laporan akuntabilitas kinerja instansi...

110
PENGADILAN TINGGI JAWA TENGAH Jalan Pahlawan No. 19 Semarang – Jawa Tengah Telp (024) 8311458 8311458, 8416858 Fax. 024-8416858 www.pt-semarang.go.id LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) Tahun 2016 Pengadilan Tinggi Jawa Tengah

Upload: dangminh

Post on 04-May-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

PENGADILAN TINGGI JAWA TENGAH Jalan Pahlawan No. 19 Semarang – Jawa Tengah

Telp (024) 8311458 8311458, 8416858 Fax. 024-8416858 www.pt-semarang.go.id

LAPORAN KINERJA

INSTANSI PEMERINTAH

(LKjIP) Tahun 2016

Pengadilan Tinggi Jawa Tengah

Page 2: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[ LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)

Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 dapat diselesaikan dengan baik. LKjIP

Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 merupakan salah satu wujud

pertanggungjawaban Pengadilan Tinggi Jawa Tengah kepada publik atas kinerja

pencapaian misi dan visinya pada Tahun Anggaran 2016. Selain itu, LKjIP juga

merupakan salah satu parameter yang digunakan oleh Pengadilan Tinggi Jawa

Tengah untuk meningkatkan kinerja dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. LKjIP

disusun dalam rangka menindak lanjuti Surat Edaran Sekretaris Mahkamah Agung

tanggal 17 Nopember 2016 Nomor : 323/SEK/OT.01.2/11/2016 tentang

Penyampaian LKjIP Tahun 2016 dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2017.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Pengadilan Tinggi Jawa Tengah

telah menetapkan visi yaitu “Mewujudkan Pengadilan Tinggi Jawa Tengah yang

Agung”. Untuk mewujudkan visi tersebut, Pengadilan Tinggi Jawa Tengah telah

menetapkan 5 (lima) misi yaitu : Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya

ringan dan transparasi, Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur Peradilan

dalam rangka peningkatan pelayanan pada masyarakat, Melaksanakan pengawasan

dan pembinaan yang efektif dan efisien, Melaksanakan tertib administrasi dan

manajemen peradilan yang efektif dan efisien dan Mengupayakan tersedianya

sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 satker Pengadilan

Tinggi Jawa Tengah ini disusun berdasarkan kebijakan umum peradilan, visi dan

misi, rencana strategis di dalam pelaksanaan tugas dan fungsi guna mencapai tujuan

dan sasaran peradilan umum pada Pengadilan Tinggi Jawa Tengah.

Kami menyadari bahwa Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun

2016 ini masih belum sempurna, oleh sebab itu kami mengharapkan tanggapan,

saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain dalam rangka

penyempurnaan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 ini

kedepan. Kami akan terus berupaya untuk dapat menyusun dan menyajikan Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) yang tepat waktu dan akurat sehingga terwujud

Page 3: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[ LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] ii

tata kelola pemerintahan (good governance). Diharapkan penyusunan Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) ini dapat membantu meningkatkan kinerja pada

lingkungan Pengadilan Tinggi Jawa Tengah.

Akhir kata kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah

membantu memberikan sumbangsih pikiran dalam menyusun LKjIP ini. Semoga

bermanfaat dan dapat mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan,

dan transparan di wilayah hukum Pengadilan Tinggi Jawa Tengah.

Semarang, 24 Februari 2017

Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Tengah

DR. NOMMY HT SIAHAAN, S.H., M.H HAKIM UTAMA

Page 4: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[ LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] iii

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi 4

C. Struktur Organisasi 11

D. Sistematika Penyajian 13

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

A. Rencana Strategis 2015 – 2019 15

B. Indikator Kinerja Utama 20

C. Rencana Kinerja 21

D. Penetapan Kinerja 23

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Pengukuran Kinerja 25

B. Analisis Akuntabilitas Kinerja 27

C. Akuntabilitas Keuangan 55

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan 62

B. Saran 64

LAMPIRAN

Indikator Kinerja Utama

Matriks Renstra Tahun 2015 – 2019

Perjanjian Kinerja Tahun 2016

Rencana Kerja Tahun 2017

SK TIM Penyusun LKjIP

Page 5: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[ LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2015 ] 1

A. LATAR BELAKANG

Pengadilan Tinggi selaku salah satu kekuasaan Kehakiman di lingkungan

Peradilan Umum mempunyai tugas dan kewenangan sebagaimana disebutkan dalam

Undang – Undang Nomor 8 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang – Undang

Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum dalam Pasal 51 yang menyatakan :

Pengadilan Tinggi bertugas dan berwenang mengadili perkara pidana dan perkara

perdata di tingkat banding. Pengadilan Tinggi juga bertugas dan berwenang mengadili

di tingkat pertama dan terakhir, sengketa kewenangan mengadili antar Pengadilan

Negeri di daerah hukumnya.

Disamping tugas dan kewenangan sebagaimana tersebut di atas Pengadilan

Tinggi juga dapat memberikan keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang hukum

kepada Instansi Pemerintah di daerahnya apabila diminta (Pasal 52 ayat 1 Undang-

Undang No. 8 Tahun 2004). Dan selain tugas dan kewenangan di atas, Pengadilan

dapat diserahi tugas dan kewenangan lain oleh atau berdasarkan Undang – Undang

(Pasal 52 ayat 2 UU No. 8 Tahun 2004).

Pengadilan Tinggi Jawa Tengah dibentuk berdasarkan Undang-Undang Darurat

No. 7 Tahun 1959 tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Jawa Tengah di Semarang

dan Perubahan Wilayah Hukum Pengadilan Tinggi di Surabaya dan Makassar. Adapun

tujuan dibentuknya Pengadilan Tinggi Jawa Tengah adalah untuk meringankan beban

tugas dari Pengadilan Tinggi Surabaya dan untuk mencegah banyaknya perkara-

perkara yang tidak mendapat keputusan dalam tingkat apel secepat mungkin.

Pengadilan Tinggi Jawa Tengah pada awal dibentuk menempati kantor di Jalan

Raden Patah Semarang dengan wilayah hukumnya meliputi wilayah hukum semua

Pengadilan Negeri dalam daerah Swatantra Tingkat I Jawa Tengah dan Daerah

Istimewa Jogyakarta.

Oleh karena semakin banyaknya volume perkara yang ditangani dan

membutuhkan tempat yang lebih reprsentatif untuk melayani kebutuhan masyarakat

pencari keadilan, akhirnya pada tahun 1977 Pengadilan Tinggi Jawa Tengah pindah

kantor ke Jalan Pahlawan No. 19 Semarang dan menempati tanah seluas + 3.441 m2

dengan luas bangunan gedung + 2.757 m2.

BAB I - PENDAHULUAN

Page 6: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[ LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2015 ] 2

Pada tanggal 29 Juli 1980 Pengadilan Tinggi Jawa Tengah mengalami

perubahan wilayah hukum guna meningkatkan pelayanan hukum kepada masyarakat.

Dalam rangka pemerataan memperoleh keadilan dan untuk tercapainya penyelesaian

perkara secara sederhana, cepat dan biaya ringan serta perkembangan

ketatanegaraan dibentuklah Pengadilan Tinggi Yogyakarta sebagaimana disebutkan

dalam Undang-Undang Darurat No. 7 Tahun 1980 tentang Pembentukan Pengadilan

Tinggi Yogyakarta dan Perubahan Wilayah Hukum Pengadilan Tinggi Jawa Tengah.

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Pengadilan Tinggi Jawa Tengah

didukung oleh pegawai teknis maupun non teknis dengan jumlah sebanyak 141

(seratus empat puluh satu) orang dengan perincian sebagai berikut:

Ketua : 1 orang

Wakil Ketua : 1 orang

Hakim Tinggi : 33 orang

Hakim Adhoc Tipikor : 6 orang

Hakim Yustisial : 4 orang

Panitera : - orang

Sekretaris : 1 orang

Wakil Panitera : 1 orang

Kabag Perencanaan dan kepegawaian : 1 orang

Kabag Umum dan Keuangan : 1 orang

Panitera Muda Pidana : 1 orang

Panitera Muda Perdata : 1 orang

Panitera Muda Tipikor : 1 orang

Panitera Muda Hukum : 1 orang

Kasubag Perencanaan program dan anggaran : 1 orang

Kasubag Kepegawaian dan IT : 1 orang

Kasubag Tata Usaha dan Rumah Tangga : 1 orang

Kasubag. Keuangan dan Pelaporan : 1 orang

Panitera Pengganti : 39 orang

Staf : 29 orang

Tenaga Honorer : 16 orang

Page 7: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[ LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2015 ] 3

(Gedung Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Jalan Pahlawan No. 19 Semarang)

Wilayah hukum Pengadilan Tinggi Jawa Tengah pada saat ini membawahi 35

(tiga puluh lima) Pengadilan Tingkat Pertama yaitu :

NO PENGADILAN NEGERI KLAS

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

Pengadilan Negeri Niaga/HI/Tipikor Semarang

Pengadilan Negeri Ungaran

Pengadilan Negeri Demak

Pengadilan Negeri Purwodadi

Pengadilan Negeri Salatiga

Pengadilan Negeri Kendal

Pengadilan Negeri Magelang

Pengadilan Negeri Mungkid

Pengadilan Negeri Temanggung

Pengadilan Negeri Wonosobo

Pengadilan Negeri Kebumen

Pengadilan Negeri Purworejo

Pengadilan Negeri Pati

Pengadilan Negeri Kudus

Klas IA Khusus

Klas IB

Klas II

Klas II

Klas II

Klas IB

Klas IB

Klas II

Klas II

Klas II

Klas IB

Klas II

Klas IB

Klas IB

Page 8: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[ LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2015 ] 4

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

Pengadilan Negeri Jepara

Pengadilan Negeri Rembang

Pengadilan Negeri Blora

Pengadilan Negeri Pekalongan

Pengadilan Negeri Pemalang

Pengadilan Negeri Batang

Pengadilan Negeri Tegal

Pengadilan Negeri Slawi

Pengadilan Negeri Brebes

Pengadilan Negeri Surakarta

Pengadilan Negeri Boyolali

Pengadilan Negeri Sukoharjo

Pengadilan Negeri Klaten

Pengadilan Negeri Sragen

Pengadilan Negeri Wonogiri

Pengadilan Negeri Karanganyar

Pengadilan Negeri Purwokerto

Pengadilan Negeri Banyumas

Pengadilan Negeri Purbalingga

Pengadilan Negeri Banjarnegara

Pengadilan Negeri Cilacap

Klas IB

Klas II

Klas II

Klas IB

Klas II

Klas II

Klas IB

Klas II

Klas II

Klas IA

Klas II

Klas IB

Klas IB

Klas IB

Klas II

Klas II

Klas IB

Klas II

Klas II

Klas II

Klas IB

B. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Pengadilan Tinggi Jawa Tengah adalah pelaksana kekuasaan kehakiman

yang bertugas menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan

keadilan di Propinsi Jawa Tengah. Pengadilan Tinggi Jawa Tengah mempunyai

tugas pokok menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan setiap

perkara yang diajukan dalam tingkat banding dan tugas lain yang diberikan

berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Berdasarkan struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi Pengadilan

Tinggi Jawa Tengah diantaranya sebagai berikut :

1. Ketua Pengadilan Tinggi

Merupakan kawal depan (voorpost) Mahkamah Agung, yaitu dalam hal

melakukan pengawasan terhadap :

Page 9: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[ LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2015 ] 5

- penyelenggaraan peradilan, para Hakim dan pejabat Kepaniteraan ;

- masalah-masalah hukum yang timbul ;

- masalah tingkah laku / perbuatan Hakim dan pejabat Kepaniteraan ;

yang berada di wilayah hukumnya untuk diselesaikan dan dilaporkan

kepada Mahkamah Agung.

Bertanggungjawab atas terselenggaranya administrasi perkara.

Menerima laporan penanganan perkara, laporan tentang Penasihat

Hukum dari Pengadilan Negeri dan mengevaluasinya untuk dilaporkan

kepada Mahkamah Agung.

Meminta keterangan tentang hal yang berkaitan dengan teknis

peradilan.

Membina dan memberikan petunjuk, teguran atau peringatan apabila

dipandang perlu.

Mendelegasikan wewenang kepada Wakil Ketua untuk membagi

perkara pidana dan menunjuk Majelis Hakim untuk memeriksa dan

memutus perkara.

Mengevaluasi laporan penanganan perkara banding yang dilakukan

Hakim dan Panitera Pengganti, selanjutnya mengirimkan laporan dan

hasil evaluasinya secara periodik kepada Mahkamah Agung.

Membuat / menyusun legal data tentang putusan perkara-perkara yang

penting di wilayah hukumnya untuk dijadikan regional data bank.

Melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan peradilan di

Peradilan Tingkat Banding dan Peradilan Tingkat Pertama yang dibantu

oleh Wakil Ketua Pengadilan Tinggi.

Menunjuk Hakim sebagai sebagai juru bicara pengadilan untuk

memberikan penjelasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan

pengadilan.

2. Wakil Ketua Pengadilan Tinggi

Melaksanakan tugas Ketua apabila Ketua berhalangan.

Melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh Ketua kepadanya.

Membantu Ketua Pengadilan dalam melaksanakan Pengawasan.

Page 10: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[ LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2015 ] 6

Membagi dan menunjuk Majelis Hakim untuk memeriksa dan memutus

perkara pidana.

3. Hakim Tinggi

Menetapkan hari sidang.

Membuat catatan pinggir pada berita acara dan putusan Pengadilan

Negeri mengenai prosedur pemeriksaan dan permasalahan hukum

yang dianggap penting.

Dalam hal Pengadilan Tinggi melakukan pemeriksaan tambahan untuk

mendengar sendiri terdakwa dan saksi, maka hakim bertanggung jawab

atas pembuatan dan kebenaran berita acara persidangan serta

menandatanganinya.

Mengemukakan pendapat dalam musyawarah.

Menyiapkan dan memaraf naskah putusan lengkap untuk ucapan.

Hakim wajib menandatangani putusan yang sudah diucapkan dalam

persidangan.

Melaksanakan pembinaan dan mengawasi bidang hukum pidana

tertentu yang ditugaskan kepadanya.

Melaksanakan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan

peradilan di Pengadilan Negeri yang ditugaskan kepadanya serta

meneruskan kepustakaan hukum.

4. Panitera

Membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya

persidangan.

Bertanggung jawab atas pengurusan berkas perkara, putusan,

dokumen, buku daftar, dan surat-surat lainnya yang disimpan di

Kepaniteraan.

Menyelenggarakan administrasi perkara.

Mengatur tugas Wakil Panitera, Panitera Muda dan Panitera Pengganti.

Membuat daftar semua perkara yang diterima di Kepaniteraan.

Membuat salinan putusan.

Mengirimkan berkas perkara banding serta putusannya ke Pengadilan

Negeri

Page 11: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[ LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2015 ] 7

5. Wakil Panitera

Membantu Hakim dengan mengikuti dan mancatat jalannya

persidangan.

Membantu Panitera untuk secara langsung membina, meneliti dan

mengawasi pelaksanaan tugas administrasi perkara antara lain

ketertiban dalam mengisi buku register perkara, membuat laporan

periodik dan lain-lain.

Melaksanakan tugas Panitera apabila Panitera berhalangan.

Melaksanakan tugas yang didelegasikan kepadanya.

6. Sekretaris

Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan urusan perencanaan,

program dan anggaran.

Bertanggungjawab pelaksanaan urusan kepegawaian.

Bertanggungjawab pada pelaksanaan urusan keuangan.

Bertanggungjawab terhadap penataan organisasi dan tata laksana.

Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan pengelolaan teknologi

informasi dan statistik

Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan urusan surat menyurat, arsip,

perlengkapan, rumah tangga, keamanan, keprotokolan, hubungan

masyarakat, dan perpustakaan

Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan

dokumentasi serta pelaporan di lingkungan Kesetretariatan.

7. Bagian Perencanaan dan Kepegawaian

Menyiapkan Bahan pelaksanaan perencanaan dan penyusunan

program dan anggaran

Menyiapkan bahan pelaksanaan penyusunan formasi, pendataan dan

pengembangan pegawai, pengusulan kenaikan pangkat, pemindahan

dan mutasi, pengusulan pemberhentian dan pensiun serta pengelolaan

Sasaran Kerja Pegawai, administrasi jabatan fungsional, dan

pengurusan ASKES dan disiplin pegawai, serta penyusunan laporan

kepegawaian

Page 12: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[ LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2015 ] 8

Menyiapkan bahan pelaksanaan penelaahan , penataan, dan evaluasi

organisasi dan tata laksana

Menyiapkan bahan pelaksanaan pengelolaan teknologi informasi dan

statistik

Menyiapkan bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dokumentasi,

dan pelaporan.

8. Bagian Umum dan Keuangan

Melaksanakan urusan surat menyurat, kerasipan dan penggandaan

Melaksanakan urusan perawatan dan pemeliharaan gedung, sarana

dan prasarana serta perlengkapan dan perpustakaan.

Melaksanakan urusan keamanan, keprotokolan, dan hubungan

masyarakat

Melaksanakan pengelolaan anggaran, perbendaharaan, akuntansi dan

verifikasi, pengelolaan barang milik negara serta pelaporan keuangan

Menyiapkan bahan pelaksanaan pemantauan, serta penyusunan

laporan.

9. Panitera Muda Perdata

Membantu Hakim dengan mengikuti dan mancatat jalannya

persidangan.

Melaksanakan administrasi perkara, mempersiapkan persidangan

perkara, menyimpan berkas perkara, yang masih berjalan dan urusan

yang berhubungan dengan masalah perkara perdata.

Mengkonsep surat yang berhubungan dengan perkara perdata.

Menerima surat-surat dan mendisposisi untuk dimasukkan dalam

berkas.

Menerima berkas perkara perdata dari Pengadilan Negeri.

Meneliti berkas perkara perdata yang diterima dari Pengadilan Negeri.

Menyiapkan berkas perkara perdata yang untuk ditetapkan Hakim.

Meneliti berkas perkara perdata yang sudah diminutasi oleh Panitera

Pengganti

Page 13: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[ LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2015 ] 9

10. Panitera Muda Pidana

Membantu Hakim dengan mengikuti dan mancatat jalannya

persidangan.

Melaksanakan administrasi perkara, mempersiapkan persidangan

perkara, menyimpan berkas perkara, yang masih berjalan dan urusan

yang berhubungan dengan masalah perkara pidana.

Koordinator tugas-tugas pokok pada Kepaniteraan pidana

Membuat konsep surat yang berhubungan dengan perkara pidana

Menerima surat dan mendisposisi surat untuk diberikan ke staf

Kepaniteraan pidana

Meneliti berkas perkara pidana yang diterima dari Pengadilan Negeri

Meneliti berkas perkara pidana yang telah selesai diminutsi Panitera

Pengganti.

11. Panitera Muda Tipikor

Membantu Hakim dengan mengikuti dan mancatat jalannya

persidangan.

Melaksanakan administrasi perkara, mempersiapkan persidangan

perkara, menyimpan berkas perkara, yang masih berjalan dan urusan

yang berhubungan dengan masalah perkara Tipikor.

Koordinator tugas-tugas pokok pada Kepaniteraan Tipikor

Membuat konsep surat yang berhubungan dengan perkara Tipikor

Menerima surat dan mendisposisi surat untuk diberikan ke staf

Kepaniteraan Tipikor

Meneliti berkas perkara Tipikor yang diterima dari Pengadilan Tindak

Pidana Korupsi pada Pengadilan Tinggi Jawa Tengah

Meneliti berkas perkara Tipikor yang telah selesai diminutsi Panitera

Pengganti

12. Panitera Muda Hukum

Membantu Hakim dengan mengikuti dan mancatat jalannya

persidangan.

Mengumpulkan, mengolah dan mengkaji data, menyajikan statistik

perkara, Pengadilan Negeri se Jawa Tengah.

Page 14: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[ LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2015 ] 10

Menyusun laporan perkara (bulanan, semesteran dan tahunan).

Menyimpan arsip berkas perkara.

Tugas lain yang diberikan berdasarkan peraturan yang berlaku .

Menerima dan membantu dalam penyelesaian penanganan pengaduan

13. Subbagian Perencanaan Program dan Anggaran

Melaksanakan penyiapan bahan perencanaan program dan anggaran

Melaksanakan program dan anggaran

Pemantauan, evaluasi, dokumentasi, serta penyusunan laporan

perencanaan program dan anggaran

14. Subbagian Kepegawaian dan Teknologi Informasi

Melaksanakan penyiapan bahan urusan kepegawaian, organisasi dan

tata laksana

Pengelolaan Teknologi Informasi

Statistik pemantauan, evaluasi, dokumentasi, serta penyusunan

laporan kepegawaian dan teknologi informasi

15. Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga

Melaksanakan penyiapan urusan surat menyurat, kearsipan dan

penggandaan

Melaksanakan urusan perawatan dan pemeliharaan gedung, sarana

dan prasarana serta perlengkapan

Melaksanakan urusan perpustakaan

Melaksanakan urusan keamanan, keprotokolan dan hubungan

masyarakat.

16. Subbagian Keuangan dan Pelaporan

Melaksanakan penyiapan bahan urusan pengelolaan keuangan,

perbendaharaan, akuntansi dan verifikasi

Pengelolaan barang milik negara

Melaksanakan pemantauan serta penyusunan laporan.

17. Panitera Pengganti

Membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya

persidangan dalam perkara Pidana, Perdata dan Tipikor.

Page 15: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[ LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2015 ] 11

Melaporkan perkara yang telah diputus ke Kepaniteraan Pidana,

Perdata dan Tipikor.

Membuat berita acara persidangan, mengetik putusan, minutasi.

Page 16: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[ LAKIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2014 ] 12

C. STRUKTUR ORGANISASI PENGADILAN TINGGI JAWA TENGAH

Keterangan :

....................... = Koordinasi

= Tanggung jawab

Page 17: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 13

Dari struktur organisasi di atas terlihat bahwa Pengadilan Tinggi Jawa

Tengah dipimpin oleh seorang Ketua Pengadilan yang membawahi seluruh unit

kerjanya. Hakim Tinggi mempunyai garis koordinasi dengan Ketua Pengadilan.

Di bawah struktur jabatan Ketua terdapat jabatan Wakil Ketua. Panitera dan

Sekretaris yang berada di bawah Ketua dan Wakil Ketua. Panitera membawahi

empat bagian Panitera Muda, yaitu Panitera Muda Perdata, Panitera Muda

Pidana, Panitera Muda Tipikor dan Panitera Muda Hukum. Sedangkankan

Sekretaris membawahi dua kepala bagian dan empat Kepala Sub Bagian, yaitu

Kepala Bagian Perencanaan dan Kepegawaian, Kepala Bagian Umum dan

Keuangan, Kepala Subbagian Rencana Program dan Anggaran, Kepala

Subbagian Kepegawaian dan Teknologi Informasi, Kepala subbagian Tata

Usaha dan Rumah Tangga, serta Kepala subbagian keuangan dan pelaporan,

yang masing-masing membawahi staf. Sedangkankan Panitera Pengganti

mempunyai garis koordinasi dengan Panitera.

D. SISTEMATIKA PENYAJIAN

Laporan akuntabilitas kinerja ini menggambarkan pencapaian kinerja

Pengadilan Tinggi Jawa Tengah selama tahun 2016 sebagai acuan untuk

perbaikan kinerja di masa mendatang.

