laporan keuangan bank

116
l L A P O R A N T A H U N A N P.T. BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL,Tbk TAHUN 2006 BAB. I. INFORMASI UMUM BANK 1. Umum a. Pendirian Bank dan Informasi Umum PT. Bank Eksekutif Internasional Tbk (“Bank”), didirikan di negara Republik Indonesia dengan akta notaris Sugiri Kadarisman, S.H. No. 34 tanggal 11 September 1992 dengan nama “PT Executive International Bank”. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan No. C2-9246-HT.01.01. Th.92 tanggal 10 Nopember 1992 dan diumumkan dalam tambahan No. 6651 pada berita negara Republik Indonesia No.103 tanggal 26 Desember 1992. Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, termasuk perubahan yang dilakukan sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham Bank, yang antara lain, mengubah status Bank menjadi Perusahaan Terbuka dan nama Bank menjadi PT. Bank Eksekutif Internasional Tbk, peningkatan modal dasar dan perubahan nilai nominal saham. Perubahan ini dilakukan dengan akta Notaris Misahardi Wilamarta, S.H. tanggal 12 Maret 2001, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No.C- 00012.HT.01.04.TH 2001 tanggal 29 Maret 2001. Bank memulai aktivitas operasi di bidang Perbankan pada tanggal 9 Agustus 1993. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan kegiatan umum perbankan yang sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia. Bank memperoleh ijin untuk melakukan aktivitas-aktivitas tersebut berdasarkan Surat Keputusan 30

Upload: chapienpig

Post on 18-Jun-2015

1.043 views

Category:

Documents


30 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Keuangan Bank

l

L A P O R A N T A H U N A NP.T. BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL,Tbk

TAHUN 2006

BAB. I. INFORMASI UMUM BANK

1. Umum

a. Pendirian Bank dan Informasi Umum

PT. Bank Eksekutif Internasional Tbk (“Bank”), didirikan di negara Republik Indonesia dengan akta notaris Sugiri Kadarisman, S.H. No. 34 tanggal 11 September 1992 dengan nama “PT Executive International Bank”. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan No. C2-9246-HT.01.01. Th.92 tanggal 10 Nopember 1992 dan diumumkan dalam tambahan No. 6651 pada berita negara Republik Indonesia No.103 tanggal 26 Desember 1992. Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, termasuk perubahan yang dilakukan sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham Bank, yang antara lain, mengubah status Bank menjadi Perusahaan Terbuka dan nama Bank menjadi PT. Bank Eksekutif Internasional Tbk, peningkatan modal dasar dan perubahan nilai nominal saham. Perubahan ini dilakukan dengan akta Notaris Misahardi Wilamarta, S.H. tanggal 12 Maret 2001, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No.C-00012.HT.01.04.TH 2001 tanggal 29 Maret 2001.

Bank memulai aktivitas operasi di bidang Perbankan pada tanggal 9 Agustus 1993. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan kegiatan umum perbankan yang sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia. Bank memperoleh ijin untuk melakukan aktivitas-aktivitas tersebut berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 673/KMK.017/1993 tanggal 23 Juni 1993. Bank berkedudukan di Jakarta dengan Kantor Pusat di jalan Tomang Raya No. 14, Jakarta. Pada tanggal 31 Desember 2005, Bank memiliki 19 buah Kantor yaitu 14 Kantor Cabang dan 5 buah Kantor Cabang Pembantu.

b. Penawaran Umum

Berdasarkan surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. S-1531/PM/2001, tanggal 22 Juni 2001, Bank melakukan Penawaran Umum Saham kepada masyarakat sebanyak 277.500.000 saham dengan nilai nominal Rp. 100 per saham dan harga penawaran Rp. 140 per saham. Secara bersamaan diterbitkan 55.500.000 Waran Seri I yang menyertai seluruh saham yang ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum tersebut secara cuma-cuma. Waran tersebut memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian saham baru

30

Page 2: Laporan Keuangan Bank

yang dikeluarkan dari portepel dengan nilai nominal Rp. 100 per saham dengan harga Rp. 175 per saham mulai tanggal 13 Januari 2003 sampai dengan tanggal 12 Juli 2004. Saham tersebut telah tercatat di Bursa Efek Jakarta sejak tanggal 13 Juli 2001.

2. Kepengurusan

Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 16 Juni 2006 dan 27 Mei 2005, adalah sebagai berikut :

a. Dewan Komisaris :Presiden Komisaris : Lunardi WidjajaKomisaris : Reginald Maukar

b. Direksi :Presiden Direktur : Tonny AntoniusDirektur : Andy SutantoDirektur : Harmen Rasjid

c. Pejabat Eksekutif Pejabat Eksekutif adalah pejabat yang bertanggung jawab langsung kepada Direksi dan atau pempunyai pengaruh terhadap kebijakan dan operasional perusahaan. Adapun pejabat eksekutif pada 31 Desember 2006 adalah sebagai berikut:

Vice President Operasional : Lindawati Vice President Marketing : Setiawan Widjaja Vice President Support and Development : Irawati Widjaja Corporate Secretary : Hery Hartawan Kepala Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) : Winarta Tirtahardja Kepala Satuan Kerja Restrukturisasi Kredit (SKRK) : Wachid Purnomo Kepala Bagian Treasury : Susilowati Pimpinan Kantor Pusat Operasional (KPO) : Iwan Syaeful Anwar

- Cabang Mayestik : Rachmad Prijono- Cabang Kelapa Gading : Endarto Rahardjo- Cabang Semarang : Mugi Pamungkas- Cabang Surabaya : Tedy Setiadi- Cabang Medan : Akhmad Maulana- Cabang Denpasar : I Gusti Ngurah Adi- Cabang Bandung : Yusuf Setia Lesmana- Cabang Makasar : M. Ali Fauzi- Cabang Manado : I Made Aryawan- Cabang Malang : Arida Aprilawati- Cabang Palembang : Patria W. Sitompul- Cabang Solo : Erny Yunihastuti

- Cabang Bandar Lampung : Agustinus Budiharto

30

Page 3: Laporan Keuangan Bank

Daftar riwayat hidup Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif sebagaimana terlampir.

3. Kepemilikan Saham

Susunan pemilikan saham Bank pada tanggal 31 Desember 2006 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Sirca Datapro Perdana, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:

Jumlah Saham JumlahPemegang Saham Ditempatkan dan Disetor Pemilikan Persentase

Lunardi Widjaja 432.500.000 43.250.000.000 53,15 Lusiana Widjaja 83.750.000 8.375.000.000 10,29Irawati Wijaya 39.234.000 3.923.400.000 4,82Sinthyawati Widjaja 39.233.000 3.923.300.000 4,82Setiawan Widjaja 39.235.500 3.923.550.000 4,82Masyarakat 179.797.500 17.979.750.000 22,10

J U M L A H 813.750.000 81.375.000.000 100,00

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diaktakan dengan akta notaris Misahardi Wilamarta, S.H. No. 54 tanggal 12 Maret 2001, para pemegang saham menyetujui peningkatan modal dasar Bank menjadi Rp. 199.000.000.000 dan melakukan penawaran umum perdana kepada masyarakat melalui pasar modal dengan jumlah sebanyak-banyaknya 111.000.000 saham dengan nilai nominal Rp. 250 per saham dan menerbitkan Waran Seri I sebesar 22.200.000 waran.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang telah diaktakan dengan akta notaris Misahardi Wilamarta, S.H. No. 129 tanggal 23 Maret 2001 dan No. 148 tanggal 28 Maret 2001, pemegang saham menyetujui untuk mengubah nilai nominal per saham dari Rp. 250 menjadi Rp. 100, mengubah jumlah saham yang akan ditawarkan kepada masyarakat menjadi sebanyak-banyaknya 277.500.000 saham dengan nilai nominal Rp. 100 per saham dan menerbitkan Waran Seri I sebesar 55.500.000 waran. Akta-akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C-00012 HT.01.04.TH.2001 tanggal 29 Maret 2001.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang telah diaktakan dengan akta notaris Misahardi Wilamarta, S.H. No.70 tanggal 20 Juli 2005, pemegang saham menyetujui penambahan modal disetor dengan memindahkan dana setoran modal atas nama Lusiana Widjaja sebesar Rp.3.875.000.000. Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No.C-21555 HT.01.04.TH.2005 tanggal 4 Agustus 2005. Bank telah mencatatkan seluruh sahamnya pada Bursa Efek Jakarta.

30

Page 4: Laporan Keuangan Bank

4. Perkembangan Usaha Bank

Perkembangan usaha bank yang disajikan adalah perbandingan posisi 31 Desember 2006 dengan 31 Desember 2005, sebagai berikut :

a. Ikhtisar Data Keuangan Penting :

(Dalam Jutaan Rupiah)

30

Page 5: Laporan Keuangan Bank

26. Total Biaya Dana (Cost of Fund)

Total biaya dana (cost of fund) per 31 Desember 2006 yaitu 8,76%, yang terdiri dari:

(Dalam Jutaan Rupiah) Keterangan Nominal Rate Cost of Funds

Dana MasyarakatGiro 22.998 1.69 % 389Tabungan 132.020 5.08 % 6.707Deposito Berjangka 995.529 10.52 % 104.730Sertifikat Deposito 196 10.52 % 21Kewajiban Segera Bayar 11.011 0.00 % 0

Antar Bank PasivaTotal

37.2661.199.020

8.89 %9,60 %

3.313115.160

Keterangan Nominal Rate Cost of FundsDana Masyarakat 1.199.020 9,60 % 115.160Modal 115.475Total Loanable Funds 1.314.495 115.160Cost of Funds 8,76%

30

Page 6: Laporan Keuangan Bank

27. Modal Sendiri Total modal sendiri per 31 Desember 2006 yaitu sebesar Rp. 108.843 juta

dengan rincian sebagai berikut: (Dalam jutaan Rupiah)

NO. POS –POS 2006 2005I. KOMPONEN MODAL      A. MODAL INTI 71.039 90.078   1. Modal disetor 81,375 81,375   2. Cadangan tambahan modal (Disclosed Reserve) (10.336) 32,610   a. Agio saham 7,666 7,666   b. Disagio (-/-) - -   c. Modal Sumbangan - -   d. Cadangan umum dan tujuan - -

  e. Laba tahun-tahun lalu setelah diperhitungkan pajak (20

.501)* 50,492   f. Rugi tahun-tahun lalu (-/-) - -   g. Laba tahun berjalan setelah diperhitungkan pajak (50 %) - -

h. Rugi tahun berjalan (-/-) (13.626) (65,580)  I. Selisih penjabaran laporan keuangan kantor cabang luar negeri - -   1) Selisih lebih - -   2) Selisih kurang (-/-) - -   j. Dana setoran modal 16,125 16,125   k. penurunan nilai penyertaan pada portfolio tersedia untuk dijual (-/-) - -   3. Goodwill -/- - -   B. MODAL PELENGKAP (maksimal 100 % dari Modal Inti) 37.804 39,688   1. Cadangan revaluasi aktiva tetap 31,241 31,241  2. Cadangan umum PPAP (maks. 1.25 % dari ATMR) 6.563 8,447   3. Modal pinjaman - -   4. Pinjaman subordinasi (maks. 50 % dari Modal Inti) - -   5. Peningkatan harga saham pada portofolio tersedia untuk dijual (45 %) - -        

II. TOTAL MODAL SENDIRI 108.843 129,766 *) Laba tahun lalu posisi Desember 2006 sebesar Rp. 8.819 juta, setelah dikurangi Aktiva Pajak

Tangguhan sebesar Rp. 29.320 juta, menjadi Rugi Rp. 20.501 juta

28. Jumlah Lembar Saham yang Ditempatkan dan Disetor

Jumlah lembar saham yang ditempatkan dan di setor per 31 Desember 2006 adalah sebanyak 813.750.000 lembar saham, dengan nilai nominal Rp.100 per lembar saham, sehingga jumlah modal yang telah di setor adalah sebesar Rp. 81.375.000.000.

30

Page 7: Laporan Keuangan Bank

b. Rasio – Rasio Keuangan

30

Page 8: Laporan Keuangan Bank

5. Sasaran, Strategi dan kebijakan Manajemen

a. Sasaran yang akan dicapai

Bank Eksekutif memiliki visi menjadi bank pilihan nasabah dalam kredit konsumen retail dengan secara terus menerus menginovasi diri dan menjangkau seluruh propinsi di Indonesia melalui ekspansi network.

Sesuai dengan misinya Bank Eksekutif berkomitmen untuk menjiwai profesi perbankan agar mampu menciptakan kesinambungan usaha berikut perkembangannya dengan prinsip-prinsip :

Mengutamakan kecepatan dan kualitas pelayanan nasabah, siapapun mereka.

Memberikan kesejahteraan yang optimal bagi dan pertumbuhan bersama para mitra kerjanya.

Menciptakan bankir-bankir yang membanggakan dan terpercaya.

b. Strategi Untuk Mencapai Sasaran

Dalam memberikan pelayanan secara inovatif dan kompetitif, serta pelaksanaan manajemen secara profesional, strategi yang diterapkan untuk mendukung kegiatan usaha dan mencapai sasaran antara lain :

(1) Profitability :

Fokus pengelolaan dana pada sektor otomotif. Peningkatan sistem pengawasan kredit dan manajemen risiko untuk

meminimalkan NPL dan memaksimalkan profit. Penetrasi downstream ke sektor otomotif Maintenance terhadap nasabah funding untuk memperkuat struktur pendanaan

dalam rangka ekspansi kredit.

(2) Respectability :

Pemilihan dan penerapan sistem manajemen yang terfokus pada “culture” dan “customer” dan tidak kepada profit taking semata-mata.

Penyempurnaan sistem rekrutmen dan meningkatkan kualitas penerimaan karyawan baru.

Intensifikasi training internal dengan on the job training dan mentoring program (Management Trainee System).

Melaksanakan program-program corporate event dan corporate action untuk meningkatkan brand image Bank Eksekutif.

30

Page 9: Laporan Keuangan Bank

Mempertahankan Corporate Identity Sign (CIS) dan standar kebersihan di setiap network.

(3) Sustainability :

Realisasi rencana ekspansi Kantor Cabang untuk mempercepat pelayanan kepada network-network nasabah inti.

Alternatif pendanaan ekspansi melalui Public Rights Offering, Private Placement dan penerbitan obligasi.

Memperkuat struktur permodalan untuk mengantisipasi penerapan program Arsitektur Perbankan Indonesia (API).

Penyusunan sistem SDM untuk memastikan regenerasi yang sejalan dengan ekspansi Kantor Cabang

Penyusunan reporting system yang akurat, tepat waktu dan transparan kepada shareholders, Komite Audit dan Publik.

Penyempurnaan corporate planning yang lebih terencana dan terevaluasi.

c. Kebijakan Manajemen Dalam Pengembangan Usaha Bank

Dalam rangka meningkatkan kinerja usahanya, Manajemen Bank senantiasa melakukan upaya-upaya sebagai berikut :

- Melakukan pemantauan rasio CAR serta berupaya agar rasio tersebut berada dalam batas-batas predikat sehat dan berupaya terus untuk dapat memperbaiki struktur permodalan.

- Melakukan pemantauan dan penyelesaian terhadap aktiva produktif bermasalah serta menurunkan rasio NPL dan pemenuhan PPAP.

- Melakukan pemantauan dan analisa keuangan secara berkala baik terhadap kondisi internal perusahaan dalam rangka penilaian tingkat kesehatan Bank, maupun terhadap kondisi moneter / makro sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil langkah-langkah serta merencanakan perkembangan usaha Bank.

- Meningkatkan rentabilitas bahwa Manajemen senantiasa berupaya untuk mengambil langkah-langkah efisiensi dalam pengeluaran biaya tanpa mengurangi produktifitas kerja.

- Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan dan pelatihan karyawan.

- Mengembangkan kegiatan usaha dengan memperluas jaringan kantor cabang, serta pengembangan produk-produk pelayanan perbankan.

30

Page 10: Laporan Keuangan Bank

- Melakukan restrukturisasi kredit, dalam rangka upaya penyelamatan kredit.

- Menjaga Net Interest Margin (NIM) dengan cara meningkatkan kredit khususnya kredit kendaraan bermotor (KKB) dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.

- Meningkatkan status menjadi bank devisa.

- Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat / nasabah dengan pelayanan secara lebih proaktif, sesuai motto speed, service, solution (3S).

6. Laporan Manajemen

a. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi yang telah disesuaikan dengan perkembangan kegiatan usaha pada saat ini dapat dilihat dalam lampiran.

b. Aktivitas Utama

Bank Eksekutif melaksanakan aktivitas sebagaimana bank umum (non devisa) pada umumnya, yaitu menghimpun dana masyarakat dengan mengeluarkan produk funding Bank Eksekutif dan menyalurkan dana melalui pemberian kredit kepada masyarakat serta menyediakan jasa perbankan lainnya.

