bahan rakornas perintis 2011_kement. peridustrian_peranan angkutan laut

17
PERANAN ANGKUTAN LAUT PERINTIS DALAM MENDUKUNG SENTRA-SENTRA PRODUKSI DAN PEMASARAN INDUSTRI IKM RAPAT KOORDINASI KEBANGKITAN PERANAN PELAYARAN PERINTIS DALAM PENGUATAN KONEKTIVITAS NASIONAL GUNA PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI DAERAH TERPENCIL DAN BELUM BERKEMBANG BANDUNG 4 MEI 2011

Upload: -randu-susanto-

Post on 04-Dec-2015

24 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Peranan angkutan Laut dalam

TRANSCRIPT

Page 1: Bahan Rakornas Perintis 2011_Kement. Peridustrian_PERANAN ANGKUTAN LAUT

PERANAN ANGKUTAN LAUT PERINTIS DALAM MENDUKUNG SENTRA-SENTRA PRODUKSI DAN

PEMASARAN INDUSTRI IKM

RAPAT KOORDINASI

KEBANGKITAN PERANAN PELAYARAN PERINTIS DALAM PENGUATAN KONEKTIVITAS NASIONAL GUNA PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI DI

DAERAH TERPENCIL DAN BELUM BERKEMBANGBANDUNG 4 MEI 2011

Page 2: Bahan Rakornas Perintis 2011_Kement. Peridustrian_PERANAN ANGKUTAN LAUT

POTENSI INDUSTRI PERKAPALAN DALAM NEGERI

Page 3: Bahan Rakornas Perintis 2011_Kement. Peridustrian_PERANAN ANGKUTAN LAUT

LINGKUP PEMBINAAN DIREKTORAT INDUSTRI MARITIM KEDIRGANTARAAN DAN ALAT PERTAHANAN

NO KBLI KELOMPOK INDUSTRI1. 25200 INDUSTRI SENJATA DAN AMUNISI

2. 30111 INDUSTRI KAPAL DAN PERAHU

3. 30112INDUSTRI BANGUNAN LEPAS PANTAI DAN BANGUNAN TERAPUNG

4. 30113 INDUSTRI PERALATAN, PERLENGKAPAN DAN BAGIAN KAPAL

5. 30120INDUSTRI PEMBUATAN KAPAL PESIAR DAN PERAHU UNTUK OLAHRAGA

6. 30300 INDUSTRI PESAWAT TERBANG DAN PERLENGKAPANNYA

7. 30400 INDUSTRI KENDARAAN PERANG

8. 33112 JASA REPARASI PRODUK SENJATA DAN AMUNISI

9. 33151 JASA REPARASI KAPAL, PERAHU DAN BANGUNAN TERAPUNG

10. 33153 JASA REPARASI PESAWAT TERBANG

11. 38303 PEMOTONGAN KAPAL ( SHIP BREAKING)

Page 4: Bahan Rakornas Perintis 2011_Kement. Peridustrian_PERANAN ANGKUTAN LAUT

4

STRATEGI DAN KEBIJAKAN DIT. IMKAP

• Menjadikan pasar dalam negeri sebagai base load pengembangan industri perkapalan melalui penggunaan produksi kapal & jasa reparasi / docking repair dalam negeri.

• Penguatan dan pengembangan Klaster industri kapal dan klaster industri kedirgantaraan.

• Penguatan dan pendalaman struktur industri perkapalan, kedirgantaraan dan alat pertahanan melalui peningkatan kandungan lokal untuk meningkatkan daya saing.

• Mengembangkan industri pendukung di dalam negeri (industri bahan baku dan komponen kapal, kedirgantaraan dan alat pertahanan).

• Pengembangan pesawat jenis FAR 23 (N219) untuk memenuhi kebutuhan transportasi dalam negeri.

