laporan akhir pkm

16
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM POTOB (Pocket Tooth Brush) Sebagai Media Pemeliharaan Kesehatan Gigi BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh : Erin Imaniar Basar 021311133151 Angkatan 2013 Retta Gabriella Pakpahan 021311133086 Angkatan 2013 Reni Istif’adah Nur Aini 021310113013 Angkatan 2013 Primarizka Ayunda Wardhani 021111009 Angkatan 2011 UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2013

Upload: erinimaniar

Post on 24-Dec-2015

44 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

PKM FKG UA

TRANSCRIPT

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

POTOB (Pocket Tooth Brush) Sebagai Media Pemeliharaan Kesehatan Gigi

BIDANG KEGIATAN:

PKM KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan oleh :

Erin Imaniar Basar 021311133151 Angkatan 2013

Retta Gabriella Pakpahan 021311133086 Angkatan 2013

Reni Istif’adah Nur Aini 021310113013 Angkatan 2013

Primarizka Ayunda Wardhani 021111009 Angkatan 2011

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2013

PENGESAHAN PKM-KEWIRAUSAHAAN

1. Judul Kegiatan : POTOB (Pocket Tooth Brush) Sebagai Media

Pemeliharaan Kesehatan Gigi

2. Bidang Kegiatan : PKM-KEWIRAUSAHAAN

3. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Erin Imaniar Basar

b. NIM : 021311133151

c. Jurusan : S1 Pendidikan Dokter Gigi

d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Airlangga

e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jalan Mahakam Kel. Jogotrunan Lumajang /

082232431262

f. Alamat email : [email protected]

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang

5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Deny Saputra,drg.,M.Kes

b. NIDN : 0006038103

c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jalan Dukuh Kupang Timur IXI 25 A

6. Biaya Kegiatan Total

Dikti : Rp 10.000.000,00

7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 6 bulan

Surabaya, 4 September 2014

RINGKASAN

POTOB adalah sebuah produk dengan wadah atau temapat sikat dan pasta gigi mini yang

sangat praktis karena hanya cukup digantungkan pada tas pengguna saja, POTOB dapat dibawa

kemana saja Tentunya, hal ini bertujuan agar POTOB dapat mempermudah serta mengingatkan

kesadaran penggunanya untuk lebih merawat dan memelihara kesehatan gigi dimanapun mereka

berada, guna mencegah munculnya plak dan gigi berlubang melalui menyikat gigi yang baik dan

benar.

Adapun metode yang kami digunakan dalam kegiatan ini adalah dimulai persiapan bahan

baku dan menentukan tempat untuk memproduksi POTOB tersebut. Lalu dilanjutkan dengan

proses produksi POTOB itu sendiri, sampai pada penyuluhan atau promosi langsung ke

masyarakat tentang produk kami. Tentunya dalam penyuluhan dan proses promosi tersebut

salahsatu caranya adalah melalui media jejaring sosial.

DAFTAR ISI

Halaman Sampul

Halaman Pengesahan

Ringkasan

Daftar Isi

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Manfaat

1.4 Luaran

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Perancangan design

3.2 Proses Produksi

3.3 Pengemasan

3.4 Promosi

3.5 Distribusi

3.6 Evaluasi

3.7 Penyusunan Laporan

BAB 4 HASIL YANG DICAPAI

BAB 5 KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gigi dan mulut merupakan salah satu dari beberapa bagian tubuh yang harus kita jaga

kesehatannya. Salah satu cara paling efektif untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut tersebut

adalah dengan rajin menggosok gigi. Namun, berdasarkan SKRT (Survei Kesehatan Rumah

Tangga) 1995 dan Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) 1998 dinyatakan bahwa

masyarakat di Indonesia belum menyadari pentingnya pemeliharaan kesehatan gigi dan

mulut. Hal ini terlihat dari 22,8% penduduk Indonesia tidak menyikat gigi dan dari 77,2%

yang menyikat gigi hanya 8,1% yang menyikat gigi dengan tepat waktu. (Herijulianti:2001)

Sedangkan survei terbaru dilapangan oleh salah satu produk pasta gigi menyebutkan bahwa

terdapat 79% orang tua dan 80% anak-anak di Indonesia tidak menyikat gigi saat malam

sebelum tidur. (Anonim:2013)

Melihat kenyataan diatas, kami membuat POTOB (Pocket Tooth Brush) dimana produk

ini merpakan wadah dengan bentuk praktis untuk membawa sikat dan pasta gigi mini. Sebab

hanya cukup digantungkan pada tas pengguna saja, POTOB dapat dibawa kemana-mana.

Tentunya produk ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam upaya mengingatkan pengguna

“POTOB” untuk senantiasa menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan cara rajin menggosok

gigi.

1.2 Rumusan masalah

Dari latar belakang tersebut di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah produk POTOB layak dipasarkan sebagai solusi untuk meningkatkan kesadaran

masyarakat akan pentingnya menggosok gigi dan membantu masyarakat untuk lebih

mudah merawat gigi mereka?

