laporan keuangan perusahaan laporan keuangan...

2
Kamis, 17 Mei 2018 6 LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN Per 31 Desember 2017 dan 2016 LAPORAN KEUANGAN UNIT SYARIAH Per 31 Desember 2017 dan 2016 PT. Asuransi BRI Life Kantor Pusat : Gd. Graha Irama, Lantai M,2,5,7,8,9,10,11,15, Jl. HR Rasuna Said Blok X-1 Kav 1-2 Jakarta 12950, Tel. (021) 526 1260, 526 1261, Fax. (021) 526 1258, 526 1472, Call Centre 1500-087 Website : http://www.brilife.co.id PT. Asuransi BRI Life Terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan DEWAN KOMISARIS KOMISARIS UTAMA : Gatot M. Trisnadi WAKIL KOMISARIS UTAMA : Mahmuddin Yasin *) KOMISARIS : Siswarin D. Hendarsapti KOMISARIS INDEPENDEN : Mulabasa Hutabarat KOMISARIS INDEPENDEN : M. Ridwan Rizqi Ramadhani N *) Wakil Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen DEWAN DIREKSI DIREKTUR UTAMA : Rianto Ahmadi DIREKTUR : M. Sodo Harisetyanto DIREKTUR : Sugeng Sudibjo DIREKTUR : Khairi Setiawan DIREKTUR : Fabiola N. Sondakh DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero). Tbk 91.001% Yayasan Kesejahteraan Pekerja BRI 8.999% PEMILIK PERUSAHAAN 2017 2016 (disajikan kembali) K E T E R A N G A N U R A I A N Keterangan : 1) Penyajian Laporan Posisi Keuangan (Neraca) dan Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain disesuaikan dengan ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku umum. 2) Tingkat kesehatan keuangan merupakan tingkat kesehatan keuangan dengan prinsip konvensional. 3) MMBR = Modal Minimum Berbasis Risiko adalah suatu jumlah minimum tingkat solvabilitas yang ditetapkan, yaitu dana yang dibutuhkan untuk mengantisipasi risiko kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari deviasi dalam pengelolaan aset dan liabilitas. 4) Sesuai dengan Pasal 2 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 53/ PMK.010/2012 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Reasuransi, target tingkat solvabilitas paling rendah 120% dari Modal Minimum Berbasis Risiko. Catatan : a. Informasi diatas diambil dari Laporan Keuangan Konsolidasian PT Asuransi BRI Life dan Entitas Anak tanggal 31 Desember 2017 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, yang disusun manajemen Perusahaan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yang telah di Global Limited), berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut penekanan suatu hal sebagaimana tercantum dalam laporannya tanggal 15 Februari 2018 yang tidak tercantum dalam publikasi ini. b. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian yang disajikan termasuk Unit Syariah. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian termasuk Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Unit Syariah dan tidak termasuk Laporan Surplus Dana Tabarru’. Rincian untuk usaha asuransi dengan prinsip syariah disajikan terpisah sesuai dengan format pengumuman sebagaimana diatur dalam SEOJK No.2/SEOJK.05/2018 tanggal 24 Januari 2018. c. Cadangan Teknis Desember tahun 2017 dihitung oleh Aktuaris Perusahaan yaitu Nanang Suryana Santosa M.M., FSAI. Nomor Register 201010248. d. Kurs pada tanggal 31 Desember 2016 1 $ (USD) : Rp. 13.436 e. Kurs pada tanggal 31 Desember 2017 1 $ (USD) : Rp. 13.548 Pencapaian Tingkat Solvabilitas A. Tingkat Solvabilitas a. Aset Yang Diperkenankan 7.245.552 5.576.424 b. Liabilitas (kecuali Pinjaman Subordinasi) 5.201.883 4.060.876 c. Jumlah Tingkat Solvabilitas 2.043.668 1.515.548 B. Modal Minimum Berbasis Risiko (MMBR) 3) a. Risiko Kredit 79.010 b. Risiko Likuiditas 107.684 c. Risiko Pasar 218.785 d. Risiko Asuransi 205.707 e. Risiko Operasional 3.871 f. Jumlah MMBR 615.057 622.385 C. Kelebihan (Kekurangan) Tingkat Solvabilitas 1.428.611 893.162 D. Rasio Pencapaian (%) 4) 332% 244% Pencapaian Tingkat Solvabilitas a. Jumlah Dana Jaminan 201.000 174.000 b. Rasio Likuiditas (%) 339% 550% c. Rasio Kecukupan Investasi (%) 142% 129% d. Rasio Perimbangan Hasil Investasi dengan Pendapatan Premi Neto (%) 14% 19% e. Rasio Beban (Klaim, Usaha, dan Komisi) terhadap Pendapatan Premi Neto (%) 98% 117% I. PENDAPATAN 1 Pendapatan Premi 3.926.861 3.118.756 2 Premi Reasuransi (102.949) (41.883) 3 Perubahan premi yang belum merupakan pendapatan (35.194) (26.929) 4 Perubahan aset reasuransi terkait 9.006 (22.688) 5 Pendapatan Premi Neto 3.797.723 3.027.256 6 Hasil Investasi 567.988 480.145 7 Pendapatan atas pengelolaan operasi asuransi syariah (ujrah) 13.701 15.203 9 TOTAL PENDAPATAN 4.403.365 3.542.156 II. BEBAN 10 Klaim dan Manfaat a. Klaim dan manfaat 2.138.325 1.919.905 b. Klaim reasuransi (54.192) (90.445) c. Perubahan liabilitas manfaat polis masa depan 800.577 803.554 d. Perubahan aset reasuransi terkait (36.807) (2.607) e. Perubahan estimasi liabilitas klaim 315 1.329 f. Perubahan Liabilitas Kontrak Investasi 544.332 124.587 11 TOTAL KLAIM DAN MANFAAT 3.392.551 2.756.323 12 Beban Akuisisi 267.233 216.119 13 Beban Usaha 92.118 57.955 14 Beban Pemasaran 290.103 271.697 16 TOTAL BEBAN 4.047.836 3.336.678 17 LABA (RUGI) SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK FINAL DAN PAJAK PENGHASILAN 355.529 205.478 18 Beban Pajak Final (49.916) (43.474) 19 LABA (RUGI) SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 305.613 162.005 20 MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 22.608 52.017 21 LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 328.221 214.022 22 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar Pajak penghasilan terkait 3.085 803 laba rugi : Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan kerja 3.961 3.697 Pajak penghasilan terkait 990 924 23 TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 538.226 331.486 PRODUK ASURANSI YANG DIKAITKAN DENGAN INVESTASI 1 Aset a. Investasi 973.612 378.424 b. Bukan Investasi 9.311 23.479 Jumlah Aset 982.923 401.903 2 Liabilitas b. Cadangan Teknis 975.835 401.903 Jumlah Liabilitas 982.923 401.903 Pendapatan Premi 1.017.048 564.285 Hasil Investasi 74.420 12.003 Klaim dan Manfaat 224.824 62.099 U R A I A N No. 2017 2016 (disajikan kembali) Neraca tersebut termasuk kekayaan dan kewajiban dari produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi, dengan perincian sbb : 2017 2016 (disajikan kembali) I. LIABILITAS 1 Utang Reasuransi 20.665 10.801 2 Utang Koasuransi 14.209 7.380 3 Utang Pajak 1.155 1.164 4 Pendapatan diterima di Muka 1.043 1.686 5 Beban masih harus dibayar 50.203 48.805 7 Liabilitas manfaat polis masa depan 4.818.096 4.003.774 8 Premi yang belum merupakan pendapatan 139.994 105.853 9 Estimasi liabilitas klaim 49.761 48.110 11 Liabilitas unit -linked 699.564 155.232 12 Ujrah 13 Liabilitas imbalan kerja 80.046 66.856 14 TOTAL LIABILITAS (1 s/d 13) 5.984.418 4.512.591 DANA PESERTA 15 Dana tabarru’ 14.852 9.102 16 Dana syirkah temporer 59.414 52.436 17 TOTAL DANA PESERTA (15 s/d 16) 74.266 61.538 II. EKUITAS 18 Modal saham Modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh 2.200.000 saham 220.000 220.000 19 Penghasilan Komprehensif lain Kerugian yang belum direalisasi tersedia untuk dijual 206.391 (6.585) Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan kerja (7.919) (4.948) 20 Saldo Laba Telah ditentukan penggunaannya 794.117 612.199 Belum ditentukan penggunaannya 891.417 781.534 21 TOTAL EKUITAS (18 s/d 20) 2.104.007 1.602.200 22 TOTAL LIABILITAS, DANA PESERTA DAN EKUITAS (14+17+21) 8.162.691 6.176.329 LIABILITAS DAN EKUITAS A S E T 2017 2016 (disajikan kembali) I. ASET 1 Kas dan Bank 51.804 47.738 2 Piutang Premi 20.465 26.373 3 Piutang Hasil Investasi 64.354 53.429 4 Aset Reasuransi 269.187 231.858 5 Piutang Koasuransi 7.214 6.175 7 Uang muka dan Biaya Dibayar Dimuka 14.868 13.315 II INVESTASI 8 Deposito Berjangka 294.098 332.646 9 Obligasi 4.394.203 3.706.311 10 Saham 422.898 344.528 11 Reksadana 2.056.730 968.116 12 Penyertaan Langsung 496 496 13 Properti Investasi 116.358 112.251 TOTAL INVESTASI (8 s/d 13) 7.284.783 5.464.347 14 Biaya akuisisi ditangguhkan 30.640 12.392 15 Pajak Dibayar Dimuka 63.113 63.113 16 Aset Pajak Tangguhan 119.628 99.115 17 Aset Tetap 167.797 127.126 18 Aset Tak Berwujud 9.309 15.275 19 Uang Jaminan 3.482 3.499 21 TOTAL ASET (1 s/d 20) 8.162.691 6.176.329 2017 2016 (disajikan kembali) Jakarta, 17 Mei 2018 Direksi PT Asuransi BRI Life Rianto Ahmadi M. Sodo Harisetyanto Direktur Utama Direktur TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN Per 31 Desember 2017 dan 2016 (dalam jutaan Rupiah) LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Per 31 Desember 2017 dan 2016 (dalam jutaan Rupiah) LAPORAN LABA (RUGI) DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Per 31 Desember 2017 dan 2016 (dalam jutaan Rupiah) ASET Kas dan setara kas 2.813 2.003 Piutang reasuransi 18.643 9.879 Piutang murabahah Piutang istishna’ Pembiayaan mudharabah Pembiayaan musyarakah Investasi pada surat berharga 172.587 142.179 Aset ijarah Piutang Investasi 1.960 1.486 Aset tetap 133 249 Aset tak berwujud 7 14 Aset Lain 276 905 TOTAL ASET 199.846 156.911 LIABILITAS Utang reasuransi 38 1.040 Utang Pajak 31 31 Utang Lain 6.405 1.707 Bagian peserta atas surplus underwriting Ujrah Penyisihan klaim dalam proses Penyisihan klaim sudah terjadi tetapi belum dilaporkan 2.033 698 Penyisihan kontribusi yang belum menjadi hak 221 1.275 Penyisihan manfaat polis masa depan 58.807 45.062 TOTAL LIABILITAS 79.114 49.813 DANA PESERTA Dana investasi 59.414 52.436 Dana tabarru’ 14.852 9.102 EKUITAS Modal disetor 50.451 50.452 Saldo penghasilan komprehensif lain 5.223 (2.056) Saldo laba (9.208) (2.836) TOTAL LIABILITAS, DANA PESERTA, DAN EKUITAS 199.846 156.911 URAIAN 2017 2016 (disajikan kembali) PENDAPATAN ASURANSI Pendapatan kontribusi 53.346 44.416 Bagian pengelola atas kontribusi (20.939) (13.938) Bagian reasuransi atas kontribusi (11.646) (10.564) TOTAL PENDAPATAN 20.761 19.914 BEBAN ASURANSI Beban klaim 25.018 24.093 Bagian reasuransi atas klaim (12.351) (10.991) Perubahan penyisihan klaim sudah terjadi namun belum dilaporkan 1.336 278 Perubahan penyisihan iuran belum merupakan pendapatan (1.053) 17 Perubahan penyisihan manfaat polis masa depan 5.909 10.242 TOTAL BEBAN 18.859 23.639 SURPLUS (DEFISIT) UNDERWRITING Surplus underwriting yang dialokasikan ke peserta individual 32 179 Surplus underwriting yang dialokasikan ke entitas pengelola 32 179 Surplus underwriting yang dialokasikan ke dana tabarru’ SURPLUS (DEFISIT) UNDERWRITING YANG TERSEDIA UNTUK DANA TABARRU’ 1.838 (4.083) PENDAPATAN DAN BEBAN INVESTASI Pendapatan bagi hasil 3.151 2.793 Keuntungan pelepasan investasi (1.398) 15 Perubahan nilai wajar investasi 2.159 1.072 SURPLUS (DEFISIT) DANA TABARRU’ 5.750 (203) SALDO AWAL DANA TABARRU’ 9.102 9.305 SALDO AKHIR DANA TABARRU’ 14.852 9.102 URAIAN 2017 LAPORAN SURPLUS (DEFISIT) UNDERWRITING DANA TABARRU’ Per 31 Desember 2017 dan 2016 (dalam jutaan Rupiah) 2016 (disajikan kembali) LAPORAN POSISI KEUANGAN ASURANSI SYARIAH Per 31 Desember 2017 dan 2016 (dalam jutaan Rupiah) PENDAPATAN USAHA Pendapatan ujrah pengelolaan dana tabarru’ 20.939 13.938 Pendapatan ujrah pengelolaan investasi dana peserta 4.848 1.086 Pendapatan alokasi surplus underwriting 32 179 Pendapatan investasi 3.974 3.724 BEBAN USAHA Beban usaha 24.168 20.508 LABA (RUGI) USAHA Pendapatan