laporan akhir pkmk pisttick (pissang tick) prooduk …
TRANSCRIPT
ST
AI
(2
Im
PE
i
LAPORAN AKHIR PKMK
PISTTICK (PISSANG TICK) PROODUK ERBAHAN DASAR TEPUNG
PISANG SEBAGA ALTERRNATIF CAMILAN SEHAT DAN
PENGEMBBANGAN SUMBERRDAYA LOKAL
Oleh :
Ketua Keloompok : Dhhanis Rahmmida W I340070074 2007)
Anggota : Yooyok Wirastanto
Gaangga Nannda Adi S
mam Habibi E
Diini Damayaanti
E14063477 (22006)
H344063434 (22006)
I340062055 (22006)
H344070037 (22007)
INSTTITUT ERTANIAAN BOGOR
BOGOR
2010
ii
LEMBAR PENGESAHAN
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
LAPORAN AKHIR
1. Judul Kegiatan : Pistick (Pisang Stick)Produk Berbahan Dasar Tepung
Pisang Sebagai Alternatif Camilan Sehat dan
Pengembangan Sumberdaya Lokal
2. Bidang Kegiatan : PKMK
3. Bidang Ilmu : Sosial Ekonomi
4. Ketua Pelaksana Kegiatan
a) Nama Lengkap : Dhanis Rahmida W
b) NIM : I34070074
c) Departemen : Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
d) Universitas : INSTITUT PERTANIAN BOGOR
e) Alamat Rumah/HP : Wisma Tri Regina No.14, Babakan Lio Kecamatan
Dramaga Bogor / 085 691 334 395
e) Alamat E-mail : [email protected]
5. Anggota Pelaksana Kegiatan : 4 orang
6. Dosen Pembimbing
a) Nama Lengkap dan Gelar : Ratri Virianita, S.Sos , Msi
b) NIP. : 197006172005012001
c) Alamat Rumah / HP : Jl. Cempaka No.16 , Kampus IPB
Darmaga , Bogor
7. Biaya Kegiatan Total
a) Dikti : Rp. 7.000.000,00
b) Sumber Lain : -
8. Jangka Waktu Pelaksana : 4 Bulan
Bogor, Juni 2010
Menyetujui,
Sekertaris Departemen Ketua Pelaksana Kegiatan
Ir. Fredian Tonny Nasdian, MS Dhanis Rahmida W
NIP.195802141985031004 NIM. I 340 700 74
Wakil Rektor Bidang Akademik da Dosen Pembimbing
Kemahasiswaan,
Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, MS Ratri Virianita,S.Sos,MSi
NIP. 195812281985031003 NIP.197006172005012001
iii
ABSTRAK
Pisang merupakan tanaman yang sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat. Pisang
merupakan salah satu tanaman yang dapat tumbuh dimana saja dan dapat dipanen
kapanpun.juga. Oleh karena itu kami membuat suatu inovasi mengenai pisang tersebut sebagai
upaya untuk mengembangkan sumberdaya lokal dan mengurangi ketergantungan akan tepung
terigu. Tepung terigu merupakan bahan dasar pembuat sebagian besar makanan di indonesia
yang diekspor dari luar negeri. Maka kami membuat tepung pisang yang mempunyai kandungan
gizi yang tinggi dan hasil produksi Nasional untuk menggantikan tepung terigu yang impor.
Tepung pisang dapat diolah menjadi berbagai macam produk olahan makanan seperti selayaknya
tepung terigu. Salah satunya menjadi produk pistick.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang telah memberikan rahmat dan
ridha-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Akhir Program Kreativitas
Mahasiswa bidang kewirausahaan dengan judul “Pistick (Pisang Stick) Produk Berbahan
Dasar Tepung Pisang Sebagai Alternatif Camilan Sehat dan Pengembangan Sumberdaya
Lokal” tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Kami menyadari pelaksanaan program kami tentu tidak lepas dari bantuan pihak lain.
Oleh karena itu kami ingin berterima kasih kepada : Ibu Ratri Virianita, S.Sos. M.Si selaku dosen pembimbing atas saran dan masukannya
selama pelaksanaan program kami tahun ini
Rekan-rekan kosan yang turut membantu selama proses produksi
Pihak-pihak lain yang berperan langsung maupun tidak langsung
Kami merasa program kami masih jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu kami
mengharapkan kritik dan masukan yang membangun guna perbaikan pada pelaksanaan program
selanjutnya.
