Download - laporan akhir kelompok22
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur hanya kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan
akhir kelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Profesi Integral Tematik
Posdaya Angkatan 66 Semester Genap Tahun 2012/2013 ini dapat dirampungkan
tepat pada waktunya. Penyusunan laporan kelompok ini disamping sebagai
pemaparan dan pengembangan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa juga merupakan
salah satu persyaratan mutlak bagi mahasiswa KKN-PI Tematik Posdaya yang berada
di lokasi yang harus di penuhi demi mempertanggung jawabkan kelangsungan
program Kuliah Kerja Nyata Profesi Integral Tematik Posdaya yang telah
dilaksanakan di Desa Pesaku Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi.
Selaku manusia biasa, penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam
penyusunan laporan ini. Hal ini tidak lain karena keterbatasan kemampuan yang
dimiliki, dan kiranya dapat menjadi cambukan untuk penyusun di masa depan agar
dapat lebih menyempurnakan pembuatan Karya Tulis Ilmiah berikutnya. Oleh karena
bantuan, dukungan, dan kerja sama yang baik selama masa Kuliah Kerja Nyata
(KKN) Profesi Integral Tematik Posdaya Angkatan 66 Semester Genap Tahun
2012/2013 hingga laporan ini berhasil dirampungkan, terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Bupati Kabupaten Sigi atas bantuan dan kerja samanya selama pelaksanaan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Profesi Integral Tematik Posdaya Angkatan 66
Semester Genap Tahun 2012/2013.
2. Prof. Dr. Muhammad Basir, MM Universitas Tadulako
3. Ir. Ridwan, MP Universitas Tadulako
4. Panitia Pelaksana Kuliah kerja nyata (KKN) Untad
5. Bapak Camat Dolo Barat dan seluruh staf kecamatan yang telah banyak
membantu sehingga dapat menyelesaikan program kerja kami.
6. Bapak Nurvin selaku Kepala Desa Pesaku, dan bapak Minhar selaku Sekdes
beserta perangkat-perangkatnya, Tokoh-tokoh Agama, Tokoh-tokoh Adat,
Tokoh-tokoh Pemuda dan Tokoh-tokoh Masyarakat, serta seluruh masyarakat
dan saudara(i) kami di Desa Pesaku.
7. Bapak Nur Alamsyah Selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan
petunjuk dan bimbingan kepada kami selaku pelaksana Kuliah Kerja Nyata
(KKN) Profesi Integral Tematik Posdaya Angkatan 66 Semester Genap Tahun
2012/2013.
8. Teman-teman sesama Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Profesi Integral
Tematik Posdaya Angkatan 66 Semester Antara Tahun 2012/2013 yang telah
banyak membantu, baik berupa bantuan fisik maupun dukungan moril dan
semangat.
9. Dan teristimewa kepada ibu Sahani selaku ibu angkat kami selama berada di
Pesaku. Terima kasih ataas segala bantuan, saran, dan semangat yang diberikan
kepada kami.
Permohonan maaf juga penyusun sampaikan kepada seluruh pihak atas segala
khilaf dan salah kami selama kegiatan KKN-PI Tematik Posdaya berlangsung. Kami
juga mengharapkan adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun sebagai bekal
penyusun kedepannya.
Akhinya tiada kata yang lebih pantas terucap selain tertitip doa dari penyusun
semoga segala kebaikan dan bantuan yang telah diberikan mendapat imbalan yang
setimpal dari Allah SWT ‘Aamin’.
Palu, 18 Mei 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
HalamanJudul........................................................................................... i
HalamanPengesahan............................................................................... ii
Kata Pengantar......................................................................................... iii
Daftar Isi.................................................................................................... v
BAB I Pendahuluan................................................................................. 1
1.1 LatarBelakang...................................................................................... 1
2.1 Rumusan Masalah................................................................................ 2
3.1 Tujuan................................................................................................... 3
BAB II Gambaran umum lokasi.............................................................. 7
2.1 Pengertian implementasi...................................................................... 7
2.2 Pengertian kebijakan............................................................................ 7
2.3 Perngertian regulasi............................................................................. 8
BAB III : Gambaran Umum Lokasi.......................................................... 10
3.1 Sejarah Singkat Desa Pesaku.............................................................. 10
3.2 Kondisi geografis.................................................................................. 14
3.3 Perekonomian desa.............................................................................. 14
3.4 Kondisi Sosial, Budaya......................................................................... 16
3.5 faktor pendukung dan penghambat...................................................... 19
3.6 Analisis masalah.................................................................................. 20
BAB IV : Penutup..................................................................................... 24
4.1 Kesimpulan........................................................................................... 24
4.2 Saran ................................................................................................... 24
4.3 Lampiran............................................................................................... 24
DaftarPustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah yang merupakan pengganti Undang-Undang Nomor 22
Tahun 1999, Desa atau yang disebut dengan nama lain yang selanjutnya disebut
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah
yuridis, berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan/atau
dibentuk dalam sistem Pemerintah Nasional dan berada di Kabupaten/Kota,
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
Landasan Pemikiran dalam pengaturan mengenai desa adalah
keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan
masyarakat, yang diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan
masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta
masyarakat dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, dan
keadilan.
Indonesia dikenal sebagai Negara agraris yang memiliki daerah pertanian
luas dan kaya akan sumber daya alamnya. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya
komoditas pertanian yang tidak kalah bersaing dengan hasil impor.Desa Pesaku
sebagai salah satu desa yang berada di provinsi Sulawasi Tengah, tepatnya di
kecamatan Dolo Barat kabupaten Sigi.Masyarakat desa Pesaku merupakan
masyarakat yang menggantungkan hidupnya di sektor pertanian, perkebunan dan
peternakan.Desa pesaku memiliki wilayah persawahan dengan luas sekitar 300
Ha dengan Jumlah Penduduk 1.992 dan Jumlah KK 519.
