laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah … 2012 bpkp riau... · nomor 29 tahun 2010...
TRANSCRIPT
LAKIP2012Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
PERWAKILAN BPKP PROVINSI RIAU
bpkp
Nomor : LAP-300/PW04/1/2013Tanggal : 25 Januari 2013
Kata Pengantar
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT atas berkah dan rahmat yang telah
diberikan sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Perwakilan
BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 telah selesai disusun.
Sesuai dengan Inpres Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (AKIP), Peraturan Menteri Negara PAN dan Reformasi Birokrasi
Nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta Surat Sekretaris Utama Nomor
S-2119/SU/01/2012 tanggal 20 Desember 2012 Hal Penyelesaian LAKIP Tahun 2012,
maka Perwakilan BPKP Provinsi Riau menyusun laporan akuntabilitas kinerja sebagai
wujud pertanggungjawaban pencapaian kinerja sasaran strategis yang telah ditetapkan
dalam Penetapan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun 2012. Pencapaian
kinerja menunjukkan komitmen yang kuat Perwakilan BPKP terhadap kontrak kinerja
yang telah disepakati, tidak hanya pada institusi tetapi juga komitmen untuk
memberikan kontribusi dalam upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.
LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 merupakan bagian dari pelaksanaan
target kinerja tahun ketiga dari Rencana Strategis tahun 2010–2014. Untuk itu, capaian
kinerja yang dilaporkan terkait dengan capaian kinerja tahun berjalan dan
perbandingannya dengan tahun-tahun sebelumnya memberikan dorongan kuat bahwa
pencapaian kinerja telah dilaksanakan secara berkelanjutan. Selain itu, dalam LAKIP
Tahun 2012 juga memberikan penjelasan mengenai faktor pendukung pencapaian
target dan hambatan-hambatan yang ditemui dalam pencapaian target kinerja.
Semoga LAKIP ini dapat memberikan manfaat dalam penyempurnaan perencanaan di
masa yang akan datang dan berguna sebagai bahan evaluasi bagi pihak-pihak yang
membutuhkan untuk menilai kinerja dan pertanggungjawaban manajemen dalam
mengemban tugas yang telah diamanatkan.
Kata Pengantar
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 ii
Keberhasilan capaian kinerja tentunya diperoleh dengan dukungan yang kuat dari
seluruh pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam pelaksanaan tugas sehingga
kinerja Perwakilan dapat direalisasikan sebagaimana tersaji dalam LAKIP ini.
Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pegawai yang telah bekerja
dengan mengedepankan profesionalisme, integritas, orientasi pengguna, nurani dan akal
sehat, independensi, serta responsibel (PIONIR). Terima kasih juga kami sampaikan
kepada seluruh stakeholders yang telah memberikan kepercayaan kepada Perwakilan
BPKP Provinsi Riau.
Pekanbaru, 25 Januari 2013 Kepala Perwakilan,
Mulyana NIP 19621122 198302 1 001
Daftar Isi
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTAR
DAFTAR ISIDAFTAR ISIDAFTAR ISIDAFTAR ISI
DAFTAR TABELDAFTAR TABELDAFTAR TABELDAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBARDAFTAR GAMBARDAFTAR GAMBARDAFTAR GAMBAR
DAFTAE GRAFIKDAFTAE GRAFIKDAFTAE GRAFIKDAFTAE GRAFIK
RINGKASAN RINGKASAN RINGKASAN RINGKASAN EKSEKUTIFEKSEKUTIFEKSEKUTIFEKSEKUTIF
iiii
iiiiiiiiiiii
vvvv
viviviviiiii
viviviviiiii
viiviiviiviiiiii
BAB IBAB IBAB IBAB I PENDAHULUAN......................................PENDAHULUAN......................................PENDAHULUAN......................................PENDAHULUAN..................................................................................................................................................................
A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi ......................
B. Aspek Strategis Organisasi ..............................................
C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi....................
D. Struktur Organisasi..........................................................
E. Sistematika Penyajian......................................................
1111
1
3
3
4
7
BAB IIBAB IIBAB IIBAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA.....PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA.....PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA.....PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA.........................................................................................
A. Rencana Strategis Tahun 2010 – 2014.........................
1. Pernyataan Visi............................................................
2. Pernyataan Misi...........................................................
3. Tujuan Strategis...........................................................
4. Sasaran Strategis.........................................................
5. Indikator Kinerja Utama..............................................
6. Program dan Kegiatan................................................
B. Perjanjian Kinerja Tahun 2012.......................................
9999
9
10
10
16
16
17
20
22
BAB IIIBAB IIIBAB IIIBAB III AKUNTABILITAS KINERJA.....................................................AKUNTABILITAS KINERJA.....................................................AKUNTABILITAS KINERJA.....................................................AKUNTABILITAS KINERJA.........................................................
A. Capaian Kinerja................................................................
B. Analisis Capaian Kinerja..................................................
Sasaran Strategis 1....................................................
Sasaran Strategis 2....................................................
Sasaran Strategis 3....................................................
Sasaran Strategis 4....................................................
Sasaran Strategis 5....................................................
Sasaran Strategis 6....................................................
Sasaran Strategis 7....................................................
Sasaran Strategis 8....................................................
C. Aspek Pendukung Pencapaian Kinerja
26262626
26
31
32
64
72
84
97
103
106
120
123
BAB IVBAB IVBAB IVBAB IV PENUTUP................................................................................PENUTUP................................................................................PENUTUP................................................................................PENUTUP................................................................................
126126126126
Daftar Isi
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 iv
LAMPIRANLAMPIRANLAMPIRANLAMPIRAN
Lampiran 1 :::: Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2012
Lampiran 2 :::: Perbandingan Realisasi Iku Tahun 2012 Dengan Tahun
2011 Dan Target Tahun 2014
Lampiran 3 :::: Capaian Kinerja Output
Lampiran 4 :::: Perbandingan Realisasi Output 2012 Dengan Realisasi
Output 2011 Dan Target Output 2014
Lampiran 5 :::: Dukungan Realisasi Capaian Indikator Kinerja Utama
Daftar Isi
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 v
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel RE.1 : Capaian Sasaran Strategis viii
Tabel 1.1 : Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan .............................. 5
Tabel 1.2 : Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan ................................................. 6
Tabel 1.3 : Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan .............................................. 7
Tabel 2.1 : Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Riau .................... 18
Tabel 2.2 : Program, Sasaran Strategis, dan Kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi
Riau............................................................................................................
21
Tabel 2.3 : Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 ......... 23
Tabel 3.1 : Ringkasan Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2012................... 27
Tabel 3.2 : Kategori Penilaian Capaian Kerja Output.............................................. 31
Tabel 3.3 : Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 1.... 32
Tabel 3.4 : Perkembangan Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Di Wilayah Provinsi Riau Tahun 2009 – 2011............................
35
Tabel 3.5 : Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 1....... 39
Tabel 3.6 : Pemerintah Daerah Yang Menggunakan SIMDA...................................... 45
Tabel 3.7 : Rekapitulasi Hasil Monitoring Prioritas Pembangunan Nasional
Per 31 Desember 2011..............................................................................
55
Tabel 3.8 : Status dan Nilai Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
terhadap Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah tahun
2010...............................................................................................................
60
Tabel 3.9 : Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 2...... 65
Tabel 3.10 : Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 2......... 67
Tabel 3.11 : Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 3...... 73
Tabel 3.12 : Daftar IPD Yang Diaudit Kinerja Pelayanan............................................... 74
Tabel 3.13 : Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 3......... 77
Tabel 3.14 : Hasil Penilaian Kinerja BUMD Tahun 2012................................................ 82
Tabel 3.15 : Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 4...... 85
Tabel 3.16 : Hasil Audit Investigasi Yang Diserahkan ke Instansi Penyidik/Instansi
Lainnya/BUMN............................................................................................
89
Tabel 3.17 : Hasil Audit PKKN yang Diserahkan ke Instansi Penyidik......................... 90
Tabel 3.18 : Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 4........ 92
Tabel 3.19 : Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 5...... 97
Tabel 3.20 Pemda Yang Opini Laporan Keuangan WTP Di Wilayah Provinsi Riau
Tahun 2010 – 2011.....................................................................................
99
Tabel 3.21 Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 5........ 101
Tabel 3.22 Penetapan Perkada SPIP Pemerintah Daerah di Provinsi Riau............... 102
Tabel 3.23 Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 6...... 104
Tabel 3.24 Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 6......... 105
Daftar Isi
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 vi
Halaman
Tabel 3.25 Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 7...... 106
Tabel 3.26 Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 7......... 116
Tabel 3.27 Realisasi Output Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP..................... 118
Tabel 3.28 Realisasi Sarana dan Prasarana Tahun 2012........................................... 119
Tabel 3.29 Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 8...... 120
Tabel 3.30 Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 8......... 121
Tabel 3.31 Realisasi Output Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP (Terkait
Sistem Informasi)..........................................................................................
122
Tabel 3.32 Anggaran dan Realisasi Keuangan Tahun 2012 Berdasarkan Sumber
Dana..............................................................................................................
123
Tabel 3.33 Anggaran dan Realisasi DIPA Tahun 2012 Berdasarkan Sasaran
Strategis........................................................................................................
123
Tabel 3.34 Aset Tetap Per 31 Desember 2012............................................................. 125
Daftar Isi
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1.1 : Bagan Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Riau .......................... 5
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 1.1 : Komposisi Pegawai ......................................................................... 5
Grafik 3.1 : Koreksi Hasil Monitoring Pengelolaan DAK dan DPDF-PPD,
DPIPD dan DPPIP Tahun 2011 ........................................................
72
Grafik 3.2 : Perkembangan Output Audit Investigasi ........................................ 95
Grafik 3.3 : Perkembangan Indikator Kinerja Output Perhitungan Kerugian
Keuangan Negara .............................................................................
96
Grafik 3.4 : Perbandingan Realisasi Output Pemberian Keterangan Ahli dari
Tahun 2010 – 2012 ........................................................................
96
Grafik 3.5 : Perbandingan Realisasi Output Tahun 2010 – Tahun 2012 ........ 108
Ringkasan Eksekutif
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 viii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau (LAKIP) disusun sebagai
bentuk pertanggungjawaban kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam mencapai
sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja.
Pertanggungjawaban kinerja tahun 2012 ini merupakan tahun ketiga dari pelaksanaan
Rencana Strategis tahun 2010–2014 yang tentunya sejalan dengan pelaksanaan Visi
dan Misi BPKP. Perwakilan BPKP Provinsi Riau sebagai bagian yang integral dari BPKP
Pusat, harus memiliki komitmen yang kuat dalam meningkatkan kinerja.
Perwakilan BPKP Provinsi Riau telah diamanatkan untuk melaksanakan 8 sasaran
strategis dengan 38 indikator kinerja utama outcome dan 30 indikator kinerja utama
output.
Hasil penilaian atas pelaksanaan kinerja tahun 2012 menunjukkan bahwa sebanyak
enam dari delapan sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Riau telah tercapai,
sementara satu sasaran strategis belum sepenuhnya tercapai. Delapan sasaran strategis
Perwakilan BPKP Provinsi Riau berikut capaiannya dapat dilihat pada Tabel RE.1.
Tabel RE.1.Tabel RE.1.Tabel RE.1.Tabel RE.1.
Capaian Sasaran StrategisCapaian Sasaran StrategisCapaian Sasaran StrategisCapaian Sasaran Strategis
No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran
1. Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPD Tercapai 100%
2. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50% Tercapai 100%
3. Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG
pada 75% BUMN/BUMD
Tercapai 100%
4. Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda,
BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi Menjadi 80%
Tercapai 100%
5. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda Tercapai 30,76%
6. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah
yang profesional dan kompeten pada 80% Pemda
Tercapai 100%
7. Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90%
dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100%
Tercapai 100%
8. Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan
bagi pimpinan
Tercapai 100%
Ringkasan Eksekutif
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 ix
Keberhasilan capaian sasaran strategis diukur dengan IKU yang menggambarkan peran
Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam memberikan nilai tambah bagi stakeholders.
Pengukuran capaian kinerja delapan sasaran strategis meliputi pengukuran atas
realisasi 11 IKU yang paling mempengaruhi capaian sasaran strategis (IKU dominan) dari
38 IKU outcome dan 30 IKU output yang telah ditetapkan dalam Tapkin Perwakilan BPKP
Provinsi Riau Tahun 2012. Realisasi pencapaian delapan sasaran strategis tersebut di
atas, sebagai berikut:
1.1.1.1. Meningkatnya Kualitas Meningkatnya Kualitas Meningkatnya Kualitas Meningkatnya Kualitas 95959595% LKKL, dan% LKKL, dan% LKKL, dan% LKKL, dan 99995% LKPD5% LKPD5% LKPD5% LKPD
Capaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian dua IKU dominan,
dengan realisasi sebagai berikut:
a. Jumlah instansi vertikal yang mendapat pendampingan penyusunan laporan
keuangan sebanyak 19 IPP dari target PKPT 11 IPP, atau mencapai 173% dari
target sebesar 80%.
b. Jumlah Instansi Pemerintah Daerah (IPD) yang laporan keuangannya memperoleh
opini minimal WDP sebanyak 11 IPD dari 12 IPD yang diasistensi oleh BPKP, atau
mencapai 91,67%, dari target sebesar 85%.
2.2.2.2. Tercapainya Optimalisasi Tercapainya Optimalisasi Tercapainya Optimalisasi Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%Penerimaan Negara sebesar 87,50%Penerimaan Negara sebesar 87,50%Penerimaan Negara sebesar 87,50%
Capaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan
“Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat”, yang diukur dengan
jumlah laporan hasil pengawasan BUN yang dikirim ke Pusat sebanyak 144 laporan
dibandingkan dengan jumlah target laporan hasil pengawasan BUN yang diberikan
oleh Pusat sebanyak 68 laporan. Realisasi IKU ini adalah sebesar 211,76% dari target
tahun 2012 sebesar 71,25%, dengan capaian sebesar 297,21%.
3.3.3.3. Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% GG pada 75% GG pada 75% GG pada 75%
BUMN/BUMDBUMN/BUMDBUMN/BUMDBUMN/BUMD
Capaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian dua IKU dominan,
dengan realisasi sebagai berikut:
a. Atas IKU “Persentase IPD Yang Melaksanakan Pelayanan Sesuai Standar
Pelayanan Minimal”. Perwakilan BPKP Provinsi Riau melakukan audit kinerja
Pelayanan Pemda Bidang Pendidikan dan Kesehatan atas 6 IPD untuk mendorong
seluruh IPD tersebut mencantumkan SPM ke dalam dokumen perencanaan.
Apabila dibandingkan dengan targetnya sebanyak 6 IPD, maka diperoleh capaian
IKU sebesar 33,33%.
Ringkasan Eksekutif
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 x
b. Atas IKU “ Persentase BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang dilakukan sosialisasi
GCG/KPI “, Perwakilan BPKP Provinsi Riau melakukan kegiatan sosialisasi,
asistensi, assessment penerapan Good Corporate Governance (GCG), Key
Performance Indicator (KPI) atas BUMN/BUMD/BUL/BLUD di wilayah Provinsi Riau.
Jumlah BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang dilakukan sosialisasi/asistensi/evaluasi
GCG atau KPI adalah sebanyak 7 BUMN/BUMD/BUL/BLUD dari target dalam PKPT
Perwakilan BPKP Provinsi Riau sebanyak 4 BUMN/BUMD/BUL/BLUD atau
mencapai 175% dibandingkan dengan targetnya sebesar 55%.
4.4.4.4. Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya
Pencegahan dan Pencegahan dan Pencegahan dan Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%
Capaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan
“Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi”, yang
diukur dari jumlah Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti
Korupsi dalam setahun dengan realisasi 3 kelompok, dengan capaian sebesar 100%
atas target sebesar 3 kelompok.
5.5.5.5. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/PemdaMeningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/PemdaMeningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/PemdaMeningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda
Capaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan
“Persentase Pemda yang Menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008”,
yang diukur berdasarkan jumlah Pemda yang laporan keuangannya memperoleh opini
WTP sebanyak 2 Pemda dari jumlah seluruh Pemda sebanyak 13 Pemda dengan
realisasi 15,38%, dengan capaian 30,76% atas target sebesar 50%.
Belum tercapainya realisasi IKU dominan tersebut antara lain disebabkan:
a. Implementasi SPIP belum secara integral menyatu dengan operasional instansi,
namun baru pada tahap pengembangan infrastruktur pengendalian, berupa
diagnostic assessment, pemetaan risiko dan penetapan serta pengembangan
kebijakan/Standard Operating Procedure (SOP).
b. Pemda masih mengandalkan bimbingan Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam
menerapkan sosialisasi pedoman/petunjuk teknis dan asistensi penyelenggaraan
SPIP.
6.6.6.6. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintMeningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintMeningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintMeningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan ah yang profesional dan ah yang profesional dan ah yang profesional dan
kompeten pada kompeten pada kompeten pada kompeten pada 80% Pemda80% Pemda80% Pemda80% Pemda
Capaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan
“Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA”, yang diukur dari jumlah
Ringkasan Eksekutif
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 xi
Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA dibandingkan jumlah seluruh Pemda.
Sampai dengan tahun 2012, jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA
adalah 10 Pemda dari jumlah seluruh Pemda sebanyak 13 Pemda, atau realisasi
sebesar 76,92%, dengan capaian 109,89% atas target sebesar 70%.
7.7.7.7. MeMeMeMeningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas ningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas ningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas ningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas
Pengelolaan Keuangan sebesar 100%Pengelolaan Keuangan sebesar 100%Pengelolaan Keuangan sebesar 100%Pengelolaan Keuangan sebesar 100%
Capaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh dua IKU dominan, dengan
realisasi sebagai berikut:
a. IKU “Persentase Jumlah Rencana Penugasan Pengawasan yang Terealisasi”, diukur
dengan membandingkan antara jumlah realisasi penugasan pengawasan dalam
PKP2T terhadap jumlah rencana penugasan pengawasan yang ditetapkan dalam
PKP2T. Pada tahun 2012, jumlah realisasi penugasan adalah 331 atau 98% dari
344 rencana penugasan, dengan capaian 123% atas target sebesar 80%.
b. IKU ‘Persentase Kesesuaian Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau
dengan SAP” diukur berdasarkan hasil reviu Inspektorat BPKP terhadap laporan
keuangan perwakilan dengan nilai 100% apabila tidak ada catatan dan 80%
apabila ada catatan. Pada tahun 2012, Inspektorat BPKP tidak melakukan reviu
atas laporan keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau namun demikian opini dari
BPK RI atas Laporan Keuangan BPKP Tahun Anggaran 2011 adalah WTP sehingga
mencapai 100% dari target.
8.8.8.8. Terselenggaranya 100Terselenggaranya 100Terselenggaranya 100Terselenggaranya 100% Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan Bagi Pimpinan% Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan Bagi Pimpinan% Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan Bagi Pimpinan% Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan Bagi Pimpinan
Capaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan,
“Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif” yang diukur dari jumlah
sistem informasi yang dimanfaatkan dibagi dengan sistem informasi yang wajib
dimanfaatkan Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Pada tahun 2012, jumlah sistem
informasi yang dimanfaatkan sebanyak 11 sistem informasi atau mencapai 275% dari
target sebesar 4 sistem informasi.
Keseluruhan program yang dilaksanakan Perwakilan BPKP Provinsi Riau pada tahun
2012 menggunakan dana sebesar Rp15.926.823.000,00 atau 96,85%.dari anggaran
sebesar Rp16.445.650.000,00.
Ringkasan Eksekutif
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 xii
Secara umum sebagian besar sasaran strategis dalam tahun 2012 telah tercapai sesuai
dengan yang ditargetkan. Namun demikian, masih terdapat beberapa sasaran strategis
dan IKU yang masih belum mencapai target yang ditentukan.
Untuk itu, diperlukan upaya dan kerja yang lebih keras lagi untuk mengoptimalkan
pencapaian semua sasaran strategis di masa mendatang. Langkah-langkah yang harus
dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam upaya memperbaiki kinerja antara
lain:
1. Peningkatan penyelenggaraan SPIP pada K/L/Pemda, antara lain melalui:
a. Meningkatkan intensitas pembimbingan teknis penyelenggaraan SPIP, antara lain
untuk penyusunan desain penyelenggaraaan SPIP.
b. Berkoordinasi lebih intensif dengan K/L/Pemda untuk percepatan implementasi
SPIP secara integral dalam kegiatan operasional instansi, sehingga meningkatkan
efisiensi dan efektivitas kinerja instansi termasuk peningkatan kualitas
akuntabilitas dan laporan keuangan yang wajar.
2. Berkoordinasi dengan Biro Renwas BPKP untuk meninjau kembali pernyataan
indikator kinerja dan teknik pengukurannya terutama atas indikator kinerja yang sulit
dicapai oleh Perwakilan BPKP karena kegiatan terkait indikator kinerja tersebut sudah
jarang dilakukan oleh Perwakilan BPKP seperti kegiatan optimalisasi penerimaan
negara/daerah agar tidak lagi menjadi target indikator utama Perwakilan.
Bab 1
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 1
BAB I PENDAHULUAN
Perwakilan BPKP Provinsi Riau merupakan salah satu perwakilan BPKP dari
33 perwakilan BPKP yang ada di seluruh Indonesia, yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala BPKP. Perwakilan BPKP Provinsi Riau dibentuk
berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan yang
telah beberapa kali diubah dan terakhir dengan Keputusan Kepala BPKP Nomor
KEP.713/K/SU/2002 tanggal 18 Oktober 2002 dengan wilayah kerja yaitu Provinsi Riau
dan Kepulauan Riau. Dengan dibentuknya Kantor Perwakilan Madya Provinsi Kepulauan
Riau terhitung mulai tanggal 15 Agustus 2011 sesuai Surat Kepala BPKP Nomor
S-979/K/SU/2011 tanggal 24 Agustus 2011, Perwakilan BPKP Provinsi Riau hanya
mempunyai wilayah kerja Provinsi Riau.
AAAAAAAA........ TTTTTTTTuuuuuuuuggggggggaaaaaaaassssssss,,,,,,,, FFFFFFFFuuuuuuuunnnnnnnnggggggggssssssssiiiiiiii ddddddddaaaaaaaannnnnnnn WWWWWWWWeeeeeeeewwwwwwwweeeeeeeennnnnnnnaaaaaaaannnnnnnngggggggg OOOOOOOOrrrrrrrrggggggggaaaaaaaannnnnnnniiiiiiiissssssssaaaaaaaassssssssiiiiiiii
Sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan Nomor KEP-06.00.00-286/K/2001 tanggal 20 Februari 2001
tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan yang telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Kepala
BPKP Nomor PER-955/K/SU/2011 Tanggal 15 Agustus 2011, Perwakilan BPKP
Provinsi Riau mempunyai tugas melaksanakan pengawasan keuangan dan
pembangunan serta penyelenggaraan akuntabilitas di daerah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk melaksanakan tugas tersebut
maka Perwakilan BPKP Provinsi Riau menyelenggarakan fungsi :
1. Penyiapan rencana dan program kerja pengawasan.
2. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja, dan
pengurusan barang milik/kekayaan negara.
3. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah
dan pengurusan barang milik/kekayaan pemerintah daerah atas permintaan
daerah.
Bab 1
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 2
4. Pengawasan terhadap penyelenggaraan tugas pemerintahan yang bersifat
strategis dan atau lintas departemen/lembaga/wilayah.
5. Memberikan sosialisasi dan asistensi pada Pemerintah Daerah dalam rangka
pelaksanaan good governance.
6. Evaluasi atas laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pusat dan
pemerintah daerah.
7. Pemeriksaan terhadap Badan Usaha Milik Daerah atas permintaan daerah
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
8. Evaluasi terhadap pelaksanaan good corporate governance dan laporan
akuntabilitas kinerja pada Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik
Daerah, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-perundangan yang
berlaku.
9. Pemeriksaan investigatif terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan
negara, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah dan badan-badan
lain yang didalamnya terdapat kepentingan pemerintah, pemeriksaan terhadap
hambatan kelancaran pembangunan, dan pemberian bantuan pemeriksaan
pada instansi penyidik dan instansi pemerintah lainnya.
10. Pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan serta
pengendalian mutu pengawasan.
11. Pelaksanaan administrasi Perwakilan BPKP.
Seiring dengan terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 tahun 2008 tentang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada tanggal 28 Agustus 2008, BPKP
semakin memantapkan perannya dalam membangun sistem akuntabilitas yang baik
dengan didukung oleh sistem pengendalian yang handal.
Terkait dengan peningkatan kualitas akuntabilitas keuangan negara, Presiden
memperkuat wewenang BPKP dengan menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor
4 tahun 2011 tentang Percepatan Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Keuangan
Negara.
Selain itu, untuk mempercepat implementasi penyelenggaraan SPIP,Presiden
menerbitkan Inpres Nomor 9 tahun 2011 tentang Rencana Aksi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi, dengan rencana aksi sebagai berikut:
1. Mendiagnosa keandalan sistem pengendalian yang ada.
Bab 1
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 3
2. Memperbaiki sistem pengendalian yang lama menjadi sistem pengendalian baru
yang menekankan pada soft control.
3. Menyusun peraturan sistem pengendalian intern.
Sejalan dengan tuntutan masyarakat terhadap terwujudnya good governance, maka
Perwakilan BPKP Provinsi Riau berkewajiban melaporkan dan menjelaskan
keberhasilan atau kegagalan yang disebabkan dari segala kebijakan atau keputusan
yang dibuat melalui penerapan mekanisme pertanggungjawaban yang tepat, jelas,
dan terukur sebagai konsekuensi dari kewenangan yang diterimanya.
BBBBBBBB........ AAAAAAAAssssssssppppppppeeeeeeeekkkkkkkk SSSSSSSSttttttttrrrrrrrraaaaaaaatttttttteeeeeeeeggggggggiiiiiiiissssssss OOOOOOOOrrrrrrrrggggggggaaaaaaaannnnnnnniiiiiiiissssssssaaaaaaaassssssssiiiiiiii
Sebagai auditor intern pemerintah maka BPKP lebih mengutamakan pencegahan
(prevention) terhadap hal-hal yang dapat menghambat pencapaian tujuan dan
program-program pemerintah daripada melakukan penindakan yang bersifat represif.
Bersamaan dengan terbitnya PP Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah (SPIP) maka BPKP sebagai Auditor Presiden yang
bertanggungjawab langsung kepada Presiden tidak hanya memantapkan perannya
dalam Pengawasan Akuntabilitas Keuangan Negara namun juga dalam Pembinaan
Penyelenggaraan SPIP.
Perwakilan BPKP Provinsi Riau berperan aktif dalam menanggapi perubahan
lingkungan yang dihadapi BPKP saat ini yaitu dengan mereposisi perannya yang baru
dengan strategi untuk melakukan product differences, market differences dan
methodological differences melalui 4C’s yaitu capacity building, current issues,
clearing house dan check and balances, yang kesemuanya diperlukan untuk
mendukung sistem akuntabilitas.
Perwakilan BPKP Provinsi Riau sebagai bagian integral dari BPKP, sepenuhnya
mendukung strategi yang ditetapkan BPKP dalam melaksanakan perannya selaku
Auditor Presiden.
C.C.C.C. KKKKeeeeeeeeggggggggiiiiiiiiaaaaaaaattttttttaaaaaaaannnnnnnn ddddddddaaaaaaaannnnnnnn LLLLLLLLaaaaaaaayyyyyyyyaaaaaaaannnnnnnnaaaaaaaannnnnnnn PPPPPPPPrrrrrrrroooooooodddddddduuuuuuuukkkkkkkk OOOOOOOOrrrrrrrrggggggggaaaaaaaannnnnnnniiiiiiiissssssssaaaaaaaassssssssiiiiiiii
Strategi BPKP dalam pencapaian visi dan misi yang ditetapkan meliputi pengawalan
pembangunan nasional, peningkatan reputasi pemerintah dan peningkatan
kapabilitas, kompetensi, dan integritas APIP. Sesuai dengan Renstra, BPKP
Bab 1
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 4
melaksanakan kegiatan-kegiatan pengawasan dalam rangka pengawalan
pembangunan nasional melalui tindakan pre-emptif, preventif, dan represif.
Perwakilan BPKP Provinsi Riau sebagai bagian integral dari BPKP, telah
melaksanakan beberapa produk unggulan yang bermanfaat bagi pembenahan
manajemen pemerintahaan, antara lain:
1. Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan.
2. Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA).
3. Good Governance di instansi vertikal pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
4. Sosialisasi dan bimbingan teknis SPIP
5. Program peningkatan kinerja sektor korporat
6. Program Pengembangan GCG BUMN/BUMD
7. Program Pengembangan Manajemen Risiko sektor korporat dan sektor publik
8. Program Anti Korupsi (PAK)
9. Fraud Control Plan (FCP)
DDDDDDDD........ SSSSSSSSttttttttrrrrrrrruuuuuuuukkkkkkkkttttttttuuuuuuuurrrrrrrr OOOOOOOOrrrrrrrrggggggggaaaaaaaannnnnnnniiiiiiiissssssssaaaaaaaassssssssiiiiiiii
Perwakilan BPKP Provinsi Riau adalah Perwakilan BPKP yang berkedudukan di
Pekanbaru dan dipimpin oleh seorang Kepala Perwakilan.
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Perwakilan membawahi :
1. Bagian Tata Usaha
2. Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat
3. Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah
4. Bidang Akuntan Negara
5. Bidang Investigasi
6. Kelompok Jabatan Fungsional
Struktur organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Riau dapat digambarkan sebagai
berikut:
Bab 1
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 5
Gambar 1.1Gambar 1.1Gambar 1.1Gambar 1.1
Bagan Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi RiauBagan Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi RiauBagan Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi RiauBagan Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Riau
Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai sangat dibutuhkan untuk mendukung
operasional unit organisasi. Posisi SDM per 31 Desember 2012, Perwakilan BPKP
Provinsi Riau memiliki 155 orang pegawai dengan rincian berdasarkan tingkat
pendidikan, jabatan, dan golongan sebagai berikut:
1.1.1.1. Berdasarkan PendidikanBerdasarkan PendidikanBerdasarkan PendidikanBerdasarkan Pendidikan
Susunan pegawai berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel Tabel Tabel Tabel 1.11.11.11.1
Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat PendidikanJumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat PendidikanJumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat PendidikanJumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No.No.No.No. Uraian JabatanUraian JabatanUraian JabatanUraian Jabatan Jumlah PegawaiJumlah PegawaiJumlah PegawaiJumlah Pegawai (%)(%)(%)(%)
1111 S 2 6 3,873,873,873,87
2222 S 1/ D IV 67 43,2343,2343,2343,23
3333 D III/Sarjana Muda 62 40,0040,0040,0040,00
4444 D I 1 0,650,650,650,65
5555 SLTA 17 10,9710,9710,9710,97
6666 SD 2 1,291,291,291,29
JumlahJumlahJumlahJumlah 155155155155 100,00100,00100,00100,00
KEPALA
PERWAKILAN
BAGIAN
TATA USAHA
BIDANG
PENGAWASAN
INSTANSI
PEMERINTAH PUSAT
BIDANG
AKUNTABILITAS
PEMERINTAH
DAERAH
BIDANG
AKUNTAN
NEGARA
BIDANG
INVESTIGASI KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
SUB BAGIAN
PROGRAM DAN
PELAPORAN
SUB BAGIAN
KEUANGAN
SUB BAGIAN
KEPEGAWAIAN
SUB BAGIAN
UMUM
Bab 1
--------------------------------------------------------------
Ditinjau dari tingkat pendid
jumlah terbanyak dalam susunan pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Riau, yaitu
mencapai 43,23% dari
tingkat pendidikan, SDM Perwakilan BPKP Provinsi Riau cukup mendukung tugas
pokok dan fungsinya.
2.2.2.2. Berdasarkan JabatanBerdasarkan JabatanBerdasarkan JabatanBerdasarkan Jabatan
Susunan pegawai berdasarkan jabatan dapat dilihat pada tabel berikut:
Jumlah Pegawai Berdasarkan JabatanJumlah Pegawai Berdasarkan JabatanJumlah Pegawai Berdasarkan JabatanJumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan
No.No.No.No. Uraian Jabatan/PeranUraian Jabatan/PeranUraian Jabatan/PeranUraian Jabatan/Peran
1.1.1.1. StrukturalStrukturalStrukturalStruktural
2.2.2.2. Fungsional Auditor:Fungsional Auditor:Fungsional Auditor:Fungsional Auditor:
Auditor Madya
Auditor Muda
Auditor Pertama
Auditor Penyelia
Auditor Pelaksana Lanjutan
Auditor Pelaksana
Calon Auditor
3.3.3.3. Analis KepegawaianAnalis KepegawaianAnalis KepegawaianAnalis Kepegawaian
4.4.4.4. Arsiparis Arsiparis Arsiparis Arsiparis
5.5.5.5. StafStafStafStaf/Fungsional Umum/Fungsional Umum/Fungsional Umum/Fungsional Umum
JumlahJumlahJumlahJumlah
Susunan pegawai menurut jabatan, jumlah pegawai terbanyak adalah pada
jabatan fungsional auditor sebagaimana tergambar pada grafik di bawah ini:
Arsiparis
0,65%
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
pendidikan maka pegawai pada tingkat S1/DIV menempati
jumlah terbanyak dalam susunan pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Riau, yaitu
% dari jumlah seluruh pegawai. Dengan demikian ditinjau dari
tingkat pendidikan, SDM Perwakilan BPKP Provinsi Riau cukup mendukung tugas
pokok dan fungsinya.
Susunan pegawai berdasarkan jabatan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.2Tabel 1.2Tabel 1.2Tabel 1.2
Jumlah Pegawai Berdasarkan JabatanJumlah Pegawai Berdasarkan JabatanJumlah Pegawai Berdasarkan JabatanJumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan
Uraian Jabatan/PeranUraian Jabatan/PeranUraian Jabatan/PeranUraian Jabatan/Peran Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah PegawaiPegawaiPegawaiPegawai
10101010 6,456,456,456,45
Fungsional Auditor:Fungsional Auditor:Fungsional Auditor:Fungsional Auditor: 121121121121 78,0678,0678,0678,06
Auditor Madya 14 9,03
Auditor Muda 44 28,39
Auditor Pertama 3 1,94
Auditor Penyelia 20 12,90
Auditor Pelaksana Lanjutan 1 0,65
Auditor Pelaksana 22 14,19
17 10,97
Analis KepegawaianAnalis KepegawaianAnalis KepegawaianAnalis Kepegawaian ---- 0,000,000,000,00
1111 0,650,650,650,65
/Fungsional Umum/Fungsional Umum/Fungsional Umum/Fungsional Umum 23232323 14,8414,8414,8414,84
111155555555 100,00100,00100,00100,00
pegawai menurut jabatan, jumlah pegawai terbanyak adalah pada
jabatan fungsional auditor sebagaimana tergambar pada grafik di bawah ini:
Struktural
6,45%
Fungsional
Auditor
78,06%
Arsiparis
0,65%
Staf/Fungsional
Umum
14,84%
Grafik 1.1. Komposisi Pegawai
a Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 6
kan maka pegawai pada tingkat S1/DIV menempati
jumlah terbanyak dalam susunan pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Riau, yaitu
jumlah seluruh pegawai. Dengan demikian ditinjau dari
tingkat pendidikan, SDM Perwakilan BPKP Provinsi Riau cukup mendukung tugas
Susunan pegawai berdasarkan jabatan dapat dilihat pada tabel berikut:
(%)(%)(%)(%)
6,456,456,456,45
78,0678,0678,0678,06
9,03
28,39
1,94
12,90
0,65
14,19
10,97
0,000,000,000,00
0,650,650,650,65
14,8414,8414,8414,84
100,00100,00100,00100,00
pegawai menurut jabatan, jumlah pegawai terbanyak adalah pada
jabatan fungsional auditor sebagaimana tergambar pada grafik di bawah ini:
Bab 1
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 7
Dari grafik di atas jumlah Jabatan fungsional auditor menduduki jumlah terbesar
yaitu sebanyak 121 orang pegawai atau 78,06% dari jumlah seluruh pegawai.
Sedangkan untuk jabatan lainnya, staf/fungsional umum menempati jumlah
terbanyak kedua dengan jumlah pegawai sebanyak 23 orang pegawai. Komposisi
pegawai tersebut dinilai sesuai untuk mendukung tugas pokok dan fungsi BPKP
sebagai Auditor Presiden.
3.3.3.3. Berdasarkan GolonganBerdasarkan GolonganBerdasarkan GolonganBerdasarkan Golongan
Susunan pegawai berdasarkan golongan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.3Tabel 1.3Tabel 1.3Tabel 1.3
Jumlah Pegawai Berdasarkan GolonganJumlah Pegawai Berdasarkan GolonganJumlah Pegawai Berdasarkan GolonganJumlah Pegawai Berdasarkan Golongan
No.No.No.No. Uraian JabatanUraian JabatanUraian JabatanUraian Jabatan Jumlah PegawaiJumlah PegawaiJumlah PegawaiJumlah Pegawai (%)(%)(%)(%)
1.1.1.1. IV D - 0,00
2.2.2.2. IV C 3 1,94
3.3.3.3. IV B 15 9,68
4.4.4.4. IV A 2 1,29
Sub Jumlah 1Sub Jumlah 1Sub Jumlah 1Sub Jumlah 1 20202020 12,9012,9012,9012,90
5.5.5.5. III D 43 27,74
6.6.6.6. III C 25 16,13
7.7.7.7. III B 19 12,26
8.8.8.8. III A 3 1,94
Sub Jumlah 2Sub Jumlah 2Sub Jumlah 2Sub Jumlah 2 90909090 58,0658,0658,0658,06
9.9.9.9. II D 8 5,16
10.10.10.10. II C 35 22,58
11.11.11.11. II B - 0,00
12.12.12.12. II A 2 1,29
Sub Jumlah 3Sub Jumlah 3Sub Jumlah 3Sub Jumlah 3 45454545 29,0329,0329,0329,03
JumlahJumlahJumlahJumlah 155155155155 100,00100,00100,00100,00
Ditinjau dari golongan, maka jumlah pegawai terbanyak adalah pada golongan III
sebanyak 90 orang pegawai atau 58,06% dari jumlah seluruh pegawai.
Perwakilan BPKP Provinsi Riau tidak mempunyai pegawai golongan II B dan IV D.
EEEEEEEE........ SSSSSSSSiiiiiiiisssssssstttttttteeeeeeeemmmmmmmmaaaaaaaattttttttiiiiiiiikkkkkkkkaaaaaaaa PPPPPPPPeeeeeeeennnnnnnnyyyyyyyyaaaaaaaajjjjjjjjiiiiiiiiaaaaaaaannnnnnnn
LAKIP ini pada dasarnya mengkomunikasikan pencapaian kinerja Perwakilan BPKP
Provinsi Riau selama tahun 2012, disertai dengan uraian keberhasilan dan hambatan
capaian kinerja (performance results), yang diukur dengan cara analisis gap, yaitu
membandingkan penetapan kinerja dengan realisasi sesuai indikator kinerja yang
ditetapkan organisasi.
Bab 1
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 8
Sistematika Laporan Akuntabilitas Kinerja ini diuraikan dalam bentuk bab sebagai
berikut:
Bab I Pendahuluan meliputi tujuan, fungsi dan wewenang, aspek strategis
organisasi, kegiatan dan layanan produk organisasi, struktur
organisasi, dan sistematika penyajian.
Bab II
Perencanaan dan Perjanjian Kinerja meliputi Perencanaan Strategis
Perwakilan BPKP Provinsi Riau serta perjanjian kinerja Tahun 2012.
Bab III
Akuntabilitas kinerja tahun 2012 meliputi uraian capaian kinerja,
analisis pencapaian kinerja dan aspek pendukung pencapaian
kinerja.
Bab IV Penutup menguraikan faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian
target, kelemahan dalam pencapaian sasaran strategis dan langkah-
langkah untuk memperbaiki kinerja.
Bab 2
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 9
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Rencana Strategis (Renstra) merupakan langkah awal dalam proses berakuntabilitas
untuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah. Dengan visi, misi, dan strategi
yang jelas dan tepat, maka diharapkan instansi pemerintah akan dapat menyelaraskan
dengan potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi. Rencana Strategis dengan
pengukuran, penilaian, dan evaluasi kinerja serta pelaporan akuntabilitas kinerja
merupakan tolok ukur penting dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP).
Dengan berjalannya waktu dan merujuk pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman
Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,
BPKP melakukan penajaman tujuan dan sasaran strategis dan merekonstruksi Indikator
Kinerja Utama, sehingga mulai tahun 2012 ini, dapat disajikan akuntabilitas pencapaian
sasaran strategis. Perubahan ini sekaligus menindaklanjuti Surat Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Hasil Evaluasi atas
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, c.q. BPKP, tanggal 30 November 2012.
Sasaran dalam Renstra BPKP tahun 2010 – 2014 dimodifikasi dengan menambah
secara implisit jumlah anggaran dalam perspektif masing-masing indikator sasaran
strategis dengan maksud agar dapat melakukan penilaian terhadap pencapaian tujuan
dan sasaran strategis.
AAAAAAAA........ RRRRRRRReeeeeeeennnnnnnnccccccccaaaaaaaannnnnnnnaaaaaaaa SSSSSSSSttttttttrrrrrrrraaaaaaaatttttttteeeeeeeeggggggggiiiiiiiissssssss TTTTTTTTaaaaaaaahhhhhhhhuuuuuuuunnnnnnnn 22222222000000001111111100000000 -------- 22222222000000001111111144444444
Perencanaan Strategis (Renstra) merupakan bagian yang terintegrasi dalam sistem
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang memiliki relevansi terhadap
pengungkapan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Renstra Perwakilan BPKP
Provinsi Riau tahun 2010-2014 yang mengacu kepada Renstra BPKP tahun 2010-
2014, menunjukkan komitmen yang berisi visi, misi, strategi dan faktor
pendukungnya. Dokumen ini merupakan perangkat manajemen yang penting untuk
Bab 2
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 10
mengefektifkan agenda reposisi dan revitalisasi BPKP yang telah dicanangkan sebagai
komitmen bersama seluruh jajaran BPKP.
Fungsi Renstra adalah sebagai pedoman bagi Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam
rangka meningkatkan perannya sebagai organisasi publik yang memberikan
pelayanan jasa di bidang pengawasan pembinaan SPIP, yang diharapkan mampu
memberikan kontribusi bagi pencapaian kinerja pembangunan di daerah.
Struktur Renstra BPKP Tahun 2010-2014 mengacu pada restrukturisasi program
dan Pedoman Penyusunan Renstra Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) Tahun
2010-2014 sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Perencanaan
Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Nomor 5 Tahun 2010 yang diterbitkan pada tanggal 11 Agustus 2010.
Rencana Strategis BPKP Tahun 2010-2014 yang disahkan oleh Kepala BPKP
berisi Visi sebagai berikut:
Terwujudnya visi merupakan tantangan sekaligus peluang yang harus dihadapi
oleh segenap jajaran BPKP baik di tingkat pusat maupun tingkat perwakilan.
Sebagai penjabaran dari visi tersebut, ditetapkanlah misi BPKP.
Misi BPKP berisi pernyataan tentang apa yang akan dilakukan oleh seluruh unit
untuk mencapai visi BPKP. Perumusan misi mengacu kepada tugas dan
kewenangan yang telah diberikan kepada BPKP. Tugas dan kewenangan BPKP
semula diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983 tentang Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, kemudian diperbarui dengan
Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,
1.1.1.1. PERNYATAAN PERNYATAAN PERNYATAAN PERNYATAAN VISIVISIVISIVISI
AAAUUUDDDIIITTTOOORRR PPPRRREEESSSIIIDDDEEENNN YYYAAANNNGGG RRREEESSSPPPOOONNNSSSIIIFFF,,, IIINNNTTTEEERRRAAAKKKTTTIIIFFF,,, DDDAAANNN TTTEEERRRPPPEEERRRCCCAAAYYYAAA,,, UUUNNNTTTUUUKKK
MMMEEEWWWUUUJJJUUUDDDKKKAAANNN AAAKKKUUUNNNTTTAAABBBIIILLLIIITTTAAASSS KKKEEEUUUAAANNNGGGAAANNN NNNEEEGGGAAARRRAAA YYYAAANNNGGG BBBEEERRRKKKUUUAAALLLIIITTTAAASSS
2.2.2.2. PERNYATAAN MISIPERNYATAAN MISIPERNYATAAN MISIPERNYATAAN MISI
Bab 2
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 11
Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non-
Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan
Presiden Nomor 64 Tahun 2005. Selanjutnya, dengan terbitnya PP Nomor 60
Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, maka BPKP
berperan penting dalam mendukung akuntabilitas Presiden terutama dalam
lingkup penyelenggaraan keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Empat misi Perwakilan BPKP
Provinsi Riau sebagai berikut:
Penjelasan masing-masing misi sebagai berikut:
Peran BPKP sebagai Auditor Presiden dalam melaksanakan pengawasan intern
atas akuntabilitas keuangan negara dilakukan untuk membantu Presiden selaku
shareholder BPKP dalam mendorong terwujudnya tata kepemerintahan yang baik
dan mendorong upaya pencegahan KKN. Fungsi utama BPKP memberikan
assurance terhadap penyelenggaraan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara
serta memberikan fungsi consultancy yaitu pemberian umpan balik sebagai
bahan masukan bagi Presiden/Pemerintah untuk memastikan tercapainya
efektivitas kinerja pemerintah dan pengelolaan keuangan negara berupa
rekomendasi perbaikan tata kelola pemerintahan yang baik.
