laporan akper pedang baja blud (yumardi)

65
PEDANG BAJA BLUD DESKRIPSI AKPER PEDANG BAJA BLUD adalah Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga Kabupaten Kutai Timur sebagai perangkat yang berupa panduan yang disusun untuk melindungi dan memudahkan pelaksana pengadaan barang dan jasa (BPJ) Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kudungga Kabupaten Kutai Timur. YUMARDI, S.ST KEPALA SUBBIDANG PENUNJANG LOGISTIK RS AKSI PERUBAHAN (AKPER) PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS ANGKATAN I TAHUN 2020 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KUDUNGGA KABUPATEN KUTAI TIMUR

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

PEDANG BAJA BLUD

DESKRIPSI AKPER

PEDANG BAJA BLUD adalah Pedoman

Pengadaan Barang dan Jasa Badan

Layanan Umum Daerah Rumah Sakit

Umum Daerah Kudungga Kabupaten

Kutai Timur sebagai perangkat yang

berupa panduan yang disusun untuk

melindungi dan memudahkan

pelaksana pengadaan barang dan jasa

(BPJ) Badan Layanan Umum Daerah

(BLUD) Rumah Sakit Umum Daerah

(RSUD) Kudungga Kabupaten Kutai

Timur.

YUMARDI, S.ST

KEPALA SUBBIDANG PENUNJANGLOGISTIK RS

AKSI PERUBAHAN (AKPER)PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS ANGKATAN I

TAHUN 2020

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KUDUNGGA

KABUPATEN KUTAI TIMUR

Page 2: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

i

DAFTAR ISI

BAB I RANCANGAN AKSI PERUBAHAN ............................................................................... 1

A. Pendahuluan .............................................................................................................................. 1

B. Analisa Masalah Pelayanan sebagai Aksi Perubahan .............................................................. 5

C. Strategi Penyelesaian Masalah Pelayanan ............................................................................... 10

BAB II IMPLEMENTASI AKSI PERUBAHAN ....................................................................... 20

A. Deskripsi Hasil Kepemimpinan ............................................................................................ 20

B. Deskripsi Proses Kepemimpinan .......................................................................................... 25

C. Keberlanjutan Aksi Perubahan ............................................................................................. 27

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................................... 29

A. Kesimpulan ........................................................................................................................... 29

B. Saran ..................................................................................................................................... 29

LAMPIRAN ................................................................................................................................ 30

Page 3: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

1

BAB I

RANCANGAN AKSI PERUBAHAN

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Rancangan Aksi Perubahan yang terkait dengan Tujuan Strategis RSUD Kudungga tahun

2016-2021 yaitu Mewujudkan organisasi dan manajemen Rumah Sakit yang mendukung

pelayanan kesehatan bermutu dan profesional. Supaya terjaga kualitas dan kuantitas

sarana/prasarana pelayanan di semua bidang secara terus menerus dan berkesinambungan di

RSUD Kudungga. Untuk itu perlu dibuat Inovasi / Terobosan untuk Mengatasi Masalah

Pelayanan dengan Rancangan Aksi Perubahan berupa Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa

Badan Layanan Umum Daerah yang disebut “PEDANG BAJA BLUD”. PEDANG BAJA

BLUD adalah Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa Badan Layanan Umum Daerah Rumah

Sakit Umum Daerah Kudungga Kabupaten Kutai Timur sebagai perangkat yang berupa

panduan yang disusun untuk melindungi dan memudahkan pelaksana pengadaan barang dan

jasa (BPJ) Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)

Kudungga Kabupaten Kutai Timur.

2. Profil Organisasi

Berdasarkan undang-undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, yang dimaksud

dengan Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,

rawat jalan, dan gawat darurat. RSUD. Kudungga sebagai pelayanan kesehatan klasifikasi

type B, terakreditasi “Lulus Tingkat Utama” (tahun 2015 s.d. tahun 2018) dan terakreditasi

“Lulus Tingkat Madya” (tahun 2019 s.d tahun 2022). Sejak tahun 2012 BLUD Bertahap dan

tahun 2014 BLUD Penuh hingga sekarang.

Gambar: 1

RSUD Kudunga Kabupaten Kutai Timur

Page 4: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

2

Peraturan Daerah Kutai Timur Nomor 5 Tahun 2013 tentang Struktur Organisasi RSUD

Kudungga Sangatta, terdiri dari;

a. Direktur

b. Tata Usaha, dipimpin oleh seorang kepala tata usaha, yang berada dibawah dan

bertanggung jawab kepada Direktur, membawahi 3 sub bagian;

c. Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan, dipimpin oleh kepala bidang, yang berada

dibawah dan bertanggun jawab kepada Direktur, membawahi 3 sub bidang;

d. Bidang Penunjang, dipimpin oleh kepala bidang, yang berada dibawah dan bertanggun

jawab kepada Direktur, membawahi 3 sub bidang yaitu;

1. Sub Bidang Penunjang Medis

2. Sub Bidang Penunjang Non Medis

3. Sub Bidang Penunjang Logistik

e. Bidang Pengembangan dan Baku Mutu, dipimpin oleh kepala bidang, yang berada

dibawah dan bertanggun jawab kepada Direktur, membawahi 3 sub bidang yaitu;

f. Kelompok Jabatan Fungsional, ditetapkan sesuai dengan profesi dan bertanggung jawab

kepada Direktur.

1. Kedudukan Reformer Dalam Struktur Organisasi :

Page 5: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

3

 

2. Uraian Tugas dan Fungsi (TUSI) Reformer Organisasi sebagai Kepala Sub

Bidang Logistik :

a. Menyusun rencana kerja, program, kegiatan Sub Bidang Penunjang Logistik;

b. Menyiapkan bahan koordinasi kegiatan penunjang Logistik;

c. Menyiapkan bahan peningkatan mutu pelayanan penunjang Logistik;

d. Menyiapkan bahan kebutuhan pelayanan penunjang Logistik;

e. Menyiapkan bahan pengawasan terhadap penggunaan fasilitas pelayanan

penunjang Logistik;

f. Mengkoordinasikan pelayanan fasilitas penunjang Logistik;

g. Menyusun bahan evaluasi pelaporan pelaksanaan Sub Bidang Penunjang

Logistik;

h. Melakukan pembagian tugas, pembinaan, motivasi, arahan, dan penilaian

kinerja bawahan;

i. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan, terkait dengan bidang

tugasnya;

Page 6: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

4

j. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas

pokok dan fungsinya serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

3. Profil Kinerja Pelayanan

Menjawab tantang terhadap isu-isu strategis yang berkembang sekarang, maka disusun

Tujuan Strategis RSUD Kudungga tahun 2016-2021, yaitu;

1) Mewujudkan pelayanan kesehatan paripurna, bermutu, dan terjangkau serta

berwawasan lingkungan dengan sasaran strategis meliputi:

a. Terintegrasinya pelayanan kesehatan kuratif dengan preventif, promotif dan

rehabilitatif;

b. Diterapkannya hospital safety;

c. Dimilikinya tarif pelayanan kesehatan rasional dan kompetitif sesuai kemampuan

dan kemauan membayar masyarakat.

2) Menyediakan produk layanan yang unggul dengan sasaran strategis meliputi:

a. Tersajikannya pelayanan kesehatan sesuai standar akreditasi Rumah Sakit;

b. Terwujudnya pelayanan unggulan Rumah Sakit.

3) Mewujudkan organisasi dan manajemen Rumah Sakit yang mendukung pelayanan

kesehatan bermutu dan profesional dengan sasaran strategis meliputi:

a. Diterapkannya tata kelola sesuai dengan prinsip tata kelola yang baik;

b. Berkembangnya profesionalisme tenaga medis dan non medis untuk mendukung

pelayanan kesehatan bermutu;

c. Membaiknya kualitas dan kuantitas sarana / prasarana pelayanan untuk mendukung

pelayanan kesehatan bermutu;

d. Tersedianya peralatan kesehatan untuk mendukung pelayanan kesehatan;

e. Tersedianya sistem informasi Rumah Sakit;

f. Meningkatnya produktifitas dan kepuasan kerja staf Rumah Sakit.

4) Menciptakan kemitraan jangka panjang yang saling menguntungkan dengan sasaran

strategis meliputi:

Page 7: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

5

a. Meningkatnya kontribusi Rumah Sakit terhadap kesejahteraan masyarakat dan

pengembangan daerah;

b. Meningkatnya kemitraan intra dan lintas sektor yang mendukung peningkatan

pelayanan kesehatan bermutu.

VISI :

Visi RSUD Kudungga adalah ”Menjadi Rumah Sakit Unggulan dan Profesional yang

Berorientasi pada Kepuasan Masyarakat”.

MISI :

a. Memberikan pelayanan kesehatan secara paripurna, bermutu, dan terjangkau yang

berorientasi pada kepuasan masyarakat dan berwawasan lingkungan;

b. Menyediakan produk layanan yang unggul dan unik terdiri dari MCU, Perinatology dan

Pelayanan IGD;

c. Menyiapkan sumber daya manusia profesional untuk menunjang pelayanan kesehatan

melalui pendidikan dan pelatihan;

d. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana/ prasarana pelayanan di semua

bidang secara terus menerus dan berkesinambungan;

e. Menciptakan kemitraan jangka panjang yang saling menguntungkan;

f. Meningkatkan kesejahteraan karyawan yang berkeadilan.

B. Analisa Masalah Pelayanan sebagai Akasi Perubahan

1. Identifikasi Masalah Kinerja Pelayanan sebagai Aksi Perubahan

a. Pengalaman Reformer

Tugas dan Fungsi (tusi) reformer sebagai Subbidang Penunjang Logistik dan Pejabat

Teknis BLUD Tahun Anggaran 2020, dalam hal ini fokus pada rancangan aksi

perubahan yang berhubungan erat dengan tusi yakni peningkatan mutu pelayanan

penunjang logistik rumah sakit yang menjadi tanggung jawab bersama antara bidang

secara proposional.

Page 8: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

6

Dengan menurunnya minat para pejabat pengadaan menjadi Pelaksana PBJ BLUD

karena merasa takut terhadap Resiko terjadinya masalah hukum dikemudian hari.

Pejabat pelaksana PBJ BLUD terdiri dari Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Teknis

BLUD, Pejabat Pengadaan, Pejabat Keuangan BLUD, Pemeriksa Barang & Penerima

Hasil Pekerjaan. Pada prinsipnya pelaksanaan PBJ BLUD adalah memberikan

pelayanan dengan nyaman kepada publik dan memberikan rasa aman terhadap pelaksan

PBJ BLUD itu sendiri. Dengan alasan belum adanya pedoman PBJ BLUD, sehingga

pelaksana PBJ BLUD merasakan kekhawatiran-kekhawatiran terhadap masalah hukum.

Juga karena pengelolaan anggaran dari BLUD setiap tahunnya semakin meningkat

dibandingkan anggaran yang bersumber dari APBD.

b. Data LAKIP dan Profil Rumah Sakit (2019)

Sejak tahun 2012 BLUD Bertahap dan tahun 2014 BLUD Penuh hingga sekarang.

Pada tahun 2016 s.d. tahun 2019 terjadinya defisit anggaran pemerintah kabupaten

Kutai Timur, maka dilakukan rasionalisasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah

(APBD) di seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kutai Timur termasuk

RSUD Kudungga. Situasi yang demikian menuntut RSUD Kudungga

mengoptimalisasikan anggaran BLUD dan pengelolaan anggara yang tepat untuk

mempertahankan pelayanan publik yang bermutu.

c. DPA APBD dan RBA BLUD (2017 s.d 2019)

Kondisi saat ini pengelolaan anggaran BLUD semakin meningkat dibanding dengan

anggaran dari APBD terlihat dari belanja langsung 3 (tiga) tahun terakhir pada tabel di

bawah ini.

Tabel 1.

Data Belanja Langsung BLUD dan APBD RSUD Kudungga Kab. Kutai Timur

NO URAIAN BLUD APBD

1 Belanja Langsung TA 2017 Rp. 30.000.000.000,- Rp. 21.277.871.252,-

2 Belanja Langsung TA 2018 Rp. 57.938.649.057,- Rp. 7.398.244.250,-

3 Belanja Langsung TA 2019 Rp. 55.000.000.000,- Rp. 13.608.610.112,-

4 Belanja Langsung TA 2020 Rp. 49.800.000.000,- Rp. 11.640.694.361,-

Page 9: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

7

Sejak RSUD Kudungga ditetapkan BLUD Bertahap tahun 2012 s.d BLUD Penuh tahun

2014 belum dibuat pedoman PBJ BLUD dengan alasan karena anggaran BLUD yang

dikelola masih kecil dan kurangnya pengetahuan tentang pengelolaan BLUD. Dari

Audit keuangan BLUD RSUD Kudungga tahun 2019 yang dilakukan oleh Auditor dari

Kantor Akuntan Publik (KAP) Wartono dan Rekan menyarankan “agar dibuat pedoman

PBJ BLUD secepatnya sebagai antisipasi masalah hukum dan amanat Perundangan”.

Dan pada saat yang berbeda Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengatakan

“sementara belum ada pedoman PBJ BLUD mengacu PBJ Pemerintah Perpres 16 tahun

2018 untuk jenjang nilai PBJ sambil menunggu Pedoman PBJ BLUD”. Oleh karena itu

perlu dibuat perangkat dan aturan berupa pedoman PBJ BLUD.

Dulunya BLUD Bertahap hanya boleh digunakan belanja obat saja, sedangkan dengan

status BLUD Penuh anggaran boleh digunakan untuk Belanja Modal dan Belanja

Pegawai.

2. Penetapan masalah kinerja pelayanan atau aksi perubahan

Penetapan masalah kinerja pelayanan atau aksi perubahan yang menjadi rancangan aksi

perubahan melalui analisis USG dan Fish Bone

Page 10: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

8

Tabel 1ANALISIS USG (URGENCY, SERIOUSNESS, GROWTH)

PENILAIAN KRITERIA

NO MASALAH POKOK U S G TOTAL URUTAN

1 Sejak ditetapkan tahun 2012 BLUD Bertahap s.d. tahun 2014 BLUD Penuh belum

dibuat pedoman PBJ BLUD.

5 5 5 15 I

2 Kurangnya pengetahuan tentang pengelolaan BLUD/ kurang kompeten. 4 4 4 12 III

3 Pengelolaan Anggaran BLUD semakin meningkat dibanding APBD (tahun 2017 s.d.

2020).

4 4 3 11 IV

4 Pelaksana PBJ BLUD merasakan khawatir tersangkut masalah hukum. 5 5 3 13 II

Keteragan :U = Urgency, tingkat kegawatan apabila masalah tidak ditanggulangiS = Seriousness, tingkat keseriusan masalah dengan masalah lainnyaG = Growth, luas atau besarnya masalah5 = sangat gawat/serius/kuat4 = gawat/serius/kuat3 = cukup gawat/serius/kuat2 = tidak gawat/serius/kuat1 = tidak ada pengaruhnya

Dari hasil analisa USG di atas disimpulkan bahwa permasalahan yang layak diangkat sebagai aksi perubahan untuk dicarikan

solusinya adalah penyusunan pedoman PBJ BLUD RSUD Kudungga kabupaten Kutai Timur.

Page 11: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

9

Gambar : 1. Fish Bone Analysis

Belum dibuat

PEDANG BAJA

BLUD RSUD

Kudungga

SDM

Pelaksan PBJ BLUDmerasakan khawatirKurang pengetahuan/kurang kompeten

REGULASI

Belum ada pedoman PBJBLUD dan selama inimasih menggunakan PBJPemerintah Perpres 16tahun 2018

METODE

Audit yang berbeda antaraBLUD & APBD

SARPRAS

Laporan Keuangan berbedaantara DPA APBD danRBA BLUD

Page 12: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

10

Dari analisis diatas dapat diketahui bahwa terdapat 4 katagori permasalahan (Sumber Daya

Manusia, Metode, Regulasi, Sarana dan Prasarana dan 4 masalah pokok yang menyebabkan

belum optimalnya PBJ BLUD sehingga dapat berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas

sarana/ prasarana pelayanan RSUD Kudungga.

C. Strategi Penyelesaian Masalah Pelayanan

1. Inovasi / Terobosan untuk Mengatasi Masalah Pelayanan

Inovasi / Terobosan untuk Mengatasi Masalah Pelayanan dengan Aksi Perubahan yaitu

membuat “PEDANG BAJA BLUD” (Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa Badan

Layanan Umum Daerah RSUD Kudungga Kabupaten Kutai Timur) sebagai senjata

pertahanan atau perangkat yang berupa panduan yang disusun untuk melindungi dan

memudahkan pelaksana pengadaan barang dan jasa (PBJ) Badan Layanan Umum Daerah

(BLUD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kudungga Kabupaten Kutai Timur. Guna

meningkatkan pelayanan publik dengan mewujudkan organisasi dan manajemen Rumah

Sakit (RS) sebagai pelayanan kesehatan yang bermutu dan profesional. Oleh karena itu

sesuai dengan tugas dan fungsi ferpormer subbidang penunjang logistik yang

berhubungan erat dengan PBJ merasa wajib untuk melakukan aksi perubahan yaitu

membuat Pedoman PBJ BLUD RSUD Kudungga Kabupaten Kutai Timur.

