laporan akuntabilitas kinerja instansi...
TRANSCRIPT
PENGADILAN TINGGI JAWA TENGAH Jalan Pahlawan No. 19 Semarang – Jawa Tengah
Telp (024) 8311458 8311458, 8416858 Fax. 024-8416858 www.pt-semarang.go.id
LAPORAN KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH
(LKjIP) Tahun 2016
Pengadilan Tinggi Jawa Tengah
[ LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)
Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 dapat diselesaikan dengan baik. LKjIP
Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 merupakan salah satu wujud
pertanggungjawaban Pengadilan Tinggi Jawa Tengah kepada publik atas kinerja
pencapaian misi dan visinya pada Tahun Anggaran 2016. Selain itu, LKjIP juga
merupakan salah satu parameter yang digunakan oleh Pengadilan Tinggi Jawa
Tengah untuk meningkatkan kinerja dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. LKjIP
disusun dalam rangka menindak lanjuti Surat Edaran Sekretaris Mahkamah Agung
tanggal 17 Nopember 2016 Nomor : 323/SEK/OT.01.2/11/2016 tentang
Penyampaian LKjIP Tahun 2016 dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2017.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Pengadilan Tinggi Jawa Tengah
telah menetapkan visi yaitu “Mewujudkan Pengadilan Tinggi Jawa Tengah yang
Agung”. Untuk mewujudkan visi tersebut, Pengadilan Tinggi Jawa Tengah telah
menetapkan 5 (lima) misi yaitu : Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya
ringan dan transparasi, Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur Peradilan
dalam rangka peningkatan pelayanan pada masyarakat, Melaksanakan pengawasan
dan pembinaan yang efektif dan efisien, Melaksanakan tertib administrasi dan
manajemen peradilan yang efektif dan efisien dan Mengupayakan tersedianya
sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 satker Pengadilan
Tinggi Jawa Tengah ini disusun berdasarkan kebijakan umum peradilan, visi dan
misi, rencana strategis di dalam pelaksanaan tugas dan fungsi guna mencapai tujuan
dan sasaran peradilan umum pada Pengadilan Tinggi Jawa Tengah.
Kami menyadari bahwa Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun
2016 ini masih belum sempurna, oleh sebab itu kami mengharapkan tanggapan,
saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain dalam rangka
penyempurnaan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 ini
kedepan. Kami akan terus berupaya untuk dapat menyusun dan menyajikan Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) yang tepat waktu dan akurat sehingga terwujud
[ LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] ii
tata kelola pemerintahan (good governance). Diharapkan penyusunan Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) ini dapat membantu meningkatkan kinerja pada
lingkungan Pengadilan Tinggi Jawa Tengah.
Akhir kata kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu memberikan sumbangsih pikiran dalam menyusun LKjIP ini. Semoga
bermanfaat dan dapat mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan,
dan transparan di wilayah hukum Pengadilan Tinggi Jawa Tengah.
Semarang, 24 Februari 2017
Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Tengah
DR. NOMMY HT SIAHAAN, S.H., M.H HAKIM UTAMA
[ LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] iii
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi 4
C. Struktur Organisasi 11
D. Sistematika Penyajian 13
BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA
A. Rencana Strategis 2015 – 2019 15
B. Indikator Kinerja Utama 20
C. Rencana Kinerja 21
D. Penetapan Kinerja 23
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Pengukuran Kinerja 25
B. Analisis Akuntabilitas Kinerja 27
C. Akuntabilitas Keuangan 55
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan 62
B. Saran 64
LAMPIRAN
Indikator Kinerja Utama
Matriks Renstra Tahun 2015 – 2019
Perjanjian Kinerja Tahun 2016
Rencana Kerja Tahun 2017
SK TIM Penyusun LKjIP
[ LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2015 ] 1
A. LATAR BELAKANG
Pengadilan Tinggi selaku salah satu kekuasaan Kehakiman di lingkungan
Peradilan Umum mempunyai tugas dan kewenangan sebagaimana disebutkan dalam
Undang – Undang Nomor 8 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang – Undang
Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum dalam Pasal 51 yang menyatakan :
Pengadilan Tinggi bertugas dan berwenang mengadili perkara pidana dan perkara
perdata di tingkat banding. Pengadilan Tinggi juga bertugas dan berwenang mengadili
di tingkat pertama dan terakhir, sengketa kewenangan mengadili antar Pengadilan
Negeri di daerah hukumnya.
Disamping tugas dan kewenangan sebagaimana tersebut di atas Pengadilan
Tinggi juga dapat memberikan keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang hukum
kepada Instansi Pemerintah di daerahnya apabila diminta (Pasal 52 ayat 1 Undang-
Undang No. 8 Tahun 2004). Dan selain tugas dan kewenangan di atas, Pengadilan
dapat diserahi tugas dan kewenangan lain oleh atau berdasarkan Undang – Undang
(Pasal 52 ayat 2 UU No. 8 Tahun 2004).
Pengadilan Tinggi Jawa Tengah dibentuk berdasarkan Undang-Undang Darurat
No. 7 Tahun 1959 tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Jawa Tengah di Semarang
dan Perubahan Wilayah Hukum Pengadilan Tinggi di Surabaya dan Makassar. Adapun
tujuan dibentuknya Pengadilan Tinggi Jawa Tengah adalah untuk meringankan beban
tugas dari Pengadilan Tinggi Surabaya dan untuk mencegah banyaknya perkara-
perkara yang tidak mendapat keputusan dalam tingkat apel secepat mungkin.
Pengadilan Tinggi Jawa Tengah pada awal dibentuk menempati kantor di Jalan
Raden Patah Semarang dengan wilayah hukumnya meliputi wilayah hukum semua
Pengadilan Negeri dalam daerah Swatantra Tingkat I Jawa Tengah dan Daerah
Istimewa Jogyakarta.
Oleh karena semakin banyaknya volume perkara yang ditangani dan
membutuhkan tempat yang lebih reprsentatif untuk melayani kebutuhan masyarakat
pencari keadilan, akhirnya pada tahun 1977 Pengadilan Tinggi Jawa Tengah pindah
kantor ke Jalan Pahlawan No. 19 Semarang dan menempati tanah seluas + 3.441 m2
dengan luas bangunan gedung + 2.757 m2.
BAB I - PENDAHULUAN
[ LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2015 ] 2
Pada tanggal 29 Juli 1980 Pengadilan Tinggi Jawa Tengah mengalami
perubahan wilayah hukum guna meningkatkan pelayanan hukum kepada masyarakat.
Dalam rangka pemerataan memperoleh keadilan dan untuk tercapainya penyelesaian
perkara secara sederhana, cepat dan biaya ringan serta perkembangan
ketatanegaraan dibentuklah Pengadilan Tinggi Yogyakarta sebagaimana disebutkan
dalam Undang-Undang Darurat No. 7 Tahun 1980 tentang Pembentukan Pengadilan
Tinggi Yogyakarta dan Perubahan Wilayah Hukum Pengadilan Tinggi Jawa Tengah.
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Pengadilan Tinggi Jawa Tengah
didukung oleh pegawai teknis maupun non teknis dengan jumlah sebanyak 141
(seratus empat puluh satu) orang dengan perincian sebagai berikut:
Ketua : 1 orang
Wakil Ketua : 1 orang
Hakim Tinggi : 33 orang
Hakim Adhoc Tipikor : 6 orang
Hakim Yustisial : 4 orang
Panitera : - orang
Sekretaris : 1 orang
Wakil Panitera : 1 orang
Kabag Perencanaan dan kepegawaian : 1 orang
Kabag Umum dan Keuangan : 1 orang
Panitera Muda Pidana : 1 orang
Panitera Muda Perdata : 1 orang
Panitera Muda Tipikor : 1 orang
Panitera Muda Hukum : 1 orang
Kasubag Perencanaan program dan anggaran : 1 orang
Kasubag Kepegawaian dan IT : 1 orang
Kasubag Tata Usaha dan Rumah Tangga : 1 orang
Kasubag. Keuangan dan Pelaporan : 1 orang
Panitera Pengganti : 39 orang
Staf : 29 orang
Tenaga Honorer : 16 orang
[ LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2015 ] 3
(Gedung Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Jalan Pahlawan No. 19 Semarang)
Wilayah hukum Pengadilan Tinggi Jawa Tengah pada saat ini membawahi 35
(tiga puluh lima) Pengadilan Tingkat Pertama yaitu :
NO PENGADILAN NEGERI KLAS
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Pengadilan Negeri Niaga/HI/Tipikor Semarang
Pengadilan Negeri Ungaran
Pengadilan Negeri Demak
Pengadilan Negeri Purwodadi
Pengadilan Negeri Salatiga
Pengadilan Negeri Kendal
Pengadilan Negeri Magelang
Pengadilan Negeri Mungkid
Pengadilan Negeri Temanggung
Pengadilan Negeri Wonosobo
Pengadilan Negeri Kebumen
Pengadilan Negeri Purworejo
Pengadilan Negeri Pati
Pengadilan Negeri Kudus
Klas IA Khusus
Klas IB
Klas II
Klas II
Klas II
Klas IB
Klas IB
Klas II
Klas II
Klas II
Klas IB
Klas II
Klas IB
Klas IB
[ LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2015 ] 4
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
Pengadilan Negeri Jepara
Pengadilan Negeri Rembang
Pengadilan Negeri Blora
Pengadilan Negeri Pekalongan
Pengadilan Negeri Pemalang
Pengadilan Negeri Batang
Pengadilan Negeri Tegal
Pengadilan Negeri Slawi
Pengadilan Negeri Brebes
Pengadilan Negeri Surakarta
Pengadilan Negeri Boyolali
Pengadilan Negeri Sukoharjo
Pengadilan Negeri Klaten
Pengadilan Negeri Sragen
Pengadilan Negeri Wonogiri
Pengadilan Negeri Karanganyar
Pengadilan Negeri Purwokerto
Pengadilan Negeri Banyumas
Pengadilan Negeri Purbalingga
Pengadilan Negeri Banjarnegara
Pengadilan Negeri Cilacap
Klas IB
Klas II
Klas II
Klas IB
Klas II
Klas II
Klas IB
Klas II
Klas II
Klas IA
Klas II
Klas IB
Klas IB
Klas IB
Klas II
Klas II
Klas IB
Klas II
Klas II
Klas II
Klas IB
B. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Pengadilan Tinggi Jawa Tengah adalah pelaksana kekuasaan kehakiman
yang bertugas menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan
keadilan di Propinsi Jawa Tengah. Pengadilan Tinggi Jawa Tengah mempunyai
tugas pokok menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan setiap
perkara yang diajukan dalam tingkat banding dan tugas lain yang diberikan
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi Pengadilan
Tinggi Jawa Tengah diantaranya sebagai berikut :
1. Ketua Pengadilan Tinggi
Merupakan kawal depan (voorpost) Mahkamah Agung, yaitu dalam hal
melakukan pengawasan terhadap :
[ LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2015 ] 5
- penyelenggaraan peradilan, para Hakim dan pejabat Kepaniteraan ;
- masalah-masalah hukum yang timbul ;
- masalah tingkah laku / perbuatan Hakim dan pejabat Kepaniteraan ;
yang berada di wilayah hukumnya untuk diselesaikan dan dilaporkan
kepada Mahkamah Agung.
Bertanggungjawab atas terselenggaranya administrasi perkara.
Menerima laporan penanganan perkara, laporan tentang Penasihat
Hukum dari Pengadilan Negeri dan mengevaluasinya untuk dilaporkan
kepada Mahkamah Agung.
Meminta keterangan tentang hal yang berkaitan dengan teknis
peradilan.
Membina dan memberikan petunjuk, teguran atau peringatan apabila
dipandang perlu.
Mendelegasikan wewenang kepada Wakil Ketua untuk membagi
perkara pidana dan menunjuk Majelis Hakim untuk memeriksa dan
memutus perkara.
Mengevaluasi laporan penanganan perkara banding yang dilakukan
Hakim dan Panitera Pengganti, selanjutnya mengirimkan laporan dan
hasil evaluasinya secara periodik kepada Mahkamah Agung.
Membuat / menyusun legal data tentang putusan perkara-perkara yang
penting di wilayah hukumnya untuk dijadikan regional data bank.
Melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan peradilan di
Peradilan Tingkat Banding dan Peradilan Tingkat Pertama yang dibantu
oleh Wakil Ketua Pengadilan Tinggi.
Menunjuk Hakim sebagai sebagai juru bicara pengadilan untuk
memberikan penjelasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan
pengadilan.
2. Wakil Ketua Pengadilan Tinggi
Melaksanakan tugas Ketua apabila Ketua berhalangan.
Melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh Ketua kepadanya.
Membantu Ketua Pengadilan dalam melaksanakan Pengawasan.
[ LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2015 ] 6
Membagi dan menunjuk Majelis Hakim untuk memeriksa dan memutus
perkara pidana.
3. Hakim Tinggi
Menetapkan hari sidang.
Membuat catatan pinggir pada berita acara dan putusan Pengadilan
Negeri mengenai prosedur pemeriksaan dan permasalahan hukum
yang dianggap penting.
Dalam hal Pengadilan Tinggi melakukan pemeriksaan tambahan untuk
mendengar sendiri terdakwa dan saksi, maka hakim bertanggung jawab
atas pembuatan dan kebenaran berita acara persidangan serta
menandatanganinya.
Mengemukakan pendapat dalam musyawarah.
Menyiapkan dan memaraf naskah putusan lengkap untuk ucapan.
Hakim wajib menandatangani putusan yang sudah diucapkan dalam
persidangan.
Melaksanakan pembinaan dan mengawasi bidang hukum pidana
tertentu yang ditugaskan kepadanya.
Melaksanakan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan
peradilan di Pengadilan Negeri yang ditugaskan kepadanya serta
meneruskan kepustakaan hukum.
4. Panitera
Membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya
persidangan.
Bertanggung jawab atas pengurusan berkas perkara, putusan,
dokumen, buku daftar, dan surat-surat lainnya yang disimpan di
Kepaniteraan.
Menyelenggarakan administrasi perkara.
Mengatur tugas Wakil Panitera, Panitera Muda dan Panitera Pengganti.
Membuat daftar semua perkara yang diterima di Kepaniteraan.
Membuat salinan putusan.
Mengirimkan berkas perkara banding serta putusannya ke Pengadilan
Negeri
[ LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2015 ] 7
5. Wakil Panitera
Membantu Hakim dengan mengikuti dan mancatat jalannya
persidangan.
Membantu Panitera untuk secara langsung membina, meneliti dan
mengawasi pelaksanaan tugas administrasi perkara antara lain
ketertiban dalam mengisi buku register perkara, membuat laporan
periodik dan lain-lain.
Melaksanakan tugas Panitera apabila Panitera berhalangan.
Melaksanakan tugas yang didelegasikan kepadanya.
6. Sekretaris
Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan urusan perencanaan,
program dan anggaran.
Bertanggungjawab pelaksanaan urusan kepegawaian.
Bertanggungjawab pada pelaksanaan urusan keuangan.
Bertanggungjawab terhadap penataan organisasi dan tata laksana.
Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan pengelolaan teknologi
informasi dan statistik
Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan urusan surat menyurat, arsip,
perlengkapan, rumah tangga, keamanan, keprotokolan, hubungan
masyarakat, dan perpustakaan
Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan
dokumentasi serta pelaporan di lingkungan Kesetretariatan.
7. Bagian Perencanaan dan Kepegawaian
Menyiapkan Bahan pelaksanaan perencanaan dan penyusunan
program dan anggaran
Menyiapkan bahan pelaksanaan penyusunan formasi, pendataan dan
pengembangan pegawai, pengusulan kenaikan pangkat, pemindahan
dan mutasi, pengusulan pemberhentian dan pensiun serta pengelolaan
Sasaran Kerja Pegawai, administrasi jabatan fungsional, dan
pengurusan ASKES dan disiplin pegawai, serta penyusunan laporan
kepegawaian
[ LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2015 ] 8
Menyiapkan bahan pelaksanaan penelaahan , penataan, dan evaluasi
organisasi dan tata laksana
Menyiapkan bahan pelaksanaan pengelolaan teknologi informasi dan
statistik
Menyiapkan bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dokumentasi,
dan pelaporan.
8. Bagian Umum dan Keuangan
Melaksanakan urusan surat menyurat, kerasipan dan penggandaan
Melaksanakan urusan perawatan dan pemeliharaan gedung, sarana
dan prasarana serta perlengkapan dan perpustakaan.
Melaksanakan urusan keamanan, keprotokolan, dan hubungan
masyarakat
Melaksanakan pengelolaan anggaran, perbendaharaan, akuntansi dan
verifikasi, pengelolaan barang milik negara serta pelaporan keuangan
Menyiapkan bahan pelaksanaan pemantauan, serta penyusunan
laporan.
9. Panitera Muda Perdata
Membantu Hakim dengan mengikuti dan mancatat jalannya
persidangan.
Melaksanakan administrasi perkara, mempersiapkan persidangan
perkara, menyimpan berkas perkara, yang masih berjalan dan urusan
yang berhubungan dengan masalah perkara perdata.
Mengkonsep surat yang berhubungan dengan perkara perdata.
Menerima surat-surat dan mendisposisi untuk dimasukkan dalam
berkas.
Menerima berkas perkara perdata dari Pengadilan Negeri.
Meneliti berkas perkara perdata yang diterima dari Pengadilan Negeri.
Menyiapkan berkas perkara perdata yang untuk ditetapkan Hakim.
Meneliti berkas perkara perdata yang sudah diminutasi oleh Panitera
Pengganti
[ LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2015 ] 9
10. Panitera Muda Pidana
Membantu Hakim dengan mengikuti dan mancatat jalannya
persidangan.
Melaksanakan administrasi perkara, mempersiapkan persidangan
perkara, menyimpan berkas perkara, yang masih berjalan dan urusan
yang berhubungan dengan masalah perkara pidana.
Koordinator tugas-tugas pokok pada Kepaniteraan pidana
Membuat konsep surat yang berhubungan dengan perkara pidana
Menerima surat dan mendisposisi surat untuk diberikan ke staf
Kepaniteraan pidana
Meneliti berkas perkara pidana yang diterima dari Pengadilan Negeri
Meneliti berkas perkara pidana yang telah selesai diminutsi Panitera
Pengganti.
11. Panitera Muda Tipikor
Membantu Hakim dengan mengikuti dan mancatat jalannya
persidangan.
Melaksanakan administrasi perkara, mempersiapkan persidangan
perkara, menyimpan berkas perkara, yang masih berjalan dan urusan
yang berhubungan dengan masalah perkara Tipikor.
Koordinator tugas-tugas pokok pada Kepaniteraan Tipikor
Membuat konsep surat yang berhubungan dengan perkara Tipikor
Menerima surat dan mendisposisi surat untuk diberikan ke staf
Kepaniteraan Tipikor
Meneliti berkas perkara Tipikor yang diterima dari Pengadilan Tindak
Pidana Korupsi pada Pengadilan Tinggi Jawa Tengah
Meneliti berkas perkara Tipikor yang telah selesai diminutsi Panitera
Pengganti
12. Panitera Muda Hukum
Membantu Hakim dengan mengikuti dan mancatat jalannya
persidangan.
Mengumpulkan, mengolah dan mengkaji data, menyajikan statistik
perkara, Pengadilan Negeri se Jawa Tengah.
[ LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2015 ] 10
Menyusun laporan perkara (bulanan, semesteran dan tahunan).
Menyimpan arsip berkas perkara.
Tugas lain yang diberikan berdasarkan peraturan yang berlaku .
Menerima dan membantu dalam penyelesaian penanganan pengaduan
13. Subbagian Perencanaan Program dan Anggaran
Melaksanakan penyiapan bahan perencanaan program dan anggaran
Melaksanakan program dan anggaran
Pemantauan, evaluasi, dokumentasi, serta penyusunan laporan
perencanaan program dan anggaran
14. Subbagian Kepegawaian dan Teknologi Informasi
Melaksanakan penyiapan bahan urusan kepegawaian, organisasi dan
tata laksana
Pengelolaan Teknologi Informasi
Statistik pemantauan, evaluasi, dokumentasi, serta penyusunan
laporan kepegawaian dan teknologi informasi
15. Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga
Melaksanakan penyiapan urusan surat menyurat, kearsipan dan
penggandaan
Melaksanakan urusan perawatan dan pemeliharaan gedung, sarana
dan prasarana serta perlengkapan
Melaksanakan urusan perpustakaan
Melaksanakan urusan keamanan, keprotokolan dan hubungan
masyarakat.
16. Subbagian Keuangan dan Pelaporan
Melaksanakan penyiapan bahan urusan pengelolaan keuangan,
perbendaharaan, akuntansi dan verifikasi
Pengelolaan barang milik negara
Melaksanakan pemantauan serta penyusunan laporan.
17. Panitera Pengganti
Membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya
persidangan dalam perkara Pidana, Perdata dan Tipikor.
[ LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2015 ] 11
Melaporkan perkara yang telah diputus ke Kepaniteraan Pidana,
Perdata dan Tipikor.
Membuat berita acara persidangan, mengetik putusan, minutasi.
[ LAKIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2014 ] 12
C. STRUKTUR ORGANISASI PENGADILAN TINGGI JAWA TENGAH
Keterangan :
....................... = Koordinasi
= Tanggung jawab
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 13
Dari struktur organisasi di atas terlihat bahwa Pengadilan Tinggi Jawa
Tengah dipimpin oleh seorang Ketua Pengadilan yang membawahi seluruh unit
kerjanya. Hakim Tinggi mempunyai garis koordinasi dengan Ketua Pengadilan.
Di bawah struktur jabatan Ketua terdapat jabatan Wakil Ketua. Panitera dan
Sekretaris yang berada di bawah Ketua dan Wakil Ketua. Panitera membawahi
empat bagian Panitera Muda, yaitu Panitera Muda Perdata, Panitera Muda
Pidana, Panitera Muda Tipikor dan Panitera Muda Hukum. Sedangkankan
Sekretaris membawahi dua kepala bagian dan empat Kepala Sub Bagian, yaitu
Kepala Bagian Perencanaan dan Kepegawaian, Kepala Bagian Umum dan
Keuangan, Kepala Subbagian Rencana Program dan Anggaran, Kepala
Subbagian Kepegawaian dan Teknologi Informasi, Kepala subbagian Tata
Usaha dan Rumah Tangga, serta Kepala subbagian keuangan dan pelaporan,
yang masing-masing membawahi staf. Sedangkankan Panitera Pengganti
mempunyai garis koordinasi dengan Panitera.
D. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Laporan akuntabilitas kinerja ini menggambarkan pencapaian kinerja
Pengadilan Tinggi Jawa Tengah selama tahun 2016 sebagai acuan untuk
perbaikan kinerja di masa mendatang.
