laporan kegiatan tot kepelatihan.docx

11
LAPORAN KEGIATAN TOT (TRAINING OF TRAINER) DI SEKOLAH MI AR-ROHMAN, DESA LOJEJER, KECAMATAN WULUHAN, KABUPATEN JEMBER Digunakan untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester (UAS) Oleh : Kiki Indriani 120910301048 ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

Upload: aries-tri-marissa-marissa

Post on 06-Nov-2015

12 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

TOT

TRANSCRIPT

LAPORAN KEGIATAN TOT (TRAINING OF TRAINER) DI SEKOLAH MI AR-ROHMAN, DESA LOJEJER, KECAMATAN WULUHAN, KABUPATEN JEMBERDigunakan untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester (UAS)

Oleh :Kiki Indriani120910301048

ILMU KESEJAHTERAAN SOSIALFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS JEMBER2015/2016Laporan Kegiatan TOT (Training of Trainer) di Sekolah MI Ar-RohmanDesa Lojejer, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember.

Judul: Melatih Daya Konsentrasi dan Percaya Diri AnakLembaga:Pelaksanaan kegiatan TOT (Training Of Trainer) dilaksanakan pada hari Jumat di Sekolah MI Ar-Rohman, Desa LojejerKecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember.Sekolah ini didirikan sekitar tahun 2008 oleh lima masyarakat dan diprakarsai oleh para pemuda yang ada di Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember. Sekolah ini dibentuk karena adanya rasa peduli dan ikatan kekerabat yang kuat antar pemuda untuk satu tujuan yang mulia yaitu agar para generasi penerus mendapatkan pendidikan untuk menjadi manusia yang jauh dari kebodohan. MI Ar-Rohman satu-satunya sekolah yang ada di desa ini. Sekolah ini terbentuk karena adanya ikatan modal sosial yang kuat antar masyarakat. Tenaga guru 90% berasal dari orang-orang yang ada di daerah sekitar dan mereka digaji perjam hanya Rp. 10.000,00 per/bulan. Karena rata-rata penduduk di daerah tersebut termasuk dalam golongan masyarakat ekonomi ke bawah. Namun mereka rela menerima semua itu hanya untuk satu tujuan dan niat yang mulia. Sedangkan untuk tenaga guru PNS hanya ada satu orang.Dari segi fisik sekolah ini masih dapat dibilang layak, namun sarana dan prasana masih kurang. Karena sekolah ini tidak pernah mendapatkan uluran tangan dari pemerintah. Sehingga dalam segi fasilitas masih jauh dibandingkan dengan sekolah-sekolah lainnya. Dalam satu kelas jumlah siswa sekitar ada 14 siswa di setiap masing-masing kelas. Kelas: IV (empat) dengan jumlah siswa 12 orangTujuan : Melatih kekompakan dan kerja sama antar tim. Memupuk semangat kesetiakawanan. Menghangatkan suasana dan membentuk suasana kerja dalam tim Agar siswa dapat bekerja sama antara satu dengan yang lain secara baik.Dalam modul, tujuan diadakannya kepelatihan ini adalah menyediakan keterampilan hidup dan keterampilan kerja bagi anak-anak, remaja dan orang dewasa di daerah asal mereka, dan bagi warga pendatang yang hidup dan bekerja di kota-kota di negara mereka sendiri atau negeri lain. Dengan adanya pemahaman dan keterampilan yang lebih baik ini mereka diharapkan mampu mengambil keputusan penting yang terkait dengan kehidupan mereka, mencari peluang kerja yang berkelanjutan, serta meningkatkan perwakilan dan suara mereka dalam keluarga, masyarakat dan tempat kerja mereka. 