laporan akhir pkm
DESCRIPTION
Ini adalah laporan akhir dari program kreativitas mahasiswaTRANSCRIPT
LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM:
”UNIPEX’ Unit Pendeteksi Kadar Boraks Berbasis Mikrokontroler
BIDANG KEGIATAN:
PKM-KC
Diusulkan oleh:
Peter Chondro (2210100136) Angkatan 2010
Fauzan Aristyo (2210100040) Angkatan 2010
Yoni Widhi Prihana (2210100194) Angkatan 2010
Armand Dvi Parama (2211100068) Angkatan 2011
Hanifar Kahira (2211100161) Angkatan 2011
Dibiayai oleh :
Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
sesuai dengan Surat Perjanjian Penugasan Program Kreativitas Mahasiswa
Nomor: 049/SP2H/KPM/Dit.Litabmas/V/2012, tanggal 13 Mei 2012
1 Judul Kegiatan : Unit Pendeteksi Kadar Boraks Berbasis Mikrokontroler
2 Bidang Kegiatan : ( ) PKM-P ( ) PKM-M (√ ) PKM-KC
(Pilih salah satu) ( ) PKM-K ( ) PKM-T
3 Ketua Pelaksana Kegiatan/Penulis Utama
a. Nama Lengkap : Peter Chondro
b. NIM : 2210100136
c. Jurusan : Teknik Elektro
d. Universitas/Institut/Politeknik : Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Tenggilis Mejoyo KB-4, Surabaya 60292/081330110633
f. Alamat email : [email protected]
4 Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 orang
5 Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Rudi Dikairono, S.T., M.T.
b. NIDN : 132309752
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Wilayut Village, RT.05 RW.01, Sukodono, Sidoarjo
61258/03170445507
6. Biaya Kegiatan Total :
a. Dikti : Rp. 9.000.000,-
b. Sumber lain (sebutkan . . . ) : Rp. 0,-
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan
Surabaya, 2 Agustus 2013
1
I. PENDAHULUAN
I. 1. Latar Belakang Masalah
Boraks merupakan senyawa kimia yang umum digunakan dalam bahan utama
insektisida dan pengawet kayu. Karena karakteristiknya, boraks pun dapat
disalahgunakan sebagai bahan aditif dalam makanan (non food grade) yang mampu
memberikan efek emulsi pengawet dan/atau pengenyal makanan. Harga bahan yang
relatif lebih murah daripada bahan serupa (food grade) pun mendorong banyak orang
untuk menggunakan senyawa ini. Efek kompulsif dari pengkonsumsian bahan ini oleh
manusia dapat berupa radang pencernaan, kanker hati, hingga kematian.
Untuk meredam penyebaran penyalahgunaan bahan boraks dalam makanan,
pemerintah (melalui BPOM) telah mengalakkan berbagai sidak menggunakan metode
konvensional (lumpang pelumat dan kertas kurkumin). Cara ini dinilai oleh kami
kurang cepat, tidak kuantitatif dan banyak memakan tenaga. Oleh karena itu kami
membuat instrumen yang mampu mengukur kadar boraks dalam makanan secara
terintegrasi (plug and play) dan kuantitatif, yang bernama Unit Pendeteksi Kadar
Boraks (UNIPEX).
I. 2. Perumusan Masalah
Permasalahan yang menjadi fokus utama dalam program ini adalah bagaimana
cara mendesain dan membuat rancang bangun alat berbasis mikrokontroler yang
terintegrasi dengan sensor cahaya dapat secara akurat mengindikasi kandungan boraks
dalam bahan sampel makanan.
I. 3. Tujuan Program
Adapun tujuan yang akan dicapai dari pelaksanaan kegiatan ini antara lain:
1. Terciptanya UNIPEX sebagai instrumen yang mampu mengukur kadar
kandungan boraks dalam makanan secara kuantitatif dengan tingkat akurasi dan
konsistensi pengukuran yang relatif tinggi.
2. UNIPEX dapat membantu kerja analis maupun end-user dalam mengukur kadar
boraks dalam makanan dengan resolusi yang tinggi dan pengoperasian yang
mudah (plug and play).