Laporan akuntabilitas kinerja ini disusun dengan sistematika sebagai
beriku:
BAB I : PENDAHULUAN, menggambarkan latar belakang hal-hal
umum tentang Pengadilan Tinggi Jawa Tengah, yang berisikan
antara lain : A. Latar Belakang, B. Kedudukan, Tugas Pokok
dan Fungsi, C. Struktur Organisasi pada Pengadilan Tinggi
Jawa Tengah dan D. Sistematika Penyajian
BAB II : PERENCANAAN dan PENETEPAN KINERJA, berisikan antara
lain A. Rencana Strategis Tahun 2015 – 2019 (1. Visi dan Misi,
2. Tujuan dan Sasaran Strategis, 3. Program Utama dan
Kegiatan Pokok) B. Indikator Kerja Utama, C. Rencana Kinerja
dan D. Penetapan Kinerja.
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 14
BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA, menguraikan tentang capaian
kinerja Pengadilan Tinggi Jawa Tengah yang terdiri dari : A.
Pengukuran Kinerja, B. Analisis Akuntabilitas Kinerja, C.
Akuntabilitas Keuangan.
BAB IV : PENUTUP, yang berisi A. Kesimpulan dan B. Saran
Lampiran : Berisi antara lain : 1. Indikator Kinerja Utama; 2. Matriks
Renstra Tahun 2015 – 2019; 3. Perjanjian Kinerja Tahun 2016;
4. Rencana Kerja Tahun 2017 ; 5. SK Tim Penyusun LKjIP
2016;
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 15
A. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019
1. VISI DAN MISI
Rencana Strategis Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2015-2019
merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-
tahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan,
penertiban, perbaikan pengkajian, pengelolaan terhadap sistem kebijakan
dan peraturan perundangan-undangan untuk mencapai efektivitas dan
efisiensi.
Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta
sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Tinggi Jawa Tengah
diselaraskan dengan arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang
disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang telah ditetapkan
dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005-
2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015-2019,
sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program
dan kegiatan Pengadilan dalam mencapai misi dan visi serta tujuan
organisasi pada tahun 2015- 2019.
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa
depan yang diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan
fungsi Pengadilan Tinggi Jawa Tengah.
Visi Pengadilan Tinggi Jawa Tengah mengacu pada Visi Mahkamah
Agung RI adalah sebagai berikut :
“Mewujudkan Pengadilan Tinggi Jawa Tengah yang
Agung” Untuk mencapai visi tersebut, Pengadilan Tinggi Jawa Tengah
menetapkan misi yang menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu :
BAB II – PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 16
1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan
transparasi.
2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur Peradilan dalam rangka
peningkatan pelayanan pada masyarakat.
3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien.
4. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif
dan efisien.
5. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
6. Mewujudkan aparatur peradilan yang bersih, efektif dan terpercaya.
2. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam
jangka waktu satu sampai dengan lima tahun dan tujuan ditetapkan mengacu
kepada pernyataan visi dan misi Pengadilan Tinggi Jawa Tengah.
Adapun Tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Tinggi Jawa Tengah
adalah sebagai berikut :
1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi.
2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan.
3. Publik percaya bahwa Pengadilan Tinggi Jawa Tengah dan Pengadilan
Negeri di bawahnya memenuhi butir 1 dan 2 di atas.
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu
yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan
dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019, sasaran strategis yang hendak
dicapai Pengadilan Tinggi Jawa Tengah adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya penyelesaian perkara.
2. Peningkatan akseptabilitas putusan Hakim.
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara.
4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to
justice).
5. Meningkatnya kualitas pengawasan.
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 17
6. Meningkatnya kualitas perencanaan dan pengelolaan administrasi
kepegawaian, pengembangan sumber daya manusia dan pengelolaan
teknologi informasi
3. PROGRAM UTAMA DAN KEGIATAN POKOK
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi, tujuan dan sasaran yang
ditetapkan, Pengadilan Tinggi Jawa Tengah menetapkan arah kebijakan dan
strategi sebagai berikut :
a. Program peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis
lainnya
Peningkatan profesionalisme aparat hukum, pelayanan hukum dan bantuan
hukum yang baik dan berkualitas kepada masyarakat tidak dapat dihitung
hanya dari kinerja Hakim dalam memeriksa dan memutus perkara. Untuk
melaksanakan tugas dan fungsinya, pengadilan harus dukung oleh aparat
hukum yang profesional dan berintegritas, sistem informasi manajemen
penanganan perkara yang terpadu dan pelaksana tugas teknis lainnya yang
dapat mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok pengadilan. Maka
dari itu perlu dilakukan peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan
tugas teknis lainnya.
Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut :
a. Peningkatan kualitas layanan dukungan manajemen untuk mewujudkan
layanan prima peradilan ;
b. Peningkatan pengelolaan layanan sistem informasi terintegrasi ;
c. Peningkatan pengelolaan administrasi kepegawaian dan pengembangan
SDM berdasarkan parameter objektif ;
d. Peningkatan pengelolalaan pelaporan keuangan yang transparan dan
akuntabel ;
e. Peningkatan kualitas rencana program dan anggaran serta organisasi tata
laksana secara transparan, efektif dan efesien ;
f. Peningkatan pengelolaan sarana dan prasarana penunjang pelayanan
peradilan ;
g. Peningkatan pelayanan pimpinan ;
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 18
h. Peningkatan pengelolaan keamanan, urusan tata usaha, rumah tangga dan
dinas sikap mental.
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara Pengadilan
Tinggi Jawa Tengah.
Peningkatan sarana dan prasarana aparatur Negara Pengadilan Tinggi Jawa Tengah
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana Pengadilan Tinggi
dalam mendukung pelaksanaan tugas pokok Pengadilan Tinggi Jawa Tengah dan
badan-badan peradilan di bawahnya dalam menegakkan supremasi hukum dan
keadilan.
Peningkatan sarana dan prasarana tersebut baik terkait langsung dengan fungsi
pengadilan maupun untuk kebutuhan aparatur Pengadilan Tinggi Jawa Tengah.
Kegiatan yang dilaksanakan adalah pemenuhan atau penyempurnaan
kelengkapan sarana dan prasarana dalam menunjang tugas penyelenggaraan
peradilan dengan sasaran meningkatkan efektivitas pengelolaan penyelsaian
perkara.
c. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum :
Peningkatan Manajemen Pengadilan Tinggi Jawa Tengah
Manajemen yang baik akan menentukan kualitas pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi suatu lembaga. Demikian pula halnya dengan Pengadilan Tinggi Jawa
Tengah yang melaksanakan tugas pokok sebagai Pengadilan Tingkat Banding.
Pengadilan merupakan ujung tombak dalam memberikan pelayanan yang bersifat
teknis peradilan kepada masyarakat pencari keadilan oleh karena itu dalam
melaksanakan tugasnya tidak dapat dipisahkan dengan unit lainnya.
Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut :
a. Mengevaluasi jumlah Hakim agar tercapai rasio ideal dengan jumlah
perkara yang ditangani oleh Pengadilan Tinggi Jawa Tengah.
b. Menyempurnakan kebijakan SOP untuk Pengadilan Tingkat Pertama
agar tercipta keseragaman dalam operasional peradilan
Penyelesaian perkara Pengadilan Tinggi Jawa Tengah
Pengadilan Tinggi Jawa Tengah telah melakukan serangkaian upaya untuk
meningkatkan penyelesaian perkara, diantaranya dengan mewajibkan kepada
Pengadilan Negeri yang mengajukan upaya hukum banding untuk mengirimkan 3
(tiga) salinan putusan dengan tujuan berkas tersebut dapat dipelajari/diperiksa
secara bersamaan oleh Majelis Hakim tingkat banding, namun jumlah sisa perkara
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 19
dan jumlah perkara baru yang masuk setiap tahunnya selalu meningkat. Oleh
karena itu dipandang perlu untuk membuat program peningkatan penyelesaian
perkara di Pengadilan Tinggi Jawa Tengah. Tingkat penyelesaian perkara di
Pengadilan Tinggi Jawa Tengah tidak hanya disebabkan oleh faktor kemampuan
para Hakim Tinggi dalam memeriksa dan memutus perkara, namun juga masalah
minutasi dan informasi perkara merupakan bagian dari permasalahan terkait
dengan penyelesaian perkara ini. Hal ini tentunya akan sangat merugikan bagi
masyarakat pencari keadilan. Maka dari itu upaya peningkatan dan pengefektifan
penyelesaian perkara harus dilakukan. Program ini juga sejalan dengan prioritas
RPJMN dalam hal peningkatan profesionalisme aparat penegak hukum.
Kegiatan sebagai berikut:
a. Percepatan penyelesaian perkara dengan mengeluarkan peraturan
jadwal sidang, jadwal penyelesaian perkara.
b. Penyempurnaan kebijakan waktu penyelesaian perkara dan tunggakan
perkara pada tingkatan peradilan.
Program Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Pengadilan Tinggi Jawa Tengah
Keberhasilan suatu lembaga dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya
terletak pada kualitas sumber daya manusianya. Oleh karena itu peningkatan
kualitas dan kuantitas aparatur pengadilan sangat ditentukan dari bagaimana
lembaga tersebut mempersiapkan aparatnya dengan pendidikan dan pelatihan
yang memadai. Pada sisi yang lain, pengembangan kapasitas lembaga juga
sangat dipengaruhi oleh hasil penelitian yang memadai untuk meningkatkan
kemampuan dalam melayani masyarakat. Oleh karena itu peningkatan kualitas
pendidikan dan pelatihan aparatur pengadilan yang didukung dengan hasl
penelitian yang memadai diharapkan akan menghasilkan lembaga peradilan yang
kuat dan berwibawa. Hal ini sejalan dengan prioritas RPJMN yaitu dalam rangka
Peningkatan Profesionalisme Aparat Hukum serta Peningkatan Pelayanan Hukum
dan Bantuan Hukum kepada Masyarakat.
Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut :
a. Diklat bagi pegawai teknis peradilan yang memenuhi standar kompetensi
tugas kinerja Hakim, Hakim Tipikor, Panitera Pengganti dan Juru sita.
b. Diklat bagi pegawai dan pejabat struktural yaitu manajemen
kepemimpinan.
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 20
Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Pengadilan Tinggi
Jawa Tengah
Pengawasan merupakan salah satu fungsi manajemen yang harus dilakukan
agar sebuah lembaga dapat tetap berjalan sesuai dengan tugas dan fungsi
pokoknya. Melalui fungsi pengawasan ini diharapkan kekurangan yang
mungkin terjadi dalam pelaksanaan tugas tersebut dapat dengan segera
diatasi. Fungsi pengawasan tidak dapat dilihat secara sempit yaitu dalam hal
mengawasi individu aparatur pengadilan dalam melaksanakan tugasnya.
Namun pengawasan terhadap kesiapan sarana dan prasarana yang dapat
memdukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya menjadi satu bagian
yang tidak terpisahkan. Oleh karena itu untuk fungsi pengawasan ini harus
dilakukan oleh seorang pengawas yang memiliki kapasitas, kapabilitas, dan
integritas yang tinggi. Fungsi pengawasan yang berjalan dengan baik dan
didukung oleh aparatur pengawasan yang berintegritas dakan dalam
mewujudkan prioritas di dalam RPJMN yaitu dalam hal penegakan hukm dan
HAM termasuk penanganan kasus korupsi, dan peningkatan profesionalisme
aparat hukum
B. INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN TINGGI JAWA TENGAH
Indikator Kinerja Utama adalah ukuran keberhasilan organisasi dalam
mencapai tujuan dan merupakan ikhtisar hasil berbagai program dan kegiatan
sebagai penjabaran tugas dan fungsi organisasi. Pengadilan Tinggi Jawa
Tengah telah menetapkan Indikator Kinerja Utama berdasarkan SK Ketua
Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Nomor : W12.U/ 497 /KP.07.01/I/2017 tanggal
25 Januari 2017, dapat dilihat sebagai berikut :
SASARAN INDIKATOR KINERJA
1. Meningkatnya
penyelesaian perkara.
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan.
- Perdata - Pidana - Tipikor
b. Persentase perkara yang diselesaikan. - Perdata - Pidana - Tipikor
c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 21
2. Peningkatan
akseptabilitas putusan Hakim.
3. Peningkatan efektifitas
pengelolaan penyelesaian perkara.
4. Peningkatan
aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
5. Meningkatnya kualitas
pengawasan. 6. Meningkatnya kualitas
Perencanaan dan pengelolaan administrasi kepegawaian,pengemba-ngan Sumber Daya Manusia, dan pengelolaan teknologi informasi
jangka waktu maksimal 3 bulan - Perdata - Pidana - Tipikor
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 3 bulan - Perdata - Pidana - Tipikor
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : - Kasasi - Peninjauan Kembali.
a. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis.
b. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara. - Perdata - Pidana - Tipikor
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan. b. Persentase amar putusan perkara (tipikor) yang
menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti.
b. Persentase delegasi pengaduan dari bawas yang ditindaklanjuti
c. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.
a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper
test dalam rangka promosi d. Persentase kelulusan Eksaminasi Calon Hakim Tingkat
Banding
e. Persentase Baperjakat Yang Diselesaikan f. Persentase penyelesaian :
- Usulan Pengangkatan PNS - Kenaikan Pangkat
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 22
7. Peningkatan pengelolaan
Urusan Umum dan Keuangan
- Kenaikan Gaji Berkala - Usulan pengangkatan jabatan - Pemberhentian dan pensiun - Pengelolaan Sasaran Kerja Pegawai - Pengelolaan LHKASN.
g. Persentase pelaksanaan perencanaan dan penyusunan program dan anggaran.
h. Peningkatan kualitas pelayanan informasi melalui teknologi informasi, kategori :
- Wajib diumumkan secara berkala - Wajib tersedia setiap saat dan dapat diakses a. Persentase Pengadaan Sarana dan Prasarana
Pendukung
b. Persentase Penghapusan Barang Milik Negara yang Diselesaikan
c. Pengelolaan barang milik negara d. Pelaporan keuangan dan verifikasi
C. RENCANA KINERJA PENGADILAN TINGGI JAWA TENGAH TAHUN 2017
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) merupakan penjabaran dari sasaran dan
program yang telah ditetapkan dalam Renstra, dan akan dilaksanakan oleh
satuan organisasi/kerja melalui berbagai kegiatan tahunan. Adapun Rencana
Kinerja Tahunan Pengadilan Tinggi Jawa Tengah, sebagai berikut :
SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
Meningkatnya penyelesaian perkara.
a. Persentase sisa perkara yang
diselesaikan. - Perdata - Pidana - Tipikor
b. Persentase perkara yang diselesaikan. - Perdata - Pidana - Tipikor
c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan - Perdata - Pidana - Tipikor
d. Persentase perkara yang diselesaikan
100 % 100 % 100 %
90 % 90 % 95 %
100 % 100 % 100 %
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 23
Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) Meningkatnya kualitas pengawasan. Meningkatnya kualitas Perencanaan dan pengelolaan administrasi kepegawaian,pengemba-ngan Sumber Daya Manusia, dan pengelolaan teknologi informasi
dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan - Perdata - Pidana - Tipikor
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : - Kasasi - Peninjauan Kembali.
a. Persentase berkas yang diregister dan
siap didistribusikan ke Majelis. b. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara.
- Pidana - Perdata - Tipikor
a. Persentase perkara prodeo yang
diselesaikan. b. Persentase amar putusan perkara (tipikor)
yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti.
b. Persentase delegasi pengaduan dari bawas yang ditindaklanjuti
c. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.
a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis
yudisial
b. Persentase pegawai yang lulus diklat non
yudisial
c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit
and proper test dalam rangka promosi
d. Persentase kelulusan Eksaminasi Calon
Hakim Tingkat Banding
e. Persentase Baperjakat Yang Diselesaikan
f. Persentase penyelesaian :
- Usulan Pengangkatan PNS
0 % 0 % 0 %
45 % 95 %
95 %
1 : 50 1 : 45 1 : 10
100 %
100 %
100 %
100 %
100%
90 %
95 %
95 %
95 %
95 %
100 %
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 24
Peningkatan pengelolaan Urusan Umum dan Keuangan
- Kenaikan Pangkat
- Kenaikan Gaji Berkala
- Usulan pengangkatan jabatan
- Pemberhentian dan pensiun
- Pengelolaan Sasaran Kerja Pegawai
- Pengelolaan LHKASN.
g. Persentase pelaksanaan perencanaan dan penyusunan program dan anggaran.
h. Peningkatan kualitas pelayanan informasi melalui teknologi informasi, kategori :
- Wajib diumumkan secara berkala - Wajib tersedia setiap saat dan dapat
diakses a. Persentase Pengadaan Sarana dan
Prasarana Pendukung b. Persentase Penghapusan Barang Milik
Negara yang Diselesaikan
c. Pengelolaan barang milik negara d. Pelaporan keuangan dan verifikasi
95%
100 %
90 %
100 %
100 %
100 %
90 %
100 % 100 %
90 %
90 %
90 % 90 %
D. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2016
Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang
mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur
dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber
daya yang dikelola. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk
meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata
komitmen, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan
dan sasaran Pengadilan Tinggi Jawa Tengah serta menciptakan tolok ukur
kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja.
Penetapan Kinerja Tahun 2016 Pengadilan Tinggi Jawa Tengah sebagai berikut :
SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1. Meningkatnya
penyelesaian perkara.
a. Persentase sisa perkara yang
diselesaikan. - Perdata - Pidana
100 % 100 %
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 25
2. Peningkatan
akseptabilitas putusan Hakim.
3. Peningkatan
efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara.
4. Peningkatan
aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
5. Meningkatnya kualitas pengawasan.
6. Meningkatnya kualitas
Perencanaan dan pengelolaan administrasi kepegawaian,pengemba-ngan Sumber Daya
- Tipikor b. Persentase perkara yang diselesaikan.
- Perdata - Pidana - Tipikor
c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan - Perdata - Pidana - Tipikor
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 3 bulan - Perdata - Pidana - Tipikor
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : - Kasasi - Peninjauan Kembali.
a. Persentase berkas yang diregister dan
siap didistribusikan ke Majelis. b. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara.
- Perdata - Pidana - Tipikor
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan.
b. Persentase amar putusan perkara (tipikor) yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti.
b. Persentase delegasi pengaduan dari bawas yang ditindaklanjuti
c. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.
a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial
b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial
c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi
100 %
90 % 95 % 95 %
100 % 100 % 100 %
0 % 0 % 0 %
95 % 100 %
95 %
1 : 50 1 : 45 1 : 10
100 %
100 %
100 %
100 %
100%
90 %
95 %
95 %
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 26
Manusia, dan pengelolaan teknologi informasi
7. Peningkatan pengelolaan Urusan Umum dan Keuangan
d. Persentase kelulusan Eksaminasi Calon Hakim Tingkat Banding
e. Persentase Baperjakat Yang Diselesaikan f. Persentase penyelesaian :
- Usulan Pengangkatan PNS - Kenaikan Pangkat - Kenaikan Gaji Berkala - Usulan pengangkatan jabatan - Pemberhentian dan pensiun - Pengelolaan Sasaran Kerja Pegawai - Pengelolaan LHKASN.
g. Persentase pelaksanaan perencanaan dan penyusunan program dan anggaran.
h. Peningkatan kualitas pelayanan informasi melalui teknologi informasi, kategori :
- Wajib diumumkan secara berkala - Wajib tersedia setiap saat dan dapat
diakses
a. Persentase Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendukung
b. Persentase Penghapusan Barang Milik
Negara yang Diselesaikan
c. Pengelolaan barang milik negara
d. Pelaporan keuangan dan verifikasi
90 %
95 %
100 % 95 % 100 % 90 % 100 % 100 % 100 %
90 %
100 %
100 %
90 %
90 %
90 %
90 %
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 27
= X Capaian
Realisasi
Target
100%
A. PENGUKURAN KINERJA
Akuntabilitas Kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi
pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan
pelaksanaan Program dan Kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku
kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan
sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi
pemerintah yang disusun secara periodik. Pengukuran Kinerja adalah proses
sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan/kegagalan
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk mencapai
sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi
organisasi. Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai
kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang
telah ditetapkan. Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme
untuk memberikan reward/punishment, melainkan sebagai alat komunikasi
dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Tinggi Jawa Tengah
tahun 2016 dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi
pencapaian indikator kinerja dengan target yang telah ditetapkan, sehingga
terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak.
Secara umum Pengadilan Tinggi Jawa Tengah dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsi telah dapat mencapai keberhasilan yang dapat
ditunjukkan dari pencapaian sebagain besar target indikator kinerja sasaran
strategis yang diterapkan, namun demikian terdapat juga beberapa target
yang belum tercapai dalam tahun 2016 ini. Rincian tingkat capaian kinerja
masing‐masing indikator kinerja tersebut diuraikan dalam tabel dibawah ini.
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 28
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
(%)
REALISASI
(%)
CAPAIAN
(%)
a b c = b/a
1. Meningkatnya penyelesaian perkara
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan : Perdata Pidana Tipikor
100 100 100
100 100 100
100 100 100
b. Persentase perkara yang diselesaikan Perdata Pidana Tipikor
90 90 95
85,23 91,19 92,31
94,70 101,32 97,17
c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan : Perdata Pidana Tipikor
100 100 100
100 100 100
100 100 100
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 3 bulan : Perdata Pidana Tipikor
0 0 0
NA NA NA
NA NA NA
2. Peningkatan akseptabilitas putusan Hakim
Persentase yang tidak mengajukan upaya hukum : - Kasasi - Peninjauan Kembali
45 95
64,99 99,40
144,42 104,67
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
95 100 105,26
b. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
- Perdata - Pidana - Tipikor
1 : 50 1 : 45 1 : 10
1 : 63 1 : 49 1 : 5
126 108,89
50
4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
100
100
100
b. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.
100
100
100
5. Meningkatnya kualitas pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
100
100
100
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.