Menurut data prediksi minimum berdasarkan luasan areal persawahan
yang ada di Desa Pesaku merupakan salah satu desa penyuplai beras di wiliyah
Kecamatan Dolo Barat.Selain menyuplai beras, Desa Pesaku juga memiliki
potensi di bidang perkebunan tanaman keras atau jangka panjang seperti kelapa,
kakao dan tanaman jangka pendek seperti jagung, kacang tanah serta sayur-
sayuran.Perikanan Ikan Tawar belum menjadi salah satu komoditi andalan Desa
Pesaku namun ketersediaan lahan basah sebagai salah satu sarana yang memiliki
potensi untuk pengembangan ikan tawar juga tersedia.Walaupun sampai saat ini
baru beberapa warga desa yang memulai usaha ini dengan bermodalkan
kemampuan yang dimiliki.Desa Pesaku merupakan desa yang memiliki potensi
untuk pengembangan ternak.Hal ini terlihat dari kondisi geografis dan tersedianya
bahan pakan ternak.Namun, sektor ini belum menjadi sektor prioritas bagi
masyarakat dengan hambatan keterampilan dan kemampuan untuk
melakukannya. Walaupun saat ini beberapa warga masyarakat sudah memiliki
ternak sebagai peliharaan untuk membantu kelancaran proses usaha yang
dilakukan.
Mahasiswa kuliah kerja nyata yang telah menyelesaikan programnya
selama 2 (dua) bulan di desa pesaku banyak mengharapkan adanya perhatian yang
lebih dari pemerintah desa terhadap masyarakat khususnya pemuda untuk
meningkatkan sumber daya manusia agar desa pesaku kedepannya lebih maju.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka permasalahan yang kami
dapatkan, yaitu :
1. Bagaimana meningkatkan potensi sumber daya manusia di desa Pesaku?
2. Bagaimana memberikan pemahaman di bidang pendidikan dimana kurangnya
tenaga pengajar di sekolah dasar, terhadap mata pelajaran khususnya pada
mata pelajaran matematika, bahasa inggris, dan IPA.
C. TUJUAN
Adapun tujuan yang ingin kami tekankan yaitu:
1. Untuk meningkatkan potensi SDM, misalkan dengan cara memberi pelatihan
keterampilan atau kursus di bidang tertentu, dapat pula dengan memberikan
berbagai penyuluhan di bidang pertanian, perkebunan dan kesehatan serta
tekhnologi.
2. Untuk memberikan alternatif pembelajaran yang efisien untuk menunjang
proses pembelajaran seperti memberikan tambahan pelajaran diluar jam
sekolah atau melakukan kegiatan ekstra kurikuler yang beragam dan dengan
cara yang menyenangkan.
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI KKN
A. Sejarah Singkat Desa
Tidak ada suatu petunjuk berupa tulisan atau catatan/prasasti yang
ditemukan tentang asal usul Ngata/Kampung (Desa Pesaku), yang ada hanyalah
tuturan-tuturan dari satu generasi ke generasi berikutnya, bahwa Pesaku dahulu
adalah salah satu wilayah ngata atau kampung yang dihuni oleh satu komunitas
karena terjadinya perpindahan dari 7 (tujuh) orang bersaudara yakni : Ganantina,
Yompalemba, Renggelemba, Rajalemba, Rajamani, Kasaria dan Yolu.
Dari ketujuh orang bersaudara ini bersepakat untuk melakukan
perpindahan dari Bulu (Gunung) Ongu Ntovaiyo dan Bulunti.Maksud dari
perpindahan yang dilakukan adalah mencari daerah dataran yang dapat digunakan
untuk pemukiman dan bercocok tanam. Dalam perjalanan yang dilakukan salah
seorang dari mereka tersebut yakni Ganantina tidak meneruskan perjalanan
bersama saudaranya yang lain, Ganantina hanya menyinggahi satu wilayah yang
bernama Sitangga. Walaupun, Ganantina sudah singgah namun keenamnya tetap
meneruskan perjalanannya sampai menemukan wilayah yang memungkinkan
untuk pemukimn dan lahan.
Seiring dengan perjalanan waktu yang dilalui dan lamanya waktu yang
digunakan untuk menempati wilayah yang ada, maka keenam bersaudara tersebut
mencoba melakukan perundingan dengan pokok utama yang dibahas dalam
perundingan tersebut adalah pemberian nama wilayah yang mereka huni. Dan
akhirnya mereka menyepakati nama wilayah yang mereka huni tersebut diberi
nama “Gelumpa” dengan batas saat itu disepakati bahwa dibagian utara
berbatasan dengan Wera dan sebelah selatan berbatasan dengan Marasila.
Hari demi hari berjalan membawa alur cerita kehidupan dan wilayah
Gelumpa kian menjadi bertambah penghuninya akibat dari proses keturunan yang
dilakukan. Dengan semakin bertambahnya jumlah penghuni Gelumpa maka
Gelumpapun menjadi satu wilayah kesatuan hukum yang didalamnya tumbuh
nilai-nilai dan norma-norma kehidupan sosial , sehingga dengan kondisi tersebut
wilayah Gelumpa menjadi satu wilayah yang disebut Ngata Gelumpa.
Dalam proses kehidupan sosial, Ngata Gelumpa juga mengalami
peradaban sosial hal itu terjadi pada saat masuknya seorang bernama
Rambulemba yang berasal dari dataran Kulawi dan proses interaksipun terjalin
hingga Rambulemba berhasil mempersunting seorang Putri asli Ngata Gelumpa.
Namun proses asimilasi ini juga tidak bisa terjalin begitu lama karena dalam
perjalanan hubungan tersebut muncul konflik yang berujung pada
kekerasan.Akhirnya konflik antara komunitaspun terjadi di Ngata Gelumpa
hingga memakan korban jiwa.
Ditengah konflik antara komunitas yang terjadi saat itu juga bertepatan
dengan lahirnya seorang bayi dari hasil perkawinan atara seorang Putri Ngata
Gelumpa dengan Rambulemba sehingga anak atau bayi yang lahir tersebut diberi
nama “Pesaku”.
Kelahiran anak yang bernama “Pesaku” sangat memberikan arti tersendiri
bagi perseteruan dari kedua komunitas, karena kedua komunitas yang berseteru
kini harus menghentikan perseteruannya. Dan akhirnya nama “Pesaku” bukan
hanya diabadikan sebagai nama dari anak yang lahir tersebut tapi nama “Pesaku”
juga diabadikan sebagai nama wilayah Ngata Gelumpa dan mulai saat itulah
Gelumpa berubah menjadi Pesaku.
Sosial Kultural masyarakat Pesaku merupakan daerah yang didiami oleh
etnik kaili yang dalam kesehariannya menggunakan dialetig “Edo” dan sampai
saat ini Pesaku merupakan desa yang sangat kental dengan dialetig “Edo”.