• Pemberdayaan Industri alat pertahanan non alutsista.• Mengembangkan pusat peningkatan ketrampilan SDM.• Peningkatan penguasaan teknologi, RBP melalui Pengembangan Pusat Desain dan

Rekayasa.• Mengembangkan Kawasan Khusus Industri Galangan Kapal untuk menarik

investor asing dan lokal.• Perbaikan iklim usaha (pajak, suku bunga, tata niaga, dll).• Perluasan akses pasar produk industri melalui promosi investasi dan kerjasama

industri.

Page 5: Bahan Rakornas Perintis 2011_Kement. Peridustrian_PERANAN ANGKUTAN LAUT

5

KONDISI INDUSTRI PERKAPALAN SAAT INI

Page 6: Bahan Rakornas Perintis 2011_Kement. Peridustrian_PERANAN ANGKUTAN LAUT

Pengembangan Sektor Industri Barang Modal (Perkapalan)

Page 7: Bahan Rakornas Perintis 2011_Kement. Peridustrian_PERANAN ANGKUTAN LAUT

Struktur Industri PerkapalanStruktur Industri Perkapalan

Peluang

Permesinan GeladakKomunikasi dan NavigasiPerlengkapan Listrik & Elektronika Sistem Bongkar Muat

Lain - Lain

Industri komponen telah ada di Indonesia namun kapasitas produksi serta cakupan produksinya masih terbatas (misalnya mesin dan sistem penggerak, pompa, katub, rantai, main switch board, etc)

Terdapat + 250 galangan kapal dengan area bisnis bangunan baru dan reparasi kapal, menyerap tenaga kerja sekitar 45.000 orang, namun kemampuan dan kapasitas produksi masih terbatas.

Bahan Baku & Komponen Pendukung

Page 8: Bahan Rakornas Perintis 2011_Kement. Peridustrian_PERANAN ANGKUTAN LAUT

Jumlah armada kapal yang teregristasi by BKI ( 7,254 units (6.585.837 GT) pada tahun 2000; 12,436 units (13,652,223 GT) pada tahun 2009.

Pertumbuhan Armada Kapal NasionalPertumbuhan Armada Kapal NasionalPertumbuhan Armada Kapal NasionalPertumbuhan Armada Kapal Nasional

7254 7614 79608556 9058 9295

10044 1060111281

12436

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

Jum

lah

Un

it

Tahun

Kapal Register Tahun 2000 - 2009(Unit)

Tahun

Sumber : Biro Klasifikasi Indonesia 2009

Page 9: Bahan Rakornas Perintis 2011_Kement. Peridustrian_PERANAN ANGKUTAN LAUT

Dari jumlah kapal pada tahun 2009, 13% General Cargo, 7% Tankers, 5% Penumpang & Ferry, 2% Container , 1% Bulk Carriers,71% kapal lainnya.

Pengelompokkan berdasarkan usia: 30% diatas 21 tahun, 21% diatas 25 tahun.

Sumber : Biro Klasifikasi Indonesia 2009

Pangsa Pasar Industri PerkapalanPangsa Pasar Industri PerkapalanPangsa Pasar Industri PerkapalanPangsa Pasar Industri Perkapalan

Page 10: Bahan Rakornas Perintis 2011_Kement. Peridustrian_PERANAN ANGKUTAN LAUT

Target Pengembangan Industri PerkapalanTarget Pengembangan Industri PerkapalanTarget Pengembangan Industri PerkapalanTarget Pengembangan Industri Perkapalan

10

• Mampu untuk membangun berbagai tipe kapal (kapal niaga, kapal penumpang, kapal AHTS) sampai 50,000 dwt

• Pusat Desain Kapal dan Rekayasa Nasional (PDKRN).

• Mampu untuk membangun berbagai tipe kapal (kapal niaga, kapal penumpang, kapal AHTS) sampai 80,000 dwt

• Peningkatan kemampuan desain dan rekayasa.

• Mampu untuk membangun berbagai tipe kapal (kapal niaga, kapal penumpang, kapal AHTS) sampai 200,000 dwt

• Peningkatan kemampuan desain dan rekayasa.