100
NA
NA
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 29
6. Meningkatkan kualitas perencanaan dan pengelolaan administrasi kepegawaian, pengembangan sumber daya.
a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial
90 100 111
b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial
95 100 105,2
c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi
95
57,6 60,6
d. Persentase kelulusan Eksaminasi Calon Hakim Tingkat Banding
90 0 0
e. Persentase baperjakat yang diselesaikan
95 100 105,2
f. Persentase penyelesaian: - Usulan Pengangkatan
PNS - Kenaikan Pangkat - Kenaikan Gaji Berkala - Usulan Pengangkatan
Jabatan - Pemberhentian dan
pensiun - Pengelolaan Sasaran
Kerja Pegawai - Pengelolaan LHKASN
100
95
100 90
100
100
100
100
100 100 100
100
100
96,4
100
105,2 100 111
100
100
96,4
g. Persentase pelaksanaan perencanaan dan penyusunan program dan anggaran
90 100 111
h. Peningkatan kualitas pelayanan informasi melalui teknologi informasi, kategori : - Wajib diumumkan secara
berkala - Wajib tersedia setiap saat
dan dapat diakses
100
100
100
100
100
100
7. Peningkatan pengelolaan urusan umum dan keuangan
a. Persentase Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendukung
90 100 111
b. Persentase Penghapusan Barang Milik Negara yang diselesaikan
90 0 0
c. Pengelolaan Barang Milik Negara
90 100 111
d. Pelaporan Keuangan dan Verifikasi
90 100 111
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 30
B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA
Pengukuran kinerja Pengadilan Tinggi Jawa Tengah tahun 2016
mengacu pada indikator kinerja utama sebagaimana tertuang pada tabel di
atas. Pada akhir tahun 2016 Pengadilan Tinggi Jawa Tengah telah
melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun
hasil capaian kinerja sesuai sasaran yang ditetapkan akan diuraikan sebagai
berikut :
I. Sasaran strategis 1 : “Meningkatnya Penyelesaian
Perkara”
Sasaran Strategis Meningkatnya Penyelesaian Perkara dimaksudkan
untuk menggambarkan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan peradilan
dalam penyelesaian perkara dengan mengukur tingkat penyelesaian
perkara, sisa perkara maupun ketepatan waktu dalam menyelesaikan
perkara. Sasaran strategis ini menggunakan 4 (empat) Indikator Kinerja
Utama. Capaian sasaran meningkatnya penyelesaian perkara pada tahun
2016 dibandingkan dengan realisasi 3 (dua) tahun sebelumnya yaitu
tahun 2013, 2014 dan tahun 2015 sesuai dengan masing-masing Indikator
Kinerja Utama adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Capaian Sasaran Strategis 1
Sasaran Strategis 1 : Meningkatnya Penyelesaian Perkara
Indikator Kinerja Utama Realisasi (%)
Target (%)
*Capaian (%)
2013 2014 2015 2016 2016 2016
a b c = a/b
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan Perdata Pidana Tipikor
100 100 100
100 100 100
100 100 100
100 100 100
100 100 100
100 100 100
b. Persentase perkara yang diselesaikan Perdata Pidana Tipikor
85,28 93,18 91,51
88,35 92,80 98,15
82,51 90,14 96,15
85,23 91,19 92,31
90 95 95
94,70 101,32 97,17
c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan Perdata Pidana
100 100
100 100
100 100
100 100
100 100
100 100
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 31
Tipikor 100 100 100 100 100 100
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 3 bulan Perdata Pidana Tipikor
0 0 0
0 0 0
0 0 0
NA NA NA
NA NA NA
NA NA NA
a. Analisis Pencapaian kinerja meningkatnya
penyelesaian perkara dengan indikator ke-1
persentase sisa perkara yang diselesaikan adalah
sebagai berikut :
Tabel 2. Sasaran Strategis 1 Indikator Kinerja Utama 1
Sasaran Strategis 1 : Meningkatnya Penyelesaian Perkara
Indikator Kinerja Utama Realisasi (%)
Target (%)
Capaian (%)
2013 2014 2015 2016 2016 2016
a b c = a / b
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
Perdata Pidana Tipikor
100 100 100
100 100 100
100 100 100
100 100 100
100 100 100
100 100 100
Rata-Rata 100 100 100 100 100 100
Untuk mengetahui pencapaian kinerja dengan indikator persentase
sisa perkara yang diselesaikan dilakukan melalui perhitungan
perbandingan sisa perkara yang diselesaikan dengan sisa perkara
yang harus diselesaikan, sebagaimana terlihat dalam tabel-tabel di
bawah ini :
Tabel 3. Penyelesaian Sisa Perkara Perdata
Perkara Perdata Tahun
2013 2014 2015 2016 Persentase
Sisa perkara tahun sebelumnya yang belum diselesaikan 57 83 65 110
Perkara masuk 507 438 564 567
Putus 481 456 519 577
Sisa perkara tahun sebelumnya yang diselesaikan 57 83 65 110 100%
Sisa akhir 83 65 110 100
Tabel 4. Penyelesaian Sisa Perkara Pidana
Perkara Pidana Tahun
2013 2014 2015 2016 Persentase
Sisa perkara tahun sebelumnya yang belum 52 30 28 36
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 32
diselesaikan
Perkara masuk 388 359 337 441
Putus 410 361 329 435
Sisa perkara tahun sebelumnya yang diselesaikan 52 30 28 36 100%
Sisa akhir 30 28 36 42
Tabel 5. Penyelesaian Sisa Perkara Tipikor
Perkara Tipikor Tahun
2013 2014 2015 2016 Persentase
Sisa perkara tahun sebelumnya yang belum diselesaikan
7 9 1 1
Perkara masuk 99 45 25 25
Putus 97 53 25 24
Sisa perkara tahun sebelumnya yang diselesaikan 7 9 1 1 100%
Sisa akhir 9 1 1 1
b. Analisis pencapaian kinerja meningkatnya
penyelesaian perkara dengan indikator ke-2
persentase perkara yang diselesaikan adalah sebagai
berikut :
Tabel 6. Sasaran Strategis 1 Indikator Kinerja Utama 2
Sasaran Strategis 1 : Meningkatnya Penyelesaian Perkara
Indikator Kinerja Utama Realisasi (%)
Target (%)
Capaian (%)
2013 2014 2015 2016 2016 2016
a b c = a / b
b. Persentase perkara yang diselesaikan
Perdata Pidana Tipikor
85,28 93,18 91,51
88,35 92,80 98,15
82,51 90,14 96,15
85,23 91,19 92,31
90 95 95
94,70 101,32 97,17
Rata-Rata 89,99 93,10 89,60 89,58 93,33 97,73
Tabel di atas menunjukkan perbandingan realisasi persentase
penyelesaian perkara pidana, perdata maupun tipikor dari tahun 2013
sampai dengan tahun 2016. Bahwa secara keseluruhan realisasi
penyelesaian perkara pada tahun 2015 tidak mencapai target yang
sudah ditentukan serta mengalami penurunan dibandingkan realisasi
penyelesaian perkara pada tahun 2013, 2014 dan 2015.
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 33
Untuk mengetahui pencapaian kinerja dengan indikator persentase
perkara yang diselesaikan adalah melalui perbandingan jumlah
perkara yang diselesaikan dengan jumlah perkara yang akan
diselesaikan, sebagaimana terlihat dalam tabel-tabel di bawah ini :
Tabel 7. Data Perkara Tahun 2016
Jenis Perkara
Tahun 2016
Sisa Th 2015
Masuk Putus Sisa
A b c d = (a+b) - c
Perdata 110 567 577 100
Pidana 36 441 435 42
Tipikor 1 25 24 2
Total 147 1033 1036 144
Tabel 8. Perkara Perdata Yang Diselesaikan
Perkara Perdata 2013 2014 2015 2016
Jml % Jml % Jml % Jml %
Sisa perkara tahun sebelumnya yang belum diselesaikan
57 83 65 110
Perkara masuk 507 475 564 567
Jumlah Perkara 564 558 629 677
Perkara yang diselesaikan 481 85,28% 493 88,35% 519 82,51% 577 85,23%
Sisa akhir 83 65 110 100
Tabel 9. Perkara Pidana Yang Diselesaikan
Perkara Pidana 2013 2014 2015 2015
Jml % Jml % Jml % Jml %
Sisa perkara tahun sebelumnya yang belum diselesaikan
52 30 28 36
Perkara masuk 388 359 337 441
Jumlah Perkara 440 389 365 447
Perkara yang diselesaikan 410 93,18% 361 92,80% 329 90,14% 435 91,19%
Sisa akhir 30 28 36 42
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 34
Tabel 10. Perkara Tipikor Yang Diselesaikan
Perkara Tipikor 2013 2014 2015 2016
Jml % Jml % Jml % Jml %
Sisa perkara tahun sebelumnya yang belum diselesaikan
7 9 1 1
Perkara masuk 99 45 25 25
Jumlah Perkara 106 54 26 26
Perkara yang diselesaikan 97 91,51% 53 98,15% 25 96,15% 24 92,31%
Sisa akhir 9 1 1 2
Tabel 12. Efektifitas penanganan perkara perdata
Tahun
Keadaan Perkara
Jumlah Majelis Hakim
Efektifitas Jumlah Perkara Yang Ditanganai 1 Majelis Hakim Sisa
Perkara tahun
sebelumnya
Jumlah Perkara Masuk
Persentase peningkatan
Perkara
Jumlah Perkara Yang
Harus Diselesaikan
Jumlah Perkara
Yang Telah Diselesaikan
A b c =
[b (2016) - b(2015)] /b(2015)
d = a + b e f g = e / f
2014 83 475 - 558 493 9 55
2015 65 564 18,74% 629 519 10 52
2016 110 567 0,53 % 677 577 9 64
Tabel 13. Efektifitas penanganan perkara pidana
Tahun
Keadaan Perkara
Jumlah Majelis Hakim
Efektifitas Jumlah Perkara Yang Ditanganai 1 Majelis Hakim Sisa
Perkara tahun
sebelumnya
Jumlah Perkara Masuk
Persentase peningkatan
Perkara
Jumlah Perkara Yang
Harus Diselesaikan
Jumlah Perkara
Yang Telah Diselesaikan
a b c = [b (2016) - b(2015)]
/b(2015)
d = a + b e f g = e / f
2014 30 359 - 389 361 9 40
2015 28 337 -6,13% 365 329 10 33
2016 36 441 30,86% 477 435 9 48
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 35
Tabel 14. Efektifitas penanganan perkara Tipikor
Tahun
Keadaan Perkara
Jumlah Majelis Hakim
Efektifitas Jumlah Perkara Yang Ditanganai 1 Majelis Hakim Sisa
Perkara tahun
sebelumnya
Jumlah Perkara Masuk
Persentase peningkatan
Perkara
Jumlah Perkara Yang
Harus Diselesaikan
Jumlah Perkara
Yang Telah Diselesaikan
a b c =
[b (2016) - b(2015)] /b(2015)
d = a + b e f g = e / f
2014 9 45 - 54 53 4 13
2015 1 25 -44,44% 26 25 4 6
2016 1 25 0 26 24 5 5
c. Analisis pencapaian kinerja meningkatnya
penyelesaian perkara dengan indikator ke-3
persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka
waktu maksimal 3 bulan adalah sebagai berikut :
Bahwa berdasarkan SEMA No. 2 Tahun 2014 tentang Penyelesaian
Perkara di Pengadilan Tingkat Pertama dan Tingkat Banding Pada 4
(empat) Lingkungan Peradilan, penyelesaian perkara-perkara di
Pengadilan harus sesua dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Penyelesaian perkara pada Pengadilan Tingkat Pertama paling
lambat dalam waktu 5 (lima) bulan ;
2. Penyelesaian perkara pada Pengadilan Tingkat Banding
paling lambat dalam waktu 3 (tiga) bulan ;
3. Ketentuan waktu sebagaimana pada angka 1 dan 2 di atas
termasuk penyelesaian minutasi ;
4. Ketentuan tenggang waktu di atas tidak berlaku terhadap perkara-
perkara khusus yang sudah ditentukan berdasarkan peraturan
perundang-undangan ;
Sedangkankan berdasarkan SK KMA No. 026/KMA/SK/II/2012
tentang Standar Pelayanan Publik setiap Pengadilan pada semua
tingkatan untuk menyusun Standar Pelayanan Pengadilan pada
masing-masing satuan kerja yang salah satunya adalah tentang
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 36
jangka waktu proses penyelesaian perkara. Ukuran capaian indikator
kinerja persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu
maksimal 3 bulan adalah perbandingan jumlah perkara yang
diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan dengan jumlah
perkara yang harus diselesaikan dalam waktu maksimal 3 bulan
(diluar sisa perkara).
Tabel 15. Perkara Perdata Yang Diselesaikan Dalam Jangka
Waktu Maksimal 3 bulan
Perkara Perdata 2013 2014 2015 2016
Jml % Jml % Jml % Jml %
Perkara masuk 507 475 564 567
Jumlah Perkara Yang Harus Diselesaikan Maksimal 3 bulan
507 475 564 567
Perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu 3 bulan
507 100% 475 100% 564 100% 567 100%
Tabel 16. Perkara Pidana Yang Diselesaikan Dalam Jangka
Waktu Maksimal 3 bulan
Perkara Pidana 2013 2014 2015 2016
Jml % Jml % Jml % Jml %
Perkara masuk 388 359 337 441
Jumlah Perkara Yang Harus Diselesaikan Maksimal 3 bulan
388 359 337 441
Perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu 3 bulan
388 100% 359 100% 301 100% 441 100%
Tabel 17. Perkara Tipikor Yang Diselesaikan Dalam Jangka
Waktu Maksimal 3 bulan
Perkara Tipikor 2013 2014 2015 2016
Jml % Jml % Jml % Jml %
Perkara masuk 99 45 25 25
Jumlah Perkara Yang Harus Diselesaikan Maksimal 3 bulan
99 45 25 25
Perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu 3 bulan
99 100% 45 100% 25 100% 25 100 %
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 37
Tabel 18. Sasaran Strategis 1 Indikator Kinerja Utama 3
Sasaran Strategis 1 : Meningkatnya Penyelesaian Perkara
Indikator Kinerja Utama Realisasi (%)
Target (%)
Capaian (%)
2014 2015 2016 2015 2015
a b c = a / b
c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan
Perdata Pidana Tipikor
100 100 100
100 100 100
100 100 100
100 100 100
100 100 100
Rata-Rata 100 100 100 100 100
Bahwa pada tahun 2016, persentase perkara yang diselesaikan
dalam jangka waktu maksimal 3 bulan mencapai target 100%.
Capaian tersebut diperoleh karena tidak ada perkara yang
penyelesaiannya melebihi tenggang waktu 3 bulan. Pencapaian
100% juga diperoleh pada tahun 2014 dan 2015. Hal ini menunjukan
bahwa kebijakan Mahakamah Agung dalam SEMA No. 2 Tahun
2014 tentang Penyelesaian Perkara di Pengadilan Tingkat Pertama
dan Tingkat Banding Pada 4 (empat) Lingkungan Peradilan sudah
dijalankan dengan baik oleh Pengadilan Tinggi Jawa Tengah.
d. Analisis pencapaian kinerja meningkatnya
penyelesaian perkara dengan indikator ke-4
persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka
waktu lebih dari 3 bulan adalah sebagai berikut :
Ukuran capaian indikator kinerja persentase perkara yang
diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 3 bulan adalah
perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan lebih dari 3 bulan
dengan jumlah perkara yang diselesaikan dalam waktu kurang dari 3
bulan.
Tabel 19. Sasaran Strategis 1 Indikator Kinerja Utama 4
Sasaran Strategis 1 : Meningkatnya Penyelesaian Perkara
Indikator Kinerja Utama Realisasi (%)
Target (%)
Capaian (%)
2014 2015 2016 2016 2016
a b c = a / b
d. Persentase perkara yang
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 38
diselesaikan dalam jangka waktu lebih 3 bulan
Perdata Pidana Tipikor
0 0 0
0 0 0
NA NA NA
NA NA NA
NA NA NA
Rata-Rata 0 0 NA NA NA
Capaian persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu
lebih 3 bulan, mulai tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 0%.
Capaian tersebut diperoleh karena target maupun relaisasinya 0
perkara. Bahwa pencapaian ini menunjukkan jangka waktu
penyelesaian perkara di Pengadilan Tinggi Jawa Tengah sudah
sesuai dengan ketentuan SEMA No. 2 Tahun 2014.
II. Sasaran Strategis 2 : “Peningkatan akseptabilitas
putusan Hakim”
Sasaran strategis “Peningkatan Akseptabilitas Putusan Hakim”
dimaksudkan untuk menggambarkan upaya Pengadilan Tinggi Jawa
Tengah dalam memberikan pelayanan hukum kepada masyarakat
sekaligus menjalankan fungsi pengawasan terhadap pengadilan tingkat
pertama, dengan mengukur tingkat kepercayaan masyarakat terhadap
putusan Hakim. Sasaran ini menggunakan 1 Indikator Kinerja Utama.
Adapun capaian sasaran Peningkatan Akseptabilitas Putusan Hakim pada
tahun 2016 sesuai dengan Indikator Kinerja Utama yang digunakan
adalah sebagai berikut :
Tabel 20. Capaian Sasaran Strategis 2
Sasaran Strategis 2 : Peningkatan Akseptabilitas Putusan Hakim
Indikator Kinerja Utama
Realisasi (%)
Target (%)
Capaian (%)
2016 2016 2016
a b c = a / b
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum
Kasasi Peninjauan Kembali
64,99 99,40
45 95
144,42 104,67
Rata-Rata 124,55
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 39
a. Analisis Pencapaian kinerja peningkatan
akseptabilitas putusan Hakim dengan indikator
persentase perkara yang tidak mengajukan upaya
hukum kasasi/peninjauan kembali adalah sebagai
berikut :
Bahwa realisasi indikator kinerja persentase perkara yang tidak
mengajukan upaya hukum kasasi maupun peninjauan kembali adalah
perbandingan jumlah perkara yang tidak mengajukan upaya hukum
kasasi maupun peninjauan kembali dengan jumlah seluruh perkara
yang diputus di Pengadilan Tinggi Jawa Tengah.
Pada tahun 2016 realisasi persentase perkara yang tidak mengajukan
upaya hukum kasasi maupun peninjauan kembali mengalami
kenaikan dibandingkan dengan tahun 2015. Capaian realisasi pada
tahun 2016 cukup tinggi melebihi target hingga 144,42% untuk
perkara yang tidak diajukan kasasi dan 104,67% untuk perkara yang
tidak diajukan peninjauan kembali.
Tabel 21. Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Kasasi
Upaya Hukum Kasasi 2015 2016
Jml % Jml %
Total putusan Banding 940 1011
Mengajukan upaya hukum kasasi 455 354
Tidak mengajukan upaya hukum kasasi 485 51,60% 657 64,99%
Realisasi persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum
Kasasi mengindikasikan pencari keadilan dapat menerima putusan
Pengadilan Tingkat Banding sebesar 64,99%, sisanya sebesar
35,01% pihak berperkara, Terdakwa atau Jaksa/Penuntut Umum pada
umumnya mengajukan upaya hukum kasasi artinya putusan banding
oleh Hakim tingkat banding belum seluruhnya dapat diterima oleh
pihak berperkara, Terdakwa atau Jaksa/Penuntut Umum. Hal ini
menunjukkan bahwa Hakim Pengadilan Tinggi Jawa Tengah telah
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 40
meningkatkan kinerja dengan membuat putusan yang dapat diterima
oleh masyarakat pencari keadilan.
Tabel 22. Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum
Peninjauan Kembali
Upaya Hukum Peninjauan Kembali 2015 2016
Jml % Jml %
Total putusan Kasasi 455 354
Mengajukan upaya hukum peninjauan kembali 15 2
Tidak mengajukan upaya hukum peninjauan kembali 440 96,70% 352 99,44%
Realisasi persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum
Peninjauan Kembali (PK) pada tahun 2016 mengindikasikan pencari
keadilan yang dapat menerima putusan kasasi Mahkamah Agung
sebesar 99,40%. Hal ini berarti upaya pihak berperkara, Terdakwa
atau Jaksa/Penuntut Umum untuk melakukan upaya peninjauan
kembali cukup kecil. Dengan kata lain pada umumnya putusan kasasi
sudah dapat diterima oleh pihak berperkara atau Jaksa/Penuntut
Umum sehingga tidak diteruskan ke upaya peninjauan kembali.
III. Sasaran Strategis 3 : “Peningkatan efektifitas
pengelolaan penyelesaian perkara”
Sasaran Strategis Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian
Perkara dimaksudkan untuk menggambarkan efektifitas dan efisiensi
upaya Pengadilan Tinggi Jawa Tengah dalam memberikan pelayanan
peradilan kepada masyarakat, dengan mengukur berkas yang diregister
dan didistribusikan ke Majelis, serta mengukur rasio majelis Hakim
terhadap jumlah perkara.
Sasaran ini menggunakan 2 (dua) Indikator Kinerja Utama. Capaian
Sasaran Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara pada
tahun 2016 dibandingkan dengan realisasi pada tahun 2015 sesuai
dengan Indikator Kinerja Utama yang digunakan adalah sebagai berikut :
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 41
Tabel 23. Capaian Sasaran Strategis 3
Sasaran Strategis 3 : Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
Indikator Kinerja Utama
Realisasi (%)
Target (%)
Capaian (%)
2015 2016 2015 2015
a b c = a/b
c. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
98,70 100 95 105,26
d. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara - Perdata - Pidana - Tipikor
1 : 56 1 : 33 1 :6
1 : 63 1 : 49 1 : 5
1 : 50 1 : 45 1 : 10
126 108,89
50
a. Analisis Pencapaian kinerja peningkatan efektifitas
pengelolaan penyelesaian perkara dengan indikator
ke-1 persentase berkas yang diregister dan siap
didistribusikan ke Majelis adalah sebagai berikut :
Tabel 24. Sasaran Strategis 3 Indikator Kinerja Utama 1
Sasaran Strategis 3 : Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
Indikator Kinerja Utama
Realisasi (%)
Target (%)
Capaian (%)
2015 2016 2015 2015
A b c = a / b
a. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis 98,70 100 95 105,26
Ukuran realisasi indikator kinerja berkas perkara yang diregister dan
siap diditribusikan ke Majelis adalah perbandingan antara berkas
perkara yang diterima di Kepaniteraan dengan berkas perkara yang
didistribusikan ke Majelis. Realisasi persentase berkas perkara yang
diregister dan siap diditribusikan ke Majelis pada tahun 2016
mencapai 100%, melebihi target yang sudah ditentukan. Hal ini
menunjukkan bahwa sistem kerja yang berkaitan dengan administrasi
perkara di Pengadilan Tinggi Jawa Tengah sudah berjalan dengan
baik dan lancar.
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 42
Tabel 25. Persentase realisasi berkas perkara yang diregister
dan siap didistribusikan ke Majelis
Tahun
Keadaan Perkara
Realisasi (%)
Jumlah Berkas yang diterima di
Kepaniteraan
Jumlah Berkas yang Diregister dan siap didistribusikan ke
Majelis
a b c = b / a
2013 994 994 100
2014 879 851 96,81
2015 926 914 98,70
2016 1033 1033 100
b. Analisis Pencapaian kinerja peningkatan efektifitas
pengelolaan penyelesaian perkara dengan indikator
ratio Majelis Hakim terhadap perkara adalah sebagai
berikut :
Tabel 26. Sasaran Strategis 3 Indikator Kinerja Utama 2
Sasaran Strategis 3 : Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
Indikator Kinerja Utama
Realisasi (%)
Target (%)
Capaian (%)
2015 2016 2016 2016
a b c = a/b
b. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara - Perdata - Pidana - Tipikor
1 : 56 1 : 33 1 :6
1 : 63 1 : 49 1 : 5
1 : 50 1 : 45 1 : 10
126
108,89 50
Ukuran realisasi indikator kinerja rasio majelis Hakim terhadap perkara
merupakan perbandingan antara jumlah Majelis Hakim dengan jumlah
perkara yang masuk. Pengukuran ratio Majelis Hakim terhadap
perkara digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana efektifnya
setiap Majelis dalam menanganai perkara. Bahwa realisasi dan
capaian ratio Majelis Hakim terhadap perkara terlihat pada tabel di
atas. Untuk perkara Tipikor tidak tercapai ratio sesuai target yang
ditentukan karena adanya penurunan jumlah perkara yang masuk,
sementara jumlah Majelis Hakim bertambah.
