laporan akhir kelompok22

60
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur hanya kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan akhir kelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Profesi Integral Tematik Posdaya Angkatan 66 Semester Genap Tahun 2012/2013 ini dapat dirampungkan tepat pada waktunya. Penyusunan laporan kelompok ini disamping sebagai pemaparan dan pengembangan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa juga merupakan salah satu persyaratan mutlak bagi mahasiswa KKN-PI Tematik Posdaya yang berada di lokasi yang harus di penuhi demi mempertanggung jawabkan kelangsungan program Kuliah Kerja Nyata Profesi Integral Tematik Posdaya yang telah dilaksanakan di Desa Pesaku Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi. Selaku manusia biasa, penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini. Hal ini tidak lain karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki, dan kiranya dapat menjadi cambukan untuk penyusun di masa depan agar dapat lebih menyempurnakan pembuatan Karya Tulis Ilmiah berikutnya. Oleh karena bantuan, dukungan, dan kerja sama yang baik selama masa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Profesi Integral Tematik Posdaya Angkatan 66 Semester Genap Tahun 2012/2013 hingga laporan ini

Upload: artistaprihastutikardiat

Post on 03-Jan-2016

32 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: laporan akhir kelompok22

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur hanya kepada Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan

akhir kelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Profesi Integral Tematik

Posdaya Angkatan 66 Semester Genap Tahun 2012/2013 ini dapat dirampungkan

tepat pada waktunya. Penyusunan laporan kelompok ini disamping sebagai

pemaparan dan pengembangan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa juga merupakan

salah satu persyaratan mutlak bagi mahasiswa KKN-PI Tematik Posdaya yang berada

di lokasi yang harus di penuhi demi mempertanggung jawabkan kelangsungan

program Kuliah Kerja Nyata Profesi Integral Tematik Posdaya yang telah

dilaksanakan di Desa Pesaku Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi.

Selaku manusia biasa, penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam

penyusunan laporan ini. Hal ini tidak lain karena keterbatasan kemampuan yang

dimiliki, dan kiranya dapat menjadi cambukan untuk penyusun di masa depan agar

dapat lebih menyempurnakan pembuatan Karya Tulis Ilmiah berikutnya. Oleh karena

bantuan, dukungan, dan kerja sama yang baik selama masa Kuliah Kerja Nyata

(KKN) Profesi Integral Tematik Posdaya Angkatan 66 Semester Genap Tahun

2012/2013 hingga laporan ini berhasil dirampungkan, terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada :

1. Bupati Kabupaten Sigi atas bantuan dan kerja samanya selama pelaksanaan

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Profesi Integral Tematik Posdaya Angkatan 66

Semester Genap Tahun 2012/2013.

2. Prof. Dr. Muhammad Basir, MM Universitas Tadulako

3. Ir. Ridwan, MP Universitas Tadulako

4. Panitia Pelaksana Kuliah kerja nyata (KKN) Untad

5. Bapak Camat Dolo Barat dan seluruh staf kecamatan yang telah banyak

membantu sehingga dapat menyelesaikan program kerja kami.

Page 2: laporan akhir kelompok22

6. Bapak Nurvin selaku Kepala Desa Pesaku, dan bapak Minhar selaku Sekdes

beserta perangkat-perangkatnya, Tokoh-tokoh Agama, Tokoh-tokoh Adat,

Tokoh-tokoh Pemuda dan Tokoh-tokoh Masyarakat, serta seluruh masyarakat

dan saudara(i) kami di Desa Pesaku.

7. Bapak Nur Alamsyah Selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan

petunjuk dan bimbingan kepada kami selaku pelaksana Kuliah Kerja Nyata

(KKN) Profesi Integral Tematik Posdaya Angkatan 66 Semester Genap Tahun

2012/2013.

8. Teman-teman sesama Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Profesi Integral

Tematik Posdaya Angkatan 66 Semester Antara Tahun 2012/2013 yang telah

banyak membantu, baik berupa bantuan fisik maupun dukungan moril dan

semangat.

9. Dan teristimewa kepada ibu Sahani selaku ibu angkat kami selama berada di

Pesaku. Terima kasih ataas segala bantuan, saran, dan semangat yang diberikan

kepada kami.

Permohonan maaf juga penyusun sampaikan kepada seluruh pihak atas segala

khilaf dan salah kami selama kegiatan KKN-PI Tematik Posdaya berlangsung. Kami

juga mengharapkan adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun sebagai bekal

penyusun kedepannya.

Akhinya tiada kata yang lebih pantas terucap selain tertitip doa dari penyusun

semoga segala kebaikan dan bantuan yang telah diberikan mendapat imbalan yang

setimpal dari Allah SWT ‘Aamin’.

Palu, 18 Mei 2013

Penyusun

Page 3: laporan akhir kelompok22

DAFTAR ISI

HalamanJudul........................................................................................... i

HalamanPengesahan............................................................................... ii

Kata Pengantar......................................................................................... iii

Daftar Isi.................................................................................................... v

BAB I Pendahuluan................................................................................. 1

1.1 LatarBelakang...................................................................................... 1

2.1 Rumusan Masalah................................................................................ 2

3.1 Tujuan................................................................................................... 3

BAB II Gambaran umum lokasi.............................................................. 7

2.1 Pengertian implementasi...................................................................... 7

2.2 Pengertian kebijakan............................................................................ 7

2.3 Perngertian regulasi............................................................................. 8

BAB III : Gambaran Umum Lokasi.......................................................... 10

3.1 Sejarah Singkat Desa Pesaku.............................................................. 10

3.2 Kondisi geografis.................................................................................. 14

3.3 Perekonomian desa.............................................................................. 14

3.4 Kondisi Sosial, Budaya......................................................................... 16

3.5 faktor pendukung dan penghambat...................................................... 19

3.6 Analisis masalah.................................................................................. 20

BAB IV : Penutup..................................................................................... 24

4.1 Kesimpulan........................................................................................... 24

4.2 Saran ................................................................................................... 24

4.3 Lampiran............................................................................................... 24

DaftarPustaka

Page 4: laporan akhir kelompok22

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah yang merupakan pengganti Undang-Undang Nomor 22

Tahun 1999, Desa atau yang disebut dengan nama lain yang selanjutnya disebut

Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah

yuridis, berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat

setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan/atau

dibentuk dalam sistem Pemerintah Nasional dan berada di Kabupaten/Kota,

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945.

Landasan Pemikiran dalam pengaturan mengenai desa adalah

keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan

masyarakat, yang diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan

masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta

masyarakat dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, dan

keadilan.

