laporan

11
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kata ilmu berasal dari bahasa Arab ‘ilm yang berarti pengetahuan. Kata ‘ilm memiliki kemiripan dengan kata ma’rifah, fiqh, hikmah, dan syu’ur. Dari segi bahasa ilmu berarti jelas. Sedangkan ilmu dalam pengertian merupakan pengetahuan ilmiah sekalipun juga merupakan keseluruhan bentuk upaya kemanusiaan untuk mengetahui sesuatu, tetapi disertai dengan memperhatikan objek yang ditelaah, cara yang dipergunakan dan kegunaannya. (Tim Departemen Agama RI. 2004:1) Manusia bukan hanya dituntut untuk menguasai bumi , malah ditantang untuk menerobos langit , dan makhluk ini memang juga diberi potensi-potensi untuk keluar batas-batas bumi agar dapat mengamati alam semesta sebagai tanda- tanda kebesaran Penciptanya. Allah menganjurkan kepada jin dan manusia untuk mencoba meningkatkan kemampuannya supaya dapat menjelajahi jarak-jarak yang sangat jauh dan yang sulit sekali ditempuh kemana saja termasuk juga ke langit. Untuk maksud itu maka Allah mengingatkan akan pentingnya persediaan daya dan kekuatan (ilmu, alat-alat dan tenaga) yang cukup supaya perjalanan itu tidak mebahayakan dan membinasakan. (Tim Departemen Agama RI, 2004 : 132) Tujuan mencari ilmu dalam islam adalah untuk menanamkan kebaikan atau keadilan pada manusia sebagai manusia dan diri pribadi oleh karena itu, tujuan pendidikan dalam islam adalah untuk melahirkan manusia yang baik. Unsur asasi yang terkandung dalam unsur pendidikan islam adalah penanaman adab, karena adab dalam pengertian yang luas meliputi kehidupan spiritual dan material manusia yang menumbuhkan sifat yang 1

Upload: widyana-murti

Post on 06-Dec-2015

216 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

agama islam

TRANSCRIPT

Page 1: laporan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kata ilmu berasal dari bahasa Arab ‘ilm yang berarti pengetahuan. Kata ‘ilm memiliki kemiripan dengan kata ma’rifah, fiqh, hikmah, dan syu’ur. Dari segi bahasa ilmu berarti jelas. Sedangkan ilmu dalam pengertian merupakan pengetahuan ilmiah sekalipun juga merupakan keseluruhan bentuk upaya kemanusiaan untuk mengetahui sesuatu, tetapi disertai dengan memperhatikan objek yang ditelaah, cara yang dipergunakan dan kegunaannya. (Tim Departemen Agama RI. 2004:1)

Manusia bukan hanya dituntut untuk menguasai bumi , malah ditantang untuk menerobos langit , dan makhluk ini memang juga diberi potensi-potensi untuk keluar batas-batas bumi agar dapat mengamati alam semesta sebagai tanda- tanda kebesaran Penciptanya. Allah menganjurkan kepada jin dan manusia untuk mencoba meningkatkan kemampuannya supaya dapat menjelajahi jarak-jarak yang sangat jauh dan yang sulit sekali ditempuh kemana saja termasuk juga ke langit. Untuk maksud itu maka Allah mengingatkan akan pentingnya persediaan daya dan kekuatan (ilmu, alat-alat dan tenaga) yang cukup supaya perjalanan itu tidak mebahayakan dan membinasakan. (Tim Departemen Agama RI, 2004 : 132)

Tujuan mencari ilmu dalam islam adalah untuk menanamkan kebaikan atau keadilan pada manusia sebagai manusia dan diri pribadi oleh karena itu, tujuan pendidikan dalam islam adalah untuk melahirkan manusia yang baik. Unsur asasi yang terkandung dalam unsur pendidikan islam adalah penanaman adab, karena adab dalam pengertian yang luas meliputi kehidupan spiritual dan material manusia yang menumbuhkan sifat yang dicarinya. Pendidikan adalah menyerapkan dan menanamkan adab pada manusia dan ia adalah ta’dib. Jadi adab adalah apa yang mesti ada pada manusia jika ia ingin mengurus dirinya dengan cemerlang dan baik dalam kehidupan dunia dan hari akhirat.