3-R Kit ini adalah sarana untuk membantu pengembangan organisasi dan mitra masyarakat internasional termasuk the International Labour Organization (ILO) untuk meningkatkan kinerja mereka dalam upaya untuk mengatasi pelanggaran HAM dan tenaga kerja. Selain itu tujuan utama diadakan kepelatihan ini adalah 1. Meningkatkan pemahaman tentang hak-hak anak, hak-hak pekerja dan kesetaraan gender di antara anak-anak, remaja dan keluarga mereka di lingkungan masyarakat dan tempat kerja yang rentan.2. Mengurangi kesenjangan sosial dan gender dengan meningkatkan kesadaran masyarakat serta menyediakan keterampilan hidup dan keterampilan kerja bagi anakanak, remaja dan orang dewasa di lingkungan masyarakat dan tempat kerja mereka.3. Memberdayakan keluarga miskin dan kurang beruntung, terutama anak-anak dan perempuan, untuk mengambil keputusan yang tepat tentang kehidupan dan pekerjaan mereka, serta untuk meningkatkan perwakilan dan suara mereka di lingkungan masyarakat dan tempat kerja mereka.Ringkasan teknik pelaksanaanKegiatan pertama yang dilakukan adalah perkenalan terlebih dahulu yang dilakukanpadapukul 09.00 WIB. Pelatih memperkenalkan diri terlebih dahulu di depan kelas dengan menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan kami di kelas itu. Kemudian diikuti oleh masing-masing siswa. Masing-masing siswa berdiri untuk memperkenalkan diri mereka satu persatu. Hal ini untuk mengawali kegiatan agar pelatih dan siswa menjadi semakin dekat dengan mengenal satu sama lain. Setelah tahap pengenalan selesai pelatih membahas tentang pelajaran sesuai dengan jadwal saat itu. Kegiatan ini dilakukan hari Jumat dengan dua orang trainer dan dua materi. Masing-masing menghabiskan waktur sekitar 45 menit.Sebelum ke materi pelatih mencoba untuk membangun kenyamanan dalam kelas. Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dengan cara mengajak siswa untuk maju ke depan untuk mengutarakan hobi dan cita-cita masing-masing. Pelatih mengajak siswa untuk menceritakan kegiatan apa saja yang dilakukan pada hari itu. Hal ini bertujuan untuk membangun rasa percaya diri siswa. Setelah suasana agak mencair dan siswa mulai merasa nyaman dengan kita sebagai trainer, kemudian kami penyampaikan materi untuk siswasesuai dengan tujuan semula. Setelah itu kami mengajak semua siswa maju ke depan kelas untuk melakukan sebuah permainan. Dengan judul permainan Ayam dan Musang.Teknik dan tata cara bermain adalah sebagai berikut : Seluruh induk kelompok/gugus membentuk lingkaran dan saling bergandengan. Satu regu dipilih sebagai ayam (seluruh anggota) bersiap di dalam lingkaran, sedangkan dua orang ditunjuk sebagai musang (dari regu yang lain) bersiap diluar lingkaran. Peserta yang tidak terpilih bergandengan membentuk lingkaran. Mereka bertugas menghalang-halangi musang masuk ke dalam lingkaran. Musang bebas keluar lingkaran tetapi dihalau ketika masuk. Sebelumnya pembina menjelaskan tentang strategi yang digunakan, misal satu musang masuk dan musang yang lain tetap di luar, sehingga ayam tidak mempunyai tempat bersembunyi. Menggunakan strategi saat memasuki lingkaran dengan cara musang pertama sedikit menarik perhatian suapaya pagar atau lingkaran lengah tetapi yang sebenarnya masuk ialah musang ke dua. Setelah siap musang dipersilahkan menyusun strategi untuk menangkap ayam. Semakin pandai musang memainkan strategi maka permainan akan semakin seru. Jika separuh ayam lebih tertangkap maka regu musanglah yang menang. Demikian juga sebaliknya.Bagi regu yang menang pembina memberikan reward atau hadiah sebuah bingkisan kecil. Hal ini bertujuan agar siswa merasa senang dan semangat dalam melakukan kegiatan ini. Setelah permainan selesai pembina membagikan kuisioner yang sudah disiapkan lalu membagikannya kepada masingg-masing siswa. Pembina memandu dalam pengisian kuisioner agar siswa dapat mengerti maksud yang disampaikan. Saat itu siswa kelas 4 sangat antusias dalam melakukan sebuah permainan.Sasaran kegiatan: Anak dalam bilangan ramaiObjektif : Menguji kelincahan atau kepantasan dalam berlari. Meningkatkan daya tahan dan menguatkan otot kaki. Mempercepat degupan jantung agar badan sehat.Lokasi : Di halaman sekolah