Berdasarkan total modal posisi 31 Desember 2006 , yaitu sebesar Rp. 108.843 juta, maka sesuai Visi Arsitektur Perbankan Indonesia (API) Bank Eksekutif berada pada posisi sebagai Bank Fokus, dengan fokus pengelolaan dana pada sektor otomotif.

Untuk medukung aktivitas-aktivitas tersebut Bank Eksekutif memperhatikan pula hal-hal sebagai berikut :

Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat secara inovatif, kompetitif, efektif, efisien dan ramah.

Melaksanakan manajemen perusahaan secara profesional dengan struktur organisasi, sistem dan prosedur kerja yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia, dan diikuti dengan sistem pembinaan dan pengawasan yang berkesinambungan.

Meningkatkan hasil investasi dan keuntungan secara optimal untuk kepentingan pemegang saham, pengurus dan karyawan.

Merencanakan langkah-langkah dalam meningkatkan permodalan, daya saing, skala ekonomi yang lebih besar dan siap menghadapi era globalisasi.

30

Page 11: Laporan Keuangan Bank

c. Teknologi Sistem Informasi

Pengembangan Teknologi Sistem Informasi (TSI) pada umumnya di dasarkan pada pengembangan system informasi aplikasi berupa software dan jaringan usaha yang dilandasi dengan IT.

Selama tahun 2006 Bank telah melaksanakan pengembangan IT dengan melakukan perbaikan pada system aplikasi Perbankan maupun pengembangan pada perangkat pendukung untuk jaringan komunikasi antar kantor cabang –cabang, antara lain :

a. Bulan Januari 2006 sampai dengan bulan Februari 2006 Bank melakukan pembelian Database Server baru untuk tipe IBM P Series 550 dan IBM P Series 520, melakukan installasi Operating System (O/S) AIX 5.3, dan melakukan instalasi database Oracle 9i.Untuk server IBM P Series 550 digunakan sebagai primary database server dan untuk server IBM P Series 520 digunakan sebagai standby database server, selain itu dilakukan pula uji koneksitas antara server IBM P Series 550 ke server IBM P Series 520 atau sebaliknya.

b. Bulan Februari 2006 sampai dengan Maret 2006 Bank melakukan penggantian mesin primary database server IBM P Series 615 menjadi IBM P Series 550, dan server IBM P Series 615 digunakan untuk test dan development. Selain itu juga dilakukan penggantian mesin standby database server IBM RS/6000 H80 menjadi IBM P Series 520.

c. Bulan April 2006 sampai dengan Mei 2006 Bank melaksanakan kontrak perjanjian maintenance dengan beberapa vendor antara lain:

1. Perjanjian kontrak meintenance untuk IBM server aplikasi x Series oleh PT. Solusi Mitra Integrasi Teknologi (SMIT) periode Mei 2006 sampai dengan Mei 2007.

2. Perjanjian kontrak maintenance untuk perangkat jaringan Sisco Router oleh PT. Anabatic periode Mei 2006 sampai dengan Mei 2007.

3. Perjanjian kontrak pemasangan jaringan baru oleh PT. Exelcomindo (XL) untuk 5 Kantor Cabang baru.

d. Bulan Juni 2006 Unit Kerja TSI melakukan persiapan penyediaan perangkat-perangkat pendukung untuk 5 Kantor Cabang baru, antara lain : Sisco Router untuk site vcabang luar kota, pemasangan cabling RJ, installasi client, perangkat pendukung seperti printer, passbook olliveti pr50, dan lain-lain.

30

Page 12: Laporan Keuangan Bank

e. Bulan Juli 2006 Bank melakukan uji coba Disaster Recovery Plan (DRP) pada Kantor Cabang Pembantu Fatmawati, di mana mesin IBM P Series 520 yang semula sebagai standby database server dijadikan sebagai primary database server.

f. Bulan Agustus 2006 sampai dengan September 2006 dibuka 5 Kantor Cabang Bank Eksekutif baru di kota manado, Palembang, Malang, Solo, dan Lampung, dan dilakukan pula pemantauan jaringan XL pada 5 kantor Cabang baru tersebut guna menunjang kegiatan operasional.

g. Bulan Oktober 2006 sampai dengan Desember 2006 Bank lebih memfokuskan pada pemeliharaan data aplikasi Core Banking System (CBS) dan jaringan komunikasi baik dari Lintas Arta dan XL pada Kantor-kantor Cabang.

Pelaksanaan Pemeliharaan (Maintenance)

a. Pemeliharaan mesin database server IBM P Series 550 dan IBM P Series 520 masih dalam garansi spare part selama 2 tahun dan garansi pemeliharaan 1 tahun oleh PT Perkom Indah Murni.

b. Untuk mesin server test dan development IBM P Series 615 garansinya akan berakhir sampai dengan Desember 2006, dan akan dilakukan Maintenance Agreement pada Januari 2007.

d. Jenis Produk Dan Jasa

Dengan didukung oleh Sumber Daya manusia yang berkualitas, pengembangan produk dan jasa perbankan yang telah diperkenalkan, antara lain :

PRODUK DANA

- Rekening Giro- Tabungan Eksekutif- Tabungan ATM- Deposito Berjangka- Sertifikat Deposito

PRODUK KREDIT

Kredit Modal Kerja

- Kredit Pinjaman Rekening Koran - Kredit Akseptasi Rekening Koran- Kredit Akseptasi Tetap

30

Page 13: Laporan Keuangan Bank

Kredit Investasi

- Kredit Investasi - Kredit Investasi Kendaraan- Kredit Akseptasi Angsuran

Kredit Kerjasama Pembiayaan

- Chanelling- Kerjasama Pembiayaan- Asset Sales

Kredit Kendaraan Bermotor

- Kredit Mobil Bank Eksekutif

Kredit Kepemilikan Rumah

- Kredit Kepemilikan Rumah Bank Eksekutif

Kredit Konsumsi Lainnya

Kredit Factoring

Stock Financing

- Rekening Koran Stock Financing

Bank Garansi

JASA

- Kliring - Inkaso - Transfer- PDC (Post Dates Cheque)- Safe Deposit Box

30

Page 14: Laporan Keuangan Bank

e. Tingkat suku bunga

1. Rata-rata Suku Bunga Kredit

Jangka Waktu 2006 2005Kurang dari 1 tahun 30,15% 27,49 %>1 – 3 tahun 24,91% 25,68 %>3 – 5 tahun 33,64% 18,91 %Lebih dari 5 tahun 19,83% -

2. Rata-rata Suku Bunga Deposito Berjangka

Jangka Waktu 2006 2005Kurang dari 1 bulan 9,75% 13,00 %1 – 3 bulan 10,28% 13,00 %3 – 6 bulan 10,86% 12,32 %6 – 12 bulan 11,40% 10,83 %Lebih dari 12 bulan 11,51% 8,81 %

3. Rata-rata Suku Bunga Simpanan Antar Bank

Jangka Waktu 2006 2005Deposito Berjangka 12,50% 10,50 %Giro 1,00% - 2,00% 2,00 % - 5,50 %Call Money 9,00% - 11,00% 8,00 % - 12,00 %Tabungan 6,00% 5,50 %

f. Perekonomian / perbankan dan Target Pasar

Perkembangan Perekonomian / Perbankan

Pertumbuhan ekonomi sebesar 5.5% (YoY) pada tahun 2006 menunjukan suatu kemajuan yang dicapai setelah perekonomian Indonesia diterpa tekanan ketidakstabilan makroekonomi yang sangat kuat pada penghujung 2005 dengan adanya kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang berdampak pada persepsi ekonomi pada tahun 2006, dimana kondisi perekonomian pada awal tahun 2006 ditandai melemahnya daya beli masyarakat dan meningkatnya biaya produksi mengakibatkan melemahnya keyakinan masyarakat terhadap prospek ekonomi pada tahun tersebut, sehingga berakibat pula terhadap melemahnya permintaan dan penawaran terhadap kredit.

Pada paro pertama 2006, wajah perekonomian di sektor riil belum menampakkan gambaran yang mengembirakan, tetapi kondisi makroekonomi menunjukan

30

Page 15: Laporan Keuangan Bank

perkembangan yang semakin membaik, hal ini ditandai dengan membaiknya Sovereign Credit Rating dan premi risiko serta kestabilan nilai tukar meskipun harga minyak dunia terus bergerak naik. Disamping itu perbaikan kondisi makroekonomi juga diperkuat oleh surplus neraca perdagangan yang ditopang oleh kinerja ekspor yang tumbuh pesat sehingga meningkatkan cadangan devisa sebesar $42,6 milyar pada akhir tahun 2006.

Dengan adanya konsistensi Bank Sentral melakukan kebijakan inflation targeting yang diarahkan untuk mencapai sasaran inflasi dengan menurunkan BI rate sebesar 300 bps selama tahun 2006 hal ini adalah respon dari inflasi tahun 2006 yang terkendali mencapai 6.60% (YoY) pada akhir tahun, dibawah sasaran yang ditetapkan oleh pemerintah 8.0±1%.

Kinerja perekonomian pada tahun 2007 akan semakin baik. Dengan dukungan kestabilan makroekonomi yang terjaga, tingkat bunga yang semakin rendah, nilai tukar stabil, serta implementasi berbagai agenda kebijakan Pemerintah dalam rangka perbaikan iklim investasi dan proyek infrastruktur, permintaan domestik akan meningkat.

Dari sisi penyaluran dana perbankan, dengan suku bunga kredit yang rendah dan membaiknya persepsi perbankan terhadap prospek dunia usaha, pertumbuhan kredit diperkirakan mencapai 15%-18% di tahun 2007. Meskipun demikian, seiring dengan kecenderungan penurunan suku bung, penghimpunan dana pihak ketiga tumbuh tidak secepat pada tahun sebelumnya, dengan simpanan dibawah 3 bulan dan tabungan diperkirakan masih mendominasi sumber dana masyarakat.

Berdasarkan jenis penggunaan kredit, kredit investasi diperkirakan akan mengalami pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kredit modal kerja dan kredit konsumsi pun akan tetap meningkat.

Kendati kegiatan ekonomi pada tahun 2007 berpeluang untuk tumbuh lebih baik terdapat beberapa factor risiko dan ketidakpastian yang patut dicermati. Kondisi ekonomi global yang lebih melemah dari perkiraan semula serta munculnya tekanan inflasi karena ketidakmampuan sisi penawaran dalam merespon stimulus kebijakan makroekonomi.

Target Pasar

Menghadapi tahun yang akan datang, Bank Eksekutif berupaya untuk memperluas target pasarnya dengan melaksanakan kegiatan antara lain:

- Mengembangkan competitive advantage di sektor pembiayaan otomotif, sehingga menjadi Bank yang fokus pada kegiatan tertentu.

30

Page 16: Laporan Keuangan Bank

- Pengembangan informasi teknologi (IT) dan jasa, seperti pelayanan Kartu Kredit.

- Melakukan kerjasama dengan BPR dan Multi Finance dalam rangka penyaluran dan jasa-jasa pelayanan kepada nasabah.Adapun penyaluran kredit tersebut dalam bentuk Chanelling, Guarantor line, assets sale, pembiayaan langsung dengan kerja sama ATPM/ Dealer/ showroom otomotif untuk kendaraan roda dua dan roda empat. Untuk jasa-jasa pelayanan kepada nasabah, sebagai tahap awal saat ini sudah dijajaki kerjasama dengan BPR Karya Jatmika Sadaya.

- Peningkatan Status Bank menjadi Bank Devisa

- Mempunyai Kantor Cabang disetiap Propinsi yang potensial di Indonesia.Dalam tahun 2007, direncanakan pembukaan 4 buah Kantor Cabang yaitu di Banda Aceh, Yogyakarta, Pekanbaru dan Bankjarmasin.. Selain itu direncanakan pula pembukaan 1 buah Kantor Cabang Pembantu yaitu di Kantor Cabang Pembantu Medan.

- Tetap mempertahankan sebagai Bank dengan Fokus pada usaha tertentu, menurut pengelompokan Bank dalam Arsitektur Perbankan Indonesia (API) dan memenuhi persyaratan sebagai Bank Kinerja Baik (BKB).

g. Jaringan Kerja dan Mitra Usaha

Bank Eksekutif tidak memiliki jaringan kerja maupun mitra usaha baik di dalam maupun di luar negeri.

h. Jumlah, Jenis dan Lokasi Kantor

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, Bank memiliki Kantor Cabang dan Kantor Perwakilan , sebagai berikut :

Kantor Cabang/ Kota 2006 2005

Perwakilan

Cabang Jakarta Barat KPO KPO

Cabang Jakarta Utara KC.Kelapa Gading KC.Kelapa Gading

Cabang Jakarta Selatan KC. Mayestik KC. Mayestik

Cabang Pembantu Jakarta Utara KCP. Muara Karang KCP. Muara Karang

30

Page 17: Laporan Keuangan Bank

Cabang Pembantu Jakarta Selatan KCP.RS. Fatmawati KCP.RS. Fatmawati

Cabang Semarang KC Semarang KC Semarang

Cabang Pembantu Semarang KCP Semarang KCPSemarang

Cabang Surabaya KC Surabaya KC Surabaya

Cabang Pembantu Surabaya KCP Surabaya KCP Surabaya

Cabang Medan KC Medan KC Medan

Cabang Denpasar KC Denpasar KC Denpasar

Cabang Bandung KC Bandung KC Bandung

Cabang Pembantu Bandung KCP Bandung KCP Bandung

Cabang Makassar KC Makassar KC Makassar

Cabang Malang KC Malang -

Cabang Solo KC Solo -

Cabang Manado KC Manado -

Cabang Palembang KC Palembang -

Cabang Lampaung KC lampung -

i. Kepemilikan Direksi, Komisaris dan Pemegang Saham dalam Kelompok Usaha Bank

Bank Eksekutif tidak memiliki kelompok usaha Bank, namun demikian Pengurus Bank (Presiden Komisaris) memiliki keterkaitan dengan perusahaan sebagai berikut :

30

Page 18: Laporan Keuangan Bank

No Nama Perusahaan Kepemilikan & KepengurusanNama % Kepemilikan Jabatan

1 PT Global Lestari Motorindo Lunardi Widjaja 20% Direktur2 PT Lunardi Sentra Lunardi Widjaja 20% -3 PT Dana Auto Global Lunardi Widjaja 20% Komisaris4 PT BPR Babat Lestari Lunardi Widjaja 50% -5 PT BPR Dewaninusa Lunardi Widjaja 40% -6 PT BPR Porong Lestari Lunardi Widjaja 35% -

j. Perubahan-perubahan penting yang terjadi tahun 2006

Dalam upaya meningkatkan pelayanan yang lebih baik kepada para nasabahnya, Bank telah memperluas jaringan usaha dengan membuka 5 (lima) Kantor Cabang yaitu diwilayah Solo, Malang, Palembang, Manado dan Lampung.

k. Hal-hal Penting yang Diperkirakan Terjadi di Masa Yang Akan Datang

Tidak terdapat kejadian yang signifikan/ penting yang terjadi.

l. Sumber Daya Manusia

a. Jumlah SDM

Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, Bank memiliki karyawan tetap sebanyak 546 dan 462 orang (tidak diaudit).

Jumlah biaya karyawan Bank untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 masing masing adalah sebesar Rp.18.041.304.964,- dan Rp.16.507.585.826,-. Termasuk dalam biaya karyawan adalah remunerasi yang dibayarkan kepada anggota Dewan Komisaris dan Direksi Bank untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 sebesar masing masing Rp.1.105.919.891,-untuk tahun 2006 dan Rp.1.258.908.089,- untuk tahun 2005.

Rincian karyawan tetap untuk masing masing cabang per tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:

Kantor Cabang/ Perwakilan Tahun 2006 Tahun 2005

Kantor Cabang :

Kantor Pusat / KPO 140 126 Kelapa Gading 15 15 Mayestik 16 16

30

Page 19: Laporan Keuangan Bank

Semarang 24 28 Surabaya 35 47

Medan 52 54 Denpasar 27 29 Makassar 37 36 Bandung 41 44 Malang 9 0 Solo 20 0 Manado 23 0 Palembang 23 0 Lampung 20 0

Kantor Cabang Pembantu :

Muara Karang 14 15

Fatmawati 14 14

Semarang 11 14

Surabaya 13 12

Bandung 12 12

Total 546 462

b. Struktur Pendidikan :

Struktur pendidikan Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan, pada Desember 2006 terdiri dari :

- Magister (S-2) : 13 Orang- Sarjana (S-1) : 375 Orang- Sarjana Muda : 18 Orang- Sekolah Lanjutan Atas (SLTA) : 132 Orang- Sekolah Lanjutan Pertama (SLTP) : 8 Orang

Jumlah : 546 Orang

c. Pelatihan dan Pengembangan SDM

Sebagaimana diketahui, sumber daya manusia merupakan salah satu asset terpenting dari perusahaan sehingga akan selalu mendapatkan perhatian dari manajemen.Untuk dapat melaksanakan tugas-tugas perbankan secara profesional, akan terus dilakukan peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, seperti :

30

Page 20: Laporan Keuangan Bank

- Rekrutmen akan dilaksanakan secara terencana, terkoordinasi, berdasarkan kebutuhan, disiplin ilmu dan pengalaman kerja serta sesuai dengan perkembangan jaringan kantor.