Dalam perkembangannya daerah pesaku telah dihuni oleh penduduk dan
pada saat itu telah terbangun dengan baik pranata sosialnya, sehingga dari hal
tersebut susunan dan mekanisme kelembagaannya telah tertata dengan baik.
Berdasarkan alur sejarah bahwa sebelum wilayah ini menyandang nama
desa berdasarkan kebiasaan melalui susunan wilayah administrasi local wilayah
Pesaku disebut Boya atau Ngata dan nama tersebut juga berubah pada saat bangsa
Belanda menguasai Negara Kesatuan Republik Indonesia Ngata Pesaku berubah
menjadi Kampung dan ini sampai tahun 1960-an dan pada tahun 1970-an Ngata
atau Kampung Pesaku berubah lagi menjadi desa dan perubahan ini terjadi
dengan sistematis karena adanya UU No. 5 tahun 1975 tentang Pemerintahan
Daerah dan UU No. 5 tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa. Dalam
perkembangannya Desa Pesaku juga tidak terlepas dari perkembangan sosial yang
ada, sehingga mulai tahun 1950-an Pesaku tidak dapat membendung besarnya
arus tingkat migrant dari beberapa daerah. Sehingga saat ini Desa Pesaku menjadi
satu wilayah yang awalnya homogeny menjadi heterogen.Walaupun demikian
kondisi sosialnya namun interaksi antara etnik tetap berjalan baik.
Bahasa pergaulan sehari-hari menggunakan bahasa kaili Edo (Edo Ria)
dan Bahasa Indonesia juga kerap kita jumpai sebagai bahasa penyeimbang untuk
melakukan komunikasi pada tataran yang sudah sangat plural.
Berikut nama-nama Kepala Kampung atau Kepala Desa sebelum dan
sesudah berdirinya Desa Pesaku :
No. Periode Nama Kepala Desa Keterangan
1 2 3 4
1 Tidak Diketahui Djako Mamungka
2 Tidak Diketahui Ince Ujir Datupalinge
3 Tidak Diketahui Moh. Saleh
4 1955 - 1960 DM. Larangga
5 1960 - 1965 Moh. Gazali
6 1965 - 1988 R. Rapegawi
7 1988 - 1991 R. Lahadjido
8 1991 - 1994 D. Mambani Datupamusu
9 1994 - 2002 T. Mursa
10 2002 - 2007 Moh. Din Alwi
11 2007 - 2009 Arwin Dj. Lapanusu Non-Aktif
12 2009 - 2012 NurfinPTH. Kepala
Desa
13 2012 - Sekarang Nurfin
B. Kondisi Geografis
Desa Pesaku secara administrasi pemerintahan termasuk dalam wilayah
Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi.Desa Pesaku memilki luas wilayah sekitar
500 Ha, dari luas wilayah tersebut maka Desa Pesaku dibagi menjadi 4 (Empat)
Dusun. Adapun batas-batas Desa Pesaku adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Rarampadende
Sebelah Timur berbatasan dengan Sungai Palu
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Bobo
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Mantikole
Desa Pesaku terletak di sebelah selatan Ibu Kota Provinsi Sulawesi
Tengah dengan jarak 22 Kilometer. Untuk mencapai Desa ini dibutuhkan 45
menit dengan perjalanan darat dan menurut hasil sensus penduduk tahun 2009
oleh BPS Statistik Kabupaten Sigi dan Validasi Data Kependudukan oleh Pihak
Catatan Sipil tahun 2010, jumlah penduduk Desa Pesaku sekitar 1.992 jiwa yang
terdiri dari laki-laki 927 jiwa dan perempuan 1.065 jiwa. Mayoritas penduduk
beragama islam, dan sekitar 10 kk beragama kristen.
Adapun jenis tanaman potensial yang tumbuh di Desa Pesaku adalah
Padi, Kakao, Kelapa, dan lain-lain. Dengan kondisi alam yang sangat subur, hal
ini merupakan prospek yang sangat baik untuk masa depan, sekaligus warisan
bagi anak cucu mereka.
C. Kondisi Demografi
Melalui observasi mahasiswa kepada masyarakat dan dari buku potensi
serta profil Desa Pesaku didapatkan data tentang Kondisi Demografis. Jumlah
lembaga kemasyarakatan yang ada di desa Pesaku ada 5 yaitu LPMD (Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat Desa), BPD (Badan Permusyawaratan Desa),
Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat), Koperasi Unit Desa (KUD) dan PKK
(Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga).
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa merupakan suatu Lembaga
kemasyarakatan yang ditujukan untuk pemberdayaan masyarakat yang ada didesa,
BPD merupakan suatu bentuk lembaga yang mengawasi kerja serta bentuk
pemerintahan desa, PKK merupakan suatu organisasi yang lebih di tujukan pada
pemberdayaan perempuan sedangkan KUD melayani simpan-pinjam untuk
kepentingan ekonomi desa.Puskesmas merupakan suatu lembaga yang berfungsi
untuk melayani kesahatan masyarakat Pesaku.Desa Pesaku memiliki 4 dusun dan
dengan jumlah penduduk sebanyak 1.992 jiwa.
D. Kondisi Sosial Budaya Dan Ekonomi
Dari aspek sosial, desa Pesaku terdiri dari empat dusun. Dimana Fasilitas
Pendidikan terdiri dari:
3 buah Sekolah Dasar
1 buah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
1 buah Taman kanak-kanak
1 buah Madrasah Ibtidaiayah Alkahairat sore
1 buah Sekolah Menegah Pertama
Sedangkan untuk fasilitas Kesehatan terdiri atas 1 unit Puskesmas. Untuk
tenaga kesehatannya terdapat 1 orang bidan dan 1 perawat. Didesa Pesakujuga
memiliki fasilitas keagamaan, yaitu2 buah mesjid, 1 TPA, 1 buah mushollah, dan
1 buah gereja.
Pada aspek Budaya, mayoritas penduduk asli di Desa Pesaku didominasi
oleh suku kaili. Namun, dalam perkembangannya telah ada akulturasi antara suku
asli dengan suku pendatang seperti suku bugis, jawa tapi suku pendatang tersebut
masih sangat kecil jumlahnya.