Indonesia dikenal sebagai Negara agraris yang memiliki daerah pertanian

luas dan kaya akan sumber daya alamnya. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya

komoditas pertanian yang tidak kalah bersaing dengan hasil impor.Desa Pesaku

Page 5: laporan akhir kelompok22

sebagai salah satu desa yang berada di provinsi Sulawasi Tengah, tepatnya di

kecamatan Dolo Barat kabupaten Sigi.Masyarakat desa Pesaku merupakan

masyarakat yang menggantungkan hidupnya di sektor pertanian, perkebunan dan

peternakan.Desa pesaku memiliki wilayah persawahan dengan luas sekitar 300

Ha dengan Jumlah Penduduk 1.992 dan Jumlah KK 519.

Menurut data prediksi minimum berdasarkan luasan areal persawahan

yang ada di Desa Pesaku merupakan salah satu desa penyuplai beras di wiliyah

Kecamatan Dolo Barat.Selain menyuplai beras, Desa Pesaku juga memiliki

potensi di bidang perkebunan tanaman keras atau jangka panjang seperti kelapa,

kakao dan tanaman jangka pendek seperti jagung, kacang tanah serta sayur-

sayuran.Perikanan Ikan Tawar belum menjadi salah satu komoditi andalan Desa

Pesaku namun ketersediaan lahan basah sebagai salah satu sarana yang memiliki

potensi untuk pengembangan ikan tawar juga tersedia.Walaupun sampai saat ini

baru beberapa warga desa yang memulai usaha ini dengan bermodalkan

kemampuan yang dimiliki.Desa Pesaku merupakan desa yang memiliki potensi

untuk pengembangan ternak.Hal ini terlihat dari kondisi geografis dan tersedianya

bahan pakan ternak.Namun, sektor ini belum menjadi sektor prioritas bagi

masyarakat dengan hambatan keterampilan dan kemampuan untuk

melakukannya. Walaupun saat ini beberapa warga masyarakat sudah memiliki

ternak sebagai peliharaan untuk membantu kelancaran proses usaha yang

dilakukan.

Page 6: laporan akhir kelompok22

Mahasiswa kuliah kerja nyata yang telah menyelesaikan programnya

selama 2 (dua) bulan di desa pesaku banyak mengharapkan adanya perhatian yang

lebih dari pemerintah desa terhadap masyarakat khususnya pemuda untuk

meningkatkan sumber daya manusia agar desa pesaku kedepannya lebih maju.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka permasalahan yang kami

dapatkan, yaitu :

1. Bagaimana meningkatkan potensi sumber daya manusia di desa Pesaku?

2. Bagaimana memberikan pemahaman di bidang pendidikan dimana kurangnya

tenaga pengajar di sekolah dasar, terhadap mata pelajaran khususnya pada

mata pelajaran matematika, bahasa inggris, dan IPA.

C. TUJUAN

Adapun tujuan yang ingin kami tekankan yaitu:

1. Untuk meningkatkan potensi SDM, misalkan dengan cara memberi pelatihan

keterampilan atau kursus di bidang tertentu, dapat pula dengan memberikan

berbagai penyuluhan di bidang pertanian, perkebunan dan kesehatan serta

tekhnologi.

2. Untuk memberikan alternatif pembelajaran yang efisien untuk menunjang

proses pembelajaran seperti memberikan tambahan pelajaran diluar jam

sekolah atau melakukan kegiatan ekstra kurikuler yang beragam dan dengan

cara yang menyenangkan.

Page 7: laporan akhir kelompok22

BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI KKN

A. Sejarah Singkat Desa

Tidak ada suatu petunjuk berupa tulisan atau catatan/prasasti yang

ditemukan tentang asal usul Ngata/Kampung (Desa Pesaku), yang ada hanyalah

tuturan-tuturan dari satu generasi ke generasi berikutnya, bahwa Pesaku dahulu

adalah salah satu wilayah ngata atau kampung yang dihuni oleh satu komunitas

karena terjadinya perpindahan dari 7 (tujuh) orang bersaudara yakni : Ganantina,

Yompalemba, Renggelemba, Rajalemba, Rajamani, Kasaria dan Yolu.

Dari ketujuh orang bersaudara ini bersepakat untuk melakukan

perpindahan dari Bulu (Gunung) Ongu Ntovaiyo dan Bulunti.Maksud dari

perpindahan yang dilakukan adalah mencari daerah dataran yang dapat digunakan

untuk pemukiman dan bercocok tanam. Dalam perjalanan yang dilakukan salah

seorang dari mereka tersebut yakni Ganantina tidak meneruskan perjalanan

bersama saudaranya yang lain, Ganantina hanya menyinggahi satu wilayah yang

bernama Sitangga. Walaupun, Ganantina sudah singgah namun keenamnya tetap

meneruskan perjalanannya sampai menemukan wilayah yang memungkinkan

untuk pemukimn dan lahan.

Page 8: laporan akhir kelompok22

Seiring dengan perjalanan waktu yang dilalui dan lamanya waktu yang

digunakan untuk menempati wilayah yang ada, maka keenam bersaudara tersebut

mencoba melakukan perundingan dengan pokok utama yang dibahas dalam

perundingan tersebut adalah pemberian nama wilayah yang mereka huni. Dan

akhirnya mereka menyepakati nama wilayah yang mereka huni tersebut diberi

nama “Gelumpa” dengan batas saat itu disepakati bahwa dibagian utara

berbatasan dengan Wera dan sebelah selatan berbatasan dengan Marasila.

Hari demi hari berjalan membawa alur cerita kehidupan dan wilayah

Gelumpa kian menjadi bertambah penghuninya akibat dari proses keturunan yang

dilakukan. Dengan semakin bertambahnya jumlah penghuni Gelumpa maka

Gelumpapun menjadi satu wilayah kesatuan hukum yang didalamnya tumbuh

nilai-nilai dan norma-norma kehidupan sosial , sehingga dengan kondisi tersebut

wilayah Gelumpa menjadi satu wilayah yang disebut Ngata Gelumpa.

Dalam proses kehidupan sosial, Ngata Gelumpa juga mengalami

peradaban sosial hal itu terjadi pada saat masuknya seorang bernama

Rambulemba yang berasal dari dataran Kulawi dan proses interaksipun terjalin

hingga Rambulemba berhasil mempersunting seorang Putri asli Ngata Gelumpa.

Namun proses asimilasi ini juga tidak bisa terjalin begitu lama karena dalam

perjalanan hubungan tersebut muncul konflik yang berujung pada

kekerasan.Akhirnya konflik antara komunitaspun terjadi di Ngata Gelumpa

hingga memakan korban jiwa.

Page 9: laporan akhir kelompok22

Ditengah konflik antara komunitas yang terjadi saat itu juga bertepatan

dengan lahirnya seorang bayi dari hasil perkawinan atara seorang Putri Ngata

Gelumpa dengan Rambulemba sehingga anak atau bayi yang lahir tersebut diberi

nama “Pesaku”.

