laporan kerja praktek di skm oasis pt. djarum · bapak y. ari budi eko p. selaku senior technician...

61
LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM Disusun oleh: Theresia Titha Rosmawati NPM: 14 06 07760 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA 2017

Upload: hoanganh

Post on 14-Mar-2019

314 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

i

LAPORAN KERJA PRAKTEK

DI SKM OASIS PT. DJARUM

Disusun oleh:

Theresia Titha Rosmawati

NPM: 14 06 07760

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

2017

Page 2: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Kerja Praktek yang dilaksanakan di SKM Oasis PT. Djarum mulai tanggal 3

Juli 2017 sampai dengan 5 Agustus 2017 disusun oleh:

Nama : Theresia Titha Rosmawati

NPM : 14 06 07760

Program Studi : Teknik Industri

Fakultas : Teknologi Industri

telah diperiksa dan disetujui.

Yogyakarta, 12 Agustus 2017

Pembimbing Lapangan Dosen Pembimbing

Edwin Purwanto DM. Ratna Tungga Dewa, Ssi., MT

Page 3: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

iii

Page 4: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucaptkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan

karunia-Nya sehingga Kerja Praktek selama 1 bulan di PT Djarum dapat terlaksana

dengan baik dan penyusunan Laporan Kerja Praktek dapat terselesaikan.

Tujuan dari penyusunan laporan Kerja Praktek adalah salah satu syarat yang

wajib dipenuhi dalam kuliah Teknik Industri Atma Jaya Yogyakarta. Selain itu juga

memperkenalkan dunia kerja kepada mahasiswa sebelum lulus dari dunia

perkuliahan.

Terselesaikannya penyusunan Laporan Kerja Praktek ini tidak luput dari

bantuan dan motivasi serta partisipasi dari semua pihak. Untuk itu dengan segala

kerendahan hati penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih

kepada:

1. Bapak Edwin Purwanto selaku Senior Engineer bagian Electrical dan juga

selaku pembimbing lapangan penulis, serta memperkenalkan dan

mengajarkan menggunakan software FlexSim.

2. Bapak Tri Utama selaku Chief Engineer Secondary dan juga selaku

pembimbing penulis yang telah banyak membantu penulis, seperti

mendapatkan struktur organisasi, memberikan tugas, serta masukan-

masukan dan perhatian selama melaksanakan Kerja Praktek.

3. Bapak Joko Saptono selaku General Manager bagian Secondary yang

telah memberikan banyak masukan, saran bagi penulis, dan mengajarkan

berbagai hal.

4. Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical

yang telah banyak membantu penulis dalam mengurus lamaran,

memperkenalkan para staff di bagian secondary, dan mengajarkan

penulis tentang 3D printing.

5. Bapak Bambang Irawan selaku General Manager bagian Primary yang

selalu menghibur dengan berbagai cerita dan tebakan yang lucu.

6. Bapak Iswanto Santoso selaku Senior General Manager bagian Produksi

Engineering yang mengajarkan penulis mengenai filsafat.

Page 5: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

v

7. Ibu DM. Ratna Tungga Dewa, SSi. MT. selaku dosen pembimbing Kerja

Pratek yang telah membimbing selama pelaksanaan dan penyusunan

Laporan Kerja Praktek.

8. Kedua orang tua penulis yang telah mendukung dan memberikan doa

restu.

9. Betantio Putra Pradana, Anastasio Triyanto, dan Efando Bong Putra

selaku rekan satu team dalam Kerja Praktek.

10. Seluruh karyawan PT Djarum baik di SKM OASIS maupun di SKM Gribig.

Penulis menyadari penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari

pembaca. Akhir kata penulis mengharapkan laporan ini semoga dapat bermanfaat

bagi pihak perusahaan dan memperluas pengetahuan bagi para pembaca.

Yogyakarta, 12 Agustus 2017

Penulis

Page 6: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

vi

DAFTAR ISI

LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM..................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................ ii

KATA PENGANTAR ................................................................................................. iii

DAFTAR ISI .............................................................................................................. vi

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... ix

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2. Tujuan ........................................................................................................ 1

1.3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek .......................................... 2

BAB 2 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN ............................................................. 3

2.1. Sejarah Singkat Perusahaan ...................................................................... 3

2.2. Struktur Organisasi ..................................................................................... 4

2.3. Manajemen Perusahaan ............................................................................. 8

2.3.1. Visi dan Misi Perusahaan .................................................................... 8

2.3.2. Ketenagakerjaan ............................................................................... 10

BAB 3 TINJAUAN SISTEM PERUSAHAAN ........................................................ 13

3.1. Proses Bisnis Perusahaan atau Unit Usaha atau Departemen ................. 13

3.2. Produk yang Dihasilkan ............................................................................ 13

3.3. Proses Produksi ....................................................................................... 21

3.3.1. Sumber Daya Produksi ...................................................................... 21

3.3.2. Bahan Baku (Raw Materials) ............................................................. 22

3.4. Fasilitas Produksi ..................................................................................... 27

BAB 4 TINJAUAN PEKERJAAN MAHASISWA ................................................... 31

4.1. Lingkup Pekerjaan .................................................................................... 31

4.2. Tanggung Jawab dan Wewenang dalam Pekerjaan ................................. 34

4.3. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan .......................................................... 34

4.4. Hasil Pekerjaan ........................................................................................ 37

4.4.1. Data dan Pengolahan Data ............................................................... 37

Page 7: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

vii

4.4.2. Model Simulasi .................................................................................. 47

BAB 5 PENUTUP ................................................................................................ 50

5.1. Kesimpulan ............................................................................................... 50

5.2. Saran ........................................................................................................ 50

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 51

Page 8: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Spesifikasi Rokok Djarum Super

Tabel 3.2. Spesifikasi Rokok Djarum Super Mild (MLD)

Tabel 3.3. Spesifikasi Rokok L.A. Lights

Tabel 3.4. Spesifikasi Rokok L.A. Menthol

Tabel 3.5. Spesifikasi Rokok Djarum Black

Tabel 3.6. Spesifikasi Rokok Djarum Black Cappucino

Tabel 3.7. Spesifikasi Rokok Djarum Black Menthol

Tabel 3.8. Spesifikasi Rokok Djarum Black Mild

Tabel 4.1. Waktu Antar Kedatangan SQ 1

Tabel 4.2. Waktu Antar Kedatangan SQ 1 (Lanjutan)

Tabel 4.3. Waktu Proses Bale SQ 1

Tabel 4.4. Waktu Antar Kedatangan SQ 2

Tabel 4.5. Waktu Proses Bale SQ 2

Tabel 4.6. Waktu Antar Kedatangan SQ 3

Tabel 4.7. Waktu Antar Kedatangan SQ 3 (Lanjutan)

Tabel 4.8. Waktu Proses Bale SQ 3

Tabel 4.9. Waktu Antar Kedatangan SQ 4

Tabel 4.10. Waktu Proses Bale SQ 4

Page 9: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT Djarum

Gambar 3.1. Proses Bisnis Perusahaan Secara Umum

Gambar 3.2. Rokok Djarum Super

Gambar 3.3. Rokok Djarum Super Mild (MLD)

Gambar 3.4. Rokok L.A. Lights

Gambar 3.5. Rokok L.A. Menthol

Gambar 3.6. Rokok Djarum Black

Gambar 3.7. Rokok Djarum Black Cappucino

Gambar 3.8. Rokok Djarum Black Menthol

Gambar 3.9. Rokok Djarum Black Mild

Gambar 4.1. Tata Letak Kantor Departemen Engineering

Gambar 4.2. Struktur Organisasi Departemen Produksi PT Djarum

Gambar 4.3. Proses Bale

Gambar 4.4. Diagram Alir Pelaksanaan Kerja Praktek

Gambar 4.5. Waktu Antar Kedatangan SQ 1

Gambar 4.6. Waktu Proses Bale SQ 1

Gambar 4.7. Waktu Antar Kedatangan SQ 2

Gambar 4.8. Waktu Proses Bale SQ 2

Gambar 4.9. Waktu Antar Kedatangan SQ 3

Gambar 4.10. Waktu Proses Bale SQ 3

Gambar 4.11. Waktu Antar Kedatangan SQ 4

Gambar 4.12. Waktu Proses Bale SQ 4

Gambar 4.13. Simulasi Sebelum Skenario Baler

Gambar 4.14. Hasil Simulasi Sebelum Skenario Baler

Gambar 4.15. Simulasi Setelah Skenario Baler

Gambar 4.16. Hasil Simulasi Setelah Skenario Baler

Page 10: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma Jaya

Yogyakarta (PSTI UAJY) mewajibkan semua mahasiswanya untuk melaksanakan

kerja praktek sesuai dengan Kurikulum di PSTI UAJY. PSTI UAJY memandang kerja

praktek sebagai wahana atau sarana bagi mahasiswa untuk mengenali suasana di

industri serta menumbuhkan, meningkatkan, dan mengembangkan etos kerja

profesional sebagai calon sarjana Teknik Industri.

