laporan
DESCRIPTION
praktikumTRANSCRIPT
I. Judul Percobaan : Identifikasi Jenis Bahan Pewarna
II. Hari / tanggal Percobaan : Senin, 11 November 2013 ; 09.40 WIB
III.Selesai Percobaan : Senin, 11 November 2013 ; 12.20 WIB
IV. Tujuan Percobaan : Mengidentifikasi jenis bahan pewarna yang dipakai
pada beberapa jenis bahan makanan.
V. Tinjuan Pustaka :
Pewarna adalah bahan tambahan makanan yang dapat memperbaiki tampilan pada
makanan, sehingga terlihat lebih menarik. Pewarna makanan dibagi menjadi dua,
yaitu pewarna alami dan pewarna buatan (sintesis).
Pewarna alami merupakan bahan pewarna yang bahan-bahannya banyak diambil
dari tumbuh-tumbuhan seperti: caramel, coklat, daun suji, daun pandan dan kunyit.
Jenis-jenis pewarna alami tersebut antara lain:
Klorofil, yaitu zat warna alami hijau yang terdapat pada daun
Mioglobulin dan Hemoglobin; zat warna merah pada daging
Karotenoid; kelompok pigmen yang berwarna orange, merah orange dan larut
dalam lipid.
Anthosiamin dan Anthoxanthim; warna pigmen merah, biru violet terdapat
pada buah dan sayur-sayuran.
Kunyit adalah salah satu indikator yang dapat menunjukkan sifat asam dan basa
suatu larutan. Jika kunyit dicelupkan kedalam larutan yang bersifat basa, maka kunyit
berubah warna menjadi merah. Jika kunyit dicelupkan kedalam larutan asam, maka
warna kunyit tetap kuning. Untuk menguji apakah warna kuning dari tahu kuning
berasal dari kunyit atau bukan, dapat digunakan air kapur, karena air kapur bersifat
basa. Air kapur merupakan salah satu dari bahan tambahan yang digunakan untuk
merendam bahan makanan untuk diproses lebih lanjut. Perendaman dalam air kapur
ini dimaksudkan untuk memudahkan proses selanjutnya. Dalam hal ini, larutan kapur
yang bersifat alkalis diharapkan mampu memperbaiki tekstur bahan makanan.
Suji merupakan tumbuhan perdu tahunan yang daunnya dimanfaatkan orang
sebagai pewarna hijau alami untuk makanan. Daun suji memberi warna hijau lebih
pekat daripada daun pandan wangi. Daun suji mengandung zat warna klorofil untuk
memberi warna hijau menawan, misalnya pada dadar gulung, kue bika, atau kue
pisang. Karena keindahan bentuk daunnya, tanaman ini seringkali digunakan sebagai
tanaman hias. Agar lebih sempurna, daun suji seringkali dicampur dengan daun
pandan sehingga selain memberi warna sekaligus juga memberi aroma harum pada
makanan, kue dan minuman.
Pewarna Buatan memiliki kelebihan yaitu warnanya homogen dan
penggunaannya sangat efisien karena hanya memerlukan jumlah yang sangat sedikit.
Akan tetapi kelemahannya adalah jika pada saat proses terkontaminasi logam berat,
pewarna jenis ini akan berbahaya. Beberapa pewarna buatan yang sering digunakan
dalam makanan adalah sunsetyelllow FCF (orange), carmoisine (merah), briliantblue
FCF (biru), dan tartazine (kuning).
VI. CARA KERJA
VII. HASIL PENGAMATAN
No. Perc. Prosedur Percobaan Hasil
Pengamatan
Dugaan/Reaksi Kesimpulan
1 Sebelum
NaOH :
larutan, jernih
tak berwarna
HCl : larutan,
jernih tak
berwarna
Etanol :
larutan, jernih
tak berwarna
Sesudah
Kunyit+5mL
etanol : larutan
kunyit, kuning
kecoklatan
Larutan
kunyit+NaOH
: coklat tua
Larutan
Seharusnya
perubahan warna
nasi
kuning+NaOH
dan tahu
kuning+air kapur
hampir sama
dengan larutan
kunyit+NaOH
dan air kapur.
