pengadilan militer ii-10 s e m a r a n g p u t u s a n...

51
PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G P U T U S A N NOMOR : 51-K/PM.II-10/AD/XI/2015 “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” Pengadilan Militer II-10 Semarang yang bersidang di Semarang dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap : Rudhos Dias Perdana Pangkat, NRP : Sertu, 21070427030888 Jabatan : (Dahulu) Baintel (Sekarang) Bakima Kesatuan : Korem 073/Makutarama Tempat, tanggal lahir : Purworejo, 1 Agustus 1988 Jenis Kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Kristen Protestan Tempat tinggal : (Dahulu) Asrama Tim Intelrem 073/Makutarama Jl. Veteran Salatiga. (Sekarang) Asrama Kimarem 073/Makutarama Salatiga. Terdakwa ditahan oleh : 1. Komandan Komandan Korem 073 / Makutarama selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari sejak tanggal 25 Maret 2015 sampai dengan tanggal 13 April 2015 berdasarkan Surat Keputusan Penahanan Sementara Nomor : Skep/17/III/2015 tanggal 30 Maret 2015. 2. Perpanjangan Penahanan ke I dari Komandan Korem 073/ Makutarama selama 30 (tiga puluh) hari selaku Papera sejak tanggal 14 April 2015 sampai dengan tanggal 13 Mei 2015 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Penahanan ke I Nomor : Kep/18/IV/2015 tanggal 13 April 2015. 3. Dibebaskan dari tahanan sejak tanggal 14 April 2015 sampai dengan tanggal 13 Mei 2015 berdasarkan Keputusan Pembebasan Dari Tahanan Ke-1 Nomor : Kep/25/V/2015 tanggal 14 Mei 2015. Pengadilan Militer II-10 Semarang Membaca : Berkas Acara Pemeriksaan Permulaan dalam perkara ini. Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Komandan Korem 073/Makutarama selaku Perwira Penyerah Perkara Nomor Kep/51/IX/2015 tanggal 30 September 2015. 2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor SDAK/62/X/2015 tanggal 29 Oktober 2015. 3. Surat Penetapan dari : a. Kadilmil II-10 Semarang tentang Penunjukan Hakim Nomor : Tapkim/51/PM.II-10/AD/XI/2015 tanggal 5 Nopember 2015. b. Hakim Ketua Sidang tentang Hari Sidang Nomor Tapsid/51/PM.II-10/AD/XI/2015 tanggal 6 Nopember 2015. 4. Relas penerimaan Surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi. 5. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

Upload: nguyendang

Post on 05-May-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G

P U T U S A N NOMOR : 51-K/PM.II-10/AD/XI/2015

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Pengadilan Militer II-10 Semarang yang bersidang di Semarang dalam memeriksa

dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap : Rudhos Dias Perdana Pangkat, NRP : Sertu, 21070427030888 Jabatan : (Dahulu) Baintel (Sekarang) Bakima Kesatuan : Korem 073/Makutarama Tempat, tanggal lahir : Purworejo, 1 Agustus 1988 Jenis Kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Kristen Protestan Tempat tinggal : (Dahulu) Asrama Tim Intelrem 073/Makutarama Jl. Veteran Salatiga. (Sekarang) Asrama Kimarem 073/Makutarama Salatiga.

Terdakwa ditahan oleh : 1. Komandan Komandan Korem 073 / Makutarama selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari sejak tanggal 25 Maret 2015 sampai dengan tanggal 13 April 2015 berdasarkan Surat Keputusan Penahanan Sementara Nomor : Skep/17/III/2015 tanggal 30 Maret 2015. 2. Perpanjangan Penahanan ke I dari Komandan Korem 073/ Makutarama selama 30 (tiga puluh) hari selaku Papera sejak tanggal 14 April 2015 sampai dengan tanggal 13 Mei 2015 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Penahanan ke I Nomor : Kep/18/IV/2015 tanggal 13 April 2015. 3. Dibebaskan dari tahanan sejak tanggal 14 April 2015 sampai dengan tanggal 13 Mei 2015 berdasarkan Keputusan Pembebasan Dari Tahanan Ke-1 Nomor : Kep/25/V/2015 tanggal 14 Mei 2015.

Pengadilan Militer II-10 Semarang

Membaca : Berkas Acara Pemeriksaan Permulaan dalam perkara ini. Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Komandan Korem

073/Makutarama selaku Perwira Penyerah Perkara Nomor Kep/51/IX/2015 tanggal 30 September 2015. 2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor SDAK/62/X/2015 tanggal 29 Oktober 2015. 3. Surat Penetapan dari :

a. Kadilmil II-10 Semarang tentang Penunjukan Hakim Nomor : Tapkim/51/PM.II-10/AD/XI/2015 tanggal 5 Nopember 2015. b. Hakim Ketua Sidang tentang Hari Sidang Nomor Tapsid/51/PM.II-10/AD/XI/2015 tanggal 6 Nopember 2015.

4. Relas penerimaan Surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi. 5. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

2

Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : SDAK/62/X/2015 tanggal 29 Oktober 2015, didepan persidangan yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa dipersidangan serta keterangan para Saksi di bawah sumpah.

Memperhatikan : 1. Tuntutan Pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan

kepada Pengadilan yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : Kesatu “Setiap penyalahguna Narkotika golongan I bagi diri sendiri” Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Dan Kedua “Setiap orang yang dengan sengaja tidak melaporkan adanya tindak pidana penyalahgunaan narkotika golongan I bagi diri sendiri” Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 131 Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi hukuman sebagai berikut :

a. Pidana Pokok penjara selama : 2 (dua) tahun dikurangkan

selama Terdakwa menjalani tahanan sementara. Pidana Tambahan : Di pecat dari Dinas Militer, Cq TNI AD. Mohon agar Terdakwa ditahan.

b. Mohon agar barang-barang bukti berupa: 1) Barang-barang : Nihil 2) Surat-surat:

a) 2 (dua) lembar Fotokopi Surat Penetapan Pengadilan Negeri Pati Nomor 47/Pen.Pid/2015/PN tanggal 27 Januari 2015 atas nama Terdakwa Tri Puji Lestari Binti Masiran. b) 4 (empat) lembar Fotokopi Berita Acara Pemeriksaan Laboratorium Kriminalistik Puslabfor Bareskrim Polri Cabang Semarang Nomor Lab 99/NNF/2015 tanggal 27 Januari 2015 atas nama Terdakwa Tri Puji Lestari Binti Masiran. c) 3 (empat) lembar Fotokopi Berita Acara Pemeriksaan Laboratorium Kriminalistik Puslabfor Bareskrim Polri Cabang Semarang Nomor Lab 426/NNF/2015 tanggal 15 April 2015 atas nama Terdakwa Sertu Rudhos Dias Perdana.

c. Agar Terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar

Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah).

3

2. Bahwa Penasihat Hukum Terdakwa menguraikan dalam pledoinya yang pada pokoknya sebagai berikut:

a. Bahwa Terdakwa tidak terbukti melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan kepada Terdakwa pada dakwaan kesatu “setiap penyalahguna narkotika golongan I bagi diri sendiri” sebagaimana yang diatur dan diancam pidana pada Pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-Undang RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan dakwaan kedua “Setiap orang yang dengan sengaja tidak melaporkan adanya tindak pidana menguasai, menjual, dan menggunakan narkotika golongan I” sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana Pasal 131 Undang-Undang RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. b. Bahwa dengan pertimbangan tersebut di atas, oleh karena itu agar perkara Terdakwa diputus berdasarkan Pasal 189 Ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 31 tahun 1997 tentang Peradilan Militer yaitu:

1) Menolak semua tuntutan Oditur Militer. 2) Membebaskan Terdakwa dari Dakwaan kesatu maupun Dakwaan kedua

3. Atas pledoi Penasihat Hukum Terdakwa tersebut di atas, Oditur Militer menyatakan akan menanggapi secara lisan yang pada pokoknya bahwa Oditur Militer tetap pada tuntutannya yang disampaikan pada 15 Desember 2015.

Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan Oditur Militer di atas, Terdakwa

pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Kesatu Bahwa Terdakwa pada waktu (waktu-waktu) dan di tempat (tempat-tempat) sebagaimana tersebut di bawah ini yaitu pada tanggal enam belas bulan Januari tahun dua ribu lima belas, setidak-tidaknya pada bulan Januari tahun dua ribu lima belas atau setidak-tidaknya dalam tahun dua ribu lima belas di Ds. Garung Lor RT.11 RW.02 Kec. Kaliwungu Kab. Kudus propinsi Jawa Tengah atau setidak-tidaknya di tempat yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer II-10 Semarang telah melakukan tindak pidana ”Setiap penyalahguna Narkotika golongan I bagi diri sendiri” dengan cara-cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD sejak tahun 2007 melalui pendidikan Secaba PK XIV di Pusdik Secaba Rindam IV/Diponegoro selama 5 bulan setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Serda dilanjutkan mengikuti pendidikan kecabangan Infantri di Dodiklatpur Klaten selama 5 bulan, kemudian ditempatkan di penampungan Brigif IV/Dewa Ratna, tahun 2008 ditugaskan di Yonif 410/Alugoro, tahun 2014 ditugaskan di Korem 073/Makutarama sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, Terdakwa masih berdinas aktif di Korem 073/Makutarama menjabat Baintel dengan pangkat Sertu, NRP 21070427030888. b. Bahwa hari Jum’at tanggal 16 Januari 2015 sekira pukul 17.00 Wib Terdakwa bersama Serma Danu Ismiarto (Saksi-4) dan Serma Hercahyono Iryanto (Saksi-3) dengan menggunakan kendaraan mobil Daihatsu Xenia warna Merah Hati Nopol B 1050 KVS pergi ke Kodim 0917/Jepara untuk menghadap Dandim 0719/Jepara Letkol Inf DK Subandi melaporkan perkembangan adanya rencana kegiatan film

4

senyap (Film G 30 S PKI) yang akan ditayangkan oleh sekelompok orang di Jepara, setelah selesai menghadap Dandim 0719/Jepara, Terdakwa dan Saksi-4 menghadap Pasi Intel Kodim 0719/Jepara Kapten Arm Fadelan di ruangan Pasi Intel untuk menunggu perintah lebih lanjut tentang pendalaman pemutaran film senyap (Film G 30 S PKI), sedangkan Saksi-3 ngobrol dengan Serma Agus Riyanto (Saksi-2) yang saat itu sedang tiduran di felbet depan ruang Pasi Intel Kodim 0719/Jepara. c. Bahwa sekira pukul 19.30 Wib Terdakwa, Saksi-3 dan Saksi-4 keluar dari Makodim 0719/Jepara menggunakan kendaraan mobil Daihatsu Xenia warna Merah Hati Nopol B 1050 KVS yang dikendarai Saksi-3 untuk mencari makan, baru beberapa menit keluar Makodim 0719/Jepara Saksi-3 menerima telepon dari Saksi-2 yang meminta tolong untuk diantar pulang ke rumahnya di daerah Kudus untuk mengambil pakaian ganti, selanjutnya Saksi-3, Saksi-4 dan Terdakwa kembali ke Makodim 0719/Jepara, setelah sampai di Makodim 0719/Jepara Saksi-2 dan Sertu Puji Santoso (Saksi-5) telah menunggu di pintu belakang Makodim 0719/Jepara selanjutnya perjalanan dilanjutkan menuju rumah Saksi-2 di Ds. Garung Lor RT.11 RW.02 Kec. Kaliwungu Kab. Kudus. d. Bahwa sesampainya di rumah Saksi-2 sekira pukul 22.00, Saksi-2, Saksi-3, Saksi-4, Saksi-5 dan Terdakwa masuk ke ruang tamu kemudian duduk bersama, selanjutnya Saksi-2 memperkenalkan istri Saksi-2 yang bernama Sdri. Tri Puji Lestari (Saksi-6), saat itu Saksi-3 dan Saksi-4 bermaksud menyelesaikan perkara rumah tangga Saksi-2 dengan Saksi-6 mengenai KDRT. e. Bahwa selanjutnya Saksi-2 menyuruh Saksi-6 mengambil Narkoba jenis sabu-sabu beserta alat hisapnya dari dalam kamar, Saksi-2 dan Saksi-6 kemudian masuk ke kamar, tidak lama kemudian Saksi-2 keluar dari kamar menuju ruang tamu sambil membawa alat penghisap sabu-sabu yang dibuat Saksi-2 sendiri yang terbuat dari botol Aqua ukuran 600 Ml yang airnya tinggal separuh dimana tutup botol Aqua tersebut dilubangi dua lubang yang masing-masing lubang diisi/dimasukan sedotan plastik warna putih yang bisa ditekuk, Saksi-2 selanjutnya mengambil pipa kaca kecil (pirek) yang sudah di isi sabu-sabu kemudian menancapkannya pada salah satu sedotan. f. Bahwa Saksi-2 kemudian membakar pipa kaca kecil (pirek) yang sudah di isi sabu-sabu tersebut dengan korek api gas merk Tokai yang sudah distel nyala apinya sangat kecil sehingga sabu-sabu tersebut mengeluarkan asap, selanjutnya Saksi-2 menghisap dengan mulut pada salah satu ujung sedotan dan mengeluarkannya melalui hidung/mulut, hal itu dilakukan secara bergantian dengan cara yang sama mulai Saksi-2, Terdakwa, Saksi-4, Saksi-5, Saksi-3 kemudian Saksi-6 sampai sabu-sabu dalam pipa kaca kecil (pirek) tersebut habis. g. Bahwa sabu-sabu yang di hisap Terdakwa bersama Saksi-2, Saksi-3, Saksi-4 Saksi-5 dan Saksi-6 di rumah Saksi-2/Saksi-6 di Ds. Garung Lor RT.11 RW.02 Kec. Kaliwungu Kab. Kudus sebanyak 0,5 gram adalah milik Saksi-2 bersama Saksi-6. h. Bahwa setelah menghisap sabu-sabu , Terdakwa merasa pusing dan susah untuk tidur. i. Bahwa berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratorium Kriminalistik Puslabfor Bareskrim Polri Cabang Semarang Nomor Lab 426/NNF/2015 tanggal 15 April 2015 atas nama Terdakwa Sertu

5

Rudhos Dias Perdana, menyatakan hasil pemeriksaan urine dan darah Terdakwa adalah negatif. Dan Kedua : Bahwa Terdakwa pada waktu (waktu-waktu) dan di tempat (tempat-tempat) sebagaimana tersebut di bawah ini yaitu pada tanggal enam belas bulan Januari tahun dua ribu lima belas, setidak-tidaknya pada bulan Januari tahun dua ribu lima belas atau setidak-tidaknya dalam tahun dua ribu lima belas di Ds. Garung Lor RT.11 RW.02 Kec. Kaliwungu Kab. Kudus propinsi Jawa Tengah atau setidak-tidaknya di tempat yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer II-10 Semarang telah melakukan tindak pidana ”Setiap orang yang dengan sengaja tidak melaporkan adanya tindak pidana menguasai, menjual dan menggunakan Narkotika golongan I” dengan cara-cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD sejak tahun 2007 melalui pendidikan Secaba PK XIV di Pusdik Secaba Rindam IV/Diponegoro selama 5 bulan setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Serda dilanjutkan mengikuti pendidikan kecabangan Infantri di Dodiklatpur Klaten selama 5 bulan, kemudian ditempatkan di penampungan Brigif IV/Dewa Ratna, tahun 2008 ditugaskan di Yonif 410/Alugoro, tahun 2014 ditugaskan di Korem 073/Makutarama sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, Terdakwa masih berdinas aktif di Korem 073/Makutarama menjabat Baintel dengan pangkat Sertu, NRP 21070427030888. b. Bahwa hari Jum’at tanggal 16 Januari 2015 sekira pukul 17.00 Wib Terdakwa bersama Serma Danu Ismiarto (Saksi-4) dan Serma Hercahyono Iryanto (Saksi-3) dengan menggunakan kendaraan mobil Daihatsu Xenia warna Merah Hati Nopol B 1050 KVS pergi ke Kodim 0917/Jepara untuk menghadap Dandim 0719/Jepara Letkol Inf DK Subandi melaporkan perkembangan adanya rencana kegiatan film senyap (Film G 30 S PKI) yang akan ditayangkan oleh sekelompok orang di Jepara, setelah selesai menghadap Dandim 0719/Jepara, Terdakwa dan Saksi-4 menghadap Pasi Intel Kodim 0719/Jepara Kapten Arm Fadelan di ruangan Pasi Intel untuk menunggu perintah lebih lanjut tentang pendalaman pemutaran film senyap (Film G 30 S PKI), sedangkan Saksi-3 ngobrol dengan Serma Agus Riyanto (Saksi-2) yang saat itu sedang tiduran di felbet depan ruang Pasi Intel Kodim 0719/Jepara. c. Bahwa sekira pukul 19.30 Wib Terdakwa, Saksi-3 dan Saksi-4 keluar dari Makodim 0719/Jepara menggunakan kendaraan mobil Daihatsu Xenia warna Merah Hati Nopol B 1050 KVS yang dikendarai Saksi-3 untuk mencari makan, baru beberapa menit keluar Makodim 0719/Jepara Saksi-3 menerima telepon dari Saksi-2 yang meminta tolong untuk diantar pulang ke rumahnya di daerah Kudus untuk mengambil pakaian ganti, selanjutnya Saksi-3, Saksi-4 dan Terdakwa kembali ke Makodim 0719/Jepara, setelah sampai di Makodim 0719/Jepara Saksi-2 dan Sertu Puji Santoso (Saksi-5) telah menunggu di pintu belakang Makodim 0719/Jepara selanjutnya perjalanan dilanjutkan menuju rumah Saksi-2 di Ds. Garung Lor RT.11 RW.02 Kec. Kaliwungu Kab. Kudus. d. Bahwa sesampainya di rumah Saksi-2 sekira pukul 22.00, Saksi-2, Saksi-3, Saksi-4, Saksi-5 dan Terdakwa masuk ke ruang tamu kemudian duduk bersama, selanjutnya Saksi-2 memperkenalkan istri Saksi-2 yang bernama Sdri. Tri Puji Lestari

6

(Saksi-6), saat itu Saksi-3 dan Saksi-4 bermaksud menyelesaikan perkara rumah tangga Saksi-2 dengan Saksi-6 mengenai KDRT. e. Bahwa selanjutnya Saksi-2 menyuruh Saksi-6 mengambil Narkoba jenis sabu-sabu beserta alat hisapnya dari dalam kamar, Saksi-2 dan Saksi-6 kemudian masuk ke kamar, tidak lama kemudian Saksi-2 keluar dari kamar menuju ruang tamu sambil membawa alat penghisap sabu-sabu yang dibuat Saksi-2 sendiri yang terbuat dari botol Aqua ukuran 600 Ml yang airnya tinggal separuh dimana tutup botol Aqua tersebut dilubangi dua lubang yang masing-masing lubang diisi/dimasukan sedotan plastik warna putih yang bisa ditekuk, Saksi-2 selanjutnya mengambil pipa kaca kecil (pirek) yang sudah di isi sabu-sabu kemudian menancapkannya pada salah satu sedotan. f. Bahwa Saksi-2 kemudian membakar pipa kaca kecil (pirek) yang sudah di isi sabu-sabu tersebut dengan korek api gas merk Tokai yang sudah distel nyala apinya sangat kecil sehingga sabu-sabu tersebut mengeluarkan asap, selanjutnya Saksi-2 menghisap dengan mulut pada salah satu ujung sedotan dan mengeluarkannya melalui hidung/mulut, hal itu dilakukan secara bergantian dengan cara yang sama mulai Saksi-2, Terdakwa, Saksi-4, Saksi-5, Saksi-3 kemudian Saksi-6 sampai sabu-sabu dalam pipa kaca kecil (pirek) tersebut habis. g. Bahwa sabu-sabu yang di hisap Terdakwa bersama Saksi-2, Saksi-3, Saksi-4 Saksi-5 dan Saksi-6 di rumah Saksi-2/Saksi-6 di Ds. Garung Lor RT.11 RW.02 Kec. Kaliwungu Kab. Kudus sebanyak 0,5 Gram adalah milik Saksi-2 bersama Saksi-6. h. Bahwa Terdakwa mengetahui menggunakan Narkotika jenis sabu-sabu merupakan perbuatan melanggar hukum, namun Terdakwa tetap melakukan dan tidak melaporkan apa yang telah dilakukan bersama teman-temannya pada tanggal 16 Januari 2015 di rumah Saksi-2/Saksi-6 di Ds. Garung Lor RT.11 RW.02 Kec. Kaliwungu Kab. Kudus. i. Bahwa setelah menghisap jenis sabu-sabu , Terdakwa merasa pusing dan susah untuk tidur. j. Bahwa berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratorium Kriminalistik Puslabfor Bareskrim Polri Cabang Semarang Nomor Lab 426/NNF/2015 tanggal 15 April 2015 atas nama Terdakwa Sertu Rudhos Dias Perdana, menyatakan hasil pemeriksaan urine dan darah Terdakwa adalah negatif. Berpendapat bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana sebagai berikut : Kesatu : Pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Dan Kedua : Pasal 131 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Penasihat Hukum Terdakwa

maupun Terdakwa tidak mengajukan Eksepsi. Menimbang : Bahwa dipersidangan Terdakwa didampingi oleh Penasihat

Hukum yaitu Mayor Chk Munadi, SH. Nrp 548441 dan Kapten Chk Juni Hartono Silaen, SH Nrp 2910058740668 berdasarkan surat

7

perintah Danrem 073/Mkt nomor : Sprin/ 216/III/2015 tanggal 24 Maret 2015 dan Surat Kuasa dari Terdakwa tanggal 24 Maret 2015.

