laporan kelas bah larvasida.docx
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 LAPORAN KELAS BAH LARVASIDA.docx
1/22
PERCOBAAN II
PENGUJIAN AKTIVITAS LARVASIDA EKSTRAK DAUN SINGKONG(Manihot utilissima), BIJI KEMIRI (Aleurites moluccare),BATANG
NENGGOK (Macaranga giganten),BATANG BROTOWALI (Tinospora
crispa), DAN BATANG TERKINI (Euphorbia milii)TERHADAP LARVA
NYAMUK
A. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami cara pengujian toksisitas ekstrak daun
singkong (Manihot utilissima), biji kemiri (Aleurites moluccare), batang
nenggok (Macaranga giganten), batang brotowali (Tinospora crispa),
dan batang terkini (Euphorbia milii) dengan metode larvasida.
2. Menentukan nilai LC!ekstrak daun singkong (Manihot utilissima), biji
kemiri (Aleurites moluccare), batang nenggok (Macaranga giganten),
batang brotowali (Tinospora crispa), dan batang terkini (Euphorbia milii)
terhadap n"amuk Culex fatigans.
B. Daa! T"#!$
1. Larvasida
#ewasa ini berbagai pen"akit tropis ditular oleh n"amuk. $en"akit
malaria misaln"a ditularkan oleh n"amuk %nopeles dan demam berdarah
ditularkan oleh n"amukAedes aegypti(Manuel, 12).
Larvasida berasal dari bahasa &unani "ang terdiri dari 2 suku kata,
"aitu 'Lar berarti serangga belum dewasa dan 'sida berarti pembunuh.
adi larvasida dapat diartikan sebagai pembunuh serangga "ang belum
dewasa.Larvasida merupakan golongan dari pestisida "ang dapat
membunuh serangga belum dewasa atau sebagai pembunuh larva.
*en"awa "ang bersi+at larvasida adalah sen"awa dengan aktivitas
membunuh larva dengan aktivitas sebagai racun perut, kontak atau
perna+asan.
(*udarmo, 1).
$emberatasan n"amuk larvasida merupakan metode terbaik untuk
mencegah pen"ebaran n"amuk. $arameter aktivitas larvasida suatu
sen"awa kimia dilihat dari kematian larva (-ibowo, 21).
/lavonoid adalah salah satu jenis sen"awa "ang bersi+at racun,
sen"awa "ang dapat diekstraksi dengan etanol. /lavonoid mengandung
-
7/24/2019 LAPORAN KELAS BAH LARVASIDA.docx
2/22
sistem aromatik "ang terkon"ugasi dan pada umumn"a terdapat dalam
tumbuhan. /lavonoid dapat digunakan sebagai antibiotik, menghambat
perdarahan dan bahan akti+ pembuatan insektisida (0arborne, 2).
$engujian larvasida menggunakan metode terhadap larva n"amuk
Aedes aegyptiseban"ak 1 ekor larva n"amukAedes aeg"pti instar
dipindahkan dari wadah penampung ke dalam gelas piala "ang berisi
ekstrak (sesuai konsentrasi), abate dan kontrol. %ktivitas larvasida "ang
diamati selama 23 jam. $erhitungan waktu dimulai setelah pemasukan
larva ke dalam gelas piala (%tta, 21).
$engamatan alur hidup "aitu larva uji diberikan ekstrak mampubertahan hidup pada jangka waktu tertentu namun tidak dapat mencapai
tahap selanjutn"a. 4+ek kematian dimaksud "aitu larva uji mengalami
mortalitas akibat adan"a aktivitas ekstrak larvasida "ang diberikan. #ata
"ang diperoleh diolah dengan analisis menggunakanProbit Analysis.
(Moerid, 215)
2. 6"amukAedes aegypti
7lasi+ikasi n"amukAedes aegypti
7ingdom 8 %nimalia
/ilum 8 %rthropoda7elas 8 nsecta
9rdo 8 #iptera
/amili 8 Culicidae
:enus 8 Cule;
*pesies 8 Culex fatigans
7epala Culex umumn"a bulat atau s+erik dan memiliki sepasang
mata, sepasang antena, sepasang palpi "ang terdiri atas ! segmen dan 1
probosis antena "ang terdiri atas 1! segmen. anaman
a. #aun singkong (Manihot utilissima)
7lasi+ikasi daun singkong
7ingdom 8 $lantae
#ivisi 8 Magnolioph"ta
7elas 8 Magnoliopsida
-
7/24/2019 LAPORAN KELAS BAH LARVASIDA.docx
3/22
9rdo 8 4uphorbales
/amili 8 4uphorblaceae
:enus 8 Manihot*pesies 8Manihot utilissima$.