1.2 Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui hakikat ilmu yang sebenrnya serta mahasiswa diharapkan dapat mendapatkan manfaat setelah mengetahui dan mengembangan ilmu dengan

1

Page 2: laporan

BAB II

ISI

2.1 Islam Dan Ilmu Pengetahuan

A. Kedudukan ilmu pengetahuan

Kedudukan ilmu pengetahuan dalam islam adalah hal yang sangat pokok. Al Qur’an sebagai kitab panduan umat manusia memuat ratusan ayat yang mengungkapkan tentang ilmu, mengajak manusia untuk berfikir dan melakukan penalaran (mengamati, memperhatikan, memikirkan, dan menyelidiki dengan seksama). Selain itu, al Qur’an tidak bertentangan dan tidak akan berseberangan dengan hakikat ilmu pengetahuan. Akal manusia akan terus didorong oleh al Qur’an untuk mendalami ilmu pengetahuan.

Kedudukan ilmu pengetahuan dalam perspektif islam, dapat diuraikan sebagai berikut:

a) Manusia diangkat sebagai khalifatullah (penguasa), dan dibedakan dari makhluk lain karena ilmunya. Beberapa kali Allah mengaitkan penciptaan manusia dengan kemampuannya untuk memiliki dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, tugas manusia harus dapat menggali potensi diri untuk dapat menguasai ilmu dan teknologi dengan tujuan dapat memahami, mengungkapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan.

b) Hakikat manusia tidak terpisah dari kemampuannya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan . ilmu yang disertai iman adalah ukuran derajat manusia. Ilmu dapat mengangkat dan meninggikan derajat manusia, juga dapat memperluas cakrawala serta memperkaya bahan pertimbangan dalam menentukan setiap sikap dan tindakan yang diambilnya.

c) Al Qur’an diturunkan dengan ilmu Allah dan hanya dapat direnungkan atau dimengerti maknanya oleh orang- orang yang berilmu. Al Qur’an hanya jelas bagi orang-orang yang berilmu. Untuk memperoleh petunjuk dari al Qur’an bukan saja diperlukan ketakwaan dan keimanan tetapi juga ilmu pengetahuan.

d) Al Qur’an memberikan isyarat bahwa yang berhak memimpin umat ialah yang memiliki pengetahuan.

B. Sumber ilmu pengetahuan

Pengetahuan manusia diperoleh dari 2 arah, yaitu dari atas dan dari bawah. Dari atas maksudnya dari wahyu yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, sedangkan dari bawah maksudnya dari realitas yang ada di alam ini melalui pengamatan, pendengaran, perasaan dan pengalaman. Wahyu mengandung pengetahuan yang tak terhingga, yang tak pernah habis dikaji sekalipun manusia melakukan pengkajian sepanjang sejarah kehidupannya.

2

Page 3: laporan

Berkaitan dengan masalah sumber ilmu pengetahaun, ada 4 sumber yang ditunjukkan Al Qur’an untuk memperoleh pengetahuan bagi manusia antara lain:

a) Al Qur’an dan Assunah. Keduanya merupakan sumber pertama ilmu pengetahuan. Al Qur’a mengingatkan manusia untuk memikirkan ayat-ayatnya dan mengambil pelajaran darinya, serta mengingatkan manusia untuk menjadikan Rasul sebagaisuri tauladan. Tentang Assunah,seorang mukmin diharuskan mengambil pelajaran dari Sunnah Rasul-Nya.

