laporan awal ekpd 2011 provinsi sumatera utara
TRANSCRIPT
1
KATA PENGANTAR
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014 telah dilaksanankan selama satu tahun dan saat ini telah memasuki tahun kedua. Untuk mengetahui sejauhmana pencapaian target serta relevansi isu strategis, sasaran, arah kebijakan, dan strategi pengembangan dalam RPJMN Tahun 2010-2014 dengan daerah perlu dilakukan evaluasi.
Fokus utama evaluasi kinerja pembangunan daerah (EKPD) Tahun 2011 untuk mengetahui:
1. Tingkat pencapaian target kinerja RPJMN pada tahun 2010 dan 2011 di tiap daerah; 2. Relevansi isu strategis, sasaran, arah kebijakan, dan strategi pengembangan dalam
RPJMN Tahun 2010-2014 dengan kondisi daerah; 3. Evaluasi tematik di tiap daerah.
Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor KEP.54/M.PPN/HK/04/2011, pelaksanaan evaluasi kinerja pembangunan daerah (EKPD) Tahun 2011 di Provinsi Sumatera Utara dilaksanakan bekerjasama dengan Universitas Sumatera Utara.
Laporan ini merupakan laporan awal dari kegiatan yang dilakukan oleh Tim EKPD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2011 yang berisikan rencana kerja tim di dalam pelaksanaan kegiatan evaluasi.
Pada kesempatan ini kami dari Universitas Sumatera Utara mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional yang masih tetap mempercayakan pelaksanaan EKPD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2011 kepada Universitas Sumatera Utara. Kami juga sangat mengharapkan bantuan dari berbagai pihak, khususnya kepada Bappeda, BPS, dan Dinas/Instansi terkait di Provinsi Sumatera Utara, sehingga pelaksanaan evaluasi dapat berjalan dengan baik lagi.
Medan, Juni 2011 Rektor,
dto
Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc.(CTM), SpA(K) NIP. 195002101978111001
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………………. 3
A. Latar Belakan Evaluasi ……………………………………………………………. 3
B. Tujuan, Sasaran dan Keluaran Evaluasi ………………………………………… 5
C. Anggota Tim EKPD Provinsi …………………………………………………….. 6
BAB II RENCANA KERJA TIM EKPD PROVINSI ………………………………………… 8
A. Evaluasi Terhadap Capaian Prioritas Nasional 2010 dan 2011 ……………… 8
B. Relevansi Isu Strategis, Sasaran, Arah Kebijakan dan Strategi …………….. 12
C. Evaluasi Tematik …………………………………………………………………… 14
BAB III PENUTUP …………………………………………………………………………….. 18
LAMPIRAN
3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Evaluasi
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional telah mengamanatkan 5 (lima) tujuan pelaksanaan sistem perencanaan
pembangunan nasional, yaitu:
1. Untuk mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan;
2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi antar daerah;
3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, dan pengawasan;
4. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan
5. Menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efisien, efektif,
berkeadilan, dan berkelanjutan.
Mengacu pada 5 (lima) tujuan tersebut, maka dalam Rencana Strategis (Renstra)
Bappenas dijelaskan bahwa pelaksanaan tugas Kementerian PPN/Bappenas
mencakup 4 peran yang saling terkait, yaitu peran sebagai:
1. Pengambil kebijakan/keputusan (policy maker) dengan penjabaran pengendalian
dan evaluasi terhadap pelaksanaan rencana pembangunan;
2. Koordinator;
3. Think-tank; dan
4. Administrator dengan penjabaran penyusunan dan pegelolaan laporan hasil
pemantauan terhadap pelaksanaan rencana pembangunan dan penyusunan
laporan hasil evaluasi.
Dengan demikian, salah satu peran utama Bappenas adalah melakukan evaluasi
terhadap pelaksanaan rencana pembangunan. Sebagai tindak lanjut dari peran
tersebut telah diterbitkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 39 Tahun 2006 tentang
4
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan, yang
didalamnya mencakup evaluasi ex-ante, on-going, dan ex-post.
Terkait dengan peran utama Bappenas diatas, maka evaluasi tahunan terhadap
pelaksanaan Peraturan Presiden No. 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah nasional (RPJMN) 2010-2014 mutlak diperlukan, demikian juga
pencapaian di tiap daerah.
