laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah … 2012 bpkp riau... · nomor 29 tahun 2010...

155
LAKIP2012 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah PERWAKILAN BPKP PROVINSI RIAU bpkp Nomor : LAP-300/PW04/1/2013 Tanggal : 25 Januari 2013

Upload: dinhduong

Post on 23-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

LAKIP2012Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

PERWAKILAN BPKP PROVINSI RIAU

bpkp

Nomor : LAP-300/PW04/1/2013Tanggal : 25 Januari 2013

Kata Pengantar

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT atas berkah dan rahmat yang telah

diberikan sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Perwakilan

BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 telah selesai disusun.

Sesuai dengan Inpres Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (AKIP), Peraturan Menteri Negara PAN dan Reformasi Birokrasi

Nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta Surat Sekretaris Utama Nomor

S-2119/SU/01/2012 tanggal 20 Desember 2012 Hal Penyelesaian LAKIP Tahun 2012,

maka Perwakilan BPKP Provinsi Riau menyusun laporan akuntabilitas kinerja sebagai

wujud pertanggungjawaban pencapaian kinerja sasaran strategis yang telah ditetapkan

dalam Penetapan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun 2012. Pencapaian

kinerja menunjukkan komitmen yang kuat Perwakilan BPKP terhadap kontrak kinerja

yang telah disepakati, tidak hanya pada institusi tetapi juga komitmen untuk

memberikan kontribusi dalam upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.

LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 merupakan bagian dari pelaksanaan

target kinerja tahun ketiga dari Rencana Strategis tahun 2010–2014. Untuk itu, capaian

kinerja yang dilaporkan terkait dengan capaian kinerja tahun berjalan dan

perbandingannya dengan tahun-tahun sebelumnya memberikan dorongan kuat bahwa

pencapaian kinerja telah dilaksanakan secara berkelanjutan. Selain itu, dalam LAKIP

Tahun 2012 juga memberikan penjelasan mengenai faktor pendukung pencapaian

target dan hambatan-hambatan yang ditemui dalam pencapaian target kinerja.

Semoga LAKIP ini dapat memberikan manfaat dalam penyempurnaan perencanaan di

masa yang akan datang dan berguna sebagai bahan evaluasi bagi pihak-pihak yang

membutuhkan untuk menilai kinerja dan pertanggungjawaban manajemen dalam

mengemban tugas yang telah diamanatkan.

Kata Pengantar

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 ii

Keberhasilan capaian kinerja tentunya diperoleh dengan dukungan yang kuat dari

seluruh pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam pelaksanaan tugas sehingga

kinerja Perwakilan dapat direalisasikan sebagaimana tersaji dalam LAKIP ini.

Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pegawai yang telah bekerja

dengan mengedepankan profesionalisme, integritas, orientasi pengguna, nurani dan akal

sehat, independensi, serta responsibel (PIONIR). Terima kasih juga kami sampaikan

kepada seluruh stakeholders yang telah memberikan kepercayaan kepada Perwakilan

BPKP Provinsi Riau.

Pekanbaru, 25 Januari 2013 Kepala Perwakilan,

Mulyana NIP 19621122 198302 1 001

Daftar Isi

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 iii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTARKATA PENGANTAR

DAFTAR ISIDAFTAR ISIDAFTAR ISIDAFTAR ISI

DAFTAR TABELDAFTAR TABELDAFTAR TABELDAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBARDAFTAR GAMBARDAFTAR GAMBARDAFTAR GAMBAR

DAFTAE GRAFIKDAFTAE GRAFIKDAFTAE GRAFIKDAFTAE GRAFIK

RINGKASAN RINGKASAN RINGKASAN RINGKASAN EKSEKUTIFEKSEKUTIFEKSEKUTIFEKSEKUTIF

iiii

iiiiiiiiiiii

vvvv

viviviviiiii

viviviviiiii

viiviiviiviiiiii

BAB IBAB IBAB IBAB I PENDAHULUAN......................................PENDAHULUAN......................................PENDAHULUAN......................................PENDAHULUAN..................................................................................................................................................................

A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi ......................

B. Aspek Strategis Organisasi ..............................................

C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi....................

D. Struktur Organisasi..........................................................

E. Sistematika Penyajian......................................................

1111

1

3

3

4

7

BAB IIBAB IIBAB IIBAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA.....PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA.....PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA.....PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA.........................................................................................

A. Rencana Strategis Tahun 2010 – 2014.........................

1. Pernyataan Visi............................................................

2. Pernyataan Misi...........................................................

3. Tujuan Strategis...........................................................

4. Sasaran Strategis.........................................................

5. Indikator Kinerja Utama..............................................

6. Program dan Kegiatan................................................

B. Perjanjian Kinerja Tahun 2012.......................................

9999

9

10

10

16

16

17

20

22

BAB IIIBAB IIIBAB IIIBAB III AKUNTABILITAS KINERJA.....................................................AKUNTABILITAS KINERJA.....................................................AKUNTABILITAS KINERJA.....................................................AKUNTABILITAS KINERJA.........................................................

A. Capaian Kinerja................................................................

B. Analisis Capaian Kinerja..................................................

Sasaran Strategis 1....................................................

Sasaran Strategis 2....................................................

Sasaran Strategis 3....................................................

Sasaran Strategis 4....................................................

Sasaran Strategis 5....................................................

Sasaran Strategis 6....................................................

Sasaran Strategis 7....................................................

Sasaran Strategis 8....................................................

C. Aspek Pendukung Pencapaian Kinerja

26262626

26

31

32

64

72

84

97

103

106

120

123

BAB IVBAB IVBAB IVBAB IV PENUTUP................................................................................PENUTUP................................................................................PENUTUP................................................................................PENUTUP................................................................................

126126126126

Daftar Isi

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 iv

LAMPIRANLAMPIRANLAMPIRANLAMPIRAN

Lampiran 1 :::: Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2012

Lampiran 2 :::: Perbandingan Realisasi Iku Tahun 2012 Dengan Tahun

2011 Dan Target Tahun 2014

Lampiran 3 :::: Capaian Kinerja Output

Lampiran 4 :::: Perbandingan Realisasi Output 2012 Dengan Realisasi

Output 2011 Dan Target Output 2014

Lampiran 5 :::: Dukungan Realisasi Capaian Indikator Kinerja Utama

Daftar Isi

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 v

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel RE.1 : Capaian Sasaran Strategis viii

Tabel 1.1 : Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan .............................. 5

Tabel 1.2 : Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan ................................................. 6

Tabel 1.3 : Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan .............................................. 7

Tabel 2.1 : Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Riau .................... 18

Tabel 2.2 : Program, Sasaran Strategis, dan Kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi

Riau............................................................................................................

21

Tabel 2.3 : Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 ......... 23

Tabel 3.1 : Ringkasan Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2012................... 27

Tabel 3.2 : Kategori Penilaian Capaian Kerja Output.............................................. 31

Tabel 3.3 : Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 1.... 32

Tabel 3.4 : Perkembangan Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Di Wilayah Provinsi Riau Tahun 2009 – 2011............................

35

Tabel 3.5 : Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 1....... 39

Tabel 3.6 : Pemerintah Daerah Yang Menggunakan SIMDA...................................... 45

Tabel 3.7 : Rekapitulasi Hasil Monitoring Prioritas Pembangunan Nasional

Per 31 Desember 2011..............................................................................

55

Tabel 3.8 : Status dan Nilai Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

terhadap Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah tahun

2010...............................................................................................................

60

Tabel 3.9 : Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 2...... 65

Tabel 3.10 : Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 2......... 67

Tabel 3.11 : Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 3...... 73

Tabel 3.12 : Daftar IPD Yang Diaudit Kinerja Pelayanan............................................... 74

Tabel 3.13 : Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 3......... 77

Tabel 3.14 : Hasil Penilaian Kinerja BUMD Tahun 2012................................................ 82

Tabel 3.15 : Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 4...... 85

Tabel 3.16 : Hasil Audit Investigasi Yang Diserahkan ke Instansi Penyidik/Instansi

Lainnya/BUMN............................................................................................

89

Tabel 3.17 : Hasil Audit PKKN yang Diserahkan ke Instansi Penyidik......................... 90

Tabel 3.18 : Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 4........ 92

Tabel 3.19 : Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 5...... 97

Tabel 3.20 Pemda Yang Opini Laporan Keuangan WTP Di Wilayah Provinsi Riau

Tahun 2010 – 2011.....................................................................................

99

Tabel 3.21 Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 5........ 101

Tabel 3.22 Penetapan Perkada SPIP Pemerintah Daerah di Provinsi Riau............... 102

Tabel 3.23 Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 6...... 104

Tabel 3.24 Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 6......... 105

Daftar Isi

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 vi

Halaman

Tabel 3.25 Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 7...... 106

Tabel 3.26 Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 7......... 116

Tabel 3.27 Realisasi Output Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP..................... 118

Tabel 3.28 Realisasi Sarana dan Prasarana Tahun 2012........................................... 119

Tabel 3.29 Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 8...... 120

Tabel 3.30 Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 8......... 121

Tabel 3.31 Realisasi Output Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP (Terkait

Sistem Informasi)..........................................................................................

122

Tabel 3.32 Anggaran dan Realisasi Keuangan Tahun 2012 Berdasarkan Sumber

Dana..............................................................................................................

123

Tabel 3.33 Anggaran dan Realisasi DIPA Tahun 2012 Berdasarkan Sasaran

Strategis........................................................................................................

123

Tabel 3.34 Aset Tetap Per 31 Desember 2012............................................................. 125

Daftar Isi

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1.1 : Bagan Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Riau .......................... 5

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 1.1 : Komposisi Pegawai ......................................................................... 5

Grafik 3.1 : Koreksi Hasil Monitoring Pengelolaan DAK dan DPDF-PPD,

DPIPD dan DPPIP Tahun 2011 ........................................................

72

Grafik 3.2 : Perkembangan Output Audit Investigasi ........................................ 95

Grafik 3.3 : Perkembangan Indikator Kinerja Output Perhitungan Kerugian

Keuangan Negara .............................................................................

96

Grafik 3.4 : Perbandingan Realisasi Output Pemberian Keterangan Ahli dari

Tahun 2010 – 2012 ........................................................................

96

Grafik 3.5 : Perbandingan Realisasi Output Tahun 2010 – Tahun 2012 ........ 108

Ringkasan Eksekutif

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 viii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau (LAKIP) disusun sebagai

bentuk pertanggungjawaban kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam mencapai

sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja.

Pertanggungjawaban kinerja tahun 2012 ini merupakan tahun ketiga dari pelaksanaan

Rencana Strategis tahun 2010–2014 yang tentunya sejalan dengan pelaksanaan Visi

dan Misi BPKP. Perwakilan BPKP Provinsi Riau sebagai bagian yang integral dari BPKP

Pusat, harus memiliki komitmen yang kuat dalam meningkatkan kinerja.

Perwakilan BPKP Provinsi Riau telah diamanatkan untuk melaksanakan 8 sasaran

strategis dengan 38 indikator kinerja utama outcome dan 30 indikator kinerja utama

output.

Hasil penilaian atas pelaksanaan kinerja tahun 2012 menunjukkan bahwa sebanyak

enam dari delapan sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Riau telah tercapai,

sementara satu sasaran strategis belum sepenuhnya tercapai. Delapan sasaran strategis

Perwakilan BPKP Provinsi Riau berikut capaiannya dapat dilihat pada Tabel RE.1.

Tabel RE.1.Tabel RE.1.Tabel RE.1.Tabel RE.1.

Capaian Sasaran StrategisCapaian Sasaran StrategisCapaian Sasaran StrategisCapaian Sasaran Strategis

No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran

1. Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPD Tercapai 100%

2. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50% Tercapai 100%

3. Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG

pada 75% BUMN/BUMD

Tercapai 100%

4. Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda,

BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan

Korupsi Menjadi 80%

Tercapai 100%

5. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda Tercapai 30,76%

6. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah

yang profesional dan kompeten pada 80% Pemda

Tercapai 100%

7. Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90%

dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100%

Tercapai 100%

8. Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan

bagi pimpinan

Tercapai 100%

Ringkasan Eksekutif

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 ix

Keberhasilan capaian sasaran strategis diukur dengan IKU yang menggambarkan peran

Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam memberikan nilai tambah bagi stakeholders.

Pengukuran capaian kinerja delapan sasaran strategis meliputi pengukuran atas

realisasi 11 IKU yang paling mempengaruhi capaian sasaran strategis (IKU dominan) dari

38 IKU outcome dan 30 IKU output yang telah ditetapkan dalam Tapkin Perwakilan BPKP

Provinsi Riau Tahun 2012. Realisasi pencapaian delapan sasaran strategis tersebut di

atas, sebagai berikut:

1.1.1.1. Meningkatnya Kualitas Meningkatnya Kualitas Meningkatnya Kualitas Meningkatnya Kualitas 95959595% LKKL, dan% LKKL, dan% LKKL, dan% LKKL, dan 99995% LKPD5% LKPD5% LKPD5% LKPD

Capaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian dua IKU dominan,

dengan realisasi sebagai berikut:

a. Jumlah instansi vertikal yang mendapat pendampingan penyusunan laporan

keuangan sebanyak 19 IPP dari target PKPT 11 IPP, atau mencapai 173% dari

target sebesar 80%.

b. Jumlah Instansi Pemerintah Daerah (IPD) yang laporan keuangannya memperoleh

opini minimal WDP sebanyak 11 IPD dari 12 IPD yang diasistensi oleh BPKP, atau

mencapai 91,67%, dari target sebesar 85%.

2.2.2.2. Tercapainya Optimalisasi Tercapainya Optimalisasi Tercapainya Optimalisasi Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%Penerimaan Negara sebesar 87,50%Penerimaan Negara sebesar 87,50%Penerimaan Negara sebesar 87,50%

Capaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan

“Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat”, yang diukur dengan

jumlah laporan hasil pengawasan BUN yang dikirim ke Pusat sebanyak 144 laporan

dibandingkan dengan jumlah target laporan hasil pengawasan BUN yang diberikan

oleh Pusat sebanyak 68 laporan. Realisasi IKU ini adalah sebesar 211,76% dari target

tahun 2012 sebesar 71,25%, dengan capaian sebesar 297,21%.

3.3.3.3. Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% GG pada 75% GG pada 75% GG pada 75%

BUMN/BUMDBUMN/BUMDBUMN/BUMDBUMN/BUMD

Capaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian dua IKU dominan,

dengan realisasi sebagai berikut:

a. Atas IKU “Persentase IPD Yang Melaksanakan Pelayanan Sesuai Standar

Pelayanan Minimal”. Perwakilan BPKP Provinsi Riau melakukan audit kinerja

Pelayanan Pemda Bidang Pendidikan dan Kesehatan atas 6 IPD untuk mendorong

seluruh IPD tersebut mencantumkan SPM ke dalam dokumen perencanaan.

Apabila dibandingkan dengan targetnya sebanyak 6 IPD, maka diperoleh capaian

IKU sebesar 33,33%.

Ringkasan Eksekutif

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 x

b. Atas IKU “ Persentase BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang dilakukan sosialisasi

GCG/KPI “, Perwakilan BPKP Provinsi Riau melakukan kegiatan sosialisasi,

asistensi, assessment penerapan Good Corporate Governance (GCG), Key

Performance Indicator (KPI) atas BUMN/BUMD/BUL/BLUD di wilayah Provinsi Riau.

Jumlah BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang dilakukan sosialisasi/asistensi/evaluasi

GCG atau KPI adalah sebanyak 7 BUMN/BUMD/BUL/BLUD dari target dalam PKPT

Perwakilan BPKP Provinsi Riau sebanyak 4 BUMN/BUMD/BUL/BLUD atau

mencapai 175% dibandingkan dengan targetnya sebesar 55%.

4.4.4.4. Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya

Pencegahan dan Pencegahan dan Pencegahan dan Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%

Capaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan

“Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi”, yang

diukur dari jumlah Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti

Korupsi dalam setahun dengan realisasi 3 kelompok, dengan capaian sebesar 100%

atas target sebesar 3 kelompok.

5.5.5.5. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/PemdaMeningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/PemdaMeningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/PemdaMeningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda

Capaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan

“Persentase Pemda yang Menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008”,

yang diukur berdasarkan jumlah Pemda yang laporan keuangannya memperoleh opini

WTP sebanyak 2 Pemda dari jumlah seluruh Pemda sebanyak 13 Pemda dengan

realisasi 15,38%, dengan capaian 30,76% atas target sebesar 50%.

Belum tercapainya realisasi IKU dominan tersebut antara lain disebabkan:

a. Implementasi SPIP belum secara integral menyatu dengan operasional instansi,

namun baru pada tahap pengembangan infrastruktur pengendalian, berupa

diagnostic assessment, pemetaan risiko dan penetapan serta pengembangan

kebijakan/Standard Operating Procedure (SOP).

b. Pemda masih mengandalkan bimbingan Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam

menerapkan sosialisasi pedoman/petunjuk teknis dan asistensi penyelenggaraan

SPIP.

6.6.6.6. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintMeningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintMeningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintMeningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan ah yang profesional dan ah yang profesional dan ah yang profesional dan

kompeten pada kompeten pada kompeten pada kompeten pada 80% Pemda80% Pemda80% Pemda80% Pemda

Capaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan

“Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA”, yang diukur dari jumlah

Ringkasan Eksekutif

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 xi

Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA dibandingkan jumlah seluruh Pemda.

Sampai dengan tahun 2012, jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA

adalah 10 Pemda dari jumlah seluruh Pemda sebanyak 13 Pemda, atau realisasi

sebesar 76,92%, dengan capaian 109,89% atas target sebesar 70%.

7.7.7.7. MeMeMeMeningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas ningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas ningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas ningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas

Pengelolaan Keuangan sebesar 100%Pengelolaan Keuangan sebesar 100%Pengelolaan Keuangan sebesar 100%Pengelolaan Keuangan sebesar 100%

Capaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh dua IKU dominan, dengan

realisasi sebagai berikut:

a. IKU “Persentase Jumlah Rencana Penugasan Pengawasan yang Terealisasi”, diukur

dengan membandingkan antara jumlah realisasi penugasan pengawasan dalam

PKP2T terhadap jumlah rencana penugasan pengawasan yang ditetapkan dalam

PKP2T. Pada tahun 2012, jumlah realisasi penugasan adalah 331 atau 98% dari

344 rencana penugasan, dengan capaian 123% atas target sebesar 80%.

b. IKU ‘Persentase Kesesuaian Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau

dengan SAP” diukur berdasarkan hasil reviu Inspektorat BPKP terhadap laporan

keuangan perwakilan dengan nilai 100% apabila tidak ada catatan dan 80%

apabila ada catatan. Pada tahun 2012, Inspektorat BPKP tidak melakukan reviu

atas laporan keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau namun demikian opini dari

BPK RI atas Laporan Keuangan BPKP Tahun Anggaran 2011 adalah WTP sehingga

mencapai 100% dari target.

8.8.8.8. Terselenggaranya 100Terselenggaranya 100Terselenggaranya 100Terselenggaranya 100% Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan Bagi Pimpinan% Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan Bagi Pimpinan% Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan Bagi Pimpinan% Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan Bagi Pimpinan

Capaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan,

“Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif” yang diukur dari jumlah

sistem informasi yang dimanfaatkan dibagi dengan sistem informasi yang wajib

dimanfaatkan Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Pada tahun 2012, jumlah sistem

informasi yang dimanfaatkan sebanyak 11 sistem informasi atau mencapai 275% dari

target sebesar 4 sistem informasi.

Keseluruhan program yang dilaksanakan Perwakilan BPKP Provinsi Riau pada tahun

2012 menggunakan dana sebesar Rp15.926.823.000,00 atau 96,85%.dari anggaran

sebesar Rp16.445.650.000,00.

Ringkasan Eksekutif

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 xii

Secara umum sebagian besar sasaran strategis dalam tahun 2012 telah tercapai sesuai

dengan yang ditargetkan. Namun demikian, masih terdapat beberapa sasaran strategis

dan IKU yang masih belum mencapai target yang ditentukan.

Untuk itu, diperlukan upaya dan kerja yang lebih keras lagi untuk mengoptimalkan

pencapaian semua sasaran strategis di masa mendatang. Langkah-langkah yang harus

dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam upaya memperbaiki kinerja antara

lain:

1. Peningkatan penyelenggaraan SPIP pada K/L/Pemda, antara lain melalui:

a. Meningkatkan intensitas pembimbingan teknis penyelenggaraan SPIP, antara lain

untuk penyusunan desain penyelenggaraaan SPIP.

b. Berkoordinasi lebih intensif dengan K/L/Pemda untuk percepatan implementasi

SPIP secara integral dalam kegiatan operasional instansi, sehingga meningkatkan

efisiensi dan efektivitas kinerja instansi termasuk peningkatan kualitas

akuntabilitas dan laporan keuangan yang wajar.

2. Berkoordinasi dengan Biro Renwas BPKP untuk meninjau kembali pernyataan

indikator kinerja dan teknik pengukurannya terutama atas indikator kinerja yang sulit

dicapai oleh Perwakilan BPKP karena kegiatan terkait indikator kinerja tersebut sudah

jarang dilakukan oleh Perwakilan BPKP seperti kegiatan optimalisasi penerimaan

negara/daerah agar tidak lagi menjadi target indikator utama Perwakilan.

Bab 1

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 1

BAB I PENDAHULUAN

Perwakilan BPKP Provinsi Riau merupakan salah satu perwakilan BPKP dari

33 perwakilan BPKP yang ada di seluruh Indonesia, yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala BPKP. Perwakilan BPKP Provinsi Riau dibentuk

berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan yang

telah beberapa kali diubah dan terakhir dengan Keputusan Kepala BPKP Nomor

KEP.713/K/SU/2002 tanggal 18 Oktober 2002 dengan wilayah kerja yaitu Provinsi Riau

dan Kepulauan Riau. Dengan dibentuknya Kantor Perwakilan Madya Provinsi Kepulauan

Riau terhitung mulai tanggal 15 Agustus 2011 sesuai Surat Kepala BPKP Nomor

S-979/K/SU/2011 tanggal 24 Agustus 2011, Perwakilan BPKP Provinsi Riau hanya

mempunyai wilayah kerja Provinsi Riau.

AAAAAAAA........ TTTTTTTTuuuuuuuuggggggggaaaaaaaassssssss,,,,,,,, FFFFFFFFuuuuuuuunnnnnnnnggggggggssssssssiiiiiiii ddddddddaaaaaaaannnnnnnn WWWWWWWWeeeeeeeewwwwwwwweeeeeeeennnnnnnnaaaaaaaannnnnnnngggggggg OOOOOOOOrrrrrrrrggggggggaaaaaaaannnnnnnniiiiiiiissssssssaaaaaaaassssssssiiiiiiii

Sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan Nomor KEP-06.00.00-286/K/2001 tanggal 20 Februari 2001

tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan yang telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Kepala

BPKP Nomor PER-955/K/SU/2011 Tanggal 15 Agustus 2011, Perwakilan BPKP

Provinsi Riau mempunyai tugas melaksanakan pengawasan keuangan dan

pembangunan serta penyelenggaraan akuntabilitas di daerah sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk melaksanakan tugas tersebut

maka Perwakilan BPKP Provinsi Riau menyelenggarakan fungsi :

1. Penyiapan rencana dan program kerja pengawasan.

2. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja, dan

pengurusan barang milik/kekayaan negara.

3. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah

dan pengurusan barang milik/kekayaan pemerintah daerah atas permintaan

daerah.

Bab 1

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 2

4. Pengawasan terhadap penyelenggaraan tugas pemerintahan yang bersifat

strategis dan atau lintas departemen/lembaga/wilayah.

5. Memberikan sosialisasi dan asistensi pada Pemerintah Daerah dalam rangka

pelaksanaan good governance.

6. Evaluasi atas laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pusat dan

pemerintah daerah.

7. Pemeriksaan terhadap Badan Usaha Milik Daerah atas permintaan daerah

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

8. Evaluasi terhadap pelaksanaan good corporate governance dan laporan

akuntabilitas kinerja pada Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik

Daerah, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-perundangan yang

berlaku.

9. Pemeriksaan investigatif terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan

negara, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah dan badan-badan

lain yang didalamnya terdapat kepentingan pemerintah, pemeriksaan terhadap

hambatan kelancaran pembangunan, dan pemberian bantuan pemeriksaan

pada instansi penyidik dan instansi pemerintah lainnya.

10. Pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan serta

pengendalian mutu pengawasan.

11. Pelaksanaan administrasi Perwakilan BPKP.

Seiring dengan terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 tahun 2008 tentang

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada tanggal 28 Agustus 2008, BPKP

semakin memantapkan perannya dalam membangun sistem akuntabilitas yang baik

dengan didukung oleh sistem pengendalian yang handal.

Terkait dengan peningkatan kualitas akuntabilitas keuangan negara, Presiden

memperkuat wewenang BPKP dengan menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor

4 tahun 2011 tentang Percepatan Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Keuangan

Negara.

Selain itu, untuk mempercepat implementasi penyelenggaraan SPIP,Presiden

menerbitkan Inpres Nomor 9 tahun 2011 tentang Rencana Aksi Pencegahan dan

Pemberantasan Korupsi, dengan rencana aksi sebagai berikut:

1. Mendiagnosa keandalan sistem pengendalian yang ada.

Bab 1

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 3

2. Memperbaiki sistem pengendalian yang lama menjadi sistem pengendalian baru

yang menekankan pada soft control.

3. Menyusun peraturan sistem pengendalian intern.

Sejalan dengan tuntutan masyarakat terhadap terwujudnya good governance, maka

Perwakilan BPKP Provinsi Riau berkewajiban melaporkan dan menjelaskan

keberhasilan atau kegagalan yang disebabkan dari segala kebijakan atau keputusan

yang dibuat melalui penerapan mekanisme pertanggungjawaban yang tepat, jelas,

dan terukur sebagai konsekuensi dari kewenangan yang diterimanya.

BBBBBBBB........ AAAAAAAAssssssssppppppppeeeeeeeekkkkkkkk SSSSSSSSttttttttrrrrrrrraaaaaaaatttttttteeeeeeeeggggggggiiiiiiiissssssss OOOOOOOOrrrrrrrrggggggggaaaaaaaannnnnnnniiiiiiiissssssssaaaaaaaassssssssiiiiiiii

Sebagai auditor intern pemerintah maka BPKP lebih mengutamakan pencegahan

(prevention) terhadap hal-hal yang dapat menghambat pencapaian tujuan dan

program-program pemerintah daripada melakukan penindakan yang bersifat represif.

Bersamaan dengan terbitnya PP Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah (SPIP) maka BPKP sebagai Auditor Presiden yang

bertanggungjawab langsung kepada Presiden tidak hanya memantapkan perannya

dalam Pengawasan Akuntabilitas Keuangan Negara namun juga dalam Pembinaan

Penyelenggaraan SPIP.

Perwakilan BPKP Provinsi Riau berperan aktif dalam menanggapi perubahan

lingkungan yang dihadapi BPKP saat ini yaitu dengan mereposisi perannya yang baru

dengan strategi untuk melakukan product differences, market differences dan

methodological differences melalui 4C’s yaitu capacity building, current issues,

clearing house dan check and balances, yang kesemuanya diperlukan untuk

mendukung sistem akuntabilitas.

Perwakilan BPKP Provinsi Riau sebagai bagian integral dari BPKP, sepenuhnya

mendukung strategi yang ditetapkan BPKP dalam melaksanakan perannya selaku

Auditor Presiden.

C.C.C.C. KKKKeeeeeeeeggggggggiiiiiiiiaaaaaaaattttttttaaaaaaaannnnnnnn ddddddddaaaaaaaannnnnnnn LLLLLLLLaaaaaaaayyyyyyyyaaaaaaaannnnnnnnaaaaaaaannnnnnnn PPPPPPPPrrrrrrrroooooooodddddddduuuuuuuukkkkkkkk OOOOOOOOrrrrrrrrggggggggaaaaaaaannnnnnnniiiiiiiissssssssaaaaaaaassssssssiiiiiiii

Strategi BPKP dalam pencapaian visi dan misi yang ditetapkan meliputi pengawalan

pembangunan nasional, peningkatan reputasi pemerintah dan peningkatan

kapabilitas, kompetensi, dan integritas APIP. Sesuai dengan Renstra, BPKP

Bab 1

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 4

melaksanakan kegiatan-kegiatan pengawasan dalam rangka pengawalan

pembangunan nasional melalui tindakan pre-emptif, preventif, dan represif.

Perwakilan BPKP Provinsi Riau sebagai bagian integral dari BPKP, telah

melaksanakan beberapa produk unggulan yang bermanfaat bagi pembenahan

manajemen pemerintahaan, antara lain:

1. Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan.

2. Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA).

3. Good Governance di instansi vertikal pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

4. Sosialisasi dan bimbingan teknis SPIP

5. Program peningkatan kinerja sektor korporat

6. Program Pengembangan GCG BUMN/BUMD

7. Program Pengembangan Manajemen Risiko sektor korporat dan sektor publik

8. Program Anti Korupsi (PAK)

9. Fraud Control Plan (FCP)

DDDDDDDD........ SSSSSSSSttttttttrrrrrrrruuuuuuuukkkkkkkkttttttttuuuuuuuurrrrrrrr OOOOOOOOrrrrrrrrggggggggaaaaaaaannnnnnnniiiiiiiissssssssaaaaaaaassssssssiiiiiiii

Perwakilan BPKP Provinsi Riau adalah Perwakilan BPKP yang berkedudukan di

Pekanbaru dan dipimpin oleh seorang Kepala Perwakilan.

Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Perwakilan membawahi :

1. Bagian Tata Usaha

2. Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat

3. Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah

4. Bidang Akuntan Negara

5. Bidang Investigasi

6. Kelompok Jabatan Fungsional

Struktur organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Riau dapat digambarkan sebagai

berikut:

Bab 1

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 5

Gambar 1.1Gambar 1.1Gambar 1.1Gambar 1.1

Bagan Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi RiauBagan Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi RiauBagan Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi RiauBagan Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Riau

Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai sangat dibutuhkan untuk mendukung

operasional unit organisasi. Posisi SDM per 31 Desember 2012, Perwakilan BPKP

Provinsi Riau memiliki 155 orang pegawai dengan rincian berdasarkan tingkat

pendidikan, jabatan, dan golongan sebagai berikut:

1.1.1.1. Berdasarkan PendidikanBerdasarkan PendidikanBerdasarkan PendidikanBerdasarkan Pendidikan

Susunan pegawai berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel Tabel Tabel Tabel 1.11.11.11.1

Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat PendidikanJumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat PendidikanJumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat PendidikanJumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No.No.No.No. Uraian JabatanUraian JabatanUraian JabatanUraian Jabatan Jumlah PegawaiJumlah PegawaiJumlah PegawaiJumlah Pegawai (%)(%)(%)(%)

1111 S 2 6 3,873,873,873,87

2222 S 1/ D IV 67 43,2343,2343,2343,23

3333 D III/Sarjana Muda 62 40,0040,0040,0040,00

4444 D I 1 0,650,650,650,65

5555 SLTA 17 10,9710,9710,9710,97

6666 SD 2 1,291,291,291,29

JumlahJumlahJumlahJumlah 155155155155 100,00100,00100,00100,00

KEPALA

PERWAKILAN

BAGIAN

TATA USAHA

BIDANG

PENGAWASAN

INSTANSI

PEMERINTAH PUSAT

BIDANG

AKUNTABILITAS

PEMERINTAH

DAERAH

BIDANG

AKUNTAN

NEGARA

BIDANG

INVESTIGASI KELOMPOK

JABATAN

FUNGSIONAL

SUB BAGIAN

PROGRAM DAN

PELAPORAN

SUB BAGIAN

KEUANGAN

SUB BAGIAN

KEPEGAWAIAN

SUB BAGIAN

UMUM

Bab 1

--------------------------------------------------------------

Ditinjau dari tingkat pendid

jumlah terbanyak dalam susunan pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Riau, yaitu

mencapai 43,23% dari

tingkat pendidikan, SDM Perwakilan BPKP Provinsi Riau cukup mendukung tugas

pokok dan fungsinya.

2.2.2.2. Berdasarkan JabatanBerdasarkan JabatanBerdasarkan JabatanBerdasarkan Jabatan

Susunan pegawai berdasarkan jabatan dapat dilihat pada tabel berikut:

Jumlah Pegawai Berdasarkan JabatanJumlah Pegawai Berdasarkan JabatanJumlah Pegawai Berdasarkan JabatanJumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan

No.No.No.No. Uraian Jabatan/PeranUraian Jabatan/PeranUraian Jabatan/PeranUraian Jabatan/Peran

1.1.1.1. StrukturalStrukturalStrukturalStruktural

2.2.2.2. Fungsional Auditor:Fungsional Auditor:Fungsional Auditor:Fungsional Auditor:

Auditor Madya

Auditor Muda

Auditor Pertama

Auditor Penyelia

Auditor Pelaksana Lanjutan

Auditor Pelaksana

Calon Auditor

3.3.3.3. Analis KepegawaianAnalis KepegawaianAnalis KepegawaianAnalis Kepegawaian

4.4.4.4. Arsiparis Arsiparis Arsiparis Arsiparis

5.5.5.5. StafStafStafStaf/Fungsional Umum/Fungsional Umum/Fungsional Umum/Fungsional Umum

JumlahJumlahJumlahJumlah

Susunan pegawai menurut jabatan, jumlah pegawai terbanyak adalah pada

jabatan fungsional auditor sebagaimana tergambar pada grafik di bawah ini:

Arsiparis

0,65%

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012

pendidikan maka pegawai pada tingkat S1/DIV menempati

jumlah terbanyak dalam susunan pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Riau, yaitu

% dari jumlah seluruh pegawai. Dengan demikian ditinjau dari

tingkat pendidikan, SDM Perwakilan BPKP Provinsi Riau cukup mendukung tugas

pokok dan fungsinya.

Susunan pegawai berdasarkan jabatan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.2Tabel 1.2Tabel 1.2Tabel 1.2

Jumlah Pegawai Berdasarkan JabatanJumlah Pegawai Berdasarkan JabatanJumlah Pegawai Berdasarkan JabatanJumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan

Uraian Jabatan/PeranUraian Jabatan/PeranUraian Jabatan/PeranUraian Jabatan/Peran Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah PegawaiPegawaiPegawaiPegawai

10101010 6,456,456,456,45

Fungsional Auditor:Fungsional Auditor:Fungsional Auditor:Fungsional Auditor: 121121121121 78,0678,0678,0678,06

Auditor Madya 14 9,03

Auditor Muda 44 28,39

Auditor Pertama 3 1,94

Auditor Penyelia 20 12,90

Auditor Pelaksana Lanjutan 1 0,65

Auditor Pelaksana 22 14,19

17 10,97

Analis KepegawaianAnalis KepegawaianAnalis KepegawaianAnalis Kepegawaian ---- 0,000,000,000,00

1111 0,650,650,650,65

/Fungsional Umum/Fungsional Umum/Fungsional Umum/Fungsional Umum 23232323 14,8414,8414,8414,84

111155555555 100,00100,00100,00100,00

pegawai menurut jabatan, jumlah pegawai terbanyak adalah pada

jabatan fungsional auditor sebagaimana tergambar pada grafik di bawah ini:

Struktural

6,45%

Fungsional

Auditor

78,06%

Arsiparis

0,65%

Staf/Fungsional

Umum

14,84%

Grafik 1.1. Komposisi Pegawai

a Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 6

kan maka pegawai pada tingkat S1/DIV menempati

jumlah terbanyak dalam susunan pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Riau, yaitu

jumlah seluruh pegawai. Dengan demikian ditinjau dari

tingkat pendidikan, SDM Perwakilan BPKP Provinsi Riau cukup mendukung tugas

Susunan pegawai berdasarkan jabatan dapat dilihat pada tabel berikut:

(%)(%)(%)(%)

6,456,456,456,45

78,0678,0678,0678,06

9,03

28,39

1,94

12,90

0,65

14,19

10,97

0,000,000,000,00

0,650,650,650,65

14,8414,8414,8414,84

100,00100,00100,00100,00

pegawai menurut jabatan, jumlah pegawai terbanyak adalah pada

jabatan fungsional auditor sebagaimana tergambar pada grafik di bawah ini:

Bab 1

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 7

Dari grafik di atas jumlah Jabatan fungsional auditor menduduki jumlah terbesar

yaitu sebanyak 121 orang pegawai atau 78,06% dari jumlah seluruh pegawai.

Sedangkan untuk jabatan lainnya, staf/fungsional umum menempati jumlah

terbanyak kedua dengan jumlah pegawai sebanyak 23 orang pegawai. Komposisi

pegawai tersebut dinilai sesuai untuk mendukung tugas pokok dan fungsi BPKP

sebagai Auditor Presiden.

3.3.3.3. Berdasarkan GolonganBerdasarkan GolonganBerdasarkan GolonganBerdasarkan Golongan

Susunan pegawai berdasarkan golongan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.3Tabel 1.3Tabel 1.3Tabel 1.3

Jumlah Pegawai Berdasarkan GolonganJumlah Pegawai Berdasarkan GolonganJumlah Pegawai Berdasarkan GolonganJumlah Pegawai Berdasarkan Golongan

No.No.No.No. Uraian JabatanUraian JabatanUraian JabatanUraian Jabatan Jumlah PegawaiJumlah PegawaiJumlah PegawaiJumlah Pegawai (%)(%)(%)(%)

1.1.1.1. IV D - 0,00

2.2.2.2. IV C 3 1,94

3.3.3.3. IV B 15 9,68

4.4.4.4. IV A 2 1,29

Sub Jumlah 1Sub Jumlah 1Sub Jumlah 1Sub Jumlah 1 20202020 12,9012,9012,9012,90

5.5.5.5. III D 43 27,74

6.6.6.6. III C 25 16,13

7.7.7.7. III B 19 12,26

8.8.8.8. III A 3 1,94

Sub Jumlah 2Sub Jumlah 2Sub Jumlah 2Sub Jumlah 2 90909090 58,0658,0658,0658,06

9.9.9.9. II D 8 5,16

10.10.10.10. II C 35 22,58

11.11.11.11. II B - 0,00

12.12.12.12. II A 2 1,29

Sub Jumlah 3Sub Jumlah 3Sub Jumlah 3Sub Jumlah 3 45454545 29,0329,0329,0329,03

JumlahJumlahJumlahJumlah 155155155155 100,00100,00100,00100,00

Ditinjau dari golongan, maka jumlah pegawai terbanyak adalah pada golongan III

sebanyak 90 orang pegawai atau 58,06% dari jumlah seluruh pegawai.

Perwakilan BPKP Provinsi Riau tidak mempunyai pegawai golongan II B dan IV D.

EEEEEEEE........ SSSSSSSSiiiiiiiisssssssstttttttteeeeeeeemmmmmmmmaaaaaaaattttttttiiiiiiiikkkkkkkkaaaaaaaa PPPPPPPPeeeeeeeennnnnnnnyyyyyyyyaaaaaaaajjjjjjjjiiiiiiiiaaaaaaaannnnnnnn

LAKIP ini pada dasarnya mengkomunikasikan pencapaian kinerja Perwakilan BPKP

Provinsi Riau selama tahun 2012, disertai dengan uraian keberhasilan dan hambatan

capaian kinerja (performance results), yang diukur dengan cara analisis gap, yaitu

membandingkan penetapan kinerja dengan realisasi sesuai indikator kinerja yang

ditetapkan organisasi.

Bab 1

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 8

Sistematika Laporan Akuntabilitas Kinerja ini diuraikan dalam bentuk bab sebagai

berikut:

Bab I Pendahuluan meliputi tujuan, fungsi dan wewenang, aspek strategis

organisasi, kegiatan dan layanan produk organisasi, struktur

organisasi, dan sistematika penyajian.

Bab II

Perencanaan dan Perjanjian Kinerja meliputi Perencanaan Strategis

Perwakilan BPKP Provinsi Riau serta perjanjian kinerja Tahun 2012.

Bab III

Akuntabilitas kinerja tahun 2012 meliputi uraian capaian kinerja,

analisis pencapaian kinerja dan aspek pendukung pencapaian

kinerja.

Bab IV Penutup menguraikan faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian

target, kelemahan dalam pencapaian sasaran strategis dan langkah-

langkah untuk memperbaiki kinerja.

Bab 2

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 9

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Rencana Strategis (Renstra) merupakan langkah awal dalam proses berakuntabilitas

untuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah. Dengan visi, misi, dan strategi

yang jelas dan tepat, maka diharapkan instansi pemerintah akan dapat menyelaraskan

dengan potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi. Rencana Strategis dengan

pengukuran, penilaian, dan evaluasi kinerja serta pelaporan akuntabilitas kinerja

merupakan tolok ukur penting dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(SAKIP).

Dengan berjalannya waktu dan merujuk pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman

Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,

BPKP melakukan penajaman tujuan dan sasaran strategis dan merekonstruksi Indikator

Kinerja Utama, sehingga mulai tahun 2012 ini, dapat disajikan akuntabilitas pencapaian

sasaran strategis. Perubahan ini sekaligus menindaklanjuti Surat Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Hasil Evaluasi atas

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, c.q. BPKP, tanggal 30 November 2012.

Sasaran dalam Renstra BPKP tahun 2010 – 2014 dimodifikasi dengan menambah

secara implisit jumlah anggaran dalam perspektif masing-masing indikator sasaran

strategis dengan maksud agar dapat melakukan penilaian terhadap pencapaian tujuan

dan sasaran strategis.

AAAAAAAA........ RRRRRRRReeeeeeeennnnnnnnccccccccaaaaaaaannnnnnnnaaaaaaaa SSSSSSSSttttttttrrrrrrrraaaaaaaatttttttteeeeeeeeggggggggiiiiiiiissssssss TTTTTTTTaaaaaaaahhhhhhhhuuuuuuuunnnnnnnn 22222222000000001111111100000000 -------- 22222222000000001111111144444444

Perencanaan Strategis (Renstra) merupakan bagian yang terintegrasi dalam sistem

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang memiliki relevansi terhadap

pengungkapan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Renstra Perwakilan BPKP

Provinsi Riau tahun 2010-2014 yang mengacu kepada Renstra BPKP tahun 2010-

2014, menunjukkan komitmen yang berisi visi, misi, strategi dan faktor

pendukungnya. Dokumen ini merupakan perangkat manajemen yang penting untuk

Bab 2

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 10

mengefektifkan agenda reposisi dan revitalisasi BPKP yang telah dicanangkan sebagai

komitmen bersama seluruh jajaran BPKP.

Fungsi Renstra adalah sebagai pedoman bagi Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam

rangka meningkatkan perannya sebagai organisasi publik yang memberikan

pelayanan jasa di bidang pengawasan pembinaan SPIP, yang diharapkan mampu

memberikan kontribusi bagi pencapaian kinerja pembangunan di daerah.

Struktur Renstra BPKP Tahun 2010-2014 mengacu pada restrukturisasi program

dan Pedoman Penyusunan Renstra Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) Tahun

2010-2014 sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Perencanaan

Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Nomor 5 Tahun 2010 yang diterbitkan pada tanggal 11 Agustus 2010.

Rencana Strategis BPKP Tahun 2010-2014 yang disahkan oleh Kepala BPKP

berisi Visi sebagai berikut:

Terwujudnya visi merupakan tantangan sekaligus peluang yang harus dihadapi

oleh segenap jajaran BPKP baik di tingkat pusat maupun tingkat perwakilan.

Sebagai penjabaran dari visi tersebut, ditetapkanlah misi BPKP.

Misi BPKP berisi pernyataan tentang apa yang akan dilakukan oleh seluruh unit

untuk mencapai visi BPKP. Perumusan misi mengacu kepada tugas dan

kewenangan yang telah diberikan kepada BPKP. Tugas dan kewenangan BPKP

semula diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983 tentang Badan

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, kemudian diperbarui dengan

Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,

1.1.1.1. PERNYATAAN PERNYATAAN PERNYATAAN PERNYATAAN VISIVISIVISIVISI

AAAUUUDDDIIITTTOOORRR PPPRRREEESSSIIIDDDEEENNN YYYAAANNNGGG RRREEESSSPPPOOONNNSSSIIIFFF,,, IIINNNTTTEEERRRAAAKKKTTTIIIFFF,,, DDDAAANNN TTTEEERRRPPPEEERRRCCCAAAYYYAAA,,, UUUNNNTTTUUUKKK

MMMEEEWWWUUUJJJUUUDDDKKKAAANNN AAAKKKUUUNNNTTTAAABBBIIILLLIIITTTAAASSS KKKEEEUUUAAANNNGGGAAANNN NNNEEEGGGAAARRRAAA YYYAAANNNGGG BBBEEERRRKKKUUUAAALLLIIITTTAAASSS

2.2.2.2. PERNYATAAN MISIPERNYATAAN MISIPERNYATAAN MISIPERNYATAAN MISI

Bab 2

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 11

Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non-

Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan

Presiden Nomor 64 Tahun 2005. Selanjutnya, dengan terbitnya PP Nomor 60

Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, maka BPKP

berperan penting dalam mendukung akuntabilitas Presiden terutama dalam

lingkup penyelenggaraan keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Empat misi Perwakilan BPKP

Provinsi Riau sebagai berikut:

Penjelasan masing-masing misi sebagai berikut:

Peran BPKP sebagai Auditor Presiden dalam melaksanakan pengawasan intern

atas akuntabilitas keuangan negara dilakukan untuk membantu Presiden selaku

shareholder BPKP dalam mendorong terwujudnya tata kepemerintahan yang baik

dan mendorong upaya pencegahan KKN. Fungsi utama BPKP memberikan

assurance terhadap penyelenggaraan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara

serta memberikan fungsi consultancy yaitu pemberian umpan balik sebagai

bahan masukan bagi Presiden/Pemerintah untuk memastikan tercapainya

efektivitas kinerja pemerintah dan pengelolaan keuangan negara berupa

rekomendasi perbaikan tata kelola pemerintahan yang baik.

