laporan kasus asuhan keperawatan kesiapan …
TRANSCRIPT
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN KESIAPAN MENINGKATKAN PROSES
MELAHIRKAN PADA NY.E DENGAN G1P0A0 KEHAMILAN
27 MINGGU DI DESA SOKARAJA LOR RT 01 RW 03
KTI
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Karya Tulis Ilmiah
Pada Program Studi DIII Keperawatan Purwokerto
Disusun oleh :
Yayang Budiati
NIM : P1337420214040
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
SEMARANG
2017
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN KESIAPAN MENINGKATKAN PROSES
MELAHIRKAN PADA NY.E DENGAN G1P0A0 KEHAMILAN
27 MINGGU DI DESA SOKARAJA LOR RT 01 RW 03
KTI
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Karya Tulis Ilmiah
Pada Program Studi DIII Keperawatan Purwokerto
Disusun oleh :
Yayang Budiati
NIM : P1337420214040
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
SEMARANG
2017
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN KESIAPAN MENINGKATKAN PROSES
MELAHIRKAN PADA NY.E DENGAN G1P0A0 KEHAMILAN
27 MINGGU DI DESA SOKARAJA LOR RT 01 RW 03
KTI
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Karya Tulis Ilmiah
Pada Program Studi DIII Keperawatan Purwokerto
Disusun oleh :
Yayang Budiati
NIM : P1337420214040
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
SEMARANG
2017
ii
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN KESIAPAN MENINGKATKAN PROSES
MELAHIRKAN PADA NY.E DENGAN G1P0A0 KEHAMILAN
27 MINGGU DI DESA SOKARAJA LOR RT 01 RW 03
KTI
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Karya Tulis Ilmiah
Pada Program Studi DIII Keperawatan Purwokerto
Yayang Budiati
NIM P1337420214040
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
SEMARANG
2017
iii
PERNYATAAN KEASLIAN PENULIS
Yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : Yayang Budiati
NIM : P1337420214040
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa hasil laporan kasus yang saya tulis ini
adalah benar-benar hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan
atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat di buktikan bahwa hasil laporan
kasus ini hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan
tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Purwokerto, Mei 2017
Yang membuat pernyataan,
Yayang Budiati
NIM. P1337420214040
iv
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Laporan Kasus oleh Yayang Budiati, NIM.P1337420214040, dengan judul
ASUHAN KEPERAWATAN KESIAPAN MENINGKATKAN PROSES
MELAHIRKAN PADA NY.E DENGAN G1P0A0 KEHAMILAN 27
MINGGU DI DESA SOKARAJA LOR RT 01 RW 03 ini telah diperiksa dan
disetujui untuk diuji.
Purwokerto, 15 Mei 2017
Pembimbing
Rusmini, S.Kep.Ns., MH.
NIP.19591118 198303 2 002
v
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Kasus oleh Yayang Budiati, NIM.P1337420214040, dengan judul
ASUHAN KEPERAWATAN KESIAPAN MENINGKATKAN PROSES
MELAHIRKAN PADA NY.E DENGAN G1P0A0 KEHAMILAN 27
MINGGU DI DESA SOKARAJA LOR RT 01 RW 03 ini telah dipertahankan
di depan dewan penguji pada 17 Mei 2017.
Dewan Penguji
Ruti Wiyati, S.Kep, Ns, M.Kep. Anggota (.....................)
NIP. 19720705 199803 2 003
Rusmini, S.Kep.Ns., MH. Anggota (.....................)
NIP. 19591118 198303 2 002
Mengetahui,
Ketua Program Studi D III Keperawatan Purwokerto
Walin, SST., M.Kes
NIP.19650423 198803 2 002
Siti Mulidah, S.Pd,. S.Kep,. M.Kes. Ketua Penguji (.....................)
NIP. 19670620 199003 2 003
vi
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan kasus dengan judul ASUHAN KEPERAWATAN KESIAPAN
MENINGKATKAN PROSES MELAHIRKAN PADA NY.E DENGAN G1
P0 A0 KEHAMILAN 27 MINGGU DI DESA SOKARAJA LOR RT 01 RW
03 tepat waktu. Laporan kasus ini merupakan salah satu tugas akhir dalam
menyelesaikan Pendidikan Diploma III Keperawatan di Politeknik Kesehatan
Semarang khususnya Program Studi Keperawatan Purwokerto.
Penulis menyadari bahwa kegiatan penulisan ini dapat diselesaikan berkat
adanya dukungan, bimbingan, motivasi serta doa dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terimakasih
kepada yang terhormat:
1. Bapak Sugiyanto, S.Pd., M.App.Sc. selaku Direktur Politeknik
Kesehatan Kemenkes Semarang,
2. Bapak Putrono, S.Kep., Ners., M.Kes. selaku Ketua Jurusan
Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang,
3. Ibu Walin, SST., M.Kes. selaku Ketua Program Studi Keperawatan
Purwokerto sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Akademik,
4. Ibu Rusmini,S.Kep.Ns., MH. Selaku Dosen Pembimbing Karya Tulis
Ilmiah yang telah memberikan bimbingan, masukan dan arahan
dengan sabar hingga terselesaikannya penyusunan laporan kasus,
5. Ibu Siti Mulidah, S.Pd,. S.Kep,. M.Kes. selaku Ketua Penguji dalam
sidang laporan kasus,
6. Ruti Wiyati,S.Kep, Ns, M.Kep. selaku Dosen Penguji 1 dalam sidang
laporan kasus,
7. Bapak
8. Ny.E atas ketersediaan, kerjasama dan dukungannya untuk melakukan
asuhan keperawatan sebagailaporan kasus.
vii
9. Dosen dan pegawai Program Studi Keperawatan Purwokerto
Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang yang telah memberikan
kenyamanan dalam proses menuntut ilmu penulis,
10. Kedua orang tua saya yang telah memberikan cinta, kasih sayang, doa,
motivasi dan semangat, serta dukungan sampai saat ini,
11. Keluarga Eyang Wiroji yang telah memberikan dukungan, motivasi,
dan semangat sampai saat ini
12. Sahabat dan rekan-rekan mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes
Semarang Program Studi D III Keperawatan Purwokerto yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga semua kebaikan yang telah diberikan akan mendapatkan balasan
dari Allah SWT. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan dalam pembuatan
laporan kasus ini. Besar harapan penulis semoga laporan kasus ini dapat
bermanfaat untuk kedepannya.
Purwokerto, Mei 2017
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL............................................................................................... i
HALAMAN JUDUL .................................................................................................. ii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN.............................................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................................. iv
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................... v
PRAKATA.................................................................................................................. vi
DAFTAR ISI............................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 2
C. Manfaat ............................................................................................................ 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Kehamilan ........................................................................................... 4
B. Konsep Kesiapan Meningkatkan Proses Kehamilan........................................ 10
C. Pengelolaan Kesiapan Meningkatkan proses kehamilan melahirkan .............. 12
D. Rencana Asuhan Keperawatan......................................................................... 12
BAB III METODE
A. Metode Penulisan ............................................................................................. 18
B. Sampel.............................................................................................................. 18
C. Lokasi ............................................................................................................... 18
D. Teknik Pengumpulan Data............................................................................... 18
E. Analisis............................................................................................................. 19
ix
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Pengkajian .................................................................................................. 20
2. Rumusan Masalah ...................................................................................... 24
3. Perencanaan................................................................................................ 24
4. Implementasi .............................................................................................. 24
5. Evaluasi ...................................................................................................... 25
B. Pembahasan Laporan Kasus
1. Pengkajian ................................................................................................. 26
2. Rumusan Masalah ..................................................................................... 27
3. Perencanaan............................................................................................... 27
4. Implementasi ............................................................................................. 28
5. Evaluasi ..................................................................................................... 29
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan .......................................................................................................... 30
B. Saran................................................................................................................. 31
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 2.a Kriteria hasil dalam perencanaan 13
Tabel 2.b Kriteria hasil dalam evaluasi 17
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Lampiran 01 Asuhan Keperawatan
Lampiran 02 Satuan acara penyuluhan persiapan persalinan
Lampiran 03 Leaflet persiapan persalinan
Lampiran 04 Satuan acara penyuluhan tanda bahaya kehamilan
Lampiran 05 Leaflet tanda bahaya kehamilan
Lampiran 06 Lembar bimbingan
Lampiran 07 Surat ijin penelitian
Lampiran 08 Daftar riwayat hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sejak tahun 1991 sampai dengan 2007 Angka Kematian Ibu (AKI)
di Indonesia mengalami penurunan yaitu dari 390 menjadi 228. Namun
demikian, SDKI tahun 2012 menunjukkan peningkatan AKI yang
signifikan yaitu menjadi 359 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup.
AKI kembali menujukkan penurunan menjadi 305 kematian ibu per
100.000 kelahiran hidup berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus
(SUPAS) 2015 (dalam Kemenkes RI, 2016).
Sedangkan jumlah kasus kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah pada
tahun 2015 sebanyak 619 kasus, mengalami penurunan cukup signifikan
dibandingkan jumlah kasus kematian ibu tahun 2014 yang mencapai 711
kasus. Dengan demikian Angka kematian ibu Provinsi Jawa Tengah juga
mengalami penurunan dari 126,55 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun
2014 menjadi 111,16 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Kasus
kematian ibu terdapat di seluruh kabupaten/kota. Dengan kasus kematian
tertinggi adalah kota Brebes yaitu 33 kasus. Kabupaten Banyumas berada
pada peringkat keenam dengan jumlah kasus 29 (Dinkes Prov. Jateng,
2015)
Menurut Prawirohardjo (2008) “Kematian ibu dibagi menjadi
kematian langsung dan tidak langsung. Kematian ibu langsung adalah
sebagai akibat komplikasi kehamilan, persalinan, atau masa nifas, dan
segala intervensi atau penanganan tidak tepat dari komplikasi tersebut.
Penyebab kematian ibu tidak langsung adalah akibat dari penyakit yang
sudah ada atau penyakit yang timbul sewaktu kehamilan yang berpengaruh
terhadap kehamilan, misalnya malaria, anemia, HIV/AIDS, dan penyakit
kardiovaskular”. Di Jawa Tengah penyebab angka kematian ibu pada
tahun 2015 yaitu, 21,14% karena mengalami perdarahan, 26,34% karena
hipertensi, 2,76% karena gangguan sistem peredaran darah, 40,49% karena
2
penyebab lain-lain (Dinkes Jawa Tengah, 2015). Penyebab lain-lain salah
satunya adalah karena ketidaksiapan ibu dalam menghadapi persalinan.
Program Perencanaan Persalinan dan Perencanaan Komplikasi
(P4K) yang “kegiatan P4K yaitu pendataan dan pemetaan sasaran ibu
hamil; penyiapan donor darah; penyiapan tabungan ibu bersalin (tabulin)
dan dana sosial ibu bersalin (dasolin); penyiapan ambulans (transportasi);
pengenalan tanda bahaya kehamilan dan persalinan; dll (Menkes RI. (n.d;
p.25). Kegiatan yang ada dalam program P4K dapat dijadikan sebagai
acuan untuk mencegah terjadinya kematian ibu saat kehamilan, saat
persalinan maupun setelah persalinan, selain itu juga dapat digunakan
sebagai acuan untuk mempersiapkan kehamilan menuju persalinan yang
sehat dan aman.
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan Asuhan
Keperawatan Kesiapan meningkatkan proses melahirkan pada Ny.E
dengan kehamilan 27 minggu.
B. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Menggambarkan asuhan keperawatan kesiapan meningkatkan proses
melahirkan pada Ny.E
2. Tujuan Khusus
a. Menggambarkan pengkajian, kesiapan meningkatkan proses
melahirkan pada primigravida
b. Menggambarkan diagnosa keperawatan, kesiapan meningkatkan
proses melahirkan pada primigravida
c. Menggambarkan rencana tindakan keperawatan (intervensi),
kesiapan meningkatkan proses melahirkan pada primigravida
d. Menggambarkan tindakan yang dilakukan pada klien dengan
kesiapan meningkatkan proses melahirkan pada primigravida
3
e. Menggambarkan evaluasi, kasus kesiapan meningkatkan proses
melahirkan pada primigravida
f. Menganalisis/membahas hasil pengkajian, masalah keperawatan,
perencanaan, tindakan yang dilakukan pada prosedur keperawatan,
dan evaluasi dari tindakan yang dilakukan untuk mengatasi kasus
kesiapan meningkatkan proses melahirkan pada primigravida
C. MANFAAT
1. Bagi Institusi
Manfaat penulisan laporan kasus bagi institusi yaitu dapat dijadikan
sebagai referensi bagi mahasiswa Prodi DIII Keperawatan Purwokerto
dalam pengelolaan keperawatan kesiapan meningkatkan proses
melahirkan pada primigravida.
