laporan jabfungsurta

33
LAPORAN KEGIATAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL SURVEYOR PEMETAAN TINGKAT AHLI Balai Diklat Survei dan Pemetaan – Bakosurtanal 21 Februari – 04 Maret 2011 Oleh : Ratih Destarina NIP : 19861211 201012 2 004 PUSAT PEMETAAN DASAR KELAUTAN DAN KEDIRGANTARAAN BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL Jl. Raya Jakarta – Bogor Km.46 Cibinong 16911 2011

Upload: ratih-destarina

Post on 02-Jul-2015

333 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Laporan / report

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN Jabfungsurta

LAPORAN KEGIATAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

JABATAN FUNGSIONAL SURVEYOR PEMETAAN TINGKAT AHLI

Balai Diklat Survei dan Pemetaan – Bakosurtanal 21 Februari – 04 Maret 2011

Oleh : Ratih Destarina

NIP : 19861211 201012 2 004

PUSAT PEMETAAN DASAR KELAUTAN DAN KEDIRGANTARAAN BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL

Jl. Raya Jakarta – Bogor Km.46 Cibinong 16911 2011

Page 2: LAPORAN Jabfungsurta

BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)

Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064

Merujuk kepada surat penugasan untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Fungsional

Tingkat Ahli dari Kepala Bagian Biro Keuangan, Kepegawaian dan Umum Bakosurtanal nomor

34.2/KKU/DL/02/2011 tertanggal 14 Februari 2011, dengan ini kami melaporkan kegiatan Diklat yang

telah kami ikuti.

Mengetahui,

Pusat Pemetaan Dasar

Kelautan dan Kedirgantaraan

Kepala,

Ir. Sugeng Prijadi, M.App.Sc

NIP. 19590309 198703 1 002

Peserta Diklat Jabfungsurta

Tingkat Ahli

Ratih Destarina, ST

NIP. 19861211 201012 2 004

Cibinong, 13 April 2011

Hal : Laporan Diklat Jabfungsurta

Lamp : -

Kepada Yth:

Kepala Biro Keuangan, Kepegawaian dan Umum

BAKOSURTANAL

Di tempat

Page 3: LAPORAN Jabfungsurta

BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)

Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064

PENGANTAR

Sesuai ketentuan yang diatur dalam Surat Keputusan (SK) Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

No. 134/Kep/M.Pan/12/2002 tentang Jabatan Fungsional Surveyor Pemetaan dan Angka Kreditnya,

pelatihan ini merupakan salah satu persyaratan bagi seorang PNS untuk dapat diangkat pada jalur

jabatan fungsional surveyor pemetaan.

Laporan Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Jabatan Fungsional Surveyor Pemetaan Tingkat

Ahli merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban penulis setelah mengikuti Diklat tersebut di

Balai Diklat Survei dan Pemetaan - Bakosurtanal, mulai tanggal 21 Februari 2011 hingga 4 Maret

2011.

Ucapan terimakasih penulis sampaikan untuk berbagai pihak yang telah membantu kelancaran Diklat

Jabatan Fungsional yang penulis ikuti. Banyak manfaat yang bisa penulis ambil sebagai bekal dalam

melaksanakan tugas-tugas sebagai CPNS. Namun sebagai manusia yang tidak sempurna, usaha-

usaha perbaikan juga terus dilakukan untuk meningkatkan kinerja dimasa mendatang.

Cibinong, April 2011

Peserta Diklat Jabfungsurta

Tingkat Ahli

Ratih Destarina, ST NIP. 19861211 201012 2 004

Page 4: LAPORAN Jabfungsurta

BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)

Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064

DAFTAR ISI

Halaman Judul

Lembar Pengesahan

Pengantar i

Daftar Isi ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Maksud dan Tujuan 1

1.3. Sasaran 2

1.4. Persyaratan Peserta 2

1.5. Waktu dan Tempat Pelaksanaan serta Peserta Diklat 3

1.6. Metode dan Materi Diklat 3

1.7. Evaluasi peserta 5

BAB II MATERI PEMBELAJARAN

2.1. Wawasan Survei Pemetaan 6

A. Pemetaan Dasar 6

B. Penentuan Posisi 7

C. Aplikasi Sistem Informasi Geografis 8

D. Aplikasi Penginderaan Jauh 10

E. Manajemen Kualitas Data Terpadu 11

F. Aplikasi Pemetaan Tematik 12

G. Rancangan Proyek Surta : SIG 13

H. Teknik Pelaporan Survei dan Pemetaan 14

2.2. Wawasan Fungsional

A. Regulasi dalam Jabfungsurta 15

B. Simulasi Perhitungan Angka Kredit 18

C. Citra Diri dan Etika Profesi 20

D. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) 22

E. Ergonomi dalam Budaya Kerja 23

F. Aspek dan Perlindungan Konsumen 23

G. Pengembangan Profesi 24

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan 26

3.2. Kesan 26

LAMPIRAN

Page 5: LAPORAN Jabfungsurta

BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)

Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1994, disebutkan bahwa pembinaan

karier dan peningkatan mutu profesionalisme, diatur tentang kemungkinan bagi Pegawai

Negeri Sipil (PNS) untuk menduduki jabatan fungsional. Jalur jabatan struktural untuk

saat sekarang bahkan mungkin sampai beberapa tahun mendatang ada kemungkinan

untuk diciutkan. Sebaliknya, jabatan fungsional akan lebih dikembangkan agar

pengabdian PNS terukur secara nyata. Ada banyak jenis jabatan fungsional yang tersedia

dan diperuntukkan bagi PNS, salah satunya adalah Jabatan Fungsional Surveyor

Pemetaan (Jabfungsurta).

Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

134/KEP/M.PAN/12/2002 tanggal 3 Desember 2002, tentang Syarat Pengangkatan dalam

Jabatan Fungsional Surveyor Pemetaan seorang PNS harus mengikuti dan lulus

pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang survei dan pemetaan.