Mandat BPKP sebagai pengawas intern akuntabilitas keuangan negara semakin

jelas dengan terbitnya PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian

aaa... MMMeeennnyyyeeellleeennnggggggaaarrraaakkkaaannn pppeeennngggaaawwwaaasssaaannn iiinnnttteeerrrnnn ttteeerrrhhhaaadddaaappp aaakkkuuunnntttaaabbbiiillliiitttaaasss kkkeeeuuuaaannngggaaannn

nnneeegggaaarrraaa yyyaaannnggg mmmeeennnddduuukkkuuunnnggg tttaaatttaaa kkkeeepppeeemmmeeerrriiinnntttaaahhhaaannn yyyaaannnggg bbbaaaiiikkk dddaaannn bbbeeebbbaaasss KKKKKKNNN dddiii

wwwiiilllaaayyyaaahhh PPPeeerrrwwwaaakkkiiilllaaannn BBBPPPKKKPPP PPPrrrooovvviiinnnsssiii RRRiiiaaauuu...

bbb... MMMeeemmmbbbiiinnnaaa ssseeecccaaarrraaa eeefffeeekkktttiiifff pppeeennnyyyeeellleeennnggggggaaarrraaaaaannn sssiiisssttteeemmm pppeeennngggeeennndddaaallliiiaaannn iiinnnttteeerrrnnn

pppeeemmmeeerrriiinnntttaaahhh dddiii wwwiiilllaaayyyaaahhh PPPeeerrrwwwaaakkkiiilllaaannn BBBPPPKKKPPP PPPrrrooovvviiinnnsssiii RRRiiiaaauuu...

ccc... MMMeeennngggeeemmmbbbaaannngggkkkaaannn kkkaaapppaaasssiiitttaaasss pppeeennngggaaawwwaaasssaaannn iiinnnttteeerrrnnn pppeeemmmeeerrriiinnntttaaahhh yyyaaannnggg ppprrrooofffeeesssiiiooonnnaaalll

dddaaannn kkkooommmpppeeettteeennn dddiii wwwiiilllaaayyyaaahhh PPPeeerrrwwwaaakkkiiilllaaannn BBBPPPKKKPPP PPPrrrooovvviiinnnsssiii RRRiiiaaauuu...

ddd... MMMeeennnyyyeeellleeennnggggggaaarrraaakkkaaannn sssiiisssttteeemmm ddduuukkkuuunnngggaaannn pppeeennngggaaammmbbbiiilllaaannn kkkeeepppuuutttuuusssaaannn yyyaaannnggg aaannndddaaalll

bbbaaagggiii ppprrreeesssiiidddeeennn///pppeeemmmeeerrriiinnntttaaahhh dddiii wwwiiilllaaayyyaaahhh PPPeeerrrwwwaaakkkiiilllaaannn BBBPPPKKKPPP PPPrrrooovvviiinnnsssiii RRRiiiaaauuu...

a. Menyelenggarakan Pengawasan Intern Terhadap Akuntabilitas Keuangan

Negara yang Mendukung Tata Kepemerintahan yang Baik dan Bebas KKN

di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau

Bab 2

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 12

Intern Pemerintah. Dalam pasal 49 ayat (2) dinyatakan bahwa BPKP melakukan

pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan

tertentu yang meliputi:

1) Kegiatan yang bersifat lintas sektoral;

2) Kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh

Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN); dan

3) Kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden.

Kegiatan yang bersifat lintas sektoral pada dasarnya merupakan kegiatan yang

dalam pelaksanaannya melibatkan dua atau lebih kementerian negara/lembaga

atau pemerintah daerah yang tidak dapat dilakukan pengawasannya oleh APIP

lain. Pengawasan kegiatan lintas sektoral diharapkan dapat memberikan

informasi yang bersifat makro dan komprehensif atas pelaksanaan

program/kegiatan pemerintah pusat maupun daerah, sehingga bermanfaat bagi

pengambilan keputusan atau penentuan kebijakan.

Pengawasan intern terhadap kegiatan kebendaharaan umum negara diharapkan

dapat memberi masukan dan feedback kepada Menteri Keuangan selaku

Bendahara Umum Negara (BUN) mengenai pengelolaan BUN yang dilakukan oleh

institusi di luar Kementerian Keuangan, yang secara hukum tidak dapat diawasi

oleh APIP selain BPKP. Peran BPKP dalam mengawasi kegiatan-kegiatan BUN

tersebut perlu didukung dengan penetapan Menteri Keuangan selaku BUN, baik

mengenai ruang lingkup maupun sasaran pengawasannya.

Pengawasan atas kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden merupakan

kegiatan BPKP dalam rangka merespon permasalahan-permasalahan strategis

yang mendesak untuk ditangani (current issues) sesuai dengan perintah Presiden

dan kabinetnya. Pelaksanaan penugasan tersebut merupakan implementasi yang

nyata dari peran BPKP sebagai Auditor Presiden/Pemerintah.

Dalam PP Nomor 60 Tahun 2008, pada pasal 2 dinyatakan bahwa untuk

mencapai pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparan, dan

akuntabel, menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota wajib

b. Membina Secara Efektif Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau

Bab 2

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 13

melakukan pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan dengan

berpedoman pada Sistem Pengendalian Intern Pemerintah seperti diatur dalam

PP tersebut. Tanggung jawab atas efektivitas penyelenggaraan SPI berada di

tangan menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota di lingkungan

masing-masing.

Untuk memperkuat dan menunjang efektivitas SPI juga dilakukan pembinaan

penyelenggaraan SPI. Tugas pembinaan penyelenggaraan SPI terhadap seluruh

instansi pemerintah ini diamanatkan kepada BPKP sesuai dengan pasal 59 PP

Nomor 60 Tahun 2008. Peran BPKP dalam pembinaan SPIP tidak terlepas dari

posisi strategis BPKP yang langsung berada di bawah Presiden dan membantu

Presiden untuk memastikan tercapainya akuntabilitas kinerja Presiden.

Kegiatan pembinaan SPIP tersebut mencakup:

1) Penyusunan pedoman teknis penyelenggaraan SPIP;

2) Sosialisasi SPIP;

3) Pendidikan dan pelatihan SPIP;

4) Pembimbingan dan konsultansi SPIP; serta

5) Peningkatan kompetensi auditor aparat pengawasan intern pemerintah.

Kegiatan pembinaan butir 1) sampai dengan butir 4) merupakan rangkaian

kegiatan dalam rangka membina seluruh instansi pemerintah agar dapat

menerapkan SPIP. Kegiatan-kegiatan tersebut termasuk dalam lingkup misi

kedua ini. Kegiatan pembinaan penyelenggaraan SPIP diawali dengan

penyusunan pedoman-pedoman terkait dengan SPIP (pedoman umum dan

pedoman teknis) yang merupakan panduan untuk membangun SPIP di seluruh

instansi pemerintah. Pedoman tersebut selanjutnya disosialisasikan agar

diperoleh kesamaan persepsi dan pemahaman tentang SPIP. Pada tahap

penerapan SPIP, BPKP siap untuk membimbing dan memberikan konsultasi

kepada seluruh instansi pemerintah.

Kegiatan pada butir 5) lebih spesifik terkait pada peningkatan kemampuan/

kompetensi auditor APIP yang menjadi bagian dari misi ketiga yaitu

mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan

kompeten.

Bab 2

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 14

Arahan Presiden untuk mewujudkan pengawasan yang terpadu, terarah, dan

memberikan nilai tambah yang dapat mendukung perwujudan kepemerintahan

yang baik, bersih dan kredibel, serta berorientasi pada peningkatan

kesejahteraan masyarakat, dapat tercipta manakala terjadi kerja sama yang

sinergis antar-APIP. Lebih luas lagi, peningkatan kapasitas APIP dilakukan melalui

pengawasan secara bersinergi dengan APIP K/L/Pemda bersama-sama dengan

unit pengawasan di DPR RI dan Kepolisian, termasuk menugaskan secara

langsung personel BPKP di Inspektorat K/L/Pemda.

Efektivitas sinergi akan menjadi lebih besar jika pihak-pihak yang bersinergi

memiliki kemampuan yang tinggi dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-

masing.

Penjabaran misi ini merupakan bentuk tanggung jawab BPKP sebagai anggota

komunitas pengawasan, untuk turut serta dalam mengembangkan sistem

pengawasan nasional yang terpadu. Pengembangan sistem pengawasan nasional

tentunya dilakukan bersama-sama, Inspektorat Jenderal Kementerian, Unit

Pengawasan LPNK, Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota, dan Satuan

Pengawasan Intern (SPI) BUMN/BUMD/BUL, maupun dengan Instansi Pemerintah

lain yang mengoordinasikan kegiatan pengawasan seperti Kementerian

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi serta Kementerian

Dalam Negeri, serta pihak-pihak lainnya yang berkepentingan.

Peran BPKP dalam mengembangkan kapasitas APIP (termasuk BPKP) baik dari

sisi SDM, organisasi maupun sistem dan prosedur mencakup:

1) Pembinaan kompetensi APIP, melalui pendidikan dan pelatihan auditor (pasal

59 ayat 1 e PP Nomor 60 Tahun 2008);

2) Pembinaan jabatan fungsional auditor dan sertifikasi auditor (pasal 51 ayat 2

dan 3 PP Nomor 60 Tahun 2008);

3) Penelitian dan pengembangan sistem dan prosedur pengawasan;

4) Pengembangan kapasitas internal BPKP;

5) Pemeriksaan/pengawasan internal BPKP;

6) Pendukung/fasilitasi pengawasan;

7) Sinergi dengan APIP lain.

c. Mengembangkan Kapasitas Pengawasan Intern Pemerintah yang

Profesional dan Kompeten di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau

Bab 2

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 15

Misi ini merupakan aktualisasi peran BPKP sebagai Auditor Presiden dalam

rangka membangun sistem dukungan pengambilan keputusan

Presiden/Pemerintah yang efektif melalui suatu Sistem Akuntabilitas Presiden

(President Accountability Systems) atau yang dikenal sebagai PASs. Sistem ini

akan menjadi alat kendali (control) bagi Presiden terhadap implementasi

akuntabilitas Presiden dalam pengelolaan keuangan negara, yang berbasis web,

online, dengan data yang sedapat mungkin real-time, yang menampilkan

informasi secara utuh (integrated) terkait dengan implementasi akuntabilitas

Presiden. Dengan sistem seperti ini Presiden akan memperoleh informasi

mengenai capaian kinerjanya yang mendekati real-time sehingga dapat

melakukan tindakan korektif yang cepat jika terdapat perbedaan antara realisasi

dengan rencana pada saat tertentu.

Dalam rangka mengembangkan pelaporan akuntabilitas di Indonesia, masing-

masing kementerian/lembaga dan pemerintah daerah dituntut untuk menyusun

indikator capaian kinerja yang terukur sehingga dapat membantu Presiden dalam

menyampaikan akuntabilitasnya kepada rakyat sesuai dengan amanah UUD.

Terkait hal tersebut, BPKP mendorong dibangunnya PASs. Tujuan dari PASs

adalah memberikan solusi terhadap kebuntuan (missing link) proses pelaporan

akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, menyinergikan sumber daya

informasi antar kementerian/lembaga (pusat dan daerah) sehingga

memungkinkan pertukaran data/informasi, serta memudahkan Presiden untuk

memonitor dan mengendalikan kemajuan (progress) masing-masing

program/agenda Pemerintah.

Pengembangan PASs sinkron dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun

2008 khususnya pasal 54 yang mengamanatkan kepada BPKP untuk menyusun

dan menyampaikan ikhtisar laporan hasil pengawasan kepada Presiden dengan

tembusan kepada Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi.

d. Menyelenggarakan Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan yang Andal bagi

Presiden/Pemerintah di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau

Bab 2

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 16

Tujuan merupakan pengejawantahan visi dan misi yang telah ditetapkan, dan

berorientasi pada operasionalisasi visi dan misi. Tujuan merupakan penjabaran

atau implementasi dari pernyataan misi, yang akan dicapai atau dihasilkan dalam

jangka waktu satu sampai dengan lima tahun.

Tujuan utama BPKP tercermin dalam tujuan-tujuan strategis sebagai berikut:

Tujuan-tujuan tersebut diharapkan dapat menjawab permasalahan yang masih

dihadapi dalam 5 tahun ke depan serta untuk menjawab pernyataan misi BPKP.

Sasaran strategis merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan, yang dirumuskan

secara spesifik dan terukur untuk dapat dicapai dalam kurun waktu lebih pendek

dari tujuan. Sebagaimana tujuan, sasaran strategis merupakan kondisi yang

diharapkan dalam kurun waktu tertentu; sasaran strategis merupakan ukuran

pencapaian dari tujuan. Dengan pengertian ini, dan dikaitkan dengan tujuannya,

sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Riau untuk tahun 2010-2014 sebagai

berikut:

a. Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau

b. Meningkatnya tata pemerintahan yang baik di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau

c. Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau

d. Tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau

e. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau

f. Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/pemerintah

3.3.3.3. TUJUAN STRATEGISTUJUAN STRATEGISTUJUAN STRATEGISTUJUAN STRATEGIS

4. SASARAN STRATEGIS4. SASARAN STRATEGIS4. SASARAN STRATEGIS4. SASARAN STRATEGIS

Bab 2

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 17

1) Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPD;

2) Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%;

3) Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75%

BUMN/BUMD;

4) Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam

Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%;

5) Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda;

6) Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional

dan kompeten pada 80% Pemda;

7) Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas

pengelolaaan keuangan sebesar 100%.

8) Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi

pimpinan.

Dikaitkan dengan tujuannya, sasaran strategis BPKP untuk tahun 2010-2014

adalah sebagaimana terlihat pada Tabel 2.1.

Indikator kinerja utama Perwakilan BPKP Provinsi Riau merupakan indikator kinerja

yang berada pada perspektif manfaat bagi stakeholders yang menunjukkan peran

utama BPKP dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan

penyelenggaraan SPIP.

Indikator kinerja utama Perwakilan BPKP Provinsi Riau merupakan ukuran

keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Riau. IKU

terbagi menjadi dua perspektif, yang pertama bersifat outward looking yaitu

perspektif manfaat langsung bagi stakeholders eksternal yang menunjukkan peran

utama BPKP dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan

penyelenggaraan SPIP. Perspektif kedua bersifat inward looking yang menunjukkan

manfaat bagi stakeholders internal BPKP. Penetapan indikator dilakukan dengan

mempertimbangkan tujuan dan sasaran strategis dan kegiatan-kegiatan yang

mendukung tujuan strategis. Indikator ini digunakan untuk mengukur keberhasilan

sasaran strategis, sedangkan keberhasilan kegiatan diukur dengan menggunakan

indikator keluaran (output).

5. INDIKATOR KINERJA 5. INDIKATOR KINERJA 5. INDIKATOR KINERJA 5. INDIKATOR KINERJA UTAMAUTAMAUTAMAUTAMA

Bab 2

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 18

Indikator-indikator kinerja utama Perwakilan BPKP Provinsi Riau dapat dilihat pada

Tabel 2.1.

Tabel Tabel Tabel Tabel 2.12.12.12.1

Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi RiauIndikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi RiauIndikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi RiauIndikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Riau

NoNoNoNo Indikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja Utama

TujuanTujuanTujuanTujuan 1: Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara1: Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara1: Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara1: Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara di wilayah Perwakilan di wilayah Perwakilan di wilayah Perwakilan di wilayah Perwakilan

BPKP Provinsi RiauBPKP Provinsi RiauBPKP Provinsi RiauBPKP Provinsi Riau

Sasaran Strategis 1.1. Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPDSasaran Strategis 1.1. Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPDSasaran Strategis 1.1. Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPDSasaran Strategis 1.1. Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPD

IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutcomecomecomecome

1.1.1.1 Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan

1.1.1.2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP

1.1.1.3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar

1.1.1.4 Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat

1.1.1.5 Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yang disampaikan ke Pusat

1.1.1.6 Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders

1.1.1.7 Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi

IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutputputputput

1.1.2.1 Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL Bidang Perekonomian

1.1.2.2 Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL Bidang Polsoskam

1.1.2.3 Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPD

1.1.2.4 Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN

1.1.2.5 Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Perekonomian

1.1.2.6 Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Polsoskam

1.1.2.7 Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Polsoskam

1.1.2.8 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Perekonomian

1.1.2.9 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Polsoskam

1.1.2.10 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Keuangan Daerah

1.1.2.11 Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LK BUMD

Sasaran Strategis 1.Sasaran Strategis 1.Sasaran Strategis 1.Sasaran Strategis 1.2222. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%

IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutcomecomecomecome

1.2.1.1 Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti

1.2.1.2 Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat

1.2.1.3 Persentase penghematan biaya (cost saving) dibandingkan dengan nilai yang diaudit

IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutputputputput

1.2.2.1 Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Perekonomian

1.2.2.2 Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Polsoskam

1.2.2.3 Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Perekonomian

1.2.2.4 Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Polsoskam

1.2.2.5 Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Keuangan Daerah

Tujuan Tujuan Tujuan Tujuan 2222: Meningkatnya Tata Pemerintahan yang Baik di wilayah Perwakilan: Meningkatnya Tata Pemerintahan yang Baik di wilayah Perwakilan: Meningkatnya Tata Pemerintahan yang Baik di wilayah Perwakilan: Meningkatnya Tata Pemerintahan yang Baik di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi BPKP Provinsi BPKP Provinsi BPKP Provinsi

RiauRiauRiauRiau

Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis 2222.1. .1. .1. .1. Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75%

BUMN/BUMDBUMN/BUMDBUMN/BUMDBUMN/BUMD

IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutcomecomecomecome

2.1.1.1 Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal

2.1.1.2 Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI

Bab 2

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 19

NoNoNoNo Indikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja Utama

2.1.1.3 Persentase BUMN yang dilakukan asistensi/evaluasi PSO

2.1.1.4 Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja

IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutputputputput

2.1.2.1 Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik Bidang Keuangan Daerah

2.1.2.2 Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat

2.1.2.3 Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD

Tujuan Tujuan Tujuan Tujuan 3333: : : : Terciptanya Iklim yang Mencegah Kecurangan dan Memudahkan Pengungkapan Terciptanya Iklim yang Mencegah Kecurangan dan Memudahkan Pengungkapan Terciptanya Iklim yang Mencegah Kecurangan dan Memudahkan Pengungkapan Terciptanya Iklim yang Mencegah Kecurangan dan Memudahkan Pengungkapan

Kasus yang Merugikan Keuangan Negara Kasus yang Merugikan Keuangan Negara Kasus yang Merugikan Keuangan Negara Kasus yang Merugikan Keuangan Negara di wilayah Perwakilandi wilayah Perwakilandi wilayah Perwakilandi wilayah Perwakilan BPKP Provinsi RiauBPKP Provinsi RiauBPKP Provinsi RiauBPKP Provinsi Riau

Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis 3333.1. .1. .1. .1. Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya PencegahaUpaya PencegahaUpaya PencegahaUpaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%n dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%n dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%n dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%

IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutcomecomecomecome

3.1.1.1 Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi

3.1.1.2 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP

3.1.1.3 Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK

3.1.1.4 Persentase Pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga

3.1.1.5 Persentase pelaksanaan audit investigasi/ PKKN/PKA

3.1.1.6 Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang

3.1.1.7 Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat

IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutputputputput

3.1.2.1 Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi

3.1.2.2 Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP

3.1.2.3 Laporan hasil kajian pengawasan

3.1.2.4 Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim

3.1.2.5 Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara, dan pemberian keterangan

ahli atas permintaan Instansi Penyidik

Tujuan Tujuan Tujuan Tujuan 4444: : : : Tercapainya Efekfivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Tercapainya Efekfivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Tercapainya Efekfivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Tercapainya Efekfivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern di wilayah di wilayah di wilayah di wilayah

PerwakilanPerwakilanPerwakilanPerwakilan BPKP Provinsi RiauBPKP Provinsi RiauBPKP Provinsi RiauBPKP Provinsi Riau

Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis 4444.1. .1. .1. .1. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/PemdaMeningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/PemdaMeningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/PemdaMeningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda

IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutcomecomecomecome

4.1.1.1 Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008

4.1.1.2 Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun 2008

4.1.1.3 Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian Intern

IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutputputputput

4.1.2.1 Laporan dukungan pembinaan penyelenggaraan SPIP Bidang Keuangan Daerah

Tujuan Tujuan Tujuan Tujuan 5555: : : : Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional

dandandandan Kompeten Kompeten Kompeten Kompeten di wilayah Perwakilandi wilayah Perwakilandi wilayah Perwakilandi wilayah Perwakilan BPKP Provinsi RiauBPKP Provinsi RiauBPKP Provinsi RiauBPKP Provinsi Riau

Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis 5555.1. .1. .1. .1. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang intern pemerintah yang intern pemerintah yang intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% Pemdaprofesional dan kompeten pada 80% Pemdaprofesional dan kompeten pada 80% Pemdaprofesional dan kompeten pada 80% Pemda

IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutcomecomecomecome

5.1.1.1 Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA

IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutputputputput

5.1.2.1 Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP Daerah

Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis 5555....2222. . . . Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100%pengelolaaan keuangan sebesar 100%pengelolaaan keuangan sebesar 100%pengelolaaan keuangan sebesar 100%

IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutcomecomecomecome

5.1.1.1 Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi

5.1.1.2 Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP

5.1.1.3 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian

Bab 2

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 20

NoNoNoNo Indikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja Utama

5.1.1.4 Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA

5.1.1.5 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur

5.1.1.6 Persentase permintaan bantuan hukum yang ditindaklanjuti Biro Hukum dan Humas

5.1.1.7 Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massa

5.1.1.8 Persentase pemanfaatan asset

5.1.1.9 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras

5.1.1.10 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat

5.1.1.11 Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke Puslitbangwas

5.1.1.12 Jumlah instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP

5.1.1.13 Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat

IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutputputputput

5.1.2.1 Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola APIP Daerah

5.1.2.2 Laporan evaluasi penerapan tatakelola APIP Daerah

5.1.2.3 Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP

5.1.2.4 Jumlah Sarana Prasarana

Tujuan Tujuan Tujuan Tujuan 6666: : : : Terselenggaranya Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan yang Andal

bagi Presiden/Pemerintah di wilayah Perwakilandi wilayah Perwakilandi wilayah Perwakilandi wilayah Perwakilan BPKP Provinsi RiauBPKP Provinsi RiauBPKP Provinsi RiauBPKP Provinsi Riau

Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis 6666.1. .1. .1. .1. Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinanpimpinanpimpinanpimpinan

IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutcomecomecomecome

6.1.1.1 Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif

IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutputputputput

6.1.2.1 Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP

Untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran strategis di atas, BPKP

menyesuaikan program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh unit organisasi BPKP

dengan program yang ditetapkan oleh Bappenas.

Sesuai dengan Pedoman Restrukturisasi Program dan Kegiatan yang diterbitkan

oleh Bappenas dan Kementerian Keuangan, setiap Unit Eselon I pada kementerian

atau LPNK melaksanakan program teknis dan program generik. Program teknis

merupakan program yang menghasilkan pelayanan kepada kelompok

sasaran/masyarakat (pelayanan eksternal), sedangkan program generik

merupakan program yang bersifat pelayanan internal untuk mendukung pelayanan

aparatur dan/atau administrasi pemerintahan (pelayanan internal).

Program BPKP sesuai dengan restrukturisasi program yang dirancang oleh

Bappenas terdiri dari tiga program, yaitu:

5.5.5.5. PROGRAMPROGRAMPROGRAMPROGRAM DAN KEGIATANDAN KEGIATANDAN KEGIATANDAN KEGIATAN

Bab 2

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 21

Kegiatan unit eselon I dan unit eselon II yang bersifat memberikan pelayanan

eksternal menggunakan satu program teknis yang sama. Anggaran untuk

kumpulan kegiatan dalam rangka mencapai sasaran yang sama kemudian

dialokasikan menurut indikator kinerja utama. Kumpulan kegiatan ini identik juga

dengan program menurut Peraturan Menteri PAN Nomor PER/09/M.PAN/5/2007

tanggal 31 Mei 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja

Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah.

Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh BPKP dalam rangka mendukung

pencapaian sasaran strategis BPKP tahun 2012 secara ringkas dapat dilihat pada

Tabel 2.2.

Tabel Tabel Tabel Tabel 2.22.22.22.2

Program, Sasaran Strategis, dan KegiatanProgram, Sasaran Strategis, dan KegiatanProgram, Sasaran Strategis, dan KegiatanProgram, Sasaran Strategis, dan Kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi RiauPerwakilan BPKP Provinsi RiauPerwakilan BPKP Provinsi RiauPerwakilan BPKP Provinsi Riau

NoNoNoNo Indikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja Utama

Program Program Program Program 1: 1: 1: 1: Program Pengawasan Program Pengawasan Program Pengawasan Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara Dan Pembinaan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara Dan Pembinaan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara Dan Pembinaan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara Dan Pembinaan

Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern PemerintahPenyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern PemerintahPenyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern PemerintahPenyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

1.1.1.1. Sasaran StrategisSasaran StrategisSasaran StrategisSasaran Strategis :::: Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPDMeningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPDMeningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPDMeningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPD

1. Bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL

2. Bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKPD

3. Pengawasan atas Proyek PHLN

4. Pengawasan lintas sektor

5. Pengawasan atas permintaan presiden

6. Bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LK BUMD

2.2.2.2. Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis :::: Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%

1. Pengawasan atas PNBP

PROGRAM TEKNIS

Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan

Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

(SPIP) dengan anggaran sebesar Rp 4.512.809.000,00.

PROGRAM GENERIK

1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP dengan anggaran sebesar Rp 11.953.605.000,00

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP dengan anggaran sebesar Rp 416.000.000,00

Bab 2

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 22

NoNoNoNo Indikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja Utama

2. Pengawasan Bendaharawan Umum Negara (BUN)

3. Kegiatan Clearance Assets

3.3.3.3. Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis :::: Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75%

BUMN/BUMDBUMN/BUMDBUMN/BUMDBUMN/BUMD

1. Pengawasan atas kinerja pelayanan publik

2. Bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat

3. Pengawasan atas kinerja BUMD

4.4.4.4. Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis :::: Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD

Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%

1. Sosialisasi Program Anti Korupsi (Sos-PAK)

2. Asistensi fraud control plan

3. Audit Investigatif

4. Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara

5. Pemberian Keterangan Ahli

6. Kajian peraturan yang berindikasi KKN

7. Audit penyesuaian harga dan klaim

8. Penyelesaian hambatan pembangunan

5.5.5.5. Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis : : : : Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/PemdaMeningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/PemdaMeningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/PemdaMeningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda

1. Sosialisasi SPIP

2. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) SPIP

3. Pembimbingan Teknis dan Konsultansi SPIP

Program 2Program 2Program 2Program 2: Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan : Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan : Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan : Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKPTugas Teknis Lainnya BPKPTugas Teknis Lainnya BPKPTugas Teknis Lainnya BPKP 6.6.6.6. Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis : : : : Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang

profesional dan kompeten pada 80% Pemdaprofesional dan kompeten pada 80% Pemdaprofesional dan kompeten pada 80% Pemdaprofesional dan kompeten pada 80% Pemda

1. Sosialisasi/asistensi penerapan JFA

7.7.7.7. Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis :::: Meningkatnya efektifitas perencanaan Meningkatnya efektifitas perencanaan Meningkatnya efektifitas perencanaan Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan pengawasan sebesar 90% dan pengawasan sebesar 90% dan pengawasan sebesar 90% dan

kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100%kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100%kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100%kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100%

1. Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP

2. Sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola APIP Daerah

3. Evaluasi Penerapan Tata Kelola APIP

8.8.8.8. Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis :::: Terselenggaranya 100% Terselenggaranya 100% Terselenggaranya 100% Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi sistem dukungan pengambilan keputusan bagi sistem dukungan pengambilan keputusan bagi sistem dukungan pengambilan keputusan bagi

pimpinanpimpinanpimpinanpimpinan

1. Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP terkait Pemanfaatan sistem informasi

Program 3Program 3Program 3Program 3: Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPKP: Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPKP: Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPKP: Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPKP

9.9.9.9. PenunjangPenunjangPenunjangPenunjang

1. Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana Perwakilan BPKP

BBBBBBBB........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrjjjjjjjjaaaaaaaannnnnnnnjjjjjjjjiiiiiiiiaaaaaaaannnnnnnn KKKKKKKKiiiiiiiinnnnnnnneeeeeeeerrrrrrrrjjjjjjjjaaaaaaaa TTTTTTTTaaaaaaaahhhhhhhhuuuuuuuunnnnnnnn 22222222000000001111111122222222

Pengukuran pencapaian tujuan sebagaimana ditetapkan dalam Renstra dilakukan

melalui pengukuran pencapaian sasaran strategis dalam hal ini pengukuran indikator

kinerja utama. Untuk menguatkan pencapaian sasaran strategis ini di tahun 2012

Bab 2

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 23

disusun perjanjian kinerja atau penetapan kinerja. Sebagai dokumen pernyataan

kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk

mewujudkan target kinerja tertentu, dokumen penetapan kinerja memuat pernyataan

dan lampiran formulir yang mencantumkan sasaran strategis, indikator kinerja utama

organisasi, beserta target kinerja dan anggaran. Target kinerja menunjukkan

komitmen dari pimpinan dan seluruh anggota organisasi untuk mencapai hasil yang

diinginkan dari setiap sasaran strategis sesuai indikator kinerja utama yang bersifat

outcome.

Pada tahun 2012, perjanjian kinerja disesuaikan dengan Renstra yang telah

dimodifikasi, perjanjian kinerja atau dokumen Penetapan Kinerja yang memuat

38 indikator kinerja utama outcome dan 30 indikator kinerja utama output yang

digunakan untuk mengukur tercapainya delapan sasaran strategis dapat dilihat pada

Tabel 2.3.

Tabel 2.3Tabel 2.3Tabel 2.3Tabel 2.3

Perjanjian Kinerja Perjanjian Kinerja Perjanjian Kinerja Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi RiauPerwakilan BPKP Provinsi RiauPerwakilan BPKP Provinsi RiauPerwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012Tahun 2012Tahun 2012Tahun 2012

NoNoNoNo Indikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja Utama SatuanSatuanSatuanSatuan TargetTargetTargetTarget

1.1.1.1. Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis :::: Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPDMeningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPDMeningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPDMeningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPD

IKU IKU IKU IKU OutcomeOutcomeOutcomeOutcome

1.1.1 Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan

Persen 80

1.1.2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP

Persen 85

1.1.3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar

Persen 82

1.1.4 Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat

Persen 73,75

1.1.5 Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yang disampaikan ke Pusat

Persen 68

1.1.6 Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders

Persen 80

1.1.7 Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi

Persen 50

IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutputputputput

1.2.1 Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL Bidang Perekonomian

Laporan 5

1.2.2 Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL Bidang Polsoskam

Laporan 12

1.2.3 Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPD Laporan 35

1.2.4 Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN Laporan 17

1.2.5 Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Perekonomian Laporan 18

1.2.6 Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Polsoskam Laporan 36

1.2.7 Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Polsoskam

Laporan 11

1.2.8 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Perekonomian

Laporan 2

1.2.9 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Laporan 3

Bab 2

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 24

NoNoNoNo Indikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja Utama SatuanSatuanSatuanSatuan TargetTargetTargetTarget

Bidang Polsoskam

1.2.10 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Keuangan Daerah

Laporan 12

1.2.11 Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LK BUMD Laporan 2

2.2.2.2. SasaranSasaranSasaranSasaran Strategis Strategis Strategis Strategis : : : : Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%

IKU IKU IKU IKU OutcomeOutcomeOutcomeOutcome

2.1.1 Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti

Persen 75

2.1.2 Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat Persen 71,25

IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutputputputput

2.2.1 Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Perekonomian

Laporan 1

2.2.2 Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Polsoskam

Laporan 1

2.2.3 Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Perekonomian Laporan 6

2.2.4 Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Polsoskam Laporan 14

2.2.5 Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Keuangan Daerah Laporan 48

3.3.3.3. Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis :::: Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMDBUMN/BUMDBUMN/BUMDBUMN/BUMD

IKU IKU IKU IKU OutcomeOutcomeOutcomeOutcome

3.1.1 Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal

Persen 30

3.1.2 Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI

Persen 55

3.1.3 Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja Persen 50

IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutputputputput

3.2.1 Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik Bidang Keuangan Daerah

Laporan 13

3.2.2 Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat Laporan 4

3.2.3 Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD Laporan 9

4.4.4.4. Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis :::: Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%Korupsi Menjadi 80%Korupsi Menjadi 80%Korupsi Menjadi 80%

IKU IKU IKU IKU OutcomeOutcomeOutcomeOutcome

4.1.1 Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi

Kelompok 3

4.1.2 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP

Instansi 4

4.1.3 Jumlah peraturan IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK

Peraturan 1

4.1.4 Persentase Pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga

Persen 84

4.1.5 Persentase pelaksanaan audit investigasi/ PKKN/PKA Persen 85

4.1.6 Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang

Persen 30

4.1.7 Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat Persen 10

IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutputputputput

4.2.1 Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi Laporan 5

4.2.2 Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP Laporan 3

4.2.3 Laporan hasil kajian pengawasan Laporan 1

4.2.4 Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim Laporan 6

4.2.5 Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara, dan pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik

Laporan 49

5.5.5.5. Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis :::: Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/PemdaMeningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/PemdaMeningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/PemdaMeningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda

IKU IKU IKU IKU OutcomeOutcomeOutcomeOutcome

5.1.1 Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Persen 50

Bab 2

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 25

NoNoNoNo Indikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja Utama SatuanSatuanSatuanSatuan TargetTargetTargetTarget

Nomor 60 Tahun 2008

5.1.2 Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun 2008

Pemda 3

5.1.3 Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian Intern

Pemda 3

IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutputputputput

5.2.1 Laporan dukungan pembinaan penyelenggaraan SPIP Bidang Keuangan Daerah

Laporan 17

6.6.6.6. Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis :::: Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% Pemdadan kompeten pada 80% Pemdadan kompeten pada 80% Pemdadan kompeten pada 80% Pemda

IKU IKU IKU IKU OutcomeOutcomeOutcomeOutcome

6.1.1 Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA Persen 70

IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutputputputput

6.2.1 Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP Daerah Kegiatan 2

7.7.7.7. Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis :::: Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100%pengelolaaan keuangan sebesar 100%pengelolaaan keuangan sebesar 100%pengelolaaan keuangan sebesar 100%

IKU IKU IKU IKU OutcomeOutcomeOutcomeOutcome

7.1.1 Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi

Persen 80

7.1.2 Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP

Persen 100

7.1.3 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian

Likert 1-10 7,6

7.1.4 Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA Persen 90

7.1.5 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur

Likert 1-10 8

7.1.6 Persentase permintaan bantuan hukum yang ditindaklanjuti Biro Hukum dan Humas

Persen 80

7.1.7 Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massa Kali 24

7.1.8 Persentase pemanfaatan asset Persen 100

7.1.9 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras

Likert 1-10 7,9

7.1.10 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat Persen 74

7.1.11 Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke Puslitbangwas

Masukan 1

7.1.12 Jumlah instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP

Instansi APIP 3

7.1.13 Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat Likert 1-10 7,5

IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutputputputput

7.2.1 Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola APIP Daerah

Kegiatan 10

7.2.2 Laporan evaluasi penerapan tatakelola APIP Daerah Laporan 2

7.2.3 Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Laporan 28

7.2.4 Jumlah Sarana Prasarana Unit 15

8.8.8.8. Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis :::: Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinanpimpinanpimpinanpimpinan

IKU IKU IKU IKU OutcomeOutcomeOutcomeOutcome

8.1.1 Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif Sistem Informasi

4

IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutputputputput

8.2.1 Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP (terkait Sistem Informasi)

Laporan 32

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 26

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

AAAAAAAA........ CCCCCCCCAAAAAAAAPPPPPPPPAAAAAAAAIIIIIIIIAAAAAAAANNNNNNNN KKKKKKKKIIIIIIIINNNNNNNNEEEEEEEERRRRRRRRJJJJJJJJAAAAAAAA

Pengukuran capaian kinerja tahun 2012 merupakan bagian dari penyelenggaraan

akuntabilitas kinerja tahunan Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Pengukuran

dilakukan terhadap kinerja yang diperjanjikan tahun 2012 dan membandingkannya

dengan target yang diperjanjikan dalam dokumen penetapan kinerja 2012. Sesuai

dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010, yang

menitikberatkan pada pengukuran pencapaian tujuan/sasaran strategis, BPKP

menyempurnakan rumusan sasaran strategis dengan memilih indikator kinerja

utama (IKU) yang dominan. IKU dominan tersebut dinilai signifikan bagi BPKP

dalam mempengaruhi pencapaian tujuan/sasaran strategis secara langsung.

Pengukuran capaian kinerja sasaran strategis meliputi identifikasi atas realisasi IKU

dominan dan membandingkan dengan targetnya. Analisis lebih mendalam

dilakukan terutama terhadap capaian yang di bawah target untuk mengenali faktor

penyebab sebagai bahan penetapan strategi peningkatan kinerja di tahun 2013

dan atau tahun-tahun selanjutnya (performance improvement).

Sesuai dengan Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Riau 2010–2014, kinerja

sasaran strategis merupakan resultante kinerja dari berbagai bidang/bagian terkait.

Demikian juga halnya dengan capaiannya. Capaian kinerja BPKP merupakan

resultante capaian sasaran strategis yang terintegrasi dari seluruh bidang/bagian

yang ada di Perwakilan BPKP Provinsi Riau, bukan merupakan kompilasi capaian

kinerja bidang/bagian.

Pengukuran pencapaian sasaran strategis, dihitung berdasarkan jumlah IKU

dominan yang tercapai dibagi dengan jumlah IKU dominan. Hal ini dilakukan untuk

menghindari distorsi perhitungan capaian kinerja sasaran strategis Perwakilan

BPKP Provinsi Riau.

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 27

Capaian atas 38 indikator kinerja utama outcome dan 30 indikator kinerja utama

output yang menunjukkan capaian sasaran strategis secara ringkas disajikan

sebagaimana terlihat pada Tabel 3.1 berikut ini:

Tabel Tabel Tabel Tabel 3333.1.1.1.1

Ringkasan Capaian Indikator Kinerja UtamaRingkasan Capaian Indikator Kinerja UtamaRingkasan Capaian Indikator Kinerja UtamaRingkasan Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2012Tahun 2012Tahun 2012Tahun 2012

NoNoNoNo Indikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja Utama SatuanSatuanSatuanSatuan TargetTargetTargetTarget RealisasiRealisasiRealisasiRealisasi Capaian (%)Capaian (%)Capaian (%)Capaian (%)

1.1.1.1. Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis :::: Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan 95% LKPDMeningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan 95% LKPDMeningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan 95% LKPDMeningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan 95% LKPD

IKU IKU IKU IKU OutcomeOutcomeOutcomeOutcome

1.1.1 Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan

Persen 80 173 216

1.1.2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP

Persen 85 91,67 107,85

1.1.3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar

Persen 82 100 121,95

1.1.4 Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat

Persen 73,75 116,67 158

1.1.5 Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yang disampaikan ke Pusat

Persen 68 164 241,18

1.1.6 Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders

Persen 80 42 52,50

1.1.7 Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi

Persen 50 9 18

IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutputputputput

1.2.1 Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL Bidang Perekonomian

Laporan 5 13 260

1.2.2 Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL Bidang Polsoskam

Laporan 12 26 217

1.2.3 Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPD

Laporan 35 108 309

1.2.4 Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN

Laporan 17 25 147

1.2.5 Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Perekonomian

Laporan 18 21 117

1.2.6 Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Polsoskam

Laporan 36 42 117

1.2.7 Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Polsoskam

Laporan 11 18 164

1.2.8 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Perekonomian

Laporan 2 6 300

1.2.9 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Polsoskam

Laporan 3 16 533

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 28

NoNoNoNo Indikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja Utama SatuanSatuanSatuanSatuan TargetTargetTargetTarget RealisasiRealisasiRealisasiRealisasi Capaian (%)Capaian (%)Capaian (%)Capaian (%)

1.2.10 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Keuangan Daerah

Laporan 12 57 475

1.2.11 Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LK BUMD

Laporan 2 39 1950

2.2.2.2. Sasaran Sasaran Sasaran Sasaran Strategis : Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%Strategis : Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%Strategis : Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%Strategis : Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%

IKU IKU IKU IKU OutcomeOutcomeOutcomeOutcome

2.1.1 Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti

Persen 75 0 0

2.1.2 Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat

Persen 71,25 211,76 297,21

IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutputputputput

2.2.1 Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Perekonomian

Laporan 1 3 300

2.2.2 Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Polsoskam

Laporan 1 0 0

2.2.3 Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Perekonomian

Laporan 6 10 167

2.2.4 Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Polsoskam

Laporan 14 69 493

2.2.5 Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Keuangan Daerah

Laporan 48 65 135

3.3.3.3. Sasaran Strategis : Terselenggaranya SPM pada 60% IPD Sasaran Strategis : Terselenggaranya SPM pada 60% IPD Sasaran Strategis : Terselenggaranya SPM pada 60% IPD Sasaran Strategis : Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% dan terselenggaranya GG pada 75% dan terselenggaranya GG pada 75% dan terselenggaranya GG pada 75%

BUMN/BUMDBUMN/BUMDBUMN/BUMDBUMN/BUMD

IKU IKU IKU IKU OutcomeOutcomeOutcomeOutcome

3.1.1 Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal

Persen 30 33,33 111,10

3.1.2 Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI

Persen 55 175 318

3.1.3 Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja

Persen 50 87,50 175

IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutputputputput

3.2.1 Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik Bidang Keuangan Daerah

Laporan 13 23 177

3.2.2 Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat

Laporan 4 13 325

3.2.3 Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD

Laporan 9 19 211

4.4.4.4. Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis :::: Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya

Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%

IKU IKU IKU IKU OutcomeOutcomeOutcomeOutcome

4.1.1 Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi

Kelompok 3 3 100

4.1.2 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP

Instansi 4 2 50

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 29

NoNoNoNo Indikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja Utama SatuanSatuanSatuanSatuan TargetTargetTargetTarget RealisasiRealisasiRealisasiRealisasi Capaian (%)Capaian (%)Capaian (%)Capaian (%)

4.1.3 Jumlah peraturan IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK

Peraturan 1 1 100

4.1.4 Persentase Pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga

Persen 84 75 89

4.1.5 Persentase pelaksanaan audit investigasi/ PKKN/PKA

Persen 85 98,63 116,04

4.1.6 Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang

Persen 30 0 0

4.1.7 Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat

Persen 10 100 1.000

IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutputputputput

4.2.1 Laporan hasil sosialisasi masalah

korupsi

Laporan 5 11 220

4.2.2 Laporan hasil bimtek/asistensi

implementasi FCP

Laporan 3 3 100

4.2.3 Laporan hasil kajian pengawasan Laporan 1 2 200

4.2.4 Laporan hasil audit investigasi atas

HKP, Eskalasi dan Klaim

Laporan 6 6 100

4.2.5 Laporan hasil audit investigasi,

perhitungan kerugian negara, dan

pemberian keterangan ahli atas

permintaan Instansi Penyidik

Laporan 49 72 147

5.5.5.5. Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis :::: Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/PemdaMeningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/PemdaMeningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/PemdaMeningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda

IKU IKU IKU IKU OutcomeOutcomeOutcomeOutcome

5.1.1 Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008

Persen 50 15,38 30,76

5.1.2 Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun 2008

Pemda 3 8 266,67

5.1.3 Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian Intern

Pemda 3 5 166,67

IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutputputputput

5.2.1 Laporan dukungan pembinaan

penyelenggaraan SPIP Bidang

Keuangan Daerah

Laporan 17 21 124

6.6.6.6. Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis :::: Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan

kompeten pada 80% Pemdakompeten pada 80% Pemdakompeten pada 80% Pemdakompeten pada 80% Pemda

IKU IKU IKU IKU OutcomeOutcomeOutcomeOutcome

6.1.1 Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA

Persen 70 76,92 109,89

IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutputputputput

6.2.1 Jumlah sosialisasi dan bimtek

penerapan JFA APIP Daerah

Kegiatan 2 2 100

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 30

NoNoNoNo Indikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja UtamaIndikator Kinerja Utama SatuanSatuanSatuanSatuan TargetTargetTargetTarget RealisasiRealisasiRealisasiRealisasi Capaian (%)Capaian (%)Capaian (%)Capaian (%)

7.7.7.7. Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis :::: Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas

pengelolaaan keuangan sebesar 100%pengelolaaan keuangan sebesar 100%pengelolaaan keuangan sebesar 100%pengelolaaan keuangan sebesar 100%

IKU IKU IKU IKU OutcomeOutcomeOutcomeOutcome

7.1.1 Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi

Persen 80 98 123

7.1.2 Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP

Persen 100 100 100

7.1.3 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian

Likert 1-10 7,6 7,76 102

7.1.4 Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA

Persen 90 100 111

7.1.5 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur

Likert 1-10 8 8,40 105

7.1.6 Persentase permintaan bantuan hukum yang ditindaklanjuti Biro Hukum dan Humas

Persen 80 100 125

7.1.7 Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massa

Kali 24 44 183,33

7.1.8 Persentase pemanfaatan asset Persen 100 100 100

7.1.9 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras

Likert 1-10 7,90 7,10 89,87

7.1.10 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat

Persen 74 100 135,14

7.1.11 Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke Puslitbangwas

Masukan 1 3 300

7.1.12 Jumlah instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP

Instansi APIP 3 10 333

7.1.13 Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat

Likert 1-10 7,5 8,05 107

IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutputputputput

7.2.1 Jumlah sosialisasi dan bimtek

penerapan tatakelola APIP

Daerah

Kegiatan 10 10 100

7.2.2 Laporan evaluasi penerapan

tatakelola APIP Daerah

Laporan 2 2 100

7.2.3 Laporan Dukungan Manajemen

Perwakilan BPKP

Laporan 28 38 135

7.2.4 Jumlah Sarana Prasarana Unit 15 23 153

8.8.8.8. Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis :::: Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinanTerselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinanTerselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinanTerselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan

IKU IKU IKU IKU OutcomeOutcomeOutcomeOutcome

8.1.1 Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif

Sistem Informasi

4 11 275

IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutputputputput

8.2.1 Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP (terkait Sistem Informasi)

Laporan 32 43 134

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 31

Uraian lebih lengkap tentang pencapaian kinerja sasaran strategis berserta

realisasi anggarannya dapat dilihat pada Lampiran 1.

Capaian indikator kinerja outcome maupun indikator kinerja output dalam tahun

2012, menggunakan sumber daya manusia dan dana. Realisasi penggunaan dana

adalah sebesar Rp15.926.823.000,00 dari anggaran Rp16.445.650.000,00 atau

mencapai 96,85%. Sedangkan pemanfaatan sumber daya manusia terealisasi

sebanyak 35.567 Orang Hari (OH) dari target sebanyak 29.727 OH atau mencapai

120%.