2. Tujuan Aksi Perubahan

Tujuan dalam Aksi perubahan ini terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu Tujuan Jangka Pendek,

Jangka Menengah dan Jangka Panjang.

a. Tujuan Jangka Pendek (2 bulan)

Terbentuknya Tim Administrasi & Tim Teknis

Tersusunnya draf Pedoman dan draf SOP PBJ BLUD RSUD Kudungga;

Tersosialisasi Rancangan Pedoman dan Rancangan SOP PBJ BLUD RSUD

Kudungga untuk mendapatkan masukan;

b. Tujuan Jangka Menengah (3 bulan s.d. 1 tahun)

Tersosialisasi Pedoman PBJ BLUD dan SOP PBJ BLUD RSUD Kudungga;

Disahkannya Pedoman PBJ BLUD dan SOP PBJ BLUD RSUD Kudungga;

Tersosialisasi Pedoman PBJ BLUD dan SOP PBJ BLUD RSUD Kudungga

yang telah disahkan.

c. Tujuan Jangka Panjang (1 s.d. 5 tahun)

Terimplementasinya Pedoman PBJ BLUD RSUD Kudungga.

Page 13: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

11

3. Manfaat Aksi Perubahan

Manfaat dalam aksi perubahan ini adalah:

a. Sebagai Dasar Hukum PBJ BLUD RSUD Kudungga kabupaten Kutai Timur.

b.Sebagai Petunjuk Teknis (Juknis) PBJ BLUD RSUD Kudungga kabupaten Kutai

Timur.

c. Sebagai pengendalian risiko PBJ BLUD RSUD Kudungga kabupaten Kutai Timur.

d.Meningkatkan mutu PBJ BLUD RSUD Kudungga kabupaten Kutai Timur.

4. Pentahapan (MILESTONE)

Tahapan pencapaian target area perubahan penyusunan pedoman pengadaan barang danjasa badan layanan umum daerah rumah sakit umum daerah Kudungga kabupaten KutaiTimur sebagai berikut :

Gambar 2.1Pentahapan Aksi Perubahan “PEDANG BAJA BLUD” RSUD Kudungga kab. Kutai Timur

JANGKA PANJANG

Implementasi PedomanPengadaan PBJ BLUD

RSUD Kudungga

JANGKA

MENENGAH

Pengesahan PedomanPBJ BLUD RSUD

Kudungga beserta SOP

JANGKA PENDEK

Rancangan Pedoman PBJBLUD RSUD Kudungga

beserta SOP

Page 14: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

12

TABEL 2.1TAHAPAN JANGKA PENDEK

JANGKA PENDEKNO TAHAPAN WAKTU TARGET1 Perencanaan dan persiapan Aksi Perubahan 60 hari Rancangan Pedoman

Pengadaan Barangdan Jasa BLUDRSUD Kudungga

2 Pembentukan Tim Administrasi & Tim Teknis

3 Menyusun Rancangan “PEDANG RAJA

BLUD”4 Sosialisasi

TABEL 2.2TAHAPAN JANGKAMENENGAH

JANGKAMENENGAHNO TAHAPAN WAKTU TARGET1 Evaluasi dan Penyempurnaan / Koreksi 3 bulan

s.d.1 tahun

Pengesahan PedomanPengadaan Barangdan Jasa BLUDRSUD Kudungga

2 Sosialisasi

3 Konsultasi Pengesahan

TABEL 2.3.TAHAPAN JANGKA PANJANG

JANGKA PANJANGNO TAHAPAN WAKTU TARGET1 Implementasi & Peraturan bupati 2

s.d.5 tahun

ImplementasiPedoman PengadaanBarang dan JasaBLUD RSUDKudungga

2 Penerapan Regulasi3 Monitoring & Evaluasi

5. Pemanfaatan Sumber Daya Organisasi/ Tata Kelola Aksi Perubahan

Pelaksanaan Aksi Perubahan yang akan diajukan oleh reformer tentunya tidak dapat

dilakukan oleh reformer sendiri agar tahapan-tahapan yang dilalui sesuai dengan tujuan

dan hasil yang diharapkan. Untuk itu reformer perlu membentuk Tim Efektif yang

dapat membantu pelaksanaan rencana aksi perubahan sesuai dengan tahapan-tahapan

yang telah disusun berdasarkan program yang ada. Tim efektif adalah kunci

keberhasilan dalam pencapaian tujuan, berikut adalah tim efektif yang disusun:

Page 15: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

13

DIAGRAM 2.1.STRUKTUR TIM EFEKTIF AKSI PERUBAHAN

n

Gambar diagram di atas sesuai dengan struktur pada Organisasi RSUD Kudungga,

dengan penjelasan sebagai berikut:

1) Sponsor

Memberikan arahan, bimbingan, petunjuk, dan mengawasi reformer terkait jenis

perubahan, rencana dan pelaksanaan aksi perubahan, juga memberikan dukungan

sepenuhnya dalam mendayagunakan seluruh potensi sumber daya yang diperlukan

dalam pelaksanaan implementasi aksi perubahan.

2) Mentor

Memberikan arahan, pengawasan dan dukungan penuh terhadap reformer dalam

pelaksanaan implementasi aksi perubahan, dan mendayagunakan potensi sumber daya

yang diperlukan. Selain itu juga memberikan bimbingan dalam mengatasi kendala

yang muncul selama pelaksanaan implementasi aksi perubahan.

MENTORdrg. Rudi Purwono

Kepala Bidang Penunjang

REFORMERYumardi

Kepala Subbidang Penunjang Logistik

TIM ADMINISTRASI

1. Vita Anggraini2. Zulkifli3. Hadi Hakim

TIM TEKNIS1. Pejabat PBJ2. PPTK3. Pejabat Keuangan BLUD

COACH

Rokip Purnomo, SE

SPONSORdr. Hj. Anik Istiyandari, M.P.H

Direktur

Page 16: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

14

3) Coach

a. Memberikan arahan, bimbingan, dan saran dalam penyusunan laporan aksi

perubahan;

b. Memonitor perkembangan pelaksanaan aksi perubahan;

c. Mendukung dan memberi motivasi kepada reformer untuk mewujudkan aksi

perubahan.

4) Reformer

a. Merencanakan jenis inovasi yang akan dilaksanakan;

b. Membangun Tim yang akan melaksanakan aksi perubahan;

c. Menyiapkan, mengelola dan mengatur secara administratif seluruh kegiatan

aksi perubahan;

d. Membuat laporan progres aksi perubahan.

5) Tim Administrasi

Bertanggung jawab atas hal-hal yang berkaitan dengan administrasi surat menyurat,

undangan rapat, daftar hadir, notulen rapat, dan dokumentasi kegiatan serta kegiatan

administrasi lainnya.

6) Tim Teknis

Membantu Reformer dalam Merencanakan rancangan awal aksi perubahan juga

memberikan laporan perkembangan dan kendala kepada reformer.

6. Identifikasi dan Peta Stakeholders

Stakeholders merupakan unsur yang menjadi center utama maupun penunjang, baik yang

bersifat individu maupun kelompok/organisasi. Identifikasi stakeholders sangat

diperlukan untuk kepentingan dan pengaruh terhadap hasil akhir aksi perubahan.

Stakeholders dapat dibagi menjadi dua unsur, yang berasal dari unsur internal dan

eksternal, dapat digambarkan dalam tabel berikut.

TABEL 2.4.IDENTIFIKASI STAKEHOLDERS AKSI PERUBAHAN

NO STAKEHODERS INTERNALSTAKEHOLDERSEKSTERNAL

1 Direktur RSUD Kudungga Auditor BLUD2 Kabid. Pelayanan Medik dan Keperawatan Unit PBJ Kabupaten Kutai Timur3 Kabag. Tata Usaha Dewan Pengawas4 Kabid. Pengembangan dan Mutu5 Kabid. Penunjang6 Subbid. Penunjang Medik

Page 17: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

15

Pengaruh dan minat stakeholders di bagi berdasarkan tinggi rendahnya pengaruh dan

minat terhadap aksi perubahan. Hal itu berdasarkan hasil identifikasi stakeholders yang

berpengaruh terhadap aksi perubahan. Reformer melakukan analisis stakeholder terkait

tingkat pengaruh (influence/power) dan tingkat minat (interest) terhadap aksi

perubahan yang dilaksanakan, yakni sebagai berikut:

GAMBAR 2.PETA PENGARUH STAKEHOLDERS AKSI PERUBAHAN

7 Subbid. Penunjang non medik8 Subbid. Hukum & Humas9 Subbid. Baku Mutu10 Subbid. Diklat & Pengembangan Pelayanan11 Subbag. Keuangan & Akutansi12 Subbag. Perencanan Program & Evaluasi13 Subbag. Umum , SDM & Perlengkapan14 User (Dokter, Perawat, Radiografer, Nutrisionis,

Analis Kesehatan, Tenaga ATEM)15 Kepala Instalasi16 Komite Medik17 Komite Keperawatan18 Komite Farmasi & Terapi19 Komite Rekam Medik20 SPI

Page 18: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

16

Hasil analisis pengelompokan stakeholders menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

terhadap aksi perubahan yang akan dilakukan oleh reformer, kelompok stakeholders

dimaksud adalah:

a. Promoters, adalah stakeholders yang memiliki pengaruh dan minat yang tinggi

terhadap keberhasilan aksi perubahan, diantaranya:

1) Direktur

2) Kabag. TU

3) Kabid. Pengembangan & Baku Mutu

4) Kabid. Pelayanan Medik & Keperawatan

5) Kabid. Penunjang

b. Latens, adalah stakeholders yang memiliki pengaruh besar tetapi minat rendah

terhadap keberhasilan aksi perubahan, diantaranya:

1) Subbid. Penunjang Medik

2) Subbid. Penunjang non medik

3) Subbid. Hukum & Humas

4) Subbid. Baku Mutu

5) Subbid. Diklat & Pengembangan Pelayanan

6) Unit PBJ Kabupaten Kutai Timur

7) Auditor

c. Defenders, adalah stakeholders yang memiliki pengaruh kecil dan minat tinggi

terhadap keberhasilan aksi perubahan, diantaranya:

1) Subbag. Keuangan & Akutansi

2) Subbag. Perencanan Program & Evaluasi

3) Subbag. Umum , SDM & Perlengkapan

4) User (Dokter, Perawat, Radiografer, Nutrisionis, Analis Kesehatan, Tenaga

ATEM)

d. Apathetics, adalah stakeholders yang memiliki pengaruh kecil dan minat yang kecil

pula terhadap keberhasilan aksi perubahan, diantaranya:

1) Kepala Instalasi

2) Komite Medik

3) Komite Keperawatan

4) Komite Farmasi & Terapi

5) Komite Rekam Medik

6) SPI

Page 19: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

17

7) Dewan Pengawas

Untuk menghadapi jenis stakeholders di atas, reformasi akan menggunakan strategi

komunikasi sebagai berikut:

TABEL 2.5.STRATEGI KOMUNIKASI STAKEHOLDERS

KELOMPOKSTAKEHOLDERS

DEFINISI STRATEGI KOMUNIKASI

Promoters Kelompok stakeholders yangmemiliki pengaruh dan minatyang tinggi terhadapkeberhasilan aksi perubahan

“PEDANG BAJA BLUD”

Strategi komunikasi yang dipergunakanadalah strategi untuk mempertahankanbahkan dapat meningkatkan dukunganstakeholders terhadap aksi perubahan

“PEDANG BAJA BLUD” , yakni dengan

cara melakukan konsultasi, koordinasi danpelaporan secara intens, diskusi danpertemuan agar selalu dapat memberikandukungan pada aksi perubahan.

Latents Kelompok stakeholders yangmemiliki pengaruh besar namunminat yang kecil terhadapkeberhasilan aksi perubahan

“PEDANG BAJA BLUD”

Strategi komunikasi yang dipergunakanadalah strategi untuk mempertahankanbahkan dapat meningkatkan dukunganstakeholders terhadap aksi perubahan

“ PEDANG BAJA BLUD ” , yakni

dengan cara melakukan sosialisasi,pengenalan aksi perubahan dan pendekatanpersuasif.

Defenders Kelompok stakeholders yangmemiliki pengaruh kecil namunmemiliki minat yang tinggiterhadap keberhasilan aksi

perubahan “ PEDANG BAJA

BLUD”

Strategi komunikasi yang dipergunakanadalah strategi untuk mempertahankanbahkan dapat meningkatkan dukunganstakeholders terhadap aksi perubahan

“ PEDANG BAJA BLUD ” , yakni

dengan cara melakukan sosialisasi tentangaksi perubahan.

Apathetic Kelompok stakeholders yangmemiliki pengaruh kecil jugaminat yang kecil terhadapkeberhasilan aksi perubahan

“PEDANG BAJA BLUD”

Strategi komunikasi yang dipergunakanadalah strategi untuk mempertahankanbahkan dapat meningkatkan dukunganstakeholders terhadap aksi perubahan

“ PEDANG BAJA BLUD ” ” , yakni

dengan cara melakukan pendekatanpersuasif, dengan menyampaikan tujuandan manfaat bagi mereka.

7. Estimasi Anggaran

Dalam pelaksanaan aksi perubahan, perlu direncanakan dan diperkirakan biaya untuk

mendukung terlaksananya aksi perubahan. Dari estimasi anggaran yang diperlukan

Page 20: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

18

diperkirakan sejumlah Rp 3.750.000,- akan diambil dari anggaran makan minum rapat

yang bersumber dari BLUD RSUD Kudungga dengan rincian sebagai berikut:

TABEL 2.5.ESTIMASI ANGGARAN AKSI PERUBAHAN

No Uraian Kerja Rincian Biaya1 ATK 1. Kertas

2. Tinta printerRp 500.000,-

2 Pembentukan Tim Kerja danPenyusunan Rencana Kerja

Konsumsi rapat/Snack(10 x Rp 25.000,-)

Rp 250.000,-

3 Rapat koordinasi denganstakeholders

Konsumsi rapat/Snack(30 x Rp 25.000,-)

Rp 750.000,-

4 Sosialisasi dan Publikasi Konsumsi rapat/Snack(30 x Rp 25.000,-) & Dokumentasi(Rp. 1.500.000)

Rp 2.250.000,-

Jumlah Rp 3.750.000,-

8. Identifikasi Potensi / Kendala Masalah dan Strategi Mengatasi Kendala/ Masalah dan

Manajemen Pengendalian Mutu Pekerjaan dalam rangka pelaksanaan inovasi

pelayanan atau Aksi Perubahan

Selama pelaksanaan aksi perubahan jangka pendek dilaksanakan, tentunya banyak

kendala yang akan dihadapi oleh reformer. Dalam beberapa tahapan akan menghadapi

tantangan sekaligus hambatan yang dapat mengakibatkan mundurnya rencana

pelaksanaan milestones. Potensi masalah/kendala yang akan dihadapi oleh reformer

dalam melaksanakan aksi perubahan “PEDANG BAJA BLUD” pada kegiatan jangka

pendek dapat diidentifikasi sebagai berikut:

TABEL 2.6.IDENTIFIKASI POTENSI MASALAH/KENDALA

DAN STRATEGI MENGATASI KENDALA/MASALAHNo POTENSI MASALAH/KENDALA STRATEGI MENGATASI MASALAH/KENDALA1 Keterlambatan stakeholders dalam

pemberian/mengumpulkan data yang

diminta

Selalu berkoordinasi, dan melakukan pendekatan

psikologis untuk memahamkan pentingnya aksi perubahan

ini bagi RSUD Kudunga kabupaten Kutai Timur

2 Tim efektif memiliki kesibukan masing-

masing, yang akan menyulitkan dalam

koordinasi dan eksekusi kegiatan.

Selalu berkoordinasi, dan melakukan pendekatan

psikologis di sela-sela kesibukan masing-masing yang

dilakukan secara berkesinambungan dan memahamkan

bahwa aksi perubahan ini harus diimplementasikan di

RSUD Kudunga kabupaten Kutai Timur.

3 Sosialisasi tidak sampai kepada sasaran Memastikan dan berkoordinasi pada saat sosialisasi

stakeholder yang diundang akan hadir semua

4 Data yang dibutuhkan untuk penyusunan Memaksimalkan kerja dengan selalu melakukan kontrol

progres dan pendekatan psikologis kepada Tim Efektif

Page 21: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

19

“PEDANG BAJA BLUD” terlambat

terkumpul.

untuk bekerja tepat waktu dan sesuai target/jadwal yang

disusun

9. Jadwal Rencana Pelaksanaan Aksi Perubahan

TABEL 2.7.TAHAPAN AKSI PERUBAHAN “PEDANG BAJA BLUD”

NO TAHAPAN KEGIATANMARET APRIL MEI

OUTPUT1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Perencanaan &Persiapan

Aksi Perubahan(Selama 60 Hari)

Konsultasi tentang lanjutan aksiperubahan dengan arahan sponsordan mentor

DokumentasiSurat Dukungan

Mengadakan rapat pembentukantim teknis & tim administrasi

UndanganDaftar hadirDokumentasiNotulen rapat

Membuat SK Tim Teknis & TimAdministrasi

Terbit SK SK TimTeknis & TimAdministrasi

Menyusun rencana kerja/membuat rancangan

“PEDANG BAJA BLUD” dan

pembagian tugas tim

RundownChecklist

Rapat dengan stakeholderslintas bidang finalisasi rancangan

“PEDANG BAJA BLUD”

UndanganDaftar hadirDokumentasiNotulen rapat

Sudah jadi Rancangan Pedoman PBJ BLUD RSUD Kudungga disertai SOP nya

2 Evaluasi &Penyempurnaan /

Koreksi(Selama 3 bulan s.d 1

tahun)

Sosialisasi kepada stakeholders UndanganDaftar HadirDokumentasiNotulen Rapat

Pengesahan “PEDANG BAJABLUD”

Penandatanganan

“PEDANG BAJA

BLUD”Sudah Pengesahan Pedoman PBJ BLUD RSUD Kudungga disertai SOP nya

3 Penerapan Regulasi(selama 2 s.d. 5 tahun)

Implementasi “PEDANG BAJA BLUD” 2 s.d 5 tahunkedepan

“PEDANG BAJA BLUD” RSUD Kudungga sebagai PERATURAN BUPATI

Page 22: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

20

BAB II

IMPLEMENTASI AKSI PERUBAHAN

A. Deskripsi Hasil Kepemimpinan

PEDANG BAJA BLUD adalah Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa Badan Layanan Umum

Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga Kabupaten Kutai Timur sebagai perangkat

yang berupa panduan yang disusun untuk melindungi dan memudahkan pelaksana pengadaan

barang dan jasa (BPJ) Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum Daerah

(RSUD) Kudungga Kabupaten Kutai Timur.