Sebagai instansi Pembina, BAKOSURTANAL melalui Balai Pendidikan dan

Pelatihan Survei Pemetaan (Balai Diklat Surta) memfasilitasi penyelenggaraan diklat bagi

calon pejabat fungsional surveyor pemetaan.

Ada dua tingkatan pelatihan calon peserta, yaitu kategori Tingkat Terampil yang

diperuntukkan bagi PNS lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) sampai dengan

Diploma III dan kategori Tingkat Ahli untuk PNS lulusan Strata 1 (S1) sampai dengan

Strata 3 (S3).

1.2 Maksud dan Tujuan

A. Maksud

Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan

Fungsional (Pertama) di Bidang Survei dan Pemetaan untuk calon pejabat jabfungsurta

tingkat ahli.

Page 6: LAPORAN Jabfungsurta

BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)

Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064

B. Tujuan

Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000

tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan PNS, diklat jabfungsurta bertujuan untuk :

1. Sebagai sarana memenuhi persyaratan wajib untuk menjadi pejabat fungsional

surta

2. Meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap untuk dapat melaksanakan

tugas secara professional dengan dilandasi kepribadian dan etika PNS sesuai

dengan kebutuhan instansi

3. Menciptakan aparatur yang mampu dan siap berperan sebagai pembaharu dan

perekat persatuan dan kesatuan bangsa

4. Memantapkan sikap dan menumbuhkan semangat pengabdian yang berorientasi

pada pelayanan yang baik sesuai tata aturan yang berlaku, pengayoman terhadap

masyarakat luas, dan pemberdayaan masyarakat

5. Menciptakan kesamaan landasan dalam hal membangun visi dan dinamika pola

pikir, serta memenuhi ketentuan kedinasan yang baku secara nasional dalam

melaksanakan tugas pemerintahan umum dan pembangunan demi terwujudnya

kepemerintahan yang baik

1.3 Sasaran

Sasaran Diklat ini adalah terdidiknya PNS BAKOSURTANAL dan instansi terkait

lainnya untuk memiliki kompetensi yang sesuai dengan persyaratan Jabatan Fungsional

Surveyor Pemetaan.

1.4 Persyaratan Peserta

Untuk dapat mengikuti pelatihan, beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh

calon peserta adalah :

1. Mendapat surat tugas dari unit Pembina kepegawaian atau instansinya

2. Sudah mempunyai status sebagai PNS/CPNS

3. Pendidikan minimal sarjana sebagaimana diatur dalam Peraturan Kepala

BAKOSURTANAL No : HK.01.04/272.B-KA/XI/2006

4. Diutamakan yang akan menjadi pejabat pada Jabatan Fungsional Surveyor Pemetaan

Page 7: LAPORAN Jabfungsurta

BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)

Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064

1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan serta Peserta Diklat

A. Waktu Pelaksanaan

Pelatihan dilaksanakan selama 10 (sepuluh) hari kerja dengan waktu sekitar 9

Jam Pelajaran setiap harinya (1 Jam Pelajaran = 45 menit). Kegiatan dimulai dari jam

08.30 s.d 16.45 WIB.

B. Tempat Pelaksanaan

Pelatihan dilaksanakan di Balai Diklat Surta Bakosurtanal Jl. Raya Jakarta –

Bogor Km. 46 Cibinong, telepon 021-8754601, fax. 021-8763856.

C. Peserta Diklat

Diklat Jabatan Fungsional Surveyor Pemetaan Tingkat Ahli diikuti oleh 21

peserta, terdiri dari :

· Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) : 15 peserta

· Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Nusa Tenggara Barat : 2 peserta

· Kementrian Pertanian : 2 peserta

· Kementrian Kehutanan : 2 peserta

1.6 Metode dan Materi Diklat

A. Metode Diklat

Sesuai dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai dalam program diklat

Jabatan Fungsional Surveyor Pemetaan, maka metode diklat yang digunakan adalah

metode pembelajaran untuk orang dewasa (andragogi), dimana peserta diklat dipacu

berpartisipasi secara aktif. Dalam pendekatan andragogi ini perlu dipahami hal-hal

sebagai berikut :

1. Peserta diperlakukan sebagai orang dewasa

2. Peserta dilibatkan dalam proses belajar mengajar melalui komunikasi dua arah,

sehingga member kesempatan kepada peserta untuk menyumbangkan pikiran, ide,

gagasan dan pengalamannya serta menunjukkan kemampuan dalam menganalisis

masalah dan mencari pemecahannya

Page 8: LAPORAN Jabfungsurta

BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)

Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064

Berdasarkan pendekatan tersebut, maka metode yang digunakan dalam proses

belajar mengajar diklat Jabatan Fungsional Surveyor Pemetaan antara lain :

1. Metode ceramah interaktif

2. Simulasi

3. Demonstrasi dan Praktik

B. Materi Diklat

Materi yang diberikan pada Diklat ini mengacu pada Peraturan Kepala Badan

Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional Nomor : HK.01.04/272.A-KA/XI/2006

tanggal 13 Nopember 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan

Pelatihan Fungsional di Bidang Survei dan Pemetaan. Selengkapnya adalah sebagai

berikut :

No. Mata Pelajaran Alokasi Waktu Teori Praktek

Wawasan Surta

1 Pemetaan Dasar 6 JP 4 JP 2 JP

2 Penentuan Posisi 4 JP 4 JP

3 Aplikasi Sistem

Informasi Geografi 6 JP 4 JP 2 JP

4 Aplikasi Penginderaan

Jauh 6 JP 4 JP 2 JP

5 Manajemen Kualitas Data

Surta Terpadu 8 JP 4 JP 4 JP

6 Aplikasi Pemetaan

Tematik 8 JP 4 JP 4 JP

7 Rancangan Proyek Surta :

SIG 4 JP 2 JP 2 JP

8 Teknik Pelaporan Survei

dan Pemetaan 4 JP 2 JP 2 JP

Wawasan Fungsional

1 Regulasi dalam 8 JP

Page 9: LAPORAN Jabfungsurta

BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)

Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064

Jabfungsurta

2 Simulasi Perhitungan

Angka Kredit 8 JP

3 Citra Diri dan Etika

Profesi 4 JP

4 Kesehatan dan

Keselamatan Kerja 4 JP

5 Ergonomi dalam Budaya

Kerja 4 JP

6 Aspek dan Perlindungan

Konsumen 4 JP

7 Pengembangan Profesi 4 JP

Jumlah Jam Pelajaran 82 JP 28 JP 18 JP

1.7 Evaluasi Peserta

Penilaian terhadap peserta dilakukan berdasarkan : hasil ujian tertulis, penilaian lain

yang dihimpun melalui pengamatan serta penilaian sikap/perilaku, disiplin dan proaktif

dalam mengikuti setiap kegiatan pelatihan, dan apabila diperlukan aka nada wawancara

khusus.

