laporan epp2

15
1 LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ANALISIS EKONOMI USAHA AYAM PETELUR “RATNA FARM” DI DAERAH KARANGPLOSO MALANG DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS PRAKTIKUM EKONOMI PRODUKSI PETERNAKAN Disusun oleh: RIZZA MUH. FIKRIANSYAH 105050101111076 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012

Upload: rizza-cityzen

Post on 04-Aug-2015

149 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan EPP2

1

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

ANALISIS EKONOMI USAHA AYAM PETELUR “RATNA FARM”

DI DAERAH KARANGPLOSO MALANG

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS PRAKTIKUM

EKONOMI PRODUKSI PETERNAKAN

Disusun oleh:

RIZZA MUH. FIKRIANSYAH

105050101111076

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2012

Page 2: Laporan EPP2

2

DAFTAR ISI

COVER ......................................................................................................................... 1

DAFTAR ISI ................................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 3

A. LATAR BELAKANG ................................................................................. 3

B. TUJUAN PENULISAN JUDUL ................................................................ 3

C. MANFAAT PENULISAN JUDUL ........................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 5

BAB III PEMBAHASAN ............................................................................................ 6

BAB IV PENUTUP ......................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................14

LAMPIRAN ..................................................................................................................15

Page 3: Laporan EPP2

3

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kegiatan praktikum yang kami lakukan dalam Mata Kuliah Ekonomi Produksi

Peternakan ini mengamati usaha lahan peternakan ayam petelur “Ratna Farm” yang

terletak di daerah Ampel Dento, Karang Ploso Malang. Melihat “Ratna Farm” memiliki

luas lahan yang optimal dengan potensi kapasitas ternak yang banyak akhirnya kami

melirik untuk mengambil hasil produksi “Ratna Farm” sebagai observasi dalam

wawancara pada praktikum mata kuliah ini. Ditunjang pada mata kuliah kami ini

memberikan ilmu mulai tingkat harga ekonomis sampai umur ekonomis suatu usaha

yang layak dilakukan menjadikan kami ingin menganalisis dan belajar suatu usaha yang

kebetulan dibidang ternak unggas ayam petelur.

Ayam peterlur sebagai prospek usaha masyarakat dalam mengembangkan

peternakan di Indonesia terutama di Jawa Timur banyak di hitung sangat

menguntungkan baik di pasaran maupun dari pihak peternak sendiri. Akan tetapi

pemilik usaha peternak khususnya ayam petelur ini harus minimal mempunyai keahlian

dalam memenejemen usaha ternaknya. Untuk itu perbandingan dari kerugian

keuntungannya pemilik ternak sangatlah berbeda tipis. Penilaian kami nanti

memberikan gambaran secara umum dimana letak keuntungan dari hasil produksi ayam

petelur “Ratna Farm” ini.

B. TUJUAN PENULISAN JUDUL

Pemilihan judul ini sangat menggambarkan sekali bahwa pemilik ternak

tersebut adalah Ibu Ratna yang mengembagkan usaha ayam petelur dengan prioritas

hasil produksi adalah telur. Selain itu juga nama dari perusahaan yaitu “Ratna Farm” ini

memperlihatkan bahwa usaha yang dikembangkan Bu Ratna di daerah Karang Ploso

sudah kapasitas peternak yang besar.

Page 4: Laporan EPP2

4

C. MANFAAT PENULISAN JUDUL

Penulis berharap pada hasil pembuatan makalah ini bisa mermanfaat kepada

para pembaca sebagai modul pedoman dalam prospek pengembangan usaha peternakan

petelur di Indonesia. Program observasi dalam makalah ini juga sangat membantu

mahasiswa tentunya untuk berpengalaman belajar dengan peternak yang sesungguhnya

dan menambah wawasan kepada mahasiswa untuk berparadigma sebagai seorang

entrepreneur yang sesungguhnya terutama di kampus Fakultas Peternakan Universitas

Brawijaya. Mengingat membangun sebuah usaha di bidang peternakan ini tentunya

tidaklah mudah. Disamping kita harus punya keahlian dalam strategi pasar yang optimal

dan manajemen perusahaan yang baik serta kontinyu.

