laporan keuang an sektor publik

23
Laporan Keuangan Sektor Publik  Kategori : Akuntansi, Akuntansi Sektor Publik L aporan keuangan se ktor publ ik  merupakan komponen penting untuk menciptakan akuntabilitas sektor publik. Tuntutan yang besar te rhadap akuntabilitas publik berimplikasi pada manajemen publik untuk memberi informasi kepada publik, salah satunya adalah informasi akuntansi yang berupa laporan keuangan. Tantangan yang harus dihadapi  akuntansi sektor publik adakah mampukah akuntansi menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk memonitor akuntabilitas manejemen, akuntabilitas politik, dan akuntabilitas kebijakan. Langenderfer (1973) dalan Glynn, J. J. (1993) menyatakan bahwa akuntansi secara normatif memiliki 3 aspek , yaitu : 1. Sifat informasi yang diberikan 2. Kepada siapa informasi tersebut diberikan, dan 3. Apa tujuan informasi itu diberikan. Tujuan dan Fungsi Laporan Keuangan Sektor Publik Secara umum, tujuan dan fungsi laporan keuangan sektor publik adalah : 1. Kepatuhan dan pengelolaan (Compliance and stewardship) :  Laporan keuangan digunakan ntuk memberikan jaminan kepada pengguna laporan keuangan dan  pihak otoritas penguasa bahwa pengelolaan sumber daya telah dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum dan peraturan lain yang telah ditetapkan. 2. Akuntabilitas dan pelaporan Retrospektif (accountability and retrospective reporting):  Laporan keungan digunakan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik. 3. Perencanaan dan Informasi Otorisasi (Planning and authorization information) :  Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan dasar perencanaan kebijakan dan aktivitas di masa yang akan datang. Berfungsi juga untuk memberikan informasi pendukung mengenai otorisasi penggunaan dana. 4. Kelangsungan organisasi (viability) :  Laporan keuangan berfungsi untuk membantu pembaca dalam menentukan apakah suatu organisasi atau unit kerja dapat meneruskan menyediakan barang dan jasa (pelayanan) di masa yang akan datang.

