laporan ddit

22
PENGENALAN TANAH DI LAPANGAN I.PENDAHULLUAN 1.1 Latar Belakang Tanah adalah lapisan nisbi tipis pada permukaan kulit. Tanah bervariasi dari satu tempat ke tempat yang lain, karena keaneka ragaman ini, maka tanah dapat dipandang sebagai kumpulan individu- individu tanah. Pembentukan tanah dari bongkahan bumi mulai dari proses-proses pemecahan atau penghancuran dimana bahan induk berkeping-keping secara halus . Tiap tanah berkembang secara baik dan masih dalam keadaan asli akan mempunyai sifat profil yang khas. Sifat-sifat ini yang dipakai dalam klasifikasi dan penjarangan tanah yang sangat besar manfatnya dalam menentukan pendapat tentang tanah dan sifat-sifat profil. Tanah begitu berarti bagi manusia sebagai sumber penghidupan manusia sehingga munculah istilah Soil Science atau ilmu tanah yaitu ilmu yang berhubungan dengan tanah sebagai sumber penghidupan pada permukaan bumi yang mencakup pembentukan tanah serta klasifikasi dan pemetaan berdasarkan sifat-sifat fisika, kimia hayati dan kesuburan tanah dimana sifat-sifat ini berkaitan dengan pengolahan bagi produksi tanaman. Pengenalan tanah di lapangan dilakukan dengan mengamati menjelaskan sifat-sifat profil tanah. Profil tanah adalah urutan-urutan horison tanah, yakni lapisan-lapisan tanah yang dianggap sejajar permukaan bumi. Profil tanah dipelajari menggali tanah dengan dinding lubang vertikal kelapisan yang lebih bawah. 1.2 Tujuan Untuk memperoleh informasi secara sepintas tentang beberapa sifat tanah seperti tekstur tanah, warna, kedalaman efektif (solum, konsistensi,ketebalan horizon dan perubahan batuan di permukaan dalam tanah ).

Upload: ahmed-ifdzal-square-csasar

Post on 17-Dec-2015

45 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Ilmu Tanah

TRANSCRIPT

PENGENALAN TANAH DI LAPANGANI.PENDAHULLUAN1.1 Latar BelakangTanah adalah lapisan nisbi tipis pada permukaan kulit. Tanah bervariasi dari satu tempat ke tempat yang lain, karena keaneka ragaman ini, maka tanah dapat dipandang sebagai kumpulan individu-individu tanah. Pembentukan tanah dari bongkahan bumi mulai dari proses-proses pemecahan atau penghancuran dimana bahan induk berkeping-keping secara halus . Tiap tanah berkembang secara baik dan masih dalam keadaan asli akan mempunyai sifat profil yang khas. Sifat-sifat ini yang dipakai dalam klasifikasi dan penjarangan tanah yang sangat besar manfatnya dalam menentukan pendapat tentang tanah dan sifat-sifat profil.Tanah begitu berarti bagi manusia sebagai sumber penghidupan manusia sehingga munculah istilah Soil Science atau ilmu tanah yaitu ilmu yang berhubungan dengan tanah sebagai sumber penghidupan pada permukaan bumi yang mencakup pembentukan tanah serta klasifikasi dan pemetaan berdasarkan sifat-sifat fisika, kimia hayati dan kesuburan tanah dimana sifat-sifat ini berkaitan dengan pengolahan bagi produksi tanaman.Pengenalan tanah di lapangan dilakukan dengan mengamati menjelaskan sifat-sifat profil tanah. Profil tanah adalah urutan-urutan horison tanah, yakni lapisan-lapisan tanah yang dianggap sejajar permukaan bumi. Profil tanah dipelajari menggali tanah dengan dinding lubang vertikal kelapisan yang lebih bawah.

1.2 TujuanUntuk memperoleh informasi secara sepintas tentang beberapa sifat tanah seperti tekstur tanah, warna, kedalaman efektif (solum, konsistensi,ketebalan horizon dan perubahan batuan di permukaan dalam tanah ).