I. 4. Target Luaran
Luaran yang diharapkan dari pelaksanaan program ini adalah terciptanya
instrumen pengukur kadar boraks dalam sampel makanan sehingga proses pembacaan
nilai kadar (konsentrasi) dapat kuantitatif, efisien dan user friendly.
I. 5. Kegunaan Program
Adapun kegunaan dari pencapaian program ini antara lain:
1. Peningkatan efektifitas dan efisiensi dari pengetesan bahan makanan terkait
kandungan boraks.
2. Dapat membantu program pemerintah dalam meningkatkan tingkat kesehatan
rakyat Indonesia.
3. Pencerdasan akan pentingnya kesehatan tubuh melalui harga produksi alat yang
terjangkau.
2
II. METODOLOGI PENDEKATAN PROGRAM
Metode pelaksanaan dari Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) ini
digambarkan pada diagram alir pada gambar 1.
Gambar 1. Diagram Metode Pelaksanaan PKM
II. 1. Perancangan Teknis Pelaksanaan Program
Menyusun rencana pelaksanaan dan implementasi Unit Pengindikasi Boraks
(UNIPEX).
II. 2. Perancangan dan Pembuatan Alat & Sistem
a. Perancangan dan Pembuatan Sistem Elektris
Pembuatan sistem elektris diawali dengan perancangan desain simulasi dari tiap
komponen dan alat menggunakan software. Perancangan desain meliputi cara kerja
dari tiap alat, termasuk mengatur kinerja dan koordinasi dari mikrokontroler. Setelah
simulasi dan desain elektris dari UNIPEX didapatkan, kemudian menyusun daftar
bahan dan alat dan diimplementasikan pada project board lalu pencetakan PCB.
b. Perancangan dan Pembuatan Sistem Mekanis
Tahap kedua adalah perancangan mekanik. Rancangan mekanik ini meliputi
perancangan enclosure atau tempat dan kerja alat. Disini kami menggunakan mixer
untuk menghancurkan bahan yang akan diujikan sehingga perlu pemilihan motor yang
sesuai dengan torsi yang besar dan bahan untuk pisau atau blade yang digunakan agar
tajam.
Gambar 2. Gambaran Umum UNIPEX
3
c. Karakterisasi Sensor pada Konsentrasi Boraks
Tahap ketiga adalah melaksanakan karakterisasi sensor terhadap perubahan nilai
konsentrasi boraks. Proses ini memakan waktu yang cukup lama agar sensor nantinya
dapat melakukan pembacaan nilai konsentrasi boraks dengan konsisten dan akurat.
Proses ini dilakukan dengan mempersiapkan bahan boraks, air pelarut, beaker glass,
dan spatula. Dengan alat dan bahan tersebut, dilakukan sintesa asam boraks yang
nantinya akan direaksikan dengan kurkumin. Perubahan warna dari kurkumin ini
selanjutnya akan dibaca pada sensor sehingga kita dapat mengetahui hubungan nilai
sensor dengan nilai konsentrasi larutan boraks yang diberikan.
II. 3. Test Drive Awal
Setelah perancangan dan pembuatan alat selesai dibuat perlu dilakukan
pengujian awal berupa test drive awal terhadap alat, kemudian ditentukan kekurangan
atau ketidaksempurnaan dari alat. Selain itu juga dilakukan pengujian terhadap
konsistensi kerja dari alat itu sendiri. Konsistensi hasil akan menjadi hal utama yang
akan disorot, mengingat tingkat akurasi alat sangat diperlukan agar tidak terjadi
kesalahan penafsiran oleh sistem mikrokontroler akibat sensor yang digunakan.
II. 4. Evaluasi dan Penyempurnaan Alat
Pada tahap ini data hasil evaluasi pada saat test drive awal digunakan sebagai
acuan untuk menyempurnakan alat. Evaluasi akan dilakukan dengan melakukan analisa
rangkaian dan program yang disematkan dalam mikrokontroler Pengerjaan-pengerjaan
seperti pemilihan kembali bahan apa saja yang akan digunakan dan cara kerja alat
direvisi kembali sehingga mampu menciptakan alat yang sesuai dengan yang
diharapkan.