Output dari aksi perubahan ini adalah Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa Badan Layanan

Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga Kabupaten Kutai Timur yang

merupakan panduan dalam melaksanakan pengadaan barang dan jasa (PBJ) BLUD yang

selama ini belum pernah dibuat di RSUD Kudungga sejak RS ditetapkan sebagai BLUD

penuh tanggal 30 Desember 2014.

Tujuan Jangka Pendek (2 bulan) adalah Terbentuknya Tim Administrasi & Tim Teknis,

Tersusunnya draf Pedoman dan draf SOP PBJ BLUD dan Tersosialisasi Rancangan Pedoman

dan Rancangan SOP PBJ BLUD RSUD untuk mendapatkan masukan.

Tujuan Jangka Menengah (3 bln s.d. 1 thn): Tersosialisasi Pedoman PBJ BLUD dan SOP

PBJ BLUD, Disahkannya Pedoman PBJ BLUD dan SOP PBJ BLUD dan Tersosialisasi

Pedoman PBJ BLUD dan SOP PBJ BLUD yang telah disahkan.

Tujuan Jangka Panjang (2 s.d. 5 tahun) adalah Terimplementasinya Pedoman PBJ BLUD

sebagai SK. Direktur/ Peraturan Bupati.

1. Tahapan Aksi Perubahan ( MILESTONE)

No Tahapan Pelaksanaan Aksi Perubahan Output Jadwal Awal Jadwal Perubahan Alasan Perubahan Jadwal

1 Perencanaan & Persiapan Aksi Perubahan(Selama 60 Hari)

Page 23: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

21

a. Konsultasi tentang lanjutan aksi perubahandengan arahan sponsor dan mentor

Melaporkan dan permintaandukungan kepada Direktur selakusponsor mengenai Aksi Perubahanyang akan dilakukan.

Berkoordinasi sekaligus memintaarahan dari Direktur dalammenyusun tim yang terlibat dalamAksi Perubahan.

Dokumentasi/ fotoSurat Dukungan

Minggu ke 4bulan Maret2020

Minggu ke 2 bulanApril 2020(Senin,13 April2020)

Pergeseran Jadwal karenareformer isolasi mandiri dirumah sejak pulangkampus dan Mentormasih Dinas Luar jugaisolasi mandiri di rumah(Sosial Distencing &Pishical Destensing)

b. Mengadakan rapat pembentukan tim teknis& tim administrasi

Menjelaskan maksud dan tujuanpenunjukan tim Aksi Perubahan

Menjelaskan tahapan-tahapan yangakan dilaksanakan dalam AksiPerubahan.

UndanganDaftar hadirDokumentasi/ fotoNotulen rapat

Minggu ke 4bulan Maret2020

Minggu ke 2 bulanApril 2020 (13April 2020)

Jadwal disesuaikandengan ditetapkannyaRSUD Kudungga sebagaiRujukan penangananpasien covid 19 selainprotokol phisikaldistensing dan kesibukanstakeholder bertambah.

c. Membuat SK Tim Teknis & TimAdministrasi

Mengajukan pembuatan suratkeputusan (SK) Tim kepada bagianhukum RS.

Meminta tanda tangan suratkeputusan (SK) Tim kepadaDirektur.

Terbit SK SK TimTeknis & TimAdministrasi

Minggu ke 1bulan April2020

Mgg ke 2 blnApril 2020 s.dmgg ke 2 bln Mei2020 (diajukanApril 2020 danterbit tgl 11 Mei2020)

Bagian Hukum Prioritaspenyusunan regulasipenanganan covid 19sehingga SK. Tim lambatterbit walaupun nomor &tanggal terhitung sejak 13April 2020

d. Menyusun rencana kerja /membuatrancangan “PEDANG BAJA BLUD” danpembagian tugas tim

Membagikan tugas-tugas kepada timAksi Perubahan.

Menyiapkan data-data yang akandigunakan dalam penyusunan SOP“PEDANG BAJA BLUD”.

UndanganDaftar hadirDokumentasi/ foto.Notulen rapatdraf Pedang Baja

BLUD & SOP

Minggu ke 2 &3 bulan April2020

Minggu ke 4 bulanApril 2020 s.dminggu ke 3 bulanMei 2020 (15 Mei2020)

Jadwal disesuaikanmenunggu terbit SK. Timdan mengumpulkanreprensi

e. Rapat dengan stakeholders lintas bidangfinalisasi rancangan “PEDANG BAJABLUD Menyampaikan draf PEDANG

BAJA BLUD. Mengoreksi dan mengevaluasi draf

PEDANG BAJA, dan melakukanperbaikan apabila ada revisiselanjutnya dikoordinasikankepada Direktur selaku sponsor.

UndanganDaftar hadirDokumentasi/ foto.Notulen rapatdraf Pedang Baja

BLUD & SOP

Minggu ke 4bulan April2020

Minggu ke 3 bulanMei 2020 (18 Mei2020)

Jadwal disesuikanmengingat kesibukansteakholder dalampenanganan covid 19 ygsemakin meningkat Kab.Kutai Timur ditetapkanzona Merah (TransmisiLokal) & protokol PishicalDestensing

2 Evaluasi & Penyempurnaan / Koreksi(Selama 3 bulan s.d 1 tahun)

-

a. Sosialisasi kepada stakeholders Menyampaikan hasil dari

Rancangan PEDANG BAJABLUD & SOP nya.

Mengoreksi dan mengevaluasihasil Rancangan PEDANG BAJABLUD & SOP nya., danmelakukan perbaikan apabila adarevisi

UndanganDaftar HadirDokumentasi/ fotoNotulen Rapat

Minggu ke 2bulan Mei 2020

Bulan Juni s.d Juli2020

Jadwal Sosialisasidisesusikan mengingatWabah Corona denganprotap Pishical Destensing& Kab. Kutai Timurditetapkan zona Merah(Transmisi Lokal)

Page 24: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

22

2. Tahap Pelaksanaan Aksi Perubahan

a. Konsultasi tentang lanjutan aksi perubahan dengan arahan sponsor/mentor;

Koordinasi & Dukungan Mentor (Senin, 13 April 2020)Gambar 3.1

Reformer menghadap Mentor, Direktur RSUD Kudungga dr. Hj. Anik Istiyandari,

M.P.H. untuk melaporkan hasil kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan I

Kerjasama Pusat Pelatihan Dan Pengembangan Dan Kajian Desentralisasi Dan Otonomi

Daerah Lembaga Administrasi Negara di Samarinda Tahun 2020, sekaligus untuk

mendapatkan arahan terkait persiapan implementasi aksi perubahan Pedoman Pengadaan

Barang dan Jasa BLUD RSUD Kudungga (PEDANG BAJA BLUD), Reformer meminta

arahan persiapan pembentukan Tim Kerja Aksi Perubahan, dimana Mentor mengarahkan

untuk acara rapat pembentukan tim dilaksanakan segera setelah konsultasi lanjutan aksi

perubahan bersamaan dengan rapat bulanan struktural pada hari yang sama bertempat di

Ruang Direktur Lt 2 RSUD Kudungga. Untuk rapat pembentukan Tim Administrasi dan

b. Pengesahan “PEDANG BAJA BLUD” Penandatanganan“PEDANG BAJABLUD”SK.DIREKTUR/PERBUP

Minggu ke 4bulan Mei 2020

Bulan Juni s.d Juli2020

Hasil Konsolidasi antarbidang.

3 Penerapan Regulasi (selama 2 s.d. 5tahun)

a. Implementasi “PEDANG BAJA BLUD” “PEDANG BAJABLUD” RSUD

Kudungga sebagai SK.DIREKTUR/PERBUP

2 s.d 5 tahunkedepan

Bulan Juni 2020s.d 5 tahunkedepan

Hasil Konsolidasi antarInstansi/ SKPD

Page 25: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

23

Tim Teknis setelah rapat struktural selesai, mentor juga menyarankan kepada reformer

untuk mengundang stekholder yang bisa hadir dan tidak berbenturan dengan pelayanan

pasien tanpa mengabaikan protokol phisical distensing.

b. Pembentukan Tim Aksi Perubahan;

Rapat Pembembentukan Tim Aksi Perubahan (Senin, 13 April 2020)Gambar 3.2

Rapat Pembentukan Tim Kerja Aksi Perubahan dihadiri oleh Staf Penunjang, Kepala

Bidang Pelayana, Kepala Bidang Penunjang, Reformer dan Mentor.

c. Pembuatan dan Penandatanganan SK Tim Kerja

SK Tim Kerja disusun dan diajukan sesuai konsultasi dan pemebtukan tim tanggal 13

April 2020 yang selanjutnya dikonsultasikan dengan Mentor serta diterbitkannya Surat

Keputusan Direktur RSUD Kudungga Nomor : 445/870/906.A/IV/2020 tentang

Pembentukan Tim Aksi Perubahan Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa (PEDANG

BAJA) BLUD di Lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga Kabupaten Kutai

Timur.

d. Rapat Kerja Tim Aksi Perubahan

Rapat Pembembentukan Tim Kerja (Selasa, 14 Mei 2020)Gambar 3.3

Page 26: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

24

Setelah pembagian Tugas Tim Kerja Aksi Perubahan, dilanjutkan Rapat Penyusunan

Rencana Kerja Aksi Perubahan, dimana Tim Teknis dapat membantu untuk

pengumpulan data guna penyusunan draf dan SOP Pedang Baja BLUD dan Tim

Administrasi mendapatkan pendokumentasian selama proses pelaksanaan implementasi

Aksi Perubahan.

e. Rapat Kerja Evaluasi Kegiatan dan Penyusunan Laporan Aksi Perubahan

Dari tanggal 13 April 2020 sampai dengan 18 Mei 2020, Tim Efektif sebagian telah

membantu proses penyelesaian laporan hasil kegiatan. Penyempurnaan dari laporan

tersebut dilakukan oleh Reformer termasuk melengkapi dokumentasi.

3. Manfaat Hasil Perubahan

Manfaat dengan terbitnya Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa BLUD RSUD

Kudungga adalah;

a. Sebagai Dasar Hukum PBJ BLUD : ATURAN POKOK

b. Sebagai Petunjuk Teknis (Juknis) PBJ BLUD : MUDAH PELAKSANAAN.

c. Sebagai Pengendalian risiko PBJ BLUD : PENGAWASAN SESUAI JALUR.

d. Meningkatkan mutu PBJ BLUD : PROSES CEPAT & KONSISTEN

Page 27: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

25

B. Deskripsi Proses Kepemimpinan

Dalam mewujudkan Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa BLUD RSUD Kudungga

perlu dipahami lebih sebagai Pession bukan Vision atau mimpi yang harus sesuai target

yang dicapai. Akan tetapi disini tim efektif diperlukan keterlibatan dengan penuh

kesadaran dan keikhlasan secara sukarela secara bersama-sama dengan tujuan dan

kepentingan yang sama sehingga apa yang direncanakan akan mudah terwujud.

1. Membangun Integritas

Dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa baik itu yang bersumber dari BLUD atau

APBD menurut catatan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan zona rawan

terjadinya tindak pidana korupsi, oleh karena itu para stakeholder yang diamanahkan

atau ditugaskan harus memiliki integritas tinggi dan berpegang teguh dengan aturan atau

pedoman pengadaan barang dan jasa BLUD yang dibuat dalam aksi perubahan ini.

Dengan aksi perubahan ini diharapkan dapat membangun integritas para stakeholder

yang terlibat dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa BLUD di RSUD Kudungga.

Terutama pada saat menentukan penyedia yang menjadi pemenang atau penyedia yang

akan ditunjuk sebagai pelaksana pekerjaan. Tentu dengan aksi perubahan ini sebagai

aturan yang mengikat dalam setiap keputusan yang diambil selama pelaksanaan barang

dan jasa BLUD di RSUD Kudungga dapat membentengi atau mencegah para

stakeholder agar terhindar dari korupsi, kolusi dan nepotisme sehingga selamat dari

jeratan hukum. Harapan setiap stakeholder pada aksi perubahan ini segera dibuat agar

dapat tercipta rasa aman dari masalah hukum dan rasa nyaman dalam melaksanakan

pengadaan barang dan jasa BLUD di RSUD Kudungga.

2. Membangun Tim Kerja

Harus dibangun tim efektif yang ditekankan lebih kepada pession dan persepsi yang

sama untuk mewujudkan organisasi dan manajemen Rumah Sakit yang mendukung

pelayanan kesehatan bermutu dan profesional. Tentunya pembentukan tim kerja yang

efektif dengan mempertimbangkan kompetensi, kemampuan, pengetahuan dan

pengalaman sehingga kerja Tim Efektif dalam Aksi Perubahan lebih mudah dan cepat

tercapai;

Page 28: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

26

STRUKTUR TIM EFEKTIF AKSI PERUBAHAN

Gambar diagram di atas sesuai dengan struktur tim efektif yang dilaksanakan dalam aksi

perubahan PEDANG BAJA BLUD RSUD Kudungga, dengan penjelasan sebagai berikut:

1) Sponsor/Mentor

Memberikan arahan, bimbingan, petunjuk, dan mengawasi reformer terkait jenis

perubahan, rencana dan pelaksanaan aksi perubahan, juga memberikan dukungan

sepenuhnya dalam mendayagunakan seluruh potensi sumber daya yang diperlukan

dalam pelaksanaan implementasi aksi perubahan. Selain itu juga memberikan

bimbingan dalam mengatasi kendala yang muncul selama pelaksanaan implementasi

aksi perubahan.

2) Coach

a. Memberikan arahan, bimbingan, dan saran dalam penyusunan laporan aksi

perubahan;

b. Memonitor perkembangan pelaksanaan aksi perubahan;

c. Mendukung dan memberi motivasi kepada reformer untuk mewujudkan aksi

perubahan.

3) Reformer

REFORMERYumardi

Kepala Subbidang Penunjang Logistik

TIM ADMINISTRASI

1. Hadi Hamidan Hakim, A.Md.Far., S.E2. Vita Dewi Anggraeni, A.Md.GZ3. Sulkifly Febryanto S, A.Md.TEM

TIM TEKNIS1. Drg. Reza Haniputra, MARS2. Edi Prayitno, S.Kep3. Erna Darmayanti, S.E4. Wahyuningsih, Amd

COACH

Rokip Purnomo, SE

SPONSOR/MENTORdr. Hj. Anik Istiyandari, M.P.H

Direktur

Page 29: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

27

a. Merencanakan jenis inovasi yang akan dilaksanakan;

b. Membangun Tim yang akan melaksanakan aksi perubahan;

c. Menyiapkan, mengelola dan mengatur secara administratif seluruh kegiatan

aksi perubahan;

d. Membuat laporan progres aksi perubahan.

4) Tim Administrasi

Bertanggung jawab atas hal-hal yang berkaitan dengan administrasi surat menyurat,

undangan rapat, daftar hadir, notulen rapat, dan dokumentasi kegiatan serta kegiatan

administrasi lainnya.

5) Tim Teknis

Membantu Reformer dalam Merencanakan rancangan awal aksi perubahan juga

memberikan laporan perkembangan dan kendala kepada reformer.

6) Stakeholder

Memberikan informasi atau pelaporan terkait dengan aksi perubahan.

3. Membangun Budaya Pelayanan

Dengan Pedoman pengadaan barang dan jasa BLUD yang dibuat dapat membangun

budaya pelayanan yang mudah dan cepat terhadap publik, maupun dalam pelaksanaan

pengadaan barang dan jasa BLUD di RSUD Kudungga. Selama ini sejak tahun 2014

RSUD Kudungga sudah berstatus BLUD Penuh masih berpegang pada aturan pengadaan

barang dan jasa pemerintah yang sumber anggaran dari APBD dengan pengawasan

auditor dari Badan Pengawas Keuangan (BPK), secara atauran berbeda dengan pedoman

pengadaan barang dan jasa BLUD yang memiliki fleksibelitas tanpa mengabaikan

akuntabel, efektif dan efisien dengan pengawasan auditor dari Akuntan Publik. Dengan

dasar itu lah aksi perubahan ini dibuat untuk menegakan aturan dan membangun budaya

pelayanan yang lebih mudah, cepat dan terjangkau oleh masyarakat kabupaten Kutai

Timur.

C. Keberlanjutan Aksi Perubahan

Untuk melaksanakan Aksi Perubahan yang merupakan Tugas Pelatihan Kepemimpinan

Pengawas Angkatan I dengan membuat Pedoman dan SOP Pengadaan Barang dan Jasa

Badan Layanan Umum Daerah melalui “PEDANG BAJA BLUD” di RSUD Kudungga

Page 30: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

28

selama waktu yang telah diatur dalam Surat Keputusan Direktur tanggal 13 April s.d 21

Mei 2020 yang berupa output yaitu:

a. Rancangan Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa Badan Layanan Umum Daerah

RSUD Kudungga Kab Kutai Timur.

b. Format Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengadaan Barang dan Jasa Badan

Layanan Umum Daerah yang akan digunakan di RSUD Kudungga Kab. Kutai

Timur.

c. Dan setelah batas waktu tanggal 21 Mei 2020 selanjunya Sub Bagian Hukum dan

Humas bersama dengan tim admisitrasi dan tim teknis akan meneruskan aksi

perubahan sampai pengesahan dengan ditandatangani Surat Keputusan Direktur dan

Peraturan Bupati, sehingga dapat diimplementasikan “PEDANG BAJA BLUD” di

RSUD Kudungga.

d. Dengan surat pernyataan dukungan dari Direktur RSUD Kudungga sesuai dengan

item c telah berkomitmen untuk melanjutkan aksi perubahan ini hingga terbitnya

Pedoman dan SOP Pengadaan Barang dan Jasa BLUD di RSUD Kudungga berupa

Perbup dan SK. Direktur.