RPJMN 2010-2014 memiliki 11 prioritas nasional dan 3 prioritas lainnya, yaitu:
1. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
2. Pendidikan
3. Kesehatan
4. Penanggulangan Kemiskinan
5. Ketahanan Pangan
6. Infrastruktur
7. Iklim Investasi dan Iklim Usaha
8. Energi
9. Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
10. Daerah Tertinggal, terdepan, terluar, dan Pasca Konflik
11. Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi Teknologi
3 prioritas lainnya, yaitu:
1. Kesejahteraan Rakyat
2. Politik, Hukum, dan Keamanan
3. Perekonomian
Pelaksanaan evaluasi kinerja pembangunan daerah akan mengacu pada RPJMN
2010-2014, dengan fokus utama untuk mengetahui:
1. Tingkat pencapaian target kinerja RPJMN pada tahun 2010 dan 2011 di tiap
daerah;
5
2. Relevansi isu strategis, sasaran, arah kebijakan, dan strategi pengembangan
dalam RPJMN 2010-2014 dengan kondisi daerah; dan
3. Evaluasi tematik di tiap daerah.
Pelaksanaan evaluasi RPJMN 2010-2014 dilakukan secara eksternal dengan
harapan agar seluruh proses evaluasi tersebut beserta rekomendasinya berlangsung
dalam proses yang lebih independen. Oleh karena itu, Bappenas cq. Deputi Evaluasi
Kinerja Pembangunan akan melaksanakan kegiatan Evaluasi Kinerja Pembangunan
Daerah (EKPD) bekerja sama dengan 33 Perguruan Tinggi selaku evaluator
eksternal.
B. Tujuan, sasaran dan Keluaran Evaluasi
No Tujuan Sasaran Keluaran 1 Untuk melengkapi
baseline data 2009 dan mengetahui tingkat pencapaian prioritas nasional 2010 dan 2011 berdasarkan RPJMN 2010-2014 di tiap daerah
1. Tersedianya baseline data 2009 dan hasil evaluasi terhadap capaian prioritas nasional 2010 dan 2011 berdasarkan RPJMN 2010-2014 di tiap daerah.
Dokumen data dasar evaluasi dan dokumen hasil evaluasi terhadap capaian prioritas nasional 2010 dan 2011 berdasarkan RPJMN 2010-2014 di tiap daerah.
2. Tersedianya informasi dasar untuk merumuskan kebijakan terutama yang berupa langkah penanganan segera, baik oleh pemerintah maupun olehe pemerintah daerah.
2 Untuk mengetahui relevansi isu strategis, sasaran, arah kebijakan, dan strategi pengembangan dalam RPJMN 2010-2014 dengan kondisi daerah
1. Tersedianya hasil evaluasi yang menunjukkan kesesuaian dan atau ketidaksesuaian antara isus strategis, sasaran, arah kebijakan, dan strategi pengembangan dalam RPJMN 2010-2014 dengan kondisi daerah.
Dokumen hasil evaluasi relevansi terhadap isu strategis, sasaran, arah kebijakan, dan strategi pengembangan dalam RPJMN 2010-2014 dengan kondisi daerah. 2. Tersedianya informasi dasar
untuk melkukan revisis RPJMN oleh pemerintah dan revisi RPJMD oleh pemerintah derah.
6
3
Untuk mengetahui masalah spesifik melalui evaluasi tematik di tiap daerah
1. Tersedianya hasil evaluasi terhadap masalah spesifik melalui evaluasi tematik di tiap daerah.
Dokumen hasil evalusi terhadap masalah spesifik melalui evaluasi tematik di tiap daerah.
2. Tersedianya informasi dasar bagi pemerintah maupun pemerintah daerah dalam merumuskan langkah kebijakan mengatasi masalah spesifik melalui evaluasi tematik di tiap daerah.
C. Anggota Tim EKPD Provinsi
Penangungjawab EKPD 2011 adalah Deputi Evaluasi Kinerja Pembangunan
Bappenas. Pelaksanaan tugas sehari-hari dilakukan oleh Sekretariat Tim Pelaksana
yang terdiri dari Tim Sekretariat Nasional, Tim Penghubung Provinsi dan Tim EKPD
Provinsi. Ketua Sekretariat Tim Pelaksana adalah Direktur Evaluasi Kinerja
Pembangunan Daerah Bappenas.
Tim EKPD Provinsi Sumatera Utara dalam melaksanakan tugasnya
bertanggungjawab kepada Ketua Sekretariat Tim Pelaksana dan berkoordinasi
dengan Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara.