Akhirnya kami berharap program kreativitas mahasiswa kami dapat memberikan manfaat
baik berupa penambahan wawasan, sumber referensi dan motivasi bagi para pembaca untuk terus
mengembangkan potensi khususnya di bidang kewirausahaan.
Bogor, 3 Juni 2010
Penyusun
1
I. PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang bergantung pada produk pangan ekspor dan
impor. Salah satunya adalah mengekspor gandum, dimana Gandum merupakan bahan dasar
pembuatan tepung terigu. Hal ini mengakibatkan kebutuhan akan tepung terigu cenderung
meningkat setiap tahunnya. Untuk memenuhi kebutuhan tepung terigu, Indonesia melakukan
impor gandum mencapai 4 juta ton setiap tahunnya.
Seperti yang telah kita ketahui tepung terigu mengalami lonjakan harga pada awal tahun
2008. Hal ini berdampak pada masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada usaha yang
menggunakan bahan dasar terigu sebagai mata pencaharian hidupnya. Banyak masyarakat
mengalami krisis sehingga tidak sedikit para pengusaha yang gulung tikar karena tidak mampu
melakukan proses produksinya.
Kenaikan harga ini dikarenakan karena bahan baku tepung terigu, yaitu gandum di
amerika, China dan Argentina mengalami kelangkaan yang disebabkan karena gagal panen.
Tercatat bahwa di Amerika mengalami gagal panen mencapai 60%, sedangkan di Australia
sendiri mencapai 30%. Hal ini dapat dilihat dari harga gandum yang naik sebesar 60%.
Sementara itu proyek biofuel yang dijalankan di Amerika Serikat mengakibatkan masyarakat
mengalihkan tanamannya dari gandum menjadi lahan jagung. Hal ini dikarenakan harga
komoditi jagung lebih mahal dibandingkan dengan komoditi gandum. Akibatnya pasokan
gandum semakin berkurang dan mengakibatkan menipisnya stok dunia. Hal ini berpengaruh
pada stabilitas gandum di dalam negeri. Para perusahaan yang menggunakan tepung terigu
sebagai bahan baku usahanya lebih memilih untuk menutup dagangannya karena tidak mampu
meneruskan produksinya. Dengan harga bahan baku yang mahal para pengusaha tidak mudah
untuk menaikkan harga barang dagangannya. Apabila para pengusaha memilih jalan untuk ikut
menaikkan barang dagangannya, besar kemungkinan para pelanggan akan memilih untuk pergi
dan memilih barang lain yang lebih terjangkau harganya. Namun apabila pengusaha tetap
mempertahankan harga jual barang dagangannya besar kemungkinan terjadi kerugian dan laba
akan berkurang secara drastis.
Industri yang mengalami dampak langsung dari kelangkaan ini adalah UKM yang
bergerak di bidang kuliner, seperti mie, donat dan aneka kue kering, kue basah. Usaha Kecil
Menengah (UKM) ini merupakan salah satu industri yang menggunakan tepung terigu sebagai
bahan baku utama dalam jumlah yang relatif banyak. Contohnya adalah kue kering yang
menggunakan bahan baku tepung terigu yang relative banyak. Oleh karena itu adanya alternative
pangan dalam upaya menggali potensi dan memanfaatkan sumberdaya sebagai cara untuk
mengurangi ketergantungan impor akan bahan pangan gandum dan mengatasi permasalahan
kenaikan harga gandum dunia. Adapun alternative pilihan tersebut adalah pisang.
Pisang merupakan tanaman serbaguna yang telah lama akrab dengan masyarakat Indonesia.
Pisang (Musa paradisiaca) di budidayakan di Iklim tropis yang sesuai dengan kondisi tanah
yang banyak mengandung humus yang memungkinkan tanaman pisang tersebar luas di
Indonesia. Saat ini hampir seluruh wilayah Indonesia merupakan daerah penghasil pisang. Pisang
tidak mengenal musim panen, dapat berbuah setiap saat. Indonesia merupakan negara penghasil
pisang nomor empat di dunia. Indonesia merupakan penghasil pisang terbesar di Asia karena
sekitar 50 persen produksi pisang terdapat di Indonesia. Salah satu daerah pengembangan pisang
di Jawa Barat adalah di Kota Bogor. Berbagai jenis pisang yang ada di Bogor dan sekitarnya
adalah pisang raja, kepok, ambon, susu, dll. Buah pisang matang merupakan buah yang mudah
busuk, karena kadar airnya yang cukup tinggi. Untuk memperpanjang daya awet dan daya
2
gunanya, buah pisang dapat diolah menjadi berbagai produk. Seperti sale, selai, dodol, sari buah, pisang goreng, dan pisang pun dapat diolah menjadi tepung pisang. Pembuatan tepung pisang
terdiri dari proses pemanasan dan pengupasan, pemotongan, pengeringan, penyimpanan gaplek
pisang, penggilingan, dan penyimpanan tepung pisang.
