laporan hibah penelitian ketekniksipilan

68
LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN Investigasi Risiko Pada Proyek Renovasi Gedung Hotel yang sedang Beroperasi Nama Peneliti: G. A. P Candra Dharmayanti, ST., MSc., PhD A. A. Diah Parami Dewi, ST., MT., PhD Ir. Mayun Nadiasa, MT Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana 2014 Dibiayai dari: Dana DIPA BLU Universitas Udayana Tahun Anggaran 2014 Dengan Surat Perjanjian Kontrak (SPK) No: 2807/UN14.1.31/PN/2014 Tanggal 11 Juli 2014

Upload: others

Post on 07-Nov-2021

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

LAPORAN

HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

Investigasi Risiko Pada Proyek Renovasi Gedung Hotel

yang sedang Beroperasi

Nama Peneliti:

G. A. P Candra Dharmayanti, ST., MSc., PhD

A. A. Diah Parami Dewi, ST., MT., PhD

Ir. Mayun Nadiasa, MT

Jurusan Teknik Sipil

Fakultas Teknik

Universitas Udayana

2014

Dibiayai dari: Dana DIPA BLU Universitas Udayana Tahun Anggaran 2014

Dengan Surat Perjanjian Kontrak (SPK) No: 2807/UN14.1.31/PN/2014

Tanggal 11 Juli 2014

Page 2: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

i

IDENTITAS PROPOSAL PENELITIAN

Judul Proposal Penelitian : Investigasi risiko pada proyek renovasi gedung

hotel yang sedang beroperasi

1. Ketua Tim Peneliti

Nama Lengkap dan Gelar : G. A. P Candra Dharmayanti, ST., MSc., PhD

Golongan /Pangkat /NIP : III c/ 197307152001122001

Jabatan Fungsional : Lektor

Unit Kerja : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Udayana

Bidang Keahlian : Manajemen Proyek Konstruksi

2. Anggota Tim Peneliti (selain

Ketua Tim)

: 1. A. A. Diah Parami Dewi, ST., MT., PhD

2. Ir. Mayun Nadiasa, MT.

3. Lokasi Penelitian : Kabupaten Badung Provinsi Bali

4. Jangka Waktu Penelitian : 120 (Seratus dua puluh) hari kalender

5. Usulan Biaya : Rp. 9.000.000,00 (Sembilan Juta Rupiah)

Mengetahui/mengesahkan:

Ketua Jurusan Teknik Sipil

Fakultas Teknik Unud

(Prof. Ir. I Nyoman Arya Thanaya, ME, PhD.)

NIP: 19601108 198803 1 002

Bukit Jimbaran, 3 Nopember 2014

Ketua Tim Peneliti,

(G. A. P Candra Dharmayanti, ST., MSc., PhD)

NIP 197307152001122001

Page 3: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya

Laporan Hibah Penelitian Ketekniksipilan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas

Udayana, dengan Judul “Investigasi Risiko Pada Proyek Renovasi Hotel Yang Sedang

Beroperasi”. Hasil penelitian ini memberikan referensi terhadap pengelolaan risiko khususnya

risiko yang terkait dengan pelaksanaan proyek renovasi hotel yang banyak dilakukan di

Kabupaten Badung seiring dengan perkembangan pariwisata di kawasan ini. Hasil penelitian

ini juga dapat menjadi rujukan untuk penanganan risiko pada proyek sejenis yang juga

berlokasi di kawasan pariwisata yang padat.

Tim peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah

membantu dan mendukung terselesaikannya penelitian ini. Ucapan terimakasih ini antara lain

kami tujukan kepada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universtas Udayana yang telah

memberikan dukungan dana untuk penelitian ini, kepada pihak kontraktor, konsultan dan

pemilik proyek (operasional hotel) yang telah berpartisipasi sebagai responden dalam

penelitian ini, serta tim surveyor yang telah banyak membantu dalam pengumpulan data.

Akhir kata, semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak terkait dan untuk

menambah pengetahuan, khususnya di bidang manajemen/ pengelolaan risiko di bidang

konstruksi, serta agar dapat dikembangkan untuk menghasilkan manfaat yang lebih baik lagi.

Denpasar, 3 Nopember 2014

Tim Peneliti

Page 4: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

iii

ABSTRAK

Proyek renovasi gedung pada hotel yang sedang beroperasi memiliki risiko dan tingkat

kesulitan pengerjaan yang relatif lebih tinggi dibandingkan pada proyek hotel yang dimulai

pada suatu lahan kosong. Sehingga, pengerjaan proyek gedung pada hotel yang sedang

beroperasi memerlukan strategi tertentu yang dapat meminimalkan gangguan terhadap

kegiatan operasional gedung yang harus tetap berjalan. Penelitian ini bertujuan untuk

melakukan identifikasi dan pengelolaan terhadap risiko-risiko dominan yang terkait dengan

pelaksanaan proyek renovasi gedung hotel yang sedang beroperasi Studi kasus dilakukan pada

beberapa proyek renovasi dan pengembangan gedung pada hotel yang sedang beroperasi di

kawasan Pariwisata Badung Selatan.

Metode pengumpulan data dilakukan melalui survai menggunakan kuesioner yang

melibatkan 93 responden dari pihak-pihak yang sedang atau pernah menangani proyek

renovasi dan pengembangan gedung hotel yang sedang beroperasi, yaitu meliputi kontraktor,

konsultan dan pemilik proyek atau pihak operasional hotel. Analisis data dilakukan

menggunakan analisis risiko deskriptif kualitatif untuk mengidentifikasi probabililitas

(likelihood), konsekuensi (consequences) dan tingkat penerimaan risiko. Selanjutnya,

tindakan mitigasi dirumuskan untuk risiko yang masuk ke dalam kategori dominan (major

risk).

Hasil analisis menemukan 26 risiko yang tergolong dalam major risk yaitu meliputi 21

risiko undesirable dan 5 risiko unacceptable, yang bersumber dari tujuh sumber risiko, yaitu

risiko dari aspek teknis (perubahan desain dan kualitas pekerjaan); keselamatan kerja dan

keamanan; pengelolaan SDM, peralatan dan material; fluktuasi ekonomi, pasar dan finansial;

hubungan dan koordinasi; lingkungan; dan perijinan (legalitas). Tindakan mitigasi

dirumuskan untuk tiap jenis risiko disertai pengidentifikasian pihak terkait sebagai pemilik

risiko atau yang bertanggung jawab terhadap risiko tersebut, yaitu kontraktor, pemilik proyek/

pihak operasional hotel dan konsultan.

Kata kunci: identifikasi risiko, proyek, pengembangan gedung, renovasi.

Page 5: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

iv

DAFTAR ISI

IDENTITAS PROPOSAL PENELITIAN ................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ ii

ABSTRAK................................................................................................................................. iii

DAFTAR ISI ............................................................................................................................. iv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................. vi

DAFTAR TABEL .................................................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 2

1.3 Tujuan .......................................................................................................................... 2

1.4 Manfaat ........................................................................................................................ 2

1.5 Batasan ......................................................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................ 4

2.1 Manajemen Risiko dan Risiko pada Industri Konstruksi ............................................ 4

2.2 Risiko pada proyek renovasi dan pengembangan gedung hotel ................................ 16

2.3 Klasifikasi Risiko dan Analisis Risiko ...................................................................... 18

2.4 Mitigasi Risiko (Risk Mitigation) dan Kepemilikan Risiko (Risk Ownership) ........ 22

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................................... 23

3.1 Rancangan Penelitian ................................................................................................. 23

3.2 Variabel Penelitian dan Penyusunan Kuesioner ........................................................ 24

3.3 Uji Validitas dan Reliabilitas ..................................................................................... 24

3.4 Pengambilan data dan Penentuan Sampel.................................................................. 25

3.5 Analisis Data .............................................................................................................. 26

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................................. 27

4.1 Uji Reliabilitas ........................................................................................................... 27

4.2 Identifikasi dan Penilaian Risiko Pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Gedung

Hotel .......................................................................................................................... 27

4.2 Pengklasifikasian Risiko Dominan (Major Risks) ..................................................... 31

4.3 Tindakan Mitigasi Risiko dan Kepemilikan Risiko ................................................... 33

BAB V PENUTUP ................................................................................................................... 37

5.1 Simpulan .................................................................................................................... 37

5.2 Saran .......................................................................................................................... 38

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 39

LAMPIRAN ............................................................................................................................. 41

SK Rektor tentang Hibah Penelitian ..................................................................................... 41

JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN ....................................................................... 44

Page 6: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

v

PERSONALIA PENELITIAN ............................................................................................. 45

PERINCIAN BIAYA PENELITIAN ................................................................................... 46

KUESIONER ........................................................................................................................ 47

HASIL UJI RELIABILITAS DENGAN CRONBACH’S ALPHA ..................................... 56

Page 7: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Umum Manajemen Risiko ..................................................................... 4

Gambar 2.2 Klasifikasi Risiko .................................................................................................. 19

Gambar 2.3 Analisis Risiko ...................................................................................................... 20

Gambar 3.1 Kerangka Penelitian .............................................................................................. 23

Page 8: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Risiko-risiko yang berpeluang terjadi pada pada proyek konstruksi .................... 11

Tabel 2.2 Risiko pada proyek renovasi dan pengembangan gedung hotel yang sedang

beroperasi .............................................................................................................. 16

Tabel 2.3 Tabel Analisis Penerimaan Risiko ........................................................................ 21

Tabel 4.1 Response to risk likelihood, risk consequences and risk acceptability ................. 27

Tabel 4.2 Risiko dominan (major risks) ................................................................................ 31

Tabel 4.3 Tindakan Mitigasi Risiko dan Kepemilikan Risiko .............................................. 33

Page 9: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan bisnis di bidang pariwisata yang pesat di Bali, khususnya di Kabupaten

Badung, memicu peningkatan jumlah proyek pembangunan hotel baru dan proyek

pengembangan infrastruktur hotel yang sudah ada. Pengerjaan proyek yang khususnya

berlokasi di daerah Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung memiliki tingkat kesulitan

yang cukup tinggi. Hal ini dikarenakan padatnya wilayah tersebut, seperti kondisi jalan yang

tidak terlalu lebar dan banyaknya aktivitas bisnis pertokoan dan pariwisata yang kemudian

juga berdampak pada kemacetan lalu lintas. Kondisi-kondisi ini perlu dipertimbangkan

sebagai salah satu risiko yang harus dihadapi kontraktor dalam mengerjakan suatu proyek di

wilayah tersebut.

Proyek renovasi gedung atau pengembangan gedung pada hotel yang sedang

beroperasi memiliki risiko dan tingkat kesulitan pengerjaan yang relatif lebih tinggi

dibandingkan pada proyek hotel yang dimulai pada suatu lahan kosong. Sehingga, pengerjaan

proyek gedung pada hotel yang sedang beroperasi memerlukan strategi tertentu yang dapat

meminimalkan gangguan terhadap kegiatan operasional gedung yang harus tetap berjalan.

Berbagai jenis risiko pada dunia proyek konstruksi sangat mungkin terjadi yang dapat

berdampak pada keterlambatan waktu penyelesaian proyek dan pembengkakan biaya (Luu, et

al., 2009). Penganganan risiko yang tidak optimal dapat berdampak pada buruk terhadap

kinerja kontraktor (Carr dan Tah, 2001). Penelitian tentang identifikasi, analisis dan

manajemen risiko pada proyek konstruksi telah banyak dilakukan seperti yang diulas lebih

detil pada kajian pustaka. Akan tetapi, penelitian tentang risiko-risiko yang relevan dengan

konteks proyek renovasi dan pengembangan hotel masih sangat jarang ditemukan, khususnya

di Indonesia. Untuk mengatasi “gap” informasi khususnya di bidang ini, maka penelitian

bertujuan untuk melakukan investigasi atau proses identifikasi risiko yang berkaitan dengan

konteks proyek renovasi dan pengembangan hotel. Hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan informasi dan masukkan tentang risiko yang harus dipertimbangkan oleh

kontraktor dan pihak-pihak terkait lainnya (seperti owner / pihak operasional hotel, konsultan

dan supplier material) yang telibat dalam proyek sejenis ini. Studi kasus diambil pada

beberapa proyek renovasi dan penambahan infrastruktur pada hotel yang sedang beroperasi di

kawasan Pariwisata Badung Selatan.

Page 10: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

2

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini

adalah “Apa saja risiko-risiko dominan yang perlu dipertimbangkan khususnya pada konteks

proyek renovasi dan pengembangan gedung hotel yang sedang beroperasi, serta bagaimana

mengelola risiko tersebut?”

1.3 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko-risiko dominan

yang berkaitan dengan konteks proyek renovasi dan pengembangan gedung hotel yang sedang

beroperasi.

1.4 Manfaat

Hasil penelitian ini selain dapat menambah referensi pengembangan ilmu pengetahuan di

bidang manajemen risiko, juga dapat memberikan masukan kepada kontraktor dan pihak-

pihak yang terkait (seperti konsultan, pemilik proyek, pihak operasional hotel dan supplier)

tentang risiko – risiko yang berhubungan dengan pelaksanaan proyek renovasi dan

pengembangan gedung hotel yang sedang beroperasi.

1.5 Batasan

Dalam penelitian ini, ada beberapa hal yang perlu diperjelas lingkupnya dan beberapa

hal yang perlu dibatasi, antara lain:

- Proyek renovasi yang dimaksud disini adalah kegiatan proyek yang bertujuan untuk

meningkatkan fasilitas hotel, pada eksisting gedung hotel, tanpa menghentikan

kegiatan operasionalnya. Sedangkan, pada kenyataannya sering dijumpai bahwa

proyek peningkatan fasilitas hotel dapat juga berupa pengembangan (penambahan)

gedung pada lahan yang yang masih tersisa, tanpa menghentikan kegiatan operasional

hotel. Kondisi ini memiliki kemiripan karakteristik risiko dengan proyek renovasi,

yaitu antara lain risiko terjadinya kebisingan, gangguan kenyamanan bagi tamu hotel

dan terjadinya konflik dengan manajemen operasional hotel selama masa konstruksi.

Sehingga, lingkup studi dari proyek renovasi pada penelitian ini mencakup kedua jenis

kegiatan proyek tersebut, yaitu peningkatan / perbaikan fasilitas pada gedung eksisting

dan penambahan gedung baru pada lahan yang tersisa.

Page 11: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

3

- Pengambilan sampel didasarkan pada purposive sampling method, yang mencakup

responden dari pihak kontraktor, konsultan dan pemilik proyek (operasional hotel)

yang berpengalaman atau sedang menangani proyek renovasi dan pengembangan

gedung hotel yang sedang beroperasi, khususnya di kawasan pariwisata Kabupaten

Badung Selatan (Kuta, Seminyak, Legian dan sekitarnya).