- Rotasi dan mutasi karyawan disesuaikan dengan spesifikasi serta kebutuhan perusahaan.

- Pendidikan dan pelatihan karyawan dilakukan dengan berbagai cara antara lain in house training, pendidikan berkaitan dengan peningkatan skill, lokakarya maupun seminar.

- Dengan adanya ketentuan tentang jabatan, pangkat dan grade karyawan, diharapkan dapat memacu motivasi karyawan berprestasi.

- Penyesuaian gaji dan tunjangan dilakukan sesuai prestasi, jabatan, pangkat dan grade karyawan.

m. Penerapan Manajemen Risiko

Faktor-Faktor Risiko (Risk Factors)

Faktor-Faktor yang mempengaruhi Strategi Usaha Bank, termasuk yang secara langsung mempengaruhi Rentabilitas seperti :

Suku Bunga

Identifikasi risiko dilakukan terhadap risiko yang melekat pada asset dan instrumen keuangan lain, baik pada kegiatan fungsional tertentu maupun kegiatan Bank secara keseluruhan untuk kemudian dilakukan analisa.

Nilai Tukar

Identifikasi risiko dilakukan terhadap risiko yang melekat pada transaksi valuta asing (valas). Mengingat Bank Eksekutif sampai saat ini belum mel;akukan transaksi valuta asing, maka identifikasi risiko terhadap Nilai Tukar, belum dilakukan.

Fluktuasi Pasar

Identifikasi risiko dilakukan dengan analisa terhadap akseptabilitas Bank terhadap pasar.

Persaingan

Identifikasi risiko dilakukan dengan analisa terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimiliki Bank (analisis SWOT).

Masalah-masalah Hukum yang sedang dan akan dihadapi Bank.

30

Page 21: Laporan Keuangan Bank

Proses Manajemen Risiko

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, dan SE Bank Indonesia No. 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003 Perihal Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, Bank telah melaksanakan kerjasama dengan konsultan PT Magna Globalindo untuk menyempurnakan proses pelaksanaan manajemen risiko, yaitu dengan menyusun alat bantu (software) yang dapat dipergunakan untuk proses identifikasi dan pengukuran dan sistem informasi manajemen risiko.

Sehubungan dengan hal tersebut, pada saat ini Bank telah melaksanakan identifikasi risiko melalui alat bantu (software) K-Risk. Dengan software K-Risk, Bank mulai mengumpulkan data mengenai risk event yang terjadi pada seluruh unit aktivitas fungsional. Kemudian data-data tersebut dianalisa mengenai kemungkinan dampak risiko yang ditimbulkannya, untuk mendapatkan solusi ataupun mitigasinya, berdasarkan tenggat waktu yang ditentukan. Hal ini dilakukan untuk pemantauan risiko operasional, agar risk event yang ada tidak berdampak secara signifikan terhadap kelangsungan Bank.

Profil Risiko

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, telah ditetapkan bahwa Laporan Profil Risiko dilakukan secara triwulanan, untuk itu saat ini Bank telah menyusun format yang lebih sempurna untuk Laporan Profil Risiko Triwulanan yang dilaporkan ke Bank Indonesia, sehingga selain dikirimkan ke Bank Indonesia per triwulanan, juga dibuat laporan profil risiko bulanan yang dipergunakan untuk kepentingan internal Bank, sehingga diharapkan jika indikator maupun parameter yang ada pada format laporan profil risiko telah cukup baik, akan dapat memberikan kontribusi pertimbangan pada pengambilan keputusan manajemen.

Untuk tahun 2006, telah dibuat Laporan Profil Risiko sebagai berikut :

1. Laporan Profil Risiko Triwulan I tahun 2006 telah disampaikan kepada Bank Indonesia dengan surat No. 077/DIR-BEI/BI/IV/06 tanggal 19 April 2006.

2. Laporan Profil Risiko Triwulan II tahun 2006 telah disampaikan kepada Bank Indonesia dengan surat No. 146/DIR-BEI/BI/VII/06 tanggal 20 Juli 2006.

3. Laporan Profil Risiko Triwulan III tahun 2006 telah disampaikan kepada Bank Indonesia dengan surat No. 280/DIR-BEI/BI/X/06 tanggal 18 Oktober 2006.

30

Page 22: Laporan Keuangan Bank

4. Laporan Profil Risiko Triwulan IV tahun 2006 telah disampaikan kepada Bank Indonesia dengan surat No. 009/DIR-BEI/BI/I/07 tanggal 18 Januari 2007.

Sertifikasi Manajemen Risiko

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 7/25/PBI/2005 tanggal 3 Agustus 2005, tentang Sertifikasi Manajemen Risiko bagi Pengurus dan Pejabat Bank Umum, Bank Eksekutif telah mengikutsertakan :

Program Eksekutif (khusus untuk Direksi) :

Lunardi Widjaja : Presiden KomisarisAndy Sutanto : Direktur OperasionalTony Antonius : Presiden Direktur

Ujian level I sertifikasi manajemen risiko :Dendy Ariffin : Kasie SKMR 17 Desember 2005Iwan Syaiful A. : Pimpinan KPO 18 Nopember 2006

Untuk tahun 2007, Bank mendaftarkan sejumlah 30 peserta ujian untuk level I yang terdiri dari :

Eselon I : 4 Peserta (dengan kewajiban sertifikasi s/d level III)Eselon II : 2 Peserta (dengan kewajiban sertifikasi s/d level II)Eselon III : 24 Peserta (dengan kewajiban sertifikasi s/d level I)

Dengan demikian, pada tahun ini diharapkan para pejabat yang wajib mengikuti program sertifikasi manajemen risiko telah ikut dalam ujian sertifikasi manajemen risiko level I.

BAB. II. LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN

30

Page 23: Laporan Keuangan Bank

A. Neraca

Merupakan perbandingan bulan Desember 2006 terhadap bulan Desember 2005:

(Dalam Jutaan Rupiah)

30

Page 24: Laporan Keuangan Bank

B. Laporan Laba Rugi

30

Page 25: Laporan Keuangan Bank

Merupakan perbandingan bulan Desember 2006 terhadap bulan Desember 2005 :(Dalam Jutaan Rupiah)

30

Page 26: Laporan Keuangan Bank

C. Laporan Perubahan Ekuitas

Merupakan perbandingan bulan Desember 2006 terhadap bulan Desember 2005 :Saldo Laba

Modal Saham Tambahan

Modal Disetor - Bersih

Selisih Penilaian kembali Aktiva

Tetap

Telah ditentukan penggunaannya

Belum ditentukan penggunaannya

Jumlah ekuitas

(Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.) (Rp.)

Saldo Per 1 Januari 2005 77.500.000.000 7.666.251.025 31.241.203.329 - 55.478.217.149 171.885.671.503

Penambahan Modal Saham 3.875.000.00

0 - - - - 3.875.000.000Selisih Penilaian Aktiva Tetap - - - - - -(Rugi) bersih tahun berjalan - - - (46.659.719.421) (46.659.719.421)Saldo Per 31 Desember 2005 81.375.000.000 7.666.251.025 31.241.203.329 - 8.818.497.728 129.100.952.082(Rugi) bersih tahun berjalan - - - - (13.626.027.985) (13.626.027.985)Saldo Per 31 Desember 2006 81.375.000.000 7.666.251.025 31.241.203.329 - (4.807.530.257) 115.474.924.097

D. Laporan Arus Kas

Merupakan perbandingan bulan Desember 2006 terhadap bulan Desember 2005

2006 2005

(Rp) ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

(Rp)

Bunga, Provisi dan komisi yang diterima Rp 190.259.864.250 Rp 207.854.377.178

Pendapatan (beban) non operasional - bersih (31.675.629.324) (11.731.236.530) Pendapatan operasional lainnya 6.785.983.837 7.727.207.478 Beban operasional lainnya (64.523.317.970) (72.118.112.713) Bunga, Provisi dan komisi yang dibayar (149.939.842.792) (119.128.039.105) Pendapatan sebelum perubahan dalam aktiva dan kewajiban operasi

Perubahan dalam aktiva dan kewajiban operasi:

(49.092.941.998) 12.604.196.308

Penurunan (kenaikan) aktiva operasi Penempatan pada bank lain (261.187.593) 4.277.239.696 Efek yang dimiliki 3.944.172.131 25.383.538.700 Kredit yang diberikan 212.454.701.264 43.585.364.122 Aktiva lain lain (942.491.348) (83.126.724.743)

Kenaikan (penurunan) kewajiban operasi Giro 7.194.069.828 (11.717.716.298) Tabungan 61.181.098.709 (1.980.772.980) Deposito berjangka (217.906.392.894) 47.412.602.841 Sertifikat deposito - -Kewajiban segera lainnya 1.482.628.563 (1.079.958.534)

30

Page 27: Laporan Keuangan Bank

Kewajiban lainnya 701.631.147 (25.816.640.252)

Kas bersih yang diperoleh dari aktiva operasi sebelum Pembayaran pajak penghasilan 18.755.287.808 9.541.128.861

Pajak penghasilan yang dibayar (1.084.343.001)

Kas Bersih dari (untuk) Aktivitas Operasi 18.755.287.808 8.456.785.860

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aktiva tetap 1.049.100.000 468.012.807 Perolehan aktiva tetap (14.859.544.387) (10.434.518.174)

Kas Bersih dari (untuk) Aktivitas Operasi (13.810.444.387) 9.966.505.367

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Kenaikan (penurunan) pinjaman yang diterima 8.139.958.498 14.437.858.523

Kas Bersih dari aktivitas Pendanaan 8.139.958.498 14.437.858.523

KENAIKAN ( PENURUNAN ) BERSIH KAS DAN SETARA KAS

13.084.801.919 12.928.139.016

KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 109.442.312.410 96.514.173.394 ` KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 122.527.114.329 109.442.312.410 Rincian kas dan setara Kas akhir periode adalah sebagai berikut:

Kas 16.844.143.200 12.546.893.675 Giro pada Bank Indonesia 103.924.155.019 95.926.319.048 Giro pada bank lain 1.758.816.110 969.099.687

122.527.114.329 109.442.312.410 Aktivitas yang tidak mempengaruhi kas:

Agunan yang diambil alih 162.267.821.705 128.131.627.610

30

Page 28: Laporan Keuangan Bank

E. Komitmen dan Kontijensi

Merupakan perbandingan bulan Desember 2006 terhadap bulan Desember 2005:(Jutaan Rupiah)

30

Page 29: Laporan Keuangan Bank

F. Jumlah Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait

Penyediaan dana kepada pihak terkait posisi 31 Desember 2006 yaitu diberikan kepada PT Global Lestari Motorindo, sebesar Rp. 186 juta dalam bentuk Kredit Investasi.

G. Kualitas Aktiva Produktif, Kredit Properti dan Kredit yang Direstrukturisasi

Rincian Kualitas Aktiva Produktif, Kredit Properti dan Kredit yang Direstrukturisasi posisi 31 Desember 2006, adalah sebagai berikut:

30

Page 30: Laporan Keuangan Bank

H. Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum ( CAR )

30

Page 31: Laporan Keuangan Bank

Merupakan perbandingan bulan Desember 2006 terhadap bulan Desember 2005:

*) Laba tahun lalu sebesar Rp. 8.819 juta, setelah dikurangi aktiva pajak tangguhan sebesar Rp. 29.320 juta menjadi Rugi Rp. 20.501 juta

30

Page 32: Laporan Keuangan Bank

I. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang Dibentuk dibandingkan dengan Penyisihan Penghapusan aktiva Produktif yang Wajib Dibentuk

J. Persentase Pelanggaran dan Pelampauan Batas Maksimum Pemberian Kredit

Persentase Pelanggaran dan Pelampauan BMPK pada pihak terkait maupun tidak terkait adalah sebagai berikut :

POS-POS 2006 2005

a. Persentase Pelanggaran BMPK a.1. Pihak terkait a.2. Pihak tidak terkait

--

--

b. Persentase Pelampauan BMPK b.1. Pihak terkait b.2. Pihak tidak terkait

--

--

K. Kredit Usaha Kecil ( KUK )

No. POS-POS L DPK KL D M Jumlah

1. KUK 107.465 17.810 5.996 1.197 2.832 135.3002. Persentase KUK terhadap total kredit 15.72%3. Persentase jumlah debitur KUK terhadap total debitur 8.08%

L. Catatan Atas Laporan Keuangan

1. Opini Akuntan Publik

Menurut pendapat Kantor Akuntan Publik Ishak, Saleh, Soewondo & Rekan melalui Laporan Auditor Independen No. 148/ISS-04/LAI-GA/III/’07 pada tanggal 21 Maret 2007 sebagai berikut:

Kami telah mengaudit neraca PT Bank Eksekutif Internasional Tbk., tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, serta laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas

No. POS-POS L DPK KL D M Jumlah

1. PPAP yang wajib dibentuk 6.564 5.720 2.201 3.431 8.799 26.7152. PPAP yang telah dibentuk 6.564 5.720 2.201 3.591 8.799 26.875

30

Page 33: Laporan Keuangan Bank

untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Bank. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Bank Eksekutif Internasional Tbk. tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, hasil usaha, perubahan ekuitas serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pajak No. KEP-335/WPJ.07/BD.04/2004 tanggal 29 Juni 2004, Bank telah mendapat persetujuan atas penilaian kembali Aktiva Tetapnya pada tanggal 30 April 2004. Selisih penilaian kembali Aktiva Tetap tersebut adalah sebesar Rp.31.623.014.321,- dan telah dibukukan kedalam aktiva tetap dan ekuitas Bank pada tanggal 30 Juni 2004.

Seperti diuraikan pada catatan 35 atas laporan keuangan, terdapat faktor risiko Bank dimasa depan yang dapat secara langsung mempengaruhi kinerja Bank. Namun demikian, tidaklah mungkin untuk menentukan besarnya dampak masa depan atas risiko tersebut terhadap pendapatan dan realisasi aktiva produktif Bank, termasuk dampak mengalirnya dana nasabah, kreditur, deposan dan pemegang saham ke dan dari Bank. Laporan keuangan ini tidak mencakup penyesuaian yang mungkin akan timbul sebagai akibat dari timbulnya faktor risiko tersebut.

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Pokok

Dalam pembukuan dan pelaporan keuangannya, PT Bank Eksekutif Internasional Tbk menganut kebijakan akuntansi sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting, yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan Laporan Keuangan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, adalah sebagai berikut:

a. Dasar Penyajian dan Pengukuran Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Bank disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi

30

Page 34: Laporan Keuangan Bank

Keuangan (“PSAK”) No. 31 (Revisi 2000), tentang “Akuntansi Perbankan” dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia tahun 2001 (“PAPI”), yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan Ikatan Akuntan Indonesia serta Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM).

Bank juga menerapkan konsep nilai Historis dalam penyusunan laporan keuangannya, kecuali untuk investasi dalam surat-surat berharga dan obligasi pemerintah, agunan yang diambil alih yang disajikan dengan nilai wajar (sepanjang tidak melebihi nilai pokok kredit pada saat agunan yang bersangkutan diambil alih) serta aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali.

Laporan keuangan Bank disusun atas dasar akrual, kecuali untuk tagihan bunga atas kredit dan aktiva produktif yang digolongkan sebagai non-performing yang dicatat pada saat kas diterima (cash basis).

Laporan arus kas menyajikan perubahan dalam kas dan setara kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disusun sesuai dengan Keputusan Ketua BAPEPAM No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000, yang memperbaharui Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”. Kas dan setara kas terdiri dari: Kas, Giro pada Bank Indonesia dan Giro pada Bank-bank lain.

Mata uang yang digunakan dalam laporan keuangan ini adalah dalam satuan Rupiah.

b. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Berdasarkan PSAK No.7 “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”, yang dimaksud dengan hubungan istimewa adalah sebagai berikut :

(1) perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk induk perusahaan, anak perusahaan dan perusahaan terkait).

(2) perusahaan asosiasi (associated companies).

(3) perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksud dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor).

(4) manajemen kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung

jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut dan

30

Page 35: Laporan Keuangan Bank

(5) perusahaan, dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (3) atau (4) atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor. Seluruh transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan kondisi dan persyaratan normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

]c. Pendapatan dan Beban Bunga

Pendapatan dan beban bunga diakui atas dasar akrual. Diskonto dan premi diamortisasi dengan metode garis lurus dan dicatat sebagai penyesuaian atas bunga.

Pengakuan pendapatan bunga dari kredit dan aktiva produktif lainnya dihentikan pada saat kredit dan aktiva produktif lainnya tersebut diklasifikasikan sebagai “non-performing” (kurang lancar, diragukan dan macet). Pendapatan bunga dari kredit dan aktiva produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai “non-performing“ dilaporkan sebagai tagihan kontinjensi dan diakui sebagai pendapatan pada saat pendapatan tersebut diterima (cash basis).

