laporan delegasi grup kerjasama bilateral (gksb) … · dewan perwakilan rakyat republik indonesia...
TRANSCRIPT
0
LAPORAN
DELEGASI GRUP KERJASAMA BILATERAL (GKSB)
DPR RI – PARLEMEN PALESTINA
KE PALESTINA
17 – 23 JULI 2016
JAKARTA, 23 JULI 2016
1
(KERTAS LOGO DPR)
LAPORAN
KUNJUNGAN DELEGASI GRUP KERJASAMA BILATERAL (GKSB)
DPR-RI – PARLEMEN PALESTINA KE PALESTINA
17 – 23 JULI 2016
I. PENDAHULUAN A. Dasar Pengiriman Delegasi :
Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) sebagai salah satu alat
kelengkapan Dewan yang bersifat tetap, mempunyai tugas antara lain membina,
mengembangkan dan meningkatkan hubungan persahabatan dan kerjasama antara
DPR RI dengan parlemen negara lain, baik secara bilateral maupun multilateral.
Dalam kerangka pelaksanaan tugas tersebut, maka BKSAP DPR RI membentuk Grup
Kerjasama Bilateral (GKSB) yang juga bertujuan untuk lebih mengoptimalkan
hubungan kerjasama antara dua negara di segala bidang. Berdasarkan tujuan
tersebut, BKSAP DPR RI mengirimkan Delegasi Grup Kerjasama Bilateral DPR RI –
Parlemen Palestina untuk melakukan kunjungan ke Palestina pada tanggal 17 – 23
Juli 2016.
Kunjungan Delegasi Grup Kerjasama Bilateral (GKSB) DPR RI – Parlemen
Palestina ke Yordania dilaksanakan atas dasar Keputusan Pimpinan Dewan
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor : /PIMP/IV/2015-2016 tanggal Juli
2016 tentang Penugasan Delegasi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
dalam Kunjungan Grup Kerjasama Bilateral Badan Kerja Sama Antar Parlemen
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dengan Parlemen Palestina ke
Yordania dari tanggal 17 sampai dengan 23 Juli 2016.
2
B. Susunan Delegasi
Susunan Delegasi Grup Kerjasama Bilateral (GKSB) DPR RI – Parlemen
Palestina adalah :
1. Al Muzzammil Yusuf Ketua/F.PKS 2. Muhammad Fauzan Harun Wakil Ketua/F.PPP 3. Sadarestuwati Anggota/F.PDIP 4. Dave Akbarsyah Fikarno Anggota/F.PG 5. Mohammad Nizar Zahro Anggota/F.P. Gerindra 6. Amran Anggota/F.PAN 7. An’im Falachuddin Mahrus Anggota/F.PKB 8. Muhammad Yudi Kotouki Anggota/F.PKS
C. Maksud dan Tujuan Pengiriman Delegasi
Maksud dan tujuan kunjungan Delegasi Grup Kerjasama Bilateral DPR RI –
Parlemen Palestina, adalah :
a. Meningkatkan hubungan persahabatan dan kerjasama bilateral dengan Parlemen Palestina, terutama untuk ikut berkontribusi dalam penguatan eksistensi negara Palestina yang berdaulat penuh dan bermartabat;
b. Untuk menunjukkan komitmen penuh dukungan Parlemen Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina melalui tukar pandangan dan diskusi terkait isu-isu masalah konflik Palestina – Israel;
c. Melakukan pertukaran pandangan dan mencari solusi mengenai permasalahan-permasalahan dalam hubungan kedua negara, peningkatan investasi dan kerjasama kedua negara, serta penyamaan visi terhadap beberapa masalah bilateral, regional maupun internasional yang dihadapi oleh kedua negara.
D. Misi Delegasi
Grup Kerjasama Bilateral (GKSB) DPR RI menjadi focal point dalam
peningkatan hubungan kedua Parlemen secara lebih khusus dan kunjungan GKSB
ini diharapkan dapat meningkatkan kerjasama kedua Negara secara umum baik
dalam bidang ekonomi, politik, perdagangan, investasi, sosial budaya dan untuk
menjembatani hal-hal yang masih menjadi pending matters bagi kedua Negara.
Melalui kegiatan kunjungan GKSB ini, DPR RI dapat menyampaikan
kepentingannya kepada Negara sahabat yang dikunjungi serta dapat memberikan
solusi atas permasalahan yang dihadapi Palestina.
3
E. Persiapan Pelaksanaan Tugas/Kunjungan
Sebelum melaksanakan tugasnya melakukan kunjungan GKSB ke Negara
Sahabat, Delegasi melakukan pertemuan-pertemuan dengan tujuan untuk
mendapatkan informasi/masukan mengenai isu-isu penting/pending matters
terkait hubungan bilateral Indonesia – Palestina.
Semula, semua pertemuan diharapkan dapat berlangsung di Ramallah,
Palestina, namun karena terkendala visa dan izin masuk Palestina, maka
diputuskan pertemuan-pertemuan diadakan di Amman, Yordania.