Upload: princess-wanaa

Post on 15-Oct-2015

60 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Laporan Keuangan Sektor PublikKategori : Akuntansi, Akuntansi Sektor Publik Laporan keuangan sektor publik merupakan komponen penting untuk menciptakan akuntabilitas sektor publik. Tuntutan yang besar terhadap akuntabilitas publik berimplikasi pada manajemen publik untuk memberi informasi kepada publik, salah satunya adalah informasi akuntansi yang berupa laporan keuangan. Tantangan yang harus dihadapi akuntansi sektor publik adakah mampukah akuntansi menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk memonitor akuntabilitas manejemen, akuntabilitas politik, dan akuntabilitas kebijakan.Langenderfer (1973) dalan Glynn, J. J. (1993) menyatakan bahwa akuntansi secara normatif memiliki 3 aspek , yaitu :1. Sifat informasi yang diberikan2. Kepada siapa informasi tersebut diberikan, dan3. Apa tujuan informasi itu diberikan.Tujuan dan Fungsi Laporan Keuangan Sektor PublikSecara umum, tujuan dan fungsi laporan keuangan sektor publik adalah :1. Kepatuhan dan pengelolaan (Compliance and stewardship) :Laporan keuangan digunakan ntuk memberikan jaminan kepada pengguna laporan keuangan dan pihak otoritas penguasa bahwa pengelolaan sumber daya telah dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum dan peraturan lain yang telah ditetapkan.2. Akuntabilitas dan pelaporan Retrospektif (accountability and retrospective reporting):Laporan keungan digunakan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik.3. Perencanaan dan Informasi Otorisasi (Planning and authorization information) :Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan dasar perencanaan kebijakan dan aktivitas di masa yang akan datang. Berfungsi juga untuk memberikan informasi pendukung mengenai otorisasi penggunaan dana.4. Kelangsungan organisasi (viability) :Laporan keuangan berfungsi untuk membantu pembaca dalam menentukan apakah suatu organisasi atau unit kerja dapat meneruskan menyediakan barang dan jasa (pelayanan) di masa yang akan datang.5. Hubungan masyarakat (public relation) :Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan kesempatan kepada organisasi untuk mengemukakan pernyataan atas prestasi yang telah dicapai kepada pemakai yang dipengaruhi, karyawan, dan masyarakat. Juga berfungsi sebagai alat komunikasi dengan publik dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.6. Sumber fakta dan gambaran (source of facts and figures) :Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi kepada berbagai kelompok kepentingan yang ingin mengetahui organisasi secara lebih dalam.Bagi organisasi pemerintah, tujuan umum akuntansi dan laporan keuangan adalah :1. Untuk memberikan informasi yang digunakan dalam pembuatan keputusan ekonomi, sosial, dan politik serta sebagai bukti pertanggungjawaban (accountability) dan pengelolaan (stewardship),2. Untuk memberikan informasi yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan organisasional.Pemakai Laporan Keuangan Sektor Publik dan KepentingannyaDrebin et al. (1981) mengidentifikasikan terdapat 10 kelompok pemakai laporan keuangan, yaitu antara lain :1. Pembayar pajak (taxpayers)2. Pemberi dana bantuan (grantors)3. Investor4. Pengguna jasa (fee-paying service recipients)5. Karyawan/pegawai6. Pemasok (vendor)7. Dewan legislatif8. Manajemen9. Pemilih (voters)10. Badan pengawas (oversight bodies).Anthony mengklasifikasikan pemakai laporan keuangan sektor publik menjadi 5 kelompok, yaitu :1. Lembaga pemerintah (governing bodies)2. Investor dan kreditor3. Pemberi sumber daya (resource providers)4. Badab pengawas (oversight bodies)5. Konstituen.Hak dan Kebutuhan pemakai Laporan keuanganPada dasarnya masyarakat memiliki hak dasar terhadap pemerintah, yaitu : Hak untuk mengetahui (right to know), yaitu :1. Mengetahui kebijakan pemerintah2. Mengetahui keputusan yang diambil pemerintah3. Mengetahui alasan yang dilakukannya suatu kebijakan dan keputusan tertentu Hak untuk diberi informasi (right to be informed) yang meliputihak untuk diberi penjelasan secara terbuka atas permasalahan-permasalahan tertentu yang menjadi perdebatan publik. Hak untuk di dengar aspirasinya (right to be heard and to be listened to)Kebutuhan informasi pemakai laporan keuangan pemerintah tersebut dapat diringkas sebagai berikut :1. Masyarakat pengguna pelayanan publik membutuhkan informasi atas biaya, harga, dan kualitas pelayanan yang diberikan.2. Masyarakat pembayar pajak dan pemberi bantuan ingin mengetahui keberadaan dan penggunaan dana yang telah diberikan.3. Kreditor dan investor membutuhkan informasi untuk menghitung tingkat risiko, likuiditas, san solvabilitas.4. Parlemen dan kelompok politik memerlukan informasi keuangan untuk melakukan fungsi pengawasan, mencegah terjadinya laporan yang bias atas kondisi keuangan pemerintah, dan penyelewengan keuangan negara.5. Manajer publik membutuhkan informasi akuntansi sebagai komponen sistem informasi manajemen untuk membantu perencanaan dan pengendalian organisasi, pengukuran kinerja, dan membandingkan kinerja organisasi antar kurun waktu dan dengan organisasi lain yang sejenis.6. Pegawai membutuhkan informasi atas gaji dan manajemen kompensasi.Perbedaan Laporan Keuangan Sektor Publik Dengan Sektor SwastaPerbedaan laporan keungan tersebut meliputi perbedaan jenis-jenis laporan keuangan, elemen laporan keuangan, tujuan pelaporan keuangan, dan teknik akuntansi yang digunakan. Perbedaannya yaitu sebagai berikut :Laporan Departemen PemerintahLaporan Keuangan Sektor Swasta

Fokus finansial dan politikFokus finansial

Kinerja diukur secara finansial dan non-finansial.Pertanggungjawaban kepada parlemen dan masyarakat luasSebagian besar kinerja diukur secara finansialPertanggungjawaban kepada pemegang saham dan kreditur

Berfokus pada bagian organisasiMelihat kemasa depan secara detailAturan pelaporan ditentukan oleh departemen keuanganBerfokus pada organisasi secara keseluruhan tidak dapat melihat masa depan secara detailAturan pelaporan ditentukan oleh undang-undang, standar akuntansi, pasar modal, dan praktik akuntansi.

Laporan diperiksa oleh treasuryLaporan keuangan diperiksa oleh auditor independen

Cash accountingAccrual accounting

Demikian sekilas tentang laporan keuangan sektor publik, semoga kita semua tahu apa saja hak dan kewajiban kita sebagai masyarakat dan kita sebagai pemerintah.

i. Memberikan informasi guna pembuatan keputusan ekonomi, sosial dan politik serta sebagai bukti pertanggungjawaban dan pengelolaan.

ii. Memberikan informasi guna mengevaluasi kinerja manajerial dan organisasional.Laporan keuangan untuk mendukung pembuatan keputusan ekonomi, sosial, dan politik meliputi informasi yang digunakan untuk :

a. Membandingkan kinerja keuangan actual denga yang dianggarkan.

b. Menilai kondisi keuangan dan hasil hasil operasi.

c. Membantu meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang terkait dengan masalah keuangan dan ketentuan lainnya.

d. Membantu dan mengevaluasi efisiensi dan efektivitas.