Page 31: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

29

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Tujuan Jangka Pendek terlaksana dengan jadwal yang disesuikan karena dampak

covid 19 adalah Terbentuknya Tim Administrasi & Tim Teknis yang dituangkan

dalam SK. Direktur No.445/870/906.A/IV/2020 tanggal 13 April 2020, sedangkan

penyusunan draf Pedoman PBJ BLUD masih tahap pembahasan di tim teknis dan

draf SOP PBJ BLUD masih tahap identifikas dan pengumpulan data di tim teknis,

sementara Sosialisasi Draf/ Rancangan Pedoman PBJ BLUD baru 1 kali

pembahahan di tim teknis dan Sosialisasi Draf/ Rancangan SOP PBJ BLUD RSUD

masih belum dibahas menunggu draf/ Rancangannya.

2. Semua stakeholder di RSUD Kudungga termasuk tim kerja aksi perubahan memiliki

tambahan beban kerja ikut membantu dalam penanganan covid 19 karena RS

kekurangan pegawai sehingga aksi perubahan lambat karena perlu penyesuai jadwal

dan terhambahnya sosialisasi oleh protokol phisikal distensing.

3. Tujuan Jangka Menengah dan Jangka Panjang secara otomatis juga terjadi

penyesuaian jadwal sehingga Sosialisasi dan Implementasi Pedoman PBJ BLUD

sebagai SK. Direktur/ Peraturan Bupati lambat karena wabah covid 19 semakin

bertambah, protokol phisikal distensing dan kab. Kutai Timur termasuk zona merah

(Transmisi Lokal).

B. Saran

1. Mengingat manfaat dari Aksi perubahan ini maka perlu keberlanjutan pada jangka

menengah dan jangka panjang agar pedoman dan SOP pengadaan barang dan jasa

BLUD RSUD Kudungga segera terbit dan diimplementasikan.

2. Monitoring dan Evaluasi secara berkala menilai kemajuan Penyusuna Pedoman dan

SOP Pedang Baja BLUD RSUD Kudungga guna mengetahui kendalanya.

3. Perlu dicarikan solusi agar Sosialisasi dengan cara lain apabila wabah covid 19

diperkirakan masih lama.

Page 32: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

30

LAMPIRAN

1. Lembar Persetujuan Rancangan Aksi Perubahan Penguji dan Coach.

2. Lembar Persetujuan Rancangan Aksi Perubahan Mentor dan Coach.

3. Lembar Pernyataan Dukungan Sponsor/ Mentor.

4. Lembar Surat Keputusan Direktur RSUD Kudungga nomor: 445/870/906.A/IV/2020

tentang Pembentukan Tim Aksi Perubahan PEDANG BAJA BLUD RSUD Kudungga.

5. Lembar Draf/Rancangan Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa Badan Layanan Umum

Daerah RSUD Kudungga masih dalam tahap pembahasan.

6. Lembar Undangan Pembentukan Tim Aksi Perubahan.

7. Lembar Undangan Sosialisasi Draf/ Rancangan PEDANG BAJA BLUD.

Page 33: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)
Page 34: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)
Page 35: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)
Page 36: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)
Page 37: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)
Page 38: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)
Page 39: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)
Page 40: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)
Page 41: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

DRAF/RANCANGAN PEDANG BAJA BLUD RSUD KUDUNGGAMASIH DALAM TAHAP PEMBAHASAN

PERATURAN BUPATI KUTAI TIMURPROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PERATURAN BUPATI KUTAI TIMURNOMOR ..... TAHUN ....

TENTANGPELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA

BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KUDUNGGADENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KUTAI TIMUR ,

Menimbang :a. bahwa dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik dan pelaksanaan pengadaan barang

dan jasa yang berlandaskan pada prinsip‐prinsip efisiensi, efektifitas, transparansi, terbina,bersaing, adil/tidak diskriminatif dan akuntabel maka dipandang perlu dibentuk pelaksanapengadaan barang/jasa pada Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum DaerahKudungga ;

b. bahwa berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa,menyatakan Panitia Pelaksana Pengadaan Barang/Jasa dibentuk oleh Kepala Daerah;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf adan huruf b, perlumenetapkan Peraturan Bupati tentang Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Badan LayananUmum Daerah Rumah Sakit Daerah Kudungga Kabupaten Kutai Timur ;

Mengingat :1. Undang–Undang Nomor .....Tahun .... tentang Pembentukan Kabupaten Kutai Timur (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun ..... Nomor ......, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor .........);

2. Undang‐Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan PersainganUsaha yang Tidak Sehat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 33, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3817);2

3. Undang‐undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebasdari Korupsi,Kolusi dan Nepotisma (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851 );

4. Undang‐Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

5. Undang‐Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4355);

6. Undang‐Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan dan Tanggung Jawab KeuanganDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4400);

7. Undang‐Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara PemerintahPusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

8. Undang‐Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elekronik (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4843);

9. Undang‐Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5072);

10. Undang‐Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5072);

11. Undang‐Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang AparaturPemerintah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

Page 42: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

12. Undang‐Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Undang‐Undang Nomor 2 Tahun 2015 tentangPenetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang‐Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentangPerubahan Atas Undang‐Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah menjadiUndang‐Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 24, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5657);

13. Undang‐Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5601);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan LayananUmum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4502);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4578);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5533);

17. Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/JasaPemerintah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 157 Tahun2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang LembagaKebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2014 Nomor 314);

18. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 33);

19. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 08/PMK.02/2006, tentang Kewenangan PengadaanBarang/Jasa pada Badan Layanan Umum;

20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman PengelolaanKeuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan MenteriDalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri DalamNegeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah;22. Peraturan Bupati Kutai Timur Nomor ...... Tahun ........ tentang Penetapan Rumah Sakit Umum

Daerah Kabupaten Kutai Timur sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA BADANLAYANAN UMUM DAERAH Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga .

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:1. Daerah adalah Kabupaten Kutai Timur .2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara

pemerintahan daerah.3. Bupati adalah Bupati Kutai Timur .4. Rumah Sakit Umum Daerah yang selanjutnya disingkat RSUD adalah Rumah Sakit milik

Pemerintah Kabupaten Kutai Timur yang dikelola dengan Pola Pengelolaan Keuangan BadanLayanan Umum Daerah.

5. Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BLUD adalah Organisasi PerangkatDaerah atau Unit Kerja pada Perangkat Daerah di lingkungan pemerintah daerah yang dibentukuntuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang

Page 43: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan, dan dalam melakukan kegiatannya didasarkanpada prinsip efektif dan efisiensi.

6. Direktur adalah pimpinan BLUD pada RSUD Kudungga.7. Fleksibilitas adalah keleluasaan dalam pola pengelolaan keuangan dengan menerapkan praktek

bisnis yang sehat untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat tanpa mencari keuntungandalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

8. Pendapatan Rumah Sakit adalah penerimaan dalam bentuk kas dan tagihan yang diperoleh baikdalam fungsinya memberikan pelayanan kepada masyarakat dilingkungan RSUD kudunggamaupun yang bersumber dari Jasa Layanan, Hibah, Hasil Kerja sama dengan pihak lain, APBD danLain‐lain Pendapatan BLUD yang Sah.

9. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah pejabat pemegang kewenanganpenggunaan anggaran untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi Perangkat Daerah yangdipimpinnya.

10. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK adalah pejabat yang diangkat olehpengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran sebagai pemilik pekerjaan, yang bertanggungjawab atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa.

11. Panitia Pelaksana Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya disingkat PPPBJ adalah unitorganisasi pemerintah yang berfungsi melaksanakan pengadaan barang/jasa di RSUD Kudunggayang bersifat permanen, melekat pada unit yang sudah ada.

12. Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah adalah tanda bukti pengakuan ataskompetensi dan kemampuan profesi di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah yang dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang.

13. E‐Procurement adalah proses pengadaan barang/jasa pemerintah yang pelaksanaannyadilakukan secara elektronik yang berbasis web/internet dengan memanfaatkan fasilitasteknologi komunikasi dan informasi yang meliputi pelelangan umum secara elektronik yangdiselenggarakan oleh Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) melaluihttp://www.lpse.KUTAI TIMURkab.go.id

14. Dokumen Pengadaan adalah dokumen yang ditetapkan oleh UPPBJ yang memuat informasi danketentuan yang harus ditaati oleh para pihak dalam proses pengadaan barang/jasa.

15. Pendapatan Jasa Layanan/operasional adalah Pendapatan rumah sakit yang bersumber darimasyarakat dalam menjalankan fungsi memberikan pelayanan yang telah menjadi hak rumahsakit yang diakui, menambahkan equitas dana lancar dan berakibat pada penambahan aset.

16. Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut dengan Pengadaan Barang/Jasaadalah kegiatan untuk memperoleh barang/jasa oleh Rumah Sakit Daerah Kudungga KabupatenKutai Timur yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannyaseluruh kegiatan untuk memperoleh barang/jasa.

17. Harga Perkiraan Sendiri yang selanjutnya disingkat HPS adalah harga yang didasarkan pada dataharga pasar setempat yang diperoleh berdasarkan hasil survey menjelang dilaksanakannyapengadaan barang/jasa, disusun paling lama 28 (dua puluh delapan) hari kerja sebelum batasakhir pemasukan penawaran untuk pemilihan dengan pascakualifikasi atau paling lama 28 (duapuluh delapan) hari kerja sebelum batas akhir pemasukan penawaran ditambah dengan waktulamanya proses prakualifikasi untuk pemilihan dengan prakualifikasi, disusun dan ditetapkanoleh PPK.

18. Rencana Bisnis dan Anggaran BLUD yang selanjutnya disebut dengan RBA adalah dokumenperencanaan bisnis dan penganggaran tahunan yang berisi program, kegiatan, target kinerja dananggaran BLUD.

BAB IIPEMBENTUKAN

Pasal 2(1) Peraturan Bupati ini dimaksudkan untuk menjadi pedoman dalam Pelaksanaan Pengadaan

Barang/Jasa Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga .(2) Pembentukan Pelaksana Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

bertujuan untuk menjamin ketersediaan barang dan/atau jasa yang lebih bermutu, lebih murah,proses pengadaan yang sederhana, cepat serta mudah menyesuaikan dengan kebutuhan untukmendukung kelancaran pelayanan BLUD.

Page 44: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

BAB IIITUGAS DAN KEWENANGAN

Pasal 3Tugas pokok dan kewenangan Pelaksana Pengadaan Barang/Jasa meliputi :(1) menyusun rencana pemilihan Penyedia Barang/Jasa;(2) menetapkan Dokumen Pengadaan;(3) menetapkan besaran nominal Jaminan Penawaran;(4) mengumumkan pelaksanaan Pengadaaan Barang/Jasa di website http://www.lpse.KUTAI

TIMURkab.go.id untuk diumumkan dalam Portal Pengadaan Nasional dan papan pengumumanresmi untuk masyarakat;

(5) menilai kualifikasi Penyedia Barang/Jasa melalui prakualifikasi atau pascakualifikasi;(6) melakukan evaluasi administrasi, teknis dan harga terhadap penawaran yang masuk;(7) menjawab sanggahan;(8) menyampaikan hasil Pemilihan dan salinan Dokumen Pemilihan Penyedia Barang/Jasa kepada

PPK;(9) menyimpan dokumen asli pemilihan Penyedia Barang/Jasa; dan(10) membuat laporan mengenai proses dan hasil pengadaan kepada Kepala PPPBJ.

BAB IVSUSUNAN ORGANISASI

Pasal 4(1) Dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa di RSUD Kudungga, Direktur dapat membentuk

Panitia Pelaksana Pengadaan Barang/Jasa yang ditetapkan melalui surat keputusan DirekturRSUD Kudungga;

(2) Pembentukan Pelaksana Pengadaan Barang/Jasa melalui surat keputusan Direktur RSUDKudungga yang dimaksud ayat (1) termasuk menjelaskan mengenai struktur organisasi danuraian tugas masing‐masing sesuai dengan ketentuan peraturan perundang‐undangan yangberlaku.

(3) Organisasi Pelaksana Pengadaan Barang/Jasa mencakup :a. Kepala;b. Sekretaris;c. Unit Pelaksana; dand. Staf Pendukung;

Pasal 5(1) Pelaksana Pengadaan Barang/Jasa dipimpin oleh seorang kepala yang berada dibawah dan

bertanggung jawab kepada Direktur RSUD Kudungga.(2) Kepala sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempunyai tugas :

a. memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan Pelaksana Pengadaan Barang/Jasa;b. menyusun program kerja dan anggaran Pelaksana Pengadaan Barang/Jasa;c. mengawasi seluruh kegiatan pengadaan barang/jasa di Pelaksana Pengadaan Barang/Jasa

dan melaporkan apabila ada penyimpangan dan/atau indikasi penyimpangan;d. membuat laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan Pengadaan

Barang/Jasa kepada Direktur RSUD Kudungga;e. melaksanakan pengembangan dan pembinaan Sumber Daya Manusia Pelaksana

Pengadaan Barang/Jasa;f. menugaskan /menempatkan/ memindahkan anggota unit pelaksana sesuai dengan

beban kerja masing‐masing Unit Pelaksana pada Pelaksana Pengadaan Barang/Jasa; dang. mengusulkan pemberhentian anggota unit pelaksana yang ditugaskan di Pelaksana

Pengadaan Barang/Jasa kepada Direktur RSUD Kudungga, apabila terbukti melakukanpelanggaran peraturan perundang‐undangan dan/atau KKN.

(3) Selain tugas pokok dan kewenangan Pelaksana Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana dimaksudpada ayat (2) dalam hal diperlukan Pelaksana Pengadaan Barang/Jasa dapat mengusulkankepada PPK:a. perubahan HPS; dan/ataub. perubahan spesifikasi teknis pekerjaan

Page 45: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

Pasal 6(1) Sekretariat Pelaksana Pengadaan Barang/Jasa dipimpin oleh seorang sekretaris yang berada

dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala Pelaksana Pengadaan Barang/Jasa;(2) Sekretaris sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas :

a. melaksanakan pengelolaan urusan keuangan, kepegawaian, ketatausahaan,perlengkapan dan rumah tangga Pelaksana Pengadaan Barang/Jasa;

b. mengiventarisasi paket‐paket yang akan dilelang/diseleksi;c. menyiapkan dokumen pendukung dan informasi yang dibutuhkan Pelaksana Pengadaan

Barang/Jasa;d. memfasilitasi pelaksanaan pemilihan penyedia barang/jasa yang dilaksanakan oleh unit

pelaksana pada Pelaksana Pengadaan Barang/Jasa;e. mengagendakan dan mengkoordinasikan sanggahan yang disampaikan oleh penyedia

barang/jasa;f. mengelola sistem pengadaan dan sistem informasi data manajemen pengadaan untuk

mendukung pelaksanaan pengadaan barang/jasa;g. mengelola dokumen pengadaan barang/jasa;h. melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pengadaan dan menyusun laporan;i. menyiapkan dan mengkoordinasikan tim teknis dan staf pendukung Pelaksana Pengadaan

Barang/Jasa dalam proses pengadaan barang/jasa.

Pasal 7(1) Unit Pelaksana sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 huruf c terdiri dari :

a. Ketua merangkap anggota;b. Sekretaris merangkap anggota;c. Anggota;

(2) Unit Pelaksana sebagaimana dimaksud ayat (1) mempunyai tugas :a. menyusun jadwal pelaksanaan dan metode pelelangan dan dokumen pemilihan;b. mengumumkan pengadaan melalui website LPSE;c. pendaftaran, download dokumen;d. pelaksanaan pelelangan;e. penetapan pemenang;f. mengumumkan pemenang melalui website LPSE;g. menjawab sanggahan apabila ada sanggahan;h. menyampaikan hasil lelang dilengkapi dengan copy berkas penawaran dan berkas proses

lelang;(3) Panitia Pelaksana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berasal dari Tenaga ahli yang berstatus

Pegawai Negeri Sipil yang memiliki sertifikat keahlian yang diperlukan dalam pengadaanbarang/jasa dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pemilihan pengadaan barang/jasa.

Pasal 8(1) Staf Pendukung sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 huruf d, bertindak sebagai pendukung

pelaksanaan kegiatan dalam Pelaksana Pengadaan Barang/Jasa.(2) Staf pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas :

a. merangkum kegiatan terkait pengadaan barang/jasa;b. menyiapkan administrasi pendukung;c. mendukung kegiatan terkait dengan perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan proses

pengadaan barang/jasa

Pasal 9Bagan susunan organisasi Pelaksana Pengadaan Barang/Jasa BLUD, sebagaimana tercantum dalamLampiran I yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

BAB VKEPEGAWAIAN DAN KEUANGAN

Pasal 10(1) Penetapan pegawai Pelaksana Pengadaan Barang/Jasa dilaksanakan berdasarkan ketentuan

peraturan perundangundangan.

Page 46: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

(2) Pegawai Pelaksana Pengadaan Barang/Jasa diberikan honorarium sesuai dengan ketentuanperaturan perundang undangan.

Pasal 11Segala biaya yang dikeluarkan sebagai akibat pembentukan Peraturan ini dibebankan pada AnggaranBelanja yang bersumber dari Pendapatan BLUD RSUD Kudungga.

