dokumentasi budaya hajat laut cimari muara kabupaten garut · 2018. 4. 8. · hasil dokumentasi...

19
Hasil Dokumentasi Budaya 21-22 Juni 2014 Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut 21-22 Juni 2014 Tim Dokumentasi Budaya Divisi Litbang (Penelitian dan Pengembangan) LISES Unpad 2014

Upload: others

Post on 07-Dec-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut · 2018. 4. 8. · Hasil Dokumentasi Budaya 21-22 Juni 2014 Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut -

Hasil Dokumentasi Budaya 21-22 Juni 2014

Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut

Dokumentasi Budaya

Hajat Laut Cimari Muara

Kabupaten Garut

21-22 Juni 2014

Tim Dokumentasi Budaya

Divisi Litbang (Penelitian dan Pengembangan)

LISES Unpad

2014

Page 2: Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut · 2018. 4. 8. · Hasil Dokumentasi Budaya 21-22 Juni 2014 Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut -

Hasil Dokumentasi Budaya 21-22 Juni 2014

Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut

Persembahan kami....

Tak ada hal lain yang lebih menyenangkan dari mengunjungi tempat yang

asing untuk menggali informasi kebudayaan di dalamnya,

mentransformasikannya ke dalam bentuk karya yang dapat dijamah dan

dipahami oleh sesama teman lainnya.

Tak ada hal lain yang lebih menyenangkan dari berinteraksi dengan

berbagai kalangan masyarakat dengan adat yang berbeda, kebiasaan yang

unik, sifat dan watak yang beragam, yang hidup dengan potensi luar biasa

namun keterbatasan masih menjadi belenggu bangsa.

Tak ada hal lain yang lebih menegangkan dari melewati perjalanan malam

yang panjang, tanpa penerangan, sepi, sunyi, senyap, angker, hanya demi

menyaksikan ritual kebudayaan yang indah, yang tak semua orang peduli

akan eksistensinya.

Tak ada hal lain yang lebih berharga dari kekeluargaan, yang ditunjukkan

dari kepedulian akan satu sama lain. Sesama anggota tim, sesama keluarga

Lises, dan warga setempat.

Harapannya..

Cahaya dapat terus menyala, semangat dapat terus membara, budaya dapat

terus bergema

Melalui ini, kami buktikan dedikasi kami untuk Tuhan, Lises, dan Bangsa

Page 3: Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut · 2018. 4. 8. · Hasil Dokumentasi Budaya 21-22 Juni 2014 Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut -

Hasil Dokumentasi Budaya 21-22 Juni 2014

Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut

"Nimat Tuhan yang mana lagi yang ingin kamu dustakan?"

(Riyanti, Dharmayawarman)

(Reza, Dharmayawarman)

"Pengalaman adalah guru terhebat, membuat ilmu yang didapat darinya membekas sampai kapan pun.

(Jannisha, Dharmayawarman)

"Perjalanan ini, yang jauh dari kata nyaman dan mudah, mengajarkan kita untuk selalu bersyukur atas apa yang

kita miliki.."

(Reinatya, Dharmayawarman)

“Perjalanan ini terasa sangat menyenangkan, sayang engkau tak duduk disampingku kawan”

(Corina, Tarusbawa)

Page 4: Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut · 2018. 4. 8. · Hasil Dokumentasi Budaya 21-22 Juni 2014 Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut -

Hasil Dokumentasi Budaya 21-22 Juni 2014

Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut

FLOW CHART PERJALANAN

Berangkat dari Jatinangor ke TKP

Sabtu, 08.00 WIB

Rencana Sampai Tujuan

Sabtu, 15.00 WIB

To do list di tempat Tujuan

(Sabtu)

- Observasi tempat Kegiatan

-Cari tempat Penginapan

-Cari Panitia (Ketua Pelaksana) untuk wawancara

-Wawancara Komponen Acara (nelayan, para sesepuh, warga setempat, dll)