Pada aspek ekonomi, Desa Pesaku memiliki potensi yang baik, hal ini
dapat dilihat dengan terpenuhinya kebutuhan 9 bahan pokok serta ditunjang oleh
pertanian dan hasil perkebunan masyarakat yang cukup berhasil dengan produksi
berupa padi, jagung, kakao, kelapa, dan sayuran. Selain itu, ditunjang dengan
adanya usaha peternakan seperti sapi, kambing dan ayam.
BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA KKN
A. STRATEGI DAN PENDEKATAN YANG DIGUNAKAN
Dalam pelaksanaan Program Kerja Kuliah kerja nyata (KKN) Profesi
Integral Tematik Posdaya angkatan 66 Semester Genap Universitas
Tadulako di Desa Pesaku menggunakan metode pendekatan Participatory Rural
Appraisal (PRA), yaitu metode yang melibatkan masyarakat mulai dari tahap
perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan dan evaluasi. Pendekatan tersebut
memungkinkan masyarakat desa saling membagi, menambah dan menganalisis
pengetahuan tentang kondisi lingkungannya dalam rangka membuat perencanaan
dan tindakan. Dengan demikian metode PRA adalah cara yang digunakan dalam
melakukan kajian untuk memahami keadaan atau kondisi Desa dengan
melibatkan partisipasi masyarakat, atau pengkajian/penilaian (keadaan) Desa
secara partisipatif.
Metode PRA ini bertujuan untuk menghasilkan rancangan program yang
relevan dengan harapan dan keadaan masyarakat, agar juga diharapkan
kemampuan masyarakat dalam menganalisa keadaan mereka sendiri dan
diwujudkan dengan melakukan perencanaan dan realisasi dapat berkembang,
sehingga dapat membuat program dan melaksanakannya.Dalam kegiatan PRA ini
mahasiswa hanya sebagai fasilitator sekaligus motivator dan masyarakatlah
sebagai pelaksanannya.
Pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA) adalah Pengkajian
Pedesaan Secara Partisipatif.Pendekatan tersebut memungkinkan masyarakat desa
saling membagi, menambah dan menganalisis pengetahuan tentang kondisi
kehidupannya dalam rangka membuat perencanaan dan tindakan.
Dengan demikian Metode PRA adalah cara yang digunakan dalam
melakukan kajian untuk memahami keadaan atau kondisi desa dengan melibatkan
partisipasi masyarakat. Atau Pengkajian/Penilaian (keadaan) Desa Secara
Partisipatif.
Pemberdayaan Masyarakat dan Partisipasi merupakan strategi dalam
paradigma pembangunan yang berpusat pada rakyat.Menjalin kerjasama dengan
masyarakat desa Pesaku dalam pelaksanaan program kerja yang
ada.Bekerjasama dengan aparat Desa untuk pelaksanaan program kerjaPRA
merupakan hal yang sangat penting untuk diterapkan pada saat mahasiswa berada
di lokasi, di karenakan faktor-faktor sebagai berikut :
Kritik terhadap pendekatan pembangunan yang Top-Downterjadi
ketidakcocokan antara program dengan kebutuhan masyarakat. Masyarakat hanya
sekedar pelaksana, dan tidak merasa sebagai pemilik Program.Dengan sendirinya
dukungan masyarakat terhadap program seperti itu akan sangat pura-pura
demikian pula dengan partisipasinya.Kurang mendidik dan kurang menjamin
keberlanjutan program, karena prakarsa selalu datang dari luar dan keterampilan
pengkajian, perencanaan dan pengorganisasian tetap dimiliki orang luar.
Dengan menggunakan teknik metode tersebut maka diharapkan agar
pendekatan pengembangan program yang lebih partisipatif. Istilah seperti
“partisipasi masyarakat”; Bottom-up planing.Pertimbangannya adalah apabila
masyarakat dilibatkan secara berarti dalam keseluruhan proses program, selain
program itu menjadi lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan rasa
kepemilikan warga masyarakat terhadap program itu lebih tinggiketerampilan-
keterampilan analisis dan perencanaan tadi dipindahkan kepada
masyarakat.Dimasa akan datang, ketergantungan dengan pihak “luar” secara
pertahap dapat dikurangi.
Untuk mengetahui tentang permasalahan yang ada di masyarakat, maka
dilakukan survey (observasi) selama 7 hari berada dilokasi. Kegiatan awal adalah
perkenalan dengan pemerintah Desa pesaku (Kades dan Sekdes pesaku) serta
masyarakat yang ada didekat posko KKN. Kemudian dilanjutkan dengan
bersilaturahmi sekaligus melakukan dialog ke rumah penduduk dan Kepala
dusun, ketua adat, tokoh-tokoh agama, pemuda, dengan tujuan perkenalan
sekaligus agar keberadaan sebagai mahasiswa KKN diketahui oleh masyarakat
sekaligus untuk mencari tahu permasalahan-permasalahan yang ada di
Desatempat melaksanakan KKN. Cara ini merupakan pendekatan secara
persuasif, yang nantinya diharapkan bisa mengajak mayarakat untuk
berpartisipasi dalam pelaksanaan relaisasi dari penyelesaian masalah yang ada.
Selain pendekatan terhadap masyarakat, pendekatan juga dilakukan
terhadap ketua-ketua lembaga organisasi maupun elemen-elemen anggotanya
yang diharapkan sebagai suatu wadah yang juga memiliki pengaruh di Desa,
dapat membantu mahasiswa KKN Tematik Posdaya angkatan 66 di Desa Pesaku
Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi, dalam pelaksanaan program selama
berada dilokasi.Pendekatan seperti ini merupakan pendekatan secara politis di
lingkungan masyarakat.
Dari pertemuan tersebut didapatkan banyak informasi, masukan, dan
usulan dari masyarakat setempat.Informasi/masukan/usulan tersebut
merupakan kebutuhan/permasalahan yang menurut mereka belum
terealisasi.Semua usulan atau saran tersebut ditampung agar kemudian
disampaikan dalam lokakarya Desa (lokdes)setelah selama 10 hari melakukan
observasi, dimana dalam lokakarya tersebut membahas dan menentukan program
apa saja yang dapat dilaksanakan untuk meminimalisir jumlah permasalahan yang
ada. Hal ini dilakukan agar setiap masalah yang sudah didapatkan dipilih kembali
masalah apa saja yang sesuai dengan bidang-bidang dalam program Posdaya, dan
setelah disampaikan maka masyarakat akan memutuskan apakah masalah tersebut
disetujui dimasukkan kedalam program kerja atau tidak. Setelah disetujui,
kemudian barulah diputuskan siapa penanggung jawab dari program yang telah
disepakati tersebut.