Page 12: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Manajemen Risiko dan Risiko pada Industri Konstruksi

Menurut Flanagan dan Norman (1993) konsep risiko dapat diterapkan pada hampir

pada semua kegiatan pengambilan keputusan. Risiko merupakan hasil atau konsekuensi yang

terjadi akibat adanya ketidak-pastian atau uncertainty (Smith, et al., 2006). Manajemen risiko

merupakan serangkaian metode dan aktivitas yang didesain untuk untuk meminimalkan

gangguan yang mungkin muncul selama proses konstruksi (Skorupka, 2003). Manajemen

risiko meliputi identifikasi dan spesifikasi risiko yang mungkin muncul pada proses

konstruksi, pengelolaan risiko serta perumusan strategi (actions) untuk mengatasi dampak

negatifnya (Godfrey, 1996). Secara garis besar, Flanagan dan Norman (1993) merumuskan

kerangka dari manajemen risiko sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Umum Manajemen Risiko

Sumber: Flanagan dan Norman (1993)

Skorupka (2003) menyatakan bahwa kegiatan-kegiatan konstruksi, mulai dari tahap

awal sampai tahap akhir dari suatu siklus proyek, selalu berhubungan dengan risiko. Menurut

Smith, et al. (2006), masing-masing dari ketiga target/tujuan utama dalam proyek konstruksi

(biaya, mutu dan waktu) akan berpeluang terkena dampak dari risiko dan ketidakpastian.

Penanganan risiko yang kurang memuaskan sering terjadi dalam industri konstruksi, sehingga

berdampak buruk pada kinerja proyek (Carr dan Tah, 2001).

Identifikasi

Klasifikasi

Analisis Risiko

Respon Risiko

Menyikapi Risiko

Page 13: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

5

Luu, et al. (2009) menyatakan bahwa delay merupakan risiko yang paling

dipertimbangkan dalam proyek konstruksi karena dapat menyebabkan kerugian finansial.

Dalam renovasi dan pengembangan proyek di hotel yang sedang beroperasi kemungkinan

delay atau penundaan pekerjaan akan sangat mungkin terjadi mengingat pekerjaan konstruksi

akan lebih sulit dilaksanakan bila hotel dalam keadaang sedang beroperasi. Jadi risiko

terjadinya delay sangat mungkin terjadi yang dapat menyebabkan kerugian finasial (financial

losses). Sehingga, manajer proyek harus memiliki rencana tindakan pengelolaan untuk

meminimalkan risiko (Smith, et al., 2006). Penanganan risiko sangat penting dalam industri

konstruksi dan perlu dipertimbangkan oleh pihak-pihak terkait seperti kontraktor, pemilik

proyek dan konsultan.

Seperti yang ilustrasikan pada gambar 2.1, Identifikasi risiko merupakan langkah awal

pada manajemen risiko yang dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan, antara lain seperti

yang dilakukan oleh beberapa peneliti berkut ini. Flanagan dan Norman (1993) menyatakan

bahwa risiko dapat diidentifikasi dari sumbernya maupun dari dampaknya. Carr dan Tah

(2001) menyatakan bahwa risiko dapat dikategorikan berdasarkan tingkat kemudahannya

untuk dikendalikan, yaitu controllable (risiko yang terkait dengan manajemen sumber daya

internal), dan uncontrollable (risiko yang terkait dengan manajemen lingkungan eksternal).

Sedangkan Perry and Hayes (1985) dalam Chileshe, et al. (2012) mengklasifikasikan risiko

berdasarkan pemilik risiko, yaitu kontraktor, konsutan dan klien. Sejalan dengan hal ini,

Chileshe, et al. (2012) mengidentifikasi 25 jenis faktor risiko yang dinilai berdasarkan

perspektif dari pihak kontraktor, klien dan konsultan. Al-Bahar dan Crandall (1990)

mengkategorikan risiko berdasarkan tipe risiko, risiko, strategi manajemen risiko, dan

tindakan penanggulangannya yang mungkin dilakukan. Edwards and Bowen (1998) dalam

Chileshe, et al. (2012) mengklasifikasikan risiko berdasarkan sumbernya yaitu natural dan

manusia. Cooper and Chapman (1987) mengklasifikasikan risiko menjadi dua kategori utama:

primary dan secondary berdasarkan nature dan magnitude/ besarannya. Untuk memberikan

gambaran lebih dalam mengenai risiko-risiko apa saja yang mungkin terjadi pada proyek

konstruksi, maka berikut ini adalah ulasan singkat hasil temuan faktor risiko dari penelitian

terdahulu.

Flanagan dan Norman (1993) mengklasifikasikan risiko di bidang konstruksi

berdasarkan sumbernya (the sources of risk) dan dampaknya (the effect of risk). Sumber

risiko tersebut dapat berupa:

- Kegagalan dalam menjaga agar biaya tetap sesuai budget / estimasi.

- Kegagalan dalam menyelesaikan proyek sesuai dengan waktu yang direncanakan

Page 14: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

6

- Kegagalan untuk memenuhi standar teknik yang disyaratkan untuk kualitas, fungsi,

kesesuaian dengan tujuan, keamanan (safety) dan kelestarian lingkungan (environment

preservation).

Sedangkan berdasarkan dampaknya (the effect of risk), Flanagan dan Norman (1993)

menyebutkan risiko-risiko yang umumnya terjadi pada proyek konstruksi berupa:

1. Kegagalan untuk menyelesaikan pekerjaan desain dan konstruksi sesuai waktu yang

direncanakan

2. Kegagalan untuk mendapatkan perencanaan utama yang diharapkan, detail

perencanaan atau persetujuan regulasi bangunan sesuai kurun waktu yang

direncanakan.

3. Adanya klaim/tuntutan dari kontraktor akibat kerugian dan kelebihan biaya yang

disebabkan oleh keterlambatan penyelesaian detail perencanaan oleh tim perencana.

4. Keterlambatan proyek karena kondisi tanah buruk yang tidak terprediksi

5. Keterlambatan proyek akibat cuaca buruk

6. Kondisi diluar kendali manusia (force majeure), seperti banjir, gempa, dll.

7. Kecelakaan kerja selama proses konstruksi yang menyebabkan luka fisik

8. Kenaikan biaya tenaga kerja dan harga material yang tidak terprediksi (inflasi)

9. Kegagalan pada struktur bangunan yang tidak terlihat akibat kinerja pekerja yang

buruk

10. Kegagalan untuk menyelesaikan proyek sesuai budget yang diberikan pemilik proyek

11. Kegagalan menyerahkan proyek dengan tepat waktu kepada pemilik proyek

12. Mogok kerja dari pekerja

Skorupka (2003) mengidentifikasi faktor risiko pada proyek bangunan dalam beberapa

tahap sebagai berikut:

1. Tahap initial proyek terdiri dari

a. Pasar yang buruk (Bad Market)

b. Kesalahan analisis dari investor (Wrong Analysis of investor preference)

c. Estimasi yang berlebihan terhadap delivery cost (Over estimation of delivery cost)

d. Evaluasi diri yang tidak tepat (Incorrect self-assessment)

2. Tahap tender terdiri dari:

a. Pembatalan tender

b. Korupsi

c. Salah perhitungan biaya proyek

d. Kompetisi harga

e. Pemasaran dan lobby yang biayanya tinggi

Page 15: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

7

f. Kepercayaan konsumen

3. Tahap project work /pekerjaan proyek terdiri dari:

a. Kesalahan memilih tim design

b. Overestimasi biaya proyek

c. Penurunan tingkat estetika desain (diperlukan pengetahuan investor terhadap

desain yang direncanakan)

d. Kesalahan pemilihan teknologi

e. Jadwal kerja yang salah

4. Tahap building work/ pekerjaan bangunan

a. Protes dari masyarakat local

b. Pengidentifikasian struktur tanah yang salah

c. Kegagalan peralatan

d. Ketidakhadiran pekerja karena sakit atau mogok

e. Kualifikasi tenaga kerja

f. Pengelolaan sumber daya yang salah

g. Kegagalan pengiriman material

h. Kualitas material bangunan

i. Control yang tidak tepat

j. Perluasan skup pekerjaan

k. Organisasi yang buruk

5. Tahap pembayaran

a. Ketidakstabilan politik dari suatu negara

b. Sistem ekonomi yang tidak stabil

c. Inflasi

d. Perencanaan biaya yang tidak tepat

e. Kesalahan penentuan skup proyek

f. Regulasi

Sandyavitri (2009) juga mengidentifikasi risiko berdasarkan pada tahapan proyek, dan

menemukan lima faktor risiko utama yang mempengaruhi keterlambatan waktu pelaksanaan

proyek secara signifikan, sebagai berikut:

1. Perubahan desain dan Spesifikasi

2. Keterlambatan mobilisasi peralatan dan pekerja

3. Keterlambatan pengadaan material proyek

4. Kondisi peralatan dan produktivitas pekerja

5. Musim

Page 16: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

8

Sementara itu Chapman (2001) mengidentifikasikan risiko berdasarkan 4 elemen yaitu:

1. industri yang berhubungan dengan pasar

2. client yang dalam hubungannya dengan client team, pm team, target atau objectives,

funding dan tactics atau

3. project itu sendiri dalam kaitannya dengan project team, tactics atau control in term of

time, cost, quality and change, penugasan site dan design

4. environment/ eksternal dalam kaitannya dengan statutory/ regulasi

Sedangkan Al-Bahar dan Crandall (1990) mengkategorikan risiko-risiko yang terjadi dalam

proyek konstruksi sebagai berikut:

1. Kehendak Tuhan / Acts of God ( banjir, gempa,tanah longsor, kebakaran, angin, petir)

2. Fisik ( kerusakan pada struktur, kerusakan peralatan, kecelakaan pekerja, kehilangan/

kecurian material dan peralatan)

3. Finansial dan ekonomi (inflasi, ketersediaan pembiayaan dari klien, fluktuasi nilai

tukar mata uang, sumber daya finansial yang dimiliki oleh sub-kontraktor, non

convertibility)

4. Politik dan lingkungan (perubahan hukum dan, perang dan gangguan masyarakat,

persyaratan untuk perijinan dan persetujuan, polusi dan regulasi keamanan ,

expropriation, embargo)

5. Design/ perencanaan ( lingkup desain yang tidak lengkap, design scope, kesalahan

desain, spesifikasi yang tidak lengkap, perbedaan kondisi di lapangan)

6. Construction related/ yang terkait dengan proses konstruksi (cuaca buruk, pekerja

mogok, produktivisat pekerja,perbedaan kondisi di lapangan, kegagalan pekerjaan,

perubahan desain dan kegagalan peralatan).

Chileshe, et al. (2012) mengidentifikasi dan mengkompilasi potential kejadian risiko

dari berbagai kajian literatur dalam konteks ekonomi maju dan berkembang, dan

menghasilkan sepuluh (10) kelompok faktor risiko, yaitu: Keuangan (financial); Sumber daya

(resources); teknikal (technical); economic; environmental, operational; government and

political; relationship; security; dan legal. Ke-sepuluh kelompok faktor risiko tersebut

dikembangkan menjadi 25 variabel sub-risiko sebagai berikut:

1. Risiko finansial (Financial risk), meliputi:

- Kegagalan finansial (financial failure)

- Keterlambatan pembayaran (Delay in payment)

2. Resource risks, meliputi:

- Produktivitas pekerja dan peralatan

- Ketersediaan pekerjaan dan peralatan

Page 17: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

9

- Mutu material yang rendah dan kelangkaan material

3. Risiko teknikal

- Perubahan desain

- Konstruksi

4. Risiko ekonomi

- Pasar finansial yang tidak menguntungkan

- Inflasi

- Fluktuasi harga

5. Risiko Lingkungan

- Kondisi cuaca

- Kondisi tanah dan pencemaran

- Kondisi lapangan

6. Risiko operasional

- Kompetensi dari konsultan dan kontraktor

- Kualitas dan kontrol kinerja (quality and performance control)

7. Pemerintah dan Politik

- Perubahan pemerintahan

- Perubahan regulasi pemerintah

8. Risiko hubungan (relationship risks)

- Komunikasi yang buruk antar tim yang terlibat dalam proyek

- Kurangnya komitment

- Organisasi dan koordinasi

9. Keamanan (Security)

- Kecelakaan kerja

- Pencurian di lapangan

- Pengrusakan/ Sabotase

10. Risiko Legal

- Kesalahan pada kontrak/ kontrak tidak lengkap

- Regulasi lokal

Sharma (2013) mengklasifikasikan risiko kedalam tiga kategori yaitu: faktor risiko,

kategori risiko (low, critical atau high risk) dan tindakan terhadap risiko. Adapun faktor risiko

yang teridentifikasi meliputi:

1. Ketersediaan material konstruksi

2. Cuaca yang tidak menentu/tidak dapat diprediksi

3. Inflasi keuangan

Page 18: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

10

4. Ketersediaan pekerja terampil dan tidak terampil

5. Keterlambatan akibat birokrasi

6. Regulasi lingkungan dan kontrak yang memaksa (enforceability contract)

7. Kurangnya prioritas terhadap proyek (lack of project prioritization)

8. Transport dan fasilitas komunikasi

9. Biaya, waktu dan lingkup tujuan yang tidak konsistent

10. Biaya tenaga kerja (cost of labour)

Dari hasil temuan penelitian terdahulu tersebut, maka dapat dilihat adanya beberapa

kesamaan faktor risiko antara satu penelitian dengan penelitian lainnya. Sehingga untuk

menyederhanakan dalam meringkas, Tabel 2.1 berikut mengkompilasikan faktor risiko yang

pada umumnya terjadi pada industri konstruksi berdasarkan penelitian terdahulu tersebut.

Page 19: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

11

Tabel 2.1 Risiko-risiko yang berpeluang terjadi pada pada proyek konstruksi

No Sumber Risiko dan Faktor Risiko Flanagan

dan

Norman

(1993)

Skorupka

(2003)

Sandyavitri

(2009)

Chapman

(2001)

Al-Bahar

dan

Crandall

(1990)

Chileshe,

et al.

(2012)

Sharma

(2013)

Luu, et

al.

(2009)

I Risiko Finansial (pembiayaan) V

1 Kegagalan finansial/ pembiayaan dari

klien

V V

2 Keterlambatan pembayaran V V

3 Adanya klaim/tuntutan dari kontraktor

akibat kerugian dan kelebihan biaya

yang disebabkan oleh keterlambatan

penyelesaian detail perencanaan oleh

tim perencana.

V

4 Kegagalan dalam menjaga agar biaya,

waktu dan lingkup tetap sesuai dengan

perencanaan

V V V

5 Estimasi yang berlebihan terhadap

delivery cost (Over estimation of

delivery cost)

V

6 Pemasaran dan lobby yang biaya

tinggi

V

7 Sumber daya finansial yang dimiliki

oleh sub-kontraktor

V

II Risiko Ekonomi

8 Pasar finansial yang tidak

menguntungkan (Bad Market)

V V V

9 Inflasi keuangan V V V V V

10 fluktuasi nilai tukar mata uang V

11 Fluktuasi harga V

12 Kompetisi/ persaingan harga V

III Risiko Sumber Daya (manusia dan

peralatan)

Page 20: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

12

No Sumber Risiko dan Faktor Risiko Flanagan

dan

Norman

(1993)

Skorupka

(2003)

Sandyavitri

(2009)

Chapman

(2001)

Al-Bahar

dan

Crandall

(1990)

Chileshe,

et al.

(2012)

Sharma

(2013)

Luu, et

al.

