laporan diagnostik.pdf

14
LAPORAN DIAGNOSTIK USG Dosen Pembimbing: Muhammad Ridha Makruf, ST Sari Lutfiah, MKes Disusun oleh : 1. Skolastika Y Juita (P27838113022) 2. Hanif Zaki (P27838113031) 3. Muhamad Lutfi Hidayat (P27838113032) 4. Yahya Nanda K (P27838113040) 5. Junia Dyah Permata W (P2783813041) POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA 2014-2015

Upload: asti-juita

Post on 03-Feb-2016

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: laporan DIAGNOSTIK.pdf

LAPORAN DIAGNOSTIK

USG

Dosen Pembimbing:

Muhammad Ridha Makruf, ST

Sari Lutfiah, MKes

Disusun oleh :

1. Skolastika Y Juita (P27838113022)

2. Hanif Zaki (P27838113031)

3. Muhamad Lutfi Hidayat (P27838113032)

4. Yahya Nanda K (P27838113040)

5. Junia Dyah Permata W (P2783813041)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES

SURABAYA

2014-2015

Page 2: laporan DIAGNOSTIK.pdf

1. Dasar Teori

1.1. Pengertian USG

Ultrasonografi (USG) adalah pemeriksaan dalam bidang penunjang diagnostik

yang memanfaatkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi yang tinggi dalam

menghasilkan imajing, tanpa menggunakan radiasi, tidak menimbulkan rasa sakit (non

traumatic), tidak menimbulkan efek samping (non invasif). Selain itu ultrasonografi

relatif murah, pemeriksaannya relatif cepat, dan persiapan pasien serta peralatannya

relatif mudah. Gelombang suara ultrasonik memiliki frekuensi lebih dari 20.000 Hz, tapi

yang dimanfaatkan dalam teknik ultrasonografi (kedokteran) gelombang suara dengan

frekuensi 1-10 MHz.

Ultrasonik adalah gelombang suara dengan frekuensi lebih tinggi dari pada

kemampuan pendengaran telinga manusia, sehingga kita tidak bisa mendengarnya sama

sekali. Suara yang dapat didengar manusia mempunyai frekuensi antara 20 Hz – 20.000

Hz. Gelombang ultrasonik ini dapat dihasilkan oleh getaran mekanik pada kwarsa yang

diberi tegangan listrik bolak-balik dengan frekuensi ultrasonik.

Salah satu aplikasi gelombang dalam bidang kedokteran adalah dalam

ultrasonografi (USG). Ultrasonografi ini memanfaatkan gelombang ultrasonik yang

merupakan gelombang elektromagnetik, untuk membantu para petugas kesehatan (dokter

atau bidan) dalam mendiagnosa penyakit ataupun mendeteksi yang ada dalam tubuh

pasiennya.

Ultrasonografi dalam bidang kesehatan bertujuan untuk pemeriksaan organ-organ

tubuh yang dapat diketahui bentuk, ukuran anatomis, gerakan, serta hubungannya dengan

jaringan lain disekitarnya.

Sifat dasar ultrasound :

1. Sangat lambat bila melalui media yang bersifat gas, dan sangat cepat bila melalui

media padat.

2. Semakin padat suatu media maka semakin cepat kecepatan suaranya.

3. Apabila melalui suatu media maka akan terjadi atenuasi.

2. Sejarah dan perkembangan USG

Pada awalnya penemuan alat USG diawali dengan penemuan gelombang

ultrasonik kemudian bertahun-tahun setelah itu, tepatnya sekitar tahun 1920-an, prinsip

kerja gelomabang ultrasonik mulai diterapkan dalam bidang kedokteran. Penggunaan

ultrasonik dalam bidang kedokteran ini pertama kali diaplikasikan untuk kepentingan

terapi, bukan untuk mendiagnosis suatu penyakit.

hal ini, yang dimanfaatkan adalah kemampuan gelombang ultrasonik dalam

menghancurkan sel-sel atau jaringan “berbahaya”. Hal ini kemudian secara luas

diterapkan pula untuk penyembuhan penyakit-penyakit lainnya. Misalnya, terapi untuk

penderita arthritis, haemorrhoids, asma, thyrotoxicosis, ulkus pepticum (tukak lambung),

elephanthiasis (kaki gajah) dan bahkan terapi untuk penderita angina pectoris. Baru pada

