laporan - dpr.go.id · dilakukan oleh masyarakat untuk menuntut ganti rugi lahan baik itu darat...

23
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI DI PROVINSI PAPUA RESES MASA PERSIDANGAN IV TANGGAL 2 4 MEI 2017 KOMISI V DPR-RI JAKARTA, 2017

Upload: ngokien

Post on 03-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPORAN

KUNJUNGAN KERJA

KOMISI V DPR RI

DI

PROVINSI PAPUA

RESES MASA PERSIDANGAN IV

TANGGAL 2 – 4 MEI 2017

KOMISI V DPR-RI

JAKARTA, 2017

Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke Provinsi Papua, 2017 Hal ii

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN …………………………………………………………………………………… 1

I.1. Dasar Hukum ……………………………………………………………………………. 1

I.2. Maksud dan Tujuan ……………………….…………………………………………..…1

I.3. Lokasi dan Waktu ……………………………………………………………………….. 2

I.4. Agenda ................................................................................................................. .. 2

II. HASIL KUNJUNGAN LAPANGAN ………………………………………………………….….. 3

II.1. Temuan, Permasalahan dan usulan di Lapangan …………………………….…… 3

II.2. Kesimpulan/ Rekomendasi …………………………………..…….……….………… 6

III. PENUTUP ……………………………………………………………………..………………….. 8

LAMPIRAN

L.1. Daftar Anggota Rombongan ………………………………………..….…………. 9

L.2. Daftar Mitra Pendamping …………………………………………………………… 9

L.3. Data-data Pendukung ………………………………………………………………. 11

L.3.1. Bandara Sentani …………………………………………………………. 11

L.3.2. BBMKG Wilayah V ………………………………………………………… 13

L.3.3. Kantor SAR Jayapura ………………………………………………...……14

L.3.4. Jembatan Holtekamp ………………………………………………..……. 17

L.3.5. Pengendalian Danau Sentani …………………………………………… 18

L.3.6. Pelabuhan Laut Jayapura ………………………………………………....19

Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi Papua, 2017 Hal 1

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI DI PROVINSI PAPUA

DALAM RESES MASA PERSIDANGAN IV 2016 - 2017

TANGGAL 2 - 5 MEI 2017

I. PENDAHULUAN I.1. Dasar Hukum

1. Amandemen Undang-Undang Dasar 1945; pada perubahan Pertama Pasal 20, Perubahan

Kedua Pasal 20 A, perubahan Ketiga Pasal 23;

2. Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2014 Tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat,

Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah;

3. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Tata Tertib

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia; dan

4. Hasil keputusan Rapat Intern Komisi V DPR RI Tanggal 26 April 2017.

I.2. Maksud dan Tujuan

Maksud Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Kabupaten Sragen Provinsi Jawa Tengah ini adalah: a. Untuk meninjau secara langsung pembangunan infrastruktur di Provinsi Papua. b. Untuk meninjau langsung dampak dari pembangunan infrastruktur, baik itu dampak positif

maupun dampak negatif terhadap pembangunan di Provinsi Papua c. Untuk mengetahui dan menginventarisir permasalahan-permasalahan yang masih terjadi

terkait dengan pembangunan infrastruktur di Provinsi Papua .

Tujuan dilaksanakannya Kunjungan Kerja adalah dalam rangka melaksanakan Fungsi dan

Tugas Dewan sesuai dengan Pasal 58, ayat (3), Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat

Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi Papua, 2017 Hal 2

Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Indonesia, yaitu:

butir a. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang, termasuk APBN,

serta peraturan pelaksanaannya yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya;

butir d. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pemerintah.

Selanjutnya Tata Tertib DPR RI Pasal 59 ayat (3) juga menyatakan bahwa: ”Dalam

melaksanakan tugas komisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 ayat (3) dan tindak lanjut

pengaduan masyarakat, komisi dapat:”

butir f mengadakan kunjungan kerja dalam masa reses atau mengadakan kunjungan

kerja spesifik dalam masa sidang, yang hasilnya dilaporkan dalam rapat komisi

untuk ditindaklanjuti.

I.3. Lokasi dan Waktu

Dalam Reses Masa Sidang IV Tahun Sidang 2016 - 2017, Komisi V DPR RI melakukan

Kunjungan Kerja ke Provinsi Papua, pada tanggal 2 – 5 Mei 2017. Dalam masa kunjungan

yang dilakukan selama 4 hari itu, Komisi V DPR RI melakukan peninjauan, pertemuan, dialog,

dan melakukan komunikasi intensif dengan masyarakat dan Pemerintah Provinsi Papua

beserta seluruh jajarannya yang dihadiri oleh mitra kerja Komisi V DPR RI.

