laporan kegiatan distribusi - … · kepala keluarga (kk) yang memiliki balita dan diffable (jompo,...

14
JOGJA EMERGENCY RESPONSE LAPORAN KEGIATAN DISTRIBUSI EXTENDED SHELTER MATERIAL PACKAGE (ESMP) Ditujukan Kepada : Oxfam GB Dibuat Oleh : Yayasan Kutilang Indonesia 0

Upload: doancong

Post on 06-Oct-2018

235 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KEGIATAN DISTRIBUSI - … · Kepala Keluarga (KK) yang memiliki balita dan diffable (jompo, janda/duda dan penderita cacat). ... JOGJA EMERGENCY RESPONSE

JOGJA EMERGENCY RESPONSE

LAPORAN KEGIATAN DISTRIBUSI EXTENDED SHELTER MATERIAL PACKAGE (ESMP)

Ditujukan Kepada : Oxfam GB

Dibuat Oleh : Yayasan Kutilang Indonesia

0

Page 2: LAPORAN KEGIATAN DISTRIBUSI - … · Kepala Keluarga (KK) yang memiliki balita dan diffable (jompo, janda/duda dan penderita cacat). ... JOGJA EMERGENCY RESPONSE

JOGJA EMERGENCY RESPONSE

Pengantar Gempa 27 Mei 2006 telah mengusik rasa kemanusiaan Yayasan Kutilang Indonesia (YKI), yang berada di Yogyakarta, untuk turut berempati dalam memberikan bantuan bagi para korban bencana tersebut. Yayasan Kutilang Indonesia bersama beberapa Non Goverment Organisation (NGO) lokal di Jogja kemudian membentuk posko LINGKAR RELAWAN DAN LSM JOGAKARTA. Pada tahap emergency respons, YKI mengorganisir relawan untuk melakukan aktifitas, pengumpulan bantuan dari berbagai pihak dan sahabat, distribusi bantuan ke lokasi-lokasi yang terlambat tersentuh bantuan, distribusi relawan untuk assesment kebutuhan riil korban dan mendampingi beberapa kelompok korban untuk bangkit dari trauma. Memasuki fase II pemulihan pasca bencana YKI memfokuskan kegiatan kemanusiaannya pada pembangunan temporary shelter yang salah satunya bekerja sama dengan Oxfam GB. Pada kegiatan ini prioritas target group adalah kelompok masyarakat di beberapa desa di Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulonprogo. Selebihnya, posko LINGKAR RELAWAN DAN LSM JOGAKARTA-YKI, atas nama para penerima bantuan mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas kepedulian para donatur. Sumbangan donatur sangat berguna dan memberikan semangat baru untuk meneruskan hidup yang sempat terkoyak oleh bencana. Semoga apa yang para donatur lakukan mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan YME. Amin.

1

Page 3: LAPORAN KEGIATAN DISTRIBUSI - … · Kepala Keluarga (KK) yang memiliki balita dan diffable (jompo, janda/duda dan penderita cacat). ... JOGJA EMERGENCY RESPONSE

JOGJA EMERGENCY RESPONSE

Laporan Distribusi Bahan-Bahan ESMP Terlepas dari data yang berbeda-beda (kemungkinan karena perbedaan indikator yang digunakan dalam penilaian), pengalaman di lapangan membuktikan bahwa sektor perumahan mengalami kerusakan terparah akibat gempa bumi yang menimpa DI.Yogyakarta dan sebagian wilayah di provinsi Jawa Tengah pada tanggal 27 Mei 2006. World Bank (Juni,2006) mencatat lebih dari 50% rumah mengalami kerusakan, dengan perkiraan 154.000 rumah roboh dan 260.000 yang lain mengalami kerusakan. Total kerugian diperkirakan sekitar 15,3 triliun. Sementara itu, Satkorlak Yogyakarta pada tanggal 10 Juni 2006 mencatat 537.483 rumah terkena dampak dari gempa, dengan 295.185 rumah roboh dan selebihnya mengalami rusak sebagian. Oxfam melaporkan sekitar 1.416.888 jiwa kehilangan rumah dan juga mengalami trauma. Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas bersama Bappeda provinsi DI.Yogyakarta dan Bappeda provinsi Jawa Tengah yang dibantu oleh tenaga ahli dari negara donor internasional, pada tanggal 17 Juli 2006 melaporkan jumlah rumah yang rusak sebanyak 388.758 unit, termasuk diantaranya 187.474 unit rumah yang roboh, dengan perkiraan total jumlah kerugian sebesar Rp 29,1 triliun. Empat hari kemudian, Bakornas Penanggulangan Bencana melaporkan adanya peningkatan jumlah rumah yang rusak menjadi 583.593 unit , dengan 126.133 roboh. Banyak ahli yang juga disetujui oleh pemerintah, menyatakan bahwa penyebab utama kerusakan rumah adalah banyaknya bagunan yang dibangun tanpa menggunakan prinsip-prinsip konstrukti tahan-gempa, terlebih dengan menggunakan bahan bangunan yang kurang berkualitas. Hasil assement di lokasi bencana, mencatat bahwa sebenarnya sebagian besar tukang dan ahli bangunan telah memahami prinsip-prinsip konstruksi tahan-gempa, namun hal ini tidak diterapkan demi melakukan penghematan. Hal ini kemungkinan berkorelasi dengan data bahwa Provinsi DI.Yogyakarta dan Jawa Tengah merupakan salah satu dari 10 provinsi termiskin di Indonesia. YKI yang tergabung dalam Posko LINGKAR RELAWAN DAN LSM JOGJAKARTA telah bekerjasama dengan Oxfam GB dalam mendistribusikan bahan-bahan extended shelter material package (ESMP). Sejarah Kerjasama :