Page 5: Laporan EPP2

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam formulasi pakan ayam, untuk memperbaiki efesiensi pemanfaatan pakan

dan memacu pertumbuhan, telah banyak ditambahkan senyawa senyawa yang berfungsi

sebagai growth faktor/promotor, ataupun fish factor, grass factor, dan yang paling banyak

digunakan adalah kelompok antibiotik seperti zinc bacitracine, monensin,

chlorotetracycline dan sebagainya pada level sub-therapeutic. Penggunaan antibiotik

pada level sub-therapeutic akan dapat menimbulkan resistensi mikroorganisme terhadap

pengobatan pada manusia. Sebagai pengganti growth promotor antibiotik, telah

banyak diteliti kemungkinan penggunaan kultur hidup dari mikroorganisme, yang

sering disebut sebagai probiotik. (Kompiang, 2000).

Jagung sebagai pakan ayam petelur sudah sejak lama digunakan. Jagung

mengandung protein agak rendah (sekitar 9,4%), tetapi kandungan energi

metabolismenya tinggi. (3430 kkal/kg). Oleh karena itu jagung merupakan sumber

energi yang baik. Kandungan serat kasarnya rendah (sekitar 2%), sehingga

memungkinkan jagung dapat digunakan dalam tingkat yang lebih tinggi. Jagung kuning

mengandung pigmen karoten yang disebut "xanthophyl". Pigmen ini memberi warna

kuning telur yang bagus dan daging yang menarik, tidak pucat. (Wisnu, 2007).

Kandungan air dalam tubuh anak ayam sehari sekitar 85% dan kandunagn ini

sedikit menurun dengan peningkatan umur dan mencapai 55% pada tubuh ayam

berumur 42 minggu. Sehingga ayam membutuhkan air minum yang bersih untuk

pertumbuhan optimal, untuk produksi dan untuk proses pencernakan makanan. Oleh

karena itu air minum harus selalu tersedia, karena kekurangan air minum sampai 20 %

dari kebutuhan sehari-hari dapat menyebabkan penurunan produksi baik produksi telur

maupun daging. (Subangkit, 2001).

Pemanenan menggunakan alat bantu pengambil telur jarak jauh bisa dilakukan

dengan menyeroknya secara hati-hati. Penggunaan alat bantu ini lebih praktis dan

pengambilan telur relatif tidak mengganggu ketenangan ayam di dalam kandang. Ujung

alat diberi kawat yang bentuknya menyerupai bentuk telur. Lalu pemanena n telur tetas

di kandang batterai sebaiknya segera dilakukan saat telur baru keluar dari induk ayam.

Semakin cepat akan semakin baik untuk mencegah pencemaran bakteri dan mikroba

pada telur. (Pambudhi, 2003).

Page 6: Laporan EPP2

6

BAB III

PEMBAHASAN

1. Pembahasan Quisioner

Usaha peternakan ayam petelur ini dimiliki oleh seorang ibu rumahtangga

bernama Dwi Ratna Juwita yang bertempat tinggal di Dusun Bunder RT 15 RW 05

Desa Ampeldento Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang. Beliau memiliki

anggota keluarga 4 orang yaitu diantaranya suami yang bernama Pak Atok dan memiliki

satu tunggal putri dengan ditemani ibunya Bu Ratna. Sekarang ini selain profesi ibu

rumahtangga beliau beserta suaminya masih menyempatkan waktunya untuk mendidik

murid-murid nya di SD setempat di desanya pada pagi harinya. Pak Atok yang lulusan

sarjana S1 dan Bu Ratna yang lulusan Sarjana Komunikasi berniat setelah menikah

untuk meneruskan usaha peternakan ayahnya Bu Ratna pada tahun 2005 dan

dikembangkan berdua sampai sekarang ini. Dengan pengalaman dari kedua orangtua Bu

Ratna, beliau beranggapan mampu untuk memperbesar usaha ayahnya tersebut.

