laporan inventarisasi alat-alat perbengkelan pertanian

36
LAPORAN PRAKTIKUM PERBENGKELAN PERTANIAN PENGENALAN DAN INVENTARISASI ALAT-ALAT PERBENGKELAN PERTANIAN NAMA : AZMAWIJAYA . A NIM : G41113510 KELOMPOK : IV (EMPAT) ASISTEN : MUH. QAYYUM HAMKA RISKAN ABDILLAH G LABORATORIUM PERBENGKELAN PERTANIAN

Upload: jaya-wijaya

Post on 03-Oct-2015

1.562 views

Category:

Documents


270 download

DESCRIPTION

Semoga Bermanfaat ^_^

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUMPERBENGKELAN PERTANIAN

PENGENALAN DAN INVENTARISASI ALAT-ALAT PERBENGKELAN PERTANIAN

NAMA :AZMAWIJAYA . ANIM:G41113510KELOMPOK: IV (EMPAT)ASISTEN:MUH. QAYYUM HAMKARISKAN ABDILLAH G

LABORATORIUM PERBENGKELAN PERTANIAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIANJURUSAN TEKNOLOGI PERTANIANFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR2015I. PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangBermula dari revolusi industri, sejarah perkembangan manusia dipenuhi oleh berbagai temuan ilmu dan teknologi. Pertanian sebagai suatu subsistem dalam kehidupan manusia bertujuan untuk menghasilkan bahan nabati dan hewani. Berdasarkan pendekatan tersebut maka pemilahan dapat mencakup teknologi pertanian yang aksiologisnya melingkupi kegiatan penyiapan sumberdaya, budidaya, pemeliharaan, sampai pemanenan.Untuk melakukan kegiatan diatas, ketersediaan alat dan mesin pertanian sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, Bengkel pertanian sebagai suatu tempat yang mampu melakukan perawatan/pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alat dan mesin, tempat pembuatan bagian-bagian mesin, perakitan alat dan mesin, dan tempat penyimpanan alat dan mesin (pertanian) sangat penting . Kelangsungan kegiatan perbengkelan yang baik perlu didukung sistem pengelolaan yang baik pula. Pengelolaan bengkel akan mencakup jenis peralatan, jumlah peralatan yang dimiliki, ketersediaan suku cadang, kepemilikan perkakas, dan lain-lain. Untuk memudahkan pengelolaan peralatan, perkakas, alat bantu, serta suku cadang bagi peralatan maupun untuk perawatan traktor, diperlukan sistem administrasi perbengkelan.Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan praktikum pengenalan dan inventarisasi alat-alat perbengkelan pertanian untuk mengetahui jenis-jenis dan fungsi alat, serta bagaimana melakukan pendataan serta pengelompokan alat dan mesin yang menjadi penunjang dalam perbengkelan pertanian.1.2 Tujuan dan KegunaanTujuan praktikum pengenalan dan inventarisasi alat-alat perbengkelan pertanian adalah:1. Agar mahasiswa dapat mengenal alat atau mesin yang digunakan dalam perbengkelan pertanian2. Agar mahasiswa dapat mengetahui fungsi dari alat atau mesin yang digunakan dalam perbengkelan pertanian3. Agar mahasiswa dapat membagi alat-alat perbengkelan berdasarkan penggolongannya 4. Agar mahasiswa dapat menginventarisasi alat atau mesin perbengkelan pertanian Kegunaan praktikum ini adalah mahasiswa dapat mengetahui penggunaan alat dan mesin sesuai dengan fungsinya dan dapat membuat daftar peralatan yang terdapat pada bengkel.