Berdasarkan koordinasi dengan KBRI Amman, Parlemen Palestina bersedia
melakukan pertemuan di Amman.
II. ISI LAPORAN
A. Uraian Tentang Negara PALESTINA a. Hubungan Bilateral Indonesia – Palestina
1. Pada tanggal 16 Nopember 1988 Indonesia secara resmi menyambut baik
dan mendukung keputusan Palestinian National Council (PNC) yang memproklamirkan pembentukan Negara Palestina merdeka tanggal 15 Nopember 1988 di Alger, Aljazair.
2. Sebagai tindak lanjut pengakuan Indonesia terhadap proklamasi kemerdekaan Negara Palestina dan dukungan Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina, maka pada tanggal 19 Oktober 1989 di Jakarta telah ditandatangani “Komunike Bersama Pembukaan Hubungan Diplomatik RI-Palestina Tingkat Duta Besar” antara Menlu RI Ali Alatas dan Menlu Palestina Farouq Kaddoumi. Pada hari yang sama Menlu Palestina membuka Kedutaan Besar Palestina di Jakarta.
3. Duta Besar Palestina pertama untuk Indonesia telah menyerahkan Surat-
surat Kepercayaannya kepada Presiden Soeharto pada tanggal 23 April 1990. Sebaliknya, Indonesia menunjuk Duta Besar RI di Tunis untuk diakreditasikan juga bagi Negara Palestina. Sejak tanggal 1 Juni 2004 akreditasi Palestina berada di bawah rangkapan KBRI Yordania.
b. Perkembangan Situasi Politik di Palestina Serangan Israel ke Gaza
Serangan Israel ke Gaza akhir 2008-awal 2009
4
1. Pasca Konferensi Annapolis 2007, proses perdamaian di Timur-Tengah mengalami stagnasi sebagai akibat dari berbagai tindakan Israel yang mementahkan kesepakatan yang berhasil dicapai sebelumnya dengan Palestina, antara lain melalui serangan Israel ke wilayah Palestina di Jalur Gaza pada tanggal 27 Desember 2008–19 Januari 2009. Serangan ini dilancarkan hanya 3 (tiga) hari menjelang batas waktu pendirian negara Palestina merdeka yang disepakati realisasinya dalam jangka waktu 1 (satu) tahun setelah Konferensi Annapolis.
2. Serangan Israel tersebut telah mengakibatkan 1.440 rakyat Palestina tewas (431 di antaranya anak-anak), 5.380 menderita luka-luka parah dan ringan (1.872 di antaranya anak-anak), 15.000 rumah rusak/hancur, 50.000 homeless dan 100.000 menjadi Internally Displaced Person (IDP). Adapun kerugian material mencapai US$ 2,3 Milyar.
Serangan Israel ke Gaza tahun 2012
3. Serangan Israel ke Jalur Gaza yang dilancarkan sejak tanggal 11 November 2012 telah menyebabkan 95 warga Palestina tewas, termasuk diantaranya komandan Militer Hamas Ahmad Jabber, dan 700 luka-luka (200 diantaranya anak-anak).
4. Kondisi di Jalur Gaza semakin tidak menentu setelah kedua pihak yang bertikai (Israel dan Hamas) bersikeras untuk meneruskan eskalasi ketegangan. Hal tersebut ditandai dengan disiapkannya 75.000 pasukan cadangan tentara Israel untuk mempersiapkan serangan darat. Dengan demikian, apabila serangan darat tersebut dilaksanakan, maka akan menjadi serangan darat pertama Israel ke wilayah Gaza sejak perang Gaza tahun 2008 yang mengakibatkan 1400 warga Palestina tewas.
5. Sementara pihak Hamas sendiri tidak akan mengendurkan serangannya ke
wilayah Israel dan berketetapan pada posisinya untuk terus berdiri bersama rakyat Palestina. Dalam kaitan ini, Israel menyatakan bahwa sedikitnya 877 roket telah ditembakkan oleh pejuang Palestina dari Jalur Gaza dan 307 roket telah ditangkis dengan sistem anti-rudal Iron Dome milik Israel.
6. Israel telah menyerang kantor pers dan media Palestina di wilayah Wasath,
Gaza yang menyebabkan 4 orang kru Quds Channel terluka. Sebelumnya, serangan udara Israel juga ditujukan ke kantor Perdana Menteri Palestina di Jalur Gaza yang sebelumnya dikunjungi oleh PM Mesir, Hesham Qandil.
7. Terkait dengan hal tersebut, Menlu Mesir, Mohammed Kamel Amr akhirnya
mengumumkan kesepahaman gencatan senjata antara Palestina dan Israel yang mulai berlaku sejak pukul 21.00 tanggal 21 November 2012. Dalam kaitan ini, Mesir telah melakukan kontak dengan berbagai pihak, terutama
5
dengan para pemimpin Palestina dan kelompok-kelompok perlawanan, serta dengan Israel dan Amerika Serikat.
Serangan Israel ke Gaza tahun 2014.