Kelahiran anak yang bernama “Pesaku” sangat memberikan arti tersendiri

bagi perseteruan dari kedua komunitas, karena kedua komunitas yang berseteru

kini harus menghentikan perseteruannya. Dan akhirnya nama “Pesaku” bukan

hanya diabadikan sebagai nama dari anak yang lahir tersebut tapi nama “Pesaku”

juga diabadikan sebagai nama wilayah Ngata Gelumpa dan mulai saat itulah

Gelumpa berubah menjadi Pesaku.

Sosial Kultural masyarakat Pesaku merupakan daerah yang didiami oleh

etnik kaili yang dalam kesehariannya menggunakan dialetig “Edo” dan sampai

saat ini Pesaku merupakan desa yang sangat kental dengan dialetig “Edo”.

Dalam perkembangannya daerah pesaku telah dihuni oleh penduduk dan

pada saat itu telah terbangun dengan baik pranata sosialnya, sehingga dari hal

tersebut susunan dan mekanisme kelembagaannya telah tertata dengan baik.

Berdasarkan alur sejarah bahwa sebelum wilayah ini menyandang nama

desa berdasarkan kebiasaan melalui susunan wilayah administrasi local wilayah

Pesaku disebut Boya atau Ngata dan nama tersebut juga berubah pada saat bangsa

Belanda menguasai Negara Kesatuan Republik Indonesia Ngata Pesaku berubah

menjadi Kampung dan ini sampai tahun 1960-an dan pada tahun 1970-an Ngata

atau Kampung Pesaku berubah lagi menjadi desa dan perubahan ini terjadi

Page 10: laporan akhir kelompok22

dengan sistematis karena adanya UU No. 5 tahun 1975 tentang Pemerintahan

Daerah dan UU No. 5 tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa. Dalam

perkembangannya Desa Pesaku juga tidak terlepas dari perkembangan sosial yang

ada, sehingga mulai tahun 1950-an Pesaku tidak dapat membendung besarnya

arus tingkat migrant dari beberapa daerah. Sehingga saat ini Desa Pesaku menjadi

satu wilayah yang awalnya homogeny menjadi heterogen.Walaupun demikian

kondisi sosialnya namun interaksi antara etnik tetap berjalan baik.

Bahasa pergaulan sehari-hari menggunakan bahasa kaili Edo (Edo Ria)

dan Bahasa Indonesia juga kerap kita jumpai sebagai bahasa penyeimbang untuk

melakukan komunikasi pada tataran yang sudah sangat plural.

Berikut nama-nama Kepala Kampung atau Kepala Desa sebelum dan

sesudah berdirinya Desa Pesaku :

No. Periode Nama Kepala Desa Keterangan

1 2 3 4

1 Tidak Diketahui Djako Mamungka

2 Tidak Diketahui Ince Ujir Datupalinge

3 Tidak Diketahui Moh. Saleh

4 1955 - 1960 DM. Larangga

5 1960 - 1965 Moh. Gazali

6 1965 - 1988 R. Rapegawi

7 1988 - 1991 R. Lahadjido

Page 11: laporan akhir kelompok22

8 1991 - 1994 D. Mambani Datupamusu

9 1994 - 2002 T. Mursa

10 2002 - 2007 Moh. Din Alwi

11 2007 - 2009 Arwin Dj. Lapanusu Non-Aktif

12 2009 - 2012 NurfinPTH. Kepala

Desa

13 2012 - Sekarang Nurfin

B. Kondisi Geografis

Desa Pesaku secara administrasi pemerintahan termasuk dalam wilayah

Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi.Desa Pesaku memilki luas wilayah sekitar

500 Ha, dari luas wilayah tersebut maka Desa Pesaku dibagi menjadi 4 (Empat)

Dusun. Adapun batas-batas Desa Pesaku adalah sebagai berikut :

Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Rarampadende

Sebelah Timur berbatasan dengan Sungai Palu

Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Bobo

Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Mantikole

Desa Pesaku terletak di sebelah selatan Ibu Kota Provinsi Sulawesi

Tengah dengan jarak 22 Kilometer. Untuk mencapai Desa ini dibutuhkan 45

menit dengan perjalanan darat dan menurut hasil sensus penduduk tahun 2009

oleh BPS Statistik Kabupaten Sigi dan Validasi Data Kependudukan oleh Pihak

Page 12: laporan akhir kelompok22

Catatan Sipil tahun 2010, jumlah penduduk Desa Pesaku sekitar 1.992 jiwa yang

terdiri dari laki-laki 927 jiwa dan perempuan 1.065 jiwa. Mayoritas penduduk

beragama islam, dan sekitar 10 kk beragama kristen.

Adapun jenis tanaman potensial yang tumbuh di Desa Pesaku adalah

Padi, Kakao, Kelapa, dan lain-lain. Dengan kondisi alam yang sangat subur, hal

ini merupakan prospek yang sangat baik untuk masa depan, sekaligus warisan

bagi anak cucu mereka.

C. Kondisi Demografi

Melalui observasi mahasiswa kepada masyarakat dan dari buku potensi

serta profil Desa Pesaku didapatkan data tentang Kondisi Demografis. Jumlah

lembaga kemasyarakatan yang ada di desa Pesaku ada 5 yaitu LPMD (Lembaga

Pemberdayaan Masyarakat Desa), BPD (Badan Permusyawaratan Desa),

Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat), Koperasi Unit Desa (KUD) dan PKK

(Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga).

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa merupakan suatu Lembaga

kemasyarakatan yang ditujukan untuk pemberdayaan masyarakat yang ada didesa,

BPD merupakan suatu bentuk lembaga yang mengawasi kerja serta bentuk

pemerintahan desa, PKK merupakan suatu organisasi yang lebih di tujukan pada

pemberdayaan perempuan sedangkan KUD melayani simpan-pinjam untuk

kepentingan ekonomi desa.Puskesmas merupakan suatu lembaga yang berfungsi

untuk melayani kesahatan masyarakat Pesaku.Desa Pesaku memiliki 4 dusun dan

dengan jumlah penduduk sebanyak 1.992 jiwa.

Page 13: laporan akhir kelompok22

D. Kondisi Sosial Budaya Dan Ekonomi

Dari aspek sosial, desa Pesaku terdiri dari empat dusun. Dimana Fasilitas

Pendidikan terdiri dari:

3 buah Sekolah Dasar

1 buah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

1 buah Taman kanak-kanak

1 buah Madrasah Ibtidaiayah Alkahairat sore

1 buah Sekolah Menegah Pertama

Sedangkan untuk fasilitas Kesehatan terdiri atas 1 unit Puskesmas. Untuk

tenaga kesehatannya terdapat 1 orang bidan dan 1 perawat. Didesa Pesakujuga

memiliki fasilitas keagamaan, yaitu2 buah mesjid, 1 TPA, 1 buah mushollah, dan

1 buah gereja.