II. TINJAUAN PUSTAKATanah merupakan lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi tempat tumbuh berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan penyuplai kebutuhan air dan udara, secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi ( senyawa porganik dan anorganik sederhana dan unsure-unsur esensial seperti N, P,K,Ca, Mg, S, CU, Zn, Fe, Mn, B, Cl dan lain-lain ), dan secara biologis berfungsi sebagai habitat biota ( organisme ) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif ( pemacu tumbuh, proteksi ) bagi tanaman, yang ketiganya secara integral mampu menunjang produktifitas tanah untuk mengehasilkan biomassa dan produksi baik tanaman pangan, obat-obatan, industry perkebunan, maupun kehutanan ( Kemas A.H. 2007 ).

Profil tanah merupakan suatu irisdan melintang pada tubuh tanah, dibuat dengan cara membuat lubang dengan ukuran panjang, dan lebar serta kedalam tertentu sesuai dengan keadaan tanah dan keperluan penelitian. Tanah merupakan tubuh alam yang terbentuk dan berkembang akibat terkena gaya-gaya alam ( natural forces ) Terhadap proses pembentukan mineral, serta pembentukan dan pelapukan bahan-bahan koloid ( Hakim,dkk. 1982 ).

Hasil pelapukan batuan-batuan yang bercampur dengan sisa batuan dari organism yang hidup diatasnya. Selain itu, terdapat pula udara dan air di dalam tanah. Air dalam tanah berasal dari air hujan yang ditahan oleh tanah sehingga tidak meresap ketempat lain, di samping pencampuran bahan organic didalam proses pembentukan tanah, terbentuk pula lapisan-lapisan tanah, ( Hardjowigeno.1985 ).

Pengenalan profil tanah secara lengkap meliputi sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Pengenalan ini penting dalam hal mempelajari pembentukan dan klasifikasi tanah dengan pertumbuhan tanaman serta kemungkinan pengolahan tanah yang lebih tepat. Adapun faktor-faktor pembentuk tanah, maka potensi untuk membentuk berbagai jenis tanah yang berbeda amat besar, ( Foth. 1999 ).

Pembentukan lapisan atau perkembangan horizon dapat membangun tubuh alam yang di sebut tanah. Tiap tanah di cirikan oleh susunan horizon tertentu. Secara umum dapat di sebutkan bahwa setiap profil tanah terdiri atas dua atau lebih horizon utama. Tiap horizon dapat dibedakan berdasarkan warna, tekstur, struktur dan sifat morfologis lainnya, ( Pairunan.1985 )

III. PROSEDUR PERCOBAAN3.1 Alat Dan BahanAlat-alat yang digunakan : Bor Tanah Buku Munsell Kantong Plastik Spidol Meteran Pisau pH teskitBahan bahan yang digunakan : Aquades HCl H2023.2 Cara KerjaHalaman 4 di modul

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Hasil

4.2 PembahasanTanah adalah lapisan nisbi tipis pada permukaan kulit bumi. Sedangkan profil tanah didefinisikan sebagai irisan vertikal tanah dari lapisan atas hingga ke bahan induk tanah. Profil dari tanah mineral yang telah berkembang lanjut biasanya memiliki horizon-horizon sebagai berikut ; O-A-E-B-C-R. Horizon OHorizon O merupakan horizon yang terdiri dari bahan serasah atau sisa-sisa tanaman ( Oi ) dan bahan organik tanah hasil dekomposisi serasah ( Oa ).

Horizon AHorizon A adalah horizon mineral berbahan organik tanah ( BOT ) tinggi sehingga berwarna agak gelap. Horizon EHorizon E adalah bahan horizon mineral yang telah tereloviasi ( tercuci ) sehingga kadar BOT, liat siikat, Fe dan Al rendah tetapi kadar pasir dan debu kuarsa ( seskuoksida ) dan mineral resisten lainnya tinggi serta berwarna terang. Horizon BHorizon B adalah horizon eluviasi yaitu horizon akumulasi bahan eluvial dari horizon di atasnya. Horizon CHorizon C adalah lapisan yang bahan penyusunnya masih sama dengan bahan induk atau belum terjadi perubahan secara kimiawi. Horizon RHorizon R adalah bahan induk tanah.