8. Sejak tanggal 8 Juli 2014, Israel melancarkan Operation Protective Edge terhadap berbagai target di Gaza yang mengakibatkan kerusakan besar dan menimbulkan korban jiwa. Ketegangan antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza diawali oleh provokasi kedua belah pihak. Hamas menilai bahwa Israel telah melanggar kesepakatan genjatan senjata yang disepakati kedua belah pihak pada tahun 2012 yang dimediasi oleh Mesir, sementara Israel menyatakan bahwa peningkatan serangan Israel ke Gaza merupakan respon atas serangan roket Hamas ke wilayah Israel.
9. Operation Protective Edge mengakibatkan kerusakan besar dan menimbulkan korban jiwa. Menurut UNRWA, akibat serangan tersebut, sebanyak 2.250 warga Palestina tewas dan 118 fasilitas UNRWA rusak berat maupun hancur.
10. Gencatan senjata jangka panjang antara Palestina dan Israel telah berhasil
dicapai pada Selasa petang, 26 Agustus 2014 atas mediasi Mesir. Gencatan senjata tersebut dimulai pada pukul 19.00 waktu Cairo (16.00 GMT) tersebut akan berlaku efektif selama 1 (satu) bulan.
B. Program Kegiatan
Kegiatan kunjungan dilaksanakan pada tanggal 17 – 20 Juli 2016 dengan kegiatan sebagai berikut : 1. Minggu, 17 Juli 2016
Pukul 20.00 Dinner dengan Duta Besar Republik Indonesia di Amman,
Y.M. Bapak Agus Wardoyo dan jajarannya
2. Selasa, 19 Juli 2016 Pukul 08.00 Pertemuan Resmi dengan Dubes RI untuk Yordania dan
Palestina di Amman Pukul 09.00 Pertemuan dengan Konsul Kehormatan RI untuk Palestina,
Madam Maha Abu Shusheh Pukul 10.15 Pertemuan dengan Parlemen Palestina (Palestinian National
Council dan Palestinian Legislative Council) serta didampingi perwakilan dari Kementrian Luar Negeri Palestina
Pukul 12.00 Pertemuan dengan Ketua Parlemen Palestina Pukul 14.00 Jamuan makan siang oleh Parlemen Palestina
6
C. Hasil-hasil Kunjungan 1. Pertemuan dengan KBRI Amman dalam jamuan makan malam.
Delegasi diterima oleh Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Yordania
merangkap Palestina, Bapak Agus Wardoyo dan jajarannya dalam jamuan
makan malam. Dalam pertemuan tersebut, disampaikan persiapan yang telah
dilaksanakan kedutaan Yordania dalam mengatur semua pertemuan yang
diharapkan oleh Anggota DPR RI.
Dubes RI menyambut baik kunjungan Delegasi DPR RI dan diharapkan bahwa
kunjungan ini akan memberikan manfaat yang besar, baik bagi Palestina
maupun bagi Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut juga diperkenalkan para pejabat & staf di
kedutaan Besar RI di Jordan.
Konfirmasi telah didapatkan dari Parlemen Palestina, bahwa Anggota
Parlemen Palestina yang akan datang langsung dari Palestina berjumlah 7
orang dan juga akan dihadiri oleh Anggota Parlemen Palestina yang
berkedudukan di Yordania (Palestine National Council) berjumlah 11 orang.
Konsul kehormatan Indonesia untuk Palestina juga telah menyatakan
kesediaannya untuk menerima delegasi DPR RI di Amman.
Ketua Delegasi GKSB DPR RI – Parlemen Palestina, Bapak Al Muzzammil Yusuf
menyampaikan terima kasih atas penyambutan yang sangat baik dari KBRI
Amman serta mengharapkan pertemuan besok dapat berjalan dengan baik
dan lancar.
Ketua Delegasi juga memperkenalkan seluruh Anggota Delegasi yang ikut
dalam kunjungan ini. Ada beberapa Anggota GKSB yang tidak jadi ikut dalam
kunjungan ke Jordan karena berbagai kesibukan di tanah air.
7
Gb. 1. Duta Besar RI menyambut Delegasi di Bandara Amman International
Gb. 2. Foto Bersama di Bandara Amman International
8
Gb. 3. Sambutan Duta Besar, Bapak Teguh Wardoyo
Gb. 4. Sambutan Ketua GKSB DPR RI, Bapak Al Muzzammil Yusuf
9
Gb. 5. Penyerahan cinderamata
2. Pertemuan resmi dengan Dubes RI
Melanjutkan pembicaraan sebelumnya, Bapak Dubes RI menyampaikan
perkembangan kondisi di Palestina, serta apa saja yang telah dilakukan KBRI
dalam menjalin hubungan dengan Palestina.
Hubungan antara Indonesia dengan Palestina sudah sangat baik, semenjak
Indonesia mengakui kemerdekaan Palestina. Bahkan Presiden Pertama
Indonesia, Bapak Ir. Soekarno menyatakan bahwa “selama kemerdekaan
bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka
selama itulah bangsa Indonesia berdiri menentang penjajahan Israel”.