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 43
IV. Sasaran Strategis 4 : “Peningkatan aksesbilitas
terhadap peradilan (Acces to Justice)”
Keterbukaan informasi publik merupakan salah satu indikator dalam
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) yang
transparan dan akuntabel. Pengadilan Tinggi Jawa Tengah terus
berusaha untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas terhadap
informasi pengadilan yang cepat, tepat dan akurat. Keterbukaan atau
kemudahan untuk mengakses informasi peradilan merupakan bagian dari
komitmen Pengadilan Tinggi Jawa Tengah dalam rangka reformasi
birokrasi. Oleh karena itu Pengadilan Tinggi Jawa Tengah menetapkan
sasaran strategis yang ke-4 yaitu Peningkatan Aksesibilitas Masyarakat
Terhadap Peradilan (Acces to Justice).
Sasaran Strategis Peningkatan Aksesibilitas Masyarakat terhadap
Peradilan (Acces to Justice) dimaksudkan untuk menggambarkan
efektifitas dan efisiensi upaya Pengadilan Tinggi Jawa Tengah dalam
memberikan pelayanan peradilan kepada masyarakat untuk mewujudkan
peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparansi.
Sasaran ini menggunakan 2 (dua) Indikator Kinerja Utama yaitu perkara
prodeo yang diselesaikan serta penyelesaian perkara yang dapat
dipublikasikan.
Capaian Sasaran Peningkatan Aksesibilitas Masyarakat terhadap
Peradilan (Acces to Justice) pada tahun 2016, dan dibandingkan dengan
realisasi 2 (dua) tahun sebelumnya tahun 2014 dan 2015 sebagai berikut :
Tabel 27. Capaian Sasaran Strategis 4
Sasaran Strategis 4 : Peningkatan Aksesbilitas Masyarakat Terhadap Peradilan (Acces to Justice)
Indikator Kinerja Utama
Realisasi (%)
Target (%)
Capaian (%)
2014 2015 2016 2016 2016
a b c = a/b
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
100
100
100
100
100
b. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu
100
100
100
100
100
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 44
maksimal 1 hari kerja sejak diputus
Rata-Rata Capaian 100
a. Analisis Pencapaian kinerja peningkatan efektifitas
pengelolaan penyelesaian perkara dengan indikator
ke-2 persentase perkara prodeo yang diselesaikan
adalah sebagai berikut :
Tabel 28. Sasaran Strategis 4 Indikator Kinerja Utama 1
Sasaran Strategis 4 : Peningkatan Aksesbilitas Masyarakat Terhadap Peradilan (Acces to Justice)
Indikator Kinerja Utama
Realisasi (%)
Target (%)
Capaian (%)
2014 2015 2016 2016 2016
a b c = a/b
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
100
100
100
100
100
Tabel 29. Penyelesaian Perkara Prodeo di Tingkat Banding
Perkara Prodeo 2014 2015 2016
Jumlah perkara prodeo yang masuk 1 2 1
Jumlah perkara prodeo yang diselesaikan 1 2 1
Sisa 0 0 0
Perkara prodeo merupakan proses berperkara di Pengadilan secara
cuma-cuma (gratis). Permohonan berperkara secara prodeo hanya
berlaku untuk 1 tingkat peradilan. Jika Pemohon/Penggugat
mengajukan banding atau kasasi maka Pemohon/Penggugat harus
mengajukan permohonan baru untuk berperkara secara prodeo pada
tingkat banding atau kasasi. Ukuran pencapaian persentase perkara
prodeo yang diselesaikan adalah perbandingan jumlah perkara
prodeo yang diselesaikan dengan jumlah perkara prodeo.
Pada tahun 2016 perkara prodeo yang masuk ke Pengadilan Tinggi
Jawa Tengah sejumlah 1 perkara dan berhasil diselesaikan, sehingga
capaian penyelesaian perkara prodeo mencapai 100%.
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 45
b. Analisis Pencapaian kinerja peningkatan efektifitas
pengelolaan penyelesaian perkara dengan ke-2
indikator persentase amar putusan perkara (yang
menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses
secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja
setelah diputus adalah sebagai berikut
Tabel 30. Sasaran Strategis 4 Indikator Kinerja Utama 2
Sasaran Strategis 4 : Peningkatan Aksesbilitas Masyarakat Terhadap Peradilan (Acces to Justice)
Indikator Kinerja Utama
Realisasi (%)
Target (%)
Capaian (%)
2014 2015 2016 2016 2016
a b c = a/b
b. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus
100
100
100
100
100
Pelayanan online informasi perkara merupakan salah satu cara dalam
meningkatkan pelayanan informasi publik. Salah satunya program
“One Day Publish” yang dicetuskan oleh Kepaniteraan Mahkamah
Agung adalah pemicu untuk meningkatan kualitas pelayanan tersebut.
Dengan adanya program “One Day Publish”, diharapkan Mahkamah
Agung beserta badan peradilan di bawahnya akan mempublish
informasi perkara pada hari yang sama dengan perkara tersebut
diputus. Pengadilan Tinggi Jawa Tengah berupaya untuk
menjalankan program tersebut dengan adanya aplikasi Sistem
Informasi Penelusuran Perkara di Pengadilan Tinggi. Hal ini
sebagaimana Surat Edaran Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum
Mahkamah Agung RI Nomor : 3/DJU/HM02.3/6/2014 tanggal 20 Juni
2014 tentang Administrasi Pengadilan Berbasis Teknologi Informasi di
Lingkungan Peradilan Umum salah satu poinnya mewajibkan untuk
mengisi data perkara dalam aplikasi Sistem Informasi Penelusuran
Perkara secara akurat dan mutakhir dalam tenggat waktu 24 jam / 1
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 46
hari kerja. Bahwa penggunaan aplikasi SIPP (Sistem Informasi
Penelusuran Perkara) semakin dipertegas lagi dengan dikeluarkannya
Surat Keputusan Dirjen Badilum Nomor : 353/DJU/SK/HM02.3/3/2015
tentang Prosedur Penggunaan dan Supervisi Aplikasi Sistem
Informasi Penelusuran Perkara di Pengadilan Tingkat Pertama dan
Pengadilan Tingkat Banding Pada Lingkungan Peradilan Umum.
Ukuran realisasi persentase proses penyelesaian perkara yang dapat
dipublikasikan adalah perbandingan jumlah proses perkara yang
sudah diminutasi dan dapat dilihat di website Pengadilan Tingkat
Banding, dengan perkara yang sudah diminutasi.
Bahwa pada tahun 2016 jumlah perkara tipikor yang masuk sejumlah
25 perkara, dari 25 perkara tersebut ada beberapa perkara yang
menyita perhatian publik diantaranya perkara yang Terdakwanya
mantan kepala daerah. Bahwa perkara yang menyita perhatian publik
tersebut sudah dipublikasikan. Publikasi perkara yang mentita
perhatian publik merupakan upaya dari Pengadilan Tinggi untuk terus
meningkatkan pelayanan publik dan mewujudkan transparansi
peradilan bagi para pencari keadilan.
V. Sasaran Strategis V : “Meningkatknya kualitas
pengawasan”
Pengawasan di Pengadilan Tinggi Jawa Tengah merupakan suatu usaha
sistematis yang dilakukan oleh pimpinan Pengadilan, dalam hal ini Ketua
Pengadilan Tinggi Jawa Tengah untuk menjaga agar kegiatan yang
dilakukan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah
ditentukan.
Sasaran Strategis Peningkatan Kualitas Pengawasan dimaksudkan untuk
menggambarkan upaya Pengadilan Tinggi Jawa Tengah untuk menjaga
terwujudnya pelayanan peradilan yang memberikan peradilan bagi seluruh
lapisan masyarakat.
Sasaran ini menggunakan 2 (dua) Indikator Kinerja Utama. Capaian
Sasaran Peningkatan Kualitas Pengawasan pada tahun 2016, dan
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 47
dibandingkan dengan realisasi 2 (dua) tahun sebelumnya tahun 2014 dan
2015 sesuai dengan Indikator Kinerja Utama yang digunakan sebagai
berikut :
Tabel 31. Capaian Sasaran Strategis 5
Sasaran Strategis 5 : Meningkatnya Kualitas Pengawasan
Indikator Kinerja Utama
Realisasi (%)
Target (%)
Capaian (%)
2014 2015 2016 2016 2016
a b c = a/b
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
100
100
100
100
100
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti
100
100
100
100
100
Rata-Rata Capaian 100
a. Analisis pencapaian kinerja meningkatnya kualitas
pengawasan dengan indikator ke-1 persentase
pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti adalah
sebagai berikut :
Bahwa untuk merespon pengaduan terkait perilaku aparatur peradilan
teknis dan non teknis yang berasal dari masyarakat, instansi lain di
luar Pengadilan maupun internal Pengadilan sendiri, Mahkamah
Agung menerbitkan Perma Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pedoman
Penanganan Pengaduan (Whistleblowing System) Di Mahkamah
Agung Dan Badan Peradilan Di Bawahnya menggantikan SK KMA No.
076/KMA/ SK/VI/2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Penanganan
Pengaduan di Lingkungan Lembaga. Terbitnya Perma Nomor 9 Tahun
2016 tersebut dalam rangka mewujudkan kewibawaan dan martabat
lembaga peradilan dan upaya pencegahan pelanggaran serta
mempercepat pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme dan
untuk meningkatkan pelayanan peradilan pada masyarakat pencari
keadilan. Penanganan Pengaduan adalah proses kegiatan yang
meliputi penerimaan, pencatatan, penelaahan, penyaluran, konfirmasi,
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 48
klarifikasi, penelitian, pemeriksaan, Pelaporan, tindak lanjut, dan
pengarsipan
Tabel 32. Sasaran Strategis 5 Indikator Kinerja Utama 1
Sasaran Strategis 5 : Meningkatnya Kualitas Pengawasan
Indikator Kinerja Utama
Realisasi (%)
Target (%)
Capaian (%)
2014 2015 2016 2016 2016
a b c = a/b
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
100
100
100
100
100
Bahwa pada tahun 2016 surat pengaduan yang masuk ke Pengadilan
Tinggi Jawa Tengah adalah sebagai berikut :
Tabel 33. Pengaduan Masyarakat
Pengaduan Masyarakat 2014 2015 2016
Jml % Jml % Jml %
Jumlah pengaduan yang diterima 103 21 28
Jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti 103 21 100% 28 100%
Pengaduan yang belum ditindaklanjuti 0 0 0
Dari total jumlah pengaduan yang diterima setiap tahunnya berhasil
ditindaklanjuti 100%, sesui dengan target kinerja. Hal ini menunjukan
bahwa respon Pengadilan Tinggi Jawa Tengah terhadap pengaduan
masyarakat cukup cepat dalam menindaklanjutinya.
b. Analisis pencapaian kinerja meningkatnya kualitas
pengawasan dengan indikator ke-2 persentase
temuan hasil pemeriksaan eksternal yang
ditindaklanjuti adalah sebagai berikut :
Tabel 34. Sasaran Strategis 5 Indikator Kinerja Utama 2
Sasaran Strategis 5 : Meningkatnya Kualitas Pengawasan
Indikator Kinerja Utama
Realisasi (%)
Target (%)
Capaian (%)
2014 2015 2016 2016 2016
a b c = a/b
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal
-
-
NA
100
NA
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 49
yang ditindaklanjuti
Bahwa selain pemeriksaan internal yang dilakukan oleh Badan
Pengawasan Mahkamah Agung RI maupun Pengadilan Tinggi Jawa
Tengah , dilakukan pula pemeriksaan eksternal yang biasanya
dilakukan oleh Komisi Yudisial maupun oleh BPK. Pemeriksaan oleh
Komisi Yudisial dilakukan apabila adanya laporan pengaduan tentang
perilaku Hakim yang bertentangan Kode Etik dan Pedoman Perilaku
Hakim.
Ukuran realisasi indikator kinerja persentase temuan yang
ditindaklanjuti adalah perbandingan jumlah temuan yang
ditindaklanjuti dari hasil pengawasan eksternal dengan jumlah temuan
yang dilaporkan.
Pada tahun 2016 di Pengadilan Tinggi Jawa Tengah tidak ada
pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak eksternal, oleh karena itu
tidak ada temuan eksternal yang harus ditindaklanjuti.
VI. Sasaran Strategis VI : “Meningkatkan kualitas
perencanaan dan pengelolaan administrasi
kepegawaian, pengembangan sumber daya ”
Untuk mewujudkan badan peradilan yang agung dibutuhkan kualitas
perencanaan yang bagus, pengelolaan administrasi yang berkualitas,,
serta kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) yang mumpuni. Pengadilan
Tinggi Jawa Tengah tidak henti-hentinya untuk berusaha meningkatkan
kualitas perencanaan, pengelolaan administrasi dan SDM (Sumber Daya
Manusia) yang dimiliki, baik teknis maupun non teknis. Salah satu upaya
yang dilakukan adalah dengan mengirimkan pegawainya teknis maupun
non teknis mengikuti Diklat (Pendidikan dan Latihan) serta melakukan fit
and proper test jabatan
Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas SDM (Sumber Daya Manusia)
dimaksudkan untuk menggambarkan upaya Pengadilan Tinggi Jawa
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 50
Tengah untuk meningkatkan kualitas pegawainya sebagai modal menuju
badan peradilan yang agung.
Sasaran ini menggunakan 8 (delapan) Indikator Kinerja Utama sebagai
berikut :
Tabel 35. Capaian Sasaran Strategis 6
Sasaran Strategis 6 : Meningkatnya kualitas perencanaan dan pengelolaan administrasi kepegawaian, pengembangan sumber daya
Indikator Kinerja Utama Realisasi Realisasi
Target (%)
Capaian (%)
2015 2016 2016 2016
a b c d = b/c
a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial
100 100 90
111,11
b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial
100 100 95 105,2
c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi
100
57,6 95 60,6
d. Persentase kelulusan eksaminasi calon hakim tingkat banding
- 0 90 0
e. Persentase baperjakat yang diselesaikan - 100 95 105,2
f. Persentase penyelesaian: - Usulan pengangkatan PNS - Kenaikan Pangkat - Kenaikan Gaji Berkala - Usulan pengangkatan jabatan - Pemberhentian dan pensiun - Pengelolaan sasaran kerja pegawai - Pengelolaan LHKASN
-
-
-
-
-
-
-
100
100
100
100
100
100
96,4
100
95
100
90
100
100
100
100
105,2
100
111
100
100
96,4
g. Persentase pelaksanaan perencanaan dan penyusunan program dan anggaran
- 100 90 111
h. Peningkatan kualitas pelayanan informasi melalui teknologi informasi, ketegori: - Wajib diumumkan secara berkala - Wajib tersedia setiap saat dan dapat
diakses
- -
100 100
100 100
100 100
Rata-Rata Capaian 93,714
a. Analisis pencapaian kinerja meningkatnya kualitas
perencanaan dan pngelolaan administrasi
kepegawaian, pengembangan sumber daya dengan
indikator ke-1 persentase pegawai yang lulus diklat
teknis yudisial adalah sebagai berikut :
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 51
Tabel 36. Sasaran Strategis 6 Indikator Kinerja Utama 1
Sasaran Strategis 6 : Meningkatnya kualitas perencanaan dan pengelolaan administrasi kepegawaian, pengembangan sumber daya
Indikator Kinerja Utama Realisasi Realisasi Target (%)
Capaian (%)
2015 2016 2016 2016
a b c d = b/c
a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial
100
100 90
111,11
Ukuran realisasi indikator kinerja persentase pegawai yang lulus diklat
teknis yudisial merupakan perbandingan antara jumlah pegawai yang
lulus diklat teknis yudisial dengan jumlah pegawai yang mengikuti
diklat teknis yudisial. Bahwa pada tahun 2016 Pengadilan Tinggi Jawa
Tengah mengirimkan 2 (dua) pegawainya untuk mengikuti diklat teknis
yudisial. Dari 2 (dua) pegawai yang mengikuti Diklat semuanya
dinyatakan lulus, hal ini menunjukkan bahwa kualitas pegawai yang
mengikuti Diklat cukup baik serta mendapat tambahan pengetahuan
untuk diimplementasikan di Pengadilan Tinggi Jawa Tengah.
b. Analisis pencapaian kinerja meningkatnya kualitas
perencanaan dan pngelolaan administrasi
kepegawaian, pengembangan sumber daya dengan
indikator ke-2 persentase pegawai yang lulus diklat
non yudisial adalah sebagai berikut :
Tabel 37. Sasaran Strategis 6 Indikator Kinerja Utama 2
Sasaran Strategis 6 : Meningkatnya kualitas perencanaan dan pengelolaan administrasi kepegawaian, pengembangan sumber daya
Indikator Kinerja Utama Realisasi Realisasi Target (%)
Capaian (%)
2015 2016 2016 2016
a b c d = b/c
b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial
100
100 95
105,2
Ukuran realisasi indikator kinerja persentase pegawai yang lulus diklat
non yudisial merupakan perbandingan antara jumlah pegawai yang
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 52
lulus diklat non yudisial dengan jumlah pegawai yang mengikuti diklat
non yudisial.
Bahwa pada tahun 2016, pegawai yang mengikuti diklat non yudisial
sebanyak 2 (dua) orang dan semuanya dinyatakan lulus. Hal ini
menunjukan bahwa realisasi pegawai yang lulus diklat non yudisial
mencapai 100 % melebihi target yang telah ditentukan sebesar 95%.
Adapun diklat non yudisial yang diikuti diantaranya Diklat PIM II
sampai Diklat Pra Jabatan.
c. Analisis pencapaian kinerja meningkatnya kualitas
perencanaan dan pngelolaan administrasi
kepegawaian, pengembangan sumber daya dengan
indikator ke-3 persentase pejabat yang lulus
mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi
adalah sebagai berikut :
Tabel 38. Sasaran Strategis 6 Indikator Kinerja Utama 3
Sasaran Strategis 6 : Meningkatnya kualitas perencanaan dan pengelolaan administrasi kepegawaian, pengembangan sumber daya
Indikator Kinerja Utama Realisasi Realisasi Target (%)
Capaian (%)
2015 2016 2015 2015
a b c D = b/c
c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi
52,63
57,6 95
60,6
Ukuran realisasi indikator kinerja pejabat yang lulus mengikuti fit and
proper test dalam rangka promosi merupakan perbandingan antara
jumlah pejabat yang lulus fit and proper test dengan jumlah pejabat
yang mengikuti fit and proper test.
Bahwa pada tahun 2016, Pengadilan Tinggi Jawa Tengah
mengadakan fit and proper test dalam rangka promosi jabatan
fungsional dan struktural yang kosong. Peserta fit and proper test
berjumlah 92 pegawai dan yang lulus sebanyak 53 pegawai. Sehingga
capaiannya pada tahun 2016 sebesar 60,6 %. Capaian yang rendah
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 53
ini dikarenakan lebih banyak yang mendaftar daripada jabatan yang
kosong.
d. Analisis pencapaian kinerja meningkatnya kualitas
perencanaan dan pngelolaan administrasi
kepegawaian, pengembangan sumber daya dengan
indikator ke-4 Persentase kelulusan eksaminasi calon
hakim tingkat banding
Tabel 39. Sasaran Strategis 6 Indikator Kinerja Utama 4
Sasaran Strategis 6 : Meningkatnya kualitas perencanaan dan pengelolaan administrasi kepegawaian, pengembangan sumber daya
Indikator Kinerja Utama Realisasi Target (%) Capaian (%)
2016 2016 2016
a b c = a/b
d. Persentase kelulusan eksaminasi calon hakim tingkat banding
0 90
0
Ukuran realisasi indikator kelulusan eksaminasi calon hakim tingkat
banding dalam rangka promosi merupakan perbandingan antara
jumlah hakim yang lulus eksaminasi calon hakim tingkat banding
dengan jumlah hakim yang mengikuti eksaminasi hakim tingkat
banding.
Bahwa pada tahun 2016, Pengadilan Tinggi Jawa Tengah tidak
mengadakan eksaminasi calon hakim tingkat banding, hal ini
disebabkan karena tidak adanya perintah dari badan peradilan umum
untuk mengadakan eksaminasi calon hakim tingkat banding.
e. Analisis pencapaian kinerja meningkatnya kualitas
perencanaan dan pngelolaan administrasi
kepegawaian, pengembangan sumber daya dengan
indikator ke-5 Persentase Baperjakat yang
diselesaikan
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 54
Tabel 40. Sasaran Strategis 6 Indikator Kinerja Utama 5
Sasaran Strategis 6 : Meningkatnya kualitas perencanaan dan pengelolaan administrasi kepegawaian, pengembangan sumber daya
Indikator Kinerja Utama Realisasi Target (%) Capaian (%)
2016 2016 2016
a b c = a/b
e. Persentase baperjakat yang diselesaikan
100 95
105,2
Ukuran realisasi indikator baperjakat yang diselesaikan merupakan
perbandingan antara jumlah baperjakat yang diselesaikan dengan
jumlah usulan jabatan dan kepangkatan.
Bahwa pada tahun 2016, jumlah usulan jabatan berjumlah 92 usulan.
Dari 92 usulan tersebut jumlah baperjakat yang telah diselesaikan
berjumlah 92 sehingga realisasinya 100%. Hal ini lebih tinggi dari
targetnya yang sebesar 95% sehingga capaiannya 105,2%.
f. Analisis pencapaian kinerja meningkatnya kualitas
perencanaan dan pngelolaan administrasi
kepegawaian, pengembangan sumber daya dengan
indikator ke-6
Tabel 41. Sasaran Strategis 6 Indikator Kinerja Utama 6
-
-
-
-
-
-
-
-
- Usulan Kepangkatan PNS
Sasaran Strategis 6 : Meningkatnya kualitas perencanaan dan pengelolaan administrasi kepegawaian, pengembangan sumber daya
Indikator Kinerja Utama Realisasi Target (%) Capaian (%)
2016 2016 2016
a b c = b/a
f. Persentase Penyelesaian:
- Usulan Kepangkatan PNS 100 100 100
- Kenaikan Pangkat 100 95 105,2
- Kenaikan Gaji Berkala 100 100 100
- Usulan Pengangkatan Jabatan 100 90 111
- Pemberhentian dan pensiun 100 100 100
- Pengelolaan sasaran kerja pegawai 100 100 100
- Pengelolaan LHKASN 96,4 100 96,4
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 55
Ukuran realisasi indikator penyelesaian usulan kepangkatan
PNS merupakan perbandingan antara jumlah kepangkatan PNS
yang diselesaikan dengan jumlah usulan pegangkatan PNS.