Berdasarkan Keputusan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor KEP.54/M.PPN/HK/04/2011
Tentang Pembentukan Tim Narasumber Koordinasi Evaluasi Kinerja Pembangunan
Daerah 2011 di 33 (Tiga Puluh Tiga) Provinsi, anggota Tim EKPD Provinsi Sumatera
Utara adalah:
1. Prof. Dr.dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc. (CTM), Sp.A(K);
2. Prof. Dr. Ningrum Natasya Sirait, SH, MLI;
3. Prof. Dr. Ir. Sukaria Sinulingga, M.Eng;
4. Prof. Dr.lic.rer.reg. Sirojuzilam, SE;
7
5. Prof Dr.Drs. Badaruddin, M.Si;
6. Dr.Ir. Nazaruddin, MT;
7. Dr. Irsyad Lubis, SE, M.Soc.Sc, Ph.D;
8. Paidi Hidayat, SE, M.Si.
Semua anggota Tim EKPD Provinsi Sumatera Utara 2011 merupakan anggota Tim
EKPD Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2010, kecuali Prof. Dr. Ningrum Natasya
Sirait, SH, MLI. (Pembantu Rektor IV Bidang Perencanaan dan Kerjasama), yang
merupakan pertama kali sebagai anggota Tim EKPD. Pengalaman beliau sebagai
Pembantu Rektor IV dan kepakaran ilmu yang dimiliki menyebabkan tidak terlalu sulit
untuk memahami pekerjaan pelaksanaan evaluasi kinerja pembangunan daerah ini.
8
BAB II RENCANA KERJA TIM EKPD PROVINSI
A. Evaluasi Terhadap Capaian Prioritas Nasional 2010 dan 2011
Evaluasi kinerja terhadap capaian pembangunan nasional di daerah berdasarkan
sasaran utama pembangunan daerah pada Buku III RPJMN dengan komponen
sebagai berikut:
1. Reformasi Birokrasi dan tata Kelola;
2. Pendidikan;
3. Kesehatan;
4. Penanggulangan Kemiskinan;
5. Ketahanan Pangan;
6. Infrastruktur;
7. Iklim Investasi dan Iklim Usaha;
8. Energi;
9. Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana;
10. Daerah Tertinggal, terdepan, terluar, & Pasca-konflik; dan
11. Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi.
Selain itu, terdapat pula 3 prioritas nasional lainnya, yaitu:
1. Kesejahteraan Rakyat;
2. Politik, Hukum, dan Keamanan;
3. Perekonomian
Evaluasi terhadap capaian prioritas pembangunan sampai dengan 2010 dan 2011
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
9
Langkah 1: Identifikasi Capaian 2009, 2010 dan 2011
Tim EKPD Provinsi Sumatera Utara akan melengkapi data sebagaimana yang
terdapat dalam tabel indikator. Terdapat 2 alternatif cara pengisian data:
1) Melengkapi data yang telah diisi oleh Tim Sekretariat Nasional dengan sumber
data yang sama, atau
2) Mengganti data yang telah ada dengan sumber data 2009, 2010 dan 2011 yang
sama.
Langkah 2: Identifikasi Capaian 2010 dan Target 2010, Capaian 2011 dan
Target 2011
Indikator kinerja yang memiliki target kinerja tahunan dalam RPJMN 2010-2014
berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan oleh Tim Sekretariat Nasional.
Beberapa indikator yang memiliki target kinerja 2010 dan 2011 dalam RPJMN
adalah:
a. Pertumbuhan Ekonomi
b. Tingkat Kemiskinan
c. Angka Pengangguran
d. Angka Kematian Bayi
e. Rata-rata lama sekolah
f. Angka harapan hidup
Komponen indikator yang di evaluasi adalah:
10
No Prioritas Nasional
Indikator Satuan Keterangan Indikator
1 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
Persentase kasus korupsi yang tertangani dibandingkan dengan yang dilaporkan
% U
Persentase kab/kota yang memiliki peraturan daerah pelayanan satu atap
% U
Persentase kab/kota yang memiliki pelaporan Wajar tanpa Pengecualian (WTP)
% U
Persentase kab/kota yang telah memiliki e-procurement
% U
Persentase kab/kota yang telah memiliki Perda Transparansi
% U
2 Pendidikan Rata-rata Lama Sekolah Tahun U Angka Partisipasi Murni (SD/MI) % P Angka Partisipasi Kasar (SD/MI) % P Angka melek aksara 15 tahun keatas % P
3 Kesehatan Angka Kematian Bayi Per 1000
kelahiran
hidup
U
Angka harapan hidup Tahun U Persentase penduduk ber-KB (contraceptive prevalence rate)
% U
Laju pertumbuhan penduduk % P 4 Penanggulang
an Kemiskinan Persentase penduduk miskin % U Tingkat pengangguran terbuka % U
5 Ketahanan Pangan
PDRB Sektor Pertanian Rp. U Nilai Tukar Petani Rp. P Produksi Padi Ton P Jumlah Penyuluh Pertanian Orang P
6 Infrastruktur % panjang jalan nasional dalam kondisi
Baik % U Sedang % U Buruk % U
Jumlah Pembangunan Rumah Sederhana/Provinsi
Unit U
Perda RTRW Provinsi Unit U Persentase kab/kota yang telah mensahkan Perda RTRW
% P
7 Iklim Investasi dan Iklim Usaha