Sebagai bahan subtitusi dari tepung terigu, tepung pisang pun mempunyai kandungan gizi
yang tidak kalah dengan tepung terigu.
Tabel 1. Kandungan gizi tepung pisang dibandingkan dengan tepung terigu.
Sampai saat ini tepung pisang belum dipasarkan secara komersil. Oleh karena itu dengan
nilai gizi yang tidak kalah tingginya dengan tepung terigu serta pemanfaatan yang belum optimal
sangat berpotensi untuk menjadikan tepung pisang sebagai alternative pilihan subtitusi
penggunaan tepung terigu menjadi tepung pisang sebagai industry yang menjanjikan di masa
mendatang. Pasar industri yang dapat dijangkau dari tepung pisang sebagai bahan subtitusi dari
tepung terigu dapat dimulai dari usaha kecil dan menengah sampai pada industri yang besar.
Saat ini kuliner di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat. Banyaknya
aneka kue kering menjadi pilihan utama. Salah satunya adalah kue stick. Kue stick merupakan
panganan yang menggunakan tepung terigu sebagai bahan dasarnya. Kue stick banyak dicari
oleh para konsumen sebagai camilan ringan atau sebagai bingkisan. Kue stick mempunyai
banyak keunggulan antara lain kemasannya yang praktis, tahan lama konsumsinya, adanya
variasi rasa, harga yang cukup terjangkau oleh semua kalangan dan kue stick dapat dikonsumsi
oleh semua elemen masyarakat baik anak anak sampai orang tua.
Permintaan kue Stick yang cukup besar dari kalangan konsumen membuat para produsen
harus kreatif dalam membuat inovasi-inovasi baru dalam pembuatan kue stick ini. Para produsen
pun juga mempunyai tantangan dalam bersaing dengan produk lainnya dalam hal peningkatan
nilai jual, kualitas dan keuntungan.
Pistick menjadi salah satu inovasi baru dengan bahan dasar tepung pisang. Tepung pisang
dipilih karena mudah dicari, harga terjangkau dan belum banyak pemanfaatan tepung pisang
yang beredar di daerah Bogor. Selain itu sebagai bahan pengganti dari penggunaan tepung terigu
yang sampai saat ini masyarakat masih cukup tergantung dalam memproduksi kue stick. Hal ini
dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan pemakaian tepung terigu, sebagai
upaya mengembangkan produk local dan mengembangkan bisnis kue pistick sebagai produk
yang berkualitas dan cukup menjanjikan di masa mendatang.
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah disampaikan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan
mengenai pemanfaatan tepung pisang sebagai bahan baku alternative pembuatan kue stick, yaitu
1. Bagaimana cara meningkatkan kualitas tepung pisang agar dapat bersaing dengan
kualitas tepung terigu ?
Kandungan gizi Tepung pisang Tepung Terigu
Air (%) 7,00 7,00
Protein (%) 4.40 13,13
Lemak(%) 0,76 1,29
Abu(%) 3.20 0,54
Karbohidrat(%) 88.60 85,04
Serat(%) 2.0 0,62
Kalori (cal/100 g) 340,00 375,79
3
2. Bagaimana peluang bisnis yang diciptakan dari pemanfaatan tepung pisang? 3. Bagaimana pemanfaatan tepung pisang sebagai bahan dasar pembuatan tepung pisang? 4. Bagaimanan potensi tepung pisang sebagai inovasi dalam penganekaragaman pangan? 1.3. Tujuan program
1. Meningkatkan kualitas produk local dengan penggunakan produk hasil pertanian
2. Mengembangkan jiwa kewirausahaan bagi mahasiswa dan menggali potensi dalam
berwirausaha
3. Mendeskripsikan pemanfaatan tepung pisang secara optimal sebagai bahan baku
pembuatan tepung.