Persetujuan dan penandatanganan kemitraan pertama kali ditandatangi pada tanggal 18 Juni 2006. Barang pertama yang di distribusikan adalah terpal, sebanyak 992 pcs. dari 1000 pcs. menurut MOU. Penerima bantuan adalah korban yang rumahnya roboh dan rusak berat. Karna jumlah terbatas, maka prioritas diberikan kepada Kepala Keluarga (KK) yang memiliki balita dan diffable (jompo, janda/duda dan penderita cacat). Peruntukan bantuan hanya untuk Desa Ngentakrejo, tetapi karena sebagian warga desa tersebut sudah menerima bantuan dari PMI, maka kemudian dialihkan ke beberapa dusun di Gulurejo dan Sidorejo serta di dusun Kuthan desa Jatirejo.

Banyak permintaan susulan dari korban, baik dari dusun yang sudah menerima bantuan maupun yang belum, meskipun menurut data seharusnya sudah tercukupi. Hal ini terkait dengan masih adanya kelemahan dalam penilaian awal, disamping adanya kecenderungan bahwa korban menginginkan pembagian terpal secara merata

2

Page 4: LAPORAN KEGIATAN DISTRIBUSI - … · Kepala Keluarga (KK) yang memiliki balita dan diffable (jompo, janda/duda dan penderita cacat). ... JOGJA EMERGENCY RESPONSE

JOGJA EMERGENCY RESPONSE

bagi seluruh korban tanpa didasari prioritas karena semua korban membutuhkan terpal untuk melindungi keluarga dari cuaca buruk.

Selanjutnya, pembagian terpal dilaksanakan dalam 4 fase pengiriman berdasarkan MOU yang disetujui. Saat ini, kebutuhan terpal di kec Lendah 100% terpenuhi untuk semua korban yang rumahnya mengalami kerusakan. Daerah lain yang menerima terpal adalah beberapa dusun di Kecamatan Galur, Salam, Kalibawang, Pandak, Klaten Selatan dan Palbapang.

Toolkit diserahkan secara simbolis oleh Bupati Kulonprogo, H.Toyo S. Dipo dan disaksikan oleh perwakilan dari Oxfam GB. Menurut MOU, Toolkit hanya untuk Desa ngentakrejo, namun sesuai kesepakatan dengan warga masyarakat, toolkit kemudian dibagikan untuk 14 dusun di 5 desa. Selanjutnya pada MOU ke-2 disepakati untuk melengkapi kekurangan toolkit pada dusun-dusun yang sudah menerima dan juga menambah lokasi pada 2 dusun baru.

PMI dan LESMAN juga mengirimkan bantuan serupa, meski dengan komposisi yang berbeda pada 3 dusun calon penerima bantuan dari Oxfam GB. Kesempatan ini di gunakan untuk mendorong warga membantu korban di daerah lain yang belum mendapatkan bantuan sehingga ada proses pengalihan bantuan pada dusun-dusun lain yang juga mengajukan bantuan kepada YKI.