Dan tiap horizon pun dapat dibedakan berdasarkan warna, tekstur, struktur dan sifat morfologis lainnya. Sebelumnya kita harus mengetahui apa itu lapisan tanah. Lapisan tanah adalah formasi yang dibentuk oleh berbagai lapisan dalam, yang secara spesifik dapat dibedakan secara geologi, kimiawi, dan biologi, termasuk proses pembentukannya.Horizon adalah lapisan tanah yang kurang lebih sejajar dengan permukaan bumi dan berbeda dengan lapisan yang berdekatan. Biasanya setiap horizon dilambangkan dengan huruf-huruf dan setiap horizon mempunyai cirri-ciri dan kekhasannya yang membedakan dengan horizon lain.Berdasarkan dari hasil atau data pengamatan, terlihat bahwa setiap tanah mempunyai horizon-horizon yang berbeda. Pada lapisan 1 pada profil dalam mempunyai kedalaman 0-22 cm, dan warna cokelat kehitaman, warna gelap tersebut terjadi karena dipengaruhi oleh kandungan bahan organic yang tinggi yang terdekomposisi karena didalamnya bahan organic terjadi peristiwa immobilisasi, dimana ion Ee, al dan Mn berpengaruh besar dala perombakan bahan organic sehingga ion ion tersebut mudah difiksasi oleh ion P. penyebab lainnya adalah adanya perbedaan nyata dari sifat tetraktif ( aksi pembiasan cahaya ) kompojen padatan tanah dan udara.Lapisan 2 atau lapisan yang dilihat berdasarkan struktur yaitu lapisan yang di beri symbol BT, dengan kedalaman 22-32 cm dan memiliki warna cokelat yang sedkit gelap. Lapisan BT atau lapisan utamanya B atau suatu horizon peralihan antara horizon B dan A1 atau antara horizon B dengan A2, yang watak horizon ini di rajai oleh watak atau sifat horizon B2 di bawahnya.Lapisan 3 dengan symbol BW yang merupaka horizon-horizon pelikan, terbentuk atauberdekatan dengan permukaan tanah sebagai tempat pelonggokan bahan organic terhumufiksasi, yang terkait erat dengan pelikan.Lapisan 4 yaitu dengan symbol BC atau biasa di sebut sebagai lapisan transisi. Dapat merupakan peralihan antara horizon B dan C, dimana watak penciri horizon B2 diatasnya terlihat jelas tetapi berasosiasi dengan ciri watak horizon B2. Pada lapisan ke empat ini terletak diantara 60-120 cm, dan mempunyai warna yang lebih terang daripada ketiga lapisan di atasnya.Pada penentuan lapisan tanah atau horizon mengalami beberapa kendala, yaitu dari lahan yang lembab karena basah dengan air hujan sehingga kesulitan dalam menentukan atau melihat sruktur tanah. Namun sebelumnya pun lahan untuk pengamatan profil tanah yang seharusnya berada pada kedalaman sekitar 180-200cm atau 2m, lahan tergenang air sehingga kedalaman hanya berada pada kisaran 120cm.Dari lahan yang lembab, ini mempersulit pengamatan pada praktikum kali ini. Walau ada beberapa kendala pengamatan profil tanah, praktikum atau pengamatan tetap berjalan. Pisau digunakan untuk menyegarkan tanah agar mempermudah praktikan mengetahui warna ataupun struktur tanah. Serta ketika menentukan warna tanah seharusnya menggunakan kertas munsell soil colour chart agar mempermudah kita menentukan warna tanah tersebut.Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembentukan tanah yaitu, bahan induk organism, topografi, iklim, dan waktu. Adanya beberapa tingkatan atau variasi faktor-faktor pembentuk tanah maka untuk menentukan berbagai jenis tanah yang berbeda adalah amat besar ( foth, H.D. 1999 ).1. Bahan indukKeadaan alamin bahan induk akan mempunyain pengaruh terputus pada sifat-sifat tanah muda, mereka dapat memakai satu pengaruh yang mendalam dalam perkembangan tanah termasuk tekstur, komposisi mineral dan tingkat stratifikasi.Pembentukan tanah dapat di mulai segera setelah penimbunan abu vulkanik tetapi harus menunggu penghancuran batu an keras secara fisik, dimana granit dibuka. Penghancuran batuan dapat membatasi lajudan kedalaman perkembangan tanah, dimana laju penghancuran melebihi laju pemindahan bahan oleh erosi.