I.4. Agenda Kunjungan

Beberapa agenda kegiatan dalam kunjungan kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi Papua ini,

antara lain sebagiu berikut:

1. Pertemuan dengan Kepala Bandara Sentani, Kepala Kantor SAR Jayapura dan Kepala

Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah V;

2. Mengunjungi dan meninjau pembangunan fasilitas saerana dan prasarana untuk PON XX

tahun 2020;

3. Meninjau pembangunan pengandalian sedimentasi Danau Sentani, Distrik Sentani, Kota

Jayapura

Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi Papua, 2017 Hal 3

4. Meninjau pembangunan Jembatan Holtekamp;

5. Meninjau Fasilitas Sarana dan Prasarana Pelabuhan Laut Jayapura;

6. Meninjau rumah khusus untuk tokoh pimpinan lembaga keagamaan, suku dan pelintas

batas;

7. Mengadakan pertemuan dengan gubernur Provinsi Papua membahas tentang

permasalahan dan pembangunan infrastruktur di Provinsi Papua.

II. HASIL PENINJAUAN LAPANGAN

II.1. Temuan, Permasalahan dan Usulan di lapangan

Beberapa temuan dan permasalahan yang diperoleh dari Kunjungan Kerja di Provinsi Papua

pada reses Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2016-2017 antara lain:

I. Bidang PUPR

a. Dalam rangka mempercepat pembangunan infrastruktur untuk mendukung

pelaksanaan PON XX di Papua, terdapat beberapa usulan kegiatan yang

diperlukan untuk segera dilaksanakan yaitu:

i. Normalisasi sungai yang terletak di sekitar stadion untuk pengendalian

banjir;

ii. Perbaikan dan pelebaran jalan nasional menuju stadion;

iii. Pembangunan sarana penyediaan air baku;

iv. Pembangunan sekitar 20 tower rumah susun untuk akomodasi peserta

PON.

b. Pembangunan pengendalian sedimentasi di inlet danau Sentani sejauh ini berjalan

sesuai dengan perencanaan dan diharapkan dapat diselesaikan pada tahun 2017

sebagaimana target yang semula ditetapkan.

c. Permasalahan pada Pembangunan Jembatan Holtekamp:

i. Pendanaan: Jembatan Holtekamp dengan panjang total ±732 m yang

menghubungkan Hamidi dan Holtekamp, sepanjang 430 m dibiayai oleh

APBN dan saat ini sedang dilaksanakan konstruksinya. Selebihnya dibiayai

oleh APBD Provinsi Papua dan APBD Kota Jayapura termasuk jalan akses

yang menuju kedua sisi jembatan. Untuk pembangunan ruas yang

Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi Papua, 2017 Hal 4

bersumber dari APBD Kota Jayapura, masih belum dilakukan

pembangunan karena terkendala oleh keterbatasan anggaran;

ii. Tuntutan ganti rugi oleh masyarakat: beberapa kali terjadi upaya yang

dilakukan oleh masyarakat untuk menuntut ganti rugi lahan baik itu darat

maupun laut, sehingga berakibat pada terbuangnya waktu pelaksanaan.

d. Rumah khusus yang dibangun untuk tokoh agama, adat dan pelintas batas di Kota

Jayapura telah selesai dibangun dan sudah ditempati.

II. Bidang Perhubungan

a. Pengembangan bandara ke arah Komba sesuai dengan Masterplan membutuhkan

dukungan anggaran dalam pembebasan lahan seluas 125 Ha. Keterbatasan

pengembangan ini khususnya pada prasarana sisi udara berpengaruh kepada Slot

time dan Apron Occupancy. Sedangkan di sisi darat, pengembangan Terminal

Bandara Sentani dibutuhkan agar dapat menampung lebih banyak penumpang,

terutama dalam menyambut PON XX di Jayapura.

b. Kegiatan pengembangan Pelabuhan Jayapura adalah meliputi kegiatan sebagai

berikut:

i. Pembangunan dermaga baru beserta fasilitas di Pelabuhan Laut Jayapura

untuk menggantikan dermaga lama yang kondisi existing kelayakannya di

bawah 20%;

ii. Modernisasi terminal penumpang Pelabuhan Laut Jayapura.