II. TINJAUAN PUSTAKA2.1 Pengertian Bengkel PertanianSecara umum, pengertian bengkel adalah tempat berupa bangunan atau ruangan yang berfungsi untuk perawatan/ pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alat dan mesin (alsin), tempat pembuatan bagian mesin dan perakitan alat dan mesin serta tempat teknisi untuk belajar (Herren, 2000).Menurut Sulistiadji (2006), Bengkel digambarkan sebagai berikut:1. Secara umum berfungsi sebagai tempat service, repair dan maintenance . 2. Secara khusus berfungsi mirip dengan suatu tempat seperti laboratorium yang digunakan sebagai untuk tempat membuktikan kebenaran ilmu dan melahirkan teknologi. Misal, Bengkel Teater, Bengkel Pengrajin, Workshop/seminar di hotel, dan Bengkel R&D (Research and Development). Pertanian merupakan industri penting dan mendasar karena berfungsi sebagai pemasok bahan pangan. Seiring dengan zaman yang semakin berkembang, maka sektor pertanian pun melakukan inovasi-inovasi baik di kegiatan usaha tani maupun pengolahan hasil pertanian. Hal ini terlihat dengan pemanfaatan teknologi modern pada berbagai kegiatan usaha pertanian. Beberapa contoh teknologi modern yang dimanfaatkan di bidang pertanian adalah alat dan mesin budidaya pertanian, alat dan mesin pengolahan hasil pertanian, bangunan modern pertanian, penggunaan berbagai alat dan instrumen yang dapat menunjang berbagai kegiatan usaha pertanian. Bengkel didefinisikan sebagai tempat (bangunan atau ruangan) untuk perawatan/pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alat dan mesin, tempat pembuatan bagian-bagian mesin, tempat perakitan alat dan mesin, dan tempat penyimpanan alat dan mesin (pertanian). Bengkel yang dibuat untuk usaha pertanian biasa disebut sebagai pusat kegiatan mekanisasi, bengkel mekanika pertanian, atau biasanya juga disederhanakan menjadi bengkel pertanian. Bengkel pertanian merupakan tempat belajar mekanika yang menyenangkan. Bengkel pertanian dapat ditemukan di sekolah-sekolah, lahan-lahan pertanian, maupun di sektor industri pertanian lainnya. Di bengkel pertanian, banyak hal yang bisa dipelajari dimana keahlian yang diperoleh bisa bermanfaat untuk masa kini atau masa yang akan datang. Keahlian-keahlian penting perbengkelan yang mendasar adalah dasar-dasar pemakaian perkakas-perkakas tangan dan perkakas-perkakas listrik (Useng, 2012).2.1.1 Tujuan dan Fungsi Bengkel PertanianTujuan dibuatnya bengkel pertanian adalah untuk menyediakan tempat dimana seluruh alat dan mesin pertanian dapat disimpan pada saat alat dan mesin pertanian tersebut tidak dipergunakan, atau sebagai tempat perawatan dan perbaikan serta sebagai tempat pengisian dan pengosongan bahan bakar, pelumas, dan air pendingin (Useng, 2012)Menurut Useng (2012), Sebagai bangunan bengkel berfungsi untuk: 1. Penyimpanan alat dan mesin pertanian 2. Penyimpanan suku cadang 3. Penyimpanan perkakas perbengkelan 4. Penyimpanan bahan-bahan, logam, dan sebagainya untuk kegiatan perbengkelan 5. Penyimpanan bahan bakar dan minyak pelumas. 6. Perawatan alat dan mesin pertanian, cek rutin, ganti oli, dan lain-lain 7. Perbaikan alat dan mesin pertanian 8. Pembuatan komponen alat dan mesin untuk penggantian 9. Pembuatan komponen dan perakitan alat dan mesin 10. Pembuatan konstruksi-konstruksi mekanik pertanian Menurut Useng (2012), bengkel juga berfungsi untuk melakukan berbagai pekerjaan mekanika di bidang pertanian. Umumnya, pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan di bengkel pertanian, terbagi atas:1. Pemilihan, perawatan dan penggunaan yang tepat dari perkakas pertanian baik manual maupun elektrik 2. Pekerjaan kayu 3. Pekerjaan logam (yang menggunakan logam sebagai bahan baku) 4. Pekerjaan rangka baja, termasuk pengelasan. 