Disiplin adalah ketaatan dan kepatuhan peserta terhadap seluruh ketentuan yang

ditetapkan penyelenggara pelatihan. Indikator disiplin adalah kehadiran, ketepatan hadir

di kelas, perilaku yang sesuai etika dan sopan santun, kerapian dalam berpakaian. Peserta

diwajibkan untuk mengikuti seluruh rangkaian pelatihan.

Page 10: LAPORAN Jabfungsurta

BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)

Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064

BAB II

MATERI PEMBELAJARAN

2.1 WAWASAN SURVEI PEMETAAN

A. PEMETAAN DASAR

v Judul : Pemetaan Menggunakan Sistem Informasi Geografis

v Kelompok VI :

1. Aldino Rizaldy

2. M. Ade Supriyatna

3. Ratih Destarina

4. Wuri Handayani

v Pembahasan :

· SIG merupakan suatu sistem yang mengorganisir perangkat keras

(hardware), perangkat lunak (software), dan data, serta dapat mendaya-

gunakan sistem penyimpanan, pengolahan, maupun analisis data secara

simultan, sehingga dapat diperoleh informasi yang berkaitan dengan aspek

keruangan (Purwadhi, 1994)

· Kelebihan SIG :

- Penyimpanan tidak membutuhkan banyak tempat

- Mudah diakses (multiple user)

- Integrasi data

- Dapat menyajikan informasi geografis secara lengkap dan akurat

- Mampu mengolah beberapa data secara cepat

- Mudah melakukan pencarian data (Query)

- Dapat mempermudah pengambilan keputusan

- Cepat untuk cek dan update

Page 11: LAPORAN Jabfungsurta

BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)

Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064

· Pembuatan Peta Menggunakan SIG

B. PENENTUAN POSISI

· Posisi adalah menunjukan letak suatu benda atau obyek di suatu tempat

terhadap referensi tertentu. Dalam ilmu geodesi posisi dinyatakan dalam

bentuk sistim koordinat, baik dalam 1 dimensi,2 dimensi atau 3 dimensi.

· Koordinat adalah nilai atau besaran yang menyatakan posisi suatu titik dalam

suatu sistim koordinat tertentu.

· Sistem Koordinat adalah suatu sistem yang digunakan untuk menyatakan

posisi titik-titik tertentu di muka bumi relatif terhadap sebuah sistem tertentu

yang didefinisikan berdasarkan fenomena tertentu.

· Sistem koordinat dapat didefinisikan dengan spesifikasi parameter berikut :

1. Lokasi Titik Nol dari sistem koordinat

2. Orientasi dari Sumbu-sumbu Koordinat

3. Model matematis bumi (ellipsoid)

· Bentuk Koordinat atau besaran yang digunakan untuk menyatakan posisi

dalam sistem koordinat tersebut :

1. Kartesian 3D (X, Y, Z)

2. Geodetik (j, l, h)

Page 12: LAPORAN Jabfungsurta

BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)

Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064

3. Kartesian 2D (X, Y) pada Proyeksi Peta ( Polieder, Mercator, UTM,

TM3°, dll)

· Untuk menentukan koordinat suatu titik, diperlukan :

1. Koordinat awal (X,Y)

2. Sudut jurusan awal (a)

3. Jarak awal (Jarak datar)

C. APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

v Judul : Pemodelan Banjir Pesisir dengan Teknologi SIG

(Studi kasus : Pesisir Semarang)

v Kelompok II :

1. Nita Maulia

2. Ratih Destarina

3. Febriani Ayuningsih

4. Mukhtar

5. M. Ade Supriyatna

v Pembahasan :

· Latar Belakang

Perubahan iklim global mempengaruhi muka air laut. Kenaikan muka

air laut akan membanjiri rawa-rawa dan dataran rendah, mempercepat erosi,

meperburuk kondisi pesisir dan meningkatkan salinitas sungai. Negara yang

berbatasan langsung dengan lautan akan terkena dampak yang paling

dahsyat akibat kenaikan muka air laut, termasuk Indonesia. Pesisir

Semarang diambil sebagai studi kasus karena merupakan salah satu area

terdampak terkait fenomena tersebut.

· Permasalahan

Semarang sebagai kota pusat kegiatan ekonomi dan merupakan ibu

kota provinsi Jawa Tengah. Banjir rob yang sering terjadi telah

menimbulkan banyak kerugian bagi masyarakat. Maka diperlukan suatu

analisis penilaian bencana banjir pesisir sebagai masukan untuk

perencanaan kota.

Page 13: LAPORAN Jabfungsurta

BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)

Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064

· Hasil dan Pembahasan

· Kesimpulan

1. Kenaikan muka air laut akibat pemanasan global memberikan dampak

terhadap adanya banjir genangan di wilayah pesisir.

2. Dengan menggunakan data DEM, software SIG, peta penggunaan lahan

dan data kenaikan muka air laut dapat dilakukan pemodelan dan analisis

dampak genangan terhadap penggunaan lahan.