Penghitungan capaian indikator kinerja output dikelompokkan dalam enam kategori

penilaian sebagaimana mengacu pada Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2012 sesuai Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 25 Tahun 2012

sebagai berikut:

Tabel Tabel Tabel Tabel 3.23.23.23.2 Kategori Penilaian Capaian KinerjaKategori Penilaian Capaian KinerjaKategori Penilaian Capaian KinerjaKategori Penilaian Capaian Kinerja OutputOutputOutputOutput

KategoriKategoriKategoriKategori Nilai AngkaNilai AngkaNilai AngkaNilai Angka InterpretasiInterpretasiInterpretasiInterpretasi

AA >85 – 100 Memuaskan

A >75 – 85 Sangat Baik

B >65 – 75 Baik

CC >50 – 65 Cukup

C >30 – 50 Kurang

D 0 – 30 Sangat Kurang

BBBBBBBB........ AAAAAAAANNNNNNNNAAAAAAAALLLLLLLLIIIIIIIISSSSSSSSIIIIIIIISSSSSSSS CCCCCCCCAAAAAAAAPPPPPPPPAAAAAAAAIIIIIIIIAAAAAAAANNNNNNNN KKKKKKKKIIIIIIIINNNNNNNNEEEEEEEERRRRRRRRJJJJJJJJAAAAAAAA

Analisis capaian kinerja dilakukan terhadap capaian kinerja sasaran strategis,

khususnya terhadap Indikator Kinerja Utama (IKU) dominan pada tiap-tiap sasaran

strategis. Analisis juga dilakukan terhadap IKU yang tidak secara langsung

mendukung capaian kinerja sasaran namun berpengaruh terhadap perwujudan

sasaran strategis. Selain itu, analisis dilakukan dengan membandingkan capaian

2012 dengan capaian 2011, serta mengaitkannya dengan kemungkinan

tercapainya sasaran tahun terakhir Renstra, 2014, sebagaimana terinci dalam

Lampiran 2.

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 32

Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun 2012 tergambar dari capaian

39 indikator kinerja utama outcome dan 30 indikator kinerja utama output

sebagaimana telah ditetapkan dalam penetapan kinerja tahun 2012 yang telah

disesuaikan dengan Renstra yang telah dimodifikasi.

Analisis tentang delapan sasaran strategis yang ditetapkan oleh Perwakilan BPKP

Provinsi Riau sebagai alat untuk mewujudkan tujuan strategis pada akhir masa

Renstra, disajikan sebagai berikut:

Sasaran Strategis 1:

Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, Dan 95% LKPD

Meningkatnya kualitas laporan keuangan pemerintah pusat, kementerian/lembaga,

dan pemerintah daerah merupakan tekad Perwakilan BPKP Provinsi Riau sebagai

perwujudan fungsi consulting. Upaya strategis yang dilaksanakan dalam rangka

menyukseskan tercapainya sasaran ini adalah pendekatan yang intensif kepada

para mitra kerja BPKP sehingga BPKP dapat melakukan pendampingan

penyusunan ataupun reviu atas Laporan Keuangan sebelum diterbitkan oleh

K/L/Pemda. Outcome yang diharapkan adalah laporan keuangan dapat sesuai

dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) yang ditunjukkan dengan opini yang

diperoleh dari BPK RI minimal WDP.

Sasaran strategis “Meningkatnya Kualitas 95% Laporan Keuangan

Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah”

diindikasikan oleh dua IKU outcome dominan yang terkait langsung dengan kualitas

Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan Laporan Keuangan Pemerintah

Daerah. Bersama lima IKU outcome lainnya, realisasi IKU sasaran strategis tahun

2012 dibandingkan dengan tahun 2011 dan dikaitkan dengan target tahun 2014

disajikan dalam Tabel 3.3 berikut ini:

Tabel 3.Tabel 3.Tabel 3.Tabel 3.3333

Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 1

No. Indikator Kinerja Utama Satuan

Realisasi Kinerja Kenaikan (Penuruna

n)

Target Kinerja 2014

Capaian 2012 Thd Target

2014 (%)

2011 2012

IKU IKU IKU IKU OutcomeOutcomeOutcomeOutcome

1.1.1 Persentase IPP yang mendapat pendampingan

Persen 157 173 16 95 182

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 33

No. Indikator Kinerja Utama Satuan

Realisasi Kinerja Kenaikan (Penuruna

n)

Target Kinerja 2014

Capaian 2012 Thd Target

2014 (%)

2011 2012

penyusunan Laporan Keuangan

1.1.2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP

Persen 91,67 91,67 0 95 96

1.1.3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar

Persen 100 100 0 82 121,95

1.1.4 Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat

Persen 117,81 116,67 (1,14) 86,25 135,27

1.1.5 Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yang disampaikan ke Pusat

Persen 317 164 (153) 68 241,18

1.1.6 Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders

Persen 82 42 (40) 93,33 45

1.1.7 Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi

Persen 0 9 9 60 15

Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di

Tabel 3.1 terlihat bahwa kedua IKU outcome dominan sasaran strategis tahun

2012 tercapai 100%. Secara keseluruhan, dengan tujuh IKU outcome dan sebelas

IKU output, rata-rata capaian sasaran 130,85%. Uraian masing-masing capaian IKU

outcome sasaran strategis ini sebagai berikut:

11111111........11111111........11111111........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeennnnnnnnttttttttaaaaaaaasssssssseeeeeeee IIIIIIIIPPPPPPPPPPPPPPPP YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg MMMMMMMMeeeeeeeennnnnnnnddddddddaaaaaaaappppppppaaaaaaaatttttttt PPPPPPPPeeeeeeeennnnnnnnddddddddaaaaaaaammmmmmmmppppppppiiiiiiiinnnnnnnnggggggggaaaaaaaannnnnnnn PPPPPPPPeeeeeeeennnnnnnnyyyyyyyyuuuuuuuussssssssuuuuuuuunnnnnnnnaaaaaaaannnnnnnn LLLLLLLLaaaaaaaappppppppoooooooorrrrrrrraaaaaaaannnnnnnn

KKKKKKKKeeeeeeeeuuuuuuuuaaaaaaaannnnnnnnggggggggaaaaaaaannnnnnnn

IKU ini menunjukkan IKU outcome dominan dalam pencapaian sasaran

strategis 1 Perwakilan BPKP Provinsi Riau yaitu “Persentase Instansi

Pemerintah Pusat (IPP) yang Laporan Keuangannya Memperoleh Opini

Minimal WDP” dengan target sebesar 80%. Dalam rangka mendukung IKU

tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Riau proaktif menjalin kerja sama

melalui Memorandum of Understanding (MoU) untuk membantu

pemerintah, antara lain dengan melakukan pendampingan penyusunan

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 34

laporan keuangan K/L untuk meningkatkan kemampuan IPP menyusun

laporan keuangan sesuai dengan SAP.

Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah

Instansi vertikal yang mendapat pendampingan dibanding Target dalam

PKPT.

Dalam tahun 2012, jumlah instansi vertikal yang mendapat pendampingan

penyusunan laporan keuangan sebanyak 19 IPP atau 173% dari target

PKPT 11 IPP. Bila dibandingkan dengan targetnya sebesar 80%, maka

capaian IKU ini tersebut adalah sebesar 216%.

Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 173% mengalami kenaikan sebesar

16% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 157%. Namun jika

dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014, IKU ini

telah mencapai 182% dari target sebesar 95%.

Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp215.547.000,00 atau

103,04% dari anggaran sebesar Rp209.183.000,00 dengan

menggunakan SDM, sebanyak 1.343 OH atau 128% dari rencana

sebanyak 1.051 OH.

11111111........11111111........22222222........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeennnnnnnnttttttttaaaaaaaasssssssseeeeeeee IIIIIIIIPPPPPPPPDDDDDDDD YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg LLLLLLLLaaaaaaaappppppppoooooooorrrrrrrraaaaaaaannnnnnnn KKKKKKKKeeeeeeeeuuuuuuuuaaaaaaaannnnnnnnggggggggaaaaaaaannnnnnnnnnnnnnnnyyyyyyyyaaaaaaaa MMMMMMMMeeeeeeeemmmmmmmmppppppppeeeeeeeerrrrrrrroooooooolllllllleeeeeeeehhhhhhhh OOOOOOOOppppppppiiiiiiiinnnnnnnniiiiiiii

MMMMMMMMiiiiiiiinnnnnnnniiiiiiiimmmmmmmmaaaaaaaallllllll WWWWWWWWDDDDDDDDPPPPPPPP

Selain IPP, Perwakilan BPKP Provinsi Riau juga berupaya mendorong

akuntabilitas keuangan Pemerintah Daerah ke arah yang lebih baik

dengan IKU “Persentase Instansi Pemerintah Daerah (IPD) yang Laporan

Keuangannya Memperoleh Opini Minimal WDP” dari BPK RI. Keberhasilan

pencapaian IKU ini diukur dari realisasi jumlah IPD yang laporan

keuangannya memperoleh opini minimal WDP dibandingkan dengan

jumlah IPD yang diasistensi oleh Perwakilan BPKP Provinsi Riau.

Dalam tahun 2012, IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini

minimal WDP sebanyak 11 IPD atau 91,67% dari 12 IPD yang diasistensi

oleh BPKP. Bila dibandingkan dengan target IKU sebesar 85%, maka

capaian indikator IKU tersebut sebesar 107,85%.

Rincian opini BPK atas laporan keuangan IPD dapat dilihat dalam Tabel

3.4 berikut:

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 35

Tabel 3.Tabel 3.Tabel 3.Tabel 3.4444

Perkembangan Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Perkembangan Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Perkembangan Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Perkembangan Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Di Wilayah Provinsi Riau Tahun 2009 Di Wilayah Provinsi Riau Tahun 2009 Di Wilayah Provinsi Riau Tahun 2009 Di Wilayah Provinsi Riau Tahun 2009 –––– 2011201120112011

No.No.No.No.

Nama PemdaNama PemdaNama PemdaNama Pemda

Opini BPKOpini BPKOpini BPKOpini BPK Asistensi/Tidak Asistensi/Tidak Asistensi/Tidak Asistensi/Tidak Diasistensi Diasistensi Diasistensi Diasistensi oleh oleh oleh oleh

BPKPBPKPBPKPBPKP 2009200920092009 2010201020102010 2011201120112011

1. Provinsi Riau WDP WTP WDP Asistensi dalam bentuk reviu Laporan Keuangan

2. Kota Pekanbaru WDP WDP WDP Asistensi dalam bentuk reviu Laporan Keuangan

3. Kota Dumai WDP WDP WDP Asistensi Penyusunan Laporan Keuangan

4. Kabupaten Bengkalis WDP WDP TMP Asistensi dalam bentuk reviu Laporan Keuangan

5. Kabupaten Siak WDP WDP WTP Asistensi dalam bentuk reviu Laporan Keuangan

6. Kabupaten Kampar WDP WDP WDP Asistensi dalam bentuk reviu Laporan Keuangan

7. Kabupaten Pelalawan WDP WDP WDP Tidak diasistensi

8. Kabupaten Indragiri Hulu TMP TMP WDP Asistensi Penyusunan Laporan Keuangan

9. Kabupaten Indragiri Hilir WDP WDP WDP Asistensi Penatausahaan Keuangan Daerah

10. Kabupaten Rokan Hulu WDP WDP WDP Asistensi dalam bentuk reviu Laporan Keuangan

11. Kabupaten Rokan Hilir WDP WDP WDP Asistensi dalam bentuk reviu Laporan Keuangan

12. Kabupaten Kuantan Singingi

WDP WDP WTP Asistensi dalam bentuk reviu Laporan Keuangan

13. Kabupaten Kepulauan Meranti

- WDP WDP Asistensi dalam bentuk reviu Laporan Keuangan

JumlahJumlahJumlahJumlah 12121212 13131313 13131313

Realisasi IKU ini tahun 2012 sebesar 91,67% cenderung sama jika

dibandingkan dengan tahun 2011. Capaian indikator ini adalah sebesar

96% dari target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 95%.

Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 176.388.000,00 atau

95,96% dari anggaran sebesar Rp 183.820.000,00, dengan menggunakan

SDM sebanyak 4.228 OH atau 110% dari rencana sebanyak 3.827 OH.

Sumber : Ikhtisar Hasil Pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan Pemda tahun 2009, 2010, dan

2011

Keterangan : WTP: Wajar Tanpa Pengecualian; WDP: Wajar Dengan Pengecualian; TMP: Tidak

Memberikan Pendapat; dan TW: Tidak Wajar

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 36

11111111........11111111........33333333........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeennnnnnnnttttttttaaaaaaaasssssssseeeeeeee JJJJJJJJuuuuuuuummmmmmmmllllllllaaaaaaaahhhhhhhh LLLLLLLLaaaaaaaappppppppoooooooorrrrrrrraaaaaaaannnnnnnn KKKKKKKKeeeeeeeeuuuuuuuuaaaaaaaannnnnnnnggggggggaaaaaaaannnnnnnn PPPPPPPPrrrrrrrrooooooooyyyyyyyyeeeeeeeekkkkkkkk PPPPPPPPHHHHHHHHLLLLLLLLNNNNNNNN YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg

MMMMMMMMeeeeeeeemmmmmmmmppppppppeeeeeeeerrrrrrrroooooooolllllllleeeeeeeehhhhhhhh OOOOOOOOppppppppiiiiiiiinnnnnnnniiiiiiii DDDDDDDDuuuuuuuukkkkkkkkuuuuuuuunnnnnnnnggggggggaaaaaaaannnnnnnn WWWWWWWWaaaaaaaajjjjjjjjaaaaaaaarrrrrrrr

IKU “Persentase Jumlah Laporan Audit atas Proyek PHLN yang memperoleh

opini dukungan Wajar” merupakan IKU lainnya dalam pencapaian Sasaran

Strategis 1. IKU ini diukur dari jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang

memperoleh opini dukungan Wajar dibandingkan dengan jumlah laporan

keuangan proyek PHLN yang diaudit.

Realisasi tahun 2012 IKU ini adalah sebanyak 25 laporan keuangan

proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar atau sebesar 100%

dari 25 laporan keuangan proyek PHLN yang diaudit. Dengan demikian

capaian IKU tahun 2012 sebesar 121,95% dari target sebesar 82%.

Realisasi IKU ini tahun 2012 sebesar 100% sama dengan capaian IKU

tahun 2011, namun telah mencapai 121,95% dari target pada akhir tahun

Renstra 2014 sebesar 82%.

Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp222.914.000,00 atau

107,68% dari anggaran sebesar Rp207.014.000,00, dengan

menggunakan SDM sebanyak 1.421 OH atau 109% dari rencana sebanyak

1.308 OH.

11111111........11111111........44444444........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeennnnnnnnttttttttaaaaaaaasssssssseeeeeeee HHHHHHHHaaaaaaaassssssssiiiiiiiillllllll PPPPPPPPeeeeeeeennnnnnnnggggggggaaaaaaaawwwwwwwwaaaaaaaassssssssaaaaaaaannnnnnnn LLLLLLLLiiiiiiiinnnnnnnnttttttttaaaaaaaassssssss SSSSSSSSeeeeeeeekkkkkkkkttttttttoooooooorrrrrrrraaaaaaaallllllll YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg DDDDDDDDiiiiiiiissssssssaaaaaaaammmmmmmmppppppppaaaaaaaaiiiiiiiikkkkkkkkaaaaaaaannnnnnnn KKKKKKKKeeeeeeee

PPPPPPPPuuuuuuuussssssssaaaaaaaatttttttt

Sesuai dengan PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah (SPIP) mandat yang diberikan kepada Perwakilan BPKP

Provinsi Riau antara lain melakukan pengawasan intern terhadap

akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral

di wilayah Provinsi Riau. Dengan PP tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi

Riau mempunyai kewenangan yang lebih luas dan juga keunggulan

kompetensi dalam melakukan pengawasan intern yang bersifat lintas

sektoral dibandingkan dengan APIP lainnya, sehingga pengawasan atas

program/kegiatan yang melibatkan beberapa pihak dan terkait dengan

berbagai aspek dapat dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Riau.

IKU “Hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat” diukur

dengan menghitung jumlah laporan yang dikirim ke Pusat dibandingkan

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 37

target laporan dari Pusat dengan target kinerja 73,75%. Dalam tahun

2012, jumlah laporan yang dikirim ke Pusat sebanyak 63 laporan atau

116,67% dari target laporan dari Pusat sebanyak 54 laporan, dan jika

dibandingkan dengan targetnya, maka capaian IKU ini sebesar 158%.

Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 116,67% mengalami penurunan

sebesar 1,14% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 117,81%. Bila

dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar

86,25%, maka capaian IKU ini sebesar 135,27%.

Capaian kinerja IKU ini menggunakan dana sebesar Rp711.988.000,00

atau 92,44% dari anggaran sebesar Rp770.242.000,00 dengan

menggunakan SDM sebanyak 2.835 OH atau 116% dari rencana sebanyak

2.442 OH.

11111111........11111111........55555555........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeennnnnnnnttttttttaaaaaaaasssssssseeeeeeee HHHHHHHHaaaaaaaassssssssiiiiiiiillllllll PPPPPPPPeeeeeeeennnnnnnnggggggggaaaaaaaawwwwwwwwaaaaaaaassssssssaaaaaaaannnnnnnn AAAAAAAAttttttttaaaaaaaassssssss PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrmmmmmmmmiiiiiiiinnnnnnnnttttttttaaaaaaaaaaaaaaaannnnnnnn PPPPPPPPrrrrrrrreeeeeeeessssssssiiiiiiiiddddddddeeeeeeeennnnnnnn YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg

DDDDDDDDiiiiiiiissssssssaaaaaaaammmmmmmmppppppppaaaaaaaaiiiiiiiikkkkkkkkaaaaaaaannnnnnnn KKKKKKKKeeeeeeee PPPPPPPPuuuuuuuussssssssaaaaaaaatttttttt

IKU “Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang

disampaikan ke Pusat” merupakan indikator pencapaian Sasaran Strategis

1 dalam rangka pelaksanaan tugas Perwakilan BPKP Provinsi Riau

melakukan pengawasan intern melalui kegiatan pengawasan lainnya

berdasarkan penugasan dari Presiden, sesuai amanat pasal 49

ayat 2 butir c PP 60 Tahun 2008 tentang SPIP.

Capaian IKU ini diukur berdasarkan jumlah laporan hasil pengawasan atas

permintaan presiden yang dikirim ke Pusat dibandingkan dengan jumlah

target laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden yang diberikan

oleh Pusat.

Jumlah laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden yang dikirim

ke Pusat pada tahun 2012 sebanyak 18 laporan atau 164% dari

11 laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden yang diberikan

oleh Pusat. Dibandingkan dengan targetnya sebesar 68%, maka capaian

IKU tahun 2012 sebesar 241,18%.

Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 164% mengalami penurunan 153%

dibandingkan realisasi tahun 2011 sebesar 317%, atau mencapai

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 38

241,18% dibandingkan dengan target pada akhir periode Renstra tahun

2014 sebesar 68%.

Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp146.101.000,00 atau

80,56% dari anggaran sebesar Rp181.351.000,00 dengan menggunakan

SDM sebanyak 634 OH atau 114% dari rencana sebanyak 554 OH.

11111111........11111111........66666666........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeennnnnnnnttttttttaaaaaaaasssssssseeeeeeee HHHHHHHHaaaaaaaassssssssiiiiiiiillllllll PPPPPPPPeeeeeeeennnnnnnnggggggggaaaaaaaawwwwwwwwaaaaaaaassssssssaaaaaaaannnnnnnn AAAAAAAAttttttttaaaaaaaassssssss PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrmmmmmmmmiiiiiiiinnnnnnnnttttttttaaaaaaaaaaaaaaaannnnnnnn SSSSSSSSttttttttaaaaaaaakkkkkkkkeeeeeeeehhhhhhhhoooooooollllllllddddddddeeeeeeeerrrrrrrrssssssss YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg

DDDDDDDDiiiiiiiijjjjjjjjaaaaaaaaddddddddiiiiiiiikkkkkkkkaaaaaaaannnnnnnn BBBBBBBBaaaaaaaahhhhhhhhaaaaaaaannnnnnnn PPPPPPPPeeeeeeeennnnnnnnggggggggaaaaaaaammmmmmmmbbbbbbbbiiiiiiiillllllllaaaaaaaannnnnnnn KKKKKKKKeeeeeeeeppppppppuuuuuuuuttttttttuuuuuuuussssssssaaaaaaaannnnnnnn OOOOOOOOlllllllleeeeeeeehhhhhhhh SSSSSSSSttttttttaaaaaaaakkkkkkkkeeeeeeeehhhhhhhhoooooooollllllllddddddddeeeeeeeerrrrrrrrssssssss

IKU “Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang

dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh Stakeholders” merupakan

IKU lainnya untuk mencapai Sasaran Strategis 1 dengan target sebesar

80,00%. IKU ini diukur dengan menghitung jumlah laporan pengawasan

atas permintaan stakeholders yang disampaikan tepat waktu (sesuai RPL

dalam KM4).

Dalam tahun 2012, jumlah laporan pengawasan atas permintaan

stakeholders yang disampaikan tepat waktu sebanyak 33 laporan atau

42% dari jumlah laporan pengawasan atas permintaan stakeholders

sebanyak 79 laporan. Dibandingkan dengan targetnya sebesar 80%, maka

capaian IKU tersebut sebesar 52,50%.

Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 42% mengalami penurunan sebesar

40% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 82%. Hal ini menunjukkan

bahwa Perwakilan BPKP Provinsi Riau masih harus berupaya keras karena

capaiannya masih jauh (45%) dari target akhir periode Renstra tahun 2014

sebesar 93,33%.

Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp171.381.000,00 atau

98,02% dari anggaran sebesar Rp174.847.000,00 dengan menggunakan

SDM sebanyak 3.707 OH atau 210% dari rencana sebanyak 1762 OH.

11111111........11111111........77777777........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeennnnnnnnttttttttaaaaaaaasssssssseeeeeeee BBBBBBBBUUUUUUUUMMMMMMMMDDDDDDDD YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg MMMMMMMMeeeeeeeennnnnnnnddddddddaaaaaaaappppppppaaaaaaaatttttttt PPPPPPPPeeeeeeeennnnnnnnddddddddaaaaaaaammmmmmmmppppppppiiiiiiiinnnnnnnnggggggggaaaaaaaannnnnnnn PPPPPPPPeeeeeeeennnnnnnnyyyyyyyyeeeeeeeelllllllleeeeeeeennnnnnnnggggggggggggggggaaaaaaaarrrrrrrraaaaaaaaaaaaaaaannnnnnnn

AAAAAAAAkkkkkkkkuuuuuuuunnnnnnnnttttttttaaaaaaaannnnnnnnssssssssiiiiiiii

Perwakilan BPKP Provinsi Riau berperan aktif dalam pendampingan

penyusunan Laporan Keuangan BUMD agar sesuai dengan standar

akuntansi yang berlaku umum. Oleh karena itu pendampingan ini dianggap

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 39

mendukung pencapaian Sasaran Strategis 1 dengan IKU “Persentase

BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi”.

IKU ini diukur dengan menghitung jumlah BUMD yang mendapat

pendampingan penyelenggaraan akuntansi dibandingkan jumlah BUMD

yang terdapat di wilayah Provinsi Riau.

Dalam tahun 2012, jumlah BUMD yang mendapat pendampingan

penyelenggaraan akuntansi adalah sebanyak 3 BUMD atau 9% dari jumlah

BUMD yang terdapat di wilayah Provinsi Riau sebanyak 33 BUMD.

Dibandingkan dengan targetnya sebesar 50,00%, maka capaian IKU

tersebut adalah sebesar 18%. Tidak tercapainya target ini karena

kurangnya permintaan BUMD untuk pendampingan penyelenggaraan

akuntansi.

Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 9% mengalami kenaikan sebesar 9%

dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 0%, atau mencapai 15% dari

target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 60,00%. Hal ini

menunjukkan bahwa Perwakilan BPKP Provinsi Riau masih harus berupaya

keras karena capaiannya masih jauh dari target akhir periode Renstra

tahun 2014.

Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp72.121.000,00 atau

904,91% dari anggaran sebesar Rp7.970.000,00 dengan menggunakan

SDM sebanyak 3.158 OH atau 241% dari rencana sebanyak 1.310 OH.

Di samping IKU outcome di atas, capaian Sasaran Strategis 1 ini didukung melalui

sebelas IKU output seperti digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.Tabel 3.Tabel 3.Tabel 3.5555

Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 1

No. Indikator Kinerja Utama Satuan

Tahun 2012 Tahun 2011 Target

s.d. 2014

Realiasi s.d.2012

Capaian

Kinerja

s.d 2012 Target Realisasi

% Capaian

% Capaian

IKU IKU IKU IKU OutOutOutOutputputputput

1.2.1 Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL Bidang Perekonomian

Laporan 5 13 260 650 12 26 217%

1.2.2 Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL Bidang Polsoskam

Laporan 12 26 217 133 66 74 112%

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 40

No. Indikator Kinerja Utama Satuan

Tahun 2012 Tahun 2011 Target

s.d. 2014

Realiasi s.d.2012

Capaian

Kinerja

s.d 2012 Target Realisasi

% Capaian

% Capaian

1.2.3 Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPD

Laporan 35 108 309 100 119 206 173%

1.2.4 Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN

Laporan 17 25 147 120 100 117 117%

1.2.5 Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Perekonomian

Laporan 18 21 117 214 68 53 78%

1.2.6 Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Polsoskam

Laporan 36 42 117 108 190 150 79%

1.2.7 Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Polsoskam

Laporan 11 18 164 182 43 56 130%

1.2.8 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Perekonomian

Laporan 2 6 300 400 40 77 193%

1.2.9 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Polsoskam

Laporan 3 16 533 100 12 196 1633%

1.2.10 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Keuangan Daerah

Laporan 12 57 475 2.500 43 148 344%

1.2.11 Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LK BUMD

Laporan 2 39 1950 200 24 71 296%

Dari tabel di atas terlihat bahwa untuk beberapa indikator kinerja output yang telah

dilaksanakan dalam tiga tahun terakhir, beberapa indikator menunjukkan capaian

kinerja yang lebih baik. Indikator kinerja output yang mengalami peningkatan

capaian kinerja yang sangat signifikan (300% ke atas) di tahun 2012 jika

dibandingkan dengan tahun 2011 yaitu Laporan hasil pengawasan atas permintaan

stakeholder Bidang Polsoskam dengan capaian 533%, dan Laporan hasil

bimtek/asistensi penyusunan LK BUMD dengan capaian 1.950%.

Dari tabel di atas juga terlihat bahwa capaian kinerja s.d. tahun 2012 dibandingkan

dengan target jangka menengah s.d. tahun 2014 yang sangat signifikan (300% ke

atas) yaitu Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang

Polsoskam dengan capaian 1633%, dan Laporan hasil pengawasan atas

permintaan stakeholder Bidang Keuangan Daerah dengan capaian 344%.

Berikutnya untuk pengukuran kinerja selama tahun 2012 terhadap capaian

sasaran strategis ini dinilai memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan, karena hampir seluruh indikator kinerja

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 41

outputnya memperoleh capaian di atas 85%, dengan uraian masing-masing

indikator kinerja output sebagai berikut:

1.2.1.1.2.1.1.2.1.1.2.1. Laporan Hasil Bimbingan Teknis/ asistensi penyusunan Laporan Laporan Hasil Bimbingan Teknis/ asistensi penyusunan Laporan Laporan Hasil Bimbingan Teknis/ asistensi penyusunan Laporan Laporan Hasil Bimbingan Teknis/ asistensi penyusunan Laporan

Keuangan Kementerian/Lembaga (LKKL) Bidang PerekonomianKeuangan Kementerian/Lembaga (LKKL) Bidang PerekonomianKeuangan Kementerian/Lembaga (LKKL) Bidang PerekonomianKeuangan Kementerian/Lembaga (LKKL) Bidang Perekonomian

Capaian indikator laporan hasil bimbingan teknis/asistensi penyusunan

LKKL Bidang Perekonomian yaitu 260% dari target yang ditetapkan dalam

TAPKIN dengan terealisasinya 13 laporan dari 5 laporan yang ditargetkan.

Capaian tersebut memperoleh predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian kinerja

tahun 2012 sebesar 260% mengalami penurunan bila dibanding dengan

capaian kinerja tahun 2011 sebesar 650%.

Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasan

sebagai berikut:

1) Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan

Sasaran pendampingan adalah penyusunan laporan keuangan tahun

anggaran 2011 dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak

4 laporan. Pendampingan ini dilakukan terhadap satuan kerja di

lingkungan Kementerian Pertanian, Mahkamah Agung, Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi serta Badan Pusat Statistik di Provinsi Riau.

2) Pendampingan Penyusunan dan Reviu Laporan Keuangan

Sasaran pendampingan adalah penyusunan dan reviu laporan

keuangan tahun anggaran 2011 dengan jumlah laporan yang

diterbitkan sebanyak 6 laporan. Pendampingan ini dilakukan terhadap

satuan kerja di Kementerian Kehutanan, Kementerian Pertanian serta

Kementerian Pekerjaan Umum (Direktorat Jenderal Bina Marga,

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dan Direktorat Jenderal Cipta

Karya) di wilayah Provinsi Riau.

3) Pendampingan Reviu Laporan Keuangan

Sasaran pendampingan adalah reviu laporan keuangan tahun

anggaran 2011 dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak

2 laporan. Pendampingan ini dilakukan terhadap satuan kerja di

Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Badan Pertanahan Nasional

di wilayah Provinsi Riau.

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 42

4) Narasumber Pembinaan Administrasi dan Rekonsiliasi SAI

Narasumber ini merupakan pelaksanaan sosialisasi SPIP dalam acara

Pembinaan Administrasi dan Rekonsiliasi SAI di lingkungan BPS

Provinsi Riau dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak

1 laporan.

1.2.2.1.2.2.1.2.2.1.2.2. LaporanLaporanLaporanLaporan Hasil Bimbingan Teknis/Asistensi Penyusunan LKKL Bidang Hasil Bimbingan Teknis/Asistensi Penyusunan LKKL Bidang Hasil Bimbingan Teknis/Asistensi Penyusunan LKKL Bidang Hasil Bimbingan Teknis/Asistensi Penyusunan LKKL Bidang

Polsoskam Polsoskam Polsoskam Polsoskam

Capaian indikator laporan hasil bimbingan teknis/asistensi penyusunan

LKKL Bidang Polsoskam yaitu 217% dari target yang ditetapkan dalam

TAPKIN dengan terealisasinya 26 laporan dari 12 laporan yang

ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian

kinerja tahun 2012 sebesar 217% mengalami peningkatan bila dibanding

dengan capaian kinerja tahun 2011 sebesar 133%.

Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasan

sebagai berikut:

1) Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan

Sasaran pendampingan adalah penyusunan laporan keuangan tahun

anggaran 2011 dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak

9 laporan. Pendampingan ini dilakukan terhadap beberapa instansi di

lingkungan Kesehatan, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata,

Kepolisian Daerah, Komisi Pemilihan umum, Kementerian Hukum dan

HAM, Kementerian Sosial, Kementerian Agama dan Kejaksaan Tinggi

Provinsi Riau.

2) Reviu Laporan Keuangan

Sasaran reviu adalah laporan keuangan tahun 2011 dengan jumlah

laporan yang diterbitkan sebanyak 4 laporan. Reviu ini dilakukan

terhadap beberapa instansi di lingkungan Kementerian Kesehatan,

satuan kerja Kepolisian Daerah, Kantor Wilayah Badan Pertanahan

Nasional dan Komisi Pemilihan Umum di Provinsi Riau.

3) Sosialisasi Pengelolaan Keuangan Negara

Sosialisasi pengelolaan keuangan negara yang dilaksanakan berupa

narasumber workshop kegiatan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di

Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Kabupaten Siak, dan Kabupaten

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 43

Rokan Hulu, narasumber pengajar dan rapat koordinasi pembangunan

di Universitas Riau (UR), narasumber pelatihan tentang

pertanggungjawaban keuangan sumber dana APBN, APBD dan hibah,

sosialisasi penyusunan catatan atas Laporan Keuangan Semester I

Tahun 2012 pada Kementerian Hukum dan HAM Riau, narasumber

pada pelatihan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan P3NFI,

dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 9 laporan.

4) Pendampingan Pengelolaan Keuangan Negara

Pendampingan dilaksanakan pada kegiatan bimbingan teknis

akuntansi pengelolaan hibah Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur

Tahun 2013 yang bersumber dari APBD Provinsi Riau dan

pendampingan pada Tim Wasrik Itwasda Polda Riau, dengan jumlah

laporan yang diterbitkan sebanyak 2 laporan.

5) Pendampingan Penyusunan dan Evaluasi LAKIP

Pendampingan ini dilaksanakan pada Kepolisian Daerah Riau pada

kegiatan pendampingan Evaluasi LAKIP Tahun 2011 dan penyusunan

LAKIP Tahun 2012, dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak

2 laporan.

1.2.3.1.2.3.1.2.3.1.2.3. Laporan Hasil Bimtek/Asistensi Penyusunan LKPDLaporan Hasil Bimtek/Asistensi Penyusunan LKPDLaporan Hasil Bimtek/Asistensi Penyusunan LKPDLaporan Hasil Bimtek/Asistensi Penyusunan LKPD

Capaian indikator laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPD yaitu

309% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan terealisasinya

108 laporan dari 35 laporan yang ditargetkan. Capaian tersebut

memperoleh predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian kinerja tahun 2012 sebesar

309% mengalami penurunan bila dibanding dengan capaian kinerja tahun

2011 sebesar 100%.

Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasan

sebagai berikut:

1) Pendampingan Penyusunan LKPD

Pendampingan penyusunan LKPD dilaksanakan pada Pemerintah

Kabupaten Indragiri Hulu dan Kota Dumai untuk tahun anggaran 2011.

Sedangkan untuk pendampingan penyusunan Laporan Keuangan

tahun anggaran 2012 dilakukan pada Pemerintah Kota Dumai.

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 44

Penugasan pendampingan ini menghasilkan laporan sebanyak

3 laporan.

2) Pendampingan Reviu Laporan Keuangan

Pendampingan reviu laporan keuangan dilaksanakan pada

11 pemerintah provinsi/kabupaten/kota di wilayah Provinsi Riau, yaitu

pada Pemerintah Provinsi Riau, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten

Bengkalis, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Rokan Hulu,

Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Kampar, Kabupaten Kepulauan

Meranti, Kabupaten Siak, Kota Pekanbaru, dan Kota Dumai.

Pendampingan reviu dilakukan terhadap laporan keuangan tahun

anggaran 2011 serta laporan keuangan semester I tahun 2012

dengan menghasilkan 12 laporan.

3) Evaluasi atas Proses Penyusunan dan Penetapan APBD

Sasaran evaluasi adalah proses penyusunan dan penetapan APBD

tahun anggaran 2012 yang dilaksanakan melalui 3 penugasan dengan

hasil laporan evaluasi atas proses penyusunan dan penetapan APBD

pada Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Rokan Hulu, dan Kota Dumai.

Evaluasi ini dilakukan sejak proses penyusunan dan penetapan

Rencana Kerja Pemerintah Daerah sampai dengan penetapan APBD

serta pengesahan DPA SKPD. Evaluasi ini ditekankan pada ketepatan

waktu penetapan tiap tahapan dalam proses penyusunan APBD dan

memberikan saran perbaikan kepada pemerintah (baik pusat maupun

daerah) agar penetapan APBD lebih tepat waktu sehingga pelaksanaan

anggaran pemerintah sebagai motor penggerak pembangunan dalam

mewujudkan tujuan bernegara segera dapat direalisasikan.

Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, atas proses penyusunan dan

penetapan APBD pada kabupaten/kota yang dievaluasi ditemukan

permasalahan sebagai berikut:

• Penyusunan dan Penetapan Rencana Kerja Pemerintah Daerah

(RKPD) belum dilaksanakan dengan tepat waktu, yang disebabkan

pelaksanaan kegiatan musyawarah perencanaan pembangunangan

(Musrenbang) tingkat desa dan kecamatan terlambat.

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 45

• Penyusunan Rancangan KUA dan PPAS yang diotorisasi oleh Kepala

Daerah dilaksanakan tidak tepat waktu. Hal ini disebabkan

penyerahan Rancangan KUA dan PPAS kepada DPRD terlambat,

demikian juga dengan pembahasan dan penetapan Rancangan

KUA dan PPAS menjadi KUA dan PPAS.

• Pembahasan Ranperda APBD di DPRD belum dilaksanakan dengan

tepat waktu, yang disebabkan jadwal pembahasan Ranperda APBD

yang diajukan DPRD dengan DPRD tidak sinkron dengan jadwal

kegiatan DPRD serta ketidakcermatan TAPD dalam melengkapi

berkas raperda APBD dan Ranperkada penjabaran APBD yang

disampaikan kepada gubernur untuk dievaluasi.

4) Sosialisasi/Pendampingan SIMDA

Sosialisasi/ pendampingan yang dilakukan berupa pendampingan

instalasi dan implementasi aplikasi SIMDA Keuangan maupun SIMDA

BMD. Pendampingan ini dilakukan pada Pemerintah Kabupaten

Indragiri Hulu, Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis, dan Kabupaten Siak,

dengan jumlah laporan yang dihasilkan sebanyak 11 laporan.

Perkembangan terakhir sampai dengan tahun 2012, Pemerintah

Daerah yang menggunakan aplikasi SIMDA Keuangan maupun SIMDA

BMD sebanyak 5 Pemda dengan kondisi sebagai berikut:

Tabel 3.6Tabel 3.6Tabel 3.6Tabel 3.6

Pemerintah Daerah Yang Menggunakan SIMDAPemerintah Daerah Yang Menggunakan SIMDAPemerintah Daerah Yang Menggunakan SIMDAPemerintah Daerah Yang Menggunakan SIMDA

No. Pemerintah Daerah

Simda Keuangan Simda BMD Penganggaran Penatausahaan Pelaporan

1 Provinsi Riau V

2 Kota Dumai V V V

3 Kabupaten Indragiri Hulu

V V V V

4 Kabupaten Siak V V V V

5 Kabupaten Bengkalis

V V V

5) Bimtek KONI

Bimbingan teknis dilakukan pada KONI Provinsi Riau dan KONI

Kabupaten Bengkalis, mulai dari pendampingan pedoman pengelolaan

keuangan, perencanaan dan anggaran, serta pendampingan

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 46

penyusunan laporan pertanggungjawaban dengan menghasilkan

4 (empat) laporan.

6) Sosialisasi KONI

Sosialisasi dilakukan pada bimbingan teknis pengelolaan dan

pertanggungjawaban dana hibah KONI Kabupaten Kampar dan rapat

kerja KONI Kabupaten Bengkalis. Penugasan ini menghasilkan 2 (dua)

laporan.

7) Verifikasi

Verifikasi yang dilakukan atas Laporan Pertanggungjawaban Keuangan

Panitia Besar PON XVIII dan Penja Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu,

serta menghasilkan 2 (dua) laporan.

8) Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah

Analisis ini dilaksanakan pada pemerintah daerah di wilayah Provinsi

Riau dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 1 (satu)

laporan.

9) Pengamatan Pengadaan Barang/Jasa

Pengamatan Pengadaan Barang/Jasa dilakukan pada Pemerintah Kota

Pekanbaru tahun 2012 dengan jumlah laporan yang diterbitkan

sebanyak 1 (satu) laporan.

10) Pengamatan Penganggaran APBD

Penugasan yang dilakukan berupa pengamatan perencanaan dan

penganggaran APBD serta kompilasi koordinasi dan supervisi pada

Pemerintah Provinsi Riau, dengan jumlah laporan yang diterbitkan

sebanyak 2 (dua) laporan.

11) Pendampingan/Bimtek/Asistensi

Pendampingan/bimtek/asistensi ini dilaksanakan atas permintaan

SKPD pemerintah daerah di wilayah Provinsi Riau, yaitu pada

Pemerintah Provinsi Riau, Kabupaten Indragiri Hulu, Kota Pekanbaru,

Kabupaten Siak, Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten

Kuantan Singingi, Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Pelalawan, dan

Kabupaten Rokan Hulu, serta pendampingan pada Sub PB PON XVIII

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 47

Tahun 2012 Kabupaten Indragiri Hilir dan Siak, dengan jumlah laporan

yang diterbitkan sebanyak 31 laporan.

12) Narasumber/Sosialisasi

Narasumber/ sosialisasi dilakukan pada pemerintah daerah di

lingkungan wilayah Provinsi Riau, yaitu pada Pemerintah Provinsi Riau,

Kota Pekanbaru, Kabupaten Kampar, Kabupaten Kuantan Singingi,

Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Pelalawan,

Kabupaten Siak, Kabupaten Bengkalis, dan Kota Dumai. Jumlah

laporan yang diterbitkan sebanyak 36 laporan.

1.2.4.1.2.4.1.2.4.1.2.4. Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLNLaporan hasil pengawasan atas Proyek PHLNLaporan hasil pengawasan atas Proyek PHLNLaporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN

Capaian indikator laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN yaitu 147%

dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan terealisasinya 25

laporan dari 17 laporan yang ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh

predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian kinerja tahun 2012 sebesar 147%

mengalami peningkatan bila dibanding dengan capaian kinerja tahun

2011 sebesar 120%.

Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasan

sebagai berikut:

1) Audit Keuangan atas Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi

Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS)

Sasaran audit ini adalah laporan keuangan Program PAMSIMAS yang

didanai dari Loan IDA Credit NO.4204-IND dan Grant TF 094972 untuk

tahun anggaran 2011. Audit ini dilaksanakan pada Dinas Pekerjaan

Umum Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Bengkalis dan

Provinsi Riau serta Dinas Kesehatan Provinsi Riau dengan jumlah

laporan yang diterbitkan sebanyak 4 laporan.

2) Audit Keuangan atas Program Bantuan Operasional Sekolah -

Knowledge Improvement For Transparency and Accountability (BOS

KITA)

Sasaran audit ini adalah laporan keuangan Program BOS KITA yang

sumber dananya berasal dari Loan IBRD No.L-75910-IND dan TF-

93613 untuk tahun anggaran 2011. Audit dilaksanakan melalui 6

penugasan pada kabupaten/kota di wilayah Provinsi Riau yaitu

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 48

Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten

Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Kampar dan Kota Dumai,

dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 6 laporan.

3) Audit Keuangan atas PNPM Mandiri Perkotaan

Sasaran audit ini adalah laporan keuangan PNPM Mandiri Perkotaan

yang sumber dananya berasal dari IDB 131-IND/132 untuk tahun

anggaran 2011. Audit dilaksanakan melalui 2 penugasan pada Dinas

Pekerjaan Umum Kabupaten Bengkalis dan SNVT Penataan Bangunan

dan Lingkungan di Provinsi Riau, dengan jumlah laporan yang

diterbitkan sebanyak 2 laporan.

4) Audit atas PNPM Mandiri Perdesaan

Sasaran audit ini adalah laporan keuangan atas PNPM Mandiri

Perdesaan yang sumber dananya berasal dari IBRD Loan 7505-

ID/Loan 7867-ID PNPM III/Loan 8079-ID PNPM IV/Grant 97410 untuk

tahun anggaran 2011. Audit dilaksanakan pada Kabupaten Indragiri

Hulu, Kabupaten Siak, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Indragiri Hilir,

Kabupaten Bengkalis dan Provinsi Riau, dengan jumlah laporan yang

diterbitkan sebanyak 6 laporan.

5) Audit Keuangan di Universitas Riau

Sasaran audit adalah kegiatan I-MHERE yang didanai dari Loan IBRD

No.4789-IND/IDA CR NO.4077-IND untuk tahun anggaran 2011 dan

laporan Keuangan IBRD Loan 7737-ID Health Professional Education

Quality Project pada Universitas Riau untuk tahun anggaran yang

berakhir 31 Desember 2011. Audit dilaksanakan pada Universitas Riau

(UR), dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 2 laporan.

6) Audit Keuangan atas Laporan Keuangan Indonesian Vocational

Education Strengthening Project (INVEST)

Sasaran audit ini adalah laporan keuangan Indonesian Vocational

Education Strengthening Project (INVEST) yang sumber dananya

berasal dari Loan ADB-Loan Number 2416-INO (SF) sampai dengan

Juni 2012. Audit dilaksanakan pada SMKN 2 Pekanbaru, SMKN 1

Pasir Penyu dan audit tujuan tertentu atas perbedaan nilai kas antara

buku kas umum (BKU) dengan nilai kas/bank pada Program INVEST-

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 49

ADB di Pekanbaru dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak

3 laporan.

7) Instruktur Pelatihan Audit Dukungan PNPM Mandiri Perdesaan

Pelaksanaan dilakukan dengan menjadi instruktur/narasumber pada

kegiatan Pelatihan Audit Dukungan PNPM Mandiri Perdesaan tahun

2012 dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 1 laporan.

11111111........22222222........55555555........ LaporanLaporanLaporanLaporan HHHHHHHHaaaaaaaassssssssiiiiiiiillllllll PPPPPPPPeeeeeeeennnnnnnnggggggggaaaaaaaawwwwwwwwaaaaaaaassssssssaaaaaaaannnnnnnn LLLLLLLLiiiiiiiinnnnnnnnttttttttaaaaaaaassssssss SSSSSSSSeeeeeeeekkkkkkkkttttttttoooooooorrrrrrrr BBBBBBBBiiiiiiiiddddddddaaaaaaaannnnnnnngggggggg PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrreeeeeeeekkkkkkkkoooooooonnnnnnnnoooooooommmmmmmmiiiiiiiiaaaaaaaannnnnnnn

Capaian indikator laporan hasil pengawasan lintas sektoral Bidang

Perekonomian yaitu 117% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN

dengan terealisasinya 21 laporan dari 18 laporan yang ditargetkan.

Capaian tersebut memperoleh predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian kinerja

tahun 2012 sebesar 117% mengalami penurunan bila dibanding dengan

capaian kinerja tahun 2011 sebesar 214%.

Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasan

sebagai berikut:

1) Audit Kinerja Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP)

Tujuan audit PPIP Tahun 2011 adalah untuk menilai keberhasilan

Kementerian Pekerjaan Umum dan Instansi terkait dalam

melaksanakan atau menyelenggarakan Program Pembangunan

Infrastruktur Perdesaan (PPIP). Audit ini dilaksanakan pada Kabupaten

Indragiri Hilir, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Siak, Kabupaten

Indragiri Hulu dan Provinsi Riau untuk program tahun anggaran 2012,

dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 8 laporan.

