laporan drosophila

2
Dalam setiap inti sel , moleku DNA dikemas dalam struktur sepeti benang yang disebut kromosom. Setiap kromosom memiliki titik penyempitan yang disebut sentromer yang membagi kromosom menjadi dua bagian atau disebut lengan. Lengan pendek disebut lengan “P” dan lengan panjang disebut lengan “Q”. Pada beberapa spesies salah satunya pada Drosophila melanogaster ditemukan adanya kromosom politen Kromosom politen adalah kromosom yang struktur dan ukurannya lebih besar dari kromosom normal (Guspratiwi, 2011) Kromosom raksasa yang disebut kromosom politen, ditemukan pada sel nukleus kelenjar ludah dan pada beberapa jaringan larva Drosophila melanogaster dan pada serangga ordo diptera lainnya. Struktur kromosom politen dibentuk dari pengulangan replikasi DNA tanpa pemisahan dari replikasi helaian kromatin. Pada kromosom politen, selain terdapat kromonemata dan kromosenter, ditemukan juga band dan interband. Band adalah bagian gelap pada kromosom daninterband adalah bagian terangnya Digunakannya kromosom kelenjar ludah karena kelenjar ludah tersusun dari sel-sel yang sangat besar selama perkembangan larva. Sel-sel itu tidak lagi membelah, namun semakin besar mengikuti perkembangan larva. (Guspratiwi, 2011). Adapun tujuan dari praktikum kali ini ialah untuk membuat preparat kromosom Drosophila sp dan mengenal struktur/bentuk kromosom Drosophila sp. Pada praktikum ini kromosom politen yang digunakan adalah kromosom yang terdapat pada kelenjar ludah larva instar III Drosophila melanogaster. Untuk menngamati kromosom politen ini, pertama teteskan 1 tetes asam asetat 45% pada kaca objek, letakkan diatasnya larva drosophila. Lalu dibawah mikroskop stereo tusuk bagian anterior larva tepat pada “jawhock” dengan menggunakan jarum, kemudian dengan jarum yang lain tusuklah pada 1/3 bagian anterior larva tersebut. Tarik kedua jarum dengan arah yang berlawanan sehingga kelenjar luda akan keluar (lanjutan cari dibuku)

Upload: gus-adi

Post on 14-Nov-2015

17 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Mengenai Drosophila

TRANSCRIPT

Dalam setiap inti sel , moleku DNA dikemas dalam struktur sepeti benang yang disebut kromosom. Setiap kromosom memiliki titik penyempitan yang disebut sentromer yang membagi kromosom menjadi dua bagian atau disebut lengan. Lengan pendek disebut lengan P dan lengan panjang disebut lengan Q. Pada beberapa spesies salah satunya pada Drosophila melanogaster ditemukan adanya kromosom politen Kromosom politen adalah kromosom yang struktur dan ukurannya lebih besar dari kromosom normal (Guspratiwi, 2011) Kromosom raksasa yang disebut kromosom politen, ditemukan pada sel nukleus kelenjar ludah dan pada beberapa jaringan larvaDrosophila melanogasterdan pada serangga ordo diptera lainnya. Struktur kromosom politen dibentuk dari pengulangan replikasi DNA tanpa pemisahan dari replikasi helaian kromatin. Pada kromosom politen, selain terdapat kromonemata dan kromosenter, ditemukan jugabanddaninterband.Bandadalah bagian gelap pada kromosom daninterbandadalah bagian terangnya Digunakannya kromosom kelenjar ludah karena kelenjar ludah tersusun dari sel-sel yang sangat besar selama perkembangan larva. Sel-sel itu tidak lagi membelah, namun semakin besar mengikuti perkembangan larva. (Guspratiwi, 2011).Adapun tujuan dari praktikum kali ini ialah untuk membuat preparat kromosom Drosophila sp dan mengenal struktur/bentuk kromosom Drosophila sp. Pada praktikum ini kromosom politen yang digunakan adalah kromosom yang terdapat pada kelenjar ludah larva instar III Drosophila melanogaster. Untuk menngamati kromosom politen ini, pertama teteskan 1 tetes asam asetat 45% pada kaca objek, letakkan diatasnya larva drosophila. Lalu dibawah mikroskop stereo tusuk bagian anterior larva tepat pada jawhock dengan menggunakan jarum, kemudian dengan jarum yang lain tusuklah pada 1/3 bagian anterior larva tersebut. Tarik kedua jarum dengan arah yang berlawanan sehingga kelenjar luda akan keluar (lanjutan cari dibuku)Kromosom politen pada Drosophila sp yang diamati tidak telihat jelas bentuknya, sehingga bagian-bagiannya yaitu band serta interbandnya tidak dapat diamati. Yang ditemukan pada perconaan kali ini hanya keberadaaan kelenjar ludah pada larva instar III Drosophila sp. Pada kelenjar ludah tersebut terdapat kromosom politen, hal ini terjadi karena kelenjar ludah tersusun dari sel-sel yang sangat besar selama perkembangan larva. Sel-sel itu tidak lagi membelah, namun semakin besar mengikuti perkembangan larva. (Guspratiwi, 2011). Pembesaran sel-sel ini disebabkan karena adanya pengulangan replikasi DNA tanpa pemisahan dari replikasi helaian kromatin. Replikasi DNA tanpa pemisahan dari replikasi helaian kromatin ini akan menyebabkan kromosom menebal sehingga menjadi sangat besar dan dapat diamati dengan menggunakan mikroskop cahaya. Digunakannya kelenjar ludahDrosophila melanogasterkarena lalat tersebut merupakan salah satu dari ordo diptera yang memiliki kromosom homolog kebanyakan selalu berpasangan(Aini, 2008). Oleh karena itu kromosom-kromosom interfase dalam sel-sel kelenjar ludah selalu berpasangan. Kromosom droophila sp memiliki ukuran yang sangat besar jika dibandingkan dengan kromosom organism lain. Kromosom drosophila sp berukuran 1000 kali lebih besar dari kromosom organism lainnya. Dengan demikian maka untuk melakukan pengamatan terhadap kromosom dari drosophila sp dapat dilakukan hanya dengan menggunakan bantuan mikroskop cahaya. Namun dalam praktikum kali ini bentuk kromosom politen pada drosophila sp tidak terlihat dengan jelas. Ini disebabkan kurangnya kemampuan dari pengamat dalam membuat preparat kromosom drosophila sp. Sehingga tidak didapatkannya bentuk kromosom politen yang baik dan dapat diamati. Yang ditemukan dalam praktikum hali ini hanya berupa penampang kelenjar ludah yang berwarna putih bening dengan