(2009)

13 Pengelolaan dan kontrol sumber daya

yang salah

V

14 Kenaikan biaya tenaga kerja yang

tidak terprediksi

V V

15 Kenaikan harga material yang tidak

terprediksi

V V

16 Ketersediaan, mobilitas dan

produktivitas peralatan (kegagalan

peralatan)

V V V V

17 Ketersediaan, mobilitas, produktivitas,

dan kualitas tenaga kerja (termasuk

mogok kerja/sakit)

V V V V V

18 Ketersediaan, mobilitas, dan kualitas

material yang rendah

V V V V

IV Risiko Teknis pada Proyek

A PERENCANAAN dan DESAIN

19 Perubahan desain dan spesifikasi

akibat tidak lengkapnya desain awal,

skup, spesifikasi, kesalahan desain

maupun perbedaan kondisi di

lapangan

V V V V

20 Perubahan desain dan spesifikasi /

perluasan skup pekerjaan atas

permintaan/ keinginan klien

V

21 Kesalahan memilih tim design V

22 Kegagalan untuk menyelesaikan

pekerjaan desain dan konstruksi sesuai

waktu yang direncanakan

V

23 Menurunnya tingkat estetika desain V

Page 21: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

13

No Sumber Risiko dan Faktor Risiko Flanagan

dan

Norman

(1993)

Skorupka

(2003)

Sandyavitri

(2009)

Chapman

(2001)

Al-Bahar

dan

Crandall

(1990)

Chileshe,

et al.

(2012)

Sharma

(2013)

Luu, et

al.

(2009)

(Pengetahuan investor diperlukan

terkait desin yang direncanakan)

24 Kurangnya prioritasi terhadap proyek

(lack of project prioritization) dan

Jadwal kerja yang tidak tepat.

V V

B KONSTRUKSI (yang terkait dengan

proses konstruksi) dan Operasional

25 Kesalahan pemilihan teknologi V

26 Kompetensi dari konsultan dan

kontraktor

V

27 kegagalan pekerjaan/ kerusakan pada

struktur bangunan akibat kinerja

pekerja yang buruk

V V V

28 Rendahnya kualitas dan control

kinerja

V

29 Kegagalan struktur bangunan akibat

kesulitan/kesalahan pengidentifikasian

struktur tanah

V V V

C PROJECT HAND-OVER

(penyerahan proyek)

30 Kegagalan dalam menyelesaikan

proyek sesuai dengan waktu yang

direncanakan (delay)

V V

V Risiko hubungan dan koordinasi

31 Organisasi, koordinasi, komunikasi

yang buruk, rendahnya komitmen dari

pihak-pihak terkait (tim proyek dan

klien) terhadap strategi pencapaian

target dari proyek (biaya, mutu,

V V V

Page 22: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

14

No Sumber Risiko dan Faktor Risiko Flanagan

dan

Norman

(1993)

Skorupka

(2003)

Sandyavitri

(2009)

Chapman

(2001)

Al-Bahar

dan

Crandall

(1990)

Chileshe,

et al.

(2012)

Sharma

(2013)

Luu, et

al.

(2009)

waktu), serta penugasan dilapangan

dan desain.

32 Transportasi dan fasilitas komunikasi

yang tidak memadai

V

33 Menurunnya kepercayaan konsumen

(akibat terganggu selama tinggal di

hotel selama masa konstruksi)

V

34 Evaluasi diri yang tidak tepat

(Incorrect self-assessment)

V

VI Risiko Lingkungan V

35 Keterlambatan akibat cuaca buruk /

tidak menentu/ sulit diprediksi

V V V V V

36 Keterlambatan proyek karena kondisi

tanah buruk yang tidak terprediksi

V V V

37 Perbedaan Kondisi lapangan V V V

38 Terjadinya pencemaran lingkungan

(polusi udara, suara, tanah)

V V

39 Force majeur (banjir, gempa, tanah

longsor, dll)

V V

VII Risiko Keamanan

40 Kecelakaan kerja selama proses

konstruksi yang menyebabkan luka

fisik

V V V

41 Pencurian bahan/material di lapangan V V

42 Pengerusakan/ sabotase/ Kerusuhan

dan gangguan masyarakat

V V

VIII Risiko legalitas, regulasi pemerintah, Politik V

43 Kesalahan pada kontrak / kontrak

tidak lengkap

V

Page 23: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

15

No Sumber Risiko dan Faktor Risiko Flanagan

dan

Norman

(1993)

Skorupka

(2003)

Sandyavitri

(2009)

Chapman

(2001)

Al-Bahar

dan

Crandall

(1990)

Chileshe,

et al.

(2012)

Sharma

(2013)

Luu, et

al.

(2009)

44 Regulasi/ regulasi lokal V V

45 Regulasi lingkungan dan kontrak yang

memaksa (enforceability contract)

V

46 Pembatalan tender V

47 Keterlambatan akibat birokrasi V

48 Korupsi V

49 Perubahan regulasi/ pemerintahan/

perubahan hukum/ perubahan

persyaratan untuk perijinan dan

persetujuan

V V

50 Kegagalan untuk memenuhi standar

teknik yang disyaratkan untuk

kualitas, fungsi, kesesuaian dengan

tujuan, keamanan (safety) dan

kelestarian lingkungan (environment

preservation).

V

51 Ketidakstabilan politik dari suatu

Negara

V

Page 24: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

16

2.2 Risiko pada proyek renovasi dan pengembangan gedung hotel

Identifikasi faktor risiko pada konteks studi ini, dilakukan berdasarkan faktor risiko yang

teridentifikasi pada studi pustaka, seperti yang terangkum dalam Tabel 2.1. Dari Tabel 2.1

tersebut, kemudian dilakukan pemilihan risiko yang disesuaikan keterkaitannya dengan proyek

renovasi dan pengembangan hotel, yang hasilnya ditampilkan pada Tabel 2.2 berikut ini. Pada

Tabel 2.2 ini, identifikasi risiko terkait dengan kegiatan proyek renovasi dan pengembangan

gedung hotel yang sedang beroperasi diklasifikasikan menjadi 7 kelompok sumber risiko, yang

meliputi 39 risiko.

Tabel 2.2 Risiko pada proyek renovasi dan pengembangan gedung hotel yang sedang beroperasi

No Sumber Risiko dan Faktor Risiko

I Risiko Finansial (pembiayaan) dan Ekonomi 1 Kegagalan dalam menjaga agar biaya, waktu dan lingkup tetap sesuai dengan

perencanaan 2 Adanya klaim/tuntutan dari kontraktor kepada klien akibat kerugian dan kelebihan

biaya yang disebabkan oleh keterlambatan penyelesaian detail perencanaan oleh tim

perencana, maupun akibat terjadinya perubahan desain di lapangan. 3 Pasar finansial yang tidak menguntungkan (Bad Market) yang mempengaruhi

menurunnya pendapatan hotel dan berdampak pada kegagalan pihak owner dalam

pembiayaan proyek. 4 Inflasi dan fluktuasi harga yang menyebabkan pembengkakan biaya dari rencana

awal. 5 Kompetisi/persaingan harga – menurunnya harga jual kamar hotel yang terkena

dampak selama masa konstruksi/renovasi yang berakibat pada penurunan

pendapatan pemilik proyek. II Risiko Sumber Daya (manusia dan peralatan) 6 Kegagalan dalam pengelolaan dan pengendalian sumber daya manusia, material dan

peralatan yang mengakibatkan keterlambatan proyek. 7 Kenaikan biaya tenaga kerja, harga material dan harga/sewa peralatan yang tidak

terprediksi yang mengakibatkan pembengkakan biaya proyek 8 Terganggunya ketersediaan, mobilitas dan produktivitas peralatan (kegagalan

peralatan). 9 Terganggunya ketersediaan, mobilitas, produktivitas, dan kualitas tenaga kerja

(termasuk mogok kerja/sakit) 10 Terganggunya ketersediaan, mobilitas, dan kualitas material yang rendah III Risiko Teknis pada Proyek A Perencanaan dan Desain

11 Perubahan desain dan spesifikasi akibat tidak lengkapnya desain awal, skup,

spesifikasi, kesalahan desain maupun perbedaan kondisi di lapangan 12 Perubahan desain dan spesifikasi / perluasan skup pekerjaan atas permintaan/

keinginan klien 13 Kesalahan memilih tim design 14 Kegagalan untuk menyelesaikan pekerjaan desain dan konstruksi sesuai waktu yang

direncanakan. 15 Kurang tepatnya penentuan prioritas terhadap proyek dan jadwal kerja yang tidak

Page 25: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

17

No Sumber Risiko dan Faktor Risiko

tepat. B Konstruksi dan Operasional 16 Kesalahan pemilihan teknologi 17 Kurangnya kompetensi dari konsultan dan kontraktor 18 Rendahnya kualitas pekerjaan yang dihasilkan akibat lemahnya kontrol kinerja

terhadap pekerjaan di lapangan 19 Kegagalan struktur bangunan akibat kesulitan/kesalahan pengidentifikasian struktur

tanah. 20 Terjadinya pencurian terhadap material dan peralatan di lapangan.

21 Kecelakaan kerja selama proses konstruksi yang menyebabkan luka fisik

22 Kesulitan mobilitas dan terbatasnya lahan parkir untuk pemindahan material

bongkaran dan mobilisasi material ke dalam lokasi proyek (loading area), karena

harus berbagi dengan kendaraan operasional hotel dan kendaraan tamu hotel.

23 Pengaturan jadwal kerja proyek yang tidak maksimal akibat berbenturan dengan jam

operasional hotel.

C Project hand-over 24 Kegagalan dalam menyelesaikan proyek sesuai dengan waktu yang direncanakan

(delay)

IV Risiko hubungan dan koordinasi, serta Risiko terkait operasional hotel selama masa

konstruksi 25 Organisasi, koordinasi, komunikasi yang buruk, dan rendahnya komitmen dari

pihak-pihak terkait (tim proyek dan klien) terhadap penyelesaian desain final,

strategi pencapaian target dari pelaksanaan proyek (biaya, mutu, waktu), serta

penugasan dilapangan.

26 Terjadinya konflik di lapangan antara tim proyek, operasional hotel dan klien akibat

kurang koordinasi maupun akibat dilanggarnya hal-hal yang telah disepakati di

lapangan, misalnya: tidak melakukan penjualan terhadap kamar yang berada pada

daerah yang terdampak oleh pekerjaan konstruksi.

27 Terganggunya operasional hotel, menurunnya kenyamanan dan kebersihan hotel

selama masa konstruksi. 28 Menurunnya kepercayaan konsumen (akibat terganggu selama tinggal di hotel

selama masa konstruksi)

29 Adanya keluhan dari tamu akibat kebisingan, polusi udara dan ketidaknyamanan

selama masa konstruksi

30 Adanya tuntunan pemberian biaya kompensasi akibat ketidakpuasan tamu selama

masa konstruksi.

31 Adanya komplain dan tuntutan kompensasi dari hotel terdekat yang terganggu akibat

proses konstruksi.

32 Penurunan pendapatan hotel selama proses konstruksi

V Risiko Lingkungan 33 Keterlambatan akibat cuaca buruk / tidak menentu/ sulit diprediksi 34 Keterlambatan proyek karena kondisi tanah buruk yang tidak terprediksi / terjadi

Perbedaan Kondisi di lapangan 35 Terjadinya pencemaran lingkungan (polusi udara, suara, tanah) 36 Force majeur (banjir, gempa, tanah longsor, dll) VI Risiko legalitas, regulasi pemerintah, Politik 37 Kesalahan pada kontrak / kontrak tidak lengkap 38 Terjadinya perubahan regulasi/ perubahan pemerintahan/ perubahan hukum/

perubahan persyaratan untuk perijinan dan persetujuan, serta lamanya waktu

pengurusan perijinan yang menyebabkan keterlambatan pelaksanaan proyek

Page 26: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

18

No Sumber Risiko dan Faktor Risiko

39 Kegagalan untuk memenuhi standar teknik yang disyaratkan untuk kualitas, fungsi,

kesesuaian dengan tujuan, keamanan (safety) dan kelestarian lingkungan

(environment preservation).

Sumber risiko yang ditambahkan pada penelitian ini adalah “Risiko terkait operasional

hotel selama masa konstruksi” yang digabungkan dengan sumber risiko “hubungan dan

koordinasi” yang merupakan temuan penelitian sebelumnya (Dharmika, 2014). Penggabungan

tersebut dikarenakan sumber risiko “Risiko terkait operasional hotel selama masa konstruksi”

lebih banyak menghasilkan faktor risiko yang berkenaan dengan “hubungan dan koordinasi”

antara pihak-pihak terkait selama masa konstruksi.

2.3 Klasifikasi Risiko dan Analisis Risiko

Setelah melakukan identifikasi risiko yang mungkin terjadi, maka tahap selanjutnya

adalah pengklasifikasian risiko. Pengklasifikasian risiko bertujuan untuk memudahkan

pembedaan dan pemahaman terhadap risiko tersebut, sehingga dapat membantu dalam

melakukan analisis risiko. Klasifikasi risiko antara lain dapat dilakukan berdasarkan tiga kategori

yaitu dengan mengidentifikasi konsekuensi risiko, jenis risiko dan pengaruh risiko seperti pada

Gambar 2.2. Berdasarkan konsekuensinya, risiko dapat diklasifikasikan berdasarkan frekuensi

kejadian, akibat risiko dan kemungkinannya. Menurut jenisnya, risiko diklasifikasikan menjadi

risiko murni dan risiko spekulatif yaitu risiko bisnis dan risiko finansial. Sedangkan bidang-

bidang aktivitas yang dapat terkena pengaruh risiko meliputi semua aspek aktivitas dalam

kehidupan.

Page 27: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

19

Gambar 2.2 Klasifikasi Risiko

Sumber: Flanagan dan Norman (1993)

Analisis risiko dapat dilakukan secara kualitatif maupun kuantitatif. Secara kualitatif,

analisis risiko difokuskan pada identifikasi dan penilaian risiko. Sedangkan secara kuantitatif,

analisis terfokus pada evaluasi probabilitas terhadap terjadinya risiko, sehingga sumber risiko

harus diidentifikasi dan dampak dari risiko (impact) harus dinilai. Flanagan dan Norman (1993)

memberikan langkah-langkah dalam melakukan analisis risiko sebagai berikut (Gambar 2.3):

Klasifikasi risiko

Konsekuensi dari

Risiko

Dampak dari

Risiko Tipe Risiko

Risiko Murni

(Spesifik Risiko)

- tanpa peluang untung

Risiko Spekulasi

(Risiko Pasar)

-peluang untung atau rugi

Berkaitan dengan asset

(Risiko bisnis) Berkaitan dengan modal

(Risiko financial)

Frekuensi Konsekuensi/

Dampak

Prediksi

Perusahaan Lingkungan Pasar/

industri

Proyek

Individu

Page 28: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

20

.

Gambar 2.3 Analisis Risiko

Sumber: Flanagan dan Norman (1993)

Sedangkan Godfrey (1996) menyatakan bahwa analisis risiko yang dilakukan secara

sistematis dapat membantu untuk:

1. Mengidentifikasi, menilai dan meranking risiko secara jelas.

2. Memusatkan perhatian pada risiko utama (major risk)

3. Memperjelas keputusan tentang batasan kerugian.

4. Meminimalkan potensi kerusakan bila timbul keadaan yang paling jelek.

5. Mengontrol aspek ketidakpastian.

6. Memperjelas dan menegaskan peran setiap pihak yang terlibat dalam manajemen risiko.

Godfrey (1996) menyatakan bahwa penilaian terhadap risiko-risiko yang telah teridentifikasi

dapat ditentukan dari hasil perkalian antara frekuensi kemungkinan (likelihood) terjadinya risiko

dan besarnya konsekuensi (consequences) dari risiko yang ditimbulkan. Kemungkinan

(likelihood) adalah peluang terjadinya kejadian yang merugikan yang dinyatakan dalam jumlah/

frekuensi kejadian yang dapat dinyatakan dalam suatu periode waktu (misalnya: tahun).