Sejalan dengan konstitusi Indonesia, bahwa penjajahan diatas muka bumi
harus dihapuskan, maka Indonesia mendukung penuh Palestina dalam
perjuangan memperoleh kemerdekaannya.
Dubes menyampaikan bahwa posisi KBRI Amman merupakan pos penting
dalam meningkatkan hubungan Indonesia – Palestina yang sejak 1 Juni 2004
berada dibawah akreditasinya. Meskipun disadari kesulitan akibat kondisi
Palestina merupakan nwgara yang masih berada dibawah penjajahan zionis
israel, namun dengan strategi dan semangat mengemban amanah Konsitusi
UUD 1945, KBRI Amman berusaha untuk menjalankan misi sebaik-baiknya
dalam meningkatkan hubungan bilateral guna mendukung kemerdekaan
Bangsa Palestina.
10
Ketua Delegasi, Bapak Al Muzzammil Yusuf menyampaikan bahwa DPR RI
memberikan perhatian yang lebih atas permasalahan Palestina. Walaupun
terdiri dari berbagai macam fraksi dan komisi, semua memiliki suara yang
sama untuk perjuangan kemerdekaan Palestina.
Group Kerjasama Bilateral DPR RI – Parlemen Palestina terbentuk pada
periode DPR RI tahun 2009 -2014. Dan dalam periode 2014 -2019 dibentuk
lagi GKSB DPR RI – Parlemen Palestina, sehingga GKSB yang sekarang adalah
periode yang kedua.
Sebelumnya, telah dibentuk Kaukus DPR RI untuk Palestina pada tahun 2007,
setelah diadakannya Pemilu pertama di Palestina, dimana keanggotaannya
masih bersifat bebas dan tidak terikat dari semua Anggota DPR RI yang
memiliki perhatian untuk Palestina.
DPR RI telah beberapa kali mengirimkan delegasi ke Palestina, diantaranya :
- Juni 2010, Kunjungan Ketua DPR RI bersama Komisi I, delegasi juga hadir
dalam peresmian Indonesia Cardiac Centre di Rumah Sakit Al Shifa di Gaza.
- Desember 2012, Kunjungan oleh Ketua DPR RI bersama Ketua BKSAP serta
Ketua GKSB DPR RI – Parlemen Palestina
- Agustus 2014, dimana semula akan dipimpin oleh Wakil Ketua DPR RI,
Korpolkam, namun yang bersangkutan berhalangan, sehingga diwakili oleh
Komisi I. Delegasi dapat masuk ke Palestina melalui tepi barat, Jordan.
Dubes menjelaskan perkembangan peta wilayah Palestina, dimana semula
peta Palestina terdiri dari wilayah yang besar dengan titik-titik kecil wilayah
Israel menjadi kebalikannya, Israel menguasai Palestina, sehingga wilayah
Palestina menjadi titik-titik kecil.
Teror dan kekerasan terus dilakukan secara sistematis, sehingga peta jadi
terbalik, Israel yang menguasai Palestina.
Dukungan Indonesia untuk kemerdekaan Palestina merupakan amanat
konstitusi. Pemerintah RI selalu mendukung kemerdekaan Palestina,
semenjak Presiden Pertama sampai dengan Presiden saat ini.
Saling kunjung diantara petinggi negara juga telah beberapa kali terlaksana.
Yang terbaru adalah kunjungan Presiden Mahmoud Abbas ke Jakarta pada 6
Maret 2016 dan diterima Presiden Joko Widodo.
Sebagai bentuk dukungan Indonesia untuk Palestina, telah dilantik Konsul
Kehormatan Indonesia untuk Palestina, yaitu Ibu Maha Abu Shuseh pada 13
Maret 2016 di Amman, Yordania. Semula pelantikan akan dilaksanakan di
11
Palestina, namun di saat-saat terakhir, pihak Israel mencabut izin masuk yang
telah diberikannya, sehingga diputuskan pelantikan dilaksanakan di Amman.
Dukungan lainnnya adalah Pemerintah Indonesia telah memberikan banyak
pelatihan pengembangan kapasitas bagi penduduk Palestina. Serta bantuan
untuk pembangunan infrastruktur.
Gb. 6 & 7. Pertemuan dengan Dubes RI beserta jajarannya
12
4. Pertemuan dengan Konsul Kehormatan Indonesia untuk Palestina,
Madam Maha Abu Shusheh
Madam Maha Abu Shusheh dilantik pada tanggal 13 Maret 2016 di Amman,
Yordania. Semula pelantikan direncanakan di Palestina, namun pada detik-
detik terakhir, pihak Israel menarik kembali visa yang telah dikeluarkan,
sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan pelantikan di Palestina.
Ketua Delegasi, Bapak Al Muzzammil Yusuf menyampaikan selamat atas
penunjukan Ibu Maha Abu Shusheh sebagai Konsul Kehormatan Indonesia
untuk Palestina dan menyampaikan permohonan maaf, karena pertemuan
tidak bisa dilaksanakan di Ramallah, karena tidak kunjung mendapatkan izin
masuk ke Palestina.