Persentase kredit UMKM % U Nilai Realisasi Investasi PMA US$
Juta U
Nilai Realisasi Investasi PMDN Rp. Milyar
U
Jumlah alokasi kredit perbankan Rp M P Jumlah tabungan masyarakat Rp M P
8 Energi Rasio Elektrifikasi % U 9 Lingkungan
Hidup dan Pengelolaan Bencana
Persentase luas lahan rehabilitasi dalam hutan terhadap lahan kritis
% U
Frekuensi terjadi bencana Kali/tahun
P
Persentase ruang terbuka hijau (RTH) di Ibukota Provinsi
% P
Persentase pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di kab/kota/provinsi
% P
11
No Prioritas Nasional
Indikator Satuan Keterangan Indikator
10 Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Pasca Konflik
Indeks Gini U Jumlah Kabupaten Tertinggal Kab U Kemiskinan % P
11 Kebudayaan, Kreatifitas, Inovasi dan Teknologi
Jumlah paten (HAKI) Unit U Jumlah dosen peneliti PTN/PTS Orang P Jumlah perpustakaan Buah P Jumlah hasil riset dari lembaga riset Buah P
Prioritas Lainnya 1 Kesejahteraan
Rakyat IPM Indeks U Pendapatan per kapita Rp juta /
tahun U
Penyandang masalah sosial % P Gizi Buruk % P
2 Politik, Hukum, dan Keamanan
Indeks kriminilitas Indeks U Persentase penyelesaian kasus kejahatan konvensional
% P
Persentase penyelesaian kasus kejahatan transnasional
% P
3 Perekonomian Pertumbuhan ekonomi % U Inflasi % P Perkembangan PAD % P Pertumbuhan Ekspor % P Pertumbuhan Impor % P
Langkah 3: Analisis
1. Untuk indikator yang ada target kinerjanya pada tahun 2010 dan 2011, maka dilakukan
analisis dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Menjelaskan secara detail faktor-faktor penyebab tercapainya atau tidaknya target
kinerja tersebut (untuk target dan capaian 2010) dengan komponen analisis terdiri dari:
a. Analisis dengan menggunakan indikator pendukung dan data lain seperti anggaran,
kebijakan daerah dan lainnya.
b. Untuk capaian 2011 menggunakan data laporan triwulan paling akhir yang datanya
tersedia.
c. Menjelaskan secara detail faktor penyebab kemungkinan tercapai atau tidak
tercapainya target 2011 diakhir tahun 2011 berdasarkan data pertengahan tahun
yang telah diidentidikasi.
12
2. Untuk indikator utama yang tidak ada target kinerjanya, maka dilakukan analisis
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menjelaskan secara detail faktor-faktor penyebab naik atau turunnya kinerja tahun
2010 dibandingkan dengan capaian 2009.
b. Analisis dengan menggunakan indikator pendukung dan data lain seperti
anggaran, kebijakan daerah dan lainnya.
Langkah 4: Rekomendasi
Rekomendasi dari capaian kinerja dengan pendekatan analisis seperti tersebut diatas
adalah rekomendasi yang berdasarkan prioritas pembangunan 2010 dan 2011 untuk
mempertajam perencanaan dan penganggaran pembangunan periode berikutnya. Dalam
rekomendasi diharapkan berisi usulan-usulan konkrit terhadap prioritas pembangunan.
B. Relevansi Isu Strategsi, Sasaran, Arah Kebijakan dan Strategi
Evaluasi relevansi isu strategis, sasaran, arah kebijakan dan strategi pengembangan
dalam mendukung pencapaian kinerja pembangunan di masing-masing provinsi.
Langkah-langkah evaluasi relevansi tersebut dilakukan sebagai berikut:
Langkah 1: Identifiksi isu strategis, sasaran, arah kebijakan dan strategi
pengembangan RPJMN 2010-2014
Identifikasi dilakukan berpedoman pada hasil identifikasi yang dilakukan oleh Tim
Sekretariat Nasional terhadap sejumlah isu strategis, sasaran, arah kebijakan dan
strategi pengembangan untuk wilayah Sumatera pada RPJMN 2010-2014 (Lihat
lampiran-1).
Langkah 2: Analisis relevansi isu strategis, sasaran, arah kebijakan dan strategi
pengembangan dengan kondisi provinsi
Tim EKPD Provinsi Suatera Utara akan melakukan analisis sebagai berikut:
13
a. Analisis terhadap isu strategis yang ada dalam Buku III RPJMN 2010-2014, untuk
mengetahui kaitannya dengan isu strategis RKPD 2010 dan 2011 di Provinsi
Sumatera Utara.
b. Analisis terhadap sasaran yang ada dalam Buku III RPJMN 2010-2014, untuk
mengetahui apakah sasaran pembangunan tersebut relevan dengan sasaran yang
ada pada RKPD 2010 dan 2011 di Provinsi Sumatera Utara.
c. Analisis terhadap arah kebijakan dan strategi pengembangan yang ada dalam
Buku III RPJMN 2010-2014, untuk mengetahui apakah arah kebijakan dan
strategi pelaksanaan relevan dengan RKPD 2010 dan 2011 di Provinsi Sumatera
Utara.