Page 3: laporan DIAGNOSTIK.pdf

awal tahun 1940, gelombang ultrasonik dinilai memungkinkan untuk digunakan sebagai

alat mendiagnosis suatu penyakit, bukan hanya untuk terapi. Hal ini disimpulkan berkat

hasil eksperimen Karl Theodore Dussik, seorang dokter ahli saraf dari Universitas

Vienna, Austria bersama dengan saudaranya, Freiderich yang merupakan seorang ahli

fisika, berhasil menemukan lokasi sebuah tumor otak dan pembuluh darah pada otak

besar dengan mengukur transmisi pantulan gelombang ultrasonik melalui tulang

tengkorak. Dengan menggunakan Transduser (kombinasi alat pengirim dan penerima

data), hasil pemindaian masih berupa gambar 2 dimensi yang terdiri dari barisan titik-titik

berintensitas rendah. Kemudian George Ludwig, ahli fisika Amerika menyempurnakan

alat temuan Dussik.

Seperti yang kita ketahui bahwa ultrasonography adalah salah satu dari produk

teknologi Medical Imaging yang dikenal sampai saat ini. Medical Imaging adalah suatu

teknik yang digunakan untuk mencitrakan bagian dalam organ atau suatu jaringan sel

(tissue) pada tubuh tanpa membuat sayatan atau luka (non-invasive). Interaksi antara

fenomena fisik tissue dan diikuti dengan teknik pendeteksian hasil interaksi itu sendiri

untuk diproses dan direkonstruksi menjadi suatu citra (image), menjadi dasar bekerjanya

peralatan Medical Imaging.

Teknologi transduser diciptakan kira – kira tahun 1990 memungkinkan sinyal

gelombang ultrasonik yang diterima menghasilkan tampilan gambar suatu jaringan tubuh

dengan lebih jelas .Penemuan komputer pada tahun 1990 jelas sangat membantu

teknologi ini. Gelomabng ultrasonik akan mengalami proses sebagai berikut: pertama

gelombang akan diterima transduser kemudian gelombang tersebut diproses sedemikian

rupa dalam komputer sehingga bentuk tampilan gambar akan terlihat ke layar monitor.

Transduser yang digunakan terdiri dari transduser penghasil gambar 2 dimensi atau 3

dimensi.

3. Bagian – Bagian USG dan Fungsinya

1. Display ( LCD ) berfungsi untuk berguna untuk menampilkan gambar hasil

skening.

Page 4: laporan DIAGNOSTIK.pdf

2. Transduser berfungsi sebagai transmitter (pemancar) sekaligus sebagai

recevier (penerima). Dalam fungsinya sebagai pemancar, transducer merubah

energi listrik menjadi energi mekanik berupa getaran suara berfrekuensi

tinggi. Fungsi recevier pada transducer merubah energi mekanik menjadi

listrik.

3. Pulse controls berfungsi sebagai penghasil tegangan untuk merangsang kristal

pada transducer dan membangkitkan pulsa ultrasonik.

4. Keyboard berfungsi untuk memilih mode mode yang akan digunakan

5. Printer berfungsi untuk mendokumentasikan gambaran yang ditampilkan oleh

tabung sinar katoda.

6. CPU berfungsi untuk untuk mengolah data yang diterima dalam bentuk

gelombang.

7. Disk storage berfungsi untuk penyimpana data yang direkam saat alat usg di

operasikan.

4. Mode – Mode Scanning pada USG

1. A-Mode (Amplitudo Scan Mode) : Untuk mendeteksi objek yang diam, dan

probe dalam keadaan diam (Contoh, scanning jantung). Echo diperlihatkan

sebagai peak dan jarak antara pelbagai struktur dapat diukur.

2. B-Mode : Untuk deteksi objek diam, dan probe digunakan dengan bergerak.

Memperlihatkan semua jaringan yang dilewati oleh scan ultrasound. Jika

diamati dengan cepat akan terlihat secara real time

3. Real Time : Memperlihatkan gerakan menjukan gambar real time tepat

dibawah transduser

4. M-Mode : Untuk objek bergerak dan probe bergerak (Contoh: scanning

jantung). Hasilnya berupa garis gelombang biasanya untuk ultrasound

5. Blok Diagram USG

6. Prinsip Kerja USG

Transducer bekerja sebagai pemancar dan sekaligus penerima gelombang suara.