non usaha 162 (3) LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 5.787 (1.584) Beban pajak penghasilan 564 472 LABA (RUGI) 5.223 (2.056) PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Surplus Selisih nilai wajar sukuk FVTOCI & aset PENGHASILAN KOMPREHENSIF 5.223 (2.056) LAPORAN LABA RUGI DAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Per 31 Desember 2017 dan 2016 (dalam jutaan Rupiah) URAIAN 2017 2016 (disajikan kembali) Keterangan Dana Tabarru’ dan Dana Tanahud Dana Perusahaan PENCAPAIAN TINGKAT SOLVABILITAS Per 31 Desember 2017 (dalam jutaan Rupiah) Tingkat Solvabilitas A. Aset yang diperkenankan (AYD) 77.748,02 75.972,93 B. Liabilitas selain Qardh dari Dana Perusahaan 62.896,25 26.596,72 Total Tingkat Solvabilitas 14.851,78 49.376,21 Dana Tabarru’ dan dana Tanahud Minimum Berbasis Risiko (DTMBR) A. Risiko Kredit 2.277,94 688,35 C. Risiko Pasar 552,52 463,64 D. Risiko Asuransi 2.362,82 E. Risiko Operasional 14,85 5.761,89 Total Dana Tabarru’ dan dana Tanahud Minimum Berbasis Risiko (DTMBR) 6.006,20 6.913,88 Tingkat Solvabilitas sebelum memperhitungkan Aset yang Tersedia untuk Qardh (dalam %) 247,27% 714,16% Target Tingkat Solvabilitas Internal 80,00% 80,00% Tingkat Solvabilitas dengan DTMBR/MMBR yang Dipersyaratkan Peraturan 120,00% 60,00% Aset yang Tersedia Untuk Qardh yang Diperhitungkan sebagai Penambah AYD Dana Tabarru’ dan Tanahud A. Kekurangan (kelebihan) tingkat solvabilitas dari Rasio Tingkat Solvabilitas Dana Tabarru’ dan Dana Tanahud, dan Dana Perusahaan 247,27% 714,16% Kamis, 17 Mei 2018 7 Jakarta, 17 Mei 2018 Direksi PT Asuransi BRI Life LAPORAN KEUANGAN KONVENSIONAL Per 31 Desember 2017 dan 2016 PT Asuransi BRI Life I. INVESTASI 1 Deposito Berjangka 261.338 304.446 3 Saham 422.898 344.528 4 Obligasi Korporasi 2.390.431 2.333.172 6 Surat Berharga yang Diterbitkan oleh Negara RI 1.889.903 1.278.977 7 Surat Berharga yang Diterbitkan oleh 8 Surat Berharga yang Diterbitkan oleh 9 Surat Berharga yang Diterbitkan oleh 10 Reksa Dana 2.030.772 948.298 14 Penyertaan Langsung 496 496 15 Tanah, Bangunan dengan Hak Strata, atau Tanah dengan Bangunan untuk Investasi 116.358 112.251 16 Pembiayaan Melalui Kerjasama dengan Pihak Lain (Executing 18 Pinjaman yang Dijamin dengan Hak 19 Pinjaman Polis 313 300 21 Jumlah Investasi (1 s/d 20) 7.112.509 5.322.468 II. BUKAN INVESTASI 22 Kas dan Bank 48.990 45.735 23 Tagihan Premi Penutupan Langsung 18.479 26.373 25 Aset Reasuransi 233.277 187.465 26 Tagihan Klaim Koasuransi 7.214 6.175 27 Tagihan Klaim Reasuransi 17.267 34.514 28 Tagihan Investasi 43.066 1.837 29 Tagihan Hasil Investasi 62.394 51.943 30 Bangunan dengan Hak Strata atau Tanah dengan Bangunan untuk Dipakai Sendiri 154.877 114.650 32 Aset Tetap Lain 12.786 12.228 33 Aset Lain 291.151 266.483 34 Jumlah Bukan Investasi (22 s/d 33) 889.501 747.402 35 Jumlah Aset (21 + 34) 8.002.011 6.069.870 DEWAN KOMISARIS KOMISARIS UTAMA : Gatot M. Trisnadi WAKIL KOMISARIS UTAMA : Mahmuddin Yasin *) KOMISARIS : Siswarin D. Hendarsapti KOMISARIS INDEPENDEN : Mulabasa Hutabarat KOMISARIS INDEPENDEN : M. Ridwan Rizqi Ramadhani N *) Wakil Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen DEWAN DIREKSI DIREKTUR UTAMA : Rianto Ahmadi DIREKTUR : M. Sodo Harisetyanto DIREKTUR : Sugeng Sudibjo DIREKTUR : Khairi Setiawan DIREKTUR : Fabiola N. Sondakh DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI 2017 2016 (disajikan kembali) K E T E R A N G A N U R A I A N Keterangan : *) Sesuai dengan ketentuan Pasal 3 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 71/POJK.05/2016 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan adalah 100% dengan target internal paling rendah 120% dari MMBR Catatan : a. Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Lain yang disajikan diatas hanya merupakan Laporan keuangan Perusahaan Konvensional saja, tidak termasuk Unit Syariah. Manajemen Perusahaan telah menyusun satu set Laporan Keuangan PT Asuransi BRI Life dan Entitas Anak terpisah untuk tanggal 31 Desember 2017 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yang telah di Global Limited) berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut penekanan suatu hal sebagaimana tercantum dalam laporannya tanggal 15 Februari 2018 yang tidak tercantum dalam publikasi ini. b. Angka (nilai) yang disajikan pada Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi Komprehensif berdasarkan SAK (Audited) c. Kurs pada tanggal 31 Desember 2017, 1 US $ : Rp. 13.548 Kurs pada tanggal 31 Desember 2016, 1 US $ : Rp. 13.436 Pemenuhan Tingkat Solvabilitas A. Tingkat Solvabilitas a. Aset Yang Diperkenankan 7.245.552 5.576.424 b. Liabilitas (kecuali Pinjaman Subordinasi) 5.201.883 4.060.876 c. Jumlah Tingkat Solvabilitas 2.043.668 1.515.548 B. Modal Minimum Berbasis Risiko (MMBR) a. Risiko Kredit 79.010 b. Risiko Likuiditas 107.684 c. Risiko Pasar 218.785 d. Risiko Asuransi 205.707 e. Risiko Operasional 3.871 f. Jumlah MMBR 615.057 622.385 C. Kelebihan (Kekurangan) Tingkat Solvabilitas 1.428.611 893.162 D. Rasio Pencapaian (%)* 332% 244% Rasio Selain Tingkat Solvabilitas a. Rasio Kecukupan Investasi (%) 142% 129% b. Rasio Likuiditas (%) 339% 550% c. Rasio Perimbangan Hasil Investasi dengan Pendapatan Premi Neto (%) 14% 19% d. Rasio Beban (Klaim, Usaha, dan Komisi) terhadap Pendapatan Premi Neto (%) 98% 117% 1 PENDAPATAN 2 Pendapatan Premi 3.926.861 3.118.756 3 Premi Reasuransi (102.949) (34.106) 4 Penurunan (Kenaikan) CAPYBMP (26.189) (49.617) 5 Jumlah Pendapatan Premi Neto 3.797.723 3.035.033 6 Hasil Investasi 564,103 476.483 7 Imbalan Jasa DPLK / Jasa Manajemen Lainnya 2.459 5.934 8 Pendapatan Lain 19.109 4.415 9 Jumlah Pendapatan 4,383,395 3.521.865 10 BEBAN 11 Klaim dan Manfaat a. Klaim dan Manfaat Dibayar 2.138.325 1.919.905 c. Klaim Reasuransi (54.192) (90.445) d. Kenaikan (Penurunan) Cadangan Premi 734.171 611.195 e. Kenaikan (Penurunan) Cadangan Klaim 315 1.329 f. Kenaikan (Penurunan) Cadangan atas 12 Jumlah Beban Klaim dan Manfaat 2.818.620 2.441.984 13 Biaya Akuisisi d. Beban Lainnya 192.402 130.594 14 Jumlah Biaya Akuisisi 262.676 209.411 15 Jumlah Beban Asuransi 3.081.296 2.651.395 16 Beban Usaha a. Beban Pemasaran 90.776 54.835 b. Beban Umum & Administrasi c. Beban Manajemen d. Beban Mortalitas e. Beban Usaha Lainnya 3.606 32.644 17 Jumlah Beban Usaha 378.337 349.005 18 Jumlah Beban 3.459.633 3.000.401 19 Kenaikan (Penurunan) Nilai Aset 573.932 314.339 20 Laba (Rugi) Sebelum Pajak 349,831 207.125 21 Pajak Penghasilan 26.833 (8.953) 22 Laba (Rugi) Setelah Pajak 322.998 216.078 23 Pendapatan Komprehensif Lain 210.005 117.465 24 Total Laba (Rugi) Komprehensif 533.003 333.543 2017 2016 (disajikan kembali) I. UTANG 2 Utang Koasuransi 14.209 7.380 3 Utang Reasuransi 20.628 9.761 4 Utang Komisi 5.601 12.169 5 Utang Pajak 1.124 1.133 6 Biaya yang Masih Harus Dibayar 44.267 36.372 7 Utang Lain 157.924 130.030 8 Jumlah Utang (1 s/d 7) 247.665 196.844 II. CADANGAN TEKNIS 9 Cadangan Premi 5.458.854 4.113.944 10 Cadangan Atas Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan 139.773 104.578 11 Cadangan Klaim 47.727 47.412 12 Cadangan atas Risiko Bencana (Catastrophic 13 Jumlah Cadangan Teknis (9 s/d 12) 5.646.353 4.265.935 14 Jumlah Liabilitas (8 + 13) 5.894.019 4.462.779 III. EKUITAS 16 Modal Disetor 220.000 220.000 18 Saldo Laba 1.689.519 1.398.625 19 Komponen Ekuitas Lainnya 198.472 (11.533) 20 Jumlah Ekuitas (16 s/d 19) 2.107.992 1.607.091 21 Jumlah Liabilitas dan Ekuitas (14 + 15 + 20) 8.002.011 6.069.870 LIABILITAS DAN EKUITAS A S E T 2017 2016 (disajikan kembali) 2017 2016 (disajikan kembali) TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN Per 31 Desember 2017 dan 2016 (dalam jutaan Rupiah) LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Per 31 Desember 2017 dan 2016 (dalam jutaan Rupiah) LAPORAN LABA (RUGI) DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Per 31 Desember 2017 dan 2016 (dalam jutaan Rupiah) PEMILIK PERUSAHAAN 1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 91,001% 2. Yayasan Kesejahteraan Pekerja BRI 8,999% Reasuransi Dalam Negeri 1. PT. Reasuransi Indonesia Utama (Persero) 30% 2. PT. Maskapai Reasuransi Indonesia 40% 3. PT Nasional Reasuransi Indonesia 30% NAMA REASURADUR % Rasio Likuiditas A. Kekayaan lancar 24.190,64 31.079,12 37.076,81 92.346,57 B. Kewajiban lancar 7.795,15 4.030,73 5.330,23 17.156,11 C. Rasio (a:b) 310,33% 771,05% 695,60% 538,27% A. Investasi, kas dan bank 57.529,31 B. Penyisihan teknis 43.490,72 D. Rasio [a:(b+c)] 132,28% Rasio Pendapatan Investasi Netto A. Pendapatan investasi netto 3.726,52 7.091,75 3.920,85 14.739,13 C. Rasio (a:b) 6,72% 13,20% 6,35% 8,63% A. Beban klaim netto 14.496,18 B. Kontribusi netto 20.361,67 C. Rasio (a:b) 71,19% A. Dana tahun/triwulan/bulan berjalan 14.851,78 50.451,52 59.298,81 124.602,10 B. Dana tahun/triwulan/bulan lalu 9.102,05 46.009,02 53.285,53 108.396,61 D. Rasio (c:b) 63,17% 9,66% 11,28% 14,95% A. Aset Dana Tabarru’ dan Dana Tanahud 77.748,02 B. Aset Dana Investasi Peserta 62.569,33 C. Aset Dana Asuransi Perusahaan (Konvensional) 73.063,20 D. Rasio (a+b) : (a+b+c) 65,76% Penghitungan Qardh yang Diperlukan Dana Tabarru’ A. Jumlah Kewajiban selain Qardh Jumlah Qardh Penghitungan Qardh yang Diperlukan Dana Tanahud A. Jumlah Kewajiban selain Qardh Jumlah Qardh Catatan : Laporan posisi keuangan, Laporan Laba Rugi dan Pendapatan Komprehensif Lain, dan Laporan Surplus ( ) Underwriting Dana Tabarru’ disajikan sesuai dengan SEOJK No. 2/SEOJK.05/2018 tanggal 24 Januari 2018 mengenai ”Bentuk dan Susunan Laporan Berkala Perusahaan Asuransi Syariah, Perusahaan Reasuransi Syariah, untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut yang disusun sesuai dengan ketentuan pelaporan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 72/POJK.05/2016 sebagaimana tercantum dalam laporannya tanggal 26 April 2018 yang tidak termasuk dalam publikasi ini. Laporan Tingkat Solvabilitas dan Rasio Keuangan Selain Tingkat Solvabilitas Disusun Berdasarkan Peraturan Perundangan. Jakarta, 17 Mei 2018 Direksi PT Asuransi BRI Life Rianto Ahmadi M. Sodo Harisetyanto Direktur Utama Direktur RASIO KEUANGAN SELAIN TINGKAT SOLVABILITAS Per 31 Desember 2017 (dalam jutaan Rupiah) Gabungan Dana Tabarru’ dan Dana Tanahud Dana Perusahaan Indikator Dana Investasi Peserta PEMILIK PERUSAHAAN Reasuransi Dalam Negeri 1. PT. Reasuransi Syariah Indonesia 67% 2. PT. Maskapai Reasuransi Indonesia 2% 3. PT Nasional Reasuransi Indonesia 31% REASURADUR UTAMA NAMA REASURADUR % 1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 91,001% 2. Yayasan Kesejahteraan Pekerja BRI 8,999% DEWAN KOMISARIS KOMISARIS UTAMA : Gatot M. Trisnadi WAKIL KOMISARIS UTAMA : Mahmuddin Yasin *) KOMISARIS : Siswarin D. Hendarsapti KOMISARIS INDEPENDEN : Mulabasa Hutabarat KOMISARIS INDEPENDEN : M. Ridwan Rizqi Ramadhani N *) Wakil Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen DEWAN DIREKSI DIREKTUR UTAMA : Rianto Ahmadi DIREKTUR : M. Sodo Harisetyanto DIREKTUR : Sugeng Sudibjo DIREKTUR : Khairi Setiawan DIREKTUR : Fabiola N. Sondakh DEWAN KOMISARIS DEWAN PENGAWAS SYARIAH DEWAN DIREKSI Ketua : Dr. Moh. Hidayat, MBA, MH Anggota : Ir. H. Agus Haryadi, AAAIJ,FIIS Anggota : Hj. Siti Haniatunnisa, LBB, MH

