laporan

38
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi informasi saat ini dapat diperoleh melalui berbagai cara baik melalui media cetak ataupun elektronik. Di era modern ini dapat manusia tidak akan lepas dari media elektronik baik melalui radio,internet dan televisi. Akan tetapi dari bebrbagai media eletronik tersebut masyarakat lebih banyak yang mendapatkan informasi dari televisi. Televisi saat ini merupakan media massa yang terpopuler di kalangan masyarakat dunia terutama masyarakat Indonesia. Hampir 90 % penduduk di negara-negara berkembang mengenal dan memanfaatkan televisi sebagai sarana hiburan, informasi, edukasi dan lain sebagainya. Televisi tidak membatasi diri hanya untuk konsumsi kalangan tertentu saja namun telah menjangkau konsumen dari semua kalangan masyarakat tak terkecuali remaja dan anak-anak. Kehidupan sosial masyarakat yang semula tradisional berubah cepat menjadi modern akibat modernisasi yang dibawa oleh televisi. Tak terbatasnya dunia komunikasi massa melalui media massa seperti televisi mengantarkan masyarakat pada

Upload: dennis-calvianto

Post on 06-Nov-2015

215 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

mnatab

TRANSCRIPT

24

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangTeknologi informasi saat ini dapat diperoleh melalui berbagai cara baik melalui media cetak ataupun elektronik. Di era modern ini dapat manusia tidak akan lepas dari media elektronik baik melalui radio,internet dan televisi. Akan tetapi dari bebrbagai media eletronik tersebut masyarakat lebih banyak yang mendapatkan informasi dari televisi.Televisi saat ini merupakan media massa yang terpopuler di kalangan masyarakat dunia terutama masyarakat Indonesia. Hampir 90 % penduduk di negara-negara berkembang mengenal dan memanfaatkan televisi sebagai sarana hiburan, informasi, edukasi dan lain sebagainya. Televisi tidak membatasi diri hanya untuk konsumsi kalangan tertentu saja namun telah menjangkau konsumen dari semua kalangan masyarakat tak terkecuali remaja dan anak-anak.Kehidupan sosial masyarakat yang semula tradisional berubah cepat menjadi modern akibat modernisasi yang dibawa oleh televisi. Tak terbatasnya dunia komunikasi massa melalui media massa seperti televisi mengantarkan masyarakat pada arus perubahan peradaban yang cepat. Televisi saat ini seakan menjadi guru elektronik yang mengatur dan mengarahkan serta menciptakan budaya massa baru. Tayangan program televisi seperti reality show, infotainment, sinetron, film, talk show bahkan iklan sekalipun turut serta mengatur dan mengubah life style di masyarakat.Televisi merupakan media komunikasi yang menyediakan berbagai informasi yang update, dan menyebarkannya kepada khalayak umum. Televisi merupakan hasil produk teknologi tinggi (hi-tech) yang menyampaikan isi pesan dalam bentuk audiovisual gerak . Isi pesan audiovisual gerak memiliki kekuatan yang sangat tinggi untuk mempengaruhi mental, pola pikir, dan tindak individu. (Baksin,2006). Televisi adalah sistem pengambilan gambar, penyampaian dan penyuguhan kembali gambar melalui tenaga listrik. Gambar tersebut ditangkap dengan kamera televisi, diubah menjadi sinyal listrik, dan dikirim langsung lewat kabel listrik kepada pesawat penerima (Parwadi,2004).Berdasarkan kedua definisi di atas menjelaskan bahwa televisi adalah sistem elektronis yang menyampaikan suatu isi pesan dalam bentuk audiovisual gerak dan merupakan sistem pengambilan gambar, penyampaian dan penyuguhan kembali gambar melalui tenaga listrik. Dengan demikian, televisi sangat berperan dalam mempengaruhi mental, pola pikir khalayak umum. Televisi karena sifatnya yang audiovisual merupakan media yang dianggap paling efektif dalam menyebarkan nilai-nilai yang konsumtif dan permisif.Sebagai media massa, televisi merupakan sarana komunikasi massa. Komunikasi massa sendiri mempunyai definisi sederhana yaitu Mass communication is message communicated trough a mass medium to a large of people(komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang) (Bittner,1980). Ini berarti antara televisi dan komunikasi massa yang menyangkut khalayak banyak sangat berkaitan satu sama lain. Secara langsung maupun tidak langsung televisi pasti memberikan pengaruh besar terhadap perubahan kehidupan masyarakat. Massa dalam hal ini adalah masyarakat merupakan pihak yang berperan sebagai komunikan sedangkan para insan pertelevisian berperan sebagai komunikator yang memberikan pesan berupa informasi, hiburan, edukasi maupun pesan-pesan lainnya. Pesan yang disampaikan melalui televisi akan sampai ke khalayak dengan cepat tetapi tidak demikian dengan umpan balik atau feedback dari masyarakat akan sampai ke televisi dengan tidak segera. Proses penghantaran pesan antara konunikator dan komunikan inilah yang kita sebut sebagai arus informasi. Agar pesan bisa diterima baik oleh komunikan dalam kasus ini yaitu masyarakat, maka diperlukan pengendalian arus informasi.Perkembangan media