laporan icdas

8
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM ICDAS (International Caries Detection and Assessment System) Disusun Oleh: Yuliafiani Miranti 12/335516/KG/09271 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN GIGI

Upload: yuliafiani-miranti

Post on 20-Feb-2016

46 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

laporan ini merupakan hasil evaluasi dari pemeriksaan resiko karies gigi

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan ICDAS

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

ICDAS (International Caries Detection and Assessment System)

Disusun Oleh:

Yuliafiani Miranti12/335516/KG/09271

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2015

Page 2: Laporan ICDAS

A. TUJUAN

Praktikum ini bertujuan untuk mendeteksi adanya karies pada klien

berdasarkan tahapan proses karies dan rekomendasi perawatan yang dapat

dilakukan.

B. ALAT DAN BAHAN

1. Diagnostic set

2. Probe

3. Gelas kumur

4. Cotton pellet

5. Air/water syringe

6. Formulir ICDAS

C. CARA KERJA

1. Setiap gigi diperiksa satu per satu, dimulai dari sekstan 1, sekstan 2,

sekstan 3, dan sekstan 4..

2. Pada kondisi gigi yang basah, perhatikan apakah terdapat lesi berupa white

spot, bayangan abu-abu, atau adanya lubang pada gigi. Apabila ada, tulis

skor masing-masing permukaan gigi sesuai ketetapan ICDAS.

3. Apabila saat kondisi basah lesi tidak terlihat, gigi dikeringkan

menggunakan air syringe kemudian diperiksa kembali menggunakan

probe apakah terdapat lesi pada gigi atau tidak. Jika ada, tulis skor

rmasing-masing permukaan gigi sesuai ketetapan ICDAS.

4. Adapun skor yang ditetapkan oleh ICDAS adalah sebagai berikut:

a. Skor 0

Tidak ada karies, permukaan gigi sehat, dan tidak mengalami

kekurangan dalam perkembangannya seperti: hiperplasia enamel,

fluorosis, atrisi, abrasi, erosi. Bila terdapat stain pada fissure tetap

dinyatakan sehat. Kode 0 menandakan tidak terjadi deminerasisasi

enamel.

b. Skor 1

Page 3: Laporan ICDAS

Saat pemeriksaan dengan gigi dalam keadaan basah tidak ada

perubahan warna gigi yang mengindikasikan karies seperti white spot

atau brown spot, tetapi setelah gigi dikeringkan terlihat adanya opacity

atau diskolorisasi (lesi putih atau coklat), baik di pit/fissure maupun

pada permukaan gigi lainnya.

c. Skor 2

Pada kondisi basah terlihat adanya opacity (lesi putih atau coklat) yang

lebih luas dari area pit/fissure atau diameter > 2 mm pada permukaan

gigi gigi lainnya.

d. Skor 3

Pada kondisi basah terlihat adanya opacity (lesi putih atau coklat) yang

lebih luas dari area pit/fissure atau diameter > 2 mm pada permukaan

gigi gigi lainnya. Namun setelah dikeringkan selama 5 detik, terlihat

adanya enamel breakdown yang dikonfirmasi dengan probe CPI. Jika

ball end dari probe bisa masuk ke dalam bagian gigi yang mengalami

enamel breakdown, maka diberi skor 3.s Untuk restorasi yang

mengalami karies sekunder, diberi skor 3R.

e. Skor 4

Pada kondisi basah/kering lesi terlihat adanya warna membayang

(biru/abu-abu/coklat) yang merupakan diskolorisasi dari dentin pada

permukaan enamel, dengan ada atau tidak terlihatnya tanda enamel

breakdown.

f. Kode 5

Terdapat kavitas pada area diskolorisasi enamel yang sudah mencapai

dentin (1-2 mm)

g. Kode 6

Terdapat kavitas dengan yang lebih dalam (> 2 mm)

5. Setelah semua gigi selesai diberi skor dan diisikan pada formulir ICDAS,

kemudian mengisi formulir rencana perawatan oral. Kode perawatan

ditulis pada tiap permukaan gigi sesuai lesi karies yang terdeteksi. Adapun

rencana perawatan oral yang ditetapkan ICDAS adalah sebagai berikut:

Page 4: Laporan ICDAS

Tabel 1. Ketetapan Rencana Perawatan Oral ICDAS

Skor Perawatan Oral Kode1-2 Varnish fluor atau GIC F atau G3-4 - Restorasi dengan UCSR hanya

jika terdapat radiolusen lebih dalam dari C4

- Sealant atau perlindungan dengan GIC dan review setiap 6 bulan sekali (bitewing)

U

S atau G

5-6 Restorasi R

D. PEMBAHASAN

Nama klien : C.A.

Usia : 20 tahun

Tanggal pemeriksaan : 9 November 2015

Gambar 1. Formulir Hasil Pemeriksaan dengan ICDAS

Page 5: Laporan ICDAS

Berdasarkan hasil pemeriksaan, didapatkan hasil sebagai berikut:

1. Skor 0

Skor 0 terdeteksi pada semua permukaan gigi 16, 15, 14, 13, 12, 11, 21,

22, 23, 24, 25, 26, 27, 38, 35, 34, 33, 32, 31, 41, 42, 43, 44, dan 45.

2. Skor 1: Tidak ada permukaan gigi klien yang terdeteksi skor 1.

3. Skor 2

Skor 2 terdeteksi pada permukaan oklusal gigi 17, 37, dan 47. Pada

permukaan-permukaan gigi tersebut tampak adanya lesi berupa brown

spot.

4. Skor 3

Skor 3 terdeteksi pada permukaan bukal gigi 46 (pada bagian pit bukal)

yang sudah mengalami enamel breakdown.

5. Skor 4

Tidak ada permukaan gigi klien yang terdeteksi skor 4.

6. Skor 5

Tidak ada permukaan gigi klien yang terdeteksi skor 5.

7. Skor 6

Tidak ada permukaan gigi klien yang terdeteksi skor 6.

8. Skor 3R

Sesuai dengan ketentuan ICDAS, untuk restorasi yang mengalami karies

sekunder, diberi skor atau kode 3R. Skor 3R terdeteksi pada permukaan

bukan gigi 36 klien. Gigi ini sudah pernah direstorasi, namun tampak

adanya kerusakan restorasi pada bagian bukal.

E. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, skor yang didapat dari

gigi klien yaitu 0, 2, 3, dan 3R. Berdasarkan data tersebut, klien digolongkan

ke dalam resiko karies sedang dengan alasan:

1. Sudah terdapat karies sekunder pada satu gigi klien, adanya enamel

breakdown, dan adanya brown spot pada beberapa permukaan gigi klien.

2. Namun pada klien tidak terdapat lesi awal karies (white spot)

Page 6: Laporan ICDAS

Adapun rekomendasi perawatan oral yang dapat diberikan kepada klien

menurut ketetapan ICDAS adalah sebagai berikut:

1. Aplikasi fluoride varnish oleh tenaga professional pada permukaan

oklusal gigi 17, 37, dan 47 .

2. Klien direkomendasikan untuk menambalkan gigi yang mengalami

enamel breakdown ke dokter gigi, misalnya dengan menggunakan

bahan GIC.

3. Menambalkan ulang atau memperbaiki tambalan yang mengalami

karies sekunder ke dokter gigi.