2. IklimPengaruh iklim yang penting mempengaruhi pembentukan tanah adalah presipitasi dan temperature. Iklim juga mempengaruhi pembantukan tanah secara tidak langsung yang menentukan vegetasi alami. Tidaklah terlalu mengejutkan bahwa terdapat beberapa penyebaran iklim, vegetasi dan tanah yang pararel di permukaan bumi. Setiap kenaikan 10c akan menaikkan laju reaksi kimia dua sampai tiga kali. Meningkatnya pelapukan dan kandungan liat terjadi dengan meningkatnya rata-rata temperature tanah. Rupanya hanya tanah-tanah yang sangat muda mempunyai tingkatan pengaruh iklim yang konstan selama genesa tanah.

3. OrganismeTanaman mengabsobsi unsure hara dari tanah dan mengangkut nutrient ke tajuk tanaman, bila tajuk mati dan jatuh kepermukaan tanah perombakan bahan organic akan melepaskan unsure hara untuk kesuburan dirinya sendiri.Profil tanah rumput mengandung lebih banyak bahan organic terdistribusi lebih uniform di dalam tanah daripada tanah hutan. Tanah dengan vegetasi hutan kira-kira separuh dari kadungan bahan organic dan terdistribusi tidak merata dengan tingkat perkembangan profil tanah lebih sempurna. Horizon-horizon pada solum lebih asam dan persentase jenuh basa yang rendah dan lebih banyak liat yang akan dipindahkan dari horizon A ke horizon B.4. TopografiTopografi mengubah perkembangan profil tanah dalam tiga cara, yaitu :a. Mempengaruhi jumlah presipitasi yang di absorpsi dan di tahan dalam tanah, sehingga mempengarui kelembabanb. Mempengaruhi kecepatan perpindahan tanah oleh erosic. Mengarahkan gerakan bahan-bahan dalam suspense atau larutan dari daerah yang satu ke daerah yang lain.

5. WaktuTanah sebagai hasil evolusi berubah secara tetap seperti perubahan bentuk bui. Mereka mempunyai siklus hidup dengan keadaan yang sama dimana bentuk muka bumi lambat laun menembus suatu siklus. Siklus hidup tanah teristimewa termasuk bahan induk, tanah muda, tanah matang dan tanah tua. Pada tanah-tanah muda, kandungan bahan organic meningkat dengan cepat sebab laju pertambahan melebihi laju dekomposisi.Kematangan dicirikan oleh kandungan bahan organic yang konstan sebagai penambah di imbangi oleh yang hilanh. Unsure yang tua dicirikan oleh kandungan bahan organic yang rendah dan menurun yang menunjukkan bahwa laju pertambahan susut dari tanah menjadi lebih mudah dilapukkan.

V. KESIMPULAN5.1 KesimpulanDari hasil pengamatan dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :a. Warna pada lapisan 1 cokelat kehitaman, lapisan 2 cokelat agak gelap, lapisan 3 cokelat, lapisan 4 cokelat yang lebih terang dari ketiga lapisan diatasnya dan memiliki struktur yang remah dan granular.b. Lapisan tanah yang terdapat pada lahan praktikum adalah lapisan A, BT,BW, dan BCc. Profil tanah yaitu suatu irisan melintang pada tubuh tanah yang memperlihatkan lapisan-lapisan tanah.d. Kedalam efektif untuk profil tanah dapat ditentukan dengan melihat batasan perakaran tumbuh.