Mandat BPKP sebagai pengawas intern akuntabilitas keuangan negara semakin
jelas dengan terbitnya PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
aaa... MMMeeennnyyyeeellleeennnggggggaaarrraaakkkaaannn pppeeennngggaaawwwaaasssaaannn iiinnnttteeerrrnnn ttteeerrrhhhaaadddaaappp aaakkkuuunnntttaaabbbiiillliiitttaaasss kkkeeeuuuaaannngggaaannn
nnneeegggaaarrraaa yyyaaannnggg mmmeeennnddduuukkkuuunnnggg tttaaatttaaa kkkeeepppeeemmmeeerrriiinnntttaaahhhaaannn yyyaaannnggg bbbaaaiiikkk dddaaannn bbbeeebbbaaasss KKKKKKNNN dddiii
wwwiiilllaaayyyaaahhh PPPeeerrrwwwaaakkkiiilllaaannn BBBPPPKKKPPP PPPrrrooovvviiinnnsssiii RRRiiiaaauuu...
bbb... MMMeeemmmbbbiiinnnaaa ssseeecccaaarrraaa eeefffeeekkktttiiifff pppeeennnyyyeeellleeennnggggggaaarrraaaaaannn sssiiisssttteeemmm pppeeennngggeeennndddaaallliiiaaannn iiinnnttteeerrrnnn
pppeeemmmeeerrriiinnntttaaahhh dddiii wwwiiilllaaayyyaaahhh PPPeeerrrwwwaaakkkiiilllaaannn BBBPPPKKKPPP PPPrrrooovvviiinnnsssiii RRRiiiaaauuu...
ccc... MMMeeennngggeeemmmbbbaaannngggkkkaaannn kkkaaapppaaasssiiitttaaasss pppeeennngggaaawwwaaasssaaannn iiinnnttteeerrrnnn pppeeemmmeeerrriiinnntttaaahhh yyyaaannnggg ppprrrooofffeeesssiiiooonnnaaalll
dddaaannn kkkooommmpppeeettteeennn dddiii wwwiiilllaaayyyaaahhh PPPeeerrrwwwaaakkkiiilllaaannn BBBPPPKKKPPP PPPrrrooovvviiinnnsssiii RRRiiiaaauuu...
ddd... MMMeeennnyyyeeellleeennnggggggaaarrraaakkkaaannn sssiiisssttteeemmm ddduuukkkuuunnngggaaannn pppeeennngggaaammmbbbiiilllaaannn kkkeeepppuuutttuuusssaaannn yyyaaannnggg aaannndddaaalll
bbbaaagggiii ppprrreeesssiiidddeeennn///pppeeemmmeeerrriiinnntttaaahhh dddiii wwwiiilllaaayyyaaahhh PPPeeerrrwwwaaakkkiiilllaaannn BBBPPPKKKPPP PPPrrrooovvviiinnnsssiii RRRiiiaaauuu...
a. Menyelenggarakan Pengawasan Intern Terhadap Akuntabilitas Keuangan
Negara yang Mendukung Tata Kepemerintahan yang Baik dan Bebas KKN
di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau
Bab 2
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 12
Intern Pemerintah. Dalam pasal 49 ayat (2) dinyatakan bahwa BPKP melakukan
pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan
tertentu yang meliputi:
1) Kegiatan yang bersifat lintas sektoral;
2) Kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh
Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN); dan
3) Kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden.
Kegiatan yang bersifat lintas sektoral pada dasarnya merupakan kegiatan yang
dalam pelaksanaannya melibatkan dua atau lebih kementerian negara/lembaga
atau pemerintah daerah yang tidak dapat dilakukan pengawasannya oleh APIP
lain. Pengawasan kegiatan lintas sektoral diharapkan dapat memberikan
informasi yang bersifat makro dan komprehensif atas pelaksanaan
program/kegiatan pemerintah pusat maupun daerah, sehingga bermanfaat bagi
pengambilan keputusan atau penentuan kebijakan.
Pengawasan intern terhadap kegiatan kebendaharaan umum negara diharapkan
dapat memberi masukan dan feedback kepada Menteri Keuangan selaku
Bendahara Umum Negara (BUN) mengenai pengelolaan BUN yang dilakukan oleh
institusi di luar Kementerian Keuangan, yang secara hukum tidak dapat diawasi
oleh APIP selain BPKP. Peran BPKP dalam mengawasi kegiatan-kegiatan BUN
tersebut perlu didukung dengan penetapan Menteri Keuangan selaku BUN, baik
mengenai ruang lingkup maupun sasaran pengawasannya.
Pengawasan atas kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden merupakan
kegiatan BPKP dalam rangka merespon permasalahan-permasalahan strategis
yang mendesak untuk ditangani (current issues) sesuai dengan perintah Presiden
dan kabinetnya. Pelaksanaan penugasan tersebut merupakan implementasi yang
nyata dari peran BPKP sebagai Auditor Presiden/Pemerintah.
Dalam PP Nomor 60 Tahun 2008, pada pasal 2 dinyatakan bahwa untuk
mencapai pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparan, dan
akuntabel, menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota wajib
b. Membina Secara Efektif Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau
Bab 2
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 13
melakukan pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan dengan
berpedoman pada Sistem Pengendalian Intern Pemerintah seperti diatur dalam
PP tersebut. Tanggung jawab atas efektivitas penyelenggaraan SPI berada di
tangan menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota di lingkungan
masing-masing.
Untuk memperkuat dan menunjang efektivitas SPI juga dilakukan pembinaan
penyelenggaraan SPI. Tugas pembinaan penyelenggaraan SPI terhadap seluruh
instansi pemerintah ini diamanatkan kepada BPKP sesuai dengan pasal 59 PP
Nomor 60 Tahun 2008. Peran BPKP dalam pembinaan SPIP tidak terlepas dari
posisi strategis BPKP yang langsung berada di bawah Presiden dan membantu
Presiden untuk memastikan tercapainya akuntabilitas kinerja Presiden.
Kegiatan pembinaan SPIP tersebut mencakup:
1) Penyusunan pedoman teknis penyelenggaraan SPIP;
2) Sosialisasi SPIP;
3) Pendidikan dan pelatihan SPIP;
4) Pembimbingan dan konsultansi SPIP; serta
5) Peningkatan kompetensi auditor aparat pengawasan intern pemerintah.
Kegiatan pembinaan butir 1) sampai dengan butir 4) merupakan rangkaian
kegiatan dalam rangka membina seluruh instansi pemerintah agar dapat
menerapkan SPIP. Kegiatan-kegiatan tersebut termasuk dalam lingkup misi
kedua ini. Kegiatan pembinaan penyelenggaraan SPIP diawali dengan
penyusunan pedoman-pedoman terkait dengan SPIP (pedoman umum dan
pedoman teknis) yang merupakan panduan untuk membangun SPIP di seluruh
instansi pemerintah. Pedoman tersebut selanjutnya disosialisasikan agar
diperoleh kesamaan persepsi dan pemahaman tentang SPIP. Pada tahap
penerapan SPIP, BPKP siap untuk membimbing dan memberikan konsultasi
kepada seluruh instansi pemerintah.
Kegiatan pada butir 5) lebih spesifik terkait pada peningkatan kemampuan/
kompetensi auditor APIP yang menjadi bagian dari misi ketiga yaitu
mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan
kompeten.
Bab 2
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 14
Arahan Presiden untuk mewujudkan pengawasan yang terpadu, terarah, dan
memberikan nilai tambah yang dapat mendukung perwujudan kepemerintahan
yang baik, bersih dan kredibel, serta berorientasi pada peningkatan
kesejahteraan masyarakat, dapat tercipta manakala terjadi kerja sama yang
sinergis antar-APIP. Lebih luas lagi, peningkatan kapasitas APIP dilakukan melalui
pengawasan secara bersinergi dengan APIP K/L/Pemda bersama-sama dengan
unit pengawasan di DPR RI dan Kepolisian, termasuk menugaskan secara
langsung personel BPKP di Inspektorat K/L/Pemda.
Efektivitas sinergi akan menjadi lebih besar jika pihak-pihak yang bersinergi
memiliki kemampuan yang tinggi dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-
masing.
Penjabaran misi ini merupakan bentuk tanggung jawab BPKP sebagai anggota
komunitas pengawasan, untuk turut serta dalam mengembangkan sistem
pengawasan nasional yang terpadu. Pengembangan sistem pengawasan nasional
tentunya dilakukan bersama-sama, Inspektorat Jenderal Kementerian, Unit
Pengawasan LPNK, Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota, dan Satuan
Pengawasan Intern (SPI) BUMN/BUMD/BUL, maupun dengan Instansi Pemerintah
lain yang mengoordinasikan kegiatan pengawasan seperti Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi serta Kementerian
Dalam Negeri, serta pihak-pihak lainnya yang berkepentingan.
Peran BPKP dalam mengembangkan kapasitas APIP (termasuk BPKP) baik dari
sisi SDM, organisasi maupun sistem dan prosedur mencakup:
1) Pembinaan kompetensi APIP, melalui pendidikan dan pelatihan auditor (pasal
59 ayat 1 e PP Nomor 60 Tahun 2008);
2) Pembinaan jabatan fungsional auditor dan sertifikasi auditor (pasal 51 ayat 2
dan 3 PP Nomor 60 Tahun 2008);
3) Penelitian dan pengembangan sistem dan prosedur pengawasan;
4) Pengembangan kapasitas internal BPKP;
5) Pemeriksaan/pengawasan internal BPKP;
6) Pendukung/fasilitasi pengawasan;
7) Sinergi dengan APIP lain.
c. Mengembangkan Kapasitas Pengawasan Intern Pemerintah yang
Profesional dan Kompeten di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau
Bab 2
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 15
Misi ini merupakan aktualisasi peran BPKP sebagai Auditor Presiden dalam
rangka membangun sistem dukungan pengambilan keputusan
Presiden/Pemerintah yang efektif melalui suatu Sistem Akuntabilitas Presiden
(President Accountability Systems) atau yang dikenal sebagai PASs. Sistem ini
akan menjadi alat kendali (control) bagi Presiden terhadap implementasi
akuntabilitas Presiden dalam pengelolaan keuangan negara, yang berbasis web,
online, dengan data yang sedapat mungkin real-time, yang menampilkan
informasi secara utuh (integrated) terkait dengan implementasi akuntabilitas
Presiden. Dengan sistem seperti ini Presiden akan memperoleh informasi
mengenai capaian kinerjanya yang mendekati real-time sehingga dapat
melakukan tindakan korektif yang cepat jika terdapat perbedaan antara realisasi
dengan rencana pada saat tertentu.
Dalam rangka mengembangkan pelaporan akuntabilitas di Indonesia, masing-
masing kementerian/lembaga dan pemerintah daerah dituntut untuk menyusun
indikator capaian kinerja yang terukur sehingga dapat membantu Presiden dalam
menyampaikan akuntabilitasnya kepada rakyat sesuai dengan amanah UUD.
Terkait hal tersebut, BPKP mendorong dibangunnya PASs. Tujuan dari PASs
adalah memberikan solusi terhadap kebuntuan (missing link) proses pelaporan
akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, menyinergikan sumber daya
informasi antar kementerian/lembaga (pusat dan daerah) sehingga
memungkinkan pertukaran data/informasi, serta memudahkan Presiden untuk
memonitor dan mengendalikan kemajuan (progress) masing-masing
program/agenda Pemerintah.
Pengembangan PASs sinkron dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun
2008 khususnya pasal 54 yang mengamanatkan kepada BPKP untuk menyusun
dan menyampaikan ikhtisar laporan hasil pengawasan kepada Presiden dengan
tembusan kepada Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi.
d. Menyelenggarakan Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan yang Andal bagi
Presiden/Pemerintah di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau
Bab 2
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 16
Tujuan merupakan pengejawantahan visi dan misi yang telah ditetapkan, dan
berorientasi pada operasionalisasi visi dan misi. Tujuan merupakan penjabaran
atau implementasi dari pernyataan misi, yang akan dicapai atau dihasilkan dalam
jangka waktu satu sampai dengan lima tahun.
Tujuan utama BPKP tercermin dalam tujuan-tujuan strategis sebagai berikut:
Tujuan-tujuan tersebut diharapkan dapat menjawab permasalahan yang masih
dihadapi dalam 5 tahun ke depan serta untuk menjawab pernyataan misi BPKP.
Sasaran strategis merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan, yang dirumuskan
secara spesifik dan terukur untuk dapat dicapai dalam kurun waktu lebih pendek
dari tujuan. Sebagaimana tujuan, sasaran strategis merupakan kondisi yang
diharapkan dalam kurun waktu tertentu; sasaran strategis merupakan ukuran
pencapaian dari tujuan. Dengan pengertian ini, dan dikaitkan dengan tujuannya,
sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Riau untuk tahun 2010-2014 sebagai
berikut:
a. Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau
b. Meningkatnya tata pemerintahan yang baik di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau
c. Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau
d. Tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau
e. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau
f. Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/pemerintah
3.3.3.3. TUJUAN STRATEGISTUJUAN STRATEGISTUJUAN STRATEGISTUJUAN STRATEGIS
4. SASARAN STRATEGIS4. SASARAN STRATEGIS4. SASARAN STRATEGIS4. SASARAN STRATEGIS
Bab 2
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 17
1) Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPD;
2) Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%;
3) Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75%
BUMN/BUMD;
4) Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam
Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%;
5) Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda;
6) Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional
dan kompeten pada 80% Pemda;
7) Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas
pengelolaaan keuangan sebesar 100%.
8) Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi
pimpinan.
Dikaitkan dengan tujuannya, sasaran strategis BPKP untuk tahun 2010-2014
adalah sebagaimana terlihat pada Tabel 2.1.
Indikator kinerja utama Perwakilan BPKP Provinsi Riau merupakan indikator kinerja
yang berada pada perspektif manfaat bagi stakeholders yang menunjukkan peran
utama BPKP dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan
penyelenggaraan SPIP.
Indikator kinerja utama Perwakilan BPKP Provinsi Riau merupakan ukuran
keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Riau. IKU
terbagi menjadi dua perspektif, yang pertama bersifat outward looking yaitu
perspektif manfaat langsung bagi stakeholders eksternal yang menunjukkan peran
utama BPKP dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan
penyelenggaraan SPIP. Perspektif kedua bersifat inward looking yang menunjukkan
manfaat bagi stakeholders internal BPKP. Penetapan indikator dilakukan dengan
mempertimbangkan tujuan dan sasaran strategis dan kegiatan-kegiatan yang
mendukung tujuan strategis. Indikator ini digunakan untuk mengukur keberhasilan
sasaran strategis, sedangkan keberhasilan kegiatan diukur dengan menggunakan
indikator keluaran (output).
5. INDIKATOR KINERJA 5. INDIKATOR KINERJA 5. INDIKATOR KINERJA 5. INDIKATOR KINERJA UTAMAUTAMAUTAMAUTAMA
Bab 2
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 18
Indikator-indikator kinerja utama Perwakilan BPKP Provinsi Riau dapat dilihat pada
Tabel 2.1.
Tabel Tabel Tabel Tabel 2.12.12.12.1
Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi RiauIndikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi RiauIndikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi RiauIndikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Riau
NoNoNoNo Indikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja Utama
TujuanTujuanTujuanTujuan 1: Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara1: Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara1: Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara1: Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara di wilayah Perwakilan di wilayah Perwakilan di wilayah Perwakilan di wilayah Perwakilan
BPKP Provinsi RiauBPKP Provinsi RiauBPKP Provinsi RiauBPKP Provinsi Riau
Sasaran Strategis 1.1. Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPDSasaran Strategis 1.1. Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPDSasaran Strategis 1.1. Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPDSasaran Strategis 1.1. Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPD
IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutcomecomecomecome
1.1.1.1 Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan
1.1.1.2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP
1.1.1.3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar
1.1.1.4 Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat
1.1.1.5 Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yang disampaikan ke Pusat
1.1.1.6 Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders
1.1.1.7 Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi
IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutputputputput
1.1.2.1 Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL Bidang Perekonomian
1.1.2.2 Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL Bidang Polsoskam
1.1.2.3 Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPD
1.1.2.4 Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN
1.1.2.5 Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Perekonomian
1.1.2.6 Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Polsoskam
1.1.2.7 Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Polsoskam
1.1.2.8 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Perekonomian
1.1.2.9 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Polsoskam
1.1.2.10 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Keuangan Daerah
1.1.2.11 Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LK BUMD
Sasaran Strategis 1.Sasaran Strategis 1.Sasaran Strategis 1.Sasaran Strategis 1.2222. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%
IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutcomecomecomecome
1.2.1.1 Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti
1.2.1.2 Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat
1.2.1.3 Persentase penghematan biaya (cost saving) dibandingkan dengan nilai yang diaudit
IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutputputputput
1.2.2.1 Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Perekonomian
1.2.2.2 Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Polsoskam
1.2.2.3 Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Perekonomian
1.2.2.4 Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Polsoskam
1.2.2.5 Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Keuangan Daerah
Tujuan Tujuan Tujuan Tujuan 2222: Meningkatnya Tata Pemerintahan yang Baik di wilayah Perwakilan: Meningkatnya Tata Pemerintahan yang Baik di wilayah Perwakilan: Meningkatnya Tata Pemerintahan yang Baik di wilayah Perwakilan: Meningkatnya Tata Pemerintahan yang Baik di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi BPKP Provinsi BPKP Provinsi BPKP Provinsi
RiauRiauRiauRiau
Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis 2222.1. .1. .1. .1. Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75%
BUMN/BUMDBUMN/BUMDBUMN/BUMDBUMN/BUMD
IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutcomecomecomecome
2.1.1.1 Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal
2.1.1.2 Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI
Bab 2
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 19
NoNoNoNo Indikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja Utama
2.1.1.3 Persentase BUMN yang dilakukan asistensi/evaluasi PSO
2.1.1.4 Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja
IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutputputputput
2.1.2.1 Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik Bidang Keuangan Daerah
2.1.2.2 Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat
2.1.2.3 Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD
Tujuan Tujuan Tujuan Tujuan 3333: : : : Terciptanya Iklim yang Mencegah Kecurangan dan Memudahkan Pengungkapan Terciptanya Iklim yang Mencegah Kecurangan dan Memudahkan Pengungkapan Terciptanya Iklim yang Mencegah Kecurangan dan Memudahkan Pengungkapan Terciptanya Iklim yang Mencegah Kecurangan dan Memudahkan Pengungkapan
Kasus yang Merugikan Keuangan Negara Kasus yang Merugikan Keuangan Negara Kasus yang Merugikan Keuangan Negara Kasus yang Merugikan Keuangan Negara di wilayah Perwakilandi wilayah Perwakilandi wilayah Perwakilandi wilayah Perwakilan BPKP Provinsi RiauBPKP Provinsi RiauBPKP Provinsi RiauBPKP Provinsi Riau
Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis 3333.1. .1. .1. .1. Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya PencegahaUpaya PencegahaUpaya PencegahaUpaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%n dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%n dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%n dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%
IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutcomecomecomecome
3.1.1.1 Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi
3.1.1.2 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP
3.1.1.3 Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK
3.1.1.4 Persentase Pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga
3.1.1.5 Persentase pelaksanaan audit investigasi/ PKKN/PKA
3.1.1.6 Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang
3.1.1.7 Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat
IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutputputputput
3.1.2.1 Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi
3.1.2.2 Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP
3.1.2.3 Laporan hasil kajian pengawasan
3.1.2.4 Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim
3.1.2.5 Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara, dan pemberian keterangan
ahli atas permintaan Instansi Penyidik
Tujuan Tujuan Tujuan Tujuan 4444: : : : Tercapainya Efekfivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Tercapainya Efekfivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Tercapainya Efekfivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Tercapainya Efekfivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern di wilayah di wilayah di wilayah di wilayah
PerwakilanPerwakilanPerwakilanPerwakilan BPKP Provinsi RiauBPKP Provinsi RiauBPKP Provinsi RiauBPKP Provinsi Riau
Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis 4444.1. .1. .1. .1. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/PemdaMeningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/PemdaMeningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/PemdaMeningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda
IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutcomecomecomecome
4.1.1.1 Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008
4.1.1.2 Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun 2008
4.1.1.3 Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian Intern
IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutputputputput
4.1.2.1 Laporan dukungan pembinaan penyelenggaraan SPIP Bidang Keuangan Daerah
Tujuan Tujuan Tujuan Tujuan 5555: : : : Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional
dandandandan Kompeten Kompeten Kompeten Kompeten di wilayah Perwakilandi wilayah Perwakilandi wilayah Perwakilandi wilayah Perwakilan BPKP Provinsi RiauBPKP Provinsi RiauBPKP Provinsi RiauBPKP Provinsi Riau
Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis 5555.1. .1. .1. .1. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang intern pemerintah yang intern pemerintah yang intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% Pemdaprofesional dan kompeten pada 80% Pemdaprofesional dan kompeten pada 80% Pemdaprofesional dan kompeten pada 80% Pemda
IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutcomecomecomecome
5.1.1.1 Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA
IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutputputputput
5.1.2.1 Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP Daerah
Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis 5555....2222. . . . Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100%pengelolaaan keuangan sebesar 100%pengelolaaan keuangan sebesar 100%pengelolaaan keuangan sebesar 100%
IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutcomecomecomecome
5.1.1.1 Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi
5.1.1.2 Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP
5.1.1.3 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian
Bab 2
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 20
NoNoNoNo Indikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja Utama
5.1.1.4 Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA
5.1.1.5 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur
5.1.1.6 Persentase permintaan bantuan hukum yang ditindaklanjuti Biro Hukum dan Humas
5.1.1.7 Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massa
5.1.1.8 Persentase pemanfaatan asset
5.1.1.9 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras
5.1.1.10 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat
5.1.1.11 Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke Puslitbangwas
5.1.1.12 Jumlah instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP
5.1.1.13 Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat
IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutputputputput
5.1.2.1 Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola APIP Daerah
5.1.2.2 Laporan evaluasi penerapan tatakelola APIP Daerah
5.1.2.3 Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP
5.1.2.4 Jumlah Sarana Prasarana
Tujuan Tujuan Tujuan Tujuan 6666: : : : Terselenggaranya Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan yang Andal
bagi Presiden/Pemerintah di wilayah Perwakilandi wilayah Perwakilandi wilayah Perwakilandi wilayah Perwakilan BPKP Provinsi RiauBPKP Provinsi RiauBPKP Provinsi RiauBPKP Provinsi Riau
Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis 6666.1. .1. .1. .1. Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinanpimpinanpimpinanpimpinan
IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutcomecomecomecome
6.1.1.1 Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif
IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutputputputput
6.1.2.1 Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP
Untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran strategis di atas, BPKP
menyesuaikan program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh unit organisasi BPKP
dengan program yang ditetapkan oleh Bappenas.
Sesuai dengan Pedoman Restrukturisasi Program dan Kegiatan yang diterbitkan
oleh Bappenas dan Kementerian Keuangan, setiap Unit Eselon I pada kementerian
atau LPNK melaksanakan program teknis dan program generik. Program teknis
merupakan program yang menghasilkan pelayanan kepada kelompok
sasaran/masyarakat (pelayanan eksternal), sedangkan program generik
merupakan program yang bersifat pelayanan internal untuk mendukung pelayanan
aparatur dan/atau administrasi pemerintahan (pelayanan internal).
Program BPKP sesuai dengan restrukturisasi program yang dirancang oleh
Bappenas terdiri dari tiga program, yaitu:
5.5.5.5. PROGRAMPROGRAMPROGRAMPROGRAM DAN KEGIATANDAN KEGIATANDAN KEGIATANDAN KEGIATAN
Bab 2
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 21
Kegiatan unit eselon I dan unit eselon II yang bersifat memberikan pelayanan
eksternal menggunakan satu program teknis yang sama. Anggaran untuk
kumpulan kegiatan dalam rangka mencapai sasaran yang sama kemudian
dialokasikan menurut indikator kinerja utama. Kumpulan kegiatan ini identik juga
dengan program menurut Peraturan Menteri PAN Nomor PER/09/M.PAN/5/2007
tanggal 31 Mei 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja
Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah.
Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh BPKP dalam rangka mendukung
pencapaian sasaran strategis BPKP tahun 2012 secara ringkas dapat dilihat pada
Tabel 2.2.
Tabel Tabel Tabel Tabel 2.22.22.22.2
Program, Sasaran Strategis, dan KegiatanProgram, Sasaran Strategis, dan KegiatanProgram, Sasaran Strategis, dan KegiatanProgram, Sasaran Strategis, dan Kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi RiauPerwakilan BPKP Provinsi RiauPerwakilan BPKP Provinsi RiauPerwakilan BPKP Provinsi Riau
NoNoNoNo Indikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja Utama
Program Program Program Program 1: 1: 1: 1: Program Pengawasan Program Pengawasan Program Pengawasan Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara Dan Pembinaan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara Dan Pembinaan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara Dan Pembinaan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara Dan Pembinaan
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern PemerintahPenyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern PemerintahPenyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern PemerintahPenyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
1.1.1.1. Sasaran StrategisSasaran StrategisSasaran StrategisSasaran Strategis :::: Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPDMeningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPDMeningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPDMeningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPD
1. Bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL
2. Bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKPD
3. Pengawasan atas Proyek PHLN
4. Pengawasan lintas sektor
5. Pengawasan atas permintaan presiden
6. Bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LK BUMD
2.2.2.2. Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis :::: Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%
1. Pengawasan atas PNBP
PROGRAM TEKNIS
Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan
Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
(SPIP) dengan anggaran sebesar Rp 4.512.809.000,00.
PROGRAM GENERIK
1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP dengan anggaran sebesar Rp 11.953.605.000,00
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP dengan anggaran sebesar Rp 416.000.000,00
Bab 2
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 22
NoNoNoNo Indikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja Utama
2. Pengawasan Bendaharawan Umum Negara (BUN)
3. Kegiatan Clearance Assets
3.3.3.3. Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis :::: Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75%
BUMN/BUMDBUMN/BUMDBUMN/BUMDBUMN/BUMD
1. Pengawasan atas kinerja pelayanan publik
2. Bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat
3. Pengawasan atas kinerja BUMD
4.4.4.4. Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis :::: Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD
Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%
1. Sosialisasi Program Anti Korupsi (Sos-PAK)
2. Asistensi fraud control plan
3. Audit Investigatif
4. Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara
5. Pemberian Keterangan Ahli
6. Kajian peraturan yang berindikasi KKN
7. Audit penyesuaian harga dan klaim
8. Penyelesaian hambatan pembangunan
5.5.5.5. Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis : : : : Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/PemdaMeningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/PemdaMeningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/PemdaMeningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda
1. Sosialisasi SPIP
2. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) SPIP
3. Pembimbingan Teknis dan Konsultansi SPIP
Program 2Program 2Program 2Program 2: Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan : Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan : Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan : Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKPTugas Teknis Lainnya BPKPTugas Teknis Lainnya BPKPTugas Teknis Lainnya BPKP 6.6.6.6. Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis : : : : Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang
profesional dan kompeten pada 80% Pemdaprofesional dan kompeten pada 80% Pemdaprofesional dan kompeten pada 80% Pemdaprofesional dan kompeten pada 80% Pemda
1. Sosialisasi/asistensi penerapan JFA
7.7.7.7. Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis :::: Meningkatnya efektifitas perencanaan Meningkatnya efektifitas perencanaan Meningkatnya efektifitas perencanaan Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan pengawasan sebesar 90% dan pengawasan sebesar 90% dan pengawasan sebesar 90% dan
kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100%kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100%kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100%kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100%
1. Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP
2. Sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola APIP Daerah
3. Evaluasi Penerapan Tata Kelola APIP
8.8.8.8. Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis :::: Terselenggaranya 100% Terselenggaranya 100% Terselenggaranya 100% Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi sistem dukungan pengambilan keputusan bagi sistem dukungan pengambilan keputusan bagi sistem dukungan pengambilan keputusan bagi
pimpinanpimpinanpimpinanpimpinan
1. Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP terkait Pemanfaatan sistem informasi
Program 3Program 3Program 3Program 3: Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPKP: Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPKP: Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPKP: Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPKP
9.9.9.9. PenunjangPenunjangPenunjangPenunjang
1. Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana Perwakilan BPKP
BBBBBBBB........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrjjjjjjjjaaaaaaaannnnnnnnjjjjjjjjiiiiiiiiaaaaaaaannnnnnnn KKKKKKKKiiiiiiiinnnnnnnneeeeeeeerrrrrrrrjjjjjjjjaaaaaaaa TTTTTTTTaaaaaaaahhhhhhhhuuuuuuuunnnnnnnn 22222222000000001111111122222222
Pengukuran pencapaian tujuan sebagaimana ditetapkan dalam Renstra dilakukan
melalui pengukuran pencapaian sasaran strategis dalam hal ini pengukuran indikator
kinerja utama. Untuk menguatkan pencapaian sasaran strategis ini di tahun 2012
Bab 2
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 23
disusun perjanjian kinerja atau penetapan kinerja. Sebagai dokumen pernyataan
kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk
mewujudkan target kinerja tertentu, dokumen penetapan kinerja memuat pernyataan
dan lampiran formulir yang mencantumkan sasaran strategis, indikator kinerja utama
organisasi, beserta target kinerja dan anggaran. Target kinerja menunjukkan
komitmen dari pimpinan dan seluruh anggota organisasi untuk mencapai hasil yang
diinginkan dari setiap sasaran strategis sesuai indikator kinerja utama yang bersifat
outcome.
Pada tahun 2012, perjanjian kinerja disesuaikan dengan Renstra yang telah
dimodifikasi, perjanjian kinerja atau dokumen Penetapan Kinerja yang memuat
38 indikator kinerja utama outcome dan 30 indikator kinerja utama output yang
digunakan untuk mengukur tercapainya delapan sasaran strategis dapat dilihat pada
Tabel 2.3.
Tabel 2.3Tabel 2.3Tabel 2.3Tabel 2.3
Perjanjian Kinerja Perjanjian Kinerja Perjanjian Kinerja Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi RiauPerwakilan BPKP Provinsi RiauPerwakilan BPKP Provinsi RiauPerwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012Tahun 2012Tahun 2012Tahun 2012
NoNoNoNo Indikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja Utama SatuanSatuanSatuanSatuan TargetTargetTargetTarget
1.1.1.1. Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis :::: Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPDMeningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPDMeningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPDMeningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPD
IKU IKU IKU IKU OutcomeOutcomeOutcomeOutcome
1.1.1 Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan
Persen 80
1.1.2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP
Persen 85
1.1.3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar
Persen 82
1.1.4 Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat
Persen 73,75
1.1.5 Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yang disampaikan ke Pusat
Persen 68
1.1.6 Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders
Persen 80
1.1.7 Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi
Persen 50
IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutputputputput
1.2.1 Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL Bidang Perekonomian
Laporan 5
1.2.2 Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL Bidang Polsoskam
Laporan 12
1.2.3 Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPD Laporan 35
1.2.4 Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN Laporan 17
1.2.5 Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Perekonomian Laporan 18
1.2.6 Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Polsoskam Laporan 36
1.2.7 Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Polsoskam
Laporan 11
1.2.8 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Perekonomian
Laporan 2
1.2.9 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Laporan 3
Bab 2
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 24
NoNoNoNo Indikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja Utama SatuanSatuanSatuanSatuan TargetTargetTargetTarget
Bidang Polsoskam
1.2.10 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Keuangan Daerah
Laporan 12
1.2.11 Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LK BUMD Laporan 2
2.2.2.2. SasaranSasaranSasaranSasaran Strategis Strategis Strategis Strategis : : : : Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%
IKU IKU IKU IKU OutcomeOutcomeOutcomeOutcome
2.1.1 Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti
Persen 75
2.1.2 Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat Persen 71,25
IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutputputputput
2.2.1 Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Perekonomian
Laporan 1
2.2.2 Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Polsoskam
Laporan 1
2.2.3 Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Perekonomian Laporan 6
2.2.4 Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Polsoskam Laporan 14
2.2.5 Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Keuangan Daerah Laporan 48
3.3.3.3. Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis :::: Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMDBUMN/BUMDBUMN/BUMDBUMN/BUMD
IKU IKU IKU IKU OutcomeOutcomeOutcomeOutcome
3.1.1 Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal
Persen 30
3.1.2 Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI
Persen 55
3.1.3 Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja Persen 50
IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutputputputput
3.2.1 Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik Bidang Keuangan Daerah
Laporan 13
3.2.2 Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat Laporan 4
3.2.3 Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD Laporan 9
4.4.4.4. Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis :::: Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%Korupsi Menjadi 80%Korupsi Menjadi 80%Korupsi Menjadi 80%
IKU IKU IKU IKU OutcomeOutcomeOutcomeOutcome
4.1.1 Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi
Kelompok 3
4.1.2 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP
Instansi 4
4.1.3 Jumlah peraturan IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK
Peraturan 1
4.1.4 Persentase Pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga
Persen 84
4.1.5 Persentase pelaksanaan audit investigasi/ PKKN/PKA Persen 85
4.1.6 Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang
Persen 30
4.1.7 Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat Persen 10
IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutputputputput
4.2.1 Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi Laporan 5
4.2.2 Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP Laporan 3
4.2.3 Laporan hasil kajian pengawasan Laporan 1
4.2.4 Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim Laporan 6
4.2.5 Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara, dan pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik
Laporan 49
5.5.5.5. Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis :::: Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/PemdaMeningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/PemdaMeningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/PemdaMeningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda
IKU IKU IKU IKU OutcomeOutcomeOutcomeOutcome
5.1.1 Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Persen 50
Bab 2
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 25
NoNoNoNo Indikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja Utama SatuanSatuanSatuanSatuan TargetTargetTargetTarget
Nomor 60 Tahun 2008
5.1.2 Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun 2008
Pemda 3
5.1.3 Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian Intern
Pemda 3
IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutputputputput
5.2.1 Laporan dukungan pembinaan penyelenggaraan SPIP Bidang Keuangan Daerah
Laporan 17
6.6.6.6. Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis :::: Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% Pemdadan kompeten pada 80% Pemdadan kompeten pada 80% Pemdadan kompeten pada 80% Pemda
IKU IKU IKU IKU OutcomeOutcomeOutcomeOutcome
6.1.1 Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA Persen 70
IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutputputputput
6.2.1 Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP Daerah Kegiatan 2
7.7.7.7. Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis :::: Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100%pengelolaaan keuangan sebesar 100%pengelolaaan keuangan sebesar 100%pengelolaaan keuangan sebesar 100%
IKU IKU IKU IKU OutcomeOutcomeOutcomeOutcome
7.1.1 Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi
Persen 80
7.1.2 Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP
Persen 100
7.1.3 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian
Likert 1-10 7,6
7.1.4 Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA Persen 90
7.1.5 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur
Likert 1-10 8
7.1.6 Persentase permintaan bantuan hukum yang ditindaklanjuti Biro Hukum dan Humas
Persen 80
7.1.7 Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massa Kali 24
7.1.8 Persentase pemanfaatan asset Persen 100
7.1.9 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras
Likert 1-10 7,9
7.1.10 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat Persen 74
7.1.11 Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke Puslitbangwas
Masukan 1
7.1.12 Jumlah instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP
Instansi APIP 3
7.1.13 Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat Likert 1-10 7,5
IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutputputputput
7.2.1 Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola APIP Daerah
Kegiatan 10
7.2.2 Laporan evaluasi penerapan tatakelola APIP Daerah Laporan 2
7.2.3 Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Laporan 28
7.2.4 Jumlah Sarana Prasarana Unit 15
8.8.8.8. Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis :::: Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinanpimpinanpimpinanpimpinan
IKU IKU IKU IKU OutcomeOutcomeOutcomeOutcome
8.1.1 Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif Sistem Informasi
4
IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutputputputput
8.2.1 Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP (terkait Sistem Informasi)
Laporan 32
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 26
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
AAAAAAAA........ CCCCCCCCAAAAAAAAPPPPPPPPAAAAAAAAIIIIIIIIAAAAAAAANNNNNNNN KKKKKKKKIIIIIIIINNNNNNNNEEEEEEEERRRRRRRRJJJJJJJJAAAAAAAA
Pengukuran capaian kinerja tahun 2012 merupakan bagian dari penyelenggaraan
akuntabilitas kinerja tahunan Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Pengukuran
dilakukan terhadap kinerja yang diperjanjikan tahun 2012 dan membandingkannya
dengan target yang diperjanjikan dalam dokumen penetapan kinerja 2012. Sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010, yang
menitikberatkan pada pengukuran pencapaian tujuan/sasaran strategis, BPKP
menyempurnakan rumusan sasaran strategis dengan memilih indikator kinerja
utama (IKU) yang dominan. IKU dominan tersebut dinilai signifikan bagi BPKP
dalam mempengaruhi pencapaian tujuan/sasaran strategis secara langsung.
Pengukuran capaian kinerja sasaran strategis meliputi identifikasi atas realisasi IKU
dominan dan membandingkan dengan targetnya. Analisis lebih mendalam
dilakukan terutama terhadap capaian yang di bawah target untuk mengenali faktor
penyebab sebagai bahan penetapan strategi peningkatan kinerja di tahun 2013
dan atau tahun-tahun selanjutnya (performance improvement).
Sesuai dengan Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Riau 2010–2014, kinerja
sasaran strategis merupakan resultante kinerja dari berbagai bidang/bagian terkait.
Demikian juga halnya dengan capaiannya. Capaian kinerja BPKP merupakan
resultante capaian sasaran strategis yang terintegrasi dari seluruh bidang/bagian
yang ada di Perwakilan BPKP Provinsi Riau, bukan merupakan kompilasi capaian
kinerja bidang/bagian.
Pengukuran pencapaian sasaran strategis, dihitung berdasarkan jumlah IKU
dominan yang tercapai dibagi dengan jumlah IKU dominan. Hal ini dilakukan untuk
menghindari distorsi perhitungan capaian kinerja sasaran strategis Perwakilan
BPKP Provinsi Riau.
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 27
Capaian atas 38 indikator kinerja utama outcome dan 30 indikator kinerja utama
output yang menunjukkan capaian sasaran strategis secara ringkas disajikan
sebagaimana terlihat pada Tabel 3.1 berikut ini:
Tabel Tabel Tabel Tabel 3333.1.1.1.1
Ringkasan Capaian Indikator Kinerja UtamaRingkasan Capaian Indikator Kinerja UtamaRingkasan Capaian Indikator Kinerja UtamaRingkasan Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2012Tahun 2012Tahun 2012Tahun 2012
NoNoNoNo Indikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja Utama SatuanSatuanSatuanSatuan TargetTargetTargetTarget RealisasiRealisasiRealisasiRealisasi Capaian (%)Capaian (%)Capaian (%)Capaian (%)
1.1.1.1. Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis :::: Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan 95% LKPDMeningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan 95% LKPDMeningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan 95% LKPDMeningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan 95% LKPD
IKU IKU IKU IKU OutcomeOutcomeOutcomeOutcome
1.1.1 Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan
Persen 80 173 216
1.1.2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP
Persen 85 91,67 107,85
1.1.3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar
Persen 82 100 121,95
1.1.4 Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat
Persen 73,75 116,67 158
1.1.5 Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yang disampaikan ke Pusat
Persen 68 164 241,18
1.1.6 Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders
Persen 80 42 52,50
1.1.7 Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi
Persen 50 9 18
IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutputputputput
1.2.1 Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL Bidang Perekonomian
Laporan 5 13 260
1.2.2 Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL Bidang Polsoskam
Laporan 12 26 217
1.2.3 Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPD
Laporan 35 108 309
1.2.4 Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN
Laporan 17 25 147
1.2.5 Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Perekonomian
Laporan 18 21 117
1.2.6 Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Polsoskam
Laporan 36 42 117
1.2.7 Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Polsoskam
Laporan 11 18 164
1.2.8 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Perekonomian
Laporan 2 6 300
1.2.9 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Polsoskam
Laporan 3 16 533
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 28
NoNoNoNo Indikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja Utama SatuanSatuanSatuanSatuan TargetTargetTargetTarget RealisasiRealisasiRealisasiRealisasi Capaian (%)Capaian (%)Capaian (%)Capaian (%)
1.2.10 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Keuangan Daerah
Laporan 12 57 475
1.2.11 Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LK BUMD
Laporan 2 39 1950
2.2.2.2. Sasaran Sasaran Sasaran Sasaran Strategis : Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%Strategis : Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%Strategis : Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%Strategis : Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%
IKU IKU IKU IKU OutcomeOutcomeOutcomeOutcome
2.1.1 Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti
Persen 75 0 0
2.1.2 Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat
Persen 71,25 211,76 297,21
IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutputputputput
2.2.1 Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Perekonomian
Laporan 1 3 300
2.2.2 Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Polsoskam
Laporan 1 0 0
2.2.3 Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Perekonomian
Laporan 6 10 167
2.2.4 Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Polsoskam
Laporan 14 69 493
2.2.5 Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Keuangan Daerah
Laporan 48 65 135
3.3.3.3. Sasaran Strategis : Terselenggaranya SPM pada 60% IPD Sasaran Strategis : Terselenggaranya SPM pada 60% IPD Sasaran Strategis : Terselenggaranya SPM pada 60% IPD Sasaran Strategis : Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% dan terselenggaranya GG pada 75% dan terselenggaranya GG pada 75% dan terselenggaranya GG pada 75%
BUMN/BUMDBUMN/BUMDBUMN/BUMDBUMN/BUMD
IKU IKU IKU IKU OutcomeOutcomeOutcomeOutcome
3.1.1 Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal
Persen 30 33,33 111,10
3.1.2 Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI
Persen 55 175 318
3.1.3 Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja
Persen 50 87,50 175
IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutputputputput
3.2.1 Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik Bidang Keuangan Daerah
Laporan 13 23 177
3.2.2 Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat
Laporan 4 13 325
3.2.3 Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD
Laporan 9 19 211
4.4.4.4. Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis :::: Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%
IKU IKU IKU IKU OutcomeOutcomeOutcomeOutcome
4.1.1 Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi
Kelompok 3 3 100
4.1.2 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP
Instansi 4 2 50
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 29
NoNoNoNo Indikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja Utama SatuanSatuanSatuanSatuan TargetTargetTargetTarget RealisasiRealisasiRealisasiRealisasi Capaian (%)Capaian (%)Capaian (%)Capaian (%)
4.1.3 Jumlah peraturan IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK
Peraturan 1 1 100
4.1.4 Persentase Pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga
Persen 84 75 89
4.1.5 Persentase pelaksanaan audit investigasi/ PKKN/PKA
Persen 85 98,63 116,04
4.1.6 Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang
Persen 30 0 0
4.1.7 Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat
Persen 10 100 1.000
IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutputputputput
4.2.1 Laporan hasil sosialisasi masalah
korupsi
Laporan 5 11 220
4.2.2 Laporan hasil bimtek/asistensi
implementasi FCP
Laporan 3 3 100
4.2.3 Laporan hasil kajian pengawasan Laporan 1 2 200
4.2.4 Laporan hasil audit investigasi atas
HKP, Eskalasi dan Klaim
Laporan 6 6 100
4.2.5 Laporan hasil audit investigasi,
perhitungan kerugian negara, dan
pemberian keterangan ahli atas
permintaan Instansi Penyidik
Laporan 49 72 147
5.5.5.5. Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis :::: Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/PemdaMeningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/PemdaMeningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/PemdaMeningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda
IKU IKU IKU IKU OutcomeOutcomeOutcomeOutcome
5.1.1 Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008
Persen 50 15,38 30,76
5.1.2 Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun 2008
Pemda 3 8 266,67
5.1.3 Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian Intern
Pemda 3 5 166,67
IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutputputputput
5.2.1 Laporan dukungan pembinaan
penyelenggaraan SPIP Bidang
Keuangan Daerah
Laporan 17 21 124
6.6.6.6. Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis :::: Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan
kompeten pada 80% Pemdakompeten pada 80% Pemdakompeten pada 80% Pemdakompeten pada 80% Pemda
IKU IKU IKU IKU OutcomeOutcomeOutcomeOutcome
6.1.1 Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA
Persen 70 76,92 109,89
IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutputputputput
6.2.1 Jumlah sosialisasi dan bimtek
penerapan JFA APIP Daerah
Kegiatan 2 2 100
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 30
NoNoNoNo Indikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja Utama SatuanSatuanSatuanSatuan TargetTargetTargetTarget RealisasiRealisasiRealisasiRealisasi Capaian (%)Capaian (%)Capaian (%)Capaian (%)
7.7.7.7. Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis :::: Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas
pengelolaaan keuangan sebesar 100%pengelolaaan keuangan sebesar 100%pengelolaaan keuangan sebesar 100%pengelolaaan keuangan sebesar 100%
IKU IKU IKU IKU OutcomeOutcomeOutcomeOutcome
7.1.1 Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi
Persen 80 98 123
7.1.2 Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP
Persen 100 100 100
7.1.3 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian
Likert 1-10 7,6 7,76 102
7.1.4 Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA
Persen 90 100 111
7.1.5 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur
Likert 1-10 8 8,40 105
7.1.6 Persentase permintaan bantuan hukum yang ditindaklanjuti Biro Hukum dan Humas
Persen 80 100 125
7.1.7 Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massa
Kali 24 44 183,33
7.1.8 Persentase pemanfaatan asset Persen 100 100 100
7.1.9 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras
Likert 1-10 7,90 7,10 89,87
7.1.10 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat
Persen 74 100 135,14
7.1.11 Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke Puslitbangwas
Masukan 1 3 300
7.1.12 Jumlah instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP
Instansi APIP 3 10 333
7.1.13 Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat
Likert 1-10 7,5 8,05 107
IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutputputputput
7.2.1 Jumlah sosialisasi dan bimtek
penerapan tatakelola APIP
Daerah
Kegiatan 10 10 100
7.2.2 Laporan evaluasi penerapan
tatakelola APIP Daerah
Laporan 2 2 100
7.2.3 Laporan Dukungan Manajemen
Perwakilan BPKP
Laporan 28 38 135
7.2.4 Jumlah Sarana Prasarana Unit 15 23 153
8.8.8.8. Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis :::: Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinanTerselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinanTerselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinanTerselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan
IKU IKU IKU IKU OutcomeOutcomeOutcomeOutcome
8.1.1 Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif
Sistem Informasi
4 11 275
IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutputputputput
8.2.1 Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP (terkait Sistem Informasi)
Laporan 32 43 134
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 31
Uraian lebih lengkap tentang pencapaian kinerja sasaran strategis berserta
realisasi anggarannya dapat dilihat pada Lampiran 1.
Capaian indikator kinerja outcome maupun indikator kinerja output dalam tahun
2012, menggunakan sumber daya manusia dan dana. Realisasi penggunaan dana
adalah sebesar Rp15.926.823.000,00 dari anggaran Rp16.445.650.000,00 atau
mencapai 96,85%. Sedangkan pemanfaatan sumber daya manusia terealisasi
sebanyak 35.567 Orang Hari (OH) dari target sebanyak 29.727 OH atau mencapai
120%.