Kerja praktek dapat dikatakan sebagai ajang simulasi profesi mahasiswa Teknik

Industri. Paradigma yang harus ditanamkan adalah bahwa selama kerja praktek

mahasiswa bekerja di perusahaan yang dipilihnya. Bekerja, dalam hal ini mencakup

kegiatan perencanaan, perancangan, perbaikan, penerapan dan pemecahanan

masalah. Oleh karena itu, dalam kerja praktek kegiatan yang dilakukan oleh

mahasiswa adalah:

a. Mengenali ruang lingkup perusahaan

b. Mengikuti proses kerja di perusahaan secara kontinu

c. Melakukan dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh atasan, supervisor atau

pembimbing lapangan

d. Mengamati perilaku sistem

e. Menyusun laporan dalam bentuk tertulis

f. Melaksanakan ujian kerja praktek

1.2. Tujuan

Hal-hal yang ingin dicapai melalui pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah:

a. Melatih kedisiplinan.

b. Melatih kemampuan berinteraksi dengan bawahan, rekan kerja, dan atasan dalam

perusahaan.

c. Melatih kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja.

d. Mengamati secara langsung aktivitas perusahaan dalam berproduksi dan

menjalankan bisnis.

Page 11: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

2

e. Melengkapi teori yang diperoleh di perkuliahan dengan praktek yang ada di

perusahaan.

f. Menambah wawasan mengenai sistem produksi dan sistem bisnis.

1.3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek

Pada kegiatan Kerja Praktek ini dilaksanakan selama 1 bulan dimulai pada tanggal 3

Juli 2017 sampai 5 Agustus 2017. Pelaksanaan Kerja Praktek ini berada di PT Djarum

bagian SKM OASIS Gondangmanis, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Jawa

Tengah.

Selama pelaksaan Kerja Praktek ini, penulis ditempatkan di Secondary Material

bagian logistik (warehouse).

Page 12: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

3

BAB 2

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT Djarum adalah salah satu perusahaan rokok di Indonesia. PT Djarum merupakan

perusahaan perseroan yang ada di Indonesia. Namun dahulu PT Djarum adalah

sebuah perusahaan perseorangan. Pada mulanya Oei Wie Gwan memulai usaha di

bidang produksi mercon, akan tetapi karena mengalami musibah sehingga Oei Wie

Gwan mengakhiri usahanya. Setelah itu Oei Wie Gwan memutuskan untuk

mendirikan usaha rokok. Oei Wie Gwan merintis mendirikan perusahaan rokok ini

pada tanggal 23 Agustus 1950 kemudian pada tanggal 21 April 1951 izin usaha

Djarum sebagai usaha perseorangan diberikan oleh Menteri Keuangan.

Pada awalnya perusahaan ini hanya dijalankan oleh sekitar 10 orang di Jalan A. Yani

No. 28. Oei Wie Gwan, mantan agen rokok Minak Djinggo di Jakarta ini, mengawali

bisnisnya dengan memasok rokok untuk Dinas Perbekalan Angkatan Darat. Pada

tahun 1955, Djarum mulai memperluas produksi dan pemasarannya. Produksinya

makin besar setelah menggunakan mesin pelinting dan pengolah tembakau.

Pada tahun 1969, Djarum mulai mengekspor produk rokoknya ke luar negeri. Pada

tahun yang sama, Djarum memasarkan Djarum Filter, merek pertamanya yang

diproduksi menggunakan mesin, diikuti merek Djarum Super yang diperkenalkan pada

tanggal 21 April 1970. Saat ini Djarum dipimpin oleh Victor Hartono, yang merupakan

cucu Oei Wie Gwan. Djarum meluncurkan rokok mild bermerek L.A. Lights pada

tanggal 21 April 1999 dan Djarum Black pada tanggal 21 April 2000. Tahun 2012

Djarum mengeluarkan rokok Djarum Super Mild atau MLD dan Djarum Black Mild.

Selain dunia rokok, Djarum juga dikenal aktif terlibat dalam dunia bulu tangkis. Djarum

telah menghasilkan pemain-pemain kelas dunia seperti Liem Swie King dan Alan Budi

Kusuma. Selain itu, sejak tahun 1998 perusahaan Djarum juga telah menguasai

sebagian besar saham BCA. Untuk Bakti terhadap masyarakat dan lingkungan,

Djarum memiliki lembaga khusus yaitu Djarum Foundation yang bergerak di bidang

pendidikan, sosial, kebudayaan, dan lingkungan.

Saat ini PT. Djarum sedang membangun Pabrik Terpadu di daerah Gondangmanis

Kecamatan Bae. Pabrik Terpadu tersebut dibangun untuk sentralisasi semua kegiatan

di PT. Djarum.

Page 13: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

4

2.2. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu hubungan struktural antara orang-orang yang

saling berhubungan satu sama lain dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya

masing-masing dalam suatu perusahaan.

Struktur organisasi merupakan bagian yang penting dalam suatu perusahaan karena

tanpa adanya struktur organisasi, suatu perusahaan tidak akan dapat menjalankan

fungsi sebagaimana mestinya. Oleh sebab itu diperlukan pembentukan struktur

organisasi yang baik yaitu dengan menempatkan orang-orang yang tepat pada

jabatan yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki sehingga orang-orang tersebut

dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik.

Ada bermacam-macam struktur organisasi yang digunakan dalam perusahaan.

Struktur organisasi yang dipakai oleh satu perusahaan dapat berbeda dengan struktur

organisasi yang dipakai oleh perusahaan lainnya. Struktur organisasi suatu

perusahaan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, bentuk perusahaan dan

besar kecilnya perusahaan.

Adapun struktur organisasi yang ada di PT. Djarum OASIS ditunjukkan pada Gambar

2.1.

Page 14: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

5

Manajer

Produksi

Super

Intendent

Administrasi

Super

Intendent

Produksi

Super

Intendent Pre

Proses

Lokasi GribigLokasi

OASIS

Supervisor SupervisorSupervisor

Personil GS

Staff PPC Unit HeadStaff

Administrasi

Foreman Clerk

Unit Head Unit Head

Operator Operator

Staff Material

Procurement

& Logistic

Staff Pre

Proses

Unit Head Unit Head

Foreman Operator

Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT Djarum SKM Oasis

Page 15: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

6

Tugas, wewenang dan jabatan dari struktur organisasi PT Djarum dapat dijelaskan

sebagai berikut:

a. Manajer Produksi

Berikut ini merupakan tugas manajer produksi:

i. Melaksanakan kebijakan produksi dalam bidang produksi.

ii. Menentukan strategi produksi

b. Superintendent

Seorang pengawas dan pemimpin yang berada di atas supervisor tetapi tingkatannya

di bawah manajer. Tugasnya adalah:

i. Mengawasi kinerja supervisor dan staff yang berada di bawahnya.

ii. Memikirkan bagaimana improvement yang baik, sehingga dapat menunjang

produktivitas perusahaan.

iii. Menggalang teamwork untuk menciptakan suatu lingkungan dan suasana kerja

yang baik.

iv. Membantu menyelesaikan masalah yang terjadi di lantai produksi.

c. Supervisor

Tanggung jawab utama supervisor:

i. Bertanggung jawab dalam melakukan supervisi langsung terhadap kepala regu

yang dibawahinya (serta mampu mensupervisi secara tidak langsung semua

karyawan yang berada di bawah tanggung jawabnya), hal ini termasuk dalam

memberikan bimbingan/pelatihan kepada anak buah guna mencapai tingkat

batas minimum kemampuan yang diperlukan bagi teamnya dan mendisiplinkan

anak buahnya sesuai dengan ketentuan/peraturan yang berlaku di perusahaan.

ii. Bertanggung jawab dalam mencapai tingkat kuantitas (output),kualitas dan

schedule produksi serta tingkat utilisasi mesin produkssi yang telah ditetapkan

dan disepakati bersama.

iii. Bertanggung jawab dalam pemenuhan standard kualitas hasil produksi sesuai

dengan tingkat kebutuhan customer & schedule pengiriman hasil produksi sesuai

PPIC schedule.

iv. Bertanggung jawab terhadap keselamatan kerja dan standard kebersihan

lingkungan kerja (keteraturan/kerapihan lingkungan kerja).

Page 16: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

7

v. Bertanggung jawab dalam melakukan koordinasi dan membina kerja sama team

yang solid.

vi. Bertanggung jawab dalam membuat laporan secara berkala kepada atasannya

atas hasil kerjanya beserta analisa permasalahannya, tindakan–tindakan

perbaikan atas permasalahan tersebut serta batas waktu estimasi penyelesaian

masalah–masalah tersebut secara singkat , padat dan kongkrit.