Upload: doanhanh

Post on 09-Mar-2019

248 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN …bigcms.bisnis.com/file-data/1/2897/5202e229_Des17-AsuransiBRILife.pdf · PMK.010/2012 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi

Kamis, 17 Mei 20186

LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAANPer 31 Desember 2017 dan 2016

LAPORAN KEUANGAN UNIT SYARIAHPer 31 Desember 2017 dan 2016

PT. Asuransi BRI LifeKantor Pusat : Gd. Graha Irama, Lantai M,2,5,7,8,9,10,11,15, Jl. HR Rasuna Said Blok X-1 Kav 1-2 Jakarta 12950, Tel. (021) 526 1260, 526 1261, Fax. (021) 526 1258, 526 1472, Call Centre 1500-087 Website : http://www.brilife.co.id

PT. Asuransi BRI Life Terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan

DEWAN KOMISARIS KOMISARIS UTAMA : Gatot M. Trisnadi WAKIL KOMISARIS UTAMA : Mahmuddin Yasin *) KOMISARIS : Siswarin D. Hendarsapti KOMISARIS INDEPENDEN : Mulabasa Hutabarat KOMISARIS INDEPENDEN : M. Ridwan Rizqi Ramadhani N *) Wakil Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen

DEWAN DIREKSI DIREKTUR UTAMA : Rianto Ahmadi DIREKTUR : M. Sodo Harisetyanto DIREKTUR : Sugeng Sudibjo DIREKTUR : Khairi Setiawan DIREKTUR : Fabiola N. Sondakh

DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero). Tbk 91.001%Yayasan Kesejahteraan Pekerja BRI 8.999%

PEMILIK PERUSAHAAN

2017 2016(disajikan kembali)

K E T E R A N G A NU R A I A N

Keterangan : 1) Penyajian Laporan Posisi Keuangan (Neraca) dan Laporan Laba Rugi

dan Penghasilan Komprehensif Lain disesuaikan dengan ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku umum.

