laporan
DESCRIPTION
laporan pemberkasan tindakan kelasTRANSCRIPT
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini Disajikan :
“Untuk meningkatkan profesionalisme guru”
Dengan Judul :
“MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG NILAI TEMPATMELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS II
MIM MOJOREJO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATENBOYOLALI”
PENULISAN KTI/PTK DISAHKAN PADA TANGGAL: .......................................
\Pengawas PPAIKecamatan Nogosari
Guru Kelas II
Ahyar, S.Pd.I Sholihah, A.Ma
1
LEMBAR PUBLIKASI
DISERAHKAN UNTUK DIPUBLIKASIKAN DI PERPUSTAKAAN
MADARASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI
NOMOR REGISTER : .................................................
TANGGAL : .................................................
Nogosari, September 2015
Pengelola Perpustakaan
KURNIA WULANDARI
2
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah Kehadirat Allah SWT, hanya
dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan
Laporan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Meningkatkan Pemahaman
Siswa
tentang Nilai Tempat melalui Metode Demonstrasi pada Siswa Kelas II MIM
MOJOREJO Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali”
Laporan Hasil PTK ini disusun dalam rangka upaya penulis mencoba untuk
mendorong guru-guru di Madrasah agar mau mengadakan penelitian (PTK) sehingga
dapat digunakan umpan balik (feed back) yang pada akhirnya dapat memperbaiki
proses pembelajaran.
Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu kami
dalam menyelesaikan penyusunan laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas baik
moral, mental, spiritual maupun material hingga terselesaikannya penulisan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas ini tidak terlepas dari berbagai kekurangan, maka dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak, modal penulis dimasa mendatang. Akhirnya penulis berharap semoga apa yang telah penulis sajikan dalam Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat diambil manfaatnya demi pengembangan ilmu pengetahuan.
Nogosari, Sepember
Penulis
DAFTAR ISI
3
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................. iiLEMBAR PUBLIKASI........................................................................................ iiiKATA PENGANTAR ......................................................................................... ivDAFTAR ISI ....................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1B. Rumusan Masalah ........................................................................ 4C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran .................................... 5D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran ................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKAA. Metode Mengajar ......................................................................... 7B. Keterampilan Dasar Mengajar Matematika.................................... 10C. Metode Demonstrasi..................................................................... 10D. Penerapan Metode Demonstrasi dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa
BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARANA. Subyek Penelitian ........................................................................ 16B. Deskripsi per Siklus ..................................................................... 17
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Deskripsi per Siklus..........................................................................21B. Pembahasan dari Setiap Siklus..........................................................25
BAB V KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUTA. Kesimpulan......................................................................................28B. Saran Tindak Lanjut..........................................................................28
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................30LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................................................................................31
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu cara pembentukan kemampuan manusia untuk
menggunakan akalfi kiran / rasional mereka sebagai jawaban dalam menghadapi
berbagai masalah yang timbul di masa yang akan datang. Salah satu tujuan
pendidikan yaitu untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dengan
pendidikan yang baik kita akan mudah mengikuti perkembangan zaman di masa yang
akan datang.
Sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi kehidupan, akan membawa
sikap mental tingkah laku anak didik. Hal ini merupakan proses yang secara alami
munculnya suatu permasalahan yang baru dalam dunia pendidikan. Sehingga dalam
penyampaian materi pelajaran dituntut untuk selalu menyesuaikan dengan kondisi
anak sekarang. Perlu diketahui bahwa pendidikan kemarin, sekarang dan yang akan
datang banyak perubahan. Guru yang selalu menggunakan metode monoton, artinya
dari tahun ke tahun tidak pernah mengalami perubahan karena adanya perubahan
kondisi, mereka akan mengalami permasalahan yang yang tidak mereka sadari. Oleh
karena itu sebagai seorang pendidik harus mau tahu akan kebutuhan anak didik,
terutama dalam pelayanan dan penyampaian materi pelajaran. Sehingga sangat
perlulah sebagai pendidik mengadakan variasi metode pengajarannya. Manakah yang
lebih tepat untuk menyampaikan materi supaya hasil proses belajar mengajar berhasil
maksimal.
5
Perubahan pengajaran tidak harus disertai dengan pemakaian perlengkapan
uang serba hebat, tetapi lebih menekankan pada pengembangan cara-cara baru belajar
yang lebih efektif dan sesuai dengan kemampuan peserta didik. Pembelajaran akan
efektif bila guru dapat mengidentifikasi masalah yang dihadapi di kelasnya, kemudian
menganalisa dan menentukan factor-faktor yang diduga menjadi penyebab utama,
yang selanjutnya menentukan tindakan pemecahannya.
Tuntutan peningkatan kualitas professional guru belum memenuhi syarat yang
diinginkan atau diharapkan, karena antara petunjuk perlaksanaan yan sudah ada
banyak terdapat kendala bagi para pelaksana pendidikan utamanya guru terbukti
dengan dampak yang dilapangan antara lain:
1. Keterampilan anak didik masih sangat rendah, terutama tentang keterampilan
menghitung.
2. Tingkat pengetahuan dan prestasi siswa dalam mata pelajaran matematika lebih
rendah dari mata pelajaran yang lain.
3. Suasana belajar kurang dinamis.
Permasalahan di atas disebabkan oleh dominasi guru masih tinggi, peran guru
dalam proses belajar mengajar sebagai penyebar ilmu krang berperan sebagai
fasilitator, guru masih banyak bergantung pada buku, guru masih dominan
menggunakan ceramah dan mencatat, guru kurang mengoptimalkan bekerja
bersaman-sama dan siswa dianggap lulus tes atau dapat mengerjakan tes tanpa
memperhatikan aspek lain seperti kejujuran, pengendalian diri, penghargaan kepada
orang lain, dan kemampuan bekerja sama. Demikian gambaran situasi pembelajaran
saat ini yang terjadi di lapangan khususnya pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah atau
tingkat dasar.
Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi proses pembelajaran dari segi
6
hasil. Dari segi peoses pembelajaran dikatakan berhasil apabila seluruhnya atau
setidak-tidaknya sebagaian besar (75%) peserta didik terlibat secara aktif baik fisik,
mental maupun social dalam proses pembelajaran di samping menunjukkan
kegairahan belajar tinggi, semangat belajar yang besar dan rasa percaya diri yang
tinggi. Sedangkan dari segi hasil proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila
terjadi perubahan-perubahan perilaku yang positif dari peserta didik seluruhnya atau
setidak-tidaknya sebagian besar (75%)
Metode mengajar banyak sekali jenisnya, disebabkan oleh karena metode ini
tingkat kematangan siswa yang berbeda, situasi yang berbagai keadaan, pribadi guru
dab kemampuan professional yang berbeda-beda. Karena itu sulit untuk memberikan
satu klasifikasi yang jelas mengenai metode yang pernah dikenal di dalam
pengajaran.Namun demikian ada sifat umum yang menjadi mungkin untuk
mengadakan klasifikasi yang jelas tetapi fleksibel.Di dalam kenyataan banyak factor
yang menyebabkan tidak selalu dapat dipergunakan metode yang paling sesuai
dengan tujuan, situasi dan lain-lain. Guru sering kali terpaksa menggunakan metode
pilihan. Agar usaha pendidikan tidak sia-sia.
Berdasarkan hasil ulangan harian ke I mata pelajaran matematika dengan
kompetensi dasar “Menentukan nilai tempat satuan, puluhan dan ratusan”,
menunjukkan rendahnya tingkat penguasaan materi. Dari 17 siswa di kelas II hanya 9
siswa yang mencapai tingkat penguasaaan materi sebesar 75% ke atas. Oleh karena
itu, peneliti meminta bantuan kepada teman sejawat untuk mengidentifikasi
kekurangan dalam pembelajaran.Dari hasil diskusi tersebut, maka terungkap masalah
yang terjadi dalam pembelajaran, yaitu “Rendahnya tingkat penguasaan siswa
terhadap materi”. Setelah penulis menganalisa dengan melakukan diskusi dan tukar
pendapat dengan teman sejawat selaku pengamat, maka diketahui bahwa faktor
penyebab siswa kurang menguasai materi yang diajarkan adalah:
1. Kurangnya perhatian siswa terhadap materi
7
2. Guru dalam menjelaskan materi terlalu cepat.
Mengingat permasalahan tersebut adalah masalah yang bermuara dari dan
dirasakan oleh guru kelas, maka peneliti berupaya mencoba cara yang paling efektif
dalam memperkenalkan konsep kepada anak didik mencari yang paling mudah, dekat
dengan diri siswa sehingga pelajaran Matematika menjadi menyenangkan, maka dari
itu penulis mengajukan penelitian dengan judul “Meningkatkan pemahaman siswa
tentang nilai tempat melalui metode demonstrasi pada siswa kelas II MIM
MOJOREJO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI”.
B. Rumusan Masalah
Masalah adalah segala rintangan tentang hambatan dan kesulitan yang
memerlukan pemecahan jawaban agar usaha pencapaian tujuan dimaksud dapat
berhasil dengan baik. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
“bagaimanakah penggunaan metode demonstrasi dalam meningkatkan pemahaman
tentang nilai tempat pada siswa kelas II MIM MOJOREJO KECAMATAN
NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI?
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Tujuan penelitian perbaikan pembelajaran ini adalah untuk mengetahui apakah
penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan pemahaman tentang nilai
tempat pada siswa kelas II MIM MOJOREJO KECAMATAN NOGOSARI
KABUPATEN BOYOLALI ?
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Bagi Siswa
Dapat menyelesaikan tugas dengan cepat, tepat dan benar, serta dapat
memanfaatkan waktu dengan baik dan tepat, mampu menyelesaikan soal yang tak
terbatas dalam waktu yang relative singkat.
8
2. Bagi Guru
a. Hasil perbaikan ini dapat dijadikan bahan masukan dan perbandingan
dalam melaksanakan proses pemahaman nilai tempat pada siswanya,
sehingga pelaksanaan kegiatan guru lebih berkembang dan terarah dalam
pengelolaan situasi dan kondisi siswa.
b. Untuk bahan pertimbangan dalam peningkatan prestasi siswa di masa yang
akan datang.
c. Untuk selalu memperbaiki dan meningkatkan proses/hasil pembelajaran
dengan manfaat metode yang tepat.
d. Membantu guru berkembang secara professional.
e. Meningkatkan rasa percaya diri guru.
3. Bagi Kepala Sekolah
a. Sebagai bahan masukan atau input untuk dijadikan bahan pertimbangan
dalam mengambil kebijaksanaan untuk membina guru dalam menentukan
keberhasilan pengelolaan pembelajaran di sekolah.
b. Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di MIM
MOJOREJO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI.
4. Bagi Peneliti Lain
Perbaikan ini diharapkan bisa ditindak lanjuti dengan perbaikan
pengembangan. Perbaikan ini juga bisa digunakan sebagai bahan referensi dan
sumber infomasi mengenai penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Metode Mengajar
Matematikan merupakan suatu bahan kajian yang memiliki objek
anstrak dan dibangun melalui proses penalaran dedukatif, yaitu kebenaran suatu
konsep diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sudah
diterima, sehingga keterkaitan antar konsep dalam matematika bersifat sangat
kuat dan jelas.
Dalam pembelajaran matematika agar mudah dipahami oleh siswa,
proses penalaran induksi dapat dilakukan pada awal pembelajaran dan
kemudian dilanjutkan dengan proses penalaran dedukatif untuk menguatkan
pemahaman yang sudah dimiliki oleh siswa.
Matematika berfungsi untuk mengembangkan kemampuan bernalar
melalui kegiatan penyeledikan, eksplorasi dan eksperimen, sebagai alat
pemecahan masalah malalui pola piker dan model matematika serta sebagai alat
komunikasi melalui symbol, tabel, grafik, diagram, dalam menjelaskan gagasan.
Tujuan pembelajaran matematika adalah melatih cara berfikir secara sistematis,
10
logis, kritis, kreatif dan konsisten.
Kecakapan atau kemahiran matematika yang diharapkan dapat tercapai
dalam belajar matematika mulai MI sampai SMA, adalah sebagai berikut:
1. Menunjukkan pemahaman konsep matematika yang dipelajari,
menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau
algoritma, secara luwes, akurat, efesien dan tepat dalam pemecahan
masalah.
2. Memiliki kemampuan mengkomunikasikan gagasan dengan symbol,
tabel, grafik atau diagram untuk memperjelas keadaan atau
masalahMenggunakan penalaran pada pola, sifat atau melakukan
manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti,
atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
3. Menunjukkan kemampuan strategi dalam membuat (merumuskan),
menafsirkan, dan menyelesaikan model matematika dalam penyelesaian
masalah.
4. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan.
Kemampuan matematika yang dipilih dalam Standar Kompetensi ini
dirancang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan siswa dengan
memperhatikan perkembangan pendidikan matematika di dunia sekarang ini.
Untuk mencapai kompetensi tersebut dipilih materi-materi matematika dengan
memperhatikan struktur keilmuan, tingkat kedalaman materi, serta sifat esensial
materi, dan keterpakainya dalam kehidupan sehari-hari secara rinci, standar
kompetensi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Bilangan
11
- Melakukan penjumlahan dang pengurangan sampai 500.
3. Geometri dan Pengukuran
- Menggunakan pengukuran waktu, panjang, dan berat dalam pemecahan
masalah.
Keberhasilan siswa dalam belajar matematika dipengaruhi banyak factor,
baik itu dalam diri siswa sendiri (intern) maupun dari luar (ekstern).Salah satu
factor yang berasal dari luar adalah metode yang digunakan oleh guru dalam
proses belajar mengajar. Ditinjau dari fungsinya, metode mengajar matematika
merupakan suatu cara tersendiri yang dipergunakan oleh guru dalam menyapaikan
materi pelajaran tertentu kepada siswa. Apalagi materi pelajaran matematika
merupakan perpaduan antara materi yang bersifat abstrak dan konkrit atau benda
nyata.Ketepatan atau efektifitas penggunaan metode mengajar disamping
dipengaruhi oleh karakter pribadi seorang guru itu sendiri, juga dipengaruhi oleh
jenis materi yang diajarkan. Jadi penggunaan metode mengajar, harus disesuaikan
dengan materi pelajaran yang akan diberikan kepada siswa. Dan metode yang
baik dipergunakan oleh guru A, belum tentu baik pula dipergunakan oleh guru B,
oleh karena itu, penggunaan metode harus disesuaikan pula dengan karakter
pribadi guru itu sendiri.
Semua metode mengajar, mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri,
sehingga guru harus pandai-pandai memilih dan menggunakannya.Jika memang
diperlukan seorang guru dapat mengkombinasikan beberapa metode yang
memang diperlukan. Seorang guru hanya menggunakan metode yang monoton
(tida bervariasi) tanpa memperhatikan jenis materi yang sedang diajarkannya,
biasanya akan membosankan, sehingga dapat mengurangi kegairahan belajar
12
siswanya. Dengan sendirinya akan mempengaruhi keberhasilan siswa dalam
belajarnya.
Seorang guru yang mau memperhatikan perubahan jaman dewasa ini, dia
akan mengembangkan dirinya dengan menyesuaikan metode mengajarnya dengan
keberadaan siswa pada jamannya dia akan dianggap sosok guru idola, hal ini
memang penting.
Macam-macam metode menurut Ruseffendi, (1990:34) adalah: macam-
macam metode pembelajaran metamatika meliputi metode (1) ceramah (2)
expositori (3) demonstrasi (4) latihan dan praktek (5) Tanya jawab (6) diskusi (7)
permainan (8) karya wisata (9) laboratorium (10) kegiatan lapangan (11) inkuiri
(12) pemecahan masalah (13) pemberian tugas/pekerjaan rumah (14) metode
proyek (15) pengajaran beregu (16) CBSA.
B. Keterampilan Dasar Mengajar Matematika
Dalam kegiatan belajar mengajar matematika, seorang guru dituntut
memiliki seperangkat keterampilan dasar mengajar matematika. Menurut
Hasibuan dan Mujiono (1986) bahwa keterampilan mengajar dapat berupa: “(1)
keterampilan memberi penguatan (Reinforcement) (2) keterampilan bertanya (3)
keterampilan menggunakan variasi (4) keterampilan menjelaskan (50
keterampilan membuka dan menutup pelajaran matematika.”
C. Metode Demonstrasi
1. Pengertian Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah suatu penyajian yang dipersiapkan secara
teliti untuk mempertontonkan dan mempertunjukkan yaitu sebuah tindakan atau
13
posedur yang digunakan.Metode ini disertai dengan penjelasan, ilustrasi, dan
pernyataan lisan (oral) atau peragaan (visual) secara tepat 9dalam Canei,
1986:38).Dari batasan ini, Nampak bahwa metode ini ditandai adanya
kesengajaan untuk mempertunjukkan tindakan atau penggunaan prosesur yang
disertai penjelasan, ilustrasi, atau pernyataan secara lisan maupun visual.
Winarno mengemukakan bahwa metode demonstrasi adalah adanya
seorang guru, orang luar yang diminta, atau siswa memperlihatkan suatu proses
kepada seluruh kelas (Winarno, 1980:87). Batasan yang dikemukakan Winarno
memberikan kepada kita, bahwa untuk mendemonstrasikan atau memperagakan
tidak harus dilakukan oleh guru sendiri dan yang didemonstrasikan adalah suatu
proses.
Dengan memperdulikan batasan metode demonstrais seperti
dikemukakan oleh Cardille dan Winarno, maka dapat dikemukakan bahwa
metode demonstrasi merupakan format interaksi belajar-mengajar yang sengajar
mempertunjukkan atau memperagakan tindakan, proses, atau prosedur yang
dilakukan oleh guru atau orang lain kepada seluruh siswa atau sebagian siswa.
Dengan batasan metode demonstrasi ini, menunjukkan adanya tuntutan kepada
guru untuk merencanakan penerapannya, memperjelas demonstrasi oral
maupun visual, dan menyediakan peralatan yang diperlukan.
2. Tujuan Penerapan Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi barangkali lebih sesuai untuk mengajarkaan
keterampilan tangan ini dimana gerakan-gerakan jasmani dan gerakan-gerakan
dalam memegang sesuatu benda akan dipelajari, ataupun untuk mengajar hal-
14
hal yang bersifat rutin (Staton,1978:91). Dengan kata lain, metode demonstrasi
bertujuan untuk mengajarkan keterampilan-keterampilan fisik daripada
keterampilan-keterampilan intelektual.