Adapun wewenang dari supervisor:

i. Wewenang dalam mendisiplinkan anak buahnya sesuai dengan

kententuan/peraturan yang berlaku di perusahaan.

ii. Wewenang dalam menghentikan dan mengatur pengoperasian mesin– mesin

produksi guna mencapai hasil produksi yang sesuai dengan kebutuhan

pelanggan serta pemenuhan batas waktu pengiriman hasil produksi.

d. Administrasi

Tugas administrasi secara umum adalah:

i. Membuat kuitansi untuk pembayaran yang telah lunas.

ii. Mengurus administrasi mengenai JAMSOSTEK.

iii. Menyalurkan telepon yang masuk ataupun keluar di dalam perusahaan.

iv. Mengurus perpajakan yang menyangkut masalah perusahaan.

e. Personil dan General Service

i. Mencatat semua hal yang berhubungan dengan ketenagakerjaan

ii. Mengerjakan hal-hal yang berhubungan dengan pelayanan umum seperti

housekeeping dan pelayanan pantry.

f. Production Planning and Control

i. Merencanakan dan menjadwalkan produksi perusahaan

ii. Menerapkan perencanaan produksi tersebut ke lantai produksi

iii. Mengendalikan alur produksi pada suatu perusahaan

iv. Mengevaluasi perencanaan dan jadwal produksi

g. Unit Head

i. Memimpin dan mengawasi anak buah (operator masing-masing regu)

ii. Memastikan kelancaran produksi

iii. Merekap hasil produksi tiap shift

Page 17: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

8

h. Material Preparation

Mempunyai wewenang untuk menginformasikan masalah kelengkapan identifikasi lot

produksi. Bertanggung jawab akan persediaan material proses di sub departemen,

kelancaran distribusi part hasil dan identitas produksi ke bagian terkait, bagian

handling ini mengatur persediaan material proses dan mendata jumlah material yang

keluar dan masuk.

i. Pre-Process

i. Memproduksi material pendukung dan pelengkap yang digunakan untuk proses

produksi rokok (filter, foil ber-menthol, dan pemanis CTP)

ii. Menjembatani bagian material preparation dengan bagian proses

j. Clerk

Mencatat semua administrasi dalam produksi

k. Operator

Operator produksi mempunyai wewenang untuk menginformasikan pada pimpinan

kerja apabila terjadi masalah kualitas terhadap barang yang diproduksinya.

Bertanggung jawab dalam pencapaian target produksi. Mengisi laporan produksi,

melaksanakan aktifitas produksi sesuai dengan item part dan jumlah yang telah

ditentukan.

2.3. Manajemen Perusahaan

2.3.1. Visi dan Misi Perusahaan

a. Visi Perusahaan

Menjadi yang terbesar dalam nilai penjualan dan profitabilitas di industri rokok

Indonesia.

b. Misi Perusahaan

Kami hadir untuk memuaskan kebutuhan merokok para perokok.

c. Uraian Visi

Kepimpinan dalam pasar dengan cara menghasilkan produk-produk yang berkualitas

tinggi secara konsisten dan inovatif untuk memuaskan konsumen. Penciptaan citra

positif yang kuat untuk perusahaan dan produk-produk kita. Manajemen professional

yang berdedikasi serta sumber daya manusia yang kompeten.

Page 18: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

9

d. Nilai Inti

PT. Djarum memiliki 5 nilai-nilai inti dalam pengembangan perusahan. Nilai-nilai itu

adalah fokus pada pelanggan, profesionlisme, organisasi yang terus belajar, satu

keluarga, dan tanggungjawab sosial. Berikut adalah penjelasan dari nilai-nilai

tersebut:

i. Fokus pada pelanggan

Pelanggan merupakan bagian yang sangat penting dalam keberlangsungan suatu

perusahaan, tanpa ada pelanggan, tanpa ketertarikan pelanggan terhadap produk

yang telah diproduksi perusahan akan mandet. PT Djarum selalu mengutamakan agar

pelanggan selalu puas terhadap produknya, dengan memberikan harga yang relatif

rendah meskipun keuntungan yang dicapai berkurang, hal ini diatasi dengan

peningkatan hasil yang baik dan jumlah penjualan. Selain itu juga PT Djarum

mendengarkan pelanggan dan memenuhi kebutuhan mereka dengan cara terbaik

yang dapat dilakukan.

ii. Profesionalisme

Profesional dalam membangun perusahaan secara baik, dimulai dengan perekrutan

karyawan-karyawati yang potensial (salah satu elemen vitas bagi kegemilangan gerak

sebuah perusahaan). Kemampuan perusahaan untuk melakukan inovasi secara terus

menerus seiring tuntutan tersebut, PT Djarum selalu memberikan respon yang inovatif

pada konsumen. Profesional dalam mengimplementasikan strategi-strategi yang telah

dirancang dengan penuh optimis. Dengan profesionalisme tersebut semuanya dapat

tercapai.

iii. Organisasi yang terus belajar

Dengan keberhasilan yang diperoleh berupa penghargaan-penghargaan dan produk-

produk yang inovatif, PT Djarum tidak berpuas hati, dengan keberhasilan tersebut,

selalu belajar keberhasilan itu. Tidak hanya selalu menilai perusahaannya sendiri.

Melakukan sharing dengan perusahaan lain berbagi pengetahuan. Sikap organisasi

yang terus belajar ini harus diimbangi dengan sikap keterbukaan dan saling percaya

sehingga orang berani melakukan perubahan dan percobaan tanpa merasa terancam.

iv. Satu keluarga

Rasa kekeluargaan sangat terasa di lingkungan PT Djarum, ini terlihat ketika pada

waktu istirahat, terkadang para direksi bergabung bersama karyawan, berbagi cerita,

Page 19: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

10

bercanda, ini menciptakan kesenangan bagi para karyawan. Disinilah kekompakan

dari segenap jajaran manajemen dan karyawan. Mereka bersama-sama untuk

memajukan perusahaan, dengan dukungan organisasi yang solid, serta kerja keras

dari semua karyawan.

v. Tanggung Jawab Sosial

Dalam hal tanggung jawab sosial, untuk karyawan, PT Djarum sangat memperhatikan

karyawannya dengan memberikan jaminan sosial berupa jaminan kesehatan, hadiah

tahunan, tunjangan, jaminan kecelakan, jaminan pensiun. PT Djarum juga

memberikan beasiswa pendidikan pada anak-anak karyawan sehingga dapat

melanjutkan pendidikannya dengan baik. Tanggung Jawab Sosial yang diberikan PT

Djarum tidak hanya pada karyawannya tetapi juga pada masyarakat umum. Untuk

melaksanakan tanggung jawab ini PT Djarum melakukan Corporate Social

Responsibility (CSR), yang sangat jelas saat ini, yaitu : Djarum memberikan dananya

30 Milliar dalam pembangunan lapangan bulutangkis, GOR PT Djarum Bakti Bangsa,

yang digunakan untuk merekrut para pemain bulutangkis yang handal berkelas dunia.

Dalam bidang lingkungan PT Djarum memberikan secara cuma-cuma pohon-pohon

untuk penghijauan.

2.3.2. Ketenagakerjaan

Hal-hal yang berkaitan dengan ketenagakerjaan di PT Djarum diatur sebagai berikut:

a. Pengadaan tenaga kerja

Prosedur daan syarat-syarat yang ditetapkan dalam penarikan tenaga kerja pada PT

Djarum antara lain:

i. Pengisian formulir, dimaksudkan untuk memperoleh informasi dan data yang

lengkap dari calon karyawan.

ii. Mengikuti psikotest

iii. Pemeriksaan kesehatan, untuk mencegah terhadap kemungkinan memperoleh

karyawan yang menderita suatu penyakit yang dapat mengganggu proses kerja.

Page 20: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

11

b. Jam kerja karyawan

Peraturan jam kerja karyawan pada perusahaan PT Djarum bagian SKM OASIS telah

diatur sesuai dengan ketentuan pemerintah. Adapun peraturan jam kerja PT Djarum

SKM OASIS yang berlaku adalah sebagai berikut:

i. Shift I

Jam kerja pukul 06.00 – 14.00 WIB

Jam istirahat diatur sendiri dengan durasi istirahat selama 1 jam.

ii. Shift II

Jam kerja pukul 14.00 – 22.00 WIB

Jam istirahat diatur sendiri dengan durasi istirahat selama 1 jam.

iii. Shift III

Jam kerja pukul 22.00 – 06.00 WIB

Jam istirahat diatur sendiri dengan durasi istirahat selama 1 jam.

Karyawan dengan jam kerja non shift:

i. Hari Senin – Sabtu

Jam kerja pukul 07.00 – 16.00 WIB

Jam istirahat pukul 12.00 – 13.00 WIB

ii. Hari Sabtu

Jam kerja pukul 07.00 – 12.00 WIB

Tidak ada istirahat di Hari Sabtu

c. Kesejahteraan karyawan

Agar didapat hasil kerja yang sesuai dengan tujuan serta untuk meningkatkan

semangat karyawan, maka pimpinan perusahaan memberikan fasilitas-fasilitas antara

lain:

i. Tunjangan Hari Raya (THR) dan tunjangan lainnya

ii. Asuransi kesehatan

iii. Kantin

iv. Mushola

v. Tempat parkir sepeda motor dan mobil

Dalam suatu perusahaan, keselamatan kerja karyawan merupakan hal yang sangat

penting karena dapat memengaruhi produktivitas maupun citra perusahaan tersebut.

PT Djarum telah memberi perhatian tersendiri untuk keselamatan kerja karyawannya.

Page 21: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

12

Hal ini terlihat dengan diberikannya perlengkapan kerja, antara lain masker, sarung

tangan, google untuk workshop, safety helm, dan safety shoes.

Penggunaan perlengkapan kerja tiap operator berbeda-beda. Apabila terjadi suatu

kecelakaan kerja, maka akan dilihat terlebih dahulu apa penyebabnya dan biaya

pengobatan ditanggung perusahaan.

d. Fasilitas

Djarum menyediakan beberapa fasilitas, yaitu:

i. Beasiswa pendidikan

Untuk karyawan PT Djarum yang sudah berkeluarga berhak mendapatkan

beasiswa dari PT Djarum untuk jenjang SD - SMA bagi anak yang berprestasi.

ii. Olahraga

PT Djarum menyediakan fasilitas lapangan bulutangkis, lapangan voli, lapangan

basket, tempat fitness, jogging track.

iii. Kendaraan

Untuk level Manajer, Senior Manajer, dan Direktur mendapat pinjaman mobil

dinas dari PT Djarum selama menjabat posisi tersebut.

e. Pemasaran

Pemasaran produk PT Djarum saat ini tidak hanya di dalam negeri namun juga hingga

ke luar negeri. Untuk pemasaran di dalam negeri, PT Djarum memiliki distributor yang

tersebar di wilayah Indonesia bagian barat dan Indonesia bagian tengah. Sedangkan

untuk pemasaran ke luar negeri, PT Djarum telah merambah ke India, Malaysia,

Singapura, Amerika, dan Eropa. PT Djarum juga telah memiliki perusahaan di Brazil.