Penghitungan capaian indikator kinerja output dikelompokkan dalam enam kategori
penilaian sebagaimana mengacu pada Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2012 sesuai Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 25 Tahun 2012
sebagai berikut:
Tabel Tabel Tabel Tabel 3.23.23.23.2 Kategori Penilaian Capaian KinerjaKategori Penilaian Capaian KinerjaKategori Penilaian Capaian KinerjaKategori Penilaian Capaian Kinerja OutputOutputOutputOutput
KategoriKategoriKategoriKategori Nilai AngkaNilai AngkaNilai AngkaNilai Angka InterpretasiInterpretasiInterpretasiInterpretasi
AA >85 – 100 Memuaskan
A >75 – 85 Sangat Baik
B >65 – 75 Baik
CC >50 – 65 Cukup
C >30 – 50 Kurang
D 0 – 30 Sangat Kurang
BBBBBBBB........ AAAAAAAANNNNNNNNAAAAAAAALLLLLLLLIIIIIIIISSSSSSSSIIIIIIIISSSSSSSS CCCCCCCCAAAAAAAAPPPPPPPPAAAAAAAAIIIIIIIIAAAAAAAANNNNNNNN KKKKKKKKIIIIIIIINNNNNNNNEEEEEEEERRRRRRRRJJJJJJJJAAAAAAAA
Analisis capaian kinerja dilakukan terhadap capaian kinerja sasaran strategis,
khususnya terhadap Indikator Kinerja Utama (IKU) dominan pada tiap-tiap sasaran
strategis. Analisis juga dilakukan terhadap IKU yang tidak secara langsung
mendukung capaian kinerja sasaran namun berpengaruh terhadap perwujudan
sasaran strategis. Selain itu, analisis dilakukan dengan membandingkan capaian
2012 dengan capaian 2011, serta mengaitkannya dengan kemungkinan
tercapainya sasaran tahun terakhir Renstra, 2014, sebagaimana terinci dalam
Lampiran 2.
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 32
Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun 2012 tergambar dari capaian
39 indikator kinerja utama outcome dan 30 indikator kinerja utama output
sebagaimana telah ditetapkan dalam penetapan kinerja tahun 2012 yang telah
disesuaikan dengan Renstra yang telah dimodifikasi.
Analisis tentang delapan sasaran strategis yang ditetapkan oleh Perwakilan BPKP
Provinsi Riau sebagai alat untuk mewujudkan tujuan strategis pada akhir masa
Renstra, disajikan sebagai berikut:
Sasaran Strategis 1:
Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, Dan 95% LKPD
Meningkatnya kualitas laporan keuangan pemerintah pusat, kementerian/lembaga,
dan pemerintah daerah merupakan tekad Perwakilan BPKP Provinsi Riau sebagai
perwujudan fungsi consulting. Upaya strategis yang dilaksanakan dalam rangka
menyukseskan tercapainya sasaran ini adalah pendekatan yang intensif kepada
para mitra kerja BPKP sehingga BPKP dapat melakukan pendampingan
penyusunan ataupun reviu atas Laporan Keuangan sebelum diterbitkan oleh
K/L/Pemda. Outcome yang diharapkan adalah laporan keuangan dapat sesuai
dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) yang ditunjukkan dengan opini yang
diperoleh dari BPK RI minimal WDP.
Sasaran strategis “Meningkatnya Kualitas 95% Laporan Keuangan
Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah”
diindikasikan oleh dua IKU outcome dominan yang terkait langsung dengan kualitas
Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah. Bersama lima IKU outcome lainnya, realisasi IKU sasaran strategis tahun
2012 dibandingkan dengan tahun 2011 dan dikaitkan dengan target tahun 2014
disajikan dalam Tabel 3.3 berikut ini:
Tabel 3.Tabel 3.Tabel 3.Tabel 3.3333
Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 1
No. Indikator Kinerja Utama Satuan
Realisasi Kinerja Kenaikan (Penuruna
n)
Target Kinerja 2014
Capaian 2012 Thd Target
2014 (%)
2011 2012
IKU IKU IKU IKU OutcomeOutcomeOutcomeOutcome
1.1.1 Persentase IPP yang mendapat pendampingan
Persen 157 173 16 95 182
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 33
No. Indikator Kinerja Utama Satuan
Realisasi Kinerja Kenaikan (Penuruna
n)
Target Kinerja 2014
Capaian 2012 Thd Target
2014 (%)
2011 2012
penyusunan Laporan Keuangan
1.1.2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP
Persen 91,67 91,67 0 95 96
1.1.3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar
Persen 100 100 0 82 121,95
1.1.4 Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat
Persen 117,81 116,67 (1,14) 86,25 135,27
1.1.5 Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yang disampaikan ke Pusat
Persen 317 164 (153) 68 241,18
1.1.6 Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders
Persen 82 42 (40) 93,33 45
1.1.7 Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi
Persen 0 9 9 60 15
Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di
Tabel 3.1 terlihat bahwa kedua IKU outcome dominan sasaran strategis tahun
2012 tercapai 100%. Secara keseluruhan, dengan tujuh IKU outcome dan sebelas
IKU output, rata-rata capaian sasaran 130,85%. Uraian masing-masing capaian IKU
outcome sasaran strategis ini sebagai berikut:
11111111........11111111........11111111........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeennnnnnnnttttttttaaaaaaaasssssssseeeeeeee IIIIIIIIPPPPPPPPPPPPPPPP YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg MMMMMMMMeeeeeeeennnnnnnnddddddddaaaaaaaappppppppaaaaaaaatttttttt PPPPPPPPeeeeeeeennnnnnnnddddddddaaaaaaaammmmmmmmppppppppiiiiiiiinnnnnnnnggggggggaaaaaaaannnnnnnn PPPPPPPPeeeeeeeennnnnnnnyyyyyyyyuuuuuuuussssssssuuuuuuuunnnnnnnnaaaaaaaannnnnnnn LLLLLLLLaaaaaaaappppppppoooooooorrrrrrrraaaaaaaannnnnnnn
KKKKKKKKeeeeeeeeuuuuuuuuaaaaaaaannnnnnnnggggggggaaaaaaaannnnnnnn
IKU ini menunjukkan IKU outcome dominan dalam pencapaian sasaran
strategis 1 Perwakilan BPKP Provinsi Riau yaitu “Persentase Instansi
Pemerintah Pusat (IPP) yang Laporan Keuangannya Memperoleh Opini
Minimal WDP” dengan target sebesar 80%. Dalam rangka mendukung IKU
tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Riau proaktif menjalin kerja sama
melalui Memorandum of Understanding (MoU) untuk membantu
pemerintah, antara lain dengan melakukan pendampingan penyusunan
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 34
laporan keuangan K/L untuk meningkatkan kemampuan IPP menyusun
laporan keuangan sesuai dengan SAP.
Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah
Instansi vertikal yang mendapat pendampingan dibanding Target dalam
PKPT.
Dalam tahun 2012, jumlah instansi vertikal yang mendapat pendampingan
penyusunan laporan keuangan sebanyak 19 IPP atau 173% dari target
PKPT 11 IPP. Bila dibandingkan dengan targetnya sebesar 80%, maka
capaian IKU ini tersebut adalah sebesar 216%.
Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 173% mengalami kenaikan sebesar
16% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 157%. Namun jika
dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014, IKU ini
telah mencapai 182% dari target sebesar 95%.
Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp215.547.000,00 atau
103,04% dari anggaran sebesar Rp209.183.000,00 dengan
menggunakan SDM, sebanyak 1.343 OH atau 128% dari rencana
sebanyak 1.051 OH.
11111111........11111111........22222222........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeennnnnnnnttttttttaaaaaaaasssssssseeeeeeee IIIIIIIIPPPPPPPPDDDDDDDD YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg LLLLLLLLaaaaaaaappppppppoooooooorrrrrrrraaaaaaaannnnnnnn KKKKKKKKeeeeeeeeuuuuuuuuaaaaaaaannnnnnnnggggggggaaaaaaaannnnnnnnnnnnnnnnyyyyyyyyaaaaaaaa MMMMMMMMeeeeeeeemmmmmmmmppppppppeeeeeeeerrrrrrrroooooooolllllllleeeeeeeehhhhhhhh OOOOOOOOppppppppiiiiiiiinnnnnnnniiiiiiii
MMMMMMMMiiiiiiiinnnnnnnniiiiiiiimmmmmmmmaaaaaaaallllllll WWWWWWWWDDDDDDDDPPPPPPPP
Selain IPP, Perwakilan BPKP Provinsi Riau juga berupaya mendorong
akuntabilitas keuangan Pemerintah Daerah ke arah yang lebih baik
dengan IKU “Persentase Instansi Pemerintah Daerah (IPD) yang Laporan
Keuangannya Memperoleh Opini Minimal WDP” dari BPK RI. Keberhasilan
pencapaian IKU ini diukur dari realisasi jumlah IPD yang laporan
keuangannya memperoleh opini minimal WDP dibandingkan dengan
jumlah IPD yang diasistensi oleh Perwakilan BPKP Provinsi Riau.
Dalam tahun 2012, IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini
minimal WDP sebanyak 11 IPD atau 91,67% dari 12 IPD yang diasistensi
oleh BPKP. Bila dibandingkan dengan target IKU sebesar 85%, maka
capaian indikator IKU tersebut sebesar 107,85%.
Rincian opini BPK atas laporan keuangan IPD dapat dilihat dalam Tabel
3.4 berikut:
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 35
Tabel 3.Tabel 3.Tabel 3.Tabel 3.4444
Perkembangan Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Perkembangan Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Perkembangan Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Perkembangan Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Di Wilayah Provinsi Riau Tahun 2009 Di Wilayah Provinsi Riau Tahun 2009 Di Wilayah Provinsi Riau Tahun 2009 Di Wilayah Provinsi Riau Tahun 2009 –––– 2011201120112011
No.No.No.No.
Nama PemdaNama PemdaNama PemdaNama Pemda
Opini BPKOpini BPKOpini BPKOpini BPK Asistensi/Tidak Asistensi/Tidak Asistensi/Tidak Asistensi/Tidak Diasistensi Diasistensi Diasistensi Diasistensi oleh oleh oleh oleh
BPKPBPKPBPKPBPKP 2009200920092009 2010201020102010 2011201120112011
1. Provinsi Riau WDP WTP WDP Asistensi dalam bentuk reviu Laporan Keuangan
2. Kota Pekanbaru WDP WDP WDP Asistensi dalam bentuk reviu Laporan Keuangan
3. Kota Dumai WDP WDP WDP Asistensi Penyusunan Laporan Keuangan
4. Kabupaten Bengkalis WDP WDP TMP Asistensi dalam bentuk reviu Laporan Keuangan
5. Kabupaten Siak WDP WDP WTP Asistensi dalam bentuk reviu Laporan Keuangan
6. Kabupaten Kampar WDP WDP WDP Asistensi dalam bentuk reviu Laporan Keuangan
7. Kabupaten Pelalawan WDP WDP WDP Tidak diasistensi
8. Kabupaten Indragiri Hulu TMP TMP WDP Asistensi Penyusunan Laporan Keuangan
9. Kabupaten Indragiri Hilir WDP WDP WDP Asistensi Penatausahaan Keuangan Daerah
10. Kabupaten Rokan Hulu WDP WDP WDP Asistensi dalam bentuk reviu Laporan Keuangan
11. Kabupaten Rokan Hilir WDP WDP WDP Asistensi dalam bentuk reviu Laporan Keuangan
12. Kabupaten Kuantan Singingi
WDP WDP WTP Asistensi dalam bentuk reviu Laporan Keuangan
13. Kabupaten Kepulauan Meranti
- WDP WDP Asistensi dalam bentuk reviu Laporan Keuangan
JumlahJumlahJumlahJumlah 12121212 13131313 13131313
Realisasi IKU ini tahun 2012 sebesar 91,67% cenderung sama jika
dibandingkan dengan tahun 2011. Capaian indikator ini adalah sebesar
96% dari target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 95%.
Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 176.388.000,00 atau
95,96% dari anggaran sebesar Rp 183.820.000,00, dengan menggunakan
SDM sebanyak 4.228 OH atau 110% dari rencana sebanyak 3.827 OH.
Sumber : Ikhtisar Hasil Pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan Pemda tahun 2009, 2010, dan
2011
Keterangan : WTP: Wajar Tanpa Pengecualian; WDP: Wajar Dengan Pengecualian; TMP: Tidak
Memberikan Pendapat; dan TW: Tidak Wajar
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 36
11111111........11111111........33333333........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeennnnnnnnttttttttaaaaaaaasssssssseeeeeeee JJJJJJJJuuuuuuuummmmmmmmllllllllaaaaaaaahhhhhhhh LLLLLLLLaaaaaaaappppppppoooooooorrrrrrrraaaaaaaannnnnnnn KKKKKKKKeeeeeeeeuuuuuuuuaaaaaaaannnnnnnnggggggggaaaaaaaannnnnnnn PPPPPPPPrrrrrrrrooooooooyyyyyyyyeeeeeeeekkkkkkkk PPPPPPPPHHHHHHHHLLLLLLLLNNNNNNNN YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg
MMMMMMMMeeeeeeeemmmmmmmmppppppppeeeeeeeerrrrrrrroooooooolllllllleeeeeeeehhhhhhhh OOOOOOOOppppppppiiiiiiiinnnnnnnniiiiiiii DDDDDDDDuuuuuuuukkkkkkkkuuuuuuuunnnnnnnnggggggggaaaaaaaannnnnnnn WWWWWWWWaaaaaaaajjjjjjjjaaaaaaaarrrrrrrr
IKU “Persentase Jumlah Laporan Audit atas Proyek PHLN yang memperoleh
opini dukungan Wajar” merupakan IKU lainnya dalam pencapaian Sasaran
Strategis 1. IKU ini diukur dari jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang
memperoleh opini dukungan Wajar dibandingkan dengan jumlah laporan
keuangan proyek PHLN yang diaudit.
Realisasi tahun 2012 IKU ini adalah sebanyak 25 laporan keuangan
proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar atau sebesar 100%
dari 25 laporan keuangan proyek PHLN yang diaudit. Dengan demikian
capaian IKU tahun 2012 sebesar 121,95% dari target sebesar 82%.
Realisasi IKU ini tahun 2012 sebesar 100% sama dengan capaian IKU
tahun 2011, namun telah mencapai 121,95% dari target pada akhir tahun
Renstra 2014 sebesar 82%.
Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp222.914.000,00 atau
107,68% dari anggaran sebesar Rp207.014.000,00, dengan
menggunakan SDM sebanyak 1.421 OH atau 109% dari rencana sebanyak
1.308 OH.
11111111........11111111........44444444........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeennnnnnnnttttttttaaaaaaaasssssssseeeeeeee HHHHHHHHaaaaaaaassssssssiiiiiiiillllllll PPPPPPPPeeeeeeeennnnnnnnggggggggaaaaaaaawwwwwwwwaaaaaaaassssssssaaaaaaaannnnnnnn LLLLLLLLiiiiiiiinnnnnnnnttttttttaaaaaaaassssssss SSSSSSSSeeeeeeeekkkkkkkkttttttttoooooooorrrrrrrraaaaaaaallllllll YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg DDDDDDDDiiiiiiiissssssssaaaaaaaammmmmmmmppppppppaaaaaaaaiiiiiiiikkkkkkkkaaaaaaaannnnnnnn KKKKKKKKeeeeeeee
PPPPPPPPuuuuuuuussssssssaaaaaaaatttttttt
Sesuai dengan PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah (SPIP) mandat yang diberikan kepada Perwakilan BPKP
Provinsi Riau antara lain melakukan pengawasan intern terhadap
akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral
di wilayah Provinsi Riau. Dengan PP tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi
Riau mempunyai kewenangan yang lebih luas dan juga keunggulan
kompetensi dalam melakukan pengawasan intern yang bersifat lintas
sektoral dibandingkan dengan APIP lainnya, sehingga pengawasan atas
program/kegiatan yang melibatkan beberapa pihak dan terkait dengan
berbagai aspek dapat dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Riau.
IKU “Hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat” diukur
dengan menghitung jumlah laporan yang dikirim ke Pusat dibandingkan
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 37
target laporan dari Pusat dengan target kinerja 73,75%. Dalam tahun
2012, jumlah laporan yang dikirim ke Pusat sebanyak 63 laporan atau
116,67% dari target laporan dari Pusat sebanyak 54 laporan, dan jika
dibandingkan dengan targetnya, maka capaian IKU ini sebesar 158%.
Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 116,67% mengalami penurunan
sebesar 1,14% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 117,81%. Bila
dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar
86,25%, maka capaian IKU ini sebesar 135,27%.
Capaian kinerja IKU ini menggunakan dana sebesar Rp711.988.000,00
atau 92,44% dari anggaran sebesar Rp770.242.000,00 dengan
menggunakan SDM sebanyak 2.835 OH atau 116% dari rencana sebanyak
2.442 OH.
11111111........11111111........55555555........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeennnnnnnnttttttttaaaaaaaasssssssseeeeeeee HHHHHHHHaaaaaaaassssssssiiiiiiiillllllll PPPPPPPPeeeeeeeennnnnnnnggggggggaaaaaaaawwwwwwwwaaaaaaaassssssssaaaaaaaannnnnnnn AAAAAAAAttttttttaaaaaaaassssssss PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrmmmmmmmmiiiiiiiinnnnnnnnttttttttaaaaaaaaaaaaaaaannnnnnnn PPPPPPPPrrrrrrrreeeeeeeessssssssiiiiiiiiddddddddeeeeeeeennnnnnnn YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg
DDDDDDDDiiiiiiiissssssssaaaaaaaammmmmmmmppppppppaaaaaaaaiiiiiiiikkkkkkkkaaaaaaaannnnnnnn KKKKKKKKeeeeeeee PPPPPPPPuuuuuuuussssssssaaaaaaaatttttttt
IKU “Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang
disampaikan ke Pusat” merupakan indikator pencapaian Sasaran Strategis
1 dalam rangka pelaksanaan tugas Perwakilan BPKP Provinsi Riau
melakukan pengawasan intern melalui kegiatan pengawasan lainnya
berdasarkan penugasan dari Presiden, sesuai amanat pasal 49
ayat 2 butir c PP 60 Tahun 2008 tentang SPIP.
Capaian IKU ini diukur berdasarkan jumlah laporan hasil pengawasan atas
permintaan presiden yang dikirim ke Pusat dibandingkan dengan jumlah
target laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden yang diberikan
oleh Pusat.
Jumlah laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden yang dikirim
ke Pusat pada tahun 2012 sebanyak 18 laporan atau 164% dari
11 laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden yang diberikan
oleh Pusat. Dibandingkan dengan targetnya sebesar 68%, maka capaian
IKU tahun 2012 sebesar 241,18%.
Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 164% mengalami penurunan 153%
dibandingkan realisasi tahun 2011 sebesar 317%, atau mencapai
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 38
241,18% dibandingkan dengan target pada akhir periode Renstra tahun
2014 sebesar 68%.
Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp146.101.000,00 atau
80,56% dari anggaran sebesar Rp181.351.000,00 dengan menggunakan
SDM sebanyak 634 OH atau 114% dari rencana sebanyak 554 OH.
11111111........11111111........66666666........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeennnnnnnnttttttttaaaaaaaasssssssseeeeeeee HHHHHHHHaaaaaaaassssssssiiiiiiiillllllll PPPPPPPPeeeeeeeennnnnnnnggggggggaaaaaaaawwwwwwwwaaaaaaaassssssssaaaaaaaannnnnnnn AAAAAAAAttttttttaaaaaaaassssssss PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrmmmmmmmmiiiiiiiinnnnnnnnttttttttaaaaaaaaaaaaaaaannnnnnnn SSSSSSSSttttttttaaaaaaaakkkkkkkkeeeeeeeehhhhhhhhoooooooollllllllddddddddeeeeeeeerrrrrrrrssssssss YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg
DDDDDDDDiiiiiiiijjjjjjjjaaaaaaaaddddddddiiiiiiiikkkkkkkkaaaaaaaannnnnnnn BBBBBBBBaaaaaaaahhhhhhhhaaaaaaaannnnnnnn PPPPPPPPeeeeeeeennnnnnnnggggggggaaaaaaaammmmmmmmbbbbbbbbiiiiiiiillllllllaaaaaaaannnnnnnn KKKKKKKKeeeeeeeeppppppppuuuuuuuuttttttttuuuuuuuussssssssaaaaaaaannnnnnnn OOOOOOOOlllllllleeeeeeeehhhhhhhh SSSSSSSSttttttttaaaaaaaakkkkkkkkeeeeeeeehhhhhhhhoooooooollllllllddddddddeeeeeeeerrrrrrrrssssssss
IKU “Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang
dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh Stakeholders” merupakan
IKU lainnya untuk mencapai Sasaran Strategis 1 dengan target sebesar
80,00%. IKU ini diukur dengan menghitung jumlah laporan pengawasan
atas permintaan stakeholders yang disampaikan tepat waktu (sesuai RPL
dalam KM4).
Dalam tahun 2012, jumlah laporan pengawasan atas permintaan
stakeholders yang disampaikan tepat waktu sebanyak 33 laporan atau
42% dari jumlah laporan pengawasan atas permintaan stakeholders
sebanyak 79 laporan. Dibandingkan dengan targetnya sebesar 80%, maka
capaian IKU tersebut sebesar 52,50%.
Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 42% mengalami penurunan sebesar
40% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 82%. Hal ini menunjukkan
bahwa Perwakilan BPKP Provinsi Riau masih harus berupaya keras karena
capaiannya masih jauh (45%) dari target akhir periode Renstra tahun 2014
sebesar 93,33%.
Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp171.381.000,00 atau
98,02% dari anggaran sebesar Rp174.847.000,00 dengan menggunakan
SDM sebanyak 3.707 OH atau 210% dari rencana sebanyak 1762 OH.
11111111........11111111........77777777........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeennnnnnnnttttttttaaaaaaaasssssssseeeeeeee BBBBBBBBUUUUUUUUMMMMMMMMDDDDDDDD YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg MMMMMMMMeeeeeeeennnnnnnnddddddddaaaaaaaappppppppaaaaaaaatttttttt PPPPPPPPeeeeeeeennnnnnnnddddddddaaaaaaaammmmmmmmppppppppiiiiiiiinnnnnnnnggggggggaaaaaaaannnnnnnn PPPPPPPPeeeeeeeennnnnnnnyyyyyyyyeeeeeeeelllllllleeeeeeeennnnnnnnggggggggggggggggaaaaaaaarrrrrrrraaaaaaaaaaaaaaaannnnnnnn
AAAAAAAAkkkkkkkkuuuuuuuunnnnnnnnttttttttaaaaaaaannnnnnnnssssssssiiiiiiii
Perwakilan BPKP Provinsi Riau berperan aktif dalam pendampingan
penyusunan Laporan Keuangan BUMD agar sesuai dengan standar
akuntansi yang berlaku umum. Oleh karena itu pendampingan ini dianggap
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 39
mendukung pencapaian Sasaran Strategis 1 dengan IKU “Persentase
BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi”.
IKU ini diukur dengan menghitung jumlah BUMD yang mendapat
pendampingan penyelenggaraan akuntansi dibandingkan jumlah BUMD
yang terdapat di wilayah Provinsi Riau.
Dalam tahun 2012, jumlah BUMD yang mendapat pendampingan
penyelenggaraan akuntansi adalah sebanyak 3 BUMD atau 9% dari jumlah
BUMD yang terdapat di wilayah Provinsi Riau sebanyak 33 BUMD.
Dibandingkan dengan targetnya sebesar 50,00%, maka capaian IKU
tersebut adalah sebesar 18%. Tidak tercapainya target ini karena
kurangnya permintaan BUMD untuk pendampingan penyelenggaraan
akuntansi.
Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 9% mengalami kenaikan sebesar 9%
dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 0%, atau mencapai 15% dari
target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 60,00%. Hal ini
menunjukkan bahwa Perwakilan BPKP Provinsi Riau masih harus berupaya
keras karena capaiannya masih jauh dari target akhir periode Renstra
tahun 2014.
Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp72.121.000,00 atau
904,91% dari anggaran sebesar Rp7.970.000,00 dengan menggunakan
SDM sebanyak 3.158 OH atau 241% dari rencana sebanyak 1.310 OH.
Di samping IKU outcome di atas, capaian Sasaran Strategis 1 ini didukung melalui
sebelas IKU output seperti digambarkan sebagai berikut:
Tabel 3.Tabel 3.Tabel 3.Tabel 3.5555
Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 1
No. Indikator Kinerja Utama Satuan
Tahun 2012 Tahun 2011 Target
s.d. 2014
Realiasi s.d.2012
Capaian
Kinerja
s.d 2012 Target Realisasi
% Capaian
% Capaian
IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutputputputput
1.2.1 Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL Bidang Perekonomian
Laporan 5 13 260 650 12 26 217%
1.2.2 Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL Bidang Polsoskam
Laporan 12 26 217 133 66 74 112%
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 40
No. Indikator Kinerja Utama Satuan
Tahun 2012 Tahun 2011 Target
s.d. 2014
Realiasi s.d.2012
Capaian
Kinerja
s.d 2012 Target Realisasi
% Capaian
% Capaian
1.2.3 Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPD
Laporan 35 108 309 100 119 206 173%
1.2.4 Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN
Laporan 17 25 147 120 100 117 117%
1.2.5 Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Perekonomian
Laporan 18 21 117 214 68 53 78%
1.2.6 Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Polsoskam
Laporan 36 42 117 108 190 150 79%
1.2.7 Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Polsoskam
Laporan 11 18 164 182 43 56 130%
1.2.8 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Perekonomian
Laporan 2 6 300 400 40 77 193%
1.2.9 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Polsoskam
Laporan 3 16 533 100 12 196 1633%
1.2.10 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Keuangan Daerah
Laporan 12 57 475 2.500 43 148 344%
1.2.11 Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LK BUMD
Laporan 2 39 1950 200 24 71 296%
Dari tabel di atas terlihat bahwa untuk beberapa indikator kinerja output yang telah
dilaksanakan dalam tiga tahun terakhir, beberapa indikator menunjukkan capaian
kinerja yang lebih baik. Indikator kinerja output yang mengalami peningkatan
capaian kinerja yang sangat signifikan (300% ke atas) di tahun 2012 jika
dibandingkan dengan tahun 2011 yaitu Laporan hasil pengawasan atas permintaan
stakeholder Bidang Polsoskam dengan capaian 533%, dan Laporan hasil
bimtek/asistensi penyusunan LK BUMD dengan capaian 1.950%.
Dari tabel di atas juga terlihat bahwa capaian kinerja s.d. tahun 2012 dibandingkan
dengan target jangka menengah s.d. tahun 2014 yang sangat signifikan (300% ke
atas) yaitu Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang
Polsoskam dengan capaian 1633%, dan Laporan hasil pengawasan atas
permintaan stakeholder Bidang Keuangan Daerah dengan capaian 344%.
Berikutnya untuk pengukuran kinerja selama tahun 2012 terhadap capaian
sasaran strategis ini dinilai memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan, karena hampir seluruh indikator kinerja
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 41
outputnya memperoleh capaian di atas 85%, dengan uraian masing-masing
indikator kinerja output sebagai berikut:
1.2.1.1.2.1.1.2.1.1.2.1. Laporan Hasil Bimbingan Teknis/ asistensi penyusunan Laporan Laporan Hasil Bimbingan Teknis/ asistensi penyusunan Laporan Laporan Hasil Bimbingan Teknis/ asistensi penyusunan Laporan Laporan Hasil Bimbingan Teknis/ asistensi penyusunan Laporan
Keuangan Kementerian/Lembaga (LKKL) Bidang PerekonomianKeuangan Kementerian/Lembaga (LKKL) Bidang PerekonomianKeuangan Kementerian/Lembaga (LKKL) Bidang PerekonomianKeuangan Kementerian/Lembaga (LKKL) Bidang Perekonomian
Capaian indikator laporan hasil bimbingan teknis/asistensi penyusunan
LKKL Bidang Perekonomian yaitu 260% dari target yang ditetapkan dalam
TAPKIN dengan terealisasinya 13 laporan dari 5 laporan yang ditargetkan.
Capaian tersebut memperoleh predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian kinerja
tahun 2012 sebesar 260% mengalami penurunan bila dibanding dengan
capaian kinerja tahun 2011 sebesar 650%.
Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasan
sebagai berikut:
1) Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan
Sasaran pendampingan adalah penyusunan laporan keuangan tahun
anggaran 2011 dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak
4 laporan. Pendampingan ini dilakukan terhadap satuan kerja di
lingkungan Kementerian Pertanian, Mahkamah Agung, Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi serta Badan Pusat Statistik di Provinsi Riau.
2) Pendampingan Penyusunan dan Reviu Laporan Keuangan
Sasaran pendampingan adalah penyusunan dan reviu laporan
keuangan tahun anggaran 2011 dengan jumlah laporan yang
diterbitkan sebanyak 6 laporan. Pendampingan ini dilakukan terhadap
satuan kerja di Kementerian Kehutanan, Kementerian Pertanian serta
Kementerian Pekerjaan Umum (Direktorat Jenderal Bina Marga,
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dan Direktorat Jenderal Cipta
Karya) di wilayah Provinsi Riau.
3) Pendampingan Reviu Laporan Keuangan
Sasaran pendampingan adalah reviu laporan keuangan tahun
anggaran 2011 dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak
2 laporan. Pendampingan ini dilakukan terhadap satuan kerja di
Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Badan Pertanahan Nasional
di wilayah Provinsi Riau.
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 42
4) Narasumber Pembinaan Administrasi dan Rekonsiliasi SAI
Narasumber ini merupakan pelaksanaan sosialisasi SPIP dalam acara
Pembinaan Administrasi dan Rekonsiliasi SAI di lingkungan BPS
Provinsi Riau dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak
1 laporan.
1.2.2.1.2.2.1.2.2.1.2.2. LaporanLaporanLaporanLaporan Hasil Bimbingan Teknis/Asistensi Penyusunan LKKL Bidang Hasil Bimbingan Teknis/Asistensi Penyusunan LKKL Bidang Hasil Bimbingan Teknis/Asistensi Penyusunan LKKL Bidang Hasil Bimbingan Teknis/Asistensi Penyusunan LKKL Bidang
Polsoskam Polsoskam Polsoskam Polsoskam
Capaian indikator laporan hasil bimbingan teknis/asistensi penyusunan
LKKL Bidang Polsoskam yaitu 217% dari target yang ditetapkan dalam
TAPKIN dengan terealisasinya 26 laporan dari 12 laporan yang
ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian
kinerja tahun 2012 sebesar 217% mengalami peningkatan bila dibanding
dengan capaian kinerja tahun 2011 sebesar 133%.
Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasan
sebagai berikut:
1) Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan
Sasaran pendampingan adalah penyusunan laporan keuangan tahun
anggaran 2011 dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak
9 laporan. Pendampingan ini dilakukan terhadap beberapa instansi di
lingkungan Kesehatan, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata,
Kepolisian Daerah, Komisi Pemilihan umum, Kementerian Hukum dan
HAM, Kementerian Sosial, Kementerian Agama dan Kejaksaan Tinggi
Provinsi Riau.
2) Reviu Laporan Keuangan
Sasaran reviu adalah laporan keuangan tahun 2011 dengan jumlah
laporan yang diterbitkan sebanyak 4 laporan. Reviu ini dilakukan
terhadap beberapa instansi di lingkungan Kementerian Kesehatan,
satuan kerja Kepolisian Daerah, Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional dan Komisi Pemilihan Umum di Provinsi Riau.
3) Sosialisasi Pengelolaan Keuangan Negara
Sosialisasi pengelolaan keuangan negara yang dilaksanakan berupa
narasumber workshop kegiatan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di
Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Kabupaten Siak, dan Kabupaten
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 43
Rokan Hulu, narasumber pengajar dan rapat koordinasi pembangunan
di Universitas Riau (UR), narasumber pelatihan tentang
pertanggungjawaban keuangan sumber dana APBN, APBD dan hibah,
sosialisasi penyusunan catatan atas Laporan Keuangan Semester I
Tahun 2012 pada Kementerian Hukum dan HAM Riau, narasumber
pada pelatihan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan P3NFI,
dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 9 laporan.
4) Pendampingan Pengelolaan Keuangan Negara
Pendampingan dilaksanakan pada kegiatan bimbingan teknis
akuntansi pengelolaan hibah Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur
Tahun 2013 yang bersumber dari APBD Provinsi Riau dan
pendampingan pada Tim Wasrik Itwasda Polda Riau, dengan jumlah
laporan yang diterbitkan sebanyak 2 laporan.
5) Pendampingan Penyusunan dan Evaluasi LAKIP
Pendampingan ini dilaksanakan pada Kepolisian Daerah Riau pada
kegiatan pendampingan Evaluasi LAKIP Tahun 2011 dan penyusunan
LAKIP Tahun 2012, dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak
2 laporan.
1.2.3.1.2.3.1.2.3.1.2.3. Laporan Hasil Bimtek/Asistensi Penyusunan LKPDLaporan Hasil Bimtek/Asistensi Penyusunan LKPDLaporan Hasil Bimtek/Asistensi Penyusunan LKPDLaporan Hasil Bimtek/Asistensi Penyusunan LKPD
Capaian indikator laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPD yaitu
309% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan terealisasinya
108 laporan dari 35 laporan yang ditargetkan. Capaian tersebut
memperoleh predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian kinerja tahun 2012 sebesar
309% mengalami penurunan bila dibanding dengan capaian kinerja tahun
2011 sebesar 100%.
Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasan
sebagai berikut:
1) Pendampingan Penyusunan LKPD
Pendampingan penyusunan LKPD dilaksanakan pada Pemerintah
Kabupaten Indragiri Hulu dan Kota Dumai untuk tahun anggaran 2011.
Sedangkan untuk pendampingan penyusunan Laporan Keuangan
tahun anggaran 2012 dilakukan pada Pemerintah Kota Dumai.
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 44
Penugasan pendampingan ini menghasilkan laporan sebanyak
3 laporan.
2) Pendampingan Reviu Laporan Keuangan
Pendampingan reviu laporan keuangan dilaksanakan pada
11 pemerintah provinsi/kabupaten/kota di wilayah Provinsi Riau, yaitu
pada Pemerintah Provinsi Riau, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten
Bengkalis, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Rokan Hulu,
Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Kampar, Kabupaten Kepulauan
Meranti, Kabupaten Siak, Kota Pekanbaru, dan Kota Dumai.
Pendampingan reviu dilakukan terhadap laporan keuangan tahun
anggaran 2011 serta laporan keuangan semester I tahun 2012
dengan menghasilkan 12 laporan.
3) Evaluasi atas Proses Penyusunan dan Penetapan APBD
Sasaran evaluasi adalah proses penyusunan dan penetapan APBD
tahun anggaran 2012 yang dilaksanakan melalui 3 penugasan dengan
hasil laporan evaluasi atas proses penyusunan dan penetapan APBD
pada Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Rokan Hulu, dan Kota Dumai.
Evaluasi ini dilakukan sejak proses penyusunan dan penetapan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah sampai dengan penetapan APBD
serta pengesahan DPA SKPD. Evaluasi ini ditekankan pada ketepatan
waktu penetapan tiap tahapan dalam proses penyusunan APBD dan
memberikan saran perbaikan kepada pemerintah (baik pusat maupun
daerah) agar penetapan APBD lebih tepat waktu sehingga pelaksanaan
anggaran pemerintah sebagai motor penggerak pembangunan dalam
mewujudkan tujuan bernegara segera dapat direalisasikan.
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, atas proses penyusunan dan
penetapan APBD pada kabupaten/kota yang dievaluasi ditemukan
permasalahan sebagai berikut:
• Penyusunan dan Penetapan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) belum dilaksanakan dengan tepat waktu, yang disebabkan
pelaksanaan kegiatan musyawarah perencanaan pembangunangan
(Musrenbang) tingkat desa dan kecamatan terlambat.
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 45
• Penyusunan Rancangan KUA dan PPAS yang diotorisasi oleh Kepala
Daerah dilaksanakan tidak tepat waktu. Hal ini disebabkan
penyerahan Rancangan KUA dan PPAS kepada DPRD terlambat,
demikian juga dengan pembahasan dan penetapan Rancangan
KUA dan PPAS menjadi KUA dan PPAS.
• Pembahasan Ranperda APBD di DPRD belum dilaksanakan dengan
tepat waktu, yang disebabkan jadwal pembahasan Ranperda APBD
yang diajukan DPRD dengan DPRD tidak sinkron dengan jadwal
kegiatan DPRD serta ketidakcermatan TAPD dalam melengkapi
berkas raperda APBD dan Ranperkada penjabaran APBD yang
disampaikan kepada gubernur untuk dievaluasi.
4) Sosialisasi/Pendampingan SIMDA
Sosialisasi/ pendampingan yang dilakukan berupa pendampingan
instalasi dan implementasi aplikasi SIMDA Keuangan maupun SIMDA
BMD. Pendampingan ini dilakukan pada Pemerintah Kabupaten
Indragiri Hulu, Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis, dan Kabupaten Siak,
dengan jumlah laporan yang dihasilkan sebanyak 11 laporan.
Perkembangan terakhir sampai dengan tahun 2012, Pemerintah
Daerah yang menggunakan aplikasi SIMDA Keuangan maupun SIMDA
BMD sebanyak 5 Pemda dengan kondisi sebagai berikut:
Tabel 3.6Tabel 3.6Tabel 3.6Tabel 3.6
Pemerintah Daerah Yang Menggunakan SIMDAPemerintah Daerah Yang Menggunakan SIMDAPemerintah Daerah Yang Menggunakan SIMDAPemerintah Daerah Yang Menggunakan SIMDA
No. Pemerintah Daerah
Simda Keuangan Simda BMD Penganggaran Penatausahaan Pelaporan
1 Provinsi Riau V
2 Kota Dumai V V V
3 Kabupaten Indragiri Hulu
V V V V
4 Kabupaten Siak V V V V
5 Kabupaten Bengkalis
V V V
5) Bimtek KONI
Bimbingan teknis dilakukan pada KONI Provinsi Riau dan KONI
Kabupaten Bengkalis, mulai dari pendampingan pedoman pengelolaan
keuangan, perencanaan dan anggaran, serta pendampingan
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 46
penyusunan laporan pertanggungjawaban dengan menghasilkan
4 (empat) laporan.
6) Sosialisasi KONI
Sosialisasi dilakukan pada bimbingan teknis pengelolaan dan
pertanggungjawaban dana hibah KONI Kabupaten Kampar dan rapat
kerja KONI Kabupaten Bengkalis. Penugasan ini menghasilkan 2 (dua)
laporan.
7) Verifikasi
Verifikasi yang dilakukan atas Laporan Pertanggungjawaban Keuangan
Panitia Besar PON XVIII dan Penja Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu,
serta menghasilkan 2 (dua) laporan.
8) Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah
Analisis ini dilaksanakan pada pemerintah daerah di wilayah Provinsi
Riau dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 1 (satu)
laporan.
9) Pengamatan Pengadaan Barang/Jasa
Pengamatan Pengadaan Barang/Jasa dilakukan pada Pemerintah Kota
Pekanbaru tahun 2012 dengan jumlah laporan yang diterbitkan
sebanyak 1 (satu) laporan.
10) Pengamatan Penganggaran APBD
Penugasan yang dilakukan berupa pengamatan perencanaan dan
penganggaran APBD serta kompilasi koordinasi dan supervisi pada
Pemerintah Provinsi Riau, dengan jumlah laporan yang diterbitkan
sebanyak 2 (dua) laporan.
11) Pendampingan/Bimtek/Asistensi
Pendampingan/bimtek/asistensi ini dilaksanakan atas permintaan
SKPD pemerintah daerah di wilayah Provinsi Riau, yaitu pada
Pemerintah Provinsi Riau, Kabupaten Indragiri Hulu, Kota Pekanbaru,
Kabupaten Siak, Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten
Kuantan Singingi, Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Pelalawan, dan
Kabupaten Rokan Hulu, serta pendampingan pada Sub PB PON XVIII
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 47
Tahun 2012 Kabupaten Indragiri Hilir dan Siak, dengan jumlah laporan
yang diterbitkan sebanyak 31 laporan.
12) Narasumber/Sosialisasi
Narasumber/ sosialisasi dilakukan pada pemerintah daerah di
lingkungan wilayah Provinsi Riau, yaitu pada Pemerintah Provinsi Riau,
Kota Pekanbaru, Kabupaten Kampar, Kabupaten Kuantan Singingi,
Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Pelalawan,
Kabupaten Siak, Kabupaten Bengkalis, dan Kota Dumai. Jumlah
laporan yang diterbitkan sebanyak 36 laporan.
1.2.4.1.2.4.1.2.4.1.2.4. Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLNLaporan hasil pengawasan atas Proyek PHLNLaporan hasil pengawasan atas Proyek PHLNLaporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN
Capaian indikator laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN yaitu 147%
dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan terealisasinya 25
laporan dari 17 laporan yang ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh
predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian kinerja tahun 2012 sebesar 147%
mengalami peningkatan bila dibanding dengan capaian kinerja tahun
2011 sebesar 120%.
Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasan
sebagai berikut:
1) Audit Keuangan atas Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS)
Sasaran audit ini adalah laporan keuangan Program PAMSIMAS yang
didanai dari Loan IDA Credit NO.4204-IND dan Grant TF 094972 untuk
tahun anggaran 2011. Audit ini dilaksanakan pada Dinas Pekerjaan
Umum Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Bengkalis dan
Provinsi Riau serta Dinas Kesehatan Provinsi Riau dengan jumlah
laporan yang diterbitkan sebanyak 4 laporan.
2) Audit Keuangan atas Program Bantuan Operasional Sekolah -
Knowledge Improvement For Transparency and Accountability (BOS
KITA)
Sasaran audit ini adalah laporan keuangan Program BOS KITA yang
sumber dananya berasal dari Loan IBRD No.L-75910-IND dan TF-
93613 untuk tahun anggaran 2011. Audit dilaksanakan melalui 6
penugasan pada kabupaten/kota di wilayah Provinsi Riau yaitu
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 48
Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten
Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Kampar dan Kota Dumai,
dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 6 laporan.
3) Audit Keuangan atas PNPM Mandiri Perkotaan
Sasaran audit ini adalah laporan keuangan PNPM Mandiri Perkotaan
yang sumber dananya berasal dari IDB 131-IND/132 untuk tahun
anggaran 2011. Audit dilaksanakan melalui 2 penugasan pada Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Bengkalis dan SNVT Penataan Bangunan
dan Lingkungan di Provinsi Riau, dengan jumlah laporan yang
diterbitkan sebanyak 2 laporan.
4) Audit atas PNPM Mandiri Perdesaan
Sasaran audit ini adalah laporan keuangan atas PNPM Mandiri
Perdesaan yang sumber dananya berasal dari IBRD Loan 7505-
ID/Loan 7867-ID PNPM III/Loan 8079-ID PNPM IV/Grant 97410 untuk
tahun anggaran 2011. Audit dilaksanakan pada Kabupaten Indragiri
Hulu, Kabupaten Siak, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Indragiri Hilir,
Kabupaten Bengkalis dan Provinsi Riau, dengan jumlah laporan yang
diterbitkan sebanyak 6 laporan.
5) Audit Keuangan di Universitas Riau
Sasaran audit adalah kegiatan I-MHERE yang didanai dari Loan IBRD
No.4789-IND/IDA CR NO.4077-IND untuk tahun anggaran 2011 dan
laporan Keuangan IBRD Loan 7737-ID Health Professional Education
Quality Project pada Universitas Riau untuk tahun anggaran yang
berakhir 31 Desember 2011. Audit dilaksanakan pada Universitas Riau
(UR), dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 2 laporan.
6) Audit Keuangan atas Laporan Keuangan Indonesian Vocational
Education Strengthening Project (INVEST)
Sasaran audit ini adalah laporan keuangan Indonesian Vocational
Education Strengthening Project (INVEST) yang sumber dananya
berasal dari Loan ADB-Loan Number 2416-INO (SF) sampai dengan
Juni 2012. Audit dilaksanakan pada SMKN 2 Pekanbaru, SMKN 1
Pasir Penyu dan audit tujuan tertentu atas perbedaan nilai kas antara
buku kas umum (BKU) dengan nilai kas/bank pada Program INVEST-
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 49
ADB di Pekanbaru dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak
3 laporan.
7) Instruktur Pelatihan Audit Dukungan PNPM Mandiri Perdesaan
Pelaksanaan dilakukan dengan menjadi instruktur/narasumber pada
kegiatan Pelatihan Audit Dukungan PNPM Mandiri Perdesaan tahun
2012 dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 1 laporan.
11111111........22222222........55555555........ LaporanLaporanLaporanLaporan HHHHHHHHaaaaaaaassssssssiiiiiiiillllllll PPPPPPPPeeeeeeeennnnnnnnggggggggaaaaaaaawwwwwwwwaaaaaaaassssssssaaaaaaaannnnnnnn LLLLLLLLiiiiiiiinnnnnnnnttttttttaaaaaaaassssssss SSSSSSSSeeeeeeeekkkkkkkkttttttttoooooooorrrrrrrr BBBBBBBBiiiiiiiiddddddddaaaaaaaannnnnnnngggggggg PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrreeeeeeeekkkkkkkkoooooooonnnnnnnnoooooooommmmmmmmiiiiiiiiaaaaaaaannnnnnnn
Capaian indikator laporan hasil pengawasan lintas sektoral Bidang
Perekonomian yaitu 117% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN
dengan terealisasinya 21 laporan dari 18 laporan yang ditargetkan.
Capaian tersebut memperoleh predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian kinerja
tahun 2012 sebesar 117% mengalami penurunan bila dibanding dengan
capaian kinerja tahun 2011 sebesar 214%.
Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasan
sebagai berikut:
1) Audit Kinerja Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP)
Tujuan audit PPIP Tahun 2011 adalah untuk menilai keberhasilan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Instansi terkait dalam
melaksanakan atau menyelenggarakan Program Pembangunan
Infrastruktur Perdesaan (PPIP). Audit ini dilaksanakan pada Kabupaten
Indragiri Hilir, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Siak, Kabupaten
Indragiri Hulu dan Provinsi Riau untuk program tahun anggaran 2012,
dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 8 laporan.