massa, baik media massa cetak maupun media massa elektronik juga sangat mempengaruhi moralitas bangsa. Media massa bagi masyarakat tidak hanya berperan sebagai penyebar informasi dan perstiwa yang terjadi, tetapi media massa juga berperan sebagai media hiburan, pendidikan, dan sosialisasi serta propaganda (Hiebert, 1979). Fungsi media lainnya sebagai sarana untuk membujuk orang agar membeli barang-barang baru, membujuk untuk mengadopsi suatu inovasi, bahkan mengubah selera budaya seseorang (Defluer & Rokeach, 1982). Media sangat berperan sebagai system control dan membuat publik opini. Masyarakat menjadikan informasi dari media massa elektronik dan media massa cetak merupakan sumber utama. Jawa Tengah adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau Jawa. Provinsi ini berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat di sebelah barat, Samudra Hindia dan Daerah Istimewa Yogyakarta di sebelah selatan, Jawa Timur di sebelah timur, dan Laut Jawa di sebelah utara. Luas wilayahnya 34.548 km, atau sekitar 28,94% dari luas pulau Jawa.Provinsi Jawa Tengah juga meliputi Pulau Nusakambangan di sebelah selatan (dekat dengan perbatasan Jawa Barat), serta Kepulauan Karimun Jawa di Laut Jawa. Struktur Pemerintahan Daerah Jawa Tengah terdiri atas Sekretariat Daerah (yang meliputi 3 asisten dan membawahi 9 biro), 19 dinas, 6 kantor, 15 badan, serta 7 badan rumah sakit daerah. Pengertian Jawa Tengah secara geografis dan budaya kadang juga mencakup wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.Jawa Tengah dikenal sebagai jantung budaya Jawa. Meskipun demikian di provinsi ini ada pula suku bangsa lain yang memiliki budaya yang berbeda dengan suku Jawa seperti suku Sunda di daerah perbatasan dengan Jawa Barat. Selain ada pula warga Tionghoa-Indonesia, Arab-Indonesia dan India-Indonesia yang tersebar di seluruh provinsi ini. Penduduk di jawa tengah sendiri memiliki mata pencharian yang sederhana, yang sebagian besar memanfaatkan sumber daya alam. Contohnya dari mata pencharian masyarakat Jawa Tengah ialah pertanian, perkebunan dan peternakan. Tetatpi ada juga sebagian masyarakat Jawa tengah yang bermata pencharian di bidang jasa transportasi dan pariwisata.Keberhasilan sebuah acara televisi akan dapat dilihat dari jumlah rating yang didapat dari sebuah acara yang disiarkan. Rating adalah suatu ukuran yang menunjukan bagian dari sejumlah individu atau rumah tangga yang melihat atau mendengarkan suatu program pada suatu waktu tertentu, yang biasanya dinyatakan dalam persentase. Rating ini biasanya dipergunakan untuk mengukur efektivitas pengguna pesawat televisi atau radio. Rating juga merupakan tolak ukur yang digunakan oleh stasiun televisi untuk menilai dari kesuksesan sebuah acara. Televisi milik pemerintah yaitu TVRI yang merupakan televisi non-komersil ini, juga menggunakan rating untuk menilai keberhasilan dari sebuah acara yang telah ditanyangkan.TVRI merupakan televisi nasional milik pemerintah, yang memiliki cabang di setiap provinsi. Untuk provinsi Jawa Tengah, banyak sekali stasiun televisi lokalnya di setiap kota ataupun kabupaten. Tetapi yang dapat menjangkau seluruh Jawa Tengah hanyalah TVRI Jawa Tengah. TVRI Jawa Tengah bertugas menyiarkn acara untuk masyarakat, khususnya masyarakat yang berdomisi di Provinsi Jawa Tengah. TVRI Jawa Tengah sendiri memiliki program acara hiburan, berita, kesehatan, informasi dan kebudayaan.Keberhasilan acara di TVRI Jawa Tengah dinilai melalui rating setiap acara. Setiap acara yang disiarkan tidak lepas dari proses yang panjang untuk memproduksinya. Acara akan berjalan ataupun akan berhasil juga dipengaruhi oleh sosial budaya masyarakat yang menyaksikannya. Sepeti TVRI Jawa Tengah juga memperhatikan sosial budaya masyarakat Jawa Tengah dalam pembuatan sebuah acara.B. Perumusan MasalahHubungan nilai rating acara yang disiarkan oleh TVRI Jawa Tengah dengan status sosial masyarakat Jawa Tengah.

C. Tujuan 1. Tujuan umumTujuan umumnya adalah untuk mengetahui hubungan acara dengan rating tertingi yang di siarkan oleh TVRI Jawa Tengah dengan keadaan masyarakat Jawa Tengah.2. Tujuan khususTujuan khusus dari penelitian ini adalaha. Mengetahui jenis acara yang disiarkan oleh TVRI Jawa Tengah.b. Mengetahui status sosial masyarakat Jawa Tengah.c. Mengetahui cara mendapatkan rating sebuah acarad. Mengetahui hubungan antara nilai rating dengan status sosialD. Manfaat1. Manfaat Teoritisa. Laporan ini diharapkan dapat berguna dan dapat memberikan kontribusi untuk dunia pertelevisian.b. Laporan ini diharapkan memberikan sumbangsih pengetahuan ke bidang Kedokteran Gigi dalam rangka promosi kesehatan melalui televisi.2. Manfaat Praktisa. Bagi pembaca, laporan ini dapat dijadikan bahan informasi tentang tolak ukur keberhasilan acara di televisi.b. Bagi TVRI Jawa Tengah, laporan ini dapat digunakan sebagai masukan untuk lebih meningkatkan kualitas acara yang sesuai dengan keadaan sosial budaya masyarakat Jawa Tengah.