Sasaran audit kinerja PPIP ini adalah untuk menilai keberhasilan

pelaksanaan penyaluran dana PPIP yang dijabarkan dalam tiga

indikator utama (efektifitas dan efisiensi pelaksanaan program,

ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan dan ketepatan

penyusunan dan penyampaian laporan) di tingkat provinsi,

kabupaten/kota dan desa. Selain itu untuk mengidentifikasi hambatan

pelaksanaan program di daerah dan adanya kerugian negara yang

diakibatkan oleh pelaksanaan program yang tidak sesuai ketentuan.

Tingkat keberhasilan pelaksanaan PPIP Provinsi Riau tahun 2011

tercermin dari perolehan skor agregat Indikator Kinerja Utama (KPI)

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 50

sebesar 68,36 dari skor maksimum 100. Hal ini menunjukkan capaian

kinerja PPIP tahun 2011 pada Provinsi Riau memperoleh predikat

‘cu‘cu‘cu‘cukup berhasil’kup berhasil’kup berhasil’kup berhasil’, namun kurang dari ambang batas keberhasilan yang

ditetapkan sebesar 85,00.

2) Audit Kinerja Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP)

Interim

Audit interim dilaksanakan pada Kabupaten Siak, Kabupaten Kampar

dan Kabupaten Rokan Hilir dan Provinsi Riau untuk program sampai

dengan semester I tahun anggaran 2012 dengan jumlah laporan yang

diterbitkan sebanyak 4 laporan.

3) Evaluasi Kegiatan Program Swasembada Beras

Evaluasi ini dilaksanakan melalui 9 penugasan pada Kabupaten

Rokan Hulu, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Kuantan Singingi,

Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Siak, Kota Dumai, Kabupaten

Kampar, Kabupaten Rokan Hilir dan Provinsi Riau periode tahun 2010

sampai dengan Semester II tahun 2012, dengan jumlah laporan yang

diterbitkan sebanyak 9 laporan.

Evaluasi ditujukan untuk memberi gambaran mengenai pencapaian

hasil-hasil program sebagai masukan dalam rangka meningkatkan

pelaksanaan Program Pokok Swasembada Beras sebagai bagian dari

Program Swasembada Pangan Nasional yang diharapkan dapat

dicapai.

Hasil evaluasi program swasembada beras ini meliputi:

• Pencapaian Swasembada Beras.

Tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 (triwulan III), Provinsi Riau

belum berhasil mencapai swasembada beras karena tingkat

produksi beras belum dapat memenuhi kebutuhan konsumsi.

• Lahan Pertanian Produktif

Luas lahan pertanian padi di Provinsi Riau tahun 2010 sampai

dengan tahun 2012 (triwulan III) terdiri dari lahan produktif dan

tidak produktif.

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 51

• Efektivitas Program

Untuk tahun 2010, pelaksanaan program swasembada di Provinsi

Riau telah efektif karena nilai peningkatan produksi sebesar

26.434,57 ton dengan nilai Rp188.828.364.364,22 lebih besar

dari biaya program sebesar Rp51.324.583.151,00. Untuk tahun

2011, pelaksanaan program swasembada di Provinsi Riau telah

efektif karena nilai peningkatan produksi sebesar 6.767,35 ton

dengan nilai Rp53.493.741.882,00 lebih besar dari biaya program

sebesar Rp39.888.340.837,50. Sedangkan untuk tahun 2012 (s.d

triwulan III), pelaksanaan program swasembada di Provinsi Riau

belum efektif karena nilai peningkatan produksi sebesar 4.671,09

ton dengan nilai Rp43.160.591.579,35 lebih kecil dari biaya

program sebesar Rp58.949.321.683,00.

1.2.6.1.2.6.1.2.6.1.2.6. Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang PolsoskamLaporan hasil pengawasan lintas sektor bidang PolsoskamLaporan hasil pengawasan lintas sektor bidang PolsoskamLaporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Polsoskam

Capaian indikator laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang

Polsoskam yaitu 117% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan

terealisasinya 42 laporan dari 36 laporan yang ditargetkan. Capaian

tersebut memperoleh predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian kinerja tahun 2012

sebesar 117% mengalami penurunan bila dibanding dengan capaian

kinerja tahun 2011 sebesar 108%.

Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasan

sebagai berikut:

1) Audit Kinerja atas Program Bantuan Operasional Sekolah

Audit ini dilaksanakan atas pelaksanaan Program BOS pada

Kementerian Pendidikan Nasional untuk tahun anggaran 2011 dan

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Kementerian

Agama Tahun Anggaran 2011 di wilayah Provinsi Riau.

Di lingkungan Kementerian Pendidikan Nasional, audit ini

dilaksanakan pada Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Kuantan

Singingi, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Siak, Kabupaten Kampar,

Kabupaten Indragiri Hulu, Kota Dumai dan wilayah Provinsi Riau,

dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 8 laporan.

Sementara di Kementerian Agama, audit dilaksanakan di Kabupaten

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 52

Pelalawan, Kabupaten Kampar, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten

Kuantan Singingi, Kota Dumai dan di wilayah Provinsi Riau dengan

jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 8 laporan.

Sasaran audit kinerja atas Program BOS untuk menilai keberhasilan

pelaksanaan Program BOS yang diuraikan dalam lima aspek (tepat

sasaran, tepat jumlah, tepat waktu, tepat penggunaan serta tepat

administrasi dan pertanggungjawaban) dan mengidentifikasi hambatan

pelaksanaan program (hambatan pencapaian kinerja).

2) Audit Operasional Program Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan,

dan Subsidi RA/BA dan Madrasah dan Tunjangan Fungsional dan

Profesi Guru PNS dan Non PNS pada Kementerian Agama

Audit ini dilaksanakan pada Kantor Wilayah Kementerian Agama

Provinsi Riau, di Kabupaten Rokan Hulu, Kota Dumai, Kabupaten

Rokan Hilir dan Kabupaten Indragiri Hulu serta MAN, MTsN dan MIN

yang lokasinya tersebar di Provinsi Riau untuk tahun anggaran 2011

dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 8 laporan.

Tujuan pelaksanaan audit operasional ini adalah untuk menilai

efektivitas pelaksanaan sub program yang meliputi penilaian atas

mekanisme penyaluran dana, kesesuaian jumlah dana yang diterima,

kesesuaian penggunaan dana subsidi dibandingkan dengan Juknisnya,

kesesuaian kriteria penerima subsidi, akuntabilitas keuangan dan

kemanfaatannya, serta mengidentifikasi permasalahan yang terjadi

dalam pelaksanaan atau penyelenggaraan program dan memberikan

rekomendasi jika ditemukan kelemahan dalam kaitannya dengan

peningkatan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program.

Pada Kementerian Pendidikan Nasional, berdasarkan hasil audit secara

sampel terhadap 7 kabupaten/kota, kinerja Program BOS pada

Provinsi Riau tahun anggaran 2011 memperoleh skor sebesar 76,37

dari maksimum skor 100, sehingga mendapat predikat “berhasilberhasilberhasilberhasil”.

Sedangkan pada Kementerian Agama, kinerja BOS pada Provinsi Riau

tahun anggaran 2011 untuk madrasah negeri memperoleh skor

agregat sebesar 78,24 dari skor agregat maksimal 100, atau masuk

dalam kategori “berhasilberhasilberhasilberhasil”. Kinerja BOS pada Provinsi Riau Tahun

Anggaran 2011 untuk madrasah negeri memperoleh skor agregat

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 53

sebesar 64,83 dari skor agregat maksimal 100, atau masuk dalam

kategori “cukup berhasilcukup berhasilcukup berhasilcukup berhasil”.

3) Audit Program Bimbingan Masyarakat Islam pada Kementerian Agama

Audit ini dilaksanakan pada Provinsi Riau untuk tahun anggaran 2011

dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 1 laporan.

4) Audit Operasional Pengelolaan Keuangan Dana Dekonsentrasi

Audit ini dilaksanakan pada Perpustakaan Daerah Provinsi Riau,

Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Provinsi Riau dan di

Kementerian Sosial Provinsi Riau dengan jumlah laporan yang

diterbitkan sebanyak 6 laporan.

5) Audit Kinerja Atas Program Operasional Kesehatan (BOK)

Audit ini dilaksanakan pada Kabupaten Kepulauan Meranti, Kabupaten

Kampar, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten

Rokan Hilir dan Provinsi Riau untuk tahun anggaran 2012 dengan

jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 7 laporan.

Tujuan audit adalah menilai keberhasilan instansi terkait dalam

melaksanakan atau menyelenggarakan penyaluran BOK yang

dijabarkan dalam ”Empat Tepat” (Tepat Sasaran, Tepat Waktu, Tepat

Jumlah, Tepat Guna), dengan ruang lingkup audit meliputi kegiatan

perencanaan berupa pendataan dan penetapan Puskesmas sebagai

penerima BOK, pelaksanaan penyaluran Dana BOK, pelaksanaan

Rapat Koordinasi BOK dan monitoring dana BOK yang dilaksanakan tim

Pengelola Jamkesmas dan BOK tingkat Provinsi Riau dan

kabupaten/kota.

Hasil audit BOK menunjukkan bahwa kinerja pelaksanaan Bantuan

Operasional Kesehatan pada Provinsi Riau tahun 2012 mencapai skor

78,81 dengan kategori ‘berhasilberhasilberhasilberhasil’.

6) Monitoring Kegiatan Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Anggaran

2012/2013

Monitoring ini dilaksanakan pada Kota Pekanbaru, Kota Dumai,

kabupaten Rokan Hulu, dengan jumlah laporan yang diterbitkan

sebanyak 3 laporan.

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 54

Monitoring ini bertujuan untuk memperoleh keyakinan mengenai

adanya pungutan yang tidak diperkenankan terhadap peserta didik

baru tahun anggaran 2012/2013 sesuai dengan ketentuan dalam UU

Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 pasal 34 ayat (2) dan ketentuan

lainnya.

7) Audit Tertentu Honorer

Audit ini dilaksanakan pada Komisi Pemilihan Umum Kota Dumai,

Politeknik Kesehatan Pekanbaru dan Universitas Islam Negeri Sultan

Syarif Kasim Pekanbaru di Provinsi Riau, dengan jumlah laporan yang

diterbitkan sebanyak 1 laporan.

1.2.7.1.2.7.1.2.7.1.2.7. Laporan Hasil Pengawasan Atas Permintaan Presiden Bidang Laporan Hasil Pengawasan Atas Permintaan Presiden Bidang Laporan Hasil Pengawasan Atas Permintaan Presiden Bidang Laporan Hasil Pengawasan Atas Permintaan Presiden Bidang

PolsoskamPolsoskamPolsoskamPolsoskam

Capaian indikator laporan hasil atas permintaan Presiden Bidang

Polsoskam yaitu 164% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan

terealisasinya 18 laporan dari 11 laporan yang ditargetkan. Capaian

tersebut memperoleh predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian kinerja tahun 2012

sebesar 164% mengalami penurunan bila dibanding dengan capaian

kinerja tahun 2011 sebesar 182%.

Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasan

sebagai berikut:

1) Monitoring Prioritas Pembangunan Nasional

Monitoring ini merupakan pelaksanaan kerjasama di bidang

pengawasan dan pengendalian dengan UKP4 yang dilaksanakan

2 tahap yaitu periode per Per 31 Desember 2011 dan per 30 juni

2012, dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 13 laporan.

Pada tahap 1 dilaksanakan pada wilayah Provinsi Riau terhadap

Prioritas Pembangunan Nasional di Kabupaten Rokan Hulu, Kota

Dumai, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Kampar, Kabupaten

Kepulauan Meranti dan Kabupaten Pelalawan. Sedangkan pada tahap

2 dilaksanakan pada Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Kampar,

Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Indragiri Hulu dan Provinsi Riau.

Monitoring dilaksanakan untuk memperoleh keyakinan bahwa kondisi

fisik suatu kegiatan yang berkaitan dengan rencana aksi sebagaimana

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 55

ditetapkan dalam Instruksi Presiden RI Nomor 9 Tahun 2011 tanggal

12 Mei 2011 telah dilaksanakan dan sesuai dengan laporan yang

disampaikan oleh Kementerian/Lembaga Penanggung Jawab Program.

Atas hasil monitoring periode per Per 31 Desember 2011 dapat

digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.7Tabel 3.7Tabel 3.7Tabel 3.7

Rekapitulasi Hasil Monitoring Prioritas Pembangunan Nasional Rekapitulasi Hasil Monitoring Prioritas Pembangunan Nasional Rekapitulasi Hasil Monitoring Prioritas Pembangunan Nasional Rekapitulasi Hasil Monitoring Prioritas Pembangunan Nasional

Per 31 Desember 2011Per 31 Desember 2011Per 31 Desember 2011Per 31 Desember 2011

NoNoNoNo KementerianKementerianKementerianKementerian Rencana AksiRencana AksiRencana AksiRencana Aksi

KodeKodeKodeKode Ukuran KeberhasilanUkuran KeberhasilanUkuran KeberhasilanUkuran Keberhasilan SatuanSatuanSatuanSatuan Data Data Data Data RenaksiRenaksiRenaksiRenaksi

Hasil Hasil Hasil Hasil MonitoringMonitoringMonitoringMonitoring

DeviasiDeviasiDeviasiDeviasi

1 Kementerian Kelautan dan Perikanan

N5P26A52.1.1

Tercapainya pengadaan kapal perikanan di atas 30 GT sebanyak 1 unit (dana TP) dan 1 unit (dana DAK)

Buah 3 3 0

2 Kementerian Agama

N2P9A15.1.2

Rehab 1 Ruang Kelas

Ruang 11 13 -2

3 Kementerian Kehutanan

N9P54A121.2.1

Terlaksananya rehabilitasi lahan kritis pada DAS prioritas seluas 389 ribu Ha

Ha 555,000 555,000 0

N9P54A121.4.1

Terlaksananya rehabilitaasi hutan mangrove/hutan pantai seluas 10 ribu Ha

Ha 480 304 176

4 Kementerian Dalam Negeri

N1P4A7.1.1

Perangkat e-KTP terdistribusi 44 set

Set 16 16 0

5 Kementerian Sosial

N4P23A40.1.1

Terdistribusikannya bantuan tunai bersyarat kepada 2.437 RTSM

RTSM 17,299 17,059 240

6 Badan Pertanahan Nasional

N7P44A99.2.1

Tercapainya 372.000 bidang tanah yang dilegalisasi

Bidang 5,605 5,510 95

7 Kementerian Koperasi dan UKM

N5P29A65.1.1

Terlaksananya penyaluran dana bagi 100 koperasi

Unit 3 3 0

8 Kementerian Perhubungan

N7P39A86.3.1

Terbangunnya/tertingkatkannya/terehabilitasinya 7 pelabuhan strategis yaitu lokasi di Bitung, Balikpapan, Dumai, Acar (Sorong), Ternate, Probolinggo dan Pantoloan

Unit 1 1 0

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 56

2) Audit Kinerja Program Beras Miskin (Raskin)

Audit ini dilaksanakan pada Provinsi Riau, Kota Pekanbaru, Kabupaten

Rokan Hulu, Kabupaten Kampar dan Kabupaten Siak untuk tahun

anggaran 2011, dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 6

laporan.

Tujuan audit operasional Program Raskin ini adalah untuk menilai

pelaksanaan program telah memenuhi 6 Tepat yaitu Tepat Sasaran

Penerima Manfaat, Tepat Jumlah, Tepat Harga, Tepat Waktu, Tepat

Administrasi dan Tepat Kualitas, serta menjaring permasalahan yang

terjadi dalam pelaksanaan kegiatan Program Raskin dan memberikan

rekomendasi terhadap kelemahan dalam pelaksanaan program

sehingga dapat memberikan sumbangan positif kepada instansi

terkait, khususnya Kementerian Koordinasi Bidang Kesejahteraan

Rakyat dalam pertanggungjawaban kegiatan.

1.2.8.1.2.8.1.2.8.1.2.8. Laporan Hasil Pengawasan atas Laporan Hasil Pengawasan atas Laporan Hasil Pengawasan atas Laporan Hasil Pengawasan atas Permintaan Permintaan Permintaan Permintaan StakeholderStakeholderStakeholderStakeholder Bidang Bidang Bidang Bidang

PerekonomianPerekonomianPerekonomianPerekonomian

Capaian indikator laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder

Bidang Polsoskam yaitu 300% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN

dengan terealisasinya 6 laporan dari 2 laporan yang ditargetkan. Capaian

tersebut memperoleh predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian kinerja tahun 2012

sebesar 300% mengalami penurunan bila dibanding dengan capaian

kinerja tahun 2011 sebesar 400%.

Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasan

sebagai berikut:

1) Audit Kinerja Program Peningkatan Fasilitasi Penempatan dan

Perlindungan TKI

Sasaran audit adalah laporan hasil kinerja pada Balai Pelayanan

Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Kota

Pekanbaru Tahun Anggaran 2011 dengan jumlah laporan yang

diterbitkan sebanyak 1 laporan.

2) Audit Operasional pada SNVT Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I

Provinsi Riau

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 57

Audit ini dilaksanakan pada Proyek Rutin Jalan APBN Tahun 2011 pada

satuan kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Riau

dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 1 laporan.

3) Pemutakhiran Tindak Lanjut Hasil Pengawasan

Pemutakhiran data hasil pengawasan dan tindak lanjut merupakan

penugasan rutin dan pada tahun 2012 terlaksana diantaranya

melakukan pembahasan data saldo temuan audit I-Mhere tahun

anggaran 2008 - 2010, pembahasan tindak lanjut temuan hasil

pemeriksaan pada Kementerian Keuangan RI di Batam serta

rekonsilisasi tindak lanjut hasil audit tahun 2008, 2009 dan 2010

pada Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum

dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 3 laporan.

4) Quality Assurance Atas Pelaksanaan Audit PNPM Mandiri Perkotaan.

Quality Assurance ini dilaksanakan pada pelaksanaan audit PNPM

Mandiri Perkotaan di Kota Dumai dengan jumlah laporan yang

diterbitkan sebanyak 1 laporan.

Quality Assurance ini bertujuan untuk memantau kemajuan

pelaksanaan kegiatan penugasan audit dan menginventarisir

hambatan/kendala yang dihadapi, mengevaluasi pelaksanaan

penugasan audit agar sesuai dengan kebijakan dan petunjuk

pelaksanaan audit yang diberlakukan, diselesaikan sesuai rencana

serta mengidentifikasi kelemahan-kelemahan dalam pelaksanaan

penugasan audit dengan memberikan bimbingan, arahan,

solusi/rekomendasi atas kelemahan, permasalahan dan hambatan

yang dihadapi dalam pelaksanaan audit.

1.2.9.1.2.9.1.2.9.1.2.9. Laporan Hasil Pengawasan Atas Permintaan Laporan Hasil Pengawasan Atas Permintaan Laporan Hasil Pengawasan Atas Permintaan Laporan Hasil Pengawasan Atas Permintaan StakeholdersStakeholdersStakeholdersStakeholders Bidang Bidang Bidang Bidang

Polsoskam Polsoskam Polsoskam Polsoskam

Capaian indikator laporan hasil pengawasan atas permintaan

stakeholders Bidang Keuangan Daerah yaitu 533% dari target yang

ditetapkan dalam TAPKIN dengan terealisasinya 16 laporan dari 3 laporan

yang ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh predikat memuaskan.

Capaian kinerja tahun 2012 sebesar 533% mengalami peningkatan bila

dibanding dengan capaian kinerja tahun 2011 sebesar 100%.

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 58

Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasan

sebagai berikut:

1) Audit Ibadah Haji

Audit dilaksanakan atas Penyelenggaraan Ibadah Haji tahun 1433

H/tahun 2012 di lingkungan Kementerian Agama Provinsi Riau dengan

jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 1 laporan.

2) Mapping SPIP

Mapping SPIP dilaksanakan di Balai Pengawas Obat dan Makanan

Provinsi Riau di kota Pekanbaru pada kegiatan Pendampingan

Mapping SPIP dan Pendampingan Pemetaan SPIP dan Penilaian Risiko

Tahun 2012 dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 2

laporan.

3) Sosialisasi SPIP

Sosialisasi dilaksanakan di Kantor Balai Pengawasan Obat dan

Makanan Provinsi Riau di Pekanbaru dengan jumlah laporan yang

diterbitkan sebanyak 1 laporan.

4) Narasumber Sosialisasi/Rapat

Narasumber dilaksanakan di wilayah Provinsi Riau dengan jumlah

laporan yang diterbitkan sebanyak 4 laporan. Narasumber tersebut

melibatkan Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam rapat koordinasi BOS

di lingkungan Dinas Pendidikan, Kementerian Agama dan Dinas Sosial

Provinsi Riau serta sebagai narasumber pada diklat/ujian Sertifikasi

Pengadaan Barang/Jasa tahun 2012 pada Kementerian Hukum dan

HAM Wilayah Riau.

5) Audit Tujuan Tertentu/Operasional

Audit dilaksanakan pada kegiatan Pelaksanaan Pengelolaan Keuangan

tahun anggaran 2012 di Kanwil Kemenkum dan HAM, kegiatan

operasional atas pertanggungjawaban Dana APBN pada SPK Pendirian

Politeknik Kampar, kegiatan belanja barang non operasional lainnya

pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Riau periode 1 Januari

2012 s.d. 30 Juni 2012 dan kegiatan pelaksanaan belanja modal pada

Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun anggaran 2012, dengan jumlah

laporan yang diterbitkan sebanyak 4 laporan.

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 59

6) Sosialisasi/Narasumber

Sosialisasi/Narasumber dilaksanakan di Kantor Wilayah Kementerian

Agama Provinsi Riau dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak

2 laporan. Kegiatan dilaksanakan pada kegiatan Orientasi Tata Cara

Penyusuanan LAKIP Angkatan I dan II dan Sosialisasi petunjuk teknis

atas program di lingkungan Kementerian Agama RI.

7) Pendampingan/Bimtek

Dilaksanakan dengan melakukan pendampingan Penyusunan Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) pada Kepolisian

Daerah Riau Tahun 2011 dan pendampingan penyelesaian tindak

lanjut temuan BPK RI atas Laporan Keuangan Tahun 2011 di

Kementerian Pertanian dengan jumlah laporan yang diterbitkan

sebanyak 2 laporan

1.2.10.1.2.10.1.2.10.1.2.10. Laporan Hasil Pengawasan atas Permintaan Laporan Hasil Pengawasan atas Permintaan Laporan Hasil Pengawasan atas Permintaan Laporan Hasil Pengawasan atas Permintaan StakeholderStakeholderStakeholderStakeholder Bidang Bidang Bidang Bidang

Keuangan DaerahKeuangan DaerahKeuangan DaerahKeuangan Daerah

Capaian indikator laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder

Bidang Keuangan Daerah yaitu 475% dari target yang ditetapkan dalam

TAPKIN dengan terealisasinya 57 laporan dari 12 laporan yang

ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian

kinerja tahun 2012 sebesar 475% mengalami penurunan bila dibanding

dengan capaian kinerja tahun 2011 sebesar 2500%.

Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasan

sebagai berikut:

1) Evaluasi Laporan Penyelenggara Pemerintah Daerah (LPPD)

Evaluasi LPPD dilaksanakan oleh Tim Daerah (Timda) yang

beranggotakan tim dari Perwakilan BPKP Provinsi Riau dan Inspektorat

Provinsi Riau. Timda telah berhasil melaksanakan evaluasi LPPD pada

11 pemerintah provinsi/kabupaten/kota di wilayah Provinsi Riau, yaitu

pada Pemerintah Kota Pekanbaru, Kota Dumai, Kabupaten Kampar,

Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten

Pelalawan, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Rokan Hulu,

Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Bengkalis, dan Kabupaten Siak.

Jumlah laporan yang diterbitkan adalah sebanyak 11 laporan.

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 60

Melalui evaluasi LPPD dapat diketahui keberhasilan penyelenggaraan

pemerintahan daerah dalam memanfaatkan hak yang diperoleh daerah

dengan capaian keluaran dan hasil yang telah direncanakan serta

dijadikan sebagai umpan balik dan rekomendasi bagi daerah untuk

mendorong peningkatan kinerja penyelenggaraan pemerintahan

daerah. Sebagai konsekuensi bagi Pemerintahan Daerah yang

berdasarkan hasil EKPPD masuk kategori berprestasi rendah wajib

memperbaiki dan meningkatkan kinerja pemerintahan daerahnya.

Berdasarkan hasil evaluasi LPPD tahun 2010 yang dilaksanakan di

tahun 2011, 11 pemerintah provinsi/kabupaten/kota di wilayah

Provinsi Riau memperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 3.8Tabel 3.8Tabel 3.8Tabel 3.8 Status dan Nilai Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah terhadap Status dan Nilai Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah terhadap Status dan Nilai Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah terhadap Status dan Nilai Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah terhadap

Laporan PLaporan PLaporan PLaporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah tahun 2010enyelenggaraan Pemerintahan Daerah tahun 2010enyelenggaraan Pemerintahan Daerah tahun 2010enyelenggaraan Pemerintahan Daerah tahun 2010

Sumber data : Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 100 – 279 Tahun 2012 tentang Penetapan Peringkat dan Status Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah terhadap Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah tahun 2010

Dari 11 pemerintah provinsi/kabupaten/kota di wilayah Provinsi Riau

hanya 2 kabupaten yang mendapatkan nilai dengan status sedang

dan 1 kabupaten yang mendapat nilai rendah yang harus menjadi

perhatian bagi pemerintah daerah.

No. Kabupaten / Kota Status Nilai

1 Kampar Tinggi 2,7165

2 Bengkalis Tinggi 2,5903

3 Siak Tinggi 2,5559

4 Rokan Hulu Tinggi 2,5497

5 Dumai Tinggi 2,4743

6 Indragiri Hilir Tinggi 2,4020

7 Rokan Hilir Tinggi 2,2555

8 Pekanbaru Tinggi 2,1901

9 Kuantan Singingi Sedang 1,7112

10 Pelalawan Sedang 1,6373

11 Indragiri Hulu Rendah 0,9555

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 61

2) Probity Audit

Probity audit ini dilakukan pada tahap perencanaan atas kegiatan

pembangunan jalan strategis Kabupaten Bengkalis pada Dinas Bina

Marga dan Pengairan Kabupaten Bengkalis, dengan jumlah laporan

yang diterbitkan sebanyak 1 laporan.

3) Narasumber/Sosialisasi Probity Audit

Narasumber/ sosialisasi probity audit dilakukan pada Pemerintah Kota

Pekanbaru dan Kabupaten Bengkalis, dengan jumlah laporan yang

diterbitkan sebanyak 3 laporan.

4) Pendampingan Cleareance Pengadaan Barang/Jasa

Pendampingan Cleareance pengadaan barang/jasa ini dilaksanakan

atas permintaan PB PON XVIII Tahun 2012 dengan jumlah laporan yang

diterbitkan sebanyak 6 laporan, yaitu pendampingan cleareance

pengadaaan barang/jasa dan verifikasi pertanggungjawaban

pengeluaran pada Bidang I PB PON XVIII, Bidang II, Bidang III, Bidang IV,

Bidang V, dan Sekretariat PB PON XVIII.

5) Due diligence PON

Due diligence dilakukan atas arahan langsung dari Kepala BPKP dalam

rangka pengawasan percepatan persiapan penyelenggaraan PON XVIII

tahun 2012. Due diligence dilakukan atas pekerjaan pembangunan

Stadion Utama, Venue Panahan, Infrastruktur Stadion Utama, Venue

Menembak, Venue Volley Indoor, Lapangan Baseball dan softball, dan

dua unit Asrama Wisma Atlet. Penugasan ini menghasilkan 7 laporan.

6) Melakukan Kajian

Kajian dilakukan terhadap delapan pedoman penyelenggaraan

keuangan di lingkungan PB PON XVIII tahun 2012 Provinsi Riau,

dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 1 laporan.

7) Penyusunan SOP dan Mekanisme Pelaksanaan Verifikasi PBJ

Penyelenggaraan PON VIII Tahun 2012

Dilakukan berupa penyusunan SOP dan mekanisme koordinasi

pelaksanaan verifikasi PBJ dalam rangka pengawasan percepatan

persiapan penyelenggaraan PON XVIII tahun 2012, dengan jumlah

laporan yang diterbitkan sebanyak 1 laporan.

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 62

8) Supervisi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Penyelenggaraan PON

VIII Tahun 2012

Supervisi yang dilakukan adalah terhadap pelaksanaan program dan

kegiatan dalam rangka penyelenggaraan PON XVIII tahun 2012,

dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 1 laporan.

9) Reviu/Verifikasi Pelaksanaan PBJ PON VIII Tahun 2012

Reviu yang dilakukan adalah terhadap verifikasi pelaksanaan

pengelolaan barang/jasa sesuai pedoman PON XVIII tahun 2012,

dengan jumlah laporan yang diterbitkan adalah 1 laporan.

10) Audit Operasional dan Pemberian Bantuan Audit Operasional

Audit operasional atau pemberian bantuan untuk melakukan audit

operasional dilaksanakan melalui 5 penugasan pada lingkungan

Pemerintah Daerah Provinsi Riau dalam rangka persiapan PON XVIII

tahun 2012, dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 5

laporan.

11) Audit Tujuan Tertentu

Audit tujuan tertentu dilaksanakan atas permintaan pada SKPD di

7 pemerintah provinsi/kabupaten/kota di wilayah Provinsi Riau, yaitu

pada Pemerintah Provinsi Riau, Kabupaten Siak, Kabupaten Indragiri

Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten

Bengkalis, dan Kabupaten Kepulauan Meranti, dengan jumlah laporan

yang diterbitkan sebanyak 16 laporan.

12) Narasumber/ Sosialisasi

Narasumber/ sosialisasi dilaksanakan pada Inspektorat Provinsi Riau,

Kabupaten Kuantan Singingi, dan Kabupaten Rokan Hilir, serta pada

acara bimtek Peraturan Presiden RI No.54 Tahun 2010 bagi aparat

Pemerintah Kota Batam. Penugasan ini menghasilkan 4 laporan.

1.2.11.1.2.11.1.2.11.1.2.11. Laporan Hasil Bimtek/ Asistensi Penyusunan Laporan Keuangan Laporan Hasil Bimtek/ Asistensi Penyusunan Laporan Keuangan Laporan Hasil Bimtek/ Asistensi Penyusunan Laporan Keuangan Laporan Hasil Bimtek/ Asistensi Penyusunan Laporan Keuangan

BUMDBUMDBUMDBUMD

Capaian indikator laporan hasil bimtek/asistensi penyusunan LK BUMD

yaitu 1950% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan

terealisasinya 39 laporan dari 2 laporan yang ditargetkan. Capaian

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 63

tersebut memperoleh predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian kinerja tahun 2012

sebesar 1950% mengalami peningkatan bila dibanding dengan capaian

kinerja tahun 2011 sebesar 200%.

Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasan

sebagai berikut:

1) Audit Independen atas Laporan Keuangan BUMD/BLUD

Sasaran audit adalah laporan keuangan BUMD diantaranya mencakup

tahun buku 2011. Audit ini dilaksanakan melalui 5 penugasan

dengan hasil 5 laporan audit independen atas laporan keuangan pada

PDAM Tirta Indra Kabupaten Indragiri Hulu, PDAM Tirta Indragiri Kab

Indragiri Hilir, PDAM Tirta Siak Kota Pekanbaru, PDAM Kabupaten

Bengkalis dan RSUD Kabupaten Rokan Hulu.

2) Bimtek/Asistensi atas Penyusunan Laporan Keuangan

Bimtek/asistensi atas penyusunan laporan keuangan dilaksanakan

melalui 19 penugasan dengan jumlah laporan yang diterbitkan

sebanyak 19 laporan berupa:

• pendampingan penyusunan laporan keuangan Perusahaan Daerah

(PD) Indragiri Kabupaten Indragiri Hulu, RSUD Kabupaten Siak, BPR

Indra Artha Rengat, RSUD Bangkinang Kabupaten Kampar dan

RSUD Dr. RM Pratomo Kabupaten Rokan Hilir.

• Pendampingan/asistensi pemenuhan / penyelesaian administrasi

kegiatan pembangunan Gedung Badan sentral, pembangunan

Gedung Rawat Inap Kelas III, dan pembangunan Gedung Bedah

Sentral serta kegiatan Capacity Building pada RSUD Arifin Ahmad

Provinsi Riau,

• pendampingan Tim BPK RI untuk melakukan uji petik Hasil

Inventarisasi dan penilaian aset KKKS PT.CPI dan BOB PT.BSP Per

31 Desember 2010,

• pendampingan inventarisasi Harta Modal Nomor Induk III ( Harmoni

III) yang berasal dari KKKS di Wilayah Riau,

• pendampingan/asistensi penyusunan pedoman pengadaan barang

dan jasa di DPD PERPAMSI Wilayah Riau dan Kepri,

• fasilitasi/asistensi pengadaan tanah di lingkungan PT. Angkasa

Pura II (Persero) Cabang Pekanbaru dan proses penghapusan

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 64

aktiva tetap Gedung Terminal Lama Bandara SSK II PT. Angkasa

Pura II (Persero) Cabang Pekanbaru,

• pendampingan penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA)

tahun anggaran 2013 dan Laporan Keuangan RSUD Puri Husada

Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2012,

• bimbingan teknis pengadaan Barang Habis Pakai Rumah Sakit

Umum Daerah Kabupaten Siak,

• pendampingan/asistensi penyusunan SOP Keuangan pada RSUD

Rengat,

• pendampingan penyusunan SOP Akuntansi dan Keuangan,

pengajuan general audit, SOP pedoman pengadaan barang dan

jasa, capacity building PDAM Bengkalis.

3) Sosialisasi atas Penyusunan Laporan Keuangan

Sosialisasi atas penyusunan laporan keuangan dengan jumlah laporan

yang diterbitkan sebanyak 7 laporan berupa:

• sosialisasi pedoman umum pelaksanaan Pengadaan Barang dan

Jasa PT. Bank Riau Kepri, PT.Perkebunan Nusantara V (Persero),

• Sosialisasi Penerapan SAK ETAP di DPD Perpamsi Riau dan Kepri

serta PDAM Tirta Indra Kabupaten Indragiri Hulu,

• pemberian pendapat atas Rencana Penyertaan Modal Pemerintah

Kabupaten Bengkalis ke PT Bumi Siak Pusaka melalui BUMD PT.

Bumi Laksamana Jaya.

4) Penyusunan Profil BUMD dan RSUD

Penyusunan profil dilaksanakan melalui 1 penugasan, dengan jumlah

laporan yang diterbitkan sebanyak 1 laporan yaitu pendataan Profil

BUMD dan RSUD yang berkedudukan di wilayah Provinsi Riau.

Sasaran Strategis 2:

Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara Sebesar 87,50%

Sasaran Strategis “Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%”

memiliki dua IKU outcome yaitu “persentase hasil pengawasan optimalisasi

penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti” dan “persentase hasil

pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat” . Namun karena dalam tahun 2012,

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 65

penugasan yang terkait langsung dengan capaian IKU “Persentase hasil

pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti” tidak

menjadi prioritas penugasan untuk Perwakilan BPKP dan nilainya juga relatif kecil,

maka IKU outcome yang dominan untuk mengukur keberhasilan Sasaran Strategis

2 adalah “Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat”.

Secara lengkap, dua IKU outcome tersebut disajikan dalam Tabel 3.9.

Tabel Tabel Tabel Tabel 3333....9999

Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 2

No. Indikator Kinerja Utama Satuan

Realisasi Kinerja Kenaikan

(Penurunan)

Target

Kinerja

2014

Capaian

2012 Thd

Target

2014 (%)

2011 2012

IKU IKU IKU IKU OutcomeOutcomeOutcomeOutcome

2.1.1 Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti

Persen 75 0 (75) 87,50 0

2.1.2 Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat

Persen 125,35 211,76 86,41 86,25 245,52

Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di

Tabel 3.1 terlihat bahwa IKU outcome dominan sasaran strategis tahun 2012

tercapai 100%. Secara keseluruhan, dengan dua IKU outcome, rata-rata capaian

sasaran 122,76%. Uraian masing-masing capaian IKU outcome sasaran strategis ini

sebagai berikut:

22222222........11111111........11111111........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeennnnnnnnttttttttaaaaaaaasssssssseeeeeeee HHHHHHHHaaaaaaaassssssssiiiiiiiillllllll PPPPPPPPeeeeeeeennnnnnnnggggggggaaaaaaaawwwwwwwwaaaaaaaassssssssaaaaaaaannnnnnnn OOOOOOOOppppppppttttttttiiiiiiiimmmmmmmmaaaaaaaalllllllliiiiiiiissssssssaaaaaaaassssssssiiiiiiii PPPPPPPPeeeeeeeennnnnnnneeeeeeeerrrrrrrriiiiiiiimmmmmmmmaaaaaaaaaaaaaaaannnnnnnn

NNNNNNNNeeeeeeeeggggggggaaaaaaaarrrrrrrraaaaaaaa////////DDDDDDDDaaaaaaaaeeeeeeeerrrrrrrraaaaaaaahhhhhhhh YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg DDDDDDDDiiiiiiiittttttttiiiiiiiinnnnnnnnddddddddaaaaaaaakkkkkkkkllllllllaaaaaaaannnnnnnnjjjjjjjjuuuuuuuuttttttttiiiiiiii

Dalam rangka berperan melakukan optimalisasi penerimaan negara,

Perwakilan BPKP Provinsi Riau menetapkan “Persentase hasil

pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti”

sebagai IKU yang dominan dalam mengindikasikan ketercapaian Sasaran

Strategis Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara. Pengawasan atas

penerimaan negara antara lain untuk mendorong upaya perbaikan sistem

manajemen Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang transparan dan

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 66

akuntabel, sehingga penerimaan yang berasal dari PNBP menjadi

meningkat sesuai dengan potensi yang diharapkan. Kinerja IKU ini diukur

berdasarkan jumlah tindak lanjut atas rekomendasi/saran dibandingkan

dengan jumlah rekomendasi/saran hasil audit optimalisasi penerimaan

negara/OPAD sampai dengan tahun berjalan.

Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah tindak

lanjut atas rekomendasi/saran dibandingkan dengan jumlah

rekomendasi/saran hasil audit optimalisasi penerimaan negara/OPAD

sampai dengan tahun berjalan.

Realisasi IKU ini tahun 2012 sebesar 0%, atau mencapai 0% dari target

tahun 2012 sebesar 75%. Jumlah tindak lanjut atas rekomendasi/saran

sebesar Rp0 dibandingkan dengan jumlah rekomendasi/saran hasil audit

optimalisasi penerimaan negara/OPAD sampai dengan tahun berjalan

sebesar Rp0.

Rendahnya capaian IKU tahun 2012 tersebut, disebabkan pada tahun

2012, pelaksanaan audit Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang

dilakukan Perwakilan BPKP tidak menjadi prioritas penugasan

sebagaimana tahun sebelumnya dan audit PNBP yang dilakukan hanya

atas beberapa satuan kerja Kementerian/Lembaga yang nilai PNBP-nya

relatif kecil.

Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 0% mengalami penurunan sebesar 75%

dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 75%. Namun jika dibandingkan

dengan target akhir periode Renstra tahun 2014, IKU ini hanya mencapai

0% dari target sebesar 87,50%. Dengan memerhatikan realisasi IKU, maka

diperlukan upaya yang intensif untuk mencapai target IKU pada akhir

periode renstra tahun 2014 sebesar 87,50%.

Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp12.915.000,00 atau

64,66% dari anggaran sebesar Rp19.975.000,00 dengan menggunakan

SDM, sebanyak 155 OH atau 95% dari rencana sebanyak 163 OH.

22222222........11111111........22222222........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeennnnnnnnttttttttaaaaaaaasssssssseeeeeeee HHHHHHHHaaaaaaaassssssssiiiiiiiillllllll PPPPPPPPeeeeeeeennnnnnnnggggggggaaaaaaaawwwwwwwwaaaaaaaassssssssaaaaaaaannnnnnnn BBBBBBBBUUUUUUUUNNNNNNNN YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg DDDDDDDDiiiiiiiissssssssaaaaaaaammmmmmmmppppppppaaaaaaaaiiiiiiiikkkkkkkkaaaaaaaannnnnnnn KKKKKKKKeeeeeeee PPPPPPPPuuuuuuuussssssssaaaaaaaatttttttt

Pemerintah melalui PP 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah, pasal 49 ayat 2 butir b. menegaskan bahwa Perwakilan

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 67

BPKP Provinsi Riau melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas

keuangan Negara atas kegiatan Kebendaharaan Umum Negara dengan

tujuan untuk memberikan masukan kepada Menteri Keuangan.

Menindaklanjuti amanat tersebut, dalam Renstranya, Perwakilan BPKP

Provinsi Riau membentuk IKU berupa “Persentase hasil pengawasan BUN

yang yang disampaikan ke Pusat”.

Capaian IKU ini diukur berdasarkan persentase jumlah laporan hasil

pengawasan BUN yang dikirim ke Pusat dibandingkan dengan jumlah

target laporan hasil pengawasan BUN yang diberikan oleh Pusat.

Jumlah laporan hasil pengawasan BUN yang dikirim ke Pusat adalah

sebanyak 144 laporan atau 211,76% dari 68 laporan hasil pengawasan

BUN yang diberikan oleh Pusat. Dibandingkan dengan targetnya sebesar

71,25%, maka capaian IKU tahun 2012 sebesar 297,21%.

Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 211,76% mengalami kenaikan sebesar

86,41% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 125,35%. Namun jika

dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014, IKU ini

telah mencapai 245,52% dari target sebesar 86,25%.

Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp534.852.000,00 atau

70,99% dari anggaran sebesar Rp753.465.000,00 dengan menggunakan

SDM, sebanyak 1.876 OH atau 76% dari rencana sebanyak 2.484 OH.

Di samping IKU outcome di atas, capaian Sasaran Strategis 2 ini didukung melalui

lima IKU output seperti digambarkan sebagai berikut:

Tabel Tabel Tabel Tabel 3333....10101010

Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 2

No. Indikator Kinerja Utama Satuan

Tahun 2012 Tahun 2011 Target

s.d. 2014

Realiasi s.d.2012

Capaian

Kinerja

s.d 2012 Target Realisasi

% Capaian

% Capaian

IKU IKU IKU IKU OutputOutputOutputOutput

2.2.1 Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Perekonomian

Laporan 1 3 300 100 4 4 100%

2.2.2 Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Polsoskam

Laporan 1 0 0 14.200 10 5 50%

2.2.3 Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Perekonomian

Laporan 6 10 167 N/A 9 10 100%

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 68

No. Indikator Kinerja Utama Satuan

Tahun 2012 Tahun 2011 Target

s.d. 2014

Realiasi s.d.2012

Capaian

Kinerja

s.d 2012 Target Realisasi

% Capaian

% Capaian

2.2.4 Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Polsoskam

Laporan 14 69 493 317 32 69 100%

2.2.5 Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Keuangan Daerah

Laporan 48 65 135 125 277 244 88%

N/A = Not Applicable berarti tidak menjadi target

Dari tabel di atas terlihat bahwa untuk beberapa indikator kinerja output yang telah

dilaksanakan dalam tiga tahun terakhir, beberapa indikator menunjukkan capaian

kinerja yang lebih baik. Indikator kinerja output yang mengalami peningkatan

capaian kinerja yang sangat signifikan (300% ke atas) di tahun 2012 jika

dibandingkan dengan tahun 2011 yaitu Laporan hasil pengawasan BUN Bidang

Polsoskam dengan capaian 493%.

Berikutnya untuk pengukuran kinerja selama tahun 2012 terhadap capaian

sasaran strategis ini dinilai memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan, karena hampir seluruh indikator kinerja

outputnya memperoleh capaian di atas 85%, dengan uraian masing-masing

indikator kinerja output sebagai berikut:

2.2.1.2.2.1.2.2.1.2.2.1. Laporan Hasil Pengawasan atas Penerimaan Negara Bidang Laporan Hasil Pengawasan atas Penerimaan Negara Bidang Laporan Hasil Pengawasan atas Penerimaan Negara Bidang Laporan Hasil Pengawasan atas Penerimaan Negara Bidang

PerekonomianPerekonomianPerekonomianPerekonomian

Capaian indikator laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara

Bidang Perekonomian yaitu 300% dari target yang ditetapkan dalam

TAPKIN dengan terealisasinya 3 laporan dari 1 laporan yang ditargetkan.

Capaian tersebut memperoleh predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian kinerja

tahun 2012 sebesar 300% mengalami peningkatan bila dibanding dengan

capaian kinerja tahun 2011 sebesar 100%.

Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui 3 penugasan

Pemeriksaan Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada 3

satuan kerja di lingkungan Kementerian Perhubungan di Provinsi Riau

yaitu: Bandar Udara Japura Rengat Kabupaten Indragiri Hulu, Stasiun

Meteorologi Japura Rengat Kabupaten Indragiri Hulu dan di Balai

Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru.

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 69

2.2.2.2.2.2.2.2.2.2.2.2. Laporan Hasil Pengawasan Atas Penerimaan Negara BidangLaporan Hasil Pengawasan Atas Penerimaan Negara BidangLaporan Hasil Pengawasan Atas Penerimaan Negara BidangLaporan Hasil Pengawasan Atas Penerimaan Negara Bidang

Polsoskam Polsoskam Polsoskam Polsoskam

Capaian indikator laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara

Bidang Polsoskam tidak terealisasi sebagaimana target yang ditetapkan

dalam TAPKIN sebanyak 1 laporan. Capaian tersebut memperoleh

predikat kurangkurangkurangkurang. Capaian kinerja tahun 2012 sebesar 0% mengalami

penurunan bila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2011 sebesar

14200%.

Capaian indikator kinerja output ini tidak tercapai karena penugasan audit

operasional PNBP pada Perguruan Tinggi Negeri Tahun 2011 dibatalkan

sesuai hasil rekonsiliasi Revisi RKT 2012 di Kantor Pusat BPKP Jakarta

pada tanggal 12 s.d. 13 Juli 2012.