Dalam konteks akuntansi sektor publik, jenis informasi yang diberikan untuk pengambilan keputusan adalah terbatas pada informasi yang bersifat financial saja. Informasi financial disini adalah informasi yang dapat diukur dengan satuan monometer. Secara rinci tujuan akuntansi dan laporan keuangan organisasi pemerintah adalah :

a. Menentukan dan memprediksi aliran kas, saldo neraca, dan kebutuhan sumber daya finansial jangka pendek unit pemerintah.

b. Menentukan dan memprediksi kondisi ekonomi suatu unit pemerintah dan perubahan perubahan yang terjadi di dalamnya.

c. Memonitor kinerja, kesesuaiannya dengan peraturan perundang undangan, kontrak yang telah disepakati, dan ketentuan lain yang disyaratkan.

d. Memberikan informasi untuk perencanaan dan penganggaran, serta untuk memprediksi pengaruh akuisisi dan alokasi sumber daya terhadap pencapaian tujuan operasional.

e. Memberikan informasi untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan organisasional : Untuk menentukan biaya program, fungsi, dan aktivitas sehingga memudahkan analisis dan melakukan perbandingan dengan criteria yang telah ditetapkan, membandingkan dengan kinerja periode periode sebelumnya, dan dengan kinerja unit pemerintah lain Untuk mengevaluasi tingkat ekonomi dan efisiensi operasi, program, aktivitas, dan fungsi tertentu di unit pemerintah Untuk mengevaluasi hasil suatu program, aktivitas, dan fungsi serta efektivitas terhadap pencapaian tujuan dan target Untuk mengevaluasi tingkat pemerataan (equality) dan keadilan (equity)

Tujuan Laporan keuangan organisasi nirlaba menurut statement of Financial Accounting Concepts No. 4 (SFAC 4) adalah :1. Memberikan informasi yang bermanfaat bagi penyedia dan calon penyedia sumber daya, serta pemakai dan calon pemakai lainnya dalam pembuatan keputusan yang rasional mengenai alokasi sumber daya organisasi.2. Memberikan informasi untuk membantu para penyedia dan calon penyedia sumber daya, serta pemakai dan calon pemakai lainnya dalam menilai pelayanan serta kemampuan untuk melanjutkan memberi pelayanan tersebut.3. Memberikan informasi yang bermanfaat bagi penyedia dan calon penyedia sumber daya, serta pemakai dan calon pemakai lainnya dalam menilai kinerja manajer organisasi nonbisnis atas pelaksanaan tanggung jawab pengelolaan serta aspek kinerja lainnya.4. Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi, kewajiban, dan kekayaan bersih organisasi, serta pengaruh dari transaksi, peristiwa dan kejadian ekonomi yang mengubah sumber daya dan kepentingan sumber daya tersebut.5. Memberikan informasi mengenai kinerja organisasi selama satu periode6. Memberikan informasi bagaimana memperoleh dan membelanjakan kas7. Memberikan penjelasan dan intrepetasi untuk membantu pemakai dalam memahami informasi keuangan yang diberikan.

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN SFAC BAB IPENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Fungsi laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan sebagai hasil dari proses akuntansi adalah untuk memenuhi kebutuhan para pemakainya,khususnya adalah pihak luar (eksternal) seperti investor, kreditor dan pihak-pihaklain yang mempunyai kepentingan terhadap Perusahaan. Laporan Keuangan tersebut digunakan sebagai dasar untuk memprediksi dalam pengambilan keputusan ekonomi. Disamping itu informasi keuangan juga memperlihatkan tentang kondisi dan kinerja perusahaan.Agar informasi laporan keuangan bermanfaat untuk pedoman membuat keputusan investasi, kredit, dan keputusan lain yang sejenis makainformasi tersebut harus memenuhi persyaratan relevan dan dapat dipercaya (reliable). Financial Accounting Standard Board (FASB) menerbitkan pernyataan tentang Qualitative Characteristic of Accounting Information yang mengindikasikan bahwa agar informasi akuntansi relevan maka informasi tersebut harus mempunyai nilai prediksi dan kemampuan umpan balik sertatepat waktu. Dengan demikian maka laporan keuangan mempunyai potensi untuk: (1) menurunkan tingkat ketidakpastian, dan (2) kemampuan dalam bersaing dengan sumber-sumber informasi yang ada. Pelaporan keuangan merupakan salah satu bentuk pertanggungjawabanmanajemen dalam pengelolaan sumber daya perusahaan terhadap berbagai pihak yang terkait dengan perusahaan selama periode tertentu. Menurut SFAC No. 1, ada dua tujuan pelaporan keuangan, yaitu sebagai berikut. Pertama, memberikan informasi yang bermanfaat bagi investor, investor potensial, kreditur, dan pemakai lainnya untuk membuat keputusan investasi, kredit, dankeputusan serupa lainnya. Kedua, memberikan informasi tentang prospek arus kas untuk membantu investor dan kreditor dalam menilai prospek arus kas bersih perusahaan (Triyono, 2007). Tujuan utama dari informasi akuntansi adalah menyediakan informasi yang berguna dalam menilai jumlah, waktu,dan ketidakpastian bakal arus kas perusahaan. Informasi mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dapat membantu investor dan calon investor untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas di masa yang akan datang. Hal ini penting bagi investor atau calon investor karena dapat memberi gambaran mengenai keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dalam periode tertentu di samping untuk Mengetahui bagaimana prestasi perusahaan dalam menghasilkan pendapatan bagi investor atau calon investor dalam bentuk pembayaran deviden (Wahyuni, 2007). Laporan arus kas mulai diwajibkan pelaporannya pada tahun 1987 melalui SFAS No. 95. Di Indonesia kewajiban untuk melaporkan arus kas dimulai pada tahun 1994 dengan adanya Pernyataan Standar AkuntansiKeuangan (PSAK) No. 2 yang menyatakan bahwa perusahaan harus menyusun laporan arus kas dan menyajikan laporan tersebut sebagai bagian yang tak tepisahkan dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan (Dahler, 2000). Informasi laba merupakan komponen dari laporan keuangan perusahaan, menurut SFAC no.1 (1992) memiliki manfaat sebagai berikut; menilai kinerja manajemen, membantu mengestimasi kemampuan laba yangrepresentatif dalam jangka panjang, memprediksi laba dan menaksir risiko dalam investasi atau kredit (Parawiyati, 2000).