Pada aspek Budaya, mayoritas penduduk asli di Desa Pesaku didominasi

oleh suku kaili. Namun, dalam perkembangannya telah ada akulturasi antara suku

asli dengan suku pendatang seperti suku bugis, jawa tapi suku pendatang tersebut

masih sangat kecil jumlahnya.

Pada aspek ekonomi, Desa Pesaku memiliki potensi yang baik, hal ini

dapat dilihat dengan terpenuhinya kebutuhan 9 bahan pokok serta ditunjang oleh

pertanian dan hasil perkebunan masyarakat yang cukup berhasil dengan produksi

berupa padi, jagung, kakao, kelapa, dan sayuran. Selain itu, ditunjang dengan

adanya usaha peternakan seperti sapi, kambing dan ayam.

Page 14: laporan akhir kelompok22

BAB III

PELAKSANAAN PROGRAM KERJA KKN

A. STRATEGI DAN PENDEKATAN YANG DIGUNAKAN

Dalam pelaksanaan Program Kerja Kuliah kerja nyata (KKN) Profesi

Integral Tematik Posdaya angkatan 66 Semester Genap Universitas

Tadulako di Desa Pesaku menggunakan metode pendekatan Participatory Rural

Appraisal (PRA), yaitu metode yang melibatkan masyarakat mulai dari tahap

perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan dan evaluasi. Pendekatan tersebut

memungkinkan masyarakat desa saling membagi, menambah dan menganalisis

pengetahuan tentang kondisi lingkungannya dalam rangka membuat perencanaan

dan tindakan. Dengan demikian metode PRA adalah cara yang digunakan dalam

melakukan kajian untuk memahami keadaan atau kondisi Desa dengan

melibatkan partisipasi masyarakat, atau pengkajian/penilaian (keadaan) Desa

secara partisipatif.

Metode PRA ini bertujuan untuk menghasilkan rancangan program yang

relevan dengan harapan dan keadaan masyarakat, agar juga diharapkan

kemampuan masyarakat dalam menganalisa keadaan mereka sendiri dan

diwujudkan dengan melakukan perencanaan dan realisasi dapat berkembang,

sehingga dapat membuat program dan melaksanakannya.Dalam kegiatan PRA ini

Page 15: laporan akhir kelompok22

mahasiswa hanya sebagai fasilitator sekaligus motivator dan masyarakatlah

sebagai pelaksanannya.

Pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA) adalah Pengkajian

Pedesaan Secara Partisipatif.Pendekatan tersebut memungkinkan masyarakat desa

saling membagi, menambah dan menganalisis pengetahuan tentang kondisi

kehidupannya dalam rangka membuat perencanaan dan tindakan.

Dengan demikian Metode PRA adalah cara yang digunakan dalam

melakukan kajian untuk memahami keadaan atau kondisi desa dengan melibatkan

partisipasi masyarakat. Atau Pengkajian/Penilaian (keadaan) Desa Secara

Partisipatif.

Pemberdayaan Masyarakat dan Partisipasi merupakan strategi dalam

paradigma pembangunan yang berpusat pada rakyat.Menjalin kerjasama dengan

masyarakat desa Pesaku dalam pelaksanaan   program kerja yang

ada.Bekerjasama dengan aparat Desa untuk pelaksanaan program kerjaPRA

merupakan hal yang sangat penting untuk diterapkan pada saat mahasiswa berada

di lokasi, di karenakan faktor-faktor sebagai berikut :

Kritik terhadap pendekatan pembangunan yang Top-Downterjadi

ketidakcocokan antara program dengan kebutuhan masyarakat. Masyarakat hanya

sekedar pelaksana, dan tidak merasa sebagai pemilik Program.Dengan sendirinya

dukungan masyarakat terhadap program seperti itu akan sangat pura-pura

demikian pula dengan partisipasinya.Kurang mendidik dan kurang menjamin

Page 16: laporan akhir kelompok22

keberlanjutan program, karena prakarsa selalu datang dari luar dan keterampilan

pengkajian, perencanaan dan pengorganisasian tetap dimiliki  orang luar.

Dengan menggunakan teknik metode tersebut  maka diharapkan agar

pendekatan pengembangan program yang lebih partisipatif. Istilah seperti

“partisipasi masyarakat”; Bottom-up planing.Pertimbangannya adalah apabila

masyarakat dilibatkan secara berarti dalam keseluruhan proses program, selain

program itu menjadi lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan rasa

kepemilikan warga masyarakat terhadap program itu lebih tinggiketerampilan-

keterampilan analisis dan perencanaan tadi dipindahkan kepada

masyarakat.Dimasa akan datang, ketergantungan dengan pihak “luar” secara

pertahap dapat dikurangi.

Untuk mengetahui tentang permasalahan yang ada di masyarakat, maka

dilakukan survey (observasi) selama 7 hari berada dilokasi. Kegiatan awal adalah

perkenalan dengan pemerintah Desa pesaku (Kades dan Sekdes  pesaku) serta

masyarakat yang ada didekat posko KKN. Kemudian dilanjutkan dengan

bersilaturahmi sekaligus melakukan dialog ke rumah penduduk dan Kepala

dusun, ketua adat, tokoh-tokoh agama, pemuda, dengan tujuan perkenalan

sekaligus agar keberadaan  sebagai mahasiswa KKN diketahui oleh masyarakat

sekaligus untuk mencari tahu permasalahan-permasalahan yang ada di

Desatempat melaksanakan KKN. Cara ini merupakan pendekatan secara

persuasif, yang nantinya diharapkan bisa mengajak mayarakat untuk

berpartisipasi dalam pelaksanaan relaisasi dari penyelesaian masalah yang ada.

Page 17: laporan akhir kelompok22

Selain pendekatan terhadap masyarakat, pendekatan juga dilakukan

terhadap ketua-ketua lembaga organisasi maupun elemen-elemen anggotanya

yang diharapkan sebagai suatu wadah yang juga memiliki pengaruh di Desa,

dapat membantu mahasiswa KKN Tematik Posdaya angkatan 66 di Desa Pesaku

Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi, dalam pelaksanaan program selama

berada dilokasi.Pendekatan seperti ini merupakan pendekatan secara politis di

lingkungan masyarakat.