Analisis Risiko

Identifikasi Alternatif

Penilaian Risiko ke Biaya

Pengukuran Risiko

Kuantitatif Kualitatif

Obyektif

Subyektif

Analisis

Probabilitas

Keputusan

Langsung

Analisis

Sensitivitas

Analisis

Skenario

Tunggal

Jamak

Penjabaran

Kombinasi

Tipe dari penyebaran

perkiraan jumlah simulasi

hubungan dengan item

yang lain

Berdasarkan

Ranking

Berdasarkan

Perbandingan

Analisis

Deskriptif

Linier/tidak linier

Tunggal/Jamak

Analisis

Korelasi

Analisis

Simulasi

Page 29: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

21

Sedangkan consequences merupakan besaran kerugian yang diakibatkan oleh terjadinya suatu

kejadian yang merugikan yang dinyatakan yang dapat dinyatakan dalam nilai uang. Hasil dari

penilaian risiko ini disebut sebagai Risk Index (RI) yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

Risk Index (RI) = P x I ........................................................................ (persamaan 2.1)

Dimana:

P = Probability (likelihood) atau kemungkinan atau frekuensi terjadinya risiko

I = Impact (consequence) atau dampak dari risiko

Risk Index menunjukkan tingkat penerimaan terhadap risiko (Risk Acceptability) yang

dikategorikan atas Unacceptability, Undesirable, Negligible dan Acceptable, seperti yang

ditampilkan pada tabel berikut ini berdasarkan guidelines dari Godfrey (1996).

Tabel 2.3 Tabel Analisis Penerimaan Risiko

ASSESSMENT OF RISK ACCEPTABILITY

CONSEQUENCE

LIKELIHOOD

Catastropic

(5)

Critical

(4)

Serious

(3)

Marginal

(2)

Negligible

(1)

Frequent (5) Unacceptable

25

Unacceptable

20

Unacceptable

15

Undesirable

10

Acceptable

5

Probable (4) Unacceptable

20

Unacceptable

16

Undesirable

12

Undesirable

8

Acceptable

4

Occasional (3) Unacceptable

15

Undesirable

12

Undesirable

9

Acceptable

6

Acceptable

3

Remote (2) Undesirable

10

Undesirable

8

Acceptable

6

Acceptable

4

Neglegible

2

Improbable (1) Acceptable

5

Acceptable

4

Acceptable

3

Neglegible

2

Neglegible

1

Key: Description Guidance

Unacceptable 15 ≤ x ≤ 25 (Intolerable, must be eliminated or transferred)

Undesirable

8 ≤ x < 15 (To be avoided if reasonably practicable, detailed investigation and cost benefit justification required, top level

approval needed, monitoring essential)

Acceptable 3 ≤ x < 8 (Risk can be accepted or managed)

Neglegible 1 ≤ x < 3 (There is no further consideration required)

Sumber: Godfrey (1996)

Page 30: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

22

Selanjutnya, penanganan risiko dapat dilakukan dengan memfokuskan perencanaan tindakan

mitigasi pada risiko-risiko dominan (major risks) yaitu risiko yang termasuk dalam kategori

undesirable dan unacceptable.

2.4 Mitigasi Risiko (Risk Mitigation) dan Kepemilikan Risiko (Risk Ownership)

Perumusan tindakan mitigasi dilakukan dengan proses brainstorming dengan pihak-pihak

yang berpotensi terkena dampak dari risiko atau memiliki kendali terhadap risiko. Berdasarkan

hasil klasifikasi tingkat penerimaan risiko (risk acceptability) ini kemudian diadakan evaluasi

terhadap penilaian kepemilikan risiko terutama terhadap risiko dengan katagori risiko tidak dapat

diterima (unacceptable) dan tidak diharapkan (undesirable).

Kepemilikan risiko (risk ownership) merupakan kepemilikan tanggung jawab risiko dari

pihak-pihak yang terlibat, yaitu pihak pemilik hotel, operator hotel, konsultan, kontraktor,

pemerintah dan masyarakat dengan menggunakan prinsip-prinsip pengalokasian risiko menurut

Flanagan (1993) adalah sebagai berikut:

1. Pihak mana yang mempunyai kontrol terbaik terhadap kejadian yang menimbulkan

risiko.

2. Pihak mana yang dapat menangani risiko apabila risiko itu muncul.

3. Pihak mana yang mengambil tanggung jawab jika risiko tidak terkontrol.

4. Jika risiko diluar kontrol semua pihak, maka diasumsikan sebagai risiko bersama.

Pengalokasian kepemilikan risiko ini penting, terutama terhadap risiko dengan kategori

unacceptable dan undesirable, karena jenis risiko seperti ini memerlukan kontrol terbaik dari

masing-masing pihak yang bertanggung jawab atas risiko yang terjadi.

Mitigasi risiko adalah tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi akibat dari risiko

yang telah diidentifikasi. Risiko dengan kategori dominan (major risk) yaitu risiko dengan

tingkat penerimaan unacceptable (tidak dapat diterima) dan undesirable (tidak diharapkan)

perlu mendapatkan perhatian khusus, karena risiko-risiko ini akan mempunyai dampak

signifikan. Untuk itu perlu diidentifikasi tindakan mitigasi yang diperlukan untuk mengurangi

akibat risiko itu. Sedangkan risiko yang acceptable (dapat diterima) dan negligble (dapat

diabaikan) secara teoritis tidak memerlukan tindakan mitigasi.

Page 31: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

23

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Gambar 3.1 berikut ini menampilkan kerangka penelitian yang secara rinci diuraikan sebagai

berikut.

Gambar 3.1 Kerangka Penelitian

Latar belakang

Studi Pustaka

Rumusan masalah dan Tujuan penelitian

Penentuan variabel penelitian dan Penyusunan Kuisioner

Penentuan Responden (purposive sampling)

Survai

Analisis Data:

1. Risk Identification: menghitung likelihood dan consequence

2. Risk Classification: mengklasifikasikan risiko berdasarkan

degree of risk (Risk Index) and Risk acceptability.

3. Risk Mitigation: memformulasikan tindakan dan identifikasi

risk ownership

Hasil:

Identifikasi faktor risiko dan Penentuan faktor risiko yang dominan

terkait dengan proyek renovasi dan pengembangan gedung pada hotel

yang sedang beroperasi

Simpulan dan Saran

Page 32: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

24

Seperti yang telah diuraikan pada latar belakang penelitian ini bahwa pelaksanaan proyek

konstruksi gedung pengembangan hotel maupun renovasi hotel yang dilakukan tanpa

menghentikan operasional hotel selama masa kontruksi memiliki tantangan dan risiko yang yang

lebih tinggi dibandingkan dengan proyek pembangunan gedung baru pada umumnya. Maka

penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko terkait dengan pelaksanaan proyek

renovasi dan pengembangan gedung hotel yang sedang beroperasi, sehingga nantinya dapat

meminimalkan dampak negatif yang mungkin timbul.

3.2 Variabel Penelitian dan Penyusunan Kuesioner

Berdasarkan kajian pustaka dapat diidentifikasi 39 risiko yang diklasifikasikan dalam

enam kelompok. Faktor risiko tersebut kemudian dikaitkan relevansinya dengan konteks studi ini

yang kemudian berkembang menjadi 44 risiko yang bersumber dari tujuh kelompok sumber

risiko. Ke 44 risiko inilah yang digunakan sebagai variabel penelitian atau pertanyaan-

pertanyaan dalam kuesioner. Detail variabel penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2.2 (kuesioner

penelitian).

Pertanyaan yang diajukan berkenaan dengan seberapa sering peluang terjadinya risiko

dari ke 44 risiko tersebut. Jawaban dari pertanyaan pada kuisiner ini menggunakan format skala

Likert, yaitu penilaian secara independen yang umumnya dipakai dalam survai, yang bertujuan

untuk mengukur sejauh mana tingkat opini responden terhadap suatu pertanyaan atau topik

(Jamieson, 2008, Barnette, 2010). Format skala Likert yang dipakai berkisar dari 1 – 5, dimana:

skala 1 = “sangat jarang”; 2 = jarang; 3 = kadang-kadang; 4 = sering; 5 = sangant sering.

3.3 Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebelum melakukan survai utama, kuesioner (instrument penelitian) diuji dengan

melakukan pilot test untuk menguji apakah setiap butir pertanyaan dalam kuesioner dapat

dipahami secara konsisten oleh responden. Pengujian ini melibatkan 10 orang responden yang

merupakan bagian dari total sampel dalam penelitian ini. Jika ada butir pertanyaan yang

menimbulkan ketidak konsistensian dalam pemahamaman bagi responden tersebut, maka

dilakukan revisi terhadap butir pertanyaan tersebut. Kuesioner ini dikembangkan berdasarkan

kajian teori (studi pustaka) yang mendalam sehingga telah memenuhi uji validitas khususnya

memenuhi construct validity (Carmines dan Woods, 2004). Uji statistik terhadap reliabilitas

dilakukan setelah semua data terkumpul melalui survai utama, dengan menggunakan tes

Cronbach’s alpha yang disyaratkan agar lebih besar atau sama dengan 0.7 (Nunnally, 1978,

Page 33: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

25

Multon dan Coleman, 2010). Tahapan ini bertujuan untuk memenuhi uji validitas dan reliabilitas

dari instrument penelitian (kuesioner).

3.4 Pengambilan data dan Penentuan Sampel

Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan melalui survai menggunakan kuesioner.

Sebelum memulai survai, sejumlah sampel yang mewakili populasi harus diambil (Henry, 2009).

Secara fundamental, terdapat dua pendekatan dalam pemilihan sampel, yaitu berdasarkan

probability dan non-probability sampling methods (Brown, 2010, Dorofeev dan Grant, 2006).

Menurut (Affleck, 2010), probability sampling adalah suatu pendekatan untuk memilih elemen

dari suatu populasi yang sudah diketahui pasti (a fixed population), secara acak (random).

Sehingga setiap elemen memiliki peluang dalam seleksi. Jenis-jenis pendekatan probability

sampling method meliputi: simple random sampling, systematic sampling, stratified random

sampling, proportionate sampling, cluster sampling, multistage sampling and double sampling

(Brown, 2010). Sedangkan non-probability sampling merujuk pada setiap metode pengambilan

sampel yang tidak masuk dalam kriteria sebagai probability sampling (Forster, 2001), yaitu pada

kondisi dimana populasi tidak dapat diketahui dengan pasti (Battaglia, 2011); dan pemilihan

sampel tidak berdasarkan pada suatu ketentuan probabilitas, tetapi lebih pertimbangan lain

seperti tujuan dari penelitian, ketersediaan subyek penelitian, penilaian secara subyektif, maupun

serangkaian pertimbangan kriteria non-statistic lainnya (Guo dan Hussey, 2004). Non-probability

sampling umumnya diklasifikasikan dalam tiga kategori, purposive sampling, convenience

sampling and quota sampling (Dorofeev dan Grant, 2006).

Penentuan sampel dipengaruhi oleh tujuan utama dari survai dan kriteria yang

disyaratkan (Dorofeev dan Grant, 2006, Fink, 2003). Dalam penelitian ini, survai ini bertujuan

untuk mengidentifikasi risiko yang terkait dengan kegiatan proyek renovasi dan pengembangan

gedung pada hotel yang sedang beroperasi. Sehingga penelitian ini bersifat kontekstual terkait

dengan responden yang khususnya memahami atau memiliki pengalaman (expert) terkait dengan

risiko pada jenis proyek tersebut, yaitu besar/ jumlah populasi dari responden dengan kriteria

tersebut tidak dapat ditentukan dengan pasti. Oleh karena itu, purposive sampling method adalah

pendekatan yang paling memungkinkan dipakai dalam pengambilan sampel pada survai

penelitian ini. Responden dalam penelitian ini meliputi kontraktor, konsultan dan pemilik proyek

(pihak operasional hotel).

Page 34: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

26

3.5 Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil survai selanjutnya ditabulasi. Analisis risiko dilakukan

secara deskriptif kualitatif, yang meliputi beberapa tahapan sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi Risiko dengan cara menentukan frekuensi (nilai modus) dari

probabilitas terjadinya risiko (likelihood) dan dampak dari risiko (consequences)

2. Menghitung tingkat penerimaan risiko (Risk Acceptability) dengan menggunakan

persamaan 2.1, yaitu Risk Index (RI) = P x I

Selanjutnya, mengklasifikasikan risiko berdasarkan tingkat penerimaan risiko (Risk

Acceptability)

3. Merumuskan tindakan mitigasi untuk risiko yang tergolong dalam risiko dominan

(major risks) dan mengidentifikasi kepemilikan risiko (risk ownership).

Page 35: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

27

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Uji Reliabilitas

Dari hasil survai didapatkan 93 data (responden) yang meliputi pihak kontraktor,

konsultan dan pemilik proyek (pihak operasional hotel). Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas

terhadap data tersebut berdasarkan nilai Cronbach’s alpha. Hasil dari uji reliabilitas ini

menunjukkan nilai Cronbach’s alpha sebesar 0.964 (lebih besar dari syarat minimum 0.70) yang

berarti bahwa intrumen penelitian (kuesioner) reliabel. Hasil dari uji reliabilitas dapat dilihat

pada Lampiran 6.

4.2 Identifikasi dan Penilaian Risiko Pada Proyek Renovasi dan Pengembangan

Gedung Hotel

Analisis risiko disini meliputi penilaian probabilitas dan konsekuensi risiko, klasifikasi

risiko serta rumusan tindakan mitigasi dari risiko yang dikategorikan sebagai major risks. Data

yang didapat dari survai menggunakan kuisioner, selanjutnya dihitung frekuensinya berdasarkan

nilai modusnya untuk mengidentifikasi kemungkinan (likelihood/probability) yang dinotasikan

sebagai “P” dan konsekuensi (consequence/impact) terhadap terjadinya risiko yang dinotasikan

sebagai “I”, seperti yang diringkas dalam Tabel 4.1 berikut ini.

Tabel 4.1 Respon terhadap probabilitas (likelihood), konsekuensi dan penerimaan risiko

No No

Risk

Source of Risk Risk Factors P

I

RI= P.I

(Risk

Index)

Risk

Acceptability

1 Q1 Apek

Teknis

Per

enca

naa

n d

an D

esai

n

Perubahan desain dan spesifikasi akibat

kurang tepatnya mendefinisikan lingkup

pekerjaan yang berdampak pada

kelengkapan desain awal dan spesifikasi,

serta kesalahan desain karena

ketidaktepatan memprediksi kondisi di

lapangan.