BAB IIISIA. Landasan Teori1. Pengertian TelevisiKata televisi berasal dari bahasa inggris yaitu television yang berarti menyiarkan gambar dengan gelombang radio. Televisi adalah pesawat sistem penyiaran gambar objek yang bergerak disertai dengan bunyi suara melalui kabel atau melalui angkasa dengan menggunakan alat untuk mengubah cahaya bentuk gambar dan bunyi suara menjadi gelombang listrik dan mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang dapat didengar, digunakan untuk penyiaran petunjukan, berita dan sejenisnya. Televisi dapat dapat diartikan juga tele = jauh, vision = penglihatan. Jadi televisi berarti suatu alat atau benda yang dapat digunakan untuk menangkap objek gambar dan suara yang datang dari jarak jauh dan dapat dilihat dengan indra mata dan didengar dengan indra telingga (Maswan,2010). Televisi adalah alat penangkap siaran bergambar, yang berupa audio visual dan penyiaran videonya secara broadcasting. Istilah ini berasal dari bahasa yunani yaitu tele (jauh) dan vision (melihat), jadi secara harfiah berarti melihat jauh, karena pemirsa berada jauh dari studioTV Online (Ilham Z, 2010).Sedangkan menurut Adi Badjuri, 2010 Televisi adalah media pandang sekaligus media pendengar (audio-visual), yang dimana orang tidak hanya memandang gambar yang ditayangkan televisi, tetapi sekaligus mendengar atau mencerna narasi dari gambar tersebut.2. Status SosialStatus sosial adalah . Status ialah keadaan atau kedudukan yang berhubungan dengan orang sekitarnya. Sedangkan sosial ialah berhubungan dengan masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia).Status sosial adalah sekumpulan hak dan kewajiban seseorang dalam masyarakatnya. Orang yang memiliki status sosial yang tinggi akan ditempatkan lebih tinggi dalam struktur masyarakat dibanding dengan status sosial rendah. Setiap individu dalam masyarakat memiliki status sosialnya masing-masing. Status sosial sering pula disebut sebagai kedudukan atau posisi, peringkat seseorang dalam kelompok masyarakatnya. Pada semua sistem sosial, tentu terdapat berbagai macam kedudukan atau status, seperti anak, isteri, suami, ketua RW, ketua RT, Camat, Lurah, Kepala Sekolah, Guru dan lainya. Dalam teori sosiologi, unsur-unsur dalam sistem pelapisan masyarakat adalah kedudukan (status) dan peranan (role). Kedua unsur ini merupakan unsur baku dalam pelapisan masyarakat. Kedudukan dan peranan seseorang atau kelompok memiliki arti penting dalam suatu sistem sosial.Sistem sosial adalah pola-pola yang mengatur hubungan timbal balik dan tingkah laku individu-individu dalam masyarakat dan hubungan antara individu danmasyarakatnya. Status atau kedudukan adalah posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial atau kelompok masyarakat.Cara cara untuk orang mendapatkan status sosial adalah sebagai berikut :a. Ascribed Status adalah keuddukan yang diperoleh secara otomatis tanpa usaha. Status ini sudah diperoleh sejak lahir. Contoh: : Jenis kelamin, gelar kebangsawanan, keturunan.b. Achieved Status adalah kedudukan yang diperoleh seseorang dengandisengaja. Contoh: kedudukan yang diperoleh melalui pendidikan guru, dokter, insinyur, gubernur, camat, ketua OSIS.c. Assigned Status merupakan kombinasi dari perolehan status secara otomatis dan status melalui usaha. Status ini diperolah melalui penghargaan atau pemberian dari pihak lain, atas jasa perjuangan sesuatu untuk kepentingan atau kebutuhan masyarakat. Contoh: gelar kepahlawanan, gelar pelajar teladan, penganugerahan, Kalpataru.