II. 5. Publikasi UNIPEX
Target publikasi dari UNIPEX adalah dapat dikenal oleh kalangan praktisi dan
analis yang berada dalam bidang analisis kimia atau farmasi. Oleh sebab itu kami
melakukan beberapa kegiatan mulai dari kunjungan menuju ke sekolah menengah
farmasi Saraswati di Denpasar – Bali, kompetisi dan pameran ilmiah Lomba Cipta
Elektroteknik Nasional 2013, dan pengenalan pada publik melalui media cetak.
II. 6. Penyusunan Laporan Akhir
Penyusunan laporan dilaksanakan setelah semua langkah-langkah terselesaikan
sehingga hasil yang diperoleh dari pembuatan sistem dapat dijelaskan secara rinci
sesuai dengan data-data yang diperoleh. Dan juga diberikan hasil analisa sistem
terhadap kinerja rangkaian dengan maksud sebagai referensi pembuatan alat di masa
yang akan datang.
III. TINJAUAN PUSTAKA
III.1. Motor
Motor listrik adalah sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi
listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya,
memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat
bahan, dll.
4
Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di
industri. Motor listrik kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri sebab diperkirakan
bahwa motor-motor menggunakan sekit ar 70% beban listrik total di industri.
III.2. Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah salah satu dari bagian dasar dari suatu sistem komputer.
Meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi dan
komputer mainframe, mikrokontroler dibangun dari elemen-elemen dasar yang sama.
Gambar 3. Mikrokontroler ATMega 8
Pada UNIPEX, mikrokontroler memegan peranan yang sangat penting seperti
layaknya otak dari alat ini. Mikrokontroler digunakan untuk mengkordinasi alat – alat
maupun komponen (mixer, sensor, motor dan lain – lain) sehingga menjadi suatu
sistem yang dipergunakan untuk mengidentifikasi kandungan boraks dalam makanan.
III.3. Layar Display
Layar display yang digunakan pada UNIPEX ini menggunakan Light Cell
Display (LCD), yakni sebuah teknologi layar digital yang menghasilkan citra pada
sebuah permukaan yang rata (flat). LCD memiliki banyak kegunaan khususnya pada
suatu sistem yang menggunakan mikrokontroler. Pada alat ini, LCD Display digunakan
untuk menampilkan nilai hasil dari sensor, yang nantinya akan disimpulkan makanan
yang diperiksa mengandung boraks atau tidak.
Gambar 4. LCD Display
Light Cell Display umumnya diproduksi tanpa memiliki driver peripheral yang
akan terkoneksi dengan mikrokontroler. Oleh sebab itu, dibutuhkan tambahan IC driver
yang kompatibel dengan LCD yang digunakan (mengingat bahwa IC driver yang
digunakan bergantung pada jenis LCD yang dipakai).
IV. PELAKSANAAN PROGRAM
IV.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Adapun waktu pelaksanaan program ini dimulai pada awal bulan Februari 2013
yaitu dengan pembuatan peta kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka pelaksanaan
program yang kemudian akan dilanjutkan hingga bulan Juni 2013. Proses pelaksanaan
program dilakukan di Surabaya – Jawa Timur dan Denpasar – Bali.
IV.2. Tahapan Pelaksanaan/Jadwal Faktual Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan program ini diawali dengan pembagian tugas masing-
masing anggota demi tercapainya kelancaran pelaksanaan program. Kemudian
dilakukan dengan pelaksanaan program sesuai dengan tahapan sebagai berikut:
5
Tabel 1. Tahapan Pelaksanaan Program
IV.3. Instrumen Pelaksanaan
Adapun instrumen yang digunakan dalam pelaksanaan program ini adalah
voltmeter, osiloskop, function generator, timbangan digital untuk mengetahui berat dari
kristal boraks yang nantinya akan dilarutkan dalam air pelarut.
IV.4. Rancangan dan Realisasi Biaya
Untuk realisasi dan rancangan biaya dari pelaksanaan program ini dapat dilihat
pada tabel 2.