2. Bagi Rumah Sakit/ Puskesmas
Manfaat penulisan laporan kasus ini bagi rumah sakit/ puskesmas
yaitu dapat dijadikan sebagai panduan dalam pengelolaan
keperawatan kesiapan meningkatkan proses melahirkan pada primi-
gravida.
3. Bagi penulis
Manfaat penulisan laporan kasus bagi penulis diharapkan dapat
memberi tambahan wawasan kepada penulis dalam pemberian asuhan
keperawatan kesiapan meningkatkan proses melahirkan pada
primigravida.
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKES
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKES
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKES
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Kehamilan1. Definisi
“Kehamilan adalah kondisi dimana seorang wanita memiliki
janin yang sedang tumbuh di dalam tubuhnya. Kehamilan pada
manusia berkisar 40 minggu atau 9 bulan, dihitung dari awal
periode menstruasi terakhir sampai melahirkan (Walyani, 2015)
Primigravida adalah perempuan yang mengandung untuk
pertama kali (Evi & lyndon, 2014).
2. Perubahan Pada Masa Kehamilan
a. Perubahan fisiologis
Menurut Hutahaean (2013; p.44) perubahan fisiologis yang
terjadi pada masa kehamilan diantaranya:
1) Berat Badan
a) Peningkatan berat badan sekitar 25% dari sebelum
hamil (rata-rata 12,5 kg),
b) Pada trimester II dan III sebanyak 0,5 kg/minggu.
c) Pengaruh dari pertumbuhan janin, pembesaran organ
maternal, penyimpanan lemak dan protein, serta
peningkatan volume darah dan cairan intestisial pada
maternal.
2) Sistem Reproduksi
a) Uterus
Perubahan uterus pada perabaan tinggi fundus uteri
ibu hamil, dapat ditafsirkan secara kasar seperti
berikut ini.
(1) Tidak hamil/normal sebesar telur ayam (±30 g)
(2) 8 minggu : telur bebek
5
(3) 12 minggu : telur angsa
(4) 16 minggu : pertengahan simfisis ke pusat
(5) 20 minggu : pinggir Bawah Pusat
(6) 24 minggu : pinggir atas pusat
(7) 28 minggu : sepertiga pusat ke xyphoid
(8) 32 minggu : pertengahan pusat ke xyphoid
(9) 36-42 minggu : 3 jari di bawah xyphoid
b) Serviks
(1) Serviks terdapat tanda-tanda chadwick, goodell,
dan mucus plug
(2) Serviks uteri mengalami hipervaskularisasi dan
pelunakan (tanda heger)
(3) Lendir serviks meningkat seperti gejala
keputihan.
c) Ovarium
Fungsi ovarium diambil alih oleh plasenta terutama
fungsi reproduksi progesteron dan estrogen pada usia
kehamilan 16 minggu. Tidak terjadi kematangan
ovum selama kehamilan.
d) Payudara
(1) Payudara menjadi lebih besar, kenyal, dan
tegang.
(2) Areola mengalami hiperpigmentasi
(3) Glandula montgomeri makin tampak
(4) Papila mamae makin membesar/menonjol.
(5) Pengeluaran ASI belum berlangsung karena
prolaktin belum berfungsi
3) Sistem muskuloskeletal
a) Pembesaran payudara dan rotasi anterior panggul
memungkinkan untuk terjadinya lordosis.
6
b) Ibu sering mengalami nyeri di bagian punggung dan
pinggang karena mempertahankan posisi stabil, beban
meningkat pada otot punggung dan kolumna
vertebrae.
4) Sistem Endokrin
a) Kelenjar tiroid
(1) Pembesaran kelenjar tiroid merupakan akibat
hiperplasia jaringan glandular dan peningkatan
vaskularitas.
(2) Konsumsi oksigen (O2) dan peningkatan basal
metabolic rate (BMR) merupakan akibat aktivitas
metabolisme janin.
b) Kelenjar paratiroid
(1) Kehamilan menginduksi hiperparatiroidisme
sekunder ringan, suatu refleks peningkatan
kebutuhan kalsium (Ca) dan vitamiin D.
(2) Saat kebutuhan rangka janin mencapai puncak
(pertengahan kedua kehamilan), kadar paratiroid
hormon plasma meningkat, kadar meningkat antara
minggu ke-15 dan ke-35 gestasi.
c) Prolaktin hipofisis
(1) Pada kehamilan, prolaktin serum mulai meningkat
secara progresif pada trimester I
(2) Secara umum diyakini bahwa walaupun semua
unsur hormonal (esterogen, progesteron, tiroid,
insulin, dan kortisol bebas) yang diperlukan untuk
pertumbuhan payudara dan produksi susu terdapat
dalam kadar yang meningkat selama kehamilan,
kadar esterogen yang tinggi menghambat sekresi
alveolar aktif dengan menghambat peningkatan
7
prolaktin pada jaringan payudara, sehingga
menghambat efek prolaktin pada epitel target.
(3) Progesteron menyebabkan lemak disimpan dalam
jaringan subkutan di abdomen, punggung, dan paha
atas. Lemak berfungsi sebagai cadangan energi,
baik pada masa hamil maupun menyusui.
5) Sistem Integumen
Perubahan pada sistem integumen selama hamil
disebabkan oleh perubahan keseimbangan hormon dan
peregangan mekanis yang ditandai dengan beberapa
kondisi berikut.
a) Peningkatan aktivitas melanophore mengakibatkan
hiperpigemntasi wajah (kloasma gravidarum),
payudara linea alba, dan striae gravidarum. Jaringan
elastis kulit meningkat. Kelenjar sebaseus, keringat,
dan folikel rambut lebih aktif. Pigmentasi timbul
akibat peingkatan hormon hipofisis anterior
melanotropin selama masa hamil, contoh pigmentasi
pada wajah (kloasma). Striae gravidarum atau tanda
regangan terlihat di bawah abdomen disebabkan kerja
adenokortikosteroid.
b) Perubahan umum lainnya yang timbul adalah
peningkatan ketebalan kulit dan lemak subdural,
hiperpigmentasi, pertumbuhan rambut dan kuku,
percepatan aktivitas kelenjar keringat dan sebasea,
serta peningkatan sirkulasi dan aktivitas vasomotor.
6) Sistem Gastrointestinal
Selama masa hamil, nafsu makan meningkat, sekresi usus
berkurang, fungsi hati berubah, dan absorbsi nutrien
meningkat. Aktivitas peristaltik (motilitas) menurun,
akibatnya bising usus menghilang, sehingga menyebabkan
8
konstipasi, mual, serta muntah. Aliran darah ke panggul
dan tekanan vena meningkat, sehingga menyebabkan
hemoroid terbentuk pada akhir kehamilan.
7) Sistem Perkemihan
Perubahan struktur ginjal merupakan akibat aktivitas
hormonal (esterogen dan progesteron), tekanan yang
timbul akibat pembesaran uters, dan peningkatan volume
darah. Sejak minggu ke-10 kehamilan, oleh karena ureter
terkompresi antara uterus dan PAP, pelvis ginjal dan
ureter berdilatasi. Perubahan ini membuat pelvis dan
ureter tidak mampu menampung urine dalam volume yang
lebih besar dan juga memperlambat laju aliran urine.
Iritabilitas kandung kemih, nokturia, dan sering berkemih
dan urgensi (tanpa disuria) umum dilaporkan pada awal
kehamilan.
b. Perubahan psikologis
Selama kehamilan berlangsung, terdapat rangkaian proses
psikologis khusus yang jelas, yang terkadang tampak berkaitan
dengan perubahan fisiologi. Berikut merupakan perubahan
psikologi yang terjadi disetiap trimester menurut varney (2006)
Trimester pertama
Trimester pertama sering dianggap sebagai periode
penyesuaian. Penyesuaian yang dilakukan adalah terhadap
kenyataan bahwa ia sedang mengandung. Penerimaan terhadap
kehamilannya dan arti kehamilannya merupakan tugas yang
paling penting pada trimester pertama kehamilan. Bagi seorang
wanita yang kurang bisa menerima kehamilannya akan
mengalami beberapa gangguan psikologis seperti kekecewaan,
penolakan, kecemasan, depresi dan kesedihan.
9
Trimester kedua
Trimester kedua terbagi menjadi dua fase yaitu, fase pra-
quickening dan pasca- quickening. Quickening merupakan
dorongan bagi wanita dalam melaksanakan tugas psikologi
utamanya pada trimester kedua, yakni mengembangkan
identitas sebagai ibu bagi dirinya sendiri, yang berbeda dari
ibunya.
Menjelang akhir trimester pertama dan selama porsi pra-
quickening trimester kedua berlangsung wanita tersebut akan
mengevaluasi kembali semua aspek hubungan interpersonal
yang ia jalani dengan ibunya sendiri. Keadaan tersebut
memerlukan kajian lebih mendalam. Untuk mengetahui
kualitas yang dimiliki ibu, yakni kualitas yang ia hargai dan
hormati. Kualitas lain, yakni kualitas yang negatif dan tidak
diinginkan atau tidak dihargai, dapat ia tolak. Penolakan ini
dapat menimbulkan perasaan bersalah dan konflik personal
apabila tidak mampu memahami bahwa proses ini normal.
Hal lain yang terdapat dalam proses ini ialah evolusi
wanita tersebut mulai memposisikan diri sebagai pemberi
kasih sayang (persiapan untuk menjadi seorang ibu). Pada
masa evolusi ini dapat terjadi konflik berupa kompetisi dengan
ibunya agar dapat terlihat sebagai calon ibu yang “baik”. Pada
saat yang sama ia juga menjadi penerima kasih sayang dimana
ia menuntut perhatian dan cinta kasih.
Trimester ketiga
Trimester ketiga sering disebut periode penantian dengan
penuh kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai menyadari
kehadiran bayi sebagai makhluk yang terpisah sehingga ia
menjadi tidak sabar menanti kehadiran sang bayi ada perasaan
was-was mengingat bayi dapat lahir kapanpun
10
Sejumlah ketakutan muncul pada trimester ketiga. Wanita
mungkin merasa cemas dengan kehidupan bayi dan
kehidupannya sendiri, seperti apakah nanti bayinya akan lahir
abnormal, terkait persalinan dan pelahiran (nyeri, kehilangan
kendali, dan hal-hal lain yang tidak diketahui), apakah ia
menyadari apakah ia akan bersalin, atau apakah bayinya dapat
keluar karena perutnya sudah membesar. Berbagai pikiran,
mimpi-mimpi yang dialaminya merefleksikan rasa penasaran
dan ketakutan.
Selain itu juga akan merasakan ketidaknyamanan fisik
yang semakin kuat menjelang akhir kehamilan. Ia akan merasa
canggung, jelek, berantakan, dan memerlukan dukungan yang
sangat besar dan konsisten dari pasangan. Karena abdomen
yang semakin membesar mengakibatkan menurunnya hasrat
seksual. Dengan menurunnya hasrat seksual ini sering
menimbulkan rasa bersalah karena tidak mampu memberikan
kepuasan.
B. Konsep Kesiapan Meningkatkan Proses Kehamilan
“Kesiapan meningkatkan proses kehamilan melahirkan
merupakan suatu pola dan mempertahankan kehamilan, proses
kelahiran bayi, dan perawatan bayi baru lahir yang sehat untuk
menjamin kesejahteraan, dan dapat ditingkatkan” (NANDA, 2015,
p.329).
1. Faktor Yang Mempengaruhi Kesiapan Persalinan
Berdasarkan hasil penelitian, faktor yang mempengaruhi
kesiapan ibu dalam menghadapi persalinan adalah “dukungan
Suami, kunjungan ANC, dan persiapan Ekonomi” (Sumiati,
Sunarti Dode, & Syafaraenan, 2015)
Seorang ibu hamil baik primigravida maupun multigravida
membutuhkan dukungan dari suami serta keluarganya. Hal ini
11
sesuai dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa “kesiapan
ibu hamil dalam menghadapi persalinan terjadi pada ibu hamil
yang suaminya mampu berperan dengan baik selama kehamilannya
” (Mardiyaningsih, Ratna Puspita & Rini Susanti, tanpa tahun).
Adapun peran yang dapat dilakukan suami untuk
memberikan dukungan pada ibu hamil salah satunya yaitu dengan
menemani ibu hamil setiap kunjungan antenatal care. Antenatal
care merupakan sebuah langkah awal yang dilakukan untuk
mencegah dan mendeteksi dini komplikasi pada masa persalinan.
