laporan interpretasi ruang peta tematik

6
MENGGUNAKAN DAN MENGGAMBAR PETA TEMATIK Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Interpretasi Ruang Dosen Pengampu: Dra. Bitta Pigawati, MT Disusun Oleh : Laras Kun Rahmanti Putri 21040113130114 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Upload: laras-kun-rahmanti-putri

Post on 21-Jun-2015

1.048 views

Category:

Education


13 download

DESCRIPTION

sama seperti kemarin-kemarin, tapi peta tematik. FINISH IT, PLANNER !

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Interpretasi Ruang Peta Tematik

MENGGUNAKAN DAN MENGGAMBAR PETA TEMATIK

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Interpretasi Ruang

Dosen Pengampu: Dra. Bitta Pigawati, MT

Disusun Oleh :

Laras Kun Rahmanti Putri

21040113130114

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2014

Page 2: Laporan Interpretasi Ruang Peta Tematik

Tujuan Pembelajaran1. Mahasiswa dapat mengerti tentang definis, bagian-bagian/ unsur-unsur dari

peta tematik2. Mahasiswa dapat mengetahui contoh-contoh peta tematik3. Mahasiswa mampu menggambar peta tematik

Alat dan Bahan:1. Peta Rupa Bumi atau Peta Topografi2. Data-data untuk dipetakan seperti penggunaan laha, jumlah penduduk3. Penggaris4. Pensil Warna5. Kertas Kalkir

Kajian Teori

1. Definisi Peta Tematik

Peta tematik adalah peta yang menggambarkan suatu data yang mempunyai

tema khusus dan berkaitan dengan detail topografi tertentu. Peta tematik

memiliki beragam jenisnya, seperti yang berkaitan dengan tingkat ekonomi

suatu daerah. Pada peta tematik, keterangan-keterangannya disajikan dalam

bentuk gambar dengan menggunakan pernyataan dan simbol-simbol serta

mempunyai tema tertentu atau kumpulan dari tema-tema yang memiliki

hubungan antara satu dengan yang lainnya.

Kalau kita bandingkan peta tematik tersebut dengan hasil-hasil laporan, uraian-

uraian, tabel-tabel, diagram-diagram, dan gambar-gambar lainnya, maka peta

tematik memiliki pengertian yang lebih umum. Peta tematik juga memberikan

pengertian atau pemahaman yang jauh lebih mudah. Untuk keperluan

penggambaran data-data peta tematik, peta dasar yang sering digunakan

adalah peta topografi.

Contoh peta tematik berupa peta tata guna lahan

Page 3: Laporan Interpretasi Ruang Peta Tematik

2. Perbedaan Prinsip Antara Peta Topografi dan Peta Tematik

Dipandang dari sudut teori, kedua peta topografi dan peta tematik

sama-sama memperlihatkan data-data kualitatif dan juga kuantitatif. Akan

tetapi, peta topografi dan peta tematik memiliki sifat-sifat tertentu atau cirri khas

yang memperlihatkan perbedaan antara keduanya.

Peta topografi adalah peta yang memperlihatkan unsur-unsur asli dan

unsur-unsur buatan manusia yang berada di atas permukaan bumi. Peta

topografi juga menunjukkan kedudukan unsur-unsur tersebut dalam peta sesuai

dengan posisi sebenarnya. Jadi, peta topografi adalah peta umum yang tidak

menekankan kegunaannya pada unsur-unsur tertentu saja, akan tetapi sifatnya

menyeluruh.

Sedangkan peta tematik adalah peta yang hanya menyajikan tema atau

unsur-unsur tertentu saja. Tema dan unsur-unsur yang diperlihatkan memiliki

hubungan atau keterkaitan antara satu dengan yang lainnya seperti: pertanian,

ekonomi, perkebunan, temperatur, curah hujan, dan lain sebagainya.

Perbedaan antara peta topografi dan peta tematik dapat kita lihat pada:

Skala

Simbol

Warna

Informasi tepid an informasi batas

Nomor lembar petta

Grid dan Graticule

Dll.

     

3. Bagian-bagian dari Peta Dasar yang Banyak digunakan untuk Peta

Tematik

      Berikut ini adalah bagian-bagian dari peta dasarr yang sering digunakan

dalam peta-peta tematik:

1. Grid dan Graticule

Grid merupakan garis-garis lurus yang saling berpotongan dan membentuk

sudut tegak lurus. Gunanya adalah untuk mengetahui dan menentukan

koordinat titik-titik di atas peta. Grid ini pada pada peta topografi, sebagai

orientasi di atas peta.

2. Pola Aliran

Adalah salah satu bagian untuk keperluan orientasi,. Pola aliran bisa berupa

saluran yang disebabkan oleh alam seperti: sungai dan bisa juga berupa

saluran buatan manusia berupa saluran irigasi. Biasanya digunakan untuk

keperluan bidang geologi.

3. Relief

Menyatakan tingkat rendahnya permukaan fisis bumi, dinyatakan dalam

bentuk garis kontur. Digunakan dalam bidang sipil.

Page 4: Laporan Interpretasi Ruang Peta Tematik

4. Permukiman

Digunakan untuk keperluan sosial.

5. Bentuk Perhubungan

Jalan dan rel kereta api adalah contohnya. Berhubungan erat dengan

kegiatan sosial ekonomi, misalnya kegiatan pariwisata.

6. Unit-unit Administrasi

Digunakan untuk keperluan pembuatan peta sosial ekonomi

7. Nama-nama Geografi

Meliputi nama tempat permukiman, sungai, unit administrasi, daerah-daerah

geografis lainnya.

8. dan Detail-detail lainnya

Contohnya ialah daerah hutan, pola landuse, dan lain-lain. Detail ini

dinyakan dalam simbol-simbol.

4. Konsep Dasar Pemetaan Tematik

a. Cara Kualitatif

Adalah suatu penyajian gambar dari data kualitatif ke atas peta, berupa

bentuk dari simbol yang menyatakan identitas serta melukiskan

b. Cara Kuantitatif

Adalah suatu penyajian gambar dari data kualitatif ke atas peta, berupa

bentuk dari simbol yang menyatakan identitas dan menunjukkan

besar/jumlah/banyaknya unsur yang diwakilinya.

Langkah Kerja1. Mengumpulkan data-data yang akan dijadikan dasar pembuatan peta tematik.2. Mengolahnya dengan software arcgis3. Menge-print peta tersebut dengan ukuran A4.4. Menempelkan peta tematik pada suatu bidang5. Di atasnya, diberi kertas kalkir. Jepit bagian sisinya agar kertas tidak melenceng.6. Peta sudah dapat mulai dijiplak dengan milipen.7. Selanjutnya, mewarnai peta tersebut sesuai dengan keperluan.

Hasil dan PembahasanPeta yang dijiplak ialah peta kesesuaian lahan Kecamatan Candisari Kota Semarang. Dari peta ini dapat dilihat bahwa tiga kawasan terdapat di dalam kecamatan ini, yaitu kawasan penyangga, lindung, dan budidaya. Kawasan yang mendominasi ialah kawasan penyangga dengan warna hijau kekuningan dan kawasan yang paling minor ialah kawasan lindung dengan warna abu-abu.

Page 5: Laporan Interpretasi Ruang Peta Tematik

Daftar PustakaPigawati, Bitta dan Pangi. 2010. Buku Panduan Praktikum Kartografi. Semarang : Biro

Penerbit Planologi UNDIP.