2) Tingkat kesehatan keuangan merupakan tingkat kesehatan keuangan dengan prinsip konvensional.

3) MMBR = Modal Minimum Berbasis Risiko adalah suatu jumlah minimum tingkat solvabilitas yang ditetapkan, yaitu dana yang dibutuhkan untuk mengantisipasi risiko kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari deviasi dalam pengelolaan aset dan liabilitas.

4) Sesuai dengan Pasal 2 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 53/PMK.010/2012 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Reasuransi, target tingkat solvabilitas paling rendah 120% dari Modal Minimum Berbasis Risiko.

Catatan :a. Informasi diatas diambil dari Laporan Keuangan Konsolidasian PT Asuransi

BRI Life dan Entitas Anak tanggal 31 Desember 2017 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, yang disusun manajemen Perusahaan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yang telah di

Global Limited), berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut

penekanan suatu hal sebagaimana tercantum dalam laporannya tanggal 15 Februari 2018 yang tidak tercantum dalam publikasi ini.

b. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian yang disajikan termasuk Unit Syariah. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian termasuk Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Unit Syariah dan tidak termasuk Laporan Surplus Dana Tabarru’. Rincian untuk usaha asuransi dengan prinsip syariah disajikan terpisah sesuai dengan format pengumuman sebagaimana diatur dalam SEOJK No.2/SEOJK.05/2018 tanggal 24 Januari 2018.

c. Cadangan Teknis Desember tahun 2017 dihitung oleh Aktuaris Perusahaan yaitu Nanang Suryana Santosa M.M., FSAI. Nomor Register 201010248.

d. Kurs pada tanggal 31 Desember 2016 1 $ (USD) : Rp. 13.436e. Kurs pada tanggal 31 Desember 2017 1 $ (USD) : Rp. 13.548

Pencapaian Tingkat Solvabilitas

A. Tingkat Solvabilitas a. Aset Yang Diperkenankan 7.245.552 5.576.424 b. Liabilitas (kecuali Pinjaman Subordinasi) 5.201.883 4.060.876

c. Jumlah Tingkat Solvabilitas 2.043.668 1.515.548

B. Modal Minimum Berbasis Risiko (MMBR)3) a. Risiko Kredit 79.010 b. Risiko Likuiditas 107.684 c. Risiko Pasar 218.785 d. Risiko Asuransi 205.707 e. Risiko Operasional 3.871

f. Jumlah MMBR 615.057 622.385

C. Kelebihan (Kekurangan) Tingkat Solvabilitas 1.428.611 893.162

D. Rasio Pencapaian (%)4) 332% 244%

Pencapaian Tingkat Solvabilitas

a. Jumlah Dana Jaminan 201.000 174.000

b. Rasio Likuiditas (%) 339% 550%

c. Rasio Kecukupan Investasi (%) 142% 129%

d. Rasio Perimbangan Hasil Investasi dengan Pendapatan Premi Neto (%) 14% 19%

e. Rasio Beban (Klaim, Usaha, dan Komisi) terhadap Pendapatan Premi Neto (%) 98% 117%

I. PENDAPATAN 1 Pendapatan Premi 3.926.861 3.118.756 2 Premi Reasuransi (102.949 ) (41.883 ) 3 Perubahan premi yang belum merupakan pendapatan (35.194 ) (26.929 ) 4 Perubahan aset reasuransi terkait 9.006 (22.688 ) 5 Pendapatan Premi Neto 3.797.723 3.027.256 6 Hasil Investasi 567.988 480.145 7 Pendapatan atas pengelolaan operasi asuransi syariah (ujrah) 13.701 15.203

9 TOTAL PENDAPATAN 4.403.365 3.542.156 II. BEBAN 10 Klaim dan Manfaat a. Klaim dan manfaat 2.138.325 1.919.905 b. Klaim reasuransi (54.192 ) (90.445 ) c. Perubahan liabilitas manfaat polis masa depan 800.577 803.554 d. Perubahan aset reasuransi terkait (36.807 ) (2.607 ) e. Perubahan estimasi liabilitas klaim 315 1.329 f. Perubahan Liabilitas Kontrak Investasi 544.332 124.587 11 TOTAL KLAIM DAN MANFAAT 3.392.551 2.756.323

12 Beban Akuisisi 267.233 216.119 13 Beban Usaha 92.118 57.955 14 Beban Pemasaran 290.103 271.697

16 TOTAL BEBAN 4.047.836 3.336.678 17 LABA (RUGI) SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK FINAL DAN PAJAK PENGHASILAN 355.529 205.478 18 Beban Pajak Final (49.916 ) (43.474 )19 LABA (RUGI) SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 305.613 162.005 20 MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 22.608 52.017 21 LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 328.221 214.022 22 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar

Pajak penghasilan terkait 3.085 803 laba rugi : Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan kerja 3.961 3.697 Pajak penghasilan terkait 990 924 23 TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 538.226 331.486

PRODUK ASURANSI YANG DIKAITKAN DENGAN INVESTASI

1 Aset a. Investasi 973.612 378.424 b. Bukan Investasi 9.311 23.479 Jumlah Aset 982.923 401.903 2 Liabilitas

b. Cadangan Teknis 975.835 401.903 Jumlah Liabilitas 982.923 401.903 Pendapatan Premi 1.017.048 564.285 Hasil Investasi 74.420 12.003 Klaim dan Manfaat 224.824 62.099

U R A I A NNo. 2017 2016(disajikan kembali)

Neraca tersebut termasuk kekayaan dan kewajiban dari produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi, dengan perincian sbb :

2017 2016(disajikan kembali)

I. LIABILITAS

1 Utang Reasuransi 20.665 10.801

2 Utang Koasuransi 14.209 7.380

3 Utang Pajak 1.155 1.164 4 Pendapatan diterima di Muka 1.043 1.686 5 Beban masih harus dibayar 50.203 48.805

7 Liabilitas manfaat polis masa depan 4.818.096 4.003.774

8 Premi yang belum merupakan pendapatan 139.994 105.853

9 Estimasi liabilitas klaim 49.761 48.110

11 Liabilitas unit -linked 699.564 155.232 12 Ujrah 13 Liabilitas imbalan kerja 80.046 66.856

14 TOTAL LIABILITAS (1 s/d 13) 5.984.418 4.512.591 DANA PESERTA 15 Dana tabarru’ 14.852 9.102 16 Dana syirkah temporer 59.414 52.436

17 TOTAL DANA PESERTA (15 s/d 16) 74.266 61.538

II. EKUITAS

18 Modal saham Modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh 2.200.000 saham 220.000 220.000 19 Penghasilan Komprehensif lain Kerugian yang belum direalisasi

tersedia untuk dijual 206.391 (6.585 ) Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan kerja (7.919 ) (4.948 ) 20 Saldo Laba Telah ditentukan penggunaannya 794.117 612.199 Belum ditentukan penggunaannya 891.417 781.534 21 TOTAL EKUITAS (18 s/d 20) 2.104.007 1.602.200

22 TOTAL LIABILITAS, DANA PESERTA DAN EKUITAS (14+17+21) 8.162.691 6.176.329

LIABILITAS DAN EKUITASA S E T 2017 2016(disajikan kembali)

I. ASET

1 Kas dan Bank 51.804 47.738

2 Piutang Premi 20.465 26.373

3 Piutang Hasil Investasi 64.354 53.429

4 Aset Reasuransi 269.187 231.858

5 Piutang Koasuransi 7.214 6.175

7 Uang muka dan Biaya Dibayar Dimuka 14.868 13.315

II INVESTASI

8 Deposito Berjangka 294.098 332.646

9 Obligasi 4.394.203 3.706.311

10 Saham 422.898 344.528

11 Reksadana 2.056.730 968.116

12 Penyertaan Langsung 496 496

13 Properti Investasi 116.358 112.251

TOTAL INVESTASI (8 s/d 13) 7.284.783 5.464.347 14 Biaya akuisisi ditangguhkan 30.640 12.392

15 Pajak Dibayar Dimuka 63.113 63.113

16 Aset Pajak Tangguhan 119.628 99.115

17 Aset Tetap 167.797 127.126

18 Aset Tak Berwujud 9.309 15.275

19 Uang Jaminan 3.482 3.499

21 TOTAL ASET (1 s/d 20) 8.162.691 6.176.329

2017 2016(disajikan kembali)

Jakarta, 17 Mei 2018

DireksiPT Asuransi BRI Life

Rianto Ahmadi M. Sodo Harisetyanto Direktur Utama Direktur

TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN Per 31 Desember 2017 dan 2016

(dalam jutaan Rupiah)

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)Per 31 Desember 2017 dan 2016

(dalam jutaan Rupiah)

