannya pada tahun 2019 dan 2019 sebagaimana telah digariskan da-
lam Roadmap Penyusunan Informasi Keuangan BUMN yang telah disusun pada tahun
2015. Hal ini dalam rangka mewujudkan secara sepenuhnya maksud dan tujuan pelak-
sanaan kegiatan Penyusunan Informasi Keuangan BUMN.
Saran
4
1
2
3
59 | LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019
Foto-Foto Kegiatan Kedeputian Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Tahun 2019 (2/3)
Bertugas menjadi Paskibra Upacara Peringatan Hari Lahirnya Pancasila (1 Juni 2019)
Sosialisasi KPI untuk Penyusunan RKAP Tahun Buku 2020 (18 November 2019)
Peresmian Laboratorium Halal dengan Fasilitas Pengujian Teknologi Mutakhir PT SUCOFINDO (Persero) (17 Oktober 2019)
Menghadiri Perayaan HUT ke – 21 Kementerian BUMN di Semarang (12-14 April 2019)
Foto-Foto Kegiatan Kedeputian Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Tahun 2019 (1/3)
Monitoring Kegiatan Operasional PT Industri Sandang Nusantara (Persero) Cabang Banjaran, Bandung (27 September 2019)
Monitoring Resi Gudang PT KBIdi Makassar (23 Oktober 2019)
Monitoring Kegiatan Operasional PT Industri Sandang Nusantara (Persero) Cabang Banjaran, Bandung (27 September 2019)
LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019 | 6261 | LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019
Foto-Foto Kegiatan Kedeputian Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Tahun 2019 (3/3)
Monitoring dan Evaluasi Kantor CabangPT Sucofindo (Persero) Balikpapan(5 Desember 2019)
Pembahasan Program Restrukturisasi dan Revitalisasi PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (13 September 2019)
RUPS Laporan Keuangan Tahun Buku 2018 BUMN dibawah Keasdepan RPPKNM(3 Mei 2019)
Pembahasan Evaluasi Semester I PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) dan PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) (22 Agustus 2019)
LK Kedeputian Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha tahun 2019 | 63