Kendala yang ditemui dilapanganDalam kegiatan ini sebenarnya tidak ada kendala. Hanya saja waktu yang diberikan oleh pihak sekolah sangat mepet sehingga kurang persiapan bagi kami sebagai pembina. Selain itu kendala yang dihadapi adalah proses administrasi dan perizinan dengan waktu yang singkat dan tidak kondusif membuat kami kesulitan dalam mencari lembaga. Karena jadwal yang dibuat terkendala oleh ujian sekolah. Mengenai siswa mereka cukup antusias dalam melakukan permainan ini, namun ketika tahap awal mereka cukup malu-malu. Kelas ini adalah kelas dengan jumlah siswa 14 orang, namun saat itu yang hadir hanya 12 orang saja. Mereka memiliki karakter yang berbeda-beda. Ada satu orang siswa perempuan dia sangat nakal, dia juga tidak lancar dalam membaca sehingga perlu perlakuan khusus dibandingkan dengan siswa yang lain. Siswa ini cukup sulit untuk diatur, selain itu dia suka berbuat jahil kepada teman-temannya. Dari 12 siswa hanya ada 2 siswa laki-laki, mereka berdua adalah anak laki-laki yang pendiam, kurang aktif dan sangat pemalu. Siswa yang ada dikelas ini ternyata daya tangkapnya masih kurang kuat sehingga untuk memahami materi yang disampaikan membutuhkan pendekatan dan arahan khusus. Sikap mereka yang pemalu membuat kami sebagai pembimbing cukup kesulitan karena kami tidak bisa mengukur apakah mereka memahami materi atau malah sebaliknya.Selainitulokasikegiatancukupterpencildanjauhdarikota, sehinggabutuhperjalanan yang jauhdenganjalan yang berbatu.

SolusiUntuk menyiasati waktu yang kurang kondusif tersebut saya memberikan permainan yang dapat dimengerti dan dipahami oleh anak SD. Karena kebanyakan dari mereka bersifat pemalu saya mencoba untuk merangkul mereka agar mereka percaya diri tampil di depan kelas, misalnya denga cara memberikan hadiah berupa makanan ringan. Saya mencoba untuk menjadi teman dan memposisikan diri saya sesuai umur mereka.Solusi untuk anak perempuan yang cukup nakal tersebut, saya menjadikan dia sebagai umpan bagi teman-temannya. Dia yang mengajak teman-temannya untuk ikut aktif dalam permainan ini karena dia salah satu siswa yang aktif dikelas tersebut. Sehingga dapat menjadi pengaruh bagi siswa yang lain untuk mengikuti kegiatan ini dengan baik. Dengan memberikan sebuah reward atau bingkisan kecil dapat menjadi penyemangat bagi mereka untuk aktif dalam permainan ini. Dan pada akhirnya kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan rencana awal.

KesimpulanDengan adanya mata kuliah kepelatihan ini yang mengharuskan kita sebagai mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial memberikan pengalaman dan ilmu baru dalam mengaplikasikan ilmu yang didapat di Kampus kepada lingkungan masyarakat. Ilmu Kesejahteraan Sosial merupakan ilmu terapan sehingga membutuhkan keahlian khusus dan latihan dengan adanya mata kuliah ini dapat melatih kita agar lebih luwes dalam memberikan training di suatu lembaga. Selain itu juga sebagai proses pembelajaran bagi kami untuk melakukan kerja sama dengan suatu lembagaSedangkan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melatih kekompokan dan kerja sama antar tim, memupuk semangat kesetiakawanan antar teman, menghangatkan suasana dan membentuk suasana kerja dalam tim serta mengajarkan siswa untuk saling menghargai satu sama lain dan tidak bersifat egois. Mengajari arti pentingnya kerja sama antar tim dalam meraih suatu keberhasilan untukmencapai tujuan bersama. Sasarannya adalah anak-anak dengan jumlah yang cukup banyak. Permainan ini dilakukan disuatu tempat yang cukup luas, misalnya lapangan maupun halaman kelas. Sebagai seorang trainer kita harus mampu menciptakan suasana yang menarik bagi siswa agar penyampaian materi dapat diterima dengan baik sehingga pesan dapat tersampaikan.

Lampiran