laporan hasil kunjungan rumah ais.docx

15
1 LAPORAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH Berdasarkan surat keterangan dari kepala instalasi diklat RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta  Nomor: DL.05.02/11.3/5941/201 4 pada t anggal 22 febuari 2014, mahasi swa keperawatan melakukan kunjungan rumah dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan jiwa keluarga pada klien sebagai berikut: A. Identitas Klien  Nama : Tn. Y Usia : 30 tahun Jenis kelamin : laki-laki Agama : Islam Status perkawinan : belum menikah Pendidikan terakhir : tamat SMA Tanggal masuk RSJSH : 06 febuari 2014  No. RM : 02.32.79 B. Keluarga yang dihubungi  Nama keluarga :Tn. Suparman Alamat : Gg. Jambu Kenanga RT 001/01 Kel. Kenanga, Kec. Cipondoh- Kota Tangerang C. Tujuan kunjungan rumah a) Memberikan informasi kepada keluarga tentang p erkembangan kondisi klien selama di rumah sakit.  b) Melakukan validasi dan melengkapi data yang diperoleh dari klien. c) Mendapatkan informasi langsung dari keluarga tentang:  Alasan klien masuk atau dirawat di RSJ. Soeharto Heerdjan  Support system keluarga  Pengetahuan keluarga tentang cara merawat klien dengan masalah keperawatan halusinasi, isolasi social dan resiko perilaku keperawatan.  Harapan keluarga terhadap kesembuhan klien  Persiapan keluarga terhadap kepulangan klien  Pelayanan kesehatan yang ada di sekitar rumah yang dapat di manfaatkan oleh keluarga

Upload: seppohim

Post on 18-Oct-2015

137 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

dd

TRANSCRIPT

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH

Berdasarkan surat keterangan dari kepala instalasi diklat RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta Nomor: DL.05.02/11.3/5941/2014 pada tanggal 22 febuari 2014, mahasiswa keperawatan melakukan kunjungan rumah dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan jiwa keluarga pada klien sebagai berikut:A. Identitas KlienNama: Tn. YUsia: 30 tahunJenis kelamin: laki-lakiAgama: Islam Status perkawinan: belum menikahPendidikan terakhir: tamat SMATanggal masuk RSJSH: 06 febuari 2014No. RM: 02.32.79B. Keluarga yang dihubungiNama keluarga:Tn. SuparmanAlamat: Gg. Jambu Kenanga RT 001/01 Kel. Kenanga, Kec. Cipondoh- Kota Tangerang

C. Tujuan kunjungan rumaha) Memberikan informasi kepada keluarga tentang perkembangan kondisi klien selama di rumah sakit.b) Melakukan validasi dan melengkapi data yang diperoleh dari klien.c) Mendapatkan informasi langsung dari keluarga tentang: Alasan klien masuk atau dirawat di RSJ. Soeharto Heerdjan Support system keluarga Pengetahuan keluarga tentang cara merawat klien dengan masalah keperawatan halusinasi, isolasi social dan resiko perilaku keperawatan. Harapan keluarga terhadap kesembuhan klien Persiapan keluarga terhadap kepulangan klien Pelayanan kesehatan yang ada di sekitar rumah yang dapat di manfaatkan oleh keluarga Lingkungan rumah yang dapat mengoptimalkan perawatan klien.d) Melakukan implementasi keperawatan sesuai dengan diagnose keperawatan serta memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga sesuai dengan masalah yang ditemukan saat pengkajian (gangguan persepsi sensori halusinasi, isolasi social serta resiko perilaku kekerasan).e) Memotivasi keluarga untuk mengunjungi klien di RS dan melanjutkan perawatan bila klien pulang kerumah.