1.2Tujuan PenulisanTujuan penulisan ini selain untuk melaksanakan tugas kelompok TEORI AKUNTANSI yang telah diberikan juga bertujuan untuk menambah pengetahuan penulis dan diharapkan dapat bermanfaat bagi kita semua.1.3Rumusan MasalahDari latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan permasalahan dalam makalah ini yaitu :1. Laporan keuangan2. Tujuan Laporan keuangan berdasarkan SFAC No.13. Kerangka konseptuaL Fsac yang diterbitkan oleh FASB4. Financial statement dan Financial Reporting1.4Manfaat Penulisan MakalahA. Manfaat TeoritisSecara teoritis, penulisan ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan untuk membentuk laporan keuangan yang memiliki seperangkat tujuan dan fondasi sebagai suatu sistem yang koheren/runtut yang akan mendorong terciptanya standar-standar akuntansi yang konsisten dan yang menentukan sifat, fungsi, dan batasan-batasan akuntansi dalam laporan keuangan.

B. Manfaat Praktis

a. Bagi PenulisPenelitian ini dapat menambah pengetahuan tentang laporan keuangan dan tujuan laporan keuangan dalam SFAC yang di terbitkan oleh FASB,sekaligus bagi penulis untuk mengaplikasikan teori yang selama ini diperoleh dibangku kuliah.

b. Bagi AkademikMakalah ini dapat menambah wawasan dan dapat digunakan sebagai bahan rujukan untuk melakukan penelitian yang lebih mendalamBAB IIISI

2.1LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :

1. Laporan Neraca2. Laporan Laba Rugi3. Laporan Perubahan Ekuitas4. Laporan Perubahan Posisi Keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau Laporan arus dana

Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral darilaporan keuangan Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva, kewajiban,dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca.

Pemakai Laporan Keuangan :

InvestorKaryawanPemberi PinjamanPemasok dan Kreditor usaha lainnyaPelangganPemerintahMasyarakat

2.2TUJUAN LAPORAN KEUANGAN Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesiatujuan laporan keuangan adalah Meyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinereja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagaian besar pemakai. namun demikian,laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan. Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin melihat apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan (ekonomi). Keputusan ini mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keuputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.

Menurut PSAK No. 1 Standar Akuntansi Keuangan (SAK),laporan keuangan yang lengkap terdiri dari 5 komponen yaitu : neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Sedangkan tujuan penyusunan laporan keuangan dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu :

1. Tujuan Khusus

Laporan Keuangan bertujuan untuk menyajikan secara wajar, dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima umum, posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan lain dalam posisi keuangan.

2. Tujuan Umum

Tujuan umum laporan keuangan terdiri dari :a. memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai sumber-sumber ekonomi dan kewajiban suatu perusahaan agar supaya dapat (1) menilai kekuatan dan kelemahannya, (2) menunjukkan pembelanjaan dan investasinya, (3) menilai kemampuan memenuhi tanggungjawabnya, dan (4) menunjukkan dasar sumber pertumbuhan; b. menyediakan informasi yang dapar dipercaya mengenai perubahan sumber penghasilannya sebagai akibat aktivitas-aktivitas perusahaan yang diarahkan pada pencapaian laba agar dapat (1) menunjukkan kepada para investor hasil dividen yang diharapkan, (2) menunjukkan kemampuan operasi membayar kreditor dan leveransir, serta menyediakan job-job untuk karyawan, pajak gaji, dana yang diperoleh untuk perluasan, (3) menyediakan informasi untuk perencanaan dan pengendailan manajemen, dan (4) menunjukkan profitabilitas jangka panjang; c. menyediakan informasi keuangan yang bermanfaat untuk menaksir penghasilan yang potensial dari peusahaan; d. menyediakan informasi lainnya yang diperlukan mengenai perubahan sumber-sumber ekonomi serta perubahan kewajiban; e. mengungkapkan informasi lain yang relevan bagi kebutuhan para pemakai laporan keuangan.