Laporan akuntabilitas kinerja ini disusun dengan sistematika sebagai

beriku:

BAB I : PENDAHULUAN, menggambarkan latar belakang hal-hal

umum tentang Pengadilan Tinggi Jawa Tengah, yang berisikan

antara lain : A. Latar Belakang, B. Kedudukan, Tugas Pokok

dan Fungsi, C. Struktur Organisasi pada Pengadilan Tinggi

Jawa Tengah dan D. Sistematika Penyajian

BAB II : PERENCANAAN dan PENETEPAN KINERJA, berisikan antara

lain A. Rencana Strategis Tahun 2015 – 2019 (1. Visi dan Misi,

2. Tujuan dan Sasaran Strategis, 3. Program Utama dan

Kegiatan Pokok) B. Indikator Kerja Utama, C. Rencana Kinerja

dan D. Penetapan Kinerja.

Page 18: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 14

BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA, menguraikan tentang capaian

kinerja Pengadilan Tinggi Jawa Tengah yang terdiri dari : A.

Pengukuran Kinerja, B. Analisis Akuntabilitas Kinerja, C.

Akuntabilitas Keuangan.

BAB IV : PENUTUP, yang berisi A. Kesimpulan dan B. Saran

Lampiran : Berisi antara lain : 1. Indikator Kinerja Utama; 2. Matriks

Renstra Tahun 2015 – 2019; 3. Perjanjian Kinerja Tahun 2016;

4. Rencana Kerja Tahun 2017 ; 5. SK Tim Penyusun LKjIP

2016;

Page 19: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 15

A. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019

1. VISI DAN MISI

Rencana Strategis Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2015-2019

merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-

tahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan,

penertiban, perbaikan pengkajian, pengelolaan terhadap sistem kebijakan

dan peraturan perundangan-undangan untuk mencapai efektivitas dan

efisiensi.

Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta

sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Tinggi Jawa Tengah

diselaraskan dengan arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang

disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang telah ditetapkan

dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005-

2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015-2019,

sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program

dan kegiatan Pengadilan dalam mencapai misi dan visi serta tujuan

organisasi pada tahun 2015- 2019.

Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa

depan yang diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan

fungsi Pengadilan Tinggi Jawa Tengah.

Visi Pengadilan Tinggi Jawa Tengah mengacu pada Visi Mahkamah

Agung RI adalah sebagai berikut :

“Mewujudkan Pengadilan Tinggi Jawa Tengah yang

Agung” Untuk mencapai visi tersebut, Pengadilan Tinggi Jawa Tengah

menetapkan misi yang menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu :

BAB II – PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

Page 20: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 16

1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan

transparasi.

2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur Peradilan dalam rangka

peningkatan pelayanan pada masyarakat.

3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien.

4. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif

dan efisien.

5. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

6. Mewujudkan aparatur peradilan yang bersih, efektif dan terpercaya.

2. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam

jangka waktu satu sampai dengan lima tahun dan tujuan ditetapkan mengacu

kepada pernyataan visi dan misi Pengadilan Tinggi Jawa Tengah.

Adapun Tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Tinggi Jawa Tengah

adalah sebagai berikut :

1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi.

2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan.

3. Publik percaya bahwa Pengadilan Tinggi Jawa Tengah dan Pengadilan

Negeri di bawahnya memenuhi butir 1 dan 2 di atas.

Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu

yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan

dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019, sasaran strategis yang hendak

dicapai Pengadilan Tinggi Jawa Tengah adalah sebagai berikut :

1. Meningkatnya penyelesaian perkara.

2. Peningkatan akseptabilitas putusan Hakim.

3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara.

4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to

justice).

5. Meningkatnya kualitas pengawasan.

Page 21: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 17

6. Meningkatnya kualitas perencanaan dan pengelolaan administrasi

kepegawaian, pengembangan sumber daya manusia dan pengelolaan

teknologi informasi

3. PROGRAM UTAMA DAN KEGIATAN POKOK

Dalam rangka mewujudkan visi dan misi, tujuan dan sasaran yang

ditetapkan, Pengadilan Tinggi Jawa Tengah menetapkan arah kebijakan dan

strategi sebagai berikut :

a. Program peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis

lainnya

Peningkatan profesionalisme aparat hukum, pelayanan hukum dan bantuan

hukum yang baik dan berkualitas kepada masyarakat tidak dapat dihitung

hanya dari kinerja Hakim dalam memeriksa dan memutus perkara. Untuk

melaksanakan tugas dan fungsinya, pengadilan harus dukung oleh aparat

hukum yang profesional dan berintegritas, sistem informasi manajemen

penanganan perkara yang terpadu dan pelaksana tugas teknis lainnya yang

dapat mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok pengadilan. Maka

dari itu perlu dilakukan peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan

tugas teknis lainnya.

Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut :

a. Peningkatan kualitas layanan dukungan manajemen untuk mewujudkan

layanan prima peradilan ;

b. Peningkatan pengelolaan layanan sistem informasi terintegrasi ;

c. Peningkatan pengelolaan administrasi kepegawaian dan pengembangan

SDM berdasarkan parameter objektif ;

d. Peningkatan pengelolalaan pelaporan keuangan yang transparan dan

akuntabel ;

e. Peningkatan kualitas rencana program dan anggaran serta organisasi tata

laksana secara transparan, efektif dan efesien ;

f. Peningkatan pengelolaan sarana dan prasarana penunjang pelayanan

peradilan ;

g. Peningkatan pelayanan pimpinan ;

Page 22: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 18

h. Peningkatan pengelolaan keamanan, urusan tata usaha, rumah tangga dan

dinas sikap mental.

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara Pengadilan

Tinggi Jawa Tengah.

Peningkatan sarana dan prasarana aparatur Negara Pengadilan Tinggi Jawa Tengah

diharapkan dapat memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana Pengadilan Tinggi

dalam mendukung pelaksanaan tugas pokok Pengadilan Tinggi Jawa Tengah dan

badan-badan peradilan di bawahnya dalam menegakkan supremasi hukum dan

keadilan.

Peningkatan sarana dan prasarana tersebut baik terkait langsung dengan fungsi

pengadilan maupun untuk kebutuhan aparatur Pengadilan Tinggi Jawa Tengah.

Kegiatan yang dilaksanakan adalah pemenuhan atau penyempurnaan

kelengkapan sarana dan prasarana dalam menunjang tugas penyelenggaraan

peradilan dengan sasaran meningkatkan efektivitas pengelolaan penyelsaian

perkara.

c. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum :

Peningkatan Manajemen Pengadilan Tinggi Jawa Tengah

Manajemen yang baik akan menentukan kualitas pelaksanaan tugas pokok dan

fungsi suatu lembaga. Demikian pula halnya dengan Pengadilan Tinggi Jawa

Tengah yang melaksanakan tugas pokok sebagai Pengadilan Tingkat Banding.

Pengadilan merupakan ujung tombak dalam memberikan pelayanan yang bersifat

teknis peradilan kepada masyarakat pencari keadilan oleh karena itu dalam

melaksanakan tugasnya tidak dapat dipisahkan dengan unit lainnya.

Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut :

a. Mengevaluasi jumlah Hakim agar tercapai rasio ideal dengan jumlah

perkara yang ditangani oleh Pengadilan Tinggi Jawa Tengah.

b. Menyempurnakan kebijakan SOP untuk Pengadilan Tingkat Pertama

agar tercipta keseragaman dalam operasional peradilan

Penyelesaian perkara Pengadilan Tinggi Jawa Tengah

Pengadilan Tinggi Jawa Tengah telah melakukan serangkaian upaya untuk

meningkatkan penyelesaian perkara, diantaranya dengan mewajibkan kepada

Pengadilan Negeri yang mengajukan upaya hukum banding untuk mengirimkan 3

(tiga) salinan putusan dengan tujuan berkas tersebut dapat dipelajari/diperiksa

secara bersamaan oleh Majelis Hakim tingkat banding, namun jumlah sisa perkara

Page 23: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 19

dan jumlah perkara baru yang masuk setiap tahunnya selalu meningkat. Oleh

karena itu dipandang perlu untuk membuat program peningkatan penyelesaian

perkara di Pengadilan Tinggi Jawa Tengah. Tingkat penyelesaian perkara di

Pengadilan Tinggi Jawa Tengah tidak hanya disebabkan oleh faktor kemampuan

para Hakim Tinggi dalam memeriksa dan memutus perkara, namun juga masalah

minutasi dan informasi perkara merupakan bagian dari permasalahan terkait

dengan penyelesaian perkara ini. Hal ini tentunya akan sangat merugikan bagi

masyarakat pencari keadilan. Maka dari itu upaya peningkatan dan pengefektifan

penyelesaian perkara harus dilakukan. Program ini juga sejalan dengan prioritas

RPJMN dalam hal peningkatan profesionalisme aparat penegak hukum.

Kegiatan sebagai berikut:

a. Percepatan penyelesaian perkara dengan mengeluarkan peraturan

jadwal sidang, jadwal penyelesaian perkara.

b. Penyempurnaan kebijakan waktu penyelesaian perkara dan tunggakan

perkara pada tingkatan peradilan.

Program Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Pengadilan Tinggi Jawa Tengah

Keberhasilan suatu lembaga dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya

terletak pada kualitas sumber daya manusianya. Oleh karena itu peningkatan

kualitas dan kuantitas aparatur pengadilan sangat ditentukan dari bagaimana

lembaga tersebut mempersiapkan aparatnya dengan pendidikan dan pelatihan

yang memadai. Pada sisi yang lain, pengembangan kapasitas lembaga juga

sangat dipengaruhi oleh hasil penelitian yang memadai untuk meningkatkan

kemampuan dalam melayani masyarakat. Oleh karena itu peningkatan kualitas

pendidikan dan pelatihan aparatur pengadilan yang didukung dengan hasl

penelitian yang memadai diharapkan akan menghasilkan lembaga peradilan yang

kuat dan berwibawa. Hal ini sejalan dengan prioritas RPJMN yaitu dalam rangka

Peningkatan Profesionalisme Aparat Hukum serta Peningkatan Pelayanan Hukum

dan Bantuan Hukum kepada Masyarakat.

Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut :

a. Diklat bagi pegawai teknis peradilan yang memenuhi standar kompetensi

tugas kinerja Hakim, Hakim Tipikor, Panitera Pengganti dan Juru sita.

b. Diklat bagi pegawai dan pejabat struktural yaitu manajemen

kepemimpinan.

Page 24: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 20

Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Pengadilan Tinggi

Jawa Tengah

Pengawasan merupakan salah satu fungsi manajemen yang harus dilakukan

agar sebuah lembaga dapat tetap berjalan sesuai dengan tugas dan fungsi

pokoknya. Melalui fungsi pengawasan ini diharapkan kekurangan yang

mungkin terjadi dalam pelaksanaan tugas tersebut dapat dengan segera

diatasi. Fungsi pengawasan tidak dapat dilihat secara sempit yaitu dalam hal

mengawasi individu aparatur pengadilan dalam melaksanakan tugasnya.

Namun pengawasan terhadap kesiapan sarana dan prasarana yang dapat

memdukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya menjadi satu bagian

yang tidak terpisahkan. Oleh karena itu untuk fungsi pengawasan ini harus

dilakukan oleh seorang pengawas yang memiliki kapasitas, kapabilitas, dan

integritas yang tinggi. Fungsi pengawasan yang berjalan dengan baik dan

didukung oleh aparatur pengawasan yang berintegritas dakan dalam

mewujudkan prioritas di dalam RPJMN yaitu dalam hal penegakan hukm dan

HAM termasuk penanganan kasus korupsi, dan peningkatan profesionalisme

aparat hukum

B. INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN TINGGI JAWA TENGAH

Indikator Kinerja Utama adalah ukuran keberhasilan organisasi dalam

mencapai tujuan dan merupakan ikhtisar hasil berbagai program dan kegiatan

sebagai penjabaran tugas dan fungsi organisasi. Pengadilan Tinggi Jawa

Tengah telah menetapkan Indikator Kinerja Utama berdasarkan SK Ketua

Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Nomor : W12.U/ 497 /KP.07.01/I/2017 tanggal

25 Januari 2017, dapat dilihat sebagai berikut :

SASARAN INDIKATOR KINERJA

1. Meningkatnya

penyelesaian perkara.

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan.

- Perdata - Pidana - Tipikor

b. Persentase perkara yang diselesaikan. - Perdata - Pidana - Tipikor

c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam

Page 25: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 21

2. Peningkatan

akseptabilitas putusan Hakim.

3. Peningkatan efektifitas

pengelolaan penyelesaian perkara.

4. Peningkatan

aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

5. Meningkatnya kualitas

pengawasan. 6. Meningkatnya kualitas

Perencanaan dan pengelolaan administrasi kepegawaian,pengemba-ngan Sumber Daya Manusia, dan pengelolaan teknologi informasi

jangka waktu maksimal 3 bulan - Perdata - Pidana - Tipikor

d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 3 bulan - Perdata - Pidana - Tipikor

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : - Kasasi - Peninjauan Kembali.

a. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis.

b. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara. - Perdata - Pidana - Tipikor

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan. b. Persentase amar putusan perkara (tipikor) yang

menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti.

b. Persentase delegasi pengaduan dari bawas yang ditindaklanjuti

c. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.

a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper

test dalam rangka promosi d. Persentase kelulusan Eksaminasi Calon Hakim Tingkat

Banding

e. Persentase Baperjakat Yang Diselesaikan f. Persentase penyelesaian :

- Usulan Pengangkatan PNS - Kenaikan Pangkat

Page 26: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 22

7. Peningkatan pengelolaan

Urusan Umum dan Keuangan

- Kenaikan Gaji Berkala - Usulan pengangkatan jabatan - Pemberhentian dan pensiun - Pengelolaan Sasaran Kerja Pegawai - Pengelolaan LHKASN.

g. Persentase pelaksanaan perencanaan dan penyusunan program dan anggaran.

h. Peningkatan kualitas pelayanan informasi melalui teknologi informasi, kategori :

- Wajib diumumkan secara berkala - Wajib tersedia setiap saat dan dapat diakses a. Persentase Pengadaan Sarana dan Prasarana

Pendukung

b. Persentase Penghapusan Barang Milik Negara yang Diselesaikan

c. Pengelolaan barang milik negara d. Pelaporan keuangan dan verifikasi

C. RENCANA KINERJA PENGADILAN TINGGI JAWA TENGAH TAHUN 2017

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) merupakan penjabaran dari sasaran dan

program yang telah ditetapkan dalam Renstra, dan akan dilaksanakan oleh

satuan organisasi/kerja melalui berbagai kegiatan tahunan. Adapun Rencana

Kinerja Tahunan Pengadilan Tinggi Jawa Tengah, sebagai berikut :

SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET

Meningkatnya penyelesaian perkara.

a. Persentase sisa perkara yang

diselesaikan. - Perdata - Pidana - Tipikor

b. Persentase perkara yang diselesaikan. - Perdata - Pidana - Tipikor

c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan - Perdata - Pidana - Tipikor

d. Persentase perkara yang diselesaikan

100 % 100 % 100 %

90 % 90 % 95 %

100 % 100 % 100 %

Page 27: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 23

Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) Meningkatnya kualitas pengawasan. Meningkatnya kualitas Perencanaan dan pengelolaan administrasi kepegawaian,pengemba-ngan Sumber Daya Manusia, dan pengelolaan teknologi informasi

dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan - Perdata - Pidana - Tipikor

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : - Kasasi - Peninjauan Kembali.

a. Persentase berkas yang diregister dan

siap didistribusikan ke Majelis. b. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara.

- Pidana - Perdata - Tipikor

a. Persentase perkara prodeo yang

diselesaikan. b. Persentase amar putusan perkara (tipikor)

yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti.

b. Persentase delegasi pengaduan dari bawas yang ditindaklanjuti

c. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.

a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis

yudisial

b. Persentase pegawai yang lulus diklat non

yudisial

c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit

and proper test dalam rangka promosi

d. Persentase kelulusan Eksaminasi Calon

Hakim Tingkat Banding

e. Persentase Baperjakat Yang Diselesaikan

f. Persentase penyelesaian :

- Usulan Pengangkatan PNS

0 % 0 % 0 %

45 % 95 %

95 %

1 : 50 1 : 45 1 : 10

100 %

100 %

100 %

100 %

100%

90 %

95 %

95 %

95 %

95 %

100 %

Page 28: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 24

Peningkatan pengelolaan Urusan Umum dan Keuangan

- Kenaikan Pangkat

- Kenaikan Gaji Berkala

- Usulan pengangkatan jabatan

- Pemberhentian dan pensiun

- Pengelolaan Sasaran Kerja Pegawai

- Pengelolaan LHKASN.

g. Persentase pelaksanaan perencanaan dan penyusunan program dan anggaran.

h. Peningkatan kualitas pelayanan informasi melalui teknologi informasi, kategori :

- Wajib diumumkan secara berkala - Wajib tersedia setiap saat dan dapat

diakses a. Persentase Pengadaan Sarana dan

Prasarana Pendukung b. Persentase Penghapusan Barang Milik

Negara yang Diselesaikan

c. Pengelolaan barang milik negara d. Pelaporan keuangan dan verifikasi

95%

100 %

90 %

100 %

100 %

100 %

90 %

100 % 100 %

90 %

90 %

90 % 90 %

D. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2016

Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang

mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur

dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber

daya yang dikelola. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk

meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata

komitmen, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan

dan sasaran Pengadilan Tinggi Jawa Tengah serta menciptakan tolok ukur

kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja.

Penetapan Kinerja Tahun 2016 Pengadilan Tinggi Jawa Tengah sebagai berikut :

SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET

1. Meningkatnya

penyelesaian perkara.

a. Persentase sisa perkara yang

diselesaikan. - Perdata - Pidana

100 % 100 %

Page 29: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 25

2. Peningkatan

akseptabilitas putusan Hakim.

3. Peningkatan

efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara.

4. Peningkatan

aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

5. Meningkatnya kualitas pengawasan.

6. Meningkatnya kualitas

Perencanaan dan pengelolaan administrasi kepegawaian,pengemba-ngan Sumber Daya

- Tipikor b. Persentase perkara yang diselesaikan.

- Perdata - Pidana - Tipikor

c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan - Perdata - Pidana - Tipikor

d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 3 bulan - Perdata - Pidana - Tipikor

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : - Kasasi - Peninjauan Kembali.

a. Persentase berkas yang diregister dan

siap didistribusikan ke Majelis. b. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara.

- Perdata - Pidana - Tipikor

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan.

b. Persentase amar putusan perkara (tipikor) yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti.

b. Persentase delegasi pengaduan dari bawas yang ditindaklanjuti

c. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.

a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial

b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial

c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi

100 %

90 % 95 % 95 %

100 % 100 % 100 %

0 % 0 % 0 %

95 % 100 %

95 %

1 : 50 1 : 45 1 : 10

100 %

100 %

100 %

100 %

100%

90 %

95 %

95 %

Page 30: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 26

Manusia, dan pengelolaan teknologi informasi

7. Peningkatan pengelolaan Urusan Umum dan Keuangan

d. Persentase kelulusan Eksaminasi Calon Hakim Tingkat Banding

e. Persentase Baperjakat Yang Diselesaikan f. Persentase penyelesaian :

- Usulan Pengangkatan PNS - Kenaikan Pangkat - Kenaikan Gaji Berkala - Usulan pengangkatan jabatan - Pemberhentian dan pensiun - Pengelolaan Sasaran Kerja Pegawai - Pengelolaan LHKASN.

g. Persentase pelaksanaan perencanaan dan penyusunan program dan anggaran.

h. Peningkatan kualitas pelayanan informasi melalui teknologi informasi, kategori :

- Wajib diumumkan secara berkala - Wajib tersedia setiap saat dan dapat

diakses

a. Persentase Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendukung

b. Persentase Penghapusan Barang Milik

Negara yang Diselesaikan

c. Pengelolaan barang milik negara

d. Pelaporan keuangan dan verifikasi

90 %

95 %

100 % 95 % 100 % 90 % 100 % 100 % 100 %

90 %

100 %

100 %

90 %

90 %

90 %

90 %

Page 31: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 27

= X Capaian

Realisasi

Target

100%

A. PENGUKURAN KINERJA

Akuntabilitas Kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi

pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan

pelaksanaan Program dan Kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku

kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan

sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi

pemerintah yang disusun secara periodik. Pengukuran Kinerja adalah proses

sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan/kegagalan

pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk mencapai

sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi

organisasi. Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai

kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang

telah ditetapkan. Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme

untuk memberikan reward/punishment, melainkan sebagai alat komunikasi

dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi.

Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Tinggi Jawa Tengah

tahun 2016 dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi

pencapaian indikator kinerja dengan target yang telah ditetapkan, sehingga

terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak.

Secara umum Pengadilan Tinggi Jawa Tengah dalam melaksanakan

tugas pokok dan fungsi telah dapat mencapai keberhasilan yang dapat

ditunjukkan dari pencapaian sebagain besar target indikator kinerja sasaran

strategis yang diterapkan, namun demikian terdapat juga beberapa target

yang belum tercapai dalam tahun 2016 ini. Rincian tingkat capaian kinerja

masing‐masing indikator kinerja tersebut diuraikan dalam tabel dibawah ini.

BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA

Page 32: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 28

SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

TARGET

(%)

REALISASI

(%)

CAPAIAN

(%)

a b c = b/a

1. Meningkatnya penyelesaian perkara

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan : Perdata Pidana Tipikor

100 100 100

100 100 100

100 100 100

b. Persentase perkara yang diselesaikan Perdata Pidana Tipikor

90 90 95

85,23 91,19 92,31

94,70 101,32 97,17

c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan : Perdata Pidana Tipikor

100 100 100

100 100 100

100 100 100

d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 3 bulan : Perdata Pidana Tipikor

0 0 0

NA NA NA

NA NA NA

2. Peningkatan akseptabilitas putusan Hakim

Persentase yang tidak mengajukan upaya hukum : - Kasasi - Peninjauan Kembali

45 95

64,99 99,40

144,42 104,67

3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis

95 100 105,26

b. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara

- Perdata - Pidana - Tipikor

1 : 50 1 : 45 1 : 10

1 : 63 1 : 49 1 : 5

126 108,89

50

4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan

100

100

100

b. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.

100

100

100

5. Meningkatnya kualitas pengawasan

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

100

100

100

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.