(Hanum,2011)3. PendidikanPendidikan mempunyai posisi sentral dalam kehisupan manusia. Melalui pendidikan potensi anak didik dikembangkan dalam tiga ranah, yaitu ranah kognitif yang berkaitan dengan otak, ranah afektif yang berkaitan dengan olah hati atau perasaan dan ranah psikomotorik yang berkaitan dengan olah otot. Selama masa pendidikan, anak didik akan mendapatkan bekal knowledge (pengetahuan), attitude (sikap) dan practice (keterampilan) (Hasbullah,1999).Hasbullah menyebutkan beberapa pengertian pendidikan yang diberikan oleh para ahli sebagai berikut:a. LangeveldPendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan, dan bantuan yang diberikan kepada anak tertuju kepada pendewasaan anak itu, atau lebih tepatnya membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri.b. John DeweyPendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia.c. J.J. RousseauPendidikan adalah memberikan perbekalan yang tidak ada pada masa anak-anak, akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa.d. DriyakaraPendidikan adalah pemanusiaan manusia muda atau pengangkatan manusia muda ke taraf insani.e. Carter V. GoodPendidikan ialah seni, praktek atau profesi sebagai pengajar. Ilmu yang sistematis atau pengajaran yang berhubungan dengan prinsip dan metode metode mengajar, pengawasan dan bimbingan murid, dalam arti luas digantikan dengan istilah pendidikan.f. Ahmad D. MarimbaPendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian utama.g. Ki Hajar DewantaraPendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun masksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.(Hasbullah,1999)4. PekerjaanPekerjaan adalah setiap kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa bagi diri atau orang lain, baik orang yang melakukan dibayar atau tidak. Pekerjaan adalah kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa bagi diri sendiri atau orang lain dalam kurun waktu tertentu.Setiap kegiatan manusia yang menghasilkan barang atau jasa dalam kurun waktu tertentu dapat dimaknai sebagai pekerjaan, tetapi tidak semua pekerjaan dapat menghasilkan imbalan atau bayaran (Suroto,1992).Suatu kegiatan dapat dikatakan sebagai pekerjaan apabila terdapat tanggungjawab yang menyertai kegiatan itu. Pekerjaan mensyaratkan tanggung jawab yang harus dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu (Sastrohadiwiryo,2003). Seseorang yang berpengalaman lebih mampu dalam melaksanakan tugas yang akan diberikan. Jadi tanggung jawab yang diberikan disesuaikan dengan pengalaman dan ketrampilan yang dimiliki. Seseorang yang memiliki pengalaman dan ketrampilan tinggi tentang kegiatan tertentu akan memperolah bagian tanggung jawab yang besar (Susilo,1992).Beberapa jenis penggolongan pekerjaan yaitu:a. Tenaga professional, teknisi, dan sejenisnyab. Tenaga kepemimpinan dan ketatalaksanaanc. Tenaga usaha penjualand. Tenagausaha jasae. Tenaga usaha pertanian dan perikananf. Tenaga produksi, operasional alat alat angkutan dan pekerja kasar(Handoko,1991) 5. Cara Meneukan Keberhasilan Sebuah Acara Televisia. RatingPengukuran efektivitas suatu media sebenarnya dapat dilakukan dengan berbagai macam cara dan perhitungan. Semua jenis media, baik media cetak maupun media elektronik, pada dasarnya dapat saling diperbandingkan berdasarkan faktor-faktor tertentu. Misalnya saja seperti apa yang dicontohkan oleh Jim Surmanek pada Tabel 1.1.Yang perlu diingat dari Tabel 11.1 tersebut adalah pembandingan tersebut bersifat umum dan berdasarkan angka rata-rata dan setiap media. Jika digunakan untuk maksud dan tujuan yang berbeda, masing-masing media dapat menunjukkan posisi yang berbeda. Untuk melakukan suatu analisa media, banyak istilah dan pengertian yang hams kita pahami terlebih dahulu.Istilah ini biasa dipergunakan untuk mengukur efektivitas penggunaan pesawat televisi atau radio sebagai media penyampaian pesan iklan. Rating adalah suatu ukuran yang menunjukkan bagian dari sejumlah individu atau rumah tangga yang melihat atau mendengarkan suatu program pada suatu waktu tertentu, yang biasanya dinyatakan dalam persentase.