LAPORAN LABA (RUGI) DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Per 31 Desember 2017 dan 2016

(dalam jutaan Rupiah)

ASET Kas dan setara kas 2.813 2.003

Piutang reasuransi 18.643 9.879 Piutang murabahah Piutang istishna’ Pembiayaan mudharabah Pembiayaan musyarakah Investasi pada surat berharga 172.587 142.179

Aset ijarah Piutang Investasi 1.960 1.486

Aset tetap 133 249 Aset tak berwujud 7 14 Aset Lain 276 905 TOTAL ASET 199.846 156.911

LIABILITAS

Utang reasuransi 38 1.040 Utang Pajak 31 31 Utang Lain 6.405 1.707 Bagian peserta atas surplus underwriting Ujrah Penyisihan klaim dalam proses Penyisihan klaim sudah terjadi tetapi belum dilaporkan 2.033 698 Penyisihan kontribusi yang belum menjadi hak 221 1.275 Penyisihan manfaat polis masa depan 58.807 45.062

TOTAL LIABILITAS 79.114 49.813

DANA PESERTA Dana investasi 59.414 52.436 Dana tabarru’ 14.852 9.102

EKUITAS Modal disetor 50.451 50.452

Saldo penghasilan komprehensif lain 5.223 (2.056 ) Saldo laba (9.208 ) (2.836 )

TOTAL LIABILITAS, DANA PESERTA, DAN EKUITAS 199.846 156.911

URAIAN 2017 2016(disajikan kembali)

PENDAPATAN ASURANSI Pendapatan kontribusi 53.346 44.416 Bagian pengelola atas kontribusi (20.939 ) (13.938 ) Bagian reasuransi atas kontribusi (11.646 ) (10.564 )

TOTAL PENDAPATAN 20.761 19.914

BEBAN ASURANSI Beban klaim 25.018 24.093 Bagian reasuransi atas klaim (12.351 ) (10.991 )

Perubahan penyisihan klaim sudah terjadi namun belum dilaporkan 1.336 278 Perubahan penyisihan iuran belum merupakan pendapatan (1.053 ) 17 Perubahan penyisihan manfaat polis masa depan 5.909 10.242

TOTAL BEBAN 18.859 23.639 SURPLUS (DEFISIT) UNDERWRITING Surplus underwriting yang dialokasikan ke peserta individual 32 179 Surplus underwriting yang dialokasikan ke entitas pengelola 32 179 Surplus underwriting yang dialokasikan ke dana tabarru’

SURPLUS (DEFISIT) UNDERWRITING YANG TERSEDIA UNTUK DANA TABARRU’ 1.838 (4.083 )

PENDAPATAN DAN BEBAN INVESTASI Pendapatan bagi hasil 3.151 2.793 Keuntungan pelepasan investasi (1.398 ) 15 Perubahan nilai wajar investasi 2.159 1.072

SURPLUS (DEFISIT) DANA TABARRU’ 5.750 (203 )

SALDO AWAL DANA TABARRU’ 9.102 9.305

SALDO AKHIR DANA TABARRU’ 14.852 9.102

URAIAN 2017

LAPORAN SURPLUS (DEFISIT) UNDERWRITING DANA TABARRU’

Per 31 Desember 2017 dan 2016(dalam jutaan Rupiah)

2016(disajikan kembali)

LAPORAN POSISI KEUANGAN ASURANSI SYARIAH

Per 31 Desember 2017 dan 2016(dalam jutaan Rupiah)

PENDAPATAN USAHA

Pendapatan ujrah pengelolaan dana tabarru’ 20.939 13.938

Pendapatan ujrah pengelolaan investasi dana peserta 4.848 1.086

Pendapatan alokasi surplus underwriting 32 179

Pendapatan investasi 3.974 3.724

BEBAN USAHA

Beban usaha 24.168 20.508

LABA (RUGI) USAHA

Pendapatan non usaha 162 (3 )

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 5.787 (1.584 )

Beban pajak penghasilan 564 472

LABA (RUGI) 5.223 (2.056 )

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

Surplus

Selisih nilai wajar sukuk FVTOCI & aset

PENGHASILAN KOMPREHENSIF 5.223 (2.056 )

LAPORAN LABA RUGI DAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN

Per 31 Desember 2017 dan 2016(dalam jutaan Rupiah)

URAIAN 2017 2016(disajikan kembali) Keterangan

Dana Tabarru’

dan Dana Tanahud

Dana Perusahaan

PENCAPAIAN TINGKAT SOLVABILITASPer 31 Desember 2017

(dalam jutaan Rupiah)

Tingkat Solvabilitas

A. Aset yang diperkenankan (AYD) 77.748,02 75.972,93

B. Liabilitas selain Qardh dari Dana Perusahaan 62.896,25 26.596,72

Total Tingkat Solvabilitas 14.851,78 49.376,21

Dana Tabarru’ dan dana Tanahud Minimum Berbasis

Risiko (DTMBR)

A. Risiko Kredit 2.277,94 688,35

C. Risiko Pasar 552,52 463,64

D. Risiko Asuransi 2.362,82

E. Risiko Operasional 14,85 5.761,89

Total Dana Tabarru’ dan dana Tanahud Minimum Berbasis Risiko (DTMBR) 6.006,20 6.913,88

Tingkat Solvabilitas sebelum memperhitungkan Aset

yang Tersedia untuk Qardh (dalam %) 247,27% 714,16%

Target Tingkat Solvabilitas Internal 80,00% 80,00%

Tingkat Solvabilitas dengan DTMBR/MMBR yang

Dipersyaratkan Peraturan 120,00% 60,00%

Aset yang Tersedia Untuk Qardh yang Diperhitungkan

sebagai Penambah AYD Dana Tabarru’ dan Tanahud

A. Kekurangan (kelebihan) tingkat solvabilitas dari

Rasio Tingkat Solvabilitas Dana Tabarru’ dan Dana

Tanahud, dan Dana Perusahaan 247,27% 714,16%

Kamis, 17 Mei 2018 7

Jakarta, 17 Mei 2018

DireksiPT Asuransi BRI Life

LAPORAN KEUANGAN KONVENSIONALPer 31 Desember 2017 dan 2016 PT Asuransi BRI Life

I. INVESTASI

1 Deposito Berjangka 261.338 304.446

3 Saham 422.898 344.528 4 Obligasi Korporasi 2.390.431 2.333.172

6 Surat Berharga yang Diterbitkan oleh Negara RI 1.889.903 1.278.977 7 Surat Berharga yang Diterbitkan oleh

8 Surat Berharga yang Diterbitkan oleh

9 Surat Berharga yang Diterbitkan oleh

10 Reksa Dana 2.030.772 948.298

14 Penyertaan Langsung 496 496 15 Tanah, Bangunan dengan Hak Strata, atau Tanah dengan Bangunan untuk Investasi 116.358 112.251 16 Pembiayaan Melalui Kerjasama dengan Pihak Lain (Executing

18 Pinjaman yang Dijamin dengan Hak

19 Pinjaman Polis 313 300

21 Jumlah Investasi (1 s/d 20) 7.112.509 5.322.468

II. BUKAN INVESTASI

22 Kas dan Bank 48.990 45.735 23 Tagihan Premi Penutupan Langsung 18.479 26.373

25 Aset Reasuransi 233.277 187.465 26 Tagihan Klaim Koasuransi 7.214 6.175 27 Tagihan Klaim Reasuransi 17.267 34.514 28 Tagihan Investasi 43.066 1.837 29 Tagihan Hasil Investasi 62.394 51.943 30 Bangunan dengan Hak Strata atau Tanah dengan Bangunan untuk Dipakai Sendiri 154.877 114.650

32 Aset Tetap Lain 12.786 12.228 33 Aset Lain 291.151 266.483 34 Jumlah Bukan Investasi (22 s/d 33) 889.501 747.402 35 Jumlah Aset (21 + 34) 8.002.011 6.069.870

DEWAN KOMISARIS KOMISARIS UTAMA : Gatot M. Trisnadi WAKIL KOMISARIS UTAMA : Mahmuddin Yasin *) KOMISARIS : Siswarin D. Hendarsapti KOMISARIS INDEPENDEN : Mulabasa Hutabarat KOMISARIS INDEPENDEN : M. Ridwan Rizqi Ramadhani N *) Wakil Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen

DEWAN DIREKSI DIREKTUR UTAMA : Rianto Ahmadi DIREKTUR : M. Sodo Harisetyanto DIREKTUR : Sugeng Sudibjo DIREKTUR : Khairi Setiawan DIREKTUR : Fabiola N. Sondakh

DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

2017 2016(disajikan kembali)

K E T E R A N G A NU R A I A N

Keterangan : *) Sesuai dengan ketentuan Pasal 3 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3)

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 71/POJK.05/2016 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan

adalah 100% dengan target internal paling rendah 120% dari MMBR

Catatan : a. Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi dan Penghasilan

Komprehensif Lain Lain yang disajikan diatas hanya merupakan Laporan keuangan Perusahaan Konvensional saja, tidak termasuk Unit Syariah. Manajemen Perusahaan telah menyusun satu set Laporan Keuangan PT Asuransi BRI Life dan Entitas Anak terpisah untuk tanggal 31 Desember 2017 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yang telah di

Global Limited) berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut

penekanan suatu hal sebagaimana tercantum dalam laporannya tanggal 15 Februari 2018 yang tidak tercantum dalam publikasi ini.

b. Angka (nilai) yang disajikan pada Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi Komprehensif berdasarkan SAK (Audited)

c. Kurs pada tanggal 31 Desember 2017, 1 US $ : Rp. 13.548 Kurs pada tanggal 31 Desember 2016, 1 US $ : Rp. 13.436