Sebagian para pekerjanya tetap orang Indonesia yang ditugaskan di Brazil.

Untuk meningkatkan pelayanan, PT Djarum telah memiliki cabang di seluruh

Indonesia. Sebagian besar cabang kantor pemasarannya berada di Pulau Jawa.

Page 22: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

13

BAB 3

TINJAUAN SISTEM PERUSAHAAN

3.1. Proses Bisnis Perusahaan atau Unit Usaha atau Departemen

Proses bisnis merupakan rangkaian aktivitas antar bagian dalam suatu perusahaan.

Proses bisnis sendiri adalah sekumpulan tugas atau aktivitas untuk mencapai tujuan

yang diselesaikan baik secara berurut atau paralel, oleh manusia atau sistem, baik di

luar atau di dalam organisasi. Adapun proses bisnis yang ada di PT Djarum bagian

SKM OASIS ditunjukkan pada Gambar 3.1. di bawah ini.

Gambar 3.1. Proses Bisnis Perusahaan Secara Umum

3.2. Produk yang Dihasilkan

Produk yang dihasilkan oleh PT Djarum bagian SKM OASIS adalah rokok. Ada

bermacam-macam rokok seperti Djaru Super isi 12, Djarum Super Mild, Djarum Black,

Djarum Black Menthol, Djarum Black Cappucino, Djarum Black Mild, LA Lights, LA

Lights Menthol. Selain beberapa rokok tersebut masih terdapat banyak lagi jenis rokok

yang diproduksi PT Djarum. Dari rokok tersebut masih terbagi lagi untuk kualitas

Page 23: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

14

ekspor ke luar negeri maupun reguler dalam negeri. Produk Djarum di SKM OASIS

beserta spesifikasinya dapat dilihat sebaga berikut:

a. Djarum Super

Gambar 3.2. Rokok Djarum Super

https://www.google.co.id/search?q=djarum+super&source

Tabel 3.1. Spesifikasi Rokok Djarum Super

Fisik

Berat rokok/100bt

152±2 gr

Diameter 8±0,05 mm

Pressure Drop 95±5 mmH20

Ventilasi

Material

Filter Non Porous

Diameter 7,95

Pressure Drop 180±10

Lem CP Lem Cortipping

Lem TP Lem Sigaret Mesin

Page 24: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

15

b. Djarum Super Mild (MLD)

Gambar 3.3. Rokok Djarum Super Mild (MLD)

https://www.google.co.id/search?q=djarum+super&source

Tabel 3.2. Spesifikasi Rokok Djarum Super Mild (MLD)

Fisik

Berat rokok/100bt

96±2 gr

Berat tob rod/bt 790 mgr

Diameter 7±0,05 mm

Pressure Drop 115±5 mmH20

Ventilasi 45±5 %

Material

Filter Porous

Diameter 6,95

Pressure Drop 480±10

Lem CP Lem Cortipping

Lem TP Lem Sigaret Mesin

Page 25: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

16

c. L.A. Lights

Gambar 3.4. Rokok L.A. Lights

https://www.google.co.id/search?q=djarum+super&source

Tabel 3.3. Spesifikasi Rokok L.A. Lights

Fisik

Berat rokok/100bt

103±2 gr

Berat tob rod/bt 840 mgr

Diameter 7±0,05 mm

Pressure Drop 115±5 mmH20

Ventilasi 45±5 %

Material

Filter Porous

Diameter 6,95

Pressure Drop 480±10

Lem CP Lem Cortipping

Lem TP Lem Sigaret Mesin

Page 26: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

17

d. L.A. Menthol

Gambar 3.5. Rokok L.A. Menthol

https://www.google.co.id/search?q=djarum+super&source

Tabel 3.4. Spesifikasi Rokok L.A. Menthol

Fisik

Berat rokok/100bt

103±2 gr

Berat tob rod/bt 840 mgr

Diameter 7±0,05 mm

Pressure Drop 115±5 mmH20

Ventilasi 45±5 %

Material

Filter Porous

Diameter 6,95

Pressure Drop 480±10

Lem CP Lem Cortipping

Lem TP Lem Sigaret Mesin

Page 27: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

18

e. Djarum Black

Gambar 3.6. Rokok Djarum Black

https://www.google.co.id/search?q=djarum+super&source

Tabel 3.4. Spesifikasi Rokok Djarum Black

Fisik

Berat rokok/100bt

103±2 gr

Berat tob rod/bt 86 mgr

Diameter 7±0,05 mm

Pressure Drop 130±5 mmH20

Ventilasi %

Material

Filter Non Porous

Diameter 6,95

Pressure Drop 360±10

Lem CP Lem Cortipping

Lem TP Lem Sigaret Mesin

Page 28: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

19

f. Djarum Black Cappucino

Gambar 3.7. Rokok Djarum Black Cappucino

https://www.google.co.id/search?q=djarum+super&source

Tabel 3.5. Spesifikasi Rokok Djarum Black Cappucino

Fisik

Berat rokok/100bt

103±2 gr

Berat tob rod/bt 86 mgr

Diameter 7±0,05 mm

Pressure Drop 130±5 mmH20

Ventilasi %

Material

Filter Non Porous

Diameter 6,95

Pressure Drop 360±10

Lem CP Lem Cortipping

Lem TP Lem Sigaret Mesin

Page 29: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

20

g. Djarum Black Menthol

Gambar 3.8. Rokok Djarum Black Menthol

https://www.google.co.id/search?q=djarum+super&source

Tabel 3.6. Spesifikasi Rokok Djarum Black Menthol

Fisik

Berat rokok/100bt

103±2 gr

Berat tob rod/bt 86 mgr

Diameter 7±0,05 mm

Pressure Drop 130±5 mmH20

Ventilasi %

Material

Filter Non Porous

Diameter 6,95

Pressure Drop 360±10

Lem CP Lem Cortipping

Lem TP Lem Sigaret Mesin

Page 30: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

21

h. Djarum Black Mild

Gambar 3.9. Rokok Djarum Black Mild

https://www.google.co.id/search?q=djarum+super&source

Tabel 3.7. Spesifikasi Rokok Djarum Black Mild

Fisik

Berat rokok/100bt

84±2 gr

Berat tob rod/bt 86 mgr

Diameter 7±0,05 mm

Pressure Drop 110±5 mmH20

Ventilasi 50±5 %

Material

Filter Non Porous

Diameter 6,95

Pressure Drop 480

Lem CP Lem Cortipping

Lem TP Lem Sigaret Mesin

3.3. Proses Produksi

3.3.1. Sumber Daya Produksi

Proses produksi adalah cara atau teknik menciptakan sesuatu melalui tahapan-

tahapan dari bahan baku untuk diubah dengan cara-cara tertentu secara urut dan

sistematis untuk menghasilkan suatu produk yang memiliki fungsi tertentu.

Page 31: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

22

Suatu proses produksi melibatkan penggunaan sumber daya. Sumber daya yang

digunakan merupakan modal utama untuk memulai suatu proses produksi. Sumber

daya yang dibutuhkan dalam proses produksi yaitu meliputi:

a. Material

Material meliputi segala jenis bahan bahan yang diproses oleh mesin dan manusia

yang sehingga menjadi produk jadi yang bisa dipakai konsumen. Dalam hal tersebut

adalah kertas paper, CTP, alumunium foil, kertas inner, plastik OPP, karton pak,

karton press, pita cukai, filter, dan material utamanya adalah racikan tembakau yang

telah dicampur dengan resep-resep khusus.

b. Manusia

Manusia merupakan komponen penting dalam proses produksi. Manusia harus

merencanakan dan juga menjadi elemen pendukung dalam terjadinya proses

produksi karena di PT Djarum bagian SKM ini proses produksi hampir semua

dilakukan oleh Mesin. Manusia berperan sebagai perencana, operator, QC, dan

teknisi dalam proses produksi di SKM PT Djarum.

c. Metode

Metode adalah cara-cara yang digunakan untuk mengolah bahan baku menjadi bahan

jadi. Pada SKM OASIS ini metode pengolahan menggunakan mesin untuk assembly

rokok sampai dengan bentuk press dan dilakukan pengepakan dalam bentuk bale

dengan manual oleh tenaga manusia.

d. Money (modal/dana)

Dana yang dimaksud adalah dana/uang yang akan dikeluarkan untuk membeli bahan

baku, biaya riset, membayar tenaga kerja, membayar daya listrik, pajak, dll.

e. Mesin

Mesin sangat dibutuhkan dalam proses produksi. Karena di SKM PT Djarum ini proses

produksi adalah semi otomatis. Mulai dari pelintingan sampai pada pengemasan di

dalam Press/Slope dilakukan oleh mesin (Otomasi).