4 4 16 Unacceptable

2 Q2 Perubahan desain dan spesifikasi /

perluasan skup pekerjaan atas permintaan/

keinginan klien

4 4 16 Unacceptable

3 Q3 Kesalahan memilih tim design 2 3 6

Acceptable

4 Q4 Kegagalan untuk menyelesaikan pekerjaan

desain dan konstruksi sesuai waktu yang

direncanakan.

3 4 12 Undesirable

5 Q5 Kurang tepatnya penentuan prioritas

kegiatan proyek dan jadwal kerja agar

tidak berbenturan dengan jam operasional

4 4 16 Unacceptable

Page 36: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

28

No No

Risk

Source of Risk Risk Factors P

I

RI= P.I

(Risk

Index)

Risk

Acceptability

hotel, misalnya: pekerjaan yang

menimbulkan kebisingan hanya boleh

dilakukan diatas jam 10 pagi.

6 Q6

Ko

nst

ruk

si d

an O

per

asio

nal

Kesalahan pemilihan teknologi dan metode

kerja untuk tiap kegiatan.

3 3 9 Undesirable

7 Q7 Kurangnya kompetensi dari konsultan dan

kontraktor

2 4 8 Undesirable

8 Q8 Rendahnya kualitas pekerjaan (tidak sesuai

standar/ spesifikasi) akibat lemahnya

kontrol kinerja terhadap pekerjaan di

lapangan

3 4 12 Undesirable

9 Q9 Kegagalan struktur bangunan akibat

kesulitan/ kesalahan pengidentifikasian

struktur tanah.

2 2 4 Acceptable

10 Q10 Terbatasnya lahan parkir dan terbatasnya

akses keluar-masuk ke lokasi proyek untuk

pemindahan material bongkaran dan

pemasukkan material karena harus berbagi

dengan kendaraan operasional hotel dan

kendaraan tamu hotel.

3 3 9 Undesirable

11 Q11 Kegagalan dalam menyelesaikan proyek

sesuai dengan waktu yang direncanakan

(delay), akibat seringnya terjadi

penghentian kegiatan proyek yang

berbenturan dengan jam operasional hotel.

3 4

Undesirable

12 Q12 Keselamatan

kerja dan

Keamanan

(safety)

Terjadinya pencurian terhadap material

dan peralatan di lapangan.

2 4 8 Undesirable

13 Q13 Kecelakaan kerja bagi pekerja selama

masa konstruksi akibat rendahnya

kesadaran dan lemahnya pengawasan

terhadap pemakaian alat-alat keselamatan

kerja.

4 3 12 Undesirable

14 Q14 Ancaman keselamatan dan kecelakaan

bagi tamu dan staff hotel akibat

pelaksanaan proyek.

2 2 4 Acceptable

15 Q15 Sumber daya

manusia,

material dan

peralatan

Kegagalan dalam pengelolaan dan

pengendalian sumber daya manusia,

material dan peralatan yang

mengakibatkan keterlambatan proyek.

4 4 16 Unacceptable

16 Q16 Kenaikan biaya tenaga kerja, harga

material dan harga/sewa peralatan yang

tidak terprediksi yang mengakibatkan

pembengkakan biaya proyek

4 4 16 Unacceptable

17 Q17 Terganggunya ketersediaan, mobilitas dan

produktivitas peralatan (kegagalan

peralatan).

3 3 9 Undesirable

18 Q18 Terganggunya ketersediaan, mobilitas,

produktivitas, dan kualitas tenaga kerja

(termasuk mogok kerja/sakit)

3 3 9 Undesirable

19 Q19 Terganggunya ketersediaan, mobilitas, dan

kualitas material yang tidak sesuai

spesifikasi.

3 3 9 Undesirable

20 Q20 Ekonomi,

Pasar dan

Finansial

Bertambahnya beban pemilik hotel/pemilik

proyek akibat inflasi peningkatan suku

bunga bank jika pembangunan

3 4 12 Undesirable

Page 37: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

29

No No

Risk

Source of Risk Risk Factors P

I

RI= P.I

(Risk

Index)

Risk

Acceptability

menggunakan dana pinjaman dari bank.

21 Q21 Kondisi pasar yang tidak menguntungkan

(Bad Market) yang mempengaruhi

menurunnya pendapatan hotel dan

berdampak pada kegagalan pihak owner

dalam pembiayaan proyek.

3 4 12 Undesirable

22 Q22 Kesulitan pemasaran hotel dan penurunan

pendapatan hotel selama masa konstruksi

(misal: akibat turunnya harga jual kamar

hotel yang terkena dampak proyek).

2 3 6 Acceptable

23 Q23 Penurunan harga jual kamar akibat

ketatnya persaingan dan akibat

bertambahnya jumlah kamar dari

pengembangan hotel.

3 3

9

Undesirable

24 Q24 Kegagalan dalam menjaga agar biaya

sesuai dengan perencanaan.

2 2

4

Acceptable

25 Q25 Meningkatnya biaya proyek akibat harus

membangun jalan/ akses khusus untuk

pengangkutan material dan kendaraan

proyek.

2 2

4

Acceptable

26 Q26 Penurunan keuntungan kontraktor akibat

molornya waktu penyelesaian proyek

karena hotel tetap beroperasi selama

pembangunan.

3 3

9

Undesirable

27 Q27 Hubungan dan

Koordinasi

Organisasi, koordinasi, komunikasi yang

buruk, dan rendahnya komitmen dari

pihak-pihak terkait (tim proyek dan klien)

terhadap penyelesaian desain final, strategi

pencapaian target dari pelaksanaan proyek

(biaya, mutu, waktu), serta penugasan

dilapangan.

3 4 12 Undesirable

28 Q28 Terjadinya konflik di lapangan antara tim

proyek, operasional hotel dan klien akibat

kurang koordinasi maupun akibat

dilanggarnya hal-hal yang telah disepakati

di lapangan, misalnya: tidak melakukan

penjualan terhadap kamar yang berada

pada daerah yang terdampak oleh

pekerjaan konstruksi.

2 2 4 Acceptable

29 Q29 Terganggunya operasional hotel,

berkurangnya lahan parkir kendaraan hotel

dan menurunnya kenyamanan dan

kebersihan hotel selama masa konstruksi.

3 3 9 Undesirable

30 Q30 Menurunnya kepercayaan konsumen

akibat terganggu saat tinggal di hotel

selama masa konstruksi

4 2 8 Undesirable

31 Q31 Adanya keluhan dari tamu akibat

kebisingan, polusi udara dan

ketidaknyamanan selama masa konstruksi

2 3 6 Acceptable

32 Q32 Adanya tuntunan pemberian biaya

kompensasi akibat ketidakpuasan tamu

selama masa konstruksi.

2 2 4 Acceptable

33 Q33 Adanya komplain dan tuntutan kompensasi

dari hotel terdekat atau masyarakat sekitar

yang terganggu akibat proses konstruksi.

1 2 2 Negligible

Page 38: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

30

No No

Risk

Source of Risk Risk Factors P

I

RI= P.I

(Risk

Index)

Risk

Acceptability

34 Q34 Lingkungan Keterlambatan penyelesaian pekerjaan

akibat cuaca buruk yang sulit diprediksi

1 1 1 Negligible

35 Q35 Keterlambatan proyek karena kondisi

tanah buruk yang tidak terprediksi / terjadi

perbedaan kondisi di lapangan.

1 1 1 Negligible

36 Q36 Terjadinya pencemaran lingkungan (polusi

udara, suara, tanah)

2 2 4 Acceptable

37 Q37 Potensi tanah longsor karena proyek

terletak di lahan yang tidak datar/ lereng

dan bahaya force majeur lainnya (banjir,

gempa, dll)

2 3 6 Acceptable

38 Q38 Berkurangnya lahan hijau akibat

pembangunan proyek.

3 3 9 Undesirable

39 Q39 Legalitas /

perijinan,

Kontrak dan

Politik

Terjadinya perubahan regulasi/ perubahan

pemerintahan/ perubahan hukum/

perubahan persyaratan untuk perijinan dan

persetujuan, serta lamanya waktu

pengurusan perijinan yang menyebabkan

keterlambatan pelaksanaan proyek.

3 4 12 Undesirable

40 Q40 Kegagalan dalam perijinan untuk

memenuhi standar teknik yang disyaratkan

untuk kualitas, fungsi, kesesuaian dengan

tujuan, keamanan (safety) dan kelestarian

lingkungan.

2 3 6 Acceptable

41 Q41 Tidak memperoleh ijin dari pemerintah

desa setempat dan mendapat penolakan

dari masyarakat sekitar terhadap

pembangunan proyek tersebut.

3 4 12 Undesirable

42 Q42 Kesalahan pada kontrak / kontrak tidak

lengkap.

1 4 4 Acceptable

43 Q43 Adanya klaim/ tuntutan dari kontraktor

kepada klien akibat pembengkakan biaya

yang disebabkan oleh keterlambatan

penyelesaian detail perencanaan maupun

terjadinya perubahan desain di lapangan.

2 2 4 Acceptable

44 Q44 Adanya klaim/ tuntutan dari kontraktor

kepada klien akibat pembengkakan biaya

tenaga kerja lembur karena harus

menyesuaikan waktu kerja dengan waktu

operasional hotel.

2 3 6 Acceptable

Keterangan: P= probabilitas terjadinya risiko

I = impact atau dampak/konsekuensi dari risiko

Dari Tabel 4.1 diatas, dapat dilihat klasifikasi risiko berdasarkan tingkat penerimaannya yang

meliputi 5 unacceptable risks, 21 undesirable risks, 15 acceptable risks, dan 3 negligible risks.

Selanjutnya, penanganan risiko difokuskan pada risiko dominan (major risks) yaitu risiko yang

termasuk dalam kategori Unacceptabe dan Undesirable.

Page 39: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

31

4.2 Pengklasifikasian Risiko Dominan (Major Risks)

Berdasarkan Tabel 4.1, maka dapat diketahui risiko yang termasuk dalam kategori major

risks yang meliputi 21 Undesirable Risks dan 5 Unacceptable Risks, seperti yang dirangkum

dalam Tabel 4.2 berikut ini.

Tabel 4.2 Risiko dominan (major risks)

No No

Risk

Source of

Risk

Risk Factors P

I

RI= P.I

(Risk

Index)

Risk

Acceptability

1 Q1 Apek

Teknis

Per

enca

naa

n d

an D

esai

n

Perubahan desain dan spesifikasi akibat

kurang tepatnya mendefinisikan lingkup

pekerjaan yang berdampak pada kelengkapan

desain awal dan spesifikasi, serta kesalahan

desain karena ketidaktepatan memprediksi

kondisi di lapangan.

4 4 16 Unacceptable

2 Q2 Perubahan desain dan spesifikasi / perluasan

skup pekerjaan atas permintaan/ keinginan

klien

4 4 16 Unacceptable

3 Q4 Kegagalan untuk menyelesaikan pekerjaan

desain dan konstruksi sesuai waktu yang

direncanakan.

3 4 12 Undesirable

4 Q5 Kurang tepatnya penentuan prioritas kegiatan

proyek dan jadwal kerja agar tidak

berbenturan dengan jam operasional hotel,

misalnya: pekerjaan yang menimbulkan

kebisingan hanya boleh dilakukan diatas jam

10 pagi.

4 4 16 Unacceptable

5 Q6

Ko

nst

ruk

si d

an O

per

asio

nal

Kesalahan pemilihan teknologi dan metode

kerja untuk tiap kegiatan.

3 3 9 Undesirable

6 Q7 Kurangnya kompetensi dari konsultan dan

kontraktor

2 4 8 Undesirable

7 Q8 Rendahnya kualitas pekerjaan (tidak sesuai

standar/ spesifikasi) akibat lemahnya kontrol

kinerja terhadap pekerjaan di lapangan

3 4 12 Undesirable

8 Q10 Terbatasnya lahan parkir dan terbatasnya

akses keluar-masuk ke lokasi proyek untuk

pemindahan material bongkaran dan

pemasukkan material karena harus berbagi

dengan kendaraan operasional hotel dan

kendaraan tamu hotel.

3 3 9 Undesirable

9 Q11 Kegagalan dalam menyelesaikan proyek

sesuai dengan waktu yang direncanakan

(delay), akibat seringnya terjadi penghentian

kegiatan proyek yang berbenturan dengan

jam operasional hotel.

3 4 12 Undesirable

10 Q12 Keselamatan

kerja dan

keamanan

Terjadinya pencurian terhadap material dan

peralatan di lapangan.

2 4 8 Undesirable

11 Q13 Kecelakaan kerja bagi pekerja selama masa

konstruksi akibat rendahnya kesadaran dan

lemahnya pengawasan terhadap pemakaian

alat-alat keselamatan kerja.

4 3 12 Undesirable

12 Q15 SDM,

material dan

Peralatan.

Kegagalan dalam pengelolaan dan

pengendalian sumber daya manusia, material

dan peralatan yang mengakibatkan

keterlambatan proyek.

4 4 16 Unacceptable

Page 40: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

32

13 Q16 Kenaikan biaya tenaga kerja, harga material

dan harga/sewa peralatan yang tidak

terprediksi yang mengakibatkan

pembengkakan biaya proyek

4 4 16 Unacceptable

14 Q17 Terganggunya ketersediaan, mobilitas dan

produktivitas peralatan (kegagalan

peralatan).

3 3 9 Undesirable

15 Q18 Terganggunya ketersediaan, mobilitas,

produktivitas, dan kualitas tenaga kerja

(termasuk mogok kerja/sakit)

3 3 9 Undesirable

16 Q19 Terganggunya ketersediaan, mobilitas, dan

kualitas material yang tidak sesuai

spesifikasi.

3 3 9 Undesirable

17 Q20 Ekonomi,

Pasar dan

Finansial

Bertambahnya beban pemilik hotel/pemilik

proyek akibat inflasi peningkatan suku bunga

bank jika pembangunan menggunakan dana

pinjaman dari bank.

3 4 12 Undesirable

18 Q21 Kondisi pasar yang tidak menguntungkan

(Bad Market) yang mempengaruhi

menurunnya pendapatan hotel dan

berdampak pada kegagalan pihak owner

dalam pembiayaan proyek.

3 4 12 Undesirable

19 Q23 Penurunan harga jual kamar akibat ketatnya

persaingan dan akibat bertambahnya jumlah

kamar dari pengembangan hotel.

3 3 9 Undesirable

20 Q26 Penurunan keuntungan kontraktor akibat

molornya waktu penyelesaian proyek karena

hotel tetap beroperasi selama pembangunan.

3 3 9 Undesirable

21 Q27 Hubungan

dan

koordinasi

Organisasi, koordinasi, komunikasi yang

buruk, dan rendahnya komitmen dari pihak-

pihak terkait (tim proyek dan klien) terhadap

penyelesaian desain final, strategi pencapaian

target dari pelaksanaan proyek (biaya, mutu,

waktu), serta penugasan dilapangan.

3 4 12 Undesirable

22 Q29 Terganggunya operasional hotel,

berkurangnya lahan parkir kendaraan hotel

dan menurunnya kenyamanan dan

kebersihan hotel selama masa konstruksi.

3 3 9 Undesirable

23 Q30 Menurunnya kepercayaan konsumen akibat

terganggu saat tinggal di hotel selama masa

konstruksi

4 2 8 Undesirable

24 Q38 Lingkungan Berkurangnya lahan hijau akibat

pembangunan proyek.