Pemenuhan Tingkat Solvabilitas

A. Tingkat Solvabilitas

a. Aset Yang Diperkenankan 7.245.552 5.576.424

b. Liabilitas (kecuali Pinjaman Subordinasi) 5.201.883 4.060.876

c. Jumlah Tingkat Solvabilitas 2.043.668 1.515.548

B. Modal Minimum Berbasis Risiko (MMBR)

a. Risiko Kredit 79.010

b. Risiko Likuiditas 107.684

c. Risiko Pasar 218.785

d. Risiko Asuransi 205.707

e. Risiko Operasional 3.871

f. Jumlah MMBR 615.057 622.385

C. Kelebihan (Kekurangan) Tingkat Solvabilitas 1.428.611 893.162

D. Rasio Pencapaian (%)* 332% 244%

Rasio Selain Tingkat Solvabilitas

a. Rasio Kecukupan Investasi (%) 142% 129%

b. Rasio Likuiditas (%) 339% 550%

c. Rasio Perimbangan Hasil Investasi

dengan Pendapatan Premi Neto (%) 14% 19%

d. Rasio Beban (Klaim, Usaha, dan Komisi)

terhadap Pendapatan Premi Neto (%) 98% 117%

1 PENDAPATAN

2 Pendapatan Premi 3.926.861 3.118.756

3 Premi Reasuransi (102.949 ) (34.106 )

4 Penurunan (Kenaikan) CAPYBMP (26.189 ) (49.617 )

5 Jumlah Pendapatan Premi Neto 3.797.723 3.035.033

6 Hasil Investasi 564,103 476.483

7 Imbalan Jasa DPLK /

Jasa Manajemen Lainnya 2.459 5.934

8 Pendapatan Lain 19.109 4.415

9 Jumlah Pendapatan 4,383,395 3.521.865

10 BEBAN

11 Klaim dan Manfaat

a. Klaim dan Manfaat Dibayar 2.138.325 1.919.905

c. Klaim Reasuransi (54.192 ) (90.445 )

d. Kenaikan (Penurunan) Cadangan Premi 734.171 611.195

e. Kenaikan (Penurunan) Cadangan Klaim 315 1.329

f. Kenaikan (Penurunan) Cadangan atas

12 Jumlah Beban Klaim dan Manfaat 2.818.620 2.441.984

13 Biaya Akuisisi

d. Beban Lainnya 192.402 130.594

14 Jumlah Biaya Akuisisi 262.676 209.411

15 Jumlah Beban Asuransi 3.081.296 2.651.395

16 Beban Usaha

a. Beban Pemasaran 90.776 54.835

b. Beban Umum & Administrasi

c. Beban Manajemen

d. Beban Mortalitas

e. Beban Usaha Lainnya 3.606 32.644

17 Jumlah Beban Usaha 378.337 349.005

18 Jumlah Beban 3.459.633 3.000.401

19 Kenaikan (Penurunan) Nilai Aset 573.932 314.339

20 Laba (Rugi) Sebelum Pajak 349,831 207.125

21 Pajak Penghasilan 26.833 (8.953 )

22 Laba (Rugi) Setelah Pajak 322.998 216.078

23 Pendapatan Komprehensif Lain 210.005 117.465

24 Total Laba (Rugi) Komprehensif 533.003 333.543

2017 2016(disajikan kembali)

I. UTANG

2 Utang Koasuransi 14.209 7.380

3 Utang Reasuransi 20.628 9.761

4 Utang Komisi 5.601 12.169

5 Utang Pajak 1.124 1.133

6 Biaya yang Masih Harus Dibayar 44.267 36.372

7 Utang Lain 157.924 130.030

8 Jumlah Utang (1 s/d 7) 247.665 196.844

II. CADANGAN TEKNIS

9 Cadangan Premi 5.458.854 4.113.944

10 Cadangan Atas Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan 139.773 104.578

11 Cadangan Klaim 47.727 47.412

12 Cadangan atas Risiko Bencana (Catastrophic

13 Jumlah Cadangan Teknis (9 s/d 12) 5.646.353 4.265.935

14 Jumlah Liabilitas (8 + 13) 5.894.019 4.462.779

III. EKUITAS

16 Modal Disetor 220.000 220.000

18 Saldo Laba 1.689.519 1.398.625

19 Komponen Ekuitas Lainnya 198.472 (11.533 )

20 Jumlah Ekuitas (16 s/d 19) 2.107.992 1.607.091

21 Jumlah Liabilitas dan Ekuitas (14 + 15 + 20) 8.002.011 6.069.870

LIABILITAS DAN EKUITASA S E T 2017 2016(disajikan kembali)

2017 2016(disajikan kembali)

TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN Per 31 Desember 2017 dan 2016

(dalam jutaan Rupiah)

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)Per 31 Desember 2017 dan 2016

(dalam jutaan Rupiah)

LAPORAN LABA (RUGI) DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada TanggalPer 31 Desember 2017 dan 2016

(dalam jutaan Rupiah)

PEMILIK PERUSAHAAN1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 91,001%2. Yayasan Kesejahteraan Pekerja BRI 8,999%

Reasuransi Dalam Negeri 1. PT. Reasuransi Indonesia Utama (Persero) 30% 2. PT. Maskapai Reasuransi Indonesia 40% 3. PT Nasional Reasuransi Indonesia 30%

NAMA REASURADUR %

Rasio Likuiditas A. Kekayaan lancar 24.190,64 31.079,12 37.076,81 92.346,57 B. Kewajiban lancar 7.795,15 4.030,73 5.330,23 17.156,11 C. Rasio (a:b) 310,33% 771,05% 695,60% 538,27%

A. Investasi, kas dan bank 57.529,31 B. Penyisihan teknis 43.490,72

D. Rasio [a:(b+c)] 132,28% Rasio Pendapatan Investasi Netto A. Pendapatan investasi netto 3.726,52 7.091,75 3.920,85 14.739,13

C. Rasio (a:b) 6,72% 13,20% 6,35% 8,63%

A. Beban klaim netto 14.496,18 B. Kontribusi netto 20.361,67 C. Rasio (a:b) 71,19%

A. Dana tahun/triwulan/bulan berjalan 14.851,78 50.451,52 59.298,81 124.602,10 B. Dana tahun/triwulan/bulan lalu 9.102,05 46.009,02 53.285,53 108.396,61

D. Rasio (c:b) 63,17% 9,66% 11,28% 14,95%

A. Aset Dana Tabarru’ dan Dana Tanahud 77.748,02 B. Aset Dana Investasi Peserta 62.569,33 C. Aset Dana Asuransi Perusahaan (Konvensional) 73.063,20 D. Rasio (a+b) : (a+b+c) 65,76%Penghitungan Qardh yang Diperlukan Dana Tabarru’A. Jumlah Kewajiban selain Qardh

Jumlah Qardh Penghitungan Qardh yang Diperlukan Dana TanahudA. Jumlah Kewajiban selain Qardh

Jumlah Qardh

Catatan : Laporan posisi keuangan, Laporan Laba Rugi dan Pendapatan Komprehensif Lain, dan Laporan Surplus ( ) Underwriting Dana Tabarru’ disajikan sesuai dengan SEOJK No. 2/SEOJK.05/2018 tanggal 24 Januari 2018 mengenai ”Bentuk dan Susunan Laporan Berkala Perusahaan Asuransi Syariah, Perusahaan Reasuransi Syariah,

untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut yang disusun sesuai dengan ketentuan pelaporan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 72/POJK.05/2016

sebagaimana tercantum dalam laporannya tanggal 26 April 2018 yang tidak termasuk dalam publikasi ini.

Laporan Tingkat Solvabilitas dan Rasio Keuangan Selain Tingkat Solvabilitas Disusun Berdasarkan Peraturan Perundangan.

Jakarta, 17 Mei 2018

DireksiPT Asuransi BRI Life

Rianto Ahmadi M. Sodo Harisetyanto Direktur Utama Direktur

RASIO KEUANGAN SELAIN TINGKAT SOLVABILITASPer 31 Desember 2017

(dalam jutaan Rupiah)

GabunganDana Tabarru’ dan

Dana TanahudDana

Perusahaan

Indikator

Dana Investasi Peserta PEMILIK PERUSAHAAN

Reasuransi Dalam Negeri

1. PT. Reasuransi Syariah Indonesia 67%

2. PT. Maskapai Reasuransi Indonesia 2%

3. PT Nasional Reasuransi Indonesia 31%

REASURADUR UTAMA NAMA REASURADUR %

1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 91,001%2. Yayasan Kesejahteraan Pekerja BRI 8,999%

DEWAN KOMISARIS KOMISARIS UTAMA : Gatot M. Trisnadi WAKIL KOMISARIS UTAMA : Mahmuddin Yasin *) KOMISARIS : Siswarin D. Hendarsapti KOMISARIS INDEPENDEN : Mulabasa Hutabarat KOMISARIS INDEPENDEN : M. Ridwan Rizqi Ramadhani N

*) Wakil Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen

DEWAN DIREKSI DIREKTUR UTAMA : Rianto Ahmadi DIREKTUR : M. Sodo Harisetyanto DIREKTUR : Sugeng Sudibjo DIREKTUR : Khairi Setiawan DIREKTUR : Fabiola N. Sondakh

DEWAN KOMISARIS

DEWAN PENGAWAS SYARIAH

DEWAN DIREKSI

Ketua : Dr. Moh. Hidayat, MBA, MHAnggota : Ir. H. Agus Haryadi, AAAIJ,FIISAnggota : Hj. Siti Haniatunnisa, LBB, MH

benny
Typewriter
17 Mei 2018 - Bisnis Indonesia | Hal. 6-7, Media Indonesia | Hal. 8-9
Page 2: LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN …bigcms.bisnis.com/file-data/1/2897/5202e229_Des17-AsuransiBRILife.pdf · PMK.010/2012 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi

8 Kamis, 17 Mei 2018 R E G I O N A L �KESIAPAN INFRASTRUKTUR

Jalur Mudik Jateng SiapSEMARANG — Kementerian Perhubungan mengklaim seluruh jalur mudik yang melalui dan menuju Provinsi Jawa Tengah telah dapat digunakan untuk arus mudik

pada musim mudik Lebaran tahun ini.