4. Menjelaskan berbagai inovasi pistick berbahan dasar tepung pisang 5. Mamanfaatkan peluang usaha yang dapat dihasilkan dari pembuatan tepung pisang 6. Mengembangkan usaha kecil menengah pembuatan kue banana stick berbahan dasar
tepung pisang
7. Mengembangkan ketrampilan mahasiswa dalam berwirausaha 1.4. Luaran yang Diharapkan
Terciptanya produk pistick dengan bahan dasar tepung pisang sebagai panganan sehat yang bergizi tinggi, dengan bentuk, warna yang menarik dan harga yang terjangkau oleh semua
kalangan. Selain itu stick dengan bahan dasar tepung pisang dapat menjadi alternative panganan
sehat dan pengurangan konsumsi gandum. Terbentuknya sistem pengolahan tepung pisang dalam
bentuk kue stick dan sistem pemasarannya yang berkesinambungan.
1.5. Kegunaan
1. Bagi diri sendiri
Program ini sebagai sarana mengembangkan ide kreatif dan inovatif serta dapat mengembangkan
jiwa wirausaha dalam diri masing – masing anggota.Dapat mengembangkan jiwa berwirausaha
dan menjadikan mahasiswa dapat berfikir lebih inovatif.
2. Bagi kelompok
Program ini adalah langkah awal untuk meningkatkan kreatifitas dalam berwirausaha dan
sebagai pacuan untuk melatih kekompakan setiap anggota kelompok dalam bekerjasama
mengembangkan produk sehingga dapat berkembang dan berkelanjutan seperti yang diharapkan
3. Bagi masyarakat Program ini dapat membuka lapangan pekerja bagi masyarakat, sehingga dapat meningkatkan
pendapatan dan dapat menjadi alternative pilihan pangan yang sehat dan terjangkau melalui
pengembangan sumberdaya lokal.
4
II. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Ketergantungan terhadap salah satu pangan pokok khususnya terigu, menuntut masyarakat untuk menggali potensi pangan lokal yang ada disetiap daerah. Salah satunya adalah
tanaman pisang. Pisang dapat tumbuh setiap tahunnya tanpa menunggu panen tiba, dengan
perawatan yang mudah pisang digemari oleh masyarakat karena merupakan tanaman yang ramah
lingkungan. Pisang (Musa paradisiaca) sebagai salah satu tanaman buah-buahan mempunyai
potensi besar yang dapat diolah menjadi tepung, yakni tepung pisang. Tepung pisang ini sebagai
alternative konsumsi tepung terigu. Tepung pisang dapat diolah menjadi bermacam macam
makanan baik sebagai kue kering maupun kue basah. Pistick merupakan salah satu produk
unggulan yang menggunakan tepung pisang sebagai bahan baku subtitusi dari tepung terigu.
Pisstick merupakan produk yang cukup menjanjikan dalam mengembangkan sumberdaya local
yang belum dapat dioptimalkan. Pistick merupakan salah satu jenis dari kue kering. Pistick
merupakan jajanan ringan yang enak, praktis, mudah dibawa kemana saja, harga terjangkau dan
rasanya pun mempunyai dua varian yaitu rasa asin dan manis. Pistick adalah pilihan tepat
sebagai camilan sehat, oleh oleh yang sehat dan rendah lemak.
Dengan penampilan isi dan kemasan yang menarik, kami yakin bahwa pisstick dapat
menjadi produk unggulan di bidang makanan dan menjadi produk yang dapat bersaing dengan
produk makanan ringan lainnya. Selain isi dengan rasa yang gurih dan mempunyai nilai gizi
yang tinggi, pisstick merupakan makanan ringan yang rendah lemak. Pengemasan pistick dengan
ditempatkan pada plastic cantik yang praktis dengan dibalut pita diatasnya dapat memudahkan
konsumen dapat mengkonsumsi dimana saja. Dengan plastic yang transparan, kemasan depan
dibubuhi logo dan gambar pistick sebagai ornament yang mempercantik tampilan kemasan dan
pada bagian belakang kemasan dibubuhi label nilai gizi yang telah teruji, sehingga memudahkan
para konsumen untuk melihat nilai gizi yang terkandung didalam pistick.