III. Bidang Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

a. Beberapa permasalahan dan kendala di bidang Meteorologi, Klimatologi dan

Geofisika di Provinsi Papua antara lain:

i. Terdapat blank spot area di daerah pegunungan Jayawijaya yang belum

ada radar cuacanya;

ii. Topografi Papua sangat sulit dan dijangkau jika hanya dengan

menggunakan pesawat udara;

iii. Komunikasi masih terbatas di daerah terpencil terutama di pegunungan

sehingga koordinasi dan penyebaran info cuaca masih sering terkendala;

Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi Papua, 2017 Hal 5

iv. SDM BMKG yang terbatas belum mampu mendukung beberapa bandara

sehingga sudah selayaknya dibangun stasiun meteorologi;

b. Terdapat beberapa kebutuhan dalam operasionalisasi peralatan BMKG di Provinsi

Papua antara lain:

i. Radar cuaca Sentani tidak berfungsi karena motor penggerak Azimuth dan

Elevasi rusak dan tidak diproduksi lagi, sehingga dibutuhkan pengadaan

baru pada tahun 2018;

ii. Simo sebagai alat observasi cuaca otomatis telah dipasang di Bandara

Oxibil tetapi tidak dapat beroperasi karena tidak adanya suply listrik;

iii. Dibutuhkan pemasangan alat observasi cuaca otomatis Simo di Kabupaten

Yahukimo dan Puncak Jaya;

iv. BMKG hanya memiliki 15 alat deteksi gempa dan 2 stasiun geofisika

sehingga diperlukan penambahan alat seismic untuk menutupi

renggangnya kerapatan jarinagan alat gempa dalam mengamati aktivitas

Gempa Bumi dan tsunami.

IV. Bidang Pencarian dan Pertolongan

KanSAR Jayapura masih membutukan tambahan sarana SAR guna mendukung

operasional di wilayah kerja yang cukup luas yaitu berupa:

i. Dermaga Sandar Kapal SAR;

ii. Helikopter;

iii. Kapal Negara (KN);

iv. Ambulance;

v. Rigit Inflatebale Boat;

vi. Mobil Operasional;

vii. BUS Operasional.

Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi Papua, 2017 Hal 6

II.2. Kesimpulan dan Rekomendasi

Beberapa kesimpulan/rekomendasi yang diperoleh dari Kunjungan Kerja ke Provinsi Papua pada

reses Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2016-2017 antara lain:

I. Bidang PUPR

a. Komisi V DPR RI mendukung usulan Pemprov Papua untuk mempercepat

pembangunan infrastruktur dalam mendukung pelaksanaan PON XX di Jayapura,

yaitu:

i. Normalisasi sungai yang terletak di sekitar stadion untuk pencegahan banjir;

ii. Perbaikan dan pelebaran jalan nasional menuju stadion;

iii. Pembangunan sarana penyediaan air baku;

iv. Pembangunan sekitar 20 tower rumah susun untuk akomodasi peserta

PON.

b. Komisi V DPR RI meminta Ditjen SDA Kementerian PUPR untuk mempercepat

penyelesaian pembangunan pengendalian sedimentasi di inlet danau Sentani;

c. Sehubungan dengan pembangunan jembatan Holtekamp Komisi V DPR RI

memberikan rekomendasi berikut:

i. Terkait dengan masih terkendalanya pembangunan ruas Jembatan

Holtekamp yang menggunakan anggaran dari APBD Kota Jayapura, Komisi

V DPR RI mendesak Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR untuk

berkoordinasi dengan Pemprov Papua dan Pemkot Jayapura untuk mencari

jalan keluarnya, termasuk mempertimbangkan alternatif untuk dibiayai oleh

APBN;

ii. Terhadap banyaknya tuntutan ganti rugi dari masyarakat, Komisi V DPR RI

meminta Kementerian PUPR bekerja sama dengan Pemprov Papua dan

Pemkot Jayapura untuk berdialog dengan masyarakat dan menyerap

aspirasi masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

d. Komisi V DPR RI meminta Ditjen Penyediaan Perumahan, Kementerian PUPR,

untuk tetap melakukan pengawasan dan meneruskan pembangunan rumah khusus

untuk tokoh agama, adat dan pelintas batas di Provinsi Papua sesuai dengan

kebutuhan dan perencanaan.

Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi Papua, 2017 Hal 7

II. Bidang Perhubungan

a. Komisi V DPR RI mendukung usulan Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub untuk

melakukan pengembangan bandara sesuai dengan Masterplan. Pengembangan ini

diharapkan dapat meningkatkan Slot time dan Apron Occupancy. Sedangkan

untuk sisi darat, Terminal Bandara Sentani ditargetkan dapat menampung lebih

banyak penumpang, terutama dalam menyambut PON XX di Jayapura.

b. Komisi V DPR RI mendukung Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan

dan PT. Pelindo IV untuk:

i. melaksanakan kegiatan pembangunan dermaga baru Pelabuhan Laut

Jayapura dan diharapkan dapat diselesaikan di tahun 2018;

ii. melakukan modernisasi terhadap terminal penumpang.

III. Bidang Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

a. Komisi V DPR RI mendukung upaya BMKG untuk membangun Radar Cuaca di

Wamena dan Kaimana untuk menutupi blank spot area di daerah pegunungan

Jayawijaya.

b. Komisi V DPR RI mendukung usulan kegiatan BMKG sebagai berikut:

i. Menerapkan sistem cluster di Papua dan Papua barat guna mensiasati

luasnya jangkauan informasi meteorologi di Papua dalam rangka

mengoptimalkan pelayanan jasa meteorologi;

ii. Melakukan penambahan alat seismik untuk menutupi renggangnya

kerapatan jaringan alat gempa dalam mengamati aktivitas Gempa Bumi dan

tsunami di wilayah Provinsi Papua.

IV. Bidang Pencarian dan Pertolongan

Guna mendukung operasional di wilayah kerja yang cukup luas, Komisi V DPR RI

mendukung Kantor SAR Jayapura untuk meningkatkan sarana dan prasarana SAR

antara lain Dermaga Sandar Kapal SAR, Helikopter, Kapal Negara (KN), Ambulance,

Rigit Inflatebale Boat, Mobil Operasional, dan Bus Operasional.

Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi Papua, 2017 Hal 8

III. PENUTUP

Demikian Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR-RI ke Provinsi Papua pada reses Masa

Persidangan IV Tahun Sidang 2016-2017 yang dilaksanakan pada tanggal 2-5 Mei 2017. Laporan

ini menjadi masukan bagi Komisi V DPR-RI dan semoga dapat ditindaklanjuti Pemerintah untuk

melakukan perbaikan dan pembangunan infrastruktur dan transportasi yang saat ini sangat

dibutuhkan bagi rakyat Indonesia.

Ketua Tim,

Dr. Michael Wattimena, SE, MM

No. Anggota: A - 457

Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi Papua, 2017 Hal 9

LAMPIRAN

L.1. Daftar Anggota Rombongan

Anggota Komisi V DPR RI yang ikut serta dalam Kunjungan Kerja ke Provinsi Papua pada Reses

Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2016-2017 adalah sebagai berikut:

NO N A M A FRAKSI/ NO

ANGGOTA JABATAN

1. Dr. MICHAEL WATTIMENA, SE, MM F-PD/A-457 Pimpinan Komisi V/ Ketua

Rombongan

2. Ir. RENDY M. AFFANDY LAMADJIDO, MBA F-PDIP/A-225 Anggota

3. Dr. CAPT. ANTHON SIHOMBING F-PG/A-237 Anggota

4. H. SUBARNA, SE, M.Si F-PGERINDRA/A-352 Anggota

5. H. AGUNG BUDI SANTOSO, S.H., M.M. F-PD/A-414 Anggota

6. Dr. Ir. H. BAHRUM DAIDO, M.Si F-PD/A-452 Anggota

7. WILLEM WANDIK, S.SOS F-PD/A-456 Anggota

8. H. SUNGKONO F-PAN/A-487 Anggota

9. SAHAT SILABAN, SE F-NASDEM/A-04 Anggota

L.2. Daftar Mitra Pendamping

Sedangkan mitra kerja Komisi V DPR-RI yang ikut serta sebagai Tim Pendamping dalam kegiatan

Kunjungan Kerja ke Provinsi Papua pada Reses Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2016-2017,

adalah sebagai berikut:

NO. N A M A JABATAN

KEMENTERIAN PUPR

1. Ir. Iwan Zarkasi, M.Eng.Sc Kasubdit Teknik Terowongan dan Jembatan Khusus.

Ditjen Bina Marga

2. Ir. Muhammad Amir Hamzah, MM Kepala Pusat Air Tanah dan Air Baku, Ditjen SDA

3. Ir. Christ Robert Panusunan, M.Sc Direktur Rumah Khusus, Ditjen Penyediaan

Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi Papua, 2017 Hal 10

NO. N A M A JABATAN

Perumahan Kementerian PUPR

4. M. Hasbi Assiddiqi, ST. MT Kepala Seksi SPAM Perkotaan II, Ditjen Cipta Karya

5. Inggrid Dibyo Kepala Satker Pengembangan SPAM

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

1. Bintang Hidayat Direktur Bandara. Ditjen Hubud

2. Agus Priyanto Kepala Bandara Sentani. Ditjen Hubud

3. Ubaedillah Kasubdit Angkutan Niaga Tidak Berjadwal dan Bukan

Niaga. Ditjen Hubud

4. Capt. Jhonny Runggu Silalahi, MH Kepala Kantor KSOP Kelas I Sorong. Ditjen Hubla

5. Paulus Mailoa, SH, MH Kepala Kantor KSOP Kelas III Jayapura. Ditjen Hubla

6. Yulianto Staff Direktorat Kepelabuhanan. Ditjen Hubla

7. Bledeg Ginanjar Nugroho, S.S Staff Bagian Perencanaan. Ditjen Hubla

8. Dr. Setyo Kabag Perencanaan, BPSDM Perhubungan

KEMENTERIAN DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI

1. Noviar Luthfi Direktur Peningkatan Sarana dan Prasarana. Ditjen

Pembangunan Daerah Tertinggal

2. Suprapedi

Direktur Pendayagunaan Sumber Daya Alam dan Teknologi

Tepat Guna, Ditjen Pembangunan dan Pemberdayaan

Masyarakat Desa (PPMD)

3. Kusmaryanto

Plt. Kasubdit Perencanaan Teknis Satuan Kawasan

Pengembangan, Direktorat Perencanaan

Pembangunan dan Kawasan Transmigrasi, Ditjen

Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman

Transmigrasi (Ditjen PKP2Trans)

4. Anton Kasubdit Direktorat Kawasan Perbatasan, Ditjen

Pengembangan Daerah Tertentu (PDTu)

5. Agus Haryanto

Staf Subdit Perencanaan Teknis Satuan

Pengembangan Kawasan, Direktorat Perencanaan

Pembangunan dan Kawasan Transmigrasi, Ditjen

Penyiapan Kawasandan Pembangunan Permukiman

Transmigrasi (Ditjen PKP2Trans)

Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi Papua, 2017 Hal 11

NO. N A M A JABATAN

BMKG

1. M. Riyadi Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami

2. Eko Yunianto Staf Program dan Penyusunan Anggaran

3. Slamet Suyitno Raharjo Kepala Balai Besar MKG Wilayah V - Jayapura

BASARNAS

1. Marsekal Pertama TNI Wahyu A. Djaja Direktur Sarana Prasarana

2. Suyatno, S.Sos, M.M. Kepala KanSAR Jayapura

3. Mathius Simbiak, SE Kasubsu Operasi SAR Kantor SAR Jayapura

4. Yugo Yuliestiyo Mulia, ST Penyusun Rencana Kerja

PT. ASDP INDONESIA FERRY

1. Wing Antariksa Direktur SDM dan Umum

2. Andy M. Harun General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang

Biak

L.3. DATA-DATA PENDUKUNG

L.3.1. Bandara Sentani

Nama Bandara : Bandar Udara Kelas I Utama Sentani

Kode IATA/ICAO : DJJ / WAJJ

Kota/Provinsi : Jayapura/Papua

Koordinat ARP : 02⁰34'37.03"LS; 140⁰30'58.94"BT

Elevasi : 189 feet

Jam Operasi : 21.00 – 08.30 UTC (06:00 s/d 17:30 WIT)

Luas Lahan : 284 Ha

Runway : 3.000 x 45 m

Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi Papua, 2017 Hal 12

Azimuth : 12 – 30

Fasilitas Sisi Udara

Taxiway A : 142 x 23 m

Taxiway B : 200 x 23 m

Taxiway C : 206 x 23 m

Taxiway D : 142 x 23 m

Taxiway E : 142 x 23 m

Taxiway F : 142 x 23 m

Pararel Taxiway : 1.898 x 23 m

Apron A : 795 x 100 m

Apron B : 220 x 81 m ; 366 X 30 m

Kapasitas Apron : 36 Parking Stand

Luas Total Terminal : 14.300m2

Luas Gudang Cargo : 3.861 m2

Kapasitas Ruang Tunggu : 2.045 Tempat Duduk

Luas Bangunan Adminstrasi : 3.300 m2

Luas Hangar : 7160 m2

Rencana Prioritas Pengembangan Pelayanan Di Bandar Udara Sentani – Melalui PK-BLU