b) Alam semesta. Al Qur’an menyuruh manusia memikirkan keajaiban-keajaiban ciptaan Allah. Al Qur’an menunjukkan kepada manusia mengenai alam semesta dengan beragam bentuk dan jenis benda untuk diteliti.

c) Manusia adalah sumber ketiga ilmu. Selain ayat-ayat al Qur’an melukiskan penciptaan manusia secara biologis, juga banyak yang melukiskan watak manusia sebagai individu. Dari studi tentang manusia ini banyak melahirkan berbagai disiplin keilmuan, antara lain: psikologi, kedokteran, dll.

d) Sejarah umat manusia. Meskipun Al Qur’an bukanlah buku sejarah tetapididalamnya termuat hukum sejarah , hukum Allah tentang sejarah kemanusiaan. Didalamnya juga terdapat pola sejarah kemanusiaan dari zaman Nabi Adam hingga sejarah manusia akhir zaman. (Muhammad Alim, 2006 : 208 )

C. Tujuan dan penggunaan ilmu pengetahuan

Agama Islam sangat mendukung umatnya untuk mempelajari ilmu pengetahuan. Karena dengan menguasai ilmu pengetahuan serta perenungan yang mendalam tentang hakikat keesaan serta kebesaran Allah SWT akan banyak hal yang diperoleh.

Tujuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam Al Qur’an disamping untuk mencapai suatu kebenaran juga sebagai petunjuk juga mengandung hikmah untuk kesejahteraan manusia. Kegunaan ilmu pengetahuan antara lain :

a. menunjukan kebenaranb. mengenal kebaikanc. meningkatkan kemakmurand. meningkatkan hrkat dan martabat manusiae. menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran hak dan kewajibanf. meningkatkan rasa percaya dirig. meningkatkan produktivitas kerjah. memperoleh amal jariyah apabila diamalkani. memiliki keunggulan hidup dunia dan akhiratj. Pengembangan teknologi dalam islam

D. Motivasi islam dalam pengembangan teknologi

3

Page 4: laporan

Apabila kini orang mengatakan ilmu pengetahuan dan juga teknologinya sudah maju degan pesat sudah mencapai tingkat yang sangat mengagumkan , kita tidak dapat membuat kalkulasi berapa prosen pengetahuan yang telah mampu digali oleh manusia dari pengetahuan yang Allah turunkan dalam bentuk wahyu dan dalam bentuk sunnatullah. Manusia tidak dapat membuat prediksi kandungan pengetahuan di alam ini. Setiap massa ilmuan selalu menghasilkan penemuan-penemuan baru diberbagai bidang.

Dalam rangka tugas kekhalifahannya, manusia terus berupaya dan berusaha mencari tahu bagaimana cara memanfaatkan alam yang terhampar luas ini . Belajar, mencari dan mengembangakan ilmu pengetahuan dengan membaca, mencoba, memperhatikan, menyelidiki dan merumuskan susatu teori hendaklah semuanya dilakukan dengan berbasis iman.

Al-Qur’an memerintahkan manusia untuk terus berupaya meningkatkan kemampuan ilmiahnya.

م� ي� ل� ع� م� ي� ل� ي ل� ل� ك� ع� ي� ع� ع� �‌ ك� ا� ع� �� ع �ي �� ع �م ج� ع! ع" ك# ع� ي$ ع� ...

Artinya: “Kami tinggikan derajat orang yang Kami kehendaki, dan diatas tiap-tiap orang yang berpengetahuan itu ada lagi Yang Maha Mengetahui”. (QS. Yusuf (12) : 76).

2.2 Tokoh Tokoh dalam Pengembangan Ilmu Islam

A. IBNU RUSHD (AVERROES)

Abu Walid Muhammad bin Rusyd lahir di Kordoba (Spanyol) pada tahun

520 Hijriah (1128 Masehi). Ayah dan kakek Ibnu Rusyd adalah hakim-hakim

terkenal pada masanya. Ibnu Rusyd kecil sendiri adalah seorang anak yang

mempunyai banyak minat dan talenta. Dia mendalami banyak ilmu, seperti

kedokteran, hukum, matematika, dan filsafat. Ibnu Rusyd mendalami filsafat dari

Abu Ja'far Harun dan Ibnu Baja.