3. Dari hasil penelitian dapat diketahui luas genangan :

Ø Jaringan jalan (299.500 m2)

Ø Pemukiman penduduk (750 m2)

Ø Tambak (1.965.800 m2)

Ø Lahan kosong (2.387.675 m2)

Page 14: LAPORAN Jabfungsurta

BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)

Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064

D. APLIKASI PENGINDERAAN JAUH

Penginderaan jauh merupakan suatu ilmu atau teknologi untuk

memperoleh informasi atau fenomena alam melalui analisis suatu data yang

diperoleh dari hasil rekaman obyek, daerah atau fenomena yang dikaji.

Perekaman atau pengumpulan data penginderaan jauh (inderaja) dilakukan

dengan menggunakan alat pengindera (sensor) yang dipasang pada pesawat

terbang atau satelit (Lillesand dan Kiefer, 1994).

Teknologi Penginderaan Jauh (Inderaja) semakin berkembang melalui

kehadiran berbagai sistem satelit dengan berbagai misi dan teknologi sensor.

Aplikasi satelit penginderaan jauh telah mampu memberikan data/informasi

tentang sumberdaya alam dataran dan sumberdaya alam kelautan secara teratur

dan periodik.

Terdapat beberapa jenis citra satelit yang sudah cukup dikenal dan biasa

dimanfaatkan, antara lain :

Sensor Pasif Resolusi spasial Resolusi Temporal

SPOT 10-20 m 26 hari

Landsat TM 30 m 16 hari

Landsat MSS 79 m 16 hari

Ikonos 15 m 3 hari

Quickbird 0.6 m 3 – 7 hari

ALOS 2.5 m > 3x dalam satu hari

GeoEye 25 cm 15 x dalam satu hari

OrbView 1 m 3 hari

Formosat 2 m 1 hari

Page 15: LAPORAN Jabfungsurta

BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)

Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064

Pemanfaatan teknologi penginderaan jauh sangat luas. Berikut adalah

beberapa contoh pemanfaatannya :

1. Mitigasi Bencana Alam

2. Perencanaan Tata Ruang Wilayah

3. Penentuan Lokasi Tempat Pembuangan Akhir

4. dll

E. MANAJEMEN KUALITAS DATA TERPADU

v Judul : Metadata Spasial

- Pusat Atlas Tata Ruang

- Pusat Pemetaan Dasar Kelautan dan Kedirgantaraan

v Kelompok II :

1. Fuad Hasyim

2. Danang Setiaji

3. Ratih Destarina

4. M. Ade Supriyatna

v Pembahasan :

· Pusat Atlas Tata Ruang

1. Jenis dan Jumlah Data Spasial

a. Atlas Sumberdaya

- Administrasi

- Etnis

- Sumberdaya Kelautan Indonesia

- Flora Fauna

b. Atlas Publik

- Atlas Pariwisata

- Atlas Pendidikan

- Multimedia

- Peta Dinding

2. Realisasi dalam Basis Data Geoportal

ž Batas Administrasi Indonesia

Page 16: LAPORAN Jabfungsurta

BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)

Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064

- Peta Wilayah Administrasi Propinsi Indonesia

- Peta Batas Administrasi Kabupaten Indonesia

- Peta Batas Administrasi Kecamatan Indonesia

· Pusat Pemetaan Dasar Kelautan dan Kedirgantaraan

1. Jenis dan Jumlah Data Spasial

- Peta Lingkungan Laut Nasional (LLN)

- Peta Lingkungan Pantai Indonesia (LPI)

- Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI)

- Peta Lingkungan Bandara Indonesia (LBI)

- Aeronautical Chart (AC)

- World Aeronautical Chart (WAC)

2. Realisasi dalam Basis Data Geoportal

*Data tahun 2009

F. APLIKASI PEMETAAN TEMATIK

v Judul : Ketahanan Pangan dan Kesesuaian Lahan Pertanian

v Kelompok II :

1. Febriani Ayuningsih

2. M. Ade Supriyatna

3. Mukhtar

No. Jenis Data Spasial Jumlah (NLP) * Upload Geoportal (NLP)

1 Peta LLN skala 1:500.000 38 0

2 Peta LPI skala 1:250.000 8 0

3 Peta LPI skala 1:50.000 75 0

4 Peta LPI skala 1:25.000 314 123

5 Peta LBI skala 1:25.000 - 0

6 Peta AC - 0

7 Peta WAC - 0

8 ALKI - 0

Page 17: LAPORAN Jabfungsurta

BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)

Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064

4. Nita Maulia

5. Ratih Destarina

v Pembahasan :

· Latar Belakang

Kemiskinan terkait erat dengan ketahanan pangan. Ketahanan pangan

merupakan prioritas untuk mencapai kesejahteraan bangsa. Penjelasan PP

68/2002, upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional harus bertumpu

pada sumber daya pangan lokal yang mengandung keragaman antar daerah.

· Ketahanan pangan di Indonesia masih lemah. Hal ini dapat dilihat dari

jumlah penduduk rawan pangan dan sangat rawan pangan masih cukup

besar serta masih banyak jumlah anak-anak balita kurang gizi.

· Target Presiden SBY :

“Surplus beras Indonesia 10 juta ton per tahun” – Republika.co.id

· Undang-undang Geospasial diharapkan dapat memenuhi asas Informasi

Geospasial sehingga target ketahanan pangan Indonesia dapat tercapai

G. RANCANGAN PROYEK SURTA : SIG

Page 18: LAPORAN Jabfungsurta

BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)

Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064

Keterangan :

1.Relasi Bandara dengan Data Posisi (1:m)

Ø 1 bandara dapat memiliki lebih dari 1 data posisi (GPS), tetapi data tersebut

tidak mungkin sama/ dimiliki oleh bandara lain.

2.Relasi Data Posisi dengan Surveyor (m:n)

Ø Data posisi GPS dapat diukur oleh lebih dari 1 surveyor, dan sebaliknya

surveyor dapat mengukur lebih dari 1 data GPS.

3.Relasi Surveyor dengan Peta LBI

Ø Sebuah peta LBI dapat dikerjakan oleh banyak surveyor, sebaliknya

seorang surveyor bisa saja mengerjakan lebih dari 1 peta LBI.