5. Pekerjaan pemilihan pipa dan pemasangan pipa 6. Pekerjaan tali temali, seperti membuat simpul tali dan menyambung tali 7. Pekerjaan perawatan dan perbaikan mesin 8. Pekerjaan pengecetan (misal pengecetan dengan menggunakan sprayer) 9. Pekerjaan pemasangan instalasi kelistrikan 10. Pekerjaan hidrolik dan instalasi pompa Fungsi bengkel disamping untuk melakukan proses produksi pembuatan alat atau mesin dan perbaikan, juga berfungsi untuk melakukan perawatan terhadap alat atau mesin yang telah ada, termasuk juga peralatan perbengkelan sendiri. Oleh karena itu fungsi bengkel juga harus dapat melayani perawatan dan pemeliharaan berkala bagi mesin dan perkakas yang dimiliki, misalnya pemeliharaan mesin bubut, generator, traktor serta mesin dieselnya. Kelangsungan kegiatan perbengkelan yang baik perlu didukung sistem pengelolaan yang baik pula. Pengelolaan bengkel akan mencakup jenis peralatan, jumlah peralatan yang dimiliki, ketersediaan suku cadang, kepemilikan perkakas, dan lain-lain. Untuk memudahkan pengelolaan peralatan, perkakas, alat bantu, serta suku cadang bagi peralatan maupun untuk perawatan traktor, diperlukan sistem administrasi perbengkelan (Useng, 2012).2.1.2 Klasifikasi BengkelMenurut Mangunwidjaja D (1993), yang menyatakan bahwa besarnya bengkel pertanian bergantung pada skala usaha tani dimana bengkel tersebut dioperasikan. Berdasarkan fungsinya bengkel pertanian dibagi kedalam 3 golongan, yaitu:1. Bengkel kecil dan sederhana (small scale) Jenis bengkel ini biasanya hanya digunakan untuk melakukan perawatan pada mesin pertanian dan peralatan yang sederhana. 2. Bengkel menengah (medium scale) Jenis bengkel ini, selain sebagai tempat perawatan mesin dan alat, biasanya digunakan untuk lapangan atau field-workshop, yaitu sebagai pusat perawatan bagi distributor alat mesin pertanian untuk mendukung pelayanan penjualan. 3. Bengkel ukuran besar (large scale) Jenis bengkel ini bersifat tetap atau permanen yaitu memiliki fasilitas-fasilitas seperti yang ada pada pabrik produksi skala besar. Fungsi dari bengkel ini sebagai base-workshop dengan ukuran yang lebih besar dari pada bengkel medium scale, untuk menangani pekerj aan bongkaran atau bongkar pasang, memperbaiki dan mengganti suku cadang, dan untuk membuat beberapa bagian mesin dan alat pertanian yang rusak.2.2 Inventarisasi bengkel pertanianInventarisasi adalah sarana dan prasarana yang dimiliki oleh bengkel pertanian dan digunakan untuk memudahkan kegiatan perbengkelan pertanian. Tujuan dari dilakukannya Inveritasasi perbengkelan pertanian yaitu untuk mengelompokkan alat kerja, agar dapat mendukung semua proses kegiatan secara optimum. Manajemen bengkel yang baik harus didukung oleh administrasi yang tertib. Administrasi ini harus mencatat semua sumber daya yang menjadi aset bengkel. Inventarisasi bengkel pertanian meliputi kartu pemakaian bengkel, kartu laporan kerusakan, bon pinjam/ pengembalian alat, daftar alokasi tugas, daftar kondisi peralatan menurut keadaan, buku inventaris alat/ mesin, buku penerimaan barang, buku pengeluaran/ pemakaian bahan, kartu perbaikan peralatan dan catatan pengembangan staff (Turner, 2000).2.3 Alat-alat Perbengkelan PertanianMenurut Verawati (2013), alat-alat perbengkelan pertanian dapat diklasifikasikan menurut fungsi dan kesamaan bentuk serta penggunaanya sebagai berikut ini :a) Perkakas pemotong (Cutting Tools)Perkakas pemotong merupakan perkakas yang digunakan untuk memisahkan atau memindahkan material-material dari suatu bahan. Perkakas pemotong merupakan perkakas mendasar dan wajib dimiliki oleh bengkel pada umumnya. Contoh perkakas pemotong seperti gergaji, pemahan (penggores), tang potong, gunting, dan mesin-mesin pemotong lainnya.b) Perkakas Pelubang (Boring Tools)Perkakas Pelubang merupakan perkakas yang biasa digunakan untuk membuat lubang pada suatu objek. Mesin bor adalah suatu alat pembuata lubang atau alur yang efesien, sebagai pisau penyayat pada mesin bor ini dinamakan mata bor yang mempunyai ukuran diameter yang bermacam-macam. c) Perkakas Pemindah (Driving Tools)Perkakas pemindah merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan sebuah objek. Palu adalah alat untuk memukul benda kerja Penggunaan palu tergantung pada kebutuhan. Palu sangat bervariasi jenis dan ukurannya, beberapa jenis palu antara lain palu karet, palu kayu, palu plastic, plau tembaga, dan palu besi. Masing-masig palu memiliki fungsi tersendiri, palu yang terbuat dari karet, kayu, dan plastik biasanya digunakan untuk mengerjakan pekerjaan dimana permukaan benda kerja yang dipukul harus dijaga agar jangan sampai rusak, sedang pada pada palu tembaga dan besi digunakanuntukmemukul logam-logamyangkeras.