BAB VIMEKANISME DAN PROSEDUR

Pasal 12(1) Proses pelaksanaan pengadaan barang/jasa, berpedoman pada Peraturan Presiden Nomor 16

Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, dan Peraturan Bupati Kutai Timurnomor ........ Tahun ........ tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa Badan Layanan UmumDaerah Pada Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga .

(2) Pengadaan Barang/Jasa ini berlaku untuk pengadaan di RSUD Kudungga sebagai bentukfleksibilitas BLUD yang sumber dananya berasal dari :a. pendapatan jasa layanan/operasional;b. hibah tidak terikat;c. hasil Kerja Sama Operasional (KSO) dengan pihak lain; dand. lain–lain pendapatan RSUD Kudungga yang sah.

Pasal 13(1) Pengadaan Barang/Jasa di RSUD Kudungga sebagai BLUD dengan status penuh diberikan

fleksibilitas berupa pembebasan sebagian atau seluruhnya dari ketentuan yang berlaku umumbagi pengadaan barang dan/atau jasa pemerintah, apabila terdapat alasan efektifitas dan/atauefisiensi.

(2) Pengadaan Barang/Jasa dilakukan berdasarkan prinsip: efisiensi, efektifitas, transparan, bersaing,adil/tidak diskrimatif, akuntable, dan penerapan praktek bisnis sehat.

(3) Fleksibilitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diberikan terhadap Pengadaan Barangdan/atau jasa yang sumber dananya berasal dari pendapatan BLUD sebagaimana diatur dalamPeraturan Bupati Tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa Badan Layanan Umum RSUDKudungga.

Pasal 14(1) Bagan Lembaran Kerja pihak‐pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa

sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dariPeraturan Bupati ini.

(2) Mekanisme dan Prosedur pengadaan barang/jasa sebagaimana tercantum dalam Lampiran IIIyang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

BAB VIIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 15Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya,memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita DaerahKabupaten Kutai Timur.

Ditetapkan di Sangattapada tanggal ........ tahun ......

BUPATI KUTAI TIMUR,Diundangkan di Sangattapada tanggal.... tahun .....

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR ,BERITA DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR TAHUN ...... NOMOR ......

Salinan sesuai dengan aslinyaKEPALA BAGIAN HUKUM DAN HAM,

Page 47: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

DRAF/RANCANGAN PEDANG BAJA BLUD RSUD KUDUNGGAMASIH DALAM TAHAP PEMBAHASAN

KEPUTUSAN DIREKTURNomor : 445/870 /...... /........ / 2020

TENTANGPEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA

BADAN LAYANAN UMUM DAERAHRUMAH SAKIT UMUM DAERAH KUDUNGGA KABUPATEN KUTAI TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KUDUNGGA KABUPATEN KUTAI TIMUR

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentangPengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah, dengan ditetapkannyaRSUD Kudungga sebagai BLUD maka perlu membuat Pedoman PengadaanBarang dan Jasa BLUD sebagai acuan dalam melaksanakan Pengadaan Barangdan Jasa.

b. bahwa seiring dengan perubahan peraturan dan metode pengadaan barang/jasapemerintah, perlu dilakukan penyusunan terhadap Peraturan Direktursebagaimana dimaksud huruf a

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf b, perlumenetapkan Keputusan/ Peraturan Direktur tentang Pedoman PelaksanaanPengadaan pada Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum DaerahKudungga.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-UndangNomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan AntaraPemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5038);

6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5063);

7. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5072);

8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)

9. sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-UndangNomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5679);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan KeuanganBadan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502)

Page 48: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentangPengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2012 Nomor 171, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5340);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan KeuanganDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

12. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/JasaPemerintah;

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang PedomanPengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan PeraturanMenteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007;

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan LayananUmum Daerah;

15. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2018tentang Pengadaan Barang Jasa yang Dikecualikan dari Pengadaan Barang JasaPemerintah;Keputusan Bupati Nomor 440/k.992./2014 tanggal 30 Desember 2014tentang Penetapan Status Badan Layanan Umum Daerah Penuh pada RumahSakit Umum Daerah Kudungga;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR TENTANG PEDOMANPELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA BADAN LAYANANUMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KUDUNGGAKABUPATEN KUTAI TIMUR

KESATU : Memberlakukan Pedoman tersebut dalam lampiran Keputusan Direktur ini;KEDUA : Pedoman untuk dapat dilaksanakan dan digunakan sebagai acuan dalam

pengadaan barang/jasa di BLUD RSUD Kudungga Kabupaten Kutai Timur;KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan akan diubah

dan dibetulkan sebagaimana mestinya apabila dikemudian hari terdapatkekeliruan.

Direktur RSUD Kudungga

Kabupaten Kutai Timur

Selaku

Pemimpin BLUD

Page 49: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

Lampiran : Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga tentang PedomanPelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Badan Layanan Umum Daerah RumahSakit Umum Daerah Kudungga Kabupaten Kutai Timur;

Nomor : 445/870 /...... /........ / 2020Tanggal : .................................. 2020

BAB IKETENTUAN UMUM

Dalam Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Badan Layanan Umum Daerah Rumah SakitUmum Daerah Kudungga Kabupaten Kutai Timur ini yang dimaksud dengan:1. Pengadaan Barang/Jasa yang Dikecualikan pada Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah adalah

Pengadaan Barang/Jasa yang ketentuannya dikecualikan baik sebagian atau seluruhnya dariketentuan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana diatur dalam Peraturan PresidenNomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

2. Pengadaan Barang/Jasa pada BLUD adalah kegiatan pengadaan barang/ jasa oleh BLUD.3. Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BLUD adalah Badan Layanan Umum

Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Timur.4. Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BLUD adalah Organisasi Perangkat

Daerah atau Unit Kerja lingkungan pemerintah daerah yang dibentuk untuk memberikanpelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang/ jasa yang dijual tanpa mengutamakanmencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatan didasarkan pada prinsip efisiensi danproduktivitas sesuai praktek bisnis yang sehat.

5. E-Catalogue adalah sistem informasi elektronik yang memuat daftar, jenis, spesifikasi teknis danharga barang tertentu dari berbagai Penyedia Barang/Jasa Pemerintah, yang menjadi alternatifbagi pengadaan BLUD RSUD.

6. E-Purchasing adalah tata cara pembelian Barang/Jasa melalui sistem katalog elektronik.7. Dokumen Pengadaan adalah dokumen yang terdiri atas Dokumen Kualifikasi dan Dokumen

Pemilihan yang ditetapkan oleh Panitia Pengadaan BLUD yang memuat informasi dan ketentuanyang harus ditaati oleh para pihak dalam proses pengadaan barang/jasa.

8. Dokumen Penawaran adalah dokumen yang disampaikan oleh Penyedia barang/jasa yang ikutdalam proses Pengadaan Barang/Jasa, yang terdiri dari data administrasi, data teknis,dan datapenawaran harga pekerjaan serta data kualifikasi perusahaan penyedia.

9. Swakelola adalah pengadaan barang/jasa dimana pekerjaannya direncanakan, dikerjakan dan/ataudiawasi sendiri oleh BLUD RSUD sebagai penanggungjawab anggaran.

10. Rumah Sakit Umum Daerah yang selanjutnya disingkat RSUD adalah Rumah Sakit UmumDaerah Kudungga yang telah ditetapkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah.

11. Dana Penerimaan Rumah Sakit adalah dana yang bersumber dari pendapatan Rumah Sakit;12. Dana Subsidi Pemerintah adalah dana yang bersumber dari APBD/APBN.13. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan yang selanjutnya disebut dengan PPTK adalah pejabat yang

ditunjuk dan diangkat oleh Direktur untuk melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari suatuprogram.

14. Pejabat Pembuat Komitmen BLUD yang selanjutnya disebut dengan PPK BLUD adalah pejabatyang bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa.

15. Instalasi Pengadaan Barang/Jasa adalah unit kerja RS yang dibentuk oleh Direktur RS yangditugaskan secara khusus untuk melaksanakan pengadaan barang dan/atau jasa guna keperluanBLUD dimana Instalasi terdiri dari Kepala Instalasi, Panitia Pengadaan, Pejabat Pengadaan danSekretariat/Administrasi.

16. Panitia Pengadaan BLUD adalah tim yang diangkat oleh Direktur untuk melaksanakan pemilihanpenyedia barang/jasa di lingkungan BLUD, dengan nilai di atas Rp1.000.000.000,00 (satu milyarrupiah)

Page 50: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

17. Pejabat Pengadaan BLUD adalah personil yang ditunjuk dan diangkat oleh Pimpinan BLUDRSUD untuk melaksanakan pembelian langsung ke penyedia barang/jasa lingkungan BLUD,dengan Surat Pesanan/Surat Perintah Kerja.

18. Pejabat Pengadaan adalah personil yang ditunjuk dan diangkat oleh Pimpinan BLUD RSUDuntuk melaksanakan E-Purchasing ke penyedia barang/jasa lingkungan BLUD.

19. Petugas Belanja BLUD adalah personil yang diangkat oleh pemimpin BLUD untukmelaksanakan pembelian langsung dengan nilai sampai dengan Rp 50.000.000,- (lima puluh jutarupiah), tanpa Surat Pesanan atau Surat Perintah Kerja.

20. Pejabat Pemeriksa Pekerjaan adalah satu orang personil yang ditunjuk oleh Pimpinan BLUDRSUD untuk melaksanakan penerimaan dan pemeriksaan barang/jasa.

21. Panitia Pemeriksa Pekerjaan adalah tim yang ditunjuk oleh Pimpinan BLUD RSUD untukmelaksanakan penerimaan dan pemeriksaan barang/jasa.

22. End User / Unit Pengguna atau Pemakai adalah Unit Kerja RS seperti Komite/Instalasi/Bagian/Bidang/Unit/Organisasi yang bertanggungjawab terhadap penggunaan danpemanfaatan Barang/Jasa yang akan atau telah dimiliki guna menunjang aktivitas/kegiatan unitkerja yang bersangkutan.

23. Barang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, bergerak maupun tidakbergerak, yang dapat diperdagangkan, dipakai, dipergunakan atau dimanfaatkan oleh PenggunaBarang.

24. Pekerjaan Konstruksi adalah seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan pelaksanaankonstruksi bangunan.

25. Jasa adalah jasa layanan profesional baik konsultansi maupun non konsultansi yangmembutuhkan keahlian tertentu di berbagai bidang keilmuan atau keterampilan tertentu.

26. Kerangka Acuan Kerja (KAK) adalah Gambaran umum tentang pekerjaan yang akandilaksanakan meliputi lokasi, tata cara, metode pekerjaan dan permasalahan terkait dengankebutuhan barang/jasa yang akan diadakan.

27. Pagu anggaran adalah nilai pengadaan barang/jasa yang dibuat oleh Direktur RS yang tertuang didalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) sebagai nilai anggaran maksimum suatupengadaan barang/jasa.

28. Harga Perkiraan Sendiri yang selanjutnya disebut HPS atau Owner Estimate yang selanjutnyadisebut OE adalah nilai pengadaan barang/jasa dan ditetapkan oleh PPK BLUD sebagai batastertinggi penawaran yang sah untuk Pengadaan Barang/ Pekerjaan Konstruksi/ Jasa.

29. Justifikasi adalah telaahan yang menjadi dasar pertimbangan kebutuhan Pengadaan Barang/Jasasecara administrasi, legalitas, kualitas dan/atau teknis operasional yang dibuat oleh end user/Komite/Unit/Instalasi/Bidang/Seksi.

30. Surat Jaminan yang selanjutnya disebut Jaminan adalah jaminan tertulis yang bersifat mudahdicairkan dan tidak bersyarat (unconditional), yang dikeluarkan oleh Bank Umum/PerusahaanPenjaminan/ Perusahaan Asuransi yang diserahkan oleh Penyedia Barang/Jasa kepada PPKBLUD untuk menjamin terpenuhinya kewajiban Penyedia Barang/Jasa.

31. Spesifikasi Pekerjaan adalah uraian secara rinci mengenai persyaratan Barang/Jasa yangdibutuhkan, kualitas/kinerja Barang/Jasa yang bertujuan untuk mendapatkan Barang/Jasa yangbaik dan menjamin pencapaian kebutuhan secara optimal.

32. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang selanjutnya disebut APBN adalah AnggaranPendapatan dan Belanja Negara.

33. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disebut APBD adalah AnggaranPendapatan dan Belanja Daerah RSUD Kudungga.

34. Rumah Sakit adalah Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga.35. Direktur adalah Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga.36. Pejabat yang berwenang untuk menetapkan penyedia barang/jasa adalah Pejabat Pembuat

Komitmen BLUD, yang diberi wewenang dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa,dilingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Kudungga (Dalam Hal Pejabat Pembuat KomitmenBLUD belum ditunjuk, maka pejabat yang berwenang adalah Direktur RSUD Kudungga atauPejabat di bawah Direktur RSUD yang ditunjuk)

Page 51: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

37. Penyedia Barang/Jasa adalah Badan Usaha/Orang Perseorangan yang kegiatan usahanyamenyediakan barang/layanan jasa sesuai yang dibutuhkan Rumah Sakit dapat sebagai AgenTunggal, Distributor, Sub Distributor, Rekanan atau Toko dengan pengertian:a. Agen Tunggal adalah Perusahaan yang ditunjuk oleh Pabrik untuk memegang keagenan di

Indonesia dan apabila dipandang perlu dapat menunjukkan bukti Surat Penunjukan sebagaiAgen Tunggal;

b. Distributor adalah Perusahaan yang ditunjuk oleh Agen Tunggal untuk memasarkan produktertentu pada suatu wilayah dan apabila dipandang perlu dapat menunjukkan bukti SuratPenunjukan sebagai Distributor;

c. Sub Distributor adalah Perusahaan yang ditunjuk oleh Distributor untuk memasarkanproduk tertentu pada daerah tertentu;

d. Rekanan adalah Perusahaan yang terdaftar dan mempunyai usaha menyediakanbarang/layanan jasa sesuai yang dibutuhkan Rumah Sakit;

e. Toko adalah tempat penjualan barang dan produk secara langsung ke konsumen dengancara pembelian langsung/tunai, termasuk toko daring (online) atau market place;

38. Barang Konsinyasi adalah barang milik penyedia barang yang ditempatkan di Rumah Sakit.Karena ukuran dan volume penggunaannya tidak dapat diprediksi dengan tepat, makapembayarannya dilakukan sesuai ukuran dan volume barang yang telah digunakan oleh pasienatau RS.

39. Proses/Metode Pengadaan barang/jasa di RS dapat berupa :a. Pembelian Langsung adalah pengadaan barang/jasa dengan cara pembelian langsung di

toko/produsen/distributor/sub distributor/rekanan/agen tunggal secara tunai (Cash andCarry);

b. Penunjukan adalah pengadaan barang /jasa dengan cara menunjuk langsung kepada calonPenyedia Barang/Jasa yang dipandang mampu melaksanakan pekerjaan tersebut, setelahmelalui proses klarifikasi/negoisasi;

c. Tender adalah metode pemilihan secara kompetisi untuk mendapatkan PenyediaBarang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa.

40. Pengadaan Barang/Jasa Spesifik adalah pengadaan yang dilakukan secara langsung kepadapenyedia berdasarkan kriteria spesifik yang ditetapkan oleh RS

41. Keadaan Cito/Mendesak adalah keadaan yang harus segera dipenuhi, jika tidakdipenuhi/diperbaiki/ditangani akan berdampak mengganggu pelayanan pasien dan operasionallainnya di Rumah Sakit baik itu langsung maupun tidak langsung.

42. Pengadaan barang/jasa secara Cito adalah pengadaan yang dilaksanakan dengan segera sesuaikebutuhan tanpa melalui perencanaan karena keadaan Cito.

43. Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya disingkat RUP adalah daftar rencanaPengadaan Barang/Jasa yang akan dilaksanakan oleh Kementerian/ Lembaga/ Perangkat Daerah.

44. Kontrak Pengadaan Barang/Jasa dibedakan atas:a. Untuk barang /pekerjaan konstruksi/jasa non konsultansi

1) Lumsum Kontrak lumsum adalah kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaianseluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu, dengan jumlah harga yang pasti dantetap, dan semua resiko yang mungkin terjadi dalam proses penyelesaian pekerjaansepenuhnya ditanggung oleh penyedia barang/jasa.

2) Harga Satuan Kontrak harga satuan adalah kontrak pengadaan barang/jasa ataspenyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu, berdasarkan harga satuanyang pasti dan tetap untuk setiap satuan/unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknistertentu yang volume pekerjaannya masih bersifat perkiraan sementara, sedangkanpembayarannya didasarkan pada hasil pemeriksaan bersama atas volume pekerjaanyang benar-benar telah dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa.

3) Gabungan Lumpsum dan Harga Satuan Kontrak gabungan lumsum dan harga satuanadalah kontrak yang merupakan gabungan lumsum dan harga satuan dalam satupekerjaan yang diperjanjikan.

4) Terima Jadi (Turn Key) Kontrak terima jadi adalah kontrak pengadaan barang/jasapemborongan atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu denganjumlah harga pasti dan tetap sampai seluruh bangunan/konstruksi, peralatan dan

Page 52: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

jaringan utama maupun penunjangnya dapat berfungsi dengan baik sesuai dengankriteria kinerja yang telah ditetapkan.

b. Untuk Konsultansi:1) Lumsum Kontrak lumsum adalah kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian

seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu, dengan jumlah harga yang pasti dantetap, dan semua resiko yang mungkin terjadi dalam proses penyelesaian pekerjaansepenuhnya ditanggung oleh penyedia barang/jasa.