Dari pertemuan tersebut didapatkan banyak informasi, masukan, dan

usulan dari masyarakat setempat.Informasi/masukan/usulan tersebut

merupakan kebutuhan/permasalahan yang menurut mereka belum

terealisasi.Semua usulan atau saran tersebut ditampung agar kemudian

disampaikan dalam lokakarya Desa (lokdes)setelah selama 10 hari melakukan

observasi, dimana dalam lokakarya tersebut membahas dan menentukan program

apa saja yang dapat dilaksanakan untuk meminimalisir jumlah permasalahan yang

ada. Hal ini dilakukan agar setiap masalah yang sudah didapatkan dipilih kembali

masalah apa saja yang sesuai dengan bidang-bidang dalam program Posdaya, dan

setelah disampaikan maka masyarakat akan memutuskan apakah masalah tersebut

disetujui dimasukkan kedalam program kerja atau tidak. Setelah disetujui,

kemudian barulah diputuskan siapa penanggung jawab dari program yang telah

disepakati tersebut.

B. Faktor pendukung dan penghambat

Page 18: laporan akhir kelompok22

Jika kita melihat ataupun kita bertanya bahwa bagaimana mahasiswa

Kulih Kerja Nyata Didesa Lambunu itu?Mungkin beberapa orang akan menjawab

bahwa pasti mereka kesulitan.

Selama 2 (dua) bulan kami berbaur dengan Masyarakat ternyata memang

banyak hal yang perlu dibenahi oleh Masyarakat desa Lambunu, sebab disaat kita

masuk didesa Lambunu ternyata terlalu banyak konflik-konflik internal aparatur

Desa lambunu sehingga tidak adanya perhatian terhadap masyarakat, dan hal ini

pula yang memicu/ yang dapat kami kategorikan sebagai factor Penghambat

sebab dengan konflik paska pemilihan kepala Desa Lambunu, masyarakat tidak

maulagi memperhatikan keadaan desanya padahal kami Mahasiswa Kuliah Kerja

Nyata Untad bukan usulan dari Kepala desa hanya kami memerlukan Kepala desa

sebagai penanggung jawab mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Untad Yang adaa Di

desa Lambunu.

Namun disisi lain mahasiswa Kuliah Kerja Nyata cukup mendapatkan

Respon dari Tokoh Masyarakat dan Tokoh Pemuda Yang mana nantinya banyak

membantu Program kami selama 2 (dua) bulan dan Dibantu juga beberapa

aparatur Desa yang bayak terlibat dalam kegiatan kami. Olehnya kami hanya

mengharapkan Desa lambunu Kedepanya agar desa lambunu dapat lebih maju

yang pertama harus di perhatikan adalah mengenai Sumber Daya manusianya.

C. HASIL YANG DICAPAI

Program Profesi Integral Tematik Posdaya merupakan program yang di

canangkan setiap peserta KKN yang mana terdiri dari macam-macam latar

Page 19: laporan akhir kelompok22

belakang Kedisiplinan Ilmu dan ditambah beberapa bidang yang dianggap perlu

untuk masyarakat.

1. BIDANG PENDIDIKAN

Untuk program bidang pendidikan, terdapat dua bentuk kegiatan yaitu,

bimbingan belajar untuk anak Sekolah Dasar, dan mengajar di Sekolah Menengah

Pertama (SMP) untuk mahasiswa FKIP.

Bimbingan belajar pada anak SD di fokuskan pada beberapa mata

pelajaran diantaranya pelajaran bahasa Indonesia, bahasa Inggris, Matematika,

IPA dan Pendidikan Agama. Selain karena kurangnya tenaga pengajar dibeberapa

sekolah didesa Pesaku, kurangnya minat belajar siswa juga menjadi

pertimbangan mahasiswa KKN. Diharapkan follow-up dari kegiatan ini yaitu agar

siswa-siswi mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan dan menambah rasa ingin

tahu mereka terhadap pelajaran yang ada. Kegiatan ini dilakukan setiap 2 kali

dalam seminggu yaitu hari sabtu dan Minggu.Dalam kegiatan bimbingan belajar

yang kami lakukan terbilang cukup sukses dengan parameter berupa banyaknya

anak sekolah dasar yang datang dalam pelaksanaannya.Mereka antusias karena

pemberian materi yang dilakukan dengan suasana yang tidak terlalu formal

seperti di sekolah, sehingga mereka merasa lebih nyaman dalam kegiatan

bimbingan belajar ini.

Kegiatan ini dilakukan sebanyak 8 kali, dengan presentase sebagai

berikut:

Page 20: laporan akhir kelompok22

Minggu ketiga : 25 %

Minggu keempat : 25 %

Minggu kelima : 25 %

Minggu keenam : 25 %

Jumlah : 100 %

Dengan ini, kegiatan Bimbingan Belajar untuk siswwa-siswi SD

terlaksana sesuai dengan target 100 %.

Dalam kegiatan mengajar di SMP untuk mahasiswa FKIP, sasarannya

siswa Sekolah Mengengah Pertama (SMP) Negeri 5 Dolo. Mata pelajaran yang

diajarkan yaitu Matematika dan IPA Terpadu. Dalam permasalahan yang kami

temukan yakni kurangnya tenaga pengajar disekolah tersebut. Dengan

pembelajaran seperti ini, kami melihat antusias para siswa karena kami

menggunakan beberapa metode pembelajaran yang baru seperti penyelesaian soal

secara koperatif dan kompetitif. Kegiatan ini dilakukan selama 28 kali, dari hari

Senin sampai Kamis dengan presentase sebagai berikut :

Minggu kedua : 12,5 %

Minggu ketiga : 12,5 %

Minggu keempat : 12,5 %

Minggu kelima : 12,5 %

Minggu keenam : 12,5 %

Minggu ketujuh : 12,5 %

Minggu kedelapan : 12,5 %

Page 21: laporan akhir kelompok22

Minggu keesembian : 12,5 %

Jumlah : 100 %

Dengan demikian kegiatan Mengajar di SMP N 5 Dolo terlaksana sesuai

dengan target 100 %.

Adapun pengeluaran anggaran selama proses pelaksanaan program ini

adalah Rp. 150.000

2. BIDANG KESEHATAN

Untuk bidang kesehatan, kami melakukan kegiatan dalam bentuk seminar

tentang Narkotika dan penyuluhan Keluarga Berencana (KB).

a. Seminar Narkotika

Kegiatan ini dilakukan, karena kurangnya pengetahuan masyarakat di

Desa Pesaku khususnya anak muda terhadap bahaya narkoba.Narkoba sendiri

merupakan salah satu pemicu timbulnya berbagai konflik yang biasa terjadi di

daerah-daerah terutama di Kecamatan Dolo Barat.Oleh karena itu, kami ingin

memberikan pandangan kepada masayarakat bahwa mengkonsumsi narkobasama

sekali tidak memberikan keuntungan apapun. Dengan begitu, penyalahgunaan

narkoba dapat dikurangi atau bahkan berhenti.