%kar tunggang dengan sejumlah akar cabang "ang kemudian
membesar menjadi umbiakar "ang dapat dimakan. =kuran umbi
rata?rata bergaris tengah 2@5 cm dan panjang !? cm, tergantung
dari klonAkultivar.
-
7/24/2019 LAPORAN KELAS BAH LARVASIDA.docx
4/22
dan lebar !?1cm. $anjang tangkai daun 5?11cm dengan pangkal
bengkok dan membesar.
(-ija"akusuma, 13)
d.
-
7/24/2019 LAPORAN KELAS BAH LARVASIDA.docx
5/22
C. A%a& 'an Baan
. A%a&
a. Aeratorb.
-
7/24/2019 LAPORAN KELAS BAH LARVASIDA.docx
6/22
c. #itutup mulut botol denganplastic rap, diberi jalan udara pada
mulut botol
d. #isimpan dalam ruangan "ang minim caha"a
e. #iinkubasi larva selama 23 jam dengan suhu ruang
+. #iamati larva "ang mati selama inkubasi
g. #icatat dan dihitung nilai LC! dengan menggunakan analisa probit
-
7/24/2019 LAPORAN KELAS BAH LARVASIDA.docx
7/22
E. Ha$% P"n-aa&an
1. >abel $engamatana. %nalisa probit sampel daun singkong (Manihot utilissima)
*ampel
7onsentrasi
2! ppm ! ppm 1 ppm
7ontrol (?) 1 1
Feplikasi 1 1
Feplikasi 1
Feplikasi 1 1
umlah kematian 1 1 5
G kematian 5,55G G ,BG
Log konsentrasi (C) 2,5 2, 5
0arga probit (") 5,12 ? 5,3
b. %nalisa probit sampel biji 7emiri (Aleurites moluccare)
*ampel
7onsentrasi
2! ppm ! ppm 1 ppm
7ontrol (?)
Feplikasi 1 2 2
Feplikasi 2 3 !
Feplikasi 3 !
umlah kematian B 11 1!
G kematian 25,53G 5,BG 35,53G
Log konsentrasi (C) 2,5B 2, 5
0arga probit (") 3,2B2 3,!2 3,52
c. %nalisa probit sampel batang 6enggok (Macaranga giganten)
-
7/24/2019 LAPORAN KELAS BAH LARVASIDA.docx
8/22
*ampel
7onsentrasi
2! ppm ! ppm 1 ppm
7ontrol (?) 2
Feplikasi 1 1
Feplikasi 2
Feplikasi 1
umlah kematian 1 3
G kematian ?,G 5,5G 15,5G
Log konsentrasi (C) 2,5 2, 5
0arga probit (") ?,!3 5,125 5,B1!
d. %nalisa probit sampel batang
-
7/24/2019 LAPORAN KELAS BAH LARVASIDA.docx
9/22
Feplikasi 2
Feplikasi 1
Feplikasi
umlah kematian 5
G kematian G G 1G
Log konsentrasi (C) 2,5 2, 5
0arga probit (") ? ? 5,B2
2. $erhitungana. *ampel daun singkong (Manihot utilissima)
1.) $embuatan larutan stok
#ibuat larutan stok ekstrak daun singkong ! ppm
! ppm H5000 mg
1 L H5 mg
1 mL
#ibuat larutan stok seban"ak ! mL, jadi8
! mgAmL ; ! H 2! mg
2! mg ekstrak dilarutkan dalam ! mL air hujan
2.) $embuatan seri konsentrasi
a.) 7onsentrasi 2! ppmM1. I1 H M2. I2! ppm . I1 H 2! ppm . 1 mL
I1 H ,! mL
b.) 7onsentrasi ! ppm
M1. I1 H M2. I2! ppm . I1 H ! ppm . 1 mL
I1 H 1 mL
c.) 7onsentrasi 1 ppm
M1. I1 H M2. I2
! ppm . I1 H 1 ppm . 1 mLI1 H 2 mL
5.) $ersentase kematian
a.) 7onsentrasi 2! ppm
G kematian H hewan uji mati- kontrol uji
hewan ujix 100%
H1 - 0
30x 100%
H 5,5 G
-
7/24/2019 LAPORAN KELAS BAH LARVASIDA.docx
10/22
b.) 7onsentrasi ! ppm
G kematian H
hewan uji mati- control uji
hewan ujix 100%
H1 - 1
30x 100%
H G
c.) 7onsentrasi 1 ppm
G kematian H
hewan uji mati- control uji
hewan ujix 100%
H3 - 1
30x 100%
H ,B G
3.) $erhitungan LC!