2) Waktu Penugasan Kontrak waktu penugasan adalah kontrak pengadaan barang/jasaatas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu, berdasarkan hargasatuan yang pasti dan tetap untuk setiap satuan/unsur pekerjaan dengan spesifikasiteknis tertentu yang volume pekerjaannya masih bersifat perkiraan sementara,sedangkan pembayarannya didasarkan pada hasil pemeriksaan bersama atas volumepekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa.

45. Perikatan Pekerjaan Barang/Jasa adalah kesepakatan antara RSUD Kudungga dengan PenyediaBarang/Jasa yang dapat berupa Surat Perjanjian/Kontrak, Surat Perintah Kerja (SPK), atauPurchase Order (PO) / Surat Pesanan (SP).

46. Surat Perjanjian/Kontrak adalah perjanjian tertulis yang dibuat antara Pejabat PembuatKomitmen (PPK BLUD) dan Penyedia Barang/Jasa dengan ketentuan nilai pekerjaan diatasRp1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).

47. Surat Perintah Kerja (SPK) adalah surat perintah tertulis dari Pejabat Pembuat Komitmen untukmelaksanakan pekerjaan kepada Penyedia barang/jasa dengan ketentuan maksimal nilaipekerjaan di atas Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan Rp 1.000.000.000,00(satu milyar rupiah) atau pekerjaan yang membutuhkan perintah kerja dengan nilai sampai Rp50.000.000,00

48. Nota atau bukti pembelian/pembayaran adalah bentuk perikatan antara RS untuk pengadaanbarang/pekerjaan konstruksi/jasa dengan nilai paling tinggi Rp10.000.000,00 (sepuluh jutarupiah).

49. Kuitansi bentuk perikatan antara RSUDKudungga untuk pengadaan barang/ pekerjaankonstruksi/jasa dengan nilai paling tinggi Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) denganmaterai secukupnya.

50. Surat Pesanan (SP) / Purchase Order (PO) adalah surat perintah/pemesanan dari Pejabat PembuatKomitmen dan atau Pejabat yang Berwenang yang ditunjuk oleh pemimpin BLUD kepadaPenyedia barang untuk melaksanakan Pengadaan Barang melalui e-Purchasing atau pembelianlangsung dengan ketentuan isian paling sedikit memuat jenis, volume Barang, harga Barang, carapembayaran, jangka waktu penyerahan, dan tempat penyerahan, dengan ketentuan di atasRp50.000.000,00 (lima puluh juta) sampai dengan Rp1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah)danatau pekerjaan yang membutuhkan perintah kerja dengan nilai sampai Rp50.000.000,00;

51. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) adalah perintah tertulis dari Pejabat Pembuat KomitmenBLUD, yang merupakan tanggal efektif pelaksanaan dari kontrak pengadaan barang jasa BLUDbagi penyedia barang jasa.

BAB IIMAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud dari Pedoman Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan RSUD Kudungga adalah:a. Memberikan arahan/petunjuk secara teknis dan administrasi dalam pelaksanaan pengadaan

barang/jasa yang bersumber dari dana penerimaan Rumah Sakit pada RSUD Kudungga.b. Menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan keputusan dalam memenuhi

kebutuhan pelayanan masyarakat dan operasional Rumah Sakit.c. Mengupayakan/melaksanakan tertib administrasi dan tertib prosedur pengadaan barang dan

jasa.d. Meningkatkan kemandirian, tanggungjawab dan profesionalisme para pengelola pengadaan

dan manajemen RSUD Kudungga.e. menjalankan tata kelola terbaik dengan tetap mengedepankan pelayanan kesehatan di

RSUD Kudungga.

Page 53: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

2. Tujuan dari Pedoman Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan Kudungga adalah menjaminkelancaran pelayanan dan operasional BLUD RSUD melalui pelaksanaan pengadaan barang/jasaagar tercapai prinsip pengadaaan barang/jasa secara efektif, efisien, transparan, akuntabel danpraktek bisnis yang sehat serta mengedepankan value for money (kualitas yang sebanding denganharga).

BAB IIIPRINSIP DAN ETIKA

1. Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan RSUD Kudungga wajib dilaksanakan dengan prinsip-prinsip :a. Efektif, berarti Pengadaan Barang/Jasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan

dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yangditetapkan, harus sesuai dengan fleksibilitas kebutuhan pelayanan BLUD RSUD, menjaminkeberlangsungan pelayanan;

b. Efisiensi, artinya pengadaan barang/jasa pada BLUD menggunakan dana BLUD yangdialokasikan pada kurun waktu tertentu sesuai dengan proporsional pendapatan pada kurunwaktu tersebut.

c. praktik bisnis yang sehat, artinya pengadaan barang/jasa BLU berdasarkan kaidah-kaidahmanajemen yang baik dalam rangka pemberian layanan yang bermutu danberkesinambungan.

d. Transparan, berarti semua ketentuan dan informasi mengenai Pengadaan Barang/ Jasa,termasuk syarat teknis administrasi Pengadaan, tata cara evaluasi, hasil evaluasi, penetapancalon Penyedia, sifatnya terbuka bagi Penyedia yang berminat;

e. Akuntabel, berarti harus mencapai sasaran dan dapat dipertanggungjawabkan sehinggamenjauhkan dari potensi penyalahgunaan dan penyimpangan.

2. Para Pihak yang terkait dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa harus mematuhi etika sebagaiberikut :a. Berorientasi menjamin ketersediaan barang jasa dalam rangka menjaga pelayanan dan

operasional BLUD RSUD;b. Melaksanakan tugas secara tertib, disertai rasa tanggung jawab untuk mencapai sasaran,

kelancaran dan ketepatan tercapainya tujuan pengadaan barang/jasa.c. Bekerja secara profesional dan mandiri, serta menjaga kerahasiaan dokumen pengadaan

barang/jasa yang menurut sifatnya harus dirahasiakan untuk mencegah terjadinyapenyimpangan dalam pengadaan barang/jasa.

d. Tidak saling mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung yang berakibatterjadinya persaingan tidak sehat.

e. Menerima dan bertanggung jawab atas segala keputusan yang ditetapkan sesuai dengankesepakatan tertulis para pihak.

f. Menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan para pihak yang terkait,baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses pengadaan barang/jasa.

g. Mencegah dan menghindari terjadinya pemborosan dan kebocoran keuangan negara dalampengadaan barang/jasa.

h. Menghindari dan mencegah penyalahgunaan wewenang dan/atau kolusi dengan tujuankeuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain yang secara langsung atau tidak langsungmerugikan negara dan atau Rumah Sakit.

i. Tidak menerima, menawarkan atau menjanjikan untuk memberi atau menerima hadiah,imbalan, komisi, rabat dan berupa apa saja dari dan atau siapapun yang diketahui atau patutdiduga berkaitan dengan pengadaan barang/jasa.

BAB IVKEBIJAKAN FLEKSIBILITAS

1. Fleksibilitas adalah keleluasaan dalam pola pengelolaan keuangan dengan menerapkan praktekbisnis yang sehat untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat tanpa mencari keuntungandalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Page 54: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

2. Pengadaan barang jasa BLUD harus menjamin pelayanan kesehatan, pendukung dan penunjanglayanan kesehatan berjalan dengan optimal dengan memanfaatkan fleksibilitas BLUD.

3. Pengadaan Barang/Jasa yang Dikecualikan pada Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah pada BLUDadalah Pengadaan Barang/Jasa yang ketentuannya dikecualikan seluruhnya dari ketentuanPengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 16Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

4. Pembelanjaan Pengadaan barang/jasa kebutuhan pelayanan dan operasional Rumah Sakit harusmempertimbangkan arus keuangan (cashflow) pendapatan Rumah Sakit setiap bulan kecualiuntuk pengadaan yang bersifat mendesak atau keadaan cito;

5. Khusus untuk pembelian langsung dengan nilai paling banyak Rp 50.000.000,00 (Lima PuluhJuta Rupiah) persetujuan pemesanan berupa Surat Pesanan dapat berbentuk pesan teks dimediasosial (WhatsApp, Telegram, Line atau aplikasi sejenisnya), untuk selanjutnya pesan tersebutdapat didokumentasikan berupa screenshot atau capture image.

BAB VPERENCANAAN DAN PERSIAPAN PENGADAAN

1. Rencana Umum PengadaanRencana Umum Pengadaan Badan Layanan Umum Daerah (RUP BLUD) adalah Rencana yangberisi kegiatan dan anggaran Pengadaan Barang/Jasa yang bersumber dari dana penerimaanRumah Sakit. Rencana ini merupakan hasil kompilasi dari identifikasi kebutuhan barang/jasayang diusulkan oleh Komite/Unit/ Instalasi/Seksi/Bagian. Rencana Umum Pengadaan (RUP)meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :a. Melakukan Identifikasi Kebutuhan Barang/Jasa yang diperlukan Rumah Sakit. Hasil

identifikasi dapat bersumber dari usulan kebutuhan dari Unit / Instalasi / Komite / Seksi /Bagian di Rumah Sakit yang setujui dalam bentuk Dokumen Pelaksanaan Anggaran BadanLayanan Umum Daerah.

b. Dokumen Pelaksanaan Anggaran dibahas secara bersama antara PPTK, PPK BLUD, BagianKeuangan, dan Instalasi Pengadaan Barang/Jasa untuk penyusunan strategi pemaketanpekerjaan, metode pengadaan dan jadwal pelaksanaannya.

c. Hasil Penyusunan diinput ke dalam website aplikasi Sistem Informasi Rencana UmumPengadaan milik LKPP oleh Admin khusus yang diberikan wewenang untuk melakukanpengisian.

d. Pengisian dalam RUP BLUD merupakan data sementara (tentatif) berdasarkan perkiraanatau estimasi berdasarkan Rencana Bisnis Anggaran Tahunan.

e. Pemaketan yang ada dalam RUP BLUD dinamis dan dapat berubah sesuai denganketersediaan dana pada BLUD pada bulan yang berkenaan.

f. Dalam hal SIRUP tidak mengakomodir fleksibilitas belanja pengadaan BLUD, maka RUPcukup diumumkan di papan pengumuman BLUD RSUD, kecuali untuk pengadaan melaluie-purchasing LKPP.

g. Apabila kebutuhan barang jasa BLUD mendesak kemudian dilaksanakan sebelum pengisianatau revisi pada RUP BLUD, maka dibuatkan berita acara pernyataan oleh Pejabat PembuatKomitmen BLUD.

2. Persiapan PengadaanKegiatan yang dilakukan dalam persiapan pengadaan barang/jasa antara lain :a. Organisasi pengadaan

1) Organisasi pengadaan di BLUD RSUD Kudungga terdiri atasi. Direktur RSUD selaku Pemimpin BLUD;ii. Pejabat Pembuat Komitmen BLUD; (dijabat langsung oleh Kepala Bidang/Kepala

Bagian);iii. Pejabat Pengadaan BLUD;iv. Panitia Pengadaan BLUD;v. Petugas Belanja BLUD; (diangkat dari masing-masing Unit/ Instalasi)vi. Panitia/Pejabat Pemeriksa Pekerjaan;vii. Tim/Staf Teknis dan/atau Tim/Staf Ahli;

Page 55: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

viii. Penyedia barang/jasa2) Pengelola pengadaan sebagaimana huruf ii s.d v, disyaratkan sudah mengikuti

pelatihan pengadaan barang jasa.3) Pelaksanaan pengadaan pada BLUD RSUD akan dikoordinasikan dalam instalasi

pengadaan yang akan dibentuk oleh Pemimpin BLUDb. Menyusun Kerangka Acuan Kerja (KAK) berdasarkan RUP. KAK paling sedikit memuat

hal-hal sebagai berikut :1) Pendahuluan, antara lain terdiri dari :

Latar Belakang Maksud dan Tujuan Lokasi Pekerjaan

2) Data Penunjang yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan antara lain : Data dasar sumber anggaran/dana ; Standar / Spesifikasi teknis pekerjaan ; Studi terdahulu yang pernah dilaksanakan (jika ada) ; Peraturan perundang-undangan yang berlaku (jika ada)

3) Tujuan dan Ruang Lingkup, antara lain : Tujuan yang ingin dicapai ; Hasil pekerjaan yang ingin dihasilkan; Peralatan dan bahan yang harus disediakan ; Perkiraan jangka waktu untuk menyelesaikan pekerjaan ; Kualifikasi, jumlah tenaga ahli dan tenaga pendukung yang harus disediakan.

(kalau diperlukan)4) Dapat dilengkapi dengan Bill of Quantity atau Daftar Kuantitas.5) KAK dipersiapkan oleh kepala seksi/subbag yang memiliki kegiatan.6) KAK ditandatangani oleh Pemimpin BLUD atau yang mendapat delegasi dari

pemimpin BLUD.c. Menyusun Spesifikasi Pekerjaan.

1) Kriteria atau karakteristik membuat spesifikasi pekerjaan antara lain adalah: Memenuhi Tujuan Pengadaan Barang/Jasa: tepat kualitas, tepat kuantitas, tepat

waktu, tepat sumber dan tepat harga; Memaksimalkan kinerja dan meminimalkan risiko; Memenuhi standar Barang/Jasa yang berlaku baik nasional dan/atau internasional

2) Sumber data/informasi untuk membuat spesifikasi pekerjaan antara lain: Peraturan yang berlaku ; Standarisasi mutu pekerjaan; Merk yang telah terbukti memenuhi standar yang dibutuhkan; Contoh/sampel; survey lapangan; Brosur; Presentasi oleh penyedia; Dokumen pengadaan yang sejenis; Diskusi internal

3) Untuk Pengadaan Barang disebut sebagai Spesifikasi Teknis, disusun dengan ketentuansebagai berikut :a) Spesifikasi teknis disusun sesuai dengan kebutuhan yang ada di BLUD RSUD,

sesuai dengan masukan tertulis pengguna, dengan mempertimbangkanakuntabilitas dan efektivitas.

b) Spesifikasi Teknis yang wajib menyebutkan merek antara lain: Pengadaan suku cadang atau komponen alat baik itu alat kerja, alat produksi,

alat kedokteran/kesehatan; Dalam rangka standarisasi peralatan/bahan habis pakai atau keseragaman

komponen dalam satu sistem pemeliharaan alat; Pengadaan Barang tertentu yang tersedia dalam E-Katalog LKPP.

Page 56: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

c) Pembuatan spesifikasi teknis dengan menyebut merek tertentu harus didukungoleh alasan yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan, antara lain dapatdiambil dari salah satu sumber/pertimbangan sebagai berikut:i. Berdasarkan hasil analisa dan survey pasar, diketahui bahwa terdapat satu

atau beberapa produk unggulan di pasaran yang telah terbukti kualitasnya;atau

ii. Ada rekomendasi dari hasil penelitian yang dilakukan oleh lembagapenelitian yang independen (swasta) atau pemerintah.

iii. Ada sertifikasi kualitas dan kelayakan barang yang telah diuji oleh lembagapenguji.

iv. Ada hak paten produksi untuk produk/barang tertentu.v. Pengguna barang/jasa menilai kompatibilitas suatu Barang/ jasa hanya akan

berfungsi sempurna jika menggunakan satu/ beberapa merek tertentu.4) Untuk Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa disebut sebagai Rencana Kerja dan

Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan, Rencana ini berisikan sebagai berikut : Nama paket pekerjaan Latar Belakang Maksud dan Tujuan Ruang Lingkup Pekerjaan Rincian Pekerjaan Kualifikasi Tenaga Sumber Daya Manusia (kalau diperlukan) Jangka Waktu Pelaksanaan Standar dan Mutu Pekerjaan Daftar Kuantitas Pekerjaan Syarat-Syarat Umum/Khusus Pekerjaan (jika dilakukan perikatan pekerjaan)

d. Menyusun Harga Perkiraan Sendiri (HPS)1) Harga Perkiraan Sendiri (HPS) atau Owner Estimate (OE) digunakan sebagai acuan

dalam menilai kewajaran Harga Penawaran dan sebagai acuan dalam hal negosiasiharga;

2) HPS dibuat dan ditandatangani oleh PPK BLUD;3) Harga Perkiraan Sendiri (HPS) telah memperhitungkan Pajak Pertambahan Nilai

(PPN), bea masuk, pajak-pajak dalam rangka impor dan bea lainnya.4) HPS dikecualikan untuk pengadaan yang menggunakan :

i. pengadaan cito;ii. barang jasa yang harganya telah standar pasar, sesuai karakter penyedia atau cara

pembelanjaan;iii. Barang/jasa yang harganya telah dipublikasikan secara luas;iv. pembelian melalui sistem e-purchasing/ toko daring/ market place; atauv. pembelian langsung di tempat/lokasi pameran/event, terhadap barang/jasa yang

sudah direncanakan, dengan maksimal harga Rp100.000.000,- (seratus jutarupiah).

5) Dasar perhitungan HPS disusun menggunakan paling sedikit salah satu data/referensisebagai berikut : Analisa Harga Satuan pekerjaan dan barang yang bersangkutan; Perkiraan perhitungan biaya oleh konsultan yang dapat dipertanggungjawabkan

dan masih dalam masa validitas; Harga pasar setempat atau harga pasar yang ditawarkan secara online pada saat

penyusunan HPS; Hasil perbandingan dengan Perikatan Pekerjaan yang sejenis dari

lembaga/institusi/instansi lain dengan memperhatikan perkembangan harga danfaktor inflasi;

Informasi Harga Satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh Badan PusatStatistik (BPS) / badan atau instansi lainnya/media cetak atau media elektronikyang datanya dapat dipertanggungjawabkan;

Page 57: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

Harga/tarif Barang/Jasa yang dikeluarkan oleh pabrikan / agen tunggal /distributor tunggal atau lembaga independen;

Daftar harga standar/tarif biaya yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenangatau asosiasi profesi atau suatu lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah yangharganya dapat dipertanggungjawabkan dan menguntungkan bagi Rumah Sakit;

Data harga dimana Barang diproduksi atau diperdagangkan ditambah biaya-biayasampai di lokasi pekerjaan;

Informasi lain yang dapat dipertanggungjawabkan.6) HPS yang dibuat berdasarkan mata uang asing, menggunakan kurs tengah Bank

Indonesia pada saat penyusunan.7) HPS tidak boleh melebihi Pagu Anggaran yang tersedia.8) Total Harga Perkiraan Sendiri (HPS) tidak bersifat rahasia dan digunakan sebagai :

Alat untuk menilai kewajaran penawaran termasuk rinciannya; Dasar untuk negosiasi harga

9) Pembuatan/perubahan HPS setelah pembukaan penawaran harga tidak dibenarkan, haltersebut dimaksudkan agar tidak terjadi rekayasa besarnya HPS yang mengacu kepadaHarga Penawaran.