(Periode Tahun 2016 s/d 2020)

1. Perluasan Gedung Terminal 2500 m2 Tahun 2018

(semula 14.300 m2 menjadi 16.800 m2/ex taman) untuk menampung pertumbuhan

penumpang, penambahan ruangan untuk disewakan

2. Perluasan Gudang Kargo 2100 m2 Tahun 2018

Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi Papua, 2017 Hal 13

(semula 3.861 m2 menjadi 5.961 m2 /ex Gedung Kantor) untuk menampung

pertumbuhan kargo

3. Perluasan Area Parkir 2560 m2 Tahun 2018

(semula 14.030 m2 menjadi 16.590 m2 /ex Rumah Dinas) untuk menampung

pertumbuhan kendaraan bermotor seiring pertumbuhan angkutan udara

4. Penambahan Garbarata 1 (satu) unit Tahun 2018

(semula 3 unit menjadi 4 unit) untuk menampung pertumbuhan pergerakan pesawat dan

penumpang

Kendala Yang Dihadapi Dalam Pengembangan Bandara :

1. Pengembangan ke arah Komba sesuai dengan Masterplan membutuhkan banyak biaya

dalam pembebasan lahan 125 Ha dengan biaya kurang lebih 1,5 Triliun;

2. Keterbatasan pengembangan prasarana sisi udara berpengaruh kepada Slot time dan Apron

Occupancy;

3. Tuntutan pemilik Hak Ulayat atas tanah Bandar Udara Sentani menjadi salah satu faktor

kendala terbesar dalam pengembangan bandar udara;

4. Opsi penggunan Lapter AURI pada daerah Doyo Baru untuk memecah konsentrasi slot

terbang bagi penerbangan perintis/pedalaman membutuhkan Studi Kelayakan dan MoU

dengan pihak Mabes TNI AU.

L.3.2. BMKG

Infrastruktur BMKG di Papua:

1. Peralatan peramalan cuaca

a. Konvensional : 22 lokasi tersebar di UPT MKG Papua dan Papua Barat

b. AWS : 22 lokasi tersebar di Papua dan Papua Barat

c. ARG : 18 lokasi tersebar di Papua dan Papua Barat

d. Radar Cuaca : 5 lokasi tersebar di Sorong, Sentani, Merauke, Biak, Timika

Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi Papua, 2017 Hal 14

e. AWOS/ CIMO : 10 lokasi yaitu Sentani, Nabire, Biak, Merauke, Wamena,

Sorong, Manokwari, Oksibil, Raja Ampat

f. SYNERGIE : 2 lokasi yaitu Balai V dan Sorong

2. Deteksi gempa : 15 lokasi

3. Deteksi Percepatan tanah : 3 lokasi yaitu Bawil V, Sentani, Angkasa

4. Observasi Hilal : 2 unit yaitu Bawil V, Sentani, Angkasa

5. Deteksi Petir : 3 lokasi yaitu Bawil V, Sentani, Angkasa

6. Magnet Bumi : 1 lokasi

7. Radar Cuaca : 5 lokasi yaitu Sorong, Biak, Timika, Merauke dan Sentani

L.3.2. Basarnas

Wilayah Kerja Kantor SAR Jayapura:

Kondisi Geografis

Wilayah kerja Kantor SAR Jayapura terdiri dari daerah pegunungan, perbukitan, rawa, sungai, laut,

danau, dan daerah patahan, berbatasan di sebelah

- Utara dengan Samudera Pasifik

- Selatan dengan Wilayah Kansar Merauke dan Timika

- Timur dengan Papua New Guinea

- Barat dengan Wilayah Kansar Biak

Kondisi Demografis

- Jumlah penduduk dalam wilayah kerja Kantor SAR Jayapura pada tahun 2015 sebanyak

1.687.754 jiwa (estimasi Depkes) yang tersebar di 15 wilayah pemerintahan yang berada di

dalam wilayah kerja Kantor SAR Jayapura atau sekitar 54% dari 3.143.564 jiwa penduduk