Cardille mengemukakan bahwa metode demonstrasi dapat dipergunakan
untuk :
a. Mengajar siswa tentang bagaimana melakukan sebuah tindakan atau
menggunakan suatu prosedur atau produk baru.
b. Meningkatkan kepercayaan bahwa suatu prosedur memungkinkan bagi
siswa melakukannya.
c. Meningkatkan perhatian dalam belajar dan penggunaan prosedur. (Canei,
1986:38)
Sedangkan Winarno mengemukakan bahwa tujuan penerapan metode
demonstrasi adalah :
a. Mengajarkan suatu proses, misalnya proses pengaturan, proses pembuatan,
proses kerja. Proses mengerjakan dan menggunakan.
b. Menginformasikan tentang bahan yang diperlukan untuk membuat produk
tertentu.
c. Mengetengahkan cara kerja. (Winarno, 1980:87-88)
Berdasarkan pendapat di atas, maka tujuan penerapan metode
demonstrasi yang dikemukakan oleh Staton, Cardille, dan Winarno, dapat
diidentifikasi tujuan penerapan metode demonstrasi yang mencakup:
a. Mengajar siswa tentang suatu tindakan, proses atau prosedur keterampilan-
keterampilan fisik/motoric.
b. Mengembangkan kemampuan pengamatan pendengaran dan penglihatan
15
para siswa secara bersama-sama.
c. Mengkonkretkan infomasi yang disajikan kepada para siswa.
3. Keunggulan Metode Demonstrasi
Dengan mempertunjukkan atau memperagakan suatu tindakan, proses,
atau prosedur, maka metode demonstrasi memiliki keunggulan-keunggulan
sebagai berikut:
a. Memperkecil kemungkinan salah bila dibandingkan kalau siswa hanya
membaca atau mendengar penjelasan saja, karena demonstrasi memberikan
gambaran konkret yang memperjelas perolehan belajar siswa dari hasil
pengamatannya.
b. Memungkinkan para siswa terlibat secara langsung dalam kegiatan
demonstrasi, sehingga memberi kemungkinan yang besar bagi para siswa
memperoleh pengalaman-pengalaman langsung. Peluang keterlibatan siswa
memberikan kesempatan siswa mengembangkan kecakapannya dan
memperoleh pengakuan dan penghargaan dari teman-temannya.
c. Memudahkan pemusatan perhatian siswa kepada hal-hal yang dianggap
penting, sehingga para siswa akan benar-benar memberikan perhatian
khusus kepda hal tersebut. Dengan kata lain, perhatian siswa lebih mudah
dipusatkan kepada proses belajar dan tidak tertuju kepada yang lain.
d. Memungkinkan para siswa mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang
belum mereka ketahui selama demonstrasi berjalan, jawaban dari
pertanyaan dapat disampaikan oleh guru ada saat itu pula.
D. Penerapan Metode Demonstrasi dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa
Sebelum mengajar atau pembelajaran dilaksanakan, seorang guru harus
16
membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menentukan konsep
materi yang akan dipelajari siswa, mencari dan merumuskan masalah yang
sesuai dengan konsep tersebut, serta merencanakan strategi pembelajaran yang
cocok.
Mengacu dari metode yang dipergunakan, maka selama proses kegiatan
belajar mengajar siswa dapat memusatkan perhatiannya pada pokok bahasan
yang akan didemonstrasikan, siswa memperoleh pengalaman yang dapat
membentuk ingatan yang kuat, siswa terhindar dari kesalahan dalam mengambil
suatu kesimpulan, pertanyaan-pertanyaan yang timbul dapat dijawab sendiri
oleh siswa pada saat dilaksanakannya demonstrasi, apabila terjadi keraguan
siswa dapat menanyakan secara langsung kepada guru, kesalahan yang terjadi
dari hasil ceramah dapat diperbaiki karena langsung diberikan contoh
konkretnya.
Menurut Basyirudin Usman (2002:46) menyatakan bahwa keunggulan
dari metode demonstrasi adalah perhatian siswa akan dapat terpusat sepenuhnya
pada pokok bahasan yang akan didemonstrasikan, memberikan pengalaman
praktis yang dapat membentuk ingatan yang kuat dan keterampilan dalam
berbuat, menghindarkan kesalahan siswa dalam mengambil suatu kesimpulan,
karena siswa mengamati secara langsung jalannya demonstrasi yang dilakukan.
Adapun menurut Syaiful Bahri Djamara (2000:56) menyatakan bahwa
keunggulan metode demonstrasi adalah membantu anak didik memahami
dengan jelas jalannya suatu proses atau kerja suatu kegiatan pembelajaran,
memudahkan berbagai jenis penjelasan, kesalahan-kesalahan yang terjadi dari
hasil ceramah dapat diperbaiki melalui pengamatan dan contoh konkret dengan
17
menghadirkan objek sebenarnya.
Berdasarkan uraian di atas maka penggunaan metode demonstrasi
diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa pada pokok bahasan nilai
tempat ratusan, puluhan dan satuan.
Adapun prosedur demonstrasi yang harus dilakukan dalam
pembelajaran, dalam hal ini untuk meningkatkan pemahaman pada pelajaran
matematika pada pokok bahasan nilai tempat adalah:
1. Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan dalam pembelajaran.
2. Memberikan penjelasan tentang topic yang akan didemonstrasikan.
3. Pelaksanaan demonstrasi bersamaan dengan perhatian dan perniruan darisiswa.
4. Penguatan (diskusi, Tanya jawab, dan latihan) terhadap demonstrasi.
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Tempat yang digunakan untuk melaksanakan penelitian ini adalah MIM
MOJOREJO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI.
2. Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan peneliti dalam melakasanakan penelitian
tindakan kelas ini selama 2 siklus, yaitu pada tanggal 7 September 2015 (Siklus
18
1) dan 14 September 2015 (Siklus 2).
3. Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang diteliti adalah Matematika dengan materi
pembelajaran nilai tempat, Kelas II Semester I MIM Mojorejo tahun pelajaran
2015/2016.
4. Jumlah Siswa
Jumlah siswa MIM Mojorejo kelas II berjumlah 17 siswa, terdiri dari 9
siswa perempuan dan 8 siswa laki-laki.
5. Karakteristik Siswa
Latar belakang ekonomi sebagian besar siswa berasal dari keluarga
kurang mampu, pendidikan orang tua pada umumnya hanya sebatas lulus
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) hal ini mengakibatkan orang tua
menyerahkan sepenuhnya masalah pendidikan kepada guru (sekolah).
B. Deskripsi Per Siklus
Penelitian ini mengenai peningkatak pemahaman nilai dengan
menggunakan metode demonstrasi dilaksanakan melalui beberapa
tahapan.Tahapan yang dimaksud adalah perencanaan, pengamatan, dan refleksi.