D. Hasil Kunjungan Rumahmahasiswa diterima dengan baik oleh keluarga pada hari sabtu, 22 febuari 2014 pukul 17.30 wib. Hasil yang di dapat dari kunjungan rumah adalahsebagai berikut:1. Memberi informasi kepada keluarga tentang perkembangan klien selama dirawat dirumah sakit a. Klien mau berinteraksi dengan perawat dan klien lainnyab. Klien kurang mampu mengungkapkan kemampuan dan aspek positif yang dimilikinyac. Klien mampu melakukan kegiatan sehari-hari seperti: mandi, makan secara mandirid. Klien mampu memulai perkenalan dengan orang lain walau masih dibantu sama perawate. Klien mampu menyebutkan keuntungan memiliki teman dan kerugian memiliki temanf. Klien mau mengikuti kegiatan diruangang. Klien mau membuat jadwal kegiatan sehari-harih. Klien mampu minum obat secara mandiri2. Memvalidasi data melengkapi data yang telah diperoleh dari keluarga dan data sekunder mengenai:a. Alasan klien masuk rumah sakit jiwa Dr. Soeharto Herdjan Jakarta:Keluarga (Ayah) mengatakan bahwa klien kambuh karna tidak diminum obatnya malah di sembunyikan oleh klien di bawah rak piring. Klien suka melamun, menyendiri, hujan-hujanan, sering jalan mondar-mandir, bicara sendiri, tidak bisa tidur, masuk-masuk kerumah orang tanpa sebab.

b. Faktor predisposisi dan presipitasi.Keluarga (Ayah) klien mengatakan Klien pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya, dan pada tahun 2010 klien pernah dirawat di RSJ Soeharto Heerdjan dan pengobatan sebelumnya tidak berhasil karena obatnya tidak diminum melainkan disembunyikan klien di bawah rak piring. Saat bekerja klien sebagai kenek sopir klien sering kurang tidur malam karena harus mengantar barang-barang ke luar daerah paada malam hari, menyebabkan klien mudah tersinggung dan marah-marah. Dan saat ini klien sudah tidak bekerja lagi.Sejak kambuh klien menjadi mudah marah dan emosi klien labil. Didalam keluarga ada kakak ke dua klien yang mengalami gangguan jiwa juga, dikarnakan sedih yang begitu mendalam atas meninggalnya ibu. Dan pada tahun 2006 kakak klien pernah di rawat di RSJSH. Dan kini masih dalam pengobatan.c. Genogram

K

Keterangan:

Laki-laki:

Perempuan:

Meninggal:

Serumah:

KKlien:

Hubungan keluarga:

Klien 5 bersaudara, klien anak ke 4 dan ibu klien sudah meninggal. Ketika lulus SMA, sedangkan kakanya yang nomor 2 gangguan jiwa sejak tahun 2006 dan adik perempuannya sudah menikah tinggal bersama suaminya di jakarta. Saat ini klien tinggal bersama ayah, kakak kandung, kakak ipar dan keponakan nya. Orang serumah klien menganggap klien sudah dewasa sehingga dalam minum obat dari RSJSH keluarga tidak mendampingi, namun yang terjadi obat nya klien sembunyikan di bawah rak piring. Dan klien kembali kambuh dan masuk lagi RSJSH.a. Psikososial dan LingkunganKeluarga mengatakan klien termasuk orang yang jarang bergaul dan jarang mengikuti kegiatan di lingkungan rumah. Klien tidak peduli dengan lingkungan dan keluarga.b. Persepsi keluarga terhadap klienKeluarga klien mengatakan Keluarga merasa prihatin apa yang dialami klien saat ini disebabkan oleh karena ibunya meninggal dan kurangnya perhatian sehingga klien stress dan terjadi gangguan jiwa pada klien. Keluarga menganggap klien sudah dewasa sehingga tidak harus diingatkan minum obat. Tapi ternyata tidak, klien berbohong dan obatnya tidak di minum. Sehingga klien kambuh lagi dan di rawat ke 2 kalinya.c. Pengetahuan keluarga tentang cara merawat klienKeluarga klien mengatakan akan merawat klien sebaik mungkin agar klien tidak kambuh lagi. Dan akan mengingatkan klien minum obat. Dan melihat sampai obat tertelan oleh klien, dan tidak membiarkaan klien menyendiri.d. Support sistim dalam keluargaMenurut keluarga klien paling dekat dengan kakak iparnya. Dan suka berbagi cerita kepada kakak iparnya. dan dengan anggota keluarga yang lain jarang untuk bercerita.e. Kapan keluarga terakhir kali menjenguk klienKeluarga menjenguk terakhir pada hari minggu tanggal 9 febuari 2014f. Harapan keluargaKeluarga berharap klien dapat sembuh dan dapat menjalani kehidupan seperti dulu lagi tidak kambuh lagi. Klien dapat bekerja seperti dulu lagi dan menikah.