Prinsip (principle) merupakan pendekatan umum yang digunakan dalam pengakuan (recognition) dan pengukuran (measurement) kejadian-kejadian akuntansi. Prinsip dasar akuntansi menurut FASB meliputi:

1. Prinsip harga perolehan (historical cost principle)Aktiva, utang dan modal dicatat sebesar kos historisnya pada tanggal transaksi,yang kemudian biasanya disesuaikan dengan adanya amortisasi atau alokasi yanglain.

2. Prinsip pengakuan pendapatan (revenue recognition principle)Kriteria pengakuan pendapatan ada 2, yaitu:a. Telah terealisasi/dapat direalisasi (realized/realizable)Pendapatan telah terealisasi (realized) ketika barang/jasa dijual atau dipertukarkan dengan kas ataupun klaim terhadap kas. Pendapatan cukup pasti terealisasi (realizable) ketika aset yang diterima selain kas, dan dapat segera dikonversi menjadi kas atau klaim terhaap kas dengan jumlah yang cukup pasti

b. Telah terbentuk (earned), yaitu ketika perusahaan telah melakukan kegiatan yang harus dilakukan untuk memperoleh pendapatan

3. Prinsip penandingan antara pendapatan dan biaya (matching principle) yaitu menandingkan antara pendapatan dengan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut dalam periode yang sama.4. Prinsip pengungkapan penuh (full disclosure principle) artinya penyajian informasi keuangan harus disertai dengan penjelasan yang cukup untuk pengambilan keputusan

Tujuan Pelaporan Keuangan (SFAC No. 1)Tujuan Pelaporan Keuangan sesuai SFAC No.1, untuk memberikan informasiyang berguna dalam pembuatan keputusan mengenai investasi dan kredit untukmereka yang mempunyai pemahaman mengenai aktivitas ekonomi dan perusahaan,membantu investor, kreditor dan pemakai lain laporan keuangan yang sekarangmaupun yang berpotensi dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian aliran kasdi masa yang akan datang mengenai sumber daya ekonomi, klaim terhadap sumberdaya tersebut dan perubahannya.

Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi

FASB mengidentifikasikan karakteristik kualitatif informasi akuntansi untukmembedakan antara informasi yang lebih bermanfaat (more useful) dengan informasiyang kurang bermanfaat (less useful) untuk pengambilan keputusan. Agar informasitersebut berguna untuk pengambilan keputusan, maka harus ada suatu jembatan yangmenghubungkan antara pengguna informasi (user) dengan keputusan yang diambil,yaitu keterpahamian (understandability) yang merupakan kemampuan informasi untuk dapat dipahami oleh penggunanya.Karakteristik kualitatif informasi akuntansi sesuai SFAC No. 2 mempunyaidua tingkatan, yaitu karakteristik kualitatif primer dan sekunder.

a. Karakteristik kualitatif primer terdiri dari: Relevansi (relevance) danreliabilitas (reliability)

i. Relevansi ditentukan oleh nilai prediktif, nilai balikan, dan ketersediaan informasi pada waktunya.1) Nilai prediktif (predictive value)2) Nilai balikan (feedback value)3) Ketepatwaktuan (timeliness)

ii. Reliabilitas (reliability)1) Keterujian (verifiability)2) Kenetralan (neutrality)3) Ketepatan penyimbolan/penyajian jujur (representational faithfulness)

b. Karakteristik kualitatif sekunder terdiri dari: konsistensi (consistency) dan keterbandingan (comparability)

2.3Rerangka KonseptualRerangka konseptual merupakan seperangkat tujuan dan fondasi sebagai suatu sistem yang koheren/runtut yang akan mendorong terciptanya standar-standar akuntansi yang konsisten dan yang menentukan sifat, fungsi, dan batasan-batasan akuntansi dan laporan keuangan. Rerangka konseptual tertuang dalam Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) terdiri dari:1. SFAC No. 1 Tujuan pelaporan keuangan pada entitas bisnis (1978)2. SFAC No. 2 Karakteristik kualitatif informasi akuntansi (1980)3. SFAC No. 3 Elemen-elemen laporan keuangan entitas bisnis (1980)4. SFAC No. 4 Tujuan laporan keuangan pada entitas non-bisnis (1980)5. SFAC No. 5 Pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan pada entitas bisnis (1984)6. SFAC No. 6 Elemen-elemen laporan keuangan (1985), sebagai pengganti SFAC No. 3 sekaligus mencakup elemen-elemen laporan keuangan entitas non-bisnis.7. SFAC No. 7 Penggunaan informasi aliran kas dan nilai sekarang dalam pengukuran akuntansi.