Tahapan tersebut dilaksanakan dalam 2 siklus sebagaimana dijelaskan berikut
ini:
1. Siklus 1
1.1 Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan pada siklus pertama ini adalah:
1. Menyusun Rencana Pembelajaran (RPP)
19
2. Menyiapkan media pembelajaran
3. Menyiapkan LKS
1.2 Pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap pelaksanaan pada siklus pertama ini adalah:
1. Guru menjelaskan materi tentang nilai tempat ratusan, puluhan, dansatuan.
2. Siswa mencatat penjelasan guru.
3. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila ada
kesulitan dalam memahami materi pelajaran.
4. Guru menunjuk beberapa siswa untuk mengerjakan soal di papan tulis.
5. Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa.
1.3 Pengamatan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap pengamatan pada siklus pertama ini adalah:
1. Mengamati aktifitas siswa dalam menjawab soal.
2. Mengamati aktifitas siswa dalam kerja kelompok mengerjakan LKS.
3. Mengamati aktifitas siswa dalam menyampaikan hasil kerja kelompok.
4. Mengamati aktifitas guru dalam proses pembelajaran.
1.4 Refleksi
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap refleksi siklus 1 ini adalah:
1. Mancatat hasil pengamatan ;
2. Mengevaluasi hasil pengamatan;
3. Menganalisis hasil pembelajaran; dan
4. Memperbaiki kelemahan untuk siklus berikutnya.
2. Siklus 2
2.1 Perencanaan
20
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan pada siklus 2 adalah:
1. Menyusun Rencana Pembelajaran (RPP)
2. Memadukan hasil refleksi siklus 1 agar siklus 2 lebih efektif
3. Menyiapkan media pembelajaran
4. Menyiapkan tes tulis
2.2 Pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap pelaksanaan pada siklus kedua ini adalah:
1. Guru menjelaskan materi tentang nilai tempat ratusan, puluhan, dansatuan.
2. Siswa mendengarkan penjelasan guru dan mengajukan pertanyaan.
3. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok.
4. Secara berkelompok, siswa diminta mengerjakan LKS (menyebutkannilai tempat)
5. Melalui perwakilan, tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas.
6. Guru memberikan soal tes akhir siklus 2.
2.3 Pengamatan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap pengamatan pada siklus 2 ini adalah:
1. Mengamati aktifitas siswa dalam menjawab soal.
2. Mengamati aktifitas siswa dalam kerja kelompok mengerjakan LKS.
3. Mengamati aktifitas siswa dalam menyampaikan hasil kerja kelompok.
4. Mengamati aktifitas guru dalam proses pembelajaran.
5. Mengamati perkembangan materi
2.4 Refleksi
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap refleksi siklus kedua ini adalah:
1. Mancatat hasil pengamatan ;
2. Mengevaluasi hasil pengamatan;
21
3. Menganalisis hasil pembelajaran; dan
4. Menyusun laporan
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Per Siklus
Dari tindakan yang telah dilaksanakan dapat dilaporkan adanya
peningkatan kemampuan mengajar pada guru dan peningkatan pemahaman nilai
22
tempat melalui metode demonstrasi pada siswa kelas II MIM
MOJOREJOKECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI.
Peningkatan kemampuan mengajar tersebut antara lain:
1. Kebiasaan mengajar yang membiasakan guru aktif menjelaskan dan
menerangkan mulai berkurang, dan berubah menjadi bimbnag dan
mengembangkan inisiatif siswa.
2. Kebiasaan siswa yang biasa pasif, berubah menjadi aktif dalam
mengidentifikasi permasalahan.
3. Setiap akhir pelajaran, siswa memperoleh hasil belajar (produk) selama
proses belajar berlangsung melalui diskusi kelompok maupun individu.
4. Pada saat pembelajaran guru, mulai selalu memeprhatikan:
a. Perbedaan individu
b. Pengorganisasian kelas
c. Inisiatif siswa
d. Isi materi ajar
e. Variasi pembelajaran
5. Guru lebih banyak mendorong siswa berkreatif dan menciptakan iklim
belajar yang kondusif.
Hasil penelitian dalam proses analisis data berupa peningkatan
pemahaman nilai tempat melalui metode demonstrasi pada siswa kelas II MIM
MOJOREJOKECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI berupa
tes tulis. Proses analisis data tersebut disajikan dalam 2 siklus sebagai berikut:
1. Siklus 1
Berdasarkan hasil analisis data tersebut terhadap pemahaman nilai tempat,
maka dapat ditentukan jumlah siswa yang mendapat nilai sama. Secara lengkap
23
hasil analisis data terhadap pemahaman nilai tempat siswa kelas II MIM
MOJOREJO KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI diuraiakan
berikut ini:
a. Siswa yang mendapat nilai 50 sebanyak 3 anak
b. Siswa yang mendapat nilai 60 sebanyak 4 anak
c. Siswa yang mendapat nilai 70 sebanyak 6 anak
d. Siswa yang mendapat nilai 80 sebanyak 4 anak
Untuk lebih jelasnya, hasil analisis data pemahaman nilai tempat pada
siklus 1, dipaparkan berikut ini.
Tabel 4.1 : Hasil Tes Akhir Pada Siklus 1
No Nama Siswa Nilai1 Rafi Ramadhan Oktovio 502 Alya Fatma Azzahra 603 Angga Dwi Kusuma 704 Anisa Aprilia Anstasia 505 Berty Yustiana 606 Daffa Fathur Rozi 707 Desti Ayu 808 Dinda Kayla Nazwa 809 Edgar Isa Mahendra 7010 Elissa Ayu ANgreini 7011 Ervina Briliana Putri 8012 Fitri Rohibatul Aidah 8013 Muhammad Fahri Asshidiq 5014 Muhammad Haikal Romadhon 7015 Naufal Firaas Mujtahid 6016 Raditya Evi Ardani 7017 Salma Izza Malvina 60Jumlah 74,5Prosentase 65%
24
Interpretasi
Hasil penelitian pada siklus 1 menunjukkan bahwa pemahaman siswa
kelas II dalam memahami materi nilai tempat masih belum maksimal.Oleh karena
itu, penelitian dilanjutkan pada siklus 2.