Nasi kuning
dari
pewarna
buatan
Tahu kuning
dari
pewarna
alami
kunyit+HCl :
coklat muda
2 Sebelum
Nasi kuning :
kuning
Tahu kuning :
kuning
NaOH : larutan
jernih tak
berwarna
Air kapur :
larutan keruh
Sesudah
Nasi
kuning+NaOH
: agak oranye
Tahu
kuning+air
kapur : kuning
keputihan
3 Sebelum
NaOH :
larutan, jernih
tak berwarna
HCl : larutan,
jernih tak
berwarna
Etanol :
larutan, jernih
tak berwarna
Pandan suji :
hijau
Sesudah
Pandan
Seharusnya
perubahan warna
nasi
kuning+NaOH
dan tahu
kuning+air kapur
hampir sama
dengan larutan
kunyit+NaOH
dan air kapur.
Koci-koci
dari
pewarna
alami
Dadar
gulung dari
pewarna
alami
suji+3mL HCl
1M: larutan
pandan, hijau
tua
Larutan
pandan+NaOH
:hijau muda
Larutanpandan
+HCl: hijau
kekuningan
4 Sebelum
Koci-koci :
hijau tua
Dadar gulung :
hijau muda
HCl: larutan
jernih tak
berwarna
Sesudah
Koci-
koci+HCl :
hijau pudar
Dadar
Gulung+HCl:
hijau pudar
VIII. ANALISIS DATA
Pada percobaan pertama dengan mengupas dan menumbuk 30 g kunyit,
setelah halus lalu ditetesi dengan 5 mL larutan etanol yang kemudian menjadi larutan
kunyit yang berwarna kuning jingga yang digunakan sebagai pembanding. Larutan
kunyit tersebut diambil 2-3 tetes dan diletakkan di plat yang berbeda. Pada plat tetes I
ditetesi 3 tetes NaOH 1M yang kemudian berubah warna menjadi coklat tua dan pada
plat tetes II ditetesi 3 tetes HCl 1M yang kemudian berubah warna menjadi coklat
muda.
Pada percobaan kedua untuk mengetahui perbandingan bahan pewarna yang
digunakan apakah menggunakan pewarna alami atau buatan, untuk membuktikan hal
tersebut maka pada percobaan ini menggunakan sampel nasi kuning dan tahu kuning.
Percobaan ini diawali dengan sampel nasi kuning yang dimasukkan ke dalam plat
tetes kemudian ditetesi 5 tetes NaOH 1M. Nasi kuning yang semula berwarna kuning
kemudian berubah warna menjadi agak oranye. Pada percobaan selanjutnya, sampel
tahu kuning dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan dengan 3 mL
larutan air kapur. Tahu kuning yang semula berwarna kuning berubah warna menjadi
putih kekuningan. Kedua hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan larutan
pembanding.
Pada percobaan ketiga merupakan proses pembuatan larutan pembanding yang
diawali dengan penumbukan 30 g pandan suji. Pandan suji yang telah halus
dimasukkan ke dalam gelas kimia dan diberi 5 mL larutan etanol kemudian diaduk
dan disaring lalu disimpan sebagai pembanding. Setelah itu, ambil 2-3 tetes dan
diteteskan pada dua plat yang berbeda. Pada plat tetes I ditetesi 3 tetes NaOH 1M dan
pada plat tetes II ditetesi 3 tetes HCl 1M. Larutan pandan suji yang semula berwarna
hijau, pada plat tetes I berubah warna menjadi hijau muda dan pada plat tetes II
berubah warna menjadi hijau kekuningan.
Pada percobaan keempat menggunakan sampel koci-koci yang berwarna hijau
tua dan dadar gulung yang berwarna hijau muda untuk mengetahui perbandingan
bahan pewarna yang digunakan apakah menggunakan pewarna alami atau buatan.
Sampel koci-koci dimasukkan ke dalam tabung reaksi A yang kemudian ditetesi 3 mL
HCl dan berubah warna menjadi hijau pudar. Percobaan selanjutnya sampel dadar
gulung dimasukkan ke dalam tabung reaksi B yang kemudian ditetesi 3 mL HCl 1M
dan setelah diamati berubah warna menjadi hijau pudar. Setelah itu kedua hasil
percobaan tersebut dibandingkan dengan larutan pembanding.
IX. PEMBAHASAN
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, dari beberapa sampel terdapat
warna yang berbeda dengan larutan pembanding namun juga terdapat sampel yang
warnanya hampir sama dengan larutan pembanding dan hal ini telah sesuai dengan
data teoritis.
Pada percobaan pertama 30 g kunyit yang telah halus ditetesi dengan 5 mL
larutan etanol yang kemudian menjadi larutan kunyit yang berwarna kuning jingga.