Asumsi Dasar Akuntansi Keuangan\

Empat asumsi dasar akuntansi keuangan menurut FASB antara lain:1. Asumsi entitas ekonomi (economic entity assumption) yaitu perusahaan dianggap sebagai suatu entitas yang berdiri sendiri terpisah dari pemiliknya.2. Asumsi kelangsungan usaha (going concern assumption), yaitu perusahaan diasumsikan akan hidup terus dalam jangka panjang.3. Asumsi unit moneter (monetary unit assumption), bahwa pengukuran transaksi dilakukan dengan menggunakan satuan moneter4. Asumsi periode waktu (periodicity assumption), bahwa kegiatan perusahaan diasumsikan dapat dibagi-bagi ke dalam beberapa periode untuk tujuan pelaporan keuangan

2.3LAPORAN KEUANGAN (FINANCIAL STATEMENT) DAN PELAPORAN KEUANGAN FINANCIAL REPORTING)Akuntansi berkepentingan tidak hanya dengan laporan keuangan tetapi juga denganpelaporan keuangan. Laporan keuangan merupakan bagian dari pelaporan keuangan dengantujuan menyediakan informasi yang bermanfaat dan relevan. Laporan keuangan dan pelaporan keuangan memang akan menuju ke tujuan yang sama, tetapi beberapa informasi tertentu yang relevan akan lebih efektif disampaikan melalui media pelaporan keuangan dengan tetap menfokuskan laporan keuangan sebagai media utama dan pusat perhatian pelaporan keuangan (a central of financial reporting) (Wolk 1992 dalam Leng 2002: 144).Secara skematik, hubungan antara tujuan, informasi, elemen dan media pelaporan mengisyaratkan bahwa struktur akuntansi harus mempunyai suatu kerangka dasar untuk menentukan informasi apa saja yang dapat masuk ke dalam laporan keuangan dan informasi apa yang lebih baik disajikan melalui media lain selain laporan keuangan utama. Laporan keuangan utama dianggap sebagai laporan keuangan formal dan merupakan informasi minimal yang harus disediakan oleh akuntasi. Kerangka akuntansi yang sekarang berjalan (di Amerika) masih dilandasi oleh konsep obyektivitas dan keterujian data walaupun arakteristik relevansi merupakan pertimbangan utama. Faktor lingkungan akan menentukan tujuan pelaporan keuangan apa yang akan dicapai oleh informasi akuntansi. Tujuan pelaporan akan menentukan informasi apa yang harus dikomunikasikan kepada pihak yang dianggap berkepentingan. Informasi yang telah dipilih dan dinilai relevan akan menentukan elemen laporan keuangan yang dapat mempresentasikan keadaan fisik maupun nonfisik perusahaan dan hasil pengukurannya secara obyektif akan dituangkan dalam media utama berupa laporan keuangan. Berdasarkan SFAC No. 6, pelaporan keuangan terdiri dari elemen-elemen. aktiva, kewajiban, ekuitas, setoran pemilik (investment by owners), distribusi pada pemilik (distribution to owners), comprehensive income, income, revenue, expenses, gains dan losses. Penentuan laba (comprehensive income) lebih penting daripada penentuan net worth karena pemegang saham sama halnya dengan pemilik mengharapkan untuk mengetahui hasil investasi dalam perusahaan.

Pelaporan Keuangan

Seluruh upaya dan pemikiran tentang informasi apa yang harus dimasukkan dalam sistem pelaporan , kualitas informasi dan bagaimana cara pengungkapan informasi tersebut.

Tujuan pelaporan keuangan menurut konsepsi FASB yang disusun berdasar kondisi lingkungan ekonomi dan sosial di Amerika :1. Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya dan bermanfaat bagi investor dan kreditor untuk ddasar pengambilan kepututsan investasi dan pemberian kredit.2. Memberikan informasi posisi keuangan perushaan dengan menunjukkan seumber sumber ekonomi perusahaan serta asal kekayaan tersebut3. Memberikan informasi keuangan yang dapat menunjukkan prestasi perusahaan dalam menghasilkan laba (earning power)4. Memberikan informasi keuangan yang dapat menunjukkan sumber pembiayaan perusahaan5. Memberikan informasi keuangan yang dapat membantuk para pemakai dalam meramalkan aliran kas masuk ke perusahaan.

Perbedaan Pelaporan dan Laporan Keuangan

Haruslah dibedakan antara pengertian Pelaporan Keuangan (financial reporting) dan laporan keuangan (financial reports). Pelaporan Keuangan meliputi segala aspek yang berkaitan dengan penyediaan dan peyampaian informasi keuangan. Aspek-aspek tersebut antara lain lembaga yang terlibat (misalnya penyusunan standar, badan pengawas dari pemerintah atau pasar modal, organisasi profesi, dan entitas pelapor), peraturan yang berlaku termasuk PABU (prinsip akuntansi berterima umum atau generally accepted accounting principles/GAAP). Laporan keuangan hanyalah salah satu medium dalam penyampaian informasi. Bahkan seharusnya harus dibedakan pula antara statemen (statement) dan laporan (report