10) Harga Perkiraan Sendiri (HPS) diserahkan kepada Instalasi Pengadaan dan atau PanitiaPengadaan terkait bersama dengan Dokumen Teknis Pengadaan lainnya.

11) Khusus Pekerjaan Konstruksi dan Jasa, HPS disebut juga sebagai Rencana AnggaranBiaya (RAB) yang berisi komponen-komponen anggaran baik itu biaya langsungmaupun tidak langsung.

12) HPS ditetapkan paling lama 28 (dua puluh delapan) hari kerja sebelum prosespemilihan penyedia dilaksanakan.

BAB VITATA CARA PEMILIHAN PENYEDIA PENGADAAN BARANG/JASA

Tata cara pemilihan penyedia pengadaan barang/jasa meliputi tata cara pengadaan/ pembelianbarang/jasa, tata cara penerimaan barang/jasa sampai dengan administrasi pembayaran :A. Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa

1. Pembelian langsung yang bernilai sampai dengan Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)tanpa Surat Pesanan/Surat Perintah Kerja dengan ketentuan :a. dilaksanakan oleh petugas belanja BLUD yang ditunjuk dengan metode Pembelian

langsung ke agen tunggal/distributor/produsen atau toko dan atau penyedia barang/jasa.b. pertanggungjawaban berupa kwitansi bermeterai cukup, nota/faktur penjualan.Prosedur Pengadaan :1) PPTK mencermati daftar kegiatan pengadaan barang/jasa yang tercantum dalam

Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) ;2) PPTK melakukan koordinasi ke Bagian Keuangan BLUD atas rincian anggaran

kegiatan yang tercantum dalam DPA;3) PPTK melakukan verifikasi atas spesifikasi barang/jasa yang dibutuhkan oleh

pengguna barang/jasa;4) PPTK berkoordinasi dengan PPK BLUD dan petugas belanja BLUD terkait

mekanisme pembelian barang/jasa. Mekanisme yang dipergunakan yaitu belanja rutintiap bulan kebutuhan;

5) PPK BLUD menyusun dan menetapkan rencana pelaksanaan pengadaan yang terdiridari spesifikasi teknis/dokumen teknis, HPS (apabila diperlukan);

6) Petugas Belanja dapat melakukan klarifikasi teknis dan negosiasi harga (dapatberdasarkan HPS) untuk mendapatkan Penyedia dengan harga yang wajar serta dapatdipertanggungjawabkan (apabila diperlukan);

7) Petugas Belanja melakukan pembelian dan menyerahkan kepada pelaksanaadministrasi kegiatan (PAK) bukti pembelian dan pembayaran tunai (jika dilakukanpembelian secara tunai) serta administrasi pembayaran lain yang dipersyaratkan;

Page 58: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

8) PPTK dengan bantuan pelaksana administrasi kegiatan (PAK) melakukan administrasipembayaran atas pembelian yang telah dilaksanakan oleh petugas belanja;

9) Berkas administrasi pembayaran akan ditetapkan lebih lanjut dalam Standar ProsedurOperasional (SPO);

10) Berkas Pembayaran yang sudah lengkap diserahkan oleh Pelaksana AdministrasiKegiatan (PAK) kepada Bagian Keuangan BLUD untuk diteliti kembali;

11) Apabila berkas dinyatakan lengkap berkas diserahkan kepada Bendahara Pengeluaranuntuk proses pembayaran;

12) Apabila pengadaan dilakukan dengan metode pembayaran tunai, PPTK berhakmengajukan uang tunai yang disertai dengan justifikasi tertulis.

2. Pembelian langsung yang bernilai sampai dengan Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)dengan Surat Pesanan/Surat Perintah Kerja dan Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sdRp500.000.0000,00 (lima ratus juta rupiah) dengan ketentuan.a. dilaksanakan oleh Pejabat Pengadaan BLUD yang ditunjuk dengan metode Pembelian

langsung ke agen tunggal/distributor/produsen atau toko dan atau penyedia barang/jasa.b. pertanggungjawaban berupa kwitansi bermeterai cukup, nota/faktur penjualan.Prosedur Pengadaan :1) PPTK mencermati daftar kegiatan pengadaan barang/jasa yang tercantum dalam

Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA);2) PPTK melakukan koordinasi ke Bagian Keuangan BLUD atas rincian anggaran

kegiatan yang tercantum dalam DPA;3) PPTK melakukan verifikasi atas spesifikasi barang/jasa yang dibutuhkan oleh

pengguna barang/jasa;4) PPTK berkoordinasi dengan PPK BLUD dan pejabat pengadaan terkait mekanisme

pembelian barang/jasa. Mekanisme yang dipergunakan yaitu belanja rutin tiap bulankebutuhan dan belanja menggunakan perikatan pekerjaan;

5) PPK BLUD menyusun dan menetapkan rencana pelaksanaan pengadaan yang terdiridari spesifikasi teknis/dokumen teknis, HPS (apabila diperlukan);

6) Pejabat Pengadaan dapat melakukan klarifikasi teknis dan negoisasi harga (dapatberdasarkan HPS) untuk mendapatkan Penyedia dengan harga yang wajar serta dapatdipertanggungjawabkan (apabila diperlukan);

7) PPK BLUD membuat draft surat pesanan atau surat perintah kerja sebelum melakukanpengadaan;

8) Khusus pengadaan obat, termasuk narkotika, psikotropika dan prekursor farmasi, wajibmengikuti ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2015 tentangPeredaran, Penyimpanan, Pemusnahan dan Pelaporan Narkotika, Psikotropika danPrekursor Farmasi;

9) Pejabat Pengadaan BLUD melakukan pembelian dan menyerahkan kepada pelaksanaadministrasi kegiatan (PAK) bukti pembelian dan pembayaran tunai (jika dilakukanpembelian secara tunai) serta administrasi pembayaran lain yang dipersyaratkan;

10) PPTK dengan bantuan pelaksana administrasi kegiatan (PAK) melakukan administrasipembayaran atas pembelian yang telah dilaksanakan oleh petugas belanja;

11) Berkas administrasi pembayaran akan ditetapkan lebih lanjut dalam Standar ProsedurOperasional (SPO);

12) Berkas Pembayaran yang sudah lengkap diserahkan oleh Pelaksana AdministrasiKegiatan (PAK) kepada Bagian Keuangan BLUD untuk diteliti kembali;

13) Apabila berkas dinyatakan lengkap berkas diserahkan kepada Bendahara Pengeluaranuntuk proses pembayaran;

14) Apabila pengadaan dilakukan dengan metode pembayaran tunai, PPTK berhakmengajukan uang tunai yang disertai dengan justifikasi tertulis.

3. Pembelian Langsung lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai denganRp1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) dengan ketentuan :a. dilakukan oleh Panitia Pengadaan BLUD pada Instalasi Pengadaan dengan metode

pemilihan ke agen tunggal/distributor/produsen/ toko dan atau penyedia barang/jasa;b. dengan bukti Surat Pesanan (SP)/ Surat Perintah Kerja (SPK);

Page 59: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

c. dilaksanakan survei harga minimal 2 (dua) pembanding (apabila diperlukan)Prosedur Pengadaan1) Pejabat Pembuat Komitmen masing – masing kegiatan yang ditunjuk oleh Direktur RS

untuk mencermati daftar kegiatan pengadaan barang/ jasa yang tercantum dalamDokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA);

2) PPK BLUD mencermati Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah ada;3) PPK BLUD melakukan verifikasi atas spesifikasi barang/jasa yang dibutuhkan oleh

pengguna barang/jasa;4) PPK BLUD menyusun HPS (Harga Perkiraan Sendiri), spesifikasi teknis barang/jasa;5) PPK BLUD melimpahkan Rencana Pelaksanaan Pengadaan (RPP) yang telah

dilengkapi dengan HPS (Harga Perkiraan Sendiri), analisa dan spesifikasi teknisbarang/jasa yang terperinci, Rancangan Surat Pesanan/Surat Perintah Kerja kepadaInstalasi Pengadaan Barang/ Jasa;

6) Instalasi Pengadaan Barang/Jasa dapat mengembalikan berkas pelimpahan ke PPKBLUD apabila : Berkas pelimpahan tidak lengkap; HPS tidak sesuai dengan hasil survei pasar atau terlalu rendah; Spesifikasi teknis pekerjaan tidak jelas.

7) Instalasi Pengadaan Barang/Jasa menyerahkan berkas pengadaan dari PPK BLUDkepada Panitia Pengadaan BLUD;

8) Panitia Pengadaan BLUD melakukan survei harga atas pekerjaan yang dilimpahkan,minimal 2 (dua) pembanding yang dituangkan dalam berita acara survey hargadan/atau mengundang calon penyedia barang/jasa yang dianggap mampu untukmemasukkan dokumen penawaran pekerjaan;

9) Panitia Pengadaan BLUD mengundang calon penyedia barang/jasa yang telahmemasukkan penawaran untuk dilakukan evaluasi penawaran, klarifikasi teknis dannegosiasi harga penawaran;

10) Panitia Pengadaan BLUD menyusun Berita Acara Hasil Pemilihan;11) Panitia Pengadaan BLUD menetapkan penyedia barang/jasa kegiatan/ pekerjaan yang

dilimpahkan dalam bentuk surat penetapan penyedia barang/jasa;12) Panitia Pengadaan BLUD menyusun draf perikatan pekerjaan untuk PPK BLUD yaitu

Surat Perintah Kerja (SPK) / Surat Pesanan (SP);13) Panitia Pengadaan BLUD melimpahkan surat penetapan penyedia barang/jasa dan draf

SPK/SP kepada PPK BLUD;14) PPK BLUD menandatangani perikatan pekerjaan dengan ketentuan minimal

ditandatangani oleh PPK BLUD dan penyedia barang/jasa;15) PPK BLUD dapat tidak menandatangani draf SPK/SP apabila :

PPK BLUD meragukan kemampuan penyedia barang/jasa yang ditetapkan olehPanitia Pengadaan BLUD;

Barang atau teknis pekerjaan yang ditetapkan dalam draf SPK/SP tidak sesuaidengan analisa HPS.

16) PPK BLUD menggandakan dokumen perikatan pekerjaan;17) PPK BLUD menyerahkan dan menjelaskan informasi didalam dokumen perikatan

pekerjaan kepada Panitia Pemeriksa Pekerjaan;18) Penyedia barang/jasa menyelesaikan pekerjaan sesuai perikatan pekerjaan yang telah

disepakati dan ditandatangani;19) Panitia Pemeriksa Pekerjaan memeriksa pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh

penyedia barang/jasa yang selanjutnya dituangkan dalam Berita Acara PemeriksaanHasil Pekerjaan dan Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan;

20) Panitia Pemeriksa Pekerjaan melaporkan dan menyerahkan dokumen administrasi hasilpekerjaan penyedia barang/jasa kepada PPK BLUD;

21) Secara simultan penyedia barang/jasa menyerahkan dokumen administrasi untukpembayaran pekerjaan;

22) PPK BLUD menyerahkan dokumen berkas administrasi pembayaran pekerjaan kepadaPPTK melalui pelaksana administrasi kegiatan (PAK);

Page 60: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

23) Berkas Pembayaran yang sudah lengkap diserahkan oleh Pelaksana AdministrasiKegiatan kepada Bagian Keuangan BLUD untuk diteliti kembali;

24) Apabila berkas dinyatakan lengkap berkas diserahkan kepada Bendahara Pengeluaranuntuk proses pembayaran

4. Pengadaan barang/jasa lebih dari Rp.1.000.000.000,00 dengan ketentuan :a. Dilakukan oleh Panitia Pengadaan BLUD dengan menggunakan metode tender atau

tender secara itemized;b. Dengan bukti perikatan pekerjaan meliputi Surat Perjanjian/Kontrak, dilengkapi

dengan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)/Surat Pesanan (SP);c. Tender dapat dilakukan menggunakan aplikasi SPSE pada Bagian yang membidangi

SPSE di Kota Balikpapan, dilakukan oleh Panitia Pengadaan BLUD;d. Apabila dalam SPSE belum memadai untuk pengadaan BLUD RSUD, dibuktikan

dengan pernyataan dari pengelola SPSE, maka tender dilaksanakan secara manual.Prosedur Pengadaan1) Pejabat Pembuat Komitmen masing – masing kegiatan yang ditunjuk oleh Direktur RS

untuk mencermati daftar kegiatan pengadaan barang/ jasa yang tercantum dalamDokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA);

2) PPK BLUD mencermati Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah disusun;3) PPK BLUD melakukan verifikasi atas spesifikasi barang/jasa yang dibutuhkan oleh

pengguna barang/jasa;4) PPK BLUD menyusun HPS (Harga Perkiraan Sendiri), spesifikasi teknis pekerjaan dan

rancangan kontrak;5) PPK BLUD melimpahkan Rencana Pelaksanaan Pengadaan (RPP) yang telah

dilengkapi dengan HPS (Harga Perkiraan Sendiri), analisa dan spesifikasi teknisbarang/jasa yang terperinci, Rancangan Kontrak kepada Instalasi PengadaanBarang/Jasa;

6) Instalasi Pengadaan Barang/Jasa dapat mengembalikan berkas pelimpahan ke PPKBLUD apabila : Berkas pelimpahan tidak lengkap; HPS tidak sesuai dengan hasil survei pasar atau terlalu rendah; Spesifikasi teknis pekerjaan tidak jelas

7) Kepala Instalasi Pengadaan Barang/Jasa menunjuk Panitia Pengadaan BLUD yangmelakukan proses tender;

8) Apabila melalui SPSE, Instalasi Pengadaan mendaftarkan paket pekerjaan pada formyg ditandatangani oleh Direktur RS. Form Pendaftaran diserahkan kepada Bagian yangmembidangi pengadaan di Kota Balikpapan;

9) Panitia Pengadaan menyusun paket tender secara online;10) Panitia Pengadaan mengupload dokumen pemilihan sesuai tatakala yg telah disusun

dan melakukan pengumuman paket tender;11) Panitia Pengadaan melakukan Pemberian Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) sesuai

tatacara dan menyusun berita acaranya;12) Panitia Pengadaan meakukan evaluasi penawaran penyedia yang telah masuk dan

menyusun berita acara Evaluasi Penawaran;13) Panitia Pengadaan melakukan negosiasi dan klarifikasi teknis serta pembuktian

kualifikasi penyedia barang/asa dan menyusun berita acaranya;14) Pokja menetapkan pemenang tender serta menerbitkan pengumuman pemenang dan

atau surat penetapan penyedia;15) Apabila pengadaan tidak dilaksanakan dengan SPSE, maka angka 8) sampai dengan

angka 14) dilaksanakan secara manual sesuai dokumen pengadaan Panitia PengadaanBLUD;

16) Panitia Pengadaan melimpahkan surat penetapan penyedia barang/ jasa dan draf SuratPerjanjian/Kontrak yang telah dibuat kepada PPK BLUD;

17) PPK BLUD membuat Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) berdasarkansurat penetapan Penyedia Barang/Jasa oleh Panitia Pengadaan;

Page 61: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

18) PPK BLUD menyerahkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) kepadapenyedia barang/jasa;

19) PPK BLUD meminta jaminan pelaksanaan kepada penyedia barang/ jasa (apabiladiperlukan);

20) Penyedia barang/jasa menyerahkan jaminan pelaksanaan kepada PPK BLUD;21) PPK BLUD menandatangani Surat Perjanjian/Kontrak dengan ketentuan minimal

ditandatangani oleh PPK BLUD dan penyedia barang/jasa;22) PPK BLUD dapat tidak menandatangani draf Surat Perjanjian/Kontrak apabila :

PPK BLUD meragukan kemampuan penyedia barang/jasa yang ditetapkan olehPanitia Pengadaan;

Barang/Alat atau teknis pekerjaan yang ditetapkan Panitia Pengadaan tidak sesuaidengan analisa HPS.

23) PPK BLUD menyerahkan dan menjelaskan informasi didalam dokumen perikatanpekerjaan kepada Panitia Pemeriksa Pekerjaan;

24) Penyedia barang/jasa menyelesaikan pekerjaan sesuai perikatan pekerjaan yang telahdisepakati dan ditandatangani;

25) Panitia Pemeriksa Pekerjaan memeriksa pekerjaan yang telah dilaksanakan olehpenyedia barang/jasa yang selanjutnya dituangkan dalam Berita Acara PemeriksaanHasil Pekerjaan dan Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan;

26) Panitia Pemeriksa Pekerjaan melaporkan dan menyerahkan dokumen administrasi hasilpekerjaan penyedia barang/jasa kepada PPK BLUD;

27) Secara simultan penyedia barang/jasa menyerahkan dokumen administrasi untukpembayaran pekerjaan;

28) PPK BLUD menyerahkan dokumen berkas administrasi pembayaran pekerjaan kepadaPPTK melalui petugas administrasi;

29) PPTK melakukan pengajuan pembayaran kepada bagian keuangan Rumah Sakit.Administrasi pembayaran meliputi;

30) Berkas Pembayaran yang sudah lengkap diserahkan oleh Petugas Administrasi kepadaVerifikator Keuangan untuk diteliti kembali;

31) Apabila berkas dinyatakan lengkap berkas diserahkan kepada Bendahara Pengeluaranuntuk proses pembayaran.