3.3.2. Bahan Baku (Raw Materials)

Dalam pengadaan material, PT Djarum tidak mengandalkan hanya pada satu supplier

saja. Bahan baku yang ada terdiri atas bahan baku finished blend, bahan baku rokok

batangan, dan bahan baku rokok pack.

Page 32: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

23

a. Bahan Baku Finished Blend

Bahan baku finished blend terdiri dari tembakau, cengkeh, dan saos.

i. Tembakau

Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan rokok adalah tembakau. Industri

rokok sangat tergantung pada keberadaan tanaman ini. Tembakau yang mempunyai

bermacam-macam jenis ini dipanen setiap setahun sekali. Kualitas daunnya tidak

sama untuk setiap bibit, bahkan dari bibit yang sama bisa menghasilkan kualitas daun

yang berbeda bila ditanam di daerah yang berlainan atau mengalami perawatan yang

berbeda. Menanam tembakau bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Seringkali

petani mengalami kegagalan panen. Penyebabnya antara lain masalah air dan hama.

Untuk mengantisipasi fluktuasi persediaan tembakau, dibuat sistem pergudangan

pada saat panen. Persediaan tersebut digunakan saat musim tanam atau jika terjadi

kegagalan panen. Pergudangan tembakau tidak hanya dilakukan semata-mata untuk

persediaan, tetapi juga berguna untuk proses penempatan (aging/ fermentasi) di

mana tembakau ditempatkan di gudangn dalam keadaan saling bertumpukkan.

Secara berkala tumpukkan dirotasi sehingga tekanan untuk setiap tembakau merata,

tembakau menjadi padat, kering, dan menimbulkan aroma tertentu. Penyimpanan ini

dilakukan minimal selama dua tahun agar dapat menghasilkan tembakau yang

memiliki aroma tembakau bermutu tinggi.

Untuk menjada pasok tembakau dan sekaligus membantu peningkatan penghasilan

petani, dilakukan Pengembangan Tanaman Tembakau Djarum (PTTD) pada

beberapa kemitraan yang dilakukan di Lombok, Bondowoso, dan Bromo. Dengan cara

semacam ini perusahaan memperoleh bahan baku bermutu dan sekaligus mampu

meningkatkan penghasilan petani tembakau. Bagian pengambilan ini mempunyai

suatu divisi yang terbagi menurut daerah pembelian tembakau dan cengkeh yang

harus dijangkau. Tim ini terdiri atas pakar dalam bidang tembakau Madura,

Bojonegoro, Temanggung, dan Weleri. Masing-masing pakar kemudian membagi

tembakau tiap daerah menjadi beberapa tingkatan jenis (grade).

Ada dua macam tembakau yang dibeli yang dibedakan berdasarkan keadaan fisiknya.

Yang pertama adalah tembakau krosok (leaf tobacco) di mana daunnya masih

berbentuk lembaran. Tembakau krosok ini diproses dahulu oleh koperasi petani

tembakau dengan memisahkan tulang daun dari lamina atau helai daun, baru setelah

itu disimpan dalam gudang penyimpanan tembakau. Yang kedua adalah tembakau

Page 33: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

24

ranjang (pre-cut tobacco). Jenis ini sudah tidak berbentuk lembaran daun lagi, tetapi

sudah diiris menjadi potongan-potongan halus memanjang.

Penyimpanan tembakau dalam gudang harus dilakukan secara teliti dan

penempatannya berdasarkan jenis, daerah asal, serta umur tembakau sesuai

dengan grade masing-masing. Umumnya grading tembakau di Indonesia hanya

dilakukan sampai 40, tetapi PT Djarum membaginya hingga grade 100. Grading

dilakukan berdasarkan kadar nikotin dan kadar gula sebagai basis, di samping tiga

aspek penting lainnya (warna, aroma, dan fisik). Masing-masing tembakau grading-

nya berbeda. Misalnya saja untuk tembakau Madura ada empat grade.

Tembakau yang telah dibeli dan dikumpulkan itu, disimpan di berbagai gudang

yang tersebar di berbagai lokasi di Kudus dan sekitarnya. Untuk mengambil

tembakau dan cengkeh perlu persetujuan dari Production Quality Control (PQC)

agar bisa melakukan permintaan pengambilan tembakau dari gudang melalui

Pusat Administrasi Gudang (PAG) pada siang hari. Prosedur yang ketat ini mutlak

ditaati karena semua tembakau dan cengkeh mempunyai spesifikasi tertentu dalam

umur penggunaannya. Oleh karena itu datanya harus diolah untuk mengetahui

mana yang sudah boleh diambil dan mana yang belum boleh diambil.

Pada saat melakukan peramuan untuk jenis rokok tertentu, tidak sembarang

tembakau boleh dicampur, melainkan harus sesuai resep yang telah ditentukan,

termasuk dari grade mana klasifikasi tembakau tersebut.

ii. Cengkeh

Cengkeh merupakan ciri khas rokok kretek. Cengkeh dapat diperoleh sepanjang

tahun, baik dari pasar local maupun dari luar negeri, misalnya cengkeh Zanzibar

yang memiliki aroma khas. Cengkeh yang dipakai berbentuk gelondongan.

iii. Saos

Saos merupakan bahan baku yang kerahasiaannya selalu terjaga. Tingkat

kesulitan untuk meramu saos jauh lebih sulit daripada meramu tembakau. Karena

kesulitan yang tinggi dan merupakan rahasia utama perusahaan, pembuatannya

langsung dikelola oleh bagian R&D. Secara umum, pembuatan saos ini merupakan

ekstraksi dari berbagai bahan yang telah ditentukan.

Jenis saos ada dua macam, yaitu casing dan flavor. Casing digunakan untuk

memberi rasa pada campuran (blend), sedangkan flavor digunakan untuk memberi

aroma pada blend.

Page 34: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

25

b. Bahan Baku Rokok Batang

Bahan baku rokok batangan berupa finished blend, filter rod, cigarette paper

(paper), Cork Tipping Paper (CTP), cairan pemanis dan menthol (optional), lem

paper, dan tinta.

i. Tobacco finished blend

Tobacco finished blend adalah tembakau siap jadi, di mana tembakau ini sudah

melalui proses pencampuran dengan bahan-bahan lain, seperti cengkeh, saos, dan

flavor.

ii. Filter Rod

Filter dibuat menggunakan mesin KDF yang memiliki kapasitas 395.000 untuk Rak

Hauni hingga 396.000 batang/jam untuk Rak Gemini jika menggunakan plug wrap

yang porous. Untuk plug wrap yang non porous, mesin KDF hanya mampu

memproduksi 247.000 batang/jam untuk Rak Gemini. Filter baru dapat digunakan

empat jam setelah diproduksi. Bahan baku dalam pembuatan filter terdiri atas acetate tow, hotmelt, triacetine,

inner glue, dan plug wrap. Pada pembuatan filter dihasilkan limbah berupa paper,

acetate tow yang terurai, dan filter yang tidak memenuhi spesifikasi. Paper dan

acetate tow yang di-reject tidak dapat digunakan lagi, dengangkan filter yang tidak

memenuhi standar dijual ke pabrik rokok yang kecil. Berikut ini adalah bahan baku

dalam pembuatan filter yang dimaksud:

1. Acetate Tow

Acetate tow berupa serat seperti kapas berwarna putih yang sangat tipis dan tidak

terputus dalam satu gulungan. Acetate tow merupakan bahan baku utama dalam

pembuatan filter rod maupun filter roll. Filter roll merupakan filter yang berbentuk

gulungan. Sedangkan filter rod merupakan filter yang telah dipotiong menjadi

batangan. Acetate tow diimpor dari Jepang, Jerman, dan Amerika Serikat. 2. Hotmelt

Hotmelt berupa potongan-potongan kecil berukuran kurang lebih 7 mm. Hotmelt

berbentuk kotak dan berwarna kekuningan. Hotmelt digunakan sebagai lem untuk

merekatkan ujung-ujung dari plug wrap.

Page 35: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

26

3. Triacetine

Triacetine berupa larutan putih. Triacetine digunakan untuk mengeraskan dan

mengenyalkan acetate tow.

4. Inner glue

Inner glue berupa larutan yang digunakan sebagai lem untuk merekatkan acetate

tow dengan plug wrap. Inner glue terbuat dari campuran triacetine dan potongan

acetate tow.

5. Plug wrap

Plug wrap merupakan pembungkus filter, berupa kertas berwarna putih. Plug

wrap ini lebih kuat dari paper dan tahan air. Plug wrap ada dua macam, yaitu

porous dan non porous.

iii. Cigarette Paper

Paper adalah kertas yang digunakan untuk membungkus tobacco finished blend.

Setiap Cigarette Maker (CM) membutuhkan sekitar 28 paper/hari.

iv. Cork Tipping Paper (CTP)

Cork Tipping Paper adalah kertas yang digunakan untuk melapisi sambungan antara

batangan rokok (tobacco rod) dengan filter, CTP yang akan digunakan harus melewati

proses pemanisan CTP (pada pre-process).

v. Cairan Pemanis (optional)

CTP tawar kemudian dimaniskan dengan menggunakan cairan pemanis yang

mengandung glukosa dan alkohol. Tujuannya untuk memberi rasa manis pada CTP.

vi. Menthol (optional)

Menthol hanya digunakan pada LA Light Menthol dan Djarum Black Menthol

dimana pada aluminiumnya dilakukan aplikasi menthol.

vii. Lem

Lem digunakan untuk melekatkan paper, kertas CTP, maupun untuk merekatkan

bahan seperti aluminium foil, kertas inner frame, etiket (blank), kertas craft, dan

bandrol. Penggunaan lem dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Lem yang digunakan dalam proses pembuatan sigaret (pada mesin cigarette

maker) meliputi lem cigarette/ side seam, digunakan untuk merekatkan antar

dua paper, dan lem CTP yang digunakan untuk mengelem Cork Tipping.