Sasaran audit kinerja PPIP ini adalah untuk menilai keberhasilan
pelaksanaan penyaluran dana PPIP yang dijabarkan dalam tiga
indikator utama (efektifitas dan efisiensi pelaksanaan program,
ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan dan ketepatan
penyusunan dan penyampaian laporan) di tingkat provinsi,
kabupaten/kota dan desa. Selain itu untuk mengidentifikasi hambatan
pelaksanaan program di daerah dan adanya kerugian negara yang
diakibatkan oleh pelaksanaan program yang tidak sesuai ketentuan.
Tingkat keberhasilan pelaksanaan PPIP Provinsi Riau tahun 2011
tercermin dari perolehan skor agregat Indikator Kinerja Utama (KPI)
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 50
sebesar 68,36 dari skor maksimum 100. Hal ini menunjukkan capaian
kinerja PPIP tahun 2011 pada Provinsi Riau memperoleh predikat
‘cu‘cu‘cu‘cukup berhasil’kup berhasil’kup berhasil’kup berhasil’, namun kurang dari ambang batas keberhasilan yang
ditetapkan sebesar 85,00.
2) Audit Kinerja Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP)
Interim
Audit interim dilaksanakan pada Kabupaten Siak, Kabupaten Kampar
dan Kabupaten Rokan Hilir dan Provinsi Riau untuk program sampai
dengan semester I tahun anggaran 2012 dengan jumlah laporan yang
diterbitkan sebanyak 4 laporan.
3) Evaluasi Kegiatan Program Swasembada Beras
Evaluasi ini dilaksanakan melalui 9 penugasan pada Kabupaten
Rokan Hulu, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Kuantan Singingi,
Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Siak, Kota Dumai, Kabupaten
Kampar, Kabupaten Rokan Hilir dan Provinsi Riau periode tahun 2010
sampai dengan Semester II tahun 2012, dengan jumlah laporan yang
diterbitkan sebanyak 9 laporan.
Evaluasi ditujukan untuk memberi gambaran mengenai pencapaian
hasil-hasil program sebagai masukan dalam rangka meningkatkan
pelaksanaan Program Pokok Swasembada Beras sebagai bagian dari
Program Swasembada Pangan Nasional yang diharapkan dapat
dicapai.
Hasil evaluasi program swasembada beras ini meliputi:
• Pencapaian Swasembada Beras.
Tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 (triwulan III), Provinsi Riau
belum berhasil mencapai swasembada beras karena tingkat
produksi beras belum dapat memenuhi kebutuhan konsumsi.
• Lahan Pertanian Produktif
Luas lahan pertanian padi di Provinsi Riau tahun 2010 sampai
dengan tahun 2012 (triwulan III) terdiri dari lahan produktif dan
tidak produktif.
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 51
• Efektivitas Program
Untuk tahun 2010, pelaksanaan program swasembada di Provinsi
Riau telah efektif karena nilai peningkatan produksi sebesar
26.434,57 ton dengan nilai Rp188.828.364.364,22 lebih besar
dari biaya program sebesar Rp51.324.583.151,00. Untuk tahun
2011, pelaksanaan program swasembada di Provinsi Riau telah
efektif karena nilai peningkatan produksi sebesar 6.767,35 ton
dengan nilai Rp53.493.741.882,00 lebih besar dari biaya program
sebesar Rp39.888.340.837,50. Sedangkan untuk tahun 2012 (s.d
triwulan III), pelaksanaan program swasembada di Provinsi Riau
belum efektif karena nilai peningkatan produksi sebesar 4.671,09
ton dengan nilai Rp43.160.591.579,35 lebih kecil dari biaya
program sebesar Rp58.949.321.683,00.
1.2.6.1.2.6.1.2.6.1.2.6. Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang PolsoskamLaporan hasil pengawasan lintas sektor bidang PolsoskamLaporan hasil pengawasan lintas sektor bidang PolsoskamLaporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Polsoskam
Capaian indikator laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang
Polsoskam yaitu 117% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan
terealisasinya 42 laporan dari 36 laporan yang ditargetkan. Capaian
tersebut memperoleh predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian kinerja tahun 2012
sebesar 117% mengalami penurunan bila dibanding dengan capaian
kinerja tahun 2011 sebesar 108%.
Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasan
sebagai berikut:
1) Audit Kinerja atas Program Bantuan Operasional Sekolah
Audit ini dilaksanakan atas pelaksanaan Program BOS pada
Kementerian Pendidikan Nasional untuk tahun anggaran 2011 dan
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Kementerian
Agama Tahun Anggaran 2011 di wilayah Provinsi Riau.
Di lingkungan Kementerian Pendidikan Nasional, audit ini
dilaksanakan pada Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Kuantan
Singingi, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Siak, Kabupaten Kampar,
Kabupaten Indragiri Hulu, Kota Dumai dan wilayah Provinsi Riau,
dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 8 laporan.
Sementara di Kementerian Agama, audit dilaksanakan di Kabupaten
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 52
Pelalawan, Kabupaten Kampar, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten
Kuantan Singingi, Kota Dumai dan di wilayah Provinsi Riau dengan
jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 8 laporan.
Sasaran audit kinerja atas Program BOS untuk menilai keberhasilan
pelaksanaan Program BOS yang diuraikan dalam lima aspek (tepat
sasaran, tepat jumlah, tepat waktu, tepat penggunaan serta tepat
administrasi dan pertanggungjawaban) dan mengidentifikasi hambatan
pelaksanaan program (hambatan pencapaian kinerja).
2) Audit Operasional Program Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan,
dan Subsidi RA/BA dan Madrasah dan Tunjangan Fungsional dan
Profesi Guru PNS dan Non PNS pada Kementerian Agama
Audit ini dilaksanakan pada Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Riau, di Kabupaten Rokan Hulu, Kota Dumai, Kabupaten
Rokan Hilir dan Kabupaten Indragiri Hulu serta MAN, MTsN dan MIN
yang lokasinya tersebar di Provinsi Riau untuk tahun anggaran 2011
dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 8 laporan.
Tujuan pelaksanaan audit operasional ini adalah untuk menilai
efektivitas pelaksanaan sub program yang meliputi penilaian atas
mekanisme penyaluran dana, kesesuaian jumlah dana yang diterima,
kesesuaian penggunaan dana subsidi dibandingkan dengan Juknisnya,
kesesuaian kriteria penerima subsidi, akuntabilitas keuangan dan
kemanfaatannya, serta mengidentifikasi permasalahan yang terjadi
dalam pelaksanaan atau penyelenggaraan program dan memberikan
rekomendasi jika ditemukan kelemahan dalam kaitannya dengan
peningkatan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program.
Pada Kementerian Pendidikan Nasional, berdasarkan hasil audit secara
sampel terhadap 7 kabupaten/kota, kinerja Program BOS pada
Provinsi Riau tahun anggaran 2011 memperoleh skor sebesar 76,37
dari maksimum skor 100, sehingga mendapat predikat “berhasilberhasilberhasilberhasil”.
Sedangkan pada Kementerian Agama, kinerja BOS pada Provinsi Riau
tahun anggaran 2011 untuk madrasah negeri memperoleh skor
agregat sebesar 78,24 dari skor agregat maksimal 100, atau masuk
dalam kategori “berhasilberhasilberhasilberhasil”. Kinerja BOS pada Provinsi Riau Tahun
Anggaran 2011 untuk madrasah negeri memperoleh skor agregat
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 53
sebesar 64,83 dari skor agregat maksimal 100, atau masuk dalam
kategori “cukup berhasilcukup berhasilcukup berhasilcukup berhasil”.
3) Audit Program Bimbingan Masyarakat Islam pada Kementerian Agama
Audit ini dilaksanakan pada Provinsi Riau untuk tahun anggaran 2011
dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 1 laporan.
4) Audit Operasional Pengelolaan Keuangan Dana Dekonsentrasi
Audit ini dilaksanakan pada Perpustakaan Daerah Provinsi Riau,
Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Provinsi Riau dan di
Kementerian Sosial Provinsi Riau dengan jumlah laporan yang
diterbitkan sebanyak 6 laporan.
5) Audit Kinerja Atas Program Operasional Kesehatan (BOK)
Audit ini dilaksanakan pada Kabupaten Kepulauan Meranti, Kabupaten
Kampar, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten
Rokan Hilir dan Provinsi Riau untuk tahun anggaran 2012 dengan
jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 7 laporan.
Tujuan audit adalah menilai keberhasilan instansi terkait dalam
melaksanakan atau menyelenggarakan penyaluran BOK yang
dijabarkan dalam ”Empat Tepat” (Tepat Sasaran, Tepat Waktu, Tepat
Jumlah, Tepat Guna), dengan ruang lingkup audit meliputi kegiatan
perencanaan berupa pendataan dan penetapan Puskesmas sebagai
penerima BOK, pelaksanaan penyaluran Dana BOK, pelaksanaan
Rapat Koordinasi BOK dan monitoring dana BOK yang dilaksanakan tim
Pengelola Jamkesmas dan BOK tingkat Provinsi Riau dan
kabupaten/kota.
Hasil audit BOK menunjukkan bahwa kinerja pelaksanaan Bantuan
Operasional Kesehatan pada Provinsi Riau tahun 2012 mencapai skor
78,81 dengan kategori ‘berhasilberhasilberhasilberhasil’.
6) Monitoring Kegiatan Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Anggaran
2012/2013
Monitoring ini dilaksanakan pada Kota Pekanbaru, Kota Dumai,
kabupaten Rokan Hulu, dengan jumlah laporan yang diterbitkan
sebanyak 3 laporan.
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 54
Monitoring ini bertujuan untuk memperoleh keyakinan mengenai
adanya pungutan yang tidak diperkenankan terhadap peserta didik
baru tahun anggaran 2012/2013 sesuai dengan ketentuan dalam UU
Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 pasal 34 ayat (2) dan ketentuan
lainnya.
7) Audit Tertentu Honorer
Audit ini dilaksanakan pada Komisi Pemilihan Umum Kota Dumai,
Politeknik Kesehatan Pekanbaru dan Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Kasim Pekanbaru di Provinsi Riau, dengan jumlah laporan yang
diterbitkan sebanyak 1 laporan.
1.2.7.1.2.7.1.2.7.1.2.7. Laporan Hasil Pengawasan Atas Permintaan Presiden Bidang Laporan Hasil Pengawasan Atas Permintaan Presiden Bidang Laporan Hasil Pengawasan Atas Permintaan Presiden Bidang Laporan Hasil Pengawasan Atas Permintaan Presiden Bidang
PolsoskamPolsoskamPolsoskamPolsoskam
Capaian indikator laporan hasil atas permintaan Presiden Bidang
Polsoskam yaitu 164% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan
terealisasinya 18 laporan dari 11 laporan yang ditargetkan. Capaian
tersebut memperoleh predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian kinerja tahun 2012
sebesar 164% mengalami penurunan bila dibanding dengan capaian
kinerja tahun 2011 sebesar 182%.
Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasan
sebagai berikut:
1) Monitoring Prioritas Pembangunan Nasional
Monitoring ini merupakan pelaksanaan kerjasama di bidang
pengawasan dan pengendalian dengan UKP4 yang dilaksanakan
2 tahap yaitu periode per Per 31 Desember 2011 dan per 30 juni
2012, dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 13 laporan.
Pada tahap 1 dilaksanakan pada wilayah Provinsi Riau terhadap
Prioritas Pembangunan Nasional di Kabupaten Rokan Hulu, Kota
Dumai, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Kampar, Kabupaten
Kepulauan Meranti dan Kabupaten Pelalawan. Sedangkan pada tahap
2 dilaksanakan pada Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Kampar,
Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Indragiri Hulu dan Provinsi Riau.
Monitoring dilaksanakan untuk memperoleh keyakinan bahwa kondisi
fisik suatu kegiatan yang berkaitan dengan rencana aksi sebagaimana
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 55
ditetapkan dalam Instruksi Presiden RI Nomor 9 Tahun 2011 tanggal
12 Mei 2011 telah dilaksanakan dan sesuai dengan laporan yang
disampaikan oleh Kementerian/Lembaga Penanggung Jawab Program.
Atas hasil monitoring periode per Per 31 Desember 2011 dapat
digambarkan sebagai berikut:
Tabel 3.7Tabel 3.7Tabel 3.7Tabel 3.7
Rekapitulasi Hasil Monitoring Prioritas Pembangunan Nasional Rekapitulasi Hasil Monitoring Prioritas Pembangunan Nasional Rekapitulasi Hasil Monitoring Prioritas Pembangunan Nasional Rekapitulasi Hasil Monitoring Prioritas Pembangunan Nasional
Per 31 Desember 2011Per 31 Desember 2011Per 31 Desember 2011Per 31 Desember 2011
NoNoNoNo KementerianKementerianKementerianKementerian Rencana AksiRencana AksiRencana AksiRencana Aksi
KodeKodeKodeKode Ukuran KeberhasilanUkuran KeberhasilanUkuran KeberhasilanUkuran Keberhasilan SatuanSatuanSatuanSatuan Data Data Data Data RenaksiRenaksiRenaksiRenaksi
Hasil Hasil Hasil Hasil MonitoringMonitoringMonitoringMonitoring
DeviasiDeviasiDeviasiDeviasi
1 Kementerian Kelautan dan Perikanan
N5P26A52.1.1
Tercapainya pengadaan kapal perikanan di atas 30 GT sebanyak 1 unit (dana TP) dan 1 unit (dana DAK)
Buah 3 3 0
2 Kementerian Agama
N2P9A15.1.2
Rehab 1 Ruang Kelas
Ruang 11 13 -2
3 Kementerian Kehutanan
N9P54A121.2.1
Terlaksananya rehabilitasi lahan kritis pada DAS prioritas seluas 389 ribu Ha
Ha 555,000 555,000 0
N9P54A121.4.1
Terlaksananya rehabilitaasi hutan mangrove/hutan pantai seluas 10 ribu Ha
Ha 480 304 176
4 Kementerian Dalam Negeri
N1P4A7.1.1
Perangkat e-KTP terdistribusi 44 set
Set 16 16 0
5 Kementerian Sosial
N4P23A40.1.1
Terdistribusikannya bantuan tunai bersyarat kepada 2.437 RTSM
RTSM 17,299 17,059 240
6 Badan Pertanahan Nasional
N7P44A99.2.1
Tercapainya 372.000 bidang tanah yang dilegalisasi
Bidang 5,605 5,510 95
7 Kementerian Koperasi dan UKM
N5P29A65.1.1
Terlaksananya penyaluran dana bagi 100 koperasi
Unit 3 3 0
8 Kementerian Perhubungan
N7P39A86.3.1
Terbangunnya/tertingkatkannya/terehabilitasinya 7 pelabuhan strategis yaitu lokasi di Bitung, Balikpapan, Dumai, Acar (Sorong), Ternate, Probolinggo dan Pantoloan
Unit 1 1 0
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 56
2) Audit Kinerja Program Beras Miskin (Raskin)
Audit ini dilaksanakan pada Provinsi Riau, Kota Pekanbaru, Kabupaten
Rokan Hulu, Kabupaten Kampar dan Kabupaten Siak untuk tahun
anggaran 2011, dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 6
laporan.
Tujuan audit operasional Program Raskin ini adalah untuk menilai
pelaksanaan program telah memenuhi 6 Tepat yaitu Tepat Sasaran
Penerima Manfaat, Tepat Jumlah, Tepat Harga, Tepat Waktu, Tepat
Administrasi dan Tepat Kualitas, serta menjaring permasalahan yang
terjadi dalam pelaksanaan kegiatan Program Raskin dan memberikan
rekomendasi terhadap kelemahan dalam pelaksanaan program
sehingga dapat memberikan sumbangan positif kepada instansi
terkait, khususnya Kementerian Koordinasi Bidang Kesejahteraan
Rakyat dalam pertanggungjawaban kegiatan.
1.2.8.1.2.8.1.2.8.1.2.8. Laporan Hasil Pengawasan atas Laporan Hasil Pengawasan atas Laporan Hasil Pengawasan atas Laporan Hasil Pengawasan atas Permintaan Permintaan Permintaan Permintaan StakeholderStakeholderStakeholderStakeholder Bidang Bidang Bidang Bidang
PerekonomianPerekonomianPerekonomianPerekonomian
Capaian indikator laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder
Bidang Polsoskam yaitu 300% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN
dengan terealisasinya 6 laporan dari 2 laporan yang ditargetkan. Capaian
tersebut memperoleh predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian kinerja tahun 2012
sebesar 300% mengalami penurunan bila dibanding dengan capaian
kinerja tahun 2011 sebesar 400%.
Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasan
sebagai berikut:
1) Audit Kinerja Program Peningkatan Fasilitasi Penempatan dan
Perlindungan TKI
Sasaran audit adalah laporan hasil kinerja pada Balai Pelayanan
Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Kota
Pekanbaru Tahun Anggaran 2011 dengan jumlah laporan yang
diterbitkan sebanyak 1 laporan.
2) Audit Operasional pada SNVT Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I
Provinsi Riau
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 57
Audit ini dilaksanakan pada Proyek Rutin Jalan APBN Tahun 2011 pada
satuan kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Riau
dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 1 laporan.
3) Pemutakhiran Tindak Lanjut Hasil Pengawasan
Pemutakhiran data hasil pengawasan dan tindak lanjut merupakan
penugasan rutin dan pada tahun 2012 terlaksana diantaranya
melakukan pembahasan data saldo temuan audit I-Mhere tahun
anggaran 2008 - 2010, pembahasan tindak lanjut temuan hasil
pemeriksaan pada Kementerian Keuangan RI di Batam serta
rekonsilisasi tindak lanjut hasil audit tahun 2008, 2009 dan 2010
pada Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum
dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 3 laporan.
4) Quality Assurance Atas Pelaksanaan Audit PNPM Mandiri Perkotaan.
Quality Assurance ini dilaksanakan pada pelaksanaan audit PNPM
Mandiri Perkotaan di Kota Dumai dengan jumlah laporan yang
diterbitkan sebanyak 1 laporan.
Quality Assurance ini bertujuan untuk memantau kemajuan
pelaksanaan kegiatan penugasan audit dan menginventarisir
hambatan/kendala yang dihadapi, mengevaluasi pelaksanaan
penugasan audit agar sesuai dengan kebijakan dan petunjuk
pelaksanaan audit yang diberlakukan, diselesaikan sesuai rencana
serta mengidentifikasi kelemahan-kelemahan dalam pelaksanaan
penugasan audit dengan memberikan bimbingan, arahan,
solusi/rekomendasi atas kelemahan, permasalahan dan hambatan
yang dihadapi dalam pelaksanaan audit.
1.2.9.1.2.9.1.2.9.1.2.9. Laporan Hasil Pengawasan Atas Permintaan Laporan Hasil Pengawasan Atas Permintaan Laporan Hasil Pengawasan Atas Permintaan Laporan Hasil Pengawasan Atas Permintaan StakeholdersStakeholdersStakeholdersStakeholders Bidang Bidang Bidang Bidang
Polsoskam Polsoskam Polsoskam Polsoskam
Capaian indikator laporan hasil pengawasan atas permintaan
stakeholders Bidang Keuangan Daerah yaitu 533% dari target yang
ditetapkan dalam TAPKIN dengan terealisasinya 16 laporan dari 3 laporan
yang ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh predikat memuaskan.
Capaian kinerja tahun 2012 sebesar 533% mengalami peningkatan bila
dibanding dengan capaian kinerja tahun 2011 sebesar 100%.
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 58
Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasan
sebagai berikut:
1) Audit Ibadah Haji
Audit dilaksanakan atas Penyelenggaraan Ibadah Haji tahun 1433
H/tahun 2012 di lingkungan Kementerian Agama Provinsi Riau dengan
jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 1 laporan.
2) Mapping SPIP
Mapping SPIP dilaksanakan di Balai Pengawas Obat dan Makanan
Provinsi Riau di kota Pekanbaru pada kegiatan Pendampingan
Mapping SPIP dan Pendampingan Pemetaan SPIP dan Penilaian Risiko
Tahun 2012 dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 2
laporan.
3) Sosialisasi SPIP
Sosialisasi dilaksanakan di Kantor Balai Pengawasan Obat dan
Makanan Provinsi Riau di Pekanbaru dengan jumlah laporan yang
diterbitkan sebanyak 1 laporan.
4) Narasumber Sosialisasi/Rapat
Narasumber dilaksanakan di wilayah Provinsi Riau dengan jumlah
laporan yang diterbitkan sebanyak 4 laporan. Narasumber tersebut
melibatkan Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam rapat koordinasi BOS
di lingkungan Dinas Pendidikan, Kementerian Agama dan Dinas Sosial
Provinsi Riau serta sebagai narasumber pada diklat/ujian Sertifikasi
Pengadaan Barang/Jasa tahun 2012 pada Kementerian Hukum dan
HAM Wilayah Riau.
5) Audit Tujuan Tertentu/Operasional
Audit dilaksanakan pada kegiatan Pelaksanaan Pengelolaan Keuangan
tahun anggaran 2012 di Kanwil Kemenkum dan HAM, kegiatan
operasional atas pertanggungjawaban Dana APBN pada SPK Pendirian
Politeknik Kampar, kegiatan belanja barang non operasional lainnya
pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Riau periode 1 Januari
2012 s.d. 30 Juni 2012 dan kegiatan pelaksanaan belanja modal pada
Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun anggaran 2012, dengan jumlah
laporan yang diterbitkan sebanyak 4 laporan.
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 59
6) Sosialisasi/Narasumber
Sosialisasi/Narasumber dilaksanakan di Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi Riau dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak
2 laporan. Kegiatan dilaksanakan pada kegiatan Orientasi Tata Cara
Penyusuanan LAKIP Angkatan I dan II dan Sosialisasi petunjuk teknis
atas program di lingkungan Kementerian Agama RI.
7) Pendampingan/Bimtek
Dilaksanakan dengan melakukan pendampingan Penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) pada Kepolisian
Daerah Riau Tahun 2011 dan pendampingan penyelesaian tindak
lanjut temuan BPK RI atas Laporan Keuangan Tahun 2011 di
Kementerian Pertanian dengan jumlah laporan yang diterbitkan
sebanyak 2 laporan
1.2.10.1.2.10.1.2.10.1.2.10. Laporan Hasil Pengawasan atas Permintaan Laporan Hasil Pengawasan atas Permintaan Laporan Hasil Pengawasan atas Permintaan Laporan Hasil Pengawasan atas Permintaan StakeholderStakeholderStakeholderStakeholder Bidang Bidang Bidang Bidang
Keuangan DaerahKeuangan DaerahKeuangan DaerahKeuangan Daerah
Capaian indikator laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder
Bidang Keuangan Daerah yaitu 475% dari target yang ditetapkan dalam
TAPKIN dengan terealisasinya 57 laporan dari 12 laporan yang
ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian
kinerja tahun 2012 sebesar 475% mengalami penurunan bila dibanding
dengan capaian kinerja tahun 2011 sebesar 2500%.
Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasan
sebagai berikut:
1) Evaluasi Laporan Penyelenggara Pemerintah Daerah (LPPD)
Evaluasi LPPD dilaksanakan oleh Tim Daerah (Timda) yang
beranggotakan tim dari Perwakilan BPKP Provinsi Riau dan Inspektorat
Provinsi Riau. Timda telah berhasil melaksanakan evaluasi LPPD pada
11 pemerintah provinsi/kabupaten/kota di wilayah Provinsi Riau, yaitu
pada Pemerintah Kota Pekanbaru, Kota Dumai, Kabupaten Kampar,
Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten
Pelalawan, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Rokan Hulu,
Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Bengkalis, dan Kabupaten Siak.
Jumlah laporan yang diterbitkan adalah sebanyak 11 laporan.
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 60
Melalui evaluasi LPPD dapat diketahui keberhasilan penyelenggaraan
pemerintahan daerah dalam memanfaatkan hak yang diperoleh daerah
dengan capaian keluaran dan hasil yang telah direncanakan serta
dijadikan sebagai umpan balik dan rekomendasi bagi daerah untuk
mendorong peningkatan kinerja penyelenggaraan pemerintahan
daerah. Sebagai konsekuensi bagi Pemerintahan Daerah yang
berdasarkan hasil EKPPD masuk kategori berprestasi rendah wajib
memperbaiki dan meningkatkan kinerja pemerintahan daerahnya.
Berdasarkan hasil evaluasi LPPD tahun 2010 yang dilaksanakan di
tahun 2011, 11 pemerintah provinsi/kabupaten/kota di wilayah
Provinsi Riau memperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 3.8Tabel 3.8Tabel 3.8Tabel 3.8 Status dan Nilai Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah terhadap Status dan Nilai Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah terhadap Status dan Nilai Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah terhadap Status dan Nilai Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah terhadap
Laporan PLaporan PLaporan PLaporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah tahun 2010enyelenggaraan Pemerintahan Daerah tahun 2010enyelenggaraan Pemerintahan Daerah tahun 2010enyelenggaraan Pemerintahan Daerah tahun 2010
Sumber data : Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 100 – 279 Tahun 2012 tentang Penetapan Peringkat dan Status Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah terhadap Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah tahun 2010
Dari 11 pemerintah provinsi/kabupaten/kota di wilayah Provinsi Riau
hanya 2 kabupaten yang mendapatkan nilai dengan status sedang
dan 1 kabupaten yang mendapat nilai rendah yang harus menjadi
perhatian bagi pemerintah daerah.
No. Kabupaten / Kota Status Nilai
1 Kampar Tinggi 2,7165
2 Bengkalis Tinggi 2,5903
3 Siak Tinggi 2,5559
4 Rokan Hulu Tinggi 2,5497
5 Dumai Tinggi 2,4743
6 Indragiri Hilir Tinggi 2,4020
7 Rokan Hilir Tinggi 2,2555
8 Pekanbaru Tinggi 2,1901
9 Kuantan Singingi Sedang 1,7112
10 Pelalawan Sedang 1,6373
11 Indragiri Hulu Rendah 0,9555
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 61
2) Probity Audit
Probity audit ini dilakukan pada tahap perencanaan atas kegiatan
pembangunan jalan strategis Kabupaten Bengkalis pada Dinas Bina
Marga dan Pengairan Kabupaten Bengkalis, dengan jumlah laporan
yang diterbitkan sebanyak 1 laporan.
3) Narasumber/Sosialisasi Probity Audit
Narasumber/ sosialisasi probity audit dilakukan pada Pemerintah Kota
Pekanbaru dan Kabupaten Bengkalis, dengan jumlah laporan yang
diterbitkan sebanyak 3 laporan.
4) Pendampingan Cleareance Pengadaan Barang/Jasa
Pendampingan Cleareance pengadaan barang/jasa ini dilaksanakan
atas permintaan PB PON XVIII Tahun 2012 dengan jumlah laporan yang
diterbitkan sebanyak 6 laporan, yaitu pendampingan cleareance
pengadaaan barang/jasa dan verifikasi pertanggungjawaban
pengeluaran pada Bidang I PB PON XVIII, Bidang II, Bidang III, Bidang IV,
Bidang V, dan Sekretariat PB PON XVIII.
5) Due diligence PON
Due diligence dilakukan atas arahan langsung dari Kepala BPKP dalam
rangka pengawasan percepatan persiapan penyelenggaraan PON XVIII
tahun 2012. Due diligence dilakukan atas pekerjaan pembangunan
Stadion Utama, Venue Panahan, Infrastruktur Stadion Utama, Venue
Menembak, Venue Volley Indoor, Lapangan Baseball dan softball, dan
dua unit Asrama Wisma Atlet. Penugasan ini menghasilkan 7 laporan.
6) Melakukan Kajian
Kajian dilakukan terhadap delapan pedoman penyelenggaraan
keuangan di lingkungan PB PON XVIII tahun 2012 Provinsi Riau,
dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 1 laporan.
7) Penyusunan SOP dan Mekanisme Pelaksanaan Verifikasi PBJ
Penyelenggaraan PON VIII Tahun 2012
Dilakukan berupa penyusunan SOP dan mekanisme koordinasi
pelaksanaan verifikasi PBJ dalam rangka pengawasan percepatan
persiapan penyelenggaraan PON XVIII tahun 2012, dengan jumlah
laporan yang diterbitkan sebanyak 1 laporan.
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 62
8) Supervisi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Penyelenggaraan PON
VIII Tahun 2012
Supervisi yang dilakukan adalah terhadap pelaksanaan program dan
kegiatan dalam rangka penyelenggaraan PON XVIII tahun 2012,
dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 1 laporan.
9) Reviu/Verifikasi Pelaksanaan PBJ PON VIII Tahun 2012
Reviu yang dilakukan adalah terhadap verifikasi pelaksanaan
pengelolaan barang/jasa sesuai pedoman PON XVIII tahun 2012,
dengan jumlah laporan yang diterbitkan adalah 1 laporan.
10) Audit Operasional dan Pemberian Bantuan Audit Operasional
Audit operasional atau pemberian bantuan untuk melakukan audit
operasional dilaksanakan melalui 5 penugasan pada lingkungan
Pemerintah Daerah Provinsi Riau dalam rangka persiapan PON XVIII
tahun 2012, dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 5
laporan.
11) Audit Tujuan Tertentu
Audit tujuan tertentu dilaksanakan atas permintaan pada SKPD di
7 pemerintah provinsi/kabupaten/kota di wilayah Provinsi Riau, yaitu
pada Pemerintah Provinsi Riau, Kabupaten Siak, Kabupaten Indragiri
Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten
Bengkalis, dan Kabupaten Kepulauan Meranti, dengan jumlah laporan
yang diterbitkan sebanyak 16 laporan.
12) Narasumber/ Sosialisasi
Narasumber/ sosialisasi dilaksanakan pada Inspektorat Provinsi Riau,
Kabupaten Kuantan Singingi, dan Kabupaten Rokan Hilir, serta pada
acara bimtek Peraturan Presiden RI No.54 Tahun 2010 bagi aparat
Pemerintah Kota Batam. Penugasan ini menghasilkan 4 laporan.
1.2.11.1.2.11.1.2.11.1.2.11. Laporan Hasil Bimtek/ Asistensi Penyusunan Laporan Keuangan Laporan Hasil Bimtek/ Asistensi Penyusunan Laporan Keuangan Laporan Hasil Bimtek/ Asistensi Penyusunan Laporan Keuangan Laporan Hasil Bimtek/ Asistensi Penyusunan Laporan Keuangan
BUMDBUMDBUMDBUMD
Capaian indikator laporan hasil bimtek/asistensi penyusunan LK BUMD
yaitu 1950% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan
terealisasinya 39 laporan dari 2 laporan yang ditargetkan. Capaian
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 63
tersebut memperoleh predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian kinerja tahun 2012
sebesar 1950% mengalami peningkatan bila dibanding dengan capaian
kinerja tahun 2011 sebesar 200%.
Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasan
sebagai berikut:
1) Audit Independen atas Laporan Keuangan BUMD/BLUD
Sasaran audit adalah laporan keuangan BUMD diantaranya mencakup
tahun buku 2011. Audit ini dilaksanakan melalui 5 penugasan
dengan hasil 5 laporan audit independen atas laporan keuangan pada
PDAM Tirta Indra Kabupaten Indragiri Hulu, PDAM Tirta Indragiri Kab
Indragiri Hilir, PDAM Tirta Siak Kota Pekanbaru, PDAM Kabupaten
Bengkalis dan RSUD Kabupaten Rokan Hulu.
2) Bimtek/Asistensi atas Penyusunan Laporan Keuangan
Bimtek/asistensi atas penyusunan laporan keuangan dilaksanakan
melalui 19 penugasan dengan jumlah laporan yang diterbitkan
sebanyak 19 laporan berupa:
• pendampingan penyusunan laporan keuangan Perusahaan Daerah
(PD) Indragiri Kabupaten Indragiri Hulu, RSUD Kabupaten Siak, BPR
Indra Artha Rengat, RSUD Bangkinang Kabupaten Kampar dan
RSUD Dr. RM Pratomo Kabupaten Rokan Hilir.
• Pendampingan/asistensi pemenuhan / penyelesaian administrasi
kegiatan pembangunan Gedung Badan sentral, pembangunan
Gedung Rawat Inap Kelas III, dan pembangunan Gedung Bedah
Sentral serta kegiatan Capacity Building pada RSUD Arifin Ahmad
Provinsi Riau,
• pendampingan Tim BPK RI untuk melakukan uji petik Hasil
Inventarisasi dan penilaian aset KKKS PT.CPI dan BOB PT.BSP Per
31 Desember 2010,
• pendampingan inventarisasi Harta Modal Nomor Induk III ( Harmoni
III) yang berasal dari KKKS di Wilayah Riau,
• pendampingan/asistensi penyusunan pedoman pengadaan barang
dan jasa di DPD PERPAMSI Wilayah Riau dan Kepri,
• fasilitasi/asistensi pengadaan tanah di lingkungan PT. Angkasa
Pura II (Persero) Cabang Pekanbaru dan proses penghapusan
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 64
aktiva tetap Gedung Terminal Lama Bandara SSK II PT. Angkasa
Pura II (Persero) Cabang Pekanbaru,
• pendampingan penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA)
tahun anggaran 2013 dan Laporan Keuangan RSUD Puri Husada
Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2012,
• bimbingan teknis pengadaan Barang Habis Pakai Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Siak,
• pendampingan/asistensi penyusunan SOP Keuangan pada RSUD
Rengat,
• pendampingan penyusunan SOP Akuntansi dan Keuangan,
pengajuan general audit, SOP pedoman pengadaan barang dan
jasa, capacity building PDAM Bengkalis.
3) Sosialisasi atas Penyusunan Laporan Keuangan
Sosialisasi atas penyusunan laporan keuangan dengan jumlah laporan
yang diterbitkan sebanyak 7 laporan berupa:
• sosialisasi pedoman umum pelaksanaan Pengadaan Barang dan
Jasa PT. Bank Riau Kepri, PT.Perkebunan Nusantara V (Persero),
• Sosialisasi Penerapan SAK ETAP di DPD Perpamsi Riau dan Kepri
serta PDAM Tirta Indra Kabupaten Indragiri Hulu,
• pemberian pendapat atas Rencana Penyertaan Modal Pemerintah
Kabupaten Bengkalis ke PT Bumi Siak Pusaka melalui BUMD PT.
Bumi Laksamana Jaya.
4) Penyusunan Profil BUMD dan RSUD
Penyusunan profil dilaksanakan melalui 1 penugasan, dengan jumlah
laporan yang diterbitkan sebanyak 1 laporan yaitu pendataan Profil
BUMD dan RSUD yang berkedudukan di wilayah Provinsi Riau.
Sasaran Strategis 2:
Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara Sebesar 87,50%
Sasaran Strategis “Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%”
memiliki dua IKU outcome yaitu “persentase hasil pengawasan optimalisasi
penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti” dan “persentase hasil
pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat” . Namun karena dalam tahun 2012,
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 65
penugasan yang terkait langsung dengan capaian IKU “Persentase hasil
pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti” tidak
menjadi prioritas penugasan untuk Perwakilan BPKP dan nilainya juga relatif kecil,
maka IKU outcome yang dominan untuk mengukur keberhasilan Sasaran Strategis
2 adalah “Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat”.
Secara lengkap, dua IKU outcome tersebut disajikan dalam Tabel 3.9.
Tabel Tabel Tabel Tabel 3333....9999
Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 2
No. Indikator Kinerja Utama Satuan
Realisasi Kinerja Kenaikan
(Penurunan)
Target
Kinerja
2014
Capaian
2012 Thd
Target
2014 (%)
2011 2012
IKU IKU IKU IKU OutcomeOutcomeOutcomeOutcome
2.1.1 Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti
Persen 75 0 (75) 87,50 0
2.1.2 Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat
Persen 125,35 211,76 86,41 86,25 245,52
Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di
Tabel 3.1 terlihat bahwa IKU outcome dominan sasaran strategis tahun 2012
tercapai 100%. Secara keseluruhan, dengan dua IKU outcome, rata-rata capaian
sasaran 122,76%. Uraian masing-masing capaian IKU outcome sasaran strategis ini
sebagai berikut:
22222222........11111111........11111111........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeennnnnnnnttttttttaaaaaaaasssssssseeeeeeee HHHHHHHHaaaaaaaassssssssiiiiiiiillllllll PPPPPPPPeeeeeeeennnnnnnnggggggggaaaaaaaawwwwwwwwaaaaaaaassssssssaaaaaaaannnnnnnn OOOOOOOOppppppppttttttttiiiiiiiimmmmmmmmaaaaaaaalllllllliiiiiiiissssssssaaaaaaaassssssssiiiiiiii PPPPPPPPeeeeeeeennnnnnnneeeeeeeerrrrrrrriiiiiiiimmmmmmmmaaaaaaaaaaaaaaaannnnnnnn
NNNNNNNNeeeeeeeeggggggggaaaaaaaarrrrrrrraaaaaaaa////////DDDDDDDDaaaaaaaaeeeeeeeerrrrrrrraaaaaaaahhhhhhhh YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg DDDDDDDDiiiiiiiittttttttiiiiiiiinnnnnnnnddddddddaaaaaaaakkkkkkkkllllllllaaaaaaaannnnnnnnjjjjjjjjuuuuuuuuttttttttiiiiiiii
Dalam rangka berperan melakukan optimalisasi penerimaan negara,
Perwakilan BPKP Provinsi Riau menetapkan “Persentase hasil
pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti”
sebagai IKU yang dominan dalam mengindikasikan ketercapaian Sasaran
Strategis Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara. Pengawasan atas
penerimaan negara antara lain untuk mendorong upaya perbaikan sistem
manajemen Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang transparan dan
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 66
akuntabel, sehingga penerimaan yang berasal dari PNBP menjadi
meningkat sesuai dengan potensi yang diharapkan. Kinerja IKU ini diukur
berdasarkan jumlah tindak lanjut atas rekomendasi/saran dibandingkan
dengan jumlah rekomendasi/saran hasil audit optimalisasi penerimaan
negara/OPAD sampai dengan tahun berjalan.
Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah tindak
lanjut atas rekomendasi/saran dibandingkan dengan jumlah
rekomendasi/saran hasil audit optimalisasi penerimaan negara/OPAD
sampai dengan tahun berjalan.
Realisasi IKU ini tahun 2012 sebesar 0%, atau mencapai 0% dari target
tahun 2012 sebesar 75%. Jumlah tindak lanjut atas rekomendasi/saran
sebesar Rp0 dibandingkan dengan jumlah rekomendasi/saran hasil audit
optimalisasi penerimaan negara/OPAD sampai dengan tahun berjalan
sebesar Rp0.
Rendahnya capaian IKU tahun 2012 tersebut, disebabkan pada tahun
2012, pelaksanaan audit Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang
dilakukan Perwakilan BPKP tidak menjadi prioritas penugasan
sebagaimana tahun sebelumnya dan audit PNBP yang dilakukan hanya
atas beberapa satuan kerja Kementerian/Lembaga yang nilai PNBP-nya
relatif kecil.
Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 0% mengalami penurunan sebesar 75%
dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 75%. Namun jika dibandingkan
dengan target akhir periode Renstra tahun 2014, IKU ini hanya mencapai
0% dari target sebesar 87,50%. Dengan memerhatikan realisasi IKU, maka
diperlukan upaya yang intensif untuk mencapai target IKU pada akhir
periode renstra tahun 2014 sebesar 87,50%.
Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp12.915.000,00 atau
64,66% dari anggaran sebesar Rp19.975.000,00 dengan menggunakan
SDM, sebanyak 155 OH atau 95% dari rencana sebanyak 163 OH.
22222222........11111111........22222222........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeennnnnnnnttttttttaaaaaaaasssssssseeeeeeee HHHHHHHHaaaaaaaassssssssiiiiiiiillllllll PPPPPPPPeeeeeeeennnnnnnnggggggggaaaaaaaawwwwwwwwaaaaaaaassssssssaaaaaaaannnnnnnn BBBBBBBBUUUUUUUUNNNNNNNN YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg DDDDDDDDiiiiiiiissssssssaaaaaaaammmmmmmmppppppppaaaaaaaaiiiiiiiikkkkkkkkaaaaaaaannnnnnnn KKKKKKKKeeeeeeee PPPPPPPPuuuuuuuussssssssaaaaaaaatttttttt
Pemerintah melalui PP 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah, pasal 49 ayat 2 butir b. menegaskan bahwa Perwakilan
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 67
BPKP Provinsi Riau melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas
keuangan Negara atas kegiatan Kebendaharaan Umum Negara dengan
tujuan untuk memberikan masukan kepada Menteri Keuangan.
Menindaklanjuti amanat tersebut, dalam Renstranya, Perwakilan BPKP
Provinsi Riau membentuk IKU berupa “Persentase hasil pengawasan BUN
yang yang disampaikan ke Pusat”.
Capaian IKU ini diukur berdasarkan persentase jumlah laporan hasil
pengawasan BUN yang dikirim ke Pusat dibandingkan dengan jumlah
target laporan hasil pengawasan BUN yang diberikan oleh Pusat.
Jumlah laporan hasil pengawasan BUN yang dikirim ke Pusat adalah
sebanyak 144 laporan atau 211,76% dari 68 laporan hasil pengawasan
BUN yang diberikan oleh Pusat. Dibandingkan dengan targetnya sebesar
71,25%, maka capaian IKU tahun 2012 sebesar 297,21%.
Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 211,76% mengalami kenaikan sebesar
86,41% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 125,35%. Namun jika
dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014, IKU ini
telah mencapai 245,52% dari target sebesar 86,25%.
Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp534.852.000,00 atau
70,99% dari anggaran sebesar Rp753.465.000,00 dengan menggunakan
SDM, sebanyak 1.876 OH atau 76% dari rencana sebanyak 2.484 OH.
Di samping IKU outcome di atas, capaian Sasaran Strategis 2 ini didukung melalui
lima IKU output seperti digambarkan sebagai berikut:
Tabel Tabel Tabel Tabel 3333....10101010
Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 2
No. Indikator Kinerja Utama Satuan
Tahun 2012 Tahun 2011 Target
s.d. 2014
Realiasi s.d.2012
Capaian
Kinerja
s.d 2012 Target Realisasi
% Capaian
% Capaian
IKU IKU IKU IKU OutputOutputOutputOutput
2.2.1 Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Perekonomian
Laporan 1 3 300 100 4 4 100%
2.2.2 Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Polsoskam
Laporan 1 0 0 14.200 10 5 50%
2.2.3 Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Perekonomian
Laporan 6 10 167 N/A 9 10 100%
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 68
No. Indikator Kinerja Utama Satuan
Tahun 2012 Tahun 2011 Target
s.d. 2014
Realiasi s.d.2012
Capaian
Kinerja
s.d 2012 Target Realisasi
% Capaian
% Capaian
2.2.4 Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Polsoskam
Laporan 14 69 493 317 32 69 100%
2.2.5 Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Keuangan Daerah
Laporan 48 65 135 125 277 244 88%
N/A = Not Applicable berarti tidak menjadi target
Dari tabel di atas terlihat bahwa untuk beberapa indikator kinerja output yang telah
dilaksanakan dalam tiga tahun terakhir, beberapa indikator menunjukkan capaian
kinerja yang lebih baik. Indikator kinerja output yang mengalami peningkatan
capaian kinerja yang sangat signifikan (300% ke atas) di tahun 2012 jika
dibandingkan dengan tahun 2011 yaitu Laporan hasil pengawasan BUN Bidang
Polsoskam dengan capaian 493%.
Berikutnya untuk pengukuran kinerja selama tahun 2012 terhadap capaian
sasaran strategis ini dinilai memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan, karena hampir seluruh indikator kinerja
outputnya memperoleh capaian di atas 85%, dengan uraian masing-masing
indikator kinerja output sebagai berikut:
2.2.1.2.2.1.2.2.1.2.2.1. Laporan Hasil Pengawasan atas Penerimaan Negara Bidang Laporan Hasil Pengawasan atas Penerimaan Negara Bidang Laporan Hasil Pengawasan atas Penerimaan Negara Bidang Laporan Hasil Pengawasan atas Penerimaan Negara Bidang
PerekonomianPerekonomianPerekonomianPerekonomian
Capaian indikator laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara
Bidang Perekonomian yaitu 300% dari target yang ditetapkan dalam
TAPKIN dengan terealisasinya 3 laporan dari 1 laporan yang ditargetkan.
Capaian tersebut memperoleh predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian kinerja
tahun 2012 sebesar 300% mengalami peningkatan bila dibanding dengan
capaian kinerja tahun 2011 sebesar 100%.
Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui 3 penugasan
Pemeriksaan Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada 3
satuan kerja di lingkungan Kementerian Perhubungan di Provinsi Riau
yaitu: Bandar Udara Japura Rengat Kabupaten Indragiri Hulu, Stasiun
Meteorologi Japura Rengat Kabupaten Indragiri Hulu dan di Balai
Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru.
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 69
2.2.2.2.2.2.2.2.2.2.2.2. Laporan Hasil Pengawasan Atas Penerimaan Negara BidangLaporan Hasil Pengawasan Atas Penerimaan Negara BidangLaporan Hasil Pengawasan Atas Penerimaan Negara BidangLaporan Hasil Pengawasan Atas Penerimaan Negara Bidang
Polsoskam Polsoskam Polsoskam Polsoskam
Capaian indikator laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara
Bidang Polsoskam tidak terealisasi sebagaimana target yang ditetapkan
dalam TAPKIN sebanyak 1 laporan. Capaian tersebut memperoleh
predikat kurangkurangkurangkurang. Capaian kinerja tahun 2012 sebesar 0% mengalami
penurunan bila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2011 sebesar
14200%.
Capaian indikator kinerja output ini tidak tercapai karena penugasan audit
operasional PNBP pada Perguruan Tinggi Negeri Tahun 2011 dibatalkan
sesuai hasil rekonsiliasi Revisi RKT 2012 di Kantor Pusat BPKP Jakarta
pada tanggal 12 s.d. 13 Juli 2012.