d) Perkakas Pemegang (Holding Tools)Perkakas pemegang merupakan peralatan yang digunakan untuk memegang kayu, logam, plastik, dan material lain. Perkakas ini terdiri atas vises (catok), pliers (catut/tang), dan clamps (kelem/kepitan).e) Perkakas Pengikat (Turning Tools)Perkakas pengikat merupakan alat atau sarana untuk mengikat benda-benda seperti baut, sekrup, mur, pasak, ring, dan lain sebagainya agar tidak bergerak atau bergeser saat diberi perlakuan.f) Perkakas pengangkat (Digging Tools)Perkakas pengangkat merupakan peralatan yang digunakan untuk mengangkat, membuang atau menggali tanah. Digging tools terdiri atas sholves (sekop), Mattocks (cangkul), hoes (cangkul), rakes (garu), dan garden towels (sendok tanah).g) Perkakas Lainnya (Other Tools) Perkakas jenis ini, merupakan alat-alat yang membantu pekerjaan perbengkelan lainnya, seperti alat tulis menulis dan meja perata yaitu meja yang dipakai untuk kegiatan pengukuran, pembengkokan, pengelasan, dan sebagain landasan perkakas lainnya.

III. METODOLOGI PRAKTIKUM3.1Waktu dan TempatPraktikum Pengenalan dan Inventarisasi Alat-alat Pertanian dilaksanakan pada hari Jumat, 27 Februari 2015 pukul 15.00 WITA sampai selesai di Laboratorium Perbengkelan Pertanian, Program Studi Teknik Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar.3.2 Alat dan BahanAlat yang digunakan dalam praktikum pengenalan dan inventarisasi alat perbengkelan pertanian yaitu alat tulis, ukur dan kamera.Bahan yang digunakan pada praktikum pengenalan dan inventarisasi alat perbengkelan pertanian yaitu turning tools, driving tools, boring tools, cutting tools, holding tools, digging tools, layout tools, dan other tools.3.3 Prosedur KerjaProsedur kerja dari praktikum pengenalan alat dan inventarisasi perbengkelan pertanian yaitu :1. Menyiapkan alat-alat bengkel yang digunakan2. Mencatat masing-masing inventarisasi alat bengkel pertanian dan mengelompokkannya ke dalam fungsi dan klasifikasi yang sesuai3. Menghitung jumlah alat-alat yang telah digolongkan4. Menentukan kondisi baik atau rusaknya alat

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Hasil Tabel 1. Penggolongan Alat Bengkel PertanianNo.GolonganNama AlatFungsi AlatGambar Alat

1.Turning ToolsKunci KombinasiGabungan dari kunci ring dan kunci pas yang digunakan untuk memutar objek.

2Turning ToolsKunci RingUntuk memutar mur.

3Turning ToolsKunci PasUntuk memutar baut kepala segi enam dengan ukuran tertentu sesuai ukuran kepala baut.

4Turning ToolsMata kunci ShockUntuk memutar baut

5Turning ToolsKunci LUntuk mengencangkan baut

6

Turning ToolsObeng (-)Memutar baut(-)

7Turning ToolsObeng (+)Untuk memutar baut (+)

8Turning ToolsV-BeltBerfungsi sebagai transisi tenaga

9Turning ToolsHandleBagian dari kuncikombinasi untuk memutar mata shock

10Driving ToolsTang (biasa)Memegang objek untuk dipindahkan

11Driving ToolsTang kuatMemutar baut dengan ukuran yang besar

12Driving ToolsTang PolygridMenjepit benda yang akan dipindahkan

13Cutting ToolsGergaji KayuUntuk memotong kayu

14Cutting ToolsGergaji BesiUntuk memotong besi

15Cutting ToolsMata Gergaji besiUntuk memotong besi

16Cutting ToolsGerinda manualMemotong objek dengan cara manual

17Cutting ToolsGerinda portableMemotong objek dan dapat digerak gerakkan

18Cutting ToolsGerinda StatikMemotong objek dengan menggerakkan objek

19Cutting ToolsMesin bubutUntuk memotong berbagai mesin dan mencetak komponen seperti baut