Ibnu Rusyd adalah seorang jenius yang berasal dari Andalusia dengan

pengetahuan ensiklopedik. Masa hidupnya sebagian besar diberikan untuk

mengabdi sebagai "Kadi" (hakim) dan fisikawan. Di dunia barat, Ibnu Rusyd

dikenal sebagai Averroes dan komentator terbesar atas filsafat Aristoteles yang

mempengaruhi filsafat Kristen di abad pertengahan, termasuk pemikir semacam

St. Thomas Aquinas. Banyak orang mendatangi Ibnu Rusyd untuk

mengkonsultasikan masalah kedokteran dan masalah hukum.Pemikiran Ibnu

Rusyd

4

Page 5: laporan

Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi bidang filsafat, kedokteran dan fikih

dalam bentuk karangan, ulasan, essai dan resume. Hampir semua karya-karya

Ibnu Rusyd diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan Ibrani (Yahudi) sehingga

kemungkinan besar karya-karya aslinya sudah tidak ada.

Filsafat Ibnu Rusyd ada dua, yaitu filsafat Ibnu Rusyd seperti yang

dipahami oleh orang Eropa pada abad pertengahan; dan filsafat Ibnu Rusyd

tentang akidah dan sikap keberagamaannya.

Karya : Bidayat Al-Mujtahid (kitab ilmu fiqih), Kulliyaat fi At-Tib (buku

kedokteran) dan Fasl Al-Maqal fi Ma Bain Al-Hikmat Wa Asy-Syari’at (filsafat

dalam Islam dan menolak segala paham yang bertentangan dengan filsafat)

B. IBNU SINA / Avicenna

Ibnu Sina (980-1037) dikenal juga sebagai Avicenna di Dunia Barat

adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter kelahiran Persia (sekarang sudah

menjadi bagian Uzbekistan). Beliau juga seorang penulis yang produktif dimana

sebagian besar karyanya adalah tentang filosofi dan pengobatan. Bagi banyak

orang, beliau adalah “Bapak Pengobatan Modern” dan masih banyak lagi sebutan

baginya yang kebanyakan bersangkutan dengan karya-karyanya di bidang

kedokteran. Karyanya yang sangat terkenal adalah Qanun fi Thib yang merupakan

rujukan di bidang kedokteran selama berabad-abad.

Karya Ibnu Sina, fisikawan terbesar Persia abad pertengahan , memainkan

peranan penting pada Pembangunan kembali Eropa. Ibnu Sina dididik dibawah

tanggung jawab seorang guru, dan kepandaiannya segera membuatnya menjadi

kekaguman diantara para tetangganya; dia menampilkan suatu pengecualian sikap

intellectual dan seorang anak yang luar biasa kepandaiannya / Child prodigy yang

telah menghafal Al-Quran pada usia 5 tahun dan juga seorang ahli puisi Persia.

Dari seorang pedagan sayur dia mempelajari aritmatika, dan dia memulai untuk

belajar yang lain dari seorang sarjana yang memperoleh suatu mata pencaharian

dari merawat orang sakit dan mengajar anak muda.

Dia mempelajari kedokteran pada usia 16, dan tidak hanya belajar teori

kedokteran, tetapi melalui pelayanan pada orang sakit, melalui perhitungannya

sendiri, menemukan metode - metode baru dari perawatan. Anak muda ini

memperoleh predikat sebagai seorang fisikawan pada usia 18 tahun dan

5

Page 6: laporan

menemukan bahwa “Kedokteran tidaklah ilmu yang sulit ataupun menjengkelkan,

seperti matematika dan metafisika, sehingga saya cepat memperoleh kemajuan;

saya menjadi dokter yang sangat baik dan mulai merawat para pasien,

menggunakan obat - obat yang sesuai.” Kemasyuran sang fisikawan muda

menyebar dengan cepat, dan dia merawat banyak pasien tanpa meminta bayaran.