Kredit yang diberikan dan aktiva produktif lainnya diklasifikasikan sebagai “non-performing” pada saat pokok dan/atau bunga telah lewat jatuh tempo lebih dari tiga bulan atau pada saat manajemen berpendapat bahwa penerimaan atas pokok dan/atau bunga tersebut diragukan.

Bunga yang telah diakui tetapi belum tertagih akan dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan sebagai “non-performing”.

Seluruh penerimaan kas yang berhubungan dengan kredit diragukan dan macet diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan kas diatas pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga dalam laporan laba rugi periode yang bersangkutan.

d. Pendapatan Provisi dan Komisi

Pendapatan provisi dan komisi Bank yang nilainya lebih besar dari Rp.7.500.000,- dan berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian kredit dan/atau mempunyai jangka waktu tertentu, diakui sebagai pendapatan ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu kredit. Saldo pendapatan provisi dan komisi yang ditangguhkan dari kredit yang diselesaikan sebelum jatuh tempo, diakui sebagai pendapatan pada saat penyelesaian kredit. Pendapatan provisi dan komisi yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian kredit dan/atau mempunyai jangka waktu tertentu diakui pada saat terjadinya transaksi dilakukan.

30

Page 36: Laporan Keuangan Bank

e. Giro pada Bank Lain

Giro pada Bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan penyisihan kerugian.

f. Penempatan pada bank-bank lain

Penempatan pada bank-bank lain dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan penyisihan penghapusan dan bunga yang belum diamortisasi.

g. Surat-surat berharga dan obligasi pemerintah

Surat-surat berharga terdiri dari sertifikat Bank Indonesia (SBI), obligasi pemerintah, obligasi korporasi, unit penyertaan di Reksa Dana dan surat-surat berharga pasar uang dan pasar modal lainnya.

Investasi dalam surat-surat berharga dan obligasi pemerintah diklasifikasikan kedalam salah satu dari kelompok berikut ini: dimiliki hingga jatuh tempo (held-to-maturity), diperdagangkan (trading), dan tersedia untuk dijual (available-for-sale).

Surat-surat berharga dan obligasi pemerintah yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo disajikan dalam neraca sebesar harga perolehan setelah amortisasi premi atau diskonto. Penurunan nilai wajar dibawah harga perolehan (termasuk amortisasi premi dan diskonto) yang tidak bersifat sementara dicatat sebagai penurunan permanen nilai investasi dan dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.

Surat-surat berharga dan obligasi pemerintah yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan tersedia untuk dijual dinilai dengan nilai wajar pada akhir tahun. Laba atau rugi, yang telah maupun yang belum direalisasi akibat selisih antara nilai wajar dan harga perolehan surat-surat berharga dan obligasi pemerintah untuk tujuan diperdagangkan, diakui atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. Selisih antara nilai wajar dan harga perolehan surat-surat berharga dan obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual, yang belum direalisasi, dicatat sebagai unsur ekuitas dan akan diakui dalam laporan laba rugi pada tahun dimana surat-surat berharga dan obligasi pemerintah tersebut dijual. Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar.

Investasi dalam unit penyertaan di reksa dana dinilai berdasarkan Nilai Aktiva Bersih (Net Asset Value) pada tanggal neraca.

Laba atau rugi yang direalisasi dari penjualan surat-surat berharga dan obligasi pemerintah diakui atau dibebankan pada periode yang bersangkutan.

h. Surat-surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali/surat-surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali

Surat-surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) merupakan jaminan kredit yang diberikan dan diakui sebagai tagihan sebesar harga jual kembali surat-

30

Page 37: Laporan Keuangan Bank

surat berharga yang bersangkutan dikurangi pendapatan bunga yang belum dihasilkan.

Selisih antara harga beli dan harga jual kembali diperlakukan sebagai pendapatan bunga yang belum dihasilkan dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu sejak surat-surat berharga tersebut dibeli hingga dijual kembali.

Surat-surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) diakui sebagai kewajiban sebesar harga beli yang telah disepakati oleh bank dan nasabahnya, dikurangi beban bunga yang belum direalisasi. Selisih antara harga jual dan harga beli kembali diperlakukan sebagai beban bunga dibayar dimuka dan diakui sebagai beban bunga sesuai dengan jangka waktu sejak surat-surat berharga tersebut dijual hingga dibeli kembali.

i. Kredit Yang Diberikan

Kredit yang diberikan disajikan sebesar jumlah pokok kredit dikurangi penyisihan kerugian. Jumlah bruto kredit yang direstrukturisasi mencakup pokok kredit, bunga, dan beban lainnya yang dikapitalisasi ke pokok kredit.

Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi) diakui sebesar pokok kredit yang merupakan porsi tagihan Bank.

j. Restrukturisasi Kredit Bermasalah

Restrukturisasi kredit bermasalah dicatat berdasarkan jenis restrukturisasi yang dilakukan oleh pihak bank.

Dalam hal restrukturisasi kredit bermasalah yang dilakukan dengan penerimaan aktiva, Bank mencatat aktiva tersebut sebesar nilai wajarnya pada saat restrukturisasi. Kelebihan nilai tercatat kredit yang diberikan dengan nilai wajar aktiva tersebut, diakui sebagai kerugian tahun berjalan.

Dalam restrukturisasi kredit bermasalah yang dilakukan dengan modifikasi persyaratan kredit, Bank mencatat dampak restrukturisasi tersebut secara prospektif dan tidak mengubah nilai tercatat kredit yang diberikan pada tanggal restrukturisasi, kecuali jika jumlahnya melebihi nilai tunai penerimaan kas masa depan yang ditentukan dalam persyaratan baru. Jika nilai tunai penerimaan kas masa depan dalam persyaratan baru lebih rendah dari pada nilai tercatat kredit yang diberikan, Bank harus mengurangi saldo kredit yang diberikan ke suatu jumlah yang sama dengan jumlah nilai tunai penerimaan kas masa depan. Jumlah pengurangan tersebut harus diakui sebagai kerugian tahun berjalan.

k. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif dan Estimasi Kerugian komitmen dan kontinjensi

Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif dan Estimasi Kerugian komitmen dan kontinjensi dibentuk berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi terhadap kolektibilitas dan nilai yang dapat direalisasi dari masing-masing aktiva pada akhir tahun.

30

Page 38: Laporan Keuangan Bank

Dalam menentukan jumlah keseluruhan penyisihan penghapusan aktiva produktif dan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi, Bank menggunakan peraturan Bank Indonesia tentang Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif sebagai acuan terutama mengenai peraturan yang tertuang dalam Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 31/147/KEP/DIR tanggal 12 Nopember 1998 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, sebagai berikut:

a. Cadangan umum sekurang-kurangnya 1% dari aktiva produktif (giro pada bank lain, penempatan pada bank lain dan kredit yang diberikan) dan transaksi komitmen dan kontinjensi yang digolongkan lancar.

b. Cadangan khusus untuk aktiva produktif dan transaksi komitmen dan kontijensi :

Penggolongan Persentase (%)

Dalam perhatian khusus 5 Kurang lancar 15 Diragukan 50 Macet 100

Cadangan khusus untuk aktiva produktif dan transaksi komitmen dan kontinjensi yang digolongkan kurang lancar, diragukan dan macet adalah sebesar jumlah setelah dikurangi dengan nilai agunan yang bersangkutan yang dihitung sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia atas nilai agunan yang diperkenankan sebagai pengurang pokok kredit bermasalah.

Aktiva produktif dihapuskan dari masing-masing penyisihan penghapusan pada saat manajemen berpendapat bahwa aktiva tersebut sudah tidak akan tertagih atau terealisasi lagi. Penerimaan kembali aktiva yang telah dihapuskan dicatat sebagai penambahan pada masing-masing penyisihan penghapusan selama tahun berjalan. Penyisihan penghapusan untuk kewajiban komitmen dan kontinjensi disajikan dalam akun estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi.

l. Aktiva Tetap

(1) Pemilikan Langsung

Aktiva tetap dinyatakan sebesar harga perolehan (kecuali aktiva tetap tertentu yang dinilai kembali pada tahun 1999 dan tahun 2004 berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh penilai independen, sesuai dengan peraturan pemerintah), dikurangi akumulasi penyusutan. Bank menggunakan metode garis lurus (straight-line method) dalam menghitung penyusutan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut :

Tahun

Bangunan 20 Renovasi Bangunan 5

30

Page 39: Laporan Keuangan Bank

Kendaraan 5 Perlengkapan dan Peralatan Kantor 5 Mesin kantor 5

Bank menerapkan PSAK No. 47 tentang “Akuntansi Tanah”, biaya-biaya sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah ditangguhkan dan diamortisasi sejak tanah tersebut digunakan sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.

Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap sebesar nilai bukunya dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam operasi tahun yang bersangkutan.

(2). Aktiva Dalam Penyelesaian

Aktiva dalam penyelesaian meliputi bangunan dan prasarana lainnya yang dinyatakan berdasarkan biaya pembangunan, biaya pegawai langsung dan biaya tidak langsung dalam pembangunan tersebut. Akumulasi biaya aktiva dalam penyelesaian akan direklasifikasi ke aktiva bangunan pada saat pembangunan selesai dan siap digunakan.

m. Tanah yang Tidak Digunakan Dalam Usaha

Tanah yang tidak digunakan dalam usaha (disajikan dalam akun Aktiva Lain-lain), dinyatakan sebesar harga perolehan.

n. Agunan yang Diambil Alih

Agunan kredit yang diambil alih sehubungan dengan penyelesaian kredit yang diberikan disajikan sebagai aktiva lain-lain dan dinilai sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi, yaitu nilai wajar agunan setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan. Jika taksiran nilai agunan lebih rendah dari saldo pinjaman, maka selisihnya yang tidak tertagih lagi, dibebankan pada penyisihan penghapusan. Beban-beban sehubungan dengan pengambilalihan agunan dan pemeliharaannya diakui dalam laporan laba rugi pada saat timbulnya beban. Laba atau rugi penjualan agunan yang diambil alih diakui dalam laporan laba rugi periode yang bersangkutan.

o. Penurunan Nilai Aktiva

Bank menerapkan PSAK No. 48 tentang “Penurunan Nilai Aktiva”, di mana kerugian penurunan nilai aktiva diakui apabila taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) dari suatu aktiva lebih rendah dari nilai tercatatnya. Pada setiap tanggal neraca, Bank melakukan penelaahan untuk menentukan apakah terjadi penurunan nilai aktiva. Apabila terdapat indikasi penurunan nilai aktiva, Bank menaksir jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) dari aktiva tersebut. Rugi penurunan nilai aktiva diakui sebagai beban pada usaha tahun berjalan.

30

Page 40: Laporan Keuangan Bank

p. Biaya Dibayar Dimuka

Biaya dibayar dimuka disajikan dalam akun Aktiva Lain-lain dan akan dibebankan dalam laporan laba rugi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).

q. Simpanan

Giro merupakan dana giran yang bisa digunakan sebagai alat pembayaran dan bisa ditarik setiap saat melalui bilyet giro dan cek. Giro dinyatakan sebesar nilai terhutang kepada pemegang giro.

Tabungan merupakan dana penabung yang bisa ditarik sesuai dengan persyaratan tertentu. Tabungan dinyatakan sebesar nilai terhutang kepada pemegang tabungan.

Deposito berjangka merupakan dana deposan yang bisa ditarik pada saat jatuh tempo tertentu. Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal.

Sertifikat deposito dinyatakan sebesar nilai nominal setelah dikurangi bunga dibayar dimuka yang belum diamortisasi.

r. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan

Bank menerapkan metode aktiva dan kewajiban dalam hitung beban pajaknya (PSAK No. 46, tentang “Akuntansi Pajak Penghasilan”). Dengan metode ini aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui pada setiap tanggal pelaporan sebesar perbedaan temporer aktiva dan kewajiban untuk tujuan akuntansi dan tujuan pajak. Metode ini mengharuskan pengakuan manfaat dimasa yang akan datang, seperti kompensasi rugi fiskal, jika kemungkinan realisasi manfaat tersebut dimasa mendatang cukup besar.

Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca.

s. Biaya Penawaran Efek

Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum kepada masyarakat terdiri dari biaya notaris / hukum, biaya audit, biaya penjaminan emisi saham, biaya pendaftaran, biaya percetakan saham prospektus, dan lain-lain. Biaya penawaran efek tersebut disajikan sebagai pengurang tambahan modal disetor.

t. Informasi Segmen

Pada tahun 2000, Ikatan Akuntan Indonesia merevisi PSAK No. 5 tentang “Pelaporan Segmen”, yang mengharuskan perusahaan publik untuk menyajikan informasi segmen dalam laporan keuangannya sesuai dengan PSAK revisi tersebut sejak tanggal 1 Januari 2003. PSAK tersebut memberikan petunjuk yang lebih rinci dalam mengidentifikasikan

30

Page 41: Laporan Keuangan Bank

segmen usaha dan segmen geografis yang harus dilaporkan.

u. Laba (Rugi) Bersih per Saham

Laba per saham dasar dihitung berdasarkan laba bersih yang tersedia untuk saham biasa dibagi dengan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar pada tahun yang bersangkutan. Saham yang diterbitkan untuk dijual secara kas diperhitungkan dalam jumlah rata-rata tertimbang saham ditempatkan apabila kas telah diterima.

v. Penggunaan Taksiran Manajemen

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum menyebabkan manajemen perlu membuat taksiran dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjensi pada laporan keuangan, dan jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama tahun berjalan. Hasil yang sesungguhnya dapat berbeda dengan taksiran tersebut.

w. Cadangan Pesangon

Cadangan pesangon kepada karyawan yang mengundurkan diri secara sukarela, yang dihitung berdasarkan keputusan Menteri Tenaga Kerja No. KEP-150/MEN/2000 tanggal 20 Juni 2000, diakui atas dasar akrual.

Efektif tanggal 1 Januari 2004, Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004)– Imbalan Kerja, secara restropektif dan menggantikan metode akuntansi sebelumnya mengenai Imbalan Kerja dengan metode yang diharuskan oleh PSAK yang direvisi.

Estimasi kewajiban yang diakui di neraca sehubungan dengan program pensiun imbalan pasti adalah nilai kini dari kewajiban imbalan pasti per tanggal neraca yang dihitung dan direview oleh aktuaria independen dengan menggunakan metode projected unit credit sesuai dengan ketentuan Undang–Undang Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003.

3. GIRO PADA BANK INDONESIA

Merupakan Giro Wajib Minimum (GWM) yang diwajibkan oleh Bank Indonesia sebesar 5% dari dana pihak ketiga untuk Rupiah. Giro ini tanpa bunga. Saldo pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp.103.924.155.019,- dan Rp. 95.926.319.048,-.

Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang Giro Wajib Minimum.

30

Page 42: Laporan Keuangan Bank

4. GIRO PADA BANK LAIN

Merupakan giro pada bank-bank koresponden:

2006 2005

Rp Rp PT Bank Niaga Tbk 586.697.627 278.530.733

PT Bank Central Asia Tbk 315.440.993 176.097.710PT Bank International Indonesia Tbk 38.262.359 154.674.224PT Bank Permata Tbk. (d/h Prima Ekspress Bank) 10.346.515 7.516.518PT Bank Bukopin 71.327.205 34.583.907PT Bank Central Asia Tbk. (ATM) 736.741.411 317.696.595 Jumlah 1.758.816.110 969.099.687 Dikurangi penyisihan penghapusan (17.588.161) (9.690.997) Bersih 1.741.227.949 959.408.690

Kolektibilitas atas Giro pada Bank lain seluruhnya lancar. Manajemen yakin bahwa jumlah penyisihan kerugian yang dibentuk adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya Giro pada Bank lain serta telah dihitung berdasarkan ketentuan Bank Indonesia (lihat Catatan 2k). Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 tidak terdapat Giro pada Bank lain yang merupakan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

30

Page 43: Laporan Keuangan Bank

5. PENEMPATAN PADA BANK LAIN

Penempatan pada bank lain berdasarkan sisa umur sampai saat jatuh tempo adalah sebagai berikut:

2006 2005 Rp Rp

Call Money pada PT. Bank Asiatic (likuidasi)

Lebih dari 1 bulan 100.000.000 100.000.000

Kredit yang diberikan

12 bulan 261.187.593

Jumlah 361,187,593 100.000.000 Dikurangi penyisihan penghapusan (103.611.876) (1.000.000)

Bersih 257.575.717 99.000.000

Rata-rata tingkat suku bunga per tahun dan jangka waktu penempatan pada bank lain adalah

sebagai berikut: 2006 2005

Suku Bunga Rata-rata Jangka Waktu

Suku Bunga Rata-rata

Jangka Waktu

Deposito berjangka 8.75% 0–30 hari 10,5 % 0–30 hari Call money 5.75% 1–21 hari 9,5 % 1–21 hari Lainnya (fasilitas R/K) 19 % 365 hari 24,5 % 365 hari

Pada tahun 2005, Bank melakukan off set saldo penempatan pada Bank Asiatic-dalam likuidasi dengan saldo penempatan dana dari Bank Dagang Bali dalam likuidasi sebesar Rp. 4.000.000.000,-. Perlakuan offsetting ini merupakan kelanjutan dari transaksi serupa yang terjadi pada tahun 2004, dimana Bank melakukan off set saldo penempatan pada Bank Asiaticdalam likuidasi dengan saldo penempatan dana dari Bank Dagang Bali-dalam likuidasi sebesar Rp.26.000.000.000,- (sesuai dengan surat dari Bank Asiatic – dalam likuidasi No. 023/DIR-HM/II/2004 dan No. 038/DIR-HM/II/2004 masing – masing pada tanggal 4 Februari 2004 dan 16 Februari 2004).