5.2 SaranSebaiknya

DAFTAR PUSTAKA

Foth,HD dan L.N.Turk .1999.Fundamental of soils science. New York:fifth Ed.John.waley&soil.Harjowigeno,S.1985.Ilmu Tanah.Jakarta:Akademik PersindoHakim,N.M.Y, dkk.1982.Dasar-dasar Ilmu Tanah.Lampung:Universitas Lampung.Kemas.2007. Dasar-dasar Ilmu Tanah.Jakarta:Raja Grafindo Persada.Pairunan.A.K.dkk.1985.Dasar-Dasar Ilmu Tanah.Ujung Pandang:BKPT INTIM

PENETAPAN TEKSTUR TANAH

I.PENDAHULUAN1.1. Latar BelakangTekstur tanah merupakan salah satu sifat tanah yang menunjukkan komposisi partikel penyusun tanah yang dinyatakan sebagai perbandingan proporsi tanah fraksi pasir, debu dan liat. Tekstur tanah sangat menentukan tingkat pertumbuhan tanaman dan penyerapan air serta mineral. Untuk mengetahui lahan pertanian terdapat kelas-kelas tekstur, sehingga pentingnya dilakukan praktikum ini.Di dalam penetapan tekstur tanah terdapat dua metode yaitu menurut metode perasaan di lapangan atau uji kualitatif. Metode ini dimulai dengan masa tanah kering atau lembab dibasahi secukupnya kemudian dipijat diantara ibu jari dan telunjuk sehingga membentuk bola lembab. Hal yang dirasakan adalah kasar atau licin. Kemudian ditentukan tekstur berdasarkan tabel. Metode lain yang digunakan yaitu secara kuantitatif. Pada metode ini terdapat tiga tahapan yaitu analisis ukuran partikel, yaitu menghilangkan bahan-bahan pengikat tanah.Tekstur tanah berpengaruh terhadap ketersediaan air yang ada di dalam tanah, semakin besar maka akan semakin porus. Semakin akar akan mudah melakukan penetrasi. Untuk mengetahui peranan tekstur tanah bagi ketersediaan air, untuk hara dan pertumbuhan tanaman, maka pentingnya dilakukan pengamatan tekstur tanah ini. Sehingga jika kita bisa memahami dan mengetahui berbagai macam tekstur tanah itu sendiri, sehingga akan menjadi optimal (Praharyanto, 2012).

1.2.Tujuan PraktikumUntuk mengetahui jenis tekstur suatu jenis tanah yaitu pembagian fraksi atau butir tanah yang berbeda beda kedalam persentase tertentu.