-Tidur, Persiapan untuk Besok Event

(Baterai HP, Baterai Laptop, Baterai Kamera)

To do list di Hari H event

Minggu, 07.00 WIB

- Fokus pada rangkaian acara

-Kerja sesuai pembagian tugas

-Ditujukan untuk melengkapi bahan video dan foto

- Maknai kegiatan

Pulang

Senin, 07.00 WIB

-Pulang dengan sebelumnya telah mengecek peralatan

Page 5: Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut · 2018. 4. 8. · Hasil Dokumentasi Budaya 21-22 Juni 2014 Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut -

Hasil Dokumentasi Budaya 21-22 Juni 2014

Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut

A. METODE PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode penelitian

Observasi. Menurut KBBI, Observasi merupakan kegiatan pengamatan

mendalam mengenai suatu hal yang dengan tujuan tertentu. Observasi dalam

Dokumentasi Budaya ini dapat dilakukan dengan berikut.

1. Wawancara kepada pihak-pihak terkait.

2. Pengamatan persiapan kegiatan.

3. Pengamatan rangkaian kegiatan.

Data yang diperoleh dikumpulkan dalam bentuk catatan perjalanan, hasil

rekaman wawancara, video, dan karya hasil fotografi masing-masing anggota

Dokumentasi Budaya.

B. NARASUMBER

Narasumber yang menjadi tujuan utama adalah sebagai berikut.

1. Ketua Pelaksana kegiatan.

2. Koordinator Acara kegiatan.

3. Pemerintah (Dinas Kelautan dan Perikanan, Pemkot, dll)

4. Tokoh Adat daerah setempat.

5. Warga Sipil (Nelayan, pedagang, dll)

6. Pengunjung

C. MATERI POKOK

Materi yang fokus digali informasinya adalah sebagai berikut.

a. Mengenai Sosial budaya masyarakat Pelabuhan Cimari Muara.

b. Mengenai rangkaian dan makna ritual Hajat Laut.

D. PEMBAGIAN TUGAS

Ketua Pelaksana : Siti Hajar Riyanti Wikara

Tim Dokumentasi : - Jannisha R D

- Reza Tubagus

Tim Wawancara : - Siti Hajar Riyanti Wikara

Page 6: Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut · 2018. 4. 8. · Hasil Dokumentasi Budaya 21-22 Juni 2014 Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut -

Hasil Dokumentasi Budaya 21-22 Juni 2014

Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut

- Reinatya Ghaida Hardisty

- Corina Indrianti

Akomodasi dan Transportasi : Reza Tubagus

E. JOB DESK

a. Dokumentasi

1. Mempersiapkan peralatan dokumentasi (kamera, kamera video, alat

perekam)

2. Mempersiapkan memory card cadangan.

3. Mempersiapkan laptop.

4. Mengikuti rangkaian kegiatan dari awal hingga akhir.

5. Mendokumentasikan dalam bentuk foto setiap konten acara.

6. Mendokumentasikan dalam bentuk video setiap konten sesuai dengan

keperluan.

7. Merekam setiap kegiatan wawancara

b. Wawancara

1. Melakukan wawancara pada H-1 kegiatan dan setelah kegiatan berlangsung.

2. Mencari narasumber terkait yang dapat diwawancara.

3. Mempersiapkan list pertanyaan yang akan diajukan saat wawancara.

4. Menggali informasi melalui internet sebagai bahan acuan wawancara.

5. Mengumpulkan hasil wawancara dalam bentuk transkrip.

c. Akomodasi dan Transportasi

Mempersiapkan akomodasi dan transportasi pemberangkatan, selama di

tempat, dan kepulangan.

F. Output yang Didapatkan

1. Artikel

Artikel ini akan disusun untuk disebarluaskan kepada anggota LISES

Unpad. Publikasi dapat dilakukan melalui media sosial (website LISES

Unpad) ataupun selebaran hard copy yang dibagikan kepada para anggota

LISES Unpad.