-
7/24/2019 LAPORAN KELAS BAH LARVASIDA.docx
11/22
M1. I1 H M2. I2! ppm . I1 H 1 ppm . 1 mL
I1 H 2 mL5.) $ersentase kematian
a.) 7onsentrasi 2! ppm
G kematian H hewan uji mati- kontrol uji
hewan ujix 100%
H7 - 0
30x 100%
H 25,53G
b.) 7onsentrasi ! ppm
G kematian H
hewan uji mati- control uji
hewan ujix 100%
H4 - 1
30x 100%
H 5,BG
c.) 7onsentrasi 1 ppm
G kematian H
hewan uji mati- control uji
hewan ujix 100%
H13 - 0
30x 100%
H 35,53 G
3.) $erhitungan LC!
-
7/24/2019 LAPORAN KELAS BAH LARVASIDA.docx
12/22
2! ekstrak dilarutkan dalam ! mL air hujan
2.) $embuatan seri konsentrasi
a.) 7onsentrasi 2! ppmM1. I1 H M2. I2! . I1 H 2! ppm . 1 mL
I1 H ,! mL
b.) 7onsentrasi ! ppm
M1. I1 H M2. I2! . I1 H ! ppm . 1 mL
I1 H 1 mL
c.) 7onsentrasi 1 ppm
M1. I1 H M2. I2! . I1 H 1 ppm . 1 mL
I1 H 2 mL5.) $ersentase kematian
a.) 7onsentrasi 2! ppm
G kematian H hewan uji mati- kontrol uji
hewan ujix 100%
H0-2
30x 100%
H ?, G
b.) 7onsentrasi ! ppm
G kematian H
hewan uji mati- control uji
hewan ujix 100%
H1 - 0
30x 100%
H 5,5 G
c.) 7onsentrasi 1 ppm
G kematian H
hewan uji mati- control uji
hewan ujix 100%
H4 0
30x 100%
H 13,3 G
3.) LC!
-
7/24/2019 LAPORAN KELAS BAH LARVASIDA.docx
13/22
tidak mencapai !G baik dengan metode probit ataupun !eed
and Muench.
d. *ampel batang
-
7/24/2019 LAPORAN KELAS BAH LARVASIDA.docx
14/22
G kematian H
hewan uji mati- control uji
hewan ujix 100%
H6 - 1
30x 100%
H 1,B G
5.) LC!
-
7/24/2019 LAPORAN KELAS BAH LARVASIDA.docx
15/22
H G
b.) 7onsentrasi ! ppm
G kematian H
hewan uji mati- control uji
hewan ujix 100%
H0 - 0
30x 100%
H G
c.) 7onsentrasi 1 ppm
G kematian H
hewan uji mati- control uji
hewan ujix 100%
H3 - 1
30x 100%
H ,B G
3.) $erhitungan LC!
-
7/24/2019 LAPORAN KELAS BAH LARVASIDA.docx
16/22
/. P"0aaan
Larvasida merupaka golongan dari pestisida "ang dapat membunuh
serangga belum dewasa atau membunuh larva. $emberantasan serangga
khususn"a n"amuk dengan menggunakan larvasida merupakan metode "ang
biasa digunakan untuk mengatasi pen"ebaran n"amuk. $arameter aktivitas
dari suatu sen"awa kimia "ang berpotensi sebagai larvasida dapat dilihat dari
jumlah kematian larva n"amukn"a.