Seminar ini dilaksanakan di Balai Desa Pesaku. Ini merupakan tempat

yang strategis karena diharapkan banyak warga yang akan datang baik dari aparat

desa maupun kaum pemuda dari Desa Pesaku itu sendiri. Hal ini sangat direspon

baik oleh bapak Kepala Desa Pesaku beserta perangkat desa.Adapun target dari

kegiatan ini dilakukan sebanyak 1 kali yang mana presentasenya yakni :

Page 22: laporan akhir kelompok22

Minggu keempat : 100 %

Jumlah : 100 %

Adapun pengeluaran anggaran selama proses pelaksanaan program ini

adalah Rp. 500.000

b. Penyuluhan Keluarga Berencana (KB)

Kegiatan ini dilakukan, karena berdasarkan observasi di Puskesmas oleh

bidan setempat mengatakan bahwa jumlah kelahiran cukup tinggi, seperti setahun

yang lalu terdapat 30 kejadian, masyarakat juga masih mempercayakan proses

persalinan pada dukun. Dalam kegiatan penyuluhan KB ini, kami membagikan

100 lembar brosur kepada ibu-ibu tepat pada hari Posyandu yaitu tanggal 10 april.

Dengan kegiatan tersebut diharapkan dapat memberikan informasi dan

pemahaman kepada para ibu-ibu atau pasangan usia subur, untuk lebih memilih

menambah kualitas anak dibanding kuantitasnya. Begitu pula kesehatan ibu dan

anak lebih terjamin dan tidak mengalami resiko melahirkan yang tidak

diinginkan.

Adapun target dari kegiatan ini dilakukan sebanyak 1 kali yang mana

presentasenya yakni :

Minggu keempat : 100 %

Jumlah : 100 %

Page 23: laporan akhir kelompok22

Adapun pengeluaran anggaran selama proses pelaksanaan program ini adalah Rp.

150.000

3. BIDANG EKONOMI/KEWIRAUSAHAAN

Untuk bidang ekonomi/kewirausahaan, kegiatan yang dilakukan berupa

pelatihan kerajinan tangan dengan menggunakan bahan sederhana dengan sasaran

siswa-siswi SMP Negeri 5 Dolo.Hal ini dikarenakan sebagian besar warga Desa

Pesaku adalah petani, sehingga sangat perlu diadakan pelatihan guna membantu

perekonomian masyarakat.

Dengan memberikan Pelatihan Kerajinan Tangan berbahan baku

sederhana kepada masyarakat diharapkan dapat memberikan pemahaman dan

keberanian untuk tidak takut dalam meningkatkan ekonomi keluarga. Kegiatan ini

diambil dengan melihat sumber daya alam di Desa Pesaku yang cukup banyak

dan beraneka ragam yang mempunyai probabilitas untuk dapat melakukan

kewirausahaan di Desa tersebut.

Desa Pesaku kaya akan sumber Daya Alam baik itusumber daya alam

produksi kelapa maupun utuk pangan. Namun terdapat perilaku masyarakat yang

kurang jeli untuk melihat peluang dalam hal mengembangkan usahanya, terlepas

dari paranoid berlebih untuk mengalami kerugian.Maka kami melakukan kegiatan

berupa Pelatihan yang dilakukan sebanyak 1 kali dengan sasaran adalah siswa-

siswi di sekolah SMP Negeri 5 Dolo. Dengan persentasi sebagai berikut :

Minggu ketujuh : 100 %

Jumlah : 100 %

Page 24: laporan akhir kelompok22

Dengan ini, kegiatan Pelatihan Kerajinan Tangan Berbahan Baku

Sederhana terlaksana sesuai dengan target yaitu 100 %.

Adapun pengeluaran anggaran selama proses pelaksanaan program ini

adalah Rp. 250.000

4. BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

Untuk program bidang ini, kegiatan yang kami lakukan yaitu Kerja

Bakti.Kegiatan ini dilakukan dengan melihat beberapa masalah dalam lingkungan

hidup dan masih banyak infrastruktur yang ada di Desa Pesaku yang perlu

dibersihkan.

Kegiatan Kerja Bakti dilakukan bersama-sama dengan masyarakat

sekitar.Kegiatan ini juga kami adakan untuk menumbuhkan kembali rasa gotong

royong yang ada dalam masyarakat yang dalam tahun-tahun terakhir ini mulai

luntur.Namun terdapat sedikit kendala dalam Program ini yaitu masih agak

susahnya mengerahkan masyarakat.Hal ini dikarenakan kesibukan masyarakat

yang mayoritas pekerja petani.Walaupun begitu, tetap ada masyarakat yang

meluangkan waktunya untuk dapat ikut kerja bakti sehingga program ini dapat

berjalan dengan sukses.

Kegiatan ini dilakukan sebanyak 4 kali, dengan persentase sebagai

berikut:

Minggu ketiga : 25 %

Minggu keempat : 25 %

Minggu kelima : 25 %

Page 25: laporan akhir kelompok22

Minggu keenam : 25 % +

Jumlah : 100 %

Dengan ini, kegiatan program kerja bakti terlaksana sesuai dengan target

yaitu 100 %.

Adapun pengeluaran anggaran selama proses pelaksanaan program ini

adalah Rp. 200.000

5. BIDANGHUKUM DAN SOSBUDAG (SOSIAL, BUDAYA DAN

AGAMA)

Dalam bidang ini, kami memprogramkan dua kegiatan yaitu Seminar

Tentang Resolusi Konflik dan Pendataan Penduduk.

a. Seminar Tentang Resolusi Konflik

Salah satu kegiatan yang kami adakan dalam bidang ini adalah Seminar

Tentang Resolusi Konflik.Hal ini kami lakukan dengan melihat keadaan

masyarakat desa Pesaku yang masih sering terjadi konflik pertikaian antar sesama

dusun bahkan antar desa.Sebagian besar warga desa Pesaku terlibat dalam

perkelahian ataupun pertengkaran dengan warga desa lainnya terutama bagi kaum

pemudanya.Persoalan ini biasanya ditimbulkan dari hal-hal sepele yang dapat

berujung perkelahian antar desa.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, kami meminta narasumber dari Kantor

Kepolisian Nasional Kabupaten Sigi. Hal ini direspon baik oleh Kantor

Kepolisian Nasional Kabupaten Sigi dengan menurunkan 3 orang staf dari kantor

tersebut.

Page 26: laporan akhir kelompok22

Dalam seminar ini, narasumber memberikan penjelasan kepada

masyarakat mengenai tindak hukum yang berlaku kepada warga yang jelas

terlibat dan terbukti dalam perkelahian antar desa. Kegiatan berlangsung dengan

mendapat respon yang baik terbukti dengan keikutsertaan pemuda dan para aparat

desa yang bertempat di Balai Desa Pesaku.