B. Faktor pendukung dan penghambat
Jika kita melihat ataupun kita bertanya bahwa bagaimana mahasiswa
Kulih Kerja Nyata Didesa Lambunu itu?Mungkin beberapa orang akan menjawab
bahwa pasti mereka kesulitan.
Selama 2 (dua) bulan kami berbaur dengan Masyarakat ternyata memang
banyak hal yang perlu dibenahi oleh Masyarakat desa Lambunu, sebab disaat kita
masuk didesa Lambunu ternyata terlalu banyak konflik-konflik internal aparatur
Desa lambunu sehingga tidak adanya perhatian terhadap masyarakat, dan hal ini
pula yang memicu/ yang dapat kami kategorikan sebagai factor Penghambat
sebab dengan konflik paska pemilihan kepala Desa Lambunu, masyarakat tidak
maulagi memperhatikan keadaan desanya padahal kami Mahasiswa Kuliah Kerja
Nyata Untad bukan usulan dari Kepala desa hanya kami memerlukan Kepala desa
sebagai penanggung jawab mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Untad Yang adaa Di
desa Lambunu.
Namun disisi lain mahasiswa Kuliah Kerja Nyata cukup mendapatkan
Respon dari Tokoh Masyarakat dan Tokoh Pemuda Yang mana nantinya banyak
membantu Program kami selama 2 (dua) bulan dan Dibantu juga beberapa
aparatur Desa yang bayak terlibat dalam kegiatan kami. Olehnya kami hanya
mengharapkan Desa lambunu Kedepanya agar desa lambunu dapat lebih maju
yang pertama harus di perhatikan adalah mengenai Sumber Daya manusianya.
C. HASIL YANG DICAPAI
Program Profesi Integral Tematik Posdaya merupakan program yang di
canangkan setiap peserta KKN yang mana terdiri dari macam-macam latar
belakang Kedisiplinan Ilmu dan ditambah beberapa bidang yang dianggap perlu
untuk masyarakat.
1. BIDANG PENDIDIKAN
Untuk program bidang pendidikan, terdapat dua bentuk kegiatan yaitu,
bimbingan belajar untuk anak Sekolah Dasar, dan mengajar di Sekolah Menengah
Pertama (SMP) untuk mahasiswa FKIP.
Bimbingan belajar pada anak SD di fokuskan pada beberapa mata
pelajaran diantaranya pelajaran bahasa Indonesia, bahasa Inggris, Matematika,
IPA dan Pendidikan Agama. Selain karena kurangnya tenaga pengajar dibeberapa
sekolah didesa Pesaku, kurangnya minat belajar siswa juga menjadi
pertimbangan mahasiswa KKN. Diharapkan follow-up dari kegiatan ini yaitu agar
siswa-siswi mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan dan menambah rasa ingin
tahu mereka terhadap pelajaran yang ada. Kegiatan ini dilakukan setiap 2 kali
dalam seminggu yaitu hari sabtu dan Minggu.Dalam kegiatan bimbingan belajar
yang kami lakukan terbilang cukup sukses dengan parameter berupa banyaknya
anak sekolah dasar yang datang dalam pelaksanaannya.Mereka antusias karena
pemberian materi yang dilakukan dengan suasana yang tidak terlalu formal
seperti di sekolah, sehingga mereka merasa lebih nyaman dalam kegiatan
bimbingan belajar ini.
Kegiatan ini dilakukan sebanyak 8 kali, dengan presentase sebagai
berikut:
Minggu ketiga : 25 %
Minggu keempat : 25 %
Minggu kelima : 25 %
Minggu keenam : 25 %
Jumlah : 100 %
Dengan ini, kegiatan Bimbingan Belajar untuk siswwa-siswi SD
terlaksana sesuai dengan target 100 %.
Dalam kegiatan mengajar di SMP untuk mahasiswa FKIP, sasarannya
siswa Sekolah Mengengah Pertama (SMP) Negeri 5 Dolo. Mata pelajaran yang
diajarkan yaitu Matematika dan IPA Terpadu. Dalam permasalahan yang kami
temukan yakni kurangnya tenaga pengajar disekolah tersebut. Dengan
pembelajaran seperti ini, kami melihat antusias para siswa karena kami
menggunakan beberapa metode pembelajaran yang baru seperti penyelesaian soal
secara koperatif dan kompetitif. Kegiatan ini dilakukan selama 28 kali, dari hari
Senin sampai Kamis dengan presentase sebagai berikut :
Minggu kedua : 12,5 %
Minggu ketiga : 12,5 %
Minggu keempat : 12,5 %
Minggu kelima : 12,5 %
Minggu keenam : 12,5 %
Minggu ketujuh : 12,5 %
Minggu kedelapan : 12,5 %
Minggu keesembian : 12,5 %
Jumlah : 100 %
Dengan demikian kegiatan Mengajar di SMP N 5 Dolo terlaksana sesuai
dengan target 100 %.
Adapun pengeluaran anggaran selama proses pelaksanaan program ini
adalah Rp. 150.000
2. BIDANG KESEHATAN
Untuk bidang kesehatan, kami melakukan kegiatan dalam bentuk seminar
tentang Narkotika dan penyuluhan Keluarga Berencana (KB).
a. Seminar Narkotika
Kegiatan ini dilakukan, karena kurangnya pengetahuan masyarakat di
Desa Pesaku khususnya anak muda terhadap bahaya narkoba.Narkoba sendiri
merupakan salah satu pemicu timbulnya berbagai konflik yang biasa terjadi di
daerah-daerah terutama di Kecamatan Dolo Barat.Oleh karena itu, kami ingin
memberikan pandangan kepada masayarakat bahwa mengkonsumsi narkobasama
sekali tidak memberikan keuntungan apapun. Dengan begitu, penyalahgunaan
narkoba dapat dikurangi atau bahkan berhenti.