Bantuan yang Disalurkan (What, Where, Jumlah)

Bantuan yang disalurkan berupa peralatan dan material yang berfungsi untuk membersihkan reruntuhan rumah sampai membangun temporary shelter. Ada 39 jenis peralatan dan 7 jenis material yang dikelompokkan lagi menjadi 5 paket bantuan untuk distribusikan.

Paket pertama adalah alat kebersihan yang terdiri dari 11 item peralatan, antara lain: kereta dorong, palu godam dan masker. Paket kedua berisikan peralatan pemulihan awal yang antara lain terdiri atas cangkul, parang dan linggis. Paket ketiga berisikan material pengencang bangunan terdiri atas tali nylon, kawat dan paku. Ketiga paket diatas didistribusikan per 10 KK korban untuk tiap paketnya. Paket keempat berisikan peralatan tukang kayu yang dibagikan per 50 KK korban. Paket bahan hunian yang terdiri atas terpal, tikar dan gedhek didistribusikan untuk tiap KK korban.

Sesuai dengan MOU antara YKI dan Oxfam GB, pada awalnya pendistribusian bantuan hanya di Desa Ngentakrejo, kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo. Dari 8 dusun yang ada, Mirisewu adalah dusun dengan KK korban terbanyak (259 KK), sedang Bendo merupakan dusun dengan KK korban terkecil (6 KK). Meski demikian program ini kemudian berkembang pada beberapa dusun lain di luar desa Ngentakredjo, namun masih di Kecamatan Lendah. Lebih detail pada lampiran 1. Peta Lokasi dan Jumlah bahan-bahan esmp yang didistribusikan.

Pengalaman dan Proses Pembelajaran Kegiatan penanganan korban bencana merupakan hal yang baru bagi YKI. Rasa

tanggung jawab serta hasrat untuk membantu sesama mendorong kami untuk turut serta membantu para korban gempa sejak hari pertama gempa bumi. Kecepatan proses pendistribusian dan ketepatan pemilihan beneficeries adalah prioritas kerja kami di lapangan.

3

Page 5: LAPORAN KEGIATAN DISTRIBUSI - … · Kepala Keluarga (KK) yang memiliki balita dan diffable (jompo, janda/duda dan penderita cacat). ... JOGJA EMERGENCY RESPONSE

JOGJA EMERGENCY RESPONSE

Dinamika respons dan tuntutan dari beneficeries untuk kinerja dan jenis barang yang didistribusikan mendorong kami untuk terus belajar. Menyelaraskan keinginan lembaga donor dan tuntutan masyarakat merupakan tantangan utama yang kami hadapi.

Respon Penerima bantuan/Korban

Pada dasarnya korban sangat berterimakasih atas semua bantuan yang telah diberikan, hal ini di dasari oleh beberapa faktor :

1. Proses pendistribusian bantuan dari Oxfam dinilai cepat dan tidak berbelit-belit.

2. Masyarakat khusunya perangkat desa dan tokoh masyarakat merasa ”di uwongke” atau dianggap ada dan mampu memfasilitasi proses pendistribusian karena dilibatkan sejak proses pendataan. Hal yang sama tidak mereka rasakan dalam penerimaan bantuan dari pihak lain.

3. Kualitas barang yang diberikan relatif baik. Meskipun demikian masih ada beberapa hal yang dipermasalahan oleh korban

maupun menjadi kendala dalam proses pendistribusian, antara lain : 1. Adanya beberapa item bantuan yang dianggap sejenis oleh beneficeries

sehingga menimbulkan pertanyaan, misalnya : ”Kenapa ada 2 macam sekop serta 3 macam linggis ?”. Pernyataan yang lebih tegas diungkapkan oleh Bapak Udi (Kepala Dukuh Nglatiyan I),”Mas, daripada ngasih linggis sampe 3 macem, mbok ya mending ngasih seng buat atap”.

2. Masih ada kebutuhan korban yang tidak dapat dipenuhi dari rancangan berbagai bentuk barang bantuan untuk korban gempa bumi, misalnya : besi cor-coran, semen dan pompa air untuk pertanian.

3. Masyarakat memilih seng untuk atap temporary shelter karena terpal yang mereka miliki digunakan untuk mendirikan dapur pada tempat yang terpisah dari temporary shelter.