g. Persiapan keluarga terhadap kepulangan klienKeluarga sudah siap menerima kepulangan klien dan ingin merawat anaknya, jika klien kambuh lagi dan tidak dapat diobati oleh keluarga baru klien akan dibawa ke RSJ lagi.h. Pelayanan kesehatan yang ada disekitar rumahDisekitar rumah klien ada puskesmas yang dapat digunakan sebagai sumber fasilitas kesehatan.

A. Implementasi Diagnosa keperawatan 1: Perubahan sensori persepsi: halusinasi pendengaran Halusinasi SP 1 keluarga1. Membina hubungan saling percaya.2. Mengdiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien.3. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala halusinasi dan jenis halusinasi yang dialami pasien beserta proses terjadinya.4. Menjelaskan cara-cara merawat pasien halusinasi.

Evaluasi : Subyektif Keluarga klien mengatakan mengetahui solusi masalah perawatan klien ketika di rumah. Keluarga mengatakan sudah mengerti tanda dan gejala dan jenis halusinasi yang dialami oleh klien. Keluarga mengatakan jika klien pulang tidak akan membiarkan klien sendirian, akan menemani klien dan memberikan kegiatan kepada klien agar klien tidak melamun. Keluarga mengatakan akan membuatkan jadwal kegiatan di rumah yang dapat dikerjakan oleh klien. Keluarga mengatakan akan memantau dan memberikan obat secara teratur kepada klien.

Obyektif Keluarga mendengarkan penjelasan perawat dengan penuh perhatian. Keluarga mendengarkan dan dengan aktif menjawab pertanyaan yang diajukan oleh perawat. AnalisaSP I tercapai, keluarga dapat mengetahui cara merawat klien dengan gangguan sensori persepsi halusinasi pendengaran. PlaningMendukung keputusan yang telah diambil keluarga, kemudian memotivasi keluarga untuk tidak membiarkan klien menyendiri dan melamun.

Halusinasi SP II keluarga:1. Melatih keluarga mempratekkan cara merawat pasien dengan halusinasi.2. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien halusinasi.

Evaluasi SubyektifKeluarga mampu menyebutkan cara merawat klien dengan gangguan sensori persepsi halusinasi. ObyektifKeluarga mampu mempraktekkan cara merawat klien dengan gangguan sensori persepsi halusinasi. AnalisaSP II tercapai, keluarga mampu mempraktekkan cara merawat klien dengan gangguan sensori persepsi halusinasi. PlanningBerikan motivasi kepada keluarga untuk mempraktekkan langsung kepada klien ketika pulang ke rumah.

Halusinasi SP III1. Membantu keluarga membuat jadwal aktifitas di rumah termasuk minum obat (discharge planning).2. Menjelaskan follow up pasien setelah pulang. Evaluasi : Subyektif Keluarga mengatakan akan membantu klien untuk melakukan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat dan membuatkan jadwal untuk mengingatkan klien minum obat. Keluarga mengatakan akan membawa klien kontrol ke RSJ SH sesuai dengan jadwal yang diberikan. Obyektif Keluarga mampu membuat jadwal aktifitas klien di rumah termasuk minum obat. Analisa SP III tercapai. Keluarga mampu membuat jadwal aktifitas klien di rumah termasuk jadwal untuk minum obat. Planing Anjurkan dan motivasi keluarga untuk membantu klien melaksanakan jadwal aktifitas yang telah dibuat dan tetap membawa klien untuk kontrol ke RSJ SH sesuai jadwal yang telah diberikan.