Perlakuan off setting diatas telah dilaporkan kepada Bank Indonesia, Departemen Keuangan Republik Indonesia (qq UP 3), tim likuidasi dari Bank Asiatic-dalam likuidasi dan tim likuidasi Bank Dagang Bali-dalam likuidasi. Atas off setting ini, Bank telah mendapat opini kewajaran dari Kantor Konsultan Hukum Rudi Tringadi S,H, dan Rekan tanggal 7 Februari

30

Page 44: Laporan Keuangan Bank

2005.

Pada tahun 2006, sisa Call Money pada Bank Asiatic-dalam likuidasi sebesar Rp.100.000.000,-telah dicadangkan sepenuhnya sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia yang berlaku atas pembentukan cadangan pada aktiva produktif bank umum (catatan 2k).

Perubahan penyisihan penghapusan adalah sebagai berikut:

2006 2005

Rp Rp

Saldo awal 1,000,000 43.772.397 Beban penyisihan penghapusan

tahun berjalan (lihat catatan 24) 637.253.105 424.046.066 Pembukuan kembali penyisihan

penghapusan tahun berjalan (534.641.229) (466.818.463)

Bersih 103.611.876 1.000.000

Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen Bank, kolektibilitas atas penempatan pada bank lain digolongkan sebagai “lancar” pada tanggal 31 Desember 2006

dan 2005. Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya akun ini (lihat Catatan 2k).

6. EFEK YANG DIMILIKI

Efek yang dimiliki berdasarkan jenisnya terdiri dari:

2006 2005 Diperdagangkan Sertifikat Bank Indonesia – setelah dikurangi Bunga yang belum diamortisasi sebesar Rp.77.942.861,- pada tahun 2006 dan Rp.113.973.925,- pada tahun 2005 Rp28.939.057.139

Rp 19.886.026.075

FAST Bank Indonesia – setelah dikurangi diskonto yang belum diamortisasi sebesar Rp.2.796.805,- pada tahun 2005 - 12.997.203.195 Bersih 28.939.057.139 32.883.229.270

30

Page 45: Laporan Keuangan Bank

Rata-rata tingkat bunga atas efek yang diperdagangkan adalah sebagai berikut:

2006 2005

Suku Bunga Jangka Suku Bunga Jangka

rata rata Waktu Rata-rata Waktu

Sertifikat Bank Indonesia 9.75 % 28 10,50 % 28 hari FAST Bank Indonesia - - 11,00 % 7 hari

Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen Bank, kolektibilitas atas efek yang dimiliki digolongkan sebagai “lancar” pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005. Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya akun ini (lihat Catatan 2k).

7. KREDIT YANG DIBERIKAN

Kredit yang diberikan terdiri dari:

Jenis kredit yang diberikan

2006 Dalam

Lancar Perhatian Kurang Lancar Diragukan Macet Khusus

Rp Rp Rp Rp Rp Pihak yang Mempunyai hubungan istimewa Investasi 185.999.934 -Modal Kerja

- -

Pihak Ketiga Konsumsi 397.207.81.032 77.266.972.967 8.475.997.035 8.927.996.876 7.455.997.391 Modal Kerja 96.804.966.132 26.532.990.717 8.899.996.886 714.999.750 22.787.992.027 Investasi 162.415.943.177 32.184.988.740 6.194.997.833 548.999.808 3.893.998.638 Jumlah 656.614.770.275 135.984.952.424 23.570.991.753 10.191.996.434 34.137.988.056 Penyisihan Penghapusan (6.541.381.393)

(5.720.333.522)

(2.201.128.336)

(3.591.209.384)

(8.699.507.222)

Bersih 650.073.388.882 130.264.618.902 21.369.863.417 6.600.787.050 25.438.480.834

2005

30

Page 46: Laporan Keuangan Bank

Dalam Lancar Perhatian Kurang Lancar Diragukan Macet

Khusus Rp Rp Rp Rp Rp

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Modal Kerja

- - 406.051.657

- -

Investasi - - 4.171.038.249 - -

Pihak Ketiga Konsumsi 629.260.029.830 68.443.003.244 7.990.000.379 16.721.000.793 18.064.000.856

Modal Kerja 40.953.872.234 13.974.461.148 29.014.612.84

7 390.067.580 61.192.955.040

Investasi 171.359.008.123 15.941.000.756 4.226.948.562 156.000.007 4.757.000.226

Jumlah 841.572.910.18

7 98.358.465.14

8 45.808.651.69

4 17.267.068.38

0 84.013.956.122 Penyisihan Penghapusan (8.415.729.102) (4.440.100.237) (1.310.119.863) (8.413.347.530) (22.817.004.354)

Bersih 833.157.181.086 93.918.364.911 44.498.531.829 8.853.720.851 61.196.951.767

2006

Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan MacetPihak yang mempunyai hubungan istimewa

Perdagangan, Restoran dan Hotel 185,999,935 - - - -

Pihak Ketiga

Perdagangan, Restoran dan Hotel 116,375,959,284 22,143,992,253 8,899,996,886 275,999,903 16,338,994,284 Perindustrian 7,880,997,243 17,070,994,027 - 249,999,913 8,247,997,114 Konstruksi 40,537,985,817 - - - 178,999,937 Jasa-jasa Dunia Usaha 15,305,994,645 601,999,789 - - 1,458,999,490 Jasa-jasa Masyarakat 228,999,920 - - - -

Transportasi dan Komunikasi 78,761,972,444 18,900,993,387 6,194,997,833 337,999,882 456,999,840

Lain-lain 397,336,860,987 77,266,972,967 8,475,997,035 9,327,996,736 7,455,997,391 Jumlah 656,614,770,275 135,984,952,423 23,570,991,754 10,191,996,434 34,137,988,056

Penyisihan Penghapusan (6,541,381,393) (5,720,333,522) (2,201,128,336) (3,591,209,384) (8,699,507,222)Bersih 650,073,388,882 130,264,618,902 21,369,863,417 6,600,787,050 25,438,480,834

30

Page 47: Laporan Keuangan Bank

2005

LancarDalam Perhatian

Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

Perdagangan, Restoran dan Hotel - - 4,577,089,904 - - Pihak Ketiga

Perdagangan, Restoran dan Hotel 96,798,874,881 14,482,461,172 9,887,560,303 447,067,583 29,530,953,539 Perindustrian 6,044,000,287 22,000,001 4,835,000,229 - 18,847,000,893 Konstruksi 3,388,000,161 - 344,000,016 - - Jasa-jasa Dunia Usaha 10,282,000,487 554,000,026 18,028,000,855 - 1,459,000,069 Jasa-jasa Masyarakat 225,000,011 - - - -

Transportasi dan Komunikasi 94,833,004,496 10,678,000,506 147,000,008 99,000,005 3,299,000,156

Lain-lain 630,002,029,864 72,622,003,443 7,990,000,379 16,721,000,793 30,878,001,464 Jumlah 841,572,910,187 98,358,465,148 45,808,651,694 17,267,068,381 84,013,956,121

Penyisihan Penghapusan (8,415,729,102) (4,440,100,237) (1,310,119,863) (8,413,347,530) (22,817,004,354)Bersih 833,157,181,085 93,918,364,911 44,498,531,831 8,853,720,850 61,196,951,768

Jangka waktu

(1) Berdasarkan perjanjian kredit:

2006 2005

Rp Rp

Kurang dari 1 tahun 3.200.251.138 80.578.767.377 1 – 3 tahun 804.376.342.799 835.676.672.333 3 – 5 tahun 35.257.309.759 125.402.298.705 Lebih dari 5 tahun 17.666.795.247 45.363.313.116

Jumlah 860.500.698.943 1.087.021.051.531 Penyisihan penghapusan (26.753.559.858) (45.396.301.086) Bersih 833.747.139.085 1.041.624.750.445

(2) Berdasarkan sisa umur sampai jatuh

tempo: 2006 2005

Rp Rp

Kurang dari 1 tahun 165.719.083.929 340.682.152.639 1 – 3 tahun 668.109.665.548 732.998.216.363

30

Page 48: Laporan Keuangan Bank

Lebih dari 3 tahun 26.671.949.466 13.340.682.529 Jumlah 860.500.698.943 1.087.021.051.531 Penyisihan penghapusan (26.753.559.858) (45.396.301.086) Bersih 833.747.139.085 1.041.624.750.445

Perubahan penyisihan penghapusan adalah sebagai berikut:

2006 2005

Rp Rp Saldo awal 45.396.301.086 55.388.331.850 Beban penyisihan penghapusan tahun berjalan (catatan 24) 23.509.098.285 87.987.291.303 Penghapusankredit (12.052.847.414) (72.197.494.906) Pembukuan kembali penyisihan Penghapusan tahun berjalan (catatan 27) (30.098.992.099) (25.781.827.161) Bersih 26.753.559.858 45.396.301.086

Seperti dijelaskan pada Catatan 2k, penyisihan penghapusan kredit dibentuk berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen Bank terhadap kolektibilitas dan nilai yang dapat direalisasi dari masing-masing akun kredit pada akhir tahun. Dalam menentukan jumlah

keseluruhan penyisihan penghapusan kredit, Bank menggunakan peraturan Bank Indonesia tentang Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif sebagai acuan.

Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya akun ini.

Berikut adalah informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan tersebut.

a. Tingkat suku bunga efektif rata-rata per tahun berdasarkan jangka waktu kredit adalah sebagai berikut:

2006 2005

Kurang dari 1 tahun 30.15 % 27,49 % >1 – 3 tahun 24.91 % 25,68 % >3 – 5 tahun 33.64 % 18,91 % Lebih dari 5 tahun 19.83 % -

b. Kredit pada umumnya dijamin dengan giro, deposito berjangka atau harta tak bergerak yang diaktakan dengan akta pemberian hak tanggungan atau surat kuasa memasang hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual atau jaminan lain yang umumnya diterima oleh bank.

30

Page 49: Laporan Keuangan Bank

Deposito yang digunakan sebagai jaminan atas kredit yang diberikan berjumlah Rp.2.129.001.444,- dan Rp.5.504.615.399,-, masing-masing pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 (lihat Catatan 14).

c. Kredit konsumsi terdiri dari kredit kendaraan bermotor, kredit pemilikan rumah dan kredit perorangan lainnya.

d. Kredit modal kerja terdiri dari kredit berjangka, kredit rekening koran, kredit akseptasi dan cerukan, yang diberikan kepada debitur untuk keperluan modal kerja.

e. Kredit investasi merupakan kredit jangka menengah/panjang yang diberikan kepada debitur untuk pembelian barang-barang modal.

f. Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah berdasarkan perjanjian pembiayaan bersama (sindikasi) dengan bank-bank lain. Persentase keikutsertaan Bank sebagai anggota dalam kredit sindikasi sebesar 0.263% dan 0,276% dari masing-masing fasilitas kredit sindikasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005.

g. Kredit yang diberikan kepada pihak - pihak yang mempunyai hubungan istimewa, sesuai yang dilaporkan Bank, berjumlah Rp.185.794.677,- atau sebesar 0.023% dari

jumlah kredit yang diberikan dan Rp.4.577.089.904,- atau sebesar 0,42% dari jumlah kredit yang diberikan masing-masing pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005. Kredit ini dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal seperti pada pihak ketiga.

h. Dalam laporan Bank kepada Bank Indonesia disebutkan bahwa Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 telah memenuhi ketentuan BMPK baik untuk pihak terkait maupun tidak terkait.

i. Kredit bermasalah yang diklasifikasikan sebagai kurang lancar, diragukan dan macet

(nonperforming loan) adalah sebesar Rp.68.400.976.243,- dan Rp. 147.089.676.194,- atau 7.89% dan 13,53% dari seluruh kredit yang diberikan masing-masing pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 3/25/PBI/2001 tanggal 26 Desember 2001, rasio dari kredit “non-performing” tidak boleh melebihi maksimum 5% dari jumlah kredit yang diberikan Bank.

j. Kredit yang direstrukturisasi dilakukan dengan pemberian potongan tunggakan bunga, penurunan suku bunga, mengubah persyaratan pokok dan bunga serta perpanjangan jangka waktu kredit. Menurut laporan Bank kepada Bank Indonesia, saldo kredit yang telah direstrukturisasi berjumlah Rp.1.884.293.949,- dan Rp.7.630.816.686,- masing-masing pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, atau sebesar 0,22% dan 0,70% dari jumlah kredit yang diberikan.

k. Agunan yang diambil alih, menurut nilai wajar yang dapat direalisasi, masing-masing

30

Page 50: Laporan Keuangan Bank

sebesar Rp.162.267.821.705,-dan Rp.128.131.627.610,- masing-masing pada periode 31 Desember 2006 dan 2005 (lihat Catatan 9).

l. Bank memiliki unit tersendiri yang menangani proses pengelolaan risiko dimana tanggung jawab utama unit ini dalam hal pengelolaan risiko kredit adalah menetapkan batas risiko pasar dan risiko kredit berdasarkan pertimbangan mengenai produk, mitra usaha, industri dan letak geografis. Unit ini akan mengembangkan, mengkomunikasikan, membantu dan memantau unit-unit usaha dalam mengimplementasikan kebijakan dan metodologi pengelolaan risiko dalam rangka memperkuat kemampuan Bank dalam mengelola dan mengevaluasi risiko kredit.

Bank juga memiliki pedoman kebijakan perkreditan yang mengatur mengenai kebijakan penyaluran kredit hingga administrasi perkreditan, termasuk kebijakan penelaahan atas kualitas kredit, kecukupan tahapan yang baku dimana proposal kredit akan dievaluasi oleh pejabat yang berwenang. Tingkat persetujuan kredit telah ditentukan dengan wewenang tertinggi berada pada Komite Kredit. Disamping itu, manajemen Bank termasuk Direksi, senantiasa memelihara hubungan yang baik dengan debitur, baik dengan pemilik maupun dengan pihak manajemen, antara lain dengan melakukan kunjungan secara berkala, sehingga dapat diperoleh informasi secara jelas mengenai usaha debitur.

8. AKTIVA TETAP

Rincian dan mutasi aktiva tetap adalah sebagai berikut:

2006

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Rp Rp Rp Rp Rp Nilai tercatat Pemilikan langsung Tanah 43.228.020.000 3.478.026.693 - - 46.706.046.693 Bangunan 44.399.591.608 7.731.314.806 - - 52.130.906.414 Renovasi bangunan 2.365.988.846 - - - 2.365.988.846 Kendaraan 9.291.927.016 1.234.533.782 2.333.936.550 - 8.192.524.248 Perlengkapan/Peralatan

Kantor

5.562.274.632

1.340.503.405 - - 6.902.778.037 Mesin kantor 15.521.805.707 5.589.525.726 - - 21.111.331.433 Jumlah Nilai Tercatat 120.369.607.809 19.373.904.412 2.333.936.550 - 137.409.575.671

Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung Bangunan 9.611.710.286 2.457.215.671 - - 12.068.925.957 Renovasi bangunan 840.331.381 101.348.677 - - 941.680.058 Kendaraan 6.847.769.174 1.049.486.637 2.317.492.200 - 5.579.763.611 Perlengkapan/Peralatan

Kantor 5.099.485.903 1.437.752.156 - - 6.537.238.059 Mesin kantor 6.736.589.292 1.865.270.832 - - 8.601.860.124

Jumlah Akumulasi 29.135.886.036 6.911.073.973 2.317.492.200 - 33.729.467.808

30

Page 51: Laporan Keuangan Bank

Penyusutan Nilai Buku 91.233.721.773 103.680.107.863

2005

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Rp Rp Rp Rp Rp Nilai tercatat Pemilikan langsung Tanah 43.228.020.000 - - - 43.228.020.000 Bangunan 43.772.716.110 626.875.498 - - 44.399.591.608 Renovasi bangunan 2.330.494.111 35.494.735 - - 2.365.988.846 Kendaraan 9.061.203.524 1.150.365.042 919.641.550 - 9.291.927.016

Perlengkapan/Peralatan Kantor

5.383.186.343 221.526.289 42.438.000 - 5.562.274.632

Mesin kantor 7.139.949.097 8.400.256.610 18.400.000 - 15.521.805.707 Jumlah Nilai Tercatat 110.915.569.185 10.434.518.174 980.479.550 120.369.607.809

Akumulasi Penyusutan - -Pemilikan langsung -Bangunan 7.401.364.125 2.210.346.161 - 9.611.710.286 Renovasi bangunan 734.560.409 105.770.972 - 840.331.381 Kendaraan 6.521.760.930 1.245.537.485 919.529.241 - 6.847.769.174 Perlengkapan/Peralatan

Kantor 4.372.986.855 761.665.831 35.166.783 - 5.099.485.903 Mesin kantor 5.008.566.575 1.746.181.050 18.158.333 - 6.736.589.292

Jumlah Akumulasi Penyusutan

24.039.238.894 6.069.501.499 972.854.357 - 29.135.886.036

Nilai Buku 86.876.330.291 91.233.721.773

Penjualan aktiva tetap selama periode 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:

2006 2005

Rp Rp

Harga jual 1.049.100.000 545.638.001 Nilai buku

Harga Perolehan 2.333.936.550 980.479.550 Akumulasi Penyusutan (2.317.492.200) (972.854.357)

Nilai buku bersih 16.444.350 7.625.193

Laba penjualan aktiva tetap (lihat Catatan 27) 1.032.655.650 538.012.808

Penyusutan yang dibebankan pada

operasi berjumlah Rp.6.911.073.973,- dan

Rp.6.069.501.499,- masing-masing pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 (lihat Catatan

30

Page 52: Laporan Keuangan Bank

25)

Berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pajak No. KEP-335/WPJ.07/BD.04/2004 tanggal 29 Juni 2004, Bank telah mendapat persetujuan atas penilaian kembali Aktiva Tetapnya pada tanggal 30 April 2004. Selisih penilaian kembali Aktiva Tetap tersebut adalah sebesar Rp.31.623.014.321,- (lihat Catatan 2.l.1).