Disampaikan bahwa Pemerintah Indonesia terus mendukung kemerdekaan
Palestina, demikian pula dengan DPR RI dan seluruh elemen bangsa
Indonesia. Diharapkan dalam pertemuan ini dapat dilakukan tukar pandangan
dan berdiskusi terkait tantangan dan peluang serta prospek dalam
peningkatan kerjasama ekonomi, sosial, investasi dan pariwisata antara kedua
negara. Terkait hal tersebut, Parlemen Indonesia berkomitmen mendorong
dan memberikan bantuan kepada Konhor untuk meningkatkan hubungan
kerjasama ekonomi, parisiwata, sosial dan budaya antara Indonesia –
Palestina. Ini merupakan soft diplomacy yang harus terus dikembangkan guna
eksistensi Negara Palestina.
Gb. 8 : Pertemuan dengan Konsul Kehormatan, Mdm. Maha Abu Shusheh
13
Ibu Maha Abu Shusheh menyampaikan terima kasih atas kunjungan ini dan
senang sekali dapat menyambut delegasi dalam pertemuan kali ini.
Diharapkan pertemuan seperti ini tidak hanya kali ini saja, dan di kemudian
hari dapat juga dilaksanakan di Ramalah, juga di Jerusalem.
Disampaikan pula permohonan maaf, bahwa pertemuan kali ini tidak dapat
dilaksanakan di Ramallah, karena tidak mendapatkan izin dari pihak Israel.
Ibu Maha menyampaikan bahwa Indonesia selalu ada di hati orang Palestina,
sehingga meminta agar Palestina juga dianggap sebagai rumah sendiri bagi
orang Indonesia.
Beliau merasa bangga dapat menjadi Konsul Kehormatan dan berharap dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik, sehingga kerjasama dapat terjalin lebih
baik lagi antara Indonesia dan Palestina. Meskipun beliau memiliki latar
belakang politik yang sangat sedikit, namun hal tersebut tidak
menghalanginya untuk mengemban tugas.
Gb. 9 : Ibu Sadarestuwati dalam diskusi dengan Konsul Kehormatan
14
Ibu Sadarestuwati menanyakan bahwa selama ini Indonesia telah melakukan
bantuan, sejauh mana manfaat yang sudah dirasakan Palestina dan apa saja
yang menjadi kendala bagi hubungan bilateral yang selama ini telah
dilaksanakan.
Ibu Maha menjelaskan bahwa bantuan Indonesia yang masih sangat
diharapkan oleh Palestina terdiri dari bantuan Politik dan bantuan dana.
Untuk bantuan Politik, diharapkan Indonesia terus mendukung dalam forum-
forum Internasional sementara bantuan dana, sangat diperlukan untuk
kelangsungan hidup masyarakat serta pembangunan Palestina.
Sementara itu, kendala yang dirasakan adalah sulitnya untuk berinteraksi
dengan dunia luar, sulitnya melakukan pertemuan-pertemuan di Palestina,
karena pihak Israel selalu mempersulit untuk bisa masuk Palestina.
Bapak Dave Akbarsyah Fikarno menyampaikan bahwa adanya anggapan
bahwa Islam identik dengan teroris, dan pejuang Palestina dianggap juga
sebagai teroris. Padahal tidak demikian adanya.
Untuk membantu perjuangan kemerdekaan Palestina seharusnya negara-
negara teluk yang lebih kuat dapat mendukung dan diperlukan kerja keras
dari semua pihak.
Disampaikan bahwa keinginan bangsa Palestina adalah ingin tetap tinggal di
negaranya sendiri, tidak terusir dan dapat hidup bebas serta bermartabat.
Ibu Maha adalah seorang yang berlatar belakang pengusaha. Diharapkan
dengan penunjukan Ibu Maha sebagai Konsul Kehormatan, dapat
meningkatkan perekonomian Palestina. Pemberdayaan perempuan juga
dilakukan agar mereka dapat mandiri dan menjadi penyokong kebutuhan
keluarga, karena sebagian besar perempuan harus menjadi tulang punggung
bagi keluarganya setelah laki-laki dalam keluarga tersebut dibunuh Israel.
Ibu Maha juga berusaha agar para lulusan Palestina dapat bekerja dan dapat
memperoleh penghasilan yang pantas untuk kelangsungan hidupnya.
Pada bulan Oktober 2016 Konsul Kehormatan direncanakan akan berkunjung
ke Jakarta dengan membawa para pengusaha Palestina agar dapat
berinteraksi dengan pengusaha Indonesia untuk mengembangkan bisnisnya,
serta akan diresmikannya Indonesia – Palestine Business Council.
Secara pribadi, Ibu Maha mengundang seluruh delegasi untuk dapat
berkunjung ke Jerusalem, juga ke Hebron dan banyak tempat bersejarah
lainnya di Palestina.
15
Di akhir pertemuan, Delegasi GKSB DPR RI menyampaikan apresiasi kepada
Konhor Maha Abu Shusheh yang telah menerima dan mengemban tugas
sebagai Konsul Kehormatan untuk Negara Indonesia yang tentunya sudah
mengorbankan segala sesuatunya, baik waktu, pekerjaan, dan bahkan
keamanan pribadi maupun keluarganya demi kepentingan Indonesia.