100

NA

NA

Page 33: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 29

6. Meningkatkan kualitas perencanaan dan pengelolaan administrasi kepegawaian, pengembangan sumber daya.

a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial

90 100 111

b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial

95 100 105,2

c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi

95

57,6 60,6

d. Persentase kelulusan Eksaminasi Calon Hakim Tingkat Banding

90 0 0

e. Persentase baperjakat yang diselesaikan

95 100 105,2

f. Persentase penyelesaian: - Usulan Pengangkatan

PNS - Kenaikan Pangkat - Kenaikan Gaji Berkala - Usulan Pengangkatan

Jabatan - Pemberhentian dan

pensiun - Pengelolaan Sasaran

Kerja Pegawai - Pengelolaan LHKASN

100

95

100 90

100

100

100

100

100 100 100

100

100

96,4

100

105,2 100 111

100

100

96,4

g. Persentase pelaksanaan perencanaan dan penyusunan program dan anggaran

90 100 111

h. Peningkatan kualitas pelayanan informasi melalui teknologi informasi, kategori : - Wajib diumumkan secara

berkala - Wajib tersedia setiap saat

dan dapat diakses

100

100

100

100

100

100

7. Peningkatan pengelolaan urusan umum dan keuangan

a. Persentase Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendukung

90 100 111

b. Persentase Penghapusan Barang Milik Negara yang diselesaikan

90 0 0

c. Pengelolaan Barang Milik Negara

90 100 111

d. Pelaporan Keuangan dan Verifikasi

90 100 111

Page 34: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 30

B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA

Pengukuran kinerja Pengadilan Tinggi Jawa Tengah tahun 2016

mengacu pada indikator kinerja utama sebagaimana tertuang pada tabel di

atas. Pada akhir tahun 2016 Pengadilan Tinggi Jawa Tengah telah

melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun

hasil capaian kinerja sesuai sasaran yang ditetapkan akan diuraikan sebagai

berikut :

I. Sasaran strategis 1 : “Meningkatnya Penyelesaian

Perkara”

Sasaran Strategis Meningkatnya Penyelesaian Perkara dimaksudkan

untuk menggambarkan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan peradilan

dalam penyelesaian perkara dengan mengukur tingkat penyelesaian

perkara, sisa perkara maupun ketepatan waktu dalam menyelesaikan

perkara. Sasaran strategis ini menggunakan 4 (empat) Indikator Kinerja

Utama. Capaian sasaran meningkatnya penyelesaian perkara pada tahun

2016 dibandingkan dengan realisasi 3 (dua) tahun sebelumnya yaitu

tahun 2013, 2014 dan tahun 2015 sesuai dengan masing-masing Indikator

Kinerja Utama adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Capaian Sasaran Strategis 1

Sasaran Strategis 1 : Meningkatnya Penyelesaian Perkara

Indikator Kinerja Utama Realisasi (%)

Target (%)

*Capaian (%)

2013 2014 2015 2016 2016 2016

a b c = a/b

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan Perdata Pidana Tipikor

100 100 100

100 100 100

100 100 100

100 100 100

100 100 100

100 100 100

b. Persentase perkara yang diselesaikan Perdata Pidana Tipikor

85,28 93,18 91,51

88,35 92,80 98,15

82,51 90,14 96,15

85,23 91,19 92,31

90 95 95

94,70 101,32 97,17

c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan Perdata Pidana

100 100

100 100

100 100

100 100

100 100

100 100

Page 35: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 31

Tipikor 100 100 100 100 100 100

d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 3 bulan Perdata Pidana Tipikor

0 0 0

0 0 0

0 0 0

NA NA NA

NA NA NA

NA NA NA

a. Analisis Pencapaian kinerja meningkatnya

penyelesaian perkara dengan indikator ke-1

persentase sisa perkara yang diselesaikan adalah

sebagai berikut :

Tabel 2. Sasaran Strategis 1 Indikator Kinerja Utama 1

Sasaran Strategis 1 : Meningkatnya Penyelesaian Perkara

Indikator Kinerja Utama Realisasi (%)

Target (%)

Capaian (%)

2013 2014 2015 2016 2016 2016

a b c = a / b

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan

Perdata Pidana Tipikor

100 100 100

100 100 100

100 100 100

100 100 100

100 100 100

100 100 100

Rata-Rata 100 100 100 100 100 100

Untuk mengetahui pencapaian kinerja dengan indikator persentase

sisa perkara yang diselesaikan dilakukan melalui perhitungan

perbandingan sisa perkara yang diselesaikan dengan sisa perkara

yang harus diselesaikan, sebagaimana terlihat dalam tabel-tabel di

bawah ini :

Tabel 3. Penyelesaian Sisa Perkara Perdata

Perkara Perdata Tahun

2013 2014 2015 2016 Persentase

Sisa perkara tahun sebelumnya yang belum diselesaikan 57 83 65 110

Perkara masuk 507 438 564 567

Putus 481 456 519 577

Sisa perkara tahun sebelumnya yang diselesaikan 57 83 65 110 100%

Sisa akhir 83 65 110 100

Tabel 4. Penyelesaian Sisa Perkara Pidana

Perkara Pidana Tahun

2013 2014 2015 2016 Persentase

Sisa perkara tahun sebelumnya yang belum 52 30 28 36

Page 36: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 32

diselesaikan

Perkara masuk 388 359 337 441

Putus 410 361 329 435

Sisa perkara tahun sebelumnya yang diselesaikan 52 30 28 36 100%

Sisa akhir 30 28 36 42

Tabel 5. Penyelesaian Sisa Perkara Tipikor

Perkara Tipikor Tahun

2013 2014 2015 2016 Persentase

Sisa perkara tahun sebelumnya yang belum diselesaikan

7 9 1 1

Perkara masuk 99 45 25 25

Putus 97 53 25 24

Sisa perkara tahun sebelumnya yang diselesaikan 7 9 1 1 100%

Sisa akhir 9 1 1 1

b. Analisis pencapaian kinerja meningkatnya

penyelesaian perkara dengan indikator ke-2

persentase perkara yang diselesaikan adalah sebagai

berikut :

Tabel 6. Sasaran Strategis 1 Indikator Kinerja Utama 2

Sasaran Strategis 1 : Meningkatnya Penyelesaian Perkara

Indikator Kinerja Utama Realisasi (%)

Target (%)

Capaian (%)

2013 2014 2015 2016 2016 2016

a b c = a / b

b. Persentase perkara yang diselesaikan

Perdata Pidana Tipikor

85,28 93,18 91,51

88,35 92,80 98,15

82,51 90,14 96,15

85,23 91,19 92,31

90 95 95

94,70 101,32 97,17

Rata-Rata 89,99 93,10 89,60 89,58 93,33 97,73

Tabel di atas menunjukkan perbandingan realisasi persentase

penyelesaian perkara pidana, perdata maupun tipikor dari tahun 2013

sampai dengan tahun 2016. Bahwa secara keseluruhan realisasi

penyelesaian perkara pada tahun 2015 tidak mencapai target yang

sudah ditentukan serta mengalami penurunan dibandingkan realisasi

penyelesaian perkara pada tahun 2013, 2014 dan 2015.

Page 37: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 33

Untuk mengetahui pencapaian kinerja dengan indikator persentase

perkara yang diselesaikan adalah melalui perbandingan jumlah

perkara yang diselesaikan dengan jumlah perkara yang akan

diselesaikan, sebagaimana terlihat dalam tabel-tabel di bawah ini :

Tabel 7. Data Perkara Tahun 2016

Jenis Perkara

Tahun 2016

Sisa Th 2015

Masuk Putus Sisa

A b c d = (a+b) - c

Perdata 110 567 577 100

Pidana 36 441 435 42

Tipikor 1 25 24 2

Total 147 1033 1036 144

Tabel 8. Perkara Perdata Yang Diselesaikan

Perkara Perdata 2013 2014 2015 2016

Jml % Jml % Jml % Jml %

Sisa perkara tahun sebelumnya yang belum diselesaikan

57 83 65 110

Perkara masuk 507 475 564 567

Jumlah Perkara 564 558 629 677

Perkara yang diselesaikan 481 85,28% 493 88,35% 519 82,51% 577 85,23%

Sisa akhir 83 65 110 100

Tabel 9. Perkara Pidana Yang Diselesaikan

Perkara Pidana 2013 2014 2015 2015

Jml % Jml % Jml % Jml %

Sisa perkara tahun sebelumnya yang belum diselesaikan

52 30 28 36

Perkara masuk 388 359 337 441

Jumlah Perkara 440 389 365 447

Perkara yang diselesaikan 410 93,18% 361 92,80% 329 90,14% 435 91,19%

Sisa akhir 30 28 36 42

Page 38: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 34

Tabel 10. Perkara Tipikor Yang Diselesaikan

Perkara Tipikor 2013 2014 2015 2016

Jml % Jml % Jml % Jml %

Sisa perkara tahun sebelumnya yang belum diselesaikan

7 9 1 1

Perkara masuk 99 45 25 25

Jumlah Perkara 106 54 26 26

Perkara yang diselesaikan 97 91,51% 53 98,15% 25 96,15% 24 92,31%

Sisa akhir 9 1 1 2

Tabel 12. Efektifitas penanganan perkara perdata

Tahun

Keadaan Perkara

Jumlah Majelis Hakim

Efektifitas Jumlah Perkara Yang Ditanganai 1 Majelis Hakim Sisa

Perkara tahun

sebelumnya

Jumlah Perkara Masuk

Persentase peningkatan

Perkara

Jumlah Perkara Yang

Harus Diselesaikan

Jumlah Perkara

Yang Telah Diselesaikan

A b c =

[b (2016) - b(2015)] /b(2015)

d = a + b e f g = e / f

2014 83 475 - 558 493 9 55

2015 65 564 18,74% 629 519 10 52

2016 110 567 0,53 % 677 577 9 64

Tabel 13. Efektifitas penanganan perkara pidana

Tahun

Keadaan Perkara

Jumlah Majelis Hakim

Efektifitas Jumlah Perkara Yang Ditanganai 1 Majelis Hakim Sisa

Perkara tahun

sebelumnya

Jumlah Perkara Masuk

Persentase peningkatan

Perkara

Jumlah Perkara Yang

Harus Diselesaikan

Jumlah Perkara

Yang Telah Diselesaikan

a b c = [b (2016) - b(2015)]

/b(2015)

d = a + b e f g = e / f

2014 30 359 - 389 361 9 40

2015 28 337 -6,13% 365 329 10 33

2016 36 441 30,86% 477 435 9 48

Page 39: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 35

Tabel 14. Efektifitas penanganan perkara Tipikor

Tahun

Keadaan Perkara

Jumlah Majelis Hakim

Efektifitas Jumlah Perkara Yang Ditanganai 1 Majelis Hakim Sisa

Perkara tahun

sebelumnya

Jumlah Perkara Masuk

Persentase peningkatan

Perkara

Jumlah Perkara Yang

Harus Diselesaikan

Jumlah Perkara

Yang Telah Diselesaikan

a b c =

[b (2016) - b(2015)] /b(2015)

d = a + b e f g = e / f

2014 9 45 - 54 53 4 13

2015 1 25 -44,44% 26 25 4 6

2016 1 25 0 26 24 5 5

c. Analisis pencapaian kinerja meningkatnya

penyelesaian perkara dengan indikator ke-3

persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka

waktu maksimal 3 bulan adalah sebagai berikut :

Bahwa berdasarkan SEMA No. 2 Tahun 2014 tentang Penyelesaian

Perkara di Pengadilan Tingkat Pertama dan Tingkat Banding Pada 4

(empat) Lingkungan Peradilan, penyelesaian perkara-perkara di

Pengadilan harus sesua dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Penyelesaian perkara pada Pengadilan Tingkat Pertama paling

lambat dalam waktu 5 (lima) bulan ;

2. Penyelesaian perkara pada Pengadilan Tingkat Banding

paling lambat dalam waktu 3 (tiga) bulan ;

3. Ketentuan waktu sebagaimana pada angka 1 dan 2 di atas

termasuk penyelesaian minutasi ;

4. Ketentuan tenggang waktu di atas tidak berlaku terhadap perkara-

perkara khusus yang sudah ditentukan berdasarkan peraturan

perundang-undangan ;

Sedangkankan berdasarkan SK KMA No. 026/KMA/SK/II/2012

tentang Standar Pelayanan Publik setiap Pengadilan pada semua

tingkatan untuk menyusun Standar Pelayanan Pengadilan pada

masing-masing satuan kerja yang salah satunya adalah tentang

Page 40: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 36

jangka waktu proses penyelesaian perkara. Ukuran capaian indikator

kinerja persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu

maksimal 3 bulan adalah perbandingan jumlah perkara yang

diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan dengan jumlah

perkara yang harus diselesaikan dalam waktu maksimal 3 bulan

(diluar sisa perkara).

Tabel 15. Perkara Perdata Yang Diselesaikan Dalam Jangka

Waktu Maksimal 3 bulan

Perkara Perdata 2013 2014 2015 2016

Jml % Jml % Jml % Jml %

Perkara masuk 507 475 564 567

Jumlah Perkara Yang Harus Diselesaikan Maksimal 3 bulan

507 475 564 567

Perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu 3 bulan

507 100% 475 100% 564 100% 567 100%

Tabel 16. Perkara Pidana Yang Diselesaikan Dalam Jangka

Waktu Maksimal 3 bulan

Perkara Pidana 2013 2014 2015 2016

Jml % Jml % Jml % Jml %

Perkara masuk 388 359 337 441

Jumlah Perkara Yang Harus Diselesaikan Maksimal 3 bulan

388 359 337 441

Perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu 3 bulan

388 100% 359 100% 301 100% 441 100%

Tabel 17. Perkara Tipikor Yang Diselesaikan Dalam Jangka

Waktu Maksimal 3 bulan

Perkara Tipikor 2013 2014 2015 2016

Jml % Jml % Jml % Jml %

Perkara masuk 99 45 25 25

Jumlah Perkara Yang Harus Diselesaikan Maksimal 3 bulan

99 45 25 25

Perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu 3 bulan

99 100% 45 100% 25 100% 25 100 %

Page 41: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 37

Tabel 18. Sasaran Strategis 1 Indikator Kinerja Utama 3

Sasaran Strategis 1 : Meningkatnya Penyelesaian Perkara

Indikator Kinerja Utama Realisasi (%)

Target (%)

Capaian (%)

2014 2015 2016 2015 2015

a b c = a / b

c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan

Perdata Pidana Tipikor

100 100 100

100 100 100

100 100 100

100 100 100

100 100 100

Rata-Rata 100 100 100 100 100

Bahwa pada tahun 2016, persentase perkara yang diselesaikan

dalam jangka waktu maksimal 3 bulan mencapai target 100%.

Capaian tersebut diperoleh karena tidak ada perkara yang

penyelesaiannya melebihi tenggang waktu 3 bulan. Pencapaian

100% juga diperoleh pada tahun 2014 dan 2015. Hal ini menunjukan

bahwa kebijakan Mahakamah Agung dalam SEMA No. 2 Tahun

2014 tentang Penyelesaian Perkara di Pengadilan Tingkat Pertama

dan Tingkat Banding Pada 4 (empat) Lingkungan Peradilan sudah

dijalankan dengan baik oleh Pengadilan Tinggi Jawa Tengah.

d. Analisis pencapaian kinerja meningkatnya

penyelesaian perkara dengan indikator ke-4

persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka

waktu lebih dari 3 bulan adalah sebagai berikut :

Ukuran capaian indikator kinerja persentase perkara yang

diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 3 bulan adalah

perbandingan jumlah perkara yang diselesaikan lebih dari 3 bulan

dengan jumlah perkara yang diselesaikan dalam waktu kurang dari 3

bulan.

Tabel 19. Sasaran Strategis 1 Indikator Kinerja Utama 4

Sasaran Strategis 1 : Meningkatnya Penyelesaian Perkara

Indikator Kinerja Utama Realisasi (%)

Target (%)

Capaian (%)

2014 2015 2016 2016 2016

a b c = a / b

d. Persentase perkara yang

Page 42: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 38

diselesaikan dalam jangka waktu lebih 3 bulan

Perdata Pidana Tipikor

0 0 0

0 0 0

NA NA NA

NA NA NA

NA NA NA

Rata-Rata 0 0 NA NA NA

Capaian persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu

lebih 3 bulan, mulai tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 0%.

Capaian tersebut diperoleh karena target maupun relaisasinya 0

perkara. Bahwa pencapaian ini menunjukkan jangka waktu

penyelesaian perkara di Pengadilan Tinggi Jawa Tengah sudah

sesuai dengan ketentuan SEMA No. 2 Tahun 2014.

II. Sasaran Strategis 2 : “Peningkatan akseptabilitas

putusan Hakim”

Sasaran strategis “Peningkatan Akseptabilitas Putusan Hakim”

dimaksudkan untuk menggambarkan upaya Pengadilan Tinggi Jawa

Tengah dalam memberikan pelayanan hukum kepada masyarakat

sekaligus menjalankan fungsi pengawasan terhadap pengadilan tingkat

pertama, dengan mengukur tingkat kepercayaan masyarakat terhadap

putusan Hakim. Sasaran ini menggunakan 1 Indikator Kinerja Utama.

Adapun capaian sasaran Peningkatan Akseptabilitas Putusan Hakim pada

tahun 2016 sesuai dengan Indikator Kinerja Utama yang digunakan

adalah sebagai berikut :

Tabel 20. Capaian Sasaran Strategis 2

Sasaran Strategis 2 : Peningkatan Akseptabilitas Putusan Hakim

Indikator Kinerja Utama

Realisasi (%)

Target (%)

Capaian (%)

2016 2016 2016

a b c = a / b

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum

Kasasi Peninjauan Kembali

64,99 99,40

45 95

144,42 104,67

Rata-Rata 124,55

Page 43: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 39

a. Analisis Pencapaian kinerja peningkatan

akseptabilitas putusan Hakim dengan indikator

persentase perkara yang tidak mengajukan upaya

hukum kasasi/peninjauan kembali adalah sebagai

berikut :

Bahwa realisasi indikator kinerja persentase perkara yang tidak

mengajukan upaya hukum kasasi maupun peninjauan kembali adalah

perbandingan jumlah perkara yang tidak mengajukan upaya hukum

kasasi maupun peninjauan kembali dengan jumlah seluruh perkara

yang diputus di Pengadilan Tinggi Jawa Tengah.

Pada tahun 2016 realisasi persentase perkara yang tidak mengajukan

upaya hukum kasasi maupun peninjauan kembali mengalami

kenaikan dibandingkan dengan tahun 2015. Capaian realisasi pada

tahun 2016 cukup tinggi melebihi target hingga 144,42% untuk

perkara yang tidak diajukan kasasi dan 104,67% untuk perkara yang

tidak diajukan peninjauan kembali.

Tabel 21. Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Kasasi

Upaya Hukum Kasasi 2015 2016

Jml % Jml %

Total putusan Banding 940 1011

Mengajukan upaya hukum kasasi 455 354

Tidak mengajukan upaya hukum kasasi 485 51,60% 657 64,99%

Realisasi persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum

Kasasi mengindikasikan pencari keadilan dapat menerima putusan

Pengadilan Tingkat Banding sebesar 64,99%, sisanya sebesar

35,01% pihak berperkara, Terdakwa atau Jaksa/Penuntut Umum pada

umumnya mengajukan upaya hukum kasasi artinya putusan banding

oleh Hakim tingkat banding belum seluruhnya dapat diterima oleh

pihak berperkara, Terdakwa atau Jaksa/Penuntut Umum. Hal ini

menunjukkan bahwa Hakim Pengadilan Tinggi Jawa Tengah telah

Page 44: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 40

meningkatkan kinerja dengan membuat putusan yang dapat diterima

oleh masyarakat pencari keadilan.

Tabel 22. Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum

Peninjauan Kembali

Upaya Hukum Peninjauan Kembali 2015 2016

Jml % Jml %

Total putusan Kasasi 455 354

Mengajukan upaya hukum peninjauan kembali 15 2

Tidak mengajukan upaya hukum peninjauan kembali 440 96,70% 352 99,44%

Realisasi persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum

Peninjauan Kembali (PK) pada tahun 2016 mengindikasikan pencari

keadilan yang dapat menerima putusan kasasi Mahkamah Agung

sebesar 99,40%. Hal ini berarti upaya pihak berperkara, Terdakwa

atau Jaksa/Penuntut Umum untuk melakukan upaya peninjauan

kembali cukup kecil. Dengan kata lain pada umumnya putusan kasasi

sudah dapat diterima oleh pihak berperkara atau Jaksa/Penuntut

Umum sehingga tidak diteruskan ke upaya peninjauan kembali.

III. Sasaran Strategis 3 : “Peningkatan efektifitas

pengelolaan penyelesaian perkara”

Sasaran Strategis Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian

Perkara dimaksudkan untuk menggambarkan efektifitas dan efisiensi

upaya Pengadilan Tinggi Jawa Tengah dalam memberikan pelayanan

peradilan kepada masyarakat, dengan mengukur berkas yang diregister

dan didistribusikan ke Majelis, serta mengukur rasio majelis Hakim

terhadap jumlah perkara.

Sasaran ini menggunakan 2 (dua) Indikator Kinerja Utama. Capaian

Sasaran Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara pada

tahun 2016 dibandingkan dengan realisasi pada tahun 2015 sesuai

dengan Indikator Kinerja Utama yang digunakan adalah sebagai berikut :

Page 45: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 41

Tabel 23. Capaian Sasaran Strategis 3

Sasaran Strategis 3 : Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

Indikator Kinerja Utama

Realisasi (%)

Target (%)

Capaian (%)

2015 2016 2015 2015

a b c = a/b

c. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis

98,70 100 95 105,26

d. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara - Perdata - Pidana - Tipikor

1 : 56 1 : 33 1 :6

1 : 63 1 : 49 1 : 5

1 : 50 1 : 45 1 : 10

126 108,89

50

a. Analisis Pencapaian kinerja peningkatan efektifitas

pengelolaan penyelesaian perkara dengan indikator

ke-1 persentase berkas yang diregister dan siap

didistribusikan ke Majelis adalah sebagai berikut :

Tabel 24. Sasaran Strategis 3 Indikator Kinerja Utama 1

Sasaran Strategis 3 : Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

Indikator Kinerja Utama

Realisasi (%)

Target (%)

Capaian (%)

2015 2016 2015 2015

A b c = a / b

a. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis 98,70 100 95 105,26

Ukuran realisasi indikator kinerja berkas perkara yang diregister dan

siap diditribusikan ke Majelis adalah perbandingan antara berkas

perkara yang diterima di Kepaniteraan dengan berkas perkara yang

didistribusikan ke Majelis. Realisasi persentase berkas perkara yang

diregister dan siap diditribusikan ke Majelis pada tahun 2016

mencapai 100%, melebihi target yang sudah ditentukan. Hal ini

menunjukkan bahwa sistem kerja yang berkaitan dengan administrasi

perkara di Pengadilan Tinggi Jawa Tengah sudah berjalan dengan

baik dan lancar.

Page 46: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 42

Tabel 25. Persentase realisasi berkas perkara yang diregister

dan siap didistribusikan ke Majelis

Tahun

Keadaan Perkara

Realisasi (%)

Jumlah Berkas yang diterima di

Kepaniteraan

Jumlah Berkas yang Diregister dan siap didistribusikan ke

Majelis

a b c = b / a

2013 994 994 100

2014 879 851 96,81

2015 926 914 98,70

2016 1033 1033 100

b. Analisis Pencapaian kinerja peningkatan efektifitas

pengelolaan penyelesaian perkara dengan indikator

ratio Majelis Hakim terhadap perkara adalah sebagai

berikut :

Tabel 26. Sasaran Strategis 3 Indikator Kinerja Utama 2

Sasaran Strategis 3 : Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

Indikator Kinerja Utama

Realisasi (%)

Target (%)

Capaian (%)

2015 2016 2016 2016

a b c = a/b

b. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara - Perdata - Pidana - Tipikor

1 : 56 1 : 33 1 :6

1 : 63 1 : 49 1 : 5

1 : 50 1 : 45 1 : 10

126

108,89 50

Ukuran realisasi indikator kinerja rasio majelis Hakim terhadap perkara

merupakan perbandingan antara jumlah Majelis Hakim dengan jumlah

perkara yang masuk. Pengukuran ratio Majelis Hakim terhadap

perkara digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana efektifnya

setiap Majelis dalam menanganai perkara. Bahwa realisasi dan

capaian ratio Majelis Hakim terhadap perkara terlihat pada tabel di

atas. Untuk perkara Tipikor tidak tercapai ratio sesuai target yang

ditentukan karena adanya penurunan jumlah perkara yang masuk,

sementara jumlah Majelis Hakim bertambah.