Yustinus [email protected]

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, jalan tol yang menghubungkan dari Jakarta menuju Surabaya yang melintasi sisi utara Jawa Tengah (Jateng), diklaimnya telah 90% siap digunakan.

Saat ini, Budi tengah menunggu tahap penyelesaian akhir beberapa ruas tol, yang sedianya akan dilakukan uji kelayakan pada 21 Mei 2018.

“Di Jateng tinggal beberapa seksi saja, seperti di jalur menjelang masuk Semarang [Semarang—Batang] dan di jalur tol menuju Solo [Salatiga—Boyolali],” ujarnya, Rabu (16/5).

Adapun, untuk menyiasati kemacetan parah di beberapa pintu keluar tol yang menjadi titik temu dengan jalur nasional dan pusat keramaian, pihaknya akan bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk melakukan rekayasa jalur.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jateng Hanung Triyono mengatakan, pada arus mudik tahun ini, terdapat sejumlah ruas tol yang siap digunakan. Secara fungsional. Ruas tersebut adalah Semarang—Batang, Brebes—Pemalang, Pemalang—Batang dan Salatiga—Boyolali.

Adapun, untuk ruas tol Salatiga—Boyolali, dia menyebutkan bahwa terdapat satu jem batan yang belum selesai dikerjakan. Untuk itu pihaknya akan menyiasatinya dengan membuka jalur sementara di bagian bawah.

“Semarang—Batang dan Salatiga—Boyolali kita usahakan sudah bisa dibuka secara fung sional waktu Lebaran, karena proses pengerjaan saat ini masih dilakukan,” kata Hanung.

Dia juga menyebutkan bahwa untuk ruas tol di Jateng yang dibuka secara operasional antara lain Pejagan—Brebes (13,64 km), Semarang—Salatiga (43,2 km) dan Solo—Mantingan (55 km).

Dia menegaskan pihaknya akan terus melakukan pemantauan, agar pada H-6 Lebaran jalur tol fungsional tersebut sudah dapat dibuka.

Selain itu, Hanung juga juga telah

menyiapkan strategi untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan di sejumlah titik jalur mudik di Jateng. Titik kemacetan yang diantisipasi tersebut antara lain pintu keluar pintu tol Brebes Timur, pintu keluar tol Batang—Semarang di Ngaliyan, gerbang tol Manyaran dan gerbang tol Salatiga.

Sementara itu, selain jalur tol, Budi juga mengklaim bahwa seluruh jalan nasional yang melintas di Jateng sudah dalam kondisi yang baik dan dapat dilalui pemudik dengan lancar. Untuk itu dia meminta kepada para pemudik untuk tidak memaksakan diri masuk jalan tol, lantaran kondisi jalan nasional juga dalam kondisi yang baik.

Untuk moda udara, dia menyebutkan bahwa terminal baru Bandara Ahmad Yani akan siap digunakan saat libur Lebaran 2018. Selain itu, dia juga mengklaim bandara Adi Sumarmo, Surakarta telah siap menyambut pemudik yang menuju daerah di bagian selatan Jateng,

“Keterangan terakhir yang saya dapatkan terminal baru Bandara Ahmad Yani sudah siap operasional dengan kondisi soft opening saat Lebaran nanti,” katanya.

Adapun untuk mudik melalui jalur laut, Budi juga mengaku telah mendapat kepastian mengenai kesiapan Pelabuhan Tanjung Emas menyambut pemudik.

Kemenhub bahkan telah menyiapkan program kuota mudik gratis dengan kapal laut untuk 30.400 orang dan 15.200 unit sepeda motor, dengan trayek Pelabuhan

Tanjung Priok—Pelabuhan Tanjung Emas.Sebelumnya, kesiapan untuk menyambut

pemudik Lebaran 2018 juga diungkapkan oleh CEO Pelindo III I Gusti Ngurah Askhara Dana Diputra.

Dia memperkirakan sekitar 4.500 orang penumpang akan memenuhi Pelabuhan Tanjung Emas selama arus mudik tahun ini.

TERINTEGRASIMenhub Budi juga menyatakan pihaknya

berencana membangun kereta bandara terintegrasi di Kota Semarang.

Dalam paparannya pada acara Dialog Nasional Indonesia Maju di Semarang, Rabu (16/5), Budi menginginkan adanya moda transportasi penghubung antara bandara dan stasiun kereta api lokal. Menhub berharap Semarang dapat mencontoh kereta bandara yang sudah ada di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang dan Kuala Namu, Medan.

“Nanti, kereta bandara ini bisa menghubungkan bandara dengan stasiun kereta api di Semarang, baik untuk penumpang maupun barang. Harapannya mobilitas menjadi meningkat,” katanya.

Dia pun mengajak Pemerintah Kota Semarang untuk mewujudkan rencana tersebut. Kendati demikian, dia tidak menyebutkan kapan rencana tersebut akan mulai dibahas untuk dieksekusi.

Adapun, khusus di Provinsi Jawa Tengah, kereta bandara telah dibangun dan akan dioperasikan untuk Bandara Adi Soemarmo, Surakarta. Kereta tersebut juga akan menghubungkan Adi Soemarmo dengan Bandara Adi Sucipto di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Proyek tersebut sedang dalam tahap finalisasi dan ditargetkan akan mulai beroperasi pada Desember 2018 atau paling lambat awal 2019. PT Kereta Api Indonesia (Persero) sendiri menyebutka, saat ini pembangunan fasilitas stasiun kereta bandara yang berada di Bandara Adi Soemarmo telah selesai 46%.

Di sisi lain, proses pembangunan lintasan yang menghubungkan Stasiun Solo Balapan dengan bandara Adi Soemarmo tersebut, saat ini baru mencapai 2%—5% dari panjang keseluruhan jalur 13,5 km. Salah satu kendala yang dihadapi terkait proyek infrastruktur tersebut adalah proses pembebasan lahan.

Sebelumnya, Wali Kota Solo FX Rudyatmo mengatakan proses pembebasan lahan di wilayahnya telah mencapai 50%. Kendati masih cukup banyak pihak yang menolak proses pembebasan lahan tersebut, dia mengklaim bahwa perolehan lahan telah mencapai 70%.

�PELAYARAN LANGSUNG

Ketika Balikpapan Memacu Ekspor

[email protected]

Ekspor dari Balikpapan, Kalimantan Timur, umumnya dikontribusi oleh komoditas non-

migas seperti batu bara dan crude palm oil (CPO). Menariknya, Balikpapan bukanlah daerah penghasil batu bara.

Posisi kota inilah yang membuatnya strategis, karena terhubung langsung dengan alur pelayaran internasional atau ALKI II, menjadikan Balikpapan pintu keluar-masuk barang dari wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) tim dan Kalimantan Utara (Kaltara).

Laju ekspor melalui Balikpapan meningkat setelah para pelaku usaha pertambangan memanfaatkan Balikpapan sebagai pintu keluar.

Balikpapan merupakan kawasan pelabuhan di antaranya ditopang Balikpapan Coal Terminal (BCT). Selebihnya, adalah offshore atau lepas pantai. Sebut saja Muara Jawa, Muara Berau atau Teluk Balikpapan.

“Di Balikpapan ini memang tidak ada kegiatan penambangan batu bara dan itu sudah menjadi kebijakan wali kota,” ujar Ketua Asosiasi Pengusaha Batu Bara Samarinda (APBS) Eko Priyatno.

Dinas Perdagangan Balikpapan mencatat, ekspor pada 2017, cenderung meningkat dibandingkan dengan 2016 yang sebesar 0,13% dengan realisasi sebesar US$2,5 miliar.

Berdasarkan data yang diperoleh Bisnis, pada 2016 tumbuh sebesar 0,47% atau US$2,2 miliar. Realisasi pertumbuhan nilai ekspor Balikpapan mengalami peningkatan meski tak signifi kan tiap tahun, meski harga batu bara sempat turun sejak 3 tahun. Menurut analisis APBS, harga batu bara diperkirakan akan berangsur membaik.

Dari segi potensi kenaikan ekspor, Balikpapan dipengaruhi banyak faktor dan tantangan ke depannya. Pertama, dengan keberadaan sebanyak 33 pelaku jasa eksportir Balikpapan cukup diuntungkan. Namun belakangan diketahui hanya 7 yang tercatat aktif, serta umumnya mengekspor berupa produk primer saja.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Balikpapan Yaser Arafat menilai faktor lain adalah dibukanya layanan direct call akhir Maret lalu.

Dia pun meminta dukungan para eksportir agar jangan hanya mengekspor barang mentah saja. “Saat ini memang direct call memang belum terasa tapi akhir tahun akan segera terlihat,” jelasnya kepada Bisnis, Selasa (15/5) siang.

Dari pelayaran langsung internasional Balikpapan—Shanghai ini, dalam sepekan ditarget 100 kontainer berisi komoditas siap pakai asal Kaltim seperti plywood, coconut fi ber, cangkang sawit atau udang windu diekspor.

“Infrastruktur [direct call] sudah tersedia. Hasil laut kita melimpah. Sekarang tinggal mencari buyers

saja, pengusaha harus proaktif,” jelasnya.

Saat dijumpai Bisnis baru-baru ini, dia tak menampik pihaknya tengah melakukan penjajakan dengan salah satu importir di Hong Kong. Kerja sama lain mendukung direct call adalah dengan Sulbar, sebagai penghasil cangkang sawit.

Wakil Gubernur Sulbar, sebut Yaser, akan siap memanfaatkan direct call di Balikpapan untuk mengekspor hasil komoditas mereka.

Pembina Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (Gapki) Kaltim, Azmal Ridwan mengungkapkan, selama ini China menjadi market terbesar ekspor non-migas Kaltim.

“Selama ini mereka [China] jelas meraih untung karena produk turunannya masuk ke sini. Ekspor kita belum maksimal karena selama ini mereka membeli CPO dalam bentuk mentah,” ungkapnya saat dihubungi Bisnis Selasa (15/5) siang.