Menimbang : Bahwa para Saksi yang dihadapkan dipersidangan

menerangkan dibawah sumpah sebagai berikut:

SAKSI-1 : Nama lengkap : Andriyanto Fajar Susilo Pangkat, NRP : Serda, 31990497210879 Jabatan/Pekerjaan : Baintel 2.2 Tim Intel Kesatuan : Korem 073/Makutarama Tempat, tanggal lahir : Pacitan, 17 Agustus 1979 Jenis kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Islam Tempat tinggal : Asrama Tim Intelrem 073/Makutarama Jl.

Veteran Salatiga. Keterangan Saksi di dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada tanggal 25 Februari 2015, saat Saksi melakukan pemeriksaan terhadap Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga/famili. 2. Bahwa dari hasil pemeriksaan kepada Terdakwa bahwa Terdakwa mengaku menggunakan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu pada hari Jum’at tanggal 16 Januari 2015 sekira pukul 21.00 Wib di rumah Saksi-2 di Ds. Garung Lor RT.04 RW.02 Kec. Kaliwungu Kab. Kudus bersama-sama dengan Saksi-3 Saksi-4 dan Saksi-5. 3. Bahwa kronologi kejadian dari pengakuan Terdakwa adalah bahwa pada hari Jum’at tanggal 16 Januari 2015 yaitu Terdakwa, Saksi3 dan Saksi-4 selesai melaksanakan penyelidikan pemutaran film senyap di Jepara bertemu dengan Saksi-2 dan Saksi-5 selanjutnya mereka sepakat pergi ke rumah Saksi-2 di Ds. Garung Lor RT.04 RW.02 Kec. Kaliwungu Kab. Kudus untuk menyelesaikan permasalahan rumah tangga dengan istrinya yaitu Saksi-6 tentang KDRT, setelah bertemu Saksi-6 di rumah Saksi-6 ternyata Saksi-6 tidak bersedia masalahnya diselesaikan dengan cara kekeluargaan, selanjutnya Saksi-6 masuk ke dalam kamar disusul Saksi-2, tidak lama kemudian Saksi-6 dan Saksi-2 keluar dari kamar membawa yang diduga narkotika jenis sabu-sabu yang sudah diisi dalam alat hisapnya, selanjutnya yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dihisap/dipakai/digunakan terlebih dahulu oleh Saksi-2 selanjutnya oleh Saksi-3, Saksi-4, Saksi-5, dan Terdakwa dan serta Saksi-6 secara bergantian. 4. Bahwa yang diduga yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisap yang dikonsumsi Terdakwa dan temannya yang lain adalah dari Saksi-6 yang telah disiapkan oleh Saksi-6 dan milik dari Saksi-2 dan Saksi-6. 5. Bahwa perbuatan Terdakwa yang telah menggunakan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dirumah Saksi-2 dan Saksi-6 adalah karena terpengaruh dan teman-teman Terdakwa pada saat sama-sama berada di rumah tersebut. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

8

SAKSI-2 : Nama lengkap : Agus Riyanto Pangkat / NRP : (Dahulu) Serma / 21980134310477 (Sekarang) Mantan TNI AD Jabatan : Ba Ramil 03/Batealit Kesatuan : Kodim 0719/Jepara Tempat, tanggal lahir : Kudus, 21 April 1977 Jenis Kelamin : Laki-laki Kewarganegaran : Indonesia Agama : Islam Tempat tinggal : Desa Garung Lor Rt. 11 Rw. 2

Kec.Kaliwungu Kab. Kudus.

Keterangan Saksi di dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada 16 Januari 2016 sekira pukul 19.00 wib di Kodim 0719/Jepara dan antara Saksi dengan Terdakwa tidak ada hubungan keluarga atau family. 2. Bahwa saat ini status Saksi adalah sebagai narapidana narkotika dalam perkara “secara melawan hukum menguasai narkotika golongan I bukan tanaman secara bersama-sama” dan sudah berkekuatan hukum tetap oleh Pengadilan Militer II-10 Semarang sehingga Saksi di pidana penjara selama 4 (empat) tahun dan pidana denda Rp 800.000.000,- (delapan ratus juta rupiah) susider pidana penjara selama 3 (tiga) bulan di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kedung Pane di Semarang. 3. Bahwa tanggal 16 Januari 2015 sekira pukul 17.00 wib saat Saksi sedang berada di Makodim 0719/Jepara karena Saksi dalam pengawasan satuan, pada saat itu Saksi-3 menyampaikan kepada Saksi "Ayo ke rumahmu" selanjutnya Saksi menjawab "Gak berani, saya gak boleh keluar", selanjutnya Saksi-3 menyampaikan kepada Pasi Intel Kodim 0719/Jepara untuk meminta ijin untuk membawa Saksi keluar mencari makan, selanjutnya Pasi Intel Kodim 0719/Jepara mengijinkan Saksi keluar Makodim 0719/Jepara untuk mencari makan. 4. Bahwa sekira pukul 18.00 wib setelah Saksi mendapat ijin dari Pasi Intel Kodim 0719/Jepara untuk keluar mencari makan selanjutnya Saksi serta Saksi-3, Saksi-4 dan Saksi-5 serta Terdakwa, keluar Makodim 0719/Jepara bukan untuk mencari makan, namun sesuai dengan keinginan Saksi-3, untuk mengajak Saksi untuk kembali ke rumah Saksi di Desa Garung Lor Rt 11 Rw 02 Kec. Kaliwungu Kab. Kudus. 5. Bahwa selanjutnya dengan mengendarai mobil Daihatsu Xenia warna merah hati milik Saksi-3 selanjutnya, Saksi, beserta Saksi-3, Saksi-4, dan Saksi-5 serta Terdakwa berangkat menuju rumah Saksi di Kudus, yang dalam perjalan tersebut diketahui oleh Saksi bahwa sebelumnya bahwa Saksi-3 telah menghubungi istri Saksi yaitu Saksi-6 terlebih dahulu bahwa Saksi-3 akan membeli narkotika jenis sabu-sabu kepada Saksi-6 yang dipesan oleh Saksi-3 melalui BBM Saksi-6. 6. Bahwa pada saat dalam perjalanan menuju rumah Saksi, Saksi-3 menyuruh Saksi untuk menghubungi Saksi-6 untuk menanyakan apakah dirumah Saksi ada stok barang yang

9

maksudnya adalah narkotika jenis sabu-sabu , sehingga Saksi menghubungi istri Saksi yaitu Saksi-6. 7. Bahwa dalam perjalanan dari Jepara menuju rumah Saksi di Kudus tersebut Saksi meminta mobil yang ditumpangi tersebut berhenti sebentar untuk membeli minuman ringan dan pada saat itu Saksi menghubungi Saksi-6 melalui handphone dengan mengatakan “ Mi, rombongan orang intel Korem mau mampir ke rumah”, selanjutnya dijawab oleh Saksi-6 ‘ Ya, Udah ditunggu, kalau udah mau sampe ke rumah bell lagi” selanjutnya Saksi menutup pembicaraan dalam telepon tersebut. 8. Bahwa sekira 5 (lima) menit sebelum tiba di rumah Saksi tersebut, Saksi kembali menghubungi Saksi-6 dengan mengatakan ”Mi, sudah mau sampe, tolong beliin makanan dan minuman”, dan dijawab oleh Saksi-3 “ Ya”. 9. Bahwa setelah Saksi dan rombongan tiba di rumah Saksi, selanjutnya Saksi-3 menyambut Saksi dan rombongan di ruang tamu sambil berbincang-bincang, namun yang dominan berbicara dengan Saksi-6 adalah Saksi-3 10. Bahwa dicelah-celah pembicaraan antara Saksi-3 dengan Saksi-6, setelah berbicara sekira 15 (lima belas) menit diruang tamu tersebut Saksi berkata kepada Saksi kepada Saksi-3 dengan mengatakan “Bro, mau sabu , tidak”, selanjutnya Saksi-3 menjawab “ Kalau ada, ngak apa-apa”kemudian Saksi menyampaikan kepada Saksi-6 dengan mengatakan “ Mi, ini orang Salatiga, sogok Mi, tapi mintanya barang”, yang dimaksudkan barang adalah sabu-sabu , sehingga Saksi-6 menjawab Saksi dengan mengatakan “Ya...., udah sana cepat buatkan alat".” 11. Bahwa selanjutnya Saksi-6 berdiri dan menuju kamar di belakang ruang tamu untuk mengambil barang yang dimaksudkan oleh Saksi-3 yaitu narkotika yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan tidak lama kemudian Saksi mengikuti Saksi-6 untuk masuk ke dalam kamar untuk mempersiapkan perlengkapan dan pakaian Saksi yang akan di bawah oleh Saksi ke kesatuan Saksi di Kodim 0719/Jepara. 12. Bahwa sekira 5 (lima) menit kemudian Saksi keluar dari kamar dan kembali ruang tamu sedangkan Saksi-6 masih menyiapkan narkotika jenis abu dan alat-alat untuk mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut, selanjutnya Saksi-4 memberi uang kepada anak Saksi sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) sambil berkata "Nih uang buat beli jajanan. 13. Bahwa setelah Saksi-6 keluar dari kamar menuju ruang tamu dengan membawa yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dengan alat-alat untuk mengkomsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut kemudian yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut lansung diserahkan oleh Saksi-6 kepada Saksi selanjutnya Saksi dan Saksi-3 menyiapkan alat untuk mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut, 14. Bahwa alat yang digunakan untuk mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut adalah aqua 600 ml yang airnya dikurangi hingga sepertiga botol dan tutup botol di lubangi 2 (dua) kemudian dimasukan sedotan plastik wama putih, sedotan yang satu dimasukkan tubang ditutup botol aqua yang bagian bawah sedotan sampai terendam air selanjutnya bagian ujung depan yang ada ulirnya di bengkokkan dan dipasang pipa kaca kecil / pirek tersebut

10

dimasukan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu, untuk sedotan yang kedua dipasang dilubang tutup botol aqua untuk bagian bawah sedotan tidak sampai masuk ke air, selanjutnya yang diduga narkotika jenis sabu-sabu yang ada dikaca pirek dibakar dan asap hasil pembakaran yang diduga narkotika jenis sabu-sabu yang berada dipirek dihisap masuk kedalam air dan dihisap melalui hidung. 15. Bahwa selanjutnya Saksi menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara alat yang telah disiapkan tersebut berupa bong dan alat hisap yang melekat dalam botol aqua tersebut salah satu ujungnya dimasukkan ke dalam lobang hidung sedangkan yang satu lagi dimasukkan ke dalam mulut Saksi sambil dipegang dengan menggunakan tangan kiri sedangkan tangan kanan memegang korek gas sambil menyalakan korek gas diatas pipa kaca sehingga asap pembakaran yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut airnya masuk ke dalam botol aqua yang berisi air melalui sedotan dan selanjutnya asap pembakaran yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dihisap sebanyak 2 (dua) kali melalui lobang hidung dan Saksi keluarkan dari mulut Saksi. 16. Bahwa selanjutnya setelah Saksi selesai menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 2 (dua) kali selanjutnya Saksi menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut berserta alat hisapnya kepada Saksi-3 dengan cara terlebih dahulu Saksi menyalakan korek gas tersebut selanjutnya Saksi-3 menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi selanjutnya Saksi menyerahkan korek gas tersebut kepada Saksi-3 dan selanjutnya Saksi-3 menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1(satu) kali. 17. Bahwa selanjutnya setelah Saks-3 menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Saksi selanjutnya Saksi memberikan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Saksi-4 selanjutnya Saksi-4 mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara terlebih dahulu Saksi menyalakan korek gas tersebut selanjutnya Saksi-4 menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi selanjutnya Saksi menyerahkan korek gas tersebut kepada Saksi-4 dan selanjutnya Saksi-4 menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1(satu) kali. 18. Bahwa selanjutnya setelah Saksi-4 menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Saksi selanjutnya Saksi memberikan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Terdakwa selanjutnya Terdakwa mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara terlebih dahulu Saksi menyalakan korek gas tersebut selanjutnya Terdakwa menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi selanjutnya Saksi menyerahkan korek gas tersebut kepada Terdakwa dan selanjutnya Terdakwa menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan

11

menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1 (satu) kali. 19. Bahwa selanjutnya setelah Terdakwa menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Saksi selanjutnya Saksi memberikan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Saksi-5 selanjutnya Saksi-5 mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara terlebih dahulu Saksi menyalakan korek gas tersebut selanjutnya Saksi-5 menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi selanjutnya Saksi menyerahkan korek gas tersebut kepada Saksi-5 dan selanjutnya Saksi-5 menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1(satu) kali dan setelah Saksi-5 menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu yang kedua kalinya ternyata yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sudah tidak mengeluarkan asap sehingga Saksi mengatakan “habis...habis...”. 20. Bahwa setelah memakai yang diduga narkotika jenis sabu-sabu yang diduga narkotika jenis sabu-sabu Saksi merasa semangat untuk melakukan aktifitas selain itu Saksi tidak merasakan apa-apa dan Saksi mengetahui menggunakan narkoba adalah perbuatan yang melangar hukum. 21. Bahwa setelah selesai mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut selanjutnya sekira 5 (lima) menit kemudian Saksi-5 mengajak untuk pulang karena Saksi-5 telah di telepone oleh pasi Intel untuk meminta agar segera kembali kekesatuan, selanjutnya Saksi membereskan alat alat yang dipakai menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menyimpannya ke dalam kamar, kemudian Saksi dan Saksi-5 kembali ke Jepara dengan menggunakan sepeda motor dinas Saksi-5 sedangkan Saksi-3, Saksi-4 dan Saksi-5 kembali ke Jepara dengan mengendarai mobil Daihatsu Xenia milik Saksi-3. 22. Bahwa selama dalam ruang tamu di rumah Saksi, Saksi-5 tidak mengetahui isi pembicaraan antara Saksi, Saksi-6 dan Saksi-3, karena Terdakwa cenderung berdiam diri dan sesekali memainkan handphone milik Terdakwa. 23. Bahwa Saksi tidak pernah membicarakan keterlibatan Saksi maupun Saksi-6 dalam hal penyalahgunaan narkotika sehingga sepengetahuan Saksi bahwa Terdakwa tidak mengetahui perbuatan Saksi maupun Saksi-6 tentang keterlibatan dalam hal penyalahgunaan Narkotika. 24. Bahwa Terdakwa tidak pernah membeli maupun menjual narkotika jenis yang diduga narkotika jenis sabu-sabu ataupun jenis narkotika lainnya kepada Saksi maupun kepada Saksi-6. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. SAKSI-3 : Nama lengkap : Hercahyono Irianto Pangkat, NRP : Serma, 21980188931075 Jabatan : Ba Kima Korem 073/Mkt Kesatuan : Korem 073/Mkt Tempat, tanggal lahir : Surabaya, 9 Oktober 1975

12

Jenis Kelamin : Laki-laki Kewarganegaran : Indonesia Agama : Islam Tempat tinggal : Desa Genuksari Rt. 01 Rw. 08 Kec. Genuk

Kota Semarang. Keterangan Saksi di dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2014 sejak Terdakwa masuk team Intel Korem 073/Mkt dan antara Saksi dengan Terdakwa tidak ada hubungan keluarga atau famili. 2. Bahwa pada hari Jumat tanggal 16 Januari 2015 sekira pukul 12.00 Wib. Saksi dengan menggunakan kendaraan mobil Daihatsu Xenia warna merah hati Nopol B 1050 KVS menuju ke Kodim 0719/Jepara untuk koordinasi adanya rencana pemutaran film senyap selanjutnya Saksi bersama Terdakwa, Saksi-4, Saksi-5 berada di Kodim 0719/Jepara dalam rangka melakukan tugas pemantauan film senyap tersebut. 3. Bahwa sekira pukul 19.00 wib Saksi mengajak Terdakwa, Saksi-4 dan Saksi-5 pergi ke rumah Saksi-2 di Desa Garung Lor Rt 11/Rw 02 Kec. Kaliwungu Kab. Kudus untuk mengantar Saksi-2 dengan alasan untuk mengambil pakaian ganti untuk Saksi-2 dengan menggunakan mobil Daihatsu Xenia warna merah milik Saksi. 4. Bahwa pada saat dalam perjalanan menuju rumah Saksi-2 Saksi menyuruh Saksi-2 untuk menghubungi Saksi-6 untuk menanyakan apakah di rumah Saksi-2 ada stok barang yang maksudnya adalah narkotika jenis sabu-sabu , sehingga Saksi-2 menghubungi Saksi-6, namun Saksi tidak bertanya kembali kepada Saksi-6 sehingga Saksi mengetahui apa hasil pembicaraan antara Saksi-2 dengan Saksi-6. 5. Bahwa setelah Saksi dan rombongan yaitu Saksi-2 dan Saksi-4 dan Saksi-5 tiba di rumah Saksi-2, selanjutnya Saksi-6 mengajak rombongan untuk masuk ke ruang tamu dan berbicara di ruang tamu, namun pada saat pembicaraan tersebut Saksi berbicara dengan Saksi-6 tentang hubungan Saksi-6 dengan Saksi-2 yang kurang harmonis, namun Saks-6 menolak dan selalu menghindar untuk membicarakan ketidakharmonisan Saksi-2 dengan Saksi-6 6. Bahwa setelah berbicara sekira 15 (lima belas) menit diruang tamu tersebut Saksi-2 berkata kepada Saksi “ Bro, mau yang diduga narkotika jenis sabu-sabu , tidak”, selanjutnya Saksi menjawab “ Kalau ada, ngak apa-apa”, selanjutnya Saksi mendengar Saksi-2 berkata kepada Saksi-6 “Mi, Tolong Papi, semua rekan-rekan mau gunakan sabu ”, namun Saksi-6 tidak menjawab namun Saksi-6 langsung berdiri dan pergi meninggalkan ruang tamu dan menuju ke kamar belakang yang diikuti oleh Saksi-2. 7. Bahwa sekira 5 (lima) menit kemudian Saksi-6 diikuti oleh Saksi-2 yang membawa kantong kresek hitam yang berisi pakaian keluar kembali dari kamarnya dengan membawa seperangkat alat untuk mengkonsumsi narkotika yang diduga narkotika jenis sabu-sabu selanjutnya Saksi-6 menyerahkan narkotika jenis yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut kepada Saksi sambil berkata ”Ini ada barang sedikit Om”, sambil meletakkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat-alat mengkonsumsi untuk di konsumsi namun Saksi tidak memberikan jawaban tetapi Saksi langsung