Page 47: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 43

IV. Sasaran Strategis 4 : “Peningkatan aksesbilitas

terhadap peradilan (Acces to Justice)”

Keterbukaan informasi publik merupakan salah satu indikator dalam

mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) yang

transparan dan akuntabel. Pengadilan Tinggi Jawa Tengah terus

berusaha untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas terhadap

informasi pengadilan yang cepat, tepat dan akurat. Keterbukaan atau

kemudahan untuk mengakses informasi peradilan merupakan bagian dari

komitmen Pengadilan Tinggi Jawa Tengah dalam rangka reformasi

birokrasi. Oleh karena itu Pengadilan Tinggi Jawa Tengah menetapkan

sasaran strategis yang ke-4 yaitu Peningkatan Aksesibilitas Masyarakat

Terhadap Peradilan (Acces to Justice).

Sasaran Strategis Peningkatan Aksesibilitas Masyarakat terhadap

Peradilan (Acces to Justice) dimaksudkan untuk menggambarkan

efektifitas dan efisiensi upaya Pengadilan Tinggi Jawa Tengah dalam

memberikan pelayanan peradilan kepada masyarakat untuk mewujudkan

peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparansi.

Sasaran ini menggunakan 2 (dua) Indikator Kinerja Utama yaitu perkara

prodeo yang diselesaikan serta penyelesaian perkara yang dapat

dipublikasikan.

Capaian Sasaran Peningkatan Aksesibilitas Masyarakat terhadap

Peradilan (Acces to Justice) pada tahun 2016, dan dibandingkan dengan

realisasi 2 (dua) tahun sebelumnya tahun 2014 dan 2015 sebagai berikut :

Tabel 27. Capaian Sasaran Strategis 4

Sasaran Strategis 4 : Peningkatan Aksesbilitas Masyarakat Terhadap Peradilan (Acces to Justice)

Indikator Kinerja Utama

Realisasi (%)

Target (%)

Capaian (%)

2014 2015 2016 2016 2016

a b c = a/b

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan

100

100

100

100

100

b. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu

100

100

100

100

100

Page 48: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 44

maksimal 1 hari kerja sejak diputus

Rata-Rata Capaian 100

a. Analisis Pencapaian kinerja peningkatan efektifitas

pengelolaan penyelesaian perkara dengan indikator

ke-2 persentase perkara prodeo yang diselesaikan

adalah sebagai berikut :

Tabel 28. Sasaran Strategis 4 Indikator Kinerja Utama 1

Sasaran Strategis 4 : Peningkatan Aksesbilitas Masyarakat Terhadap Peradilan (Acces to Justice)

Indikator Kinerja Utama

Realisasi (%)

Target (%)

Capaian (%)

2014 2015 2016 2016 2016

a b c = a/b

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan

100

100

100

100

100

Tabel 29. Penyelesaian Perkara Prodeo di Tingkat Banding

Perkara Prodeo 2014 2015 2016

Jumlah perkara prodeo yang masuk 1 2 1

Jumlah perkara prodeo yang diselesaikan 1 2 1

Sisa 0 0 0

Perkara prodeo merupakan proses berperkara di Pengadilan secara

cuma-cuma (gratis). Permohonan berperkara secara prodeo hanya

berlaku untuk 1 tingkat peradilan. Jika Pemohon/Penggugat

mengajukan banding atau kasasi maka Pemohon/Penggugat harus

mengajukan permohonan baru untuk berperkara secara prodeo pada

tingkat banding atau kasasi. Ukuran pencapaian persentase perkara

prodeo yang diselesaikan adalah perbandingan jumlah perkara

prodeo yang diselesaikan dengan jumlah perkara prodeo.

Pada tahun 2016 perkara prodeo yang masuk ke Pengadilan Tinggi

Jawa Tengah sejumlah 1 perkara dan berhasil diselesaikan, sehingga

capaian penyelesaian perkara prodeo mencapai 100%.

Page 49: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 45

b. Analisis Pencapaian kinerja peningkatan efektifitas

pengelolaan penyelesaian perkara dengan ke-2

indikator persentase amar putusan perkara (yang

menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses

secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja

setelah diputus adalah sebagai berikut

Tabel 30. Sasaran Strategis 4 Indikator Kinerja Utama 2

Sasaran Strategis 4 : Peningkatan Aksesbilitas Masyarakat Terhadap Peradilan (Acces to Justice)

Indikator Kinerja Utama

Realisasi (%)

Target (%)

Capaian (%)

2014 2015 2016 2016 2016

a b c = a/b

b. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus

100

100

100

100

100

Pelayanan online informasi perkara merupakan salah satu cara dalam

meningkatkan pelayanan informasi publik. Salah satunya program

“One Day Publish” yang dicetuskan oleh Kepaniteraan Mahkamah

Agung adalah pemicu untuk meningkatan kualitas pelayanan tersebut.

Dengan adanya program “One Day Publish”, diharapkan Mahkamah

Agung beserta badan peradilan di bawahnya akan mempublish

informasi perkara pada hari yang sama dengan perkara tersebut

diputus. Pengadilan Tinggi Jawa Tengah berupaya untuk

menjalankan program tersebut dengan adanya aplikasi Sistem

Informasi Penelusuran Perkara di Pengadilan Tinggi. Hal ini

sebagaimana Surat Edaran Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum

Mahkamah Agung RI Nomor : 3/DJU/HM02.3/6/2014 tanggal 20 Juni

2014 tentang Administrasi Pengadilan Berbasis Teknologi Informasi di

Lingkungan Peradilan Umum salah satu poinnya mewajibkan untuk

mengisi data perkara dalam aplikasi Sistem Informasi Penelusuran

Perkara secara akurat dan mutakhir dalam tenggat waktu 24 jam / 1

Page 50: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 46

hari kerja. Bahwa penggunaan aplikasi SIPP (Sistem Informasi

Penelusuran Perkara) semakin dipertegas lagi dengan dikeluarkannya

Surat Keputusan Dirjen Badilum Nomor : 353/DJU/SK/HM02.3/3/2015

tentang Prosedur Penggunaan dan Supervisi Aplikasi Sistem

Informasi Penelusuran Perkara di Pengadilan Tingkat Pertama dan

Pengadilan Tingkat Banding Pada Lingkungan Peradilan Umum.

Ukuran realisasi persentase proses penyelesaian perkara yang dapat

dipublikasikan adalah perbandingan jumlah proses perkara yang

sudah diminutasi dan dapat dilihat di website Pengadilan Tingkat

Banding, dengan perkara yang sudah diminutasi.

Bahwa pada tahun 2016 jumlah perkara tipikor yang masuk sejumlah

25 perkara, dari 25 perkara tersebut ada beberapa perkara yang

menyita perhatian publik diantaranya perkara yang Terdakwanya

mantan kepala daerah. Bahwa perkara yang menyita perhatian publik

tersebut sudah dipublikasikan. Publikasi perkara yang mentita

perhatian publik merupakan upaya dari Pengadilan Tinggi untuk terus

meningkatkan pelayanan publik dan mewujudkan transparansi

peradilan bagi para pencari keadilan.

V. Sasaran Strategis V : “Meningkatknya kualitas

pengawasan”

Pengawasan di Pengadilan Tinggi Jawa Tengah merupakan suatu usaha

sistematis yang dilakukan oleh pimpinan Pengadilan, dalam hal ini Ketua

Pengadilan Tinggi Jawa Tengah untuk menjaga agar kegiatan yang

dilakukan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah

ditentukan.

Sasaran Strategis Peningkatan Kualitas Pengawasan dimaksudkan untuk

menggambarkan upaya Pengadilan Tinggi Jawa Tengah untuk menjaga

terwujudnya pelayanan peradilan yang memberikan peradilan bagi seluruh

lapisan masyarakat.

Sasaran ini menggunakan 2 (dua) Indikator Kinerja Utama. Capaian

Sasaran Peningkatan Kualitas Pengawasan pada tahun 2016, dan

Page 51: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 47

dibandingkan dengan realisasi 2 (dua) tahun sebelumnya tahun 2014 dan

2015 sesuai dengan Indikator Kinerja Utama yang digunakan sebagai

berikut :

Tabel 31. Capaian Sasaran Strategis 5

Sasaran Strategis 5 : Meningkatnya Kualitas Pengawasan

Indikator Kinerja Utama

Realisasi (%)

Target (%)

Capaian (%)

2014 2015 2016 2016 2016

a b c = a/b

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

100

100

100

100

100

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti

100

100

100

100

100

Rata-Rata Capaian 100

a. Analisis pencapaian kinerja meningkatnya kualitas

pengawasan dengan indikator ke-1 persentase

pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti adalah

sebagai berikut :

Bahwa untuk merespon pengaduan terkait perilaku aparatur peradilan

teknis dan non teknis yang berasal dari masyarakat, instansi lain di

luar Pengadilan maupun internal Pengadilan sendiri, Mahkamah

Agung menerbitkan Perma Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pedoman

Penanganan Pengaduan (Whistleblowing System) Di Mahkamah

Agung Dan Badan Peradilan Di Bawahnya menggantikan SK KMA No.

076/KMA/ SK/VI/2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Penanganan

Pengaduan di Lingkungan Lembaga. Terbitnya Perma Nomor 9 Tahun

2016 tersebut dalam rangka mewujudkan kewibawaan dan martabat

lembaga peradilan dan upaya pencegahan pelanggaran serta

mempercepat pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme dan

untuk meningkatkan pelayanan peradilan pada masyarakat pencari

keadilan. Penanganan Pengaduan adalah proses kegiatan yang

meliputi penerimaan, pencatatan, penelaahan, penyaluran, konfirmasi,

Page 52: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 48

klarifikasi, penelitian, pemeriksaan, Pelaporan, tindak lanjut, dan

pengarsipan

Tabel 32. Sasaran Strategis 5 Indikator Kinerja Utama 1

Sasaran Strategis 5 : Meningkatnya Kualitas Pengawasan

Indikator Kinerja Utama

Realisasi (%)

Target (%)

Capaian (%)

2014 2015 2016 2016 2016

a b c = a/b

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

100

100

100

100

100

Bahwa pada tahun 2016 surat pengaduan yang masuk ke Pengadilan

Tinggi Jawa Tengah adalah sebagai berikut :

Tabel 33. Pengaduan Masyarakat

Pengaduan Masyarakat 2014 2015 2016

Jml % Jml % Jml %

Jumlah pengaduan yang diterima 103 21 28

Jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti 103 21 100% 28 100%

Pengaduan yang belum ditindaklanjuti 0 0 0

Dari total jumlah pengaduan yang diterima setiap tahunnya berhasil

ditindaklanjuti 100%, sesui dengan target kinerja. Hal ini menunjukan

bahwa respon Pengadilan Tinggi Jawa Tengah terhadap pengaduan

masyarakat cukup cepat dalam menindaklanjutinya.

b. Analisis pencapaian kinerja meningkatnya kualitas

pengawasan dengan indikator ke-2 persentase

temuan hasil pemeriksaan eksternal yang

ditindaklanjuti adalah sebagai berikut :

Tabel 34. Sasaran Strategis 5 Indikator Kinerja Utama 2

Sasaran Strategis 5 : Meningkatnya Kualitas Pengawasan

Indikator Kinerja Utama

Realisasi (%)

Target (%)

Capaian (%)

2014 2015 2016 2016 2016

a b c = a/b

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal

-

-

NA

100

NA

Page 53: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 49

yang ditindaklanjuti

Bahwa selain pemeriksaan internal yang dilakukan oleh Badan

Pengawasan Mahkamah Agung RI maupun Pengadilan Tinggi Jawa

Tengah , dilakukan pula pemeriksaan eksternal yang biasanya

dilakukan oleh Komisi Yudisial maupun oleh BPK. Pemeriksaan oleh

Komisi Yudisial dilakukan apabila adanya laporan pengaduan tentang

perilaku Hakim yang bertentangan Kode Etik dan Pedoman Perilaku

Hakim.

Ukuran realisasi indikator kinerja persentase temuan yang

ditindaklanjuti adalah perbandingan jumlah temuan yang

ditindaklanjuti dari hasil pengawasan eksternal dengan jumlah temuan

yang dilaporkan.

Pada tahun 2016 di Pengadilan Tinggi Jawa Tengah tidak ada

pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak eksternal, oleh karena itu

tidak ada temuan eksternal yang harus ditindaklanjuti.

VI. Sasaran Strategis VI : “Meningkatkan kualitas

perencanaan dan pengelolaan administrasi

kepegawaian, pengembangan sumber daya ”

Untuk mewujudkan badan peradilan yang agung dibutuhkan kualitas

perencanaan yang bagus, pengelolaan administrasi yang berkualitas,,

serta kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) yang mumpuni. Pengadilan

Tinggi Jawa Tengah tidak henti-hentinya untuk berusaha meningkatkan

kualitas perencanaan, pengelolaan administrasi dan SDM (Sumber Daya

Manusia) yang dimiliki, baik teknis maupun non teknis. Salah satu upaya

yang dilakukan adalah dengan mengirimkan pegawainya teknis maupun

non teknis mengikuti Diklat (Pendidikan dan Latihan) serta melakukan fit

and proper test jabatan

Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas SDM (Sumber Daya Manusia)

dimaksudkan untuk menggambarkan upaya Pengadilan Tinggi Jawa

Page 54: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 50

Tengah untuk meningkatkan kualitas pegawainya sebagai modal menuju

badan peradilan yang agung.

Sasaran ini menggunakan 8 (delapan) Indikator Kinerja Utama sebagai

berikut :

Tabel 35. Capaian Sasaran Strategis 6

Sasaran Strategis 6 : Meningkatnya kualitas perencanaan dan pengelolaan administrasi kepegawaian, pengembangan sumber daya

Indikator Kinerja Utama Realisasi Realisasi

Target (%)

Capaian (%)

2015 2016 2016 2016

a b c d = b/c

a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial

100 100 90

111,11

b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial

100 100 95 105,2

c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi

100

57,6 95 60,6

d. Persentase kelulusan eksaminasi calon hakim tingkat banding

- 0 90 0

e. Persentase baperjakat yang diselesaikan - 100 95 105,2

f. Persentase penyelesaian: - Usulan pengangkatan PNS - Kenaikan Pangkat - Kenaikan Gaji Berkala - Usulan pengangkatan jabatan - Pemberhentian dan pensiun - Pengelolaan sasaran kerja pegawai - Pengelolaan LHKASN

-

-

-

-

-

-

-

100

100

100

100

100

100

96,4

100

95

100

90

100

100

100

100

105,2

100

111

100

100

96,4

g. Persentase pelaksanaan perencanaan dan penyusunan program dan anggaran

- 100 90 111

h. Peningkatan kualitas pelayanan informasi melalui teknologi informasi, ketegori: - Wajib diumumkan secara berkala - Wajib tersedia setiap saat dan dapat

diakses

- -

100 100

100 100

100 100

Rata-Rata Capaian 93,714

a. Analisis pencapaian kinerja meningkatnya kualitas

perencanaan dan pngelolaan administrasi

kepegawaian, pengembangan sumber daya dengan

indikator ke-1 persentase pegawai yang lulus diklat

teknis yudisial adalah sebagai berikut :

Page 55: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 51

Tabel 36. Sasaran Strategis 6 Indikator Kinerja Utama 1

Sasaran Strategis 6 : Meningkatnya kualitas perencanaan dan pengelolaan administrasi kepegawaian, pengembangan sumber daya

Indikator Kinerja Utama Realisasi Realisasi Target (%)

Capaian (%)

2015 2016 2016 2016

a b c d = b/c

a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial

100

100 90

111,11

Ukuran realisasi indikator kinerja persentase pegawai yang lulus diklat

teknis yudisial merupakan perbandingan antara jumlah pegawai yang

lulus diklat teknis yudisial dengan jumlah pegawai yang mengikuti

diklat teknis yudisial. Bahwa pada tahun 2016 Pengadilan Tinggi Jawa

Tengah mengirimkan 2 (dua) pegawainya untuk mengikuti diklat teknis

yudisial. Dari 2 (dua) pegawai yang mengikuti Diklat semuanya

dinyatakan lulus, hal ini menunjukkan bahwa kualitas pegawai yang

mengikuti Diklat cukup baik serta mendapat tambahan pengetahuan

untuk diimplementasikan di Pengadilan Tinggi Jawa Tengah.

b. Analisis pencapaian kinerja meningkatnya kualitas

perencanaan dan pngelolaan administrasi

kepegawaian, pengembangan sumber daya dengan

indikator ke-2 persentase pegawai yang lulus diklat

non yudisial adalah sebagai berikut :

Tabel 37. Sasaran Strategis 6 Indikator Kinerja Utama 2

Sasaran Strategis 6 : Meningkatnya kualitas perencanaan dan pengelolaan administrasi kepegawaian, pengembangan sumber daya

Indikator Kinerja Utama Realisasi Realisasi Target (%)

Capaian (%)

2015 2016 2016 2016

a b c d = b/c

b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial

100

100 95

105,2

Ukuran realisasi indikator kinerja persentase pegawai yang lulus diklat

non yudisial merupakan perbandingan antara jumlah pegawai yang

Page 56: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 52

lulus diklat non yudisial dengan jumlah pegawai yang mengikuti diklat

non yudisial.

Bahwa pada tahun 2016, pegawai yang mengikuti diklat non yudisial

sebanyak 2 (dua) orang dan semuanya dinyatakan lulus. Hal ini

menunjukan bahwa realisasi pegawai yang lulus diklat non yudisial

mencapai 100 % melebihi target yang telah ditentukan sebesar 95%.

Adapun diklat non yudisial yang diikuti diantaranya Diklat PIM II

sampai Diklat Pra Jabatan.

c. Analisis pencapaian kinerja meningkatnya kualitas

perencanaan dan pngelolaan administrasi

kepegawaian, pengembangan sumber daya dengan

indikator ke-3 persentase pejabat yang lulus

mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi

adalah sebagai berikut :

Tabel 38. Sasaran Strategis 6 Indikator Kinerja Utama 3

Sasaran Strategis 6 : Meningkatnya kualitas perencanaan dan pengelolaan administrasi kepegawaian, pengembangan sumber daya

Indikator Kinerja Utama Realisasi Realisasi Target (%)

Capaian (%)

2015 2016 2015 2015

a b c D = b/c

c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi

52,63

57,6 95

60,6

Ukuran realisasi indikator kinerja pejabat yang lulus mengikuti fit and

proper test dalam rangka promosi merupakan perbandingan antara

jumlah pejabat yang lulus fit and proper test dengan jumlah pejabat

yang mengikuti fit and proper test.

Bahwa pada tahun 2016, Pengadilan Tinggi Jawa Tengah

mengadakan fit and proper test dalam rangka promosi jabatan

fungsional dan struktural yang kosong. Peserta fit and proper test

berjumlah 92 pegawai dan yang lulus sebanyak 53 pegawai. Sehingga

capaiannya pada tahun 2016 sebesar 60,6 %. Capaian yang rendah

Page 57: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 53

ini dikarenakan lebih banyak yang mendaftar daripada jabatan yang

kosong.

d. Analisis pencapaian kinerja meningkatnya kualitas

perencanaan dan pngelolaan administrasi

kepegawaian, pengembangan sumber daya dengan

indikator ke-4 Persentase kelulusan eksaminasi calon

hakim tingkat banding

Tabel 39. Sasaran Strategis 6 Indikator Kinerja Utama 4

Sasaran Strategis 6 : Meningkatnya kualitas perencanaan dan pengelolaan administrasi kepegawaian, pengembangan sumber daya

Indikator Kinerja Utama Realisasi Target (%) Capaian (%)

2016 2016 2016

a b c = a/b

d. Persentase kelulusan eksaminasi calon hakim tingkat banding

0 90

0

Ukuran realisasi indikator kelulusan eksaminasi calon hakim tingkat

banding dalam rangka promosi merupakan perbandingan antara

jumlah hakim yang lulus eksaminasi calon hakim tingkat banding

dengan jumlah hakim yang mengikuti eksaminasi hakim tingkat

banding.

Bahwa pada tahun 2016, Pengadilan Tinggi Jawa Tengah tidak

mengadakan eksaminasi calon hakim tingkat banding, hal ini

disebabkan karena tidak adanya perintah dari badan peradilan umum

untuk mengadakan eksaminasi calon hakim tingkat banding.

e. Analisis pencapaian kinerja meningkatnya kualitas

perencanaan dan pngelolaan administrasi

kepegawaian, pengembangan sumber daya dengan

indikator ke-5 Persentase Baperjakat yang

diselesaikan

Page 58: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 54

Tabel 40. Sasaran Strategis 6 Indikator Kinerja Utama 5

Sasaran Strategis 6 : Meningkatnya kualitas perencanaan dan pengelolaan administrasi kepegawaian, pengembangan sumber daya

Indikator Kinerja Utama Realisasi Target (%) Capaian (%)

2016 2016 2016

a b c = a/b

e. Persentase baperjakat yang diselesaikan

100 95

105,2

Ukuran realisasi indikator baperjakat yang diselesaikan merupakan

perbandingan antara jumlah baperjakat yang diselesaikan dengan

jumlah usulan jabatan dan kepangkatan.

Bahwa pada tahun 2016, jumlah usulan jabatan berjumlah 92 usulan.

Dari 92 usulan tersebut jumlah baperjakat yang telah diselesaikan

berjumlah 92 sehingga realisasinya 100%. Hal ini lebih tinggi dari

targetnya yang sebesar 95% sehingga capaiannya 105,2%.

f. Analisis pencapaian kinerja meningkatnya kualitas

perencanaan dan pngelolaan administrasi

kepegawaian, pengembangan sumber daya dengan

indikator ke-6

Tabel 41. Sasaran Strategis 6 Indikator Kinerja Utama 6

-

-

-

-

-

-

-

-

- Usulan Kepangkatan PNS

Sasaran Strategis 6 : Meningkatnya kualitas perencanaan dan pengelolaan administrasi kepegawaian, pengembangan sumber daya

Indikator Kinerja Utama Realisasi Target (%) Capaian (%)

2016 2016 2016

a b c = b/a

f. Persentase Penyelesaian:

- Usulan Kepangkatan PNS 100 100 100

- Kenaikan Pangkat 100 95 105,2

- Kenaikan Gaji Berkala 100 100 100

- Usulan Pengangkatan Jabatan 100 90 111

- Pemberhentian dan pensiun 100 100 100

- Pengelolaan sasaran kerja pegawai 100 100 100

- Pengelolaan LHKASN 96,4 100 96,4

Page 59: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 55

Ukuran realisasi indikator penyelesaian usulan kepangkatan

PNS merupakan perbandingan antara jumlah kepangkatan PNS

yang diselesaikan dengan jumlah usulan pegangkatan PNS.