22222222........22222222........33333333........ LLLLLLLLaaaaaaaappppppppoooooooorrrrrrrraaaaaaaannnnnnnn HHHHHHHHaaaaaaaassssssssiiiiiiiillllllll PengawasanPengawasanPengawasanPengawasan BBBBBBBBeeeeeeeennnnnnnnddddddddaaaaaaaahhhhhhhhaaaaaaaarrrrrrrraaaaaaaa UUUUUUUUmmmmmmmmuuuuuuuummmmmmmm NNNNNNNNeeeeeeeeggggggggaaaaaaaarrrrrrrraaaaaaaa ((((((((BBBBBBBBUUUUUUUUNNNNNNNN)))))))) BBBBBBBBiiiiiiiiddddddddaaaaaaaannnnnnnngggggggg

PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrreeeeeeeekkkkkkkkoooooooonnnnnnnnoooooooommmmmmmmiiiiiiiiaaaaaaaannnnnnnn

Capaian indikator laporan hasil pengawasan BUN Bidang Perekonomian

yaitu 167% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan

terealisasinya 10 laporan dari 6 laporan yang ditargetkan. Capaian

tersebut memperoleh predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian kinerja tahun 2012

sebesar 167% mengalami peningkatan bila dibanding dengan capaian

kinerja tahun 2011 yang tidak ditargetkan.

Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasan

sebagai berikut:

1) Evaluasi Penyerapan Anggaran

Evaluasi ini dilaksanakan pada Kantor Administrator Pelabuhan Kelas I

Dumai, satuan kerja Distrik Navigasi Kementerian Perhubungan di Kota

Dumai dan satuan kerja di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi

Riau dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 8 laporan untuk

periode sampai dengan Semester I Tahun 2012.

2) Audit Tujuan Tertentu (Clearrance Asset) Kegiatan Pembangunan

Gedung Kantor.

Audit ini merupakan audit atas kegiatan pembangunan gedung Kantor

Pertanahan Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Anggaran 2012

dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 2 laporan.

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 70

2.2.4.2.2.4.2.2.4.2.2.4. LLLLLLLLaaaaaaaappppppppoooooooorrrrrrrraaaaaaaannnnnnnn hhhhhhhhaaaaaaaassssssssiiiiiiiillllllll pengawasan Bendahara Umum Negara Bidang pengawasan Bendahara Umum Negara Bidang pengawasan Bendahara Umum Negara Bidang pengawasan Bendahara Umum Negara Bidang

PolsoskamPolsoskamPolsoskamPolsoskam

Capaian indikator laporan hasil pengawasan BUN Bidang Polsoskam yaitu

493% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan terealisasinya 69

laporan dari 14 laporan yang ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh

predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian kinerja tahun 2012 sebesar 493%

mengalami peningkatan bila dibanding dengan capaian kinerja tahun

2011 sebesar 317%.

Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasan

sebagai berikut:

1) Evaluasi Penyerapan Anggaran

Evaluasi ini dilaksanakan pada Kepolisian Daerah Provinsi Riau dan

Satuan Kerja di bawah Polda Riau pada Kabupaten Kampar dan

kabupaten Rokan Hulu, Kejaksaan Tinggi Provinsi Riau dan satuan

kerja di bawah Kejati Riau, satuan kerja pada Pengadilan Tinggi di

Lingkungan Mahkamah Agung di Provinsi Riau, satuan kerja pada

Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Riau, satuan

kerja pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kantor Wilayah

Badan Pertanahan Nasional, satuan kerja pada Kantor Wilayah

Kementerian Agama, satuan kerja pada Kementerian Kesehatan di

Provinsi Riau dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak

66 laporan untuk periode s.d. Semester I tahun 2012.

2) Reviu Pertanggungjawaban Keuangan

Reviu ini dilaksanakan pada hasil verifikasi pertanggungjawaban

keuangan Badan Pengawas Pemilu Provinsi Riau tahun anggaran

2012, dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 1 laporan.

3) Reviu Pembangunan Gedung

Reviu ini dilaksanakan melalui pendampingan proses pekerjaaan

pembangunan gedung Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II

Pekanbaru dan atas rencana perluasan/pembangunan Pos Pelayanan

Hukum di Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi Riau tahun anggaran

2012, dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 2 laporan.

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 71

Tujuan reviu ini adalah untuk memperoleh keyakinan bahwa rencana

pembangunan gedung yang akan dilaksanakan telah memenuhi

kriteria sangat dibutuhkan (urgent) dan memenuhi prinsip kewajaran

anggaran.

2.2.5.2.2.5.2.2.5.2.2.5. LLLLLLLLaaaaaaaappppppppoooooooorrrrrrrraaaaaaaannnnnnnn Hasil Pengawasan BUN Bidang Keuangan DaerahHasil Pengawasan BUN Bidang Keuangan DaerahHasil Pengawasan BUN Bidang Keuangan DaerahHasil Pengawasan BUN Bidang Keuangan Daerah

Capaian indikator laporan hasil pengawasan BUN Bidang Keuangan

Daerah yaitu 135% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan

terealisasinya 65 laporan dari 48 laporan yang ditargetkan. Capaian

tersebut memperoleh predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian kinerja tahun 2012

sebesar 135% mengalami peningkatan bila dibanding dengan capaian

kinerja tahun 2011 sebesar 125%.

Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasan

sebagai berikut:

1) Monitoring Pengelolaan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan DPPID

Monitoring Pengelolaan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan DPPID

dilakukan untuk tahun anggaran 2011. Monitoring ini dilaksanakan

pada 13 pemerintah provinsi/kabupaten/kota di wilayah Provinsi Riau

yaitu Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan

Hilir, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kabupaten Kampar, Kabupaten

Kuantan Singingi, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Siak, Kabupaten

Indragiri Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir, Kota Pekanbaru, Kota Dumai,

dan Provinsi Riau.

Penugasan Monitoring Pengelolaan DAK dan DPIPD meliputi 13 bidang

yaitu bidang infrastruktur irigasi, bidang sanitasi, bidang pendidikan,

bidang infrastruktur air minum, bidang kehutanan, bidang infrastruktur

jalan/jembatan, bidang farmasi, bidang kelautan dan perikanan,

bidang kesehatan, bidang pelayanan kesehatan rujukan, bidang

infrastruktur sanitasi, bidang lingkungan hidup, bidang pertanian,

dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 60 laporan.

Dari hasil monitoring ditemukan adanya koreksi terkait dengan

Pengelolaan DAK dan DPDF-PPD, DPIPD dan DPPIP Tahun 2011

sebagaimana tergambar pada grafik berikut:

Bab 3

--------------------------------------------------------------

Pencairan dana tidak sesuai prestasi kerja

Kondisi fisik yang tidak tepat sasaran

Hasil kegiatan fisik yang tidak dimanfaatkan

Sisa dana yang tidak dicantumkan dalam SILPA pada Neraca per

Dana tidak terserap dan menjadi SILPA pada Neraca per 31/12/2011

Dana APBD dari sumber lain untuk membiayai kegiatan DAK dan

Penggunaan dana untuk kegiatan yang tidak diperbolehkan

Grafik 3.1. Koreksi Hasil Monitoring Pengelolaan DAK dan DPDF

DPIPD dan DPPIP Tahun 2011 (dalam jutaan rupiah)

Sumber data : 1. Laporan Hasil Monit

8 November 2012.

2. Laporan Hasil Pemeriksaan Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang

19.C/LHP/XVIII.PEK/06/2012 tanggal 27 Juni 2012

2) Evaluasi Penyerapan APBD

Evaluasi ini dilaksanakan pada Pemerintah Provinsi Riau,

Siak, dan Kabupaten Bengkalis, dengan jumlah laporan yang

diterbitkan sebanyak 4 (empat) laporan

Januari 2012 s.d. 30 Juni 2012.

Evaluasi

penyerapan anggaran pemerintah daerah, mengidentifikasi

permasalahan yang menghambat penyerapan anggaran pemerintah

daerah, dan memberikan saran/rekomendasi langkah

strategis percepatan pen

3) Bimbingan

Bimbingan teknis ini dilaksanakan pada Pemerintah Kabupaten Siak.

Jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 1 (satu) laporan.

Sasaran Strategis 3

Terselenggaranya

Pada 75% BUMN/BUMD

Sebagai auditor internal pemerintah, terkait dengan perannya dalam

akuntabilitas Pemda dan pengelolaan BUMN/BUMD,

perlu mendorong pemerintah daerah untuk menerapkan Standa

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012

0 1000 2000

Pencairan dana tidak sesuai prestasi kerja

Kondisi fisik yang tidak tepat sasaran

Hasil kegiatan fisik yang tidak dimanfaatkan

Sisa dana yang tidak dicantumkan dalam SILPA pada Neraca per …

Dana tidak terserap dan menjadi SILPA pada Neraca per 31/12/2011

Dana APBD dari sumber lain untuk membiayai kegiatan DAK dan …

Dana diblokir

Penggunaan dana untuk kegiatan yang tidak diperbolehkan

Koreksi Hasil Monitoring Pengelolaan DAK dan DPDF-PPD,

DPIPD dan DPPIP Tahun 2011 (dalam jutaan rupiah)

Laporan Hasil Monitoring Perwakilan BPKP Provinsi Riau No: LHM-3565/PW/04/3/2012, tanggal

8 November 2012.

2. Laporan Hasil Pemeriksaan Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan Nomor:

19.C/LHP/XVIII.PEK/06/2012 tanggal 27 Juni 2012

Penyerapan APBD Pemerintah Daerah Tahun 2012

Evaluasi ini dilaksanakan pada Pemerintah Provinsi Riau,

Siak, dan Kabupaten Bengkalis, dengan jumlah laporan yang

diterbitkan sebanyak 4 (empat) laporan untuk periode realisasi 1

Januari 2012 s.d. 30 Juni 2012.

Evaluasi ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang

penyerapan anggaran pemerintah daerah, mengidentifikasi

permasalahan yang menghambat penyerapan anggaran pemerintah

daerah, dan memberikan saran/rekomendasi langkah

strategis percepatan penyerapan anggaran pemerintah daerah.

Teknis Optimalisasi PAD

Bimbingan teknis ini dilaksanakan pada Pemerintah Kabupaten Siak.

Jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 1 (satu) laporan.

3:

Terselenggaranya SPM Pada 60% IPD dan Terselenggaranya

BUMN/BUMD

auditor internal pemerintah, terkait dengan perannya dalam

akuntabilitas Pemda dan pengelolaan BUMN/BUMD, Perwakilan BPKP Provinsi Riau

perlu mendorong pemerintah daerah untuk menerapkan Standa

a Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 72

3000 4000

3565/PW/04/3/2012, tanggal

undangan Nomor:

Daerah Tahun 2012

Evaluasi ini dilaksanakan pada Pemerintah Provinsi Riau, Kabupaten

Siak, dan Kabupaten Bengkalis, dengan jumlah laporan yang

untuk periode realisasi 1

bertujuan untuk memperoleh informasi tentang

penyerapan anggaran pemerintah daerah, mengidentifikasi

permasalahan yang menghambat penyerapan anggaran pemerintah

daerah, dan memberikan saran/rekomendasi langkah-langkah

yerapan anggaran pemerintah daerah.

Bimbingan teknis ini dilaksanakan pada Pemerintah Kabupaten Siak.

Jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 1 (satu) laporan.

an Terselenggaranya GG

auditor internal pemerintah, terkait dengan perannya dalam meningkatkan

Perwakilan BPKP Provinsi Riau

perlu mendorong pemerintah daerah untuk menerapkan Standar Pelayanan

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 73

Minimal (SPM) yang telah ditetapkan Kementerian Teknis, dan mendorong

BUMN/BUMD untuk menerapkan Good Corporate Governance (GCG).

Sasaran Strategis “Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG

pada 75% BUMN/BUMD” diindikasikan oleh dua IKU outcome dominan yang terkait

langsung dengan IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan

Minimal/Pelayanan Prima dan BUMN/BUMD yang GCG atau KPI mendapat skor

baik.

Bersama satu IKU outcome lainnya, realisasi IKU sasaran strategis tahun 2012

dibandingkan dengan tahun 2011 dan dikaitkan target 2014 disajikan dalam Tabel

3.11.

Tabel Tabel Tabel Tabel 3333....11111111

Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 3

No. Indikator Kinerja Utama Satuan

Realisasi Kinerja Kenaikan

(Penurunan)

Target Kinerja 2014

Capaian 2012 Thd Target

2014 (%) 2011 2012

IKU IKU IKU IKU OutcomeOutcomeOutcomeOutcome

3.1.1 Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal

Persen 8,33 33,33 25 60 55,55

3.1.2 Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI

Persen 225 175 (50) 75 233

3.1.3 Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja

Persen 71,43 87,50 16,07 75 116,67

Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di

Tabel 3.1 terlihat bahwa dua IKU outcome dominan sasaran strategis tahun 2012

tercapai 100%. Secara keseluruhan, dengan tiga IKU outcome, rata-rata capaian

sasaran 201,43%. Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini sebagai

berikut:

33333333........11111111........11111111........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeennnnnnnnttttttttaaaaaaaasssssssseeeeeeee IIIIIIIIPPPPPPPPDDDDDDDD YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg MMMMMMMMeeeeeeeellllllllaaaaaaaakkkkkkkkssssssssaaaaaaaannnnnnnnaaaaaaaakkkkkkkkaaaaaaaannnnnnnn PPPPPPPPeeeeeeeellllllllaaaaaaaayyyyyyyyaaaaaaaannnnnnnnaaaaaaaannnnnnnn SSSSSSSSeeeeeeeessssssssuuuuuuuuaaaaaaaaiiiiiiii SSSSSSSSttttttttaaaaaaaannnnnnnnddddddddaaaaaaaarrrrrrrr

PPPPPPPPeeeeeeeellllllllaaaaaaaayyyyyyyyaaaaaaaannnnnnnnaaaaaaaannnnnnnn MMMMMMMMiiiiiiiinnnnnnnniiiiiiiimmmmmmmmaaaaaaaallllllll

Dasar hukum pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah

Rencana Pembangunan Jangka Menengah tahun 2010–2014, yang

mewajibkan setiap pemerintah daerah untuk menerapkan Standar

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 74

Pelayanan Minimal. Selain itu juga terdapat Peraturan Pemerintah Nomor

65 Tahun 2005 yang mensyaratkan implementasi SPM dilakukan dengan

menuangkan indikator SPM pada dokumen perencanaan jangka

menengah dan tahunan serta pada dokumen penganggaran daerah.

Selanjutnya Inpres Nomor 1 Tahun 2010 juga mengharuskan pemerintah

daerah melakukan SPM yang ditetapkan oleh kementerian teknis.

Berdasarkan PP 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah, pasal 48 ayat 2 butir a dan pasal 50 ayat 1 butir a,

menyebutkan bahwa Perwakilan BPKP Provinsi Riau melakukan

pengawasan intern antara lain melalui audit kinerja diantaranya

dimaksudkan untuk memperbaiki pelayanan publik. Oleh karena itu, audit

kinerja pelayanan pemerintah daerah yang dilaksanakan Perwakilan BPKP

Provinsi Riau mendukung pencapaian Sasaran Strategis 3 dengan IKU

“Jumlah IPD yang Melaksanakan Pelayanan Sesuai Standar Pelayanan

Minimal”

IKU ini diukur dengan membandingkan antara jumlah IPD yang

mencantumkan SPM dalam dokumen perencanaan dengan jumlah IPD

yang diaudit kinerja pelayanannya.

Dalam tahun 2012, IPD yang telah mencantumkan SPM ke dalam

dokumen perencanaan sebanyak 2 IPD dari target sebanyak 6 IPD yang

diaudit kinerja pelayanannya atau 33,33%, sehingga capaian IKU ini pada

tahun 2012 sebesar 111,10%.

Adapun 2 IPD yang telah mencantumkan SPM ke dalam dokumen

perencanaannya adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu dan

Dinas Kesehatan Kabupaten Siak sebagaimana terinci dalam Tabel 3.12

berikut:

Tabel Tabel Tabel Tabel 3.123.123.123.12

Daftar IPD Daftar IPD Daftar IPD Daftar IPD Yang Diaudit Kinerja PelayananYang Diaudit Kinerja PelayananYang Diaudit Kinerja PelayananYang Diaudit Kinerja Pelayanan

No. Instansi Pemerintah Daerah (IPD) yang

diaudit Kinerja Pelayanan

Pencantuman SPM di Dokumen

Perencanaan

1 Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu Mencantumkan SPM

2 Dinas Pendidikan Kabupaten Rokan Hulu Tidak mencantumkan SPM

3 Dinas Pendidikan Kabupaten Siak Tidak mencantumkan SPM

4 Dinas Kesehatan Kabupaten Siak Mencantumkan SPM

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 75

No. Instansi Pemerintah Daerah (IPD) yang

diaudit Kinerja Pelayanan

Pencantuman SPM di Dokumen

Perencanaan

5 Dinas Kesehatan Kabupaten Kuantan Singingi Tidak mencantumkan SPM

6 Dinas Pendidikan Kabupaten Kuantan Singingi Tidak mencantumkan SPM

Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 33,33% mengalami kenaikan sebesar

25% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 8,33% atau mencapai

55,55% dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014

sebanyak 60%. Hal ini menunjukkan bahwa BPKP masih harus berupaya

lebih keras karena capaiannya masih di bawah target akhir periode

Renstra tahun 2014.

Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 101.997.000,00 atau

64,36% dari anggaran sebesar Rp 101.997.000,00 dengan menggunakan

SDM, sebanyak 1.229 OH atau 82% dari rencana sebanyak 1.490 OH.

33333333........11111111........22222222........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeennnnnnnnttttttttaaaaaaaasssssssseeeeeeee BBBBBBBBUUUUUUUUMMMMMMMMNNNNNNNN////////DDDDDDDD////////BBBBBBBBLLLLLLLLUUUUUUUU////////DDDDDDDD YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg DDDDDDDDiiiiiiiillllllllaaaaaaaakkkkkkkkuuuuuuuukkkkkkkkaaaaaaaannnnnnnn SSSSSSSSoooooooossssssssiiiiiiiiaaaaaaaalllllllliiiiiiiissssssssaaaaaaaassssssssiiiiiiii////////AAAAAAAAssssssssiiiiiiiisssssssstttttttteeeeeeeennnnnnnnssssssssiiiiiiii

GGGGGGGGCCCCCCCCGGGGGGGG////////KKKKKKKKPPPPPPPPIIIIIIII

Perwakilan BPKP Provinsi Riau berperan melakukan pengawasan intern

melalui pemberian pelayanan jasa manajemen kepada

BUMN/BUMD/BUL/BLUD di bidang GCG dan KPI, dengan harapan dapat

memperbaiki kinerja BUMN/BUMD/BUL/BLUD. Untuk mengukur manfaat,

ditetapkan IKU berupa “Persentase BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang

dilakukan sosialisasi GCG/KPI”.

IKU ini diukur dengan menghitung jumlah BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang

dilakukan sosialisasi/asistensi/evaluasi GCG atau KPI, dibandingkan

dengan jumlah target dalam PKPT Perwakilan BPKP Provinsi Riau.

Dalam tahun 2012, jumlah BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang dilakukan

sosialisasi/asistensi/evaluasi GCG atau KPI sebanyak

7 BUMN/BUMD/BUL/BLUD dari target dalam PKPT Perwakilan BPKP

Provinsi Riau sebanyak 4 BUMN/BUMD/BUL/BLUD, sehingga capaian IKU

ini pada tahun 2012 sebesar 175%. Bila dibandingkan dengan target IKU

sebesar 55%, maka capaian IKU tersebut adalah sebesar 318%.

Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 175% mengalami penurunan sebesar

50% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 225%. Jika dibandingkan

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 76

dengan target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 75%, IKU ini

mencapai 233%.

Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp33.940.000,00 atau

44,47% dari anggaran sebesar Rp76.325.000,00 dengan menggunakan

SDM, sebanyak 578 OH atau 89% dari rencana sebanyak 647 OH.

33333333........11111111........33333333........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeennnnnnnnttttttttaaaaaaaasssssssseeeeeeee BBBBBBBBUUUUUUUUMMMMMMMMDDDDDDDD YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg DDDDDDDDiiiiiiiillllllllaaaaaaaakkkkkkkkuuuuuuuukkkkkkkkaaaaaaaannnnnnnn AAAAAAAAuuuuuuuuddddddddiiiiiiiitttttttt KKKKKKKKiiiiiiiinnnnnnnneeeeeeeerrrrrrrrjjjjjjjjaaaaaaaa

Penetapan IKU “Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja”,

dimaksudkan untuk mengukur manfaat pengawasan intern yang

dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam meningkatkan

tata kelola BUMD. IKU ini diukur dengan menghitung jumlah BUMD yang

yang dilakukan audit kinerja dibandingkan dengan target dalam PKPT

Perwakilan BPKP Provinsi Riau.

Dalam tahun 2012, BUMD yang yang dilakukan audit kinerja adalah

sebanyak 7 BUMD dari target dalam PKPT Perwakilan BPKP Provinsi Riau

sebanyak 8 BUMD, sehingga capaian IKU ini pada tahun 2012 sebesar

87,50%. Bila dibandingkan dengan target IKU sebesar 50%, maka capaian

IKU tersebut adalah sebesar 175%.

Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 87,50%. mengalami kenaikan sebesar

16,07% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 71,43%. Jika

dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar

75%, IKU ini mencapai 116,67%.

Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp144.800.000,00 atau

100,22% dari anggaran sebesar Rp144.475.000,00 dengan

menggunakan SDM, sebanyak 909 OH atau 113% dari rencana sebanyak

801 OH.

Di samping IKU outcome di atas, capaian Sasaran Strategis 3 ini didukung melalui

tiga IKU output seperti digambarkan sebagai berikut:

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 77

Tabel Tabel Tabel Tabel 3333....11113333

Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 3

No. Indikator Kinerja Utama Satuan

Tahun 2012 Tahun 2011 Target

s.d. 2014

Realiasi s.d.2012

Capaian

Kinerja

s.d 2012 Target Realisasi

% Capaian

% Capaian

IKU IKU IKU IKU OutputOutputOutputOutput

3.2.1 Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik Bidang Keuangan Daerah

Laporan 13 23 177 119 105 90 86%

3.2.2 Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat

Laporan 4 13 325 414 43 60 140%

3.2.3 Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD

Laporan 9 19 211 137 93 62 67%

Dari tabel di atas terlihat bahwa untuk beberapa indikator kinerja output yang telah

dilaksanakan dalam tiga tahun terakhir, beberapa indikator menunjukkan capaian

kinerja yang lebih baik.

Berikutnya untuk pengukuran kinerja selama tahun 2012 terhadap capaian

sasaran strategis ini dinilai memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan, karena seluruh indikator kinerja outputnya

memperoleh capaian di atas 85%, dengan uraian masing-masing indikator kinerja

output sebagai berikut:

3.2.1.3.2.1.3.2.1.3.2.1. Laporan Hasil Pengawasan Atas Kinerja Pelayanan Publik Bidang Laporan Hasil Pengawasan Atas Kinerja Pelayanan Publik Bidang Laporan Hasil Pengawasan Atas Kinerja Pelayanan Publik Bidang Laporan Hasil Pengawasan Atas Kinerja Pelayanan Publik Bidang

Keuangan DaerahKeuangan DaerahKeuangan DaerahKeuangan Daerah

Capaian indikator laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik

Bidang Keuangan Daerah yaitu 177% dari target yang ditetapkan dalam

TAPKIN dengan terealisasinya 23 laporan dari 13 laporan yang

ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian

kinerja tahun 2012 sebesar 177% mengalami peningkatan bila dibanding

dengan capaian kinerja tahun 2011 sebesar 119%.

Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasan

sebagai berikut:

1) Audit Kinerja Pelayanan Pemerintah Daerah

Sasaran audit kinerja adalah pelayanan terhadap 2 bidang/urusan

untuk tahun anggaran 2011 yaitu Pendidikan dan Kesehatan, serta

pengamatan pelayanan terpadu. Audit ini dilaksanakan pada

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 78

Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Rokan Hulu,

Kabupaten Siak, dan Provinsi Riau dengan jumlah laporan yang

diterbitkan sebanyak 7 laporan.

Audit atas kinerja pelayanan pemerintah daerah bertujuan untuk

menilai kinerja pelayanan dan menguji ketaatan terhadap peraturan

perundang-undangan serta memberikan rekomendasi berupa langkah-

langkah untuk memperbaiki permasalahan yang ditemukan.

2) Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah

Evaluasi dilaksanakan pada wilayah Provinsi Riau di Kabupaten

Indragiri Hulu dan Kabupaten Pelalawan untuk periode tahun 2011,

dengan hasil sebanyak 2 laporan.

Tujuan evaluasi adalah memperoleh informasi tentang implementasi

Sistem AKIP, menilai akuntabilitas kinerja instansi pemerintah;

memberikan saran perbaikan untuk peningkatan kinerja dan

penguatan akuntabilitas instansi pemerintah.

3) Bimtek Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Daerah

Bimtek dilaksanakan pada pemerintah daerah di wilayah Provinsi Riau,

yaitu Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten

Bengkalis, Kabupaten Siak, Kabupaten Pelalawan, dan Kabupaten

Rokan Hilir untuk periode tahun 2011, dengan hasil sebanyak

6 laporan.

4) Bimtek Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Daerah

Bimtek evaluasi LAKIP dilaksanakan pada pemerintah daerah di

wilayah Provinsi Riau, yaitu Kabupaten Kampar, Kabupaten Siak,

Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir

untuk periode tahun 2011, dengan hasil sebanyak 5 laporan.

5) Pengamatan Pengadaan Barang/Jasa

Pengamatan pengadaan barang/jasa dilakukan pada Pemerintah

Provinsi Riau Tahun 2012 dengan menghasilkan 1 laporan.

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 79

6) Pengamatan Perencanaan dan Penganggaran APBD

Pengamatan perencanaan dan penganggaran APBD dilakukan pada

Pemerintah Kota Pekanbaru tahun 2012 dengan menghasilkan

1 laporan.

7) Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi

Koordinasi dan supervisi dilakukan pada Kota Pekanbaru dan Provinsi

Riau. Koordinasi dan supervisi ini merupakan wujud kerjasama antara

BPKP dengan KPK dalam pencegahan korupsi. Kegiatan tersebut

meliputi supervisi/pengamatan terhadap pelayanan publik,

perencanaan dan penganggaran APBD serta proses pengadaan

barang/jasa. Cakupan pengamatan meliputi:

• Pengamatan pelayanan publik yang dilakukan terhadap RSUD Arifin

Ahmad dan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Provinsi

Riau

• Pengamatan perencanaan dan penganggaran APBD tahun 2012

yang dilakukan di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

(Bappeda) Provinsi Riau, Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi

Riau dan DPRD Provinsi Riau

• Pengamatan pengadaan barang/jasa di lingkungan Pemerintah

Provinsi Riau tahun 2012 dilaksanakan di Dinas Pendidikan

Provinsi Riau, Dinas Kesehatan Provinsi Riau dan Dinas Pekerjaan

Umum Bidang Bina Marga Provinsi Riau.

• Pengamatan pelayanan publik Kantor Pertanahan dan Kantor

Imigrasi.

• Pengamatan pengadaan barang/jasa pada Pemerintah Kota

Pekanbaru

• Pengamatan perencanaan dan penganggaran APBD tahun 2012

yang dilakukan pada Pemerintah Kota Pekanbaru

Hasil pengamatan yang dilakukan menghasilkan identifikasi

permasalahan dalam proses pelayanan publik, perencanaan dan

penganggaran APBD serta proses pengadaan barang/jasa yang

berpotensi menyebabkan korupsi serta mengidentifikasi praktek

korupsi pada tiga bidang tersebut di atas. Selanjutnya dari identifikasi

masalah tersebut telah dirancang dan direkomendasikan upaya-upaya

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 80

perbaikan terhadap sistem atau peraturan perundangan sebagai

penyebab terjadinya masalah.

3.2.2.3.2.2.3.2.2.3.2.2. Laporan Hasil Bimtek/Asistensi GCG/KPI Sektor KorporatLaporan Hasil Bimtek/Asistensi GCG/KPI Sektor KorporatLaporan Hasil Bimtek/Asistensi GCG/KPI Sektor KorporatLaporan Hasil Bimtek/Asistensi GCG/KPI Sektor Korporat

Capaian indikator laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat

yaitu 325% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan

terealisasinya 13 laporan dari 4 laporan yang ditargetkan. Capaian

tersebut memperoleh predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian kinerja tahun 2012

sebesar 325% mengalami penurunan bila dibanding dengan capaian

kinerja tahun 2011 sebesar 414%.

Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasan

sebagai berikut:

1) BimbinganTeknis / Konsultasi / Asistensi / Pendampingan atas Jasa

Manajemen tertentu (GCG, KPI, MR, COSO)

Bimtek ini dilaksanakan melalui 9 penugasan, dengan jumlah laporan

yang diterbitkan sebanyak 9 laporan yaitu:

• bimtek penerapan Good Corporate Governance (GCG) pada PD.

Pelabuhan Dumai Bersemi, PT. Pembangunan Dumai, dan PT.

Persero Batam,

• asistensi pembaharuan (update) dan penyusunan perangkat GCG

PT.Perkebunan Nusantara V (Persero),

• asistensi penerapan manajemen resiko pada PT.Perkebunan

Nusantara V (Persero), dan PT.Inhutani IV (Persero),

• fasilitasi evaluasi dan penyusunan Standard Operating Procedure

(SOP) pada PT.Kawasan Industri Tanjung Buton,

• bimbingan pengkajian SOP, Jenjang Nilai dan Rencana Bisnis

Anggaran pada RSUD Siak, dan

• mediasi hasil audit prefinancing Kebun Kelapa Sawit Siak I dan II.

2) Assessment Penerapan GCG BUMN/BUMD/BUL

Assessment ini dilaksanakan dengan jumlah laporan yang diterbitkan

sebanyak 1 laporan yaitu reviu atas draft laporan hasil evaluasi mandiri

(self assesment) penerapan GCG di PT.Perkebunan Nusantara V

(Persero).

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 81

3) Sosialisasi atas Jasa Manajemen Tertentu (GCG,KPI,MR,COSO.)

Sosialisasi ini dilaksanakan dengan jumlah laporan yang diterbitkan

sebanyak 3 laporan yaitu Sosialisasi penerapan Manajemen Resiko

PT.Perkebunan Nusantara V (Persero) di Batam dan Pekanbaru dan

kajian rencana pembentukan BUMD dan langkah-langkah menilai

investor sektor air bersih di Kota Dumai.

3.2.3.3.2.3.3.2.3.3.2.3. Laporan Hasil Pengawasan atas Laporan Hasil Pengawasan atas Laporan Hasil Pengawasan atas Laporan Hasil Pengawasan atas Kinerja BUMDKinerja BUMDKinerja BUMDKinerja BUMD

Capaian indikator laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD yaitu

211% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan terealisasinya 19

laporan dari 9 laporan yang ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh

predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian kinerja tahun 2012 sebesar 211%

mengalami penurunan bila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2011

sebesar 137%.

Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasan

sebagai berikut:

1) Audit Kinerja atas Pengelolaan BUMD

Sasaran audit adalah kinerja BUMD untuk tahun buku 2011. Audit ini

dilaksanakan dengan menerbitkan 7 laporan audit kinerja pada PDAM

Kabupaten Bengkalis, PDAM Tirta Siak Kota Pekanbaru, PDAM Tirta

Kampar, PDAM Tirta Indragiri Kabupaten Indragiri Hilir, PDAM Tirta

Indra Kabupaten Indragiri Hulu dan kompilasi audit kinerja PDAM di

Provinsi Riau tahun buku 2011.

Audit kinerja BUMD tahun 2011 bertujuan menilai atas capaian kinerja

PDAM tahun 2011 dan rekomendasi perbaikan dalam rangka

peningkatan kinerja perusahaan dengan sasaran sebagai berikut:

• Reviu atas penyusunan dan pelaksanaan RKAP

• Penilaian kinerja PDAM berdasarkan Keputusan Menteri Dalam

Negeri Nomor 47 Tahun 1999

• Pengukuran kesehatan PDAM menurut BPPSPAM

• Reviu atas Kinerja Operasional mencakup penilaian terhadap

potensi perluasan cakupan pelayanan, menilai pencapaian cakupan

pelayanan, menganalisis kapasitas produksi, menilai pencapaian

3K (Kualitas, Kuantitas dan Kontinuitas), mengidentifikasikan

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 82

penyebab Air Tanpa Rekening/Non Revenue Water (NRW), menilai

Perhitungan Tarif Air dan Harga Pokok Air, mereviu Kerja Sama

Operasional, memantau restrukturisasi utang kepada Pemerintah

Pusat, mengidentifikasi dampak pemecahan PDAM,

mengidentifikasi ketersediaan sumber air baku, menginformasikan

kejadian penting yang terjadi tahun 2011.

Dari audit kinerja atas pengelolaan PDAM untuk tahun buku 2011,

hasil penilaian kinerja atas PDAM diuraikan dalam tabel berikut:

Tabel 3.14Tabel 3.14Tabel 3.14Tabel 3.14

Hasil Penilaian Kinerja BUMD Tahun 2012Hasil Penilaian Kinerja BUMD Tahun 2012Hasil Penilaian Kinerja BUMD Tahun 2012Hasil Penilaian Kinerja BUMD Tahun 2012

NoNoNoNo PDAMPDAMPDAMPDAM Penilaian KEPPenilaian KEPPenilaian KEPPenilaian KEP----

Mendagri No.47 Mendagri No.47 Mendagri No.47 Mendagri No.47

Tahun 1999Tahun 1999Tahun 1999Tahun 1999

Penilaian BPPSPAMPenilaian BPPSPAMPenilaian BPPSPAMPenilaian BPPSPAM

1 PDAM Tirta Kampar Kabupaten

Kampar

Kurang (32,94) Sakit (1,80)

2 PDAM Kabupaten Bengkalis Cukup (47,51) Kurang Sehat (2,66)

3 PDAM Tirta Indragiri Kabupaten

Indragiri Hilir

Cukup (55,22) Sakit (1,995)

4 PDAM Tirta Indra Kabupaten

Indragiri Hulu

Cukup (48,12) Sakit (1,59)

5 PDAM Tirta Siak Kota Pekanbaru Kurang (39,00) Sakit (1,53)

2) Evaluasi Kinerja BLUD

Sasaran evaluasi adalah kinerja RSUD untuk tahun buku 2011.

Evaluasi ini dilaksanakan dengan hasil 2 laporan evaluasi kinerja

pada BLUD RSUD Kabupaten Rokan Hulu dan BLUD RSUD Kota Dumai.

Tujuan evaluasi adalah mengukur tingkat pencapaian hasil

pengelolaan BLUD sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Strategis

Bisnis (RSB) dan Rencana Bisnis Anggaran (RBA). Evaluasi dan

Penilaian Kinerja RSUD-PPK BLUD meliputi aspek keuangan dan non

keuangan. Aspek keuangan meliputi penilaian dan pengukuran

berdasarkan tingkat kemampuan BLUD dalam memperoleh hasil usaha

dari layanan yang diberikan (rentabilitas), memenuhi kewajiban jangka

pendeknya (likuiditas), memenuhi seluruh kewajibannya (solvabilitas),

kemampuan penerimaan dari jasa layanan untuk membiayai

pengeluaran. Penilaian kinerja non keuangan meliputi penilaian &

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 83

pengukuran berdasarkan perspektif pelanggan, proses internal

pelayanan pembelajaran, dan pertumbuhan.

Dari hasil evaluasi BLUD, penilaian kinerja RSUD Kabupaten Rokan

Hulu memperoleh hasil predikat Sehat (A) dengan nilai 67,25 dan

kinerja RSUD Kota Dumai memperoleh hasil predikat Sehat (A) dengan

nilai 65,10.

3) Bimbingan Teknis/Konsultasi/Asistensi/Pendampingan atas

Manajemen Aset, Pola Pengelola Keuangan (PKK) BLUD, Corporate

Plan dan Kinerja

Bimbingan teknis dilaksanakan dengan jumlah laporan yang

diterbitkan sebanyak 3 laporan diantaranya meliputi PPK-BLUD RSUD

Dr. RM Pratomo-Bagansiapi-api, penyempurnaan Sistem Administrasi

Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Siak dan penyusunan

Laporan Keuangan PD Indragiri Kabupaten Indragriri Hulu s.d. 31

Oktober 2012.

4) Sosialisasi/Narasumber Manajemen Aset, PPK BLUD, Corporate Plan

dan Kinerja

Sosialisasi dilaksanakan dengan jumlah laporan yang diterbitkan

sebanyak 3 laporan diantaranya meliputi Sosialisasi PPK BLUD RSUD

Kabupaten Siak, dan RSUD Puri Husada Kabupaten Indragiri Hilir serta

narasumber tentang kinerja dan kesehatan BUMD dalam bimtek

implementasi peraturan perundang-undangan yang dilaksanakan oleh

Bagian Administrasi Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten

Indragiri Hulu

5) Audit Operasional

Audit dilaksanakan dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak

4 laporan diantaranya meliputi audit operasional pada BPR Indra Artha

Rengat tahun 2011, PT. Siak Prima Nusalima Kabupaten Siak tahun

2011, PT. Askrindo (Persero) Cabang Pekanbaru tahun 2011, dan

Perusahaan Daerah (PD) Indragiri Tahun 2011.

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 84

Sasaran Strategis 4:

Meningkatkan Kesadaran Dan Keterlibatan K/L, Pemda,

Bumn/Bumd Dalam Upaya Pencegahan Dan Pemberantasan

Korupsi Menjadi 80%

Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 menyatakan bahwa strategi

Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi memiliki visi jangka panjang dan

menengah. Visi jangka panjang 2012-2025 adalah “Terwujudnya Kehidupan

Bangsa yang Bersih dari Korupsi dengan Didukung Nilai Budaya yang Berintegritas”.

Pemerintah merancang enam strategi diantaranya adalah strategi pencegahan

tindak pidana korupsi. Dalam strategi ini Perwakilan BPKP Provinsi Riau perlu

mengambil peran dalam mendukung enam strategi pencegahan dan

pemberantasan korupsi tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan mendorong

penerapan sistem pengendalian intern atau Fraud Control Plan (FCP). Berkaitan

dengan penegakan hukum atas tindak pidana korupsi, Perwakilan BPKP Provinsi

Riau berperan membantu Aparat Penegak Hukum (APH) melalui kegiatan audit

investigasi, perhitungan kerugian keuangan negara, serta menjadi saksi ahli kasus

tindak pidana korupsi. Indikator pencapaian sasaran strategis ini adalah “Jumlah

Kelompok Masyarakat yang Mendapat Sosialisasi Program Anti Korupsi”. Dengan

pemahaman ini, IPP/IPD/BUMN/BUMD yang berisiko fraud dapat

mengimplementasikan FCP, membuat atau mengoreksi kebijakan, atau

memastikan penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan, menyesuaikan

harga, dan menyelesaikan pembayaran klaim pihak ketiga. Tidak kalah penting

dengan pemahaman ini masyarakat diharapkan meningkatkan pengaduan kepada

Perwakilan BPKP Provinsi Riau mengenai informasi yang berisi tindak pelanggaran

yang merugikan negara yang pada akhirnya dilimpahkan oleh Perwakilan BPKP

kepada APH.

Sasaran “Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan Kementerian/Lembaga,

Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah Dalam

Upaya Pencegahan Dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%” diindikasikan oleh

satu IKU outcome dominan yaitu Kelompok Masyarakat yang mendapatkan

Sosialisasi Program Anti Korupsi. Bersama enam IKU outcome lainnya, realisasi IKU

sasaran strategis tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2011 dan dikaitkan

target 2014 disajikan dalam Tabel 3.15:

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 85

Tabel Tabel Tabel Tabel 3333....15151515

Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 4

No. Indikator Kinerja Utama Satuan

Realisasi Kinerja Kenaikan

(Penurunan)

Target Kinerja 2014

Capaian 2012 Thd Target

2014 (%) 2011 2012

IKU IKU IKU IKU OutcomeOutcomeOutcomeOutcome

4.1.1 Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi

Kelompok 3 3 0 3 100

4.1.2 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP

Instansi 2 2 0 4 50

4.1.3 Jumlah peraturan IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK

Peraturan 1 1 0 1 100

4.1.4 Persentase Pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga

Persen 100 75 (25) 84 89

4.1.5 Persentase pelaksanaan audit investigasi/ PKKN/PKA

Persen 97,37 98,63 1,26 85,00 116,04

4.1.6 Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang

Persen 0 0 0 50 0

4.1.7 Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat

Persen 100 100 0 10 1.000

Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di

Tabel 3.1 terlihat bahwa IKU outcome dominan sasaran strategis tahun 2012

tercapai 100%. Secara keseluruhan, dengan tujuh IKU outcome lainnya, rata-rata

capaian sasaran 207,90%. Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini

sebagai berikut:

44444444........11111111........11111111........ KKKKKKKKeeeeeeeelllllllloooooooommmmmmmmppppppppooooooookkkkkkkk MMMMMMMMaaaaaaaassssssssyyyyyyyyaaaaaaaarrrrrrrraaaaaaaakkkkkkkkaaaaaaaatttttttt YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg MMMMMMMMeeeeeeeennnnnnnnddddddddaaaaaaaappppppppaaaaaaaattttttttkkkkkkkkaaaaaaaannnnnnnn SSSSSSSSoooooooossssssssiiiiiiiiaaaaaaaalllllllliiiiiiiissssssssaaaaaaaassssssssiiiiiiii PPPPPPPPrrrrrrrrooooooooggggggggrrrrrrrraaaaaaaammmmmmmm AAAAAAAAnnnnnnnnttttttttiiiiiiii

KKKKKKKKoooooooorrrrrrrruuuuuuuuppppppppssssssssiiiiiiii

Dalam rangka meningkatkan pemahaman mengenai praktek-praktek

penyelenggaraan good governance, Perwakilan BPKP Provinsi Riau

menetapkan suatu IKU berupa peningkatan pemahaman dan kepedulian

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 86

publik terhadap permasalahan korupsi. Keberhasilan IKU diukur dari

jumlah Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti

Korupsi dalam setahun.

Jika dibandingkan dengan target IKU sebesar 3 kelompok, maka capaian

IKU adalah 100,00% yaitu diselenggarakan untuk Pelajar SLTA Kabupaten

Kampar, Mahasiswa Universitas Islam Nasional (UIN) Sultan Syarif Kasim

Pekanbaru, dan Kepala Madrasah Kabupaten Pelalawan.

Realisasi IKU ini tahun 2012 sebesar 3 kelompok sama dengan capaian

tahun 2011. Capaian ini adalah 100% dari target akhir periode Renstra

tahun 2014 sebesar 3 kelompok.

Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp76.583.000,00 atau

210,54% dari anggaran sebesar Rp36.375.000,00 dengan menggunakan

SDM, sebanyak 183 OH atau 165% dari rencana sebanyak 111 OH.

44444444........11111111........22222222........ IIIIIIIIPPPPPPPPPPPPPPPP////////IIIIIIIIPPPPPPPPDDDDDDDD////////BBBBBBBBUUUUUUUUMMMMMMMMNNNNNNNN////////BBBBBBBBUUUUUUUUMMMMMMMMDDDDDDDD////////BBBBBBBBLLLLLLLLUUUUUUUU////////BBBBBBBBLLLLLLLLUUUUUUUUDDDDDDDD BBBBBBBBeeeeeeeerrrrrrrriiiiiiiissssssssiiiiiiiikkkkkkkkoooooooo FFFFFFFFrrrrrrrraaaaaaaauuuuuuuudddddddd YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg MMMMMMMMeeeeeeeennnnnnnnddddddddaaaaaaaappppppppaaaaaaaattttttttkkkkkkkkaaaaaaaannnnnnnn

SSSSSSSSoooooooossssssssiiiiiiiiaaaaaaaalllllllliiiiiiiissssssssaaaaaaaassssssssiiiiiiii////////DDDDDDDDAAAAAAAA////////AAAAAAAAssssssssiiiiiiiisssssssstttttttteeeeeeeennnnnnnnssssssssiiiiiiii////////EEEEEEEEvvvvvvvvaaaaaaaalllllllluuuuuuuuaaaaaaaassssssssiiiiiiii FFFFFFFFCCCCCCCCPPPPPPPP

Sistem pengendalian yang baik akan memberikan jaminan terhadap

kualitas dan kinerja organisasi secara keseluruhan, sehingga

penyelenggaraan pemerintahan dan korporasi dapat memenuhi prinsip-

prinsip Good Governance.

FCP merupakan suatu pengendalian yang dirancang secara spesifik untuk

mencegah, menangkal, dan memudahkan pengungkapan kasus

penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan negara. FCP terdiri

dari atribut-atribut spesifik, yaitu Kebijakan Anti Fraud, Struktur

Pertanggungjawaban, Penilaian Risiko, Kepedulian Pegawai, Kepedulian

Pelanggan dan Masyarakat, Sistem Pelaporan Fraud, Perlindungan

Pelapor, Pengungkapan kepada pihak eksternal, Prosedur Investigasi serta

Standar Perilaku dan Disiplin.

Realisasi IKU atas IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang

mendapatkan sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP adalah

2 instansi/BUMN/BUMD dan jika dibandingkan dengan target IKU

sebanyak 4 instansi/BUMN/BUMD, maka capaian IKU adalah 50%.

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 87

Instansi/BUMN/BUMD berisiko fraud yang mendapatkan

sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP sebanyak dua, yaitu: Kantor

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (KPTSP) Kabupaten Siak dan Pemerintah

Kabupaten Indragiri Hilir.

Realisasi IKU tahun 2012 sebanyak 2 instansi sama dengan capaian

tahun 2011. Jika dibandingkan dengan target akhir periode renstra tahun

2014 sebanyak 4 instansi, IKU ini mencapai 50%.

Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp37.248.000,00 atau

81,29% dari anggaran sebesar Rp 45.820.000,00 dengan menggunakan

SDM, sebanyak 121 OH atau 126% dari rencana sebanyak 96 OH.