22222222........22222222........33333333........ LLLLLLLLaaaaaaaappppppppoooooooorrrrrrrraaaaaaaannnnnnnn HHHHHHHHaaaaaaaassssssssiiiiiiiillllllll PengawasanPengawasanPengawasanPengawasan BBBBBBBBeeeeeeeennnnnnnnddddddddaaaaaaaahhhhhhhhaaaaaaaarrrrrrrraaaaaaaa UUUUUUUUmmmmmmmmuuuuuuuummmmmmmm NNNNNNNNeeeeeeeeggggggggaaaaaaaarrrrrrrraaaaaaaa ((((((((BBBBBBBBUUUUUUUUNNNNNNNN)))))))) BBBBBBBBiiiiiiiiddddddddaaaaaaaannnnnnnngggggggg
PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrreeeeeeeekkkkkkkkoooooooonnnnnnnnoooooooommmmmmmmiiiiiiiiaaaaaaaannnnnnnn
Capaian indikator laporan hasil pengawasan BUN Bidang Perekonomian
yaitu 167% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan
terealisasinya 10 laporan dari 6 laporan yang ditargetkan. Capaian
tersebut memperoleh predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian kinerja tahun 2012
sebesar 167% mengalami peningkatan bila dibanding dengan capaian
kinerja tahun 2011 yang tidak ditargetkan.
Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasan
sebagai berikut:
1) Evaluasi Penyerapan Anggaran
Evaluasi ini dilaksanakan pada Kantor Administrator Pelabuhan Kelas I
Dumai, satuan kerja Distrik Navigasi Kementerian Perhubungan di Kota
Dumai dan satuan kerja di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi
Riau dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 8 laporan untuk
periode sampai dengan Semester I Tahun 2012.
2) Audit Tujuan Tertentu (Clearrance Asset) Kegiatan Pembangunan
Gedung Kantor.
Audit ini merupakan audit atas kegiatan pembangunan gedung Kantor
Pertanahan Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Anggaran 2012
dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 2 laporan.
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 70
2.2.4.2.2.4.2.2.4.2.2.4. LLLLLLLLaaaaaaaappppppppoooooooorrrrrrrraaaaaaaannnnnnnn hhhhhhhhaaaaaaaassssssssiiiiiiiillllllll pengawasan Bendahara Umum Negara Bidang pengawasan Bendahara Umum Negara Bidang pengawasan Bendahara Umum Negara Bidang pengawasan Bendahara Umum Negara Bidang
PolsoskamPolsoskamPolsoskamPolsoskam
Capaian indikator laporan hasil pengawasan BUN Bidang Polsoskam yaitu
493% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan terealisasinya 69
laporan dari 14 laporan yang ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh
predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian kinerja tahun 2012 sebesar 493%
mengalami peningkatan bila dibanding dengan capaian kinerja tahun
2011 sebesar 317%.
Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasan
sebagai berikut:
1) Evaluasi Penyerapan Anggaran
Evaluasi ini dilaksanakan pada Kepolisian Daerah Provinsi Riau dan
Satuan Kerja di bawah Polda Riau pada Kabupaten Kampar dan
kabupaten Rokan Hulu, Kejaksaan Tinggi Provinsi Riau dan satuan
kerja di bawah Kejati Riau, satuan kerja pada Pengadilan Tinggi di
Lingkungan Mahkamah Agung di Provinsi Riau, satuan kerja pada
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Riau, satuan
kerja pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kantor Wilayah
Badan Pertanahan Nasional, satuan kerja pada Kantor Wilayah
Kementerian Agama, satuan kerja pada Kementerian Kesehatan di
Provinsi Riau dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak
66 laporan untuk periode s.d. Semester I tahun 2012.
2) Reviu Pertanggungjawaban Keuangan
Reviu ini dilaksanakan pada hasil verifikasi pertanggungjawaban
keuangan Badan Pengawas Pemilu Provinsi Riau tahun anggaran
2012, dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 1 laporan.
3) Reviu Pembangunan Gedung
Reviu ini dilaksanakan melalui pendampingan proses pekerjaaan
pembangunan gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II
Pekanbaru dan atas rencana perluasan/pembangunan Pos Pelayanan
Hukum di Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi Riau tahun anggaran
2012, dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 2 laporan.
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 71
Tujuan reviu ini adalah untuk memperoleh keyakinan bahwa rencana
pembangunan gedung yang akan dilaksanakan telah memenuhi
kriteria sangat dibutuhkan (urgent) dan memenuhi prinsip kewajaran
anggaran.
2.2.5.2.2.5.2.2.5.2.2.5. LLLLLLLLaaaaaaaappppppppoooooooorrrrrrrraaaaaaaannnnnnnn Hasil Pengawasan BUN Bidang Keuangan DaerahHasil Pengawasan BUN Bidang Keuangan DaerahHasil Pengawasan BUN Bidang Keuangan DaerahHasil Pengawasan BUN Bidang Keuangan Daerah
Capaian indikator laporan hasil pengawasan BUN Bidang Keuangan
Daerah yaitu 135% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan
terealisasinya 65 laporan dari 48 laporan yang ditargetkan. Capaian
tersebut memperoleh predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian kinerja tahun 2012
sebesar 135% mengalami peningkatan bila dibanding dengan capaian
kinerja tahun 2011 sebesar 125%.
Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasan
sebagai berikut:
1) Monitoring Pengelolaan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan DPPID
Monitoring Pengelolaan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan DPPID
dilakukan untuk tahun anggaran 2011. Monitoring ini dilaksanakan
pada 13 pemerintah provinsi/kabupaten/kota di wilayah Provinsi Riau
yaitu Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan
Hilir, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kabupaten Kampar, Kabupaten
Kuantan Singingi, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Siak, Kabupaten
Indragiri Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir, Kota Pekanbaru, Kota Dumai,
dan Provinsi Riau.
Penugasan Monitoring Pengelolaan DAK dan DPIPD meliputi 13 bidang
yaitu bidang infrastruktur irigasi, bidang sanitasi, bidang pendidikan,
bidang infrastruktur air minum, bidang kehutanan, bidang infrastruktur
jalan/jembatan, bidang farmasi, bidang kelautan dan perikanan,
bidang kesehatan, bidang pelayanan kesehatan rujukan, bidang
infrastruktur sanitasi, bidang lingkungan hidup, bidang pertanian,
dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 60 laporan.
Dari hasil monitoring ditemukan adanya koreksi terkait dengan
Pengelolaan DAK dan DPDF-PPD, DPIPD dan DPPIP Tahun 2011
sebagaimana tergambar pada grafik berikut:
Bab 3
--------------------------------------------------------------
Pencairan dana tidak sesuai prestasi kerja
Kondisi fisik yang tidak tepat sasaran
Hasil kegiatan fisik yang tidak dimanfaatkan
Sisa dana yang tidak dicantumkan dalam SILPA pada Neraca per
Dana tidak terserap dan menjadi SILPA pada Neraca per 31/12/2011
Dana APBD dari sumber lain untuk membiayai kegiatan DAK dan
Penggunaan dana untuk kegiatan yang tidak diperbolehkan
Grafik 3.1. Koreksi Hasil Monitoring Pengelolaan DAK dan DPDF
DPIPD dan DPPIP Tahun 2011 (dalam jutaan rupiah)
Sumber data : 1. Laporan Hasil Monit
8 November 2012.
2. Laporan Hasil Pemeriksaan Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang
19.C/LHP/XVIII.PEK/06/2012 tanggal 27 Juni 2012
2) Evaluasi Penyerapan APBD
Evaluasi ini dilaksanakan pada Pemerintah Provinsi Riau,
Siak, dan Kabupaten Bengkalis, dengan jumlah laporan yang
diterbitkan sebanyak 4 (empat) laporan
Januari 2012 s.d. 30 Juni 2012.
Evaluasi
penyerapan anggaran pemerintah daerah, mengidentifikasi
permasalahan yang menghambat penyerapan anggaran pemerintah
daerah, dan memberikan saran/rekomendasi langkah
strategis percepatan pen
3) Bimbingan
Bimbingan teknis ini dilaksanakan pada Pemerintah Kabupaten Siak.
Jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 1 (satu) laporan.
Sasaran Strategis 3
Terselenggaranya
Pada 75% BUMN/BUMD
Sebagai auditor internal pemerintah, terkait dengan perannya dalam
akuntabilitas Pemda dan pengelolaan BUMN/BUMD,
perlu mendorong pemerintah daerah untuk menerapkan Standa
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
0 1000 2000
Pencairan dana tidak sesuai prestasi kerja
Kondisi fisik yang tidak tepat sasaran
Hasil kegiatan fisik yang tidak dimanfaatkan
Sisa dana yang tidak dicantumkan dalam SILPA pada Neraca per …
Dana tidak terserap dan menjadi SILPA pada Neraca per 31/12/2011
Dana APBD dari sumber lain untuk membiayai kegiatan DAK dan …
Dana diblokir
Penggunaan dana untuk kegiatan yang tidak diperbolehkan
Koreksi Hasil Monitoring Pengelolaan DAK dan DPDF-PPD,
DPIPD dan DPPIP Tahun 2011 (dalam jutaan rupiah)
Laporan Hasil Monitoring Perwakilan BPKP Provinsi Riau No: LHM-3565/PW/04/3/2012, tanggal
8 November 2012.
2. Laporan Hasil Pemeriksaan Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan Nomor:
19.C/LHP/XVIII.PEK/06/2012 tanggal 27 Juni 2012
Penyerapan APBD Pemerintah Daerah Tahun 2012
Evaluasi ini dilaksanakan pada Pemerintah Provinsi Riau,
Siak, dan Kabupaten Bengkalis, dengan jumlah laporan yang
diterbitkan sebanyak 4 (empat) laporan untuk periode realisasi 1
Januari 2012 s.d. 30 Juni 2012.
Evaluasi ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang
penyerapan anggaran pemerintah daerah, mengidentifikasi
permasalahan yang menghambat penyerapan anggaran pemerintah
daerah, dan memberikan saran/rekomendasi langkah
strategis percepatan penyerapan anggaran pemerintah daerah.
Teknis Optimalisasi PAD
Bimbingan teknis ini dilaksanakan pada Pemerintah Kabupaten Siak.
Jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 1 (satu) laporan.
3:
Terselenggaranya SPM Pada 60% IPD dan Terselenggaranya
BUMN/BUMD
auditor internal pemerintah, terkait dengan perannya dalam
akuntabilitas Pemda dan pengelolaan BUMN/BUMD, Perwakilan BPKP Provinsi Riau
perlu mendorong pemerintah daerah untuk menerapkan Standa
a Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 72
3000 4000
3565/PW/04/3/2012, tanggal
undangan Nomor:
Daerah Tahun 2012
Evaluasi ini dilaksanakan pada Pemerintah Provinsi Riau, Kabupaten
Siak, dan Kabupaten Bengkalis, dengan jumlah laporan yang
untuk periode realisasi 1
bertujuan untuk memperoleh informasi tentang
penyerapan anggaran pemerintah daerah, mengidentifikasi
permasalahan yang menghambat penyerapan anggaran pemerintah
daerah, dan memberikan saran/rekomendasi langkah-langkah
yerapan anggaran pemerintah daerah.
Bimbingan teknis ini dilaksanakan pada Pemerintah Kabupaten Siak.
Jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 1 (satu) laporan.
an Terselenggaranya GG
auditor internal pemerintah, terkait dengan perannya dalam meningkatkan
Perwakilan BPKP Provinsi Riau
perlu mendorong pemerintah daerah untuk menerapkan Standar Pelayanan
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 73
Minimal (SPM) yang telah ditetapkan Kementerian Teknis, dan mendorong
BUMN/BUMD untuk menerapkan Good Corporate Governance (GCG).
Sasaran Strategis “Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG
pada 75% BUMN/BUMD” diindikasikan oleh dua IKU outcome dominan yang terkait
langsung dengan IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan
Minimal/Pelayanan Prima dan BUMN/BUMD yang GCG atau KPI mendapat skor
baik.
Bersama satu IKU outcome lainnya, realisasi IKU sasaran strategis tahun 2012
dibandingkan dengan tahun 2011 dan dikaitkan target 2014 disajikan dalam Tabel
3.11.
Tabel Tabel Tabel Tabel 3333....11111111
Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 3
No. Indikator Kinerja Utama Satuan
Realisasi Kinerja Kenaikan
(Penurunan)
Target Kinerja 2014
Capaian 2012 Thd Target
2014 (%) 2011 2012
IKU IKU IKU IKU OutcomeOutcomeOutcomeOutcome
3.1.1 Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal
Persen 8,33 33,33 25 60 55,55
3.1.2 Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI
Persen 225 175 (50) 75 233
3.1.3 Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja
Persen 71,43 87,50 16,07 75 116,67
Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di
Tabel 3.1 terlihat bahwa dua IKU outcome dominan sasaran strategis tahun 2012
tercapai 100%. Secara keseluruhan, dengan tiga IKU outcome, rata-rata capaian
sasaran 201,43%. Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini sebagai
berikut:
33333333........11111111........11111111........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeennnnnnnnttttttttaaaaaaaasssssssseeeeeeee IIIIIIIIPPPPPPPPDDDDDDDD YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg MMMMMMMMeeeeeeeellllllllaaaaaaaakkkkkkkkssssssssaaaaaaaannnnnnnnaaaaaaaakkkkkkkkaaaaaaaannnnnnnn PPPPPPPPeeeeeeeellllllllaaaaaaaayyyyyyyyaaaaaaaannnnnnnnaaaaaaaannnnnnnn SSSSSSSSeeeeeeeessssssssuuuuuuuuaaaaaaaaiiiiiiii SSSSSSSSttttttttaaaaaaaannnnnnnnddddddddaaaaaaaarrrrrrrr
PPPPPPPPeeeeeeeellllllllaaaaaaaayyyyyyyyaaaaaaaannnnnnnnaaaaaaaannnnnnnn MMMMMMMMiiiiiiiinnnnnnnniiiiiiiimmmmmmmmaaaaaaaallllllll
Dasar hukum pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah tahun 2010–2014, yang
mewajibkan setiap pemerintah daerah untuk menerapkan Standar
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 74
Pelayanan Minimal. Selain itu juga terdapat Peraturan Pemerintah Nomor
65 Tahun 2005 yang mensyaratkan implementasi SPM dilakukan dengan
menuangkan indikator SPM pada dokumen perencanaan jangka
menengah dan tahunan serta pada dokumen penganggaran daerah.
Selanjutnya Inpres Nomor 1 Tahun 2010 juga mengharuskan pemerintah
daerah melakukan SPM yang ditetapkan oleh kementerian teknis.
Berdasarkan PP 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah, pasal 48 ayat 2 butir a dan pasal 50 ayat 1 butir a,
menyebutkan bahwa Perwakilan BPKP Provinsi Riau melakukan
pengawasan intern antara lain melalui audit kinerja diantaranya
dimaksudkan untuk memperbaiki pelayanan publik. Oleh karena itu, audit
kinerja pelayanan pemerintah daerah yang dilaksanakan Perwakilan BPKP
Provinsi Riau mendukung pencapaian Sasaran Strategis 3 dengan IKU
“Jumlah IPD yang Melaksanakan Pelayanan Sesuai Standar Pelayanan
Minimal”
IKU ini diukur dengan membandingkan antara jumlah IPD yang
mencantumkan SPM dalam dokumen perencanaan dengan jumlah IPD
yang diaudit kinerja pelayanannya.
Dalam tahun 2012, IPD yang telah mencantumkan SPM ke dalam
dokumen perencanaan sebanyak 2 IPD dari target sebanyak 6 IPD yang
diaudit kinerja pelayanannya atau 33,33%, sehingga capaian IKU ini pada
tahun 2012 sebesar 111,10%.
Adapun 2 IPD yang telah mencantumkan SPM ke dalam dokumen
perencanaannya adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu dan
Dinas Kesehatan Kabupaten Siak sebagaimana terinci dalam Tabel 3.12
berikut:
Tabel Tabel Tabel Tabel 3.123.123.123.12
Daftar IPD Daftar IPD Daftar IPD Daftar IPD Yang Diaudit Kinerja PelayananYang Diaudit Kinerja PelayananYang Diaudit Kinerja PelayananYang Diaudit Kinerja Pelayanan
No. Instansi Pemerintah Daerah (IPD) yang
diaudit Kinerja Pelayanan
Pencantuman SPM di Dokumen
Perencanaan
1 Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu Mencantumkan SPM
2 Dinas Pendidikan Kabupaten Rokan Hulu Tidak mencantumkan SPM
3 Dinas Pendidikan Kabupaten Siak Tidak mencantumkan SPM
4 Dinas Kesehatan Kabupaten Siak Mencantumkan SPM
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 75
No. Instansi Pemerintah Daerah (IPD) yang
diaudit Kinerja Pelayanan
Pencantuman SPM di Dokumen
Perencanaan
5 Dinas Kesehatan Kabupaten Kuantan Singingi Tidak mencantumkan SPM
6 Dinas Pendidikan Kabupaten Kuantan Singingi Tidak mencantumkan SPM
Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 33,33% mengalami kenaikan sebesar
25% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 8,33% atau mencapai
55,55% dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014
sebanyak 60%. Hal ini menunjukkan bahwa BPKP masih harus berupaya
lebih keras karena capaiannya masih di bawah target akhir periode
Renstra tahun 2014.
Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 101.997.000,00 atau
64,36% dari anggaran sebesar Rp 101.997.000,00 dengan menggunakan
SDM, sebanyak 1.229 OH atau 82% dari rencana sebanyak 1.490 OH.
33333333........11111111........22222222........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeennnnnnnnttttttttaaaaaaaasssssssseeeeeeee BBBBBBBBUUUUUUUUMMMMMMMMNNNNNNNN////////DDDDDDDD////////BBBBBBBBLLLLLLLLUUUUUUUU////////DDDDDDDD YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg DDDDDDDDiiiiiiiillllllllaaaaaaaakkkkkkkkuuuuuuuukkkkkkkkaaaaaaaannnnnnnn SSSSSSSSoooooooossssssssiiiiiiiiaaaaaaaalllllllliiiiiiiissssssssaaaaaaaassssssssiiiiiiii////////AAAAAAAAssssssssiiiiiiiisssssssstttttttteeeeeeeennnnnnnnssssssssiiiiiiii
GGGGGGGGCCCCCCCCGGGGGGGG////////KKKKKKKKPPPPPPPPIIIIIIII
Perwakilan BPKP Provinsi Riau berperan melakukan pengawasan intern
melalui pemberian pelayanan jasa manajemen kepada
BUMN/BUMD/BUL/BLUD di bidang GCG dan KPI, dengan harapan dapat
memperbaiki kinerja BUMN/BUMD/BUL/BLUD. Untuk mengukur manfaat,
ditetapkan IKU berupa “Persentase BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang
dilakukan sosialisasi GCG/KPI”.
IKU ini diukur dengan menghitung jumlah BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang
dilakukan sosialisasi/asistensi/evaluasi GCG atau KPI, dibandingkan
dengan jumlah target dalam PKPT Perwakilan BPKP Provinsi Riau.
Dalam tahun 2012, jumlah BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang dilakukan
sosialisasi/asistensi/evaluasi GCG atau KPI sebanyak
7 BUMN/BUMD/BUL/BLUD dari target dalam PKPT Perwakilan BPKP
Provinsi Riau sebanyak 4 BUMN/BUMD/BUL/BLUD, sehingga capaian IKU
ini pada tahun 2012 sebesar 175%. Bila dibandingkan dengan target IKU
sebesar 55%, maka capaian IKU tersebut adalah sebesar 318%.
Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 175% mengalami penurunan sebesar
50% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 225%. Jika dibandingkan
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 76
dengan target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 75%, IKU ini
mencapai 233%.
Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp33.940.000,00 atau
44,47% dari anggaran sebesar Rp76.325.000,00 dengan menggunakan
SDM, sebanyak 578 OH atau 89% dari rencana sebanyak 647 OH.
33333333........11111111........33333333........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeennnnnnnnttttttttaaaaaaaasssssssseeeeeeee BBBBBBBBUUUUUUUUMMMMMMMMDDDDDDDD YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg DDDDDDDDiiiiiiiillllllllaaaaaaaakkkkkkkkuuuuuuuukkkkkkkkaaaaaaaannnnnnnn AAAAAAAAuuuuuuuuddddddddiiiiiiiitttttttt KKKKKKKKiiiiiiiinnnnnnnneeeeeeeerrrrrrrrjjjjjjjjaaaaaaaa
Penetapan IKU “Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja”,
dimaksudkan untuk mengukur manfaat pengawasan intern yang
dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam meningkatkan
tata kelola BUMD. IKU ini diukur dengan menghitung jumlah BUMD yang
yang dilakukan audit kinerja dibandingkan dengan target dalam PKPT
Perwakilan BPKP Provinsi Riau.
Dalam tahun 2012, BUMD yang yang dilakukan audit kinerja adalah
sebanyak 7 BUMD dari target dalam PKPT Perwakilan BPKP Provinsi Riau
sebanyak 8 BUMD, sehingga capaian IKU ini pada tahun 2012 sebesar
87,50%. Bila dibandingkan dengan target IKU sebesar 50%, maka capaian
IKU tersebut adalah sebesar 175%.
Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 87,50%. mengalami kenaikan sebesar
16,07% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 71,43%. Jika
dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar
75%, IKU ini mencapai 116,67%.
Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp144.800.000,00 atau
100,22% dari anggaran sebesar Rp144.475.000,00 dengan
menggunakan SDM, sebanyak 909 OH atau 113% dari rencana sebanyak
801 OH.
Di samping IKU outcome di atas, capaian Sasaran Strategis 3 ini didukung melalui
tiga IKU output seperti digambarkan sebagai berikut:
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 77
Tabel Tabel Tabel Tabel 3333....11113333
Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 3
No. Indikator Kinerja Utama Satuan
Tahun 2012 Tahun 2011 Target
s.d. 2014
Realiasi s.d.2012
Capaian
Kinerja
s.d 2012 Target Realisasi
% Capaian
% Capaian
IKU IKU IKU IKU OutputOutputOutputOutput
3.2.1 Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik Bidang Keuangan Daerah
Laporan 13 23 177 119 105 90 86%
3.2.2 Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat
Laporan 4 13 325 414 43 60 140%
3.2.3 Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD
Laporan 9 19 211 137 93 62 67%
Dari tabel di atas terlihat bahwa untuk beberapa indikator kinerja output yang telah
dilaksanakan dalam tiga tahun terakhir, beberapa indikator menunjukkan capaian
kinerja yang lebih baik.
Berikutnya untuk pengukuran kinerja selama tahun 2012 terhadap capaian
sasaran strategis ini dinilai memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan, karena seluruh indikator kinerja outputnya
memperoleh capaian di atas 85%, dengan uraian masing-masing indikator kinerja
output sebagai berikut:
3.2.1.3.2.1.3.2.1.3.2.1. Laporan Hasil Pengawasan Atas Kinerja Pelayanan Publik Bidang Laporan Hasil Pengawasan Atas Kinerja Pelayanan Publik Bidang Laporan Hasil Pengawasan Atas Kinerja Pelayanan Publik Bidang Laporan Hasil Pengawasan Atas Kinerja Pelayanan Publik Bidang
Keuangan DaerahKeuangan DaerahKeuangan DaerahKeuangan Daerah
Capaian indikator laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik
Bidang Keuangan Daerah yaitu 177% dari target yang ditetapkan dalam
TAPKIN dengan terealisasinya 23 laporan dari 13 laporan yang
ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian
kinerja tahun 2012 sebesar 177% mengalami peningkatan bila dibanding
dengan capaian kinerja tahun 2011 sebesar 119%.
Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasan
sebagai berikut:
1) Audit Kinerja Pelayanan Pemerintah Daerah
Sasaran audit kinerja adalah pelayanan terhadap 2 bidang/urusan
untuk tahun anggaran 2011 yaitu Pendidikan dan Kesehatan, serta
pengamatan pelayanan terpadu. Audit ini dilaksanakan pada
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 78
Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Rokan Hulu,
Kabupaten Siak, dan Provinsi Riau dengan jumlah laporan yang
diterbitkan sebanyak 7 laporan.
Audit atas kinerja pelayanan pemerintah daerah bertujuan untuk
menilai kinerja pelayanan dan menguji ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan serta memberikan rekomendasi berupa langkah-
langkah untuk memperbaiki permasalahan yang ditemukan.
2) Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah
Evaluasi dilaksanakan pada wilayah Provinsi Riau di Kabupaten
Indragiri Hulu dan Kabupaten Pelalawan untuk periode tahun 2011,
dengan hasil sebanyak 2 laporan.
Tujuan evaluasi adalah memperoleh informasi tentang implementasi
Sistem AKIP, menilai akuntabilitas kinerja instansi pemerintah;
memberikan saran perbaikan untuk peningkatan kinerja dan
penguatan akuntabilitas instansi pemerintah.
3) Bimtek Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Daerah
Bimtek dilaksanakan pada pemerintah daerah di wilayah Provinsi Riau,
yaitu Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten
Bengkalis, Kabupaten Siak, Kabupaten Pelalawan, dan Kabupaten
Rokan Hilir untuk periode tahun 2011, dengan hasil sebanyak
6 laporan.
4) Bimtek Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Daerah
Bimtek evaluasi LAKIP dilaksanakan pada pemerintah daerah di
wilayah Provinsi Riau, yaitu Kabupaten Kampar, Kabupaten Siak,
Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir
untuk periode tahun 2011, dengan hasil sebanyak 5 laporan.
5) Pengamatan Pengadaan Barang/Jasa
Pengamatan pengadaan barang/jasa dilakukan pada Pemerintah
Provinsi Riau Tahun 2012 dengan menghasilkan 1 laporan.
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 79
6) Pengamatan Perencanaan dan Penganggaran APBD
Pengamatan perencanaan dan penganggaran APBD dilakukan pada
Pemerintah Kota Pekanbaru tahun 2012 dengan menghasilkan
1 laporan.
7) Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi
Koordinasi dan supervisi dilakukan pada Kota Pekanbaru dan Provinsi
Riau. Koordinasi dan supervisi ini merupakan wujud kerjasama antara
BPKP dengan KPK dalam pencegahan korupsi. Kegiatan tersebut
meliputi supervisi/pengamatan terhadap pelayanan publik,
perencanaan dan penganggaran APBD serta proses pengadaan
barang/jasa. Cakupan pengamatan meliputi:
• Pengamatan pelayanan publik yang dilakukan terhadap RSUD Arifin
Ahmad dan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Provinsi
Riau
• Pengamatan perencanaan dan penganggaran APBD tahun 2012
yang dilakukan di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(Bappeda) Provinsi Riau, Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi
Riau dan DPRD Provinsi Riau
• Pengamatan pengadaan barang/jasa di lingkungan Pemerintah
Provinsi Riau tahun 2012 dilaksanakan di Dinas Pendidikan
Provinsi Riau, Dinas Kesehatan Provinsi Riau dan Dinas Pekerjaan
Umum Bidang Bina Marga Provinsi Riau.
• Pengamatan pelayanan publik Kantor Pertanahan dan Kantor
Imigrasi.
• Pengamatan pengadaan barang/jasa pada Pemerintah Kota
Pekanbaru
• Pengamatan perencanaan dan penganggaran APBD tahun 2012
yang dilakukan pada Pemerintah Kota Pekanbaru
Hasil pengamatan yang dilakukan menghasilkan identifikasi
permasalahan dalam proses pelayanan publik, perencanaan dan
penganggaran APBD serta proses pengadaan barang/jasa yang
berpotensi menyebabkan korupsi serta mengidentifikasi praktek
korupsi pada tiga bidang tersebut di atas. Selanjutnya dari identifikasi
masalah tersebut telah dirancang dan direkomendasikan upaya-upaya
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 80
perbaikan terhadap sistem atau peraturan perundangan sebagai
penyebab terjadinya masalah.
3.2.2.3.2.2.3.2.2.3.2.2. Laporan Hasil Bimtek/Asistensi GCG/KPI Sektor KorporatLaporan Hasil Bimtek/Asistensi GCG/KPI Sektor KorporatLaporan Hasil Bimtek/Asistensi GCG/KPI Sektor KorporatLaporan Hasil Bimtek/Asistensi GCG/KPI Sektor Korporat
Capaian indikator laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat
yaitu 325% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan
terealisasinya 13 laporan dari 4 laporan yang ditargetkan. Capaian
tersebut memperoleh predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian kinerja tahun 2012
sebesar 325% mengalami penurunan bila dibanding dengan capaian
kinerja tahun 2011 sebesar 414%.
Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasan
sebagai berikut:
1) BimbinganTeknis / Konsultasi / Asistensi / Pendampingan atas Jasa
Manajemen tertentu (GCG, KPI, MR, COSO)
Bimtek ini dilaksanakan melalui 9 penugasan, dengan jumlah laporan
yang diterbitkan sebanyak 9 laporan yaitu:
• bimtek penerapan Good Corporate Governance (GCG) pada PD.
Pelabuhan Dumai Bersemi, PT. Pembangunan Dumai, dan PT.
Persero Batam,
• asistensi pembaharuan (update) dan penyusunan perangkat GCG
PT.Perkebunan Nusantara V (Persero),
• asistensi penerapan manajemen resiko pada PT.Perkebunan
Nusantara V (Persero), dan PT.Inhutani IV (Persero),
• fasilitasi evaluasi dan penyusunan Standard Operating Procedure
(SOP) pada PT.Kawasan Industri Tanjung Buton,
• bimbingan pengkajian SOP, Jenjang Nilai dan Rencana Bisnis
Anggaran pada RSUD Siak, dan
• mediasi hasil audit prefinancing Kebun Kelapa Sawit Siak I dan II.
2) Assessment Penerapan GCG BUMN/BUMD/BUL
Assessment ini dilaksanakan dengan jumlah laporan yang diterbitkan
sebanyak 1 laporan yaitu reviu atas draft laporan hasil evaluasi mandiri
(self assesment) penerapan GCG di PT.Perkebunan Nusantara V
(Persero).
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 81
3) Sosialisasi atas Jasa Manajemen Tertentu (GCG,KPI,MR,COSO.)
Sosialisasi ini dilaksanakan dengan jumlah laporan yang diterbitkan
sebanyak 3 laporan yaitu Sosialisasi penerapan Manajemen Resiko
PT.Perkebunan Nusantara V (Persero) di Batam dan Pekanbaru dan
kajian rencana pembentukan BUMD dan langkah-langkah menilai
investor sektor air bersih di Kota Dumai.
3.2.3.3.2.3.3.2.3.3.2.3. Laporan Hasil Pengawasan atas Laporan Hasil Pengawasan atas Laporan Hasil Pengawasan atas Laporan Hasil Pengawasan atas Kinerja BUMDKinerja BUMDKinerja BUMDKinerja BUMD
Capaian indikator laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD yaitu
211% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan terealisasinya 19
laporan dari 9 laporan yang ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh
predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian kinerja tahun 2012 sebesar 211%
mengalami penurunan bila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2011
sebesar 137%.
Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasan
sebagai berikut:
1) Audit Kinerja atas Pengelolaan BUMD
Sasaran audit adalah kinerja BUMD untuk tahun buku 2011. Audit ini
dilaksanakan dengan menerbitkan 7 laporan audit kinerja pada PDAM
Kabupaten Bengkalis, PDAM Tirta Siak Kota Pekanbaru, PDAM Tirta
Kampar, PDAM Tirta Indragiri Kabupaten Indragiri Hilir, PDAM Tirta
Indra Kabupaten Indragiri Hulu dan kompilasi audit kinerja PDAM di
Provinsi Riau tahun buku 2011.
Audit kinerja BUMD tahun 2011 bertujuan menilai atas capaian kinerja
PDAM tahun 2011 dan rekomendasi perbaikan dalam rangka
peningkatan kinerja perusahaan dengan sasaran sebagai berikut:
• Reviu atas penyusunan dan pelaksanaan RKAP
• Penilaian kinerja PDAM berdasarkan Keputusan Menteri Dalam
Negeri Nomor 47 Tahun 1999
• Pengukuran kesehatan PDAM menurut BPPSPAM
• Reviu atas Kinerja Operasional mencakup penilaian terhadap
potensi perluasan cakupan pelayanan, menilai pencapaian cakupan
pelayanan, menganalisis kapasitas produksi, menilai pencapaian
3K (Kualitas, Kuantitas dan Kontinuitas), mengidentifikasikan
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 82
penyebab Air Tanpa Rekening/Non Revenue Water (NRW), menilai
Perhitungan Tarif Air dan Harga Pokok Air, mereviu Kerja Sama
Operasional, memantau restrukturisasi utang kepada Pemerintah
Pusat, mengidentifikasi dampak pemecahan PDAM,
mengidentifikasi ketersediaan sumber air baku, menginformasikan
kejadian penting yang terjadi tahun 2011.
Dari audit kinerja atas pengelolaan PDAM untuk tahun buku 2011,
hasil penilaian kinerja atas PDAM diuraikan dalam tabel berikut:
Tabel 3.14Tabel 3.14Tabel 3.14Tabel 3.14
Hasil Penilaian Kinerja BUMD Tahun 2012Hasil Penilaian Kinerja BUMD Tahun 2012Hasil Penilaian Kinerja BUMD Tahun 2012Hasil Penilaian Kinerja BUMD Tahun 2012
NoNoNoNo PDAMPDAMPDAMPDAM Penilaian KEPPenilaian KEPPenilaian KEPPenilaian KEP----
Mendagri No.47 Mendagri No.47 Mendagri No.47 Mendagri No.47
Tahun 1999Tahun 1999Tahun 1999Tahun 1999
Penilaian BPPSPAMPenilaian BPPSPAMPenilaian BPPSPAMPenilaian BPPSPAM
1 PDAM Tirta Kampar Kabupaten
Kampar
Kurang (32,94) Sakit (1,80)
2 PDAM Kabupaten Bengkalis Cukup (47,51) Kurang Sehat (2,66)
3 PDAM Tirta Indragiri Kabupaten
Indragiri Hilir
Cukup (55,22) Sakit (1,995)
4 PDAM Tirta Indra Kabupaten
Indragiri Hulu
Cukup (48,12) Sakit (1,59)
5 PDAM Tirta Siak Kota Pekanbaru Kurang (39,00) Sakit (1,53)
2) Evaluasi Kinerja BLUD
Sasaran evaluasi adalah kinerja RSUD untuk tahun buku 2011.
Evaluasi ini dilaksanakan dengan hasil 2 laporan evaluasi kinerja
pada BLUD RSUD Kabupaten Rokan Hulu dan BLUD RSUD Kota Dumai.
Tujuan evaluasi adalah mengukur tingkat pencapaian hasil
pengelolaan BLUD sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Strategis
Bisnis (RSB) dan Rencana Bisnis Anggaran (RBA). Evaluasi dan
Penilaian Kinerja RSUD-PPK BLUD meliputi aspek keuangan dan non
keuangan. Aspek keuangan meliputi penilaian dan pengukuran
berdasarkan tingkat kemampuan BLUD dalam memperoleh hasil usaha
dari layanan yang diberikan (rentabilitas), memenuhi kewajiban jangka
pendeknya (likuiditas), memenuhi seluruh kewajibannya (solvabilitas),
kemampuan penerimaan dari jasa layanan untuk membiayai
pengeluaran. Penilaian kinerja non keuangan meliputi penilaian &
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 83
pengukuran berdasarkan perspektif pelanggan, proses internal
pelayanan pembelajaran, dan pertumbuhan.
Dari hasil evaluasi BLUD, penilaian kinerja RSUD Kabupaten Rokan
Hulu memperoleh hasil predikat Sehat (A) dengan nilai 67,25 dan
kinerja RSUD Kota Dumai memperoleh hasil predikat Sehat (A) dengan
nilai 65,10.
3) Bimbingan Teknis/Konsultasi/Asistensi/Pendampingan atas
Manajemen Aset, Pola Pengelola Keuangan (PKK) BLUD, Corporate
Plan dan Kinerja
Bimbingan teknis dilaksanakan dengan jumlah laporan yang
diterbitkan sebanyak 3 laporan diantaranya meliputi PPK-BLUD RSUD
Dr. RM Pratomo-Bagansiapi-api, penyempurnaan Sistem Administrasi
Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Siak dan penyusunan
Laporan Keuangan PD Indragiri Kabupaten Indragriri Hulu s.d. 31
Oktober 2012.
4) Sosialisasi/Narasumber Manajemen Aset, PPK BLUD, Corporate Plan
dan Kinerja
Sosialisasi dilaksanakan dengan jumlah laporan yang diterbitkan
sebanyak 3 laporan diantaranya meliputi Sosialisasi PPK BLUD RSUD
Kabupaten Siak, dan RSUD Puri Husada Kabupaten Indragiri Hilir serta
narasumber tentang kinerja dan kesehatan BUMD dalam bimtek
implementasi peraturan perundang-undangan yang dilaksanakan oleh
Bagian Administrasi Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten
Indragiri Hulu
5) Audit Operasional
Audit dilaksanakan dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak
4 laporan diantaranya meliputi audit operasional pada BPR Indra Artha
Rengat tahun 2011, PT. Siak Prima Nusalima Kabupaten Siak tahun
2011, PT. Askrindo (Persero) Cabang Pekanbaru tahun 2011, dan
Perusahaan Daerah (PD) Indragiri Tahun 2011.
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 84
Sasaran Strategis 4:
Meningkatkan Kesadaran Dan Keterlibatan K/L, Pemda,
Bumn/Bumd Dalam Upaya Pencegahan Dan Pemberantasan
Korupsi Menjadi 80%
Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 menyatakan bahwa strategi
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi memiliki visi jangka panjang dan
menengah. Visi jangka panjang 2012-2025 adalah “Terwujudnya Kehidupan
Bangsa yang Bersih dari Korupsi dengan Didukung Nilai Budaya yang Berintegritas”.
Pemerintah merancang enam strategi diantaranya adalah strategi pencegahan
tindak pidana korupsi. Dalam strategi ini Perwakilan BPKP Provinsi Riau perlu
mengambil peran dalam mendukung enam strategi pencegahan dan
pemberantasan korupsi tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan mendorong
penerapan sistem pengendalian intern atau Fraud Control Plan (FCP). Berkaitan
dengan penegakan hukum atas tindak pidana korupsi, Perwakilan BPKP Provinsi
Riau berperan membantu Aparat Penegak Hukum (APH) melalui kegiatan audit
investigasi, perhitungan kerugian keuangan negara, serta menjadi saksi ahli kasus
tindak pidana korupsi. Indikator pencapaian sasaran strategis ini adalah “Jumlah
Kelompok Masyarakat yang Mendapat Sosialisasi Program Anti Korupsi”. Dengan
pemahaman ini, IPP/IPD/BUMN/BUMD yang berisiko fraud dapat
mengimplementasikan FCP, membuat atau mengoreksi kebijakan, atau
memastikan penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan, menyesuaikan
harga, dan menyelesaikan pembayaran klaim pihak ketiga. Tidak kalah penting
dengan pemahaman ini masyarakat diharapkan meningkatkan pengaduan kepada
Perwakilan BPKP Provinsi Riau mengenai informasi yang berisi tindak pelanggaran
yang merugikan negara yang pada akhirnya dilimpahkan oleh Perwakilan BPKP
kepada APH.
Sasaran “Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan Kementerian/Lembaga,
Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah Dalam
Upaya Pencegahan Dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%” diindikasikan oleh
satu IKU outcome dominan yaitu Kelompok Masyarakat yang mendapatkan
Sosialisasi Program Anti Korupsi. Bersama enam IKU outcome lainnya, realisasi IKU
sasaran strategis tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2011 dan dikaitkan
target 2014 disajikan dalam Tabel 3.15:
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 85
Tabel Tabel Tabel Tabel 3333....15151515
Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 4
No. Indikator Kinerja Utama Satuan
Realisasi Kinerja Kenaikan
(Penurunan)
Target Kinerja 2014
Capaian 2012 Thd Target
2014 (%) 2011 2012
IKU IKU IKU IKU OutcomeOutcomeOutcomeOutcome
4.1.1 Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi
Kelompok 3 3 0 3 100
4.1.2 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP
Instansi 2 2 0 4 50
4.1.3 Jumlah peraturan IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK
Peraturan 1 1 0 1 100
4.1.4 Persentase Pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga
Persen 100 75 (25) 84 89
4.1.5 Persentase pelaksanaan audit investigasi/ PKKN/PKA
Persen 97,37 98,63 1,26 85,00 116,04
4.1.6 Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang
Persen 0 0 0 50 0
4.1.7 Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat
Persen 100 100 0 10 1.000
Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di
Tabel 3.1 terlihat bahwa IKU outcome dominan sasaran strategis tahun 2012
tercapai 100%. Secara keseluruhan, dengan tujuh IKU outcome lainnya, rata-rata
capaian sasaran 207,90%. Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini
sebagai berikut:
44444444........11111111........11111111........ KKKKKKKKeeeeeeeelllllllloooooooommmmmmmmppppppppooooooookkkkkkkk MMMMMMMMaaaaaaaassssssssyyyyyyyyaaaaaaaarrrrrrrraaaaaaaakkkkkkkkaaaaaaaatttttttt YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg MMMMMMMMeeeeeeeennnnnnnnddddddddaaaaaaaappppppppaaaaaaaattttttttkkkkkkkkaaaaaaaannnnnnnn SSSSSSSSoooooooossssssssiiiiiiiiaaaaaaaalllllllliiiiiiiissssssssaaaaaaaassssssssiiiiiiii PPPPPPPPrrrrrrrrooooooooggggggggrrrrrrrraaaaaaaammmmmmmm AAAAAAAAnnnnnnnnttttttttiiiiiiii
KKKKKKKKoooooooorrrrrrrruuuuuuuuppppppppssssssssiiiiiiii
Dalam rangka meningkatkan pemahaman mengenai praktek-praktek
penyelenggaraan good governance, Perwakilan BPKP Provinsi Riau
menetapkan suatu IKU berupa peningkatan pemahaman dan kepedulian
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 86
publik terhadap permasalahan korupsi. Keberhasilan IKU diukur dari
jumlah Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti
Korupsi dalam setahun.
Jika dibandingkan dengan target IKU sebesar 3 kelompok, maka capaian
IKU adalah 100,00% yaitu diselenggarakan untuk Pelajar SLTA Kabupaten
Kampar, Mahasiswa Universitas Islam Nasional (UIN) Sultan Syarif Kasim
Pekanbaru, dan Kepala Madrasah Kabupaten Pelalawan.
Realisasi IKU ini tahun 2012 sebesar 3 kelompok sama dengan capaian
tahun 2011. Capaian ini adalah 100% dari target akhir periode Renstra
tahun 2014 sebesar 3 kelompok.
Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp76.583.000,00 atau
210,54% dari anggaran sebesar Rp36.375.000,00 dengan menggunakan
SDM, sebanyak 183 OH atau 165% dari rencana sebanyak 111 OH.
44444444........11111111........22222222........ IIIIIIIIPPPPPPPPPPPPPPPP////////IIIIIIIIPPPPPPPPDDDDDDDD////////BBBBBBBBUUUUUUUUMMMMMMMMNNNNNNNN////////BBBBBBBBUUUUUUUUMMMMMMMMDDDDDDDD////////BBBBBBBBLLLLLLLLUUUUUUUU////////BBBBBBBBLLLLLLLLUUUUUUUUDDDDDDDD BBBBBBBBeeeeeeeerrrrrrrriiiiiiiissssssssiiiiiiiikkkkkkkkoooooooo FFFFFFFFrrrrrrrraaaaaaaauuuuuuuudddddddd YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg MMMMMMMMeeeeeeeennnnnnnnddddddddaaaaaaaappppppppaaaaaaaattttttttkkkkkkkkaaaaaaaannnnnnnn
SSSSSSSSoooooooossssssssiiiiiiiiaaaaaaaalllllllliiiiiiiissssssssaaaaaaaassssssssiiiiiiii////////DDDDDDDDAAAAAAAA////////AAAAAAAAssssssssiiiiiiiisssssssstttttttteeeeeeeennnnnnnnssssssssiiiiiiii////////EEEEEEEEvvvvvvvvaaaaaaaalllllllluuuuuuuuaaaaaaaassssssssiiiiiiii FFFFFFFFCCCCCCCCPPPPPPPP
Sistem pengendalian yang baik akan memberikan jaminan terhadap
kualitas dan kinerja organisasi secara keseluruhan, sehingga
penyelenggaraan pemerintahan dan korporasi dapat memenuhi prinsip-
prinsip Good Governance.
FCP merupakan suatu pengendalian yang dirancang secara spesifik untuk
mencegah, menangkal, dan memudahkan pengungkapan kasus
penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan negara. FCP terdiri
dari atribut-atribut spesifik, yaitu Kebijakan Anti Fraud, Struktur
Pertanggungjawaban, Penilaian Risiko, Kepedulian Pegawai, Kepedulian
Pelanggan dan Masyarakat, Sistem Pelaporan Fraud, Perlindungan
Pelapor, Pengungkapan kepada pihak eksternal, Prosedur Investigasi serta
Standar Perilaku dan Disiplin.
Realisasi IKU atas IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang
mendapatkan sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP adalah
2 instansi/BUMN/BUMD dan jika dibandingkan dengan target IKU
sebanyak 4 instansi/BUMN/BUMD, maka capaian IKU adalah 50%.
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 87
Instansi/BUMN/BUMD berisiko fraud yang mendapatkan
sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP sebanyak dua, yaitu: Kantor
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (KPTSP) Kabupaten Siak dan Pemerintah
Kabupaten Indragiri Hilir.
Realisasi IKU tahun 2012 sebanyak 2 instansi sama dengan capaian
tahun 2011. Jika dibandingkan dengan target akhir periode renstra tahun
2014 sebanyak 4 instansi, IKU ini mencapai 50%.
Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp37.248.000,00 atau
81,29% dari anggaran sebesar Rp 45.820.000,00 dengan menggunakan
SDM, sebanyak 121 OH atau 126% dari rencana sebanyak 96 OH.