Tabel 1.1Contoh Pengukuran RatingContoh: Ada lima buah rumah yang masing-masing dapat menangkap siaran televisi dari tiga buah stasiun pemancar, tetapi tidak semuanya menyaksikan siaran ketiga stasiun tersebut. Rumah # 1 dan 2 menyaksikan program dari stasiun A, rumah # 3 menyaksikan siaran stasiun B, rumah # menyaksikan program stasiun dan rumah # 5 tidak menyaksikan program dari stasiun manapun. Rating untuk masing-masing stasiun tersebut adalah:Stasiun A, 2 dari 5 rumah = 40 ratingStasiun B dan C, masing-masing 1 dari 5 rumah = 20 rating.Apabila masing-masing rumah tersebut dihuni oleh 5 orang yang tidak semuanya menyaksikan. maka perhitungan nilai rating-nya adalah seperti yang ditunjukkan Tabel 1.2. (Kasali,2007).b. HUT (Home Using TV)HUT merupakan persentase dari jumlah rumah yang menghidupkan pesawat televisi pada suatu kurun waktu yang tertentu. Dalam contoh di atas, HUT-nya adalah 4 dari 5 rumah, atau sama dengan 80%.Penelitian yang pernah diadakan di Amerika Serikat rnenunjukkan bahwa besarnya persentase tersebut tidak tetap, tergantung pada waktu pengukuran. Televisi biasanya menunjukkan angka yang lebih tinggi pada malam hari, tetapi radio pada pagi dan siang hari.(Kasali,2007)

Tabel 1.2

Jumlah Pirsawan Siaran Televisi (Rating)c. HUT (Home Using TV)HUT merupakan persentase dari jumlah rumah yang menghidupkan pesawat televisi pada suatu kurun waktu yang tertentu. Dalam contoh di atas, HUT-nya adalah 4 dari 5 rumah, atau sama dengan 80%.Penelitian yang pernah diadakan di Amerika Serikat rnenunjukkan bahwa besarnya persentase tersebut tidak tetap, tergantung pada waktu pengukuran. Televisi biasanya menunjukkan angka yang lebih tinggi pada malam hari, tetapi radio pada pagi dan siang hari.