2. Persiapan Pra Persalinan
Menurut Depkes (2009) salah satu jenis kegiatan dalam P4K
(Program Perencanaan Persalinan dan Perencanaan Komplikasi)
yaitu membuat perencanaan persalinan. Sehingga baik ibu hamil,
suami ataupun keluarga diharapkan sudah mempersiapkan diri
untuk menyambut persalinan. Beberapa hal yang harus
dipersiapkan untuk menyambut persalinan Menurut Kemenkes RI.
(n.d; p.7) yaitu :
a. Mengetahui hari perkiraan lahir
b. Suami atau keluarga mendampingi ibu hamil untuk melakukan
pemeriksaan
c. Persiapkan tabungan atau dana cadangan untuk biaya
persalinan dan biaya lainnya
d. Rencanakan penolong dalam melahirkan (Dokter/Bidan)
e. Siapkan KTP, Kartu Keluarga (KK), dan keperluan lain untuk
ibu dan bayi yang akan dilahirkan
f. Siapkan pendonor darah jika diperlukan
g. Suami, keluarga dan masyarakat menyiapkan kendaraan jika
sewaktu-waktu diperlukan
h. Pasang stiker P4K di depan rumah ibu hamil
i. Rencanakan ikut keluarga berencana (KB) setelah bersalin
12
C. Pengelolaan Kesiapan meningkatkan proses kehamilan melahirkan
Adapun persiapan sebelum persalinan :
1. Membuat rencana persalinan
Adapun perencanaan persalinan diantaranya merencanakan
tempat persalinan dan tenaga penolong persalinan.
2. Mempersiapkan sistem transportasi jika terjadi kegawatdaruratan.
3. Membuat rencana/pola menabung
4. Mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk persalinan
Menurut Megasari (2015) “seorang ibu dapat mempersiapkan segala
sesuatunya untuk persalinan, seperti pakaian ibu setelah bersalin,
pakaian bayi, dll”.
D. Rencana Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
Menurut Tamher (2009; p.13) “Pengkajian (assessment)
merupakan fase awal dari keseluruhan proses keperawatan yang
meliputi penghimpunan data klien agar dapat mengidentifikasi
masalah”. Pengkajian dilakukan dengan teknik wawancara (auto-
anamnesa atau alloanamnesa) dan observasi. Yang perlu dikaji
diantaranya :
a. Data Subjektif
1) Biodata ibu hamil dan suami
2) Riwayat Kesehatan (Keluhan utama, keluhan tambahan,
riwayat penyakit dahulu, dan riwayat penyakit keluarga)
3) Riwayat Kehamilan
4) Pola fungsional gordon
5) Keadaan psikologi
b. Data Objektif
1) Berat badan
2) Lila
3) TFU
13
4) Tanda-tanda vital (TD, N, RR, S)
2. Diagnosa
“Kesiapan meningkatkan proses kehamilan melahirkan
merupakan suatu pola dan mempertahankan kehamilan, proses
kelahiran bayi, dan perawatan bayi baru lahir yang sehat untuk
menjamin kesejahteraan, dan dapat ditingkatkan” (NANDA, 2015,
p.329).
Batasan Karakteristik diagnosa kesiapan meningkatkan proses
kehamilan melahirkan selama masa kehamilan yaitu :
a. Ibu menyatakan keinginannya untuk meningkatkan pengetahuan
dan cara mencegah komplikasi kehamilan
b. Ibu menyatakan keinginannya untuk meningkatkan pengetahuan
kesehatan selama kehamilan.
3. Intervensi
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkanklien memiliki pengetahuan tentang kesehatan selamakehamilan dan tahu tentang tanda komplikasi kehamilan.
NOC : Knowledge Pregnancy
Tabel 2.a
Kriteria hasil dalam perencanaan kesiapan meningkatkan kehamilan
melahirkan
NO Kriteria hasil
Skala
Awal Tujuan Akhir
1 Pengetahuan sebelum melahirkan - 4 -
2 Tanda komplikasi kehamilan - 4 -
Keterangan skala :
1 = tidak ada pengetahuan
2 = pengetahuan terbatas
3 = pengetahuan sedang
14
4 = Pengetahuan banyak
NIC : Chilbirth Preparation
a. Kaji pengetahuan tentang kesehatan ibu hamil
b. Kaji status kehamilan
c. Kaji kesiapan persalinan
d. Motivasi keluarga dan ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan
kehamilan secara teratur
e. Berikan dan atau demonstrasikan cara perawatan ibu hamil
f. Berikan informasi kepada ibu hamil dan pasangan mengenai
tanda-tanda bahaya kehamilan dan melahirkan.
g. Ajarkan kepada ibu hamil dan pasangan tekhnik pernafasaan yang
digunakan saat persalinan
h. Bantu keluarga melakukan perencanaan melahirkan
4. Implementasi
a. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang kesehatan ibu hamil
Pengkajian dilakukan dengan memberikan soal yang dapat
dijadikan alat ukur pengetahuan tentang kesehatan ibu hamil.
b. Mengkaji kesiapan menghadapi persalinan melalui pemberian
beberapa pertanyaan diantaranya:
1) Siapa yang akan menolong persalinan?
Setiap ibu hamil harus bersalin ditolong tenaga kesehatan.
2) Dimana akan bersalin?
Ibu hamil dapat bersalin di Poskesdes, Puskesmas atau di
rumah sakit.
3) Siapa yang mendampingi ibu saat bersalin?
Pada saat bersalin, ibu sebaiknya didampingi suami atau
keluarga terdekat. Masyarakat/organisasi masyarakat, kader,
dukun dan bidan dilibatkan untuk kesiapan dan kewaspadaan
dalam menghadapi persalinan dan kegawatdaruratan obstetri
dan neonatal
15
4) Siapa yang akan menjadi pendonor darah apabila terjadi
pendarahan?
Suami, keluarga dan masyarakat menyiapkan calon donor
darah yang sewaktu-waktu dapat menyumbangkan darahnya
untuk keselamatan ibu melahirkan.
5) Transportasi apa yang akan digunakan jika suatu saat harus
dirujuk?
Alat transportasi bisa berasal dari masyarakat sesuai dengan
kesepakatan bersama yang dapat dipergunakan untuk
mengantar calon ibu bersalin ke tempat persalinan termasuk
tempat rujukan. Alat transportasi tersebut dapat berupa mobil,
ojek, becak, sepeda, tandu, perahu, dsb.
6) Apakah sudah disiapkan biaya untuk persalinan?
Suami diharapkan dapat menyiapkan dana untuk persalinan
ibu kelak. Biaya persalinan ini dapat pula berupa tabulin
(tabungan ibu bersalin) atau dasolin (dana sosial ibu bersalin)
yang dapat dipergunakan untuk membantu pembiayaan mulai
antenatal, persalinan dan kegawatdaruratan. (Kemenkes RI,
n.d: p.44)
c. Berikan motivasi kepada keluarga dan ibu hamil untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan secara teratur.
Pemeriksaan antenata care/ Pemeriksaan sebelum
melahirkan dilakukan selama masa kehamilan yaitu “kontak 4
dilakukan sebagai berikut: minimal 1 kali pada masa trimester I
(0-12 minggu), minimal 1 kali pada masa trimester ke-II (>12-24
minggu), dan minimal 2 kali pada masa trimester ke-III (.24
minggu sampai dengan kelahiran). Kunjungan antenatal bisa
lebih dari 4 kali sesuai kebutuhan dan jika ada keluhan penyakit
atau gangguan kehamilan (Menkes RI, n.d: p.33).
16
Dikatakan pemeriksaan kehamilan teratur apabila ≥4 kali
kunjungan. Kunjungan sedang 2-3 kali kunjungan, tidak teratur
<2 kali kunjungan.
d. Berikan informasi dan atau demonstrasikan perawatan ibu hamil
Perawatan yang dilakukan selama kehamilan diantaranya:
1.) Memperbaiki nutrisi wanita hamil
2.) Melakukan imunisasi tetanus
3.) Melakukan skrining dan mengatasi infeksi, terutama
penyakit sifilis dan malaria
4.) Meningkatkan komunikasi dan konseling: kesiapan
persalinan, kewaspadaan terhadap tanda bahaya, dan
pemberian ASI segera dan eksklusif.
5.) Pemantauan dan pengobatan komplikasi kehamilan seperti:
anemia, preeklamsi, dan perdarahan.
6.) Peningkatan kesadaran diri untuk mengikuti konseling dan
uji HIV.
7.) Pengurangan resiko penularan HIV dari ibu ke anak
(Varney, 2006)
e. Memberikan informasi kepada ibu hamil dan pasangan mengenai
tanda bahaya kehamilan dan melahirkan.
Setiap ibu hamil diperkenalkan mengenal tanda-tanda
bahaya baik selama kehamilan, persalinan, dan nifas misalnya
perdarahan pada hamil muda maupun hamil tua, keluar cairan
berbau pada jalan lahir saat nifas, dsb. Mengenal tanda-tanda
bahaya ini penting agar ibu hamil segera mencari pertolongan ke
tenaga kesehatan apabila mengalami kejadian tersebut (Menkes
RI, n.d: p.40).
f. Membantu keluarga melakukan perencanaan melahirkan.
17
5. Evaluasi
Menurut Sutejo dan Siti (2012) “Evaluasi adalah suatu proses
yang kontinu karena setiap intervensi dikaji efektivitasnya dan
intervensi alternatif digunakan sesuai kebutuhan”. Adapun hasil yang
diharapkan menurut kriteria hasil yang dapat diukur yaitu:
Tabel 2.b
Kriteria hasil dalam evaluasi kesiapan meningkatkan kehamilan
melahirkan
NO Kriteria hasil
Skala
Awal Tujuan Akhir
1 Pengetahuan komplikasi kehamilan - 4 -
2 Pengetahuan persiapan persalinan - 4 -
3 Kesiapan persalinan - 4 -
Keterangan skala kriteria hasil:
1 = Tidak ada pengetahuan:
sama sekali tidak dapat menjawab/menyebutkan objek yang
di maksudkan
2 = Pengetahuan terbatas:
Dapat menyebutkan sebagian objek yang dimaksud
3 = Pengetahuan sedang:
Dapat menyebutkan, memberikan contoh, dan menyimpulkan
tetapi perlu dipancing oleh petugas
4 = Pengetahuan banyak:
Dapat menyebutkan, memberi contoh, dan dapat
menyimpulkan secara mandiri dan benar
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKES
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKES
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKES
18
BAB III
METODE
A. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan laporan kasus
Asuhan Keperawatan Kesiapan Meningkatkan Proses Melahirkan Pada
Ny.E Dengan G1p0a0 Kehamilan 27 Minggu Di Desa Sokaraja Lor Rt 01
Rw 03 menggunakan metode penulisan deskriptif dengan pendekatan
study kasus. “Metoda deskriptif adalah suatu metode untuk memaparkan
hasil-hasil yang telah kita lakukan dalam bentuk statistik popular yang
sederhana, sehingga setiap orang dapat lebih mudah mengerti dan
mendapatkan gambaran yang jelas” (Chandra, 2012).
B. Sample
Dalam sebuah penelitian tentu diperlukan adanya obyek yang akan
diteliti (sampel). Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan
diselidiki/diamati atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki
oleh populasi (Hidayat, 2012: 51). Sampel yang diambil dalam karya tulis
ilmiah laporan kasus ini menggunakan teknik “convenience sampling
method(dimana subjek dipilih karena keinginan penulis dari satu
responden)” (Candra, 2012).
C. Lokasi
Lokasi yang dipilih dalam penulisan laporan kasus ini yaitu di Desa
Sokaraja Lor Rt 01 Rw 03
D. Teknik pengumpulan data
Alat yang digunakan sebagai pengumpul data adalah lembar/format
asuhan keperawatan, dengan teknik pengumpulan data yaitu: teknik
observasi, teknik wawancara, dan teknik dokumentasi (Hidayat, 2012).
19
E. Analisis
Hal yang pertama dilakukan dalam memberikan asuhan ke-
perawatan adalah pengkajian (pengumpulan data), pengkajian dilakukan
dengan teknik wawancara dan observasi. Pengkajian sesuai dengan format
asuhan keperawatan. Setelah data terkumpul, lakukan analisis pada
masalah yang ada dan tentukan prioritas masalah kemudian tentukan
diagnosa keperawatan disesuaikan dengan buku diagnosa NANDA.
Selanjutnya dari diagnosa yang muncul tentukan perencanaannya/
intervensi dengan melihat NIC (Nursing Intervention Classification)dan
hasil yang diharapkan menurut NOC (Nursing Outcome Classification).