Bahwa pada tahun 2016, terdapat 39 pegawai dari pengadilan
di seluruh jawa tengah yang diusulkan untuk pengangkatan
menjadi PNS. Dari 39 tersebut jumlah pengangkatan PNS yang
telah diselesaikan adalah 39 usulan sehingga realisasinya 100%.
Hal ini sesuai dengan targetnya yaitu 100% sehingga capaiannya
adalah 100%.
- Kenaikan Pangkat
Ukuran realisasi indikator penyelesaian kenaikan pangkat
merupakan perbandingan antara jumlah kenaikan pangkat yang
diselesaikan dengan jumlah usulan kenaikan pangkat.
Bahwa pada tahun 2016, terdapat 212 pegawai dari
pengadilan di seluruh jawa tengah yang diusulkan untuk kenaikan
pangkat. Dari 212 usulan tersebut jumlah kenaikan pangkat yang
telah diselesaikan adalah 212 usulan sehingga realisasinya 100%.
Hal ini melebihi targetnya yaitu 95% sehingga capaiannya adalah
105,2%.
- Kenaikan Gaji Berkala
Ukuran realisasi indikator penyelesaian kenaikan pangkat
merupakan perbandingan antara jumlah kenaikan pangkat yang
diselesaikan dengan jumlah usulan kenaikan pangkat.
Bahwa pada tahun 2016, terdapat 38 pegawai dari pengadilan
di seluruh jawa tengah yang diusulkan untuk kenaikan pangkat.
Dari 38 usulan tersebut jumlah kenaikan pangkat yang telah
diselesaikan adalah 38 usulan sehingga realisasinya 100%. Hal ini
sesuai dengan targetnya yaitu 100% sehingga capaiannya adalah
100%.
- Usulan Pengangkatan Jabatan
Ukuran realisasi indikator penyelesaian Usulan Pengangkatan
Jabatan merupakan perbandingan antara jumlah pengangkatan
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 56
jabatan yang diselesaikan dengan jumlah usulan pengangkatan
jabatan.
Bahwa pada tahun 2016, terdapat 53 pegawai dari pengadilan
di seluruh jawa tengah yang diusulkan untuk pengangkatan
jabatan. Dari 53 usulan tersebut jumlah usulan pengangkatan
jabatan yang telah diselesaikan adalah sebanyak 53 usulan
sehingga realisasinya 100%. Hal ini melebihi target yang telah
ditetapkan yaitu 90% sehingga capaiannya adalah 111%.
- Pemberhentian dan pensiun
Ukuran realisasi indikator penyelesaian pemberhentian dan
pensiun merupakan perbandingan antara jumlah pemberhentian
dan pensiun yang diselesaikan dengan jumlah usulan
pemberhentian dan pensiun.
Bahwa pada tahun 2016, terdapat 54 pegawai dari pengadilan
di seluruh jawa tengah yang diusulkan untuk pemberhentian dan
pensiun. Dari 54 usulan tersebut jumlah usulan pemberhentian
dan pensiun yang telah diselesaikan adalah sebanyak 54 usulan
sehingga realisasinya 100%. Hal ini sesuai dengan targetnya yaitu
100% sehingga capaiannya adalah 100%.
- Pengelolaan sasaran kerja pegawai
Ukuran realisasi indikator penyelesaian pengelolaan sasaran
kerja pegawai merupakan perbandingan antara jumlah sasaran
kerja pegawai yang diselesaikan dengan jumlah sasaran kerja
pegawai yang harus diselesaikan.
Bahwa pada tahun 2016, jumlah pegawai Pengadilan Tinggi
Jawa Tengah adalah 118 pegawai dan setiap pegawai harus
menyelesaikan sasaran kerja pegawainya. Jumlah sasaran erja
pegawai yang telah diselesaikan adalah sebanyak 118 sehingga
realisasinya sebesar 100%. Hal ini sesuai dengan target yaitu
100% sehingga capaiannya adalah 100%.
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 57
- Pengelolaan LHKASN (Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil
Negara)
Ukuran realisasi indikator penyelesaian pengelolaan LHKASN
merupakan perbandingan antara jumlah LHKASN yang
diselesaikan dengan jumlah LHKASN yang harus diselesaikan.
Bahwa pada tahun 2016, LHKASN dikerjakan sebanyak 2 kali
yaitu pada semester I dan semester II. Pada semester I terdapat
72 pegawai yang harus menyelesaikan LHKASN nya, sedangkan
pada semester II terdapat 85 pegawai. Penambahan jumlah
LHKASN yang harus diselesaikan pada semester II tersebut
disebabkan karena adanya mutasi masuk pegawai pada
Pengadilan Tinggi Jawa Tengah. Sehingga pada tahun 2016 jumla
LHKASN yang harus diselesaikan adaah sebanyak 157.
Sedangkan LHKASN yang telah diselesaikan adalah sebanyak
154. Hal ini disebabkan karena sampai batas waktu yang telah
ditentukan pegawai yang bersangkutan ada yang masih sakit dan
ada yang masih menjalankan ibadah umroh. Sehingga tidak bisa
relaisasinya hanya sebesar 96,4% dan tidak bisa memenuhi target
100%. Capaiannya menjadi 96,4%.
g. Analisis pencapaian kinerja meningkatnya kualitas
perencanaan dan pngelolaan administrasi
kepegawaian, pengembangan sumber daya dengan
indikator ke-7 Persentase pelaksanaan dan
penyusunan program dan anggaran
Tabel 42. Sasaran Strategis 6 Indikator Kinerja Utama 7
Sasaran Strategis 6 : Meningkatnya kualitas perencanaan dan pengelolaan administrasi kepegawaian, pengembangan sumber daya
Indikator Kinerja Utama Realisasi Target (%) Capaian (%)
2016 2016 2016
a b c = a/b
g. Pelaksanaan perencanaan dan penyusunan program dan anggaran
100 90
111
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 58
Ukuran realisasi indikator pelaksanaan perencanaan dan penyusunan
program dan anggaran yang diselesaikan merupakan perbandingan
antara jumlah perencanaan dan penyusunan program yang
diselesaikan dengan jumlah perencanaan dan penyusunan program
yang harus diselesaikan.
Bahwa pada tahun 2016, pelaksanaan perencanaan dan penyusunan
program dan anggaran dilaksanakan pada awal tahun, diperbaiki pada
pertengahan tahun dan difinalisasi pada akhir tahun. Jumlah satuan
kerja dilingkungan Pengadilan Tinggi Jawa Tengah sebanyak 36
satuan kerja dan DIPA anggaran terdiri dari 2 DIPA yaitu 01 (Badan
Urusan Administrasi) dan 03 (Badan Peradilan Umum) sehingga
penyusunan selama tahun 2016 sebanyak 108 kali. Dan telah
diselesaikan seluruhnya sehingga realisasinya 100% melebihi target
yang telah ditentukan yaitu 90% dan capaiannya sebesar 111%.
h. Analisis pencapaian kinerja meningkatnya kualitas
perencanaan dan pngelolaan administrasi
kepegawaian, pengembangan sumber daya dengan
indikator ke-8 Peningkatan kualitas pelayanan
informasi melalui teknologi Informasi
Tabel 43. Sasaran Strategis 6 Indikator Kinerja Utama 8
Sasaran Strategis 6 : Meningkatnya kualitas perencanaan dan pengelolaan administrasi kepegawaian, pengembangan sumber daya
Indikator Kinerja Utama Realisasi Target (%) Capaian (%)
2016 2016 2016
a b c = a/b
h. Peningkatan kualitas pelayanan informasi melalui teknologi informasi, kategori :
- Wajib diumumkan secara berkala 100 100 100
- Wajib tersedia setiap saat dan dapat diakses
100 100 100
- Wajib diumumkan secara berkala
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 59
Ukuran realisasi indikator peningkatan kualitas pelayanan
informasi melalui teknologi informasi yang wajib diumumkan secara
berkala merupakan perbandingan antara jumlah informasi yang
diumumkan dengan jumlah informasi.
Bahwa pada tahun 2016, Pengadilan Tinggi Jawa Tengah
memiliki 48 informasi yang harus diumumkan. Dan dari 48 informasi
tersebut telah diumumkan. Realisasinya 100% sesuai dengan
target yang telah ditetapkan yaitu 100% sehingga capaiannya
adalah 100%.
- Wajib tersedia setiap saat dan dapat diakses
Ukuran realisasi indikator peningkatan kualitas pelayanan
informasi melalui teknologi informasi yang wajib tersedia setiap saat
dan dapat diakses merupakan perbandingan antara jumlah
informasi yang tersedia dan dapat diakses dengan jumlah
informasi.
Bahwa pada tahun 2016, Pengadilan Tinggi Jawa Tengah memiliki 48
informasi yang harus diumumkan. Dan dari 48 informasi tersebut telah
diumumkan melalui website Pengadilan Tinggi Jawa Tengah sehingga
dapat diakses setiap saat dan dimana saja. Realisasinya 100% sesuai
dengan target yang telah ditetapkan yaitu 100% sehingga capaiannya
adalah 100%.
VII. Sasaran Strategis VII : “Peningkatan Pengelolaan
Urusan Umum dan Keuangan ”
Untuk mewujudkan badan peradilan yang agung dibutuhkan pengelolaan
urusan umum dan keuangan untuk meningkatkan terpenuhinya saran dan
prasarana pendukung kegiatan sehari-hari perkantoran. Pengelolaan
urusan umum dan keuangan antara lain dengan pengadaan sarana dan
prasarana pendukung untuk menunjang pekerjaan sehari-hari
perkantoran. Selain dengan pengadaan sarana dan prasaran baru juga
dengan cara pengelolaan barang milik negara yang telah dimiliki oleh
Pengadilan Tinggi Jawa Tengah.
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 60
Sasaran Strategis Meningkatnya pengelolaan urusan umum dan
keuangan dimaksudkan untuk menggambarkan upaya Pengadilan Tinggi
Jawa Tengah untuk meningkatkan kualitas sarana dan prasarana sebagai
modal menuju badan peradilan yang agung.
Sasaran ini menggunakan 4 (empat) Indikator Kinerja Utama sebagai
berikut :
Tabel 44. Capaian Sasaran Strategis 7
Sasaran Strategis 7 : Peningkatan pengelolaan urusan umum dan keuangan
Indikator Kinerja Utama Realisasi Realisasi
Target (%)
Capaian (%)
2015 2016 2016 2016
a b c d = b/c
a. Persentase pengadaan sarana dan prasarana pendukung
- 100 90
111
b. Persentase penghapusan barang milik negara yang diselesaikan
- 0 90 0
c. Pengelolaan barang milik negara
-
100 90 111
d. Pelaporan keuangan dan verifikasi - 100 90 111
Rata-Rata Capaian 83,25
a. Analisis pencapaian kinerja peningkatan pengelolaan
urusan umum dan keuangan dengan indikator ke-1
yaitu pengadaan sarana dan prasarana pendukung
adalah sebagai berikut :
Tabel 45. Sasaran Strategis 7 Indikator Kinerja Utama 1
Sasaran Strategis 7 : Meningkatnya pengelolaan urusan umum dan keuangan
Indikator Kinerja Utama Realisasi Target (%)
Capaian (%)
2016 2016 2016
a b c = b/a
a. Persentase pengadaan sarana dan prasarana pendukung
100 90
111
Ukuran realisasi indikator kinerja persentase pengadaan sarana
dan prasarana pendukung merupakan perbandingan antara jumlah
realisasi pengadaan sarana dan prasarana dengan jumlah rencana
pengadaan sarana dan prasarana.
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 61
Bahwa pada tahun 2016 Pengadilan Tinggi Jawa Tengah memiliki 3
kontrak pengadaan barang dan jasa yang harus diselesaikan.
Pengadaan tersebut berupa pengadaan alat pengolah data, fasilitas
perkantoran dan pengaspalan jalan di lingkungan kantor. Seluruhnya
telah berhasil diselesaikan sehingga realisasinya 100% melebihi dari
target yang telah ditentukan yaitu 90% dan capaiannya adalah 111%.
b. Analisis pencapaian kinerja peningkatan pengelolaan
urusan umum dan keuangan dengan indikator ke-2
yaitu penghapusan barang milik negara yang
diselesaikan adalah sebagai berikut :
Tabel 46. Sasaran Strategis 7 Indikator Kinerja Utama 2
Sasaran Strategis 7 : Meningkatnya pengelolaan urusan umum dan keuangan
Indikator Kinerja Utama Realisasi Target (%)
Capaian (%)
2016 2016 2016
a b c = b/a
b. Persentase penghapusan barang milik negara yang diselesaikan
0 90 0
Ukuran realisasi indikator kinerja persentase penghapusan
barang milik negara yang diselesaikan merupakan perbandingan
antara jumlah realisasi barang yang dihapus dengan jumlah barang
yang seharusnya dihapuskan.
Bahwa pada tahun 2016 Pengadilan Tinggi Jawa Tengah sudah
mengajukan permohonan penghapusan barang milik negara. Surat
persetujuan lelang dari KPKNL sudah terbit dan sudah dilakukan
proses lelang. Setelah proses lelang Berita Acara lelang telah dikirim
ke eselon 1 untuk diterbitkan persetujuan penghapusan barang milik
negara dari aplikasi SIMAK BMN. Sebelum terbit surat persetujuan
dari eselon 1, maka proses penghapusan belum dianggap selesai.
Karena itu realisasi penghapusan barang milik negara masih dianggap
belum ada (0%) sehingga target 90% tidak dapat terpenuhi dan
membuat capaiannya menjadi 0%.
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 62
c. Analisis pencapaian kinerja peningkatan pengelolaan
urusan umum dan keuangan dengan indikator ke-3
yaitu pengelolaan barang milik negara adalah
sebagai berikut :
Tabel 47. Sasaran Strategis 7 Indikator Kinerja Utama 3
Sasaran Strategis 7 : Meningkatnya pengelolaan urusan umum dan keuangan
Indikator Kinerja Utama Realisasi Target (%) Capaian (%)
2016 2016 2016
a b c = b/a
c. Pengelolaan barang milik negara 100 90 111
Ukuran realisasi indikator kinerja pengelolaan barang milik
negara merupakan perbandingan antara jumlah BMN yang dikelola
dengan jumlah BMN yang dimiliki.
Bahwa pada tahun 2016 Pengadilan Tinggi Jawa Tengah memiliki
jumlah barang yang tercatat dalam aplikasi SIMAK BMN sebanyak
755 buah. Pengelolaan dan pemeliharaan dilakukan secara terus
menerus terhadap seluruh dan dilaporkan setiap semester melalui
proses rekonsiliasi dengan KPKNL. Karena pengelolaan dilakukan
kepada 755 buah barang tersebut jadi realialisasinya 100%, hal ini
melampaui target yang telah ditentukan yaitu 90% dan capaiannya
menjadi 111%.
d. Analisis pencapaian kinerja peningkatan pengelolaan
urusan umum dan keuangan dengan indikator ke-4
yaitu pelaporan keuangan dan verifikasi adalah
sebagai berikut :
Tabel 48. Sasaran Strategis 7 Indikator Kinerja Utama 3
Sasaran Strategis 7 : Meningkatnya pengelolaan urusan umum dan keuangan
Indikator Kinerja Utama Realisasi Target (%) Capaian (%)
2016 2016 2016
a b c = b/a
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 63
d. Pelaporan keuangan dan verifikasi 100 90 111
Ukuran realisasi indikator kinerja pelaporan keuangan dan
verifikasi merupakan perbandingan antara jumlah laporan keuaangan
yang diselesaikan dan diverifikasi dengan jumlah laporan keuangan
yang harus diselesaikan.
Pelaporan keuangan dilakukan setiap semester dan dibuat
berdasarkan DIPA masing-masing. Pengadilan Tinggi Jawa Tengah
memiliki 2 DIPA yaitu dipa 01 (Badan Urusan Administrasi) dan DIPA
03 (Badan Peradilan Umum). Selain itu Pengadilan Tinggi Jawa
Tengah merupakan koordinator wilayah pelaporan keuangan DIPA 03
pengadilan se- jawa tengah. Sehingga jumlah laporan keuangan yang
harus diselesaikan pada tahun 2016 sebanyak 6 laporan yang terdiri
dari 4 laporan keuangan pengadilan tinggi jawa tengah dan 2 laporan
korwil jawa tengah. Selama tahun 2016 jumlah laporan yang telah
diselesaikan sebanyak 6 laporan (100%) melebihi dari target yang
ditetapkan yaitu 90% sehingga capaianya menjadi 111%.
C. AKUNTABILITAS KEUANGAN.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya serta untuk mencapai
target kinerja juga ditentukan oleh penyediaan anggaran melalui Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2016 yang terdiri dari :
1. DIPA (01) Badan Urusan Administrasi, meliputi Belanja Pegawai, Belanja
Barang dan Belanja Modal.
2. DIPA (03) Badan Peradilan Umum, meliputi Belanja Barang.
Pada tahun 2016 jumlah anggaran kegitaan sebagaimana tercantum dalam
Penetapan Kinerja Pengadilan Tinggi Jawa Tengah adalah sebesar Rp.
30.012.314.000,- (tiga puluh milyar dua belas juta tiga ratus empat belas ribu
rupiah) kemudian mengalamai perubahan/ revisi menjadi sebesar Rp.
31.230.651.000,- (tiga puluh satu milyar dua ratus tiga puluh juta enam ratus
lima puluh satu ribu rupiah), dengan perincian sebagai berikut :
Tabel 49. DIPA 2016
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 64
No DIPA PAGU AWAL PAGU REVISI
(Rp) (Rp)
1 (01) Badan Urusan Administrasi Rp 29.897.524.000,- Rp 31.070.961.000,-
2 (03) Badan Peradilan Umum Rp 114.790.000,- Rp 159.690.000,-
JUMLAH Rp 30.012.314.000,- Rp 31.230.651.000,-
Berdasarkan alokasi anggaran Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun
Anggaran 2016, rincian pagu awal, pagu revisi dan realisasi anggaran untuk
DIPA (01) Badan Urusan Administrasi dan DIPA (03) Badan Peradilan Umum
adalah sebagai berikut :
1. PAGU DAN REALISASI DIPA (01) BADAN URUSAN
ADMINISTRASI
Pagu DIPA 01 Badan Urusan Administrasi dipakai untuk menunjang
kegiatan Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya serta Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Pengadilan Tinggi Jawa Tengah. Pagu dan realisasi anggaran untuk DIPA
(01) Badan Urusan Administrasi pada tahun 2016 adalah sebagai berikut :
Tabel 50. DIPA (01)
No Jenis Belanja Pagu Revisi Realisasi Persentase
(Rp) (Rp) (%)
1 Belanja Pegawai Rp 28.826.719.000,- Rp 27.947.024.834,- 99,97 %
2 Belanja Barang Rp 1.939.305.000,- Rp 1.880.879.146,- 96,99 %
3 Belanja Modal Rp 304.937.000,- Rp 118.400.000,- 99,97 %
Jumlah Rp 31.230.651.000,- Rp 26.229.236.528,- 99,78 %
I. Belanja Pegawai
Belanja pegawai meliputi belanja pegawai mengikat dan tidak mengikat
yang penggunaannya antara lain untuk gaji dan tunjangan, honorarium
dan lembur. Honorarium yang berkaitan dengan belanja modal tidak
termasuk dalam Belanja Pegawai.
a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL)
Pagu Belanja Pegawai mengalami perubahan/revisi dalam DIPA
Tahun Anggaran 2016 di lingkungan Pengadilan Tinggi Jawa Tengah
dari pagu awal sebesar Rp. 27.951.719.000,- (dua puluh tujuh milyar
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 65
sembilan ratus lima puluh satu juta tujuh ratus sembilan belas ribu
rupiah) direvisi menjadi sebesar Rp. 27.995.719.000,- (dua puluh tujuh
milyar sembilan ratus sembilan puluh lima juta tujuh ratus sembilan
belas ribu rupiah).
b. Pelaksanaan Anggaran
Dari pagu Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2016 yang terserap atau
terealisasi sebesar Rp. 27.947.024.834,- (dua puluh tujuh milyar
sembilan ratus empat puluh tujuh juta dua puluh empat ribu delapan
ratus tiga puluh empat rupiah), dengan persentase sebesar 99,97%.
sebagaimana terlihat dalam tabel di bawah ini :
Tabel 51. Belanja Pegawai
Kode Jenis
Belanja/MAK
Pagu Awal Pagu Setelah
Direvisi Realisasi Sisa Dana
(Rp) (Rp) (Rp) (%) (Rp) (%)
01.994.511111 Belanja Gaji Pokok PNS 5.480.654.000 6.661.804.000 6.660.501.560 99,98% 1.302.440 0,02%
01.994.511119
Belanja Pembulatan Gaji PNS 77.000 77.000 70.790 91,94% 6,210 8,06%
01.994.511121
Belanja Tunj.Suami/Istri PNS 435.518.000 481.318.000 481.271.320 99,99% 46.680 0,01%
01.994.511122 Belanja Tunj.Anak PNS 91.965.000 96.965.000 96.962.814 100% 2.186 0,00%
01.994.511123
Belanja Tunj.Struktural PNS 44.460.000 68.460.000 68.430.000 99,96% 30.000 0,04%
01.994.511124
Belanja Tunj.Fungsional PNS 14.838.980.000 14.860.980.000 14.860.530.000 100% 450.000 0,00%
01.994.511125 Belanja Tunj.PPh PNS 4.514.148.000 2.782.848.000 2.782.750.570 100% 97.430 0,00%
01.994.511126 Belanja Tunj.Beras PNS 274.421.000 251.271.000 251.224.980 99,98% 46.020 0,02%
01.994..511129 Belanja Uang Makan PNS 887.040.000 842.440.000 837.852.000 99,46% 4.588.000 0,54%
01.994.511151 Belanja Tunjangan Umum PNS 129.184.000 70.284.000 69.325.000 98,64% 959.000 1,36%
01.994.511158 Belanja Tunjangan Hakim Ad Hoc 1.200.000.000 1.784.000.000 1.783.721.800 99,98% 278.200 0,02%
01.994.512211 Belanja Uang Lembur 55.272.000 55.272.000 54.384.000 98,39% 888.000 1,61%
JUMLAH 27.951.719.000 27.955.719.000 27.947.024.834 99,97 % 8.694.166 0,03%
c. Sisa anggaran pelaksanaan
Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang
telah terealisasi, tercatat total sisa pagu belanja pegawai pada tahun
2016 sebesar Rp. 8.694.166,- (delapan juta enamratus sembilan puluh
empat ribu seratus enam puluh enam rupiah).