Rincian selisih penilaian kembali aktiva tetap dan pembukuannya dalam kelompok Ekuitas adalah sebagai berikut: Rp

Tanah 20.392.601.360 Bangunan 11.230.412.961 Jumlah dibukukan dalam aktiva tetap 31.623.014.321 Pajak penghasilan final atas selisih penilaian kembali aktiva tetap (3.162.301.432)

Selisih penilaian kembali aktiva tetap yang dibukukan didalam kelompok Ekuitas 28.460.712.889 Saldo awal selisih penilaian kembali aktiva tetap 2.780.490.440 Saldo akhir selisih penilaian kembali aktiva tetap 31.241.203.329

Berdasarkan penelaahan atas nilai nominal yang dapat diperoleh kembali dari aktiva tetap, manajemen Bank yakin bahwa tidak ada perubahan kondisi yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 yang mengindikasikan nilai tercatat dari aktiva tetap mungkin tidak dapat diperoleh kembali secara penuh.

Seluruh aktiva tetap kecuali tanah diasuransikan terhadap risiko kerugian karena kebakaran berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp.47.076.619.873,- dan Rp.22.635.0000.000,- masing-masing pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 yang menurut pendapat manajemen Bank adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aktiva yang dipertanggungkan.

9. AGUNAN YANG DIAMBIL ALIH Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2006 2005

Nilai tercatat Penyisihan penurunan nilai (lihat Catatan 27)

Rp166.927.589.386 (4.659.767.681)

Rp 131.995.465.010 (3.863.837.400)

Bersih 162.267.821.705 128.131.627.610

Agunan yang diambil alih terutama terdiri dari tanah dan bangunan.

Agunan yang diambil alih dicatat sesuai dengan penilaian independen atas nilai realisasi

30

Page 53: Laporan Keuangan Bank

dari harga agunan yang bersangkutan untuk agunan yang lebih dari 5 miliar rupiah dan penilaian internal Bank untuk agunan yang kurang dari 5 miliar rupiah.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penurunan nilai agunan yang diambil alih adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas penurunan nilai akun tersebut.

Selama tahun 2006, agunan yang diambil alih atas nama PT Star Surya Investasindo dan Samuel Wilendra, masing – masing telah dijual kepada PT Mitra Safir Sejahtera dan PT Bumi Karya Mandiri. Dalam penjualan tersebut, Bank membukukan keuntungan sebesar Rp.13.308.375.163,- dengan rincian sebagai berikut:

Rp

Harga jual – bersih 35.208.165.141

Nilai buku agunan (21.899.789.978)

Laba penjualan agunan yang diambil alih 13.308.375.163

Atas penjualan diatas telah dibayar tunai sebesar Rp.805.000.000.-sisanya dengan cara pemberian kredit investasi dengan persyaratan dan prosedur kredit yang umum berlaku di Bank. Sampai dengan tanggal laporan, kredit investasi yang diberikan atas penjualan dimaksud diklasifikasikan sebagai Lancar (kol 1) dan Dalam Perhatian Khusus (kol 2),

masing-masing untuk PT Bumi Karya Mandiri dan PT Mitra Safir Sejahtera.

Pada tahun yang sama, Bank juga telah melakukan penjualan atas beberapa agunan yang diambil alih dalam bentuk kendaraan bermotor. Atas penjualan ini, Bank mencatat kerugian sebesar Rp.2.335.868.571,-.

Laba (rugi) bersih atas seluruh penjualan agunan yang diambil alih untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 , masing – masing adalah sebesar Rp.10.972.506.592,- dan (Rp.3.594.648.728,-) (lihat Catatan 27).

Manajemen Bank menjamin bahwa atas seluruh agunan yang diambil alih dimaksud telah dicatat sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku.

10. AKTIVA LAIN-LAIN

Rincian akun ini adalah sebagai berikut:

2006 2005 Rp Rp

Tagihan pihak ketiga 16.911.101.276 33.898.646.429 Biaya dibayar dimuka 16.878.661.336 2.514.070.481 Bunga masih akan diterima 10.970.103.155 11.368.624.397 Tanah yang tidak digunakan dalam usaha 3.377.000.000 7.885.629.850 Hak atas tanah 3.290.833.333 3.491.525.641

30

Page 54: Laporan Keuangan Bank

Uang muka 2.106.302.504 2.134.919.000 Uang Jaminan 2.001.890.000 2.001.890.000 Barang Hadiah 1.532.046.395 -Tagihan Pajak 1.084.343.001 1.084.343.001 Lain-lain 393.259.205 316.185.843

Jumlah 58.545.540.205 64.695.834.64

2

Bagian terbesar dari tagihan pihak ketiga merupakan tagihan sehubungan dengan penjualan NCD Bank dengan nilai tagihan sebesar Rp.5.623.409.263,- dan Rp.24.740.816.246,- masingmasing untuk tahun 2006 dan 2005.

Pada tahun 2005, telah dilakukan penjualan atas tagihan NCD tersebut sesuai dengan Akta jual beli antara Bank dan Shanghai Chinaindo Export Import Company yang dibuat dihadapan Notaris Misahardi Wilamarta S.H, No.153 tanggal 28 Desember 2005.

Penjualan NCD tersebut dilakukan berdasarkan mekanisme pasar dengan menggunakan jasa agen penjual PT Recapital Securities dan sebelumnya telah dinyatakan layak jual oleh Kantor Konsultan Hukum Palmer Situmorang, SH.

Atas penjualan tersebut telah dilakukan penilaian kewajaran transaksi oleh Kantor Penilai

PT Independensia Consultindo Appraisal, dengan pendapat wajar.

Keuntungan penjualan NCD dibukukan pada pendapatan non operasional dengan rincian sebagaian sebagai berikut:

Rp

Harga jual 26.000.000.000 Nilai buku (2.701.000.000) Laba penjualan NCD (lihat Catatan 27) 23.299.000.000

Penjualan tersebut akan dilunasi dalam 3 kali pembayaran, yaitu sebesar 5% pada saat perjanjian jual beli ditandatangani, 5% kedua selambat-lambat pada tanggal 28 Maret 2006, dan sisanya selambat-lambat pada tanggal 28 Oktober 2006.

Sampai dengan tanggal 31 Maret 2006, Bank telah menerima pembayaran angsuran dari Shanghai Chinaindo Export Import Company sebesar Rp.2.606.296.664,-.

Pada bulan Oktober 2006, Bank menerima permohonan perpanjangan pelunasan sisa pembayaran NCD sebesar Rp.23.393.703.336,- dari Shanghai Chinaindo Export Import Company melalui surat mereka tertanggal 23 dan 26 Oktober 2006 yang menyatakan bahwa sisa tagihan akan direalisasikan selambatnya 31 Oktober 2007.

30

Page 55: Laporan Keuangan Bank

Sejak diterimanya surat permohonan perpanjangan pelunasan sampai dengan tanggal neraca, Bank telah menerima pembayaran sebesar Rp.2.562.490.985,-

Sesuai dengan hasil rapat antara Bank dengan Bank Indonesia pada tanggal 8 Nopember 2006, Bank diminta untuk melakukan pencadangan bulanan atas sisa tagihan NCD sebesar Rp.20.831.212.351,-, selama 8 bulan, yang dimulai sejak bulan Nopember 2006 sampai dengan bulan Juni 2007.

Jumlah pencadangan atas tagihan NCD diatas selama 2 bulan sampai dengan 31 December 2006 adalah sebesar Rp.5.207.803.088,- (lihat catatan 27)

Biaya dibayar di muka terutama terdiri dari barang hadiah, sewa, asuransi dan biaya dibayar di muka lainnya. Kenaikan terbesar dari biaya dibayar dimuka disebabkan oleh adanya pemberian hadiah kepada nasabah tabungan premier yang dimulai pada tahun 2006. Hadiah ini diamortisasi selama jangka waktu kontrak antara penabung dengan Bank.

Tagihan pajak merupakan tagihan sehubungan dengan permohonan restitusi atas kelebihan pembayaran angsuran pajak Pph pasal 25 untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005. Bank telah menerima Surat Pemberitahuan Pemeriksaan Pajak (SP3) dari Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa (KPP PMB) atas permohan dimaksud pada tanggal 29 Juni 2006. Sampai dengan laporan ini diterbitkan, belum diperoleh hasil pemeriksaan dari KPP PMB sehubungan dengan permohonan dimaksud.

Hak atas tanah merupakan biaya pengurusan sertifikat dan bea balik nama tanah di Jl.RS Fatmawati Jakarta dan Denpasar Bali, amortisasi dibebankan sepanjang masa berlaku hak atas tanah 20 tahun yaitu sebesar Rp.200.692.308,- per tahun.

Penurunan saldo nilai tanah yang tidak digunakan dalam usaha disebabkan adanya penggunaan sebagian tanah tersebut yang berlokasi di Lampung, Malang dan Manado sebagai kantor cabang yang sudah beroperasi, karenanya di klasifikasikan sebagai aktiva tetap.

11. KEWAJIBAN SEGERA

Kewajiban segera terdiri dari: 2006 2005

Rp Rp Bunga masih harus dibayar 6.100.207.380 5.719.315.473 Kiriman uang 8.798.556.150 6.643.071.584 Hutang pajak : Pajak 21 213.111.786 249.065.892 Pajak 23 1.988.898.451 3.006.692.255

Jumlah Hutang Pajak 2.202.010.237 3.255.758.147 Jumlah 17.100.773.767 15.618.145.20

30

Page 56: Laporan Keuangan Bank

4

12. GIRO

Giro terdiri dari: 2006 2005

Rp Rp Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 8.873.856.259 594.355.367 Pihak ketiga 14.124.645.009 15.210.076.073 Jumlah 22.998.501.268 15.804.431.440

Suku bunga tahunan berkisar antara 1.5% sampai dengan 5% pada periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005.

13. TABUNGAN Akun ini terdiri dari:

2006 2005

Rp Rp

Eksekutif 48.333.919.402 58.151.209.088Eksekutif Premiere 34.755.668.194 -Eksekutif Benefit 1.468.681.560 -Eksekutif Maxi 28.495.369.580 -Eksekutif Small 4.535.188.860 7.936.355.231Eksekutif ATM 13.808.208.158 3.175.445.816

Eksekutif Point 548.854.907 1.468.646.899 Eksekutif Tangerang dan Kapuk 57.802.567 92.554.280

Lain-lain 15.997.078 14.380.283 Jumlah 132.019.690.306 70.838.591.597

Tabungan lain-lain merupakan tabungan yang dipergunakan sebagai sarana untuk menampung transaksi pemberian kredit kepada nasabah.

Suku bunga rata-rata adalah sebesar 6% dan 5% per tahun masing-masing pada periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005.

Tabungan dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebesar Rp.2.857.610.122,- dan Rp.1.934.861.045,- masing-masing pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005.

14. DEPOSITO BERJANGKA

Deposito Berjangka terdiri dari:

30

Page 57: Laporan Keuangan Bank

(1) Jenis simpanan berjangka

2006 2005

Rp Rp Rp

Deposito Berjangka Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 18.080.697.538 22.628.319.237

Pihak ketiga 977.447.954.876 1.191.002.802.702

Jumlah Deposito Berjangka 995.528.652.414 1.213.631.121.939

NCD

12 bulan atau lebih 196.076.631 -

Jumlah Simpanan Berjangka 995.724.729.045 1.213.631.121.939

(2) Jangka waktu simpanan berjangka 2006 2005

Rp Rp A. Berdasarkan Periode

Deposito Berjangka Kurang dari 1 bulan 47.793.958.699 106.948.277.1611 bulan 643.436.245.188 1.016.999.822.0973 bulan 170.343.651.062 67.234.751.241 6 bulan 77.893.672.677 9.510.334.660 12 bulan atau lebih 56.061.124.788 12.937.936.780

Jumlah Deposito Berjangka 995.528.652.414 1.213.631.121.939NCD 12 bulan atau lebih 196.076.631 -

Jumlah Simpanan Berjangka 995.724.729.045 1.213.631.121.939

2006 2005

B. Berdasarkan sisa umur saat Jatuh tempo

30

Page 58: Laporan Keuangan Bank

Deposito Berjangka Kurang dari 1 bulan 821.232.193.582 1.145.160.115.060 1 - 3 bulan 102.923.943.374 50.552.005.079 3 - 6 bulan 40.957.392.123 10.763.001.081 6 - 12 bulan 28.061.973.335 5.030.000.505 Lebih dari 12 bulan 2.353.150.000 2.126.000.214

Jumlah Deposito Berjangka 995.528.652.414 1.213.631.121.939

NCD 12 bulan atau lebih 196.076.631 -

Jumlah Simpanan Berjangka 995.724.729.045 1.213.631.121.939

Deposito berjangka sebesar Rp.2.129.001.444,- dan Rp.5.504.615.399,-masing-masing pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diberikan (lihat Catatan 7).

Deposito pihak yang mempunyai hubungan istimewa atas nama Lusiana Widjaja telah digunakan sebagai tambahan dana setoran modal dan pencairan atas deposito tersebut hanya dapat dilakukan dengan ijin Bank Indonesia.

Suku bunga tahunan rata-rata berdasarkan waktu deposito berjangka adalah sebagai berikut:

2006 2005 % %

Kurang dari 1 bulan 9.75 13.00 1 - 3 bulan 10.28 13.00 3 - 6 bulan 1 0.86 12.32 6 - 12 bulan 11.40 10.83 Lebih dari 12 bulan 11.51 8.81

15. SIMPANAN DARI BANK LAIN

Simpanan dari bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut:

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2006 2005

Rp Rp

Tabungan 709.915.042 -Giro 169.433.788 -

30

Page 59: Laporan Keuangan Bank

Pihak Ketiga Deposito berjangka 25.076.744.313 25.815.114.246

Call money 5.000.000.000 -Tabungan 3.842.770.984 2.045.392.263 Giro 2.467.467.346 1.265.866.466

Jumlah 37.266.331.473 29.126.372.975

Suku bunga tahunan rata-rata berdasarkan jenis penempatan simpanan dari bank lain dalah sebagai berikut :

2006 2005

% % Deposito berjangka 12,50 10,50 Giro 1 -2,00 2 5,50 Call money 9 - 11,00 8 - 12,00 Tabungan 6.00 5,50

16. KEWAJIBAN LAIN-LAIN

Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2006 2005

Rp Rp

Dana setoran modal 16.125.000.000 16.125.000.000Pendapatan bunga ditangguhkan 510.689.181 128.676.973Cadangan uang pesangon 1.021.282.721 754.133.754Pendapatan diterima dimuka 687.872.403 381.961.478Setoran jaminan 191.250.000 262.986.000Biaya yang masih harus dibayar 146.187.500 215.508.500Cadangan Umum Bank Garansi - 20.000.000

Jumlah 18.682.281.805 17.888.266.645

Dana setoran modal merupakan dana jangka panjang dan tidak dapat diambil tanpa seijin BI yang digunakan untuk menutupi selisih kolektibilitas hasil temuan BI dengan bank sebagaimana dalam surat Bank Indonesia No.4/61/DPwBI/PwBI4/Rahasia tanggal 30 Agustus 2002.