Lalu intervensi yang telah dibuat di implementasikan dan dilakukan
evaluasi/penilaian dari tindakan yang telah dilakukan.
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKES
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKES
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKES
20
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Hasil laporan kasus ini berisi rangkaian asuhan keperawatan pada
Ny.E dengan diagnosa kesiapan meningkatan proses kehamilan-
melahirkan pada primigravida di Desa Sokaraja Lor Rt 03 Rw 01
Asuhan keperawatan ini dilaksanakan mulai tanggal24 April 2017
sampai 01 Mei 2017.
1. Pengkajian
a. Identitas pasien dan suami
Ny.E, berusia 29 tahun, agama islam, bekerja sebagai ibu
rumah tangga, pendidikan terakhir Ny.E yaitu SMA/sederajat.
Pasien saat ini tinggal di Sokaraja Lor RT 03 RW 01. Pasien
memiliki suami berinisial Tn. M, usia 30 tahun, bekerja sebagai
Wiraswasta, pendidikan terakhir SMA/sederajat, alamat rumah
Sokaraja Lor Rt 01 Rw 03
b. Riwayat kesehatan
Pengkajian meliputi keluhan utama: Pasien mengatakan
kurang tahu tentang bagaimana cara perawatan pada masa
kehamilan, pasien juga mengeluh sering buang air kecil (BAK).
Riwayat penyakit dahulu: Pada usia 18 tahun pasien
didiagnosa menderita sakit flek paru dan dianjurkan untuk
melakukan pengobatan selama 6 bulan tetapi 1 bulan pengobatan
pasien merasa sudah sembuh sehingga memberhentikan
pengobatan. 5 tahun yang lalu pasien kembali memeriksakan
kesehatannya di RS dekat dengan tempatnya bekerja dan
dinyatakan flek paru negatif.
Riwayat Penyakit keluarg: Pasien mengatakan bahwa
keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat batuk berdahak dan
21
atau campur darah, disertai keluar keringat di malam hari. Pasien
mengatakan ibu pasien memiliki riwayat sakit magh.
Riwayat menstruasi : usia Menarche: 14 tahun, Lama haid:
7 hari, Warna darah : merah tua, Jumlah darah yang keluar: 3
kali penggantian, HPHT: 15 Oktober 2016, HPL : 22 Juli 2017,
Riwayat obstetrik : G 1 P 0 A 0, Kehamilan ini direncanakan:
ya/tidak, Jumlah kunjungan ANC : 5 Kali (sampai dengan bulan
April 2017), Masalah kehamilan saat ini : Pasien mengeluh
frekuensi BAK lebih sering
c. Pola fungsional gordon
Pola pemeliharaan kesehatan: Pasien mengatakan kesehatan
dirinya dan janin yang ada dalam kandungannya sangat penting,
sehingga pasien rutin mengikuti ANC di bidan terdekat.
Berdasarkan catatan pemeriksaan kehamilan Ny.E sudah
melakukan pemeriksaan kehamilan 5 kali.
Pola nutrisi dan metabolik:Pasien mengatakan nafsu makan
meningkat disaat hamil, sebelum hamil makan 3 kali sehari
dengan porsi makan 1 centong, saat hamil porsi makan bertambah
menjadi 1,5 centong, ditambah dengan konsumsi jus buah-buahan,
susu saat pagi dan malam hari sebelum tidur, air putih, hampir
setiap pagi pasien minum teh. BB sebelum hamil 41 kg, BB saat
hamil 50 kg.
Pola eliminasi: Pasien mengatakan memasuki minggu ke 24
dalam satu hari BAK >8 kali sehari warna kuning bening, BAB
sebelum dan saat hamil 1 kali sehari dengan konsistensi lunak.
Pola aktivitas dan latihan: Pasien mengatakan saat hamil
dapat melakukan aktivitas dan latihan (makan, minum, mandi,
toileting, berpakaian dll) secara mandiri. Hal ini terlihat ketika
mahasiswa datang pasien sedang menjemur pakaian yang telah
pasien cuci.
22
Pola persepsi dan kognitif: Pasien mengatakan tidak
terdapat gangguan pada panca indera, pasien mengungkapkan
ingin meningkatkan pengetahuan tentang bagaimana cara
perawatan kehamilan. Terlebih mengenai bagiaman tanda
terjadinya persalinan. Pasien juga ingin tahu tentang syarat
pendonor darah, serta ingin memantapkan pemilihan tempat untuk
bersalin.Pasien sudah mempersiapkan sebagian persiapan
persalinan : 3 dari 6 persiapan melahirkan belum dipersiapkan
secara matang.
Pola istirahat dan tidur:Pasien mengatakan saat
kehamilannya masuk minggu ke 24 sering terbangun di malam
hari karena keinginannya untuk buang air kecil dikarenakan
keinginannya untuk buang air kecil.
Pola konsep diri:Pasien mengatakan sangat senang dengan
kehamilannya ini, namun pasien masih merasa belum siap
menghadapi proses persalinan.
Pola peran dan hubunganPasien mengatakan pasien
memiliki hubungan yang baik dengan suami, mertua dan para
tetangga disekitar rumahPasien tinggal di rumah mertuanya,
pasien tampak memiliki sosialilasi yang baik dengan para
tetangganya serta mertua.
Pola reproduksi seksual. Pasien mengatakan sebelum hamil
pasien haid secara teratur, lamanya haid 4-7 hari, dengan jarak
waktu haid 28 hari. Setelah menikah pasien tidak menggunakan
alat kontrasepsi apapun dikarenakan tidak ingin menunda
kehamilan. Setelah melahirkan pasien ingin menggunakan metode
kontrasepsi yang dimasukkan kedalam rahim karena menurutnya
lebih aman untuk wanita yang baru saja melahirkan.
Pola koping: Pasien mengatakan persiapan melahirkan
dilakukan bersama dengan suami dan keluarga, Beberapa
persiapan melahirkan merupakan bantuan dari saudara.
23
Pola nilai dan kepercayaan pasien mengatakan pasien
beragama islam sebelum hamil dan saat hamil pasien tetap
melaksanakan solat 5 waktu. Pasien menjawab salam yang
diucapkan oleh mahasiswa “wa’alaikumsalam”
d. Keadaan psikologi
Pengkajian psikologi meliputi : 1) Penerimaan ibu terhadap
kehamilannya: Pasien mengatakan bahwa sangat senang dan
menerima kehamilannya ini, namun dirinya merasa cemas dan
takut karena ini merupakan pengalaman pertama kali menghadapai
kehamilan dan persalinan. 2) Penerimaan ibu terhadap peran
barunya: Pasien mengatakan bahwa dirinya sangat bersyukur atas
kehamilannya ini, namun pasien merasa bingung karena
pengetahuannya tentang perawatan kehamilan dan persiapan
persalinan masih sedikit.
e. Pemeriksaan fisik
Data yang didapat dari pemeriksaan fisik meliputi berat
badan 50 kg, lingkar lengan atas 21 cm, tinggi fundus uterus 23 cm.
Pengukuran tanda-tanda vital (TD= 120/80 mmHg, N=89 x/menit,
pernafasan=18 x/menit). Pemeriksaan head to toe : 1) Kepala :
Bentuk: masocepal, bersih, rambut panjang, kelembaban kulit
wajah: lembab tampak berkeringat, Mata: anemis, Hidung:
simetris, tidak terdapat polip, Bibir: mukosa bibir lembab, Telinga:
tidak terdapat serumen 2) Leher: tidak terdapat pembesaran
kelenjar tiroid 3) Dada : Inspeksi : pergerakan dinding dada
simetris 4) Abdomen : Tinggi fundus uterus : 23 cm, Leopold I:
bagian fundus ibu teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong),
Leopold II: teraba keras seperti papan disebelah kana dinding perut
ibu, Leopold III: bagian terendak teraba keras dan melenting,
Leopold IV: kepala belum masuk panggul 5) Ekstermitas:Atas:
tidak terjadi oedema serta tidak tampak adanya kelemahan, Bawah:
tidak terjadi oedema. Tidak tampak terjadinya kelemahan.
24
2. Rumusan masalah
Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan didapatkan data
subyektif yaitu adanya keinginan Ny.E untuk mengetahui bagaimana
cara perawatan kehamilan serta persiapan persalinan. Observasi yang
dilakukan menunjukkan bahwa pasien terlihat belum melakukan
persiapan persalinan secara maksimal.
Berdasarkan data tersebut, penulis menyimpulkan masalah/
problem utama yang muncul adalah kesiapan meningkatkan proses
kehamilan melahirkan. Masalah lain yang ditemukan pada pasien
yaitu gangguan eliminasi urin yang diakibatkan oleh gangguan sensori
motorik.
3. Perencanaan/Intervensi
Rencana tindakan untukmasalah keperawatan kesiapan
meningkatkan proses kehamilan melahirkan yang bertujuan setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama 5 kali kunjungan diharapkan
pengetahuan tentang perawatan kehamilan dan persiapan
persalinandapat meningkat. Nursing outcomes classification (NOC):
Knowladge pregnancy
Intervensi dari diagnosa kesiapan meningkatkan proses
kehamilan melahirkan berdasarkan NIC : Chilbirth Preparation yaitu;
1) Kaji status kehamilan, 2) Kaji kesiapan persalinan, 3) Berikan
informasi tentang persiapan persalinan, 4) Berikan dan atau
demonstrasikan cara perawatan ibu hamil, 5) Berikan informasi
kepada ibu hamil dan pasangan mengenai tanda-tanda bahaya
kehamilan dan melahirkan. 6) Ajarkan kepada ibu hamil dan pasangan
tekhnik pernafasaan yang digunakan saat persalinan
4. Implementasi
Tanggal 24 April 2017 penulis memulai tindakan dengan
pengkajian untuk. Pada tanggal 25 April dari intervensi yang telah
disusun, penulis: 1) Melakukan diskusi bersama pasien dan keluarga
untuk merencanakan persiapan persalinan (menentuan tenaga
25
penolong, transportasi yang digunakan, dan pendonor darah). 2)
Menanyakan olahraga yang dilakukan pasien. 3) Memotivasi pasien
untuk berolahraga ringan dan mengikuti kelas ibu hamil yang
diadakan petugas kesehatan.
Pada kunjungan berikutnya tanggal 27 April 2017, penulis
melaksanakan tindakan untuk mengatasi masalah diagnosa ke-2,
adapun tindakan yang penulis lakukan yaitu: 1) Menanyakan keluhan
ketidaknyamanan sering kencing. 2) Memberikan penyuluhan tentang
sering kencing. 3) Mendemonstrasikan kegel’s exercises
Selanjutnya pada tanggal 29 April 2017: 1) Mengukur tanda-
tanda vital. 2) Memberikan informasi tentang tanda bahaya kehamilan
trimester III.
Kunjungan terakhir yaitu tanggal 01 Mei 2017: 1) Menanyakan
persiapan persalinan. 2) Mengkaji keluhan ketidaknyamanan sering
BAK. 3) Menganjurkan pasien untuk mengurangi. 4) Menganjurkan
pasien untuk segera memeriksakan kehamilan apabila terdapat tanda
bahaya kehamialan serta mengalami keluhan yang sebelumnya belum
pernah di rasakan.
5. Evaluasi
Hasil penilaian akhir dari tindakan keperawatan yang diperoleh
data S: Pasien mengatakan mulai ada gambaran setelah diberikan
informasi perawatan kehamilan dan persiapan persalinan. O: terdapat
persiapan persalinan yang belum di siapkan, yaitu mengenai persiapan
pendonor darah. A: masalah belum teratasi sebagian. P: 1) Anjurkan
pasien untuk mencari pendonor darah yang golongan darahnya sama.
2) Anjurkan pasien untuk tetap memperhatikan kehamilannya. 3)
Anjurkan pasien untuk melakukan perawatan kehamilan secara teratur
dan sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan. 4) Anjurkan pasien untuk
mengikuti kelas ibu hamil.
26
B. Pembahasan Laporan Kasus
Penulis akan memaparkan dan membahas kesenjangan antara teori
dengan praktek selama melakukan asuhan keperawatan pada Ny.E dengan
diagnosa keperawatan kesiapan meningkatkan proses kehamilan
melahirkan yang telah penulis lakukan selama 5 kali kunjungan pada
tanggal 24 April sampai dengan 01 Mei 2017 di rumah mertua Ny.E.