Format analisis untuk kegiatan tersebut adalah:
Isu strategis
(1) RPJMN 2010-
2014
(2) RPKD 2010
(3) RPKD 2011
(4) Analisis
Relevansi
(5) Rekomendasi Isu Strategis
RKP/RKPD 2013
Sasaran
(1) RPJMN 2010-
2014
(2) RPKD 2010
(3) RPKD 2011
(4) Analisis
Relevansi
(5) Rekomendasi
Sasaran RKP/RKPD 2013
14
Arah Kebijakan dan Strategi Pengembangan
(1) RPJMN 2010-
2014
(2) RPKD 2010
(3) RPKD 2011
(4) Analisis
Relevansi
(5) Rekomendasi Kebijakan dan
Strategi RKP/RKPD 2013
Langkah 3: Rekomendasi tindaklanjut atau perbaikan sasaran, arah kebijakan dan
strategi pengembangan
Adapun arah rekomendasi dari ketiga komponen tersebut adalah:
a. Melanjutkan atau perbaikan terhadap isu strategis. Jika rekomendasinya berupa
perbaikan isu strategis, maka akan diuraikan rumusan perbaikannya.
b. Melanjutkan atau perbaikan terhadap sasaran. Jika rekomendasinya berupa
perbaikan sasaran, maka akan dilengkapi dengan uraian rumusan perbaikannya.
c. Melanjutkan atau perbaikan terhadap arah kebijakan dan strategi pengembanagn.
Jika rekomendasinya berupa perbaikan arah kebijakan dan strategi
pengembangan maka akan diuraikan rumusan perbaikannya.
C. Evaluasi Tematik
Hasil evaluasi isu terpenting dan bersifat strategis Provinsi Sumatera Utara yang
telah dilakukan oleh Universitas Sumatera Utara baik yang yang perlu ditindaklanjuti
berupa rekomendasi kebijakannya oleh Pemerintah. Sepanjang tahun 2005-2010,
Universitas Sumatera Utara melalui wadah Lembaga Penelitian telah banyak
melakukan penelitian baik secara mandiri maupun bekerjasama dengan pihak lain
seperti PT PLN, Ditjen Dikti, Bappeda Provinsi Sumatera Utara, Dunia Usaha dan
15
lain-lain. Tidak sedikit penelitian tersebut berkenaan isu strategis daerah ini seperti
masalah lingkungan yang meliputi antara lain kerusahakan hutan, gangguan banjir,
pengembangan sumberdaya energi terbarukan, ketahanan pangan, pemanfaatan
lahan kritis, pemberdayaan ekonomi masyarakat pedesaan, konversi bahan mentah
menjadi produk jadi dan peningkatan kualitas sumberdaya manusia. Beberapa hasil
penelitian yang memuat rekomendasi kebijakan yang perlu ditindaklanjuti oleh
pemerintah ialah:
1. Analisis perubahan penggunaan lahan hutan dan pembayaran jasa lingkungan di
Daerah Aliran Sungai (DAS) Deli Sumatera Utara
2. Minimalisasi kerusakan lingkungan hutan alam melalui teknik pemanenan kayu
ramah lingkungan untuk mewujudkan pengelolaan hutan lestari
3. Analisis alaih fungsi hutan dan dampaknya terhadap ketahanan pangan di
Sumatera Utara
4. Kajian model program ketahan pangan rumah tangga yang terintegrasi dengan
pengentasan kemiskinan di Sumatera Utara
5. Teknik rehabilitasi hutan berbasis sisteminformasi geografis di Taman Nasional
Gunung Lauser
6. Analisis pola distribusi curah hujan untuk pendugaan debit puncak dalam rang-ka
pencegahan banjir dengan metode rasional di Daerah aliran Sungai di Pantai
Timur Sumatera Utara
7. Studi produksi bio gas dari limbah cair pabrik kelapa sawit melalui fermentor
anaerob termofilik
8. Peningkatan produksi bio gas sebagai bahan bakar pembangkit listrik melalui
sistem terintegrasi peternakan sapi dan perkebunan kelapa sawit
16
9. Studi produksi bahan bakar terbarukan logno etanol dari bahan buangan tan-dan
kosong sawit di Sumatera Utara
10. Model pengelolaan konflik bernuansa sara untuk menghindari terjadinya konflik
di masyarakat plural di Sumatera Utara.