II.TINJAUAN PUSTAKA

Fungsi utama tanah sebagai media tumbuh adalah sebagai tempat akar mencari ruang untuk berpenetrasi baik secara lateral atau horizontal dan vertikal. Hal ini tergantung pada ruang pori-pori yang terbentuk diantara partikel-partikel tanah. Tesktur tanah menunjukkan komposisi partikel penyusun tanah yang dinyatakan sebagai perbandingan proporsi relatif antara fraksi pasir (diameter 0,20 - 2,00 mm), debu (0,002 0,20 mm) dan liat (diameter < 2,00 mm). Di dalam pengklasifikasian tekstur tanah terdapat sistem USDA dan sistem internasional (Hanafiah, 2007).Tekstur tana mempunyai hubungan yang dekat dengan kemampuan tanah mengikat lengas, udara tanah dan hara tanah. Tekstur tanah juga mempengaruhi ruang pergerakan tanaman konsistensi dan keterolahan tanah. Selain tu, juga berpengaruh pada tingkat kesuburan tanah, yaitu pada:a.Tanaman Pasiran:laju peresapan air baik, kapasitas menahan air tinggi,aerasi kurang baik, kapasitas adsorbsi rendah baik dalamakar dan mudah diolah.b.Tanah Lempungan:drainase buruk, kapasitas mengikat air tinggi, kandunganhara tinggi, penyerapan air tinggi, kurang baik untuk sistem perakaran dan sistem olahan.c.Tanah Debuan:mempunyai sifat antara lempung dan pasir(Rasliman, 2009).Sasaran pokok cara kerja dalam penetapan tekstur tanah adalah dengan penentuan agihan ukuran dan jarak penyusun fase padat tanah, yaitu dengan menguji suatu media utuh tanah diantara muka ibu jari dan telunjuk, serta memperhatikan rasa tanah dan sifat yang murni (Purwowidodo, 2006).Faktor-faktor fisik tanah yang dipengaruhi oleh tekstur tanah adalah konsistensi, kadar air, organisme, perakaran, dan pengolahan (Indra, 2007).Teksur tanah menunjukkan kasar halusnya suatu tanah, terutama tekstur merupakan perbandingan relative pasir, debu dan liat atau kelompok partikel dengan ukuran lebih kecil dari kerikil (diameter kurang dari 2 mm). Pada beberapa tanah kerikil, batu dan batuan induk dari batu-batuan tanah yang ada juga mempengaruhi tekstur dan penggunaan lahan (Foth, 1998).

III.PROSEDUR PERCOBAAN 3.1.Alat Dan BahanAlat-Alat:-ayakan 2mm-silinder 1000ml-gelas arloji-gelas piala 600ml 1000ml-lampu pritus-cawan alumunium-botol kocok-batang pengaduk

Bahan-Bahan-h2o2 10% dan 30%-natrium pirofosfat (na4p2o7.10h2o)-Aquades3.2Cara KerjaDi modul halaman 24 ya ki ahahahahahha

IV.Hasil dan pembahasan4.1 Hasil

4.2Pembahasan

V.KESIMPULAN5.1.kesimpulan

5.2.saran

DAFTAR PUSTAKAHanafiah, Kemas Ali. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Tanah.PT Baja Grafindo Persada.Jakarta.Praharyanto. 2012.Tekstur Tanah. www.praharyanto-zone.blogspot.com/2012/Tekstur_Tanah/xhiaoau89 diakses pada tanggal24 November 2012 pukul 21.22 WIBPurwowidodo. 2006. Ganesa Tanah. Institute Petanian Bogor Press. Bogor.Sutanto, Rachman. 2009.Dasar-Dasar Ilmu Tanah.Konsep dan Kenyataan.Kanisius. Yogyakarta.Syahwal, Indra. 2007.Ilmu Tanah. Erlangga. Jakarta.Foth, D.H. 1998. Principles of Soil Science. John Willey and son Inc, Michigan.