Page 7: Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut · 2018. 4. 8. · Hasil Dokumentasi Budaya 21-22 Juni 2014 Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut -

Hasil Dokumentasi Budaya 21-22 Juni 2014

Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut

2. Dokumentasi Foto

Foto serangkaian kegiatan dokumentasi budaya (perjalanan) dan rangkaian

Hajat Laut disortir dan dipublikasi melalui media sosial, serta dibentuk

dalam album yang disimpan di Pabukon.

3. Video (jika memungkinkan)

Berharap video dapat memungkinkan untuk dibentuk, dengan tujuan untuk

membuat dokumentasi lebih hidup.

List Perlengkapan Anggota

1. Kamera+charger

2. Laptop+charger

3. Memory card cadangan

4. Alat Perekam

5. Alat Tulis (notebook dan pulpen)

6. Alat Komunikasi+pulsa

7. Baju Ganti

8. Jacket

9. Uang secukupnya

10. Makanan Ringan dan Minuman

11. Alat Shalat

12. Tanda Pengenal (KTP, KTM, Kartu Anggota LISES, dll.

Bismillahirrahmannirrahim.

Allah bersama kita dalam setiap detak kehidupan.

Bulatkan niat dalam setiap perjalan ini, karena menggali ilmu sudah menjadi

suatu kewajiban bagi setiap makhluk-Nya

Page 8: Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut · 2018. 4. 8. · Hasil Dokumentasi Budaya 21-22 Juni 2014 Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut -

Hasil Dokumentasi Budaya 21-22 Juni 2014

Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut

Timeline Kegiatan

Job Deadline Keterangan

Pengambilan Data

(semua anggota)

Sabtu-Minggu Observasi

Pengumpulan Catatan

Perjalanan

(semua anggota dokbud)

Senin, 23 Juni 2014 Ke email:

[email protected]

format .doc

pkl. 23.59 WIB

Sortir Foto

(anggota dokumentasi)

Selasa, 24 Juni 2014 Dipilih foto-foto yang layak.

Pengumpulan Artikel

(anggota wawancara)

Rabu, 25 Juni 2014 Ke email:

[email protected]

format.doc

pkl. 20.00 WIB

tema artikel sesuai

pembagian

Penyusunan Paper

(gabungan foto, catatan

perjalanan, dan artikel)

Rabu, 25 Juni 2014 Deadline pkl 23.59

Editing

(semua anggota)

Kamis, 26 Juni 2014 Online

Penyusunan press release Jumat, 27 Juni 2014 Online

Kirim ke HUMAS dan

Publikasi di Web

Sabtu, 28 Juni 2014 Online

Penyusunan Laporan

Kegiatan untuk DP

Minggu, 29 Juni 2014 Online

Page 9: Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut · 2018. 4. 8. · Hasil Dokumentasi Budaya 21-22 Juni 2014 Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut -

Hasil Dokumentasi Budaya 21-22 Juni 2014

Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut

Rundown Perjalanan

Hari Sabtu, 21 Juni 2014

No. Kegiatan Waktu Keterangan

1. Kumpul di Sekre LISES 08.00-08.30 Cek perlengkapan

Briefing tim

Doa

2. Berangkat ke rancaekek 08.30-08.40 Perjalanan angkot

3. Menunggu Bis 08.40-09.00 Primajasa

4. Berangkat ke Garut 09.00-11.30 Perjalanan sampai

Terminal Garut

5. Istirahat Shalat 11.30-12.00 Terminal Garut

6. Berangkat ke Pameungpeuk 12.00-16.00 Perjalanan sampai

terminal dekat pantai

7. Observasi Tempat Kegiatan 16.00-17.00 Cari tahu spot

kegiatan

Cari tahu sekretariat

panitia

Shalat Ashar

8. Observasi Penginapan 17.00-19.00 Fix tempat tidur

dimana

9. Kunjungan ke Sekretariat Panitia 19.00-21.00 Wawancara dengan

Ketua Pelaksana

Wawancara dengan

Koordinator Acara

10. Evaluasi dan Briefing untuk Hari H 21.00-23.00

11. Istirahat 23.00-04.30 Menganyam Bulu

mata......zzzzzzzzz

Page 10: Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut · 2018. 4. 8. · Hasil Dokumentasi Budaya 21-22 Juni 2014 Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut -

Hasil Dokumentasi Budaya 21-22 Juni 2014

Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut

Hari Minggu, 22 Juni 2014

No. Kegiatan Waktu Keterangan

1. Bangun

Shalat

Persiapan

04.30-05.30 Cek perlengkapan dokbud

Hati-hati keamanan barang

2. Berangkat ke TKP 05.30-05.45

3. Ikuti Rangkaian Kegiatan 06.00-24.00 Observasi

Fokus pada rangkaian

acara, jangan ada konten

yang tertinggal,

pembagian spot dilakukan

pada saat briefing,

pembagian tugas dll.

4. Evaluasi dan Briefing

Kepulangan

24.00-01.00

5. Istirahat 01.00-04.30 Menganyam bulu

mata......zzzzzzzz

6. Bangun, Shalat

Persiapan Pulang

04.30-07.00

7. Pulang 07.00-11.00 Sampai diterminal garut

8. Perjalanan Garut-

Jatinangor

11.00-14.00 Sampai di Sekre

Anggota dan No HP.

Riyanti 089691635159

Reza 08994437688

Jannisha 082219362517

Reinatya 085721464653

Corina 085722282253

Page 11: Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut · 2018. 4. 8. · Hasil Dokumentasi Budaya 21-22 Juni 2014 Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut -

Hasil Dokumentasi Budaya 21-22 Juni 2014

Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut

HASIL DOKUMENTASI BUDAYA

“HAJAT LAUT PELABUHAN CIMARI MUARA”

KABUPATEN GARUT

A. Pelabuhan Cimari Muara

Pada tahun 1963, salah satu daerah pesisir pantai kecamatan Pakenjeng

diresmikan sebagai tempat berlabuhnya perahu-perahu nelayan yang mencari ikan

di laut lepas. Cimari Muara, nama dari pelabuhan baru ini, menjadi salah satu

pelabuhan pertama yang didirikan di sepanjang pesisir pantai Kabupaten Garut.

Sejak resmi menjadi pelabuhan, tempat ini menjadi salah satu tumpuan harapan

bagi puluhan nelayan setempat.

Terletak di Desa Karangsari, Kecamatan Pakenjeng, pelabuhan Cimari

Muara selalu dipenuhi belasan perahu milik nelayan setempat maupun nelayan

dari desa tetangga. Tahun

ini, tepat 51 tahun sejak

pelabuhan tersebut

didirikan. Menurut warga

setempat, tidak banyak

perubahan yang terjadi di

pelabuhan Cimari Muara

sejak pertama didirikan.

Peningkatan

pembangunan fasilitas di pelabuhan berjalan dengan sangat lambat, bahkan

sampai saat ini masih tidak ada pemukiman khusus nelayan yang layak di sekitar

pelabuhan. Hal tersebut yang menjadikan pelabuhan Cimari Muara diakui lebih

buruk eksistensinya dibandingkan dengan pelabuhan lain seperti yang terdapat di

pesisir Rancabuaya dan Santolo.

Pada pertengahan tahun 2010, perhatian pemerintah Kabupaten Garut mulai

bermunculan dengan adanya bantuan berupa sumbangan perahu dan jaring-jaring

Gambar 1 Salah satu perahu nelayan

Page 12: Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut · 2018. 4. 8. · Hasil Dokumentasi Budaya 21-22 Juni 2014 Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut -

Hasil Dokumentasi Budaya 21-22 Juni 2014

Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut

yang diberikan kepada nelayan pelabuhan Cimari Muara. Menurut Wawan (52),

sesepuh nelayan setempat, bantuan ini sangat berarti bagi nelayan setempat.