Propinsi Papua (estimasi Depkes)

Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi Papua, 2017 Hal 15

Luas

- Keseluruhan : ± 294.806 Km2

- Darat : ± 30%

- Laut : ± 70%

Cakupan wilayah Kerja Kantor SAR Jayapura

1. Kota Jayapura

2. Kabupaten Jayapura

3. Kabupaten Jayawijaya

4. Kabupaten Keerom

5. Kabupaten lani Jaya

6. Kabupaten Mamberamo Raya

7. Kabupaten Mamberamo Tengah

8. Kabupaten Nduga

9. Kabupaten Pegunungan Bintang

10. Kabupaten Puncak Jaya

11. Kabupaten Puncak

12. Kabupaten Sarmi

13. Kabupaten Tolikara

14. Kabupaten Yahukimo

15. Kabupaten Yalimo

SUMBER DAYA MANUSIA

No Penempatan Jumlah Pegawai

1 Kantor SAR Jayapura 54 orang

2 Pos SAR Wamena 10 orang

3 Pos SAR Sarmi 10 orang

4 Pos SAR Oksibil 2 orang

5 Rescue Boat 222 11 orang 3 orang Honor

Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi Papua, 2017 Hal 16

SARANA DAN PRASARANA

Bangunan

No Lokasi Luas Keterangan

1 Kantor SAR Jayapura

- Gedung Kantor 240 m2

- Gedung Siaga SAR 720 m2 2 lantai

- Gedung Gudang 370 m2

- Tower Rappeling 15 m tinggi

2 Pos SAR Wamena

- Gedung Kantor 354 m2

3 Pos SAR Sarmi

- Gedung Kantor 354 m2

4 Pos SAR Oksibil - -

Peralatan

No Nama Peralatan Jumlah Lokasi

1 Personnel Truck 4 unit Jayapura

2 Rescue Truck 1 unit Jayapura

3 Non Equipment Rescue Car 1 unit Jayapura

4 Equipment Rescue Car 1 unit Jayapura

5 Heavy Duty ATV 1 unit Jayapura

6 Non Equipment Rescue Car 8 unit Jayapura

7 Motor Trail 8 unit Jayapura

8 Rescue Boat 36 m 1 unit Jayapura

Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi Papua, 2017 Hal 17

No Nama Peralatan Jumlah Lokasi

9 Rigit Inflatable Boat 6m 1 unit Jayapura

10 Outboard Engine Rubber Boat 7 unit Jayapura

11 Motor Trail 2 unit Wamena

12 Rapting 1 unit Wamena

13 Non Equipment Rescue Car 1 unit Wamena

14 Motor Trail 2 unit Sarmi

15 Non Equipment Rescue Car 1 unit Sarmi

16 Equipment Rescue Car 1 unit Sarmi

17 Rigit Inflatable Boat 9.5m 1 unit Sarmi

18 Rapting 1 unit Sarmi

L.3.3 Jembatan Holtekamp

PENDANAAN JEMBATAN HOLTEKAMP

APBN APBD PROVINSI

HAMADI HOLTEKAMP

Belum Kontrak dan Belum di

Kerjakan

Sudah dikerjakan dengan APBD Provinsi

Sedang dalam Masa Pelaksanaan dengan APBN

JALAN AKSES SISI HAMADI

JALAN AKSES SISI

HOLTEKAMP

APBD KOTA

APBD KOTA

Belum Kontrak dan Belum di

Kerjakan

430 M 400 M

7500 M 900 M

Belum Kontrak

dan Belum di Kerjakan

JALAN AKSES SISI

HOLTEKAMP

APBD KOTA

7500 M

APBD PROVINSI

900 M

HOLTEKAMP

Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi Papua, 2017 Hal 18

PERBANDINGAN JEMBATAN HOLTEKAMP DENGAN JEMBATAN LAINNYA DI INDONESIA

item holtekamp Kukar musi II

desain

tipe jembatan

steel arch box bridge jembatan kelas a

steel arch truss bridge jembatan kelas a

steel arch box bridge jembatan kelas a

bentang total

400 meter 470 meter 340 meter

Tonase 7000 ton 3000 ton 2500 ton

lebar 21 meter 10 meter 10 meter

durasi

erection

28 bulan 14 bulan 20 bulan

L.3.4. Pengendalian Sedimentasi Danau Sentani

Danau Sentani terletak antara Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura dengan luas 9.63 0 Ha

atau 9,63 km2. Danau Sentani merupakan danau alam dengan pulau-pulau yang berbukit-bukit di

tengah-tengah danau. Danau ini memiliki ketinggian dari permukaan laut amtara 70 – 90 m dan

terletak diantara pegunungan Cyclops yang merupakan cagar alam nasional. Sumber air Danau

Sentani berasal dari 14 sungai besar yang bermnuara pada Sungai Jaifuri Puay yang terletak di

wilayah Kabupaten Jayapura.