13

bergegas untuk mempersiapkan alat-alat untuk mengkonsumsi narkotika tersebut. 8. Bahwa selanjutnya Saksi dan Saksi-2 mempersiapkan alat yang digunakan untuk mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut adalah aqua 600 ml yang airnya dikurangi hingga sepertiga botol dan tutup botol di lubangi 2 (dua) kemudian dimasukan sedotan plastik wama putih, sedotan yang satu dimasukkan tubang ditutup botol aqua yang bagian bawah sedotan sampai terendam air selanjutnya bagian ujung depan yang ada ulirnya di bengkokkan dan dipasang pipa kaca kecil / pirek tersebut dimasukan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu, untuk sedotan yang kedua dipasang dilubang tutup botol aqua untuk bagian bawah sedotan tidak sampai masuk ke air, selanjutnya yang diduga narkotika jenis sabu-sabu yang ada dikaca pirek dibakar dan asap hasil pembakaran yang diduga narkotika jenis sabu-sabu yang berada dipirek dihisap masuk kedalam air dan dihisap melalui mulut. 9. Bahwa selanjutnya Saksi-2 menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara alat yang telah disiapkan tersebut berupa bong dan alat hisap yang melekat dalam botol aqua tersebut salah satu ujungnya dimasukkan ke dalam lobang hidung sedangkan yang satu lagi dimasukkan ke dalam mulut Saksi-2 sambil dipegang dengan menggunakan tangan kiri sedangkan tangan kanan memegang korek gas sambil menyalakan korek gas diatas pipa kaca sehingga asap pembakaran yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut masuk ke dalam botol aqua yang berisi air melalui sedotan dan selanjutnya asap pembakaran yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dihisap sebanyak 2 (dua) kali melalui mulut dan Saksi-2 keluarkan dari lobang hidung Saksi-2. 10. Bahwa selanjutnya setelah Saksi-2 selesai menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1 (satu) kali selanjutnya Saksi-2 menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut berserta alat hisapnya kepada Saksi dengan cara terlebih dahulu Saksi-2 menyalakan korek gas tersebut selanjutnya Saksi-4 menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 menyerahkan korek gas tersebut kepada Saksi dan selanjutnya Saksi menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1(satu) kali. 11. Bahwa selanjutnya setelah Saksi menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 memberikan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Saksi-4 selanjutnya Saksi-4 mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara terlebih dahulu Saksi-2 menyalakan korek gas tersebut selanjutnya Saksi-4 menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 menyerahkan korek gas tersebut kepada Saksi-4 dan selanjutnya Saksi-4 menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1(satu) kali. 12. Bahwa selanjutnya setelah Saksi-4 menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Saksi-2

14

selanjutnya Saksi-2 memberikan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Terdakwa selanjutnya Terdakwa mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara terlebih dahulu Saksi-2 menyalakan korek gas tersebut selanjutnya Terdakwa menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi-2 selanjutnya Saksi menyerahkan korek gas tersebut kepada Terdakwa dan selanjutnya Terdakwa menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1(satu) kali. 13. Bahwa selanjutnya setelah Terdakwa menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Saksi-2 selanjutnya Saksi memberikan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Saksi-5 selanjutnya Saksi-5 mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara terlebih dahulu Saksi-2 menyalakan korek gas tersebut selanjutnya Saksi-5 menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 menyerahkan korek gas tersebut kepada Saksi-5 dan selanjutnya Saksi-5 menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1(satu) kali dan setelah Saksi-5 menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu yang kedua kalinya ternyata yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sudah tidak mengeluarkan asap sehingga Saksi-2 mengatakan “habis...habis...”. 14. Bahwa setelah selesai menggunakan narkotika jenis yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut, selanjutnya Saksi, Saksi-4, dan Terdakwa langsung kembali ke Jepara tempat kost masing-masing, sedangkan Saksi-2 dan Saksi-5 kembali ke Kodim 0719/Jepara dengan menggunakan sepeda motor dinas milik Saksi-5. 15. Bahwa selama dalam ruang tamu di rumah Saksi-2, Terdakwa tidak mengetahui isi pembicaraan antara Saksi, Saksi-6 dan Saksi-3, karena Terdakwa cenderung berdiam diri dan sesekali memainkan handphone milik Terdakwa. 16. Bahwa Saksi tidak pernah membicarakan keterlibatan Saksi-2 maupun Saksi-6 dalam hal penyalahgunaan narkotika sehingga sepengetahuan Saksi bahwa Terdakwa tidak mengetahui perbuatan Saksi-2 maupun Saksi-6 tentang keterlibatan dalam hal penyalahgunaan Narkotika. 17. Bahwa setelah terungkapnya perkara ini selanjutnya dilakukan pemeriksaan terhadap diri Terdakwa, Saksi-2, Saksi-4, Saksi-5 dan dalam pemeriksaan tersebut Terdakwa mengakui telah mengkonsumsi narkotika di rumah Saksi-2 sehingga Terdakwa dilaporkan dan dilakukan proses hukum lebih lanjut. 18. Bahwa dari hasil pemeriksaaan terhadap urine dan darah Terdakwa yang dilakukan di Puslabfor Polda Jateng sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan Laboratorium Kriminalistik Puslabfor Bareskrim Polri Cabang Semarang Nomor Lab 426/NNF/2015 tanggal 15 April 2015 bahwa darah dan urine Terdakwa hasilnya adalah negatif.

15

19. Bahwa perbuatan mengkonsumsi narkotika harus diproses sesuai dengan hukum yang berlaku dan diberi sanksi hukum yang berat agar tidak ditiru oleh prajurit yang lainnya. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-4 : Nama lengkap : Danu Ismiarto Pangkat / NRP : Serma, 21960043250676 Jabatan : (Dahulu) Batim Intel 2.1 / A (Sekarang) Badenintel Kesatuan : Deninteldam IV/Dip Tempat, tanggal lahir : Medan, 23 Juni 1976 Jenis Kelamin : Laki-laki Kewarganegaran : Indonesia Agama : Islam Tempat tinggal : Jl. Perintis Kemerdekaan No. 52

Banyumanik Kota Semarang Keterangan Saksi di dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sebagai anggota team intel Korem 073/Mkt pada bulan Agustus 2014 ari 2015 karena sebagi anggota team intel yang mendapat tugas untuk memantau wilayah Jepara dan antara Saksi dengan Terdakwa tidak ada hubungan keluarga atau famili. 2. Bahwa pada hari Jumat tanggal 16 Januari 2015 sekira pukul 17.00 wib Saksi bersama dengan Saksi-3, dan Terdakwa datang menghadap Dandim 0719/Jepara untuk melaporkan perkembangan terkait adanya rencana kegiatan film senyap yang akan ditayangkan di Jepara, setelah selesai selanjutnya Saksi, Saksi-3, dan Terdakwa menghadap Pasi Intel Kodim 0719/Jepara diruangan Pasi Intel Kodim 0719/Jepara untuk menunggu perintah lebih lanjut tentang pendalaman pemutaran film senyap tersebut. 3. Bahwa pada saat Saksi, Saksi-3 dan Terdakwa sedang berada di ruang Pasi Intel Kodim 0719/Jepara tersebut Saksi-3 memperkenalkan Saksi-2 dan Saksi-5 kemudian Saksi ngobrol-ngobrol bersama. Setelah Saksi selesai laporan ke Pasiintel selanjutnya sekira pukul 19.30 wib Saksi, Saksi-3, dan Terdakwa pergi keluar dari Makodim 0719/Jepara untuk mencari makan dengan menggunakan kendaraan Xenia warna Merah Hati milik Saksi-3 yang dipaikir dibelakang kantor Makodim 0719/Jepara 4. Bahwa setelah Saksi, Saksi-3 dan Terdakwa setelah berada dalam mobil milik Saksi-3 tersebut, tidak lama kemudian Saksi melihat Saksi-2 dan Saksi-5 datang mendekati kendaran yang kami tumpangi, karena sebelumnya Saksi mendengar bahwa Saksi-3 telah berkomunikasi dengan Saksi-2 pada intinya agar Saksi-3 untuk minta tolong diantar pulang kerumah Saksi-2 di daerah Kudus untuk ganti pakaian 5. Bahwa pada sekira pukul 20.30 Wib Saksi, Saksi-2, Saksi-3, Saksi-5 dan Terdakwa tiba di rumah Saksi-2 dan diterima oleh istri Saksi-2 yaitu Saksi-6 di Desa Garung Lor Rt. 11 Rw. 02 Kec. Kaliwungu Kab. Kudus dan masuk keruang tamu dan duduk

16

bersama, kemudian Saksi-2 mengenalkan isterinya Saksi-6 dan ngobrol layaknya antara tuan rumah dan tamu biasa. 6. Bahwa setelah rombongan masuk di dalam ruang tamu tersebut Saksi memperhatikan Saksi-2 dengan Saksi-3 adalah membicarakan tentang ketidakharmonisan Saksi-2 dengan Saksi-6 sehingga Saksi-3 menasehati Saksi-6 agar Saksi-6 kembali harmonis dengan Saksi-2 sedangkan Saksi sesekali ikut dalam pembicaraan tersebut agar Saksi-2 dan Saksi-6 kembali harmonis, tetapi Saksi-6 sepertinya kurang merespon penyampaian Saksi tersebut. 7. Bahwa selanjutnya tidak lama kemudian Saksi memperhatikan Saksi-6 beranjak dari tempat duduk Saksi-6 menuju kamar di belakang ruang tamu diikuti oleh Saksi-2, dan tidak lama kemudian Saksi-2 dan Saksi-6 datang kembali ke ruang tamu dimana Saksi-2 dengan membawa yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat untuk menggunakan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan diletakkan di meja tamu selanjutnya Saksi melihat Saksi-2 langsung mempersiapkan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu . 8. Bahwa alat yang digunakan untuk mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut adalah aqua 600 ml yang airnya dikurangi hingga sepertiga botol dan tutup botol di lubangi 2 (dua) kemudian dimasukan sedotan plastik wama putih, sedotan yang satu dimasukkan tubang ditutup botol aqua yang bagian bawah sedotan sampai terendam air selanjutnya bagian ujung depan yang ada ulirnya di bengkokkan dan dipasang pipa kaca kecil / pirek tersebut dimasukan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu, untuk sedotan yang kedua dipasang dilubang tutup botol aqua untuk bagian bawah sedotan tidak sampai masuk ke air, selanjutnya yang diduga narkotika jenis sabu-sabu yang ada dikaca pirek dibakar dan asap hasil pembakaran yang diduga narkotika jenis sabu-sabu yang berada dipirek dihisap masuk kedalam air dan dihisap melalui mulut. 9. Bahwa selanjutnya Saksi-2 menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara alat yang telah disiapkan tersebut berupa bong dan alat hisap yang melekat dalam botol aqua tersebut salah satu ujungnya dimasukkan ke dalam lobang hidung sedangkan yang satu lagi dimasukkan ke dalam mulut Saksi-2 sambil dipegang dengan menggunakan tangan kiri sedangkan tangan kanan memegang korek gas sambil menyalakan korek gas diatas pipa kaca sehingga asap pembakaran yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut asapnya masuk ke dalam botol aqua yang berisi air melalui sedotan dan selanjutnya asap pembakaran yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dihisap sebanyak 2 (dua) kali melalui mulut dan Saksi-2 keluarkan dari lobang hidung Saksi-2. 10. Bahwa selanjutnya setelah Saksi-2 selesai menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1 (satu) kali selanjutnya Saksi-2 menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut berserta alat hisapnya kepada Saksi-3 dengan cara terlebih dahulu Saksi-2 menyalakan korek gas tersebut selanjutnya Saksi-3 menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 menyerahkan korek gas tersebut kepada Saksi-3 dan selanjutnya Saksi-3 menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1(satu) kali.

17

11. Bahwa selanjutnya setelah Saks-3 menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 memberikan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Saksi-4 selanjutnya Saksi-4 mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara terlebih dahulu Saksi menyalakan korek gas tersebut selanjutnya Saksi-4 menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi-2 selanjutnya Saksi menyerahkan korek gas tersebut kepada Saksi-4 dan selanjutnya Saksi-4 menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1(satu) kali. 12. Bahwa selanjutnya setelah Saks-4 menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 memberikan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Terdakwa selanjutnya Terdakwa mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara terlebih dahulu Saksi-2 menyalakan korek gas tersebut selanjutnya Terdakwa menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 menyerahkan korek gas tersebut kepada Terdakwa dan selanjutnya Terdakwa menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1(satu) kali. 13. Bahwa selanjutnya setelah Terdakwa menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 memberikan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Saksi-5 selanjutnya Saksi-5 mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara terlebih dahulu Saksi menyalakan korek gas tersebut selanjutnya Saksi-5 menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 menyerahkan korek gas tersebut kepada Saksi-5 dan selanjutnya Saksi-5 menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1(satu) kali dan setelah Saksi-5 menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu yang kedua kalinya ternyata yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sudah tidak mengeluarkan asap sehingga Saksi-2 mengatakan “habis...habis...”. 14. Bahwa setelah selesai menggunakan narkotika jenis yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut, selanjutnya Saksi-3, Saksi-4, Terdakwa langsung kembali ke Jepara tempat masing-masing, sedangkan Saksi-2 dan Saksi-5 kembali ke Kodim 0719/Jepara dengan menggunakan sepeda motor dinas milik Terdakwa. 15. Bahwa selama dalam ruang tamu di rumah Saksi-2, Terdakwa tidak mengetahui isi pembicaraan antara Saksi-2, Saksi-3 dan Saksi-6, karena Terdakwa cenderung berdiam diri dan sesekali memainkan handphone milik Terdakwa. 16. Bahwa Saksi tidak pernah membicarakan keterlibatan Saksi-2 maupun Saksi-6 dalam hal penyalahgunaan narkotika sehingga sepengetahuan Saksi bahwa Terdakwa tidak mengetahui perbuatan

18

Saksi-2 maupun Saksi-6 tentang keterlibatan dalam hal penyalahgunaan Narkotika. 17. Bahwa setelah terungkapnya perkara ini selanjutnya dilakukan pemeriksaan terhadap diri Terdakwa, Saksi-2, Saksi-3, Saksi-5 dan dalam pemeriksaan tersebut Terdakwa mengakui telah mengkonsumsi narkotika di rumah Saksi-2 sehingga Terdakwa dilaporkan dan dilakukan proses hukum lebih lanjut. 18. Bahwa dari hasil pemeriksaaan terhadap urine dan darah Terdakwa yang dilakukan di Puslabfor Polda Jateng sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan Laboratorium Kriminalistik Puslabfor Bareskrim Polri Cabang Semarang Nomor Lab 426/NNF/2015 tanggal 15 April 2015 bahwa darah dan urine Terdakwa hasilnya adalah negatif. 19. Bahwa perbuatan mengkonsumsi narkotika harus diproses sesuai dengan hukum yang berlaku dan diberi sanksi hukum yang berat agar tidak ditiru oleh prajurit yang lainnya. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-5 : Nama lengkap : Puji Santoso Pangkat / NRP : Sertu / 21020051760581 Jabatan : Babinsa Koramil 09 / Mlonggo Kesatuan : Kodim 0719 / Jepara Tempat, tanggal lahir : Demak, 9 Mei 1981 Jenis kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia A g a m a : Islam Tempat tinggal : Ds. Cangkring Kuning Rt. 01 Rw 03 Kec.

Dempet Kab. Demak. Keterangan Saksi di dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tanggal 16 Januari 2015 sekira pukul 19.00 wib di Kodim 0719 /Jepara dan tidak ada hubungan keluarga atau famili. 2. Bahwa pada hari Jumat tanggal 16 Januari 2015 sekira pukul 19.00 Wib saat Saksi berada di Piketan Kodim 0719/Jepara karena Saksi pada saat itu sedang melaksanakan tugas piket didatangi oleh Saksi-2 untuk mengajak makan di belakang kantor Kodim 0719/Jepara, kemudian Saksi dan Saksi-2 berjalan kearah belakang Kodim 0719/Jepara. 3. Bahwa selanjutnya Saksi melihat mobil Daihatsu Xenia warna merah hati milik Saksi-3 terparkir dibelakang Kodim 0719/Jepara selanjutnya Saksi-3 mengajak Saksi-2 dan Saksi untuk masuk ke dalam mobil kemudian Saksi dan Saksi-2 masuk kedalam mobil dan di dalam mobil sudah ada Terdakwa, Saksi-4. Kemudian Saksi, Saksi-2, Saksi-3, Saksi-4 dan Terdakwa pergi meninggalkan Kodim 0719/Jepara menuju ke arah Kudus dan ternyata perjalanan tersebut ke rumah Saksi-2 yang beralamat di Desa Garung Lor Rt. 11 Rw. 02 Kec. Kaliwungu Kab. Kudus di depan Rumah Sakit Islam Kudus. 4. Bahwa dalam perjalanan Saksi meminta berhenti di daerah Mayong Jepara untuk mengambil sepeda motor dinas Saksi yang