30

Page 60: Laporan Keuangan Bank

17. MODAL SAHAM

Susunan pemilikan saham Bank pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Sirca Datapro Perdana, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:

2006 2005

Jumlah JumlahPemegang

Saham saham ditempatkan Persentase

Pemilikan Jumlah

saham ditempatkan

Persentase Pemilikan

Jumlah

dan Disetor dan Disetor

Lunardi Widjaja 432.500.000 53,15 43.250.000.000 432.500.000 53,15 43.250.000.000 Lusiana Widjaja 83.750.000 10,29 8.375.000.000 83.750.000 10,29 8.375.000.000 Irawati Wijaya 39.234.000 4,82 3.923.400.000 38.736.000 4,76 3.873.600.000 Sinthyawati Widjaja 39.233.000 4,82 3.923.300.000 39.953.000 4,91 3.995.300.000 Setiawan Widjaja 39.235.500 4,82 3.923.550.000 38.700.000 4,76 3.870.000.000 Masyarakat 179.797.500 22,10 17.979.750.000 180.111.000 22,13 18.011.100.000

Jumlah 813.750.000 100,0

0 81.375.000.000 813.750.000 100,00 81.375.000.000

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang telah diaktakan dengan akta notaris Misahardi Wilatarma, S.H. No.70 tanggal 20 Juli 2005, pemegang saham menyetujui penambahan modal disetor dengan memindahkan dana setoran modal atas nama Lusiana Widjaja sebesar Rp.3.875.000.000,-. Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C-21555 HT.01.04.TH.2005 tanggal 4 Agustus 2005.

Bank telah mencatatkan seluruh sahamnya pada Bursa Efek Jakarta.

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No.7/15/PB/2005 tanggal 1 Juli 2005 tentang Jumlah Modal Inti Minimum Bank Umum, Bank wajib memenuhi jumlah Modal Inti paling kurang sebesar Rp.80.000.000.000,- (delapan puluh miliar rupiah) pada tanggal 31 Desember 2007 dan wajib memenuhi jumlah Modal Inti paling kurang sebesar Rp.100.000.000.000,- (seratus miliar rupiah) pada tanggal 31 Desember 2010.

Rasio kecukupan modal minimum Bank adalah sebesar 9,37% pada tanggal 31 Desember 2006 dan sebesar 11,30% pada tanggal 31 Desember 2005.

18. TAMBAHAN MODAL DISETOR-BERSIH

30

Page 61: Laporan Keuangan Bank

Akun ini terdiri dari agio saham dan biaya emisi saham yang berasal dari penawaran saham perdana kepada masyarakat pada tahun 2001 dengan rincian sebagai berikut:

Rp

Agio saham 11.100.000.000 Biaya emisi saham (3.433.748.975)

Bersih 7.666.251.025

19. PEMBAGIAN DEVIDEN TUNAI Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tahunan pada tanggal 16 Juni 2006, yang telah diaktakan dengan akta notaris Misahardi Wilamarta SH, No. 87, para pemegang saham memutuskan untuk tidak membagikan dividen dengan tujuan untuk memperkuat struktur permodalan Bank

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tahunan pada tanggal 27 Mei 2005, yang telah diaktakan dengan akta notaris Fathiah Helmi SH, No. 44, para pemegang saham memutuskan untuk tidak membagikan dividen dengan tujuan untuk memperkuat struktur permodalan Bank.

20. INFORMASI SEGMEN Bank menyajikan informasi segmen menurut pengelompokkan segmen usaha dan geografis. Berdasarkan segmen usaha, Bank hanya memiliki satu segmen yaitu segmen

usaha perbankan, sedangkan berdasarkan segmen geografis sebagai berikut:

2006

Pendapatan Bunga Laba (Rugi) Jumlah AktivaDan Pendapatan OperasionalOperasional Lainnya

Informasi Berdasarkan Letak geografis

Jakarta 93.352.261.958 2.694.000.898 842.314.280.650Jawa 42.089.118.108 (42.984.984.385) 511.146.170.308Sumatera 4.794.872.667 (16.226.042.906) 241.560.080.485Bali 8.819.024.747 1.164.000.388 55.789.018.588Sulawesi 7.592.049.365 4.638.001.545 89.564.029.842Eliminasi - - 401.106.348.112)

Jumlah 196.647.326.845 (50.715.024.460) 1.339.267.231.761

2005

Pendapatan Bunga Laba (Rugi) Jumlah AktivaDan Pendapatan OperasionalOperasional Lainnya

30

Page 62: Laporan Keuangan Bank

Informasi Berdasarkan Letak geografis Jakarta 107.426.940.420 (40.075.896.405) 1.196.891.042.569Jawa 46.517.478.286 (39.456.560.679) 600.638.773.564Sumatera 1.445.565.801 (4.910.143.672) 264.926.205.458Bali 8.178.833.721 1.467.978.874 49.322.973.932Sulawesi 6.611.974.113 5.663.054.150 26.609.762.505Eliminasi - - 646.380.876.146)

Jumlah 210.180.792.342 (77.311.567.732) 1.492.007.881.882

21. PENDAPATAN BUNGA

Pendapatan bunga berasal dari:

2006 2005

Rp Rp

Kredit yang diberikan 181.946.103.243 190.906.543.376 Penempatan pada bank lain 6.550.093.923 9.699.038.482 Giro pada bank lain 29.769.691 35.548.668 Jumlah 188.525.966.857 200.641.130.526

Pendapatan bunga dari transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa berjumlah Rp. 761.403.754,- dan Rp. 1.175.396.687,- atau 0,40% dan 0,58% masing-masing untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005.

22. BEBAN BUNGA

Beban bunga meliputi bunga atas:

2006 2005

Rp Rp

Deposito berjangka 141.379.064.500 113.660.353.239 Tabungan 5.184.099.768 4.804.168.091 Sertifikat deposito 18.645.750 -Giro 357.458.074 708.341.669 Call Money 1.139.871.532 469.772.434 Sertifikat Bank Indonesia 58.933.558 67.814.161 Lain-lain 420.498 104.452.055

Jumlah 148.138.493.680 119.814.901.64

9

Beban bunga dari transaksi dengan pihak - pihak yang mempunyai hubungan istimewa berjumlah Rp. 772.801.110 dan Rp. 2.120.015.745,- masing-masing untuk periode yang

30

Page 63: Laporan Keuangan Bank

berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 dan 31 Desember 2005.

23. PENDAPATAN ADMINISTRASI

Pendapatan administrasi terdiri dari: 2006 2005

Rp Rp Administrasi kredit 2.848.965.000 4.921.848.000 Denda dan pinalti 2.247.403.511 2.032.510.830 Lainnya 1.246.903.565 569.911.897 Jumlah 6.343.272.076 7.524.270.727

24. BEBAN PENYISIHAN KERUGIAN AKTIVA PRODUKTIF

Beban penyisihan kerugian aktiva produktif berasal dari:

2006 2005

Rp Rp

Kredit yang diberikan (lihat Catatan 7) 23.509.098.285 87.987.291.303 Penempatan pada bank lain: Penempatan (lihat Catatan 5) 637.253.105 424.046.066

Jumlah 24.146.351.390 88.411.337.369

25. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

Beban umum dan administrasi

Terdiri dari: 2006 2005

Rp Rp

Iklan, promosi dan pemasaran 16.565.602.493 22.512.243.674 Operasional pembiayaan 10.159.049.768 12.300.243.642 Penyusutan (lihat Catatan 8) 6.911.073.973 6.069.501.499 Komunikasi 3.803.816.369 2.742.841.682

30

Page 64: Laporan Keuangan Bank

Asuransi 2.737.918.564 3.264.983.107 Perlengkapan kantor 2.174.520.311 1.633.956.619 Transportasi dan perjalanan dinas 2.103.554.289 1.497.742.188 Listrik, air dan gas 1.495.784.828 1.376.631.407 Perbaikan dan pemeliharaan 1.259.425.818 595.765.169 Iuran dan administrasi 1.203.365.732 1.193.613.164 Pajak dan perijinan 989.933.435 1.029.125.733 Honorarium tenaga ahli 853.231.978 901.681.000 Sewa 770.253.151 828.930.217 Lain-lain 3.826.429.541 5.732.769.285

Jumlah 54.853.960.250 61.680.028.38

6

Beban sewa dari transaksi dengan pihak - pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp. 175.000.000,-, untuk tanggal 31 Desember 2006 dan 2005.

26. TENAGA KERJA DAN TUNJANGAN

Rincian akun ini adalah sebagai berikut:

2006 2005

Rp Rp

Gaji dan upah 13.918.403.464 11.882.790.295

Kesejahteraan karyawan 3.520.621.758 4.183.682.295

Pelatihan 335.130.775 364.933.750

Cadangan pesangon 267.148.967 76.179.486

Jumlah 18.041.304.964 16.507.585.826

30

Page 65: Laporan Keuangan Bank

27. PENDAPATAN ( BEBAN ) NON OPERASIONAL

Rincian pendapatan ( beban ) non operasional-bersih adalah sebagai berikut:

2006 2005

Rp Rp

Pendapatan non operasional Koreksi penyisihan aktiva produktif (lihat Catatan 7) 30.098.992.099 25.781.827.161 Sewa 598.983.333 242.500.000Laba penjualan aktiva tetap (lihat Catatan 8) 1.032.655.650 538.012.808Laba penjualan AYDA - bersih (lihat Catatan 9) 10.972.506.592 - Laba penjualan NCD - 23.299.000.000

Lain-lain 119.769.901 1.183.830.480

Jumlah 42.822.907.575 51.045.170.449

2006 2005

Rp Rp Beban non operasional

Penghapus bukuan NCD - 29.799.000.000 Rugi penjualan agunan yang diambil alih-bersih - 3.594.648.728 Rugi pengembalian pajak - 1.444.555.794 Beban penyisihan piutang NCD tidak tertagih

(lihat catatan 10) 5.207.803.088 –

Beban penyisihan penurunan nilai agunanyang diambil alih (lihat catt.9) 4.659.767.681 3.863.837.400 Lain-lain 1.279.707.482 611.891.997

Jumlah 11.147.278.251 39.313.933.919

Bersih 31.675.629.324 11.731.236.530

Pendapatan sewa dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa berjumlah Rp.598.983.333,- dan Rp. 242.500.000,- masing-masing untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005.

28. TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN

Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan Bank terdiri dari:

2006 2005

Rp Rp Pajak Kini - -Pajak tangguhan (5.413.367.151) (18.920.611.781)

Jumlah ( 5.413.367.151) (18.920.611.781)

30

Page 66: Laporan Keuangan Bank

Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum taksiran pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dengan taksiran penghasilan kena pajak (rugi fiskal) untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:

2006 2005

Rp Rp Laba sebelum taksiran Manfaat (Beban) (19.039.395.136) (65.580.331.202) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi Ditambah (dikurangi): Beda waktu 6.659.487.192 (37.671.654.325) Beda tetap 936.504.632 2.568.803.102Taksiran penghasilan kena pajak (11.443.403.312) (100.683.182.425)

Berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku, periode berlakunya kompensasi rugi fiskal adalah lima tahun sejak rugi fiskal terjadi.

Perhitungan taksiran pajak penghasilan (pajak kini dan tangguhan) adalah sebagai berikut:

2006 2005

Rp Rp

Taksiran pajak penghasilan - dibulatkan

(11.443.403.312) (100.683.182.000)

Beban pajak kini : - -

Jumlah taksiran pajak penghasilan tahun berjalan - -Pajak Penghasilan dibayar dimuka - 1.084.343.001

Taksiran hutang (tagihan) Pajak Penghasilan

- 1.084.343.001

Pajak Tangguhan 2006 2005 Rp Rp

Pengaruh beda waktu pada tarif Pajak maksimum (30%) - -Beban penyisihan penghapusan: Kredit - 11.834.502.745 Penempatan pada bank lain - 300.000 Penyusutan dan penjualan aktiva tetap (355.360.541) 147.961.666 Biaya penyisihan piutang (1.562.340.926) -Penghapusan Nilai agunan yang (362.490.935)

30

Page 67: Laporan Keuangan Bank

diambil alihCadangan pesangon (80.144.690) (22.853.846)

Pajak Tangguhan Pengaruh beda waktu (1.997.846.157) 11.597.419.630 Pajak Tangguhan Pengaruh Kerugian (3.415.520.994) (30.518.031.411) Pajak Tangguhan Pengaruh Kerugian (5.413.367.151) (18.920.611.781)

Rekonsiliasi antara taksiran pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba (rugi) akuntansi manfaat (beban) pajak penghasilan, dengan taksiran manfaat (beban) pajak penghasilan seperti yang dicantumkan dalam laporan laba rugi untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 dan 31 Desember 2005 adalah sebagai berikut :

2006 2005

Rp Rp

Laba akuntansi sebelum taksiran

Manfaat (beban) Pajak Penghasilan (19.039.395.136) (65.580.331.202) Taksiran Pajak Penghasilan dengan Tarif pajak yang berlaku (5.694.318.541) (19.691.252.712) Pengaruh pajak atas beda tetap 280.951.390 770.640.931

Taksiran manfaat (beban) Pajak Penghasilan Per laporan laba rugi (5.413.367.151) (18.920.611.781)

Pengaruh pajak atas laba beda waktu yang signifikan antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut:

2006 2005

Rp RpAktiva pajak tangguhanPenurunan nilai agunan yang diambil alih 4.332.159.846 4.332.159.846

Beban penyisihan aktiva produktif (11.690.651.778) (11.690.651.778)

Beban penyisihan piutang 1.562.340.926 -Penyusutan 871.913.374 516.552.833Cadangan pesangon 311.149.107 231.004.417 Kompensasi Kerugian 33.933.552.405 30.518.031.411

30

Page 68: Laporan Keuangan Bank

Aktiva pajak tangguhan - bersih 29.320.463.880 23.907.096.729

Jumlah beda waktu yang signifikan, atas mana aktiva pajak tangguhan dihitung, tidak dapat dikurangkan untuk tujuan pajak penghasilan sampai aktiva produktif yang dicadangkan menjadi “non-performing”, Cadangan pesangon tersebut dibayarkan kepada karyawan pada saat pemutusan hubungan kerja dan agunan yang diambil alih dijual atau direalisasi. Manajemen berkeyakinan bahwa aktiva pajak tangguhan yang terjadi dapat dipulihkan seluruhnya.

Kewajiban pajak tangguhan berasal dari perbedaan dasar pencatatan aktiva tetap menurut pembukuan dan pelaporan pajak karena perbedaan periode yang digunakan untuk tujuan pelaporan komersial dan pelaporan pajak.

29. LABA RUGI PER SAHAM Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih dengan jumlah rata -rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun yang bersangkutan.

Perhitungan laba (rugi) per saham dasar dan dilusian adalah sebagai berikut:

2006 2005 Rp Rp

Laba (rugi) bersih berdasarkan laporan laba rugi (13.626.027.985) (46.659.719.421)

Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar

813.750.000 792.410.959

Laba (rugi) bersih per saham (16,74) (58,88)

Perhitungan jumlah rata - rata tertimbang saham yang beredar untuk tahun 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut :

Jumlah Rata-rata

67

Page 69: Laporan Keuangan Bank

Tahun 2006 Hari Jumlah Saham Tertimbang Saham Beredar

Dasar 1 Januari – 31 Desember 365 813.750.000 813.750.000

Jumlah Ratarata Tahun 2005 Hari Jumlah Saham Tertimbang

Saham Beredar Dasar

1 Januari – 20 Juli 201 775.000.000 426.780.822 21 Juli – 31 Desember 164 813.750.000 365.630.137

792.410.959

30. KOMITMEN DAN KONTINJENSI

Rincian saldo komitmen dan kontinjensi adalah sebagai berikut:

2006 2005

Rp RpKomitmen Tagihan komitmen: Surat berharga titipan kliring 21.688.127.688 2.988.814.220Inkaso dalam pengiriman 216.246.000 9.312.692 Jumlah tagihan komitmen 21.904.373.688 2.998.126.912

Kewajiban komitmen: Komitmen kredit yang belum ditarik 45.367.711.775 22.309.602.846Lainnya 21.904.373.688 2.998.126.912

Jumlah kewajiban komitmen 67.272.085.463 25.307.729.758

Kewajiban komitmen – bersih 45.367.711.775 22.309.602.846

Kontinjensi

Tagihan kontinjensi: Kredit yang diberikan dalam penyelesaian 87.082.125.371 91.109.049.470

Pendapatan bunga dalam penyelesaian 40.714.624.272 48.645.172.184

Jumlah tagihan kontinjensi 127.796.749.643 139.754.221.654

68

Page 70: Laporan Keuangan Bank

Kewajiban kontinjensi: Bank Garansi 275.748.000 2.187.219.842

Tagihan Kontinjensi – bersih 127.521.001.643 137.567.001.812

BAB. III. ASPEK TRANSPARANSI YANG TERKAIT DENGAN KELOMPOK USAHA

A. Struktur Kelompok Usaha Bank

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.5/25/PBI/2003, tanggal 10 November 2003, dan Surat Edaran Bank Indonesia No.6/15/DPNP, tanggal 31 Maret 2004, masing-masing perihal

69

Page 71: Laporan Keuangan Bank

Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test), maka struktur kelompok usaha yang terkait dengan Bank adalah sebagai berikut :

a. Susunan Kepemilikan :

1. Lunardi Widjaja : 53,15 %(sebanyak 432.500.000 saham, sebesar Rp.43.250.000.000)2. Lusiana Widjaja : 10,29% (sebanyak 83.750.000 saham, sebesar Rp.8.375.000.000)

b. Ultimate Shareholders :

1. Lunardi Widjaja : Perorangan

c. Susunan Kepengurusan :

1. Dewan Komisaris

- Presiden Komisaris : Lunardi Widjaja- Komisaris : Reginald Maukar

2. Direksi

- Presiden Direktur : Tonny Antonius- Direktur : Andy Sutanto- Direktur : Harmen Rasjid

B. Transaksi dengan Pihak-Pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Bank ( Related Party Transaction ) :

1. Transaksi dengan Pihak-Pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Bank.

Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.Berdasarkan PSAK No. 7 “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”, yang dimaksud dengan hubungan istimewa adalah sebagai berikut :

a. Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk induk perusahaan, anak perusahaan dan perusahaan terkait);

b. Perusahaan Asosiasi (Associated Companies);

c. Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksud dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perseroan pelapor;

70

Page 72: Laporan Keuangan Bank

d. Manajemen kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Manager dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan

e. Perusahaan, dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota Dewan komisaris, Direksi atau pemegang Saham Utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.Seluruh transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan kondisi dan persyaratan normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

2. Jenis Transaksi dan Saldo dengan Pihak-Pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Bank

Bank memiliki saldo dan melakukan transaksi-transaksi usaha dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang merupakan pemegang saham dan/ atau kelompok bisnis yang sama dengan Bank.