B. Prosedur Penerimaan Barang/JasaBahwa agar barang/jasa untuk RSUD Kudungga dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisienserta hasilnya dapat dipertanggung-jawabkan baik dari segi kualitas maupun kuantitas, jugasekaligus manfaatnya bagi kelancaran tugas-tugas pelayanan kesehatan kepada masyarakat,maka Direktur RSUD menunjuk dan menetapkan Pejabat/Panitia Pemeriksa Pekerjaan (PPP).Pejabat/Panitia Pemeriksa Pekerjaan menerima dan memeriksa barang/jasa yang prosespengadaannya dilakukan oleh Panitia Pengadaan BLUD/Pejabat Pengadaan BLUD/PetugasBelanja BLUD. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka prosedur penerimaan/pemeriksaanbarang/jasa adalah sebagai berikut:1. Pengadaan barang/jasa yang bernilai sampai dengan Rp500.000.000,- (lima ratus juta

rupiah);a. Pejabat Pemeriksa Pekerjaan (PjPP) menerima salinan Surat Perintah Kerja (SPK) dan

atau Surat Pesanan (SP) dari PPK BLUD;b. Pejabat Pemeriksa Pekerjaan mencermati isi dan spesifikasi teknis pekerjaan

(barang/jasa) dalam dokumen;c. Barang/Jasa diterima dan diperiksa oleh User/Pengguna barang/jasa dan atau Pejabat

Pemeriksa Pekerjaan dengan menandatangani faktur pengiriman barang/jasa atau notapenjualan dari Penyedia Barang/Jasa;

d. Penerimaan/Pemeriksaan meliputi mutu/kualitas hasil pekerjaan, kesesuaian denganspesifikasi teknis pekerjaan, uji fungsi barang/alat, jumlah/volume/ kuantitas pekerjaandan nilai pekerjaan serta kelengkapan dokumen lain yang dicantumkan dalam SuratPerintah Kerja (SPK) dan atau Surat Pesanan (SP) /Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)bila ada;

Page 62: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

e. Pejabat Pemeriksa Pekerjaan berhak menolak hasil pekerjaan penyedia barang/jasaapabila : Barang atau Jasa tidak sesuai dengan spesifikasi teknis pekerjaan yang tercantum

didalam Surat Perintah Kerja (SPK) dan atau Surat Pesanan (SP); Barang atau jasa mengalami cacat mutu/kualitas; Khusus untuk alat, jika alat tidak lulus uji fungsi alat.

f. Penyedia barang/jasa harus memenuhi dan melengkapi ketidaksesuaian hasil pekerjaansampai dengan batas waktu pekerjaan yang telah disepakati didalam dokumenperikatan pekerjaan;

g. Apabila penyedia melebihi batas waktu yang disepakati, penyedia wajib membayardenda keterlambatan sebesar 1/1000 dari bagian pekerjaan yang belum selesai atauterlambat (jika denda keterlambatan masuk ke dalam Syarat Umum SPK/Syarat-SyaratUmum Kontrak/Syarat-Syarat Khusus Kontrak);

h. Batas waktu keterlambatan penyedia maksimal 50 hari kalender sejak berakhirnyawaktu pelaksanaan pekerjaan;

i. Pejabat Pemeriksa Pekerjaan melaporkan hasil penerimaan dan pemeriksaan pekerjaankepada PPK BLUD;

j. Pejabat Pemeriksa Pekerjaan membuat Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan (BAPP)yang minimal ditandatangani oleh PPP, PPK BLUD/PPTK, dan penyedia barang/jasasetelah hasil pemeriksaan dinyatakan lengkap dan sesuai dengan ketentuan dalampesanan/kontrak;

k. Pejabat Pemeriksa Pekerjaan membuat Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan(BASTP) yang minimal ditandatangani oleh PPP, PPK BLUD, dan penyediabarang/jasa;

l. PPK BLUD memberikan laporan kepada Penyimpan/Pengurus Barang dengan beritaacara penyerahan barang/jasa hasil pengadaan agar dapat diserahkan kepada penggunabarang/jasa untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya;

m. Apabila pengadaan yang pekerjaannya bersifat kompleks/rumit atau diluarkemampuan Pejabat Pemeriksa Pekerjaan: Pejabat Pemeriksa Pekerjaan diperbolehkan mengusulkan tambahan personel

minimal 2 (dua) orang sehingga menjadi Panitia Pemeriksa Pekerjaan; Pejabat Pemeriksa Pekerjaan diperbolehkan mengusulkan konsultan/ tenaga

ahli/tenaga teknis dalam melakukan pemeriksaan pekerjaan barang/ jasa.2. Untuk Pengadaan yang bernilai diatas Rp500.000.000,- (lima ratus juta rupiah)

a. Panitia Pemeriksa Pekerjaan (PPP) menerima salinan Surat Perintah Kerja (SPK) danatau Surat Pesanan (SP) / Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dari PPK BLUD atauPPTK jika ada;

b. Panitia Pemeriksa Pekerjaan mencermati isi dan spesifikasi teknis pekerjaan(barang/jasa) dalam dokumen;

c. Barang/Jasa diterima dan diperiksa oleh Panitia Pemeriksa Pekerjaan denganmenandatangani faktur pengiriman barang/jasa;

d. Penerimaan/Pemeriksaan meliputi mutu/kualitas hasil pekerjaan, kesesuaian denganspesifikasi teknis pekerjaan, ujifungsi barang/alat, jumlah/volume/ kuantitas pekerjaandan nilai pekerjaan serta kelengkapan dokumen lain yang dicantumkan dalam SuratPerintah Kerja (SPK) dan atau Surat Pesanan (SP) / Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)bila ada;

e. Pejabat Pemeriksa Pekerjaan berhak menolak hasil pekerjaan penyedia barang/jasaapabila : Barang atau Jasa tidak sesuai dengan spesifikasi teknis pekerjaan yang tercantum

didalam Surat Perintah Kerja (SPK) dan atau Surat Pesanan (SP) / Surat PerintahMulai Kerja (SPMK);

Barang atau jasa mengalami cacat mutu/kualitas; Khusus untuk alat, jika alat tidak lulus uji fungsi alat.

Page 63: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

f. Penyedia barang/jasa harus memenuhi dan melengkapi ketidaksesuaian hasil pekerjaansampai dengan batas waktu pekerjaan yang telah disepakati didalam dokumenperikatan pekerjaan;

g. Apabila penyedia melebihi batas waktu yang disepakati, penyedia wajib membayardenda keterlambatan sebesar 1/1000 dari bagian pekerjaan yang belum selesai atauterlambat (jika denda keterlambatan masuk ke dalam Syarat Umum SPK/Syarat-SyaratUmum Kontrak/Syarat-Syarat Khusus Kontrak);

h. Batas waktu keterlambatan penyedia maksimal 50 hari kalender sejak berakhirnyawaktu pelaksanaan pekerjaan;

i. Panitia Pemeriksa Pekerjaan melaporkan hasil penerimaan dan pemeriksaan pekerjaankepada PPK BLUD;

j. Panitia Pemeriksa Pekerjaan membuat Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan (BAPP)yang minimal ditandatangani oleh PPP, PPK BLUD, dan penyedia barang/jasa setelahhasil pemeriksaan dinyatakan lengkap dan sesuai dengan ketentuan dalampesanan/kontrak;

k. Panitia Pemeriksa Pekerjaan membuat Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (BASTP)yang minimal ditandatangani oleh PPP, PPK BLUD, dan penyedia barang/jasamengetahui Pengguna Anggaran;

l. PPK BLUD memberikan laporan kepada Penyimpan/Pengurus Barang dengan beritaacara penyerahan barang/jasa hasil pengadaan agar dapat diserahkan kepada penggunabarang/jasa untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya;

m. Apabila pengadaan yang pekerjaannya bersifat kompleks/rumit atau diluar kemampuanPanitia Pemeriksa Pekerjaan diperbolehkan mengusulkan konsultan/tenaga ahli/tenagateknis dalam melakukan pemeriksaan pekerjaan barang/jasa.

BAB VIIKETENTUAN PENGADAAN BARANG/JASA BERSIFAT DARURAT/EMERGENSI DAN

PEKERJAAN SPESIFIK

Ketentuan pengadaan barang/jasa yang bersifat darurat/emergensi diberlakukan untuk :A. Pengadaan barang/jasa dalam keadaan yang sangat segera (Cito) yang jika tidak diadakan/

diperbaiki/ ditangani akan mengganggu pelayanan RS atau membahayakan jiwa.1. Kriteria keadaan Cito antara lain :

a. Keadaan yang mengancam keselamatan jiwa terutama pasien, mengganggu pelayanandan operasional RS;

b. Barang/ jasa yang diadakan yang perlu penanganan khusus secara cepat;c. Terjadinya wabah, bencana, atau terjadinya lonjakan kasus/kunjungan pasien secara

signifikan, yang memerlukan penanganan segera;d. Terjadi penambahan jenis pelayanan yang baru.

2. Apabila terjadi keadaan yang memerlukan tindakan segera (cito), siapapun diperbolehkanmelaporkan kebutuhannya minimal kepada bidang/bagian/seksi terkait untuk mendapatpersetujuan dengan pertimbangan justifikasi untuk kriteria tersebut diatas. Apabilabidang/bagian/seksi terkait tidak ditempat, dapat diteruskan kepada Direktur Rumah Sakit;

3. Justifikasi adalah telaahan yang menjadi dasar pertimbangan kebutuhan PengadaanBarang/Jasa yang dibuat oleh end user/ Komite/Unit/Instalasi/Bidang/ Seksi;

4. Justifikasi yang dimaksud pada angka 3 di atas adalah :a. justifikasi medis, ditentukan oleh petugas medis yang menangani;b. Justifikasi non medis yang tidak terkait penanganan pasien secara langsung, dalam

rangka menjaga kondisi pelayanan. Justifikasi non medis ini ditentukan oleh kepalainstalasi/unit dengan persetujuan pejabat struktural terkait.

5. Pengadaan barang/jasa dalam keadaan yang sangat segera (Cito) dilakukan menggunakanpenunjukan kepada penyedia barang/jasa yang mampu menyelesaikan/menanggulangikeadaan Cito tersebut;

6. Prosedur Pengadaan Barang/Jasa keadaan segera (Cito) sebagai berikut :

Page 64: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

a. Pengguna Barang/Jasa mengajukan permohonan dan menjelaskan secara lisan atautertulis melalui media komunikasi (bisa berupa telepon, sms atau pesan dalamWhatsapp atau media komunikasi lain) terkait kebutuhan Cito disertai justifikasiberdasarkan kriteria keadaan cito kepada bidang/bagian/ seksi terkait;

b. Direktur memberikan persetujuan (dengan berbagai media) tentang keadaan Cito;c. Bidang/bagian/seksi memerintahkan satu orang atau lebih petugas belanja untuk segera

melakukan pengadaannya;d. Bidang/bagian/seksi menginformasikan kepada Pejabat/Panitia Pemeriksa Pekerjaan

untuk memeriksa dan menerima dengan segera barang/jasa yang diadakan;e. Setelah pelaksanaan pengadaan selesai, Bidang/Bagian/Seksi membuat dokumentasi

laporan hasil pengadaan barang/jasa keadaan cito beserta berita acaranya bersama-sama dengan Pejabat yang melaksanakan pengadaan dan Pejabat/Panitia PemeriksaPekerjaan, paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah keadaan cito tertangani. BeritaAcara tersebut dilengkapi narasi percakapan telepon, captured image/screenshot sms,atau captured image/screenshot percakapan dalam media sosial (whatsapp, telegram,atau aplikasi sejenis);

f. Pembayaran dan administrasi pengadaan Cito, dilaksanakan paling lambat 14 (empatbelas) hari kerja setelah permohonan pembayaran.

B. Pengadaan Barang/Jasa Spesifik :1. Kriteria pengadaan barang/jasa spesifik antara lain :

a. Pengadaan barang/jasa yang hanya dapat dilaksanakan oleh 1 (satu) Penyedia karena 1(satu) pabrikan;

b. Pengadaan barang/jasa hanya dapat dilaksanakan 1 (satu) pemegang hak paten, ataupihak yang telah mendapat izin dari pemegang hak paten;

c. Pengadaan Barang/Jasa yang tidak dapat digantikan oleh produk lain atau tidakkompatibel dengan alat yang dimiliki oleh RS;

d. Kriteria lain yang ditetapkan oleh pemimpin BLUD, diantaranya namun tidak terbatas :i. pekerjaan jasa kebersihan;ii. pekerjaan jasa keamanan;iii. pekerjaan pekarya; atauiv. dan pekerjaan-pekerjaan lain yang tidak dapat ditunda pekerjaannya karena harus

dilakukan secara terus menerus (harian).2. Pengadaan barang/jasa spesifik dilakukan menggunakan metode penunjukan, diutamakan

terhadap penyedia barang/jasa yang telah memiliki kinerja baik di BLUD RSUD;3. Sebelum penyedia pengadaan barang/jasa spesifik ini dilakukan perikatan, maka

pemenuhan kebutuhan terhadap barang/jasa tersebut dilaksanakan oleh penyediasebelumnya;

4. Tahapan penunjukan tersebut adalah :a. Undangan;b. pemberian penjelasan;c. pemasukan Penawaran;d. pembukaan dan evaluasi Penawaran;e. klarifikasi dan negosiasi (jika diperlukan);f. penetapan penyedia;g. pembuatan Berita Acara;h. Perikatan perjanjian kerjasama.

C. Pengadaan barang/jasa dengan menggunakan metode e-purchasing1. Pengadaan barang/jasa metode e-purchasing tidak memerlukan kriteria yang khusus, dan

dipastikan kebutuhan barang jasa BLUD dapat dipenuhi dengan barang jasa yang tercantumdalam katalog elektronik LKPP;

2. Item kebutuhan barang/jasa dapat dilihat secara online melalui website e-katalog yangdisediakan oleh LKPP mulai dari komoditas secara nasional , sektoral maupun komoditaslokal (katalog daerah);

Page 65: LAPORAN AKPER PEDANG BAJA BLUD (Yumardi)

3. Untuk menggunakan metode ini cukup dengan mendaftarkan akun PPK BLUD dan PejabatPengadaan yang ditunjuk ke LPSE milik Pemerintah Kota Balikpapan agar pembelian dapatdilakukan;

4. Petunjuk Penggunaan Aplikasi E-Purchasing untuk Pejabat Pengadaan dan PPK BLUDdapat diunduh pada laman website e-katalog LKPP.

D. Pengadaan terhadap barang konsinyasi, dilaksanakan setelah ada perjanjian konsinyasi yangdisepakati oleh BLUD RSUD dengan penyedia barang konsinyasi. Pengadaan ini, disesuaikandengan kebutuhan BLUD RSUD sesuai dengan metode berdasarkan plafon anggaran yangtersedia. Pembayaran dilaksanakan langsung sesuai dengan invoice/nota pembayaran/tagihan daripenyedia barang konsinyasi.

E. Pengadaan barang/jasa khusus kepada penyedia barang/jasa tertentu seperti PT. Batan Teknologi,PT. Perusahaan Listrik Negara, PT. Pertamina, PT. Telkom dan yang semisalnya, maka prosedurpengadaannya mengikuti peraturan yang ditentukan oleh instansi/penyedia barang/jasa tersebut.

F. Pengadaan barang habis pakai (consumable) yang merupakan tindak lanjut dari suatu Kerja SamaOperasional (KSO), maka pengadaan barangnya pada prinsipnya dilakukan dengan metodepenunjukan kepada penyedia barang/jasa yang melaksanakan Kerja Sama Operasional (KSO)tersebut. Dalam hal terdapat barang pengganti lain/subtitusi dengan fungsi yang sama, ataualasan fleksibilitas lainnya, maka dapat dilakukan pembelian langsung ke penyedia selainpelaksana KSO, dengan ketentuan tidak melanggar perjanjian KSO yang berlaku.

G. Untuk pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang menggunakan metode Kerja Sama Operasional(KSO) akan diatur dalam peraturan Direktur tersendiri.

BAB VIIIPENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

Dalam rangka pengawasan dan pengendalian maka Direktur RSUD sebagai pemimpin BLUDmelaksanakan hal hal sebagai berikut :1. mengawasi pelaksanaan pengadaan BLUD RSUD secara berkala;2. memeriksa setiap ketidak sesuaian penerapan pengadaan BLUD RSUD;3. menindaklanjuti setiap pengaduan terkait pengadaan di BLUD RSUD;4. memberikan sanksi administrasi dan atau finansial terhadap pihak pihak yang terbukti melakukan

penyimpangan dalam pengadaan BLUD RSUD.

BAB IXINOVASI PENGADAAN BLUD

1. Dalam rangka mewujudkan BLUD RSUD menjadi pelayanan kesehatan yang bermutu danterjangkau, maka BLUD RSUD dapat menerapkan tata kelola terbaik pengadaan yang bersumberdari praktik yang sudah teruji baik dari dalam negeri maupun luar negeri;

2. Segenap praktik pengadaan sebagaimana dimaksud pada angka 1), maka merupakan diskresi daripemimpin BLUD, dalam rangka menjalankan fleksibilitas BLUD;

3. Segenap praktik pengadaan sebagaimana dimaksud pada angka 1), akan menjadi dasar bagiperbaikan prosedur operasional yang ditetapkan dalam keputusan direksi ini selanjutnya.

Direktur RSUD KudunggaKabupaten Kutai Timur

Selaku

Pemimpin BLUD