Gb. 10. Penyerahan Cinderamata untuk Konsul Kehormatan
3. Pertemuan dengan Palestinian National Council dan Palestinian
Legislative Council (Parlemen Palestina)
Pertemuan dengan Parlemen Palestina dilaksanakan di kantor Palestinian
National Council (PNC) dan dihadiri oleh 7 orang dari Palestinian Legislative
Council yang datang langsung dari Palestina serta 11 orang Anggota
Palestinian National Council (PNC) yang berkedudukan di Amman, serta satu
orang perwakilan dari Kementrian Luar Negeri Palestina. Delegasi Parlemen
Palestina dipimpin oleh Mr. Khaled Mesmar.
Parlemen Palestina menyambut hangat kunjungan delegasi GKSB DPR RI –
Parlemen Palestina, dengan mengirimkan anggota parlemen yang tidak hanya
berasal dari tepi barat, namun juga mendatangkan beberapa anggota dari
wilayah Gaza.
Ketua Delegasi GKSB menyampaikan bahwa Delegasi GKSB Parlemen
Indonesia – Palestina (al Majlis al-Tasyri’i al- Filisthiiniy) untuk periode
keanggotaan DPR RI 2014 - 2019 ini dibentuk pada September 2015. Saat ini
16
DPR RI memiliki GKSB dengan 49 Parlemen. Kunjungan ini secara umum
ditujukan untuk berpartisipasi dalam memajukan hubungan di berbagai
sektor/bidang melalui parlemen, baik secara bilateral maupun multilateral.
Secara multilateral, kedua parlemen terlibat aktif dan positif di berbagai forum
parlemen, baik internasional maupun regional, seperti di forum PUIC, IPU dan
APA.
Gb. 11. Pertemuan dengan Parlemen Palestina (PNC & PLC)
Beberapa pokok pembahasan yang disampaikan antara lain menggambarkan
situasi dan kondisi keamanan di Palestina saat ini sangat tidak mendukung
pelaksanaan kehidupan masyarakat secara normal maupun pelaksanaan
pemerintahan, hal ini karena Israel tidak menginginkan adanya perdamaian
dan selalu menggagalkan setiap adanya upaya solusi perdamaian kedua
negara (two state solution).
Mr. Khaled Mesmar menyampaikan bahwa setiap waktu Israel selalu
memperluas wilayah pendudukan dengan cara mencaplok tanah-tanah rakyat
Palestina, membangun tembok pemisah, membuat blokade jalur perjalanan
masyarakat, melakukan eksekusi di tempat dengan penembakan dan
pembunuhan, dan akhir-akhir ini tentara israel dan masyarakat Yahudi
semakin banyak melakukan pelanggaran-pelanggaran terhadap tempat suci
Mesjid Al Aqsa.
Mr. Faisal Abu Shahla, anggota Parlemen PLC dari wilayah Gaza
menyampaikan situasi buruk lebih banyak terjadi di wilayah Gaza, hampir 90
17
persen masyarakatnya tergolong miskin akibat blokade Israel terhadap
pemberian bantuan negara asing, baik bantuan makanan maupun bahan
material bangunan. Apabila kondisi ini terus berlanjut dan tidak adanya
perhatian dunia internasional terhadap kesewenangan penjajah israel, maka
ancaman kelaparan akan segera terjadi. Kondisi kemiskinan inilah merupakan
salah satu pemicu tindakan kriminal dan perlawanan terhadap tentara israel
yang dilakukan oleh perseorangan.
Gb. 12. Suasana Pertemuan dengan Parlemen Palestina (PNC & PLC)
Jihad Abu Zanid, sebagai satu-satunya perempuan anggota Parlemen PLC
yang berasal dari wilayah Yerusalem menyampaikan adanya perusakan
lingkungan tempat suci Mesjid Al Aqsa dengan cara menggali dan melubangi
pinggir bangunan mesjid. Hal ini dikhawatirkan akan merobohkan bangunan
mesjid.
Dia menyatakan, setiap hari para imam Yahudi dan kelompok garis keras yang
didukung oleh tentara Israel selalu mengancam akan menghancurkan rumah-
rumah rakyat Palestina di sekitar Mesjid Al Aqsa untuk kepentingan proyek
pembangunan Taman Taurat. Tindakan ini merupakan usaha untuk men-
Yahudikan Yerusalem dan bahkan akan men-Yahudikan Palestina dan dunia.
Parlemen Indonesia dimintanya untuk menghentikan usaha yahudinisasi situs
suci Al Aqsa Al Haram Al Sharif.
18
Disamping itu, Jihad Abu Zanid juga menyoroti belum adanya tindak lanjut
dari penandatanganan kesepakatan Sister City antara Yerusalem dengan
Jakarta yang dilakukan pada tahun 2007. Pemerintah DKI Jakarta diharapkan
mengadakan tindak lanjut yang lebih konkrit dalam implementasi kesepakatan
tersebut.