1. Pengkajian
Pengkajian yang penulis lakukan meliputi indentitas diri dari
Ny.E dan suami, riwayat kesehatan (keluhan utama, keluhan
tambahan, riwayat sakit dahulu, riwayat penyakit keluarga), pola
fungsional gordon, keadaan psikologi, dan pemeriksaan fisik.
Dilakukannya pengkajian secara menyeluruh tujuannya “agar dapat
dikembangkan suatu rencana pelaksanaan yang komprehensif”
(Tamher Sayuti, 2009)
Pengkajian identitas yang penulis lakukan yaitu meliputi nama,
umur, alamat, agama, pendidikan, pekerjaan, dari ibu hamil. Serta
identitas suami yang meliputi nama, umur, alamat pendidikan,
pekerjaan. Teori tersebut sesuai dengan Fatmawati (2010) bahwa
biodata pasien pada asuhan keperawatan antenatal berisis tentang:
nama, umur, agama, pendidikan terakhir, pekerjaan, suku bangsa,
nama suami, umur, pendidikan terakhir, dan pekerjaan.
Data lain yang penulis peroleh saat pengkajian yaitu umur
kehamilan 27 minggu, pasien mengungkapkan keinginannya untuk
meningkatkan pengetahuan tentang perawatan kehamilan dan
persiapan persalinan. hasil pengkajian tersebut sesuai dengan batasan
karakteristik diagnosa kesiapan meningkatkan proses kehamilan
melahirkan pada masa kehamilan yaitu “Ibu menyatakan
keinginannya untuk meningkatkan pengetahuan perawatan selama
kehamilan” (Heardman, T, 2015).
27
Pada pengkajian keadaan psikologi Ny.E mengungkapkan
bahwa dirinya cemas dan takut karena ini merupakan pengalaman
pertama kali menghadapai kehamilan dan persalinan. Data tersebut
sesuai dengan teori varney (2006) yang menyatakan bahwa “
Sejumlah ketakutan muncul pada trimester ketiga”.
Keluhan lain yang penulis peroleh saat pengkajian yaitu Ny.E
mengatakan frekuensi BAK lebih sering yaitu dalam satu hari lebih
dari 8 kali. Umur kehamilan pasien saat ini 27 minggu sesuai dengan
teori Ratna (2010) yang menyatakan bahwa “masalah kehamilan pada
trimester III meliputi perubahan emosional, peningkatan berat badan,
sering kencing, dan peningkatan cairan vagina/keputihan”.
2. Rumusan masalah
Data yang penulis dapatkan dari pengkajian yaitu data subyektif:
pasien ingin mengetahui cara perawatan kehamilan dan persiapan
persalinan. Dari data tersebut penulis merumuskan diagnosa kesiapan
meningkatkan kesiapan proses kehamilan melahirkan karena
diagnosa ini sesuai dengan batasan karakteristik diagnosa tersebut.
Batasan diagnosa tersebut yaitu “Ibu menyatakan keinginannya
untuk meningkatkan pengetahuan perawatan selama kehamilan”
(Heardman, T, 2015).
3. Perencanaan (Planning)
Berdasarkan prioritas masalah keperawatan yang muncul,
penulis menyusun rencana tindakan untuk masalah kesiapan
meningkatkan proses kehamilan melahirkan dengan tujuan setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama 5 kali kunjungan diharapkan
pengetahuan tentang perawatan kehamilan dan persiapan persalinan
dapat meningkat.
Dengan Nursing outcomes classification (NOC): Knowledge
Pregnancy. Knowladge: pregnancy adalah tingkat pemahaman yang
28
disampaikan tentang peningkatan kehamilan yang sehat dan
pencegahan komplikasi (Moorhed, 2015)
Dengan memilih Chilbirth Preparation sebagai Nursing
Intervention Classification serta menentukan Intervensi tindakan
keperawatan yaitu; 1) Kaji status kehamilan, 2) Kaji kesiapan
persalinan, 3) Berikan informasi tentang persiapan persalinan, 4)
Berikan dan atau demonstrasikan cara perawatan ibu hamil, 5)
Berikan informasi kepada ibu hamil dan pasangan mengenai tanda-
tanda bahaya kehamilan dan melahirkan. 6) Ajarkan kepada ibu hamil
dan pasangan tekhnik pernafasaan yang digunakan saat persalinan.
4. Implementasi
Diskusi bersama pasien dan keluarga untuk merencanakan
persiapan persalinan (menentuan tenaga penolong, transportasi yang
digunakan, dan pendonor darah). Karena dari 6 persiapan persalinan
terdapat 3 yang belum dipersiapkan secara matang. Sehingga penulis
memasukan tindakan diskusi tentang persiapan tersebut untuk
memantapkan persiapan persalinan. Persiapan persalinan yang penulis
diskusikan dengan pasien dan keluarga sesuai dengan pertanyaan yang
persiapan persalinan menurut kemenkes (n.d) yaitu, 1) Siapa yang akan
menolong persalinan, 2) Dimana akan bersalin, 3)Siapa yang mendampingi
ibu saat bersalin, 4) Siapa yang akan menjadi pendonor darah apabila terjadi
pendarahan, 5) Transportasi apa yang akan digunakan jika suatu saat harus
dirujuk, 6) Apakah sudah disiapkan biaya untuk persalinan?
Tindakan lain yang penulis lakukan yaitu penyuluhan tentang tanda
bahaya kehamilan. Tujuan dari penyuluhan tentang tanda bahaya
kehamilan yaitu agar ibu lebih hati-hati dan waspada apabila terjadi
tanda-tanda bahaya kehamilan. Tindakan yang penulis lakukan sesuia
dengan teori Kemenkes (n.d) bahwa isi materi persiapan persalinan
dan kesigapan menghadapi komplikasi: tanda-tanda bahaya
29
kehamilan, persalinan dan nifas, tabulin, tempat persalinan,
transportasi rujukan, penolong persalinan, calon donor darah,
pendamping persalinan, suami SIAGA (siap antar jaga).
5. Evaluasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana
keperawatan yang telah disusun, maka tahap akhir dari tindakan
keperawatan yaitu melakukan evaluasi dari apa yang sudah
dilaksanakan. Evaluasi tindakan keperawatan yang penulis lakukan
yaitu menggunakan SOAP (subjektiv, objektive, assesment, dan
planning)
Hasil penilaian akhir dari tindakan keperawatan yang diperoleh
data subjektif: Pasien mengatakan mulai ada gambaran setelah
diberikan informasi perawatan kehamilan dan persiapan persalinan.
serta data obyektif: terdapat persiapan persalinan yang belum di
siapkan, yaitu mengenai persiapan pendonor darah.
Berdasarkan data subjektif dan objektif tersebut bahwa
asessment dari diagnosa ini yaitu masalah belum teratasi sebagian.
Karena masalah belum teratasi perlu adanya rencana lanjut.
Planning untuk tindak lanjut agar masalah dagnosa kesiapan
meningkatkan proses kehamilan melahirkan: 1) Anjurkan pasien
untuk mencari pendonor darah yang golongan darahnya sama. 2)
Anjurkan pasien untuk tetap memperhatikan kehamilannya.
3)Anjurkan pasien untuk melakukan perawatan kehamilan secara
teratur dan sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan. 4) Anjurkan
pasien untuk mengikuti kelas ibu hamil
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKES
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKES
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKESSEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANGPOLTEKKES KEMENKES SEMARANG POLTEKKESKEMENKES SEMARANG POLTEKKES KEMENKES
30
BAB V
SIMPULAN
A. Simpulan
Berdasarkan uraian pembahasan dan tujuan khusu penulisan laporan kasus
ini penulis menyimpulkan bahwa:
1. Data pengkajian yang penulis dapatkan yaitu Ny.E yang berusia 29
tahun, umur kehamilan 27 minggu. Ny.E ingin tahu cara perawatan
kehamilan dan persiapan persalinan. dari 6 perencanaan persalinan
baru 3 perencanaan yang sudah ditentukan secara pasti.
2. Diagnosa kesiapan meningkatkan proses kehamilan melahirkan
merupakan pola mempersiapkan, mempertahankan, dan menguatkan
proses kehamilan dan persalinan serta pengasuhan bayi baru lahir.
Sesuai dengan pernyataan klien saat dilakukan pengkajian yang
menyatakan ia ingin tahu cara perawatan kehamilan dan persiapan
persalinan. apa yang dinyatakan klien sesuai dengan batasan
karakteristik diagnosa ini.
3. Rencana tindakan yang sesuai dengan diagnosa keperawatan tersebut
yaitu berdiskusi tentang perencanaan persalinan, berikan dan atau
demonstrasiakan tentang perawatan kehamilan.
4. Tindakan keperawatan yang penulis lakukan selama 5 kali kunjungan
dimana penulis melakukan tindakan sesuai perencanaan pada dengan
fokus tindakan untuk meningkatkan pengetahuan dan persiapan
persalinan.
5. Penilaian akhir diagnosa kesiapan meningkatkan proses kehamilan
melahirkan yaitu masalah teratasi sebagian sehingga perlu dilakukan
tindakan lanjut untuk meningkatkan kesiapan kehamilan dan
persalinan.
31
B. Saran
1. Bagi Institusi
Manfaat penulisan laporan kasus bagi institusi yaitu dapat dijadikan
sebagai referensi bagi mahasiswa Prodi DIII Keperawatan Purwokerto
dalam pengelolaan keperawatan kesiapan meningkatkan proses
melahirkan pada primigravida.
2. Bagi Rumah Sakit/ Puskesmas
Manfaat penulisan laporan kasus ini bagi rumah sakit/ puskesmas
yaitu dapat dijadikan sebagai panduan dalam pengelolaan
keperawatan kesiapan meningkatkan proses melahirkan pada primi-
gravida.
3. Bagi penulis
Manfaat penulisan laporan kasus bagi penulis diharapkan dapat
memberi tambahan wawasan kepada penulis dalam pemberian asuhan
keperawatan kesiapan meningkatkan proses melahirkan pada primi-
gravida.