Tabel 1.4Jumlah Pirsawan Siaran Televisi (Rating)d. PUT (People Using TV)Dari kelima orang di tiap rumah pada contoh di atas, yakni ayah, ibu, dan tiga orang anak, masih dapat dirinci lagi siapa yang sedang menyaksikan siaran televisi. Contohnya seperti ditunjukkan oleh Tabel 1.3. Dengan membandingkan berapa orang yang menyaksikan dengan jumlah orang yang ada dapat diketahui persentase PUT-nya.

Tabel 1.5 Jumlah Pirsawan Siaran Televisi (PUT)e. ShareShare merupakan persentase sederhana dari HUT yang dimiliki oleh setiap program. Dan keempat rumah yang menghidupkan pesawat televisinya pada contoh di atas, share untuk masing-masing program adalah: 50 persen atau share (2 rumah) untuk program A Masing-masing 25 persen atau share (1 rumah) untuk program B dan C. f. Rating/HUT/ShareBerdasarkan uraian di atas, ketiga besaran tersebut mempunyai suatu hubungan yang dapat dirumuskan sebagai:HUT x Share = RatingPenjelasan lebih lanjut mengenai gambaran hubungan ini dapat dilihat pada Tabel 1.3 berikut:

Tabel 1.3 Hubungan Antara HUT, Share dan RatingKonsep-konsep penghitungan efektivitas media di atas memungkinkan diketahuinya program apa saja yang disukai pada suatu waktu tertentu. Ambil sebagai contoh, sebuah mobil yang ingin diiklankan di televisi pada hari dan waktu tertentu dengan alternatif tiga stasiun pemancar. Kebetulan pada hari dan jam yang diinginkan, ketiga stasiun tersebut sedang menayangkan film seri. Dari penelitian terhadap percontoh dapat diperkirakan film mana yang paling disukai hingga dapat diperkirakan stasiun mana yang paling banyak disaksikan oleh rumah tangga atau individu pada saat itu.Di negara-negara maju yang memiliki banyak stasiun pemancar televisi dan radio, informasi tentang rating suatu film seri atau program lainnya merupakan informasi yang mudah didapat karena adanya lembaga-lembaga penelitian yang khusus menangani hal-hal semacam ini (Kasali,2007).

B. Hasil KegiatanTelevisi Republik Indonesia Jawa Tengah atau lebih dikenal TVRI Jawa Tengah merupakan stasiun televisi nasional. TVRI Jawa Tengah menempati gedung kantor dan studio di Pucang Gading wilayah desa Batursari kecamatan Mranggen Kabupaten Demak. Selama melakukan penelitian di TVRI Jawa Tengah saya dibimbing oleh dosen pembimbing lapangan bernama Drs.Saudi Kisum, M.A.P. Beliau merupakan kepala penyiaran dan PU.TVRI merupakan stasiun televisi milik pemerintah dan merupakan televisi yg pertama ada di Indonesia. TVRI Jawa Tengah merupakan cabang dari TVRI pusat yang berada di Ibu Kota Negara yaitu Jakarta. TVRI memiliki cabang di setiap provinsi di Indonesia.Lembaga penyiaran publik TVRI Jawa Tengah semula statusnya adalah TVRI stasiun produksi keliling (SPK) Semarang yang diresmikan pada tanggal 12 Juli 1982, berdasarkan surat keputusan Direktorat Jenderal Radio Televisi dan Film Departemen Penerangan Republik Indonesia Nomer: 07/KEP/DIRJEN/RTF/1982. Perintisan berdirinya SPK sendiri telah dimulai sejak tahun 1970 sebagai TVRI perwakilan Jawa Tengah yang kegiatannya masih dibantu oleh TVRI Stasiun Yogjakarta dan TVRI Stasiun Pusat Jakarta. Kegiatan operasional TVRI SPK Semarang didukung oleh 1 unit mobil OB VAN dan 18 orang personal. Kegiatan pertama dimulai bulan agustus 1982 dengan meliput acara olah raga tenis lapangan Green Sand di Surakarta. Gedung kantor masih bergabung dengan TVRI Transmisi Gombel. Pada tahun 1984 , gedung kantor pindah di jalan Sultan Agung no. 180 Semarang, dan sejak bulan april 1987 , menemmpati kantor di jalan Roro Jonggrang VII Manyaran. Wacana untuk medirikan stasiun penyiaran di Jawa Tengah telah muncul pada masa kepemimpinan Gubernur Soepardjo Roestam, tetapi baru terealisasi pada masa kepemimpinan Gubernur Soewardi. Sebagai stasiun produksi penyiaran baru, Uji coba penyiaran dilaksanakan selama bulan maret 1995 dan siaran perdana dilaksanakan pada tanggal 1 April 1995. TVRI Stasiun Semarang diresmikan sebagai stasiun produksi penyiaran oleh Presiden Soeharto pada tanggal 29 Mei 1996. Tanggal 29 Mei itulah yang diambil sebagai momentum hari lahirnya TVRI Stasiun Jawa Tengah. Selama periode perintisan berdirinya stasiun produksi keliling sampai dengan terbentuknya lembaga penyiaran publik, dari kurun waktu tahun 1970 sampai dengan Mei 2011, TVRI Stasiun Jawa Tengah telah di pimpin oleh 1 orang kordinator perwakilan, 1 orang manager, dan 10 orang kepala stasiun (http://www.tvrijateng.com).Menurut bapak Saudi, TVRI Jawa Tengah merupakan televisi yang berbeda dibandingkan televisi yang ada di Indonesia. Perbedaan ini yaitu TVRI merupakan televisi non-komersil. TVRI bertugas untuk melayani masyarakat dengan sepenuh hati. Untuk biaya operasional dari TVRI di tunjang sepuhnya oleh pemerintah.Selama melakukan penelitian di TVRI saya dan rekan saya, diajak Bapak Saudi untuk mengikuti sebuah acara yang betrema kesehatan alternatif. Acara ini berbentuk talk show, dimana masyarakat yang menyaksikan dapat langsung berbincang dengan narasumber melalui saluran telepon. Acara pengobatan alternatif ini bernama Solusi Sehat. Selama acara ini berlangsung kami belajar bagaimana sebuah acara di produksi.Selama di TVRI beliau juga banyak berbicara tentang bagaimana menilai sebuah keberhasilan acara melalui rating. Nilai rating yang tinggi akan menentukan acara tersebut terus berlanjut, sedangkan rating rendah sebagai bahan introspeksi dan biasanaya acara tersebut tidak akan produksi lagi.Beliau mengatakan bahwa acara dengan rating tinggi merupakan indikator utama keberhasilan sebuah acara. Dan untuk mendapatkan data rating tersebut TVRI Jawa Tengah bekerja sama dengan LPP Televisi Republik Indonesia dan Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Diponegoro.Berikut data rating yang didapatkan oleh lembaga tersebut :2.1 Persentase Jenis Informasi Yang paling Dicari di TV Lokal