H. TEKNIK PELAPORAN SURVEI DAN PEMETAAN

· Urutan pengajuan DUPAK :

1. DUPAK

2. Surat Pernyataan

- Survei pemetaan

- Pengembangan Profesi

- Tugas penunjang

3. Laporan Survei Pemetaan (ditanda tangani atasan langsung – Kabid/Kapus)

4. Porto Folio/bukti fisik yang lain

- Surat tugas

- SK

- Sertifikat

· Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Survei dan Pemetaan

- Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama, NIP, Pangkat, Gol, Jabatan, Unit Kerja

- Menyatakan bahwa :

Nama, NIP, Pangkat, Gol, Jabatan, Unit Kerja

Page 19: LAPORAN Jabfungsurta

BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)

Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064

Telah melakukan kegiatan Survei dan Pemetaan :

No Uraian

Kegiatan

Tanggal Satuan

Hasil

Jumlah

Volume

Kegiatan

Jumlah

Angka

Kredit

Bukti fisik

&

Keterangan

· Bukti fisik bisa berupa buku (dikumpulkan sampul buku saja), karya tulis,

jurnal, SK, surat tugas, dll.

· Laporan Surta ;

1. Ditandatangani pembuat laporan (jabfungsurta)

2. Ditandatangani/disetujui atasan langsung (eselon tiga)

3. Dibuat atas dasar kejujuran yang hakiki

4. Ada bukti fisik (fotocopy)

5. Dikemas rapih, sistematis

· Kronologi Pelaksanaan Pekerjaan :

1. Informasi rinci jenis kegiatan (jadwal kegiatan)

2. Informasi : tanggal, hari, waktu, jam (jumlah jam)

3. Biasanya 3-4 lembar

· Proses Data (Laboratorium) :

1. Dirinci waktu ke waktu

2. Kadang proses data dapat lebih lama dari pada pekerjaan lapangan

3. Akibat : ada penjelasan

2.2 WAWASAN FUNGSIONAL

A. REGULASI DALAM JABFUNGSURTA

· Regulasi dalam Jabfungsurta diartikan sebagai pengaturan tentang jabatan

fungsional surveyor pemetaan dan angka kreditnya.

· Pengaturan tersebut tertuang dalam 6 regulasi yaitu :

1. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara nomor

134/KEP/M.PAN/12/2002 tentang Jabatan Fungsional Surveyor Pemetaan

dan Angka Kreditnya;

Page 20: LAPORAN Jabfungsurta

BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)

Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064

2. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara nomor :

PER/60/M.PAN/6/2005 tentang Perubahan Atas Ketentuan Lampiran I dan

atau Lampiran II Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

tentang Jabatan Fungsional dan Angka Kreditnya;

3. Keputusan Bersama Kepala Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan

Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara nomor OT.02/60-

KA/VII/2003 dan nomor 26 tahun 2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan

Jabatan Fungsional Surveyor Pemetaan dan Angka Kreditnya;

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 16 tahun 1994 tentang

Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil;

5. Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 87 tahun 1999 tentang

Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil;

6. Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 51 tahun 2003 tentang

Tunjangan Jabatan Fungsional Surveyor Pemetaan.

· Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara nomor

134/KEP/M.PAN/12/2002 tentang Jabatan Fungsional Surveyor Pemetaan dan

Angka Kreditnya

Ø Terdiri atas 11 Bab dan 32 pasal

Ø Surveyor pemetaan adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas,

wewenang, tanggungjawab dan hak secara penuh oleh Pejabat yang

berwenang untuk melakukan kegiatan survei dan pemetaan. Jabatan

fungsional Surveyor Pemetaan termasuk dalam rumpun arsitek, insinyur

dan yang berkaitan.

Ø Dalam rangka pembinaan karier kepangkatan/jabatannya, Surveyor

pemetaan harus mengumpulkan angka kredit, yaitu satuan nilai dari tiap

butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus

dicapai.

- Kegiatan Surveyor Pemetaan terdiri dari :

1. Unsur Utama (≥ 80%)

a. Pendidikan

b. Kegiatan Survei

Page 21: LAPORAN Jabfungsurta

BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)

Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064

c. Kegiatan Pemetaan

d. Pengembangan Profesi

2. Unsur Pendukung (≤ 20%)

a. Penunjang tugas Surveyor Pemetaan

- Terdapat ± 108 kegiatan yang dinilai dalam memberikan angka kredit.

Secara rinci, tertuang dalam Bab V Pasal 7.

- Perhitungan angka Kredit dilaksanakan pada bulan April dan Oktober,

dimana penyerahan DUPAK dilakukan 3 bulan sebelum periode tersebut.

Ø Untuk menilai prestasi kerja Surveyor pemetaan, dibentuk Tim Penilai

Angka Kredit yang ditunjuk oleh pejabat yang berwenang.

- Tim Penilai sekurang-kurangnya terdiri dari 7 orang (1 Ketua, 1 Wakil

Ketua, 1 Sekretaris dan minimal 4 orang anggota)

- Anggota tim penilai lebih baik berasal dari Jabatan Fungsional Surveyor

Pemetaan, tetapi kenyataan yang ada di lapangan masih ada tim penilai

yang bukan dari Jabfungsurta, sehingga penilaian bisa jadi kurang optimal

- Masa jabatan 3 tahun

· Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara nomor :

PER/60/M.PAN/6/2005 tentang Perubahan Atas Ketentuan Lampiran I dan

atau Lampiran II Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara tentang

Jabatan Fungsional dan Angka Kreditnya

Ø Terdiri dari 1 Pasal

Ø Mengubah ketentuan Lampiran I dan atau Lampiran II Keputusan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Angka Kreditnya khususnya sub

unsur pendidikan sekolah dengan memperoleh ijazah/gelar

- Ijazah Doktor (S3) dari 150 menjadi 200 angka kredit

- Ijazah Pasca Sarjana (S2) dari 100 menjadi 150 angka kredit

- Ijazah Sarjana (S1) atau D4 dari 75 menjadi 100 angka kredit

· Keputusan Bersama Kepala Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional

dan Kepala Badan Kepegawaian Negara nomor OT.02/60-KA/VII/2003 dan

nomor 26 tahun 2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional

Surveyor Pemetaan dan Angka Kreditnya

Page 22: LAPORAN Jabfungsurta

BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)

Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064

Ø Terdiri dari 10 Bab dan 27 Pasal

Ø Mendukung Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

nomor 134/KEP/M.PAN/12/2002 tentang Jabatan Fungsional Surveyor

Pemetaan dan Angka Kreditnya agar tertib administrasi dalam

pelaksanaannya

Ø Antara lain mengatur tentang :

- Pemberhentian, yang mana pemberhentian dari jabatan Surveyor

pemetaan bukan pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil

- Instansi Pembina jabatan fungsional Surveyor Pemetaan adalah instansi

yang secara fungsional bertanggung jawab dalam kegiatan survey dan

pemetaan, dalam hal ini BAKOSURTANAL

Ø Tugas belajar lebih dari 6 bulan, Jabfung harus dihentikan terlebih dahulu.

· Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 16 tahun 1994 tentang

Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil

Ø Terdiri dari 7 Bab dan 15 Pasal

Ø Mengatur tentang Jenis dan Kriteria, wewenang dan angka kredit serta

pengangkatan dan pembinaan Jabatan fungsional

· Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 87 tahun 1999 tentang

Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil

Ø Merupakan landasan bagi penetapan jabatan-jabatan fungsional yang

diperlukan dalam penyelenggaraan pemerintahan

· Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 51 tahun 2003 tentang

Tunjangan Jabatan Fungsional Surveyor Pemetaan

Ø Terdiri dari 6 Pasal

Ø Mengatur tentang Tunjangan Jabatan Fungsional Surveyor Pemetaan

B. SIMULASI PERHITUNGAN ANGKA KREDIT

· Periode pengajuan Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK)

- Untuk kenaikan pangkat/jabatan periode April, Usulan DUPAK paling

lambat awal Januari

Page 23: LAPORAN Jabfungsurta

BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)

Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064

- Untuk kenaikan pangkat/jabatan periode Oktober, Usulan DUPAK paling

lambat awal Juli

- Terkait masa kerja golongan, perlu dipertimbangkan kapan waktu terbaik

pengajuan DUPAK bagi calon pejabat fungsional

· Komposisi persentasi Angka Kredit (AK)

Jumlah AK kumulatif minimal yang harus dipenuhi oleh Pegawai Negeri Sipil

untuk kenaikan pangkat/jabatan Survei Pemetaan harus berasal dari :

1. Unsur Utama sekurang-kurangnya 80%

2. Unsur Penunjang sebanyak-banyaknya 20%

· Dokumen Pengajuan Angka Kredit

- Berikut adalah dokumen yang diperlukan untuk pengajuan angka kredit :

1. Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK)

2. Bukti fisik (surat tugas, SK, dokumen terkait)

3. Surat keterangan telah melakukan kegiatan (ditandatangani oleh atasan

PNS yang bersangkutan)

a. Pendidikan

b. Survei dan pemetaan

c. Pengembangan profesi

d. Penunjang tugas

- Sebaiknya setiap item pada masing-masing kegiatan dibuat secara urut

berdasarkan waktu dan jangan ada satu pun kegiatan yang luput

· Kualifikasi pendidikan dan AK Ijazah

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara nomor :

PER/60/M.PAN/6/2005 Pasal 1 : Unsur Pendidikan

- Ijazah Doktor (S3) dari 150 menjadi 200 angka kredit

- Ijazah Pasca Sarjana (S2) dari 100 menjadi 150 angka kredit

- Ijazah Sarjana (S1) atau D4 dari 75 menjadi 100 angka kredit

· Gambaran umum kegiatan survei dan pemetaan

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara nomor :

134/KEP/M.PAN/12/2002 Pasal 9 : Penilaian angka kredit pelaksanaan tugas

Page 24: LAPORAN Jabfungsurta

BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)

Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064

- Surveyor pemetaan yang melaksanakan tugas surveyor pemetaan diatas

jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar 80%

(delapan puluh persen) dari setiap angka kredit butir kegiatan yang

dilakukan.

- Surveyor pemetaan yang melaksanakan tugas surveyor pemetaan dibawah

jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh ditetapkan sama dengan

angka kredit dari setiap angka kredit butir kegiatan yang dilakukan.

· Unsur-unsur kegiatan survei pemetaan untuk penentuan angka kredit

- Unsur Utama

a. Pendidikan

b. Kegiatan survey

c. Kegiatan pemetaan

d. Pengembangan profesi

- Unsur Penunjang

a. Unsur penunjang tugas surveyor pemetaan

· Kiat mengumpulkan angka kredit

- Rajin/ulet

- Membiasakan setiap pekerjaan selalu dicatat

- Membiasakan diri untuk mengarsipkan dengan baik bukti-bukti fisik (Surat

tugas, SK tim, sertifikat, dsb)

- Berusaha untuk mengembangkan profesi :

a. Membuat karya ilmiah surta baik berupa buku maupun majalah

b. Menerjemahkan buku/majalah surta

- Berkomunikasi dengan baik sesama profesi maupun fungsional lainnya

- Optimis

C. CITRA DIRI DAN ETIKA PROFESI

· Pegawai Negeri adalah setiap warga negara Republik Indonesia yang telah

memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan

diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya,

dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 25: LAPORAN Jabfungsurta

BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)

Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064

· Kode Etik Pegawai Negeri Sipil adalah pedoman sikap, tingkah laku, dan

perbuatan Pegawai Negeri Sipil di dalam melaksanakan tugasnya dan

pergaulan hidup sehari-hari.

· Dalam pelaksanaan tugas kedinasan dan kehidupan sehari-hari setiap Pegawai

Negeri Sipil wajib bersikap dan berpedoman pada etika dalam bernegara,

dalam penyelenggaraan Pemerintahan, dalam berorganisasi, dalam

bermasyarakat, serta terhadap diri sendiri dan sesama Pegawai Negeri Sipil.