• Mampu untuk membangun berbagai tipe kapal (kapal niaga, kapal penumpang, kapal AHTS) sampai 300,000 dwt

• Peningkatan kemampuan desain dan rekayasa.

2025

2010

2020

2015

Bidang kerjasama :• Pertukaran pekerja industri perkapalan antara Indonesia dan Korea untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).• Kerjasama bidang desain kapal seperti : basic design, contract design, dan Detail Engineering Drawing (DED) untuk kapal yang dibangun di

Indonesia.• Kerjasama dan/atau Investasi secara Langsung untuk pengembangan galangan kapal untuk menghasilkan kapal yang berkualitas bagus di

Indonesia• Kerjasama dan/atau Investasi secara Langsung pada Industri peralatan dan komponen kapal untuk memenuhi pasar domestic maupun ekspor ke

luar negeri.

Investasi di industri galangan kapal,

Industri peralatan dan komponen kapal untuk memenuhi pasar

domestic maupun ekspor ke luar negeri.

Investasi di industri galangan kapal,

Industri peralatan dan komponen kapal untuk memenuhi pasar

domestic maupun ekspor ke luar negeri.

KKIGK= Shipbuilding Industrial Zone

Page 11: Bahan Rakornas Perintis 2011_Kement. Peridustrian_PERANAN ANGKUTAN LAUT

Langkah-Langkah Pengembangan & Dukungan Kebijakan Yang

Dibutuhkan

Page 12: Bahan Rakornas Perintis 2011_Kement. Peridustrian_PERANAN ANGKUTAN LAUT

Langkah-Langkah Pengembangan Industri Kapal :Kebijakan Pemerintah Dalam Rangka Pengambangan Industri

Perkapalan Nasional :

•Perpres No. 28 tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional.•Inpres No. 5 / 2005 tentang Pemberdayan Industri Pelayaran Nasional.•Permen Perind No. 124/M-IND/PER/10/2009 tentang Peta Panduan (Road map) Pengembangan Klaster Industri Perkapalan.•PerMenDag No.58/M-DAG/PER/12/2010 tentang ketentuan Impor Barang Modal Bukan Baru.•Permenkeu No. 45/PMK.011/2010 tentang Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP) atas impor Barang dan Bahan Oleh Industri Perkaplan Guna Pembuatan Dan Atau Perbaikan Kapal Untuk Tahun Anggaran 2010.

Page 13: Bahan Rakornas Perintis 2011_Kement. Peridustrian_PERANAN ANGKUTAN LAUT

Langkah-Langkah Pengembangan Industri Kapal :Pemberian fasilitas kapada Industri Perkapalan Nasional :

•Standarisasi Vessel•KITE (Kemudahan Impor Tujuan Ekspor)•BMDTP (Bea Masuk Ditanggung Pemerintah)•Pemberian Insentip kepada Perusahaan Galangan Kapal Dalam Negeri

Page 14: Bahan Rakornas Perintis 2011_Kement. Peridustrian_PERANAN ANGKUTAN LAUT

14 18/04/23

Permasalahan Industri Perkapalan

1. Pendanaan untuk investasi dan modal kerja belum mendapat dukungan dari perbankan- suku bunga yang tinggi- keharusan adanya collateral sebesar 135% - 150%- pembiayaan sendiri (self finance) sebesar 35% dari harga kapal

2. Kebijakan Pemerintah terhadap pinjaman luar negeri secara two step loan telah menimbulkan tambahan biaya 5% atas beban industri pelayaran dan perkapalan.

3. Untuk industri pelayaran telah dibebaskan beban PPN 10% (PP nomor 38 tahun 2003), tetapi PPN bahan baku/komponen kapal untuk industri perkapalan tetap dikenakan sehingga menjadi biaya bagi industri pada perkapalan dan ini akhirnya membuat tarif dok dan perkapalan menjadi tidak kompetitif.