44444444........11111111........33333333........ JJJJJJJJuuuuuuuummmmmmmmllllllllaaaaaaaahhhhhhhh PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrraaaaaaaattttttttuuuuuuuurrrrrrrraaaaaaaannnnnnnn IIIIIIIIPPPPPPPPPPPPPPPP////////IIIIIIIIPPPPPPPPDDDDDDDD////////BBBBBBBBUUUUUUUUMMMMMMMMNNNNNNNN////////BBBBBBBBUUUUUUUUMMMMMMMMDDDDDDDD////////BBBBBBBBLLLLLLLLUUUUUUUU////////BBBBBBBBLLLLLLLLUUUUUUUUDDDDDDDD YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg DDDDDDDDiiiiiiiillllllllaaaaaaaakkkkkkkkuuuuuuuukkkkkkkkaaaaaaaannnnnnnn

KKKKKKKKaaaaaaaajjjjjjjjiiiiiiiiaaaaaaaannnnnnnn PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrraaaaaaaattttttttuuuuuuuurrrrrrrraaaaaaaannnnnnnn YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg BBBBBBBBeeeeeeeerrrrrrrrppppppppooooooootttttttteeeeeeeennnnnnnnssssssssiiiiiiii TTTTTTTTPPPPPPPPKKKKKKKK

Upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan pengawasan intern

akuntabilitas keuangan negara tidak terlepas dari adanya kebijakan yang

mendukung upaya pencegahan dan pemberantasan KKN. Indikator ini

dimaksudkan untuk mengukur peraturan/kebijakan instansi/BUMN/BUMD

yang dilakukan kajian atas peraturan perundang-undangan yang

berindikasi menjadi penyebab terjadinya KKN.

Dalam tahun 2012 realisasi IKU sebanyak 1 peraturan yang dilakukan

kajian yaitu Peraturan Bupati Bengkalis Nomor 27 Tahun 2009. Jika

dibandingkan dengan target IKU tahun 2012 sebanyak 1 peraturan, maka

capaian IKU adalah sebesar 100%.

Realisasi IKU tahun 2012 sebanyak 1 peraturan sama dengan tahun

2011, atau mencapai 100% dari target akhir periode Renstra tahun 2014

sebanyak 1 peraturan.

Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 19.919.000,00 atau

164,91% dari anggaran sebesar Rp 12.079.000,00 dengan menggunakan

SDM, sebanyak 47 OH atau 118% dari rencana sebanyak 40 OH.

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 88

44444444........11111111........44444444........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeennnnnnnnttttttttaaaaaaaasssssssseeeeeeee PPPPPPPPeeeeeeeellllllllaaaaaaaakkkkkkkkssssssssaaaaaaaannnnnnnnaaaaaaaaaaaaaaaannnnnnnn PPPPPPPPeeeeeeeennnnnnnnuuuuuuuuggggggggaaaaaaaassssssssaaaaaaaannnnnnnn HHHHHHHHKKKKKKKKPPPPPPPP,,,,,,,, KKKKKKKKllllllllaaaaaaaaiiiiiiiimmmmmmmm DDDDDDDDaaaaaaaannnnnnnn PPPPPPPPeeeeeeeennnnnnnnyyyyyyyyeeeeeeeessssssssuuuuuuuuaaaaaaaaiiiiiiiiaaaaaaaannnnnnnn

HHHHHHHHaaaaaaaarrrrrrrrggggggggaaaaaaaa

Kasus Hambatan Kelancaran Pembangunan (HKP), klaim dan penyesuaian

harga merupakan bagian dari hambatan/kendala terhadap peningkatan

kualitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan

negara. Tingkat keberhasilan penyelesaian kasus tersebut berkorelasi

terhadap pencapaian sasaran strategis. Persentase pelaksanaan

penugasan HKP, klaim, dan penyesuaian harga ditetapkan sebagai salah

satu IKU yang harus dicapai. Pengukuran IKU dihitung berdasarkan jumlah

laporan HKP, klaim dan penyesuaian harga yang terbit dibagi dengan

permintaan HKP, klaim dan penyesuaian harga yang memenuhi syarat

(diterbitkan ST).

Dalam tahun 2012, realisasi IKU adalah sebesar 75%. Jika dibandingkan

dengan target sebesar 84%, maka capaian IKU ini adalah sebesar 89%.

Realisasi IKU sebesar 75% adalah berdasarkan 6 laporan HKP, klaim dan

penyesuaian harga yang terbit dibandingkan dengan jumlah permintaan

HKP, klaim dan penyesuaian harga yang memenuhi syarat (diterbitkan ST)

sebanyak 8 permintaan. Jumlah 6 laporan tersebut merupakan laporan

audit klaim.

Dari hasil audit penghitungan penyesuaian harga/eskalasi/klaim yang

dilakukan pada tahun 2012 telah menyelamatkan uang negara dengan

koreksi audit sebesar Rp2.391.907.571,00 dari usulan klaim sebesar

Rp11.251.994.087,00 dan dan koreksi audit berupa kekurangan

pembayaran atas progress fisik sebesar Rp24.138.408.779,15 dari

realisasi pembayaran sebesar Rp69.845.119.978,00.

Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 75% mengalami penurunan sebesar

25% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 100%. Jika dibandingkan

dengan target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 84%, IKU ini

mencapai 89%.

Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp48.417.000,00 atau

46,05% dari anggaran sebesar Rp105.150.000,00 dengan menggunakan

SDM, sebanyak 458 OH atau 82% dari rencana sebanyak 559 OH.

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 89

44444444........11111111........55555555........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeennnnnnnnttttttttaaaaaaaasssssssseeeeeeee PPPPPPPPeeeeeeeellllllllaaaaaaaakkkkkkkkssssssssaaaaaaaannnnnnnnaaaaaaaaaaaaaaaannnnnnnn AAAAAAAAuuuuuuuuddddddddiiiiiiiitttttttt IIIIIIIInnnnnnnnvvvvvvvveeeeeeeessssssssttttttttiiiiiiiiggggggggaaaaaaaassssssssiiiiiiii//////// PPPPPPPPKKKKKKKKKKKKKKKKNNNNNNNN////////PPPPPPPPKKKKKKKKAAAAAAAA

Salah satu upaya pencapaian sasaran strategis peningkatan kualitas

penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara

antara lain dengan tertanganinya kasus KKN. Penanganan kasus yang

berindikasi KKN yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Riau

menjadi lengkap setelah dilimpahkan kepada instansi penegak hukum.

Dengan demikian “Persentase pelaksanaan audit investigasi/PKKN/PKA”

menjadi salah satu IKU Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam upaya

pencapaian sasaran strategis.

Pengukuran IKU dihitung berdasarkan jumlah laporan audit

investigasi/PKKN/PKA dibagi dengan permintaan audit

investigasi/PKKN/PKA dari instansi penegak hukum.

Dalam tahun 2012, realisasi IKU sebesar 98,63%. Jika dibandingkan

dengan target sebesar 85%, maka capaian IKU ini adalah sebesar

116,04%.

Realisasi IKU sebesar 98,63% adalah berdasarkan 72 laporan audit

investigasi/PKKN/PKA dibandingkan dengan jumlah permintaan audit

investigasi/PKKN/PKA dari instansi penegak hukum sebanyak

73 permintaan. Jumlah 72 laporan tersebut meliputi 12 laporan audit

investigasi, 15 laporan PKKN, dan 45 laporan PKA.

Dari hasil audit investigasi yang dilakukan pada tahun 2012, nilai kerugian

Negara sebesar Rp43.979.306.757,23 dan USD194,871.59 yang

diserahkan ke instansi penyidik dengan nilai kerugian keuangan negara

sebesar Rp8.364.488.792,20 dan instansi lainnya sebesar

Rp35.614.817.965,03 dan USD194,871.59 dapat diuraikan sebagai

berikut:

Tabel 3.16Tabel 3.16Tabel 3.16Tabel 3.16

Hasil Audit Investigasi Yang Diserahkan ke Instansi Penyidik/Hasil Audit Investigasi Yang Diserahkan ke Instansi Penyidik/Hasil Audit Investigasi Yang Diserahkan ke Instansi Penyidik/Hasil Audit Investigasi Yang Diserahkan ke Instansi Penyidik/

Instansi Lainnya/BUMNInstansi Lainnya/BUMNInstansi Lainnya/BUMNInstansi Lainnya/BUMN

Instansi Penyidik/Instansi Instansi Penyidik/Instansi Instansi Penyidik/Instansi Instansi Penyidik/Instansi

Lainnya/BUMNLainnya/BUMNLainnya/BUMNLainnya/BUMN

Nilai Kerugian Keuangan Nilai Kerugian Keuangan Nilai Kerugian Keuangan Nilai Kerugian Keuangan

NegaraNegaraNegaraNegara

I.I.I.I. Instansi PenyidikInstansi PenyidikInstansi PenyidikInstansi Penyidik

- Kejaksaan 1.243.870.792,20

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 90

Instansi Penyidik/Instansi Instansi Penyidik/Instansi Instansi Penyidik/Instansi Instansi Penyidik/Instansi

Lainnya/BUMNLainnya/BUMNLainnya/BUMNLainnya/BUMN

Nilai Kerugian Keuangan Nilai Kerugian Keuangan Nilai Kerugian Keuangan Nilai Kerugian Keuangan

NegaraNegaraNegaraNegara

- Kepolisian 7.120.618.000,00

sub jumlahsub jumlahsub jumlahsub jumlah 8888....364364364364....488488488488....792792792792,,,,22220000

II.II.II.II. Instansi Lainnya/BUMNInstansi Lainnya/BUMNInstansi Lainnya/BUMNInstansi Lainnya/BUMN

- Pemerintah Daerah 26.150.000.000,00

- BUMN 9.464.817.965,03

US$194,871.59

sub jumlahsub jumlahsub jumlahsub jumlah 35.614.817.965,0335.614.817.965,0335.614.817.965,0335.614.817.965,03

US$194,871.59US$194,871.59US$194,871.59US$194,871.59

JumlahJumlahJumlahJumlah 43.979.306.757,2343.979.306.757,2343.979.306.757,2343.979.306.757,23

US$194,871.59US$194,871.59US$194,871.59US$194,871.59

Dari hasil audit penghitungan kerugian negara yang dilakukan pada tahun

2012, laporan audit penghitungan kerugian negara yang diserahkan ke

instansi penyidik dengan nilai kerugian keuangan negara sebesar

Rp49.123.636.823,52 dapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel 3.17Tabel 3.17Tabel 3.17Tabel 3.17

Hasil Audit PKHasil Audit PKHasil Audit PKHasil Audit PKKKKKN yang Diserahkan ke Instansi PenyidikN yang Diserahkan ke Instansi PenyidikN yang Diserahkan ke Instansi PenyidikN yang Diserahkan ke Instansi Penyidik

Instansi PenyidikInstansi PenyidikInstansi PenyidikInstansi Penyidik Nilai Kerugian Keuangan Nilai Kerugian Keuangan Nilai Kerugian Keuangan Nilai Kerugian Keuangan

Negara (Rp)Negara (Rp)Negara (Rp)Negara (Rp)

Kejaksaan 10.231.518.208,52

Kepolisian 38.892.118.615,00

JumlahJumlahJumlahJumlah 49.123.636.823,5249.123.636.823,5249.123.636.823,5249.123.636.823,52

Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 98,63% mengalami kenaikan sebesar

1,26% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 97,37%. Jika

dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar

85%, IKU ini mencapai 116,04%.

Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp577.507.000,00 atau

94,58% dari anggaran sebesar Rp610.624.000,00 dengan menggunakan

SDM, sebanyak 2.820 OH atau 118% dari rencana sebanyak 2.387 OH.

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 91

44444444........11111111........66666666........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeennnnnnnnttttttttaaaaaaaasssssssseeeeeeee TTTTTTTTLLLLLLLL HHHHHHHHaaaaaaaassssssssiiiiiiiillllllll AAAAAAAAuuuuuuuuddddddddiiiiiiiitttttttt IIIIIIIInnnnnnnnvvvvvvvveeeeeeeessssssssttttttttiiiiiiiiggggggggaaaaaaaassssssssiiiiiiii NNNNNNNNoooooooonnnnnnnn TTTTTTTTPPPPPPPPKKKKKKKK OOOOOOOOlllllllleeeeeeeehhhhhhhh IIIIIIIInnnnnnnnssssssssttttttttaaaaaaaannnnnnnnssssssssiiiiiiii

BBBBBBBBeeeeeeeerrrrrrrrwwwwwwwweeeeeeeennnnnnnnaaaaaaaannnnnnnngggggggg

Indikator kinerja utama berupa persentase tindak lanjut hasil audit

investigasi non TPK yang ditindaklanjuti oleh instansi berwenang. Kinerja

utama ini dimaksudkan untuk mengukur sejauhmana rekomendasi non

tindak pidana korupsi pada suatu instansi pemerintah/BUMN/BUMD yang

telah disampaikan kepada manajemen untuk ditindaklanjuti, telah

ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi yang disarankan.

Dalam tahun 2012, realisasi IKU sebesar 0%. Jika dibandingkan dengan

target sebesar 30%, maka capaian IKU ini adalah sebesar 0%.

Realisasi IKU sebesar 0% adalah berdasarkan jumlah tindak lanjut atas

temuan investigasi non TPK sebesar Rp0,00 dibandingkan dengan jumlah

temuan non TPK s.d. tahun berjalan sebesar Rp9.464.817.965,03 dan

US$194,871.59.

Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 0% sama dengan capaian tahun 2011.

Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014

sebesar 50%, IKU ini mencapai 0%.

44444444........11111111........77777777........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeennnnnnnnttttttttaaaaaaaasssssssseeeeeeee HHHHHHHHaaaaaaaassssssssiiiiiiiillllllll TTTTTTTTeeeeeeeellllllllaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhaaaaaaaannnnnnnn PPPPPPPPeeeeeeeennnnnnnnggggggggaaaaaaaadddddddduuuuuuuuaaaaaaaannnnnnnn MMMMMMMMaaaaaaaassssssssyyyyyyyyaaaaaaaarrrrrrrraaaaaaaakkkkkkkkaaaaaaaatttttttt

Pengaduan masyarakat dapat menjadi salah satu sumber data bagi

Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam melaksanakan fungsi pengawasan.

Setiap surat pengaduan atau tembusan surat pengaduan baik yang

diterima secara langsung melalui Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Riau

atau Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dilakukan penelaahan

untuk ditindaklanjuti. IKU dalam mencapai sasaran strategis adalah

Persentase Hasil Telaahan Pengaduan Masyarakat. Realisasi IKU dihitung

berdasarkan jumlah hasil telaahan pengaduan masyarakat, dibandingkan

dengan jumlah surat pengaduan yang masuk ke Perwakilan BPKP Provinsi

Riau.

Dalam tahun 2012, realisasi IKU sebesar 100%. Jika dibandingkan dengan

target sebesar 10%, maka capaian IKU ini adalah sebesar 1.000%.

Realisasi IKU sebesar 100% adalah berdasarkan jumlah berdasarkan

jumlah hasil telaahan pengaduan masyarakat sebesar 4 telahaan

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 92

dibandingkan dengan jumlah surat pengaduan yang masuk ke Perwakilan

BPKP Provinsi Riau sebesar 4 surat.

Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 100% sama dengan capaian tahun

2011. Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014

sebesar 10%, IKU ini mencapai 1.000%.

Di samping IKU outcome di atas, capaian Sasaran Strategis 4 ini didukung melalui

tiga IKU output seperti digambarkan sebagai berikut:

Tabel Tabel Tabel Tabel 3333....18181818

Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 4

No. Indikator Kinerja Utama Satuan

Tahun 2012 Tahun 2011 Target

s.d. 2014

Realiasi s.d.2012

Capaian

Kinerja

s.d 2012 Target Realisasi

% Capaian

% Capaian

IKU IKU IKU IKU OutputOutputOutputOutput

4.2.1 Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi

Laporan 5 11 220 300 31 38 123%

4.2.2 Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP

Laporan 3 3 100 100 17 7 41%

4.2.3 Laporan hasil kajian pengawasan

Laporan 1 2 200 100 5 5 100%

4.2.4 Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim

Laporan 6 6 100 150 52 50 96%

4.2.5 Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara, dan pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik

Laporan 49 72 147 166 232 224 97%

Dari tabel di atas terlihat bahwa untuk beberapa indikator kinerja output yang telah

dilaksanakan dalam tiga tahun terakhir, beberapa indikator menunjukkan capaian

kinerja yang lebih baik.

Dari tabel di atas juga terlihat bahwa capaian kinerja s.d. tahun 2012 dibandingkan

dengan target jangka menengah s.d. tahun 2014 yang capaiannya lebih dari 100%

yaitu Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi dengan capaian 123%.

Berikutnya untuk pengukuran kinerja selama tahun 2012 terhadap capaian

sasaran strategis ini dinilai memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan, karena seluruh indikator kinerja outputnya

memperoleh capaian di atas 85%, dengan uraian masing-masing indikator kinerja

output sebagai berikut:

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 93

4.2.14.2.14.2.14.2.1 Laporan Hasil Laporan Hasil Laporan Hasil Laporan Hasil Sosialisasi Masalah KorupsiSosialisasi Masalah KorupsiSosialisasi Masalah KorupsiSosialisasi Masalah Korupsi

Capaian indikator laporan hasil sosialisasi masalah korupsi yaitu 220%

dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan terealisasinya 11

laporan dari 5 laporan yang ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh

predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian kinerja tahun 2012 sebesar 220%

mengalami penurunan bila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2011

sebesar 300%.

Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasan

sebagai berikut:

1) Sosialisasi Program Anti Korupsi

Sosialisasi Program Anti Korupsi ini dilaksanakan dengan jumlah

laporan yang diterbitkan sebanyak 6 laporan yaitu laporan Sosialisasi

Program Anti Korupsi yang diselenggarakan untuk Pelajar SLTA

Kabupaten Kampar, Mahasiswa Universitas Islam Nasional (UIN) Sultan

Syarif Kasim Pekanbaru, dan Kepala Madrasah Kabupaten Pelalawan.

2) Koordinasi Pengawasan

Koordinasi ini dilaksanakan dengan jumlah laporan yang diterbitkan

sebanyak 4 laporan koordinasi. Koordinasi tersebut mencakup periode

waktu triwulanan.

3) Sosialisasi Lainnya

Sosialisasi lainnya dilaksanakan dengan jumlah laporan yang

diterbitkan sebanyak 1 laporan yaitu narasumber seminar pencegahan

Tindak Pidana Korupsi di Kota Dumai.

4.2.24.2.24.2.24.2.2 Laporan Hasil Bimtek/Asistensi Implementasi FCPLaporan Hasil Bimtek/Asistensi Implementasi FCPLaporan Hasil Bimtek/Asistensi Implementasi FCPLaporan Hasil Bimtek/Asistensi Implementasi FCP

Capaian indikator laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP yaitu

100% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan terealisasinya 3

laporan dari 3 laporan yang ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh

predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian kinerja tahun 2012 sebesar 100% sama

dengan capaian kinerja tahun 2011 sebesar 100%.

Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui 3 penugasan

dengan hasil berupa laporan Diagnostik Assesment Fraud Control Plan

(FCP) pada Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (KPTSP) Kabupaten Siak,

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 94

evaluasi bimtek Fraud Control Plan pada Kantor Pelayanan Terpadu Satu

Pintu (KPTSP) Kabupaten Siak dan sosialisasi Program FCP (Fraud Control

Plan) di lingkungan Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) Kabupaten

Indragiri Hilir.

4.2.34.2.34.2.34.2.3 LapoLapoLapoLaporan Hasil Kajian Pengawasanran Hasil Kajian Pengawasanran Hasil Kajian Pengawasanran Hasil Kajian Pengawasan

Capaian indikator laporan hasil kajian pengawasan yaitu 200% dari target

yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan terealisasinya 2 laporan dari 1

laporan yang ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh predikat

memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian kinerja tahun 2012 sebesar 200% mengalami

peningkatan bila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2011 sebesar

100%.

Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui 2 penugasan

dengan hasil berupa laporan pengkajian aspek pencegahan korupsi atas

peraturan Bupati Bengkalis Nomor 27 Tahun 2009 dan ekspose kasus

dugaan penyimpangan pada PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)

Kepulauan Riau di Batam.

4.2.44.2.44.2.44.2.4 Laporan Hasil Audit Investigasi atas HKP, Eskalasi dan KlaimLaporan Hasil Audit Investigasi atas HKP, Eskalasi dan KlaimLaporan Hasil Audit Investigasi atas HKP, Eskalasi dan KlaimLaporan Hasil Audit Investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim

Capaian indikator laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi, dan

Klaim yaitu 100% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan

terealisasinya 6 laporan dari 6 laporan yang ditargetkan. Capaian tersebut

memperoleh predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian kinerja tahun 2012 sebesar

100% mengalami penurunan bila dibanding dengan capaian kinerja tahun

2011 sebesar 150%.

Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan dengan hasil jumlah

laporan yang diterbitkan sebanyak 6 laporan audit klaim.

4.2.54.2.54.2.54.2.5 Laporan Hasil Audit Investigasi, Perhitungan Kerugian NLaporan Hasil Audit Investigasi, Perhitungan Kerugian NLaporan Hasil Audit Investigasi, Perhitungan Kerugian NLaporan Hasil Audit Investigasi, Perhitungan Kerugian Negara, dan egara, dan egara, dan egara, dan

Pemberian Keterangan Ahli atas Permintaan Instansi PenyidikPemberian Keterangan Ahli atas Permintaan Instansi PenyidikPemberian Keterangan Ahli atas Permintaan Instansi PenyidikPemberian Keterangan Ahli atas Permintaan Instansi Penyidik

Capaian indikator laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian

negara, dan pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik

yaitu 147% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan

terealisasinya 72 laporan dari 49 laporan yang ditargetkan. Capaian

Bab 3

--------------------------------------------------------------

tersebut memperoleh predikat

sebesar 147% mengalami penurunan bila dibanding dengan capaian

kinerja tahun 2011 sebesar 166%.

Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasan

sebagai berikut:

1) Audit Investigatif

Audit Investigatif dilaksanakan melalui 12 penugasan di wila

Provinsi Riau pada Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hilir,

Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Siak, Kabupaten Bengkalis, Kota

Pekanbaru, Universitas Riau, serta PT Pelindo I (Persero) Cabang

Dumai dan Cabang Tanjung Pinang, dengan hasil jumlah la

diterbitkan sebanyak 12 laporan.

Perkembangan

2010 sampai

Capaian indikator kinerja output yang dihasilkan dari audit investigasi

pada tahun

dan tahun 2010.

2) Audit dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara

Audit dalam rangka penghitungan kerugian negara

dengan hasil

yaitu atas permintaan Kejaksaan sebanyak

Kepolisian

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012

tersebut memperoleh predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian kinerja tahun 2012

% mengalami penurunan bila dibanding dengan capaian

kinerja tahun 2011 sebesar 166%.

indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasan

sebagai berikut:

Audit Investigatif

Audit Investigatif dilaksanakan melalui 12 penugasan di wila

Provinsi Riau pada Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hilir,

Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Siak, Kabupaten Bengkalis, Kota

Pekanbaru, Universitas Riau, serta PT Pelindo I (Persero) Cabang

Dumai dan Cabang Tanjung Pinang, dengan hasil jumlah la

diterbitkan sebanyak 12 laporan.

Perkembangan indikator kinerja output audit investigasi dari tahun

2010 sampai dengan 2012 ditunjukkan dalam grafik berikut:

Capaian indikator kinerja output yang dihasilkan dari audit investigasi

pada tahun 2012 meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2011

dan tahun 2010.

Audit dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara

Audit dalam rangka penghitungan kerugian negara

dengan hasil jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 15 laporan

tu atas permintaan Kejaksaan sebanyak 6 laporan dan permintaan

sebanyak 9 laporan.

5

6

11

Grafik 3.2

Perkembangan Ouput Audit Investigasi

a Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 95

. Capaian kinerja tahun 2012

% mengalami penurunan bila dibanding dengan capaian

indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasan

Audit Investigatif dilaksanakan melalui 12 penugasan di wilayah

Provinsi Riau pada Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hilir,

Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Siak, Kabupaten Bengkalis, Kota

Pekanbaru, Universitas Riau, serta PT Pelindo I (Persero) Cabang

Dumai dan Cabang Tanjung Pinang, dengan hasil jumlah laporan yang

indikator kinerja output audit investigasi dari tahun

2012 ditunjukkan dalam grafik berikut:

Capaian indikator kinerja output yang dihasilkan dari audit investigasi

2012 meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2011

Audit dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara

Audit dalam rangka penghitungan kerugian negara dilaksanakan

jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 15 laporan

laporan dan permintaan

2010

2011

2012

Bab 3

--------------------------------------------------------------

Perkembangan

Penghitungan

ditunjukkan dalam grafik berikut:

Indikator kinerja output yang dihasilkan dari audit dalam rangka

perhitungan kerugian negara pada tahun 2012 menunjukkan

penurunan jika dibandingkan jumlah laporan yang dihasilkan tahun

2011 dan tahun 2010.

3) Pemberian Keterangan Ahli

Pemberian

dengan hasil

yaitu atas permintaan Kejaksaan sebanyak

Kepolisian

Perkembangan

dari tahun 2010 sampai dengan 2012 ditunjukkan dalam grafik

berikut:

Perbandingan Realiasi Output Pemberian Keterangan AhliPerbandingan Realiasi Output Pemberian Keterangan AhliPerbandingan Realiasi Output Pemberian Keterangan AhliPerbandingan Realiasi Output Pemberian Keterangan Ahli

2010

2011

2012

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012

Perkembangan indikator kinerja output audit dalam rangka

Penghitungan Kerugian Negara dari tahun 2010 sampai dengan 2012

ditunjukkan dalam grafik berikut:

kinerja output yang dihasilkan dari audit dalam rangka

perhitungan kerugian negara pada tahun 2012 menunjukkan

penurunan jika dibandingkan jumlah laporan yang dihasilkan tahun

2011 dan tahun 2010.

Pemberian Keterangan Ahli

Pemberian keterangan ahli dilaksanakan melalui 45 penugasan

dengan hasil jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 45 laporan

yaitu atas permintaan Kejaksaan sebanyak 31 laporan dan permintaan

sebanyak 14 laporan.

Perkembangan indikator kinerja output pemberian keterangan ahli

dari tahun 2010 sampai dengan 2012 ditunjukkan dalam grafik

Grafik 3.4Grafik 3.4Grafik 3.4Grafik 3.4

Perbandingan Realiasi Output Pemberian Keterangan AhliPerbandingan Realiasi Output Pemberian Keterangan AhliPerbandingan Realiasi Output Pemberian Keterangan AhliPerbandingan Realiasi Output Pemberian Keterangan Ahli

Dari Tahun 2010 Dari Tahun 2010 Dari Tahun 2010 Dari Tahun 2010 ---- 2012201220122012

2010 2011 2012

2824

15

Grafik 3.3

Perkembangan Indikator Kinerja Output

Perhitungan Kerugian Keuangan Negara

40 42 44 46 48 50

50

44

45

a Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 96

indikator kinerja output audit dalam rangka

Negara dari tahun 2010 sampai dengan 2012

kinerja output yang dihasilkan dari audit dalam rangka

perhitungan kerugian negara pada tahun 2012 menunjukkan

penurunan jika dibandingkan jumlah laporan yang dihasilkan tahun

dilaksanakan melalui 45 penugasan

jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 45 laporan

laporan dan permintaan

indikator kinerja output pemberian keterangan ahli

dari tahun 2010 sampai dengan 2012 ditunjukkan dalam grafik

Perbandingan Realiasi Output Pemberian Keterangan AhliPerbandingan Realiasi Output Pemberian Keterangan AhliPerbandingan Realiasi Output Pemberian Keterangan AhliPerbandingan Realiasi Output Pemberian Keterangan Ahli

Output

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 97

Indikator kinerja output yang dihasilkan dari pemberian keterangan ahli

pada tahun 2012 menunjukkan peningkatan jika dibandingkan jumlah

laporan yang dihasilkan tahun 2011.

Sasaran Strategis 5:

Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/PEMDA

Penyelenggaraan SPIP pada dasarnya merupakan tanggung jawab masing-masing

menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota. Perwakilan BPKP

Provinsi Riau sesuai pasal 59 PP Nomor 60 tentang Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah bertanggung jawab melakukan pembinaan. Pembinaan SPIP diarahkan

agar instansi pemerintah dapat menyelenggarakan SPIP dalam rangka mencapai

tujuannya melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan

keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-

undangan.

Sasaran strategis “Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di

Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah” diindikasikan oleh satu IKU

outcome dominan yaitu “Persentase Pemda yang Menyelenggarakan SPIP sesuai

PP Nomor 60 Tahun 2008”, diharapkan akan semakin baik kualitas pencapaian

tujuan instansi pemerintah dan semakin berkualitas birokrasi. Bersama dua IKU

outcome lainnya, realisasi IKU sasaran strategis tahun 2012 dibandingkan dengan

tahun 2011 dan dikaitkan dengan target 2014 disajikan dalam Tabel 3.19

Tabel Tabel Tabel Tabel 3333....19191919

Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 5

No. Indikator Kinerja Utama Satuan

Realisasi Kinerja Kenaikan

(Penurunan)

Target Kinerja 2014

Capaian 2012 Thd Target

2014 (%) 2011 2012

IKU IKU IKU IKU OutcomeOutcomeOutcomeOutcome

5.1.1 Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008

Persen 7,69 15,38 7,69 70 21,97

5.1.2 Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun 2008

Pemda 19 8 (11) 3,00 266,67

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 98

No. Indikator Kinerja Utama Satuan

Realisasi Kinerja Kenaikan

(Penurunan)

Target Kinerja 2014

Capaian 2012 Thd Target

2014 (%) 2011 2012

5.1.3 Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian Intern

Pemda 5 5 0 3 166,67

Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di

Tabel 3.1 terlihat bahwa satu IKU outcome dominan sasaran strategis tahun 2012

belum tercapai (30,76%). Secara keseluruhan, dengan tiga IKU outcome, rata-rata

capaian sasaran 116,02%. Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini

sebagai berikut:

55555555........11111111........11111111........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeennnnnnnnttttttttaaaaaaaasssssssseeeeeeee PPPPPPPPeeeeeeeemmmmmmmmddddddddaaaaaaaa YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg MMMMMMMMeeeeeeeennnnnnnnyyyyyyyyeeeeeeeelllllllleeeeeeeennnnnnnnggggggggggggggggaaaaaaaarrrrrrrraaaaaaaakkkkkkkkaaaaaaaannnnnnnn SSSSSSSSPPPPPPPPIIIIIIIIPPPPPPPP SSSSSSSSeeeeeeeessssssssuuuuuuuuaaaaaaaaiiiiiiii PPPPPPPPPPPPPPPP NNNNNNNNoooooooommmmmmmmoooooooorrrrrrrr

6666666600000000 TTTTTTTTaaaaaaaahhhhhhhhuuuuuuuunnnnnnnn 22222222000000000000000088888888

Penyelenggaraan SPIP dinilai sesuai PP 60 Tahun 2008 melalui tingkat

maturitas. Sebelum penilaian tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP

dapat dilaksanakan, maka IKU “Persentase Pemda yang

menyelenggarakan SPIP sesuai PP 60/2008” diukur dengan menghitung

jumlah Pemda yang laporan keuangannya memperoleh opini Wajar Tanpa

Pengecualian (WTP) dari BPK RI dibandingkan dengan jumlah seluruh

Pemda. Opini WTP atas laporan keuangan diyakini dapat mewakili sistem

pengendalian yang memadai sebagaimana dimaksud dalam PP Nomor 60

Tahun 2008, karena audit keuangan yang dilaksanakan oleh BPK RI

mencakup pengujian atas keandalan sistem pengendalian Pemda.

Dalam tahun 2012, Pemda yang laporan keuangan memperoleh opini

WTP adalah sebanyak 2 pemda atau 15,38% dari 13 Pemda. Bila

dibandingkan dengan targetnya sebesar 50%, maka capaian IKU ini

tersebut adalah sebesar 30,76%.

Belum tercapainya realisasi IKU ini antara lain disebabkan:

a. Implementasi SPIP belum secara integral menyatu dengan operasional

instansi, namun baru pada tahap pengembangan infrastruktur

pengendalian, berupa diagnostic assessment, pemetaan risiko dan

penetapan serta pengembangan kebijakan/Standard Operating

Procedure (SOP).

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 99

b. Pemda masih mengandalkan bimbingan Perwakilan BPKP Provinsi Riau

dalam menerapkan sosialisasi pedoman/petunjuk teknis dan asistensi

penyelenggaraan SPIP.

Pencapaian Pemda yang laporan keuangan memperoleh opini WTP selama

periode 2 tahun tergambar pada Tabel 3.20 berikut:

Tabel 3.20Tabel 3.20Tabel 3.20Tabel 3.20

Pemda Yang Opini Pemda Yang Opini Pemda Yang Opini Pemda Yang Opini Laporan KeuanganLaporan KeuanganLaporan KeuanganLaporan Keuangan WTPWTPWTPWTP

Di Wilayah Provinsi Riau Tahun 20Di Wilayah Provinsi Riau Tahun 20Di Wilayah Provinsi Riau Tahun 20Di Wilayah Provinsi Riau Tahun 2011110 0 0 0 –––– 2011201120112011

Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 15,38% mengalami kenaikan sebesar

7,69% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 7,69%, atau mencapai

21,97% dari target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 70%.

Hal ini menunjukkan bahwa Perwakilan BPKP Provinsi Riau masih harus

berupaya keras karena capaiannya masih jauh dari target akhir periode

Renstra tahun 2014.

Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 191.670.000,00 atau

59,85% dari anggaran sebesar Rp320.240.000,00 dengan menggunakan

SDM, sebanyak 848 OH atau 112% dari rencana sebanyak 756 OH.

55555555........11111111........22222222........ JJJJJJJJuuuuuuuummmmmmmmllllllllaaaaaaaahhhhhhhh PPPPPPPPeeeeeeeemmmmmmmmddddddddaaaaaaaa YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg DDDDDDDDiiiiiiiillllllllaaaaaaaakkkkkkkkuuuuuuuukkkkkkkkaaaaaaaannnnnnnn AAAAAAAAssssssssiiiiiiiisssssssstttttttteeeeeeeennnnnnnnssssssssiiiiiiii PPPPPPPPeeeeeeeennnnnnnnyyyyyyyyeeeeeeeelllllllleeeeeeeennnnnnnnggggggggggggggggaaaaaaaarrrrrrrraaaaaaaaaaaaaaaannnnnnnn SSSSSSSSPPPPPPPPIIIIIIIIPPPPPPPP

SSSSSSSSeeeeeeeessssssssuuuuuuuuaaaaaaaaiiiiiiii PPPPPPPPPPPPPPPP NNNNNNNNoooooooo 6666666600000000 TTTTTTTTaaaaaaaahhhhhhhhuuuuuuuunnnnnnnn 22222222000000000000000088888888

Penyelenggaraan SPIP di Pemda mencakup kegiatan perencanaan,

pelaksanaan dan pengawasan serta pertanggungjawaban atas

pengelolaan seluruh sumberdaya yang dimilikinya Pemda tersebut.

Penyelenggaran SPIP juga harus dilakukan secara menyeluruh dan

terintegrasi dengan kegiatan operasional Pemda tersebut.

Dalam tahun 2012, Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan

SPIP sesuai PP No. 60 Tahun 2008 adalah sebanyak 8 pemda atau

266,67% dari 3 Pemda yang ditargetkan. Delapan pemda yang dimaksud

No. Nama Pemda Tahun 2010 Tahun 2011

1. Provinsi Riau WTPWTPWTPWTP WDPWDPWDPWDP

2. Kabupaten Siak WDPWDPWDPWDP WTPWTPWTPWTP

3. Kabupaten Kuantan Singingi WDPWDPWDPWDP WTPWTPWTPWTP

Sumber

Data

: Ikhtisar Hasil Pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan Pemda tahun 2009,

2010, dan 2011 ; WTP: Wajar Tanpa Pengecualian

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 100

adalah Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten

Indragiri Hilir, Kota Dumai, Kabupaten Siak, Kabupaten Kepulauan

Meranti, Provinsi Riau, dan Kota Pekanbaru. (lihat lampiran)

Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 8 pemda mengalami penurunan

sebanyak 11 pemda dibandingkan dengan tahun 2011 sebanyak

19 pemda. Hal ini disebabkan pada tahun 2011 wilayah kerja Perwakilan

BPKP Provinsi Riau masih termasuk Provinsi Kepulauan Riau. Namun

realisasi sebanyak 8 pemda atau 266,67% melampaui dari target akhir

periode Renstra tahun 2014 sebanyak 3 pemda.

55555555........11111111........33333333........ JJJJJJJJuuuuuuuummmmmmmmllllllllaaaaaaaahhhhhhhh PPPPPPPPeeeeeeeemmmmmmmmddddddddaaaaaaaa YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg DDDDDDDDiiiiiiiillllllllaaaaaaaakkkkkkkkuuuuuuuukkkkkkkkaaaaaaaannnnnnnn MMMMMMMMoooooooonnnnnnnniiiiiiiittttttttoooooooorrrrrrrriiiiiiiinnnnnnnngggggggg SSSSSSSSiiiiiiiisssssssstttttttteeeeeeeemmmmmmmm PPPPPPPPeeeeeeeennnnnnnnggggggggeeeeeeeennnnnnnnddddddddaaaaaaaalllllllliiiiiiiiaaaaaaaannnnnnnn

IIIIIIIInnnnnnnntttttttteeeeeeeerrrrrrrrnnnnnnnn

Perwakilan BPKP Provinsi Riau selaku pembina penyelenggaraan SPIP di

wilayah Provinsi Riau, berkewajiban memantau perkembangan

penyelenggaraan SPIP Pemda. Pelaksanaan monitoring perbaikan SPI di

Lingkungan Instansi Pemerintah didasarkan pada Peraturan Kepala

Perwakilan BPKP Provinsi Riau Nomor PER-852/K/2011 tentang Pedoman

Monitoring Perbaikan SPI di Lingkungan Instansi Pemerintah Tahun

Anggaran 2011.

Realisasi tahun 2012 IKU ini adalah sebanyak 5 Pemda yang telah

memperbaiki Sistem Pengendalian Internnya atau sebesar 166,67% dari

target sebanyak 3 Pemda.

Realisasi IKU tahun 2012 sebanyak 5 Pemda cenderung sama jika

dibandingkan dengan tahun 2011 sebanyak 5 Pemda. Realisasi sebanyak

5 pemda atau memenuhi 166,67% dari target pada akhir periode Renstra

tahun 2014, sebanyak 3 Pemda.

Di samping IKU outcome di atas, capaian Sasaran Strategis 5 ini didukung melalui

tiga IKU output seperti digambarkan sebagai berikut:

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 101

Tabel Tabel Tabel Tabel 3333....21212121

Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 5

No. Indikator Kinerja Utama Satuan

Tahun 2012 Tahun 2011 Target

s.d. 2014

Realiasi s.d.2012

Capaian Kinerja s.d 2012 Target Realisasi

% Capaian

% Capaian

IKU IKU IKU IKU OutputOutputOutputOutput

5.2.1 Laporan dukungan pembinaan penyelenggaraan SPIP Bidang Keuangan Daerah

Laporan 17 21 124 559 106 215 203%

Dari tabel di atas terlihat bahwa untuk beberapa indikator kinerja output yang telah

dilaksanakan dalam tiga tahun terakhir, indikator menunjukkan capaian kinerja

yang menurun bila dibandingkan dengan tahun 2011.

Dari tabel di atas juga terlihat bahwa capaian kinerja s.d. tahun 2012 dibandingkan

dengan target jangka menengah s.d. tahun 2014 menunjukkan capaian kinerja

lebih dari 100% dengan capaian 203%.

Berikutnya untuk pengukuran kinerja selama tahun 2012 terhadap capaian

sasaran strategis ini dinilai memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan, karena indikator kinerja outputnya

memperoleh capaian di atas 85%, dengan uraian masing-masing indikator kinerja

output sebagai berikut:

5.2.1.5.2.1.5.2.1.5.2.1. Laporan Dukungan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Bidang Laporan Dukungan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Bidang Laporan Dukungan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Bidang Laporan Dukungan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Bidang

Keuangan Keuangan Keuangan Keuangan DaerahDaerahDaerahDaerah

Capaian indikator laporan dukungan pembinaan penyelenggaraan SPIP

Bidang Keuangan Daerah yaitu 124% dari target yang ditetapkan dalam

TAPKIN dengan terealisasinya 21 laporan dari 17 laporan yang

ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian

kinerja tahun 2012 sebesar 124% mengalami penurunan bila dibanding

dengan capaian kinerja tahun 2011 sebesar 559%.

Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui penugasan

sebagai berikut:

1) Perkada SPIP

Pendampingan dengan melakukan penyusunan Perkada SPIP

Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi, dengan jumlah laporan yang

dihasilkan sebanyak 1 laporan. Hingga saat ini komitmen Pemerintah

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 102

Daerah terhadap penyelenggaraan SPIP tercermin dengan telah

disusunnya Perkada SPIP oleh 13 Pemerintah Daerah di Provinsi Riau

dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.22Tabel 3.22Tabel 3.22Tabel 3.22

Penetapan Perkada SPIPPenetapan Perkada SPIPPenetapan Perkada SPIPPenetapan Perkada SPIP Pemerintah Daerah di Provinsi RiauPemerintah Daerah di Provinsi RiauPemerintah Daerah di Provinsi RiauPemerintah Daerah di Provinsi Riau

No. Pemerintah Daerah Perkada SPIP Pihak yang Memfasilitasi

1 Provinsi Riau 31 Tahun 2010 31 Agustus 2010 BPKP

2 Kota Pekanbaru 24 Tahun 2010 21 Desember 2010 BPKP

3 Kabupaten Rokan Hulu 5 Tahun 2011 21 Februari 2011 BPKP

4 Kabupaten Rokan Hilir 26 Tahun 2009 28 Desember 2009 BPKP

5 Kota Dumai 23 Tahun 2010 15 September 2010 BPKP

6 Kabupaten Indragiri Hulu 36 Tahun 2010 11 Oktober 2010 BPKP

7 Kabupaten Indragiri Hilir 18 Tahun 2010 14 September 2010 BPKP

8 Kabupaten Kuantan Singingi

8 Tahun 2012 15 Februari 2012 BPKP

9 Kabupaten Siak 31 Tahun 2011 27 Juli 2011 BPKP

10 Kabupaten Bengkalis 340/KPTS/XII/2010

28 Desember 2010 BPKP

11 Kabupaten Pelalawan 15 Tahun 2011 25 April 2011 BPKP

12 Kabupaten Kampar 28 Tahun 2010 8 September 2010 BPKP

13 Kabupaten Kepulauan Meranti

52 Tahun 2010 10 November 2010 BPKP

2) Pendampingan Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan SPIP

Pendampingan dilaksanakan pada Pemerintah Kabupaten Kuantan

Singingi dan Kabupaten Rokan Hulu, dengan menghasilkan 2 laporan.

3) Monitoring Perbaikan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)

Monitoring ini dilaksanakan melalui 5 penugasan pada wilayah

Pemerintah Daerah Provinsi Riau di Kabupaten Siak, Kabupaten

Kampar, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Rokan Hulu, dan

Provinsi Riau, dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak

5 laporan.

4) Pemetaan SPIP

Pemetaan SPIP dilaksanakan melalui 6 penugasan pada wilayah

Pemerintah Daerah Provinsi Riau di Kabupaten Indragiri Hilir, Kota

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 103

Dumai, Kabupaten Siak, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten

Kepulauan Meranti, dan Provinsi Riau, dengan jumlah laporan yang

diterbitkan sebanyak 6 laporan.

5) Sosialisasi SPIP

Sosialisasi dilaksanakan pada pemerintah provinsi/kabupaten/kota

pada wilayah Provinsi Riau, yaitu Kabupaten Rokan Hulu, Kota Dumai,

Kota Pekanbaru, dan Kabupaten Kuantan Singingi. Penugasan ini

menghasilkan 4 laporan.

6) Analisa dan Evaluasi RPJMD

Analisa dan evaluasi dilaksanakan pada Pemerintah Kabupaten Rokan

Hulu, Kabupaten Indragiri Hulu, dan Kabupaten Siak, dengan jumlah

laporan yang dihasilkan sebanyak 3 laporan.

Dari hasil pembinaan penyelenggaraan SPIP yang dilaksanakan dalam

bentuk kegiatan sebagaimana dijelaskan di atas, diketahui bahwa

kelemahan SPIP terutama pada unsur lingkungan pengendalian.

Sasaran Strategis 6:

Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah

Yang Profesional Dan Kompeten Pada 80% PEMDA

Sebagai sebuah organisasi, salah satu faktor penentu keberhasilan APIP adalah

kompetensi dan profesionalitas sumber daya manusia (SDM), karena faktor

manusia yang mengatur dan menggerakkan jalan organisasi. SDM yang kompeten

adalah SDM yang memiliki penguasaan teoretis, didukung dengan pengalaman,

dan mendapat pengakuan keahlian spesifik berdasarkan standar yang berlaku

umum dalam lingkungan keahlian tersebut. SDM yang profesional adalah SDM yang

mampu melaksanakan tugas dengan baik, sesuai dengan bidang keahliannya.

Keahlian tersebut perlu terus-menerus diperbarui dan ditingkatkan, baik melalui

program pendidikan gelar maupun program pendidikan non-gelar dengan mengacu

pada dokumen Human Capital Development Plan (HCDP) yang merupakan

dokumen perencanaan pengembangan kompetensi pegawai yang terkait dengan

proses pelatihan, pendidikan, dan kegiatan lainnya yang dapat meningkatkan

pengetahuan, keahlian, kemampuan, nilai-nilai, dan aset sosial lainnya yang dimiliki

pegawai.

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 104

Sasaran “Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang

profesional dan kompeten pada 80% Pemda” diindikasikan oleh satu IKU outcome

dominan. Realisasi IKU sasaran strategis tahun 2012 dibandingkan dengan tahun

2011 dan dikaitkan target 2014 disajikan dalam Tabel 3.23.