4. Korban yang rumahnya tidak rusak dan atau rusak ringan meminta jatah bantuan yang sama. Hal ini terlihat jelas terutama dalam distribusi gedhek. Hampir di semua dusun, gedhek dibagi secara merata, dalam arti secara umum korban yang roboh mendapatkan 6 lembar atau satu gulung, yang rusak berat mendapatkan 4 lembar dan yang rusak ringan mendapatkan 2 lembar. Penentuan prioritas beneficeries cenderung membuka peluang munculnya konflik horisontal pada masyarakat. Sebagian masyarakat berpendapat bahwa warga yang rumahnya rusak ringan atau tidak rusak juga berhak memperoleh bantuan karena sama-sama merasakan gempa, terlepas dari kategori kerusakan rumah. Hal ini terkait dengan kultur masyarakat jawa mangan ra mangan sing penting kumpul yang secara prinsip mengajak untuk selalu bersama dan merasakan hal yang sama dalam kondisi apapun. Hal serupa ternyata juga terjadi dalam skema bantuan yang lain seperti bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) dan beras miskin (raskin). Fenomena ini juga membuat korban yang rumahnya roboh atau rusak berat sepakat untuk membagi alokasi bantuan untuk mereka kepada korban lain yang rumahnya rusak ringan meskipun mereka sadar bahwa alokasi bantuan tersebut diprioritaskan untuk mereka.

4

Page 6: LAPORAN KEGIATAN DISTRIBUSI - … · Kepala Keluarga (KK) yang memiliki balita dan diffable (jompo, janda/duda dan penderita cacat). ... JOGJA EMERGENCY RESPONSE

JOGJA EMERGENCY RESPONSE

5. Waktu datangnya bantuan tidak sesuai dengan kondisi terkini warga. Sebagai ilustrasi paket toolkit untuk pembersihan bangunan didistribusikan mulai tanggal 16 Juli 2006, saat sebagian besar rumah yang roboh dan rusak berat sudah menyisihkan sisa-sisa puing ke samping rumah. Hal ini disayangkan oleh beberapa beneficeries, meskipun mereka tetap menyatakan terbantu terlebih karena item bantuan yang diberikan bersifat tahan lama sehingga dapat menjadi inventaris kelompok masyarakat, RT atau dusun. Fakta ini menunjukkan adanya rentang waktu yang terlalu lama antara penerimaan hasil assement dan penyaluran bantuan.

6. Kerja gotong royong untuk pembangunan temporary shelter dengan bahan bantuan yang telah didistribusikan tidak dapat segera dilakukan karena bersamaan dengan musim panen dan awal penggarapan lahan untuk menghadapi musim tanam. Sebagian besar korban menghabiskan waktu mereka di sawah, sehingga hanya di saat senggang (biasanya sore hari) mereka secara bertahap mengerjakan pembangunan temporary shelter secara mandiri dibantu oleh keluarga masing-masing. Dalam kasus-kasus khusus juga ditemui adanya keengganan korban untuk membangun temporary shelter karena lebih memilih untuk langsung membangun rumah permanen, terutama bagi korban yang cukup mampu secara ekonomi. Ditemukan juga korban yang tidak membangun temporary shelter karena khawatir tidak akan mendapat bantuan dari pemerintah.

7. Sistem pembentukan kelompok dengan anggota 10 KK korban tidak dapat diterapkan di Kabupaten Kulonprogo. Hal ini terutama disebabkan oleh kendala faktor demografi. Letak rumah roboh dan rusak berat tidak mengelompok, namun terpencar secara sporadis dalam jarak yang cukup jauh.

Tanggapan atas Respon

Secara teknis untuk menjaga ketercapaian hasil sesuai dengan rencana, Yayasan Kutilang Indonesia mengambil langkah-langkah taktis dilapangan, antara lain :

1. Yayasan Kutilang Indonesia bekerjasama dengan CINDELARAS dalam pembangunan temporary shelter, khususnya di Desa Ngentakredjo. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya overlapping jenis bantuan dan menjamin terbangunnya temporary shelter. Kerjasama lain, terutama dalam bentuk sharing data dan koordinasi juga dilakukan dengan PMI, LESMAN dan USC SATUNAMA. Salah Satu hasil dari kerjasama ini adalah di re-alokasikannya beberapa material bantuan dari 3 dusun di Desa Ngentakredjo ke dusun Sewu Galur di Kecamatan Galur dan Desa Caturhardjo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul. Hasil yang lain adalah adanya perubahan prioritas daerah pilihan untuk menerima bantuan dari PMI.