Saat ini usaha peternakan beliau diberikan nama CV. Maju Jaya Ratna Farm.

Dengan istilah di masyarakat sekitar mengenal dengan nama “Ratna Farm”. Dengan

kapasitas usaha yang sekarang beliau bangun sampai saat ini sudah memiliki 8000 ekor

ayam petelur berjenis layer dan kurang lebih 800 ekor diantaranya sudah masa afkir.

“Ratna Farm” dan sampai sekarang dikenal peternakan beliau adalah peternakan yang

terbesar di desanya tersebut hingga memiliki 4 kandang dengan kapasitas per

kandangnya kurang lebih 2000 an ekor ayam. Pada awalnya beliau hanya memiliki 1

kandang dengan ternak yang jumlahnya hanya 1000 ekor dan itu pun dari warisan

ayahnya, setelah itu di kembangkan pribadi bersama suaminya dengan meminjam dana

di bank sejumlah 300 juta pada tahun 2005 itu. Karena sudah memiliki lahan sekitar

3000 m2 maka Bu Ratna hanya menggunakan uang pinjaman itu untuk membangun

kandang saat itu dan menghabiskan biaya 54 juta sekaligus renovasi kandang yang lama

senilai 20 juta. Setelah selesai membangun kandang baru beliau memberanikan diri

untuk bermitra dengan perusahaan Wonokoyo di Malang pada tahun 2011 dengan

membangun kandang yang lebih bagus lagi dengan konstruktur atap bangunan asbes

dan kandangnya dibuat panggung bersemen. Dinding yang berlapis tirai ba mbu ini

cukup menghabiskan biaya kandang yang lumayan besar, yaitu senilai 80 juta rupiah.

Jadi “Ratna Farm” ini membantu menyuplai produksi telur di daerah se Malang Raya

tentunya.

Page 7: Laporan EPP2

7

Mengenai peralatan dalam menunjang aktifitas kegiatan “Ratna Farm” beliau

membeli mesin mixer alat menyelep jagung pribadi seharga 25 juta pada tahun 2012 ini.

Beliau juga melengkapi alat kompres untuk vaksinasi kandang senilai 3 juta. Peralatan

kecil seperti sekop, cangkul, ember, timbangan, dsb beliau menghabiskan biaya 3 juta

dan ditambah biaya sak senilai 1 juta rupiah.

“Ratna Farm” ini melakukan pemeliharaan seperti pemberian obat dan vaksin

seperti vaksin aktif yaitu tripel yang diberikan setiap 1 bulan sekali dan vaksin ND Kill

yang diberikan setiap 7 bulan sekali ke tubuh ternak ayam petelur. Beliau menghabiskan

biaya ini kurang lebih 1 juta per bulannya.

Melihat ternak beliau yang berkapasitas banyak, tentunya beliau sekarang

memiliki 4 orang karyawan yang mempunyai tugas masing-msing memberikan makan

dan minum serta mengambil telur setiap harinya. Setiap 1 karyawannya, beliau

memberikan gaji per minggu 350 ribu dengan tambahan kurang lebih 20 ribu per setiap

membersihkan kandang. Perbulannya beliau mengeluarkan biaya listrik untuk keempat

kandangnya sekira kiranya 130 ribu perbulannya.

Mengenai wawancara kami kepada Bu Ratna disampaikan bahwa umur ekonomis

ternak beliau bisa dihitung sampai 1,5 tahun saja dan itu terhitung satu kali periode.

Sedangkan umur ekonomis kandang beliau bisa mengira ngira suatu kandang miliknya

bisa berumur 20 tahun kedepan.