Bahwa pada tahun 2016, terdapat 39 pegawai dari pengadilan

di seluruh jawa tengah yang diusulkan untuk pengangkatan

menjadi PNS. Dari 39 tersebut jumlah pengangkatan PNS yang

telah diselesaikan adalah 39 usulan sehingga realisasinya 100%.

Hal ini sesuai dengan targetnya yaitu 100% sehingga capaiannya

adalah 100%.

- Kenaikan Pangkat

Ukuran realisasi indikator penyelesaian kenaikan pangkat

merupakan perbandingan antara jumlah kenaikan pangkat yang

diselesaikan dengan jumlah usulan kenaikan pangkat.

Bahwa pada tahun 2016, terdapat 212 pegawai dari

pengadilan di seluruh jawa tengah yang diusulkan untuk kenaikan

pangkat. Dari 212 usulan tersebut jumlah kenaikan pangkat yang

telah diselesaikan adalah 212 usulan sehingga realisasinya 100%.

Hal ini melebihi targetnya yaitu 95% sehingga capaiannya adalah

105,2%.

- Kenaikan Gaji Berkala

Ukuran realisasi indikator penyelesaian kenaikan pangkat

merupakan perbandingan antara jumlah kenaikan pangkat yang

diselesaikan dengan jumlah usulan kenaikan pangkat.

Bahwa pada tahun 2016, terdapat 38 pegawai dari pengadilan

di seluruh jawa tengah yang diusulkan untuk kenaikan pangkat.

Dari 38 usulan tersebut jumlah kenaikan pangkat yang telah

diselesaikan adalah 38 usulan sehingga realisasinya 100%. Hal ini

sesuai dengan targetnya yaitu 100% sehingga capaiannya adalah

100%.

- Usulan Pengangkatan Jabatan

Ukuran realisasi indikator penyelesaian Usulan Pengangkatan

Jabatan merupakan perbandingan antara jumlah pengangkatan

Page 60: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 56

jabatan yang diselesaikan dengan jumlah usulan pengangkatan

jabatan.

Bahwa pada tahun 2016, terdapat 53 pegawai dari pengadilan

di seluruh jawa tengah yang diusulkan untuk pengangkatan

jabatan. Dari 53 usulan tersebut jumlah usulan pengangkatan

jabatan yang telah diselesaikan adalah sebanyak 53 usulan

sehingga realisasinya 100%. Hal ini melebihi target yang telah

ditetapkan yaitu 90% sehingga capaiannya adalah 111%.

- Pemberhentian dan pensiun

Ukuran realisasi indikator penyelesaian pemberhentian dan

pensiun merupakan perbandingan antara jumlah pemberhentian

dan pensiun yang diselesaikan dengan jumlah usulan

pemberhentian dan pensiun.

Bahwa pada tahun 2016, terdapat 54 pegawai dari pengadilan

di seluruh jawa tengah yang diusulkan untuk pemberhentian dan

pensiun. Dari 54 usulan tersebut jumlah usulan pemberhentian

dan pensiun yang telah diselesaikan adalah sebanyak 54 usulan

sehingga realisasinya 100%. Hal ini sesuai dengan targetnya yaitu

100% sehingga capaiannya adalah 100%.

- Pengelolaan sasaran kerja pegawai

Ukuran realisasi indikator penyelesaian pengelolaan sasaran

kerja pegawai merupakan perbandingan antara jumlah sasaran

kerja pegawai yang diselesaikan dengan jumlah sasaran kerja

pegawai yang harus diselesaikan.

Bahwa pada tahun 2016, jumlah pegawai Pengadilan Tinggi

Jawa Tengah adalah 118 pegawai dan setiap pegawai harus

menyelesaikan sasaran kerja pegawainya. Jumlah sasaran erja

pegawai yang telah diselesaikan adalah sebanyak 118 sehingga

realisasinya sebesar 100%. Hal ini sesuai dengan target yaitu

100% sehingga capaiannya adalah 100%.

Page 61: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 57

- Pengelolaan LHKASN (Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil

Negara)

Ukuran realisasi indikator penyelesaian pengelolaan LHKASN

merupakan perbandingan antara jumlah LHKASN yang

diselesaikan dengan jumlah LHKASN yang harus diselesaikan.

Bahwa pada tahun 2016, LHKASN dikerjakan sebanyak 2 kali

yaitu pada semester I dan semester II. Pada semester I terdapat

72 pegawai yang harus menyelesaikan LHKASN nya, sedangkan

pada semester II terdapat 85 pegawai. Penambahan jumlah

LHKASN yang harus diselesaikan pada semester II tersebut

disebabkan karena adanya mutasi masuk pegawai pada

Pengadilan Tinggi Jawa Tengah. Sehingga pada tahun 2016 jumla

LHKASN yang harus diselesaikan adaah sebanyak 157.

Sedangkan LHKASN yang telah diselesaikan adalah sebanyak

154. Hal ini disebabkan karena sampai batas waktu yang telah

ditentukan pegawai yang bersangkutan ada yang masih sakit dan

ada yang masih menjalankan ibadah umroh. Sehingga tidak bisa

relaisasinya hanya sebesar 96,4% dan tidak bisa memenuhi target

100%. Capaiannya menjadi 96,4%.

g. Analisis pencapaian kinerja meningkatnya kualitas

perencanaan dan pngelolaan administrasi

kepegawaian, pengembangan sumber daya dengan

indikator ke-7 Persentase pelaksanaan dan

penyusunan program dan anggaran

Tabel 42. Sasaran Strategis 6 Indikator Kinerja Utama 7

Sasaran Strategis 6 : Meningkatnya kualitas perencanaan dan pengelolaan administrasi kepegawaian, pengembangan sumber daya

Indikator Kinerja Utama Realisasi Target (%) Capaian (%)

2016 2016 2016

a b c = a/b

g. Pelaksanaan perencanaan dan penyusunan program dan anggaran

100 90

111

Page 62: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 58

Ukuran realisasi indikator pelaksanaan perencanaan dan penyusunan

program dan anggaran yang diselesaikan merupakan perbandingan

antara jumlah perencanaan dan penyusunan program yang

diselesaikan dengan jumlah perencanaan dan penyusunan program

yang harus diselesaikan.

Bahwa pada tahun 2016, pelaksanaan perencanaan dan penyusunan

program dan anggaran dilaksanakan pada awal tahun, diperbaiki pada

pertengahan tahun dan difinalisasi pada akhir tahun. Jumlah satuan

kerja dilingkungan Pengadilan Tinggi Jawa Tengah sebanyak 36

satuan kerja dan DIPA anggaran terdiri dari 2 DIPA yaitu 01 (Badan

Urusan Administrasi) dan 03 (Badan Peradilan Umum) sehingga

penyusunan selama tahun 2016 sebanyak 108 kali. Dan telah

diselesaikan seluruhnya sehingga realisasinya 100% melebihi target

yang telah ditentukan yaitu 90% dan capaiannya sebesar 111%.

h. Analisis pencapaian kinerja meningkatnya kualitas

perencanaan dan pngelolaan administrasi

kepegawaian, pengembangan sumber daya dengan

indikator ke-8 Peningkatan kualitas pelayanan

informasi melalui teknologi Informasi

Tabel 43. Sasaran Strategis 6 Indikator Kinerja Utama 8

Sasaran Strategis 6 : Meningkatnya kualitas perencanaan dan pengelolaan administrasi kepegawaian, pengembangan sumber daya

Indikator Kinerja Utama Realisasi Target (%) Capaian (%)

2016 2016 2016

a b c = a/b

h. Peningkatan kualitas pelayanan informasi melalui teknologi informasi, kategori :

- Wajib diumumkan secara berkala 100 100 100

- Wajib tersedia setiap saat dan dapat diakses

100 100 100

- Wajib diumumkan secara berkala

Page 63: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 59

Ukuran realisasi indikator peningkatan kualitas pelayanan

informasi melalui teknologi informasi yang wajib diumumkan secara

berkala merupakan perbandingan antara jumlah informasi yang

diumumkan dengan jumlah informasi.

Bahwa pada tahun 2016, Pengadilan Tinggi Jawa Tengah

memiliki 48 informasi yang harus diumumkan. Dan dari 48 informasi

tersebut telah diumumkan. Realisasinya 100% sesuai dengan

target yang telah ditetapkan yaitu 100% sehingga capaiannya

adalah 100%.

- Wajib tersedia setiap saat dan dapat diakses

Ukuran realisasi indikator peningkatan kualitas pelayanan

informasi melalui teknologi informasi yang wajib tersedia setiap saat

dan dapat diakses merupakan perbandingan antara jumlah

informasi yang tersedia dan dapat diakses dengan jumlah

informasi.

Bahwa pada tahun 2016, Pengadilan Tinggi Jawa Tengah memiliki 48

informasi yang harus diumumkan. Dan dari 48 informasi tersebut telah

diumumkan melalui website Pengadilan Tinggi Jawa Tengah sehingga

dapat diakses setiap saat dan dimana saja. Realisasinya 100% sesuai

dengan target yang telah ditetapkan yaitu 100% sehingga capaiannya

adalah 100%.

VII. Sasaran Strategis VII : “Peningkatan Pengelolaan

Urusan Umum dan Keuangan ”

Untuk mewujudkan badan peradilan yang agung dibutuhkan pengelolaan

urusan umum dan keuangan untuk meningkatkan terpenuhinya saran dan

prasarana pendukung kegiatan sehari-hari perkantoran. Pengelolaan

urusan umum dan keuangan antara lain dengan pengadaan sarana dan

prasarana pendukung untuk menunjang pekerjaan sehari-hari

perkantoran. Selain dengan pengadaan sarana dan prasaran baru juga

dengan cara pengelolaan barang milik negara yang telah dimiliki oleh

Pengadilan Tinggi Jawa Tengah.

Page 64: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 60

Sasaran Strategis Meningkatnya pengelolaan urusan umum dan

keuangan dimaksudkan untuk menggambarkan upaya Pengadilan Tinggi

Jawa Tengah untuk meningkatkan kualitas sarana dan prasarana sebagai

modal menuju badan peradilan yang agung.

Sasaran ini menggunakan 4 (empat) Indikator Kinerja Utama sebagai

berikut :

Tabel 44. Capaian Sasaran Strategis 7

Sasaran Strategis 7 : Peningkatan pengelolaan urusan umum dan keuangan

Indikator Kinerja Utama Realisasi Realisasi

Target (%)

Capaian (%)

2015 2016 2016 2016

a b c d = b/c

a. Persentase pengadaan sarana dan prasarana pendukung

- 100 90

111

b. Persentase penghapusan barang milik negara yang diselesaikan

- 0 90 0

c. Pengelolaan barang milik negara

-

100 90 111

d. Pelaporan keuangan dan verifikasi - 100 90 111

Rata-Rata Capaian 83,25

a. Analisis pencapaian kinerja peningkatan pengelolaan

urusan umum dan keuangan dengan indikator ke-1

yaitu pengadaan sarana dan prasarana pendukung

adalah sebagai berikut :

Tabel 45. Sasaran Strategis 7 Indikator Kinerja Utama 1

Sasaran Strategis 7 : Meningkatnya pengelolaan urusan umum dan keuangan

Indikator Kinerja Utama Realisasi Target (%)

Capaian (%)

2016 2016 2016

a b c = b/a

a. Persentase pengadaan sarana dan prasarana pendukung

100 90

111

Ukuran realisasi indikator kinerja persentase pengadaan sarana

dan prasarana pendukung merupakan perbandingan antara jumlah

realisasi pengadaan sarana dan prasarana dengan jumlah rencana

pengadaan sarana dan prasarana.

Page 65: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 61

Bahwa pada tahun 2016 Pengadilan Tinggi Jawa Tengah memiliki 3

kontrak pengadaan barang dan jasa yang harus diselesaikan.

Pengadaan tersebut berupa pengadaan alat pengolah data, fasilitas

perkantoran dan pengaspalan jalan di lingkungan kantor. Seluruhnya

telah berhasil diselesaikan sehingga realisasinya 100% melebihi dari

target yang telah ditentukan yaitu 90% dan capaiannya adalah 111%.

b. Analisis pencapaian kinerja peningkatan pengelolaan

urusan umum dan keuangan dengan indikator ke-2

yaitu penghapusan barang milik negara yang

diselesaikan adalah sebagai berikut :

Tabel 46. Sasaran Strategis 7 Indikator Kinerja Utama 2

Sasaran Strategis 7 : Meningkatnya pengelolaan urusan umum dan keuangan

Indikator Kinerja Utama Realisasi Target (%)

Capaian (%)

2016 2016 2016

a b c = b/a

b. Persentase penghapusan barang milik negara yang diselesaikan

0 90 0

Ukuran realisasi indikator kinerja persentase penghapusan

barang milik negara yang diselesaikan merupakan perbandingan

antara jumlah realisasi barang yang dihapus dengan jumlah barang

yang seharusnya dihapuskan.

Bahwa pada tahun 2016 Pengadilan Tinggi Jawa Tengah sudah

mengajukan permohonan penghapusan barang milik negara. Surat

persetujuan lelang dari KPKNL sudah terbit dan sudah dilakukan

proses lelang. Setelah proses lelang Berita Acara lelang telah dikirim

ke eselon 1 untuk diterbitkan persetujuan penghapusan barang milik

negara dari aplikasi SIMAK BMN. Sebelum terbit surat persetujuan

dari eselon 1, maka proses penghapusan belum dianggap selesai.

Karena itu realisasi penghapusan barang milik negara masih dianggap

belum ada (0%) sehingga target 90% tidak dapat terpenuhi dan

membuat capaiannya menjadi 0%.

Page 66: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 62

c. Analisis pencapaian kinerja peningkatan pengelolaan

urusan umum dan keuangan dengan indikator ke-3

yaitu pengelolaan barang milik negara adalah

sebagai berikut :

Tabel 47. Sasaran Strategis 7 Indikator Kinerja Utama 3

Sasaran Strategis 7 : Meningkatnya pengelolaan urusan umum dan keuangan

Indikator Kinerja Utama Realisasi Target (%) Capaian (%)

2016 2016 2016

a b c = b/a

c. Pengelolaan barang milik negara 100 90 111

Ukuran realisasi indikator kinerja pengelolaan barang milik

negara merupakan perbandingan antara jumlah BMN yang dikelola

dengan jumlah BMN yang dimiliki.

Bahwa pada tahun 2016 Pengadilan Tinggi Jawa Tengah memiliki

jumlah barang yang tercatat dalam aplikasi SIMAK BMN sebanyak

755 buah. Pengelolaan dan pemeliharaan dilakukan secara terus

menerus terhadap seluruh dan dilaporkan setiap semester melalui

proses rekonsiliasi dengan KPKNL. Karena pengelolaan dilakukan

kepada 755 buah barang tersebut jadi realialisasinya 100%, hal ini

melampaui target yang telah ditentukan yaitu 90% dan capaiannya

menjadi 111%.

d. Analisis pencapaian kinerja peningkatan pengelolaan

urusan umum dan keuangan dengan indikator ke-4

yaitu pelaporan keuangan dan verifikasi adalah

sebagai berikut :

Tabel 48. Sasaran Strategis 7 Indikator Kinerja Utama 3

Sasaran Strategis 7 : Meningkatnya pengelolaan urusan umum dan keuangan

Indikator Kinerja Utama Realisasi Target (%) Capaian (%)

2016 2016 2016

a b c = b/a

Page 67: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 63

d. Pelaporan keuangan dan verifikasi 100 90 111

Ukuran realisasi indikator kinerja pelaporan keuangan dan

verifikasi merupakan perbandingan antara jumlah laporan keuaangan

yang diselesaikan dan diverifikasi dengan jumlah laporan keuangan

yang harus diselesaikan.

Pelaporan keuangan dilakukan setiap semester dan dibuat

berdasarkan DIPA masing-masing. Pengadilan Tinggi Jawa Tengah

memiliki 2 DIPA yaitu dipa 01 (Badan Urusan Administrasi) dan DIPA

03 (Badan Peradilan Umum). Selain itu Pengadilan Tinggi Jawa

Tengah merupakan koordinator wilayah pelaporan keuangan DIPA 03

pengadilan se- jawa tengah. Sehingga jumlah laporan keuangan yang

harus diselesaikan pada tahun 2016 sebanyak 6 laporan yang terdiri

dari 4 laporan keuangan pengadilan tinggi jawa tengah dan 2 laporan

korwil jawa tengah. Selama tahun 2016 jumlah laporan yang telah

diselesaikan sebanyak 6 laporan (100%) melebihi dari target yang

ditetapkan yaitu 90% sehingga capaianya menjadi 111%.

C. AKUNTABILITAS KEUANGAN.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya serta untuk mencapai

target kinerja juga ditentukan oleh penyediaan anggaran melalui Daftar Isian

Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2016 yang terdiri dari :

1. DIPA (01) Badan Urusan Administrasi, meliputi Belanja Pegawai, Belanja

Barang dan Belanja Modal.

2. DIPA (03) Badan Peradilan Umum, meliputi Belanja Barang.

Pada tahun 2016 jumlah anggaran kegitaan sebagaimana tercantum dalam

Penetapan Kinerja Pengadilan Tinggi Jawa Tengah adalah sebesar Rp.

30.012.314.000,- (tiga puluh milyar dua belas juta tiga ratus empat belas ribu

rupiah) kemudian mengalamai perubahan/ revisi menjadi sebesar Rp.

31.230.651.000,- (tiga puluh satu milyar dua ratus tiga puluh juta enam ratus

lima puluh satu ribu rupiah), dengan perincian sebagai berikut :

Tabel 49. DIPA 2016

Page 68: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 64

No DIPA PAGU AWAL PAGU REVISI

(Rp) (Rp)

1 (01) Badan Urusan Administrasi Rp 29.897.524.000,- Rp 31.070.961.000,-

2 (03) Badan Peradilan Umum Rp 114.790.000,- Rp 159.690.000,-

JUMLAH Rp 30.012.314.000,- Rp 31.230.651.000,-

Berdasarkan alokasi anggaran Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun

Anggaran 2016, rincian pagu awal, pagu revisi dan realisasi anggaran untuk

DIPA (01) Badan Urusan Administrasi dan DIPA (03) Badan Peradilan Umum

adalah sebagai berikut :

1. PAGU DAN REALISASI DIPA (01) BADAN URUSAN

ADMINISTRASI

Pagu DIPA 01 Badan Urusan Administrasi dipakai untuk menunjang

kegiatan Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya serta Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Pengadilan Tinggi Jawa Tengah. Pagu dan realisasi anggaran untuk DIPA

(01) Badan Urusan Administrasi pada tahun 2016 adalah sebagai berikut :

Tabel 50. DIPA (01)

No Jenis Belanja Pagu Revisi Realisasi Persentase

(Rp) (Rp) (%)

1 Belanja Pegawai Rp 28.826.719.000,- Rp 27.947.024.834,- 99,97 %

2 Belanja Barang Rp 1.939.305.000,- Rp 1.880.879.146,- 96,99 %

3 Belanja Modal Rp 304.937.000,- Rp 118.400.000,- 99,97 %

Jumlah Rp 31.230.651.000,- Rp 26.229.236.528,- 99,78 %

I. Belanja Pegawai

Belanja pegawai meliputi belanja pegawai mengikat dan tidak mengikat

yang penggunaannya antara lain untuk gaji dan tunjangan, honorarium

dan lembur. Honorarium yang berkaitan dengan belanja modal tidak

termasuk dalam Belanja Pegawai.

a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL)

Pagu Belanja Pegawai mengalami perubahan/revisi dalam DIPA

Tahun Anggaran 2016 di lingkungan Pengadilan Tinggi Jawa Tengah

dari pagu awal sebesar Rp. 27.951.719.000,- (dua puluh tujuh milyar

Page 69: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 65

sembilan ratus lima puluh satu juta tujuh ratus sembilan belas ribu

rupiah) direvisi menjadi sebesar Rp. 27.995.719.000,- (dua puluh tujuh

milyar sembilan ratus sembilan puluh lima juta tujuh ratus sembilan

belas ribu rupiah).

b. Pelaksanaan Anggaran

Dari pagu Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2016 yang terserap atau

terealisasi sebesar Rp. 27.947.024.834,- (dua puluh tujuh milyar

sembilan ratus empat puluh tujuh juta dua puluh empat ribu delapan

ratus tiga puluh empat rupiah), dengan persentase sebesar 99,97%.

sebagaimana terlihat dalam tabel di bawah ini :

Tabel 51. Belanja Pegawai

Kode Jenis

Belanja/MAK

Pagu Awal Pagu Setelah

Direvisi Realisasi Sisa Dana

(Rp) (Rp) (Rp) (%) (Rp) (%)

01.994.511111 Belanja Gaji Pokok PNS 5.480.654.000 6.661.804.000 6.660.501.560 99,98% 1.302.440 0,02%

01.994.511119

Belanja Pembulatan Gaji PNS 77.000 77.000 70.790 91,94% 6,210 8,06%

01.994.511121

Belanja Tunj.Suami/Istri PNS 435.518.000 481.318.000 481.271.320 99,99% 46.680 0,01%

01.994.511122 Belanja Tunj.Anak PNS 91.965.000 96.965.000 96.962.814 100% 2.186 0,00%

01.994.511123

Belanja Tunj.Struktural PNS 44.460.000 68.460.000 68.430.000 99,96% 30.000 0,04%

01.994.511124

Belanja Tunj.Fungsional PNS 14.838.980.000 14.860.980.000 14.860.530.000 100% 450.000 0,00%

01.994.511125 Belanja Tunj.PPh PNS 4.514.148.000 2.782.848.000 2.782.750.570 100% 97.430 0,00%

01.994.511126 Belanja Tunj.Beras PNS 274.421.000 251.271.000 251.224.980 99,98% 46.020 0,02%

01.994..511129 Belanja Uang Makan PNS 887.040.000 842.440.000 837.852.000 99,46% 4.588.000 0,54%

01.994.511151 Belanja Tunjangan Umum PNS 129.184.000 70.284.000 69.325.000 98,64% 959.000 1,36%

01.994.511158 Belanja Tunjangan Hakim Ad Hoc 1.200.000.000 1.784.000.000 1.783.721.800 99,98% 278.200 0,02%

01.994.512211 Belanja Uang Lembur 55.272.000 55.272.000 54.384.000 98,39% 888.000 1,61%

JUMLAH 27.951.719.000 27.955.719.000 27.947.024.834 99,97 % 8.694.166 0,03%

c. Sisa anggaran pelaksanaan

Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang

telah terealisasi, tercatat total sisa pagu belanja pegawai pada tahun

2016 sebesar Rp. 8.694.166,- (delapan juta enamratus sembilan puluh

empat ribu seratus enam puluh enam rupiah).