DAFTAR PUSTAKA
Bluechek, G.M. & Wagner, C.M. (2016). Nursing intervention classification(NIC). Edisi 6. Singapore: Elsevier
Doenges, M.E. (2013). Nursing diagnosa manual: planing individualizing anddocumentation client care. Philadelphia: Davis Company
Dinkes Prov. Jateng. (2015). Profil kesehatan provinsi jawa tengah, (Online).www. Dinkesjateng. Go. id. Diakses (10 Desember 2016)
Evi & lyndon, S. (2014). Ilustrasi berwarna kamus keperawatan & kebidanan.Tangerang: Binarupa Aksara
Fatmawati, S & wahyu. (2010). Asuhan keperawatan maternitas. Yogyakarta:Nuha medika
Herdman, T. Heather. (2015). Diagnosa keperawatan: Definisi & klasifikasi2015-2017. Jakarta: EGC
Hidayat, A. (2010). Metode penelitian kesehatan paradigma kuantitatif. Jakarta:Heat Books
Hutahaean, S. (2013). Perawatan antenatal/serri hutahaean. Jakarta: SalembaMedika
Jannah, ana wardatul. 2012. Enjoy your pregnancy, mom!. Jakarta: Agro media.Online website: https://books.google.co.id di akses pada tanggal 19 Mei2017 pukul 20:03
Kemenkes RI. (2015). Buku kesehatan ibu dan anak. Cetakan tahun 2016.Jakarta: Kementerian Kesehatan dan JICA (Japan InternationalCooperation Agency
Kemenkes RI. (2014). Peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 97tahun 2014. website: Kemenkes.go.id diakses pada tanggal 16/05/2017pukul 09:38
Kemenkes RI. (n.d). Profil kesehatan indonesia tahun 2014.(http://www.kemenkes.go.id. Diakses pada 10 Desember 2016)
Mardyaningsih, Eko., Ratna P.S., & Rini S. (n.d). Hubungan antara peran suamidengan kesiapan ibu hamil trimester iii dalam menghadapi persalinan dirb. Rahayu ungaran kabupaten semarang (online). Website:(http://www.publikasiilmiah.ums.ac.id diakses pada 07 Januari 2017)
Megasari, Miratu dkk. (2015). Panduan asuhan kebidanan I. Yogyakarta:Depublish CV Budi Utama
Menkes RI. n.d. Peraturan menteri kesehatan republik Indonesia nomor 97 tahun2014 tentang pelayanan kesehatan masa sebelum hamil, masa hamil,persalinan, dan masa sesudah melahirkan, penyelenggaraan pelayanankontrasepsi, serta pelayanan kesehatan seksua (Online). Website:(http://www.kesga.kemekes.go.id) diakses pada 29 November 2016)
NANDA International Inc. (2015). Diagnosa keperawatan: definisi & klasifikasi2015-2017. Terjemahan oleh Budi Ana Keliat dkk. 2015. Jakarta: EGC
Nirwana, A.B. (2011). Psikologi ibu, bayi, dan anak. Yogyakarta: Nuha Medika
Ratna, D. (2010). Perawatan ibu hamil. Yogyakarta: Panji pustaka
Sutejo & Siti F. (2012). Buku ajar keperawatan maternitas kehamilan vol. 1.Jakarta: Kencana
Sumiati, Sunarti D, & Syafaraenan. (2015). Faktor-faktor yang mempengaruhikesiapan ibu hamil dalam menghadapi persalinan di ruang bersalinrumah sakit umum labuang baji makasar. Jurnal Ilmiah KesehatanDiagnosis Volume 5 Nomor 6 Tahun 2015 online;http//:www.jurnalstikesnh.file.wordpress.com diakses pada 29 Mei 2017pukul 20:30
Tamher, S. (2009). Pengkajian keperawatan pada individu, keluarga dankomunitas. Jakarta: Trans Info Media
Varney, H. (2006). Buku ajar asuhan kebidanan. Edisi 4. Jakarta: EGC
Walyani, E.S. (2015). Perawatan Kehamilan Dan Menyusui Anak Pertama AgarLahir dan Tumbuh Sehat. Yogyakarta: Pustaka Baru Press
Wulandari, P. (2014). Tingkat kecemasan ibu hamil primigravida trimester iiidalam menghadapi persalinan di puskesmas sibela mojosongo tahun2014. (online), (http: www.diglib.stikeskusumahusada.ac.id, diakses 17Desember 2016 )
Lampiran 01
ASUHAN KEPERAWATAN KESIAPAN MENINGKATKAN PROSES
MELAHIRKAN PADA NY.E DENGAN G1P0A0 KEHAMILAN 27
MINGGU DI DESA SOKARAJA LOR RT 01 RW 03
BAB I.docx
Disusun oleh :
Yayang Budiati
NIM : P1337420214040
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
SEMARANG
2017
Lampiran 01
ASUHAN KEPERAWATAN KESIAPAN MENINGKATKAN PROSES
MELAHIRKAN PADA NY.E DENGAN G1P0A0 KEHAMILAN 27
MINGGU DI DESA SOKARAJA LOR RT 01 RW 03
BAB I.docx
Disusun oleh :
Yayang Budiati
NIM : P1337420214040
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
SEMARANG
2017
Lampiran 01
ASUHAN KEPERAWATAN KESIAPAN MENINGKATKAN PROSES
MELAHIRKAN PADA NY.E DENGAN G1P0A0 KEHAMILAN 27
MINGGU DI DESA SOKARAJA LOR RT 01 RW 03
BAB I.docx
Disusun oleh :
Yayang Budiati
NIM : P1337420214040
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
SEMARANG
2017
ASUHAN KEPERAWATAN KESIAPAN MENINGKATKAN
PROSES KEHAMILAN-MELAHIRKAN PADA
PRIMIGRAVIDA
A. Pengkajian
1. Identitas
a. Identitas klien
Nama : Ny. E
Umur : 29 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah tangga
Pendidikan : SMA
Alamat : Sokaraja Lor Rt 01 Rw 03
Suku bangsa : Jawa
No. RM :
Tanggal wawancara : 24 April 2017
b. Identitas suami
Nama : Tn. M
Umur : 30 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMA
Alamat : Sokaraja Lor Rt 01 Rw 03
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama (KU)
Pasien mengatakan kurang tahu tentang perawatan kehamilan dan
persiapan persalinan.
b. Riwayat penyakit sekarang (RPS)
Umur kehamilan Ny.E saat ini yaitu 27 minggu. Pasien
mengatakan baru sedikit informasi yang ia dapatkan mengenai
perawatan kehamilan dan persiapan persalinan. Pasien baru satu
kali mengikuti kelas ibu hamil.
c. Keluhan tambahan
Pasien mengatakan sejak umur kehamilannya 24 minggu frekuensi
buang air kecil (BAK) lebih sering.
d. Riwayat Penyakit dahulu
Pasien mengatakan pada usia 18 tahun didiagnosa sakit flek paru,
dianjurkan untuk melakukan pengobatan rutin selama 6 bulan
tetapi baru dilakukan pengobatan 1 bulan berhenti karena dirasa
sudah sembuh. 5 tahun yang lalu saat pasien masih di Jakarta
pasien memeriksakan kembali kesehatannya di Rumah Sakit dekat
ia bekerja, hasil pemeriksaan menunjukkan negatif.
e. Riwayat Penyakit keluarga
Pasien mengatakan keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat
batuk berdahak dan atau campur darah, disertai keluar keringat di
malam hari. Pasien mengatakan ibu pasien memiliki riwayat sakit
magh.
f. Riwayat menstruasi
1) Menarche : 14 tahun
2) Lama haid : 7 hari
3) Warna darah : merah tua
4) Jumlah darah yang keluar : 3 kali penggantian
5) HPHT : 15 Oktober 2016
6) HPL : 22 Juli 2017
g. Riwayat obstetrik : G 1 P 0 A 0
h. Kehamilan ini direncanakan : ya/tidak
i. Jumlah kunjungan ANC : 5 Kali (sampai dengan bulan April
2017)
j. Masalah kehamilan saat ini : Pasien mengeluh frekuensi BAK
lebih sering
3. Pola Fungsional Gordon
a. Pola pemeliharaan kesehatan
Ds : Pasien mengatakan kesehatan dirinya dan janin yang ada
dalam kandungannya sangat penting, sehingga pasien rutin
mengikuti ANC di bidan terdekat
Do : Berdasarkan catatan pemeriksaan kehamilan Ny.E sudah
melakukan pemeriksaan kehamilan 5 kali
b. Pola nutrisi dan metabolik
Ds : Pasien mengatakan sebelum hamil makan 3 kali sehari
dengan porsi makan 1 centong, saat hamil porsi makan
bertambah menjadi 1,5 centong, ditambah dengan konsumsi
jus buah-buahan, susu saat pagi dan malam hari sebelum
tidur, air putih, hampir setiap pagi pasien minum teh
Do : BB sebelum hamil 41 kg, BB saat hamil 50 kg.
c. Pola eliminasi
Ds : Pasien mengatakan sebelum hamil BAK 5-7 kali sehari,
memasuki minggu ke 24 dalam satu hari BAK >8 kali sehari
warna kuning bening, BAB sebelum dan saat hamil 1 kali
sehari,
Do : : -
d. Pola aktivitas dan latihan
Ds : Pasien mengatakan sebelum dan saat hamil dapat melakukan
aktivitas dan latihan (makan, minum, mandi, toileting,
berpakaian dll) secara mandiri
Do : Ketika mahasiswa datang pasien sedang menjemur pakaian
yang telah pasien cuci
e. Pola persepsi dan kognitif
Ds : Pasien mengatakan tidak terdapat gangguan pada panca
indera, hanya saja pasien mengungkapkan ingin meningkatkan
pengetahuan tentang bagaimana cara perawatan kehamilan.
Terlebih mengenai bagiaman tanda terjadinya persalinan
Do : Pasien sudah mempersiapkan sebagian persiapan persalinan :
3 dari 6 persiapan melahirkan belum dipersiapkan secara
matang.
f. Pola istirahat dan tidur
Ds : Pasien mengatakan saat kehamilannya masuk minggu ke 24
sering terbangun di malam hari karena keinginannya untuk
buang air kecil.
Do : -
g. Pola konsep diri
Ds : Pasien mengatakan sangat senang dengan kehamilannya ini,
namun pasien masih merasa belum siap menghadapi proses
persalinan
Do : -
h. Pola peran dan hubungan
Ds : Pasien mengatakan pasien memiliki hubungan yang baik
dengan suami, mertua dan para tetangga disekitar rumah
Do : Pasien tinggal di rumah mertuanya, pasien tampak memiliki
sosialilasi yang baik dengan para tetangganya serta mertua.
i. Pola reproduksi seksual
Ds : Pasien mengatakan sebelum hamil pasien haid secara teratur,
lamanya haid 4-7 hari, dengan jarak waktu haid 28 hari.
Setelah menikah klien tidak menggunakan alat kontrasepsi
apapun dikarenakan tidak ingin menunda kehamilan. Setelah
melahirkan pasien ingin menggunakan metode kontrasepsi
yang dimasukkan kedalam rahim karena menurutnya lebih
aman untuk wanita yang baru saja melahirkan.
Do : -
j. Pola koping
Ds : Pasien mengatakan apabila terdapat masalah saat ini lebih
sering dibicarakan kepada suaminya, dan tidak jarang
diungkapkan kepada anggota keluarga yang lainnya
Do : Beberapa persiapan melahirkan merupakan bantuan dari
saudara
k. Pola nilai dan kepercayaan
Ds : Pasien mengatakan pasien beragama islam sebelum hamil dan
saat hamil pasien tetap melaksanakan solat 5 waktu.
Do : Pasien menjawab salam yang diucapkan oleh mahasiswa
“wa’alaikumsalam”
4. Keadaan psikologi
a. Penerimaan ibu terhadap kehamilannya
Pasien mengatakan bahwa sangat senang dan menerima
kehamilannya ini, namun dirinya merasa cemas dan takut karena
ini merupakan pengalaman pertama kali menghadapai kehamilan
dan persalinan
b. Penerimaan ibu terhadap peran barunya
Pasien mengatakan bahwa dirinya sangat bersyukur atas
kehamilannya ini, namun pasien merasa bingung karena
pengetahuannya tentang perawatan kehamilan dan persiapan
persalinan masih sedikit.
5. Pemeriksaan Fisik
a. Berat badan : 50 Kg
b. Tinggi badan : 159 cm
c. LILA : 23 cm
d. TFU : 23 cm
e. Tanda-tanda vital:
TD :120/80 mmHg
N : 89 x/menit
RR : 18 x/menit
f. Head to toe :
1) Kepala :
Bentuk : masocepal
Kelembaban kulit wajah: lembab tampak berkeringat
Mata: simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik,
fungsi penglihatan baik
Hidung: simetris, tidak terdapat polip
Mulut: mukosa bibir lembab, kebersihan mulut bersih
Telinga: simetris, bersih, tidak terdapat serumen, fungsi
pendengaran baik
2) Leher : tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid
3) Dada : pergerakan dinding dada simetris
4) Abdomen :
Tinggi fundus uterus : 23 cm
Leopod I: bagian fundus ibu teraba bulat, lunak, tidak
melenting (bokong)
Leopod II: teraba keras seperti papan disebelah kana dinding
perut ibu
Leopod III: bagian terendak teraba keras dan melenting
Leopod IV: kepala belum masuk panggul
5) Ekstermitas:
Atas: tidak terjadi oedema, tidak terdapat kelemahan
Bawah: tidak terjadi oedema, tidak terdapat kelemahan
4 4
4 4
6. Pemeriksaan penunjang
a. HB : 11,3 (pemeriksaan tanggal 12 April 2017)
b. HIV : -
c. Persiapan persalinan
1) Penolong persalinan : Bidan
2) Dimana akan bersalin: pasien belum menentukan tempat
dimana dia akan melakukan persalinan. Pasien ingin bersalin
di RS Bunda, namun suaminya menginginkan Ny.E untuk
bersalin di RS Elisabet karena tempat suami Ny.E bekerja
memiliki hubungan kerja dengan RS Elisabet.
3) Siapa yang mendampingi ibu saat bersalin: Pasien mengatakan
ingin didampingi oleh suaminya saat persalinan. Suami
mengatakan akan menemani istrinya saat persalinan.
4) Siapa yang akan menjadi pendonor darah apabila terjadi
pendarahan: pasien mengatakan belum menentukan siapa yang
akan menjadi pendonor darah
5) Golongan darah Ny.E : A,
6) Golongan darah suaminya: B
7) Golongan darah orang tua Ny.E: Ayah: -, Ibu : -
8) Transportasi apa yang akan digunakan jika suatu saat harus
dirujuk: sepengetahuan pasien di lingkungan tempat tinggalnya
belum ada yang mengadakan pelayanan Ambulans, namun
pasien mengatakan apabila mulai merasakan tanda persalinan
dapat menggunakan sepeda motor atau memanggil saudaranya
untuk mengantar ke tempat bersalin.
9) Biaya untuk persalinan: pasien mengatakan sudah memiliki
kartu jaminan kesehatan. Serta sudah menyiapkan tabungan
khusus untuk persalinan
d. Senam hamil: pasien mengatakan baru 1 kali mengikuti kelas ibu
hamil.