Hal ini disebabkan karena etanol merupakan larutan basa sehingga memberikan
warna merah atau jingga. Selanjutnya larutan kunyit tersebut diambil 2-3 tetes dan
diletakkan di plat yang berbeda. Pada plat tetes I ditetesi 3 tetes NaOH 1M yang
kemudian berubah warna menjadi coklat tua. Hal tersebut dikarenakan NaOH bersifat
basa. Pada percobaan ini kami memperoleh warna coklat tua mungkin dikarenakan
takaran yang terlalu banyak yaitu 3 tetes, sebab seharusnya apabila larutan kunyit
telah mengalami perubahan warna, penambahan NaOH dihentikan. Pada plat tetes II
ditetesi 3 tetes HCl 1M yang kemudian berubah warna menjadi coklat muda. Hal
tersebut dikarenakan HCl bersifat asam.
Pada percobaan kedua sampel nasi kuning dimasukkan ke dalam plat tetes dan
kemudian ditetesi 5 tetes NaOH 1M. Nasi kuning yang semula berwarna kuning
kemudian berubah warna menjadi agak oranye disebabkan karena NaOH bersifat
basa, sehingga memberikan warna merah atau jingga. Pada sampel tahu kuning yang
dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan dengan 3 mL larutan air kapur
yang semula berwarna kuning berubah warna menjadi putih kekuningan. Hal ini
disebabkan karena air kapur bersifat basa.
Pada percobaan ketiga 30 g pandan suji yang telah halus dimasukkan ke dalam
gelas kimia dan diberi 5 mL larutan etanol. Setelah itu, ambil 2-3 tetes dan diteteskan
pada dua plat yang berbeda. Pada plat tetes I ditetesi 3 tetes NaOH 1M dan pada plat
tetes II ditetesi 3 tetes HCl 1M. Larutan pandan suji yang semula berwarna hijau, pada
plat tetes I berubah warna menjadi hijau muda karena .... dan pada plat tetes II
berubah warna menjadi hijau kekuningan karena ....
Pada percobaan keempat sampel koci-koci dimasukkan ke dalam tabung
reaksi A yang kemudian ditetesi 3 mL HCl. Koci-koci yang semula berwarna hijau
tua berubah warna menjadi hijau pudar. Pada sampel dadar gulung yang dimasukkan
ke dalam tabung reaksi B dan ditetesi 3 mL HCl 1M yang semula dadar gulung
berwarna hijau muda berubah warna menjadi hijau pudar. Hal ini dikarenakan...
X. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Kunyit dan air kapur dapat digunakan sebagai indikator dalam pengidentifikasian
warna.
2. Pandan suji tidak dapat dijadikan indikator.
XI. JAWABAN PERTANYAAN
1. Perbedaan pewarna alami dan buatan yaitu pewarna alami adalah pewarna yang
bahan-bahannya berasal dari alam sedangkan pewarna buatan merupakan bahan
atau zat yang melalui serangkaian proses kimia. Selain itu pewarna alami juga
tidak mempunyai efek samping sedangkan pewarna buatan mempunyai efek
samping.
2. Uji kualitatif yang digunakan dalam percobaan ini yaitu HCl, NaOh, dan air
kapur.
3. A. Pewarna alami :
- Klorofil; zat warna alami yang terdapat pada daun
- Mioglobulin dan Hemoglobin; zat warna merah pada daging
- Karotenoid; kelompok pigmen yang berwarna orange, merah orange dan
larut dalam lipid
- Anthosiamin dan Anthoxanthim; warna pigmen merah, biru violet terdapat
pada buah dan sayur-sayuran
B. Pewarna buatan :
- Tartrazine Memberi warna kuning
- Sunset yellow FCF Memberi warna orange
- Eritrosin Memberi warna merah
- Allura Red AC Memberi warna orange-merah
- Fast Green FCF Memberi warna hijau
XII. DAFTAR PUSTAKA
Tim kimia dasar.2013.Petunjuk Praktikum Kimia Dasar.Universitas Negeri
Surabaya:Surabaya
Yi2ncokiyute.blogspot.com/2013/03/uji-kualitatif-dan-kuantitatif-pewarna.html
Sugiarto, Bambang dkk.2013.Kimia Umum.Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Surabaya:Surabaya
Id.wikipedia.org/wiki/suji
Surabaya, 17 November 2013
Mengetahui Praktikan,
Dosen/Asisten
( ) ( )