C. AL-BIRUNI

Merupakan matematikawan Persia, astronom, fisikawan, sarjana, penulis

ensiklopedia, filsuf, pengembara, sejarawan, ahli farmasi dan guru, yang banyak

menyumbang kepada bidang matematika, filsafat, obat-obatan.Abu Raihan Al-

Biruni dilahirkan di Khawarazm di Asia Tengah yang pada masa itu terletak

dalam kekaisaran Persia. Dia belajar matematika dan pengkajian bintang dari Abu

Nashr Mansur.Abu Raihan Al-Biruni merupakan teman filsuf dan ahli obat-obatan

Abu Ali Al-Hussain Ibn Abdallah Ibn Sina/Ibnu Sina, sejarawan, filsuf, dan pakar

etik Ibnu Miskawaih, di universitas dan pusat sains yang didirikan oleh putera

Abu Al Abbas Ma'mun Khawarazmshah. Abu Raihan Al-Biruni juga mengembara

ke India dengan Mahmud dari Ghazni dan menemani beliau dalam ketenteraannya

di sana, mempelajari bahasa, falsafah dan agama mereka dan menulis buku

mengenainya. Dia juga mengetahui bahasa Yunani, bahasa Suriah, dan bahasa

Berber. Dia menulis bukunya dalam bahasa Persia (bahasa ibunya) dan bahasa

Arab.Sebahagian karyanya ialah:· Ketika berusia 17 tahun, dia meneliti garis

lintang bagi Kath, Khwarazm, dengan menggunakan altitude maksima matahari. ·

Ketika berusia 22, dia menulis beberapa hasil kerja ringkas, termasuk kajian

proyeksi peta, "Kartografi", yang termasuk metodologi untuk membuat proyeksi

belahan bumi pada bidang datar. ·

Sumbangannya kepada matematika termasuk:

aritmatika teoritis and praktis

penjumlahan seri

analisis kombinatorial

kaidah angka 3

bilangan irasional

teori perbandingan

definisi aljabar

metode pemecahan penjumlahan

aljabar

geometri

teorema Archimedes

sudut segitiga

6

Page 7: laporan

BAB III

PENUTUP

3.1 kesimpulan

Manusia adalah makhluk Allah yang diberi anugrah berupa akal, karena tujuan diciptakannya manusia adalah sebagai khalifah dimuka bumi ini. Dengan akal yang telah diberikan Allah, islam menuntut manusia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan aspek ketauhidan. Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang bersumber dari alam ini, Allah memerintahkan agar kita selalu menggalinya, melakukan perjalanan, pengamatan, dan penelitian.

Dalam hal pengembangan iptek hendaknya didasarkan kepada ketaatan kepada perintah Allah untuk mendapatkan petunjuk-Nya. Ilmu pengetahuan dan teknologi harus dikembangkan tanpa mengenyampingkan kekuasaan Tuhan dan petunjuk-Nya di dalam al Qur’an. Karena akal selalu akan berkembang dalam keseimbangan dengan iman, maka mereka yang mempunyai iman akan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan norma-norma agama dan petunjuk Allah SWT.

Dengan demikian iman sejatinya tidak bisa dipisahkan dengan ilmu , yaitu ilmu Allah. Karena sebenarnya semua ilmu berasal dari Allah. Manusia berusaha untuk mempunyai sekedar ilmu (yang sedikit), dari jenis-jenis ilmu yang sangat diperlukan untuk kebahagiaan hidup manusia didunia dan diakhirat.

7

Page 8: laporan

8