Manajemen pemberian pakan di “Ratna Farm” ini d iberikan setiap harinya 2x

sehari yaitu pagi dan siang hari. Komposisi dari berbagai pakan di “Ratna Farm” ini

dibuat ransum sendiri dengan jenis pakan diantaranya PKK 56kg, MBM 16kg, Grit

16kg, Bekatul 32kg, Jagung 130kg, Premix TAJ 8kg, Premix Super 1kg, Premix ATX

2ons. Dan ransum ini dipergunakan setiap harinya untuk keempat kandangnya. Jika

ditotal hampir setiap harinya Bu Ratna menyuplai 9,6 Kuintal pakan untuk 8000 ekor

ternaknya.

Strategi pemasaran “Ratna Farm” ini sangatlah produktif yaitu dipasarkan di

kemitraan dan juga para pedagang pribadi Bu Ratna. Pengambilan telur dilakukan di

atas jam 12 siang. Setiap harinya “Ratna Farm” bisa menghasilkan hasil produksi telur

dengan rata-rata perhari 410 kg dengan rata rata harga perkilonya Rp 11.700/kg. Selain

itu beliau juga memasarkan ternak yang afkir tersebut seharga Rp 15.000/ekor. Hasil

produk feses juga diperjual belikan setiap periode yaitu 6 bulan sekali dengan jumlah

penjualan 200kg feses yang diberi harga Rp 5.000/kg. Para pedagang pribadinya Bu

Page 8: Laporan EPP2

8

Ratna ini menjual telur yang dipasarkan di daerah Pasar Batu, Karangploso, Kota

Malang, Tumpang, dan Gadang.

2. Pembahasan Tabulasi

a. Investasi Modal Awal

Pembuatan Kandang : 1. Rp 54.000.000,-

2. Rp 80.000.000,-

Renovasi Kandang : Rp 20.000.000,-

Peralatan : - Mixer Jagung Rp 25.000.000,-

- Kompres Rp 3.000.000,-

- Sekop,dsb Rp 3.000.000,-

- Sak Rp 1.000.000,- +

Jumlah biaya investasi Rp186.000.000,-

b. Biaya Tetap

Penyusutan kandang dan penyusutan ternak termasuk b iaya tetap (Fixed Cost)

“Ratna Farm” dan apabila dihitung pertahun demikian,

Jenis Biaya per tahun Umur Eko

Penyusutan kandang Rp 7.700.000,- 20 tahun

Penyusutan ternak Rp 1.888.888,- 1,5 tahun

Penyusutan alat kecil (kompres,

mixer, ember, dsb) Rp 2.500.000,- 1 tahun

Total Rp12.088.888,-

Penghitungan biaya penyusutan kandang setahun ,

= harga awal – harga akhir

Umur ekonomis

= (Rp 54.000.000+Rp 80.000.000+Rp 20.000.000) – Rp 0,-

20 tahun

= Rp 7.700.000,-

Penghitungan biaya penyusutan kandang setahun ,

= harga awal – harga afkir

Umur ekonomis

Page 9: Laporan EPP2

9

= Rp 8.000 x 8000 ekor – Rp 15.000 x 2000 ekor

1,5 tahun

= Rp 1.888.888,-

c. Biaya Tidak Tetap (Variable Cost)

Biaya tidak tetap yang dikeluarkan oleh “Ratna Farm” setiap tahunnya rata rata

dalam perhitungan demikian,

Jenis Biaya

Biaya DOC 8000ekor x @Rp 8.700,- Rp 69.600.000,-

Obat dan vaksin @1juta x 12 bln Rp 12.000.000,-

Tenaga kerja 1,4jt/bln x 4orang x 12 bln Rp 67.200.000,-

Biaya listrik @Rp 130.000/bln x 12bln Rp 1.560.000,-

Biaya total pakan setahun Rp 1.329.960.000,-

Total biaya tidak tetap Rp 1.480.320.000,-

Perhitungan biaya pakan dalam setahun :