PENETAPAN REAKSI TANAH (pH)I.Pendahuluan1.1. Latar BelakangPenentuan reaksi tanah sangat diperlukan dalam klasifikasi dan pemetaan tanah. Selain itu untuk menasir lanjut tidaknya usia perkembangan tanah dan juga diperlukan dalam penggunaan tanah yang berhubunhan dengan kesesuaian atau kecocokan tanaman. Reaksi tanah merupakan sifat kimia tanah yang penting untuk diamati karena berpengaruh terhadap serangkaian proses-proses kimiawi dalam tanah, antara lain proses pembentukan mineral lempung, reaksi kimia dan biokomiawi tanah, serta penentuan status hara dalam tanah. Reaksi tanah menunjukkan perimbangan konsentrasi asam-basa dalam tanah dan kemasaman atau alkalinitas tanah yang dinyatakan dengan nilai pH. Nilai pH menunjukkan banyaknya konsentrasi ion hydrogen (H+) di dalam tanah. pH sangat penting untuk diamati, sebab dapat digunakan untuk menentukan mudah tidaknya unsur-unsur hara diserap tanaman, dapat menunjukkan kemungkinan adanya unsur-unsur beracun, dan mempengaruhi keragaman pH tanah yaitu bahan induk, iklim, bahan organik, dan perlakuan manusia. Reaksi tanah menunjukkan kemasaman atau alkalinits tanah yang dinyatakan dengan nilai pH.Nilai pH menunjukkan banyaknya konsentrasi ion hidrogen (H) dalam tanah. Nilai pH tanah sebenarnya dipengaruhi oleh sifat dan ciri tanah yang komplit sekali, yang diantaranya adalah kejenuhan basa, sifat isel dan macam kation yang diserap.Reaksi tanah yang dapat dikategorikan menjadi tiga yaitu: masam, netral, dan basa. Tanah pertanian yang masam jauh lebih luas masalahnya dari pada tanah yang memiliki sifat alkalinitas. Tanah masam terjadi akibat tingkat pelapukan yang lanjut dan curah hujan yang tinggi serta akibat bahan induk yang masam pada tanah podsolik yang banyak terdapat di Indonesia, mempunyai aspek kesuburan keracunan ion-ion terutama keracunan H+.Nilai pH berkisar antara 0-14. Makin tinggi kepekatan / konsentrasi (H+) dalam tanah, makin rendah pH tanah dan sebaliknya, makin rendah konsentrasi (H+) maka makin tinggi pH tanah. Sehubungan dengan nilai pH dijumpai 3 kemungkinan, yaitu : masam, netral dan basa (alkali). Kemasaman tanah dibedakan atas kemasaman aktif dan kemasaman potensial. Kemasaman aktif disababkan oleh ion H+dan Al3+yang terjerap pada kompleks jerapan.Berdasarkan uraian di atas, maka perlu untuk mengetahui gambaran mengenai tanahyang baik untuk pertumbuhan tanaman, maka diperlukan adanya pengetahuan tentang pH suatu tanah.1.2. TujuanUntuk menentukan reaksi atau derajat kemasaman tanah atau kebasahan, sehingga kita dapat merencanakan pengolahan yang sesuai untuk tanah tersebut

II. TINJAUAN PUSTAKA

Reaksi tanah merupakan salah satu sifat kimia dari tanah yang mencakup berbagai unsur-unsur dan senyawa-senyawa kimia yang lengkap. Reaksi tanah menunjukkan tentang keadaan atau status kimia tanah dimana status kimia tanah merupakan suatu faktor yang mempengaruhi proses-proses biologis seperti pada pertumbuhan tanaman. Reaksi atau pH yang ekstrim berarti menunjukkan keadaan kimia tanah yang dapat disebutkan proses biologis terganggu (Pairunan,dkk,1985).Larutan tanah adalah air tanah yang mengandung ion-ion terlarut yang merupakan hara bagi tanaman. Konsentrasi ion-ion terlalu sangat beragam dan tergantung pada jumlah ion yang terlarut dan jumlah bahan pelarut. Pada musim kemarau atau kering dimana air banyak yang menguap, maka konsentrasi garam akan berubah drastis yang akan mempengaruhi pertumbuhan dari suatu tanaman (Hakim,dkk, 1982).pH tanah sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan pertumbuhan tanaman, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengaruh langsung berupa ion hidrogen sedangkan pengaruh tidak langsung yaitu tersedianya unsur-unsur hara tertentu dan adanya unsur beracun. Kisaran pH tanah mineral biasanya antara 3,510 atau lebih. Sebaliknya untuk tanah gembur, pH tanah dapat kurang dari 3,0. Alkalis dapat menunjukkan pH lebih dari 3,6. Kebanyakan pH tanah toleran pada yang ekstrim rendah atau tinggi, asalkan tanah mempunyai persediaan hara yang cukup bagi pertumbuhan suatu tanaman (Sarwono, 2003).Reaksi tanah menunjukkan reaksi asam dan basa di dalam tanah. Reaksi tanah tersebut akan mempengaruhi proses-proses di dalam tanah, seperti laju dekomposisi bahan organic, mineral, pembentukan mineral lempung, dan secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan tanaman lewat pengaruhnya terhadap ketersediaan unsur hara. Suatu tanah dapat bereaksi asam atau alkalis tergantung pada konsentrasi ion H dan OH. Reaksi pertama akan terjadi bila kadar ion H lebih besar disbanding ion OH dan sebaliknya. Untuk mencirikan reaksi tanah tersebut dipakai istilah pH yang diartikan sebagai nilai logaritma negative dari konsentrasi ion H (Mass, 1996).Keasaman tanah biasa terdapat di daerah dengan curah hujan tinggi sehingga cukup banyak basa dapat tertukar, terlindih dari lapisan permukaan tanah. Hal ini terjadi sangat luas dan pengaruhnya begitu nyata pada tanaman, sehingga kemasaman tanah merupakan salah satu sifat yang penting. Sedangkan kebasaan tanah terjadi jika derajat kejenuhan basa relatif tinggi, terdapat garam-garam karbonat terutama Kalsium, magnesium, dan Natrium juga memberikan ion OH lebih besar dari ion H dalam larutan tanah. Tanah basa merupakan cirri daerah kering atau setengahkering (Buckman and Brady, 1982).