44444444........11111111........33333333........ JJJJJJJJuuuuuuuummmmmmmmllllllllaaaaaaaahhhhhhhh PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrraaaaaaaattttttttuuuuuuuurrrrrrrraaaaaaaannnnnnnn IIIIIIIIPPPPPPPPPPPPPPPP////////IIIIIIIIPPPPPPPPDDDDDDDD////////BBBBBBBBUUUUUUUUMMMMMMMMNNNNNNNN////////BBBBBBBBUUUUUUUUMMMMMMMMDDDDDDDD////////BBBBBBBBLLLLLLLLUUUUUUUU////////BBBBBBBBLLLLLLLLUUUUUUUUDDDDDDDD YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg DDDDDDDDiiiiiiiillllllllaaaaaaaakkkkkkkkuuuuuuuukkkkkkkkaaaaaaaannnnnnnn
KKKKKKKKaaaaaaaajjjjjjjjiiiiiiiiaaaaaaaannnnnnnn PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrraaaaaaaattttttttuuuuuuuurrrrrrrraaaaaaaannnnnnnn YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg BBBBBBBBeeeeeeeerrrrrrrrppppppppooooooootttttttteeeeeeeennnnnnnnssssssssiiiiiiii TTTTTTTTPPPPPPPPKKKKKKKK
Upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan pengawasan intern
akuntabilitas keuangan negara tidak terlepas dari adanya kebijakan yang
mendukung upaya pencegahan dan pemberantasan KKN. Indikator ini
dimaksudkan untuk mengukur peraturan/kebijakan instansi/BUMN/BUMD
yang dilakukan kajian atas peraturan perundang-undangan yang
berindikasi menjadi penyebab terjadinya KKN.
Dalam tahun 2012 realisasi IKU sebanyak 1 peraturan yang dilakukan
kajian yaitu Peraturan Bupati Bengkalis Nomor 27 Tahun 2009. Jika
dibandingkan dengan target IKU tahun 2012 sebanyak 1 peraturan, maka
capaian IKU adalah sebesar 100%.
Realisasi IKU tahun 2012 sebanyak 1 peraturan sama dengan tahun
2011, atau mencapai 100% dari target akhir periode Renstra tahun 2014
sebanyak 1 peraturan.
Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 19.919.000,00 atau
164,91% dari anggaran sebesar Rp 12.079.000,00 dengan menggunakan
SDM, sebanyak 47 OH atau 118% dari rencana sebanyak 40 OH.
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 88
44444444........11111111........44444444........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeennnnnnnnttttttttaaaaaaaasssssssseeeeeeee PPPPPPPPeeeeeeeellllllllaaaaaaaakkkkkkkkssssssssaaaaaaaannnnnnnnaaaaaaaaaaaaaaaannnnnnnn PPPPPPPPeeeeeeeennnnnnnnuuuuuuuuggggggggaaaaaaaassssssssaaaaaaaannnnnnnn HHHHHHHHKKKKKKKKPPPPPPPP,,,,,,,, KKKKKKKKllllllllaaaaaaaaiiiiiiiimmmmmmmm DDDDDDDDaaaaaaaannnnnnnn PPPPPPPPeeeeeeeennnnnnnnyyyyyyyyeeeeeeeessssssssuuuuuuuuaaaaaaaaiiiiiiiiaaaaaaaannnnnnnn
HHHHHHHHaaaaaaaarrrrrrrrggggggggaaaaaaaa
Kasus Hambatan Kelancaran Pembangunan (HKP), klaim dan penyesuaian
harga merupakan bagian dari hambatan/kendala terhadap peningkatan
kualitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan
negara. Tingkat keberhasilan penyelesaian kasus tersebut berkorelasi
terhadap pencapaian sasaran strategis. Persentase pelaksanaan
penugasan HKP, klaim, dan penyesuaian harga ditetapkan sebagai salah
satu IKU yang harus dicapai. Pengukuran IKU dihitung berdasarkan jumlah
laporan HKP, klaim dan penyesuaian harga yang terbit dibagi dengan
permintaan HKP, klaim dan penyesuaian harga yang memenuhi syarat
(diterbitkan ST).
Dalam tahun 2012, realisasi IKU adalah sebesar 75%. Jika dibandingkan
dengan target sebesar 84%, maka capaian IKU ini adalah sebesar 89%.
Realisasi IKU sebesar 75% adalah berdasarkan 6 laporan HKP, klaim dan
penyesuaian harga yang terbit dibandingkan dengan jumlah permintaan
HKP, klaim dan penyesuaian harga yang memenuhi syarat (diterbitkan ST)
sebanyak 8 permintaan. Jumlah 6 laporan tersebut merupakan laporan
audit klaim.
Dari hasil audit penghitungan penyesuaian harga/eskalasi/klaim yang
dilakukan pada tahun 2012 telah menyelamatkan uang negara dengan
koreksi audit sebesar Rp2.391.907.571,00 dari usulan klaim sebesar
Rp11.251.994.087,00 dan dan koreksi audit berupa kekurangan
pembayaran atas progress fisik sebesar Rp24.138.408.779,15 dari
realisasi pembayaran sebesar Rp69.845.119.978,00.
Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 75% mengalami penurunan sebesar
25% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 100%. Jika dibandingkan
dengan target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 84%, IKU ini
mencapai 89%.
Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp48.417.000,00 atau
46,05% dari anggaran sebesar Rp105.150.000,00 dengan menggunakan
SDM, sebanyak 458 OH atau 82% dari rencana sebanyak 559 OH.
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 89
44444444........11111111........55555555........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeennnnnnnnttttttttaaaaaaaasssssssseeeeeeee PPPPPPPPeeeeeeeellllllllaaaaaaaakkkkkkkkssssssssaaaaaaaannnnnnnnaaaaaaaaaaaaaaaannnnnnnn AAAAAAAAuuuuuuuuddddddddiiiiiiiitttttttt IIIIIIIInnnnnnnnvvvvvvvveeeeeeeessssssssttttttttiiiiiiiiggggggggaaaaaaaassssssssiiiiiiii//////// PPPPPPPPKKKKKKKKKKKKKKKKNNNNNNNN////////PPPPPPPPKKKKKKKKAAAAAAAA
Salah satu upaya pencapaian sasaran strategis peningkatan kualitas
penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara
antara lain dengan tertanganinya kasus KKN. Penanganan kasus yang
berindikasi KKN yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Riau
menjadi lengkap setelah dilimpahkan kepada instansi penegak hukum.
Dengan demikian “Persentase pelaksanaan audit investigasi/PKKN/PKA”
menjadi salah satu IKU Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam upaya
pencapaian sasaran strategis.
Pengukuran IKU dihitung berdasarkan jumlah laporan audit
investigasi/PKKN/PKA dibagi dengan permintaan audit
investigasi/PKKN/PKA dari instansi penegak hukum.
Dalam tahun 2012, realisasi IKU sebesar 98,63%. Jika dibandingkan
dengan target sebesar 85%, maka capaian IKU ini adalah sebesar
116,04%.
Realisasi IKU sebesar 98,63% adalah berdasarkan 72 laporan audit
investigasi/PKKN/PKA dibandingkan dengan jumlah permintaan audit
investigasi/PKKN/PKA dari instansi penegak hukum sebanyak
73 permintaan. Jumlah 72 laporan tersebut meliputi 12 laporan audit
investigasi, 15 laporan PKKN, dan 45 laporan PKA.
Dari hasil audit investigasi yang dilakukan pada tahun 2012, nilai kerugian
Negara sebesar Rp43.979.306.757,23 dan USD194,871.59 yang
diserahkan ke instansi penyidik dengan nilai kerugian keuangan negara
sebesar Rp8.364.488.792,20 dan instansi lainnya sebesar
Rp35.614.817.965,03 dan USD194,871.59 dapat diuraikan sebagai
berikut:
Tabel 3.16Tabel 3.16Tabel 3.16Tabel 3.16
Hasil Audit Investigasi Yang Diserahkan ke Instansi Penyidik/Hasil Audit Investigasi Yang Diserahkan ke Instansi Penyidik/Hasil Audit Investigasi Yang Diserahkan ke Instansi Penyidik/Hasil Audit Investigasi Yang Diserahkan ke Instansi Penyidik/
Instansi Lainnya/BUMNInstansi Lainnya/BUMNInstansi Lainnya/BUMNInstansi Lainnya/BUMN
Instansi Penyidik/Instansi Instansi Penyidik/Instansi Instansi Penyidik/Instansi Instansi Penyidik/Instansi
Lainnya/BUMNLainnya/BUMNLainnya/BUMNLainnya/BUMN
Nilai Kerugian Keuangan Nilai Kerugian Keuangan Nilai Kerugian Keuangan Nilai Kerugian Keuangan
NegaraNegaraNegaraNegara
I.I.I.I. Instansi PenyidikInstansi PenyidikInstansi PenyidikInstansi Penyidik
- Kejaksaan 1.243.870.792,20
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 90
Instansi Penyidik/Instansi Instansi Penyidik/Instansi Instansi Penyidik/Instansi Instansi Penyidik/Instansi
Lainnya/BUMNLainnya/BUMNLainnya/BUMNLainnya/BUMN
Nilai Kerugian Keuangan Nilai Kerugian Keuangan Nilai Kerugian Keuangan Nilai Kerugian Keuangan
NegaraNegaraNegaraNegara
- Kepolisian 7.120.618.000,00
sub jumlahsub jumlahsub jumlahsub jumlah 8888....364364364364....488488488488....792792792792,,,,22220000
II.II.II.II. Instansi Lainnya/BUMNInstansi Lainnya/BUMNInstansi Lainnya/BUMNInstansi Lainnya/BUMN
- Pemerintah Daerah 26.150.000.000,00
- BUMN 9.464.817.965,03
US$194,871.59
sub jumlahsub jumlahsub jumlahsub jumlah 35.614.817.965,0335.614.817.965,0335.614.817.965,0335.614.817.965,03
US$194,871.59US$194,871.59US$194,871.59US$194,871.59
JumlahJumlahJumlahJumlah 43.979.306.757,2343.979.306.757,2343.979.306.757,2343.979.306.757,23
US$194,871.59US$194,871.59US$194,871.59US$194,871.59
Dari hasil audit penghitungan kerugian negara yang dilakukan pada tahun
2012, laporan audit penghitungan kerugian negara yang diserahkan ke
instansi penyidik dengan nilai kerugian keuangan negara sebesar
Rp49.123.636.823,52 dapat diuraikan sebagai berikut:
Tabel 3.17Tabel 3.17Tabel 3.17Tabel 3.17
Hasil Audit PKHasil Audit PKHasil Audit PKHasil Audit PKKKKKN yang Diserahkan ke Instansi PenyidikN yang Diserahkan ke Instansi PenyidikN yang Diserahkan ke Instansi PenyidikN yang Diserahkan ke Instansi Penyidik
Instansi PenyidikInstansi PenyidikInstansi PenyidikInstansi Penyidik Nilai Kerugian Keuangan Nilai Kerugian Keuangan Nilai Kerugian Keuangan Nilai Kerugian Keuangan
Negara (Rp)Negara (Rp)Negara (Rp)Negara (Rp)
Kejaksaan 10.231.518.208,52
Kepolisian 38.892.118.615,00
JumlahJumlahJumlahJumlah 49.123.636.823,5249.123.636.823,5249.123.636.823,5249.123.636.823,52
Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 98,63% mengalami kenaikan sebesar
1,26% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 97,37%. Jika
dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar
85%, IKU ini mencapai 116,04%.
Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp577.507.000,00 atau
94,58% dari anggaran sebesar Rp610.624.000,00 dengan menggunakan
SDM, sebanyak 2.820 OH atau 118% dari rencana sebanyak 2.387 OH.
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 91
44444444........11111111........66666666........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeennnnnnnnttttttttaaaaaaaasssssssseeeeeeee TTTTTTTTLLLLLLLL HHHHHHHHaaaaaaaassssssssiiiiiiiillllllll AAAAAAAAuuuuuuuuddddddddiiiiiiiitttttttt IIIIIIIInnnnnnnnvvvvvvvveeeeeeeessssssssttttttttiiiiiiiiggggggggaaaaaaaassssssssiiiiiiii NNNNNNNNoooooooonnnnnnnn TTTTTTTTPPPPPPPPKKKKKKKK OOOOOOOOlllllllleeeeeeeehhhhhhhh IIIIIIIInnnnnnnnssssssssttttttttaaaaaaaannnnnnnnssssssssiiiiiiii
BBBBBBBBeeeeeeeerrrrrrrrwwwwwwwweeeeeeeennnnnnnnaaaaaaaannnnnnnngggggggg
Indikator kinerja utama berupa persentase tindak lanjut hasil audit
investigasi non TPK yang ditindaklanjuti oleh instansi berwenang. Kinerja
utama ini dimaksudkan untuk mengukur sejauhmana rekomendasi non
tindak pidana korupsi pada suatu instansi pemerintah/BUMN/BUMD yang
telah disampaikan kepada manajemen untuk ditindaklanjuti, telah
ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi yang disarankan.
Dalam tahun 2012, realisasi IKU sebesar 0%. Jika dibandingkan dengan
target sebesar 30%, maka capaian IKU ini adalah sebesar 0%.
Realisasi IKU sebesar 0% adalah berdasarkan jumlah tindak lanjut atas
temuan investigasi non TPK sebesar Rp0,00 dibandingkan dengan jumlah
temuan non TPK s.d. tahun berjalan sebesar Rp9.464.817.965,03 dan
US$194,871.59.
Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 0% sama dengan capaian tahun 2011.
Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014
sebesar 50%, IKU ini mencapai 0%.
44444444........11111111........77777777........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeennnnnnnnttttttttaaaaaaaasssssssseeeeeeee HHHHHHHHaaaaaaaassssssssiiiiiiiillllllll TTTTTTTTeeeeeeeellllllllaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhaaaaaaaannnnnnnn PPPPPPPPeeeeeeeennnnnnnnggggggggaaaaaaaadddddddduuuuuuuuaaaaaaaannnnnnnn MMMMMMMMaaaaaaaassssssssyyyyyyyyaaaaaaaarrrrrrrraaaaaaaakkkkkkkkaaaaaaaatttttttt
Pengaduan masyarakat dapat menjadi salah satu sumber data bagi
Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam melaksanakan fungsi pengawasan.
Setiap surat pengaduan atau tembusan surat pengaduan baik yang
diterima secara langsung melalui Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Riau
atau Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dilakukan penelaahan
untuk ditindaklanjuti. IKU dalam mencapai sasaran strategis adalah
Persentase Hasil Telaahan Pengaduan Masyarakat. Realisasi IKU dihitung
berdasarkan jumlah hasil telaahan pengaduan masyarakat, dibandingkan
dengan jumlah surat pengaduan yang masuk ke Perwakilan BPKP Provinsi
Riau.
Dalam tahun 2012, realisasi IKU sebesar 100%. Jika dibandingkan dengan
target sebesar 10%, maka capaian IKU ini adalah sebesar 1.000%.
Realisasi IKU sebesar 100% adalah berdasarkan jumlah berdasarkan
jumlah hasil telaahan pengaduan masyarakat sebesar 4 telahaan
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 92
dibandingkan dengan jumlah surat pengaduan yang masuk ke Perwakilan
BPKP Provinsi Riau sebesar 4 surat.
Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 100% sama dengan capaian tahun
2011. Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014
sebesar 10%, IKU ini mencapai 1.000%.
Di samping IKU outcome di atas, capaian Sasaran Strategis 4 ini didukung melalui
tiga IKU output seperti digambarkan sebagai berikut:
Tabel Tabel Tabel Tabel 3333....18181818
Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 4
No. Indikator Kinerja Utama Satuan
Tahun 2012 Tahun 2011 Target
s.d. 2014
Realiasi s.d.2012
Capaian
Kinerja
s.d 2012 Target Realisasi
% Capaian
% Capaian
IKU IKU IKU IKU OutputOutputOutputOutput
4.2.1 Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi
Laporan 5 11 220 300 31 38 123%
4.2.2 Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP
Laporan 3 3 100 100 17 7 41%
4.2.3 Laporan hasil kajian pengawasan
Laporan 1 2 200 100 5 5 100%
4.2.4 Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim
Laporan 6 6 100 150 52 50 96%
4.2.5 Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara, dan pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik
Laporan 49 72 147 166 232 224 97%
Dari tabel di atas terlihat bahwa untuk beberapa indikator kinerja output yang telah
dilaksanakan dalam tiga tahun terakhir, beberapa indikator menunjukkan capaian
kinerja yang lebih baik.
Dari tabel di atas juga terlihat bahwa capaian kinerja s.d. tahun 2012 dibandingkan
dengan target jangka menengah s.d. tahun 2014 yang capaiannya lebih dari 100%
yaitu Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi dengan capaian 123%.
Berikutnya untuk pengukuran kinerja selama tahun 2012 terhadap capaian
sasaran strategis ini dinilai memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan, karena seluruh indikator kinerja outputnya
memperoleh capaian di atas 85%, dengan uraian masing-masing indikator kinerja
output sebagai berikut:
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 93
4.2.14.2.14.2.14.2.1 Laporan Hasil Laporan Hasil Laporan Hasil Laporan Hasil Sosialisasi Masalah KorupsiSosialisasi Masalah KorupsiSosialisasi Masalah KorupsiSosialisasi Masalah Korupsi
Capaian indikator laporan hasil sosialisasi masalah korupsi yaitu 220%
dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan terealisasinya 11
laporan dari 5 laporan yang ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh
predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian kinerja tahun 2012 sebesar 220%
mengalami penurunan bila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2011
sebesar 300%.
Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasan
sebagai berikut:
1) Sosialisasi Program Anti Korupsi
Sosialisasi Program Anti Korupsi ini dilaksanakan dengan jumlah
laporan yang diterbitkan sebanyak 6 laporan yaitu laporan Sosialisasi
Program Anti Korupsi yang diselenggarakan untuk Pelajar SLTA
Kabupaten Kampar, Mahasiswa Universitas Islam Nasional (UIN) Sultan
Syarif Kasim Pekanbaru, dan Kepala Madrasah Kabupaten Pelalawan.
2) Koordinasi Pengawasan
Koordinasi ini dilaksanakan dengan jumlah laporan yang diterbitkan
sebanyak 4 laporan koordinasi. Koordinasi tersebut mencakup periode
waktu triwulanan.
3) Sosialisasi Lainnya
Sosialisasi lainnya dilaksanakan dengan jumlah laporan yang
diterbitkan sebanyak 1 laporan yaitu narasumber seminar pencegahan
Tindak Pidana Korupsi di Kota Dumai.
4.2.24.2.24.2.24.2.2 Laporan Hasil Bimtek/Asistensi Implementasi FCPLaporan Hasil Bimtek/Asistensi Implementasi FCPLaporan Hasil Bimtek/Asistensi Implementasi FCPLaporan Hasil Bimtek/Asistensi Implementasi FCP
Capaian indikator laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP yaitu
100% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan terealisasinya 3
laporan dari 3 laporan yang ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh
predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian kinerja tahun 2012 sebesar 100% sama
dengan capaian kinerja tahun 2011 sebesar 100%.
Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui 3 penugasan
dengan hasil berupa laporan Diagnostik Assesment Fraud Control Plan
(FCP) pada Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (KPTSP) Kabupaten Siak,
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 94
evaluasi bimtek Fraud Control Plan pada Kantor Pelayanan Terpadu Satu
Pintu (KPTSP) Kabupaten Siak dan sosialisasi Program FCP (Fraud Control
Plan) di lingkungan Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) Kabupaten
Indragiri Hilir.
4.2.34.2.34.2.34.2.3 LapoLapoLapoLaporan Hasil Kajian Pengawasanran Hasil Kajian Pengawasanran Hasil Kajian Pengawasanran Hasil Kajian Pengawasan
Capaian indikator laporan hasil kajian pengawasan yaitu 200% dari target
yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan terealisasinya 2 laporan dari 1
laporan yang ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh predikat
memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian kinerja tahun 2012 sebesar 200% mengalami
peningkatan bila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2011 sebesar
100%.
Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui 2 penugasan
dengan hasil berupa laporan pengkajian aspek pencegahan korupsi atas
peraturan Bupati Bengkalis Nomor 27 Tahun 2009 dan ekspose kasus
dugaan penyimpangan pada PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
Kepulauan Riau di Batam.
4.2.44.2.44.2.44.2.4 Laporan Hasil Audit Investigasi atas HKP, Eskalasi dan KlaimLaporan Hasil Audit Investigasi atas HKP, Eskalasi dan KlaimLaporan Hasil Audit Investigasi atas HKP, Eskalasi dan KlaimLaporan Hasil Audit Investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim
Capaian indikator laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi, dan
Klaim yaitu 100% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan
terealisasinya 6 laporan dari 6 laporan yang ditargetkan. Capaian tersebut
memperoleh predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian kinerja tahun 2012 sebesar
100% mengalami penurunan bila dibanding dengan capaian kinerja tahun
2011 sebesar 150%.
Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan dengan hasil jumlah
laporan yang diterbitkan sebanyak 6 laporan audit klaim.
4.2.54.2.54.2.54.2.5 Laporan Hasil Audit Investigasi, Perhitungan Kerugian NLaporan Hasil Audit Investigasi, Perhitungan Kerugian NLaporan Hasil Audit Investigasi, Perhitungan Kerugian NLaporan Hasil Audit Investigasi, Perhitungan Kerugian Negara, dan egara, dan egara, dan egara, dan
Pemberian Keterangan Ahli atas Permintaan Instansi PenyidikPemberian Keterangan Ahli atas Permintaan Instansi PenyidikPemberian Keterangan Ahli atas Permintaan Instansi PenyidikPemberian Keterangan Ahli atas Permintaan Instansi Penyidik
Capaian indikator laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian
negara, dan pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik
yaitu 147% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan
terealisasinya 72 laporan dari 49 laporan yang ditargetkan. Capaian
Bab 3
--------------------------------------------------------------
tersebut memperoleh predikat
sebesar 147% mengalami penurunan bila dibanding dengan capaian
kinerja tahun 2011 sebesar 166%.
Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasan
sebagai berikut:
1) Audit Investigatif
Audit Investigatif dilaksanakan melalui 12 penugasan di wila
Provinsi Riau pada Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hilir,
Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Siak, Kabupaten Bengkalis, Kota
Pekanbaru, Universitas Riau, serta PT Pelindo I (Persero) Cabang
Dumai dan Cabang Tanjung Pinang, dengan hasil jumlah la
diterbitkan sebanyak 12 laporan.
Perkembangan
2010 sampai
Capaian indikator kinerja output yang dihasilkan dari audit investigasi
pada tahun
dan tahun 2010.
2) Audit dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara
Audit dalam rangka penghitungan kerugian negara
dengan hasil
yaitu atas permintaan Kejaksaan sebanyak
Kepolisian
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
tersebut memperoleh predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian kinerja tahun 2012
% mengalami penurunan bila dibanding dengan capaian
kinerja tahun 2011 sebesar 166%.
indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasan
sebagai berikut:
Audit Investigatif
Audit Investigatif dilaksanakan melalui 12 penugasan di wila
Provinsi Riau pada Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hilir,
Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Siak, Kabupaten Bengkalis, Kota
Pekanbaru, Universitas Riau, serta PT Pelindo I (Persero) Cabang
Dumai dan Cabang Tanjung Pinang, dengan hasil jumlah la
diterbitkan sebanyak 12 laporan.
Perkembangan indikator kinerja output audit investigasi dari tahun
2010 sampai dengan 2012 ditunjukkan dalam grafik berikut:
Capaian indikator kinerja output yang dihasilkan dari audit investigasi
pada tahun 2012 meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2011
dan tahun 2010.
Audit dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara
Audit dalam rangka penghitungan kerugian negara
dengan hasil jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 15 laporan
tu atas permintaan Kejaksaan sebanyak 6 laporan dan permintaan
sebanyak 9 laporan.
5
6
11
Grafik 3.2
Perkembangan Ouput Audit Investigasi
a Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 95
. Capaian kinerja tahun 2012
% mengalami penurunan bila dibanding dengan capaian
indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasan
Audit Investigatif dilaksanakan melalui 12 penugasan di wilayah
Provinsi Riau pada Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hilir,
Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Siak, Kabupaten Bengkalis, Kota
Pekanbaru, Universitas Riau, serta PT Pelindo I (Persero) Cabang
Dumai dan Cabang Tanjung Pinang, dengan hasil jumlah laporan yang
indikator kinerja output audit investigasi dari tahun
2012 ditunjukkan dalam grafik berikut:
Capaian indikator kinerja output yang dihasilkan dari audit investigasi
2012 meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2011
Audit dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara
Audit dalam rangka penghitungan kerugian negara dilaksanakan
jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 15 laporan
laporan dan permintaan
2010
2011
2012
Bab 3
--------------------------------------------------------------
Perkembangan
Penghitungan
ditunjukkan dalam grafik berikut:
Indikator kinerja output yang dihasilkan dari audit dalam rangka
perhitungan kerugian negara pada tahun 2012 menunjukkan
penurunan jika dibandingkan jumlah laporan yang dihasilkan tahun
2011 dan tahun 2010.
3) Pemberian Keterangan Ahli
Pemberian
dengan hasil
yaitu atas permintaan Kejaksaan sebanyak
Kepolisian
Perkembangan
dari tahun 2010 sampai dengan 2012 ditunjukkan dalam grafik
berikut:
Perbandingan Realiasi Output Pemberian Keterangan AhliPerbandingan Realiasi Output Pemberian Keterangan AhliPerbandingan Realiasi Output Pemberian Keterangan AhliPerbandingan Realiasi Output Pemberian Keterangan Ahli
2010
2011
2012
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
Perkembangan indikator kinerja output audit dalam rangka
Penghitungan Kerugian Negara dari tahun 2010 sampai dengan 2012
ditunjukkan dalam grafik berikut:
kinerja output yang dihasilkan dari audit dalam rangka
perhitungan kerugian negara pada tahun 2012 menunjukkan
penurunan jika dibandingkan jumlah laporan yang dihasilkan tahun
2011 dan tahun 2010.
Pemberian Keterangan Ahli
Pemberian keterangan ahli dilaksanakan melalui 45 penugasan
dengan hasil jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 45 laporan
yaitu atas permintaan Kejaksaan sebanyak 31 laporan dan permintaan
sebanyak 14 laporan.
Perkembangan indikator kinerja output pemberian keterangan ahli
dari tahun 2010 sampai dengan 2012 ditunjukkan dalam grafik
Grafik 3.4Grafik 3.4Grafik 3.4Grafik 3.4
Perbandingan Realiasi Output Pemberian Keterangan AhliPerbandingan Realiasi Output Pemberian Keterangan AhliPerbandingan Realiasi Output Pemberian Keterangan AhliPerbandingan Realiasi Output Pemberian Keterangan Ahli
Dari Tahun 2010 Dari Tahun 2010 Dari Tahun 2010 Dari Tahun 2010 ---- 2012201220122012
2010 2011 2012
2824
15
Grafik 3.3
Perkembangan Indikator Kinerja Output
Perhitungan Kerugian Keuangan Negara
40 42 44 46 48 50
50
44
45
a Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 96
indikator kinerja output audit dalam rangka
Negara dari tahun 2010 sampai dengan 2012
kinerja output yang dihasilkan dari audit dalam rangka
perhitungan kerugian negara pada tahun 2012 menunjukkan
penurunan jika dibandingkan jumlah laporan yang dihasilkan tahun
dilaksanakan melalui 45 penugasan
jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 45 laporan
laporan dan permintaan
indikator kinerja output pemberian keterangan ahli
dari tahun 2010 sampai dengan 2012 ditunjukkan dalam grafik
Perbandingan Realiasi Output Pemberian Keterangan AhliPerbandingan Realiasi Output Pemberian Keterangan AhliPerbandingan Realiasi Output Pemberian Keterangan AhliPerbandingan Realiasi Output Pemberian Keterangan Ahli
Output
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 97
Indikator kinerja output yang dihasilkan dari pemberian keterangan ahli
pada tahun 2012 menunjukkan peningkatan jika dibandingkan jumlah
laporan yang dihasilkan tahun 2011.
Sasaran Strategis 5:
Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/PEMDA
Penyelenggaraan SPIP pada dasarnya merupakan tanggung jawab masing-masing
menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota. Perwakilan BPKP
Provinsi Riau sesuai pasal 59 PP Nomor 60 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah bertanggung jawab melakukan pembinaan. Pembinaan SPIP diarahkan
agar instansi pemerintah dapat menyelenggarakan SPIP dalam rangka mencapai
tujuannya melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan
keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-
undangan.
Sasaran strategis “Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah” diindikasikan oleh satu IKU
outcome dominan yaitu “Persentase Pemda yang Menyelenggarakan SPIP sesuai
PP Nomor 60 Tahun 2008”, diharapkan akan semakin baik kualitas pencapaian
tujuan instansi pemerintah dan semakin berkualitas birokrasi. Bersama dua IKU
outcome lainnya, realisasi IKU sasaran strategis tahun 2012 dibandingkan dengan
tahun 2011 dan dikaitkan dengan target 2014 disajikan dalam Tabel 3.19
Tabel Tabel Tabel Tabel 3333....19191919
Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 5
No. Indikator Kinerja Utama Satuan
Realisasi Kinerja Kenaikan
(Penurunan)
Target Kinerja 2014
Capaian 2012 Thd Target
2014 (%) 2011 2012
IKU IKU IKU IKU OutcomeOutcomeOutcomeOutcome
5.1.1 Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008
Persen 7,69 15,38 7,69 70 21,97
5.1.2 Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun 2008
Pemda 19 8 (11) 3,00 266,67
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 98
No. Indikator Kinerja Utama Satuan
Realisasi Kinerja Kenaikan
(Penurunan)
Target Kinerja 2014
Capaian 2012 Thd Target
2014 (%) 2011 2012
5.1.3 Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian Intern
Pemda 5 5 0 3 166,67
Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di
Tabel 3.1 terlihat bahwa satu IKU outcome dominan sasaran strategis tahun 2012
belum tercapai (30,76%). Secara keseluruhan, dengan tiga IKU outcome, rata-rata
capaian sasaran 116,02%. Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini
sebagai berikut:
55555555........11111111........11111111........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeennnnnnnnttttttttaaaaaaaasssssssseeeeeeee PPPPPPPPeeeeeeeemmmmmmmmddddddddaaaaaaaa YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg MMMMMMMMeeeeeeeennnnnnnnyyyyyyyyeeeeeeeelllllllleeeeeeeennnnnnnnggggggggggggggggaaaaaaaarrrrrrrraaaaaaaakkkkkkkkaaaaaaaannnnnnnn SSSSSSSSPPPPPPPPIIIIIIIIPPPPPPPP SSSSSSSSeeeeeeeessssssssuuuuuuuuaaaaaaaaiiiiiiii PPPPPPPPPPPPPPPP NNNNNNNNoooooooommmmmmmmoooooooorrrrrrrr
6666666600000000 TTTTTTTTaaaaaaaahhhhhhhhuuuuuuuunnnnnnnn 22222222000000000000000088888888
Penyelenggaraan SPIP dinilai sesuai PP 60 Tahun 2008 melalui tingkat
maturitas. Sebelum penilaian tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP
dapat dilaksanakan, maka IKU “Persentase Pemda yang
menyelenggarakan SPIP sesuai PP 60/2008” diukur dengan menghitung
jumlah Pemda yang laporan keuangannya memperoleh opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) dari BPK RI dibandingkan dengan jumlah seluruh
Pemda. Opini WTP atas laporan keuangan diyakini dapat mewakili sistem
pengendalian yang memadai sebagaimana dimaksud dalam PP Nomor 60
Tahun 2008, karena audit keuangan yang dilaksanakan oleh BPK RI
mencakup pengujian atas keandalan sistem pengendalian Pemda.
Dalam tahun 2012, Pemda yang laporan keuangan memperoleh opini
WTP adalah sebanyak 2 pemda atau 15,38% dari 13 Pemda. Bila
dibandingkan dengan targetnya sebesar 50%, maka capaian IKU ini
tersebut adalah sebesar 30,76%.
Belum tercapainya realisasi IKU ini antara lain disebabkan:
a. Implementasi SPIP belum secara integral menyatu dengan operasional
instansi, namun baru pada tahap pengembangan infrastruktur
pengendalian, berupa diagnostic assessment, pemetaan risiko dan
penetapan serta pengembangan kebijakan/Standard Operating
Procedure (SOP).
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 99
b. Pemda masih mengandalkan bimbingan Perwakilan BPKP Provinsi Riau
dalam menerapkan sosialisasi pedoman/petunjuk teknis dan asistensi
penyelenggaraan SPIP.
Pencapaian Pemda yang laporan keuangan memperoleh opini WTP selama
periode 2 tahun tergambar pada Tabel 3.20 berikut:
Tabel 3.20Tabel 3.20Tabel 3.20Tabel 3.20
Pemda Yang Opini Pemda Yang Opini Pemda Yang Opini Pemda Yang Opini Laporan KeuanganLaporan KeuanganLaporan KeuanganLaporan Keuangan WTPWTPWTPWTP
Di Wilayah Provinsi Riau Tahun 20Di Wilayah Provinsi Riau Tahun 20Di Wilayah Provinsi Riau Tahun 20Di Wilayah Provinsi Riau Tahun 2011110 0 0 0 –––– 2011201120112011
Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 15,38% mengalami kenaikan sebesar
7,69% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 7,69%, atau mencapai
21,97% dari target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 70%.
Hal ini menunjukkan bahwa Perwakilan BPKP Provinsi Riau masih harus
berupaya keras karena capaiannya masih jauh dari target akhir periode
Renstra tahun 2014.
Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 191.670.000,00 atau
59,85% dari anggaran sebesar Rp320.240.000,00 dengan menggunakan
SDM, sebanyak 848 OH atau 112% dari rencana sebanyak 756 OH.
55555555........11111111........22222222........ JJJJJJJJuuuuuuuummmmmmmmllllllllaaaaaaaahhhhhhhh PPPPPPPPeeeeeeeemmmmmmmmddddddddaaaaaaaa YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg DDDDDDDDiiiiiiiillllllllaaaaaaaakkkkkkkkuuuuuuuukkkkkkkkaaaaaaaannnnnnnn AAAAAAAAssssssssiiiiiiiisssssssstttttttteeeeeeeennnnnnnnssssssssiiiiiiii PPPPPPPPeeeeeeeennnnnnnnyyyyyyyyeeeeeeeelllllllleeeeeeeennnnnnnnggggggggggggggggaaaaaaaarrrrrrrraaaaaaaaaaaaaaaannnnnnnn SSSSSSSSPPPPPPPPIIIIIIIIPPPPPPPP
SSSSSSSSeeeeeeeessssssssuuuuuuuuaaaaaaaaiiiiiiii PPPPPPPPPPPPPPPP NNNNNNNNoooooooo 6666666600000000 TTTTTTTTaaaaaaaahhhhhhhhuuuuuuuunnnnnnnn 22222222000000000000000088888888
Penyelenggaraan SPIP di Pemda mencakup kegiatan perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan serta pertanggungjawaban atas
pengelolaan seluruh sumberdaya yang dimilikinya Pemda tersebut.
Penyelenggaran SPIP juga harus dilakukan secara menyeluruh dan
terintegrasi dengan kegiatan operasional Pemda tersebut.
Dalam tahun 2012, Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan
SPIP sesuai PP No. 60 Tahun 2008 adalah sebanyak 8 pemda atau
266,67% dari 3 Pemda yang ditargetkan. Delapan pemda yang dimaksud
No. Nama Pemda Tahun 2010 Tahun 2011
1. Provinsi Riau WTPWTPWTPWTP WDPWDPWDPWDP
2. Kabupaten Siak WDPWDPWDPWDP WTPWTPWTPWTP
3. Kabupaten Kuantan Singingi WDPWDPWDPWDP WTPWTPWTPWTP
Sumber
Data
: Ikhtisar Hasil Pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan Pemda tahun 2009,
2010, dan 2011 ; WTP: Wajar Tanpa Pengecualian
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 100
adalah Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten
Indragiri Hilir, Kota Dumai, Kabupaten Siak, Kabupaten Kepulauan
Meranti, Provinsi Riau, dan Kota Pekanbaru. (lihat lampiran)
Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 8 pemda mengalami penurunan
sebanyak 11 pemda dibandingkan dengan tahun 2011 sebanyak
19 pemda. Hal ini disebabkan pada tahun 2011 wilayah kerja Perwakilan
BPKP Provinsi Riau masih termasuk Provinsi Kepulauan Riau. Namun
realisasi sebanyak 8 pemda atau 266,67% melampaui dari target akhir
periode Renstra tahun 2014 sebanyak 3 pemda.
55555555........11111111........33333333........ JJJJJJJJuuuuuuuummmmmmmmllllllllaaaaaaaahhhhhhhh PPPPPPPPeeeeeeeemmmmmmmmddddddddaaaaaaaa YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg DDDDDDDDiiiiiiiillllllllaaaaaaaakkkkkkkkuuuuuuuukkkkkkkkaaaaaaaannnnnnnn MMMMMMMMoooooooonnnnnnnniiiiiiiittttttttoooooooorrrrrrrriiiiiiiinnnnnnnngggggggg SSSSSSSSiiiiiiiisssssssstttttttteeeeeeeemmmmmmmm PPPPPPPPeeeeeeeennnnnnnnggggggggeeeeeeeennnnnnnnddddddddaaaaaaaalllllllliiiiiiiiaaaaaaaannnnnnnn
IIIIIIIInnnnnnnntttttttteeeeeeeerrrrrrrrnnnnnnnn
Perwakilan BPKP Provinsi Riau selaku pembina penyelenggaraan SPIP di
wilayah Provinsi Riau, berkewajiban memantau perkembangan
penyelenggaraan SPIP Pemda. Pelaksanaan monitoring perbaikan SPI di
Lingkungan Instansi Pemerintah didasarkan pada Peraturan Kepala
Perwakilan BPKP Provinsi Riau Nomor PER-852/K/2011 tentang Pedoman
Monitoring Perbaikan SPI di Lingkungan Instansi Pemerintah Tahun
Anggaran 2011.
Realisasi tahun 2012 IKU ini adalah sebanyak 5 Pemda yang telah
memperbaiki Sistem Pengendalian Internnya atau sebesar 166,67% dari
target sebanyak 3 Pemda.
Realisasi IKU tahun 2012 sebanyak 5 Pemda cenderung sama jika
dibandingkan dengan tahun 2011 sebanyak 5 Pemda. Realisasi sebanyak
5 pemda atau memenuhi 166,67% dari target pada akhir periode Renstra
tahun 2014, sebanyak 3 Pemda.
Di samping IKU outcome di atas, capaian Sasaran Strategis 5 ini didukung melalui
tiga IKU output seperti digambarkan sebagai berikut:
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 101
Tabel Tabel Tabel Tabel 3333....21212121
Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 5
No. Indikator Kinerja Utama Satuan
Tahun 2012 Tahun 2011 Target
s.d. 2014
Realiasi s.d.2012
Capaian Kinerja s.d 2012 Target Realisasi
% Capaian
% Capaian
IKU IKU IKU IKU OutputOutputOutputOutput
5.2.1 Laporan dukungan pembinaan penyelenggaraan SPIP Bidang Keuangan Daerah
Laporan 17 21 124 559 106 215 203%
Dari tabel di atas terlihat bahwa untuk beberapa indikator kinerja output yang telah
dilaksanakan dalam tiga tahun terakhir, indikator menunjukkan capaian kinerja
yang menurun bila dibandingkan dengan tahun 2011.
Dari tabel di atas juga terlihat bahwa capaian kinerja s.d. tahun 2012 dibandingkan
dengan target jangka menengah s.d. tahun 2014 menunjukkan capaian kinerja
lebih dari 100% dengan capaian 203%.
Berikutnya untuk pengukuran kinerja selama tahun 2012 terhadap capaian
sasaran strategis ini dinilai memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan, karena indikator kinerja outputnya
memperoleh capaian di atas 85%, dengan uraian masing-masing indikator kinerja
output sebagai berikut:
5.2.1.5.2.1.5.2.1.5.2.1. Laporan Dukungan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Bidang Laporan Dukungan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Bidang Laporan Dukungan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Bidang Laporan Dukungan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Bidang
Keuangan Keuangan Keuangan Keuangan DaerahDaerahDaerahDaerah
Capaian indikator laporan dukungan pembinaan penyelenggaraan SPIP
Bidang Keuangan Daerah yaitu 124% dari target yang ditetapkan dalam
TAPKIN dengan terealisasinya 21 laporan dari 17 laporan yang
ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian
kinerja tahun 2012 sebesar 124% mengalami penurunan bila dibanding
dengan capaian kinerja tahun 2011 sebesar 559%.
Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasan
sebagai berikut:
1) Perkada SPIP
Pendampingan dengan melakukan penyusunan Perkada SPIP
Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi, dengan jumlah laporan yang
dihasilkan sebanyak 1 laporan. Hingga saat ini komitmen Pemerintah
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 102
Daerah terhadap penyelenggaraan SPIP tercermin dengan telah
disusunnya Perkada SPIP oleh 13 Pemerintah Daerah di Provinsi Riau
dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.22Tabel 3.22Tabel 3.22Tabel 3.22
Penetapan Perkada SPIPPenetapan Perkada SPIPPenetapan Perkada SPIPPenetapan Perkada SPIP Pemerintah Daerah di Provinsi RiauPemerintah Daerah di Provinsi RiauPemerintah Daerah di Provinsi RiauPemerintah Daerah di Provinsi Riau
No. Pemerintah Daerah Perkada SPIP Pihak yang Memfasilitasi
1 Provinsi Riau 31 Tahun 2010 31 Agustus 2010 BPKP
2 Kota Pekanbaru 24 Tahun 2010 21 Desember 2010 BPKP
3 Kabupaten Rokan Hulu 5 Tahun 2011 21 Februari 2011 BPKP
4 Kabupaten Rokan Hilir 26 Tahun 2009 28 Desember 2009 BPKP
5 Kota Dumai 23 Tahun 2010 15 September 2010 BPKP
6 Kabupaten Indragiri Hulu 36 Tahun 2010 11 Oktober 2010 BPKP
7 Kabupaten Indragiri Hilir 18 Tahun 2010 14 September 2010 BPKP
8 Kabupaten Kuantan Singingi
8 Tahun 2012 15 Februari 2012 BPKP
9 Kabupaten Siak 31 Tahun 2011 27 Juli 2011 BPKP
10 Kabupaten Bengkalis 340/KPTS/XII/2010
28 Desember 2010 BPKP
11 Kabupaten Pelalawan 15 Tahun 2011 25 April 2011 BPKP
12 Kabupaten Kampar 28 Tahun 2010 8 September 2010 BPKP
13 Kabupaten Kepulauan Meranti
52 Tahun 2010 10 November 2010 BPKP
2) Pendampingan Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan SPIP
Pendampingan dilaksanakan pada Pemerintah Kabupaten Kuantan
Singingi dan Kabupaten Rokan Hulu, dengan menghasilkan 2 laporan.
3) Monitoring Perbaikan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
Monitoring ini dilaksanakan melalui 5 penugasan pada wilayah
Pemerintah Daerah Provinsi Riau di Kabupaten Siak, Kabupaten
Kampar, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Rokan Hulu, dan
Provinsi Riau, dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak
5 laporan.
4) Pemetaan SPIP
Pemetaan SPIP dilaksanakan melalui 6 penugasan pada wilayah
Pemerintah Daerah Provinsi Riau di Kabupaten Indragiri Hilir, Kota
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 103
Dumai, Kabupaten Siak, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten
Kepulauan Meranti, dan Provinsi Riau, dengan jumlah laporan yang
diterbitkan sebanyak 6 laporan.
5) Sosialisasi SPIP
Sosialisasi dilaksanakan pada pemerintah provinsi/kabupaten/kota
pada wilayah Provinsi Riau, yaitu Kabupaten Rokan Hulu, Kota Dumai,
Kota Pekanbaru, dan Kabupaten Kuantan Singingi. Penugasan ini
menghasilkan 4 laporan.
6) Analisa dan Evaluasi RPJMD
Analisa dan evaluasi dilaksanakan pada Pemerintah Kabupaten Rokan
Hulu, Kabupaten Indragiri Hulu, dan Kabupaten Siak, dengan jumlah
laporan yang dihasilkan sebanyak 3 laporan.
Dari hasil pembinaan penyelenggaraan SPIP yang dilaksanakan dalam
bentuk kegiatan sebagaimana dijelaskan di atas, diketahui bahwa
kelemahan SPIP terutama pada unsur lingkungan pengendalian.
Sasaran Strategis 6:
Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah
Yang Profesional Dan Kompeten Pada 80% PEMDA
Sebagai sebuah organisasi, salah satu faktor penentu keberhasilan APIP adalah
kompetensi dan profesionalitas sumber daya manusia (SDM), karena faktor
manusia yang mengatur dan menggerakkan jalan organisasi. SDM yang kompeten
adalah SDM yang memiliki penguasaan teoretis, didukung dengan pengalaman,
dan mendapat pengakuan keahlian spesifik berdasarkan standar yang berlaku
umum dalam lingkungan keahlian tersebut. SDM yang profesional adalah SDM yang
mampu melaksanakan tugas dengan baik, sesuai dengan bidang keahliannya.
Keahlian tersebut perlu terus-menerus diperbarui dan ditingkatkan, baik melalui
program pendidikan gelar maupun program pendidikan non-gelar dengan mengacu
pada dokumen Human Capital Development Plan (HCDP) yang merupakan
dokumen perencanaan pengembangan kompetensi pegawai yang terkait dengan
proses pelatihan, pendidikan, dan kegiatan lainnya yang dapat meningkatkan
pengetahuan, keahlian, kemampuan, nilai-nilai, dan aset sosial lainnya yang dimiliki
pegawai.
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 104
Sasaran “Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang
profesional dan kompeten pada 80% Pemda” diindikasikan oleh satu IKU outcome
dominan. Realisasi IKU sasaran strategis tahun 2012 dibandingkan dengan tahun
2011 dan dikaitkan target 2014 disajikan dalam Tabel 3.23.