2. Apakah produk POTOB dapat menjadi suatu wirausaha yang menguntungkan bagi

mahasiswa?

1.3 Manfaat

Bagi masyarakat:

- Memberikan alternatif solusi dalam upaya mengingatkan kesadaran dalam

memelihara dan merawat kesehatan gigi dan mulut masyarakat.

Bagi mahasiswa:

- Mendorong mahasiswa berpikir kritis, analitis, dan kreatif dalam menghasilkan

inovasi yang mempunyai manfaat tinggi khususnya dalam berwirausaha.

- Mengembangkan ilmu yang telah dipelajari untuk kemajuan dalam masyarakat.

Bagi pemerintah:

- Mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kesehatan gigi dan mulut

masyarakat Indonesia.

- Meningkatkan taraf kesehatan masyarakat Indonesia.

1.4 Luaran

Adapun luaran yang diharapkan dari produk ini adalah :

a. Mampu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih merawat dan

memelihara kesehatan gigi.

b. Mampu merubah kebiasaan masyarakat dan meningkatkan frekuensi menyikat gigi

guna mencegah munculnya plak dan mencegah gigi berlubang.

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Pada masa lalu, pasta gigi yang digunakan bersama sikat gigi hanya bersifat sebagai alat

kosmetik. Tetapi dalam tahun terakhir ini banyak dibuat pasta gigi yang mempunyai efek untuk

mengobati penyakit mulut dan mencegah karies gigi. Adapun bahan anti kuman yang umum

digunakan untuk kontrol plak diantaranya adalah fenol, hexetidine, fluor dan chlorhexidine.

(Pistorius:2003)

Jika didalam mulut terjadi interaksi antara bakteri plak, diet, dan gigi maka, karies gigi

dapat terjadi dan hal ini merupakan penyakit yang paling sering diderita oleh masyarakat

Indonesia pada umumnya. Penelitian klasik Keyes tahun 1960 dan Fitzsgerald and Keyes tahun

1960 pada binatang bebas kuman memperlihatkan bahwa plak yang didominasi oleh kuman

Streptococcus mutans dan Lactobacillus menyebabkan terbentuknya karies. S. mutans dan

Lactobasillus tersebut merupakan kuman yang kariogenik karena mampu segera membentuk

asam dari karbohidrat yang dapat diragikan. Kuman tersebut dapat tumbuh subur dalam suasana

asam dan dapat menempel pada permukaan gigi karena kemampuannya membuat polisakarida

ekstrasel. Polisakarida ekstra sel ini terutama terdiri dari polimer glukosa yang menyebabkan

matriks plak mempunyai konsistensi seperti gelatin, akibatnya bakteri terbantu untuk melekat

pada gigi serta saling melekat satu sama lain. Plak makin lama makin tebal, sehingga akan

penghambat fungsi saliva untuk melakukan aktivitas antibakterinya. (Kidd:1992)

Pencegahan karies dan penyakit periodontal dengan melakukan peningkatan kesehatan

gigi telah menjadi tujuan utama dalam dunia kedokteran gigi, sejak diketahui plak gigi

merupakan faktor yang mendominasi penyebab hilangnya gigi oleh karena karies dan penyakit

periodontal. (Da Silva:2004) Salah satu cara pencegahan karies adalah mengusahakan agar

pembentukan plak pada permukaan gigi dapat dibatasi baik dengan cara mencegah

pembentukannya atau dengan pembersihan plak secara teratur. Pengendalian plak dapat

dilakukan dengan cara pembersihan plak secara mekanis dan kemungkinan penggunaan bahan

anti kuman terutama untuk menekan S. mutans. Menyikat gigi membantu kontrol plak dan

merupakan langkah awal untuk mengontrol karies dan penyakit periodontal baik untuk individu

maupun populasi. (Kidd:1992)Saat ini kontrol plak dilengkapi dengan penambahan jenis bahan

aktif yang mengandung bahan dasar alami ataupun bahan sintetik sebagai bahan anti kuman.

Bahan anti kuman tersebut tersedia dalam bentuk larutan kumur dan pasta gigi. (Pistorius:2003)

BAB 3

METODE PELAKSANAAN

3.1 Pembuatan Design

Proses pembuatan design dari produk POTOB ini dilakukan sendiri oleh penulis disertai

dengan konsultasi dengan tenaga ahli dan dosen pembimbing.

3.2 Proses Produksi

Setelah melalui proses pembuatan design dan telah diperoleh design yang telah disepakati

bersama oleh anggota kelompok, penulis selanjutnya melakukan proses produksi. Produksi

POTOB dilakukan melalui kerjasama dengan mitra usaha/tenaga ahli.

3.3 Pengemasan

Produk POTOB yang telah selesai pengerjaannya, akan dilakukan quality control. Barang

yang telah lolos seleksi akan dikemas dalam bingkisan plastik dan dikirim kepada konsumen.

3.4 Promosi

Promosi produk dilakukan secara word to mouth, brosur dan online shop (facebook,

twitter, instagram, line, dan BBM).