3 3 9 Undesirable

25 Q39 Legalitas /

perijinan,

Kontrak dan

Politik

Terjadinya perubahan regulasi/ perubahan

pemerintahan/ perubahan hukum/ perubahan

persyaratan untuk perijinan dan persetujuan,

serta lamanya waktu pengurusan perijinan

yang menyebabkan keterlambatan

pelaksanaan proyek.

3 4 12 Undesirable

26 Q41 Tidak memperoleh ijin dari pemerintah desa

setempat dan mendapat penolakan dari

masyarakat sekitar terhadap pembangunan

proyek tersebut.

3 4 12 Undesirable

Page 41: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

33

4.3 Tindakan Mitigasi Risiko dan Kepemilikan Risiko

Risiko-risiko yang masuk dalam kategori tidak dapat diterima (unacceptable) dan risiko

tidak diharapkan (undesirable) merupakan risiko dominan/mayor (major risk) yang memerlukan

penanganan lebih lanjut karena risiko-risiko ini mempunyai tingkat frekuensi dan konsekuensi

besar yang akan mempunyai dampak signifikan pelaksanaan proyek. Selanjutnya, tindakan

mitigasi dirumuskan berdasarkan diskusi dan brainstorming dengan para stakeholder atau pihak-

pihak yang terkena dampak risiko atau pihak yang memiliki kendali terhadap risiko tersebut.

Tindakan mitigasi yang dirumuskan untuk setiap faktor risiko tersebut dirangkum dalam Tabel

4.3 berikut ini.

Tabel 4.3 Tindakan Mitigasi Risiko dan Kepemilikan Risiko

No

No

Risk

Sumber

Risiko

Faktor Risiko Tindakan Mitigasi Kepemilikan

Risiko

1 Q1 Apek

Teknis

Per

enca

naa

n d

an D

esai

n

Perubahan desain dan spesifikasi

akibat kurang tepatnya

mendefinisikan lingkup pekerjaan

yang berdampak pada kelengkapan

desain awal dan spesifikasi, serta

kesalahan desain karena

ketidaktepatan memprediksi kondisi

di lapangan.

Pemilihan tim desain

yang kompeten

(berpengalaman)

- Pemilik

Proyek

(klien)

- Kontraktor

- Konsultan

2 Q2 Perubahan desain dan spesifikasi /

perluasan skup pekerjaan atas

permintaan/ keinginan klien

Pada kontrak,

dicantumkan pasal

tentang perubahan desain

yang jika berdampak pada

penambahan biaya dan

waktu dalam kontrak,

akan menjadi tanggung

jawab klien.

- Pemilik

Proyek

(klien)

- Kontraktor

- Konsultan

3 Q4 Kegagalan untuk menyelesaikan

pekerjaan desain dan konstruksi

sesuai waktu yang direncanakan.

- Memilih tim desain/

konsultan dan

kontraktor yang

kompeten dan

profesional.

- Melakukan koordinasi

antar pihak terkait

untuk mencapai target

pekerjaan sesuai

rencana.

- Pemilik

Proyek

(klien)

- Kontraktor

- Konsultan

4 Q5 Kurang tepatnya penentuan prioritas

kegiatan proyek dan jadwal kerja

agar tidak berbenturan dengan jam

operasional hotel, misalnya:

pekerjaan yang menimbulkan

kebisingan hanya boleh dilakukan

diatas jam 10 pagi.

Kontraktor melakukan

penyusunan prioritas

pekerjaan yang tepat.

- Kontraktor

Page 42: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

34

5 Q6

Ko

nst

ruk

si d

an O

per

asio

nal

Kesalahan pemilihan teknologi dan

metode kerja untuk tiap kegiatan.

Pemilihan kontraktor

yang kompeten

(berpengalaman) dalam

pembangunan

pengembangan hotel.

- Pemilik

Proyek

(klien)

- Kontraktor

6 Q7 Kurangnya kompetensi dari

konsultan dan kontraktor

Pemilihan kontraktor

yang kompeten

(berpengalaman) dalam

pembangunan

pengembangan hotel.

- Pemilik

Proyek

(klien)

- Kontraktor

- Konsultan

7 Q8 Rendahnya kualitas pekerjaan (tidak

sesuai standar/ spesifikasi) akibat

lemahnya kontrol kinerja terhadap

pekerjaan di lapangan

- Menerapkan standar

prosedur penanganan

pekerjaan (semacam

SOP) dari masing-

masing item pekerjaan

- Membentuk tim quality

control (QC) yang

mengawasi kualitas

pekerjaan proyek yang

didasarkan pada kontrak

dan SOP. Pegawasan ini

didokumentasikan

dalam bentuk laporan,

photo, video dan

sebagainya.

- Kontraktor

8 Q10 Terbatasnya lahan parkir dan

terbatasnya akses keluar-masuk ke

lokasi proyek untuk pemindahan

material bongkaran dan

pemasukkan material karena harus

berbagi dengan kendaraan

operasional hotel dan kendaraan

tamu hotel.

- Pembuatan sistem

logistik yang tidak

memerlukan

penumpukan material

secara berlebihan di

lokasi proyek.

- Menyediakan lahan

penampungan baru

yang masih berlokasi

dekat dengan lokasi

proyek.

- Pembatasan terhadap

tipe kendaraan yang

boleh masuk ke lokasi

proyek

- Operator

hotel

- Kontraktor

9 Q11 Kegagalan dalam menyelesaikan

proyek sesuai dengan waktu yang

direncanakan (delay), akibat

seringnya terjadi penghentian

kegiatan proyek yang berbenturan

dengan jam operasional hotel.

Melakukan koordinasi

dan perjanjian secara

tertulis yang mengatur

dengan jelas jam kerja

yang disepakati, untuk

dijalankan oleh semua

pihak terkait.

- Operator

hotel

- Kontraktor

10 Q12 Keselamatan

kerja dan

keamanan

Terjadinya pencurian terhadap

material dan peralatan di lapangan.

Meningkatkan penjagaan

terhadap akses keluar

masuk proyek dan

penerapan sistem logistik

yang dapat mencegah

terjadinya pencurian.

- Operator

hotel

- Kontraktor

11 Q13 Kecelakaan kerja bagi pekerja

selama masa konstruksi akibat

rendahnya kesadaran dan lemahnya

pengawasan terhadap pemakaian

alat-alat keselamatan kerja.

Mewajibkan dan

mengawasi pemakaian

alat-alat keselamatan

kerja.

- Operator

hotel

- Kontraktor

Page 43: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

35

12 Q15 SDM,

material dan

Peralatan.

Kegagalan dalam pengelolaan dan

pengendalian sumber daya manusia,

material dan peralatan yang

mengakibatkan keterlambatan

proyek.

Kontraktor membuat

metode kerja secara rinci

untuk semua item

pekerjaan sebelum mulai

pelaksanaan proyek yang

memuat proses, prosedur,

pola penanganan, teknis,

perencanaan material,

peralatan dan tenaga yang

diperlukan.

Kontraktor

13 Q16 Kenaikan biaya tenaga kerja, harga

material dan harga/sewa peralatan

yang tidak terprediksi yang

mengakibatkan pembengkakan

biaya proyek

Kontraktor

memperhitungkan dengan

cermat prediksi kenaikan

biaya tenaga kerja, alat

dan material.

Kontraktor

14 Q17 Terganggunya ketersediaan,

mobilitas dan produktivitas

peralatan (kegagalan peralatan).

Kontraktor melakukan

perencanaan pengadaan

peralatan yang berkualitas

secara tepat waktu.

Kontraktor

15 Q18 Terganggunya ketersediaan,

mobilitas, produktivitas, dan

kualitas tenaga kerja (termasuk

mogok kerja/sakit)

Kontraktor melakukan

perencanaan sumber daya

tenaga kerja yang

berkesinambungan,

memperkirakan dengan

cermat pengaruh hari

libur terhadap

ketersediaan tenaga kerja.

Kontraktor

16 Q19 Terganggunya ketersediaan,

mobilitas, dan kualitas material

yang tidak sesuai spesifikasi.

Kontraktor melakukan

perencanaan sistem

logistik yang

berkesinambungan.

Kontraktor

17 Q20 Ekonomi,

Pasar dan

Finansial

Bertambahnya beban pemilik

hotel/pemilik proyek akibat inflasi

peningkatan suku bunga bank jika

pembangunan menggunakan dana

pinjaman dari bank.

Pemilik proyek

melakukan analisis

investasi dengan

menggunakan bunga bank

yang lebih tinggi untuk

memperkirakan kenaikan

suku bunga, atau

menggunakan suku bunga

tetap, serta melakukan

analisis sensitivitas dari

investasi tersebut.

Pemilik

proyek/klien/

operasional

hotel

18 Q21 Kondisi pasar yang tidak

menguntungkan (Bad Market) yang

mempengaruhi menurunnya

pendapatan hotel dan berdampak

pada kegagalan pihak owner dalam

pembiayaan proyek.

Pihak operasional hotel

melakukan promosi paket

wisata dan akomodasi

penginapan untuk

meningkatkan jumlah

tamu yang menginap di

hotel tersebut, termasuk

bekerja sama dengan agen

perjalanan wisata.

Pemilik

proyek/klien/

operasional

hotel

19 Q23 Penurunan harga jual kamar akibat

ketatnya persaingan dan akibat

bertambahnya jumlah kamar dari

pengembangan hotel.

20 Q26 Penurunan keuntungan kontraktor

akibat molornya waktu penyelesaian

proyek karena hotel tetap beroperasi

selama pembangunan.

Kontraktor harus

memperhitungkan dengan

cermat kemungkinan

terjadinya delay yang

berdampak pada

pembengkakan biaya

proyek.

Kontraktor

Page 44: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

36

21 27 Hubungan dan

koordinasi

Organisasi, koordinasi, komunikasi

yang buruk, dan rendahnya

komitmen dari pihak-pihak terkait

(tim proyek dan klien) terhadap

penyelesaian desain final, strategi

pencapaian target dari pelaksanaan

proyek (biaya, mutu, waktu), serta

penugasan dilapangan.

Membuat komitment

tertulis antara pihak

operator hotel dan

kontraktor terkait hak dan

kewajiban kedua belah

pihak selama masa

pelaksanaan konstruksi,

melakukan koordinasi

yang efektif di lapangan,

mentaati kesepakatan

pembatasan lahan parkir,

serta kewajiban menjaga

kebersihan dan kenyaman

tamu hotel (antara lain:

membuang/mengeluarkan

sampah proyek dan puing

secara periodik sehingga

tidak menumpuk dan

kotor).

- Operator

hotel

- Kontraktor

22 29 Terganggunya operasional hotel,

berkurangnya lahan parkir

kendaraan hotel dan menurunnya

kenyamanan dan kebersihan hotel

selama masa konstruksi.

23 30 Menurunnya kepercayaan

konsumen akibat terganggu saat

tinggal di hotel selama masa

konstruksi

24 38 Lingkungan Berkurangnya lahan hijau akibat

pembangunan proyek.

Memaksimalkan

penanaman pohon pada

lahan yang tersisa

- Operator

hotel

25 39 Legalitas/

perijinan,

Kontrak dan

Politik

Terjadinya perubahan regulasi/

perubahan pemerintahan/ perubahan

hukum/ perubahan persyaratan

untuk perijinan dan persetujuan,

serta lamanya waktu pengurusan

perijinan yang menyebabkan

keterlambatan pelaksanaan proyek.

- Mematuhi peraturan

dan kebijakan

pemerintah misalnya

mengenai sempadan

sungai, desain bangunan

dan lain-lain.

- Melakukan

pembicaraan dan

pendekatan secara

terbuka dengan

pemerintah dan

masyarakat setempat

sehingga tidak terjadi

salah informasi dari

masing-masing pihak.

- Pemilik

proyek/

operasional

hotel

- Konsultan

26 41 Tidak memperoleh ijin dari

pemerintah desa setempat dan

mendapat penolakan dari

masyarakat sekitar terhadap

pembangunan proyek tersebut.

Sumber : Hasil brainstorming dan wawancara, 2014

Tahap ini merupakan tahap akhir dari analisis risiko dan manajemen (pengelolaan risiko). Dari

Tabel 4.3 diatas dapat dilihat perumusan tindakan mitigasi untuk setiap risiko yang termasuk

dalam kategori major risk (26 risiko) yang bersumber dari tujuh sumber risiko (aspek teknis;

SDM, peralatan dan material; keselamatan kerja dan keamanan; ekonomi, pasar dan finansial;

hubungan dan koordinasi; lingkungan; legalitas), serta dapat dilihat pengidentifikasian

kepemilikan risikonya. Disini dapat dilihat pihak-pihak yang harus melakukan tindakan mitigasi

dan bertanggung jawab terhadap tiap jenis risiko tersebut.

Page 45: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

37

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat 26 risiko dominan (major risk) yang

meliputi 21 Undesirable Risks dan 5 Unacceptable Risks, yang bersumber dari tujuh sumber

risiko. Secara garis besar berdasarkan pengelompokan sumber risikonya, ada beberapa tindakan

mitigasi risiko yang dapat dilakukan, antara lain:

1. Risiko terkait aspek teknis:

a. untuk mengantisipasi delay dan dampak dari perubahan desain, maka diperlukan

tim desain yang kompeten, pencantuman pasal pengaturan tentang dampak dari

perubahan desain yang diakibatkan oleh permintaan klien, melakukan

perencanaan prioritas pekerjaan yang cermat dan koordinasi yang baik antar pihak

terkait guna pencapaian target penyelesaian desain dan konstruksi sesuai rencana.

b. Untuk mengantisipasi tidak tercapainya mutu kualitas sesuai rencana, maka

diperlukan kontraktor yang berpengalaman (kompeten) menangani proyek sejenis

dan pengawasan terhadap pekerjaan. Sedangkan untuk mengantisipasi ketidak

nyamanan selama masa konstruksi dapat dilakukan dengan melakukan koordinasi

dan melaksanakan komitmen di lapangan yang sudah disepakati oleh kedua pihak

(kontraktor dan operasional hotel).

2. Risiko terkait keselamatan kerja dan keamanan dapat dimitigasi dengan:

a. Peningkatan penjagaan akses keluar masuk proyek dan hotel

b. Kewajiban terhadap penggunaan alat keselamatan kerja

3. Risiko terkait kegagalan pengelolaan SDM, peralatan dan material secara tepat waktu,

dapat dimitigasi dengan pembuatan metode kerja dan prosedur pekerjaan secara rinci

sehingga pengadaan SDM, peralatan dan material dapat direncanakan dengan baik.

4. Risiko Fluktuasi ekonomi, pasar dan finansial, dapat dimitigasi dengan melakukan

analisis investasi yang realistis dan memasukkan analisis sensitivitas terhadap investasi.

5. Risiko akibat hubungan dan koordinasi yang buruk dapat dimitigasi dengan pembuatan

komitment tertulis tentang pengaturan pelaksanaan konstruksi dan penjagaan kebersihan

selama masa konstruksi yang wajib ditaati oleh masing-masing pihak, serta melakukan

koordinasi yang baik dilapangan.

6. Risiko terkait aspek lingkungan berupa berkurangnya lahan hijau dapat dimitigasi dengan

memaksimalkan penanaman pohon pada lahan tersisa yang masih gersang.