Adapun pengeluaran anggaran selama proses pelaksanaan program ini

adalah Rp. 500.000

b. Pendataan Penduduk Potensi Pertanian

Kegiatan selanjutnya dalam bidang ini adalah Pendataan

Penduduk.Kegiatan ini dilakukan karena masih belum lengkapnya data pertanian

dari warga Desa Pesaku.

Kegiatan pendataan penduduk di desa Pesaku dilakukan di 4 dusun,

kegiatan ini memakan waktu 7 minggu pelaksanaan. Pendataan penduduk ini

sebanyak 570 KK, dengan persentase sebagai berikut :

Minggu Kedua : 10 %

Minggu ketiga : 10 %

Minggu keempat : 5 %

Minggu kelima :10%

Minggu keenam : 5%

Minggu ketujuh : - %

Page 27: laporan akhir kelompok22

Minggu kedelapan : 10% +

Jumlah : 50%

Dengan ini kegiatan Pendataan Penduduk berjalan 50 %.

Adapun pengeluaran anggaran selama proses pelaksanaan program ini

adalah Rp. 200.000

6. BIDANG TTG (TEKNOLOGI TEPAT GUNA)

Dalam bidang ini, kegiatan yang diprogram adalah praktek pembuatan

virgin coconut oil (VCO).Kegiatan ini diadakan dengan melihat potensi yang ada

di desa Pesaku.Sebagian besar warga desa Pesaku adalah petani kopra, baik

sebagai pekerjaan utama maupun sebagai pekerjaan sampingan.Sari pati kelapa

yang diolah hanya sekedar diproduksi menjadi minyak goreng kelapa sederhana

yang tinggi lemak jenuhnya. Padahal jika diolah dengan tepat sari pati kelapa

tersebut dapat menjadi minyak yang memiliki nilai jual yang sangat tinggi

melalui proses virgin coconut oil (VCO).

Kegiatan ini sasarannya adalah ibu-ibu PKK. Pengolahan buah kelapa

menjadi minyak kelapa dara atau lebih dikenal dengan virgin coconut oil adalah

sebagai berikut :

Alat : saringan kelapa, baskom, ember, gayung, corong stoples bening,

kapas dan kertas saring.SedangkanBahan : 10 butir buah kelapa, air perasan jeruk

nipis 1 gelas, dan air.

Cara pembuatan: kelapa yang telah diparut dicampurkan dengan sedikit

air kemudian diperas secara perlahan hingga didapatkan santan yang diinginkan.

Page 28: laporan akhir kelompok22

Dalam Santan tersebut kemudian dimasukkan air perasan jeruk, lalu diaduk agar

semua larutan dalam kondisi homogen. Setelah itu diendapkan selama 24 jam,

sampai diperoleh tiga lapisan dengan lapisan teratas adalah VCO. Lapisan minyak

tersebut kemudian diangkat lalu disaring pada corong yang telah dilapisi kapas

sebelumnya, hasilnya adalah minyak kelapa murni dan bening. Kegiatan ini

cukup sukses dengan banyaknya ibu-ibu yang hadir.Hal ini dikarenakan sangat

berpotensinya nilai jual dari produk kelapa yaitu VCO yang berbahan sederhana

dan mudah untuk dilakukan dalam rumah tangga.

Adapun target dari kegiatan ini dilakukan sebanyak 1 kali, dengan

persentase sebagai berikut :

Minggu keenam : 100 %

Jumlah : 100 %

Dengan ini kegiatan Praktek Pembuatan Virgin Coconut Oil berjalan

sesuai dengan target yakni 100 %.

Adapun pengeluaran anggaran selama proses pelaksanaan program ini

adalah Rp. 150.000

7. PROGRAM EKSTRA

a. Bidang Keagamaan

Kami mengadakan Lomba di bdang keagamaan, yaitu lomba Adzan dan

Lomba Tadarus Al-Qur’an.Hal ini kami lakukan berdasarkanpermintaan warga

yang ingin mengadakan lomba keagamaan di desa Pesaku.Lomba adzan

dilaksanakan dengan maksud untuk mencari generasi muda, khususnya para anak-

Page 29: laporan akhir kelompok22

anak laki-laki yang memiliki kemampuan beradzan dengan baik dan benar

bacaannya. Sedangkan lomba tadarus Al-Qur’an dilaksanakan dengan maksud

untuk mencari generasi muda yang memiliki potensi dalam membaca Al-Qur’an

dengan baik dan benar bacaannya. Kedua perlombaan dilaksanakan tidak lepas

untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita semua kepada ALLAH SWT,

dengan selalu mengingat-Nya, menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi

segala larangan-Nya.

Dalam kegiatan ini, kedua lomba ini diadakan pada minggu kelima (2

hari) yang dilaksanakan pada malam hari.Sistem Perlombaan ini dilakukan

dengan cara bergantian antara lomba Adzan dan lomba tadarus Al-Qur’an. Hal ini

dilakukan agar tidak ada rasa kebosanan dalam melihatnya. Kegiatan ini

terlaksana karena mahasiswa KKN bekerja sama dengan RISMA di Mesjid Al-

Ikhlas.

Adapun target dari kegiatan ini dilakukan sebanyak 1 kali, yang mana

presentasinya yakni :

Minggu kelima : 100 %

Jumlah : 100 %

Adapun pengeluaran anggaran selama proses pelaksanaan program ini adalah

Rp. 300.000

b. Bidang Olahraga

Dalam bidang ini, kami memiliki 3 jenis kegiatan olahraga. Adapun

rincian kegiatan adalah sebagai berikut :

Page 30: laporan akhir kelompok22

Perlombaan Bola Volly Untuk Cabang Putra dan Putri

Kami mengadakan perlombaan bola volly untuk cabang putra dan

putri.Hal ini kami lakukan berdasarkanpermintaan warga pada saat kami

melakukan kegiatan lokakarya desa (LOKDES).Olahraga volly merupakan salah

satu olahraga yang cukup digemari di desa pesaku sehingga dapat dijadikan ajang

hiburan bagi warga.Selain itu kegiatan ini juga merupakan ajang bagi masyarakat

untuk mempererat hubungan persaudaraan antar warga. Kegiatan ini terlaksana

karena mahasiswa KKN bekerja sama dengan para pemuda desa pesaku.

Dalam kegiatan ini, terdapat 12 tim peserta yang masing-masing terdiri

dari 6 tim putra dan 6 tim putri.Semua kelompok peserta berasal dari 4 dusun

yang ada di desa pesaku.Perlombaan ini dilakukan pada minggu ketujuh yang

dilaksanakan pada bulan April 2013. Perlombaan ini diadakan mulai hari senin

sampai hari senin depan sore.