Pemasaran pistick dilakukan di sekitar kampus IPB seperti di warung, kantin maupun
toko. Selain itu dengan mengikuti bazaar yang diadakan di lingkungan kampus, melalui expo
atau pesanan. Pemasaran tidak hanya di lingkungan kampus saja, masyarakat luar kampus seperti
di outlet dan toko – toko yang berada di Bogor. Apabila permintaan akan pistick semakin tinggi,
pemasaran pistick akan diperluas hingga ke foodmart, minimarket dan supermarket.
Untuk merealisasikan bisnis pistick ini diperlukan biaya sebesar Rp 10.000.000,00 untuk
biaya investasi yang diperoleh dari dana Program Kreativitas mahasiswa.
5
III. METODE PENDEKATAN
A. Perencanaaan
Perusahaan di awal membuka usaha harus mempunyai visi, misi dan strategi untuk
mencapai sasaran target usaha. Maka diperlukanlah koordinasi untuk mencapai suatu rangkaian
usaha tersebut. Hal ini dilakukan agar usaha dapat berjalan efektif dan efisien.
Visi dari usaha banana stick adalah meningkatkan efektifitas sumber daya lokal melalui
penambahan nilai jual pada produk tersebut dan dapat menjadi usaha yang bergerak di bidang
makanan yang ekonomis, bergizi dan lezat serta dapat bersaing di era globalisasi sekarang ini.
Untuk mencapai visi tersebut, misi yang akan di jalankan adalah mengembangkan produk
banana stick agar dapat diterima oleh masyarakat di semua kalangan, dapat menciptakan produk
yang berkualitas dan mampu bersaing di pasaran, dan dapat membantu meningkatkan
kesejahteraan dengan menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Untuk melakukan visi dan misi tersebut strategi yang dilakukan yaitu melakukan promosi
melalui media elektronik, pamflet, poster yang efektif dan efisien pada konsumen,
memaksimalkan perencanaan, pengorganisasian serta pemasaran dalam usaha.
B. Aspek produksi
Proses produksi pembuatan pisang stick akan dilakukan di tempat tinggal salah satu
anggota tim. Pertama yang dilakukan adalah membuat tepung pisang terlebih dahulu setelah itu
baru membuat pistick dan kemudian dapat dipasarkan.
C. Aspek pemasaran
Suatu strategi pemasaran dilakukan agar perusahaan berhasil dalam menjalankan
usahanya. Dalam memasarkan produk dibutuhkan produk, harga, promosi, dan tempat yang
harus diperhatikan.
Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk dapat memenuhi keinginan
konsumen dalam bentuk kombinasi antara barang dan jasa. Pisstick merupakan produk yang
mengutamakan kepentingan konsumen. Pistick menawarkan produk yang ekonomis, bergizi dan
higienis dengan memanfaatkan bahan baku berupa tepung pisang yang belum dipasarkan secara
luas. Pistick merupakan makanan yang praktis dengan kemasan yang cantik dan mudah dibawa.
Kemasan ini akan dihiasi pita diatasnya dan setiap kemasan akan diberi label yang bertujuan
untuk memberikan informasi pada konsumen tentang kandungan gizi, harga dan informasi grafis
yang dapat mempercantik penampilan.
Harga
Harga yakni jumlah uang yang harus dibayarkan terhadap produk yang dibeli. Harga
merupakan salah satu faktor yang menentukan penjualan produk. Harga pistick sangat ekonomis,
yaitu Rp 2000,00 dengan berat 50 gram, relatif lebih murah dibandingkan dengan harga kue stick
yang dijual di pasaran.
Tempat
Tempat dari aktivitas perusahaan untuk menyediakan produk bagi konsumen sasaran.
Keputusan konsumen untuk membeli suatu produk dipengaruhi oleh kemudahan
memperolehnya, letaknya dan suasana tempat pembeliannya. Oleh karena itu, pistick dijual pada
tempat yang strategis dan mudah diakses, seperti toko disekitar kampus dan pusat jajanan.
6
Selain itu, kami menjualkannya langsung pada konsumen di saat bazaar dan di stand-stand di suatu seminar.
Promosi
Promosi merupakan aktifitas untuk membujuk para konsumen untuk memneli produk
yang ditawarkan. Promosi produk pisang stick dilakukan secara langsung dan tidak langsung
dan melalui media elektronik. Promosi secara tidak langsung disini meliputi penyebaran leaflet,
pamflet, poster yang berisi keunggulan, tempat pemesanan aneka rasa dan ukuran yang tersebar
dibeberapa lokasi strategis di kawasan kampus IPB Dramaga, IPB Baranangsiang dan lokasi
strategis lainnya.