III. PROSEDUR PERCOBAAN3.1. Alat dan BahanAlat-alat :- botol kocok-pH meter- gelas ukur

Bahan-bahan :-Aquades- KCl 1 N

3.2. Cara KerjaDi modul halaman 28

IV. Hasil dan Pembahasan4.1 Hasil4.2 Pembahasan

V.Kesimpulan5.1 KesimpulanDari percobaan yang telah dilakukan mengenai reaksi (pH) tanah dapat disimpulkan bahwa :1.Faktor-faktor yang mempengaruhi pH tanah antara lain adalah perbandingan air dengan tanah, kandungan garam-garam dalam larutan tanah, dan keseimbangan CO2udara dan CO2tanah.2.Penetapan pH tanah dengan digital pH hasilnya lebih akurat dibandingkan menggunakan indikator universal yang sifatnya kualitatif.3.Metode penetapan pH dengan cara elektrometrik dapat dengan menggunakan H2O atau pun KCl.4.Fungsi dari penambahan H2O adalah untuk mengetahui kemasaman aktif, sedangkan fungsi dari penambahan KCl adalah untuk mengetahui kemasaman potensialnya.5.pH tanah ultisol lebih tinggi daripada pH oxizol, baik pada penembahan dengan H2O maunpun KCl.6.Berdasarkan penentuan dengan H2O, tanah ultisol tersebut bersifat sangat masam, dan oxisol cukup masam.7.Pengukuran pH tanah ultisol dan oxisol dengan larutan pengekstraksi KCl memberikan nilai pH lebih rendah, yaitu 0,15-0,89 dibanding dengan yang menggunakan H2O.8.tingkat kemasaman tanah mempengaruhi pertumbuhan tanaman melalui pengaruh ion H dan pengaruh tak langsung, yaitu tidak tersedianya unsur hara tertentu dan adanya unsur yang beracun.

5.2. Saran

DAFTAR PUSTAKAPairunan.A.K.dkk.1985.Dasar-Dasar Ilmu Tanah.Ujung Pandang:BKPT INTIMHakim,N.M.Y, dkk.1982.Dasar-dasar Ilmu Tanah.Lampung:Universitas Lampung.Buckman, H.O. dan N.C. Brady. 1982. The Nature and Properties osf Soils. The Macmillan Company, New York.Mass, A. 1996. Ilmu Tanah dan Pupuk. Akademi Penyuluh Pertanian (APP), Yogyakarta.Sarwono. 2003. Pengaruh pelindian dan ameliorasi terhadap pertumbuhan padi (Oryza sativa) di tanah sulfat masam kalimantan. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan 5: 38-54.