laporan fisika dasar mikroskop

Upload: muhamad-arif

Post on 02-Jun-2018

326 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Laporan Fisika Dasar Mikroskop

    1/7

    I. PENDAHULUAN

    Kemajuan ilmu pengetahuan semakin lama semakin maju. Banyak sekali alat-alat

    yang dahulunya belum terpikirkan atau belum ditemukan namun dengan seiring

    berkembang pesatnya ilmu pengetahuan, banyak sekali alat-alat yang dapat membantu

    manusia dalam mengerjakan hal yang sulit. Alat-alat yang termasuk hasil dari

    berkembangnya ilmu dan teknologi salah satunya yaitu mikroskop. Mikroskop yaitu alat

    yang dipakai untuk melihat objek yang kecil atau tak bisa dilihat oleh kasat mata, dengan

    alat ini membantu memperbesar objek sehingga dapat terlihat dengan kasat mata.

    Mikroskop biasanya sering digunakan oleh para ahli biologi dan fisika untuk menunjang

    penelitian yang dilakukan olehnya. Pada biologi mikroskop dapat digunakan untuk

    melihat bakteri yang memiliki ukuran yang sangat kecil dengan lensa obyektif dan okuler

    mikroskop. Pada bidang fisika mikroskop dipelajari pada bidang alat optik, terkait

    dengan perbesaran bayangan yang dilakukan oleh alat optik tersebut. Pada praktikum ini

    akan dibahas tentang mikroskop yang akan menentukan perbesaran yang dilakukan

    mikroskop yang akan digunakan pada praktikum.

    II. TUJUAN

    Tujuan pada praktikum mikroskop kali ini adalah

    a.

    Menentukan perbesaran total secara langsung

    b.

    Mengukur tebal rambut

    III. DASAR TEORI

    Mikroskop adalah alat untuk melihat benda kecil, dengan orde perbesaran ratusan

    atau bahkan ribuan kali dari ukuran benda sebenarnya. Mikroskop tersusun oleh 2 lensa

    positif yaitu lensa obyektif (berada di dekat benda atau obyek) dan lensa okuler (berada

    di dekat pengamat). Bagan kerja mikroskop diperlihatkan oleh Gambar 1.

    Mengacu Gambar 1, perbesaran total pada mikroskop adalah

  • 8/10/2019 Laporan Fisika Dasar Mikroskop

    2/7

    (1)

    Pada titik dekat d = 25 cm, sehingga tan u =

    dan tan u =

    . Adapun perbesaran

    lateral oleh lensa obyektif (Loby)

    (2)

    Perbesaran sudut oleh lensa okuler, dinyatakan

    (3)

    Jarak benda dan bayangan ke Lobymasing-masing adalah o dan b, serta pada panjang

    fokus Lobyadalah fobmaka dipenuhi kaitan

    (4)

    Mengingat , dan jarak titik fokus lensa obyektif (Fob) ke titik fokus lensa

    okuler (Fok) adalah (= b fob), maka perbesaran total (m) dan lateralnya (M)

    dinyatakan

    (5)

    (6)

    IV.

    METODE EKSPERIMEN

    A. Alat dan Bahan

    1. Mikroskop

    2. Mikrometer Obyektif dan Okuler

    3.

    Cermin Gambar

    B. Skema Percobaan

  • 8/10/2019 Laporan Fisika Dasar Mikroskop

    3/7

    C. Tata Laksana

    1. Percobaan I : Menentukan perbesaran total secara langsung

    a. Sumber cahaya diletakkan di dekat mikroskop yang berada di atas meja.

    Arah cermin diatur di bawah mikroskop sehingga cahaya dapat masuk ke

    dalam mikroskop.

    b. Ujung lensa obyektif diatur hingga berada paling dekat dengan obyek.

    c.

    Bayangan benda dilihat dari lensa okuler menggunakan mata kanan. Pengatur

    lensa diputar ke atas sehingga lensa obyektif bergerak perlahan ke atas

    hingga diperoleh bayangan skala mikrometer jelas.

    d. Sebuah mistar diletakkan di samping mikrometer. Skala mistar dilihat dengan

    mata sebelah kiri dan skala mikrometer dengan mata sebelah kanan.

    e. Jarak mata sampai mistar (=a) diukur dan dibandingkan antara jumlah skala

    mistar (m) dengan jumlah skala mikrometer (n). Perbesaran total dapat

    ditentukan.