Dengan membaiknya fasilitas yang diperlukan nelayan dalam mencari ikan,

maka akan pula meningkatkan kesejahteraan hidup keluarga para nelayan. Hampir

100% warga setempat memiliki mata pencaharian sebagai nelayan, itu artinya

seluruh kehidupannya digantungkan pada kemampuan mencari ikan di laut untuk

kemudian dijual dan digunakan sebagai pemenuh kebutuhan pokok keluarga.

B. Rangkaian Ritual Hajat Laut

Kesederhanaan hidup masyarakat pelabuhan Cimari Muara tidak

memutuskan rasa syukur terhadap Maha Pencipta. Salah satu bentuk syukur yang

nyata mereka tuangkan melalui ritual hajat laut atau yang sering disebut dengan

Tasyakur Nelayan. Sejak waktu yang tidak diketahui lamanya, tasyakur nelayan

menjadi media para nelayan dalam menghormati warisan budaya leluhur juga

sebagai bentuk rasa syukur akan berkah dan rahmat yang diberikan oleh Tuhan

YME.

a. Penyembelihan Kambing

Kambing merupakan binatang ternak yang secara alami tersebar di

Asia Barat Daya dan Eropa (Ensiklopedia Nasional, Indonesia). Kambing

sudah dibudidayakan manusia kira-kira 8000 hingga 9000 tahun yang lalu.

Selain sebagai hewan ternak, kambing menjadi salah satu binatang

terpenting dalam rangkaian ritual Upacara Adat Hajat Laut Cimari,

Kabupaten Garut.

Salah satu rangkaian ritual yang paling sakral adalah penyembelihan

kambing yang dilakukan satu hari sebelum ritual utama. Kambing yang

disembelih bukan kambing sembarangan, warga setempat menyebutnya

sebagai kambing benten yang memiliki ciri khusus: berwarna hitam

dengan garis putih melingkar di pada bagian tengah tubuhnya. Warga

setempat harus mencari di seluruh pelosok Kabupaten Garut untuk

mendapatkan kambing benten, tentu saja dengan harga yang tidak murah.

Page 13: Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut · 2018. 4. 8. · Hasil Dokumentasi Budaya 21-22 Juni 2014 Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut -

Hasil Dokumentasi Budaya 21-22 Juni 2014

Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut

Ahyar (42) yang merupakan ketua panitia Tasyakur Nelayan ini

menyebutkan bahwa penyembelihan kambing merupakan salah satu ritual

yang harus dilaksanakan dalam rangkaian hajat laut. Sebenarnya tidak

selalu harus kambing yang disembelih, hewan ternak lain seperti sapi,

kerbau, dan domba dengan persyaratan tertentu juga diperbolehkan.

Namun, sejauh ini kemampuan finansial para nelayan setempat hanya

mampu menggunakan kambing sebagai hewan yang disembelih.

Sejauh ini tidak ada makna mendalam dari dilakukannya

penyembelihan kambing sebagai salah satu rangkaian ritual upacara adat.

Masyarakat setempat hanya meyakini bahwa menjalankan apa yang selalu

dijalankan oleh para leluhur merupakan salah satu cara untuk

menghormati mereka. Termasuk dalam hal menyembelih kambing.

Kambing yang disembelih kemudian dagingnya akan diolah menjadi

masakan yang akan dikonsumsi bersama oleh warga setempat.

Sebenarnya terdapat perubahan cara dalam memperlakukan kambing

yang disembelih ini. Konon pada zaman dahulu, kepala kambing yang

disembelih akan kemudian diikutsertakan dengan sesajen lainnya untuk

dihanyutkan ke laut lepas. Namun, beberapa tahun ini kebiasaan itu

berubah dengan dikuburkannya kepala kambing di tanah sekitar

pemukiman warga.

b. Ritual Melarung Jampana

Jampana merupakan sebuah tandu yang dihias sedemikian rupa dan

diisi dengan berbagai macam isi tergantung jenis acara yang dilaksanakan.