B. Analisa Data
NO Data Fokus Etiologi Problem
1. Ds : pasien mengatakan ingin
tahu tentang bagimana cara
perawatan kehamilan dan
persiapan persiapan
Do : pasien tampak antusias saat
ada mahasiswa yang berkunjung
- Kesiapan
meningkatkan
proses kehamilan-
melahirkan
2. Ds : Pasien mengatakan BAK
>8 kali dalam sehari sehingga
sering terbangun dimalam hari
Do : -
Gangguan
sensorik
motorik
Gangguan
eliminasi urin
C. Diagnosa Keperawatan
1. Kesiapan meningkatkan proses kehamilan melahirkan
2. Gangguan eliminasi urin berhubungan dengan gangguan sensori
motorik
D. Intervensi
Dx I. Kesiapan meningkatkan proses kehamilan melahirkan
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan klien
memiliki pengetahuan tentang perawatan kehamilan dan melakukan
persiapan persalinan
NOC : Knowledge Pregnancy
Tabel 2.a
Kriteria hasil dalam perencanaan kesiapan meningkatkan kehamilan
melahirkan
NO Kriteria hasil
Skala
Awal Tujuan Akhir
1 Pengetahuan sebelum melahirkan - 4 -
2 Komplikasi kehamilan - 4 -
Keterangan skala :
1 = tidak ada pengetahuan
2 = pengetahuan terbatas
3 = pengetahuan sedang
4 = Pengetahuan banyak
NIC : Chilbirth Preparation
a. Kaji status kehamilan
b. Kaji kesiapan persalinan
c. Berikan informasi tentang persiapan persalinan
d. Berikan dan atau demonstrasikan cara perawatan ibu hamil
e. Berikan informasi kepada ibu hamil dan pasangan mengenai
tanda-tanda bahaya kehamilan dan melahirkan.
f. Ajarkan kepada ibu hamil dan pasangan tekhnik pernafasaan yang
digunakan saat persalinan
Dx II. Gangguan eliminasi urin berhubungan dengan gangguan
sensorik motorik
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pola
eliminasi kembali normal
NOC : monitor cairan
Batasan karakteristik :
NO KriteriaSkala
Awal Tujuan Akhir
1 Melaporkan Frekuensi BAK normal - 4 -
2 Melakukan Tindakan pencegahan - 4 -
Keterangan Skala
1 = tidak pernah
2 = jarang
3 = sering
4 = sangat sering
NIC : latihan otot pelvis
1. Kaji keluhan mengenai ketidaknyamanan sering buang air kecil (BAK)
2. Berikan informasi tentang ketidaknyamanan sering BAK
3. Anjurkan kilen untuk mengurangi minum dimalam hari
4. Anjurkan klien untuk mengurangi minuman yang dapat merangsang
sering BAK (Teh, Kopi dll)
5. Ajarkan teknik kegel’s exersies
E. Implementasi
Tanggal Dx Implementasi Respon Paraf
24 April
2017
I & II
I & II
I
I & II
- Membina hubungan
saling percaya
- Mengkaji status
kesehatan dan
Keluhan Klien
- Mengkaji Persiapan
persalinan
- Mengukur tanda-
tanda vital
- S : pasien mengatakan
pasien bernama Ny.E
berusia 29 tahun,
sedang mengandung
anak pertama
- S : usia kehamilan 27
minggu, pasien
mengatakan kurang
tahu tentang perawatan
khamilan, pasien
mengeluhkan frekuensi
kencing lebih sering
dibanding sebelum
hamil.
O : G: 1, P: 0, A: 0
- S: Pasien mengatakan
sudah melakukan
beberapa persiapan
untuk persalinan
(menabung, membuat
kartu jaminan
kesehatan dan memilih
penolong saat bersalin)
- O: Td : 120/80 mmHg
N : 89 x/menit
RR : 18 x/menit
25 April
2017
I
I
I
- Melakukan diskusi
bersama klien dan
keluarga untuk
merencanakan
persiapan persalinan
(menentuan tenaga
penolong,
transportasi yang
digunakan, dan
pendonor darah)
- Menanyakan
olahraga yang
dilakukan pasien
- Memotivasi klien
untuk berolahraga
ringan
- O : pasien dan keluarga
kooperatif
- S: Klien dan keluarga
memilih untuk
melakukan persalinan
di puskesmas, alat
transportasi
menggunakan mobil
milik saudara,
pendonor darah belum
ditentukan
- S :Pasien mengatakan
baru satu kali
mengikuti senam
hamil di balai desa
setempat, saat di
rumah kadang-kadang
jalan kaki dipagi hari
- O: pasien kooperatif
- Menganjurkan klien
untuk tetap rutin
melakukan
kunjungen ANC
serta ikut aktif
mengikuti kelas ibu
hamil yang diadakan
petugas kesehatan.
27 April
2017
II
II
II
- Menanyakan
keluhan
ketidaknyamanan
sering kencing
- Memberikan
penyuluhan tentang
sering kencing
- Mendemonstrasikan
kegel’s exercises
- S : Pasien mengatakan
sehari BAK >8 kali
- O: pasien nampak
kooperatif dan aktif
saat dilakukan
penyuluhan
- O: pasien tampak ragu-
ragu dalam melakukan
gerakan
29 April
2017
I & II - Mengukur tanda-
tanda vital
- TD : 120/70 mmHg
N : 85 x/menit
II
- Memberikan
informasi tentang
tanda bahaya
kehamilan trimester
III
RR : 20 x/menit
- O : Klien tampak
memperhatikan
01 Mei
2017
I
II
I
- Menanyakan
persiapan persalinan
- Mengkaji keluhan
ketidaknyamanan
sering BAK
- Menganjurkan klien
untuk mengurangi
konsumsi air
dimalam hari
- Menganjurkan klien
untuk segera
memeriksakan
kehamilan apabila
terdapat tanda
bahaya kehamialan
serta mengalami
keluhan yang
sebelumnya belum
pernah di rasakan.
- S: pasien mengatakan
belum mencari
pendonor darah
- S: Pasien
mengatakanBAK >8
kali
- O : pasien kooperatif
F. Evaluasi
Tanggal evaluasi: 01 Mei 2017
Dx.I Kesiapan meningkatkan proses kehamilan melahirkan
S : Pasien mengatakan setelah diberikan informasi, pengetahuan klien
semakin bertambah serta semakin siap untuk menghadapi persalinan
O : terdapat persiapan persalinan yang belum di siapkan, yaitu mengenai
persiapan pendonor darah.
A: intervensi terastasi sebagian
NO Kriteria hasil
Skala
Awal Tujuan Akhir
1 Pengetahuan sebelum melahirkan 2 4 3
2 Tanda komplikasi kehamilan 4 4 4
P : lanjutkan intervensi
- Anjurkan klien untuk mencari pendonor darah yang golongan darahnya
sama
- Anjurkan klien untuk tetap memperhatikan kehamilannya
- Anjurkan klien untuk melakukan perawatan kehamilan secara teratur
dan sesuai dengan anjuran tenaga kesehatan
- Anjurkan klien untuk mengikuti kelas ibu hamil.
Dx.II Gangguan eliminasi urin berhubungan dengan gangguan sensori
motorik
S : Klien mengatakan masih sering terbangun dimalam hari untuk buang
air kecil, frekuensi BAK >8 kali sehari
O : -
A : Masalah belum teratasi
NO KriteriaSkala
Awal Tujuan Akhir
1 Frekuensi BAK 2 4 2
2 Tindakan pencegahan 2 4 2
P : lanjutkan intervensi
- Anjurkan klien untuk melkukan kegel’s exersies
- Anjurkan klien untuk buang air kecil sebelum tidur
- Anjurkan klien untuk mengurangi konsumsi air pada malam hari saat
akan tidur
Lampiran 02
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERSIAPAN PERSALINAN
Disusun oleh :
Yayang Budiati
NIM : P1337420214040
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
SEMARANG
2017
Lampiran 02
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERSIAPAN PERSALINAN
Disusun oleh :
Yayang Budiati
NIM : P1337420214040
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
SEMARANG
2017
Lampiran 02
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERSIAPAN PERSALINAN
Disusun oleh :
Yayang Budiati
NIM : P1337420214040
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
SEMARANG
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok bahasan : Persalinan
Sub pokok bahasan : Persiapan persalinan
Sasaran : NY. E
Hari/tanggal : 25 April 2017
Waktu : 30 menit
Tempat : Rumah Ny.E (Sokaraja Lor RT 03 RW 01)
Pelaksana : Yayang Budiati
A. Tujuan
1. TujuanUmum :
Setelah dilakukan penyuluhan tentang persiapan persalinan
diharapkan klien mampu melakukan persiapan persalinan.
2. Tujuan Khusus:
Setelah dilakukan penyuluhan tentang persiapan persalinan
klien dapat:
A. Mengetahui tentang pengertian persalinan
B. Menyebutkan persiapan persalinan
C. Mengenali tanda persalinan
D. Mengenali komplikasi persalinan
B. Metode
Metode yang digunakan yaitu ceramah dan diskusi
C. Media
Media yang digunakan yaitu: Leaflet
D. Materi (terlampir)
1. Pengertian persalinan
2. Persiapan persalinan
3. Tanda persalinan
4. Komplikasi persalinan
E. PelaksanaanKegiatan
No Kegiatan Waktu Respon
1 Pendahuluana. Mengucapkan salamb. Memperkenalkan diric. Menjelaskan maksud dan
tujuand. Apersepsi tentang apa saja
ketidaknyamanan yangdialami ibu hamil
5menit
a. Menjawab salamb.Mendengarkanc. Menyimak hal-hal
yang pentingd.Menjawab
pertanyaan
2 Kegiatan IntiA. Pengertian persalinanB. Persiapan persalinanC. Tanda persalinanD. Komplikasi persalinan
15menit
a. Memperhatikanb. Bertanya
3 Evaluasi :Menanyakan ulang persiapanpersalinan
10menit menjawab
4 Penutup
a. Menyimpulkan materi
penyuluhan bersama peserta
b. Memberi pujian dan
motivasi pada pasien
c. Kontrak untuk pertemuan
selanjutnya
d. Mengucapkan salam
penutup.
5
menit
a. Memperhatikan
b. Mendengarkan
c. Kesepakatan
kontrak
d. Menjawab salam
F. Evaluasi
1. Sudahkah persiapan persalinan yang sebelumnya belum ditentukan,
setelah dilakukan diskusi telah ditentukan?
2. Apa saja tanda persalinan?
G. Referensi
Siwi Walyani, Elisabeth. (2015). Perawatan kehamilan dan menyusuianak pertama agar bayi lahir dan tumbuh sehat. Yogyakarta:Pustaka baru press
Kemenkes RI. (n.d). Buku kesehatan ibu dan anak cetakan 2016. Jakarta:Kementrian kesehatan dan JICA 1974
Kemenkes RI. (2014). Peraturan menteri kesehatan republicindonesianomor 97 tahun 2014
Purwokerto, April 2017
Menyetujui
Pembimbing Mahasiswa/Penyuluh
Rusmini,S.Kep.Ns., MH..
NIP.19591118 198303 2 002
Yayang Budiati
NIM : P1337420214040
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian persalinanPersalinan adalah serangkaian kejadian pada ibu hamil yang berakhir
dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan,
disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh si ibu
(Prawirohardjo, 2009).
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18-24 jam tanpa
komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Mochtar, 2007).
B. Persiapan persalinan
Beberapa hal yang harus dipersiapkan untuk menyambut persalinan
Menurut Kemenkes RI. (2014) yaitu :
1. Mengetahui hari perkiraan lahir
Informasi hari perkiraan lahir akan diberikan oleh petugas kesehatan
saat pertama kali ibu didiagnosa hamil.
2. Suami atau keluarga mendampingi ibu hamil untuk melakukan
pemeriksaan
3. Persiapkan tabungan atau dana cadangan untuk biaya persalinan dan
biaya lainnya
4. Rencanakan penolong dalam melahirkan (Dokter/Bidan)
Tenaga penolong yang diperbolehkan menolong persalinan adalah
dokter umum, bidan, serta ahli kebidanan dan kandungan.
Pemilihan tenagapenolong persalinan, terutama ditentukan oleh
pasien, nilai risiko kehamilan, dan jenis persalinan yang akan
direncanakan bagi masing-masing pasien.