Pulsa listrik yang dihasilkan oleh generator diubah menjadi energi akustik oleh

transducer yang dipancarkan dengan arah tertentu pada bagian tubuh yang akan

dipelajari. Sebagian akan dipantulkan dan sebagian lagi akan merambat terus

menembus jaringan

Page 5: laporan DIAGNOSTIK.pdf

yang akan menimbulkan bermacam-macam pantulan sesuai dengan jaringan yang

dilaluinya.

Pantulan gema yang berasal dari jaringan-jaringan tersebut akan membentur

transducer dan akan ditangkap oleh transducer, dan kemudian diubah menjadi pulsa

listrik lalu diperkuat dan selanjutnya diperlihatkan dalam bentuk cahaya pada layar

monitor. Gelombang ini kemudian diteruskan ke tabung sinar katoda melalui recevier

seterusnya ditampilkan sebagai gambar di layar monitor. Secara rinci dapat dinyatakan

sebagai berikut:

1 Generator pulsa (oscilator) berfungsi sebagai penghasil gelombang

listrik,kemudian oleh transducer diubah menjadi gelombang suara

yang diteruskan ke medium.

2 Apabila gelombang suara mengenai jaringan yang memiliki nilai

akustik impedansi, maka gelombang suara akan dipantulkan kembali

sebagai echo.

3 Di dalam media (jaringan) akan terjadi atenuasi, gema (echo) yang

lebih jauh maka intensitasnya lebih lemah dibandingkan dari echo yg

lebih superficial.

Pantulan gema akan ditangkap oleh transducer dan diteruskan ke amplifier untuk

diperkuat. Gelombang ini kemudian diteruskan ke tabung sinar katoda melalui recevier

seterusnya ditampilkan sebagai gambar di layar monitor

7. SOP

7.1. Pengoperasian USG

1. Tekan tombol Power pada pesawat USG, biarkan beberapa waktu untuk

„boot up‟.

2. Untuk memulai penamaan data, tekan tombol „Pasien‟, gunakan track ball

dan keyboard untuk mengisi data pada sheet pasien.

Gbr 7.1 gambar mode USG

3. Sebelum menggunakan pastikan probe transduser terpasang dengan baik,

pastikan knob tidak kendor.

Page 6: laporan DIAGNOSTIK.pdf

Gbr. 7.2 gambar probe USG

4. Untuk memulai melakukan pemeriksaan pertama-tama pilih „Probe Menu‟

- Tipe Linear baik untuk mendapatkan hasil resolusi yang tinggi.

- Tipe Konveks/Curve untuk pemeriksaan struktur yang lebih dalam.

Gbr. 7.3 gambar elektroda Gbr.7.4 bentuk pemilihan mode USG

5. Untuk melakukan pemeriksaan pada pasien, oleskan gel pada pasien dan

gunakan probe yang telah dipilih

6. Jika ingin melakukan pengamatan 2Dimensi pilih tombol 2D, begitu pula

dengan 3 Dimensi, tekan tombol 3D

7. Pada awal pemeriksaan setting „depth‟ dan „zoom‟, dengan menggunakan

tombol „depth &zoom‟.

Gbr. 7.5 gambar hasil USG

8. Untuk mengatur TGC (Time Gain Compensation) geser knob-knob ke

kanan atau kekiri, knob paling atas untuk titik yang teratas (kurang dalam)

semakin ke bawah, semakin dalam

Page 7: laporan DIAGNOSTIK.pdf

Gbr.7.6 gambar pemilihan knob saat pengoperasian

9. Jika sudah mendapatkan visualisasi hasil USG yang diinginkan kita dapat

menekan tombol Freeze. Gunakan tombol Store jika ingin menimpan gambar.

10. Pada hasil Scan yang sudah di freeze, kita dapat memberi label pada hasil

scan dengan cara menekan tombol penamaan (ABC button), lalu beri

penamaan dengan keyboard.