4. Ketergantungan impor komponen yang masih tinggiSangat disayangkan kebutuhan mesin-mesin kapal + pompa-pompa + alat-alat navigasi dan elektronika yang sedemikian besar sampai sekarang tidak/belum mampu mengundang investasi domestik. Dalam jangka menengah dan panjang hal ini akan menghambat pertumbuhan industri perkapalan. Bukan saja karena penggunaan devisa untuk import semua komponen tersebut akan sangat besar tetapi kecepatan dan ketepatan delivery time pembangunan kapal-kapal baru dan perbaikan akan sangat terhambat, sekali lagi hal ini diakibatkan oleh ketergantungan Indonesia terhadap produk import.

5. Sewa tanah dan perairan untuk industri perkapalan di area pelabuhan sangat-sangat mahal dan sewaktu-waktu dapat digusur dengan alasan perluasan pelabuhan. Jelas hal ini tidak dapat menunjang pertumbuhan perusahaan industri kapal yang bersifat padat teknologi dan investasi, penyerapan tenaga kerja yang besar tetapi juga lamban pengembalian modal. Sangat disayangkan bahwa pemerintah telah bertindak tidak adil dalam tarif penyewaan tanah antara galangan kapal di pulau Batam dan diluar pulau Batam.

6. Buyer lebih memilih kapal bekas daripada membangun bangunan kapal baru di galangan galangan dalam negeri.

7. Banyak kapal yang beriperasi di perairan Indonesia memiliki usia lebih dari 30 tahun

Sumber : IPERINDO

Page 15: Bahan Rakornas Perintis 2011_Kement. Peridustrian_PERANAN ANGKUTAN LAUT

PROGRAM / RENCANA AKSI

A. JANGKA MENENGAH (2010-2014)

1. Melakukan reksturisasi industri perkapalan melalui modernisasi mesin /peralatan produksi yang sudah berusia tua.2. Mengembangkan kemampuan desain dan rekayasa berbagai jenis kapal melalui pemanfaatan pusat Desain dan Rekayasa Kapal Nasional.3. Pengembangan klaster industri perkapalan.4. Pengembangan kawasan khusus industri perkapalan / galangan kapal.5. Menggunakan kapal standar sesuai perairan karakteristik Indonesia.6. Mengembangkan industri bahan baku dan komponen kapal.7. Penggunaan kapal produksi dalam negeri.8. Memperbaiki / penyempurnaan iklim usaha.9. Peningkatan kualitas dan keterampilan SDM bidang perkapalan.10. Mendorong lembaga keuangan (Bank & Non Bank)11. Meningkatkan kerjasama dengan luar negeri (antar pemerintah dan antar

perusahaan).

Sumber : Lampiran Peraturan Menteri Perindustrian RI. No:124/M-IND/PER/10/2009

Page 16: Bahan Rakornas Perintis 2011_Kement. Peridustrian_PERANAN ANGKUTAN LAUT

B. JANGKA PANJANG(2010 – 2025)

1. Meningkatkan investasi / perluasan pengembangan industri galangan kapal dengan fasilitas produksi untuk kapal baru maupun reparasi kapal sampai dengan kapasitas 300.000 DWT.2. Mengembangkan kemampuan desain dan rekayasa berbagai jenis kapal melalui pemanfaatan Pusat Desain dan Rekayasa nasional.3. Memperkuat pengembangan klaster industri perkapalan.4. Mengembangkan kawasan khusus industri perkapalan / galangan kapal.5. Meningkatkan penggunaan kapal standar sesuai perairan / karakteristik Indonesia.6. Mengembangkan industri bahan baku dan komponen kapal.7. Meningkatkan penggunaan kapal produksi dalam negeri.8. Melakukan perbaikkan / penyempurnaan iklim usaha.9. Meningkatkan kualitas dan ketrampilan SDM bidang perkapalan.10. Mendorong terbentuknya lembaga keuangan khusus maritim.11. Mendorong kerjasama pengembangan kapal-kapal khusus.

Page 17: Bahan Rakornas Perintis 2011_Kement. Peridustrian_PERANAN ANGKUTAN LAUT

17

Industrialization Towards a Better Life