Hubungan dan sifat saldo/ transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut :

No. Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan

Istimewa

Hubungan Sifat Transaksi

1. Lunardi Widjaja Pemegang saham dan Presiden Komisaris

Dana setoran modalGiroTabunganPenyewaan ruang kantor

2. PT. Global Lestari Motorindo Perusahaan afiliasi Kredit yang diberikan Penyewaan ruang kantor

3. PT. Lunardi Sentra Perusahaan afiliasi GiroPenyewaan ruang kantor

4. PT. Dana Auto Global Perusahaan afiliasi Kredit yang diberikan5. Lusiana Widjaja Pemegang saham Deposito

Tabungan

6. Irawati Wijaya Pemegang saham DepositoTabungan

7. Direksi,Komisaris,Karyawan Karyawan dan Pengurus

Giro, Tabungan dan Deposito

71

Page 73: Laporan Keuangan Bank

Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilaksanakan berdasarkan syarat dan kondisi serupa seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga, kecuali transaksi tagihan, kewajiban segera dan penetapan nilai sewa gedung sebagai berikut :

Tagihan dan kewajiban kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa merupakan transaksi piutang dan hutang yang tidak dikenakan bunga dan tanpa jadwal pengembalian yang tetap.

Berdasarkan perjanjian sewa dengan PT. Global Lestari Motorindo, perusahaan afiliasi, tanggal 15 November 2005, Bank menyewakan lantai 6 gedung Bank Eksekutif yang terletak di Jalan Tomang Raya No. 14, Jakarta selama 2 tahun mulai tanggal 1 Januari 2005 sebesar Rp. 266.400.000 per tahun. Pembayaran sewa tersebut diangsur setiap 3 bulan.

Berdasarkan perjanjian sewa menyewa No.32 yang dibuat dihadapan notaris Nyonya Pudji Redjeki, SH tanggal 12 Maret 2001, PT Lunardi Sentra dan Lunardi Widjaja menyewakan bangunan kantor berlantai 3 yang terletak di Jalan Sulawesi No.59 dan 61, makassar kepada Bank selama 10 tahun mulai tanggal 13 Maret 2001 sampai dengan 13 Maret 2011 sebesar Rp. 1.750.000.000,-. Bangunan tersebut digunakan untuk kantor cabang bank.

3. Penyediaan Dana kepada pihak terkait dengan Bank

Posisi 31 Desember 2006

No.

Nama PeminjamHubungan keterkaitan

dengan Bank

Penyediaan Dana Dalam Jutaan Rupiah

Keterangan

Baki debet 1. PT. Global Lestari

MotorindoPresiden Komisaris 186 Kredit

InvestasiJumlah 186

BAB. IV. INFORMASI LAIN

A. Jaminan Pemerintah terhadap kewajiban pembayaran Bank Umum

72

Page 74: Laporan Keuangan Bank

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No.26/KMK.017/1998 tanggal 28 Januari 1998. Pemerintah menjamin kewajiban bank umum meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan deposito on-call, obligasi, surat-surat berharga yang diterbitkan, pinjaman antar bank, pinjaman diterima, swaps/hedges/futures, derivatif dan kewajiban kontinjensi lainnya seperti bank garansi, standby letters of credit, performance bonds dan kewajiban sejenis selain pinjaman subordinasi dan kewajiban kepada kreditur, komisaris dan pihak-pihak yang terkait dengan bank.

Lebih lanjut, Menteri Keuangan mengeluarkan surat keputusan No.179/KMK.017/2000 tanggal 26 Mei 2000 dengan Perubahan terakhir No. 189/KMK.06/2004, untuk menggantikan Surat Keputusan di atas, di mana jaminan Pemerintah, atas kewajiban bank umum seperti dijelaskan diatas berlaku untuk jangka waktu mulai tanggal 26 Januari 1998 sampai dengan tanggal 31 Januari 2001. Jangka waktu jaminan ini akan diperpanjang dengan sendirinya untuk jangka waktu enam bulan berikutnya secara terus menerus, kecuali Menteri Keuangan, dalam waktu sekurang-kurangnya enam bulan sebelum berakhirnya jangka waktu tersebut menerbitkan pemberitahuan bahwa Menteri Keuangan tidak bermaksud untuk memperpanjang jangka waktunya.

Sesuai dengan berlakunya undang-undang No.24 tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mulai pada tahun 2006, Bank sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Perbankan menjadi peserta dalam program tersebut.

Simpanan yang dijamin sesuai dengan peraturan tersebut merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari Perbankan lainnya, meliputi simpanan giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu. Bank wajib mematuhi segala persyaratan administratif terkait sesuai dengan peraturan yang dimaksud.

Dengan berlakunya peraturan mengenai Lembaga Penjamin Simpanan maka simpanan tidak lagi dijamin langsung oleh Pemerintah melainkan digantikan oleh lembaga tersebut dengan batasan-batasan penjaminan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

B. Informasi Penting Lainnya

1. Capital Adequacy Ratio ( CAR )

Rasio kecukupan modal minimum Bank (CAR) adalah sebesar 9,37% pada tanggal 31 Desember 2006, dan sebesar 9.71% pada tanggal 31 Desember 2005.

2. Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif ( PPAP )

Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang telah dibentuk terhadap Aktiva Produktif masing-masing sebesar 3,01% dan 4,04%.

C. Faktor Resiko Bank di Masa Depan

73

Page 75: Laporan Keuangan Bank

a. Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia No. 3/25/PBI/2001 tanggal 26 Desember 2001, rasio dari kredit ‘Non Performing” (NPL) tidak boleh melebihi maksimum 5% dari seluruh jumlah kredit yang diberikan oleh Bank. Pada 31 Desember 2006 dan 2005, rasio tersebut masing-masing sebesar 7,89% dan 13,53% (gross). Dengan tingginya rasio NPL diatas, Bank telah diminta oleh Bank Indonesia untuk menciptakan strategi serta rencana kerja guna mengatasi permasalahan tersebut diatas. Apabila Bank tidak berhasil menjalankan rencana kerja tersebut, dapat berakibat kepada perlambatan laju usaha serta pertumbuhan laba bersih Bank dimasa yang akan datang

b. Dengan akan dihentikannya program penjaminan oleh Pemerintah Republik Indonesia atas seluruh dana pihak ketiga yang ada pada Bank yang diatas nominal 100 juta rupiah, maka terdapat kemungkinan peningkatan risiko intrinsik Bank dimata deposan dan nasabahnya. Kemungkinan terjadinya risiko ini tidak dapat ditentukan karena keadaan tersebut tergantung pada Kebijakan dari Pemerintah Indonesia, suatu tindakan yang berada di luar kendali Bank. Oleh karena itu tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan atas risiko tersebut terhadap pendapatan dan realisasi aktiva produktif Bank, termasuk dampak mengalirnya dana nasabah, kreditur, deposan, dan pemegang saham ke dan dari Bank.

Berdasarkan pengumuman UP3 No. P-3/UP3/2004 tanggal 10 September 2004 tentang Daftar Bank Umum Peserta Program Penjaminan Pemerintah, diumumkan bahwa Bank termasuk dalam salah satu bank yang ikut serta dalam program penjaminan pemerintah yang akan ditinjau kembali setiap enam bulan atau setiap kali ada Perubahan .

c. Berdasarkan surat dari Bank Asiatic-dalam likuidasi No. 023/DIR-HM/II/2004 tanggal 4 Februari 2004 dan No. 038/DIR-HM/II/2004 tanggal 16 Februari 2004, pada tahun 2004 dan 2005, Bank melakukan perjumpaan hutang antara saldo penempatan Bank kepada Bank Asiatic-dalam likuidasi dengan saldo penempatan dana dari Bank Dagang Bali-dalam likuidasi kepada Bank sebesar Rp. 26.000.000.000,- dan sebesar Rp. 4.000.000.000,- serta melaporkan perlakukan tersebut kepada Bank Indonesia, Tim Likuidasi Bank Dagang Bali dan UP3.

d. Dengan diberlakukannya Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005, maka efektif per tanggal 20 Januari 2007, Bank diwajibkan untuk membentuk penyisihan penghapusan atas Agunan Yang Diambil Alih (AYDA) dan Aktiva Terbengkalai yang belum dapat direalisasikan. Jumlah pencadangan dimaksud, jika dibukukan dapat menambah beban PPAP untuk aktiva terbengkalai dan AYDA itu sendiri yang karenanya dapat secara signifikan membebani profitabilitas dan posisi keuangan Bank saat ini dan dimasa yang akan datang. Dimasa yang akan datang, jika Bank tidak memiliki rencana kerja yang jelas dan terpadu atas AYDA dan Aktiva Terbengkalai yang ada, kewajiban penyisihan tambahan yang akan timbul dapat berakibat kepada meningkatnya beban penyisihan, yang pada akhirnya juga akan lebih memperburuk kinerja Bank dimasa yang akan datang.

e. Selama tahun 2006 Bank telah mendapat keuntungan yang material atas penjualan sebagian AYDA yang dilakukan dengan pemberian kredit kepada pembeli. Pada tahun 2005 Bank

74

Page 76: Laporan Keuangan Bank

telah mendapat keuntungan yang material atas penjualan NCD Bank yang belum sepenuhnya dilunasi oleh Pembeli.

D. Permasalahan Hukum

Bank telah melaporkan seluruh perkara hukum yang ada pada Bank Indonesia dan atas gugatan -gugatan Bank kepada debitur – debitur dengan kolektibilitas macet telah dilakukan pembentukan pencadangan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (catatan 2k).

a. Berdasarkan Putusan Perkara No.292/Pdt.G/2001/PN.Jak.Sel tanggal 14 Mei 2003, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memenangkan sebagian gugatan PT Super Adi Teknik Indonesia sehubungan dengan pemberian fasilitas kredit oleh Bank sindikasi sebesar Rp 12 milyar dan porsi Bank adalah sebesar Rp 3 milyar. Putusan itu antara lain adalah menolak permohonan debitur untuk meminta pengurangan atas pokok pinjaman dan tunggakan bunga kepada bank sehat (yang bukan termasuk bank BBO, BBKU, BTO dan bank rekap). Perkara ini sedang berada dalam tahap proses kasasi di Mahkamah Agung Republik Indonesia.

b. Bank melakukan permohonan eksekusi jaminan PT Malfindo Primatama (debitur Ny.Ilya

Malfun, Ny. R.A. Peni Surti Setiti dan Ny.Astuti Benitasari) sehubungan dengan pemberian fasilitas kredit kepada debitur karena wanprestasi. Berdasarkan Surat Penetapan No.25/PEN.EKS/APHT/2003/PN/TNG dan No.26/PEN.EKS/APHT/2003/PN/TNG masingmasing tanggal 27 Desember 2003, serta No.52/2004 Eks.Jo.No. 50/KJ/2000 tanggal 30 Desember 2003, menetapkan sita eksekusi atas jaminan-jaminan debitur dan melakukan pelelangan pada tanggal 17 Februari 2004.

Berdasarkan Berkas Perkara No. 117/PDT.G/2004/PN.JKT.BAR, pihak debitur melakukan perlawanan terhadap permohonan lelang yang diajukan oleh Bank di pengadilan Negeri Jakarta Barat. Dalam putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat, memutuskan perlawanan dari pelawan ditolak dan pihak pelawan mengajukan Banding ke Pengadilan Tinggi Jakarta sehubungan dengan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat.

Berdasarkan Putusan Pengadilan Tinggi Jakarta No. 61/PDT/2005/PT.DKI jo No. 117/PDT/G/2004/PN.JKT.BARAT memutuskan mengabulkan permohonan penggugat untuk sebagian dan pihak tergugat mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung.

Dalam tahun 2006 debitur melakukan pembayaran untuk pelunasan sebagian sebagai tindak lanjut proses yang dilakukan oleh Bank. Jumlah yang diterima dari debitur sebesar Rp.669.000.000,-.

c. Berdasarkan Perkara Perdata No. 82/PDT.G/2001/PN.BDG tanggal 20 Maret 2001, Bank mengajukan gugatan kepada Denny Muliana selaku Direktur PT Sumber Mas Karya Abadi (debitur), Sugiarto Muliana, Fanny Muliana dan Benny Muliana (selaku penjamin pinjaman) sehubungan dengan wanprestasi debitur atas kredit yang diberikan oleh Bank

.

Bank mengajukan gugatan sebesar Rp 28.782.599.986 per tanggal 19 Maret 2001 ditambah bunga sebesar 2% per bulan.

75

Page 77: Laporan Keuangan Bank

Berdasarkan Penetapan No.310/PDT.G/2001/PN.JKT.BAR tanggal 26 September 2001, gugatan Bank untuk melakukan sita jaminan berupa 5 set mesin-mesin, 2 kendaraan bermotor dan 7 bidang tanah dan bangunan disetujui oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Berdasarkan penetapan tersebut Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Barat melalui surat No.W7.Db.Ht.04.05.4561 tanggal 2 Oktober 2001 mendelegasikan kepada Pengadilan Negeri Bandung untuk melaksanakan sita jaminan.

Berdasarkan penetapan No.667/PDT/DEL/2001/PN.BDG jo No.310/PDT.G/2001/PN.JAK. BAR tanggal 16 Oktober 2001, Pengadilan Negeri Bandung menetapkan sita jaminan dan memerintahkan Panitera / Jurusita Pengadilan Negeri Bandung untuk melakukan sita jaminan. Perkara ini masih berlanjut dan sedang dalam proses di Mahkamah Agung Republik Indonesia.

Berdasarkan perkara perdata No.41/PDT.G/2003/PN/BDG tanggal 11 Februari 2003, gugatan Bank untuk melakukan sita jaminan atas tanah dan bangunan yang terletak di Jl.Budiasih, Jl.Kopo, Jl. Asia Afrika, Jl.Gang Cikapundang, Jl. Setra Duta, 5 set mesin dan 2 unit kendaraan dikuatkan oleh putusan No.491/PDT/2003/PT.BDG tanggal 12 Nopember 2003. Untuk keputusan ini debitur mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung yang diterima dan diregistrasi di Mahkamah Agung dengan No. 908K/PDT/2003. Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung, dinyatakan bahwa tergugat berkewajiban memberikan empat dari enam agunan tambahan yang dituntut oleh bank sebagaimana tuntutan diatas.

Berdasarkan keputusan Majelis Hakim pada Mahkamah Agung Republik Indonesia tanggal 12 April 2006, Mahkamah Agung menolak kasasi debitur seperti tersebut diatas

E. Peristiwa Setelah Tanggal Neraca

76

Page 78: Laporan Keuangan Bank

Tidak ada kejadian yang signifikan yang terjadi setelah tanggal neraca.

Jakarta, 27 April 2007PT. Bank Eksekutif Internasional, Tbk

D i r e k s i,

Mengetahui,

Lunardi Widjaja Tonny AntoniusPresiden Komisaris Presiden Direktur

Andy SutantoDirektur

Harmen RasjidDirektur

77