19

diperbaiki di bengkel, setelah itu Saksi mengikuti dari belakang mobil yang dikemudikan Saksi-3 menuju kerumah Saksi-2 dengan menggunakan sepeda motor dinas Saksi. 5. Bahwa setibanya dirumah Saksi-2 sekira pukul 20.30 Wib, melewati jendela umah saksi-2 dan terima oleh istri Saksi-2 yaitu Saksi-6 kemudian Saksi, saksi-2, Saksi-3, Saksi-4, dan Terdakwa masuk dan duduk diruang tamu kemudian Saksi-2 mengenalkan isterinya yaitu Saksi-6 dan ngobrol layaknya antara tuan rumah dan tamu biasa. 6. Bahwa setelah di dalam ruang tamu Saksi memperhatikan Saksi-6 dengan Saksi-3 adalah membicarakan tentang ketidakharmonisan Saksi-2 dengan Saksi-6 sehingga Saksi-3 menasehati Saksi-6 agar Saksi-6 kembali harmonis dengan Saksi-2 sedangkan Terdakwa sesekali ikut dalam pembicaraan tersebut agar Saksi-2 dan Saksi-6 kembali harmonis. 7. Bahwa selanjutnya tidak lama kemudian Saksi memperhatikan Saksi-6 beranjak dari tempat duduk Saksi-6 menuju kamar di belakang ruang tamu diikuti oleh Saksi-2, dan tidak lama kemudian Saksi-2 dan Saksi-6 datang kembali ke ruang tamu dimana Saksi-6 dengan membawa yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat untuk menggunakan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan diletakkan di meja tamu selanjutnya Saksi melihat Saksi-2 langsung mempersiapkan alat-alat untuk menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut. 8. Bahwa alat yang digunakan untuk mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut adalah aqua 600 ml yang airnya dikurangi hingga sepertiga botol dan tutup botol di lubangi 2 (dua) kemudian dimasukan sedotan plastik wama putih, sedotan yang satu dimasukkan tubang ditutup botol aqua yang bagian bawah sedotan sampai terendam air selanjutnya bagian ujung depan yang ada ulirnya di bengkokkan dan dipasang pipa kaca kecil / pirek tersebut dimasukan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu , untuk sedotan yang kedua dipasang dilubang tutup botol aqua untuk bagian bawah sedotan tidak sampai masuk ke air, selanjutnya yang diduga narkotika jenis sabu-sabu yang ada dikaca pirek dibakar dan asap hasil pembakaran yang diduga narkotika jenis sabu-sabu yang berada dipirek dihisap masuk kedalam air dan dihisap melalui mulut. 9. Bahwa selanjutnya Saksi-2 menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara alat yang telah dipersiapkan tersebut berupa bong dan alat hisap yang melekat dalam botol aqua tersebut salah satu ujungnya simasukkan ke dalam lobang hidung sedangkan yang satu lagi dimasukkan ke dalam mulut Saksi-2 sambil dipegang dengan menggunakan tangan kiri sedangkan tangan kanan memegang korek gas sambil menyalakan korek gas diatas pipa kaca sehingga asap pembakaran yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut asapnya masuk ke dalam botol aqua yang berisi air melalui sedotan dan selanjutnya asap pembakaran yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dihisap sebanyak 2 (dua) kali melalui mulut dan Saksi-2 keluarkan dari lobang hidung Saksi-2. 10. Bahwa selanjutnya setelah Saksi-2 selesai menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 2 (dua) kali selanjutnya Saksi-2 menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut berserta alat hisapnya kepada Saksi-3 dengan cara terlebih dahulu Saksi-3 menyalakan korek gas tersebut selanjutnya

20

Saksi-2 menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 menyerahkan korek gas tersebut kepada Saksi-3 dan selanjutnya Saksi-3 menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1(satu) kali. 11. Bahwa selanjutnya setelah Saksi-3 menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 memberikan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Saksi-4 selanjutnya Saksi-4 mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara terlebih dahulu Saksi-2 menyalakan korek gas tersebut selanjutnya Saksi-4 menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 menyerahkan korek gas tersebut kepada Saksi-4 dan selanjutnya Saksi-4 menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1(satu) kali. 12. Bahwa selanjutnya setelah Saksi-4 menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 memberikan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Terdakwa selanjutnya Terdakwa mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara terlebih dahulu Saksi-2 menyalakan korek gas tersebut selanjutnya Terdakwa menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 menyerahkan korek gas tersebut kepada Terdakwa dan selanjutnya Terdakwa menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1(satu) kali. 13. Bahwa selanjutnya setelah Terdakwa menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 memberikan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Saksi-5 selanjutnya Saksi-5 mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara terlebih dahulu Saksi-2 menyalakan korek gas tersebut selanjutnya Saksi-5 menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 menyerahkan korek gas tersebut kepada Saksi-5 dan selanjutnya Saksi-5 menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1(satu) kali dan setelah Saksi-5 menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu yang kedua kalinya ternyata yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sudah tidak mengeluarkan asap sehingga Saksi-2 mengatakan “habis...habis...”. 14. Bahwa yang dirasakan Saksi setelah Saksi mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu yang diduga narkotika jenis sabu-sabu pada tanggal 16 Januari 2015 di rumah Saksi-3 di Desa Garung Lor Rt. 11 Rw. 02 Kec. Kaliwungu Kab. Kudus yaitu kepala Saksi merasa pusing.

21

15. Bahwa setelah selesai menggunakan narkotika jenis yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut, selanjutnya Terdakwa, Saksi-3, dan Saksi-4 langsung kembali ke Jepara tempat kost masing-masing, sedangkan Saksi dan Saksi-2 kembali ke Kodim 0719/Jepara dengan menggunakan sepeda motor dinas milik Saksi. 16. Bahwa selama dalam ruang tamu di rumah Saksi-2, Saksi tidak mengetahui isi pembicaraan antara Saksi-2, Saksi-3 dan Saksi-6, sedangkan Terdakwa sesekali ikut dalam pembicaraan tersebut dengan memberi nasehat kepada saksi-6 agar Saksi-6 dan Saksi-2 kembali harmonis. 17. Bahwa Saksi tidak pernah membicarakan keterlibatan Saksi-2 maupun Saksi-6 dalam hal penyalahgunaan narkotika sehingga Saksi tidak mengetahui perbuatan Saksi-2 maupun Saksi-6 tentang keterlibatan dalam hal penyalahgunaan Narkotika. 18. Bahwa setelah terungkapnya perkara ini selanjutnya dilakukan pemeriksaan terhadap diri Terdakwa, Saksi-2, Saksi-3, dan Saksi-4 dan dalam pemeriksaan tersebut Saksi mengakui telah mengkonsumsi narkotika di rumah Saksi-2 sehingga Terdakwa dilaporkan dan dilakukan proses hukum lebih lanjut. 19. Bahwa dari hasil pemeriksaaan terhadap urine dan darah Terdakwa maupun Saksi yang dilakukan di Puslabfor Polda Jateng bahwa darah dan urine Terdakwa dan saksi hasilnya adalah negatif. 20. Bahwa sepengetahuan Saksi bahwa Terdakwa tidak pernah membeli atau menjual narkotika jenis yang diduga narkotika jenis sabu-sabu maupun narkotika jenis lain kepada Saksi-2 maupun Saksi-6. 21. Bahwa pada saat menggunakan Narkotika jenis yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dirumah Saksi-2 tersebut Saksi, telah menyadari bahwa perbuatan tersebut melanggar hukum dan merupakan perbuatan yang tidak pantas dilakukan oleh seorang Prajurit karena termasuk dalam tujuh pelanggaran berat. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-6 : Nama lengkap : Tri Puji Lestari Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Tempat, tanggal lahir : Blora, 2 Nopember 1983 Jenis Kelamin : Perempuan Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Islam Tempat tinggal : Desa Garung Lor Rt.11 Rw.2

Kec.Kaliwungi Kab. Kudus.

Keterangan Saksi di dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada tanggal 16 Januari 2015 pada saat Saksi-2 membawa Terdakwa dan temannya yang lain datang untuk bertamu ke rumah Saksi di Kudus dan antara Saksi dengan Terdakwa tidak ada hubungan keluarga/famili. 2. Bahwa saat ini status Saksi adalah sebagai narapidana narkotika dalam perkara menyimpan dan mengedarkan narkotika dan sudah berkekuatan hukum tetap oleh Pengadilan Negeri Pati

22

sehingga Saksi di pidana penjara selama 5 (lima) tahun dan denda Rp 1.000.000.000,- (satu miliar rupiah) susider pidan penjara selama 1 (satu) bulan di lembaga Pemasyarakatan Kabupaten Pati namun saat ini Saksi dititipkan di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Bulu di Semarang. 3. Bahwa pada tanggal 16 Januari 2015 sekira pukul 20.00.wib menginformasikan bahwa Saksi-2 selaku suami Saksi akan membawa Pasi Intel Kodim 0719/Jepara ke rumah Saksi karena Saksi-2 sedang dalam pengawasan satuan akibat terlibat penyalahgunaan narkotika dan pada saat itu Saksi-2 menyampaikan kepada Saksi dengan mengatakan “ Ada stok, ngak”, yang maksudnya adalah stok narkotika jenis sabu , sehingga Saksi menjawab “ Ngak ada”, karena Saksi kurang merespon Saksi-2 yang pada saat itu antara Saksi dan Saksi-2 yang kurang harmonis. 4. Bahwa sekira pukul 20.30 wib Saksi-2 dan rombongan yaitu Saksi-3, Saksi-4, Saksi-5 dan Terdakwa tiba di rumah Saksi, dan Saksi mempersilahkan Saksi-2 dan tamu yang lainnya untuk masuk dan duduk di ruang tamu. 5. Bahwa setelah Saksi-2 dan tamu dipersilahkan duduk di ruang tamu, Saksi-2 memberi tahu bahwa tamu tersebut tidak ada Pasi Intel Kodim 0719/Jepara, tetapi yang ada adalah Saksi-3, Saksi-4, Saksi-5 dan Terdakwa, yang merupakan anggota Intel Korem 073/Mkt yang akan membawa Saksi-2 ke Salatiga. 6. Bahwa setelah di dalam ruang tamu tersebut pembicaran antara Saksi dengan Saksi-3 adalah membicarakan tentang ketidakharmonisan Saksi dengan Saksi-2 sehingga Saksi-3 menasehati Saksi agar Saksi kembali harmonis dengan Saksi-2, tetapi dicelah-celah Saksi-3 menasehati Saksi, Saksi-2 menyampaikan kepada Saksi dengan mengatakan “ Mi, saya mau dibawa ke Salatiga, sogoklah dengan sabu ”. 7. Bahwa setelah mendengar perkataan dari Saksi-2 tersebut, Saksi langsung mengerti maksud dari Saksi-2 agar Saksi menyiapkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu kepada tamu yang dibawah oleh Saksi-2, karena Saksi-2 sebelumnya telah bertanya kepada Saksi yang menanyakan apakah ada stok yang diduga narkotika jenis sabu-sabu di rumah Saksi. 8. Bahwa selanjutnya Saksi beranjak dari tempat duduk Saksi menuju kamar di belakang ruang tamu diikuti oleh Saksi-2 untuk menyiapkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu yang diinginkan oleh Saksi-2. 9. Bahwa setelah Saksi masuk ke kamar tersebut Saksi menyiapkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu berikut alat-alat untuk menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan sekira 5 (lima) menit kemudian Saksi keluar dari kamar dengan membawa yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat-alat untuk menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut. 10. Bahwa setelah Saksi tiba kembali di ruang tamu selanjutnya Saksi menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu berikut alat-alatnya kepada Saksi-3 untuk dikonsumsi, dan setelah yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat-alatnya diterima oleh Saksi-3 selanjutnya Saksi pergi meninggalkan ruang tamu tersebut ke kamar belakang sehingga Saksi tidak mengetahui siapa saja yang menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut.

23

11. Bahwa pada saat Saksi kembali ke ruang tamu kembali selanjutnya Saksi melihat bahwa narkotika yang Saksi serahkan kepada Saksi-3 tersebut telah habis dikonsumsi, namun Saksi tidak melihat siapa yang mengahabiskannya dan tidak lama kemudian setelah narkotika tersebut telah habis selanjutnya Terdakwa dan para tamu lainnya tersebut berpamitan untuk kembali ke tempat masing-masing dan sebelum meninggalkan rumah Saksi, selanjutnya Saksi-2 terlebih dahulu membereskan alat alat yang dipakai menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menyimpannya ke dalam kamar, selanjutnya Terdakwa dan yang lainnya pergi meninggalkan Saksi, sedangkan Saksi tetap tinggal di rumah. 12. Bahwa selama dalam ruang tamu di rumah Saksi, Terdakwa tidak memperhatikan aktifitas Terdakwa karena Saksi lebih banyak berbicara antara Saksi dengan Saksi-2 dan Saksi-3 untuk membicarakan ketidakharmonisan rumah tangga Saksi dengan Saksi-2 sedangkan Terdakwa cenderung berdiam diri dan sesekali memainkan handphone milik Terdakwa. 13. Bahwa Terdakwa tidak mengetahui keterlibatan Saksi akan penyalahgunaan narkotika karena Terdakwa tidak pernah membeli narkotika dari Saksi dan Terdakwa tidak pernah menjual narkotika kepada Saksi demikian juga Saksi tidak pernah membicarakan keterlibatan penyalahgunaan narkotika kepada Terdakwa. 14. Bahwa Terdakwa tidak pernah membeli maupun menjual narkotika jenis sabu-sabu ataupun jenis narkotika lainnya kepada Saksi maupun kepada Saksi-2, karena Saksi baru mengenal Terdakwa pada saat Terdakwa dan Saksi-3, Saksi-4 dan Saksi-5 datang berkunjung kerumah Saksi ada tanggal 16 Januari 2016 di Desa Garung Lor Rt.11 Rw.2 Kec.Kaliwungi Kab. Kudus. 15. Bahwa Terdakwa tidak mengetahui kepemilikan narkotika dirumah Saksi, sehingga narkotika yang ditemukan dirumah Saksi pada saat dilakukan penggerebekan oleh petugas dari Polres Pati karena dugaan penyalahgunaan narkotika pada tanggal 19 Januari 2015 tidak diketahui oleh Terdakwa. 16. Bahwa Terdakwa pada saat penggeledahan dirumah Saksi pada tanggal 19 Januari 2015 oleh petugas Satserse Narkoba Polres Pati tidak ada di rumah saksi sehingga Terdakwa tidak mengetahui tentang keberadaan barang bukti yang disita oleh petugas Satserse Narkoba Polres Pati tersebut karena Saksi tidak pernah memberi tahu kepada Terdakwa tentang keterlibatan Saksi dalam penyalahgunaan Narkotika. 17. Bahwa Terdakwa tidak menjadi Saksi dalam pemeriksaan perkara Saksi di Pengadilan Negeri Pati sehingga Terdakwa tidak mengetahui keterlibatan Saksi dalam perkara Saksi di Pengadilan Negeri Pati. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Menimbang : Bahwa di dalam persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD sejak tahun 2007 melalui pendidikan Secaba PK XIV di Pusdik Secaba Rindam IV/Diponegoro selama 5 bulan setelah lulus dan dilantik dengan

24

pangkat Serda dilanjutkan mengikuti pendidikan kecabangan Infantri di Dodiklatpur Klaten selama 5 bulan, kemudian ditempatkan di penampungan Brigif IV/Dewa Ratna, tahun 2008 ditugaskan di Yonif 410/Alugoro, selanjutnya pada bulan Juli 2014 ditugaskan di Korem 073/Makutarama sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, Terdakwa masih berdinas aktif sebagai anggota Intel Korem 073/Makutarama menjabat Baintel dengan pangkat Sertu, NRP 21070427030888. 2. Bahwa Terdakwa saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini adalah sehat jasmani dan rohani demikian juga pada saat pemeriksaan dipersidangan ini adalah sehat jasmani dan rohani sehingga Terdakwa adalah mampu bertanggung jawab atas hal yang dilakukan Terdakwa. 3. Bahwa pada hari Jumat tanggal 16 Januari 2015 sekira pukul 18.30 wib setelah selesai laporan ke Dandim 0719/Jepara tentang hasil penyelidikan pemutaran film senyap di daerah Jepara, Terdakwa bersama Saksi-3 dan Saksi-4 bertemu dengan Saksi-2 dan Saksi-5 di ruang staf Intel kodim 0719/Jepara, kemudian Saksi-3 mengobrol dengan Saksi-2 dan tidak lama kemudian Saksi-3 mengajak Terdakwa dan Saksi-4 ke rumah Saksi-2 di Desa Garung Lor Rt.11 Rw.2 Kec.Kaliwungu Kab. Kudus dengan alasan akan menyelesaikan kasus ketidakharmonisan yang terjadi antara Saksi-2 dengan istrinya yaitu Saksi-6. 4. Bahwa selanjutnya Terdakwa bersama Saksi-2, Saksi-3, Saksi-4, dan Saksi-5 berangkat dengan menggunakan mobil Daihatsu Xenia warna merah hati milik Saksi-3 menuju rumah Saksi-2, dan sesampainya di rumah Saksi-2 sekira pukul 21.00 wib dan langsung masuk ke ruang tamu. 5. Bahwa selanjutnya setelah didalam rumah Saksi-2 yaitu di ruang tamu, selanjutnya Saksi-3 mulai mencoba untuk menyelesaikan permasalahan dan mendamaikan antara Saksi-2 dengan istrinya yaitu Saksi-6, namun disela-sela pembicaraan antara Saksi-2, Saksi-3 dan Saksi-6 tersebut, selanjutnya Terdakwa memperhatikan Saksi-2 dan Saksi-6 beranjak dari tempat duduknya di ruang tamu dan masuk kedalam kamar di bagian belakang. 6. Bahwa tidak lama kemudian Saksi melihat Saksi-6keluar dari kamar dengan membawa sesuatu benda yang kemudian Terdakwa ketahui adalah Narkotika yang diduga narkotika jenis sabu beserta alat hisapnya sedangkan Saksi-2 membawa pakaian ganti yang akan di bawah ke kodim 0719/Jepara. 4. Bahwa setelah Saksi-6 dengan membawa yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat untuk menggunakan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan meletakkannya di meja tamu selanjutnya Saksi melihat Saksi-2 langsung mempersiapkan alat-alat untuk mengkonsumsi atau menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sedangkan Saksi-6 kembali lagi ke kamar belakang. 5. Bahwa alat yang digunakan untuk mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut adalah botol aqua 600 ml yang airnya dikurangi hingga sepertiga botol dan tutup botol di lubangi 2 (dua) kemudian dimasukan sedotan plastik warna putih, sedotan yang satu dimasukkan tubang ditutup botol aqua yang bagian bawah sedotan sampai terendam air selanjutnya bagian ujung depan yang ada ulirnya di bengkokkan dan dipasang pipa kaca kecil / pirek

25

tersebut dimasukan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu , untuk sedotan yang kedua dipasang dilubang tutup botol aqua untuk bagian bawah sedotan tidak sampai masuk ke air, selanjutnya yang diduga narkotika jenis sabu-sabu yang ada dikaca pirek dibakar dan asap hasil pembakaran yang diduga narkotika jenis sabu-sabu yang berada dipirek dihisap masuk kedalam air dan dihisap melalui hidung. 6. Bahwa selanjutnya Saksi-2 menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara alat yang telah disiapkan tersebut berupa bong dan alat hisap yang melekat dalam botol aqua tersebut salah satu ujungnya dimasukkan ke dalam lobang hidung sedangkan yang satu lagi dimasukkan ke dalam mulut Saksi-2 sambil dipegang dengan menggunakan tangan kiri sedangkan tangan kanan memegang korek gas sambil menyalakan korek gas diatas pipa kaca sehingga asap pembakaran yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut asapnya masuk ke dalam botol aqua yang berisi air melalui sedotan dan selanjutnya asap pembakaran yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dihisap sebanyak 2 (dua) kali melalui lobang hidung dan Saksi-2 keluarkan dari mulut Saksi-2. 7. Bahwa selanjutnya setelah Saksi-2 selesai menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 2 (dua) kali selanjutnya Saksi-2 menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut berserta alat hisapnya kepada Saksi-3 dengan cara terlebih dahulu Saksi-2 menyalakan korek gas tersebut selanjutnya Saksi-3 menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 menyerahkan korek gas tersebut kepada Saksi-3 dan selanjutnya Saksi-3 menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1(satu) kali. 8. Bahwa selanjutnya setelah Saksi-3 selesai menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut selanjutnya Saksi-3 menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 memberikan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Saksi-4 selanjutnya Saksi-4 mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara terlebih dahulu Saksi-2 menyalakan korek gas tersebut selanjutnya Saksi-4 menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 menyerahkan korek gas tersebut kepada Saksi-4 dan selanjutnya Saksi-4 menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1(satu) kali. 9. Bahwa selanjutnya setelah Saksi-4 menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 memberikan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Terdakwa selanjutnya Terdakwa mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara terlebih dahulu Saksi-2 menyalakan korek gas tersebut selanjutnya Terdakwa menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 menyerahkan korek gas tersebut kepada Terdakwa dan selanjutnya Terdakwa menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut

26

dan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1(satu) kali. 10. Bahwa selanjutnya setelah Terdakwa menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 memberikan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Saksi-5 selanjutnya Saksi-5 mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara terlebih dahulu Saksi-2 menyalakan korek gas tersebut selanjutnya Saksi-5 menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 menyerahkan korek gas tersebut kepada Saksi-5 dan selanjutnya Saksi-5 menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1(satu) kali dan setelah Saksi-5 menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu yang kedua kalinya ternyata yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sudah tidak mengeluarkan asap sehingga Saksi-2 mengatakan “habis...habis...”. 11. Bahwa sekira 5 (lima) menit kemudian setelah selesai menggunakan narkotika jenis yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut, selanjutnya Saksi-2 merapihkan alat-alat menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut ke dalam kamar dan selanjutnya Terdakwa, Saksi-3, dan Saksi-4 berpamitan kepada Saksi-6 untuk pulang dan langsung kembali ke Jepara dengan menggunakan mobil Saksi-3 menuju tempat masing-masing, sedangkan Saksi-2 dan Saksi-5 kembali ke Kodim 0719/jepara dengan menggunakan sepeda motor milik Saksi-5. 12. Bahwa dampak yang Saksi rasakan setelah mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut adalah badan terasa lemas dan kepala pusing. 13. Bahwa selama berada di dalam rumah Saksi-2 maupun Saksi-6 tersebut, Terdakwa tidak ada membicarakan atau mendengar pembicaraan keterlibatan Saksi-2 maupun Saksi-6 dalam hal penyalahgunaan narkotika sehingga Terdakwa tidak mengetahui perbuatan Saksi-2 maupun Saksi-6 tentang keterlibatan dalam hal penyalahgunaan Narkotika. 14. Bahwa setelah terungkapnya perkara ini selanjutnya dilakukan pemeriksaan terhadap diri Terdakwa, Saksi-2, Saksi-3, dan Saksi-4 serta Saksi-5 dan dalam pemeriksaan tersebut Terdakwa mengakui telah mengkonsumsi narkotika di rumah Saksi-2 sehingga Terdakwa dilaporkan dan dilakukan proses hukum lebih lanjut. 15. Bahwa dari hasil pemeriksaaan terhadap urine dan darah Terdakwa yang dilakukan di Puslabfor Polda Jateng seuai dengan Berita Acara Pemeriksaan Laboratorium Kriminalistik Puslabfor Bareskrim Polri Cabang Semarang Nomor Lab 426/NNF/2015 tanggal 15 April 2015 bahwa darah dan urine Terdakwa hasilnya adalah negatif. 16. Bahwa Terdakwa tidak pernah membeli atau menjual narkotika jenis yang diduga narkotika jenis sabu-sabu mapun narkotika jenis lain kepada Saksi-2 maupun Saksi-6, karena Terdakwa baru mengetahui dan mengenal narkotika jenis yang diduga narkotika jenis sabu-sabu yang ada dirumah Saksi-2 maupun Saksi-6 pada saat mendatangi rumah Saksi-2 maupun Saksi-6 bersama-sama Saksi-3, Saksi-4 dan Saksi-5.

27

17. Bahwa Terdakwa tidak mengetahui kepemilikan narkotika dirumah Saksi-2 maupun Saksi-6, sehingga narkotika yang ditemukan dirumah Saksi-6 pada saat dilakukan penggerebekan oleh petugas dari Satserse Narkoba Polres Pati karena dugaan penyalahgunaan narkotika pada tanggal 19 Januari 2015 tidak diketahui oleh Terdakwa. 18. Bahwa perbuatan mengkonsumsi narkotika harus diproses sesuai dengan hukum yang berlaku dan diberi sanksi hukum yang berat agar tidak ditiru oleh prajurit yang lainnya. 19. Bahwa Terdakwa pada saat penggeledahan dirumah Saksi-6 maupun Saksi-2 pada tanggal 19 Januari 2015 oleh petugas Satserse Narkoba Polres Pati tidak ada di rumah Saksi-6 sehingga Terdakwa tidak mengetahui tentang keberadaan barang bukti yang disita oleh petugas Satserse Narkoba Polres Pati tersebut karena Saksi-6 tidak pernah memberi tahu kepada Terdakwa tentang keterlibatan Saksi-6 dalam penyalahgunaan Narkotika. 20. Bahwa Terdakwa tidak menjadi Saksi dalam pemeriksaan perkara Saksi-6 di Pengadilan Negeri Pati sehingga Terdakwa tidak mengetahui keterlibatan Saksi-6 dalam perkara Saksi-6 di Pengadilan Negeri Pati. 21. Bahwa selama Terdakwa berdinas belum pernah dijatuhi hukuman oleh Pengadilan Militer dan Terdakwa belum pernah dijatuhi hukuman disiplin di satuan Terdakwa serta Terdakwa belum pernah melaksanakan tugas operasi militer 22. Bahwa Terdakwa sangat menyesal atas terjadinya perkara ini dan tidak akan mengulangi melakukan pelanggaran hukum dan berjanji akan berdinas dengan baik.

Menimbang : Bahwa dari barang-barang bukti yang diajukan oleh Oditur

Militer ke persidangan berupa:

Surat-surat: 1. 2 (dua) lembar Fotokopi Surat Penetapan Pengadilan

Negeri Pati Nomor 47/Pen.Pid/2015/PN tanggal 27 Januari 2015 atas nama Terdakwa Tri Puji Lestari Binti Masiran. 2. 4 (empat) lembar Fotokopi Berita Acara Pemeriksaan Laboratorium Kriminalistik Puslabfor Bareskrim Polri Cabang Semarang Nomor Lab 99/NNF/2015 tanggal 27 Januari 2015 atas nama Terdakwa Tri Puji Lestari Binti Masiran 3. 3 (empat) lembar Fotokopi Berita Acara Pemeriksaan Laboratorium Kriminalistik Puslabfor Bareskrim Polri Cabang Semarang Nomor Lab. 426/NNF/2015 tanggal 15 April 2015 atas nama Terdakwa Sertu Rudhos Dias Perdana.

Menimbang : Bahwa terhadap barang bukti surat berupa 2 (dua) lembar foto

copy Surat Penetapan Pengadilan Negeri Pati No. 47/Pe.Pid/2015/PN Pti. Tangal 27 Januari 2015 atas nama Saksi-6 Tri Puji Lestari merupakan penetapan dari Pengadilan Negeri Pati yang merupakan persetujuan melakukan penyitaan atas barang bukti dalam perkara Saksi-6 sdr. Tri Puji Lestari dimana dalam penetapan tersebut diterangkan adanya barang-barang yang diduga berkaitan dengan Narkotika jenis sabu-sabu dan alat yang dipergunakan untuk memngkonsumsi narkotika jenis sabu-sabu yang ditemukan dirumah Saksi-6 pada saat dilakukan penggeledahan di rumah Saksi-

28

6 pada tanggal 19 Januari 2015 yang dilakukan oleh petugas dari Polres Pati, oleh karena itu foto kopi surat penetapan tersebut berkaitan erat dengan perkara Saksi-6 di Pengadilan Negeri Pati, sehingga penetapan Pengadilan Negeri Pati tersebut bukan atau tidak dapat mendukung pembuktian dalam perkara Terdakwa karena Terdakwa tidak mengetahui keberadaan barang bukti perkara Saksi-6 di Pengadilan Negeri Pati tersebut.

Menimbang : Bahwa terhadap barang bukti surat berupa 4 (empat) lembar

foto copy Berita Acara pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik Puslabfor Bareskrim Polri Cabang Semarang Nomor Lab : 99/NNF/2015 tanggal 27 Januari 2015, yang merupakan hasil pemeriksaan laboratoris dari Laboratorium Kriminalistik Puslabfor Bareskrim Polri Cabang Semarang dimana dari hasil pemeriksaan tersebut diterangkan bahwa barang bukti yang telah disita dari rumah Saksi-6 tersebut adalah dalam kesimpulan bahwa serbuk kristal dan pipa kaca serta serbuk kristal dalam sedotan yang sebagiamana penetapan Pengadilan Negeri terhadap barang bukti Saksi-6 tersebut adalah positif mengandung metamfetamin terdaftar dalam narkotika golongan 1 (satu) nomor urut 61 lampiran Undang-Undang RI nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Dengan demikian bahwa barang bukti tersebut diatas adalah berkaitan erat dengan perkara Saksi-6 di Pengadilan Negeri Pati yang saat ini telah diperiksa dan di putus oleh Pengadilan Negeri Pati dan telah berkekuatan hukum tetap.

Menimbang : Bahwa terhadap barang bukti surat 3 (empat) lembar Fotokopi

Berita Acara Pemeriksaan Laboratorium Kriminalistik Puslabfor Bareskrim Polri Cabang Semarang Nomor Lab 426/NNF/2015 tanggal 15 April 2015 atas nama Terdakwa yaitu Sertu Rudhos Dias Perdana tentang hasil pemeriksaan darah dan urine Terdakwa yaitu Sertu Rudhos Dias Perdana, dimana pada bagian kesimpulan bahwa dari hasil pemeriksaan laboratoris kriminalistik barang bukti berupa darah dan serum serta barang bukti berupa urine adalah negatif (tidak mengandung narkotika). Bahwa Laboratoris Kriminalistik Cabang Semarang merupakan Laboratorium resmi yang ditunjuk sesuai dengan Keputusan Kementerian Kesehatan RI Nomor 194/Menkes/SK/VI/2012 tanggal 15 Juni 2012 tentang Penunjukan laboratorium Pemeriksaan Narkotika, bahwa pemeriksaan laboratoris tersebut adalah dengan hasil negatif, oleh karena itu dari hasil pemeriksaan laboratoris tersebut tidak dapat menentukan jenis dan golongan narkotika yang terkandung dalam darah dan serum serta urine Terdakwa, sebagaimana dalam lampiran undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Bahwa dari keterangan Terdakwa dan Saksi-2, Saksi-3, Saksi-4 dan Saksi-5 telah mengakui mengkonsumsi narkotika jenis yang diduga narkotika jenis sabu-sabu di rumah Saksi-2 maupun Saksi-6 di Desa Garung lor Rt. 11 Rw. 02 Kel. Kaliwungu Kec. Kudus Kab. Kudus pada tanggal 16 Januari 2015 namun karena berdasarkan hasil pemeriksaan uji laboratorium kriminalistik Polri cabang Semarang sebagai laboratorium yang resmi yang ditunjuk untuk melakukan pemeriksaan narkotika, adalah dengan hasil negatif, sehingga berdasarkan hasil uji laboratoriun tersebut tidak dapat menentukan jenis dan golongan narkotika yang terkandung dalam darah dan serum serta urine Terdakwa.

29

Bahwa keterangan Terdakwa dan Saksi-2, Saksi-3, Saksi-4 dan Saksi-5 telah mengakui mengkonsumsi narkotika yang diduga narkotika jenis sabu-sabu di rumah Saksi-2 maupun Saksi-6 di Desa Garung lor Rt. 11 Rw. 02 Kel. Kaliwungu Kec. Kudus Kab. Kudus pada tanggal 16 Januari 2015 namun tidak dapat dijadikan dasar untuk membuktikan penyalahgunaan narkotika, karena untuk dapat menentukan golongan narkotika sebagaimana yang dimaksudkan dalam Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika adalah harus melalui uji laboratorium kriminalistik yang ditunjuk oleh Kementrian Kesehatan RI.

Bahwa barang bukti surat tersebut telah diperlihatkan dan dibacakan kepada Terdakwa dan para Saksi serta telah diterangkan sebagai barang bukti dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain, oleh karena itu akan menjadi pertimbangan tersendiri dalam pembuktian atas perbuatan-perbuatan yang didakwakan.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa dan keterangan para

saksi dibawah sumpah dipersidangan serta barang-barang bukti dan setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD sejak tahun 2007 melalui pendidikan Secaba PK XIV di Pusdik Secaba Rindam IV/Diponegoro selama 5 bulan setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Serda dilanjutkan mengikuti pendidikan kecabangan Infantri di Dodiklatpur Klaten selama 5 bulan, kemudian ditempatkan di penampungan Brigif IV/Dewa Ratna, tahun 2008 ditugaskan di Yonif 410/Alugoro, selanjutnya pada bulan Juli 2014 ditugaskan di Korem 073/Makutarama sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, Terdakwa masih berdinas aktif sebagai anggota Intel Korem 073/Makutarama menjabat Baintel dengan pangkat Sertu, NRP 21070427030888. 2. Bahwa benar Terdakwa saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini adalah sehat jasmani dan rohani demikian juga pada saat pemeriksaan dipersidangan ini adalah sehat jasmani dan rohani sehingga Terdakwa adalah mampu bertanggung jawab atas hal yang dilakukan Terdakwa. 3. Bahwa benar pada hari Jumat tanggal 16 Januari 2015 sekira pukul 18.30 wib setelah selesai laporan ke Dandim 0719/Jepara tentang hasil penyelidikan pemutaran film senyap di daerah Jepara, Terdakwa bersama Saksi-3 dan Saksi-4 bertemu dengan Saksi-2 dan Saksi-5 di ruang staf Intel kodim 0719/Jepara, kemudian Saksi-3 mengobrol dengan Saksi-2 dan tidak lama kemudian Saksi-3 mengajak Terdakwa dan Saksi-4 ke rumah Saksi-2 di Desa Garung Lor Rt.11 Rw.2 Kec.Kaliwungu Kab. Kudus dengan alasan akan menyelesaikan kasus KDRT yang terjadi antara Saksi-2 dengan istrinya yaitu Saksi-6. 4. Bahwa benar selanjutnya Terdakwa bersama Saksi-2, Saksi-3, Saksi-4, dan Saksi-5 berangkat dengan menggunakan mobil Daihatsu Xenia warna merah hati milik Saksi-3 menuju rumah Saksi-2, dan sesampainya di rumah Saksi-2 sekira pukul 21.00 wib dan langsung masuk ke ruang tamu. 5. Bahwa benar selanjutnya setelah didalam rumah Saksi-2 yaitu di ruang tamu, selanjutnya Saksi-3 mulai mencoba untuk

30

menyelesaikan permasalahan dan mendamaikan antara Saksi-2 dengan istrinya yaitu Saksi-6, namun disela-sela pembicaraan anatar Saksi-2, Saksi-3 dan Saksi-6 tersebut, selanjutnya Terdakwa memperhatikan Saksi-2 dan Saksi-6 beranjak dari tempat duduknya di ruang tamu dan masuk kedalam kamar di bagian belakang. 6. Bahwa benar tidak lama kemudian Saksi melihat Saksi-6 keluar dari kamar dengan membawa sesuatu benda yang kemudian Terdakwa ketahui adalah Narkotika jenis yang diduga narkotika jenis sabu-sabu beserta alat hisapnya sedangkan Saksi-2 membawa pakaian ganti yang akan di bawah ke kodim 0719/Jepara. 7. Bahwa benar setelah Saksi-6 dengan membawa yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat untuk menggunakan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan meletakkannya di meja tamu selanjutnya Saksi melihat Saksi-2 langsung mempersiapkan alat-alat untuk mengkonsumsi atau menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sedangkan Saksi-6 kembali lagi ke kamar belakang. 8. Bahwa benar alat yang digunakan untuk mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut adalah botol aqua 600 ml yang airnya dikurangi hingga sepertiga botol dan tutup botol di lubangi 2 (dua) kemudian dimasukan sedotan plastik wama putih, sedotan yang satu dimasukkan tubang ditutup botol aqua yang bagian bawah sedotan sampai terendam air selanjutnya bagian ujung depan yang ada ulirnya di bengkokkan dan dipasang pipa kaca kecil / pirek tersebut dimasukan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu , untuk sedotan yang kedua dipasang dilubang tutup botol aqua untuk bagian bawah sedotan tidak sampai masuk ke air, selanjutnya yang diduga narkotika jenis sabu-sabu yang ada dikaca pirek dibakar dan asap hasil pembakaran yang diduga narkotika jenis sabu-sabu yang berada dipirek dihisap masuk kedalam air dan dihisap melalui mulut. 9. Bahwa benar selanjutnya Saksi-2 menhisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara alat yang telah disiapkan tersebut berupa bong dan alat hisap yang melekat dalam botol aqua tersebut salah satu ujungnya simasukkan ke dalam lobang hidung sedangkan yang satu lagi dimasukkan ke dalam mulut Saksi-2 sambil dipegang dengan menggunakan tangan kiri sedangkan tangan kanan memegang korek gas sambil menyalakan korek gas diatas pipa kaca sehingga asap pembakaran yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut asapnya masuk ke dalam botol aqua yang berisi air melalui sedotan dan selanjutnya asap pembakaran yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dihisap sebanyak 2 (dua) kali melalui mulut dan Saksi-2 keluarkan dari lobang hidung Saksi-2. 10. Bahwa benar selanjutnya setelah Saksi-2 selesai menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 2 (dua) kali selanjutnya Saksi-2 menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut berserta alat hisapnya kepada Saksi-3 dengan cara terlebih dahulu Saksi-2 menyalakan korek gas tersebut selanjutnya Saksi-3 menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 menyerahkan korek gas tersebut kepada Saksi-3 dan selanjutnya Saksi-3 menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1(satu) kali.