Page 70: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 66

II. Belanja Barang

Belanja Barang yaitu pengeluaran untuk pembelian barang dan jasa

yang habis pakai dalam kurun waktu satu Tahun Anggaran termasuk di

dalamnya pemeliharaan dan perjalanan. Perhitungan dan penilaian

Belanja Barang dilakukan berdasarkan standar biaya yang telah

ditetapkan, sedangkan penilaian terhadap pekerjaan yang belum

ditetapkan dalam standar biaya dilakukan atas dasar Term Of Reference

(TOR) dan Rincian Anggaran Belanja. Belanja Barang meliputi Belanja

Barang mengikat maupun Belanja Barang tidak mengikat.

a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL)

Pagu Belanja Barang dalam DIPA (01) Badan Urusan Administrasi

Tahun Anggaran 2016 di lingkungan Pengadilan Tinggi Jawa Tengah

sebesar Rp. 1.939.305.000,- (satu milyar sembilan ratus tiga puluh

sembilan juta tiga ratus lima ribu rupiah)

b. Pelaksanaan Anggaran

Dari pagu Belanja Barang Tahun Anggaran 2016 yang terserap atau

terealisasi adalah sebesar Rp.1.880.879.146,- (satu milyar delapan

ratus delapan puluh juta delapan ratus tujuh puluh sembilan ribu

seratus empat puluh enam rupiah). Total persentase Belanja Barang

yang telah terealisasi di Tahun Anggaran 2016 sebesar 96,99 %

sebagaimana terlihat dalam tabel di bawah ini :

Tabel 52. Belanja Barang

Kode Jenis Belanja/MAK Pagu Awal

Pagu Setelah Direvisi

Realisasi Sisa Dana

(Rp) (Rp) (Rp) (%) (Rp) (%)

Belanja Barang Non Operasional

Jumlah 1066.006.001

Belanja Barang Non Operasional

291.551.000

471.551.000

445.166.970 94,40% 26.384.030 5,6%

Pelantikan dan Pengambilan Sumpah

01.051.521211 Belanja bahan 4.900.000 4.900.000 4.900.000 100% 0 0%

01.051.522191 Belanja Jasa Lainnya 599.000 599.000 599.000 100% 0 0%

Pembinaan/ konsultasi/ konsolidasi dan koordinasi

01.051.521211 Belanja Bahan 7.200.000 0 0 0% 0 0

Page 71: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 67

01.051.524111 Belanja Perjalanan Biasa 121.800.000 134.750.000 134.027.570 99,46% 722.430 0,54%

01.051.524113 Belanja Perjalanan dinas dalam kota

3.960.000 10.560.000 8.030.000 76,04% 2.530.000 23,96%

Rapat kerja (daerah / nasional)

01.051.524111 Belanja Perjalanan biasa 8.120.000 120.000 0 0% 120.000 100%

Operasional Pengadilan Ad Hoc/Tipikor/ PHI/Perikanan

01.051.521219 Biaya Kesehatan Hakim Ad Hoc

36.000.000 36.000.000 19.934.500 55,37% 16.065.500 44,63%

01.051.522141 Biaya sewa rumah dinas pengadilan tipikor

75.000.000 72.900.000 72.700.000 99,72% 200.000 0,28%

Penyelenggaraan kearsipan/ perpustakaan/ dokumentasi

01.051.521211 Bahan/ ATK Perpustakaan 3.192.000 3.792.000 3.705.500 97,71% 86.500 2,29%

Pertemuan/ Koordinasi/ konsolidasi jamuan delegasi/ misi/ tamu

01.051.521211 Belanja Bahan (konsumsi dan Snack tamu)

15.900.000 18.000.000 15.132.900 84,07% 2.867.100 15,93%

Poliklinikdan obat-obatan

01.051.521219 Belanja Barang non operasional lainnya

14.880.000 9.930.000 6.152.500 61,96% 3.777.500 38,04%

Pembinaan/ konsultasi program anggaran dan RKBMN

01.051.521211 Belanja Bahan 0 21.300.000 21.285.000 99,93% 15.000 0,07%

01.051.524114 Belanja perjalanan dinas paket meeting dalam kota

0 158.700.000 158.700.000 100% 0 0%

Jumlah 1066.01.002

Belanja Barang Operasional

1.467.754.000 1.467.754.000 1.435.944.176 97,83% 31.809.824 2,17%

01.994.521111 Belanja Keperluan perkantoran

307.200.000 307.200.000 307.200.000 100% 0 0%

01.994.521811

Belanja barang untuk persediaan barang konsumsi

60.000.000 94.573.000 93.088.250 98,43% 1.484.750 1,57%

01.994.521813

Belanja barang persediaan pita cukai, materai dan leges

1.200.000 1.200.000 540.000 45% 660.000 55%

01.994.521111 Belanja keperluan perkantora

69.000.000 120.000.000 109.783.090 91,48% 10.216.910 8,52%

01.994.521114 Belanja pengiriman surat dinas pos pusat

48.000.000 79.500.000 69.726.420 87,70% 9.773.580 12,30%

01.994.522111 Belanja langganan listrik 336.000.000 300.000.000 299.957.223 99,98% 42.777 0,02%

01.994.522112 Belanja langganan telepon 48.000.000 29.520.000 29.465.327 99,81% 54.673 0,19%

01.994.522113 Belanja langganan air 12.000.000 3.660.000 3.635.502 99,33% 24.498 0,67%

01.994.523111 Belanja biaya pemeliharaan gedung dan bangunan

135.474.000 151.421.000 151.402.900 99,99% 18.100 0,01%

01.994.523112 Belanja barang persediaan pemeliharaan

12.000.000 10.000.000 9.985.500 99,85% 14.500 0,15%

01.994.523119

Belanja biaya pemeliharaan gedung dan bangunan lainnya

22.500.000 29.450.000 29.250.950 99,32% 199.050 0,68%

Page 72: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 68

01.994.523121 Belanja biaya pemeliharaan peralatan dan mesin

329.060.000 231.910.000 223.076.514 96,19% 8.833.486 3,81%

01.994.523133 Belanja biaya pemeliharaan jaringan

10.000.000 32.000.000 31.912.500 99,72% 87.500 0,28%

01.994.521115 Honor operasional satuan kerja

71.560.000 71.560.000 71.160.000 99,44% 400.000 0,56%

01.994.521119 Belanja barang operasional lainnya

5.760.000 5.670.000 5.670.000 100% 0 0%

JUMLAH BELANJA BARANG 1.939.305.000 1.939.305.000

1.881.111.146

97,00%

58.193.854

3,00%

c. Sisa anggaran pelaksanaan

Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang

terealisasi, tercatat total sisa anggaran dari pagu Belanja Barang

sebesar Rp. 58.193.854,- (lima puluh delapan juta seratus sembilan

puluh tiga juta delapan ratus lima puluh empat rupiah) atau sebesar 3

% dari total pagu yang tersedia.

III. Belanja Modal

Belanja modal yaitu pengeluaran yang dilakukan dalam rangka

menunjang sarana dan prasarana, antara lain untuk pembangunan,

peningkatan dan pengadaan serta kegiatan non fisik yang mendukung

tupoksi.

a. Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL)

Pagu belanja modal dalam tidak mengalami perubahan/revisi dalam

DIPA Tahun Anggaran 2016 di lingkungan Pengadilan Tinggi Jawa

Tengah yakni sebesar Rp. 186.500.000,- (seratus delapan puluh

enam juta lima ratus ribu rupiah) kemudian mendapatkan anggaran

biaya tambahan sebesar Rp. 118.437.000,- (Seratus delapan belas

juta empat ratus tiga puluh tujuh ribu rupiah) sehingga anggarannya

menjadi Rp. 304.937.000,- (Tiga ratus empat juta sembilan ratus tiga

puluh tujuh rupiah).

b. Pelaksanaan Anggaran

Dari pagu Belanja Modal Tahun Anggaran 2016 yang terserap atau

terealisasi adalah sebesar Rp. 303.770.700,- (tiga ratus tiga juta tujuh

Page 73: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 69

ratus tujuh puluh ribu tujuh ratus rupiah). Total persentase Belanja

Modal yang telah terealisasi di Tahun Anggaran 2016 sebesar 99,62

% sebagaimana terlihat dalam tabel di bawah ini :

Tabel 53. Belanja Modal

KODE JENIS BELANJA / MAK PAGU AWAL

PAGU SETELAH DIREVISI

REALISASI SISA DANA

TOTAL % TOTAL %

02.996.532111 Belanja Modal Peralatan dan Mesin

74.000.000 74.000.000 73.900.000 99,86% 100.000 0,14%

02.997.532111 Belanja Modal Peralatan dan Mesin

112.500.000 112.500.000 111.470.700 99,09% 1.029.300 0,91%

02.998.533121 Belanja penambahan nilai gedung dan bangunan

0 118.437.000 118.400.000 99,97% 37.000 0,03%

Jumlah 692.100.000 692.100.000 303.770.700 99,62% 1.166.300 0,38%

c. Sisa anggaran pelaksanaan

Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang

telah terealisasi, tercatat total sisa anggaran dari pagu belanja modal

adalah sebesar Rp. 1.166.300,- (satu juta seratus enam puluh enam

ribu tiga ratus rupiah) atau sebesar 0,38 % dari total pagu anggaran

Belanja Modal.

2. PAGU DAN REALISASI DIPA (03) BADAN PERADILAN UMUM

Pagu DIPA (03) Badan Peradilan Umum dipakai untuk menunjang kegiatan

Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum. Pagu dan realisasi

anggaran untuk DIPA (03) Badan Peradilan Umum pada tahun 2016 adalah

sebagai berikut :

Tabel 54. DIPA (03)

No Jenis Belanja Pagu Awal Pagu Revisi Realisasi Persentase

(Rp) (Rp) (Rp) (%)

1 Belanja Barang

Rp 114.790.000,- Rp 159.690.000,- Rp 156.667.000,- 98,11%

Jumlah Rp 114.790.000,- Rp 159.690.000,- Rp 156.667.000,- 98,11%

Belanja Barang pada DIPA (03) Badan Peradilan Umum ditujukan untuk

menunjang kegiatan operasional Program Peningkatan Manajemen

Peradilan Umum serta untuk meningkatkan kualitas aparatur teknis

Page 74: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 70

peradilan dengan menyelenggarakan Bimbingan Teknis Administrasi

Peradilan Umum.

a. Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL)

Besarnya pagu Belanja Barang dalam DIPA (03) Badan Peradilan Umum

Tahun Anggaran 2016 di lingkungan Pengadilan Tinggi Jawa Tengah

adalah sebesar Rp. 159.690.000,- (seratus lima puluh sembilan juta

enam ratus sembilan puluh ribu rupiah). Dari keseluruhan pagu anggaran

yang diterima tersebut digunakan untuk membiayai kegiatan operasional

khusus bidang peradilan untuk satuan kerja Pengadilan Tinggi Jawa

Tengah.

b. Pelaksanaan Anggaran

Dari pagu Belanja Barang Tahun Anggaran 2016 yang terserap atau

terealisasi adalah sebesar Rp. 156.667.000,- (seratus lima puluh enam

juta enam ratus enam puluh tujuh ribu rupiah). Persentase total Belanja

Barang yang telah terealisasi Tahun Anggaran 2016 sebesar 98,11 %

sebagaimana terlihat dalam tabel di bawah ini :

Tabel 55. Belanja Barang DIPA (03)

Kode Jenis

Belanja/MAK

Pagu Awal Pagu

Setelah Direvisi

Realisasi Sisa Dana

(Rp) (Rp) (Rp) (%) (Rp) (%)

1049.005.521211 Belanja Bahan 8.990.000 7.000.000 4.426.700 77,86% 2.573.300 22,14%

1049.005.521811 Belanja Barang untun Persediaan Barang Konsumsi

15.000.000 21.990.000 21.982.000 99,96% 8.000 0,04%

1049.005.524111 Belanja perjalanan biasa

86.100.000 126.000.000 125.992.500 99,99% 7.500 0,01%

1049.005.521115 Honor pengelola korwil DIPA 03 (SAI/BMN)

3.600.000 3.600.000 3.600.00 100% 0 0%

1049.005.521211 Belanja Bahan 1.100.000 1.100.000 665.800 60,53% 434.200 39,47%

JUMLAH 114.790.000 159.690.000 156.667.000 98,11% 3.023.000 1,89%

c. Sisa anggaran pelaksanaan

Berdasarkan pagu anggaran yang telah diterima dan anggaran yang

telah terealisasi, tercatat total sisa anggaran dari pagu belanja barang

adalah sebesar Rp. 3.023.000,- (tiga juta dua puluh tiga ribu rupiah) atau

sebesar 1,89 % dari total pagu anggaran.

Page 75: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 71

A. KESIMPULAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Tinggi Jawa

Tengah Tahun 2016 merupakan gambaran capaian kinerja yang akuntabel dan

dapat dipertanggung jawabkan sekaligus sebagai alat ukur dalam menjalankan

tugas pokok dan fungsi dalam melaksanakan amanah yang diberikan

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Secara umum hasil capaian kinerja Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun

2016 dapat memenuhi target sesuai dengan rencana kinerja yang telah

ditetapkan. Penyelesaian sisa perkara tahun 2015 dapat diselesaikan pada tri

wulan I tahun 2016 begitu juga dengan peningkatan akseptabilitas putusan

Hakim, hampir sebagian besar para pihak yang berperkara tidak mengajukan

upaya hukum kasasi maupun peninjauan kembali. Hal ini menunjukkan bahwa

para pihak yang berperkara sudah menerima/puas terhadap putusan Hakim

Tingkat Pertama maupun putusan Hakim Tingkat Banding. Bahwa pencapaian

kinerja Pengadilan Tinggi Jawa Tengah dalam menyelesaikan perkara tidak

terlepas dari adanya kebijakan yang mewajibkan setiap Pengadilan Negeri yang

mengajukan upaya hukum banding harus melampirkan salinan putusan sejumlah

3 (tiga) putusan dengan tujuan pada saat pemeriksaan oleh Majelis Hakim dapat

dilakukan secara bersamaan, sehingga proses penyelesaian perkara akan lebih

cepat.

Adapun keberhasilan maupun kendala yang dihadapi dalam pencapaian

kinerja di Pengadilan Tinggi Jawa Tengah pada tahun 2016 diuraikan sebagai

berikut :

1. Keberhasilan

Keberhasilan atas pencapaian target dari rencana kinerja yang ditetapkan

tidak lepas dari peran serta semua pihak yang terlibat di dalamnya, baik itu

bagian Kepaniteraan maupun Kesekretariatan Pengadilan Tinggi Jawa

Tengah. Keberhasilan tersebut merupakan cerminan dari telah berjalannya

sistem kerja yang berlaku, dimana bagian Kepaniteraan dan Kesekretariatan

BAB IV - PENUTUP

Page 76: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 72

saling mendukung satu sama lain dalam suasana kerja yang dinamis dan

bersifat kekeluargaan. Keberhasilan pencapaian kinerja di Pengadilan Tinggi

Jawa Tengah pada tahun 2016 adalah sebagai berikut :

Penyelenggaran tugas pokok dan fungsi, baik teknis maupun

administrasi telah berhasil dengan baik, kendati masih ada beberapa

sasaran yang belum memenuhi target, namun secara umum target

kinerja telah terealisasi.

Penyelesaian perkara pada tahun 2016 pada prinsipnya telah berjalan

dengan baik. Walaupun penyelesaian perkara tahun 2016 belum

mencapai target yang telah ditentukan, akan tetapi sisa perkara tahun

2015 yang menjadi tunggakan di tahun 2015 dapat diselesaikan

seluruhnya pada tri wulan I tahun 2016.

Akseptabilitas putusan Hakim cukup tinggi, ditandai dengan pencapaian

kinerja sasaran strategis yang tidak mengajukan upaya hukum

kasasi/peninjauan kembali yang tingkat pencapaiannya melebihi target

100%. Para pihak yang berperkara sudah menerima/puas terhadap

putusaan tingkat banding maupun putusan kasasi yang telah

berkekuatan hukum tetap (incracht).

Pelaksanaan tertib administrasi perkara di bagian Kepaniteraan

Pengadilan Tinggi Jawa Tengah pada tahun 2016 pada umumnya

sudah berjalan dengan baik dan mencapai target yang telah ditentukan,

sejak bulan September 2016 mulai diperkenalkan aplikasi perkara yang

berbasis teknologi informasi, yaitu Sistem Informasi Penelusuran Perkara

untuk tingkat banding.

Respon atas laporan pengaduan masyarakat cukup cepat dengan

menindak lanjuti semua pengaduan yang diterima pada tahun 2016.

2. Kendala atau Hambatan

Dalam pelaksanaan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh satuan

kerja tentunya ditemui sejumlah kendala atau hambatan yang dapat

menghambat proses pelaksanaannya. Hal tersebut adalah wajar, yang

terpenting mencari jalan keluar atau solusi atas kendala atau hambatan

Page 77: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

[LKjIP Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Tahun 2016 ] 73

tersebut. Kendala atau hambatan yang ditemui di Pengadilan Tinggi Jawa

Tengah diantaranya sebagai berikut :

Perkara yang masuk pada akhir tahun di bulan Oktober – Desember

cukup banyak dan menghambat pencapaian target penyelesaian perkara

tahun berjalan. Hal ini disebabkan penyelesaian dan pengiriman perkara

dari Pengadilan Negeri memerlukan waktu yang agak lama.

Masih ada berkas perkara banding yang terlambat dikirimkan ke

Pengadilan Tinggi Jawa Tengah, karena proses penyelesaian perkara di

tingkat pertama belum selesai.

B. SARAN

Setelah permasalahan dapat diidentifikasi maka perlu dicarikan jalan keluar

atau solusi untuk mengatasi masalah atau kendala tersebut. Saran untuk

mengatasi atau kendala tersebut di atas adalah :

Perkara yang masuk pada akhir tahun diupayakan penyelesaian secepatnya

sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur) yang telah ditentukan.

Mencari alternatif jasa pengiriman yang dapat memberikan jangka waktu

pengiriman yang lebih singkat.

Memberikan arahan kepada Pengadilan Negeri yang berada di wilayah

hukum Pengadilan Tinggi Jawa Tengah terkait jangka waktu penyelesaian

perkara di pengadilan tingkat pertama.

Page 78: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN TINGGI JAWA TENGAH

NO

KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA

PENJELASAN

PENANGGUNG JAWAB

SUMBER

DATA

1. Meningkatnya penyelesaian perkara

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan - Perdata - Pidana - Tipikor

Jml sisa perkara yang diselesaikan X 100% Jml sisa perkara yang harus diselesaikan

Hakim Majelis dan Panitera

Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

b. Persentase perkara yang diselesaikan - Perdata - Pidana - Tipikor

Jml perkara yang diselesaikan X 100% Jml perkara yang akan diselesaikan (saldo awal dan perkara yang masuk)

Hakim Majelis dan Panitera

Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan - Perdata - Pidana - Tipikor

Jml perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan X 100% Jml perkara yang harus diselesaikan dalam waktu maksimal 3 bulan (diluar sisa perkara)

Hakim Majelis dan Panitera

Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 3 bulan - Perdata - Pidana - Tipikor

Jml perkara yang diselesaikan lebih dari 3 bulan X 100% Jumlah perkara yang diselesaikan dalam waktu kurang dari 3 bulan

Majelis Hakim dan Panitera

Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : - Kasasi - Peninjauan Kembali

Jumlah putusan yang tidak mengajukan upaya hukum X 100% Jumlah putusan

Hakim Majelis Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

Page 79: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis

Jml berkas perkara yang didistribusikan ke Majelis X 100% Jml berkas perkara yang diterima Kepaniteraan

Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

b. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara

Perbandingan jumlah Majelis Hakim dengan jumlah perkara

Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan

Jumlah perkara prodeo yang diselesaikan X 100% Jumlah perkara prodeo

Majelis Hakim/ Panitera

Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

b. Persentase amar putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.

Jumlah amar putusan perkara (tipikor) yang di wibsite X 100% Jumlah putusan tipikor Catatan: Amar putusan yang diutamakan adalah atas perkara yang menarik perhatian masyarakat (publik)

Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

5. Meningkatnya kualitas pengawasan

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

Jml pengaduan yang ditindaklanjuti X 100% Jumlah pengaduan yang diterima Catatan: Pengaduan yang dimaksud mengenai perilaku Aparatur peradilan teknis dan non teknis

Ketua Pengadilan & Panitera

Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

b. Persentase delegasi pengaduan dari bawas yang ditindaklanjuti

Jml pengaduan delegasi yang ditindaklanjuti X 100 % Jumlah pengaduan yang didelegasikan dari bawas

Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

c. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.

Jumlah temuan eksternal yang ditindaklanjuti X100% Jumlah temuan eksternal

Ketua Pengadilan & Panitera

Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

6. Meningkatnya kualitas pengelolaan adminis - trasi kepegawaian dan Sumber Daya Manusia

a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial

Jumlah pegawai yang lulus diklat teknis yudisial X100% Jumlah pegawai yang mengikuti diklat teknis yudisial

Sekretaris Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

Page 80: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

b. Persentase pegawai yang

lulus diklat non yudisial

Jumlah pegawai yang lulus diklat non yudisial X100% Jumlah pegawai yang mengikuti diklat non yudisial

Sekretaris Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi

Jumlah pejabat yang lulus fit and proper test X100% Jumlah pejabat yang ikut fit and proper test

Sekretaris Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

d. Persentase kelulusan Eksaminasi Calon Hakim Tingkat Banding

Jumlah hakim yang lulus eksaminasi calon hakim X100% Jumlah hakim yang mengikuti eksaminasi calon hakim

Sekretaris Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

e. Persentase Baperjakat Yang Diselesaikan

Jumlah baperjakat yang diselesaikan X100% Jumlah usulan jabatan dan kepangkatan

Sekretaris Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

f. Persentase penyelesaian : - Usulan Pengangkatan

PNS

- Kenaikan Pangkat

- Kenaikan Gaji Berkala

- Usulan pengangkatan jabatan

- Pemberhentian dan pensiun

- Pengelolaan Sasaran Kerja Pegawai

- Pengelolaan LHKASN.

Jumlah pengangkatan PNS yang diselesaikan X 100 % Jumlah usulan pengangkatan PNS

Jumlah kenaikan pangkat yang diselesaikan X 100 % Jumlah usulan kenaikan pangkat Jumlah kenaikan pangkat yang diselesaikan X 100 % Jumlah usulan kenaikan pangkat

Jumlah pengangkatan jabatan yang diselesaikan X 100 % Jumlah usulan pengangkatan jabatan Jumlah pemberhentian dan pensiun yang diselesaikan X 100% Jumlah usulan pemberhentian dan pensiun Jumlah SKP yang diselesaikan X 100% Jumlah SKP yang harus diselesaikan Jumlah LHKASN yang diselesaikan X 100% Jumlah LHKASN yang harus diselesaikan

Sekretaris

Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

g. Persentase pelaksanaan perencanaan dan penyusunan program dan anggaran.

