laporan katak & kodok

6
KATAK ( Rana sp) DAN KODOK (Bufo sp) PRAKTIKUM S.GERAK & ANATOMI LAINNYA I. TUJUAN Untuk mengetahui Morfologi, Anatomi dan Taksonomi dari Katak ( Rana sp) dan Kodok (Bufo sp). II. LANDASAN TEORI Katak dan kodok adalah satu anggota dari classic Amphibia. Amphibia berasal dari kata amphi artinya rangkap dan bios artinya kehidupan, karena Amphibia ialah hewan yag hidup dengan dua bentuk kehidupan, mula-mula di dalam air tawar kemudian di darat. Kulit harus selalu basah apabila hewan berada di luar air untuk memyngkinkan terjadinya pernapasan melalui kulit. Kulit dilengkapi dengan kelenjar-kelenjar yang menghasilkan lendir untuk mempertahankan keadaan agar selalu basah. Setiap kelenjar berbentuk piala, terdapat tepat di bawah epidermis dan salurannya melelui epidermis bermuara di permukaan kulit. Mekanisme pernapasannya meliputi dua fase, yaiu inspirasi dan ekspirasi. Katak yang dijadian bahan penelitian kali ini adalah katak sawah (Rana canorivara). Sistem pencernaan pada katak dan kodok terdiri dari mulut, kerongkongan, dari kerongkongan akan masuk ke lambung, usus halus, usus besar, dan sisa makanan akan dibuang melalui kloaka setelah diserap oleh tubuh. Sistem pernapasan pada katak sawah tersusun atas celah glotis laring, percabangan paru-paru (bronchus), gelembung paru-paru (alveoli) dan paru-paru.

Upload: furqonfroz

Post on 29-Nov-2015

1.241 views

Category:

Documents


21 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Katak & Kodok

KATAK ( Rana sp) DAN KODOK (Bufo sp)

PRAKTIKUM S.GERAK & ANATOMI LAINNYA

I.          TUJUAN

Untuk mengetahui Morfologi, Anatomi dan Taksonomi dari Katak ( Rana sp) dan Kodok

(Bufo sp).

II.       LANDASAN TEORI

Katak dan kodok adalah satu anggota dari classic Amphibia. Amphibia berasal dari kata

amphi artinya rangkap dan bios artinya kehidupan, karena Amphibia ialah hewan yag hidup

dengan dua bentuk kehidupan, mula-mula di dalam air tawar kemudian di darat. Kulit harus

selalu basah apabila hewan berada di luar air untuk memyngkinkan terjadinya pernapasan

melalui kulit. Kulit dilengkapi dengan kelenjar-kelenjar yang menghasilkan lendir untuk

mempertahankan keadaan agar selalu basah. Setiap kelenjar berbentuk piala, terdapat tepat di

bawah epidermis dan salurannya melelui epidermis bermuara di permukaan kulit. Mekanisme

pernapasannya meliputi dua fase, yaiu inspirasi dan ekspirasi. Katak yang dijadian bahan

penelitian kali ini adalah katak sawah (Rana canorivara).

Sistem pencernaan pada katak dan kodok terdiri dari mulut, kerongkongan, dari

kerongkongan akan masuk ke lambung, usus halus, usus besar, dan sisa makanan akan dibuang

melalui kloaka setelah diserap oleh tubuh. Sistem pernapasan pada katak sawah tersusun atas

celah glotis laring, percabangan paru-paru (bronchus), gelembung paru-paru (alveoli) dan paru-

paru.

III.    ALAT DAN BAHAN

III.1. ALAT

1.                  Baki preparat

2.                  Gunting

3.                  Cutter

4.                  Pinset

5.                  Penggaris

6.                  Alat tulis

7.                  Cairan chloroform

8.                  Jarum pentul

Page 2: Laporan Katak & Kodok

III.2. BAHAN

Katak ( Rana sp) dan Kodok (Bufo sp).

IV.    LANGKAH KERJA

1.        Menyiapkan semua peralatan yang akan digunakan.

2.        Melakukan pembiusan pada hewan yang ajan diamati.

3.        Mengamati bagian morfologi tubuhnya, lakukan pengukuran panjanng bagian-bagian tubuhnya

dari bagian anterior sampai posterior, setelah diamati kemudian digambar.

4.        Kemudian melakukan pembedahan terhadap hewan tersebut. Mengamati bagian anatomi dan

digambar.

5.        Membuat laporan sementara setelah selesai pengamatan.

6.        Merapihkan dan mempersihkan meja kerja setelah selesai melakukan pengamatan.

V.       HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

V.1. HASIL PENGAMATAN

Pengukuran Kodok

(Bufo sp)

Katak

(Rana sp)

Panjang badan keseluruhan

Lebara badan keseluruhan

Panjang kaki depan

Panjang kaki belakang

Jumlah jari depan

Jumlah jari belakang

Diameter mata

Panjanng kepala

Lebar kepala

14 cm

4 cm

4,5 cm

8 cm

4 cm

5 cm

1 cm

2,5cm

2 cm

12 cm

2,5 cm

2,5 cm

7 cm

4 cm

5 cm

0,5 cm

2,5 cm

1,5 cm

Perbedaan Katak (Rana sp) dan Kodok (Bofo sp)