Tabel Tabel Tabel Tabel 3333....22223333

Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 6

No. Indikator Kinerja Utama Satuan

Realisasi Kinerja Kenaikan

(Penurunan)

Target Kinerja 2014

Capaian 2012 Thd Target

2014 (%) 2011 2012

IKU IKU IKU IKU OutcomeOutcomeOutcomeOutcome

6.1.1 Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA

Persen 15,38 76,92 36,92 80 96,15

Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di

Tabel 3.1 terlihat bahwa IKU outcome dominan sasaran strategis tahun 2012 telah

tercapai 100%. Uraian capaian IKU sasaran strategis ini sebagai berikut:

66666666........11111111........11111111........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeennnnnnnnttttttttaaaaaaaasssssssseeeeeeee PPPPPPPPeeeeeeeemmmmmmmmddddddddaaaaaaaa YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg DDDDDDDDiiiiiiiillllllllaaaaaaaakkkkkkkkuuuuuuuukkkkkkkkaaaaaaaannnnnnnn AAAAAAAAssssssssiiiiiiiisssssssstttttttteeeeeeeennnnnnnnssssssssiiiiiiii PPPPPPPPeeeeeeeennnnnnnneeeeeeeerrrrrrrraaaaaaaappppppppaaaaaaaannnnnnnn JJJJJJJJFFFFFFFFAAAAAAAA

Pelaksanaan audit intern di lingkungan instansi pemerintah dilakukan oleh

pejabat yang mempunyai tugas melaksanakan pengawasan dan telah

memenuhi syarat kompetensi keahlian sebagai auditor. Hal ini sesuai

dengan Pasal 51 PP 60 Tahun 2008 tentang SPIP. Syarat kompetensi

keahlian sebagai auditor dipenuhi melalui keikutsertaan dan kelulusan

dalam program sertifikasi.

Oleh karena itu, setiap APIP mengimplementasikan JFA sebagai

konsekuensi adanya fungsi dan peran pelaksanaan tugas pengawasan

intern oleh auditor sesuai ketentuan tersebut.

IKU ini diukur dari jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA

dibandingkan jumlah seluruh Pemda.

Sampai dengan tahun 2012, jumlah Pemda yang dilakukan asistensi

penerapan JFA sebanyak 10 Pemda atau 76,92% dari jumlah seluruh

Pemda sebanyak 13 Pemda. Bila dibandingkan dengan target sebesar

70%, maka capaian IKU ini tersebut adalah sebesar 109,89%.

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 105

Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 76,92% mengalami kenaikan sebesar

36,92% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 40%. Jika

dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014, IKU ini

baru mencapai 96,15% dari target sebesar 80%.

Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp6.000.000,00 atau

50,00% dari anggaran sebesar Rp12.000.000,00 dengan menggunakan

SDM, sebanyak 18 OH atau 49% dari rencana sebanyak 37 OH.

Di samping IKU outcome di atas, capaian Sasaran Strategis 6 ini didukung melalui

tiga IKU output seperti digambarkan sebagai berikut:

Tabel Tabel Tabel Tabel 3333....24242424

Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 6

No. Indikator Kinerja Utama Satuan

Tahun 2012 Tahun 2011 Target

s.d. 2014

Realiasi s.d.2012

Capaian

Kinerja

s.d 2012 Target Realisasi

% Capaian

% Capaian

IKU IKU IKU IKU OutputOutputOutputOutput

6.2.1 Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP Daerah

Kegiatan 2 2 100 100 39

24 62%

Dari tabel di atas terlihat bahwa indikator kinerja output yang telah dilaksanakan

dalam tiga tahun terakhir, indikator menunjukkan capaian kinerja yang sama

dengan dengan capaian tahun 2011.

Dari tabel di atas juga terlihat bahwa capaian kinerja s.d. tahun 2012 dibandingkan

dengan target jangka menengah s.d. tahun 2014 menunjukkan capaian kinerja di

bawah target.

Berikutnya untuk pengukuran kinerja selama tahun 2012 terhadap capaian

sasaran strategis ini dinilai memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan, karena indikator kinerja outputnya

memperoleh capaian di atas 85%, dengan uraian masing-masing indikator kinerja

output sebagai berikut:

6.2.1.6.2.1.6.2.1.6.2.1. LapLapLapLaporan Sosialisasi dan Bimtek Penerapan JFA APIP Daerahoran Sosialisasi dan Bimtek Penerapan JFA APIP Daerahoran Sosialisasi dan Bimtek Penerapan JFA APIP Daerahoran Sosialisasi dan Bimtek Penerapan JFA APIP Daerah

Capaian indikator laporan hasil audit investigasi atas permintaan Instansi

lainnya yaitu 100% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan

terealisasinya 2 laporan dari 2 laporan yang ditargetkan. Capaian tersebut

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 106

memperoleh predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian kinerja tahun 2012 sebesar

100% sama dengan capaian kinerja tahun 2011 sebesar 100%.

Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui 2 penugasan

dan menghasilkan 2 laporan tersebut yaitu sosialisasi ketentuan JF A di

Inspektorat Kabupaten Kampar dan Kabupaten Kuantan Singingi.

Sasaran Strategis 7:

Meningkatnya Efektifitas Perencanaan Pengawasan Sebesar 90%

dan Kualitas Pengelolaaan Keuangan Sebesar 100%

Sistem perencanaan pengawasan merupakan salah satu bagian dari sistem

manajemen dukungan yang berperan penting dalam membantu keberhasilan

pelaksanaan kegiatan teknis Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Perencanaan

pengawasan berfungsi mengarahkan kegiatan pengawasan agar sesuai dengan

peran dan tujuan Perwakilan BPKP Provinsi Riau sekaligus media untuk mengukur

tingkat keberhasilan kinerja teknis Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Selain itu,

perencanaan juga terkait langsung dengan pengelolaan SDM, penyediaan sarana

prasarana, dan penganggaran. Seiring dengan gencarnya penyerapan anggaran

berdasarkan disbursement plan, semakin dirasakan pentingnya arti perencanaan

yang baik sehingga anggaran yang digunakan benar-benar menghasilkan kinerja

yang terbaik pula.

Sasaran “Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan

Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100%” diindikasikan oleh dua IKU

outcome dominan yang terkait langsung dengan efektivitas perencanaan

pengawasan dan kualitas pengelolaan keuangan. Bersama tiga sebelas IKU

outcome lainnya, realisasi IKU sasaran strategis tahun 2012 dibandingkan dengan

tahun 2011 dan dikaitkan target 2014 disajikan dalam Tabel 3.25.

Tabel Tabel Tabel Tabel 3333....25252525

Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 7

No. Indikator Kinerja Utama Satuan

Realisasi Kinerja Kenaikan

(Penurunan)

Target Kinerja 2014

Capaian 2012 Thd Target 2014

(%) 2011 2012

IKU IKU IKU IKU OutcomeOutcomeOutcomeOutcome

7.1.1 Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi

Persen 91 98 7 90 109

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 107

No. Indikator Kinerja Utama Satuan

Realisasi Kinerja Kenaikan

(Penurunan)

Target Kinerja 2014

Capaian 2012 Thd Target 2014

(%) 2011 2012

7.1.2 Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP

Persen 100 100 0 100 100

7.1.3 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian

Likert 1-10

8,09 7,76 (0,33) 8,00 97

7.1.4 Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA

Persen 100 100 0 100 100

7.1.5 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur

Likert 1-10

8,15 8,40 0,25 8,50 98,82

7.1.6 Persentase permintaan bantuan hukum yang ditindaklanjuti Biro Hukum dan Humas

Persen 100 100 0 80 125

7.1.7 Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massa

Kali 31 44 13 24 183,33

7.1.8 Persentase pemanfaatan asset

Persen 100 100 0 100 100

7.1.9 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras

Likert 1-10

7,36 7,10 (0,26) 8,30 85,54

7.1.10 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat

Persen 56,76 100 43,24 80 125

7.1.11 Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke Puslitbangwas

Masukan 0 3 3 1 300

7.1.12 Jumlah instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP

Instansi APIP

1 10 9 4 250

7.1.13 Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat

Likert 1-10

0 8,05 8,05 8 101

Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di

Tabel 3.1 terlihat bahwa kedua IKU dominan sasaran strategis tahun 2012 tercapai

100%. Secara keseluruhan, dengan tiga belas IKU, rata-rata capaian sasaran

147,29%. Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini sebagai berikut:

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 108

77777777........11111111........11111111........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeennnnnnnnttttttttaaaaaaaasssssssseeeeeeee JJJJJJJJuuuuuuuummmmmmmmllllllllaaaaaaaahhhhhhhh RRRRRRRReeeeeeeennnnnnnnccccccccaaaaaaaannnnnnnnaaaaaaaa PPPPPPPPeeeeeeeennnnnnnnuuuuuuuuggggggggaaaaaaaassssssssaaaaaaaannnnnnnn PPPPPPPPeeeeeeeennnnnnnnggggggggaaaaaaaawwwwwwwwaaaaaaaassssssssaaaaaaaannnnnnnn YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg

TTTTTTTTeeeeeeeerrrrrrrreeeeeeeeaaaaaaaalllllllliiiiiiiissssssssaaaaaaaassssssssiiiiiiii

Sistem perencanaan pengawasan merupakan salah satu bagian dari

sistem manajemen dukungan yang berperan penting dalam membantu

keberhasilan pelaksanaan kegiatan teknis Perwakilan BPKP Provinsi Riau.

IKU “Persentase Jumlah Rencana Penugasan Pengawasan yang

Terealisasi” diukur dengan membandingkan jumlah realisasi penugasan

pengawasan dalam PKPT terhadap jumlah rencana penugasan

pengawasan yang ditetapkan dalam PKPT.

Realisasi IKU pada tahun 2012 sebesar 98% atau mencapai 123% dari

target 80%. Capaian IKU sebesar 98% dihitung dari jumlah penugasan

pengawasan PKP2T yang terealisasi sebesar 331 penugasan

dibandingkan dengan jumlah rencana penugasan PKP2T sebanyak 344

penugasan.

Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 98% mengalami kenaikan sebesar 7%

bila dibanding dengan tahun 2011 sebesar 91%, atau mencapai 109%

dari target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun 2014

sebesar 90%.

Keberhasilan pencapaian IKU ini dapat digambarkan selama kurun waktu

periode Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun 2010-2014 yaitu

dari tahun 2010 sampai dengan 2012 terkait realisasi output yang

dihasilkan oleh kegiatan PKP2T maupun non-PKP2T, sebagai berikut:

Grafik 3.5Grafik 3.5Grafik 3.5Grafik 3.5

Perbandingan Realisasi Output Tahun 2010 Perbandingan Realisasi Output Tahun 2010 Perbandingan Realisasi Output Tahun 2010 Perbandingan Realisasi Output Tahun 2010 –––– Tahun 2012Tahun 2012Tahun 2012Tahun 2012

399

508

342

303

411

366

702

919

708

2012

2011

2010

Realisasi Output (Laporan)

Jumlah Non-PKP2T PKP2T

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 109

Pada grafik di atas terlihat bahwa jumlah output secara keseluruhan pada

tahun 2012 mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2011

sebanyak 217 laporan atau sebesar 23,00%. Jumlah output PKP2T pada

tahun 2012 mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2011

sebanyak 109 laporan atau sebesar 21,45%. Sedangkan jumlah output

non-PKP2T pada tahun 2012 mengalami penurunan jika dibandingkan

tahun 2011 sebanyak 108 laporan atau sebesar 26,27%. Hal ini

disebabkan pada tahun 2011, wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi

Riau masih termasuk Provinsi Kepulauan Riau. Dari tabel di atas juga

terlihat bahwa pada tahun 2012 dan tahun 2011 realisasi output PKP2T

melebihi realisasi output non-PKP2T, sedangkan tahun 2010 realisasi

output PKP2T kurang dari realisasi output non-PKP2T. Hal ini menunjukkan

pada tahun 2012 penugasan PKP2T lebih mendominasi dibanding dengan

penugasan non- PKP2T.

Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 11.507.019.000,00 atau

99,92% dari anggaran sebesar Rp 11.515.759.000,00 dan SDM sebanyak

6.250 OH atau 114% dari rencana sebanyak 5.494 OH.

77777777........11111111........22222222........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeennnnnnnnttttttttaaaaaaaasssssssseeeeeeee KKKKKKKKeeeeeeeesssssssseeeeeeeessssssssuuuuuuuuaaaaaaaaiiiiiiiiaaaaaaaannnnnnnn LLLLLLLLaaaaaaaappppppppoooooooorrrrrrrraaaaaaaannnnnnnn KKKKKKKKeeeeeeeeuuuuuuuuaaaaaaaannnnnnnnggggggggaaaaaaaannnnnnnn PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrwwwwwwwwaaaaaaaakkkkkkkkiiiiiiiillllllllaaaaaaaannnnnnnn BBBBBBBBPPPPPPPPKKKKKKKKPPPPPPPP DDDDDDDDeeeeeeeennnnnnnnggggggggaaaaaaaannnnnnnn

SSSSSSSSAAAAAAAAPPPPPPPP

Salah satu bentuk akuntabilitas pengelolaaan keuangan yang baik adalah

kesesuaian laporan keuangan dengan SAP.

IKU “Persentase Kesesuaian Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi

Riau dengan SAP” ini dinilai berdasarkan hasil reviu Inspektorat BPKP

terhadap laporan keuangan perwakilan dengan nilai 100% apabila tidak

ada catatan dan 80% apabila ada catatan.

Dalam tahun 2012, Inspektorat BPKP tidak melakukan reviu atas laporan

keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau namun perbaikan atas laporan

keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau dilakukan saat dilakukan

rekonsiliasi Laporan Keuangan BPKP tahun 2011 dengan Biro Keuangan

BPKP di Jakarta. Namun demikian, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan

BPK RI, telah memberikan opini WTP atas Laporan Keuangan BPKP tahun

2011. Dengan hasil tersebut, realisasi IKU sasaran ini adalah sebesar

100% dan jika dibandingkan dengan target kinerja sebesar 100%, maka

capaian kinerja adalah 100%.

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 110

Realisasi tahun 2012 sebesar 100% sama dengan realisasi tahun 2011,

dan sudah memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebesar

100%.

77777777........11111111........33333333........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeeppppppppssssssssiiiiiiii KKKKKKKKeeeeeeeeppppppppuuuuuuuuaaaaaaaassssssssaaaaaaaannnnnnnn PPPPPPPPeeeeeeeeggggggggaaaaaaaawwwwwwwwaaaaaaaaiiiiiiii PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrwwwwwwwwaaaaaaaakkkkkkkkiiiiiiiillllllllaaaaaaaannnnnnnn TTTTTTTTeeeeeeeerrrrrrrrhhhhhhhhaaaaaaaaddddddddaaaaaaaapppppppp LLLLLLLLaaaaaaaayyyyyyyyaaaaaaaannnnnnnnaaaaaaaannnnnnnn

KKKKKKKKeeeeeeeeppppppppeeeeeeeeggggggggaaaaaaaawwwwwwwwaaaaaaaaiiiiiiiiaaaaaaaannnnnnnn

Persepsi kepuasan terhadap suatu pelayanan sangat bergantung pada

suatu keadaan ketika keinginan, harapan, dan kebutuhan para penerima

layanan dapat terpenuhi. Pernyataan kepuasan atau ketidakpuasan

diperoleh melalui survei kepada para pegawai perwakilan, dengan metode

skala likert 1-10. Perhitungan persepsi kepuasan terhadap layanan

kepegawaian dilaksanakan dengan metode penyebaran kuesioner secara

uji petik kepada para pegawai di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi

Riau.

Target IKU “Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan terhadap Layanan

kepegawaian” pada tahun 2012 adalah sebesar 7,60 dari skala Likert 1-

10.

Realisasi IKU ini dalam tahun 2012 adalah sebesar 7,76 dari skala Likert

1-10 atau mencapai 102%, tetapi mengalami penurunan sebesar 0,33 jika

dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 sebesar 8,09 skala likert 1-10,

dan mencapai 97% dari target akhir periode renstra tahun 2014 sebesar

8,00 dari skala likert 1-10.

77777777........11111111........44444444........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeennnnnnnnttttttttaaaaaaaasssssssseeeeeeee PPPPPPPPaaaaaaaagggggggguuuuuuuu DDDDDDDDaaaaaaaannnnnnnnaaaaaaaa YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg TTTTTTTTiiiiiiiiddddddddaaaaaaaakkkkkkkk DDDDDDDDiiiiiiiibbbbbbbbllllllllooooooookkkkkkkkiiiiiiiirrrrrrrr DDDDDDDDaaaaaaaallllllllaaaaaaaammmmmmmm DDDDDDDDIIIIIIIIPPPPPPPPAAAAAAAA

Ketersediaan dana yang memadai diperlukan untuk membiayai

pelaksanaan tugas dan fungsi Perwakilan BPKP Provinsi Riau melalui

proses penyusunan anggaran, yang menghasilkan dokumen anggaran

berupa Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Pagu dana dalam DIPA

dapat dilakukan pemblokiran/pemberian tanda bintang oleh DPR untuk

kegiatan dalam DIPA yang perlu dimintakan persetujuan dari DPR terlebih

dahulu, atau Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) untuk kegiatan pada saat

penelaahan belum dilengkapi dengan data dukung yang

memadai/lengkap.

Realisasi diukur dengan membandingkan antara jumlah pagu dana yang

tidak diblokir/diberi tanda bintang dengan total pagu dana dalam DIPA.

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 111

Pagu dana DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 sebesar

Rp16.445.650.000,00, dengan jumlah dana DIPA yang tidak diblokir

sebesar Rp16.445.650.000,00 atau 100,% dari total pagu dana DIPA

Tahun 2012.

Target IKU sebesar 90%, sedangkan realisasi sebesar 100%, maka

capaian IKU adalah sebesar 111%. Realisasi tahun 2012 tersebut sama

dengan tahun 2011 sebesar 100%, dan mencapai 100% dari target akhir

periode renstra tahun 2014 sebesar 100%.

77777777........11111111........55555555........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeeppppppppssssssssiiiiiiii KKKKKKKKeeeeeeeeppppppppuuuuuuuuaaaaaaaassssssssaaaaaaaannnnnnnn PPPPPPPPeeeeeeeeggggggggaaaaaaaawwwwwwwwaaaaaaaaiiiiiiii PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrwwwwwwwwaaaaaaaakkkkkkkkiiiiiiiillllllllaaaaaaaannnnnnnn AAAAAAAAttttttttaaaaaaaassssssss PPPPPPPPeeeeeeeennnnnnnnccccccccaaaaaaaaiiiiiiiirrrrrrrraaaaaaaannnnnnnn AAAAAAAAnnnnnnnnggggggggggggggggaaaaaaaarrrrrrrraaaaaaaannnnnnnn

YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg DDDDDDDDiiiiiiiiaaaaaaaajjjjjjjjuuuuuuuukkkkkkkkaaaaaaaannnnnnnn SSSSSSSSeeeeeeeessssssssuuuuuuuuaaaaaaaaiiiiiiii PPPPPPPPrrrrrrrroooooooosssssssseeeeeeeedddddddduuuuuuuurrrrrrrr

Persepsi kepuasan pegawai perwakilan atas pencairan anggaran yang

diajukan sesuai dengan prosedur adalah untuk mengetahui tingkat

kepuasan pegawai perwakilan atas pelayanan yang diberikan dalam

menyediakan uang untuk membiayai kegiatan yang telah dianggarkan.

Pernyataan kepuasan atau ketidakpuasan diperoleh melalui survei kepada

para pegawai perwakilan, dengan metode skala likert 1-10. Perhitungan

persepsi kepuasan terhadap layanan kepegawaian dilaksanakan dengan

metode penyebaran kuesioner secara uji petik kepada para pegawai di

lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Riau.

Realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2012 sebesar 8,40 dari skala

likert 1-10 atau mencapai 105% dari target sebesar 8,00 dari skala likert

1-10.

Realisasi sasaran tahun 2012 sebesar 8,40 dari skala likert 1-10

mengalami kenaikan sebesar 0,25 dibandingkan dengan tahun 2011

sebesar 8,15 dari skala likert 1-10, atau mencapai 98,82% dari target

akhir periode renstra tahun 2014 sebesar 8,50 dari skala Likert 1-10.

77777777........11111111........66666666........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeennnnnnnnttttttttaaaaaaaasssssssseeeeeeee PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrmmmmmmmmiiiiiiiinnnnnnnnttttttttaaaaaaaaaaaaaaaannnnnnnn BBBBBBBBaaaaaaaannnnnnnnttttttttuuuuuuuuaaaaaaaannnnnnnn HHHHHHHHuuuuuuuukkkkkkkkuuuuuuuummmmmmmm YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg DDDDDDDDiiiiiiiittttttttiiiiiiiinnnnnnnnddddddddaaaaaaaakkkkkkkkllllllllaaaaaaaannnnnnnnjjjjjjjjuuuuuuuuttttttttiiiiiiii BBBBBBBBiiiiiiiirrrrrrrroooooooo

HHHHHHHHuuuuuuuukkkkkkkkuuuuuuuummmmmmmm DDDDDDDDaaaaaaaannnnnnnn HHHHHHHHuuuuuuuummmmmmmmaaaaaaaassssssss

Persentase permintaan bantuan hukum yang ditindaklanjuti Biro Hukum

dan Humas diukur dengan jumlah permintaan bantuan hukum yang

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 112

ditindaklanjuti Biro Hukum dan Humas dibandingkan dengan jumlah

permintaan bantuan hukum.

Target IKU “Persentase Permintaan Bantuan Hukum Yang Ditindaklanjuti

Biro Hukum Dan Humas” pada 2012 sebesar 80%. Realisasi indikator

tersebut sebesar 100% atau mencapai 125% dari target. IKU tersebut

diukur dari jumlah permintaan bantuan hukum yang ditindaklanjuti Biro

Hukum dan Humas sebanyak 1 permintaan dibanding jumlah permintaan

bantuan hukum sebanyak 1 permintaan. Permintaan bantuan hukum yang

ditindaklanjuti Biro Hukum dan Humas adalah pendampingan bantuan

hukum sehubungan dengan pemanggilan Tim Perwakilan BPKP Provinsi

Riau oleh KPK.

Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 100% sama dengan capaian tahun

2011 atau mencapai 125% dari target IKU pada akhir periode Renstra

tahun 2014 sebesar 80%.

77777777........11111111........77777777........ JJJJJJJJuuuuuuuummmmmmmmllllllllaaaaaaaahhhhhhhh PPPPPPPPuuuuuuuubbbbbbbblllllllliiiiiiiikkkkkkkkaaaaaaaassssssssiiiiiiii KKKKKKKKeeeeeeeeggggggggiiiiiiiiaaaaaaaattttttttaaaaaaaannnnnnnn PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrwwwwwwwwaaaaaaaakkkkkkkkiiiiiiiillllllllaaaaaaaannnnnnnn BBBBBBBBPPPPPPPPKKKKKKKKPPPPPPPP DDDDDDDDiiiiiiii MMMMMMMMeeeeeeeeddddddddiiiiiiiiaaaaaaaa MMMMMMMMaaaaaaaassssssssssssssssaaaaaaaa

Eksistensi sebuah organisasi antara lain ditentukan oleh citra organisasi

yang terbentuk di lingkungannya. Demikian juga dengan eksistensi

Perwakilan BPKP Provinsi Riau yang ditentukan juga oleh citranya di mata

publik. Oleh karena itu, jumlah berita tentang kegiatan Perwakilan BPKP

Provinsi Riau di media massa menjadi salah satu alat ukur yang relevan

dalam menilai kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau

Target Indikator Kinerja Utama “Jumlah Publikasi Kegiatan Perwakilan

BPKP Di Media Massa” pada tahun 2012 sebesar 24 kali. Hasil

pengukuran atas indikator tersebut menunjukkan hasil 44 kali atau

mencapai 183,33% dari target.

Tercapainya target tersebut antara lain disebabkan meningkatnya

efektivitas kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam membangun

jejaring dengan instansi lain dan media massa.

Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 44 kali mengalami kenaikan sebanyak

13 kali dibandingkan tahun 2011 sebesar 31 kali, atau mencapai

183,33% dari target akhir periode Renstra 2014 sebesar 24 kali.

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 113

77777777........11111111........88888888........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeennnnnnnnttttttttaaaaaaaasssssssseeeeeeee PPPPPPPPeeeeeeeemmmmmmmmaaaaaaaannnnnnnnffffffffaaaaaaaaaaaaaaaattttttttaaaaaaaannnnnnnn AAAAAAAAsssssssssssssssseeeeeeeetttttttt

Persentase pemanfatan aset diukur dengan cara total aset dikurangi

dengan aset yang kondisinya baik/kurang baik tetapi tidak digunakan

dalam kegiatan sehari-hari dibandingkan dengan total asset.

Dalam tahun 2012, capaian “Persentase Pemanfaatan Asset” adalah

100% dari target yang telah ditetapkan. IKU ini diukur dari total aset senilai

Rp52.769.893.260,00 dikurangi dengan aset yang kondisinya

baik/kurang baik tetapi tidak digunakan senilai Rp0,00 dibandingkan

dengan total aset senilai Rp52.769.893.260,00. Hal ini menunjukkan

bahwa seluruh aset telah digunakan dalam kegiatan sehari-hari.

Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 100% sama dengan realisasi tahun

2011, dan akan terus dipertahankan hingga akhir periode renstra tahun

2014 dengan target 100%.

Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 414.206.000,00 atau

99,57% dari anggaran sebesar Rp416.000.000,00 dan SDM sebanyak

74 OH atau 74% dari rencana sebanyak 100 OH.

77777777........11111111........99999999........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeeppppppppssssssssiiiiiiii KKKKKKKKeeeeeeeeppppppppuuuuuuuuaaaaaaaassssssssaaaaaaaannnnnnnn PPPPPPPPeeeeeeeeggggggggaaaaaaaawwwwwwwwaaaaaaaaiiiiiiii PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrwwwwwwwwaaaaaaaakkkkkkkkiiiiiiiillllllllaaaaaaaannnnnnnn TTTTTTTTeeeeeeeerrrrrrrrhhhhhhhhaaaaaaaaddddddddaaaaaaaapppppppp LLLLLLLLaaaaaaaayyyyyyyyaaaaaaaannnnnnnnaaaaaaaannnnnnnn SSSSSSSSaaaaaaaarrrrrrrrpppppppprrrrrrrraaaaaaaassssssss

IKU “Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan Terhadap Layanan Pengelola

Sarpras” merupakan indikator tambahan untuk mencapai Sasaran

Strategis 7. IKU ini diukur melalui survei atas tingkat persepsi kepuasan

pegawai perwakilan terhadap pelayanan pengelolaan sarpras yang dapat

diberikan oleh unit layanan yang bertanggung jawab atas pengelolaan

sarpras dengan metode skala likert 1-10.

Berdasarkan hasil survai atas persepsi penerima layanan tahun 2012,

capaian IKU atas pelaksanaan penyediaan dan pengelolaan sarpras

sebesar 7,10 dari skala likert 1-10 atau 89,87% dari target sebesar 7,90.

Belum tercapainya target kinerja tersebut yang paling dominan disebabkan

oleh pelayanan perpustakaan yang belum sepenuhnya memenuhi harapan

pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Riau.

Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 7,10 dari skala likert 1-10 mengalami

penurunan sebesar 0,26 dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 7,36

dari skala likert 1-10. Jika dibandingkan dengan target akhir periode

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 114

renstra tahun 2014, IKU ini telah mencapai 85,54% dari target sebesar

8,30.

77777777........11111111........1111111100000000........ PPPPPPPPeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeennnnnnnnttttttttaaaaaaaasssssssseeeeeeee TTTTTTTTiiiiiiiinnnnnnnnddddddddaaaaaaaakkkkkkkk LLLLLLLLaaaaaaaannnnnnnnjjjjjjjjuuuuuuuutttttttt RRRRRRRReeeeeeeekkkkkkkkoooooooommmmmmmmeeeeeeeennnnnnnnddddddddaaaaaaaassssssssiiiiiiii HHHHHHHHaaaaaaaassssssssiiiiiiiillllllll AAAAAAAAuuuuuuuuddddddddiiiiiiiitttttttt IIIIIIIInnnnnnnnssssssssppppppppeeeeeeeekkkkkkkkttttttttoooooooorrrrrrrraaaaaaaatttttttt

IKU “Persentase Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Inspektorat BPKP”

merupakan IKU lainnya untuk mencapai Sasaran Strategis 7. IKU ini diukur

dengan membandingkan jumlah rekomendasi yang telah ditindaklanjuti

oleh satuan kerja yang dievaluasi/direviu/diaudit, dengan jumlah

rekomendasi dari Inspektorat yang tertuang dalam Laporan Hasil

Evaluasi/Reviu/Audit.

Dalam tahun 2012, jumlah rekomendasi yang ditindaklanjuti sebanyak

13 rekomendasi atau 100% dari 13 rekomendasi yang harus

ditindaklanjuti. Dibandingkan dengan target IKU pada tahun 2012 sebesar

74%, maka capaian IKU sebesar 135,14%.

Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 100% mengalami kenaikan sebesar

43,25% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 56,75%. Jika

dibandingkan dengan target akhir periode renstra tahun 2014, IKU ini

telah mencapai 125% dari target sebesar 80%.

77777777........11111111........1111111111111111........ JJJJJJJJuuuuuuuummmmmmmmllllllllaaaaaaaahhhhhhhh MMMMMMMMaaaaaaaassssssssuuuuuuuukkkkkkkkaaaaaaaannnnnnnn TTTTTTTTooooooooppppppppiiiiiiiikkkkkkkk PPPPPPPPeeeeeeeennnnnnnneeeeeeeelllllllliiiiiiiittttttttiiiiiiiiaaaaaaaannnnnnnn YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg DDDDDDDDiiiiiiiissssssssaaaaaaaammmmmmmmppppppppaaaaaaaaiiiiiiiikkkkkkkkaaaaaaaannnnnnnn KKKKKKKKeeeeeeee

PPPPPPPPuuuuuuuusssssssslllllllliiiiiiiittttttttbbbbbbbbaaaaaaaannnnnnnnggggggggwwwwwwwwaaaaaaaassssssss

IKU “Jumlah Masukan Topik Penelitian yang Disampaikan ke Puslitbang”

merupakan IKU lainnya untuk mencapai Sasaran Strategis 7. IKU ini diukur

dari jumlah masukan terkait topik penelitian yang disampaikan ke

Puslitbang BPKP.

Realisasi IKU tahun 2012 sebanyak 3 masukan atau mencapai 300% dari

target sebanyak 1 masukan. Realisasi IKU tahun 2012 mengalami

kenaikan sebesar 300% dibandingkan dengan tahun 2011 sebanyak 0

masukan. Jika dibandingkan dengan target akhir periode renstra tahun

2014, IKU ini telah mencapai 300% dari target sebanyak 1 masukan.

77777777........11111111........1111111122222222........ JJJJJJJJuuuuuuuummmmmmmmllllllllaaaaaaaahhhhhhhh IIIIIIIInnnnnnnnssssssssttttttttaaaaaaaannnnnnnnssssssssiiiiiiii AAAAAAAAPPPPPPPPIIIIIIIIPPPPPPPP YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg TTTTTTTTeeeeeeeellllllllaaaaaaaahhhhhhhh DDDDDDDDiiiiiiiissssssssoooooooossssssssiiiiiiiiaaaaaaaalllllllliiiiiiiissssssssaaaaaaaassssssssiiiiiiii DDDDDDDDaaaaaaaannnnnnnn AAAAAAAAttttttttaaaaaaaauuuuuuuu DDDDDDDDiiiiiiii--------

AAAAAAAAsssssssssssssssseeeeeeeessssssssssssssssmmmmmmmmeeeeeeeennnnnnnntttttttt TTTTTTTTaaaaaaaattttttttaaaaaaaa KKKKKKKKeeeeeeeelllllllloooooooollllllllaaaaaaaa AAAAAAAAPPPPPPPPIIIIIIIIPPPPPPPP

IKU ini bertujuan untuk mengukur manfaat pembinaan yang dilakukan

Perwakilan BPKP Provinsi Riau selaku instansi Pembina JFA dalam

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 115

mewujudkan auditor yang profesional dan kompeten, serta tata kelola

yang baik di lingkungan APIP non Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Kriteria

yang digunakan untuk menilai bahwa unit APIP telah melaksanakan tata

kelola APIP yang baik untuk tahun 2012 adalah berdasarkan hasil

assessment (evaluasi) penerapan tata kelola APIP yang mengacu kepada

model Internal Audit Capability Model (IACM).

IKU ini diukur dari jumlah instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di-

assessment tata kelola APIP.

Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 10 instansi APIP atau mencapai 333%

dari target sebesar 3 instansi APIP.

Realisasi sebesar 10 instansi APIP terdiri dari 8 instansi APIP yang

disosialisasi tata kelola APIP yaitu Inspektorat Kabupaten Kuantan

Singingi, Inspektorat Kabupaten Pelalawan, Inspektorat Kabupaten Rokan

Hulu, Inspektorat Kabupaten Bengkalis, Inspektorat Kabupaten Indragiri

Hilir, Inspektorat Kabupaten Indragiri Hulu, Inspektorat Kabupaten

Kepulauan Meranti dan Inspektorat Kota Dumai serta 2 instansi APIP yang

disosialisasi dan di-assessment tata kelola APIP yaitu Inspektorat

Kabupaten Siak, dan Inspektorat Kabupaten Kampar

Realisasi IKU tahun 2012 sebanyak 10 instansi APIP mengalami kenaikan

sebanyak 9 instansi APIP dibandingkan dengan tahun 2011 sebanyak

1 instansi APIP. Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra

tahun 2014, IKU ini telah mencapai 250% dari target 4 instansi APIP.

Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp79.703.000,00 atau

79,22% dari anggaran sebesar Rp 100.610.000,00 dan SDM sebanyak

211 OH atau 64,00% dari rencana sebanyak 332 OH.

77777777........11111111........1111111133333333........ TTTTTTTTiiiiiiiinnnnnnnnggggggggkkkkkkkkaaaaaaaatttttttt ppppppppeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeeppppppppssssssssiiiiiiii kkkkkkkkeeeeeeeeppppppppuuuuuuuuaaaaaaaassssssssaaaaaaaannnnnnnn PPPPPPPPeeeeeeeemmmmmmmmddddddddaaaaaaaa aaaaaaaattttttttaaaaaaaassssssss aaaaaaaauuuuuuuuddddddddiiiiiiiittttttttoooooooorrrrrrrr bbbbbbbbeeeeeeeerrrrrrrrsssssssseeeeeeeerrrrrrrrttttttttiiiiiiiiffffffffiiiiiiiikkkkkkkkaaaaaaaatttttttt

IKU ini bertujuan untuk mengukur manfaat pembinaan yang dilakukan

Perwakilan BPKP Provinsi Riau selaku instansi pembina JFA dalam

mewujudkan auditor APIP Pemda yang berkualitas yaitu auditor yang

profesional, efisien, dan efektif sehingga dapat meningkatkan mutu

pengawasan. IKU ini diukur dengan survei atas tingkat kepuasan para

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 116

pejabat struktural Pemda terhadap Pejabat Fungsional Auditor (PFA) di

lingkungan APIP Pemda.

Realisasi IKU sebesar 8,05 dari skala likert 1-10 atau mencapai 107% dari

target sebesar 7,50 skala Likert 1-10.

Jumlah pejabat struktural instansi vertikal/BUMN/Pemda yang menjadi

responden sebanyak 5 orang yaitu dari Kantor Wilayah Kementerian

Hukum dan HAM Provinsi Riau, Kejaksaan Tinggi Riau, Sekretariat Daerah

Kabupaten Bengkalis, Sekretariat Daerah Kabupaten Siak dan

PT.Perkebunan Nusantara V (Persero).

Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 8,05 dari skala likert 1-10 tidak dapat

dibandingkan dengan tahun 2011 karena pada tahun 2011 Perwakilan

BPKP Provinsi Riau tidak melakukan survei atas tingkat kepuasan para

pejabat struktural Pemda terhadap Pejabat Fungsional Auditor (PFA) di

lingkungan APIP Pemda. Jika dibandingkan dengan target akhir periode

Renstra tahun 2014, IKU ini telah mencapai 101% dari target sebesar 8.

Di samping IKU outcome di atas, capaian Sasaran Strategis 7 ini didukung melalui

tiga IKU output seperti digambarkan sebagai berikut:

Tabel Tabel Tabel Tabel 3333....26262626

Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 7

No. Indikator Kinerja Utama Satuan

Tahun 2012 Tahun 2011 Target

s.d. 2014

Realiasi s.d.2012

Capaian

Kinerja

s.d 2012 Target Realisasi

% Capaian

% Capaian

IKU IKU IKU IKU OutputOutputOutputOutput

7.2.1 Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola APIP Daerah

Kegiatan 10 10 100 N/A 14 10 71%

7.2.2 Laporan evaluasi penerapan tatakelola APIP Daerah

Laporan 2 2 100 100 5 3 60%

7.2.3 Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP

Laporan 28 38 136 117 109

67 35%

7.2.4 Jumlah Sarana Prasarana

Unit 15 23 153 157 1111 239 2%

N/A = Not Applicable berarti tidak menjadi target

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 117

Dari tabel di atas terlihat bahwa untuk beberapa indikator kinerja output yang telah

dilaksanakan dalam tiga tahun terakhir, indikator menunjukkan capaian kinerja

yang cenderung sama bila dibandingkan dengan tahun 2011.

Berikutnya untuk pengukuran kinerja selama tahun 2012 terhadap capaian

sasaran strategis ini dinilai memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan, karena indikator kinerja outputnya

memperoleh capaian di atas 85%, dengan uraian masing-masing indikator kinerja

output sebagai berikut:

7.2.1.7.2.1.7.2.1.7.2.1. LLLLLLLLaaaaaaaappppppppoooooooorrrrrrrraaaaaaaannnnnnnn Sosialisasi dan Bimtek Sosialisasi dan Bimtek Sosialisasi dan Bimtek Sosialisasi dan Bimtek Penerapan Tatakelola APIP DaerahPenerapan Tatakelola APIP DaerahPenerapan Tatakelola APIP DaerahPenerapan Tatakelola APIP Daerah

Capaian indikator jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola APIP

Daerah yaitu 100% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan

terealisasinya 10 kegiatan dari 10 kegiatan yang ditargetkan. Capaian

tersebut memperoleh predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian kinerja tahun 2012

sebesar 100% mengalami peningkatan bila dibanding dengan capaian

kinerja tahun 2011 yang tidak ditargetkan.

Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui 10 penugasan

dan menghasilkan 10 laporan tersebut yaitu sosialisasi tata kelola APIP

pada Inspektorat Kabupaten Siak, Kabupaten Kuantan Singingi,

Kabupaten Kampar, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu,

Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Indragiri Hulu,

Kabupaten Kepulauan Meranti dan Kota Dumai.

Sosialisasi ini bertujuan untuk untuk memberikan pemahaman konsep dan

pentingnya meningkatkan kapabilitas APIP guna mendukung efektivitas

pengawasan intern yang dilakukan oleh APIP. Sasaran sosialisasi tata

kelola APIP ini adalah tersedianya informasi mengenai cara meningkatkan

kapabilitas pengawasan intern pada APIP berdasarkan Internal Audit

Capability Model (IA-CM).

7.2.2.7.2.2.7.2.2.7.2.2. Laporan Laporan Laporan Laporan EvaluasiEvaluasiEvaluasiEvaluasi Penerapan Tatakelola APIP DaerahPenerapan Tatakelola APIP DaerahPenerapan Tatakelola APIP DaerahPenerapan Tatakelola APIP Daerah

Capaian indikator laporan evaluasi penerapan tatakelola APIP Daerah

yaitu 100% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan

terealisasinya 2 kegiatan dari 2 kegiatan yang ditargetkan. Capaian

tersebut memperoleh predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian kinerja tahun 2012

sebesar 100% sama dengan capaian kinerja tahun 2011 sebesar 100%.

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 118

Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan dengan menghasilkan

2 laporan yaitu assesment (evaluasi) tata kelola APIP pada Inspektorat

Kabupaten Siak dan Kabupaten Kampar.

Evaluasi ini bertujuan untuk meningkatkan pembinaan terhadap tata

kelola APIP guna mendukung efektivitas pengawasan intern yang

dilakukan oleh Inspektorat. Sedangkan sasaran assessment (evaluasi)

adalah tersedianya informasi mengenai tingkat kapabilitas pengawasan

intern pada Inspektorat berdasarkan Internal Audit Capability Model

(IACM).

7.2.3.7.2.3.7.2.3.7.2.3. Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKPLaporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKPLaporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKPLaporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP

IKU output ini memperoleh capaian diatas 85% yaitu terealisasinya 38

laporan dari 28 laporan yang ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh

predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian kinerja tahun 2012 sebesar 136%

mengalami peningkatan bila dibanding dengan capaian kinerja tahun

2011 sebesar 117%.

Dari tabel di atas juga terlihat bahwa capaian kinerja s.d. tahun 2012

dibandingkan dengan target jangka menengah s.d. tahun 2014 sebesar

760%. Memerhatikan realisasi tahun 2012 terhadap target tahun 2014

yang sangat signifikan, perlu dipertimbangkan untuk menyesuaikan target

Renstra tahun 2014.

Laporan dukungan manajemen Perwakilan BPKP yang dimaksud adalah:

Tabel 3.27Tabel 3.27Tabel 3.27Tabel 3.27

Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi OutputOutputOutputOutput Dukungan Manajemen Perwakilan BPKPDukungan Manajemen Perwakilan BPKPDukungan Manajemen Perwakilan BPKPDukungan Manajemen Perwakilan BPKP

NoNoNoNo Uraian OutputUraian OutputUraian OutputUraian Output Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah outputoutputoutputoutput

1 LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun 2011 1

2 Laporan Pengembangan Budaya Kerja tahun 2011 dan Semester I tahun

2012

2

3 Laporan Bulanan GDN (Desember 2011 s.d. November 2012) 12

4 Laporan Penghematan Penggunaan Energi Triwulan IV tahun 2011 s.d.

Triwulan III tahun 2012

4

5 Laporan Kehumasan Triwulan IV Tahun 2011 s.d. Triwulan III Tahun

2012

4

6 Laporan Pelaksanaan PKS (Triwulan IV tahun 2011 s.d. Triwulan III

tahun 2012)

4

7 Dokumen Perencanaan Kebutuhan Sarana dan Prasarana tahun 2013 1

8 Laporan Kenaikan Pangkat Terpadu Periode April 2012 dan Oktober

2012

2

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 119

NoNoNoNo Uraian OutputUraian OutputUraian OutputUraian Output Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah outputoutputoutputoutput

9 Majalah Selembayung Edisi Maret 2012 1

10 Laporan Hasil Pengawasan ke Gubernur tahun 2011 dan Semester I

tahun 2012

2

11 Laporan Grand Design Penyelenggaraan SPIP Perwakilan BPKP Provinsi

Riau

1

12 Laporan Penyelenggaraan SPIP Perwakilan BPKP Provinsi Riau Triwulan

IV tahun 2011 s.d. Triwulan III tahun 2012

4

TOTALTOTALTOTALTOTAL 38383838

7.2.4.7.2.4.7.2.4.7.2.4. Jumlah Sarana PrasaranaJumlah Sarana PrasaranaJumlah Sarana PrasaranaJumlah Sarana Prasarana

Capaian IKU output atas sasaran ini yaitu 153% dari target yang

ditetapkan dengan terealisasinya 23 unit sarana dan prasarana dari

15 unit yang ditargetkan. Capaian tersebut diatas 85% memperoleh

predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan, dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.28Tabel 3.28Tabel 3.28Tabel 3.28

Realisasi Sarana dan Prasarana Tahun 2012Realisasi Sarana dan Prasarana Tahun 2012Realisasi Sarana dan Prasarana Tahun 2012Realisasi Sarana dan Prasarana Tahun 2012

NoNoNoNo Sarana dan PrasaranaSarana dan PrasaranaSarana dan PrasaranaSarana dan Prasarana Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah

(unit/set/paket)(unit/set/paket)(unit/set/paket)(unit/set/paket)

IIII PERALATAN DAN MESINPERALATAN DAN MESINPERALATAN DAN MESINPERALATAN DAN MESIN 21 Unit21 Unit21 Unit21 Unit

- Mesin Penghitung Uang 1

- Laser Pointer 2

- LCD Projector/Infocus 3

- Layar Film/Projector 2

- Digital Voice Recorder 2

- PC Unit 3

- Notebook 2

- Printer 6

IIIIIIII GEDUNG DAN BANGUNANGEDUNG DAN BANGUNANGEDUNG DAN BANGUNANGEDUNG DAN BANGUNAN 2 Paket2 Paket2 Paket2 Paket

Capaian IKU output ini menggunakan sumber daya manusia dan dana

sebesar Rp414.206.000,00 dari Rp416.000.000,00 atau mencapai

99,57%. Sedangkan pemanfaatan sumber daya manusia terealisasi

sebanyak 74 Orang Hari (OH) dari target sebanyak 100 OH atau mencapai

74,00%.

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 120

Sasaran Strategis 8:

Terselenggaranya 100% Sistem Dukungan Pengambilan

Keputusan Bagi Pimpinan

Sejalan dengan perubahan lingkungan strategis pada BPKP terutama dengan

terbitnya PP Nomor 60 Tahun 2008, menegaskan identitas BPKP sebagai Auditor

Presiden. Sehubungan dengan itu, Perwakilan BPKP Provinsi Riau dituntut untuk

dapat memberikan informasi yang dibutuhkan kepada BPKP Pusat dalam rangka

penyampaian informasi kepada Presiden dan memberikan solusi atas

permasalahan yang dihadapi pemerintah. Selain itu, Perwakilan BPKP Provinsi Riau

juga harus mampu memberikan informasi untuk mendukung pengambilan

keputusan internal BPKP.