D. Aspek menejemen
Menejemen merupakan salah satu peran penting dalam mengkoordinasi dan
mengintegrasi kegiatan kerja agar dapat terselesaikan dengan efektif dan efisien dengan melalui
orang lain. Setiap menejer bertugas untuk memimpin, mengkoordinasikan dan mengawasi suatu
organisasi. Deskripsi setiap masing-masing menejer lebih khususnya dapat dilihat sebagai
berikut.
Tabel 2. Deskripsi Tugas
Struktur organisasi usaha produk PISTICK berbahan baku tepung pisang ini dapat dilihat
dari bagan berikut :
Gambar 1. Struktur organisasi usaha produk pisang stick
PIMPINAN
USAHA
(DHANIS
MANAJER
PENGEMBANGA
N PRODUK
( YOYOK W )
MANAJER
PRODUKSI
DINI
DAMAYANTI
MANAJER
PEMASARAN
(IMAM H.
ELHAQ)
MANAJER
ADMINISTRAS
I DAN
KEUANGAN
Jabatan Uraian tugas
Pimpinan perusahaan
Manajer
Pengembangan Produk
Manajer Produksi
Manajer Pemasaran
Manejer Administrasi dan keuangan
Bertanggung jawab terhadap keseluruan
kegiatan perusahaan
Menemukan inovasi-inovasi baru dan
mengembangkan inovasi tersebut untuk
pengembangan usaha
Mengontrol jalannya proses produksi
Mengontrol jalannya proses pemasaran
produk
Mencatat dan mengarsipkan keseluruhan
administrasi perusahaan serta bertanggung
jawab terhadap pengelolaan keuangan
perusahaan
7
IV. PELAKSANAAN PROGRAM
a. Waktu dan Tempat
Kegiatan kewirausahaan ini akan dilaksanakan selama empat bulan, yaitu pada bulan
Februari sampai Mei 2010 dan bertempat di Babakan Lio Kampus IPB Darmaga Bogor.
b. Tahapan Pelaksanaan
Tahap Persiapan dan perencanaan
Tahap persiapan yang dilakukan meliputi : Konsultasi dengan Dosen Pembimbing
Pembelian alat-alat penunjang produksi
Pembelian
Tahap Produksi, Promosi dan Pemasaran
Tahap produksi tepung pisang dan Pistick dibagi menjadi :
c. Instrument pelaksanaan
Alat yang digunakan antara lain, kompor gas, baskom, gas LPG, Loyang, spatula, alat penggiling, dandang, piring, pisau, alat pencetak mie, gunting, rak pengering, mixer,
penggorengan, telanan, saringan, kertas minyak, plastic kemasan ekonomis, kantong plastic.
Sedangkan bahan yang digunakan adalah pisang, tepung pisang, margarin, minyak
goreng, telur, garam, essens pisang, merica bubuk, natrium bisulfit.
d. Rancangan dan realisasi biaya
Modal : biaya variabel + biaya tetap
814.000 + 270.000
1.084.000
Penjualan :
No Uraian Februari Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
2 Tepung pisang
3 Pistick
4 Promosi dan
pemasaran
5 Evaluasi
Minggu 1 402.000
Minggu 2 470.000
Minggu 3 404.000
Minggu 4 462.000
Total 1.738.000
8
Laba : Penjualan - (Biaya Variabel Pistick + Biaya Tetap Pistick+ Biaya
peralatan Pistick) 1.738.000 - (814.000 + 270.000)
654.000
Dana terserap : (Biaya Variabel T.P + Biaya Tetap T.P+ Biaya peralatan Pistick) + (Biaya
Variabel Pistick + Biaya Tetap Pistick+ Biaya peralatan Pistick)
: (154.000 + 449.000 + 1.113.000) + (814.000 + 270.000 + 3.225.000)
:1.716.000 +4.309.000
: 6.025.000
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tepung Pisang
T.T
25%
T.P 75%
Dalam pembuatan Pistick, komposisi nya terdiri dari 25%
tepung terigu dan 75% tepung pisang.
Hal ini menunjukkan bahwa dalam pembuatan Pistick
sebagian besar menggunakan Tepung Pisang an dapat
mengurangi pemakaian Tepung terigu.