    2. Percobaan II : Mengukur tebal rambut

    a.

    Lensa okuler dilepas. Mikrometer okuler dipasang di antara lensa obyektif

    dan lensa okuler. Lensa okuler diletakkan pada tempatnya lagi.

    b. Lensa okuler diputar sehingga bayangan mikrometer okuler sejajar dengan

    bayangan mikrometer obyektif.

  • 8/10/2019 Laporan Fisika Dasar Mikroskop

    4/7

    c. Mikrometer obyektif digeser sehingga skalanya berdampingan dengan

    mikrometer okuler.

    d.

    Jumlah mikrometer okuler dan mikrometer obyektif yang saling berimpit

    dihitung.

    e. Mikrometer diganti dengan sehelai rambut. Lensa okuler diputar sehingga

    bayangan mikrometer okuler terlihat bersilang tegak lurus dengan bayangan

    rambut. Jumlah skala mikrometer yang menyilang dengan rambut dihitung.

    D. Metode Analisa Data

    1. Percobaan I : Menentukan perbesaran total secara langsung

    Dibandingkan panjang skala mistar (m) dan skala mikrometer (n). Sehingga

    diperoleh perbesaran :

    2. Percobaan II : Mengukur tebal rambut

    Dibandingkan data nilai skala mikrometer obyektif (n) terhadap skala

    mikrometer okuler (o). Kemudian, tebal rambut dinyatakan dalam skala

    mikrometer (t). Mengacu nilai M di percobaan I, sehingga diperoleh nilai tebal

    rambut. Misal tebal rambut = x

    ()

    V. HASIL EKSPERIMEN

    A. Data

    1. Percobaan I : Menentukan perbesaran total secara langsung

    Parameter ukur Pengukuran 1 Pengukuran 2 Pengukuran 3

    a (cm)

    m (mm)

    n (mm)

    M

    22

    10

    0,110

    90,90

    21

    10

    0,125

    80

    21

    10

    0,120

    83,33

    2. Percobaan II : Mengukur tebal rambut

    Parameter ukur Pengukuran 1 Pengukuran 2 Pengukuran 3

    n (x 10- mm)

    o (x 10-2mm)

    t (x 10

    -2

    mm)x (mm)

    12,5

    10

    810

    13

    10

    911,7

    13

    10

    911,7

  • 8/10/2019 Laporan Fisika Dasar Mikroskop

    5/7

    B. Perhitungan

    1. Percobaan I : Menentukan perbesaran total secara langsung

    2. Percobaan II : Mengukur tebal rambut

    VI. PEMBAHASAN

    Dalam praktikum kali ini, praktikan ditugaskan untuk menentukan perbesaran total

    secara langsung mikroskop dan mengukur tebal rambut. Untuk percobaan pertama yaitumenentukan perbesaran total secara langsung dilakukan dengan cara membandingkan