Tabel 2. Rancangan dan Realisasi Dana (dalam rupiah)
No Transaksi Rancangan Harga Satuan Realisasi
1 Modul Mikrokontroler 1.075.000 185.000 925.000
2 ATMega8 225.000 80.000 400.000
3 Resistor 1k ¼ Watt 15.000 175 17.500
4 Resistor 220k ¼ Watt 15.000 175 17.500
5 Resistor 470k ¼ Watt 15.000 175 17.500
6 Resistor 50k ¼ Watt 15.000 175 17.500
7 Variable Resistor 10k 25.000 1.000 50.000
8 Multiturn Potensiometer
1k 25.000 4.500 112.500
9 Kapasitor Elektrolit 1uF
16V 125.000 2.000 100.000
10 Kapasitor Elektrolit 10uF
16V 125.000 2.000 100.000
11 Kapasitor Keramik 0,1 nF 5.000 150 7.500
12 Kapasitor MKM 1 nF 32.500 1.500 75.000
13 Kapasitor Tantalum 1nF 5.000 150 7.500
14 Dioda Zener 5V1 10.000 750 37.500
15 Dioda 1N4148 25.000 250 12.500
16 Motor DC 100.000 325.000 325.000
17 Gear Motor DC 1.000.000 150.000 450.000
18 Display LCD 375.000 55.000 275.000
19 Fototransistor 135.000 3.000 15.000
20 LED Ultrabright 75.000 900 45.000
21 Infrared 150.000 1.500 75.000
22 IR Reciever 175.000 1.000 50.000
23 Optocoupler 75.000 4.500 112.500
6
24 Pompa Air 10W DC 750.000 125.500 125.500
25 Aluminium 300.000 300.000 300.000
26 Stainless Steel 400.000 150.000 150.000
27 Pipa Kapiler 75.000 15.000 15.000
28 Kertas Kurkumin 250.000 300.000 300.000
29 Alat Tulis 125.000 30.000 30.000
30 Research Mixer 1.750.000 - -
31 Mikrokontroler
Downloader 1.500.000 150.000 300.000
32 Seven Segment Common
Anode 100.000 12.500 250.000
33 CD47LS47 Register 60.000 3.000 60.000
34 CD4011BE 60.000 1.200 24.000
35 IRF46N 180.000 6.500 65.000
36 BC319 150.000 3.000 90.000
37 LM35Z 750.000 34.500 690.000
38 Soket IC 20 pin 100.000 2.000 100.000
39 Soket IC 16 pin 75.000 1.500 75.000
40 Biaya Bubut 500.000 500.000 500.000
41 Baut & Mur 60.000 75.000 75.000
42 Kipas DC 90.000 30.000 60.000
43 Cat Pylox 64.000 35.000 70.000
44 Plastik Insulasi 15.000 10.000 10.000
45 Insulation Heater 135.000 180.000 180.000
46 Timbangan Digital - 300.000 600.000
47 Beaker Glass - 25.000 250.000
48 Spatula Pyrex - 100.000 100.000
49 Timah/Tenol - 50.000 200.000
50 Feri Klorida - 125.500 125.500
51 Voltmeter Digital - 201.750 403.500
52 Probe Osiloskop Digital - 145.000 145.000
53 Termoelektrik - 95.000 190.000
54 Pipa Paralon 3” - 24.000 48.000
55 Kabel Pelangi - 1.000 10.000
56 Konektor Male - 50 5.000
57 Konektor Female - 50 5.000
58 Lem Alteco - 6.900 69.000
59 Selotip Pipa - 3.000 30.000
60 Trafo 2A - 64.500 64.500
11.311.500 8.960.000
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
V.1. Hasil Karakterisasi Sensor
Dalam proses pengujian sensor demi memperoleh hasil pengkarakterisasian
sensor atas perubahan nilai konsentrasi boraks dalam larutan, kami menggunakan
sistem minimum mikrokontroler ATMega8 yang telah terpasang sensor fotodioda dan
LED dengan antarmuka berupa layar LCD.
7
Larutan boraks dibuat dengan mencampurkan natrium tetraboraks dalam air
menggunakan beaker glass. Jumlah boraks yang dilarutkan diukur beratnya
menggunakan timbangan digital. Larutan lantas direaksikan dengan kertas kurkumin.