Gbr. 7.7 gambar tombol keyboard

11. Jika ingin melakukan pengukuran pada objek yang di scan, gunakan

tombol „Measure‟, gunakan Track Ball & tombol „Set‟ untuk menentukan

mark (titik/tanda) agar dapat dilakukan pengukuran, panjang atau lebar objek

Gbr.7.8 tombol pemilihan untuk memperbesar gambar

12. Untuk melakukan pengukuran volume (pada ginjal contohnya) lakukan

pengukuran seperti diatas, hanya saja diperlukan 3 tipe pengukuran, yaitu,

panjang, lebar, dan tinggi (kedalaman)

13. Setelah selesai melakukan pengamatan, matikan alat dengan menekan

OFF tombol Power.

7.2. Maintenance alat USG

Page 8: laporan DIAGNOSTIK.pdf

1. Perawatan peralatan yang baik akan membuat hasil pemeriksaan juga tetap

baik. Hidupkan peralatan USG sesuai dengan tatacara yang dianjurkan.

Panduan pengoperasian peralatan USG sebaiknya diletakkan di dekat

mesin USG, hal ini sangat penting untuk mencegah kerusakan alat akibat

ketidaktahuan operator USG.

2. Perhatikan tegangan listrik pada kamar USG, karena tegangan yang terlalu

naik-turun akan membuat peralatan elektronik mudah rusak.

3. Setiap kali selesai melakukan pemeriksaan USG, bersihkan semua

peralatan dengan hati-hati, terutama pada transduser (penjejak) yang

mudah rusak. Bersihkan transduser dengan memakai kain yang lembut dan

cuci dengan larutan anti kuman yang tidak merusak transduser.

4. Selanjutnya setelah selesai menggunakan alat taruh kembali transduser

pada tempatnya, rapikan dan bersihkan kabel-kabelnya, jangan sampai

terinjak atau terjepit.

8. Komponen pada alat USG

Pada prinsipnya, ada tiga komponen mesin USG. Pertama, transduser,

komponen yang dipegang dokter atau tenaga medis, berfungsi mengalirkan gelombang

suara dan menerima pantulannya dan mengubah gelombang akusitik ke sinyal

elektronik. Kedua, monitor, berfungsi memunculkan gambar. Ketiga, mesin USG

sendiri, berfungsi mengubah pantulan gelombang suara menjadi gambar di monitor.

Tugasnya mirip dengan central proccesing unit (CPU) pada komputer personal.

Peralatan Yang Digunakan

8.1. Transducer

Transducer adalah komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh

yang akan diperiksa, seperti dinding perut atau dinding poros usus besar pada

pemeriksaan prostat. Di dalam transducer terdapat kristal yang digunakan untuk

menangkap pantulan gelombang yang disalurkan oleh transducer. Gelombang

yang diterima masih dalam bentuk gelombang akusitik (gelombang pantulan)

sehingga fungsi kristal disini adalah untuk mengubah gelombang tersebut menjadi

gelombang elektronik yang dapat dibaca oleh komputer sehingga dapat

diterjemahkan dalam bentuk gambar.

Transducer adalah alat yang berfungsi sebagai transmitter (pemancar)

sekaligus sebagai recevier (penerima). Dalam fungsinya sebagai pemancar,

transducer merubah energi listrik menjadi energi mekanik berupa getaran suara

berfrekuensi tinggi. Fungsi recevier pada transducer merubah energi mekanik

menjadi listrik.

Page 9: laporan DIAGNOSTIK.pdf

Gbr 8.1 transduser gbr 8.2 monitor

9. Mesin USG

Mesin USG merupakan bagian dari USG dimana fungsinya untuk mengolah data

yang diterima dalam bentuk gelombang. Mesin USG adalah CPUnya USG sehingga di

dalamnya terdapat komponen-komponen yang sama seperti pada CPU pada PC. Cara

kerja USG adalah merubah gelombang menjadi gambar.

Adapun komponen USG selain komponen di atas yaitu :

1. Pulser adalah alat yang berfungsi sebagai penghasil tegangan untuk merangsang

kristal pada transducer dan membangkitkan pulsa ultrasonik.

2. Tabung sinar katoda adalah alat untuk menampilkan gambaran ultrasound. Pada

tabung ini terdapat tabung hampa udara yg memiliki beda potensial yang tinggi antara

anoda dan katoda.

3. Printer adalah alat yang digunakan untuk mendokumentasikan gambaran yang

ditampilkan oleh tabung sinar katoda.

4. Display adalah alat peraga hasil gambaran scanning pada TV monitor.

10. Jenis – Jenis Pemeriksaan USG

1. USG 2 Dimensi

Menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan melintang). Kualitas

gambar yang baik sebagian besar keadaan janin dapat ditampilkan.