    panjang skala mistar (m) dan skala mikrometer (n). Dan setelah dilakukan metode

    pengukuran (secara langsung atau mata telanjang) dan dilakukan perhitungan

    a. Pembahasan Data Pengamatan

    Pada metode ini terdapat dua tahap untuk menghitung hasil dari praktikum

    yang sudah dilakukan. Pertama hal yang dilakukan yaitu menggunakan pengamatan

    oleh mata yang dibantu lensa mikroskop. Perhitungan dilakukan dengan cara

    membandingkan skala mistar dengan skala mikrometer, dengan cara melihat secara

    berbarengan. Mata kanan untuk melihat mikrometer pada mikroskop dan mata kiri

    untuk melihat mistar, kemudian akan terjadi bayangan himpitan antara kedua obyek

    tersebut. Namun terdapat kelemahan pada cara ini yaitu perbedaan akomodasi

    penglihatan seseorang dalam melihat secara kasat mata, sehingga akan

    mempengaruhi hasil data yang diambil. Cara yang kedua dengan membandingkan

    mikrometer okuler dengan mikrometer obyektif, perhitungan dilakukan dengan cara

    membuat garis berhimpit sehingga dapat diketahui perbandingan keduanya. Setelah

    itu dilakukan perhitungan untuk menentukan perbesaran yang dilakukan dan

    mengukur tebal rambut. Pada percobaan yang pertama untuk menentukan perbesaran

    yang dilakukan oleh mikroskop yaitu dengan perhitungan perbandingan antara

    mistar dibagi dengan mikrometer. Diperoleh perbesaran-perbesaran dari berulang

    kali pengamatan, dengan demikian perbesaran rata-rata dapat dihasilkan dari jumlah

    perbesaran dibagi banyak data perbesaran, dan untuk tebal rambut dapat dicari

  • 8/10/2019 Laporan Fisika Dasar Mikroskop

    6/7

    dengan rumus x= [(t/o)xn]/Mrata, kemudian tebal rambut dari perhitungan tersebut

    dicari rata-ratanya dengan menjumlahkannya lalu dibagi dengan banyak jumlah data.

    b. Pembahasan Hasil Pengamatan

    Dari perhitungan dua percobaan tersebut diperoleh perbesaran dan tebal

    rambut. Pada percobaan pertama untuk menentukan perbesaran diperoleh 84,74 kali,

    berdasarkan mikroskop cahaya terdapat pilihan perbesaran lensa yaitu 10x, 40x, dan

    100x. Perbesaran total didapat dengan cara Mtot= Mok x Mob,pada mikroskop yang

    praktikan gunakan yaitu Mtot = 10 x 10 = 100 kali. Namun berdasarkan hasil

    pengamatan yang dilakukan sebesar 84,74 kali kemungkinan terjadi kesalahan pada

    pengambilan data. Pada pengambilan data dapat terjadi kesalahan pada pengamat

    dan alat yang digunakan pengamat. Pengamat melihat bahwa kemungkinan

    terbesarnya pada pengamat yang mengalami kesalahan, dikarenakan akomodasi

    penglihatan secara langsung dapat mengalami kekurangan dan kelebihan. Kesalahan

    kedua dapat juga pada alat sehingga terjadi perbedaan data dengan referensi.

    Pada perhitungan percobaan kedua, untuk menghitung tebal rambut dengan

    cara skala yang berhimpit pada mikrometer pada lensa okuler dengan mikrometer

    lensa obyektif kemudian melihat tebal berdasarkan pada lensa okuler. Sehingga

    diperoleh tebal rambut dengan variabel x pada praktikum ini dengan cara x=

    [(t/o)xn]/Mrata. Tebal rambut rata-rata diperoleh dengan menjumlahkan seluruh data

    tebal rambut kemudian dibagi banyak data yang diperoleh. Diperoleh tebal rata-rata

    rambut sebesar 11,13 x 10-2 mm, berdasarkan referensi besar tebal rambut sekitar

    sekian namun masih kemungkinan salah dengan ukuran yang sebenarnya sampel

    rambut yang diamati.

    VII. KESIMPULAN

    1. Perbesaran total secara langsung pada mikroskop adalah 87,74 kali

    2.

    Tebal rambut yang diukur pada saat praktikum sebesar 11,13 x 10-2mm

    3.

    Mikroskop digunakan untuk melihat obyek yang sangat kecil

    VIII. DAFTAR PUSTAKA

    Laboratorium Fisika Dasar FMIPA UGM 2014. Panduan Praktikum Fisika Dasar

    Jurusan Fisika, Laboratorium Fisika Dasar FMIPA UGM, Yogyakarta.

    http://fisikastudycenter.com/fisika-x-sma/10-mikroskopdiakses 13 September 2014

    pukul 11.20 WIB

    http://fisikastudycenter.com/fisika-x-sma/10-mikroskophttp://fisikastudycenter.com/fisika-x-sma/10-mikroskophttp://fisikastudycenter.com/fisika-x-sma/10-mikroskop
  • 8/10/2019 Laporan Fisika Dasar Mikroskop

    7/7