Di daerah pantai di Garut jampana ini biasa disebut Dongdang. Dalam

setiap Hajat Laut di Garut, isi dari jampana ini tidak jauh berbeda. Di

Cimari, Jampana disimpan di sebuah tempat yang biasa digunakan warga

untuk bermusyawarah, semacam aula yang sangat sederhana, dibuat dan

didekorasi pula disini. Proses pelarungan jampana dimulai dari pembuatan,

pendekorasian, pengisian, pengangkatan ke perahu, dibawanya jampana ke

tengah laut, dan pelarungan jampana.

Page 14: Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut · 2018. 4. 8. · Hasil Dokumentasi Budaya 21-22 Juni 2014 Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut -

Hasil Dokumentasi Budaya 21-22 Juni 2014

Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut

Pembuatan jampana dan dekorasinya dilaksakan oleh bapak-bapak

nelayan, bukan hanya jampana yang dihias namun perahu yang membawa

jampana ke tengah laut juga dihias senada dengan jampana. Tahun ini,

jampana yang dilarungkan didekorasi dengan nuansa merah putih, begitu

pula dengan perahu utama. Bentuk

dari jampana ini adalah persegi

panjang berukuran kira-kira 60x30cm

dengan atap segitiga seperti atap

rumah, kerangkanya terbuat dari

bambu, bangunannya dibetuk dari

styrofoam putih. Bagian bawah dari

jampana ini dilengkapi juga dengan

styrofoam agar dapat mengambang di

air. Di bagian atas dari jampana ada

sebuah tiang dengan bendera merah

putih diikatkan pada bagian badannya.

Di sekeliling badan jampana dibuat

ukiran-ukiran yang semakin

memperindah jampana ini, ukiran-

ukiran juga ini membuat kita dapat

mengintip ke dalam jampana.

Pada Tasyakur Nelayan Cimari sendiri jampana diisi dengan

makanan, minuman, perlengkapan wanita lengkap dari ujung rambut

hingga ujung kaki. Perlengkapan wanita ini berupa kerudung, satu stel

baju, kaos kaki, sepatu yang semuanya berwarna hijau, lalu aksesoris

seperti anting, kalung, gelang, cincin yang semuanya terbuat dari emas.

Pakaian yang dimasukkan kedalam jampana juga idealnya terbuat dari

kain sutra, kain terbaik. Namun semua itu bergantung pada ketersediaan

dana dari nelayan sendiri, tidak ada keharusan. Nelayan di Cimari percaya

Gambar 2 Bentuk jampana yang telah dihias

Page 15: Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut · 2018. 4. 8. · Hasil Dokumentasi Budaya 21-22 Juni 2014 Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut -

Hasil Dokumentasi Budaya 21-22 Juni 2014

Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut

bahwa pantai mereka dijaga oleh Nyi Roro Kidul, sehingga mereka

berusaha memberikan persembahan yang terbaik.

Orang yang mengisi jampana ini bukan orang sembarangan,

melainkan orang yang sudah menjadi kepercayaan sesepuh desa. Di

Cimari, orang kepercayaan itu adalah Bapak Itang, masyarakat setempat

menyebut beliau sebagai kuncen. Bapak yang telah menginjak umur paruh

baya ini pulalah yang kemudian akan berada di perahu utama untuk

melarung jampana. Sambil memasukkan barang-barang kedalam jampana,

beliau melakukan ritual

terlebih dahulu seperti

salah satunya

membacakan doa.

Barang-barang ini

dimasukkan sekitar dua

jam sebelum diangkat

ke kapal dan kemudian

dilepaskan ke tengah

laut.

Sekitar pukul sembilan pagi, jampana diangkat ke perahu utama yang

telah dipersiapkan sebelumnya. Setelah semua perahu yang akan turut

mendampingi pelarungan jampana siap, perahu utama pun berangkat ke

tengah laut. Total perahu yang ikut dalam ritual melarung jampana ini

adalah berjumlah 7 perahu. Tidak ada batasan atau ketentuan mengenai

jumlah perahu yang diperbolehkan mengikuti ritual, bahkan semakin

banyak semakin baik, itu yang dipercayai oleh masyarakat setempat.