2. Siklus 2
Dalam proses pembelajaran siklus 2, siswa kelas II melanjutkan menjawab
soal melalui tes tulis. Berdasrkan hasil analisis data terhadap pemahaman nilai
tempat, maka ditentukan jumlah siswa yang mendapat nilai yang sama. Secara
lengkap hasil analisis data nilai siswa kelas II MIM MOJOREJOKECAMATAN
NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI diuraiakan berikut ini:
a. Siswa yang mendapat nilai 50 sebanyak 0 anak
b. Siswa yang mendapat nilai 60 sebanyak 2 anak
c. Siswa yang mendapat nilai 70 sebanyak 3 anak
d. Siswa yang mendapat nilai 80 sebanyak 8 anak
e. Siswa yang mendapat nilai 90 sebanyak 4 anak
Untuk lebih jelasnya, hasil analisis data pemahaman nilai tempat pada
siklus 2, dipaparkan berikut ini
25
Tabel 4.2 : Hasil Tes Akhir Pada Siklus 2
No Nama Siswa Nilai1 Rafi Ramadhan Oktovio 602 Alya Fatma Azzahra 603 Angga Dwi Kusuma 704 Anisa Aprilia Anstasia 805 Berty Yustiana 806 Daffa Fathur Rozi 707 Desti Ayu 808 Dinda Kayla Nazwa 809 Edgar Isa Mahendra 7010 Elissa Ayu ANgreini 9011 Ervina Briliana Putri 8012 Fitri Rohibatul Aidah 9013 Muhammad Fahri Asshidiq 8014 Muhammad Haikal Romadhon 9015 Naufal Firaas Mujtahid 8016 Raditya Evi Ardani 9017 Salma Izza Malvina 80Jumlah 78.2Prosentase 82%
26
Interpretasi
Hasil penelitian pada siklus 2 menunjukkan bahwa pemahaman siswa kelas
II dalam memahami materi nilai tempat sudah banyak mengalami pengingkatan yang
bermakna atau signifikan.Oleh karena itu, tujuan dalam penelitian tindakan kelas ini
sudah tercapai.
B. Pembahasan Setiap Siklus
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilaksanakan dalam siklus 1
dan 2, terlihat jelas ada peningkatan pemahaman materi nilai tempat melalui
metode demonstrasi pada siswa kelas II MIM MOJOREJOKECAMATAN
NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI.Peningkatan tersebut disajikan dalam
tabel 4.3 berikut ini.
Tabel 4.3 : Perbandingan hasil tes Akhir pada Siklus 1 dan 2No Nama Siklus 1 Siklus II Peningkatan Keterangan1 Rafi Ramadhan Oktovio 50 60 10 Tuntas2 Alya Fatma Azzahra 60 60 Tuntas3 Angga Dwi Kusuma 70 70 Tuntas4 Anisa Aprilia Anstasia 50 80 30 Tuntas5 Berty Yustiana 60 80 20 Tuntas6 Daffa Fathur Rozi 70 70 Tuntas7 Desti Ayu 80 80 Tuntas8 Dinda Kayla Nazwa 80 80 Tuntas9 Edgar Isa Mahendra 70 70 Tuntas10 Elissa Ayu ANgreini 70 90 20 Tuntas11 Ervina Briliana Putri 80 80 Tuntas12 Fitri Rohibatul Aidah 80 90 10 Tuntas13 Muhammad Fahri Asshidiq 50 80 30 Tuntas14 Muhammad Haikal 70 90 20 Tuntas15 Naufal Firaas Mujtahid 60 80 20 Tuntas16 Raditya Evi Ardani 70 90 20 Tuntas17 Salma Izza Malvina 60 80 20 Tuntas
Berdasarkan tabel di atas Nampak 15 siswa telah mampu memahami
materi nilai tempat melalui metode demonstrasi dan hampir seluruh siswa
mengalami peningkatan yang sangat signifikan dari siklus 1 ke siklus 2. Hal
27
tersebut membuktikan bahwa penggunaan metode demonstrasi sangat tepat
untuk meningkatkan kemampuan siswa khususnya tentang nilai tempat.Untuk
lebih jelasnya adanya peningkatan tersebut digambar dalam grafik di bawah ini.
Berdasarkan grafik di atas terlihat peningkatan yang signifikan mulai
dari pra siklus (55%), kemudian pada siklus 1 meningkat menjadi 65% dan
siklus 2 meningkat menjadi 90%.
BAB V
KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT
A. Kesimpulan
Setelah adanya kegiatan perbaikan pembelajaran dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Dengan menggunakan metode demonstrasi, ternyata mampu meningkatkan
pemahaman tentang nilai tempat pada siswa kelas II MIM Mojorejo.
2. Dengan meningkatnya pemahaman siswa kelas II MIM Mojorejo pada materi
tentang nilai tempat, maka prestasi siswa pun juga ikut meningkat.
B. Saran Tindak Lanjut
28
Agar penelitian tindakan kelas ini bisa bermanfaat untuk sesame, maka
dikemukakan saran-saran berikut ini:
1. Diharapkan agar pembaca, khususnya rekan-rekan guru melakukan penelitian
lanjutan. Misalnya melakukan timdakan kelas mengenai peningkatan
pemahaman siswa melalui media atau metode pembelajaran yang lain.
2. Walaupun hasil penelitian tindakan kelas ini belum tentu cocok diterapkan di
lembaga pendidikan lain, peneliti tetap berharap agar hasil penelitian ini tetap
dapat dilaksanakan yaitu penggunaan metode yang tepat untuk meningkatkan
pemahaman nilai tempat pada siswa. Hal yang demikian perlu dilakukan, karena
dengan penggunaan metode yang tepat dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Demikian kesimpulan dan saran yang dapat disampaikan, semoga
bermanfaat bagi banyak pihak.
DAFTAR PUSTAKA
Bahri, Jamara Syaiful. (2000). Keunggulan Metode Demonstrasi. Jakarta: Bina
Aksara. Cenei (1986).Tujuan Penerapan Metode Demonstrasi. Boston: Allyn &
Bacon. Mujiono.(1986). Keterampilan Dasar Mengajar Matematika. Jakarta: Intan
Pariwara. Reuseffendi (1990).Macam-macam Metode. Jakarta: Bina Aksara.
Usman, Basyirudin. (2002). Penerapan Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran.
Jakarta: Pustaka Jaya.
Staton (1978).Penerapan Metode Demonstrasi. Boston: Allyn &
29
Bacon. Winarno (1980).Pengertian Metode Demonstrasi. Jakarta:
Rineka Cipta.