$ercobaan kali ini menggunakan sampel ekstrak methanol dari daun
singkong (Manihot utilissima), biiji kemiri (%leurites moluccare), batang
nenggok (Macaranga giganten), batang brotowali (>inospora crispa) danbatang terkini (4uphorbia milii). $rinsip pengujian kali ini adalah menghitung
jumlah larva "ang mati pada setiap seri konsentarsi "ang dibuat, lalu dihitung
nilai LC! setiap sampel. nilai LC! (Lethal Concentration !) adalah
konsentrasi saat terjadi kematian !G hewan coba. #igunakan nilai LC !
karena tujuan dari percobaan adalah untuk membunuh larva serangga,
sehingga harus diketahui nilai LC! n"a.
0al pertama "ang dilakukan adalah membuat ekstrak dari masing?masing
sampel dengan pelarut metanol. %lasan digunakann"a metanol adalah karena
si+atn"a "ang semi polar, sehingga diharapkan pelarut ini dapat menarik atau
mengekstraksi at polar ataupun non polar pada sampel uji. *ebelum proses
ekstraksi, semua sampel dijadikan simplisia terlebih dahulu, hal ini dilakukan
bertujuan untuk membuat sampel tetap dalam keadaan baik, karena kadar
airn"a telah berkurang sehingga tidak ditumbuhi oleh mikroorganisme.
4kstraksi biji kemiri menggunakan metode so;hletasi, daun singkong
dengan metode maserasi dan batang nenggok, batang brotowali, batangterkini menggunakan metode re+luks. $roses pemilihan metode ekstraksi
bergantung pada keadaan dan kondisi dari sampel "ang digunakan.
#ikarenakan strukturn"a "ang lunak, maka daun singkong dapat diekstraksi
dengan cara "ang sederhana "aitu maserasi.
-
7/24/2019 LAPORAN KELAS BAH LARVASIDA.docx
17/22
ekstrak, maka dipekatkan pada rotar" evaporator dan diuapkan sisa pelarut
pada water bath.
$prinsip kerja so;hlet adalah salah satu model ekstraksi (pemisahanA
pengambilan) se"awa akti+ "ang menggunakan pelarut selalu baru dalam
mengekstrakn"a, sehingga terjadi ektraksi "ang kontin"u dengan adan"a
jumlah pelarut konstan "ang juga dibantu dengan pendingin balik
(kondensor). $rinsip kerja dari re+luks "aitu metode ektraksi dengan cara
panas (membutuhkan pemanasan pada prosesn"a), ekstraksi dengan pelarut
pada temperatur titik didihn"a, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut "ang
ralati+ konstan dengan adan"a pendingin balik. 4kstraksi dengan cara ini pada
dasarn"a adalah ekstraksi berkesinambungan.
$rinsip maserasi adalah ekstraksi at akti+ "ang dilakukan dengan cara
merendam serbuk dalam pelarut "ang sesuai selama beberapa hari pada
temperatur kamar terlindung dari caha"a, pelaut akan masuk kedalam sel
tanaman melewati dididing sel. si sel akan larut karena adan"a perbedaan
konsentrasi antara larutan didala sel dengan diluar sel. Larutan "ang
konentrasin"a tinggi akan terdeak keluar dan diganti oleh pelarut dengan
konsentrasi redah (proses di+usi). $eristiwa tersebut akan berulang sampai
terjadi keseimbangan antara larutan didalam sel dan larutan diluar sel
Masing?masing ekstrak "ang didapatkan dibuat larutan stokn"a dengan
konsentrasi ! ppm seban"al ! mL. >ujuan pembuatan larutan stok adalah
untuk membuat larutan seri konsentrasi. Larutan seri konsentrasi harus dibuat
dari satu larutan induk "ang sama agar homogenitasn"a terjaga. *eri
konsentrasi ekstrak "ang dibuat adalah 2! ppm, ! ppm dan 1 ppm.
4kstrak "ang digunakan tidak larut dalam aEuades, sehingga untuk
meningkatkan kelarutann"a ditambahkan larutan >ween . >ween adalah
sur+aktan "ang ber+ungsi sebagaisurface acti"e agentatau penurun tegangan
antarmuka kedua +ase "ang tidak saling bercampur. adi, sebagai kontrol
negati+ digunakan larutan >ween dengan jumlah "ang sama untuk
melarutkan ekstrak dengan aEuades. /ungsi pembuatan kontrol negati+ adalah
untuk mengetahui apakah pembawa atau pelarut ekstrak juga berpotensi
-
7/24/2019 LAPORAN KELAS BAH LARVASIDA.docx
18/22
terhadap hasil pengamatan atau tidak. 7arena dikhawatirkan pelarut juga
memiliki e+ek "ang dapat mempengaruhi hasil pengamatan.