Katak ( Rana sp) Kodok (Bufo sp)

Ukuran badan lebih kecil

Kulit lebih licin dan mempunyai warna

Ukuran badan lebih besar

Kulitnya tidak licin dan warnanya

Page 3: Laporan Katak & Kodok

yang mencolok

Tidak mempunyai pundi hawa

Tidak mengalami penebalan pada kulit

Pankreasnya berwarna hijau

Lidahnya bercabang

kecoklatan

Selaput renang tidak terlalu jelas

Mempunyai pundi hawa

Mengalami penebalan oleh zat keratin

Pankreasnya berwarna hitam

Lidahnya tidak bercabang

V.2. PEMBAHASAN

Dari hasil praktikum yang pertama tentang zoology vertebrata dengan kelas Amphibia.

Amphibia berasal dari kata amphi artinya rangkap dan bios artinya kehidupan, karena Amphibia

ialah hewan yag hidup dengan dua bentuk kehidupan, mula-mula di dalam air tawar kemudian di

darat. Dan dapat kami jelaskan dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan dengan spesies

Katak (Rana sp) dan Kodok (Bufo sp).

Yang pertama kami mengamati Katak (Rana sp) adalah satu anggota dari class Amphibia.

Secara morfologi Kulitnya selalu basah apabila hewan berada di luar air. Kulit dilengkapi

dengan kelenjar-kelenjar yang menghasilkan lendir untuk mempertahankan keadaan agar selalu

basah. Setiap kelenjar berbentuk piala, terdapat tepat di bawah epidermis dan salurannya melelui

epidermis bermuara di permukaan kulit. Kaki katak terdiri atas sepasang kaki depan dan

sepasang kaki belakang. Kaki depan terdiri atas lengan atas (brancium), lengan bawah

(antebrancium), tangan (manus), dan jari-jari (digiti). Pada kaki belakang terdiri atas paha

(femur), betis (crus), kaki (pes) dan jari-jari (digiti). Jumlah jari katak tungkai depan empat jari

dan tungkai belakang lima jari. Pada tungkai belakang memanjang yang berpotensi untuk

melompat. Kulit katak sangat penting dalam respirasi dan proteksi. Kulit yang tipis fleksibel

membagi bagian luar badan untuk melindungi organisme terhadap penyakit, berfungsi dalam

pernapasan, penyerapan air, sebab katak tidak pernah minum. Di lengkapi dengan kelenjar

mukosa yang menyebabkan kulit terjaga kelembabannya, mukus memberikan minyak pelumas

bagi tubuh. Sebagian besar memiliki kelenjar granular dan kelenjar mukus. Keduanya mirip,

akan tetapi hasil produksinya berbeda. Kelanjar granular memproduksi zat abnoxious atau racun

untuk melindungi diri dari musuh. Keduanya dikelompokkan sebagai kelenjar alveolar (kelenjar

Page 4: Laporan Katak & Kodok

yang tidak mempunyai saluran pengeluaran, tetapi produknya di keluarkan lewat dinding selnya

sendiri secara alami. Kelenjar racun dapat menimbukan iritasi pada kulit). Kulit katak juga

berfungsi dalam pertukaran gas.

   KESIMPULAN

Dapat kami simpulkan dari hasil praktikum yang telah kami lakukan dengan spesies yang

kami amati dengan spesies Katak (Rana sp) dan Kodok (Bufo sp).

Perbedaan Katak (Rana sp) dan Kodok (Bofo sp) ialah,

Katak ( Rana sp) Kodok (Bufo sp)

Ukuran badan lebih kecil

Kulit lebih licin dan mempunyai warna

yang mencolok

Tidak mempunyai pundi hawa

Tidak mengalami penebalan pada kulit

Pankreasnya berwarna hijau

Lidahnya bercabang

Ukuran badan lebih besar

Kulitnya tidak licin dan warnanya

kecoklatan

Selaput renang tidak terlalu jelas

Mempunyai pundi hawa

Mengalami penebalan oleh zat keratin

Pankreasnya berwarna hitam

Lidahnya tidak bercabang

Dan dapat kami simpulkan dari hasil pembahasan diatasa antara organ reproduksi pada

katak dan kodok berbeda antara jantan dan betina. Pada jantan terdapat sepasang testis

(bentuknya oval, warnanya keputih – putihan) terletak disebelah atas ginjal. Testis diikat oleh

alat penggantungnya yang disebut mesdrchiutn. Jantung katak dan kodok terdiri dari tiga ruang

yaitu : atrium kiri, atrium kanan, dan ventrikel (2 atrium, 1 ventrikel). Atrium kanan menerima

darah yang sedikit oksigen dari seluruh tubuh, sedangkan atrium kiri menerima darah dari paru –

paru. Sistem syaraf katak dan kodok terdiri atas syaraf pusat dan syaraf tepi. Syaraf pusat

terususun atas otak dan tali spinal,sedangkan saraf tepi tersusun atas saraf kranial, saraf spinal.

Tubuh katak dan juga kodok tersusun atas 3 macam otot, Otot lurik, Otot daging gilig, Otot

daging sfingter.