Pemilihan pasien berdasarkan risiko dimaksudkan agar
penanganan kasus lebih terarah dan ditangani oleh tenaga yang
kompeten (berkemampuan). Pada saat persalinan, penanganan kasus
dianggap memiliki risiko tinggi karena tidak ada satupun cara yang
dapat meramalkan bahwa persalinan tersebut pasti berjalan normal
sehingga setiap penolong persalinan akan selalu berhati-hati dan
mempersiapkan segala sesuatunya untuk mengatur penyulit yang
mungkin terjadi.
5. Dimana Ibu harus bersalin
Tempat bersalin sebaiknya disesuaikan dengan jarak tempuh dari
rumah untuk memperkirakan waktu sampai ke rumah sakit. Perhatikan
kepadatan lalu lintas pada jam-jam tertentu sehingga dapat
mempersiapkan jalur alternatif untuk sampai ke rumah sakit. Perhatikan
pula prosedur masuk, fasilitas yang ada, serta biaya bersalin. Jangan
lupa untuk menanyakan informasi mengenai lokasi kamar bersalin agar
ketika dalam keadaan darurat, bisa segera sampai ke tempat tujuan.
(Siwi, 2015)
6. Siapkan KTP, Kartu Keluarga (KK), dan keperluan lain untuk ibu dan
bayi yang akan dilahirkan
7. Siapkan pendonor darah jika diperlukan
8. Suami, keluarga dan masyarakat menyiapkan kendaraan jika sewaktu-
waktu diperlukan
9. Pasang stiker P4K di depan rumah ibu hamil
10. Rencanakan ikut keluarga berencana (KB) setelah bersalin
C. Tanda persalinan
1. Lendir campur darah
Adanya sumbatan yang tebal pada mulut rahim terlepas sehingga
menyebabkan keluarnya lendir campur darah. Yang perlu dilakukan : Jika
terjadi perdarahan hebat segera periksa.
2. Air ketuban pecah
Kantung ketuban yang mengelilingi bayi pecah sehingga air
ketuban keluar (normalnya cairan bersih, jernih dan tidak berbau) Yang
perlu dilakukan : segera hubugi bidan/dokter/rujuk ke puskesmas walau
belum merasakan kontraksi karena ini bisaa menjadi rersiko infeksi.
Gunakan pembalut selama diperjalanan untuk menyerap air ketuban.
3. Kontraksi yang teratur
Kontraksi mula-mula timbul sebentar, bertambah lama dan kuat,
simetris di kedua sisi perut dari bagian seluruh rahim, nyeri tidak
hilang/kurang dengan istirahat. Yang harus dilakukan : Ketika kontraksi
nampak teratur, mulailah menghitung waktunya. Catat lamanya 1 kontraksi
dengan kontraksi berikutnya dan lamanya berlangsung. Untuk persalinan
terjadi jika kontraksi semakin dekat (jarak 1 kontraksi 40 detik). Bagi ibu
primipara persalinan berlangsung (12-14 jam) sedang ibu multi para
persalinan lebih pendek (kurang lebih 10 jam). Jika kontraksi sudah ada
setiap 5 menit sekali atau sangat sakit segera bawa ke dokter/bidan
/puskesmas terdekat.
D. Komplikasi persalinan
1. Kala satu lama
2. Perdarahan yang berlebih
3. Air ketuban keruh dan berbau
4. Ibu mengalami kejang dan demam tinggi
Lampiran 04
SATUAN ACARA PENYULUHAN
TANDA BAHAYA KEHAMILAN
Disusun oleh :
Yayang Budiati
NIM : P1337420214040
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
SEMARANG
2017
Lampiran 04
SATUAN ACARA PENYULUHAN
TANDA BAHAYA KEHAMILAN
Disusun oleh :
Yayang Budiati
NIM : P1337420214040
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
SEMARANG
2017
Lampiran 04
SATUAN ACARA PENYULUHAN
TANDA BAHAYA KEHAMILAN
Disusun oleh :
Yayang Budiati
NIM : P1337420214040
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
SEMARANG
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokokbahasan : Kehamilan
Sub pokokbahasan : Tanda-tanda bahaya kehamilan
Sasaran : NY. E
Hari/tanggal : 29 April 2017
Waktu : 30 menit
Tempat : Rumah Ny.E (Sokaraja Lor RT 03 RW 01)
Pelaksana : Yayang Budiati
A. Tujuan
1. TujuanUmum :
Setelah dilakukan penyuluhan tentang tanda bahaya
kehamilan diharapkan klien mampu mengenal tanda-tanda bahaya
kehamilan.
2. TujuanKhusus:
Setelah dilakukan penyuluhan tentang tanda bahaya
kehamilan klien tahu tentang pengertian tanda bahaya kehamilan
dan tahu macam-macam tanda bahaya kehamilan.
B. Metode
Metode yang digunakan yaitu ceramah dan diskusi/tanya jawab,
demonstrasi
C. Media
Media yang digunakan yaitu: Leaflet
D. Materi(terlampir)
1. Definisi tanda bahaya kehamilan
2. Macam-macam tanda bahaya kehamilan
E. PelaksanaanKegiatan
No Kegiatan Waktu Respon
1 Pendahuluan
a. Mengucapkan salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan maksud dan
tujuan
d. Apersepsi tentang apa saja
ketidaknyamanan yang
dialami ibu hamil
5
menit
a. Menjawab salam
b.Mendengarkan
c. Menyimak hal-hal
yang penting
d.Menjawab
pertanyaan
2 Kegiatan Inti
a. Definisi tanda bahaya
kehamilan
b. Macam-macam tanda
bahaya kehamilan
c. Yang harus dilakukan saat
mengalami tanda bahaya
15
menit
a. Memperhatikan
b. Bertanya
3 Evaluasi :
Menanyakan ulang tanda
bahaya kehamilan
10
menit
Menjawab
3 Penutup
a. Menyimpulkan materi
penyuluhan bersama peserta
b. Memberi pujian dan
motivasi pada pasien
c. Kontrak untuk pertemuan
selanjutnya
d. Mengucapkan salam
penutup.
5
menit
a. Memperhatikan
b. Mendengarkan
c. Kesepakatan
kontrak
d. Menjawab salam
F. Evaluasi
1. Apa saja tanda bahaya kehamilan
G. Referensi
Kemenkes RI. (n.d). Buku kesehatan ibu dan anak cetakan 2016. Jakarta:Kementrian kesehatan dan JICA 1974
Kemenkes RI. (n.d). Peraturan menteri kesehatanrepublikindonesianomor97 tahun 2014
Purwokerto, April 2017
Menyetujui
Pembimbing Mahasiswa/Penyuluh
Rusmini,S.Kep.Ns., MH..
NIP.19591118 198303 2 002
Yayang Budiati
NIM : P1337420214040
MATERI PENYULUHAN
A. Definisi Tanda Bahaya Kehamilan
Tanda Bahaya Kehamilan merupakan gejala adanya kelainan pada
kehamilan yang apabila tidak segera ditangani dapat menyebabkan
keguguran, atau pertumbuhan janin yang tidak normal saat dilahirkan.
B. Macam-macam tanda bahaya kehamilan
1. Mualdan Muntah berlebihan
Rasa
Mual dan muntah bias muncul pada kehamilan muda terutama pada
pagi hari namun kondisi ini biasanya hilang setelah kehamilan
berumur 3 bulan. Keadaan ini tidak perlu dikhawatirkan, kecuali kalau
memang cukup berat, hingga tidak dapat makan dan berat badan
menurun terus.
2. Demam
Demam tinggi lebih dari 2 hari atau keluarnya cairan berlebihan dari
liang rahim dan kadang-kadang berbau merupakan salah satu tanda
bahaya pada kehamilan.
3. Bengkak pada muka dan tangan
Bengkak atau oedema merupakan hal yang normal, namun apabila
bengkak terjadi pada muka atau tangan ibu hamil dan tidak hilang
setelah beristirahat ibu hamil perlu waspada. Segeralah memeriksakan
ke pelayanan kesehatan terdekat.
4. Perdarahan
Perdarahan waktu hamil, walaupun hanya sedikit sudah merupakan
tanda bahaya sehingga ibu hamil harus waspada. Yang menjadi
Penyebab perdarahan yaitu solusioplasenta (tandanya : perdarahan
disertai nyeri perut), plasenta previa (perdarahan yang tidak disertai
nyeri perut). Apabila perdarahan terus terjadi dapat mengakibatkan ibu
syok bahkan dapat mengakibatkan kematian ibu.Bahaya pada janinya
itu gawat janin.
5. Gerakan janin
Gerakan bayi mulai dirasakan ibu pada kehamilan akhir bulan
keempat. Apabila gerakan janin belum muncul pada usia kehamilan
ini, gerakan yang semakin berkurang atau tidak ada gerakan maka ibu
hamil harus waspada.
6. Air ketuban keluar sebelum waktunya (ketuban pecah dini)
Adalah cairan yang keluar dari jalan lahir dan berbau khas, tanpa
disadari oleh ibu hamil. Bahaya: terjadinya infeksi pada ibu dan atau
janinnya, serta dapat menyebabkan gawat janin
TAND
A BA
HAYA
KEH
AMIL
ANTR
IMES
TER
IIIA
pabi
la ib
u ha
mil
men
gala
mi t
anda
-tand
a te
rseb
ut, s
eger
alah
men
ghub
-un
gi a
tau
mem
erik
saka
n ke
tena
gake
seha
tan
agar
sege
ra m
enda
pat p
e-na
ngan
an y
ang
tepa
t
Yang
har
us d
ilaku
kan
YAYANG BUDIATI
NIM: P1337420214040
KELU
ARGA
BER
ENCA
NA
PRO
DI D
III K
EPER
AW
ATA
N P
UR
WO
KER
TO
POLI
TEK
NIK
KES
EHA
TAN
KEM
ENK
ES
SEM
AR
AN
G
2017
Tand
a Ba
haya
Keh
amila
n m
erup
akan
geja
la a
dany
a ke
lain
an p
ada
keha
mila
nya
ng a
pabi
la ti
dak
sege
ra d
itang
ani
dapa
t men
yeba
bkan
kegu
gura
n, a
tau
pert
umbu
han
jani
n ya
ng ti
dak
norm
alsa
at d
ilahi
rkan
.
Tand
a ba
haya
Keh
amila
n
Tand
a Ba
haya
Keh
amila
nM
ual d
an M
unta
h be
rleb
ihan
Dem
am t
ingg
i
Ben
gkak
pad
a m
uka
dan
atau
tang
an
Ger
akan
jani
nbe
rkur
ang:
M
inim
alge
rak
jani
n ya
itu10
kal
i per
12
Jam
Ba
haya
bag
i jan
in :
gaw
atja
nin
dan
kem
atia
n ja
nin
dida
lam
rahi
m
Perd
arah
anpe
rvag
inam
Ya
itu a
dany
ape
rdar
ahan
yan
gda
pat b
erup
abe
rcak
mau
unm
enga
lir
Pe
nyeb
ab :
solu
sio
plas
enta
(tand
anya
: pe
rdar
ahan
dis
erta
iny
eri p
erut
), pl
asen
ta p
revi
a(p
erda
raha
n ya
ng ti
dak
dise
rtai
nyer
i per
ut)
Ba
haya
:
Ba
gi Ib
u : s
yok,
kem
atia
n
Ba
gi ja
nin
:gaw
at ja
nin,
kem
atia
n
Ket
uban
pec
ah d
ini:
Ada
lah
cair
an y
ang
kelu
ar d
ari j
alan
lahi
rda
n be
rbau
kha
s,ta
npa
disa
dari
ole
hib
u ha
mil
Baha
ya: t
erja
diny
ain
feks
i pad
a ib
u da
nat
au ja
ninn
ya, s
erta
dapa
t men
yeba
bkan
gaw
at ja
nin
LAMPIRAN 08:
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. BIODATA
1. Nama Lengkap : Yayang Budiati
2. NIM : P1337420214040
3. Tanggal Lahir : 30Mei 1996
4. Tempat Lahir : Purbalingga
5. Jenis Kelamin : Perempuan
6. Alamat rumah : a. Desa : Majatengah Rt 15 Rw 05
b. Kecamatan: Kemangkon
c. Kab/kota : Purbalingga
d. Provinsi : Jawa Tengah
7. Telpon : a. Hp : 0857-1394-3813
b. Email : [email protected]
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Pendidikan TK : TK Bustanul Atfal ‘Aisyiyah Majatengah, lulus
tahun 2002
2. Pendidikan SD : MIM Majatengah, lulus tahun 2008
3. Pendidikan SMP : SMP Negeri 1 Kemangkon, lulus tahun 2011
4. Pendidikan SMA : SMA Negeri1 Bukateja, lulus tahun 2014
Purwokerto, Mei 2017
Yayang Budiati
NIM. P1337420214040