Gbr 10.1 hasil USG 2 dimensi

2. USG 3 Dimensi

Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang

disebut koronal. Gambar yang tampil mirip seperti aslinya. Permukaan suatu

benda (dalam hal ini tubuh janin) dapat dilihat dengan jelas. Begitupun keadaan

janin dari posisi yang berbeda. Ini dimungkinkan karena gambarnya dapat diputar

(bukan janinnya yang diputar).

Page 10: laporan DIAGNOSTIK.pdf

Gbr 10.2 hasil USG 3 dimensi

3. USG 4 Dimensi

Sebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk USG 3 dimensi yang

dapat bergerak (live 3D). Kalau gambar yang diambil dari USG 3 Dimensi statis,

sementara pada USG 4 Dimensi, gambar janinnya dapat “bergerak”. Jadi pasien

dapat melihat lebih jelas dan membayangkan keadaan janin di dalam rahim.

Gbr 10.3 hasil USG 4 dimensi

4. USG Doppler

Pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran aliran darah terutama

aliran tali pusat. Alat ini digunakan untuk menilai keadaan/kesejahteraan janin.

Penilaian kesejahteraan janin ini meliputi:

a. Gerak napas janin (minimal 2x/10 menit).

b. Tonus (gerak janin).

c. Indeks cairan ketuban (normalnya 10-20 cm).

d. Doppler arteri umbilikalis.

e. Reaktivitas denyut jantung janin.

Page 11: laporan DIAGNOSTIK.pdf

11. Gambar Jenis – Jenis Transduser USG

12. Manfaat USG

Manfaat dari ultrasonografi adalah untuk pemeriksaan kanker pada hati dan otak,

melihat janin di dalam rahim ibu hamil, melihat pergerakan serta perkembangan sebuah

janin, mendeteksi perbedaan antar jaringan-jaringan lunak dalam tubuh, yang tidak dapat

dilakukan oleh sinar x, sehingga mampu menemukan tumor atau gumpalan lunak di

tubuh manusia.

Selain manfaat di atas, ultrasonografi dimanfaaatkan untuk memonitor laju aliran

darah. Pulsa ultrasonik berfrekuensi 5 – 10 MHz diarahkan menuju pembuluh nadi, dan

suatu reciever akan menerima signal hamburan gelombang pantul. Frekuensi pantulan

akan bergantung pada gerak aliran darah. Tujuannya untuk mendeteksi thrombosis

(penyempitan pembuluh darah) yang menyebabkan perubahan laju aliran darah.

Page 12: laporan DIAGNOSTIK.pdf

Pemeriksaan dengan ultrasonografi lebih aman dibandingkan dengan pemeriksaan

menggunakan sinar-x (sinar Rontgen) karena gelombang ultrasonik yang digunakan tidak

akan merusak material yang dilewatinya sedangkan sinar x dapat mengionisasi sel-sel

hidup. Karena ultrasonik merupakan salah satu gelombang mekanik, maka pemeriksaan

ultrasonografi disebut pengujian tak merusak (non destructive testing) . Aplikasi

gelombang bunyi dalam bidang kedokteran yang lain adalah penggunaan

ultrasonografi untuk pemeriksaan kanker pada hati dan otak. Selain itu, ultrasonografi

dapat mengukur kedalaman suatu benda di bawah permukaan kulit melalui selang waktu

dipancarkan sampai dipantulkan kembali gelombang ultrasonik.

Adapun manfaat USG pada pemeriksaan kendungan sesuai usia kehamilan :

1. Trimester I :

a. Memastikan hamil atau tidak.

b. Mengetahui keadaan janin, lokasi hamil, jumlah janin dan tanda

kehidupannya.

c. Mengetahui keadaan rahim dan organ sekitarnya.

d. Melakukan penapisan awal dengan mengukur ketebalan selaput lendir, denyut

janin, dan sebagainya.

2. Trimester II :

a. Melakukan penapisan secara menyeluruh.

b. Menentukan lokasi plasenta.

c. Mengukur panjang serviks.

3. Trimester III :

a. Menilai kesejahteraan janin.

b. Mengukur biometri janin untuk taksiran berat badan.

c. Melihat posisi janin dan tali pusat.

d. Menilai keadaan plasenta.