Jumlah perencanaan dan penyusunan program yang diselesaikan X100% Jumlah perencanaan dan penyusunan program yang harus diselesaikan

Sekretaris

Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

h. Peningkatan kualitas

Page 81: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

pelayanan informasi melalui teknologi informasi, kategori : - Wajib diumumkan

secara berkala - Wajib tersedia setiap

saat dan dapat diakses

Jumlah Informasi yang diumumkan X 100% Jumlah Informasi Jumlah Informasi yang tersedia dan dapat diakses X 100% Jumlah Informasi

Sekretaris

Laporan, peraturan, kebijakan, putusan, surat, dan Kegiatan yang didokumentasikan

7 Peningkatan

pengelolaan Urusan

Umum dan Keuangan

a. Persentase Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendukung

Jumlah Realisasi Pengadaan sarana dan prasarana X100% Jumlah Rencana Pengadaan Sarana dan prasarana

Sekretaris

Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

b. Persentase Penghapusan

Barang Milik Negara yang Diselesaikan

Jumlah Realisasi Barang Yang Dihapus X100% Jumlah Barang Yang Dihapus

Sekretaris

Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

c. Pengelolaan barang milik negara

Jumlah BMN yang dikelola X100% Jumlah BMN

Sekretaris

Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

d. Pelaporan keuangan dan verifikasi

Jumlah laporan keuangan yang diselesaiakan dan diverifikasi X100% Jumlah Laporan keuangan yang harus diselesaikan

Sekretaris

Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

Page 82: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

Matrik Sasaran Strategis Pengadilan Tinggi Jawa Tengah 2015-2019

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

TARGET KINERJA

2015 2016 2017 2018 2019

Meningkatnya

penyelesaian perkara.

Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim.

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan. - Perdata - Pidana - Tipikor

b. Persentase perkara yang diselesaikan. - Perdata - Pidana - Tipikor

c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan - Perdata - Pidana - Tipikor

d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 3 bulan - Perdata - Pidana - Tipikor

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : - Kasasi - Peninjauan Kembali.

100 % 100 % 100 %

90 % 95 % 95 %

100 % 100 % 100 %

0 % 0 % 0 %

95 % 100 %

100 % 100 % 100 %

90 % 95 % 95 %

100 % 100 % 100 %

0 % 0 % 0 %

95 % 100 %

100 % 100 % 100 %

90 % 90 % 95 %

100 % 100 % 100 %

0 % 0 % 0 %

45 % 95 %

100 % 100 % 100 %

90 % 95 % 95 %

100 % 100 % 100 %

0 % 0 % 0 %

95 % 100 %

100 % 100 % 100 %

90 % 95 % 95 %

100 % 100 % 100 %

0 % 0 % 0 %

95 % 100 %

LAMPIRAN I

Page 83: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

Peningkatan efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) Meningkatnya kualitas pengawasan.

Meningkatnya kualitas Perencanaan dan pengelolaan administrasi kepegawaian,pengemba-ngan Sumber Daya Manusia, dan pengelolaan teknologi informasi

a. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis.

b. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara. - Perdata - Pidana - Tipikor

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan. b. Persentase amar putusan perkara (tipikor)

yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti.

b. Persentase delegasi pengaduan dari bawas yang ditindaklanjuti

c. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.

a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis

yudisial b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and

proper test dalam rangka promosi d. Persentase kelulusan Eksaminasi Calon Hakim

Tingkat Banding

e. Persentase Baperjakat Yang Diselesaikan f. Persentase penyelesaian :

- Usulan Pengangkatan PNS - Kenaikan Pangkat - Kenaikan Gaji Berkala

95 %

1 : 50 1 : 45 1 : 10

100 % 100 %

90 % -

95 %

90 % - - -

- - - -

95 %

1 : 50 1 : 45 1 : 10

100 % 100 %

100% -

100%

90 %

95 % 95 %

90 %

95 %

100 % 95 %

100 %

95 %

1 : 50 1 : 45 1 : 10

100 % 100 %

100%

100%

100%

90 %

95 % 95 %

95 %

95 %

100 % 95 %

100 %

95 %

1 : 50 1 : 45 1 : 10

100 % 100 %

100%

100%

100%

90 %

95 % 95 %

95 %

95 %

100 % 95 % 100 %

95 %

1 : 50 1 : 45 1 : 10

100 % 100 %

100%

100%

100%

90 %

95 % 95 %

95 %

95 %

100 % 95 %

100 %

Page 84: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

Peningkatan pengelolaan Urusan Umum dan Keuangan

- Usulan pengangkatan jabatan - Pemberhentian dan pensiun - Pengelolaan Sasaran Kerja Pegawai - Pengelolaan LHKASN.

a. Persentase pelaksanaan perencanaan dan

penyusunan program dan anggaran. b. Peningkatan kualitas pelayanan informasi

melalui teknologi informasi, kategori : - Wajib diumumkan secara berkala - Wajib tersedia setiap saat dan dapat diakses e. Persentase Pengadaan Sarana dan Prasarana

Pendukung f. Persentase Penghapusan Barang Milik

Negara yang Diselesaikan

g. Pengelolaan barang milik negara h. Pelaporan keuangan dan verifikasi

- - - -

- -

- - - -

90 % 100 % 100 % 100 %

90 %

100 % 100 %

90 %

90 %

90 % 90 %

90 % 100 % 100 % 100 %

90 %

100 % 100 %

90 %

90 %

90 % 90 %

90 % 100 % 100 % 100 %

90 %

100 % 100 %

90 %

90 %

90 % 90 %

90 % 100 % 100 % 100 %

90 %

100 % 100 %

90 %

90 %

90 % 90 %

Page 85: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

Matrik Sasaran Strategis Penganggaran 2015-2019

NO PROGRAM KEGIATAN SASARAN

PAGU

(Rp)

2015 2016 2017 2018 2019

1 Program Dukungan

Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya

a. Peningkatan kualitas layanan dukungan manajemen untuk mewujudkan layanan prima peradilan ;

b. Peningkatan pengelolaan layanan sistem informasi terintegrasi ;

c. Peningkatan pengelolaan administrasi kepegawaian dan pengembangan SDM berdasarkan parameter objektif ;

d. Peningkatan pengelolalaan pelaporan keuangan yang transparan dan akuntabel ;

e. Peningkatan kualitas rencana program dan anggaran serta organisasi tata laksana secara transparan, efektif dan efesien ;

f. Peningkatan pengelolaan sarana dan prasarana penunjang pelayanan peradilan ;

g. Peningkatan pelayanan pimpinan ;

h. Peningkatan pengelolaan keamanan, urusan tata usaha, rumah tangga dan dinas sikap mental.

Peningkatan aksesbilitas

masyarakat terhadap

peradilan (acces to

justice)

23.108.843.000 30.766.024.000 30.562.372.000 31.000.000.000 32.000.000.000

2 Program Peningkatan

Sarana dan Prasarana

Pemenuhan atau penyempurnaan kelengkapan sarana dan prasarana dalam menunjang

Peningkatan efektivitas

pengelolaan

Page 86: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

Aparatur tugas penyelenggaraan peradilan penyelesaian perkara 692.100.000 304.937.000 588.500.000 1.000.000.000 1.200.000.000

3 Program Peningkatan

Manajemen Peradilan

Umum

a. Mengevaluasi jumlah Hakim agar tercapai rasio ideal dengan jumlah perkara yang ditangani oleh Pengadilan Tinggi Jawa Tengah.

b. Menyempurnakan kebijakan SOP untuk Pengadilan Tingkat Pertama agar tercipta keseragaman dalam operasional peradilan

c. Percepatan penyelesaian perkara dengan mengeluarkan peraturan jadwal sidang, jadwal penyelesaian perkara.

d. Penyempurnaan kebijakan waktu penyelesaian perkara dan tunggakan perkara pada tingkatan peradilan

e. Pengawasan individu terhadap pegawai Pengadilan

1. Meningkatnya penyelesaian perkara.

2. Peningkatan aksebilitas putusan hakim.

3. Meningkatnya kualitas pengawasan

4. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia.

658.365.000 114.790.000 970.000.000 975.000.000 980.000.000

Page 87: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

PERJANJIAN KINERJA

PENGADILAN TINGGI JAWA TENGAH

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan,

dan akuntabel yang berorientasi pada hasil, yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : DR. NOMMY HT SIAHAAN, S.H., M.H.

Jabatan : Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Tengah

Selanjutnya disebut Pihak Pertama.

Nama : HERRI SWANTORO, S.H., M.H

Jabatan : Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum

Selaku atasan langsung Pihak Pertama selanjutnya disebut Pihak Kedua.

Pihak Pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai

lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah

seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan

kegagalan pencapaian terget kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.

Pihak Kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan

evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang

diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

Semarang, 24 Februari 2017 Pihak Kedua, Pihak Pertama,

(HERRI SWANTORO, S.H., M.H) (DR. NOMMY HT SIAHAAN, S.H., M.H.) NIP. 19590904 198403 1 004 HAKIM UTAMA

Page 88: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

PERJANJIAN KINERJA PENGADILAN TINGGI JAWA TENGAH

TAHUN ANGGARAN 2017

SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET

1. Meningkatnya

penyelesaian perkara.

2. Peningkatan

akseptabilitas putusan Hakim.

3. Peningkatan efektifitas

pengelolaan penyelesaian perkara.

4. Peningkatan

aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

5. Meningkatnya kualitas pengawasan.

6. Meningkatnya kualitas

Perencanaan dan

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan.

- Perdata - Pidana - Tipikor

b. Persentase perkara yang diselesaikan. - Perdata - Pidana - Tipikor

c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan - Perdata - Pidana - Tipikor

d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 3 bulan - Perdata - Pidana - Tipikor

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum - Kasasi - Peninjauan Kembali.

a. Persentase berkas yang diregister dan siap

didistribusikan ke Majelis. b. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara.

- Perdata - Pidana - Tipikor

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan. b. Persentase amar putusan perkara (tipikor) yang

menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti.

b. Persentase delegasi pengaduan dari bawas yang ditindaklanjuti

c. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.

a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial

100 % 100 % 100 %

90 % 90 % 95 %

100 % 100 % 100 %

0 % 0 % 0 %

45 % 95 %

95 %

1 : 50 1 : 45 1 : 10

100 % 100 %

100 %

100 %

100%

90 % 95 %

Page 89: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

pengelolaan administrasi kepegawaian,pengemba-ngan Sumber Daya Manusia, dan pengelolaan teknologi informasi

7. Peningkatan

pengelolaan Urusan Umum dan Keuangan

c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi

d. Persentase kelulusan Eksaminasi Calon Hakim Tingkat Banding

e. Persentase Baperjakat Yang Diselesaikan f. Persentase penyelesaian :

- Usulan Pengangkatan PNS - Kenaikan Pangkat - Kenaikan Gaji Berkala - Usulan pengangkatan jabatan - Pemberhentian dan pensiun - Pengelolaan Sasaran Kerja Pegawai - Pengelolaan LHKASN.

g. Persentase pelaksanaan perencanaan dan penyusunan program dan anggaran.

h. Peningkatan kualitas pelayanan informasi melalui teknologi informasi, kategori :

- Wajib diumumkan secara berkala - Wajib tersedia setiap saat dan dapat diakses a. Persentase Pengadaan Sarana dan Prasarana

Pendukung

b. Persentase Penghapusan Barang Milik Negara yang Diselesaikan

c. Pengelolaan barang milik negara d. Pelaporan keuangan dan verifikasi

95 %

95 %

95 %

100 % 95 % 100 % 90 % 100 % 100 % 100 %

90 %

100 % 100 %

90 %

90 %

90 % 90 %

Jumlah anggaran untuk program kegiatan tahun 2017 adalah sebagai berikut :

No Program Jumlah Anggaran

1 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Rp 30.562.372.000

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Rp 588.500.000

3 Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum Rp 148.802.000

Total Anggaran Kegiatan Tahun 2017 Rp 31.299.674.000

(tiga puluh satu milyar dua ratus sembilan puluh sembilan juta enam ratus tujuh puluh empat

ribu rupiah)

Semarang, 24 Februari 2017

Pihak Kedua, Pihak Pertama,

(HERRI SWANTORO, S.H., M.H) (DR. NOMMY HT SIAHAAN, S.H., M.H.) NIP. 19590904 198403 1 004 HAKIM UTAMA

Page 90: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

RENCANA KINERJA TAHUNAN PENGADILAN TINGGI JAWA TENGAH

TAHUN 2018

SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET

1. Meningkatnya

penyelesaian perkara.

2. Peningkatan

akseptabilitas putusan Hakim.

3. Peningkatan

efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara.

4. Peningkatan

aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

5. Meningkatnya kualitas pengawasan.

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan.

- Perdata - Pidana - Tipikor

b. Persentase perkara yang diselesaikan. - Perdata - Pidana - Tipikor

c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan - Perdata - Pidana - Tipikor

d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 3 bulan - Perdata - Pidana - Tipikor

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : - Kasasi - Peninjauan Kembali.

a. Persentase berkas yang diregister dan siap

didistribusikan ke Majelis. b. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara.

- Perdata - Pidana - Tipikor

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan. b. Persentase amar putusan perkara (tipikor) yang

menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti.

b. Persentase delegasi pengaduan dari bawas yang

100 % 100 % 100 %

90 % 95 % 95 %

100 % 100 % 100 %

0 % 0 % 0 %

95 % 100 %

95 %

1 : 50 1 : 45 1 : 10

100 % 100 %

100 %

100%

Page 91: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

6. Meningkatnya

kualitas Perencanaan dan pengelolaan administrasi kepegawaian,pengemba-ngan Sumber Daya Manusia, dan pengelolaan teknologi informasi

7. Peningkatan

pengelolaan Urusan Umum dan Keuangan

ditindaklanjuti c. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal

yang ditindaklanjuti.

a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper

test dalam rangka promosi d. Persentase kelulusan Eksaminasi Calon Hakim Tingkat

Banding

e. Persentase Baperjakat Yang Diselesaikan f. Persentase penyelesaian :

- Usulan Pengangkatan PNS - Kenaikan Pangkat - Kenaikan Gaji Berkala - Usulan pengangkatan jabatan - Pemberhentian dan pensiun - Pengelolaan Sasaran Kerja Pegawai - Pengelolaan LHKASN.

g. Persentase pelaksanaan perencanaan dan penyusunan program dan anggaran.

h. Peningkatan kualitas pelayanan informasi melalui teknologi informasi, kategori :

- Wajib diumumkan secara berkala - Wajib tersedia setiap saat dan dapat diakses

a. Persentase Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendukung

b. Persentase Penghapusan Barang Milik Negara yang Diselesaikan

c. Pengelolaan barang milik negara d. Pelaporan keuangan dan verifikasi

100 %

90 % 95 % 95 %

95 %

95 %

100 % 95 % 100 % 90 % 100 % 100 % 100 %

90 %

100 % 100 %

90 %

90 %

90 % 90 %

Ditetapkan di : Semarang

Pada tanggal : 24 Februari 2017

Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Tengah

(DR. NOMMY HT SIAHAAN, S.H., M.H.) HAKIM UTAMA

Page 92: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

RENCANA KINERJA TAHUNAN PENGADILAN TINGGI JAWA TENGAH

TAHUN 2018

SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET

1. Meningkatnya penyelesaian perkara.

2. Peningkatan

akseptabilitas putusan Hakim.

3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara.

4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

5. Meningkatnya kualitas pengawasan.

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan. - Perdata - Pidana - Tipikor

b. Persentase perkara yang diselesaikan. - Perdata - Pidana - Tipikor

c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan - Perdata - Pidana - Tipikor

d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 3 bulan - Perdata - Pidana - Tipikor

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : - Kasasi - Peninjauan Kembali.

a. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis.

b. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara. - Perdata - Pidana - Tipikor

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan. b. Persentase amar putusan perkara (tipikor) yang

menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti.

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.

100 % 100 % 100 %

90 % 90 % 95 %

100 % 100 % 100 %

0 % 0 % 0 %

45 % 95 %

95 %

1 : 50 1 : 45 1 : 10

100 % 100 %

100 %

100 %

Page 93: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

6. Meningkatkan kualitas perencanaan dan pengelolaan administrasi kepegawaian, pengembangan sumber daya

Peningkatan pengelolaan urusan umum dan keuangan

a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis

yudisial

b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial

c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and

proper test dalam rangka promosi

d. Persentase kelulusan eksaminasi calon hakim

tingkat banding

e. Persentase baperjakat yang diselesaikan

f. Persentase penyelesaian:

- Usulan pengangkatan PNS

- Kenaikan Pangkat

- Kenaikan Gaji Berkala

- Usulan pengangkatan jabatan

- Pemberhentian dan pensiun

- Pengelolaan sasaran kerja pegawai

- Pengelolaan LHKASN

g. Persentase pelaksanaan perencanaan dan

penyusunan program dan anggaran

h. Peningkatan kualitas pelayanan informasi melalui

teknologi informasi, kategori:

- Wajib diumumkan secara berkala

- Wajib tersedia setiap saat dan dapat diakses

a. Persentase pengadaan sarana dan prasarana

pendukung

b. Persentase penghapusan Barang Milik Negara

yang diselesaikan

c. Pengelolaan barang milik negara

d. Pelaporan keuangan dan verifikasi

90 %

95 %

95 %

95%

95%

100%

95%

100%

90%

100%

100%

100%

90%

100%

100%

90%

90%

90%

90%

Page 94: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

Ditetapkan di : Semarang

Pada tanggal : 24 Februari 2016

Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Tengah

DR. Nommy HT Siahaan, S.H., M.H

HAKIM UTAMA

Page 95: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

MATRIK EVALUASI PERJANJIAN KINERJA SEMESTER I TAHUN 2016 (KEPANITERAAN)

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Target SMT I

Realisasi SMT I

Capaian SMT I

1 Meningkatnya penyelesaian perkara a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan. - Perdata - Pidana - Tipikor

b. Persentase perkara yang diselesaikan. - Perdata - Pidana - Tipikor

c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan - Perdata - Pidana - Tipikor

d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 3 bulan - Perdata - Pidana - Tipikor

100 % 100 % 100 %

90 % 90 % 95 %

100 % 100 % 100 %

0 % 0 % 0 %

100 % 100 % 100 %

90 % 90 % 95 %

100 % 100 % 100 %

0 % 0 % 0 %

100 % 100 % 100 %

78,01 %

86 % 90 %

100 % 100 % 100 %

0 % 0 % 0 %

100 % 100 % 100 %

86,68 % 95,56 % 94,74 %

100 % 100 % 100 %

0 % 0 % 0 %

2 Peningkatan Akseptabilitas Putusan Hakim

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : - Kasasi - Peninjauan Kembali

45 % 95 %

45 % 95 %

81,52 % 98 %

181,15 % 103,16 %

3 Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis.

b. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara. - Perdata - Pidana - Tipikor

95 %

1 : 50 1 : 45 1 : 10

95 %

1 : 50 1 : 45 1 : 10

89,31 %

1 : 31 1 : 24 1 : 5

99,23 %

62 % 53,33 %

50 %

Page 96: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

4 Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan.

b. Persentase amar putusan perkara (tipikor) yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus

100 %

100 %

NA

100 %

NA

100 %

NA

100 %

5 Meningkatnya kualitas pengawasan

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti.

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti

100 %

100 %

100 %

NA

100 %

NA

100 %

NA

Analisis :

1. Indikator Kinerja Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan

Sisa perkara tahun 2015 untuk perkara perdata (110 perkara) pidana umum+anak (36 perkara) dan Tipikor (1 perkara), pada Tri Wulan I semua

sisa perkara tesebut sudah diselesaikan semua (100%). Hal ini disebabkan karena prioritas penyelesaian perkara adalah sisa perkara tahun 2015

yang menjadi beban penyelesaian pada tahun 2016. Bahwa penyelesaian sisa perkara tahun 2015 yang dapat diselesaikan pada Tri Wulan I sama

dengan realisasi penyelesaian perkara tahun 2014 yang dapat diselesaikan pada Tri Wulan I tahun 2015 (100 %) ;

2. Indikator Kinerja Persentase Perkara Yang Diselesaikan

Perkara perdata yang masuk pada Semester I tahun 2016 sebanyak 272 perkara, sementara sisa perkara tahun 2015 yang harus diselesaikan

pada tahun 2016 sebanyak 110 perkara, sehingga total perkara yang harus diselesaikan pada Semester I tahun 2016 sebanyak 382 perkara.

Dari total perkara perdata yang harus diselesaikan pada Semester I tahun 2016, yang dapat diselesaikan sebanyak 298 perkara (78,01 %)

dengan capaian sebesar 86,68% hal ini disebabkan karena :

a. Adanya beban penyelesaian sisa perkara tahun 2015 yang cukup banyak ;

b. Beberapa Hakim Tinggi yang sakit ;

c. Adanya rotasi Hakim Tinggi ;

Page 97: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

Akan tetapi jika dibandingkan dengan realisasi penyelesaian perkara pada Semester II tahun 2015 yang hanya mencapai 73,37 %,

penyelesaian perkara untuk semester I tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 4,64 % hal ini menunjukan adanya peningkatan kinerja

Hakim Tinggi pada Semester I tahun 2016 dalam memutus perkara perdata.

Perkara pidana yang masuk pada Semester I tahun 2016 sebanyak 214 perkara, sementara sisa perkara tahun 2015 yang harus diselesaikan

pada tahun 2016 sebanyak 36 perkara, sehingga total perkara yang harus diselesaikan pada Semester I tahun 2016 sebanyak 250 perkara.

Dari total perkara pidana yang harus diselesaikan pada Semester I tahun 2016, yang dapat diselesaikan sebanyak 215 perkara (86 %) dengan

capaian sebesar 95,56% hal ini disebabkan karena :

a. Adanya beban penyelesaian sisa perkara tahun 2015 ;

b. Beberapa Hakim Tinggi yang sakit ;

c. Adanya rotasi Hakim Tinggi ;

Akan tetapi jika dibandingkan dengan realisasi penyelesaian perkara pada Semester II tahun 2015 yang hanya mencapai 83,10 %, penyelesaian

perkara untuk semester I tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 2,90 % hal ini menunjukan adanya peningkatan kinerja Hakim Tinggi pada

Semester I tahun 2016 dalam memutus perkara pidana.

Perkara Tipikor yang masuk pada Semester I tahun 2016 sebanyak 19 perkara, sementara sisa perkara tahun 2015 yang harus diselesaikan

pada tahun 2016 sebanyak 1 perkara, sehingga total perkara yang harus diselesaikan pada Semester I tahun 2016 sebanyak 20 perkara. Dari

total perkara tipikor yang harus diselesaikan pada Semester I tahun 2016, yang dapat diselesaikan sebanyak 18 perkara (90 %) dengan capaian

sebesar 94,74% hal ini disebabkan karena :

a. Adanya perkara yang masuk pada akhir Semester I tahun 2016 ;

Akan tetapi jika dibandingkan dengan realisasi penyelesaian perkara pada Semester II tahun 2015 yang hanya mencapai 88,89 %,

penyelesaian perkara untuk semester I tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 1,11 % hal ini menunjukan adanya peningkatan kinerja

Hakim Tinggi dan Ad Hoc Tipikor pada Semester I tahun 2016 dalam memutus perkara Tipikor.