2. Meski secara garis besar hampir semua daerah melaksanakan pola ”bagi rata” dalam mendistribusikan bantuan gedhek, namun secara detail setiap daerah mengusulkan pola yang berbeda-beda. Berkompromi dengan setiap usulan dari warga, Yayasan Kutilang Indonesia bersama Kepala Dusun dan Tokoh masyarakat melakukan penilaian ulang bagi calon beneficeries dengan menambahkan faktor kemampuan secara ekonomi dalam penentuan skala

5

Page 7: LAPORAN KEGIATAN DISTRIBUSI - … · Kepala Keluarga (KK) yang memiliki balita dan diffable (jompo, janda/duda dan penderita cacat). ... JOGJA EMERGENCY RESPONSE

JOGJA EMERGENCY RESPONSE

prioritas penerima bantuan. Prioritas utama penerima gedhek adalah KK yang rumahnya roboh/rusak berat dan miskin atau diffable. Sisa dari total jumlah gedhek yang dialokasikan untuk dusun tersebut diserahkan pada kebijakan setiap Kepala Dusun / ketua RT untuk membagi sesuai dengan kainginan warga. Hal lain yang dilakukan adalah bekerjasama denga Posko Swadaya yang didirika oleh warga untuk infill kekurangan gedhek dengan menambahkan jumlah gedhek yang di distribusikan. Gedhek tambahan ini diadakan secara swadaya oleh Yayasan Kutilang Indonesia.

3. Mengantisipasi adanya korban yang telah membangun rumah permanen secara swadaya tanpa memperhatikan prinsip-prinsip rumah tahan gempa, Yayasan Kutilang Indonesia yang tergabung dalam Posko LINGKAR RELAWAN DAN LSM JOGJAKARTA menyelenggarakan PELATIHAN MITIGASI BENCANA MELALUI REKONSTRUKSI HUNIAN PASCA GEMPA UNTUK ORGANISASI BERBASIS MASYARAKAT. Pelatihan ini terutama ditujukan bagi tukang-tukang bangunan. Pelatihan ini diselenggarakan secara swadaya.

4. Distribusi bantuan yang sedianya dibagikan untuk tiap 10 KK dirubah dengan mendistribusikan bantuan melalui kelompok RT. Ketua RT memegang peranan utama dalam mengatur sistem pengalokasian bantuan dengan di dampingi oleh relawan di lapangan.

Kerja belum usai (Kegiatan yang masih terus dilakukan)

Proses pendistribusian bantuan dapat dikatakan telah usai, meski tidak dapat dikatakan tanpa cacat atau kegagalan. Proses selanjutnya adalah pengorganisasian masyarakat untuk membangun kemandirian dalam mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi pasca bencana. Secara teknis kegiatan yang dilakukan adalah kunjungan secara berkala, 2 minggu sekali, pada lokasi-lokasi yang menerima bantuan untuk melakukan diskusi, problem solving dan konsultasi. Kegiatan lain yang dilakukan adalah advokasi terhadap kebijakan pemerintah dalam rehabilitasi dan rekonstruksi sektor perumahan yang terbukti telah menimbulkan berbagai persoalan di lapangan.

Lebih dari itu, sejalan dengan visi Yayasan Kutilang Indonesia, ”Kelestarian Burung dan Keanekaragaman Hayati Indonesia Bagi Kesejahteraan Masyarakat”, maka kami akan lebih memfokuskan kegiatan pada program mitigasi bencana terutama melalui restorasi sumber daya alam khususnya keanekaragaman hayati yang tereksploitasi untuk penanggulangan bencana.

Disisi yang lain sebagai bagian dari proses membangun kesadaran bersama masyarakat untuk meningkatkan kemandirian, maka berikut adalah gambaran singkat skema kerja kami :

6

Page 8: LAPORAN KEGIATAN DISTRIBUSI - … · Kepala Keluarga (KK) yang memiliki balita dan diffable (jompo, janda/duda dan penderita cacat). ... JOGJA EMERGENCY RESPONSE

JOGJA EMERGENCY RESPONSE

Tanggap Darurat

M I s/d III

Jangka Pendek

Bulan 1 s/d Bulan 2

• Pembersihan puing-puing • Mengatasi penyakit pasca

gempa • Pemulihan dari trauma • Sistem Informasi Lokal

Pasca Bencana • Fasilitasi Perencanaan

Partisipatif Dusun (dan Desa)

• Maksimalisasi ‘Dusun Membantu Dusun’