Sasaran strategis ini memiliki satu IKU dominan untuk mengukur keberhasilan

sasaran strategis. Secara lengkap, realisasi IKU Sasaran Strategis pada tahun 2012

dibandingkan dengan tahun 2011, dan dikaitkan dengan target 2014 disajikan

dalam Tabel 3.29 berikut ini:

Tabel Tabel Tabel Tabel 3333....29292929

Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 8

No. Indikator Kinerja Utama Satuan

Realisasi Kinerja Kenaikan

(Penurunan)

Target Kinerja 2014

Capaian 2012 Thd Target 2014 (%) 2011 2012

IKU IKU IKU IKU OutcomeOutcomeOutcomeOutcome

8.1.1 Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif

Sistem Informasi

11 11 0 4 275

Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di

Tabel 3.1, terlihat bahwa IKU outcome dominan Sasaran Strategis 8 pada tahun

2012 tercapai 100%. Capaian IKU outcome sebagai berikut:

88888888........11111111........11111111........ JJJJJJJJuuuuuuuummmmmmmmllllllllaaaaaaaahhhhhhhh SSSSSSSSiiiiiiiisssssssstttttttteeeeeeeemmmmmmmm IIIIIIIInnnnnnnnffffffffoooooooorrrrrrrrmmmmmmmmaaaaaaaassssssssiiiiiiii YYYYYYYYaaaaaaaannnnnnnngggggggg DDDDDDDDiiiiiiiimmmmmmmmaaaaaaaannnnnnnnffffffffaaaaaaaaaaaaaaaattttttttkkkkkkkkaaaaaaaannnnnnnn SSSSSSSSeeeeeeeeccccccccaaaaaaaarrrrrrrraaaaaaaa EEEEEEEEffffffffeeeeeeeekkkkkkkkttttttttiiiiiiiiffffffff

IKU ini digunakan untuk mengukur penggunaan/pengimplementasian

sistem informasi yang dikembangkan oleh BPKP untuk

menghasilkan/menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh unit kerja di

lingkungan BPKP. IKU ini diukur dari jumlah sistem informasi yang

dimanfaatkan dibagi dengan sistem informasi yang wajib dimanfaatkan

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 121

Perwakilan BPKP Provinsi Riau (SIM HP, SIM RKT, SIM Monev RKT, SAKPA,

SIMAK BMN, RKAKL, SPM, SPPD, DMS, SISPEDAP, SIMPEG).

Realisasi IKU tahun 2012 adalah jumlah sistem informasi yang

dimanfaatkan sebanyak 11 sistem informasi atau mencapai 275% dari

target sebesar 4 sistem informasi. Realisasi 11 sistem informasi yang

dimanfaatkan tersebut adalah SIM HP, SIM RKT, SIM Monev RKT, SAKPA,

SIMAK BMN, RKAKL, SPM, SPPD, DMS, SISPEDAP, dan SIMPEG.

Realisasi IKU tahun 2012 sebanyak 11 sistem informasi sama dengan

realisasi tahun 2011, dan akan terus dipertahankan hingga akhir periode

renstra tahun 2014 dengan target sebanyak 4 sistem informasi.

Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp423.607.000,00 atau

80,18% dari anggaran sebesar Rp528.335.000,00 dan SDM sebanyak

2.424 OH atau 125% dari rencana sebanyak 1.976 OH.

Di samping IKU outcome di atas, capaian Sasaran Strategis 8 ini didukung melalui

tiga IKU output seperti digambarkan sebagai berikut:

Tabel Tabel Tabel Tabel 3333....33330000

Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 8

No. Indikator Kinerja Utama Satuan

Tahun 2012 Tahun 2011 Target

s.d. 2014

Realiasi s.d.2012

Capaian

Kinerja

s.d 2012 Target Realisasi

% Capaian

% Capaian

IKU IKU IKU IKU OutputOutputOutputOutput

8.2.1 Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP (terkait Sistem Informasi)

Laporan 32 43 134 95 116 62 37%

N/A = Not Applicable berarti tidak menjadi target

Dari tabel di atas terlihat bahwa untuk indikator kinerja output yang telah

dilaksanakan dalam tiga tahun terakhir, indikator menunjukkan capaian kinerja

yang meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2011.

Berikutnya untuk pengukuran kinerja selama tahun 2012 terhadap capaian

sasaran strategis ini dinilai memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan, karena indikator kinerja outputnya

memperoleh capaian di atas 85%, dengan uraian masing-masing indikator kinerja

output sebagai berikut:

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 122

8.2.1.8.2.1.8.2.1.8.2.1. LLLLLLLLaaaaaaaappppppppoooooooorrrrrrrraaaaaaaannnnnnnn DukunDukunDukunDukungan Manajemen Perwakilan BPKPgan Manajemen Perwakilan BPKPgan Manajemen Perwakilan BPKPgan Manajemen Perwakilan BPKP (Terkait Sistem (Terkait Sistem (Terkait Sistem (Terkait Sistem

Informasi)Informasi)Informasi)Informasi)

IKU output ini memperoleh capaian diatas 85% yaitu terealisasinya

43 laporan dari 32 laporan yang ditargetkan. Capaian tersebut

memperoleh predikat memuaskanmemuaskanmemuaskanmemuaskan. Capaian kinerja tahun 2012 sebesar

134% mengalami peningkatan bila dibanding dengan capaian kinerja

tahun 2011 sebesar 95%.

Dari tabel di atas juga terlihat bahwa capaian kinerja s.d. tahun 2012

dibandingkan dengan target jangka menengah s.d. tahun 2014 sebesar

100%.

Laporan dukungan manajemen Perwakilan BPKP (terkait Sistem Informasi)

yang dimaksud adalah:

Tabel 3.Tabel 3.Tabel 3.Tabel 3.33331111

Realisasi Output Dukungan Manajemen Perwakilan BPKPRealisasi Output Dukungan Manajemen Perwakilan BPKPRealisasi Output Dukungan Manajemen Perwakilan BPKPRealisasi Output Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP

(Terkait Sistem Informasi)(Terkait Sistem Informasi)(Terkait Sistem Informasi)(Terkait Sistem Informasi)

NoNoNoNo Uraian OutputUraian OutputUraian OutputUraian Output Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah outputoutputoutputoutput

1 TAPKIN Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun 2012 1

2 Laporan Bulanan Realisasi Anggaran (Desember 2011 s.d. November

2012),

12

3 Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2011 1

4 Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Semester I Tahun

2012

1

5 Laporan Hasil Pengawasan (Januari 2012 s.d. Desember 2012) 12

6 Dokumen Revisi I RKA KL tahun 2012 dan RKA KL tahun 2013 2

7 Laporan BMN Semester I Tahun 2012 1

8 Dokumen RKT tahun 2013 1

9 Laporan Bulanan Pelaksanaan RKT Bulan Desember 2011 s.d.

November 2012

12

TOTALTOTALTOTALTOTAL 43434343

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 123

CCCCCCCC........ AAAAAAAASSSSSSSSPPPPPPPPEEEEEEEEKKKKKKKK PPPPPPPPEEEEEEEENNNNNNNNDDDDDDDDUUUUUUUUKKKKKKKKUUUUUUUUNNNNNNNNGGGGGGGG PPPPPPPPEEEEEEEENNNNNNNNCCCCCCCCAAAAAAAAPPPPPPPPAAAAAAAAIIIIIIIIAAAAAAAANNNNNNNN KKKKKKKKIIIIIIIINNNNNNNNEEEEEEEERRRRRRRRJJJJJJJJAAAAAAAA

11111111........ KKKKKKKKeeeeeeeeuuuuuuuuaaaaaaaannnnnnnnggggggggaaaaaaaannnnnnnn

Pelaksanaan kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun anggaran 2012

dibiayai dari DIPA Tahun 2012, dropping dana dari BPKP Pusat, dan dari dana yang

disediakan oleh mitra kerja. Jumlah anggaran selama tahun 2012 seluruhnya

sebesar Rp27.283.749.000,00 sedangkan realisasinya Rp26.743.533.000,00

atau 98,02% dari anggaran. Anggaran dan realisasi keuangan Perwakilan BPKP

Provinsi Riau tahun 2012 tergambar dalam Tabel 3.32 berikut:

Tabel Tabel Tabel Tabel 3333....32323232

Anggaran dan Realisasi Keuangan Tahun 2012Anggaran dan Realisasi Keuangan Tahun 2012Anggaran dan Realisasi Keuangan Tahun 2012Anggaran dan Realisasi Keuangan Tahun 2012

Berdasarkan Sumber DanaBerdasarkan Sumber DanaBerdasarkan Sumber DanaBerdasarkan Sumber Dana

NoNoNoNo Sumber DanaSumber DanaSumber DanaSumber Dana AnggaranAnggaranAnggaranAnggaran (Rp)(Rp)(Rp)(Rp) RealisasiRealisasiRealisasiRealisasi (Rp)(Rp)(Rp)(Rp) Sisa DanaSisa DanaSisa DanaSisa Dana (Rp)(Rp)(Rp)(Rp)

% % % %

I.I.I.I. Dana yang dikelola sendiriDana yang dikelola sendiriDana yang dikelola sendiriDana yang dikelola sendiri

- DIPA 16.445.650.000 15.926.823.000 518.827.000 96,85

- BPKP Pusat 6.046.904.000 6.025.515.000 21.389.000 99,65

Sub Jumlah ISub Jumlah ISub Jumlah ISub Jumlah I 22.492.554.00022.492.554.00022.492.554.00022.492.554.000 21.952.338.00021.952.338.00021.952.338.00021.952.338.000 540.216.000540.216.000540.216.000540.216.000 97,6097,6097,6097,60

II.II.II.II. Dana yang berasal dari Dana yang berasal dari Dana yang berasal dari Dana yang berasal dari mitra kerjamitra kerjamitra kerjamitra kerja

- Dana mitra kerja/obrik

4.791.195.000 4.791.195.000 0 100%

Sub Jumlah IISub Jumlah IISub Jumlah IISub Jumlah II 4.791.195.0004.791.195.0004.791.195.0004.791.195.000 4.791.195.0004.791.195.0004.791.195.0004.791.195.000 0000 100%100%100%100%

Jumlah I+IIJumlah I+IIJumlah I+IIJumlah I+II 27.283.749.00027.283.749.00027.283.749.00027.283.749.000 26.743.533.00026.743.533.00026.743.533.00026.743.533.000 540.216.000540.216.000540.216.000540.216.000 98,0298,0298,0298,02

Keberhasilan pencapaian kinerja sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi

Riau tahun 2012 dengan dukungan dari sumber pendanaan DIPA sebagaimana

dijelaskan pada tabel diatas menunjukkan tingkat capaian keuangan sebagai

berikut:

Tabel 3.33Tabel 3.33Tabel 3.33Tabel 3.33

Anggaran dan Realisasi DIPA Tahun 2012 Anggaran dan Realisasi DIPA Tahun 2012 Anggaran dan Realisasi DIPA Tahun 2012 Anggaran dan Realisasi DIPA Tahun 2012

Berdasarkan Sasaran StrategisBerdasarkan Sasaran StrategisBerdasarkan Sasaran StrategisBerdasarkan Sasaran Strategis

NoNoNoNo Sasaran StrategisSasaran StrategisSasaran StrategisSasaran Strategis TargetTargetTargetTarget RealisasiRealisasiRealisasiRealisasi % Capaian % Capaian % Capaian % Capaian

1 Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPD

1.734.427.000 1.716.440.000 98,96

2 Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%

773.440.000 547.767.000 70,82

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 124

NoNoNoNo Sasaran StrategisSasaran StrategisSasaran StrategisSasaran Strategis TargetTargetTargetTarget RealisasiRealisasiRealisasiRealisasi % Capaian % Capaian % Capaian % Capaian

3 Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD

379.281.000 280.737.000 74,02

4 Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%

810.048.000 759.674.000 93,78

5 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda

320.240.000 191.670.000 59,85

6 Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% Pemda

12.000.000 6.000.000 50

7 Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100%

12.032.369.000 12.000.928.000 99,74

8 Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan

383.845.000 423.607.000 110

TOTALTOTALTOTALTOTAL 16.445.650.00016.445.650.00016.445.650.00016.445.650.000 15.926.823.00015.926.823.00015.926.823.00015.926.823.000 96,8596,8596,8596,85

Secara keseluruhan terlihat pada tabel diatas bahwa kinerja keuangan dengan

capaian 96,85% dari yang ditargetkan. Hal ini menunjukkan adanya

penghematan anggaran sebesar 3,15% dari dana yang tersedia. Capaian kinerja

keuangan tahun 2012 sebesar 96,85% mengalami penurunan bila dibanding

dengan capaian kinerja tahun 2011 sebesar 98,67%.

Penghematan tersebut sangat dipengaruhi tingkat capaian kinerja keuangan

dari delapan sasaran strategis tersebut diatas, yang ditunjukkan dengan adanya

penyerapan dana tertinggi digunakan untuk mencapai Sasaran Strategis

“Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi

pimpinan” sebesar 110% dari anggaran yang tersedia. Sedangkan penyerapan

dana terendah digunakan untuk mencapai Sasaran Strategis “Meningkatnya

kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten

pada 80% Pemda” dengan capaian 50% dari anggaran yang tersedia.

Bab 3

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 125

22222222........ SSSSSSSSaaaaaaaarrrrrrrraaaaaaaannnnnnnnaaaaaaaa ddddddddaaaaaaaannnnnnnn PPPPPPPPrrrrrrrraaaaaaaassssssssaaaaaaaarrrrrrrraaaaaaaannnnnnnnaaaaaaaa

Sarana dan prasarana berupa aset tetap yang ada di Perwakilan BPKP Provinsi

Riau per 31 Desember 2012 sebagai berikut :

Tabel Tabel Tabel Tabel 3333....34343434

Aset Tetap Per 31 Desember 2012Aset Tetap Per 31 Desember 2012Aset Tetap Per 31 Desember 2012Aset Tetap Per 31 Desember 2012

No Uraian Nilai Perolehan (Rp)

1. Tanah 30.635.633.500

1. 2. Peralatan dan Mesin 7.584.050.520

2. 3. Gedung dan Bangunan 13.993.054.826

4. Jalan dan Jembatan 214.998.955

5. Jaringan 311.788.259

6. Aset Tetap Lainnya 30.367.200

JumlahJumlahJumlahJumlah 52.769.893.260 52.769.893.260 52.769.893.260 52.769.893.260

Bab 4

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 126

BAB IV PENUTUP

Penyusunan LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun 2012 ini merupakan bentuk

pertanggungjawaban kinerja dalam mencapai sasaran strategis. Laporan ini diharapkan

dapat menjadi sumber informasi dan bahan evaluasi dalam pengambilan keputusan

untuk peningkatan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau di masa depan.

Capaian target kinerja yang diungkapkan dalam LAKIP ini diperoleh karena adanya

dukungan internal maupun eksternal di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Riau.

Secara umum pencapaian sasaran strategis didukung oleh hal-hal sebagai berikut:

1. Adanya kepercayaan yang tinggi stakeholders BPKP terhadap peran Perwakilan

BPKP Provinsi Riau dalam usaha mewujudkan akuntabilitas keuangan negara yang

berkualitas.

2. Adanya komitmen stakeholders BPKP dalam pengembangan manajemen

pemerintahan dan penerapan tata kelola pemerintahan yang baik (Good

Governance).

3. Koordinasi yang baik dengan BPKP Pusat selaku Rendal maupun antar bidang dan

bagian di Perwakilan BPKP selaku pelaksana kegiatan.

4. Adanya pemberian motivasi secara terus menerus dari pimpinan kepada kepada staf

pelaksana.

5. Adanya komitmen dan kemauan dari seluruh SDM pelaksana kegiatan dalam

mencapai TAPKIN, baik pada tingkat pimpinan maupun pada setiap pegawai yang

terlibat.

Kelemahan dalam pencapaian sasaran strategis dapat diidentifikasi antara lain :

• Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP 60/2008 di bawah 100%

disebabkan:

a. Implementasi SPIP belum secara integral menyatu dengan operasional instansi,

namun baru pada tahap pengembangan infrastruktur pengendalian, berupa

pemetaan risiko, penetapan dan pengembangan Kebijakan/Standard Operating

Procedure (SOP);

Bab 4

-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 127

b. Belum intensifnya fasilitasi penyelenggaraan SPIP sehingga manfaat nyata dari

SPIP belum dapat dirasakan oleh Pemda.

Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam upaya

memperbaiki kinerja antara lain:

1. Peningkatan Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP 60/2008 diupayakan

dengan cara:

a. Meningkatkan pembinaan penyelenggaraan SPIP, antara lain :

1) Meningkatkan target, realisasi dan kualitas sosialisasi, diklat dan workshop

penyelenggaraan SPIP bagi Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah.

2) Meningkatkan intensitas pembimbingan teknis penyelenggaraan SPIP, antara

lain untuk penyusunan desain penyelenggaraaan SPIP.

b. Berkoordinasi lebih intensif dengan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah

Daerah untuk percepatan implementasi dan internalisasi penyelenggaraan SPIP

secara integral dalam kegiatan operasional instansi, sehingga meningkatkan

efisiensi dan efektivitas kinerja instansi termasuk peningkatan kualitas

akuntabilitas dan laporan keuangan yang wajar.

2. Berkoordinasi dengan Biro Renwas BPKP untuk meninjau kembali pernyataan

indikator kinerja dan teknik pengukurannya terutama atas indikator kinerja yang sulit

dicapai oleh Perwakilan BPKP karena kegiatan terkait indikator kinerja tersebut

sudah jarang dilakukan oleh Perwakilan BPKP seperti kegiatan optimalisasi

penerimaan negara/daerah agar tidak lagi menjadi target indikator utama

Perwakilan.

Akhirnya dengan disusun LAKIP ini, diharapkan dapat memberikan informasi secara

transparan kepada seluruh pihak yang terkait mengenai tugas fungsi Perwakilan BPKP

Provinsi Riau, sehingga dapat memberikan umpan balik guna peningkatan kinerja pada

tahun-tahun mendatang.

Lampiran 1/ 1 - 4

ANGGARAN REALISASI % RENCANA REALISASI %

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 1 Persentase IPP yang mendapat

pendampingan penyusunan laporan

keuangan

% 80 173 216 209.183.000 215.547.000 103,04 1.051 1.343 128

2 Persentase IPD yang laporan

keuangannya memperoleh opini

minimal WDP

% 85 91,67 107,85 183.820.000 176.388.000 95,96 3.827 4.228 110

3 Persentase jumlah laporan keuangan

proyek PHLN yang memperoleh opini

dukungan wajar

% 82 100 121,95 207.014.000 222.914.000 107,68 1.308 1.421 109

4 Persentase hasil pengawasan lintas

sektor yang disampaikan ke Pusat

% 73,75 116,67 158 770.242.000 711.988.000 92,44 2.442 2.835 116

5 Persentase hasil pengawasan atas

permintaan Presiden yang

disampaikan ke Pusat

% 68 164 241,18 181.351.000 146.101.000 80,56 554 634 114

6 Persentase hasil pengawasan atas

permintaan stakeholders yang

dijadikan bahan pengambilan

keputusan oleh stakeholders

% 80 42 52,50 174.847.000 171.381.000 98,02 1.762 3.707 210

7 Persentase BUMD yang mendapat

pendampingan penyelenggaraan

akuntansi

% 50 9 18 7.970.000 72.121.000 904,91 1.310 3.158 241

2 Tercapainya Optimalisasi

Penerimaan Negara sebesar

87,50%

8 Persentase hasil pengawasan

optimalisasi penerimaan

negara/daerah yang ditindaklanjuti

% 75 0 0 19.975.000 12.915.000 64,66 163 155 95

9 Persentase hasil pengawasan BUN

yang disampaikan ke Pusat

% 71,25 211,76 297,21 753.465.000 534.852.000 70,99 2.484 1.876 76

3 Terselenggaranya SPM pada 300

IPD dan terselenggaranya GG

pada 75% BUMN/BUMD

11 Persentase IPD yang melaksanakan

pelayanan sesuai Standar Pelayanan

Minimal

% 30 33,33 111,10 158.481.000 101.997.000 64,36 1.490 1.229 82

12 Persentase BUMN/D/BLU/D yang

dilakukan sosialisasi/asistensi

GCG/KPI

% 55 175 318 76.325.000 33.940.000 44,47 647 578 89

13 Persentase BUMD yang dilakukan

audit kinerja

% 50 87,50 175 144.475.000 144.800.000 100,22 801 909 113

2

Pengawasan Intern

Akuntabilitas

Keuangan Negara dan

Pembinaan

Penyelenggaraan

Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah

Meningkatnya Kualitas 95% LKKL,

dan 95% LKPD

1

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2012

PERWAKILAN BPKP PROVINSI RIAU

SATUAN TARGET REALISASI % CAPAIAN PROGRAM

KEUANGAN SDM (OH)

INDIKATOR KINERJA UTAMASASARAN STRATEGIS

Lampiran 1/ 2 - 4

ANGGARAN REALISASI % RENCANA REALISASI %SATUAN TARGET REALISASI % CAPAIAN PROGRAM

KEUANGAN SDM (OH)

INDIKATOR KINERJA UTAMASASARAN STRATEGIS

4 14 Kelompok Masyarakat yang

mendapatkan Sosialisasi Program Anti

Korupsi.

Kelompok

Masyarakat

3 3 100 36.375.000 76.583.000 210,54 111 183 165

15 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD

berisiko fraud yang mendapatkan

sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP

Instansi 4 2 50 45.820.000 37.248.000 81,29 96 121 126

16 Jumlah

IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD

yang dilakukan kajian peraturan yang

berpotensi TPK.

peraturan 1 1 100 12.079.000 19.919.000 164,91 40 47 118

17 Persentase pelaksanaan penugasan

HKP, klaim dan penyesuaian harga

% 84 75 89 105.150.000 48.417.000 46,05 559 458 82

18 Persentase pelaksanaan audit

investigasi /PKKN/PKA

% 85 98,63 116,04 610.624.000 577.507.000 94,58 2.387 2.820 118

19 Persentase TL hasil audit investigasi

non TPK oleh instansi berwenang

% 30 0 0 - - 0,00 0 0 0

20 Persentase hasil telaahan pengaduan

masyarakat

% 10 100 1000 - - 0,00 0 0 0

5 Meningkatnya Kualitas

Penerapan SPIP di 70%

K/L/Pemda

21 Persentase Pemda yang

menyelenggarakan SPIP sesuai PP

Nomor 60 Tahun 2008

% 50 15,38 30,76 320.240.000 191.670.000 59,85 756 848 112

22 Jumlah Pemda Yang dilakukan

Asistensi Penyelenggaraan SPIP Sesuai

PP No 60 Tahun 2008

Pemda 3 8 266,67 - - 0,00 0 0 0

23 Jumlah Pemda Yang dilakukan

monitoring Sistem Pengendalian

Intern

Pemda 3 5 166,67 - - 0,00 0 0 0

6 Meningkatnya kapasitas aparat

pengawasan intern pemerintah

yang profesional dan kompeten

pada 80% K/L/Pemda

24 Persentase Pemda yang dilakukan

asistensi penerapan JFA

% 70 76,92 109,89 Dukungan Manajemen

dan Pelaksanaan

Tugas Teknis Lainnya-

BPKP

12.000.000 6.000.000 50,00 37 18 49

Meningkatkan Kesadaran dan

Keterlibatan K/L, Pemda,

BUMN/BUMD Dalam Upaya

Pencegahan dan Pemberantasan

Korupsi Menjadi 80%

Lampiran 1/ 3 - 4

ANGGARAN REALISASI % RENCANA REALISASI %SATUAN TARGET REALISASI % CAPAIAN PROGRAM

KEUANGAN SDM (OH)

INDIKATOR KINERJA UTAMASASARAN STRATEGIS

7 25 Persentase jumlah rencana penugasan

pengawasan yang terealisasi

% 80 98 123 Dukungan Manajemen

dan Pelaksanaan

Tugas Teknis Lainnya-

BPKP

11.515.759.000 11.507.019.000 99,92 5.494 6.250 114

26 Persentase kesesuaian laporan

keuangan Perwakilan BPKP dengan

SAP

% 100 100 100 - - 0,00 0 0 0

27 Persepsi kepuasan pegawai

perwakilan terhadap layanan

kepegawaian

Skala likert 1-

10

7,60 7,76 102 - - 0,00 0 0 0

28 Persentase Pagu Dana yang tidak

Diblokir dalam DIPA

% 90 100 111 - - 0,00 0 0 0

29 Persepsi Kepuasan Pegawai

Perwakilan atas Pencairan Anggaran

yang Diajukan sesuai Prosedur

Skala likert 1-

10

8 8,40 105 - - 0,00 0 0 0

30 Persentase permintaan bantuan

hukum yang ditindaklanjuti Biro

Hukum dan Humas

% 80 100 125 - - 0,00 0 0 0

31 Jumlah publikasi kegiatan perwakilan

BPKP di media masa

Kali 24 44 183,33 - - 0,00 0 0 0

32 Persentase Pemanfaatan asset % 100 100 100 Peningkatan Sarana

dan Prasarana

Aparatur Negara BPKP

416.000.000 414.206.000 99,57 100 74 74

33 Persepsi kepuasan pegawai

perwakilan terhadap layanan sarpras

Skala likert 1-

10

7,90 7,10 89,87 - - 0,00 0 0 0

34 Persentase tindak lanjut rekomendasi

hasil audit Inspektorat

% 74 100 135,14 - - 0,00 0 0 0

35 Jumlah masukan topik penelitian yang

disampaikan ke puslitbangwas

Masukan 1 3 300 - - 0,00 0 0 0

36 Jumlah Instansi APIP yang telah

disosialisasi dan atau di-assessment

tata kelola APIP

Instansi APIP 3 10 333 Dukungan Manajemen

dan Pelaksanaan

Tugas Teknis Lainnya-

BPKP

100.610.000 79.703.000 79,22 332 211 64

37 Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas

auditor bersertifikat

Skala likert 1-

10

7,50 8,05 107 - - 0,00 0 0 0

Meningkatnya efektifitas

perencanaan pengawasan

sebesar 90% dan kualitas

pengelolaaan keuangan sebesar

100%.

Lampiran 1/ 4 - 4

ANGGARAN REALISASI % RENCANA REALISASI %SATUAN TARGET REALISASI % CAPAIAN PROGRAM

KEUANGAN SDM (OH)

INDIKATOR KINERJA UTAMASASARAN STRATEGIS

8 Terselenggaranya 1 sistem

dukungan pengambilan

keputusan bagi pimpinan

38 Jumlah Sistem Informasi yang

dimanfaatkan secara efektif

Sistem

Informasi

4 11 275 Dukungan Manajemen

dan Pelaksanaan

Tugas Teknis Lainnya-

BPKP

383.845.000 423.607.000 110,36 1.976 2.464 125

JUMLAH 604,28 16.445.650.000 15.926.823.000 96,85 29.727 35.567 120

Lampiran 2/ 1 - 4

2 3 4 5 6=5-4 7 8=5/7

1 Meningkatnya 95% LKKL, dan

95% LKPD

Persentase IPP yang mendapat

pendampingan penyusunan laporan

keuangan

% 157 173 16 95 182

Persentase IPD yang laporan

keuangannya memperoleh opini

minimal WDP

% 91,67 91,67 0 95 96

Persentase jumlah laporan keuangan

proyek PHLN yang memperoleh opini

dukungan wajar

% 100 100 0 82 121,95

Persentase hasil pengawasan lintas

sektor yang disampaikan ke Pusat

% 117,81 116,67 (1,14) 86,25 135,27

Persentase hasil pengawasan atas

permintaan Presiden yang

disampaikan ke Pusat

% 317 164 (153) 68 241,18

Persentase hasil pengawasan atas

permintaan stakeholders yang

dijadikan bahan pengambilan

keputusan oleh stakeholders

% 82 42 (40) 93,33 45

Persentase BUMD yang mendapat

pendampingan penyelenggaraan

akuntansi

% 0 9 9 60 15

2 Tercapainya Optimalisasi

Penerimaan Negara sebesar

87,50%

Persentase hasil pengawasan

optimalisasi penerimaan

negara/daerah yang ditindaklanjuti

% 75 0 (75,00) 87,50 0

Persentase hasil pengawasan BUN

yang disampaikan ke Pusat

% 125,35 211,76 86,41 86,25 245,52

SASARAN STRATEGIS

1

PERBANDINGAN REALISASI IKU TAHUN 2012 DENGAN TAHUN 2011 DAN TARGET TAHUN 2014

PERWAKILAN BPKP PROVINSI RIAU

INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUANKINERJA TH

2011

KINERJA TH

2012

KENAIKAN/

PENURUNAN

TARGET KINERJA

TH 2014

% CAPAIAN TH 2012

THD TARGET TH 2014

Lampiran 2/ 2 - 4

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUANKINERJA TH

2011

KINERJA TH

2012

KENAIKAN/

PENURUNAN

TARGET KINERJA

TH 2014

% CAPAIAN TH 2012

THD TARGET TH 2014

3 Terselenggaranya SPM pada 60%

IPD dan terselenggaranya GG

pada 75% BUMN/BUMD

Persentase IPD yang melaksanakan

pelayanan sesuai Standar Pelayanan

Minimal

% 8,33 33,33 25 60 55,55

Persentase BUMN/D/BLU/D yang

dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI

% 225 175 (50) 75 233

Persentase BUMD yang dilakukan

audit kinerja

% 71,43 87,50 16,07 75 116,67

4 Meningkatkan Kesadaran dan

Keterlibatan K/L, Pemda,

BUMN/BUMD Dalam Upaya

Pencegahan dan Pemberantasan

Korupsi Menjadi 80%

Kelompok Masyarakat yang

mendapatkan Sosialisasi Program Anti

Korupsi.

Kelompok

Masyarakat

3 3 0 3 100

IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD

berisiko fraud yang mendapatkan

sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP

Instansi 2 2 0 4 50

Jumlah

IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD

yang dilakukan kajian peraturan yang

berpotensi TPK.

peraturan 1 1 0 1 100

Persentase pelaksanaan penugasan

HKP, klaim dan penyesuaian harga

% 100 75 (25) 84 89

Persentase pelaksanaan audit

investigasi /PKKN/PKA

% 97,37 98,63 1,26 85,00 116,04

Persentase TL hasil audit investigasi

non TPK oleh instansi berwenang

% 0 0 0 50 0

Persentase hasil telaahan pengaduan

masyarakat

% 100 100 0 10 1000

Lampiran 2/ 3 - 4

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUANKINERJA TH

2011

KINERJA TH

2012

KENAIKAN/

PENURUNAN

TARGET KINERJA

TH 2014

% CAPAIAN TH 2012

THD TARGET TH 2014

5 Meningkatnya Kualitas

Penerapan SPIP di 70%

K/L/Pemda

Persentase Pemda yang

menyelenggarakan SPIP sesuai PP

Nomor 60 Tahun 2008

% 7,69 15,38 7,69 70 21,97

Jumlah Pemda Yang dilakukan

Asistensi Penyelenggaraan SPIP Sesuai

PP No 60 Tahun 2008

Pemda 19 8 (11) 3 266,67

Jumlah Pemda Yang dilakukan

monitoring Sistem Pengendalian

Intern

Pemda 5 5 0 3 166,67

6 Meningkatnya kapasitas aparat

pengawasan intern pemerintah

yang profesional dan kompeten

pada 80% Pemda

Persentase Pemda yang dilakukan

asistensi penerapan JFA

% 40 76,92 36,92 80 96,15

7 Meningkatnya efektifitas

perencanaan pengawasan

sebesar 90% dan kualitas

pengelolaaan keuangan sebesar

100%

Persentase jumlah rencana penugasan

pengawasan yang terealisasi

% 91 98 7 90 109

Persentase kesesuaian laporan

keuangan Perwakilan BPKP dengan

SAP

% 100 100 0 100 100

Persepsi kepuasan pegawai

perwakilan terhadap layanan

kepegawaian

Skala likert 1-

10

8,09 7,76 (0,33) 8,00 97

Persentase Pagu Dana yang tidak

Diblokir dalam DIPA

% 100 100 0 100 100

Persepsi Kepuasan Pegawai

Perwakilan atas Pencairan Anggaran

yang Diajukan sesuai Prosedur

Skala likert 1-

10

8,15 8,40 0,25 8,50 98,82

Persentase permintaan bantuan

hukum yang ditindaklanjuti Biro

Hukum dan Humas

% 100 100 0 80 125

Lampiran 2/ 4 - 4

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUANKINERJA TH

2011

KINERJA TH

2012

KENAIKAN/

PENURUNAN

TARGET KINERJA

TH 2014

% CAPAIAN TH 2012

THD TARGET TH 2014

Jumlah publikasi kegiatan perwakilan

BPKP di media masa

Kali 31 44 13 24 183,33

Persentase Pemanfaatan asset % 100 100 0 100 100

Persepsi kepuasan pegawai

perwakilan terhadap layanan sarpras

Skala likert 1-

10

7,36 7,10 (0,26) 8,30 85,54

Persentase tindak lanjut rekomendasi

hasil audit Inspektorat

% 56,75 100 43,25 80 125

Jumlah masukan topik penelitian yang

disampaikan ke puslitbangwas

Masukan 0 3 3 1 300

Jumlah Instansi APIP yang telah

disosialisasi dan atau di-assessment

tata kelola APIP

Instansi APIP 1 10 9 4 250

Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas

auditor bersertifikat

Skala likert 1-

10

0 8,05 8,05 8 101

8 Terselenggaranya 100% sistem

dukungan pengambilan

keputusan bagi pimpinan

Jumlah Sistem Informasi yang

dimanfaatkan secara efektif

Sistem

Informasi

11 11 0 4 275

Lampiran 3 / 1 - 3

Rencana Realisasi % Target Realisasi %

1 2 3 4 5 6 7 = 6 / 5 8 9 10 = 9 / 8 11 12 13 = 12 / 11

1 Laporan hasil bimbingan teknis/

asistensi penyusunan LKKL

Bidang Perekonomian

Laporan 5 13 260 66.241.000 79.625.000 120,21 405 553 137

Laporan hasil bimbingan teknis/

asistensi penyusunan LKKL

Bidang Polsoskam

Laporan 12 26 217 142.942.000 135.922.000 95,09 646 790 122

Laporan hasil bimbingan teknis/

asistensi penyusunan LKPD

Laporan 35 108 309 183.820.000 176.388.000 95,96 3.827 4.228 110

Laporan hasil pengawasan atas

Proyek PHLN

Laporan 17 25 147 207.014.000 222.914.000 107,68 1.308 1.421 109

Laporan hasil pengawasan lintas

sektor Bidang Perekonomian

Laporan 18 21 117 272.214.000 258.109.000 94,82 808 996 123

Laporan hasil pengawasan lintas

sektor Bidang Polsoskam

Laporan 36 42 117 498.028.000 453.879.000 91,14 1.634 1.839 113

Laporan hasil pengawasan atas

permintaan presiden Bidang

Polsoskam

Laporan 11 18 164 181.351.000 146.101.000 80,56 554 634 114

Laporan hasil pengawasan atas

permintaan stakeholder Bidang

Perekonomian

Laporan 2 6 300 25.911.000 27.557.000 106,35 158 171 108

Laporan hasil pengawasan atas

permintaan stakeholder Bidang

Polsoskam

Laporan 3 16 533 28.661.000 70.811.000 247,06 155 514 332

Laporan hasil pengawasan atas

permintaan stakeholder Bidang

Keuangan Daerah

Laporan 12 57 475 120.275.000 73.013.000 60,71 1.449 3.022 209

Laporan hasil bimbingan teknis/

asistensi penyusunan LKBUMD

Laporan 2 39 1.950 7.970.000 72.121.000 904,91 1.310 3.158 241

CAPAIAN KINERJA OUTPUT

PERWAKILAN BPKP PROVINSI RIAU

TAHUN 2012

No. Indikator Kinerja Output Satuan Target Realisasi % Dana SDM (OH)SASARAN STRATEGIS

Meningkatnya Kualitas 1

LKPP, 95% LKKL, dan 95%

LKPD

Lampiran 3 / 2 - 3

Rencana Realisasi % Target Realisasi %

1 2 3 4 5 6 7 = 6 / 5 8 9 10 = 9 / 8 11 12 13 = 12 / 11

No. Indikator Kinerja Output Satuan Target Realisasi % Dana SDM (OH)SASARAN STRATEGIS

2 Laporan hasil pengawasan atas

penerimaan negara Bidang

Perekonomian

Laporan 1 3 300 19.975.000 12.915.000 64,66 163 155 95

Laporan hasil pengawasan atas

penerimaan negara Bidang

Polsoskam

Laporan 1 0 0 - - 0,00 0 0 0

Laporan hasil pengawasan BUN

Bidang Perekonomian

Laporan 6 10 167 135.201.000 48.270.000 35,70 228 161 71

Laporan hasil pengawasan BUN

Bidang Polsoskam

Laporan 14 69 493 233.834.000 145.164.000 62,08 508 607 119

Laporan hasil pengawasan BUN

Bidang Keuangan Daerah

Laporan 48 65 135 384.430.000 341.418.000 88,81 1.748 1.108 63

3 Laporan hasil pengawasan atas

kinerja pelayanan publik

Laporan 13 23 177 158.481.000 101.997.000 64,36 1.490 1.229 82

Laporan hasil bimtek/asistensi

GCG/KPI sektor korporat

Laporan 4 13 325 76.325.000 33.940.000 44,47 647 578 89

Laporan hasil pengawasan atas

kinerja BUMD

Laporan 9 19 211 144.475.000 144.800.000 100,22 801 909 113

4 Laporan hasil sosialisasi masalah

korupsi

Laporan 5 11 220 36.375.000 76.583.000 210,54 111 183 165

Laporan hasil bimtek/asistensi

implementasi FCP

Laporan 3 3 100 45.820.000 37.248.000 81,29 96 121 126

Laporan hasil kajian

pengawasan

Laporan 1 2 200 12.079.000 19.919.000 164,91 40 47 118

Laporan hasil audit investigasi

atas HKP, Klaim dan Penyesuaian

Harga

Laporan 6 6 100 105.150.000 48.417.000 46,05 559 458 82

Laporan hasil audit investigasi,

perhitungan kerugian negara,

dan pemberian keterangan ahli

atas permintaan Instansi

Penyidik

Laporan 49 72 147 610.624.000 577.507.000 94,58 2.387 2.820 118

5 Meningkatnya Kualitas

Penerapan SPIP di 70%

K/L/Pemda

Laporan pembinaan

penyelenggaraan SPIP

Laporan 17 21 124 320.240.000 191.670.000 59,85 756 848 112

Terselenggaranya SPM

pada 300 IPD dan

terselenggaranya GG pada

75% BUMN/BUMD

Meningkatkan Kesadaran

dan Keterlibatan K/L,

Pemda, BUMN/BUMD

Dalam Upaya Pencegahan

dan Pemberantasan

Korupsi Menjadi 80%

Tercapainya Optimalisasi

Penerimaan Negara

sebesar 87,50%

Lampiran 3 / 3 - 3

Rencana Realisasi % Target Realisasi %

1 2 3 4 5 6 7 = 6 / 5 8 9 10 = 9 / 8 11 12 13 = 12 / 11

No. Indikator Kinerja Output Satuan Target Realisasi % Dana SDM (OH)SASARAN STRATEGIS

6 Meningkatnya kapasitas

aparat pengawasan intern

pemerintah yang

profesional dan kompeten

pada 80% K/L/Pemda

Jumlah sosialisasi dan Bimtek

Penerapan JFA APIP Daerah

Kegiatan 2 2 100 12.000.000 6.000.000 50,00 37 18 49

7 Laporan dukungan Manajemen

Perwakilan BPKP

Laporan 28 38 136 11.371.269.000 11.507.019.000 101,19 5.494 6.250 114

Jumlah sosialisasi dan bimtek

penerapan tatakelola APIP

Daerah

Kegiatan 10 10 100 75.780.000 55.613.000 73,39 222 110 50

Laporan Evaluasi Penerapan tata

kelola APIP Daerah

Laporan 2 2 100 24.830.000 24.090.000 97,02 110 101 92

Jumlah Sarana Prasarana Unit 15 23 153 416.000.000 414.206.000 99,57 100 74 74

8 Terselenggaranya sistem

dukungan pengambilan

keputusan bagi pimpinan

Laporan dukungan Manajemen

Perwakilan BPKP (Terkait SI)

Laporan 32 43 134 528.335.000 423.607.000 80,18 1.976 2.464 125

16.445.650.000 15.926.823.000 29.727 35.567Jumlah

Meningkatnya efektifitas

perencanaan pengawasan

sebesar 90% dan kualitas

pengelolaaan keuangan

sebesar 100%.

Lampiran 4 / 1 - 2

SASARAN STRATEGIS Indikator Kinerja Utama (Output) SatuanRealisasi

2012

Realisasi

2011

Kenaikan/

Penurunan

Realisasi

Realisasi

s.d. 2012

Target

s.d. 2014

Capaian s.d. 2012

dibandingkan s.d.

Target 2014

1 2 3 4 5 6 = 4 - 5 7 8 9 = 7 / 8

Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Perekonomian Lap 13 13 0 26 12 217%

Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Polsoskam Lap 26 31 (5) 74 66 112%

Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPD Lap 108 12 96 206 119 173%

Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN Lap 25 49 (24) 117 100 117%

Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Perekonomian Lap 21 15 6 53 68 78%

Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Polsoskam Lap 42 71 (29) 150 190 79%

Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Polsoskam Lap 18 38 (20) 56 43 130%

Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Perekonomian Lap 6 36 (30) 77 40 193%

Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Polsoskam Lap 16 142 (126) 196 12 1633%

Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Keuangan Daerah Lap 57 25 32 148 43 344%

Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LK BUMD Lap 39 16 23 71 24 296%

Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Perekonomian Lap 3 1 2 4 4 100%

Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara bidang Polsoskam Lap 0 4 (4) 5 10 50%

Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Perekonomian Lap 10 N/A 10 10 9 111%

Laporan hasil pengawasan BUN bidang Polsoskam Lap 69 N/A 69 69 32 216%

Laporan hasil pengawasan BUN bidang Keuangan Daerah Lap 65 89 (24) 244 277 88%

Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik bidang Keuangan Daerah Lap 23 38 (15) 90 105 86%

Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat Lap 13 29 (16) 60 43 140%

Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD Lap 19 26 (7) 62 93 67%

Terselenggaranya SPM

pada 300 IPD dan

terselenggaranya GG pada

75% BUMN/BUMD

PERBANDINGAN REALISASI OUTPUT 2012 DENGAN REALISASI OUTPUT 2011 DAN TARGET OUTPUT 2014

PERWAKILAN BPKP PROVINSI RIAU

TAHUN 2012

Meningkatnya Kualitas 1

LKPP, 95% LKKL, dan 95%

LKPD

Tercapainya Optimalisasi

Penerimaan Negara

sebesar 87,50%

Lampiran 4 / 2 - 2

SASARAN STRATEGIS Indikator Kinerja Utama (Output) SatuanRealisasi

2012

Realisasi

2011

Kenaikan/

Penurunan

Realisasi

Realisasi

s.d. 2012

Target

s.d. 2014

Capaian s.d. 2012

dibandingkan s.d.

Target 2014

1 2 3 4 5 6 = 4 - 5 7 8 9 = 7 / 8

Meningkatnya Kualitas 1 Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi Lap 11 15 (4) 38 31 123%

Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP Lap 3 3 0 7 17 41%

Laporan hasil kajian pengawasan Lap 2 1 1 5 5 100%

Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim Lap 6 15 (9) 50 52 96%

Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara, dan pemberian keterangan ahli

atas permintaan Instansi Penyidik

Lap 72 78 (6) 224 232 97%

Meningkatnya Kualitas

Penerapan SPIP di 70%

K/L/Pemda

Laporan dukungan pembinaan penyelenggaraan SPIP bidang Keuangan Daerah Lap 21 162 (141) 215 106 203%

Meningkatnya kapasitas

aparat pengawasan intern

pemerintah yang

profesional dan kompeten

pada 80% K/L/Pemda

Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP Daerah Kegiatan 2 4 (2) 24 39 62%

Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Laporan 38 28 10 67 109 35%

Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola APIP Daerah Kegiatan 10 N/A 10 10 14 71%

Laporan evaluasi penerapan tatakelola APIP Daerah Laporan 2 1 1 3 5 60%

Jumlah Sarana Prasarana Unit 23 36 (13) 239 1111 2%

Terselenggaranya sistem

dukungan pengambilan

keputusan bagi pimpinan

Laporan dukungan Manajemen Perwakilan BPKP (Terkait SI) Laporan 43 19 24 62 116 37%

Catatan :

N/A = Not Applicable berarti tidak menjadi target

Meningkatkan Kesadaran

dan Keterlibatan K/L,

Pemda, BUMN/BUMD

Dalam Upaya Pencegahan

dan Pemberantasan

Korupsi Menjadi 80%

Meningkatnya efektifitas

perencanaan pengawasan

sebesar 90% dan kualitas

pengelolaaan keuangan

sebesar 100%

Lampiran 5 / 1 - 1

Target Pendampingan Capaian (%)

1. Perekonomian 3 8 267

2. Polsoskam 8 11 138

Jumlah 11 19 173 80 216

Target Realisasi Capaian (%)

1. Perekonomian 18 21 116,67

2. Polsoskam 36 42 116,67

Jumlah 54 63 116,67 73,75 158

Target Realisasi Capaian (%)

2. Polsoskam 11 18 164

Jumlah 11 18 164 68 241

Diterbitkan Tepat Waktu %

1. Perekonomian 6 5 83

2. Polsoskam 16 11 69

3. Keuangan Daerah 57 17 30

Jumlah 79 33 42 80 52

Target Realisasi Capaian (%)

1. Perekonomian 6 10 167

2. Polsoskam 14 69 493

3. Keuangan Daerah 48 65 135

Jumlah 68 144 211,76 71,25 297,21

Persentase Hasil Pengawasan BUN Yang Disampaikan Ke Pusat

No BidangJumlah Laporan Dikirim

Target Capaian (%)

Persentase Hasil Pengawasan atas Permintaan Stakeholders

No BidangJumlah Laporan

Target Capaian (%)

Persentase Masukan yang Dimanfaatkan Presiden

No. BidangJumlah Laporan Dikirim

Target Capaian (%)

Persentase Hasil Pengawasan Lintas Sektor yang Dijadikan Bahan Pengambilan Keputusan oleh Stakeholders

No BidangJumlah Laporan Dikirim

Target Capaian (%)

DUKUNGAN REALISASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan

No BidangJumlah Instansi vertikal

Target Capaian (%)

bpkp

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI RIAU

Jalan Jenderal Sudirman Nomor 10 Pekanbaru 28282Telepon : 0761 - 857400, Sentral 39414, 39415 Fax : 35001, email: [email protected]