Sebagian besar dari isu strategis tersebut dan berbagai isu strategis lainnya telah
terungkap dalam EKPD 2006, 2007 2008, 2009 dan 2010. Namun demikian,
pembahasan yang dilakukan hanya berdasarkan fakta dan temuan lapangan oleh
pihak yang terkait dengan masing-masing isu. Oleh karena itu, dalam evaluasi tematik
ini akan dilakukan penelusuran lebih lanjut berdasarkan hasil penelitian USU untuk
dapat mengakomodasi kebijakan yang lebih lengkap.
Evaluasi lebih lanjut akan dilakukan dengan melibatkan stakeholders terkait termasuk
instansi pemerintah daerah yang akan menjadi pelaksana kebijakan dan temuan-
temuan penelitian tersebut. Diharapkan, hasil evaluasi ini akan menjadi masukan
penting bagi pemerintah daerah Sumatera Utara dalam penyusunan kebijakan
pembangunan daerah terutama kebijakan anggaran sesuai dengan kepentingannya.
Beberapa isu strategis lain yang saat ini sedang mendapat perhatian hangat dari
masyarakat di Sumatera Utara ialah:
1. Pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumu Seurulla berkapasitas 330
MW yang merupakan pembangkit listri bertenaga panas bumi yang pertama di
Sumatera Utara dan
2. Pengoperasian Bandar Udara Kuala Namu dan dampaknya terhadap
pengembangan wilayah di Sumatera Utara. Kedua isu strategis ini juga akan
dievaluasi guna mengakomodasi kebijakan yang perlu direkomendasi kepada
pemerintah.
17
Tujuan dari evaluasi tematik adalah:
Mengakomodasi usulan kebijakan yang direkomendasi dari hasil kajian/evaluasi atas
penelitian-penelitian kepada pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah
Sumatera Utara .
Berdasarkan komponen evaluasi tersebut diatas, maka kerangka kerja pelaksanaan
EKPD 2011 dapat dilihat pada Gambar 1 dibawah ini:
Gambar 1 Kerangka Kerja Pelaksanaan EKPD 2011
Evaluasi Terhadap Capaian Prioritas RPJMN 2010-2014
Relevansi Isu Strategis dsb dalam RPJMN 2010-2014
Evaluasi Tematik
Identifikasi Capaian 2009, 2010, 2011 dan Target 2010 dan 2011
Identifikasi isu strategis, sasaran, arah kebijakan dan
strategis pengembangan dalam RPJMN 2010-2014
Identifikasi dokumen hasil evaluasi yang telah
dilaksanakan
Analisis Capaian 2010 dibandingkan capaian 2009 dan capaian
2011 dibandingkan capaian 2010
Analisis Capaian 2010 dibandingkan target 2010 dan capaian
2011 dibandingkan capaian 2011
Analisis relevansi isu strategis, sasaran, arah kebijkan dan strategi pengembangan dalam RPJMN 2010-2014
Penyusunan Laporan Hasil Identifikasi Dokumen
Rekomendasi Berdasarkan 11 + 3 Prioritas Nasional Lainnya
Rekomendasi Berdasarkan 11 + 3 Prioritas Nasional
Lainnya
Rekomendasi kebijakan sesuai dengan isi dokumen
hasil evaluasi yg telah dilaksanakan oleh USU
1 2 3
18
BAB III PENUTUP
Keberhasilan dari pelaksanaan EKPD 2011 tidak terlepas dari dukungan semua pihak
baik dari pemerintah, perguruan tinggi, Bappeda Provinsi Sumatera Utara, BPS Provinsi
Sumatera Utara dan stakehoders terkait. Hasil dari kegiatan ini diharapkan dapat
dijadikan sebagai masukan bagi perencanaan pembangunan nasional maupun daerah
berikutnya.
19
Lampiran 1: Isu Strategis, Sasaran, Arah Kebijakan dan Strategi Pengembangan untuk Wilayah Sumatera pada RPJMN 2010-2014
SUMATERA Isu Strategis
RPJMN 2010-2014 RKPD RKPD Analisis Rekomendasi 2010 2011 Relevansi
1. Optimaslisasi pengembangan sektor dan komoditas unggulan wilayah
Komoditas unggulan wilayah Sumatera yang berperan strategis secara wilayah
ataupun nasional di antaranya kelapa sawit, karet, pulp, tanaman panyan dan
hortikultura. Namun, nilai tambah komoditas tersebut masih relatif kecil bagi wilayah
penghasilnya karena belum berkembangnya mata rantai industri pengolahan. Bentang
alam wilayah Sumatera juga memiliki keindahan alam yang sangan potensial
dikembangkan sebagai tujuan wisata nasional. Jika mengingat lokasi geografisnya
yang sanyat strategis, pengembangan sektor dan komoditas tersebut berpotensi
menjadi penggerak utama pertumbuhan wilayah bahkan nasional dalam kerangka
perekonomian regional ASEAN yang semakin terintegrasi.