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 66
II. Belanja Barang
Belanja Barang yaitu pengeluaran untuk pembelian barang dan jasa
yang habis pakai dalam kurun waktu satu Tahun Anggaran termasuk di
dalamnya pemeliharaan dan perjalanan. Perhitungan dan penilaian
Belanja Barang dilakukan berdasarkan standar biaya yang telah
ditetapkan, sedangkan penilaian terhadap pekerjaan yang belum
ditetapkan dalam standar biaya dilakukan atas dasar Term Of Reference
(TOR) dan Rincian Anggaran Belanja. Belanja Barang meliputi Belanja
Barang mengikat maupun Belanja Barang tidak mengikat.
a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL)
Pagu Belanja Barang dalam DIPA (01) Badan Urusan Administrasi
Tahun Anggaran 2016 di lingkungan Pengadilan Tinggi Jawa Tengah
sebesar Rp. 1.939.305.000,- (satu milyar sembilan ratus tiga puluh
sembilan juta tiga ratus lima ribu rupiah)
b. Pelaksanaan Anggaran
Dari pagu Belanja Barang Tahun Anggaran 2016 yang terserap atau
terealisasi adalah sebesar Rp.1.880.879.146,- (satu milyar delapan
ratus delapan puluh juta delapan ratus tujuh puluh sembilan ribu
seratus empat puluh enam rupiah). Total persentase Belanja Barang
yang telah terealisasi di Tahun Anggaran 2016 sebesar 96,99 %
sebagaimana terlihat dalam tabel di bawah ini :
Tabel 52. Belanja Barang
Kode Jenis Belanja/MAK Pagu Awal
Pagu Setelah Direvisi
Realisasi Sisa Dana
(Rp) (Rp) (Rp) (%) (Rp) (%)
Belanja Barang Non Operasional
Jumlah 1066.006.001
Belanja Barang Non Operasional
291.551.000
471.551.000
445.166.970 94,40% 26.384.030 5,6%
Pelantikan dan Pengambilan Sumpah
01.051.521211 Belanja bahan 4.900.000 4.900.000 4.900.000 100% 0 0%
01.051.522191 Belanja Jasa Lainnya 599.000 599.000 599.000 100% 0 0%
Pembinaan/ konsultasi/ konsolidasi dan koordinasi
01.051.521211 Belanja Bahan 7.200.000 0 0 0% 0 0
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 67
01.051.524111 Belanja Perjalanan Biasa 121.800.000 134.750.000 134.027.570 99,46% 722.430 0,54%
01.051.524113 Belanja Perjalanan dinas dalam kota
3.960.000 10.560.000 8.030.000 76,04% 2.530.000 23,96%
Rapat kerja (daerah / nasional)
01.051.524111 Belanja Perjalanan biasa 8.120.000 120.000 0 0% 120.000 100%
Operasional Pengadilan Ad Hoc/Tipikor/ PHI/Perikanan
01.051.521219 Biaya Kesehatan Hakim Ad Hoc
36.000.000 36.000.000 19.934.500 55,37% 16.065.500 44,63%
01.051.522141 Biaya sewa rumah dinas pengadilan tipikor
75.000.000 72.900.000 72.700.000 99,72% 200.000 0,28%
Penyelenggaraan kearsipan/ perpustakaan/ dokumentasi
01.051.521211 Bahan/ ATK Perpustakaan 3.192.000 3.792.000 3.705.500 97,71% 86.500 2,29%
Pertemuan/ Koordinasi/ konsolidasi jamuan delegasi/ misi/ tamu
01.051.521211 Belanja Bahan (konsumsi dan Snack tamu)
15.900.000 18.000.000 15.132.900 84,07% 2.867.100 15,93%
Poliklinikdan obat-obatan
01.051.521219 Belanja Barang non operasional lainnya
14.880.000 9.930.000 6.152.500 61,96% 3.777.500 38,04%
Pembinaan/ konsultasi program anggaran dan RKBMN
01.051.521211 Belanja Bahan 0 21.300.000 21.285.000 99,93% 15.000 0,07%
01.051.524114 Belanja perjalanan dinas paket meeting dalam kota
0 158.700.000 158.700.000 100% 0 0%
Jumlah 1066.01.002
Belanja Barang Operasional
1.467.754.000 1.467.754.000 1.435.944.176 97,83% 31.809.824 2,17%
01.994.521111 Belanja Keperluan perkantoran
307.200.000 307.200.000 307.200.000 100% 0 0%
01.994.521811
Belanja barang untuk persediaan barang konsumsi
60.000.000 94.573.000 93.088.250 98,43% 1.484.750 1,57%
01.994.521813
Belanja barang persediaan pita cukai, materai dan leges
1.200.000 1.200.000 540.000 45% 660.000 55%
01.994.521111 Belanja keperluan perkantora
69.000.000 120.000.000 109.783.090 91,48% 10.216.910 8,52%
01.994.521114 Belanja pengiriman surat dinas pos pusat
48.000.000 79.500.000 69.726.420 87,70% 9.773.580 12,30%
01.994.522111 Belanja langganan listrik 336.000.000 300.000.000 299.957.223 99,98% 42.777 0,02%
01.994.522112 Belanja langganan telepon 48.000.000 29.520.000 29.465.327 99,81% 54.673 0,19%
01.994.522113 Belanja langganan air 12.000.000 3.660.000 3.635.502 99,33% 24.498 0,67%
01.994.523111 Belanja biaya pemeliharaan gedung dan bangunan
135.474.000 151.421.000 151.402.900 99,99% 18.100 0,01%
01.994.523112 Belanja barang persediaan pemeliharaan
12.000.000 10.000.000 9.985.500 99,85% 14.500 0,15%
01.994.523119
Belanja biaya pemeliharaan gedung dan bangunan lainnya
22.500.000 29.450.000 29.250.950 99,32% 199.050 0,68%
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 68
01.994.523121 Belanja biaya pemeliharaan peralatan dan mesin
329.060.000 231.910.000 223.076.514 96,19% 8.833.486 3,81%
01.994.523133 Belanja biaya pemeliharaan jaringan
10.000.000 32.000.000 31.912.500 99,72% 87.500 0,28%
01.994.521115 Honor operasional satuan kerja
71.560.000 71.560.000 71.160.000 99,44% 400.000 0,56%
01.994.521119 Belanja barang operasional lainnya
5.760.000 5.670.000 5.670.000 100% 0 0%
JUMLAH BELANJA BARANG 1.939.305.000 1.939.305.000
1.881.111.146
97,00%
58.193.854
3,00%
c. Sisa anggaran pelaksanaan
Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang
terealisasi, tercatat total sisa anggaran dari pagu Belanja Barang
sebesar Rp. 58.193.854,- (lima puluh delapan juta seratus sembilan
puluh tiga juta delapan ratus lima puluh empat rupiah) atau sebesar 3
% dari total pagu yang tersedia.
III. Belanja Modal
Belanja modal yaitu pengeluaran yang dilakukan dalam rangka
menunjang sarana dan prasarana, antara lain untuk pembangunan,
peningkatan dan pengadaan serta kegiatan non fisik yang mendukung
tupoksi.
a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL)
Pagu belanja modal dalam tidak mengalami perubahan/revisi dalam
DIPA Tahun Anggaran 2016 di lingkungan Pengadilan Tinggi Jawa
Tengah yakni sebesar Rp. 186.500.000,- (seratus delapan puluh
enam juta lima ratus ribu rupiah) kemudian mendapatkan anggaran
biaya tambahan sebesar Rp. 118.437.000,- (Seratus delapan belas
juta empat ratus tiga puluh tujuh ribu rupiah) sehingga anggarannya
menjadi Rp. 304.937.000,- (Tiga ratus empat juta sembilan ratus tiga
puluh tujuh rupiah).
b. Pelaksanaan Anggaran
Dari pagu Belanja Modal Tahun Anggaran 2016 yang terserap atau
terealisasi adalah sebesar Rp. 303.770.700,- (tiga ratus tiga juta tujuh
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 69
ratus tujuh puluh ribu tujuh ratus rupiah). Total persentase Belanja
Modal yang telah terealisasi di Tahun Anggaran 2016 sebesar 99,62
% sebagaimana terlihat dalam tabel di bawah ini :
Tabel 53. Belanja Modal
KODE JENIS BELANJA / MAK PAGU AWAL
PAGU SETELAH DIREVISI
REALISASI SISA DANA
TOTAL % TOTAL %
02.996.532111 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
74.000.000 74.000.000 73.900.000 99,86% 100.000 0,14%
02.997.532111 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
112.500.000 112.500.000 111.470.700 99,09% 1.029.300 0,91%
02.998.533121 Belanja penambahan nilai gedung dan bangunan
0 118.437.000 118.400.000 99,97% 37.000 0,03%
Jumlah 692.100.000 692.100.000 303.770.700 99,62% 1.166.300 0,38%
c. Sisa anggaran pelaksanaan
Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang
telah terealisasi, tercatat total sisa anggaran dari pagu belanja modal
adalah sebesar Rp. 1.166.300,- (satu juta seratus enam puluh enam
ribu tiga ratus rupiah) atau sebesar 0,38 % dari total pagu anggaran
Belanja Modal.
2. PAGU DAN REALISASI DIPA (03) BADAN PERADILAN UMUM
Pagu DIPA (03) Badan Peradilan Umum dipakai untuk menunjang kegiatan
Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum. Pagu dan realisasi
anggaran untuk DIPA (03) Badan Peradilan Umum pada tahun 2016 adalah
sebagai berikut :
Tabel 54. DIPA (03)
No Jenis Belanja Pagu Awal Pagu Revisi Realisasi Persentase
(Rp) (Rp) (Rp) (%)
1 Belanja Barang
Rp 114.790.000,- Rp 159.690.000,- Rp 156.667.000,- 98,11%
Jumlah Rp 114.790.000,- Rp 159.690.000,- Rp 156.667.000,- 98,11%
Belanja Barang pada DIPA (03) Badan Peradilan Umum ditujukan untuk
menunjang kegiatan operasional Program Peningkatan Manajemen
Peradilan Umum serta untuk meningkatkan kualitas aparatur teknis
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 70
peradilan dengan menyelenggarakan Bimbingan Teknis Administrasi
Peradilan Umum.
a. Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL)
Besarnya pagu Belanja Barang dalam DIPA (03) Badan Peradilan Umum
Tahun Anggaran 2016 di lingkungan Pengadilan Tinggi Jawa Tengah
adalah sebesar Rp. 159.690.000,- (seratus lima puluh sembilan juta
enam ratus sembilan puluh ribu rupiah). Dari keseluruhan pagu anggaran
yang diterima tersebut digunakan untuk membiayai kegiatan operasional
khusus bidang peradilan untuk satuan kerja Pengadilan Tinggi Jawa
Tengah.
b. Pelaksanaan Anggaran
Dari pagu Belanja Barang Tahun Anggaran 2016 yang terserap atau
terealisasi adalah sebesar Rp. 156.667.000,- (seratus lima puluh enam
juta enam ratus enam puluh tujuh ribu rupiah). Persentase total Belanja
Barang yang telah terealisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar 98,11 %
sebagaimana terlihat dalam tabel di bawah ini :
Tabel 55. Belanja Barang DIPA (03)
Kode Jenis
Belanja/MAK
Pagu Awal Pagu
Setelah Direvisi
Realisasi Sisa Dana
(Rp) (Rp) (Rp) (%) (Rp) (%)
1049.005.521211 Belanja Bahan 8.990.000 7.000.000 4.426.700 77,86% 2.573.300 22,14%
1049.005.521811 Belanja Barang untun Persediaan Barang Konsumsi
15.000.000 21.990.000 21.982.000 99,96% 8.000 0,04%
1049.005.524111 Belanja perjalanan biasa
86.100.000 126.000.000 125.992.500 99,99% 7.500 0,01%
1049.005.521115 Honor pengelola korwil DIPA 03 (SAI/BMN)
3.600.000 3.600.000 3.600.00 100% 0 0%
1049.005.521211 Belanja Bahan 1.100.000 1.100.000 665.800 60,53% 434.200 39,47%
JUMLAH 114.790.000 159.690.000 156.667.000 98,11% 3.023.000 1,89%
c. Sisa anggaran pelaksanaan
Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang
telah terealisasi, tercatat total sisa anggaran dari pagu belanja barang
adalah sebesar Rp. 3.023.000,- (tiga juta dua puluh tiga ribu rupiah) atau
sebesar 1,89 % dari total pagu anggaran.
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 71
A. KESIMPULAN
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Tinggi Jawa
Tengah Tahun 2016 merupakan gambaran capaian kinerja yang akuntabel dan
dapat dipertanggung jawabkan sekaligus sebagai alat ukur dalam menjalankan
tugas pokok dan fungsi dalam melaksanakan amanah yang diberikan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Secara umum hasil capaian kinerja Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun
2016 dapat memenuhi target sesuai dengan rencana kinerja yang telah
ditetapkan. Penyelesaian sisa perkara tahun 2015 dapat diselesaikan pada tri
wulan I tahun 2016 begitu juga dengan peningkatan akseptabilitas putusan
Hakim, hampir sebagian besar para pihak yang berperkara tidak mengajukan
upaya hukum kasasi maupun peninjauan kembali. Hal ini menunjukkan bahwa
para pihak yang berperkara sudah menerima/puas terhadap putusan Hakim
Tingkat Pertama maupun putusan Hakim Tingkat Banding. Bahwa pencapaian
kinerja Pengadilan Tinggi Jawa Tengah dalam menyelesaikan perkara tidak
terlepas dari adanya kebijakan yang mewajibkan setiap Pengadilan Negeri yang
mengajukan upaya hukum banding harus melampirkan salinan putusan sejumlah
3 (tiga) putusan dengan tujuan pada saat pemeriksaan oleh Majelis Hakim dapat
dilakukan secara bersamaan, sehingga proses penyelesaian perkara akan lebih
cepat.
Adapun keberhasilan maupun kendala yang dihadapi dalam pencapaian
kinerja di Pengadilan Tinggi Jawa Tengah pada tahun 2016 diuraikan sebagai
berikut :
1. Keberhasilan
Keberhasilan atas pencapaian target dari rencana kinerja yang ditetapkan
tidak lepas dari peran serta semua pihak yang terlibat di dalamnya, baik itu
bagian Kepaniteraan maupun Kesekretariatan Pengadilan Tinggi Jawa
Tengah. Keberhasilan tersebut merupakan cerminan dari telah berjalannya
sistem kerja yang berlaku, dimana bagian Kepaniteraan dan Kesekretariatan
BAB IV - PENUTUP
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 72
saling mendukung satu sama lain dalam suasana kerja yang dinamis dan
bersifat kekeluargaan. Keberhasilan pencapaian kinerja di Pengadilan Tinggi
Jawa Tengah pada tahun 2016 adalah sebagai berikut :
Penyelenggaran tugas pokok dan fungsi, baik teknis maupun
administrasi telah berhasil dengan baik, kendati masih ada beberapa
sasaran yang belum memenuhi target, namun secara umum target
kinerja telah terealisasi.
Penyelesaian perkara pada tahun 2016 pada prinsipnya telah berjalan
dengan baik. Walaupun penyelesaian perkara tahun 2016 belum
mencapai target yang telah ditentukan, akan tetapi sisa perkara tahun
2015 yang menjadi tunggakan di tahun 2015 dapat diselesaikan
seluruhnya pada tri wulan I tahun 2016.
Akseptabilitas putusan Hakim cukup tinggi, ditandai dengan pencapaian
kinerja sasaran strategis yang tidak mengajukan upaya hukum
kasasi/peninjauan kembali yang tingkat pencapaiannya melebihi target
100%. Para pihak yang berperkara sudah menerima/puas terhadap
putusaan tingkat banding maupun putusan kasasi yang telah
berkekuatan hukum tetap (incracht).
Pelaksanaan tertib administrasi perkara di bagian Kepaniteraan
Pengadilan Tinggi Jawa Tengah pada tahun 2016 pada umumnya
sudah berjalan dengan baik dan mencapai target yang telah ditentukan,
sejak bulan September 2016 mulai diperkenalkan aplikasi perkara yang
berbasis teknologi informasi, yaitu Sistem Informasi Penelusuran Perkara
untuk tingkat banding.
Respon atas laporan pengaduan masyarakat cukup cepat dengan
menindak lanjuti semua pengaduan yang diterima pada tahun 2016.
2. Kendala atau Hambatan
Dalam pelaksanaan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh satuan
kerja tentunya ditemui sejumlah kendala atau hambatan yang dapat
menghambat proses pelaksanaannya. Hal tersebut adalah wajar, yang
terpenting mencari jalan keluar atau solusi atas kendala atau hambatan
[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 73
tersebut. Kendala atau hambatan yang ditemui di Pengadilan Tinggi Jawa
Tengah diantaranya sebagai berikut :
Perkara yang masuk pada akhir tahun di bulan Oktober – Desember
cukup banyak dan menghambat pencapaian target penyelesaian perkara
tahun berjalan. Hal ini disebabkan penyelesaian dan pengiriman perkara
dari Pengadilan Negeri memerlukan waktu yang agak lama.
Masih ada berkas perkara banding yang terlambat dikirimkan ke
Pengadilan Tinggi Jawa Tengah, karena proses penyelesaian perkara di
tingkat pertama belum selesai.
B. SARAN
Setelah permasalahan dapat diidentifikasi maka perlu dicarikan jalan keluar
atau solusi untuk mengatasi masalah atau kendala tersebut. Saran untuk
mengatasi atau kendala tersebut di atas adalah :
Perkara yang masuk pada akhir tahun diupayakan penyelesaian secepatnya
sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur) yang telah ditentukan.
Mencari alternatif jasa pengiriman yang dapat memberikan jangka waktu
pengiriman yang lebih singkat.
Memberikan arahan kepada Pengadilan Negeri yang berada di wilayah
hukum Pengadilan Tinggi Jawa Tengah terkait jangka waktu penyelesaian
perkara di pengadilan tingkat pertama.
INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN TINGGI JAWA TENGAH
NO
KINERJA UTAMA
INDIKATOR KINERJA
PENJELASAN
PENANGGUNG JAWAB
SUMBER
DATA
1. Meningkatnya penyelesaian perkara
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan - Perdata - Pidana - Tipikor
Jml sisa perkara yang diselesaikan X 100% Jml sisa perkara yang harus diselesaikan
Hakim Majelis dan Panitera
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
b. Persentase perkara yang diselesaikan - Perdata - Pidana - Tipikor
Jml perkara yang diselesaikan X 100% Jml perkara yang akan diselesaikan (saldo awal dan perkara yang masuk)
Hakim Majelis dan Panitera
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan - Perdata - Pidana - Tipikor
Jml perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan X 100% Jml perkara yang harus diselesaikan dalam waktu maksimal 3 bulan (diluar sisa perkara)
Hakim Majelis dan Panitera
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 3 bulan - Perdata - Pidana - Tipikor
Jml perkara yang diselesaikan lebih dari 3 bulan X 100% Jumlah perkara yang diselesaikan dalam waktu kurang dari 3 bulan
Majelis Hakim dan Panitera
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : - Kasasi - Peninjauan Kembali
Jumlah putusan yang tidak mengajukan upaya hukum X 100% Jumlah putusan
Hakim Majelis Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
Jml berkas perkara yang didistribusikan ke Majelis X 100% Jml berkas perkara yang diterima Kepaniteraan
Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
b. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
Perbandingan jumlah Majelis Hakim dengan jumlah perkara
Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
Jumlah perkara prodeo yang diselesaikan X 100% Jumlah perkara prodeo
Majelis Hakim/ Panitera
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
b. Persentase amar putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.
Jumlah amar putusan perkara (tipikor) yang di wibsite X 100% Jumlah putusan tipikor Catatan: Amar putusan yang diutamakan adalah atas perkara yang menarik perhatian masyarakat (publik)
Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
5. Meningkatnya kualitas pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
Jml pengaduan yang ditindaklanjuti X 100% Jumlah pengaduan yang diterima Catatan: Pengaduan yang dimaksud mengenai perilaku Aparatur peradilan teknis dan non teknis
Ketua Pengadilan & Panitera
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
b. Persentase delegasi pengaduan dari bawas yang ditindaklanjuti
Jml pengaduan delegasi yang ditindaklanjuti X 100 % Jumlah pengaduan yang didelegasikan dari bawas
Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
c. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.
Jumlah temuan eksternal yang ditindaklanjuti X100% Jumlah temuan eksternal
Ketua Pengadilan & Panitera
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
6. Meningkatnya kualitas pengelolaan adminis - trasi kepegawaian dan Sumber Daya Manusia
a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial
Jumlah pegawai yang lulus diklat teknis yudisial X100% Jumlah pegawai yang mengikuti diklat teknis yudisial
Sekretaris Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
b. Persentase pegawai yang
lulus diklat non yudisial
Jumlah pegawai yang lulus diklat non yudisial X100% Jumlah pegawai yang mengikuti diklat non yudisial
Sekretaris Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi
Jumlah pejabat yang lulus fit and proper test X100% Jumlah pejabat yang ikut fit and proper test
Sekretaris Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
d. Persentase kelulusan Eksaminasi Calon Hakim Tingkat Banding
Jumlah hakim yang lulus eksaminasi calon hakim X100% Jumlah hakim yang mengikuti eksaminasi calon hakim
Sekretaris Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
e. Persentase Baperjakat Yang Diselesaikan
Jumlah baperjakat yang diselesaikan X100% Jumlah usulan jabatan dan kepangkatan
Sekretaris Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
f. Persentase penyelesaian : - Usulan Pengangkatan
PNS
- Kenaikan Pangkat
- Kenaikan Gaji Berkala
- Usulan pengangkatan jabatan
- Pemberhentian dan pensiun
- Pengelolaan Sasaran Kerja Pegawai
- Pengelolaan LHKASN.
Jumlah pengangkatan PNS yang diselesaikan X 100 % Jumlah usulan pengangkatan PNS
Jumlah kenaikan pangkat yang diselesaikan X 100 % Jumlah usulan kenaikan pangkat Jumlah kenaikan pangkat yang diselesaikan X 100 % Jumlah usulan kenaikan pangkat
Jumlah pengangkatan jabatan yang diselesaikan X 100 % Jumlah usulan pengangkatan jabatan Jumlah pemberhentian dan pensiun yang diselesaikan X 100% Jumlah usulan pemberhentian dan pensiun Jumlah SKP yang diselesaikan X 100% Jumlah SKP yang harus diselesaikan Jumlah LHKASN yang diselesaikan X 100% Jumlah LHKASN yang harus diselesaikan
Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
g. Persentase pelaksanaan perencanaan dan penyusunan program dan anggaran.