Jihad Abu Zanid, sebagai satu-satunya perempuan anggota Parlemen PLC
yang berasal dari wilayah Yerusalem menyampaikan adanya perusakan
lingkungan tempat suci Mesjid Al Aqsa dengan cara menggali dan melubangi
pinggir bangunan mesjid. Hal ini dikhawatirkan akan merobohkan bangunan
mesjid.
Dia menyatakan, setiap hari para imam Yahudi dan kelompok garis keras yang
didukung oleh tentara Israel selalu mengancam akan menghancurkan rumah-
rumah rakyat Palestina di sekitar Mesjid Al Aqsa untuk kepentingan proyek
pembangunan Taman Taurat. Tindakan ini merupakan usaha untuk men-
Yahudikan Yerusalem dan bahkan akan men-Yahudikan Palestina dan dunia.
Parlemen Indonesia dimintanya untuk menghentikan usaha yahudinisasi situs
suci Al Aqsa Al Haram Al Sharif.
Disamping itu, beliau juga menyoroti belum adanya tindak lanjut dari
penandatanganan kesepakatan Sister City antara Yerusalem dengan Jakarta
yang dilakukan pada tahun 2007. Pemerintah DKI Jakarta diharapkan
mengadakan tindak lanjut yang lebih konkrit dalam implementasi kesepakatan
tersebut.
Gb. 13. Suasana Pertemuan dengan Parlemen Palestina (PNC & PLC)
19
Ibrahim Krisha sebagai salah seorang anggota Parlemen PLC yang pernah
mendekam dalam penjara Israel menyampaikan saat ini terdapat lebih dari
5.000 orang Palestina yang masih mendekam dalam penjara Israel yang
umumnya terdiri dari kaum muda, perempuan, dan anak anak, termasuk 13
orang anggota Parlemen PLC yang diantaranya Sekjen PLC.
Beliau juga menjelaskan bahwa salah seorang dari tahanan yang terpenjara
tersebut adalah Marwan Barghouti, seorang anggota parlemen PLC dan juga
pemimpin Fatah terkemuka. Marwan sedang diusahakan mendapatkan nobel
perdamaian.
Ketua Delegasi DPR RI Al Muzzammil menyampaikan bahwa perjuangan
melawan penjajahan itu adalah perjuangan yang membutuhkan keberanian
dan kesabaran yang panjang. Hal ini dicontohkan pada perjuangan Indonesia
untuk mendapatkan kemerdekaan setelah 350 tahun dijajah oleh Belanda.
Gb. 14. Suasana Pertemuan dengan Parlemen Palestina (PNC & PLC)
DPR RI menyambut baik adanya ajakan dan usulan untuk mendukung
pejuang Palestina Marwan Barghouti sebagai salah satu nominasi tokoh untuk
mendapatkan hadiah nobel perdamaian, dan berjanji akan membawa isu ini
dalam pembahasan di Parlemen Indonesia.
20
Duta Besar RI Teguh Wardoyo menyampaikan ucapan terima kasih kepada
seluruh anggota Parlemen PLC dan PNC. Teguh menegaskan posisi Indonesia
selalu tetap mendukung perjuangan Palestina dalam memperoleh
kemerdekaannya baik secara bilateral maupun di forum internasional.
Dalam pertemuan ini, Ketua Delegasi juga menyampaikan bahwa Indonesia
akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan sidang terkait dengan Sustainable
Development Goals yang rencananya akan diadakan di Bali pada bulan
September 2016 dan menyampaikan undangan kepada Parlemen Palestina,
kiranya dapat mengirimkan delegasi menghadiri sidang tersebut.
Gb. 15. Penyerahan Undangan Sidang SDGs kepada Parlemen Palestina
21
4. Pertemuan dengan Ketua Parlemen Palestina
Setelah pertemuan dengan para Anggota Parlemen Palestina, Delegasi GKSB
DPR RI diterima oleh Ketua Parlemen Palestina (PNC) di ruang kerjanya.
Dalam pertemuan tersebut, kembali ditegaskan bahwa seluruh masyarakat,
parlemen dan pemerintah Indonesia turut memikul beban perjuangan rakyat
Palestina dalam memperoleh kemerdekaan. Karena hal ini memang sudah
merupakan perintah undang-undang dasar, sehingga tidak ada perdebatan
akan hal tersebut. Dukungan Indonesia sudah bulat baik di dalam negeri
maupun di forum internasional.
Gb. 16. Pertemuan dengan Ketua Parlemen Palestina
Ketua Parlemen Palestina sangat berterima kasih atas perhatian Indonesia
kepada Bangsa Palestina, dan dukungan Indonesia senantiasa diharapkan
sampai terwujudnya kemerdekaan bagi rakyat Palestina.
Kerjasama antar kedua negara juga akan selalu diperkuat melalui kiprah kedua
parlemen dalam berbagai forum keparlemenan baik itu regional atau
internasional seperti di Asian Parliamentary Assembly (APA), Asia Pacific
Parliamentary Forum (APPF), Inter Parliamentary Union (IPU), dan
Parliamentary Union of OIC Member States (PUIC) dan Indonesia terus
mendukung secara konsisten untuk menjadikan isu Palestina menjadi bagian
dari agenda persidangan.