20Cutting ToolsChain sawUntuk memotong kayu dengan ukuran yang besar

21Cutting ToolsCircular sawUntuk memotong objek material kayu lainnya

22Cutting ToolsPemotong kacaUntuk memotong kaca

23Cutting ToolsPemotong Besi silinderUntuk memotong besi silinder

24Cutting ToolsPemotong Besi platUntuk memotong besi plat

25Cutting ToolsKikir segitiga Untuk menghaluskan suatu objek

26Cutting ToolsKikir platUntuk Menghaluskan plat

27Cutting ToolsLas 3 faseUntuk menyambung dan memotong besi

28Boring ToolsBor listrik (statik)Untuk melubangi suatu objek

29Boring ToolsBor listrik (portable)Untuk melubangi suatu objek

30Boring ToolsBor tanganUntuk melubangi suatu objek dengan bidang datar

31Boring ToolsMata bor kayuUntuk melubangi suatu objek dengan bahan kayu

32Boring ToolsMata bor listrikMelubangi objek dengan tenaga listrik

33Holding ToolsCatok StatikUntuk mengikat suatu objek yang akan dipotong

34Holding ToolsCatok PortableUntuk mengikat suatu objek yang akan dipotong

35Digging ToolsDongkrakUntuk mengangkat suatu objek yang berat

36Layout ToolsJangka SorongUntuk mengukur diameter dengan skala 0,5mm

37Layout ToolsMeteran GulungUntuk mengukur panjang suatu objek

38Layout ToolsMikrometer sekrupUntuk mengukur diameter dengan skala 0,01 mm

39Layout ToolsTachometer manualUntuk mengukur RPM

40Layout ToolsTachometer digitalUntuk mengakur RPM

41Layout ToolsWaterpassMengukur kelinieran suatu bidang datar

42Layout ToolsMistar sikuMembentuk sudut siku pada objek bidang datar

43Other ToolsLas Listrik 1 faseUntuk menyambung besi

44Other ToolsBaju bengkelMelindungi badan dari percikan api saat mengelas

45Other ToolskompressorUntuk memberikan tekanan udara

46Other ToolsKacamata LasUntuk melindungi mata dari sinar ultraviolet dan percikan api saat mengelas

Sumber : Data Primer setelah diolah di Laboratium Perbengkelan Pertanian, Universitas Hasanuddin, 2015.

Tabel 2. Tabel Inventarisasi Bengkel PertanianNoNama AlatJumlahKondisi

1Gergaji Kayu32 Baik, 1 kurang baik

2Gergaji Besi1Baik

3Circular Saw21 Baik, 1 Kurang baik

4Parang1Kurang baik

5Pemotong plat manual1Baik

6Pemotong kaca2Baik

7Bor listrik portable21 Baik, 1 kurang baik

8Bor listrik static21 Baik, 1 kurang baik

9Mata bor kayu17Baik

10Mata bor listrik24Baik

11Mesin bubut21 Baik, 1 Kurang baik

12Kikir segitiga1Baik

13Kikir pahat1Baik

14Obeng (-)1Baik

15Obeng (+)1Baik

16V-belt 14Baik

17Alat ukur tekanan udara32 baik, 1 kurang baik

18Las karbit1Baik

19Chain saw1Baik

20Kompressor 1Baik

21Waterpass 1Baik

22Tang Biasa1Baik

23Tang Kuat2Baik

24Tang Polygrid1Baik

25Tang Pemegang1Baik

26Gurinda Listrik Portable1Baik

27Gurinda Manual1Kurang baik

28Catok Statik3Baik

29Catok Portable7Baik

30Meteran Lipat1Baik

31Mistar Siku1Kurang Baik

32Mikrometer Sekrup2Baik

33Tachometer digital21 Baik, 1 Kurang baik

34Tachometer manual21 Baik, 1 Kurang bai

35Kunci L16Baik

36Kunci Pas2524 Baik,1 Kurang baik

37Kunci Ring6Baik

38Kunci Kombinasi47Baik

39Mata Kunci Shock31Baik

40Handle6Baik

41Kacamata Las2Baik

42Baju Bengkel2Baik

43Dongkrak1Baik

44Las 1 Fase1Baik

45Las Listrik21 Baik, 1 Kurang baik

46Meteran gulung1Baik

Sumber : Data primer setelah diolah di Laboratorium Perbengkelan Pertanian, Universitas Hasanuddin, 2015.