Jumlah perencanaan dan penyusunan program yang diselesaikan X100% Jumlah perencanaan dan penyusunan program yang harus diselesaikan
Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
h. Peningkatan kualitas
pelayanan informasi melalui teknologi informasi, kategori : - Wajib diumumkan
secara berkala - Wajib tersedia setiap
saat dan dapat diakses
Jumlah Informasi yang diumumkan X 100% Jumlah Informasi Jumlah Informasi yang tersedia dan dapat diakses X 100% Jumlah Informasi
Sekretaris
Laporan, peraturan, kebijakan, putusan, surat, dan Kegiatan yang didokumentasikan
7 Peningkatan
pengelolaan Urusan
Umum dan Keuangan
a. Persentase Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendukung
Jumlah Realisasi Pengadaan sarana dan prasarana X100% Jumlah Rencana Pengadaan Sarana dan prasarana
Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
b. Persentase Penghapusan
Barang Milik Negara yang Diselesaikan
Jumlah Realisasi Barang Yang Dihapus X100% Jumlah Barang Yang Dihapus
Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
c. Pengelolaan barang milik negara
Jumlah BMN yang dikelola X100% Jumlah BMN
Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
d. Pelaporan keuangan dan verifikasi
Jumlah laporan keuangan yang diselesaiakan dan diverifikasi X100% Jumlah Laporan keuangan yang harus diselesaikan
Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
Matrik Sasaran Strategis Pengadilan Tinggi Jawa Tengah 2015-2019
SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
TARGET KINERJA
2015 2016 2017 2018 2019
Meningkatnya
penyelesaian perkara.
Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim.
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan. - Perdata - Pidana - Tipikor
b. Persentase perkara yang diselesaikan. - Perdata - Pidana - Tipikor
c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan - Perdata - Pidana - Tipikor
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 3 bulan - Perdata - Pidana - Tipikor
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : - Kasasi - Peninjauan Kembali.
100 % 100 % 100 %
90 % 95 % 95 %
100 % 100 % 100 %
0 % 0 % 0 %
95 % 100 %
100 % 100 % 100 %
90 % 95 % 95 %
100 % 100 % 100 %
0 % 0 % 0 %
95 % 100 %
100 % 100 % 100 %
90 % 90 % 95 %
100 % 100 % 100 %
0 % 0 % 0 %
45 % 95 %
100 % 100 % 100 %
90 % 95 % 95 %
100 % 100 % 100 %
0 % 0 % 0 %
95 % 100 %
100 % 100 % 100 %
90 % 95 % 95 %
100 % 100 % 100 %
0 % 0 % 0 %
95 % 100 %
LAMPIRAN I
Peningkatan efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) Meningkatnya kualitas pengawasan.
Meningkatnya kualitas Perencanaan dan pengelolaan administrasi kepegawaian,pengemba-ngan Sumber Daya Manusia, dan pengelolaan teknologi informasi
a. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis.
b. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara. - Perdata - Pidana - Tipikor
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan. b. Persentase amar putusan perkara (tipikor)
yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti.
b. Persentase delegasi pengaduan dari bawas yang ditindaklanjuti
c. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.
a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis
yudisial b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and
proper test dalam rangka promosi d. Persentase kelulusan Eksaminasi Calon Hakim
Tingkat Banding
e. Persentase Baperjakat Yang Diselesaikan f. Persentase penyelesaian :
- Usulan Pengangkatan PNS - Kenaikan Pangkat - Kenaikan Gaji Berkala
95 %
1 : 50 1 : 45 1 : 10
100 % 100 %
90 % -
95 %
90 % - - -
- - - -
95 %
1 : 50 1 : 45 1 : 10
100 % 100 %
100% -
100%
90 %
95 % 95 %
90 %
95 %
100 % 95 %
100 %
95 %
1 : 50 1 : 45 1 : 10
100 % 100 %
100%
100%
100%
90 %
95 % 95 %
95 %
95 %
100 % 95 %
100 %
95 %
1 : 50 1 : 45 1 : 10
100 % 100 %
100%
100%
100%
90 %
95 % 95 %
95 %
95 %
100 % 95 % 100 %
95 %
1 : 50 1 : 45 1 : 10
100 % 100 %
100%
100%
100%
90 %
95 % 95 %
95 %
95 %
100 % 95 %
100 %
Peningkatan pengelolaan Urusan Umum dan Keuangan
- Usulan pengangkatan jabatan - Pemberhentian dan pensiun - Pengelolaan Sasaran Kerja Pegawai - Pengelolaan LHKASN.
a. Persentase pelaksanaan perencanaan dan
penyusunan program dan anggaran. b. Peningkatan kualitas pelayanan informasi
melalui teknologi informasi, kategori : - Wajib diumumkan secara berkala - Wajib tersedia setiap saat dan dapat diakses e. Persentase Pengadaan Sarana dan Prasarana
Pendukung f. Persentase Penghapusan Barang Milik
Negara yang Diselesaikan
g. Pengelolaan barang milik negara h. Pelaporan keuangan dan verifikasi
- - - -
- -
- - - -
90 % 100 % 100 % 100 %
90 %
100 % 100 %
90 %
90 %
90 % 90 %
90 % 100 % 100 % 100 %
90 %
100 % 100 %
90 %
90 %
90 % 90 %
90 % 100 % 100 % 100 %
90 %
100 % 100 %
90 %
90 %
90 % 90 %
90 % 100 % 100 % 100 %
90 %
100 % 100 %
90 %
90 %
90 % 90 %
Matrik Sasaran Strategis Penganggaran 2015-2019
NO PROGRAM KEGIATAN SASARAN
PAGU
(Rp)
2015 2016 2017 2018 2019
1 Program Dukungan
Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya
a. Peningkatan kualitas layanan dukungan manajemen untuk mewujudkan layanan prima peradilan ;
b. Peningkatan pengelolaan layanan sistem informasi terintegrasi ;
c. Peningkatan pengelolaan administrasi kepegawaian dan pengembangan SDM berdasarkan parameter objektif ;
d. Peningkatan pengelolalaan pelaporan keuangan yang transparan dan akuntabel ;
e. Peningkatan kualitas rencana program dan anggaran serta organisasi tata laksana secara transparan, efektif dan efesien ;
f. Peningkatan pengelolaan sarana dan prasarana penunjang pelayanan peradilan ;
g. Peningkatan pelayanan pimpinan ;
h. Peningkatan pengelolaan keamanan, urusan tata usaha, rumah tangga dan dinas sikap mental.
Peningkatan aksesbilitas
masyarakat terhadap
peradilan (acces to
justice)
23.108.843.000 30.766.024.000 30.562.372.000 31.000.000.000 32.000.000.000
2 Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Pemenuhan atau penyempurnaan kelengkapan sarana dan prasarana dalam menunjang
Peningkatan efektivitas
pengelolaan
Aparatur tugas penyelenggaraan peradilan penyelesaian perkara 692.100.000 304.937.000 588.500.000 1.000.000.000 1.200.000.000
3 Program Peningkatan
Manajemen Peradilan
Umum
a. Mengevaluasi jumlah Hakim agar tercapai rasio ideal dengan jumlah perkara yang ditangani oleh Pengadilan Tinggi Jawa Tengah.
b. Menyempurnakan kebijakan SOP untuk Pengadilan Tingkat Pertama agar tercipta keseragaman dalam operasional peradilan
c. Percepatan penyelesaian perkara dengan mengeluarkan peraturan jadwal sidang, jadwal penyelesaian perkara.
d. Penyempurnaan kebijakan waktu penyelesaian perkara dan tunggakan perkara pada tingkatan peradilan
e. Pengawasan individu terhadap pegawai Pengadilan
1. Meningkatnya penyelesaian perkara.
2. Peningkatan aksebilitas putusan hakim.
3. Meningkatnya kualitas pengawasan
4. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia.
658.365.000 114.790.000 970.000.000 975.000.000 980.000.000
PERJANJIAN KINERJA
PENGADILAN TINGGI JAWA TENGAH
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan,
dan akuntabel yang berorientasi pada hasil, yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : DR. NOMMY HT SIAHAAN, S.H., M.H.
Jabatan : Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Tengah
Selanjutnya disebut Pihak Pertama.
Nama : HERRI SWANTORO, S.H., M.H
Jabatan : Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum
Selaku atasan langsung Pihak Pertama selanjutnya disebut Pihak Kedua.
Pihak Pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai
lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah
seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan
kegagalan pencapaian terget kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.
Pihak Kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan
evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang
diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
Semarang, 24 Februari 2017 Pihak Kedua, Pihak Pertama,
(HERRI SWANTORO, S.H., M.H) (DR. NOMMY HT SIAHAAN, S.H., M.H.) NIP. 19590904 198403 1 004 HAKIM UTAMA
PERJANJIAN KINERJA PENGADILAN TINGGI JAWA TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2017
SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1. Meningkatnya
penyelesaian perkara.
2. Peningkatan
akseptabilitas putusan Hakim.
3. Peningkatan efektifitas
pengelolaan penyelesaian perkara.
4. Peningkatan
aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
5. Meningkatnya kualitas pengawasan.
6. Meningkatnya kualitas
Perencanaan dan
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan.
- Perdata - Pidana - Tipikor
b. Persentase perkara yang diselesaikan. - Perdata - Pidana - Tipikor
c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan - Perdata - Pidana - Tipikor
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 3 bulan - Perdata - Pidana - Tipikor
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum - Kasasi - Peninjauan Kembali.
a. Persentase berkas yang diregister dan siap
didistribusikan ke Majelis. b. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara.
- Perdata - Pidana - Tipikor
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan. b. Persentase amar putusan perkara (tipikor) yang
menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti.
b. Persentase delegasi pengaduan dari bawas yang ditindaklanjuti
c. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.
a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial
100 % 100 % 100 %
90 % 90 % 95 %
100 % 100 % 100 %
0 % 0 % 0 %
45 % 95 %
95 %
1 : 50 1 : 45 1 : 10
100 % 100 %
100 %
100 %
100%
90 % 95 %
pengelolaan administrasi kepegawaian,pengemba-ngan Sumber Daya Manusia, dan pengelolaan teknologi informasi
7. Peningkatan
pengelolaan Urusan Umum dan Keuangan
c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi
d. Persentase kelulusan Eksaminasi Calon Hakim Tingkat Banding
e. Persentase Baperjakat Yang Diselesaikan f. Persentase penyelesaian :
- Usulan Pengangkatan PNS - Kenaikan Pangkat - Kenaikan Gaji Berkala - Usulan pengangkatan jabatan - Pemberhentian dan pensiun - Pengelolaan Sasaran Kerja Pegawai - Pengelolaan LHKASN.
g. Persentase pelaksanaan perencanaan dan penyusunan program dan anggaran.
h. Peningkatan kualitas pelayanan informasi melalui teknologi informasi, kategori :
- Wajib diumumkan secara berkala - Wajib tersedia setiap saat dan dapat diakses a. Persentase Pengadaan Sarana dan Prasarana
Pendukung
b. Persentase Penghapusan Barang Milik Negara yang Diselesaikan
c. Pengelolaan barang milik negara d. Pelaporan keuangan dan verifikasi
95 %
95 %
95 %
100 % 95 % 100 % 90 % 100 % 100 % 100 %
90 %
100 % 100 %
90 %
90 %
90 % 90 %
Jumlah anggaran untuk program kegiatan tahun 2017 adalah sebagai berikut :
No Program Jumlah Anggaran
1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Rp 30.562.372.000
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Rp 588.500.000
3 Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum Rp 148.802.000
Total Anggaran Kegiatan Tahun 2017 Rp 31.299.674.000
(tiga puluh satu milyar dua ratus sembilan puluh sembilan juta enam ratus tujuh puluh empat
ribu rupiah)
Semarang, 24 Februari 2017
Pihak Kedua, Pihak Pertama,
(HERRI SWANTORO, S.H., M.H) (DR. NOMMY HT SIAHAAN, S.H., M.H.) NIP. 19590904 198403 1 004 HAKIM UTAMA
RENCANA KINERJA TAHUNAN PENGADILAN TINGGI JAWA TENGAH
TAHUN 2018
SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1. Meningkatnya
penyelesaian perkara.
2. Peningkatan
akseptabilitas putusan Hakim.
3. Peningkatan
efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara.
4. Peningkatan
aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
5. Meningkatnya kualitas pengawasan.
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan.
- Perdata - Pidana - Tipikor
b. Persentase perkara yang diselesaikan. - Perdata - Pidana - Tipikor
c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan - Perdata - Pidana - Tipikor
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 3 bulan - Perdata - Pidana - Tipikor
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : - Kasasi - Peninjauan Kembali.
a. Persentase berkas yang diregister dan siap
didistribusikan ke Majelis. b. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara.
- Perdata - Pidana - Tipikor
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan. b. Persentase amar putusan perkara (tipikor) yang
menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti.
b. Persentase delegasi pengaduan dari bawas yang
100 % 100 % 100 %
90 % 95 % 95 %
100 % 100 % 100 %
0 % 0 % 0 %
95 % 100 %
95 %
1 : 50 1 : 45 1 : 10
100 % 100 %
100 %
100%
6. Meningkatnya
kualitas Perencanaan dan pengelolaan administrasi kepegawaian,pengemba-ngan Sumber Daya Manusia, dan pengelolaan teknologi informasi
7. Peningkatan
pengelolaan Urusan Umum dan Keuangan
ditindaklanjuti c. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal
yang ditindaklanjuti.
a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper
test dalam rangka promosi d. Persentase kelulusan Eksaminasi Calon Hakim Tingkat
Banding
e. Persentase Baperjakat Yang Diselesaikan f. Persentase penyelesaian :
- Usulan Pengangkatan PNS - Kenaikan Pangkat - Kenaikan Gaji Berkala - Usulan pengangkatan jabatan - Pemberhentian dan pensiun - Pengelolaan Sasaran Kerja Pegawai - Pengelolaan LHKASN.
g. Persentase pelaksanaan perencanaan dan penyusunan program dan anggaran.
h. Peningkatan kualitas pelayanan informasi melalui teknologi informasi, kategori :
- Wajib diumumkan secara berkala - Wajib tersedia setiap saat dan dapat diakses
a. Persentase Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendukung
b. Persentase Penghapusan Barang Milik Negara yang Diselesaikan
c. Pengelolaan barang milik negara d. Pelaporan keuangan dan verifikasi
100 %
90 % 95 % 95 %
95 %
95 %
100 % 95 % 100 % 90 % 100 % 100 % 100 %
90 %
100 % 100 %
90 %
90 %
90 % 90 %
Ditetapkan di : Semarang
Pada tanggal : 24 Februari 2017
Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Tengah
(DR. NOMMY HT SIAHAAN, S.H., M.H.) HAKIM UTAMA
RENCANA KINERJA TAHUNAN PENGADILAN TINGGI JAWA TENGAH
TAHUN 2018
SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1. Meningkatnya penyelesaian perkara.
2. Peningkatan
akseptabilitas putusan Hakim.
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara.
4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
5. Meningkatnya kualitas pengawasan.
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan. - Perdata - Pidana - Tipikor
b. Persentase perkara yang diselesaikan. - Perdata - Pidana - Tipikor
c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan - Perdata - Pidana - Tipikor
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 3 bulan - Perdata - Pidana - Tipikor
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : - Kasasi - Peninjauan Kembali.
a. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis.
b. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara. - Perdata - Pidana - Tipikor
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan. b. Persentase amar putusan perkara (tipikor) yang
menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti.
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.
100 % 100 % 100 %
90 % 90 % 95 %
100 % 100 % 100 %
0 % 0 % 0 %
45 % 95 %
95 %
1 : 50 1 : 45 1 : 10
100 % 100 %
100 %
100 %
6. Meningkatkan kualitas perencanaan dan pengelolaan administrasi kepegawaian, pengembangan sumber daya
Peningkatan pengelolaan urusan umum dan keuangan
a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis
yudisial
b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial
c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and
proper test dalam rangka promosi
d. Persentase kelulusan eksaminasi calon hakim
tingkat banding
e. Persentase baperjakat yang diselesaikan
f. Persentase penyelesaian:
- Usulan pengangkatan PNS
- Kenaikan Pangkat
- Kenaikan Gaji Berkala
- Usulan pengangkatan jabatan
- Pemberhentian dan pensiun
- Pengelolaan sasaran kerja pegawai
- Pengelolaan LHKASN
g. Persentase pelaksanaan perencanaan dan
penyusunan program dan anggaran
h. Peningkatan kualitas pelayanan informasi melalui
teknologi informasi, kategori:
- Wajib diumumkan secara berkala
- Wajib tersedia setiap saat dan dapat diakses
a. Persentase pengadaan sarana dan prasarana
pendukung
b. Persentase penghapusan Barang Milik Negara
yang diselesaikan
c. Pengelolaan barang milik negara
d. Pelaporan keuangan dan verifikasi
90 %
95 %
95 %
95%
95%
100%
95%
100%
90%
100%
100%
100%
90%
100%
100%
90%
90%
90%
90%
Ditetapkan di : Semarang
Pada tanggal : 24 Februari 2016
Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Tengah
DR. Nommy HT Siahaan, S.H., M.H
HAKIM UTAMA
MATRIK EVALUASI PERJANJIAN KINERJA SEMESTER I TAHUN 2016 (KEPANITERAAN)
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Target SMT I
Realisasi SMT I
Capaian SMT I
1 Meningkatnya penyelesaian perkara a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan. - Perdata - Pidana - Tipikor
b. Persentase perkara yang diselesaikan. - Perdata - Pidana - Tipikor
c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan - Perdata - Pidana - Tipikor
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 3 bulan - Perdata - Pidana - Tipikor
100 % 100 % 100 %
90 % 90 % 95 %
100 % 100 % 100 %
0 % 0 % 0 %
100 % 100 % 100 %
90 % 90 % 95 %
100 % 100 % 100 %
0 % 0 % 0 %
100 % 100 % 100 %
78,01 %
86 % 90 %
100 % 100 % 100 %
0 % 0 % 0 %
100 % 100 % 100 %
86,68 % 95,56 % 94,74 %
100 % 100 % 100 %
0 % 0 % 0 %
2 Peningkatan Akseptabilitas Putusan Hakim
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : - Kasasi - Peninjauan Kembali
45 % 95 %
45 % 95 %
81,52 % 98 %
181,15 % 103,16 %
3 Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis.
b. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara. - Perdata - Pidana - Tipikor
95 %
1 : 50 1 : 45 1 : 10
95 %
1 : 50 1 : 45 1 : 10
89,31 %
1 : 31 1 : 24 1 : 5
99,23 %
62 % 53,33 %
50 %
4 Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan.
b. Persentase amar putusan perkara (tipikor) yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus
100 %
100 %
NA
100 %
NA
100 %
NA
100 %
5 Meningkatnya kualitas pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti.
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti
100 %
100 %
100 %
NA
100 %
NA
100 %
NA
Analisis :
1. Indikator Kinerja Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan
Sisa perkara tahun 2015 untuk perkara perdata (110 perkara) pidana umum+anak (36 perkara) dan Tipikor (1 perkara), pada Tri Wulan I semua
sisa perkara tesebut sudah diselesaikan semua (100%). Hal ini disebabkan karena prioritas penyelesaian perkara adalah sisa perkara tahun 2015
yang menjadi beban penyelesaian pada tahun 2016. Bahwa penyelesaian sisa perkara tahun 2015 yang dapat diselesaikan pada Tri Wulan I sama
dengan realisasi penyelesaian perkara tahun 2014 yang dapat diselesaikan pada Tri Wulan I tahun 2015 (100 %) ;
2. Indikator Kinerja Persentase Perkara Yang Diselesaikan
Perkara perdata yang masuk pada Semester I tahun 2016 sebanyak 272 perkara, sementara sisa perkara tahun 2015 yang harus diselesaikan
pada tahun 2016 sebanyak 110 perkara, sehingga total perkara yang harus diselesaikan pada Semester I tahun 2016 sebanyak 382 perkara.
Dari total perkara perdata yang harus diselesaikan pada Semester I tahun 2016, yang dapat diselesaikan sebanyak 298 perkara (78,01 %)
dengan capaian sebesar 86,68% hal ini disebabkan karena :
a. Adanya beban penyelesaian sisa perkara tahun 2015 yang cukup banyak ;
b. Beberapa Hakim Tinggi yang sakit ;
c. Adanya rotasi Hakim Tinggi ;
Akan tetapi jika dibandingkan dengan realisasi penyelesaian perkara pada Semester II tahun 2015 yang hanya mencapai 73,37 %,
penyelesaian perkara untuk semester I tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 4,64 % hal ini menunjukan adanya peningkatan kinerja
Hakim Tinggi pada Semester I tahun 2016 dalam memutus perkara perdata.
Perkara pidana yang masuk pada Semester I tahun 2016 sebanyak 214 perkara, sementara sisa perkara tahun 2015 yang harus diselesaikan
pada tahun 2016 sebanyak 36 perkara, sehingga total perkara yang harus diselesaikan pada Semester I tahun 2016 sebanyak 250 perkara.
Dari total perkara pidana yang harus diselesaikan pada Semester I tahun 2016, yang dapat diselesaikan sebanyak 215 perkara (86 %) dengan
capaian sebesar 95,56% hal ini disebabkan karena :
a. Adanya beban penyelesaian sisa perkara tahun 2015 ;
b. Beberapa Hakim Tinggi yang sakit ;
c. Adanya rotasi Hakim Tinggi ;
Akan tetapi jika dibandingkan dengan realisasi penyelesaian perkara pada Semester II tahun 2015 yang hanya mencapai 83,10 %, penyelesaian
perkara untuk semester I tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 2,90 % hal ini menunjukan adanya peningkatan kinerja Hakim Tinggi pada
Semester I tahun 2016 dalam memutus perkara pidana.
Perkara Tipikor yang masuk pada Semester I tahun 2016 sebanyak 19 perkara, sementara sisa perkara tahun 2015 yang harus diselesaikan
pada tahun 2016 sebanyak 1 perkara, sehingga total perkara yang harus diselesaikan pada Semester I tahun 2016 sebanyak 20 perkara. Dari
total perkara tipikor yang harus diselesaikan pada Semester I tahun 2016, yang dapat diselesaikan sebanyak 18 perkara (90 %) dengan capaian
sebesar 94,74% hal ini disebabkan karena :
a. Adanya perkara yang masuk pada akhir Semester I tahun 2016 ;
Akan tetapi jika dibandingkan dengan realisasi penyelesaian perkara pada Semester II tahun 2015 yang hanya mencapai 88,89 %,
penyelesaian perkara untuk semester I tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 1,11 % hal ini menunjukan adanya peningkatan kinerja
Hakim Tinggi dan Ad Hoc Tipikor pada Semester I tahun 2016 dalam memutus perkara Tipikor.