Seminar ini dilaksanakan di Balai Desa Pesaku. Ini merupakan tempat
yang strategis karena diharapkan banyak warga yang akan datang baik dari aparat
desa maupun kaum pemuda dari Desa Pesaku itu sendiri. Hal ini sangat direspon
baik oleh bapak Kepala Desa Pesaku beserta perangkat desa.Adapun target dari
kegiatan ini dilakukan sebanyak 1 kali yang mana presentasenya yakni :
Minggu keempat : 100 %
Jumlah : 100 %
Adapun pengeluaran anggaran selama proses pelaksanaan program ini
adalah Rp. 500.000
b. Penyuluhan Keluarga Berencana (KB)
Kegiatan ini dilakukan, karena berdasarkan observasi di Puskesmas oleh
bidan setempat mengatakan bahwa jumlah kelahiran cukup tinggi, seperti setahun
yang lalu terdapat 30 kejadian, masyarakat juga masih mempercayakan proses
persalinan pada dukun. Dalam kegiatan penyuluhan KB ini, kami membagikan
100 lembar brosur kepada ibu-ibu tepat pada hari Posyandu yaitu tanggal 10 april.
Dengan kegiatan tersebut diharapkan dapat memberikan informasi dan
pemahaman kepada para ibu-ibu atau pasangan usia subur, untuk lebih memilih
menambah kualitas anak dibanding kuantitasnya. Begitu pula kesehatan ibu dan
anak lebih terjamin dan tidak mengalami resiko melahirkan yang tidak
diinginkan.
Adapun target dari kegiatan ini dilakukan sebanyak 1 kali yang mana
presentasenya yakni :
Minggu keempat : 100 %
Jumlah : 100 %
Adapun pengeluaran anggaran selama proses pelaksanaan program ini adalah Rp.
150.000
3. BIDANG EKONOMI/KEWIRAUSAHAAN
Untuk bidang ekonomi/kewirausahaan, kegiatan yang dilakukan berupa
pelatihan kerajinan tangan dengan menggunakan bahan sederhana dengan sasaran
siswa-siswi SMP Negeri 5 Dolo.Hal ini dikarenakan sebagian besar warga Desa
Pesaku adalah petani, sehingga sangat perlu diadakan pelatihan guna membantu
perekonomian masyarakat.
Dengan memberikan Pelatihan Kerajinan Tangan berbahan baku
sederhana kepada masyarakat diharapkan dapat memberikan pemahaman dan
keberanian untuk tidak takut dalam meningkatkan ekonomi keluarga. Kegiatan ini
diambil dengan melihat sumber daya alam di Desa Pesaku yang cukup banyak
dan beraneka ragam yang mempunyai probabilitas untuk dapat melakukan
kewirausahaan di Desa tersebut.
Desa Pesaku kaya akan sumber Daya Alam baik itusumber daya alam
produksi kelapa maupun utuk pangan. Namun terdapat perilaku masyarakat yang
kurang jeli untuk melihat peluang dalam hal mengembangkan usahanya, terlepas
dari paranoid berlebih untuk mengalami kerugian.Maka kami melakukan kegiatan
berupa Pelatihan yang dilakukan sebanyak 1 kali dengan sasaran adalah siswa-
siswi di sekolah SMP Negeri 5 Dolo. Dengan persentasi sebagai berikut :
Minggu ketujuh : 100 %
Jumlah : 100 %
Dengan ini, kegiatan Pelatihan Kerajinan Tangan Berbahan Baku
Sederhana terlaksana sesuai dengan target yaitu 100 %.
Adapun pengeluaran anggaran selama proses pelaksanaan program ini
adalah Rp. 250.000
4. BIDANG LINGKUNGAN HIDUP
Untuk program bidang ini, kegiatan yang kami lakukan yaitu Kerja
Bakti.Kegiatan ini dilakukan dengan melihat beberapa masalah dalam lingkungan
hidup dan masih banyak infrastruktur yang ada di Desa Pesaku yang perlu
dibersihkan.
Kegiatan Kerja Bakti dilakukan bersama-sama dengan masyarakat
sekitar.Kegiatan ini juga kami adakan untuk menumbuhkan kembali rasa gotong
royong yang ada dalam masyarakat yang dalam tahun-tahun terakhir ini mulai
luntur.Namun terdapat sedikit kendala dalam Program ini yaitu masih agak
susahnya mengerahkan masyarakat.Hal ini dikarenakan kesibukan masyarakat
yang mayoritas pekerja petani.Walaupun begitu, tetap ada masyarakat yang
meluangkan waktunya untuk dapat ikut kerja bakti sehingga program ini dapat
berjalan dengan sukses.
Kegiatan ini dilakukan sebanyak 4 kali, dengan persentase sebagai
berikut:
Minggu ketiga : 25 %
Minggu keempat : 25 %
Minggu kelima : 25 %
Minggu keenam : 25 % +
Jumlah : 100 %
Dengan ini, kegiatan program kerja bakti terlaksana sesuai dengan target
yaitu 100 %.
Adapun pengeluaran anggaran selama proses pelaksanaan program ini
adalah Rp. 200.000
5. BIDANGHUKUM DAN SOSBUDAG (SOSIAL, BUDAYA DAN
AGAMA)
Dalam bidang ini, kami memprogramkan dua kegiatan yaitu Seminar
Tentang Resolusi Konflik dan Pendataan Penduduk.
a. Seminar Tentang Resolusi Konflik
Salah satu kegiatan yang kami adakan dalam bidang ini adalah Seminar
Tentang Resolusi Konflik.Hal ini kami lakukan dengan melihat keadaan
masyarakat desa Pesaku yang masih sering terjadi konflik pertikaian antar sesama
dusun bahkan antar desa.Sebagian besar warga desa Pesaku terlibat dalam
perkelahian ataupun pertengkaran dengan warga desa lainnya terutama bagi kaum
pemudanya.Persoalan ini biasanya ditimbulkan dari hal-hal sepele yang dapat
berujung perkelahian antar desa.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, kami meminta narasumber dari Kantor
Kepolisian Nasional Kabupaten Sigi. Hal ini direspon baik oleh Kantor
Kepolisian Nasional Kabupaten Sigi dengan menurunkan 3 orang staf dari kantor
tersebut.
Dalam seminar ini, narasumber memberikan penjelasan kepada
masyarakat mengenai tindak hukum yang berlaku kepada warga yang jelas
terlibat dan terbukti dalam perkelahian antar desa. Kegiatan berlangsung dengan
mendapat respon yang baik terbukti dengan keikutsertaan pemuda dan para aparat
desa yang bertempat di Balai Desa Pesaku.