Page 98: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

3. Indikator Kinerja Persentase Perkara Yang Diselesaikan Dalam Jangka Waktu Maksimal 3 bulan

4. Indikator Kinerja Persentase Perkara Yang Diselesaikan Dalam Jangka Waktu Lebih dari 3 bulan

5. Indikator Kinerja Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Kasasi Dan Peninjauan Kembali

6. Indikator Kinerja Persentase Perkara Yang Diregister dan Siap Didistribusikan ke Majelis

7. Indikator Kinerja Ratio Majelis Hakim Terhadap Perkara

8. Indikator Kinerja Perkara Prodeo Yang Diselesaikan

9. Indikator Kinerja Persentase Amar Putusan Perkara (TIPIKOR) Yang Menarik Perhatian Masyarakat Yang Dapat Diakses Secara On Line

Dalam Waktu Maksimal 1 hari kerja sejak diputus

10. Indikator Kinerja Persentase Pengaduan Masyarakat Yang Ditindaklanjuti

11. Indikator Kinerja Temuan Hasil Pemeriksaan Eksternal Yang Ditindaklanjuti

Page 99: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

MATRIK EVALUASI PERJANJIAN KINERJA SEMESTER II TAHUN 2016 (KEPANITERAAN)

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Target SMT II

Realisasi SMT II

Capaian SMT II

1 Meningkatnya penyelesaian perkara a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan. - Perdata - Pidana - Tipikor

b. Persentase perkara yang diselesaikan. - Perdata - Pidana - Tipikor

c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 3 bulan - Perdata - Pidana - Tipikor

d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 3 bulan - Perdata - Pidana - Tipikor

NA NA NA

90 % 90 % 95 %

100 % 100 % 100 %

0 % 0 % 0 %

NA NA NA

90 % 90 % 95 %

100 % 100 % 100 %

0 % 0 % 0 %

NA NA NA

73,61 % 83,97 %

75 %

100 % 100 % 100 %

0 % 0 % 0 %

NA NA NA

81,79 % 93,30 % 78,95 %

100 % 100 % 100 %

0 % 0 % 0 %

2 Peningkatan Akseptabilitas Putusan Hakim

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : - Kasasi - Peninjauan Kembali

45 % 95 %

45 % 95 %

79,51 % 100 %

176,69 % 105,26 %

3 Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis.

b. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara. - Perdata - Pidana - Tipikor

95 %

1 : 50 1 : 45 1 : 10

95 %

1 : 50 1 : 45 1 : 10

100 %

1 : 41 1 : 29 1 : 2

105,26 %

82 % 64,44 %

20 %

Page 100: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

4 Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan.

b. Persentase amar putusan perkara (tipikor) yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus

100 %

100 %

NA

100 %

NA

100 %

NA

100 %

5 Meningkatnya kualitas pengawasan

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti.

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti

100 %

100 %

100 %

NA

100 %

NA

100 %

NA

Analisis :

1. Indikator Kinerja Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan

Sisa perkara tahun 2015 untuk perkara perdata (110 perkara) pidana umum+anak (36 perkara) dan Tipikor (1 perkara), pada Tri Wulan I semua

sisa perkara tesebut sudah diselesaikan semua (100%). Hal ini disebabkan karena prioritas penyelesaian perkara adalah sisa perkara tahun 2015

yang menjadi beban penyelesaian pada tahun 2016. Bahwa penyelesaian sisa perkara tahun 2015 yang dapat diselesaikan pada Tri Wulan I sama

dengan realisasi penyelesaian perkara tahun 2014 yang dapat diselesaikan pada Tri Wulan I tahun 2015 (100 %) ;

2. Indikator Kinerja Persentase Perkara Yang Diselesaikan

Perkara perdata yang masuk pada Semester I tahun 2016 sebanyak 272 perkara, sementara sisa perkara tahun 2015 yang harus diselesaikan

pada tahun 2016 sebanyak 110 perkara, sehingga total perkara yang harus diselesaikan pada Semester I tahun 2016 sebanyak 382 perkara.

Dari total perkara perdata yang harus diselesaikan pada Semester I tahun 2016, yang dapat diselesaikan sebanyak 298 perkara (78,01 %)

dengan capaian sebesar 86,68% hal ini disebabkan karena :

a. Adanya beban penyelesaian sisa perkara tahun 2015 yang cukup banyak ;

b. Beberapa Hakim Tinggi yang sakit ;

c. Adanya rotasi Hakim Tinggi ;

Page 101: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

Akan tetapi jika dibandingkan dengan realisasi penyelesaian perkara pada Semester II tahun 2015 yang hanya mencapai 73,37 %,

penyelesaian perkara untuk semester I tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 4,64 % hal ini menunjukan adanya peningkatan kinerja

Hakim Tinggi pada Semester I tahun 2016 dalam memutus perkara perdata.

Perkara pidana yang masuk pada Semester I tahun 2016 sebanyak 214 perkara, sementara sisa perkara tahun 2015 yang harus diselesaikan

pada tahun 2016 sebanyak 36 perkara, sehingga total perkara yang harus diselesaikan pada Semester I tahun 2016 sebanyak 250 perkara.

Dari total perkara pidana yang harus diselesaikan pada Semester I tahun 2016, yang dapat diselesaikan sebanyak 215 perkara (86 %) dengan

capaian sebesar 95,56% hal ini disebabkan karena :

a. Adanya beban penyelesaian sisa perkara tahun 2015 ;

b. Beberapa Hakim Tinggi yang sakit ;

c. Adanya rotasi Hakim Tinggi ;

Akan tetapi jika dibandingkan dengan realisasi penyelesaian perkara pada Semester II tahun 2015 yang hanya mencapai 83,10 %, penyelesaian

perkara untuk semester I tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 2,90 % hal ini menunjukan adanya peningkatan kinerja Hakim Tinggi pada

Semester I tahun 2016 dalam memutus perkara pidana.

Perkara Tipikor yang masuk pada Semester I tahun 2016 sebanyak 19 perkara, sementara sisa perkara tahun 2015 yang harus diselesaikan

pada tahun 2016 sebanyak 1 perkara, sehingga total perkara yang harus diselesaikan pada Semester I tahun 2016 sebanyak 20 perkara. Dari

total perkara tipikor yang harus diselesaikan pada Semester I tahun 2016, yang dapat diselesaikan sebanyak 18 perkara (90 %) dengan capaian

sebesar 94,74% hal ini disebabkan karena :

a. Adanya perkara yang masuk pada akhir Semester I tahun 2016 ;

Akan tetapi jika dibandingkan dengan realisasi penyelesaian perkara pada Semester II tahun 2015 yang hanya mencapai 88,89 %,

penyelesaian perkara untuk semester I tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 1,11 % hal ini menunjukan adanya peningkatan kinerja

Hakim Tinggi dan Ad Hoc Tipikor pada Semester I tahun 2016 dalam memutus perkara Tipikor.

Page 102: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

3. Indikator Kinerja Persentase Perkara Yang Diselesaikan Dalam Jangka Waktu Maksimal 3 bulan

4. Indikator Kinerja Persentase Perkara Yang Diselesaikan Dalam Jangka Waktu Lebih dari 3 bulan

5. Indikator Kinerja Persentase Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Kasasi Dan Peninjauan Kembali

6. Indikator Kinerja Persentase Perkara Yang Diregister dan Siap Didistribusikan ke Majelis

7. Indikator Kinerja Ratio Majelis Hakim Terhadap Perkara

8. Indikator Kinerja Perkara Prodeo Yang Diselesaikan

9. Indikator Kinerja Persentase Amar Putusan Perkara (TIPIKOR) Yang Menarik Perhatian Masyarakat Yang Dapat Diakses Secara On Line

Dalam Waktu Maksimal 1 hari kerja sejak diputus

10. Indikator Kinerja Persentase Pengaduan Masyarakat Yang Ditindaklanjuti

11. Indikator Kinerja Temuan Hasil Pemeriksaan Eksternal Yang Ditindaklanjuti

Page 103: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

MATRIK EVALUASI PERJANJIAN KINERJA KESEKRETARIATAN

No Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Target Target SMT I

Target SMT II

Realisasi SMT I

Realisasi SMT II

Capaian SMT I

Capaian SMT II

Realisasi 2016

Capaian 2016

6. Meningkatkan kualitas perencanaan dan pengelolaan administrasi kepegawaian, pengembangan sumber daya.

a. Persentase pegawai yang lulus

diklat teknis yudisial

b. Persentase pegawai yang lulus

diklat non yudisial

c. Persentase pejabat yang lulus

mengikuti fit and proper test

dalam rangka promosi

d. Persentase kelulusan

Eksaminasi Calon Hakim Tingkat

Banding

e. Persentase Baperjakat Yang

Diselesaikan

f. Persentase penyelesaian :

- Usulan Pengangkatan PNS

- Kenaikan Pangkat

- Kenaikan Gaji Berkala

- Usulan pengangkatan

jabatan

- Pemberhentian dan pensiun

90%

95%

95%

90%

95%

100%

95%

100%

90%

100%

100%

90%

95%

95%

90%

95%

100%

95%

100%

90%

100%

100%

90%

95%

95%

90%

95%

100%

95%

100%

90%

100%

100%

0%

0%

46,34%

0%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

66,67%

0%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

0%

0%

0%

48,78%

0%

105,2%

100%

105,2%

100%

111%

100%

100%

111%

105,2%

70,17%

0%

105,2%

100%

105,2%

100%

111%

100%

0%

100%

100%

57,6%

0%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

111%

105,2%

60,6%

0%

105,2%

100%

105,2%

100%

111%

100%

100%

Page 104: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

- Pengelolaan Sasaran Kerja

Pegawai

- Pengelolaan LHKASN.

g. Persentase pelaksanaan

perencanaan dan

penyusunan program dan

anggaran.

h. Peningkatan kualitas

pelayanan informasi melalui

teknologi informasi, kategori :

- Wajib diumumkan secara

berkala

- Wajib tersedia setiap saat dan

dapat diakses

100%

90%

100%

100%

100%

90%

100%

100%

100%

90%

100%

100%

100%

100%

100%

100%

96,47%

100%

100%

100%

100%

111%

100%

100%

100%

111%

100%

100%

96,4%

100%

100%

100%

96,4%

111%

100%

100%

7. Peningkatan pengelolaan Urusan Umum dan Keuangan

a. Persentase Pengadaan Sarana

dan Prasarana Pendukung

b. Persentase Penghapusan

Barang Milik Negara

yang Diselesaikan

c. Pengelolaan barang milik

negara

90 %

90%

90%

90 %

90%

90%

90 %

90%

90%

100 %

0%

100%

100 %

0%

100%

111 %

0%

111%

111%

0%

111 %

100%

0%

100%

111 %

0%

111%

Page 105: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

d. Pelaporan keuangan dan

verifikasi

90% 90% 90% 100% 100% 111% 111 % 100% 111%

Analisis:

1a. Pegawai yang lulus diklat teknis yudisial

Pada semester I tahun 2016 tidak ada hakim yang mengikuti diklat yudisial sehingga capaian pada semester I adalah 0%. Hal ini dikarenakan belum ada

panggilan untuk mengikuti diklat pada semester I. Pada Semester II ada 2 pegawai yang mengikuti diklat yudisial. Dari 2 pegawai yang mengikuti diklat yudisial,

semua lulus (100%) sehingga capaian pada semester II adalah 111%. Hal ini menunjukkan kualitas pegawai yang mengikuti diklat baik dan mendapat tambahan

pengetahuan untuk diimplementasikan pada Pengadilan Tinggi Jawa Tengah. Secara keseluruhan capaian tahun 2016 adalah 111%

b. Pegawai yang lulus diklat non yudisial

Pada semester I tahun 2016 tidak ada pegawai yang mengikuti diklat non yudisial sehingga capaian pada semester I adalah 0%. Hal ini dikarenakan belum

ada panggilan untuk mengikuti diklat pada semester I. Pada Semester II ada 2 pegawai yang mengikuti diklat non yudisial. Dari 2 pegawai yang mengikuti diklat

non yudisial, semua lulus (100%). Hal ini menunjukkan kualitas pegawai yang mengikuti diklat baik dan mendapat tambahan pengetahuan untuk

diimplementasikan pada Pengadilan Tinggi Jawa Tengah. Secara keseluruhan capaian tahun 2016 adalah 105,2%

c. pejabat yang lulus fit and proper test dalam rangka promosi

Pada semester I diadakan fit and proper test jabatan kosong baik fungsional maupun struktural. Jumlah peserta 41 orang dan jumlah pegawai yang lolos

fit and proper test sebanyak 19 orang (46,34%) sehingga capaian pada semester I adalah 48,78% . Sedangkan pada semester II fit and proper test diikuti oleh 51

orang dan yang lulus sebayak 34 orang (66,67%) sehingga capaian semester II sebesar 70,17%. Secara keseluruhan capaian tahun 2016 adalah sebesar 60,6%.

Capaian yang rendah ini dikarenakan lebih banyak yang mendaftar daripada jabatan yang kosong.

Page 106: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

d. Kelulusan eksaminasi calon hakim tingkat banding

Pada tahun 2016 tidak dilaksanakan eksaminasi calon hakim oleh Dirjen Badilum. Sehingga capaian pada semester I dan semester II adalah 0% sehingga

capaian secara keseluruhan tahun 2016 juga 0%.

e. Baperjakat yang diselesaikan

Pada semester I terdapat 41 orang yang mendaftar untuk mengisi posisi kosong jabatan fungsional maupun struktural. Dari 41 orang tersebut semuanya

telah diproses oleh Tim Baperjakat Pengadilan Tinggi Jawa Tengah (100%). Sehingga capaian pada semester I adalah 105,2%. Sedangkan pada semester II

pegawai yang mendaftar mencapai 51 orang dan semua juga telah diproses oleh tim Baperjakat (100%), sehingga capaian pada semester II adalah sebesar 105,2%.

Secara keseluruhan capaian pada tahun 2016 adalah sebesar 105,2%.

f. Persentase penyelesaian:

- Usulan Pengangkatan PNS

Pada semester I terdapat 22 CPNS di seluruh jawa tengah yang diusulkan untuk pengangkatan menjadi PNS. Dari 22 CPNS tersebut, semuanya telah

diselesaikan usulan pengangkatannya (100%) sehingga capaian pada semester I adalah sebesar 100%. Sedangkan pada semester II terdapat 17 CPNS yang

diusulkan untuk pengangkatan menjadi PNS dan yang telah diselesaikan usulan pengangkatan PNS nya sebanyak 17 orang (100%) sehingga pada semester II

capaiannya sebesar 100%. Secara keseluruhan capaian pada tahun 2016 sebesar 100%.

- Kenaikan pangkat

Pada semester I terdapat 89 usulan kenaikan pangkat yang harus diselesaikan dan dari 89 pegawai tersebut, semuanya telah diselesaikan usulan kenaikan

pangkat nya (100%). Sehingga pada semester I capaiannya sebesar 105,2. Sedangkan pada semester II terdapat usulan kenaikan pangkat sebanyak 123 pegawai,

dan telah diselesaikan sebanyak 123 pegawai (100%). Sehingga secara keseluruhan pada tahun 2016 capaiannya adalah 105,2%.

Page 107: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

- Kenaikan Gaji Berkala

Pada semester I terdapat 31 pegawai yang mengalami kenaikan gaji berkala dan semuanya telah diselesaikan kenaikan gaji berkalanya (100%) sehingga

capaiannya 100%. Sedangkan pada semester II terdapat 7 pegawai yang mengalami kenaikan gaji berkala dan yang telah diselesaikan kenaikan gaji berkalanya

adlah sebanyak 7 pegawai (100%) sehingga capaiannya sebesar 100%. Secara keseluruhan tahun 2016 capaiannya adalah sebesar 100%.

- Usulan pengangkatan jabatan

Jumlah pegawai yang lulus fit and proper test untuk mengisi posisi jabatan fungsional dan struktural yang kosong adalah sebanyak 19 pegawai. Dan dari

19 pegawai tersebut usulan pengangkatan jabatannya telah diselesaikan (100%) sehingga capaiannya adalah sebesar 100%. Sedangkan pada semester II terdapat

34 pegawai yang lulus fit and proper test untuk mengisi posisi jabatan fungsional dan struktural yang kosong sebanyak 34 pegawai dan 34 pegawai tersebut telah

diselesaikan usulan pengangkatan jabatannya (100%) sehingga capaianya sebesar 100%. Secara keseluruhan tahun 2016 capaiannya adalah sebesar 100%.

- Pemberhentian dan pensiun

Pada semester I terdapat 29 pegawai yang mengusulkan pensiun, dan 29 pegawai tersebut telah diselesaikan usulan pensiunnya (100%) sehingga capaian

pada semester I adalah sebesar 100%. Sedangkan pada semester II terdapat 25 pegawai yang mengusulkan pensiun dan 25 pegawai tersebut telah diselesaikan

usulan pensiunnya (100%). Secara keseluruhan tahun 2016 capaiannya sebesar 100%.

- Pengelolaan Sasaran Kerja Pegawai

Jumlah sasaran kerja pegawai Pengadilan Tinggi Jawa Tengah pada semester I adalah sebesar 118 pegawai dan SKP yang telah diselesaikan adalah

sebanyak 118 pegawai (100%) sehingga capaiannya pada semester I adalah sebesar 100%. Sasaran kerja pegawai hanya dikerjakan pada awal tahun, sehingga

tidak perlu membuat lagi sasaran kerja pegawai pada semester II (0%) sehingga capaian pada semester II sebesar 0%. Secara keseluruhan capaian pada tahun

2016 adalah sebesar 100%.

Page 108: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

- Pengelolaan LHKASN

Pada semester I jumlah Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara yang harus diselesaikan adalah sebanyak 72 pegawai dan yang telah diselesaikan

adaah sebanyak 72 orang (100%) sehingga capaiannya adalah sebanyak 100%. Sedangkan pada semester II terdapat 85 pegawai yang harus diselesaikan

sedangkan yang telah diselesaikan sebanyak 82 pegawai (96,47%), hal ini disebabkan karena sampai batas waktu yang telah ditetapkan pegawai yang bersangkutan

ada yang sakit dan umroh sehingga ada ada beberapa LHKASN yang belum terselesaikan sehingga pada semester II capaiannya sebesar 96,4%. Secara keseluruhan

pada tahun 2016 capaiannya sebesar 98,08%.

g. Pelaksanaan perencanaan dan penyusunan program dan anggaran

Pelaksanaan perencanaan dan penyusunan program anggaran dilaksanakan pada awal tahun, diperbaiki pada pertengahan tahun dan difinalisasi pada akhir

tahun. Jumlah satuan kerja dilingkungan Pengadilan Tinggi Jawa Tengah sebanyak 36 Satuan Kerja dan DIPA anggaran terdiri dari 2 DIPA yaitu DIPA 01 (Badan

Urusan Administrasi) dan DIPA 03 (Badan Peradilan Umum) Sehingga penyusunan dilakukan pada semester I sebanyak 72 kali dan semester II dilakukan

sebanyak 108 kali. Pada semester I telah dilaksanakan 72 kali (100%) sehingga capaiannya sebesar 111%. Sedangkan pada semester II telah dilakukan

perencanaan anggaran sebanyak 108 kali (100%) sehingga capaianya sebesar 111%. Secara keseluruhan yang telah dilakukan adalah 180 kali sehingga capaian

tahun 2016 adalah 111%.

h. Peningkatan kualitas pelayanan informasi melalui teknologi informasi

- Wajib diumumkan secara berkala

Pada semester I jumlah informasi yang harus diumumkan secara berkala adalah sebanyak 48 informasi, dan yang telah diumumkan adalah sebesar 48

informasi (100%) sehingga capaiannya adalah 100%. Sedangkan pada semester II jumlah informasi yang harus diumumkan secara berkala adalah sebesar 40

informasi dan telah diumumkan semuanya (100%) sehingga capaiannya adalah 100%. Secara keseluruhan tahun 2016 capaiannya adalah sebesar 100%

Page 109: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

- Wajib tersedia setiap saat dan dapat diakses

Semua informasi yang diumumkan secara berkala akan diumumkan pada website resmi Pengadilan Tinggi Jawa Tengah sehingga dapat diakses dimana

saja dan kapan saja. Jumlah informasi pada semester I yang harus diumumkan sebesar 48 informasi, dan 48 informasi tersebut telah ada dan dapat diakses

setiap saat melalui website sebanyak 48 informasi (100%) sehingga capaian pada semester I sebesar 100%. Sedangkan pada semester II jumlah informasi yang

diumumkan sebanyak 40 informasi dan yang telah tersedia dan dapat diakses adalah sebesar 40 informasi (100%) sehingga capaiannya adalah 100%. Secara

keseluruhan tahun 2016 capaiannya sebesar 100%.

2a. Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendukung

Pada semester I terdapat pengadaan barang dan jasa sebanyak 1 kontrak dengan cara penunjukan langsung dan pengadaan tersebut telah diselesaikan pada

semester I (100%) sehingga capaiannya sebesar 111%. Sedangkan pada semester II terdapat pengadaan barang dan jasa sebanyak 2 kontrak dengan cara

penunjukan langsung dan telah diselesaikan pada semester II (100%) sehingga capaiannya sebesar 111%. Secara keseluruhan pada tahun 2016 capaiannya adalah

sebesar 111%.

b. Penghapusan Barang Milik Negara yang diselesaikan

Pada semester I Pengadilan Tinggi Jawa Tengah mengajukan permohonan untuk penghapusan barang milik negara yang sudah rusak berat dan tidak dapat

digunakan. Namun surat persetujuan lelang dari KPKNL keluar pada semester II. Pada semester II dilakukan proses lelang, kemudian Berita Acara lelang dikirim

ke eselon 1 untuk mendapatkan persetujuan penghapusan barang milik negara dalam aplikasi SIMAK BMN. Meski barang sudah dilakukan tapi karena surat dari

eselon 1 belum turun sehingga dianggap proses penghapusan barang milik negara belum diselesaikan sehingga capaian semester I, semester II dan secara

keseluruhan tahun 2016 adalah sebesar 0%.

Page 110: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahpt-semarang.go.id/main/images/layananpublik/lakip/LKjIP_2016.pdf · saran maupun kritik yang sifatnya konstruktif dari pihak lain

c. Pengelolaan Barang Milik Negara

Jumlah barang milik negara yang dimiliki oleh Pengadilan Tinggi Jawa Tengah sesuai yang tercatat dalam aplikasi SIMAK BMN adalah sebanyak 755

Buah. Pengelolaan dilakukan secara terus menerus dan dilaporkan setiap semester melalui proses rekon dengan KPKNL. Pengelolaan dilakukan terhadap seluruh

barang yang miliki yaitu 755 buah(100%). Sehingga capaian semester I, semester II, dan secara keseluruhan tahun 2016 adalah 111%.

d. Pelaporan Keuangan dan Verifikasi

Pelaporan Keuangan dilakukan setiap semester dengan dimulai rekon dengan KPPN dan KPKNL. Setelah proses rekon selesai maka dilakukan pembuatan

Laporan Keuangan. Laporan keuangan setiap semester dibuat berdasarkan DIPA masing-masing. Karena Pengadilan Tinggi Jawa Tengah memiliki 2 DIPA yaitu

DIPA 01 dan DIPA 03 maka setiap semester pengadilan tinggi jawa tengah harus membuat Laporan keuangan satker sebanyak 2 laporan. Selain itu Pengadilan

Tinggi Jawa Tengah merupakan koordinator wilayah untuk DIPA 03 jadi selain membuat laporan keuangan satker, pengadilan tinggi jawa tengah juga harus

membuat laporan keuangan semester untuk korwil DIPA 03. Jadi total laporan keuangan per semester menjadi 3. Pada semester I Pengadilan Tinggi Jawa Tengah

telah membuat laporan keuangan semester sebanyak 3 laporan (100%) sehingga capaiannya sebesar 111%. Begitu pula pada semester II pengadilan tinggi jawa

tengah juga telah menyelesaikan pembuatan laporan keuangan sebanyak 3 laporan sehingga capaiannya juga sebesar 111%. Jadi secara keseluruhan tahun 2016

capaiannya adalah sebesar 111%.