2. Keterbatasan sumber daya energi listrik dalam mendukung pengembangan
ekonomi lokal Kapasitas jaringan pembangkit listrik di wilayah Sumatera sudah sangat mendesak
untuk ditingkatkan. Untuk memenuhi kebutuhan saat ini saja, seringkali terjadi
pemadaman bergilir pada saat beban puncak. Arah pengembangan wilayah Sumatera
sebagai pusat pengembangan industri pengolahan berbasis sumber daya alam mutlak
20
RPJMN 2010-2014 RKPD RKPD Analisis Rekomendasi 2010 2011 Relevansi
membutuhkan pasokan energi listrik yang terintegrasi untuk satu wilayah.
3. Integrasi jaringan transportasi intermoda wilayah
Keragaman potensi sumber daya alam yang dimili provinsi-provinsi di wilayah
Sumatera berpotensi untuk meningkatkan perdagangan domestik dan menghasilkan
sinergi pengembangan industri unggulan wilayah. Untuk itu, dukungan jaringan
transportasi wilayah menjadi sangat strategis. Kondisi saat ini menunjukkan belum
optimalnya kapasitas jaringan jalan lintas Sumatera serta belum berkembangnya
integrasi jaringan transportasi jalan, kereta api, angkutan sungai, laut, dan udara.
4. Kualitas sumber daya manusia dan kemiskinan
Sebagai wilayah dengan peranan terpenting kedua bagi perekonomian nasional
setelah Jawa dan Bali, serta mempertimbangkan arah pengembangan ke depan
sebagai pusat industri pengolahan di luar Jawa, dukungan kualitas sumber daya
manusia yang unggul menjadi sangat strategis. Seiring dengan transformasi struktural
perekonomian wilayah, kualitas angkatan kerja yang dituntut tidak lagi sekadar
bersaing di tingkat nasional, tetapi di tingkat regional ASEAN bahkan global. Di sisi lain,
upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia menghadapi tantangan berat, terkait
masih tingginya tingkat kemiskinan di beberapa provinsi: Nangroe Aceh Darussalam,
Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Lampung. Dengan demikian, peningkatan kualitas
sumber daya manusia dan peningkatan akses pendidikan dan pelayanan kesehatan
bagi rumah tangga miskin merupakan isu strategis yang saling melengkapi.
5. Kualitas birokrasi dan tata kelola
21
RPJMN 2010-2014 RKPD RKPD Analisis Rekomendasi 2010 2011 Relevansi
Kualitas birokrasi dan tata kelola yang baik berpotensi meningkatkan daya tarik dan
daya saing daerah. Melalui penyederhanaan perijinan dan kejelasan regulasi, investasi
di daerah akan berpeluang meningkat. Meningkatnya aktivitas ekonomi akan meyerap
tenaga kerja yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Peningkatan kesejahteraan juga dimungkinkan melalui menurunnya biaya yang harus
dikeluarkan rumah tangga miskin dengan mengakses pelayanan publik.
6. Pengembangan kawasan perbatasan, pulau-pulau terdepan dan terpencil
Letak geografis wilayah Sumatera yang berada di jalur pelayaran internasional sangat
berpotensi menjadi lokasi kegiatan-kegiatan ilegal lintas negara, berupa
penyelundupan barang dan manusia, pencurian ikan dan gangguan keamanan lain.
Hal ini diperparah dengan masih belum tuntasnya perjanjian perbatasan antarnegara
yang berpotensi konflik klaim atas pulau-pulau terdepan. Tantangan utama dalam
menjaga keutuhan kedaulatan negara adalah kesenjangan tingkat kesejahteraan
dengan wilayah negara tetangga.
7. Kerawanan bencana dan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup
Secara geologis, wilayah Sumatera berada pada pertemuan lempeng bumi dan
lintasan gunung api aktif (ring of fire). Dinamika lempeng bumi dalam mencari
keseimbangan berakibat pada tingginya frekuensi gempa bumi khususnya di sepanjang
pesisir barat wilayah Suamtera. Potensial gempa bumi juga diikuti potensi terjadinya
bencana tsunami. Kejadian bencana di Provinsi NAD pada akhir tahun 2004 dan di
Padang pada tahun 2009 memberi dampak kerusakan yang luas bagi perekonomian
wilayah. Di sisi lain, bencana alam juga dapat diakibatkan oleh aktivitas pemanfaatan
22
RPJMN 2010-2014 RKPD RKPD Analisis Rekomendasi 2010 2011 Relevansi
sumber daya alam da lingkunga yang melebihi daya dukung lingkungan sebagaimana
terlihat pada bencana banjir bandang dan kebakaran hutan.