Gambar 4. Persentase penggunaan tepung pisang dan
tepung terigu dalam Pistick
Kandungan Gizi Tepung Pisang
Tabel 2. Perbandingan kandungan gizi tepung pisang dan tepung terigu
Menurut azahari 2009, kandungan gizi tepung pisang tidak kalah dengan kandungan gizi
yang terdapat pada tepung terigu. Hal ini mengindikasikan bahwa Tepung Pisang mempunyai
kandungan gizi yang diperlukan oleh tubuh dari pada Tepung Terigu.
Dapat diterima dan dikonsumsi masyarakat.
Untuk pencapaian target luaran dari usaha Pistick, kami menggunakan kuisioner yang telah
disebarkan kepada konsumen Pistick. Diantaranya mengenai rasa Pistick, harga, kemasan dan
bentuk dan warna pistick. Berikut data-data pistick yang dapat dikumpulkan, antara lain sebagai
berikut : Rasa
tidak
renyah 22%
renyah
78%
Dari 30 responden dengan sebaran normal, 27orang
menjawab bahwa pistick merupakan camilan yang
Kandungan gizi Tepung pisang Tepung Terigu
Air (%) 7,00 7,00
Protein (%) 4.40 13,13
Lemak(%) 0,76 1,29
Abu(%) 3.20 0,54
Karbohidrat(%) 88.60 85,04
Serat(%) 2.0 0,62
Kalori (cal/100 g) 340,00 375,79
9
renyah. Gambar 5. Tingkat kerenyahan Pistick
Harga,
Dari 30 responden 24 orang mengatakan bahwa pistick
mahal 20%
termasuk camilan yang standart dengan harga harga
camilan lainnya.
standa
rt 80%
Gambar 6. Tingkatan Harga Pistick menurut responden
Kemasan
tidak
mena…
menari k…
Gambar 7. Persentase kemasan Pistick
Bentuk dan Warna
sebagian besar mengatakan bahwa kemasan Pistick
merupakan kemasan yang menarik dan ekonomis.
tidak
menari k…
menari
persentase responden 70% mengatakan bahwa Pistick
mempunyai warna yang menarik yaitu coklat. Berbeda
k 70%
Gambar 8. Persentase tingkat ketertarikan konsumen terhadap bentuk dan warna produk
PERMASALAHAN DAN PENYELESAIAN
Selama menjalani usaha Pistick kami menghadapi berpengaruh terhadap kelangsungan
usaha ini. Beberapa permasalahan tersebut antara lain:
a) Administrasi
Dalam pencapaian target luaran yaitu diterimanya produk Pistick disemua kalangan
masyarakat di berbagai daerah, maka kami berupaya untuk mendaftarkan Pistick pada dinas
kesehatan untuk mendapatkan label P-IRT sehingga produk kami dapat dipasarkan lebih luas.
Namun karena adanya kendala waktu dan produksi kami yang belum kontinyu maka pendaftaran
Pistick ke dinas kesehatan belum terlaksana. Pendaftaran ke dinas kesehatan ditargetkan akan
dilaksanakan setelah produk Pistick dapat diproduksi secara kontinyu yaitu sekitar bulan Juli.
b) Teknis
Pada saat menjalankan usaha ini permasalahan teknis yang kami hadapi diantaranya
penyediaan bahan baku, dan proses produksi. Penyediaan bahan baku berupa pisang kepok
mengalami kendala karena petani pisang di daerah Bogor sebagian besar tidak memproduksi
10
pisang kepok melainkan pisang ulin. Kemudian kami mencari informasi tentang perbedaan
membuat tepung pisang kapok dan ulin, ternyata hasilnya tidak jauh berbeda. Oleh karena itu
kami menggunakan pisang ulin untuk produksi tepung.