• Mobilisasi Dukungan Pemda bagi Pembangunan Fasilitas Umum Dusun & Desa

• Mobilisasi Dukungan Dusun-dusun lain bagi Pembangunan Perumahan

• Evakuasi dan perawatan korban

• Pembangunan Posko Desa

• Logistik Posko Desa

• Pendataan Dusun

• Pengelolaan Bantuan Logistik

• Distribusi Logistik

• Dapur Umum Desa

• Pemenuhan Gizi Dapur Umum Desa

s/d 6 Bulan s/d 1 Tahun

• Pelaksanaan Pembangunan perumahan di ‘Desa Prioritas’:

– Ngentakrejo, Lendah, Kulonprogo

– Brosot, Galur, Gunungkidul

• TARGET: 2 RIBU RUMAH

• Penguatan fungsi

koperasi lokal level desa

• Pelaksanaan pembangunan fasilitas umum Dusun dan Desa

• Pelaksanaan

Pembangunan perumahan bagi beberapa KK prioritas (TARGET: 140 RUMAH)

• Inisiasi koperasi

lokal level dusun

s/d 2 Tahun

• SDA mulai ter-restorasi

• Revitalisasi Ekonomi Skala Kecil: – Prioritas: KK

Manula, KK Tuna Grahita, KK Janda

• Revitalisasi

Kelembagaan Sosial: – Prioritas:

Pemuda, Perempuan

– Level: Dusun, Desa

Jangka Menengah

Jangka Panjang

•• SSEEMMUUAA TTAAHHAAPPAANN BBEERRBBAASSIISS KKEEPPAADDAA PPRROOSSEESS PPAARRTTIICCIIPPAATTOORRYY MMAANNAAGGEEMMEENNTT

•• MMEENNJJAAMMIINN TTRRAANNSSPPAARRAANNSSII MMAAKKSSIIMMUUMM BBAAGGII SSEEMMUUAA SSTTAAKKEEHHOOLLDDEERRss YYAANNGG BBEERRPPEERRAANN DDAANN BBEERRKKEEPPEENNTTIINNGGAANN

•• MMOONNIITTOORRIINNGG ––EEVVAALLUUAASSII –– DDAANN PPEELLAAPPOORRAANN HHAARRUUSS KKOONNTTIINNYYUU DDAANN TTEERR--DDIISSEEMMIINNAASSII SSEECCAARRAA OOPPTTIIMMAALL

Penutup Demikian laporan ini kami buat, semoga dapat bermanfaat. Kritik dan saran demi kemajuan bersama sangat kami harapkan. Trimakasih.

7

Page 9: LAPORAN KEGIATAN DISTRIBUSI - … · Kepala Keluarga (KK) yang memiliki balita dan diffable (jompo, janda/duda dan penderita cacat). ... JOGJA EMERGENCY RESPONSE

JOGJA EMERGENCY RESPONSE

Lampiran 1. Peta Lokasi dan Jumlah bahan-bahan esmp yang didistribusikan. and distribution item

and distribution item

8

Page 10: LAPORAN KEGIATAN DISTRIBUSI - … · Kepala Keluarga (KK) yang memiliki balita dan diffable (jompo, janda/duda dan penderita cacat). ... JOGJA EMERGENCY RESPONSE

JOGJA EMERGENCY RESPONSE

9

and distribution item

and distribution item

Page 11: LAPORAN KEGIATAN DISTRIBUSI - … · Kepala Keluarga (KK) yang memiliki balita dan diffable (jompo, janda/duda dan penderita cacat). ... JOGJA EMERGENCY RESPONSE

JOGJA EMERGENCY RESPONSE

10

and distribution item

and distribution item

Page 12: LAPORAN KEGIATAN DISTRIBUSI - … · Kepala Keluarga (KK) yang memiliki balita dan diffable (jompo, janda/duda dan penderita cacat). ... JOGJA EMERGENCY RESPONSE

JOGJA EMERGENCY RESPONSE

11

and distribution item

and distribution item

Page 13: LAPORAN KEGIATAN DISTRIBUSI - … · Kepala Keluarga (KK) yang memiliki balita dan diffable (jompo, janda/duda dan penderita cacat). ... JOGJA EMERGENCY RESPONSE

JOGJA EMERGENCY RESPONSE

Lampiran 5. Dokumentasi Foto

12

Page 14: LAPORAN KEGIATAN DISTRIBUSI - … · Kepala Keluarga (KK) yang memiliki balita dan diffable (jompo, janda/duda dan penderita cacat). ... JOGJA EMERGENCY RESPONSE

JOGJA EMERGENCY RESPONSE

13