2.2 Persentase Menonton TVRI Jawa Tengah

2.3 Frekuensi Menonton TVRI Jawa Tengah Menurut Tingkat Pendidikan Menurut bapak Saudi Kisum, hasil dari survey inilah yang menjadi acuan untuk melihat keberhasilan sebuah acara. Dari hasil di atas dapat dilihat bahwa paling tinggi peminatnya merupakan acara hiburan, pada urutan kedua berita inforrmasi dan ketiga ialah pengobatan alternatif. Berita informasi yang ada di TVRI merupakan berita informasi seputar cara peternakana, pertanian, perikanan dan demo memasak. Beliau juga menyampaikan acara yang di buat oleh TVRI Jawa Tengah harus melihat dari keadaan sosial warga Jawa Tengah. Dari hasil survey yang didapat terlihat juga orang yang dengan tingkat pendidikan tidak sekolah yang paling sering menonton televisi. Dari tingkat pendidikan serta acara yang paling diminati disini bapak saudi mengatakan bahwa hal itu terjadi karena sebagian masyarakat Jawa Tengah berprofesi sebagai petani dan peternak. Masyarakat Jawa Tengah lebih tertarik dengan suatu informasi yang mereka nisa terapkan dalam kehidupan mereka. Untuk hiburan di TVRI Jawa Tengah lebih mengacu pada acara yang berbau kesenian khas Jawa Tengah. Acara yang disiarkan TVRI sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2005 Tentang Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia, khususnya pada pasal 4 yang berisi TVRI mempunyai tugas memberikan pelayanan informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial, serta melestarikan budaya bangsa untuk kepentingan seluruh lapisanmasyarakat melalui penyelenggaraan penyiaran televisi yang menjangkau seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Inilah pegangan dalam pembuatan acara di TVRI Jawa Tengah, dimana harus memberikana acara yang sehat serta berguna bagi masyarakat.C. PembahasanJumlah angkatan kerja di Jawa Tengah Februari 2014 yang sebesar 17,72 juta orang, bertambahsekitar 249 ribu orang dibanding angkatan kerja Februari 2013 yang sebesar 17,47 juta orang dan bertambah 192 ribu juta orang jika dibanding Agustus 2013 mencapai 17,52 juta orang (BPS Provinsi Jawa Tengah,2014).Jumlah penduduk yang bekerja di Jawa Tengah pada Februari 2014 sebesar 16,75 juta orang, bertambah sekitar 246 ribu orang dibanding keadaan pada Februari 2013 sebesar 16,50 juta orang dan bertambah sekitar 281 ribu orang dibandingkan Agustus 2013 mencapai 16,47 juta orang (BPS Provinsi Jawa Tengah,2014). Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jawa Tengah pada Februari 2014 mencapai 5,45 persen, mengalami penurunan sebesar 0,06 persen poin dibanding TPT Februari 2013 dengan nilai TPT sebesar 5,51 persen dan jika dibandingkan dengan Agustus 2013 juga mengalami penurunan sebesar 0,56 persen poin dengan nilai TPT Agustus 2013sebesar 6,01 persen (BPS Provinsi Jawa Tengah,2014).Setahun terakhir (Februari 2013 Februari 2014), sektor Pertanian, Perdagangan, Industri dan Sektor Jasa secara berurutan menjadi penampung terbesar tenaga kerja sebesar 85,80 persen pada bulan Februari 2014. Dari ke empat sektor penyumbang terbesar tersebut, sektor yang mengalami peningkatan jumlah pekerja, adalah Sektor Pertanian mengalami peningkatan jumlah pekerja sebesar 86 ribu orang (1,69 persen), Sektor Industri jumlah pekerjanya bertambah sebesar 6 ribu orang (0,17 persen), dan Sektor Jasa jumlah pekerjanya bertambah sebesar 1 ribu orang (0,06 persen) (BPS Provinsi Jawa Tengah,2014).Pada Februari 2014, jumlah penduduk yang bekerja sebagai buruh/karyawan sebesar 5,74 juta orang (34,25 persen), berusaha dibantu buruh tidak tetap sebesar 2,93 juta orang (17,48 persen) dan berusaha sendiri sejumlah 2,82 juta orang (16,81 persen (BPS Provinsi Jawa Tengah,2014). Berdasarkan jumlah jam kerja pada Februari 2014, sebanyak 11,90 juta orang (71,05 persen) bekerja di atas 35 jam per minggu, sedangkan penduduk yang bekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 15 jam per minggu mencapai 1,06 juta orang (6,34 persen) (BPS Provinsi Jawa Tengah,2014).Jenjang pendidikan SD ke bawah pada Februari 2014 masih tetap mendominasi penduduk yang bekerja di Jawa Tengah yaitu sekitar 9,14 juta orang (54,54 persen) dan jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) sekitar 3,37 juta orang (20,10 persen) (BPS Provinsi Jawa Tengah,2014).Pendidikan, secara sosiologis, akan melahirkan suatu lapisan masyarakat terpelajar, yang menjadi fundamen bagi pembentukan formasi sosial baru, yaitu kelas menengah. Dengan pendidikan yang baik, kelas menengah terpelajar ini akan lebih mudah menyuarakan aspirasi publik, bersikap kritis, dan artikulatif. Dimensi sosial pendidikan menegaskan bahwa pendidikan akan meningkatkan mutu kehidupan masyarakat, dengan indikator-indikator sebagai berikut: a. Pendidikan akan meningkatkan status sosial individu atau kelompok masyarakat, yang kemudian menjadi instrumen dan kekuatan pendorong proses mobilitas vertikal.b.Tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan memudahkan individu atau kelompok masyarakat untuk mendapatkan atau memilih jenis-jenis pekerjaan yang lebih baik. Yang akan berimplikasi pada perbaikan dan peningkatan penghasilan sehingga berpengaruh secara langsung terhadap peningkatan derajat kesejahteraan dan kesehatan.c. Pendidikan akan membawa dampak langsung terhadap pengurangan kemiskinan apabila derajat kesejahteraan masyarakat kian membaik dan populasi penduduk miskin semakin berkurang.d. Pendidikan akan membekali individu dengan sejumlah keterampilan sosial seperti kemampuan berkomunikasi, menjalin interaksi sosial, dan membangun relasi harmonis di dalam kehidupan bermasyarakat. Bekal keterampilan sosial akan membuka akses ke dalam pergaulan hidup di masyarakat sehingga memungkinkan bagi individu untuk mengembangkan segenap potensi diri.e. Pendidikan akan membuka berbagai peluang untuk melakukan inovasi dan menyediakan sejumlah pilihan alternatif untuk mengembangkan kreativitas sosial di berbagai bidang kehidupan.