Lampiran 1
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : II/I
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Hari / Tanggal : Selasa, 8 September 2015
A. STANDAR KOMPETENSI
Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500
B. KOMPETENSI DASAR
Menentukan nilai tempat ratusan, puluhan dan satuan.
C. INDIKATOR
Menentukan nilai tempat ratusan, puluhan dan satuan.
30
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat menentukan nilai tempat sampai ratusan.
E. TUJUAN PERBAIKAN
1. Mengaktifkan siswa dengan memberi atau menjawab pertanyaan
2. Meningkatkan pemahaman siswa kelas II pada pelajaran matematika tentang nilai tempat.
F. MATERI POKOK
Menentukan nilai tempat ratusan, puluhan dan satuan
G. METODE
1. Ceramah
2. Penugasan
3. Demonstrasi
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
a. Kegiatan Awal (15 menit)
1. Guru mengucapkan salam dan mengkondisikan siswa
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai.
3. Memotivasi siswa untuk dapat menentukan nilai tempat bilangan sampai dengan ratusan.
4. Apersepsi
b. Kegiatan Inti (45 menit)
1. Guru menjelaskan materi tentang nilai tempat ratusan, puluhan, dan satuan.
2. Siswa mencatat penjelasan guru.
3. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila ada kesulitan dalam memahami materi pelajaran.
4. Guru menunjuk beberapa siswa untuk mengerjakan soal di papan tulis.
5. Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa.
c. Kegiatan Akhir (10 menit)
1. Kegiatan reflesksi tentang proses dan hasil kegiatan pembelajaran.
2. Guru menarik kesimpulan tentang menentukan nilai tempat.
31
3. Tindak lanjut (pemberian PR).
SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
a. Sumber
1. Buku paket matematika kelas II, Yudhistira.
2. Buku lain yang relevan dengan materi Kurikulum KTSP.
b. Media Pembelajaran
- Gambar nilai tempat ratusan, puluhan dan satuan.
PENILAIAN
1. Awal : -
2. Proses : Mengamat keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dan memberikan tanggapan.
3. Akhir : Tes tulis (terlampir)
Nogosari 14 September 2015
MengetahuiKepala MIM Mojorejo
Kustiyah, A.MaNIP : 19561223 198003 2 001
Guru Kelas II
Sholihah, A, MaNIP: 195909011983032002
LEMBAR KERJA SISWA
SIKLUS 1
Lambang Nilai Tempat
Bilangan Ratusan Puluhan Satuan
234 ................................ ................................ ................................
125 ................................ ................................ ................................
678 ................................ ................................ ................................
986 ................................ ................................ ................................
324 ................................ ................................ ................................
32
457 ................................ ................................ ................................
512 ................................ ................................ ................................
726 ................................ ................................ ................................
868 ................................ ................................ ................................
985 ................................ ................................ ................................
TES TULIS SIKLUS 1
Nama Siswa : ................................ Nilai : ...................................
No. Absen : ................................
Hari/Tanggal : Senin, 7 September 2015
Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!
1. 153
Angka 1 menempati nilai tempat ............................... , nilainya ..............................
Angka 5 menempati nilai tempat ............................... , nilainya ..............................
Angka 3 menempati nilai tempat ............................... , nilainya ..............................
2. 216
Angka 2 menempati nilai tempat ............................... , nilainya ..............................
Angka 1 menempati nilai tempat ............................... , nilainya ..............................
33
Angka 6 menempati nilai tempat ............................... , nilainya ..............................
3. 179
Angka 1 menempati nilai tempat ............................... , nilainya ..............................
Angka 7 menempati nilai tempat ............................... , nilainya ..............................
Angka 9 menempati nilai tempat ............................... , nilainya ..............................
4. 459
Angka 4 menempati nilai tempat ............................... , nilainya ..............................
Angka 5 menempati nilai tempat ............................... , nilainya ..............................
Angka 9 menempati nilai tempat ............................... , nilainya ..............................
5. 912
Angka 9 menempati nilai tempat ............................... , nilainya ..............................
Angka 1 menempati nilai tempat ............................... , nilainya ..............................
Angka 2 menempati nilai tempat ............................... , nilainya ..............................
KUNCI JAWABAN
LEMBAR KERJA SISWA
SIKLUS 1
Lambang Nilai Tempat
Bilangan Ratusan Puluhan Satuan
234 2 3 4
125 1 2 5
678 6 7 8
986 9 8 6
324 3 2 4
34
457 4 5 7
512 5 1 2
726 7 2 6
868 8 6 8
985 9 8 5
KUNCI JAWABAN
TES TULIS SIKLUS 2
1. Angka 1 menempati nilai tempat ratusan, nilainya 100 Angka 5 menempati nilai
tempat puluhan, nilainya 50 Angka 3 menempati nilai tempat satuan, nilainya 3
2. Angka 2 menempati nilai tempat ratusan, nilainya 200 Angka 1 menempati nilai
tempat puluhan, nilainya 10 Angka 6 menempati nilai tempat satuan, nilainya 6
3. Angka 1 menempati nilai tempat ratusan, nilainya 100 Angka 7 menempati nilai
tempat puluhan, nilainya 70 Angka 9 menempati nilai tempat satuan, nilainya 9
4. Angka 4 menempati nilai tempat ratusan, nilainya 400 Angka 5 menempati nilai
tempat puluhan, nilainya 50
5. Angka 9 menempati nilai tempat ratusan, nilainya 900 Angka 1 menempati nilai
tempat puluhan, nilainya 10 Angka 2 menempati nilai tempat satuan, nilainya 2
35
Lampiran 2
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 2
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : II/I
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Hari / Tanggal : Selasa, 17 September 2015
A. STANDAR KOMPETENSI
Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500
B. KOMPETENSI DASAR
Menentukan nilai tempat ratusan, puluhan dan satuan.
C. INDIKATOR
Menentukan nilai tempat ratusan, puluhan dan satuan.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat menentukan nilai tempat sampai ratusan.
36
E. TUJUAN PERBAIKAN 1. Mengaktifkan siswa dengan memberi atau menjawab pertanyaan2. Meningkatkan pemahaman siswa Kelas II pada mata pelajaran matematika
tentang nilai tempat
F. MATERI POKOK
Menentukan nilai tempat ratusan, puluhan dan satuan
G. METODE 1. Ceramah 2. Penugasan3. Demonstrasi
H. LANGKAH-LANGKAH
PEMBELAJARAN
a. Kegiatan Awal (15 menit)
1. Guru mengucapkan salam dan mengkondisikan siswa
2. Menyampaikan tujuan yang ingin di capai
3. Apersepsi
4. Guru memberikan tugas
234 =
2 menempati ..................