Adapun pengeluaran anggaran selama proses pelaksanaan program ini
adalah Rp. 500.000
b. Pendataan Penduduk Potensi Pertanian
Kegiatan selanjutnya dalam bidang ini adalah Pendataan
Penduduk.Kegiatan ini dilakukan karena masih belum lengkapnya data pertanian
dari warga Desa Pesaku.
Kegiatan pendataan penduduk di desa Pesaku dilakukan di 4 dusun,
kegiatan ini memakan waktu 7 minggu pelaksanaan. Pendataan penduduk ini
sebanyak 570 KK, dengan persentase sebagai berikut :
Minggu Kedua : 10 %
Minggu ketiga : 10 %
Minggu keempat : 5 %
Minggu kelima :10%
Minggu keenam : 5%
Minggu ketujuh : - %
Minggu kedelapan : 10% +
Jumlah : 50%
Dengan ini kegiatan Pendataan Penduduk berjalan 50 %.
Adapun pengeluaran anggaran selama proses pelaksanaan program ini
adalah Rp. 200.000
6. BIDANG TTG (TEKNOLOGI TEPAT GUNA)
Dalam bidang ini, kegiatan yang diprogram adalah praktek pembuatan
virgin coconut oil (VCO).Kegiatan ini diadakan dengan melihat potensi yang ada
di desa Pesaku.Sebagian besar warga desa Pesaku adalah petani kopra, baik
sebagai pekerjaan utama maupun sebagai pekerjaan sampingan.Sari pati kelapa
yang diolah hanya sekedar diproduksi menjadi minyak goreng kelapa sederhana
yang tinggi lemak jenuhnya. Padahal jika diolah dengan tepat sari pati kelapa
tersebut dapat menjadi minyak yang memiliki nilai jual yang sangat tinggi
melalui proses virgin coconut oil (VCO).
Kegiatan ini sasarannya adalah ibu-ibu PKK. Pengolahan buah kelapa
menjadi minyak kelapa dara atau lebih dikenal dengan virgin coconut oil adalah
sebagai berikut :
Alat : saringan kelapa, baskom, ember, gayung, corong stoples bening,
kapas dan kertas saring.SedangkanBahan : 10 butir buah kelapa, air perasan jeruk
nipis 1 gelas, dan air.
Cara pembuatan: kelapa yang telah diparut dicampurkan dengan sedikit
air kemudian diperas secara perlahan hingga didapatkan santan yang diinginkan.
Dalam Santan tersebut kemudian dimasukkan air perasan jeruk, lalu diaduk agar
semua larutan dalam kondisi homogen. Setelah itu diendapkan selama 24 jam,
sampai diperoleh tiga lapisan dengan lapisan teratas adalah VCO. Lapisan minyak
tersebut kemudian diangkat lalu disaring pada corong yang telah dilapisi kapas
sebelumnya, hasilnya adalah minyak kelapa murni dan bening. Kegiatan ini
cukup sukses dengan banyaknya ibu-ibu yang hadir.Hal ini dikarenakan sangat
berpotensinya nilai jual dari produk kelapa yaitu VCO yang berbahan sederhana
dan mudah untuk dilakukan dalam rumah tangga.
Adapun target dari kegiatan ini dilakukan sebanyak 1 kali, dengan
persentase sebagai berikut :
Minggu keenam : 100 %
Jumlah : 100 %
Dengan ini kegiatan Praktek Pembuatan Virgin Coconut Oil berjalan
sesuai dengan target yakni 100 %.
Adapun pengeluaran anggaran selama proses pelaksanaan program ini
adalah Rp. 150.000
7. PROGRAM EKSTRA
a. Bidang Keagamaan
Kami mengadakan Lomba di bdang keagamaan, yaitu lomba Adzan dan
Lomba Tadarus Al-Qur’an.Hal ini kami lakukan berdasarkanpermintaan warga
yang ingin mengadakan lomba keagamaan di desa Pesaku.Lomba adzan
dilaksanakan dengan maksud untuk mencari generasi muda, khususnya para anak-
anak laki-laki yang memiliki kemampuan beradzan dengan baik dan benar
bacaannya. Sedangkan lomba tadarus Al-Qur’an dilaksanakan dengan maksud
untuk mencari generasi muda yang memiliki potensi dalam membaca Al-Qur’an
dengan baik dan benar bacaannya. Kedua perlombaan dilaksanakan tidak lepas
untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita semua kepada ALLAH SWT,
dengan selalu mengingat-Nya, menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi
segala larangan-Nya.
Dalam kegiatan ini, kedua lomba ini diadakan pada minggu kelima (2
hari) yang dilaksanakan pada malam hari.Sistem Perlombaan ini dilakukan
dengan cara bergantian antara lomba Adzan dan lomba tadarus Al-Qur’an. Hal ini
dilakukan agar tidak ada rasa kebosanan dalam melihatnya. Kegiatan ini
terlaksana karena mahasiswa KKN bekerja sama dengan RISMA di Mesjid Al-
Ikhlas.
Adapun target dari kegiatan ini dilakukan sebanyak 1 kali, yang mana
presentasinya yakni :
Minggu kelima : 100 %
Jumlah : 100 %
Adapun pengeluaran anggaran selama proses pelaksanaan program ini adalah
Rp. 300.000
b. Bidang Olahraga
Dalam bidang ini, kami memiliki 3 jenis kegiatan olahraga. Adapun
rincian kegiatan adalah sebagai berikut :
Perlombaan Bola Volly Untuk Cabang Putra dan Putri
Kami mengadakan perlombaan bola volly untuk cabang putra dan
putri.Hal ini kami lakukan berdasarkanpermintaan warga pada saat kami
melakukan kegiatan lokakarya desa (LOKDES).Olahraga volly merupakan salah
satu olahraga yang cukup digemari di desa pesaku sehingga dapat dijadikan ajang
hiburan bagi warga.Selain itu kegiatan ini juga merupakan ajang bagi masyarakat
untuk mempererat hubungan persaudaraan antar warga. Kegiatan ini terlaksana
karena mahasiswa KKN bekerja sama dengan para pemuda desa pesaku.
Dalam kegiatan ini, terdapat 12 tim peserta yang masing-masing terdiri
dari 6 tim putra dan 6 tim putri.Semua kelompok peserta berasal dari 4 dusun
yang ada di desa pesaku.Perlombaan ini dilakukan pada minggu ketujuh yang
dilaksanakan pada bulan April 2013. Perlombaan ini diadakan mulai hari senin
sampai hari senin depan sore.