Page 46: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

38

7. Risiko terkait dengan perijinan (legalitas) dapat dimitigasi dengan memenuhi semua

persyaratan yang diperlukan terkait dengan ijin mendirikan bangunan, berkomunikasi

dengan institusi terkait (pemerintah), serta membuka komunikasi dengan masyarakat

setempat sehingga tidak terjadi penolakan akibat kesalahan pemahaman informasi

tentang proyek yang akan dilaksanakan.

5.2 Saran

Dari hasil kesimpulan diatas, maka untuk dapat mengurangi risiko yang sudah

teridentifikasi, kontraktor, konsultan dan pemilik proyek (atau pihak operasional hotel)

hendaknya saling memahami dampak dari risiko tersebut dan berkomitmen melaksanakan

tindakan mitigasi telah disepakati.

Page 47: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

39

DAFTAR PUSTAKA

Affleck, D. L. R. 2010. Probability Sampling. Encyclopedia of Research Design. SAGE

Publications, Inc, Thousand Oaks, SAGE Publications, Inc.

Al-Bahar, J. F. dan Crandall, K. C. 1990. Systematic Risk Management Approach for

Construction Projects. Journal of Construction Engineering and Management, ASCE,

Vol. 116, No. 3, September, 1990, 533-546.

Barnette, J. J. 2010. Likert Scaling. Encyclopedia of Research Design. In: in N. Salkind (Ed)

(ed.). Thousand Oaks, CA: SAGE Publications, Inc.

Brown, R. S. 2010. Sampling. In: Editors-in-Chief: Penelope, P., Eva, B., Barry McGawA2 -

Editors-in-Chief: Penelope Peterson, E. B. dan Barry, M. (eds.) International

Encyclopedia of Education (Third Edition). Oxford: Elsevier.

Carmines, E. G. dan Woods, J. 2004. Validity. . In: Lewis-Beck, I. M. S., Bryman, A. dan Liao,

T. F. (eds.) Encyclopedia of Social Science Research Methods. Thousand Oaks, CA:

SAGE Publications, Inc.

Carr, V. dan Tah, J. H. M. 2001. A fuzzy approach to constuction project risk assessment and

analysis: construction project risk management system. Adv. Eng. Softw., 32, 847-857.

Chapman, R. J. 2001. The controlling influences on effective risk identification and assessment

for construction design management. International Journal of Project Management, 19,

147-160.

Chileshe, N., Boadua, A. dan Yirenkyi-Fianko 2012. An evaluation of risk factors impacting

construction projects in Ghana. Journal of Engineering, Design and Technology, 10, 306-

329.

Dharmika, I. K. Y. 2014. Manajemen Risiko Pada Pembangunan Pengembangan Hotel Yang

Sedang Beroperasi (Studi Kasus Pada Pembangunan Extension Villa di Hotel Alila

Ubud). Master Tesis Master, Udayana University.

Dorofeev, S. dan Grant, P. 2006. Statistics for Real-Life Sample Surveys. Non-Simple-Random

Samples and Weighted Data, Cambridge, UK, Cambridge University Press.

Fink, A. 2003. Target Populations and Samples, Thousand Oaks, USA, SAGE Publications, Inc.

Flanagan, R. dan Norman, G. 1993. Risk Management and Construction, Oxford, UK, Blackwell

Science Ltd.

Forster, J. J. 2001. Sample Surveys: Nonprobability Sampling. In: Editors-in-Chief: Neil, J. S.

dan Paul, B. B. (eds.) International Encyclopedia of the Social danamp; Behavioral

Sciences. Oxford: Pergamon.

Godfrey, P. S. 1996. Control of Risk: A Guide to the Systematic Management of Risk from

Construction, Westminster , London, Construction Industry Research and Information

Association.

Guo, S. dan Hussey, D. L. 2004. Nonprobability Sampling in Social Work Research. Journal of

Social Service Research, 30, 1-18.

Jamieson, S. 2008. Likert Scale. . In: In S. Boslaugh (Ed.) (ed.) Encyclopedia of Epidemiology.

Thousand Oaks, CA: SAGE Publications, Inc.

Luu, V. T., Kim, S.-Y., Tuan, N. V. dan Ogunlana, S. O. 2009. Quantifying schedule risk in

construction projects using Bayesian belief networks. International Journal of Project

Management, 27, 39-50.

Multon, K. D. dan Coleman, J. S. M. 2010. Coefficient Alpha. In: (Ed.), I. N. S. (ed.)

Encyclopedia of Research Design. Thousand Oaks, CA: SAGE Publications, Inc.

Nunnally, J. C. 1978. Psychometric theory (2nd ed.), New York, McGraw-Hill.

Sandyavitri, A. 2009. Manajemen Risiko di Proyek Konstruksi. Media Komunikasi Teknik Sipil

Sharma, S. K. 2013. Risk Management in Construction Projects Using Combined Analytic

Hierarchy Process and Risk Map Framework. The IUP Journal of Operations

Management, Vol. XII, No. 4, 2013.

Page 48: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

40

Skorupka, D. 2003. Risk management in building projects. AACE International Transactions,

RI191-RI196.

Smith, N. J., Merna, T. dan Jobling, P. 2006. Managing Risk in Construction Project, Oxford,

UK, Blackwell Science Ltd.

Page 49: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

41

LAMPIRAN

Lampiran 1

SK Rektor tentang Hibah Penelitian

Page 50: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN
Page 51: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN
Page 52: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN
Page 53: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

44

Lampiran 2

JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN

No Uraian

Waktu Pelaksanaan Penelitian tahun 2014

Juni Juli Agustus September Oktober

1 Proposal dan

persiapan adm

2 Persiapan Penelitian

3 Pilot Survey

4 Survai (kuesioner)

5 Analisis Data

6 Pembuatan Laporan

7 Penyerahan Laporan

Bukit Jimbaran, 6 Juni 2014

Ketua Tim Peneliti

(G. A. P Candra Dharmayanti, ST., MSc., PhD )

NIP 197307152001122001

Page 54: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

45

Lampiran 3

PERSONALIA PENELITIAN

Ketua Tim Peneliti

Nama Lengkap dan Gelar : G. A. P Candra Dharmayanti, ST., MSc., PhD

Golongan Pangkat dan NIP : Penata/IIIc/197307152001122001

Jabatan Fungsional : Lektor

Bidang Keahlian : Manajemen Proyek Konstruksi

Anggota Tim Peneliti

1. Nama Lengkap dan Gelar : A.;A. Diah Parami Dewi, ST., MT., PhD

Golongan Pangkat dan NIP : Penata/IIIc/197405142001122001

Jabatan Fungsional : Lektor

Bidang Keahlian : Manajemen Proyek Konstruksi

2. Nama Lengkap dan Gelar : Ir Mayun Nadiasa, MT.

Golongan Pangkat dan NIP : 195708011987021001

Jabatan Fungsional : Lektor Kepala

Bidang Keahlian : Manajemen Proyek Konstruksi

Page 55: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

46

Lampiran 4

PERINCIAN BIAYA PENELITIAN

Biaya penelitian terdiri dari:

a Honorarium Tim Peneliti Nilai (Rp)

Ketua Tim Peneliti 1.000.000,00

Anggota Tim Peneliti 2 orang dosen 1.700.000,00

Jumlah 2.700.000,00

b Bahan dan peralatan penelitian

Fotokopi 375,000.00

Pilot test untuk uji kuesioner (wawancara) 1,000,000.00

Transportasi dan surveyor 675,000.00

Biaya Survai 3,750,000.00

c Laporan Penelitian 500,000.00

Jumlah 6,300,000.00

Total 9, 000,000.00

Terbilang: Sembilan Juta Rupiah.

Bukit Jimbaran, 6 Juni 2014

Ketua Tim Peneliti,

G. A. P Candra Dharmayanti, ST., MSc., PhD

NIP : 197307152001122001

Page 56: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

47

Kuisioner Identifikasi Risiko Pada Proyek Pengembangan Gedung

Hotel yang sedang beroperasi.

Tujuan:

Kuisioner ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko-risiko yang mungkin terjadi pada

proyek renovasi dan pengembangan gedung hotel, dimana hotel masih tetap beroperasi

selama masa konstruksi dilakukan. Pengumpulan data melalui kuisioner ini dilakukan

sebagai bagian dari penelitian tentang managemen risiko pada proyek pengembangan

gedung hotel yang sedang beroperasi, di Bali, yang dilakukan oleh tim peneliti dibawah

Jurusan Teknik Sipil Universitas Udayana.

Target Responden:

Responden yang diharapkan adalah kepala atau staff kontraktor dan konsultan yang

pernah atau sedang menjadi project manager, site manager / pengawas lapangan, bagian

logistic, keuangan (pembiayaan proyek) dan administrasi proyek, serta pihak lain yang

terkait dalam penanganan jenis proyek tersebut, seperti pemilik proyek dan pihak

operasional hotel.

Kontak:

Jika ada pertanyaan terkait dengan survey ini, Bpk/Ibu responden dapat menghubungi tim

peneliti berikut ini:

1. Pradnyandari (Hp : 083119196419)

2. G.A.P Candra Dharmayanti, ST, MSc., PhD.

Email: [email protected] atau [email protected]

Hp : 081238201997 / 087861306341

3. A.A. Diah Parami, ST, MT, PhD.

Email: [email protected]

Hp : 081337255199

Bagian 1 : Data Responden

1. Apakah Anda pernah menangani proyek renovasi atau pengembangan gedung

hotel, dengan kondisi hotel masih tetap beroperasi selama masa konstruksi?

o Ya

o Tidak

2. Pengalaman kerja di bidang konstruksi (dalam tahun):

a. 0 – 1 thn b. 2 – 5 thn c. 6 – 10 thn d. Diatas 10 thn

3. Identitas responden dijamin kerahasiaannya / tidak akan dipublikasikan pada

penelitian ini. Data responden ini diperlukan hanya sebagai pendataan kesesuaian

terhadap kriteria responden yang ditargetkan.

Nama :

Jabatan:

Umur :

Nama Perusahaan/ Instansi :

Kontak yg bisa dihubungi (HP):

Lampiran 5

Page 57: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

48

Bagian 2: Kuisioner Identifikasi Risiko Pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Gedung Hotel yang sedang beroperasi

KOLOM 1

Identifikasi Risiko

KOLOM 2

Frekuensi Risiko

KOLOM 3

Konsekuensi Risiko

KOLOM 4

Pemilik Risiko/ Pemegang kendali terhadap Risiko

No

Identifikasi Risiko berdasarkan

sumbernya

Apakah risiko yang teridentifikasi pada kolom 1

sering ditemukan dalam pelaksanaan proyek

pengembangan gedung hotel yang sedang

beroperasi?

Seberapa besar pengaruh risiko yang

teridentifikasi pada kolom 1 terhadap

pelaksanaan proyek pengembangan gedung

hotel yang sedang beroperasi?

Siapakah yang memiliki kontrol/ kendali terhadap risiko yang teridentifikasi

pada kolom 1?

Sangat

sering

Sering Kadang-

Kadang

Jarang Sangat

jarang

Sangat

besar

Besar Sedang Kecil Sangat

kecil

Pemilik

Proyek/

Hotel

Operator

Hotel

Konsultan Kontraktor Pemerintah Masyarakat

A Aspek Teknis Proyek

Perencanaan dan desain

1 Perubahan desain dan spesifikasi

akibat kurang tepatnya

mendefinisikan lingkup pekerjaan

yang berdampak pada kelengkapan

desain awal & spesifikasi, serta

kesalahan desain karena

ketidaktepatan memprediksi

kondisi di lapangan.

2 Perubahan desain dan spesifikasi /

perluasan skup pekerjaan atas

permintaan/ keinginan klien

3 Kesalahan memilih tim design

4 Kegagalan untuk menyelesaikan

pekerjaan desain dan konstruksi

sesuai waktu yang direncanakan.

5 Kurang tepatnya penentuan

prioritas kegiatan proyek dan

jadwal kerja agar tidak berbenturan

dengan jam operasional hotel,

misalnya: pekerjaan yang

menimbulkan kebisingan hanya

boleh dilakukan diatas jam 10 pagi.

Page 58: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

49

KOLOM 1

Identifikasi Risiko

KOLOM 2

Frekuensi Risiko

KOLOM 3

Konsekuensi Risiko

KOLOM 4

Pemilik Risiko/ Pemegang kendali terhadap Risiko

No

Identifikasi Risiko berdasarkan

sumbernya

Apakah risiko yang teridentifikasi pada kolom 1

sering ditemukan dalam pelaksanaan proyek

pengembangan gedung hotel yang sedang

beroperasi?

Seberapa besar pengaruh risiko yang

teridentifikasi pada kolom 1 terhadap

pelaksanaan proyek pengembangan gedung

hotel yang sedang beroperasi?

Siapakah yang memiliki kontrol/ kendali terhadap risiko yang teridentifikasi

pada kolom 1?

Sangat

sering

Sering Kadang-

Kadang

Jarang Sangat

jarang

Sangat

besar

Besar Sedang Kecil Sangat

kecil

Pemilik

Proyek/

Hotel

Operator

Hotel

Konsultan Kontraktor Pemerintah Masyarakat

Konstruksi dan Operasional

6 Kesalahan pemilihan teknologi &

metode kerja untuk tiap kegiatan.

7 Kurangnya kompetensi dari

konsultan dan kontraktor

8 Rendahnya kualitas pekerjaan

(tidak sesuai standar/ spesifikasi)

akibat lemahnya kontrol kinerja

terhadap pekerjaan di lapangan

9 Kegagalan struktur bangunan

akibat kesulitan/ kesalahan

pengidentifikasian struktur tanah.

10 Terbatasnya lahan parkir &

terbatasnya akses keluar-masuk ke

lokasi proyek untuk pemindahan

material bongkaran & pemasukkan

material karena harus berbagi

dengan kendaraan operasional

hotel dan kendaraan tamu hotel.

11 Kegagalan dalam menyelesaikan

proyek sesuai dengan waktu yang

direncanakan (delay), akibat

seringnya terjadi penghentian

kegiatan proyek yang berbenturan

dengan jam operasional hotel.

Page 59: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

50

KOLOM 1

Identifikasi Risiko

KOLOM 2

Frekuensi Risiko

KOLOM 3

Konsekuensi Risiko

KOLOM 4

Pemilik Risiko/ Pemegang kendali terhadap Risiko

No

Identifikasi Risiko berdasarkan

sumbernya

Apakah risiko yang teridentifikasi pada kolom 1

sering ditemukan dalam pelaksanaan proyek

pengembangan gedung hotel yang sedang

beroperasi?

Seberapa besar pengaruh risiko yang

teridentifikasi pada kolom 1 terhadap

pelaksanaan proyek pengembangan gedung

hotel yang sedang beroperasi?

Siapakah yang memiliki kontrol/ kendali terhadap risiko yang teridentifikasi

pada kolom 1?

Sangat

sering

Sering Kadang-

Kadang

Jarang Sangat

jarang

Sangat

besar

Besar Sedang Kecil Sangat

kecil

Pemilik

Proyek/

Hotel

Operator

Hotel

Konsultan Kontraktor Pemerintah Masyarakat

Keselamatan kerja & Keamanan

(safety)

12 Terjadinya pencurian terhadap

material dan peralatan di lapangan.