Warna kertas kurkumin dibaca oleh sensor fotodioda, nilai pembacaan dapat diperoleh
dari layar LCD. Nilai bacaan ini yang nantinya disimpan sebagai datalogger.
Proses ini dilakukan berkali – kali dan dalam banyak rentang konsentrasi boraks;
untuk mendapatkan banyak data dan nantinya dapat diambil kesimpulan.
Tabel 3. Grafik Konsentrasi Boraks vs Nilai ADC (LCD)
V.2. Hasil Pengujian Alat
Dari proses perancangan hingga diperoleh unit prototipe dari UNIPEX, telah
dilakukan banyak sekali troubleshoot sehingga instrumen menjadi lebih handal.
UNIPEX mampu mengotomasi sistem pengukuran kadar boraks dalam makanan mulai
dari proses pelumatan hingga pengukuran. Adapun range ukur dari boraks antara 0
hingga 1,5 ppm dengan resolusi mencapai 0,1 ppm.
Tabel 4. Grafik Hasil Pengujian Sensor dan Alat
0
50
100
150
200
250
300
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5
Konsentrasi VS Nilai ADC
180
185
190
195
200
205
210
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pengujian Sensor
8
Berikut ini merupakan spesifikasi umum dari UNIPEX:
Konsumsi Daya : Maks 210W
Rentang Ukur : 0 – 1,5 ppm
Ketelitian : 0,1 ppm
Dimensi : 36,2 x 25,6 x 9,5 cm
Fitur Tambahan : Mode Pembersihan
Enclosure : Aluminium
Waktu Analisa : 2 menit
V.3. Kegiatan Publikasi UNIPEX
a. Pameran Ilmiah Lomba Cipta Elektroteknik Nasional 2013
Testimoni dari pengunjung pameran: “Cukup menarik namun dimensinya masih
terlalu besar jika ingin dibuat mobile.”
Memperoleh juara 2 di bidang Biomedika Lomba Cipta Elektroteknik Nasional
2013.
b. Kunjungan SMK Saraswati 3 Denpasar
Testimoni dari Kepala Laboratorium dan Koordinator Pengadaan Alat SMK
Saraswati 3 Denpasar, Pak Santoso, S.Si, “Alat sangat inovatif dan sangat kami
butuhkan untuk menambah independensi kita dari konsumsi barang luar negri.
Saya menunggu alatnya lebih sempurna lagi.”
c. Wawancara Koran Jawa Pos
Terbit tanggal 3 Agustus 2013 Lembar Metropolis Halaman 33 Rubrik
Pendidikan.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
VI.1. Kesimpulan
UNIPEX merupakan sebuah instrument yang mampu melakukan pengukuran kadar
boraks dalam makanan secara mudah (plug and play) dengan rentang ukur mulai dari 0
hingga 1,5 ppm dan resolusi sebesar 0,1 ppm. UNIPEX dapat menurunkan modal
pengadaan untuk pengujian nilai kadar boraks.
VI.2. Saran
UNIPEX diharapkan dapat dikembangkan agar tidak hanya mengukur kadar boraks
saja namun juga senyawa lain yang umum untuk disalahgunakan dalam makanan seperti
formalin dan lain sebagainya.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Bejo, Agus, C & CAVR Mikrokontroler ATMega8535, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008
Doni. 2012. “Boraks, Penggunaan dan Bahayanya Bagi Kesehatan”.
http://news.cobadulu.com/, diakses tanggal 18 Oktober 2012
Donald G. Fink and H. Wayne Beaty. 1978. Standard Handbook for Electrical Engineers,
Eleventh Edition, McGraw-Hill, New York.
Hammond, C. R. 2004. The Elements, in Handbook of Chemistry and Physics 81st edition.
CRC press
_____. Boraks. http://antiborax.wordpress.com/ , diakses tanggal 18 Oktober 2012
9
LAMPIRAN 1
Gambar 5. Dokumentasi Proses Pembuatan UNIPEX.
Gambar 6. Tampak dalam dan luar dari UNIPEX
Gambar 7. Perolehan Juara 2 dalam LCEN Gambar 8. Publikasi di Media Cetak
10
LAMPIRAN 2
Gambar 9. Bukti Kuitansi Pembayaran dan Bon Realisasi