Page 36: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

27

2. Lem yang digunakan dalam proses pengemasan (pada mesin packer) yaitu

lem 8065 yang digunakan untuk mengelem kertas etiket (blank) dan kertas

inner frame.

viii. Tinta

Tinta hanya digunakan dalam pembuatan produk Djarum Super, di mana tinta

digunakan untuk membuat logo pada Paper.

Dalam pembuatan rokok batangan, juga digunakan bahan pembantu seperti

alcohol (Aqua DM 1), suction tape, dan garniture tape.

3.4. Fasilitas Produksi

Tata letak fasilitas dapat didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas

pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi. Dalam berproduksi diperlukan

peralatan-peralatan, perlengkapan, mesin-mesin dan fasilitas produksi. Keseluruhan

fasilitas tersebut harus diatur sesuai dengan kebutuhan proses produksi sehingga

hasil produksi dapat diproduksi dengan jumlah dan kualitas sesuai dengan yang

diharapkan, dapat diselesaikan tepat pada waktunya dengan biaya yang minimal.

Perencanaan layout pabrik merupakan pemilihan secara optimum penempatan mesin

dan peralatan, tempat kerja, tempat penyimpanan dan fasilitas service, bersama-

sama dengan penentuan bentuk gedung pabriknya.

PT. Djarum mengatur fasilitas produksinya menggunakan tipe product layout. Tipe

Product Layout merupakan suatu tata letak pabrik yang mempunyai efisiensi yang

tinggi dimana peralatan disusun berdasarkan urutan proses pembuatan produk. Aliran

produksi yang terjadi adalah Flow Shop dimana karakteristik Flow Shop sebagai

berikut:

a. Aliran pemindahan material berlangsung dengan lancar dan sederhana, serta

biaya material handling yang rendah.

b. Total waktu yang dipergunakan untuk produksi relatif singkat.

c. Adanya sistem insentif bagi kelompok karyawan akan dapat memberikan motivasi

guna meningkatkan produktivitas kerjanya.

d. Tiap unit produksi atau stasiun kerja memerlukan luas area yang minimal.

e. Pengendalian proses produksi mudah dilaksanakan.

Page 37: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

28

Setiap bahan baku atau komponen yang masuk dalam lantai produksi PT. Djarum

akan mengalami beberapa perpindahan dari satu proses ke proses yang lain. Sebagai

contoh kertas papir yang menjadi salah satu bahan baku utama rokok. Ketika tiba dari

vendor akan dimasukkan terlebih dahulu ke warehouse dan kemudian dipindahkan ke

departemen pre-proses untuk diproses. Setiap perpindahan yang terjadi pasti

memerlukan suatu usaha perpindahan material atau penanganan material (material

handling).

Sistem penanganan material yang terdapat di PT. Djarum bermacam-macam

tergantung dari jenis dan jumlah bahan baku yang akan dipindahkan serta posisi

bahan baku tersebut berada sekarang. Metode pemindahan bahan baku maupun

produk jadi di PT. Djarum dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:

a. Pemindahan secara manual

Pemindahan secara manual dilakukan oleh operator tanpa bantuan mesin. Hal ini

dipakai bila tidak ada alat khusus untuk menangani dan merupakan pekerjaan yang

ringan. Contohnya mengganti CTP dan kertas papir secara manual. Pemindahan

secara manual juga dilakukan oleh operator pengepakan manual. Operator tanpa

bantuan alat khusus, memasukkan ball ke dalam dus box.

b. Pemindahan dengan mesin

Pemindahan dengan menggunakan mesin tanpa bantuan manusia. Ini digunakan

apabila tidak memungkinkan untuk dilakukan secara manual. Hal ini lebih efisien untuk

pekerjaan yang berat. Contohnya pada bagian produksi, press rokok yang telah siap

dipasarkan dipindahkan ke bagian manual packaging dengan menggunakan

konveyor. Khusus untuk mesin maker focke M6 untuk penggantian kertas papir dan

kertas CTP dilkakukan secara otomatis oleh lengan robot yang dilengkapi oleh sensor

tanpa bantuan manusia. Begitu pula pada mesin packer focke F8 untuk pengambilan

karton press menggunakan lengan robot secara otomatis tanpa manusia dengan

bantuan sensor.

c. Pemindahan bahan secara campuran

Sistem pemindahan yang dilakukan oleh manusia dengan bantuan mesin, biasanya

dipakai untuk memindahkan komponen dari satu departemen ke departemen yang

lain. Contohnya untuk memindahkan komponen dari departemen manual packaging

ke warehouse dengan menggunakan forklift.

Page 38: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

29

Sistem penanganan material yang terdapat di bagian produksi bermacam-macam,

tergantung dari jenis material yang akan dipindahkan. Sebagian besar perpindahan

bahan baku dilakukan oleh manusia/operator. Alat material handling akan digunakan

jika materialnya berat atau berjumlah banyak. Material handling yang ada pada bagian

produksi antara lain:

i. Forklift

Forklift digunakan untuk memindahkan bahan baku dan membantu pemindahan

komponen produk yang ada di lantai produksi. Material maksimum yang dapat

diangkat oleh forklift beratnya 2 ton.

ii. Hand truck

Hand truck digunakan untuk membawa material-material berukuran kecil dalam

jumlah yang banyak.

iii. Roller conveyor

Roller conveyor merupakan alat pemindahan material yang digunakan dalam proses

perakitan, inspeksi dan untuk memindahkan produk dari perakitan hingga manual

packaging.

iv. Pallet

Pallet merupakan papan kayu yang digunakan sebagai alat bantu dalam proses

pemindahan bahan baku maupun produk jadi.

v. Pallet Jack

Pallet Jack merupakan alat bantu khusus untuk memindahkan pallet dari suatu

departemen ke departemen lain. Pallet Jack menggunakan sistem hirdolik untuk

mengatur ketinggian penampang pallet jack.

Pelaksanaan pengendalian kualitas di PT. Djarum ditangani oleh bagian Quality

Control (QC). Pengendalian mutu dan kualitas dari produk yang dihasilkan sangat

penting untuk menjaga kepercayaan dari konsumen. Pengendalian kualitas di PT.

Djarum terdiri dari pemeriksaan material awal, pemeriksaan pada setiap proses

produksi, pemeriksaan pada bagian manual packaging, dan pemeriksaan pada

bagian delivery. Bahan baku yang tidak sesuai dengan karakteristik bahan baku yang

dipesan maka bahan baku tersebut akan dikembalikan.

Page 39: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

30

Setiap departemen yang terdapat di PT. Djarum ini menerapkan sistem pengendalian

kualitas di setiap proses produksinya. Di setiap proses produksinya tersebut

pekerja/operator saling mengecek hasil pekerjaan masing-masing sehingga

meminimasi terjadinya cacat hingga produk akhir.

Page 40: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

31

BAB 4

TINJAUAN PEKERJAAN MAHASISWA

4.1. Lingkup Pekerjaan

Pada Kerja Praktek di PT Djarum bagian SKM OASIS, penulis ditempatkan di

Departemen Secondary Material. Tempat kerja penulis berada di Main Office yang

didalamnya berisikan karyawan dari Departemen Secondary Engineering dan

Departemen Primary Engineering. Tempat kerja penulis cukup jauh dengan

gedung secondary. Bila dilihat dari tata letak yang ada di bawah ini, tempat kerja

penulis berada di pojok kanan bawah yang berada dekat depan mesin fotocopy

(ditunjukkan pada kotak biru). Berikut adalah tata letak ruang kerja penulis yang

ditunjukkan pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1. Tata Letak Kantor Departemen Engineering

Pada Departemen Secondary Material di PT Djarum merupakan kelanjutan dari

proses pada bagian primary, yaitu proses pelintingan, pengepakan, sampai

pengiriman ke distributor. Pada pelaksanaan kerja praktek ini tugas yang diberikan

oleh pembimbing lapangan adalah untuk mengamati dan menghitung waktu antar

kedatangan, waktu proses, waktu transport, lalu kemudian menerapkanya dengan

membuat simulasi menggunakan software FlexSim. Dalam pelaksanaan

Page 41: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

32

pekerjaan tersebut penulis bekerja sama dengan Bapak Edwin Purwanto sebagai

Senior Engineer, Bapak Tri Utama sebagai Chief Engineer bagian Secondary

Engineering, dan juga Bapak Djoko Saptono sebagai General Manager bagian

Secondary Engineering, dan juga para pekerja dibagian baler, boxer, dan

warehouse.

Berikut merupakan struktur organisasi dari Departemen Produksi PT Djarum yang

ditunjukkan pada Gambar 4.2.