TABEL PEMBANGUNAN BANGUNAN PENGENDALI SEDIMEN TAHUN 2013 - 2016

Nama Pekerjaan Lokasi Nilai Kontrak (Rp)

Tinggi Dam (m)

Lebar Tampungan (m)

Panjang Tampungan (m)

Kapsitas Tampungan (m3)

Pembangunan

Bangunan

Pengendali

Sungai

Harapan

6.464.800.000 3 40 60 7.200

Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi Papua, 2017 Hal 19

Nama Pekerjaan Lokasi Nilai Kontrak (Rp)

Tinggi Dam (m)

Lebar Tampungan (m)

Panjang Tampungan (m)

Kapsitas Tampungan (m3)

Sedimen Danau

Sentani Kabupaten

Jayapura TA 2016

L.3.5. Pelabuhan Laut Jayapura

KEDUDUKAN PELABUHAN JAYAPURA

Pelabuhan Jayapura terletak pada Ibukota Provinsi Papua, berada pada teluk Humbold Bay atau

Teluk Jayapura berdampingan dengan Teluk Youtefa Kelurahan Numbay Distrik Jayapura Selatan

Kota Jayapura.

Titik Koordinat 02º 32’ 30’’ LS dan 140º 42’ 30’’ BT.

FASILITAS PELABUHAN

1. Aluar Pelayaran

> Panjang alur : 1,62 Mil

> Lebar alur : 500 M

> Kedalaman minimum : 27 M

> Kedalaman maksimum : 234 M

2. Dermaga

> Dermaga beton I : 132 M’ ( 7 MLWS)

> Dermaga beton II : 211 M’ ( 9 MLWS)

> Dermaga APO : 32 M’ ( 5 MLWS)

3. Gudang : 446 M2

4. Lapangan Penumpukan : 20.075 M2

5. Terminal Penumpang : 800 M2

Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi Papua, 2017 Hal 20

6. Peralatan Pelabuhan

> Speed boat : 1 Unit

> Mobile crane 25 T : 1 Unit

> Forklift : 2 Unit

> Mobil PMK : 1 Unit

> Container Crene : 2 Unit

> Transtainer : 2 Unit

> Head Truck : 4 Unit

HIRARKI PELABUHAN SESUAI KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN RI

NOMOR KP. 414 TAHUN 2013

NO KABUPATEN/KOTA PELABUHAN/ TERMINAL

HIRARKI PELABUHAN/TERMINAL

2011 2015 2020 2030

1177 33 JAYAPURA DEPAPRE PP PP PP PU

1178 34 JAYAPURA JAYAPURA PU PU PU PP

KETERANGAN :

PU = PELABUHAN UTAMA

PP = PELABUHAN PENGUMPUL

Laporan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Provinsi Papua, 2017 Hal 21

MASTER PLAN PENGEMBANGAN PELABUHAN JAYAPURA JANGKA PANJANG

PELAKSANAAN KEGIATAN ANGKUTAN LAUT PERINTIS TA. 2017

Sesuai Keputusan Dirjen Perhubungan Laut Nomor Al.108/6/11/DJPL-16 tanggal 08 Desember

2016 Tentang Jaringan Trayek Angkutan Laut Perintis Tahun Anggaran 2017 Pangkalan Jayapura,

terdapat 5 (lima) trayek :

1. Kapal negara (dioperasikan oleh pelni) sebanyak 3 (tiga) kapal

A. Trayek r-72 KM Sabuk Nusantara 44

B. Trayek r-74 KM Papua Empat

C. Trayek r-76 KM Sabuk Nusantara 29

2. 2. Kapal swasta sebanyak 2 (dua) kapal

A. Trayek r-73 KM Lestari Permai operator PT. Bayu Bahari Nusantara Lines

B. Trayek r-75 KM Papua Baru operator PT. Papua Lintas Nusantara