31

11. Bahwa benar selanjutnya setelah Saksi-3 selesai menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut selanjutnya Saksi-3 menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 memberikan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Saksi-4 selanjutnya Saksi-4 mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara terlebih dahulu Saksi-2 menyalakan korek gas tersebut selanjutnya Saksi-4 menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 menyerahkan korek gas tersebut kepada Saksi-4 dan selanjutnya Saksi-4 menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1(satu) kali. 12. Bahwa benar selanjutnya setelah Saksi-4 menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 memberikan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Terdakwa selanjutnya Terdakwa mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara terlebih dahulu Saksi-2 menyalakan korek gas tersebut selanjutnya Terdakwa menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 menyerahkan korek gas tersebut kepada Terdakwa dan selanjutnya Terdakwa menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1(satu) kali. 13. Bahwa benar selanjutnya setelah Terdakwa menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 memberikan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Saksi-5 selanjutnya Saksi-5 mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara terlebih dahulu Saksi-2 menyalakan korek gas tersebut selanjutnya Saksi-5 menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 menyerahkan korek gas tersebut kepada Saksi-5 dan selanjutnya Saksi-5 menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1(satu) kali dan setelah Saksi-5 menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu yang kedua kalinya ternyata yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sudah tidak mengeluarkan asap sehingga Saksi-2 mengatakan “habis...habis...”. 14. Bahwa benar sekira 5 (lima) menit kemudian setelah selesai menggunakan narkotika jenis yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut, selanjutnya Saksi-2 merapihkan alat-alat menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut ke dalam kamar dan selanjutnya Terdakwa, Saksi-3, dan Saksi-4 berpamitan kepada Saksi-6 untuk pulang dan langsung kembali ke Jepara dengan menggunakan mobil Saksi-3 menuju tempat masing-masing, sedangkan Saksi-2 dan Saksi-5 kembali ke Kodim 0719/jepara dengan menggunakan sepeda motor milik Saksi-5. 15. Bahwa benar dampak yang Saksi rasakan setelah mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu - yang diduga

32

narkotika jenis sabu-sabu tersebut adalah badan terasa lemas dan kepala pusing. 16. Bahwa benar selama berada di dalam rumah Saksi-2 maupun Saksi-6 tersebut, Terdakwa tidak ada membicarakan atau mendengar pembicaraan keterlibatan Saksi-2 maupun Saksi-6 dalam hal penyalahgunaan narkotika sehingga Terdakwa tidak mengetahui perbuatan Saksi-2 maupun Saksi-6 tentang keterlibatan dalam hal penyalahgunaan Narkotika. 17. Bahwa benar setelah terungkapnya perkara ini selanjutnya dilakukan pemeriksaan terhadap diri Terdakwa, Saksi-2, Saksi-3, dan Saksi-4 serta Saksi-5 dan dalam pemeriksaan tersebut Terdakwa mengakui telah mengkonsumsi narkotika di rumah Saksi-2 sehingga Terdakwa dilaporkan dan dilakukan proses hukum lebih lanjut. 18. Bahwa benar dari hasil pemeriksaaan terhadap urine dan darah Terdakwa yang dilakukan di Puslabfor Polda Jateng sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan Laboratorium Kriminalistik Puslabfor Bareskrim Polri Cabang Semarang Nomor Lab 426/NNF/2015 tanggal 15 April 2015 bahwa darah dan urine Terdakwa hasilnya adalah negatif. 19. Bahwa benar dari hasil hasil pemeriksaan darah dan urine Terdakwa dimana pada bagian kesimpulan bahwa dari hasil pemeriksaan laboratoris kriminalistik barang bukti berupa darah dan serum serta barang bukti berupa urine Terdakwa adalah negatif (tidak mengandung narkotika/psikotropika). Bahwa Laboratoris Kriminalistik Cabang Semarang merupakan Laboratorium resmi yang ditunjuk sesuai dengan Keputusan Kementerian Kesehatan RI Nomor 194/Menkes/SK/VI/2012 tanggal 15 Juni 2012 tentang Penunjukan laboratorium Pemeriksaan Narkotika, bahwa pemeriksaan laboratoris tersebut adalah dengan hasil negatif, oleh karena itu dari hasil pemeriksaan laboratoris tersebut tidak dapat menentukan jenis dan golongan narkotika yang terkandung dalam darah dan serum serta urine Terdakwa, sebagaimana dalam lampiran undang-undang RI nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. 20. Bahwa benar dari hasil pemeriksaan dipersidangan walaupun Terdakwa dan Saksi-2, Saksi-3, Saksi-4 dan Saksi-5 telah mengakui mengkonsumsi narkotika jenis yang diduga narkotika jenis sabu-sabu di rumah Terdakwa di Desa Garung lor Rt. 11 Rw. 02 Kel. Kaliwungu Kec. Kudus Kab. Kudus pada tanggal 16 Januari 2015 namun karena berdasarkan hasil pemeriksaan uji laboratorium kriminalistik Polri cabang Semarang sebagai laboratorium yang resmi yang ditunjuk untuk melakukan pemeriksaan narkotika, adalah dengan hasil negatif, sehingga berdasarkan hasil uji laboratoriun tersebut tidak dapat menentukan jenis dan golongan narkotika yang terkandung dalam darah dan serum serta urine Terdakwa. 21. Bahwa benar walaupun dari pengakuan Terdakwa dan Saksi-2, Saksi-3, Saksi-4 dan Saksi-5 telah mengakui mengkonsumsi narkotika jenis yang diduga narkotika jenis sabu-sabu di rumah Saksi-2 maupun Saksi-6 di Desa Garung lor Rt. 11 Rw. 02 Kel. Kaliwungu Kec. Kudus Kab. Kudus pada tanggal 16 Januari 2015 namun tidak dapat dijadikan dasar untuk membuktikan penyalahgunaan narkotika, karena untuk dapat menentukan golongan narkotika sebagaimana yang dimaksudkan dalam Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika adalah harus

33

melalui uji laboratorium kriminalistik yang ditunjuk oleh Kementrian Kesehatan RI. 22. Bahwa benar untuk dapat dijadikan dasar untuk membuktikan penyalahgunaan narkotika, adalah dengan menentukan golongan narkotika sebagaimana yang dimaksudkan dalam Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika adalah harus melalui uji laboratorium kriminalistik yang ditunjuk oleh Kementrian Kesehatan RI karena perbedaan jenis dan golongan narkotika tersebut akan menentukan pula ancaman pidana bagi pelaku kejahatan narkotika. 23. Bahwa benar foto copy Surat Penetapan Pengadilan Negeri Pati No. 47/Pe.Pid/2015/PN Pti. Tangal 27 Januari 2015 atas nama Saksi-6 Tri Puji Lestari tersebut bukan dapat mendukung pembuktian dalam perkara Terdakwa karena Terdakwa tidak mengetahui keberadaan barang bukti perkara Saksi-6 di Pengadilan Negeri Pati tersebut. 24. Bahwa benar Terdakwa tidak pernah membeli atau menjual narkotika jenis yang diduga narkotika jenis sabu-sabu mapun narkotika jenis lain kepada Saksi-2 maupun Saksi-6, karena Terdakwa baru mengetahui dan mengenal narkotika jenis yang diduga narkotika jenis sabu-sabu yang ada dirumah Saksi-2 maupun Saksi-6 pada saat mendatangi rumah Saksi-2 maupun Saksi-6 bersama-sama Saksi-3, Saksi-4 dan Saksi-5. 25. Bahwa benar Terdakwa tidak mengetahui kepemilikan narkotika dirumah Saksi-2 maupun Saksi-6, sehingga narkotika yang ditemukan dirumah Saksi-6 pada saat dilakukan penggerebekan oleh petugas dari Satserse Narkoba Polres Pati karena dugaan penyalahgunaan narkotika pada tanggal 19 Januari 2015 tidak diketahui oleh Terdakwa. 26. Bahwa benar perbuatan mengkonsumsi narkotika harus diproses sesuai dengan hukum yang berlaku dan diberi sanksi hukum yang berat agar tidak ditiru oleh prajurit yang lainnya. 27. Bahwa benar Terdakwa pada saat penggeledahan dirumah Saksi-6 maupun Saksi-2 pada tanggal 19 Januari 2015 oleh petugas Satserse Narkoba Polres Pati tidak ada di rumah Saksi-6 sehingga Terdakwa tidak mengetahui tentang keberadaan barang bukti yang disita oleh petugas Satserse Narkoba Polres Pati tersebut karena Saksi-6 tidak pernah memberi tahu kepada Terdakwa tentang keterlibatan Saksi-6 dalam penyalahgunaan Narkotika. 28. Bahwa benar dalam perkara Terdakwa, bahwa Oditur Militer tidak mengajukan barang bukti dalam hal ini narkotika baik narkotika golongan I jenis sabu-sabu maupun narkotika jenis lainnya, untuk mendukung pembuktian dakwaan kedua Oditur Militer 29. Bahwa benar Terdakwa tidak menjadi Saksi dalam pemeriksaan perkara Saksi-6 di Pengadilan Negeri Pati sehingga Terdakwa tidak mengetahui keterlibatan Saksi-6 dalam perkara Saksi-6 di Pengadilan Negeri Pati. 30. Bahwa benar selama Terdakwa berdinas belum pernah dijatuhi hukuman oleh Pengadilan Militer dan Terdakwa belum pernah dijatuhi hukuman disiplin di satuan Terdakwa serta Terdakwa belum pernah melaksanakan tugas operasi militer 31. Bahwa benar Terdakwa sangat menyesal atas terjadinya perkara ini dan tidak akan mengulangi melakukan pelanggaran hukum dan berjanji akan berdinas dengan baik.

34

Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa

hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut : 1. Bahwa Oditur Militer telah membuktikan Terdakwa terbukti melakukan tindak pidana narkotika sebagaimana dakwaan Oditur Militer sebagiamana dakwaan komulatif kesatu dan dakwaan komulatif kedua dengan menguraikan hal-hal sebagaimana yang diuraikan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan fakta yuridis yang diuraikan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya halaman 11 sampai dengan halaman 12 sebagai landasan Oditur Militer untuk membuktikan perbuatan Terdakwa sebagaiamana yang didakwakan kepada diri Terdakwa secara subjektif demi kepentingan penuntutan atas dakwaan Oditur Militer. 2. Bahwa mengenai pembuktiaan unsur-unsur tindak pidana sebagaimana yang diuraikan oleh Oditur Militer dalam dakwaan ke satu tentang pembuktian unsur kedua “Narkotika golongan I bagi diri sendiri”, Majelis Hakim tidak sependapat dengan Oditur Militer dengan cara pembuktiaan yang diuraikan oleh Oditur Militer, oleh karena itu Majelis Hakim akan menguraikan sendiri dakwaan ke satu tentang pembuktian unsur kedua dakwaan kesatu tersebut sebagiamana yang akan diuraikan dalam putusan ini. 3. Bahwa mengenai pembuktiaan unsur-unsur tindak pidana sebagaimana yang diuraikan oleh Oditur Militer dalam dakwaan ke dua tentang pembuktian unsur kedua “Dengan sengaja tidak melaporkan adanya tindak pidana menguasai menjual dan menggunakan Narkotika golongan I” Majelis Hakim tidak sependapat dengan Oditur Militer dengan cara pembuktiaan yang diuraikan oleh Oditur Militer, oleh karena itu Majelis Hakim akan menguraikan sendiri dakwaan kedua tentang pembuktian unsur kedua dakwaan kedua tersebut sebagaimana yang akan diuraikan dalam putusan ini. 4. Bahwa mengenai penjatuhan pidana pada diri Terdakwa sebagaimana yang dimohonkan Oditur Militer pada halaman 22 tuntutan Oditur Militer agar Terdakwa dijatuhi pidana pokok penjara selama 2 (dua) tahun dan pidana tambahan dipecat dari dinas militer Cq TNI AD, Majelis Hakim mengemukakan pendapat bahwa mengenai penjatuhan pidana pada diri Terdakwa akan dijatuhkan kepada diri Terdakwa sebagaimana terbuktinya unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan kepada diri Terdakwa sesuai dengan kualitas perbuatan Terdakwa dalam melakukan tindak pidana sebagaiman dakwaan Oditur Militer kepada diri Terdakwa dan akan diuraikan lebih lanjut dalam putusan ini.

Menimbang : Bahwa terhadap pledoi Penasihat Hukum Terdakwa , Majelis Hakim mengemukakan pendapat sebagai berikut: 1. Bahwa Penasihat Hukum Terdakwa telah menguraikan tentang ketidakterbuktian dakwaan kesatu “ Setiap Penyalahguna Narkotika Golongan I bagi diri sendiri” sebagaimana yang diuraikan oleh Penasihat Hukum Terdakwa pada halaman 2 sampai dengan halaman 5 dan dakwaan kedua “ Setiap orang yang dengan sengaja tidak melaporkan adanya tindak pidana menguasai, menjual dan menggunakan Narkotika golongan I” dengan menguraikan ketidakterbuktian unsur kedua yaitu “dengan sengaja dan ketidakterbuktian unsur ketiga yaitu tidak melaporkan adanya tindak pidana menguasai, menjual dan menggunakan Narkotika golongan I

35

sebagaimana yang diuraikan oleh Penasihat Hukum Terdakwa pada halaman 5 sampai dengan halaman 6. 2. Bahwa uraian fakta hukum yang diuraikan oleh Penasihat Hukum Terdakwa dalam pledoinya telah menguraikan berdasarkan fakta yang subjektif sebagaimana yang diuraikan penasihat Hukum Terdakwa demi kepentingan pembelaan Penasihat Hukum terhadap Terdakwa, namun Majelis Hakim akan menguraikan sendiri sesuai dengan fakta yang terungkap dipersidangan secara objektif sebagaimana fakta yang terungkap dalam persidangan yang telah dicatat oleh Penitera yang bersidang sesuai sumpah jabatannya, oleh karena itu Majelis Hakim akan menguraikan fakta yang terungkap dalam persidangan sebagaimana yang diuraikan lebih lanjut dalam putusan ini. 3. Bahwa terhadap uraian Penasihat Hukum Terdakwa dalam ketidakterbuktian pada unsur kesatu dakwaan kesatu yaitu “setiap penyalahguna narkotika” merupakan subjek atau petindak yaitu orang yang melakukan suatu tindakan sebagimana yang diuraikan oleh SR.Sianturi dalam bukunya Azas-Azas Hukum Pidana di Indonesia penerbit Ahaem-Petehaem tahun 1996 halaman 205. Oleh karena itu dalam mengguraikan subjek atau petindak dalam suatu tindakan belum mengguraikan tentang tindakan yang dilakukan yaitu menguraikan tentang keterbuktian narkotika jenis sabu-sabu yang diketahui oleh para saksi dirumah Saksi-6 sdr Tri Puji Lestari. 4. Bahwa mengenai pembuktian unsur kedua dakwaan ke satu “ Narkotika golongan I bagi diri sendiri”, bahwa dalil yang dikemukakan oleh Penasihat Hukum yang mengguraikan tentang ketidakterbuktian unsur kedua tersebut diatas dengan berpedoman pada pemeriksaan perkara yang Terdakwanya adalah orang lain yang tidak ada kaitannya dengan perkara Terdakwa dan seharusnya Penasihat hukum Terdakwa mengajukan Saksi Ahli sebagaimana yang diuraikan oleh Penasihat Hukum Terdakwa karena dalil Penasihat Hukum Terdakwa tidak dapat diterapkan dalam pemeriksaan perkara Terdakwa tanpa didukung penjelasan apakah perkara tersebut merupakan perkara yang dapat dijadikan sebagai yurisprudensi dalam perkara Terdakwa. 5. Bahwa pengakuan Terdakwa dan Saksi-2, Saksi-3, Saksi-4 dan Saksi-5 telah mengakui mengkonsumsi narkotika jenis sabu-sabu di rumah Saksi-2 maupun Saksi-6 tidak dapat dijadikan dasar untuk membuktikan penyalahgunaan narkotika, karena untuk dapat menentukan golongan narkotika sebagaimana yang dimaksudkan dalam Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika adalah harus melalui uji laboratorium kriminalistik yang ditunjuk oleh Kementrian Kesehatan RI. 6. Bahwa benar untuk dapat dijadikan dasar untuk membuktikan penyalahgunaan narkotika, adalah dengan menentukan golongan narkotika sebagaimana yang dimaksudkan dalam Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika adalah harus melalui uji laboratorium kriminalistik yang ditunjuk oleh Kementrian Kesehatan RI karena perbedaan jenis dan golongan narkotika tersebut akan menentukan pula ancaman pidana bagi pelaku kejahatan narkotika. 7. Bahwa mengenai ketidakterbutikan unsur kedua dakwaan kedua “dengan sengaja tidak melaporkan adanya tindak pidana menguasai, menjual dan menggunakan narkotika golongan I ” bahwa Majelis Hakim tetap berpedoman bahwa karena unsur narkotika golongan I dalam dakwaan ke satu adalah tidak terbukti sehingga

36

Majelis Hakim berpendapat hal yang diuraikan sebagai tindak pidana atau tindakan pidana tanpa hak atau melawan hukum “menguasai, menjual dan menggunakan narkotika golongan I” tersebut pelakunya dapat dikenakan hukuman pidana, namun karena unsur narkotika golongan I yang diuraikan oleh Penasihat Hukum Terdakwa perlu mendapat pengkajian lebih lanjut sebagaimana fakta yang terungkap dipersidangan. 8. Bahwa mengenai uraian Penasihat Hukum berkaitan dengan seseorang dapat dijatuhi pidana tambahan dipecat dari dinas militer, yang telah berulang-ulang melakukan pelanggaran atau di jatuhi hukuman disiplin minimal 4 kali atau dijatuhi pidana oleh pengadilan militer sebanyak 3 kali, Majelis Hakim berpendapat adalah hal yang kasuistis dan sesuai dengan keadaan pada diri Terdakwa, oleh karena itu Majelis Hakim akan mempertimbangkan dari segala aspek baik kepentingan militer, kepentingan hukum dan kepentingan umum.

Menimbang : Bahwa Terdakwa berdasarkan surat dakwaan Oditur Militer

dihadapkan kepersidangan dengan dakwaan yang disusun secara komulatif yaitu dakwaan kesatu Pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan Dakwaan kedua Pasal 131 Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Menimbang : Bahwa terlebih dahulu Majelis Hakim akan membuktikan

Dakwaan ke satu Pasal 127 ayat (1) huruf a a Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan unsur-unsur sebagai berikut:

Unsur ke-1: Setiap Penyalahguna. Unsur ke-2: Narkotika golongan I bagi diri sendiri.

Menimbang : Bahwa mengenai unsur ke-1 “Setiap Penyalahguna”, Majelis

akan memberikan pendapatnya sebagai berikut :

Bahwa unsur “Setiap Penyalahguna” menurut Pasal 1 Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika pada nomor 15 Penyalahguna adalah orang yang menggunakan Narkotika tanpa hak atau melawan hukum. Orang menunjukan subyek pelaku tindak pidana atau siapa saja pelaku yang didakwa melakukan tindak pidana yang sehat jasmani dan rohanimya serta mampu bertanggungjawab terhadap semua perbuatannya. Bahwa yang dimaksud dengan pengertian Narkotika menurut Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dalam Pasal 1 adalah “ Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam undang-undang Nomor 35 Tahun 2009. Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan terungkap fakta-fakta sebagai berikut :

37

1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD sejak tahun 2007 melalui pendidikan Secaba PK XIV di Pusdik Secaba Rindam IV/Diponegoro selama 5 bulan setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Serda dilanjutkan mengikuti pendidikan kecabangan Infantri di Dodiklatpur Klaten selama 5 bulan, kemudian ditempatkan di penampungan Brigif IV/Dewa Ratna, tahun 2008 ditugaskan di Yonif 410/Alugoro, selanjutnya pada bulan Juli 2014 ditugaskan di Korem 073/Makutarama sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, Terdakwa masih berdinas aktif sebagai anggota Intel Korem 073/Makutarama menjabat Baintel dengan pangkat Sertu, NRP 21070427030888. 2. Bahwa benar Terdakwa saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini adalah sehat jasmani dan rohani demikian juga pada saat pemeriksaan dipersidangan ini adalah sehat jasmani dan rohani sehingga Terdakwa adalah mampu bertanggung jawab atas hal yang dilakukan Terdakwa.

3. Bahwa benar, Terdakwa selaku anggota militer, sama dengan warga negara biasa tunduk pada seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku diwilayah Negara Republik Indonesia. Dan pada Saat disidangkan ini Terdakwa masih aktif sebagai anggota militer sehingga Terdakwa berhak diadili diperadilan militer. 4. Bahwa benar Terdakwa sebagai anggota militer tidak memiliki hak untuk menggunakan Narkotika dan perbuatan mengkonsumsi narkotika harus diproses sesuai dengan hukum yang berlaku dan diberi sanksi hukum yang berat agar tidak ditiru oleh prajurit yang lainnya.

Dengan demikian majelis berpendapat bahwa Unsur ke-1 “Setiap penyalahguna“ telah terpenuhi.

Menimbang : Bahwa mengenai unsur ke-2 “Narkotika golongan I bagi diri

sendiri”, tersebut Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

Bahwa pengertian Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam Lampiran I Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, yaitu: Narkotika Golongan I, Narkotika Golongan II, dan Narkotika golongan III.

“Narkotika Golongan I” ini dapat kita pahami dari Pasal 7 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 yang mengatur bahwa narkotika hanya dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan/atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Lebih lanjut dengan asal 8 bahwa “Narkotika Golongan I” dilarang digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan dalam jumlah terbatas, narkotika golongan I dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan untuk reagensia diagnostik, serta reagensia laboratorium setelah mendapatkan persetujuan Menteri atas rekomendasi Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan. Untuk menentukan jenis atau golongan I hanya dapat diketahui dari hasil laboratorium kriminalistik.