Gambar 3 Pengisian sesajen pada jampana

Page 16: Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut · 2018. 4. 8. · Hasil Dokumentasi Budaya 21-22 Juni 2014 Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut -

Hasil Dokumentasi Budaya 21-22 Juni 2014

Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut

Biasanya pelarungan jampana dilakukan lebih siang, namun dengan

pertimbangan ombak yang diperkirakan akan semakin tinggi dan

berbahaya di siang hari, maka pelarungan jampana tahun ini dilakukan

lebih pagi. Jampana akan dibawa sejauh ± setengah mil dari pesisir pantai.

Setibanya di titik yang telah ditentukan, berdasarkan instruksi dari kuncen

semua perahu diputarkan ke arah kanan sebanyak tiga kali, setelah itu

perahu utama dibawa ke tengah (pusat lingkaran) sedang yang lain tetap

berputar mengitari perahu utama. Selama beberapa waktu, saat masih di

pusat lingkaran, kuncen mendekati jampana di atas perahu utama bagian

depan, lalu sedikit mengorek isi jampana sambil membaca suatu jampi-

jampi. Bau kemenyan mulai merebak di sekitar perahu, salah satu bagian

dari ritual.

Setelah dirasa cukup, kuncen memanggil salah satu awak dari perahu

yang sama untuk membantunya mengangkat jampana dan melarungnya ke

laut. Setelah jampana mengapung, perahu-perahu pengiring berhenti

berputar dan mulai mendekati jampana yang telah dilepas ke laut. Para

nelayan yang sebelumnya telah membekali diri dengan botol kosong mulai

mengisinya dengan air laut sekitar jampana yang dipercaya mengandung

berkah. Setelah itu semua perahu meninggalkan jampana di tengah lautan

Gambar 4 Pelarungan Jampana di laut lepas

Page 17: Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut · 2018. 4. 8. · Hasil Dokumentasi Budaya 21-22 Juni 2014 Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut -

Hasil Dokumentasi Budaya 21-22 Juni 2014

Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut

untuk kembali ke darat dengan posisi dibalik, dimana perahu utama baru

mendarat setelah semua perahu pengiring naik ke darat.

Sebagaimana telah disinggung, bahwa prosesi ritual ini sangat syarat

akan nilai filosofis. Berdasarkan pemaparan Bapak Itang saat

diwawancarai terkait makna setiap prosesi ritual, didapatkan beberapa

makna sebagai berikut.

a. Inti dari ngalarung dengan berputar artinya memusatkan,

mengumpulkan (merundingkan) bersama baik rezeki, permasalahan

maupun segala sesuatu yang menimpa para nelayan agar keutuhan

kekeluargaan sesama nelayan tetap terjaga.

b. Arah memutar ke kanan mewakili arah kebaikan. Maksudnya,

permasalahan yang ada diarahkan terhadap hal-hal perbaikan (hikmah),

dan rejeki yang diperoleh pun digunakan untuk kebaikan (manfaat dan

kemaslahatan). Makna ini sebenarnya juga berlaku pada lingkaran putih

kambing benten yang mejadi syarat hewan kurban pada rangkaian ritual

sebelumnya.

c. Banyaknya putaran dan jumlah pengiring, termasuk urutan ritual

sebenarnya tidak ada ketetapan apapun. Pelaksanaannya dilakukan

hanya untuk tujuan kebersamaan.

Bersama dengan selesainya proses pelarungan jampana maka ritual

Tasyakur Nelayan juga telah selesai dilaksanakan.