Diagnosa keperawatan 2 : Isolasi Sosial Isolasi social SP I Keluarga :1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien.2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala isolasi sosial yang dialami klien beserta proses terjadinya.3. Menjelaskan cara merawat pasien dengan isolasi sosial.

Evaluasi : Subyektif Keluarga klien mengatakan mengetahui solusi masalah perawatan klien ketika di rumah. Keluarga mengatakan sudah mengerti tanda dan gejala isolasi sosial yang dialami oleh klien. Keluarga mengatakan jika klien pulang akan sering diajak berbicara dan melakukan kegiatan di luar rumah agar dapat bersosialisasi kembali. Obyektif Keluarga mendengarkan penjelasan perawat dengan penuh perhatian. Keluarga mendengarkan dan dengan aktif menjawab pertanyaan yang diajukan oleh perawat. Analisa SP I tercapai, keluarga dapat mengetahui cara merawat klien dengan isolasi sosial. Planning Mendukung keputusan yang telah diambil keluarga, kemudian memotivasi keluarga untuk mempertahankan suasana lingkungan yang akrab.

Isolasi social SP II Keluarga :1. Melatih keluarga untuk mempraktekkan cara merawat pasien dengan isolasi sosial.2. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien dengan isolasi sosial. Evaluasi : SubyektifKeluarga mampu menyebutkan cara merawat klien dengan isolasi sosial. ObyektifKeluarga mampu mempraktekkan cara merawat klien dengan isolasi sosial. AnalisaSP II tercapai, keluarga mampu mempraktekkan cara merawat klien dengan isolasi sosial. PlanningBerikan motivasi kepada keluarga untuk mempraktekkan langsung kepada klien ketika pulang.

Isolasi social SP III Keluarga :1. Membantu keluarga membuat jadwal aktifitas dirumah termasuk minum obat.2. Menjelaskan follow up pasien yang telah pulang.

Evaluasi : Subyektif Keluarga mengatakan akan membantu klien untuk melakukan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat dan akan membuat jadwal minum obat. Keluarga mengatakan akan membawa klien kontrol ke RSJ SH sesuai dengan jadwal yang diberikan. ObyektifKeluarga mampu membuat jadwal aktifitas klien di rumah termasuk minum obat. Analisa SP III tercapai. Keluarga mampu membuat jadwal aktifitas klien di rumah termasuk jadwal untuk minum obat. PlaningAnjurkan dan motivasi keluarga untuk membantu klien melaksanakan jadwal aktifitas yang telah dibuat dan tetap membawa klien untuk kontrol ke RSJ SH sesuai jadwal yang telah diberikan.

Diagnose keperawatan 3: Harga Diri Rendah (HDR) HDR SP 1Keluarga:1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien.2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala harga diri rendah yang dialami pasien beserta proses terjadinya.3. Menjelaskan cara-cara merawat pasien harga diri rendah. Evaluasi : Subyektif Keluarga klien mengatakan mengetahui solusi masalah perawatan klien ketika di rumah. Keluarga mengatakan sudah mengerti tanda dan gejala harga diri rendah yang dialami oleh klien. Keluarga mengatakan jika klien pulang akan memberikan pujian terhadap apa yang klien lakukan Keluarga mengatakan akan membuatkan jadwal kegiatan di rumah yang dapat dikerjakan oleh klien dan memberikan pujian jika klien dapat melaksanakan kegiatan sesuai dengan jadwal. Keluarga mengatakan akan memantau dan memberikan obat secara teratur kepada klien. Obyektif Keluarga mendengarkan penjelasan perawat dengan penuh perhatian. Keluarga mendengarkan dan dengan aktif menjawab pertanyaan yang diajukan oleh perawat. AnalisaSP I tercapai, keluarga dapat mengetahui cara merawat klien dengan gangguan harga diri rendah. PlaningMendukung keputusan yang telah diambil keluarga, kemudian memotivasi keluarga untuk memberikan pujian atas keberhasilan klien dalam melakukan sesuatu hal.