22
Gb. 17. Foto Bersama Delegasi GKSB dengan Ketua Parlemen Palestina
Gb. 18. Foto Bersama Delegasi GKSB dengan Ketua Parlemen Palestina
23
Gb. 19. Foto Anggota GKSB DPR RI Perempuan, Anggota Parlemen Palestina
Perempuan, Konsul Kehormatan RI, Perwakilan dari Kementrian Luar Negeri Palestina (Ibu Sadarestuwati, Mdm. Jihad Abu Zanid, Mdm. Maha Abu Shusheh, dan Mrs. Ahlam Taha)
5. LAIN-LAIN
- Pertemuan dengan Kementrian Luar Negeri tidak jadi dilaksanakan secara
terpisah, namun perwakilan dari Kementrian Luar Negeri Palestina yaitu Mrs. Ahlam Taha, turut menghadiri pertemuan dengan Parlemen Palestina, dan mencatat hal-hal yang menjadi kesepakatan serta perhatian bersama antara DPR RI dengan Parlemen Palestina.
Gb. 20. Suasana Pertemuan dengan Parlemen yang juga dihadiri
Perwakilan Kementrian Luar Negeri Palestina
24
- Jamuan Makan Siang oleh Parlemen Palestina Untuk mempererat keakraban kedua parlemen, Parlemen Palestina menjamu makan siang delegasi GKSB DPR RI, seraya memanjatkan doa agar kemerdekaan Palestina segera terwujud.
Gb. 21 & 22, Suasana Jamuan Makan Siang dengan Parlemen Palestina
III. KESIMPULAN DAN SARAN
25
A. KESIMPULAN
1. Kunjungan Delegasi GKSB DPR RI - Parlemen Palestina ke Jordania pada tanggal 17 – 23 Juli 2016, secara keseluruhan berjalan dengan baik dan memberikan dampak dan arti positif bagi Indonesia. Kunjungan ini dinilai positif untuk menunjukkan dukungan parlemen terhadap hubungan bilateral RI – Palestina, khususnya untuk menyatakan kembali dukungan Indonesia atas perjuangan kemerdekaan Palestina.
2. Keberhasilan Indonesia dalam membangun kehidupan demokrasi dan perekonomiannya saat ini, telah memberikan arti positif bagi Palestina yang secara konsisten mendukung integritas wilayah R.I. dan menilai Indonesia sebagai negara yang berperan penting dalam menjaga stabilitas di kawasan.
3. Sejumlah kerjasama di berbagai bidang diantaranya adalah dalam hal industri dan perdagangan telah dilakukan antara Indonesia – Palestina, walaupun jumlahnya masih kecil. Pemerintah RI diharapkan dapat memberikan perlindungan dan jaminan investasi bagi Palestina apabila berinvestasi di Indonesia.
4. Adanya Konsul Kehormatan Palestina untuk Indonesia hendaknya dijadikan
sarana untuk perbaikan hubungan kerjasama antara Indonesia dan Palestina dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, perdagangan, investasi, maupun sosial budaya.
B. SARAN
1. Merangkum berbagai catatan dari hasil kunjungan Delegasi GKSB DPR RI-Parlemen Palestina, agar berbagai isu yang menjadi perhatian bersama menjadi “concern” dari seluruh anggota Delegasi GKSB DPR RI, kiranya dapat dikoordinasikan dengan berbagai kalangan terkait pemerintah di Indonesia, untuk dapat ditindaklanjuti secara nyata guna mendapatkan kemajuan yang berarti bagi pengembangan kunjungan kerjasama bilateral antara RI dan Palestina.
2. Melalui kunjungan Grup Kerjasama Bilateral (GKSB) ini diharapkan kedua belah pihak mendapat masukan dan pandangan mengenai pentingnya kerjasama bagi kedua negara yang perlu ditingkatkan pada masa-masa mendatang serta lebih mengefektifkan pertemuan yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang dalam menghadapi isu – isu global maupun regional sehingga hubungan bilateral antara kedua negara akan senantiasa langgeng dan terbina dengan baik.
3. Perjuangan bangsa Palestina harus terus didukung oleh seluruh kalangan di
Indonesia, baik oleh Parlemen Indonesia dalam berbagai forum kerjasama
26
regional/internasional, oleh Pemerintah melalui dukungan politik maupun program-program pemberdayaan masyarakat, maupun oleh masyarakat Indonesia pada umumnya.
Jakarta, 23 Juli 2016
Ketua Delegasi
Al Muzzammil Yusuf A-93
27
LAMPIRAN –LAMPIRAN
I. SURAT KEPUTUSAN PIMPINAN DPR RI TENTANG PENUGASAN
DELEGASI GKSB DPR-RI – PARLEMEN PALESTINA KE PALESTINA
II. HUBUNGAN BILATERAL R.I. – PALESTINA