EKSPOR NONMIGAS Badan Pusat Statistik Kaltim

mencatat, China (US$363,36 juta), India (US$326,54 juta) dan Republik Korea (US$152,84 juta) men jadi negara tujuan utama eks-por nonmigas pada Maret 2018.

Dari CPO yang dibeli, kata dia, umumnya diolah kembali untuk menghasilkan berbagai produk turunan yang lalu dikembalikan ke Indonesia oleh mereka. Sebut saja, seperti sabun, minyak go-reng, hingga produk cokelat yang menggunakan minyak inti sawit.

Gapki menilai upaya penghiliran kelapa sawit harus menjadi fokus utama di masa mendatang. Kaltim memiliki peluang, karena mempunyai kawasan ekonomi khusus (KEK) Maloy yang menjadi pusat penghiliran.

Pemerintah diharapkan membuka ruang dan peluang lebih besar bagi investor untuk mem buka bisnis atau pabrik turun an CPO. Sejauh ini, menurut Gapki, belum satupun pabrik turun an CPO berdiri di Kaltim. “Ideal nya tak cuma CPO yang dieks por tetapi juga produk turunan.”

Di Kaltim, sebanyak 78 unit pabrik pengolahan minyak kelapa sawit sudah beroperasi optimal dengan kapasitas mencapai 4.355 ton tandan buah segar (TBS) per jam. Pemerintah masih akan menambah 20 pabrik baru kapasitas produksi 885 ton per jam pada tahun ini.

Selain sawit, tercatat realisasi ekspor melalui Balikpapan pada kuartal I/2018 masih dimotori oleh industri batu bara sebesar US$578 juta lebih. Kemudian disusul oleh komoditas CPO sebesar US$147 juta lebih.

Di sektor pertambangan batu bara, Eko Priyatno menilai pertumbuhan ekspor untuk komoditas ini umumnya masih belum maksimal pasca anjloknya harga pada 3 tahun lalu. “Sebab harga baru mulai reborn setahun ini.” (k30)

�PERSEDIAAN BERAS

Mendag Jamin Impor Tak Rugikan Petani

SEMARANG — Kementerian Perdagangan menjamin importasi 500.000 ton beras tidak akan merugikan petani.

Pemerintah mengklaim hingga saat ini produksi beras secara nasional hanya 600.000 ton dengan kebutuhan 1,2 juta ton beras dan sisanya harus diimpor dari luar negeri.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita optimistis impor kali ini memperkuat persediaan beras yang ada karena sampai saat ini dalam negeri masih kekurangan beras.

Untuk itu, dia meminta kepada masyarakat khususnya petani agar tidak perlu khawatir akan adanya impor beras.

“Stok kami 600.000 ton, sedangkan kebutuhan beras nasional 1,2 juta ton tentunya masih kurang sehingga dilakukan impor. Kita harus isi stok beras agar bisa mencukupi semua kebutuhan dan harga tetap terkendali,” ujarnya Rabu(16/5).

Sebelumnya, pemerintah telah melakukan impor beras sebanyak 500.000 ton yang didatangkan dari Vietnam dan Thailand. Pada awal 2018, pemerintah juga telah memutuskan untuk mengimpor beras dari Vietnam dan Thailand sebanyak 500.000 ton. Beras impor ini untuk memperkuat stok pemerintah dan menekan harga komoditas tersebut yang pada saat itu mencapai Rp13.000 per kilogram.

Stok Perum Bulog pada 14 Mei 2018 tercatat sebanyak 1.262.782

ton. Adapun sebanyak 453.787 ton merupakan beras impor, dan jumlah stok komersial sebesar 106.186 ton. Sisanya merupakan hasil dari serapan Perum Bulog sejak awal 2018.

Lebih jauh, Enggartiasto me nga-takan harga bahan pangan di Kota Semarang jelang Ramadan lebih rendah dibandingkan dengan harga pangan di daerah lain di Indonesia.

Enggar pun mengklaim harga bahan pangan di Kota Semarang seperti beras dan minyak goreng cenderung stabil jelang Ramadan. Harga cabai dan gula pasir, menurutnya, justru mengalami penurunan. Adapun harga ayam di Semarang cenderung mengalami kenaikan.

“Hari ini [Rabu, 16/5] kita undang yang besar-besar, integrator yang semula saya menahan mereka untuk tidak masuk ke pasar tradisional, karena waktu itu menampung aspirasi dari Blitar, Boyolali yang datang ke kantor, kita membuat kesepakatan untuk membagi wilayah. Tapi dengan kondisi seperti ini, kita beritahu kepada para peternak yang tadisional yang sudah dikasih batas, anda tidak kirim. Kita kirim,” ujarnya.

Enggar mengatakan integrator tersebut digunakan untuk menekan harga. Mendag juga memastikan harga bahan pokok selama Ramadan tidak akan melebihi harga eceran tertinggi, sebab pihaknya telah menyiapkan 200 staf Kementerian Perdagangan sebagai satgas untuk memantau harga di pasar. (k28)

�PERKETAT PENGAMANAN

Antara/Kornelis Kaha

Sejumlah personel TNI AU bersenjata lengkap bersama petugas keamanan bandara memeriksa kendaraan yang akan memasuki kawasan Bandara El Tari Kupang, NTT, Rabu (16/5). Otoritas Angkasa

Pura I Bandara El Tari Kupang bekerja sama dengan TNI memperketat pengamanan di wilayah bandara pasca teror bom di sejumlah daerah di Indonesia dalam beberapa hari terakhir.

�PENJUALAN RITEL

Peritel Jatim Gencarkan Program SURABAYA — Asosiasi

Pengusaha Ritel Indonesia atau Aprindo Jawa Timur akan menggencarkan program penetrasi untuk menggairahkan pasar pascatragedi bom Surabaya dan Sidoarjo yang mengakibatkan penjualan ritel sempat anjlok hingga 70%.

Koordinator Aprindo Wi la-yah Timur, Abraham Ib nu, mengatakan untuk me ngem-balikan kepercayaan masyarakat dan semangat belanja di toko modern, Aprindo berencana menyiapkan program-program menarik konsumen. Salah satunya program promosi harga spesial, diskon, hingga buy 1 get 2 or 3 dan lainnya.

“Selain itu kami juga akan ber-surat kepada Wali Kota Surabaya untuk memulihkan psikologi warga Surabaya supaya [mereka] tidak takut lagi, dan ekonomi bergerak terus,” katanya dalam konferensi pers, Rabu (16/5).

Menurutnya, Surabaya meru-pakan kota metropolitan yang sektor perdagangannya sedang

tumbuh. Kota ini juga kota kedua terbesar setelah Jakarta serta sebagai pusat industri di Indonesia Timur.

“Surabaya juga jadi gerbang kota/kabupaten lain. Kami berharap pemkot mulai mikir recovery untuk kegiatan belanja, termasuk kami akan pasang spanduk banner untuk semangat belanja tidak takut teror,” jelasnya.

Ketua Aprindo Jatim, April Wahyu Widati mengklaim peristiwa serangan terorisme di Surabaya selama 2 hari itu menyebabkan pengusaha ritel dari seluruh kategori kehilangan omzet sampai Rp33,9 miliar.

Di Surabaya dan Sidoarjo tercatat ada 1.052 outlet kategori minimart, 20 outlet hypermart, dan 12 outlet department store.

“Memang dampak dari keja-dian kemarin sangat luar biasa. Padahal target pertumbuhan penjualan ritel Jatim tahun ini adalah 13%—15%,” katanya.

Sejauh ini ada 2 jenis ritel, yang pertama ritel terintegrasi

dengan mal yang mengalami penurunan sampai 70% an, di antaranya seperti supermarket Hero, Hypermarket dan de-part ment store. Kedua, ritel standing alone yang mengalami penurunan sekitar 50% seperti minimarket dan supermarket Hero, dan Ranch Market.

Regional Manager Jatim Ma-tahari Department Store, Hendri Lismono mengungkapkan pada saat 2 hari peristiwa bom, trafi k kunjungan mal yang di dalamnya terdapat Matahari Department Store hanya sekitar 500 orang saat jam makan siang. Padahal pada hari biasanya trafi knya bisa mencapai sekitar 2.000 kunjungan.

“Matahari turunnya sampai 78%. Memang bagi masyarakat untuk beli makanan saja takut, apalagi beli pakaian sehingga dampak kejadian itu sangat besar,” katanya.

Store Manager Hypermart Food Junction Pakuwon Kristianus mengatakan bukan hanya peristiwa bom, tetapi

adanya berita-berita hoax di sosial media yang menyebutkan mal-mal sebagai target teroris membuat kunjungan mal menjadi anjlok.

Branch Manager Indomart Cabang Gresik, Veronica Gratiawati menambahkan khusus Indomart sendiri meng-alami penurunan penjualan 20%—30% terutama gerai yang berada di sekitar lokasi 3 gereja korban bom.

“Sale turun luar biasa, padahal harusnya minggu ini adalah saatnya panen penjualan pada H-7 bulan puasa,” katanya.

Corporate Communication Alfamart Ame Dwi Pramesti menambahkan gerai-gerai Alfamart yang berada di sekitar titik ledakan bom Surabaya pun mengalami penurunan penjualan 40%—45%.

“Untuk menggairahkan pasar kami siapkan promo JSM [Jumat, Sabtu, Minggu], subsidi Rp30.000 dan juga bazaar murah,” imbuhnya. (Peni Widarti)

�Titik kemacetan yang diantisipasi antara lain pintu keluar pintu tol Bre bes Timur, pintu keluar tol Batang—Semarang di Ngaliyan, gerbang tol Ma nyaran dan gerbang tol Sa latiga.

�Kemenhub telah me nyiap-kan program kuota mudik gratis dengan kapal laut untuk 30.400 orang dan 15.200 unit sepeda motor, dengan trayek Pelabuhan Tanjung Priok—Pelabuhan Tanjung Emas.