HDR SP II Keluarga:1. Melatih keluarga mempratekkan cara merawat pasien dengan harga diri rendah.2. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien harga diri rendah. Evaluasi SubyektifKeluarga mampu menyebutkan cara merawat klien dengan harga diri rendah. ObyektifKeluarga mampu mempraktekkan cara merawat klien dengan harga diri rendah. AnalisaSP II tercapai, keluarga mampu mempraktekkan cara merawat klien dengan harga diri rendah. PlanningBerikan motivasi kepada keluarga untuk mempraktekkan langsung kepada klien ketika pulang ke rumah.

HDR SP III Keluarga:1. Membantu keluarga membuat jadwal aktifitas di rumah termasuk minum obat (discharge planning).2. Menjelaskan follow up pasien setelah pulang. Evaluasi : Subyektif Keluarga mengatakan akan membantu klien untuk melakukan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat dan akan membuat jadwal minum obat. Keluarga mengatakan akan membawa klien kontrol ke RSJ SH sesuai dengan jadwal yang diberikan. ObyektifKeluarga mampu membuat jadwal aktifitas klien di rumah termasuk minum obat. Analisa SP III tercapai. Keluarga mampu membuat jadwal aktifitas klien di rumah termasuk jadwal untuk minum obat. PlaningAnjurkan dan motivasi keluarga untuk membantu klien melaksanakan jadwal aktifitas yang telah dibuat dan memberikan pujian atas keberhasilan melakukan kegiatan sesuai jadwal serta tetap membawa klien untuk kontrol ke RSJ SH sesuai jadwal yang telah diberikan.

Diagnosa keperawatan 4: Resiko Perilaku Kekerasan (RPK) RPK SP I Keluarga:1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga2. Menjelaskan pengertian perilaku kekerasan tanda dan gejala, serta proses terjadinya perilaku kekerasan3. Menjelaskan cara merawat klien dengan perilaku kekerasan4. Memberi pujian atas hal-hal yang telah dicapai oleh keluarga. Evaluasi : Subyektif Keluarga klien mengatakan mengetahui solusi masalah perawatan klien ketika di rumah. Keluarga mengatakan sudah mengerti tanda dan gejala serta proses terjadinya Resiko perilaku kekerasan. Keluarga mengatakan jika klien pulang akan mengajarkan cara marah yang sehat melalui fisik, verbal, social dan spiritual. Keluarga mengatakan akan membuatkan jadwal kegiatan di rumah yang dapat dikerjakan oleh klien. Keluarga mengatakan akan memantau dan memberikan obat secara teratur kepada klien. Obyektif Keluarga mendengarkan penjelasan perawat dengan penuh perhatian. Keluarga mendengarkan dan dengan aktif menjawab pertanyaan yang diajukan oleh perawat. Keluarga tampak senang di beri pujian atas keberhasilannya menjawab pertanyaan perawat AnalisaSP I tercapai, keluarga dapat mengetahui cara merawat klien dengan resiko perilaku kekerasan. PlaningMendukung keputusan yang telah diambil keluarga, kemudian memotivasi keluarga untuk merawat klien dengan perilaku kekerasan serta memotivasi keluarga dalam melatih klien cara marah yang sehat melalui fisik, verbal, sosial dan spiritual.