Page 42: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

33

Gambar 4.2. Struktur Organisasi Departemen Produksi PT Djarum

Page 43: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

34

4.2. Tanggung Jawab dan Wewenang dalam Pekerjaan

Selama melaksanakan kerja praktek, penulis ditempatkan di Departemen Secondary

bagian warehouse yang kemudian untuk memfokuskan pengamatan. Penulis

ditugaskan untuk mengamati pekerjaan dari baler, boxer, sampai pengangkutan boxer

ke truk untuk didistribusikan, kemudian melakukan pengambilan data dan menarik

kesimpulan sehingga dapat memberikan masukkan terhadap masalah yang ada.

Selama pelaksanaan kerja praktek, penulis diberi beberapa wewenangan sebagai

berikut:

a. Penulis diperbolehkan untuk datang ke lantai produksi dan warehouse (end of

line) untuk melakukan pengamatan, mengambil data, dan menggali informasi dari

staff dan operator yang bersangkutan.

b. Penulis menggunakan ruangan Main Office bagian secondary engineering yang

digunakan sebagai tempat diskusi dan menyelesaikan tugas.

c. Penulis diperbolehkan menggunakan fasilitas yang ada untuk pengerjaan

simulasi, seperti koneksi internet (wifi) dan lisensi aplikasi simulasi.

4.3. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan

Perusahaan berencana akan mengganti proses pada bagian logistik atau warehouse

menjadi full otomasi, semua kegiatan akan dijalankan oleh mesin sehingga akan

dilakukan pengurangan pekerja, untuk itu perusahaan membutuhkan solusi dan data-

data yang sesuai di lapangan untuk kemudian dianalisis apakah rencana tersebut

akan menjadi lebih baik atau tidak. Penulis mengamati pada bagian baler. Pada

bagian ini kegiatan yang dilakukan yaitu membungkus pres rokok dengan

menggunakan kertas cokelat dan lem untuk merekatkan, menempelkan label produk,

dan kemudian memberi cap stemple, poses ini biasa disebut dengan proses bale.

Terdapat banyak workcenter bagian baler ini, tiap workcenter mengerjakan 1 SQ

rokok. Pekerja pada bagian ini rata-rata adalah wanita, 1 workcenter kurang lebih ada

3 operator yang mengerjakan, 1 operator menata pres rokok yang datang melalui

konveyor dari ruang produksi, operator 2 melakukan proses bale, dan operator ke 3

memberi cap dan meletakkan bale yang sudah jadi di atas pallete.

Page 44: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

35

Gambar 4.3. Proses Bale

Setelah mengamati cara kerja atau kegiatan dalam bagian baler kemudian penulis

mulai mengamati dan mengambil data berapa lama waktu kedatangan pres rokok

sampai kepada operator, lama waktu proses bale untuk menghasilkan 1 bale SQ,

lama waktu proses bale untuk menghasilkan 1 pallete yang terdiri dari 108 atau 96

bale, lama waktu transport dari bagian baler ke bagian boxer, waktu load dan unload,

dan menghitung jarak dari workcenter bale sampai ke boxer. Transport ini dilakukan

oleh operator sendiri dengan menggunakan pallete jack.

Setelah data-data yang dibutuhkan terkumpul kemudian dilakukan analisis data

menggunakan Input Analyzer, baru kemudian melakukan model simulasi

menggunakan software Flexsim. Penulis mengamati masalah yang ada pada proses

bale, kemudian jika ada masalah maka dilakukan skenario untuk memperbaiki proses

pada baler.

Untuk memahami lebih jelas dan ringkas mengenai pelaksanaan kerja praktek di PT

Djarum, dapat dilihat pada Gambar 4.3 yang merupakan diagram alir pelaksanaan

kerja praktek.

Page 45: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

36

Gambar 4.4. Diagram Alir Pelaksanaan Kerja Praktek

Page 46: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

37

4.4. Hasil Pekerjaan

Penulis mendapatkan tugas untuk mengamati time study pada end of line pada bagian

proses bale. Data yang harus didapatkan yaitu waktu antar kedatangan, waktu proses

bale, waktu transport, dan jarak. Dari data tersebut kemudian mensimulasikan

menjadi sebuah model.

4.4.1. Data dan Pengolahan Data

Data yang diperoleh dapat dilihat pada lampiran. Data tersebut berisikan pengambilan

data secara acak mengenai waktu antar kedatangan dan waktu proses tiap jenis

produk. Data-data tersebut kemudian diolah menggunakan Input Analyzer, yang

nantinya akan menjadi input dari simulasi pemodelan.

a. SQ 1

Tabel 4.1. Waktu Antar Kedatangan SQ 1

Waktu Antar Kedatangan (detik)

1 0,9 1,9 1,7 1 1,2

1 0,8 1,2 1,2 1,8 1,6

0,9 0,8 1 1,2 1,5 1,5

1 1,2 1,5 1,4 1,2 1,6

0,7 1,4 1,4 1,2 1,2 1,1

1,4 0,9 1,5 1,4 1,2 1,2

1,2 0,8 1,4 1,5 1,3 1,2

0,8 0,9 1,6 1,4 1,9 1,2

1,1 0,7 1,4 1,2 1,5 1,5

0,9 1,1 1,9 1,2 1 1,2

0,9 1,7 1,2 1,7 1,4 1,2

0,7 1,8 1,6 1,1 1 1,7

1,1 1,7 1,1 1,3 1,3 1,5

0,8 1,7 1,1 1 1,2 1,2

0,9 1 1,1 1,4 1,4 1,4

0,8 1,4 1,6 1,1 1,5 1,8

1 1,3 1,1 1 1,4 1,1

1,3 1,7 1,2 1,4 1,5 1,1

1 1,2 1,2 1,6 1,1 1,7

1 1,4 1,1 1,3 1,5 1

0,8 1,6 1,7 1,5 1,4 1

1,4 1,2 1,4 1,2 1,1 1,8

1 1,8 1,2 1,8 1,9 1,6

Page 47: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

38

Tabel 4.2. Waktu Antar Kedatangan SQ 1 (Lanjutan)

1 1,4 1,2 1,8 1,2 1,1

0,7 1,7 1,3 1,2 1

1,2 1,2 1 1,5 1,7

1 1,5 1,6 1,1 1

1,2 1,8 1,4 1,2 1,1

0,9 1,5 1,5 1,5 1,2

Tabel 4.3. Waktu Proses Bale SQ 1

Waktu Proses Bale (detik)

28 37 23 27

31 27 27 25

30 27 20 25

29 27 28 23

30 29 23 23

35 39 28 21

29 21 26 22

23 24 27 25

36 30 28 27

38 29 32 24

35 28 28 25

38 27 26 25

30 21 20 31

25 30 28 25

34 27 23

22 26 26

22 19 30

25 25 28

30 24 27

27 25 27

Page 48: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

39

Gambar 4.5. Waktu Antar Kedatangan SQ 1

Dari pengolahan data di atas dapat diketahui bahwa waktu antar kedatangan SQ 1

terdistribusi Triangular dengan ekspression TRIA(0.57, 1.26, 2), yang nantinya

ekspression tersebut menjadi input dalam model simulasi.

Gambar 4.6. Waktu Proses Bale SQ 1

Dari pengolahan data di atas dapat diketahui bahwa waktu proses pada baler SQ 2

terdistribusi Weibull dengan ekspression 18.5 + WEIB(9.79, 2.08), yang nantinya

ekspression tersebut menjadi input dalam model simulasi.

Page 49: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

40

b. SQ 2

Tabel 4.4. Waktu Antar Kedatangan SQ 2

Waktu Antar Kedatangan (detik)

0.6 0.5 0.7 0.7 0.6 0.6

0.8 0.8 0.8 0.6 0.9 0.7

0.9 0.7 0.7 0.5 0.5 0.6

0.7 0.8 0.6 0.8 0.5 0.5

0.6 0.6 0.5 0.5 0.6 0.6

0.6 0.7 0.6 0.7 0.9 0.9

0.6 0.7 0.6 0.6 0.8 0.7

0.7 0.8 0.5 0.7 0.5 0.7

0.8 0.6 0.9 0.6 0.7 0.5

0.8 0.9 0.7 0.6 0.7 0.7

0.5 0.5 0.6 0.8 0.7

0.6 0.7 0.6 0.6 0.7

0.6 0.8 0.7 0.9 0.6

0.8 0.7 0.7 0.5 0.8

0.6 0.6 0.7 0.7 0.6

0.5 0.8 0.7 0.8 0.6

0.8 0.7 0.6 0.7 0.8

0.6 0.5 0.8 0.5 0.7

0.7 0.7 0.6 0.8 0.7

0.5 0.8 0.6 0.5 0.7

0.8 0.7 0.6 0.7 0.7

0.7 0.7 0.7 0.8 0.6

0.6 0.7 0.7 0.5 0.6

0.5 0.7 0.8 0.7 0.7

0.6 0.5 0.6 0.8 0.9

0.6 0.5 0.6 0.6 0.5

0.6 0.6 0.6 0.6 0.6

0.8 0.6 0.7 0.7 0.7

0.7 0.6 0.7 0.5 0.8

0.5 0.7 0.8 0.8 0.7

Page 50: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

41

Tabel 4.5. Waktu Proses Bale SQ 2

Waktu Proses Bale (detik)

32 29 24 27

33 24 24 25

25 32 25 25

22 21 24 23

24 23 24 23

28 26 24 21

29 33 23 22

27 22 25 25

27 20 28 27

27 21 32 24

28 22 28 25

28 22 26 25

31 20 20 31

28 25 28 25

31 24 23

25 27 26

26 24 30

25 24 28

27 23 27

27 26 27

Gambar 4.7. Waktu Antar Kedatangan SQ 2

Page 51: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

42

Dari pengolahan data di atas dapat diketahui bahwa waktu antar kedatangan SQ 2

terdistribusi Normal dengan ekspression NORM(0.666, 0.109), yang nantinya

ekspression tersebut menjadi input dalam model simulasi.