BAB IIIPENUTUP

3.1KesimpulanFinancial Accounting Standard Board (FASB) menerbitkan pernyataan tentang Qualitative Characteristic of Accounting Information yang mengindikasikan bahwa agar informasi akuntansi relevan maka informasi tersebut harus mempunyai nilai prediksi dan kemampuan umpan balik sertatepat waktu. Dengan demikian maka laporan keuangan mempunyai potensi untuk: (1) menurunkan tingkat ketidakpastian, dan (2) kemampuan dalam bersaing dengan sumber-sumber informasi yang ada. Pelaporan keuangan merupakan salah satu bentuk pertanggungjawabanmanajemen dalam pengelolaan sumber daya perusahaan terhadap berbagai pihak yang terkait dengan perusahaan selama periode tertentu. Menurut SFAC No. 1, ada dua tujuan pelaporan keuangan, yaitu sebagai berikut. Pertama, memberikan informasi yang bermanfaat bagi investor, investor potensial, kreditur, dan pemakai lainnya untuk membuat keputusan investasi, kredit, dankeputusan serupa lainnya. Kedua, memberikan informasi tentang prospek arus kas untuk membantu investor dan kreditor dalam menilai prospek arus kas bersih perusahaan (Triyono, 2007)

Pemakai laporan keuangan sektor publik dapat diidentifikasikan dengan menelusuri siapa yang menjadi stakeholder organisasi. Drebin et al. (1981) mengidentifikasikan terdapat sepuluh kelompok pemakai laporan keuangan. Lebih lanjut Drebin menjelaskan keterkaitan antar kelompok pemakai laporan keuangan tersebut dan menjelaskan kebutuhannya. Kelompok pemakai laporan keuangan tersebut adalah : a. Pembayar pajak (taxpayers) b. Pemberi dana bantuan (granlurx) . c. Investor d. Pengguna jasa (fee-paying service recipients)e. Karyawan/ pegawaif. Pemasok (vendor) g. Dewan legislatif h. Manajemeni. Pemilih (voters)j. Badan pengawas (oversight bodies) Pengklasifikasian tersebut didasarkan atas pertimbangan bahwa pembayar pajak, pemberi dana bantuan, investor, dan pembayar jasa pelayanan merupakan sumber penyedia keuangan organisasi, karyawan dan pemasok merupakan penyedia tenaga kerja dan sumber daya material, dewan legislative, dan manajemen membuat keputusan alokasi sumber daya, dan aktivitas mereka semua diawasi oleh pemilih dan badan pengawas, termasuk level pemerintahan yang lebih tinggi.Anthony mengklasifikasikan pemakai laporan keuangan sektor publik menjadi lima kelompok, yaitu:a. Lembaga pemerintah (governing bodies) b. Investor dan kreditor c. Pemberi sumber daya (resourceproviders)d. Badan pengawas (oversight bodies)e. Konstituen .Pengklasfikasian pemakai laporan keuangan yang dilakukan Anthony adalah dengan mempertimbangkan semut organisasi nonbisnis, bukan untuk organisasi pemerintahan saja, sedangkan Drebin et al mengklasifikasikan pemakai laporan keuangan untuk sektor pemerintahan saja. Jika dibandingkan dengan analisis Drebin et al., Anthony memasukkan pembayar pajak, pemilih, dan karyawan dalam satu kelompok yang ia sebut konstituen. Ia mengelompokkan pemberi dana bantuan dan pembayar jasa sebagai pemberi sumber daya, investor dan kreditor dikelompokkan menjadi satu.

Sementara itu, Hanley el d. (1992) mengklasifikasikan pengguna laporan keuangan sektor publik menjadi dua belas kelompok, yaitu:1. Anggota terpilih (electedmembers)2. Masyarakat sebagai pemilih dan/atau pembayar pajak3. Pelanggan atau klien 4. Karyawan/pegawai5. Pelanggan dan pemasok 6. Pemerintah 7. Pesaing (competitors) 8. Regulator 9. Pemberi pinjaman (leaders)10. Donor dan sponsor 11. Investor atau patner bisnis12. Kelompok penekan lainnya Pengklasifikasian pemakai laporan keuangan sektor publik menurut Borgonovi dan Anessi-Pessina(l997) :1. Masyarakat pengguna jasa publik 2. Masyarakat pembayar pajak 3. Perusahaan dan organisasi sosial ekonomi yang menggunakan pelayanan public sebagai input atas aktivitas organisasi 4. Bank dan masyarakat sebagai kreditor pemerintah 5. Badan-badan internas'ional, seperti Bank Dunia, IMF, ADB, PBB, dsb.6. Investor using dan Country Analyst 7. Generasi yang akan datang 8. Lembaga Negara9. Kelompok Politik (Partai Politik) 10. Manajer publik (Gubernur, Bupati, Direktur BUMN/BUMD)11. Pegawai pemerintah Serikat dagang sektor publik Governmental Accounting Standars Board (GASB) (1999, p. B184) mengidentifikasikan pemakai laporan keuangan pemerintah menjadi tiga kelompok besar, yaitu:1. Masyarakat yang kepadanya pemerintah bertanggungjawab,2. Legislatif dan Badan Pengawasan yang secara langsung mewakili rakyat,3. Investor dan kreditor yang memberi pinjaman dan/ atau berpartisipasi dalam proses pemberian pinjaman.

LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK A. PEMAKAI LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIKMenurut Drebin et. al (1981):1. Pembayar pajak2. Pemberi dana bantuan3. Investor4. Pengguna jasa5. Karyawan/pegawai6. Pemasok7. Dewan legislatif8. Manajemen9. Pemilih10. Badan pengawas

Pemakai lain: Lembaga pemerintah, masyarakat, regulator, kelompok politik, generasi yad, serikat dagang sektor publik, konstituen dan lain-lainl.

B. HAK & KEBUTUHAN PEMAKAI LKHak pemakai laporan keuangan:1. Hak untuk mengetahui- Mengetahui kebijakan pemerintah- Mengetahui keputusan yang diambil pemerintah- Mengetahui alasan dilakukannya suatu kebijakan dan keputusan tertentu.2. Hak untuk diberi informasi, meliputi hak untuk diberi penjelasan secara terbuka atas permasalahan tertentu yang menjadi perdebatan publik.3. Hak untuk didengar aspirasinya.

Hak ini muncul sebagai akibat konsekuensi pertanggungjawaban dan pengelolaan publik (accountability dan stewardship).

Kebutuhan Pemakai Laporan Keuangan:1. Masyarakat pengguna pelayanan publik. biaya, harga, dan kualitas pelayanan.2. Masyarakat pembayar pajak dan pemberi bantuan

Penggunaan dana1. Kerditur dan Investor untuk menghitung tingkat risiko, likuiditas, dan solvabilitas2. Parlemen dan Kelompok Politik untuk Pengawasan, mencegah bias Laporan Keuangan & penyelewengan3. Manajer Publik (SIM, perencanaan, pengendalian, dan pengukuran kinerja4. Pegawai (Informasi gaji dan manajemen kompensasi

C. PERSAMAAN LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK DAN SWASTA1. Dokumen-dokumen sumber2. Berperan sebagai hubungan masyarakat3. Membutuhkan standar akuntansi sebagai pedoman

D. PERBEDAAN LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK ( DEP. PEMERINTAH) DAN SWASTA

LAPORAN KEUANGAN DEPERTEMEN PEMERINTAHLAPORAN KEUANGAN SEKTOR SWASTA

1. Fokus finansial dan politik2. Kinerja secara finansial dan non finansial3. Pertanggungjawaban kepada parlemen dan masyarakat luas4. Berfokus pada bagian organisasi5. Melihat ke masa depan secara detail6. Aturan pelaporan ditentukan oleh Departemen Keuangan7. Laporan diperiksa oleh Treasury8. Cash Accounting

1. Fokus financial2. Sebagian besar diukur secara finansial3. Pertanggungjawaban kepada pemegang saham dan kreditur4. Berfokus pada organisasi secara keseluruhan5. Tidak dapat melihat masa depan secara detail6. Aturan pelaporan ditentukan oleh UU, standar akuntansi, pasar modal, dan praktik akuntansi7. Laporan keuangan diaudit oleh auditor independen8. Accrual Accounting

E. LUAS PENGUNGKAPAN YG DIPERLUKAN1. Fokus pengukuran dan dasar akuntansi pembuatan laporan2. Kebijakan menghapus/menghentikan aktivitas internal unit kerja pada laporan aktivitas3. Kebijakan kapitalisasi aktiva dan menaksir umur ekonomi aktiva tersebut untuk menentukan biaya depresiasinya.4. Deskripsi jenis transaksi yang masuk penerimaan program dan kebijakan alokasi biaya tidak langsung kepada suatu fungsi atau unit kerja dalam laporan aktivitas.5. Kebijakan pemerintah dalam menentukan pendapatan operasi & non operasi.6. Pemerintah harus mengungkapkan secara detail dalam catatan laporan keuangan tentang aset modal dan utang jangka panjang.

F. EFEK LAPORAN KEUANGAN YANG BURUK1. Menurunkan kepercayaan masyarakat kepada pengelola dana publik (pemerintah).2. Investor akan takut menanamkan modalnya karena laporan keuangan tidak dapat diprediksi sehingga meningkatnya risiko investasi.3. Pemberi donor akan mengurangi atau menghentikan bantuannya.4. Kualitas keputusan menjadi buruk.5. Laporan Keuangan tidak dapat untuk mengukur kinerja6. Laporan Keuangan tidak dapat diaudit.1. Fokus pengukuran dan dasar akuntansi yang digunakan untuk pembuatan laporan2. Kebijakan menghapus/menghentikan aktivitas internal unit kerja pada Laporan aktivitas3. Kebijakan kapitalisasi aktiva dan menaksir umur ekonomi aktiva - aktiva untuk menentukan biaya depresiasinya4. Depresiasi mengenai jenis jenis transakasi yang masuk dalam penerimaan program dan kebijakan untuk mengalokasikan biaya biaya tidak langsung kepada suatu fungsi atau unit kerja dalam laporan aktivitas5. Kebijakan pemerintah dalam menentukan pendapatan operasi dan non-operasi6. Pemerintah harus mengungkapkan secara detail / lengkap dalam catatan (notes) laporan keuangan mengenai asset modal dan utang jangka panjang