3. Indikator Kinerja Persentase Perkara Yang Diselesaikan Dalam Jangka Waktu Maksimal 3 bulan
4. Indikator Kinerja Persentase Perkara Yang Diselesaikan Dalam Jangka Waktu Lebih dari 3 bulan
5. Indikator Kinerja Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Kasasi Dan Peninjauan Kembali
6. Indikator Kinerja Persentase Perkara Yang Diregister dan Siap Didistribusikan ke Majelis
7. Indikator Kinerja Ratio Majelis Hakim Terhadap Perkara
8. Indikator Kinerja Perkara Prodeo Yang Diselesaikan
9. Indikator Kinerja Persentase Amar Putusan Perkara (TIPIKOR) Yang Menarik Perhatian Masyarakat Yang Dapat Diakses Secara On Line
Dalam Waktu Maksimal 1 hari kerja sejak diputus
10. Indikator Kinerja Persentase Pengaduan Masyarakat Yang Ditindaklanjuti
11. Indikator Kinerja Temuan Hasil Pemeriksaan Eksternal Yang Ditindaklanjuti
MATRIK EVALUASI PERJANJIAN KINERJA SEMESTER II TAHUN 2016 (KEPANITERAAN)
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Target SMT II
Realisasi SMT II
Capaian SMT II
1 Meningkatnya penyelesaian perkara a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan. - Perdata - Pidana - Tipikor
b. Persentase perkara yang diselesaikan. - Perdata - Pidana - Tipikor
c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan - Perdata - Pidana - Tipikor
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 3 bulan - Perdata - Pidana - Tipikor
NA NA NA
90 % 90 % 95 %
100 % 100 % 100 %
0 % 0 % 0 %
NA NA NA
90 % 90 % 95 %
100 % 100 % 100 %
0 % 0 % 0 %
NA NA NA
73,61 % 83,97 %
75 %
100 % 100 % 100 %
0 % 0 % 0 %
NA NA NA
81,79 % 93,30 % 78,95 %
100 % 100 % 100 %
0 % 0 % 0 %
2 Peningkatan Akseptabilitas Putusan Hakim
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : - Kasasi - Peninjauan Kembali
45 % 95 %
45 % 95 %
79,51 % 100 %
176,69 % 105,26 %
3 Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis.
b. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara. - Perdata - Pidana - Tipikor
95 %
1 : 50 1 : 45 1 : 10
95 %
1 : 50 1 : 45 1 : 10
100 %
1 : 41 1 : 29 1 : 2
105,26 %
82 % 64,44 %
20 %
4 Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan.
b. Persentase amar putusan perkara (tipikor) yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus
100 %
100 %
NA
100 %
NA
100 %
NA
100 %
5 Meningkatnya kualitas pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti.
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti
100 %
100 %
100 %
NA
100 %
NA
100 %
NA
Analisis :
1. Indikator Kinerja Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan
Sisa perkara tahun 2015 untuk perkara perdata (110 perkara) pidana umum+anak (36 perkara) dan Tipikor (1 perkara), pada Tri Wulan I semua
sisa perkara tesebut sudah diselesaikan semua (100%). Hal ini disebabkan karena prioritas penyelesaian perkara adalah sisa perkara tahun 2015
yang menjadi beban penyelesaian pada tahun 2016. Bahwa penyelesaian sisa perkara tahun 2015 yang dapat diselesaikan pada Tri Wulan I sama
dengan realisasi penyelesaian perkara tahun 2014 yang dapat diselesaikan pada Tri Wulan I tahun 2015 (100 %) ;
2. Indikator Kinerja Persentase Perkara Yang Diselesaikan
Perkara perdata yang masuk pada Semester I tahun 2016 sebanyak 272 perkara, sementara sisa perkara tahun 2015 yang harus diselesaikan
pada tahun 2016 sebanyak 110 perkara, sehingga total perkara yang harus diselesaikan pada Semester I tahun 2016 sebanyak 382 perkara.
Dari total perkara perdata yang harus diselesaikan pada Semester I tahun 2016, yang dapat diselesaikan sebanyak 298 perkara (78,01 %)
dengan capaian sebesar 86,68% hal ini disebabkan karena :
a. Adanya beban penyelesaian sisa perkara tahun 2015 yang cukup banyak ;
b. Beberapa Hakim Tinggi yang sakit ;
c. Adanya rotasi Hakim Tinggi ;
Akan tetapi jika dibandingkan dengan realisasi penyelesaian perkara pada Semester II tahun 2015 yang hanya mencapai 73,37 %,
penyelesaian perkara untuk semester I tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 4,64 % hal ini menunjukan adanya peningkatan kinerja
Hakim Tinggi pada Semester I tahun 2016 dalam memutus perkara perdata.
Perkara pidana yang masuk pada Semester I tahun 2016 sebanyak 214 perkara, sementara sisa perkara tahun 2015 yang harus diselesaikan
pada tahun 2016 sebanyak 36 perkara, sehingga total perkara yang harus diselesaikan pada Semester I tahun 2016 sebanyak 250 perkara.
Dari total perkara pidana yang harus diselesaikan pada Semester I tahun 2016, yang dapat diselesaikan sebanyak 215 perkara (86 %) dengan
capaian sebesar 95,56% hal ini disebabkan karena :
a. Adanya beban penyelesaian sisa perkara tahun 2015 ;
b. Beberapa Hakim Tinggi yang sakit ;
c. Adanya rotasi Hakim Tinggi ;
Akan tetapi jika dibandingkan dengan realisasi penyelesaian perkara pada Semester II tahun 2015 yang hanya mencapai 83,10 %, penyelesaian
perkara untuk semester I tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 2,90 % hal ini menunjukan adanya peningkatan kinerja Hakim Tinggi pada
Semester I tahun 2016 dalam memutus perkara pidana.
Perkara Tipikor yang masuk pada Semester I tahun 2016 sebanyak 19 perkara, sementara sisa perkara tahun 2015 yang harus diselesaikan
pada tahun 2016 sebanyak 1 perkara, sehingga total perkara yang harus diselesaikan pada Semester I tahun 2016 sebanyak 20 perkara. Dari
total perkara tipikor yang harus diselesaikan pada Semester I tahun 2016, yang dapat diselesaikan sebanyak 18 perkara (90 %) dengan capaian
sebesar 94,74% hal ini disebabkan karena :
a. Adanya perkara yang masuk pada akhir Semester I tahun 2016 ;
Akan tetapi jika dibandingkan dengan realisasi penyelesaian perkara pada Semester II tahun 2015 yang hanya mencapai 88,89 %,
penyelesaian perkara untuk semester I tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 1,11 % hal ini menunjukan adanya peningkatan kinerja
Hakim Tinggi dan Ad Hoc Tipikor pada Semester I tahun 2016 dalam memutus perkara Tipikor.
3. Indikator Kinerja Persentase Perkara Yang Diselesaikan Dalam Jangka Waktu Maksimal 3 bulan
4. Indikator Kinerja Persentase Perkara Yang Diselesaikan Dalam Jangka Waktu Lebih dari 3 bulan
5. Indikator Kinerja Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Kasasi Dan Peninjauan Kembali
6. Indikator Kinerja Persentase Perkara Yang Diregister dan Siap Didistribusikan ke Majelis
7. Indikator Kinerja Ratio Majelis Hakim Terhadap Perkara
8. Indikator Kinerja Perkara Prodeo Yang Diselesaikan
9. Indikator Kinerja Persentase Amar Putusan Perkara (TIPIKOR) Yang Menarik Perhatian Masyarakat Yang Dapat Diakses Secara On Line
Dalam Waktu Maksimal 1 hari kerja sejak diputus
10. Indikator Kinerja Persentase Pengaduan Masyarakat Yang Ditindaklanjuti
11. Indikator Kinerja Temuan Hasil Pemeriksaan Eksternal Yang Ditindaklanjuti
MATRIK EVALUASI PERJANJIAN KINERJA KESEKRETARIATAN
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Target Target SMT I
Target SMT II
Realisasi SMT I
Realisasi SMT II
Capaian SMT I
Capaian SMT II
Realisasi 2016
Capaian 2016
6. Meningkatkan kualitas perencanaan dan pengelolaan administrasi kepegawaian, pengembangan sumber daya.
a. Persentase pegawai yang lulus
diklat teknis yudisial
b. Persentase pegawai yang lulus
diklat non yudisial
c. Persentase pejabat yang lulus
mengikuti fit and proper test
dalam rangka promosi
d. Persentase kelulusan
Eksaminasi Calon Hakim Tingkat
Banding
e. Persentase Baperjakat Yang
Diselesaikan
f. Persentase penyelesaian :
- Usulan Pengangkatan PNS
- Kenaikan Pangkat
- Kenaikan Gaji Berkala
- Usulan pengangkatan
jabatan
- Pemberhentian dan pensiun
90%
95%
95%
90%
95%
100%
95%
100%
90%
100%
100%
90%
95%
95%
90%
95%
100%
95%
100%
90%
100%
100%
90%
95%
95%
90%
95%
100%
95%
100%
90%
100%
100%
0%
0%
46,34%
0%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
66,67%
0%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
0%
0%
0%
48,78%
0%
105,2%
100%
105,2%
100%
111%
100%
100%
111%
105,2%
70,17%
0%
105,2%
100%
105,2%
100%
111%
100%
0%
100%
100%
57,6%
0%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
111%
105,2%
60,6%
0%
105,2%
100%
105,2%
100%
111%
100%
100%
- Pengelolaan Sasaran Kerja
Pegawai
- Pengelolaan LHKASN.
g. Persentase pelaksanaan
perencanaan dan
penyusunan program dan
anggaran.
h. Peningkatan kualitas
pelayanan informasi melalui
teknologi informasi, kategori :
- Wajib diumumkan secara
berkala
- Wajib tersedia setiap saat dan
dapat diakses
100%
90%
100%
100%
100%
90%
100%
100%
100%
90%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
96,47%
100%
100%
100%
100%
111%
100%
100%
100%
111%
100%
100%
96,4%
100%
100%
100%
96,4%
111%
100%
100%
7. Peningkatan pengelolaan Urusan Umum dan Keuangan
a. Persentase Pengadaan Sarana
dan Prasarana Pendukung
b. Persentase Penghapusan
Barang Milik Negara
yang Diselesaikan
c. Pengelolaan barang milik
negara
90 %
90%
90%
90 %
90%
90%
90 %
90%
90%
100 %
0%
100%
100 %
0%
100%
111 %
0%
111%
111%
0%
111 %
100%
0%
100%
111 %
0%
111%
d. Pelaporan keuangan dan
verifikasi
90% 90% 90% 100% 100% 111% 111 % 100% 111%
Analisis:
1a. Pegawai yang lulus diklat teknis yudisial
Pada semester I tahun 2016 tidak ada hakim yang mengikuti diklat yudisial sehingga capaian pada semester I adalah 0%. Hal ini dikarenakan belum ada
panggilan untuk mengikuti diklat pada semester I. Pada Semester II ada 2 pegawai yang mengikuti diklat yudisial. Dari 2 pegawai yang mengikuti diklat yudisial,
semua lulus (100%) sehingga capaian pada semester II adalah 111%. Hal ini menunjukkan kualitas pegawai yang mengikuti diklat baik dan mendapat tambahan
pengetahuan untuk diimplementasikan pada Pengadilan Tinggi Jawa Tengah. Secara keseluruhan capaian tahun 2016 adalah 111%
b. Pegawai yang lulus diklat non yudisial
Pada semester I tahun 2016 tidak ada pegawai yang mengikuti diklat non yudisial sehingga capaian pada semester I adalah 0%. Hal ini dikarenakan belum
ada panggilan untuk mengikuti diklat pada semester I. Pada Semester II ada 2 pegawai yang mengikuti diklat non yudisial. Dari 2 pegawai yang mengikuti diklat
non yudisial, semua lulus (100%). Hal ini menunjukkan kualitas pegawai yang mengikuti diklat baik dan mendapat tambahan pengetahuan untuk
diimplementasikan pada Pengadilan Tinggi Jawa Tengah. Secara keseluruhan capaian tahun 2016 adalah 105,2%
c. pejabat yang lulus fit and proper test dalam rangka promosi
Pada semester I diadakan fit and proper test jabatan kosong baik fungsional maupun struktural. Jumlah peserta 41 orang dan jumlah pegawai yang lolos
fit and proper test sebanyak 19 orang (46,34%) sehingga capaian pada semester I adalah 48,78% . Sedangkan pada semester II fit and proper test diikuti oleh 51
orang dan yang lulus sebayak 34 orang (66,67%) sehingga capaian semester II sebesar 70,17%. Secara keseluruhan capaian tahun 2016 adalah sebesar 60,6%.
Capaian yang rendah ini dikarenakan lebih banyak yang mendaftar daripada jabatan yang kosong.
d. Kelulusan eksaminasi calon hakim tingkat banding
Pada tahun 2016 tidak dilaksanakan eksaminasi calon hakim oleh Dirjen Badilum. Sehingga capaian pada semester I dan semester II adalah 0% sehingga
capaian secara keseluruhan tahun 2016 juga 0%.
e. Baperjakat yang diselesaikan
Pada semester I terdapat 41 orang yang mendaftar untuk mengisi posisi kosong jabatan fungsional maupun struktural. Dari 41 orang tersebut semuanya
telah diproses oleh Tim Baperjakat Pengadilan Tinggi Jawa Tengah (100%). Sehingga capaian pada semester I adalah 105,2%. Sedangkan pada semester II
pegawai yang mendaftar mencapai 51 orang dan semua juga telah diproses oleh tim Baperjakat (100%), sehingga capaian pada semester II adalah sebesar 105,2%.
Secara keseluruhan capaian pada tahun 2016 adalah sebesar 105,2%.
f. Persentase penyelesaian:
- Usulan Pengangkatan PNS
Pada semester I terdapat 22 CPNS di seluruh jawa tengah yang diusulkan untuk pengangkatan menjadi PNS. Dari 22 CPNS tersebut, semuanya telah
diselesaikan usulan pengangkatannya (100%) sehingga capaian pada semester I adalah sebesar 100%. Sedangkan pada semester II terdapat 17 CPNS yang
diusulkan untuk pengangkatan menjadi PNS dan yang telah diselesaikan usulan pengangkatan PNS nya sebanyak 17 orang (100%) sehingga pada semester II
capaiannya sebesar 100%. Secara keseluruhan capaian pada tahun 2016 sebesar 100%.
- Kenaikan pangkat
Pada semester I terdapat 89 usulan kenaikan pangkat yang harus diselesaikan dan dari 89 pegawai tersebut, semuanya telah diselesaikan usulan kenaikan
pangkat nya (100%). Sehingga pada semester I capaiannya sebesar 105,2. Sedangkan pada semester II terdapat usulan kenaikan pangkat sebanyak 123 pegawai,
dan telah diselesaikan sebanyak 123 pegawai (100%). Sehingga secara keseluruhan pada tahun 2016 capaiannya adalah 105,2%.
- Kenaikan Gaji Berkala
Pada semester I terdapat 31 pegawai yang mengalami kenaikan gaji berkala dan semuanya telah diselesaikan kenaikan gaji berkalanya (100%) sehingga
capaiannya 100%. Sedangkan pada semester II terdapat 7 pegawai yang mengalami kenaikan gaji berkala dan yang telah diselesaikan kenaikan gaji berkalanya
adlah sebanyak 7 pegawai (100%) sehingga capaiannya sebesar 100%. Secara keseluruhan tahun 2016 capaiannya adalah sebesar 100%.
- Usulan pengangkatan jabatan
Jumlah pegawai yang lulus fit and proper test untuk mengisi posisi jabatan fungsional dan struktural yang kosong adalah sebanyak 19 pegawai. Dan dari
19 pegawai tersebut usulan pengangkatan jabatannya telah diselesaikan (100%) sehingga capaiannya adalah sebesar 100%. Sedangkan pada semester II terdapat
34 pegawai yang lulus fit and proper test untuk mengisi posisi jabatan fungsional dan struktural yang kosong sebanyak 34 pegawai dan 34 pegawai tersebut telah
diselesaikan usulan pengangkatan jabatannya (100%) sehingga capaianya sebesar 100%. Secara keseluruhan tahun 2016 capaiannya adalah sebesar 100%.
- Pemberhentian dan pensiun
Pada semester I terdapat 29 pegawai yang mengusulkan pensiun, dan 29 pegawai tersebut telah diselesaikan usulan pensiunnya (100%) sehingga capaian
pada semester I adalah sebesar 100%. Sedangkan pada semester II terdapat 25 pegawai yang mengusulkan pensiun dan 25 pegawai tersebut telah diselesaikan
usulan pensiunnya (100%). Secara keseluruhan tahun 2016 capaiannya sebesar 100%.
- Pengelolaan Sasaran Kerja Pegawai
Jumlah sasaran kerja pegawai Pengadilan Tinggi Jawa Tengah pada semester I adalah sebesar 118 pegawai dan SKP yang telah diselesaikan adalah
sebanyak 118 pegawai (100%) sehingga capaiannya pada semester I adalah sebesar 100%. Sasaran kerja pegawai hanya dikerjakan pada awal tahun, sehingga
tidak perlu membuat lagi sasaran kerja pegawai pada semester II (0%) sehingga capaian pada semester II sebesar 0%. Secara keseluruhan capaian pada tahun
2016 adalah sebesar 100%.
- Pengelolaan LHKASN
Pada semester I jumlah Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara yang harus diselesaikan adalah sebanyak 72 pegawai dan yang telah diselesaikan
adaah sebanyak 72 orang (100%) sehingga capaiannya adalah sebanyak 100%. Sedangkan pada semester II terdapat 85 pegawai yang harus diselesaikan
sedangkan yang telah diselesaikan sebanyak 82 pegawai (96,47%), hal ini disebabkan karena sampai batas waktu yang telah ditetapkan pegawai yang bersangkutan
ada yang sakit dan umroh sehingga ada ada beberapa LHKASN yang belum terselesaikan sehingga pada semester II capaiannya sebesar 96,4%. Secara keseluruhan
pada tahun 2016 capaiannya sebesar 98,08%.
g. Pelaksanaan perencanaan dan penyusunan program dan anggaran
Pelaksanaan perencanaan dan penyusunan program anggaran dilaksanakan pada awal tahun, diperbaiki pada pertengahan tahun dan difinalisasi pada akhir
tahun. Jumlah satuan kerja dilingkungan Pengadilan Tinggi Jawa Tengah sebanyak 36 Satuan Kerja dan DIPA anggaran terdiri dari 2 DIPA yaitu DIPA 01 (Badan
Urusan Administrasi) dan DIPA 03 (Badan Peradilan Umum) Sehingga penyusunan dilakukan pada semester I sebanyak 72 kali dan semester II dilakukan
sebanyak 108 kali. Pada semester I telah dilaksanakan 72 kali (100%) sehingga capaiannya sebesar 111%. Sedangkan pada semester II telah dilakukan
perencanaan anggaran sebanyak 108 kali (100%) sehingga capaianya sebesar 111%. Secara keseluruhan yang telah dilakukan adalah 180 kali sehingga capaian
tahun 2016 adalah 111%.
h. Peningkatan kualitas pelayanan informasi melalui teknologi informasi
- Wajib diumumkan secara berkala
Pada semester I jumlah informasi yang harus diumumkan secara berkala adalah sebanyak 48 informasi, dan yang telah diumumkan adalah sebesar 48
informasi (100%) sehingga capaiannya adalah 100%. Sedangkan pada semester II jumlah informasi yang harus diumumkan secara berkala adalah sebesar 40
informasi dan telah diumumkan semuanya (100%) sehingga capaiannya adalah 100%. Secara keseluruhan tahun 2016 capaiannya adalah sebesar 100%
- Wajib tersedia setiap saat dan dapat diakses
Semua informasi yang diumumkan secara berkala akan diumumkan pada website resmi Pengadilan Tinggi Jawa Tengah sehingga dapat diakses dimana
saja dan kapan saja. Jumlah informasi pada semester I yang harus diumumkan sebesar 48 informasi, dan 48 informasi tersebut telah ada dan dapat diakses
setiap saat melalui website sebanyak 48 informasi (100%) sehingga capaian pada semester I sebesar 100%. Sedangkan pada semester II jumlah informasi yang
diumumkan sebanyak 40 informasi dan yang telah tersedia dan dapat diakses adalah sebesar 40 informasi (100%) sehingga capaiannya adalah 100%. Secara
keseluruhan tahun 2016 capaiannya sebesar 100%.
2a. Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendukung
Pada semester I terdapat pengadaan barang dan jasa sebanyak 1 kontrak dengan cara penunjukan langsung dan pengadaan tersebut telah diselesaikan pada
semester I (100%) sehingga capaiannya sebesar 111%. Sedangkan pada semester II terdapat pengadaan barang dan jasa sebanyak 2 kontrak dengan cara
penunjukan langsung dan telah diselesaikan pada semester II (100%) sehingga capaiannya sebesar 111%. Secara keseluruhan pada tahun 2016 capaiannya adalah
sebesar 111%.
b. Penghapusan Barang Milik Negara yang diselesaikan
Pada semester I Pengadilan Tinggi Jawa Tengah mengajukan permohonan untuk penghapusan barang milik negara yang sudah rusak berat dan tidak dapat
digunakan. Namun surat persetujuan lelang dari KPKNL keluar pada semester II. Pada semester II dilakukan proses lelang, kemudian Berita Acara lelang dikirim
ke eselon 1 untuk mendapatkan persetujuan penghapusan barang milik negara dalam aplikasi SIMAK BMN. Meski barang sudah dilakukan tapi karena surat dari
eselon 1 belum turun sehingga dianggap proses penghapusan barang milik negara belum diselesaikan sehingga capaian semester I, semester II dan secara
keseluruhan tahun 2016 adalah sebesar 0%.
c. Pengelolaan Barang Milik Negara
Jumlah barang milik negara yang dimiliki oleh Pengadilan Tinggi Jawa Tengah sesuai yang tercatat dalam aplikasi SIMAK BMN adalah sebanyak 755
Buah. Pengelolaan dilakukan secara terus menerus dan dilaporkan setiap semester melalui proses rekon dengan KPKNL. Pengelolaan dilakukan terhadap seluruh
barang yang miliki yaitu 755 buah(100%). Sehingga capaian semester I, semester II, dan secara keseluruhan tahun 2016 adalah 111%.
d. Pelaporan Keuangan dan Verifikasi
Pelaporan Keuangan dilakukan setiap semester dengan dimulai rekon dengan KPPN dan KPKNL. Setelah proses rekon selesai maka dilakukan pembuatan
Laporan Keuangan. Laporan keuangan setiap semester dibuat berdasarkan DIPA masing-masing. Karena Pengadilan Tinggi Jawa Tengah memiliki 2 DIPA yaitu
DIPA 01 dan DIPA 03 maka setiap semester pengadilan tinggi jawa tengah harus membuat Laporan keuangan satker sebanyak 2 laporan. Selain itu Pengadilan
Tinggi Jawa Tengah merupakan koordinator wilayah untuk DIPA 03 jadi selain membuat laporan keuangan satker, pengadilan tinggi jawa tengah juga harus
membuat laporan keuangan semester untuk korwil DIPA 03. Jadi total laporan keuangan per semester menjadi 3. Pada semester I Pengadilan Tinggi Jawa Tengah
telah membuat laporan keuangan semester sebanyak 3 laporan (100%) sehingga capaiannya sebesar 111%. Begitu pula pada semester II pengadilan tinggi jawa
tengah juga telah menyelesaikan pembuatan laporan keuangan sebanyak 3 laporan sehingga capaiannya juga sebesar 111%. Jadi secara keseluruhan tahun 2016
capaiannya adalah sebesar 111%.