Tabel Tabel Tabel Tabel 3333....22223333
Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 6
No. Indikator Kinerja Utama Satuan
Realisasi Kinerja Kenaikan
(Penurunan)
Target Kinerja 2014
Capaian 2012 Thd Target
2014 (%) 2011 2012
IKU IKU IKU IKU OutcomeOutcomeOutcomeOutcome
6.1.1 Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA
Persen 15,38 76,92 36,92 80 96,15
Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di
Tabel 3.1 terlihat bahwa IKU outcome dominan sasaran strategis tahun 2012 telah
tercapai 100%. Uraian capaian IKU sasaran strategis ini sebagai berikut:
66666666........11111111........11111111........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeennnnnnnnttttttttaaaaaaaasssssssseeeeeeee PPPPPPPPeeeeeeeemmmmmmmmddddddddaaaaaaaa YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg DDDDDDDDiiiiiiiillllllllaaaaaaaakkkkkkkkuuuuuuuukkkkkkkkaaaaaaaannnnnnnn AAAAAAAAssssssssiiiiiiiisssssssstttttttteeeeeeeennnnnnnnssssssssiiiiiiii PPPPPPPPeeeeeeeennnnnnnneeeeeeeerrrrrrrraaaaaaaappppppppaaaaaaaannnnnnnn JJJJJJJJFFFFFFFFAAAAAAAA
Pelaksanaan audit intern di lingkungan instansi pemerintah dilakukan oleh
pejabat yang mempunyai tugas melaksanakan pengawasan dan telah
memenuhi syarat kompetensi keahlian sebagai auditor. Hal ini sesuai
dengan Pasal 51 PP 60 Tahun 2008 tentang SPIP. Syarat kompetensi
keahlian sebagai auditor dipenuhi melalui keikutsertaan dan kelulusan
dalam program sertifikasi.
Oleh karena itu, setiap APIP mengimplementasikan JFA sebagai
konsekuensi adanya fungsi dan peran pelaksanaan tugas pengawasan
intern oleh auditor sesuai ketentuan tersebut.
IKU ini diukur dari jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA
dibandingkan jumlah seluruh Pemda.
Sampai dengan tahun 2012, jumlah Pemda yang dilakukan asistensi
penerapan JFA sebanyak 10 Pemda atau 76,92% dari jumlah seluruh
Pemda sebanyak 13 Pemda. Bila dibandingkan dengan target sebesar
70%, maka capaian IKU ini tersebut adalah sebesar 109,89%.
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 105
Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 76,92% mengalami kenaikan sebesar
36,92% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 40%. Jika
dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014, IKU ini
baru mencapai 96,15% dari target sebesar 80%.
Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp6.000.000,00 atau
50,00% dari anggaran sebesar Rp12.000.000,00 dengan menggunakan
SDM, sebanyak 18 OH atau 49% dari rencana sebanyak 37 OH.
Di samping IKU outcome di atas, capaian Sasaran Strategis 6 ini didukung melalui
tiga IKU output seperti digambarkan sebagai berikut:
Tabel Tabel Tabel Tabel 3333....24242424
Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 6
No. Indikator Kinerja Utama Satuan
Tahun 2012 Tahun 2011 Target
s.d. 2014
Realiasi s.d.2012
Capaian
Kinerja
s.d 2012 Target Realisasi
% Capaian
% Capaian
IKU IKU IKU IKU OutputOutputOutputOutput
6.2.1 Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP Daerah
Kegiatan 2 2 100 100 39
24 62%
Dari tabel di atas terlihat bahwa indikator kinerja output yang telah dilaksanakan
dalam tiga tahun terakhir, indikator menunjukkan capaian kinerja yang sama
dengan dengan capaian tahun 2011.
Dari tabel di atas juga terlihat bahwa capaian kinerja s.d. tahun 2012 dibandingkan
dengan target jangka menengah s.d. tahun 2014 menunjukkan capaian kinerja di
bawah target.
Berikutnya untuk pengukuran kinerja selama tahun 2012 terhadap capaian
sasaran strategis ini dinilai memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan, karena indikator kinerja outputnya
memperoleh capaian di atas 85%, dengan uraian masing-masing indikator kinerja
output sebagai berikut:
6.2.1.6.2.1.6.2.1.6.2.1. LapLapLapLaporan Sosialisasi dan Bimtek Penerapan JFA APIP Daerahoran Sosialisasi dan Bimtek Penerapan JFA APIP Daerahoran Sosialisasi dan Bimtek Penerapan JFA APIP Daerahoran Sosialisasi dan Bimtek Penerapan JFA APIP Daerah
Capaian indikator laporan hasil audit investigasi atas permintaan Instansi
lainnya yaitu 100% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan
terealisasinya 2 laporan dari 2 laporan yang ditargetkan. Capaian tersebut
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 106
memperoleh predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian kinerja tahun 2012 sebesar
100% sama dengan capaian kinerja tahun 2011 sebesar 100%.
Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui 2 penugasan
dan menghasilkan 2 laporan tersebut yaitu sosialisasi ketentuan JF A di
Inspektorat Kabupaten Kampar dan Kabupaten Kuantan Singingi.
Sasaran Strategis 7:
Meningkatnya Efektifitas Perencanaan Pengawasan Sebesar 90%
dan Kualitas Pengelolaaan Keuangan Sebesar 100%
Sistem perencanaan pengawasan merupakan salah satu bagian dari sistem
manajemen dukungan yang berperan penting dalam membantu keberhasilan
pelaksanaan kegiatan teknis Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Perencanaan
pengawasan berfungsi mengarahkan kegiatan pengawasan agar sesuai dengan
peran dan tujuan Perwakilan BPKP Provinsi Riau sekaligus media untuk mengukur
tingkat keberhasilan kinerja teknis Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Selain itu,
perencanaan juga terkait langsung dengan pengelolaan SDM, penyediaan sarana
prasarana, dan penganggaran. Seiring dengan gencarnya penyerapan anggaran
berdasarkan disbursement plan, semakin dirasakan pentingnya arti perencanaan
yang baik sehingga anggaran yang digunakan benar-benar menghasilkan kinerja
yang terbaik pula.
Sasaran “Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan
Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100%” diindikasikan oleh dua IKU
outcome dominan yang terkait langsung dengan efektivitas perencanaan
pengawasan dan kualitas pengelolaan keuangan. Bersama tiga sebelas IKU
outcome lainnya, realisasi IKU sasaran strategis tahun 2012 dibandingkan dengan
tahun 2011 dan dikaitkan target 2014 disajikan dalam Tabel 3.25.
Tabel Tabel Tabel Tabel 3333....25252525
Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 7
No. Indikator Kinerja Utama Satuan
Realisasi Kinerja Kenaikan
(Penurunan)
Target Kinerja 2014
Capaian 2012 Thd Target 2014
(%) 2011 2012
IKU IKU IKU IKU OutcomeOutcomeOutcomeOutcome
7.1.1 Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi
Persen 91 98 7 90 109
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 107
No. Indikator Kinerja Utama Satuan
Realisasi Kinerja Kenaikan
(Penurunan)
Target Kinerja 2014
Capaian 2012 Thd Target 2014
(%) 2011 2012
7.1.2 Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP
Persen 100 100 0 100 100
7.1.3 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian
Likert 1-10
8,09 7,76 (0,33) 8,00 97
7.1.4 Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA
Persen 100 100 0 100 100
7.1.5 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur
Likert 1-10
8,15 8,40 0,25 8,50 98,82
7.1.6 Persentase permintaan bantuan hukum yang ditindaklanjuti Biro Hukum dan Humas
Persen 100 100 0 80 125
7.1.7 Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massa
Kali 31 44 13 24 183,33
7.1.8 Persentase pemanfaatan asset
Persen 100 100 0 100 100
7.1.9 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras
Likert 1-10
7,36 7,10 (0,26) 8,30 85,54
7.1.10 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat
Persen 56,76 100 43,24 80 125
7.1.11 Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke Puslitbangwas
Masukan 0 3 3 1 300
7.1.12 Jumlah instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP
Instansi APIP
1 10 9 4 250
7.1.13 Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat
Likert 1-10
0 8,05 8,05 8 101
Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di
Tabel 3.1 terlihat bahwa kedua IKU dominan sasaran strategis tahun 2012 tercapai
100%. Secara keseluruhan, dengan tiga belas IKU, rata-rata capaian sasaran
147,29%. Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini sebagai berikut:
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 108
77777777........11111111........11111111........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeennnnnnnnttttttttaaaaaaaasssssssseeeeeeee JJJJJJJJuuuuuuuummmmmmmmllllllllaaaaaaaahhhhhhhh RRRRRRRReeeeeeeennnnnnnnccccccccaaaaaaaannnnnnnnaaaaaaaa PPPPPPPPeeeeeeeennnnnnnnuuuuuuuuggggggggaaaaaaaassssssssaaaaaaaannnnnnnn PPPPPPPPeeeeeeeennnnnnnnggggggggaaaaaaaawwwwwwwwaaaaaaaassssssssaaaaaaaannnnnnnn YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg
TTTTTTTTeeeeeeeerrrrrrrreeeeeeeeaaaaaaaalllllllliiiiiiiissssssssaaaaaaaassssssssiiiiiiii
Sistem perencanaan pengawasan merupakan salah satu bagian dari
sistem manajemen dukungan yang berperan penting dalam membantu
keberhasilan pelaksanaan kegiatan teknis Perwakilan BPKP Provinsi Riau.
IKU “Persentase Jumlah Rencana Penugasan Pengawasan yang
Terealisasi” diukur dengan membandingkan jumlah realisasi penugasan
pengawasan dalam PKPT terhadap jumlah rencana penugasan
pengawasan yang ditetapkan dalam PKPT.
Realisasi IKU pada tahun 2012 sebesar 98% atau mencapai 123% dari
target 80%. Capaian IKU sebesar 98% dihitung dari jumlah penugasan
pengawasan PKP2T yang terealisasi sebesar 331 penugasan
dibandingkan dengan jumlah rencana penugasan PKP2T sebanyak 344
penugasan.
Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 98% mengalami kenaikan sebesar 7%
bila dibanding dengan tahun 2011 sebesar 91%, atau mencapai 109%
dari target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun 2014
sebesar 90%.
Keberhasilan pencapaian IKU ini dapat digambarkan selama kurun waktu
periode Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun 2010-2014 yaitu
dari tahun 2010 sampai dengan 2012 terkait realisasi output yang
dihasilkan oleh kegiatan PKP2T maupun non-PKP2T, sebagai berikut:
Grafik 3.5Grafik 3.5Grafik 3.5Grafik 3.5
Perbandingan Realisasi Output Tahun 2010 Perbandingan Realisasi Output Tahun 2010 Perbandingan Realisasi Output Tahun 2010 Perbandingan Realisasi Output Tahun 2010 –––– Tahun 2012Tahun 2012Tahun 2012Tahun 2012
399
508
342
303
411
366
702
919
708
2012
2011
2010
Realisasi Output (Laporan)
Jumlah Non-PKP2T PKP2T
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 109
Pada grafik di atas terlihat bahwa jumlah output secara keseluruhan pada
tahun 2012 mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2011
sebanyak 217 laporan atau sebesar 23,00%. Jumlah output PKP2T pada
tahun 2012 mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2011
sebanyak 109 laporan atau sebesar 21,45%. Sedangkan jumlah output
non-PKP2T pada tahun 2012 mengalami penurunan jika dibandingkan
tahun 2011 sebanyak 108 laporan atau sebesar 26,27%. Hal ini
disebabkan pada tahun 2011, wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi
Riau masih termasuk Provinsi Kepulauan Riau. Dari tabel di atas juga
terlihat bahwa pada tahun 2012 dan tahun 2011 realisasi output PKP2T
melebihi realisasi output non-PKP2T, sedangkan tahun 2010 realisasi
output PKP2T kurang dari realisasi output non-PKP2T. Hal ini menunjukkan
pada tahun 2012 penugasan PKP2T lebih mendominasi dibanding dengan
penugasan non- PKP2T.
Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 11.507.019.000,00 atau
99,92% dari anggaran sebesar Rp 11.515.759.000,00 dan SDM sebanyak
6.250 OH atau 114% dari rencana sebanyak 5.494 OH.
77777777........11111111........22222222........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeennnnnnnnttttttttaaaaaaaasssssssseeeeeeee KKKKKKKKeeeeeeeesssssssseeeeeeeessssssssuuuuuuuuaaaaaaaaiiiiiiiiaaaaaaaannnnnnnn LLLLLLLLaaaaaaaappppppppoooooooorrrrrrrraaaaaaaannnnnnnn KKKKKKKKeeeeeeeeuuuuuuuuaaaaaaaannnnnnnnggggggggaaaaaaaannnnnnnn PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrwwwwwwwwaaaaaaaakkkkkkkkiiiiiiiillllllllaaaaaaaannnnnnnn BBBBBBBBPPPPPPPPKKKKKKKKPPPPPPPP DDDDDDDDeeeeeeeennnnnnnnggggggggaaaaaaaannnnnnnn
SSSSSSSSAAAAAAAAPPPPPPPP
Salah satu bentuk akuntabilitas pengelolaaan keuangan yang baik adalah
kesesuaian laporan keuangan dengan SAP.
IKU “Persentase Kesesuaian Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi
Riau dengan SAP” ini dinilai berdasarkan hasil reviu Inspektorat BPKP
terhadap laporan keuangan perwakilan dengan nilai 100% apabila tidak
ada catatan dan 80% apabila ada catatan.
Dalam tahun 2012, Inspektorat BPKP tidak melakukan reviu atas laporan
keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau namun perbaikan atas laporan
keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau dilakukan saat dilakukan
rekonsiliasi Laporan Keuangan BPKP tahun 2011 dengan Biro Keuangan
BPKP di Jakarta. Namun demikian, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan
BPK RI, telah memberikan opini WTP atas Laporan Keuangan BPKP tahun
2011. Dengan hasil tersebut, realisasi IKU sasaran ini adalah sebesar
100% dan jika dibandingkan dengan target kinerja sebesar 100%, maka
capaian kinerja adalah 100%.
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 110
Realisasi tahun 2012 sebesar 100% sama dengan realisasi tahun 2011,
dan sudah memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebesar
100%.
77777777........11111111........33333333........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeeppppppppssssssssiiiiiiii KKKKKKKKeeeeeeeeppppppppuuuuuuuuaaaaaaaassssssssaaaaaaaannnnnnnn PPPPPPPPeeeeeeeeggggggggaaaaaaaawwwwwwwwaaaaaaaaiiiiiiii PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrwwwwwwwwaaaaaaaakkkkkkkkiiiiiiiillllllllaaaaaaaannnnnnnn TTTTTTTTeeeeeeeerrrrrrrrhhhhhhhhaaaaaaaaddddddddaaaaaaaapppppppp LLLLLLLLaaaaaaaayyyyyyyyaaaaaaaannnnnnnnaaaaaaaannnnnnnn
KKKKKKKKeeeeeeeeppppppppeeeeeeeeggggggggaaaaaaaawwwwwwwwaaaaaaaaiiiiiiiiaaaaaaaannnnnnnn
Persepsi kepuasan terhadap suatu pelayanan sangat bergantung pada
suatu keadaan ketika keinginan, harapan, dan kebutuhan para penerima
layanan dapat terpenuhi. Pernyataan kepuasan atau ketidakpuasan
diperoleh melalui survei kepada para pegawai perwakilan, dengan metode
skala likert 1-10. Perhitungan persepsi kepuasan terhadap layanan
kepegawaian dilaksanakan dengan metode penyebaran kuesioner secara
uji petik kepada para pegawai di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi
Riau.
Target IKU “Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan terhadap Layanan
kepegawaian” pada tahun 2012 adalah sebesar 7,60 dari skala Likert 1-
10.
Realisasi IKU ini dalam tahun 2012 adalah sebesar 7,76 dari skala Likert
1-10 atau mencapai 102%, tetapi mengalami penurunan sebesar 0,33 jika
dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 sebesar 8,09 skala likert 1-10,
dan mencapai 97% dari target akhir periode renstra tahun 2014 sebesar
8,00 dari skala likert 1-10.
77777777........11111111........44444444........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeennnnnnnnttttttttaaaaaaaasssssssseeeeeeee PPPPPPPPaaaaaaaagggggggguuuuuuuu DDDDDDDDaaaaaaaannnnnnnnaaaaaaaa YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg TTTTTTTTiiiiiiiiddddddddaaaaaaaakkkkkkkk DDDDDDDDiiiiiiiibbbbbbbbllllllllooooooookkkkkkkkiiiiiiiirrrrrrrr DDDDDDDDaaaaaaaallllllllaaaaaaaammmmmmmm DDDDDDDDIIIIIIIIPPPPPPPPAAAAAAAA
Ketersediaan dana yang memadai diperlukan untuk membiayai
pelaksanaan tugas dan fungsi Perwakilan BPKP Provinsi Riau melalui
proses penyusunan anggaran, yang menghasilkan dokumen anggaran
berupa Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Pagu dana dalam DIPA
dapat dilakukan pemblokiran/pemberian tanda bintang oleh DPR untuk
kegiatan dalam DIPA yang perlu dimintakan persetujuan dari DPR terlebih
dahulu, atau Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) untuk kegiatan pada saat
penelaahan belum dilengkapi dengan data dukung yang
memadai/lengkap.
Realisasi diukur dengan membandingkan antara jumlah pagu dana yang
tidak diblokir/diberi tanda bintang dengan total pagu dana dalam DIPA.
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 111
Pagu dana DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 sebesar
Rp16.445.650.000,00, dengan jumlah dana DIPA yang tidak diblokir
sebesar Rp16.445.650.000,00 atau 100,% dari total pagu dana DIPA
Tahun 2012.
Target IKU sebesar 90%, sedangkan realisasi sebesar 100%, maka
capaian IKU adalah sebesar 111%. Realisasi tahun 2012 tersebut sama
dengan tahun 2011 sebesar 100%, dan mencapai 100% dari target akhir
periode renstra tahun 2014 sebesar 100%.
77777777........11111111........55555555........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeeppppppppssssssssiiiiiiii KKKKKKKKeeeeeeeeppppppppuuuuuuuuaaaaaaaassssssssaaaaaaaannnnnnnn PPPPPPPPeeeeeeeeggggggggaaaaaaaawwwwwwwwaaaaaaaaiiiiiiii PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrwwwwwwwwaaaaaaaakkkkkkkkiiiiiiiillllllllaaaaaaaannnnnnnn AAAAAAAAttttttttaaaaaaaassssssss PPPPPPPPeeeeeeeennnnnnnnccccccccaaaaaaaaiiiiiiiirrrrrrrraaaaaaaannnnnnnn AAAAAAAAnnnnnnnnggggggggggggggggaaaaaaaarrrrrrrraaaaaaaannnnnnnn
YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg DDDDDDDDiiiiiiiiaaaaaaaajjjjjjjjuuuuuuuukkkkkkkkaaaaaaaannnnnnnn SSSSSSSSeeeeeeeessssssssuuuuuuuuaaaaaaaaiiiiiiii PPPPPPPPrrrrrrrroooooooosssssssseeeeeeeedddddddduuuuuuuurrrrrrrr
Persepsi kepuasan pegawai perwakilan atas pencairan anggaran yang
diajukan sesuai dengan prosedur adalah untuk mengetahui tingkat
kepuasan pegawai perwakilan atas pelayanan yang diberikan dalam
menyediakan uang untuk membiayai kegiatan yang telah dianggarkan.
Pernyataan kepuasan atau ketidakpuasan diperoleh melalui survei kepada
para pegawai perwakilan, dengan metode skala likert 1-10. Perhitungan
persepsi kepuasan terhadap layanan kepegawaian dilaksanakan dengan
metode penyebaran kuesioner secara uji petik kepada para pegawai di
lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Riau.
Realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2012 sebesar 8,40 dari skala
likert 1-10 atau mencapai 105% dari target sebesar 8,00 dari skala likert
1-10.
Realisasi sasaran tahun 2012 sebesar 8,40 dari skala likert 1-10
mengalami kenaikan sebesar 0,25 dibandingkan dengan tahun 2011
sebesar 8,15 dari skala likert 1-10, atau mencapai 98,82% dari target
akhir periode renstra tahun 2014 sebesar 8,50 dari skala Likert 1-10.
77777777........11111111........66666666........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeennnnnnnnttttttttaaaaaaaasssssssseeeeeeee PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrmmmmmmmmiiiiiiiinnnnnnnnttttttttaaaaaaaaaaaaaaaannnnnnnn BBBBBBBBaaaaaaaannnnnnnnttttttttuuuuuuuuaaaaaaaannnnnnnn HHHHHHHHuuuuuuuukkkkkkkkuuuuuuuummmmmmmm YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg DDDDDDDDiiiiiiiittttttttiiiiiiiinnnnnnnnddddddddaaaaaaaakkkkkkkkllllllllaaaaaaaannnnnnnnjjjjjjjjuuuuuuuuttttttttiiiiiiii BBBBBBBBiiiiiiiirrrrrrrroooooooo
HHHHHHHHuuuuuuuukkkkkkkkuuuuuuuummmmmmmm DDDDDDDDaaaaaaaannnnnnnn HHHHHHHHuuuuuuuummmmmmmmaaaaaaaassssssss
Persentase permintaan bantuan hukum yang ditindaklanjuti Biro Hukum
dan Humas diukur dengan jumlah permintaan bantuan hukum yang
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 112
ditindaklanjuti Biro Hukum dan Humas dibandingkan dengan jumlah
permintaan bantuan hukum.
Target IKU “Persentase Permintaan Bantuan Hukum Yang Ditindaklanjuti
Biro Hukum Dan Humas” pada 2012 sebesar 80%. Realisasi indikator
tersebut sebesar 100% atau mencapai 125% dari target. IKU tersebut
diukur dari jumlah permintaan bantuan hukum yang ditindaklanjuti Biro
Hukum dan Humas sebanyak 1 permintaan dibanding jumlah permintaan
bantuan hukum sebanyak 1 permintaan. Permintaan bantuan hukum yang
ditindaklanjuti Biro Hukum dan Humas adalah pendampingan bantuan
hukum sehubungan dengan pemanggilan Tim Perwakilan BPKP Provinsi
Riau oleh KPK.
Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 100% sama dengan capaian tahun
2011 atau mencapai 125% dari target IKU pada akhir periode Renstra
tahun 2014 sebesar 80%.
77777777........11111111........77777777........ JJJJJJJJuuuuuuuummmmmmmmllllllllaaaaaaaahhhhhhhh PPPPPPPPuuuuuuuubbbbbbbblllllllliiiiiiiikkkkkkkkaaaaaaaassssssssiiiiiiii KKKKKKKKeeeeeeeeggggggggiiiiiiiiaaaaaaaattttttttaaaaaaaannnnnnnn PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrwwwwwwwwaaaaaaaakkkkkkkkiiiiiiiillllllllaaaaaaaannnnnnnn BBBBBBBBPPPPPPPPKKKKKKKKPPPPPPPP DDDDDDDDiiiiiiii MMMMMMMMeeeeeeeeddddddddiiiiiiiiaaaaaaaa MMMMMMMMaaaaaaaassssssssssssssssaaaaaaaa
Eksistensi sebuah organisasi antara lain ditentukan oleh citra organisasi
yang terbentuk di lingkungannya. Demikian juga dengan eksistensi
Perwakilan BPKP Provinsi Riau yang ditentukan juga oleh citranya di mata
publik. Oleh karena itu, jumlah berita tentang kegiatan Perwakilan BPKP
Provinsi Riau di media massa menjadi salah satu alat ukur yang relevan
dalam menilai kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau
Target Indikator Kinerja Utama “Jumlah Publikasi Kegiatan Perwakilan
BPKP Di Media Massa” pada tahun 2012 sebesar 24 kali. Hasil
pengukuran atas indikator tersebut menunjukkan hasil 44 kali atau
mencapai 183,33% dari target.
Tercapainya target tersebut antara lain disebabkan meningkatnya
efektivitas kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam membangun
jejaring dengan instansi lain dan media massa.
Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 44 kali mengalami kenaikan sebanyak
13 kali dibandingkan tahun 2011 sebesar 31 kali, atau mencapai
183,33% dari target akhir periode Renstra 2014 sebesar 24 kali.
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 113
77777777........11111111........88888888........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeennnnnnnnttttttttaaaaaaaasssssssseeeeeeee PPPPPPPPeeeeeeeemmmmmmmmaaaaaaaannnnnnnnffffffffaaaaaaaaaaaaaaaattttttttaaaaaaaannnnnnnn AAAAAAAAsssssssssssssssseeeeeeeetttttttt
Persentase pemanfatan aset diukur dengan cara total aset dikurangi
dengan aset yang kondisinya baik/kurang baik tetapi tidak digunakan
dalam kegiatan sehari-hari dibandingkan dengan total asset.
Dalam tahun 2012, capaian “Persentase Pemanfaatan Asset” adalah
100% dari target yang telah ditetapkan. IKU ini diukur dari total aset senilai
Rp52.769.893.260,00 dikurangi dengan aset yang kondisinya
baik/kurang baik tetapi tidak digunakan senilai Rp0,00 dibandingkan
dengan total aset senilai Rp52.769.893.260,00. Hal ini menunjukkan
bahwa seluruh aset telah digunakan dalam kegiatan sehari-hari.
Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 100% sama dengan realisasi tahun
2011, dan akan terus dipertahankan hingga akhir periode renstra tahun
2014 dengan target 100%.
Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 414.206.000,00 atau
99,57% dari anggaran sebesar Rp416.000.000,00 dan SDM sebanyak
74 OH atau 74% dari rencana sebanyak 100 OH.
77777777........11111111........99999999........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeeppppppppssssssssiiiiiiii KKKKKKKKeeeeeeeeppppppppuuuuuuuuaaaaaaaassssssssaaaaaaaannnnnnnn PPPPPPPPeeeeeeeeggggggggaaaaaaaawwwwwwwwaaaaaaaaiiiiiiii PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrwwwwwwwwaaaaaaaakkkkkkkkiiiiiiiillllllllaaaaaaaannnnnnnn TTTTTTTTeeeeeeeerrrrrrrrhhhhhhhhaaaaaaaaddddddddaaaaaaaapppppppp LLLLLLLLaaaaaaaayyyyyyyyaaaaaaaannnnnnnnaaaaaaaannnnnnnn SSSSSSSSaaaaaaaarrrrrrrrpppppppprrrrrrrraaaaaaaassssssss
IKU “Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan Terhadap Layanan Pengelola
Sarpras” merupakan indikator tambahan untuk mencapai Sasaran
Strategis 7. IKU ini diukur melalui survei atas tingkat persepsi kepuasan
pegawai perwakilan terhadap pelayanan pengelolaan sarpras yang dapat
diberikan oleh unit layanan yang bertanggung jawab atas pengelolaan
sarpras dengan metode skala likert 1-10.
Berdasarkan hasil survai atas persepsi penerima layanan tahun 2012,
capaian IKU atas pelaksanaan penyediaan dan pengelolaan sarpras
sebesar 7,10 dari skala likert 1-10 atau 89,87% dari target sebesar 7,90.
Belum tercapainya target kinerja tersebut yang paling dominan disebabkan
oleh pelayanan perpustakaan yang belum sepenuhnya memenuhi harapan
pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Riau.
Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 7,10 dari skala likert 1-10 mengalami
penurunan sebesar 0,26 dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 7,36
dari skala likert 1-10. Jika dibandingkan dengan target akhir periode
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 114
renstra tahun 2014, IKU ini telah mencapai 85,54% dari target sebesar
8,30.
77777777........11111111........1111111100000000........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeennnnnnnnttttttttaaaaaaaasssssssseeeeeeee TTTTTTTTiiiiiiiinnnnnnnnddddddddaaaaaaaakkkkkkkk LLLLLLLLaaaaaaaannnnnnnnjjjjjjjjuuuuuuuutttttttt RRRRRRRReeeeeeeekkkkkkkkoooooooommmmmmmmeeeeeeeennnnnnnnddddddddaaaaaaaassssssssiiiiiiii HHHHHHHHaaaaaaaassssssssiiiiiiiillllllll AAAAAAAAuuuuuuuuddddddddiiiiiiiitttttttt IIIIIIIInnnnnnnnssssssssppppppppeeeeeeeekkkkkkkkttttttttoooooooorrrrrrrraaaaaaaatttttttt
IKU “Persentase Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Inspektorat BPKP”
merupakan IKU lainnya untuk mencapai Sasaran Strategis 7. IKU ini diukur
dengan membandingkan jumlah rekomendasi yang telah ditindaklanjuti
oleh satuan kerja yang dievaluasi/direviu/diaudit, dengan jumlah
rekomendasi dari Inspektorat yang tertuang dalam Laporan Hasil
Evaluasi/Reviu/Audit.
Dalam tahun 2012, jumlah rekomendasi yang ditindaklanjuti sebanyak
13 rekomendasi atau 100% dari 13 rekomendasi yang harus
ditindaklanjuti. Dibandingkan dengan target IKU pada tahun 2012 sebesar
74%, maka capaian IKU sebesar 135,14%.
Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 100% mengalami kenaikan sebesar
43,25% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 56,75%. Jika
dibandingkan dengan target akhir periode renstra tahun 2014, IKU ini
telah mencapai 125% dari target sebesar 80%.
77777777........11111111........1111111111111111........ JJJJJJJJuuuuuuuummmmmmmmllllllllaaaaaaaahhhhhhhh MMMMMMMMaaaaaaaassssssssuuuuuuuukkkkkkkkaaaaaaaannnnnnnn TTTTTTTTooooooooppppppppiiiiiiiikkkkkkkk PPPPPPPPeeeeeeeennnnnnnneeeeeeeelllllllliiiiiiiittttttttiiiiiiiiaaaaaaaannnnnnnn YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg DDDDDDDDiiiiiiiissssssssaaaaaaaammmmmmmmppppppppaaaaaaaaiiiiiiiikkkkkkkkaaaaaaaannnnnnnn KKKKKKKKeeeeeeee
PPPPPPPPuuuuuuuusssssssslllllllliiiiiiiittttttttbbbbbbbbaaaaaaaannnnnnnnggggggggwwwwwwwwaaaaaaaassssssss
IKU “Jumlah Masukan Topik Penelitian yang Disampaikan ke Puslitbang”
merupakan IKU lainnya untuk mencapai Sasaran Strategis 7. IKU ini diukur
dari jumlah masukan terkait topik penelitian yang disampaikan ke
Puslitbang BPKP.
Realisasi IKU tahun 2012 sebanyak 3 masukan atau mencapai 300% dari
target sebanyak 1 masukan. Realisasi IKU tahun 2012 mengalami
kenaikan sebesar 300% dibandingkan dengan tahun 2011 sebanyak 0
masukan. Jika dibandingkan dengan target akhir periode renstra tahun
2014, IKU ini telah mencapai 300% dari target sebanyak 1 masukan.
77777777........11111111........1111111122222222........ JJJJJJJJuuuuuuuummmmmmmmllllllllaaaaaaaahhhhhhhh IIIIIIIInnnnnnnnssssssssttttttttaaaaaaaannnnnnnnssssssssiiiiiiii AAAAAAAAPPPPPPPPIIIIIIIIPPPPPPPP YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg TTTTTTTTeeeeeeeellllllllaaaaaaaahhhhhhhh DDDDDDDDiiiiiiiissssssssoooooooossssssssiiiiiiiiaaaaaaaalllllllliiiiiiiissssssssaaaaaaaassssssssiiiiiiii DDDDDDDDaaaaaaaannnnnnnn AAAAAAAAttttttttaaaaaaaauuuuuuuu DDDDDDDDiiiiiiii--------
AAAAAAAAsssssssssssssssseeeeeeeessssssssssssssssmmmmmmmmeeeeeeeennnnnnnntttttttt TTTTTTTTaaaaaaaattttttttaaaaaaaa KKKKKKKKeeeeeeeelllllllloooooooollllllllaaaaaaaa AAAAAAAAPPPPPPPPIIIIIIIIPPPPPPPP
IKU ini bertujuan untuk mengukur manfaat pembinaan yang dilakukan
Perwakilan BPKP Provinsi Riau selaku instansi Pembina JFA dalam
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 115
mewujudkan auditor yang profesional dan kompeten, serta tata kelola
yang baik di lingkungan APIP non Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Kriteria
yang digunakan untuk menilai bahwa unit APIP telah melaksanakan tata
kelola APIP yang baik untuk tahun 2012 adalah berdasarkan hasil
assessment (evaluasi) penerapan tata kelola APIP yang mengacu kepada
model Internal Audit Capability Model (IACM).
IKU ini diukur dari jumlah instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di-
assessment tata kelola APIP.
Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 10 instansi APIP atau mencapai 333%
dari target sebesar 3 instansi APIP.
Realisasi sebesar 10 instansi APIP terdiri dari 8 instansi APIP yang
disosialisasi tata kelola APIP yaitu Inspektorat Kabupaten Kuantan
Singingi, Inspektorat Kabupaten Pelalawan, Inspektorat Kabupaten Rokan
Hulu, Inspektorat Kabupaten Bengkalis, Inspektorat Kabupaten Indragiri
Hilir, Inspektorat Kabupaten Indragiri Hulu, Inspektorat Kabupaten
Kepulauan Meranti dan Inspektorat Kota Dumai serta 2 instansi APIP yang
disosialisasi dan di-assessment tata kelola APIP yaitu Inspektorat
Kabupaten Siak, dan Inspektorat Kabupaten Kampar
Realisasi IKU tahun 2012 sebanyak 10 instansi APIP mengalami kenaikan
sebanyak 9 instansi APIP dibandingkan dengan tahun 2011 sebanyak
1 instansi APIP. Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra
tahun 2014, IKU ini telah mencapai 250% dari target 4 instansi APIP.
Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp79.703.000,00 atau
79,22% dari anggaran sebesar Rp 100.610.000,00 dan SDM sebanyak
211 OH atau 64,00% dari rencana sebanyak 332 OH.
77777777........11111111........1111111133333333........ TTTTTTTTiiiiiiiinnnnnnnnggggggggkkkkkkkkaaaaaaaatttttttt ppppppppeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeeppppppppssssssssiiiiiiii kkkkkkkkeeeeeeeeppppppppuuuuuuuuaaaaaaaassssssssaaaaaaaannnnnnnn PPPPPPPPeeeeeeeemmmmmmmmddddddddaaaaaaaa aaaaaaaattttttttaaaaaaaassssssss aaaaaaaauuuuuuuuddddddddiiiiiiiittttttttoooooooorrrrrrrr bbbbbbbbeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeerrrrrrrrttttttttiiiiiiiiffffffffiiiiiiiikkkkkkkkaaaaaaaatttttttt
IKU ini bertujuan untuk mengukur manfaat pembinaan yang dilakukan
Perwakilan BPKP Provinsi Riau selaku instansi pembina JFA dalam
mewujudkan auditor APIP Pemda yang berkualitas yaitu auditor yang
profesional, efisien, dan efektif sehingga dapat meningkatkan mutu
pengawasan. IKU ini diukur dengan survei atas tingkat kepuasan para
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 116
pejabat struktural Pemda terhadap Pejabat Fungsional Auditor (PFA) di
lingkungan APIP Pemda.
Realisasi IKU sebesar 8,05 dari skala likert 1-10 atau mencapai 107% dari
target sebesar 7,50 skala Likert 1-10.
Jumlah pejabat struktural instansi vertikal/BUMN/Pemda yang menjadi
responden sebanyak 5 orang yaitu dari Kantor Wilayah Kementerian
Hukum dan HAM Provinsi Riau, Kejaksaan Tinggi Riau, Sekretariat Daerah
Kabupaten Bengkalis, Sekretariat Daerah Kabupaten Siak dan
PT.Perkebunan Nusantara V (Persero).
Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 8,05 dari skala likert 1-10 tidak dapat
dibandingkan dengan tahun 2011 karena pada tahun 2011 Perwakilan
BPKP Provinsi Riau tidak melakukan survei atas tingkat kepuasan para
pejabat struktural Pemda terhadap Pejabat Fungsional Auditor (PFA) di
lingkungan APIP Pemda. Jika dibandingkan dengan target akhir periode
Renstra tahun 2014, IKU ini telah mencapai 101% dari target sebesar 8.
Di samping IKU outcome di atas, capaian Sasaran Strategis 7 ini didukung melalui
tiga IKU output seperti digambarkan sebagai berikut:
Tabel Tabel Tabel Tabel 3333....26262626
Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 7
No. Indikator Kinerja Utama Satuan
Tahun 2012 Tahun 2011 Target
s.d. 2014
Realiasi s.d.2012
Capaian
Kinerja
s.d 2012 Target Realisasi
% Capaian
% Capaian
IKU IKU IKU IKU OutputOutputOutputOutput
7.2.1 Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola APIP Daerah
Kegiatan 10 10 100 N/A 14 10 71%
7.2.2 Laporan evaluasi penerapan tatakelola APIP Daerah
Laporan 2 2 100 100 5 3 60%
7.2.3 Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP
Laporan 28 38 136 117 109
67 35%
7.2.4 Jumlah Sarana Prasarana
Unit 15 23 153 157 1111 239 2%
N/A = Not Applicable berarti tidak menjadi target
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 117
Dari tabel di atas terlihat bahwa untuk beberapa indikator kinerja output yang telah
dilaksanakan dalam tiga tahun terakhir, indikator menunjukkan capaian kinerja
yang cenderung sama bila dibandingkan dengan tahun 2011.
Berikutnya untuk pengukuran kinerja selama tahun 2012 terhadap capaian
sasaran strategis ini dinilai memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan, karena indikator kinerja outputnya
memperoleh capaian di atas 85%, dengan uraian masing-masing indikator kinerja
output sebagai berikut:
7.2.1.7.2.1.7.2.1.7.2.1. LLLLLLLLaaaaaaaappppppppoooooooorrrrrrrraaaaaaaannnnnnnn Sosialisasi dan Bimtek Sosialisasi dan Bimtek Sosialisasi dan Bimtek Sosialisasi dan Bimtek Penerapan Tatakelola APIP DaerahPenerapan Tatakelola APIP DaerahPenerapan Tatakelola APIP DaerahPenerapan Tatakelola APIP Daerah
Capaian indikator jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola APIP
Daerah yaitu 100% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan
terealisasinya 10 kegiatan dari 10 kegiatan yang ditargetkan. Capaian
tersebut memperoleh predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian kinerja tahun 2012
sebesar 100% mengalami peningkatan bila dibanding dengan capaian
kinerja tahun 2011 yang tidak ditargetkan.
Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui 10 penugasan
dan menghasilkan 10 laporan tersebut yaitu sosialisasi tata kelola APIP
pada Inspektorat Kabupaten Siak, Kabupaten Kuantan Singingi,
Kabupaten Kampar, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu,
Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Indragiri Hulu,
Kabupaten Kepulauan Meranti dan Kota Dumai.
Sosialisasi ini bertujuan untuk untuk memberikan pemahaman konsep dan
pentingnya meningkatkan kapabilitas APIP guna mendukung efektivitas
pengawasan intern yang dilakukan oleh APIP. Sasaran sosialisasi tata
kelola APIP ini adalah tersedianya informasi mengenai cara meningkatkan
kapabilitas pengawasan intern pada APIP berdasarkan Internal Audit
Capability Model (IA-CM).
7.2.2.7.2.2.7.2.2.7.2.2. Laporan Laporan Laporan Laporan EvaluasiEvaluasiEvaluasiEvaluasi Penerapan Tatakelola APIP DaerahPenerapan Tatakelola APIP DaerahPenerapan Tatakelola APIP DaerahPenerapan Tatakelola APIP Daerah
Capaian indikator laporan evaluasi penerapan tatakelola APIP Daerah
yaitu 100% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan
terealisasinya 2 kegiatan dari 2 kegiatan yang ditargetkan. Capaian
tersebut memperoleh predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian kinerja tahun 2012
sebesar 100% sama dengan capaian kinerja tahun 2011 sebesar 100%.
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 118
Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan dengan menghasilkan
2 laporan yaitu assesment (evaluasi) tata kelola APIP pada Inspektorat
Kabupaten Siak dan Kabupaten Kampar.
Evaluasi ini bertujuan untuk meningkatkan pembinaan terhadap tata
kelola APIP guna mendukung efektivitas pengawasan intern yang
dilakukan oleh Inspektorat. Sedangkan sasaran assessment (evaluasi)
adalah tersedianya informasi mengenai tingkat kapabilitas pengawasan
intern pada Inspektorat berdasarkan Internal Audit Capability Model
(IACM).
7.2.3.7.2.3.7.2.3.7.2.3. Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKPLaporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKPLaporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKPLaporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP
IKU output ini memperoleh capaian diatas 85% yaitu terealisasinya 38
laporan dari 28 laporan yang ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh
predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian kinerja tahun 2012 sebesar 136%
mengalami peningkatan bila dibanding dengan capaian kinerja tahun
2011 sebesar 117%.
Dari tabel di atas juga terlihat bahwa capaian kinerja s.d. tahun 2012
dibandingkan dengan target jangka menengah s.d. tahun 2014 sebesar
760%. Memerhatikan realisasi tahun 2012 terhadap target tahun 2014
yang sangat signifikan, perlu dipertimbangkan untuk menyesuaikan target
Renstra tahun 2014.
Laporan dukungan manajemen Perwakilan BPKP yang dimaksud adalah:
Tabel 3.27Tabel 3.27Tabel 3.27Tabel 3.27
Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi OutputOutputOutputOutput Dukungan Manajemen Perwakilan BPKPDukungan Manajemen Perwakilan BPKPDukungan Manajemen Perwakilan BPKPDukungan Manajemen Perwakilan BPKP
NoNoNoNo Uraian OutputUraian OutputUraian OutputUraian Output Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah outputoutputoutputoutput
1 LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun 2011 1
2 Laporan Pengembangan Budaya Kerja tahun 2011 dan Semester I tahun
2012
2
3 Laporan Bulanan GDN (Desember 2011 s.d. November 2012) 12
4 Laporan Penghematan Penggunaan Energi Triwulan IV tahun 2011 s.d.
Triwulan III tahun 2012
4
5 Laporan Kehumasan Triwulan IV Tahun 2011 s.d. Triwulan III Tahun
2012
4
6 Laporan Pelaksanaan PKS (Triwulan IV tahun 2011 s.d. Triwulan III
tahun 2012)
4
7 Dokumen Perencanaan Kebutuhan Sarana dan Prasarana tahun 2013 1
8 Laporan Kenaikan Pangkat Terpadu Periode April 2012 dan Oktober
2012
2
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 119
NoNoNoNo Uraian OutputUraian OutputUraian OutputUraian Output Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah outputoutputoutputoutput
9 Majalah Selembayung Edisi Maret 2012 1
10 Laporan Hasil Pengawasan ke Gubernur tahun 2011 dan Semester I
tahun 2012
2
11 Laporan Grand Design Penyelenggaraan SPIP Perwakilan BPKP Provinsi
Riau
1
12 Laporan Penyelenggaraan SPIP Perwakilan BPKP Provinsi Riau Triwulan
IV tahun 2011 s.d. Triwulan III tahun 2012
4
TOTALTOTALTOTALTOTAL 38383838
7.2.4.7.2.4.7.2.4.7.2.4. Jumlah Sarana PrasaranaJumlah Sarana PrasaranaJumlah Sarana PrasaranaJumlah Sarana Prasarana
Capaian IKU output atas sasaran ini yaitu 153% dari target yang
ditetapkan dengan terealisasinya 23 unit sarana dan prasarana dari
15 unit yang ditargetkan. Capaian tersebut diatas 85% memperoleh
predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.28Tabel 3.28Tabel 3.28Tabel 3.28
Realisasi Sarana dan Prasarana Tahun 2012Realisasi Sarana dan Prasarana Tahun 2012Realisasi Sarana dan Prasarana Tahun 2012Realisasi Sarana dan Prasarana Tahun 2012
NoNoNoNo Sarana dan PrasaranaSarana dan PrasaranaSarana dan PrasaranaSarana dan Prasarana Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
(unit/set/paket)(unit/set/paket)(unit/set/paket)(unit/set/paket)
IIII PERALATAN DAN MESINPERALATAN DAN MESINPERALATAN DAN MESINPERALATAN DAN MESIN 21 Unit21 Unit21 Unit21 Unit
- Mesin Penghitung Uang 1
- Laser Pointer 2
- LCD Projector/Infocus 3
- Layar Film/Projector 2
- Digital Voice Recorder 2
- PC Unit 3
- Notebook 2
- Printer 6
IIIIIIII GEDUNG DAN BANGUNANGEDUNG DAN BANGUNANGEDUNG DAN BANGUNANGEDUNG DAN BANGUNAN 2 Paket2 Paket2 Paket2 Paket
Capaian IKU output ini menggunakan sumber daya manusia dan dana
sebesar Rp414.206.000,00 dari Rp416.000.000,00 atau mencapai
99,57%. Sedangkan pemanfaatan sumber daya manusia terealisasi
sebanyak 74 Orang Hari (OH) dari target sebanyak 100 OH atau mencapai
74,00%.
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 120
Sasaran Strategis 8:
Terselenggaranya 100% Sistem Dukungan Pengambilan
Keputusan Bagi Pimpinan
Sejalan dengan perubahan lingkungan strategis pada BPKP terutama dengan
terbitnya PP Nomor 60 Tahun 2008, menegaskan identitas BPKP sebagai Auditor
Presiden. Sehubungan dengan itu, Perwakilan BPKP Provinsi Riau dituntut untuk
dapat memberikan informasi yang dibutuhkan kepada BPKP Pusat dalam rangka
penyampaian informasi kepada Presiden dan memberikan solusi atas
permasalahan yang dihadapi pemerintah. Selain itu, Perwakilan BPKP Provinsi Riau
juga harus mampu memberikan informasi untuk mendukung pengambilan
keputusan internal BPKP.