4.2 PembahasanPraktikum pengenalan dan inventarisasi alat-alat pertanian, dilakukan pengenalan alat dan mesin yang terdapat dalam bengkel pertanian. Hal pertama yang dikerjakan yaitu mengelompokkan alat-alat berdasarkan fungsinya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Useng (2012) yang menyatakan bahwa alat-alat dalam perbengkelan dapat dibagi atas 8 kelompok yaitu layout tools,cutting tools, boring tools, driving tools, holding tools, turning tools dan other tools.Penggolongan alat-alat yang ada dalam bengkel didasarkan atas penggunaan atau fungsinya. Cutting tools yaitu alat yang digunakan untuk memisahkan atau memindahkan material contohnya gunting, gergaji besi, kikir, pahat, guntung plat atau seng, gergaji kayu, circular saw, gurinda static, betel dan alat pemotong cor. Turning tools adalah alat yang digunakan untuk memutar baut, sekrup, palang dan mur. Contohnya kunci kombinasi, kunci pass, kunci inggris, obeng, dan kunci shock. Holding tools adalah alat yang digunakan untuk memegang material. Contohnya tang polygrip, catok dan gegep. Boring tools adalah peralatan yang digunakan untuk memindahkan material dari objek, peralatan ini menyediakan kekuatan ketika dipukul. contoh suatunya palu. Other tools adalah perkakas begkel lainnya yang mendukung kegiatan perbengkelan. Contohnya elektroda, compressor, baju bengkel, meja las, landasan pelana dan kacamata. Untuk memudahkan pengelompokan alat, maka dilakukan inventarisasi terhadap peralatan yang ada dalam bengkel pertanian. Hal ini sesuai dengan pendapat Turner (2000), yang menyatakan bahwa inventarisasi adalah kegiatan untuk mencatat dan menyusun barang barang/ bahan yang ada secara benar menurut ketentuan yang berlaku. Inventarisasi aset yang dimiliki oleh bengkel pertanian ini juga dilakukan dalam rangka penyempurnaan pengurusan dan pengawasan yang efektif terhadap barang barang yang ada dalam bengkel, dan menjadikan saran yang berguna bagi kebaikan administratif perbengkelan. V. PENUTUP5.1. KesimpulanBerdasarkan praktikum pengenalan dan inventarisasi alat-alat perbengkelan pertanian yang telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa :1. Alat inventaris bengkel masing-masing memiliki penggolongan yaitu layout tools sebagai alat pengukur, cutting tools sebagai alat pemotong atau pemisah objek, boring tools untuk membuat lubang pada objek , driving tools untuk memindahkan objek, holding tools alat untuk memegang komponen, turning tools sebagai pengikat, digging tools untuk mengangkat atau membuang dan menggali tanah dan other tools sebagai peralatan pendukung.2. Bengkel pertanian adalah tempat berupa bangunan atau ruangan yang berfungsi untuk perawatan/ pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alat dan mesin (alsin), tempat pembuatan bagian mesin dan perakitan alat dan mesin serta tempat teknisi untuk belajar (pertanian).3. Tujuan dari dilakukannya Inveritasasi perbengkelan pertanian yaitu untuk mengelompokkan alat kerja, agar dapat mendukung semua proses kegiatan secara optimum. Manajemen bengkel yang baik harus didukung oleh administrasi yang tertib.5.2 SaranSebaiknya peralatan bengkel yang peralatan bengkel yang sudah rusak diperbaiki, atau diganti sehingga lebih memudahkan pekerjaan dalam bengkel nantinya.DAFTAR PUSTAKAHerren, 2000. Agricultural Mechanics, Fundamentals and Application. CENGAGE. Delmar Learning Mangunwidjaja. D. 1993. Pengantar Teknologi Pertanian. Penebar Swadaya. JakartaSulistiadji, Koes. 2006. Teknologi Mekanisasi Pengolahan UPJA (Manajemen Bengkel). Diakses Pada 23 Februari 2015Turner, 2000. Introduction to Industrial and System Engineering. 2nd editon. Prentice Hall International, Inc.Useng, Daniel. Dkk. 2012. Perbengkelan Pertanian. Universitas Hasanuddin Press. Makassar.Verawati, Anwar. 2013. Perawatan Perkakas Bengkel Dan Keselamatan Kerja. Bandung. Diakses pada 23 Februari 2015