C. Memaknai Hajat Laut

Nelayan di Cimari merupakan nelayan yang kehidupannya sangat

sederhana, mereka mencari ikan dengan satu niat yaitu untuk bertahan hidup,

maka mereka selalu merasa cukup dengan apa yang mereka dapatkan, yang

penting kebutuhannya terpenuhi. Meskipun hidup dalam kesederhanaan, nelayan

di Cimari tidak pernah meninggalkan kebiasaan yang telah diwariskan oleh nenek

moyangnya pada mereka. Nelayan Cimari selalu mengumpulkan sebagian uang

hasil penangkapan ikan mereka untuk melaksanakan Tasyakur Nelayan. Sebuah

Page 18: Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut · 2018. 4. 8. · Hasil Dokumentasi Budaya 21-22 Juni 2014 Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut -

Hasil Dokumentasi Budaya 21-22 Juni 2014

Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut

tradisi yang oleh warga Cimari dianggap sebagai perayaan hari ulang tahun

nelayan Cimari.

Melalui tasyakur nelayan, masyarakat pelabuhan Cimari Muara

menggantukan 3 harapan utama yaitu:

a. Peningkatan Penghasilan

b. Peningkatan Keselamatan

c. Peningkatan Perhatian

Tasyakur Nelayan dijadikan sebagai media permohonan kepada sang

Pencipta akan ditingkatkannya penghasilan para nelayan setempat. Menurut

Wawan (52), tasyakur laut merupakan bukti rasa syukur nelayan setempat.

“Banyak bersyukur, bertambahlah rezekinya. Setelah tasyakur, tangkapan ikan

nelayan selalu bertambah banyak”. Hal tersebut yang dipercayai oleh sebagian

besar warga pelabuhan Cimari Muara.

Bukan hanya itu,

peningkatan keselamatan

juga menjadi harapan

selanjutnya dengan

dilaksanakannya Tasyakur

Nelayan. Keselamatan para

nelayan ketika di tengah

laut lepas, ketika sedang

berlangsung kegiatan

mencari ikan, maupun keselamatan keluarga dalam menjalankan kehidupan

sampai akhir hayat.

Peningkatan perhatian menjadi harapan selanjutnya dari pelaksanaan ritual

ini. Yang dimaksud dengan perhatian adalah perhatian yang berasal dari

pemerintah daerah terhadap perkembangan teknologi dan informasi serta taraf

hidup masyarakat pelabuhan Cimari Muara. Tidak sedikit masyarakat setempat

yang berharap pemerintah dapat memberikan perhatian lebih terutama dalam

perbaikan fasilitas berupa infrastruktur, perbaikan jalan menuju pelabuhan yang

Gambar 5 Rangkaian ritual hajat laut

Page 19: Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut · 2018. 4. 8. · Hasil Dokumentasi Budaya 21-22 Juni 2014 Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut -

Hasil Dokumentasi Budaya 21-22 Juni 2014

Dokumentasi Budaya Hajat Laut Cimari Muara Kabupaten Garut

jauh dari kata layak, peningkatan kualitas perahu dan jaring yang digunakan

dalam menangkap ikan, juga tentu saja peningkatan distribusi listrik di daerah

Karangsari, kecamatan Pakenjeng.

Tasyakur nelayan menjadi salah satu media utama masarakat pelabuhan

Cimari Muara dalam menyampaikan rasa syukur terhadap Tuhan YME. Harapan-

harapan seperti itu senantiasa dikumandangkan dalam bait demi bait doa masing-

masing kepala masyarakat setempat.

Nelayan Cimari tidak bermaksud menyekutukan Tuhan, mereka hanya

menjalankan tradisi yang telah diwariskan nenek moyangnya sejak dahulu.

Dengan niat yang kuat dan teguh, mereka terus menjalankan warisan dari nenek

moyangnya ini dengan harapan yang mulia meskipun mereka sendiri kadang

kekurangan dan hidup dengan sederhana.

Semoga warga di pantai tidak pernah bosan dan berhenti menjaga warisan

budaya yang berharga ini. Dan semoga semua yang mereka lakukan dapat

memberikan manfaat bagi kita semua.