RPK SP II Keluarga:1. Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat klien dengan perilaku kekerasan2. Melatih keluarga melakukan cara merawat kepada klien dengan perilaku kekerasan

Evaluasi : SubyektifKeluarga mampu menyebutkan cara merawat klien dengan resiko perilaku kekerasan. ObyektifKeluarga mampu mempraktekkan cara merawat klien dengan. resiko perilaku kekerasan. AnalisaSP II tercapai, keluarga mampu mempraktekkan cara merawat klien dengan resiko perilaku kekerasan. PlanningBerikan motivasi kepada keluarga untuk mempraktekkan langsung kepada klien ketika pulang.

RPK SP III Keluarga:1. Bantu keluarga membuat jadwal aktifitas dirumah termasuk minum obat (discharge planning) 2. Jelaskan follow up klien setelah pulang Evaluasi : Subyektif Keluarga mengatakan akan membantu klien untuk melakukan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat dan akan membuat jadwal minum obat. Keluarga mengatakan akan membawa klien kontrol ke RSJ SH sesuai dengan jadwal yang diberikan. ObyektifKeluarga mampu membuat jadwal aktifitas klien di rumah termasuk minum obat. Analisa SP III tercapai. Keluarga mampu membuat jadwal aktifitas klien di rumah termasuk jadwal untuk minum obat.

PlaningAnjurkan dan motivasi keluarga untuk membantu klien melaksanakan jadwal aktifitas yang telah dibuat dan tetap membawa klien untuk kontrol ke RSJ SH sesuai jadwal yang telah diberikan.

B. Terminasi1. Evaluasi respon klien/keluarga klien terhadap kunjungan rumah.Evaluasi Subyektif Keluarga mengatakan senang dengan kunjungan perawat, sehingga keluarga dapat mengetahui kondisi klien dan dapat mendiskusikannya dengan perawat. Keluarga berharap agar klien dapat segera sembuh dan tidak kambuh lagi. Keluarga mengatakan senang karena mendapat banyak informasi dari perawat tentang cara merawat klien dirumah. Keluarga mengatakan akan melakukan apa yang di anjurkan oleh perawat dan akan mempraktekkan apa yang sudah di ajarkan oleh perawat. 2. Evaluasi kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien.Evaluasi obyektif: Keluarga memperlihatkan perasaan senang dengan kehadiran perawat. Keluarga tampak mengikuti interaksi dengan serius dan berbicara dengan suara yang lembut. Kontak mata cukup baik. Keluarga tampak mengerti apa yang sudah di diskusikan dan diajarkan oleh perawat Keluarga tampak senang saat di berikan pujian atas keberhasilan dalam menjawab pertanyaan yang di ajukan perawat terkait mengenai perawatan klien dirumah.

3. Tindak lanjutKesepakatan keluarga dalam asuhan keperawatan di RSJ SH dan di rumah.Keluarga mengatakan akan berusaha melaksanakan hal-hal yang telah dijelaskan oleh perawat terkait masalah yang di alami klien yaitu gangguan sensori persepsi halusinasi, isolasi social, harga diri rendah dan resiko perilaku kekerasan.4. Rencana pertemuan berikutnyaKeluarga berjanji akan rajin menjenguk klien dan akan bertemu dengan perawat di ruang elang. Keluarga akan membawa klien berobat/control secara rutin ke poli atau RSJSH.

C. KesimpulanKunjungan rumah yang dilakukan pada keluarga Tn.Y pada dasarnya cukup berhasil karena keluarga merasa mendapat penjelaskan yang bermanfaat tentang kondisi klien dan cara merawat klien ketika pulang ke rumah nanti. Pada saat diskusi sikap dan perilaku keluarga terbuka dan koorperatif. Kunjungan perawat ke rumah menghasilkan data dan informasi mengenai klien, melakukan intervensi keperawatan berkaitan dengan masalah keperawatan yang ditemukan pada klien dan melakukan intervensi yang berkaitan dengan 5 tugas kesehatan keluarga.1