Dalam proses pembuatan tepung yang menjadi kendala adalah proses pembuatan
menggunakan mesin dan memerlukan banyak biaya dan prosedur saat memproduksi tepung
pisang. Oleh karena itu kami memutuskan untuk membuat tepung pisang langsung secara
manual tanpa menggunakan mesin yang mahal.
c) Organisasi Pelaksana
Organisasi Pelaksana adalah faktor penggerak dari usaha yang dilaksanakan. Setiap
manajer melakukan tugas sesuai dengan deskripsi tugas masing-masing. Namun karena beberapa
tugas yang lebih terkonsentrasi pada awal usaha seperti proses produksi Pistick, maka manajer
lain ikut turun tangan dalam proses produksi selain manajer pengembangan produk. Manajer
akan dapat menjalankan tugas sesuai tugas masing-masing ketika usaha telah berjalan secara
kontinyu.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
Selama pelaksanaan program kali ini, kami mendapatkan kesimpulan bahwa pisang
merupakan tanaman yang sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat. Pisang salah satu tanaman
yang dapat tumbuh dimana saja dan dapat dipanen kapanpun.oleh karena itu kami membuat
inovasi mengenai pisang tersebut sebagai upaya untuk mengembangkan sumberdaya lokal dan
mengurangi ketergantungan akan tepung terigu. Tepung pisang dapat diolah menjadi berbagai
macam produk olahan makanan seperti selayaknya tepung terigu. Salah satunya menjadi produk
pistick. Perbedaan yang mendasar terletak pada warna dari tepung pisang yang lebih berwarna
coklat. Hal ini mengkibatkan banyaknya persepsi masyarakat yang membeli prduk kami mengira
bahwa produk kami hangus. Namun, setelah mereka merasakan produk kami mereka lalu
percayabahwa produk yang mempunyai rasa yang enak.
11
LAMPIRAN
Rancangan dan evaluasi biaya
Pembuatan tepung pisang
Biaya Variabel : Biaya Tetap :
Biaya Peralatan : Pembuatan Pistick
No. Uraian Rincian Biaya (Rp)
1. Timbangan 1 unit 150.000
2. Pisau 5 unit 35.000
3. Nampan 7 unit 63.000
4. Baskom kecil 7 unit 49.000
5. Sendok 5 unit 15.000
6. Piring 5 unit 35.000
7. Ayakan 5 unit 50.000
8. Oven 1 unit 750.000
9. Penggiling 3 unit 75.000
10. Telanan 5 unit 75.000
11. Saringan 3 unit 45.000
12. Baskom besar 3 unit 60.000
Total 1.113.000
No. Uraian Biaya (Rp)
1. Komunikasi 50.000
2. ATK 75.000
3. Tenaga kerja 120.000
4. Transportasi 50.000
Total 449.000
No. Uraian Jumlah Satuan Jumlah
1. Pisang 48 kg 144.000
2. Jeruk Nipis I kg 10.000
Total 154.000
12
Biaya Variabel :
Biaya Tetap :
Biaya Peralatan :
No. Uraian Rincian Biaya (Rp)
1. Timbangan 2 unit 300.000
2. Baskom kecil 5 unit 35.000
3. Baskom besar 2 unit 40.000
4. Isi Ulang Gas 5 kali 80.000
5. Penggorengan 2 unit 50.000
6. Piring 8 unit 40.000
7. Sendok plastik 5 unit 25.000
8. Penggilingan 1 unit 250.000
9. Sealer 1 unit 650.000
10. Nampan 7 unit 49.000
11. Kompor 1 unit 400.000
12. Kain Lap 7 unit 35.000
13. Plastik Kemasan 40.000
14. Banner 1 unit 150.000
15. Stempel 1 unit 50.000
16. Kantong plastik 5 unit 30.000
17. Kertas minyak 50 Lembar 165.000
18. Rak pengering 1 unit 650.000
No. Uraian Jumlah Satuan Biaya (Rp)
1. Tepung Pisang 24 kg 449.000
2. Teoung Terigu 8 kg 60.000
3. Tepung Sagu 4 kg 40.000
4. Gula 6 kg 60.000
5. Telur 48 butir 48.000
6. Margarine 9 bungkus 72.000
7. Keju 5 bungkus 75.000
8. Garam 2 bungkus 10.000
Total 814.000
No. Uraian Biaya (Rp)
1. Komunikasi 50.000
2. ATK 50.000
3. Tenaga kerja 120.000
4. Transportasi 50.000
Total 270.000
13
DOKUMENTASI KEGIATAN
1. Pembuatan Tepung Pisang
Pengupasan Pengirisan
Pengeringan
9. Sarung tangan
plastik
10 unit 150.000
20. Parutan keju 3 unit 22.500
21. Spatula 2 unit 14.000
Total 3.225.000
14
Tepung pisang
1. Pembuatan Pistick
15
Promosi pistick