· Pelanggaran adalah segala bentuk ucapan tulisan atau perbuatan Pegawai

Negeri Sipil yang bertentangan dengan butir-butir jiwa korps dan kode etik.

Contoh pelanggaran :

- Pegawai negeri sipil yang pulang sebelum jam kerja berakhir, membolos

kerja, bepergian saat jam kerja, datang terlambat

- Pegawai Negeri Sipil yang terlibat penipuan, terlibat dalam suatu rencana

pembunuhan, perselingkuhan, dan ada juga yang melakukan pelecehan

seksual

- Seorang professional menerima “hadiah” dari pemasok barang/material atau

klien lainnya

- pemberian informasi yang seharusnya dijaga kerahasiaannya kepada

competitor

- Seorang Insinyur profesional di instansi pemerintah melaksanakan sebagian

pekerjaan yang tidak sesuai dengan gambar dengan tujuan untuk

mendapatkan keuntungan pribadi

· Pegawai Negeri Sipil yang melakukan pelanggaran Kode Etik dikenakan

sanksi moral. Sanksi moral dibuat secara tertulis dan dinyatakan oleh Pejabat

Pembina Kepegawaian. Sanksi moral berupa:

· pernyataan secara tertutup; atau

· pernyataan secara terbuka.

Page 26: LAPORAN Jabfungsurta

BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)

Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064

D. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)

v Judul : K3 Untuk Profesi Survei Pemetaan

v Kelompok :

1. Puspo Dwi Nugroho

2. Ratih Destarina

3. Eli Juniati

v Pembahasan :

· K3 merupakan ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah

kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

· Tujuan penerapan K3 :

1. Mencegah, mengurangi, bahkan menihilkan risiko kecelakaan kerja

(zero accident)

2. Mengontrol semua resiko dan potensi kecelakaan

3. Menghindari kerugian harta benda dan nyawa

4. Menghindari kerugian bagi perusahaan

· Undang-Undang yang mengatur pelaksanaan K3 :

1. UU No. 1 Tahun 1970, Tentang Keselamatan Kerja

2. No. 21 tahun 2003 tentang Pengesahan ILO Convention No. 81

3. UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

· Penyebab Kecelakaan Kerja :

Penyebab Persentase

Perilaku yang tidak aman 73%

Lingkungan atau peralatan yang tidak memenuhi syarat 24%

Bencana Alam 3%

· Penerapan K3 di pekerjaan Survei Pemetaan :

- Penerapan SMK3 di lingkup pekerjaan Surta

- Peningkatan kualitas dan kuantitas pengawas

- Penggunaan APD (Alat Perlindungan Diri ) sesuai standard

- Melakukan pembinaan kesadaran keselamatan kerja thdp tenaga kerja

Page 27: LAPORAN Jabfungsurta

BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)

Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064

E. ERGONOMI DALAM BUDAYA KERJA

· Berasal dari kata ERGON (kerja) dan NOMOS (hukum)

· Ergonomi kerja dapat diartikan sebagai ilmu dan cara untuk menjamin

kebutuhan manusia akan keamanan, keselamatan, kesehatan, kenyamanan,

efektifitas dan efisiensi dalam dia bekerja.

· Komponen Ergonomi Kerja :

a. Anatomi | pertimbangan bentuk dan posisi tubuh dalam bekerja

b. Fisiologi | pertimbangan fisik dan lingkungan

c. Psikologi | pertimbangan pada proses informasi dan pengambilan

keputusan

· Manfaat ergonomi kerja :

- mengurangi potensi timbulnya kecelakaan kerja

- mengurangi potensi timbulnya gangguan kesehatan pada pekerja

- meningkatkan produktivitas dan penampilan kerja

F. ASPEK DAN PERLINDUNGAN KONSUMEN

· Konsumen adalah setiap orang pemakai barang/jasa baik untuk kepentingan

sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk

diperdagangkan.

· Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian

hukum untuk memberikan perlindungan pada konsumen.

· Azas perlindungan konsumen :

1. Azas Manfaat

2. Azas Keadilan

3. Azas Keseimbangan

4. Azas Keamanan dan Keselamatan Konsumen

5. Azas Kepastian Hukum

· Hak-hak Konsumen (Pasal 4 UU Perlindungan Konsumen) :

a. hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi

barang dan / atau jasa;

Page 28: LAPORAN Jabfungsurta

BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)

Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064

b. hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau

jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang

dijanjikan;

c. hak atas informasdi yang benar, jelas, dan jujur mengani kondisi dan

jaminan barang dan/atau jasa;

d. hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa

yang digunakan;

e. hak untuk mendapatkan advokasi, perlinndungan, dan upaya penyelesaian

sengketa perlindungan konsumen secara patut;

f. hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen;

g. hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak

diskriminatif;

h. hak untuk mendapatkannkompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian,

apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian

atau tidak sebagaimana mestinya;

i. hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan

lainnya.

· Kewajiban Konsumen (Pasal 5 UU Perlindungan Konsumen) :

a. membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau

pemanfaatan barang dan/atau jasa, demi keamanan dan keselamatan;

b. beritikat baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau jasa;

c. membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati;

d. mengikurti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen

secara patut.

G. PENGEMBANGAN PROFESI

· Profesi :

Pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah

hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.

Page 29: LAPORAN Jabfungsurta

BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)

Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064

· Profesional :

Sikap seseorang yang melaksanakan tugas dan keahliannya dengan bangga

dan percaya diri berdasarkan ilmu pengetahuan/pendidikan.