(Media Indonesia, 2010)Pada pendidikan formal dunia pekerjaan dan dunia status lebih mempercayai kepemilikan ijasah tanda lulus seseorang untuk naik jabatan dan naik status. Dalam dunia pekerjaan dengan persaingan yang semakin tinggi mendesak permintaan akan spesialis spesialis berpendidikan tinggi. Disinilah muncul masalah baru sebagai fungsi laten pendidikan. Fungsi laten (negative) pendidikan dalam meningkakan status yaitu adanya praktik ijazah dan gelar akademikaspal. Terdapat beberapa konsekuensi tertentu dari suatu gelar akademik bagi pemakainya. a. Pertama, gelar akademik seharusnya terkait dengan berbagai persyaratan, proses dan prosedur belajar-mengajar yang sudah dijalaninya selama yang bersangkutan mengikuti pendidikannya.b. Kedua, penyandang gelar akademik dipandang telah memiliki kompetensi dan wawasan sesuai bidang ilmunya.c. Ketiga, penyandang gelar akademik mempunyai hak dan kewajiban yang melekat untuk peningkatan kualitas hidupnya maupun untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan pengabdiannya yang terkait dengan kompetensinya.d. Keempat,penyandang gelar akademik ( untuk sarjana, misalnya) akan mengandung nilai-nilai moral dan komitmen yang berhubungan langsung dengan Tuhan, terutama saat yang bersangkutan mengucapkan janji atau ikrar prasetya sarjana.e. Kelima, gelar akademik seharusnya terkait dengan komitmen pengabdian dan sekaligus menjunjung tinggi dan kehormatan almamater pemberi gelar. Dengan demikian akan terbentuk komunitas almamater yang saling menjaga dan mengusahakan kebanggaan sesama anggota komunitas tersebut.(Ravik, 2009)Pendidikan rupa rupanya tidak saja membuat seseorang menjadi atau memperoleh kedudukan dalam lapisan yang lebih tinggi, akan tetapi juga akan memberikan kemungkinan untuk memperoleh pendapatan yang tinggi pula (Soekanto, 1984).Kesejahteraan, dalam hal ini dapat memberikan paling sedikit kemungkinan memperoleh kedudukan yang lebih baik, juga mungkin akan memperoleh fasilitas berkawan atau bergaul dengan mereka yang tergolong anggota lapisan yang tinggi.Clark (1944) dalam bukunya yang berjudul,An Investment in People, menyatakan bahwa,experiments in law-income communities show cleary that education can be used to help people obtain a higher standard of living through their own efforts. Hal ini menunjukkanbahwa pendidikan dapat dipergunakan untuk membantu penduduk dalam meningkatkan taraf hidupnya ke tingkat yang lebih tinggi melalui usaha mereka sendiri. Signifikansi antara tingkat pendidikan dengan tingkat keadaan ekonomi atau hubungan antara tingkat pendidikan dan tingkat sosial ekonomi seseorang oleh Clark (1944) tersebut bisa diutarakan sebagai berikut :a. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, makin tinggi pula tingkat penghasilannya (tamatan sekolah dasar maksimal antara empat dan lima ribu dolar setahun; tingkat sekolah menengah atas maksimal antara lima dan enam ribu dolar setahun dan tingkat perguruan tinggi maksimal antara delapan dan sembilan ribu dolar setahun).b. Tamatan sekolah dasar (atau sekolah menengah pertama) akan mendapat penghasilan maksimal pada usia sekitar 35-34 tahun; tamatan sekolah menengah atas akan mendapatkan penghasilan maksimal pada usia sekitar 35-44 tahun dan tamatan perguruan tinggi akan mendapat hasil maksimal pada usia sekitar 45-54 tahun.c. Tamatan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama pada usia tua mendapat hasil yang lebih rendah dari hasil ketika mereka mulai bekerja. Tamatan sekolah menengah atas pada usia tua mendapat hasil yang seimbang dengan hasil ketika mereka mulai bekerja. Tamatan perguruan tinggi pada usia tua mendapat hasil yang lebih besar ketika mereka mulai bekerja. Walau demikian tentulah dimaklumi bahwa tidak semua orang mengalami atau memiliki korelasi antara tingkat pendidikan dan penghasilan seperti diatas, penyimpangan tentu ada sebagaimana dalam masalah sosial lainnya. (http://www.uns.ac.id/data/sp9.pdf).Jadi dari setiap hubungan yang ada akan saling mempengaruhi dari keberhasialan sebuah acara televisi. Dikarenakan stastus sosial seseorang sangat berhubungan erat dengan tingkat pendidikan dan pekerjaan seseorang itu tersebut. Dari data diatas disampaikan bahwa angka paling besar untuk pekerjaan masyarakat Jawa tengah adalah di bidang pertanian, serta tingkat pendidikan paling tinggi di Jawa Tegah merupakan lulusan Sekolah Dasar. Inilah yang menyebabkan rating dengan acara hiburan, informasi dan pengobatan alternatif lah yang paling tinggi(dapat dilihat pada tabel 2.1). Serta dapoat ditunjukan dari persentase orang yang menyaksikan televisi paling sering yaitu orang yang tidak sekolah dan diikuti oleh orang yang berpendidikan Sekolah Dasar (daat dilihat pada tabel 2.2).

BAB IIISIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan Keberhasilan dari sebuah acara sangat dipengaruhi oleh status sosial dari suatu daerah. Jadi untuk membuat sebuah acara berhasil, atau memperoleh rating yang tinggi tidak dapat lepas dari kondisi status sosial suatu daerah. Sebagai contoh dalam membuat acara televisi untuk Provinsi Jawa Tengah haruslah mengacu pada status sosial masyarakat Jawa Tengah sendiri, yang lebih banyak bekerja memanfaatkan lahan yang ada serta alam sekitar dan paling banyak berpendidikan terakhir sekolah dasar.B. Saran Hendaknya lebih diperhatikan dalam pembuatan acara televisi, agar tingkat keberhasilannya tinggi lebih baik disesuaikan kepada kondisi sekitarnya. Sejauh ini TVRI Jawa Tengah sendiri sudah cukup baik dalam pemilihan program yang disiarkan. Karena sudah sesuai dengan masyarakat Jawa Tengah. TVRI Jawa Tengah banyak memiliki acara yang berhubungan dengan hiburan yang tradisional, berita informasi yang berguna bagi masyarakat dan sesuai dengan status sosial masyarakat Jawa Tengah.