Sasaran
RPJMN 2010-2014 RKPD RKPD Analisis Rekomendasi 2010 2011 Relevansi
Meningkatnya standar hidup masyarakat Sumatera yang ditunjukkan dengan membaiknya
berbagai indikator pembangunan, yaitu pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, pengangguran,
angka kematian bayi, angka harapan hidup, pengangguran serta pendapatan per kapita;
Meningkatnya produksi dan produktivitas sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan
pertambangan di wilayah Sumatera;
Berkembangnya jaringan dan meningkatnya transportasi di wilayah Sumatera;
Berkembangnya Sumatera bagian selatan sebagai lumbung pangan dan lumbung energi;
Berkembangnya Sumatera bagian tengah dan Sumatera bagian utara sebagai pusat
perkebunan dan agribisnis;
Terwujudnya keseimbangan pembangunan wilayah Sumatera bagian utara, bagian
selatan, dan pesisir pantai.
23
Arah Kebijakan dan Strategi Pengembangan
RPJMN 2010-2014 RKPD RKPD Analisis Rekomendasi 2010 2011 Relevansi
1. Pengembangan Sumatera sebagai sentra produksi pertanian dan perkebunan
dilaksanakan dengan strategi meningkatkan produktivitas sektor pertanian dan
perkebunan, khususnya tanaman pangan, hortikultura, sawit, dan karet;
2. Pengembangan sentra produksi perikanan dan hasil laut dilakukan dengan strategi
meningkatkan produktivitas usaha perikanan dan rumput laut;
3. Pengembangan gugus (cluster) industri unggulan dilakukan dengan strategi
mengembangkan PKN Medan, Batam, Pekanbaru, dan Palembang sebagai pusat
industri pengolahan yang melayani kawasan sentra produksi;
4. Pengembangan Sumatera sebagai sentra industri migas dan lumbung energi nasional
dilakukan dengan strategi :
a. Mengoptimalkan produksi minyak, gas, dan batubara;
b. Mengembangkan sumber energi alternatif.
5. Pengembangan industri pariwisata alam dan budaya dilakukan dengan strategi
mengembangkan pusat-pusat tujuan wisata dalam suatu jalur wisata terpadu;
6. Pengembangan sistem jaringan listrik terintegrasi dengan strategi: a. Meningkatkan kapasistas pembangkit listrik;
b. Mengembangkan integrasi sistem jaringan listrik;
c. Diversifikasi sumber energi pembangkit listrik.
7. Penguatan keterkaitan domestik wilayah Sumatera dilakukan dengan strategi: a. Meningkatkan integrasi jaringan transportasi darat lintas Sumatera: Lintas
Barat-Lintas Tengah Timur;
24
RPJMN 2010-2014 RKPD RKPD Analisis Rekomendasi 2010 2011 Relevansi
b. Meningkatkan kapasitas pelabuhan laut;
c. Meningkatkan kapasitas pelabuhan udara;
d. Mengembangkan sistem jaringan transportasi sungai. 8. Pengembangan Sumatera sebagai pool angkatan kerja berkualitas dan berdaya saing
regional ASEAN dilakukan dengan strategi:
a. Meningkatkan akses pendidikan dasar, menengah, dan tinggi;
b. Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan khususnya kepada rumah tangga
miskin;
c. Meningkatkan akses pelatihan keterampilan kerja.
9. Peningkatan program penanggulangan kemiskinan dengan strategi meningkatkan
efektivitas program penanggulangan kemiskinan dalam menjangkau rumah tangga
miskin.
10. Reformasi birokrasi dan tata kelola dilakukan dengan strategi: a. Meningkatkan kualitas legalisasi;
b. Meningkatkan penegakan hukum, HAM, dan pemberantasan korupsi;
c. Meningkatkan kualitas pelayanan publik yang terukur dan akuntabel.
11. Pengembangan kawasan perbatasan sebagai beranda depan wilayah nasional
dilakukan dengan strategi: a. Meningkatkan stabilitas keamanan dan ketertiban kawasan perbatasan;
b. Mengembangkan kegiatan ekonomi lokal kawasan perbatasan.
12. Pembangunan wilayah Sumatera yang sesuai dengan daya dukung lingkungan
dilakukan dengan strategi:
25
RPJMN 2010-2014 RKPD RKPD Analisis Rekomendasi 2010 2011 Relevansi
a. Meningkatkan mitigasi bencana alam; b. Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam (SDA) dan lingkungan hidup.