Adapun target dari kegiatan ini dilakukan sebanyak 1 kali, yang mana

presentasinya yakni :

Minggu ketujuh : 100 %

Jumlah : 100 %

Adapun pengeluaran anggaran selama proses pelaksanaan program ini

adalah Rp. 225.000,-

Perlombaan Sepak Bola Mini Tingkat Anak-Anak

Kami mengadakan perlombaan Sepak bola mini tingkat anak-anak.Hal ini

kami lakukan berdasarkanpermintaan warga yang antusias dalam kegiatan

Page 31: laporan akhir kelompok22

olahraga.Olahraga sepak bola juga merupakan olahraga yang cukup digemari di

desa pesaku sehingga dapat dijadikan ajang hiburan bagi warga.Selain itu

kegiatan ini juga merupakan ajang bagi masyarakat untuk mempererat hubungan

persaudaraan antar warga. Kegiatan ini terlaksana karena mahasiswa KKN

bekerja sama dengan para pemuda Desa Pesaku.

Dalam kegiatan ini, terdapat 6 club peserta. Semua kelompok peserta

berasal dari 4 dusun yang ada di desa pesaku.Perlombaan ini dilakukan pada

minggu ketujuh yang dilaksanakan pada bulan April 2013 bersamaan dengan

perlombaan volly putra dan putri.Perlombaan ini diadakan mulai hari senin

sampai hari jum’at sore.

Adapun target dari kegiatan ini dilakukan sebanyak 1 kali, yang mana

presentasinya yakni :

Minggu ketujuh : 100 %

Jumlah : 100 %

Adapun pengeluaran anggaran selama proses pelaksanaan program ini

adalah Rp. 225.000,-

Perlombaan Sepak Bola Tingkat Dewasa

Kami juga mengadakan perlombaan Sepak bola tingkat dewasa.Hal ini

kami lakukan berdasarkanpermintaan warga yang ingin memeriahkan kegiatan

ekstra olahraga dari program mahasiswa KKN.Olahraga sepak bola juga

merupakan olahraga yang cukup digemari di desa pesaku sehingga dapat

dijadikan ajang hiburan bagi warga.Selain itu kegiatan ini juga merupakan ajang

Page 32: laporan akhir kelompok22

bagi masyarakat untuk mempererat hubungan persaudaraan antar warga. Kegiatan

ini terlaksana karena mahasiswa KKN bekerja sama dengan para pemuda Desa

Pesaku.

Dalam kegiatan ini, terdapat 4 club peserta.Semua kelompok peserta

berasal dari 4 dusun yang ada di Desa Pesaku.Perlombaan ini dilakukan pada

minggu ketujuh dan minggu kedelapan yang bertepatan pada bulan April

2013.Perlombaan ini diadakan hanya hari sabtu dan hari minggu sore.

Adapun target dari kegiatan ini dilakukan sebanyak 1 kali, yang mana

presentasinya yakni :

Minggu ketujuh : 50 %

Minggu kedelapan : 50 % +

Jumlah : 100 %

Adapun pengeluaran anggaran selama proses pelaksanaan program ini adalah

Rp. 225.000,-

Jumlah rekapitulasi anggaran kegitan selam kulia kerja nyata (KKN) =

Rp. 2.275.000,-

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Page 33: laporan akhir kelompok22

Dalam pelaksanaan Program Kerja Kuliah kerja nyata (KKN) Profesi Integral

Tematik Posdaya angkatan 66 Semester Genap Universitas Tadulako di Desa Pesaku

kami menemukan berbagai persoalan yang kemudian kamu inventarisir serta kami

paparkan dalam lokakarya desa kemudian melahirkan beberapa program yang

mengacu pada POSDAYA. Persoalan-persoalan tersebut antara lain:

kurangnya tenaga pengajar dibeberapa sekolah didesa Pesaku

Lembaga remaja islam mesjid yang fakum

Kurangnya pemahan masyarakat akan bahaya narkoba

Kurangnya pengetahuan akan pemanfaatan SDA setempat

lembaga karangtaruna yang tidak aktif lagi ; dan lain-lain yang kami

jadikan sebagai landasan untuk melahirkan program kerja

dalam pelaksanaan program, kami hanya sebatas menjadi penggerak masyarakat di

dalam menjalan program dengan memberikan pemahaman akan penting sebuah

lembaga, sehingga masyarakat setempat mau berbondong-bondong untuk

berlembaga.

4.2 SARAN

Dengan melihat kondisi riel di lapangan perlu kirannya pemerintah setempat

mendorong kesadaran masyarakt akan pentingnya sebuah kebersamaan, keamanan,

serta persatuan, sehingga kedepannya desa pesaku bisa menjadi teladan bagi desa-

desa lain entah di kecamatan dolo barat maupun desa di kecamatan-kecamatan lain di

kabupaten sigi. Karena hanya dengan demikinlah konflik atau kertakan-keretakan

Page 34: laporan akhir kelompok22

sosial bisa di minimalisir, kami mahasiswa Kuliah kerja nyata (KKN) Profesi Integral

Tematik Posdaya angkatan 66 Semester Genap Universitas Tadulako  hanya sebatas

mengarahkan tetapi yang memiliki peran penting di dalam melakukan sebuah

perubahan mainset seseorang adalah pemerintah setempat serta stuck holder.

Kabupaten sigi adalah kabupaten yang memiliki banyak potensi, jadi untuk

mengolah itu senuah di butuhkan tenaga-tenaga ahli, ditengah-tengah pengetahuan

serta kesadaran masyarakat kab.sigi khususnya desa pesaku yang relatif perlu

kirannya da perhatian khusus untuk menopang tingkat kesadaran dan penggetahuan

masyarakat.

4.3 Lampiran

A. MASUKAN

1. Pengkajian Masalah dan Potensi Berdasarkan Sketsa Desa

1.1.Sketsa Desa

Page 35: laporan akhir kelompok22

Lampiran-lampiran

Page 36: laporan akhir kelompok22

Foto lokakarya desa

Foto bimbingan belajar

Page 37: laporan akhir kelompok22

Penyuluhan KB

Foto Seminar Narkotika dan Resolusi Konflik

Page 38: laporan akhir kelompok22

Foto Kegiatan Bersih-bersih Lingkungan Masjid

Foto Kegiatan Pelatihan Pembuatan VCO

Page 39: laporan akhir kelompok22

Foto Kegiatan Ekstra Lomba Olahraga

Foto Kegiatan Ekstra Lomba Keagamaa

Page 40: laporan akhir kelompok22

Foto Pembagian Hadiah di Malam Perpisahan