38

Istilah narkotika yang dipergunakan disini bukanlah narcotics.

Pada farmacologie (farmasi), melainkan sama artinya dengan drug, yaitu sejenis zat yang apabila dipergunakan akan membawa efek dan pengaruh-pengaruh tertentu pada tubuh si pemakai, yaitu:

1. Mempengaruhi kesadaran 2. Memberikan dorongan yang dapat berpengaruh terhadap perilaku manusia 3. Pengaruh-pengaruh tersebut dapat berupa:

a. Penenang b. Perangsang (bukan rangsangan seks) c. Menimbulkan halusinasi (pemakai tidak mampu membedakan antara khayalan dan kenyataan, kehilangan kesadaran akan waktu dan tempat)

Pada dasarnya, narkotika memiliki khasiat dan bermanfaat digunakan dalam bidang ilmu kedokteran, kesehatan dan pengobatan, serta berguna bagi penelitian dan pengembangan ilmu farmasi atau farmakologi. Akan tetapi karena penggunaannya diluar pengawasan dokter atau dengan kata lain disalahgunakan, maka narkotika telah menjadi suatu bahaya internasional yang mengancam terutama generasi muda yang akan menjadi tulang punggung pembangunan bangsa.

Sehubungan dengan pengertian narkotika menurut Sudarto (1992:40) bahwa “perkataan narkotika berasal dari perkataan Yunani narko yang berarti terbius sehingga tidak merasa apa-apa.

Defenisi lain yang dikutip Djoko Prakoso, Bambang Riyadi dan Mukhsin (1999:34) mengemukakan “bahwa yang dimaksud dengan narkotika adalah candu, ganja, kokain, zat-zat yang bahan mentahnya diambil dari benda-benda tersebut yakni morphine, heroin, codein, hesisch, cocain. Dan termasuk juga narkotika sintesis yang menghasilkan zat-zat, obat-obat yang tergolong dalam Hallucinogen dan Stimulant.”

Sedangkan pengertian “bagi diri sendiri” adalah Narkotika tersebut tidak diberikan kepada orang lain, melainkan dipakai/digunakan oleh Terdakwa sendiri.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah,

keterangan Terdakwa serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan terungkap fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar pada hari Jumat tanggal 16 Januari 2015 sekira pukul 18.30 wib setelah selesai laporan ke Dandim 0719/Jepara tentang hasil penyelidikan pemutaran film senyap di daerah Jepara, Terdakwa bersama Saksi-3 dan Saksi-4 bertemu dengan Saksi-2 dan Saksi-5 di ruang staf Intel kodim 0719/Jepara, kemudian Saksi-3 mengobrol dengan Saksi-2 dan tidak lama kemudian Saksi-3 mengajak Terdakwa dan Saksi-4 ke rumah Saksi-2 di Desa Garung Lor Rt.11 Rw.2 Kec.Kaliwungu Kab. Kudus dengan alasan akan menyelesaikan kasus ketidakharmonisan yang terjadi antara Saksi-2 dengan istrinya yaitu Saksi-6. 2. Bahwa benar selanjutnya Terdakwa bersama Saksi-2, Saksi-3, Saksi-4, dan Saksi-5 berangkat dengan menggunakan mobil Daihatsu Xenia warna merah hati milik Saksi-3 menuju rumah Saksi-

39

2, dan sesampainya di rumah Saksi-2 sekira pukul 21.00 wib dan langsung masuk ke ruang tamu. 3. Bahwa benar selanjutnya setelah didalam rumah Saksi-2 yaitu di ruang tamu, selanjutnya Saksi-3 mulai mencoba untuk menyelesaikan permasalahan dan mendamaikan antara Saksi-2 dengan istrinya yaitu Saksi-6, namun disela-sela pembicaraan anatar Saksi-2, Saksi-3 dan Saksi-6 tersebut, selanjutnya Terdakwa memperhatikan Saksi-2 dan Saksi-6 beranjak dari tempat duduknya di ruang tamu dan masuk kedalam kamar di bagian belakang. 4. Bahwa benar tidak lama kemudian Saksi melihat Saksi-6 keluar dari kamar dengan membawa seseuatu benda yang kemudian Terdakwa ketahui adalah Narkotika jenis yang diduga narkotika jenis sabu-sabu beserta alat hisapnya sedangkan Saksi-2 membawa pakaian ganti yang akan di bawah ke kodim 0719/Jepara. 5. Bahwa benar setelah Saksi-6 dengan membawa yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat untuk menggunakan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan meletakkannya di meja tamu selanjutnya Saksi melihat Saksi-2 langsung mempersiapkan alat-alat untuk mengkonsumsi atau menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sedangkan Saksi-6 kembali lagi ke kamar belakang. 6. Bahwa benar selanjutnya Saksi-2 menhisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara alat yang telah disiapkan tersebut berupa bong dan alat hisap yang melekat dalam botol aqua tersebut salah satu ujungnya dimasukkan ke dalam lobang hidung sedangkan yang satu lagi dimasukkan ke dalam mulut Saksi-2 sambil dipegang dengan menggunakan tangan kiri sedangkan tangan kanan memegang korek gas sambil menyalakan korek gas diatas pipa kaca sehingga asap pembakaran yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut asapnya masuk ke dalam botol aqua yang berisi air melalui sedotan dan selanjutnya asap pembakaran yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dihisap sebanyak 2 (dua) kali melalui mulut dan Saksi-2 keluarkan dari lobang hidung Saksi-2. 7. Bahwa benar selanjutnya setelah Saksi-2 selesai menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 2 (dua) kali selanjutnya Saksi-2 menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut berserta alat hisapnya kepada Saksi-3 dengan cara terlebih dahulu Saksi-2 menyalakan korek gas tersebut selanjutnya Saksi-3 menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 menyerahkan korek gas tersebut kepada Saksi-3 dan selanjutnya Saksi-3 menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1(satu) kali hal ini dilakukan sampai dengan giliran Saksi-4 dan Terdakwa. 8. Bahwa benar selanjutnya setelah Saksi-2 memberikan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Terdakwa selanjutnya Terdakwa mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara terlebih dahulu Saksi-2 menyalakan korek gas tersebut selanjutnya Terdakwa menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi-2 selanjutnya Saksi-2

40

menyerahkan korek gas tersebut kepada Terdakwa dan selanjutnya Terdakwa menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1(satu) kali. 9. Bahwa benar selanjutnya setelah Terdakwa menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Saksi-2 selanjutnya menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut kepada Saksi-5 dan setelah Saksi-5 menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu yang kedua kalinya ternyata yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sudah tidak mengeluarkan asap sehingga Saksi-2 mengatakan “habis...habis...”. 10. Bahwa benar sekira 5 (lima) menit kemudian setelah selesai menggunakan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut, selanjutnya Saksi-2 merapihkan alat-alat menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut ke dalam kamar dan selanjutnya Terdakwa, Saksi-3, dan Saksi-4 berpamitan kepada Saksi-6 untuk pulang dan langsung kembali ke Jepara dengan menggunakan mobil Saksi-3 menuju tempat masing-masing, sedangkan Saksi-2 dan Saksi-5 kembali ke Kodim 0719/jepara dengan menggunakan sepeda motor milik Saksi-5. 11. Bahwa benar dari hasil pemeriksaaan terhadap urine dan darah Terdakwa yang dilakukan di Puslabfor Polda Jateng sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan Laboratorium Kriminalistik Puslabfor Bareskrim Polri Cabang Semarang Nomor Lab 426/NNF/2015 tanggal 15 April 2015 bahwa darah dan urine Terdakwa hasilnya adalah negatif. 12. Bahwa benar dari hasil hasil pemeriksaan darah dan urine Terdakwa dimana pada bagian kesimpulan bahwa dari hasil pemeriksaan laboratoris kriminalistik barang bukti berupa darah dan serum serta barang bukti berupa urine Terdakwa adalah negatif (tidak mengandung narkotika/psikotropika). Bahwa Laboratoris Kriminalistik Cabang Semarang merupakan Laboratorium resmi yang ditunjuk sesuai dengan Keputusan Kementerian Kesehatan RI Nomor 194/Menkes/SK/VI/2012 tanggal 15 Juni 2012 tentang Penunjukan laboratorium Pemeriksaan Narkotika, bahwa pemeriksaan laboratoris tersebut adalah dengan hasil negatif, oleh karena itu dari hasil pemeriksaan laboratoris tersebut tidak dapat menentukan jenis dan golongan narkotika yang terkandung dalam darah dan serum serta urine Terdakwa, sebagaimana dalam lampiran Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. 13. Bahwa benar keterangan Terdakwa dan Saksi-2, Saksi-3, Saksi-4 dan Saksi-5 telah mengakui mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu di rumah Terdakwa di Desa Garung Lor Rt. 11 Rw. 02 Kel. Kaliwungu Kec. Kudus Kab. Kudus pada tanggal 16 Januari 2015 namun karena berdasarkan hasil pemeriksaan uji laboratorium kriminalistik Polri cabang Semarang sebagai laboratorium yang resmi yang ditunjuk untuk melakukan pemeriksaan narkotika, adalah dengan hasil negatif, sehingga berdasarkan hasil uji laboratoriun tersebut tidak dapat menentukan jenis dan golongan narkotika yang terkandung dalam darah dan serum serta urine Terdakwa. 14. Bahwa benar keteranganTerdakwa dan Saksi-2, Saksi-3, Saksi-4 dan Saksi-5 telah mengakui mengkonsumsi yang diduga narkotika

41

jenis sabu-sabu di rumah Saksi-2 maupun Saksi-6 di Desa Garung Lor Rt. 11 Rw. 02 Kel. Kaliwungu Kec. Kudus Kab. Kudus pada tanggal 16 Januari 2015 namun tidak dapat dijadikan dasar untuk membuktikan penyalahgunaan narkotika, karena untuk dapat menentukan golongan narkotika sebagaimana yang dimaksudkan dalam Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika adalah harus melalui uji laboratorium kriminalistik yang ditunjuk oleh Kementrian Kesehatan RI. 15. Bahwa benar untuk dapat dijadikan dasar untuk membuktikan penyalahgunaan narkotika, adalah dengan menentukan golongan narkotika sebagaimana yang dimaksudkan dalam Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika adalah harus melalui uji laboratorium kriminalistik yang ditunjuk oleh Kementrian Kesehatan RI karena perbedaan jenis dan golongan narkotika tersebut akan menentukan pula ancaman pidana bagi pelaku kejahatan narkotika. Dengan demikian menurut pendapat Majelis Hakim bahwa unsur ke-2 “Narkotika golongan I bagi diri sendiri”, tersebut tidak terpenuhi.

Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas yang merupakan fakta-fakta yang diperoleh dalam persidangan, Majelis Hakim berpendapat tidak terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa telah bersalah melakukan tindak pidana “ Setiap penyalahguna narkotika golongan I bagi diri sendiri”, sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana sesuai dakwaan kesatu Pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Menimbang : Bahwa oleh karena salah satu unsur tindak pidana dalam

dakwaan Oditur Militer tidak terpenuhi Majelis Hakim berpendapat Dakwaan ke satu Oditur Militer tidak terbukti secara sah dan meyakinkan.

Menimbang : Bahwa oleh karena dakwaan tersebut tidak terpenuhi maka oleh

karenanya Terdakwa harus dibebaskan dari dakwaan kesatu Oditur Militer tersebut.

Menimbang : Bahwa karena Dakwaan kesatu Oditur Militer tidak terbukti secara

sah dan menyakinkan selanjutnya Majelis hakim akan membuktikan dakwaan kedua pasal 131 Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan unsur-unsur sebagai beriku;

Unsur ke-1: Setiap orang. Unsur ke-2: Dengan sengaja tidak melaporkan adanya

tindak pidana menguasai, menjual dan menggunakan Narkotika golongan I.

Menimbang : Bahwa mengenai unsur ke-1 “Setiap orang”, Majelis Hakim

akan memberikan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa yang dimaksud dengan “setiap orang” dimaksud dalam undang undang Narkotika adalah sama dengan pengertian setiap penyalahguna yaitu menurut Pasal 1 Undang-Undang RI Nomor : 35 tahun 2009 tentang Narkotika pada nomor 15 yaitu bahwa Penyalahguna adalah orang yang menggunakan Narkotika tanpa hak atau melawan hukum. Orang menunjukan subyek pelaku tindak

42

pidana atau siapa saja pelaku yang didakwa melakukan tindak pidana yang sehat jasmani dan rohaninya serta mampu bertanggungjawab terhadap semua perbuatannya. Bahwa pengertian setiap orang menurut undang-undang adalah setiap orang/manusia pribadi sebagai subyek hukum pidana menurut ketentuan Pasal 2 sampai dengan Pasal 9 KUHP, dalam rumusan pasal tersebut adalah semua warga Negara Indonesia dan warga Negara Asing yang memenuhi persyaratan yang diatur dalam Pasal 2 sampai dengan Pasal 9 KUHP yang dalam hal ini termasuk anggota angkatan perang (anggota TNI). Bahwa untuk dapat menjatuhkan hukuman (pidana) kepada pelaku atau subyek, maka ia harus mampu bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukannya itu. Dengan kata lain bahwa pelaku sebagai subjek hukum pada waktu melakukan tindak pidana tidaklah diliputi oleh keadaan-keadaan sebagaimana diatur dalam Pasal 44 KUHP yakni jiwa cacat dalam pertumbuhannya atau jiwanya terganggu karena penyakit.

Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan terungkap fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD sejak tahun 2007 melalui pendidikan Secaba PK XIV di Pusdik Secaba Rindam IV/Diponegoro selama 5 bulan setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Serda dilanjutkan mengikuti pendidikan kecabangan Infantri di Dodiklatpur Klaten selama 5 bulan, kemudian ditempatkan di penampungan Brigif IV/Dewa Ratna, tahun 2008 ditugaskan di Yonif 410/Alugoro, selanjutnya pada bulan Juli 2014 ditugaskan di Korem 073/Makutarama sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, Terdakwa masih berdinas aktif sebagai anggota Intel Korem 073/Makutarama menjabat Baintel dengan pangkat Sertu, NRP 21070427030888. 2. Bahwa benar Terdakwa saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini adalah sehat jasmani dan rohani demikian juga pada saat pemeriksaan dipersidangan ini adalah sehat jasmani dan rohani sehingga Terdakwa adalah mampu bertanggung jawab atas hal yang dilakukan Terdakwa.

3. Bahwa benar, Terdakwa selaku anggota militer, sama dengan warga negara biasa tunduk pada seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku diwilayah Negara Republik Indonesia. Dan pada Saat disidangkan ini Terdakwa masih aktif sebagai anggota militer sehingga Terdakwa berhak diadili diperadilan militer. 4. Bahwa benar Terdakwa sebagai anggota militer tidak memiliki hak untuk menggunakan Narkotika dan perbuatan mengkonsumsi narkotika harus diproses sesuai dengan hukum yang berlaku dan diberi sanksi hukum yang berat agar tidak ditiru oleh prajurit yang lainnya.

Dengan demikian majelis berpendapat bahwa Unsur ke-1 “ Setiap orang“ telah terpenuhi.

Menimbang : Bahwa mengenai unsur ke-2 “Dengan sengaja tidak

melaporkan adanya tindak pidana menguasai, menjual dan

43

menggunakan Narkotika golongan I bukan tanaman”, tersebut Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

Bahwa sebagaiman dakwaan Oditur Militer dalam dakwaan ke

dua pasa 131 Undang-undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dalam unsur ke dua hanya didakwa melakukan tindak pidana tidak melaporkan adanya tindak pidana menguasai, menjual dan menggunakan Narkotika golongan I”, oleh karena itu Majelis hakim akan menguraikan dan membuktikaan sebagaimana yang didakwakan oleh Oditur Militer tersebut di atas.

Bahwa menurut memorie van toelichting yang dimaksudkan “dengan sengaja” atau kesengajaan adalah menghendaki dan menginsafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnyaartinya seseorang yang melakukan suatu tindakan engan sengaja harus menghendaki serta menginsyafi tindakan tersebutdan/ atau akibatnya.

Bahwa untuk mewujudkan kehendaknya tersebut untuk dapat melaksanakan suatu tindakan tersebut d dorong oleh pemenuhan nafsu yang ditujukan terhadap suatu tindakan. Ditinjau dari segi gradasi kesengajaan adalah

1. Kesengajaan sebagai maksud, artinya bahwa terjadinya suatu tindakan atau akibat tertentu yang sesuai dengan perumusan undang-undang hukum pidana adalah betul-betul sebagai perwujudan dari maksud atau tujuan dan pengetahuan dari pelaku. 2. Kesengajan dengan kesadaran pasti atau keharusan yang menjadi kesadaran adalah seberapa jauh kesadaran atau pengetahuan atau kesadaran pelaku tentang tindakan dan akibat yang merupakan salah satu unsur daripada delik yang telah terjadi. 3. Kesengajaan dengan menyadari kemungkinan artinya sejauh mana pengetahuan atau kesadaran pelaku tentang tindakan dan akibat terlarang berserta tindakan atau akibat lainnya yang mungkin akan terjadi.

Bahwa dari penjelasan tersebut diatas kesengajaan yang dilakukan oleh Terdakwa adalah kesengajaan dengan gradasi kesengajaan sebagai maksud sebagai mana fakta yang terungkap dipersidangan.

Bahwa “Dengan sengaja” adalah setiap perbuatan yang dilakukan dalam keadaan sadar dan Terdakwa mengerti dan menginsyafi tindakannya serta menghendaki akibat yang ditimbulkannya. Bahwa yang dimaksud dengan tidak melaporkan adanya tindak pidana adalah suatu perbuatan yang dilakukan yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bahwa yang dimaksud dengan menguasai adalah apabila benda/barang itu (Narkotika Golongan I) benar-benar telah berada di dalam kekuasaan nyata dan langsung pada orang itu (si pelaku/Terdakwa). Dalam pengertian ini bila si petindak diketahui menyimpan di tempat mana saja seperti di rumah, di mobil atau di kantong/saku bajunya atau tempat lain dengan maksud supaya tidak diketahui oleh umum atau membawa terlarang tersebut yang dalam perkara ini berupa Narkotika yang diketahui atau patut diduga bahwa barang tersebut harus ada ijin dari pejabat yang berwenang atau dengan kata lain si petindak membawa atau menyimpan barang terlarang tersebut adalah tanpa hak.

44

Bahwa yang dimaksud dengan, menjual dalam bahasa Indonesia adalah memberikan sesuatu kepada orang lain untuk memperoleh uang pembayaran atau menerima uang. Bahwa yang dimaksud dengan menggunakan dalam hal ini adalah narkotika adalah suatu tindakan untuk memasukkan suatu zat narkotika terhadap tubuh seseorang sesuai dengan yang diinginkan baik dengan cara memasukkan melalui mulut, hidung atau dengan cara yang lain untuk memasukkan zat narkotika tersebut kedalam tubuhnya.

Bahwa pengertian Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam Lampiran I Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, yaitu: Narkotika Golongan I, Narkotika Golongan II, dan Narkotika golongan III. “Narkotika Golongan I” ini dapat kita pahami dari pasal 7 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika yang mengatur bahwa narkotika hanya dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan/atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Lebih lanjut dalam pasal 8 bahwa “Narkotika Golongan I” dilarang digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan dalam jumlah terbatas, narkotika golongan I dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan untuk reagensia diagnostik, serta reagensia laboratorium setelah mendapatkan persetujuan Menteri atas rekomendasi Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan. Untuk menentukan jenis atau golongan I hanya dapat diketahui dari hasil laboratorium kriminalistik.