Adapun target dari kegiatan ini dilakukan sebanyak 1 kali, yang mana
presentasinya yakni :
Minggu ketujuh : 100 %
Jumlah : 100 %
Adapun pengeluaran anggaran selama proses pelaksanaan program ini
adalah Rp. 225.000,-
Perlombaan Sepak Bola Mini Tingkat Anak-Anak
Kami mengadakan perlombaan Sepak bola mini tingkat anak-anak.Hal ini
kami lakukan berdasarkanpermintaan warga yang antusias dalam kegiatan
olahraga.Olahraga sepak bola juga merupakan olahraga yang cukup digemari di
desa pesaku sehingga dapat dijadikan ajang hiburan bagi warga.Selain itu
kegiatan ini juga merupakan ajang bagi masyarakat untuk mempererat hubungan
persaudaraan antar warga. Kegiatan ini terlaksana karena mahasiswa KKN
bekerja sama dengan para pemuda Desa Pesaku.
Dalam kegiatan ini, terdapat 6 club peserta. Semua kelompok peserta
berasal dari 4 dusun yang ada di desa pesaku.Perlombaan ini dilakukan pada
minggu ketujuh yang dilaksanakan pada bulan April 2013 bersamaan dengan
perlombaan volly putra dan putri.Perlombaan ini diadakan mulai hari senin
sampai hari jum’at sore.
Adapun target dari kegiatan ini dilakukan sebanyak 1 kali, yang mana
presentasinya yakni :
Minggu ketujuh : 100 %
Jumlah : 100 %
Adapun pengeluaran anggaran selama proses pelaksanaan program ini
adalah Rp. 225.000,-
Perlombaan Sepak Bola Tingkat Dewasa
Kami juga mengadakan perlombaan Sepak bola tingkat dewasa.Hal ini
kami lakukan berdasarkanpermintaan warga yang ingin memeriahkan kegiatan
ekstra olahraga dari program mahasiswa KKN.Olahraga sepak bola juga
merupakan olahraga yang cukup digemari di desa pesaku sehingga dapat
dijadikan ajang hiburan bagi warga.Selain itu kegiatan ini juga merupakan ajang
bagi masyarakat untuk mempererat hubungan persaudaraan antar warga. Kegiatan
ini terlaksana karena mahasiswa KKN bekerja sama dengan para pemuda Desa
Pesaku.
Dalam kegiatan ini, terdapat 4 club peserta.Semua kelompok peserta
berasal dari 4 dusun yang ada di Desa Pesaku.Perlombaan ini dilakukan pada
minggu ketujuh dan minggu kedelapan yang bertepatan pada bulan April
2013.Perlombaan ini diadakan hanya hari sabtu dan hari minggu sore.
Adapun target dari kegiatan ini dilakukan sebanyak 1 kali, yang mana
presentasinya yakni :
Minggu ketujuh : 50 %
Minggu kedelapan : 50 % +
Jumlah : 100 %
Adapun pengeluaran anggaran selama proses pelaksanaan program ini adalah
Rp. 225.000,-
Jumlah rekapitulasi anggaran kegitan selam kulia kerja nyata (KKN) =
Rp. 2.275.000,-
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dalam pelaksanaan Program Kerja Kuliah kerja nyata (KKN) Profesi Integral
Tematik Posdaya angkatan 66 Semester Genap Universitas Tadulako di Desa Pesaku
kami menemukan berbagai persoalan yang kemudian kamu inventarisir serta kami
paparkan dalam lokakarya desa kemudian melahirkan beberapa program yang
mengacu pada POSDAYA. Persoalan-persoalan tersebut antara lain:
kurangnya tenaga pengajar dibeberapa sekolah didesa Pesaku
Lembaga remaja islam mesjid yang fakum
Kurangnya pemahan masyarakat akan bahaya narkoba
Kurangnya pengetahuan akan pemanfaatan SDA setempat
lembaga karangtaruna yang tidak aktif lagi ; dan lain-lain yang kami
jadikan sebagai landasan untuk melahirkan program kerja
dalam pelaksanaan program, kami hanya sebatas menjadi penggerak masyarakat di
dalam menjalan program dengan memberikan pemahaman akan penting sebuah
lembaga, sehingga masyarakat setempat mau berbondong-bondong untuk
berlembaga.
4.2 SARAN
Dengan melihat kondisi riel di lapangan perlu kirannya pemerintah setempat
mendorong kesadaran masyarakt akan pentingnya sebuah kebersamaan, keamanan,
serta persatuan, sehingga kedepannya desa pesaku bisa menjadi teladan bagi desa-
desa lain entah di kecamatan dolo barat maupun desa di kecamatan-kecamatan lain di
kabupaten sigi. Karena hanya dengan demikinlah konflik atau kertakan-keretakan
sosial bisa di minimalisir, kami mahasiswa Kuliah kerja nyata (KKN) Profesi Integral
Tematik Posdaya angkatan 66 Semester Genap Universitas Tadulako hanya sebatas
mengarahkan tetapi yang memiliki peran penting di dalam melakukan sebuah
perubahan mainset seseorang adalah pemerintah setempat serta stuck holder.
Kabupaten sigi adalah kabupaten yang memiliki banyak potensi, jadi untuk
mengolah itu senuah di butuhkan tenaga-tenaga ahli, ditengah-tengah pengetahuan
serta kesadaran masyarakat kab.sigi khususnya desa pesaku yang relatif perlu
kirannya da perhatian khusus untuk menopang tingkat kesadaran dan penggetahuan
masyarakat.
4.3 Lampiran
A. MASUKAN
1. Pengkajian Masalah dan Potensi Berdasarkan Sketsa Desa
1.1.Sketsa Desa
Lampiran-lampiran
Foto lokakarya desa
Foto bimbingan belajar
Penyuluhan KB
Foto Seminar Narkotika dan Resolusi Konflik
Foto Kegiatan Bersih-bersih Lingkungan Masjid
Foto Kegiatan Pelatihan Pembuatan VCO
Foto Kegiatan Ekstra Lomba Olahraga
Foto Kegiatan Ekstra Lomba Keagamaa
Foto Pembagian Hadiah di Malam Perpisahan