Gambar 4.8. Waktu Proses Bale SQ 2

Dari pengolahan data di atas dapat diketahui bahwa waktu proses pada baler SQ 2

terdistribusi Beta dengan ekspression 14.5 + 19 * BETA(1.96, 2.38), yang nantinya

ekspression tersebut menjadi input dalam model simulasi.

c. SQ 3

Tabel 4.6. Waktu Antar Kedatangan SQ 3

Waktu Antar Kedatangan (detik)

0,5 1,4 1,5 1,6 1,7 1,8

0,7 1,5 1,7 1,4 1,2 1,6

0,6 1,6 1,2 1,4 1,6 1,5

0,6 1,4 1,4 1,7 1,1 1,6

0,6 1,7 1,2 1,5 1,3 1,8

1,6 1,4 1,4 1,2 1,4 1,7

1,4 1,7 1,2 1,4 1,4 1,6

1,5 1,5 1,5 1,7 1,5 1,4

1,7 1,7 1,5 1,7 1,8 1,6

1,6 1,5 1,4 1,6 1,5 1,6

1,5 1,4 1,6 1,5 1,7 1,7

1,5 1,5 1,3 1,3 1,5 1,6

Page 52: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

43

Tabel 4.7. Waktu Antar Kedatangan SQ 3 (Lanjutan)

1,6 1,8 1,3 1,8 1,4 1,4

1,6 1,6 1,4 1,5 1,6 1,6

1,7 1,3 1,4 1,5 1,5 1,5

1,6 1,5 1,7 1,1 1,8 1,6

1,6 1,8 1,5 1,7 1,2 1,5

1,6 1,6 1,7 1,2 1,6 1,2

1,5 1,4 1,6 1,8 1,5

1,6 1,5 1,6 1,8 1,3

Tabel 4.8. Waktu Proses Bale SQ 3

Waktu Proses Bale (detik)

23 25 22 24

25 29 22 23

27 29 22 27

26 25 21 21

22 28 23 20

24 31 22 21

23 34 21 23

23 31 22 24

25 28 19 24

23 37 23 23

31 32 25 24

24 34 24 27

22 28 25 26

23 31 24 25

25 31 23 26

25 23 28 24

29 25 21 20

29 29 26 25

25 26 25 24

28 32 24 19

Page 53: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

44

Gambar 4.9. Waktu Antar Kedatangan SQ 3

Dari pengolahan data di atas dapat diketahui bahwa waktu antar kedatangan SQ 3

terdistribusi Normal dengan ekspression NORM(1.52, 0.168), yang nantinya

ekspression tersebut menjadi input dalam model simulasi.

Gambar 4.10. Waktu Proses Bale SQ 3

Dari pengolahan data di atas dapat diketahui bahwa waktu proses pada baler SQ 3

terdistribusi Gamma dengan ekspression 10.5 + GAMM(2.1, 3.12), yang nantinya

ekspression tersebut menjadi input dalam model simulasi.

Page 54: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

45

d. SQ 4

Tabel 4.9. Waktu Antar Kedatangan SQ 4

Waktu Antar Kedatangan (detik)

0.7 0.5 0.7 0.6

0.6 0.7 0.6 0.6

0.5 0.6 0.7 0.7

0.7 0.6 0.7 0.6

0.7 0.6 0.6 0.6

0.6 0.7 0.6 0.6

0.5 0.5 0.6

0.5 0.7 0.5

0.5 0.6 0.6

0.6 0.6 0.7

0.6 0.7 0.7

0.6 0.6 0.7

Tabel 4.10. Waktu Proses Bale SQ 4

Waktu Proses Bale (detik)

35 24 24 25

24 24 29 26

30 28 25 27

33 28 29 24

28 26 28 23

24 21 31 23

27 28 25 27

28 30 30 23

29 23 27 27

29 23 35 25

Page 55: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

46

Gambar 4.11. Waktu Antar Kedatangan SQ 4

Dari pengolahan data di atas dapat diketahui bahwa waktu antar kedatangan SQ 3

terdistribusi Normal dengan ekspression NORM(1.52, 0.168), yang nantinya

ekspression tersebut menjadi input dalam model simulasi.

Gambar 4.12. Waktu Proses Bale SQ 4

Dari pengolahan data di atas dapat diketahui bahwa waktu proses pada baler SQ 4

terdistribusi Triangular dengan ekspression TRIA(20.5, 24, 35.5), yang nantinya

ekspression tersebut menjadi input dalam model simulasi.

Page 56: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

47

4.4.2. Model Simulasi

Data yang diperoleh kemudian dilakukan simulasi model yang disesuaikan dengan

kondisi lapangan. Dengan simulasi ini dapat diketahui adanya kondisi secara real di

lapangan, apakah sistem sudah baik atau belum, oleh karena itu jika masih ada sistem

yang belum sesuai akan dilakukan perbaikan. Dengan adanya perbaikan sistem ini

dihimbau dapat menekan biaya produksi. Berikut ini merupakan hasil simulasi pada

bagian baler sebelum dan sesudah dilakukan skenario. Skenario ini merupakan

perbaikan sistem yang terjadi pada bagian baler.

a. Simulasi Sebelum Skenario

Gambar 4.13. Simulasi Sebelum Skenario Baler

Pada simulasi bagian baler di atas yang ditunjukkan dengan kotak berwarna orange.

Data-data yang telah diperoleh, dan telah didistribusikan akan menjadi input pada

source dan combiner. Pada source dan combainer ini disimulasikan sebagai proses

datangnya produk dan operator melakukan proses bale. Sedangkan G5, G3, G4

merupakan sebuah pallete yang digunakan untuk meletakkan bale yang sudah jadi,

dan TaskExecutor tersebut disimulasikan sebagai operator yang nantinya akan

membawa pallete ke bagian boxer dengan menggunakan hand pallete.

Diliat pada kondisi lapangan yang ada, mengharuskan oeprator pada baler untuk

mengantarkan pallete yang berisi bale ke bagian boxer, sehingga operator akan

meninggalkan stasiun kerjanya dan pada stasiun kerja akan kekurangan operator,

sehingga proses baler dapat terjadi penumpukan. Masalah lain yaitu seringkali

Page 57: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

48

operator baler mengobrol satu dengan yang lainnya sehigga memperlambat proses

bale.

Berikut ini merupakan hasil simulasi sebelum dilakukan skenario. Persentase utilitas

operator yaitu 39,1% dan sisanya merupakan idle.

Gambar 4.14. Hasil Simulasi Sebelum Skenario

b. Simulasi Setelah Skenario

Gambar 4.15. Simulasi Setelah Skenario Baler

Setelah diketahui masalah yang ada di lapangan, dapat dilihat pada simulasi di atas

bahwa tidak adanya TaskExecutor yang membawa pallete ke bagian boxer.

Page 58: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

49

TaskExecutor tersebut akan digantikan oleh oprator boxer yang datang mengambil

pallete. Hal ini dikarenakan agar operator baler tidak meninggalkan pekerjaannya, jadi

operator baler tetap ditempat dan hal ini dapat meminimalisir adanya penumpukan

dan mempercepat waktu proses.

Berikut ini merupakan hasil simulasi setelah dilakukan skenario, terjadi perubahan

persentase utilitas dan idle yaitu 31,7% sampai 42,6%. Untuk itu hasil perbaikan

melalui dengan model simulasi ini mengalami peningkatan persentase utilittas

operator. Oleh karena itu, skenario tersebut dapat diterapkan di lapangan, sehingga

dapat membantu menigkatkan produksi dan tidak diperlukan biaya untuk mengganti

sistem tersebut.

Gambar 4.16. Hasil Simulasi Setelah Skenario

Page 59: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

50

BAB 5

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

a. Terdapat masalah pada bagian baler karena operator harus meninggalkan stasiun

kerja untuk mengantarkan pallete bale ke bagian boxer, dan juga operator sering

mengobrol satu dengan yang lainnya sehingga memperlama waktu dan terjadi

penumpukan.

b. Dilakukan skenario dengan merubah sistem pada operator, sehingga operator

pada bagian baler tidak meninggalkan pekerjaannya.

c. Terjadi peningkatan tingkat utilitas setelah dilakukan skenario.

d. Tidak memerlukan biaya untuk merubah sistem seperti pada simulasi skenario.

5.2. Saran

a. Sistem pada bagian produksi lebih diperbaiki agar keluarnya produk dari ruang

produksi ke bagian baler dapat stabil, sehingga beban kerja operator tidak terlalu

berat.

b. Skenario dapat dicoba di lapangan agar dapat meningkatkan produktivitas.

c. Saat bekerja operator lebih baik fokus pada pekerjaannya.

Page 60: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

51

DAFTAR PUSTAKA

Louis, R., & Sari, Y. (2013). Program Studi Teknik Industri, (September), 2016.

Page 61: LAPORAN KERJA PRAKTEK DI SKM OASIS PT. DJARUM · Bapak Y. Ari Budi Eko P. selaku Senior Technician bagian Mechanical ... penulis ditempatkan di Secondary Material bagian logistik

52