13. Kelebihan dan Kekurangan USG

13.1. Kelebihan

a. Pasien dapat diperiksa langsung tanpa persiapan dan memberi hasil yang

cepat.

b. Bersifat non invasif (tidak terjadi efek samping) sehingga dapat dilakukan

pula pada anak-anak. Aman untuk pasien dan operator, karena tidak

tergantung pada radiasi ionisasi.

c. Memberi informasi dengan batas struktur organ sehingga memberi gambaran

anatomis lebih besar dari informasi fungsi organ.

d. Semua organ kecuali yang mengandung udara dapat ditentukan bentuk,

ukuran, posisi, dan ruang interpasial.

e. Dapat membedakan jenis jaringan dengan melihat perbedaan interaksi dengan

gelombang suara.

f. Dapat mendeteksi struktur yang bergerak seperti pulsasi fetal

g. Dapat juga mendeteksi kanker payudara.

Page 13: laporan DIAGNOSTIK.pdf

13.2. Kekurangan alat USG

a. Dapat ditahan oleh kertas tipis.

b. Antara tranducer (probe) dengan kulit tidak dapat kontak dengan baik

(interface) sehingga bias terjadi artefak sehingga perlu diberi jelly sebagai

penghantar ultrasound.

c. Bila ada celah dan ada udara, gelombang suara akan dihamburkan.

d. Tidak 100% akurat

e. Perlu diketahui, akurasi/ketepatan pemeriksaan USG tidak 100%, melainkan

80%. Artinya, kemungkinan ada kelainan bawaan/kecacatan pada janin yang

tidak terdeteksi atau interpretasi kelamin janin yang tidak tepat. Hal ini

dipengaruhi beberapa faktor antara lain:

1) Keahlian/kompetensi dokter yang memeriksanya. Tak semua dokter ahli

kandungan dapat dengan baik mengoperasikan alat USG. Sebenarnya untuk

pengoperasian alat ini diperlukan sertifikat tersendiri.

2) Posisi bayi. Posisi bayi seperti tengkurap atau meringkuk juga menyulitkan

daya jangkau / daya tembus alat USG. Meski dengan menggunakan USG 3

atau 4 Dimensi sekalipun, tetap ada keterbatasan.

3) Kehamilan kembar. Kondisi hamil kembar juga menyulitkan alat USG

melihat masing-masing keadaan bayi secara detail.

4) Ketajaman/resolusi alat USG-nya kurang baik.

5) Usia kehamilan di bawah 20 minggu.

6) Air ketuban sedikit.

7) Lokasi kelainan, seperti tumor di daerah perut janin saat usia kehamilan di

bawah 20 minggu agak sulit dideteksi.

14. Troubleshooting

Page 14: laporan DIAGNOSTIK.pdf

15. Kesimpulan

Ultrasonografi ( USG ) adalah suatu alat yang digunakan untuk mendiagnosa suatu

penyakit dalam organ tubuh manusia dan ditampilkan dilayar sehingga kita dapat langsung

melihat sendiri besar penyakit yang kita alami. alat ultrasonografi juga digunakan untuk

mendiagnosa seorang wanita hamil atau tidak dan dapat melihat jenis kelamin dan

perkembangan bayi.

16. Saran

Mungkin dalam penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu

penulis mengharapkan, kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan

laporan ini. Agar dalam penulisan makalah kedepannya bisa lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/9642965/Persiapan-dan-Teknik-Pemeriksaan-USG-OBGIN-

Dasar-JJE-20080409

http://planetcopas.blogspot.com/2012/07/prinsip-kerja-mesin-usg-ultrasonografi.html

http://en.wikipedia.org/wiki/Medical_ultrasonography

http://en.wikipedia.org/wiki/Gynecologic_ultrasonography

http://ilmuelektromedik.blogspot.com/2012/12/alat-ultrasonography-usg.html

https://navy102.wordpress.com/2008/10/07/usg-ultra-sonography/

http://planetcopas.blogspot.com/2012/07/prinsip-kerja-mesin-usg ultrasonografi.html

http://www.ibudanbalita.net/769/petunjuk-penggunaan-usg-bagi-para-praktisi-medis.html

http://kuliahkesehatanmasyarakat.blogspot.com/2013/06/penggunaan-usg-pada-

kehamilan.html