3 menempati ..................
4 menempati ..................
b. Kegiatan Inti (45 menit)
1. Guru menjelaskan materi tentang nilai tempat ratusan, puluhan, dan satuan.
2. Siswa mendengarkan penjelasan guru dan mengajukan pertanyaan.
3. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
4. Secara berkelompok, siswa diminta mengerjakan LKS (menyebutkan nilaitempat)
5. Melalui perwakilan, tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depankelas.
6. Guru memberikan soal tes akhir siklus 2.
c. Kegiatan Akhir (10 menit)
1. Kegiatan reflesksi tentang proses dan hasil kegiatan pembelajaran.
2. Guru menarik kesimpulan tentang menentukan nilai tempat.
3. Tindak lanjut (pemberian PR).
I. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
a. Sumber
1. Buku paket matematika kelas II, Yudhistira.
37
2. Buku lain yang relevan dengan materi.3. Kurikulum KTSP.
b. Media Pembelajaran
- Gambar nilai tempat ratusan, puluhan dan satuan.
J. PENILAIAN
1. Awal : -2. Proses : Mengamati keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dan memberikan
tanggapan.3. Akhir: Tes tulis (terlampir)
Nogosari 17 September 2015
MengetahuiKepala MIM Mojorejo
Kustiyah, A.MaNIP : 19561223 198003 2 001
Guru Kelas II
Sholihah, A, MaNIP: 195909011983032002
LEMBAR KERJA SISWA
SIKLUS 2
Lambang Nilai Tempat
Bilangan Ratusan Puluhan Satuan
505 ................................ ................................ ................................
537 ................................ ................................ ................................
608 ................................ ................................ ................................
679 ................................ ................................ ................................
38
772 ................................ ................................ ................................
791 ................................ ................................ ................................
879 ................................ ................................ ................................
890 ................................ ................................ ................................
909 ................................ ................................ ................................
917 ................................ ................................ ................................
TES TULIS SIKLUS 2
Nama Siswa : …………………. Nilai : …………………………
No. Absen : ................................
Hari/Tanggal : Senin, 7 September 2015
Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!
1. 521.................... = ....................... + .......................+
2. 599.................... = ....................... + .......................+
3. 787.................... = ....................... + .......................+
39
4. 859.................... = ....................... + .......................+
5. 967.................... = ....................... + .......................+
KUNCI JAWABAN
LEMBAR KERJA SISWA
SIKLUS 2
Lambang Nilai Tempat
Bilangan Ratusan Puluhan Satuan
505 5 0 5
537 5 3 7
608 6 0 8
679 6 7 9
40
772 7 7 2
791 7 9 1
879 8 7 9
890 8 9 0
909 9 0 9
917 9 1 7
KUNCI JAWABAN
TES TULIS SIKLUS 2
1. 521....................= 5 ratusan + 2 puluhan + 1satuan
2. 599....................= 5 ratusan + 9 puluhan + 9 satuan
3. 787....................= 7 ratusan + 8 puluhan + 7 satuan
4. 859....................= 8 ratusan + 5 puluhan + 9 satuan
5. 967....................= 9 ratusan + 6 puluhan + 7satuan
41
Lampiran 3
LEMBAR PENGAMATAN
KEGIATAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 2
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : II/I
Hari / Tanggal : Selasa, 13 Oktober 2011
Tujuan Perbaikan : Meningkatkan pemahaman siswa tentang nilai tempat melalui
metode demonstrasi
Aspek yangdiamati Kemunculan Komentar
No Ada TidakAda
Baik Cukup Kurang ResponSiswa
42
1 Guru mendemos-Siswa semangat
. trasikan caramengukur besarsudut
2Guru melatih Siswa aktifsiswa mengukur
. besar sudut
Guru mengarah- Siswa senang
3kan, menasehati,dan memotivasi
.Guru
Sebagian besar
membimbingdapat mengerja-
siswa kan LKS4 mengerjakan LKS.
Guru memberi
Siswa Senang
pe-nguatan
5terhadap siswa
.
Lampiran 4
LEMBAR PENGAMATAN
KEGIATAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 2
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : II/I
Hari / Tanggal : Selasa, 13 Oktober 2011
Tujuan Perbaikan : Meningkatkan pemahaman siswa tentang nilai tempat melalui
metode demonstrasi
Aspek yangdiamati
Kemunculan Komentar
NoAda
TidakAda
Baik Cukup KurangResponSiswa
43
1 Guru mendemos-Siswa semangat
. trasikan caramengukur besarsudut
2Guru melatih Siswa aktifsiswa mengukur
. besar sudut
Guru mengarah- Siswa senang
3kan, menasehati,dan memotivasi
.Guru
Sebagian besar
membimbingdapat mengerja-
siswa kan LKS4 mengerjakan LKS.
Guru memberi
Siswa Senang
pe-nguatan
5terhadap siswa
.
Lampiran 5
Tabel Perbandingan Hasil Tes Akhir pasa Siklus 1 dan Siklus 2 MIM
MOJOREJOKECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI
No Nama Siklus 1 Siklus II Peningkatan Keterangan1 Rafi Ramadhan Oktovio 50 60 10 Tuntas2 Alya Fatma Azzahra 60 60 Tuntas3 Angga Dwi Kusuma 70 70 Tuntas4 Anisa Aprilia Anstasia 50 80 30 Tuntas5 Berty Yustiana 60 80 20 Tuntas6 Daffa Fathur Rozi 70 70 Tuntas7 Desti Ayu 80 80 Tuntas8 Dinda Kayla Nazwa 80 80 Tuntas9 Edgar Isa Mahendra 70 70 Tuntas10 Elissa Ayu ANgreini 70 90 20 Tuntas11 Ervina Briliana Putri 80 80 Tuntas12 Fitri Rohibatul Aidah 80 90 10 Tuntas13 Muhammad Fahri Asshidiq 50 80 30 Tuntas
44
14 Muhammad Haikal 70 90 20 Tuntas15 Naufal Firaas Mujtahid 60 80 20 Tuntas16 Raditya Evi Ardani 70 90 20 Tuntas17 Salma Izza Malvina 60 80 20 Tuntas
45