Istilah narkotika yang dipergunakan disini bukanlah narcotics. Pada farmacologie (farmasi), melainkan sama artinya dengan drug, yaitu sejenis zat yang apabila dipergunakan akan membawa efek dan pengaruh-pengaruh tertentu pada tubuh si pemakai, yaitu:

1. Mempengaruhi kesadaran 2. Memberikan dorongan yang dapat berpengaruh terhadap perilaku manusia 3. Pengaruh-pengaruh tersebut dapat berupa:

a. Penenang b. Perangsang (bukan rangsangan seks) c. Menimbulkan halusinasi (pemakai tidak mampu membedakan antara khayalan dan kenyataan, kehilangan kesadaran akan waktu dan tempat)

Pada dasarnya, narkotika memiliki khasiat dan bermanfaat digunakan dalam bidang ilmu kedokteran, kesehatan dan pengobatan, serta berguna bagi penelitian dan pengembangan ilmu farmasi atau farmakologi. Akan tetapi karena penggunaannya diluar pengawasan dokter atau dengan kata lain disalahgunakan, maka narkotika telah menjadi suatu bahaya internasional yang mengancam terutama generasi muda yang akan menjadi tulang punggung pembangunan bangsa.

45

Sehubungan dengan pengertian narkotika menurut Sudarto (1992:40) bahwa “perkataan narkotika berasal dari perkataan Yunani narko yang berarti terbius sehingga tidak merasa apa-apa.

Defenisi lain yang dikutip Djoko Prakoso, Bambang Riyadi dan Mukhsin (1999:34) mengemukakan “bahwa yang dimaksud dengan narkotika adalah candu, ganja, kokain, zat-zat yang bahan mentahnya diambil dari benda-benda tersebut yakni morphine, heroin, codein, hesisch, cocain. Dan termasuk juga narkotika sintesis yang menghasilkan zat-zat, obat-obat yang tergolong dalam Hallucinogen dan Stimulant.”

Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan terungkap fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar pada hari Jumat tanggal 16 Januari 2015 sekira pukul 18.30 wib setelah selesai laporan ke Dandim 0719/Jepara tentang hasil penyelidikan pemutaran film senyap di daerah Jepara, Terdakwa bersama Saksi-3 dan Saksi-4 bertemu dengan Saksi-2 dan Saksi-5 di ruang staf Intel kodim 0719/Jepara, kemudian Saksi-3 mengobrol dengan Saksi-2 dan tidak lama kemudian Saksi-3 mengajak Terdakwa dan Saksi-4 ke rumah Saksi-2 di Desa Garung Lor Rt.11 Rw.2 Kec.Kaliwungu Kab. Kudus dengan alasan akan menyelesaikan kasus ketidakharmonisan yang terjadi antara Saksi-2 dengan istrinya yaitu Saksi-6. 2. Bahwa benar selanjutnya Terdakwa bersama Saksi-2, Saksi-3, Saksi-4, dan Saksi-5 berangkat dengan menggunakan mobil Daihatsu Xenia warna merah hati milik Saksi-3 menuju rumah Saksi-2, dan sesampainya di rumah Saksi-2 sekira pukul 21.00 wib dan langsung masuk ke ruang tamu. 3. Bahwa benar selanjutnya setelah didalam rumah Saksi-2 yaitu di ruang tamu, selanjutnya Saksi-3 mulai mencoba untuk menyelesaikan permasalahan dan mendamaikan antara Saksi-2 dengan istrinya yaitu Saksi-6, namun disela-sela pembicaraan anatar Saksi-2, Saksi-3 dan Saksi-6 tersebut, selanjutnya Terdakwa memperhatikan Saksi-2 dan Saksi-6 beranjak dari tempat duduknya di ruang tamu dan masuk kedalam kamar di bagian belakang. 4. Bahwa benar tidak lama kemudian Saksi melihat Saksi-6 keluar dari kamar dengan membawa seseuatu benda yang kemudian Terdakwa ketahui adalah Narkotika yang diduga narkotika jenis sabu-sabu beserta alat hisapnya sedangkan Saksi-2 membawa pakaian ganti yang akan di bawah ke kodim 0719/Jepara. 5. Bahwa benar setelah Saksi-6 dengan membawa yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat untuk menggunakan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan meletakkannya di meja tamu selanjutnya Saksi melihat Saksi-2 langsung mempersiapkan alat-alat untuk mengkonsumsi atau menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sedangkan Saksi-6 kembali lagi ke kamar belakang. 6. Bahwa benar selanjutnya Saksi-2 menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara alat yang telah disiapkan tersebut berupa bong dan alat hisap yang melekat dalam botol aqua tersebut salah satu ujungnya simasukkan ke dalam lobang hidung sedangkan yang satu lagi dimasukkan ke dalam mulut Saksi-2

46

sambil dipegang dengan mengg unakan tangan kiri sedangkan tangan kanan memegang korek gas sambil menyalakan korek gas diatas pipa kaca sehingga asap pembakaran yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut asapnya masuk ke dalam botol aqua yang berisi air melalui sedotan dan selanjutnya asap pembakaran yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dihisap sebanyak 2 (dua) kali melalui mulut dan Saksi-2 keluarkan dari lobang hidung Saksi-2. 7. Bahwa benar selanjutnya setelah Saksi-2 selesai menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 2 (dua) kali selanjutnya Saksi-2 menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut berserta alat hisapnya kepada Saksi-3 dengan cara terlebih dahulu Saksi-2 menyalakan korek gas tersebut selanjutnya Saksi-3 menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 menyerahkan korek gas tersebut kepada Saksi-3 dan selanjutnya Saksi-3 menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1(satu) kali hal ini dilakukan sampai dengan giliran Saksi-4 dan Terdakwa. 8. Bahwa benar selanjutnya setelah Saksi-2 memberikan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Terdakwa selanjutnya Terdakwa mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dengan cara terlebih dahulu Saksi-2 menyalakan korek gas tersebut selanjutnya Terdakwa menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu sebanyak 1 (satu) kali seperti yang dilakukan oleh Saksi-2 selanjutnya Saksi-2 menyerahkan korek gas tersebut kepada Terdakwa dan selanjutnya Terdakwa menyalakan sendiri korek gas untuk membakar yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut dan menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sebanyak 1(satu) kali. 9. Bahwa benar selanjutnya setelah Terdakwa menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat hisapnya kepada Saksi-2 selanjutnya menyerahkan yang diduga narkotika jenis sabu-sabu dan alat menhisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut kepada Saksi-5 dan setelah Saksi-5 menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu yang kedua kalinya ternyata yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut sudah tidak mengeluarkan asap sehingga Saksi-2 mengatakan “habis...habis...”. 10. Bahwa benar sekira 5 (lima) menit kemudian setelah selesai menggunakan narkotika jenis yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut, selanjutnya Saksi-2 merapihkan alat-alat menghisap yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut ke dalam kamar dan selanjutnya Terdakwa, Saksi-3, dan Saksi-4 berpamitan kepada Saksi-6 untuk pulang dan langsung kembali ke Jepara dengan menggunakan mobil Saksi-3 menuju tempat masing-masing, sedangkan Saksi-2 dan Saksi-5 kembali ke Kodim 0719/jepara dengan menggunakan sepeda motor milik Saksi-5. 11. Bahwa benar dampak yang Saksi rasakan setelah mengkonsumsi yang diduga narkotika jenis sabu-sabu tersebut adalah badan terasa lemas dan kepala pusing. 12. Bahwa benar dari hasil pemeriksaaan terhadap urine dan darah Terdakwa yang dilakukan di Puslabfor Polda Jateng sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan Laboratorium Kriminalistik Puslabfor

47

Bareskrim Polri Cabang Semarang Nomor Lab 426/NNF/2015 tanggal 15 April 2015 bahwa darah dan urine Terdakwa hasilnya adalah negatif. 13. Bahwa benar dari hasil hasil pemeriksaan darah dan urine Terdakwa dimana pada bagian kesimpulan bahwa dari hasil pemeriksaan laboratoris kriminalistik barang bukti berupa darah dan serum serta barang bukti berupa urine Terdakwa adalah negatif (tidak mengandung narkotika/psikotropika). Bahwa Laboratoris Kriminalistik Cabang Semarang merupakan Laboratorium resmi yang ditunjuk sesuai dengan Keputusan Kementerian Kesehatan RI Nomor 194/Menkes/SK/VI/2012 tanggal 15 Juni 2012 tentang Penunjukan laboratorium Pemeriksaan Narkotika, bahwa pemeriksaan laboratoris tersebut adalah dengan hasil negatif, oleh karena itu dari hasil pemeriksaan laboratoris tersebut tidak dapat menentukan jenis dan golongan narkotika yang terkandung dalam darah dan serum serta urine Terdakwa, sebagaimana dalam lampiran Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. 14. Bahwa benar dari keterangan Terdakwa dan Saksi-2, Saksi-3, Saksi-4 dan Saksi-5 telah mengakui mengkonsumsi narkotika jenis yang diduga narkotika jenis sabu-sabu di rumah Terdakwa di Desa Garung lor Rt. 11 Rw. 02 Kel. Kaliwungu Kec. Kudus Kab. Kudus pada tanggal 16 Januari 2015 namun karena berdasarkan hasil pemeriksaan uji laboratorium kriminalistik Polri cabang Semarang sebagai laboratorium yang resmi yang ditunjuk untuk melakukan pemeriksaan narkotika, adalah dengan hasil negatif, sehingga berdasarkan hasil uji laboratoriun tersebut tidak dapat menentukan jenis dan golongan narkotika yang terkandung dalam darah dan serum serta urine Terdakwa. 15. Bahwa benar keterangan Terdakwa dan Saksi-2, Saksi-3, Saksi-4 dan Saksi-5 telah mengakui mengkonsumsi narkotika yang diduga narkotika jenis sabu-sabu di rumah Saksi-2 maupun Saksi-6 di Desa Garung lor Rt. 11 Rw. 02 Kel. Kaliwungu Kec. Kudus Kab. Kudus pada tanggal 16 Januari 2015 namun tidak dapat dijadikan dasar untuk membuktikan penyalahgunaan narkotika, karena untuk dapat menentukan golongan narkotika sebagaimana yang dimaksudkan dalam Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika adalah harus melalui uji laboratorium kriminalistik yang ditunjuk oleh Kementrian Kesehatan RI. 16. Bahwa benar untuk dapat dijadikan dasar untuk membuktikan penyalahgunaan narkotika, adalah dengan menentukan golongan narkotika sebagaimana yang dimaksudkan dalam Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika adalah harus melalui uji laboratorium kriminalistik yang ditunjuk oleh Kementrian Kesehatan RI karena perbedaan jenis dan golongan narkotika tersebut akan menentukan pula ancaman pidana bagi pelaku kejahatan narkotika. 17. Bahwa benar foto copy Surat Penetapan Pengadilan Negeri Pati No. 47/Pe.Pid/2015/PN Pti. Tangal 27 Januari 2015 atas nama Saksi-6 Tri Puji Lestari tersebut bukan dapat mendukung pembuktian dalam perkara Terdakwa karena Terdakwa tidak mengetahui keberadaan barang bukti perkara Saksi-6 di Pengadilan Negeri Pati tersebut. 18. Bahwa benar Terdakwa tidak pernah membeli atau menjual narkotika jenis yang diduga narkotika jenis sabu-sabu mapun narkotika jenis lain kepada Saksi-2 maupun Saksi-6, karena

48

Terdakwa baru mengetahui dan mengenal narkotika jenis yang diduga narkotika jenis sabu-sabu yang ada dirumah Saksi-2 maupun Saksi-6 pada saat mendatangi rumah Saksi-2 maupun Saksi-6 bersama-sama Saksi-3, Saksi-4 dan Saksi-5. 19. Bahwa benar Terdakwa tidak mengetahui kepemilikan narkotika dirumah Saksi-2 maupun Saksi-6, sehingga narkotika yang ditemukan dirumah Saksi-6 pada saat dilakukan penggerebekan oleh petugas dari Satserse Narkoba Polres Pati karena dugaan penyalahgunaan narkotika pada tanggal 19 Januari 2015 tidak diketahui oleh Terdakwa. 20. Bahwa benar Terdakwa pada saat penggeledahan dirumah Saksi-6 maupun Saksi-2 pada tanggal 19 Januari 2015 oleh petugas Satserse Narkoba Polres Pati tidak ada di rumah Saksi-6 sehingga Terdakwa tidak mengetahui tentang keberadaan barang bukti yang disita oleh petugas Satserse Narkoba Polres Pati tersebut karena Saksi-6 tidak pernah memberi tahu kepada Terdakwa tentang keterlibatan Saksi-6 dalam penyalahgunaan Narkotika. 21. Bahwa benar Terdakwa tidak menjadi Saksi dalam pemeriksaan perkara Saksi-6 di Pengadilan Negeri Pati sehingga Terdakwa tidak mengetahui keterlibatan Saksi-6 dalam perkara Saksi-6 di Pengadilan Negeri Pati. 22. Bahwa benar dalam perkara Terdakwa, bahwa Oditur Militer tidak mengajukan barang bukti dalam hal ini narkotika baik narkotika golongan I jenis sabu-sabu maupun narkotika jenis lainnya, untuk mendukung pembuktian dakwaan kedua Oditur Militer

Dengan demikian menurut pendapat Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke-2 “Dengan sengaja tidak melaporkan adanya tindak pidana menguasai, menjual dan menggunakan Narkotika golongan I ”, tidak terpenuhi.

Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas yang

merupakan fakta-fakta yang diperoleh dalam persidangan, Majelis Hakim berpendapat tidak terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa telah bersalah melakukan tindak pidana “ Setiap orang dengan sengaja tidak melaporkan adanya tindak pidana menguasai, menjual dan menggunakan Narkotika golongan I”, sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana sesuai dakwaan kedua Pasal 131 Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Menimbang : Bahwa oleh karena salah satu unsur tindak pidana dalam

dakwaan kedua Oditur Militer tidak terpenuhi Majelis Hakim berpendapat Dakwaan kedua Oditur Militer tidak terbukti secara sah dan meyakinkan.

Menimbang : Bahwa oleh karena dakwaan tersebut tidak terpenuhi maka oleh

karenanya Terdakwa harus dibebaskan dari dakwaan Oditur Militer tersebut.

Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dibebaskan dari dakwaan maka

oleh karenanya Terdakwa tidak dapat dijatuhi pidana.

49

Menimbang : Bahwa karena Terdakwa dibebaskan dari segala dakwaan, oleh karena

itu Terdakwa harus dipulihkan dalam kemampuan, kedudukan dan harkat serta martabatnya seperti dalam keadaan semula.

Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa tidak dipidana maka ia tidak dibebani

membayar biaya perkara dan oleh karenanya biaya perkara dibebankan kepada negara.

Menimbang : Bahwa dari barang-barang bukti yang diajukan oleh Oditur

Militer ke persidangan berupa surat-surat: 1. 2 (dua) lembar Fotokopi Surat Penetapan Pengadilan Negeri Pati Nomor 47/Pen.Pid/2015/PN tanggal 27 Januari 2015 atas nama Terdakwa Tri Puji Lestari Binti Masiran. 2. 4 (empat) lembar Fotokopi Berita Acara Pemeriksaan Laboratorium Kriminalistik Puslabfor Bareskrim Polri Cabang Semarang Nomor Lab. 99/NNF/2015 tanggal 27 Januari 2015 atas nama Terdakwa Tri Puji Lestari Binti Masiran 3. 3 (empat) lembar Fotokopi Berita Acara Pemeriksaan Laboratorium Kriminalistik Puslabfor Bareskrim Polri Cabang Semarang Nomor Lab 426/NNF/2015 tanggal 15 April 2015 atas nama Terdakwa Sertu Rudhos Dias Perdana. Bahwa terhadap ketiga surat tersebut diatas merupakan surat

yang berkaitan dengan perkara Terdakwa dan merupakan bagian dari berkas perkara Terdakwa oleh karena itu perlu ditentukan statusnya untuk tetap dilekatkan dalam berkas perkara Terdakwa .

Mengingat : Pasal 127 ayat (1) huruf a Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009

tentang narkotika dan Pasal 131 Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Norkotika jo. Pasal 189 ayat (1) Undang-Undang Nomor 31 tahun 1997 tentang Peradilan Militer serta ketentuan perundang-undangan lain yang berhubungan dengan perkara ini.

M E N G A D I L I

1. Menyatakan Terdakwa tersebut di atas yaitu, Rudhos Dias Perdana, Pangkat Sertu NRP 21070427030888 tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana:

Dakwaan kesatu “Penyalahgunaan narkotika golongan I bagi diri sendiri”.

Dan Dakwaan kedua “Dengan sengaja tidak melaporkan adanya tindak pidana

menguasai, menjual dan menggunakan narkotika golongan I”. 2. Membebaskan Terdakwa oleh karena itu dari segala dakwaan.

3. Memulihkan hak Terdakwa dalam kemampuan, kedudukan dan harkat serta

martabatnya semula.

4. Menetapkan barang-barang bukti berupa surat-surat : a. 2 (dua) lembar Fotokopi Surat Penetapan Pengadilan Negeri Pati Nomor 47/Pen.Pid/2015/PN tanggal 27 Januari 2015 atas nama Terdakwa Tri Puji Lestari Binti Masiran.

50

b. 4 (empat) lembar Fotokopi Berita Acara Pemeriksaan Laboratorium Kriminalistik Puslabfor Bareskrim Polri Cabang Semarang Nomor Lab 99/NNF/2015 tanggal 27 Januari 2015 atas nama Terdakwa Tri Puji Lestari Binti Masiran c. 3 (empat) lembar Fotokopi Berita Acara Pemeriksaan Laboratorium Kriminalistik Puslabfor Bareskrim Polri Cabang Semarang Nomor Lab 426/NNF/2015 tanggal 15 April 2015 atas nama Terdakwa Sertu Rudhos Dias Perdana Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

5. Membebankan biaya perkara kepada negara.

Demikian ...............

51

Demikian diputuskan pada hari ini Senin tanggal 21 Desember 2015 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Kolonel Chk Surjadi Sjamsir, S.H., M.H. NRP 1930064880269 sebagai Hakim Ketua, serta Letnan Kolonel Chk Esron Sinambela, S.S., S.H. MH, NRP 11950006980270 dan Mayor Sus M. Arif Zaki Ibrahim, S.H. NRP 524420 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II, yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Mayor Chk Purwadi Joko Santoso, S.H. NRP 636561 dan Penasihat Hukum Kapten Chk Juni Hartono Silaen, S.H. NRP 2910058740668 serta Panitera Kapten Sus Bety Novita Rindarwati, S.H. NRP 535951, di hadapan umum dan dihadiri oleh Terdakwa.

Hakim Ketua

CAP / TTD

Surjadi Sjamsir, S.H., M.H. Kolonel Chk NRP 1930064880269

Panitera TTD

Bety Novita Rindarwati, S.H

Kapten Satu Sus NRP 535951

Disalin sesuai dengan aslinya oleh Panitera

Bety Novita Rindarwati, S.H Kapten Satu Sus NRP 535951

Hakim Anggota I TTD

Esron Sinambela, S.S., S.H.M.H

Letnan Kolonel Chk NRP 11950006980270

Hakim Anggota II TTD

M. Arif Zaki Ibrahim, S.H. Mayor Sus NRP 524420