*emua seri konsentarsi dan kontrol negati+ dimasukkan ke dalam botol
vial, dimasukkan pula larva n"amuk instar dan diinkubasi pada ruang
minimum caha"a selama 1J23 jam. #iinkubasi pada tempat gelap karena
daur hidup "aitu larva n"amuk tumbuh pada tempat "ang gelap dan ban"ak
air "ang menggenang. #iamati jumlah kematian larvan"a dan dihitung LC!
menggunakan analisa $robit. #igunakan larva instar adalah karena pada
tahap ini larva telah memiliki mulut, sehingga bisa memakan larutan
ekstrakn"a. >ujuan diinkubasi adalah untuk memaksimalkan pengamatan, jika
didiamkan selama 23 jam, maka larva akan memakan ekstrak uji sehingga
reaksi ekstrak akan dicerna oleh larva. ika ekstrak bersi+at toksik, maka akan
membunuh larva n"amuk tersebut. *ehingga diperlukan inkubasi untuk
mengetahui e+ektivitas ekstrak tersebut.
>ahapan dari perkembangan n"amuk adalah mengalami metamor+osis
sempurna, terdiri dari stadium telur, larva, pupa dan dewasa. >elur
akanmenjadi larva setelah 2?3 hari. Larva berubah menjadi pupa memerlukan
waktu 3? hari dan mengalami empat tahap perkembangan "aitu instar , ,
, I. $erubahan instar ditandai dengan pengelupasan kulit "ang disebut
moulting. $ada instar , tubuhn"a sangat kecil, warna transparan, panjang 1?2
mm, duri?duri (spine) pada dada (thorax) belum begitu jelas, dan corong
perna+asan (siphon) belum hitam. $erkembangan instar ke berlangsung
dalam waktu 2?5 hari. Larva instar bertambah besar dengan ukuran 2,!?5,
mm, duri dada belum jelas dan corong pernapasan sudah berwarna hitam.
nstar ke instar dalam waktu dua hari dan perubahan instar ke instar
I dalam waktu dua hari. Larva instar dan instar I mempun"ai ciri?ciri
"ang sama "aitu telah lengkap struktur anatomin"a dan jelas, tubuh dapat
dibagi menjadi bagian kepala (chepal), dada biasa (thorax), dan perut
(abdomen). $ada bagian kepala sepasang mata majemuk, sepasang antena
tanpa duri?duri dan alat?alat mulut tipe pengu"ah (cheing).
6ilai LC!dari sampel daun singkong (Manihot utilissima), biiji kemiri
(Aleurites moluccare, batang nenggok (Macaranga giganten), batang
-
7/24/2019 LAPORAN KELAS BAH LARVASIDA.docx
19/22
brotowali (Tinospora crispa) dan batang terkini (Euphorbia milii) tidak dapat
dihitung, karena pada semua seri konsentrasi kematian larva belum mencapai
!G. *ehingga, sebaikn"a dilakukan pengujian lagi dengan meningkatkan
konsentrasi ekstrak di atas 1 ppm, untuk diketahui nilai LC!n"a.
-
7/24/2019 LAPORAN KELAS BAH LARVASIDA.docx
20/22
G. K"$1u%an
-
7/24/2019 LAPORAN KELAS BAH LARVASIDA.docx
21/22
DA/TAR PUSTAKA
%gromedia,F.2.#u$u Pintar Tanaman %bat. %gromedia $ustaka8 akarta.
%tta, F. =. M. ., Chundar" dan -. . >homson. 21. #ioassay Techni&ues for
'rug 'e"elopment. 0ardvard %cademic $ublisher8 *ingapore.
#alimartha,*.22. Atlas Tumbuhan %bat (ndonesia ilid *.>rubus %griwid"a8
#epok.
0arborne, . 2. Metode +ito$imia edisi (. Penuntun cara modern
menganalisis tumbuhan. $enerbit >
-
7/24/2019 LAPORAN KELAS BAH LARVASIDA.docx
22/22
-ija"akusuma,0.2!.%ktivitas %ntioksidant dan %ntibakteri $roduk 7ering
nstan dan 4++ervesend dari