Jenis Pakan Total Biaya

PKK @Rp 5.600 x 56 kg Rp 313.600,-

MBM @Rp 6.300 x 16 kg Rp 100.800,-

Grit @Rp 500 x 16 kg Rp 8.000,-

Bekatul @Rp 1.600 x 32 kg Rp 51.200,-

Jagung @Rp 2.800 x 130 kg Rp 364.000,-

Premix TAJ @Rp 9.250 x 8 kg Rp 74.000,-

Premix Super @Rp10.000 x 1 kg Rp 10.000,-

Premix ATX @Rp10.000 x 2 ons Rp 2.000,-

Total biaya per hari Rp 923.600,-

Total biaya per bulan (30 hari) Rp 923.600 x 4kandang x 30hr =

Rp 110.830.000,-

Total biaya per tahun (12 bulan) Rp 110.830.000,- x 12bln=

Rp 1.329.9600.000,-

Page 10: Laporan EPP2

10

d. Penerimaan

Penerimaan total hasil produksi dari “Ratna Farm” ini memiliki pemasukan yang

tinggi dengan perhitungan pertahunnya yang demikian :

Hasil Produksi Rata Rata Total Pemasukan

Telur (410kg/hr x @Rp 11.700 x30hr)x 12bln Rp 1.726.920.000,-

Ayam afkir (1350/th x Rp 15.000,-) Rp 20.250.000,-

Feses per (400kg/th x Rp 5.000,- ) Rp 2.000.000,-

Total Penerimaan Rp 1.749.170.000,-

e. Keuntungan Hasil Produksi

= Total Penerimaan - Biaya Total

= Rp 1.749.170.000 – (Biaya Tetap + Biaya Variabel)

= Rp 1.749.170.000 – (Rp12.088.888 + Rp 1.480.320.000)

= Rp 1.749.170.000 – Rp 1.492.408.888

= Rp 256.761.112,-

Nilai ini dimasukkan dalam keuntungan pertahunnya, jadi apabila

ingin menghitung keuntungan perbulannya, bisa dibagi dengan angka 12

bulan. Keuntungan yang dikelola “Ratna Farm” ini mendapatkan income

untung setiap tahunnya kurang lebih Rp 256.761.112,-.

f. Revenue Cost Ratio (R/C)

= Penerimaan Total : Biaya Total

= Rp 1.749.170.000 : Rp 1.492.408.888

= 1,172

Hasil perbandingan ratio yang menghasilkan skor 1,172 dalam

usaha peternakan Bu Ratna ini menandakan “Ratna Farm” yang

dikembangkan oleh beliau layak untuk dijalankan. Terutama prospek ke

depan sangat menjanjikan jika manajemen usaha dari beliau bisa stabil

seperti halnya bulan bulan ini.

Page 11: Laporan EPP2

11

g. BREAK EVENT POINT UNIT

BEP UNIT =

=

= 5,5 Unit

Hasil dari perhitungan kami untuk mencapai BEP dalam jumlah unit

produksi, maka bisa diperkirakan usaha peternakan ayam petelur ini mencapai

titik impas minimal mencapai jumlah 5,5 unit produksi dalam setahunnya.

BEP HARGA JUAL = X Harga Jual

= x Harga Jual

=

= Rp 9.620.435.000,-

Sedangakan untuk memperoleh nilai BEP harga jual pada peternakan Bu

Ratna ini harus minimal menjual hasil produksi ayam petelurnya hingga

mencapai nilai harga kurang lebih Rp 9.620.435.000,- rupiah. Angka ini sudah

pasti untung apabila dicapai hingga penjualan setahun terakhir ini.