· Ciri-ciri profesi :

a. Adanya pengetahuan khusus yang biasanya berdasarkan pendidikan dan

pengalaman bertahun-tahun

b. Kode etik

c. Menjadi anggota ikatan suatu profesi

d. Menempatkan kepentingan pribadi dibawah kepentingan masyarakat

· Syarat Profesi :

a. Melibatkan kegiatan intelektual

b. Menggeluti suatu ilmu yang khusus

· Etika Profesi :

a. Tanggung jawab

b. Keadilan

c. Otonomi

· Peranan Etika dalam Profesi

a. Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip

profesionalitas yang digariskan

b. Sebagai sarana control sosial

· UU no.8 Tentang Pokok-pokok Kepegawaian

· Tujuan Kode Etik

- Menjunjung tinggi martabat profesi

· Pengembangan Profesi :

- Semua kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan pengetahuan

Page 30: LAPORAN Jabfungsurta

BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)

Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Diklat ini dimaksudkan untuk dimaksudkan untuk menyelenggarakan Pendidikan

dan Pelatihan Fungsional (Pertama) di Bidang Survei dan Pemetaan untuk calon

pejabat jabfungsurta tingkat ahli. Dan juga memberikan bekal pengetahuan,

kemampuan, ketrampilan dan pembentukan perilaku bagi CPNS agar mempunyai

kemampuan dan etika moral dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya

selaku abdi Negara dan abdi Masyarakat.

3.2 Kesan

Menambah pengetahuan dan wawasan tentang jabatan fungsional surveyor

pemetaan serta kegiatan dan peraturannya sebagai PNS.

Page 31: LAPORAN Jabfungsurta

BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)

Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064

LAMPIRAN

1. Surat Penugasan Diklat

2. Jadwal Kegiatan

3. Daftar Peserta

4. Sertifikat Kelulusan

Page 32: LAPORAN Jabfungsurta

BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)

Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064

DAFTAR PESERTA

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

JABATAN FUNGSIONAL SURVEYOR PEMETAAN TINGKAT AHLI

No. Nama NIP Pangkat/Gol. Unit Kerja Instansi

1 Tri Widowati, S.Si 19880315

201012 2 001

Penata Muda /

III A

Pusat Survei

Sumber Daya

Alam Laut

BAKOSURTANAL

2 Nita Maulia, S.Si 19851124

201012 2 002

Penata Muda /

III A

Pusat Survei

Sumber Daya

Alam Darat

BAKOSURTANAL

3 Febriani

Ayuningsih, ST

19870223

201012 2 002

Penata Muda /

III A

Pusat Survei

Sumber Daya

Alam Darat

BAKOSURTANAL

4 Fuad Hasyim, S.Si 19870606

201012 1 002

Penata Muda /

III A

Pusat Atlas dan

Tata Ruang

BAKOSURTANAL

5 Danang Setiaji, ST 19860712

201012 1 004

Penata Muda /

III A

Pusat Atlas dan

Tata Ruang

BAKOSURTANAL

6 Gama Hirawan

Utomo, ST

19870503

201012 1 004

Penata Muda /

III A

Pusat Pemetaan

Batas Wilayah

BAKOSURTANAL

7 Ratih Destarina,

ST

19861211

201012 2 004

Penata Muda /

III A

Pusat Pemetaan

Dasar Kelautan

dan

Kedirgantaraan

BAKOSURTANAL

8 Munawar Kholil,

ST

19841216

201012 1 002

Penata Muda /

III A

Pusat Geodesi

dan

Geodinamika

BAKOSURTANAL

9 Andry Bhakti

Hidayah, ST

19840422

201012 1 001

Penata Muda /

III A

Pusat Geodesi

dan

Geodinamika

BAKOSURTANAL

10 Elisa Harlia Sandi,

ST

19861217

200912 2 002

Penata Muda /

III A

Pusat Geodesi

dan

Geodinamika

BAKOSURTANAL

Page 33: LAPORAN Jabfungsurta

BADAN KOORDINASI SURVEI DAN PEMETAAN NASIONAL (BAKOSURTANAL)

Jalan Raya Jakarta - Bogor Km. 46 Cibinong Bogor-16911. Telepon : 021- 8752062, 8752063; Fax. : 021-8752064

11 Ratna Mayasari,

ST

19871201

201012 2 002

Penata Muda /

III A

Pusat Pemetaan

Dasar Rupabumi

BAKOSURTANAL

12 Aldino Rizaldy,

ST

19870519

201012 1 006

Penata Muda /

III A

Pusat Pemetaan

Dasar Rupabumi

BAKOSURTANAL

13 Eli Juniati, ST 19871103

201012 2 003

Penata Muda /

III A

Pusat Pemetaan

Dasar Rupabumi

BAKOSURTANAL

14 Aji Putra Perdana,

S.Si

19830909

201012 1 001

Penata Muda /

III A

Pusat Pemetaan

Dasar Rupabumi

BAKOSURTANAL

15 Intan Yulia

Antasari, ST

19850720

200912 2 001

Penata Muda /

III A

Pusat Pemetaan

Dasar Rupabumi

BAKOSURTANAL

16 Dony Setiawan

Septiono, ST

19800909

200912 1 002

Penata Muda /

III A

Ditjen Planologi

Kehutanan

Kementrian

Kehutanan

17 Puspo Dwi

Nugroho, ST

19820212

200912 1 002

Penata Muda /

III A

Ditjen Planologi

Kehutanan

Kementrian

Kehutanan

18 Wuri Handayani,

ST

19720604

199303 1 008

Penata Muda

Tk. I / III B

Dinas

Pertambangan

dan Energi

Dinas Pertambangan

dan Energi Provinsi

Nusa Tenggara

Barat

19 Mukhtar, ST 19721231

199402 1 009

Penata Muda

Tk. I / III B

Dinas

Pertambangan

dan Energi

Dinas Pertambangan

dan Energi Provinsi

Nusa Tenggara

Barat

20 Mohammad Ade

Supriyatna, SP

19740303

199303 1 001

Penata Muda /

III A

Pusat Data dan

Sistem Informasi

Pertanian

Kementrian

Pertanian

21 Hety

Sulistiyowati, ST

19781021

200912 2 002

Penata Muda /

III A

Pusat Data dan

Sistem Informasi

Pertanian

Kementrian

Pertanian