13 Kecelakaan kerja bagi pekerja

selama masa konstruksi akibat

rendahnya kesadaran dan

lemahnya pengawasan terhadap

pemakaian alat-alat keselamatan

kerja.

14 Ancaman keselamatan &

kecelakaan bagi tamu & staff hotel

akibat pelaksanaan proyek.

Sumber daya manusia, material &

peralatan

15 Kegagalan dalam pengelolaan dan

pengendalian sumber daya

manusia, material dan peralatan

yang mengakibatkan keterlambatan

proyek.

16 Kenaikan biaya tenaga kerja, harga

material dan harga/sewa peralatan

yang tidak terprediksi yang

mengakibatkan pembengkakan

biaya proyek

17 Terganggunya ketersediaan,

mobilitas dan produktivitas

peralatan (kegagalan peralatan).

Page 60: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

51

KOLOM 1

Identifikasi Risiko

KOLOM 2

Frekuensi Risiko

KOLOM 3

Konsekuensi Risiko

KOLOM 4

Pemilik Risiko/ Pemegang kendali terhadap Risiko

No

Identifikasi Risiko berdasarkan

sumbernya

Apakah risiko yang teridentifikasi pada kolom 1

sering ditemukan dalam pelaksanaan proyek

pengembangan gedung hotel yang sedang

beroperasi?

Seberapa besar pengaruh risiko yang

teridentifikasi pada kolom 1 terhadap

pelaksanaan proyek pengembangan gedung

hotel yang sedang beroperasi?

Siapakah yang memiliki kontrol/ kendali terhadap risiko yang teridentifikasi

pada kolom 1?

Sangat

sering

Sering Kadang-

Kadang

Jarang Sangat

jarang

Sangat

besar

Besar Sedang Kecil Sangat

kecil

Pemilik

Proyek/

Hotel

Operator

Hotel

Konsultan Kontraktor Pemerintah Masyarakat

18 Terganggunya ketersediaan,

mobilitas, produktivitas, dan

kualitas tenaga kerja (termasuk

mogok kerja/sakit)

19 Terganggunya ketersediaan,

mobilitas, dan kualitas material

yang tidak sesuai spesifikasi.

B Ekonomi, Pasar & Finansial

20 Bertambahnya beban pemilik

hotel/pemilik proyek akibat inflasi

peningkatan suku bunga bank jika

pembangunan menggunakan dana

pinjaman dari bank.

21 Kondisi pasar yang tidak

menguntungkan (Bad Market)

yang mempengaruhi menurunnya

pendapatan hotel dan berdampak

pada kegagalan pihak owner dalam

pembiayaan proyek.

22 Kesulitan pemasaran hotel &

penurunan pendapatan hotel

selama masa konstruksi (misal:

akibat turunnya harga jual kamar

hotel yang terkena dampak

proyek).

23 Penurunan harga jual kamar akibat

ketatnya persaingan & akibat

Page 61: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

52

KOLOM 1

Identifikasi Risiko

KOLOM 2

Frekuensi Risiko

KOLOM 3

Konsekuensi Risiko

KOLOM 4

Pemilik Risiko/ Pemegang kendali terhadap Risiko

No

Identifikasi Risiko berdasarkan

sumbernya

Apakah risiko yang teridentifikasi pada kolom 1

sering ditemukan dalam pelaksanaan proyek

pengembangan gedung hotel yang sedang

beroperasi?

Seberapa besar pengaruh risiko yang

teridentifikasi pada kolom 1 terhadap

pelaksanaan proyek pengembangan gedung

hotel yang sedang beroperasi?

Siapakah yang memiliki kontrol/ kendali terhadap risiko yang teridentifikasi

pada kolom 1?

Sangat

sering

Sering Kadang-

Kadang

Jarang Sangat

jarang

Sangat

besar

Besar Sedang Kecil Sangat

kecil

Pemilik

Proyek/

Hotel

Operator

Hotel

Konsultan Kontraktor Pemerintah Masyarakat

bertambahnya jumlah kamar dari

pengembangan hotel.

24 Kegagalan dalam menjaga agar

biaya sesuai dengan perencanaan.

25 Meningkatnya biaya proyek akibat

harus membangun jalan/ akses

khusus untuk pengangkutan

material & kendaraan proyek.

26 Penurunan keuntungan kontraktor

akibat molornya waktu

penyelesaian proyek karena hotel

tetap beroperasi selama

pembangunan.

C Hubungan & Koordinasi

27 Organisasi, koordinasi, komunikasi

yang buruk, dan rendahnya

komitmen dari pihak-pihak terkait

(tim proyek dan klien) terhadap

penyelesaian desain final, strategi

pencapaian target dari pelaksanaan

proyek (biaya, mutu, waktu), serta

penugasan dilapangan.

28 Terjadinya konflik di lapangan

antara tim proyek, operasional

hotel dan klien akibat kurang

koordinasi maupun akibat

dilanggarnya hal-hal yang telah

Page 62: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

53

KOLOM 1

Identifikasi Risiko

KOLOM 2

Frekuensi Risiko

KOLOM 3

Konsekuensi Risiko

KOLOM 4

Pemilik Risiko/ Pemegang kendali terhadap Risiko

No

Identifikasi Risiko berdasarkan

sumbernya

Apakah risiko yang teridentifikasi pada kolom 1

sering ditemukan dalam pelaksanaan proyek

pengembangan gedung hotel yang sedang

beroperasi?

Seberapa besar pengaruh risiko yang

teridentifikasi pada kolom 1 terhadap

pelaksanaan proyek pengembangan gedung

hotel yang sedang beroperasi?

Siapakah yang memiliki kontrol/ kendali terhadap risiko yang teridentifikasi

pada kolom 1?

Sangat

sering

Sering Kadang-

Kadang

Jarang Sangat

jarang

Sangat

besar

Besar Sedang Kecil Sangat

kecil

Pemilik

Proyek/

Hotel

Operator

Hotel

Konsultan Kontraktor Pemerintah Masyarakat

disepakati di lapangan, misalnya:

tidak melakukan penjualan

terhadap kamar yang berada pada

daerah yang terdampak oleh

pekerjaan konstruksi.

29 Terganggunya operasional hotel,

berkurangnya lahan parkir

kendaraan hotel & menurunnya

kenyamanan dan kebersihan hotel

selama masa konstruksi.

30 Menurunnya kepercayaan

konsumen akibat terganggu saat

tinggal di hotel selama masa

konstruksi

31 Adanya keluhan dari tamu akibat

kebisingan, polusi udara dan

ketidaknyamanan selama masa

konstruksi

32 Adanya tuntunan pemberian biaya

kompensasi akibat ketidakpuasan

tamu selama masa konstruksi.

33 Adanya komplain dan tuntutan

kompensasi dari hotel terdekat atau

masyarakat sekitar yang terganggu

akibat proses konstruksi.

Page 63: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

54

KOLOM 1

Identifikasi Risiko

KOLOM 2

Frekuensi Risiko

KOLOM 3

Konsekuensi Risiko

KOLOM 4

Pemilik Risiko/ Pemegang kendali terhadap Risiko

No

Identifikasi Risiko berdasarkan

sumbernya

Apakah risiko yang teridentifikasi pada kolom 1

sering ditemukan dalam pelaksanaan proyek

pengembangan gedung hotel yang sedang

beroperasi?

Seberapa besar pengaruh risiko yang

teridentifikasi pada kolom 1 terhadap

pelaksanaan proyek pengembangan gedung

hotel yang sedang beroperasi?

Siapakah yang memiliki kontrol/ kendali terhadap risiko yang teridentifikasi

pada kolom 1?

Sangat

sering

Sering Kadang-

Kadang

Jarang Sangat

jarang

Sangat

besar

Besar Sedang Kecil Sangat

kecil

Pemilik

Proyek/

Hotel

Operator

Hotel

Konsultan Kontraktor Pemerintah Masyarakat

D Lingkungan

34 Keterlambatan penyelesaian

pekerjaan akibat cuaca buruk yang

sulit diprediksi

35 Keterlambatan proyek karena

kondisi tanah buruk yang tidak

terprediksi / terjadi perbedaan

kondisi di lapangan.

36 Terjadinya pencemaran lingkungan

(polusi udara, suara, tanah)

37 Potensi tanah longsor karena

proyek terletak di lahan yang tidak

datar/ lereng & bahaya force

majeur lainnya (banjir, gempa, dll)

38 Berkurangnya lahan hijau akibat

pembangunan proyek.

E Legalitas/perijinan, Kontrak & Politik

39 Terjadinya perubahan regulasi/

perubahan pemerintahan/

perubahan hukum/ perubahan

persyaratan untuk perijinan dan

persetujuan, serta lamanya waktu

pengurusan perijinan yang

menyebabkan keterlambatan

pelaksanaan proyek.

Page 64: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

55

KOLOM 1

Identifikasi Risiko

KOLOM 2

Frekuensi Risiko

KOLOM 3

Konsekuensi Risiko

KOLOM 4

Pemilik Risiko/ Pemegang kendali terhadap Risiko

No

Identifikasi Risiko berdasarkan

sumbernya

Apakah risiko yang teridentifikasi pada kolom 1

sering ditemukan dalam pelaksanaan proyek

pengembangan gedung hotel yang sedang

beroperasi?

Seberapa besar pengaruh risiko yang

teridentifikasi pada kolom 1 terhadap

pelaksanaan proyek pengembangan gedung

hotel yang sedang beroperasi?

Siapakah yang memiliki kontrol/ kendali terhadap risiko yang teridentifikasi

pada kolom 1?

Sangat

sering

Sering Kadang-

Kadang

Jarang Sangat

jarang

Sangat

besar

Besar Sedang Kecil Sangat

kecil

Pemilik

Proyek/

Hotel

Operator

Hotel

Konsultan Kontraktor Pemerintah Masyarakat

40 Kegagalan dalam perijinan untuk

memenuhi standar teknik yang

disyaratkan untuk kualitas, fungsi,

kesesuaian dengan tujuan,

keamanan (safety) dan kelestarian

lingkungan.

41 Tidak memperoleh ijin dari

pemerintah desa setempat &

mendapat penolakan dari

masyarakat sekitar terhadap

pembangunan proyek tersebut.

42 Kesalahan pada kontrak / kontrak

tidak lengkap.

43 Adanya klaim/ tuntutan dari

kontraktor kepada klien akibat

pembengkakan biaya yang

disebabkan oleh keterlambatan

penyelesaian detail perencanaan

maupun terjadinya perubahan

desain di lapangan.

44 Adanya klaim/ tuntutan dari

kontraktor kepada klien akibat

pembengkakan biaya tenaga kerja

lembur karena harus menyesuaikan

waktu kerja dengan waktu

operasional hotel.

Page 65: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

56

Lampiran 6

HASIL UJI RELIABILITAS DENGAN CRONBACH’S ALPHA

Uji reliabilitas dilakukan terhadap kuesioner (instrument penelitian) untuk “likelihood” dan

“consequences”

A. Uji Reliabilitas untuk “Likelihood” (kemungkinan/probabilitas terjadinya risiko)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 93 100.0

Excludeda 0 .0

Total 93 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.964 44

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Q1 118.94 729.126 .437 .964

Q2 118.71 730.121 .497 .964

Q3 119.87 712.483 .726 .963

Q4 119.42 725.790 .526 .964

Q5 118.87 727.679 .449 .964

Q6 119.58 737.007 .340 .964

Q7 120.06 724.365 .625 .963

Q8 119.77 725.851 .404 .964

Q9 120.65 727.210 .493 .964

Q10 119.42 703.159 .835 .962

Q11 119.16 710.093 .763 .963

Q12 119.71 690.339 .812 .962

Q13 119.58 743.790 .061 .966

Q14 120.19 720.158 .585 .963

Q15 119.45 714.576 .537 .964

Q16 119.10 728.567 .351 .964

Q17 119.68 712.721 .723 .963

Page 66: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

57

Q18 119.52 715.100 .695 .963

Q19 119.74 720.781 .543 .964

Q20 119.55 725.403 .364 .964

Q21 119.61 719.522 .571 .963

Q22 119.90 714.414 .574 .963

Q23 119.58 740.007 .228 .965

Q24 119.55 717.446 .633 .963

Q25 119.81 711.614 .695 .963

Q26 119.26 727.889 .506 .964

Q27 119.58 710.529 .738 .963

Q28 120.00 705.978 .772 .963

Q29 119.42 706.746 .766 .963

Q30 119.81 707.506 .647 .963

Q31 119.58 706.942 .689 .963

Q32 119.97 716.379 .556 .964

Q33 120.32 702.156 .733 .963

Q34 120.06 703.235 .682 .963

Q35 120.10 704.827 .710 .963

Q36 120.13 707.135 .736 .963

Q37 120.03 725.445 .438 .964

Q38 119.48 711.579 .651 .963

Q39 119.84 700.637 .707 .963

Q40 119.90 708.349 .780 .963

Q41 119.45 706.620 .732 .963

Q42 119.90 692.175 .757 .963

Q43 119.55 710.207 .703 .963

Q44 119.61 706.414 .811 .962

B. Uji Reliabilitas untuk “Likelihood” (kemungkinan/probabilitas terjadinya risiko)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 93 100.0

Excludeda 0 .0

Total 93 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.961 44

Page 67: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

58

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Q1 132.87 848.396 .148 .962

Q2 132.81 855.549 .023 .962

Q3 133.65 812.253 .685 .960

Q4 132.77 831.894 .337 .961

Q5 132.84 843.919 .347 .961

Q6 133.32 815.895 .626 .960

Q7 133.23 806.003 .754 .959

Q8 133.13 817.353 .558 .960

Q9 133.55 791.794 .809 .959

Q10 133.77 834.372 .513 .960

Q11 133.03 842.053 .211 .962

Q12 133.32 806.830 .668 .960

Q13 133.26 824.867 .420 .961

Q14 133.87 823.222 .467 .961

Q15 133.10 812.045 .755 .959

Q16 133.00 816.522 .728 .960

Q17 133.68 813.090 .683 .960

Q18 133.42 812.464 .768 .959

Q19 133.23 817.025 .755 .959

Q20 133.06 827.670 .498 .960

Q21 133.19 823.919 .501 .961

Q22 133.42 826.159 .521 .960

Q23 133.71 841.382 .255 .962

Q24 133.42 816.246 .676 .960

Q25 133.68 813.090 .630 .960

Q26 133.29 822.339 .633 .960

Q27 133.29 820.252 .585 .960

Q28 133.74 808.237 .768 .959

Q29 133.77 820.677 .686 .960

Q30 134.00 820.174 .505 .961

Q31 133.61 825.762 .540 .960

Q32 134.29 827.100 .591 .960

Q33 134.55 815.859 .586 .960

Q34 133.97 808.988 .628 .960

Q35 134.16 797.550 .804 .959

Q36 134.16 813.137 .693 .960

Q37 133.90 813.414 .719 .960

Q38 133.71 828.795 .480 .961

Q39 133.65 804.623 .613 .960

Page 68: LAPORAN HIBAH PENELITIAN KETEKNIKSIPILAN

59

Q40 133.55 806.468 .712 .959

Q41 132.84 814.832 .643 .960

Q42 133.52 802.752 .659 .960

Q43 133.39 802.675 .788 .959

Q44 133.26 813.324 .834 .959