3.5 Distribusi

Distribusi hasil produksi diserahkan kepada konsumen yang telah memesan melalui

internet maupun secara langsung dengan pembayaran secara langsung maupun transfer.

3.6 Evaluasi

Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kualitas hasil produksi dengan testimonial para

konsumen yang telah membeli produk POTOB sebelumnya.

3.7 Penyusunan Laporan

Laporan akan disusun setelah pelaksanaan seluruh program telah dilaksanakan.

BAB 4

HASIL YANG DICAPAI

Dalam proses pengerjaan hingga saat ini, penulis telah mendapatkan beberapa rancangan

design dari produk POTOB (Pocket Tooth Brush) beserta bahan baku yang digunakan.

Sebelumnya, penulis juga telah melakukan beberapa perancangan design dan pencarian bahan

baku, namun sampai saat ini belum ada design dan bahan baku tetap dari produk POTOB ini.

Penulis sudah melakukan pemilihan bahan baku mulai dari kain biasa, kain parasut, rubber dan

kain oskar. Namun, dari sekian banyak bahan tersebut memiliki kekurangannya masing-masing,

seperti kain biasa yang mudah basah bila terkena air, kain parasut yang sulit untuk dibuat variasi

yang menarik terutama karena bahan kain yang memang tidak memiliki motif, bahan rubber

yang sulit untuk dibentuk sesuai dengan keinginan penulis dan kain oskar yang mudah terkelupas

jika terkena air.

Penulis juga mengalami kesulitan dalam mencari mitra usaha/tenaga ahli yang sanggup

membantu penulis dalam hal produksi produk POTOB ini. Penulis masih melakukan pencarian

mitra usaha tersebut sampai monev terakhir dilakukan. Namun penulis hingga saat ini belum

menemukan mitra usaha/tenaga ahli yang sanggup membantu kami dalam produksi POTOB

tersebut dengan berbagai alasan. Beberapa alasan tersebut seperti ukuran produk yang terlalu

kecil, contoh hasil produk yang telah dibuat oleh tenaga ahli yang tidak sesuai dengan keinginan

penulis karena jahitan kurang rapi, bentuk yang tidak sesuai dan lain sebagainya.

Disamping itu karena penulis mengalami kesulitan dalam pencarian tempat

pembuatan/pemesanan sikat dan pasta gigi mini dengan kualitas yang baik, maka penulis

mengubah rencana awal untuk tidak menjual POTOB bersama pasta dan sikat gigi mini

sekaligus. Sedangkan untuk melakukan kerjasama dengan mitra usaha brand nasional, penulis

juga mengalami kesulitan dalam hal perijinan. Untuk mengatasi hal tersebut, penulis mengambil

langkah tengah untuk menjual produk POTOB tanpa pasta dan sikat gigi mini tersebut. Langkah

ini diambil untuk menyesuaikan selera konsumen dengan pasta dan sikat gigi yang diinginkan.

Namun jika konsumen tetap menginginkan pasta dan sikat gigi tersebut disediakan maka penulis

sebagai produsen sekaligus penujal bersedia untuk menyediakan pasta dan sikat gigi tersebut

dengan beberapa merk tertentu yang tentunya mudah ditemukan di pasaran guna meningkatkan

tingkat kepuasan konsumen.

Adapun berikut ini jadwal kegiatan yang telah kami lakukan sebagai berikut.

No. Kegiatan Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V Bulan VI

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Mendesain produk

2. Pencarian mitra

usaha/tenaga ahli

bereserta bahan untuk

produksi

3. Evaluasi dan

penyusunan laporan

BAB 5

KESIMPULAN

Adapun produk POTOB ini masih bisa dikembangkan kembali menggunakan bahan-

bahan yang berkualitas dan dilakukan oleh tenaga ahli yang professional, sehingga selain produk

POTOB ini memiliki nilai jual di pasaran namun juga mampu membawa manfaat bagi

peningkatan kesehatan masyarakat.

Daftar Pustaka

Anonim, 2013, Sebanyak 79% orang tua dan 85% anak di Indonesia tidak menyikat gigi,

accesed on 24 September 2013, http://www.unilever.co.id/id/media-

centre/pressreleases/2013/Perilaku-Menyikat-Gigi-dalam-keluarga.aspx

Da Silva DD, Goncalo CS, De Sousa MLR, Wada RS. Aggregation of plaque disclosing agent in

a dentifrice. J Appl Oral Sci 2004;12(2): 154–8.

Herijulianti, Eliza, dkk. 2001. Pendidikan Kesehatan Gigi. Jakarta: EGC. Hlm.117

Kidd EAM, Joyston S. Pencegahan karies dengan pengendalian plak. Dalam: arlan Sumawinata,

Safrida Faruk. Dasar-dasar karies: Penyakit dan Penanggulangannya. Jakarta: EGC;

1992. hlm. 141–54

Pistorius A, Willershausen B, Steinmeier EM and Kreisler M. Efficacy of subgingival irrigation

using herbal extract on gingival inflamation. J Periodontol 2003; 74: 616–22.

LAMPIRAN

Design pertama

Design kedua

Design ketiga

Design keempat