Sasaran strategis ini memiliki satu IKU dominan untuk mengukur keberhasilan
sasaran strategis. Secara lengkap, realisasi IKU Sasaran Strategis pada tahun 2012
dibandingkan dengan tahun 2011, dan dikaitkan dengan target 2014 disajikan
dalam Tabel 3.29 berikut ini:
Tabel Tabel Tabel Tabel 3333....29292929
Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 8
No. Indikator Kinerja Utama Satuan
Realisasi Kinerja Kenaikan
(Penurunan)
Target Kinerja 2014
Capaian 2012 Thd Target 2014 (%) 2011 2012
IKU IKU IKU IKU OutcomeOutcomeOutcomeOutcome
8.1.1 Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif
Sistem Informasi
11 11 0 4 275
Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di
Tabel 3.1, terlihat bahwa IKU outcome dominan Sasaran Strategis 8 pada tahun
2012 tercapai 100%. Capaian IKU outcome sebagai berikut:
88888888........11111111........11111111........ JJJJJJJJuuuuuuuummmmmmmmllllllllaaaaaaaahhhhhhhh SSSSSSSSiiiiiiiisssssssstttttttteeeeeeeemmmmmmmm IIIIIIIInnnnnnnnffffffffoooooooorrrrrrrrmmmmmmmmaaaaaaaassssssssiiiiiiii YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg DDDDDDDDiiiiiiiimmmmmmmmaaaaaaaannnnnnnnffffffffaaaaaaaaaaaaaaaattttttttkkkkkkkkaaaaaaaannnnnnnn SSSSSSSSeeeeeeeeccccccccaaaaaaaarrrrrrrraaaaaaaa EEEEEEEEffffffffeeeeeeeekkkkkkkkttttttttiiiiiiiiffffffff
IKU ini digunakan untuk mengukur penggunaan/pengimplementasian
sistem informasi yang dikembangkan oleh BPKP untuk
menghasilkan/menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh unit kerja di
lingkungan BPKP. IKU ini diukur dari jumlah sistem informasi yang
dimanfaatkan dibagi dengan sistem informasi yang wajib dimanfaatkan
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 121
Perwakilan BPKP Provinsi Riau (SIM HP, SIM RKT, SIM Monev RKT, SAKPA,
SIMAK BMN, RKAKL, SPM, SPPD, DMS, SISPEDAP, SIMPEG).
Realisasi IKU tahun 2012 adalah jumlah sistem informasi yang
dimanfaatkan sebanyak 11 sistem informasi atau mencapai 275% dari
target sebesar 4 sistem informasi. Realisasi 11 sistem informasi yang
dimanfaatkan tersebut adalah SIM HP, SIM RKT, SIM Monev RKT, SAKPA,
SIMAK BMN, RKAKL, SPM, SPPD, DMS, SISPEDAP, dan SIMPEG.
Realisasi IKU tahun 2012 sebanyak 11 sistem informasi sama dengan
realisasi tahun 2011, dan akan terus dipertahankan hingga akhir periode
renstra tahun 2014 dengan target sebanyak 4 sistem informasi.
Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp423.607.000,00 atau
80,18% dari anggaran sebesar Rp528.335.000,00 dan SDM sebanyak
2.424 OH atau 125% dari rencana sebanyak 1.976 OH.
Di samping IKU outcome di atas, capaian Sasaran Strategis 8 ini didukung melalui
tiga IKU output seperti digambarkan sebagai berikut:
Tabel Tabel Tabel Tabel 3333....33330000
Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 8
No. Indikator Kinerja Utama Satuan
Tahun 2012 Tahun 2011 Target
s.d. 2014
Realiasi s.d.2012
Capaian
Kinerja
s.d 2012 Target Realisasi
% Capaian
% Capaian
IKU IKU IKU IKU OutputOutputOutputOutput
8.2.1 Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP (terkait Sistem Informasi)
Laporan 32 43 134 95 116 62 37%
N/A = Not Applicable berarti tidak menjadi target
Dari tabel di atas terlihat bahwa untuk indikator kinerja output yang telah
dilaksanakan dalam tiga tahun terakhir, indikator menunjukkan capaian kinerja
yang meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2011.
Berikutnya untuk pengukuran kinerja selama tahun 2012 terhadap capaian
sasaran strategis ini dinilai memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan, karena indikator kinerja outputnya
memperoleh capaian di atas 85%, dengan uraian masing-masing indikator kinerja
output sebagai berikut:
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 122
8.2.1.8.2.1.8.2.1.8.2.1. LLLLLLLLaaaaaaaappppppppoooooooorrrrrrrraaaaaaaannnnnnnn DukunDukunDukunDukungan Manajemen Perwakilan BPKPgan Manajemen Perwakilan BPKPgan Manajemen Perwakilan BPKPgan Manajemen Perwakilan BPKP (Terkait Sistem (Terkait Sistem (Terkait Sistem (Terkait Sistem
Informasi)Informasi)Informasi)Informasi)
IKU output ini memperoleh capaian diatas 85% yaitu terealisasinya
43 laporan dari 32 laporan yang ditargetkan. Capaian tersebut
memperoleh predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian kinerja tahun 2012 sebesar
134% mengalami peningkatan bila dibanding dengan capaian kinerja
tahun 2011 sebesar 95%.
Dari tabel di atas juga terlihat bahwa capaian kinerja s.d. tahun 2012
dibandingkan dengan target jangka menengah s.d. tahun 2014 sebesar
100%.
Laporan dukungan manajemen Perwakilan BPKP (terkait Sistem Informasi)
yang dimaksud adalah:
Tabel 3.Tabel 3.Tabel 3.Tabel 3.33331111
Realisasi Output Dukungan Manajemen Perwakilan BPKPRealisasi Output Dukungan Manajemen Perwakilan BPKPRealisasi Output Dukungan Manajemen Perwakilan BPKPRealisasi Output Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP
(Terkait Sistem Informasi)(Terkait Sistem Informasi)(Terkait Sistem Informasi)(Terkait Sistem Informasi)
NoNoNoNo Uraian OutputUraian OutputUraian OutputUraian Output Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah outputoutputoutputoutput
1 TAPKIN Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun 2012 1
2 Laporan Bulanan Realisasi Anggaran (Desember 2011 s.d. November
2012),
12
3 Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2011 1
4 Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Semester I Tahun
2012
1
5 Laporan Hasil Pengawasan (Januari 2012 s.d. Desember 2012) 12
6 Dokumen Revisi I RKA KL tahun 2012 dan RKA KL tahun 2013 2
7 Laporan BMN Semester I Tahun 2012 1
8 Dokumen RKT tahun 2013 1
9 Laporan Bulanan Pelaksanaan RKT Bulan Desember 2011 s.d.
November 2012
12
TOTALTOTALTOTALTOTAL 43434343
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 123
CCCCCCCC........ AAAAAAAASSSSSSSSPPPPPPPPEEEEEEEEKKKKKKKK PPPPPPPPEEEEEEEENNNNNNNNDDDDDDDDUUUUUUUUKKKKKKKKUUUUUUUUNNNNNNNNGGGGGGGG PPPPPPPPEEEEEEEENNNNNNNNCCCCCCCCAAAAAAAAPPPPPPPPAAAAAAAAIIIIIIIIAAAAAAAANNNNNNNN KKKKKKKKIIIIIIIINNNNNNNNEEEEEEEERRRRRRRRJJJJJJJJAAAAAAAA
11111111........ KKKKKKKKeeeeeeeeuuuuuuuuaaaaaaaannnnnnnnggggggggaaaaaaaannnnnnnn
Pelaksanaan kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun anggaran 2012
dibiayai dari DIPA Tahun 2012, dropping dana dari BPKP Pusat, dan dari dana yang
disediakan oleh mitra kerja. Jumlah anggaran selama tahun 2012 seluruhnya
sebesar Rp27.283.749.000,00 sedangkan realisasinya Rp26.743.533.000,00
atau 98,02% dari anggaran. Anggaran dan realisasi keuangan Perwakilan BPKP
Provinsi Riau tahun 2012 tergambar dalam Tabel 3.32 berikut:
Tabel Tabel Tabel Tabel 3333....32323232
Anggaran dan Realisasi Keuangan Tahun 2012Anggaran dan Realisasi Keuangan Tahun 2012Anggaran dan Realisasi Keuangan Tahun 2012Anggaran dan Realisasi Keuangan Tahun 2012
Berdasarkan Sumber DanaBerdasarkan Sumber DanaBerdasarkan Sumber DanaBerdasarkan Sumber Dana
NoNoNoNo Sumber DanaSumber DanaSumber DanaSumber Dana AnggaranAnggaranAnggaranAnggaran (Rp)(Rp)(Rp)(Rp) RealisasiRealisasiRealisasiRealisasi (Rp)(Rp)(Rp)(Rp) Sisa DanaSisa DanaSisa DanaSisa Dana (Rp)(Rp)(Rp)(Rp)
% % % %
I.I.I.I. Dana yang dikelola sendiriDana yang dikelola sendiriDana yang dikelola sendiriDana yang dikelola sendiri
- DIPA 16.445.650.000 15.926.823.000 518.827.000 96,85
- BPKP Pusat 6.046.904.000 6.025.515.000 21.389.000 99,65
Sub Jumlah ISub Jumlah ISub Jumlah ISub Jumlah I 22.492.554.00022.492.554.00022.492.554.00022.492.554.000 21.952.338.00021.952.338.00021.952.338.00021.952.338.000 540.216.000540.216.000540.216.000540.216.000 97,6097,6097,6097,60
II.II.II.II. Dana yang berasal dari Dana yang berasal dari Dana yang berasal dari Dana yang berasal dari mitra kerjamitra kerjamitra kerjamitra kerja
- Dana mitra kerja/obrik
4.791.195.000 4.791.195.000 0 100%
Sub Jumlah IISub Jumlah IISub Jumlah IISub Jumlah II 4.791.195.0004.791.195.0004.791.195.0004.791.195.000 4.791.195.0004.791.195.0004.791.195.0004.791.195.000 0000 100%100%100%100%
Jumlah I+IIJumlah I+IIJumlah I+IIJumlah I+II 27.283.749.00027.283.749.00027.283.749.00027.283.749.000 26.743.533.00026.743.533.00026.743.533.00026.743.533.000 540.216.000540.216.000540.216.000540.216.000 98,0298,0298,0298,02
Keberhasilan pencapaian kinerja sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi
Riau tahun 2012 dengan dukungan dari sumber pendanaan DIPA sebagaimana
dijelaskan pada tabel diatas menunjukkan tingkat capaian keuangan sebagai
berikut:
Tabel 3.33Tabel 3.33Tabel 3.33Tabel 3.33
Anggaran dan Realisasi DIPA Tahun 2012 Anggaran dan Realisasi DIPA Tahun 2012 Anggaran dan Realisasi DIPA Tahun 2012 Anggaran dan Realisasi DIPA Tahun 2012
Berdasarkan Sasaran StrategisBerdasarkan Sasaran StrategisBerdasarkan Sasaran StrategisBerdasarkan Sasaran Strategis
NoNoNoNo Sasaran StrategisSasaran StrategisSasaran StrategisSasaran Strategis TargetTargetTargetTarget RealisasiRealisasiRealisasiRealisasi % Capaian % Capaian % Capaian % Capaian
1 Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPD
1.734.427.000 1.716.440.000 98,96
2 Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%
773.440.000 547.767.000 70,82
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 124
NoNoNoNo Sasaran StrategisSasaran StrategisSasaran StrategisSasaran Strategis TargetTargetTargetTarget RealisasiRealisasiRealisasiRealisasi % Capaian % Capaian % Capaian % Capaian
3 Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD
379.281.000 280.737.000 74,02
4 Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%
810.048.000 759.674.000 93,78
5 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda
320.240.000 191.670.000 59,85
6 Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% Pemda
12.000.000 6.000.000 50
7 Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100%
12.032.369.000 12.000.928.000 99,74
8 Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan
383.845.000 423.607.000 110
TOTALTOTALTOTALTOTAL 16.445.650.00016.445.650.00016.445.650.00016.445.650.000 15.926.823.00015.926.823.00015.926.823.00015.926.823.000 96,8596,8596,8596,85
Secara keseluruhan terlihat pada tabel diatas bahwa kinerja keuangan dengan
capaian 96,85% dari yang ditargetkan. Hal ini menunjukkan adanya
penghematan anggaran sebesar 3,15% dari dana yang tersedia. Capaian kinerja
keuangan tahun 2012 sebesar 96,85% mengalami penurunan bila dibanding
dengan capaian kinerja tahun 2011 sebesar 98,67%.
Penghematan tersebut sangat dipengaruhi tingkat capaian kinerja keuangan
dari delapan sasaran strategis tersebut diatas, yang ditunjukkan dengan adanya
penyerapan dana tertinggi digunakan untuk mencapai Sasaran Strategis
“Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi
pimpinan” sebesar 110% dari anggaran yang tersedia. Sedangkan penyerapan
dana terendah digunakan untuk mencapai Sasaran Strategis “Meningkatnya
kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten
pada 80% Pemda” dengan capaian 50% dari anggaran yang tersedia.
Bab 3
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 125
22222222........ SSSSSSSSaaaaaaaarrrrrrrraaaaaaaannnnnnnnaaaaaaaa ddddddddaaaaaaaannnnnnnn PPPPPPPPrrrrrrrraaaaaaaassssssssaaaaaaaarrrrrrrraaaaaaaannnnnnnnaaaaaaaa
Sarana dan prasarana berupa aset tetap yang ada di Perwakilan BPKP Provinsi
Riau per 31 Desember 2012 sebagai berikut :
Tabel Tabel Tabel Tabel 3333....34343434
Aset Tetap Per 31 Desember 2012Aset Tetap Per 31 Desember 2012Aset Tetap Per 31 Desember 2012Aset Tetap Per 31 Desember 2012
No Uraian Nilai Perolehan (Rp)
1. Tanah 30.635.633.500
1. 2. Peralatan dan Mesin 7.584.050.520
2. 3. Gedung dan Bangunan 13.993.054.826
4. Jalan dan Jembatan 214.998.955
5. Jaringan 311.788.259
6. Aset Tetap Lainnya 30.367.200
JumlahJumlahJumlahJumlah 52.769.893.260 52.769.893.260 52.769.893.260 52.769.893.260
Bab 4
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 126
BAB IV PENUTUP
Penyusunan LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun 2012 ini merupakan bentuk
pertanggungjawaban kinerja dalam mencapai sasaran strategis. Laporan ini diharapkan
dapat menjadi sumber informasi dan bahan evaluasi dalam pengambilan keputusan
untuk peningkatan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau di masa depan.
Capaian target kinerja yang diungkapkan dalam LAKIP ini diperoleh karena adanya
dukungan internal maupun eksternal di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Riau.
Secara umum pencapaian sasaran strategis didukung oleh hal-hal sebagai berikut:
1. Adanya kepercayaan yang tinggi stakeholders BPKP terhadap peran Perwakilan
BPKP Provinsi Riau dalam usaha mewujudkan akuntabilitas keuangan negara yang
berkualitas.
2. Adanya komitmen stakeholders BPKP dalam pengembangan manajemen
pemerintahan dan penerapan tata kelola pemerintahan yang baik (Good
Governance).
3. Koordinasi yang baik dengan BPKP Pusat selaku Rendal maupun antar bidang dan
bagian di Perwakilan BPKP selaku pelaksana kegiatan.
4. Adanya pemberian motivasi secara terus menerus dari pimpinan kepada kepada staf
pelaksana.
5. Adanya komitmen dan kemauan dari seluruh SDM pelaksana kegiatan dalam
mencapai TAPKIN, baik pada tingkat pimpinan maupun pada setiap pegawai yang
terlibat.
Kelemahan dalam pencapaian sasaran strategis dapat diidentifikasi antara lain :
• Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP 60/2008 di bawah 100%
disebabkan:
a. Implementasi SPIP belum secara integral menyatu dengan operasional instansi,
namun baru pada tahap pengembangan infrastruktur pengendalian, berupa
pemetaan risiko, penetapan dan pengembangan Kebijakan/Standard Operating
Procedure (SOP);
Bab 4
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 127
b. Belum intensifnya fasilitasi penyelenggaraan SPIP sehingga manfaat nyata dari
SPIP belum dapat dirasakan oleh Pemda.
Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam upaya
memperbaiki kinerja antara lain:
1. Peningkatan Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP 60/2008 diupayakan
dengan cara:
a. Meningkatkan pembinaan penyelenggaraan SPIP, antara lain :
1) Meningkatkan target, realisasi dan kualitas sosialisasi, diklat dan workshop
penyelenggaraan SPIP bagi Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah.
2) Meningkatkan intensitas pembimbingan teknis penyelenggaraan SPIP, antara
lain untuk penyusunan desain penyelenggaraaan SPIP.
b. Berkoordinasi lebih intensif dengan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah
Daerah untuk percepatan implementasi dan internalisasi penyelenggaraan SPIP
secara integral dalam kegiatan operasional instansi, sehingga meningkatkan
efisiensi dan efektivitas kinerja instansi termasuk peningkatan kualitas
akuntabilitas dan laporan keuangan yang wajar.
2. Berkoordinasi dengan Biro Renwas BPKP untuk meninjau kembali pernyataan
indikator kinerja dan teknik pengukurannya terutama atas indikator kinerja yang sulit
dicapai oleh Perwakilan BPKP karena kegiatan terkait indikator kinerja tersebut
sudah jarang dilakukan oleh Perwakilan BPKP seperti kegiatan optimalisasi
penerimaan negara/daerah agar tidak lagi menjadi target indikator utama
Perwakilan.
Akhirnya dengan disusun LAKIP ini, diharapkan dapat memberikan informasi secara
transparan kepada seluruh pihak yang terkait mengenai tugas fungsi Perwakilan BPKP
Provinsi Riau, sehingga dapat memberikan umpan balik guna peningkatan kinerja pada
tahun-tahun mendatang.
Lampiran 1/ 1 - 4
ANGGARAN REALISASI % RENCANA REALISASI %
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 1 Persentase IPP yang mendapat
pendampingan penyusunan laporan
keuangan
% 80 173 216 209.183.000 215.547.000 103,04 1.051 1.343 128
2 Persentase IPD yang laporan
keuangannya memperoleh opini
minimal WDP
% 85 91,67 107,85 183.820.000 176.388.000 95,96 3.827 4.228 110
3 Persentase jumlah laporan keuangan
proyek PHLN yang memperoleh opini
dukungan wajar
% 82 100 121,95 207.014.000 222.914.000 107,68 1.308 1.421 109
4 Persentase hasil pengawasan lintas
sektor yang disampaikan ke Pusat
% 73,75 116,67 158 770.242.000 711.988.000 92,44 2.442 2.835 116
5 Persentase hasil pengawasan atas
permintaan Presiden yang
disampaikan ke Pusat
% 68 164 241,18 181.351.000 146.101.000 80,56 554 634 114
6 Persentase hasil pengawasan atas
permintaan stakeholders yang
dijadikan bahan pengambilan
keputusan oleh stakeholders
% 80 42 52,50 174.847.000 171.381.000 98,02 1.762 3.707 210
7 Persentase BUMD yang mendapat
pendampingan penyelenggaraan
akuntansi
% 50 9 18 7.970.000 72.121.000 904,91 1.310 3.158 241
2 Tercapainya Optimalisasi
Penerimaan Negara sebesar
87,50%
8 Persentase hasil pengawasan
optimalisasi penerimaan
negara/daerah yang ditindaklanjuti
% 75 0 0 19.975.000 12.915.000 64,66 163 155 95
9 Persentase hasil pengawasan BUN
yang disampaikan ke Pusat
% 71,25 211,76 297,21 753.465.000 534.852.000 70,99 2.484 1.876 76
3 Terselenggaranya SPM pada 300
IPD dan terselenggaranya GG
pada 75% BUMN/BUMD
11 Persentase IPD yang melaksanakan
pelayanan sesuai Standar Pelayanan
Minimal
% 30 33,33 111,10 158.481.000 101.997.000 64,36 1.490 1.229 82
12 Persentase BUMN/D/BLU/D yang
dilakukan sosialisasi/asistensi
GCG/KPI
% 55 175 318 76.325.000 33.940.000 44,47 647 578 89
13 Persentase BUMD yang dilakukan
audit kinerja
% 50 87,50 175 144.475.000 144.800.000 100,22 801 909 113
2
Pengawasan Intern
Akuntabilitas
Keuangan Negara dan
Pembinaan
Penyelenggaraan
Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah
Meningkatnya Kualitas 95% LKKL,
dan 95% LKPD
1
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2012
PERWAKILAN BPKP PROVINSI RIAU
SATUAN TARGET REALISASI % CAPAIAN PROGRAM
KEUANGAN SDM (OH)
INDIKATOR KINERJA UTAMASASARAN STRATEGIS
Lampiran 1/ 2 - 4
ANGGARAN REALISASI % RENCANA REALISASI %SATUAN TARGET REALISASI % CAPAIAN PROGRAM
KEUANGAN SDM (OH)
INDIKATOR KINERJA UTAMASASARAN STRATEGIS
4 14 Kelompok Masyarakat yang
mendapatkan Sosialisasi Program Anti
Korupsi.
Kelompok
Masyarakat
3 3 100 36.375.000 76.583.000 210,54 111 183 165
15 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD
berisiko fraud yang mendapatkan
sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP
Instansi 4 2 50 45.820.000 37.248.000 81,29 96 121 126
16 Jumlah
IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD
yang dilakukan kajian peraturan yang
berpotensi TPK.
peraturan 1 1 100 12.079.000 19.919.000 164,91 40 47 118
17 Persentase pelaksanaan penugasan
HKP, klaim dan penyesuaian harga
% 84 75 89 105.150.000 48.417.000 46,05 559 458 82
18 Persentase pelaksanaan audit
investigasi /PKKN/PKA
% 85 98,63 116,04 610.624.000 577.507.000 94,58 2.387 2.820 118
19 Persentase TL hasil audit investigasi
non TPK oleh instansi berwenang
% 30 0 0 - - 0,00 0 0 0
20 Persentase hasil telaahan pengaduan
masyarakat
% 10 100 1000 - - 0,00 0 0 0
5 Meningkatnya Kualitas
Penerapan SPIP di 70%
K/L/Pemda
21 Persentase Pemda yang
menyelenggarakan SPIP sesuai PP
Nomor 60 Tahun 2008
% 50 15,38 30,76 320.240.000 191.670.000 59,85 756 848 112
22 Jumlah Pemda Yang dilakukan
Asistensi Penyelenggaraan SPIP Sesuai
PP No 60 Tahun 2008
Pemda 3 8 266,67 - - 0,00 0 0 0
23 Jumlah Pemda Yang dilakukan
monitoring Sistem Pengendalian
Intern
Pemda 3 5 166,67 - - 0,00 0 0 0
6 Meningkatnya kapasitas aparat
pengawasan intern pemerintah
yang profesional dan kompeten
pada 80% K/L/Pemda
24 Persentase Pemda yang dilakukan
asistensi penerapan JFA
% 70 76,92 109,89 Dukungan Manajemen
dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya-
BPKP
12.000.000 6.000.000 50,00 37 18 49
Meningkatkan Kesadaran dan
Keterlibatan K/L, Pemda,
BUMN/BUMD Dalam Upaya
Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi Menjadi 80%
Lampiran 1/ 3 - 4
ANGGARAN REALISASI % RENCANA REALISASI %SATUAN TARGET REALISASI % CAPAIAN PROGRAM
KEUANGAN SDM (OH)
INDIKATOR KINERJA UTAMASASARAN STRATEGIS
7 25 Persentase jumlah rencana penugasan
pengawasan yang terealisasi
% 80 98 123 Dukungan Manajemen
dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya-
BPKP
11.515.759.000 11.507.019.000 99,92 5.494 6.250 114
26 Persentase kesesuaian laporan
keuangan Perwakilan BPKP dengan
SAP
% 100 100 100 - - 0,00 0 0 0
27 Persepsi kepuasan pegawai
perwakilan terhadap layanan
kepegawaian
Skala likert 1-
10
7,60 7,76 102 - - 0,00 0 0 0
28 Persentase Pagu Dana yang tidak
Diblokir dalam DIPA
% 90 100 111 - - 0,00 0 0 0
29 Persepsi Kepuasan Pegawai
Perwakilan atas Pencairan Anggaran
yang Diajukan sesuai Prosedur
Skala likert 1-
10
8 8,40 105 - - 0,00 0 0 0
30 Persentase permintaan bantuan
hukum yang ditindaklanjuti Biro
Hukum dan Humas
% 80 100 125 - - 0,00 0 0 0
31 Jumlah publikasi kegiatan perwakilan
BPKP di media masa
Kali 24 44 183,33 - - 0,00 0 0 0
32 Persentase Pemanfaatan asset % 100 100 100 Peningkatan Sarana
dan Prasarana
Aparatur Negara BPKP
416.000.000 414.206.000 99,57 100 74 74
33 Persepsi kepuasan pegawai
perwakilan terhadap layanan sarpras
Skala likert 1-
10
7,90 7,10 89,87 - - 0,00 0 0 0
34 Persentase tindak lanjut rekomendasi
hasil audit Inspektorat
% 74 100 135,14 - - 0,00 0 0 0
35 Jumlah masukan topik penelitian yang
disampaikan ke puslitbangwas
Masukan 1 3 300 - - 0,00 0 0 0
36 Jumlah Instansi APIP yang telah
disosialisasi dan atau di-assessment
tata kelola APIP
Instansi APIP 3 10 333 Dukungan Manajemen
dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya-
BPKP
100.610.000 79.703.000 79,22 332 211 64
37 Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas
auditor bersertifikat
Skala likert 1-
10
7,50 8,05 107 - - 0,00 0 0 0
Meningkatnya efektifitas
perencanaan pengawasan
sebesar 90% dan kualitas
pengelolaaan keuangan sebesar
100%.
Lampiran 1/ 4 - 4
ANGGARAN REALISASI % RENCANA REALISASI %SATUAN TARGET REALISASI % CAPAIAN PROGRAM
KEUANGAN SDM (OH)
INDIKATOR KINERJA UTAMASASARAN STRATEGIS
8 Terselenggaranya 1 sistem
dukungan pengambilan
keputusan bagi pimpinan
38 Jumlah Sistem Informasi yang
dimanfaatkan secara efektif
Sistem
Informasi
4 11 275 Dukungan Manajemen
dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya-
BPKP
383.845.000 423.607.000 110,36 1.976 2.464 125
JUMLAH 604,28 16.445.650.000 15.926.823.000 96,85 29.727 35.567 120
Lampiran 2/ 1 - 4
2 3 4 5 6=5-4 7 8=5/7
1 Meningkatnya 95% LKKL, dan
95% LKPD
Persentase IPP yang mendapat
pendampingan penyusunan laporan
keuangan
% 157 173 16 95 182
Persentase IPD yang laporan
keuangannya memperoleh opini
minimal WDP
% 91,67 91,67 0 95 96
Persentase jumlah laporan keuangan
proyek PHLN yang memperoleh opini
dukungan wajar
% 100 100 0 82 121,95
Persentase hasil pengawasan lintas
sektor yang disampaikan ke Pusat
% 117,81 116,67 (1,14) 86,25 135,27
Persentase hasil pengawasan atas
permintaan Presiden yang
disampaikan ke Pusat
% 317 164 (153) 68 241,18
Persentase hasil pengawasan atas
permintaan stakeholders yang
dijadikan bahan pengambilan
keputusan oleh stakeholders
% 82 42 (40) 93,33 45
Persentase BUMD yang mendapat
pendampingan penyelenggaraan
akuntansi
% 0 9 9 60 15
2 Tercapainya Optimalisasi
Penerimaan Negara sebesar
87,50%
Persentase hasil pengawasan
optimalisasi penerimaan
negara/daerah yang ditindaklanjuti
% 75 0 (75,00) 87,50 0
Persentase hasil pengawasan BUN
yang disampaikan ke Pusat
% 125,35 211,76 86,41 86,25 245,52
SASARAN STRATEGIS
1
PERBANDINGAN REALISASI IKU TAHUN 2012 DENGAN TAHUN 2011 DAN TARGET TAHUN 2014
PERWAKILAN BPKP PROVINSI RIAU
INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUANKINERJA TH
2011
KINERJA TH
2012
KENAIKAN/
PENURUNAN
TARGET KINERJA
TH 2014
% CAPAIAN TH 2012
THD TARGET TH 2014
Lampiran 2/ 2 - 4
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUANKINERJA TH
2011
KINERJA TH
2012
KENAIKAN/
PENURUNAN
TARGET KINERJA
TH 2014
% CAPAIAN TH 2012
THD TARGET TH 2014
3 Terselenggaranya SPM pada 60%
IPD dan terselenggaranya GG
pada 75% BUMN/BUMD
Persentase IPD yang melaksanakan
pelayanan sesuai Standar Pelayanan
Minimal
% 8,33 33,33 25 60 55,55
Persentase BUMN/D/BLU/D yang
dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI
% 225 175 (50) 75 233
Persentase BUMD yang dilakukan
audit kinerja
% 71,43 87,50 16,07 75 116,67
4 Meningkatkan Kesadaran dan
Keterlibatan K/L, Pemda,
BUMN/BUMD Dalam Upaya
Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi Menjadi 80%
Kelompok Masyarakat yang
mendapatkan Sosialisasi Program Anti
Korupsi.
Kelompok
Masyarakat
3 3 0 3 100
IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD
berisiko fraud yang mendapatkan
sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP
Instansi 2 2 0 4 50
Jumlah
IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD
yang dilakukan kajian peraturan yang
berpotensi TPK.
peraturan 1 1 0 1 100
Persentase pelaksanaan penugasan
HKP, klaim dan penyesuaian harga
% 100 75 (25) 84 89
Persentase pelaksanaan audit
investigasi /PKKN/PKA
% 97,37 98,63 1,26 85,00 116,04
Persentase TL hasil audit investigasi
non TPK oleh instansi berwenang
% 0 0 0 50 0
Persentase hasil telaahan pengaduan
masyarakat
% 100 100 0 10 1000
Lampiran 2/ 3 - 4
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUANKINERJA TH
2011
KINERJA TH
2012
KENAIKAN/
PENURUNAN
TARGET KINERJA
TH 2014
% CAPAIAN TH 2012
THD TARGET TH 2014
5 Meningkatnya Kualitas
Penerapan SPIP di 70%
K/L/Pemda
Persentase Pemda yang
menyelenggarakan SPIP sesuai PP
Nomor 60 Tahun 2008
% 7,69 15,38 7,69 70 21,97
Jumlah Pemda Yang dilakukan
Asistensi Penyelenggaraan SPIP Sesuai
PP No 60 Tahun 2008
Pemda 19 8 (11) 3 266,67
Jumlah Pemda Yang dilakukan
monitoring Sistem Pengendalian
Intern
Pemda 5 5 0 3 166,67
6 Meningkatnya kapasitas aparat
pengawasan intern pemerintah
yang profesional dan kompeten
pada 80% Pemda
Persentase Pemda yang dilakukan
asistensi penerapan JFA
% 40 76,92 36,92 80 96,15
7 Meningkatnya efektifitas
perencanaan pengawasan
sebesar 90% dan kualitas
pengelolaaan keuangan sebesar
100%
Persentase jumlah rencana penugasan
pengawasan yang terealisasi
% 91 98 7 90 109
Persentase kesesuaian laporan
keuangan Perwakilan BPKP dengan
SAP
% 100 100 0 100 100
Persepsi kepuasan pegawai
perwakilan terhadap layanan
kepegawaian
Skala likert 1-
10
8,09 7,76 (0,33) 8,00 97
Persentase Pagu Dana yang tidak
Diblokir dalam DIPA
% 100 100 0 100 100
Persepsi Kepuasan Pegawai
Perwakilan atas Pencairan Anggaran
yang Diajukan sesuai Prosedur
Skala likert 1-
10
8,15 8,40 0,25 8,50 98,82
Persentase permintaan bantuan
hukum yang ditindaklanjuti Biro
Hukum dan Humas
% 100 100 0 80 125
Lampiran 2/ 4 - 4
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUANKINERJA TH
2011
KINERJA TH
2012
KENAIKAN/
PENURUNAN
TARGET KINERJA
TH 2014
% CAPAIAN TH 2012
THD TARGET TH 2014
Jumlah publikasi kegiatan perwakilan
BPKP di media masa
Kali 31 44 13 24 183,33
Persentase Pemanfaatan asset % 100 100 0 100 100
Persepsi kepuasan pegawai
perwakilan terhadap layanan sarpras
Skala likert 1-
10
7,36 7,10 (0,26) 8,30 85,54
Persentase tindak lanjut rekomendasi
hasil audit Inspektorat
% 56,75 100 43,25 80 125
Jumlah masukan topik penelitian yang
disampaikan ke puslitbangwas
Masukan 0 3 3 1 300
Jumlah Instansi APIP yang telah
disosialisasi dan atau di-assessment
tata kelola APIP
Instansi APIP 1 10 9 4 250
Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas
auditor bersertifikat
Skala likert 1-
10
0 8,05 8,05 8 101
8 Terselenggaranya 100% sistem
dukungan pengambilan
keputusan bagi pimpinan
Jumlah Sistem Informasi yang
dimanfaatkan secara efektif
Sistem
Informasi
11 11 0 4 275
Lampiran 3 / 1 - 3
Rencana Realisasi % Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 = 6 / 5 8 9 10 = 9 / 8 11 12 13 = 12 / 11
1 Laporan hasil bimbingan teknis/
asistensi penyusunan LKKL
Bidang Perekonomian
Laporan 5 13 260 66.241.000 79.625.000 120,21 405 553 137
Laporan hasil bimbingan teknis/
asistensi penyusunan LKKL
Bidang Polsoskam
Laporan 12 26 217 142.942.000 135.922.000 95,09 646 790 122
Laporan hasil bimbingan teknis/
asistensi penyusunan LKPD
Laporan 35 108 309 183.820.000 176.388.000 95,96 3.827 4.228 110
Laporan hasil pengawasan atas
Proyek PHLN
Laporan 17 25 147 207.014.000 222.914.000 107,68 1.308 1.421 109
Laporan hasil pengawasan lintas
sektor Bidang Perekonomian
Laporan 18 21 117 272.214.000 258.109.000 94,82 808 996 123
Laporan hasil pengawasan lintas
sektor Bidang Polsoskam
Laporan 36 42 117 498.028.000 453.879.000 91,14 1.634 1.839 113
Laporan hasil pengawasan atas
permintaan presiden Bidang
Polsoskam
Laporan 11 18 164 181.351.000 146.101.000 80,56 554 634 114
Laporan hasil pengawasan atas
permintaan stakeholder Bidang
Perekonomian
Laporan 2 6 300 25.911.000 27.557.000 106,35 158 171 108
Laporan hasil pengawasan atas
permintaan stakeholder Bidang
Polsoskam
Laporan 3 16 533 28.661.000 70.811.000 247,06 155 514 332
Laporan hasil pengawasan atas
permintaan stakeholder Bidang
Keuangan Daerah
Laporan 12 57 475 120.275.000 73.013.000 60,71 1.449 3.022 209
Laporan hasil bimbingan teknis/
asistensi penyusunan LKBUMD
Laporan 2 39 1.950 7.970.000 72.121.000 904,91 1.310 3.158 241
CAPAIAN KINERJA OUTPUT
PERWAKILAN BPKP PROVINSI RIAU
TAHUN 2012
No. Indikator Kinerja Output Satuan Target Realisasi % Dana SDM (OH)SASARAN STRATEGIS
Meningkatnya Kualitas 1
LKPP, 95% LKKL, dan 95%
LKPD
Lampiran 3 / 2 - 3
Rencana Realisasi % Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 = 6 / 5 8 9 10 = 9 / 8 11 12 13 = 12 / 11
No. Indikator Kinerja Output Satuan Target Realisasi % Dana SDM (OH)SASARAN STRATEGIS
2 Laporan hasil pengawasan atas
penerimaan negara Bidang
Perekonomian
Laporan 1 3 300 19.975.000 12.915.000 64,66 163 155 95
Laporan hasil pengawasan atas
penerimaan negara Bidang
Polsoskam
Laporan 1 0 0 - - 0,00 0 0 0
Laporan hasil pengawasan BUN
Bidang Perekonomian
Laporan 6 10 167 135.201.000 48.270.000 35,70 228 161 71
Laporan hasil pengawasan BUN
Bidang Polsoskam
Laporan 14 69 493 233.834.000 145.164.000 62,08 508 607 119
Laporan hasil pengawasan BUN
Bidang Keuangan Daerah
Laporan 48 65 135 384.430.000 341.418.000 88,81 1.748 1.108 63
3 Laporan hasil pengawasan atas
kinerja pelayanan publik
Laporan 13 23 177 158.481.000 101.997.000 64,36 1.490 1.229 82
Laporan hasil bimtek/asistensi
GCG/KPI sektor korporat
Laporan 4 13 325 76.325.000 33.940.000 44,47 647 578 89
Laporan hasil pengawasan atas
kinerja BUMD
Laporan 9 19 211 144.475.000 144.800.000 100,22 801 909 113
4 Laporan hasil sosialisasi masalah
korupsi
Laporan 5 11 220 36.375.000 76.583.000 210,54 111 183 165
Laporan hasil bimtek/asistensi
implementasi FCP
Laporan 3 3 100 45.820.000 37.248.000 81,29 96 121 126
Laporan hasil kajian
pengawasan
Laporan 1 2 200 12.079.000 19.919.000 164,91 40 47 118
Laporan hasil audit investigasi
atas HKP, Klaim dan Penyesuaian
Harga
Laporan 6 6 100 105.150.000 48.417.000 46,05 559 458 82
Laporan hasil audit investigasi,
perhitungan kerugian negara,
dan pemberian keterangan ahli
atas permintaan Instansi
Penyidik
Laporan 49 72 147 610.624.000 577.507.000 94,58 2.387 2.820 118
5 Meningkatnya Kualitas
Penerapan SPIP di 70%
K/L/Pemda
Laporan pembinaan
penyelenggaraan SPIP
Laporan 17 21 124 320.240.000 191.670.000 59,85 756 848 112
Terselenggaranya SPM
pada 300 IPD dan
terselenggaranya GG pada
75% BUMN/BUMD
Meningkatkan Kesadaran
dan Keterlibatan K/L,
Pemda, BUMN/BUMD
Dalam Upaya Pencegahan
dan Pemberantasan
Korupsi Menjadi 80%
Tercapainya Optimalisasi
Penerimaan Negara
sebesar 87,50%
Lampiran 3 / 3 - 3
Rencana Realisasi % Target Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 = 6 / 5 8 9 10 = 9 / 8 11 12 13 = 12 / 11
No. Indikator Kinerja Output Satuan Target Realisasi % Dana SDM (OH)SASARAN STRATEGIS
6 Meningkatnya kapasitas
aparat pengawasan intern
pemerintah yang
profesional dan kompeten
pada 80% K/L/Pemda
Jumlah sosialisasi dan Bimtek
Penerapan JFA APIP Daerah
Kegiatan 2 2 100 12.000.000 6.000.000 50,00 37 18 49
7 Laporan dukungan Manajemen
Perwakilan BPKP
Laporan 28 38 136 11.371.269.000 11.507.019.000 101,19 5.494 6.250 114
Jumlah sosialisasi dan bimtek
penerapan tatakelola APIP
Daerah
Kegiatan 10 10 100 75.780.000 55.613.000 73,39 222 110 50
Laporan Evaluasi Penerapan tata
kelola APIP Daerah
Laporan 2 2 100 24.830.000 24.090.000 97,02 110 101 92
Jumlah Sarana Prasarana Unit 15 23 153 416.000.000 414.206.000 99,57 100 74 74
8 Terselenggaranya sistem
dukungan pengambilan
keputusan bagi pimpinan
Laporan dukungan Manajemen
Perwakilan BPKP (Terkait SI)
Laporan 32 43 134 528.335.000 423.607.000 80,18 1.976 2.464 125
16.445.650.000 15.926.823.000 29.727 35.567Jumlah
Meningkatnya efektifitas
perencanaan pengawasan
sebesar 90% dan kualitas
pengelolaaan keuangan
sebesar 100%.
Lampiran 4 / 1 - 2
SASARAN STRATEGIS Indikator Kinerja Utama (Output) SatuanRealisasi
2012
Realisasi
2011
Kenaikan/
Penurunan
Realisasi
Realisasi
s.d. 2012
Target
s.d. 2014
Capaian s.d. 2012
dibandingkan s.d.
Target 2014
1 2 3 4 5 6 = 4 - 5 7 8 9 = 7 / 8
Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Perekonomian Lap 13 13 0 26 12 217%
Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Polsoskam Lap 26 31 (5) 74 66 112%
Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPD Lap 108 12 96 206 119 173%
Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN Lap 25 49 (24) 117 100 117%
Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Perekonomian Lap 21 15 6 53 68 78%
Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Polsoskam Lap 42 71 (29) 150 190 79%
Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Polsoskam Lap 18 38 (20) 56 43 130%
Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Perekonomian Lap 6 36 (30) 77 40 193%
Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Polsoskam Lap 16 142 (126) 196 12 1633%
Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Keuangan Daerah Lap 57 25 32 148 43 344%
Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LK BUMD Lap 39 16 23 71 24 296%
Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Perekonomian Lap 3 1 2 4 4 100%
Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara bidang Polsoskam Lap 0 4 (4) 5 10 50%
Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Perekonomian Lap 10 N/A 10 10 9 111%
Laporan hasil pengawasan BUN bidang Polsoskam Lap 69 N/A 69 69 32 216%
Laporan hasil pengawasan BUN bidang Keuangan Daerah Lap 65 89 (24) 244 277 88%
Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik bidang Keuangan Daerah Lap 23 38 (15) 90 105 86%
Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat Lap 13 29 (16) 60 43 140%
Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD Lap 19 26 (7) 62 93 67%
Terselenggaranya SPM
pada 300 IPD dan
terselenggaranya GG pada
75% BUMN/BUMD
PERBANDINGAN REALISASI OUTPUT 2012 DENGAN REALISASI OUTPUT 2011 DAN TARGET OUTPUT 2014
PERWAKILAN BPKP PROVINSI RIAU
TAHUN 2012
Meningkatnya Kualitas 1
LKPP, 95% LKKL, dan 95%
LKPD
Tercapainya Optimalisasi
Penerimaan Negara
sebesar 87,50%
Lampiran 4 / 2 - 2
SASARAN STRATEGIS Indikator Kinerja Utama (Output) SatuanRealisasi
2012
Realisasi
2011
Kenaikan/
Penurunan
Realisasi
Realisasi
s.d. 2012
Target
s.d. 2014
Capaian s.d. 2012
dibandingkan s.d.
Target 2014
1 2 3 4 5 6 = 4 - 5 7 8 9 = 7 / 8
Meningkatnya Kualitas 1 Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi Lap 11 15 (4) 38 31 123%
Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP Lap 3 3 0 7 17 41%
Laporan hasil kajian pengawasan Lap 2 1 1 5 5 100%
Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim Lap 6 15 (9) 50 52 96%
Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara, dan pemberian keterangan ahli
atas permintaan Instansi Penyidik
Lap 72 78 (6) 224 232 97%
Meningkatnya Kualitas
Penerapan SPIP di 70%
K/L/Pemda
Laporan dukungan pembinaan penyelenggaraan SPIP bidang Keuangan Daerah Lap 21 162 (141) 215 106 203%
Meningkatnya kapasitas
aparat pengawasan intern
pemerintah yang
profesional dan kompeten
pada 80% K/L/Pemda
Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP Daerah Kegiatan 2 4 (2) 24 39 62%
Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Laporan 38 28 10 67 109 35%
Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola APIP Daerah Kegiatan 10 N/A 10 10 14 71%
Laporan evaluasi penerapan tatakelola APIP Daerah Laporan 2 1 1 3 5 60%
Jumlah Sarana Prasarana Unit 23 36 (13) 239 1111 2%
Terselenggaranya sistem
dukungan pengambilan
keputusan bagi pimpinan
Laporan dukungan Manajemen Perwakilan BPKP (Terkait SI) Laporan 43 19 24 62 116 37%
Catatan :
N/A = Not Applicable berarti tidak menjadi target
Meningkatkan Kesadaran
dan Keterlibatan K/L,
Pemda, BUMN/BUMD
Dalam Upaya Pencegahan
dan Pemberantasan
Korupsi Menjadi 80%
Meningkatnya efektifitas
perencanaan pengawasan
sebesar 90% dan kualitas
pengelolaaan keuangan
sebesar 100%
Lampiran 5 / 1 - 1
Target Pendampingan Capaian (%)
1. Perekonomian 3 8 267
2. Polsoskam 8 11 138
Jumlah 11 19 173 80 216
Target Realisasi Capaian (%)
1. Perekonomian 18 21 116,67
2. Polsoskam 36 42 116,67
Jumlah 54 63 116,67 73,75 158
Target Realisasi Capaian (%)
2. Polsoskam 11 18 164
Jumlah 11 18 164 68 241
Diterbitkan Tepat Waktu %
1. Perekonomian 6 5 83
2. Polsoskam 16 11 69
3. Keuangan Daerah 57 17 30
Jumlah 79 33 42 80 52
Target Realisasi Capaian (%)
1. Perekonomian 6 10 167
2. Polsoskam 14 69 493
3. Keuangan Daerah 48 65 135
Jumlah 68 144 211,76 71,25 297,21
Persentase Hasil Pengawasan BUN Yang Disampaikan Ke Pusat
No BidangJumlah Laporan Dikirim
Target Capaian (%)
Persentase Hasil Pengawasan atas Permintaan Stakeholders
No BidangJumlah Laporan
Target Capaian (%)
Persentase Masukan yang Dimanfaatkan Presiden
No. BidangJumlah Laporan Dikirim
Target Capaian (%)
Persentase Hasil Pengawasan Lintas Sektor yang Dijadikan Bahan Pengambilan Keputusan oleh Stakeholders
No BidangJumlah Laporan Dikirim
Target Capaian (%)
DUKUNGAN REALISASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan
No BidangJumlah Instansi vertikal
Target Capaian (%)
bpkp
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI RIAU
Jalan Jenderal Sudirman Nomor 10 Pekanbaru 28282Telepon : 0761 - 857400, Sentral 39414, 39415 Fax : 35001, email: [email protected]