Page 12: Laporan EPP2

12

TABEL TABULASI PENDAPATAN

MODAL USAHA

PENDAPATAN

PENGELUARAN KEUNTUNGAN

BEP

KET PER BULAN PER TAHUN

BEP PRODUK

BEP HARGA

Rp 1.492.408.888

Rp 21.396.759 Rp 256.761.112 Rp 1.480.320.000 Rp 256.761.112 5,5 Unit Rp 9.620.435.000,- 1 TAHUN PERIODE

Rp 186.000.000

Page 13: Laporan EPP2

13

BAB IV

PENUTUP

1. KESIMPULAN

“Ratna Farm” dengan komoditi ternaknya adalah ayam petelur dan dikelola secara

pribadi akan tetapi penjualannya bermitra dengan sebuah perusahaan, dapat dipastikan

peternak akan jauh lebih untung untuk setiap kali masa produksi telur. Dengan analisa

ekonomi peternakan yang telah kami tinjau hingga mendapatkan nilai skor Revenue

Cost Ratio (R/C) yaitu 1,172. Nilai ini yang mendiskripsikan bahwa dengan jumlah

kapasitas lebih dari 8000ekor ini dapat menguntungkan peternak dalam nilai hasil

produksi yang lumayan besar. Artinya “Ratna Farm” ini layak untuk dikembangkan

lebih besar lagi secara bertahap. Kondisi ternak yang sekarang didominasi oleh layer

menghasilkan jumlah telur yang optimum setiap harinya dengan ditunjang ransum

pakan yang tepat pada sasaran nutrisi yang dibutuhkan ternak ayam petelur. Hasil dari

BEP unit apabila dalam periode setahun ini menghasilkan titik balik produksi dengan

angka 5,5 x hasil produksi seluruhnya maka peternak bisa dikatakan BEP dalam

setahun. Peternak juga pernah dihadapi keadaan merugi dan sangat beresiko tinggi, akan

tetapi biasanya yang berdampak pada hari itu mengakibatkan jumlah produksi telur bisa

menurun drastis misalnya ketika ternak diserang penyakit ND. Dan jika sudah terjadi

demikian maka harus segera ditangani secara intensif untuk mencegah penyebaran

penyakit ke tubuh ternak lainnya.

2. SARAN

Penulis hanya berharap bahwa setidaknya ilmu yang banyak diberikan dari beliau

kepada kami ini sangat membantu kami dan bisa dikatakan sebagai konsultan pribadi.

Akan tetapi dengan melihat kondisi kandang yang memang setiap harinya tidak selalu

dan pasti Bu Ratna sendiri mengunjungi ke peternakannya sehingga kontroling dalam

suatu lokasi usaha saya menganggap kurang maksimal jika melihat kondisi kandang

yang ada yang agak kotor dan ini bukan disebabkan karena kotoran feses ternak

melainkan kebersihan sanitasi pakan digudang sampai sanitasi karyawan yang bisa

dikatakan kurang. Karena melihat perusahaan sudah berbentuk CV, jadi segala SOP

untuk bidang usaha peternakan ayam petelur “Ratna Farm” ini bisa meningkatkan nilai

angka standar dari suatu perusahaan secara bertahap.

Page 14: Laporan EPP2

14

DAFTAR PUATAKA

Kompiang, IP. 2000. Pengaruh Suplementasi Kultur Bacillus spp Melalui Pakan atau

Air Minum Terhadap Kinerja Ayam Petelur. Journal Ilmu Ternak

dan Veteriner Vol. 5 No.4 Th. 2000. Balai Penelitian Ternak.

Bogor.

Mulyono, Subangkit. 2001. Memelihara Ayam Buras Berorientasi Agribisnis Edisi

Revisi. Penebar Swadaya. Bandung.

Murningsih, Wisnu, dkk. 2007. Pengaruh Penambahan Aras Mineral pada Fermentasi

Sorghum dengan Ragi Tempe terhadap Kecernaan Nutrien pada

Ayam Petelur. ISSN 1411 – 2027 . Animal Production Fakultas

Peternakan UNDIP. Semarang.

Pambudhi, Widharto. 2003. Beternak Ayam Arab Merah Si Tukang Bertelur.

Agromedia Pustaka. Jogjakarta.

Page 15: Laporan EPP2

15

LAMPIRAN

Foto Bersama Peternak

Foto Di Kandang “Ratna Farm”